analisis sistem pengendalian internal dengan …

12
SULTANIST: Jurnal Manajemen dan Keuangan Volume: 8 No: 2 Tahun 2020 ISSN: 2338-4328 (Print), ISSN: 2686-2646 (Online) Available online at: https://sultanist.ac.id/index.php/sultanist Copyright © 2020 SULTANIST: Jurnal Manajemen dan Keuangan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sultan Agung 141 ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL DENGAN MENGGUNAKAN SPIP PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA MAGELANG Yoshandi Rendra Prastya 1) , Suci Nasehati Sunaningsih 2) 1) Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Tidar Magelang, Indonesia 2) Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Tidar Magelang, Indonesia e-mail: [email protected] 1 , [email protected] 2 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan pengendalian intern di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Magelang. Penelitian menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Objek dalam penelitian ini adalah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Magelang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP) pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Magelang telah sesuai dengan unsur unsur yang ada dalam Sistem Kontrol Internal yang telah ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 60 tahun 2008. Kelemahan dalam penelitian ini adalah dalam sistem komputerisai seperti mekanisme pendataan yang terkadang terkendala sehingga dapat menghambat dalam proses pelayanan kepada masyarakat. Kata Kunci: Akuntansi Pemerintah, Pengendalian Internal, Disdukcapil Kota Magelang, SPIP ANALYSIS OF THE INTERNAL CONTROL SYSTEM USING SPIP IN THE DEPARTMENT OF POPULATION AND CIVIL REGISTRATION OF MAGELANG CITY Abstract This research is in order to find out how the implementation of environmental control, risk assessment, control activities, information and communication, as well as internal control monitoring in the Office of Population and Civil Registry of Magelang City. Research uses this type of qualitative research using descriptive analysis methods. The object in this study is the Office of Population and Civil Registry of Magelang City. The results showed that the implementation of the internal government control system (SPIP) in the Office of Population and Civil Registry of Magelang City has been in accordance with the elements contained in the Internal Control System that has been established by the government based on Government Regulation No. 60 of 2008. The weakness in this study is weaknesses in computerized systems such as logging mechanisms that are sometimes constrained so as to hinder the service process to the community. Keywords: Government Accounting, Internal Control, Disdukcapil Magelang City, SPIP Article History: Received: 30 Oktober 2020 Revised: 27 November 2020 Accepted: 16 Desember 2020

Upload: others

Post on 01-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL DENGAN …

SULTANIST: Jurnal Manajemen dan Keuangan

Volume: 8 No: 2 Tahun 2020

ISSN: 2338-4328 (Print), ISSN: 2686-2646 (Online)

Available online at: https://sultanist.ac.id/index.php/sultanist

Copyright © 2020 SULTANIST: Jurnal Manajemen dan Keuangan

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sultan Agung

141

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL DENGAN

MENGGUNAKAN SPIP PADA DINAS KEPENDUDUKAN

DAN PENCATATAN SIPIL KOTA MAGELANG

Yoshandi Rendra Prastya1)

, Suci Nasehati Sunaningsih2)

1)Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Tidar Magelang, Indonesia 2)Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Tidar Magelang, Indonesia

e-mail: [email protected], [email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan lingkungan pengendalian, penilaian

risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan pengendalian intern di

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Magelang. Penelitian menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Objek dalam penelitian ini adalah Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Magelang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan

sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP) pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Magelang telah sesuai dengan unsur – unsur yang ada dalam Sistem Kontrol Internal yang telah

ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 60 tahun 2008. Kelemahan dalam

penelitian ini adalah dalam sistem komputerisai seperti mekanisme pendataan yang terkadang

terkendala sehingga dapat menghambat dalam proses pelayanan kepada masyarakat.

