analisis strategi pemasaran ukm penghasil … · jawa barat, dekranasda, dan penelitian terdahulu....
TRANSCRIPT
i
i
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN UKM PENGHASIL
PRODUK KERAJINAN KREATIF KERAMIK
PADA CV MUNTI BALI, BOGOR
Oleh
KHALIDA PRIDASARI
H24097064
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012
ii
ii
RINGKASAN
KHALIDA PRIDASARI. H24097064. Analisis Strategi Pemasaran UKM
Penghasil Produk Kerajinan Kreatif Keramik pada CV Munti Bali, Bogor.
Di bawah bimbingan MA’MUN SARMA
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) memiliki peran strategis dalam
pertumbuhan ekonomi nasional. Produk-produk yang dihasilkan UKM telah
berhasil masuk dan bersaing di pasar lokal maupun internasional. UKM dapat
menjadi salah satu solusi untuk menurunkan tingkat pengangguran di Indonesia
karena UKM mampu menyediakan lapangan pekerjaan. Salah satu UKM yang
berkembang di Kota Bogor adalah CV Munti Bali. CV Munti Bali masih
mengalami penurunan penjualan karena disebabkan oleh beberapa faktor, seperti
faktor tenaga kerja, dan kurangnya waktu produksi. Oleh karena itu, penelitian ini
bertujuan untuk (1) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan
strategi pemasaran CV Munti Bali dan (2) Merekomendasikan strategi pemasaran
yang tepat untuk diimplementasikan oleh CV Munti Bali.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dan diskusi bersama pihak
internal CV Munti Bali. Data sekunder dalam penelitian ini berasal dari literatur-
literatur seperti literatur dari Pemerintah Kota Bogor, Badan Pusat Statistik (BPS)
Jawa Barat, Dekranasda, dan penelitian terdahulu.
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode Analytical
Hierarchy Process (AHP). Metode ini merupakan kerangka yang memungkinkan
mengambil keputusan yang efektif atas persoalan kompleks dengan jalan
menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan dengan cara
membagi situasi kompleks, tak terstruktur, ke dalam bagian-bagian komponennya,
menata bagian atau variabel ini ke dalam suatu susunan hierarki, memberi nilai
numerik pada pertimbangan subyektif tentang pentingnya setiap variabel dan
mensintesis berbagai pertimbangan untuk menetapkan variabel mana memiliki
prioritas paling tinggi dan bertindak untuk mempengaruhi hasil pada situasi
tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, faktor utama yang paling mempengaruhi
penyusunan strategi pemasaran pada CV Munti Bali adalah Kualitas SDM
iii
iii
(0,264), selanjutnya faktor yang mempengaruhi penyusunan strategi berikutnya
yaitu saluran promosi yang digunakan (0,195), sikap konsumen terhadap produk
CV Munti Bali (0,148), waktu produksi keramik (0,144), ketersediaan bahan baku
(0,135) serta harga produk (0,113). Penyusunan strategi CV Munti Bali
dipengaruhi paling dominan oleh Pemilik/Pimpinan umum (0,365). Pemilik
sebagai pengambil keputusan akhir mempertimbangkan saran dari aktor Manajer
pemasaran (0,332) sebagai orang yang mengetahui pasar CV Munti Bali, dan
terakhir Koordinator produksi (0,303) sebagai aktor yang mengetahui jadwal
produksi.
Tujuan yang ingin dicapai CV Munti Bali, yang paling utama adalah
mempertahankan loyalitas pelanggan (0,409) dimana konsumen merupakan
pengguna akhir dari produksi, kemudian tujuan kedua adalah meningkatkan omzet
penjualan (0,329) dan meningkatkan pangsa pasar (0,262). Alternatif strategi
pemasaran yang penting untuk dilakukan CV Munti Bali adalah meningkatkan
kompetensi SDM Karyawan (0,297) karena karyawan yang membantu
perkembangan CV Munti Bali. Alternatif strategi berikutnya adalah
memanfaatkan media promosi secara optimal (0,271). Alternatif ketiga serta
alternatif strategi terakhir adalah memperluas dan memperkuat kerjasama dengan
agen (0,248) dan mempertahankan positioning produk berdasarkan kualitas dan
harga (0,184)
iv
iv
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN UKM PENGHASIL
PRODUK KERAJINAN KREATIF KERAMIK
PADA CV MUNTI BALI, BOGOR
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen
Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh :
Khalida Pridasari
H24097064
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012
v
v
Judul Skripsi : Analisis Strategi Pemasaran UKM Penghasil Produk
Kerajinan Kreatif Keramik pada CVMunti Bali, Bogor
Nama : Khalida Pridasari
Nim : H24097064
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Dr. Ir. Ma’mun Sarma, MS, M.Ec.
NIP19581122198503 1 002
Mengetahui,
Ketua Departemen
Dr. Ir. Jono M. Munandar, MSc.
NIP19610123198601 1 002
Tanggal lulus:
vi
vi
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 27 April 1988. Penulis adalah
anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan Bapak H. Asril dan Ibu
Hj. Retmiwati. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri 80
Surabayo Lubuk Basung Kab. Agam pada tahun 2000 dan pendidikan menengah
pertama diselesaikan pada tahun 2003 di SLTP Negeri 4 Lubuk Basung.
Pendidikan menengah atas diselesaikan pada tahun 2006 di SMA Negeri 2 Lubuk
Basung.
Penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor melalui jalur
Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada program Diploma Jurusan
Manajemen Informatika dan diselesaikan pada tahun 2009. Penulis kemudian
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi pada tahun 2009 pada Program Sarjana
Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan
Manajemen, Institut Pertanian Bogor melalui ujian tes mandiri. Selama mengikuti
pendidikan di Institut Pertanian Bogor penulis cukup aktif mengikuti kegiatan-
kegiatan olahraga yang diadakan oleh IPB.
vii
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan kepada
ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Skripsi ini berjudul
Analisis Strategi Pemasaran UKM Penghasil Produk Kerajinan Kreatif Keramik
pada CV Munti Bali, Bogor. Skripsi ini membahas tentang strategi pemasaran CV
Munti Bali yang memproduksi produk kerajinan kreatif keramik berdasarkan hasil
analisis terhadap Segmentation, Targetting dan Positioning (STP) serta bauran
pemasaran perusahaan dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy
Process (AHP). Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengidentifikasi
faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran dan merekomendasikan
strategi pemasaran yang tepat untuk dilaksanakan oleh CV Munti Bali.
Penulis menyadari bahwa skripsi yang disusun ini masih terdapat banyak
kekurangan karena keterbatasan dan kendala yang dihadapi. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun penulis untuk bahan
perbaikan di masa yang akan datang. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Bogor, Mei 2012
Khalida Pridasari
viii
viii
UCAPAN TERIMAKASIH
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Sebagai
bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, penulis ingin mengucapkan
terima kasih dan penghargaan kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Ma‟mun Sarma, MS, M.Ec selaku dosen pembimbing atas
bimbingan, arahan, waktu dan kesabaran yang telah diberikan kepada penulis
selama penyusunan skripsi ini.
2. Bapak Drs. Edward H. Siregar, SE, MM dan Ibu Dra. Siti Rahmawati, M.Pd
selaku dosen penguji dalam ujian skripsi penulis atas kesediaan, pertanyaan,
kritik yang membangun, dan masukan yang berharga bagi perbaikan skripsi
penulis.
3. Ibu Farida Ratna Dewi, SE, MM yang telah menjadi pembimbing akademik
serta seluruh dosen dan staff Program Sarjana Alih Jenis Manajemen.
4. Bpk Jeffrey, Bpk Fuad, Bpk Iyep, Mbak Vina serta seluruh karyawan CV
Munti Bali, yang telah bersedia meluangkan waktu dan memberikan
kesempatan, informasi dan dukungan yang diberikan.
5. Kedua orang tua tercinta Papa, Mama serta Ni Keke, Avi dan Abang. Terima
kasih untuk semua dukungan cinta kasih dan doa yang diberikan. Semoga
skripsi ini menjadi persembahan terbaik.
6. Mas Iman Prio Utomo yang telah sabar dan banyak memberikan masukan
serta arahan kepada penulis.
7. Rekan-rekan satu bimbingan, Raja, Indry dan Hedit terimakasih atas
kebersamaan, dukungan, dan masukan berharga bagi penulis.
8. Chia, Daniar, Jerry, Iciz, Ayu, Sheni, Amoy dan kepada teman-teman Alih
Jenis Manajemen angkatan 7 atas kebersamaan selama ini, serta seluruh pihak
yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih atas bantuannya.
Bogor, Mei 2012
Khalida Pridasari
ix
ix
DAFTAR ISI
Halaman RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... vi
UCAPAN TERIMAKASIH ............................................................................ viii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii
I. PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1 1.2. Perumusan Masalah ................................................................................ 4
1.3. Tujuan Penelitian .................................................................................... 5 1.4. Manfaat Penelitian .................................................................................. 5
1.5. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................... 5
II. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 7
2.1. Kerajinan Kreatif .................................................................................... 7
2.2. Keramik .................................................................................................. 7 2.2.1. Sejarah Keramik .............................................................................. 8
2.2.2. Jenis Keramik Menurut Kepadatannya ............................................ 8 2.2.3. Bahan Pembuat Keramik ................................................................. 9
2.2.4. Teknik Pembuatan Keramik .......................................................... 10 2.3. Definisi UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) .......................... 10
2.4. Pemasaran ............................................................................................ 12 2.5. Strategi Pemasaran ............................................................................... 13
2.6. Segmentation, Targetting dan Positioning (STP) ................................... 14 2.7. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) ...................................................... 16
2.7.1. Produk........................................................................................... 16 2.7.2. Harga ............................................................................................ 17
2.7.3. Promosi ......................................................................................... 17 2.7.4. Tempat .......................................................................................... 18
2.8. Analytical Hierarchy Process (AHP) ..................................................... 18 2.8.1. Konsep Dasar AHP ....................................................................... 18
2.8.2. Prinsip Pemikiran Analitik ............................................................ 19 2.8.3. Keuntungan AHP .......................................................................... 20
2.9. Penelitian Terdahulu ............................................................................. 20
III. METODE PENELITIAN ........................................................................ 23
3.1. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 23
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................. 24 3.3. Jenis dan Sumber Data .......................................................................... 25
3.4. Metode Pengambilan Sampel ................................................................ 25
x
x
3.5. Pengolahan dan Analisis Data ............................................................... 25
3.6. Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) ........................................ 26
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................. 33
4.1. Gambaran Umum Perusahaan ............................................................... 33
4.1.1. Sejarah dan Perkembangan CV Munti Bali .................................... 33 4.1.2. Visi, Misi dan Tujuan CV Munti Bali ............................................ 34
4.1.3. Struktur Organisasi CV Munti Bali................................................ 34 4.2. Segmentation, Targeting dan Positioning CV Munti Bali. ..................... 35
4.3. Bauran Pemasaran CV Munti Bali ........................................................ 36 4.3.1. Produk (Product) ........................................................................... 36
4.3.2. Harga (Price) ................................................................................ 37 4.3.3. Promosi (Promotion) ..................................................................... 38
4.3.4. Tempat (Place) .............................................................................. 39 4.4. Analisis Elemen Penyusun Strategi Pemasaran CV Munti Bali ............ 39
4.4.1. Identifikasi Faktor Penyusun Strategi Pemasaran CV Munti Bali ... 41 4.4.2. Aktor yang Berperan dalam Penyusunan Strategi Pemasaran ......... 43
4.4.3. Tujuan Penyusunan Strategi Pemasaran CV Munti Bali................. 43 4.4.4. Alternatif Strategi Pemasaran CV Munti Bali ................................ 44
4.5. Analisis Penyusunan Alternatif Strategi Pemasaran CV Munti Bali ..... 45 Menggunakan Metode AHP .................................................................. 45
4.5.1. Hasil Pengolahan Data dengan AHP secara Horizontal ................. 46 4.5.2. Hasil Pengolahan Data dengan AHP secara Vertikal...................... 50
4.6. Implikasi dan Manajerial ...................................................................... 54
KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 57
1. Kesimpulan ............................................................................................. 57
2. Saran ....................................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 59
LAMPIRAN ..................................................................................................... 60
xi
xi
DAFTAR TABEL
No. Halaman
1. Daftar UKM Kerajinan Kreatif Kota Bogor ...................................................... 3 2. Nilai Skala Banding Berpasangan .................................................................. 28
3. Matriks Pendapat Individu ............................................................................. 30 4. Matriks Pendapat Gabungan ........................................................................... 30
5. Indeks Acak ................................................................................................... 32 6. Bobot elemen aktor yang berpengaruh dalam penyusunan strategi ................. 46
7. Bobot elemen tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan strategi ............... 48 8. Bobot elemen alternatif strategi pemasaran CV Munti Bali ............................ 49
9. Bobot dan Prioritas Faktor-faktor Penyusunan Strategi................................... 51 10. Bobot dan Prioritas Aktor yang Berperan dalam Penyusunan ....................... 52
11. Bobot dan Prioritas Tujuan yang Ingin Dicapai dalam Penyusunan .............. 52 12. Bobot dan Prioritas Alternatif Strategi Pemasaran CV Munti Bali ................ 53
xii
xii
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
1. Diagram Penjualan CV Munti Bali tahun 2008-2011 (Juta Rupiah) .................. 4 2. Model sederhana proses pemasaran (Kotler dan Armstrong, 2008) ................. 13 3. Empat P Bauran Pemasaran (Kotler dan Armstrong, 2008) ............................ 16 4. Alur Kerangka Pemikiran ............................................................................... 24 5. Model Lengkap struktur Hirarki AHP ............................................................ 27 6. Struktur Organisasi CV Munti Bali ................................................................ 35 7. Struktur Hirarki Penyusunan Alternatif Strategi Pemasaran ............................ 40 8. Hasil Pengolahan Vertikal Penyusunan Strategi Pemasaran ............................ 55
xiii
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman
1. Daftar Pertanyaan Wawancara untuk Perusahaan ........................................... 61 2. Kuesioner Penilaian Menggunakan Metode AHP ........................................... 63
3. Job Specification Pegawai CV Munti Bali ...................................................... 74 4. Daftar Produk dan Harga Keramik andalan CV Munti Bali. ........................... 76
5. Hasil Pengolahan Level Horizontal ................................................................ 78 6. Hasil Pengolahan Level Vertikal .................................................................... 84
7. Perbandingan Perhitungan Expert Choice ....................................................... 85
1
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) memiliki peran strategis dalam
pembangunan dan pertumbuhan perekonomian Indonesia. Meskipun UKM selalu
diidentikkan dengan usaha yang dimulai dari keterbatasan modal atau sumber
daya, namun perkembangan dan pertumbuhan UKM dari tahun ke tahun
menunjukan peningkatan yang cukup bagus. Produk-produk yang dihasilkan
UKM telah berhasil masuk dan bersaing di pasar lokal maupun internasional.
Selain itu, dengan adanya UKM dapat menjadi salah satu solusi untuk
menurunkan tingkat pengangguran di Indonesia karena sektor UKM dapat
menyediakan lapangan pekerjaan dan menyerap tenaga kerja yang dibutuhkan.
Perkembangan UKM perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah. Salah
satu usaha yang dilakukan pemerintah dalam mendukung pertumbuhan dan
perkembangan UKM yaitu dengan mencanangkan kampanye “Aku Cinta
Indonesia (ACI)” pada tahun 2009. Melalui kampanye ACI pemerintah berupaya
terus meningkatkan penggunaan produk nasional, mendorong industri dan UKM
dalam negeri untuk menghasilkan produk kreatif Indonesia yang berkualitas dan
berdaya saing. Hal ini diharapkan dapat membangun “Nation Brand” dan
menempatkan Indonesia sebagai bangsa kreatif. Selain itu, kampanye ini juga
diharapkan akan meningkatkan citra Indonesia sebagai bangsa yang kreatif, yang
dihormati keberadaannya di pasar internasional.1
Perkembangan UKM dapat memberikan kontribusi yang besar bagi
perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun
2010, UKM mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 85,4 juta pekerja atau
sekitar 96,18 persen dari jumlah tenaga kerja di Indonesia. Bahkan, nilai
kontribusi UKM terhadap pertumbuhan UKM terhadap pertumbuhan PDB
(Produk Domestik Bruto) Indonesia telah mencapai Rp 1,778 triliun atau 53
persen dari total PDB Indonesia. Ketika krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia,
banyak usaha berskala besar yang mengalami penurunan bahkan berhenti
aktifitasnya, namun industri-industri kerajinan yang hampir semuanya UKM
adalah industri-industri yang sanggup bertahan, tidak guncang akibat krisis.
1. Siaran Pers Industri Kreatif. Pemerintah Luncurkan Logo & Kampanye „Cinta Indonesia‟:
“Menuju Bangsa Kreatif dan Kompetitif”. Departemen Perdagangan Republik Indonesia.
[10 Februari 2012]
2
2
Potensi UKM di Kota Bogor dapat dilihat dari jumlah pelaku usahanya
yang relatif banyak, kemampuannya dalam menunjang kegiatan kepariwisataan,
serta kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Bogor. Dari segi jumlah
UKM, sampai akhir tahun 2010 jumlah UKM yang masuk dalam pembinaan
Pemerintah Kota Bogor mencapai 32.901. Begitu pula dengan jumlah tenaga kerja
yang terserap di sektor UKM Kota Bogor sampai akhir tahun 2010 telah mencapai
58.249. Sedangkan dari jumlah asset atau investasi, pencapaian UKM ditahun
2010 berkisar pada angka Rp. 575,3 miliar.2
Pemerintah Kota Bogor membina dan mendukung perkembangan UKM
melalui program pemerintah yaitu dengan mendirikan Dewan Kerajinan Nasional
Daerah (Dekranasda) Kota Bogor. Dekranasda bertugas sebagai wadah bagi
pembinaan dan pengembangan usaha seni kerajinan UKM Kota Bogor.
Dekranasda membantu menyebarluaskan segala informasi dan memberikan
gambaran tentang seluruh potensi hasil karya seni kerajinan UKM yang ada di
Kota Bogor. Berikut data yang menunjukkan jenis UKM kerajinan kreatif di Kota
Bogor yang termasuk UKM binaan Dekranasda pada Tabel 1.
Tabel 1 dapat dilihat jumlah UKM yang telah bergabung dalam UKM
binaan Dekrasnada Kota Bogor mencapai 35 UKM kerajinan kreatif dengan 24
jenis bidang UKM kerajinan kreatif. Besarnya peran sektor UKM sebagai elemen
strategis dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat kecil menuntut
berbagai kalangan terutama pemerintah daerah untuk ikut dan berperan serta
dalam memajukan UKM.3
Salah satu UKM yang tergabung dalam binaan Pemerintah Kota Bogor yaitu
UKM penghasil produk kerajinan kreatif keramik CV Munti Bali. CV Munti Bali
berada di pusat Kota Bogor yang beralamat di Jl.Guntur No. 2 Kelurahan Sempur,
dengan pusat produksi yang berada di Bukit Cimanggu Villa M2/11. CV Munti
Bali didirikan pada tahun 2001 dengan jenis produksi andalannya seperti keramik
hias, keramik untuk design interior, keramik untuk peralatan makan, dan lain
sebagainya. Hasil produksi CV Munti Bali telah dipasarkan di pasar lokal,
nasional dan internasional. Berikut diagram penjualan CV Munti Bali tahun 2008-
2011 pada Gambar 1.
2. http://www.pelitaonline.com/read/nusantara/nasional/18/3276/pemkot-bogor-ingatkan-perbankan-perhatikan-umkm/. Pemkot Bogor Ingatkan Perbankan Perhatikan UMKM.
