apar apar

10
Self Contained Breathing Apparatus (SCBA) Self Contained Breathing Apparatus atau dikenal dengan SCBA adalah alat bantu atau pernapasan untuk waktu tertentu sesuai dengan jumlah oksigen yang tersedia pada alat tersebut. SCBA menyimpan udara (oksigen) terkompresi, terkompresi atau oksigen cair, atau bahan kimia yang menghasilkan oksigen. Alat ini tidak memerlukan pasokan udara dari tempat lain atau dari luar. SCBA diklasifikasikan sebagai open-circuit atau closed circuit devices. Dalam rangkaian terbuka (open circuit) aliran pernapasan dibuang keluar atau ke atmosfer. Dan dalam rangkaian tertutup (closed circuit) aliran pernapasan disimpan didalam respirator untuk selanjutnya ditangkap CO2 dan moisture yang ada dan direkondisi dengan oksigen segar. SCBA biasanya digunakan pada area yang kontaminasi udaranya sangat tinggi, sehingga perlu juga diperhatikan kemungkinan paparan terhadap tubuh seperti kulit. Uap dan gas tertentu pada konsentrasi tinggi dapat merusak bagian tubuh lain selain pernapasan. Misalnya udara yang terkontaminasi ammonia pada konsentrasi sekitar 3% dapat menyebabkan luka bakar pada kulit. Asam Hydrocyanic dalam bentuk gas, pada suhu sedikit diatas suhu kamar dapat menembus kulit dan menyebabkan keracunan sistemik. Untuk menghindari potensi bahaya terhadap bagian tubuh lain, maka sangat disarankan untuk memilih pakaian pelindung yang tepat. Kebakaran

Upload: debbi-anggraini

Post on 05-Jan-2016

16 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

apar apar

TRANSCRIPT

Page 1: Apar apar

Self Contained Breathing Apparatus (SCBA)

Self Contained Breathing Apparatus atau dikenal dengan SCBA adalah alat bantu atau

pernapasan untuk waktu tertentu sesuai dengan jumlah oksigen yang tersedia pada alat

tersebut. SCBA menyimpan udara (oksigen) terkompresi, terkompresi atau oksigen cair, atau

bahan kimia yang menghasilkan oksigen. Alat ini tidak memerlukan pasokan udara dari

tempat lain atau dari luar. SCBA diklasifikasikan sebagai open-circuit atau closed circuit

devices. Dalam rangkaian terbuka (open circuit) aliran pernapasan dibuang keluar atau ke

atmosfer. Dan dalam rangkaian tertutup (closed circuit) aliran pernapasan disimpan didalam

respirator untuk selanjutnya ditangkap CO2 dan moisture yang ada dan direkondisi dengan

oksigen segar.

SCBA biasanya digunakan pada area yang kontaminasi udaranya sangat tinggi,

sehingga perlu juga diperhatikan kemungkinan paparan terhadap tubuh seperti kulit. Uap dan

gas tertentu pada konsentrasi tinggi dapat merusak bagian tubuh lain selain pernapasan.

Misalnya udara yang terkontaminasi ammonia pada konsentrasi sekitar 3% dapat

menyebabkan luka bakar pada kulit. Asam Hydrocyanic dalam bentuk gas, pada suhu sedikit

diatas suhu kamar dapat menembus kulit dan menyebabkan keracunan sistemik. Untuk

menghindari potensi bahaya terhadap bagian tubuh lain, maka sangat disarankan untuk

memilih pakaian pelindung yang tepat.

Kebakaran

Kebakaran tentunya dapat terjadi dimana saja dengan adanya pemicu yaitu api. Dalam

artikel ini akan dibahas tentang prosedur pemadaman api dengan menggunakan APAR.

APAR atau alat pemadam api ringan yaitu peralatan portabel yang dapat dibawa dan

dioperasikan dengan tangan, berisi bahan pemadam bertekanann yang dapat disemprotkan

dengan tujuan memadamkan api. Berdasarkan bahan yang terbakar maka api dapat dibedakan

menjadi beberapa jenis antara lain :

1. Api kelas A, yang terbakar bahan padat

2. Api kelas B, yang terbakar bahan cair/gas

3. Api kelas C, yang terbakar melibatkan arus listrik

4. Api kelas D, bahan yang terbakar logam

Jenis alat pemadam api ringan terdiri:

a. Jenis cairan (air);

Page 2: Apar apar

APAR jenis air biasanya untuk pemadaman kelas A, yaitu untuk benda padat selain

logam, seperti kayu, kertas, kain atau karet. APAR jenis air berfungsi untuk

memutuskan sumber panas/api.

pemadam air mudah didapat, harga murah, dapat digunakan dalam jumlah

Keuntungan :

1. Bahan yang tak terbatas bahkan tidak perlu beli/gratis.

2. Air disamping menurunkan panas/suhu (mendinginkan) dapat pula

menahan/menolak dan mengusir masuknya oksigen apabila dikabutkan.

