analisis tingkat berpikir kreatif siswa … digilib.uns.ac.id commit to user ii analisis tingkat...

64
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI POKOK JAJARGENJANG DAN BELAHKETUPAT (Penelitian Pada Siswa Kelas VII Semester II SMP Negeri 14 Surakarta Tahun Ajaran 2010/ 2011) Oleh : ETIKA WIJAYANTI PAMULARSIH X1307038 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: voliem

Post on 20-Jun-2018

231 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII

SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI POKOK JAJARGENJANG

DAN BELAHKETUPAT

(Penelitian Pada Siswa Kelas VII Semester II SMP Negeri 14 Surakarta

Tahun Ajaran 2010/ 2011)

Oleh :

ETIKA WIJAYANTI PAMULARSIH

X1307038

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII

SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI POKOK JAJARGENJANG

DAN BELAHKETUPAT

(Penelitian Pada Siswa Kelas VII Semester II SMP Negeri 14 Surakarta

Tahun Ajaran 2010/ 2011)

Oleh: Etika Wijayanti Pamularsih

SKRIPSI

Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Matematika

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim

Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

Surakarta, September 2011

Page 4: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Program

Pendidikan Matematika Jurusan P MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk

memenuhi persyaratan dalam mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada Hari : Jumat

Tanggal : 27 Januari 2012

Page 5: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRACT

Etika Wijayanti Pamularsih: AN ANALYSIS ON CREATIVE THINKING LEVEL IN THE VII GRADERS OF II SEMESTER OF SMP NEGERI 14 SURAKARTA IN SOLVING THE MATHEMATICAL PROBLEMS IN RHOMBOID AND RHOMBUS (A Study on VII Graders of II Semester of SMP Negeri 14 Surakarta in the school year of 2010/2011). Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education of Surakarta Sebelas Maret University, September 2011.

The objective of research is to find out how the Creative Thinking Level in the VII Graders of II Semester of SMP Negeri (Public Junior High School) 14 Surakarta is in solving the Mathematical Problems in rhomboid and rhombus.

This type of research is a qualitative research carried out on the VII Graders II Semester of SMP Negeri 14 Surakarta in the school year of 2010/2011. The test used in this research was an essay test about rhomboid and rhombus. The test was done to 14 student who meet the criteria namely the students with high, medium and low mathematics competency. Meanwhile the subject of research consisted of 10 students. The subject of research was selected considering the student’s answer consistent with the characteritics of thinking creative level and representing the creative thinking level other students do. The data validation was done using method triangulation by comparing the data obtained from the test method and the one obtained from interview method. The data analysis was done encompassing data reduction, data display and conclusion drawing.

On this research creative thinking level which used is cretive thinking level by Tatag Yuli Eko Siswono. It is devided into five levels, first creative thinking level 0, creative thinking level 1st, creative thinking level 2nd, creative thinking level 3th, creative thinking level 4th.

Considering the result of research, it can be concluded that (1) It was found students with the characteristics of creative thinking level at 0, 1, 2, 3 levels and the other discovery is displacement 1 into 2 level (2) the characteristics of each creative thinking level are (a) the characteristic of creative thinking level 0 is proper with the criteria have found, it is the subject does not have proficiency in solving the problem (b) the characteristic of creative thiking level 1 devided into five characteristic, two among other things proper with the criteria have found, it is subject has proficiency in solving the problem despite no new answer, the subject cannot raise the solution different from the common habit and three other is new characteristic which found in this research, it is subject is proficient in making question despite no new question, the subject is flexible in making question despite no new question, the subject disable make alternatife answer from the question which made by subject (c) the characteristic of creative thinking level 2 devided into six characteristic, two among other things proper with the criteria have found, it is that the subject has proficiency in solving the problem despite no new answer, the subject can raise a solution different from common habit and four other is new characteristic which found in this research, it is subject

Page 6: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

can show various answers but toget answers subject cannot show different ways from all the answer being resulted the subject is proficient in making question despite no new question, the subject is flexible in making question despite no new question, subject disable make alternatife answer from the question which made by subject (d) the characteristic of creative thinking level 3 devided into seven characteristic, three among other things proper with the criteria have found, it is that the subject has proficiency in solving the problem despite no new answer, the subject can raise a solution different from common habit, the subject can construct new question but not flexible and four other is new characteristic which found in this research, it is subject can show various answers but to get answers subject cannot show different ways from all the answer being resulted, the subject is proficient in making question, the subject is flexible in making question, subject disable make alternatife answer from the question which made by subject.

Other discovery in this research is creative thinking level displacement 1 into 2. The characteristic of creative thinking level displacement 1 into 2 is that the subject has proficiency in solving the problem despite no new answer, the subject cannot raise the solution different from the common habit, the subject is proficient in making question, the subject can construct new question

Page 7: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRAK

Etika Wijayanti Pamularsih: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI POKOK JAJARGENJANG DAN BELAHKETUPAT (Penelitian Pada Siswa Kelas VII Semester II SMP Negeri 14 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011). Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, September 2011. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat berpikir kreatif siswa kelas VII semester II SMP Negeri 14 dalam memecahkan masalah matematika pada materi pokok jajargenjang dan belahketupat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan subjek siswa kelas VII semester II SMP Negeri 14 Surakarta tahun ajaran 2010/2011. Metode pengumpulan data menggunakan metode tes dan metode wawancara. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian tentang materi jajargenjang dan belahketupat. Tes dilakukan terhadap 14 siswa yang memenuhi kriteria yaitu siswa yang berkemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah. Sedangkan yang menjadi subjek penelitian berjumlah 10 siswa. Penentuan subjek penelitian dilakukan dengan mempertimbangkan jawaban siswa yang sesuai dengan karakteristik tingkat berpikir kreatif dan mewakili karakteristik tingkat berpikir kreatif yang dilakukan siswa lain. Validasi data dilakukan dengan triangulasi metode dengan membandingkan data yang didapatkan dari metode tes dan data yang didapatkan dari metode wawancara. Analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pada penelitian ini tingkat berpikir kreatif yang dipakai adalah tingkat berpikir kreatif menurut Tatag Yuli Eko Siswono. Tingkat berpikir kreatif menurut Tatag Yuli Eko Siswono terdiri dari lima tingkat yaitu tingkat berpikir kreatif 0, tingkat berpikir kreatif 1, tingkat berpikir kreatif 2, tingkat berpikir kreatif 3, tingkat berpikir kreatif 4. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa (1) Ditemukan siswa yang memiliki karakteristik tingkat berpikir kreatif pada tingkat 0, 1, 2, 3 dan satu temuan lain tingkat peralihan antara tingkat berpikir kreatif 1 dan tingkat berpikir kreatif 2 (2) Karakteristik dari masing-masing tingkat berpikir kreatif adalah (a) Karakteristik tingkat berpikir kreatif 0 sesuai dengan kriteria yang ada yaitu subjek tidak memiliki kefasihan dalam menyelesaikan masalah (b) Karakteristik tingkat berpikir kreatif 1 terdiri dari lima karakteristik, dua diantaranya sesuai dengan kriteria yang ada yaitu subjek memiliki kefasihan dalam menyelesaikan masalah walaupun jawaban yang dihasilkan tidak baru, subjek tidak mampu memunculkan penyelesaian yang berbeda dari kebiasaan umum dan tiga lainnya merupakan karakteristik baru yang ditemukan pada penelitian ini, yaitu subjek fasih dan dalam membuat pertanyaan walaupun pertanyaan yang dibuat tidak baru, subjek fleksibel dalam membuat pertanyaan walaupun pertanyaan yang dibuat tidak baru, subjek tidak mampu membuat

Page 8: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

alternatif jawaban dari pertanyaan yang sudah dibuat sendiri oleh subjek, (c) Karakteristik tingkat berpikir kreatif 2 terdiri dari enam karakteristik, dua diantaranya sesuai dengan kriteria yang ada yaitu subjek memiliki kefasihan dalam menyelesaikan masalah walaupun jawaban yang dihasilkan tidak baru, subjek mampu memunculkan penyelesaian yang berbeda dari kebiasaan umum dan empat lainnya merupakan karakteristik baru yang ditemukan dalam penelitian ini yaitu subjek mampu menunjukan jawaban yang beragam akan tetapi untuk mendapatkan jawaban beragam tersebut subjek tidak mampu menunjukan cara yang berbeda dari semua jawaban yang dihasilkan (tidak fleksibel), subjek fasih dalam membuat pertanyaan walaupun pertanyaan yang dibuat tidak baru, subjek fleksibel dalam membuat pertanyaan walaupun pertanyaan yang dibuat subjek tidak baru, subjek tidak mampu membuat alternatif jawaban dari pertanyaan yang sudah dibuat sendiri oleh subjek (d) Karakteristik tingkat berpikir kreatif 3 terdiri dari tujuh karakteristik, tiga diantaranya sesuai dengan kriteria yang ada yaitu subjek memiliki kefasihan dalam menyelesaikan masalah walaupun jawaban yang dihasilkan tidak baru, subjek mampu memunculkan ide yang berbeda dari kebiasaan umum, subjek mampu mengkontruksi pertanyaan baru akan tetapi tidak fleksibel dan empat lainnya merupakan karakteristik baru yang ditemukan pada penelitian ini, yaitu subjek mampu menunjukan jawaban yang beragam akan tetapi untuk mendapatkan jawaban beragam tersebut subjek tidak mampu menunjukan cara yang berbeda dari semua jawaban yang dihasilkan (tidak fleksibel), subjek fasih dalam membuat pertanyaan, subjek fleksibel dalam membuat pertanyaan, subjek tidak mampu membuat alternatif jawaban dari pertanyaan yang sudah dibuat sendiri oleh subjek.

Temuan baru pada penelitian ini adalah tingkat berpikir kreatif peralihan tingkat berpikir kreatif 1 ke tingkat berpikir kreatif 2. Karakteristik peralihan tingkat berpikir kreatif 1 ke tingkat berpikir kreatif 2 adalah subjek memiliki kefasihan dalam menyelesaikan masalah walaupun jawaban yang dihasilkan tidak baru, subjek tidak mampu memunculkan penyelesaian yang berbeda dari kebiasaan umum, subjek fasih dalam membuat pertanyaan, subjek mampu mengkontruksi pertanyaan baru.

Page 9: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

MOTTO

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya

sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari

sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan

hanya kepada Tuhan-mulah hendaknya

kamu berharap”

(Q.S Al Insyirah: 5-8)

Page 10: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya yang tersusun dengan penuh

ketulusan ini kupersembahkan kepada:

Ibuku tercinta yang senyumnya selalu

membayangiku disaat tak punya

semangat diri ini.

Ayahku tercinta di Surga yang pasti

melihatku “dari sana”. I love U dad....

Adikku, Candra Dwi Widagdi si nakal

yang selalu pintar.

Someone special, Adi Wahyu

Kuncara.

Teman-teman kosku, Erin Tri

Cahyaningrum (mamike), Laila

Agustina, Latif Sofiana Nugraheni, mbak

Feni Indrarini Wulandari, mbak Andina

Elok Puri Maharani, Lyliana Haryanti,

Lita, Evi, Aning

Teman-teman pendidikan matematika

angkatan 2007, special for “kucing”

atau Nitha Molinasari.

Page 11: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan segala nikmat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga skripsi dengan

judul “Analisis Tingkat Berpikir Kreatif Siswa Kelas VII Semester II SMP Negeri

14 Surakarta Dalam Memecahkan Masalah Matematika Pada Materi Pokok

Jajargenjang dan Belahketupat" dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak

terlepas dari bimbingan, saran, dukungan, dan dorongan dari berbagai pihak yang

sangat membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis

sampaikan kepada segenap pihak antara lain:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, Dekan FKIP UNS yang telah

memberikan ijin menyusun skripsi ini.

2. Sukarmin, S.Pd, M.Si, Ph.D, Ketua Jurusan P. MIPA FKIP UNS yang telah

memberikan ijin menyusun skripsi ini.

3. Triyanto, S.Si, M.Si, Ketua Program P. Matematika FKIP UNS yang telah

memberikan ijin menyusun skripsi ini.

4. Dr. Imam Sujadi, M.Si, Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan,

saran, dan bantuan dalam penulisan skripsi ini.

5. Dhidhi Pambudi, S.Si, M.Cs, Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan saran, dan bantuan dalam penulisan skripsi ini..

6. Joko Ariyanto, S.Si, M.Si, Koordinator Skripsi P. MIPA FKIP UNS yang

telah memberikan kemudahan dalam pengajuan ijin menyusun skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih ada

kekurangan, namun diharapkan skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan

perkembangan Ilmu Pengetahuan khususnya dibidang pendidikan.