[7 Januari 2012 ]
3. http://dekranasda-kotabogor.com/index.php?option=com_content&view=article&id=100&
Itemid=92. [7 Januari 2012 ]
3
3
Tabel 1. Daftar UKM Kerajinan Kreatif Kota Bogor
No Jenis UKM Kerajinan Kreatif
Kota Bogor UKM Kota Bogor
1 Daur Ulang, Cinderamata dan Bunga
Kering Recycle, Souvenir, and
Dryflower
RAQ Handmade, RF Craft, Dini Design, dan
Raffyla Arts
2 Wayang Golek
Golek Puppet Sanggar Tumaritis,
Marcapada, dan Enday Media
3 Keramik Ceramics Munti Keramik
4 Kerajinan Kayu, Kenari dan
Tempurung Kelapa
Wood, Canary and Coconut Shell Adjam
Collection, Latief Art
5 Tas Bag “Yanri Tas”
6 Senjata Kujang Kujang Weapon Kujang Pajajaran
7 Batik Batik Tulis Tradisiku, Qnie Batik Galery,
Dewi Collection (Boneka Batik)
8 Bordiran Embroidery Agustine Collection Aryofa
9 Bambu CV. Suratin Bambu, Gapura Sangkia
Purasaba, Wayang Bambu Puppets, dan Setu Gede Art Collection‟s
10 Goong Goong Factory
11 Kulit Konveksi Kalong
12 Sulam Pita Ribbon Embroider Kresna
13 Kerajinan Sponge Sponge Craft Kemang Kreasi Sponge
14 Sarung Bantal Sakinah Gallery
15 Boneka Monesh Plus
16 Kerajinan Acrilic Goyz Gallery
17 Lukisan Kaca Talitha Art Gallery
18 Tas Sulam Niet Bag
19 Lampu Berkarakter Pikat
20 Kue Coklat Waroeng Coklat.
21 Kerupuk & Dodol Talas KWT Sawargi
22 Keripik Keripik Bogor
23 Herbal Dr. Liza
24 Rosela Syrop EEC-LATIN
Sumber : Dekranasda-KotaBogor.com
4
4
Sumber : Manajer Pemasaran CV Munti Bali
Gambar 1. Diagram Penjualan CV Munti Bali tahun 2008-2011 (Juta Rupiah)
Gambar 1 dapat dilihat bahwa nilai penjualan CV Munti Bali mengalami
perubahan yang fluktuatif. Penjualan pada tahun 2009 mengalami peningkatan
sekitar Rp. 50.000.000. Namun pada tahun 2010 penjualan keramik mengalami
penurunan yang signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu sekitar
Rp. 100.000.000. Pada tahun 2011 mengalami peningkatan kembali sebesar
Rp. 75.000.000. Penjualan tahun 2010 merupakan penjualan terendah sepanjang
tahun 2008-2011. Berdasarkan data diatas, nilai penjualan CV Munti Bali masih
belum stabil. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kurangnya
waktu produksi (dateline), jumlah permintaan yang cenderung tidak stabil,dan
faktor tenaga kerja. Berdasarkan kondisi tersebut, CV Munti Bali memerlukan
strategi pemasaran yang tepat bagi perusahaan agar mampu mempertahankan dan
memenuhi permintaan pasar dengan mengelola UKM dengan baik yaitu dengan
menerapkan sistem manajemen yang tepat untuk dapat meningkatkan penjualan
dengan menerapkan pengelolaan manajemen yang baik.
1.2. Perumusan Masalah
CV Munti Bali merupakan salah satu UKM yang memasarkan produk hasil
kerajinan kreatif keramik dan sudah berdiri semenjak tahun 2000. Penurunan
penjualan merupakan fokus permasalahan yang terjadi pada CV Munti Bali.
700
750
650
725
600
620
640
660
680
700
720
740
760
2008 2009 2010 2011
Tin
gk
at
Pen
juala
n (
Ju
ta R
up
iah
)
Tahun
Sales
5
5
Dengan memperhatikan kondisi tersebut maka terdapat beberapa masalah yang
dapat dikemukakan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Faktor apakah yang mempengaruhi penyusunan strategi pemasaran pada CV
Munti Bali?
2. Bagaimana alternatif strategi pemasaran yang tepat untuk diimplementasikan
oleh CV Munti Bali?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka
tujuan dari penelitian yang ingin dicapai dari penelitian ini antara lain :
1. Menganalisis faktor yang mempengaruhi penyusunan strategi pemasaran CV
Munti Bali.
2. Merekomendasikan alternatif strategi pemasaran yang tepat untuk
diimplementasikan oleh CV Munti Bali.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil yang diperoleh dari kegiatan penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat antara lain :
1. Bagi pihak CV Munti Bali,
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan untuk
kegiatan pemasaran produk kerajinan CV Munti Bali sehingga diharapkan
dapat meningkatkan penjualan produk dan menambah keuntungan perusahaan.
2. Bagi peneliti,
Hasil ini diharapkan dapat menambah wawasan pada bidang pemasaran
sehingga dapat menerapkan ilmu yang didapat selama kuliah.
3. Bagi masyarakat umum,
Penelitian ini akan memberikan gambaran mengenai produk hasil kerajinan
keramik dan proses pemasarannya sehingga dapat menjadi referensi alternatif
penyusunan strategi pemasaran bagi UKM lainnya.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini dibatasi hanya mengkaji faktor yang
berpengaruh dan unsur yang mempengaruhi penyusunan strategi pemasaran.
Analisis dilakukan terhadap Segmentation, Targeting, dan Positioning (STP) dan
6
6
bauran pemasaran CV Munti Bali. Melalui analisis strategi pemasaran ini akan
diperoleh faktor-faktor yang berpengaruh dalam penyusunan hirarki strategi
pemasaran. Faktor dan unsur penyusun tersebut kemudian dianalisis
menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) agar menghasilkan
alternatif strategi pemasaran yang dapat diimplementasikan oleh CV Munti Bali.
Untuk implementasinya diserahkan sepenuhnya kepada pihak CV Munti Bali
sebagai pengambil keputusan terakhir.
7
7
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerajinan Kreatif
Kerajinan kreatif adalah kegiatan yang memanfaatkan kreativitas,
keterampilan serta bakat individu yang berkaitan dengan mengeksploitasi daya
kreasi, produksi dan distribusi produk oleh tenaga pengrajin yang berawal dari
desain awal sampai dengan proses penyelesaian produknya untuk menciptakan
kesejahteraan serta lapangan pekerjaan. Kerajinan kreatif meliputi barang
kerajinan yang terbuat dari batu berharga, serat alam maupun buatan, kulit, rotan,
bambu, kayu, logam (emas, perak, tembaga, perunggu, besi) kayu, kaca, porselin,
kain,marmer, tanah liat, dan kapur. 4
Definisi industri kerajinan, berdasarkan Simposium Internasional
UNESCO/ITC Craft and the International Market Trade and Custom Codification
di Manila tahun 1997 yaitu, kerajinan adalah industri yang menghasilkan produk-
produk, baik secara keseluruhan dengan tangan atau meggunakan peralatan biasa,
peralatan mekanis mungkin juga digunakan sepanjang kontribusi para pengrajin
tetap lebih substansial pada komponen produk akhir. Produk kerajinan dibuat dari
raw material dalam jumlah yang tidak terbatas. Berdasarkan bahan baku (raw
material), produk kerajinan dikategorikan menjadi:
1. Ceramic (seperti tanah liat, erathen ware, pottery, stoneware, porcelain)
2. Logam (seperti emas, perak, perunggu, besi, tembaga)
3. Natural fiber, serat alam (bambu, akar-akaran, rotan)
4. Batu-batuan (seperti batu mulia, semi precious stone, jade)
5. Tekstil (seperti cotton, sutra, linen)
6. Kayu (termasuk kertas dan lacquer ware)
2.2. Keramik
Keramik adalah semua benda-benda yang terbuat dari tanah liat/lempung
yang mengalami suatu proses pengerasan dengan pembakaran suhu tinggi.
Pengertian keramik yang lebih luas dan umum adalah “Bahan yang dibakar
tinggi” termasuk didalamnya semen, gips, metal dan lainnya.
4. Pangesti, Dr. M. E. 2008. Rencana Pengembangan 14 Subsektor Industri Kreatif 2009-2015. Penerbit Departemen Perdagangan RI, Jakarta. [10 Februari 2012 ]
8
8
2.2.1. Sejarah Keramik
Keramik adalah salah satu hasil kerajinan tertua yang ada di muka bumi.
Hal ini dapat disaksikan pada penemuan benda-benda purbakala yang tertanam di
dalam tanah. Pada zaman pra sejarah, ditemukan bahwa tanah liat dapat dibentuk
dengan menjemurnya dibawah sinar matahari dan secara kebetulan ditemukan
bahwa pembakaran dapat membuat bentuknya lebih tahan lama, dari sinilah lahir
seni Tembikar. Setelah berabad-abad teknik pembuatan, pembentukan tanah liat
berkembang, dari yang sekedar untuk alat memasak (earthenware) sampai pada
tembikar keramik (stoneware) yang lebih tahan air bila dibakar.
Penemuan dan perkembangan pelapisan tembikar adalah kemajuan pokok
yang lain, dengan maksud untuk membubuhi lapisan, memperjelas hiasan serta
mempertajam warna dasar hingga menambahkan oksida logam yang dapat
menghasilkan berbagai macam warna dan ekstus lapisan.
2.2.2. Jenis Keramik Menurut Kepadatannya
1. Gerabah (Earthenware), dibuat dari semua jenis bahan tanah liat yang plastis
dan mudah dibentuk dan dibakar pada suhu maksimum 1000oC. Keramik jenis ini
struktur dan teksturnya sangat rapuh, kasar dan masih berpori. Agar supaya kedap
air, gerabah kasar harus dilapisi glasir, semen atau bahan pelapis lainnya. Gerabah
termasuk keramik berkualitas rendah apabila dibandingkan dengan keramik batu
atau porselin. Bata, genteng, paso, pot, anglo, kendi, gentong dan sebagainya
termasuk keramik jenis gerabah. Genteng telah banyak dibuat berglasir dengan
warna yang menarik sehingga menambah kekuatannya.
2. Keramik Batu (Stoneware), dibuat dari bahan lempung plastis yang dicampur
dengan bahan tahan api sehingga dapat dibakar pada suhu tinggi (1200oC-
1300oC). Keramik jenis ini mempunyai struktur dan tekstur halus dan kokoh, kuat
dan berat seperti batu. Keramik jenis termasuk kualitas golongan menengah.
3. Porselin (Porcelain), adalah jenis keramik bakaran suhu tinggi yang dibuat dari
bahan lempung murni yang tahan api, seperti kaolin, alumina dan silika. Oleh
karena badan porselin jenis ini berwarna putih bahkan bisa tembus cahaya, maka
sering disebut keramik putih. Pada umumnya, porselin dipijar sampai suhu
1350oC atau 1400
oC, bahkan ada yang lebih tinggi lagi hingga mencapai 1500
oC.
9
9
Porselin yang tipis dan rapuh mempunyai kekuatan karena struktur dan teksturnya
rapat serta keras seperti gelas. Keramik ini dibakar pada suhu tinggi maka dalam
bodi porselin terjadi penggelasan. Keramik ini mempunyai kualitas tinggi dan
bagus, disamping daya tarik tersendiri karena keindahan dan kelembutan khas
porselin, juga bahannya sangat peka dan cemerlang terhadap warna glasir.
4. Keramik Baru, adalah keramik yang secara teknis, diproses untuk keperluan
teknologi tinggi seperti peralatan mobil, listrik, konstruksi, komputer, cerobong
pesawat, kristal optik, keramik metal, keramik multi lapis, keramik multi fungsi,
komposit keramik, silikon, bioKeramik,dan keramik magnit. Sifat khas dari
keramik ini disesuaikan dengan keperluan yang bersifat teknis seperti tahan
benturan, tahan gesek, tahan panas, tahan karat, tahan suhu kejut seperti isolator,
bahan pelapis dan komponen teknis lainnya.
2.2.3. Bahan Pembuat Keramik
Bahan-bahan pembuat keramik antara lain:
1. Bahan Pengikat Contoh : kaolin, ball clay, fire clay, red clay.
2. Bahan Pelebur Contoh : felspar, kapur.
3. Bahan Pengisi Contoh : silika, grog (samot).
4. Bahan Tambahan Contoh : water glass, talk, pyrophillit.
5. Bahan Mentah Glasir, Bahan yang membuat lapisan gelas pada
permukaanbenda keramik setelah melalui proses pembakaran pada suhu tertentu,
di antaranya:
Bahan mengandung SiO2 – pasir kuarsa – lempung – felspar.·
Bahan mengandung oksida basa – potas felspar – batu kapur – soda abu.·
Bahan mengandung Al2O3 – kaolin – feldspar.
Bahan tambahan Contoh :
Bahan pewarna Contoh : senyawa cobalt, senyawa besi, senyawa nikel,
senyawa chrom dan sebagainya.
Bahan perekat Contoh : gum
Bahan penutup Contoh oksida sirkon, oksida seng
Bahan pelebur Contoh : asam borat, borax, Na2CO3, K2CO3, BaCO3,Pb3O4
Bahan opacifer : SnO2, ZrO
10
10
2.2.4. Teknik Pembuatan Keramik
a. Teknik coil (lilit pilin).
b. Teknik tatap batu/pijat jari.
c. Teknik slab (lempengan), caranya yaitu pembentukan dengan tanganlangsung
seperti coil, lempengan atau pijat jari merupakan teknik pembentukan keramik
tradisional yang bebas untuk membuat bentuk-bentuk yang diinginkan.
Bentuknya tidak selalu simetris. Teknik ini sering dipakai oleh seniman atau
para penggemar keramik.
d. Teknik putar, yaitu pembentukan dengan alat putar dapat menghasilkan banyak
bentuk yang simetris (bulat, selindiris) dan bervariasi. Cara pembentukan
dengan teknik putar ini sering dipakai oleh para pengrajin di sentra-sentara
keramik. Pengrajin keramik tradisional biasanya menggunakan alat putar
tangan atau alat putar kaki. Para pengrajin bekerja di atas alat putar dan
menghasilkan bentuk-bentuk yang sama seperti gentong, guci dan lain-lain.
e. Teknik cetak, pembentukan dengan cetak dapat memproduksi barang dengan
jumlah yang banyak dalam waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran
yang sama pula. Bahan cetakan yang biasa dipakai adalah berupa gips, seperti
untuk cetakan berongga, cetakan padat, cetakan jigger maupun cetakan untuk
dekorasi tempel. Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik keramik dengan
produksi massal, seperti alat-alat rumah tangga piring, cangkir, mangkok gelas
dan lain-lain.
2.3. Definisi UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah)
Dalam perekonomian Indonesia Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM) merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar. Selain
itu, kelompok ini terbukti tahan terhadap berbagai macam goncangan krisis
ekonomi. Kriteria usaha yang termasuk dalam UMKM telah diatur dalam payung
hukum berdasarkan undang-undang.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah (UMKM) ada beberapa kriteria yang dipergunakan untuk
mendefinisikan pengertian dan kriteria UMKM. Pengertian UMKM adalah
sebagai berikut :
11
11
a. Usaha Mikro
Usaha produktif milik orang perorangan atau badan usaha perorangan yang
memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
ini.
b. Usaha Kecil
Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang
memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang ini.
c. Usaha Menengah
Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar
dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang ini.
Kriteria dan pengelompokan UMKM dilakukan berdasarkan jumlah aset dan
omzet yang dimiliki oleh perusahaan. Pengelompokan tersebut adalah :
1. Usaha Mikro
a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000,00 tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
b. Memiliki omzet penjualan tahunan paling banyak Rp. 300.000.000,00
2. Usaha Kecil
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000,00 sampai dengan
paling banyak Rp. 500.000.000.00 tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha
b. Memiliki omzet penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000,00 sampai
dengan paling banyak Rp. 2.500.000.000,00
12
12
3. Usaha Menengah
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500.000.000,00 sampai dengan
paling banyak Rp. 10.000.000.000.00, tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha
b. Memiliki omzet penjualan tahunan lebih dari Rp. 2.500.000.000,00 sampai
dengan paling banyak Rp. 50.000.000.000,00
2.4. Pemasaran
Menurut Rangkuti (2002), pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang
dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi, dan manajerial.
Akibat pengaruh berbagai faktor tersebut adalah masing-masing individu maupun
kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan,
menawarkan, dan menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas.
Sedangkan menurut Kotler dan Armstrong (2008), pemasaran adalah proses
sosial dan manajerial dimana pribadi atau organisasi memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan
yang lain. Dalam konteks bisnis yang lebih sempit, pemasaran mencakup
menciptakan hubungan pertukaran muatan nilai dengan pelanggan yang
menguntungkan. Definisi pemasaran yaitu sebagai proses dimana perusahaan
menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan
pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.
Proses pemasaran secara sederhana digambarkan kedalam lima langkah
seperti terlihat pada Gambar 2. Empat langkah pertama, perusahaan bekerja untuk
memahami pelanggan, menciptakan nilai bagi pelanggan, dan membangun
hubungan yang kuat dengan pelanggan. Langkah kedua, perusahaan menuai hasil
dari menciptakan nilai unggul bagi pelanggan. Dengan menciptakan nilai bagi
pelanggan, sebagai imbalannya perusahaan menangkap nilai dari pelanggannya
dalam bentuk penjualan, laba, dan ekuitas pelanggan dalam jangka panjang
(Kotler dan Armstrong, 2008)
13
13
Menciptakan nilai untuk pelanggan dan
membangun hubungan pelanggan
Menangkap kembali nilai dari pelanggan
Gambar 2. Model sederhana proses pemasaran (Kotler dan Armstrong, 2008)
Tujuan utama dari proses pemasaran adalah untuk menciptakan dan
menangkap kembali nilai dari pelanggan. Hal ini sesuai dengan tujuan pemasaran
menurut Peter Drucker dalam Kotler dan Armstrong (2008) yaitu membuat
penjualan tidak diperlukan lagi. Penjualan dan iklan hanyalah bagian dari bauran
pemasaran yang lebih besar, yaitu seperangkat sarana pemasaran yang bekerja
sama untuk memuaskan kebutuhan pelanggan dan menciptakan hubungan dengan
pelanggan.
2.5. Strategi Pemasaran
Istilah strategi berasal dari kata Yunani strategeia (Stratos=militer, dan
ag=memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jenderal.
Dalam konteks bisnis,strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti
lingkungan yang dipilih dan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya dan
usaha suatu organisasi.
Setiap orang membutuhkan strategi ketika menghadapi beragam situasi
berikut (menurut Jain dalam Tjiptono 2008) :
1. Sumber daya yang dimiliki terbatas.
2. Ada ketidakpastian mengenai kekuatan bersaing organisasi.
3. Komitmen terhadap sumber daya tidak dapat diubah lagi.
4. Keputusan-keputusan harus dikoordinasikan antar bagian sepanjang waktu.
5. Ada ketidakpastian mengenai pengendalian inisiatif.
Memahami pasar
dan kebutuhan
serta keinginan
pelanggan
Merancang strategi
pemasaran yang
digerakkan oleh
pelanggan
Membangun program
pemasaran terintegrasi
yang memberikan nilai
yang unggul
Membangun hubungan
yang menguntungkan
dan menciptakan
kepuasan pelanggan
Menangkap nilai dari
pelanggan untuk
menciptakan keuntungan
dan ekuitas pelanggan
14
14
Strategi pemasaran merupakan sekumpulan tindakan pemasaran yang
terintegrasi dalam memberikan nilai kepada konsumen dan menciptakan
keunggulan bersaing bagi perusahaan. Strategi pemasaran harus bersifat
distinctive (artinya bersifat unik, tidak mudah ditiru oleh pesaing dan spesifik) dan
didukung oleh semua potensi yang dimiliki oleh perusahaan secara optimal
(Rangkuti, 2002). Pengertian strategi pemasaran menurut Kotler dan Armstrong
(2008) adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan
nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang menguntungkan. Perusahaan
memutuskan pelanggan mana yang akan dilayaninya (segmentasi dan penetapan
target) dan bagaimana cara perusahaan melayaninya (diferensiasi dan
positioning). Perusahaan mengenali keseluruhan pasar, lalu membaginya menjadi
segmen-segmen yang lebih kecil, memilih segmen yang paling menjanjikan, dan
memusatkan perhatian pada pelayanan dan pemuasan pelanggan pada segmen ini.
2.6. Segmentation, Targetting dan Positioning (STP)
Dalam kegiatan pemasaran terdapat beragam jenis konsumen dengan
beragam kebutuhan. Sebagian besar perusahaan berada dalam posisi untuk
melayani beberapa segmen dengan lebih baik daripada segmen lainnya. Oleh
karena itu, masing-masing perusahaan harus membagi keseluruhan pasar, memilih
segmen terbaik, dan merancang strategi untuk melayani segmen terpilih dengan
baik (Kotler dan Armstrong 2008). Proses ini melibatkan segmentasi pasar,
penetapan target pasar, diferensiasi dan positioning. Pengertian STP tersebut
adalah :
1. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi kelompok pembeli berbeda
yang mempunyai kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda dan
yang mungkin memerlukan produk atau program pemasaran terpisah.
Segmentasi pasar merupakan proses membagi pasar keseluruhan suatu produk
atau jasa yang bersifat heterogen ke dalam beberapa segmen. Masing-masing
segmen cenderung bersifat homogen dalam segala aspek. Sedangkan segmen
pasar berarti sekelompok konsumen yang merespon dengan cara yang sama
terhadap sejumlah usaha pemasaran tertentu.
15
15
Variabel segmentasi pasar utama terbagi ke dalam beberapa segmentasi,
diantaranya:
a. Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis memerlukan pembagian pasar menjadi berbagai unit
geografis seperti negarabagian, wilayah, kabupaten, kota, atau lingkungan
sekitar.
b. Segmentasi Demografis
Dalam segmentasi demografis, pasar dibagi pasar menjadi kelompok-
kelompok berdasarkan variabel seperti usia, ukuran keluarga, siklus hidup
keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras,
generasi, kebangsaan, dan kelas sosial. Variabel demografis begitu populer
karena variabel ini sering terkait erat dengan kebutuhan dan keinginan
konsumen, serta mudah diukur.
c. Segmentasi Psikografis
Dalam segmentasi psikografis, pembeli dibagi menjadi berbagai kelompok
berdasarkan sifat psikografis/kepribadian, gaya hidup, atau nilai. Orang-orang
di dalam kelompok demografi yang sama bisa memiliki profil psikografis
yang sangat berbeda.
d. Segmentasi Perilaku
Dalam segmentasi perilaku, pemasar membagi pembeli menjadi beberapa
kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan, atau respons
terhadap sebuah produk.
