analisis strategi pengembangan bisnis menggunakan …

19
i Trivena Stefani, Universitas Brawijaya, [email protected] ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT DAN QSPM (STUDI KASUS PADA V MANAGEMENT DEPOK) Trivena Stefani Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya [email protected] Dosen Pembimbing Risca Fitri Ayuni, , SE.,MM.,MBA, CMA Persaingan dalam dunia bisnis mengharuskan seorang wirausaha untuk terus berpikir kreatif, inovatif serta menjadi lebih unggul dibanding kompetitor lainnya. Kemampuan perusahaan untuk unggul melawan kompetitor akan menentukan keberhasilan serta keberlanjutan perusahaan tersebut. V Management memerlukan manajemen strategi yang baik dalam pengembangan bisnisnya. Perumusan strategi yang sesuai untuk V Management dilakukan melalui tiga tahap, tahap pertama adalah tahap input/masukan menggunakan matriks EFE (External Factor Evaluation) dan matriks IFE (Internal Factor Evaluation). Tahap kedua adalah tahap pencocokan menggunakan SWOT matrix dan Internal-External (IE) matrix. Tahap ketiga adalah tahap keputusan (decision stage) menggunakan matrix Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Pada tahap pencocokan, strategi yang direkomendasikan melalui SWOT matrix adalah dengan memasarkan V Management di wilayah Depok secara lebih maksimal melalui social media dan website perusahaan. Pada analisis dengan menggunakan matrix IE, alternatif strategi direkomendasikan adalah strategi penetrasi pasar dan/atau pengembangan produk. Pada tahap keputusan dengan QSPM matrix kedua alternatif strategi tersebut dipilih bobotnya yang paling tinggi, yaitu memasarkan V Management di wilayah Depok secara lebih maksimal melalui social media dan website perusahaan, dengan hasil total attractiveness score sebesar 5,42. Melalui rekomendasi strategi bisnis yang ada, diharapkan perusahaan mampu bertahan dan mengembangkan bisnisnya secara berkelanjutan. Kata Kunci: strategi bisnis, IFE matrix, EFE matrix, SWOT, QSPM.

Upload: others

Post on 26-Mar-2022

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

Trivena Stefani, Universitas Brawijaya, [email protected]

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS MENGGUNAKAN

ANALISIS SWOT DAN QSPM (STUDI KASUS PADA V MANAGEMENT

DEPOK)

Trivena Stefani

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

[email protected]

Dosen Pembimbing

Risca Fitri Ayuni, , SE.,MM.,MBA, CMA

Persaingan dalam dunia bisnis mengharuskan seorang wirausaha untuk terus berpikir kreatif,

inovatif serta menjadi lebih unggul dibanding kompetitor lainnya. Kemampuan perusahaan

untuk unggul melawan kompetitor akan menentukan keberhasilan serta keberlanjutan

perusahaan tersebut. V Management memerlukan manajemen strategi yang baik dalam

pengembangan bisnisnya. Perumusan strategi yang sesuai untuk V Management dilakukan

melalui tiga tahap, tahap pertama adalah tahap input/masukan menggunakan matriks EFE

(External Factor Evaluation) dan matriks IFE (Internal Factor Evaluation). Tahap kedua

adalah tahap pencocokan menggunakan SWOT matrix dan Internal-External (IE) matrix.

Tahap ketiga adalah tahap keputusan (decision stage) menggunakan matrix Quantitative

Strategic Planning Matrix (QSPM). Pada tahap pencocokan, strategi yang direkomendasikan

melalui SWOT matrix adalah dengan memasarkan V Management di wilayah Depok secara

lebih maksimal melalui social media dan website perusahaan. Pada analisis dengan

menggunakan matrix IE, alternatif strategi direkomendasikan adalah strategi penetrasi pasar

dan/atau pengembangan produk. Pada tahap keputusan dengan QSPM matrix kedua alternatif

strategi tersebut dipilih bobotnya yang paling tinggi, yaitu memasarkan V Management di

wilayah Depok secara lebih maksimal melalui social media dan website perusahaan, dengan

hasil total attractiveness score sebesar 5,42. Melalui rekomendasi strategi bisnis yang ada,

diharapkan perusahaan mampu bertahan dan mengembangkan bisnisnya secara

berkelanjutan.

