analisis transaksional
TRANSCRIPT
5/10/2018 Analisis Transaksional - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-transaksional-55a0c0985b566 1/15
ANALISIS TRANSAKSIONAL
Oleh: Johana E. Prawitasari
Fakultas Psikologi UGM
Dalam berhubungan dengan orang lain kita membutuhkan komunikasi baik verbal
maupun nonverbal. Salah satu cara untuk mengenal komunikasi adalah dengan
mengenal transaksi di antara dua pihak yang sedang berkomunikasi. Berikut akan saya
kutipkan tulisan saya tentang Analisis Transaksional yang dapat digunakan untuk
mengenal transaksi yang sedang digunakan oleh lawan bicara.
Dalam psikoterapi banyak sekali pendekatan yang dapat diterapkan untuk
membantu klien. Menurut catatan di tahun 1980 (Herink dikutip Prawitasari, 2002) ada
sebanyak lebih dari 250 pendekatan yang dapat digunakan untuk membantu orang
mengurangi beban psikologis yang dihadapinya. Dari banyak pendekatan ini dapat
dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu, pendekatan psikodinamika, pendekatan
humanistik, dan pendekatan perilakuan. Pendekatan psikodinamika tidak hanya
memakai landasan teori psikoanalisis saja tetapi dapat pula dipakai teori-teori lainnya,
seperti psikoanalitis, psikologi individual, Freudian baru, teori Ego, teori kelekatan dan
banyak lagi. Yang penting dalam pendekatan psikodinamika adalah adanya kaitan satu
hal dengan hal lainnya yang menyebabkan seseorang mengalami masalah yang
dihadapinya. Kaitan antara pengalaman yang satu dengan lainnya ini biasanya tidak
disadari oleh individu. Dinamika inilah yang menjadi fokus konseling atau psikoterapi.
Pendekatan humanistik lebih menekankan pada kesadaran dan kemampuan
individu untuk menentukan hidupnya. Hubungan antara terapis dan klien merupakan
salah satu hal yang penting untuk perubahan yang akan dialami oleh klien. Pendekatan
perilakuan lebih mengutamakan faktor lingkungan dan genetik. Apabila lingkungan dapatdisusun dan diubah sedemikian rupa maka perilaku manusiapun juga akan berubah.
Pendekatan ini lebih memfokuskan pada cara belajar individu. Individu akan diajari untuk
mempelajari kembali kebiasaan yang merugikannya dan mengubahnya menjadi perilaku
yang bermanfaat.
Selain ketiga kelompok besar pendekatan dalam konseling atau psikoterapi, ada
pula pedekatan yang tidak dapat secara murni masuk ke dalam salah satunya. Analisis
transaksional sesungguhnya bukan murni pendekatan psikodinamika ataupun
humanistik dalam konseling atau psikoterapi. Teori ini merupakan modifikasi
Johana E. Prawitasari
1
5/10/2018 Analisis Transaksional - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-transaksional-55a0c0985b566 2/15
psikoanalisis. Yang membedakan dengan psikoanalisis tradisional adalah adanya
pandangan bahwa manusia mempunyai kemampuan untuk berubah dan menentukan
hidupnya sendiri. Pengalaman akan berlangsung terus selama individu hidup. Teori ini
tidak mengakui bahwa masa lalu merupakan penentu utama dalam kehidupan individu
selanjutnya. Perbedaan lainnya adalah tidak diakuinya dinamika yang tidak disadari.
Selain itu yang mencolok adalah adanya konsep tentang tiga status ego yang aktif,
dinamis, dan teramati (Dusay dan Dusay, 1979).
Berikut ini akan dikemukakan tentang asal mula Eric Berne melakukan
penyempalan dari ajaran Freud. Kemudian ia membuat teori sendiri tentang kepribadian
manusia yang disebutnya analisis transaksional. Ia membuat istilah-istilah yang populer
sehingga orang awam akan mudah dalam mempelajarinya. Analisis Transaksional tidak
hanya teori tentang kepribadian manusia tetapi juga menawarkan terapannya dalam
konseling dan psikoterapi.
Sudah lama diketahui bahwa hidup manusia akan selalu dipengaruhi oleh masa
lampaunya. Pengalaman-pengalaman masa bayi ataupun masa kanak-kanak akan
banyak mempengaruhi kehidupan di masa dewasa. Kepribadian seseorang saat ini
dibentuk oleh pengaruh perlakuan dan perilaku orang-orang penting di sekelilingnya
pada waktu ia berkembang menuju kedewasaan.