2. Targetting.
Penetapan target pasar melibatkan evaluasi setiap daya tarik segmen pasar dan
memilih satu atau lebih segmen yang akan dimasuki. Perusahaan harus
menargetkan daya tarik segmen dimana perusahaan dapat menghasilkan nilai
pelanggan terbesar dan mempertahankannya sepanjang waktu. Targetting
terkait dengan keputusan perusahaan dalam memutuskan segmen pasar mana
yang memberikan peluang terbesar.
3. Diferensiasi Pasar dan Positioning.
Positioning adalah pengaturan produk untuk menduduki tempat yang jelas
berbeda, dan diinginkan relatif terhadap produk pesaing dalam pikiran
16
16
konsumen sasaran. Perusahaan mengembangkan suatu penawaran pasar yang
diposisikan ke dalam benak konsumen.
2.7. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Menurut Kotler dan Armstrong (2008), bauran pemasaran (marketing mix)
adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan
untuk menghasilkan respons yang diinginkannya di pasar sasaran. Bauran
pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk
mempengaruhi permintaan peroduknya. Bauran pemasaran terdiri dari empat
kelompok variabel yang disebut empat P, seperti yang terlihat pada Gambar2.
Gambar 3. Empat P Bauran Pemasaran (Kotler dan Armstrong, 2008)
2.7.1. Produk
Produk berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan
kepada pasar sasaran. Elemen-elemen yang termasuk dalam bauran produk antara
lain ragam produk, kualitas, rancangan, fitur, nama merek, kemasan, serta
layanan. Produk dapat dibedakan menjadi 3 kelompok menurut daya tahan dan
wujudnya, yaitu:
1. Barang yang tidak tahan lama (nondurable goods) adalah barang-barang
berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan
Produk
Ragam
Kualitas
Desain
Fitur
Nama Merek
Kemasan
Layanan
Harga
Daftar Harga
Diskon
Potongan Harga
Periode
Pembayaran
Persyaratan
Kredit
Promosi
Iklan
Penjualan
Pribadi
Promosi
Penjualan
Hubungan
Masyarakat
Tempat
Saluran
Cakupan
Pemilahan
Lokasi
Persediaan
Transportasi
logistik
Pelanggan
Sasaran
Positioning
yang
diharapkan
17
17
2. Barang tahan lama (durable goods) adalah barang berwujud yang biasanya
tetap tahan lama walupun sudah digunakan beberapa kali. Produk tahan lama
pada umumnya memerlukan penjualan dan pelayanan yang lebih pribadi, dan
mengenakan marjin yang lebih tinggi.
3. Jasa (service) adalah produk yang tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan, dan
mudah habis. Produk jenis ini memerlukan pengendalian mutu, kredibilitas
pemasok, dan kemampuan penyesuaian yang lebih tinggi. Produk jasa
perusahaan haruslah disesuaikan dengan tujuan dari perusahaan, sehingga
produk jasa yang ditawarkan dapat memuaskan konsumen.
2.7.2. Harga
Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk
memperoleh produk. Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu
perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan
diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa.
Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun,
namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat
diperoleh organisasi perusahaan. Harga merupakan elemen dari bauran pemasaran
yang bersifat fleksibel, dimana suatu saat harga akan stabil dalam waktu tertentu
tetapi dalam seketika harga dapat juga meningkat atau menurun dan juga
merupakan satu-satunya elemen yang menghasilkan pendapatan dari penjualan.
2.7.3. Promosi
Promosi berarti aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan
membujuk pelanggan membelinya. Definisi promosi menurut Kotler (2005)
adalah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh produsen untuk
mengkomunikasikan manfaat dari produknya, membujuk, dan mengingatkan para
konsumen sasaran agar membeli produk tersebut.
Menurut Philip Kotler, media promo dapat dibagi sebagai berikut:
1. Periklanan (Advertising)
Suatu promosi barang atau jasa yang sifatnya non personal dilakukan oleh
sponsor yang diketahui.
18
18
2. Penjualan perorangan (Personal selling)
Penjualan perorangan yang dilakukanpara wiraniaga yang mencoba dan
membujuk untuk melakukan penjualan sekaligus.
3. Promosi penjualan (Sales promotion)
Suatu kegiatan yang dimaksud untuk membantu mendapatkan konsumen yang
bersedia membeli produk atau jasa suatu perusahaan.
4. Relasi Publik (Public relation)
Suatu kegiatan pengiklanan secara tidak langsung dimana produk atau jasa
suatu perusahaan disebarluaskan oleh media komunikasi.
2.7.4. Tempat
Tempat meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi
pelanggan sasaran. Keputusan penentuan lokasi dan saluran yang digunakan untuk
memberikan jasa kepada pelanggan melibatkan pemikiran tentang bagaimana cara
mengirimkan atau menyampaikan jasa kepada pelanggan dan dimana hal tersebut
akan dilakukan. Ini harus dipertimbangkan karena dalam bidang jasa sering kali
tidak dapat ditentukan tempat dimana akan diproduksi dan dikonsumsi pada saat
bersamaan. Sebagai salah satu variabel bauran pemasaran, distribusi mempunyai
peranan yang sangat penting dalam membantu perusahaan menyediakan barang
dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat
yang tepat.
2.8. Analytical Hierarchy Process (AHP)
2.8.1. Konsep Dasar AHP
Pengolahan data untuk analisis strategi pemasaran UKM penghasil produk
kerajinan kreatif keramik, studi kasus pada CV Munti Bali ini menggunakan
metode Proses Hirarki Analitik (PHA) atau yang biasa disebut dengan Analytical
Hierarchy Process (AHP). Metode ini dikembangkan pertama kali oleh Thomas
L. Saaty pada tahun 1970-an. Metode ini merupakan sebuah kerangka yang
memungkinkan peneliti untuk mengambil keputusan yang efektif atas persoalan
kompleks dengan jalan menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan
keputusan dengan cara memecah-mecah suatu situasi kompleks, tak terstruktur, ke
dalam bagian-bagian komponennya, menata bagian atau variabel ini ke dalam
19
19
suatu susunan hierarki, memberi nilai numerik pada pertimbangan subyektif
tentang pentingnya setiap variabel, dan mensintesis berbagai pertimbangan untuk
menetapkan variabel mana memiliki prioritas paling tinggi dan bertindak untuk
mempengaruhi hasil pada situasi tersebut.
2.8.2. Prinsip Pemikiran Analitik
Saaty (1991) menyatakan bahwa terdapat tiga prinsip dalam memecahkan
persoalan dengan analisis logis eksplisit, yaitu: (1) Prinsip menyusun hierarki, (2)
Prinsip menetapkan prioritas, (3) Prinsip konsistensi logis.
1. Prinsip Menyusun Hierarki
Manusia mempunyai kemampuan untuk mempersepsi benda dan gagasan,
mengidentifikasinya, dan mengkomunikasikan apa yang mereka amati. Untuk
memperoleh pengetahuan terinci, pikiran peneliti tentang menyusun realitas
yang kompleks ke dalam bagian yang menjadi elemen pokoknya, dan
kemudian bagian ini ke dalam bagian-bagiannya lagi, dan seterusnya secara
hierarkis. Jumlah bagian-bagian ini biasanya berkisar antara lima sampai
sembilan.
2. Prinsip Menetapkan Prioritas
Manusia juga mempunyai kemampuan untuk mempersepsikan hubungan
antara hal-hal yang dipahami, membandingkan sepasang benda atau hal yang
serupa berdasarkan kriteria tertentu, dan membedakan kedua anggota pasangan
itu dengan menimbang intensitas preferensi terhadap hal yang satu
dibandingkan dengan hal lainnya. Lalu mensintesis penilaian melalui imajinasi,
atau dalam hal menggunakan AHP, melalui suatu proses logis yang baru dan
memperoleh pengertian yang lebih baik tentang keseluruhan sistem.
3. Prinsip Konsistensi Logis
Manusia mempunyai kemampuan untuk menetapkan relasi antar obyek atau
antar pemikiran sedemikian sehingga koheren, yaitu obyek-obyek atau
pemikiran itu saling terkait dengan baik dan kaitan mereka menunjukkan
konsistensi. Konsistensi berarti dua hal, pertama bahwa pemikiran atau obyek
yang serupa dikelompokkan menurut homogenitas dan relevansinya. Kedua
adalah bahwa intensitas relasi antar gagasan atau antar obyek yang didasarkan
pada suatu krieria tertentu, saling membenarkan secara logis.
20
20
2.8.3. Keuntungan AHP
Keuntungan menggunakan metode AHP dapat dijelaskan sebagai berikut
(Saaty, 1991) :
a. Kesatuan : AHP memberi satu model tunggal yang mudah dimengerti,luwes
untuk aneka ragam persoalan tak terstruktur.
b. Kompleksitas : AHP memadukan rancangan deduktif dan rancangan
berdasarkan sistem dalam memecahkan persoalan kompleks.
c. Saling ketergantungan : AHP dapat menangani saling ketergantungan elemen-
elemen dalam suatu sistem dan tak memaksakan pemikiran linier.
d. Penyusunan Hierarki : AHP mencerminkan kecenderungan alami pikiran untuk
untuk memilah-milah elemen-elemen suatu sistem dalam berbagai tingkat
berlainan dan mengelompokkan unsur yang serupa dalam setiap tingkat.
e. Pengukuran : AHP memberi suatu skala untuk mengukur objek dalam wujud
suatu metode untuk menetapkan prioritas.
f. Konsistensi : AHP melacak konsistensi logis dari pertimbangan-pertimbangan
yang digunakan dalam menetapkan berbagai prioritas.
g. Sintesis : AHP menuntun ke suatu taksiran menyeluruh tentang kebaikan setiap
alternatif.
h. Tawar Menawar : AHP mempertimbangkan prioritas-prioritas relatif dari
berbagai faktor sistem dan memungkinkan yang berkepentingan memilih
alternatif terbaik berdasarkan tujuan-tujuan mereka.
i. Penilaian dan Konsensus : AHP tak memaksakan konsensus tetapi mensintesis
suatu hasil yang representatif dari berbagai penilaian yang berbeda-beda.
j. Pengulangan Proses : AHP memungkinkan orang memperhalus definisi mereka
pada suatu persoalan dan memperbaiki pertimbangan dan pengertian mereka
melalui pengulangan.
2.9. Penelitian Terdahulu
Oktaviani (2008) melakukan analisis strategi pemasaran ekspor tekstil pada
PT”X” Bandung, Jawa Barat. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor
yang mempengaruhi penyusunan strategi pemasaran ekspor PT”X” dan
mendapatkan alternatif strategi pemasaran ekspor yang tepat bagi PT”X”. Dari
21
21
hasil pengolahan data menggunakan alat analisis AHP, didapat alternatif strategi
pemasaran ekspor yang paling diprioritaskan adalah membentuk divisi riset pasar
dan riset pesaing dan mengetahui kondisi pasar dengan bobot sebesar 0,357.
Untuk alternatif kedua yang diprioritaskan adalah meningkatkan kualitas dan
mutu produk melalui kegiatan pengontrolan dan pengawasan yang ketat dengan
bobot 0,261. Sedangkan alternatif ketiga dan keempat adalah aktif memperkuat
kemitraan dan kerjasama dengan agen dan melakukan strategi penetapan harga
fleksibel, dengan bobot masing-masing 0,253 dan 0,130.
Siwang (2009) melakukan analisis strategi pemasaran produk susu kuda
organik “Asambugar” UKM Diana Hermawati, Parung Bogor. Alat analisis yang
digunakan untuk analisis faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan adalah
matriks IFE dan matriks EFE. Perumusan strategi menggunakan matriks IE dan
matriks SWOT, dan prioritas strategi didapatkan dengan menggunakan QSPM.
Hasil matriks IFE UKM Diana Herawati menghasilkan total nilai tertimbang
sebesar 2,6389, sedangkan matriks EFE menghasilkan total nilai tertimbang
sebesar 3,2320. Hal tersebut berarti UKM Diana Herawati memiliki kemampuan
yang rata-rata dalam memanfaatkan kekuatan dan meminimalkan kelemahan,
serta memiliki kemampuan tinggi untuk memanfaatkan peluang dan menghindari
ancaman. Hal ini berarti UKM Diana Herawati berada pada posisi sel ke-II yaitu
pada posisi grow dan build (tumbuh dan berkembang). Dari hasil analisis SWOT
dihasilkan enam alternatif strategi yang berkaitan dengan posisi perusahaan dalam
matriks IE. Urutan prioritas strategi UKM Diana Herawati berdasarkan analisis
QSPM adalah 1) Memanfaatkan fasilitas kredit dari pemerintah (nilai TAS 7,448),
2) Meningkatkan strategi pemasaran langsung (nilai TAS 7,5618), 3)
Mempertahankan kualitas produk (nilai TAS 7,4480), 4) Melaksanakan
pengembangan produk agar lebih menarik dan enak dikonsumsi (nilai TAS
6,9783), 5) Menggiatkan iklan dan promosi penjualan (nilai TAS 6,8283), dan 6)
Melaksanakn strategi pemasaran yang terkonsentrasi (nilai TAS 6,6483)
Rizky (2011) melakukan analisis mengenai strategi pemasaran UKM
penghasil produk kerajinan akar wangi, studi kasus pada KUB Zocha Graha
Kriya, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan alat analisis
AHP yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
22
22
serta menjadi unsur dalam penyusunan strategi pemasaran KUB Zocha Griya
sehingga alternatif strategi pemasaran dapat disusun dan strategi pemasaran yang
tepat dapat direkomendasikan untuk KUB Zocha Griya. Berdasarkan hasil
pengolahan data yang dilakukan maka diketahui bahwa faktor utama yang paling
mempengaruhi penyusunan strategi pemasaran pada KUB Zocha Kriya adalah
kapasitas perusahaan (0,351). Sedangkan untuk faktor prioritas kedua dan ketiga
yang paling mempengaruhi penyusunan strategi pemasaran perusahaan adalah
faktor produk (0,288) dan kondisi finansial perusahaan (0,164). Faktor sikap
konsumen (0,079) menjadi bagian dari faktor keempat dan faktor kelima yang
mempengaruhi penyusunan strategi pemasaran adalah kondisi persaingan (0,069)
dan kapastitas outlet (0,050)
Penelitian yang dilaksanakan oleh penulis adalah Analisis Strategi
Pemasaran UKM Penghasil Produk Kerajinan Kreatif Keramik pada CV Munti
Bali, Bogor. Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian Oktaviani
(2008), dan Rizky (2011) yaitu dalam mengenai strategi pemasaran dengan alat
analisis yang digunakan adalah AHP. Sedangkan dengan penelitian Siwang
(2009) memiliki persamaan dalam hal perusahaan yang diteliti yaitu mengenai
UKM. Hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian yang lain adalah
dari segi produk. Produk yang menjadi objek penelitian ini yaitu produk kerajinan
keramik yang pertama di Kota Bogor. UKM ini sudah berdiri cukup lama, tetapi
pihak CV Munti Bali masih mempunyai kendala dalam menangani permasalahan
penjualan yang belum stabil.
23
23
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
UKM CV Munti Bali merupakan salah satu UKM binaan pemerintah Kota
Bogor yang memproduksi keramik seperti keramik hias, keramik untuk design
interior, dan keramik untuk peralatan makan sebagai hasil utamanya. CV Munti
Bali diharuskan mampu merumuskan strategi pemasaran yang tepat agar dapat
mencapai tujuan pemasaran yang diinginkan. Strategi pemasaran yang tepat akan
berdampak secara langsung bagi perkembangan perusahaan di masa yang akan
datang.
Langkah pertama yang harus dilakukan untuk merumuskan strategi
pemasaran pada CV Munti Bali adalah dengan mengetahui secara rinci tentang
profil CV Munti Bali. Kemudian dilakukan identifikasi tujuan karena UKM ini
tidak memiliki visi dan misi perusahaan secara tertulis. Langkah selanjutnya yaitu
mengidentifikasi faktor-faktor penyusunan strategi pemasaran perusahaan
berdasarkan analisis terhadap Segmentation, Targetting, Positioning (STP) dan
bauran pemasaran yang terdiri dari produk (product), harga (price), tempat
(place), dan promosi (promotion) yang bertujuan untuk mendapatkan strategi
pemasaran yang tepat sehingga mampu meningkatkan kinerja dalam bidang
pemasarannya. Kemudian dilakukan identifikasi strategi pemasaran perusahaan
dengan mempertimbangkan faktor-faktor penyusun strategi perusahaan yang telah
teridentifikasi sebelumnya.
Proses selanjutnya yaitu pemilihan pengambilan keputusan strategi
perusahaan dengan menggunakan metode AHP sehingga diperoleh alternatif
strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan kondisi perusahaan. Metode ini
merupakan sebuah kerangka yang memungkinkan kita untuk mengambil
keputusan yang efektif atas persoalan kompleks dengan jalan menyederhanakan
dan mempercepat proses pengambilan keputusan. Berikut kerangka pemikiran
dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.
24
24
Gambar 4. Alur Kerangka Pemikiran
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di UKM CV Munti Bali yang berlokasi di Jl.Guntur
No.2 Bogor dengan pusat produksi yang berada di Bukit Cimanggu. Pemilihan
lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan
bahwa CV Munti Bali merupakan UKM penghasil produk kerajinan keramik yang
berkembang dan bertahan sampai sekarang. Penelitian ini dilakukan pada bulan
Januari sampai dengan bulan Mei 2012.
UKM Penghasil Produk Kerajinan
Kreatif Keramik
(CV Munti Bali)
Visi, Misi dan Tujuan CV Munti Bali
Identifikasi strategi pemasaran
CV Munti Bali
Alternatif strategi pemasaran
CV Munti Bali
Identifikasi Faktor-Faktor Penyusun
Strategi Pemasaran CV Munti Bali
Rekomendasi Strategi pemasaran terpilih
bagi CV Munti Bali
AHP
STP :
Segmentation,
Targeting and
Positioning
Bauran Pemasaran (4P) :
Product, Price,
Place, Promotion
25
25
3.3. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer yang digunakan diperoleh dari hasil wawancara serta
diskusi bersama pihak internal CV Munti Bali. Data tersebut meliputi profil,
tujuan, sistem ketenagakerjaan, Segmentation, Targetting dan Positioning (STP),
bauran pemasaran 4P yang telah ditetapkan oleh CV Munti Bali, pangsa pasar
yang dituju. Daftar pertanyaan wawancara dengan pihak CV Munti Bali dapat
dilihat pada Lampiran 1.
Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari literatur-
literatur tentang masalah yang akan diteliti seperti literatur dari Pemerintah Kota
Bogor, Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat, Dekrasnada serta literatur-
literatur lainnya berupa makalah, studi kepustakaan serta hasil dari penelitian
terdahulu.
3.4. Metode Pengambilan Sampel
Pemilihan responden pada penelitian ini dilakukan secara sengaja
(purposive) dengan mempertimbangkan responden tersebut paham mengenai
strategi pemasaran CV Munti Bali dan besarnya peranan responden yang dipilih
tersebut dalam kegiatan pemasaran usaha tersebut sehingga seluruh responden
dianggap berkompeten dan mampu mewakili keseluruhan populasi. Responden
yang dipilih dalam penelitian ini adalah orang-orang ahli CV Munti Bali. Pada
penelitian ini responden yang bertanggung jawab terhadap strategi pemasaran CV
Munti Bali adalah Pemilik, Manajer Pemasaran, dan Koordinator Produksi.
3.5. Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini dilakukan setelah melalui
tahap awal yaitu mempelajari literatur yang berkaitan dengan strategi pemasaran
keramik CV Munti Bali dan metode AHP untuk pengolahan data selanjutnya.
Setelah mempelajari hal-hal tersebut, dilakukan identifikasi bentuk kegiatan
pemasaran yang telah dilakukan CV Munti Bali melalui wawancara mendalam
dengan pihak internal perusahaan yang memiliki wewenang dalam penyusunan
kebijakan pemasaran perusahaan. Tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi
26
26
faktor, aktor, tujuan dan alternatif strategi pemasaran yang juga dilakukan melalui
wawancara dengan pihak penyusun strategi pemasaran.
Hasil identifikasi faktor, aktor, tujuan dan alternatif strategi pemasaran ini
kemudian didiskusikan kembali agar diperoleh struktur hirarki yang tepat untuk
dijadikan sebagai acuan kuesioner yang akan dinilai oleh pakar dari CV Munti
Bali. Wawancara narasumber dan penilai kuesioner dipilih secara sengaja dengan
mempertimbangkan pemahaman tentang strategi pemasaran CV Munti Bali.
Kuesioner penelitian dapat dilihat pada Lampiran 2.
