anti angina p-drugs
DESCRIPTION
anti angina p-drugsTRANSCRIPT
ANGINA PEKTORIS
A. DEFINISI
Angina pectoris adalah suatu keadaan dimana terjadi ketidak seimbangan
antara suplai oksigen dengan kebutuhan oksigen jantung. Besarnya kebutuhan
oksigen jantung ditentukan oleh frekuensi denyut jantung, tegangan dinding
ventrikel kiri, serta kontraktilitas miokard. Sedangkan besarnya suplai oksigen
ditentukan oleh frekuensi denyut jantung (lama diastole), kapasitas angkut
oksigen oleh sel darah merah dan kelainan pembuluh darah koroner.
B. KLASIFIKASI
Secara klinis dikenal 3 jenis angina pectoris yaitu:
1. Angina Stabil
Adalah angina yang tidak mengalami perubahan dalam frekuensi, kuat dan
lamanya serangan dalam beberapa bulan observasi. Walaupun penyebab
dasarnya adalah aterosklerosis koroner, nyeri angina tidak berhubungan dengan
luas dan beratnya aterosklerosis. Angina Stabil Kronik adalah jenis angina
yang paling umum ditemukan dan terjadi setelah kerja fisik, emosi atau makan.
2. Angina Tidak Stabil
Ditandai oleh serangan angina berulang dengan frekuensi dan lama
serangan angina yang progresif, serangan infark jantung akut dan kematian
mendadak (kematian yang timbul dalam 1 jam sejak timbulnya gejala).
Serangan angina terjadi baik sewaktu istirahat maupun saat kerja fisik.
Mekanisme dasar dari angina ini adalah ketidakstabilan (berupa fissuring,
splitting, rupturing) plak aterosklerotik koroner.
3. Angina Varian
Suatu serangan angina yang terjadi saat istirahat yang diikuti oleh elevasi
segmen ST pada EKG karena vasospasme koroner. Perlu ditegaskan bahwa
pada semua jenis angina termasuk angina karena vasospasme koroner, terdapat
juga aterosklerosis, walaupun beratnya berbeda satu dengan yang lainnya.
1
C. TUJUAN PENGOBATAN
Adapun tujuan pengobatan angina pektoris yaitu meningkatkan suplai dan
menurunkan kebutuhan akan oksigen.
D. PILIHAN OBAT
Dikenal 3 macam obat anti angina, yaitu:
1. Nitrat Organik
2. Penghambat Adrenoreseptor Beta (β Bloker)
3. Penghambat Kanal Ca2+ (Ca2+ Bloker)
Gambar 1. Obat-obat Anti Angina
E. P-DRUG : ISOSORBID DINITRAT PREPARAT SUBLINGUAL
FARMAKODINAMIK
Mekanisme kerja
Secara in vivo nitrat organik merupakan prodrug yaitu menjadi aktif
setelah dimetabolisme dan mengeluarkan nitrogen monoksida (NO, endothelial
2
derived relaxing factor /EDRF). NO akan membentuk kompleks nitrosoheme
dengan guanilat siklase dan menstimulasi enzim ini sehingga kadar Cgmp
meningkat. Selanjutnya cGMP akan menyebabkan defosforilasi miosin, sehingga
terjadi relaksasi otot polos.
Mekanisme kedua nitrat organik adalah bersifat endothelium-dependent,
dimana akibat pemberian obat ini akan dilepaskan prostasiklin (PGI2) dari
endothelium yang bersifat vasodilator. Pada keadaan dimana endothelium
mengalami kerusakan seperti aterosklerosis dan iskemia, efek ini hilang.
Atas dasar kedua hal ini maka nitrat organik dapat menimbulkan
vasodilatasi dan mempunyai efek antiagregasi trombosit.
Efek Kardiovaskular
Nitrat organik menurunkan kebutuhan dan meningkatkan suplai oksigen
dengan cara mempengaruhi tonus vaskular.
Nitrat organik menimbulkan vasodilatasi semua sistem vaskular. Pada
dosis rendah nitrat organik menimbulkan venodilatasi sehingga terjadi
pengumpulan darah pada vena perifer dan dalam splanknikus. Venous pooling ini
menyebabkan berkurangnya alir balik darah ke dalam jantung, sehingga tekanan
pengisian ventrikel kiri dan kanan (preload) menurun. Dengan cara ini, maka
kebutuhan oksigen miokard akan menurun.
Efek lain
Nitrovasodilator menimbulkan relaksasi otot polos bronkus, saluran
empedu, saluran cerna dan saluran kemih. Tetapi karena efeknya hanya selintas,
maka tidak bermakna secara klinis. Peningkatan cGMP oleh nitrat organik dapat
menurunkan agregasi trombosit tetapi sejumlah studi prospektif tidak
menunjukkan manfaat dalam meningkatkan survival pasien dengan infark jantung
akut.
FARMAKOKINETIK
Nitrat organik diabsorbsi dengan baik lewat kulit, mukosa sublingual dan
oral. Metabolisme obat-obat ini dilakukan oleh nitrat organik larut lemak menjadi
metabolitnya yang larut air yang tidak aktif atau mempunyai efek vasodilatasi
lemah. Efek lintas pertama dalam hati ini menyebabkan bioavaibilitas nitrat
3
organik oral sangat kecil (nitro-gliserin dan isosorbid dinitrat < 20%). Oleh karena
itu, untuk meningkatkan kadar obat dalam darah secara cepat, serangan akut
angina diatasi dengan preparat sublingual.