3. Sebagai media pendingin yang baik

4. Biaya eksploitasi rendah

5. Pada saat ini bahan pemadam kebakaran air banyak digunakan dengan

sistim/bentuk kabut (Fog), karena mempunyai beberapa kelebihan jika

dibandingkan dengan pancaran air antara lain :

a. Mempunyai kemampuan menyerap panas (pendingainan ) lebih besar.

1 liter air yang dipancarkan dapat menyerap panas 30 kcal, sedangkan

bila dikabutkan 1 liter air dapat menjadi uap sebanyak 1.600 lt dan

akan menyerap panas sampai 300 kcal.

b. Peyemprotan nozzel lebih mudah dikendalikan, dengan mengatur

nozzel pancaran dapat dikendalikan bahkan sistim kabut (fog)

c. Menghasilkan udara segar

d. Dapat digunakan pada kebakaran minyak (Zat cair)

Kerugian Pemadam Kebakaran Dengan Air : 

1. Menghantar listrik

2. Di kapal dapat mengganggu keseimbangan (stabilitas)

3. Dapat merusak barang-barang berharga tertentu seperti alat-alat elektronik

4. Menambah panas apabila terkena karbit kopra mentah, atau bahan-bahan kimia

tertentu

b. Jenis busa;

Bahan pemadam busa efektif untuk memadamkan kebakaran kelas B (minyak,

solar dan cairnya), untuk memadamkan kebakaran benda padat (Kelas A) kurang

baik Seperti diketahui bahwa pemadam kebakaran dengan bahan busa adalah dengan

Page 3: Apar apar

cara isolasi yaitu mencegah masuknya udara dalam proses kebakaran (api), dengan

menutup/menyelimuti permukaan benda yang terbakar sehingga api tidak mengalir.

APAR jenis foam (busa) cocok untuk kebakaran kelas A dan B. APAR jenis

foam (busa) sangat efektik untuk mencegah api menyala kembali setelah

pemadaman. Foam (busa) membentuk segel di sekitar bidang yang terbakar dan

mencegah pengapian ulang. Menurut proses pembuatannya terdapat dua jenis busa

yaitu :

a. Busa kimia ( Chemis )

b. Busa mekanis

c. Jenis tepung kering

Powder banyak digunakan di kantor-kantor atau fasilitas umum seperti mall.

APAR jenis powder berfungsi untuk memutuskan oksigen.

Berdasarkan kelas kebakaran, ada 3 tipe APAR jenis powder yaitu reguler,

multi purpose dan special dry powder. Semua jenis powder ini berhubungan erat

dengan lingkungan pekerjaan di kantor atau mall tersebut.

1. APAR Powder Reguler, tepung kimia yang efektif untuk memadamkan

kebakaran kelas B dan C. APAR Powder reguler antara lain: sodium bikarbonat,

potasium bikarbonat, potasium karbonat, potasium klorida.

Page 4: Apar apar

2. APAR Powder Multi Purpose, tepung kimia untuk memadamkan kebakaran kelas

A, B dan C. Powder multi purpose antara lain mono amonium fosfat.

3. APAR Special Dry Powder, tepung kimia yg efektif utk pemadaman kebakaran

kelas D. Specia dry powder adalah campuran kalium klorida, magnesium klorida,

natrium klorida dan kalsium klorida.

Keuntungan :

1. Dry chemical dapat digunakan untuk semua jenis kebakaran,

2. Tidak berbahaya bagi manusia / binatang karena tidak beracun,

3. Bahan dry chemical disebut sebagai bahan pemadam kebakaran yang berfungsi

ganda (multi purpose extinguisher),

4. Tidak menghantar listrik,

5. Powder berfungsi mengikat oksigen (isolasi) dan juga dapat mengikat gas-gas

lain yang membahayakan,

6. Dapat menurunkan suhu,

7. Mudah dibersihkan dan tidak merusak alat-alat,

Cara penggunaanya dry chemical hampir sama dengan gas CO2 yaitu sebagai berikut:

1. Pertama harus diperhatikan adanya/arah angin, jika angin bertiup terlalu kuat

maka pengguna dry chemical ini tidak efisien,

2. Arahkan pancaran pemotong nyala api dan usahakan dapat terbentuk semacam

awan/asap untuk menutup nyala api tersebut

c. Jenis gas (hydrocarbon berhalogen dan sebagainya)

APAR jenis CO2 sangat cocok untuk peralatan ber-listrik dan api Kelas B.