Hasil penilaian struktur oleh pakar akan diolah dengan metode AHP untuk
diketahui pembobotan pada setiap elemen hirarkinya. Hasil dari pengolahan
tersebut adalah konsistensi dari jawaban responden yang dilakukan menggunakan
software Microsoft Office Excel 2007 dan Microsoft Expert Choice 2000 dengan
batas inkonsistensi ditetapkan 10 persen. Apabila ada penilaian pakar yang tidak
konsisten maka harus direvisi dengan mencari deviasi RMS (Root Mean Square).
Setelah Matriks Pendapat Individu (MPI) dinyatakan konisten, akan dilakukan
penggabungan matriks yang kemudian diukur kembali dengan pengolahan
horizontal dan vertikal sesuai dengan mekanisme AHP.
Hasil pengolahan horizontal akan menunjukkan elemen-elemen yang
berhubungan dalam satu tingkat hirarki dibandingkan dengan elemen-elemen
lainnya di tingkat hirarki yang berbeda. Sedangkan hasil pengolahan vertikal
menggambarkan keterkaitan dan tingkat pengaruh antara elemen pada satu tingkat
hirarki dengan elemen pada tingkat hirarki lainnya. Hasil pengolahan yang
menunjukkan pemilihan alternatif strategi pemasaran diperoeh dari pengolahan
vertikal.
3.6. Metode AHP (Analytical Hierarchy Process)
Saaty (1991) menjelaskan beberapa langkah dalam penggunaan metode
AHP sebagai suatu alat untuk memecahkan masalah. Langkah-langkah tersebut
adalah :
1. Mendefinisikan persoalan dan merinci pemecahan yang diinginkan.
Hal pertama yang harus dilakukan yaitu mengidentifikasikan persoalan
dengan melakukan analisis atau pemahaman yang mendalam terhadap
persoalan yang dihadapi dan ingin dipecahkan. Proses selanjutnya adalah
27
27
pengidentifikasian dan pemilihan elemen-elemen yang akan masuk
komponen sistem seperti focus, forces, actors,objective, dan scenario dalam
struktur AHP nantinya. Dalam AHP sendiri tidak terdapat prosedur yang pasti
untuk mengidentifikasi komponen-komponen sistem. Komponen-komponen
sistem dapat diidentifikasi berdasarkan kemampuan pada analisa untuk
menemukan unsur-unsur yang dapat dilibatkan dalam suatu sistem.
2. Membuat struktur hirarki dari sudut pandang manajerial secara menyeluruh.
Hirarki merupakan suatu abstraksi struktur suatu sistem yang mempelajari
fungsi interaksi antar komponen dan dampaknya terhadap sistem. Abstraksi
ini mempunyai bentuk yang saling berkaitan. Struktur Hirarki disusun
berdasarkan jenis keputusan yang akan diambil berdasarkan sudut pandang
dari tingkat puncak sampai ke tingkat akhir yang memungkinkan untuk
memecahkan persoalan tersebut. Hirarki yang dapat terbentuk dalam metode
AHP sendiri dapat berupa hirarki lengkap dan hirarki tak lengkap. Dalam
struktur hirarki yang lengkap seperti pada Gambar 5, semua elemen pada satu
tingkat memiliki hubungan dengan semua elemen yang ada.
Gambar 5. Model Lengkap struktur Hirarki AHP
Keterangan :
Tingkat 1 : Goal/Fokus (F)
Goal atau Fokus adalah apa yang menjadi inti fokus permasalahan yang ingin
dipecahkan AHP
Aktor
Tujuan
Fokus
Faktor
Alternatif
strategi
F
F 1 F 2 F 3 F n
T 1 T 2 T 3 T 4 T n
Alt 1 Alt 2 Alt 3 Alt 4 Alt n
A 1 A 2 A 3 A 4 A n
28
28
Tingkat 2 : Faktor (F1, F2, F3, Fn)
Hal-hal yang menjadi faktor dari goal. Pada gambar diatas terdapat n faktor
Tingkat 3 : Aktor (A1, A2, A3, A4, An)
Orang-orang yang terlibat dalam hirarki untuk mencapai fokus perusahaan
Tingkat 4 : Tujuan (T1, T2, T3, T4, Tn)
Hal-hal yang menjadi tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam
mencapai tujuan yang tertera dalam Gambar 5 di atas.
Tingkat 5 : Alternatif (Alt1, Alt 2, Alt 3, Alt4, Altn)
Alternatif-alternatif strategi yang dapat dilakukan untuk mencapai fokus
perusahaan.
3. Menyusun matriks banding berpasangan.
Matriks banding berpasangan ini berfungsi untuk mengetahui kontribusi dan
pengaruh setiap elemen yang relevan atas setiap kriteria yang berperngaruh
yang berada setingkat diatasnya. Matriks ini dimulai dari puncak hirarki, yang
merupakan dasar untuk melakukan perbandingan berpasangan antar elemen
yang terkait yang ada dibawahnya. Pada matriks ini, pasangan-pasangan
elemen dibandingkan berkenaan suatu kriteria di tingkat yang lebih tinggi.
Dalam membandingkan dua elemen, biasanya memberi suatu pertimbangan
yang menunjukkan dominasi sebagai bilangan bulat. Matriks ini memiliki
satu tempat untuk memasukkan bilangan itu dan satu tempat lain untuk
memasukkan nilai resiprokalnya.
Tabel 2. Nilai Skala Banding Berpasangan
Intensitas
pentingnya
Definisi Penjelasan
1 Kedua elemen sama
pentingnya
Dua elemen menyambung sama besar
pada sifat itu.
3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada
elemen yang lainnya
Pengalaman dan pertimbangan sedikit menyokong satu elemen atas elemen
yang lainnya
5 Elemen yang satu sangat
penting daripada elemen yang lainnya
Pengalaman dan pertimbangan dengan
kuat menyokong satu elemen atas elemen lainnya
7 Satu elemen jelas lebih
penting daripada elemen
yang lainnya
Bukti yang menyokong elemen yang
satu atas yang lainya memiliki tingkat
penegasan yang tertinggi yang mungkin menguatkan
9 Satu elemen mutlak lebih
penting daripada elemen
Bukti yang menyokong elemen yang
satu atas yang lainnya memiliki tingkat
29
29
yang lainnya penegasan yang tertinggi yang mungkin
menguatkan
2,4,6,8 Nilai-nilai diantara dua
pertimbangan yang berdekatan
Kompromi diperhatikan diantara dua
pertimbangan
Kebalikan Jika untuk aktivitas i mendapat satu angka dibandingkan dengan
aktivitas j, maka j memiliki nilai kebalikannya bila dibandingkan
dengan i
Sumber: Saaty, 1991
4. Mendapatkan semua pertimbangan yang diperlukan untuk mengembangkan
perangkat matriks dilangkah tiga.
Setelah matriks banding berpasangan antar elemen dibuat, dilakukan
penilaian antar setiap elemen pada kolom ke-i dengan setiap elemen pada
baris ke-j. Penilaian antar elemen tersebut dilakukan dengan pertanyaan
seberapa kuat elemen baris ke-i didominasi atau dipengaruhi, dipenuhi,
diuntungkan oleh fokus di puncak hirarki, dibandingkan dengan kolom ke-
j?.Untuk mengisi matriks banding berpasangan, digunakan skala banding
yang tertera pada Tabel 2. Angka-angka yang tertera menggambarkan relatif
pentingnya suatu elemen dibandingkan dengan elemen lainnya sehubungan
dengan sifat kriteria tertentu. Pengisian matriks hanya dilakukan untuk bagian
di atas garis diagonal dari kiri ke kanan bawah.
5. Memasukkan nilai-nilai kebalikannya beserta bilangan 1 sepanjang diagonal
utama. Angka 1 sampai 9 digunakan apabila Fi lebih mendominasi atau
mempergaruhi sifat fokus puncak hirarki (x) dibandingkan dengan Fj, namun
bila Fi kurang mendominasi atau kurang mempengaruhi sifat X dibandingkan
Fj, maka digunakan angka kebalikannya. Contoh bila elemen F24 memiliki
nilai 7, maka elemen F42 adalah 1/7.
6. Melaksanakan langkah 3,4 dan 5 untuk semua tingkat dan gugusan dalam
hirarki tersebut. Perbandingan dilanjutkan untuk semua elemen pada setiap
tingkat keputusan yang terdapat pada hirarki, berkenaan dengan kriteria
elemen di atasnya. Matriks perbandingan dalam AHP dibedakan menjadi dua:
1. Matriks Pendapat Individu (MPI)
MPI adalah matriks hasil perbandingan yang dilakukan individu. MPI
memiliki elemen yang disimbolkan dengan aij, yaitu elemen matriks
padabaris kolom ke-i dan kolom ke-j. MPI dapat dilihat pada Tabel 3.
30
30
Tabel 3. Matriks Pendapat Individu
X A1 A2 A3 .... An
A1 a11 a12 a13 .... a1n
A2 a21 a22 a23 .... a2n
A3 a31 a32 a33 .... a3n
.... .... .... .... .... ....
An an1 an2 an3 .... Ann
2. Matriks Pendapat Gabungan (MPG)
MPG adalah susunan matriks baru yang elemen (gij) berasal dari rata-rata
geometrik pendapat-pendapat individu yang rasio inkonsistensinya lebih
kecil atau sama dengan 10% dan setiap elemen pada baris dan kolom
yang sama dari MPI yang satu dengan MPI yang lain tidak terjadi konflik
(Tabel 4).
Tabel 4. Matriks Pendapat Gabungan
X G1 G2 G3 .... Gn
G1 g11 g12 g13 .... g1n
G2 g21 g22 g23 .... g2n
G3 g31 g32 g33 .... g3n
.... .... .... .... .... ....
Gn gn1 gn2 gn3 .... Gnn
MPG merupakan matriks baru yang elemennya berasal dari rata-rata
geometrik pendapat individu yang rasio inkonsistensinya lebih kecil atau sama
dengan 0,1 atau 10%.
Rumus rataan geometrik adalah sebagai berikut:
gij = 𝑎𝑖𝑗(𝑘)𝑛𝑘=1
𝑛 ............................................................................. (1)
keterangan :
gij = elemen MPG baris ke-i kolom ke j
n = jumlah responden (pakar) / MPI yang memenuhi persyaratan
aij(k) = sel penilaian setiap pakar
7. Menggunakan komposisi secara hirarki untuk membobotkan vektor-vektor
prioritas itu dengan bobot kriteria-kriteria dan menjumlahkan semua nilai
prioritas terbobot yang bersangkutan dengan nilai prioritas dari tingkat bawah
berikutnya dan seterusnya. Vektor prioritas dapat dihitung dengan rumus :
VP (Vektor Prioritas) = ij
VE
…………………...................…… (2)
31
31
Dimana :
VE (Vektor Eigen) = nij ………………………....................…… (3)
Dengan : αij = elemen MPB pada baris ke-i dan kolom ke-j
N = jumlah elemen yang diperbandingkan
8. Mengevaluasi inkonsistensi untuk seluruh hirarki.
Langkah yang dilakukan yaitu dengan mengalikan setiap indeks konsistensi
dengan prioritas kriteria bersangkutan dan menjumlahkan hasil kalinya. Hasil ini
dibagi dengan pernyataan sejenis yang menggunakan indeks inkonsistensi acak,
yang sesuai dengan dimensi masing-masing matriks. Dengan cara yang sama
setiap indeks konsistensi acak juga dibobot berdasarkan prioritas kriteria yang
bersangkutan dan hasilnya dijumlahkan. Rasio konsistensi hirarki harus 10 %
atau kurang. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan mutu informasi yang
diperoleh dari Fewidarto (1996) menjelaskan bahwa jika tingkat inkonsistensi
sebesar 10 % ke bawah tidak tercapai maka digunakan batas yang lebih besar atau
bahkan rataan CR penilaian pakar. Maka dapat disimpulkan bahwa diterima atau
ditolaknya konsistensi suatu matriks sebenamya tidak ada yang baku.
Rumus untuk perhitungan uji konsistensi adalah sebagai berikut :
CI (Indeks konsistensi)
CI = 1
max
n
n………………………………………..................…….. (4)
dengan : CI = Indeks Konsistensi
λmax = eigen value maksimum
N = jumlah elemen yang diperbandingkan
dimana :
n
VBmax ……………………………..................………………… (5)
VB (Nilai Eigen) = VP
VA……………...................…….………………. (6)
VA (Vektor Antara) = αij x VP ……...................…………………….. (7)
Lebih lanjut ingin diketahui apakah CI dengan besaran cukup baik atau
tidak, maka perlu diketahui rasio konsistensinya dengan rumus yaitu :
CR (Rasio Konsistensi)
32
32
CR = RI
CI………………………………………………….. (8)
Struktur hirarki seperti faktor, aktor dan tujuan strategi promosi serta
penentuan alternatif strategi promosi yang telah disusun dijadikan sebagai dasar
dalam pembuatan kuesioner AHP yang disebarkan kepada responden. Kuesioner
disebarkan untuk mengetahui pembobotan setiap elemen pada seluruh tingkat
hirarki. Validitas kuesioner untuk pemilihan strategi promosi dilihat melalui
konsistensi setiap matriks baik itu matriks individu maupun gabungan serta
konfirmasi yang dilakukan dengan pakar.
Pengolahan data primer diawali dengan pemeriksaan terlebih dahulu
terhadap tingkat kekonsitenan pembobotan yang diberikan responden.
Pengolahan ini dilakukan dengan menggunakan Microsoft Office Excel 2007.
Setelah itu bobot per individu digabungkan dalam suatu matriks gabungan.
Kemudian matriks gabungan ini akan diukur kembali pembobotannya melalui
perhitungan sehingga dihasilkan pengolahan data horizontal dan pengolahan data
vertikal. Hasil pengolahan data horizontal memperlihatkan keterkaitan dan
tingkat pengaruh antara satu faktor dengan elemen lain dalam satu tingkat hirarki
dengan elemen lain tingkat hirarki dibawahnya, sedangkan hasil pengolahan
vertikal menjadi dasar pemilihan strategi pemasaran. Rasio yang dianggap baik
yaitu apabila CR≤0,1. Tabel RI tersebut seperti pada Tabel 5.
Tabel 5. Indeks Acak
N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
RI 0,00 0,00 0,58 0,90 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49
11 12 13 14
1,51 1,48 1,56 1,57
Sumber: Fewidarto, 1996
33
33
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1. Sejarah dan Perkembangan CV Munti Bali
CV Munti Bali merupakan salah satu UKM di Bogor yang bergerak di
bidang kerajinan kreatif dari tangan khususnya keramik. Nama CV Munti Bali
berasal dari sebuah nama kota. Nama Munti merupakan penggalan nama sebuah
kota kecil yang terletak pada 2,5 km sebelah timur laut Candi Borobudur Jawa
Tengah yang bernama Muntilan. Muntilan merupakan kota penghasil patung-
patung dari batu candi. Sedangkan nama Bali diambil dari nama Pulau Bali yang
merupakan tempat galeri Munti pertama kali didirikan. Pulau Bali dipilih sebagai
lokasi galeri agar memudahkan perusahaan memperkenalkan keramik yang
bergaya back to nature ini kepada wisatawan mancanegara yang berkunjung ke
Bali. Namun sejak terjadinya peristiwa bom Bali, akhirnya galeri tersebut ditutup.
CV Munti Bali didirikan pada tanggal 9 September 1999 di Perumahan
Bukit Cimanggu City Blok M2 No.11-13 Kecamatan Tanah Sereal, Kota Bogor.
Modal yang digunakan keseluruhannya merupakan modal yang berasal dari modal
sendiri, tidak ada modal yang berasal dari pinjaman luar. Pada awal berdirinya,
CV Munti Bali menggunakan modal sebesar Rp. 412.000.000,-. Pendiri usaha ini
adalah Bapak Ir. Jeffrey Parahita Kohar, Bapak Sutikno, dan Bapak Hendro.
Ketiganya merupakan investor CV Munti Bali. Dalam perkembangannya, CV
Munti Bali dikelola oleh Bapak Ir. Jeffrey Parahita Kohar.
Latar belakang pendirian CV Munti Bali berasal dari ketertarikan Bapak Ir.
Jeffrey Parahita Kohar terhadap produk-produk kerajinan kreatif tangan. Sebagai
seorang yang berlatar belakang pendidikan di bidang seni, beliau memiliki
ketertarikan terhadap barang-barang seni. Akhirnya beliau memutuskan untuk
membangun usaha kerajinan keramik yang menciptakan produk-produk keramik
bernilai seni tinggi. Pendirian CV Munti Bali kemudian diharapkan dapat
membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar, meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, dan melestarikan industri kerajinan kreatif keramik
sebagai salah satu karya seni.
34
34
Pada tahun 2000, CV Munti Bali membuka ruang pamer di Jl. Guntur No.2
Bogor. Tempat ini digunakan sebagai tempat untuk memajang produk-produk
keramik yang siap jual kepada pembeli. Ruang pamer ini dikhususkan untuk
melayani konsumen yang hendak membeli atau sekedar melihat-lihat keramik CV
Munti Bali. Lokasi produksi keramik dan tempat ruang kerja difokuskan di Bukit
Cimanggu. Dalam perkembangannya, perusahaan ini telah tercatat di Dinas
Perindustrian dan Perdagangan sebagai industri kecil dengan Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP) nomor 386/10-05/PK/VIII/2001 yang disertai dengan Tanda
Daftar Perusahaan (TDP) nomor 10.04.5.52.04372. Perusahaan ini termasuk ke
dalam bentuk badan usaha Perusahaan Komanditer (CV) yang disahkan dengan
akta notaris Ny. Duma Rustina Panjaitan, SH. Nomor 2 tanggal 30 Juli 2002.
4.1.2. Visi, Misi dan Tujuan CV Munti Bali
CV Munti Bali tidak memiliki pernyataan visi dan misi secara tertulis,
namun CV Munti Bali tetap merepresentasikannya ke dalam beberapa tujuan yang
jelas untuk dicapai. Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang telah dilakukan
kepada pihak internal CV Munti Bali. Tujuan pendirian CV Munti Bali adalah :
1. Menghasilkan produk kerajinan kreatif keramik yang berkualitas tinggi dan
mampu bersaing di pasar lokal, nasional, dan internasional.
2. Mampu menampung dan menyerap tenaga kerja lokal yang dapat membantu
memakmurkan kehidupan orang banyak.
4.1.3. Struktur Organisasi CV Munti Bali
Struktur organisasi CV Munti Bali terdiri dari 3 bagian utama yaitu bagian
pemasaran, bagian produksi, dan bagian administrasi. Sebagian besar pegawai CV
Munti Bali ditempatkan di ruang kerja yang terletak di Bukit Cimanggu City.
Sekitar 78% pegawainya bekerja di bagian produksi. Di bagian produksi dibagi
menjadi 5 bagian berdasarkan jenis pekerjaan yang dilakukan pegawai. Lima
bagian produksi tersebut adalah bagian putar, bagian cetak, bagian dekorasi,
bagian glassur, bagian bakar dan amplas. Berikut struktur organisasi fungsional
CV Munti Bali dapat dilihat pada Gambar 6.
35
35
Gambar 6. Struktur Organisasi CV Munti Bali
Direktur utama merupakan jabatan tertinggi dalam pengelolaan perusahaan
CV Munti Bali. Meskipun direktur utama merupakan pemegang jabatan tertinggi,
namun setiap keputusan tidak mutlak harus ditetapkan oleh direktur utama. Setiap
pegawai bebas untuk memberikan ide atau saran yang dapat bermanfaat bagi
kemajuan CV Munti Bali. Penjelasan lebih rinci mengenai job specification
pegawai CV Munti Bali dapat dilihat pada Lampiran 3.
4.2. Segmentation, Targeting dan Positioning CV Munti Bali.
CV Munti Bali menetapkan segmentasi pasar berdasarkan segmentasi
geografis, dan demografis. Segmentasi geografis dibagi terhadap pasar sasaran
wilayah Bogor dan sekitarnya. Pasar sasaran CV Munti Bali tidak hanya untuk
wilayah Bogor, tetapi juga menetapkan sasaran terhadap pasar Jawa, Bali,
Sumatera, dan terhadap pasar luar negeri seperti Kanada, Taiwan, dan Singapura.
Pada segmentasi demografis, CV Munti Bali mengelompokkan pasarnya
berdasarkan usia, ukuran keluarga, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, dan
kelas sosial. Para konsume rumah tangga kalangan menengah ke atas, dengan
konsumen utamanya yaitu ibu-ibu yang senang dengan dekorasi rumah.
Target utama pemasaran keramik CV Munti Bali adalah segmen keluarga
dengan pendapatan menengah ke atas, karena seluruh produk kerajinan yang
dihasilkan memiliki nilai estetika dan kualitas yang tinggi, serta harga yang
ditawarkan terjangkau sesuai dengan produknya. CV Munti Bali dapat menerima
Sekretaris
Bagian
Keuangan
Direktur Utama
Komisaris
Bagian
Produksi
Bagian
Pemasaran
Bagian
Putar
Bagian
Cetak
Bagian
Dekorasi
Bagian
Glassur
Bagian Bakar
& Amplas
36
36
pesanan langsung dari konsumen yang menginginkan model, desain, warna,
ukuran, produk yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing konsumennya.
