api fix

11
ANALISA PROSES INTERAKSI Inisial klien : Ny.M Status interaksi perawat-klien : Fase kerja dan terminasi pertemuan Lingkungan : Perawat dan Ny.M duduk berhadapan dan terdapat meja panjang diantara perawat dan Sdr. M, suasana lingkungan tenang Deskripsi klien : Klien tampak tenang dan kontak mata kurang. Kondisi keseluruhan klien tampak rapi, menggunakan baju kemeja yang bersih dan celana jeans panjang. Rambut klien disisir rapi. Tujuan (berorientasi pada klien) : 1. Klien dapat menerima kembali kehadiran perawat dengan baik, 2. Klien dapat berorientasi pada kenyataan 3. Klien dapat mengungkapkan kebutuhannya, 4. Klien mampu membuat rencana untuk tindak lanjut di rumah (jadwal kegiatan harian) Nama Mahasiswa : Feronicha Gadis Maharani Tanggal : Rabu, 4 Mei 2016 Jam : 11.00 WIB Tempat : Di meja depan Ruang Rehabilitasi KOMUNIKASI VERBAL KOMUNIKASI NON VERBAL ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN RASIONAL P : ” Selamat pagi Bu” P: Tersenyum, menatap klien, berjabat tangan dengan klien. Duduk dengan posisi condong ke depan. Perawat menyapa klien, dan menjabat tangan klien, perawat memposisikan diri Klien mau berbicara dengan perawat Salam terapeutik adalah langkah awal untuk membina hubungan saling percaya antara pasien dengan perawat.

Upload: feronicha-maharani

Post on 10-Jul-2016

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

api

TRANSCRIPT

ANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial klien : Ny.MStatus interaksi perawat-klien: Fase kerja dan terminasi pertemuanLingkungan : Perawat dan Ny.M duduk berhadapan dan terdapat meja panjang diantara perawat dan Sdr. M, suasana

lingkungan tenang Deskripsi klien : Klien tampak tenang dan kontak mata kurang. Kondisi keseluruhan klien tampak rapi, menggunakan baju

kemeja yang bersih dan celana jeans panjang. Rambut klien disisir rapi. Tujuan (berorientasi pada klien) :

1. Klien dapat menerima kembali kehadiran perawat dengan baik, 2. Klien dapat berorientasi pada kenyataan3. Klien dapat mengungkapkan kebutuhannya, 4. Klien mampu membuat rencana untuk tindak lanjut di rumah (jadwal kegiatan harian)

Nama Mahasiswa : Feronicha Gadis MaharaniTanggal : Rabu, 4 Mei 2016Jam : 11.00 WIBTempat : Di meja depan Ruang Rehabilitasi

KOMUNIKASI VERBAL

KOMUNIKASI NON VERBAL

ANALISA BERPUSATPADA PERAWAT

ANALISA BERPUSATPADA KLIEN RASIONAL

P : ” Selamat pagi Bu”

P: Tersenyum, menatap klien, berjabat tangan dengan klien. Duduk dengan posisi condong ke depan.

K: Tersenyum, menatap perawat, menjabat tangan perawat

Perawat menyapa klien, dan menjabat tangan klien, perawat memposisikan diri terapeutik

Klien mau berbicara dengan perawat

Salam terapeutik adalah langkah awal untuk membina hubungan saling percaya antara pasien dengan perawat.

K:” Pagi” K: Tersenyum, menatap perawat, menjabat tangan perawat

Perawat tetap menjaga posisi tubuh dengan terapeutik

Klien mau berbicara dengan perawat dan menjabat tangan perawat

Perawat mempertahankan sikap terbuka, badan condong ke depan, memandang

P: Tersenyum, menatap klien, berjabat tangan dengan klien. Duduk dengan posisi condong ke depan.

dengan penuh perhatian ketika berinteraksi dengan klien. Merupakan sikap yang harus dilakukan dalam melakukan hubungan terapeutik sehingga klien dapat berespon positif terhadap interaksi yang dilakukan.

P: ”Masih ingat dengan saya? Coba sebutkan nama saya”

P: Duduk berhadapan, badan tegak, tubuh sikap terbuka.

