aplikasi modulasi digital wifi
TRANSCRIPT
TUGAS MATA KULIAH
ASAS DAN SISTEM KOMUNIKASI
APLIKASI MODULASI DIGITAL
( WIFI )
Disusun oleh :
Arida Hirawan A 31090
Bimo Adi P 31045
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2009
Modulasi Digital
Modulasi digital merupakan proses penumpangan sinyal digital (bit stream) ke dalam
sinyal carrier. Modulasi digital sebetulnya adalah proses mengubah-ubah karakteristik dan sifat
gelombang pembawa (carrier) sedemikian rupa sehingga bentuk hasilnya (modulated carrier)
memeiliki ciri-ciri dari bit-bit (0 atau 1) yang dikandungnya. Berarti dengan mengamati
modulated carriernya, kita bisa mengetahui urutan bitnya disertai clock (timing, sinkronisasi).
Melalui proses modulasi digital sinyal-sinyal digital setiap tingkatan dapat dikirim ke penerima
dengan baik. Untuk pengiriman ini dapat digunakan media transmisi fisik (logam atau optik) atau
non fisik (gelombang-gelombang radio).
Pada dasarnya dikenal 3 prinsip atau sistem modulasi digital yaitu: ASK, FSK, dan PSK:
1. Amplitude Shift Keying
Amplitude Shift Keying (ASK) atau pengiriman sinyal berdasarkan pergeseran amplitu-
de, merupakan suatu metoda modulasi dengan mengubah-ubah amplitude. Dalam proses modula-
si ini kemunculan frekuensi gelombang pembawa tergantung pada ada atau tidak adanya sinyal
informasi digital.
Keuntungan yang diperoleh dari metode ini adalah bit per baud (kecepatan digital) lebih
besar. Sedangkan kesulitannya adalah dalam menentukan level acuan yang dimilikinya, yakni se-
tiap sinyal yang diteruskan melalui saluran transmisi jarak jauh selalu dipengaruhi oleh redaman
dan distorsi lainnya. Oleh sebab itu meoda ASK hanya menguntungkan bila dipakai untuk hu-
bungan jarak dekat saja.
Dalam hal ini faktor derau harus diperhitungkan dengan teliti, seperti juga pada sistem
modulasi AM. Derau menindih puncak bentuk-bentuk gelombang yang berlevel banyak dan
membuat mereka sukar mendeteksi dengan tepat menjadi level ambangnya.
2. Frequncy Shift Keying
Frequency Shift Keying (FSK) atau pengiriman sinyal melalui penggeseran frekuensi.
Metoda ini merupakan suatu bentuk modulasi yang memungkinkan gelombang modulasi
menggeser frekuensi output gelombang pembawa. Pergeseran ini terjadi antara harga-harga yang
telah ditentukan semula dengan gelombang output ang tidak mempunyai fasa terputus-putus.
Dalam proses modulasi ini besarnya frekuensi gelombang pembawa berubah-ubah sesuai dengan
perubahan ada atau tidak adanya sinyal informasi digital.
FSK merupakan metode modulasi yang paling populer. Dalam proses ini gelombang
pembawa digeser ke atas dan ke bawah untuk memperoleh bit 1 dan bit 0. Kondisi ini masing-
masing disebut space dan mark. Keduanya merupakan standar transmisi data yang sesuai dengan
rekomendasi CCITT.
FSK juga tidak tergantung pada teknik on-off pemancar, seperti yang telah ditentukan
sejak semula. Kehadiran gelombang pembawa dideteksi untuk menunjukkan bahwa pemancar
telah siap.
Dalam hal penggunaan banyak pemancar (multi transmitter), masing-masingnya dapat
dikenal dengan frekuensinya. Prinsip pendeteksian gelombang pembawa umumnya dipakai un-
tuk mendeteksi kegagalan sistem bekerja.
