analogi, cerita manfaat
DESCRIPTION
tugas kemampuan dasar mengajarTRANSCRIPT
KEMAMPUAN DASAR MENGAJAR
PRESENTED BY
NEILA DWI SAIDAH 110331406406
ARI RINDAWATI 110331420515
INTAN MAHANANI 110331420529
FITRIA NURINNIHAYATI 110331420556
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN KIMIA
OKTOBER 2012
A. ANALOGI KONSEP KIMIA
Kekuatan Asam Halida
Asam halida terdiri atas asam fluorida (HF), asam klorida (HCl), asam bromide
(HBr), dan asam iodida (HI). Kekuatan asam tersebut bergantung pada kekuatan ikatan
antara H dan X atau kemudahan senyawa halida untuk memutuskan ikatan antara H dan X.
Semakin ke atas dalam golongan 17, ikatan atom antara H dan X semakin kuat
sehingga molekul HX yang terbentuk cukup stabil. Oleh karena itu, hanya sedikit molekul
HX yang terurai menjadi H+ dan X-. Sehingga HF merupakan asam halide terlemah karena
ikatannya paling kuat. Sebaliknya, semakin ke bawah dalam golongan 17, ikatan antara
atom H dan X semakin lemah. Akibatnya, ikatan itu semakin mudah putus dan semakin
mudah menghasilkan ion H+.
Berdasarkan beberapa pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa kemudahan
senyawa halida (golongan 17) untuk memutuskan ikatan antara H dan X berhubungan
dengan panjang ikatan yang dibentuk oleh kedua atom pembentuk ikatan tersebut. Yang
dimaksud panjang ikatan adalah jarak antara inti-inti atom yang berperan serta dalam
sebuah ikatan kovalen. Semakin ke bawah dalam golongan 17 jari-jari atomnya semakin
besar, sehingga jarak antara inti-inti atom semakin besar. Dan ketika jarak antar atom
sangat jauh, maka ikatannya akan sangat mudah lepas. Hal ini dapat dianalogikan dalam
kehidupan sehari-hari seperti hubungan jarak jauh (Long Distance Relationship) yang
mana akan lebih mudah untuk terlepas (putus) dibandingkan dengan hubungan jarak dekat.
KESIMPULAN:
“ketika jarak antar atom sangat jauh, maka ikatannya akan sangat mudah untuk lepas”
dapat dianalogikan seperti “hubungan jarak jauh” dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh,
Intan Mahanani
Kimia/ Offering A
110331420529
Ikatan Kovalen
Pada ikatan kimia di dalam molekul dibedakan menjadi dua, yaitu ikatan ionik dan
ikatan kovalen. Ikatan ionik merupakan ikatan antara unsur logam dengan unsur nonlogam.
Berdasarkan penggunaan elektronnya, ikatan ionik diartikan sebagai “serah-terima”
elektron. Sementara ikatan kovalen merupakan ikatan antar sesama unsur nonlogam.
Sedangkan menurut penggunaan elektronnya, ikatan kovalen merupakan “penggunaan
bersama” elektron.
Ikatan kovalen ini dibedakan menjadi tiga lagi, yaitu ikatan kovalen polar, ikatan
kovalen nonpolar, dan ikatan kovalen koordinasi. Ikatan kovalen polar merupakan ikatan
kovalen di mana atom pusatnya mempunyai pasangan elektron bebas. Ini berarti elektron
tidak dibagi sama rata antar atom. Atom yang lebih elektronegatif memperoleh elektron
lebih dari yang ia bagikan pada atom lainnya. Sedangkan pada ikatan kovalen non polar,
elektron dibagi sama rata antar atom. Sementara pada ikatan kovalen koordinasi terjadi bila
suatu atom menyumbangkan elektron bebasnya pada atom lain yang kekurangan elektron.
Dari penjelasan di atas, dapat dianalogikan bahwa ikatan kovalen itu seperti makan
di restoran. Sebuah ikatan kovalen nonpolar terbentuk jika kita memberikan setengah dari
cheeseburger kita pada seorang teman, dengan imbalan setengah dari burger ayamnya.
Sebuah ikatan kovalen polar akan terjadi jika seorang teman mengambil semua
cheeseburger yang kita punya, dan dalam pertukaran dia hanya memberikan gigitan kecil
burger ayamnya. Sementara pada ikatan kovalen koordinasi, terjadi jika kita melihat
seorang tunawisma di pinggir jalan, lalu membawanya ke restoran, dan memberi mereka
makan malam penuh.
