tabel emisi gas rumah kaca dalam angka

109
Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA 2009

Upload: ari-tri

Post on 30-Jul-2015

332 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

Emisi

Gas Rumah Kaca

Dalam Angka

KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP

REPUBLIK INDONESIA

2009

Page 2: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

Pengarah :

Sudariyono

Penanggung Jawab :

Nursiwan Taqim

Penyusun :

1. Maulyani Djajadilaga

2. Aksa Tejalaksana

3. Heru Harnowo

4. Agnes Swastikarina Gusthi

5. Sudarmanto

Pengolah Data :

1. Abdul Aziz Sitepu

2. Wiyoga

3. Sishatantri Dombot Sunaryedi

4. Ikhsan Mulyawan

Editor :

Maulyani Djajadilaga

Diterbitkan oleh :

Asisten Deputi Urusan Data dan Informasi Lingkungan

Kementerian Negara Lingkungan Hidup

Gambar Sampul :

Microsoft Clip Art

Page 3: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA i

Kata Pengantar

Pada tahun 1992 KTT Bumi di Rio de Janeiro, Brazil, telah menghasilkan komitmen internasional dengan ditandatanganinya United Nations Framework Convention on Climate Change oleh sejumlah negara, termasuk Indonesia. Kemudian pada tahun 1994 pemerintah

Republik Indonesia meratifikasi konvensi tersebut melalui Undang Undang Nomor 6 Tahun 1994 tentang Pengesahan United Nations Framework Convention on Climate Change. Di

samping itu, sebagai salah satu penandatangan Deklarasi Millenium pada KTT Millenium yang diadakan oleh PBB pada tahun 2000, Pemerintah Indonesia berkewajiban

melaksanakan dan memantau perkembangan pencapaian indikator Millenium Development Goals (MDGs) pada tingkat nasional, khususnya untuk tujuan menjamin kelestarian lingkungan hidup dengan salah satu indikatornya adalah emisi CO2 (karbon dioksida) per kapita dan konsumsi bahan perusak ozon (CFC).

Pada tahun 2007 Badan Pusat Statistik (BPS) bekerjasama dengan The United Nations Children's Fund (UNICEF) dan sektor terkait, termasuk Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KNLH), melakukan studi Alur Data Sektoral Indikator MDGs Tingkat Kecamatan dan

Kabupaten/Kota dengan lokasi studi di provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.

Sebagai tindak lanjut dari studi tersebut, sejak tahun 2008 Asisten Deputi Urusan Data dan Informasi Lingkungan mencoba untuk mengumpulkan data sumber-sumber emisi CO2 pada

tingkat provinsi yang hasilnya kemudian dipublikasikan melalui buku Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka.

Dalam buku edisi tahun 2009 ini kami mendapatkan data dari berbagai institusi pemerintah

dan swasta baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih terutama kepada Badan Pusat Statistik, Badan Meteorologi

Klimatologi dan Geofisika, Departemen Kehutanan, Departemen Pertanian, Departemen Perhubungan, Departemen Kesehatan, serta Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral,

atas kesediaannya untuk berbagi data. Semoga kerjasama yang baik ini dapat terus berlanjut di masa mendatang.

Akhirnya, kami berharap agar buku ini dapat menjadi bahan masukan bagi para pemangku

kepentingan dalam menetapkan kebijakan dalam pengendalian emisi gas rumah kaca.

Jakarta, Nopember 2009

Deputi MENLH Bidang

Pembinaan Sarana Teknis dan

Peningkatan Kapasitas

Sudariyono

Page 4: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

ii EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

Daftar Isi

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

Daftar Tabel iii

Daftar Gambar v

Bab I Pendahuluan 1

A. Latar Belakang 1

B. Tujuan 2

C. Ruang Lingkup 3

Bab II Metodologi 4

A. Pengumpulan Data 4

B. Pengolahan Data 4

C. Penyajian Data 4

D. Penghitungan Emisi GRK 5

Bab III Energi 11

A. Rumah Tangga 11

B. Industri 13

C. Transportasi 16

Bab IV Industri 49

A. Kelompok Industri Mineral 49

B. Kelompok Industri Kimia 52

C. Kelompok Industri Logam Dasar 53

Bab V Pertanian 61

A. Lahan Sawah 61

B. Peternakan 63

C. Penggunaan Pupuk Urea 65

Bab VI Sampah 81

A. Timbulan Sampah 81

B. Emisi CO2 dan CH4 82

Bab VII Efek Rumah Kaca 89

A. Dampak terhadap Iklim 89

B. Dampak terhadap Kesehatan 91

Daftar Pustaka 100

Page 5: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA iii

Daftar Tabel

Tabel 1. Rumus Penghitungan Emisi CO2 dan CH4 5 Tabel 2. Faktor Emisi Produk Bahan Bakar 6 Tabel 3. Faktor Emisi Industri Kapur 6 Tabel 4. Faktor Emisi Industri Semen 7 Tabel 5. Faktor Emisi Industri Kimia 7 Tabel 6. Faktor Emisi Industri Logam 7 Tabel 7. Faktor Emisi Pengelolaan Lahan 7 Tabel 8. Faktor Emisi dari Sampah 8 Tabel 9. Komposisi Sampah 8 Tabel 10. Konversi Satuan Energi 8 Tabel 11. Rata-Rata Konsumsi BBM menurut Jenis Kendaraan 9 Tabel 12. Kosumsi Energi Rumah Tangga menurut Jenis Bahan Bakar (SBM), 2000 - 2007 19 Tabel 13. Jumlah Rumah Tangga Menurut Provinsi dan Jenis Bahan Bakar untuk Memasak, Tahun 2001, 2004, dan 2007 19

Tabel 14. Perkiraan Konsumsi Energi Rumah Tangga (SBM) menurut Provinsi dan

Jenis Bahan Bakar untuk Memasak, Tahun 2001, 2004, dan 2007 22 Tabel 15. Perkiraan Emisi CO2 (Ton) dari Rumah Tangga menurut Provinsi dan

Jenis Bahan Bakar untuk Memasak, Tahun 2001, 2004 dan 2007 25 Tabel 16. Konsumsi Energi Industri (ribu SBM) menurut Jenis Bahan Bakar, 2000 - 2007 28 Tabel 17. Konsumsi Energi Industri (ribu SBM) menurut Provinsi dan Jenis Bahan Bakar,

2003 - 2005 29 Tabel 18. Perkiraan Emisi CO2 (ribu ton) dari Kosumsi Energi Industri menurut Provinsi

dan Jenis Bahan Bakar, 2003 - 2005 32 Tabel 19. Konsumsi Energi Transportasi (ribu SBM) menurut Jenis Bahan Bakar,

2000 - 2007 35 Tabel 20. Jumlah Kendaraan Bermotor menurut Jenis Kendaraan, 2000 - 2007 35 Tabel 21. Perkiraan Konsumsi Energi dari Kendaraan Bermotor (SBM) menurut Provinsi

dan Jenis Bahan Bakar, 2000 - 2007 41 Tabel 22. Perkiraan Emisi CO2 (ribu ton) dari Kendaraan Bermotor menurut Provinsi,

2000 - 2007 48 Tabel 23. Produksi Kapur (ton) menurut Provinsi, 2002 - 2006 57 Tabel 24. Perkiraan Emisi CO2 (ton) dari Industri Kapur menurut Provinsi, 2002 - 2006 57 Tabel 25. Produksi Semen dan Clinker (ton) menurut Provinsi, 2004 - 2008 57 Tabel 26. Perkiraan Emisi CO2 (ton) dari Industri Semen, 2004 - 2008 58 Tabel 27. Produksi Amoniak (juta ton) menurut Provinsi, 2001 - 2008 58 Tabel 28. Perkiraan Emisi CO2 (juta ton) dari Industri Amoniak, 2001 - 2008 58 Tabel 29. Produksi Besi Baja (ton) menurut Provinsi, 2002 - 2005 59 Tabel 30. Perkiraan Emisi CO2 dari Industri Besi Baja (ton) menurut Provinsi,

2002 - 2005 59 Tabel 31. Produksi Logam Non Baja (ribu ton) menurut Provinsi, 2001 - 2005 59 Tabel 32. Perkiraan Emisi CO2 (ribu ton) dari Industri Logam Non Baja, 2001 - 2005 59 Tabel 33. Luas Panen Padi (hektar) menurut Provinsi, 2003 - 2008 67 Tabel 34. Perkiraan Emisi CH4 (ton) dari Lahan Sawah menurut Provinsi, 2003 - 2008 68

Page 6: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

iv EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

Tabel 35. Populasi Hewan Ternak (ribu ekor) menurut Provinsi dan Jenis Ternak,

2004 - 2007 69 Tabel 36. Populasi Hewan Unggas (ekor) menurut Provinsi dan Jenis Unggas, 2005 - 2007 73 Tabel 37. Perkiraan Emisi CH4 (Ton) dari Hewan Ternak menurut Provinsi, 2004 -2007 76 Tabel 38. Perkiraan Emisi CH4 dari Unggas menurut Provinsi, 2005 - 2007 77 Tabel 39. Konsumsi Pupuk Urea (ribu ton) menurut Provinsi, 2003 - 2007 78 Tabel 40. Perkiraan Emisi CO2 (ribu ton) dari Konsumsi Pupuk Urea menurut Provinsi, 2003 - 2007 79 Tabel 41. Perkiraan Timbulan Sampah (ton) menurut Provinsi, 2004 - 2008 84 Tabel 42. Perkiraan Jumlah Sampah di TPA (ton) menurut Provinsi, 2004 - 2008 85 Tabel 43. Perkiraan Emisi CO2 (gigagram) dari Sampah Dibakar menurut Provinsi,

2004 - 2008 86 Tabel 44. Perkiraan Emisi CH4 (gigagram) dari Sampah di TPA menurut Provinsi,

2004 - 2008 87 Tabel 45. Timbulan Sampah dan Sampah Terangkut (m3/tahun) di 170 Kota/Kabupaten

menurut Provinsi, 2007 88 Tabel 46. Suhu Udara Maksimum (oC) menurut Provinsi, 2000 -2007 94 Tabel 47. Suhu Udara Minimum (oC) menurut Provinsi, 2000 - 2007 95 Tabel 48. Curah Hujan Maksimum menurut Provinsi, 2000 - 2007 96 Tabel 49. Persentase Kabupaten/Kota Terjangkit Demam Berdarah menurut Provinsi,

2001 - 2007 97 Tabel 50. Jumlah Penderita Demam Berdarah menurut Provinsi, 2003 - 2007 98 Tabel 51. Angka Kesakitan Malaria per 1000 penduduk menurut Provinsi, 2002 - 2007 99

Page 7: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA v

Daftar Gambar

Gambar 1. Konsumsi Energi Nasional selain Listrik menurut Sektor, 2000 - 2007 11 Gambar 2. Konsumsi Energi Rumah Tangga menurut Jenis Bahan Bakar, Tahun 2007 12 Gambar 3. Perkiraan Emisi CO2 dari Konsumsi Energi Rumah Tangga, 2000 - 2007 12 Gambar 4. Perkiraan Emisi CO2 dari Konsumsi LPG, Minyak Tanah, dan Kayu Bakar

untuk Rumah Tangga menurut Pulau, Tahun 2001, 2004, dan 2007 13 Gambar 5. Konsumsi Energi Industri menurut Jenis Bahan Bakar, 2000 - 2007 14 Gambar 6. Perkiraan Emisi CO2 dari Konsumsi Energi Sektor Industri menurut Jenis Bahan Bakar, 2000 - 2007 14 Gambar 7. Perkiraan Emisi CO2 dari Konsumsi Energi (Solar, Minyak Tanah dan Batubara) Sektor Industri, menurut Pulau, 2003 - 2005 15 Gambar 8. Perkiraan Emisi CO2 dari Pembangkit Tenaga Listrik PLN menurut Pulau,

2000 - 2004 16 Gambar 9. Konsumsi Energi Sektor Transportasi, 2000 - 2007 17 Gambar 10. Perkiraan Emisi CO2 dari Sektor Transportasi, 2000 - 2007 17 Gambar 11. Perkiraan Emisi CO2 dari Kendaraan Bermotor menurut Pulau, 2000 - 2007 18 Gambar 12. Produksi Kapur menurut Provinsi, 2002 - 2006 49 Gambar 13. Perkiraan Emisi CO2 dari Industri Kapur, 2002 - 2006 50 Gambar 14. Produksi Semen dan Clinker menurut Provinsi, 2004 - 2008 51 Gambar 15. Perkiraan Total Emisi CO2 dari Industri Semen, 2004 - 2008 51 Gambar 16. Produksi Amoniak menurut Provinsi, 2001 - 2008 52 Gambar 17. Perkiraan Emisi CO2 dari Industri Amoniak, 2001 - 2008 53 Gambar 18. Produksi Besi Baja menurut Provinsi, 2002 - 2005 54 Gambar 19. Perkiraan Total Emisi CO2 dari Industri Besi Baja, 2002 - 2005 54 Gambar 20. Produksi Logam Non Baja menurut Provinsi, 2001 - 2005 55 Gambar 21. Perkiraan Total Emisi CO2 dari Industri Logam Non Baja, 2001 - 2005 56 Gambar 22. Luas Panen Padi menurut Pulau, 2003 - 2008 61 Gambar 23. Perkiraan Emisi CH4 dari Lahan Sawah, 2003 - 2008 62 Gambar 24. Perkiraan Distribusi Emisi CH4 dari Lahan Sawah menurut Pulau, 2008 62 Gambar 25. Persentase Populasi Ternak menurut Jenis Ternak, 2007 63 Gambar 26. Perkiraan Total Emisi CH4 dari Hewan Ternak menurut Pulau, 2004 - 2007 63 Gambar 27. Persentase Populasi Unggas menurut Jenis Unggas, 2007 64 Gambar 28. Perkiraan Emisi CH4 dari Unggas menurut Pulau, 2005 - 2007 64 Gambar 29. Konsumsi Pupuk Urea menurut Pulau, 2003 - 2007 65 Gambar 30. Perkiraan Total Emisi CO2 dari Penggunaan Pupuk Urea, 2003 - 2007 66 Gambar 31. Perkiraan Timbulan Sampah menurut Pulau, 2004 - 2008 81 Gambar 32. Komposisi Sampah di Indonesia, 2001 82 Gambar 33. Perkiraan Total Emisi CO2 dari Sampah menurut Pulau, 2004 - 2008 82 Gambar 34. Perkiraan Total Emisi CH4 dari Sampah menurut Pulau, 2004 - 2008 83 Gambar 35. Suhu Udara Maksimum dan Minimum (oC) di Indonesia, 2000 - 2007 89 Gambar 36. Suhu Udara Maksimum menurut Pulau, 2000 - 2007 90 Gambar 37. Suhu Udara Minimum menurut Pulau, 2000 - 2007 90 Gambar 38. Curah Hujan Maksimum yang tercatat pada 33 stasiun menurut Pulau,

2003 - 2007 91

Page 8: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

vi EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

Gambar 39. Persentase Kabupaten/Kota terjangkit Demam Berdarah menurut Pulau,

2001 - 2007 92 Gambar 40. Persentase Desa terjangkit Demam Berdarah menurut Pulau, 2005 dan 2008 92 Gambar 41. Angka Kesakitan Malaria, 2002 - 2007 93

Page 9: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 1

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang

Pemanasan global dan perubahan iklim adalah sebuah fenomena meningkatnya konsentrasi

Gas Rumah Kaca (GRK) di atmosfer akibat berbagai aktifitas manusia, seperti penggunaan

bahan bakar fosil, perubahan tata guna lahan dan hutan, serta kegiatan pertanian dan peternakan. Salah satu GRK yang mempunyai kontribusi terbesar terhadap pemanasan

global dan perubahan iklim adalah CO2.

Sejak tahun 1995, dunia internasional melakukan pertemuan rutin setiap tahun untuk

membahas berbagai hal yang berkaitan dengan perubahan iklim, termasuk solusi yang harus

dilakukan. Akhirnya, pada tanggal 11 Desember 1997 Protokol Kyoto diadopsi dalam konferensi ketiga para pihak (COP3) UNFCCC (United Nations Framework Convention on Climate Change) di Kyoto, Jepang. Protokol tersebut resmi berkekuatan hukum secara internasional pada tanggal 16 Februari 2005 setelah diratifikasi oleh 141 negara yang

mewakili 61% dari seluruh emisi. Indonesia sendiri telah meratifikasi protokol tersebut pada

tanggal 3 Desember 2004 melalui Undang-undang Nomor 17 Tahun 2004 tentang Pengesahan Kyoto Protocol to the United Nations Framework Convention on Climate Change.

Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada

tahun 2000, sebanyak 189 negara anggota PBB sepakat untuk mengadopsi Deklarasi Milenium. Deklarasi ini menghimpun komitmen para pemimpin dunia untuk menangani isu

perdamaian, keamanan, pembangunan, hak asasi dan kebebasan fundamental. Komitmen

tersebut kemudian diterjemahkan menjadi Millennium Development Goals (MDGs) yang mempunyai delapan tujuan. Salah satu tujuan dari MDGs adalah menjamin kelestarian

lingkungan hidup dengan target sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

No. Target Indikator

1. Memadukan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dengan kebijakan dan program nasional serta mengembalikan sumber daya lingkungan yang hilang

1. Proporsi lahan yang tertutup hutan

2. Rasio luas kawasan lindung terhadap luas wilayah

3. Konsumsi energi per unit PDB

4. Emisi CO2 per kapita dan konsumsi bahan perusak ozon (CFC)

5. Proporsi penduduk atau rumah tangga menggunakan bahan bakar padat untuk memasak

2. Menurunkan separuh proporsi penduduk tanpa akses terhadap sumber air minum yang aman dan berkelanjutan serta fasilitas sanitasi dasar pada tahun 2015

6. Proporsi penduduk atau rumah tangga dengan akses terhadap sumber air minum yang terlindungi dan berkelanjutan

7. Proporsi penduduk atau rumah tangga dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak

3. Mencapai perbaikan yang berarti dalam kehidupan penduduk miskin di permukiman kumuh pada tahun 2020

8. Proporsi penduduk atau rumah tangga dengan status rumah tetap dan terjamin

Page 10: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

2 EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

Indikator pertama sampai dengan kelima berkaitan dengan pemanasan global dan

perubahan iklim. Sementara indikator keenam dan ketujuh berkaitan dengan kualitas air dan

permukiman yang keduanya tidak dibahas dalam buku ini.

Upaya pemerintah Indonesia dalam mencapai target-target yang tercantum dalam

Millennium Development Goals perlu didukung oleh data sehingga hasilnya lebih terukur. Oleh karena itu pada tahun 2007 BPS bekerjasama dengan UNICEF dan sektor-sektor terkait

seperti KNLH dan Departemen Kehutanan melakukan studi Alur Data Sektoral untuk

Indikator MDGs Tingkat Kecamatan dan Kabupaten/Kota. Berdasarkan hasil studi ini kemudian diketahui bahwa sebagian besar data untuk menghitung emisi CO2 dan GRK

lainnya tersedia di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

Pada Annex A Protokol Kyoto disebutkan sumber-sumber emisi GRK, antara lain dari sektor

energi, sektor atau proses industri, sektor pertanian (termasuk lahan), dan limbah (sampah).

Sumber-sumber emisi GRK dari sektor energi seperti penggunaan energi oleh industri, rumah tangga dan transportasi diperkirakan memberikan kontribusi terbesar pada emisi

GRK, khususnya CO2. Data yang ada menunjukkan bahwa ternyata penyumbang terbesar CO2 dari konsumsi energi ini adalah rumah tangga. Penjelasan rinci mengenai konsumsi

energi ini dibahas pada Bab III.

Selanjutnya pada Bab IV dijelaskan beberapa jenis industri yang menghasilkan emisi GRK

dari proses produksinya. Adanya perbedaan penggunaan satuan (unit) produksi dengan

satuan yang digunakan pada pedoman IPCC menyebabkan tidak semua jenis industri dapat ditampilkan meskipun datanya tersedia. Selain itu, perbedaan penggunaan satuan ini juga

menyebabkan banyak data produksi dari suatu jenis industri yang tidak dimasukkan dalam perhitungan sehingga total produksi yang dihasilkan tidak menggambarkan kondisi yang

sebenarnya.

Pada Bab V dijelaskan mengenai sumber-sumber emisi GRK yang berasal dari kegiatan pertanian seperti dari lahan penanaman padi (sawah), peternakan, dan penggunaan pupuk

urea. Emisi GRK yang disebabkan oleh perubahan lahan dan hutan (LULUCF) tidak disajikan karena keterbatasan data.

Selanjutnya pada Bab VI dijelaskan perkiraan produksi sampah di Indonesia berdasarkan populasi penduduk dan perkiraan emisi CO2 dan CH4 yang dihasilkan. Digunakannya angka

prediksi produksi sampah ini disebabkan terbatasnya ketersediaan data. Data produksi

sampah yang berasal dari program Adipura baru tersedia untuk 170 kabupaten/kota, sebagian besar berada di pulau Jawa, sehingga tidak dapat digambarkan secara nasional.

Kemungkinan adanya dampak emisi GRK terhadap perubahan iklim seperti kenaikan suhu udara, dan perubahan pola curah hujan serta dampak terhadap kesehatan seperti penyakit

malaria dan demam berdarah disajikan pada bab terakhir, yaitu Bab VII.

B. Tujuan

Tujuan dari penerbitan publikasi ini adalah :

1. Menyajikan data konsumsi dan atau produksi suatu bahan yang merupakan sumber emisi gas rumah kaca.

2. Menyajikan perkiraan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh berbagai kegiatan yang

tercantum dalam Annex A Protokol Kyoto.

Page 11: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 3

3. Menyajikan data mengenai dampak dari emisi gas rumah kaca terhadap perubahan

iklim, khususnya suhu udara dan curah hujan, dan terhadap kesehatan.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penyajian data pada buku ini adalah :

1. Data bersumber dari instansi pemerintah, lembaga-lembaga penelitian, dan perusahaan swasta yang telah dipublikasikan.

2. Data yang disajikan adalah data sumber emisi CO2 dan CH4.

3. Cakupan data dari tahun 2000 – 2007 atau 2008, tergantung pada publikasi terakhir dari instansi terkait.

4. Penyajian data dalam skala nasional dan provinsi.

Page 12: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

4 EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

Bab II Metodologi

A. Pengumpulan Data

Data yang disajikan dalam publikasi ini sebagian besar merupakan data sekunder yang

berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS), Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral,

Departemen Kehutanan, Departemen Pertanian, Departemen Kesehatan, dan Badan Meteorologi dan Geofisika. Data sekunder lainnya berasal dari situs PT. Pusri

(www.pusri.co.id) untuk produksi amoniak dan pupuk urea, dan BPH Migas (www.bphmigas.go.id) untuk data konsumsi BBM bersubsidi rata-rata per hari per jenis

kendaraan. Langkah-langkah pengumpulan data adalah sebagai berikut :

1. Menyusun daftar sumber data yang diperkirakan memproduksi atau mempumyai data sumber-sumber emisi GRK yang tercantum dalam Protokol Kyoto.

2. Melakukan survei pendahuluan ke sumber-sumber data untuk mengetahui jenis data yang dihasilkan.

3. Menyusun formulir berdasarkan format yang ada pada pedoman inventarisasi GRK yang

dikeluarkan oleh Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) pada tahun 2006.

4. Membandingkan formulir dengan format data yang ada pada publikasi-publikasi yang

telah dikeluarkan oleh sumber data;

5. Melakukan pertemuan teknis dengan sumber-sumber data untuk mendapatkan data

terbaru dan untuk klarifikasi jika ada perbedaan format data.

6. Data yang sudah ada dan sesuai formatnya langsung diinput ke dalam basis data.

B. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Untuk data sekunder yang satuannya sudah sesuai dan disajikan per Provinsi, maka data

tersebut langsung dikalikan dengan faktor emisi yang sudah ditentukan oleh IPCC.

2. Data yang berbeda satuannya dengan satuan yang digunakan dalam pedoman tidak

dimasukkan dalam perhitungan. Perbedaan satuan dimaksud misalnya pedoman

menetapkan satuannya dalam berat (kg, ton, dll) sementara data yang tersedia dalam satuan volume atau luas.

3. Untuk data per Provinsi yang dinyatakan dalam persentase, diolah terlebih dahulu sehingga didapatkan angka absolutnya.

