anamnesis, aphasia, hemianopsia
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 anamnesis, aphasia, hemianopsia
1/14
AFASIA
A. Definisi
Afasia merupakan gangguan berbahasa. Dalam hal ini pasien menunjukkan gangguan dalam
memproduksi dan / atau memahami bahasa. Defek dasar pada afasia ialah pada pemrosesan
bahasa tingkat integratif yang lebih tinggi. Gangguan artikulasi dan praksis mungkin ada sebagai
gejala yang menyertai.
Afasia adalah gangguan berbahasa akibat gangguan serebrovaskuler hemisfer dominan, trauma
kepala, atau proses penyakit. Terdapat beberapa tipe afasia, biasanya digolongkan sesuai lokasi
lesi. Semua penderita afasia memperlihatkan keterbatasan dalam pemahaman, membaca,
ekspresi verbal, dan menulis dalam derajat berbedabeda.
B. Etiologi
Afasia biasanya berarti hilangnya kemampuan berbahasa setelah kerusakan otak. !ata
afasia perkembangan "sering disebut sebagai disfasia# digunakan bila anak mempunyai
keterlambatan spesifik dalam memperoleh kemampuan berbahasa. Dalam hal ini, perkembangan
kemampuan berbahasa yang tidak sebanding dengan perkembangan kognitif umumnya.
Strok, tumor di otak, cedera otak, demensi dan penyakit lainnya dapat mengakibatkan gangguan
berbahasa.
C. Manifestasi Klinis
Gejala dan Gambaran klinik Afasia
1. Afasia global.
Afasia global ialah bentuk afasia yang paling berat. !eadaan ini ditandai oleh tidakadanya lagi bahasa spontan atau berkurang sekali dan menjadi beberapa patah kata yang
diucapkan secara stereotip "ituitu saja, berulang#, misalnya $ %iiya, iiya, iiya%, atau$ %baaah,
baaaah, baaaaah% atau$ %amaaang, amaaang, amaaang%. !omprehensi menghilang atau sangat
terbatas, misalnya hanya mengenal namanya saja atau satu atau dua patah kata. &epetisi
1
-
7/24/2019 anamnesis, aphasia, hemianopsia
2/14
"mengulangi# juga sama berat gangguannya seperti bicara spontan. 'embaca dan menulis juga
terganggu berat.
Afasia global disebabkan oleh lesi luas yang merusak sebagian besar atau semua
daerah bahasa. (enyebab lesi yang paling sering ialah oklusi arteri karotis interna atau arteri
serebri media pada pangkalnya. !emungkinan pulih ialah buruk. Afasia global hampir
selalu disertai hemiparese atau hemiplegia yang menyebabkan invaliditas khronis yang parah.
2. Afasia Broca.
)entuk afasia ini sering kita lihat di klinik dan ditandai oleh bicara yang tidak lancar, dan
disartria, serta tampak melakukan upaya bila berbicara. (asien sering atau paling banyak
mengucapkan katabenda dan katakerja. )icaranya bergaya telegram atau tanpa tatabahasa
"tanpa grammar#. *ontoh$ %Saya....sembuh....rumah....kontrol....ya..kon..trol.%
%(eriksa...lagi...makan... banyak..%
'engulang "repetisi# dan membaca kuatkuat sama terganggunya seperti berbicara
spontan. (emahaman auditif dan pemahaman membaca tampaknya tidak terganggu, namun
pemahaman kalimat dengan tatabahasa yang kompleks sering terganggu "misalnya memahami
kalimat$ %Seandainya anda berupaya untuk tidak gagal, bagaimana rencana anda untuk maksud
ini%#.
