analysis real earnings management …eprints.uns.ac.id/840/1/196804011993032001artikel_vita.doc ·...

33
ANALISIS PRAKTEK REAL EARNINGS MANAGEMENT MELALUI MANIPULASI AKTIVITAS RIIL DAN DAMPAKNYA TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2008) Arianie Vita, S.E. Prof. Dr. Rahmawati, M.Si, Ak ABSTRACT The purposes of this research are: (1) to detect manipulation of real activities that concentrate on the cash flow from operations (CFO), production costs, and discretionary expenses and (2) to examines the influence of real earnings management through manipulation of real activities for dividend payout ratio. This study based on the previous study by Gunny (2005), Roychowdhury (2006), and Tsang (2007). This research is focused on manufacturing companies listed in Indonesian Stock Market for periode 2006-2008. This research data are collected from ICMD (Indonesian Stock Market Directory) and/or annual report which published by IDX (www.idx.co.id ) and also “pojok Bursa Efek Indonesia” (Indonesian Stock Exchange corner) Economic Faculty UNS. Purposive sampling method is used to collecting data and 129 observations are collected. Ordinary Least Square regression model employs to examine the influence of real earnings management through manipulation of real activities for dividend payout ratio. The result of this research shows that companies are tended to do manipulation of real activities through cash flow from operations. This results support the hypothesis previous research such as Roychowdhury (2006), Oktorina (2008) and Sahabu (2009). Furthermore, the result also shows that companies are tended to do manipulation of real activities through production cost and discretionary expense. These result support Roychowdhury (2006), Sari (2008), and Andayani (2008). Afterwards, the result also shows that there is to be significant and positive correlation between companies who do the real activities manipulation with the dividend payout ratio. This results support the hypothesis previous research Tsang (2007). In conclusion, companies do real earnings management by real activities manipulation. Keywords : Earnings Management, Cash Flow From Operations (CFO), Production Costs, Discretionary Expenses, Real Activities Manipulation, Dividend Payout Ratio. 1

Upload: ledieu

Post on 28-Jul-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALYSIS REAL EARNINGS MANAGEMENT …eprints.uns.ac.id/840/1/196804011993032001artikel_vita.doc · Web view... manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan operasi serta pengaruh

ANALISIS PRAKTEK REAL EARNINGS MANAGEMENT MELALUI MANIPULASI AKTIVITAS RIIL DAN DAMPAKNYA TERHADAP

DIVIDEND PAYOUT RATIO(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2006-2008)

Arianie Vita, S.E.Prof. Dr. Rahmawati, M.Si, Ak

ABSTRACTThe purposes of this research are: (1) to detect manipulation of real activities

that concentrate on the cash flow from operations (CFO), production costs, and discretionary expenses and (2) to examines the influence of real earnings management through manipulation of real activities for dividend payout ratio. This study based on the previous study by Gunny (2005), Roychowdhury (2006), and Tsang (2007).

This research is focused on manufacturing companies listed in Indonesian Stock Market for periode 2006-2008. This research data are collected from ICMD (Indonesian Stock Market Directory) and/or annual report which published by IDX (www.idx.co.id) and also “pojok Bursa Efek Indonesia” (Indonesian Stock Exchange corner) Economic Faculty UNS. Purposive sampling method is used to collecting data and 129 observations are collected. Ordinary Least Square regression model employs to examine the influence of real earnings management through manipulation of real activities for dividend payout ratio.

The result of this research shows that companies are tended to do manipulation of real activities through cash flow from operations. This results support the hypothesis previous research such as Roychowdhury (2006), Oktorina (2008) and Sahabu (2009). Furthermore, the result also shows that companies are tended to do manipulation of real activities through production cost and discretionary expense. These result support Roychowdhury (2006), Sari (2008), and Andayani (2008). Afterwards, the result also shows that there is to be significant and positive correlation between companies who do the real activities manipulation with the dividend payout ratio. This results support the hypothesis previous research Tsang (2007). In conclusion, companies do real earnings management by real activities manipulation.

Keywords : Earnings Management, Cash Flow From Operations (CFO), Production Costs, Discretionary Expenses, Real Activities Manipulation, Dividend Payout Ratio.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Besar kecilnya dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham tergantung pada

kebijakan dividen masing-masing perusahaan dan dilakukan berdasarkan

pertimbangan berbagai faktor. Pembayaran dividen khususnya cash dividend (dividen

1

Page 2: ANALYSIS REAL EARNINGS MANAGEMENT …eprints.uns.ac.id/840/1/196804011993032001artikel_vita.doc · Web view... manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan operasi serta pengaruh

tunai) kepada para pemegang saham sangat tergantung pada posisi kas yang tersedia

(Rosdini, 2009).

Salah satu indikator yang menunjukkan besarnya nilai dividen yang dibagikan

oleh perusahaan kepada investor adalah dividend payout ratio (DPR). Bagi

perusahaan, informasi yang terkandung dalam dividend payout ratio (DPR) dapat

digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan jumlah pembagian

dividen. Sedangkan bagi para pemegang saham, informasi yang terkandung dalam

dividend payout ratio (DPR) akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam

pengambilan keputusan investasi, yaitu apakah akan menanamkan dananya atau tidak

pada suatu perusahaan. Banyak pemegang saham yang hidup dari penghasilan berupa

dividen, mereka tentu akan lebih memilih saham-saham yang dividennya dapat

mereka andalkan.

Beberapa perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

selama tahun 2006-2008 memberikan dividen dengan jumlah yang berbeda-beda

setiap tahunnya. Fenomena yang terjadi adalah adakalanya saat laba yang diperoleh

perusahaan meningkat, dividen yang dibayarkan perusahaan justru lebih kecil dari

tahun sebelumnya. Berdasarkan fenomena tersebut laba yang dihasilkan bukanlah

satu-satunya faktor yang dipertimbangkan pihak manajemen dalam menetapkan

besarnya dividend payout ratio (Manurung, 2009).

Berdasarkan kenyataan yang ada, seringkali perhatian pengguna laporan keuangan

hanya ditujukan kepada informasi laba, tanpa memperhatikan bagaimana laba tersebut

dihasilkan. Hal ini mendorong manajemen perusahaan untuk melakukan beberapa

tindakan yang disebut manajemen atas laba (earning management) atau manipulasi

laba (earnings manipulation). Earnings management (manajeman laba) merupakan

campur tangan manajemen dalam proses penyusunan laporan keuangan perusahaan

2

Page 3: ANALYSIS REAL EARNINGS MANAGEMENT …eprints.uns.ac.id/840/1/196804011993032001artikel_vita.doc · Web view... manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan operasi serta pengaruh

bagi eksternal guna mencapai tingkat laba tertentu dengan tujuan untuk

menguntungkan dirinya sendiri atau perusahaannya sendiri (Saputro dan Setiawati,

2004).