4. Data yang belum atau yang tidak tersedia per Provinsi diolah terlebih dahulu dengan data lain yang mempunyai keterkaitan sehingga didapatkan angka rata-rata per Provinsi.

C. Penyajian Data

Penyajian data dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Data sumber-sumber emisi GRK yang sudah diolah disajikan sesuai dengan sektor atau

kegiatan penghasil emisi GRK yaitu energi, industri, pertanian, dan sampah.

2. Data efek rumah kaca sebagai dampak dari GRK disajikan pada bab terakhir.

Page 13: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 5

3. Data yang disajikan adalah data produksi atau konsumsi atau luas (untuk lahan) sumber

emisi, dan data perkiraan emisi dari masing-masing sumber tersebut.

4. Penyajian tabel-tabel per provinsi dan per sektor sumber emisi didahului dengan ulasan singkat yang dilengkapi dengan gambar (grafik).

D. Penghitungan Emisi GRK

Pada dasarnya penghitungan emisi GRK menggunakan rumus dasar sebagai berikut :

Emisi GRK = i

Ai x EFi

Dimana :

Emisi GRK = Emisi suatu gas rumah kaca (CO2, CH4, N2O)

Ai = Konsumsi bahan jenis i atau jumlah produk i

EFi = Faktor Emisi dari bahan jenis i atau produk i

Faktor emisi ditentukan berdasarkan penelitian dan sangat spesifik untuk setiap bahan atau

produk. Oleh karena belum ada faktor emisi yang spesifik untuk Indonesia, maka digunakan

faktor emisi yang sudah ditentukan oleh IPCC. Rumus yang digunakan untuk menghitung emisi CO2 dan CH4 dari beberapa sumber emisi dapat dilihat pada Tabel 1. Sedangkan

faktor emisi disajikan pada Tabel 2 sampai dengan Tabel 8.

Tabel 1. Rumus Penghitungan Emisi CO2 dan CH4

Sumber Emisi Rumus Keterangan

Konsumsi Energi EmisiCO2 = Ci x EFi Ci = konsumsi bahan bakar jenis i

EFi = faktor emisi CO2 bahan bakar jenis i

Industri Semen EmisiCO2 = Psemen x Fclinker x EFclinker Psemen = jumlah produksi semen (ton)

Fclinker = fraksi clinker dalam semen

EFclinker = faktor emisi CO2 clinker

Industri Kapur EmisiCO2 = Pkapur x EFkapur Pkapur = jumlah produksi kapur (ton)

EFkapur = faktor emisi CO2 kapur

Industri Amoniak EmisiCO2 = Pamoniak x EFamoniak Pamoniak = jumlah produksi amoniak (ton)

EFamoniak = faktor emisi CO2 amoniak

Industri Metanol EmisiCO2 = Pmetanol x EFCO2-metanol Pmetanol = jumlah produksi metanol

EmisiCH4 = Pmetanol x EFCH4-metanol EFCO2-metanol = faktor emisi CO2 metanol

EFCH4-metanol = faktor emisi CH4 metanol

Industri Besi Baja EmisiCO2 = Pbesi-baja x EFbesi-baja Pbesi-baja = jumlah produksi besi baja (ton)

EFbesibaja = faktor emisi CO2 besi baja

Industri Besi EmisiCO2 = Pbesi x EFbesi Pbesi = jumlah produksi besi (ton)

EFbesi = faktor emisi besi

Lahan Sawah EmisiCH4 = LT x HT x EFsawah LT = luas penanaman padi (Ha)

HT = lamanya penanaman (hari)

EFsawah = faktor emisi sawah

Page 14: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

6 EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

Sumber Emisi Rumus Keterangan

Hewan Ternak (Fermentasi) EmisiCH4 = JHT x EFfermentasi JHT = jumlah hewan ternak

Hewan Ternak (Pupuk) EmisiCH4 = JHT x EFppk-ternak EFfermentasi = faktor emisi fermentasi

EFppk-ternak = faktor emisi pupuk ternak

Hewan Unggas (Pupuk) EmisiCH4 = JHU x EFppk-unggas JHU = jumlah hewan unggas

EFppk-unggas = faktor emisi pupuk unggas

Konsumsi Pupuk Urea EmisiCO2 = Kurea x EFurea Kurea = konsumsi pupuk urea

EFurea = faktor emisi pupuk urea

Sampah (pembakaran) EmisiCO2 = JSB x FSi x EFCO2-i JSB = jumlah sampah dibakar (ton)

EmisiCH4 = JSB x EFCH4 FSi = fraksi sampah jenis i (%)

EFCO2-i = faktor emisi CO2 sampah jenis i

i = makanan, kertas, tekstil, karet, kayu

EFCH4 = faktor emisi CH4 dari sampah

Sampah (kompos) EmisiCH4 = JSK x EFCH4 JSK = jumlah sampah yang dikompos

EFCH4 = faktor emisi CH4 dari kompos

Sumber : Pedoman Inventarisasi Gas Rumah Kaca, IPCC, 2006

Tabel 2. Faktor Emisi Produk Bahan Bakar

No. Produk Faktor Emisi CO2 Satuan

1. Bensin 69.300 Kg/TJ

2. Solar 74.100 Kg/TJ

3. Minyak Tanah 71.900 Kg/TJ

4. Batubara 94.600 Kg/TJ

5. LPG 63.100 Kg/TJ

6. Briket Batubara 97.500 Kg/TJ

7. Arang Kayu 112.000 Kg/TJ

8. Kayu Bakar 112.000 Kg/TJ

Sumber : Pedoman Inventarisasi Gas Rumah Kaca, IPCC, 2006

Tabel 3. Faktor Emisi Industri Kapur

Tipe Kapur

Rasio Stoikiometri [ton CO2 per ton CaO atau

CaO·MgO]

Kisaran Kandungan

CaO [%]

Kisaran Kandungan

MgO [%]

Nilai Kandungan CaO atau CaO·MgO [Fraksi]

Faktor Emisi [ton CO2 per ton kapur]

Kapur Kalsium Tinggi 0.785 93-98 0.3-2.5 0.95 0.75

Kapur Dolomit 0.913 55-57 38-41 0.95 or 0.85 0.86 atau 0.77

Kapur Hidraulik 0.785 65-92 NA 0.75 0.59

Sumber : Pedoman Inventarisasi Gas Rumah Kaca, IPCC, 2006

Page 15: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 7

Tabel 4. Faktor Emisi Industri Semen

Tipe Semen Fraksi Clinker Faktor Emisi (EF)

(ton CO2/ton clinker)

Portland 90% 0,52

Lainnya 75%

Sumber : Pedoman Inventarisasi Gas Rumah Kaca, IPCC, 2006

Tabel 5. Faktor Emisi Industri Kimia

No. Produk Faktor Emisi CO2 Satuan

1. Amoniak 3,273 ton CO2/ton amoniak

2. Karbit 11,60 ton CO2/ton karbit

3. Metanol 0,67 ton CO2/ton metanol

Sumber : Pedoman Inventarisasi Gas Rumah Kaca, IPCC, 2006

Tabel 6. Faktor Emisi Industri Logam

No. Produk Faktor Emisi CO2 Satuan

1. Besi baja (billet) 0,03 ton CO2/ton besi baja

2. Besi baja (lainnya) 1,06 ton CO2/ton besi baja

3. Alumunium 1,70 ton CO2/ton alumunium

4. Seng 1,72 Ton CO2/ton seng

5. Timah Hitam 0,52 ton CO2/ton timah hitam

Sumber : Pedoman Inventarisasi Gas Rumah Kaca, IPCC, 2006

Tabel 7. Faktor Emisi Pengelolaan Lahan

No. Produk Faktor Emisi CH4 Satuan

1. Lahan Sawah 1,30 ton CH4/ha lahan sawah

2. Konsumsi Pupuk Urea 0,20 *) ton CO2/ton konsumsi pupuk

3. Hewan Ternak (Fermentasi Pencernaan)

Sapi perah 61 kg/ekor

Sapi potong 47 kg/ekor

Kerbau 55 kg/ekor

Kuda 18 kg/ekor

Kambing 5 kg/ekor

Domba 5 kg/ekor

Babi 1 kg/ekor

4. Hewan Ternak (Pupuk Kandang)

Sapi perah 31 kg/ekor

Sapi potong 1 kg/ekor

Kerbau 2 kg/ekor

Kuda 2,19 kg/ekor

Kambing 0,2 kg/ekor

Domba 0,22 kg/ekor

Babi 7 kg/ekor

5. Hewan Unggas (Pupuk Kandang)

Ayam pedaging 0,02 kg/ekor

Ayam petelur 0,03 kg/ekor

Itik 0,03 kg/ekor

Keterangan : *) Faktor emisi CO2

Sumber : Pedoman Inventarisasi Gas Rumah Kaca, IPCC, 2006

Page 16: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

8 EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

Tabel 8. Faktor Emisi dari Sampah

No. Produk Faktor Emisi CO2 (Kg/Gg sampah)

Faktor Emisi CH4 (Kg/Gg sampah)

1. Sampah (dibakar) 6500

Makanan 0,323

Kertas 0,009

Plastik 1,595

Kayu 0,904

Tekstil 1,595

Karet 0,239

Lainnya 0,239

2. Sampah (dikompos) -- 10

Sumber : Pedoman Inventarisasi Gas Rumah Kaca, IPCC, 2006

Tabel 9. Komposisi Sampah

No. Jenis Sampah Persentase

1 Bahan organik 65%

2 Kertas 13%

3 Kayu/bambu 3%

4 Kain 1%

5 Karet/kulit 1%

6 Plastik 11%

7 Logam 1%

8 Gelas 1%

9 Lainnya 4%

Sumber : BPS, 2001

Tabel 10. Konversi Satuan Energi

No. Produk Energi Satuan Konversi (SBM)

1. Bensin Kiloliter 5,8275

2. Solar (ADO) Kiloliter 6,4871

3. Minyak Tanah Kiloliter 5,9274

4. Minyak Diesel (IDO) Kiloliter 6,6078

5. Minyak Bakar (FO) Kiloliter 6,9612

6. Batubara Ton 4,2000

7. LPG Ton 8,5246

8. Briket Batubara Ton 3,5638

9. Listrik MWh 0,6130

10. Arang Kayu Ton 4,9713

11. Kayu Bakar Ton 2,2979

12. Oli (pelumas) Kiloliter 6,4156

Sumber : Handbook of Energy & Economic Statistics of Indonesia, 2007, ESDM

Page 17: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 9

Tabel 11. Rata-Rata Konsumsi BBM menurut Jenis Kendaraan

No. Jenis Kendaraan Premium (liter/hari) Solar (liter/hari)

1 Beban 11,85 17,45

2 Penumpang pribadi 9,90 11,96

3 Penumpang umum 24,74 28,68

4 Bus besar pribadi -- 34,68

5 Bus besar umum -- 84,29

6 Bus kecil pribadi -- 17,77

7 Bus kecil umum -- 45,52

8 Truk besar -- 61,54

9 Truk kecil -- 20,74

10 Roda tiga 10,16 --

11 Roda dua 1,85 --

Sumber : Survei Perilaku Penggunaan BBM bersubsidi, BPH Migas, 2008

Page 18: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka
Page 19: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 11

Bab III Energi

Dibandingkan dengan sumber lainnya, sektor energi merupakan penyumbang terbesar gas rumah kaca (GRK) khususnya CO2. Konsumsi energi dapat dibagi atas 4 sektor pengguna

yaitu transportasi, industri, komersial, dan rumah tangga. Gambar 1 menunjukkan kontribusi

konsumsi energi selain listrik dari 4 sektor tersebut.

Gambar 1. Konsumsi Energi Nasional selain Listrik menurut Sektor, 2000 - 2007

A. Rumah Tangga

Menurut jenis bahan bakar yang digunakan, pada tahun 2007 biomasa paling banyak

digunakan oleh rumah tangga yaitu sekitar 79%, dan pada urutan berikutnya adalah minyak tanah dan LPG masing-masing sebesar 17% dan 3%. Dibandingkan dengan tahun 2006,

konsumsi minyak tanah cenderung menurun dan konsumsi gas/LPG cenderung meningkat.

Emisi CO2 yang dihasilkan dari konsumsi energi sektor rumah tangga ini diperkirakan rata-

rata mencapai 178 juta ton per tahun dan kontribusi terbesar berasal dari penggunaan biomasa.

Page 20: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

12 EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

Gambar 2. Konsumsi Energi Rumah Tangga menurut Jenis Bahan Bakar, Tahun 2007

Gambar 3. Perkiraan Emisi CO2 dari Konsumsi Energi Rumah Tangga, 2000 - 2007

Page 21: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 13

Berdasarkan wilayah kepulauan, maka rumah tangga di Pulau Jawa memberikan kontribusi

terbesar emisi CO2 yang bersumber dari penggunaan energi yaitu lebih dari 100 juta ton per

tahun.

Gambar 4. Perkiraan Emisi CO2 dari Konsumsi LPG, Minyak Tanah, dan Kayu Bakar untuk Rumah Tangga menurut Pulau, Tahun 2001, 2004, dan 2007

B. Industri

Sektor industri merupakan pengguna energi terbesar kedua setelah sektor rumah tangga. Jenis bahan bakar utama yang digunakan sektor industri ini adalah biomasa, batubara, dan

gas. Semakin mahalnya harga bahan bakar minyak (BBM) menyebabkan konsumsi batubara untuk industri meningkat tajam sejak tahun 2004. Pada tahun 2007 konsumsi batubara

untuk industri tercatat mencapai 120 juta SBM.

Dalam periode tahun 2000 – 2003, emisi CO2 dari konsumsi energi sektor industri menurun dari 130 juta ton menjadi 119 juta ton. Penurunan ini disebabkan oleh menurunnya

konsumsi biomasa, minyak diesel, dan minyak bakar. Mulai tahun 2004 emisi CO2 kembali meningkat hingga mencapai 154 juta ton pada tahun 2007. Peningkatan emisi CO2 ini

disebabkan oleh meningkatnya konsumsi batubara.

Page 22: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

14 EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

Gambar 5. Konsumsi Energi Industri menurut Jenis Bahan Bakar, 2000 - 2007

Gambar 6. Perkiraan Emisi CO2 dari Konsumsi Energi Sektor Industri menurut Jenis Bahan Bakar, 2000 - 2007

Data hasil survei industri yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pada tahun 2003 – 2005 terdapat sekitar 20 ribu industri di Indonesia yang

Page 23: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 15

menggunakan bahan bakar solar, minyak tanah, dan batubara. Penggunaan bahan bakar

tersebut menyebabkan emisi CO2 di pulau Jawa menempati urutan tertinggi, diikuti

Sulawesi, Kalimantan, Maluku – Papua, dan Bali – Nusa Tenggara. Di pulau Jawa emisi CO2 dari industri yang menggunakan ketiga bahan bakar tersebut terus meningkat dari sekitar 13

juta ton pada tahun 2003 menjadi 24 juta ton pada tahun 2005.

Gambar 7. Perkiraan Emisi CO2 dari Konsumsi Energi (Solar, Minyak Tanah dan Batubara) Sektor Industri, menurut Pulau, 2003 - 2005

Perusahaan Listrik Negara (PT. PLN) sebagai industri penghasil energi juga menggunakan bahan bakar minyak untuk mesin-mesin pembangkit tenaga listriknya. Bahan bakar yang

digunakan adalah solar, minyak diesel, residu, gas alam, batubara dan panas bumi. Pada tahun 2004 total emisi CO2 yang dikeluarkan dari penggunaan berbagai jenis bahan bakar

tersebut diperkirakan mencapai 55 juta ton dengan emisi terbesar berasal dari pembangkit tenaga listrik di pulau Jawa dan Sumatera.

Page 24: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

16 EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

Gambar 8. Perkiraan Emisi CO2 dari Pembangkit Tenaga Listrik PLN menurut Pulau, 2000 - 2004

C. Transportasi

Sektor transportasi merupakan pengguna energi terbesar ketiga setelah sektor rumah tangga dan industri. Data dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)

menunjukkan bahwa total konsumsi energi di sektor ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2000 konsumsi energi untuk transportasi sebesar 140 juta sbm, dan pada

tahun 2007 meningkat menjadi 179 juta sbm. Meskipun demikian dibandingkan dengan tahun 2005, konsumsi energi sektor transportasi menurun sebesar 4 persen pada tahun

2006. Penurunan ini kemungkinan disebabkan oleh kenaikan harga bahan minyak (BBM)

pada tahun tersebut.

Secara nasional, emisi CO2 yang dihasilkan dari sektor transportasi juga meningkat yaitu

dari 58 juta ton pada tahun 2000 menjadi 73 juta ton pada tahun 2007. Kontribusi emisi CO2 terbesar berasal dari konsumsi premium dan turunannya (pertamax, pertamax plus dan

super TT), dan solar.

Page 25: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 17

Gambar 9. Konsumsi Energi Sektor Transportasi, 2000 - 2007

Gambar 10. Perkiraan Emisi CO2 dari Sektor Transportasi, 2000 - 2007

Perhitungan emisi CO2 menurut provinsi dilakukan berdasarkan jumlah kendaraan per

provinsi dan rata-rata konsumsi BBM nasional pada tahun bersangkutan. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa pulau Jawa dan Sumatera merupakan penyumbang emisi CO2

Page 26: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

18 EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

tertinggi. Pada tahun 2007 emisi CO2 dari kendaraan bermotor di pulau Jawa dan Sumatera

masing-masing diperkirakan mencapai 40 juta ton dan 14 juta ton.

Gambar 11. Perkiraan Emisi CO2 dari Kendaraan Bermotor menurut Pulau, 2000 - 2007

Perkiraan emisi CO2 dari kendaraan bermotor pada tahun 2007 menunjukkan pula bahwa

provinsi DKI Jakarta merupakan penyumbang emisi terbesar, yaitu 16 juta ton. Provinsi lainnya yang perkiraan emisinya lebih dari 5 juta ton adalah provinsi Jawa Tengah dan Jawa

Timur. Sedangkan provnsi dengan perkiraan emisi CO2 terkecil adalah Maluku Utara yaitu sebesar 2 ribu ton.

Page 27: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 19

Tabel 12. Kosumsi Energi Rumah Tangga menurut Jenis Bahan Bakar (SBM), 2000 - 2007

Tahun Industri Transportasi Rumah Tangga Komersil Lainnya

2000 258.020.370 139.151.571 277.840.029 11.725.193 29.213.883

2001 253.167.740 148.229.565 280.912.234 11.900.098 30.585.603

2002 248.389.416 151.466.260 282.198.292 11.781.378 29.998.549

2003 230.847.791 156.200.454 287.133.102 11.246.346 28.445.439

2004 263.249.954 178.340.975 290.463.757 12.424.641 31.689.808

2005 261.420.944 178.418.926 289.579.277 11.888.031 29.102.164

2006 277.332.331 170.077.559 285.893.152 10.725.105 25.936.875

2007 297.449.186 179.083.756 289.567.878 10.660.507 24.912.049

Sumber : Handbook of Energy & Economic Statistics of Indonesia, 2007, ESDM

Tabel 13. Jumlah Rumah Tangga Menurut Provinsi dan Jenis Bahan Bakar untuk Memasak, Tahun 2001, 2004, dan 2007

No. Propinsi Tahun Gas/LPG Kerosene Kayu Bakar

1 N. Aceh Darussalam 2001 - - -

2004 111.117 933.966 485.095

2007 108.449 339.469 468.441

2 Sumatera Utara 2001 137.286 1.210.779 1.151.532

2004 191.849 2.564.168 1.047.117

2007 260.735 1.347.961 1.213.634

3 Sumatera Barat 2001 85.578 343.128 554.880

2004 108.278 987.998 621.180

2007 129.308 321.639 637.877

4 Riau 2001 73.202 601.962 451.712

2004 144.175 1.289.798 466.488

2007 143.331 529.981 411.825

5 Jambi 2001 42.174 205.583 321.295

2004 68.200 609.224 402.178

2007 82.720 177.296 354.793

6 Sumatera Selatan 2001 124.085 535.061 801.918

2004 187.153 1.464.718 873.382

2007 199.746 577.702 808.684

7 Bengkulu 2001 18.007 131.565 197.867

2004 35.472 362.966 246.143

2007 39.720 92.349 256.075

Page 28: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

20 EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

No. Propinsi Tahun Gas/LPG Kerosene Kayu Bakar

8 Lampung 2001 79.690 348.482 1.144.733

2004 126.243 1.595.269 1.246.462

2007 132.713 310.380 1.311.549

9 Bangka Belitung 2001 17.698 110.467 79.223

2004 47.239 227.934 116.543

2007 66.478 113.472 85.909

10 Kepulauan Riau 2001 - - -

2004 - - -

2007 56.480 264.886 46.493

11 DKI Jakarta 2001 640.807 1.359.734 6.250

2004 752.985 1.603.240 6.456

2007 775.348 1.312.651 6.121

12 Jawa Barat 2001 748.626 5.843.683 2.530.797

2004 1.091.992 9.113.185 2.906.880

2007 1.220.297 5.145.092 3.869.903

13 Jawa Tengah 2001 504.810 2.768.160 4.360.010

2004 723.283 7.074.979 5.101.402

2007 755.379 2.227.943 5.290.196

14 DI Yogyakarta 2001 109.376 288.622 433.533

2004 174.336 697.248 497.280

2007 173.313 241.289 519.523

15 Jawa Timur 2001 543.400 4.102.100 4.391.850

2004 751.361 8.905.721 5.248.566

2007 687.672 3.431.311 5.681.598

16 Banten 2001 290.891 1.150.950 490.890

2004 367.766 1.898.562 645.498

2007 371.221 1.021.532 772.328

17 B al i 2001 179.440 221.360 362.720

2004 255.245 526.096 411.738

2007 195.474 209.639 437.958

18 Nusa Tenggara Barat 2001 30.031 462.336 511.356

2004 19.486 1.011.980 624.386

2007 18.102 376.229 702.398

19 Nusa Tenggara Timur 2001 3.335 128.390 647.189

2004 1.233 849.460 745.414

2007 5.049 118.503 812.092

Page 29: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 21

No. Propinsi Tahun Gas/LPG Kerosene Kayu Bakar

20 Kalimantan Barat 2001 32.526 310.395 530.419

2004 61.789 869.232 599.508

2007 78.903 259.788 577.650

21 Kalimantan Tengah 2001 6.603 224.660 237.192

2004 10.685 466.411 254.241

2007 12.332 191.697 288.047

22 Kalimantan Selatan 2001 32.578 397.289 337.786

2004 34.444 801.891 398.402

2007 54.246 375.493 446.651

23 Kalimantan Timur 2001 82.878 313.182 180.529

2004 148.999 617.606 156.408

2007 141.908 384.660 174.846

24 Sulawesi Utara 2001 3.761 275.552 246.831

2004 2.209 555.329 327.275

2007 5.581 258.607 305.061

25 Sulawesi Tengah 2001 6.149 112.039 362.275

2004 17.952 522.086 409.939

2007 13.928 126.432 381.523

26 Sulawesi Selatan 2001 343.587 482.511 908.726

2004 531.638 1.794.374 1.213.250

2007 250.139 489.715 927.150

27 Sulawesi Tenggara 2001 6.626 136.811 252.885

2004 38.318 425.650 307.886

2007 13.514 122.309 293.278

28 Gorontalo 2001 - - -

2004 575 226.596 159.712

2007 2.204 75.527 162.148

29 Sulawesi Barat 2001 tad tad tad

2004 tad tad tad

2007 13.758 31.804 177.478

30 Maluku 2001 tad tad tad

2004 1.024 251.802 156.262

2007 3.316 89.976 182.060

31 Maluku Utara 2001 - - -

2004 419 178.760 145.800

2007 1.553 50.788 146.333

Page 30: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

22 EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

No. Propinsi Tahun Gas/LPG Kerosene Kayu Bakar

32 Irian Jaya Barat 2001 - - -

2004 - - -

2007 4.656 66.429 98.344

33 Papua 2001 4.802 179.952 349.637

2004 2.947 445.421 402.221

2007 4.026 157.334 315.638

Indonesia 2001 4.147.945 22.244.752 21.844.032

2004 6.008.411 48.871.670 26.223.111

2007 6.021.599 20.839.881 28.163.603

Sumber : Diolah dari Statistik Indonesia 2008 dan Statistik Lingkungan Hidup 2008, BPS