Kata Kunci: strategi bisnis, IFE matrix, EFE matrix, SWOT, QSPM.

ii

Trivena Stefani, Universitas Brawijaya, [email protected]

STRATEGY ANALYSIS OF BUSINESS DEVELOPMENT USING SWOT

AND QSPM ANALYSIS (CASE STUDY OF V MANAGEMENT DEPOK)

Trivena Stefani

Faculty of Economic and Business Brawijaya University

[email protected]

Supervisor:

Risca Fitri Ayuni, , SE.,MM.,MBA, CMA

ABSTRACT

Competition in the business world requires an entrepreneur to continualy think creatively,

innovatively and be superior to other competitors. The company's ability to excel against

competitors will determine the success and sustainability of the company. V Management

requires best strategic management in developing its business. The formulation of a suitable

strategy for V Management is carried out in three stages, the first stage is the input stage

using the EFE (External Factor Evaluation) matrix and the IFE (Internal Factor Evaluation)

matrix. The second stage is the matching stage using the SWOT matrix and the Internal-

External (IE) matrix. The third stage is the decision stage using the Quantitative Strategic

Planning Matrix (QSPM). At the matching stage, the recommended strategy through the

SWOT matrix is to maximize V Management in Depok area through social media and

company websites. In the analysis using the IE matrix, the recommended alternative strategy

is a market penetration strategy and / or product development. At the decision stage with the

QSPM, the two alternative strategies were chosen with the highest weight, namely marketing

V Management in Depok area more optimally through social media and company websites,

with a total attractiveness score of 5.42. Through the existing business strategy

recommendations, it is hoped that the company will be able to survive and develop its

business in a sustainable manner.

Key words: business strategy, IFE matrix, EFE matrix, SWOT, QSPM.

3

Trivena Stefani, Universitas Brawijaya, [email protected]

PENDAHULUAN

Dalam era perdagangan bebas

saat ini, setiap pengusaha menghadapi

persaingan yang sangat ketat, hal itu

menuntut seorang wirausaha untuk

selalu memperhatikan kebutuhan dan

keinginan konsumen serta berusaha

memenuhi harapan konsumen dengan

cara memberikan pelayanan yang lebih

memuaskan daripada yang dilakukan

oleh pesaing lainnya. Dengan

demikian, hanya pengusaha yang

kreatif dan inovatif yang dapat

bersaing dan menguasai pasar.

Fenomena perkembangan

industri beauty dan fashion semakin

menunjukkan geliat positif di

Indonesia. Berdasarkan data dari

CNBC Indonesia (2019),

perkembangan industri fashion mampu

berkontribusi sekitar 18,01 persen atau

Rp 116 triliun terhadap Pendapatan

Domestik Bruto (PDB) Ekonomi

Kreatif. Kepala Badan Ekonomi

Kreatif Indonesia periode 2015-2019,

Triawan Munaf pada tahun 2018

menyatakan, sumbangan ekonomi

kreatif terhadap PDB tumbuh Rp 100

triliun setiap tahun, sehingga dapat

diperkirakan bahwa di tahun 2020

kontibusi ekonomi kreatif dapat

mencapai Rp 1.300 triliun.

Berdasarkan data survei dari Badan

Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Badan

Pusat Statistik (BPS) di tahun 2020,

subsektor fashion sejauh ini telah

memiliki kontribusi sebesar 56 persen

terhadap sektor ekonomi kreatif di

Indonesia.