Banyak penelitian yang memfokuskan pada dua alat manajemen laba yang umum,

yaitu manajemen akrual dan manipulasi aktivitas riil (Rahmawati, 2010). Untuk

mendeteksi ada tidaknya manajamen laba, maka pengukuran atas akrual adalah hal

yang sangat penting untuk diperhatikan. Total akrual adalah selisih antara laba dan

arus kas yang berasal dari aktivitas operasi. Total akrual dapat dibedakan menjadi dua

bagian, yaitu: (1) bagian akrual yang memang sewajarnya ada dalam proses

penyusunan laporan keuangan, disebut normal accruals atau non discretionary

accruals, dan (2) bagian akrual yang merupakan manipulasi data akuntansi yang

disebut dengan abnormal accruals atau discretionary accruals (Utami, 2005).

Gunny (2005) mengelompokkan manajemen laba dalam tiga kategori yaitu:

akuntansi yang curang, manajemen akrual, dan manajemen laba nyata. Manajemen

laba nyata terjadi ketika manajer melakukan tindakan yang menyimpang dari praktik

operasi normal perusahaan untuk meningkatkan laba yang dilaporkan misalnya

melalui tiga aktivitas manajemen laba nyata (Sahabu, 2009).

Roychowdhury (2006) yang secara langsung menguji manajemen laba nyata

melalui aktivitas riil yang dikonsentrasikan pada aktivitas investasi. Manajemen

memanipulasi aktivitas riil untuk menghindari kerugian pada laporan keuangan

tahunan perusahaan.

Penelitian tentang pengaruh manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan

operasi, biaya produksi, dan biaya diskresioner (Roychowdhury, 2006) baru

dikembangkan pada beberapa tahun terakhir. Di Indonesia sendiri penelitian tentang

manipulasi aktivitas riil menunjukkan hasil yang variatif, baik itu yang menyatakan

3

Page 4: ANALYSIS REAL EARNINGS MANAGEMENT …eprints.uns.ac.id/840/1/196804011993032001artikel_vita.doc · Web view... manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan operasi serta pengaruh

terdapat manipulasi pada ketiga aktivitas (Sari, 2008; Andayani, 2008) atau tidak

terdapat manipulasi pada salah satu aktivitas (Oktorina, 2008; Sahabu, 2009).

Hasil yang variatif tersebut mendorong untuk dilakukan penelitian lanjutan

tentang praktek manajemen laba nyata melalui manipulasi aktivitas riil atas arus kas

kegiatan operasi, biaya produksi, dan biaya diskresioner. Perbedaan dengan penelitian

sebelumnya adalah penambahan variabel dependen berupa kebijakan dividen berupa

dividend payout ratio pada perusahaan manufaktur di Indonesia.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang tersebut, disusun tujuan penelitian ini sebagai berikut

yaitu untuk:

1. Mendeteksi apakah perusahaan melakukan manipulasi aktivitas riil melalui arus

kas kegiatan operasi.

2. Mendeteksi apakah perusahaan melakukan manipulasi aktivitas riil melalui biaya

produksi.

3. Mendeteksi apakah perusahaan melakukan manipulasi aktivitas riil melalui biaya

diskresioner.

4. Mendeteksi apakah perusahaan yang melakukan manipulasi aktivitas riil memiliki

tingkat dividend payout ratio perusahaan yang lebih tinggi daripada perusahaan

yang tidak melakukan manipulasi aktivitas riil.

KAJIAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Kerangka Teoritis

Penelitian ini menggunakan Dividend Payout Ratio (DPR) sebagai variabel

dependen sedangkan variabel independennya manipulasi aktivitas riil meliputi

4

Page 5: ANALYSIS REAL EARNINGS MANAGEMENT …eprints.uns.ac.id/840/1/196804011993032001artikel_vita.doc · Web view... manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan operasi serta pengaruh

abnormal arus kas operasi, abnormal biaya produksi, dan abnormal biaya

diskresioner.

Gambar 1. Kerangka teoritis hubungan antara manipulasi aktivitas riil terhadap dividend payout ratio (DPR)

Penelitian Terdahulu

Gunny (2005) melakukan penelitian tentang konsekuensi dari manajemen laba

nyata. Empat aktivitas utama manajemen laba nyata yang digunakan adalah: a)

mengurangi biaya diskresioner riset dan pengembangan, b) mengurangi biaya

diskresioner penjualan dan biaya administrasi dan umum, c) melakukan timing

penjualan aktiva tetap untuk menaikkan laba, dan d) overproduction, diskon harga

atau keringanan kredit untuk menaikkan penjualan atau mengurangi biaya produksi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen laba nyata berhubungan sangat

signifikan dengan laba dan arus kas masa depan yang rendah. Selain itu, aktivitas

manajemen laba nyata secara ekonomis signifikan menurunkan kinerja operasi

perusahaan.

5

Variabel IndependenManipulasi Aktivitas Riil:

Abnormal Arus Kas OperasiAbnormal Biaya ProduksiAbnormal Biaya Diskresioner

Variabel Kontrol:Size (LogTA)Market-to-book ratioNet incomeReturn on Investment (ROI)

Variabel DependenDividend Payout Ratio

(DPR)

Page 6: ANALYSIS REAL EARNINGS MANAGEMENT …eprints.uns.ac.id/840/1/196804011993032001artikel_vita.doc · Web view... manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan operasi serta pengaruh

Roychowdhury (2006) menemukan bukti bahwa perusahaan menggunakan

tindakan manipulasi aktivitas nyata untuk mencapai tujuan pelaporan keuangan

tertentu selain untuk menghindari melaporkan kerugian. Roychowdhury menyatakan

bahwa manajer memberikan diskon harga untuk menaikkan jumlah penjualan

sementara, mengurangkan pengeluaran diskresioner untuk menaikkan laba yang

dilaporkan, dan menaikkan hasil produksi untuk mengurangi harga pokok penjualan.

Zang (2007) menduga bahwa manajer perusahaan menggunakan manajemen laba

akrual dan manajemen laba nyata untuk saling menggantikan. Peneliti menemukan

bahwa manajemen laba akrual cenderung menurun dan manajemen laba nyata naik

setelah penyelesaian penuntutan perkara hukum perusahaan. Akan tetapi kedua teknik

manajemen laba tersebut berhubungan positif dengan insentif atas melakukan

manajemen laba.