Dua ahli psikologi yaitu Freud dan Berne mempunyai pandangan yang sama
bahwa masa lalu mempunyai pengaruh yang besar terhadap berkembangan kepribadian
seseorang. Akan tetapi kedua ahli ini mempunyai teori yang berbeda. Freud
mengembangkan psikoanalisis, sedangkan Berne mengembangkan analisis
transaksional yang merupakan modifikasi teori psikoanalisis. Teori psikoanalisis
dikembangkan di akhir abad ke 19 dan menjadi populer di permulaan abad ke 20.
Sebaliknya teori analisis transaksional dikembangkan di pertengahan abad ke 20.
Freud mengatakan bahwa dalam diri manusia ada yang disebut superego, ego,
dan id. Pada masa bayi yang menguasai adalah dorongan-dorongan yang bersifat
primitif yang berasal dari id, sedangkan ego dan superego belum berkembang. Setelah
anak berumur dua tahun, dia mulai mengenal dirinya yang berbeda dari orang lain.
Dengan kata lain egonya mulai terbentuk. Sekitar umur lima tahun, anak mulai mengerti
mana hal-hal yang benar dan yang salah, artinya superegonya mulai berkembang.
Menurut Freud dalam hidup manusia superego, ego, dan id selalu berinteraksi satu
dengan lainnya dan selalu mempengaruhi keputusan yang dibuatnya. Superego
Johana E. Prawitasari
2
5/10/2018 Analisis Transaksional - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-transaksional-55a0c0985b566 3/15
merupakan pedoman yang berisi nilai-nilai, moral, etika, ajaran agama, ataupun norma-
norma masyarakat. Ego menyesuaikan diri dengan kenyataan yang dihadapi dan
mengambil keputusan sesuai dengan kenyataan tadi. Id merupakan dorongan dorongan
biologis yang sifatnya selalu ingin dipenuhi saat itu juga dan menuntut kenyamanan dan
kepuasan.
Pada mulanya Berne adalah penganut teori psikoanalisis, akan tetapi oleh karena
dalam prakteknya ia mulai menyimpang dari psikoanalisis yang tradisional, ia ditolak
untuk menjadi anggota penuh asosiasi psikoanalisis. Hal ini mengecewakannya dan
mendorongnya untuk menciptakan teori yang lebih sederhana, mudah dipelajari, dan
mudah diterapkan. Muncullah teori Analisis Transaksional. Berne beranggapan bahwa
dalam hidup manusia selalu terjadi transaksi antara manusia yang satu dengan lainnya.
Dalam transaksi ini yang penting adalah ego seseorang. Berne menyebut adanya status
ego Orang Tua, status ego Dewasa, dan status ego Anak, dalam diri tiap manusia.
Setiap komunikasi yang dilakukan oleh seseorang akan melibatkan transaksi ketiga
status ego dalam dirinya dan diri orang lain.
Selain status ego, Berne juga mengajukan teorinya mengenai tiga sumber
stimulasi dalam diri manusia. Yang pertama adalah rasa lapar akan stimulus. Kedua
adalah rasa lapar akan penghargaan. Dan ketiga adalah rasa lapar akan struktur. Tiap
transaksi antara individu atau interaksi sosial akan memberikan stimulasi untuk
pemenuhan rasa lapar tersebut.
Bagian ini bermaksud untuk menguraikan ajaran Berne mengenai status ego,
transaksi dalam interaksi sosial berikut contoh-contoh dalam kehidupan sehari hari.
Selain itu juga akan disinggung mengenai tiga sumber stimulasi berikut rencana hidup
atau naskah hidup yang menentukan eksistensi manusia.
Status Ego
Menurut Berne, status ego merupakan satu kumpulan pikiran, perasaan, dan
perbuatan. Status ego ini juga merupakan situasi internal maupun eksternal. Yang
internal misalnya berpikir dan berperasaan. Yang eksternal misalnya tersenyum, tertawa,
berteriak, bernyanyi. Jadi status ego ini adalah dimensi perilaku baik yang nampak
maupun yang tidak nampak, dan bukan merupakan kekuatan bawah sadar seperti
superego, ataupun id dalam psikoanalisis. Landasan teori yang mendasari status ego
adalah adanya kondisi-kondisi yang berlaku pada tiap orang yaitu bahwa:
Johana E. Prawitasari
3
5/10/2018 Analisis Transaksional - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-transaksional-55a0c0985b566 4/15
1. Tiap orang dewasa dulu merupakan anak kecil
2. Manusia yang mempunyai jaringan otak dan berfungsi dengan baik akan
mampu melihat kenyataan atau testing realitasnya adekuat
3. Tiap individu yang berhasil hidup sampai dia dewasa tentunya mempunyai
orang tua yang berfungsi atau mungkin mempunyai seseorang yang
dianggap orang tuanya.
