anti histamin

15
Penggunaan Klinis Indikasi Antihistamin H 1 berguna untuk pengobatan simptomatik berbagai penyakit alergi dan mencegah atau mengobati mabuk perjalanan. Antihistamin generasi pertama digunakan untuk mengatasi hipersensitifitas, reaksi tipe I yang mencakup rhinitis alergi musiman atau tahunan, rhinitis vasomotor, alergi konjunktivitas, dan urtikaria. Agen ini juga bisa digunakan sebagai terapi anafilaksis adjuvan. Difenhidramin, hidroksizin, dan prometazin memiliki indikasi lain disamping untuk reaksi alergi. Difenhidramin digunakan sebagai antitusif, sleep aid, anti-parkinsonism atau motion sickness. Hidroksizin bisa digunakan sebagai pre-medikasi atau sesudah anestesi umum, analgesik adjuvan pada pre-operasi atau prepartum, dan sebagai anti-emetik. Prometazin digunakan untuk motion sickness, pre- dan postoperative atau obstetric sedation. Tabel II.2. Indikasi Antihistamin H 1 Indikasi Generasi Pertama yang Diakui FDA

Upload: nasyaries

Post on 08-Apr-2016

27 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

Page 1: Anti Histamin

Penggunaan Klinis

Indikasi

Antihistamin H1 berguna untuk pengobatan simptomatik berbagai penyakit alergi dan mencegah

atau mengobati mabuk perjalanan. Antihistamin generasi pertama digunakan untuk mengatasi

hipersensitifitas, reaksi tipe I yang mencakup rhinitis alergi musiman atau tahunan, rhinitis

vasomotor, alergi konjunktivitas, dan urtikaria. Agen ini juga bisa digunakan sebagai terapi

anafilaksis adjuvan.

Difenhidramin, hidroksizin, dan prometazin memiliki indikasi lain disamping untuk reaksi alergi.

Difenhidramin digunakan sebagai antitusif, sleep aid, anti-parkinsonism atau motion sickness.

Hidroksizin bisa digunakan sebagai pre-medikasi atau sesudah anestesi umum, analgesik adjuvan

pada pre-operasi atau prepartum, dan sebagai anti-emetik. Prometazin digunakan untuk motion

sickness, pre- dan postoperative atau obstetric sedation.

Tabel II.2. Indikasi Antihistamin H1

Indikasi Generasi  Pertama yang Diakui FDA

Drug NameBatas

UsiaIndikasi

Azatadine > 12

tahun

PAR, SAR, CU

Azelastine > 3 tahun PAR, SAR, VR, AC

Brompheniramine > 6 tahun AR, HR Type 1

Chlorpheniramine > 2 tahun AR

Page 2: Anti Histamin

Clemastine > 6 tahun PAR, SAR, CU

Cyproheptadine > 2 tahun PAR, SAR, CU

Dexchlorpheniramine > 2 tahun PAR, SAR, CU

Hydroxyzine Bisa

diberikan

< 6 tahun

Pruritus, sedasi,

analgesia, anti-emetik

Promethazine > 2 years

old

HR Type 1, Sedation,

Motion sickness,

Analgesia

Tripelennamine > 1 bulan PAR, SAR, CU

*PAR = perennial allergic rhinitis, SAR = seasonal allergic

rhinitis, CU = chronic urticaria, HR Type 1 =

hypersensitivity reaction type 1, AR = allergic rhinitis,

VMR = vasomotor rhinitis, AC = allergic conjunctivitis

Indikasi Antihistamin Generasi II & III yang diakui

FDA

Nama Obat Batas Usia Indikasi

Cetirizine > 2 tahun PAR, SAR, CIU

Fexofenadine > 6 tahun SAR, CIU

Loratadine > 2 tahun SAR, CIU

Page 3: Anti Histamin

Desloratadine > 12 tahun PAR, SAR, CIU

*PAR = perennial allergic rhinitis, SAR = seasonal allergic

rhinitis, CIU = chronic idiopathic urticaria

Indikasi dermatologi :

1. Urtikaria atau angioedema

2. Dermographisme simptomatik

3. Pruritus

4. Dermatitis atopik

5. Mastositosis simptomatik

6. Reaksi flushing

Dosis Dan Masa Kerja

Tabel II.3. Dosis Dan Masa Kerja Antihistamin H1

Obat / efek sedatif Dosis

reguler

orangdewasa

(mg)