Penelitian di pasar modal Indonesia tentang manipulasi aktivitas riil dilakukan

oleh Annisaa’rahman (2007) dalam Sahabu (2009) pada perusahaan yang melakukan

IPO namun tidak dapat membuktikan dugaaan adanya manipulasi aktivitas riil.

Oktorina (2008) berhasil menemukan bukti bahwa perusahaan melakukan

manipulasi aktivitas nyata melalui arus kas kegiatan operasi dan mempengaruhi

kinerja pasar pada kelompok 50 perusahaan terbaik menurut Swa100 yang memiliki

total aktiva diatas Rp 1 triliun dan EVA terbaik pada periode tahun 2001 sampai

dengan 2006.

Sahabu (2009) menemukan adanya motivasi manajemen laba pada saat

perusahaan melakukan right issue dengan menggunakan ukuran manajemen laba

klasik, yaitu proksi akrual diskresioner jangka pendek dan akrual diskresioner jangka

panjang serta manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan operasi, tetapi tidak

6

Page 7: ANALYSIS REAL EARNINGS MANAGEMENT …eprints.uns.ac.id/840/1/196804011993032001artikel_vita.doc · Web view... manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan operasi serta pengaruh

dapat membuktikan adanya manipulasi aktivitas riil pada biaya produksi dan biaya

diskresioner.

Sari (2008) menyatakan bahwa dalam perekonomian dengan tingkat proteksi

investor yang tinggi, manajer lebih menyukai untuk melakukan manajemen laba

melalui manipulasi aktivitas riil daripada melalui manipulasi akrual. Meskipun dalam

ekonomi dengan tingkat proteksi investor yang tinggi, manajer masih memiliki nilai

diskresioner yang lebih tinggi dalam manajemen laba melalui aktivitas riil daripada

manipulasi akrual.

Andayani (2008) pada perusahaan publik di Indonesia terbukti melakukan

manipulasi aktivitas riil. Perusahaan manufaktur melakukan overproduksi, member

diskon, dan memberi kelonggaran kredit sebagai indikasi adanya manajemen laba,

yang menyebabkan biaya produksi menjadi tinggi. Hasil penelitian menunjukkan

adanya manajemen laba karena biaya diskresioner, umumnya dicatat pada saat

terjadinya. Tetapi perusahaan mengurangi biaya diskresioner yang dilaporkan

sehingga laba menjadi meningkat dan biaya diskresioner menjadi rendah.

Pengembangan Hipotesis

Dengan demikian Berdasarkan pada perumusan masalah dan landasan teori yang

diajukan, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

H1a : Perusahaan diduga cenderung melakukan manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan operasi.H1b : Perusahaan diduga cenderung melakukan manipulasi aktivitas riil melalui biaya produksi.H1c : Perusahaan diduga cenderung melakukan manipulasi aktivitas riil melalui biaya diskresioner.H2 : Dividend payout ratio perusahaan yang melakukan manipulasi aktivitas riil memiliki dividend payout ratio yang lebih baik daripada perusahaan yang tidak melakukan manipulasi riil. METODA PENELITIAN

Metode Pengumpulan Data

7

Page 8: ANALYSIS REAL EARNINGS MANAGEMENT …eprints.uns.ac.id/840/1/196804011993032001artikel_vita.doc · Web view... manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan operasi serta pengaruh

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI) secara berturut-turut untuk periode 2006-2008 yaitu

sebanyak 174 perusahaan. Adapun pengambilan sampel menggunakan metode

judgement sampling, yaitu pemilihan sampel berdasarkan pada kriteria-kriteria

tertentu. Kriteria tersebut adalah perusahaan manufaktur yang sahamnya aktif

diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) secara berturut-turut selama tahun

2006-2008, membagikan dividen setiap tahunnya secara rutin selama tiga tahun

berturut-turut dari tahun 2006-2008, tercatat dalam Indonesian Capital Market

Directory (ICMD) pada tahun 2007-2009, menerbitkan laporan keuangan untuk

periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember dengan tujuan untuk meningkatkan

komparabilitas atau daya banding yang baik, serta memiliki semua data yang

diperlukan untuk variabel-variabel yang telah ditentukan sebelumnya. Sampel yang

diambil dalam penelitian ini adalah sebesar 43 perusahaan manufaktur dari 174

perusahaan yang terdaftar selama periode 2006-2008.

Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan di atas, sampel yang diperoleh untuk

penelitian ini adalah sebagai berikut:

TABEL 1.Kriteria Pengambilan Sampel

Dari tabel 1. di atas, dapat diketahui bahwa jumlah perusahaan yang

8

Jumlah perusahaan yang terdaftar di BEI selama periode 2003-2007 397Jumlah perusahaan non manufaktur (223)Jumlah perusahaan manufaktur 174Jumlah perusahaan dengan data yang tidak lengkap 131Jumlah perusahaan yang menjadi sampel 43

Sumber: Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2003-2007

Page 9: ANALYSIS REAL EARNINGS MANAGEMENT …eprints.uns.ac.id/840/1/196804011993032001artikel_vita.doc · Web view... manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan operasi serta pengaruh

diambil untuk sampel penelitian ini sebanyak 43 perusahaan dengan kriteria yang

telah ditentukan yang meliputi 134 observasi selama periode pengamatan tahun

2006-2008. Data sampel perusahaan dapat dilihat di lampiran penelitian ini.

Definisi Operasional Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel

Variabel Independen: Manipulasi Aktivitas Riil

a. Manipulasi Aktivitas Riil melalui Arus Kas kegiatan Operasi

Langkah awal yang dilakukan sebelum masuk dalam pengujian hipotesis maka

akan dilakukan regresi untuk mencari arus kas kegiatan operasi normal. Model regresi

untuk mencari arus kas kegiatan operasi normal mereplikasi dari penelitian

Roychowdhury (2006) sebagai berikut:

CFOt/At-1 = α0 + α1(1/At-1) + β1(St/At-1) + β2(∆St/At-1) + єt

Keterangan:CFOt/At-1 : arus kas kegiatan operasi pada tahun t yang diskala dengan total aktiva pada tahun t-1.α1(1/At-1) : intersep yang diskala dengan total aktiva pada tahun t-1 dengan tujuan supaya arus kas kegiatan operasi tidak memiliki nilai 0 ketika penjualan dan lag penjualan bernilai 0.St/At-1 : penjualan pada tahun t yang diskala dengan total aktiva pada tahun t-1.∆St/At-1: penjualan pada tahun t dikurangi penjualan pada tahun t-1 yang diskala dengan total aktiva pada tahun t-1.α0 : konstanta.єt : error term pada tahun t.

