antropometri

22
MAKALAH KEBUTUHAN DASAR MANUSIA ANTROPOMETRI DAN INDEKS MASSA TUBUH Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia II semester dua. Dosen Pengampu : Siti Fauziah, S.Pd, APP, M.Kes Oleh : Nama : Rika Ikhtiarini Khasanah NIM : P07120114033 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA

Upload: rika

Post on 26-Sep-2015

20 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

tugas kdm

TRANSCRIPT

MAKALAH KEBUTUHAN DASAR MANUSIAANTROPOMETRI DAN INDEKS MASSA TUBUH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia II semester dua.Dosen Pengampu: Siti Fauziah, S.Pd, APP, M.Kes

Oleh :Nama: Rika Ikhtiarini KhasanahNIM: P07120114033

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTAJURUSAN D3 KEPERAWATAN2015KATA PENGANTARAssalamualaikum wr.wb. Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Siti Fauziah, APP, M.Kes. selaku dosen pembimbing, rekan-rekan, keluarga, dan semua pihak yang telah memberikan bantuan pemikiran dan lain sebagainya dalam proses pembuatan makalah ini. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia II sebagai syarat untuk menuntaskan program pendidikan semester dua.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami serta dapat menambah pengetahuan pembaca tentang cara menilai status gizi. Dalam pembuatan makalah ini pasti banyak kekurangannya. Untuk itu, kami mengapresiasi kritik dan saran yang membangun dari semua pihak supaya dalam pembuatan makalah berikutnya bisa lebih baik.Wassalamualaikum wr.wb.

Yogyakarta, Maret 2015

Penyusun

ii

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL ................................................................................................................iKATA PENGANTAR .............................................................................................................iiDAFTAR ISI .........................................................................................................................iiiBAB IANTROPOMETRI ....................................................................................................1INDEKS MASSA TUBUH (IMT)................................................................................8BAB IIPELAKSANAAN .......................................................................................................9KESIMPULAN.....................................................................................................................11

iiiDAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................12

BAB IPEMBAHASAN

A. ANTROPOMETRIAntropometri berasal dari kata anthropos dan metros. Anthropos artinya tubuh dan metros artinya ukuran. Jadi antropometri artinya ukuran dari tubuh. Antropometri gizi adalah berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Antropometri merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk menilai status gizi. Secara umum antropometri diartikan sebagai ukuran tubuh, ditinjau dari sudut gizi maka antropometri ditinjau dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Antropometri sangat umum digunakan untuk mengukur status gizi untuk berbagai ketidakseimbangan antara asupan energi dan protein.Pengukuran antropometri adalah pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui ukuran-ukuran fisik seorang anak dengan menggunakan alat ukur tertentu, seperti timbangan dan pita pengukur (meteran).Ukuran antropometri dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :1. Tergantung umur, yaitu hasil pengukuran dibanding dengan umur. Misalnya, BB terhadap usia atau TB terhadap usia. Dengan demikian, dapat diketahui apakah ukuran yang dimaksud tersebut tergolong normal untuk anak seusianya.2. Tidak tergantung umur, yaitu hasil pengukuran dibandingkan dengan pengukuran lainnya tanpa memperhatikan berapa umur anak yang diukur. Misalnya berat badan terhadap umur.Keunggulan AntropometriBeberapa syarat yang mendasari penggunaan antropometri adalah:a. 1Alatnya mudah didapat dan digunakan, seperti dacin, pita lingkar lengan atas, mikrotoa, dan alat pengukur panjang bayi yang dapat dibuat sendiri dirumah.b. Pengukuran dapat dilakukan berulang-ulang dengan mudah dan objektifc. Pengukuran bukan hanya dilakukan dengan tenaga khusus profesional, juga oleh tenaga lain setelah dilatih untuk itu.d. Biaya relatif murahe. Hasilnya mudah disimpulkan karena mempunyai ambang batas.f. Secara alamiah diakui kebenaranya.

Keunggulan Antropometri gizi:a. Prosedurnya sederhana, aman dan dapat dilakukan dalam jumlah sampel yang besarb. Relatif tidak membutuhkan tenaga ahlic. Alatnya murah, mudah dibawa, tahan lama, dapat dipesan dan dibuat di daerah setempatd. Tepat dan akurat, karena dapat dibakukane. Dapat mendeteksi atau menggambarkan riwayat gizi di masa lampauf. Umumnya dapat mengidentifikasi status gizi sedang, kurang dan buruk karena sudah ada ambang batas yang jelasg. Dapat mengevaluasi perubahan status gizi pada periode tertentu atau dari satu generasi ke generasi berikutnyah. Dapat digunakan untuk penapisan kelompok yang rawan giziKelemahan Antropometria. Tidak sensitif, artinya tidak dapat mendeteksi status gizi dalam waktu singkat serta tidak dapat membedakan kekurangan zat gizi tertentu seperti zink dan Feb. Faktor di luar gizi (penyakit, genetik dan penurunan penggunaan energi) dapat menurunkan spesifikasi dan sensitifitas pengukuran antropometric. Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapat mempengaruhi presisi, akurasi dan validitas pengukuran antropometri.