Selain memutuskan segmen pasar yang menjadi sasaran, CV Munti Bali
menetapkan posisi produknya di benak konsumen. Positioning yang yaitu
menetapkan produknya sebagai produk kerajinan keramik yang bernilai estetika
tinggidengan harga terjangkau sesuai dengan kualitas keramiknya. Keramik CV
Munti Bali yang mempunyai desain dan corak yang unik, dapat memperindah
lingkungan sekitar konsumen. Dengan menetapkan positioning produk yang
tinggi, maka CV Munti Bali selalu berusaha memberikan kepuasan bagi
konsumennya dengan mempertahankankualitas dan harga produk.
4.3. Bauran Pemasaran CV Munti Bali
Keberhasilan perusahaan di bidang pemasaran terkait dengan
keberhasilannya dalam menentukan produk yang tepat, harga yang terjangkau,
saluran distribusi yang baik, serta promosi yang efektif. Bauran pemasaran yang
terdiri dari product, price, place, serta promotion ditetapkan dengan cermat oleh
CV Munti Bali agar kebijakan perusahaan dapat tercipta.
4.3.1. Produk (Product)
Produk utama yang ditawarkan CV Munti Bali yaitu produk kerajinan
kreatif keramik yang memiliki desain, warna, dan corak yang unik dan khas.
Keramik CV Munti Bali termasuk jenis keramik batu (stoneware) yang tahan
lama (durable goods). Keramik ini terbuat dari tanah liat, kaolin, dan glasur yang
dibakar pada suhu tinggi mencapai 1.200oC. Suhu pembakaran yang tinggi
menjadikan produk keramik buatan CV Munti Bali tahan terhadap cuaca,
sehingga warnanya tidak pudar dan luntur. Keramik ini mempunyai struktur dan
tekstur halus dan kokoh, kuat dan berat seperti batu. Pembuatan produk keramik
dilakukan dengan menggunakan teknik putar dan teknik cetak.
Jumlah produksi keramik yang dihasilkan oleh CV Munti Bali sampai saat
ini telah mencapai 700 macam produk kerajinan kreatif keramik. Berikut beberapa
jenis produk yang dihasilkan CV Munti Bali berdasarkan kategori produknya:
37
37
1. Keramik Handmade
Keramik jenis ini cocok untuk rumah tinggal, villa, hotel, SPA, cafe,
restoran, kantor, dan gallery.
2. Interior
Keramik ini biasa digunakan untuk dekorasi yang di dalam ruangan, seperti
keramik untuk perlengkapan makan, perlengkapan kamar mandi,
perlengkapan kantor. Termasuk juga keramik untuk tile dinding dan lantai,
lampu, vas, jam, cermin, tempat lilin, kaligrafi, dan lain sebagainya.
3. Eksterior
Keramik ini biasa digunakan untuk dekorasi yang di luar ruangan, seperti
perlengkapan kolam dan taman, tile, pancuran, papan alamat, lampu taman,
dan lain sebagainya.
4. Souvenir
Keramik ini bisa juga digunakan sebagai sebuah souvenir seperti hadiah
untuk ulang tahun, pernikahan, perusahaan dan lain-lain.
Produk yang menjadi unggulan CV Munti Bali dan banyak disukai pembeli
yaitu produk perlengkapan kamar mandi dan taman. Produk-produk hasil
kerajinan keramik dapat dilihat di ruang pamer CV Munti Bali. Produk-produk
yang dipasarkan tidak terbatas kepada produk yang ada di ruang pamer saja,
namun terus dilakukan inovasi agar produk-produk yang dihasilkan CV Munti
Bali terus berkembang dan mendapatkan jenis atau desain produk yang baru.
Contoh produk keramik CV Munti Bali dapat dilihat pada Lampiran 4.
4.3.2. Harga (Price)
Penetapan harga merupakan salah satu keputusan penting bagi pihak
manajemen perusahaan. Harga keramik yang ditawarkan CV Munti Bali
bervariasi dibedakan berdasarkan kriteria masing-masing keramik dilihat dari
ukuran, bentuk, dan tingkat kesulitan pembuatan detail keramik tersebut. Harga
produk berkisar dari harga Rp. 3.000,- (harga paling rendah seperti keramik-
keramik ukuran kecil seperti keramik untuk tatakan gelas, dan keramik kecil
untuk souvenir) sampai keramik dengan harga Rp.10.000.000,- (harga paling
mahal seperti keramik untuk interior dam eksterior). Untuk pembelian dalam
38
38
jumlah banyak, CV Munti Bali bersedia memberikan diskon. Daftar produk dan
harga keramik andalan CV Munti Bali dapat dilihat dalam Lampiran 4.
4.3.3. Promosi (Promotion)
Kegiatan promosi merupakan kegiatan yang aktif dilakukan oleh CV Munti
Bali dalam memperkenalkan, memberitahu, dan mempengaruhi konsumen
mengenai produk-produk keramik yang ditawarkan. Kegiatan promosi merupakan
kegiatan yang rutin dilakukan agar produk-produk keramik semakin banyak
dikenal, diminati, dan disukai konsumen. Kegiatan promosi yang dilakukan CV
Munti Bali meliputi:
1. Brosur
Brosur merupakan salah satubentuk kegiatan promosi yang rutin dilakukan
untuk memberitahu konsumen sekilas mengenai profil dan produk-produk
keramik hasil produksi CV Munti Bali. Brosur ini didistribusikan di ruang pamer,
ruang kerja, dan pameran-pameran yang dilakukan agar lebih memudahkan
informasi bagi konsumen. Media promosi brosur merupakan media yang paling
efektif yang dirasakan CV Munti Bali. Informasi lebih lanjut konsumen bisa
menghubungi contact person untuk bertanya dan melakukan pembelian, atau bisa
langsung datang ke ruang pamer CV Munti Bali.
2. Iklan
CV Munti Bali juga melakukan beberapa promosi melalui pemasangan iklan
di berbagai media seperti iklan di majalah F-Magazine, ASRI, dan IDEA. Promosi
melalui iklan diharapkan dapat lebih mengenalkan CV Munti Bali kepada
konsumen. Media iklan dirasa cakupannya lebih luas. Media promosi iklan
termasuk kegiatan promosi yang jarang dilakukan karena keterbatasan dana.
3. Mengikuti Pameran
Mengikuti pameran merupakan salah satu bentuk kegiatan promosi yang
paling sering dilakukan dan banyak memperoleh hasil. Melalui pameran diperoleh
hasil penjualan langsung yang tinggi serta semakin banyak menarik konsumen
baru. Beragam pameran yang diikuti biasanya merupakan pameran yang diadakan
oleh pemerintah ataupun Dekrasnada. Pemeran rutin diadakan minimal dua kali
setahun oleh pemerintah yaitu sekitar bulan April-Agustus sepertipameran
INACRAFT di Jakarta Convention Centre (JCC) dan SMEsCo Festival.
39
39
4.3.4. Tempat (Place)
Saluran distribusi terkait dengan berbagai aktivitas CV Munti Bali dalam
menyediakan produk keramik yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen agar
produk dapat disalurkan pada waktu dan tempat yang tepat. Wilayah pemasaran
produk keramik CV Munti Bali tidak hanya fokus untuk daerah Bogor atau Jawa
Barat saja, namun sudah mencapai ke beberapa kota besar di Indonesia dan
bahkan telah mencapai pasar mancanegara. Untuk pasar lokal, CV Munti Bali
mendistribusikan produknya ke pulau Jawa, Bali dan Sumatera. Untuk pasar
mancanegara, CV Munti Bali pernah menerima pesanan dari Kanada, Taiwan, dan
Singapura.
Sistem pendistribusian produk keramik yang dilakukan CV Munti Bali
terdiri dari 2 cara,yakni:
1. Cara Langsung
Cara langsung adalah penjualan produk yang dilakukan secara langsung
kepada konsumen. Penjualan langsung bertujuan untuk membantu konsumen
melihat dan memilih sendiri koleksi beragam produk keramik yang ditawarkan
CV Munti Bali. Konsumen dapat datang langsung dan mengunjungi ruang pamer
CV Munti Bali yang terletak di Jl. Guntur No.2 Bogor. Disini konsumen dapat
memilih produk keramik yang diinginkan dan disukai. Proses pembayaran dapat
dilakukan dengan cara pembayaran tunai atau pembayaran dengan menggunakan
kartu kredit.
2. Cara Tak Langsung
Cara tak langsung adalah penjualan produk yang dilakukan secara tidak
langsung. Konsumen yang ingin melakukan pembelian dapat memesan melalui
telepon kepada pihak pemasaran CV Munti Bali. Barang yang telah dipesan akan
disiapkan sesuai dengan pesanan konsumen dan kemudian akan dikirim ke alamat
yang dituju. Apabila proses pengiriman membutuhkan biaya pengiriman, maka
biaya tersebut akan ditambahkan dengan produk pesanan konsumen.
4.4. Analisis Elemen Penyusun Strategi Pemasaran CV Munti Bali
Elemen-elemen penyusunan dalam pemilihan alternatif strategi pemasaran
terdiri dari lima tingkat hirarki, yaitu fokus pada tingkat pertama, faktor yang
40
40
memengaruhi penyusunan strategi pemasaran pada tingkat dua, aktor yang
berpengaruh terhadap penyusunan strategi pemasaran pada tingkat tiga, tujuan
yang ingin dicapai oleh perusahaan pada tingkat empat, serta alternatif strategi
pemasaran yang dapat diimplementasikan CV Munti Bali pada tingkat lima
merupakan elemen-elemen yang saling terkait sehingga tujuan utama perusahaan
dapat tercapai. Elemen-elemen yang saling terkait tersebut kemudian disusun ke
dalam suatu hirarki AHP seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7 di bawah ini.
Gambar 7. Struktur Hirarki Penyusunan Alternatif Strategi Pemasaran
CV Munti Bali
Keterangan :
A. Faktor
KBB : Ketersediaan Bahan Baku
HP : Harga Produk
SK : Sikap Konsumen
KSDM : Kualitas SDM
SP : Saluran Promosi
Aktor
Tujuan
Strategi
Fokus
Faktor
Pemilihan Strategi Pemasaran
CV Munti Bali
KBB SK
SP
PPU KP
MP
PPS
LP
OP
PP
SDM
PROM
AGN
KSDM
HP
WP
41
41
WP : Waktu Produksi
B. Aktor
PPU : Pemilik/Pimpinan Umum
MP : Manajer Pemasaran
KP : Koordinator Produksi
C. Tujuan
LP : Mempertahankan Loyalitas Pelanggan
OP : Meningkatkan Omzet Penjualan
PPS : Meningkatkan Pangsa Pasar
D. Strategi
PP : Mempertahankan Positioning Produk berdasarkan kualitasdan
harga
SDM : Meningkatkan Kompetensi SDM Karyawan
PROM : Memanfaatkanmedia promosi secara optimal
AGN : Memperluas dan memperkuat kerjasama dengan agen
4.4.1. Identifikasi Faktor Penyusun Strategi Pemasaran CV Munti Bali
Identifikasi faktor-faktor penyusun strategi pemasaran dilakukan melalui
wawancara dengan pihak internal yang berperan dalam pemilihan strategi
pemasaran CV Munti Bali, melalui kaji pustaka dari berbagai sumber, serta
melalui pakar strategi pemasaran. Berdasarkan identifikasi tersebut, maka didapat
enam faktor yang mempengaruhi pemilihan alternatif strategi pemasaran CV
Munti Bali, yaitu :
1. Ketersediaan Bahan Baku (KBB)
Bahan baku utama yang digunakan untuk memproduksi keramik berasal dari
pemasok tetap dari luar Bogor, yakni dibeli dari daerah Sukabumi. Bahan
baku yang bagus serta harga belinya menjadi salah satu faktor penting yang
digunakan dalam merumuskan harga produk dan strategi pemasaran yang
akan dilakukan CV Munti Bali.
2. Harga Produk (HP)
Harga produk harus dapat mewakilkan setiap produk yang diproduksi. Harga
yang ditetapkan harus sesuai dengan fungsi, rancangan, tingkat kerumitan
42
42
pembuatannya keramik. Menetapkan harga produk yang tepat dapat menjadi
faktor penentu dalam penyusunan strategi pemasaran CV Munti Bali.
3. Sikap Konsumen (SK)
Konsumen merupakan pengguna tingkat akhir dan menjadi sasaran utama
dalam target pemasaran produk keramik CV Munti Bali. Segala kebutuhan
dan keinginan konsumen tentang baik dan kurang baiknya suatu produk dapat
terwujud dari sikap konsumen tersebut sehingga dapat menjadi faktor
penting dalam mempertimbangkan strategi pemasaran yang akan dilakukan
CV Munti Bali. Seluruh strategi pemasaran yang dibuat selalu
mempertimbangkan konsumen agar dapat memberikan manfaat yang
diinginkan konsumen.
4. Kualitas SDM (KSDM)
Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penentu
dalam penyusun strategi pemasaran. Kualitas SDM yang baik, mampu
membantu CV Munti Bali merencanakan dan menyusun strategi pemasaran
yang tepat untuk memperkirakan waktu penyelesaian produksi keramik serta
dapat meningkatkan hasil penjualan CV Munti Bali.
5. Saluran Promosi (SP)
Media promosi merupakan sarana yang sangat bermanfaat dalam
mengenalkan produk keramik CV Munti Bali kepada konsumen. Promosi-
promosi yang tepat dapat membantu CV Munti Bali memasarkan produk-
produknya kepada konsumen, sehingga faktor saluran promosi merupakan
salah satu faktor penting dalam menyusun strategi pemasaran bagi CV Munti
Bali.
6. Waktu Produksi (WP)
Waktu pengerjaan merupakan faktor penentu lainnya dalam penyusunan
strategi pemasaran CV Munti Bali. Waktu pengerjaan ini berkaitan dengan
ketepatan penyelesaian produksi keramik karena banyak konsumen yang
melakukan pemesanan keramik untuk jangka waktu yang cepat. Oleh karena
itu perkiraan ketepatan waktu pengerjaan dapat menjadi salah satu faktor
penyusun strategi pemasaran CV Munti Bali.
43
43
4.4.2. Aktor-aktor yang Berperan dalam Penyusunan Strategi Pemasaran
CV Munti Bali
Pengambil keputusan strategis dalam menentukan strategi pemasaran CV
Munti Bali melibatkan tiga aktor internal. Ketiga aktor yang berperan adalah:
1. Pemilik/Pimpinan Umum (PPU)
Pemilik/pimpinan umum mempunyai wewenang dalam memberikan
masukan, saran, dan arahan bagi perencanaan pemasaran. Pemilik/pimpinan
umum bertugas untuk mengawasi pelaksanaan seluruh strategi yang
ditetapkan sehingga seluruh komponen yang ada di CV Munti Bali dapat
bekerja sama untuk menjalankan strategi pemasaran yang ditetapkan.
2. Manajer Pemasaran (MP)
Manajer pemasaran berwenang dalam menyusun rencana pemasaran,
mengatur, mengkoordinasikan, dan mengimplementasikan seluruh kegiatan
pemasaran sesuai strategi pemasaran yang telah ditetapkan. Manajer
pemasaran juga berperan dalam mengontrol kegiatan produksi di Cimanggu.
3. Koordinator Produksi (KP)
Koordinator produksi mempuyai wewenang dalam mengawasi,
mengorganisasikan, serta mengontrol pelaksanaan produksi keramik yang
dilakukan oleh para pekerja agar produksi dapat berjalan lancar dan tepat
waktu. Kesesuaian hasil produksi dengan rencana produksi akan membantu
kegiatan pemasaran CV Munti Bali.
4.4.3. Tujuan Penyusunan Strategi Pemasaran CV Munti Bali
Strategi pemasaran yang dilakukan disusun berdasarkan beragam tujuan
pemasaran yang ingin dicapai oleh CV Munti Bali. Berdasarkan wawancara
dengan pihak internal dan kajian pustaka dari beberapa sumber, maka didapat
beberapa tujuan pemasaran yang dilakukan CV Munti Bali, yaitu sebagai berikut :
1. Mempertahankan loyalitas pelanggan (LP)
Loyalitas pelanggan tercipta dari kepercayaan dan komitmen pelanggan
terhadap CV Munti Bali. Loyalitas dan kepercayaan pelanggan harus dijaga
dan dipertahankan karena pelanggan merupakan aset utama dan sebagai
pengguna akhir dari produk-produk kerajinan keramik CV Munti Bali.
Mempertahankan kepercayaan pelanggan dapat dilakukan dengan berbagai
44
44
cara seperti meningkatkan mutu produk, meningkatkan pelayanan penjualan,
sehingga mampu menciptakan nilai dan membangkitkan loyalitas pelanggan
tersebut. Oleh karena itu, loyalitas pelanggan merupakan salah satu tujuan
utama yang ingin diwujudkan CV Munti Bali.
2. Meningkatkan omzet penjualan (OP)
Tujuan setiap perusahaan dalam merumuskan dan melaksanakan strategi
pemasaran adalah agar hasil produksi keramik disukai konsumen.
Peningkatan jumlah pembelian produk keramik akan seiring dengan
meningkatnya jumlah omzet yang diperoleh sehingga CV Munti Bali dapat
mengembangkan usaha yang berkelanjutan.
3. Meningkatkan pangsa pasar (PPS)
Meningkatkan pangsa pasar bertujuan untuk lebih memperkenalkan produk
keramik kepada konsumen. Pangsa pasar mencakup pelanggan/agen, dimana
hasil produksi dapat dikenalkan secara lebih luas kepada para pelanggan baru.
Selain itu, memperluas kemitraan dengan agen juga merupakan salah satu
cara mengenalkan produk CV Munti Bali.
4.4.4. Alternatif Strategi Pemasaran CV Munti Bali
Berdasarkan hasil analisis terhadap Segmentation, Targetting, Positioning
(STP) dan analisis terhadap bauran pemasaran (4P) serta mempertimbangkan
faktor, aktor, dan tujuan dalam hirarki pemilihan strategi pemasaran, maka didapat
empat alternatif strategi pemasaran yang dapat diimplementasikan dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Alternatif strategi pemasaran
tersebut dijelaskan sebagai berikut :
1. Mempertahankan Positioning produk berdasarkan kualitas dan harga (PP)
Positioning yang diharapkan yaitu menciptakan produk kerajinan keramik
yang bernilai estetika tinggi dengan harga terjangkau yang sesuai dengan
kualitas keramik yang berfungsi memperindah lingkungan konsumennya.
Citra yang telah tertanam baik di benak konsumen selama ini, harus dapat
dipertahankan dengan memperhatikan kualitas dan harga produk karena
konsumen merupakan pemakai akhir produk dimana kepuasan konsumen
diutamakan.
45
45
2. Meningkatkan kompetensi SDM karyawan (SDM)
Sumber daya manusia yang kuat meliputi aspek kuat dalam desain produk,
mampu dalam teknik produksi, manajemen produksi dan pemasaran, mampu
mengkomersialisasikan produk dan memilih jalur distribusi yang sesuai, serta
didukung oleh apresiasi pasar yang tinggi terhadap produk-produk kerajinan.
Sumber daya manusia yang berkualitas harus dimiliki dalam jumlah dan
sebaran yang memadai. Keseluruhan aspek sumber daya manusia tersebut
akan menjadi siklus yang terus melipatgandakan nilai tambah industri
kerajinan, dan pada akhirnya menentukan kemajuan industri tersebut. Oleh
karena itu, manusia merupakan pondasi dasar yang paling menentukan
tingkat keberhasilan CV Munti Bali.
3. Memanfaatkan media promosi secara optimal (PROM)
Event-event promosi sudah semakin banyak jumlahnya dan semakin
berkesinambungan sifatnya. Promosi yang dilakukan harus dapat
dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh perusahaan. CV Munti Bali harus
mampu mempromosikan keramiknya dengan baik, dan mampu menunjukkan
kekuatan dari keramik yang ditawarkan melalui kegiatan promosi yang
dilakukan.
4. Memperluas dan memperkuat kerjasama dengan agen (AGN)
Agen merupakan penyambung informasi CV Munti Bali kepada konsumen
berupa produk dan profil perusahaan. Beberapa agen yang telah bekerjasama
dengan CV Munti Bali seperti Hotel Salak, Novotel, dan Kebun raya Bogor.
Melalui para agen, CV Munti Bali dapat mencapai tujuan perusahaan karena
agen dapat memperluas pangsa pasar bagi CV Munti Bali.
4.5. Analisis Penyusunan Alternatif Strategi Pemasaran CV Munti Bali
Menggunakan Metode AHP
Identifikasi fokus utama, faktor yang berpengaruh, aktor yang berperan,
tujuan yang ingin dicapai, serta alternatif strategi pemasaran dilakukan melalui
observasi awal dan wawancara dengan pihak CV Munti Bali. Seluruh elemen
yang telah diidentifikasi disusun menjadi struktur AHP yang akan dinilai oleh
para pakar. Kuesioner penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 2. Pakar yang
terlibat dalam penilaian struktur ini terdiri dari tiga pihak internal CV Munti Bali,
46
46
yaitu terdiri dari Pimpinan Umum, Manajer Pemasaran, serta Koodinator
Produksi. Hasil penilaian para pakar akan berbeda-beda dalam melihat sudut
pandang keahlian masing-masing pakar.
