anatomi bunga dan kelenjar

43
Anatomi Bunga Kelompok 5 Mukhayyarah (1110016100043) Bayuda Luqman A. (1110016100044) Risti Ayu T. (1110016100050) Eny Rahayu (11110016100052) Nisrina Agustama (1110016100069) M. Fikri R (1110016100067)

Upload: nisrina-tama

Post on 30-Jun-2015

9.314 views

Category:

Education


2.118 download

DESCRIPTION

Anatomi morfoloi tumbuhan

TRANSCRIPT

Page 1: Anatomi bunga dan kelenjar

Anatomi Bunga

Kelompok 5Mukhayyarah (1110016100043)

Bayuda Luqman A. (1110016100044)

Risti Ayu T. (1110016100050)Eny Rahayu (11110016100052)

Nisrina Agustama (1110016100069)

M. Fikri R (1110016100067)

Page 2: Anatomi bunga dan kelenjar

Bunga Bunga merupakan alat perkembangbiakan

pada tumbuhan Angiospermae.Masalah homologi dan evolusi morfologi

bunga diteliti oleh Wolff dan George (abad 18), serta Condolle (abad 19).

Penelitian lain menyatakan bahw organ bunga merupakan turunan langsung dari helaian daun.

Page 3: Anatomi bunga dan kelenjar

Organ Bunga Bunga terdiri atas aksis (sumbu), pada sumbu ini muncul

organ bunga. Pedisel, yaitu bagian sumbu yang mempunyai ruas

(internodus) terdapat tangkai bunga Reseptakulum atau Thalamus. yaitu ujung distal dari

pedisel membengkak dan meluas4 macam organ bunga (menempel pada reseptakulum)

Organ paling luar Sepala, yang secara bersama menyusun Kaliks (kelopak bunga) yang biasanya berwarna hijau, ditemukan tepat di atas reseptakulum.

Sebelah dalam sepala terdapat Korola (mahkota bunga), yang terdiri atas petala yang biasanya berwarna.

Sepala dan korola bersama-sama membentuk Periantum (perhiasan bunga). Jika semua organ periantum sama disebut

Page 4: Anatomi bunga dan kelenjar

Dua organ reproduksi di dalam periantum. -Organ sebelah luar disebut stamen (benang sari) yang

bersama-sama membentuk abdroesium.- Organ sebelah dalam disebut karpela (daun buah) yang membentuk ginoesium.

Page 5: Anatomi bunga dan kelenjar

Stamen terdiri atas filamen atau tangkai sari dan anthera di bagian distalnya.

Ginoseum tersusun dari karpela bebas (apokarpus) atau berlekatan (sinkarpus), yang biasanya terdiri atas 3 bagian Ovarium (bakal buah), suatu bulatan yang berisi satu atau

lebih ovulum (bakal buah). Stilus (tangkai putik, yang dihasilkan dari pemanjangan

dinsing ovarium Stigma (kepala putik), merupakan bagian ujung stilus yang

mempunyai permukaan yang memungkinkan terjadinya penyerbukan.

Ovulum menempel pada daerah penebalan khusus dinding karpela yang disebut plasenta.

Karpela yang ditemukan pada tempat yang lebih tinggi daripada sumbu bunga, disebut bunga hipogin dan ovariumnya disebut superior.

Page 6: Anatomi bunga dan kelenjar

Keadaan bila hiasan bunga dan benang sari menempel pada tingkat yang sama dengan bakal buah sehingga bakal buah setengah terbenam disebut bunga perigin dan ovarium disebut intermidiate.

Bunga Epigin ,yaitu bakal buah tenggelam dan hiasan bunga seakan-akan duduk di bagian atasnya.

Histologi Sepala dan Petala Struktur luar sepala dan petala seperti struktur daun.

Apabila bagian dalamnya berwarna hijau, sepala mirip helaian daun, sedangkan apabila berwarna, jelas berbeda dengan petala.

Petala, pada umumnya, mempunyai struktur dalam yang mirip dengan helaian daun, yaitu tulang daun dan mesofil berkembang dengan baik, memiliki jaringan palisade, epidermis tidak mempunyai papila, dan memiliki banyak stomata

Page 7: Anatomi bunga dan kelenjar

Stamen (Benang Sari) Epidermis filamen mempunyai kutikula

dan pada spesies tertentu mempunyai trikoma. Filamen terdiri atas parenkim dengan vakuola yang berkembang baik dan ruang antarsel kecil. Sering kali, dalam cairan sel terdapat pigmen.

