aplikasi biomekanika dalam keperawatan

8
 1 APLIKASI BIOMEKANIKA DALAM KEPERAWATAN a. MEKANIKA TUBUH  Pengertian Mekanika Tubuh Mekanika tubuh (Body Mechanic ) adalah usaha untuk mengkordinasi sistem musculoskeletal dan saraf, sehingga individu dapat bergerak, mengangkat, membungkuk, berdiri, duduk, berbaring dan melakukan aktivitas sehari-hari dengan sempurna. Penggunaan mekanika tubuh yang tepat dapat mengurangi resiko cedera sistem musculoskeletal . Mekanika tubuh juga tepat memfasilitasi pergerakan tubuh yang memungkinkan mobilisasi fisik tanpa terjadi ketegangan otot dan penggunaan energi otot yang berlebihan.Hal-hal tersebut mencakup kesegarisan tubuh ( Body  Alignment ), keseimbangan tubuh dan koordinasi gerakan.  Prinsip Mekanika Tubuh Mekanika tubuh penting bagi perawat dan kliennya.Hal ini mempengaruhi tingkat kesehatan mereka. Mekanika tubuh yang benar diperlukan untuk mendukung tingkat kesehatan dan mencegah kecacatan serta untuk menjaga keselamatan klien. Disamping itu, mekanika tubuh juga bertujuan untuk menghibur pasien yaitu dengan meningkatkan kenyamanan dan kerjasama.Dalam hal ini, perawat menggunakan berbagai kelompok otot untuk setiap aktivitas keperawatan, memberikan obat, mengangkat, dan memindahkan klien dan menggerakan objek. b. KESEGARISAN TUBUH Kesegarisan tubuh (body alignment ) atau postur merupakan istilah yang sama dan mengacu pada posisi sendi, tendon, ligament, dan otot selama berbaring. Kesegarisan tubuh yang benar mengurangi ketegangan pada struktur muskusloskeletal, mempertahankan tonus (ketegangan) otot secara kuat dan menunjang keseimbangan. Dalam mempertahankan kesegarisan tubuh yang tepat, dan memindahkan klien dengan aman dari tempat tidur ke kursi atau dari tempat tidur ke brankar.  Adapun faktor yang mempengaruhi keseg arisan tubuh: 1. Status kesehatan

Upload: inedelmoelmoscremopartii

Post on 09-Oct-2015

3.416 views

Category:

Documents


391 download

DESCRIPTION

KEPERAWATAN

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 Aplikasi Biomekanika Dalam Keperawatan

    1/8

    1

    APLIKASI BIOMEKANIKA DALAM KEPERAWATAN

    a. MEKANIKA TUBUH

    Pengertian Mekanika Tubuh

    Mekanika tubuh (Body Mechanic) adalah usaha untuk mengkordinasi sistemmusculoskeletal dan saraf, sehingga individu dapat bergerak, mengangkat,

    membungkuk, berdiri, duduk, berbaring dan melakukan aktivitas sehari-hari

    dengan sempurna.

    Penggunaan mekanika tubuh yang tepat dapat mengurangi resiko cedera sistem

    musculoskeletal. Mekanika tubuh juga tepat memfasilitasi pergerakan tubuh yang

    memungkinkan mobilisasi fisik tanpa terjadi ketegangan otot dan penggunaan

    energi otot yang berlebihan.Hal-hal tersebut mencakup kesegarisan tubuh (Body

    Alignment), keseimbangan tubuh dan koordinasi gerakan.

    Prinsip Mekanika Tubuh

    Mekanika tubuh penting bagi perawat dan kliennya.Hal ini mempengaruhi tingkat

    kesehatan mereka. Mekanika tubuh yang benar diperlukan untuk mendukung

    tingkat kesehatan dan mencegah kecacatan serta untuk menjaga keselamatan

    klien. Disamping itu, mekanika tubuh juga bertujuan untuk menghibur pasien

    yaitu dengan meningkatkan kenyamanan dan kerjasama.Dalam hal ini, perawat

    menggunakan berbagai kelompok otot untuk setiap aktivitas keperawatan,

    memberikan obat, mengangkat, dan memindahkan klien dan menggerakan

    objek.

    b. KESEGARISAN TUBUH

    Kesegarisan tubuh (body alignment) atau postur merupakan istilah yang sama

    dan mengacu pada posisi sendi, tendon, ligament, dan otot selama berbaring.