4.5.1. Hasil Pengolahan Data dengan AHP secara Horizontal
Pengolahan horizontal dengan menggunakan metode AHP menunjukkan
elemen-elemen yang berhubungan dalam satu tingkat hirarki dibandingkan
dengan elemen-elemen lainnya di tingkat hirarki yang berbeda. Pengolahan
horizontal dibagi atas tiga bagian, yaitu pengolahan horizontal tingkat tiga
mengenai aktor yang berpengaruh dalam penyusunan strategi pemasaran,
pengolahan horizontal tingkat empat mengenai tujuan yang ingin dicapai
perusahaan, dan pengolahan horizontal tingkat lima mengenai alternatif strategi
pemasaran yang dapat dilakukan CV Munti Bali. Hasil pengolahan AHP pada
level horizontal dapat dilihat pada Lampiran 5.
A. Hasil Pengolahan pada Level Aktor
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan metode AHP
diketahui bahwa Koordinator produksi merupakan aktor yang paling bertanggung
jawab terhadap ketersediaan bahan baku di lapangan (0,644). Koordinator
produksi bekerja sama dengan manajer pemasaran (0,183) dalam memeriksa
ketersediaan bahan baku tersebut, sehingga bagian produksi tidak pernah
mengalami kekurangan bahan baku. Pemilik (0,173) tidak ikut campur dalam
mengurus stock bahan bakunya. Pada Tabel 6 dapat dilihat secara lengkap bobot
setiap aktor yang berpengaruh dalam penyusunan strategi pemasaran CV Munti
Bali.
Tabel 6. Bobot elemen aktor yang berpengaruh dalam penyusunan strategi
pemasaran CV Munti Bali
Elemen Faktor Elemen Aktor
PPU MP KP
KBB 0,173 0,183 0,644
HP 0,576 0,265 0,159
SK 0,201 0,624 0,175
KSDM 0,570 0,237 0,193
SP 0,359 0,435 0,206
WP 0,179 0,263 0,558
47
47
Harga produk ditetapkan oleh Pemilik (0,576) selaku Pimpinan umum dari
CV Munti Balidengan mempertimbangkan segala masukan dari Manajer
pemasaran (0,265) yang mengetahui keadaaan pasar dan masukan dari
Koordinator produksi (0,159) sebagai pelaksana produksi keramik CV Munti Bali.
Untuk mendapatkan sikap konsumen yang baik terhadap produk CV Munti Bali,
Manajer pemasaran (0,624) mempunyai peran penting dalam hal ini. Manajer
pemasaran merupakan aktor yang selalu bertemu dan berinteraksi langsung
dengan para konsumen sehingga Manajer pemasaran memahami dengan jelas
sikap konsumen terhadap produk CV Munti Bali. Aktor Pemilik/Pimpinan umum
(0,201) dan Koordinator produksi (0,175) berperan dalam membantu dan
memberikan informasi kepada Manajer pemasaran dalam mewujudkan produk
dan pelayanan yang diinginkan konsumen.
Kualitas SDM sangat berperan dalam menentukan keberhasilan CV Munti
Bali. Mempunyai dan mendapatkan SDM yang terampil, cekatan, dan dapat
diandalkan merupakan tugas utama dari Pemilik (0,570) selaku pimpinan umum
CV Munti Bali. Aktor Manajer pemasaran (0,2370) dan Koordinator produksi
(0,193) bertugas memberikan informasi kualitas SDM yang dibutuhkan pada
bagian pemasaran dan produksi, dan bersama-sama melakukan perekrutan SDM
yang sesuai sehingga tujuan utama perusahaan dapat dicapai.
Saluran promosi yang tepat merupakan salah satu cara mengenalkan produk
CV Munti Bali dengan mudah. Kegiatan promosi bertujuan untuk mengenalkan
produk keramik kepada konsumen. Aktor Manajer pemasaran (0,435) merupakan
aktor yang paling bertanggung jawab melakukan kegiatan promosi. Pemilik
(0,359) bertugas memantau dan mempertimbangkan promosi yang akan dilakukan
Manajer pemasaran dengan dibantu Koordinator produksi (0,206) sebagai orang
yang mengetahui produk-produk keramik CV Munti Bali secara spesifik.
Ketepatan dalam memproduksi keramik sesuai denganjadwal dan
permintaan konsumen, merupakan tanggung jawab utama dari Koordinator
produksi (0,558) sebagai penanggung jawab produksi. Manajer pemasaran
(0,263)bertugas membantu Koordinator produksi dalam mengawasi produksi
keramik. Pemilik/Pimpinan umum (0,179) mengetahui hasil akhir ketepatan
produksi yang diharapkan.
48
48
B. Hasil Pengolahan pada Level Tujuan
Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan metode AHP, didapatkan
hasil prioritas tujuan yang ingin dicapai masing-masing aktor. Hasil pengolahan
level tujuan dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Bobot elemen tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan strategi
pemasaran CV Munti Bali
Elemen Aktor
Elemen Tujuan
LP OP PPS
PPU 0,446
0,309
0,245
MP 0,439 0,323 0,237
KP 0,333
0,359
0,308
Aktor Pemilik/Pimpinan umum (0,446) merupakan aktor yang paling
menginginkan loyalitas pelanggan yang tinggi terhadap produk keramiknya atau
terhadap UKM CV Munti Bali. Pemilik berharap dengan adanya loyalitas yang
tinggi, maka akan dapat meningkatkan omzet penjualan (0,309). Pelanggan yang
loyal, akan mau kembali ke CV Munti Bali untuk mendapatkan atau memesan
keramik pilihannya. Dengan memiliki pelanggan yang loyal, maka usaha untuk
meningkatkan pangsa pasar (0,240) lebih mudah dilakukan karena tujuan untuk
perusahaan akan lebih mudah dicapai.
Aktor Manajer pemasaran mengetahui kegiatan pemasaran CV Munti Bali
memiliki tujuan utama yang sama dengan Pemilik yaitu menginginkan loyalitas
pelanggan (0,439) terhadap produk tinggi dan agar tetap terjaga baik. Pelanggan
yang loyal akan dapat meningkatkan omzet penjualan (0,330). Tujuan terakhir
yang ingin dicapai Manajer pemasaran adalah meningkatkan pangsa pasar (0,237)
keramik sehingga pemasaran keramik tidak terbatas pada pasar yang sama dari
waktu ke waktu.
Tujuan utama Koordinator Produksi adalah untuk meningkatkan omzet
penjualan keramik (0,359) dengan memproduksi keramik yang berkualitas bagus
dan sesuai dengan selera konsumen. Setelah produksi keramik yang dihasilkan
dapat tepat sasaran, maka Koordinator produksi berharap konsumen dapat
menyukai produknya, serta dapat mempertahankan loyalitasnya terhadap keramik
49
49
(0,333). Tujuan terakhir yang ingin dicapai Koordinator produksi adalah
meningkatkan pangsa pasar (0,308) setelah semua keinginan utama CV Munti
Bali berhasil dilakukan, maka Koordinator produksi siap mengembangkan dan
meningkatkan hasil produksinya untuk memasuki pangsa pasar yang lain.
C. Hasil Pengolahan pada Level Alternatif
Pada Tabel 8 didapatkan hasil prioritas alternatif strategi yang dapat
dilakukan CV Munti Bali dalam mencapai tujuan-tujuan perusahaan dalam
menyusun strategi pemasaran yang tepat.
Tabel 8. Bobot elemen alternatif strategi pemasaran CV Munti Bali
Elemen
Tujuan
Elemen Alternatif Strategi
PP SDM PROM AGN
LP 0,298 0,263 0,282 0,156
OP 0,114 0,372 0,279 0,234
PPS 0,092
0,258 0,243 0,407
Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 8, dapat dilihat bahwa dalam
mempertahankan loyalitas pelanggan prioritas strategi utama yang harus
dilakukan adalah mempertahankan positioning produk berdasarkan kualitas dan
harga (0,298). Alternatif strategi ini mengingatkan CV Munti Bali agar dapat terus
mempertahankan positioning yang telah tercipta di benak pelanggan dengan cara
mempertahankan kualitas dan harga yang baik. Untuk mempertahankan citra yang
baik tersebut, CV Munti Bali membutuhkan strategi dalam hal memanfaatkan
media promosi secara optimal (0,282) agar tujuan utama dapat dicapai. Dengan
melaksanakan promosi yang efektif maka konsumen dapat tertarik dengan
produknya. Dengan melaksanakan promosi yang efektif maka konsumen akan
dapat tertarik dengan produk keramik CV Munti Bali. Dengan melakukan dua
alternatif strategi tersebut, maka loyalitas konsumen dapat dipertahankan dan
ditingkatkan.
Alternatif strategi pemasaran utama yang dapat dilakukan CV Munti Bali
dalam meningkatkan omzet penjualanadalah dengan meningkatkan kualitas SDM
(0,372) yang dimiliki. Meningkatkan kualitas SDM dapat dilakukan melalui
pelatihan yang diberikan secara cuma-cuma kepada karyawan baik itu karyawan
50
50
bagian produksi ataupun bagian pemasaran. Dengan memiliki SDM yang terampil
dan kompeten di bidangnya, maka alternatif strategi kedua yang akan dilakukan
yaitu memanfaatkan media promosi secara optimal (0,279). Media promosi yang
diharapkan dapat membantu CV Munti Bali mengenalkan produknya lebih luas.
Maksimalisasi promosi akan memberikan kesempatan kepada karyawan yang
telah diberi pelatihan untuk menerapkan ilmunya dalam membantu perusahaan
sehingga omzet penjualan dapat meningkat.
Tujuan CV Munti Bali untuk meningkatkan pangsa pasar dapat dilakukan
dengan strategi memperluas dan memperkuat kerjasama dengan agen (0,407) serta
melakukan strategi kedua yaitu meningkatkankompetensi SDM karyawan (0,258).
Agen berfungsi sebagai penerus informasi tentang produk, harga serta profil CV
Munti Bali kepada konsumen baru. Agen dapat mengenalkan CV Munti Bali
karena agen sendiri dalam pangsa pasar yang berbeda sehingga CV Munti Bali
akan mudah masuk ke pasar tersebut. Untuk memasuki pasar lain, CV Munti Bali
juga membutuhkan SDM yang berkualitas di bidang tersebut. SDM yang bertugas
harus mampu memberikan penjelasan dan info mengenai CV Munti Bali sehingga
konsumen baru mengenal dan tertarik kepada terhadap CV Munti Bali.
4.5.2. Hasil Pengolahan Data dengan AHP secara Vertikal
Pengolahan vertikal dengan menggunakan metode AHP bertujuan untuk
mengetahui pengaruh setiap elemen pada tingkat hirarki tertentu terhadap sasaran
utama. Hasil pengolahan AHP pada level horizontal dapat dilihat pada Lampiran
6.
A. Hasil Pengolahan pada Level Faktor
Berdasarkan pengolahan data pada tingkat kedua dengan menggunakan
metode AHP, maka diperoleh hasil bahwa faktor yang berpengaruh dalam
penyusunan strategi pemasaran CV Munti Bali adalah kualitas SDM (0,264). Pada
Tabel 9 terlihat secara lengkap bobot setiap faktor yang berpengaruh dalam
penyusunan strategi pemasaran CV Munti Bali.
51
51
Tabel 9. Bobot dan Prioritas Faktor-faktor Penyusunan Strategi
Pemasaran CV Munti Bali
Faktor Bobot Prioritas
KBB 0,135 5
HP 0,113 6
SK 0,148 3
KSDM 0,264 1
SP 0,195 2
WP 0,144 4
Kualitas SDM menjadi faktor yang paling berpengaruh dalam penyusunan
strategi pemasaran. SDM yang berkompeten di bidangnya akan mampu
membantu menjalankan strategi pemasaran dengan menerapkan ilmu yang
dimilikinya baik dari sisi produksi atau sisi pemasaran. Dengan memberikan
kesempatan kepada SDM yang handal, maka faktor-faktor strategi pemasaran
lainnya berupa Saluran Promosi (0,195), Sikap Konsumen (0,148), Waktu
Produksi (0,144), Ketersediaan Bahan Baku (0,135) dan Harga Produk (0,113)
dapat dilaksanakan dengan baik.
Saluran promosi yang ada, harus dapat dimaksimalkan kegunaannya oleh
SDM yang diserahkan kepada bagian promosi. Promosi yang tepat sasaran dan
tujuan akan dapat meningkatkan penjualan keramik CV Munti Bali. Setiap
konsumen yang melakukan pemesanan keramik menginginkan keramiknya dapat
diselesaikan dengan tepat waktu. Keterlambatan produksi akan membuat
konsumen merasa kecewa.
Bahan baku yang tersedia harus dapat digunakan sebaik mungkin oleh para
SDM bagian produksi. Bahan baku yang dipasok lumayan jauh yaitu dari
Sukabumi. Para SDM bagian produksi harus mampu menggunakan bahan baku
yang tersedia dengan seefektif dan seefisien mungkin. Jika bahan baku yang ada
tidak digunakan dengan baik, maka akan memperlambat proses produksi keramik
CV Munti Bali sehingga dapat meningkatkan biaya produksi. Jika SDM yang
telah terlatih dapat menjalankan semua hal yang berkaitan dengan produksi atau
pemasaran keramik, maka harga produk keramik CV Munti Bali akan dapat
ditetapkan sesuai dengan kualitas keramik itu sendiri.
52
52
B. Hasil Pengolahan pada Level Aktor
Hasil pengolahan pada level aktor yang berperan dalam penyusunan strategi
pemasaran CV Munti Bali dapat dilihat pada Tabel 10 berikut :
Tabel 10. Bobot dan Prioritas Aktor yang Berperan dalam Penyusunan
Strategi Pemasaran CV Munti Bali
Aktor Bobot Prioritas
PPU 0,365 1
MP 0,332 2
KP 0,303 3
Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui bahwa Pemilik/Pimpinan
umum (0,365) merupakan aktor utama yang berperan penting dalam penyusunan
strategi pemasaran CV Munti Bali. Pemilik sebagai Pimpinan umum mempunyai
kewenangan penuh terhadap keputusan yang akan dilakukan terhadap
perusahaannya, baik itu keputusan mengenai kegiatan pemasaran yang akan
dilakukan ataupun tentang kegiatan produksi keramik.
Pemilik juga bertanggung jawab penuh terhadap pemilihan SDM, pemilihan
saluran promosi yang tepat, penentuan harga produk keramik, bahan baku,
ataupun dalam membina hubungan yang baik dengan pelanggan. Pemilik
menjalankan CV Munti Bali dengan mempertimbangkan saran atau ide mengenai
pemasaran ataupun produksi yang tepat untuk CV Munti Bali dengan dibantu oleh
Manajer pemasaran (0,332) dan Koordinator produksi (0,303) yang mengetahui
kondisi sebenarnya dari pasar keramik ini.
C. Hasil Pengolahan pada Level Tujuan
Tujuan utama yang ingin dicapai CV Munti Bali dalam merumuskan strategi
pemasara adalah untuk mempertahankan loyalitas konsumen, diikuti dengan
tujuan untuk meningkatkan omzet penjualan serta untuk meningkatkan pangsa
pasar. Hasil pengolahan vertikal pada level tujuan dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Bobot dan Prioritas Tujuan yang Ingin Dicapai dalam Penyusunan
Strategi Pemasaran CV Munti Bali
Tujuan Bobot Prioritas
LP 0,409 1
OP 0,329 2
PPS 0,262 3
53
53
Seluruh kegiatan strategi pemasaran yang disusun dan dilakukan oleh CV
Munti Bali bertujuan untuk mempertahankan loyalitas pelanggan (0,409). Hal ini
disebabkan karena pelanggan merupakan konsumen akhir yang dituju dari
produksi keramik ini. Hal ini berarti tujuan CV Munti Bali untuk menciptakan
produk yang bernilai tinggi dengan harga yang terjangkau, tidak membuat
konsumen merasa berat karena pelanggan mau kembali karena mereka merasa
puas dengan produk keramik CV Munti Bali. Untuk itu, jika pelanggan sudah
loyal maka tujuan lain perusahaan untuk meningkatkan omzet penjualan (0,329)
akan mudah dilakukan sehingga tujuan lain CV Munti Bali untuk meningkatkan
pangsa pasar (0,262) juga dapat dilakukan.
D. Hasil Pengolahan pada Level Alternatif
Berdasarkan hasil penilaian para pakar, maka didapatkan empat alternatif
strategi pemasaran yang dapat dilakukan CV Munti Bali. Alternatif strategi
tersebut dapat dilihat pada Tabel 12 berikut :
Tabel 12. Bobot dan Prioritas Alternatif Strategi Pemasaran CV Munti Bali
Strategi Bobot Prioritas
PP 0,184 4
SDM 0,297 1
PROM 0,271 2
AGN 0,248 3
Meningkatkan kompetensi SDM karyawan (0,297) CV Munti Bali
merupakan alternatif yang terpenting untuk dilakukan oleh pihak internal CV
Munti Bali sesuai dengan tujuan utama CV Munti Bali dalam mempertahankan
loyalitas pelanggannya. Peningkatan kualitas SDM karyawan merupakan salah
satu strategi yang dapat digunakan perusahaan untuk meningkatkan omzet
penjualan dan meningkatkan pangsa pasar. Kompetensi SDM yang baik akan
mampu menunjang kegiatan CV Munti Bali dalam mendapatkan tujuan-tujuan
tersebut. Strategi kedua yang dapat dilakukan CV Munti Bali yaitu memanfaatkan
media promosi secara optimal (0,271) sehingga maksud dan tujuan produksi
keramik dapat disampaikan kepada konsumen. Alternatif strategi pemasaran
berikutnya yang penting untuk dilakukan berturut-turut adalah memperkuat dan
memperluas kerjasama dengan agen-agen yang dapat membantu
menyebarluaskan informasi mengenai CV Munti Bali kepada
54
54
konsumen atau pasar baru (0,248) dan mempertahankan Positioning produk
berdasarkan kualitasdan harga (0,184). Hasil perhitungan perbandingan
menggunakan software AHP Microsoft Expert Choice 2000 dapat dilihat pada
Lampiran 7.
4.6. Implikasi dan Manajerial
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka pihak manajemen memulai
pemasaran dengan memperbaiki dan memberikan pelatihan kepada para karyawan
CV Munti Bali. Proses recruitment karyawan juga harus dilakukan dengan benar
dalam menempatkan karyawan pada jabatan yang dibutuhkan dan diinginkan
perusahaan. Untuk mengembangkan suatu usaha dibutuhkan orang-orang yang
ahli dan berkompeten dibidangnya. Menerapkan SDM sesuai dengan keahliannya,
akan membantu perusahaan dalam melakukan kegiatan-kegiatan perusahaan
seperti melakukan promosi yang tepat, menghasilkan produksi tepat waktu,
menentukan harga produk yang sesuai dan lain sebagainya. Dengan menetapkan
strategi pemasaran yang tepat, maka tujuan perusahaan seperti mempertahankan
loyalitas pelanggan, meningkatkan omzet penjualan dan meningkatkan pangsa
pasar dapat dicapai. Perusahaan harus mampu merencanakan kegiatan pemasaran
yang akan dilakukan, cara untuk mengorganisasikan kegiatan tersebut, cara
mewujudkan kegiatan tersebut, dan mengawasi pelaksanaan kegiatan tersebut agar
sesuai dengan perencanaan perusahaan. Berikut hasil pengolahan vertikal
penyusunan strategi pemasaran keseluruhan pada Gambar 8.
55
55
Gambar 8. Hasil Pengolahan Vertikal Penyusunan Strategi Pemasaran
CV Munti Bali
Keterangan :
A. Faktor
KBB : Ketersediaan Bahan Baku
HP : Harga Produk
SK : Sikap Konsumen
KSDM : Kualitas SDM
SP : Saluran Promosi
WP : Waktu Produksi
B. Aktor
PPU : Pemilik/Pimpinan Umum
MP : Manajer Pemasaran
KP : Koordinator Produksi
C. Tujuan
LP : Mempertahankan Loyalitas Pelanggan
OP : Meningkatkan Omzet Penjualan
PPS : Meningkatkan Pangsa Pasar
Aktor
Tujuan
Strategi
Faktor KBB
(0,135)
SK
(0,148)
PPU
(0,365)
KP
(0,303)
MP
(0,332)
PPS
(0,262)
LP
(0,409)
OP
(0,329)
PP
(0,184)
SDM
(0,297)
PROM
(0,271)
AGN
(0,248)
KSDM
(0,264)
HP
(0,113)
WP
(1,44)
Pemilihan Strategi Pemasaran
CV Munti Bali
SP
(1,95)
56
56
D. Strategi
PP : Mempertahankan Positioning produk berdasarkan kualitasdan
harga
SDM : Meningkatkan Kompetensi SDM Karyawan
PROM : Memanfaatkanmedia promosi secara optimal
AGN : Memperluas dan memperkuat kerjasama dengan agen
57
57
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Faktor utama yang paling mempengaruhi penyusunan strategi pemasaran
pada CV Munti Bali adalah Kualitas SDM, selanjutnya faktor yang
mempengaruhi penyusunan strategi pemasaran yaitu saluran promosi yang
digunakan CV Munti Bali, sikap konsumen terhadap produk CV Munti Bali,
waktu produksi keramik, ketersediaan bahan baku serta harga produk.