Jenis parameter

2Antropometri sebagai indikator status gizi dapat dilakukan dengan mengukur beberapa parameter. Parameter adalah ukuran tunggal dari tubuh manusia yang meliputi : a) UmurFaktor umur sangat penting dalam penentuan status gizi. Kesalahan penentuan umur akan menyebabkan interpretasi status gizi menjadi salah. Hasil pengukuran tinggi badan dan berat badan yang akurat, menjadi tidak berarti bila tidak disertai dengan penentuan umur yang tepat.b) Berat badanBerat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting dan paling sering digunakan pada bayi baru lahir (neonatus). Berat badan digunakan pula sebagai dasar perhitungan dosis obat dan makanan. Berat badan menggambarkan jumlah dari protein, lemak, air dan mineral pada tulang. Pada remaja, lemak tubuh cenderung meningkat,dan protein otot menurun. Pada orang edema dan asites terjadi penambahan cairan dalam tubuh. Adanya tumor dapat menurunkan jaringan lemak dan otot, khususnya terjadi pada orang kekurangan gizi.c) Tinggi badanTinggi badan merupakan parameter yang penting bagi keadaan yang telah lalu dan keadaan sekarang, jika umur tidak diketahui dengan tepat. Tinggi badan merupakan ukuran kedua yang penting, karena dengan menghubungkan berat badan terhadap tinggi badan, faktor umur dapat dikesampingkan.d) Lingkar lengan atas (LLA)Lingkar lengan atas (LLA) merupakan salah satu pilihan untuk penentuan status gizi, karena mudah dilakukan dan tidak memerlukan alat-alat yang sulit diperoleh dengan harga yang lebih murah. Ambang batas LLA wanita usia subur dengan usia 15-45 tahun adalah 23,5 cm. Apabila LLA kurang 23,5 cm atau dibagian merah pita LLA, artinya wanita tersebut mempunyai risiko kekurangan energi kronis dan diperkirakan akan melahirkan berat bayi lahir rendah.e) Lingkar kepala

3Lingkar kepala adalah standar prosedur dlam ilmu kedokteran annak secara praktis, yang biasanya untuk memeriksa keadaan patologi dari besarnya kepala atau peningkatan ukuran kepala. Lingkar kepala terutama dihubungkan dengan ukuran otak dan tulang tengkorak. Ukuran otak meningkat secara cepat selama tahun pertama, akan tetapi lingkar kepala tidak menggambarkan keadaan kesehatan dan gizi.f) Lingkar dadaBiasanya dilakukan pada anak yang berumur 2-3 tahun karena rasio lingkar kepala dan lingkar kepala sama pada umur 6 bulan. Setelah umur ini, tulang tengkorak tumbuh secara lambat dan pertumbuhan dada lebih cepat.

Indeks AntropometriTabel 1. Penggolongan Keadaan Gizi Menurut Indeks AntropometriStatus GiziAmbang batas baku untuk keadaan gizi berdasarkan indeks

BB/UTB/UBB/TBLLA/ULLA/TB

Gizi Baik> 80%> 85%> 90%> 80%> 85%

Gizi Kurang61-80%71-85%81-90%71-85%76-85%

Gizi Buruk60%70%80%70%75%

Sumber: Penilaian Status Gizi. I Nyoman Supriasa, dkk. Jakarta: EGC (2002 : 56)

Parameter antropometri merupakan dasar dari penilaian status gizi. Kombinasi antara beberapa parameter disebut indeks antropometri. Beberapa indeks antropometri yang sering digunakan yaitu:a) Berat Badan Menurut Umur (BB/U)Berat badan adalah salah satu parameter yang memberikan gambaran massa tubuh. Berat badan adalah parameter antropometri yang sangat labil. Dalam keadaan normal, dimana keadaan kesehatan baik dan keseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan gizi terjamin, maka berat badan berkembang mengikuti pertambahan umur. Mengingat karakteristik berat badan yang labil, maka indeks BB/U lebih menggambarkan status gizi seseorang saat ini (Current Nutrirional Status).b) Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U)