4

Trivena Stefani, Universitas Brawijaya, [email protected]

Tidak hanya industri fashion

saja yang mampu memberikan

kontribusi positif secara meningkat

terhadap PDB dari tahun ke tahun,

namun juga industri kosmetik nasional.

Merujuk data Badan Pusat Statistik

(BPS), pada kuartal I 2020, kinerja

industri kosmetik mengalami

pertumbuhan sebesar 5,59 persen.

Menurut Airlangga, Kementrian

Perindustrian telah menempatkan

industri kosmetik sebagai sektor

andalan sebagaimana tertuang dalam

Rencana Induk Pembangunan Industri

Nasional (RIPIN) tahun 2015-2035.

Dengan adanya peluang besar

serta tren fashion dan kecantikan yang

terus meningkat di Indonesia, hal itu

juga berpengaruh pada peluang bisnis

di bidang fashion dan kecantikan di

Depok. Semakin terbukanya peluang

bisnis maka akan semakin banyak juga

persaingan didalamnya, maka dari itu

dibutuhkan strategi bisnis yang tepat

agar perusahaan dapat menjdi lebih

unggul dibanding pesaing lainnya.

Strategi kompetitif merupakan salah

satu cara untuk mengetahui daya saing

perusahaan disetiap kekuatan. Dalam

bukunya David (2019) menjelaskan

bahwa manajemen strategi merupakan

suatu seni dan ilmu untuk

memformulasikan, menerapkan, dan

mengevaluasi keputusan-keputusan

lintas fungsi, dengan itu suatu

organisasi dapat mencapai tujuan atau

visi dari organisasinya tersebut.

Menurut Utami (2019) Analisis

SWOT merupakan suatu teknik

perencanaan strategi yang bermanfaat

untuk mengevaluasi kekuatan

(strength) dan kelemahan (weakness),

5

Trivena Stefani, Universitas Brawijaya, [email protected]

peluang (opportunities), dan ancaman

(threats) dalam suatu perusahaan, baik

yang sedang berlangsung maupun

dalam perencanaan baru yang

dilakukan melalui analisa terhadap

kondisi internal perusahaan, serta

analisa terhadap kondisi eksternal

perusahaan. Pengunaan analisis SWOT

yang efektif dapat memegang peranan

penting dalam menentukan strategi

kompetitif dalam menjaga

kelangsungan hidup dan kontinuitas

perusahaan.

QSPM (Quantitative Strategic

Planning Matrix) adalah alat yang

memungkinkan para penyusun strategi

mengevaluasi berbagai strategi

alternatif secara objektif, berdasarkan

faktor-faktor keberhasilan penting

eksternal dan internal yang

diidentifikasi sebelumnya. (David,

2019). Menurut Zulkarnaen dan

Sutopo seperti yang dikutip oleh

Setyorini dkk (2016) keuntungan

dengan menggunakan matrix QSPM

yaitu strategi-strategi dapat diperiksa

secara berurutan dan bersamaan, dan

tidak ada batas untuk jumlah strategi

yang dapat dievaluasi secara sekaligus.

QSPM dapat mengevaluasi

kemenarikan relatif dari beberapa

pilihan alternatif strategi secara

objektif, menurut Bhandari dan Verna

yang dikutip oleh Setyorini dkk

(2016).

V Management merupakan

perusahaan yang bergerak di bidang

industri kecantikan dan fashion dengan

membentuk creative team yang terdiri

dari anak muda dengan karakter yang

kuat dan unik untuk menciptakan

karya visual yang menarik dan orisinil.