Bentuk dari modulated Carrier FSK mirip dengan hasil modulasi FM. Secara konsep,
modulasi FSK adalah modulasi FM, hanya disini tidak ada bermacam-macam variasi /deviasi
ataupun frekuensi, yang ada hanya 2 kemungkinan saja, yaitu More atau Less (High atau Low,
Mark atau Space). Tentunya untuk deteksi (pengambilan kembali dari kandungan Carrier atau
proses demodulasinya) akan lebih mudah, kemungkinan kesalahan (error rate) sangat minim/ke-
cil.
Umumnya tipe modulasi FSK dipergunakan untuk komunikasi data dengan Bit Rate (kecepatan
transmisi) yang relative rendah, seperti untuk Telex dan Modem-Data dengan bit rate yang tidak
lebih dari 2400 bps (2.4 kbps).
3. Phase Shift Keying
Phase Shift Keying (PSK) atau pengiriman sinyal melalui pergeseran fasa. Metoda ini
merupakan suatu bentuk modulasi fasa yang memungkinkan fungsi pemodulasi fasa gelombang
termodulasi di antara nilai-nilai diskrit yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam proses modu-
lasi ini fasa dari frekuensi gelombang pembawa berubah-ubah sesuai dengan perubahan status
sinyal informasi digital.
Sudut fasa harus mempunyai acuan kepada pemancar dan penerima. Akibatnya, sangat
diperlukan stabilitas frekuensi pada pesawat penerima.
Guna memudahkan untuk memperoleh stabilitas pada penerima, kadang-kadang dipakai
suatu teknik yang koheren dengan PSK yang berbeda-beda. Hubungan antara dua sudut fasa
yang dikirim digunakan untuk memelihara stabilitas. Dalam keadaan seperti ini , fasa yang ada
dapat dideteksi bila fasa sebelumnya telah diketahui. Hasil dari perbandingan ini dipakai sebagai
patokan (referensi).
Untuk transmisi Data atau sinyal Digital dengan kecepatan tinggi, lebih efisien dipilih
system modulasi PSK. Dua jenis modulasi PSK yang sering kita jumpai yaitu :
3.1. BPSK
BPSK adalah format yang paling sederhana dari PSK. Menggunakan dua yang tahap
yang dipisahkan sebesar 180° dan sering juga disebut 2-PSK. Modulasi ini paling sempurna dari
semua bentuk modulasi PSK. Akan tetapi bentuk modulasi ini hanya mampu memodulasi 1 bit/
simbol dan dengan demikian maka modulasi ini tidak cocok untuk aplikasi data-rate yang tinggi
dimana bandwidthnya dibatasi.
3.2. QPSK
Kadang-Kadang dikenal sebagai quarternary atau quadriphase PSK atau 4-PSK, QPSK
menggunakan empat titik pada diagram konstilasi, terletak di sekitar suatu lingkaran. Dengan
empat tahap, QPSK dapat mendekode dua bit per simbol. Hal ini berarti dua kali dari BPSK.
Analisa menunjukkan bahwa ini mungkin digunakan untuk menggandakan data rate jika diband-
ingkan dengan sistem BPSK. Walaupun QPSK dapat dipandang sebagai sebagai suatu modulasi
quaternary, lebih mudah untuk melihatnya sebagai dua quadrature carriers yang termodulasi
tersendiri. Dengan penafsiran ini, maka bit yang digunakan untuk mengatur komponen phase
pada sinyal carrier ketika digunakan untuk mengatur komponen quadrature-phase dari sinyal car-
rier tersebut. BPSK digunakan pada kedua carrier dan dapat dimodulasi dengan bebas.
Aplikasi PWM (Pulse Width Modulation)
Pulse Width Modulation adalah pembangkit suatu nilai tegangan analog, dari suatu nilai
digital. Pada Proyek Akhir saya, PWM diaplikasikan sebagai pengatur kecepatan motor DC.
Konsepnya sangat sederhana. Data-data kecepatan didapat dari mikrokontroler. Mikro ini akan
memberikan masukan berupa data digital kepada rangkaian PWM. RAngkaian ini akan men-
gubah nilai digital tadi menjadi nilai tegangan analog yang masuk ke motor DC. Kecepatan mo-
tor DC akan berubah dipengaruhi oleh tegangan yang masuk.
