anoreksia nervosa

32

Click here to load reader

Upload: dice-wulandary

Post on 07-Aug-2015

89 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Anoreksia Nervosa

ANOREKSIA NERVOSA

Pendahuluan

Anoreksia nervosa ditandai oleh gangguan citra yang berat dan usaha yang mati-matian

untuk menjadi kurus, sering kali sampai ke titik kelaparan. Gangguan telah dikenali selama

berpuluh-puluh tahun dan telah digambarkan berbagai macam orang dengan keseragaman yang

menakjubkan. Gangguan ini lebih menonjol pada wanita dibandingkan laki-laki dan biasanya

memiliki onsetnya selama masa remaja. Hipotesis suatu gangguan psikologis dasar pada wanita

muda dengan gangguan adalah konflik di sekitar transisi dari seorang anak perempuan menjadi

wanita dewasa. Masalah psikologis yang berhubungan dengan perasaan tidak berdaya dan

kesulitan menegakkan otonomi juga telahdiperkirakan terlibat dalam perkembangan gangguan.

Kriteria diagnostik untuk anoreksia nervosa dalam Diagnostic and Statistical Manual of

Mental Disorders edisi ketiga yang direvisi dan edisi keempat ( DSM-IV dan DSM-III-R ) secara

praktis adalah sama. Dalam DSM-IV kriteria mengandung suatu penolakan yang menetap untuk

mempertahankan berat badan pada berat minimal atau di atasnya (sebagai contoh, penurunan

berat badan menyababkan berat badan yang kurang dari 85 % berat badan yang diharapkan ) atau

kegagalan mencapai berat badan yang diharapakan selama periode prtumbuhan, yang

menyebabkan berat badan kurang dari 85 % dari berat badan yang diharapkan. Pasien memiliki

karakteristik ketakukan yang meresap akan menjadi gemuk, kendatipun secara drastik adalah

memiliki berat badan yang kurang. Orang dengan anoreksia nervosa menunjukkan gangguan

citra tubuh; mereka merasa gemuk dan memiliki bentuk tubuh yang jelek (misshaped) dan sering

kali menyangkal kekurusannya. Untuk memenuhi kriteria diagnostik anoreksia nervosa, wanita

1

Page 2: Anoreksia Nervosa

pasca menarke harus mengalami sekurangnya tiga kali tidak ada siklus menstruasi secara

berturut-turut. DSM-IV telah menambahkan dua jenis anoreksi nervosa yang tidak menjadi

bagian dalam kriteria DSM-III-R. Pada tipe pembatas (restricting type), selama periode

anoreksia nervosa, orang membatasi asupan makanannya tetapi tidak secara teratur terlibat dalam

pesta makan atau mencahar dengan muntah atau menggunakan laksatif atau diuretik. Pada tipe

pesta makan/ mencahar (binge eating/purging type), selama episode anoreksia nervosa, orang

secara teratur terlibat dalam pesta makan atau mencahar dengan muntah yang disebabkan diri

sendiri atau menggunakan laksatif atau diuretik.

Gejala bulimia dapat terjadi ssebagai gangguan yang terpisah (bulimia nervosa) atau

menjadi bagian anoreksia nervosa. Orang yang mengidap anoreksia nervosa maupun bulimia

nervosa adalah sangat asyik dengan berat badan, makanan, dan bentuk tubuh.

Hasil akhir dari anoreksia nervosa adalah bervariasi dan terentang dari pemulihan

spontan sampai perjalanan yang hilang dan timbul sampai kematian.

Definisi

Anoreksia nervosa adalah satu gangguan makan yang ditandai ileh gangguan citra tubuh

dan membatasi jumlah makanan dengan amat ketat. Kondisi ini diperkirakan mengenai 1% dari

gadis remaja.

Epidemiologi

Gangguan makan dalam berbagai bentuk telah dilaporkan pada sampai 4% pelajar

remaja dan dewasa muda. Anoreksia nervosa telah dilaporkan lebih sering terjadi selama

beberapa decade belakangan ini dibandingkan di masa lalu, dengan meningkatnya laporan

2

Page 3: Anoreksia Nervosa

gangguan pada anak perempuan prapubertas dan pada laki-laki. Usiayang tersering untuk onset

gangguan adalah pada awal 20 tahun. Anoreksia nervosa diperkirakan terjadipada kira-kira 0,5 %

sampai 1% gadis remaja. Gangguan ini terjadi 10 sampai 20 kali lebih sering pada wanita

dibandingkan laki-laki. Prevalensi wanita muda yang memiliki beberapa gejala anoreksi nervosa

tetapi yang tidak memiliki kriteria diagnostik diperkirakan adalah mendekati 5%. Walaupun

gangguan awalnya dilaporkan sering terjadi pada kelompok kelas yang tinggi, survei

epidemiologi terakhir tidak menunjukkan distribusi tersebut. Tampaknya gangguan ini paling

sering pada negara yang maju, dan mungkin ditemukan dengan frekuensi tertinggi pada wanita

muda yang profesinya memerlukan kekurusan, seperti model dan penari balet.

Etiologi

Faktor biologis, sosial, dan psikologis adalah terlibat dalam penyebab anoreksia nervosa.