6

Trivena Stefani, Universitas Brawijaya, [email protected]

V Management menawarkan jasa

visual branding dalam bidang beauty

dan fashion serta photography service

yang terdiri dari photographer dan

makeup artist. Metode analisis SWOT

dan QSPM Matrix ini dapat

diaplikasikan pada V Management

dalam merencanakan strategi bisnis

dengan mengidentifikasi faktor

internal dan eksternal perusahaan

kemudian dianalisis dengan

merumuskan beberapa strategi

alternatif melalui analisis SWOT dan

dievaluasi melalui QSPM untuk

mendapatkan prioritas strategi bisnis V

Management. Semakin terbuka besar

pasar peluang bisnis maka semakin

besar juga persaingan yang akan

terjadi. Maka dari itu dibutuhkan

analisis strategi dan keputusan strategi

yang tepat dalam pengembangan bisnis

V Management agar dapat unggul

dibanding pesaing serta dapat

menciptakan sustainability dalam

bisnis yang semakin berkembang dari

waktu ke waktu.

LANDASAN TEORI

Manajemen Strategi

Menurut David (2019) Manajemen

strategi dapat didefinisikan sebagai

seni dan pengetahuan dalam

merumuskan, mengimplementasikan,

serta mengevaluasi keputusan-

keputusan lintas-fungsional yang

memampukan sebuah organisasi

mencapai tujuannya. Sebagaimana

disiratkan oleh definisi ini, manajemen

strategi berfokus pada usaha untuk

mengintegrasikan manajemen,

pemasaran, keuangan/akutansi,

produksi/operasi, penelitian dan

pengembangan, serta sistem informasi

7

Trivena Stefani, Universitas Brawijaya, [email protected]

computer untuk mencapai keberhasilan

organisasional. Manajemen strategi

digunakan untuk merujuk pada

perumusan, implementasi, dan ovulasi

strategi.

Analisis SWOT

Menurut Porter (2015) analisis

SWOT (SWOT analysis) merupakan

upaya-upaya untuk mengenali

kekuatan, kelemahan, peluang, dan

ancaman yang menentukan kinerja

perusahaan. Informasi eksternal

mengeni peluang dan ancaman dapat

diperoleh dari banyak sumber,

termasuk pelanggan, dokumen

pemerintah, pemasok, kalangan

perbankan, rekan diperusahaan lain.

Unsur – unsur SWOT kekuatan

(Strength), kelemahan (Weakness),

peluang (Opportunity), ancaman

(Threat).

Analisis SWOT

membandingkan antara faktor

eksternal peluang dan ancaman dengan

faktor internal kekuatan dan

kelemahan. Faktor internal dimasukan

kedalam matrix yang disebut matrix

faktor strategi internal atau IFE

(Internal Factor Evaluation). Faktor

eksternal dimasukkan kedalam matrix

yang disebut matrix faktor strategi

eksternal EFE (External Factor

Evaluation). Setelah matrix faktor

strategi internal dan eksternal selesai

disusun, kemudian hasilnya

dimasukkan dalam model kuantitatif,

yaitu matrix SWOT untuk

merumuskan strategi kompetitif

perusahaan (Rangkuti, 2015).

Internal-External Matrix

Tahap analisis matrik Internal

External (IE matrix) dilakukan dengan

8

Trivena Stefani, Universitas Brawijaya, [email protected]

memasukkan parameter yang

digunakan kekuatan internal dan

ekternal yang bersumber dari Matrix

External Factor Evaluation (EFE) dan

Matrix Internal Factor Evaluation

(IFE). Tujuan penggunaan model ini

adalah untuk memperoleh strategi

bisnis di tingkat korporat yang lebih

detail. Berikut gambar Internal

External Matrix:

Sumber: David, 2019

Gambar 1. Internal-External Matrix

Matrix IE tersebut dapat

mengidentifikasikan sembilan sel

strategi perusahaan, tetapi pada

prinsipnya kesembilan sel itu dapat

dikelompokkan menjadi tiga strategi

utama, yaitu:

1. Posisi perusahaan yang berada

pada sel I, II, dan IV dapat

digambarkan sebagai ”Grow” dan

”Build”. Strategi yang cocok bagi

perusahaan yang berada pada sel-

sel tersebut adalah Intensive

(market development, dan product

development) atau integration

(backward integration, forward

integration, dan horizontal

integration).