Kemudian kemampuan tingginya yang tidak merusak serta efektif dan bersih yang

sangat dikenal luas. CO2  memiliki sifat non-konduktif dan anti statis. Karena gas

ini tidak berbahaya untuk peralatan dan bahan yang halus, sangat ideal untuk

lingkungan kantor yang modern, dimana minyak, solvent dan lilin sering digunakan.

Kinerja yang tidak merusak dan sangat efektif serta bersih sangatlah penting.

Kedua model memiliki corong yang tidak ber-penghantar dan anti statis, cocok

untuk situasi yang melibatkan cairan yang mudah terbakar dan bahaya listrik.

Page 5: Apar apar

Gas (yang dihasilkan) tidak (bersifat) merusak peralatan dan bahan yang halus. Ideal

untuk lingkungan kantor modern, dengan semua risiko elektronik-nya, dan dimana

minyak, bahan pelarut dan lilin sering digunakan.

Peringkat Api menyediakan cara untuk mengukur efektivitas dari suatu alat

pemadam dalam hal ukuran maksimum api yang bisa dipadamkan.Kelas B ini terkait

dengan kebakaran luas permukaan dengan angka rating untuk jumlah cairan.n yang

mudah terbakar dalam rasio air 1/3, 2/3 bahan bakar yang dapat dpadamkan dalam 1

area melingkar.

Page 6: Apar apar

Terdapat 3 (tiga) cara untuk mengatasi/memadamkan kebakaran :

1. Cara penguraian yaitu cara memadamkan dengan memisahkan atau menjauhkan

bahan / benda-benda yang dapat terbakar

2. Cara pendinginan yaitu cara memadamkan kebakaran dengan menurunkan

panas atau suhu. Bahan airlah yang paling dominan digunakan dalam

menurunkan panas dengan jalan menyemprotkan atau menyiramkan air ketitik

api.

3. Cara Isolasi / lokalisasi yaitu cara pemadaman kebakaran dengan mengurangi

kadar / prosentase O2 pada benda-benda yang terbakar.

Berikut tips cara menggunakan APAR yang baik jika terjadi kebakaran:

1. Pecahkan kaca pelindung APAR

Biasanya APAR disimpan menggantung pada dinding dengan kotak kaca pelindung.

Dalam keadaan darurat anda diperbolehkan memecahkan kotak kaca pelidungnya.

Pecahkan dengan bantuan benda keras seperti kayu atau batu , jika tidak ada pukulah

dengan tangan terkuat anda. Tentunya akan sakit dan menyebabkan cedera , untuk

meminimalisirnya bungkuslah tangan anda dengan benda yang dapat menhan

benturan contohnya busa jika tidak ada coba dengan lap atau jaket. Setelah itu baru

pukul kaca pelindung dengan tangan yang udah dibungkus

2. Periksa tekanan gas

Angkat APAR lalu periksa tekanan gas dengan melihat indikator tekanan pada leher

APAr jika jarum masih menunjuk pada area berwarna hijau berarti tekanan APAR masih

bagus. Tekanan gas berfungsi untuk memancarkan cairan pemadam pada APAR

3. Kocok APAR

Sebelum menggunakannya kocok dahulu APAR beberapa kali, hal ini berguna untuk

menaikkan tekanan dan lebih mengencerkan cairan pemadam pada APAR. Tentu anda

pernah mengocok kaleng berisi soda ketika dibuka pasti akan memancarkan isinya,

fenomena ini pun sama seperti yang terjadi jika APAR dikocok.

4. Semprotkan pada api dengan berada pada jarak aman

Peganglah APAR dan katup pemancar dengan satu tangan terkuat sedangkan satu

tangan yang lain memegang selang pemancar. Tekan katup pemancar maka cairan

pemadam pada APAR akan keluar melalui selang. Semprotkan pada sumber api ,

berhati-hatilah karena cairan yang keluar bertekanan tinggi dan bersuhu sangat dingin.

Page 7: Apar apar

Untuk menghindari efek dari 2 hal tersebut semprotkan pada jarak aman yaitu kurang

lebih sejauh 1 meter dari sumber api.

Tips diatas adalah cara menggunakan APAR yang baik secara umum , agar lebih

jelas bacalah petunjuk penggunaan yang biasanya terdapat pada badan APAR. Hal

yang perlu diingat adalah janganlah terlalu panik dan bersikaplah tenang.

Berikut Tabel Resume Kelas Kebakaran dan Jenis Bahan APAR yang dapat digunakan;

NoKELAS

KEBAKARAN

SISTEM

PEMADAMAIR FOAM CO2 POWDER

1. Kelas A

Pendinginan

Penguraian

Isolasi

Baik Boleh Boleh Boleh

2. Kelas B Isolasi Bahaya Baik Boleh Baik

3. Kelas C Isolasi Bahaya Bahaya Baik Boleh

4. Kelas DIsolasi

PendinginanBahaya Bahaya Boleh Baik