Inti dari pengubahan nilai digital ke analog adalah dengan mengubah-ubah nilai tegan-
gan dalam 1 dutycycle. Dutycycle menyatakan fraksi waktu sinyal pada keadaan logika high
pada satu siklus. Singkatnya, dalam 1 dutycycle diberi 2 nilai digital yaitu ‘1′ dan ‘0′. Jika per-
bandingan antar keduanya seimbang (1:1), maka akan diperoleh nilai dutycycle 50%, dengan
kata lain keluaran dari rangaian PWM adalah tegangan analog dengan nilai 50% dari tegangan
maksimumnya.
Contoh kasus:
misal tegangan maksimum yang diberikan 24V, diinginkan tegangan keluaran 6V. Bagaimana
kita mengaturnya?
6/24 = 0.25, artinya diinginkan tegangan sebesar 25% dari tegangan maksimumnya. itu berarti
harus dirancang PWM dengan dutycycle 25%. Cara mendapatkan nilai dutycycle 25% mudah,
cukup dengan memberikan nilai tegangan 1 : tegangan 0 sebesar 1:4 dalam satu dutycycle.
PWM ini berguna jika diinginkan tegangan keluaran yang berubah-ubah dalam satu waktu, se-
hingga tegangan yang didapatkan akan lebih presisi, dan waktu perubahannya dapat diatur den-
gan mikro agar lebih mudah dan efisien.
WIFI
Wifi merupakan kepanjangan dari wireless fidelity. Yang secara harfiah dapat diartikan
perkata sebagai: wireless(radio penerima) dan fidelity(sangat akurat). Sehingga wifi dapat
diartikan sebagai radio penerima yang sangat akurat. Dikatakan sangat akurat, tidak lain karena
wifi bekerja pada frekuensi radio yang sangat tinggi yaitu pada frekuensi 2-6 GHz. Namun
dalam kenyataannya wifi tidak hanya sebagai set atau suatu alat penerima saja, akan tetapi juga
sebagai alat penerima. Sehingga tidak tepat jika wifi diartikan sebagai pengertian diatas.
Secara bahasa wifi merupakan suatu jaringan area lokal yang menggunakan isyarat radio
frekuwensi tinggi untuk memancarkan dan menerima data pada jarak beberapa ratus kaki dengan
menggunakan protokol ethernet. Atau dapat juga diartikan sebagai suatu istilah tertentu untuk
jenis jaringan area lokal tanpa kabel ( WLAN) dengan spesifikasi penggunaan pada kelompok
kerja 802.11x
Sejarah Wi Fi
Awal mula Wi Fi ditemukan yakni pada tahun 1991 oleh Vic Hayes dengan nama
perusahaan NCR Corporation atau AT & T (kemudian perusahaan itu dikenal dengan nama
Lucent and Agere Systems) di Nieuwegein, Netherlands. Awalnya, produk wireless pertama
yang dibawa oleh pasar diberi nama WaveLAN (Local Area Network) dengan kecepatan 1 Mbit
sampai 2 Mbit. Vic Hayes beserta timnya memprioritaskan Wi Fi pada desain standar seperti
IEEE 802.11a, 802.11b, 802.11g. Sejarah masing-masing jenis Wi Fi tersebut adalah sebagai
berikut:
802.11b – Suatu perangkat perintis bagi wilayah yang luas – untuk mencari jalan keluar dalam
menghantar data melalui gelombang udara (tanpa kabel), para ahli telah bekerja keras untuk
mengeluarkan standard LAN Wireless yang menggabungkan unsur-unsur data paket Ethernet,
protokol routing Internet dan penggunaan spektrum secara meluas melalui berbagai saluran di
dalam sesuatu jalur frekuensi. Hasilnya ialah pengumuman yang dihantarkan sampai kecepatan
11 Mbps dalam jalur 2.4 GHz dan pada kawasan seluas 300 kaki. Tidak lama kemudian, pada
tahun 1999, LAN Wireless namanya dirubah menjadi Wi-Fi.