Surakarta, September 2011

Penulis,

Page 12: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

HALAMAN PENGAJUAN ........................................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iv

HALAMAN ABSTRACT ............................................................................ v

HALAMAN ABSTRAK ............................................................................. vii

HALAMAN MOTTO ................................................................................. ix

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. x

KATA PENGANTAR ................................................................................ xi

DAFTAR ISI .............................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xv

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvii

BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Pembatasan Masalah ...................................................................... 5

C. Pertanyaan Penelitian ..................................................................... 6

D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6

E. Batasan Istilah ................................................................................ 6

F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 7

BAB II. LANDASAN TEORI .................................................................... 9

A. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 9

1. Matematika .............................................................................. 9

2. Hakikat Belajar ......................................................................... 10

a. Pengertian Belajar............................................................... 10

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar ......................... 10

3. Berpikir .................................................................................... 11

a. Pengertian Berpikir ............................................................. 11

b. Proses Berpikir ................................................................... 13

Page 13: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

c. Pengertian Berpikir Kreatif ................................................. 14

d. Aktifitas Mental yang Membantu Kreatifitas....................... 17

e. Tingkat Berpikir Kreatif Matematika .................................. 17

4. Bangun Datar Segi Empat ......................................................... 28

a. Pengertian Jajargenjang ...................................................... 28

b. Sifat-Sifat Jajargenjang ....................................................... 28

c. Luas dan Keliling Jajargenjang ........................................... 29

d. Pengertian Belahketupat ..................................................... 30

e. Sifat-Sifat Belahketupat ...................................................... 30

f. Luas dan Keliling Belahketupat .......................................... 31

B. Penelitian yang Sejenis ................................................................... 32

1. Penelitian oleh Tatag Yuli Eko Siswono ................................... 32

2. Penelitian oleh Tatag Yuli Eko Siswono dan I Ketut Budayasa 32

BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................. 33

A. Tempat Penelitian........................................................................... 33

B. Waktu Penelitian ............................................................................ 33

1. Tahap Persiapan ....................................................................... 33

2. Tahap Pelaksanaan ................................................................... 33

3. Tahap Pengolahan Data dan Penyusunan Laporan .................... 33

C. Jenis Penelitian ............................................................................... 33

D. Sumber Data .................................................................................. 34

E. Subjek Penelitian ............................................................................ 34

F. Metode Pengumpulan Data............................................................. 35

1. Metode Tes ............................................................................... 35

2. Metode Wawancara .................................................................. 36

G. Instrumen Bantu Penelitian............................................................. 36

1. Instrumen Bantu Penelitian Pertama (Tes) ............................... 36

2. Instrumen Bantu Penelitian Kedua (Wawancara) ..................... 37

H. Validitas Data................................................................................. 37

I. Analisis Data .................................................................................. 38

1. Reduksi Data ............................................................................ 38

Page 14: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

2. Penyajian Data ......................................................................... 38

3. Penarikan Kesimpulan .............................................................. 38

J. Teknik Analisis Data ...................................................................... 39

1. Analisis Data Tertulis ............................................................... 39

2. Analisis Data Hasil Wawancara ................................................ 39

K. Prosedur Penelitian ......................................................................... 39

BAB IV. ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN .......................... 43

A. Hasil Pengembangan Instrumen Bantu Penelitian ........................... 43

1. Hasil Pengembangan Instrumen Bantu Pertama ........................ 43

2. Hasil Pengembangan Instrumen Bantu Kedua........................... 45

B. Pemilihan Subjek ........................................................................... 45

C. Analisis Data Penelitian ................................................................. 46

D. Data Penelitian dan Hasilnya .......................................................... 47

1. Analisis Data atas nama Subjek ABD ....................................... 47

2. Analisis Data atas nama Subjek FR .......................................... 61

3. Analisis Data atas nama Subjek RST ........................................ 76

4. Analisis Data atas nama Subjek RZM ....................................... 90

5. Analisis Data atas nama Subjek DVD ....................................... 103

6. Analisis Data atas nama Subjek VND ....................................... 113

7. Analisis Data atas nama Subjek ERL ........................................ 123

8. Analisis Data atas nama Subjek KKH ....................................... 136

9. Analisis Data atas nama Subjek DK .......................................... 146

10. Analisis Data atas nama Subjek IHS ......................................... 151

E. Ringkasan TBK Subjek .................................................................. 159

F. Temuan Lain .................................................................................. 164

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ...................................... 165

A. Simpulan ....................................................................................... 165

B. Implikasi ....................................................................................... 167

C. Saran .............................................................................................. 167

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 169

LAMPIRAN ............................................................................................... 171

Page 15: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1 Jajargenjang ......................................................................... 28

Gambar 2 Belahketupat ........................................................................ 31

Gambar 3 Prosedur Penelitian............................................................... 41

Page 16: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1 Tingkat Berpikir Kreatif Matematis De Bono............................ 17

Tabel 2 Tingkat Berpikir Kreatif Matematis Gotoh ................................ 19

Tabel 3 Perbandingan TBKB, TBMG, dan TBKR ................................. 22

Tabel 4 Perbandingan Kriteria TBKB, TBMK, TBMG dan TBKR ........ 25

Tabel 5a Perbandingan TBKB, TBMG dan TBKR dan Hasil

Pengembangan .......................................................................... 27

Tabel 5b Tabel Siswa-Siswa yang Mengerjakan Tes................................ 45

Tabel 6 Analisis Jawaban Tes Tertulis Subjek ABD .............................. 48

Tabel 7 Analisis Hasil Wawancara Subjek ABD.................................... 57

Tabel 8 Analisis Jawaban Tes Tertulis Subjek FR.................................. 61

Tabel 9 Analisis Hasil Wawancara Subjek FR ....................................... 72

Tabel 10 Analisis Jawaban Tes Tertulis Subjek RST ............................... 77

Tabel 11 Analisis Hasil Wawancara Subjek RST ..................................... 85

Tabel 12 Analisis Jawaban Tes Tertulis Subjek RZM .............................. 90

Tabel 13 Analisis Hasil Wawancara Subjek RZM ................................... 99

Tabel 14 Analisis Jawaban Tes Tertulis Subjek DVD .............................. 103

Tabel 15 Analisis Hasil Wawancara Subjek DVD ................................... 110

Tabel 16 Analisis Jawaban Tes Tertulis Subjek VND .............................. 114

Tabel 17 Analisis Hasil Wawancara Subjek VND ................................... 120

Tabel 18 Analisis Jawaban Tes Tertulis Subjek ERL ............................... 124

Tabel 19 Analisis Hasil Wawancara Subjek ERL .................................... 133

Tabel 20 Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek KKH ................................... 136

Tabel 21 Analisis Hasil Wawancara Subjek KKH ................................... 143

Tabel 22 Analisis Jawaban Tes Tertulis Subjek DK ................................. 147

Tabel 23 Analisis Hasil Wawancara Subjek DK ...................................... 149

Tabel 24 Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek IHS ..................................... 151

Tabel 25 Analisis Hasil Wawancara Subjek IHS ..................................... 157

Page 17: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Soal Tes Survei ................................................................... 172

Lampiran 2 Kunci Jawaban Soal Tes Survei ............................................ 173

Lampiran 3 Lembar Jawaban Soal Tes Survei Subjek FJR ...................... 174

Lampiran 4 Lembar Jawaban Soal Tes Survei Subjek DP........................ 175

Lampiran 5 Lembar Jawaban Soal Tes Survei Subjek ER........................ 176

Lampiran 6 Lembar Hasil Analisis Tes Survei Subjek ............................. 177

Lampiran 7 Kisi-Kisi Soal Tes Tertulis dan Indikator TBK ..................... 178

Lampiran 8 Lembar Soal Tes Tertulis. .................................................... 179

Lampiran 9 Kunci Jawaban Soal Tes Tertulis .......................................... 180

Lampiran 10 Lembar Validasi Soal Tes Tertulis........................................ 181

Lampiran 11 Hasil Analisis Validasi Tes Tertulis ...................................... 182

Lampiran 12 Lembar Jawaban Tes Tertulis Subjek ABD .......................... 183

Lampiran 13 Lembar Jawaban Tes Tertulis Subjek FR .............................. 184

Lampiran 14 Lembar Jawaban Tes Tertulis Subjek RST ........................... 185

Lampiran 15 Lembar Jawaban Tes Tertulis Subjek RZM .......................... 186

Lampiran 16 Lembar Jawaban Tes Tertulis Subjek DVD .......................... 187

Lampiran 17 Lembar Jawaban Tes Tertulis Subjek VND .......................... 188

Lampiran 18 Lembar Jawaban Tes Tertulis Subjek ERL ........................... 189

Lampiran 19 Lembar Jawaban Tes Tertulis Subjek KKH. ......................... 190

Lampiran 20 Lembar Jawaban Tes Tertulis Subjek DK ............................. 191

Lampiran 21 Lembar Jawaban Tes Tertulis Subjek IHS ............................ 192

Lampiran 22 Lembar Pedoman Wawancara .............................................. 193

Lampiran 23 Transkrip Wawancara Subjek ABD ...................................... 194

Lampiran 24 Transkrip Wawancara Subjek FR ......................................... 195

Lampiran 25 Transkrip Wawancara Subjek RST ....................................... 196

Lampiran 26 Transkrip Wawancara Subjek RZM...................................... 197

Lampiran 27 Transkrip Wawancara Subjek DVD...................................... 198

Lampiran 28 Transkrip Wawancara Subjek VND...................................... 199

Lampiran 29 Transkrip Wawancara Subjek ERL ....................................... 200

Page 18: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

Lampiran 30 Transkrip Wawancara Subjek KKH. ..................................... 201

Lampiran 31 Transkrip Wawancara Subjek DK ........................................ 202

Lampiran 32 Transkrip Wawancara Subjek IHS ........................................ 203

Lampiran 33 Surat-Surat ........................................................................... 204

Page 19: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai karakteristik

tertentu bila dibandingkan dengan disiplin ilmu lainnya. Salah satu karakteristik

matematika adalah matematika berkenaan dengan konsep-konsep abstrak yang

tersusun secara hirarkis. Oleh karena itu, belajar matematika harus dilakukan

secara bertingkat, berurutan dan sistematis serta didasarkan pada pengalaman

belajar yang lalu, sehingga pembelajaran matematika yang dilakukan di berbagai

jenjang pendidikan perlu memperhatikan faktor matematika itu sendiri.

Matematika bukan sekedar ilmu hitung menghitung, tetapi juga dapat digunakan

untuk membuktikan kebenaran ide dan memecahkan masalah melalui cara

berpikir yang logis dan terstruktur.

Dalam memecahkan masalah matematika perlu proses pemikiran kreatif.

Sebagai contoh misalkan seseorang diberi masalah untuk membuat suatu bangun

Jajargenjang yang luasnya sama dengan bangun Belahketupat yang luasnya telah

ditentukan. Respon setiap orang dalam menyelesaikan masalah tersebut dapat

berbeda-beda. Hal inilah salah satu peristiwa yang menggambarkan tingkat

berpikir kreatif seseorang.

Ide tentang tingkat-tingkat berpikir kreatif telah diungkapkan oleh

beberapa ahli. De Bono (dalam Tatag Yuli Eko Siswono, 2006) mendefinisikan 4

tingkat pencapaian dari perkembangan ketrampilan berpikir kreatif yaitu

kesadaran berpikir, observasi berpikir, strategi berpikir dan refleksi pemikiran.

Pada tingkat 1 merupakan tingkat berpikir kreatif yang rendah karena hanya

mengekspresikan terutama kesadaran siswa terhadap keperluan menyelesaikan

tugasnya saja. Sedang tingkat 2 menunjukkan berpikir kreatif yang lebih tinggi

karena siswa harus menunjukkan bagaimana mereka mengamati sebuah implikasi

pilihannya seperti penggunaan komponen komponen khusus atau algoritma-

algoritma pemrograman. Tingkat 3 merupakan tingkat yang lebih tinggi

berikutnya karena siswa harus memilih suatu strategi dan mengkoordinasikan

Page 20: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

antara bermacam-macam penjelasan dalam tugasnya. Mereka harus memutuskan

bagaimana tingkat detail yang diinginkan dan bagaimana menyajikan urutan

tindakan atau kondisi-kondisi logis dari sistem tindakan. Tingkat 4 merupakan

tingkat tertinggi karena siswa harus menguji sifat-sifat produk final

membandingkan dengan sekumpulan tujuan. Menjelaskan simpulan terhadap

keberhasilan atau kesulitan selama proses pengembangan, dan memberi saran

untuk meningkatkan perencanaan dan proses konstruksi.

Gotoh (dalam Tatag Yuli Eko Siswono, 2006) mengungkapkan tingkatan

berpikir matematis dalam memecahkan masalah terdiri 3 tingkat yang dinamakan

aktivitas empiris (informal), algoritmis (formal) dan konstruktif (kreatif). Tingkat

pertama, siswa memecahkan masalah dengan coba-coba. Tingkat kedua, ia

menggunakan langkah matematis yang sudah diketahui dan tingkat ketiga,ia

mampu menciptakan langkah matematis sendiri.

Krulik & Rudnick (dalam Tatag Yuli Eko Siswono, 2006) menyebutkan

bahwa penalaran merupakan bagian dari berpikir yang tingkatnya di atas

pengingatan (recall). Dalam penalaran dikategorikan dalam berpikir dasar (basic),

berpikir kritis (critical) dan berpikir kreatif.