Oleh karena dalam penelitian ini yang akan digunakan adalah arus kas kegiatan

operasi abnormal, maka untuk setiap observasi tahun arus kas kegiatan operasi

abnormal (ABN_CFO) adalah selisih dari nilai arus kas kegiatan operasi aktual yang

diskalakan dengan total aktiva satu tahun sebelum pengujian dikurangi dengan arus

kas kegiatan operasi normal yang dihitung dengan menggunakan koefisien estimasi

yang diperoleh dari model persamaan di atas.

ABN_CFO = CFOt - CFOt/At-1

b. Manipulasi Aktivitas Riil melalui Biaya Produksi

9

Page 10: ANALYSIS REAL EARNINGS MANAGEMENT …eprints.uns.ac.id/840/1/196804011993032001artikel_vita.doc · Web view... manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan operasi serta pengaruh

Biaya produksi digunakan dalam penelitian ini dibanding HPP/COGS karena

produksi di atas level normal operasi perusahaan (overproduction) dengan tujuan

untuk melaporkan harga pokok penjualan (COGS) yang lebih rendah merupakan salah

satu cara yang dilakukan manajemen untuk memanipulasi laba melalui manipulasi

aktivitas riil. Biaya produksi adalah jumlah dari harga pokok penjualan (COGS) dan

perubahan dalam persediaan (∆INV) sepanjang tahun atau selisih persediaan tahun

aktual dengan tahun sebelumnya. Peneliti menggunakan model estimasi untuk biaya

produksi normal sebagaimana Roychowdhury (2006) sebagai berikut:

PRODt/At-1 = α0 + α1(1/At-1) + β1(St/At-1) + β2(∆St/At-1) + β3(∆St-1/At-1) + єt

Keterangan:PRODt/At-1: biaya produksi pada tahun t yang diskala dengan total aktiva pada tahun t-1, dimana PRODt = COGSt + ∆INVt

α(1/At-1) : intersep yang diskala dengan total aktiva pada tahun t-1 dengan tujuan supaya nilai biaya produksi tidak memiliki nilai 0 ketika penjualan dan lag penjualan bernilai 0.St/At-1 : penjualan pada tahun t yang diskala dengan total aktiva pada tahun t-1.∆St/At-1: penjualan pada tahun t dikurangi penjualan pada tahun t-1 yang diskala dengan total aktiva pada tahun t-1.∆St-1/At-1 : perubahan penjualan pada tahun t-1 yang diskala dengan total aktiva pada tahun t-1.α0 : konstantaєt : error term pada tahun t.

Sama halnya dengan arus kas kegiatan operasi, nilai koefisien estimasi dari

persamaan regresi di atas digunakan untuk menghitung nilai biaya produksi normal.

Sehingga, biaya produksi abnormal (ABN_PROD) diperoleh dengan cara

mengurangkan nilai biaya produksi aktual yang diskalakan dengan total aktiva satu

tahun sebelum periode pengujian dengan biaya produksi normal yang dihitung dengan

menggunakan koefisien estimasi dari model persamaan di atas.

ABN_PROD = PRODt - PRODt/At-1

c. Manipulasi Aktivitas Riil melalui Biaya Diskresioner

10

Page 11: ANALYSIS REAL EARNINGS MANAGEMENT …eprints.uns.ac.id/840/1/196804011993032001artikel_vita.doc · Web view... manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan operasi serta pengaruh

Untuk menghitung tingkat normal biaya diskresioner, peneliti menggunakan

model regresi berikut yang juga mereplikasi dari penelitian Roychowdhury (2006):

DISEXPt/At-1 = α0 + α1(1/At-1) + β(St-1/At-1) + єt

Keterangan:

DISEXPt/At-1 : biaya diskresioner pada tahun t yang diskala dengan total aktiva tahun t-1α(1/At-1) : intersep yang diskala dengan total aktiva pada tahun t-1 dengan tujuan supaya biaya diskresioner tidak memiliki nilai 0 ketika penjualan dan lag penjualan bernilai 0.St-1/At-1 : penjualan pada tahun t-1 yang diskala dengan total aktiva pada tahun t-1.

Biaya diskresioner dalam penelitian ini didefinisikan sebagai jumlah dari biaya

iklan, biaya riset dan pengembangan, biaya penjualan, dan administrasi dan umum.

Nilai koefisien estimasi dari persamaan regresi di atas digunakan untuk menghitung

nilai biaya diskresioner normal. Sehingga, biaya diskresioner abnormal

(ABN_DISEXP) diperoleh melalui cara yang sama seperti arus kas kegiatan operasi

dan biaya produksi yaitu dengan mengurangkan nilai biaya diskresioner aktual yang

diskalakan dengan total aktiva satu tahun sebelum periode pengujian dengan biaya

diskresioner normal yang dihitung dengan menggunakan koefisien estimasi dari

model persamaan di atas.

ABN_DISEXP = DISEXPt - DISEXPt/At-1

Variabel Dependen : Dividen Payout Ratio (DPR)

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dividen payout

ratio (DPR). Dividen Payout Ratio mencerminkan kemampuan perusahaan untuk

membayar dividen tunai (cash dividen) kepada para pemegang sahamnya setiap tahun

berdasarkan besar kecilnya laba bersih setelah pajak (earnings after tax) (Walsh,

2003). DPR dapat dirumuskan sebagai berikut:

DPR = Dividen

11

Page 12: ANALYSIS REAL EARNINGS MANAGEMENT …eprints.uns.ac.id/840/1/196804011993032001artikel_vita.doc · Web view... manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan operasi serta pengaruh

Earnings After Tax

Variabel Kontrol

Dalam penelitian digunakan beberapa variabel kontrol yang selayaknya o

berpengaruh terhadap pengukuran variabel dependen dividen payout ratio, antara lain

ukuran perusahaan (SIZE), net income (NI), market to book ratio (MTB), dan return

on investment (ROI).