*iri klinik afasia )roca$
bicara tidak lancar
tampak sulit memulai bicara
kalimatnya pendek "+ kata atau kurang per kalimat#
pengulangan "repetisi# buruk
kemampuan menamai buruk
!esalahan parafasia
2
-
7/24/2019 anamnesis, aphasia, hemianopsia
3/14
(emahaman lumayan "namun mengalami kesulitan memahami kalimat
yang sintaktis kompleks#
Gramatika bahasa kurang, tidak kompleks
rama kalimat dan irama bicara terganggu
'enamai "naming# dapat menunjukkan ja-aban yang parafasik. esi yang
menyebabkan afasia )roca mencakup daerah )rodmann dan sekitarnya. esi yang
mengakibatkan afasia )roca biasanya melibatkan operkulum frontal "area )rodmann + dan #
dan massa alba frontal dalam "tidak melibatkan korteks motorik ba-ah dan massa alba
paraventrikular tengah#. Selain itu, ada pasien dengan lesi dikorteks perirolandik, terutama
daerah )rodmann 0 ada pula yang terganggu di daerah perirolandik dengan kerusakan massa
alba yang ekstensif.
Ada pakar yang menyatakan bah-a bila kerusakan terjadi hanya di area )roca di
korteks, tanpa melibatkan jaringan di sekitarnya, maka tidak akan terjadi afasia.
(enderita afasia )roca sering mengalami perubahan emosional. seperti frustasi dan
depresi. Apakah hal ini disebabkan oleh gangguan berbahasanya atau merupakan gejala yang
menyertai lesi di lobus frontal kiri belum dapat dipastikan.
(emulihan terhadap berbahasa "prognosis# umumnya lebih baik daripada afasiaglobal. !arena pemahaman relatif baik, pasien dapat lebih baik beradaptasi dengan keadaannya.
3. Afasia Wernicke.
(ada kelainan ini pemahaman bahasa terganggu. Di klinik, pasien afasia 1ernicke
ditandai oleh ketidakmampuan memahami bahasa lisan, dan bila ia menja-ab iapun tidak
mampu mengetahui apakah ja-abannya salah. la tidak mampu memahami kata yahg
diucapkannya, dan tidak mampu mengetahui kata yang diucapkannya, apakah benar atau salah.
'aka terjadilah kalimat yang isinya kosong, berisi parafasia, dan neologisme. 'isalnya
menja-ab pertanyaan$ )agaimana keadaan ibu sekarang 2 (asien mungkin menja-ab$ %Anal
saya lalu sana sakit tanding tak berabir%.
(engulangan "repetisi# terganggu berat. 'enamai "naming# umumnya parafasik.
'embaca dan menulis juga terganggu berat.
3
-
7/24/2019 anamnesis, aphasia, hemianopsia
4/14
Gambaran klinik afasia 1ernicke$
!eluaran afasik yang lancar
(anjang kalimat normal
Artikulasi baik
(rosodi baik
Anomia "tidak dapat menamai#
(arafasia fonemik dan semantik
!omprehensi auditif dan membaca buruk
&epetisi terganggu
'enulis lancar tapi isinya %kosong%
(enderita afasia jenis 1ernicke ada yang menderita hemiparese, ada pula yang tidak.
(enderita yang tanpa hemiparese, karena kelainannya hanya atau terutama pada berbahasa, yaitu
bicara yang kacau disertai banyak parafasia, dan neologisme, bisabisa disangka menderita
psikosis.
esi yang menyebabkan afasia jenis 1ernicke terletak di daerah bahasa bagian
posterior. Semakin berat defek dalam komprehensi auditif, semakin besar kemungkinan lesi
mencakup bagian posterior dari girus temporal superior. )ila pemahaman kata tunggal
terpelihara, namun kata kompleks terganggu, lesi cenderung mengenai daerah lobus parietal,
ketimbang lobus temporal superior. Afasia jenis 1ernicke dapat juga dijumpai pada lesi
subkortikal yang merusak isthmus temporal memblokir signal aferen inferior ke korteks
temporal.
(enderita dengan defisit komprehensi yang berat, pronosis penyembuhannya buruk,
-alaupun diberikan terapi bicara yang intensif. Afasia konduksi. ni merupakan gangguan
4
-
7/24/2019 anamnesis, aphasia, hemianopsia
5/14
berbahasa yang lancar "fluent# yang ditandai oleh gangguan yang berat pada repetisi, kesulitan
dalam membaca kuatkuat "namun pemahaman dalam membaca baik#, gangguan dalam menulis,
parafasia yang jelas, namun umumnya pemahaman bahasa lisan terpelihara. Anomianya berat.