Kata Kunci: Akuntansi Pemerintah, Pengendalian Internal, Disdukcapil Kota Magelang, SPIP

ANALYSIS OF THE INTERNAL CONTROL SYSTEM USING SPIP IN THE

DEPARTMENT OF POPULATION AND CIVIL REGISTRATION OF

MAGELANG CITY

Abstract

This research is in order to find out how the implementation of environmental control, risk

assessment, control activities, information and communication, as well as internal control monitoring in the Office of Population and Civil Registry of Magelang City. Research uses this type of qualitative

research using descriptive analysis methods. The object in this study is the Office of Population and

Civil Registry of Magelang City. The results showed that the implementation of the internal

government control system (SPIP) in the Office of Population and Civil Registry of Magelang City has been in accordance with the elements contained in the Internal Control System that has been

established by the government based on Government Regulation No. 60 of 2008. The weakness in this

study is weaknesses in computerized systems such as logging mechanisms that are sometimes

constrained so as to hinder the service process to the community.

Keywords: Government Accounting, Internal Control, Disdukcapil Magelang City, SPIP

Article History: Received: 30 Oktober 2020 Revised: 27 November 2020 Accepted: 16 Desember 2020

Page 2: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL DENGAN …

SULTANIST: Jurnal Manajemen dan Keuangan, Vol 8 (2), 2020

142

PENDAHULUAN

Setiap pemerintah daerah memiliki

SKPD yang terletak di setiap kawasan di

Indonesia. Salah satu SKPD yang melayani

masyarakat dalam hal pencatatan data diri

masyarakat yaitu Disdukcapil. Indeks

penilaian pelayanan sering dikaitkan dengan

good governance. Istilah good governance

menjadikan sistem yang dijalankan

pemerintah untuk mengendalikan organisasi

dan menjadikan kinerja pemerintah secara

baik. Pada sektor pemerintah, pendekatan

untuk menilai sistem pengendalian intern

pada Pemerintah Pusat dan Daerah mengacu

pada Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

(SPIP) yang didasarkan pada (Peraturan

Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008). Disebut

didalam pasal 1 angka 2 bahwa Sistem

Pengendalian Intern diselenggarakan secara

menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat

dan pemerintah daerah. Sistem pengendalian

intern sangat penting dalam menunjang

perbaikan pengelolaan pemerintah daerah

dan faktor pendukung untuk menciptakan

pemerintahan yang akuntanbel dan

transparan sebagi bentuk kinerja yang baik.

Pengendalian Internal menurut

(Horngren et al. 2010:390) pengendalian

intern adalah rencana organisasional dan

semua tindakan yang dirancang untuk

mengamankan aktiva, mendorong karyawan

untuk mengikuti kebijakan perusahaan,

meningkatkan efisiensi operasi, memastikan

catatan akuntansi yang akurat dan dapat

diandalkan. Sedangkan menurut (Hery

2013:150) pengendalian internal adalah

seperangkat kebijakan dan prosedur untuk

melindungi aset atau kekayaan perusahaan

dari segala bentuk tindakan

penyalahgunaan, menjamin tersedianya

informasi akuntansi perusahaan yang akurat,

serta memastikan bahwa semua ketentuan

(peraturan) hukum/Undang-Undang serta

kebijakan manajemen telah dipatuhi atau

dijalankan sebagaimana mestinya oleh

seluruh karyawan perusahaan. Pengendalian

intern digunakan untuk melihat kegiatan dan

tindakan telah berjalan berdasarkan tujuan

organisasi yang efisien dan efektif.

Dalam upaya mewujudkan visi, Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Magelang memerlukan sebuah pengendalian

internal. Dalam pelaksanaan visi tersebut

pasti dihadapkan pada berbagai kendala atau

permasalahan. Didalam penelitian

(Sudiarianti, Ulupui, and Budiasih 2015)

yang berjudul Pengaruh kompetensi sumber

daya manusia pada penerapan sistem

pengendalian intern pemerintah dan standar

akuntansi pemerintah serta implikasinya

pada kualitas laporan keuangan pemerintah

daerah, hasil penelitian menunjukkan

kompetensi SDM (Sumber Daya

Masyarakat) berpengaruh positif pada

penerapan SPIP (Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah), SAP (System Application and

Processing) dan kualitas LKPD (Laporan

Keuangan Pemerintah Keuangan Daerah)

Pemkab Tabanan. Semakin tinggi

kompetensi yang dimiliki PPK-SKPD

(Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD)

maka penerapan SPIP, SAP dan kualitas

LKPD yang dihasilkan PPK-SKPD

cenderung semakin baik.