Tabel 14. Perkiraan Konsumsi Energi Rumah Tangga (SBM) menurut Provinsi dan Jenis Bahan Bakar untuk Memasak, Tahun 2001, 2004, dan 2007

No. Propinsi Tahun Gas/LPG Kerosene Kayu Bakar

1 N. Aceh Darussalam 2001 - - -

2004 123.139 1.162.558 4.135.532

2007 150.304 818.201 3.839.871

2 Sumatera Utara 2001 204.271 3.392.576 12.170.080

2004 212.606 3.191.759 8.926.894

2007 361.363 3.248.909 9.948.320

3 Sumatera Barat 2001 127.333 961.437 5.864.304

2004 119.994 1.229.814 5.295.689

2007 179.214 775.228 5.228.761

4 Riau 2001 108.918 1.686.683 4.773.959

2004 159.774 1.605.482 3.976.908

2007 198.649 1.277.382 3.375.785

5 Jambi 2001 62.752 576.040 3.395.634

2004 75.579 758.334 3.428.652

2007 114.645 427.326 2.908.286

6 Sumatera Selatan 2001 184.629 1.499.228 8.475.150

2004 207.403 1.823.213 7.445.761

2007 276.836 1.392.399 6.628.888

7 Bengkulu 2001 26.794 368.642 2.091.173

2004 39.310 451.804 2.098.418

2007 55.050 222.583 2.099.080

Page 31: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 23

No. Propinsi Tahun Gas/LPG Kerosene Kayu Bakar

8 Lampung 2001 118.573 976.439 12.098.224

2004 139.902 1.985.717 10.626.345

2007 183.933 748.091 10.750.945

9 Bangka Belitung 2001 26.333 309.526 837.274

2004 52.350 283.722 993.552

2007 92.135 273.494 704.207

10 Kepulauan Riau 2001 - - -

2004 - - -

2007 78.278 638.438 381.110

11 DKI Jakarta 2001 953.470 3.809.945 66.050

2004 834.456 1.995.639 55.039

2007 1.074.587 3.163.803 50.176

12 Jawa Barat 2001 1.113.896 16.373.870 26.746.976

2004 1.210.143 11.343.673 24.781.756

2007 1.691.260 12.400.904 31.722.112

13 Jawa Tengah 2001 751.117 7.756.322 46.079.198

2004 801.541 8.806.609 43.490.515

2007 1.046.911 5.369.875 43.364.448

14 DI Yogyakarta 2001 162.742 808.713 4.581.838

2004 193.199 867.902 4.239.416

2007 240.201 581.563 4.258.597

15 Jawa Timur 2001 808.536 11.493.992 46.415.702

2004 832.657 11.085.431 44.745.118

2007 953.073 8.270.281 46.572.820

16 Banten 2001 432.822 3.224.936 5.188.024

2004 407.558 2.363.243 5.503.005

2007 514.490 2.462.136 6.330.878

17 B al i 2001 266.992 620.246 3.833.442

2004 282.862 654.860 3.510.155

2007 270.916 505.280 3.590.000

18 Nusa Tenggara Barat 2001 44.684 1.295.455 5.404.317

2004 21.594 1.259.667 5.323.025

2007 25.088 906.801 5.757.647

Page 32: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

24 EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

No. Propinsi Tahun Gas/LPG Kerosene Kayu Bakar

19 Nusa Tenggara Timur 2001 4.962 359.745 6.839.885

2004 1.367 1.057.369 6.354.811

2007 6.997 285.622 6.656.823

20 Kalimantan Barat 2001 48.396 869.718 5.605.783

2004 68.474 1.081.980 5.110.931

2007 109.354 626.150 4.735.072

21 Kalimantan Tengah 2001 9.825 629.493 2.506.789

2004 11.841 580.566 2.167.458

2007 17.091 462.036 2.361.160

22 Kalimantan Selatan 2001 48.473 1.113.193 3.569.920

2004 38.171 998.157 3.396.459

2007 75.182 905.028 3.661.261

23 Kalimantan Timur 2001 123.315 877.528 1.907.933

2004 165.121 768.767 1.333.411

2007 196.676 927.123 1.433.232

24 Sulawesi Utara 2001 5.595 772.091 2.608.653

2004 2.448 691.248 2.790.091

2007 7.736 623.304 2.500.622

25 Sulawesi Tengah 2001 9.149 313.931 3.828.741

2004 19.894 649.869 3.494.817

2007 19.303 304.732 3.127.393

26 Sulawesi Selatan 2001 511.230 1.351.986 9.603.965

2004 589.161 2.233.555 10.343.213

2007 346.678 1.180.332 7.599.973

27 Sulawesi Tenggara 2001 9.859 383.340 2.672.637

2004 42.464 529.829 2.624.796

2007 18.730 294.794 2.404.043

28 Gorontalo 2001 - - -

2004 637 282.056 1.361.578

2007 3.055 182.039 1.329.151

29 Sulawesi Barat 2001 - - -

2004 - - -

2007 19.068 76.655 1.454.813

Page 33: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 25

No. Propinsi Tahun Gas/LPG Kerosene Kayu Bakar

30 Maluku 2001 - - -

2004 1.135 313.431 1.332.170

2007 4.596 216.864 1.492.369

31 Maluku Utara 2001 - - -

2004 464 222.513 1.242.977

2007 2.152 122.411 1.199.514

32 Irian Jaya Barat 2001 - - -

2004 - - -

2007 6.454 160.110 806.140

33 Papua 2001 7.146 504.221 3.695.171

2004 3.266 554.439 3.429.014

2007 5.579 379.213 2.587.327

Indonesia 2001 6.171.810 62.329.296 230.860.821

2004 6.658.509 60.833.207 223.557.504

2007 8.345.583 50.229.108 230.860.821

Sumber : Dihitung berdasarkan rata-rata penggunaan energi untuk memasak per rumah tangga

Tabel 15. Perkiraan Emisi CO2 (Ton) dari Rumah Tangga menurut Provinsi dan Jenis Bahan Bakar untuk Memasak, Tahun 2001, 2004 dan 2007

No. Propinsi Tahun Gas/LPG Kerosene Kayu Bakar

1 N. Aceh Darussalam 2001 - - -

2004 47.397 509.886 2.825.395

2007 57.854 358.855 2.623.400

2 Sumatera Utara 2001 78.626 1.487.950 8.314.599

2004 81.834 1.399.874 6.098.854

2007 139.092 1.424.939 6.796.692

3 Sumatera Barat 2001 49.012 421.677 4.006.493

2004 46.187 539.384 3.618.015

2007 68.981 340.007 3.572.289

4 Riau 2001 41.924 739.762 3.261.569

2004 61.499 704.148 2.717.023

2007 76.462 560.247 2.306.336

5 Jambi 2001 24.154 252.645 2.319.897

2004 29.091 332.598 2.342.455

2007 44.128 187.421 1.986.941

Page 34: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

26 EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

No. Propinsi Tahun Gas/LPG Kerosene Kayu Bakar

6 Sumatera Selatan 2001 71.065 657.546 5.790.222

2004 79.831 799.643 5.086.944

2007 106.557 610.692 4.528.856

7 Bengkulu 2001 10.313 161.683 1.428.689

2004 15.131 198.157 1.433.639

2007 21.189 97.623 1.434.091

8 Lampung 2001 45.640 428.257 8.265.507

2004 53.850 870.916 7.259.919

2007 70.797 328.105 7.345.046

9 Bangka Belitung 2001 10.136 135.755 572.026

2004 20.150 124.438 678.795

2007 35.464 119.952 481.114

10 Kepulauan Riau 2001 - - -

2004 - - -

2007 30.130 280.012 260.374

11 DKI Jakarta 2001 367.000 1.671.004 45.125

2004 321.191 875.267 37.602

2007 413.619 1.387.612 34.280

12 Jawa Barat 2001 428.750 7.181.415 18.273.534

2004 465.796 4.975.222 16.930.896

2007 650.983 5.438.913 21.672.547

13 Jawa Tengah 2001 289.112 3.401.845 31.481.308

2004 308.521 3.862.490 29.712.720

2007 402.966 2.355.174 29.626.591

14 DI Yogyakarta 2001 62.641 354.693 3.130.311

2004 74.364 380.653 2.896.369

2007 92.456 255.068 2.909.473

15 Jawa Timur 2001 311.213 5.041.150 31.711.208

2004 320.498 4.861.959 30.569.865

2007 366.847 3.627.263 31.818.550

16 Banten 2001 166.597 1.414.424 3.544.458

2004 156.873 1.036.495 3.759.653

2007 198.033 1.079.868 4.325.256

Page 35: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 27

No. Propinsi Tahun Gas/LPG Kerosene Kayu Bakar

17 B al i 2001 102.768 272.034 2.619.008

2004 108.876 287.215 2.398.138

2007 104.278 221.611 2.452.688

18 Nusa Tenggara Barat 2001 17.199 568.174 3.692.229

2004 8.312 552.477 3.636.690

2007 9.657 397.714 3.933.625

19 Nusa Tenggara Timur 2001 1.910 157.781 4.673.010

2004 526 463.751 4.341.607

2007 2.693 125.271 4.547.941

20 Kalimantan Barat 2001 18.628 381.450 3.829.871

2004 26.356 474.546 3.491.788

2007 42.092 274.623 3.235.001

21 Kalimantan Tengah 2001 3.782 276.089 1.712.638

2004 4.558 254.631 1.480.807

2007 6.579 202.644 1.613.144

22 Kalimantan Selatan 2001 18.658 488.236 2.438.969

2004 14.692 437.782 2.320.461

2007 28.938 396.936 2.501.374

23 Kalimantan Timur 2001 47.465 384.875 1.303.500

2004 63.557 337.174 910.986

2007 75.703 406.627 979.184

24 Sulawesi Utara 2001 2.154 338.631 1.782.231

2004 942 303.175 1.906.190

2007 2.977 273.375 1.708.425

25 Sulawesi Tengah 2001 3.522 137.687 2.615.796

2004 7.658 285.026 2.387.659

2007 7.430 133.652 2.136.635

26 Sulawesi Selatan 2001 196.778 592.967 6.561.429

2004 226.774 979.615 7.066.483

2007 133.440 517.682 5.192.301

27 Sulawesi Tenggara 2001 3.795 168.129 1.825.946

2004 16.345 232.378 1.793.261

2007 7.209 129.294 1.642.442

Page 36: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

28 EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

No. Propinsi Tahun Gas/LPG Kerosene Kayu Bakar

28 Gorontalo 2001 - - -

2004 245 123.707 930.230

2007 1.176 79.840 908.076

29 Sulawesi Barat 2001 - - -

2004 - - -

2007 7.339 33.620 993.928

30 Maluku 2001 - - -

2004 437 137.468 910.138

2007 1.769 95.114 1.019.587

31 Maluku Utara 2001 - - -

2004 179 97.592 849.202

2007 829 53.688 819.508

32 Irian Jaya Barat 2001 - - -

2004 - - -

2007 2.484 70.223 550.755

33 Papua 2001 2.750 221.146 2.524.541

2004 1.257 243.172 2.342.702

2007 2.147 166.319 1.767.662

Indonesia 2001 2.375.592 27.337.006 157.724.113

2004 2.562.927 26.680.836 152.734.486

2007 3.212.299 22.029.984 157.724.113

Sumber : Dihitung berdasarkan faktor emisi (default emission factor) yang ditetapkan oleh IPCC, 2006

Tabel 16. Konsumsi Energi Industri (ribu SBM) menurut Jenis Bahan Bakar, 2000 - 2007

Bahan Bakar 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

Biomasa 58.980 55.186 52.305 50.168 46.916 43.920 46.677 42.109

Batubara 36.061 37.023 38.699 32.075 55.343 65.743 89.044 121.800

Briket 101 92 97 92 97 109 113 155

Gas 86.825 81.861 80.508 79.210 85.076 86.277 82.845 79.722

Kerosene 4.219 4.160 3.955 3.980 4.012 3.851 3.394 3.352

ADO 37.171 39.458 38.828 37.398 42.986 39.929 35.027 33.787

IDO 8.008 7.735 7.311 6.358 5.862 4.843 2.627 1.422

FO 25.581 26.680 25.596 20.756 21.859 15.617 16.154 13.856

LPG 1.074 972 1.091 810 1.100 1.134 1.449 1.245

Total 258.020 253.168 248.389 230.848 263.250 261.421 277.332 297.449

Sumber : Handbook of Energy & Economic Statistics of Indonesia, 2008, ESDM

Page 37: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 29

Tabel 17. Konsumsi Energi Industri (ribu SBM) menurut Provinsi dan Jenis Bahan Bakar, 2003 - 2005

No. Provinsi Tahun Jenis Bahan Bakar

Solar Minyak Tanah Batubara

1 NAD

2003 364,42 - 0,61

2004 792,91 0,02 0,41

2005 80,29 0,03 0,18

2 Sumatera Utara

2003 1.437,20 22,27 0,16

2004 2.356,14 288,76 37,71

2005 1.727,55 192,49 9,32

3 Sumatera Barat

2003 290,03 1,75 2.795,64

2004 416,30 2,15 337,77

2005 300,53 2,15 3.122,16

4 Riau

2003 4.831,57 0,23 -

2004 2.286,07 0,72 1.551,57

2005 2.021,16 2,40 1.591,50

5 Jambi

2003 2.405,80 1,44 0,02

2004 2.061,72 37,85 0,08

2005 2.489,94 0,79 0,11

6 Sumatera Selatan

2003 925,30 12,79 13,94

2004 959,51 2,00 0,00

2005 2.299,50 4,96 607,65

7 Bengkulu

2003 709,83 0,37 -

2004 42,55 0,35 -

2005 25,23 0,47 -

8 Lampung

2003 796,79 12,02 42,54

2004 1.148,77 12,89 18,82

2005 2.096,77 24,11 21,70

9 Bangka Belitung

2003 182,65 0,15 -

2004 82,98 0,51 0,00

2005 76,33 4,36 6,32

10 Kepulauan Riau

2003 - - -

2004 518,26 9,03 0,78

2005 456,41 4,61 35,47

11 DKI Jakarta

2003 1.697,08 28,77 34,48

2004 2.557,84 38,68 10,61

2005 2.986,94 32,23 9,31

Page 38: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

30 EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

No. Provinsi Tahun Jenis Bahan Bakar

Solar Minyak Tanah Batubara

12 Jawa Barat

2003 9.477,61 237,92 1.267,22

2004 13.190,69 167,78 487,67

2005 17.789,47 249,52 1.152,10

13 Jawa Tengah

2003 2.956,67 68,13 821,71

2004 3.738,96 116,88 962,68

2005 2.352,27 104,52 2.370,29

14 DI. Yogyakarta

2003 114,82 10,48 4,36

2004 117,06 35,30 13,28

2005 98,54 18,66 3,53

15 Jawa Timur

2003 4.132,29 92,84 616,98

2004 4.068,32 121,88 3.354,37

2005 4.559,11 199,55 5.112,95

16 Banten

2003 5.729,86 26,57 47,13

2004 14.848,51 57,47 270,35

2005 11.884,84 33,76 550,18

17 Bali

2003 43,25 0,82 0,00

2004 38,96 1,16 -

2005 32,38 1,71 0,76

18 Nusa Tenggara Barat

2003 5,52 1,06 -

2004 5,89 0,86 -

2005 5,67 14,88 0,12

19 Nusa Tenggara Timur

2003 4,66 0,61 55,52

2004 37,66 1,47 79,90

2005 26,97 1,23 130,29

20 Kalimantan Barat

2003 448,06 0,47 -

2004 690,02 0,59 -

2005 613,17 2,63 20,08

21 Kalimantan Tengah

2003 82,20 0,01 -

2004 103,67 0,16 -

2005 113,13 0,21 0,00

22 Kalimantan Selatan

2003 464,14 3,49 0,01

2004 506,09 1,50 338,01

2005 371,63 1,03 653,49

23 Kalimantan Timur

2003 560,64 2,34 -

2004 617,83 4,73 0,26

2005 676,18 2,18 -

Page 39: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 31

No. Provinsi Tahun Jenis Bahan Bakar

Solar Minyak Tanah Batubara

24 Sulawesi Utara

2003 131,15 2,21 -

2004 237,60 2,37 -

2005 177,18 3,43 -

25 Sulawesi Tengah

2003 46,27 0,52 -

2004 33,71 0,54 -

2005 22,04 2,90 -

26 Sulawesi Selatan

2003 224,28 6,79 -

2004 424,55 7,93 2.801,44

2005 312,62 6,02 4.255,55

27 Sulawesi Tenggara

2003 99,24 6,00 736,04

2004 39,47 59,77 -

2005 33,55 4,35 124,87

28 Gorontalo

2003 27,86 1,15 -

2004 47,25 1,42 0,00

2005 28,55 2,42 -

29 Sulawesi Barat

2003 - - -

2004 - - -

2005 - - -

30 Maluku

2003 343,81 2,11 67,06

2004 384,53 1,34 42,25

2005 334,49 1,22 0,00

31 Maluku Utara

2003 70,15 - -

2004 125,33 - -

2005 - - -

32 Irian Jaya Barat

2003 214,97 1,26 -

2004 371,93 3,21 0,00

2005 455,59 4,45 0,00

33 Papua

2003 157,42 0,58 -

2004 336,24 1,28 -

2005 256,81 0,94 -

Indonesia

2003 38.975,54 545,14 6.503,42

2004 53.187,34 980,58 10.307,98

2005 54.704,85 924,21 19.777,91

Sumber : Diolah dari Statistik Industri Besar dan Sedang, 2005, BPS

Page 40: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

32 EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

Tabel 18. Perkiraan Emisi CO2 (ribu ton) dari Kosumsi Energi Industri menurut Provinsi dan Jenis Bahan Bakar, 2003 - 2005

No. Provinsi Tahun Jenis Bahan Bakar

Solar Minyak Tanah Batubara

1 NAD 2003 164,72 - 0,35

2004 358,41 0,01 0,24

2005 36,29 0,01 0,10

2 Sumatera Utara 2003 649,63 9,77 0,09

2004 1.065,00 126,65 21,76

2005 780,87 84,42 5,38

3 Sumatera Barat 2003 131,10 0,77 1.613,25

2004 188,17 0,94 194,92

2005 135,84 0,94 1.801,67

4 Riau 2003 2.183,92 0,10 -

2004 1.033,32 0,32 895,35

2005 913,58 1,05 918,39

5 Jambi 2003 1.087,45 0,63 0,01

2004 931,92 16,60 0,05

2005 1.125,48 0,35 0,07

6 Sumatera Selatan 2003 418,24 5,61 8,04

2004 433,71 0,88 0,00

2005 1.039,40 2,18 350,65

7 Bengkulu 2003 320,85 0,16 -

2004 19,23 0,15 -

2005 11,40 0,21 -

8 Lampung 2003 360,15 5,27 24,55

2004 519,26 5,66 10,86

2005 947,76 10,57 12,52

9 Bangka Belitung 2003 82,56 0,07 -

2004 37,51 0,22 0,00

2005 34,50 1,91 3,65

10 Kepulauan Riau 2003 - - -

2004 234,26 3,96 0,45

2005 206,30 2,02 20,47

11 DKI Jakarta 2003 767,10 12,62 19,90

2004 1.156,17 16,97 6,12

2005 1.350,13 14,13 5,37

Page 41: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 33

No. Provinsi Tahun Jenis Bahan Bakar

Solar Minyak Tanah Batubara

12 Jawa Barat 2003 4.283,97 104,35 731,26

2004 5.962,32 73,59 281,42

2005 8.041,02 109,44 664,83

13 Jawa Tengah 2003 1.336,44 29,88 474,17

2004 1.690,05 51,26 555,52

2005 1.063,25 45,84 1.367,80

14 DI. Yogyakarta 2003 51,90 4,60 2,52

2004 52,91 15,48 7,66

2005 44,54 8,19 2,04

15 Jawa Timur 2003 1.867,84 40,72 356,04

2004 1.838,92 53,45 1.935,67

2005 2.060,76 87,52 2.950,48

16 Banten 2003 2.589,95 11,65 27,20

2004 6.711,68 25,20 156,01

2005 5.372,07 14,81 317,49

17 Bali 2003 19,55 0,36 0,00

2004 17,61 0,51 -

2005 14,64 0,75 0,44

18 Nusa Tenggara Barat 2003 2,50 0,46 -

2004 2,66 0,38 -

2005 2,56 6,53 0,07

19 Nusa Tenggara Timur 2003 2,11 0,27 32,04

2004 17,02 0,64 46,11

2005 12,19 0,54 75,18

20 Kalimantan Barat 2003 202,53 0,20 -

2004 311,90 0,26 -

2005 277,16 1,15 11,59

21 Kalimantan Tengah 2003 37,15 0,00 -

2004 46,86 0,07 -

2005 51,13 0,09 0,00

22 Kalimantan Selatan 2003 209,80 1,53 0,00

2004 228,76 0,66 195,05

2005 167,98 0,45 377,10

23 Kalimantan Timur 2003 253,41 1,03 -

2004 279,27 2,08 0,15

2005 305,64 0,95 -

Page 42: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

34 EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

No. Provinsi Tahun Jenis Bahan Bakar

Solar Minyak Tanah Batubara

24 Sulawesi Utara 2003 59,28 0,97 -

2004 107,40 1,04 -

2005 80,09 1,51 -

25 Sulawesi Tengah 2003 20,92 0,23 -

2004 15,24 0,24 -

2005 9,96 1,27 -

26 Sulawesi Selatan 2003 101,38 2,98 -

2004 191,90 3,48 1.616,60

2005 141,31 2,64 2.455,71

27 Sulawesi Tenggara 2003 44,86 2,63 424,74

2004 17,84 26,21 -

2005 15,16 1,91 72,05

28 Gorontalo 2003 12,59 0,50 -

2004 21,36 0,62 0,00

2005 12,91 1,06 -

29 Sulawesi Barat 2003 - - -

2004 - - -

2005 - - -

30 Maluku 2003 155,40 0,93 38,70

2004 173,81 0,59 24,38

2005 151,19 0,54 0,00

31 Maluku Utara 2003 31,71 - -

2004 56,65 - -

2005 - - -

32 Irian Jaya Barat 2003 97,17 0,55 -

2004 168,12 1,41 0,00

2005 205,93 1,95 0,00

33 Papua 2003 71,15 0,26 -

2004 151,98 0,56 -

2005 116,08 0,41 -

Indonesia

2003 17.617,33 239,09 3.752,86

2004 24.041,21 430,07 5.948,33

2005 24.727,14 405,35 11.413,04

Sumber : Dihitung berdasarkan faktor emisi (default emission factor) yang ditetapkan oleh IPCC, 2006

Page 43: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 35

Tabel 19. Konsumsi Energi Transportasi (ribu SBM) menurut Jenis Bahan Bakar, 2000 - 2007