4Tinggi badan merupakan antropometri yang menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal. Pada keadaan normal tinggi badan tumbuh seiring dengan pertambahan umur.c) Berat badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB)Berat badan memiliki hubungan yang linear dengan tinggi badan. Dalam keadaan normal, perkembangan berat badan akan searah dengan pertumbuhan tinggi badan dengan kecepatan tertentu.d) Lingkar Lengan Atas Menurut Umur (LLA/U)Lingkar lengan atas memberikan gambaran tentang keadaan jaringan otot dan lapisan lemak bawah kulit. Lingkar lengan atas berkolerasi dengan indeks BB/U maupun BB/TB.e) Indeks Massa Tubuh (IMT)IMT merupakan alat yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa yang berumur diatas 18 tahun khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. IMT tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil dan olahragawan. Disamping itu pula IMT tidak bisa diterapkan pada keadaan khusus (penyakit) lainnya, seperti adanya edema, asites dan hepatomegali. Rumus perhitungan IMT adalah sebagai berikut:IMT = Berat Badan (kg)Tinggi badan (m) x Tinggi Badan (m)Batas ambang IMT ditentukan dengan merujuk ketentuan FAO/WHO, yang membedakan batas ambang untuk laki-laki dan perempuan. Batas ambang normal laki-laki adalah 20,1-25,0 dan untuk perempuan adalah 18,7-23,8.Tabel2. Kategori ambang batas IMTuntuk IndonesiaKategoriIMT

KurusKekurangan berat badan tingkat berat< 17,0

Kekurangan berat badan tingkat ringan17,1-18,5

Normal18,6-25,0

GemukKelebihan berat badan tingkat ringan25,1-27,0

Kelebihan berat badan tingkat berat>27,0

5Sumber :I Nyoman Supariasadkk.Jakarta: EGG(2002 : halaman 61)Penggunaan Indeks Antropometri GiziIndeks antropometri yang umum digunakan dalam menilai status gizi adalah berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U) dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB). Indeks BB/U adalah pengukuran total berat badan termasuk air, lemak, tulang dan otot. Indeks tinggi badan menurut umur adalah pertumbuhan linier dan LLA adalah pengukuran terhadap otot, lemak, dan tulang pada area yang diukur. Hasil pengukurantissue massseperti berat badan dan lingkar lengan atas dapat berubah relative cepat, naik atau turun, tergantung makanan anak dan status kesehatan. Kedua parameter tersebut, berat badan lebih cepat terpengaruh oleh perbedaan konsumsi makanan daripada LLA. Parameter tinggi badan berubah secara lambat dan perlahan-lahan. Perbedaan tinggi badan dapat diukur setelah beberapa waktu lamanya. Diantara bermacam-macam indeks antropometri, BB/U merupakan indicator yang paling umum digunakan sejak tahun 1972 dan dianjurkan juga menggunakan indeks TB/U dan BB/TB untuk membedakan apakah kekurangan gizi terjadi kronis atau akut. Keadaan gizi kronis atau akut mengandung arti terjadi keadaan gizi yang dihubungkan dengan masa lalu dan waktu sekarang. Pada keadaan kurang gizi kronis, BB/U dan TB/U rendah, tetapi BB/TB normal. Kondisi ini sering disebut dengan stunting. Pada tahun 1978, WHO lebih menganjurkan penggunaan BB/TB, karena menghilangkan faktor umur yang menurut pengalaman sulit didapat secara benar, khususnya di daerah terpencil dimana terdapat masalah tentang pencatatan kelahiran anak. Indeks BB/TB juga menggambarkan keadaan kurang gizi akut waktu sekarang. Walaupun tidak dapat menggambarkan keadaan gizi waktu lampau. Misalnya dulu pernah menderita kurang gizi kronis, tetapi sekarang sudah baik. Dari berbagai jenis indeks tersebut diatas, untuk menginter pretasikannya dibutuhkan ambang batas. Penentuan ambang batas diperlukan kesepakatan para ahli gizi.

6

Kebaikan dan Kelemahan dari Masing-Masing IndeksTabel 5. Kebaikan dan Kelemahan Indeks AntropometriIndeksKebaikanKelemahan

BB/U-Baik untuk mengukur status gizi akut/kronis-Berat badan dapat berfluktuasi-Sangat sensitive terhadap perubahan-perubahan kecil-Umur sering sulit ditaksir secara tepat

TB/U-Baik untuk menilai gizi masa lampau-Ukuran panjang dapat dibuat sendiri, murah dan mudah dibawa-Tinggi badan tidak cepat naik, bahkan tidak mungkin turun-Pengukuran relative sulit dilakukan karena anak harus berdiri tegak, sehingga diperlukan 2 orang untuk melakukannya-Ketetapan umur sulit

BB/TB-Tidak memerlukan data umur-Dapat membedakan proporsi badan (gemuk, normal, kurus)-Membutuhkan 2 macam alat ukur-Pengukuran relative lebih lama-Membutuhkan 2 orang untuk melakukannya.