Penyusunan strategi CV Munti Bali dipengaruhi secara dominan oleh
Pemilik/Pimpinan Umum CV Munti Bali. Pemilik sebagai pengambil
keputusan akhir mempertimbangkan saran dari aktor Manajer Pemasaran
sebagai orang yang mengetahui pasar CV Munti Bali, dan terakhir
Koordinator Produksi sebagai aktor yang mengetahui jadwal produksi. Untuk
tujuan yang ingin dicapai, yang paling utama adalah mempertahankan
loyalitas pelanggan dimana konsumen merupakan pengguna akhir dari
produksi, selanjutnya tujuan kedua adalah meningkatkan omzet penjualan dan
meningkatkan pangsa pasar.
2. Alternatif strategi pemasaran yang penting untuk dilakukan CV Munti Bali
adalah meningkatkan Kompetensi SDM Karyawan karena karyawan yang
membantu perkembangan CV Munti Bali. Alternatif strategi berikutnya
adalah memanfaatkanmedia promosi secara optimal. Alternatif ketiga serta
alternatif strategi terakhir adalah memperluas dan memperkuat kerjasama
dengan agen dan mempertahankan positioning produk berdasarkan kualitas
dan harga.
2. Saran
CV Munti Bali disarankan untuk melakukan proses recruitment pegawai
dengan memperhatikan keahlian masing-masing individu. Pegawai yang
berkompeten akan dapat membantu perkembangan CV Munti Bali sehingga
tujuan perusahaan dapat tercapai. Meningkatkan kompetensi karyawan dapat
58
58
kebutuhan kualifikasi perusahaan sehingga walaupun latar belakang pendidikan
karyawan tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan, namun dapat dibantu
melalui pelatihan tersebut. Pelatihan yang diberikan dapat berasal dari dalam dan
luar perusahaan. Pelatihan dari dalam perusahaan berupa pelatihan tentang
produksi bagi pegawai-pegawai baru. Pelatihan dari luar perusahaan dapat berasal
dari pemerintah atau Dekrasnada seperti memberikan kesempatan kepada SDM
mengikuti pelatihan gratis yang diberikan tentang kegiatan pemasaran dan
promosi yang dapat dilakukan perusahaan. Perusahaan juga disarankan untuk
membuat website perusahaan yang dapat membantu mengenalkan perusahaan dan
melakukan promosi karena media internet merupakan salah satu media yang
paling banyak digunakan dalam mencari informasi saat ini.
59
59
DAFTAR PUSTAKA
Fewidarto, P.D. 1996. Proses Hirarki Analitik (Analytical Hierarchy Process).
Materi Khusus Program Pascasarjana pada Departemen Teknologi Industri
Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Kotler, P. 2005. Manajemen Pemasaran.Indeks Media Group, Jakarta.
Kotler, P dan G. Armstrong, 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Erlangga. Jakarta.
Oktaviani, V. 2008. Analisis Strategi Pemasaran Ekspor Tekstil pada PT. “X”,
Bandung, Jawa Barat. Skripsi Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan
Manajemen.
Pangestu, Dr. M. E. 2008. Rencana Pengembangan 14 Subsektor Industri
Kreatif 2009-2015. Penerbit Departemen Perdagangan RI, Jakarta.
Rangkuti, F. 2002. Creating Effective Marketing Plan: Teknik Membuat Rencana
Pemasaran Berdasarkan Customer Values & Analisis Kasus. Penerbit
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Rizky, N. M. 2009. Analisis Strategi Pemasaran UKM Penghasil Produk
Kerajinan Akar Wangi (Studi Kasus pada KUB Zocha Graha Kriya,
Kabupaten Garut, Jawa Barat). Skripsi pada Departemen Manajemen,
Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor
Rosid, A.Manajemen Usaha Kecil, Menengah dan Koperasi. Pusat
Pengembangan Bahan Ajar (UMB). [7Januari 2012]
Saaty, T. L. 1991. Proses Hirarki Analitik untuk Pengambilan Keputusan dalam
Situasi yang Kompleks (Terjemahan). Penerbit PT Pustaka Inaman
Pressindo, Jakarta.
Siaran Pers Industri Kreatif. Pemerintah Luncurkan Logo & Kampanye „Cinta
Indonesia‟: “Menuju Bangsa Kreatif dan Kompetitif”. Departemen
Perdagangan Republik Indonesia. [10 Februari 2012]
Siwang, R. S. 2009. Analisis Strategi Produk Susu Kuda Organik
“ASAMBUGAR” UKM Diana Hermawati Parung Bogor. Skripsi Sarjana
pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen.
Tjiptono, F. 2008. Strategi Pemasaran : Edisi III. Andi Offset, Yogyakarta.
http://www.kamusilmiah.com/teknologi/teknologi-pembuatan-keramik/.
[7Januari 2012]
http://dekranasda-kotabogor.com/index.php?option=comcontent&view=article&
id=101<emid=93. [7 Januari 2012]
http://www.depdag.go.id. Siaran Pers: Pemerintah Luncurkan Logo & Kampanye
Cinta Indonesia “Menuju Bangsa Kreatif dan Kompetitif”. [7 Januari 2012]
http://www.pelitaonline.com/read/nusantara/nasional/18/3276/pemkot-bogor-
ingatkan-perbankan-perhatikan-umkm/. [10 Februari 2012]
60
60
LAMPIRAN
61
61
Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara untuk Perusahaan
Tahap I.
1. Bagaimana gambaran umum usaha CV Munti Bali?
2. Bagaimana sejarah berdirinya dan perkembangan CV Munti Bali saat ini ?
3. Apa visi, misi, dan tujuan CV Munti Bali?
4. Sejauh mana CV Munti Bali dapat merealisasikan visi,misi, dan tujuan
tersebut?
5. Bagaimana struktur organisasi pada CV Munti Bali?
6. Apa yang menjadi tugas pada tiap bagian?
7. Berapa jumlah pekerja CV Munti Bali?
8. Bagaimana kondisi persaingan usaha saat ini? Bagaimana posisi CV Munti
Bali?
9. Hambatan apa sajakah yang Bapak/Ibu temui dan menjadi kendala bagi
kemajuan CV Munti Bali?
Tahap II.
1. Apa saja kegiatan pemasaran yang telah dilakukan CV Munti Bali?
2. Bagaimana strategi pemasaran yang telah diimplementasikan CV Munti Bali?
3. Identifikasi faktor-faktor penting yang dipertimbangkan dalam implementasi
strategi pemasaran.
4. Siapa saja pihak yang terlibat dalam penyusunan strategi pemasaran?
5. Apakah tujuan usaha yang ingin dicapai dari implementasi strategi
peamsaran?
6. Apakah CV Munti Balimerasa bersaing dengan UKM lain di kota Bogor?
1. Ya
2. Tidak
Jika tidak, apa alasan Bapak/Ibu?
1. Setiap UKM memiliki pelanggan masing-masing
2. Letaknya berjauhan dengan UKM yang lain, jadi tidak masalah.
3. Lainnya, sebutkan..........
Segmentation, Targeting, Positioning
Segmentation
1. Berdasarkan apa pengelompokan pembeli di CV Munti Bali?
62
62
Lanjutan Lampiran 1.
Targeting
1. Siapa pembeli potensial menurut Anda?
2. Bagaimana konsep pemasaran yang dilakukan CV Munti Bali?
Positioning
1. Citra apa yang ingin diberikan CV Munti Bali kepada konsumen?
Bauran pemasaran
Product
1. Produk apa saja yang ada di CV Munti Bali?
2. Produk apa yang menjadi favorit di CV Munti Bali?
3. Produk mana yang memberikan kontribusi yang paling besar pada
keuntungan yang diraih?
4. Apa saja keinginan konsumen yang perlu dipenuhi pada produk?
5. Ada berapa jenis produk kerajinan keramik yang dihasilkan oleh CV
Munti Bali?
Price
1. Berdasarkan apa pihak CV Munti Balimenetapkan harga?
2. Apakah ada potongan harga yang diberikan oleh CV Munti Bali?
3. Berapa perkiraan harga produk-produk kerajinan keramik CV Munti Bali?
Promotion
1. Bagaimanabentuk promosi yang telah dilakukan oleh CV Munti Bali
selama ini?
2. Apakah promosi yang dilakukanCV Munti Bali selama ini dirasakan sudah
cukup maksimal?
3. Apa yang menjadi pertimbangan dalam melakukan promosi tersebut?
4. Bentuk promosi apa yang paling efektif?
5. Apakah CV Munti Bali pernah mengikuti pameran-pameran untuk
melakukan promosi?
Place and Time
1. Apa yang mejadi alasan CV Munti Balididirikan dilokasi ini?
2. Apakah lokasi di pinggir jalan mempengaruhi kenyamanan pengunjung?
3. Apakah waktu produksi selama ini cukup untuk mengejar target produksi?
63
63
Lampiran 2. Kuesioner Penilaian Menggunakan Metode AHP
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN UKM PENGHASIL PRODUK
KERAJINAN KREATIF KERAMIK PADA CV MUNTI BALI, BOGOR
Kepada Responden yang terhormat,
Dalam rangka menyelesaikan studi / tugas akhir di Fakultas Ekonomi dan
Manajemen, Institut Pertanian Bogor, diperlukan partisipasi Bapak / Ibu / Saudara
untuk mengisi kuesioner ini.
Kuesioner ini dibuat untuk mendukung tugas akhir pengolahan data dalam
rangka pemecahan masalah. Pengisian kuesioner memiliki tujuan untuk
menentukan sejauh mana pengaruh dan tingkat faktor, aktor, tujuan dan
komponen lain dalam memperoleh alternatif strategi pemasaran bagi perusahaan.
Landasan utama pengisian kuesioner ini dengan sebuah hirarki (struktur AHP)
dengan komponen-komponen lengkap yang disusun dengan literatur, hasil
observasi dan pendapat yang terkait dalam perusahaan.
Kami sangat mengharapkan kesediaan Bapak / Ibu / Saudara untuk
mengisi kuesioner ini. Terimakasih atas bantuan dan kesediaannya mengisi
kuesioner ini.
April 2012
Khalida Pridasari
H24097064
64
64
Lanjutan Lampiran 2.
DATA RESPONDEN
1. Nama : ............................................................................
2. Jenis Kelamin : Pria / Wanita
3. Usia : ..................... Tahun
4. Pendidikan Terakhir :
a. SMA atau Sederajat c. Sarjana S1
b. Diploma / Sarjana Muda d. S2 atau lebih
5. Jabatan dalam Perusahaan: ............................................................................
6. Tugas dan Wewenang :
a. ......................................................................................................................
b. ......................................................................................................................
c. ......................................................................................................................
d. ......................................................................................................................
7. Lama Bekerja : ...........................................................................
8. Tanda Tangan : ...........................................................................
65
65
Lanjutan Lampiran 2.
Struktur Hirarki Strategi Pemasaran CV Munti Bali, Bogor
Aktor
Tujuan
Strategi
Fokus
Faktor
Pemilihan Strategi Pemasaran
CV Munti Bali
Ketersediaan
Bahan Baku Kualitas
SDM
Sikap
Konsumen
Saluran
Promosi
Waktu
Produksi
Harga
Produk
Pemilik/
Pimpinan Umum
Koordinator
Produksi
Manajer
Pemasaran
Meningkatkan
Pangsa
Pasar
Mempertahankan
Loyalitas
Pelanggan
Meningkatkan
Omzet
Penjualan
Mempertahankan Positioning
produk
berdasarkan
kualitas dan
harga
Meningkatkan
Kompetensi
SDM
Karyawan
Memanfaatkan
media promosi
secara
optimal
Memperluas dan
memperkuat
kerjasama
dengan agen
66
66
Lanjutan Lampiran 2.
KUESIONER AHP
Petunjuk Pengisian:
1. Pada bagian ini responden diminta untuk membandingkan antara elemen-
elemen kiri (A) dan kanan (B), lalu memberi jawaban berupa tanda (√) pada
nilai perbandingannya.
2. Jawaban dari pertanyaan tersebut diberi nilai oleh responden berdasarkan
tingkat kepentingan dari elemen-elemen yang dibandingkan secara
berpasangan.
3. Nilai perbandingan yang diberikan mempunyai skala 1-9. Definisi dari skala
yang digunakan untuk menilai komparasi ditentukan sebagai berikut:
Nilai Komparasi
(A Dibandingkan B) Definisi
1 A dan B sama penting
3 A sedikit lebih penting dari B
5 A lebih penting dari B
7 A sangat jelas lebih penting dari B
9 A mutlak lebih penting dari B
2, 4, 6, 8 Nilai-nilai di antara dua pertimbangan
67
67
Lanjutan Lampiran 2.
Instruksi 1
Bandingkanlah besarnya peran masing-masing faktor terhadap fokus Pemilihan
Alternatif Strategi Pemasaran CV Munti Bali
Elemen Faktor yang berpengaruh yaitu:
1. Ketersediaan Bahan Baku (KBB)
2. Harga Produk (HP)
3. Sikap Konsumen (SK)
4. Kualitas SDM (KSDM)
5. Saluran Promosi (SP)
6. Waktu Produksi (WP)
Kolom
Kiri
Kolom Kiri Lebih Penting Sama Kolom Kanan Lebih Penting Kolom
Kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
KBB HP
KBB SK
KBB KSDM
KBB SP
KBB WP
HP SK
HP KSDM
HP SP
HP WP
SK KSDM
SK SP
SK WP
KSDM SP
KSDM WP
SP WP
Keterangan:
Nilai 1 = sama penting ; 3 = sedikit lebih penting ; 5 = jelas lebih penting ; 7 =
sangat jelas lebih penting ; 9 = mutlak lebih penting ; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-
nilai di antaranya.
68
68
Lanjutan Lampiran 2.
Instruksi 2.1
Bandingkanlah tingkat kepentinganantara aktor dengan aktor lainnya terhadap
faktor Ketersediaan Bahan Baku dalam hal pemilihan strategi pemasaran CV
Munti Bali
Elemen Aktor yang berpengaruh yaitu:
1. Pemilik/Pimpinan Umum (PPU)
2. Manajer Pemasaran (MP)
3. Koordinator Produksi (KP)
Kolom
Kiri
Kolom Kiri Lebih Penting Sama Kolom Kanan Lebih Penting Kolom
Kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
PPU MP
PPU KP
MP KP
Keterangan:
Nilai 1 = sama penting ; 3 = sedikit lebih penting ; 5 = jelas lebih penting ; 7 =
sangat jelas lebih penting ; 9 = mutlak lebih penting ; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-
nilai di antaranya.
Instruksi 2.2
Bandingkanlah tingkat kepentingan antara aktor dengan aktor lainnya terhadap
faktor Harga Produk dalam hal pemilihan strategi pemasaran CV Munti Bali
Kolom
Kiri
Kolom Kiri Lebih Penting Sama Kolom Kanan Lebih Penting Kolom
Kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
PPU MP
PPU KP
MP KP
Keterangan:
Nilai 1 = sama penting ; 3 = sedikit lebih penting ; 5 = jelas lebih penting ; 7 =
sangat jelas lebih penting ; 9 = mutlak lebih penting ; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-
nilai di antaranya.
69
69
Lanjutan Lampiran 2.
Instruksi 2.3
Bandingkanlah tingkat kepentingan antara aktor dengan aktor lainnya terhadap
faktor Sikap Konsumen dalam hal pemilihan strategi pemasaran CV Munti Bali
Kolom
Kiri
Kolom Kiri Lebih Penting Sama Kolom Kanan Lebih Penting Kolom
Kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
PPU MP
PPU KP
MP KP
Keterangan:
Nilai 1 = sama penting ; 3 = sedikit lebih penting ; 5 = jelas lebih penting ; 7 =
sangat jelas lebih penting ; 9 = mutlak lebih penting ; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-
nilai di antaranya.
Instruksi 2.4
Bandingkanlah tingkat kepentingan antara aktor dengan aktor lainnya terhadap
faktor Kualitas SDM dalam hal pemilihan strategi pemasaran CV Munti Bali
Kolom
Kiri
Kolom Kiri Lebih Penting Sama Kolom Kanan Lebih Penting Kolom
Kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
PPU MP
PPU KP
MP KP
Keterangan:
Nilai 1 = sama penting ; 3 = sedikit lebih penting ; 5 = jelas lebih penting ; 7 =
sangat jelas lebih penting ; 9 = mutlak lebih penting ; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-
nilai di antaranya.
Instruksi 2.5
Bandingkanlah tingkat kepentinganantara aktor dengan aktor lainnya terhadap
faktor Saluran Promosi dalam hal pemilihan strategi pemasaran CV Munti Bali
70
70
Lanjutan Lampiran 2.
Kolom
Kiri
Kolom Kiri Lebih Penting Sama Kolom Kanan Lebih Penting Kolom
Kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
PPU MP
PPU KP
MP KP
Keterangan:
Nilai 1 = sama penting ; 3 = sedikit lebih penting ; 5 = jelas lebih penting ; 7 =
sangat jelas lebih penting ; 9 = mutlak lebih penting ; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-
nilai di antaranya.
Instruksi 2.6
Bandingkanlah tingkat kepentinganantara aktor dengan aktor lainnya terhadap
faktor Waktu Produksi dalam hal pemilihan strategi pemasaran CV Munti Bali
Kolom
Kiri
Kolom Kiri Lebih Penting Sama Kolom Kanan Lebih Penting Kolom
Kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
PPU MP
PPU KP
MP KP
Keterangan:
Nilai 1 = sama penting ; 3 = sedikit lebih penting ; 5 = jelas lebih penting ; 7 =
sangat jelas lebih penting ; 9 = mutlak lebih penting ; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-
nilai di antaranya.
Instruksi 3.1
Bandingkanlah tingkat kepentingansalah satu tujuan dengan tujuan lainnya bagi
Pemilik/Pimpinan Umum dalam hal pemilihan strategi pemasaran CV Munti
BaliElemen Tujuan yang berpengaruh yaitu:
1. Mempertahankan Loyalitas Pelanggan (LP)
2. Meningkatkan Omzet Penjualan (OP)
3. Meningkatkan Pangsa Pasar (PPS)
71
71
Lanjutan Lampiran 2.
Kolom
Kiri
Kolom Kiri Lebih Penting Sama Kolom Kanan Lebih Penting Kolom
Kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
LP OP
LP PPS
OP PPS
Keterangan:
Nilai 1 = sama penting ; 3 = sedikit lebih penting ; 5 = jelas lebih penting ; 7 =
sangat jelas lebih penting ; 9 = mutlak lebih penting ; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-
nilai di antaranya.
Instruksi 3.2
Bandingkanlah tingkat kepentingan salah satu tujuan dengan tujuan lainnya bagi
Manajer Pemasaran dalam hal pemilihan strategi pemasaran CV Munti Bali
Kolom
Kiri
Kolom Kiri Lebih Penting Sama Kolom Kanan Lebih Penting Kolom
Kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
LP OP
LP PPS
OP PPS
Keterangan:
Nilai 1 = sama penting ; 3 = sedikit lebih penting ; 5 = jelas lebih penting ; 7 =
sangat jelas lebih penting ; 9 = mutlak lebih penting ; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-
nilai di antaranya.
Instruksi 3.3
Bandingkanlah tingkat kepentingan salah satu tujuan dengan tujuan lainnya bagi
Koordinator Produksi dalam hal pemilihan strategi pemasaran CV Munti Bali
Kolom
Kiri
Kolom Kiri Lebih Penting Sama Kolom Kanan Lebih Penting Kolom
Kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
LP OP
LP PPS
OP PPS
Keterangan:
Nilai 1 = sama penting ; 3 = sedikit lebih penting ; 5 = jelas lebih penting ; 7 =
sangat jelas lebih penting ; 9 = mutlak lebih penting ; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-
nilai di antaranya.
72
72
Lanjutan Lampiran 2.
Instruksi 4.1
Bandingkanlah tingkat kepentingan antara alternatif satu dengan alternatif lainnya
untuk mencapai tujuan Mempertahankan Loyalitas Pelanggan dalam hal
pemilihan strategi pemasaran CV Munti Bali
1. Mempertahankan Positioning produk berdasarkan kualitas dan harga (PP)
2. Meningkatkan Kompetensi SDM Karyawan (SDM)
3. Memanfaatkanmedia promosi secara optimal (PROM)
4. Memperluas dan memperkuat kerjasama dengan agen (AGN)
Kolom
Kiri
Kolom Kiri Lebih Penting Sama Kolom Kanan Lebih Penting Kolom
Kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
PP SDM
PP PROM
PP AGN
SDM PROM
SDM AGN
PROM AGN
Keterangan:
Nilai 1 = sama penting ; 3 = sedikit lebih penting ; 5 = jelas lebih penting ; 7 =
sangat jelas lebih penting ; 9 = mutlak lebih penting ; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-
nilai di antaranya.