Bahan Bakar 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

Gas 174 139 117 108 85 43 42 49

Avgas 20 19 19 20 19 17 19 12

Avtur 7.085 8.680 9.409 11.365 14.361 13.682 14.303 14.845

Premium 70.274 74.043 77.642 80.109 89.380 96.863 92.901 98.847

Bio Premium - - - - - - 9 326

Pertamax - - - 2.163 2.841 1.450 2.947 2.752

Bio Pertamax - - - - - - - 58

Pertamax Plus - - - 626 710 579 748 921

Dex - - - - - - 9 8

Bio Solar - - - - - - 1.408 5.692

Kerosene 28 28 26 26 27 25 22 22

ADO 60.754 64.493 63.463 61.126 70.259 65.262 57.250 55.224

IDO 320 309 292 254 234 193 105 57

Fuel Oil 498 519 498 404 425 304 314 269

Total 139.152 148.230 151.466 156.200 178.341 178.419 170.078 179.084

Sumber : Handbook of Energy & Economic Statistics of Indonesia, 2008, ESDM

Tabel 20. Jumlah Kendaraan Bermotor menurut Jenis Kendaraan, 2000 - 2007

No. Provinsi Tahun Penumpang Bis Truk Sepeda Motor

1 N. Aceh Darussalam 2000 41.121 16.280 46.144 455.146

2001 27.722 11.109 32.324 332.171

2002 38.839 18.997 39.455 405.071

2003 44.069 19.555 42.240 493.970

2004 57.352 28.872 51.517 592.810

2005 63.254 33.884 54.371 634.188

2006 68.984 39.656 57.563 696.874

2007 86.801 51.812 87.856 1.235.894

2 Sumatera Utara 2000 159.741 25.679 123.307 873.452

2001 169.761 26.035 128.985 952.361

2002 182.333 26.301 134.502 1.025.187

2003 285.314 26.570 140.255 1.300.995

2004 326.015 27.011 146.703 1.461.760

2005 367.452 32.340 157.031 1.729.262

2006 406.101 37.420 166.879 2.014.975

2007 422.533 54.311 175.672 2.389.981

3 Sumatera Barat 2000 24.120 34.118 42.107 208.403

2001 72.160 38.323 45.109 234.508

2002 26.519 42.905 48.140 260.363

2003 27.857 48.035 52.340 289.067

2004 33.354 61.518 59.441 366.445

2005 35.765 69.245 75.520 501.920

Page 44: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

36 EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

No. Provinsi Tahun Penumpang Bis Truk Sepeda Motor

2006 39.975 73.116 75.520 653.487

2007 44.689 77.809 123.645 887.982

4 R i a u 2000 58.660 25.195 44.508 392.154

2001 51.621 28.993 47.575 449.652

2002 86.098 32.904 51.727 518.262

2003 94.885 37.343 58.892 606.523

2004 139.689 41.029 69.520 704.423

2005 208.877 42.297 90.147 950.473

2006 292.082 43.399 111.523 950.473

2007 367.136 44.519 138.281 1.082.962

5 Jambi 2000 22.213 9.224 17.383 172.091

2001 23.711 9.301 18.932 198.999

2002 25.169 9.364 20.420 224.033

2003 28.922 9.427 22.240 252.216

2004 34.280 9.678 30.394 344.585

2005 45.829 14.419 49.022 516.671

2006 57.989 19.851 72.047 719.461

2007 77.461 26.238 129.921 1.201.362

6 Sumatera Selatan 2000 61.409 12.283 64.830 313.996

2001 69.515 14.616 65.519 392.755

2002 73.913 15.589 66.644 325.757

2003 79.721 16.627 67.788 334.395

2004 94.866 19.747 69.120 364.998

2005 150.733 28.477 76.599 508.150

2006 218.782 38.223 83.312 663.154

2007 301.955 63.891 99.861 850.639

7 Bengkulu 2000 11.358 633 9.352 51.558

2001 11.363 797 10.567 55.052

2002 11.439 914 11.327 59.166

2003 12.591 1.048 12.799 75.428

2004 13.554 1.141 15.381 98.014

2005 16.609 1.248 20.810 146.943

2006 19.891 2.265 26.940 203.289

2007 28.672 3.764 39.372 398.511

8 Lampung 2000 39.367 3.108 38.933 204.230

2001 42.165 3.298 41.244 227.865

2002 45.027 3.392 42.916 250.586

2003 49.397 3.489 49.446 328.944

2004 54.411 3.961 52.366 415.449

2005 61.501 6.356 56.477 549.514

2006 68.055 9.943 60.610 687.563

2007 73.272 14.782 66.396 921.521

Page 45: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 37

No. Provinsi Tahun Penumpang Bis Truk Sepeda Motor

9 Bangka Belitung 2000 - - - -

2001 - - - -

2002 - - - -

2003 - - - -

2004 8.127 14.833 13.777 190.535

2005 8.432 16.951 14.312 199.813

2006 8.623 18.144 14.312 204.712

2007 8.961 17.231 31.170 311.712

10 Kepulauan Riau 2000 - - - -

2001 - - - -

2002 - - - -

2003 - - - -

2004 - - - -

2005 38.360 8.065 18.439 313.307

2006 75.199 11.976 25.591 344.578

2007 75.465 6.252 25.699 378.691

11 DKI Jakarta 2000 1.237.778 311.627 397.076 2.212.961

2001 1.345.056 312.322 415.970 2.446.471

2002 1.470.516 312.606 435.010 2.645.597

2003 1.596.298 367.215 455.709 3.516.900

2004 1.747.921 389.311 495.464 3.894.457

2005 1.937.396 490.532 644.054 5.343.211

2006 2.127.535 590.384 802.198 5.359.956

2007 3.592.132 788.996 1.247.734 5.972.862

12 Jawa Barat 2000 344.359 90.369 202.477 1.151.817

2001 352.824 90.817 205.493 1.174.179

2002 377.644 94.431 221.734 1.237.775

2003 389.339 98.189 239.259 1.285.648

2004 411.250 103.385 264.767 1.343.902

2005 43.831 117.177 319.494 1.415.801

2006 466.117 129.547 373.703 1.481.789

2007 495.295 150.242 451.372 1.991.862

13 Jawa Tengah 2000 181.074 28.757 183.206 1.807.183

2001 226.221 29.917 216.108 2.418.534

2002 112.061 30.445 223.967 2.984.637

2003 146.266 30.982 264.189 3.516.900

2004 153.550 31.761 284.313 4.091.542

2005 205.404 37.751 330.628 5.069.421

2006 259.422 43.388 375.750 6.022.584

2007 309.235 63.941 399.273 6.785.135

14 DI Yogyakarta 2000 64.327 5.977 26.634 490.633

2001 67.309 6.591 22.083 539.448

Page 46: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

38 EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

No. Provinsi Tahun Penumpang Bis Truk Sepeda Motor

2002 71.791 7.096 27.498 590.872

2003 74.728 8.039 33.520 666.941

2004 80.960 9.785 37.447 762.517

2005 104.584 14.505 50.059 949.715

2006 128.702 19.991 65.462 1.132.314

2007 194.272 36.921 84.572 1.901.862

15 Jawa Timur 2000 418.960 11.118 228.191 2.702.555

2001 319.365 10.966 222.714 3.113.600

2002 460.851 10.904 223.170 3.394.448

2003 508.611 13.201 267.742 3.944.098

2004 556.595 14.010 284.915 4.326.336

2005 721.013 17.084 330.929 4.729.983

2006 887.000 20.098 373.647 5.183.133

2007 899.997 25.618 409.371 7.592.152

16 Banten 2000 - - - -

2001 - - - -

2002 - - - -

2003 - - - -

2004 25.146 15.516 17.988 187.705

2005 25.452 15.670 17.420 282.193

2006 26.364 17.044 17.420 357.867

2007 51.369 18.562 26.897 512.632

17 Bali 2000 107.078 7.077 44.708 660.188

2001 115.989 7.190 48.652 767.135

2002 126.039 7.871 53.181 871.790

2003 177.571 8.617 54.868 902.465

2004 239.587 10.307 69.580 1.018.230

2005 340.333 13.216 99.729 1.117.609

2006 451.782 16.164 133.344 1.245.717

2007 479.721 19.865 208.981 1.561.844

18 Nusa Tenggara Barat 2000 13.996 3.541 15.735 141.594

2001 14.498 3.774 16.345 161.072

2002 15.035 3.888 16.896 180.854

2003 15.636 4.005 17.551 203.066

2004 19.366 5.516 19.469 245.606

2005 30.538 10.407 26.034 305.804

2006 43.987 18.059 33.282 407.142

2007 59.994 28.861 55.981 533.741

19 Nusa Tenggara Timur 2000 9.805 7.928 10.540 55.970

2001 9.106 7.902 6.682 58.190

2002 9.126 8.366 7.452 59.013

2003 11.130 8.857 7.626 59.848

Page 47: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 39

No. Provinsi Tahun Penumpang Bis Truk Sepeda Motor

2004 19.348 11.989 6.528 71.169

2005 34.260 18.794 9.878 110.511

2006 54.453 26.948 13.802 157.192

2007 95.701 47.998 18.379 216.403

20 Kalimantan Barat 2000 22.824 3.415 17.996 231.379

2001 24.017 3.582 19.286 26.411

2002 25.420 3.712 20.595 292.625

2003 26.905 3.847 22.071 334.401

2004 43.563 4.856 28.735 410.041

2005 82.704 8.253 44.370 535.309

2006 138.549 12.644 63.270 664.921

2007 218.351 30.382 113.992 799.792

21 Kalimantan Tengah 2000 6.320 3.534 6.792 106.872

2001 6.628 3.810 7.015 111.566

2002 7.008 4.222 7.703 119.246

2003 14.435 4.679 8.458 152.731

2004 29.111 7.507 13.534 183.244

2005 52.979 8.894 23.812 234.882

2006 87.757 21.317 37.471 286.974

2007 134.807 44.819 67.861 399.982

22 Kalimantan Selatan 2000 32.700 6.862 29.831 296.469

2001 33.443 7.399 32.085 331.931

2002 35.191 8.130 34.128 367.419

2003 46.773 8.933 36.707 406.701

2004 57.728 16.552 44.272 476.203

2005 79.930 20.243 63.539 586.206

2006 104.387 38.278 85.179 692.724

2007 130.773 65.411 144.592 898.861

23 Kalimantan Timur 2000 36.062 7.503 33.106 248.015

2001 42.276 3.352 38.635 298.988

2002 46.960 8.617 43.341 343.655

2003 49.997 9.331 50.579 394.995

2004 62.998 11.776 73.846 489.981

2005 89.489 21.770 114.255 642.953

2006 118.986 48.229 162.645 800.908

2007 176.995 73.477 226.152 991.512

24 Sulawesi Utara 2000 28.611 8.892 19.854 60.699

2001 23.625 15.256 21.243 66.729

2002 25.625 17.298 21.080 71.818

2003 27.032 19.613 22.555 78.953

2004 27.540 21.825 23.073 103.746

2005 33.599 24.527 26.739 162.113

Page 48: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

40 EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

No. Provinsi Tahun Penumpang Bis Truk Sepeda Motor

2006 39.738 42.958 30.192 231.795

2007 54.981 69.179 39.181 324.477

25 Sulawesi Tengah 2000 18.981 9.145 27.763 203.888

2001 19.479 9.424 28.049 207.440

2002 22.342 9.641 30.899 232.437

2003 36.815 9.863 31.217 260.446

2004 58.547 15.466 38.292 321.824

2005 85.678 22.228 49.561 398.418

2006 118.684 30.032 63.981 512.835

2007 120.564 42.921 100.742 669.999

26 Sulawesi Selatan 2000 62.186 15.737 46.116 351.108

2001 17.138 20.257 34.741 340.722

2002 69.625 17.092 51.185 328.173

2003 98.595 17.729 53.779 326.535

2004 123.609 26.778 66.191 311.514

2005 175.055 46.974 108.143 364.471

2006 231.979 73.668 160.874 413.297

2007 231.987 108.005 256.982 465.594

27 Sulawesi Tenggara 2000 2.706 6.930 6.465 41.316

2001 2.885 7.697 6.948 47.681

2002 3.148 8.279 7.454 54.617

2003 4.657 8.905 7.951 62.562

2004 5.246 14.652 9.917 66.632

2005 7.575 26.522 14.893 72.449

2006 10.260 42.765 20.724 72.449

2007 13.372 84.001 36.367 107.543

28 Gorontalo 2000 - - - -

2001 - - - -

2002 - - - -

2003 - - - -

2004 320 22 633 5.676

2005 4.492 652 4.904 55.141

2006 4.892 6.576 5.201 55.141

2007 25.777 11.216 5.300 70.251

29 Maluku 2000 22.487 3.254 14.102 56.691

2001 23.658 3.267 14.574 59.008

2002 24.292 3.274 14.837 60.275

2003 26.015 3.281 15.585 69.441

2004 27.102 3.316 15.590 77.835

2005 28.072 4.141 15.855 101.870

2006 28.983 4.141 15.855 126.595

2007 29.824 8.228 15.855 178.612

Page 49: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 41

No. Provinsi Tahun Penumpang Bis Truk Sepeda Motor

30 Maluku Utara 2000 - - - -

2001 - - - -

2002 - - - -

2003 - - - -

2004 69 17 129 538

2005 75 21 136 553

2006 88 26 208 648

2007 161 138 239 996

31 Papua 2000 10.670 8.094 9.978 72.649

2001 11.180 8.334 10.152 86.404

2002 11.422 7.984 10.137 98.464

2003 11.669 10.699 11.656 112.207

2004 13.077 11.059 12.879 128.115

2005 20.285 12.275 13.668 149.292

2006 29.760 14.879 15.295 177.961

2007 42.708 21.972 18.241 299.881

Indonesia 2000 3.038.913 666.280 1.707.134 13.563.017

2001 3.122.715 684.329 1.757.030 15.098.872

2002 3.403.433 714.222 1.865.398 17.002.140

2003 3.885.228 798.079 2.047.022 19.976.376

2004 4.464.281 933.196 2.315.781 23.055.832

2005 5.099.556 1.184.918 2.920.828 28.678.146

2006 6.615.106 1.511.129 3.543.800 32.522.508

2007 8.844.961 2.101.362 4.845.937 41.935.248

Sumber : Statistik Perhubungan, BPS, 2008

Tabel 21. Perkiraan Konsumsi Energi dari Kendaraan Bermotor (SBM) menurut Provinsi dan Jenis Bahan Bakar, 2000 - 2007

No. Provinsi Tahun Premium Solar

1 N. Aceh Darussalam 2000 2.100.639 1.597.918

2001 1.462.425 1.147.367

2002 1.689.042 1.438.017

2003 1.869.223 1.327.636

2004 2.195.507 1.738.413

2005 2.041.932 1.402.844

2006 1.890.406 1.128.313

2007 2.680.407 1.224.826

2 Sumatera Utara 2000 4.373.382 3.813.716

2001 4.559.742 4.095.156

2002 4.594.516 3.956.024

2003 5.511.059 3.584.155

2004 6.037.070 3.756.566

Page 50: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

42 EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

No. Provinsi Tahun Premium Solar

2005 6.138.643 3.010.119

2006 5.976.065 2.371.073

2007 5.699.487 2.016.848

3 Sumatera Barat 2000 984.242 1.951.193

2001 1.246.145 2.204.019

2002 1.091.563 2.239.860

2003 1.101.038 2.156.508

2004 1.350.066 2.615.739

2005 1.574.204 2.301.091

2006 1.711.707 1.725.054

2007 1.890.034 1.766.662

4 R i a u 2000 1.908.241 1.784.244

2001 2.036.922 2.022.693

2002 2.299.541 2.082.065

2003 2.436.789 2.067.562

2004 2.850.450 2.390.623

2005 3.394.280 2.105.244

2006 3.067.062 1.798.008

2007 2.938.586 1.603.075

5 Jambi 2000 822.465 681.081

2001 904.982 745.830

2002 948.193 732.736

2003 976.713 680.350

2004 1.279.375 866.557

2005 1.646.856 1.008.417

2006 1.919.019 1.066.558

2007 2.591.502 1.369.445

6 Sumatera Selatan 2000 1.589.044 1.973.924

2001 1.878.434 2.116.922

2002 1.520.712 2.023.070

2003 1.438.697 1.813.616

2004 1.552.897 1.921.749

2005 1.929.041 1.670.220

2006 2.176.927 1.410.522

2007 2.335.702 1.436.032

7 Bengkulu 2000 266.316 255.594

2001 269.877 300.202

2002 268.646 301.149

2003 305.790 297.496

2004 376.750 357.288

2005 478.838 350.620

Page 51: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 43

No. Provinsi Tahun Premium Solar

2006 550.887 338.950

2007 865.675 378.283

8 Lampung 2000 1.031.117 1.076.158

2001 1.097.267 1.176.664

2002 1.124.784 1.139.255

2003 1.314.410 1.137.283

2004 1.586.652 1.218.072

2005 1.788.896 998.753

2006 1.865.130 818.831

2007 2.015.922 711.895

9 Bangka Belitung 2000 - -

2001 - -

2002 - -

2003 - -

2004 670.854 618.691

2005 609.688 496.936

2006 526.586 376.681

2007 649.836 424.455

10 Kepulauan Riau 2000 - -

2001 - -

2002 - -

2003 - -

2004 - -

2005 1.029.591 421.290

2006 1.036.157 435.999

2007 920.335 280.196

11 DKI Jakarta 2000 14.606.563 18.141.247

2001 15.406.867 19.239.255

2002 15.661.477 18.392.610

2003 17.763.965 17.680.125

2004 19.053.532 19.133.264

2005 21.315.756 18.034.643

2006 18.481.754 16.162.159

2007 19.383.213 17.861.214

12 Jawa Barat 2000 6.333.133 7.496.217

2001 6.204.976 7.827.607

2002 6.146.539 7.778.190

2003 5.819.139 7.249.907

2004 5.926.906 7.961.289

2005 4.273.429 6.941.039

2006 4.808.115 5.840.666

2007 5.040.159 5.275.887

Page 52: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

44 EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

No. Provinsi Tahun Premium Solar

13 Jawa Tengah 2000 8.416.053 5.425.789

2001 10.746.960 6.499.231

2002 11.782.685 6.258.963

2003 12.726.351 6.341.606

2004 14.335.090 6.835.102

2005 15.443.339 5.855.514

2006 15.506.194 4.864.471

2007 14.376.557 4.062.180

14 DI Yogyakarta 2000 2.349.079 834.770

2001 2.465.557 757.480

2002 2.521.379 851.071

2003 2.576.662 892.875

2004 2.848.306 1.021.392

2005 3.086.718 1.026.267

2006 3.112.630 991.758

2007 4.247.761 1.065.439

15 Jawa Timur 2000 13.212.998 6.125.787

2001 13.949.851 6.173.113

2002 14.669.101 5.758.614

2003 15.469.333 6.035.925

2004 16.488.985 6.464.255

2005 15.959.123 5.531.789

2006 14.983.217 4.569.763

2007 17.209.120 3.814.660

16 Banten 2000 - -

2001 - -

2002 - -

2003 - -

2004 718.768 724.524

2005 900.706 525.977

2006 948.417 399.986

2007 1.142.933 398.655

17 Bali 2000 3.247.745 1.325.583

2001 3.588.574 1.475.175

2002 3.796.659 1.501.982

2003 3.752.196 1.363.945

2004 4.247.475 1.727.557

2005 4.268.481 1.795.300

2006 4.190.023 1.735.174

2007 4.137.179 2.006.877

18 Nusa Tenggara Barat 2000 658.594 493.423

2001 713.429 531.483

Page 53: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 45

No. Provinsi Tahun Premium Solar

2002 745.342 511.321

2003 759.801 463.120

2004 894.774 540.301

2005 984.723 579.243

2006 1.113.545 595.858

2007 1.203.189 744.027

19 Nusa Tenggara Timur 2000 278.418 472.740

2001 273.457 385.265

2002 259.263 389.149

2003 246.587 354.129

2004 305.663 400.430

2005 423.852 455.752

2006 522.414 472.940

2007 632.471 582.097

20 Kalimantan Barat 2000 1.076.011 548.075

2001 204.914 604.103

2002 1.210.135 597.993

2003 1.255.228 556.836

2004 1.531.758 726.406

2005 1.809.384 836.461

2006 1.983.246 881.050

2007 2.063.240 1.266.096

21 Kalimantan Tengah 2000 479.128 264.323

2001 480.281 285.964

2002 480.386 293.375

2003 580.758 282.242

2004 717.094 455.012

2005 842.783 519.873

2006 924.968 682.287

2007 1.083.736 988.153

22 Kalimantan Selatan 2000 1.393.333 939.261

2001 1.484.697 1.043.047

2002 1.531.898 1.039.618

2003 1.575.432 980.553

2004 1.803.011 1.315.319

2005 1.950.276 1.331.744

2006 1.967.550 1.432.829

2007 2.086.527 1.841.633

23 Kalimantan Timur 2000 1.202.464 1.039.502

2001 1.386.726 1.109.169

2002 1.486.258 1.278.254

2003 1.545.964 1.287.137

Page 54: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

46 EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

No. Provinsi Tahun Premium Solar

2004 1.867.334 1.851.576

2005 2.144.403 2.162.165

2006 2.270.621 2.447.381

2007 2.367.949 2.627.613

24 Sulawesi Utara 2000 378.038 735.835

2001 367.153 964.192

2002 370.763 944.163

2003 368.207 905.959

2004 443.335 970.920

2005 572.995 814.891

2006 670.239 848.971

2007 768.962 950.269

25 Sulawesi Tengah 2000 943.378 944.764

2001 922.085 989.922

2002 969.413 997.352

2003 1.032.726 882.584

2004 1.284.460 1.162.517

2005 1.417.309 1.141.111

2006 1.558.810 1.091.105

2007 1.602.055 1.259.860

26 Sulawesi Selatan 2000 1.749.424 1.583.302

2001 1.454.164 1.452.880

2002 1.513.589 1.679.729

2003 1.476.961 1.536.315

2004 1.469.350 2.010.455

2005 1.579.594 2.465.639

2006 1.592.767 2.722.070

2007 1.413.630 3.200.773

27 Sulawesi Tenggara 2000 186.340 342.883

2001 205.475 386.876

2002 219.791 387.058

2003 233.528 362.143

2004 242.722 531.305

2005 234.290 658.306

2006 204.155 736.847

2007 245.031 1.055.574

28 Gorontalo 2000 - -

2001 - -

2002 - -

2003 - -

2004 20.248 14.164

2005 174.590 88.315

Page 55: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 47

No. Provinsi Tahun Premium Solar

2006 148.182 136.683

2007 194.598 144.838

29 Maluku 2000 335.151 444.276

2001 335.913 471.305

2002 321.771 445.561

2003 331.627 405.327

2004 354.358 408.842

2005 380.437 317.843

2006 384.021 232.071

2007 422.390 211.197

30 Maluku Utara 2000 - -

2001 - -

2002 - -

2003 - -

2004 2.050 3.157

2005 1.839 2.496

2006 1.817 2.716

2007 2.345 3.306

31 Papua 2000 352.679 462.604

2001 396.533 488.344

2002 418.107 445.807

2003 430.363 480.286

2004 476.786 517.659

2005 496.478 412.373

2006 512.728 350.196

2007 694.248 352.650

Indonesia 2000 70.273.974 60.754.208

2001 74.043.405 64.493.263

2002 77.641.554 63.462.988

2003 82.898.548 61.125.621

2004 92.931.626 70.259.146

2005 98.892.477 65.262.276

2006 96.605.358 58.666.971

2007 102.904.781 60.924.715

Sumber : Dihitung berdasarkan jumlah kendaraan per provinsi dikalikan rata-rata konsumsi premium dan solar pada tahun bersangkutan

Page 56: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

48 EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

Tabel 22. Perkiraan Emisi CO2 (ribu ton) dari Kendaraan Bermotor menurut Provinsi, 2000 - 2007

No. Provinsi 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

1 N. Aceh Darussalam 1.610 1.137 1.364 1.390 1.714 1.497 1.309 1.687

2 Sumatera Utara 3.573 3.779 3.730 3.950 4.250 3.956 3.598 3.321

3 Sumatera Barat 1.298 1.523 1.474 1.440 1.753 1.706 1.503 1.598

4 R i a u 1.613 1.775 1.913 1.965 2.286 2.386 2.109 1.967

5 Jambi 656 720 732 720 933 1.152 1.293 1.715

6 Sumatera Selatan 1.564 1.751 1.557 1.428 1.525 1.570 1.558 1.636

7 Bengkulu 228 250 250 264 321 361 386 537

8 Lampung 922 996 990 1.070 1.221 1.208 1.159 1.174

9 Bangka Belitung - - - - 563 482 393 467

10 Kepulauan Riau - - - - - 626 635 516

11 DKI Jakarta 14.375 15.209 14.934 15.501 16.703 17.163 15.118 16.267

12 Jawa Barat 6.066 6.161 6.114 5.737 6.104 4.944 4.673 4.515

13 Jawa Tengah 6.010 7.481 7.810 8.246 9.149 9.175 8.754 7.914

14 DI Yogyakarta 1.370 1.385 1.451 1.493 1.666 1.769 1.764 2.277

15 Jawa Timur 8.354 8.687 8.804 9.268 9.892 9.247 8.399 8.999

16 Banten - - - - 631 619 582 663

17 Bali 1.972 2.184 2.284 2.203 2.576 2.616 2.556 2.656

18 Nusa Tenggara Barat 501 542 546 531 622 678 740 845

19 Nusa Tenggara Timur 331 290 285 264 310 385 435 530

20 Kalimantan Barat 703 360 782 782 976 1.143 1.237 1.444

21 Kalimantan Tengah 322 332 336 373 509 591 699 905

22 Kalimantan Selatan 1.014 1.099 1.117 1.109 1.357 1.426 1.479 1.714

23 Kalimantan Timur 978 1.088 1.206 1.235 1.626 1.884 2.066 2.189

24 Sulawesi Utara 492 591 584 565 626 611 667 755

25 Sulawesi Tengah 826 837 861 836 1.068 1.115 1.152 1.247

26 Sulawesi Selatan 1.455 1.271 1.399 1.319 1.530 1.782 1.904 2.044

27 Sulawesi Tenggara 234 262 268 262 343 397 419 581

28 Gorontalo - - - - 15 114 124 148

29 Maluku 342 355 337 323 335 304 267 274

30 Maluku Utara - - - - 2 2 2 2

31 Papua 358 388 378 399 436 396 375 453

Total 57.168 60.452 61.507 62.673 71.043 71.304 67.356 71.040

Sumber : Dihitung berdasarkan rata-rata konsumsi premium dan solar per provinsi dikalikan dengan faktor emisi

Page 57: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 49

Bab IV Industri

Selain karena penggunaan energi, beberapa jenis industri juga mengeluarkan emisi CO2 dari proses produksi. Industri-industri tersebut antara lain dari kelompok industri mineral

misalnya pabrik semen, kapur dan kaca, dari kelompok industri kimia misalnya pabrik

amoniak atau urea, karbida, dan petrokimia, serta dari kelompok industri logam seperti pabrik besi dan baja.