802.11a – Antara tahun 1999-2000, perangkat 802.11a dikeluarkan. Perangkat ini aktif pada
jalur 5-6 GHz pada kelajuan 54 Mbps. Standar produk ini telah diperkenalkan pula pada
penghujung tahun 2001 dengan kelajuan yang tinggi dan risiko gangguan frekuensi radio yang
lebih kecil dibanding 802.11b dan 802.11g. Cuma kelemahannya ialah 802.11a tidak kompatibel
dengan 802.11b dan 802.11g karena perangkat ini tidak berada di jalur 2.4 GHz. Akhirnya para
produsen berhenti mengeluarkan produk yang berstandardkan standard ini. Namun, dengan
kebangkitan kembali LAN Wireless, standard ini mungkin bisa digunakan untuk zona dengan
kepadatan penduduk yang tinggi, termasuk institusi-institusi perguruan tinggi, universitas dan
pusat-pusat perniagaan.
802.11g – Perangkat ini dikatakan akan digabungkan dengan operasi 802.11b dan memiliki
kadar transmisi hingga 5 kali lebih besar dalam jalur 2.4 GHz yang sama. Produsen pengeluar
produk Wi-Fi antara lain adalah: Net Gear, Apple dan D-Link. Gangguan yang dihadapi ialah
gangguan yang lebih tinggi dari peralatan lain, seperti telefon cordless 2.4 GHz dan frekuensi
radio.
Pada tahun 2003, Vic Hayes pensiun dari perusahaan Agere Systems. Kemudian Agere
Systems mulai jatuh ketika tejadi kompetisi kuat pada pasar sehingga produk mereka jatuh harga.
Produk Agere Systems 802.11a, 802.11b, 802.11g tidak pernah laku di pasaran sehingga Agere
Systems memutuskan untuk memberhentikan produk mereka dari pasaran pada akhir tahun 2004.
Logo Wi Fi adalah sebagai berikut:
Logonya sendiri diciptakan oleh Interbrand Corporation dengan gaya yin yang.
Interbrand memiliki hubungan kerja sama dengan Wi Fi Alliance.
Macam – Macam Wi Fi
Wi Fi adalah suatu standard yang dikembangkan oleh working goup 11 dari IEEE
(Institute of Electrical and Electronic Engineering) untuk suatu standar 802 (kode LAN / MAN
standard committee -IEEE 802- ). Wi Fi ini mempunyai banyak macam. Macam-macam Wi Fi
dibedakan oleh task group-nya.
Task Group dalam Wi Fi lengkap mulai dari a sampai y. Tetapi yang menjadi standard
adalah a, b, dan g. Ketiga protokol inilah yang menjadi standar dan sering digunakan secara luas
di masyarakat. Karena itu pada makalah ini pembatasan masalah hanya sampai pada ketiga
protokol di atas. Sedang untuk jenis-jenis protokol yang lain hanya akan disebutkan secara
umumnya saja.
Jenis-jenis protokol standard IEEE 802 yang berada dalam working group 11 antara lain:
IEEE 802.11a - 54 Mbit/s, 5 GHz standard (1999, shipping products in 2001)
IEEE 802.11b - Enhancements to 802.11 to support 5.5 and 11 Mbit/s (1999)
IEEE 802.11c - Bridge operation procedures; included in the IEEE 802.1D standard (2001)
IEEE 802.11d - International (country-to-country) roaming extensions (2001)
IEEE 802.11e - Enhancements: QoS, including packet bursting (2005)
IEEE 802.11F - Inter-Access Point Protocol (2003) Withdrawn 2005
IEEE 802.11g - 54 Mbit/s, 2.4 GHz standard (backwards compatible with b) (2003)
IEEE 802.11h - Spectrum Managed 802.11a (5 GHz) for European compatibility (2004)
IEEE 802.11i - Enhanced security (2004)
IEEE 802.11j - Extensions for Japan (2004)
IEEE 802.11k - Radio resource measurement enhancements
IEEE 802.11l - (reserved, typologically unsound)
IEEE 802.11m - Maintenance of the standard; odds and ends
IEEE 802.11n - Higher throughput improvements
IEEE 802.11o - (reserved, typologically unsound)
IEEE 802.11p - WAVE - Wireless Access for the Vehicular Environment (such as ambulances
and passenger cars)
IEEE 802.11q - (reserved, typologically unsound, can be confused with 802.1Q VLAN trunking)
IEEE 802.11r - Fast roaming
IEEE 802.11s - ESS Mesh Networking
IEEE 802.11T - Wireless Performance Prediction (WPP) - test methods and metrics
IEEE 802.11u - Interworking with non-802 networks (e.g., cellular)
IEEE 802.11v - Wireless network management
IEEE 802.11w - Protected Management Frames
IEEE 802.11x - reserved
IEEE 802.11y - Contention Based Protocol
Wi Fi 802.11a berjalan pada frekuensi 5 GHz, mempunyai 52 subcarrier bertipe
orthogonal frequency-division multiplexing (OFDM) kecepatan alir data maksimum 54 Mb/s. Wi
Fi ini juga mempunyai 12 non overlapping channel, 8 dirancang untuk indoor dan 4 untuk point
to point. Wi Fi ini tidak kompatibel dengan Wi Fi 802.11b/g. Wi Fi 802.11a ini lebih kecil
pengaruh interferensi dari luar dibanding dengan Wi Fi yang berjalan pada frekuensi 2,4 GHz.