Teknik Analisis

Model Analisis

Model pengujian untuk hipotesis H1a, H1b, dan H1c atas manipulasi aktivitas riil

ditentukan berdasarkan uji rata-rata dan nilai signifikansi dari abnormal arus kas

kegiatan operasi, abnormal biaya produksi, dan abnormal biaya diskresioner. Nilai

rata-rata abnormal arus kas kegiatan operasi, abnormal biaya produksi, dan abnormal

biaya diskresioner diperoleh dari statistik deskriptif seluruh sampel dan kemudian

dilakukan pengujian tingkat signifikansi menggunakan uji One Sample t-Test dengan

pengujian hipotesis 2 arah (two tail), yaitu menguji apakah suatu nilai tertentu (yang

diberikan sebagai pembanding) berbeda secara nyata ataukah tidak dengan rata-rata

sebuah sampel.

Untuk analisis impact dari variabel independen terhadap variabel dependen,

penelitian ini menggunakan metode regresi linear. Model ini dipilih karena penelitian

ini dirancang untuk menentukan hipotesis H2 yaitu variabel independen yang

mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Model yang dimaksud adalah

sebagai berikut:

Model Persamaan:

12

Page 13: ANALYSIS REAL EARNINGS MANAGEMENT …eprints.uns.ac.id/840/1/196804011993032001artikel_vita.doc · Web view... manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan operasi serta pengaruh

DPRt = α0 + α1 ABN_CFOi + α2 ABN_PRODi + α3 ABN_DISEXPi + α4SIZEi +

α5MTBi + α6NIi + α7ROIi + є

Keterangan: DPR = dividend payout ratio ABN_CFO = manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan operasiABN_PROD = manipulasi aktivitas riil melalui biaya produksiABN_DISEXP = manipulasi aktivitas riil melalui biaya diskresionerSIZE = ukuran perusahaan diproksikan dengan log total asetMTB = market to book ratioNI = net incomeROI = return on investment1-7 = koefisien regresi masing-masing variabelє = error term perusahaan i

ANALISA DAN PEMBAHASAN

Statistik Deskriptif

Pada tabel di bawah ini akan dijelaskan statistik deskriptif dari variabel-variabel

penelitian. Informasi mengenai statistik deskriptif tersebut meliputi: nilai minimum,

maksimum, rata-rata (mean), dan standar deviasi dihitung menggunakan alat bantu

perangkat statistik SPSS 16. Hasil dari perhitungan tersebut ditampilkan pada tabel 2.

berikut:

Tabel 2. Statistik Deskriptif

Statistik Deskriptif Variabel-variabel Penelitian

N Minimum Maximum Mean Std. DeviationDPR 110 .000418 1.010000 .31734595 .196938213ABNCFO 110 -2.940300 1.993000 .11147084 .544573487ABNPROD 110 -50.224600 20.276000 -.01568079 5.425903366ABNDISEXP 110 -3.122280 1.668060 .05014731 .541566865LOGTA 110 10.68 18.21 14.3076 1.61605NI 110 2667.00 9191000.00 593682.3364 1323458.82496MTB 110 .000003 .237824 .01079888 .029971149ROI 110 .17 39.20 10.7525 8.66647Valid N (listwise) 110

Keterangan: DPR = Dividend Payout Ratio, ABNCFO = abnormal arus kas kegiatan operasi, ABNPROD = abnormal biaya produksi, ABNDISEXP = abnormal biaya diskresioner, LOGTA = log total asset, NI = net income, MTB = market-to-book, dan ROI = return on investment.Sumber : Hasil Pengolahan Data Statistik

13

Page 14: ANALYSIS REAL EARNINGS MANAGEMENT …eprints.uns.ac.id/840/1/196804011993032001artikel_vita.doc · Web view... manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan operasi serta pengaruh

Pengujian Hipotesis

1. Analisis Regresi Linier

Tabel 3Hasil Analisis Regresi

DPRt = α0 + α1 ABN_CFOi + α2 ABN_PRODi + α3 ABN_DISEXPi + α4SIZEi + α5MTBi + α6NIi + α6ROIi + LOG(TASit) + є

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.(Constant) 0.300 0.256 1.172 0.244ABNCFO -0.064 0.045 -1.413 0.161ABNPROD -0.011 0.003 -3.282 *0.001ABNDISEXP 0.021 0.041 0.515 0.607NI 0.000 0.000 0.798 0.427MTB 0.425 0.587 0.725 0.470ROI 0.008 0.002 3.582 *0.001LOGTA -0.005 0.018 -0.309 0.758

R-squared 0.300

Adjusted R-squared 0.252

F-statistic 6.234

Prob(F-statistic) 0.000

Secara statistik signifikan pada tingkat 0,01Keterangan: DPR = Dividend Payout Ratio, ABNCFO = abnormal arus kas kegiatan operasi, ABNPROD = abnormal biaya produksi, ABNDISEXP = abnormal biaya diskresioner, LOGTA = log total asset, NI = net income, MTB = market-to-book, dan ROI = return on investment.Sumber : Hasil Pengolahan Data Statistik

a. H1a : terjadi manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan operasi

serta pengaruh positif dan signifikan antara abnormal arus kas kegiatan

operasi terhadap dividen payout ratio.

Berdasarkan table 3 di atas, maka untuk ABN_CFO yang memiliki

nilai rata-rata diatas 0 (0,11147084 > 0) mengindikasikan bahwa

perusahaan melakukan manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan

operasi karena memiliki nilai mean ABN_CFO ≠ 0. Dalam penelitian

Roychowdhury (2006), perusahaan yang terbukti melakukan tindakan

manipulasi aktivitas riil cenderung akan memperlihatkan arus kas kegiatan

14

Page 15: ANALYSIS REAL EARNINGS MANAGEMENT …eprints.uns.ac.id/840/1/196804011993032001artikel_vita.doc · Web view... manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan operasi serta pengaruh

operasi yang rendah yaitu dengan nilai rata-rata arus kas kegiatan operasi

dibawah nilai 0 dan nilai mean abnormal arus kas kegiatan operasi tidak

sama dengan 0 (mean ≠ 0). Jadi kesimpulannya bahwa H1a diterima.

Hasil ini konsisten dengan penelitian sebelumnya dimana Oktorina (2008)

dan Sahabu (2009) yang berhasil menemukan bukti bahwa perusahaan

melakukan manipulasi aktivitas nyata melalui arus kas kegiatan operasi.