2. Posisi perusahaan yang berada

pada sel III, V, VII paling baik

dikendalikan dengan strategi-

strategi ”Hold” dan ”Maintain”.

Strategi yang umum dipakai yaitu

strategi market penetration, dan

product development.

9

Trivena Stefani, Universitas Brawijaya, [email protected]

3. Posisi perusahaan yang berada

pada sel VI, VIII, dan IX dapat

menggunakan strategi ”Harvest”

atau ”Divest.”. Pilihan strategi

yang dapat digunakan adalah

retrenchment dan divestiture.

Matrix SWOT

Alat yang dipakai untuk menyusun

faktor-faktor strategis perusahaan

adalah matrix SWOT. Matrix ini dapat

mengambarkan secara jelas bagaimana

peluang dan ancaman eksternal yang

dihadapi perusahaan dapat disesuaikan

dengan kekuatan dan kelemahan yang

dimilikinya. Matrix ini dapat

menghasilkan 4 set kemungkinan

alternatif strategis. Berikut ini gambar

tabel SWOT matrix:

Gambar 2. Matrix SWOT

Strategi SO (Strength-Opportunities)

Strategi ini dibuat berdasarkan

jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan

memanfaatkan seluruh kekuatan untuk

merebut dan memanfaatkan peluang

yang sebesar-besarnya.

Strategi ST (Strenghts-Threats)

Adalah strategi dalam

menggunakan kekuatan yang dimiliki

perusahaan untuk mengatasi ancaman.

Strategi WO (Weaknesses-

Opportunities)

Strategi ini diterapkan

berdasarkan pemanfaatan peluang

10

Trivena Stefani, Universitas Brawijaya, [email protected]

yang ada dengan cara meminimalkan

kelemahan yang ada.

Strategi WT (Weaknesses-Threats)

Strategi ini berdasarkan pada

kegiatan yang bersifat defensive dan

berusaha meminimalkan kelemahan

yang ada serta menghindari ancaman.

Quantitative Strategic Planning

Matrix (QSPM)

Menurut David (2019) QSPM

merupakan alat analisis yang

digunakan untuk memutuskan strategi

yang akan digunakan berdasarkan dari

kemenarikan alternatif-alternatif

strategi yang ada. Perhitungan QSPM

didasarkan kepada input dari bobot

matrix internal ekternal, serta

alaternatif strategi pada tahap

pencocokan. QSPM adalah alat yang

memungkinkan penyusun strategi

untuk mengevaluasi alternatif strategi

secara objektif, berdasarkan faktor

keberhasilan kunci internal dan

eksternal yang telah diidentifikasi

sebelumnya. Seperti alat analisis

perumusan-strategi lainnya, QSPM

membutuhkan penilaian intuitif yang

baik.

David (2019) menjelaskan lebih

lanjut secara konsep, QSPM

menentukan daya tarik relatif dari

berbagai strategi berdasarkan seberapa

jauh faktor keberhasilan kunci internal

dan eksternal dimanfaatkan atau

diperbaiki. Daya tarik relatif dari

masing-masing strategi dalam satu set

alternatif dihitung dengan menentukan

pengaruh kumulatif dari masing-

masing faktor keberhasilan kunci

eksternal dan internal. Jumlah set

alternatif strategi yang dimasukkan

dalam QSPM bisa berapa saja, jumlah

strategi dalam satu set juga bisa berapa

saja, tetapi hanya strategi dalam set

11

Trivena Stefani, Universitas Brawijaya, [email protected]

yang sama dapat dievaluasi satu sama

lain. Sebagai contoh, satu set strategi

dapat mencakup diversifikasi

konsentrik, horizontal, dan

konglomerat, sementara set lainnya

dapat memasukkan penerbitan saham

dan penjualan divisi untuk

menghasilkan modal yang dibutuhkan.

Dua set strategi ini sangatlah berbeda,

dan QSPM mengevaluasi strategi

hanya dalam satu set.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan

metode penelitian kualitatif deskriptif.