Berdasarkan hasil penelitian diatas

dibangun atas lima komponen diantaranya :

(a) lingkungan pengendalian; (b) penilaian

risiko; (c) aktivitas pengendalian; (d)

informasi dan komunikasi; serta (e)

monitoring (Peraturan Pemerintah Nomor

60 Tahun 2008). Komponen pengendalian

intern dirancang dan diimplementasikan

oleh manajemen untuk memastikan bahwa

tujuan pengendalian internal akan tercapai

(Arens, A, Elder, Randal J, Beasley , Mark

S, dan Jusuf 2011). Gubernur, Bupati dan

Walikota selaku kepala daerah wajib

melakukan pengendalian atas

Page 3: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL DENGAN …

SULTANIST: Jurnal Manajemen dan Keuangan, Vol 8 (2), 2020

143

penyelenggaraan kegiatan pemerintahan

serta menyampaikan LKPD yang disusun

dengan mengikuti SAP yang telah diterima

secara umum sehingga pengelolaan

keuangan yang efektif, efisien, transparan,

dan akuntabel dapat dicapai (Susilawati and

Riana 2014); (Indriasih 2014).

LANDASAN TEORI

Akuntansi Sektor Publik

Menurut Littleton (Muhammad,

2002:10) tujuan utama dari akuntansi

merupakan untuk melaksanakan perhitungan

periodik antara biaya (usaha) dan hasil

(prestasi). Definis ini adalah inti dari teori

akuntansi dan merupakan ukuran yang

dijadikan sebagai rujukan dalam

mempelajari akuntansi. Sedangkan menurut

(Warren et al. 2017) Menyatakan bahwa:

secara umum, akuntansi dapat didefinisikan

sebagai sistem informasi yang menghasilkan

laporan kepada pihak-pihak yang

berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi

dan kondisi perusahaan.

Fungsinya untuk menyajikan

informasi kuantitatif, terutama yang bersifat

keuangan dari lembaga ekonomi dengan

tujuan agar berguna untuk pengambilan

keputusan ekonomis, yakni pilihan yang

terbaik diantara berbagai alternatif tindakan

yang ada (Harahap & Syafri, 2004). Pada

akuntansi sektor publik karakteristik yang

dimiliki yaitu memberikan pelayanan dan

tidak mengacu pada pencapaian profit

(nonprofit). Tujuan pada akuntansi sektor

publik adalah memberikan pelayanan dan

meningkatkan kesejahteraan kepada

masyarakat menjadikan akuntansi sektor

publik memiliki tingkat kompleks yang

tinggi dibandingkan sektor swasta pada

penilaian sektor lingkungan.

Akuntansi keuangan daerah atau

akuntansi sektor publik adalah proses untuk

mengidentifikasi, mengukur, mencatat serta

melaporkan transaksi keuangan dari entitas

pemerintah daerah untuk mengambil

keputusan ekonomi yang dibutuhkan pihak

eksternal (Ratmono & Sholihin, 2015).

Sedangkan menurut (Mardiasmo, 2005),

pengertian akuntansi sektor publik adalah

alat informasi baik itu untuk pemerintah

sebagai manajemen atau alat informasi

untuk publik. Terdapat faktor yang

mempengaruhi organisasi sektor publik

diantaranya : faktor ekonomi, politik,

budaya dan demografi.