Beberapa bukti menyatakan tingginya angka kesesuaian pada kembar monozigotik dibandingkan

kembar dizigotik. Saudara perempuan dari pasien anoreksia nervosa kemungkinan terkena,

tetapi hubungan tersebut dapat lebih mencerminkan pengaruh sosial dibandingkanfaktor genetik.

Gangguan mood berat adalah lebih sering ditemukan pada anggota keluarga dibandingkan

popilasi umum. Secara neurokimiawi, turnover dan aktivitas norepinefrin yang memurun

diperkirakan oleh penurunan 3-methoxy-4-hydroxypnehylglycol (MPHG) pada urin dan

cairanserebrospinal beberapa anoreksia. Suatu hubungan terbalik ditemukan antara MPHG dan

depresi pada pasien dengan anoreksia nervosa; peningkatan MPHG adalah berhubungan dengan

penurunan depresi.

3

Page 4: Anoreksia Nervosa

Faktor Biologis

Opiat endogen mungkin berperan terhadap penyangkalan rasa lapar pada pasien

anoreksia nervosa. Penelitian pendahuluan menunjukkan menunjukkan penambahan berat

badan yang dramatik pada beberapa pasien yang diberikan antagonis opiat. Kelaparan

menyebabkan banyak perubahan biokimiawi, beberapa diantaranya juga ditemukan pada

depresi, seperti hiperkortikosolemia dan nonsipresi oleh dexametason. Fungsi tiroid juga

tertekan. Kelainan tersebut di koreksi oleh pemberian makanan kembali. Kelaparan juga

menyebabkan amenore, yang mencerminkan penurunan kadar hormonal (luteinzing,

follicle-stimulating dan gonadotropinreleasing hormones). Tetapi beberapa pasien

anoreksia nervosa menjadi amenorik sebelum penurunan berat badan yang bermakna.

Beberapa penelitian tomografi computer (CT) menemukan pembesaran rongga cairan

serebrospinal (pembesaran sulkus dan ventrikel) pada pasien anoreksia nervosa selama

kelaparan, suatu temuan yang dibalikkan oleh penambahan berat badan. Pada satu

penelitian tomografi emisi positron(PET; positron emission tomography), metabolism

nukleus kaudatus adalah lebih tinggi pada keadaan anoreksia dibandingkan setelah

pemberian makanan.

Faktor Sosial

Pasien anoreksia nervosa menemukan dukungan untuk tindakan mereka dalam

masyarakat dalam menekankan kekurusan dan latihan. Tidak berkumpul dengan keluarga

adalah spesifik pada anoreksia nervosa.tetapi, beberapabukti menyatakan bahwa pasien

anoreksia nervosa memiliki hubungan yang erat tetapi penuh rintangan dengan orang

tuanya dan, dengan penyakitnya, cenderung menarik perhatiandan hubungan perkawinan

4

Page 5: Anoreksia Nervosa

yang tegang di dalam ruah. Pasien dengan anoreksia nervosa kemungkinan memiliki

riwayat keluarga depresi, ketergantungan alkohol, atausuatu gangguan makan.

Faktor Paikologis dan Psikodinamika

Anoreksia nervosa tampaknya merupakan suatu reaksi terhadap kebutuhan pada

remaja untuk menjadi lebih mandiri dan meningkatan fungsi sosial dan seksual. Pasien

dengan gangguan menggantikan preokupasinya dengan makan dan penambahan berat

badan untuk tujuan remaja lain yang normal. Preokupasi tersebut adalah merip dengan

obsesi.

Pasien dengan anoreksia nervosa biasanya tidak memiliki rasa otonomi dan

kemandirian. Banyak pasien dengan gangguan merasakan tubuhnya sebagai dibawah

pengendalian orang tua. Kelaparan yang diciptakan sendiri (self-starvation) mungkin

merupakan usaha untuk meraih pengakuan sebagai orang yang unik dan khusus. Hanya

melalui tindakan disiplin diri yang tidak lazim pasien anoreksian dapat mengembangkan

rasa otonomi dan kemandirian.

Klinisi psikianalitik yang mengobati basien dengan anoreksia nervosa biasanya

setuju bahwa pasien muda tersebut adalah tidak mampu untuk berpisah secara psikologis

dari ibunya. Tubuh mungkin dirasakan seakan-akan ia dihambat oleh introjeksi ibu yang

suka mencampuri dan tidak empatik. Kelaparan mungkin memiliki arti bawah sadar

untuk menghentikan pertumbuhan objek internal yang suka mencampuri tersebut dan

dengan demikian menghancurkannya, sering kali, suatu proses identifikasi proyektif

terlibat di dalam interaksi antar pasien dan keluarga pasien. Banyak pasien anoreksik

bahwa hasrat oral adalah tamak dan tidak dapat diterima; dengan demikian, hasrat

tersebut secara proyektif dipungkiri. Pasien berespons terhadap penolakan untuk makan

5

Page 6: Anoreksia Nervosa

dengan menjadi bingung tentang apakah pasien sebenarnya makan. Pasien selanjutnya

dapat memandang orang tua sebagai seseorang yang memiliki dorongan yang tidak dapat

diterimadan dapat secara proyektif mengingkarinya. Lainnya adalah rakus dan diatur oleh

dorongan tetapi bukan oleh pasien.

