anatomi dan inervasi colon

Upload: indranu-nanggala-pratama

Post on 10-Oct-2015

499 views

Category:

Documents


37 download

DESCRIPTION

fa

TRANSCRIPT

ANATOMI DAN INERVASI COLON

ANATOMI DAN INERVASI COLONINDRANU NANGGALA PRATAMA1110211004AnatomiAnatomi Usus Besar AnusSekum - ApendiksKolon AsendensKolon TransversusKolon DesendenKolon SigmoidRektumAnus

panjang 1-3 m. Diameter terbesar pada caecum, makin ke distal makin kecil- Dibedakan dari usus halus melalui :taenia coli yang dibentuk oleh stratum muscularis longitudinalis, lebarnya sekitar 6 mm. Mulai dari pangkal appendix vermiformis terdiri atas :Taenia mesocolica di bagian dorsal berhadapan dengan colonTaenia omentalis berhadapan dengan omentum majusTaenia liberae di bagian anteriorHaustrae (sacculations)Appendices epiploicae

CAECUMLetak dibawah perbatasan antara ileum dan usus besar tepatnya di fossa iliaca dextraPanjang sekitar 6 cm, diameter 7,5 cm,seluruhnya diliputi peritoneum.Terdapat 2 buah lubang : - Ostium Ileo-caecalis- Ostium appendicis vermiformis -- ditepi-nya terdapat valvula processus vermiformis

SekumA. ileokolika merupakan cabang terminal A. mesentrika superior dan memiliki 4 cabang yaitu :A. kolika asenden bagian basal kolon asendenA. sekal anterior dan posterior sekum, arteri ini melintas pada plika ileosekal superiorA. apendikularis apendiksCabang ilei A. ileokolika bagian terminal ileum

Vena mesentrika superior nantinya akan melewati belakang leher pankreas bersatu dengan v. splenic v. porta

Lymph DrainagePembuluh limfe melewati beberapa nodus mesentrika dan berakhir di nodus mesentrika superiorPersarafanCabang dari saraf simpatis dan parasimpatis (vagus) dari plexus mesentrika superior

APPENDIX VERMIFORMISBentuk seperti cacing. Mengandung banyak jaringan limfoid.Panjang 2 20 cm, rata-rata 8 cm. Diameter 0,5 1 cm. Dasarnya melekat di permukaan posteromedial caecum sekitar 2,5 cm dibwh junctura ileocaecalis sedangkan bagian lainnya bebas.

Vaskularisasi A. appendicularis cabang dari A. ileo-caecalisInervasi saraf simpatis dan parasimpatis (n. vagus) dari plexus mesentericus superior

COLON ASCENDENS- lanjutan dari caecum- membelok tajam ke kiri membentuk flexura coli dextra- Lokasi regio iliaca dextra - panjang sekitar 13 cm

COLON TRANSVERSUM- panjang sekitar 38 cm- Letak diantara flexura coli dextra (flexura coli hepatica) dan flexura coli sinistra, (flexura lienalis)- Tergantung ke bawah pada mesocolon transversum

COLON DESCENDENSPanjang sekitar 25 cm Lokasi di regio iliaca sinistraBerjalan dari flexura coli sinistra ke bawah sampai ke pinggir pelvis dan melanjutkan diri menjadi colon sigmoid

COLON SIGMOIDadalah lanjutan colon descendens Letak : mulai dari crista iliaca (apertura pelvis superior) sampai ke discus intervertebralis Sacralis II Sacralis III berbentuk gelung S

Colon asendenCabang kolik asenden A. ileokolika memperdarahi bagian paling inferior kolon asendenA. kolika kanan, melalui cabang asenden dan desendennya memperdarahi bagian utama kolon asenden Arteri ini merupakan cabang A. mesenterika superior yang sangat beragam dan tidak dijumpai pada l8% individu.A. kolika media bercabang dua menjadi cabang kiri dan kanan. cabang kanan memperdarahi berbagai bagiankolon asenden di dekat fleksura koli hepatika.A. marginalis (dari Drummond) terletak pada mesenterium di dekat kolon. Nadi ini merupakan saluran pembuluh darah penting yang terbentuk oleh anastomosis berbagai cabang A. mesenterika superior.Cabang kolik asenden A. Ileokolika beranastomosis dengan cabang desenden A. kolika kanan.

Aliran balik lewat V. mesenterika superior menuju V. porta hepatis.

LimfatikPembuluh limfe mengalir ke nodus limfe bersama dengan pembuluh darah kolik dan mengalir ke nodus mesenterika superiorPersarafanSaraf simpatik dan parasimpatis (vagus) dari pleksis mesenterika superior

Colon tranvesumSuplai arteri oleh A. kolika mediaCabang-cabangnya turut membentuk A. marginalisCabang kanannya beranastomosis dengan cabang asenden A. kolika kanan ataudengan cabang asenden A. ileokolika.Cabang kiri beranastomosis dengan cabang asenden A. kolika kiri dari A.mesenterika inferior.Aliran balik menuju V. mesenterika superior dan V. porta hepatis.