FITRIA NURINNIHAYATI
Kimia/ Offering A
110331420556
B. CERITA TENTANG KIMIA
Polonium-210, Inilah Racun Pembunuh Yasser Arafat
Misteri kematian pemimpin Palestina Yasser Arafat pada November 2004 mulai
menunjukkan titik terang setelah ditemukan adanya racun mematikan dalam pakaiannya,
yakni racun Polonium-210.
Adalah stasiun TV Al Jazeera yang menginvestigasi kematian itu selama sembilan
bulan. Mereka mengirim barang-barang pribadi milik Arafat ke Institut Fisika Radiasi di
Universitas Laussane, Swiss untuk diteliti.
Hasilnya, di celana dalam, kafiyeh, dan pakaiannya, peneliti menemukan noda
polonium-210 yang masih menempel.
Kesimpulan sementara, Polonium-210 adalah penyebab tewasnya pemimpin
kharismatik Palestina itu . Inilah zat radioktif berbahaya yang juga menewaskan mantan
mata-mata Rusia Alexander Litvinenko.
Polonium juga biasa disebut ‘Radium F’, ditemukan oleh Marie dan Pierre Curie
pada 1898 dan diberi nama sesuai tanah kelahiran Marie Curie, yakni Polandia (bhs latin:
Polonia). Elemen kimia ini diberi simbol Po dengan nomor atom 84.
Polonium-210 adalah zat yang amat mematikan jauh lebih berbahaya dibandingkan
dimethyl mercury yang biasa dipakai meracun orang. Setiap satu gram benda yang
mengeluarkan polonium bisa membunuh 1,5 juta orang.
Polonium-210 adalah material radioaktif yang mengeluarkan partikel alfa.
Kandungan ini biasanya digunakan untuk menghilangkan debu di pabrik tekstil, pelat
fotografi, dan rekaman fonograf. Alfa partikel akan mengionisasi radiasi, namun bisa
dihentikan secara mudah dengan selembar kertas atau lapisan kulit mati.
Partikel itu akan melepaskan energinya dalam jarak yang sangat dekat, sehingga
bila Polonium-210 menempel pada kulit, maka zat itu tidak berbahaya. Namun, kalau zat
tersebut terhisap atau termakan sehingga masuk ke dalam tubuh, maka Polonium-210 bisa
masuk ke dalam aliran darah dan partikel alfa di dalamnya dapat langsung merusak organ-
organ tubuh serta lapisan-lapisan vital. Polonium-210 yang masuk ke dalam tubuh bisa
dikeluarkan melalui kotoran atau air kencing dalam beberapa bulan kemudian.
Polonium-210 yang menyebabkan kematian 50% orang yang menghirupnya
memiliki dosis 100.000th dari setiap 1 miligram. Dosis ini 1 juta kali lebih berbahaya
dibandingkan racun sianida. Sejumlah alat antistatis komersial buatan pabrik bisa saja
mengandung Polonium-210 sebanyak 500 micro-curies. Secara teori, jumlah radioaktif itu
bisa membunuh 5.000 orang. Namun, di dalam produk komersial itu, Polonium-210
terlindungi oleh lapisan emas.
Dalam bentuk yang lebih nyata. Polonium-210 sebesar ujung pensil (0,5 mm3) jika
tersebar bisa membunuh 500 orang. Di AS, akses publik terhadap benda yang mengandung
polonium-210 dijaga sangat ketat dan diatur oleh pemerintah. Dibutuhkan izin khusus
untuk menangani benda semacam itu.
Fakta menunjukkan saat Arafat meninggal 11 November 2004 pada usia 75 tahun
di rumah sakit di Paris, dokter menemukan Arafat mengidap penyakit aneh yang sulit
teridentifikasi. Saat itu ia dicurigai menderita kanker, sirosis, atau bahkan HIV. Namun,
penelitian di laboratorium menunjukkan dugaan penyakit itu salah.
Kini terungkap sudah penyebab kematian tokoh besar Palestina dan dunia itu.