A. Kelompok Industri Mineral

Dari kelompok industri mineral hanya dapat disajikan data emisi dari industri kapur dan

semen. Sementara untuk industri kaca tidak disajikan karena penggunaan satuan yang tidak

sesuai dengan pedoman.

Industri Kapur Tohor (Quicklime)

Industri kapur tohor di Indonesia terdapat di provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan

Sulawesi Selatan. Total produksi industri kapur relatif tidak berubah dalam periode tahun

2002 – 2006 yaitu sekitar 2,8 juta ton per tahun. Produksi kapur terbesar dihasilkan dari Kalimantan Selatan yaitu sebesar 2,6 juta ton per tahun dan produk kapur terkecil dihasilkan

dari provinsi Lampung yaitu sebesar 1.000 ton per tahun.

Gambar 12. Produksi Kapur menurut Provinsi, 2002 - 2006

Page 58: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

50 EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

Emisi CO2 yang dihasilkan oleh industri kapur diperkirakan lebih dari 2 juta ton per tahun

dengan kontribusi terbesar berasal dari industri kapur yang ada di provinsi Kalimantan

Selatan.

Gambar 13. Perkiraan Emisi CO2 dari Industri Kapur, 2002 - 2006

Industri Semen

Industri semen utama atau terbesar terdapat di provinsi Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan. Pada tahun 2004 total

produksi semen dan clinker dari produsen utama tersebut sebesar 42 juta ton dan meningkat menjadi 50 juta ton pada tahun 2006.

Emisi CO2 yang dihasilkan oleh industri semen sangat tergantung pada besaran produksi semen dan clinker. Perkiraan total emisi CO2 dari industri semen ini mencapai 24 juta ton

pada tahun 2005 dengan kontribusi terbesar berasal dari pabrik-pabrik semen di Jawa Barat.

Dibandingkan dengan keadaan pada tahun 1999 emisi CO2 dari industri semen ini meningkat sekitar 90%.

Page 59: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 51

Gambar 14. Produksi Semen dan Clinker menurut Provinsi, 2004 - 2008

Gambar 15. Perkiraan Total Emisi CO2 dari Industri Semen, 2004 - 2008

Page 60: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

52 EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

B. Kelompok Industri Kimia

Berdasarkan data yang tersedia, hanya industri amoniak yang dapat disajikan. Industri

lainnya yang menghasilkan emisi CO2 dan CH4 seperti industri metanol, ethylene dan carbon black tidak disajikan karena tahun data yang tidak konsisten.

Industri Amoniak

Amoniak digunakan sebagai bahan baku pupuk urea. Produsen pupuk urea terbesar di

Indonesia terdapat di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Selatan, Jawa Barat,

Jawa Timur, dan Kalimantan Timur. Total produksi amoniak yang dihasilkan oleh pabrik pupuk urea tersebut 4,2 juta ton pada tahun 2008 atau meningkat 15% dibandingkan

dengan total produksi pada tahun 2001. Lebih dari 70% produk amoniak di Indonesia dihasilkan dari provinsi Kalimantan Timur dan Sumatera Selatan.

Emisi CO2 dari produksi amoniak diperkirakan mencapai 13,6 juta ton pada tahun 2008.

Naik sekitar 15% dibandingkan dengan total emisi CO2 pada tahun 2001, namun menurun 18% dibandingkan dengan total emisi CO2 pada tahun 2006. Penurunan emisi CO2 pada

tahun 2007 terutama disebabkan oleh menurunnya produksi amoniak di provinsi Jawa Timur.

Gambar 16. Produksi Amoniak menurut Provinsi, 2001 - 2008

Page 61: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 53

Gambar 17. Perkiraan Emisi CO2 dari Industri Amoniak, 2001 - 2008

C. Kelompok Industri Logam Dasar

Industri Besi Baja

Produsen besi baja terutama terdapat di provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten. Dari ketiga provinsi tersebut, produksi besi baja terbesar berasal dari provinsi Banten. Total

produksi besi baja dari ketiga provinsi tersebut mencapai 2,9 juta ton pada tahun 2005, sedikit meningkat dari produksi tahun 2004 namun masih lebih rendah dibandingkan dengan

produksi tahun 2002 yang mencapai 3,5 juta ton. Penurunan produksi besi baja pada tahun

2003 terutama dipengaruhi oleh penurunan produksi pabrik besi baja yang berada di provinsi Banten. Sementara produksi besi baja dari dua provinsi lainnya relatif tetap.

Page 62: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

54 EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

Gambar 18. Produksi Besi Baja menurut Provinsi, 2002 - 2005

Gambar 19. Perkiraan Total Emisi CO2 dari Industri Besi Baja, 2002 - 2005

Page 63: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 55

Total emisi CO2 dari industri besi baja tersebut diperkirakan mencapai 2,1 juta ton pada

tahun 2005. Kondisi ini masih lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan emisi CO2 pada

tahun 2003 yang mencapai 2,7 juta ton.

Industri Logam Non Baja

Industri penghasil logam non baja seperti aluminium, timah hitam, dan seng terdapat di provinsi Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten.

Total produksi dari industri ini mencapai 462 ribu ton pada tahun 2005 atau meningkat 42%

dibandingkan total produksi pada tahun 2001. Provinsi Sumatera Utara merupakan penghasil terbesar produk logam non baja yaitu lebih dari 50%, diikuti oleh provinsi Banten sebesar

35% dan Jawa Timur sekitar 9%.

Perkiraan emisi CO2 dari produksi logam non baja terus meningkat dan mencapai 770 ribu

ton pada tahun 2005 atau meningkat sekitar 43% dibandingkan dengan total emisi pada

tahun 2001. Emisi CO2 terbesar dihasilkan oleh provinsi Sumatera Utara, diikuti oleh provinsi Banten dan Jawa Timur.

Gambar 20. Produksi Logam Non Baja menurut Provinsi, 2001 - 2005

Page 64: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

56 EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

Gambar 21. Perkiraan Total Emisi CO2 dari Industri Logam Non Baja, 2001 - 2005

Page 65: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 57

Tabel 23. Produksi Kapur (ton) menurut Provinsi, 2002 - 2006

No. Provinsi Tahun

2002 2003 2004 2005 2006

1 Sumatera Utara 5.303 5.850 9.360 9.350 15.800

2 Sumatera Barat 4.169 4.169 5.860 6.376 6.376

3 Lampung 1.024 1.024 1.024 1.024 1.024

4 Jawa Barat 4.316 1.715 9.360 9.360 9.360

5 Jawa Tengah 38.886 25.768 17.100 10.665 27.325

6 DI. Yogyakarta 87.421 140.550 126.253 101.865 5.529

7 Jawa Timur 22.401 27.416 30.005 36.602 106.117

8 Kalimantan Selatan 2.609.048 2.609.048 2.609.048 2.609.048 2.609.048

9 Sulawesi Selatan 1.700 1.850 12.000 12.000 40.084

Indonesia 2.774.268 2.817.391 2.820.011 2.796.290 2.820.663

Sumber : Diolah dari Statistik Industri Besar dan Sedang, 2006, BPS

Tabel 24. Perkiraan Emisi CO2 (ton) dari Industri Kapur menurut Provinsi, 2002 - 2006

No. Provinsi Tahun

2002 2003 2004 2005 2006

1 Sumatera Utara 3.977 4.388 7.020 7.013 11.850

2 Sumatera Barat 3.127 3.127 4.395 4.782 4.782

3 Lampung 768 768 768 768 768

4 Jawa Barat 3.237 1.286 7.020 7.020 7.020

5 Jawa Tengah 29.165 19.326 12.825 7.999 20.493

6 DI. Yogyakarta 65.566 105.413 94.690 76.398 4.147

7 Jawa Timur 16.801 20.562 22.504 27.452 79.588

8 Kalimantan Selatan 1.956.786 1.956.786 1.956.786 1.956.786 1.956.786

9 Sulawesi Selatan 1.275 1.388 9.000 9.000 30.063

Indonesia 2.080.701 2.113.043 2.115.008 2.097.217 2.115.497

Sumber : Diolah dari Statistik Industri Besar dan Sedang, 2006, BPS

Tabel 25. Produksi Semen dan Clinker (ton) menurut Provinsi, 2004 - 2008

No. Provinsi Tahun

2004 2005 2006 2007 2008

1 Sumatera Barat 4.502.799 5.112.443 5.312.823 5.473.573 5.840.189

2 Jawa Barat 21.797.571 22.454.513 22.121.149 24.274.567 25.383.423

3 Jawa Tengah 2.896.115 2.896.115 2.896.115 2.896.115 2.896.115

4 Jawa Timur 7.193.419 7.942.594 8.021.556 8.136.794 8.875.240

5 Kalimantan Selatan 3.313.957 3.072.489 3.376.354 3.780.735 3.996.656

6 Sulawesi Selatan 2.419.347 2.697.544 2.942.945 3.175.904 3.456.130

Indonesia 42.123.208 44.175.698 44.670.942 47.737.688 50.447.753

Sumber : Laporan Tahunan PT. Semen Gresik, PT. Holcim, dan PT. Indocement, 2004 - 2008

Page 66: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

58 EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

Tabel 26. Perkiraan Emisi CO2 (ton) dari Industri Semen, 2004 - 2008

No. Provinsi Tahun

2004 2005 2006 2007 2008

1 Sumatera Barat 2.224.383 2.525.547 2.624.535 2.703.945 2.885.053

2 Jawa Barat 11.009.399 11.331.080 11.179.967 12.263.636 12.812.782

3 Jawa Tengah 1.430.681 1.430.681 1.430.681 1.430.681 1.430.681

4 Jawa Timur 3.553.549 3.923.641 3.962.649 4.019.576 4.384.369

5 Kalimantan Selatan 1.050.010 926.076 1.061.949 1.160.974 1.174.410

6 Sulawesi Selatan 1.195.157 1.332.587 1.453.815 1.568.897 1.707.328

Indonesia 20.463.178 21.469.612 21.713.595 23.147.708 24.394.623

Sumber : Berdasarkan produksi semen dan clinker dikalikan dengan faktor emisi dari Pedoman IPCC 2006

Tabel 27. Produksi Amoniak (juta ton) menurut Provinsi, 2001 - 2008

No. Provinsi Tahun

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

1 NAD 0,14 0,36 0,32 0,27 0,08 0,15 0,15 0,16

2 Sumatera Selatan 1,30 1,33 1,33 1,44 1,33 1,35 1,38 1,30

3 Jawa Barat 0,38 0,35 0,40 0,35 0,35 0,54 0,55 0,65

4 Jawa Timur 0,29 0,33 0,36 0,31 0,38 1,33 0,36 0,38

5 Kalimantan Timur 1,43 1,30 1,50 1,75 1,87 1,62 1,62 1,68

Indonesia 3,54 3,67 3,90 4,12 4,01 4,98 4,07 4,17

Sumber : Laporan Tahunan PT. Pusri, 2001 - 2008

Tabel 28. Perkiraan Emisi CO2 (juta ton) dari Industri Amoniak, 2001 - 2008

No. Provinsi Tahun

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

1 NAD 0,45 1,17 1,04 0,89 0,25 0,48 0,51 0,52

2 Sumatera Selatan 4,26 4,37 4,36 4,71 4,36 4,42 4,52 4,26

3 Jawa Barat 1,23 1,16 1,30 1,14 1,16 1,77 1,79 2,14

4 Jawa Timur 0,96 1,07 1,16 1,03 1,26 4,35 1,19 1,24

5 Kalimantan Timur 4,67 4,24 4,90 5,72 6,11 5,30 5,31 5,48

Indonesia 11,58 12,01 12,77 13,49 13,13 16,31 13,32 13,65

Sumber : Dihitung berdasarkan produksi amoniak dikalikan dengan faktor emisi dari Pedoman IPCC 2006

Page 67: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 59

Tabel 29. Produksi Besi Baja (ton) menurut Provinsi, 2002 - 2005

No. Provinsi Tahun

2002 2003 2004 2005

1 Jawa Barat 729.676,88 729.676,88 684.582,16 725.039,78

2 Jawa Timur 631.878,21 591.293,62 572.509,90 571.849,75

3 Banten 2.190.024,71 1.347.727,43 1.622.922,00 1.665.082,61

Indonesia 3.551.579,80 2.668.697,93 2 .880.014,06 2.961.972,14

Sumber : Diolah dari Statistik Industri Besar dan Sedang, 2005, BPS

Tabel 30. Perkiraan Emisi CO2 dari Industri Besi Baja (ton) menurut Provinsi, 2002 - 2005

No. Provinsi Tahun

2002 2003 2004 2005

1 Jawa Barat 706.077,67 706.077,67 704.724,82 705.938,55

2 Jawa Timur 115.448,25 72.046,95 42.299,07 41.554,20

3 Banten 1.883.152,12 1.086.700,29 1.291.239,69 1.373.125,29

Indonesia 2.704.678,04 1.864.824,90 2.038.263,59 2.120.618,04

Sumber : Dihitung berdasarkan produksi besi baja dikalikan dengan faktor emisi dari Pedoman IPCC 2006

Tabel 31. Produksi Logam Non Baja (ribu ton) menurut Provinsi, 2001 - 2005

No. Provinsi Tahun

2001 2002 2003 2004 2005

1 Sumatera Utara 219,66 236,04 199,01 242,82 253,70

2 DKI Jakarta 0,99 0,84 1,01 0,77 1,28

3 Jawa Barat 3,02 3,85 5,07 5,07 4,08

4 Jawa Tengah 0,47 0,12 0,63 0,63 0,55

5 Jawa Timur 33,27 31,38 32,01 30,35 41,76

6 Banten 68,96 200,90 153,04 152,55 161,12

Indonesia 326,36 473,12 390,78 432,20 462,48

Sumber : Diolah dari Statistik Industri Besar dan Sedang, 2005, BPS

Tabel 32. Perkiraan Emisi CO2 (ribu ton) dari Industri Logam Non Baja, 2001 - 2005

No. Provinsi Tahun

2001 2002 2003 2004 2005

1 Sumatera Utara 373,42 501,26 338,32 412,79 431,28

2 DKI Jakarta 1,68 1,43 1,72 1,31 2,18

3 Jawa Barat 4,26 5,38 7,45 7,45 6,94

4 Jawa Tengah 0,25 0,06 0,33 0,03 0,28

5 Jawa Timur 42,12 43,94 45,71 42,72 71,02

6 Banten 117,22 341,52 260,16 259,34 258,33

Indonesia 538,95 893,59 653,70 723,65 770,03

Sumber : Dihitung berdasarkan produksi logam non baja dikalikan dengan faktor emisi dari Pedoman IPCC 2006

Page 68: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka
Page 69: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 61

Bab V Pertanian

A. Lahan Sawah

Luas panen padi di Indonesia pada tahun 2008 tercatat sebesar 12,3 juta hektar yang

tersebar di 29 provinsi. Berdasarkan wilayah kepulauan, luas panen terbesar berada di pulau

Jawa yaitu sekitar 5,7 juta hektar, diikuti pulau Sumatera sebesar 3,1 juta hektar. Sementara luas panen di pulau Kalimantan dan Sulawesi masing-masing sekitar 1,3 juta

hektar. Pulau Bali dan Nusa Tenggara mempunyai luas panen terkecil yaitu sekitar 692 ribu hektar. Berdasarkan luas panen sawah per provinsi, maka provinsi Jawa Barat mempunyai

luas panen terbesar yaitu sekitar 1,8 juta hektar, dan provinsi Kepulauan Riau mempunyai

luas panen terkecil yaitu 134 hektar.

Gambar 22. Luas Panen Padi menurut Pulau, 2003 - 2008

Besarnya emisi gas metan (CH4) dari lahan sawah ini tergantung pada frekuensi penanaman

atau luas panen dalam setahun. Dengan asumsi bahwa satu kali masa tanam padi adalah 90 hari, maka dapat diperkirakan total emisi CH4 dari lahan sawah dalam setahun. Sejak tahun

2006 total emisi CH4 dari lahan sawah meningkat tajam dari rata-rata 1,5 juta ton per tahun

menjadi sekitar 1,8 juta per tahun. Hal ini terjadi seiring dengan target swasembada beras yang ingin dicapai pemerintah.

Page 70: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

62 EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

Gambar 23. Perkiraan Emisi CH4 dari Lahan Sawah, 2003 - 2008

Gambar 24. Perkiraan Distribusi Emisi CH4 dari Lahan Sawah menurut Pulau, 2008

Page 71: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 63

B. Peternakan

Proses fermentasi yang berlangsung di dalam lambung ternak seperti sapi, kerbau, kuda,

kambing, dan domba akan menghasilkan gas metan (CH4). Gas metan juga akan dihasilkan melalui proses dekomposisi kotoran ternak yang berlangsung secara anaerobik atau ketika

proses perabukan dengan menggunakan pupuk kandang.

Gambar 25. Persentase Populasi Ternak menurut Jenis Ternak, 2007

Gambar 26. Perkiraan Total Emisi CH4 dari Hewan Ternak menurut Pulau, 2004 - 2007

Page 72: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

64 EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

Pada tahun 2007 populasi ternak di Indonesia yang masuk dalam kategori penghasil gas

metan terdiri dari kambing (32%), sapi potong (25%), domba (21%), babi (15%), kerbau

(5%), kuda (1%), dan sapi perah (1%). Pada tahun tersebut emisi CH4 yang dihasilkan dari kegiatan peternakan ini diperkirakan mencapai 897 ribu ton.

Gambar 27. Persentase Populasi Unggas menurut Jenis Unggas, 2007

Gambar 28. Perkiraan Emisi CH4 dari Unggas menurut Pulau, 2005 - 2007

Page 73: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 65

Pada golongan unggas, emisi gas metan hanya dihasilkan pada proses dekomposisi kotoran

ternak menjadi pupuk kandang. Jumlah unggas di Indonesia pada tahun 2007 mencapai 1,4

milyar ekor yang terdiri dari 23% ayam kampung, 8% ayam petelur, 67% ayam pedaging, dan 2% itik. Sebagian besar unggas tersebut atau sekitar 65% berada di Pulau Jawa.

Total emisi CH4 yang dihasilkan dari unggas ini diperkirakan mencapai 29 ribu ton pada tahun 2007 atau meningkat sekitar 15% dibandingkan dengan perkiraan total emisi CH4

pada tahun 2005. Sebagian besar emisi CH4 tersebut berasal dari Pulau Jawa.

C. Penggunaan Pupuk Urea

Pupuk urea terutama digunakan untuk meningkatkan produktifitas hasil pertanian. Konsumsi

pupuk urea di Indonesia pada tahun 2007 mencapai 4,2 juta ton atau meningkat sebesar 9% dibandingkan dengan konsumsi pada tahun 2003. Distribusi penggunaan pupuk urea

60% berada di pulau Jawa, 20% di pulau Sumatera, 7% di pulau Sulawesi, dan sisanya di

Kalimantan, Maluku dan Papua. Provinsi yang palng banyak menggunakan pupuk urea adalah Jawa Timur yaitu rata-rata 1 juta ton per tahun dan yang terkecil adalah provinsi

Kepulauan Riau yaitu 697 ton per tahun.

Emisi CO2 yang dihasilkan oleh penggunaan pupuk urea ini meningkat setiap tahunnya

seiring dengan meningkatnya luas lahan pertanian. Pada tahun 2007 emisi CO2 dari pemanfaatan pupuk urea untuk pertanian diperkirakan mencapai 850 ribu ton. Terjadi

kenaikan sebesar 7% dibandingkan dengan perkiraan emisi pada tahun 2006.

Gambar 29. Konsumsi Pupuk Urea menurut Pulau, 2003 - 2007

Page 74: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

66 EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

Gambar 30. Perkiraan Total Emisi CO2 dari Penggunaan Pupuk Urea, 2003 - 2007

Page 75: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 67

Tabel 33. Luas Panen Padi (hektar) menurut Provinsi, 2003 - 2008

No. Provinsi Tahun

2003 2004 2005 2006 2007 2008

1 NAD 524.945 426.972 367.083 320.789 360.717 329.109

2 Sumatera Utara 550.414 557.673 575.249 705.023 750.232 748.540

3 Sumatera Barat 233.194 241.992 237.862 417.846 423.655 421.902

4 R i a u 111.935 132.646 119.555 136.177 147.167 147.796

5 Jambi 124.151 125.316 161.213 140.613 149.888 143.034

6 Sumatera Selatan 512.510 474.429 484.207 646.927 691.467 718.797

7 Bengkulu 98.361 85.641 77.353 100.991 123.853 127.506

8 Lampung 312.017 316.575 313.317 494.102 524.955 506.547

9 Bangka Belitung 3.186 3.773 4.111 5.741 9.010 6.266

10 Kep. Riau - - 692 116 117 134

11 DKI Jakarta 5.321 3.180 2.244 1.323 1.544 1.640

12 Jawa Barat 944.042 773.149 917.725 1.798.260 1.829.085 1.803.628

13 Jawa Tengah 972.948 970.686 967.808 1.672.315 1.614.098 1.659.314

14 DI. Yogyakarta 57.612 56.982 57.188 132.374 133.369 140.167

15 Jawa Timur 1.107.766 1.068.926 1.096.077 1.750.903 1.736.048 1.774.884

16 Banten 246.938 193.688 194.504 348.414 356.803 362.637

17 B a I i 81.901 76.847 80.211 150.567 145.030 144.039

18 Nusa Tenggara Barat 245.632 220.111 225.708 341.418 331.916 359.714

19 Nusa Tenggara Timur 105.914 125.711 115.596 173.208 166.753 187.907

20 Kalimantan Barat 339.466 305.432 274.662 378.042 399.832 423.601

21 Kalimantan Tengah 194.895 173.576 163.501 202.664 229.665 205.684

22 Kalimantan Selatan 420.086 423.884 433.864 462.672 505.846 507.319

23 Kalimantan Timur 119.946 115.910 123.892 150.549 155.484 157.341

24 Sulawesi Utara 64.605 59.393 57.969 94.717 103.189 110.351

25 Sulawesi Tengah 241.661 122.142 117.715 179.078 204.342 211.876

26 Sulawesi Selatan 688.150 547.975 568.748 719.846 770.733 836.298

27 Sulawesi Tenggara 66.939 69.432 73.312 93.826 110.498 102.520

28 Gorontalo 25.495 31.060 27.098 43.953 44.548 46.942

29 Sulawesi Barat 0 0 47.414 64.462 66.630 72.471

Indonesia 8.400.030 7.703.101 7.885.878 11.726.916 12.086.474 12.257.964

Sumber : Survei Pertanian 2003 – 2005 dan Statistik Tanaman Pangan 2006 - 2008, BPS

Page 76: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

68 EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

Tabel 34. Perkiraan Emisi CH4 (ton) dari Lahan Sawah menurut Provinsi, 2003 - 2008