Tatag Yuli Eko Siswono melakukan pembandingan diantara beberapa

kriteria tingkat berpikir kreatif yang ada, yaitu tingkat berpikir kreatif De Bono

yang disingkat TBKB, tingkat berpikir matematis Gotoh (2004) yang disingkat

TBMG dan tingkat berpikir (penalaran) Krulik dan Rudnick (1995) yang disingkat

TBKR dengan melihat kesamaan-kesamaan ciri dalam setiap tingkat berpikir

kreatif, maka selanjutnya dibuat hipotesis teoritik tentang tingkat berpikir kreatif

menjadi 5 tingkat.

Berdasarkan 3 kriteria Tingkat Berpikir Kreatif (TBK) yaitu TBKB,

TBMG, dan TBKR maka pada penelitian ini ditetapkan indikator sebagai berikut:

TBK 4 (Sangat Kreatif): Siswa mampu menyelesaikan suatu masalah

dengan lebih dari satu alternatif jawaban maupun cara penyelesaian. Siswa yang

mencapai tingkat ini dapat dinamakan sebagai siswa yang sangat kreatif.

Page 21: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

TBK 3 (Kreatif): Siswa mampu membuat jawaban yang baru meskipun tidak

dengan tidak fleksibel. Siswa yang mencapai tingkat ini dapat dinamakan sebagai

siswa yang kreatif.

TBK 2 (Cukup Kreatif): Siswa mampu membuat satu jawaban yang

berbeda dari kebiasaan umum meskipun tidak dengan fleksibel atau fasih. Siswa

yang mencapai tingkat ini dapat dinamakan sebagai siswa yang cukup kreatif.

TBK 1 (Kurang Kreatif): Siswa tidak mampu membuat jawaban yang

berbeda dari kebiasaan umum meskipun salah satu kondisi berikut dipenuhi, yaitu

jawaban yang dibuat beragam (fasih) atau cara penyelesaian yang dibuat fleksibel.

Siswa yang mencapai tingkat ini dapat dinamakan sebagai siswa yang kurang

kreatif.

TBK 0 (Tidak Kreatif): Siswa tidak mampu membuat alternatif jawaban

maupun cara penyelesaian. Siswa yang mencapai tingkat ini dapat dinamakan

sebagai siswa yang tidak kreatif.

Tatag Yuli Eko Siswono melakukan penelitian di Sidoarjo untuk

mengetahui bagaimanakah tingkat berpikir kreatif siswa kelas VIII SMP.

Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara berbasis tugas.

Siswa kelas VIII SMP sudah pernah mendapatkan materi Geometri

khususnya pokok bahasan Jajargenjang dan Belahketupat. Banyak permasalahan

dalam pokok bahasan Jajargenjang dan Belahketupat yang memerlukan proses

berpikir kreatif. Apakah tingkat berpikir kreatif siswa kelas VIII juga terdiri dari 5

tingkat berpikir gabungan dari pendapat De Bono, Gotoh, Krulik & Rudnick.

Untuk mengetahui lebih jauh masalah tersebut peneliti mengujicobakan

kerangka kerja Tatag Yuli Eko Siswono yang terdiri dari 5 tingkatan berpikir pada

3 siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Polokarto. Siswa kelas VIII diberi masalah yang

berkaitan dengan jajargenjang dan belahketupat.

Siswa FJR fasih dalam memecahkan masalah, hal ini ditunjukan dengan

kemampuan FJR dalam membut bangun Jajargenjang dan Belahketupat yang

luasnya sama dengan luas Persegipanjang. FJR dapat menunjukan jawaban yang

berbeda, hal ini ditunjukan dengan kemampuan FJR dalam menunjukan cara yang

berbeda dalam membuat Belahketupat, FJR tidak memenuhi komponen kebaruan

Page 22: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

dalam memecahkan masalah, hal ini ditunjukan dengan ketidakmampuan FJR

dalam membuat pertanyaan yang baru mengenai Jajargenjang dang Belahketupat.

Berdasarkan hasil tes tertulis FJR, disimpulkan bahwa FJR berada pada TBK 2

(cukup kreatif) Siswa mampu membuat satu jawaban yang berbeda dari

kebiasaan umum meskipun tidak dengan fleksibel atau fasih. Siswa yang

mencapai tingkat ini dapat dinamakan sebagai siswa yang cukup kreatif

Siswa yang berinisial DP tidak fasih dalam menyelesaikan masalah, hal

ini ditunjukan dengan ketidakmampuan DP membuat bangun Jajargenjang yang

luasnya sama dengan luas Persegipanjang. Selain itu DP juga tidak dapat

menunjukan jawaban yang berbeda, hal ini ditunjukan dengan ketidakmampuan

DP menyebutkan cara yang berbeda untuk membuat bangun Belahketupat.

Kebaruanpun tidak dimiliki oleh siswa DP, ini ditunjukan dengan

ketidakmampuan DP membuat soal mengenai permasalahan Jajargenjang dan

Belah Ketupat yang “tidak biasa”. Berdasarkan hasil tes tertulis DP disimpulkan

bahwa DP tidak memenuhi ketiga komponen produk berpikir kreatif, yaitu

kefasihan, fleksibilitas dan kebaruan dalam memecahkan dan mengajukan

masalah. Berdasar ciri tersebut, DP berada pada atau TBK 0 (tidak kreatif) yaitu

siswa tidak mampu membuat alternatif jawaban maupun cara penyelesaian.

Siswa yang berinisial ER fasih dalam memecahkan masalah, ini

ditunjukan dengan kemampuan ER dalam membuat bangun Jajargenjang dan

Belahketupat yang sama dengan luas Persegipanjang. Selain itu ER juga fasih

dalam membuat soal yang berhubungan dengan permasalahan Jajargenjang dan

Belahketupat. Siswa ER menunjukan jawaban yang berbeda, hal ini ditunjukan

dengan kemampuan dia menunjukan cara yang berbeda dalam membuat

Belahketupat. ER menunjukan bahwa Belahketupat dapat dibuat dengan

mencerminkan sebuah segitiga sama kaki dengan sumbu cermin adalah alas

segitiga tersebut. Kemampuan ER dalam menunjukan bahwa Belahketupat dapat

dibuat dengan mencerminkan sebuah segitiga sama kaki dengan sumbu cermin

adalah alas segitiga tersebut menunjukan bahwa dia mampu membuat suatu

jawaban yang berbeda dari kebiasaan umum. Berdasarkan hasil tes tertulis ER

Disimpulkan ER berada pada TBK 2 (cukup kreatif), Siswa mampu membuat

Page 23: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

satu jawaban yang berbeda dari kebiasaan umum meskipun tidak dengan

fleksibel atau fasih. Siswa yang mencapai tingkat ini dapat dinamakan sebagai

siswa yang cukup kreatif

Berdasarkan hasil analisis yang peneliti lakukan dari hasil tes didapatkan

hasil dua tingkat berpikir ada pada siswa kelas VIII yaitu Tingkat Berpikir kreatif

0, Tingkat Berpikir Kreatif 2. Ada tiga Tingkat Berpikir Kreatif yang tidak

tampak pada siswa kelas VIII, yaitu Tingkat Berpikir Kreatif 1, Tingkat Berpikir

Kreatif 3 dan Tingkat Berpikir Kreatif 4. Meskipun tidak setiap tingkat yang

terdiri dari 5 tingkat terisi, tetapi ini cukup membuktikan bahwa tingkat

berpikir kreatif tersebut ada.

B. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan dapat dikaji lebih mendalam

diperlukan adanya pembatasan-pembatasan sebagai berikut :

1. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII semester II SMP Negeri 14

Surakarta tahun ajaran 2011/2012.

2. Materi yang terkait dalam penelitian ini adalah materi Jajargenjang dan

Belahketupat.

3. Analisis tingkat berpikir yang dimaksud adalah analisis Tingkat Berpikir

Kreatif.

Page 24: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

C. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas maka

pertanyaan penelitian ini adalah:

Bagaimana tingkat-tingkat berpikir kreatif siswa kelas VII semester II SMP

Negeri 14 Surakarta sehubungan dengan materi Jajargenjang dan Belahketupat?

Pertanyaan tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

1. Apakah ditemukan TBK pada siswa kelas VII semester II di SMP Negeri 14

Surakarta?

2. Jika ditemukan, seperti apa TBK pada siswa kelas VII semester II di SMP

Negeri 14 Surakarta?

3. Bagaimana karakteristik siswa kelas VII semester II pada setiap TBK yang

ditemukan di SMP Negeri 14 Surakarta?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan pertanyaan penelitian maka tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat-tingkat berpikir kreatif siswa kelas

VII semester II SMP Negeri 14` Surakarta dalam memecahkan masalah

matematika pada materi pokok Jajargenjang dan Belahketupat.

E. Batasan Istilah

Agar tidak menimbulkan penafsiran ganda, maka didefinisikan beberapa

istilah berikut.

1. Berpikir adalah aktifitas mental yang berusaha memecahkan permasalahan,

membuat keputusan dan membuat diri sendiri mengerti.

2. Berpikir kreatif dalam penelitian ini adalah suatu proses mental yang

digunakan seseorang untuk memunculkan suatu ide atau gagasan yang baru

secara fasih dan fleksibel. Ide dalam pengertian di sini adalah ide dalam

memecahkan masalah matematika.

3. Proses berpikir kreatif adalah tahapan berpikir yang meliputi tahap mensintesis

ide-ide, membangun suatu ide, kemudian merencanakan dan menerapkan ide

Page 25: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

tersebut untuk menghasilkan sesuatu (produk) yang baru secara fasih (fluency)

dan fleksibel.

4. Masalah matematika dalam penelitian ini adalah soal-soal yang berkaitan

dengan Jajargenjang dan Belahketupat.

5. Tingkat berpikir kreatif dalam penelitian ini adalah tahapan berpikir kreatif

ketika memecahkan masalah matematika.

6. Kefasihan dalam pemecahan masalah mengacu pada keberagaman jawaban

yang dibuat siswa dengan benar (minimal siswa memberikan dua jawaban yang

tidak sama dalam memecahkan masalah dengan catatan jawaban yang

diberikan benar).

7. Fleksibilitas dalam pemecahan masalah mengacu pada kemampuan siswa

memecahkan masalah dengan berbagai cara yang berbeda (minimal

memberikan dua ide penyelesaian yang berbeda dalam memecahkan masalah

dengan catatan ide yang diberikan benar). Berbeda dalam hal ini adalah konsep

matematika yang digunakan tidak sama.

8. Kebaruan dalam pemecahan masalah mengacu pada kemampuan siswa

menjawab masalah dengan beberapa jawaban yang berbeda-beda tetapi bernilai

benar atau satu jawaban yang “tidak biasa” dilakukan oleh (siswa) pada tahap

perkembangan mereka atau tingkat pengetahuannya.

F. Manfaat Penelitian

Dengan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para guru, calon

guru dan siswa pada umumnya. Manfaat yang peneliti harapkan adalah sebagai

berikut:

1. Memberikan informasi kepada guru matematika tentang tingkat berpikir kreatif

siswa dalam memecahkan masalah yang terkait dengan Jajargenjang dan

Belahketupat sebagai masukan bagi guru matematika khususnya guru SMP

Negeri 14 Surakarta dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah

supaya menjadi lebih baik lagi.

Page 26: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

2. Memberikan informasi kepada siswa tentang TBK siswa dalam memecahkan

masalah yang terkait dengan Jajargenjang dan Belahketupat sehingga siswa

dapat meningkatkan TBK mereka.

3. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi wacana dan tambahan wawasan bagi

para guru dan calon guru tentang tingkat berpikir kreatif

4. Untuk menjadi referensi, bahan pertimbangan, acuan bagi penelitian sejenis.

Page 27: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Matematika

Matematika timbul karena pikiran-pikiran yang berhubungan dengan

ide, proses dan pemahaman, sehingga dalam mempelajari matematika diperlukan

adanya pengertian, pikiran dan penalaran, tidak cukup hanya dengan hafalan saja.

Agar dapat dipahami dengan mudah dan tepat, bahasa matematika dinyatakan

dengan simbol-simbol dan istilah yang benar dan tepat yang telah disepakati

bersama. Beberapa definisi atau pengertian tentang matematika sebagai berikut:

1) Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara sistematik.

2) Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi. 3) Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran, logik dan berhubungan

dengan bilangan. 4) Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan masalah

tentang ruang dan bentuk. 5) Matematika adalah pengetahuan tentang struktur yang logik. 6) Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat.

(R. Soedjadi, 2000: 11)

Dari definisi-definisi tersebut dapat terlihat adanya ciri-ciri khusus atau

karakteristik yang dapat merangkum pengertian matematika secara umum.

Beberapa karakteristik itu adalah:

1) Memiliki objek kajian abstrak.

2) Bertumpu pada kesepakatan.

3) Berpola pikir deduktif.

4) Memperhatikan semesta pembicaraan.

6) Konsisten dalam sistemnya.

Dari pengertian tentang matematika di atas dapat disimpulkan bahwa

matematika merupakan pengetahuan yang berkenaan dengan ide-ide atau konsep

yang abstrak yang tersusun secara hierarkis dan penalarannya secara deduktif.