Instruksi 4.2
Bandingkanlah tingkat kepentinganantara alternatif satu dengan alternatif lainnya
untuk mencapai tujuan Meningkatkan Omzet Penjualan dalam hal pemilihan
strategi pemasaran CV Munti Bali
73
73
Lanjutan Lampiran 2.
Kolom
Kiri
Kolom Kiri Lebih Penting Sama Kolom Kanan Lebih Penting Kolom
Kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
PP SDM
PP PROM
PP AGN
SDM PROM
SDM AGN
PROM AGN
Keterangan:
Nilai 1 = sama penting ; 3 = sedikit lebih penting ; 5 = jelas lebih penting ; 7 =
sangat jelas lebih penting ; 9 = mutlak lebih penting ; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-
nilai di antaranya.
Instruksi 4.3
Bandingkanlah tingkat kepentingan antara alternatif satu dengan alternatif lainnya
untuk mencapai tujuan Meningkatkan Pangsa Pasar dalam hal pemilihan
strategi pemasaran CV Munti Bali
Kolom
Kiri
Kolom Kiri Lebih Penting Sama Kolom Kanan Lebih Penting Kolom
Kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
PP SDM
PP PROM
PP AGN
SDM PROM
SDM AGN
PROM AGN
Keterangan:
Nilai 1 = sama penting ; 3 = sedikit lebih penting ; 5 = jelas lebih penting ; 7 =
sangat jelas lebih penting ; 9 = mutlak lebih penting ; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-
nilai di antaranya.
74
74
Lampiran 3. Job Specification Pegawai CV Munti Bali
1. Direktur
Bertanggung jawab ke luar dan ke dalam serta menjamin kelancaran jalannya
usaha
Mengamati secara langsung maupun tidak langsung semua kegiatan
perusahaan
Menampung saran-saran dari pekerja
Meneliti bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran kas
Pengendalian anggaran dan pendapatan belanja
2. Sekretaris dan Keuangan
Mengurus surat menyurat atau arsip perusahaan
Menyusun laporan keuangan
Membuat anggaran penggunaan dana sesuai petunjuk direktur
Mengelola gaji pegawai
Mencatat hasil penjualan setiap transaksi
Membuat laporan kas masuk dan kas keluar
Membuat laporan keluar masuk barang
Mengatur ADK kantor
3. Pemasaran
Memasarkan produk-produk CV Munti Bali
Melakukan promosi
Mengawasi jalannya usaha di ruang pamer
Menerima pesanan dari para konsumen
Menjalin kerjasama dengan pihak luar
Menerima komplain atau saran dari konsumen
4. Koordinator Produksi
Bertanggung jawab terhadap kegiatan produksi dan kualitas produk
Mengawasi secara langsung kinerja karyawan
Memastikan barang selesai tepat waktu sesuai pesanan
Memeriksa pekerjaan karyawan
5. Bagian Putar
Menerima perintah dari kepala bagian produksi untuk membuat keramik baik
pesanan maupun persediaan
Membuat keramik yang pembuatannya dengan cara putar, seperti bak air,
mug, asbak dan wastafel.
6. Bagian Dekorasi
Membuat hiasan keramik yang berukuran kecil untuk memperindah keramik
75
75
7. Bagian Cetak
Membuat keramik yang cara pembuatannya menggunakan alat cetak dari
gipsum seperti kupu-kupu, capung, ikan, dan kura-kura
8. Bagian Glassur
Memberikan warna pada keramik yang telah dibuat sesuai pesanan warna
yang diinginkan
9. Bagian Bakar
Membakar keramik hingga suhu 1200oC
Mengawasi proses pembakaran
10. Bagian Ampelas
Menghaluskan tekstur keramik yang masih kasar setelah keluar dari oven
11. Bagian Umum
Membungkus produk keramik yang telah jadi
Mengirimkan produk yang telah selesai diproduksi di ruang kerja ke ruang
pamer
76
76
Lampiran 4. Daftar Produk dan Harga Keramik yang menjadi andalan pameran CV Munti Bali.
No Kode Nama Produk Harga Produk (Rp)
1 171 Pot puri bulat kecil 30.000
2 168 Pot puri bulat besar 60.000
3 170 Pot puri tinggi kecil 30.000
4 169 Pot puri tinggi besar 60.000
5 172 Pot puri tinggi pb 150.00
6 1 Tp kartu nama lipat 17.500
7 3 Tp kartu nama kupu 17.500
8 4 Tp kartu nama ikan 17.500
9 2 Tp kartu nama istana 25.000
10 9 Tp pen silinder 42.500
11 71 Tp lilin kura besar 30.000
12 72 Tp lilin kura kecil 22.500
13 80 Tp lilin tinggi 75.000
14 77 Tp lilin junjung 75.000
15 81 Tp lilin handle 75.000
16 597 Tp lilin daun 25.000
17 201 Asbak bulat b 50.000
18 200 Asbak iguana 110.000
19 36 Mangkok kura b 110.000
20 45 Mangkon bebek 85.000
21 27 Mangkok sambal ikan 20.000
22 152 Tempat tissue daun 35.000
23 302 Tempat tissue dinding 60.000
24 292 Tp sabun dinding 75.000
25 53 Cangkir retak batu 40.000
26 43 Mangkok ombak 20.000
27 23 Piring daun jati b 60.000
28 24 Piring daun jati sd 42.500
29 103 Vase talas b 150.000
30 95 Vase tembolong b 175.000
31 98 Vase gepeng 150.000
32 528 Vase oval b 350.000
33 160 Tempat payung 1.000.000
34 50 Tea set retak batu 600.000
35 139 Lampu dinding silinder b 425.000
36 145 Lampu silinder ramping 375.000
37 114 Lampu meja oval b 600.000
38 118 Lampu menara b 900.000
39 324 Pancuran bambu 75.000
40 307 Tombol kran 50.000
41 319 Pancuran kodok b 650.000
42 474 Lampu stir handle 75.000
43 35 Tempat sendok 65.000
44 185 Lonceng 85.000
45 220 Allah Moch 20cm 250.000
46 297 Tempat sabun cair 65.000
47 133 Lampu meja angsa 425.000
48 134 Lampu kura kecil 650.000
49 123 Lampu meja silinder 325.000
50 186 Rumah bel 125.000
51 548 Lampu menara tinggi k 300.000
52 37 Tempat buah kaki 375.000
53 83 Tempat obat nyamuk bakar 95.000
54 576 Vas menara b 125.000
55 423 Loster tipis 20x20 55.000
76
77
77
56 440 Tegel segi 6 37.500
57 487 Tulisan musholla 75.000
58 221 Lailahaillallah 20cm 75.000
59 219 Ayat kursi 40cm 500.000
60 235 Alfatihah 40cm 500.000
61 230 Allla-Moh 30cm 350.000
62 0 Lampu taman oval pb 1.300.000
63 476 Pancuran gajah duduk b 450.000
64 477 Pancuran gajah duduk sd 300.000
65 478 Pancuran gajah duduk k 200.000
66 592 Piring teratai bakar 30.000
67 402 Tile 5x5 daun 6.000
68 449 Tile 8x8 list kupu 11.000
69 601 Tp lilin daun semprong 50.000
70 622 Tp lilin piring teratai 20x20 60.000
71 447 No rumah 20x20 100.000
72 131 Lampu taman kotak 750.000
73 285 Bak mandi k 3.250.000
74 301 Tempat odol meja 75.000
75 300 Tempat odol dinding 100.000
76 190 Vase lurus k 75.000
77 184 Vase kurus b 125.000
78 19 Mangkok teratai b 45.000
79 20 Mangkok teratai k 35.000
80 21 Mangkok teratai pk 17.500
81 572 Vase bulat terawang b 450.000
82 573 Vase bukat terawang k 125.000
83 177 Tokek k 20.000
84 58 Te set cangkir oval 600.000
85 65 Tea pot bulat 50.000
86 66 Mug tutup b 60.000
87 57 Mug tutup sd 60.000
88 242 Hiasan kura b 60.000
89 319 Pancuran kodok b 650.000
90 320 Pancuran kodong sd 400.000
91 473 Lampu setir gelas 75.000
92 244 Hiasan kura k 35.000
93 112 Lampu dinding cekung 425.000
94 466 Lampu dinding terompet 300.000
95 143 Lampu meja aladin 325.000
96 331 Panciran kotak 110.000
97 316 Pancuran kura b 600.000
98 416 Teget pepaya b 30.000
99 354 Tegel 10x10 kura 17.500
100 202 Asbak bulat k 30.000
Lanjutan Lampiran 4.
77
78
78
Pemilik
KBB HP SK KSDM SP WP Zi VP (Bobot) VA VB CI CR
KBB 1 2 0,333333 1 1 1 0,934655265 0,143906847 0,91317249 6,345580537
HP 0,5 1 0,333333 1 3 1 0,890898718 0,137169746 0,94845802 6,914484032
SK 3 3 1 2 2 3 2,182247272 0,335995887 2,05183604 6,10672964
KSDM 1 1 0,5 1 2 1 1 0,153967834 0,95420641 6,197439946
SP 1 0,333333 0,5 0,5 1 3 0,793700526 0,122204351 0,87708231 7,177177415
WP 1 1 0,333333 1 0,333333 1 0,693361274 0,106755334 0,69453317 6,505840496
6,494863056 1 6,541208677 0,108241735 0,08729172
Lampiran 5. Hasil Pengolahan Level Horizontal
A. Bobot faktor Analisis Strategi Pemasaran CV Munti Bali
Responden 1.
Responden 2.
Manajer Pemasaran
KBB HP SK KSDM SP WP Zi VP (Bobot) VA VB CI CR
KBB 1 2 2 0,333333 0,333333 1 0,873580465 0,120037274 0,72907892 6,073771078
HP 0,5 1 0,5 0,25 0,25 1 0,5 0,068704188 0,43123121 6,276636377
SK 0,5 2 1 0,2 0,333333 0,5 0,567300445 0,077951833 0,49410371 6,338577176
KSDM 3 4 5 1 1 3 2,376176798 0,326506596 1,97187655 6,03931612
SP 3 4 3 1 1 3 2,182247272 0,299859055 1,81597288 6,056088197
WP 1 1 2 0,333333 0,333333 1 0,778271716 0,106941053 0,66037473 6,175128378
7,277576695 1 6,159919554 0,031983911 0,02579348
78
79
79
Lanjutan Lampiran 5.
Responden 3.
Matriks Pendapat Gabungan Antar Faktor.
(Gabungan 3 Responden)
Koordinator Produksi
KBB HP SK KSDM SP WP Zi VP (Bobot) VA VB CI CR
KBB 1 2 1 0,333333 0,5 0,5 0,741836376 0,114917109 0,74251414 6,461301987
HP 0,5 1 1 1 0,5 1 0,793700526 0,122951331 0,86128278 7,005070819
SK 1 1 1 0,2 1 0,333333 0,636773219 0,098641883 0,62706456 6,356980791
KSDM 3 1 5 1 3 1 1,885972774 0,292154099 1,94943642 6,67263072
SP 2 2 1 0,333333 1 1 1,049115063 0,162517334 1,04309904 6,418386378
WP 2 1 3 1 1 1 1,348006155 0,208818245 1,31220088 6,283937873
6,455404113 1 6,533051428 0,106610286 0,08597604
79
KBB HP SK KSDM SP WP
Zi
VP
(Bobot) VA VB CI CR
KBB 1 2 0,87358 0,48075 0,550321 0,793701 0,8461 0,1355 0,83988 6,19937
HP 0,5 1 0,550321 0,629961 0,721125 1 0,70711 0,1132 0,71357 6,30239
SK 1,144714 1,817121 1 0,430887 0,87358 0,793701 0,92378 0,1479 0,90747 6,13508
KSDM 2,080084 1,587401 2,320794 1 1,817121 1,44225 1,64869 0,264 1,63154 6,18037
SP 1,817121 1,386723 1,144714 0,550321 1 2,080084 1,22028 0,1954 1,21272 6,20658
WP 1,259921 1 1,259921 0,693361 0,48075 1 0,89935 0,144 0,89125 6,18909
6,2453 1 6,20215 0,040429037 0,03260406
80
80
Lanjutan Lampiran 5.
B. Bobot Aktor Analisis Strategi Pemasaran CV Munti Bali
1. Matriks Pendapat Gabungan Tingkat Kepentingan Aktor terhadap Faktor Ketersediaan Bahan baku
PPU MP KP Zi VP (Bobot) VA VB CI CR
PPU 1 0,793701 0,32183 0,634494174 0,173331859 0,525553325 3,032064205
MP 1,259921 1 0,237126 0,668509583 0,182624228 0,553728384 3,032064205
KP 3,107233 4,217163 1 2,357570693 0,644043913 1,952782496 3,032064205
3,66057445 1 3,032064205 0,016032103 0,027641556
2. Matriks Pendapat Gabungan Tingkat Kepentingan Aktor terhadap Faktor Harga Produk
PPU MP KP Zi VP (Bobot) VA VB CI CR
PPU 1 2,620741 3 1,988452134 0,575927224 1,747763396 3,034694876
MP 0,381571 1 2 0,913836729 0,26467997 0,803222948 3,034694876
KP 0,333333 0,5 1 0,550321208 0,159392806 0,483708532 3,034694876
3,45261007 1 3,034694876 0,017347438 0,029909376
3. Matriks Pendapat Gabungan Tingkat Kepentingan Aktor terhadap Faktor Sikap Konsumen
PPU MP KP Zi VP (Bobot) VA VB CI CR
PPU 1 0,32183 1,144714 0,716871164 0,200770438 0,602311313 3
MP 3,107233 1 3,556893 2,227485385 0,62384043 1,87152129 3
KP 0,87358 0,281144 1 0,626244645 0,175389132 0,526167397 3
3,570601194 1 3 0 0
80
81
81
Lanjutan Lampiran 5.
4. Matriks Pendapat Gabungan Tingkat Kepentingan Aktor terhadap Faktor Kualitas SDM
PPU MP KP Zi VP (Bobot) VA VB CI CR
PPU 1 2,466212 2,884499 1,923240568 0,570174195 1,710873107 3,00061476
MP 0,40548 1 1,259921 0,799412566 0,236998129 0,711140085 3,00061476
KP 0,346681 0,793701 1 0,650422293 0,192827675 0,578601568 3,00061476
3,373075427 1 3,00061476 0,00030738 0,000529966
5. Matriks Pendapat Gabungan Tingkat Kepentingan Aktor terhadap Faktor Saluran Promosi
PPU MP KP Zi VP (Bobot) VA VB CI CR
PPU 1 0,669433 2,154435 1,129830964 0,359328304 1,094010112 3,044597659
MP 1,493802 1 1,709976 1,36697626 0,434749335 1,323636808 3,044597659
KP 0,464159 0,584804 1 0,647478803 0,205922361 0,626950739 3,044597659
3,144286026 1 3,044597659 0,02229883 0,038446258
6. Matriks Pendapat Gabungan Tingkat Kepentingan Aktor terhadap Faktor Waktu Promosi
PPU MP KP Zi VP (Bobot) VA VB CI CR
PPU 1 0,629961 0,346681 0,602209553 0,179045712 0,538199673 3,005934451
MP 1,587401 1 0,43679 0,885088152 0,263149658 0,791010623 3,005934451
KP 2,884499 2,289428 1 1,876142545 0,55780463 1,676724155 3,005934451
3,36344025 1 3,005934451 0,002967226 0,005115906
81
82
82
Lanjutan Lampiran 5.
C. Bobot Tujuan Analisis Strategi Pemasaran CV Munti Bali
1. Matriks Pendapat Gabungan Tingkat Kepentingan Tujuan terhadap Pengaruh Aktor Pemilik/Pimpinan Umum
LP OP PPS Zi VP (Bobot) VA VB CI CR
LP 1 1,44225 1,817121 1,378715705 0,445695863 1,337087589 3
OP 0,693361 1 1,259921 0,955948078 0,309028251 0,927084754 3
PPS 0,550321 0,793701 1 0,758736493 0,245275886 0,735827657 3
3,093400276 1 3 0 0
2. Matriks Pendapat Gabungan Tingkat Kepentingan Tujuan terhadap Pengaruh Aktor Manajer Pemasaran
LP OP PPS Zi VP (Bobot) VA VB CI CR
LP 1 1,587401 1,587401 1,36079 0,439580319 1,32919111 3,023773022
OP 0,629961 1 1,587401 1 0,323033179 0,976779011 3,023773022
PPS 0,629961 0,629961 1 0,734867246 0,237386502 0,717802902 3,023773022
3,095657246 1 3,023773022 0,011886511 0,020494
3. Matriks Pendapat Gabungan Tingkat Kepentingan Tujuan terhadap Pengaruh Aktor Koordinator Produksi
LP OP PPS Zi VP (Bobot) VA VB CI CR
LP 1 1 1 1 0,332675252 1 3,005934451
OP 1 1 1,259921 1,080059739 0,359309145 1,080059739 3,005934451
PPS 1 0,793701 1 0,925874712 0,308015603 0,925874712 3,005934451
3,005934451 1 3,005934451 0,002967226 0,0051159
82
83
83
Lanjutan Lampiran 5.
D. Bobot Strategi Analisis Strategi Pemasaran CV Munti Bali
1. Matriks Pendapat Gabungan Tingkat Kepentingan Alternatif terhadap Tujuan Mempertahankan Loyalitas Pelanggan
PP SDM PROM AGN Zi VP (Bobot) VA VB CI CR
PP 1 1,144714 1,259921 1,587401 1,230075506 0,29845143 1,20328271 4,031753873
SDM 0,87358 1 1 1,587401 1,085169039 0,263292985 1,054230449 4,004020266
PROM 0,793701 1 1 2,289428 1,161036672 0,281700639 1,140296033 4,047900063
AGN 0,629961 0,629961 0,43679 1 0,645245371 0,156554946 0,63347584 4,046348312
4,121526588 1 4,032505628 0,0108352 0,012039122
2. Matriks Pendapat Gabungan Tingkat Kepentingan Alternatif terhadap Tujuan Meningkatkan Omzet Penjualan
PP SDM PROM AGN Zi VP (Bobot) VA VB CI CR
PP 1 0,381571 0,43679 0,368403 0,497786393 0,114341993 0,464651895 4,06370297
SDM 2,620741 1 1,650964 1,587401 1,618870407 0,371856022 1,504910783 4,047025441
PROM 2,289428 0,605707 1 1,587401 1,218061062 0,279789747 1,13827458 4,068321273
AGN 2,714418 0,629961 0,629961 1 1,018769265 0,234012238 0,954895268 4,080535603
4,353487127 1 4,064896322 0,0216321 0,024035675
3. Matriks Pendapat Gabungan Tingkat Kepentingan Alternatif terhadap Tujuan Meningkatkan Pangsa Pasar
83
PP SDM PROM AGN Zi VP (Bobot) VA VB CI CR
PP 1 0,32183 0,333333 0,281144 0,41673362 0,091672056 0,370231214 4,03864851
SDM 3,107233 1 1 0,605707 1,171275507 0,257654361 1,032606989 4,007721766
PROM 3 1 1 0,5 1,10668192 0,243445219 0,979729931 4,024436935
AGN 3,556893 1,650964 2 1 1,851226611 0,407228364 1,645564503 4,04088872
4,545917658 1 4,027923983 0,009308 0,010342216
84
84
Lampiran 6. Hasil Pengolahan Level Vertikal
A. Prioritas Aktor yang Berkepentingan dalam Strategi Pemasaran Munti Bali
Aktor Instruksi 2.1 KBB Instruksi 2.2 HP Instruksi 2.3 SK Instruksi 2.4 KSDM Instruksi 2.5 SP Instruksi 2.6 WP Bobot
PPU 0,173331859
0,135
0,575927224
0,1132
0,200770438
0,1479
0,570174195
0,264
0,359328304
0,195
0,179045712
0,144
0,3649
MP 0,182624228 0,26467997 0,62384043 0,236998129 0,434749335 0,263149658 0,3324
KP 0,644043913 0,159392806 0,175389132 0,192827675 0,205922361 0,55780463 0,3027
1
B. Prioritas Tujuan yang dipentingkan dalam Strategi Pemasaran Munti Bali
Tujuan Instruksi 3.1 PPU Instruksi 3.2 MP Instruksi 3.3 KP Bobot
LP 0,445695863
0,365
0,439580319
0,3324
0,332675252
0,3027
0,4095
OP 0,309028251 0,323033179 0,359309145 0,3289
PPS 0,245275886 0,237386502 0,308015603 0,2616
1
C. Prioritas Strategi yang dipentingkan dalam Strategi Pemasaran Munti Bali
Strategi Instruksi 4.1 LP Instruksi 4.2 OP Instruksi 4.3 PP Bobot
PP 0,29845143
0,409
0,114341993
0,3289
0,091672056
0,2616
0,1838
SDM 0,263292985 0,371856022 0,257654361 0,2975
PROM 0,281700639 0,279789747 0,243445219 0,2711
AGN 0,156554946 0,234012238 0,407228364 0,2476
1
84
85
85
Lampiran 7. Perbandingan Perhitungan Expert Choice
85
62
62