Gunny (2005) juga menyatakan bahwa hasil penelitiannya menunjukkan

bahwa manajemen laba nyata berhubungan sangat signifikan dengan laba

dan arus kas masa depan yang rendah

Sedangkan Berdasarkan Tabel 3 nilai signifikansi t untuk variabel

independen ABN_CFO yaitu 0,161. Hal ini menunjukkan bahwa untuk

tingkat signifikansi 0,05, abnormal arus kas dari kegiatan operasi tidak

berpengaruh signifikan terhadap dividen payout ratio.

b. H1b : terjadi manipulasi aktivitas riil melalui biaya produksi serta

pengaruh positif dan signifikan antara abnormal biaya produksi terhadap

dividen payout ratio.

Berdasarkan tabel 3 di atas, maka untuk ABN_PROD yang

memiliki nilai rata-rata dibawah 0 (-0,01568079 < 0) mengindikasikan

perusahaan juga melakukan manipulasi aktivitas riil melalui biaya

produksi karena nilai mean ABN_PROD ≠ 0. Menurut Roychowdhury

(2006), perusahaan yang terbukti melakukan tindakan manipulasi aktivitas

riil memperlihatkan biaya produksi yang luar biasa tinggi yaitu dengan

nilai rata-rata biaya produksi diatas nilai 0 dan nilai mean abnormal biaya

produksi tidak sama dengan 0 (mean ≠ 0). Jadi kesimpulannya bahwa H1b

diterima. Hasil ini konsisten dengan penelitian sebelumnya dimana

15

Page 16: ANALYSIS REAL EARNINGS MANAGEMENT …eprints.uns.ac.id/840/1/196804011993032001artikel_vita.doc · Web view... manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan operasi serta pengaruh

Roychowdhury (2006), Sari (2008), dan Andayani (2008), yang berhasil

membuktikan bahwa perusahaan melakukan manipulasi aktivitas nyata

melalui biaya produksi dengan melakukan overproduksi, memberi diskon,

dan memberi kelonggaran kredit sebagai indikasi adanya manajemen laba,

yang menyebabkan biaya produksi menjadi tinggi. Tetapi penilitian ini

tidak konsisten dengan Sahabu (2009) dan Annisaa’rahman (2007) yang

tidak berhasil membuktikan adanya manipulasi aktivitas riil melalui biaya

produksi.

Berdasarkan Tabel 3, nilai signifikansi t untuk variabel

independen ABN_PROD yaitu 0,001. Hal ini menunjukkan bahwa untuk

tingkat signifikansi 0,01, abnormal biaya produksi berpengaruh secara

signifikan terhadap dividend payout ratio.

c. H1c : terjadi manipulasi aktivitas riil melalui biaya diskresioner serta

pengaruh positif dan signifikan antara abnormal biaya diskresioner

terhadap dividen payout ratio.

Berdasarkan table 3 di atas, maka untuk ABN_DISEXP yang

memiliki nilai rata-rata diatas 0 (0,05014731 > 0) juga mengindikasikan

perusahaan melakukan manipulasi aktivitas riil melalui biaya diskresioner

karena nilai mean ABN_DISEXP ≠ 0. Menurut Roychowdhury (2006),

perusahaan yang terbukti melakukan tindakan manipulasi aktivitas riil

memperlihatkan biaya diskresioner yang rendah yaitu dengan nilai rata-

rata biaya diskresioner dibawah nilai 0 dan nilai mean abnormal biaya

diskresioner tidak sama dengan 0 (mean ≠ 0). Jadi kesimpulannya bahwa

H1c diterima. Hasil ini konsisten dengan penelitian sebelumnya dimana

16

Page 17: ANALYSIS REAL EARNINGS MANAGEMENT …eprints.uns.ac.id/840/1/196804011993032001artikel_vita.doc · Web view... manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan operasi serta pengaruh

Roychowdhury (2006), Sari (2008), dan Andayani (2008) yang berhasil

menunjukkan adanya praktek manajemen laba nyata karena biaya

diskresioner, umumnya dicatat pada saat terjadinya. Tetapi penelitian ini

tidak konsisten dengan Sahabu (2009) dan Annisaa’rahman (2007) yang

tidak berhasil membuktikan adanya manipulasi aktivitas riil melalui biaya

produksi.

Berdasarkan Tabel 3 nilai signifikansi t untuk variabel independen

ABN_DISEXP yaitu 0,607. Hal ini menunjukkan bahwa untuk tingkat

signifikansi 0,05, abnormal biaya diskresioner tidak berpengaruh

signifikan terhadap dividend payout ratio.

d. H2 : adanya pengaruh positif dan signifikan antara perusahaan yang

melakukan manipulasi aktivitas riil terhadap dividen payout ratio.

Berdasarkan Tabel 3, diperoleh nilai adjusted R2 = 0,252, sehingga

dapat disimpulkan bahwa variabel independen abnormal arus kas kegiatan

operasi, abnormal biaya produksi, dan abnormal biaya diskresioner serta

variabel kontrol net income, ROI, market-to-book, dan log total aset secara

simultan hanya mampu menjelaskan dividend payout ratio, sebagai

variabel dependen, sebesar 25,2%, sedangkan sisanya 74,8% (100% -

25,2%) dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar dari faktor-faktor yang

diuji dalam penelitian ini. Hal ini mengindikasikan bahwa masih banyak

faktor-faktor lain yang dapat menjelaskan variabel dependen.

Dikarenakan terbukti adanya manipulasi aktivitas riil dalam

peusahaan manufaktur, sehingga jika dilihat dari tingkat pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen hanya sebesar 25,2%

maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang melakukan manipulasi

17

Page 18: ANALYSIS REAL EARNINGS MANAGEMENT …eprints.uns.ac.id/840/1/196804011993032001artikel_vita.doc · Web view... manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan operasi serta pengaruh

aktivitas riil akan memiliki dividen payout ratio yang lebih baik daripada

perusahaan yang tidak melakukan manipulasi riil. Oleh karena itu semakin

tinggi dividen yang dibayarkan, hal ini mengindikasikan bahwa

perusahaan yang melakukan manipulasi aktivitas riil akan melakukan

pembayaran dividen yang lebih baik sehingga tingkat deviden payout

ratio perusahaan pun akan meningkat. Jadi kesimpulannya bahwa H2

diterima. Hasil ini konsisten dengan penelitian Tsang (2007) yang

menyatakan bahwa manajer menggunakan real earnings management

untuk menemukan suatu pengaturan pembatasan atas dividen. Manajer

lebih memilih untuk menggunakan real earnings management ketika

terdapat keterbatasan sumber daya pembiayaan alternatif.

2. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Untuk menginterpretasikan koefisien variabel abnormal arus kas kegiatan

operasi, abnormal biaya produksi, abnormal biaya diskresioner, net income, ROI,

market-to-book, dan total asset dapat menggunakan unstandardized coefficients.