Berdasarkan ketiga kondisi tersebut Berne membuat hipotesis, Yaitu:
1. Bekas-bekas masa kanak-kanak yang terus berlangsung dalam hidup
seseorang selanjutnya merupakan status ego yang komplit dan disebut
status ego Anak
2. Testing realitas merupakan fungsi status ego yang diskrit, dan bukan
merupakan kemampuan yang tersendiri dan disebut status ego Dewasa
3. Pelaksanaan dalam tindakan mungkin diambil alih oleh status ego yang
komplit dari luar individu seperti yang dilihatnya dan disebut status ego
Orang Tua.
Gambar status ego dapat dilihat di bawah ini:
Johana E. Prawitasari
4
5/10/2018 Analisis Transaksional - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-transaksional-55a0c0985b566 5/15
Status Ego Anak
Salah satu isi kepribadian adalah status ego Anak, atau ditulis Anak saja (dengan
huruf besar A yang mengungkapkan status ego). Status ego Anak ini merupakanperasaan yang berkembang pada pengalaman awal dan peri laku yang khas pada waktu
itu. Status ego Anak ini merupakan bagian manusia yang serupa dengan cara dia
bertingkah laku, berpikir, dan berperasaan ketika dia masih sangat muda. Dalam
berbagai keadaan, status ego Anak ini cenderung untuk mendominasi. Misalnya individu
menjadi ketakutan, merasa ditinggalkan, tidak dihiraukan ataupun diperhatikan. Atau
mungkin sering individu merasa bebas, seenaknya sendiri, dan acuh tak acuh. Biasanya
status ego Anak ini muncul dalam menjawab komunikasi dari status ego Orang Tua.
Status ego Anak dapat berfungsi sebagai Anak yang Wajar dan Anak yang
Menyesuaikan. Anak yang wajar menuntut kebebasan dalam melakukan apapun yang
diinginkannya. Juga Anak mempunyai impuls-impuls yang wajar untuk cinta, kasih
sayang, kreativitas, agresi, pemberontakan, maupun spontanitas. Anak yang
Menyesuaikan dipengaruhi oleh Orang Tua. Biasanya individu lalu menurut ataupun
mengulur waktu untuk mengatasi rasa tidak enaknya setelah ditegur oleh Orang Tua.
Sebagai akibatnya Anak yang menyesuaikan ini merupakan duplikat reaksi individu
terhadap orang tuanya ketika dia masih kecil. Perasaan yang biasanya muncul pada
Anak yang Menyesuaikan adalah perasaan bersalah, takut, marah, frustrasi. Munculnya
status ego Dewasa dalam Anak disebut Profesor Kecil dan ini merupakan sumber intuisi,
kreativitas, dan manipulasi. Profesor Kecil ini merupakan penengah antara Anak yang
Wajar dan Anak yang Menyesuaikan.
Contoh status ego Anak ini dapat dilihat dalam setiap kali individu berkomunikasi
ataupun berinteraksi dengan orang lain. Misalnya seorang pegawai tidak mengikuti apel
pagi oleh karena dia harus mengantar anaknya yang sakit ke dokter, dia ditanya oleh
temannya: "Mengapa kamu tidak ikut upacara?" Reaksi pertama dari yang ditanya
biasanya adalah perasaan bersalah, merasa ditegur, pula timbul rasa malu bercampur
marah. Reaksi ini merupakan reaksi status ego Anak yang Menyesuaikan seperti kalau
anak ditegur oleh orang tuanya.
Status ego Anak yang wajar juga dapat dilihat dari tanya jawab ataupun
percakapan sebagai berikut. Seorang teman berkata: "Aku lapar ingin makan bakso, yok
kita beli es teler dan bakso!" Secara spontan yang diajak bicara langsung menjawab:
"akur!" atau "ayok!"
Johana E. Prawitasari
5
5/10/2018 Analisis Transaksional - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-transaksional-55a0c0985b566 6/15
Profesor Kecil dapat dilihat apabila individu menemukan ide-ide yang baru. Atau
dia dapat membuat orang yang marah menjadi reda dengan rasa humornya ataupun
manipulasinya. Misalnya contoh pegawai tadi, dia tidak menjawab temannya tetapi
hanya senyum-senyum saja tanpa menunjukkan rasa bersalah atau marah dan malu.
Status Ego Orang Tua
Kebalikan dari status ego Anak adalah status ego Orang Tua. Status ego Orang
Tua ini merupakan kesatuan perasaan, sikap, perilaku, dan nilai-nilai yang mirip dengan
bagaimana orang tua individu merasa dan bertingkah laku terhadap dia. Setelah dewasa
individu mengulang persepsinya mengenai pikiran, perasaan, dan perilaku orang tuanya
terhadap dirinya ketika dia masih kanak-kanak.
