api fix
DESCRIPTION
apiTRANSCRIPT
ANALISA PROSES INTERAKSI
Inisial klien : Ny.MStatus interaksi perawat-klien: Fase kerja dan terminasi pertemuanLingkungan : Perawat dan Ny.M duduk berhadapan dan terdapat meja panjang diantara perawat dan Sdr. M, suasana
lingkungan tenang Deskripsi klien : Klien tampak tenang dan kontak mata kurang. Kondisi keseluruhan klien tampak rapi, menggunakan baju
kemeja yang bersih dan celana jeans panjang. Rambut klien disisir rapi. Tujuan (berorientasi pada klien) :
1. Klien dapat menerima kembali kehadiran perawat dengan baik, 2. Klien dapat berorientasi pada kenyataan3. Klien dapat mengungkapkan kebutuhannya, 4. Klien mampu membuat rencana untuk tindak lanjut di rumah (jadwal kegiatan harian)
Nama Mahasiswa : Feronicha Gadis MaharaniTanggal : Rabu, 4 Mei 2016Jam : 11.00 WIBTempat : Di meja depan Ruang Rehabilitasi
KOMUNIKASI VERBAL
KOMUNIKASI NON VERBAL
ANALISA BERPUSATPADA PERAWAT
ANALISA BERPUSATPADA KLIEN RASIONAL
P : ” Selamat pagi Bu”
P: Tersenyum, menatap klien, berjabat tangan dengan klien. Duduk dengan posisi condong ke depan.
K: Tersenyum, menatap perawat, menjabat tangan perawat
Perawat menyapa klien, dan menjabat tangan klien, perawat memposisikan diri terapeutik
Klien mau berbicara dengan perawat
Salam terapeutik adalah langkah awal untuk membina hubungan saling percaya antara pasien dengan perawat.
K:” Pagi” K: Tersenyum, menatap perawat, menjabat tangan perawat
Perawat tetap menjaga posisi tubuh dengan terapeutik
Klien mau berbicara dengan perawat dan menjabat tangan perawat
Perawat mempertahankan sikap terbuka, badan condong ke depan, memandang
P: Tersenyum, menatap klien, berjabat tangan dengan klien. Duduk dengan posisi condong ke depan.
dengan penuh perhatian ketika berinteraksi dengan klien. Merupakan sikap yang harus dilakukan dalam melakukan hubungan terapeutik sehingga klien dapat berespon positif terhadap interaksi yang dilakukan.
P: ”Masih ingat dengan saya? Coba sebutkan nama saya”
P: Duduk berhadapan, badan tegak, tubuh sikap terbuka.
K: Melihat ke arah perawat sebentar, tampak berusaha mengingat nama perawat, melihat bergantian dari pembimbing ke perawat.
Perawat mulai memperkenalkan diri dan menanyakan identitas klien
Klien mengetahui nama perawat
Memperkenalkan diri dapat menciptakan rasa percaya pada klien terhadap perawat.
K: ”Mbak Fera....Feronicha”
K: Klien melihat ke arah perawat dan tersenyum tipis
P: Tersenyum ke arah klien, memancing dengan menyebutkan kata “Fe”
Perawat merasa senang karena klien mau menyebutkan nama.
Klien tampak mengingat-ingat nama perawat, sempat salah menebutkan nama tapi kemudian berhasil menyebutkan nama perawat dengan benar.
Memperkenalkan diri dapat menciptakan rasa percaya pada klien terhadap perawat.
P: ” iya benar bu, Bagaimana perasaan saat ini?”
P: Perawat mendekat ke arah klien dan tersenyum
K: Tersenyum sambil menatap perawat
Perawat mulai pembicaraan ringan dengan klien dengan mengevaluasi keadaan klien
Klien merasa penting untuk menyebutkan kabarnya pada hari itu
Menanyakan kabar klien dapat membangun hubungan saling percaya dan meningkatan kenyamanan antara klien dan perawat ketika berinteraksi
K: ” biasa saja.” K: tersenyum tipis mulai percaya dengan kehadiran perawat
Perawat membina hubungan saling percaya untuk menggali informasi
Klien mulai percaya dengan perawat
Menjawab kabar dapat membangun hubungan saling percaya dan meningkatan kenyamanan antara klien dan
P: tersenyum ke arah klien
lebih lanjut perawat ketika berinteraksi
P: ” oh iya .. bagus kalau begitu,, saya ingin berbincang-bincang dengan ibu tentang kebutuhan sehari-hari ibu yang belum terpenuhi, kira-kira 10 sampai 15 menit, apa boleh?”
P: Perawat mendekatkan diri ke klien, memulai percakapan santai.