Akuntansi yang berkaitan dengan

organisasi pemerintah atau lembaga

nonprofit dikenal dengan akuntansi sektor

publik atau akuntansi pemerintah. Menurut

(Halim, 2014). Akuntansi pemerintahan

yaitu suatu kegiatan jasa dalam rangka

menyediakan informasi kuantitatif terutama

yang bersifat keuangan dari entitas

pemerintah sebagai pengambilan keputusan

ekonomi yang nalar dari pihak-pihak yang

berkepentingan atas berbagai alternatif arah

suatu tindakan. Untuk menghasilkan

laporan keuangan sektor publik yang

relevan dan dapat diandalkan terdapat

beberapa kendala yang dihadapi akuntansi

sektor publik. Kendala tersebut adalah 1).

Objektivitas, kendala utama dalam

menghasilkan laporan keuangan yang

relevan, sering terjadi masalah yang

disebabkan karena benturan kepentingan; 2).

Konsistensi yang menggunakan metode

akuntansi sama untuk menghasilkan laporan

selama beberapa periode waktu secara

berkelanjutan; 3). Laporan keuangan

hendaknya dapat dibandingkan antar periode

waktu dan dengan instansi lain yang sejenis;

4). Laporan harus disajikan tepat waktu agar

dapat digunakan sebagai dasar pengambilan

keputusan; 5). Ekonomis dalam penyajian

laporan; dan 6). Materialitas.

Sistem Pengendalian Intern

Pengendalian intern menurut (Hery

2013:159) adalah seperangkat kebijakan dan

Page 4: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL DENGAN …

SULTANIST: Jurnal Manajemen dan Keuangan, Vol 8 (2), 2020

144

prosedur untuk melindungi aset atau

kekayaan perusahaan dari segala bentuk

tindakan penyalahgunaan, menjamin

tersedianya informasi akuntansi perusahaan

yang akurat, serta memastikan bahwa semua

ketentuan (peraturan) hukum/undang-

undang serta kebijakan manajemen telah

dipatuhi atau dijalankan sebagaimana

mestinya oleh seluruh karyawan perusahaan.

Sedangkan menurut (Coso 2013) dari

Treadway Commision dalam (Susanto,

2013:95) merupakan suatu proses yang

dipengaruhi oleh dewan direksi, manajemen

dan karyawan yang dirancang untuk

memberikan jaminan yang meyakinkan

bahwa tujuan organisasi akan dapat dicapai

melalui: efisiensi dan efektifitas operasi,

penyajian laporan keuangan uang dapat

dipercaya, ketaatan terhadap undang-undang

dan aturan yang berlaku.

(Peraturan Pemerintah Nomor 60

Tahun 2008), Sistem Pengendalian Intern

adalah proses yang integral pada tindakan

dan kegiatan yang dilakukan secara terus

menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai

untuk memberikan keyakinan memadai atas

tercapainya tujuan organisasi melalui

kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan

laporan keuangan , pengamanan aset negara,

dan ketaatan terhadap peraturan perundang-

undangan. Sedangkan pada pasal 2 ayat 2

dijelaskan bahwa pengendalian atas

penyelenggaraan kegiatan pemerintahan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

dilaksanakan dengan berpedoman pada SPIP

sebagaimana diatur dalam Peraturan

Pemerintah ini. Pengawasan Internal

merupakan bagian dari pengendalian

internal yang berfungsi melakukan penilaian

independen atas pelaksanaan tugas dan

fungsi Instansi Pemerintah.

Berdasar berbagai pengertian

pengendalian intern yang telah dijelaskan

diatas, terdapat empat konsep dasar yang

mendasari telaah atas struktur pengendalian

intern dan penetapan risiko, diantaranya a).