Tetapi kelemahan Wi Fi ini adalah jangkauannya yang lebih kecil dari tipe b/g yaitu hanya
berkisar antara 7 – 22 m. Dari 52 subcarrier yang ada, 48 diantaranya adalah saluran untuk data
dan 4 adalah untuk pilot subcarrier. Wi Fi ini lebih jarang dipakai karena Wi Fi tipe b lebih
dahulu dipakai secara meluas. Selain itu juga karena kelemahan dari tipe ini, sedikitnya
implementasi awal dari produk, serta dari peraturan regulasi masing-masing regional yang
berbeda-beda.
Wi Fi 802.11b berjalan pada frekuensi 2,4 GHz dan mempunyai kecepatan penyaluran
data maksimum 11Mb/s. Produk ini sangat cepat keluar dipasaran karena produk ini merupakan
tipe produk yang memakai teknik modulasi direct extension of the DSSS (Direct-sequence
spread spectrum). Secara teknik Wi Fi ini menggunakan Complementary code keying (CCK)
sebagai teknik modulasi standardnya, yang mana merupakan varian dari CDMA. Wi Fi ini
biasanya memakai konfigurasi point to multipoint pada Wireless Bridge-nya. Pada pemakaian
indoor dapat mencapai range 30 m dengan kecepatan 11 Mb/s dan range 90 m dengan kecepatan
1 Mb/s. Wi Fi ini lebih mudah terkena interferensi gelombang lain sehingga menyebabkan data
transmisi yang dikirim menjadi rusak. Wi Fi ini mempunyai 14 channel, lebih banyak daripada
802.11a yang hanya 12 channel.
Wi Fi 802.11g berjalan pada frekuensi 2,4 GHz seperti 802.11b. tetapi kecepatan
penyaluran datanya lebih banyak dari tipe b, yaitu sekitar 54 Mb/s (sama dengan tipe a). Tipe ini
dapat bekerja bersama dengan tipe b, sehingga Wi Fi tipe b akan mampu bekerja pada acces
point Wi Fi tipe g. Tetapi otomatis kecepatan maksimumnya hanya sampai 11 Mb/s saja.
Otomatis Wi Fi ini mempunyai kelebihan dibandingkan tipe b atau a. Tetapi selain itu
kekurangan Wi Fi ini juga terletak pada kekompatibelan dengan perangkat lain (dalam hal ini
hanya dengan tipe b saja), mudah terinterferensi gelombang lain, serta harga yang lebih mahal.