Persarafan kolon transversum. Segmen usus besar ini merupakan bagian terkaudal traktus GI yang dipersarafi oleh persarafan parasimpatis dari N. vagus. Persarafan simpatisnya melalui saraf splanknikus minor dari saraf spinal setinggi T10 dan T11 melalui ganglion mesenterikum superius.Kolon descendenPendarahan oleh cabang kolika kiri A. mesenterika inferior cabang asenden A. kolika kiri beranastomosis dengan cabang kiri A. kolika media.Cabang desendennya beranastomosis dengan arkade arteri sigmoideaAnastomosis ini turut membentuk A. magrinalis (dari Drummond)Aliran balik lewat V. mesenterika inferior menuju V. lienalis atau V. Mesenterika superior

LimfatikPembuluh limfatik mengalir nodus limfatik kolik dan mesentrika inferiorPersarafan kolon desendenPersarafan parasimpatis kolon desenden berasal dari saraf splanknikus pelvikus (saraf erigentes) dari segmen spinal setinggi Sa2-Sa4.Persarafan simpatis berasal dari saraf splanknikus lumbalis (Ll-L2).Persarafan aferen dari kolon desenden mencapai medula spinalis setinggi LI-L2 dengan melintasi jalur splanknikus lumbalis. Rasa nyeriyangberasal dari dalam kolon desenden dirujuk menuju dermatom LI-L2 daerah inguinal dan paha.Kolon sigmoideumPendarahan oleh arteri sigmoidea dan arteri rektosigmoid yang berasal dari A. mesenterika inferiorArteri sigmoidea, biasanya berjumlah empat, dengan berlimpah beranastomosis untuk membentuk arkadeA. sigmoidea pertama beranastomosis dengan cabang desenden A. kolika kiri untuk membentuk A.marginalis.Arkade rektal terakhir beranastomosis dengan arteri rektosigmoid.Arteri rektosigmoid, cabang terminal A. mesenterika inferior, memperdarahi bagian terminal kolon sigmoideum dan bagian superior rektum.Karena arteri rektosigmoid mungkin atau mungkin tidak beranastomosis dengan arkade rektal terakhir, daerah ini dikenal sebagai titik kiritis dari Sudeck. Anastomosis yang memadai antara dua pembuluh ini hanya terjadi pada 52% individu, suatu titik yang menjadi perhatian utama pada pembedahan kolorektal.Arteri rektosigmoid mungkin atau mungkin tidak beranastomosis dengan arteri rektalis (haemorhoidalis superior, cabang A. mesenterika inferior.

Aliran balik melalui V. mesenterika inferior, menuju V. lienalis atau V. mesenterika superior.LimfatikNodus limfatik sejajar dengan arteri sigmoid. Dari nodus, limfa mengalir ke nodus mesentrika inferiorPersarafan kolon sigmoideumPersarafan parasimpatis kolon ini berasal dari saraf splanknikus pelvikus (saraf erigentes) dari segmen spinal setinggi Sa2-Sa4.Persarafan simpatis berasal dari saraf splanknikus lumbalis (Ll-L2).Persarafan aferen dari kolon ini mencapai medula spinalis setinggi LI-L2 dengan melintasi jalur splanknikus lumbalis. Rasa nyeriyangberasal dari dalam kolon desenden dirujuk menuju dermatom LI-L2 daerah inguinal dan paha.RECTUMadalah lanjutan dari colon sigmoid mulai dari junctura rectosigmoidea setinggi ruas ketiga sacrumbentuknya tidak lurus seperti pipa tetapi memiliki 2 lengkungan yaitu lengkung dorsoventral dan lengkung lateralPanjang 12 15 cm dengan penampangnya dalam keadaan kosong 2,5 cm. Dapat berdilatasi sampai 7,5 cm.Bagian tersempit junctura rectosigmoidea ; bagian terlebar ampulla recti yang jika terisi akan timbul rasa ingin defekasi.Struktur : terdapat Plicae transversalis recti (valvula Houstoni)

CANALIS ANALIS= Pars analis rectibagian akhir dari intestinum crassumukuran : panjang 2,5 4 cmselalu dalam keadaan tertutup dan baru terbuka pada waktu defekasi (BAB)bagian distal membentuk sudut 80 90 derajatbagian dorsal terdapat corpus anococcygealispada wanita canalis analis dipisahkan dari ujung distal vagina oleh corpus perinealis