Diagnosa dan Gambaran Klinis

Onset anoreksia nervosa biasanya terjadi antarausia 10 dan 30 tahun. Pasien diluar

rentang usia tersebut tidak tipikal, dan dengan demikian diagnosis mereka harus dipertanyakan.

Setelah usia 13 tahun, frekuensi onset meningkat dengan cepat, dengan frekuensi maksimum

pada usia 17 atau 18 tahun. Kira-kira 85% dari semua pasien anoreksia nervosa memiliki onset

penyakit antara usia 13 dan 20 tahun. Beberapa pasien anoreksia nervosa, sebelum usia 10 tahun,

adalah pemakan yang pilih-pilih atau memiliki masalah pencernaan yang sering. Kriteria

diagnostik DMS-IV untuk anoreksia nervosa diberikan dalam Tabel 1.

Tabel 1. Kriteria Diagnostik untuk Anoreksia Nervosa

A.

B.

C.

Menolak mempertahankan berat badan pada atau diatas berat badan normal minimal

menurut usia dan tinggi badan (misalnya, menurunkan berat badan untuk

mempertahankan berat badan kurang dari 85% yang diharapkan; atau kegagalan untuk

menaikkan berat badan yang diharapkan selama periode pertumbuhan, menyebabkan

berat badan kurang dari 85% dari yang diharapkan).

Ketakutan yang kuat mengalami kenaikan berat badan atau menjadi gemuk, walaupun

sesungguhnya memiliki berat badan kurang.

Gangguan dalam cara memandang berat atau bentuk badannya sendiri; berat badan atau

bentuk badan yang tidak pantas atas dasar pemeriksaan sendiri, atau menyangkal

6

Page 7: Anoreksia Nervosa

D.

keseriusan berat badannya yang rendah.

Pada wanita pascamenarki, amenore, yaitu, tidak ada sekurangnya tiga siklus menstruasi

berturut-turut. (Seorang wanita dianggap amenorea jika periodenya timbul hanya setelah

pemberian hormone, misalnya estrogen).

Sebutkan tipe :

Tipe membatasi : selama episode anoreksia nervosa sekarang, pasien tidak secara

teratur terlibat dalam perilaku pesta makan dan mencahar (yaitu, muntah yang

diinduksi diri sendiri atau pemakaian keliru laksatif, diuretic, atau enema).

Tipe pesta makan/mencahar : selama periode anoreksia nervosa sekaran, pasien

secara teratur terlibat dalam perilaku pesta makan atau mencahar (yaitu, muntah

yang diinduksi diri sendiri atau pemakaian keliru laksatif, diuretic atau enema).

Tabel dari DSM-IV. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, ed 4. Hak cipta American Psychiatric Association, Washington,

1994. Digunakan dengan izin.

Sebagian besar perilaku menyimpang yang diarahkan untuk menghilangkan berat badan

terjadi secara rahasia. Pasien anoreksia nervosa biasanya menolak makan dengan keluarganya

atau di dalam tempat publik. Mereka menurunkan beratbadannya dengan penurunan drastic

asupan makanan totalnya, dengan suatu penurunan yang tidak sesuai pada makanan yang

mengandung tinggi karbohidrat dan makanan berlemak.

Sayangnya, istilah “anoreksia”, yang berarti hilangnya nafsu makan, adalah suatu nama

yang keliru, karena hilangnya nafsu makan biasanya jarang sampai lanjut pada gangguan. Bukti-

bukti pasien secara terus-menerus berpikir tentang makanan dalam adalah pada kegemarannya

mengumpulkan resep resep makanan dan menyiapkan makanan dalm jumlah besar untuk orang

7

Page 8: Anoreksia Nervosa

lain. Beberapa pasien tidak dapat secara terus-menerus mengendalikan pembatasan makanannya,

sehingga mereka melakukan pesta makan. Pesta makan tersebut biasaanyaa terjadi secara rahasia

dan sering kali pad malam hari. Muntah yang diinduksi oleh diri sendiri sering kali mengikuti

pasta makan. Pasien menyalahgunakan laksatif bahkan diuretic untuk menurunkan beraat badan.

Latihan ritualistik, bersepeda, berjalan, jogging, dan lari secara berlebihan adalah aktivitas yang

serin kali di temukan.

Pasien dengan gangguan menunjukkan perilaku yang aneh tentang makanan. Mereka

menyembunyikan makanan di seluruh dunia tempat di dalam rumah dan sering membawa

sejumlah kembang gula disalam kantungnya dan dompetnya. Saat makan mereka berusaha

membuang makanan disalam serbetnya atau menyembunyikan didalam kantungnya. Mereka

memotong makanannya menjadi potongan kecil-kecil dan menghabiskan waktu menyusun

kembali kepingan makanan diatas piringnya. Jika pasien dimarahi tentang perilaku anehnya,

mereka sering kali menyangkan bahwa perilaku mereka adalah tidak lazim atau secara datar

menolak pembicaraannya.

