aomk antiperspiran bubuk
TRANSCRIPT
Nama kelompok 9 KELAS 6A:Rachmadhani Kartikasari 10023038
Dwi fitriani 10023041Ofy Arum Subekti 10023043
Fatihkamala Nur Ika 10023046Winda Mei Syafitri 10023048
Antiprespirant Bubuk
Sampel Produk• NAMA : Powder M.B.K• KOMPOSISI :
Tawas (AlK(SO4)2), Talc (Mg Silikat Hidrat), dan Perfume
INDIKASI :Dapat mengurangi bau keringat yang tidak enak untuk pria dan wanita.
Nama Produk: Powder M.B.K
Bentuk :Serbuk
TAWAS
• Dalam FI IV dikenal dengan nama kimia Aluminiumn Kalium Sulfat
• memiliki rumus kimia AlK(SO4)2, dan umum ditemukan dalam bentuk AlK(SO4)2.12H2O.
• BM = 474.39• Aluminium Kalium Sulfat mengandung tidak kurang
dari 99.5% AlK(SO4)2.12H2O• Kelarutan : mudah larut dalam air, sangat mudah larut
dalam air mendidih , mudah larut meskipun dalam gliserin , tidak larutdalam etanol.
Antiperspirant
Antiperspirant adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk tujuan mempersempit pori-pori ketiak sehingga mengurangi keluarnya keringat.
MEKANISME
Antiperspirant yang mengandung garam aluminium mempunyai aktivitas tidak langsung pada kelenjar keringat, atau memblokade pori
dengan koagulasi protein oleh ion polivalen sehingga mengurangi keluarnya keringat
Mencegahhasil ekskresi mencapai kulit permukaan ketiak
ANALISIS ANTIPERSPIRANT BUBUK
1. Uji pendahuluan2. Analisis Kualitatif3. Analisis Senyawa (UJI KUANTITATIF)
Uji Pendahuluan
13.6 gram
Wangi Khas
Putih
BOBOT
BAU
WARNA
PH 4.5-6.0
Tidak lebih dari 10%
KADAR AIR
Lanjutan uji pendahuluan…
Panaskan suhu 650ᵒCSampel dlm
cawanAbu
putih
Dalam abu tersebut dijumpai garam-garam atau oksida-oksida dari K, P, Na, Mg, Ca, Fe, Mn, dan Cu, disamping itu terdapat dalam
kadar yang sangat kecil seperti Al, Ba, Sr, Pb, Li, Ag, Ti, As, dan lain-lain.
Analisis terhadap ion Al3+: Lar sampel + lar KOH endapan putih (larut dlm peraksi KOH>>)
Analisis terhadap ion Mg2+ : Lar. Smpel + amonium karbonat endapan putih (larut dlm asam)
Kadar Abu
Senyawa yang akan dianalisis
Analisis Kualitatif
1. Sampel + NaOH 1N2. Sampel dipijarkan dengan nyala api
3. Sampel +10ml natrium bitartrat (C4H5NaO6 ) p
Tendapan hablur putih dalam waktu 30 menit.
Aluminiumn Kalium Sulfat
Terbentuk endapan yang akan larut dengan penambahan NaOH
berlebih
Nyala warna ungu
Analisis Kuantitatif
Titrasi Kompleksometri Tidak Langsung
EDTA membentuk kompleks dengan logam. Kelebihan
EDTA akan bereaksi dengan titran.
TA: EDTA habis, titran bereaksi dengan
indikator
MENGGUNAKAN
DENGAN KONSEP
Pembakuan dinatrium EDTATimbang seksama 2 g kawat aluminium, masukkan dlm labu terukur 1000ml + 50ml HCl:Air
(1:1).
Goyangkan labu & diamkan hingga seluruh Aluminium larut. Encerkan dgn air hingga tanda.
Pipet 10ml lar ke dlm gelas piala 250ml, smbl diaduk + brturut turut 25ml titran dinat EDTA & 20ml dapar asam asetat 2N-amonium asetat 2N, didihkan hati-hati slma 5menit.
Dinginkan, + 50ml etanol 95% & 2ml ditizon 0,025% dlm etanol 95% & titrasi dgn lar. ZnSO4 0,05 M hingga trjdi warna merah muda cerah. Lakukan penetpan blangko. Hitung molaritas
larutan.
Molaritas dinat EDTA =
Penetapan kadar Al
• Penetapan kadar Al pada bahan yang terdapat dalam FI IV
Ke dlm 20ml larutan uji + 25ml dinat EDTA & 10ml campuran volume sama banyak dapar asam asetat 2 N-amonium asetat 2 N
Panaskan hingga mendidih selama 2 menit, dinginkan dan tambahkan 50ml etanol 95% dan 3ml ditizon 0,025% dalam
etanol 95% yang dibuat segar.
Titrasi kelebihan dinat EDTA dengan zink sulfat 0,05 M hingga warna biru kehijauan berubah menjadi ungu kemerahan.
• Al3+ + (H2Y)2- (AlY)- + 2 H+
(H2Y)2- + Zn2+ (ZnY)- + 2 H+
Hind 2 - + Zn 2+ Zn Ind- + H+
Kadar =
( x 100%