Dengan melihat tabel IV.7 di atas, dari ke tiga variabel independen yang

dimasukkan ke dalam model regresi, variabel ABNCFO dan ABNDISEXP tidak

berpengaruh signifikan terhadap dividen payout ratio. Hal ini dapat dilihat dari

probabilitas signifikansi untuk ABNCFO sebesar 0,161; dan ABNDISEXP

sebesar 0,607 dan keduanya jauh di atas 0,05. Sedangkan ABNPROD (=0,001)

signifikan pada tingkat 0,01.

Untuk variabel kontrol yang dimasukkan ke dalam model regresi sendiri,

variabel NI, MTB, dan LOGTA tidak berpengaruh signifikan terhadap dividen

payout ratio.

18

Page 19: ANALYSIS REAL EARNINGS MANAGEMENT …eprints.uns.ac.id/840/1/196804011993032001artikel_vita.doc · Web view... manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan operasi serta pengaruh

KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI

KESIMPULAN

1. Penelitian ini telah memenuhi semua uji asumsi klasik, meliputi

pengujian normalitas, pengujian multikolinieritas, pengujian autokorelasi, dan

pengujian heterokedastisitas.

2. Berdasarkan hasil statistik deskriptif, rata-rata dividend payout

ratio pada tahun 2006-2008 bertanda positif.

3. Variabel independen abnormal arus kas kegiatan operasi, abnormal

biaya produksi, dan abnormal biaya diskresioner serta variabel kontrol net

income, ROI, market-to-book, dan total asset secara bersama-sama berpengaruh

terhadap dividen payout ratio perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode 2006-2008. Hasil ini mendukung hipotesis (H2).

4. Penelitian ini menunjukkan bahwa ABN_CFO yang memiliki nilai

rata-rata diatas 0 (0,11147084 > 0) mengindikasikan bahwa perusahaan

melakukan manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan operasi. Hasil ini

mendukung hipotesis (H1a). Demikian halnya dengan ABN_PROD yang

memiliki nilai rata-rata dibawah 0 (-0,01568079 < 0) mengindikasikan

perusahaan juga melakukan manipulasi aktivitas riil melalui biaya produksi.

Hasil ini mendukung hipotesis (H1b). ABN_DISEXP yang memiliki nilai rata-

rata diatas 0 (0,05014731 > 0) juga mengindikasikan perusahaan melakukan

manipulasi aktivitas riil melalui biaya diskresioner. Hasil ini mendukung

hipotesis (H1c).

5. Berdasarkan hasil uji statistik t mengindikasikan bahwa

ABN_PROD memiliki nilai signifikansi 0,001. Hal ini menunjukkan bahwa

19

Page 20: ANALYSIS REAL EARNINGS MANAGEMENT …eprints.uns.ac.id/840/1/196804011993032001artikel_vita.doc · Web view... manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan operasi serta pengaruh

untuk tingkat signifikansi 0,01, abnormal biaya produksi berpengaruh secara

signifikan terhadap dividend payout ratio.

6. Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi sebesar 25,2%,

mengindikasikan bahwa masih banyak faktor-faktor selain variabel independen

abnormal arus kas kegiatan operasi, abnormal biaya produksi, abnormal biaya

diskresioner serta variabel kontrol net income, ROI, market-to-book, dan total

asset yang dapat menjelaskan variabel dependen dividen payout ratio.

Keterbatasan

1. Perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini terlalu sedikit, karena hanya

mengambil sampel perusahaan industri manufaktur saja dan pada periodesasi

yang cukup pendek. Jika sampel penelitian mengambil jenis perusahaan dari

industri lainnya mungkin dapat memberikan hasil yang berbeda.

2. Data yang diperoleh melalui Indonesian Capital Market Directory (ICMD)

kurang relevan. Data berbeda dengan data dalam annual report.

SARAN

1. Melakukan penelitian dengan menggunakan sampel yang lebih banyak dan tidak

hanya perusahaan manufaktur saja yang dijadikan sampel tetapi seluruh

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini dilakukan untuk

memperoleh hasil yang lebih akurat dan menunjukkan apakah penelitian dengan

menggunakan seluruh perusahaan dapat memberikan hasil yang berbeda atau

sama.

2. Bagi peneliti selanjutnya dapat menguji ulang penelitian ini dan dapat juga

menambah variabel lain yang dianggap memiliki pengaruh cukup kuat, sehingga

penelitian selanjutnya dapat menemukan hasil yang baru dan dapat mengetahui

apakah penelitian ini masih layak atau tidak.

20

Page 21: ANALYSIS REAL EARNINGS MANAGEMENT …eprints.uns.ac.id/840/1/196804011993032001artikel_vita.doc · Web view... manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan operasi serta pengaruh

REFERENSIAndayani, Wuryan. 2008. “Pengaruh Corporate Governance Terhadap Manajemen

Laba Melalui Manipulasi Aktivitas Riil”. Seminar Ketahanan Ekonomi Nasional (SKEN). Yogyakarta.

Annisaa’rahman. dan Yanthi H. 2007. “Earnings Management Melalui Accruals Dan Real Activities Manipulation Pada Initial Public Offerings Dan Kinerja Jangka Panjang (Studi Empiris Pada Bursa Efek Jakarta)”. The 1st Accounting Conference, Fakultas Ekonomi - Universitas Indonesia.

Astuti, Dewi Saptantinah Puji. 2005. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Manajemen Laba Di Seputar Right Issue.

Cheng, Qiang. dan Terry Warfield. 2005. Equity Incentives And Earnings Management. The Accounting Review. 80: 441-476.

Dechow, Patricia M.; Richard G. Sloan; dan Amy P. Hutton. 1994. Detecting Earnings Management. http://www.ssrn.com

Edelstein, Liu dan Tsang. 2007. Real Earnings Management and Dividend Payout Signals: A Study for U.S. Real Estate Investment Trusts. http://www.ssrn.com

Gitman, Lawrence J. 2003. Principles of Managerial Finance. 10th edition. Addison Wesley.

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Cetakan IV. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Graham, John R.; Campbell R. Harvey; dan Shivaram Rajgopal. 2005. The Economic Implications Of Corporate Financial Reporting. http://www.ssrn.com

Gumanti, Tatang Ary. 2001. Earnings Management Dalam Penawaran Saham Perdana Di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) III, Jakarta.