Suatu ketakukan yang kuat akan penambahan berat badan dan menjadi gemuka adalah

ditemukan pada semua pasien dengan gangguan atau tidak diragukan lagi berperan dalam

hilangnya minat mereka dalam terapi dan bahkan menolak terapi.

Perilaku obsesif-kompulsif, depresi dan kecemasan adalah gejala psikiatrik lain pada

anoreksia nervosa yang seringkali dituliskan didalam literature. Pasien cenderung kaku dan

perfesionistik. Keluhan somatic khususnya, gangguan epigastik, adalah sering ditemukan.

Mencuri komfulsif, misalnya kembang gula dan laksatif dan kadang-kadang pakaian dan benda-

benda lain, adalah sering ditemukan.

8

Page 9: Anoreksia Nervosa

Penyesuaian seksual yang buruk dan sering kali ditemukan pada pasien dengan gangguan

ini. Banyak pasien anoreksia nervosa remaja mengalami keterlambatan perkembangan seksual

psikososial, dan orang dewasa sering kali memiliki penurunan minat yang nyata dalam bidang

seks yang menyertai onset gangguan. Sekelompok kecil pasien anoreksia nervosa yang tidak

umum memiliki suatu riwayat pramorbit promuskuitas, atau penyalahgunaan zat atau keduannya,

dan selama gangguan itu mereka tidak menunjukkan penurunan minat danm bidang seks.

Pasien biasanya datang mencari bantuan medis jika penurunan berat badannya menjadi

nyat. Saat kehilangan berat badan menjadi berat, tanda fisik seperti hipoterimi ( serendah 35 ℃),

edema pada bagian tubuh terendah (dependent edema), bradikardia, hipotensi, dan tampak

lanugo ( timbulnya rambut mirip neonatus), dan pasien menunjukkan perubahan metabolik.

Beberapa pasien anoreksia nervosa wanita datang mencari bantuan medis karena amenorea, yang

sering kali ditemukan sebelum penurunan berat badan dapat terlihat.

Beberapa pasien anoreksia nervosa menginduksi muntah atau menyalahgunakan pencahar

atau diuretika, yang menyebabkan keprihatianan tentang alkalosis hipokalemi. Gangguan

diuresis air mungkin ditemukan.

Perubahan elektokardiografi (EKG) seperti pendataran atau pembalikan gelombang T,

depresi segmen ST, dan perpanjangan interval QT telah ditemukan pada stadium kurus dari

anoreksia nervosa. Perubahan EKG dapat terjadi sebagai akaibat dari kehilangan kalium, yang

mungkin menyebabkan kematian. Dilatasi lambung adalah suatu komplikasi yang jarang dari

anoreksia nervosa. Pada beberapa pasien, aortografi telah menunjukan sindrom arteri

mesenterika superior.

Komplikasi medis lainnya dari gangguan makan dituliskan dalam Tabel 2.

9

Page 10: Anoreksia Nervosa

Tabel 2. Komplikasi Medis dari Gangguan Makan

Berhubungan dengan penurunan berat badan :

Kakheksia : Hilangnya lemak, massa otot penurunan metabolism tiroid (sindrom T3 rendah),

intoleransi dingin, dan sulit mempertahankan temperature inti tubuh.

Jantung : Hilangnya otot jantung, jantung kecil, aritmia jantung, termasuk kontraksi prematur

atrium dan ventrikel, perpanjangan transmisi berkas His (perpanjangan interval QT),

bradikaria, takikardia ventricular, kematian mendadak.

Pencernaan-gastrointestinal : Perlambatan pengosonga lambung, kembung, konstipasi, nyeri

abdomen.

Reproduktif : Amenorea, kadar Luteinzing hormone (LH) dan follicle-stimulating hormone

(FSH) yang rendah.

Dermatologis : Lanugo (rambut halus seperti bayi di seluruh tubuh), edema.

Hematologis : Leukopenia

Neuropsiaktri : Sensasi kecap yang abnormal (?defisiensi seng), depresi apatetik, gangguan

kognitif ringan.

Rangka : Osteoporosis

Berhubungan dengan mencahar (muntah dan penyalahgunaan laksatif)

Metabolisme : Kelainan elektrolit, terutama alkalosis hipokalemik; hipomagnasemia.

Pencernaan-gastrointestinal : Peradangan dan pembesaran kelenjar liur dan pancreas dengan

peningkatan amilase serum, erosi esofgus dan lambung, usus disfungsional dengan dilatasi

haustra.

Gigi : Erosi enamel gigi, terutama gigi bagian depan, dengan kerusakan gigi yang bersangkutan.

Neuropsikoatrik : Kejang (berhubungan dengan pergeseran cairan yang besar dan gangguan

10

Page 11: Anoreksia Nervosa

elektrolit), neuropati ringan, kelelahan dan kelemahan, gangguan kognitif ringan.

