angkatan perang sabil
DESCRIPTION
ANGKATAN PERANG SABILTRANSCRIPT
ANGKATAN PERANG SABIL (APS) SEJARAH DAN
PERANANYA DALAM PERJUANGAN KEMERDEKAAN NKRI
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Sejarah Pergerakan Nasional
Dosen Pengampu:
Drs.H.Jahdan Ibnu Human Saleh.Ms.
Disusun oleh:
1. Agus Triyanta (13120043)
Semester 3
Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam
Fakultas Adab dan Ilmu Budaya
UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Pembentukan pasukan bersenjata Askar Perang Sabil pada 23 Juli 1947 bertepatan
dengan Ramadhan 1367 H, di dahului oleh beberapa peristiwa yang melatar belakangi
berdiri APS. Adanya Agresi Militer Belanda yang pertama pada 21 Juli 1947 yang
berakibat jatuhnya beberapa daerah di Jawa yang di duduki Belanda. Keadaan ini
mendorong perlawanan dari ulama khususnya di DIY untuk membentuk suatu wadah
perjuangan rakyat dan Kaum Muslim untuk merebut kemerdekaan Indonesia melalui
jalan pedang..
Untuk membendung Belanda yang ingin menguasai Indonesia kembali di
bentuklah laskar-laskar perang seperti APS, Hisbullah, Sabililah dan laskar -laskar lain
nya untuk membantu TNI untuk melawan Belanda.
B. Rumusan Masalah .
A. Bagaimana Peranan APS Dalam Agerasi Militer Belanda I ?
B. Bagimana Peranan APS Dalam Serangan Umum 1 Maret 1949 ?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Peranan APS Dalam Agrasi Militer Belanda I
Setelah MUPAS dan APS berdiri secara resmi Ulama berperan aktif untuk menyusun
kekuatan dengan melatih anggotanya di halaman Masjid Besar dan Alun-alun Utara
Yogyakarta. Kemudian anggota APS dikirim ke Semarang tepatnya di Daerah Meranggen
dan Serondon. Di samping itu MUPAS mengirimkan anggota APS ke Kebumen di
maksudkan untuk membendung serangan Belanda yang ingin menguasai Yogyakarta1.
MUPAS mengirimkan satu kompi ke daerah Meraggen di pimpin oleh K.H Juraiami dan
Hadjid sebagai imam. Adapun satu kompi lagi cabang Sleman ikut serta melawan Belanda
di bawah Badri dan K.Abdurahaman. Setelah sampai di daerah Meragen pasukan APS di
bagi dua di bawah K.H Juraimi bertugas mempertahankan sisih Timur Meragen sedangkan
Badri bertugas mepertahankan Meragen sisih selatan.
Konflik fisik yang di lancarakan pasukan Belanda semakin sengit Belanda melakukan
serangan membabi buta ke pos-pos pertahanan bangsa Indonesia. Sementara di Srondon
terjadi kontak senjata Belanda melawan APS setelah tempat persembunyian di ketahui
musuh kemudian di kirim pasukan tambahan di bawah pimpinan Dimyati Dahlan APS
cabang pusat dan di bantu APS cabang Kulon Progo di bawah pimpinan M. Djohaur
Suhaimi di dampingi oleh 4 orang imam yang bertugas sebagai pemberi semangat dan
moral untuk mempertahankan Serondol. Terjadilah serangan makin keras yang di
lancarkan oleh pihak Belanda yang menyebabkan dua tambahan pasukan APS gagal
meredam serangan Belanda. Akan tetapi pasukan APS yang di sertai senjata api berhasil
menghindar serangan Belanda untuk sementara waktu
Pengiriman pasukan APS di ke Kebumen di dasarkan oleh perintah Panglima Besar
Suderman melalui surat perintah Jendral Urip Sumoharajao selaku staf TNI. Di samping itu
1 Ade Sihabudin, “Peranan Askar perang sabil usaha mepertahankan kemerdekan Indonesia”, Sekripsi sarjana S1,(Yogyakrta: Uin SUKA, 2008),hlm 54.