tanggung jawab manajemen, bukan auditor

yang harus menyusun dan memonitor struktur

pengendalian internal. Konsep ini sesuai

dengan ketentuan yang menyatakan bahwa

manajemen, dan bukan auditor yang

bertanggung jawab dalam menyusun laporan

keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi

yang berlaku, b) kepastian yang wajar, Suatu

perusahaan harus mengusahakan struktur

pengendalian intern yang memberikan

kepastian yang wajar tetapi bukan mutlak,

bahwa laporan keuangannya telah disajikan

dengan wajar. Struktur pengendalian intern

disusun oleh manajemen setelah

mempertimbangkan baik biaya maupun

manfaat pengendalian tersebut, c)

keterbatasan yang melekat (inhern), Struktur

pengendalian intern tidak dapat dianggap

sepenuhnya efektif, meskipun telah dirancang

dan disusun dengan sebaik-baiknya. Bahkan,

meskipun sistem yang ideal telah dirancang,

keberhasilannya tetap bergantung pada

kompetensi dan kehandalan oleh

pelaksananya, d) metode pengendalian data,

Konsep pengendalian intern berlaku sama

dengan sistem maupun manual komputerisasi

(EDP). (Amri, 2020)

Menurut (AICPA, 1982) ,

menyatakan Pengendalian Intern itu

meliputi struktur organisasi dan semua cara-

cara serta alat-alat yang dikoordinasikan

yang digunakan di dalam perusahaan

dengan tujuan untuk menjaga keamanan

harta milik perusahaan, memeriksa

ketelitian dan kebenaran data akuntansi,

memajukan efisiensi di dalam usaha, dan

membantu mendorong dipatuhinya

kebijakan manajemen yang telah ditetapkan

lebih dahulu. Definisi tersebut menunjukkan

bahwa suatu sistem pengendalian intern

yang baik akan berfungsi untuk menjaga

keamanan harta milik organisasi, selain itu

juga berguna sebagai pemberian dan

Page 5: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL DENGAN …

SULTANIST: Jurnal Manajemen dan Keuangan, Vol 8 (2), 2020

145

kebenaran terkait data akuntansi, sehingga

dapat memajukan efisiensi di dalam operasi

suatu organisasi dengan menjaga untuk

tidak terjadi penyimpangan kebijakan

manajemen yang telah ditetapkan lebih

dahulu.

Sistem Pengendalian Internal

Pemerintah (SPIP)

Sistem Pengendalian Internal adalah

proses yang integral atau langkah yang

dilakukan pada kegiatan dengan waktu

berkelanjutan berasal dari pimpinan kepada

seluruh pegawai untuk memberikan

keyakinan yang memadai untuk mencapai

tujuan organisasi. Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah atau sering disingkat

dengan SPIP, adalah Sistem Pengendalian

Intern yang diselenggarakan secara

menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat

dan pemerintah daerah. Berdasarkan

pengertian diatas dapat diambil kesimpulan

bahwa SPIP merupakan metode untuk

sebuah kebijakan yang mengkoordinir di

dalam negara dengan sebuah tujuan

mengamankan kekayaan negara, menguji

ketepatan, ketelitian dan keandalan catatan

serta mendorong ditaatinya kebijakaan

secara menyeluruh. Adapun unsur

pengendalian intern pemerintah terdiri dari

a). lingkungan pengendalian; b) penilaian

risiko; c) kegiatan pengendalian; d)

informasi dan komunikasi; dan e)

pemantauan pengendalian internal.

Sebuah lingkungan pengendalian

seorang pimpinan instansi pemerintah wajib

menciptakan dan memelihara lingkungan

pengendalian yang menimbulkan perilaku

positif dan kondusif untuk penerapan sistem

pengendalian intern dalam lingkungan

kerjanya. Selain itu kesadaran bersama antar

semua elemen didalam lingkungan

menjadikan kunci keberlangsungan

pengendalian intern. Dengan melakukan

penilaian resiko, sebuah instansi dapat

mengidentifikasi kendala dan hambatan baik

secara internal dan eksternal yang akan

mempengaruhi tercapainya tujuan,

melakukan analisis serta menentukan

langkah – langkah antisipasinya. Kegiatan

pengendalian yang disusun oleh pimpinan

instansi pemerintah wajib

menyelenggarakan kegiatan pengendalian

sesuai dengan ukuran, kompleksitas, dan

sifat dari tugas dan fungsi instansi

pemerintah yang bersangkutan. Informasi

baik yang disampaikan untuk diterima harus

dapat sesuai dengan isi secara utuh dan

memberikan umpan balik. Jangan sampai

adanya kesalahan komunikasi yang akan

menghambat kualitas kinerja dan dapat

dilakukan melalui monitoring komunikasi

atau pemantauan komunikasi sebagai

langkah pengendalian intern atas proses

penilaian kinerja selama periode tertentu.