Selain dari orang tuanya, individu juga mengambil nilai dari ajaran agama ataupun
dari gurunya di sekolah. Status ego ini berisi keharusan ataupun tuntutan untuk selalu
menjadi baik. Status ego Orang Tua ini harus mengendalikan Anak. Dengan demikian
status ego Orang Tua tidak pernah senang oleh karena selalu menunda pemuasan.
Baik komunikasi verbal maupun nonverbal dari orang tua individu akan
mempengaruhi dan merupakan sumber status ego Orang Tuanya nanti. Petuah dan
nasihat selalu diberikan orang tua tentang bagaimana individu harus hidup dan
menjalani hidupnya. Juga sikap tubuh pada waktu orang tua marah, memberikan
instruksi ataupun perintah dengan menuding atau berkacak pinggang, merupakan
sumber status ego Orang Tua ini.
Ada dua sikap status ego Orang Tua. Yang satu adalah Orang Tua Pencela. Yang
lain adalah Orang Tua Pengasuh. Orang Tua Pencela selalu menuduh, mencurigai,
memarahi, menolak, tidak menyetujui dan menimbulkan perasaan tidak enak dan cemas
pada Anak. Orang Tua Pengasuh mendorong, memuji, memberikan semangat,
menghargai, dan memberikan rasa aman dan stabilitas yang mengijinkan anak untukmenjadi spontan, kreatif, baik hati, dan penuh perhatian. Jadi status ego Orang Tua ini
penting oleh karena ia menyediakan nilai dan pedoman bagi individu dalam tingkah
lakunya. Pula individu dapat menyimpan energinya dan mengurangi kecemasannya.
Contoh status ego Orang Tua, misalnya orang Jawa selalu dinasehati oleh orang
tuanya: "Ojo dumeh", "Sing prasaja", dsb. Pedoman ini dianut untuk kehidupannya
sehari-hari, sehingga dia selalu dapat hidup dan bersikap sederhana, rendah hati, dan
sabar.
Johana E. Prawitasari
6
5/10/2018 Analisis Transaksional - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-transaksional-55a0c0985b566 7/15
Orang Tua Pencela dapat dilihat apabila individu membuat kesalahan dan dia
memaki-maki dirinya sendiri. Dikatakannya betapa tidak becusnya dia, betapa tololnya
dia, ataupun betapa tidak mampunya dia mengerjakan tiap hal. Kritikan ini membuat dia
cemas dan tidak enak, mungkin pula timbul keputusasaan.
Orang Tua Pengasuh pada peristiwa yang sama akan memberikan kata-kata yang
mendukung, membuat tenteram, dan memberi kesempatan untuk mencoba lagi. Jadi
kata-katanya adalah demikian: "Lain kali lebih hati-hati", "Kesalahan membuat kamu
lebih pandai", "Cobalah lagi", atau kata-kata lain yang merupakan ungkapan dorongan
atau kasih sayang.
Status Ego Dewasa
Status ego ini bertanggung jawab untuk pengambilan keputusan yang logis. Tidak
seperti status ego Anak dan Orang Tua yang bersifat subjektif, status ego Dewasa
bersifat objektif, penuh perhitungan dan bersifat rasional. status ego Dewasa selalu
berterus terang, bertanya secara langsung dan memberikan jawaban secara lugas pula.
Status ego Dewasa merupakan bagian rasional dari kepribadian individu. Yang
ditampakkan adalah tidak adanya perasaan, tidak adanya kasih sayang, tidak ada pula
rasa humor. Jadi Dewasa dapat digambarkan seperti komputer. Dewasa bekerja dengan
fakta dan realitas eksternal dan dapat mengatasi masalah-masalah tertentu berdasarkan
data dan informasi yang ada. Individu dengan status ego Dewasa yang terlalu dominan
akan sangat kering hidupnya. Dia tidak dapat bermesra, bersenang-senang, bercanda,
bergurau, ataupun bersahabat. Akan tetapi mungkin dia merupakan akuntan yang baik,
ataupun bos yang sukses di bidangnya. Kata-kata yang sering dipakai individu seperti ini
misalnya adalah: "Langit mendung, pasti sebentar lagi hujan", "Saudara menderita
kanker ganas, kesempatan hidup saudara tinggal 30 %", "Pekerjaan saya masih banyak,
silakan bicara seperlunya".