Page 28: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

2. Hakikat Belajar

a. Pengertian Belajar

Ngalim Purwanto dalam bukunya Psikologi Pendidikan (1990: 84)

mengemukakan bahwa “Belajar bukan merupakan tingkah laku yang nampak,

tetapi terutama adalah prosesnya yang terjadi dalam internal diri individu dalam

usahanya memperoleh hubungan – hubungan baru.”

b. Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar sebagai berikut:

1) Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang kita sebut faktor

individual, misalnya faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan,

motivasi dan faktor pribadi.

2) Faktor yang ada di luar individu yang kita sebut faktor sosial, misalnya

faktor keluarga/keadaan rumah tangga, guru, dan cara mengajarnya, alat–

alat yang digunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan

yang terjadi dan motivasi sosial.

Berikut ini uraian faktor – faktor tersebut secara singkat:

a) Kematangan/pertumbuhan

Kita tidak dapat melatih anak yang baru berusia 6 bulan untuk belajar

berjalan. Andaipun kita paksa, tetap anak itu tidak akan dapat

melakukannya, karena untuk dapat berjalan diperlukan kematangan

potensi–potensi jasmaniah maupun rohaniahnya.

b) Kecerdasan/Intelegensi

Meskipun anak yang berumur 14 tahun ke atas pada umumnya telah

matang untuk belajar ilmu pasti, tetapi tidak semua anak–anak tersebut

pandai dalam ilmu pasti. Demikian pula halnya dalam mempelajari mata

pelajaran dan kecakapan lainnya.

c) Latihan dan Ulangan

Karena latihan, karena seringkali mengulangi sesuatu, maka kecakapan

dan pengetahhuan yang dimilikinya dapat menjadi semakin dikuasai dan

semakin mendalam. Sebaliknya tanpa latihan pengalaman-pengalaman

yang telah dimilikinya dapat menjadi hilang atau berkurang. Karena

Page 29: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

latihan, karena seringkali mengalami sesuatu seseorang dapat timbul

minatnya kepada sesuatu itu. Makin besar minat makin besar pula

perhatiannya sehingga memperbesar hasratnya untuk mempelajarinya.

d) Guru dan Cara Mengajar

Bagaimana sikap dan kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan

yang dimiliki guru, dan bagaimana cara guru itu mengajarkan pengetahuan

pengetahuan itu kepada anak–anak didiknya turut menentukan bagaimana

hasil belajar yang dapat dicapai anak.

e) Alat–alat pelajaran

Faktor guru dan cara mengajarnya tidak dapat dilepaskan dari ada tidaknya

alat–alat pelajaran yang tersedia di sekolah. Sekolah yang cukup memiliki

alat–alat dan perlengkapan yang diperlukan untuk belajar ditambah dengan

cara mengajar yang baik dari guru–gurunya, kecakapan guru dalam

menggunakan alat–alat itu akan mempermudah dan mempercepat belajar

anak.

(Ngalim Purwanto, 1990: 102)

3. Berpikir

a. Pengertian Berpikir

Menurut John W. Santrok dalam bukunya Perkembangan Anak Jilid 11

(2007: 294) “Berpikir adalah proses yang melibatkan memanipulasi dan

transformasi informasi dalam memori yang merupakan tugas eksekutif sentral.”

Kita dapat berpikir secara konkreat atau secara abstrak. Kita juga dapat berpikir

tentang masa lampau (apa yang terjadi pada kita 1 bulan yang lalu) dan tentang

masa depan (seperti apa hidup kita pada tahun 2020). Kita dapat berpikir agar

dapat membuat pertimbangan, berintrospeksi, mengevaluasi ide–ide,

menyelesaikan persoalan, dan mengambil keputusan.

Othman (dalam jurnal Sabar Nurohman, 2008) mengatakan bahwa

“Thinking is any mental activity that helps formulate or solve a problem, make a

decision, or fulfill a desire to understand. It is searching for anwser, a reaching

for meaning.”

Page 30: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Cotton (dalam jurnal Sabar Nurohman, 2008) mengatakan “Thinking Skills The

set of basic and advanced skills and subskills that govern a person’s mental

processes. These skills consist of knowledge, and cognitive and metacognitive

operations.”

Berpikir adalah gejala jiwa yang dapat menetapkan hubungan-hubungan

antara pengetahuan-pengetahuan kita. Hubungan-hubungan itu adalah :

1) Hubungan sebab akibat

2) Hubungan tempat

3) Hubungan perbandingan

4) Hubungan waktu

Proses-proses yang dilaui dalam berpikir antara lain :

1) Pembentukan pengertian, artinya dari satu masalah, pikiran kita membuang

ciri-ciri tambahan, sehingga tinggal ciri-ciri yang tipis pada masalah itu. Yang

harus diingat dalam pembentukan pengertian adalah pengertian itu mempunyai

isi yang tepat, kalau perlu pembentukan pengertian itu harus dibantu dengan

hal-hal yang nyata. Pengertian itu sendiri adalah suatu alat pembantu berpikir

untuk mendapatkan pandangan yang konkrit dari kenyataan-kenyataan.

Pembentukan pendapat: artinya pikiran kita menggabungkan atau menceraikan

beberapa pengertian, yang menjadi tanda khas dari masalah itu. Ada dua

macam pendapat:

a) Pendapat yang positif ialah pendapat yang menggabungkan. Misalnya anak

laki-laki, anak pak mamat yang pincang yang sekarang kelas V SD, yang

nakal sekali adalah nino.

b) Pendapat yang negatif ialah pendapat yang menceraikan. Misalnya nino

yang anak pak mamat yang pincang sekarang duduk di kelas V SD adalah

anak nakal sekali.

2) Pembentukan keputusan: artinya pikiran kita menggabungkan pendapat-

pendapat tersebut. Menurut terjadinya, ada 3 macam keputusan, yaitu :

a) Keputusan dari pengalaman-pengalaman

b) Keputusan dari tanggapan-tanggapan

c) Keputusan dari pengertian-pengertian

Page 31: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

3) Pembentukan kesimpulan: artinya pikiran kita menarik keputusan dari

keputusan-keputusan yang lain. Menurut terjadinya ada 3 macam kesimpulan,

yaitu :

a) Kesimpulan Induksi adalah kesimpulan yang ditarik dari keputusan-

keputusan yang khusus untuk mendapatkan yang umum. Misalnya besi

kalau dipanaskan memuai, loyang kalau dipanaskan memuai, tembaga

kalau dipanaskan memuai. Kesimpulannya: Semua logam kalau

dipanaskan memuai.

b) Kesimpulan Deduksi ialah kesimpulan yang ditarik dari keputusan yang

umum untuk mendapatkan keputusan yang khusus. Misalnya semua

manusia pasti mati, Karrta manusia, Kartta mesti mati.

c) Kesimpulan Analogi ialah kesimpulan yang sama. Sebab analogi dari kata

an (=tidak) dan a (=tidak) dan logi (=benar). Jadi analogi berarti benar,

atau sama. Artinya kesimpulan analogi adalah kesimpulan yang ditarik

dengan jalan membandingkan situasi yanng satu dengan situasi yang lain,

yang telah kita kenal. Tetapi karena biasanya pengenalan kita kepada

situasi pembanding ini kurang teliti, maka kesimpulan analogi ini biasanya

juga kurang benar.

(Agus Sujanto, 2001: 56)

b. Proses Berpikir

Ilmu jiwa sosial berpendapat bahwa proses berpikir ini berlangsung

secara mekanis. Yaitu tanggapan-tanggapan yang sejenis tarik menarik dan

tanggapan-tanggapan yang tidak sejenis tolak menolak sesamanya, yang ini dapat

diukur dengan cara ilmu pasti. Ilmu jiwa apersepsi berpendapat bahwa di dalam

proses berpikir, jiwa kita ikut aktif. Yaitu memberi arah dan mengatur proses

tersebut. Ilmu jiwa berpikir berpendapat bahwa berpikir ialah bergaul dengan

pengertian-pengertian. Di dalam proses berpikir :

1) Arah pikiran ditentukan oleh soal yang dihadapi

2) Berpikir itu menggunakan sejumlah besar pengertian-pengertian, yang

kemudian menjadi komplek.

3) Berpikir menggunakan bagan berpikir.

Page 32: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

4) Berpikir ialah soal menggunakan metode-metode berpikir.

(John W. Santrok , 2007)

c. Pengertian Berpikir Kreatif

Seorang yang kreatif selalu mempunyai rasa ingin tahu, ingin mencoba-

coba, berpetualang, suka bermain-main serta intuitif. Dalam masyarakat kita, kita

cenderung memandang orang-orang tertentu seperti seniman, ilmuwan, atau

penemu, sebagai orang-orang misterius hanya karena mereka itu kreatif.

Walaupun demikian, kita semua mempunyai kemampuan untuk menjadi pemikir-

pemikir yang kreatif dan pemecah masalah. Yang diperlukan adalah pikiran yang

penuh rasa ingin tahu, kesanggupan untuk mengambil risiko dan dorongan untuk

membuat segalanya berhasil.

(Edmund Bachman, 2005)

Pehkonen (dalam Tatag Yuli Eko Siswono, 2006) mengemukakan bahwa

“Berpikir kreatif dapat diartikan sebagai suatu kombinasi dari berpikir logis dan

berpikir divergen yang didasarkan pada intuisi tetapi masih dalam kesadaran.”

Menurut Amber Y. Wang (2001) “Berpikir kreatif adalah kemampuan

untuk menyelesaikan permasalahan, membuat penyelesaian, mengungkapkan ide

baru dan penyelesaian yang komunikatif.”

Michael dalam jurnalnya mengemukakan bahwa “Untuk mendapatkan

ide baru dibutuhkan keingintahuan, Intelegensi quotient, Emotional quotient dan

kreatifitas”.

Sayed Ahmad Hashemi dalam jurnalnya mengemukakan bahwa “Cara

berpikir kritis dapat membantu seseorang untuk berpikir secara mendalam tentang

isu dan mengkritisi sistem pendidikan”.

Maite Garaigordobil dan Laura Berrueco melakukan suatu penelitian

untuk mengetahui apakah ada pengaruh program bermain terhadap kekreatifan

anak. Program tersebut mencakup 75 menit waktu bermain anak dalam seminggu

waktu sekolah anak. Dalam penelitiannya Maite Garaigordobi dan Laura Berrueco

menggunakan dua instrumen yaitu The Torrance Test Of Creatifity (TTTC) dan

Page 33: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Behaviours and Traits of Creative Personality Scale. Hasil penelitian menunjukan

bahwa program tersebut secara signifikan meningkatkan kreatifitas anak.

Tatag Yuli Eko Siswono (2006) menyatakan bahwa “Berpikir kreatif

adalah merupakan suatu proses mental yang digunakan seseorang untuk

memunculkan suatu ide atau gagasan yang “baru” secara fasih dan fleksibel. Ide

dalam pengertian di sini adalah ide dalam memecahkan masalah.”

Silver (dalam Tatag Yuli Eko Siswono, 2006) menjelaskan bahwa

Untuk menilai berpikir kreatif anak-anak dan orang dewasa sering digunakan

tiga komponen kunci yang dinilai dalam kreativitas dalah kefasihan (fluency),

fleksibilitas dan kebaruan (novelty).

Kefasihan mengacu pada banyaknya ide-ide yang dibuat dalam merespon

sebuah perintah. Fleksibilitas tampak pada perubahan-perubahan pendekatan

ketika merespon perintah. Kebaruan merupakan keaslian ide yang dibuat dalam

merespon perintah. Dalam masing-masing komponen, apabila respon perintah

disyaratkan harus sesuai, tepat atau berguna dengan perintah yang diinginkan,

maka indikator kelayakan, kegunaan atau bernilai berpikir kreatif sudah dipenuhi.

Sedangkan keaslian dapat ditunjukkan atau merupakan bagian dari kebaruan.

Jadi indikator atau komponen berpikir itu dapat meliputi kefasihan, fleksibilitas

dan kebaruan.

Balka (dalam Tatag Yuli Eko Siswono, 2006) mengungkapkan gagasan

lain mengenai aspek berpikir kreatif yaitu “kefasihan mengacu pada banyaknya

masalah yang diajukan, fleksibilitas mengacu pada banyaknya kategori-kategori

berbeda dari masalah yang dibuat dan keaslian melihat bagaimana keluarbiasaan

(berbeda dari kebiasaan) sebuah respon dalam sekumpulan semua respon.”

Dengan demikian kegiatan pengajuan dan pemecahan masalah yang meninjau

kefasihan, fleksibilitas dan kebaruan dapat digunakan sebagai sarana untuk

menilai kreativitas sebagai produk berpikir kreatif individu”.

Dalam kajian ini ketiga komponen itu diartikan sebagai:

1) Kefasihan dalam pemecahan masalah mengacu pada keberagaman

(bermacam-macam) jawaban masalah yang dibuat siswa dengan benar, sedang

Page 34: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

2) dalam pengajuan masalah mengacu pada banyaknya atau keberagaman

masalah yang diajukan siswa sekaligus penyelesaiannya dengan benar. Dua

jawaban yang beragam belum tentu berbeda. Beberapa jawaban masalah

dikatakan beragam tetapi tidak berbeda bila jawaban-jawaban itu tidak sama

satu dengan yang lain, tetapi tampak didasarkan pada suatu pola atau urutan

tertentu. Misalkan jawaban suatu masalah didasarkan pada bentuk aljabar 2y.