Antera umumnya berisi 4 kantong sari (mikrosporangia) yang berpasangan dalam 2 lobus. Kedua lobus terpisah oleh suatu jaringan steril yang disebut konektivum.

Page 8: Anatomi bunga dan kelenjar

Lanjutan…

Tapetum membantu dalam penyaluran makanan saat perkembangan sel induk serbuk sari dan butir serbuk sari. Tapetum terbentuk sebagai hasil diferensiasi bertahap dalam dinding antera. Sel tapetum dapat membesar, kaya dengan protoplasma dan mungkin multinukleat atau poliploid.

Tapetum dibedakan menjadi dua tipe:◦ Tapetum sekretori/tapetum kelenjar, apabila sel

masih tetap dalam posisi aslinya, kemudian hancur, isinya diserap oleh sel induk serbuk dan butir serbuk yang berkembang.

◦ Tapetum amebiod, apabila protoplas dan sel tapetum mengadakan pemantakan di antara sel induk serbuk dan butir serbuk yang berkembang, mereka saling berlekatan membentuk tapetum peri plasmodium.

Page 9: Anatomi bunga dan kelenjar

Perkembangan Butir Serbuk Sari

Berdasarkan pada cara pembentukan dinding dan pembelahan meiosis dari sel induk serbuk, ada 2 tipe perkembangan butir serbuk sari, yaitu:• Tipe suksesif• Tipe simultan

Butir serbuk tiap tetrad terpisah satu dengan yang lain dan mereka terletak bebas di dalam kantong sari.

Butir serbuk sari muda mempunyai vakuola pusat yang besar.

Suatu butir serbuk sari yang masak dikelilingi oleh dinding pektoselulosa tipis, yaitu intin (Intin dapat dilewati protein). Di sebelah luar intin ada lapisan lain yang disebut eksin. Komponen utama dari eksin adalah sporopolenin.

Page 10: Anatomi bunga dan kelenjar

Perkembangan Dinding Butir Serbuk SariButir serbuk sari membentuk dinding yang

baru, yaitu primeksin.Perubahan primeksin ke eksin terjadi karena

unsur primeksin meningkatkan prekursor bakula yang seperti batang.

Bakula yang membentuk seksin membesar, terjadi penimbunan sporopolenin dengan cepat dan kepala meluas ke arah lateral membentuk tektum.

Penimbunan sporopolenin dilanjutkan dan seluruh dinding butir serbuk meluas ke arah radial dan lateral sehingga butir serbuk membesar.

Page 11: Anatomi bunga dan kelenjar

Proses yang Terjadi dalam Tapetum

Sel tapetum terjadi penebalanBersamaan dengan terbentuknya tetrad, sel

tapetum antera membesar dan membentuk badan sferis spesifik (pro-orbikula)

Tahap tetrad akhir, badan sferid di antara plasmalema dan dinding tapetum hilang.

Butir serbuk sari Monokotil mempunyai satu tingkap, sedangkan Dikotil biasanya mempunyai tiga tingkap. membedakan tipe tingkap (apertura) menjadi empat, yaitu:oSulkusoKolpaoRugaoPorus

Page 12: Anatomi bunga dan kelenjar

Karpela

Menurut teori telome, tumbuhan pembuluh yang paling primitif seluruhnya dibangun dari sistem telome. Telome adalah bagian paling akhir dari sumbu yang bercabang-cabang dikotomi yang menyangga sporangium (disebut telome fertil) atau tidak menyangga sporangium (disebut telome steril)

Page 13: Anatomi bunga dan kelenjar

Lanjut.. Menurut Wilson (1942). Karpela seperti stamen,

berkembang dari telome fertil, yaitu telome yang membawa sporagium berlekatan membentuk organ daun yang membawa ovulum pada bagian tepinya.

Teori gonofil oleh Melville (1967) mengatakan bahwa ovarium terdiri atas daun steril dan cabang pembawa ovulum yang biasanya epifil daun. Setiap daun bersama dengan cabang fertil dianggap sebagai suatu unit yang disebut gonofil sebagai pengganti karpela.

Teori/konsep lain adalah konsep sui generis, yaitu stamen dan karpela tidak homolog dengan daun.

Menurut penafsiran klasik, karpela merupakan turunan dari daun fertil yang membawa ovulum pada bagian tepinya. Bagian tepi kemudian berinvolusi dan bergabung di antaranya atau dengan bagian tepi karpela lainnya.

Page 14: Anatomi bunga dan kelenjar

Histologi karpela

Pada waktu anthesis, yaitu terjadinya pemasakan antera dan ovulum, hanya sedikit yang dapat di amati pada dindng ovulum.