Masa

kerja

(jam)

Aktivitas

antikolinergik

Keterangan

Page 4: Anti Histamin

ANTIHISTAMIN GENERASI PERTAMA

Ethanolamin / + – +++

Carbinoxamin (listin) 4-8 3-4 +++ Sedasi ringan-

menengah

Dymenhydrinate

(garam)Diphenydramine

(dramamine)

50 4-6 +++ Sedasi lanjut;

aktivitas anti motion

sickness

Diphenhydramine

(benadryl,dll)

25-50 4-6 +++ Sedasi lanjut;

aktivitas anti motion

sickness

Doxylamine 1,25-25 Sedasi lanjut; tersedia

dalam bentuk obat

pembantu tidur

Ethylamineddiamine / + – ++

Pyrilamine (Neo-Antergen) 25-5- + Sedasi menengah;

komponen obat

pembantu tidur

Pyrilamine (PB2,dll) 25-50 + Sedasi menengah

Obat / efek sedatif Dosis

reguler

Masa

kerja

Aktivitas

antikolinergik

Keterangan

Page 5: Anti Histamin

orangdewasa

(mg)

(jam)

Derivat piperazine / + – +++

Hydroxyzine (Atarak,dll) 15-100 6-24 Sedasi lanjut

Cyclizine (marezine) 25-50 - Sedasi ringan;

aktivitas anti motion

sickness

Meclizine (bonine,dll) 25-50 12-24 - Sedasi ringan;

aktivitas anti motion

sickness

Alkylamine / + – ++

Bropheniramine

(dimetane,dll)

4-8 4-6 + Sedasi ringan

Chlorpheniramine

(chlortrimeton,dll)

4-8 4-6 +++ Sedasi ringan;

tersedia dalam

komponen perawatan

flu

Derivat phenothiazine / +++

Promethazine

(phenergen,dll)

10-25 4-6 +++ Sedasi lanjut;

antiemetik

Page 6: Anti Histamin

Lain-lain

Cyproheptadine

(periactin,dll)

4 + Sedasi menengah;

juga mengandung

aktivitas

antiserotonin

ANTIHISTAMIN GENERASI KEDUA

Piperidine

Fexofenadine (allegra) 60 - Resiko rendah dari

aritmia

Lain-lain

Loratadine (claritin) 10 12 - Aksi yang lebih

lanjut

Catirizine (Zyrtec) 5-10 -

Efek Samping

Pada dosis terapi, semua antihistamin H1 menimbulkan efek samping walaupun jarang bersifat

serius dan kadang-kadang hilang bila pengobatan diteruskan. Terdapat variasi yang besar dalam

toleransi obat antar individu, kadang-kadang efek samping ini sangat mengganggu sehingga

terapi perlu dihentikan.

Efek Samping Antihistamin H1 Generasi Pertama :

1. Alergi : fotosensitivitas, shock anafilaksis, ruam, dan dermatitis.

Page 7: Anti Histamin

2. Kardiovaskular : hipotensi postural, palpitasi, refleks takikardia, trombosis vena pada sisi

injeksi (IV prometazin)

3. Sistem Saraf Pusat : drowsiness, sedasi, pusing, gangguan koordinasi, fatigue, bingung,

reaksi extrapiramidal bisa saja terjadi pada dosis tinggi

4. Gastrointestinal : epigastric distress, anoreksi, rasa pahit (nasal spray)

5. Genitourinari : urinary frequency, dysuria, urinary retention

6. Respiratori : dada sesak, wheezing, mulut kering, epitaksis dan nasal burning (nasal

spray)

Antihistamin Generasi kedua dan ketiga :

1. Alergi : fotosensitivitas, shock anafilaksis, ruam, dan dermatitis.

2. SSP : mengantuk/ drowsiness, sakit kepala, fatigue, sedasi

3. Respiratori : mulut kering

4. Gastrointestinal : nausea, vomiting, abdominal distress (cetirizine, fexofenadine)

Efek samping SSP sebanding dengan placebo pada uji klinis, kecuali cetirizine yang tampak

lebih sedatif ketimbang placebo dan mungkin sama dengan generasi pertama. Efek samping pada

respiratori dan gastrointestinal lebih jarang dibanding generasi pertama. 