    Kesegarisan tubuh yang benar mengurangi ketegangan pada struktur

    muskusloskeletal, mempertahankan tonus (ketegangan) otot secara kuat dan

    menunjang keseimbangan.

    Dalam mempertahankan kesegarisan tubuh yang tepat, dan memindahkan klien

    dengan aman dari tempat tidur ke kursi atau dari tempat tidur ke brankar.

    Adapun faktor yang mempengaruhi kesegarisan tubuh:

    1. Status kesehatan

  • 5/19/2018 Aplikasi Biomekanika Dalam Keperawatan

    2/8

    2

    Perubahan status kesehatan dapat menimbulkan keadaan yang tidak optimal,

    terdapat organ atau bagian tubuh yang mengalami kelelahan atau kelemahan

    sehingga dapat memengaruhi pembentukan postur tubuh.

    2. Nutrisi

    Nutrisi merupakan bahan untuk menghasilkan yang digunakan dalam

    membantu proses keseimbangan organ, otot, tendon, ligament, dan

    persendian. Apabila status nutrisi kurang, kebutuhan enegi pada organ

    tersebut juga akan berkurang, sehingga dapat mengganggu proses

    keseimbangan.

    3. Emosi

    Emosi dapat menyebabkan kurangnya kendali dalam menjaga keseimbangan

    tubuh. Hal tersebut dapat mempengaruhi proses koordinasi pada otot,

    ligament, sendi, dan tulang.

    4. Faktor sosial

    5. Gaya hidup (life style)

    Perilaku gaya hidup seseorang dapat membuat seseorang menjadi lebih baik

    atau sebaliknya menjadi lebih buruk. Seseorang yang mempunyai gaya hidup

    yang tidak sehat misalnya selalu menggunakan alat bantu dalam melakukan

    kegiatan sehari-hari, dapat mengalami ketergantungan sehingga postur tubuh

    tidak berkembang dengan baik.

    6. Perilaku dan nilai-nilai

    Adanya perubahan perilaku dan ilai seseorang dapat memengaruhi postur

    tubuh. Sebagai contoh, perilaku dalam membuang sampah di sembarang

    tempat dapat mempengaruhi proses pembentukan postur tubuh orang lain

    yang berupaya untuk selalu bersih dari sampah.

    c. PENGATURAN POSISI

    1. Posisi Fowler

    Posisi Fowler adalah posisi dengan tubuh setengah duduk atau duduk.

    Tujuan :

    Mempertahankan kenyamanan

    Memfasilitasi fungsi pernapasan

    Alat dan bahan :

    Penopang / bantal

  • 5/19/2018 Aplikasi Biomekanika Dalam Keperawatan

    3/8

    3

    Prosedur kerja :

    1. Cuci tangan

    2. Lakukan persiapan seperti di sebut di atas

    3. Tinggikan kepala tempat tidur 45-60o

    4. Topangkan kepala di atas tempat tidur atau bantal kecil

    5. Gunakan bantal untuk menyokong lengan dan tangan bila pasien tidak

    dapat mengontrolnya secara sadar atau tidak dapat menggunakan tangan

    dan lengan

    6. Tempatkan bantal tipis di punggung bawah

    7. Tempatkan bantal kecil atau gulungan handuk di bawah paha.

    8. Tempatkan bantal kecil atau gulungan di bawah pergelangan kaki.

    9. Tempatkan papan kaki di dasar telapak kaki pasien.

    10. Turunkan tempat tidur.

    11. Observasi posisi kesejajaran tubuh, tingkat kenyamanan, dan titik potensi

    tekanan.

    12. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

    13. Catat prosedur termasuk : posisi yang di tetapkan, kondisi kulit, gerakan

    sendi, kemampuan pasien membantu bergerak, dan kenyamanan pasien.

    2. Posisi Sim

    Pada posisi ini pasien berbaring miring baik ke kanan atau ke kiri.