Terputusnya hubungan antara area 1ernicke dan )roca diduga menyebabkan
manifestasi klinik kelainan ini. Terlibatnya girus supramarginal diimplikasikan pada beberapa
pasien. Sering lesi ada di massa alba subkortikal dalam di korteks parietal inferior, dan
mengenai fasikulus arkuatus yang menghubungkan korteks temporal dan frontal.
4. Afasia transkortikal.
Afasia transkortikal ditandai oleh repetisi bahasa lisan yang baik "terpelihara#, namun
fungsi bahasa lainnya terganggu. Ada pasien yang mengalami kesulitan dalam memproduksi
bahasa, namun komprehensinya lumayan.
Ada pula pasien yang produksi bahasanya lancar, namun komprehensinya buruk.
(asien dengan afasia motorik transkortikal mampu mengulang "repetisi#, memahami dan
membaca, namun dalam bicara spontan terbatas, seperti pasien dengan afasia )roca.
Sebaliknya, pasien dengan afasia sensorik transkortikal dapat mengulang "repetisi# dengan baik,
namun tidak memahami apa yang didengarnya atau yang diulanginya. )icara spontannya dan
menamai lancar, tetapi parafasik seperti afasia jenis 1ernicke. Sesekali ada pasien yang
menderita kombinasi dari afasia transkortikal motorik dan sensorik. (asien ini mampu
mengulangi kalimat yang panjang, juga dalam bahasa asing, dengan tepat. 'udah mencetuskan
repetisi pada pasien ini, dan mereka cenderung menjadi ekholalia "mengulang apa yang
didengarnya#.
Gambaran klinik afasia sensorik transkortikal$
!eluaran "output# lancar "fluent#
(emahaman buruk
&epetisi baik
5
-
7/24/2019 anamnesis, aphasia, hemianopsia
6/14
3kholalia
!omprehensi auditif dan membaca terganggu
Defisit motorik dan sensorik jarang dijumpai
Didapatkan defisit lapangan pandang di sebelah kanan.
Gambaran klinik afasia motorik transkortikal$
!eluaran tidak lancar "non fluent#
(emahaman "komprehensi# baik
&epetisi baik
nisiasi ot/fpunerlambat
4ngkapanungkapan singkat
(arafasia semantik
3kholalia
Gambaran klinik afasia transkortikal campuran$
Tidak lancar "nonfluent#
!omprehensi buruk
&epetisi baik
3kholalia mencolok
Afasia transkortikal disebabkan oleh lesi yang luas, berupa infark berbentuk bulan
sabit, di dalam 5ona perbatasan antara pembuluh darah serebral mayor "misalnya di lobus frontal
6
-
7/24/2019 anamnesis, aphasia, hemianopsia
7/14
antara daerah arteri serebri anterior dan media#. Afasia transkortikal motorik terlihat pada lesi di
perbatasan anterior yang menyerupai huruf * terbalik "gambar 67#. esi ini tidak mengenai atau
tidak melibatkan korteks temporal superior dan frontal inferior "area 88 dan dan lingkungan
sekitar# dan korteks peri sylvian parietal. !orteks peri sylvian yang utuh ini dibutuhkan untuk
kemampuan mengulang yang baik.
(enyebab yang paling sering dari afasia transkortikal ialah$
Anoksia sekunder terhadap sirkulasi darah yang menurun, seperti yang
dijumpai pada hentijantung "cardiac arrest#.
9klusi atau stenosis berat arteri karotis.
Anoksia oleh keracunan karbon monoksida.
Demensia.
. Afasia ano!ik.
Ada pasien afasia yang defek berbahasanya berupa kesulitan dalam menemukan kata dan
tidak mampu menamai benda yang dihadapkan kepadanya. !eadaan ini disebut sebagai afasia
anomik, nominal atau amnestik. )erbicara spontan biasanya lancar dan kaya dengan gramatika,namun sering tertegun mencari kata dan terdapat parafasia mengenai nama objek.
Gambaran klinik afasia anomik$
!eluaran lancar
!omprehensi baik
&epetisi baik
Gangguan "defisit# dalam menemukan kata.
