antiinflamasi-100724094957-phpapp02

62
Anesthesia For Ophthalmic Surgery DR.FATMA ALDAMMAS Aditia Retno Fitri

Upload: rizky-bayu-ajie

Post on 11-Feb-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

qsnqsnqs

TRANSCRIPT

Page 1: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

Anesthesia For

Ophthalmic Surgery

DR.FATMA ALDAMMAS

Aditia Retno Fitri

Page 2: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

INFLAMASI

Page 3: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

RADANGADALAH RESPON VASCULER

DAN SELULER DARI JARINGAN HIDUP TERHADAP CIDERA

Inflamasi

Page 4: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

Tujuan radang :

dalam rangka menghancurkan dan mengeliminasi agen penyebab

Perbaikan jaringan yang cidera

Page 5: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

Penyebab Radang

• Keberadaan Benda Asing Dalam

Jaringan: - Jaringan donor - Agen Biologis - Benda mati

• Kerusakan Jaringan yang menimbulkan Nekrosa; Infark; Hemoragi; Thrombus

Terkait infeksi : Trauma fisik, Radiasi,

Racun, Suhu Ekstrim, Respon Imun.

Page 6: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

CIRI – CIRI RADANG

a. Rubor ( Redness ) = Kemerahanb. Kalor ( Heat ) = Panasc. Tumor ( Swelling ) = Bengkakd. Dolor ( Pain ) = rasa Sakite. Fungsio laesa ( Loss Of Function ) = Fungsi jaringan / organ terganggu

Page 7: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

PROSES INFLAMASI

• Agen kausatif, respon jaringan sekitar agen serta sel nekrotik di daerah radang akan menghasilkan mediator inflamasi

• Mediator Inflamasi menginduksi vascula, aliran darah, dan mengaktifkan leukosit

• Terjadinya vaso dilatasi arterioli maupun kapiler disekitar daerah radang menimbulkan perlambanan aliran darah dan leukosit mengalir ditepi lumen vasculer. ( Aliran non axial )

Page 8: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

• Endothel kapiler meregang, timbul rongga, permiabilitas meningkat, plasma darah keluar terakumulasi di jaringan perivasculer.

• Endothel menjadi lengket, leukosit menggelinding dan melekat ( adhesi ) pada permukaan endothel

• Leukosit masuk ruang antar endothel (diapedesis) dan keluar dari vasculer (ekstravasasi)

• Leukosit akan bergerak (migrasi) menuju agen causatif inflamasi

PROSES INFLAMASI

Page 9: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

• Leukosit memfagosit baik agen asing, sel inang terinfeksi, maupun jaringan inang yang nekrotik degradasi agen secara enzymatik.

PROSES INFLAMASI

Page 10: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

PROSES INFLAMASI

Page 11: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

Respon Radang

Respon VaskulerCidera aktivasi media inflamasi

vasodilatasi kapiler--------------------------------------------------------------Respon Seluler Aktivasi Leucosit

fagositosis

Page 12: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

CIRI – CIRI RADANG

a. Rubor ( Redness ) = Kemerahanb. Kalor ( Heat ) = Panasc. Tumor ( Swelling ) = Bengkakd. Dolor ( Pain ) = rasa Sakite. Fungsio laesa ( Loss Of Function ) = Fungsi jaringan / organ terganggu

Page 13: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

CIRI – CIRI RADANG

a. Rubor ( Redness ) = Kemerahanb. Kalor ( Heat ) = Panasc. Tumor ( Swelling ) = Bengkakd. Dolor ( Pain ) = rasa Sakite. Fungsio laesa ( Loss Of Function ) = Fungsi jaringan / organ terganggu

Page 14: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

ANTI-INFLAMASI

Page 15: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

Anti-inflammatory

corticosteroid NSAIDNon Steroid Antiinflammation Drugs

Pembagian Antiinflamasi

Page 16: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

Anti-inflammatory

corticosteroid NSAIDNon Steroid Antiinflammation Drugs

Pembagian Antiinflamasi

Page 17: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

Kortikosteroid• Bersifat kurang spesifik, dan telah

digunakan bertahun-tahun untuk terapi inflamasi dan penyakit imunologis pada mata.