Gunny, Katherine. 2009. The relation between earnings management using real activities manipulation and future performance: Evidence from meeting earnings benchmarks. http://www.ssrn.com

Halim, Julia, Carmel Meiden, dan Rudolf Lumban Tobing. 2005. Pengaruh Manajemen Laba Pada Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Termasuk Dalam Indeks LQ-45. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) VIII, Solo.

Hartadi, Happy S. 2006. “Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Deviden Payout Ratio Pada Perusahaan Go Public yang Listed di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2001-2003”, Skripsi Yang Dipublikasikan.

Healy, Paul M., dan James M. Wahlen. 1998. A Review Of The Earnings Management Literature And Its Implications For Standard Setting. http://www.ssrn.com

Hill, McGraw. 2005. Financial Statement Analysis. Edisi 8. Jakarta: Salemba Empat.Kartikasari, Astri Dyah, dan Doddy Setiawan. 2008. Pengaruh Mekanisme Corporate

Governance Terhadap Kualitas Laba Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Intervening. The 2nd Accounting Conference, 1st Doctoral Colloquium, and Accounting Workshop. Depok.

Lestariningsih, Daru. 2007. “Pengaruh Dividend Pay Out Ratio, Current Ratio, Variance Of Earning Growth Terhadap Price Earning Ratio (Per) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta”. Skripsi Yang Dipublikasikan.

Li, Kai, dan Xinlei Zhao. 2008. Asymmetric Information And Dividend Policy. Financial Management, page 673.

21

Page 22: ANALYSIS REAL EARNINGS MANAGEMENT …eprints.uns.ac.id/840/1/196804011993032001artikel_vita.doc · Web view... manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan operasi serta pengaruh

Manurung, Indah Agustina. 2009. “Pengaruh Laba Bersih dan Arus Kas Operasi Terhadap Kebijakan Deviden Pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public”. Skripsi Yang Dipublikasikan.

Ma’ruf, Muhammad. 2006. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Laba Pada Perusahaan Go Public Di Bursa Efek Jakarta. Skripsi Yang Dipublikasikan.

Marpaung, Elyzabet Indrawati. 2006. “Pengaruh Perubahan Earnings dan Perubahan Net Operating Cash Flows Terhadap Perubahan Dividend Payout Ratio” Jurnal Ilmiah Akuntansi, Vol. V No. 1, Mei: 1-11.

Miller, Merton H., dan Kevin Rock. 1985. Dividend Policy Under Asymmetric Information. The Journal Of Finance, Vol. 40, No.4.

Nasution, Marihot. 2007. “Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba di Industri Perbankan di Indonesia”. Skripsi Yang Dipublikasikan.

Oktorina, Megawati, dan Yanthi H. 2008. “Analisis Arus Kas Kegiatan Operasi dalam Mendeteksi Manipulasi Aktivitas Riil dan Dampaknya Terhadap Kinerja Pasar.” Simposium Nasional Akuntansi (SNA) XI, Pontianak.

Pramastuti, Suluh. 2007. Analisis Kebijakan Deviden: Pengujian Dividend Signaling Theory dan Rent Extraction Hypothesis. Tesis Yang Dipublikasikan.

Prasetyo, Lili Yulianti. 2008. “Analisis Pengaruh Arus Kas Bersih Operasional, Gross Profit, dan Profitabilitas Terhadapa Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Skripsi Yang Dipublikasikan.

Purwanti, Natalia. 2008. “Analisis Faktor –Faktor Yang Mempengaruhi Deviden Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia”. Skripsi Yang Dipublikasikan.

Putro, Suryo Nugroho. 2009. “Perbedaan Discretionary Accruals Antara Perusahaan Manufaktur Laba Dan Perusahaan Manufaktur Rugi”. Skripsi Yang Dipublikasikan.

Rahmawati, Anastasia Riani Suprapti, dan Sri Seventi. 2010. “Model Strategi Manajemen Laba Pada Perusahaan Publik Di Bursa Efek Indonesia: Suatu Pemeriksaan Pergeseran Klasifikasi Serta Dampaknya Terhadap Kinerja Saham, Pemilihan Metoda Akuntansi, Dan Pengaturan Waktu Transaksi. Jurnal Akuntansi, Tahun XIV, No.1, Januari: 11-24.

Rahmawati, dan Zaki Baridwan. 2006. “Pengaruh Asimetri Informasi, Regulasi, Perbankan dan Ukuran Perusahaan Pada Manajemen Laba Dengan Model Akrual Khusus Perbankan (Studi Empiris Pada Industri Perbankan di Indonesia yang Terdaftar di BEJ)”. Jurnal Akuntasi dan Bisnis Indonesia, Vol 6 No. 2, Agustus : 139-150.

Rosdini, Dini. 2009. “Pengaruh Free Cash Flow Terhadap Dividend Payout Ratio”. Working Paper In Accounting and Finance. Oktober.Roychowdhury, S. 2006. “Earnings Management through Real

Activities Manipulation”. Journal of Accounting and Economics. 42: 335-370.

Sahabu, Supardi. 2009. “Manajemen Laba Melalui Akrual Dan Manipulasi Aktivitas Nyata Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja

22

Page 23: ANALYSIS REAL EARNINGS MANAGEMENT …eprints.uns.ac.id/840/1/196804011993032001artikel_vita.doc · Web view... manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan operasi serta pengaruh

Perusahaan Yang Melakukan Right Issue”. Tesis Yang Dipublikasikan.

Sari, Ratna Candra. 2008. “Investor Protection, Real Activity Manipulation And Accrual Manipulation: Asian Comparison”. The 2nd Accounting Conference, 1st Doctoral Colloquium, and Accounting Workshop, Depok, 4-5 November.

Sekaran, Uma. 2003. Research Methods For Business. Wiley.Trisnawati, Ratna dan Rahmawati. 2009. The Influence Of Leverage On Earnings

Management With Free Cash Flow As Moderated Variable.Tsang, Liu, and Edelstein. 2009. Real Earnings Management and Dividend Payout

Signal: A Study For U.S. Real Estate Investment Trust. http://www.ssrn.comUtami, Wiwik. 2005. “Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Biaya

Modal Ekuitas ( Studi Pada Perusahaan Sektor Manufaktur )”. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) VIII, Solo.

Van Horne, James C. dan Wachowicz, Jr. 1998. Fundamental of Financial Management. Prentice Hall, Inc. 10th edition.

Walsh, Ciaran. 2003. Key Management Ratios. Edisi 3. Erlangga.Zang, Amy. 2007. Evidence On The Tradeoff Between Real Manipulation And

Accrual Manipulation. http://www.ssrn.com

23