)anyak tempat lesi di hemisfer dominan yang dapat menyebabkan afasia anomik,
dengan demikian nilai lokalisasi jenis afasia ini terbatas. Anomia dapat demikian ringannya
sehingga hampir tidak terdeteksi pada percakapan biasa atau dapat pula demikian beratnya
7
-
7/24/2019 anamnesis, aphasia, hemianopsia
8/14
sehingga keluaran spontan tidak lancar dan isinya kosong. (rognosis untuk penyembuhan
bergantung kepada beratnya defek inisial. !arena output bahasa relatif terpelihara dan
komprehensi lumayan utuh, pasien demikian dapat menyesuaikan diri dengan lebih baik daripada
jenis afasia lain yang lebih berat.
Afasia dapat juga terjadi oleh lesi subkortikal, bukan oleh lesi kortikal saja. esi di
talamus, putamenkaudatus, atau di kapsula interna, misalnya oleh perdarahan atau infark, dapat
menyebabkan afasia anomik. 'ekanisme terjadinya afasia dalam hal ini belum jelas, mungkin
antara lain oleh berubahnya input ke serta fungsi korteks di sekitarnya.
)eberapa bentuk afasia mayor
Bent"k
Afasia
Eks#resiKo!#re$ensi
%erbal
&e#etisi Mena!aiKo!#re$ensi
!e!baca
Men"lis 'esi
3kspresi
")roca#
Tak
lancar
&elatif
terpelihara
Terganggu Terganggu )ervariasi Terganggu :rontal nfe
posterior
&eseptif
"1ermicke#
ancar Terganggu Terganggu Terganggu Terganggu Terganggu Temporal Supe
(osterior "A
1ernicke#
Global Tak
lancar
Terganggu Terganggu Terganggu Terganggu Terganggu :ronto temporal
!onduksi ancar &elatif
terpelihara
Terganggu Terganggu )ervariasi Terganggu :asikulus arkual
girus supramargi
;ominal ancar &elatif
terpelihara
Terpelihara Terganggu )ervariasi )ervariasi Girus angu
temporal supe
posterior
Transkortikal
motor
Tak
lancar
&elatif
terpelihara
Terpelihara Terganggu )ervariasi Terganggu (eri sylvian ante
Transkortikal
sensorik
ancar Terganggu Terpelihara Terganggu Terganggu Terganggu (erisylvian(oste
A(AM(ESIS
Anamnesis $ pemeriksaan tahap a-al yang dilakukan dengan -a-ancara yang dapat menegakkan
diagnosis hingga < =>?.
Tujuan $ 'endapatkan gambaran kesehatan pasien secara umum @ memperoleh gambaran
yang lebih lengkap tentang penyakit pasien.
enis $ Autoanamnesis "-a-ancara terhadap pasien# dan hetero/alloanamnesis "terhadap
keluarga/ relasi terdekat pasien, dan sumber lainnya#.
BalBal (enting
)ersikap sebagai dokter professional.
8
-
7/24/2019 anamnesis, aphasia, hemianopsia
9/14
Adanya rasa percaya diri, tapi jangan berlebihan.
*iptakan suasana kondusif, ramah dan bersahabat.
'engucapkan salam saat pasien masuk "Cselamat pagi, dll#.
'emperkenalkan diri kepada pasien "Saya dokter kiki#.
'endengarkan secara aktif dengan respon verbal "ooo, begitu atau ya, saya mengerti#atau non verbal "anggukan kepala#.
'emberi kesempatan pasien menyampaikan keluhan dan tidak memotong pembicaraan,
kecuali sampai pada halhal yang tidak berhubungan dengan penyakit.
'enggunakan bahasa yang bisa dipahami "mis, jangan pake bahasa kedokteran#.
'empertahankan kontak mata dengan pasien, tp jg jangan terusmenurus krn pasien akan
merasa terganggu.
'encatat halhal yang penting dari pasien.
'engulang resume kepada pasien "jadi kesannya kita mendengarkan dan memperhatikan saat
dia ngomong#.
