apa itu gas rumah kaca dan efek gas rumah kaca

2
APA ITU GAS RUMAH KACA DAN EFEK GAS RUMAH KACA Oleh: Ferdinal Asmin* *Mahasiswa Program Doktor PSL-IPB 2013 Gas Rumah Kaca (GRK) adalah gas-gas yang terkandung dalam atmosfir, baik alami maupun antropogenik, yang menyerap dan melepaskan radiasi pada panjang gelombang tertentu dalam spektrum radiasi panas inframerah yang dikeluarkan oleh permukaan bumi, atmosfir itu sendiri, dan awan. Hal ini menyebabkan efek rumah kaca. Uap air (H 2 O), karbondioksida (CO 2 ), nitrogen oksida (N 2 0), metana (CH 4 ), dan ozon (O 3 ) merupakan gas- gas rumah kaca utama di permukaan bumi. Oleh sebab itu, ada sejumlah GRK yang berasal dari aktivitas manusia di atmosfir, seperti halokarbon dan senyawa yang mengandung klor dan bromine lainnya, yang diatur dalam Protokol Montreal. Disamping CO 2 , N 2 O, dan CH 4 , Protokol Kyoto juga mengatur GRK seperti sulfur hexaflorida (SF6), hidroflorokarbon (HFCs), dan perflorokarbon (PFCs). (Silahkan baca AR4 IPCC 2007). GRK adalah gas yang terkandung dalam atmosfer baik alami maupun antropogenik, yang menyerap dan memancarkan kembali radiasi inframerah. (definisi menurut Perpres No. 62 Tahun 2013) Efek Rumah Kaca (ERK) GRK secara efektif menyerap radiasi panas inframerah, yang dilepaskan oleh permukaan bumi, termasuk oleh atrmosfir itu sendiri dan awan. Radiasi atmosfir dilepaskan ke semua bidang, termasuk kembali ke permukaan bumi. Jadi, GRK menangkap panas dalam sistem permukaan-troposfir. Hal inilah yang disebut dengan GRK. Radiasi panas inframerah di troposfir meningkatkan suhu atmosfir pada ketinggian tertentu. Di troposfir suhu biasanya menurun menurut ketinggian. Secara efektif, radiasi inframerah yang dilepaskan ke angkasa berasal dari ketinggian dengan suhu rata-rata –19°C, seimbang dengan radiasi matahari yang masuk, dimana permukaan bumi mempertahankannya pada suhu yang lebih tinggi dengan rata-rata +14°C. Peningkatan konsentrasi GRK menyebabkan meningkatnya kepekatan atmosfir, menjadikan radiasi efektif yang masuk ke angkasa dari ketinggian yang lebih tinggi pada suhu yang lebih rendah. Hal ini menyebabkan radiative forcing yang menyebabkan peningkatan ERK, sehingga seringkali disebut dengan ERK yang meningkat. (Silahkan baca AR4 IPCC 2007). Silahkan cerdasi gambar di bawah.. Matahari menggerakkan iklim bumi, energi yang diradiasikan dalam bentuk gelombang yang sangat pendek, biasanya dalam spektrum yang visibel atau hampir visibel (sering disebut ultraviolet). Sekitar 1/3 dari energi matahari yang mencapai atmosfir bumi dipantulkan kembali secara langsung ke angkasa. Sisanya, 2/3, diserap oleh permukaan bumi, hanya sebagian kecil yang diserap oleh atmosfir. Untuk menjaga keseimbangan energi yang diserap, bumi melepaskan kembali sejumlah energi ke angkasa. Karena Bumi lebih dingin daripada matahari, bumi meradiasikan energi dalam bentuk gelombang panjang, sering disebut dalam spektrum infra merah. Banyak radiasi panas yang dilepaskan olen daratan dan lautan diserap oleh atmosfir, termasuk awan, dan diradiasikan kembali ke bumi. Hal inilah yang disebut dengan ERK. Dinding dalam rumah kaca mengurangi aliran udara dan meningkatkan suhu udara didalamnya. Melalui proses fisika yang berbeda, ERK memanaskan permukaan bumi. Tanpa ERK alami, suhu rata-rata permukaan bumi akan berada dibawah titik beku air. Jadi, ERK membuat kehidupan lebih memungkinkan. Tetapi aktivitas manusia, khususnya pembakaran bahan bakar fosil dan pembukaan hutan telah meningkatkan ERK, yang menyebabkan pemanasan global. (Baca lagi AR4 IPCC 2007).