K: klien menatap ke arah bawah, lalu saat dipanggil menatap perawat
Perawat memulai kontrak dengan klien
Klien tampak tenang, kontak mata kadang melihat ke bawah, kadang ke perawat
Kontrak topik dan waktu agar pembicaraan lebih terfokus dengan adanya batasan waktu
K: (berbicara meracau) .................”ya silahkan”
K: menatap ke arah perawat sambil tersenyum tipis
P: Tersenyum
Perawat merasa klien sudah mampu menyetujui kontrak dan mampu menentukan tempatnya
Klien mampu menyetujui dan menyebutkan tempat untuk berbincang-bincang
Kontrak tempat agar pembicaraan bisa berlangsung dengan nyaman.
P: ”Bu, saya dengar ibu mau pulang ya?”
P: menatap klien dengan tersenyum
K: menatap perawat dengan ekspresi datar
Perawat mencoba mengklarifikasi gangguan proses pikir klien
Klien mencoba menangkap pertanyaan perawat
Evaluasi keluhan klien untuk mengetahui kondisi klien saat ini
K: ”iya, saya mau pulang.” lalu bicara meracau membicarakan topik tentang kehidupan sebagai istri purnawirawan
K: klien menatap perawat dengan ekspresi datar
P: Perawat tersenyum menatap klien
Perawat mencoba mengklarifikasi gangguan proses pikir klien
Klien terbuka menjelaskan keluhannya
Evaluasi keluhan klien untuk mengetahui kondisi klien saat ini
P : ”Bu, sebelum pulang gimana kalau kita bikin daftar aktivitas yang bisa ibu lakukan supaya gak bosen di rumah?”
P: Perawat tetap ramah.
K: Klien memperhatikan apa yang dibicarakan perawat.
Perawat mencoba mengeksplorasi kebutuhan klien yang belum terpenuhi klien.
Klien mencoba mencari kebutuhannya yang belum terpenuhi
Menggali data lebih jauh dan menunjukkan kesungguhan niat mengetahui kondisi klien saat ini
K : ”…ngapain saya kan di rumah kerja”
K: Klien menolak Perawat mencoba mengeksplorasi kondisi
Klien bingung dan tidak tahu harus menjawab apa
Menggali data lebih jauh dan menunjukkan kesungguhan
P: Perawat tetap tersenyum ke arah klien
klien. niat mengetahui kondisi klien saat ini
P : ”kerja apa bu??” P: Perawat mencondongkan tubuh, menunjukkan ekspresi tertarik terhadap hal yang disampaikan klien
K: Klien melihat perawat dan sesekali menoleh ke arah lain
Perawat mencoba menstimulus klien
Klien memahami pertanyaan perawat
Stimulus diperlukan untuk memotivasi klien dalam berpikir
K : ”kerja jadi sekretaris di HAM, mbak tahu apa itu HAM?”
K : Klien melihat serius ke arah perawat, berusaha meyakinkan perawat tentang pendapatnya
P : Perawat memperhatikan penjelasan klien dengan fokus, mempertahankan posisi terapeutik
Perawat mendengarkan dengan seksama menungu klien menyelesaikan ceritanya
Klien mampu percaya pada perawat untuk berbagi cerita
Terciptanya trust antara klien dan perawat akan memudahkan hubungan terapeutik
P : “oh begitu,iya saya tahu Hak Asasi Manusia kan? Baiklah, gak papa ibu bekerja, tapi kan disela-sela kerja ibu tetap harus beraktivitas?benar tidak”
P : Mencondongkan tubuh ke arah pasien, ekspresi wajah tertarik dengan topik yang dibahas
K : Klien melihat ke bawah
Perawat mencoba menstimulus klien
Klien berpikir berusaha menjawab pertanyaan perawat
Stimulus diperlukan untuk memotivasi klien dalam berpikir
K : “iya,benar” K : Klien melihat serius ke arah perawat, kadang melihat ke bawah
P : Perawat menatap ke arah klien dengan tersenyum
Perawat merasa antusias karena klien sudah mampu membuka diri
Klien mampu percaya pada perawat untuk berbagi cerita
Terciptanya trust antara klien dan perawat akan memudahkan hubungan terapeutik
P :“nah, gimana kalau P : Perawat tersenyum ke Perawat mencoba Klien berusaha menjawab Evaluasi cara yang dilakukan
sekarang saya beri buku dan pulpen ubtuk menuliskan aktivitas yang bisa ibu lakukan di rumah?”