K: Melihat ke arah perawat sebentar, tampak berusaha mengingat nama perawat, melihat bergantian dari pembimbing ke perawat.

Perawat mulai memperkenalkan diri dan menanyakan identitas klien

Klien mengetahui nama perawat

Memperkenalkan diri dapat menciptakan rasa percaya pada klien terhadap perawat.

K: ”Mbak Fera....Feronicha”

K: Klien melihat ke arah perawat dan tersenyum tipis

P: Tersenyum ke arah klien, memancing dengan menyebutkan kata “Fe”

Perawat merasa senang karena klien mau menyebutkan nama.

Klien tampak mengingat-ingat nama perawat, sempat salah menebutkan nama tapi kemudian berhasil menyebutkan nama perawat dengan benar.

Memperkenalkan diri dapat menciptakan rasa percaya pada klien terhadap perawat.

P: ” iya benar bu, Bagaimana perasaan saat ini?”

P: Perawat mendekat ke arah klien dan tersenyum

K: Tersenyum sambil menatap perawat

Perawat mulai pembicaraan ringan dengan klien dengan mengevaluasi keadaan klien

Klien merasa penting untuk menyebutkan kabarnya pada hari itu

Menanyakan kabar klien dapat membangun hubungan saling percaya dan meningkatan kenyamanan antara klien dan perawat ketika berinteraksi

K: ” biasa saja.” K: tersenyum tipis mulai percaya dengan kehadiran perawat

Perawat membina hubungan saling percaya untuk menggali informasi

Klien mulai percaya dengan perawat

Menjawab kabar dapat membangun hubungan saling percaya dan meningkatan kenyamanan antara klien dan

P: tersenyum ke arah klien

lebih lanjut perawat ketika berinteraksi

P: ” oh iya .. bagus kalau begitu,, saya ingin berbincang-bincang dengan ibu tentang kebutuhan sehari-hari ibu yang belum terpenuhi, kira-kira 10 sampai 15 menit, apa boleh?”

P: Perawat mendekatkan diri ke klien, memulai percakapan santai.

K: klien menatap ke arah bawah, lalu saat dipanggil menatap perawat

Perawat memulai kontrak dengan klien

Klien tampak tenang, kontak mata kadang melihat ke bawah, kadang ke perawat

Kontrak topik dan waktu agar pembicaraan lebih terfokus dengan adanya batasan waktu

K: (berbicara meracau) .................”ya silahkan”

K: menatap ke arah perawat sambil tersenyum tipis

P: Tersenyum

Perawat merasa klien sudah mampu menyetujui kontrak dan mampu menentukan tempatnya

Klien mampu menyetujui dan menyebutkan tempat untuk berbincang-bincang

Kontrak tempat agar pembicaraan bisa berlangsung dengan nyaman.

P: ”Bu, saya dengar ibu mau pulang ya?”

P: menatap klien dengan tersenyum

K: menatap perawat dengan ekspresi datar

Perawat mencoba mengklarifikasi gangguan proses pikir klien

Klien mencoba menangkap pertanyaan perawat

Evaluasi keluhan klien untuk mengetahui kondisi klien saat ini

K: ”iya, saya mau pulang.” lalu bicara meracau membicarakan topik tentang kehidupan sebagai istri purnawirawan

K: klien menatap perawat dengan ekspresi datar

P: Perawat tersenyum menatap klien

Perawat mencoba mengklarifikasi gangguan proses pikir klien

Klien terbuka menjelaskan keluhannya

Evaluasi keluhan klien untuk mengetahui kondisi klien saat ini

P : ”Bu, sebelum pulang gimana kalau kita bikin daftar aktivitas yang bisa ibu lakukan supaya gak bosen di rumah?”

P: Perawat tetap ramah.

K: Klien memperhatikan apa yang dibicarakan perawat.

Perawat mencoba mengeksplorasi kebutuhan klien yang belum terpenuhi klien.