Menurut Gunawan (2015) jenis

penelitian kualitatif adalah penelitian

yang temuan-temuannya tidak

diperoleh melalui prosedur statistik

atau bentuk hitungan lainnya. Metode

kualitatif berusaha memahami dan

menafsirkan makna suatu peristiwa

interaksi tingkah laku manusia dalam

situasi tertentu menurut perspektif

peneliti sendiri, dilakukan dalam

situasi yang wajar (natural setting).

Metode kualitatif berusaha memahami

dan menafsirkan makna suatu

peristiwa interaksi tingkah laku

manusia dalam situasi tertentu menurut

perspektif peneliti sendiri. Penelitian

yang menggunakan metode kualitatif

bertujuan untuk memahami obyek

yang diteliti secara mendalam.

Penelitian ini akan mengkaji lebih

dalam tentang V Management sebagai

objek yang diteliti khususnya dalam

strategi bisnis yang sudah dijalankan.

Melalui analisis SWOT dan QSPM

maka peniliti akan mendapatkan

strategi kompetitif pengembangan

bisnis yang dapat diimplementasikan

dalam V Management agar dapat lebih

unggul dari pesaing dan menciptakan

sustainibility dalam bisnis yang

12

Trivena Stefani, Universitas Brawijaya, [email protected]

semakin berkembang dari waktu ke

waktu. Peneliti memerlukan sejumlah

data dalam penelitian ini yang

dijadikan sebagai bahan informasi.

Berdasarkan sumbernya, data terbagi

menjadi dua yaitu data primer dan data

sekunder.

Penelitian ini memerlukan sumber

data primer yang didapat melalui

interview/wawancara dan observasi

dari objek yang diteliti. Penelitian ini

juga memerlukan sumber data

sekunder yang didapat melalui buku-

buku atau literatur yang berkaitan

dengan objek penelitian yang dapat

mendukung data primer.

Wawancara merupakan metode

utama di dalam penelitian studi kasus

kualitatif pada khususnya, dan

pendekatan penelitian kualitatif pada

umumnya. Bentuk-bentuk wawancara

dapat berupa wawancara individu

maupun kelompok. Untuk melakukan

tahapan ini, peneliti harus

mempersiapkan panduan wawancara,

yang dikembangkan dari hasil kajian

literatur. Penentuan informan pada

penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling, yaitu pemilihan

dilakukan secara sengaja berdasarkan

kriteria yang telah ditentukan dan

ditetapkan oleh peneliti berdasarkan

tujuan penelitian. Kriteria dan

informan yang dipilih dalam penelitian

ini adalah informan yang mengetahui,

mengenal dan berhubungan langsung

atau memiliki kaitan dengan

manajemen dalam perusahaan, serta

memiliki informasi terkait kekuatan,

kelemahan, peluang dan ancaman yang

dimiliki V Management. Dalam hal ini

wawancara akan dilakukan kepada

creative team V Management

mengenai kelebihan, kekurangan,

13

Trivena Stefani, Universitas Brawijaya, [email protected]

peluang serta ancaman yang dimiliki

perusahaan. Informasi lain yang akan

digali lebih dalam lagi terkait strategi

yang sudah dikerjakan oleh

manajemen perusahaan dalam

memasarkan dan menjalankan

keberlangsungan kegiatan perusahaan,

serta rencana jangka pendek dan

jangka menengah apa yang akan

dilakukan perusahaan dalam

pengembangan usahanya. Pertama-

tama penulis menghubungi

ketersediaan informan melalui telepon,

lalu penulis melakukan wawancara

secara langsung dan merekam

wawancara dengan voice recorder

telepon genggam. Setelah mendapat

informasi dari informan, penulis

menjabarkan penjelasan informan di

lampiran.

Menurut Sugiyono (2017) yang

dimaksud dengan variabel penelitian

pada dasarnya adalah segala sesuatu

yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari, sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut,

kemudian ditarik kesimpulannya.