Bila siswa semula menjawab 2 (karena y = 1), kemudian 4 (karena y = 2),

berikutnya 6 (karena y = 3), maka jawaban siswa ini beragam tetapi tidak

berbeda. Bila siswa semula menjawab 2 (karena y = 1), kemudian 5 (karena y

= 2,5), berikutnya 1 (karena y = ½ ), maka jawaban siswa ini beragam

sekaligus berbeda. Jawaban tersebut beragam karena jawaban satu dengan

yang lain tidak sama, sedang jawaban itu berbeda karena pilihan nilai-nilai y

tidak didasarkan pada urutan atau pola tertentu. Dalam pengajuan masalah,

suatu masalah merupakan ragam dari masalah sebelumnya bila masalah itu

hanya mengubah nama subjek tetapi isi atau konsep atau konteks yang

digunakan sama. Dua masalah yang diajukan berbeda bila konsep matematika

atau konteks yang digunakan berbeda.

3) Fleksibilitas dalam pemecahan masalah mengacu pada kemampuan siswa

memecahkan masalah dengan berbagai cara yang berbeda. Sedang fleksibilitas

dalam pengajuan masalah mengacu pada kemampuan siswa mengajukan

masalah yang mempunyai cara penyelesaian berbeda-beda.

4) Kebaruan dalam pemecahan masalah mengacu pada kemampuan siswa

menjawab masalah dengan beberapa jawaban yang berbeda-beda tetapi

bernilai benar atau satu jawaban yang tidak biasa dilakukan oleh individu

(siswa) pada tahap perkembangan mereka atau tingkat pengetahuannya.

Kebaruan dalam pengajuan masalah mengacu pada kemampuan siswa

mengajukan suatu masalah yang berbeda dari masalah yang diajukan

sebelumnya.

Untuk kajian selanjutnya yang menekankan pada proses, berpikir kreatif

diartikan sebagai suatu proses yang digunakan seseorang dalam mensintesis

Page 35: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

(menjalin) ide-ide, membangun ide-ide baru, merencanakan dan menerapkannya

untuk menghasilkan produk yang baru secara fasih (fluency) dan fleksibel.

d. Aktifitas Mental yang Membantu Kreatifitas.

Berpikir kreatif membutuhkan ketekunan, disiplin diri, dan perhatian

penuh, meliputi aktivitas mental seperti :

1) Mengajukan pertanyaan

2) Mempertimbangkan informasi baru dan ide yang tidak lazim dengan fikiran

terbuka.

3) Membangun keterkaitan, khususnya diantara hal – hal yang berbeda.

4) Menghubungkan – hubungkan berbagai hal dengan bebas.

5) Menerapkan imajinasi pada setiap situasi untuk menghasilkan hal baru dan

berbeda.

6) Mendengarkan intuisi.

(Edmund Bachman, 2005)

e. Tingkat Berpikir Kreatif Matematika

Ting Sheng Weng (2011) menyatakan bahwa “Di abad 21 ini di era

pengetahuan yang semakin meningkat, seseorang harus memiliki kemampuan

dalam berpikir kreatif untuk menyelesaikan masalah”. Matematika mengajarkan

kita untuk berlatih berpikir kreatif. Tatag Yuli Eko Siswono (2011) dalam

jurnalnya menyatakan bahwa “Setiap orang memiliki kekreatifan, akan tetapi

tingkat kekreatifan antara orang yang satu dan orang yang lain berbeda”. De Bono

(dalam Barak & Doppelt, 2000) (dalam jurnal Tatag Yuli Eko Siswono, 2006)

mendefinisikan 4 tingkat pencapaian dari perkembangan ketrampilan berpikir

kreatif, yaitu kesadaran berpikir, observasi berpikir, strategi berpikir dan refleksi

pemikiran.

Tabel 1: Tingkat Berpikir Kreatif De Bono (dalam Tatag Yuli Eko

Siswono, 2006)

Level 1: Awareness of Thinking

General awareness of thinking as a skill.Willingness to think about something.

Willingnessto investigate a particular subject.Willingness to listen to others.

Page 36: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Level 2: Observation of Thinking.

Observation of the implications of action and choice, consideration of peers’

points view, comparison of alternative.

Level 3: Thinking strategy. Intentional use of a number of thinking tools,

organization of thinking as a sequence of steps. Reinforcing the sense of purpose

in thinking.

Level 4: Reflection on thinking. Structured use of tools, clear awareness of

reflective thinking, assesment of thinking by thinker himself. Planning thinking

tasks and methods to perform them.

Pada tingkat 1 merupakan tingkat berpikir kreatif yang rendah, karena

hanya mengekspresikan terutama kesadaran siswa terhadap keperluan

menyelesaikan tugasnya saja.

Sedang tingkat 2 menunjukkan berpikir kreatif yang lebih tinggi karena

siswa harus menunjukkan bagaimana mereka mengamati sebuah implikasi

pilihannya, seperti penggunaan komponen komponen khusus atau algoritma-

algoritma pemrograman.

Tingkat 3 merupakan tingkat yang lebih tinggi berikutnya karena siswa

harus memilih suatu strategi dan mengkoordinasikan antara bermacam-macam

penjelasan dalam tugasnya. Mereka harus memutuskan bagaimana tingkat detail

yang diinginkan dan bagaimana menyajikan urutan tindakan atau kondisi-kondisi

logis dari sistem tindakan.

Tingkat 4 merupakan tingkat tertinggi karena siswa harus menguji sifat-

sifat produk final membandingkan dengan sekumpulan tujuan. Menjelaskan

simpulan terhadap keberhasilan atau kesulitan selama proses pengembangan dan

memberi saran untuk meningkatkan perencanaan dan proses konstruksi. Tingkat

berpikir kreatif ini menggambarkan secara umum strategi berpikir tidak hanya

dalam matematika. TBK menurut De Bono tersebut kemudian dikenal dengan

istilah TBKB.

Gotoh (2004) (dalam Tatag Yuli Eko Siswono, 2006) mengungkapkan

tingkatan berpikir matematis dalam memecahkan masalah terdiri 3 tingkat yang

Page 37: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

dinamakan aktivitas empiris (informal), algoritmis (formal) dan konstruktif

(kreatif).

Tabel 2: Tingkat Berpikir Matematis dari Gotoh (dalam Tatag Yuli Eko Siswono, 2006)

Stage 1: Emperical (informal) activity.

In this stage, some kind of tecnical or practical application of mathematical rules

and procedures are used to solve problems without a certain kind of awareness.

Stage 2: The algoritmic (formal) activity.

In this stage, mathematical techniques are used explicitly for carrying out

mathematical operations, calculating, manipulating and solving.

Stage 3: The constructive (creative) activity.

In this stage a non-algoritmic decision making is performed to solve non-routine

problemsuch as a problem of finding and constructing some rule.

Dalam tingkat pertama, berbagai teknik atau aplikasi praktis dari aturan

dan prosedur matematis digunakan untuk memecahkan masalah tanpa suatu

kesadaran yang pasti/tertentu, sehingga masih dalam coba-coba. Dalam tingkat

kedua, teknik-teknik matematis digunakan secara eksplisit untuk menuju operasi,

penghitungan, manipulasi dan penyelesaian masalah. Sedang pada tingkat ketiga,

pengambilan keputusan yang non algoritmis ditunjukan dalam memecahkan

masalah non rutin seperti suatu masalah penemuan dan pengkonstruksian

beberapa aturan. TBK menurut Gotoh tersebut kemudian dikenal dengan istilah

TBMG.

Krulik & Rudnick (1995) (dalam Tatag Yuli Eko Siswono, 2006)

menyebutkan bahwa penalaran merupakan bagian dari berpikir yang tingkatnya di

atas pengingatan (recall). Dalam penalaran dikategorikan dalam berpikir dasar

(basic), berpikir kritis (critical) dan berpikir kreatif. Kategori tersebut tidak diskrit

dan sulit sekali untuk mendefinisikan dengan tepat. Berikut ini indikator tiap

tingkatan:

1) Dasar (basic)

a) Memahami konsep

b) Mengenali suatu konsep ketika konsep tersebut berada dalam suatu setting.

Page 38: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

2) Kritis

a) Menguji, menghubungkan dan mengevalusi semua aspek suatu situasi atau

masalah.

b) Menfokuskan pada bagian-bagian suatu situasi atau masalah.

c) Mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi.

d) Validasi dan menganalisis informasi.

e) Mengingat dan mengasosiakan informasi-informasi yang dipelajari

sebelumnya.

f) Menentukan jawaban yang beralasan (reasonable).

g) Menyimpulkan dengan valid.

h) Analitikal dan refleksif secara alami.

3) Kreatif

a) Asli, efektif dan menghasilkan suatu produk yang komplek.

b) Penemuan (inventive).

c) Sintesis ide-ide.

d) Membangun ide-ide.

e) Menerapkan ide-ide.

Tingkat terendah dari berpikir adalah ingatan (recall) yang memasukkan

ketrampilan-ketrampilan berpikir yang hampir otomatis dan refleksif (tanpa

disadari) seperti mengingat operasi-operasi dasar matematika atau mengingat

alamat atau nomor telepon.

Tingkat berikutnya adalah dasar, yaitu pemahaman dan pengenalan

konsep-konsep matematika seperti penjumlahan atau pengurangan dan

aplikasinya dalam masalah-masalah. Sebagai contoh adalah mengenali bahwa

untuk menemukan harga total 12 es krim yang berharga Rp.3.000 tiap buah

menggunakan konsep perkalian. Batas-batas kategori itu tidak mudah ditentukan.

Tingkat dasar bagi seseorang mungkin merupakan tingkat ingatan bagi orang lain.

Tingkat berikutnya adalah berpikir kritis. Berpikir kritis merupakan

berpikir yang melibatkan menguji, menghubungkan dan mengevaluasi semua

Page 39: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

aspek sebuah situasi atau masalah. Termasuk dalamnya adalah mengumpulkan,

mengorganisasikan, mengingat dan menganalisis informasi. Berpikir kritis juga

merupakan kemampuan untuk membaca dengan pemahaman dan

mengidentifikasi materi-materi yang diperlukan. Selain itu merupakan

kemampuan untuk mengambil kesimpulan dari sekumpulan data yang diberikan

dan menentukan inkosistensi dan kontradiksinya. Berpikir kritis bersifat analitis

dan refleksif (tanpa disadari/disengaja).

Tingkat tertinggi adalah berpikir kreatif. Berpikir kreatif merupakan

pemikiran yang bersifat keaslian dan reflektif dan menghasilkan suatu produk

yang komplek. Berpikir tersebut melibatkan sintesis ide-ide, membangun ide-ide

baru dan menentukan efektivitasnya. Juga melibatkan kemampuan untuk

membuat keputusan dan menghasilkan produk yang baru. Krulik & Rudnick

(1995) mengatakan bahwa kriteria tingkatan itu sering sekali bergerak menuju

tingkat lebih rendah di antara tingkat-tingkat tersebut. Dengan demikian

memungkinkan terjadi tumpang tindih tingkat berpikir siswa apakah termasuk

dalam tingkat berpikir kritis atau kreatif. Kesulitan dalam membedakan tingkat

ini merupakan tantangan untuk diatasi dengan mencari pendekatan lain dalam

membuat kriteria tingkatan itu. Tingkatan ini bukan merupakan tingkat berpikir

kreatif tetapi tingkatan berpikir atau lebih khusus tingkat penalaran. Tetapi

berdasar tingkatan itu mengindikasikan adanya tingkat berpikir kreatif sendiri.

TBK menurut Krulik & Rudnick tersebut kemudian dikenal dengan istilah TBKR.

Untuk menfokuskan pada tingkat berpikir kreatif siswa, maka kriteria

didasarkan pada produk berpikir kreatif yang memperhatikan aspek kefasihan,

fleksibilitas dan kebaruannya dengan mempertimbangkan bagaimana ia

memunculkan ide, mensintesisnya dan menerapkannya dalam menyelesaikan

masalah matematika.

Untuk membuat kategori tingkat berpikir kreatif (TBK) sebelumnya perlu

dibandingkan beberapa kriteria tingkat berpikir kreatif yang ada yaitu tingkat

berpikir kreatif De Bono dalam Barak dan Doppelt (2000) yang disingkat TBKB,

tingkat berpikir matematis Gotoh (2004) yang disingkat TBMG dan tingkat

berpikir (penalaran) Krulik dan Rudnick (1995) yang disingkat TBKR.

Page 40: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Tabel 3: Perbandingan TBKB, TBMG, dan TBKR (dalam Tatag

Yuli Eko Siswono, 2006)

De Bono dalam Barak

(2000)

Gotoh (2004) Krulik (1995)

Level 1:

Kesadaran Berpikir

Kesadaran umum berpikir

sebagai keterampilan.

Kemauan berpikir tentang

sesuatu. Kemauan untuk

menginvestigasi suatu

subjek khusus. Kemauan

untuk mendengar orang lain

Stage 1:

Aktifitas Empirik.