Tabel dari J. Yager: Eating Disorder. Dalam Clinical Psychiatry for Medical Student, A. Stoudemire, editor, hal.324. Lippincott, Philadelphia,

1990. Digunkan dengan izin.

DSM-IV mengenali dua tipe anoreksia nervosa; tipe pembatas (restricting type) dan tipe

pesta makan/mencahar (binge eating/purging type). Tipe pasta makan/mencahar adalah sering

ditemukan pada pasien anoreksia nervosa; tipe ini berkembang sampai 50 diantara mereka.

Masing-masing tipe tampaknya memiliki cirri histrionic dan klinis yang terpisah. Orang

anoreksia pesta makan/mencahar memiliki banyak cirri yang sama dengan orang yang menderita

bulimia nervosa tetapi tidak anoreksia nervosa. Orang yang pesta makan.mencahar cenderung

memiliki keluarga yang beberapa anggota keluarganya gemu, dan mereka sendiri memiliki

riwayat berat badan yang lebih berat daripada orang pembatas sebelum gangguan. Orang yang

pesta makan/mencahar kemungkinan disertai dengan penyalahgunaan zat, gangguan

pengendalian impuls, dan gangguan kepribadian. Orang anoreksia nervosa pembatas membatasi

pemilihan makanannya, menggunakan kalori sesedikit mungkin, dan sering memiliki sifat

obsesif-komfulsif dalam hala makanan dan dalam hal lain. Kedua jenis orang memiliki

preokupasidengan berat badan dan citra tubuh, dan keduanya dapat berlatih selama berjam-jam

setipa harinya dan mungkin menunnjukkan perilaku makan yang aneh. Kedua jenis ornag

memiliki gejala gangguan depresif dan penurunan minat seksual. Beberapa orang anoreksia

nervosa mencahar tetapi tidak melakukan pesta makan.

Anoreksia nervosa memiliki angka gangguan depresif berat komorbid yang tinggi.

Gangguan depresif berat atau gangguan distrimik telah dilaporkan pada angka sampai 50 %

pasien anoreksia nervosa. Angka bunuh diri adalah lebih tinggi pada orang anoreksia nervosa

tipe pesta makan/mencahar disbanding tipe pembatas.

Pasien dengan anoreksia nervosa sering kali senang berahasia, menyangkal gejala dan

menolak pengobatan. Pada hamper semua kasus, sanak saudara atau kenalan yang akrab harus

memperkuat riwayat penyakit pasien. Pemeriksaan status mental biasanya menunjukkan seorang

pasien yang sadar dan mengetahui msalah nutrisi dan yang memiliki preokupasi dengan makanan

dan berat badan.

11

Page 12: Anoreksia Nervosa

Pasien harus menjali pemeriksaan fisik umum dan pemeriksaan neurologis yang

menyeluruh. Jika pasien muntah, alkalosis hipokalemik mungkin ditemukan. Karena sebagian

besar pasien mengalami dehidrasi, klinisi harus mengukur elektrolit serum pada awalnya dan

selanjutnya secara berkala selama perawatan di rumah sakit.

Pemeriksaan Patologi dan Laboratorium

Tidak ada tes laboratorium tunggal yang mutlak membantu diagnosa anoreksia

nervosa. Bermacam-macam masalah endokrin dan medis dapat berkembang sekunder

dengan kelaparan yang terjadi pada gangguan; dengan demikian , urutan ujia saring

laboratorium adalah diperlukan pada orang yang memenuhi kriteria diagnostik utnuk

anoreksia nervosa. Tes tersebut dapat berupa elektrolit serum dengan tes fungsi ginjal; tes

glukosa; amylase dan hematologis; elektrokardiogram; kadar kolesterol; tes supresi

deksametason; dan kadar karoten. Klinisi mungkin menemukan penurunan kadar

hormone tiroid, penurunan glukosa serum, non supresi kortisol dengan deksametason,

hipokalemia, peningkatan kadar urea darah, dan hiperkolesterolemia. Komplikasi

kardivaskuler adalah sering ditemukan dan berupa hipertensi dan bradikardia.

Diagnosa Banding

Diagnosa banding anoreksia nervosa adalah dipersulit oleh penyangkalan pasien akan

gejalanya, kerahasiaan ritual makan pasien yang aneh, dan penolakan pasien untuk mencari

pengobatan. Jadi, mungkin sulit untuk mengidentifikasi mekanisme kehilangan berat badan dan

pikiran tentang distorsi citra tubuh yang menyertai pasien.

Klinisi harus meyakinkan bahwa pasien tidak memiliki penyakit medis yang dapat

menyebabkan penurunan berat badan (sebagai contoh, tumor otak atau kanker). Penurunan berat

badan, perilaku yang aneh, dan muntah dapat terjadi pada beberapa gangguan mental. Gangguan

depresif dan anoreksia nervosa memiliki beberapa ciri yang sama, seperti perasaan depresi,

ucapan merengek, gangguan tidur, perenungan obsesif dan kadang-kadang pikiran bunuh diri.

Tetapi, kedua gangguan tersebut memiliki beberapa cirri yang membedakan. Pada umumnya,

12

Page 13: Anoreksia Nervosa

pasien dengan gangguan depresif mengalami suatu penurunan nafsu makan, sedangkan seorang

pasien anoreksia nervosa mengaku memiliki nafsu makan yang normal dan merasa lapar. Hanya

pada stadium parah pasien anoreksia nervosa benar-benar mengalami penurunaan nafsu makan.