Dalam penelitian ini, peneliti

menjadikan strategi pengembangan

bisnis sebagai variabel dalam

penelitian, dengan konsep manajemen

strategis merupakan seni dan

pengetahuan dalam merumuskan,

mengimplementasikan, serta

mengevaluasi keputusan-keputusan

lintas-fungsional yang memampukan

sebuah organisasi mencapai tujuannya

(David, 2019). Indikator yang

digunakan adalah Faktor Internal

meliputi kekuatan (strength) dan

kelemahan (weakness) yang ada di

dalam perusahaan serta Faktor

Eksternal yang meliputi peluang

14

Trivena Stefani, Universitas Brawijaya, [email protected]

(opportunity) dan ancaman (threat)

yang dimiliki perusahaan. Perolehan

data dilakukan melalui wawancara.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Tahap Masukan

1. Matrix IFE

Tabel 1. Matrix IFE V Management

Sumber: Data diolah, 2020

Berdasarkan matrix IFE dapat dilihat

bahwa terdapat enam kekuatan dan

lima kelemahan yang dimiliki oleh V

Management. Kekuatan utama ditandai

dengan skor bobot terbesar yaitu harga

yang ditawarkan bisa menyesuaikan

budget customer. Sedangkan

kelemahan utama ditandai dengan skor

bobot terkecil yaitu keterbatasan

modal usaha.

2. Matrix EFE

Tabel 2. Matrix EFE V Management

Sumber: Data diolah, 2020

Peluang utama ditandai dengan skor

bobot terbesar yaitu perkembangan

teknologi informasi yang memudahkan

pekerjaan dalam mencari ide dan

konsep. Sedangkan ancaman utama

ditandai dengan skor bobot terkecil

yaitu masa pandemi yang membuat

15

Trivena Stefani, Universitas Brawijaya, [email protected]

berkurangnya event-event yang

membutuhkan jasa V Management.

B. Tahap Pencocokan

3. Matrix SWOT

Tabel 3. Matrix SWOT

Sumber: Data diolah, 2020

SWOT matrix dilakukan berdasarkan

teori dari Porter (2015) dengan

mencocokan faktor kekuatan dan

peluang, kekuatan dan ancaman,

kelehaman dan peluang, serta

kelemahan dan ancaman lalu

menghasilkan beberapa alternatif

strategi yang dapat dipertimbangkan

untuk diproses kedalam tahap

selanjutnya. Selanjutnya seluruh

faktor-faktor yang telah dicocokan

dalam menghasilkan alternatif strategi

tersebut dijumlahkan. Strategi yang

direkomendasikan melalui SWOT

matrix tersebut adalah memasarkan V

Management di wilayah Depok secara

lebih maksimal melalui social media

khusus dan website perusahaan.

4. Matrix IE

Tabel 4. Matrix IE V Management

Sumber: Data diolah, 2019

16

Trivena Stefani, Universitas Brawijaya, [email protected]

Berdasarkan analisis Matrix IE, posisi

V Management saat ini berada pada sel

V dengan strategi ”Hold” dan

”Maintain”. Alternatif strategi terbaik

yang dapat diterapkan pada sel V

adalah strategi penetrasi pasar dan/atau

pengembangan produk.

C. Tahap Keputusan

5. Matrix QSPM

Tabel 4. Matrix QSPM

Sumber: Data diolah, 2020

Berdasarkan hasil analisis

dengan menggunakan Matrix QSPM,

dapat disimpulkan bahwa Total

Attractiveness Score (TAS) dari

alternatif strategi memasarkan V

Management di wilayah Depok secara

lebih maksimal melalui social media

khusus dan website perusahaan

memiliki skor sebesar 5,42 sedangkan

strategi penetrasi pasar dan/atau

pengembangan produk mendapatkan

total skor sebesar 5,08. Agar

perusahaan dapat lebih berkembang

dimasa depan, dan mengeksekusi

alternatif strategi lain yang didapatkan

dari hasil analisis pada tahap

pencocokan, perusahaan perlu

memaksimalkan pemasaran melalui

social media dan website khusus

perusahaan khususnya di wilayah

Depok.