Klien mencoba mencari kebutuhannya yang belum terpenuhi

Menggali data lebih jauh dan menunjukkan kesungguhan niat mengetahui kondisi klien saat ini

K : ”…ngapain saya kan di rumah kerja”

K: Klien menolak Perawat mencoba mengeksplorasi kondisi

Klien bingung dan tidak tahu harus menjawab apa

Menggali data lebih jauh dan menunjukkan kesungguhan

P: Perawat tetap tersenyum ke arah klien

klien. niat mengetahui kondisi klien saat ini

P : ”kerja apa bu??” P: Perawat mencondongkan tubuh, menunjukkan ekspresi tertarik terhadap hal yang disampaikan klien

K: Klien melihat perawat dan sesekali menoleh ke arah lain

Perawat mencoba menstimulus klien

Klien memahami pertanyaan perawat

Stimulus diperlukan untuk memotivasi klien dalam berpikir

K : ”kerja jadi sekretaris di HAM, mbak tahu apa itu HAM?”

K : Klien melihat serius ke arah perawat, berusaha meyakinkan perawat tentang pendapatnya

P : Perawat memperhatikan penjelasan klien dengan fokus, mempertahankan posisi terapeutik

Perawat mendengarkan dengan seksama menungu klien menyelesaikan ceritanya

Klien mampu percaya pada perawat untuk berbagi cerita

Terciptanya trust antara klien dan perawat akan memudahkan hubungan terapeutik

P : “oh begitu,iya saya tahu Hak Asasi Manusia kan? Baiklah, gak papa ibu bekerja, tapi kan disela-sela kerja ibu tetap harus beraktivitas?benar tidak”

P : Mencondongkan tubuh ke arah pasien, ekspresi wajah tertarik dengan topik yang dibahas

K : Klien melihat ke bawah

Perawat mencoba menstimulus klien

Klien berpikir berusaha menjawab pertanyaan perawat

Stimulus diperlukan untuk memotivasi klien dalam berpikir

K : “iya,benar” K : Klien melihat serius ke arah perawat, kadang melihat ke bawah

P : Perawat menatap ke arah klien dengan tersenyum

Perawat merasa antusias karena klien sudah mampu membuka diri

Klien mampu percaya pada perawat untuk berbagi cerita

Terciptanya trust antara klien dan perawat akan memudahkan hubungan terapeutik

P :“nah, gimana kalau P : Perawat tersenyum ke Perawat mencoba Klien berusaha menjawab Evaluasi cara yang dilakukan

sekarang saya beri buku dan pulpen ubtuk menuliskan aktivitas yang bisa ibu lakukan di rumah?”

arah klien, posisi terapeutik

K : Menatap kearah bawah

mengajak klien menulis jadwal harian

pertanyaan perawat untuk mengatasi keluhan penting untuk mengetahui keefektifan terapi

K :”yasudahlah, ayo. Mana sini buku sama pulpennya”

K : ekspresi datar, meraih buku dan pulpen

P : memberian buku dan pulpen ke klien

Perawat mencoba mengajak klien menulis jadwal harian

Klien berusaha menjawab sesuai dengan apa yang dirasakan

Evaluasi cara yang dilakukan untuk mengatasi keluhan penting untuk mengetahui keefektifan terapi

P : ” nah kalau begitu saya bantu ya, ibu tulis dibuku sendiri, saya tulis di kertas ini. Ayo kita urutkan? Ib u bangun jam berapa?”“Bu, ayo lihat ke sini, bicara dulu sama saya, nanti baru nbicara dengan cucunya lagi”

P : Tersenyum ke arah pasien, badan condong ke depan

K : Menunduk lalu melihat ke arah cucunya berbicara meracau

Perawat mencoba memfokuskan klien

Klien mencoba menangkap apa yang dikatakan perawat

Motivasi klien untuk melakukan hal yang benar dapat membantu kesembuhan klien

K :”.......” K : menghentikan pembicaraan dengan cucunya, Menatap perawat dengan ekspresi datar, lalu menunduk dan mengangguk

P : Mendengarkan dengan penuh perhatian

Perawat berusaha menarik perhatian klien dan memfokuskan pada pembicaraan

Klien mengalihkan perhatiannya dari cucunya ke perawat

Motivasi klien untuk melakukan hal yang benar dapat membantu kesembuhan klien

P:”ayo, ibu bangun jam berapa? Setelah itu ngapain??”