adanya perintah dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX menganjurkan pasukan APS
menggandeng Angkatan Umat Islam. Kemudian dikirim APS dan AOI berkekuatan satu
batalyon di lengkapi 120 pucuk senjata api di kirimkan ke Kebumen pasukan APS tersebut
di pimpin oleh Sabini dan K.R.H. Hajid selaku imam. Mereka berangkat ke Kebumen
menggunakan kereta api pada 30 juli 1947, namun baru sampai di Magelang mereka turun
kemudian bermalam di sebuah bekas markas Hizbullah Magelang untuk mengatur strategi
melawan Belanda.
Pada 31 juli 1947 diputuskan pasukan bersenjata APS di tempatkan di perbatasan
Kebumen di daerah Gerabak sebelah timur kecamatan Pingit di pimpin oleh komandan
Mayor Yani. Dengan demikian pasukan bersenjata APS bersama anak buah Mayor Yani
berkerja sama untuk mepertahankan di daerah Ngrancak ke timur di desa Tirto menjaga
daerah Salatiga, Magelang hingga Kebumen.
Dalam perkembangannya daerah persembuyian APS di daerah Ngrancak di ketahui oleh
Belanda, kemudian Belanda melakukan serangan yang pertama mendapatkan perlawan dari
pasukan APS dapat bertahan sedangkan Pasukan Belanda di tarik mundur ke daerah Jambu
dan Ambarawa. Akan tetapi dalam perkembangan berikutnya terjadilah konflik fisik yang
sengit kemudian di kirimlah pasukan tambahan sejumlah satu kompi APS di pimpin oleh
M.Bachron Edees dan K. Abdurraman K,Amin untuk membantu pasukan bersenjata APS
dalam menghadapi serangan Belanda di daerah Kebumen bagian barat2. Selama pertempuran
banyak korban jiwa Baik dari Pasukan APS maupun Pasukan Belanda. Pertahanan pasukan
bersenjata APS di daerah Kebumen berakhir hingga awal bulan Desember 1948.
2. Peranan APS dalam Searangan umum 1 Maret 1949
2 Ibid,.hlm.55.
Pada tanggal 1 Maret 1949 pasukan TNI di bawah pimpinan komandan Wehrkreise III
Letnan Kolonel Suharto mengadakan serangan umum ke Yogyakarta dahulu sebagai ibu kota
Negara. Serangan ini bertujuan untuk membuka mata dunia bahwa Republik Indonesia masih
eksis3.
Di dalam melakukan serangan 1 Maret 1949 TNI di bantu oleh APS dan rakyat Yogyakarta.
Di dalam melancarkan serangan melawan Belanda , MUPAS bertugas untuk membuat
rintangan-rintangan di sepanjang perbatasan kota Yogyakarta dengan tujuan menghambat
pasukan Belanda memasuki Kota Yogyakarta.
Pasukan bersenjata APS di daerah Bantul di bawah pimpinan Sunajo mengadakan konsilidasi
di sekitar Sewon untuk menghambat masuknya pasukan Belanda datang dari Barongan. Adapun
pasukan APS di kota Yogyakarta mengadakan persiapan di selatan benteng dan tersebar di
dalam kota di bawah pimpinan komandan TNI Kompi Komarudin sedangkan di Sleman Barat
APS di pimpin Arnis yang bertugas untuk merintangi di sepanjang jalan Sudagaran dengan
sasaran stasiun Tugu dan hotel Tugu. Selain itu Pasukan APS pimpinan Masyudidan Badri
membuat pertahanan di sekitar jembatan Krasak untuk menghadang pasukan Belanda dari arah
utara. Di samping itu pasukan APS disiapkan untuk membuat rintangan di sepanjang jalan
Yogyakarta-Magelang dan pasukan APS yang berada di setiap sudut kota baik Notoprajan,
Suronatan, Lempuyangan, Pakualaman, Karangkajen dan tempat lainnya siap untuk menunggu
komando dari TNI mengadakan serangan terhadap Belanda.