Transaksi
Dalam kehidupan sosial, manusia tidak akan terlepas dari hubungannya dengan
manusia lain. Berne mengatakan bahwa oleh karena transaksi merupakan unit tindakan
sosial, analisis transaksional merupakan cara untuk membuat diagnosis status ego
antara dua orang yang berhubungan atau berinteraksi dan dapat pula digunakan untuk
menerangkan hubungan timbal balik tersebut. Ketika seseorang bertemu dengan orang
lain dan berbicara, ini disebut stimulus transaksional.
Johana E. Prawitasari
7
5/10/2018 Analisis Transaksional - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-transaksional-55a0c0985b566 8/15
Transaksi Saling Mengisi timbul ketika kedua pihak berbicara berdasarkan status
ego Dewasa atau ketika status ego Orang Tua berbicara kepada Anak dan Anak
menjawab Orang Tua.Tanda untuk transaksi ini adalah bahwa respons yang diberikan
tepat dan diharapkan, dan hal ini merupakan hubungan yang sehat. Komunikasi
berdasarkan transaksi ini akan berjalan mulus. Misalnya dua orang yang membicarakan
desas-desus (Orang Tua ke Orang Tua), memecahkan masalah (Dewasa ke Dewasa),
bergurau bersama-sama (Anak ke Anak), minta dukungan (Anak ke Orang Tua).
Gambar transaksi Saling Mengisi dapat dilihat di bawah ini:
Dewasa ke Dewasa:
Kapan kita berangkat?
Dewasa ke Dewasa:
Jam 7:30
Orang Tua ke Orang Tua:
Kata orang dia O.K.B.
Orang Tua ke Orang Tua:
Betul, dia korupsi.
Transaksi Bersilang timbul apabila hubungan antara status ego tidak paralel, dan
komunikasi terganggu. Transaksi bersilang ini sering merupakan akibat dari stimulusDewasa-Dewasa dengan Orang Tua-Anak atau Anak-Orang Tua. Transaksi ini biasanya
diakhiri dengan jalan buntu apabila penjawab tidak menyadarinya dan menggerakkan
status ego Dewasanya untuk melengkapi status ego Dewasa dari orang yang bertanya.
Apabila tidak demikian maka komunikasi terhenti dan masing-masing merasa terluka dan
tidak dimengerti oleh yang lainnya. Contoh dapat digambarkan seperti di bawah ini:
Johana E. Prawitasari
8
A
D
OT
A
D
OT
A
D
OT
A
D
OT
5/10/2018 Analisis Transaksional - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-transaksional-55a0c0985b566 9/15
Dewasa ke Dewasa:
Di mana ya bukuku tadi?
Orang Tua ke Anak:
Kamu selalu teledor!
Dewasa ke Dewasa:
Kapan makalah selesai?
Anak ke Orang Tua:
Jangan memburu-buru, kamu membuat
cemas.
Transaksi Lebih Jauh timbul apabila lebih dari dua status ego beroperasi secara
serentak. Biasanya transaksi ulterior ini meliputi Dewasa-Dewasa dalam tingkat sosial
dan pesan dikirimkan pada tingkat psikologis dalam status ego yang lain. Transaksi yang
terselubung ini sering menimbulkan salah pengertian ataupun menimbulkan rasa tidak
enak pada yang bersangkutan. Biasanya transaksi ini sering dilakukan oleh orang yang
sangat dekat, misalnya antara teman, antara bos dan sekretaris, ataupun antara suami
isteri. Apabila transaksi ini dilakukan antara mereka, maka mereka dapat disebut sedang
melakukan "Games", atau diterjemahkan menjadi permainan. Ada dua tipe transaksi ini
yaitu angular dan dupleks. Yang angular meliputi tiga status ego dan yang dupleks
meliputi empat status ego. Contoh dapat dilihat di bawah ini:
Johana E. Prawitasari
9
A
D
OT
A
D
OT
A
D
OT
A
D
OT
5/10/2018 Analisis Transaksional - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-transaksional-55a0c0985b566 10/15
(Tingkat Sosial)
Dewasa ke Dewasa:
Radio ini lebih baik, tetapi tentu
saja lebih mahal.
Dewasa ke Dewasa:
Kira-kira berapa tambahnya?
(Tingkat Sosial)
Dewasa ke Dewasa:
Saya baru mencoba resep baru, mari ke
rumah.
Dewasa ke Dewasa:
Ayo!
(Tingkat Psikologis)
Dewasa ke Anak:Kamu pasti tidak dapat dapat membayar.
Anak ke Dewasa:
Siapa bilang aku tidak mampu, akan aku
tunjukkan bahwa aku dapat memiliki yang
aku inginkan.
(Tingkat Psikologis)
Anak ke Anak:Mari kita nikmati!
Anak ke Anak:
Saya senang sekali!
