anoreksia nervosa

14
ANOREKSIA NERVOSA Pembimbing : Dr. Raharjo Suparto, Sp.KJ ANOREKSIA NERVOSA I. PENDAHULUAN Setiap orang saat ini terlihat begitu memperhatikan berat badan dan karena kebanyakan orang pernah melakukan diet setidaknya sekali, sangat susah untuk menyatakan diet yang normal dan mana diet yang dapat membahayakan dan membahagiakan. Apalagi tahap awal dari suatu gangguan makan bisa sangat susah untuk di diagnosa, kapan suatu diet menjadi suatu masalah kesehatan dan emosi ? Kapan kehilangan berat badan menjadi patologi ? Menjawab pertanyaan ini sangat susah, terutama apabila orang tersebut belum kehilangan berat badan yang berarti untuk didiagnosis klinis. Bagaimanapun, pertanyaan itu penting, semakin awal gangguan makan ditangani, makin besar kemungkinan sembuh. (1) KKS SMF Psikiatri RSU. Dr. Pirngadi Medan 2008 Martin Tambun 203210050 (UMI) 1

Upload: andri-mulia

Post on 10-Aug-2015

91 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Anoreksia Nervosa

ANOREKSIA NERVOSA Pembimbing : Dr. Raharjo Suparto, Sp.KJ

ANOREKSIA NERVOSA

I. PENDAHULUAN

Setiap orang saat ini terlihat begitu memperhatikan berat badan dan karena

kebanyakan orang pernah melakukan diet setidaknya sekali, sangat susah untuk

menyatakan diet yang normal dan mana diet yang dapat membahayakan dan

membahagiakan.

Apalagi tahap awal dari suatu gangguan makan bisa sangat susah untuk di

diagnosa, kapan suatu diet menjadi suatu masalah kesehatan dan emosi ? Kapan

kehilangan berat badan menjadi patologi ? Menjawab pertanyaan ini sangat susah,

terutama apabila orang tersebut belum kehilangan berat badan yang berarti untuk

didiagnosis klinis. Bagaimanapun, pertanyaan itu penting, semakin awal gangguan

makan ditangani, makin besar kemungkinan sembuh.(1)

II. DEFINISI

Anoreksia nervosa merupakan salah satu sindroma yang amat khas mengenai

gangguan somatik yang penyebabnya berasal dari faktor psikis. Anoreksia nervosa

adalah gangguan perilaku yang berkaitan dengan pola makan.

Dewasa ini pengertian anoreksia nervosa lebih banyak diartikan sebagai

peristiwa penolakan makan seseorang, yang biasanya oleh gadis remaja, karena ia

takut menjadi gemuk atau oleh karena sebab histerik lainnya.(2)

KKS SMF Psikiatri RSU. Dr. Pirngadi Medan 2008Martin Tambun 203210050 (UMI)

1

Page 2: Anoreksia Nervosa

ANOREKSIA NERVOSA Pembimbing : Dr. Raharjo Suparto, Sp.KJ

III. ETIOLOGI

Faktor biologi, sosial, dan psikososial terlibat dalam penyebab dari anoreksia

nervosa.

Faktor biologi.

Kelaparan menghasilkan beberapa perubahan biokimia, yang sebagian juga

ada pada pasien depresi, seperti hiperkortikolemia dan non supresi dari

dexamethason. Fungsi tiroid juga tertekan. Kelaparan juga menyebabkan

amenorrhea yang menunjukkan kadar hormon (LH, FSH, gonadotropin, RH)..

Meskipun begitu, beberapa pasien anoreksia nervosa menderita amenorrhea

sebelum kehilangan berat badan yang signifikan.

Faktor sosial.

Pasien anoreksia nervosa menemukan dukungan atas perilaku mereka dan

pandangan masyarakat akan kekurusan tubuh dan olah raga.

Tidak ada gambaran yang spesifik untuk anoreksia nervosa dalam keluarga,

namun bukti menunjukkan pasien-pasien anoreksia nervosa mempunyai

masalah hubungannya dengan keluarga dan penyakit mereka. Yaitu sejarah

keluarga yang depresi, ketergantungan alkohol, atau gangguan makan.

Faktor Psikososial dan psikodinamik.

Anoreksia nervosa adalah sebagai suatu reaksi dari tuntutan remaja untuk

kebebasan yang lebih dan peningkatan fungsi sosial dan sexual mereka.