Tujuan SPIP pada (Peraturan

Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008)

mengarah pada empat tujuan yang ingin

dicapai dengan dibangunnya SPIP, yaitu: 1)

Kegiatan yang efektif dan efisien 2) Laporan

keuangan yang dapat diandalkan 3)

Pengamanan Aset 4) Ketaatan terhadap

peraturan perundang-undangan.

Berdasarkan kelima unsur SPIP menjadi

fokus yang harus diperhatikan bagi Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil Kota

Magelang dalam mencapai tujuan

umumnya, tujuan unit, dan tujuan tingkat

kegiatan. Penerapan SPIP dalam lingkup

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kota Magelang diharapkan dapat

meningkatkan akuntabilitasnya dikemudian

hari. Tujuan spesifik yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui bagaimana penerapan

lingkungan pengendalian, penilaian risiko,

kegiatan pengendalian, informasi dan

komunikasi, serta pemantauan pengendalian

intern di Dinas Kependudukan dan

Page 6: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL DENGAN …

SULTANIST: Jurnal Manajemen dan Keuangan, Vol 8 (2), 2020

146

Pencatatan Sipil Kota Magelang. Penelitian

ini diharapkan dapat memberikan kontribusi

kepada pimpinan instansi mengenai unsur-

unsur SPIP yang masih perlu mendapat

perhatian sehingga Dinas Kependudukan

dan Catatan Sipil Kota Magelang di

kemudian hari tetap dapat meningkatkan

internal pengendalian.

METODE

Pada penelitian ini penulis

menggunakan pendekatan kualitatif yang

bersifat deskriptif, dengan cara

mengumpulkan data yang berhubungan

dengan fenomena, keadaan dan

permasalahan yang dihadapi. Sumber data

yang digunakan penulis dalam penyusunan

adalah data primer, yang diperoleh dengan

metode observasi dan wawancara yang

dilakukan pada instansi pemerintah

khususnya pada Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kota Magelang. Data

primer adalah sumber data yang didapatkan

langsung kepada pengumpul data,

(Sugiyono, 2018:213)

Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Magelang. Pemilihan objek penelitian ini

dengan pertimbangan lokasi berada di

Magelang, karena dalam penelitian ini ingin

mencari tentang penerapan SPIP pada Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Magelang. Waktu yang digunakan dalam

peneletian ini menggunakan waktu magang

selama 1 bulan dari tanggal 13 Januari 2020

sampai dengan 13 Februari 2020. Penulis

melakukan pengumpulan data dengan cara

observasi serta melakukan wawancara

terhadap pegawai dan staff, pengamatan

lewat website, buku dan sumber-sumber lain

yang relevan dengan data yang dibutuhkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Unsur Pengendalian Intern

Pada Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kota Magelang.

Pengendalian Lingkungan

Pemantauan kondisi pengendalian

lingkungan pada Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kota Magelang secara

umum telah menciptakan hubungan yang

cukup baik, dengan cara menciptakan

pengendalian lingkungan yang efektif dan

efisien serta memberikan hubungan yang

positif dalam bekerja antara pegawai dan

staff. Melalui penerapan aturan mengenai

standar perilaku etis akan memberi kerangka

perilaku pada seluruh pegawai. Dapat dilihat

dari pelaksanaan dari setiap kegiatan yang

ada di lingkungan dinas yang dilakukan oleh

pegawai ataupun staff yang berkompeten

yang dibagi kedalam bidangnya masing-

masing. Hal tersebut menandakan jika

organsisasi memiliki SDM yang kompeten

dan jujur. Pengendalian lainnya dilakukan

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kota Magelang yang sesuai dengan tujuan