Berbeda dengan agitasi depresif, hiperaktivitas yang ditemukan pada anoreksia nervosa adalah

direncanakan ritualistic. Preokupasi dengan makanan yang mengandung kalori, resep makanan

dan persiapan pesta pencicip makanan adalah tipikal pada pasien anoreksia nervosa dan tidak

ditemukan pada pasien gangguan depresif. Dan pada pasien gangguan depresif, pasien tidak

memiliki ketakutan yang kuat akan kegemukan atau gangguan citra tubuh, seperti yang dimiliki

oleh pasien anoreksia nervosa.

Fluktuasi berat badan, muntah dan penanganan makanan yang aneh dapat terjadi

gangguan somatisasi. Kadang-kadang seorang pasien memenuhi kriteria diagnostic untuk

gangguan somatisasi dan anoreksia nervosa; pada kasus tersebut kedua diagnosa harus dibuat.

Pada umumnya, penurunan berat badan pada gangguan somatisasi tidak separah yang terjadi

pada anoreksia nervosa, dan pada pasien dengan gangguan somatisasi tidak menunjukkan

ketakutan morbid akan menjadi kegemukan, seperti yang sering ditemukan pada pasien

anoreksia nervosa. Amonerea selama tiga bulan atau lebih dalah jarang ditemukan pada

gangguan somatisasi.

Waham tentang makanan pada skizofrenia adalah jarang mempermasalah kandungan

kalori dari makanan. Seorang pasien denga skizofrenia jarang memiliki preoklusi dengan

ketakutan menjadi gemuk dan tidak memiliki hiperaktivitas yang terlihat pada pasien dengan

anoreksia nervosa. Pasien sjizofrenik memiliki kebiasaan makan yang aneh dan tidak seluruh

sindrom anoreksia nervosa.

13

Page 14: Anoreksia Nervosa

Anoreksia nervosa harus dibedakan dari bulimia nervosa, suatu gangguan di mana pesta

makan episodic diikuti mood depresif, pikiran menyalahkan diri sendiri, dan sering muntah yang

diinduksi diri sendiri terjadi saat pasien mempertahankan berat badannya dalam rentang normal.

Selain itu, pada bulimia nervosa pasien jarang mengalami penurunan berat baddan 15%. Dalam

keadaan tersebuta jarang terjadi bersama-sama.

Perjalanan Penyakit dan Prognosa

Perjalanan penyakit anoreksia adalah sangat bervariasi pemuliha spontan tanpa

pengobatan, pemulihan setelah berbagai pengobatan, suatu perjalanan berflukktuasi penambahan

berat badan yang diikuti oleh relaps, perjalanan penyakit yang memburuk secara bertahap yang

menyebabkan kematian secara bertahap yang menyebabkan kematian karena komplikasi

kelaparan. Pada umumnya, prognosis adalah tidak baik. Pada mereka yang telah mencapai

kembali berat badan yang cukup, preokupasi dengan makanan dan berat badan seringkali terus

terjadi, hubungan sosial sering kali buruk, dan banyak pasien mengalami depresi. Respon jangka

pendek pasien terhadap hamper pada semua program pengobatan rumah sakit adalah baik.

Penelitian telah menunjukkan suatu rentang angka mortalitas mulai dari 5% sampai 18%.

Indicator suatu hasil yang baik adalah pengakuan rasa lapar, sedikit menyangkal, kurang

imaturitas, dan peningkatan harga diri. Factor-faktor tertentu seperti neurotikisme masa anak-

anak, konflik parental, bulimia nervosa, muntah, penyalahgunaan laksatif, dan berbagai

manifestasi perilaku ( seperti gejala obsesif kompulsif, histerikal, depresif, psikosomatik,

neurotic, dan penyangkalan) telah dihubungkan dengan hasil akhir yang buruk pada bebebrapa

penelitian tetapi tidak bermakna dalam mempengaruhi hasil akhir penelitian lain.

14

Page 15: Anoreksia Nervosa

30% sampai 50% pasien anoreksia nervosa memiliki gejala bulimia nervosa, dan

biasanya gejala bulimia nervosa, dan biasanyan gejala bulimic terjadi dalam 11/2 tahun setelah

awal anoreksia nervosa. Kadang-kadang gejala bulimic mendahului onset anoreksia nervosa.

Terapi

Mengingatkan implikasi psikologis dan medis anoreksia nervosa yang dipersulit, suatu

rencana pengobatan yang mnyeluruh, termasuk perawatan di rumah sakit jika diperlukan dan

terapi individual dan keluarga, adalah dianjurkan. Pendekatan perilaku, interpersonal, dan

kognitif pada beberapa kasus medikasi harus dipertimbangkan.

Perawatan di Rumah Sakit

Pertimbangan pertama dalam pengobatan anoreksia nervosa memulihkan keadaan

nutrisi pasien, karena dehidrasi, kelaparan dan gangguan elektrolit dapat menyebabkan

gangguan kesehatan yang serius dan, pada beberapa kasus, menyebabkan kematian.