    Tujuan :

    Memberikan kenyamanan.

    Melakukan huknah.

    Memberikan obat per anus (supositoria).

    Melakukan pemeriksaan daerah anus.

    Alat dan bahan :

    Bantal

    Prosedur kerja :

    1. Cuci tangan.

    2. Lakukan persiapan seperti diuraikan di atas.

    3. Tempatkan kepala datar di tempat tidur.

    4. Tempatkan pasien dalam posisi telentang.

    5. Posisikan pasien dalam posisi miring yang sebagian pada abdomen.

  • 5/19/2018 Aplikasi Biomekanika Dalam Keperawatan

    4/8

    4

    6. Tempatkan bantal kecil di bawah kepala.

    7. Tempatkan bantal di bawah lengan atas yang difleksikan, yang

    menyokong lengan setinggi bahu. Sokong lengan lain di atas tempat tidur.

    8. Tempatkan bantal di bawah tungkai atas yang difleksikan, yang

    menyokong tungkai setinggi panggul.

    9. Tempatkan bantal pasien parallel dengan permukaan plantar kaki.

    10. Turunkan tempat tidur.

    11. Observasi posisi kesejajaran tubuh, tingkat kenyamanan, dan titik potensi

    tekanan.

    12. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

    13. Catat prosedur termasuk : posisi yang di tetapkan, kondisi kulit, gerakan

    sendi, kemampuan pasien membantu bergerak, dan kenyamanan pasien.

    3. Posisi Trendelenburg

    Posisi ini menempatkan pasien di tempat tidur dengan bagian kepala lebih

    rendah dari bagian kaki.

    Tujuan :

    Melancarkan peredaran darah ke otak.

    Alat dan bahan :

    Bantal.

    Tempat tidur khusus.

    Balok penopang kaki tempat tidur (opsional)

    Prosedur Kerja :

    1. Jelaskan prosedur yang akan di lakukan.

    2. Cuci tangan.

    3. Pasien dalam keadaan berbaring telentang.

    4. Tempatkan bantal di antara kepala dan ujung tempat tidur pasien.

    5. Tempatkan bantal di bawah lipatan lutut.

    6. Tempatkan balok penopang di bagian kaki tempat tidur.

    7. Atau atur tempat tidur khusus dengan meninggikan bagian kaki pasien.

    8. Cuci tangan.

    4. Posisi Dorsal Recumbent

    Pada posisi ini, pasien ditempatkan pada posisi telentang dengan kedua lutut

    fleksi di atas tempat tidur.

  • 5/19/2018 Aplikasi Biomekanika Dalam Keperawatan

    5/8

    5

    Tujuan:

    Perawatan daerah genitalia.

    Pemeriksaan genetalia.

    Posisi pada proses persalinan.Alat dan bahan :

    Bantal

    Tempat tidur khusus

    Selimut

    Prosedur Kerja :

    1. Jelaskan prosedur yang akan di lakukan.

    2. Cuci tangan3. Pasien dalam keadaan berbaring (telentang)

    4. Pakaian bawah dibuka.

    5. Tekuk lutut dan direnggangkan.

    6. Pasang selimut untuk menutupi area genitalia.

    7. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

    5. Posisi Litotomi

    Pada posisi ini, pasien ditempatkan pada posisi telentang dengan

    mengangkat kedua kaki dan ditarik ke atas abdomen.

    Tujuan :

    Pemeriksaan alat genitalia.

    Proses persalinan.

    Pemasangan alat kontrasepsi.

    Alat dan bahan :

    Bantal

    Tempat tidur khusus.

    Selimut/ kain penutup

    Prosedur Kerja :

    1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.

    2. Cuci tangan.

    3. Pasien dalam keadaan berbaring (telentang).

    4. Angkat kedua paha dan tarik ke atas abdomen.

    5. Tungkai bawah membentuk sudut 90o terhadap paha.

  • 5/19/2018 Aplikasi Biomekanika Dalam Keperawatan

    6/8

    6

    6. Letakkan bagian lutut/ kaki pada penyangga kaki di tempat tidur khusus

    untuk posisi litotomi.