Upload: erwin-hermawan

Post on 06-Feb-2016

38 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

WW

TRANSCRIPT

Page 1: Apa Itu Gas Rumah Kaca Dan Efek Gas Rumah Kaca

APA ITU GAS RUMAH KACA DAN EFEK GAS RUMAH KACA

Oleh: Ferdinal Asmin*

*Mahasiswa Program Doktor PSL-IPB 2013

Gas Rumah Kaca (GRK) adalah gas-gas yang terkandung dalam atmosfir, baik alami maupun antropogenik, yang menyerap dan melepaskan radiasi pada panjang gelombang tertentu dalam spektrum radiasi panas inframerah yang dikeluarkan oleh permukaan bumi, atmosfir itu sendiri, dan awan. Hal ini menyebabkan efek rumah kaca. Uap air (H2O), karbondioksida (CO2), nitrogen oksida (N20), metana (CH4), dan ozon (O3) merupakan gas-gas rumah kaca utama di permukaan bumi. Oleh sebab itu, ada sejumlah GRK yang berasal dari aktivitas manusia di atmosfir, seperti halokarbon dan senyawa yang mengandung klor dan bromine lainnya, yang diatur dalam Protokol Montreal. Disamping CO2, N2O, dan CH4, Protokol Kyoto juga mengatur GRK seperti sulfur hexaflorida (SF6), hidroflorokarbon (HFCs), dan perflorokarbon (PFCs). (Silahkan baca AR4 IPCC 2007).

GRK adalah gas yang terkandung dalam atmosfer baik alami maupun antropogenik, yang menyerap dan memancarkan kembali radiasi inframerah. (definisi menurut Perpres No. 62 Tahun 2013)

Efek Rumah Kaca (ERK) � GRK secara efektif menyerap radiasi panas inframerah, yang dilepaskan oleh permukaan bumi, termasuk oleh atrmosfir itu sendiri dan awan. Radiasi atmosfir dilepaskan ke semua bidang, termasuk kembali ke permukaan bumi. Jadi, GRK menangkap panas dalam sistem permukaan-troposfir. Hal inilah yang disebut dengan GRK. Radiasi panas inframerah di troposfir meningkatkan suhu atmosfir pada ketinggian tertentu. Di troposfir suhu biasanya menurun menurut ketinggian. Secara efektif, radiasi inframerah yang dilepaskan ke angkasa berasal dari ketinggian dengan suhu rata-rata –19°C, seimbang dengan radiasi matahari yang masuk, dimana permukaan bumi mempertahankannya pada suhu yang lebih tinggi dengan rata-rata +14°C. Peningkatan konsentrasi GRK menyebabkan meningkatnya kepekatan atmosfir, menjadikan radiasi efektif yang masuk ke angkasa dari ketinggian yang lebih tinggi pada suhu yang lebih rendah. Hal ini menyebabkan radiative forcing yang menyebabkan peningkatan ERK, sehingga seringkali disebut dengan ERK yang meningkat. (Silahkan baca AR4 IPCC 2007). Silahkan cerdasi gambar di bawah..

Matahari menggerakkan iklim bumi, energi yang diradiasikan dalam bentuk gelombang yang sangat pendek, biasanya dalam spektrum yang visibel atau hampir visibel (sering disebut ultraviolet). Sekitar 1/3 dari energi matahari yang mencapai atmosfir bumi dipantulkan kembali secara langsung ke angkasa. Sisanya, 2/3, diserap oleh permukaan bumi, hanya sebagian kecil yang diserap oleh atmosfir. Untuk menjaga keseimbangan energi yang diserap, bumi melepaskan kembali sejumlah energi ke angkasa. Karena Bumi lebih dingin daripada matahari, bumi meradiasikan energi dalam bentuk gelombang panjang, sering disebut dalam spektrum infra merah. Banyak radiasi panas yang dilepaskan olen daratan dan lautan diserap oleh atmosfir, termasuk awan, dan diradiasikan kembali ke bumi. Hal inilah yang disebut dengan ERK. Dinding dalam rumah kaca mengurangi aliran udara dan meningkatkan suhu udara didalamnya. Melalui proses fisika yang berbeda, ERK memanaskan permukaan bumi. Tanpa ERK alami, suhu rata-rata permukaan bumi akan berada dibawah titik beku air. Jadi, ERK membuat kehidupan lebih memungkinkan. Tetapi aktivitas manusia, khususnya pembakaran bahan bakar fosil dan pembukaan hutan telah meningkatkan ERK, yang menyebabkan pemanasan global. (Baca lagi AR4 IPCC 2007).

Page 2: Apa Itu Gas Rumah Kaca Dan Efek Gas Rumah Kaca