• Untuk mencegah efek inflamasi: pembentukan jaringan ikat &neovaskularisasi

• Lebih efektif pada fase akut

Genevieuve N; Clinical and Experimental Optometry 2006Genevieuve N; Clinical and Experimental Optometry 2006

Page 18: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

Kortikosteroid: Mekanisme KerjaPeran pada hampir semua aspek inflamasi:Vaskular:•Permiabilitas pembuluh darah ↓

Selular :•Penghambatan proliferasi limfosit (limfosit T), dengan imunitas selular ↓•Penekanan kerja limfokin dalam migrasi makrofag dan produksi faktor pertumbuhan •Inhibisi degranulasi netrofil granulosit, makrofag, sel mast, dan basofil•supresi sintesis asam arakidonat produksi prostaglandin ↓

Genevieuve N; Clinical and Experimental Optometry 2006Genevieuve N; Clinical and Experimental Optometry 2006

Page 19: antiinflamasi-100724094957-phpapp02
Page 20: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

Kortikosteroid: Indikasi

Genevieuve N; Clinical and Experimental Optometry 2006Genevieuve N; Clinical and Experimental Optometry 2006

Page 21: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

Kortikosteroid: Preparat Prednisolone

Studi menunjukkan bahwa Prednisolone memiliki efektivitas anti-inflamasi terbesar dibanding steroid topikal mata lainnya.

Prednisolone acetate 1% merupakan steroid topikal mata yang paling efektif untuk terapi uveitis dan inflamasi kornea.

Dapat digunakan pada inflamasi berat mata seperti episkleritis, iritis, luka bakar kimiawi atau thermal pada kornea.

Reveiw of optamometry; June 2006Reveiw of optamometry; June 2006

Page 22: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

Kortikosteroid: Preparat

Dexamethasone

Pada konsentrasi yang sesuai, Dexamethasone secara klinis kurang efektif dibanding prednisolone dan berpotensi lebih besar dalam menaikkan Tekanan Intra Okular drug of second choice.

Reveiw of optamometry; June 2006Reveiw of optamometry; June 2006

Page 23: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

Kortikosteroid: Preparat Fluorometholones

Memiliki sifat antiinflamasi yang cukup baik, tetapi juga menyebabkan peningkatan TIO sekunder.

Terdapat dalam dua bentuk formulasi: fluorometholone alkohol dan asetat.

Reveiw of optamometry; June 2006Reveiw of optamometry; June 2006

Page 24: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

Kortikosteroid: Preparat Fluorometholone alkohol

Digunakan untuk menangani kondisi inflamasi sedang pada permukaan mata, memerlukan lama terapi yang panjang (hingga 3-4 minggu) seperti pada iridosiklitis kronik dan alergi.

Bermanfaat pada kondisi kronis o.k. Kurang menimbulkan peningkatan TIO

Reveiw of optamometry; June 2006Reveiw of optamometry; June 2006

Page 25: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

Kortikosteroid: Preparat

Fluorometholone acetate

Merupakan bentuk klinis yang lebih aktif. Menimbulkan efektivitas yang lebih besar.

Indikasi: bila terdapat efek samping dengan preparat kortikosteroid yang lain

Reveiw of optamometry; June 2006Reveiw of optamometry; June 2006

Page 26: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

Kortikosteroid: Preparat Rimexolone

Cukup poten dan relatif aman, tapi tidak seefektif prednisolone acetate1% ; pengaruh pada TIO menyerupai fluorometholones.

Reveiw of optamometry; June 2006Reveiw of optamometry; June 2006

Page 27: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

Kortikosteroid

• Bentuk Sediaan:– Topikal– Sistemik– Periokular

Page 28: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

Kortikosteroid Topikal

• Keuntungan: – Dapat diberikan didekat

lokasi yang memerlukan indikasi untuk inflamasi segmen anterior

– Dapat digunakan untuk salah satu mata saja

– Menghindari efek sistemik

• Kerugian:– Terkadang dapat terjadi

supresi adrenal– Ulkus dendritik– Menimbulkan residu

keputihan– Keratopati epitel bila

penggunaan terlalu sering

– Terkadang menimbulkan infeksi konjungtiva

Page 29: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

Efek Samping Steroid Topikal

• Peningkatan TIO – Dapat menimbulkan kebutaan permanen bila tidak

terdeteksi/diterapi • Meningkatkan kerawanan terhadap infeksi virus atau

jamur– Berpotensi menimbulkan kebutaan

• Penipisan sklera/kornea– Berpotensi menimbulkan kebutaan

• Penundaan atau gangguan penyembuhan luka • Katarak

Page 30: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

• Digunakan pasca operasi untuk inflamasi pada mata

• Hanya boleh digunakan dibawah panduan dokter spesialis mata

• Dosis diturunkan bertahap sebelum dihentikan sepenuhnya• Dihentikan mendadak: rebound

effectMenimbulkan relaps

Tetes Mata Kortikosteroid

Page 31: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

Kortikosteroid Topikal: Ringkasan

• Topikal– Preparat:

• prednisolone, dexamethasone, fluorometholone, remixolone – Mekanisme:

• menghambat pelepasan asam arakidonat dari fospolipid dengan cara menghambat fosfolipase A2

– Indikasi kegunaan inflamasi segmen anterior• pasca operasi, uveitis anterior, konjungitvitis alergi berat,

konjungtivitis vernal, pencegahan reaksi penolakan graft kornea, episkleritis, skleritis

– Efek samping: • rawan terhadap infeksi, glaukoma, katarak, ptosis, midriasis,

pelunakan sklera, atrofi kulit• Prednisolone dan Dexamethasone paling poten menimbulkan

tekanan intraokular (TIO)

Page 32: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

Kortikosteroid Sistemik

• Keuntungan: – Mudah pemberiannya:

dengan tablet– Dapat mencapai seluruh

mata dengan lebih baik

• Kerugian:– Terkadang dapat terjadi

supresi adrenal– Efek sistemik

Page 33: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

Kortikosteroid Sistemik: Efek Samping

• Peningkatan TIO• Hipertensi• Gula darah >>• Berat badan >/edema• Gangguan sal cerna• Gangguan psikiatrik• Infeksi oportunistik

• Osteoporosis• Katarak• Supresi adrenal•

Page 34: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

Kortikosteroid

• Sistemik:– Preparat:

• prednisolone, cortisone, triamcinolone, depomedrol

– Indikasi : inflamasi segmen posterior• Uveitis posterior, neuritis optikus, arteritis temporal anterior

dengan neuropathy iskemik

– Efek samping: • Lokal: posterior subcapsular cataract, glaukoma, central serous

retinopathy• Sistemik: supresi aksis hipofisis-adrenal, hyperglikemia,

osteoporosis, ulkus peptikum, psikosis

Page 35: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

Kortikosteroid : Kontraindikasi

• Pada pasien DM, gagal ginjal, hipertensi• Sistemik: KI pada ulkus peptikum,

osteoporosis, psikosis• Topikal: KI pada glaukoma• KI pada sebagian besar infeksi, oleh karena:

– Tidak membunuh bakteri– Menurunkan resistensi terhadap mikroorganisme– Menyamarkan progresivitas infeksi

Page 36: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

Anti-inflammatory

corticosteroid NSAIDNon Steroid Antiinflammation Drugs

Pembagian Antiinflamasi

Page 37: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

Non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs)

• Merupakan inhibitor sintesis prostaglandin dan berperan sebagai antiinflamasi dan analgesik

• Keuntungan NSAID dibanding KS adalah bahwa NSAID tidak memicu penurunan aktivitas sistem pertahanan tubuh dan tidak meningkatkan TIO

• NSAID tidak berinteraksi dengan sistem hemodinamik

Page 38: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

Tissue Damage or Inflammatory pain

Stimulus

Chemical mediator “inflammatory soup”

Page 39: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

Tissue Damage or Inflammatory pain

Stimulus

Chemical mediator “inflammatory soup”

Page 40: antiinflamasi-100724094957-phpapp02
Page 41: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

• Mekanisme kerja:– menghambat cyclooxygenase (COX) menghambat

produksi prostaglandinTerdapat 2 jenis COX:

• COX-1 – penting dalam kondisi non inflamasi penghambatan COX1 dapat menghindari ESO (misal ESO lambung)

• COX-2 – diinduksi pada kondisi inflamasi inhibisi COX-2 berperan dalam antiinflamasi

– Aspirin, ibuprofen – menghambat COX-1 & COX-2

NSAID: Mekanisme Kerja

Page 42: antiinflamasi-100724094957-phpapp02
Page 43: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

NSAID: Mekanisme Kerja

• Sebagian besar NSAID menghambat COX-1 dan COX-2• Penghambatan jalur sintetik dari asam arakidonat menjadi

prostaglandin dapat menimbulkan peningkatan leukotrien yang dapat menimbulkan inflamasi

• Hal ini dapat menimbulkan konsekuensi serius pada beberapa pasien mis. Serangan asthma

Genevieuve N; Clinical and Experimental Optometry 2006Genevieuve N; Clinical and Experimental Optometry 2006

Page 44: antiinflamasi-100724094957-phpapp02
Page 45: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

- Efek Penghambatan Prostaglandin

Efek Antiinflamasi• Prostaglandins merupakan mediator utama

inflamasi.