No. Provinsi Tahun

2003 2004 2005 2006 2007 2008

1 NAD 91.542 73.871 63.048 50.043 56.272 51.341

2 Sumatera Utara 108.448 106.648 113.099 109.984 117.036 116.772

3 Sumatera Barat 47.822 49.286 48.412 65.184 66.090 65.817

4 R i a u 17.006 16.751 14.937 21.244 22.958 23.056

5 Jambi 17.598 17.506 21.662 21.936 23.383 22.313

6 Sumatera Selatan 73.234 71.113 68.005 100.921 107.869 112.132

7 Bengkulu 17.525 14.460 13.594 15.755 19.321 19.891

8 Lampung 57.812 58.454 56.766 77.080 81.893 79.021

9 Bangka Belitung 386 462 501 896 1.406 977

10 Kep. Riau - - 87 18 18 21

11 DKI Jakarta 1.173 681 489 206 241 256

12 Jawa Barat 200.729 165.318 198.139 280.529 285.337 281.366

13 Jawa Tengah 195.446 192.859 195.276 260.881 251.799 258.853

14 DI. Yogyakarta 12.179 12.136 12.267 20.650 20.806 21.866

15 Jawa Timur 203.675 197.514 203.331 273.141 270.823 276.882

16 Banten 49.937 40.388 41.176 54.353 55.661 56.571

17 B a I i 17.429 16.476 16.927 23.488 22.625 22.470

18 Nusa Tenggara Barat 43.690 37.073 37.005 53.261 51.779 56.115

19 Nusa Tenggara Timur 16.819 20.050 18.228 27.020 26.013 29.313

20 Kalimantan Barat 48.334 42.176 37.385 58.975 62.374 66.082

21 Kalimantan Tengah 28.988 25.087 23.029 31.616 35.828 32.087

22 Kalimantan Selatan 54.251 55.291 54.676 72.177 78.912 79.142

23 Kalimantan Timur 18.798 18.330 19.513 23.486 24.256 24.545

24 Sulawesi Utara 13.279 12.295 12.011 14.776 16.097 17.215

25 Sulawesi Tengah 51.796 26.129 25.709 27.936 31.877 33.053

26 Sulawesi Selatan 126.202 95.575 102.057 112.296 120.234 130.462

27 Sulawesi Tenggara 13.313 13.784 14.954 14.637 17.238 15.993

28 Gorontalo 4.921 6.573 5.692 6.857 6.949 7.323

29 Sulawesi Barat - - 7.811 10.056 10.394 11.305

Indonesia 1.532.332 1.386.288 1.425.785 1.829.399 1.885.490 1.912.242

Sumber : Dihitung berdasarkan luas lahan sawah dikalikan dengan faktor emisi

Page 77: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 69

Tabel 35. Populasi Hewan Ternak (ribu ekor) menurut Provinsi dan Jenis Ternak, 2004 - 2007

No. Propinsi Tahun Sapi Perah Sapi Potong Kerbau Kuda Kambing Domba Babi

1 NAD 2004 0,1 655,8 409,1 4,8 647,1 137,0 -

2005 - 625,1 338,3 2,7 565,8 124,2 -

2006 - 626,4 34- 2,8 572,9 125,3 -

2007 - 763,9 386,0 4,4 894,2 175,3 -

2 Sumatera Utara 2004 6,8 249,0 263,4 5,7 717,2 250,9 87,1

2005 6,5 288,9 259,7 4,4 640,5 271,3 809,7

2006 6,8 289,3 261,3 4,4 644,7 293,0 830,4

2007 6,8 267,3 263,4 4,9 712,8 281,4 1.017,8

3 Sumatera Barat 2004 0,6 597,3 322,7 4,8 195,2 5,1 29,2

2005 0,7 419,4 201,4 4,6 210,5 6,1 29,8

2006 0,8 428,2 211,0 4,7 250,1 7,1 30,5

2007 0,6 463,0 220,2 4,3 259,1 8,8 17,8

4 Riau 2004 - 108,0 48,4 - 204,0 1,7 47,2

2005 - 102,4 47,8 - 256,3 2,5 46,4

2006 - 109,1 252,2 - 266,6 3,7 62,9

2007 - 12- 57,3 - 250,5 3,0 65,9

5 Jambi 2004 - 147,9 68,2 0,6 132,4 45,9 12,7

2005 - 113,7 72,9 0,5 125,0 45,3 13,6

2006 - 124,6 83,9 0,5 140,7 51,0 21,0

2007 - 126,5 107,3 - 155,2 51,4 14,3

6 Sumatera Selatan 2004 0,3 438,7 86,5 1,4 425,5 58,3 33,3

2005 0,3 449,5 90,3 1,5 462,5 60,2 34,7

2006 0,4 556,8 103,6 1,7 558,9 67,2 41,7

2007 0,4 584,0 79,2 1,7 582,5 69,3 43,3

7 Bengkulu 2004 0,2 80,4 49,0 0,1 108,6 6,3 1,7

2005 0,1 83,2 48,5 0,1 106,4 6,7 2,2

2006 0,2 84,9 49,0 0,1 110,6 6,7 2,2

2007 0,2 87,2 36,8 0,1 107,0 6,5 2,3

8 Lampung 2004 0,1 391,8 52,2 0,2 824,2 67,9 81,6

2005 0,1 417,1 49,2 0,2 927,7 75,6 64,3

2006 0,1 418,2 49,3 0,2 930,1 75,7 64,5

2007 0,2 412,2 0,8 0,2 846,1 72,4 58,5

9 Bangka Belitung 2004 - 3,2 0,7 - 2,5 0,1 17,3

2005 - 4,6 0,8 - 4,7 0,2 23,1

Page 78: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

70 EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

No. Propinsi Tahun Sapi Perah Sapi Potong Kerbau Kuda Kambing Domba Babi

2006 - 5,9 0,9 - 7,0 0,3 28,8

2007 - 5,6 - - 3,8 0,1 20,3

10 Kepulauan Riau 2004 - - - - - - -

2005 - 1- 0,3 - 21,6 - 707,9

2006 - 10,2 0,3 - 22,6 - 722,0

2007 - 7,3 - - 20,6 - 182,4

11 DKI Jakarta 2004 3,4 - 0,2 0,1 7,0 1,6 -

2005 3,3 - 0,2 0,2 5,9 1,6 -

2006 3,2 - 0,2 0,2 5,5 1,5 -

2007 3,4 - 0,1 0,2 10,4 1,7 -

12 Jawa Barat 2004 99,0 232,9 15- 14,2 1.144,1 3.529,5 8,1

2005 92,8 234,8 148,0 12,5 1.138,7 3.735,9 9,1

2006 109,6 267,4 156,6 16,2 1.335,2 3.860,9 8,4

2007 102,7 277,9 152,9 16,5 1.393,2 4.955,3 17,9

13 Jawa Tengah 2004 112,2 1.357,1 122,5 15,0 3.007,6 1.948,1 154,6

2005 114,1 1.390,4 123,8 14,2 3.224,1 1.944,4 167,2

2006 116,5 1.391,4 123,8 14,3 3.245,9 1.946,2 174,1

2007 115,4 1.401,8 115,4 14,7 3.193,8 2.063,3 167,1

14 DI. Yogyakarta 2004 7,8 236,7 5,6 0,8 259,0 97,3 7,1

2005 8,2 247,0 5,3 0,8 264,7 106,1 10,2

2006 8,6 249,5 5,3 0,8 267,3 107,2 10,3

2007 7,3 253,8 5,0 0,9 283,0 109,0 7,9

15 Jawa Timur 2004 132,8 2.519,0 110,7 25,7 2.383,0 1.380,4 36,8

2005 134,0 2.524,5 54,7 18,3 2.385,0 1.399,1 36,2

2006 135,1 2.524,6 54,7 18,3 2.418,7 1.415,1 36,8

2007 139,0 2.646,1 54,2 18,2 2.457,1 1.444,2 34,7

16 Banten 2004 - 22,9 139,7 0,2 564,5 440,9 2-

2005 - 18,8 135,0 0,2 572,8 444,9 18,6

2006 - 25,3 145,4 0,2 685,2 477,1 7,5

2007 - 21,6 154,1 0,2 817,7 505,0 19,5

17 Bali 2004 - 576,6 7,1 0,7 44,4 0,2 818,3

2005 0,1 590,9 7,1 0,6 68,8 - 854,9

2006 0,1 596,1 7,1 0,6 68,8 - 861,1

2007 0,1 618,6 6,8 0,5 70,8 0,1 864,5

18 Nusa Tenggara Barat 2004 - 426,0 156,8 76,0 315,3 17,0 33,2

2005 - 451,2 154,9 76,4 338,4 18,7 38,0

Page 79: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 71

No. Propinsi Tahun Sapi Perah Sapi Potong Kerbau Kuda Kambing Domba Babi

2006 - 460,2 156,5 77,2 355,3 19,7 41,8

2007 - 491,0 156,7 78,1 394,9 26,3 38,9

19 Nusa Tenggara Timur 2004 - 522,9 136,9 96,4 490,7 56,5 1.276,2

2005 - 533,7 139,6 98,0 479,9 57,2 1.319,2

2006 - 544,1 141,2 99,5 498,3 57,8 1.363,8

2007 - 555,3 145,0 101,6 509,2 59,0 1.459,3

20 Kalimantan Barat 2004 - 156,6 5,4 - 105,0 0,1 364,9

2005 - 158,8 4,2 - 106,8 - 372,2

2006 - 164,1 5,8 - 114,4 - 372,9

2007 - 176,7 4,5 - 118,5 0,1 419,1

21 Kalimantan Tengah 2004 - 55,6 14,9 - 37,4 4,2 241,9

2005 - 61,3 16,2 - 39,8 4,2 269,1

2006 - 63,3 16,6 - 41,0 4,3 320,1

2007 - 66,5 17,4 - 43,1 4,5 331,5

22 Kalimantan Selatan 2004 0,1 173,6 38,5 0,8 96,5 3,4 6,5

2005 0,1 182,6 40,2 0,7 99,3 3,4 6,3

2006 0,1 191,8 40,6 0,7 102,8 3,5 6,3

2007 0,1 202,5 41,9 0,8 111,7 3,5 7,5

23 Kalimantan Timur 2004 - 60,8 14,9 0,1 73,5 0,8 139,1

2005 - 69,0 13,6 0,1 59,7 0,9 1.103,5

2006 - 70,4 13,8 0,1 60,9 0,9 105,5

2007 - 75,4 9,0 0,1 54,2 1,0 70,2

24 Sulawesi Utara 2004 - 98,7 - 9,0 44,4 - 234,6

2005 - 118,9 - 8,5 41,7 - 254,8

2006 - 120,7 - 8,5 42,3 - 265,0

2007 - 116,5 - 8,1 43,4 - 273,7

25 Sulawesi Tengah 2004 - 197,7 4,6 3,8 163,9 5,4 169,1

2005 - 187,5 4,5 3,3 178,4 2,2 173,5

2006 - 188,5 4,8 3,3 178,9 2,2 218,1

2007 - 197,8 6,6 2,8 171,7 1,9 208,2

26 Sulawesi Selatan 2004 0,7 628,0 161,5 114,8 511,9 1,4 393,2

2005 0,8 594,3 124,8 106,4 407,2 2,0 664,7

2006 0,8 612,1 128,5 109,6 419,5 2,0 684,6

2007 1,4 646,8 131,9 117,2 543,7 1,6 539,4

27 Sulawesi Tenggara 2004 - 208,7 7,9 4,6 90,1 0,2 25,0

2005 - 213,8 7,9 4,7 86,3 0,2 26,8

Page 80: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

72 EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

No. Propinsi Tahun Sapi Perah Sapi Potong Kerbau Kuda Kambing Domba Babi

2006 - 216,0 8,0 4,7 88,7 0,2 30,1

2007 - 247,1 7,8 4,7 102,6 0,4 34,2

28 Gorontalo 2004 - 201,7 - 6,9 131,6 - 1-

2005 - 206,0 - 6,4 86,5 - 7,7

2006 - 214,0 - 7,8 92,9 - 1-

2007 - 235,8 - 8,5 111,1 - 8,4

29 Sulawesi Barat 2004 - - - - - - -

2005 - 86,2 15,4 10,8 209,7 - 12,5

2006 - 90,5 16,2 11,3 220,2 - 13,1

2007 - 95,1 17,0 11,9 254,3 - 13,8

30 Maluku 2004 - 76,9 24,3 8,6 171,8 13,1 132,2

2005 - 66,6 22,6 8,8 146,2 13,3 109,9

2006 - 68,0 22,9 8,9 149,1 13,5 114,3

2007 - 7- 23,5 9,0 152,4 13,7 120,3

31 Maluku Utara 2004 - - 0,1 - 74,2 - 9,3

2005 - 40,5 0,1 - 10- - 41,2

2006 - 42,6 0,1 - 105,0 - 43,3

2007 - 42,8 - - 149,8 - 107,8

32 Irian Jaya Barat 2004 - - - - - - -

2005 - 30,1 - - 12,9 - 27,0

2006 - 31,4 - - 14,1 - 28,9

2007 - 33,9 - - 13,2 - 517,3

33 Papua 2004 0,1 74,3 1,5 1,8 57,1 1,8 806,1

2005 0,1 48,3 1,3 2,1 35,6 1,0 546,5

2006 0,1 5- 1,3 2,3 36,9 1,1 566,9

2007 0,1 56,0 1,4 2,5 41,8 1,0 72,8

Indonesia 2004 364,2 10.498,8 2.403,3 397,1 13.029,7 8.075,1 5.196,3

2005 361,2 10.569,1 2.128,6 387,0 13.409,4 8.327,2 7.800,8

2006 382,4 10.835,6 2.400,9 398,9 14.051,1 8.543,2 7.086,9

2007 377,7 11.366,0 2.202,2 412,1 14.873,4 9.859,8 6.756,6

Sumber : Statistik Indonesia 2005 - 2008, BPS

Page 81: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 73

Tabel 36. Populasi Hewan Unggas (ekor) menurut Provinsi dan Jenis Unggas, 2005 - 2007

No. Provinsi Tahun Ayam Kampung Ayam Petelur Ayam Pedaging Itik/Itik Manila

1 NAD 2005 18.720.100 94.200 1.057.400 2.910.400

2006 15.643.800 170.000 1.538.300 2.909.200

2007 14.799.100 210.800 1.784.700 2.917.900

2 Sumatera Utara 2005 21.280.400 6.190.200 35.568.200 1.994.800

2006 20.175.300 8.080.500 42.763.500 1.840.400

2007 24.109.400 9.939.000 51.615.600 2.079.700

3 Sumatera Barat 2005 5.725.500 5.608.500 11.357.800 985.400

2006 5.266.200 6.177.300 12.749.000 1.041.000

2007 5.713.600 6.584.600 12.863.700 1.320.800

4 Riau 2005 5.738.800 236.300 27.441.000 339.300

2006 6.181.600 404.300 20.965.800 385.600

2007 6.424.000 426.400 26.253.400 387.800

5 Jambi 2005 3.477.900 460.300 9.694.400 468.900

2006 3.646.300 509.600 11.539.200 495.600

2007 4.419.800 540.400 14.364.700 496.200

6 Sumatera Selatan 2005 12.728.000 4.860.000 14.920.000 2.029.000

2006 11.875.000 5.134.000 15.842.000 1.843.000

2007 24.181.000 7.176.000 19.937.000 2.761.000

7 Bengkulu 2005 2.543.500 32.200 1.591.300 160.600

2006 2.676.100 102.500 1.833.000 154.900

2007 2.943.700 125.100 2.236.600 174.300

8 Lampung 2005 13.941.000 1.661.200 21.747.200 628.900

2006 12.240.900 2.426.900 21.094.600 439.600

2007 12.542.900 2.596.100 22.927.700 457.300

9 Bangka Balitung 2005 903.700 262.700 4.639.700 35.400

2006 2.743.900 386.900 5.287.400 20.400

2007 2.835.200 464.300 6.344.900 23.500

10 Kep. Riau 2005 922.600 212.600 469.600 60.800

2006 479.700 431.900 6.284.700 66.400

2007 489.300 440.500 6.410.400 67.700

11 DKI Jakarta 2005 55.100 - 182.000 58.800

2006 54.200 - 124.300 52.400

2007 17.000 - 100.000 48.000

Page 82: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

74 EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

No. Provinsi Tahun Ayam Kampung Ayam Petelur Ayam Pedaging Itik/Itik Manila

12 Jawa Barat 2005 30.989.800 10.169.300 352.434.300 5.305.500

2006 29.319.200 10.351.100 343.954.100 5.296.800

2007 31.354.400 10.375.300 369.121.200 5.442.500

13 Jawa Tengah 2005 35.928.900 12.660.200 62.043.400 4.917.800

2006 33.158.100 13.160.600 61.258.100 4.614.500

2007 34.487.700 13.329.000 65.319.500 4.764.400

14 DI. Yogyakarta 2005 4.559.200 2.391.400 20.971.700 377.000

2006 23.824.000 2.471.700 25.360.300 419.700

2007 24.062.300 2.496.400 25.613.900 423.900

15 Jawa Timur 2005 39.331.900 21.570.800 142.602.400 2.402.100

2006 40.058.300 30.364.200 119.525.100 2.430.800

2007 40.520.700 31.123.300 182.375.100 2.474.700

16 Banten 2005 7.094.900 4.638.900 6.475.800 723.600

2006 7.909.800 4.720.400 7.684.700 953.200

2007 8.240.900 4.966.900 7.862.300 991.600

17 Bali 2005 4.664.600 3.796.600 5.363.100 687.600

2006 4.508.300 3.680.500 5.317.200 653.900

2007 4.521.000 3.693.400 5.335.800 656.200

18 NTB 2005 4.137.700 93.000 8.848.500 525.300

2006 4.176.400 70.900 9.804.900 589.300

2007 4.594.100 78.000 10.785.300 618.700

19 NTT 2005 9.499.700 86.000 625.000 242.500

2006 9.732.300 91.300 45.800 249.600

2007 9.836.700 91.400 43.400 247.900

20 Kalimantan Barat 2005 4.420.100 2.520.900 15.139.400 341.200

2006 4.589.300 2.793.400 14.889.700 351.100

2007 5.048.200 3.045.000 16.378.700 386.200

21 Kalimantan Tengah 2005 6.438.900 32.000 2.436.300 215.000

2006 5.740.900 39.400 3.200.400 232.300

2007 6.027.900 41.400 3.360.400 242.600

22 Kalimantan Selatan 2005 8.697.900 1.182.600 19.964.600 3.041.700

2006 9.984.000 1.983.300 20.624.100 3.487.000

2007 10.546.100 2.038.300 21.680.100 3.677.700

23 Kalimantan Timur 2005 2.739.200 733.800 25.828.600 190.900

2006 2.874.000 663.800 26.292.200 172.700

2007 2.931.500 677.100 26.818.000 176.200

Page 83: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 75

No. Provinsi Tahun Ayam Kampung Ayam Petelur Ayam Pedaging Itik/Itik Manila

24 Sulawesi Utara 2005 1.827.300 618.900 1.459.400 71.500

2006 1.875.300 613.700 1.406.900 76.800

2007 1.950.300 644.300 1.477.200 78.500

25 Sulawesi Tengah 2005 2.008.500 376.200 2.238.400 210.800

2006 2.120.300 376.700 2.358.000 207.300

2007 2.358.900 472.200 2.620.000 106.000

26 Sulawesi Selatan 2005 13.604.900 3.751.600 12.765.500 2.485.000

2006 13.960.300 4.324.500 12.326.000 2.423.200

2007 14.130.300 4.481.600 13.203.600 1.889.600

27 Sulawesi Tenggara 2005 7.936.300 65.700 820.100 280.900

2006 6.815.600 60.600 896.000 268.600

2007 7.249.600 93.200 953.300 279.100

28 Gorontalo 2005 983.100 112.100 379.500 40.300

2006 1.124.300 120.800 384.200 58.700

2007 1.319.400 147.300 401.900 71.000

29 Sulawesi Barat 2005 3.723.200 189.400 451.000 209.700

2006 3.909.300 273.600 473.600 240.900

2007 4.104.800 395.200 497.200 276.700

30 Maluku 2005 1.829.800 8.300 80.900 232.400

2006 2.048.000 8.900 111.200 235.900

2007 2.891.700 9.700 131.200 239.500

31 Maluku Utara 2005 600.200 6.300 84.300 17.600

2006 533.700 13.200 269.900 46.500

2007 640.400 15.400 269.900 53.500

32 Papua Barat 2005 414.800 45.100 774.800 23.400

2006 406.000 66.200 342.100 11.900

2007 456.600 82.600 867.700 13.700

33 Papua 2005 1.486.100 123.200 733.000 191.200

2006 1.435.000 128.700 981.200 211.600

2007 1.671.600 141.600 897.100 248.900

Indonesia 2005 278.953.600 84.790.500 811.188.600 32.405.300

2006 291.085.400 100.201.400 797.527.500 32.480.800

2007 317.420.100 106.941.800 920.851.500 34.093.300

Sumber : Statistik Indonesia Tahun 2005/2006 dan 2007, BPS

Page 84: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

76 EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

Tabel 37. Perkiraan Emisi CH4 (Ton) dari Hewan Ternak menurut Provinsi, 2004 -2007

No. Provinsi Tahun

2004 2005 2006 2007

1 NAD 58.983 52.933 53.137 64.323

2 Sumatera Utara 33.442 40.581 41.020 41.885

3 Sumatera Barat 48.492 33.133 34.331 36.453

4 Riau 9.390 9.357 21.521 10.872

5 Jambi 12.028 10.618 11.939 13.378

6 Sumatera Selatan 28.827 29.778 36.293 36.355

7 Bengkulu 7.284 7.375 7.516 6.912

8 Lampung 27.088 28.572 28.645 25.099

9 Bangka Belitung 345 477 603 451

10 Kepulauan Riau - 6.273 6.400 1.917

11 DKI Jakarta 371 358 346 385

12 Jawa Barat 53.562 53.992 59.336 65.091

13 Jawa Tengah 109.794 112.832 113.281 113.493

14 DI. Yogyakarta 14.326 14.941 15.117 15.261

15 Jawa Timur 159.850 156.986 157.356 163.851

16 Banten 14.463 14.051 15.620 16.869

17 Bali 34.874 35.986 36.285 37.384

18 Nusa Tenggara Barat 32.914 34.191 34.854 36.579

19 Nusa Tenggara Timur 47.905 48.901 49.977 51.601

20 Kalimantan Barat 11.290 11.395 11.785 12.707

21 Kalimantan Tengah 5.670 6.247 6.781 7.083

22 Kalimantan Selatan 11.124 11.664 12.147 12.793

23 Kalimantan Timur 5.269 13.232 5.333 4.983

24 Sulawesi Utara 7.027 8.134 8.305 8.171

25 Sulawesi Tengah 12.062 11.650 12.075 12.495

26 Sulawesi Selatan 47.547 45.307 46.660 48.211

27 Sulawesi Tenggara 11.230 11.472 11.622 13.210

28 Gorontalo 10.585 10.529 10.993 12.135

29 Sulawesi Barat - 6.424 6.745 7.207

30 Maluku 7.269 6.372 6.509 6.708

31 Maluku Utara 468 2.799 2.943 3.696

32 Irian Jaya Barat - 1.728 1.812 5.834

33 Papua 10.453 7.006 7.263 3.632

Indonesia 833.933 845.294 874.551 897.022

Sumber : Dihitung berdasarkan jumlah hewan ternak dan unggas dikalikan dengan faktor emisi