    7. Pasang selimut

    8. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

    6. Posisi Genu Pektoral

    Pada posisi genu pectoral, pasien menungging dengan kedua kaki ditekuk

    dan dada menempel pada bagian alas tempat tidur.

    Tujuan :

    Pemeriksaan daerah rektum dan sigmoid

    Alat dan bahan :

    Tempat tidur

    Selimut

    Prosedur kerja :

    1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.

    2. Cuci tangan.

    3. Minta pasien untuk mengambil posisimenungging dengan kedua kaki di

    tekuk dan dada menempel pada matras tempat tidur.

    4. Pasan selimut untuk menutupi daerah perineal pasien.

    5. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

    d. TRAKSI

    Traksi adalah tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain untuk menangani

    kerusakan atau gangguan pada tulang dan otot. Tujuan dari traksi adalah untuk

    menangani fraktur, dislokasim atau spasme otot dalam usaha memperbaiki

    deformitas dan mempercepat penyembuhan.

    Prinsip traksi adalah menarik tahanan yang diaplikasikan pada bagian tubuh,

    tungkai, pelvis atau tulang belakang dan menarik tahanan yang diaplikasikan

    pada arah yang berlawanan disebut dengan counter traksi.

    Penggunaan traksi telah dimulai 3000 tahun yang lalu.Suku Aztec dan mesir

    menggunakan traksi manual dan membuat splint dari cabang pohon. Traksi

    telah menjadi sebuah ketetapan dalam management ortopedi hingga 1940 ketika

    fiksasi internal menggunakan nail, pin dan plate menjadi praktek yang sering.

    Pengembangan ini berpasangan dengan kurangnya pembedahan fraktur dengankebutuhan ekonomi untuk perawatan rumah sakit yang lebih.

  • 5/19/2018 Aplikasi Biomekanika Dalam Keperawatan

    7/8

    7

    Kita dapat menggunakan traksi :

    1. untuk mendorong tulang fraktur kedalam tempat memulai, atau

    2. untuk menjaga mereka immobile sedang hingga mereka bersatu, atau

    3. untuk melakukan kedua hal tersebut, satunya ikuti dengan yang lain. Untuk

    mengaplikasikan traksi dengan sempurna, kita harus menemukan jalan untuk

    mendapatkan tulang pasien yang fraktur dengan aman, untuk beberapa

    minggu jika diperlukan.

    Ada 2 cara melakukan hal tersebut :

    1. memberi pengikat ke kulit (traksi kulit).

    2. dapat menggunakan Steinmann pin, a Denham pin, atau kirschner wir melalui

    tulangnya (traksi tulang).

    Traksi membutuhkan waktu untuk diaplikan dan diatur, tetapi hal ini dapat

    dengan mudah diatur dengan asisten.Traksi kebanyakan berguna pada kaki.Di

    lengan hal ini masih kurang nyaman, tidak menyakinkan, sulit untuk dijaga, dan

    frustasi untuk pasien.Untuk kesemua alas an ini, traksi lengan hanya digunakan

    dalam keadaan pengecualian yang lebih jauh.

    Klasifikasi traksi di dasari pada penahan tububh yang di capai:

    1. Traksi Manual, menunjukkan tahanan dorongan yang diaplikasikan terhadap

    seseorang dibagian tubuh yang terkena melalui tangan mereka.Traksi manual

    digunakan untuk mengurangi fraktur sederhana sebelum aplikasi plesrer atau

    selama pembedahan.

    2. Traksi Skeletal, menunjukkan tahanan dorongan yang diaplikasikan langsung

    ke sekeleton melalui pin, wire, atau baut dimasukkan dalam tulang. Traksi

    skeletal digunakan untuk fraktur yang tidak stabil, untuk mengontrol rotasi

    dimana berat lebih besar dari 25 kg dibutuhkan dan fraktur membutuhkan

    traksi jangka panjang.

    3. Traksi kulit, menunjukkan dimana dorongan tahanan diaplikasikan kepada

    bagian tubuh yang terkena melalui jaringan lunak.

  • 5/19/2018 Aplikasi Biomekanika Dalam Keperawatan

    8/8

    8