Prinsip Kerja Wi Fi
Wi-Fi (Wireless Fidelity) adalah koneksi tanpa kabel seperti handphone dengan
mempergunakan teknologi radio sehingga pemakainya dapat mentransfer data dengan cepat dan
aman. Wi-Fi tidak hanya dapat digunakan untuk mengakses internet, Wi-Fi juga dapat digunakan
untuk membuat jaringan tanpa kabel di perusahaan
Konsep dasar dari Wi-Fi adalah seperti pada teknologi handphone, yaitu komunikasi dua
arah (atau lebih) tanpa menggunakan kabel. Jalur komunikasi dariWi-Fi menggunakan
gelombang radio berfrekuensi tinggi (2,4 GHz, 5 Ghz).Alur datanya adalah: Server(dapat berupa
Internet Service Provider)Client Server(dapat berupa server atau juga Wi-Fi router)
User(dapat Berupa Wi-Fi Bridge atau User secara langsung).
Bila dapat kita contohkan di Teknik Elektro UGM, sebagai penyedia/server adalah Server
pusat di UGM, sebagai Client Server adalah MTI UGM. Kita menangkap jaringan dari antena
parabola di atas WC di sebelah utara TE. Sedangkan dari MTI, dibagi lagi menjadi Wi-Fi Bridge
di setiap lantai di kampus kita karena acces point mempunyai range sinyal dalam beberapa
meter saja. Sedangkan yang terakhi adalah para User yang sering kita lihat di lorong-lorong di
kampus kita.
Tapi Wi-Fi hanya dapat di akses dengan komputer, laptop, PDA atau Cellphone yang
telah dikonfigurasi dengan Wi-Fi certified Radio. Untuk Laptop, pemakai dapat menginstall Wi-
Fi PC Cards yang berbentuk kartu di PCMCIA Slot yang telah tersedia. Untuk PDA, pemakai
dapat menginstall Compact Flash format Wi-Fi radio di slot yang telah tersedia. Bagi pengguna
yang komputer atau PDA - nya menggunakan Windows XP, hanya dengan memasangkan kartu
ke slot yang tersedia, Windows XP akan dengan sendirinya mendeteksi area disekitar Anda dan
mencari jaringan Wi-Fi yang terdekat dengan Anda. Amatlah mudah menemukan tanda apakah
peranti tersebut memiliki fasilitas Wi-Fi, yaitu dengan mencermati logo Wi-Fi CERTIFIED pada
kemasannya.
Perangkat Wi Fi
Peralatan yang sering dipakai agar bisa menghasilkan sebuah daerah yang bisa membuat
suatu jaringan yang wireless (Wi Fi) adalah sebagai berikut:
1. Wireless Router
Wireless router terdiri dari beberapa bagian, diantaranya adalah wireless access
point dan router itu sendiri. Pada dasarnya Wireless router hampir sama dengan WAP,
hanya saja dengan adanya router beberapa peralatan berbeda bisa digabung menjadi
sebuah jaringan wireless.
2. Wireless Access Point (WAP)
Wireless access point merupkan sentral dari
peralatan “wireless bridge” yang dipakai dalam suatu
jaringan wireless. Alat inilah yang
menghubungkan perlatan peralatan komunikasi
wireless untuk membentuk suatu jaringan wireless.
Terkadang WAP terhubung ke jaringan yang
memakai kabel (LAN) dan bisa merelay data antara peralatan – peralatan wireless dan
peralatan non-wireless.
Sebuah IEEE 802.11 WAP bisa menghubungkan sampai dengan 30 pengguna
yang berada pada lokasi sekitar 100m. Meskipun demikian radius atau jarak dari WAP
bisa bervariasi, bergantung pada beberapa faktor seperti tempat terbuka atau tertutup,
ketinggian WAP di atas tanah, peralatan elektronik yang mungkin saja secara aktif
menginterfensi sinyal dari WAP karena beroperasi pada frekuensi yang sama, tipe dari
antena penerima, cuaca saat itu, dan daya output dari alat. Pada dasarnya jangkauan dari
WAP dapat diperpanjang dengan memakai reflektor ataupun repeater.
WAP yang terhubung dengan beberapa laptop
3. Wireless Bridge
Wireless Bridge dipakai untuk menghubungkan dua atau lebih bagian – bagian
dari suatu jaringan yang terpisah secara fisik. Peralatan ini biasanya bekerja sepasang
atau lebih. Wireless bridge bisa dipakai dalam dua tipe, yaitu point to point link atau
point to multi point link.