Keputusan untukmerawat pasien di rumah sakit didasarkan pada kondisi medis pasien

dan derajat struktur yang diperlukan untuk menjamin kerjasama pasien. Pada umumnya,

pasien anoreksia nervosa yang berada 20% dibawah berat badan yang diharapkan untuk

tinggi badannya adalah dianjurkan untuk program rawat inap, dan pasien yang 30%

dibawah berat badan yang diharapkan memerlukan perawatan rumah sakit psikiatrik yang

terentang dari 2 sampai 6 bulan.

Program psikiatrik rawat inap untuk pasien anoreksia nervosa biasanya

menggunakan kombinasi pendekatan penatalaksanaan perilaku, psikoterapi keluarga,

pendidikan dan terapi keluarg, dan pada beberapa kasus, medikasi psikotropika. Terapi

yang berhasil dibantu oleh kemampuan anggota staf untuk mempertahankan pendekatan

15

Page 16: Anoreksia Nervosa

yang kuat namun suportif pada pasien, sering melalui kombinasi pendorong positif

(pujian) dan pendorong negative (pembatas latihan dan perilaku mencahar). Tetapi

beberapa fleksibelitas dalam program diperlukan untuk mengindividualisasikan terapi

utnuk memenuhi kebutuhan dan kemampuann kognitif pasien. Akhirnya, pasien harus

mau berperan serta dalam pengobatan untuk mencapai keberhasilan jangka panjang.

Sebagian besar pasien adalah tidak tertarik dengan terapi psikiatrik dan bahkan

menolaknya; mereka dibawa ke praktek dokter dengan paksaan oleh sanak saudara atau

teman-teman yang prihatin. Pasien jarang menerima anjuran untuk dirawat dirumah sakit

tanpa berdebat dan mengkritik program yang ditawarkan. Dengan menekankan manfaat,

seperti menghilangkan insomniadan tanda serta gejala depresif pasien, mungkin

membantu membujuk pasien untuk mau merawat dirinya di rumah sakit. Dukungan sanak

saudaradan kepercayaan pada dokter dan tim terapi adalah penting jika harus dilakukan

rekomendasi yang kuat. Keluarga pasien harus diberitahukan bahwa pasien akan menolak

perawatan dan, selama beberapa minggu peratama pengobatan , akan membuat beberapa

permohonan yang dramatik meminta keluarga untuk melepaskan dari program rumah

sakit. Hanya jika resiko kematian akibat komplikasi malnutrisi yang mungkin terjadi,

perawatan atau komitmen dengan paksaan harus didapatkan. Pada keadaan yang jarang,

pasien membuktikan bahwa pernyataan dokter tentang kemungkinan kegagalan

pengobatan rawat jalan adalah salah. Pasien tersebut dapat mencapai jumlah berat badan

yang ditentukan pada saatnya pada masing-massing kunjungan rawat jalan, tetapi

perilaku tersebut adalah jarang, dan biasanya diperlukan untuk periode perawatan rawat

inap.

16

Page 17: Anoreksia Nervosa

Penatalaksaan untuk pasien anoreksia nervosa selama pengobatan di rumah sakit

harus diperhitungkan hal-hal berikut : Masing-masing pasien harus ditimbang setiap hari

badannya. Asupan cairan dan output harus dicatat, jika terjadi muntah, anggota staf

rumah sakit harus melakukan pengukuran elektrolit secara teratu dan mengamati

perkembangan hipokalemia. Karena makanan sering kali dimuntahkan setelah makan,

staf mungkin mampu membuat kamar mandi untuk dicapai sekurangnya 2 jam setelah

makan atau menemani passion dikamar mandi untuk mencegah muntah. Konstipasi pada

pasien anoreksia nervosa dihilangkan jika mereka mulai makan secara normal. Kadang-

kadang, pelunak makanan diberika tetapi jangan laksatif. Jika terjadi diare, hal ini

biasanya berarti pasien secara sembunyi-sembunyi menggunakan laksatif. Karena

komplikasi dilatasi lambung dan kemungkinan overload sirkulasi jika pasien segera mulai

makan sejumlah besar kalori, staf rumah sakit harus mulai memberika pasien kira0kira

500 kalori diatas jumlah yang ddiperlukan untuk mempertahankan berat badannya saat

ini (biasanya 1.500 sampai 2.000 kalori setiap hari). Adalah bijaksana untuk memberikan

kalori dalam enam kali makanan yang sama selama sehari, sehingga pasien tidak makan

sejumlah besar makanan sekali makan. Mulai memberikan pasien suplemen makanan

cair, seperti sustagen, dpat dianjurkan, karena passion mungkin merasa kurang takut

mengalami penambahan berat badan secara perlahan-lahan dengan formula dibandingkan

dengan makan makanan.

Setelah pasien dipulangkan dari rumah sakit, klinisi biasanya merasa bahwa perlu

untuk melanjutkan suatu jenis pengawasan rawat jalan bila mana ditemukan masalah

pada diri pasien dan keluarganya.