Efek Analgesik• Penurunan inflamasi penurunan nyeri. • Prostaglandin juga merupakan mediator nyeri

pada jaringan perifer inhibisi PG menimbulkan analgesi

Page 46: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

Efek antipiretik (=penurunan panas)

Saat inflamasi, endotoksin bakteri merangsang makrofag untuk melepaskan IL-1, suatu pyrogen (=agen yang menimbulkan demam) yang menstimulasi pembentukan prostaglandin E di hipotalamus dan meningkatkan set-point pengatur temperatur tubuh.

Page 47: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

NSAID: Indikasi

Saat ini digunakan pada kondisi intra- dan pasca-operasi untuk menurunkan miosis pada saat operasi dan inflamasi yang mengikut operasi katarak dan laser trabeculoplasty.

Juga digunakan pada terapi dan pencegahan cystoid macular oedema dan konjungtivitis alergika.

Vale J; Ophthalm Physiol Opt 1998Vale J; Ophthalm Physiol Opt 1998

Page 48: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

NSAID: Indikasi

- Inflamasi segmen anterior mata, yang belum dapat ditentukan penyebabnya apakah dari virus atau bakteri, seperti pada edema kornea, edema konjungtiva dan skleritis.

- Reaksi inflamasi oleh karena trauma- Neovaskularisasi kornea karena penggunaan lensa kontak

dan peradangan yang ditimbulkan

Vale J; Ophthalm Physiol Opt 1998Vale J; Ophthalm Physiol Opt 1998

Page 49: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

NSAID: Preparat

Preparat topikal NSAID yang dikenal:- Diclofenac sodico- Flubiprofene sodico- Ketorolac trometamina- Piroxicam- Indometacina- Suprofene

Genevieuve N; Clinical and Experimental Optometry 2006Genevieuve N; Clinical and Experimental Optometry 2006

Page 50: antiinflamasi-100724094957-phpapp02
Page 51: antiinflamasi-100724094957-phpapp02
Page 52: antiinflamasi-100724094957-phpapp02
Page 53: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

• Pada mata, preparat NSAID topikal lebih disukai daripada sistemik, oleh karena NSAID topikal memberikan konsentrasi obat yang lebih besar dengan kurang menimbulkan efek samping sistemik.

• NSAID digunakan sebagai antiinflamasi dan antinyeri pada kondisi inflamasi non infeksi atau pasca trauma operasi.

Page 54: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

NSAID: Keamanan

• Topikal NSAID: jarang menimbulkan toksisitas sistemik

• Toksisitas lokal: sensasi terbakar, tersengat, iritasi dan hiperemia konjungtiva kerusakan epital, penipisan kornea perforasi

• Komplikasi kornea: pelunakan kornea (Diklofenak)

Page 55: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

NSAID: Precaution

Page 56: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

NSAID : Kontraindikasi

Page 57: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

NSAID: Interaksi Obat

Page 58: antiinflamasi-100724094957-phpapp02
Page 59: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

NSAIDs: Indikasi

• Inflamasi (perioperatif)• CME (cystoid macular edema)• Nyeri (operasi refraktif) • Alergi pada mata (jarang) • Antiinflamasi pre-operatif dan • Pasca operatif

Page 60: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

Efek Samping NSAID (topikal)

• Reaksi lokal (rasa terbakar) • Tidak menimbulkan peningkatan TIO • Tidak menimbulkan potensiasi infeksi HSV

dan jamur • Dapat menimulkan regresi pada operasi

refraktif• Jarang: kerusakan kornea (diklofenak)

Page 61: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

NSAID: Ringkasan

• E.g. ketorolac, diclofenac, flurbiprofen• Mekanisme: inaktivasi of cyclo-oxygenase • Indikasi: pasca operasi, konjungtivitis alergika

ringan, episkleritis, uveitis rignan, cystoid macular edema, pra operasi untuk mencegah miosis pada saat operasi.

• Efek Samping: reaksi lokal

Page 62: antiinflamasi-100724094957-phpapp02

Terima Kasih