histamin - copy
TRANSCRIPT
HISTAMIN & ANTIHISTAMIN
Disusun Oleh :1.Dian Hapsari Putri(105010635)2.Merry Ramdhani (105010636)3.Winda Nurmaliya (105010638)
HistaminSenyawa normal yang ada dalam jaringan tubuh ( sel
mast & basofil ).Berperan thd berbagai proses fisiologis penting yaitu
mediator kimia yang dikeluarkan pada fenomena alergi seperti rhinitis, asma, urtikaria, pruritis dan anafilaksis.
Sumber histamin dalam tubuh adalah histidin yang mengalami dekarboksilasi .
HN N
CH2CHCOOH
NH2 HN N
CH2CH2NH2
+ CO2
HistaminHistamin cepat dimetabolisis melalui
reaksi oksidasi, N-metilasi, dan asetilasi.
Penderita yang sensitif thd histamin atau mudah terkena alergi karena jumlah enzim yang dapat merusak histamin di tubuh (histaminase & diamino oksidase) lebih rendah dari normal.
HN N
CH2CH2NH2
REAKSI ALERGI
RESEPTOR HISTAMIN
H1 Receptor: Endothelial and smooth muscle cells, adrenal medulla, brain; histamine increases Ca2+ intake.
H1 receptor is the target of Antihistamines
H2 Receptor: Gastric mucosa cells; histamine induces gastric acid released.
H3 Receptor: CNS neurotransmitter properties as a neural presynaptic receptor; may somehow regulate histamine release.
H4 Receptor: Found in immune active cells and involved in their chemotaxis.
Efek Histamin + reseptor H1
Kontraksi otot polos usus & bronki
Meningkatkan permeabilitas vaskular
Meningkatkan sekresi mukus peningkatan cGMP dl sel.
Vasodilatasi arteri permeabel thd cairan & plasma protein sembab, pruritik, dermatitis, & urtikaria.
Efek ini diblok oleh antagonis-H1
Efek Histamin + reseptor H2
Meningkatkan kecepatan kerja jantung
Meningkatkan sekresi asam lambung penurunan cGMP dl sel & peningkatan cAMP dl sel tukak lambung
Efek ini diblok oleh antagonis-H2
Efek Histamin + reseptor H3
Mengontrol sintesis & pelepasan histamin, mediator alergi lain & keradangan.
Efek ini diblok oleh antagonis-H3
DIAGNOSIS
Skin tests
DIAGNOSIS OF SPECIFIC CAUSE OF ANAPHYLAXIS
Histamin tidak digunakan dl p’obatan, garam fosfatnya digunakan u :Mengetahui ber (-)nya sekresi asam
lambungDiagnosis karsinoma lambungKontrol + pd uji alergi kulit.Betazol.2 HCl : isomer histamin yg b’sifat
sbg agonis histamin.Penggunaannya = histamin fosfat,
tapi ES-nya lebih rendah.
HN N
CH2CH2NH2
NH
N
CH2CH2NH2
ANTIHISTAMINObat yang dapat mengurangi a/
menghilangkan kerja histamin dalam tubuh melalui mekanisme p’hambatan bersaing pada sisi reseptor H1 dan H2
Antagonis-H1 u p’obatan gejala 2x akibat rx alergi.
Antagonis-H2 u mengurangi sekresi asam lambung
pd p’obatan tukak lambung
Cardiovascular (small blood vessels)
Histamine effects:•Dilation•Increased permeability (allowing substances to leak into tissues)
Antihistamine effects:•Prevent dilation of blood vessels •Prevent increased permeability
Immune SystemHistamine effects:
Mast cells release histamine and other substances, resulting in allergic reaction.
Antihistamine effects:Bind to histamine receptors, preventing histamine from causing the allergic response.
Smooth MuscleHistamine effects:
Stimulate salivary, gastric and bronchial secretions.Antihistamine effects:Prevent salivery, gastric and bronchial secretions.
Antihistamines effects…
Skin:Block capillary permeabilityitching
Anticholinergic:Drying effect that reduces nasal, salivary, and lacrimal gland secretions (runny nose, tearing, and itching eyes)
Sedative:Some antihistamines cause drowsiness (1st generation antihistamines)
Antagonis-H1Management of:•Seasonal allergic rhinitis (Hay fever)•Nasal allergies•Allergic reactions to food, microbes, dust, etc.•Motion sickness•Sinus congestions•Sleep disorders
Hubungan struktur dan aktivitas antagonis-H1:Struktur umum : mengandung
- gugus etil amin- gugus amina tertier- mengikat 2 cincin aromatik
X = O, adl tur. aminoalkil eter, m’timbulkan efek sedasi yg besar.