17

Trivena Stefani, Universitas Brawijaya, [email protected]

KESIMPULAN

Penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui rekomendasi strategi

sebagai pengembangan bisnis melalui

analisis SWOT matrix dan QSP

matrix. Proses analisis yang telah

dilakukan menghasilkan beberapa

kesimpulan, sebagai berikut:

1. Berdasarkan analisis lingkungan

internal dengan IFE matrix, dapat

dilihat bahwa V Management

memiliki posisi internal yang

sudah cukup baik. Hal ini berarti

V Management sudah cukup baik

menggunakan kekuatan untuk

mengatasi kelemahan.

2. Berdasarkan analisis

lingkungan eksternal dengan

EFE matrix, dapat dilihat

bahwa V Management

memiliki posisi eksternal yang

sudah cukup baik. Hal ini

berarti perusahaan telah

mampu memanfaatkan peluang

untuk mengatasi ancaman

dengan cukup baik.

3. Berdasarkan hasil analisis

SWOT matrix dan IE matrix,

diperoleh dua alternatif

strategi. Alternatif strategi

pertama dihasilkan melalui

SWOT matrix yaitu

memasarkan V Management di

wilayah Depok secara lebih

maksimal melalui social media

khusus dan website perusahaan.

Alternatif strategi kedua

dihasilkan melalui IE matrix

yaitu penetrasi pasar dan/atau

pengembangan produk.

4. Melalui perolehan alternatif

strategi, dilakukan tahap

keputusan menggunakan QSP

18

Trivena Stefani, Universitas Brawijaya, [email protected]

matrix. Alternatif strategi

pertama yaitu memasarkan V

Management di wilayah Depok

secara lebih maksimal melalui

social media khusus dan

website perusahaan mendapat

total attractiveness score

(TAS) sebesar 5,42.

Sedangkan, alternatif strategi

kedua yaitu penetrasi pasar

dan/atau pengembangan

produk mendapatkan total skor

sebesar 5,08. Berdasarkan hasil

tersebut, dapat dilihat bahwa

rekomendasi strategi

pengembangan bisnis yang

dapat dilakukan oleh V

Management adalah

memasarkan V Management di

wilayah Depok secara lebih

maksimal melalui social media

khusus dan website perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Porter, Michael E., 2015. Strategi

Bersaing (Competitive Strategy), Edisi

Kedua. Jakarta: Salemba Empat.

Rangkuti, Freddy. 2015. Analisis

SWOT: Teknik Membedah Kasus

Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Setyorini, H., Effendi, M. & Santoso,

I. 2016. Analisis Strategi Pemasaran

Menggunakan Matriks SWOT dan

QSPM (Studi Kasus: Restoran WS

Soekarno Hatta Malang). Jurnal

Teknologi dan Manajemen

Agroindustri, vol. 5, Jurnal no. 1, pp.

46-53.

Sugiyono. 2017. Metode Pelitian

Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Setiawan, Andreas Gilbert & Sesilia,

Odilla. 2019. Trend Industri Fesyen Di

Indonesia, diakses pada 14 April 2020,

<https://binus.ac.id/bandung/2019/12/t

rend-industri-fesyen-di-indonesia/>

19

Trivena Stefani, Universitas Brawijaya, [email protected]

David, Fred R. 2019. Strategic

Management: Concepts and Cases,

13th Edition. Singapore: Prentice Hall.

Utami, Novia Widya. 2019, Analisis

SWOT: Manfaat, Faktor, dan

Contohnya, diakses pada 13 April

2020,<https://www.jurnal.id/id/blog/2

017-manfaat-faktor-yang-

memengaruhi-dan-contoh-analisis-

swot/>