Dalam tahap ini

berbagai teknik atau

aplikasi praktis dari

aturan dan prosedur

matematis digunakan

untuk memecahkan

masalah tanpa suatu

kesadaran yang pasti.

Recall (ingatan)

Ketrampilan-ketrampilan

berpikir yang hampir

otomatis dan refleksif

Dasar

Memahami Konsep

Mengenal suatu konsep

ketika konsep tersebut

berada dalam suatu seting.

Level 2:

Observasi Berpikir

Pengamatan terhadap

implikasi – implikasi dari

tindakan dan pilihan,

pertimbangan pandangan

teman, perbandingan

alternatif-alternatif.

Stage 2:

Aktifitas algoritmis

Dalam tahap ini, teknik

matematis digunakan

secara eksplisit untuk

menuju operasi,

perhitungan,manipulasi

dan penyelesaian

masalah.

Kritis

1) Menguji,menghubungk

an dan mengevaluasi

semua aspek suatu

situasi atau masalah.

2) Memfokuskan pada

bagian-bagian suatu

situasi atau masalah.

3) Mengumpulkan dan

mengorganisasikan

informasi

4) Validasi dan

menganalisis

informasi.

5) Mekangingat dan

Level 3:

Strategi Berpikir

Penggunaan sejumlah alat-

alat berpikir secara intensif,

pengorganisasian berpikir

sebagai suatu barisan

Stage 3:

Aktifitas Konstruktif

(kreatif).

Pada tingkat ini,

pengambilan keputusan

yang non algoritmatis

Page 41: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

langkah-langkah.

Penguatand terhadap tujuan

dalam berpikir.

ditunjukan dalam

memecahkan masalah

non rutin seperti suatu

masalah penemuan dan

pengkonstruksian

beberapa aturan.

mengasosiasi informasi

yang dipelajari

sebelumnya.

6) Menentukan jawaban

yang beralasan.

7) Menyimpulkan dengan

valid.

8) Analitikal dan refleksif

secara alami.

Level 4:

Refleksi Berpikir.

Penggunaan alat secara

terstruktur,kesadaran yang

jelas terhadap pemikiran

reflektif, penilaian berpikir

oleh pemikir sendiri.

Merencanakan tugas

berpikir dan metode-

metode untuk menunjukan

performanya.

Kreatif

1) Asli, efektif dan

menghasilkan suatu

produk yang komplek.

2) Berdaya cipta

3) Sintesis ide-ide

4) Membangun ide-ide

5) Menerapkan ide-ide

Perbandingan TBK Gotoh (TBMG) dan De Bono (TBKB) :

1) Stage 1 TBMG tidak termasuk dalam level 1 TBKB karena pada stage 1 TBMG

belum ada kesadaran berpikir maupun kemauan untuk mengivestigasi. Coba-

coba yang dilakukan bukan merupakan bagian dari investigasi tetapi hanya

dugaan-dugaan yang mungkin lebih sering salah.

2) Stage 2 TBMG dapat disetarakan dengan level 1 dan 2 TBKB, karena untuk

memanfaatkan algoritma, prosedur-prosedur maupun konsep matematika

memerlukan kesadaran berpikir maupun observasi-observasi ataupun

perbandingan alternatif-alternatif.

Page 42: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

3) Stage 3 TBMG dapat disetarakan dengan level 3 dan 4 TBKB, karena untuk

dapat mencipta atau mengkonstruksi diperlukan strategi berpikir, berpikir

reflektif maupun menilai pemikiran sendiri.

Dengan demikian meskipun TBKB merupakan TBK yang bersifat umum

dan beberapa kriteria sulit untuk mengukurnya tetapi tampak lebih halus dan rinci

membedakan tingkat kemampuan berpikir kreatif seseorang.

Perbandingan TBKR dengan TBMG dan TBKB:

1) Stage 1 TBMG belum termasuk dalam kategori berpikir yang sifatnya

penalaran (reasoning), tetapi masih dalam kategori ingatan (recall). Hal yang

sama dalam TBKB juga tidak termasuk pada level 1.

2) Stage 2 TBMG dapat disetarakan dengan TBKR dasar (basic), karena pada

tahap itu diperlukan pemahaman konsep sekaligus mengenali bagaimana

konsep itu ketika berada atau terkait dengan masalah yang dipecahkan. TBKR

dasar bila disejajarkan dengan TBKB cenderung setara dengan level 1 karena

TBKR dasar merupakan kesadaran/kemauan berpikir.

3) Stage 3 TBMG merupakan gabungan dari berpikir kritis dan kreatif dalam

TBKR. Berpikir kritis TBKR dapat disetarakan dengan level 2, 3 maupun 4

dalam TBKB karena indikator-indikator berpikir kritis terlihat dalam level-

level itu seperti pengamatan, penggunaan strategi maupun berpikir reflektif.

4) Level 4 TBKB sebagian indikatornya juga tergambar pada berpikir kreatif

TBKR seperti kesadaran berpikir reflektif akan menghasilkan efektivitas

maupun berdaya cipta, penilaian terhadap pemikiran sendiri dan perencanaan

terhadap tugas akan membangun ide-ide yang menunjukan keaslian,

keefektifan ataupun yang komplek.

Dalam kriteria tingkat berpikir kreatif yang dikembangkan Krulik dan

Rudnick lebih menegaskan adanya kriteria suatu produk (asli, efektif, komplek,

berdayacipta/penemuan) maupun proses kreatif (sintesis, membangun,

menerapkan ide-ide).

Page 43: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Tabel 4: Perbandingan Kriteria TBKB, TBMG dan TBKR (dalam Tatag Yuli Eko Siswono, 2006)

De Bono Gotoh (2004) Krulik & Rudnick (1995,1999)

Emperical Pengingatan (Recall)

Kesadaran Berpikir Formal Berpikir Dasar

Observasi Berpikir

Srategi Berpikir Konstruktif (Kreatif)

Berpikir Kritis

Refleksi Berpikir Berpikir Kreatif

Dalam tabel tersebut tampak bahwa:

1) Tingkat berpikir yang sifatnya emperical/recall (belum termasuk dalam berpikir)

dalam menyelesaikan tugas itu ada sehingga menjadi kategori sendiri.

2) Tingkat berpikir yang sifatnya dasar (seperti memahami suatu konsep, prosedur

atau algoritma matematis kemudian menggunakannya serta kesadaran untuk

berpikir) ada sehingga menjadi kategori sendiri.

3) Tingkat berpikir yang bersifat konstruktif (kreatif) dari Gotoh (2004), observasi

berpikir, strategi berpikir, refleksi berpikir dari De Bono dalam Barak (2000)

maupun berpikir kritis dan kreatif dari Krulik & Rudnick (1995, 1999)

menunjukan ketidakjelasan.

Kriteria yang diajukan oleh De Bono, Gotoh maupun Krulik & Rudnick

memberikan penekanan yang berbeda-beda. Kriteria TBK De Bono berlaku

umum yang tidak hanya matematika sehingga tampak subjektif dan sulit diukur

menggunakan pandangan matematika.

Kriteria Gotoh lebih menekankan pada pemecahan masalah matematika

yang perbedaannya dapat diamati langsung melalui hasil pekerjaan individu yang

dinilai tetapi penilaian itu cenderung tidak memperhatikan pemikiran divergen

karena pemecahan yang diberikan tidak menuntut penyelesaian/jawaban yang

bermacam-macam atau berbeda-beda. Dengan demikian produktivitas ide

seseorang yang dinilai tingkat berpikir kreatifnya tidak diketahui.

TBKR membedakan berpikir kritis dan kreatif dengan memberikan

kriteria-kriteria tetapi kriteria itu dapat bertukar posisi menuju tingkat yang lain.

Page 44: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Apalagi jika dipasangkan kesetaraan pengertiannya akan tampak tumpah tindih.

Hal itu juga diakui oleh Krulik & Rudnick sendiri tentang kesulitan tersebut.

Selain itu dalam kriterianya, Ia tidak menjelaskan secara tegas bagaimana

produk dari berpikir itu terutama berpikir kreatif, hanya dijelaskan asli, efektif dan

kompleks. Mensyaratkan produk kreatif harus kompleks ini menunjukkan bahwa

hanya orang pada tingkat/kemampuan tinggi yang kreatif. Tetapi dalam

pengertian proses dia memberikan penjelasan yang tegas dan selaras dengan

Anderson (2001), Isaksen (2003) dan Hermann (dalam Lumsdaine & Lumsdaine,

1995).

Secara keseluruhan kriteria berpikir kreatif TBKR lebih memberikan

gambaran produk maupun proses dibandingkan kriteria TBK lain sehingga lebih

memudahkan untuk menempatkan seseorang berada dalam suatu tingkat berpikir

kreatif tetapi karena makna produk tersebut tidak jelas maka perlu diberikan

alternatif penjelasan berdasar pendapat ahli-ahli yang berkecimpung dalam hal

berpikir kreatif untuk matematika sekolah, bukan dalam berpikir kreatif secara

umum.

Dalam pengertian produk terdapat suatu ciri yang disebut sebagai produk

berpikir kreatif (kreativitas) yaitu kebaruan, fleksibilitas dan kefasihan. Dari

ketiga ciri produk berpikir kreatif yang menekankan pemikiran divergen tersebut

apabila diberikan bobot maka kebaruan menempati posisi tertinggi berikutnya

secara berurutan fleksibilitas dan kefasihan.

Kebaruan ditempatkan pada posisi tertinggi karena merupakan ciri utama

dalam menilai suatu produk pemikiran kreatif yaitu harus berbeda dengan

sebelumnya dan sesuai dengan permintaan tugas. Fleksibilitas ditempatkan

sebagai posisi penting berikutnya karena menunjukkan pada produktivitas ide

(banyaknya ide-ide) yang digunakan untuk menyelesaikan suatu tugas. Kefasihan

lebih menunjukkan pada kelancaran siswa memproduksi ide yang berbeda dan

sesuai permintaan tugas. Dengan pemberian pembobotan, misal kebaruan diberi

bobot 3, fleksibilitas diberi bobot 2 dan kefasihan diberi bobot 1, maka TBK hasil

pengembangan itu bila dibandingkan dengan TBKB, TBMG, dan TBKR akan

tampak seperti Tabel 5a berikut.

Page 45: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Tabel 5a: Perbandingan TBKB, TBMG dan TBKR dan Hasil Pengembangannya (dalamTatag Yuli Eko Siswono, 2006) De Bono Gotoh (2004) Krulik dan

Rudnick

(1995)

Hasil Pengembangan

TBK

A1 A2

Emperical Pengingatan TBK 0 TBK 0

Kesadaran Berpikir Formal Berpikir Dasar

TBK 1 TBK 1

Observasi Berpikir TBK 2

Strategi Berpikir Konstruksi

Kreatif

Berpikir Kritis TBK 3 TBK 2

TBK 4 TBK 3

Refleksi Berpikir Berpikir

Kreatif

TBK 5

TBK 6 TBK 4

Dengan melihat kesamaan-kesamaan ciri dalam tingkat berpikir kreatif

pada alternatif pertama (A1) dan untuk penyederhanaan yang selanjutnya akan

diverifikasikan dengan kenyataan di lapangan maka untuk selanjutnya yang

dijadikan hipotesis teoritik adalah pada alternatif kedua (A2) yaitu:

1) Tingkat Berpikir Kreatif 4 (Sangat Kreatif)

Siswa mampu menyelesaikan suatu masalah dengan lebih dari satu alternatif

jawaban maupun cara penyelesaian.. Siswa yang mencapai tingkat ini dapat

dinamakan sebagai siswa yang sangat kreatif.

2) Tingkat Berpikir Kreatif 3 (Kreatif)

Siswa mampu membuat jawaban yang baru meskipun tidak dengan tidak

fleksibel. Siswa yang mencapai tingkat ini dapat dinamakan sebagai siswa

yang kreatif.

3) Tingkat Berpikir Kreatif 2 (Cukup Kreatif)

Siswa mampu membuat satu jawaban yang berbeda dari kebiasaan umum

meskipun tidak dengan fleksibel atau fasih. Siswa yang mencapai tingkat ini

dapat dinamakan sebagai siswa yang cukup kreatif.

4) Tingkat Berpikir Kreatif 1 (Kurang Kreatif)

Siswa tidak mampu membuat jawaban yang berbeda dari kebiasaan umum

meskipun salah satu kondisi berikut dipenuhi, yaitu cara penyelesaian yang

Page 46: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

dibuat berbeda-beda (fleksibel) atau jawaban/masalah yang dibuat beragam

(fasih). Siswa yang mencapai tingkat ini dapat dinamakan sebagai siswa yang

kurang kreatif.

5) Tingkat Berpikir Kreatif 0 (Tidak Kreatif)

Siswa tidak mampu membuat alternatif jawaban maupun cara penyelesaian.

Siswa yang mencapai tingkat ini dapat dinamakan sebagai siswa yang tidak

kreatif.