arah klien, posisi terapeutik
K : Menatap kearah bawah
mengajak klien menulis jadwal harian
pertanyaan perawat untuk mengatasi keluhan penting untuk mengetahui keefektifan terapi
K :”yasudahlah, ayo. Mana sini buku sama pulpennya”
K : ekspresi datar, meraih buku dan pulpen
P : memberian buku dan pulpen ke klien
Perawat mencoba mengajak klien menulis jadwal harian
Klien berusaha menjawab sesuai dengan apa yang dirasakan
Evaluasi cara yang dilakukan untuk mengatasi keluhan penting untuk mengetahui keefektifan terapi
P : ” nah kalau begitu saya bantu ya, ibu tulis dibuku sendiri, saya tulis di kertas ini. Ayo kita urutkan? Ib u bangun jam berapa?”“Bu, ayo lihat ke sini, bicara dulu sama saya, nanti baru nbicara dengan cucunya lagi”
P : Tersenyum ke arah pasien, badan condong ke depan
K : Menunduk lalu melihat ke arah cucunya berbicara meracau
Perawat mencoba memfokuskan klien
Klien mencoba menangkap apa yang dikatakan perawat
Motivasi klien untuk melakukan hal yang benar dapat membantu kesembuhan klien
K :”.......” K : menghentikan pembicaraan dengan cucunya, Menatap perawat dengan ekspresi datar, lalu menunduk dan mengangguk
P : Mendengarkan dengan penuh perhatian
Perawat berusaha menarik perhatian klien dan memfokuskan pada pembicaraan
Klien mengalihkan perhatiannya dari cucunya ke perawat
Motivasi klien untuk melakukan hal yang benar dapat membantu kesembuhan klien
P:”ayo, ibu bangun jam berapa? Setelah itu ngapain??”
P: Tersenyum ke arah pasien, badan condong ke depan
K: Menatap perawat dengan ekspresi datar
Perawat membuat jadwal kegiatan untuk klien
Klien mencoba menangkap apa yang dikatakan perawat
Jadwal kegiatan dapat membantu kien dalam beraktivitas dan membantu mengalihkan klien dari masalah mentalnya
K:”jam 4, bersih-bersih kamar, nata itu lo yang di bawah kasur. Kan kalau di tentara harus ditata dulu”
K: Menatap perawat dengan ekspresi datar, menjawab dengan jawaban meracau ke topiki militer
P: Tersenyum ke arah pasien, badan condong ke depan
Perawat berusaha memfokuskan klien dari bicara meracau
Klien menerima perawat secara terbuka, mulai bercerita aktivitasnya meski harus dipancing. Klien mulai bicara meracau lagi
Jadwal kegiatan dapat membantu kien dalam beraktivitas dan membantu mengalihkan klien dari masalah mentalnya
P : ”nah setelah itu ngapain lagi?”
P : Tersenyum ke arah klien sambil mengarahkan klien duduk di kursi
K : Menunduk
Perawat mengevaluasi perasaan klien setelah kebutuhannya terpenuhi
Klien diam Evaluasi pemenuhan kebutuhan membantu menunjukkan sejauh mana bantuan sudah tepat diberikan pada klien
K :”yo sholat mbak”“mandi”“bantu bersih-bersih rumah”
K : Menatap perawat dengan ekspresi datar, menjawab pertanyaan perawat
P : Tersenyum sambil mengangguk
Perawat merasa senang klien mampu terbuka
Klien mau terbuka dengan perawat
Terciptanya trust antara klien dan perawat akan memudahkan hubungan terapeutik
P: “nah saya tulis ya, ayo apa lagi”
P : Tersenyum ke arah klien sambil mengarahkan klien duduk di kursi
K : Menunduk
Menatap perawat dengan ekspresi datar,
Klien mau terbuka dengan perawat
Terciptanya trust antara klien dan perawat akan memudahkan hubungan terapeutik
K: “.....................” K: Menatap perawat dengan ekspresi datar dan lebih banyak menunduk dan diamP: “memotivasi klien”
Perawat mencoba menstimulasi klien untuk menyusun jadwalnya sendiri
Klien lebih banyak diam, tidak menyebutkan jadwalnya
Terciptanya trust antara klien dan perawat akan memudahkan hubungan terapeutik
P:” oh ya sudah, kalau begitu saya buatkan jadwal ya, nanti tugas ibu seelah ini dibaca terus kalau ada yang tidak setuju dibicarakan dengan
P : Tersenyum ke arah klien
K : Menunduk
Perawat mencoba menstimulasi klien untuk menyusun jadwalnya sendiri
Klien lebih banyak diam, tidak menyebutkan jadwalnya
Terciptanya trust antara klien dan perawat akan memudahkan hubungan terapeutik
saya lagi”K: “terserah..” K: menunduk, tampak
acuh
P: Tersenyum ke arah klien
Lebih banyak menunduk
Klien lebih banyak diam, tidak menyebutkan jadwalnya