Dinding ovarium terdiri atas jaringan parenkim dan pembuluh yang di tutupi oleh epidermis yang ada kutikulanya.

Stigma kebanyakan tumbuhan mengeluarkan cairan yang terdiri atas minyak, gula, dan asam amino.

Page 15: Anatomi bunga dan kelenjar

Lanjut..

Antara jaringan stigma dan ovarium terdapat jaringan khusus, tempat pematangan butir serbuk sari yang berkecambah. Jaringan ini memberi makanan pada buluh serbuk sari untuk tumbuh selama melalui stilus ke ovarium. Jaringan ini di sebut jaringan transmiting (pemindah).

Stilus mungkin kosong atau padat, tergantung pada tingkat penutupan perlekatan.

Stilus kosong dari ginoesium sinkarpi terdiri atas saluran tunggal atau beberapa saluran yang jumlahnya sama dengan jumlah kerpela.

Page 16: Anatomi bunga dan kelenjar

Lanjut…

Sebagian besar Angiospermae mempunyai stilus padat dan jaringan pemindah berupa untaian sel memanjang yang kaya sitoplasma.

Pada stilus kosong, butir serbuk sari berkecambah membentuk pembuluh di antara papila jaringan pemindah.

Pada kebanyakan tumbuhan, kutikula pada jaringan pemindah tidak tampak sebelum penyerbukan dan dinding jaringan kelenjarnya halus dan membengkak.

Page 17: Anatomi bunga dan kelenjar

Ovulum Ovulum terdiri atas nuselus yang dikelilingi oleh satu atau

dua integumendan menempel pada plasenta dengan sebuah tangkai yang disebut dengan funikulus.

Pada ujung ovulum yang bebas terdapat celah kecil yang disebut mikropil. Daerah tempat integumen berlekatan dengan funikulus disebut kalaza. Sel nuselus biasanya terdapat di bawah lapisan paling luar pada ujung mikropil, dan disebut sel induk megaspora. Karena itu, nuselus dianggap sebagai megasporangium.

Ovulum dibedakan menjadi 2 tipe utama yaitu ortotropus atau atropus dan anatropus.Atropus, apabila ujung nuselus pada garis lurus dan

bersambungan dengan funikulus.Anatropus, apabila ujung nuselus diarahkan kebelakang

menuju dasar funikulus.

Page 18: Anatomi bunga dan kelenjar

Lanjut..

Diantara kedua bentuk ekstrem tersebut terdapat tahap peralihan yang berbeda yaitu sumbu ovulum mengarah ke berbagai arah, ada yang disebut hemianatropus, kampilotropus dan amfitropus. Pada plumbaginaceae, opuntia dan beberapa genus lain dari cactaceae, funikulus sangat panjang dan mengelilingi ovulum. Tipe ini disebut sirsinotropus.

Page 19: Anatomi bunga dan kelenjar

Tipe ovulumPenggolongan ovulum :1. Orthotropus

Mikropil menghadap ke atas, terletak segaris dengan hilus.

2. AnatropusMikropil dan hilus letaknya sangat berdekatan.

3. KampilotropusOvulum berbentuk kurva

4. HemianatropusIntegumen dan nuselus terletak disekitar sudut funikulus

5. AmphitropusOvarium berbentuk seperti sepatu kuda

6. Sirsinotropus

Page 20: Anatomi bunga dan kelenjar

MegasporogenesisMegasporogenesis adalah suatu proses yang berlangsung di dalam bagian betina dari suatu bunga yang disebut bakal buah atau ovarium dan menghasilkan kandung lembaga.

Page 21: Anatomi bunga dan kelenjar

Proses megasporogenesis

Page 22: Anatomi bunga dan kelenjar

MEGASPOROGENESISPembentukan megaspora melalui

peristiwa sel induk megaspora.Megaspora / kantung embrio akan

berkecambah dengan terjadinya mitosis pada intinya sehingga menjadi kantung embrio dewasa berinti delapan yaitu : 3 sel dekat mikropil adalah 1 sel telur dan 2

sinergid3 sel dekat kalaza disebut sel antipoda2 sel di tengah disebut inti polar

Page 23: Anatomi bunga dan kelenjar

Gametofit Jantan

Gametofit  jantan yang sangat tereduksi (berada dalam serbuk sari dan hanya terdiri dari tiga sel) sangat membantu mengurangi waktu antara penyerbukan, di saat serbuk sari mencapai organ betina, dan pembuahan. Selang waktu normal antara kedua tahap tersebut biasanya 12-24 jam.