Dari beberapa pendapat tentang tingkat berpikir kreatif yang sudah

diuraikan di depan, dalam penelitian ini akan dipakai tingkat berfikir kreatif

gabungan dari De Bono, Gotoh dan Krulik dan Rudnick yang terdiri dari TBK 4,

TBK 3, TBK 2, TBK 1, TBK 0.

4. Bangun Datar Segi Empat

a. Pengertian Jajargenjang

Jajargenjang adalah segiempat yang setiap pasang sisi yang behadapan

sejajar.

b. Sifat – sifat Jajargenjang

D C

O

A B

Gambar 1: Jajargenjang

beberapa sifat Jajargenjang :

1) Pada setiap Jajargenjang sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.

Pada gambar berarti :

AB = CD,

BC = DA

AB // CD

BC // DA.

O

Page 47: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

2) Pada setiap Jajargenjang sudut-sudut yang berhadapan sama besar. Pada

gambar berarti :

< ABC = < CDA

< BAD = <DCB

3) Pada setiap Jajargenjang jumlah besar sudut-sudut yang berdekatan adalah

1800.

Pada gambar berarti :

< A + < D = 1800

< A + < B = 1800

< B + < C = 1800

< C + < D = 1800

4) Kedua diagonal setiap Jajargenjang saling membagi dua sama panjang.

Pada gambar berarti :

OA = OC

OB = OD

c. Luas dan Keliling Jajargenjang

Luas dan Keliling Jajargenjang

b

alas = a

Luas Jajargenjang sama

dengan hasil kali alas dan

tinggi.

Keliling Jajargenjang sama

dengan dua kali jumlah

panjang sisi yang saling

berdekatan.

Misal Jajargenjang mempunyai luas

L, alas a, sisi yang berdekatan dengan

a adalah b dan tinggi t, maka:

L = a x t

K = 2(a+b)

(Atik Winarti, 2008: 267)

Tinggi =t

Page 48: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

d. Pengertian Belahketupat

Belahketupat adalah segiempat yang dibentuk dari segitiga sama kaki dan

bayangannya setelah dicerminkan terhadap alasnya.

e. Sifat – sifat Belahketupat

A

B D

C Gambar 2: Belahketupat

Beberapa sifat Belahketupat :

1) Semua sisi setiap Belahketupat sama panjang. Pada gambar berarti :

AB = BC = CD = AD

2) Kedua diagonal setiap Belahketupat merupakan sumbu simetri. Pada

gambar berarti yang menjadi sumbu simetrinya adalah AC dan BD, karena

AC dan BD merupakan diagonal dari Belahketupat.

3) Pada setiap Belahketupat sudut-sudut yang berhadapan sama besar dan

dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya. Pada gambar berarti:

< B = < D, karena < B berhadapan dengan < D

< A = < C, karena < A berhadapan dengan < C

4) Kedua diagonal setiap Belahketupat saling membagi dua sama panjang

dan saling berpotongan tegak lurus.

Page 49: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

A

B D

C

f. Luas dan Keliling Belahketupat

Luas dan keliling Belahketupat

d1

d2

Luas daerah Belahketupat sama

dengan setengah hasil-kali panjang

diagonal-diagonalnya.

Keliling Belahketupat sama dengan

empat kali panjang sisinya.

Misal L adalah luas daerah

Belahketupat dengan diagonal-

diagonalnya d1 dan d2, maka

L = 2121 xdxd

Misal K adalah keliling Belahketupat

dengan panjang sisi s,

maka K = 4 x s

(Atik Winarti, 2008: 273)

Page 50: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

B. Penelitian yang Sejenis

1. Penelitian oleh Tatag Yuli Eko Siswono

Tatag Yuli Eko Siswono melakukan penelitian untuk mengetahui

bagaimana Tingkat Berpikir Kreatif siswa kelas VIII.

Metode pengambilan subjek memakai snowball methode. Subjek terdiri

dari 10 siswa, dimana 9 siswa berasal dari SMP Neger1 6 Sidoarjo dan 1 siswa

berasal dari SMP Al Hikmah. Semua subjek memiliki kemampuan matematika

yang lebih tinggi dibanding siswa yang lain dan semua subjek memiliki

kemampuan menyampaikan pendapat secara lisan dengan baik. Pengumpulan data

dilakukan dengan wawancara berbasis tugas. Triangulasi dilakukan dengan

memberikan tugas yang ekuivalen kemudian diwawancara secara mendalam.

Analisiss data dilakukan dengan metode komparasi dengan memperhatikan aspek

kefasihan, fleksibilitas dan kebaruan.

Hasil dari penelitiannya adalah semua level yaitu level 0, level 2, level 3,

level 4 terisi oleh subjek dengan karakteristik yang berbeda.

2. Penelitian oleh Tatag Yuli Eko Siswono dan I Ketut Budayasa

Tatag Yuli Eko Siswono dan I Ketut Budayasa (2006: 14)melakukan

penelitian dengan tujuan untuk mengimplementasi teori tentang tingkat berpikir

kreatif yang dikembangkan secara teoritis pada siswa SMP kelas VIII dan

untuk mendeskripsikan karakteristik proses berpikir kreatif siswa tersebut.

Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara berbasis tugas. Subjek

penelitian dipilih masing-masing 2 orang siswa kelas VIII dari SMP Negeri 5

Sidoarjo dan SMP Negeri 6 Sidoarjo. Hasilnya terbukti terdapat siswa

yang memiliki karakteristik tingkat berpikir kreatif pada tingkat 4, 1 dan 0.

Page 51: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 14 Surakarta kelas VII semester

genap tahun ajaran 2010/2011

B. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada semester genap, yaitu bulan Februari-Juni

2011. Waktu penelitian dibagi menjadi tiga tahap yaitu :

1. Tahap Persiapan

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan meliputi

kegiatan permohonan pembimbing, pengajuan proposal penelitian, permohonan

ijin penelitian di SMP Negeri 14 Surakarta dan pembuatan instrumen. Kegiatan-

kegiatan tersebut dilaksanakan pada minggu ketiga bulan Februari sampai

minggu keempat bulan April. Pada tahap persiapan, peneliti juga melakukan

prasurvei terhadap 3 anak SMP kelas VIII. Prasurvei dilakukan dengan

memberikan soal yang berkaitan dengan materi Belahketupat dan Jajargenjang

dimana soal tersebut menuntut mereka untuk berpikir kreatif.

2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah pengambilan data.

Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai bulan Juni.

3. Tahap Pengolahan Data dan Penyusunan Laporan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah kegiatan analisis data

hasil penelitian, penarikan kesimpulan, penyusunan laporan hasil penelitian dan

konsultasi dengan pembimbing. Kegiatan ini mulai dilaksanakan pada kedua

bulan Juni sampai selesai.

C. Jenis Penelitian

Penelitian ini ditinjau dari jenisnya merupakan penelitian kualitatif.

Bogdan dan Taylor dalam Lexy J. Moleong (2008:4) mengungkapkan bahwa

Page 52: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

“Penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang

dapat diamati.” Kembali menurut Lexy J. Moleong (2007:5), dalam penelitian

kualitatif metode yang biasa dimanfaatkan adalah metode wawancara,

pengamatan dan pemanfaatan dokumen.”

Lexy J. Moleong (2008: 8-11) sendiri berpendapat bahwa “Penelitian

kualitatif adalah penelitian yang mempunyai ciri-ciri yaitu mempunyai latar

alamiah (konteks dari suatu keutuhan), manusia sebagai alat/instrumen,

menggunakan metode kualitatif, penyusunan teori subtantif berasal dari data,

bersifat deskriptif, lebih mementingkan proses dari pada hasil, adanya kriteria

khusus untuk keabsahan data, desain bersifat sementara dan hasil penelitian

merupakan kesepakatan bersama.”

Pada penelitian ini peneliti berusaha menganalisis TBK siswa kelas VII

Semester II SMP Negeri 14 Surakarta dalam memecahkan masalah matematika

pada materi pokok Jajargenjang dan Belahketupat.

D. Sumber Data

Data kualitatif lebih merupakan wujud kata-kata daripada angka-angka.

Lofland dalam Lexy J. Moleong (2007:157) mengungkapkan bahwa ”Sumber data

utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah

data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.” Sumber data pada penelitian ini

diperoleh hasil tes siswa pada materi Belahketupat dan Jajargenjang dan data hasil

wawancara dengan beberapa siswa yang telah mengerjakan tes.

E. Subjek Penelitian

Pada penelitian ini subjek penelitian tidak dipilih dari suatu populasi untuk

kepentingan generalisasi tetapi dipilih berdasarkan kriteria tertentu untuk

kepentingan terpenuhinya informasi yang dibutuhkan.

Subjek pada penelitian ini dipilih dari 14 orang yang memenuhi kriteria.

Kriteria tertentu tersebut antara lain yaitu orang memiliki kemampuan matematika

tinggi, sedang dan rendah. Dari 14 orang tersebut, 4 orang memiliki kemampuan

Page 53: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

matematika tinggi, 6 orang memiliki kemampuan matematika sedang dan 4 orang

memiliki kemampuan matematika rendah. Untuk menentukan 14 orang yang akan

diberikan tes, peneliti berkonsultasi dengan guru matematika.

Dari 14 orang yang telah diberi tes tersebut kemudian akan dipilih orang-

orang yang menjadi subjek penelitian. Adapun langkah-langkah penentuan subjek

penelitian adalah sebagai berikut:

1. Memeriksa pekerjaan tertulis orang

2. Menggolongkan pekerjaan tertulis orang kedalam TBK.

3. Subjek penelitian dipilih berdasarkan hasil pekerjaan yang diberikan

yaitu siswa-siswa yang sesuai dengan karakteristik TBK serta yang

memiliki karakteristik TBK yang secara umum dilmiliki orang lain.

Dari 14 oarang tersebut didapatkan 10 orang yang menjadi subjek

penelitian.

F. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode tes dan metode wawancara.

1. Metode Tes

Nana Sudjana (1989:35) menyatakan bahwa “Tes sebagai alat penelitian

adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapatkan

jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes

tulisan), atau dalam bentuk perbuatan (tes tindakan).” Tes umumnya digunakan

untuk mengukur proses berpikir siswa, menilai hasil belajar siswa, terutama hasil

belajar kognitf berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan

tujuan pendidikan dan pengajaran. Ada dua macam jenis tes, yaitu tes uraian dan

tes obyektif. Tes uraian adalah pertanyaan yang menuntut siswa menjawabnya

dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan,

memberikan alasan dan bentuk lain yang sesuai dengan tuntutan pertanyaan

dengan menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri.

Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi tentang tingkat

berpikir kreatif subjek secara tertulis.

Page 54: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

2. Metode Wawancara

Budiyono (2003:52) mengatakan bahwa “Metode wawancara atau

interview adalah pengumpulan data yang dilakukan melalui percakapan

antara peneliti dengan obyek penelitian/ responden.” Dalam hal ini,

pewawancara mengadakan percakapan sedemikian sehingga pihak yang

diwawancarai bersedia terbuka mengeluarkan pendapatnya. Biasanya yang

diminta bukan kemampuan tetapi informasi mengenai sesuatu. Pada penelitian

ini metode wawancara dilakukan pada siswa, untuk menggali informasi dari

subyek penelitian tentang proses berpikir siswa dalam memahami materi pokok

Jajargenjang dan Belahketupat. Wawancara dalam penelitian ini merupakan

wawancara tak terstruktur.

Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi tentang tingkat

berpikir kreatif subjek secara lisan.

G. Instrumen Bantu Penelitian

1. Instrumen Bantu Penelitian Pertama (Instrumen Tes)

Dalam penelitian ini digunakan tes uraian untuk mengetahui sampai sejauh

mana tingkat proses berpikir kreatif siswa dalam dalam memecahkan masalah

matematika pada materi pokok bangun datar Jajargenjang dan Belahketupat. Tes

uraian dalam penelitian ini terdiri dari lima soal yang berkaitan dengan

Jajargenjang dan Belahketupat.

Instrumen ini sebelum digunakan dilakukan analisis secara oleh dosen

pendidikan matematika yang berpengalaman untuk menguji apakah instrumen ini

benar-benar dapat mengungkap bagaimana siswa berpikir kreatif. Analisis

dilakukan dengan menentukan apakah kecocokan isi, konstruksi kalimat dan

bahasa yang digunakan dalam instrumen memenuhi criteria validitas. Kriteria

validitas yang digunakan adalah jika sekurang-kurangnya 2 dari 3 validator

menyetujui bahwa dari segi isi, kontuksi kalimat, bahasa yang digunakan dalam

tiap-tiap butir soal dapat mengungkap bagaimana siswa berpikir kreatif.

Page 55: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Instrumen terdiri dari 5 soal yang divalidasi oleh 3 dosen. Pemilihan dosen

pendidikan matematika sebagai pakar untuk dimintai tanggapannya karena

mereka memiliki pengasaan secara konseptual tentang materi geometri.

Validasi diberikan dengan mengacu pada lembar validasi yang memuat

sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan kecocokan materi untuk mengungkap

bagaimana siswa berpikir kreatif.

Analisis tes dengan memeriksa kebenaran jawaban yang dibuat siswa,

kemudian melihat aspek kefasihan, fleksibilitas dan kebaruan dari pemecahan

masalah yang dibuat.