Tabel 3. Indikasi Hospitalisasi Pasien dengan Gangguan Makan

17

Page 18: Anoreksia Nervosa

Darurat

Kehilangan berat badan 30% dalam 3 bulan

Gangguan metabolic berat (nadi <40denyut/menit, suhu 36℃, tekanan darah

sistolik < 70mmHg, kalium serum <2,5 nmol/L meskipun kalium oral)

Depresi berat atau resiko bunuh diri

Psikosis

Diabetes mellitus yang tidak terkontrol

Kegagalan pengobatan elektif pada pasien rawat jalan

Elektif

Krisis keluarga

Diagnosis banding kompleks

Perlu untuk membuktikan penyangkalan dari pasien atau keluarga

Tabel dari J R Hillard : Other Emergency. Dalam Manual of Clinical Emergensy Psychiatry. J R Hillard, editor, hlm 275. America psychiatry

Press, Washington, 1990. Diadabtasi dari D B Herzog : Advances in Psychiatry : Focus on Eating Disorder. Park Row, New York, 1987.

Digunakan dengan izin

Psikoterapi

Sebagian pasien dengan anoreksia nervosa memerlukan intervensi yang terus-

menerus diperlukan setelah pulang dari rumah sakit. Pada kasus yang kurang parah,

perawatan dirumah sakit mungkin tidak diperlukan. Karena sebagian besar pasien

memiliki onset gangguan pada masa remaja, terapi keluarga adalah bagian dari rencana

pengobatan yang menyeluruh. Walaupunterapi berorientasi psikodinamika klasik tidak

berhasil dalam stadium awal pengobatan, khususnya jika pasien anoreksia nervosa dalam

18

Page 19: Anoreksia Nervosa

keadaan kelaparan, psikoterapi berorientasi tilikan adalh membantu pada beberapa pasien

anoreksia nervosa jika mereka telah distabilkan.

Psikoterapi dinamik. Psikoterapi suportif ekspresif dinamik kadang-kadang

digunakan untuk pengobatan pasien anoreksia nervosa. Tetapi, penolakan pasien,

meneyebabkan proses ini sulit dilakukan dan seksama. Karena pasien memandang

gejalanya sebagai inti dari kekhususan mereka, ahli terapi harus menghindari penanaman

yang berlebihan dalam usaha mengganti perilaku makan pasien. Fase pembukaan dari

proses psikoterapi harus ditujukan utnuk membangun ikatan teraupetik. Pasien mungkin

merasakan interpretasi awal seakan-akan orang lain berkata pada mereka bahwa mereka

sesungguhnya merasa bahwa sesungguhnya merasa pengalaman mereka sendiri ditekan

dan dikesampingkan. Tetapi, ahli terapi yang empatik terhadap sudut pandang pasien dan

menunjukkan minat yang aktif tentang apa yang dipikirkan dan dirasakanoleh pasien

adalah meyakinkan pasien bahwa otoniminya dihormati. Diatas semuanya itu, ahli

psikoterapi harus fleksibel, gigih dan tahan dalam menghadapi kecenderungan pasien

untuk menolak setiap usaha untuk menolongnya.

Banyak klinisi menyukai pendekatan kognitif perilaku untuk memonitor

prnambahan dan pemeliharaan berat badan dan menjawab perilaku makan. Strategi

kognitif dan interpersonal juga telah dianjurkan untuk mengali masalah lain yang

berhubungan dengan gangguan. Terapi keluarga telah digunakan untuk memeriksa

interaksi di antara anggota keluarga dan kemungkinan tujuan sekunder dari gangguan

tersebut bagi pasien.

Terapi Biologis

19

Page 20: Anoreksia Nervosa

Penelitian farmakologis belum mengidentifikasi adanya medikasi yang menyebabkan

perbaikan defenitif pada gejala inti anoreksia nervosa. Beberapa laopran mendukung

pemakaian cyproheptadine (Periactin), suatu obat dengan sifat anti histaminic dan

antiserotonergik, pada anoreksia nervosa tipe pembatas. Amitriptyline (Elavin) telah

dilaporkan memberikan suatu manfaat pada pasien dengan anoreksia nervosa. Medikasi

lain yang telah dicoba pada pasien anoreksia nervosa termasuk clomipramine (Anafranil),

Pimozide (Orap), dan Chlorpromazine (Thorazine) belum menunjukkan respon positif.

Percobaan tidak terkontrol dengan fluoxetine (Prozac) telah menghasilkan kenaikan berat

badan pada beberapa laporan. Pada pasien anooreksia nervosa dengan gehala depresif

yang menyertai, antidepresan lain telah dicoba dengan manfaat yang kecil. Terdapat

masalah tentang pemakaian obat trisiklik pada pasien anoreksia nervosa yang terdepresi

dan dengan berat badab rendah, karena mereka mungkin rentan terhadap hipotensi,

aritmia jantung dan dehidrasi. Jika suatu status gizi yang ade kuat telah dicapai, resiko

efek samping yang serius dari trisiklik dapat menurun. Tetapi, pada beberapa kasus

depresi membaik dengan kenaikan berat badan dan normalnya status gizi.

Beberapa bukti menyatakan bahwa terapi elektrokonvulsif (ECT) adalah

bermanfaat pada kasus anoreksia nervosa tertentu dengan gangguan depresid berat.

20