Johana E. Prawitasari
10
A
D
OT
A
D
OTSosial
A
D
OT
A
D
OT
Sosial
A
D
OT
A
D
OT
Psikologis
A
D
OT
A
D
OT
Psikologis
5/10/2018 Analisis Transaksional - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-transaksional-55a0c0985b566 11/15
Sumber Stimulasi
Setiap manusia pasti membutuhkan stimulasi dalam hidupnya. Tanpa adanya
stimulasi maka manusia tidak berkembang. Pada waktu bayi, manusia membutuhkan
makanan sehat dan kasih sayang dari orang yang merawatnya. Pemberian makan dan
ungkapan kasih sayang yang berupa kontak fisik, misalnya dekapan, usapan, ciuman,
pelukan, akan memberinya rasa aman, rasa dicintai dan dibutuhkan. Bayi yang kenyang
stimulasi berupa kontak fisik intim akan tumbuh menjadi manusia yang mempunyai rasa
positif terhadap dirinya sendiri.
Selain stimulasi, manusia juga membutuhkan penghargaan. Seorang bayi yang
menerima belaian melalui kontak fisik yang intim, semakin dia bertambah dewasa maka
belaian akan diganti sebagian dan pelan-pelan dengan belaian yang bersifat verbal.
Sewaktu bayi belaian diperoleh dari orang lain, semakin dewasa belaian hanya sedikit
diperolehnya dari transaksinya dengan orang lain, dia akan lebih banyak memberikan
belaian pada dirinya sendiri. Misalnya dia akan memberikan pujian, dorongan,
penerimaan terhadap dirinya sendiri. Dia juga akan membuat tenteram dan damai di
hatinya dengan menerima pengalamannya apa adanya atau dalam bahasa Jawanya
ngeyem-eyemi dirinya sendiri. Kalau dalam masa perkembangannya individu telah
kenyang dengan belaian, maka dia akan merasa dihargai. Perasaan positif ini dapat
mempengaruhi perasaan terhadap lingkungannya. Dia dapat memberikan belaian positif
pada orang lain di sekelilingnya. Demikian pula dia dapat memberikan belaian yang
positif pada dirinya sendiri. Manusia juga membutuhkan struktur untuk mengatur
waktunya dan saat yang tepat untuk memperoleh belaian yang maksimal dan
mengurangi kesempatan timbulnya saat yang tidak memberikan stimulus. Berne
mengajukan enam cara untuk menyusun waktu, tingkatan belaian, dan tingkatan risiko.
Yang pertama adalah penarikan diri. Individu memilih menyendiri sehingga tidak
ada transaksi dengan orang lain. Dengan demikian dia tidak menerima belaian dan tidakmenerima risiko. Misalnya, seseorang yang sedang ingin sendiri, ia akan menyendiri di
kamarnya. Dia tidak ingin bertemu dengan orang lain. Dia akan mencari belaian melalui
sesuatu di luar komunikasinya dengan orang lain. Ia akan membaca atau mendengarkan
musik. Dengan menarik diri ini, dia mengurangi risiko mengalami komunikasi yang
menimbulkan pujian ataupun kritikan.
Ritual adalah salah satu cara untuk memperoleh belaian meskipun juga membawa
risiko. Ucapan selamat pagi atau apa kabar merupakan basa-basi yang umum. Basa-
basi ini diperlukan karena dalam pergaulan dengan seseorang yang belum dikenal
Johana E. Prawitasari
11
5/10/2018 Analisis Transaksional - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-transaksional-55a0c0985b566 12/15
dengan akrab akan menimbulkan rasa positif baik bagi dirinya ataupun bagi orang lain
yang disapanya. Risiko akan muncul apabila orang yang disapanya sedang dalam
suasana hati yang kurang baik. Sapaannya ini mungkin disambut dengan
ketidakramahan ataupun sikap yang kurang mengenakkan. Kalau ini terjadi, maka baik
yang menyapa maupun yang disapa akan mempunyai perasaan yang kurang enak.
Yang disapa merasa bersalah. Yang menyapa merasa disepelekan.
Aktivitas biasanya mempunyai tingkatan belaian dan risiko yang lebih tinggi dari
penarikan diri dan ritual. Dalam aktivitas, manusia dapat menunjukkan kemampuannya,
kecerdasannya, maupun keterampilannya. Kalau apa yang ditunjukkan ini memperoleh
pujian dan penghargaan, berarti dia memperoleh belaian yang positif. Kalau dia dicela,
belaian yang diterima adalah negatif dan ini merupakan risiko yang harus diterimanya.