Page 85: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 77

Tabel 38. Perkiraan Emisi CH4 dari Unggas menurut Provinsi, 2005 - 2007

No. Provinsi Tahun

2005 2006 2007

1 NAD 486 436 426

2 Sumatera Utara 1.383 1.556 1.875

3 Sumatera Barat 539 577 609

4 Riau 681 567 678

5 Jambi 291 334 407

6 Sumatera Selatan 760 764 1.180

7 Bengkulu 88 98 113

8 Lampung 782 753 801

9 Bangka Belitung 120 173 198

10 Kepulauan Riau 36 150 153

11 DKI Jakarta 7 5 4

12 Jawa Barat 8.133 7.935 8.484

13 Jawa Tengah 2.487 2.422 2.539

14 DI. Yogyakarta 594 1.070 1.081

15 Jawa Timur 4.358 4.176 5.466

16 Banten 432 482 501

17 Bali 335 327 328

18 Nusa Tenggara Barat 278 299 328

19 Nusa Tenggara Timur 212 206 208

20 Kalimantan Barat 477 484 531

21 Kalimantan Tengah 185 187 196

22 Kalimantan Selatan 700 776 816

23 Kalimantan Timur 599 608 621

24 Sulawesi Utara 86 86 90

25 Sulawesi Tengah 103 107 117

26 Sulawesi Selatan 715 728 738

27 Sulawesi Tenggara 186 164 175

28 Gorontalo 32 36 41

29 Sulawesi Barat 95 103 112

30 Maluku 45 51 68

31 Maluku Utara 14 18 20

32 Irian Jaya Barat 26 17 29

33 Papua 54 59 63

Indonesia 25.319 25.753 28.996

Sumber : Dihitung berdasarkan jumlah unggas dikalikan dengan faktor emisi

Page 86: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

78 EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

Tabel 39. Konsumsi Pupuk Urea (ribu ton) menurut Provinsi, 2003 - 2007

No. Provinsi Tahun

2003 2004 2005 2006 2007

1 NAD 90,58 65,79 42,92 51,92 59,30

2 Sumatera Utara 36-0 352,00 178,72 146,98 175,94

3 Sumatera Barat 88,93 98,98 72,58 64,59 77,93

4 Riau 1,03 52,43 45,79 65,52 55,67

5 Jambi 15,23 49,94 36,64 35,86 40,88

6 Sumatera Selatan 103,09 143,18 138,34 131,97 165,65

7 Bengkulu 13,68 20,43 19,54 14,07 22,05

8 Lampung 198,30 204,21 218,18 237,48 251,86

9 Bangka Belitung 21,60 11,00 18,00 13,92 15,53

10 Kep. Riau - - - 0,69 0,70

11 DKI Jakarta 0,60 0,78 0,80 0,65 0,76

12 Jawa Barat 782,85 74-9 677,14 709,31 700,35

13 Jawa Tengah 690,11 735,16 759,11 742,60 817,03

14 DI. Yogyakarta 44,00 79,10 58,31 67,18 66,54

15 Jawa Timur 917,61 982,49 1.084,16 1.061,92 1.085,44

16 Banten 6-0 68,14 69,50 67,49 66,22

17 Bali 49,42 52,69 51,92 49,72 48,82

18 Nusa Tenggara Barat 89,31 89,66 98,22 92,52 115,83

19 Nusa Tenggara Timur 8,93 8,55 12,37 15,59 18,34

20 Kalimantan Barat 15,71 37,94 19,45 29,37 36,82

21 Kalimantan Tengah 36,25 26,89 13,49 11,30 12,12

22 Kalimantan Selatan 28,73 36,82 35,71 32,97 40,76

23 Kalimantan Timur 18,90 18,34 15,66 12,36 13,89

24 Sulawesi Utara 22,71 19,47 18,01 19,31 20,56

25 Sulawesi Tengah 24,62 32,73 40,70 34,93 39,24

26 Sulawesi Selatan 201,70 239,15 238,12 212,89 252,88

27 Sulawesi Tenggara 7,09 20,58 15,51 18,00 2-0

28 Gorontalo 11,00 14,72 7,71 10,15 12,10

29 Sulawesi Barat - - - 1,58 7,41

30 Maluku 5,24 3,99 1,87 2,32 2,64

31 Maluku Utara 1,11 1,71 0,45 0,98 0,92

32 Irian Jaya Barat - - - 1,50 1,12

33 Papua 2,97 3,65 3,79 4,76 4,13

Indonesia 3.911,26 4.210,59 3.992,69 3.962,41 4.249,41

Sumber : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Departemen Pertanian, 2007

Page 87: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 79

Tabel 40. Perkiraan Emisi CO2 (ribu ton) dari Konsumsi Pupuk Urea menurut Provinsi, 2003 - 2007

No. Provinsi Tahun

2003 2004 2005 2006 2007

1 NAD 18,12 13,16 8,58 10,38 11,86

2 Sumatera Utara 72,00 70,40 35,74 29,40 35,19

3 Sumatera Barat 17,79 19,80 14,52 12,92 15,59

4 Riau 0,21 10,49 9,16 13,10 11,13

5 Jambi 3,05 9,99 7,33 7,17 8,18

6 Sumatera Selatan 20,62 28,64 27,67 26,39 33,13

7 Bengkulu 2,74 4,09 3,91 2,81 4,41

8 Lampung 39,66 40,84 43,64 47,50 50,37

9 Bangka Belitung 4,32 2,20 3,60 2,78 3,11

10 Kep. Riau - - - 0,14 0,14

11 DKI Jakarta 0,12 0,16 0,16 0,13 0,15

12 Jawa Barat 156,57 148,02 135,43 141,86 14-7

13 Jawa Tengah 138,02 147,03 151,82 148,52 163,41

14 DI. Yogyakarta 8,80 15,82 11,66 13,44 13,31

15 Jawa Timur 183,52 196,50 216,83 212,38 217,09

16 Banten 12,00 13,63 13,90 13,50 13,24

17 Bali 9,88 10,54 10,38 9,94 9,76

18 Nusa Tenggara Barat 17,86 17,93 19,64 18,50 23,17

19 Nusa Tenggara Timur 1,79 1,71 2,47 3,12 3,67

20 Kalimantan Barat 3,14 7,59 3,89 5,87 7,36

21 Kalimantan Tengah 7,25 5,38 2,70 2,26 2,42

22 Kalimantan Selatan 5,75 7,36 7,14 6,59 8,15

23 Kalimantan Timur 3,78 3,67 3,13 2,47 2,78

24 Sulawesi Utara 4,54 3,89 3,60 3,86 4,11

25 Sulawesi Tengah 4,92 6,55 8,14 6,99 7,85

26 Sulawesi Selatan 40,34 47,83 47,62 42,58 50,58

27 Sulawesi Tenggara 1,42 4,12 3,10 3,60 4,00

28 Gorontalo 2,20 2,94 1,54 2,03 2,42

29 Sulawesi Barat - - - 0,32 1,48

30 Maluku 1,05 0,80 0,37 0,46 0,53

31 Maluku Utara 0,22 0,34 -9 0,20 0,18

32 Irian Jaya Barat - - - 0,30 0,22

33 Papua 0,59 0,73 0,76 0,95 0,83

Indonesia 782,25 842,12 798,54 792,48 849,88

Sumber : Dihitung berdasarkan konsumsi pupuk urea dikalikan dengan faktor emisi

Page 88: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka
Page 89: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 81

Bab VI Sampah

A. Timbulan Sampah

Pada tahun 2007 total timbulan sampah dari 170 kota yang mengikuti program Adipura

mencapai 45,4 juta meter kubik. Dari jumlah tersebut, sekitar 71% atau sebanyak 32,5 juta

meter kubik terangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Timbulan sampah di Indonesia adalah sebesar 0,23 ton per kapita per tahun. Dengan

menggunakan asumsi tersebut dan proyeksi jumlah penduduk tahun 2004 – 2008, timbulan sampah pada tahun 2008 diperkirakan mencapai 52 juta ton dimana 58% diantaranya

berasal dari pulau Jawa. Hal ini sesuai dengan jumlah dan pertumbuhan penduduk di pulau

Jawa yang lebih tinggi dibandingkan dengan pulau-pulau besar lainnya di Indonesia.

Gambar 31. Perkiraan Timbulan Sampah menurut Pulau, 2004 - 2008

Dari timbulan sampah tersebut, sekitar 69% diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA) sampah, 10% ditimbun, 7% diolah (kompos), 5% dibakar, 3% dibuang ke sungai, dan 6%

sisanya tidak tertangani. Dilihat dari komposisinya, sampah di Indonesia didominasi oleh

bahan organik sebesar 65%, kertas sebesar 13%, plastik sebesar 11%, dan kayu sebesar 3%. Sisanya adalah tekstil, karet, logam, gelas, dan keramik masing-masing sebesar 1%.

Page 90: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

82 EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

Gambar 32. Komposisi Sampah di Indonesia, 2001

B. Emisi CO2 dan CH4

Dengan asumsi bahwa tidak ada sampah yang terbakar di TPA, maka pada tahun 2008 emisi

CO2 dari sampah diperkirakan mencapai 1000 gigagram. Sedangkan emisi CH4 diperkirakan mencapai 16 ribu gigagram.

Gambar 33. Perkiraan Total Emisi CO2 dari Sampah menurut Pulau, 2004 - 2008

Page 91: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 83

Gambar 34. Perkiraan Total Emisi CH4 dari Sampah menurut Pulau, 2004 - 2008

Page 92: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

84 EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

Tabel 41. Perkiraan Timbulan Sampah (ton) menurut Provinsi, 2004 - 2008

No. Provinsi 2004 2005 2006 2007 2008

1 Nanggroe Aceh Darussalam 924.209 928.717 932.351 936.146 939.504

2 Sumatera Utara 2.827.528 2.864.144 2.899.311 2.934.961 2.970.358

3 Sumatera Barat 1.005.606 1.012.483 1.018.440 1.024.351 1.030.561

4 Riau 1.347.938 1.404.932 1.465.008 1.526.602 1.588.817

5 Jambi 599.633 611.179 622.656 634.340 646.070

6 Sumatera Selatan 1.528.764 1.553.857 1.579.847 1.604.503 1.630.148

7 Bengkulu 364.780 372.002 379.270 387.136 395.048

8 Lampung 1.651.331 1.676.999 1.702.253 1.727.714 1.753.336

9 Kep. Bangka Belitung 220.156 223.445 226.849 230.230 233.611

10 DKI Jakarta 1.986.303 2.000.908 2.013.811 2.027.220 2.040.767

11 Jawa Barat 8.828.136 8.985.341 9.142.661 9.302.465 9.463.511

12 Jawa Tengah 7.304.754 7.334.056 7.360.575 7.387.462 7.413.958

13 DI Yogyakarta 747.155 754.446 761.576 768.959 776.388

14 Jawa Timur 8.141.126 8.176.592 8.209.850 8.243.936 8.277.677

15 Banten 2.082.650 2.141.070 2.201.192 2.262.303 2.324.518

16 Bali 766.751 777.055 787.198 797.364 807.346

17 Nusa Tenggara Barat 985.780 1.001.765 1.017.520 1.033.344 1.049.260

18 Nusa Tenggara Timur 935.525 949.279 962.596 976.097 989.414

19 Kalimantan Barat 993.140 1.010.689 1.027.893 1.045.350 1.062.669

20 Kalimantan Tengah 478.354 491.717 505.402 519.110 533.071

21 Kalimantan Selatan 733.332 745.223 757.206 769.189 781.241

22 Kalimantan Timur 629.602 646.507 663.734 680.984 698.510

23 Sulawesi Utara 486.197 492.637 498.962 505.241 511.359

24 Sulawesi Tengah 542.225 552.920 563.569 574.517 585.281

25 Sulawesi Selatan 1.937.244 1.953.551 1.979.771 2.000.724 2.022.022

26 Sulawesi Tenggara 467.291 479.757 492.499 505.011 517.822

27 Gorontalo 198.950 200.606 202.170 203.895 205.413

28 Maluku 286.051 291.226 296.240 299.782 305.394

29 Maluku Utara 201.986 204.746 208.288 212.106 215.234

30 Papua 565.271 579.232 593.101 607.085 620.885

Indonesia 49.767.768 50.417.081 51.071.799 51.728.127 52.389.193

Sumber : Diolah berdasarkan proyeksi jumlah penduduk (BPS) dan timbulan sampah per kapita per tahun dari Statistik Persampahan Indonesia, 2008

Page 93: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 85

Tabel 42. Perkiraan Jumlah Sampah di TPA (ton) menurut Provinsi, 2004 - 2008

No. Provinsi 2004 2005 2006 2007 2008

1 Nanggroe Aceh Darussalam 637.704 640.815 643.322 645.941 648.258

2 Sumatera Utara 1.950.994 1.976.259 2.000.525 2.025.123 2.049.547

3 Sumatera Barat 693.868 698.613 702.724 706.802 711.087

4 Riau 930.077 969.403 1.010.856 1.053.355 1.096.284

5 Jambi 413.747 421.714 429.633 437.695 445.788

6 Sumatera Selatan 1.054.847 1.072.161 1.090.094 1.107.107 1.124.802

7 Bengkulu 251.698 256.681 261.696 267.124 272.583

8 Lampung 1.139.418 1.157.129 1.174.555 1.192.123 1.209.802

9 Kep. Bangka Belitung 151.908 154.177 156.526 158.859 161.192

10 DKI Jakarta 1.370.549 1.380.627 1.389.530 1.398.782 1.408.129

11 Jawa Barat 6.091.414 6.199.885 6.308.436 6.418.701 6.529.823

12 Jawa Tengah 5.040.280 5.060.499 5.078.797 5.097.349 5.115.631

13 DI Yogyakarta 515.537 520.568 525.487 530.582 535.708

14 Jawa Timur 5.617.377 5.641.848 5.664.797 5.688.316 5.711.597

15 Banten 1.437.029 1.477.338 1.518.822 1.560.989 1.603.917

16 Bali 529.058 536.168 543.167 550.181 557.069

17 Nusa Tenggara Barat 680.188 691.218 702.089 713.007 723.989

18 Nusa Tenggara Timur 645.512 655.003 664.191 673.507 682.696

19 Kalimantan Barat 685.267 697.375 709.246 721.292 733.242

20 Kalimantan Tengah 330.064 339.285 348.727 358.186 367.819

21 Kalimantan Selatan 505.999 514.204 522.472 530.740 539.056

22 Kalimantan Timur 434.425 446.090 457.976 469.879 481.972

23 Sulawesi Utara 335.476 339.920 344.284 348.616 352.838

24 Sulawesi Tengah 374.135 381.515 388.863 396.417 403.844

25 Sulawesi Selatan 1.336.698 1.347.950 1.366.042 1.380.500 1.395.195

26 Sulawesi Tenggara 322.431 331.032 339.824 348.458 357.297

27 Gorontalo 137.276 138.418 139.497 140.688 141.735

28 Maluku 197.375 200.946 204.406 206.850 210.722

29 Maluku Utara 139.370 141.275 143.719 146.353 148.511

30 Papua 390.037 399.670 409.240 418.889 428.411

Indonesia 34.339.760 34.787.786 35.239.541 35.692.408 36.148.543

Sumber : Statistik Persampahan Indonesia, 2008

Page 94: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

86 EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

Tabel 43. Perkiraan Emisi CO2 (gigagram) dari Sampah Dibakar menurut Provinsi, 2004 - 2008

No. Provinsi 2004 2005 2006 2007 2008

1 Nanggroe Aceh Darussalam 19,42 19,51 19,59 19,67 19,74

2 Sumatera Utara 59,41 60,18 60,92 61,67 62,41

3 Sumatera Barat 21,13 21,27 21,40 21,52 21,65

4 Riau 28,32 29,52 30,78 32,08 33,38

5 Jambi 12,60 12,84 13,08 13,33 13,57

6 Sumatera Selatan 32,12 32,65 33,19 33,71 34,25

7 Bengkulu 7,66 7,82 7,97 8,13 8,30

8 Lampung 34,70 35,24 35,77 36,30 36,84

9 Kep. Bangka Belitung 4,63 4,69 4,77 4,84 4,91

10 DKI Jakarta 41,73 42,04 42,31 42,59 42,88

11 Jawa Barat 185,49 188,79 192,09 195,45 198,84

12 Jawa Tengah 153,48 154,09 154,65 155,22 155,77

13 DI Yogyakarta 15,70 15,85 16,00 16,16 16,31

14 Jawa Timur 171,05 171,80 172,50 173,21 173,92

15 Banten 43,76 44,99 46,25 47,53 48,84

16 Bali 16,11 16,33 16,54 16,75 16,96

17 Nusa Tenggara Barat 20,71 21,05 21,38 21,71 22,05

18 Nusa Tenggara Timur 19,66 19,95 20,22 20,51 20,79

19 Kalimantan Barat 20,87 21,24 21,60 21,96 22,33

20 Kalimantan Tengah 10,05 10,33 10,62 10,91 11,20

21 Kalimantan Selatan 15,41 15,66 15,91 16,16 16,41

22 Kalimantan Timur 13,23 13,58 13,95 14,31 14,68

23 Sulawesi Utara 10,22 10,35 10,48 10,62 10,74

24 Sulawesi Tengah 11,39 11,62 11,84 12,07 12,30

25 Sulawesi Selatan 40,70 41,05 41,60 42,04 42,48

26 Sulawesi Tenggara 9,82 10,08 10,35 10,61 10,88

27 Gorontalo 4,18 4,21 4,25 4,28 4,32

28 Maluku 6,01 6,12 6,22 6,30 6,42

29 Maluku Utara 4,24 4,30 4,38 4,46 4,52

30 Papua 11,88 12,17 12,46 12,76 13,05

Indonesia 1.045,66 1.059,30 1.073,06 1.086,85 1.100,74

Sumber : Diolah berdasarkan jumlah sampah yang dibakar dan faktor emisi CO2 yang ditentukan IPCC

Page 95: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 87

Tabel 44. Perkiraan Emisi CH4 (gigagram) dari Sampah di TPA menurut Provinsi, 2004 - 2008

No. Provinsi 2004 2005 2006 2007 2008

1 Nanggroe Aceh Darussalam 28,91 29,05 29,16 29,28 29,39

2 Sumatera Utara 88,45 89,59 90,69 91,81 92,91

3 Sumatera Barat 31,46 31,67 31,86 32,04 32,24

4 Riau 42,16 43,95 45,83 47,75 49,70

5 Jambi 18,76 19,12 19,48 19,84 20,21

6 Sumatera Selatan 47,82 48,60 49,42 50,19 50,99

7 Bengkulu 11,41 11,64 11,86 12,11 12,36

8 Lampung 51,65 52,46 53,25 54,04 54,84

9 Kep. Bangka Belitung 6,89 6,99 7,10 7,20 7,31

10 DKI Jakarta 62,13 62,59 62,99 63,41 63,84

11 Jawa Barat 276,14 281,06 285,98 290,98 296,02

12 Jawa Tengah 228,49 229,41 230,24 231,08 231,91

13 DI Yogyakarta 23,37 23,60 23,82 24,05 24,29

14 Jawa Timur 254,65 255,76 256,80 257,87 258,93

15 Banten 65,15 66,97 68,85 70,76 72,71

16 Bali 23,98 24,31 24,62 24,94 25,25

17 Nusa Tenggara Barat 30,84 31,34 31,83 32,32 32,82

18 Nusa Tenggara Timur 29,26 29,69 30,11 30,53 30,95

19 Kalimantan Barat 31,07 31,61 32,15 32,70 33,24

20 Kalimantan Tengah 14,96 15,38 15,81 16,24 16,67

21 Kalimantan Selatan 22,94 23,31 23,69 24,06 24,44

22 Kalimantan Timur 19,69 20,22 20,76 21,30 21,85

23 Sulawesi Utara 15,21 15,41 15,61 15,80 16,00

24 Sulawesi Tengah 16,96 17,30 17,63 17,97 18,31

25 Sulawesi Selatan 60,60 61,11 61,93 62,58 63,25

26 Sulawesi Tenggara 14,62 15,01 15,41 15,80 16,20

27 Gorontalo 6,22 6,27 6,32 6,38 6,43

28 Maluku 8,95 9,11 9,27 9,38 9,55

29 Maluku Utara 6,32 6,40 6,52 6,63 6,73

30 Papua 17,68 18,12 18,55 18,99 19,42

Indonesia 1.556,74 1.577,05 1.597,53 1.618,06 1.638,73

Sumber : Diolah berdasarkan jumlah sampah di TPA dan faktor emisi CH4 yang ditentukan IPCC

Page 96: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

88 EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

Tabel 45. Timbulan Sampah dan Sampah Terangkut (m3/tahun) di 170 Kota/Kabupaten menurut Provinsi, 2007

No. Provinsi Jumlah

Kabupaten/Kota Timbulan Terangkut

1 NAD 4 269.005 209.028

2 Sumatera Utara 8 2.567.594 1.953.492

3 Sumatera Barat 5 639.489 562.167

4 Riau 2 674.155 451.140

5 Jambi 1 225.285 28.105

6 Sumatera Selatan 5 1.961.419 1.194.554

7 Bengkulu 4 125.925 111.325

8 Lampung 3 495.520 363.540

9 Bangka Belitung 3 175.930 133.134

10 Kepulauan Riau 3 273.943 173.882

11 DKI Jakarta 5 10.291.796 10.028.802

12 Jawa Barat 13 7.223.938 3.642.105

13 Jawa Tengah 19 3.845.344 2.723.232

14 DI Yogyakarta 2 439.460 51.100

15 Jawa Timur 31 6.250.477 3.176.472

16 Banten 5 2.393.502 1.559.028

17 Bali 8 1.633.393 1.489.189

18 NTB 7 943.091 1.132.478

19 NTT 11 243.057 209.236

20 Kalimantan Barat 5 564.071 454.243

21 Kalimantan Tengah 5 335.720 275.312

22 Kalimantan Selatan 8 606.685 426.557

23 Kalimantan Timur 4 1.483.382 608.134

24 Sulawesi Tengah 1 13.870 13.505

25 Sulawesi Selatan 5 1.564.536 1.373.316

26 Sulawesi Tenggara 1 111.690 59.130

27 Sulawesi Barat 2 84.571 78.220

Total 170 45.436.846 32.480.427

Sumber : Asisten Deputi Urusan Limbah Domestik, Deputi II MENLH

Page 97: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 89

Bab VII Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca sebenarnya merupakan proses alam dimana atmosfir memantulkan kembali sebagian radiasi panas yang berasal dari permukaan bumi sehingga bumi menjadi terasa

hangat. Fungsi memantulkan radiasi panas tersebut dilakukan oleh gas rumah kaca seperti

CO2 dan CH4. Masalahnya adalah pada saat ini konsentrasi gas rumah kaca di atmosfir sudah melebihi keadaan normalnya sehingga radiasi panas yang dipantulkan ke permukaan

bumi menjadi lebih banyak dan akibatnya adalah meningkatnya suhu bumi. Pengaruh dari meningkatnya suhu udara ini antara lain adalah meningkatnya penyakit malaria dan demam

berdarah yang disebabkan oleh nyamuk.

A. Dampak terhadap Iklim

Suhu Udara

Hasil pengukuran suhu udara yang dilakukan oleh Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) menunjukkan bahwa pada periode tahun 2000 – 2007 suhu udara maksimum di wilayah

Indonesia cenderung meningkat pada tahun 2000 – 2003 dan cenderung menurun pada

tahun 2004 – 2006. Pada tahun 2007 suhu maksimum meningkat hingga mencapai 50 oC yaitu di Kalimantan. Suhu udara minimum cenderung menurun pada tahun 2003 – 2007

setelah meningkat pada periode 2000 – 2002. Peningkatan suhu udara minimum pada tahun 2000 – 2002 terjadi di Pulau Bali.

Gambar 35. Suhu Udara Maksimum dan Minimum (oC) di Indonesia, 2000 - 2007

Page 98: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

90 EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

Perbandingan menurut pulau menunjukkan bahwa suhu udara maksimum di pulau

Sumatera, Kalimantan dan Maluku cenderung meningkat dalam periode tahun 2000 – 2007

dan cenderung menurun di pulau Sulawesi dan Papua. Sementara suhu udara minimum cenderung menurun kecuali di pulau Bali dan Maluku.

Gambar 36. Suhu Udara Maksimum menurut Pulau, 2000 - 2007

Gambar 37. Suhu Udara Minimum menurut Pulau, 2000 - 2007

Page 99: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 91

Curah Hujan

Hasil pengukuran curah hujan secara kontinu pada 33 stasiun BMG menunjukkan bahwa

pada tahun 2007 curah hujan di stasiun bandara Supadio, provinsi Kalimantan Barat, mencapai 4065 mm atau tertinggi dibandingkan dengan curah hujan di stasiun lainnya.

Sementara curah hujan terendah tercatat di stasiun Bima, provinsi Nusa Tenggara Barat, yaitu sebesar 468 mm. Curah hujan maksimum cenderung meningkat pada stasiun-stasiun

pengamatan di pulau Jawa, Kalimantan dan Sulawesi, dan cenderung menurun di pulau

Sumatera, Bali – Nusa Tenggara, dan Maluku – Papua.

Gambar 38. Curah Hujan Maksimum yang tercatat pada 33 stasiun menurut Pulau, 2003 - 2007

B. Dampak terhadap Kesehatan

World Health Organization (WHO) pada bulan April 2008 menyatakan bahwa meningkatnya angka kesakitan malaria dan demam berdarah, khususnya di kawasan Asia Pasifik, dicurigai

terjadi karena perubahan iklim sebagai akibat dari pemanasan global. Nyamuk sebagai

vektor kedua penyakit tersebut diduga telah menyebar ke wilayah-wilayah yang sebelumnya bukan merupakan habitatnya. Indikasi tersebut, meskipun perlu penelitian lebih lanjut,

terjadi di Indonesia dimana jumlah kabupaten dan kota yang terjangkit demam berdarah cenderung meningkat pada tahun 2001 – 2005.