tercapainya pembangunan SPIP untuk

menghasilkan pertanggungjawaban laporan

keuangan yang dapat dipercaya dan

diandalkan. Sehingaa Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil Kota Magelang

melakukan kebijakan untuk rutin

mengikutsertakan pegawainya dalam

bimbingan teknis (bimtek), dan pendidikan

serta pelatihan (diklat) berjenjang.

Pencerminan kepeminpinan pada

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kota Magelang dapat memberikan hasil

yang baik melalui rumusan dan hasil

pelaksanaannya. Perumusan kebijakan

sesuai dengan lingkup tugasnya dengan

pelaksanaan kebijakan sesuai dengan

lingkup tugasnya hingga dilakukan evaluasi

pada setiap bulan untuk setiap kepala bagian

melalui rapat bulanan untuk menciptakan

keberlanjutan pengendalian didalam lingkup

kedinasan dengan memberikan hasil

pelayanan yang maksimal kepada

masyarakat. Dinas Kependudukan dan

Page 7: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL DENGAN …

SULTANIST: Jurnal Manajemen dan Keuangan, Vol 8 (2), 2020

147

Pencatatan Sipil Kota Magelang

menyediakan tempat magang dan praktik

kerja lapangan bagi pelajar yang

menginginkan meningkatkan soft skill yang

dipelajari dalam dunia pendidikan dan

mengimplementasikan dalam dunia kerja.

Melalui kegiatan praktik kerja lapangan

maupun magang Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kota Magelang

memberikan kesempatan untuk bergabung

dengan mengajarkan kerjasama tim,

melaksanakan setiap tugas sesuai keahlian

dan selalu dilakukan komunikasi ketika

suatu hal yang dirasa sulit untuk dilakukan

dengan bertanya kepada pegawai ataupun

staff.

Pembentukan struktur organisasi serta

metode pendelegasian wewenang dan

tanggung jawab yang ada pada Disdukcapil

Kota Magelang menggambarkan sistem

pengendalian yang cukup baik. Setiap

pimpinan dan unit organisasi pada Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Magelang dalam melaksanakan tugasnya

telah menerapkan prinsip perencanaan,

pengorganisasian, pemantauan, evaluasi dan

pelaporan sesuai bidang tugasnya masing-

masing. Sehingga pengendalian lingkungan

pada Disdukcapil Kota Magelang

mengindikasikan bahwa nilai-nilai

lingkungan pengendalian yang baik telah

terinternalisasi dan terimplementasi dengan

baik.

Penilaian Risiko

Pelaksanaan penilaian risiko oleh

Disdukcapil Kota Magelang, kepala dinas

menyampaikan bahwa menganalisis risiko

dengan mengidentifikasi melalui analisis

resiko kemungkinan munculnya sebuah

resiko yang dapat menghambat adanya visi,

misi dan tujuan Disdukcapil Kota Magelang

dengan cara menentukan tindakan yang

sesuai untuk penyelesaian kemunculan

resiko tersebut. Pada Peraturan Walikota

Nomor 39 TH 2016 menjelaskan bahwa

Setiap pimpinan dan unit organisasi pada

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

menerapkan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah dilingkungan masing-masing.

Dengan dilakukan pengendalian intern

pemerintah seperti disebutkan pada perwal

diatas maka peilaian resiko pada

Disdukcapil Kota Magelang secara umum

telah berjalan dengan baik. Salah satu

penilaian resiko dari Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil Kota Magelang dalah

penilaian dari masyarakat berkaitan

pelayanan yang diberikan berkaitan layanan

pencatatan administrasi yang akan

dimasukkan dalam sebuah Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM).

Gambar 1. Grafik Data Indeks Kepuasan

Masyarakat.