Atau mungkin dia tidak memperoleh tanggapan sama sekali yang juga merupakan
risikonya. Misalnya seseorang yang bekerja. Kadang-kadang ia memperoleh
penghargaan atas hasil kerjanya. Kadang-kadang ia dicela. Atau apapun yang
dikerjakannya tidak ada yang menggubrisnya.
Waktu senggang diisi dengan perilaku yang lebih terbuka pada orang lain. Tidak
hanya sapaan basa basi, tetapi individu mulai membicarakan pekerjaannya, hobinya,
kegiatan sosialnya. Dalam mengisi waktu senggang ini individu tidak akan terlepas dari
risiko celaan dari orang lain yang diajaknya bertransaksi.
Sukan (games) merupakan sesuatu yang mengandung risiko yang tinggi tetapi
dapat pula menimbulkan kepuasan. Suatu permainan merupakan suatu seri transaksi di
mana pesan yang terlihat menutupi pesan yang terselubung dan konklusinya dapat
diperkirakan. Kalau di masyarakat adalah adanya sindiran yang biasanya menyakitkan
yang terkena. Masing masing berkomunikasi secara terselubung dan hasilnya dapat
diprediksikan bahwa kedua orang tersebut akan merasa sakit hati pada lainnya.
Biasanya sukan ini dilakukan oleh dua orang yang telah akrab. Misalnya, suami isteriyang kurang terbuka. Mereka memakai sukan untuk mengkomunikasikan perasaannya.
Suami akan mengajak nonton, yang sesungguhnya berarti mengajaknya tidur karena
biasanya mereka bercinta setelah nonton film. Apabila isteri merasa puas akan
perlakuan suaminya pada hari itu, biasanya ia akan menyetujui ajakan itu. Akan tetapi
bila ia kecewa tentu ia akan menolaknya. Akhirnya kedua-duanya akan sakit hati dan
merasa tidak enak karena biasanya mereka mengakhiri permainan ini dengan
bertengkar atau saling mendiamkan. Masing-masing merasa diabaikan dan tidak
dihargai.
Johana E. Prawitasari
12
5/10/2018 Analisis Transaksional - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-transaksional-55a0c0985b566 13/15
Yang terakhir adalah keakraban. Hubungan yang intim dapat menimbulkan rasa
positif pada yang bersangkutan. Dengan kata lain masing-masing akan menerima
belaian. Dalam keintiman ini biasanya tidak ada rasa dendam atau sakit hati dalam diri
individu. Ketulusan, perhatian, dan kejujuran merupakan ciri khas keakraban ini. Rasa
akrab dan intim ini dapat dirasakan oleh satu pihak saja, atau dapat pula dirasakan oleh
kedua belah pihak apabila keduanya mempunyai tingkatan keakraban yang setara,
sehingga hal itu menimbulkan rasa yang menyenangkan bagi keduanya.
Naskah atau Rencana Hidup
Naskah atau rencana hidup ini mempengaruhi kepribadian seseorang. Keputusan
yang diambil seseorang dalam naskah hidupnya meliputi identitas jenis kelamin,
perasaan kepriaan dan kewanitaan, juga kesehatan mental secara luas. Rencana hidup
ini harus dijalani oleh individu. Naskah biasanya berhubungan dengan posisi hidup. Ada
empat posisi hidup yaitu: Saya OK; Saya tidak OK; Kamu OK; dan Kamu tidak OK
Posisi hidup yang sehat adalah Saya OK dan Kamu juga OK. Kalau seseorang ingin
mengubah kebiasaannya yang kurang adaptif, disarankan untuk memilih berubah dan
merasa OK mengenai perubahan tadi, atau bisa juga merasa OK meskipun tidak dapat
mengubah kebiasaannya tadi. Misalnya seseorang membuat kontrak untuk tetap merasa
OK. meskipun ia akan menggunakan kebiasaan lamanya yang menurutnya kurang
sesuai.
Analisis Transaksional Dalam Kelompok
Dalam kelompok, analisis transaksional sering pula digunakan. Pendekatan ini
banyak digunakan terutama untuk memperlancar komunikasi. Masing-masing anggota
diminta untuk menganalisis status ego yang dipakainya saat itu dalam kelompok.
Kombinasi antara Analisis Transaksional dengan pendekatan interaksional dalam
kelompok akan memperkaya anggota. Anggota akan mengenali status egonya dan
status ego anggota kelompok. Anggota juga akan mengenal sukan (games) yang biasa
dilakukannya dengan orang lain. Akhirnya mereka akan belajar untuk menerima dirinya
dengan pandangan hidup yang OK setelah mereka mengenal kebutuhan-kebutuhan
psikologisnya.