Page 24: Anatomi bunga dan kelenjar

Pertumbuhan buluh serbuk sari Lycopersicum peruvianum dibedakan empat daerah :

1. Daerah pertumbuhan ujungmembesar dan berisi sejumlah gelembung golgi besar dan kecil, dan hanya mempunyai dinding pektoselulosa.

2. Daerah dibawah ujungada 2 lapisan :•Luar : pektoselulosa•Dalam : kalosa tipis

Page 25: Anatomi bunga dan kelenjar

3. Daerah intiberisi inti vegetatif dan generatif.4. Daerah pembentukan sumbat kalosabanyak terdapat vakuola besar dan dinding kalosa sangat tebal

Page 26: Anatomi bunga dan kelenjar

GAMETOFIT BETINA Pertumbuhan serbuk Lilium ditemukan terbatas pada

daerah 3-5µ dari ujung buluh serbuk. Sitoplasma bagian buluh tidak tumbuh, berisi banyak

mitokondria, amiloplas, badan golgi, retikulum endoplasma, badan lemak, dan vesikel.

Beberapa vesikel berasal dari badan golgi yang memberi kontribusi pada pembentukan plasmalema dan dinding bulu serbuk.

Analisis sitokimia menunjukkan bahwa ujung buluh serbuk kaya akan RNA, protein dan karbohidrat.

Megaspora yang hidup akan membesar dan mengalami tiga kali pembelahan mitosis berurutan, sehingga kantong embrio berisi gametofit betina dengan 8 inti membesar.

Page 27: Anatomi bunga dan kelenjar

Bakal buahBakal biji

Sel induk megaspora

meiosis

4 mega-spora

mitosis 1

sel telur

pembelahan sitoplasma,hasilnya: 7 sel, 8 inti(gametofit betina)

mitosis 3 mitosis 2

inti polar

3 megasporamati

1 megasporaberkembang

Perbentukan Gametofit Betina

Page 28: Anatomi bunga dan kelenjar

Kantong embrio Angiospermae terbagi menjadi tiga tipe, yaitu:1. Kantong Embrio Monospora

Kantong embrio monospora adalah kantong embrio

yang dalam proses megasporogenesis sporogen

menghasilkan satu inti kantong embrio.

Meliputi dua tipe, yaitu :

◦ Tipe Polygonum, dengan kantong embrio 8 inti.

◦ Tipe Oenothera, dengan kantong embrio 4 inti.

2. Kantong Embrio Bispora3. Kantong Embrio Tetraspora

Page 29: Anatomi bunga dan kelenjar

2. Kantong Embrio Bispora◦ Sel sporogen pada pembelahan meiosis pertama

menghasilkan 2 sel.◦ Kedua sel tersebut membelah, masing-masing membentuk

dua inti haploid (inti megaspora). ◦ Kemudian membelah lagi sehingga menghasilkan 8 inti.

3. Kantong Embrio TetrasporaKantong embrio tetraspora dibedakan menjadi 7

tipe, yaitu :1. Peperomia2. Penaea3. Drusa4. Fritillaria5. Plumbagella6. Plumbago7. Adoxa

Page 30: Anatomi bunga dan kelenjar

Berdasarkan adanya persamaan, maka ketujuh tipe

tersebut dikelompokkan lagi menjadi dua, yaitu:

1. Tipe Adoxa

2. Tipe Fritillaria

Page 31: Anatomi bunga dan kelenjar

Pembentukan Endosperm dan Embrio

Proses pembentukan endosperm dan embrio meliputi proses fertilisasi atau pembuahan yang dapat terjadi setelah proses polinasi atau penyerbukan.

Fertilisasi dapat terjadi jika:

a) butir serbuk sari dan kepala putik berasal dari jenis yang sama

b) butir serbuk sari dan kepala putik sama-sama dalam keadaan masak, siap untuk fertisasi.

Page 32: Anatomi bunga dan kelenjar

Pembuahan

Butir serbuk sari berkecambah menghasilkan

buluh serbuk sari pada stigma.

Di dalam buluh serbuk terdapat dua gamet jantan

yang menembus stilus dan mencapai ovulum.

Pada kebanyakan tumbuhan, buluh serbuk sari

memantak ke dalam ovulum melalui mikropil.

Pada beberapa tumbuhan buluh serbuk sari

memantak melalui khalaza, dan disebut

khalazogami.

Page 33: Anatomi bunga dan kelenjar

Pembuahan ganda

Pada Angiospermae terjadi pembuahan ganda, yaitu terjadi dua macam peleburan: 1. Satu dari gamet jantan melebur dengan

sel telur. Peleburan gamet jantan dengan sel telur yang menghasilkan zigot yang akan tumbuh menjadi embrio.