Pada waktu TNI melancarkan serangan ke kota Yogyakarta APS di kerahkan untuk
membantu TNI. Di pimpin kolonel Suhud meminta pasukan APS untuk mengawal pasukan TNI
di dalam membebaskan tawanan Indonesia yang di tahan Belanda di Pathuk. Di dalam untuk
menjalankan tugas APS di bawah pimpinan Juraimi menuju daerah Ngebel kemudian bergerak
ke Kuncen sampai di jembatan Notoyudan di lanjutkan menyusuri selokan menuju Pathuk ke
tempat pertahanan Belanda. Sesampai di Pathuk pasukan APS melakukan serangan terhadap
pasukan Belanda, sehingga dapat membebaskan Pasukan Indonesia ditawan Belanda sebanyak
70 orang.
3 Ibid.,hlm.81.
Pada waktu TNI menyerbu kota Yogyakarta pasukan APS di kerahkan membantu TNI
dalam serangan 1 Maret 1949 kota Yogyaktara bisa di kuasai selama 6 jam mulai pukul 06.00
hingga pukul 12.00 siang.
Sesuai Serangan Umum 1 Maret 1949 pasukan APS dan TNI bersama-sama
meningkatkan gerilya melawan Pasukan Belanda yang masih menguasai kota Yogyakarta
kemudian di Balas oleh Belanda pada 24 Mei 1949 pasukan Belanda melakukan operasi di jalan
Ngabean dan jalan Gerjen melakukan pengejaran pasukan APS.
Pasukan belanda meningkatkan operasinya. Mereka menembak dua anak kecil dan
melakukan penyisiran di kampung kauman kemudian mereka mendobrak rumah H.Daroyah
dan menembak dua orang sedang shalat. Operasi di lanjutkan di sepanjang jalan Ngabean. Pada
akhirnya serangan di akhiri oleh ke dua belah pihak pada 30 juni 1949 dengan di tarik
mundurnya pasukan belanda di Yogyakarta menandai berakhirnya serangan Belanda di kota
Yogyakarta.4
Setelah bangsa Indonesia merdeka peranan MUPAS,APS mengalami pergeseran dahulu
sebagai wadah perlawanan fisik melawan penjajah.Bergeser sebagai lembaga sosial keagamaan
bertujuan untuk mengembangkan umat. Dalam perkembangannya peranan MUPAS dan APS
tidak tampak lagi, sehingga badan perjuangan MUPAS dan APS bubar seiring kemerdekan
Indonesia di genggam rakyat Indonesia .
BAB III
Penutup
4 Ibid,Hlm.82-83.
Setelah MUPAS dan APS berdiri secara resmi Ulama berperan aktif untuk menyusun
kekuatan dengan melatih anggotanya di halaman Masjid Besar dan Alun-alun Utara Yogyakarta.
Kemudian anggota APS dikirimkan ke beberapa daerah untuk meredam pasukan Belanda yang
ingin mengusai kota Yogyakarta. Pada waktu TNI melancarkan serangan ke kota Yogyakrta APS
di kerahkan untuk membantu TNI. Untuk mempertahankan ibu kota Republik.
Pada waktu TNI melancarkan serangan ke kota Yogyakarta APS di kerahkan untuk
membantu TNI. Di dalam melakukan serangan 1 Maret 1949 TNI di bantu oleh APS dan rakyat
Yogyakarta. Di dalam melancarkan serangan melawan Belanda ,MUPAS bertugas untuk
membuat rintangan-rintangan di sepanjang perbatasan kota Yogyakatra dengan tujuan
menghambat pasukan Belanda memasuki Kota Yogyakrta .
Daftar Pustaka
Sekripsi Peranan Askar perang sabil usaha mepertahankan kemerdekan Indonesia Ade Sihabudin