Analisis transaksional dalam kelompok banyak digunakan untuk kepentingan
orang-orang yang berkecimpung di bidang industri maupun organisasi. Salah satu
kelemahan pendekatan ini adalah klien hanya mengenal istilah-istilahnya saja tanpa
menghayatinya. Pengatasannya adalah dengan cara kombinasi dengan pendekatan
Johana E. Prawitasari
13
5/10/2018 Analisis Transaksional - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-transaksional-55a0c0985b566 14/15
interaksional ataupun gestalt. Salah seorang penulis yang memindah berbagai metode
psikologi klinis termasuk psikoterapi adalah Statt (1994). Ia menulis psikologi di dunia
kerja. Orientasi buku ini adalah psikodinamika.
Komentar
Telah diuraikan dengan sederhana tentang analisis transaksional yang diciptakan
oleh Eric Berne. Bagaimana status ego selalu mempengaruhi transaksi atau interaksi
antar individu telah dibicarakan lebih mendetil. Sumber stimulus dan naskah atau
rencana hidup telah pula disinggung.
Analisis transaksional dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi secara
lebih efektif baik dalam hubungan antar pribadi ataupun hubungan kerja. Dengan
mengetahui status ego lawan bicaranya, seseorang dapat menggerakkan status egonya
sendiri untuk disesuaikan dengan status ego lawan bicaranya. Diharapkan melalui
Analisis Transaksional, salah pengertian dapat dihindari. Perasaan negatif yang mungkin
muncul dapat dikurangi.
Dalam kelompok, Analisis Transaksional ini juga akan menguntungkan bila
dikombinasikan dengan pendekatan-pendekatan lainnya. Pendekatan ini akan
membawa pengenalan yang lebih baik dalam komunikasi anggota dengan anggota
lainnya.
Saat ini Analisis Transaksional juga berkembang di dunia internasional. Di dalam
satu negara sering ada lebih dari satu organisasi atau institut Analisis Transaksional. Di
Argentina, Finland, Jerman, Scotland, Serbia, Slovenia, Spanyol,Swedia, dan Taiwan
ada 2 . Di New Zealand, Peru, dan USA ada 3. Di India, dan Swiss ada 4. Yang banyak
ada di Inggris ada 5. Yang terbanyak ada di Itali yaitu 7. Negara lain hanya satu seperti
di Australia, Austria, Canada, Denmark, Hungaria, Jepang, Korea, Amerika Latin,
Lithuania, Macedonia, Mexico, Norwegia, Romania, Rusia, Ukraina, dan Venezuela. Di
Asia Tenggara tidak ada. Presiden International Transactional Analysis Association
(ITAA) saat ini dipegang oleh seorang dokter Amerika yaitu James Allen. ITAA
menerbitkan Transactional Analysis Journal (TAJ) dan The Script Newsletter yang
dikelola oleh Robin Fryer. Keterangan tentang ITAA dapat dilihat di http://www.itaa-
net.org/ta/index.htm.
Terlihat di sini betapa maju penerapan Analisis Transaksional di seluruh dunia.
Tidak ada asosiasi atau institut Analisis Transaksional didirikan di Indonesia. Saya tidak
tahu apakah ada orang Indonesia menjadi anggota ITAA.
Johana E. Prawitasari
14
5/10/2018 Analisis Transaksional - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-transaksional-55a0c0985b566 15/15
Sumber Bacaan
Allan, J. 2005. We’re here and have much to offer. http://www.itaa-net.org/ta/index.htmDown load 18 July 2005.
Berne, E. 1961. Transactional Analysis in Psychotherapy: A Systematic Individual and Social Psychiatry. USA: Grove Press.
Berne, E. 1964. Games People Play. New York: Ballantine books.
Dusay, J.M. dan Dusay, K.M. 1979. Transactional analysis. Dalam R.J. Corsini (Ed.).Current psychotherapies. (2nd. Ed.). Itasca: Peacock.
Fryer, R. 2005. Managing Editor The Script & TAJ. http://www.itaa-net.org/ta/index.htm
Down load 18 July 2005.
Gatchel, R.J. and Mears, F.G. 1982. Personality Theory, Assessment and Research.New York: St. Martin's Press.
George, R.L. and Christiani, T.S. 1981. Theory, Methods, and Processes of Counseling and Psychotherapy. New Jersey: Prentice-Hall.
Prawitasarti, J.E. 2002. Dasar-dasar psikoterapi. Dalam Subandi, MA (Ed.) Psikoterapi Pendekatan konvensional dan kontemporer. Yogyakarta: Unit Publikasi FakultasPsikologi UGM
Statt, D.A. 1994. Psychology and the world of work . Washington Square, New York: NewYork University Press.
Johana E. Prawitasari
15