Di dalam point to point link terdapat sepasang bridge yang dipakai untuk
menghubungkan hanya dua bagian dari suatu jaringan . Sedangkan pada point to multi
point link sebuah bridge dipasang sebagai bridge utama (root bridge) dan bridge-bridge
yang lain (non-root bridges) terhubung ke bridge utama tersebut. Ini membuat data yang
dikirim dari non-root bridge ke non-root bridge yang lain akan melewati bridge utama
(root bridge).
Gambar Point To Multi Point Link
4. Wireless LAN PCI Card / PCMCIA Wireless Card / USB Wireless Adaptor / USB
Ad on PCI Card
i. Wireless LAN PCI Card
Peralatan ini biasa dipakai di
sebuah komputer yang memiliki
slot PCI untuk menangkap sinyal yang
dikeluarkan oleh wireless access point,
sehingga computer tersebut bisa
terhubung dengan komputer lain ataupun
ke internet secara wireless tanpa harus menggunakan kabel.
ii. PCMCIA Wireless Card
Sebenarnya fungsi dari alat ini tidak
jauh berbeda dengan Wireless LAN PCI
Card, hanya saja alat ini diperuntukkan
untuk komputer laptop atau notebook.
iii. USB Wireless Adaptor
Termasuk perangkat baru dan praktis pada teknologi WI FI. Alat ini
mengambil power 5V dari USB port. Untuk kemudahan USB WI FI adapter
dengan fleksibel ditempatkan bagi notebook dan PC, sebaiknya mengunakan
USB port 2.0 karena kemampuan sistem
WI FI mampu mencapai data rate 54Mbps.
Tetapi perlu diingatkan bahwa dengan
supply power kecil dari USB port, alat juga
memilki jangkauan lebih rendah, selain
bentuk antena yang ditanam di dalam cover plastik akan menghambat daya
pancar dan penerimaan pada jenis perangkat ini.
iv. USB Ad on PCI Card
Perangkat ini memiliki fungsi yang
sama dengan PCI card wireless LAN, tetapi
alat ini memakai jack USB internal pada
mother board komputer termasuk juga
pemakaian daya yang diambil dari
motherboard tersebut. Alat ini juga bisa
diaktifkan sebagai Access Point melalui
software driver. Jangkauan alat ini sama
dengan PCI wireless adaptor.
Kelebihan dan Kekurangan Wi Fi
Sebagai alat yang masih bisa berkembang, Wi Fi tentu mempunyai berbagai macam
kelebihan dan banyak kekurangan. Karena itu, sampai saat ini para ahli masih mengembangkan
terus teknologi penyampaian data secara wireless. Bahkan telah muncul varian baru dalam dunia
wireless LAN yang bernama Wi MAX.
Tetapi kita tidak membahas hal ini. Kita hanya akan membahas kelebihan dan
kekurangan Wi Fi. Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan Wi Fi kita tahu mana saja
yang harus dipertahankan dan yang harus diusahakan untuk tidak ada dalam perangkat yang
lebih modern.
1. Kelebihan Wi Fi sebagai berikut:
a. Mudah dalam instalasinya,
b. Tanpa memakai kabel dalam penyaluran datanya,
c. Biaya yang lebih murah karena tidak membutuhkan banyak kabel,
d. Mudah didapat di pasaran,
e. Dapat dipakai secara global ( di manapun asal terdapat access point).
2. Kekurangan Wi Fi sebagai berikut:
a. Sistem regulasi yang berbeda-beda tiap-tiap regional, sehingga tidak
setiap jenis dan tipe Wi Fi dapat dipakai dan diimplementasikan,
b. Pemakaian daya yang lebih besar,
c. Sistem keamanan data yang kurang bagi instansi yang membutuhkan
keamanan data yang tinggi,
d. Range Wi Fi yang tidak terlalu luas, sehingga tingkat kepadatan
pemakaiannya bisa sangat tinggi.
e. Interferensi dengan gelombang lain yang dapat mengganggu transmisi
data
f. Ketidakcocokan antar merek dagang satu dengan yang lain.