SEDIAAN DAN POSOLOGI
Untuk mengatasi serangan angina akut, maka digunakan dalam formula
kerja cepat seperti preparat sublingual. Mula kerja terjadi dalam 1-2 menit, tetapi
efeknya menghilang setelah 1 jam. Gunakan dosis terkecil yang masih efektif.
Pasien seharusnya menghubungi dokter atau rumah sakit bila serangan angina
tidak menghilang setelah mendapat 3 tablet dalam 15 menit, karena ada
kemungkinan mengalami infark jantung atau nyeri sebab lain. Tablet sublingual
mungkin juga digunakan sebagai profilaksis jangka pendek, yaitu misalnya
sebelum melakukan aktivitas fisik.
Untuk pencegahan serangan angina pada angina kronik, digunakan sediaan
nitrat organik oral. Dosis obat harus disesuaikan agar kadar plasma efektif
tercapai setelah mengalami efek lintas pertama di hati. Isosorbid dinitrat 10-30
mg, 2-3 kali sehari atau preparat nitrogliserin lepas lambat biasanya digunakan
untuk mengurangi frekuensi serangan angina. Efek obat tercapai dalam 60-90
menit dan berakhir dalam 3-6 jam. Efek terapi mungkin ditunjang oleh efek
antiangina yang lemah dan metabolitnya. Untuk mencegah timbulnya toleransi,
obat dihentikan selama 8-12 jam biasanya malam hari. Nitrogliserin intravena
mempunyai mula kerja yang cepat, tetapi efeknya juga cepat hilang jika infus
dihentikan. Oleh karena itu, pemberian nitrogliserin IV dibatasi untuk pengobatan
angina berat dan angina berulang saat istirahat.
Tabel 1. Sediaan Nitrat Organik
Sediaan Dosis Interval Lama Kerja
1. Nitrat Kerja Singkat
a. Amilnitrit Inhalasi
b. Preparat Sublingual
- Nitrogliserin
- Isosorbid dinitrat
- Eritritil tetranitrat
0.18 - 0.3 ml
0.15 - 0.6 mg
2.5 - 5 mg
5 - 10 mg
Inhalasi
Sesuai Keperluan
Sesuai Keperluan
Sesuai Keperluan
3-5 menit
10-30 menit
10-60 menit
4
2. Nitrat Kerja Lama
a. Preparat Oral
- Isosorbid dinitrat biasa
lepas lambat
- Isosorbid mononitrat
biasa lepas lambat
- Nitrogliserin lepas lambat
- Eritritol teranitrat
- Pentaeritritol tetranitrat
b. Preparat Salep nitrogliserin
2%
c. Preparat Trasdermal
nitrogliserin: lepas lambat
(disc/patch)
d. Preparat lepas lambat,
bukal nitrogliserin
e. Intravena Nitrogliserin
10 - 60 mg
20 - 80 mg
20 mg
30 - 240 mg
6.5 - 13 mg
10 mg
10 - 20 mg
10 - 25 mg
1 - 2 mg
5-10 mcg/min
lalu tingkatkan
4 - 6 jam
12 – 24 jam
12 jam
24 jam
6 – 8 jam
4 – 6 jam
4 – 8 jam
24 jam
4 jam
4 – 6 jam
6 – 10 jam
6 – 8 jam
4 – 6 jam
8 – 10 jam
3 – 6 jam
EFEK SAMPING, PERHATIAN DAN KONTRAINDIKASI
Efek samping
Efek samping nitrat organik umumnya berhubungan dengan efek
vasodilatasinya. Pada awal terapi sering ditemukan sakit kepala, flushing karena
dilatasi arteri serebral. Sakit kepala biasanya berkurang setelah beberapa kali
pemakaian atau pengurangan dosis obat. Dapat terjadi hipotensi postural. Oleh
sebab itu pasien diminta duduk sebelum mendapat nitrat organik dengan mula
kerja cepat. Bila hipotensi berat terjadi bersama refleks takikardia, hal ini dapat
memperburuk angina.
Ketergantungan nitrat organik dapat terjadi, sehingga pada pasien yang
mendapat nitrat organik dosis tinggi dan lama, penghentian obat harus dilakukan
secara bertahap. Pernah dilaporkan penghentian obat secara mendadak
menimbulkan gejala rebound angina.
5
INDIKASI
Angina Pektoris
Nitrat organik digunakan untuk pengobatan berbagai jenis pektoris.
Walaupun data yang ada tidak menunjukkan bahwa nitrat organik menurunkan
mortalitas atau nitrat organik menurunkan mortalitas atau kejadian infark jantung
baru, obat ini digunakan secara luas untuk angina tidak stabil.
Infark jantung
Dalam beberapa laporan awal penggunaan nitrat organik pada infark
jantung akut dapat mengurangi luas infark dan memperbaiki fungsi jantung, tetapi
data selanjutnya menunjukkan hasil yang kontradiktif sehingga tidak
direkomendasikan.
Gagal jantung kongestif
Penggunaan nitrat organik untuk gagal jantung kongestif biasanya dalam
bentuk kombinasi. Kombinasi nitrat organik dan hidralazin dilaporkan
memperbaiki survival pasien gagal jantung. Penelitian lain menunjukkan
kemungkinan penggunaan pengahambat EKA dalam pertama terapi gagal jantung
dengan vasodilator, diikuti oleh lini kedua penghambat reseptor angiotensin atau
kombinasi nitrat organik-hidralazin.
6