Pasien-pasien anoreksia nervosa merasa keinginan makan adalah suatu

kerakusan dan tidak bisa diterima. Oleh karena itu, keinginan tersebut harus

KKS SMF Psikiatri RSU. Dr. Pirngadi Medan 2008Martin Tambun 203210050 (UMI)

2

Page 3: Anoreksia Nervosa

ANOREKSIA NERVOSA Pembimbing : Dr. Raharjo Suparto, Sp.KJ

diabaikan. Orang tua merespon hal ini dengan ketakutan apakah anak mereka

akan makan dan pasien mengabaikan ketakutan orang tua mereka.(1)

IV. DIAGNOSIS

Kriteria diagnostik untuk anoreksia nervosa, (DSM IV)

A. Menolak untuk mempertahankan berat tubuh pada taraf berat normal

dipandang dari segi umur, dan tinggi contoh : kehilangan berat tubuh dan

dipertahankan pada tingkat 15% dibawah berat tubuh rata-rata, atau gagal

dalam mencapai berat tubuh pada masa pertumbuhan, menyebabkan berat

tubuhnya 15% dibawah yang semestinya.(3)

B. Ketakutan yang sangat terhadap pertambahan berat tubuh atau menjadi

gemuk, walau sebenarnya masih kurang beratnya.(3)

C. Gangguan pada daya untuk merasakan perubahan berat, ukuran dan bentuk

tubuh seseorang.(3)

D. Pada wanita, terjadinya paling sedikit amenorhea 3 kali berturut-turut yang

biasanya mesti datang teratur.(3)

V. DIAGNOSIS BANDING

Anoreksia nervosa harus dibedakan dari kekurangan berat badan yang

disebabkan oleh macam-macam penyakit medis seperti neoplasma, tbc, penyakit

hipotalamus, endocrinopathi, penyakit Addison, hiperthyroidism, DM. Pasien dengan

macam-macam penyakit ini tidak terdapat perasaan takut gemuk.(5)

KKS SMF Psikiatri RSU. Dr. Pirngadi Medan 2008Martin Tambun 203210050 (UMI)

3

Page 4: Anoreksia Nervosa

ANOREKSIA NERVOSA Pembimbing : Dr. Raharjo Suparto, Sp.KJ

Gangguan depresif dan anoreksia nervosa memiliki beberapa ciri yang sama.

Seperti perasaan depresi, ucapan merengek, gangguan tidur, perenungan obsesif, dan

kadang-kadang pikiran bunuh diri, tapi dapat dibedakan, pasien gangguan depresif

mengalami suatu penurunan nafsu makan. Sedangkan seorang pasien anoreksia

mengaku memiliki nafsu makan yang normal dan merasa lapar.

Anoreksia nervosa harus dibedakan dari bulimia nervosa. Suatu gangguan dimana

pesta makan episodik – diikuti oleh mood depresif, pikiran menyalahkan diri sendiri,

dan seringkali muntah yang diinduksi diri sendiri.(1)

VI. PROGNOSIS

Perjalanan penyakit anoreksia nervosa bervariasi, berat badan yang turun naik

diikuti relaps, penyakit yang secara berangsur-angsur memburuk dan berakhir dengan

kematian akibat komplikasi dari kelaparan. Secara umum prognosa tidak bagus,

penelitian menunjukkan tingkat mortalitas antara 5 – 18%.

30 – 50% dari pasien anoreksia nervosa memiliki gejala bulimia nervosa, dan

biasanya gejala bulimia nervosa terjadi kurang dari 1 ½ tahun setelah timbulnya

anoreksia nervosa.(1)

KKS SMF Psikiatri RSU. Dr. Pirngadi Medan 2008Martin Tambun 203210050 (UMI)

4

Page 5: Anoreksia Nervosa

ANOREKSIA NERVOSA Pembimbing : Dr. Raharjo Suparto, Sp.KJ

VII. PENATALAKSANAAN

Terapi yang menyeluruh dibutuhkan untuk menangani kasus anoreksia

nervosa yaitu :

Hospitalisasi.

Pertimbangan utama dalam penanganan anoreksia nervosa adalah

mengembalikan keadaan gizi pasien, sebab dehidrasi, kelaparan dan gangguan

keseimbangan elektrolit dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.(2)

Psikoterapi.

Mayoritas pasien anoreksia nervosa membutuhkan intervensi yang berlanjut

setelah keluar dari rumah sakit. Bahkan dalam kasus yang kurang parah.

Hospitalisasi bahkan tidak dibutuhkan karena kebanyakan pasien mengalami

gangguan pada masa remaja tetapi keluarga adalah bagian dari rencana terapi.

(2)

Terapi biologis.