Tinggal sekarang mencari siapa pembunuhnya. Benarkan ia dibunuh oleh agen rahasia
Israel, Mossad, seperti yang banyak dibicarakan saat kematiannya? [Disarikan dari
berbagai sumber/tjs]
NEILA DWI SAIDAH
Kimia/ Offering A
110331406406
C. MANFAAT KIMIA DALAM KEHIDUPAN
Radioterapi menggunakan Co-60
Radioterapi menggunakan Co-60 Kanker adalah suatu penyakit yang ditimbulkan
oleh sel tunggal yang tumbuh tidak normal dan tidak terkendali sehingga dapat menjadi
ganas yang dapat menghancurkan dan merusak sel atau jaringan sehat. Kanker merupakan
salah satu jenis penyakit yang sangat ditakuti oleh banyak orang. Kanker, karena
kemunculannya, dapat merusak sel atau organ penting lain. Oleh karena itu perlu dideteksi
dan dihancurkan aktivitas atau pertumbuhannya sebelum berdampak lebih buruk lagi. Jika
seseorang terdiagnosa terjangkit kanker, sel kanker tersebut perlu dihancurkan sebelum
kanker tersebut menyebar dan merusak sel atau organ lain. Salah satu caranya ialah dengan
menggunakan radiasi. Penggunaan radiasi untuk menghancurkan sel kanker biasa disebut
sebagai radioterapi. Radioterapi menggunakan energi yang bersumber dari bahan
radioaktif. Perlakuan radiasi ini dapat menghancurkan material genetik sel sehingga sel
rusak, tidak dapat membelah dan tumbuh lagi. Tidak hanya sel kanker yang hancur oleh
radiasi ini, sel normal pun akan rusak jika terkena radiasi. Dalam penggunaan radiasi, perlu
adanya perlakuan dimana sel kanker yang harus dihancurkan tanpa merusak sel-sel sehat
disekitarnya. Untuk itu perlu dosis yang setepat mungkin dalam radioterapi sehingga sel-
sel yang sehat tidak terkena radiasi atau walaupun terkena jumlahnya sangat sedikit sekali.
Oleh karena itu, dalam radioterapi, proteksi radiasi mutlak diperlukan. Sudah
disebutkan bahwa kanker dapat ditangani dengan terapi radiasi, Salah satunya dengan
menggunakan sinar gamma Cobalt-60. Radioterapi Co-60 merupakan pesawat telelerapi
yang memancarkan sinar gamma secara terus menerus sehingga baik digunakan untuk
keperluan pengobatan penyakit kanker. Sumber (head source) Co-60 berada pada gantry
yang dapat diatur penyudutannya dari 00 – 3600. Co-60 ditempatkan dalam kontainer
metal yang tebal pada alat, yang dapat diatur sedemikian rupa sehingga sel kanker dapat
diradiasi dari berbagai arah yang ditujukan setepat mungkin dan dengan paparan yang
setepat mungkin. Pesawat ini dilengkapi dengan lampu kolimator dan fiber optic yang
berfungsi untuk mendapatkan titik sentral dari luas lapangan penyinaran, mengatur jarak
sumber ke obyek dengan mengubah ketinggian meja. Untuk menghindari rusaknya sel-sel
yang sehat, prinsip- prinsip proteksi radiasi harus dijalankan dengan baik. Proteksi radiasi
terdiri atas tiga prinsip yang harus dijalankan. Pertama, Radiasi digunakan jika memang
benar- benar dibutuhkan. Dalam pengobatan kanker, radiasi memang benar-benar
dibutuhkan. Kedua, ALARA (as low as reasonably achieveble). Dalam radioterapi
pengobatan kanker, prinsip ALARA ialah dosis yang dibutuhkan harus setepat mungkin
karena jika tidak sel-sel yang sehat juga akan rusak. Kemudian prinsip yang terakhir ialah
pembatasan dosis. Radioterapi dengan menggunakan Co-60, radiasinya diarahkan atau
merupakan radiasi eksternal. Radioterapi Co-60 memancarkan sinar gamma yang dapat
mengionisasi dan merusak sel. Co-60 memancarkan 2 jenis sinar yang berenergi tinggi,
yakni sinar beta dan gamma. Setelah memancarkan sinar beta, Co-60 kemudian
memancarkan sinar gamma. Sinar gammalah yang dimanfaatkan untuk terapi radiasi
karena lebih memiliki daya tembus yang lebih besar dan daya rusak yang besar pula
terhadap sel kanker. Berikut skema pemancaran sinar gamma pada Co-60. Teknik- teknik
yang harus dijalankan terhadap radiasi gamma, hasil Co-60, sesuai dengan prinsip proteksi