Data Anamnesis
7. Anamnesis dentitas
;ama lengkap $ menghindari tertukar dengan orang lain
4mur pasien $ kecendrungan penyakit pada usia tersebut
enis kelamin $ penyakit tertentu, pada -anita "haid dan kehamilan# atau lakilaki
"prostat#
Alamat $ gambaran lingkungan tempat tinggal
(ekerjaan $ status ekonomi sosial pasien, tingkat pendidikan atau jenis penyakit
yang berhubungan dengan pekerjaan Status perka-inan $ penyakit yang berhubungan dengan sistem reproduksi
Suku, Agama, &AS $ penyakit yang berhubungan dengan diet, genetic dan gaya hidup.
8. Anamnesis (enyakit
!eluhan 4tama
o !eluhan yang menyebabkan pasien datang berobat "panas, batuk, dll#
&i-ayat (enyakit Sekarang "&(S#
o 9nset $ kapan pertama kali muncul keluhan
o :rekuensi $ berapa sering
o Sifat munculnya $ mendadak2 kronis2 ntermitten "hilang timbul#2
9
-
7/24/2019 anamnesis, aphasia, hemianopsia
10/14
o 1aktu $ pagi/siang/sore
o Durasi $ berapa lama
o Sifat sakit $ terusmenerus, hilang timbul, -aktu menunduk/tidur, dll
o okasi $ tetap, menjalar, berpindah, menyebar
o )erat ringannya $ ber"
-
7/24/2019 anamnesis, aphasia, hemianopsia
11/14
o !eterangan pendidikan, pekerjaan, perumahan, perka-inan, tanggungan, makanan,
tidur, kebiasaan
o !esulitan yang dihadapi sekarang
'a#ang #an)ang
apang pandang "the visual field# merupakan bagian dari dunia eksternal tubuh yang dapat
dilihat oleh mata melalui proses penglihatan. Area yang terlihat pada sisi nasal disebut lapang
pandang nasalis, sedangkan area yang terlihat di daerah lateral disebut lapang pandang
temporalis. Secara teoritis bentuknya lapang pandang adalah sirkular, namun lapang pandang
terpotong di medial oleh adanya hidung/nasal dan di superior oleh adanya atap orbita. )ila
bagian perifer "tepian# lapang pandang dipetakan dengan menggunakan perimeter, melalui suatu
proses yang disebut sebagai perimetrik. (ada setiap lapang pandang, bintik buta yang disebabkan
oleh ketiadaan sel batang dan kerucut ditemukan sekitar 7+ derajat lateral dari pusat penglihatan.
*angg"an la#ang #an)ang
alur penglihatan merupakan saluran saraf dari retina ke pusat penglihatan pada
daerah oksipital otak. Gangguan pada jalur penglihatan akan mengakibatkan gangguan
fungsinya.
11
-
7/24/2019 anamnesis, aphasia, hemianopsia
12/14
Terdapat beberapa dasar jalur penglihatan dan lapang pandangan mata, seperti $
- &etina bagian nasal dari makula diproyeksikan ke arah temporal lapang pandangan
- Serabut saraf bagian nasal retina menyilang kiasma optik
- Serabut nasal bagian temporal berjalan tidak bersilang pada kiasma optik
- apang pandangan normal pada satu mata terletak 6>E temporal, F>E medial, F>E atas,
dan +E ba-ah.
)entuk kelainan pada lapang pandangan dapat berupa $
- 'embesarnya bintik buta fisiologik, terlihat pada papil edema, glaukoma, dan miopia
progresif.- apang pandangan yang mengecil terlihat pada glaukoma, papilitis, keracunan obat, dan
histeria.
- Skotoma busur "arkuat#, yang dapat terlihat pada glaukoma, iskemia papil saraf optik,
dan oklusi arteri retina sentral- Skotoma sentral yang terlihat pada retinitis sentral
- Bemianopsia bitemporal, hilangnya setengah lapang pandangan temporal kedua mata
merupakan tanda khusus kelainan kiasma optik, dapat juga akibat meningitis basal,
kelainan sfenoid dan trauma kiasma.