Anti depresan sering digunakan dan sering berguna. cyproheptadine

(periactin) mungkin membantu. Karena khasiat sampingnya menambah berat

badan.

Anti depresiv sertonik : Fluoxetine (Prozac), Sertralin (Zoloft), Paroxetine

(Paxil).(4)

KKS SMF Psikiatri RSU. Dr. Pirngadi Medan 2008Martin Tambun 203210050 (UMI)

5

Page 6: Anoreksia Nervosa

ANOREKSIA NERVOSA Pembimbing : Dr. Raharjo Suparto, Sp.KJ

VIII. KESIMPULAN

Anoreksia nervosa adalah salah satu gangguan yang paling banyak terjadi

pada anak gadis remaja dan wanita muda yang disebabkan oleh beberapa faktor

seperti biologi, sosial, psikososial.

Diperlukan terapi yang menyeluruh dalam penatalaksanaan anoreksia nervosa

termasuk di dalamnya hospitalisasi, psikoterapi dan terapi biologis.

Etiologi anoreksia nervosa disebabkan oleh faktor biologi, faktor sosial, psikososial

dan psikodinamik.

KKS SMF Psikiatri RSU. Dr. Pirngadi Medan 2008Martin Tambun 203210050 (UMI)

6

Page 7: Anoreksia Nervosa

ANOREKSIA NERVOSA Pembimbing : Dr. Raharjo Suparto, Sp.KJ

DAFTAR PUSTAKA

1. Kaplan, Sadock. Buku Ajar Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis, Jilid 2

Cetakan pertama, Binarupa Aksara, Jakarta 1997, Hal : 178-186.

2. Wapadji S, et al : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 2, Balai penerbit FK

UI, Jakarta, 2001, Hal : 773-7.

3. DSM IV : Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders 4 thed ,

Washington DC,1994, Hal : 539-43.

4. Kaplan, H.I : Ilmu Kedokteran Jiwa Darurat, Widya Medika, Jakarta, 1998,

Hal : 138-141

5. Maramis. W.F, Ilmu Kedokteran Jiwa. FK Airlangga,Surabaya,1992, Hal :

364.

KKS SMF Psikiatri RSU. Dr. Pirngadi Medan 2008Martin Tambun 203210050 (UMI)

7

Page 8: Anoreksia Nervosa

ANOREKSIA NERVOSA Pembimbing : Dr. Raharjo Suparto, Sp.KJ

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya

penulis dapat menyelesaikan makalah ini untuk melengkapi persyaratan Kepanitraan

Klinik Senior di bagian psikiatri RSU. Dr.Pirngadi Medan dengan judul

“ Anoreksia Nervosa “

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak

Pembimbing, Dr. Raharjo Suparto, SpKJ dan juga kepada semua pihak yang telah

membantu dalam pembuatan makalah ini.

Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna baik cara

penulisan maupun isinya. Dalam hal ini penulis sangat mengharapkan saran dan kritik

untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini

dapat berguna untuk kita semua.

Medan, Maret 2008

Penulis

KKS SMF Psikiatri RSU. Dr. Pirngadi Medan 2008Martin Tambun 203210050 (UMI)

8i

Page 9: Anoreksia Nervosa

ANOREKSIA NERVOSA Pembimbing : Dr. Raharjo Suparto, Sp.KJ

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................... ii

PENDAHULUAN............................................................................................ 1

DEFINISI.......................................................................................................... 1

ETIOLOGI........................................................................................................ 2

DIAGNOSIS..................................................................................................... 3

DIAGNOSA BANDING.................................................................................. 3

PROGNOSIS.................................................................................................... 4

PENATALAKSANAAN.................................................................................. 5

KESIMPULAN................................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 7

KKS SMF Psikiatri RSU. Dr. Pirngadi Medan 2008Martin Tambun 203210050 (UMI)

9ii

Page 10: Anoreksia Nervosa

ANOREKSIA NERVOSA Pembimbing : Dr. Raharjo Suparto, Sp.KJ

KKS SMF Psikiatri RSU. Dr. Pirngadi Medan 2008Martin Tambun 203210050 (UMI)

10

Makalah ini dibuat untuk memenuhi prasyarat kepaniteraan klinik senior bagian Psikiatri RSU. Dr. Pirngadi Medan

DISUSUN OLEH :

MARTIN TAMBUN203210050

PEMBIMBING,

Dr. RAHARJO SUPARTO, Sp.KJ

KKS BAGIAN PSIKIATRIRSU. Dr. PIRNGADI MEDANFAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA2008