Terciptanya trust antara klien dan perawat akan memudahkan hubungan terapeutik
P:” Nah ini, jadwalnya sudah selesai, sekarang ayo dibaca, nanti biar didengarkan cucunya”
K: meraih kertas dan membacanya
P: memberikan kertas pada klien
Perawat menstimulasi klien untuk memenuhi kebutuhannya
Klien lebih banyak diam, tidak menyebutkan jadwalnya
Terciptanya trust antara klien dan perawat akan memudahkan hubungan terapeutik
K: (membaca satu persatu)
K: tampak pelan-pelan membaca jadwal
P: memperhatikan klien dan tersenyum
Perawat menstimulasi klien untuk memnuhi kebutuhannya
Klien mulai terbuka dan mengikuti erintah perawat
Terciptanya trust antara klien dan perawat akan memudahkan hubungan terapeutik
P: “Nah sudah ya, bagus sekali”
P: Tersenyum ke arah klien
K : Menunduk
Perawat memberikan pujian atas usaha klien membaca jadwal
Klien lebih banyak diam, tidak menyebutkan jadwalnya
Terciptanya trust antara klien dan perawat akan memudahkan hubungan terapeutik
K”: ”.............” K: menunduk dan diam
P: Tersenyum ke arah klien, tubuh dicondongkan
Perawat memberikan pujian atas usaha klien membaca jadwal
Klien lebih banyak diam, tidak menyebutkan jadwalnya
Terciptanya trust antara klien dan perawat akan memudahkan hubungan terapeutik
P :”Setelah kita berbincang-bincang tadi, bisa ibu ulangi lagi apa yang sudah kita diskusikan?”
P : Tersenyum ke arah klien, tubuh dicondongkan
K : Menatap perawat sambil sesekali tampak berpikir dan menoleh ke arah lain
Perawat mengevaluasi hal-hal yang sudah dibahas tadi
Klien berusaha menjawab pertanyaan perawat
Evaluasi bertujuan untuk mengetahui keefektifan interaksi
K :”Buat jadwal kegiatan.”
K : Menatap perawat sambil terlihat berpikir
P : Menatap klien dengan penuh perhatian
Perawat merasa senang klien mampu mengulangi apa yang sudah dibahas tadi
Klien berusaha mengulang kembali apa yang sudah dibahas tadi
Evaluasi bertujuan untuk mengetahui keefektifan interaksi
P :”Bagus bu, betul P : Tersenyum ke arah Perawat melakukan Klien memperhatikan perawat Tahap rencana tindak lanjut
itu, kalau begitu karena kita sudah selesai, dan ibu mau siap-siap pulang kan? Nah pesan saya, nanti kalau di rumah apa yang tertulis di kertas dilakukan lho ya bu?”
klien, tubuh dicondongkan
K : Menatap perawat sambil sesekali tampak berpikir
tahap rencana tindak lanjut
diperlukan untuk persiapan klien pulang
K : ”Iya” K : Mengangguk pada perawat
P : Menatap klien sambil tersenyum
Perawat merasa senang kontrak pertemuannya disetujui
Klien menyetujui Tahap rencana tindak lanjut diperlukan untuk persiapan klien pulang
P :”Baik bu, kalau begitu karena ibu mau pulang, saya sekalian pamit ya. Semoga kita bisa bertemu lagi. Kapan bu?”
P : Tersenyum sambil menjabat tangan klien
K : Menatap perawat, tersenyum dan menjabat tangan perawat
Perawat mengucapkan salam terapeutik
Klien menerima salam perawat
Melakukan terminasi pertemuan karena klien akan pulang
K :”mungkin besuk atau lusa” (menyanyi)
K : Menatap perawat, tersenyum dan menjabat tangan perawat sambil bernyanyi
P : Tersenyum sambil menjabat tangan klien
Perawat menerima salam klien
Klien mengucapkan salam pada perawat
Melakukan terminasi pertemuan karena klien akan pulang
P:” ya sudah, hati-hati ya Bu?”
P : Tersenyum
K: tersenyum lebar dan menatap perawat
Perawat mengucapkan salam terapeutik
Klien menerima salam perawat
Salam terapeutik menunjukkan langkah awal dan akhir dalam berinteraksi dan BHSP
K:”iya “ K: berdiri, meninggalkan perawat dan melambaikan tangan sambil tersenyumP: tersenyum menatap
Perawat menerima salam klien
Klien mengucapkan salam pada perawat
Tahap terminasi selesai
klien dan melambaikan tangan
KENDALA: Klien sering kali tidak focus, bicara meracau tentang kehidupannya masa lau, kadang menundukkan kepala, dan terdiam sehingga
diperlukan stimulus terus menerus
KESAN PERAWAT : Klien tampak rapi. Orientasi klien terhadap orang, tempat, dan waktu baik Klein perlu difokuskan Analisa masalah keperawatan awal: Gangguan Proses Pikir : isi pikir obsesif, bentuk pikir non-realistik