- Bemianopsia binasal, defek lapang pandangan setengah nasal dapat terjadi akibat tekanan
bagian temporal kiasma optik kedua mata atau atrofi papil saraf optik sekunder akibat
tekanan intrakranial meninggi.
- Bemianopsia heteronim, hemianopsia bersilang yang dapat binasal atau bitemporal
- Bemianopsia homonim, hilangnya lapang pandangan pada sisi yang sama pada kedua
mata yang dapat terlihat pada lesi temporal.
aras penglihatan
Setiap bola mata menangkap bayangan objek dari bagian nasal dan bagian temporal bola mata
tsb. Setengah lapang pandang sisi medial akan ditangkap oleh retina sisi temporal, sedangkan
setengah lapang pandang sisi temporal akan ditangkap oleh retina sisi medial. )erkas cahayayang jatuh pada retina diterjemahkan menjadi impuls yang merambat ke sel bipolar dan sel
ganglion, berjalan ke susunan saraf pusat melalui nervus optikus. nformasi yang diba-a ini
dipisahkan se-aktu kedua nervus optikus bertemu di kiasma optikum, yang terletak di ba-ah
hipotalamus. Di dalam kiasma optkum, seratserat dari separuh medial kedua retina bersilangan
ke sisi yang berla-anan, tetapi seratserat dari separuh lateral tetap di sisi yang sama. )erkas
12
-
7/24/2019 anamnesis, aphasia, hemianopsia
13/14
serat yang telah direorganisasi ini meninggalkan kiasma optikum sebagai traktus optik. Dengan
demikian, persilangan parsial ini menyatukan seratserat dari kedua mata yang memba-a
informasi dari separuh lapangan pandang yang sama.
Seratserat dalam traktus optikus akan berproyeksi ke nukleus genikulatum lateralis talamus. Di
sini informasi yang diterima diuraikan berdasarkan aspekaspek penglihatan$ lamina 7 dan 8
mengolah informasi mengenai HgerakanI dan HstereopsisI, sedangkan lamina JF mengolah
informasi mengenai H-arnaI HteksturI dan HketajamanI.
)erkas serat meninggalkan nukleus genikulatum lateralis sebagai radiatio optika, menuju korteksvisual primer di daerah fissura calcarina. Dari sini serat akan diproyeksikan lagi menuju korteks
visual sekunder, yang bertujuan untuk analisis tiga dimensi, bentuk kasar, gerakan, serta detil,
-arna dan orientasi. Area ini disebut juga area parastriatum atau pareareseptif. Terdapat suatu
porsi besar untuk serabut yang berasal dari Hfovea sentralisI di korteks visual primer.
13
-
7/24/2019 anamnesis, aphasia, hemianopsia
14/14
Sejatinya lapang pandang yang ditangkap dari masingmasing mata adalah bersifat tumpang
tindih antara yang satu dengan yang lain. mpuls yang timbul di retina akibat paparan berkas
cahaya dari suatu objek/benda dari masingmasing mata, pada tingkat kortikal digabung "fusion#
untuk menghasilkan suatu gambaran/pandangan yang tunggal. Bal ini disebut sebagai
penglihatan binokular. (oint pada retina di mana gambaran sebuah objek harus jatuh tepat
padanya untuk menghasilkan gambaran tunggal binokular disebut sebagai titik korespondensi.
(englihatan binokular memiliki arti penting dalam persepsi kedalaman "depth#, yang melibatkan
berbagai komponen monokular$ ukuran relatif objek, bayangan, dan gerakan.
Bemianopsia altitudinal, hilangnya lapang pandangan sebagian atas atau ba-ah. )ila
binokular terlihat pada iskemik optik neuropati, sedang bila binokular dapat akibat kerusakan
kedua mata pada saraf optik, kiasma, dan kelainan korteks.
- Gangguan lapang pandang sering diakibatkan kerusakan fungsi pada kiasma optik. (ada
kiasma terjadi persilangan serabut saraf optik bagian nasal. !elainan pada daerah ini
dapat disebabkan tekanan tumor intraselar ataupun supraselar. !raniofaringioma dapat
merupakan penyebab utama penekanan kiasma.
14