anatomi apendiks

4
Anatomi Apendiks (1) Apendiks memiliki panjang yang bervariasi namun pada orang dewasa sekitar 5-15 cm. Pangkal apendiks keluar dari aspek posteromedial sekum; akan tetapi arah apendiks sendiri sangat bervariasi. Pada sebagian besar orang apendiks terletak pada posisi retrosekal namun sering juga ditemukan pada posisi lain. Apendiks memiliki gambaran karakteristik berikut : Memiliki mesentrium kecil yang menurun di belakang ileum terminalis. Satu-satunya pasokan darah apendiks, arteri apendikularis (salah satu cabang

Upload: amelia-shadrina

Post on 28-Dec-2015

82 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Anatomi Apendiks

Anatomi Apendiks(1)

Apendiks memiliki panjang yang bervariasi namun pada orang dewasa sekitar 5-15

cm. Pangkal apendiks keluar dari aspek posteromedial sekum; akan tetapi arah

apendiks sendiri sangat bervariasi. Pada sebagian besar orang apendiks terletak pada

posisi retrosekal namun sering juga ditemukan pada posisi lain. Apendiks memiliki

gambaran karakteristik berikut :

Memiliki mesentrium kecil yang menurun di belakang ileum terminalis. Satu-

satunya pasokan darah apendiks, arteri apendikularis (salah satu cabang

ileokoka) , berjalan dalam mesenterium. Pada kasus apendisitis, terjadi

thrombosis arteri apendikularis. Bila terjadi hal ini, komplikasi gangren dan

perforasi apendiks tidak terelakkan.

Apendiks memiliki lumen yang reatif lebar pada bayi dan perlahan-lahan

menyempit dengan bertambahnya usia, seringkali menghilang pada manula.

Teniae koli sekum mencapai pangkal apendiks

Page 2: Anatomi Apendiks

Histologi

Apendiks merupakan tonjolan kecil langsing dan buntu, berasal dari ujung

sekum. Dinding apendiks terdiri dari atas lapisan-lapisan yang sama dengan usus

besar, tetapi ada penebalan karena jaringan limfoid berbentuk nodulus limfatikus yang

melingkari dinding. Pada potongan melintang tampak lumennya bersudut dan sering

terisi dengan sel-sel yang mati dan detritus aseluler. Sulit untuk membedakan antara

Page 3: Anatomi Apendiks

struktur yang normal dan yang patologis. Jaringan limfoid pada apendiks seperti pada

tonsil sering mengalami peradangan akut dan kronis.

Tunika mukosa sama seperti bagian usus lainya, dengan epitel selapis torak

mempunyai sel goblet sangat banyak, tidak mempunyai vilus. Kriptus Lieberkuhn/

kelenjar Lieberkuhn jumlahnya sedikit, bentuknya tidak teratur, panjangnya

bervariasi, terbenam dalam jaringan limfoid. Terdapat banyak noduli limfatisi solitarii

dalam lamina propria memenuhi sekeliling dindingnya. Tunika muskularis mukosa

kurang berkembang.

Tunika submukosa tebal, berisi jaringan ikat jarang dengan pembuluh darah

dan serat saraf, tanpa kelenjar dan terdapat banyak sebukan limfosit dari lamina

propria.

Tunika muskularis tidak begitu teba, meskipun masih dapat dibedakan tunika

muskularis sirkularis dan tunika muskularis longitudinalis. Disini tidak ditemukan

adanya taenia coli. Lapis paling luar adalah tunika serosa. Penggantung apendiks

disebut mesenteriolum.