apa sih eter itu

1
Apa sih ETER itu? Gejala gelombang secara umum dapat kita definisikan sebagai rambatan gangguan periodik melalui suatu zat perantara. Dengan cara apakah perambatan gelombang ini berlangsung, bergantung pada gaya-gaya yang bekerja antar partikel zat perantaranya. Setelah Maxwell memperlihatkan bahwa kehadiran gelombang elektromagnet diramalkan berdasarkan persamaan-persamaan elektromagnet klasik, para fisikawan segera melakukan berbagai upaya untuk mempelajari sifat zat perantara yang berperan bagi perambatan gelombang elektromagnet ini. Zat perantara ini disebut eter. Namun, karena zat ini belum pernah teramati dalam percobaan, maka dipostulatkan bahwa ia tidak bermassa dan tidak tampak, tetapi mengisi seluruh ruang, dan fungsi satu-satunya hanyalah untuk merambatkan gelombang elektromagnet. Konsep eter ini sangat menarik perhatian karena sekurang-kurangnya dua alasan berikut: Sulit untuk membayangkan bagaimana sebuah gelombang dapat merambat tanpa memerlukan zat perantara - bayangkan gelombang air tanpa air! Pengertian dasar eter ini berkaitan erat dengan gagasan Newton tentang ruang mutlak—eter dikaitkan dengan Sistem Koordinat Semesta Agung. Dengan demikian, keuntungan sampingan yang bakal diperoleh dari penyelidikan terhadap eter ini adalah bahwa dengan mengamati gerak Bumi mengarungi eter, akan terungkap pula gerak Bumi relatif terhadap "ruang mutlak". Percobaan awal yang paling seksama untuk mendapatkan bukti kehadiran eter dilakukan pada tahun 1887 oleh fisikawan Amerika, Albert A. Michelson dan rekannya E.W. Morley. Percobaan mereka pada dasarnya mempergunakan interferometer Michelson yang dirancang khusus bagi maksud ini. Dalam percobaan ini, seberkas cahaya monokromatik (satu warna) dipisahkan menjadi dua berkas yang dibuat melewati dua lintasan berbeda dan kemudian diperpadukan kembali. Karena adanya perbedaan panjang lintasan yang ditempuh kedua berkas, maka akan dihasilkan suatu pola interferensi yang berbentuk frinji pola gelap terang. Sayangnya dari hasil percobaan tersebut, Michelson dan Morley gagal mendapatkan bukti tentang keberadaan eter, mereka hanya menghasilkan postulat saja. Meskipun demikian, konsep eter ini masih menjadi bahasan menarik dikalangan fisikawan sampai saat ini. Posted by Sudiantoro, November 06, 2005

Upload: sudiantoro-

Post on 20-Aug-2015

165 views

Category:

Technology


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Apa sih eter itu

Apa sih ETER itu?

Gejala gelombang secara umum dapat kita definisikan sebagai rambatan gangguan periodik melalui suatu zat perantara. Dengan cara apakah perambatan gelombang ini berlangsung, bergantung pada gaya-gaya yang bekerja antar partikel zat perantaranya. Setelah Maxwell memperlihatkan bahwa kehadiran gelombang elektromagnet diramalkan berdasarkan persamaan-persamaan elektromagnet klasik, para fisikawan segera melakukan berbagai upaya untuk mempelajari sifat zat perantara yang berperan bagi perambatan gelombang elektromagnet ini. Zat perantara ini disebut eter. Namun, karena zat ini belum pernah teramati dalam percobaan, maka dipostulatkan bahwa ia tidak bermassa dan tidak tampak, tetapi mengisi seluruh ruang, dan fungsi satu-satunya hanyalah untuk merambatkan gelombang elektromagnet. Konsep eter ini sangat menarik perhatian karena sekurang-kurangnya dua alasan berikut:

Sulit untuk membayangkan bagaimana sebuah gelombang dapat merambat tanpa memerlukan zat perantara - bayangkan gelombang air tanpa air!

Pengertian dasar eter ini berkaitan erat dengan gagasan Newton tentang ruang mutlak—eter dikaitkan dengan Sistem Koordinat Semesta Agung.

Dengan demikian, keuntungan sampingan yang bakal diperoleh dari penyelidikan terhadap eter ini adalah bahwa dengan mengamati gerak Bumi mengarungi eter, akan terungkap pula gerak Bumi relatif terhadap "ruang mutlak".

Percobaan awal yang paling seksama untuk mendapatkan bukti kehadiran eter dilakukan pada tahun 1887 oleh fisikawan Amerika, Albert A. Michelson dan rekannya E.W. Morley. Percobaan mereka pada dasarnya mempergunakan interferometer Michelson yang dirancang khusus bagi maksud ini. Dalam percobaan ini, seberkas cahaya monokromatik (satu warna) dipisahkan menjadi dua berkas yang dibuat melewati dua lintasan berbeda dan kemudian diperpadukan kembali. Karena adanya perbedaan panjang lintasan yang ditempuh kedua berkas, maka akan dihasilkan suatu pola interferensi yang berbentuk frinji pola gelap terang. Sayangnya dari hasil percobaan tersebut, Michelson dan Morley gagal mendapatkan bukti tentang keberadaan eter, mereka hanya menghasilkan postulat saja. Meskipun demikian, konsep eter ini masih menjadi bahasan menarik dikalangan fisikawan sampai saat ini.

Posted by Sudiantoro, November 06, 2005