P: Tersenyum ke arah pasien, badan condong ke depan

K: Menatap perawat dengan ekspresi datar

Perawat membuat jadwal kegiatan untuk klien

Klien mencoba menangkap apa yang dikatakan perawat

Jadwal kegiatan dapat membantu kien dalam beraktivitas dan membantu mengalihkan klien dari masalah mentalnya

K:”jam 4, bersih-bersih kamar, nata itu lo yang di bawah kasur. Kan kalau di tentara harus ditata dulu”

K: Menatap perawat dengan ekspresi datar, menjawab dengan jawaban meracau ke topiki militer

P: Tersenyum ke arah pasien, badan condong ke depan

Perawat berusaha memfokuskan klien dari bicara meracau

Klien menerima perawat secara terbuka, mulai bercerita aktivitasnya meski harus dipancing. Klien mulai bicara meracau lagi

Jadwal kegiatan dapat membantu kien dalam beraktivitas dan membantu mengalihkan klien dari masalah mentalnya

P : ”nah setelah itu ngapain lagi?”

P : Tersenyum ke arah klien sambil mengarahkan klien duduk di kursi

K : Menunduk

Perawat mengevaluasi perasaan klien setelah kebutuhannya terpenuhi

Klien diam Evaluasi pemenuhan kebutuhan membantu menunjukkan sejauh mana bantuan sudah tepat diberikan pada klien

K :”yo sholat mbak”“mandi”“bantu bersih-bersih rumah”

K : Menatap perawat dengan ekspresi datar, menjawab pertanyaan perawat

P : Tersenyum sambil mengangguk

Perawat merasa senang klien mampu terbuka

Klien mau terbuka dengan perawat

Terciptanya trust antara klien dan perawat akan memudahkan hubungan terapeutik

P: “nah saya tulis ya, ayo apa lagi”

P : Tersenyum ke arah klien sambil mengarahkan klien duduk di kursi

K : Menunduk

Menatap perawat dengan ekspresi datar,

Klien mau terbuka dengan perawat

Terciptanya trust antara klien dan perawat akan memudahkan hubungan terapeutik

K: “.....................” K: Menatap perawat dengan ekspresi datar dan lebih banyak menunduk dan diamP: “memotivasi klien”

Perawat mencoba menstimulasi klien untuk menyusun jadwalnya sendiri

Klien lebih banyak diam, tidak menyebutkan jadwalnya

Terciptanya trust antara klien dan perawat akan memudahkan hubungan terapeutik

P:” oh ya sudah, kalau begitu saya buatkan jadwal ya, nanti tugas ibu seelah ini dibaca terus kalau ada yang tidak setuju dibicarakan dengan

P : Tersenyum ke arah klien

K : Menunduk

Perawat mencoba menstimulasi klien untuk menyusun jadwalnya sendiri

Klien lebih banyak diam, tidak menyebutkan jadwalnya

Terciptanya trust antara klien dan perawat akan memudahkan hubungan terapeutik

saya lagi”K: “terserah..” K: menunduk, tampak

acuh

P: Tersenyum ke arah klien

Lebih banyak menunduk

Klien lebih banyak diam, tidak menyebutkan jadwalnya

Terciptanya trust antara klien dan perawat akan memudahkan hubungan terapeutik

P:” Nah ini, jadwalnya sudah selesai, sekarang ayo dibaca, nanti biar didengarkan cucunya”

K: meraih kertas dan membacanya

P: memberikan kertas pada klien

Perawat menstimulasi klien untuk memenuhi kebutuhannya

Klien lebih banyak diam, tidak menyebutkan jadwalnya

Terciptanya trust antara klien dan perawat akan memudahkan hubungan terapeutik

K: (membaca satu persatu)

K: tampak pelan-pelan membaca jadwal

P: memperhatikan klien dan tersenyum

Perawat menstimulasi klien untuk memnuhi kebutuhannya

Klien mulai terbuka dan mengikuti erintah perawat

Terciptanya trust antara klien dan perawat akan memudahkan hubungan terapeutik

P: “Nah sudah ya, bagus sekali”