Pada tahun 2001 tercatat 63% kabupaten/kota yang terjangkit demam berdarah, kemudian

meningkat menjadi 78% kabupaten/kota pada tahun 2007. Jumlah pasien penderita demam berdarah pada tahun 2003 tercatat sebanyak 51 ribu orang dan meningkat menjadi 158 ribu

orang pada tahun 2007. Demikian pula halnya dengan jumlah desa yang terjangkit demam

Page 100: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

92 EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

berdarah yang meningkat dari 4,4% pada tahun 2005 menjadi 14,5% pada tahun 2008,

dimana peningkatan terbesar terjadi di pulau Jawa.

Gambar 39. Persentase Kabupaten/Kota terjangkit Demam Berdarah menurut Pulau, 2001 - 2007

Gambar 40. Persentase Desa terjangkit Demam Berdarah menurut Pulau, 2005 dan 2008

Page 101: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 93

Hal sebaliknya terjadi pada angka kesakitan malaria yang cenderung menurun pada tahun

2002 – 2007. Pada tahun 2007 angka kesakitan malaria di pulau Jawa dan Bali (annual

parasite incident – API) tercatat sebesar 0,16 per 1000 penduduk, menurun dibandingkan dengan angka kesakitan tahun 2002 yang mencapai 0,47 per 1000 penduduk. Hal yang

sama terjadi di pulau-pulau lain di luar pulau Jawa dan Bali dimana pada tahun 2002 – 2007 angka kesakitan malaria (annual malaria incident – AMI) menurun dari 22,3 menjadi 16,44

per 1000 penduduk.

Gambar 41. Angka Kesakitan Malaria, 2002 - 2007

Page 102: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

94 EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

Tabel 46. Suhu Udara Maksimum (oC) menurut Provinsi, 2000 -2007

No. Provinsi Stasiun 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

1 NAD Blangbintang 35,8 36,0 35,2 35,0 35,6 35,0 36,0 35,6

2 Sumatera Utara Japura 34,4 34,4 34,2 35,2 34,8 34,6 34,4 34,8

3 Sumatera Barat Tabing 34,0 33,0 34,6 34,0 33,7 34,0 32,7 33,6

4 Riau Simpang Tiga 35,8 36,0 36,1 35,4 35,6 35,6 35,6 34,8

5 Jambi Paalmerah 35,7 33,2 38,4 34,6 35,0 34,4 34,2 33,8

6 Sumatera Selatan Talang Betutu 33,9 34,0 35,1 34,0 35,0 34,0 37,1 35,0

7 Bengkulu Pd. Kemiling 32,8 33,5 34,0 33,8 34,0 34,1 33,2 33,8

8 Lampung Beranti 34,6 34,2 37,6 34,4 35,6 34,0 36,2 35,2

9 Bangka Belitung Pangkal Pinang 32,9 32,9 39,0 36,2 35,2 35,2 33,7 33,2

10 Kepulauan Riau Kijang 33,2 33,0 35,2 34,4 35,4 33,4 33,0 33,2

11 DKI Jakarta Tanjung Priok 36,0 37,6 36,0 36,0 43,0 42,0 38,9 41,4

12 Jawa Barat Bandung 50,0 31,6 34,6 31,4 35,4 29,6 29,8 28,8

13 Jawa Tengah Ahmad Yani 35,4 36,0 38,2 35,0 38,2 35,4 36,6 36,4

14 DI. Yogyakarta Adisucipto 34,2 33,4 36,6 34,0 36,2 34,4 36,4 37,0

15 Jawa Timur Perak 36,4 38,8 37,4 38,3 37,0 36,4 36,6 36,4

16 Banten Curug 46,2 35,5 36,2 34,2 34,9 39,2 36,2 35,3

17 Bali Ngurah Rai 38,8 32,8 33,2 35,4 32,6 32,6 33,0 34,2

18 NTB Bima 36,0 37,0 38,4 36,4 38,2 38,1 37,8 36,0

19 NTT Larantuka 34,8 35,4 39,8 35,2 35,8 38,7 35,4 36,2

20 Kalimantan Barat Supadio 35,0 34,4 34,5 35,4 38,2 34,4 34,8 36,6

21 Kalimantan Tengah Panarung 34,6 34,4 36,7 34,9 34,8 35,0 36,0 34,5

22 Kalimantan Selatan S. Noor 37,4 35,4 37,0 35,2 36,6 36,1 39,5 35,7

23 Kalimantan Timur Sepinggan 38,9 34,9 39,0 38,3 38,7 36,6 39,7 37,0

24 Sulawesi Utara Samratulangi 33,6 34,2 34,3 33,6 39,9 33,9 34,2 34,4

25 Sulawesi Tengah Lalos 36,0 39,2 33,1 34,4 33,5 33,5 34,6 39,8

26 Sulawesi Selatan Masamba 34,2 35,0 35,0 40,3 35,4 34,4 35,4 34,3

27 Sulawesi Tenggara Pomalaa 35,0 36,0 36,2 34,9 36,1 34,0 35,6 39,8

28 Gorontalo Jalaluddin 33,5 34,5 35,4 39,4 35,8 34,4 35,1 34,8

29 Sulawesi Barat Majene 33,4 37,6 36,4 35,4 34,2 35,2 34,4 33,8

30 Maluku Namlea -- -- 32,5 32,8 32,6 32,9 33,2 38,5

31 Maluku Utara Babullah -- -- 33,4 39,6 33,1 32,4 39,4 33,8

32 Irian Jaya Barat Biak Mokmer -- -- 31,0 32,4 31,2 38,6 35,6 32,8

33 Papua Jayapura -- -- 34,2 34,6 33,6 34,4 34,6 36,0

Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika, 2007

Page 103: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 95

Tabel 47. Suhu Udara Minimum (oC) menurut Provinsi, 2000 - 2007

No. Provinsi Stasiun 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

1 NAD Blangbintang 20,0 19,6 11,8 20,8 6,6 21,0 11,8 11,8

2 Sumatera Utara Japura 20,4 10,3 20,4 10,0 11,8 7,8 12,2 21,2

3 Sumatera Barat Tabing 19,4 12,4 11,2 10,3 10,4 10,8 19,9 14,2

4 Riau Simpang Tiga 16,4 20,6 8,5 6,1 14,5 10,7 21,8 10,3

5 Jambi Paalmerah 10,5 13,2 21,8 12,2 14,2 13,6 6,6 12,4

6 Sumatera Selatan Talang Betutu 7,4 21,4 10,6 12,8 12,8 8,0 5,0 15,0

7 Bengkulu Pd. Kemiling 20,0 11,8 20,4 21,6 20,5 20,9 6,2 9,0

8 Lampung Beranti 5,0 18,8 17,0 20,0 13,4 10,1 9,1 19,6

9 Bangka Belitung Pangkal Pinang 20,4 20,5 14,6 20,1 12,9 13,2 10,1 12,7

10 Kepulauan Riau Kijang 8,1 20,2 15,0 9,0 13,2 11,4 22,2 11,3

11 DKI Jakarta Tanjung Priok 11,9 21,5 13,5 20,8 21,8 13,6 23,4 18,7

12 Jawa Barat Bandung 9,2 17,0 18,4 14,4 14,5 17,0 16,4 12,2

13 Jawa Tengah Ahmad Yani 10,2 19,6 21,8 10,1 19,1 15,4 16,6 14,3

14 DI. Yogyakarta Adisucipto 20,0 19,2 19,8 12,6 20,0 10,0 18,6 12,6

15 Jawa Timur Perak 12,8 12,0 10,1 16,5 22,0 12,4 18,6 21,0

16 Banten Curug 19,4 5,2 13,5 18,2 15,2 21,2 11,2 13,8

17 Bali Ngurah Rai 19,4 20,8 20,4 8,4 20,2 10,1 18,7 6,0

18 NTB Bima 18,6 10,1 14,8 11,3 14,5 10,9 15,4 13,2

19 NTT Larantuka 21,2 18,8 22,7 22,0 11,2 9,1 11,4 10,1

20 Kalimantan Barat Supadio 15,4 11,0 10,6 10,6 13,8 22,0 5,8 8,9

21 Kalimantan Tengah Panarung 15,0 10,8 21,4 11,3 12,0 12,1 13,9 12,0

22 Kalimantan Selatan S. Noor 7,2 18,1 21,2 6,4 20,8 10,6 8,5 20,8

23 Kalimantan Timur Sepinggan 21,2 14,8 11,2 10,2 20,2 10,1 12,2 8,3

24 Sulawesi Utara Samratulangi 20,6 14,1 11,6 10,2 9,7 20,4 10,9 19,6

25 Sulawesi Tengah Lalos 21,4 21,3 20,0 20,8 20,1 11,1 21,6 15,8

26 Sulawesi Selatan Masamba 15,2 17,6 20,4 20,2 15,2 20,4 17,4 20,5

27 Sulawesi Tenggara Pomalaa 16,0 22,1 22,5 11,8 22,4 23,6 22,1 10,8

28 Gorontalo Jalaluddin 21,4 14,0 17,8 20,0 19,4 11,8 17,3 17,8

29 Sulawesi Barat Majene 19,2 21,2 11,6 21,4 13,2 13,5 20,4 10,8

30 Maluku Namlea -- -- 24,6 21,3 21,0 20,2 21,7 16,0

31 Maluku Utara Babullah -- -- 22,4 21,6 7,3 21,7 21,2 7,3

32 Irian Jaya Barat Biak Mokmer -- -- 24,4 23,0 22,2 15,0 17,8 23,0

33 Papua Jayapura -- -- 21,6 10,1 8,0 8,0 21,4 10,1

Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika, 2007

Page 104: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

96 EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

Tabel 48. Curah Hujan Maksimum menurut Provinsi, 2000 - 2007

No. Provinsi Stasiun 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

1 NAD Blangbintang 1,00 1,36 0,89 1,43 1,17 1,00 1,26 0,94

2 Sumatera Utara Japura 1,95 2,53 1,49 2,39 1,94 1,58 2,32 1,79

3 Sumatera Barat Tabing 2,42 2,58 3,27 4,17 2,57 3,31 2,02 2,80

4 Riau Simpang Tiga 1,60 2,03 2,09 3,46 2,25 2,36 2,33 2,84

5 Jambi Paalmerah 1,77 1,31 0,84 1,72 1,78 1,59 2,22 1,99

6 Sumatera Selatan Talang Betutu 2,00 2,19 1,74 2,71 1,48 2,40 2,18 2,01

7 Bengkulu Pd. Kemiling 2,36 2,01 1,52 1,88 1,58 2,72 2,39 2,84

8 Lampung Beranti 1,33 1,32 0,89 0,78 1,27 1,21 1,26 1,38

9 Bangka Belitung Pangkal Pinang 2,33 1,75 1,24 2,15 1,37 1,51 1,79 2,14

10 Kepulauan Riau Kijang 1,20 1,65 1,61 2,94 2,10 1,49 2,11 2,63

11 DKI Jakarta Tanjung Priok -- -- -- 1,10 1,01 1,08 1,36 1,31

12 Jawa Barat Bandung 0,83 1,06 0,43 0,66 0,78 1,69 1,50 2,15

13 Jawa Tengah Ahmad Yani 0,97 2,15 0,78 3,11 1,48 1,71 2,02 1,26

14 DI Yogyakarta Adisucipto 0,46 1,56 0,94 0,85 0,84 1,58 1,63 1,56

15 Jawa Timur Perak 0,41 1,56 0,78 1,33 1,16 0,98 1,05 0,98

16 Banten Curug 0,69 1,38 1,64 1,33 1,07 1,58 1,15 1,71

17 Bali Ngurah Rai 0,68 1,45 0,93 1,86 1,28 1,22 1,46 1,39

18 NTB Bima 0,36 0,72 0,87 0,98 0,68 0,47 1,04 0,54

19 NTT Larantuka 0,17 0,43 0,57 0,92 0,67 0,57 1,08 0,77

20 Kalimantan Barat Supadio 2,67 2,68 1,90 2,40 2,28 2,00 2,41 4,07

21 Kalimantan Tengah Panarung 1,54 1,78 1,22 2,09 2,15 2,09 2,05 3,16

22 Kalimantan Selatan S. Noor 1,55 1,66 1,26 2,38 2,01 1,46 2,17 2,70

23 Kalimantan Timur Sepinggan 1,65 1,16 1,16 3,12 1,73 2,25 2,59 2,36

24 Sulawesi Utara Samratulangi 1,89 3,25 2,03 2,79 2,52 3,25 2,77 3,09

25 Sulawesi Tengah Lalos 1,49 1,71 1,25 2,44 2,86 1,81 1,66 2,34

26 Sulawesi Selatan Masamba 2,36 3,11 2,28 3,17 2,39 3,60 3,66 3,21

27 Sulawesi Tenggara Pomalaa 1,28 1,25 1,49 1,93 0,84 1,51 1,47 2,34

28 Gorontalo Jalaluddin 0,77 1,41 0,75 1,40 0,55 1,01 1,08 1,39

29 Sulawesi Barat Majene 0,75 1,04 0,93 1,26 0,76 1,08 0,90 1,17

30 Maluku Namlea 1,16 1,09 0,81 1,21 0,99 1,82 1,00 1,29

31 Maluku Utara Babullah 2,87 2,78 3,54 1,84 1,34 2,44 1,87 1,80

32 Irian Jaya Barat Biak Mokmer 3,30 3,44 2,34 2,99 2,21 2,89 2,25 2,23

33 Papua Jayapura 1,75 1,72 1,42 1,45 1,18 1,41 2,16 --

Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika, 2007

Page 105: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 97

Tabel 49. Persentase Kabupaten/Kota terjangkit Demam Berdarah menurut Provinsi, 2001 - 2007

No. Provinsi 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

1 N. Aceh Darussalam 35 45 40 80 57 71 65

2 Sumatera Utara 57 65 61 65 68 76 71

3 Sumatera Barat 38 25 19 56 53 63 79

4 Riau 63 81 75 88 100 100 100

5 Jambi 70 70 40 70 70 100 80

6 Sumatera Selatan 64 82 64 100 64 64 80

7 Bengkulu 57 57 14 71 33 78 100

8 Lampung 90 90 80 100 100 100 91

9 Bangka Belitung 43 29 43 71 86 71 100

10 Kep Riau - - - - 83 50 67

11 DKI Jakarta 83 83 83 83 83 83 100

12 Jawa Barat 88 96 96 100 100 100 96

13 Jawa Tengah 94 100 97 100 100 100 100

14 DI Yogyakarta 100 100 100 100 100 100 100

15 Jawa Timur 97 100 100 100 100 100 100

16 Banten 100 100 50 100 100 100 86

17 Bali 89 100 89 100 100 100 100

18 Nusa Tenggara Barat 75 88 75 100 100 89 89

19 Nusa Tenggara Timur 19 6 19 63 44 6 25

20 Kalimantan Barat 80 80 80 90 58 83 71

21 Kalimantan Tengah 43 43 36 79 43 43 86

22 Kalimantan Selatan 69 38 62 100 100 92 100

23 Kalimantan Timur 77 77 92 100 92 100 93

24 Sulawesi Utara 63 50 50 88 100 100 69

25 Sulawesi Tengah 22 22 56 56 100 70 90

26 Sulawesi Selatan 71 61 64 82 91 87 91

27 Sulawesi Tenggara 29 43 43 14 60 50 58

28 Gorontalo 60 40 40 40 100 100 83

29 Sulawesi Barat - - - - 20 40 20

30 Maluku - - - - - 0 0

31 Maluku Utara 25 25 25 38 38 38 75

32 Papua 18 11 14 21 44 22 33

33 Irian Jaya Barat - - - - 20 15 19

Indonesia 63 63 62 78 75 75 78

Sumber : Profil Kesehatan Indonesia 2002 – 2008, Departemen Kesehatan

Page 106: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

98 EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

Tabel 50. Jumlah Penderita Demam Berdarah menurut Provinsi, 2003 - 2007

No. Provinsi 2003 2004 2005 2006 2007

1 N. Aceh Darussalam 128 252 629 758 1.569

2 Sumatera Utara 878 1.093 3.657 2.125 3.990

3 Sumatera Barat 292 514 1.154 1.067 2.189

4 Riau 715 1.050 1.850 948 795

5 Jambi 80 275 353 365 309

6 Sumatera Selatan 1.403 1.270 1.621 2.272 3.480

7 Bengkulu 2 204 61 129 274

8 Lampung 624 908 736 1.402 4.470

9 Bangka Belitung 241 53 46 58 145

10 Kep. Riau

746 969 950

11 DKI Jakarta 14.071 20.510 23.466 24.932 31.836

12 Jawa Barat 8.683 19.014 18.590 25.851 30.536

13 Jawa Tengah 8.490 9.047 6.583 10.924 20.391

14 DI Yogyakarta 1.553 2.206 971 2.184 2.462

15 Jawa Timur 4.216 8.287 15.251 20.374 25.950

16 Banten 700 2.577 2.045 2.306 5.587

17 Bali 2.364 1.935 3.598 5.629 6.375

18 Nusa Tenggara Barat 196 805 1.062 623 720

19 Nusa Tenggara Timur 260 1.381 735 251 518

20 Kalimantan Barat 349 212 1.220 2.659 508

21 Kalimantan Tengah 300 453 491 513 696

22 Kalimantan Selatan 178 378 341 455 1.321

23 Kalimantan Timur 1.926 2.276 3.165 2.714 5.341

24 Sulawesi Utara 369 225 1.926 1.290 1.865

25 Sulawesi Tengah 184 293 780 492 1.338

26 Sulawesi Selatan 2.636 3.500 2.822 2.612 2.732

27 Sulawesi Tenggara 43 266 758 95 944

28 Gorontalo 30 14 206 302 236

29 Sulawesi Barat

31 2

30 Maluku 0 0 0 0 0

31 Maluku Utara 2 74 24 138 275

32 Irian Jaya Barat

184 128 208

33 Papua 603 390 183 60 103

Indonesia 51.516 79.462 95.254 114.656 158.115

Sumber : Profil Kesehatan Indonesia 2003 – 2007, Departemen Kesehatan

Page 107: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 99

Tabel 51. Angka Kesakitan Malaria per 1000 Penduduk menurut Provinsi, 2002 - 2007

No. Provinsi Angka Kesakitan (AMI)

2002 2003 2004 2005 2006 2007

1 N. Aceh Darussalam 4,29 4,94 2,17 7,11 6,32 12,57

2 Sumatera Utara 3,07 7,23 5,43 7,24 16,93 3,75

3 Sumatera Barat 1,78 2,21 1,1 0,71 0,90 0,54

4 R i a u 8,73 6,06 3,68 3,96 5,22 4,00

5 J a m b i 15,43 24,4 24,4 13,55 20,96 6,86

6 Sumatera Selatan 13,96 7,40 8,04 5,95 11,00 0,40

7 Bengkulu 19,96 25,63 56,91 0,00 6,29 9,21

8 Lampung 8,70 8,39 38,52 5,70 5,14 3,34

9 Bangka Belitung 45,86 39,88 18,68 11,18 43,05 29,30

10 Kep. Riau - - - - 4,93 11,54

11 DKI Jakarta *) 0,01 - - - - -

12 Jawa Barat *) 0,02 0,16 1,11 0,96 0,52 0,37

13 Jawa Tengah *) 1,46 0,51 0,15 0,06 0,13 0,12

14 DI Yogyakarta *) 10,43 0,97 0,13 0,06 0,10 0,05

15 Jawa Timur *) 0,12 0,08 0,28 0,47 0,18 0,18

16 Banten *) 0,04 - 0,01 0,00 0,02 0,05

17 B a l i *) 0,08 0,03 - 0,02 0,55 0,42

18 Nusa Tenggara Barat 25,94 25,17 20,51 20,51 19,25 12,51

19 Nusa Tenggara Timur 146,54 177,61 172,77 100,49 105,66 81,32

20 Kalimantan Barat 26,96 26,26 0,99 0,00 0,90 11,89

21 Kalimantan Tengah 15,36 7,78 12,16 11,9 14,84 18,08

22 Kalimantan Selatan 5,52 5,35 2,78 2,14 3,51 2,50

23 Kalimantan Timur 3,29 3,83 8,83 1,12 5,01 8,44

24 Sulawesi Utara 37,24 21,01 14,93 11,53 20,29 9,30

25 Sulawesi Tengah 25,88 21,63 27,28 23,05 25,71 19,87

26 Sulawesi Selatan 10,75 2,40 2,40 0,52 1,53 0,34

27 Sulawesi Tenggara 25,28 21,11 21,11 6,92 14,95 9,21

28 Gorontalo 18,45 19,04 14,85 11,85 15,40 11,53

29 Sulawesi Barat - - - - 0,87 13,59

30 M a l u k u - 45,92 46,43 66,16 15,35 28,51

31 Maluku Utara 1,40 80,03 72,44 67,24 58,58 92,04

32 Irian Jaya Barat - - - - 198,02 346,04

33 P a p u a 105. 42 72,6 73,69 208,82 164,75 176,84

Indonesia 22,30 21,80 21,20 18,94 19,60 16,44

*) Annual Paracite Incidence (API)

Sumber : Profil Kesehatan Indonesia 2002 – 2007, Departemen Kesehatan

Page 108: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

100 EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA

Daftar Pustaka

1. Badan Pusat Statistik, 2001. Satistik Lingkungan Hidup Indonesia 2001, Jakarta

2. Badan Pusat Statistik, 2002. Statistik Lingkungan Hidup Indonesia 2002, Jakarta

3. Badan Pusat Statistik, 2004. Statistik Lingkungan Hidup Indonesia 2004, Jakarta

4. Badan Pusat Statistik, 2005. Statistik Lingkungan Hidup Indonesia 2005, Jakarta

5. Badan Pusat Statistik, 2007. Statistik Lingkungan Hidup Indonesia 2006/2007, Jakarta

6. Badan Pusat Statistik, 2005. Statistik Potensi Desa Indonesia 2005, Jakarta

7. Badan Pusat Statistik, 2008. Statistik Potensi Desa Indonesia 2008, Jakarta

8. Badan Pusat Statistik, 2005. Survei Pertanian Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Indonesia 2005, Jakarta

9. Badan Pusat Statistik, 2006. Neraca Energi Indonesia 2000 - 2004, Jakarta

10. Badan Pusat Statistik, 2006. Pengeluaran Untuk konsumsi Penduduk Indonesia 2006, Jakarta

11. Badan Pusat Statistik, 2006. Survei Pertanian Produksi Tanaman Padi dan Palawija di Indonesia 2006, Jakarta

12. Badan Pusat Statistik, 2007. Survei Pertanian Produksi Tanaman Padi dan Palawija di Indonesia 2007, Jakarta

13. Badan Pusat Statistik, 2007. Statistik Perhubungan 2007, Jakarta

14. Badan Pusat Statistik, 2008. Produksi Tanaman Pangan 2008, Jakarta

15. Badan Pusat Statistik, 2008. Statistik Indonesia 2008, Jakarta

16. Badan Pusat Statistik, 2008. Statistik Listrik PLN 2003 - 2007, Jakarta

17. Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Pusat Data dan Informasi Sumber Daya Mineral dan Energi, 2008. Handbook of Energy & Economic Statistic of Indonesia,

Jakarta

18. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2002. Profil Kesehatan Indonesia 2002,

Jakarta

19. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2003. Profil Kesehatan Indonesia 2003,

Jakarta

20. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2004. Profil Kesehatan Indonesia 2004, Jakarta

21. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2005. Profil Kesehatan Indonesia 2005, Jakarta

22. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2006. Profil Kesehatan Indonesia 2006,

Jakarta

23. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2007. Profil Kesehatan Indonesia 2007,

Jakarta

24. Intergovernmental Panel on Climate Change, 2006 IPCC Guidelines for National Greenhouse Gas Inventories

Page 109: Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka

EMISI GAS RUMAH KACA DALAM ANGKA 101

25. Kementerian Negara Lingkungan Hidup, 2008. Emisi Gas Rumah Kaca dalam Angka 2008, Jakarta

26. Kementerian Negara Lingkungan Hidup, Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan, 2008. Statistik Persampahan Indonesia Tahun 2008, Jakarta