2. Instrumen Bantu Penelitian Kedua (Instrumen Wawancara)

Teknik wawancara yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik

wawancara tak terstruktur. Pertanyaan disesuaikan dengan keadaan responden

dengan terlebih dahulu peneliti membuat pedoman wawancara yang berisi butir-

butir pertanyaan yang akan ditanyakan ketika wawancara. Pedoman wawancara

tidak divalidasikan kepada validator.

Analisis hasil wawancara dilakukan dengan memperhatikan kata kunci

yang mengindikasikan aspek-aspek berpikir kreatif kemudian dilakukan

pengkodean sesuai indikator tingkat berpikir yang ditetapkan dan disimpulkan

karakteristik yang muncul.

H. Validitas Data

Salah satu cara untuk memperoleh keabsahan data adalah dengan

triangulasi data. Denzim dalam Lexy J. Moleong (2007: 330) membedakan

triangulasi menjadi empat macam teknik yaitu triangulasi sumber, peneliti, teori,

dan metode. Teknik triangulasi yang digunakan pada penelitian ini adalah

triangulasi metode. Triangulasi metode dilakukan dengan membandingkan data

yang dikumpulkan dengan menggunakan metode tes dan wawancara.

Pada penelitian ini, triangulasi dilakukan dengan membandingkan hasil

tes tertulis siswa dengan hasil wawancara siswa.

Page 56: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

I. Analisis Data

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif sehingga data dianalisis

secara non statistik. Bogdan dan Biklen dalam Lexy J. Moleong (2004: 248)

mengemukakan bahwa “Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan

dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya

menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan

pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa

yang dapat diceritakan kepada orang lain.”

Langkah analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan dalam tiga

tahap yaitu:

1. Reduksi data

Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,

menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi

data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan-kesimpulan finalnya

dapat ditarik dan diverifikasi. Proses reduksi data bertujuan untuk menghindari

penumpukan data atau informasi yang diperoleh. Setelah direduksi, data akan

memberi gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan dan

mempermudah peneliti untuk mencari kembali data yang diperoleh bila

diperlukan.

2. Penyajian data

Penyajian data dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk menyusun

sekumpulan informasi yang telah diperoleh di lapangan dengan menyajikan data

tersebut secara jelas dan sistematis sehingga akan memudahkan peneliti dalam

mengambil keputusan. Penyajian data dapat berupa kalimat yang sistematis,

matriks, grafik, jaringan atau bagan. Penyajian data dalam penelitian ini adalah

penyajian data hasil tes, hasil wawancara, dan hasil triangulasi data.

3. Penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan didasarkan atas sajian data dengan tujuan untuk

memperoleh kesimpulan TBK siswa dalam memahami materi Jajargenjang dan

Belahketupat.

(Milles dan Huberman, 1992: 16)

Page 57: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

J. Teknik Analisis Data

Proses analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan langkah-

langkah sebagai berikut :

1. Analisis data tertulis

Analisis data tertulis dilakukan dengan langkah :

a. Memeriksa pekerjaan siswa berdasarkan aspek kebenaran, kefasihan,

fleksibilitas dan kebaruan jawaban.

b. Menarik kesimpulan sifat-sifat yang muncul dari subjek dimana sifat

tersebut berkaitan dengan karakteristik TBK berdasarkan data pemeriksaan

pekerjaan siswa yang telah dihasilkan.

2. Analisis data hasil wawancara

Analisis data hasil wawancara dilakukan dengan langkah :

a. Mereduksi data yaitu kegiatan yang mengacu pada proses penyederhanaan

data, hal ini dilakukan dengan meniadakan beberapa jawaban siswa yang

tidak berperan signifikan pada penarikan kesimpulan TBK siswa.

b. Memperhatikan kata kunci dalam wawancara yang mengindikasikan sifat-

sifat yang berkaitan dengan karakterisitik berpikir kreatif.

c. Menarik kesimpulan sifat-sifat yang muncul dari subjek dimana sifat

tersebut berkaitan dengan karakteristik TBK berdasarkan langkah

sebelumnya.

Hasil analisis data tertulis dan analisis hasil wawancara dibandingkan/

ditriangulasikan untuk mendapatkan data yang valid. Data yang valid tersebut

digunakan untuk mengetahui karakteristik TBK siswa.

K. Prosedur penelitian

Prosedur penelitian adalah sekumpulan langkah secara urut dari awal

hingga akhir yang digunakan dalam penelitian agar penelitian berjalan lancar dan

sistematis. Berikut adalah prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian

ini.

1. Penyusunan proposal penelitian

Page 58: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

2. Permohonan izin ke lembaga terkait

3. Penyusunan instrumen penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk soal

tes uraian dan pedoman wawancara. Langkah-langkah yang dilakukan pada

penyusunan instrument penelitian adalah sebagai berikut.

a. Menyusun soal tes uraian yang terkait dengan materi Jajargenjang dan

Belahketupat.

b. Menyusun pedoman wawancara.

c. Melakukan uji validitas isi soal tes uraian yang telah dibuat dengan bantuan

validator.

4. Pelaksanaan penelitiaan

Page 59: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Dianalisis Dianalisis

Ditriangulasi

Keterangan :

: Dibandingkan dengan karakteristik TBK dalam teori

Gambar 3 : Prosedur Penelitian

Karakteristik sesuai dengan

karakteristik TBK yang ada

Karakteristik tidak sesuai

dengan karakteristik TBK

yang ada

TBK subjek ke-i Temuan lain

Dites Diwawancara

Hasil Sama

Subjek ke-i

Hasil berbeda

Drop

Karakteristik subjek yang muncul dari hasil tes

Karakteristik subjek yang muncul dari hasil wawancara

Hasil Tes Hasil Wawancara

Page 60: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Tes diberikan setelah materi Jajargenjang dan Belahketupat selesai diajarkan

kepada subjek penelitian. Soal tes yang diberikan merupakan tes uraian. Setelah

tes dilaksanakan, langkah selanjutnya adalah memeriksa hasil tes untuk

mengetahui jawaban siswa.

Subjek wawancara adalah sama dengan subyek penelitian yang

mengerjakan tes uraian.

5. Validasi data

Validasi data dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi metode

yaitu dengan membandingkan dan mencocokkan data hasil tes tertulis dan

wawancara siswa.

6. Analisis data

Analisis data dilakukan melalui tiga tahapan yaitu:

a. Reduksi data

Reduksi data pada penelitian ini dilakukan dengan meniadakan beberapa

informasi yang tidak berperan signifikan dalam pengambilan kesimpulan.

b. Penyajian data

Penyajian data pada penelitian ini adalah penyajian data hasil analisis tes

tertulis, data hasil analisis hasil wawancara dan data hasil triangulasi antara

data yang didapatkan dari hasil analisis tes tertulis dan wawancara.

c. Penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan data hasil triangulasi.

7. Penyusunan laporan penelitian

(Suharsimi Arikunto, 2002)

Page 61: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

165

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data terhadap subjek kelas VII Semester II di

SMP Negeri 14 Surakarta yang mengacu pada pertanyaan penelitian maka

simpulan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ditemukan TBK pada subjek kelas VII Semester II di SMP Negeri 14

Surakarta yaitu TBK 0, 1, 2, 3 dan satu temuan lain yaitu TBK peralihan antara

TBK 1 dan TBK 2.

2. Perincian TBK masing-masing subjek kelas VII Semester II di SMP Negeri 14

Surakarta adalah sebagai berikut:

Inisial Subjek Kemampuan

Matematika (Domain)

Tingkat Nama Tingkat

1. DK 1. RENDAH 0 Tidak Kreatif

1. IHS

2. DVD

3. VND

4. ERL

1. RENDAH

2. SEDANG

3. TINGGI

4. SEDANG

1 Kurang Kreatif

1. KKH 1. SEDANG Peralihan 1 ke

2

1. ABD

2. RST

3. RZM

1. SEDANG

2. RENDAH

3. TINGGI

2 Cukup Kreatif

1. FR 1. TINGGI 3 Kreatif

3. Melalui analisis terhadap karakteristik TBK, maka didapatkan karakteristik

dari subjek kelas VII Semester II di SMP Negeri 14 Surakarta pada masing-

masing TBK adalah sebagai berikut:

Page 62: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

166

a. Karakteristik subjek TBK 0:

Subjek tidak memiliki kefasihan dalam menyelesaikan masalah (tidak

mampu memberikan alternatif jawaban).

b. Karakteristik subjek TBK 1:

Subjek memiliki kefasihan dalam menyelesaikan masalah walaupun

jawaban yang dihasilkan tidak baru. Subjek tidak mampu memunculkan

penyelesaian yang berbeda dari kebiasaan umum. Subjek fasih dalam

membuat pertanyaan walaupun pertanyaan yang dibuat tidak baru. Subjek

fleksibel dalam membuat pertanyaan walaupun pertanyaan yang dibuat

tidak baru. Subjek tidak mampu membuat alternatif jawaban dari

pertanyaan yang sudah dibuat sendiri oleh subjek

c. Karakteristik subjek TBK Peralihan TBK 1 ke TBK 2:

Subjek memiliki kefasihan dalam menyelesaikan masalah walaupun

jawaban yang dihasilkan tidak baru. Subjek tidak mampu memunculkan

penyelesaian yang berbeda dari kebiasaan umum. Subjek fasih dalam

membuat pertanyaan. Subjek mampu mengkontruksi pertanyaan baru.

d. Karakteristik subjek TBK 2:

Subjek memiliki kefasihan dalam menyelesaikan masalah, walaupun

jawaban yang dihasilkan tidak baru. Subjek mampu menunjukan jawaban

yang beragam akan tetapi untuk mendapatkan jawaban beragam tersebut

subjek tidak mampu menunjukan cara yang berbeda dari semua jawaban

yang dihasilkan (tidak fleksibel). Subjek mampu memunculkan

penyelesaian yang berbeda dari kebiasaan umum walaupun tidak dengan

fleksibel. Subjek fasih dalam membuat pertanyaan walaupun pertanyaan

yang dibuat subjek tidak baru. Subjek fleksibel dalam membuat pertanyaan

walaupun pertanyaan yang dibuat subjek tidak baru. Subjek tidak mampu

membuat alternatif jawaban dari pertanyaan yang sudah dibuat sendiri oleh

subjek

e. Karakteristik subjek TBK 3:

Subjek memiliki kefasihan dalam menyelesaikan masalah walaupun

jawaban yang dihasilkan tidak baru. Subjek mampu menunjukan jawaban

Page 63: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

167

yang beragam akan tetapi untuk mendapatkan jawaban beragam tersebut

subjek tidak mampu menunjukan cara yang berbeda dari semua jawaban

yang dihasilkan (tidak fleksibel). Subjek mampu memunculkan ide yang

berbeda dari kebiasaan umum saat menyelesaikan masalah wialaupun

tidak dengan fleksibel. Subjek fasih dalam membuat pertanyaan.Subjek

fleksibel dalam membuat pertanyaan. Subjek mampu mengkontruksi

pertanyaan yang “baru”. Subjek tidak mampu membuat alternatif jawaban

dari pertanyaan yang sudah dibuat sendiri oleh subjek

4. Pada penelitian ini didapatkan temuan lain yaitu ditemukannya subjek pada

TBK peralihan TBK 1 ke TBK 2.

B. IMPLIKASI

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disebutkan pada bab lima bagian

kesimpulan, dapat dikemukakan implikasi secara teoritis dan praktis sebagai

berikut.

1. Implikasi Teoritis

Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pengembangan

penelitian selanjutnya.

2. Implikasi Praktis

Secara praktis, hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru sebagai bahan

pertimbangan untuk mengetahui sejauh mana tingkat berpikir kreatif siswa.

C. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disebutkan pada bab V bagian

simpulan, dapat dikemukakan saran untuk siswa, guru maupun peneliti

sebagai berikut.

1. Bagi Siswa

a. Setelah siswa mengetahui tingkat berpikir kreatifnya, maka diharapkan

siswa dapat meningkatkan TBK siswa dengan lebih banyak berlatih soal

yang dapat melatih untuk memecahan masalah.

Page 64: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

168

b. Siswa sebaiknya memperkaya pengetahuannya dengan mencari sumber

belajar lain selain yang diberikan guru.

2. Bagi Guru pengampu Matematika

a. Setelah guru mengetahui TBK siswanya, maka diharapkan guru dapat

meningkatkan TBK siswa dengan lebih banyak melakukan pembelajaran

yang memberi kesempatan siswa untuk meningkatkan kreatifitas siswa.

b. Setelah guru mengetahui TBK siswanya, maka diharapkan guru

menerapkan pembelajaran yang bersifat konstruktivisme.

3. Bagi Peneliti

a. Peneliti lain dapat melakukan PTK di instansi yang sama dan materi pokok

yang sama untuk melihat apakah ada peningkatan kreatifitas siswa.

b. Peneliti lain dapat meneliti TBK siswa jika ditinjau dari suatu aspek.

c. Peneliti lain dapat meneliti TBK siswa di instansi yang berbeda.