P: Tersenyum ke arah klien

K : Menunduk

Perawat memberikan pujian atas usaha klien membaca jadwal

Klien lebih banyak diam, tidak menyebutkan jadwalnya

Terciptanya trust antara klien dan perawat akan memudahkan hubungan terapeutik

K”: ”.............” K: menunduk dan diam

P: Tersenyum ke arah klien, tubuh dicondongkan

Perawat memberikan pujian atas usaha klien membaca jadwal

Klien lebih banyak diam, tidak menyebutkan jadwalnya

Terciptanya trust antara klien dan perawat akan memudahkan hubungan terapeutik

P :”Setelah kita berbincang-bincang tadi, bisa ibu ulangi lagi apa yang sudah kita diskusikan?”

P : Tersenyum ke arah klien, tubuh dicondongkan

K : Menatap perawat sambil sesekali tampak berpikir dan menoleh ke arah lain

Perawat mengevaluasi hal-hal yang sudah dibahas tadi

Klien berusaha menjawab pertanyaan perawat

Evaluasi bertujuan untuk mengetahui keefektifan interaksi

K :”Buat jadwal kegiatan.”

K : Menatap perawat sambil terlihat berpikir

P : Menatap klien dengan penuh perhatian

Perawat merasa senang klien mampu mengulangi apa yang sudah dibahas tadi

Klien berusaha mengulang kembali apa yang sudah dibahas tadi

Evaluasi bertujuan untuk mengetahui keefektifan interaksi

P :”Bagus bu, betul P : Tersenyum ke arah Perawat melakukan Klien memperhatikan perawat Tahap rencana tindak lanjut

itu, kalau begitu karena kita sudah selesai, dan ibu mau siap-siap pulang kan? Nah pesan saya, nanti kalau di rumah apa yang tertulis di kertas dilakukan lho ya bu?”

klien, tubuh dicondongkan

K : Menatap perawat sambil sesekali tampak berpikir

tahap rencana tindak lanjut

diperlukan untuk persiapan klien pulang

K : ”Iya” K : Mengangguk pada perawat

P : Menatap klien sambil tersenyum

Perawat merasa senang kontrak pertemuannya disetujui

Klien menyetujui Tahap rencana tindak lanjut diperlukan untuk persiapan klien pulang

P :”Baik bu, kalau begitu karena ibu mau pulang, saya sekalian pamit ya. Semoga kita bisa bertemu lagi. Kapan bu?”

P : Tersenyum sambil menjabat tangan klien

K : Menatap perawat, tersenyum dan menjabat tangan perawat

Perawat mengucapkan salam terapeutik

Klien menerima salam perawat

Melakukan terminasi pertemuan karena klien akan pulang

K :”mungkin besuk atau lusa” (menyanyi)

K : Menatap perawat, tersenyum dan menjabat tangan perawat sambil bernyanyi

P : Tersenyum sambil menjabat tangan klien

Perawat menerima salam klien

Klien mengucapkan salam pada perawat

Melakukan terminasi pertemuan karena klien akan pulang

P:” ya sudah, hati-hati ya Bu?”

P : Tersenyum

K: tersenyum lebar dan menatap perawat

Perawat mengucapkan salam terapeutik

Klien menerima salam perawat

Salam terapeutik menunjukkan langkah awal dan akhir dalam berinteraksi dan BHSP

K:”iya “ K: berdiri, meninggalkan perawat dan melambaikan tangan sambil tersenyumP: tersenyum menatap

Perawat menerima salam klien

Klien mengucapkan salam pada perawat

Tahap terminasi selesai

klien dan melambaikan tangan

KENDALA: Klien sering kali tidak focus, bicara meracau tentang kehidupannya masa lau, kadang menundukkan kepala, dan terdiam sehingga

diperlukan stimulus terus menerus

KESAN PERAWAT : Klien tampak rapi. Orientasi klien terhadap orang, tempat, dan waktu baik Klein perlu difokuskan Analisa masalah keperawatan awal: Gangguan Proses Pikir : isi pikir obsesif, bentuk pikir non-realistik