LLA/U-Indikator yang baik untuk menilai KEP berat-Alat ukur murah, sangat ringan, dapat dibuat sendiri-Alat dapat diberi kode warna untuk menentukan keadaan gizi, sehingga dapat digunakan oleh orang yang tak dapat baca tulis-Hanya dapat mengidentifikasi anak dengan KEP berat-Sulit menentukan ambang batas

7

B. Indeks Massa Tubuh (IMT)Indeks massa tubuh (IMT) adalah rasio standar berat terhadap tinggi, dan sering digunakan sebagai indikator kesehatan umum. IMT dihitung dengan membagi berat badan (dalam kilogram) dengan kuadrat tinggi badan (dalam meter). Angka IMT antara 18,5 dan 24,9 dianggap normal untuk kebanyakan orang dewasa. IMT yang lebih tinggi mungkin mengindikasikan kelebihan berat badan atau obesitas. Sedangkan IMT yang kurang mengindikasikan kekurangan berat badan.Rumus Menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT)Indeks Massa Tubuh (IMT) dihitung dengan cara berat badan (kg) dibagi dengan tinggi badan (m) pangkat 2, atau lebih jelasnya:IMT = Berat Badan (kg)Tinggi Badan (m)x Tinggi Badan (m)Contoh:Misalkan berat badan anda 70 kilogram dan tinggi badan anda 175 cm, maka:

IMT = 70 / (1,75 x 1,75) = 22,86

Nilai yang dihasilkan adalah dalam kg/m2. Tabel2. Kategori ambang batas IMTuntuk IndonesiaKategoriIMT

KurusKekurangan berat badan tingkat berat< 17,0

Kekurangan berat badan tingkat ringan17,1-18,5

Normal18,6-25,0

GemukKelebihan berat badan tingkat ringan25,1-27,0

Kelebihan berat badan tingkat berat>27,0

Sumber :I Nyoman Supariasadkk.Jakarta: EGG(2002 : halaman 61)

8

BAB IIPELAKSANAANA. TUJUANa. Untuk mengetahui indeks massa tubuh klien.b. Untuk mengetahui status gizi pasien.

B. ALAT DAN BAHAN Alat tulis (bolpoin dan buku tulis) Timbangan berat badan Metline Pengukur tinggi badan

C. HASILTanggal: 6 Maret 2015Waktu: 10.00 WIBTempat: Modinan Banyuraden Gamping SlemanPemeriksa: Rika Ikhtiarini Khasanah

Identitas KlienNama: Nurmala WulandariUsia: 18 tahunTanggal Lahir: 31 Agustus 1996Jenis Kelamin: PerempuanAlamat: Modinan Banyuraden Gamping Sleman

Tanda vitalNadi: 86 x/menitSuhu: 36.3CRespirasi: 15x/menitTekanan darah: 110/80 mmHg

9 Hasil PengukuranTinggi badan: 163 cmBerat badan: 52 kgLingkar kepala: 54 cmLingkar dada: 79 cmLingkar perut: 65 cmLingkar lengan atas: 23 cmIMT: 19.81

Dari hasil pemeriksaan dapat disimpulkan bahwa klien Nurmala dalam kategori normal dengan IMT 19.81, hal ini berarti status gizi klien baik.

10

KESMPULANAntropometri artinya ukuran dari tubuh. Antropometri gizi adalah berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Antropometri merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk menilai status gizi. Indeks antropometri yang umum digunakan dalam menilai status gizi adalah berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U) dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB).IMT atau Indeks Massa Tubuh adalah rasio standar berat terhadap tinggi, dan sering digunakan sebagai indikator kesehatan umum. IMT dihitung dengan membagi berat badan (dalam kilogram) dengan kuadrat tinggi badan (dalam meter). IMT yang lebih tinggi mungkin mengindikasikan kelebihan berat badan atau obesitas. Sedangkan IMT yang kurang mengindikasikan kekurangan berat badan.

11

DAFTAR PUSTAKASupariasa, I Dewa Nyoman, dkk. 2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.Blogspot. 2013. Rumus Menghitung Indeks Massa Tubuh. Diakses tanggal 6 Maret 2015 dari http://indeksmassatubuh.blogspot.com/2013/05/rumus-menghitung-indeks-massa-tubuh-imt.html

12