- 3 otot pada canalis analis yaitum. levator anim. sphincter ani eksternusm. sphincter ani internus- Vaskularisasi rectum dan canalis analis : A. haemorrhoidalis superiorA.haemorrhoidalis mediaA. haemorrhoidalis inferior- pembuluh darah balik disekeliling canalis analis bersatu menjadi 6 buah pembuluh balik berjalan ke kranial sebagai plexus haemorrhoidalis yang jika melebar disebut varises haemorrhoidalis

terdapat katup yang disebut valvula analis Morgagnilinea pectinea = linea dentata. Bagian yang terdapat diantara linea pectinea dan orificium analis dinamakan pecten of Stroud yaitu :- bagian tersempit dari canalis analis-tempat pertemuan syaraf simpatis dan cerebrospinalis; serabut simpatis mempersarafi selaput lendir proksimal tanpa serabut saraf nyeri (carsinoma recti tidak nyeri), selaput lendir distal oleh saraf cerebrospinal yang memiliki serabut nyeri (fissura ani nyeri)- lokasi anastomosis plexus haemorrhoidalis superior et inferior sehingga pecten merupakan lokasi tersering imbulnya wasir / varices haemorrhoidales-lokasi tersering terjadi peradangan, kelainan kongenital seperti atresia ani atau anus imperforatus

Rektum Suplai pembuluh nadi Rektum menerima cabang dari A. mesenterika inferior melalui A. rektalis (hemoroidalis) superior, A. iliaka interna melalui arteri rektalis (hemoroidalis) media, serta dari arteri pudenda interna melalui arteri rektalis (hemoroidalis) inferior.Aliran balik adalah sepanjang pembuluh yang senama,yang terutama memiliki banyak hubungan anastomosis.V. rectalis superior v. mesentrica inferiorV. rectalis media v. vesicalis inferior v. iliaca interna v iliaca comunis v. mesentrica inferiorV. rectalis inferior v. iliaca interna v. iliaca comunis v. mesentrica inferior (akan dialirkan kedalam vena porta hepatica)Aliran limfatik. Karena pembuluh limfatik rektum paralel dengan arterinya.metastasis karsinoma rektum dapat tersebar luas di dalam perut dan panggul serta nodus inguinalis. Selain itu, seringkali terjadi penyebaran hematogen menuju hati.

Histologi ApendiksTunika MukosaEpitel selapis silindris dengan sel goblet banyak. Tidak mempunyai vilus tetapi terdapat kriptus lieberkhunDalam lamina propria banyak nodulus limfonodus

Tunika Sub MukosaBerupa jaringan ikaat tanpa kelenjar dan banyak terdapat sebukan limfosit yang berasal dari lamina propriaTunia MuskularisTunika Adventisia/serosa

Colon Rectum

Tunika MukosaSama seperti apendiksTunika Sub MukosaTerdiri atas jaringan ikat, jarang ditemukan pleksus meissnerTunika muskularisTerdiri dari sirkuler longitudinal - sirkuler

Rectum -AnusTunika MukosaTerdapat perubahan jenis epitel dari epitel selapis silindris dengan sel goblet menjadi epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk. Pada bagian distal terdapat lapisan tandukTunika MuskularisPada daerah anus, lamina propria berganti menjadi dermis

Tunika Sub mukosaBerupa jaringan ikat jaring bersatu dengan jaringa ikat jarang lamina propria

Tunika MuskularisMelingkar pada daerah rektum, menebal membentuk otot lingkar sfingter ani internum. Lapis otot memanjang tidak mengalami perubahan. Dapat ditemukan juga sfingter ani eksternum

OrganAnatomiHistologiFaalColon 1,5 m, 6,5 cm Lap otot longitudnl tdk sempurna berupa 3 taenia, berkerut mbtk haustra pada relaxasi otot circuler.

Lap mucosa >tebal dr Us halus memp >banyak Cel Goblet Tidak mem Villi 2 lapi otot * longitudial membentuk 3 taenia * Otot circulair Lap serosa.

Gerakan lambat tdk progresif & bolak-balik meremas & mengaduk dlm haustra, memberi wkt cukup utk absorpsi. Absorpsi air & elektr 600 ml/hari, kapasitas opt 2000 ml/hr bila lbh krn kiriman ileumdiare Mukus memproteksi mukosa Absorpsi zat toxic diangkut ke hati kurang toxicginjal. Bakteri Colon mensintesis Vit K dan bbrp Vit B. Pembusukan sisa protein o/ bactas amino,peptida, indol,scatol fenol dan as Lemak. Pembentukan gas NH3,CO2,H2,H2S dan CH4 mbtk flatus di colon. Fermentasi bakteri dari sisa KH. Melepas CO2, H2 dan CH4 (komponen flatus)Colon Sigmiod &Rectum Berbentuk S Rectum 15 cmLap mucosa Tidak mem Villi 2 lapi otot Lap serosa.

Distensi Rect merangsang proses defaekasi. Pembentukan Faeces Propulsi faecesdistensi Rectum Mucus melumasi Faeces Produksi Faeces & FlatusAnus

Merupakan sfingter otot volunterTerdapat plexsus hemorroidalis interna dan externa Lap Mucosa Otot lurik plexus vena Mengontrol defekasi secara volunter Sinergis dalam proses defekasiANATOMI, HISTOLOGI & FAAL GI TRACT