2. Gamet jantan yang kedua melebur dengan inti sekunderPeleburan gamet jantan yang lain dengan inti kandung lembaga sekunder menghasilkan endosperm.

Page 34: Anatomi bunga dan kelenjar

tangkai

tabungtabung

mikropil vegetatif

Plant 1. 21/24Pembuahan Ganda pada Angiospermae

kantung lembaga

inti kutubsel telur nuselus

integumen

tangkai biji mikropil

kepalaputik

sel antipoda

endosperma

inti kutub

inti telur

inti sperma

2 sperma

(a)

polen

putik intigeneratif

polen

bakal biji poleninti

bakal buah(b)

(c) tabung polen (d)zigot

(e)

Page 35: Anatomi bunga dan kelenjar

Perkembangan EndospermEndosperm berkembang dari

pembelahan mitosis inti endosperm yang dihasilkan dari peleburan salah satu gamet jantan dengan dua inti kutub atau dengan inti sekunder. Perkembangan endosperm berikutnya berbeda untuk setiap tumbuhan.

Page 36: Anatomi bunga dan kelenjar

Perkembangan Embrio•Setelah feretilisasi, zigot terbentuk. Selanjutnya, zigot mengalami dorman selama periode tertentu. •Pada saat yang sama, vakuola besar yang terdapat dalam telur menghilang dan sitoplasma menjadi homogen.•Zigot membelah setelah pembelahan inti endosperm.

Embrio dikotilBerdasarkan perbedaan perkembangan proembrio sampai tahap 4 sel, embrio dikotil dapat dikelompokkan menjadi 5 tipe, yaitu sebagai berikut

Page 37: Anatomi bunga dan kelenjar

(Lanjutan embrio dikotil)

A. Sel terminal membelah secara longitudinal1. Sel basal tidak atau sedikit berperan dalam

pembentukan embrio, disebut tipe Crucifer.

2. Sel basal dan sel terminal berperan dalam pembeentukan embrio, disebut tipe Asterad.

B. Sel terminal membelah secara transversal1. Sel basal tidak atau sedikit berperan dalam

pembentukan embrio. Sel basal bekembang menjadi suspensor yang terdiri atas 2 aatau

lebih sel, disebut tipe Solanad. Sel basal tidak membelah. Jika ada suspensor berkembang dar

isel terminal, disebut tipe Caryophylad

2. Sel basal dan sel terminal berperan dalam pembentukan embrio, disebut tipe Chenopodial.

Page 38: Anatomi bunga dan kelenjar
Page 39: Anatomi bunga dan kelenjar

Embrio Monokotil Tidak ada perbedaan yang penting pada pembelahan pertama

embrio dikotil dan monokotil. Namun, pada tahap-tahap perkembangan berikutnya terdapat perbedaan yang jelas.

Pada embrio masak hampir semua dikotil, ujung pucuk terdapat diantara dasar dua kotiledon.

Sedangkan pada embrio monokotil, ujung pucuk terdapat pada bagian lateral kotiledon tunggal.

Page 40: Anatomi bunga dan kelenjar

Variasi Struktur Suspensor

Pada kebanyakan tumbuhan, fungsi suspensor hanya untuk mendorong embrio kedalam endosperm.

Namun pada beberapa tumbuhan, suspensor dapat berkembang menjadi haustoria yang besar.

Haustoria ini mengadakan pematangan antara sel endosperm dan sel-sel tertentu disekitar endosperm.

Page 41: Anatomi bunga dan kelenjar

Kelenjar madu

Kelenjar madu merupakan bagian yang penting pada bunga, karena madu yang dihasilkan dapat menarik binatang (serangga) yang sangat penting untuk proses penyerbukan.

Berdasarkan asalnya dapat dibedakan menjadi: Kelenjar madu yang merupakan suatu bagian

khusus (suatu alat tambahan) pada bunga Kelenjar madu yang terjadi dari salah satu

satu bagian bunga yang telah mengalami metamorfosis dan telah berubah pula tugasnya.

Page 42: Anatomi bunga dan kelenjar

Berdasarkan bentuk dan tempatnya dibedakan menjadi:

• Diatas bakal buah dan melingkari tangkai kepala putik, misalnya pada bunga jeruk (Citrus sp.)

• Berbentuk cakram pada dasar bunga, di bawah bakal buah.

Kelenjar madu yang merupakan metamorfosissalah satu bagian bunga dapat berasal dari:o Daun mahkota,o Benang sari,o dll.

Page 43: Anatomi bunga dan kelenjar

SEKIAN tararengkyu…