aplikasi metode nilai q10 dalam menentukan waktu kadaluarsa suatu obat

5
TUGAS TERSTRUKTUR UAS STABILITAS OBAT Aplikasi Metode Nilai Q 10 Dalam Menentukan Waktu Kadaluarsa Suatu Obat Disusun Oleh Nama : Nisadiyah F. Shahih NIM : G1F012064 Kelas : B Hari/ Tanggal : Sabtu, 28 Desember 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDETAL SOEDIRMAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN JURUSAN FARMASI PURWOKERTO 2013

Upload: nisadiyah-faridatus-shahih

Post on 24-Nov-2015

402 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

TRANSCRIPT

  • TUGAS TERSTRUKTUR UAS STABILITAS OBAT

    Aplikasi Metode Nilai Q10 Dalam Menentukan Waktu

    Kadaluarsa Suatu Obat

    Disusun Oleh

    Nama : Nisadiyah F. Shahih

    NIM : G1F012064

    Kelas : B

    Hari/ Tanggal : Sabtu, 28 Desember 2013

    KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    UNIVERSITAS JENDETAL SOEDIRMAN

    FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN

    JURUSAN FARMASI

    PURWOKERTO

    2013

  • 2

    Aplikasi metode nilai Q10 dalam menentukan waktu kadaluarsa suatu obat

    Pemeriksaan stabilitas dilakukan untuk menjamin kualitas produk obat

    ED, untuk mengetahui waktu kadaluarsa obat, serta untuk menentukan shelf life

    produk periode waktu penyimpanan pada kondisi yang spesifik sampai produk

    masih memenuhi spesifikasi. Uji stabilitas produk dilakukan pada kondisi

    penyimpanan sebenarnya (real time) maupun dalam kondisi suhu yang

    ditingkatkan (accelerated test). Ada 3 jenis uji stabilitas, yaitu :

    a. Uji stabilitas produk pada kondisi penyimpanan 25oC pada bulan ke 3,

    6, 12, 24, 36, 48.

    b. Uji stabilitas produk dalam kondisi penyimpanan 30oC (suhu kamar)

    pada bulan ke 3, 6, 12, 18, 24, 36, 48.

    c. Uji stabilitas yang dipercepat dengan kondisi penyimpanan produk

    dalam suhu 40oC, 75% RH pada bulan ke 0, 1, 2, 3, dan 6

    Kadaluarsa obat adalah berakhirnya batas aktif dari obat yang

    memungkinkan menjadi kurang aktif atau menjadi toksik (beracun). Kadaluarsa

    obat juga diartikan sebagai batas waktu di mana produsen obat menyatakan bahwa

    suatu produk dijamin stabil dan mengandung kadar zat sesuai dengan yang

    tercantum dalam kemasannya pada penyimpanan sesuai anjuran. Dalam

    penggunaan obat dikenal istilah medication error, yaitu pemakaian obat yang

    tidak tepat dan menimbulkan kerugian pada pasien, walaupun pengobatan tersebut

    berada dalam pengawasan profesional keseharan, pasien, dan konsumen. Salah

    satu komponen penting dalam medication error dan deteriorated drug error,

    yaitu penggunaan obat yang telah kadaluarsa atau integritas secara fisik dan kimia

    telah menurun.

    Accelerated Study

    Studi stabilitas obat yang dipercepat dengan suhu yang dinaikkan

    (Anonim, 2004).

    Skema :

    Sediaan obat penyimpanan pada suhu 40oC pada RH 70% (dalam

    climatic chamber) disimpan selama 6 bulan sampling sampel kadar zat aktif

    pada bulan ke 0, 1, 2, 3, dan 6 tentukan orde reaksi degradasi zat aktif

  • 3

    didapat persamaan degradasi pada orde reaksi tersebut dicari waktu kadaluarsa

    obat (t90) pada ketiga suhu tersebut konversi t90 yang diperoleh ke t90 suhu

    kamar (dengan rumus energi aktivasi atau dengan metode Q10) (Anonim, 2004).

    Stabilitas obat adaLah derajat degradasi dari suatu obat dipandang dari

    segi kimia. Stabilitas obat dapat diketahui dari ada tidaknya penurunan kadar

    selama penyimpanan. Jika tidak dinyatakan lain, obat dikatakan stabil apabila

    kadar zat aktifnya 90% dari kadarzat aktif awal (yang diklaim) (Anonim, 2004).

    Metode Q10

    Merupakan metode untuk memperkirakan pengaruh suhu pada reaksi

    dengan menggunakan rasio konstanta kecepatan reaksi dari dua suhu yang

    berbeda (Anonim, 2004).

    T1 dan T2 dengan rasio T2/T1

    * (

    )+

    Q10 merupakan faktor dari rasio konstanta kecepatan reaksi karena

    perubahan suhu 10oC. Asumsi harga Ea konstan, maka (Anonim, 2004) :

    Q10 Ea (kkal/mole)

    0,254 1,8 10

    0,38 2,4 15

    0,508 3,2 20

    0,63 4,3 25

    0,76 5,8 30

    Tipikal untuk obat adalah, Ea = 15 s/d 25

    Bentuk lain dari Q10 adalah

    (

    )

  • 4

    ( )

    Vant Hoff, ahli kimia bangsa Belanda, menunjukkan bahwa laju reaksi

    kimia akan menurun kira-kira dua kali jika suhu lingkungannya diturunkan

    sebesar 10oC. Hal ini biasanya dinyatakan dengan nilai Q10 (temperature

    quotient). Nilai Q10 umumnya berkisar antara 2 dan 3. Nilai Q10 = 2 berarti bahwa

    laju reaksi tersebut akan berubah menjadi dua kali lebih besar kalau suhu

    dinaikkan sebesar 10oC, dan sebaliknya akan menurun tinggal menjadi dari laju

    semula jika suhu diturunkan sebesar 10oC.

  • 5

    Daftar Referensi

    Anonim, 2004. Buku Sakti PKL Industri. Farmasi Sains dan Industri.