radiasi diantaranya meminimalkan waktu penyinaran, memaksimalkan jarak dari sumber
radiasi, dan melindungi sumber radiasi. Walaupun beberapa efek biologis radiasi
tergantung pada nilai dosisnya, untuk maksud pengontrolan dapatlah diasumsikan bahwa
Nilai dosis × waktu penyinaran = dosis total Dengan demikian, jika pekerjaan harus
dilakukan pada medan radiasi yang relatif tinggi, dalam hal ini radioterapi Co-60,
pembatasan waktu penyinaran harus dibuat sedemikian rupa sehingga produk nilai dosis
dan waktu penyinaran tidak melebihi dosis total maksimum yang diperbolehkan radioterapi
tersebut dikerjakan sesuai dengan prinsip keselamatan radiasi. Misalnya, Selama jangka
waktu beberapa minggu, setiap harinya harus dikenai radiasi seberapa besar sehingga
pasien tersebut menerima radiasi secara tepat agar sel-sel sehat disekitar sel kanker hanya
menerima sedikit paparan radiasi. Kemudian proteksi yang dijalankan adalah mengatur
jarak dari sumber radiasi. Secara intuitif, jelas bahwa penyinaran radiasi menurun dengan
bertambahnya jarak. Jika diubah ke dalam istilah kuantitatif, kenyataan ini menjadi sarana
yang dapat dimanfaatkan untuk keselamatan radiasi. Pada radioterapi dengan Co-60 jarak
juga diatur sedekemikian rupa sehingga radioterapi menjadi optimal. Berikut ialah skema
penyusunan radiasi. Dimana SSD merupakan jarak sumber/pesawat dengan permukaan
fantom, a adalah sumber radiasi Co-60, d jarak fantom ke objek yang akan diradiasi dalam
hal ini pasien. Proteksi radiasi yang juga harus dijalankan ialah perlindungan atau
penghalang. Pada prinsip ini, sebelum radiasi gamma sampai menuju ke objek yang akan
diradiasi perlu adanya pelindung yang dapat melemahkan atau mengurangi radiasi gamma
tersebut. Pada kondisi-kondisi geometri yang baik, pelemahan sinar gamma sesuai dengan
rumus Kendatipun demikian, pada kondisi-kondisi yang tidak baik berkas sinar gamma
dapat menyebar kemana saja. Yang terpenting ialah prinsip ini harus dijalankan agar dapat
mengurangi risiko radiasi yang lebih buruk. Untuk mengurangi intensitas radiasi beberapa
jenis penghalang. Yang pertama HVL (Half Value Layer) yang dapat mengurangi
intensitas radiasi menjadi setengahnya, kedua TVL (Tenth Value Layer) yang dapat
mengurangi intensitas yang datang menjadi sepersepulunya. Kemudiaan Mean Value
Layer dapat mengurangi intensitas menjadi kira-kira 38% intensitas awal. Sebagai
gambaran , pada kondisi geometri yang baik, untuk meneruskan 10% radiasi gamma yang
membahayakan, pelindung beton setebal sekitar 7 inchi diperlukan. Pada dasarnya
radioterapi dengan menggunakan Co-60 dimaksudkan untuk mengobati kanker, akan tetapi
seperti yang kita tahu bahwa radiasi juga dapat merusak sel lain yang sehat. Untuk itu
dalam penggunaannya perlu ada pengawasan yang ketat. Banyak sekali badan-badan yang
mengatur tentang radiasi seperti IAEA, ICRP dan lain sebagainya yang kesemuanya
menekankan bahwa prinsip-prinsip proteksi radiasi harus dijalankan dengan baik.
Tujuannya tidak lain ialah pemanfaatan radiasi benar-benar dapat dipertanggungjawabkan,
mencegah penerimaan paparan radiasi yang berlebihan sehingga dapat mengurangi efek-
efek somatik yang berbahaya. Dengan menggunakan prinsip proteksi radiasi ini,
Radioterapi dengan Co-60, zat radioisotop Co-60 ditempatkan dalam kontainer metal yang
tebal pada alat, yang dapat diatur sedemikian rupa sehingga sel kanker dapat diradiasi dari
berbagai arah yang ditujukan setepat mungkin dan dengan paparan yang setepat mungkin.
Kemudian sumber radiasi gamma dari Co-60 juga ditempatkan pada jarak tertentu
sehingga pasien dikenai radiasi yang optimum atau pas secara paparan radiasi. Radioterapi
Co-60 juga dilakukan secara berkala, setiap hari, secara tepat sehingga dosis total yang
diterima pasien tidak melebihi dosis maksimum.
ARI RINDAWATI
Kimia/ Offering A
110331420515