Beberapa efek samping lain dari antihistamin :

1. Efek sedasi

Dari hasil penelitian oleh perocek, dibandingkan difenhidramin 2×50 mg dengan loratadine dosis

tunggal 20 mg. Hasilnya memperlihatkan efek sedasi difenhidramin lebih besar dibanding

loratadine. Jadi loratadine tidak mempengaruhi kemampuan mengendarai, tingkat kewaspadaan

siang hari dan produktifitas kerja. Juga loratadin menghilangkan gejala rhinitis alergi musiman

Page 8: Anti Histamin

secara efektif dan absorbsi oralnya sangat cepat serta memiliki masa kerja yang panjang,

sehingga cukup diberikan sekali dalam sehari.

2. Gangguan psikomotor

Yaitu gangguan dalam pekerjaan yang melibatkan fungsi psikomotor, merupakan masalah yang

menjadi perhatian dalam terapi yang menggunakan antihistamin. Efek samping terlihat saat

pasien melakukan kegiatan dengan resiko fisik seperti mengendarai mobil, berenang, gulat, atau

melakukan pekerjaan tangan. Gangguan fungsi psikomotor adalah efek yang berbeda dari

terjadinya sedasi (rasa mengantuk).

3. Gangguan kognitif

Adalah gangguan terhadap kemampuan belajar, konsentrasi atau ketrampilan di tempat bekerja.

Dari hasil penelitian memperlihatkan antihistamin generasi pertama terutama difenhidramin

menyebabkan gangguan kemampuan belajar, konsentrasi, atau ketrampilan di tempat kerja.

Sedangkan loratadin meniadakan efek negative dari rhinitis alergi terhadap kemampuan belajar.

4. Efek kardiotoksisitas

Antihistamin selama ini dianggap sebagai obat yang aman, tetapi sejak akhir tahun 80-an mulai

muncul beberapa jenis antihistamin yang digunakan dengan dosis yang berlebihan. Sehingga

dapat menyebabkan pasien yang menggunakan mengalami gangguan pada jantung

(kardiotoksisitas).

Untuk pasien yang aktif bekerja harus berhati-hati dalam menggunakan antihistamin, karena

beberapa antihistamin memiliki efek samping sedasi (mengantuk), gangguan psikomotor dan

gangguan kognitif. Akibatnya bila digunakan oleh orang yang melakukan pekerjaan dengan

tingkat kewaspadaan tinggi sangat berbahaya. 

Kontraindikasi

Page 9: Anti Histamin

Antihistamin generasi pertama:

1. Hipersensitif terhadap antihistamin khusus atau terkait secara struktural

2. Bayi baru lahir atau premature

3. Ibu menyusui

4. Narrow-angle glaucoma

5. Stenosing peptic ulcer

6. Hipertropi prostat simptomatik

7. Bladder neck obstruction

8. Penyumbatan pyloroduodenal

9. Gejala saluran napas atas (termasuk asma)

10. Pasien yang menggunakan monoamine oxidase inhibitor (MAOI)

11. Pasien tua.

Antihistamin generasi kedua dan ketiga :

1. Hipersensitif terhadap antihistamin khusus atau terkait secara struktural 

Interaksi Obat

Tabel II.4. Interaksi Obat

Precipitant Drug Object Drug Effect

Antihistamin Alkohol, depresan

SSP

Menambah efek depresan SSP

dan efek lebih kecil pada

antihistamin generasi kedua dan

ketiga.

Antifungi Azole dan Antibiotik

Makrolida :

loratadine, Meningkatkan kadar

Page 10: Anti Histamin

azithromycin, clarithromycin,

erythromycin, fluconazole,

itraconazole, ketoconazole,

miconazole

desloratadine plasma object drug

Cimetadine loratadine Meningkatkan kadar

plasma object drug

Levodopa promethazine Menurunkan efek levodopa

MAOIs:

phenelzine, isocarboxazid,

tranylcypromine

Antihistamin generasi

pertama

Bisa memperlama dan

memperkuat efek antikolinergik

dan sedative antihistamin,

sehingga bisa terjadi hipotensi

dan efek samping

ekstrapiramidal

Protease Inhibitors:

ritonavir, indinavir, saquinavir,

nelfinavir

Antihistamin generasi

pertama, loratadine

Meningkatkan kadar

plasma object drug

Serotonin Reuptatke Inhibitors

(SSRIs):

fluoxetine, fluvoxamine,

nefazodone, paroxetine,

sertraline

Antihistamin generasi

pertama

Meningkatkan kadar

plasma object drug

Page 11: Anti Histamin