X = N, adl tur. etilendiamin, lebih aktif, tetapi juga lebih toksik.
X = C, adl tur. alkilamin, kurang aktif, tetapi toksisitasnya lebih rendah.
Atom X kiral : mningkatkan potensi & selektivitas pd reseptor H1
Bila pusat asimetrik terletak pada atom C dimana terikat ggs dimetilamino, aktiv.nya hilang.
Cincin aromatik mbentuk ikatan hidrofob dg reseptor H1. Potensi max : 2cincin aromatik tidak terletak pada
bidang yg sama Monosubstitusi ggs yg mpy efek induktif (-),seperti Cl
atau Br, pada posisi para cincin aromatik : mningkatkan aktivitas
Disubstitusi pada posisi para : mnurunkan aktivitas Substitusi pada posisi orto atau meta : mnurunkan
aktivitas
Aktivitas optimal: atom N ujung brp amin tersier, dimana bermuatan (+) pd
pH fisiologi yang mengikat reseptor H1 melalui ikatan ion. N-dimetil : aktivitas tinggi & perpanjangan atom C :
mnurunkan aktivitas Atom N mrp bag. dari struktur heterosiklik :aktivitas tinggi.
Kuarternerisasi dr N rantai samping tdk selalu m’hasilkan senyawa yang kurang aktif
Aktivitas optimal: atom X dan N dipisahkan oleh 2 atom C & jarak antara
pusat cincin aromatik dan N alifatik =5,6 oA karena serupa jarak rantai samping molekul histamin
Perpanjangan atom C atau adanya percabangan pd rantai samping : aktiv turun
Bila gugus2 pd X dan N mbentuk konformasi trans : lebih aktif dibanding konformasi cis.
Struktur senyawa antagonis-H1 & senyawa pemblok kolinergik mpy persamaan yg menarik shg antagonis-H1 dapat menunjukkan aktiv. antikolinergik dan sebaliknya.
Digunakan dalam bentuk garamnya untuk meningkatkan kelarutan dalam air.
Mberikan aktivitas antikolinergik&sedatif Turunan fenotiazin & etanolamin
mberikan efek antiemetik
• 1st Generation or Traditional antihistamines
•2nd Generation or Non-sedative antihistamines
•Work both peripherally and centrally
•Have anticholinergic effects, and in some cases more effective than nonsedating agents
Different Classes:
1. Alkylamines - (Chlor Trimeton®)2. Ethanolamines - Diphenhydramine HCl (Benadryl®)3. Ethylenediamines 4. Piperazines – Hydroxyzine HCl (Atarax®)5. Phenothiazines - Promethazine HCl (Phenergan®)6. Piperidines - Azatadine (Optimine®)
•Nonsedating antihistamines•Developed to eliminate side effects, (sedation)•Bulky and not as lipophilic and thus does not readily cross BBB, fewer CNS side effects•Longer duration of action (increases compliance)•Better specificity for H1 and/or H2 receptor to block histamines effects•Examples:Fexofenadine (Allegra)Akrivastin (Semprex)Astemizol (Hismanal)Loratadine (Claritin)Setirizin
Antagonis H2
Senyawa yg m’hambat secara bersaing interaksi histamin dg reseptor H2
M’hambat sekresi asam lambung P’obatan tukak lambung dan ususES :Diare, nyeri otot dan
kegelisahan
Mekanisme kerja
M’hambat secara langsung kerja histamin pada sekresi asam (efikasi intrinsik).
M’hambat kerja potensiasi histamin pada sekresi asam, yg dirangsang o gastrin a/ asetilkolin(efikasi potensiasi)
Contoh : Simetidin (Cimet), Ranitidin HCL (Ranin, Rantin), Famotidin (Facid), Roksatidin Asetat HCl (Roxan).
Proton pump inhibitors : omeprazol
Klorfeniramin maleat (CTM)
Klorfeniramin maleat (Chlor-trimeton = C.T.M., Cohistan, Pehachlor), merupakan antihistamin-H1, yang populer dan banyak digunakan dalam sediaan kombinasi. Klorfeniramin mempunyai aktivitas 20 kali lebih besar dibanding feniramin dan batas keamanannya 50 kali lebih besar dibanding tripelenamin. Penyerapan obat dalam saluran cerna cukup baik, ± 70% obat terikat dalam protein plasma. Kadar darah tertinggi obat dicapai 2-3 jam setelah pemberian oral, dengan waktu paruh plasma 18-40 jam.
Hubungan struktur dan aktivitas
Pemasukan gugus klor (Cl) pada posisi para cincin aromatik feniramin maleat (X) akan meningkatkan aktivitas antihistamin CTM.
Matur Thanque