Sumber : hasil penelitian, 2020

Temuan yang didapati dari resiko

yang dihadapi di Disdukcapil adalah ketika

sebuah sistem pada pengolahan data

masyarakat secara komputerisasi yang

dimiliki Disdukcapil Kota Magelang

mengalami masalah. Dengan begitu ketika

akan dilakukan pengecekan berkas secara

tertulis dengan sistem yang ada tidak dapat

terlaksana. Solusi yang dilakukan yaitu

dengan melakukan pelayanan secara manual

dengan prinsip kerja yang telah ada untuk

tetap berjalan memberikan pelayanan

kepada masyarakat.

Kegiatan Pengendalian

Page 8: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL DENGAN …

SULTANIST: Jurnal Manajemen dan Keuangan, Vol 8 (2), 2020

148

Kegiatan pengendalian yang sesuai

dengan (Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 60 Tahun 2008)

menjelaskan bahwa kegiatan pengendalian

adalah prosedur atau kebijakan yang

dilaksanakan agar dapat membantu

memastikan dilaksanakannya arahan dari

pimpinan instansi untuk mengurangi resiko

yang telah terlebih dahulu diidentifikasi

selama proses penilaian risiko. Kepala dinas

Disdukcapil Kota Magelang telah efektif

dalam melaksanakan kegiatan pengendalian

yang diberlakukan untuk menangani setiap

resiko serta memberikan arahan. Kegiatan

pengendalian yang telah dilaksanakan oleh

Disdukcapil Kota Magelang adalah dengan

mengevaluasi kinerja para pegawainya

secara berkala, meningkatkan kualitas

sumber daya manusia dengan pembinaan

seperti mengikutsertakan para pegawainya

untuk bimbingan teknis maupun diklat

secara berjenjang atau secara berkala.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kota Magelang yang mengacu pada

(Perwal Nomor 39, 2016), Tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan

Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Magelang. Menjelaskan bahwa untuk

melaksanakan Ketentuan Pasal 4 Peraturan

Daerah Kota Magelang Nomor 3 Tahun

2016 tentang Pembentukan dan Susunan

Perangkat Daerah perlu menetapkan

Peraturan Walikota tentang Kedudukan,

Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta

Tata Kerja Dinas Kependudukan Dan

Pencatatan Sipil Kota Magelang. Kegiatan

secara berkala terus dievaluasi untuk

memastikan bahwa kegiatan tersebut masih

sesuai dan masih berfungsi sesuai apa yang

diharapkan. Pengendalian yang dilakukan

yaitu dengan memisahkan setiap fungsi para

pegawai, sesuai pasal 3 Peraturan Walikota

Nomor 39 Tahun 2016 tentang susunan

organisasi pada Disdukcapil dijelaskan

sebagai berikut : Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 2 terdiri dari : Kepala Dinas;

Sekretariat, membawahi : a). Sub Bagian

Perencanaan dan Keuangan; b). Sub Bagian

Umum dan Kepegawaian. Bidang Pelayanan

Pendaftaran Penduduk, membawahi : a).

Seksi Identitas Penduduk; b). Seksi Pindah

Datang dan Pendataan Penduduk. Bidang

Pelayanan Pencatatan Sipil, membawahi :

a). Seksi Kelahiran dan Kematian; b). Seksi

Perkawinan, Perceraian, Perubahan Status

Anak dan Pewarganegaraan. Bidang PIAK

dan Pemanfaatan Data, membawahi : a).

Seksi Pengelolaan Informasi Administrasi

Kependudukan; b). Seksi Kerjasama dan

Inovasi Pelayanan. Serta yang terakhir

Kelompok Jabatan Fungsional. Untuk setiap

kasubag mempunyai tugas pokok dan fungsi

masing-masing.

Informasi Dan Komunikasi

Informasi dan komunikasi menjadikan

salah satu faktor penting didalam

berjalannya unsur pengendalian intern. Pada

Disdukcapil Kota Magelang telah

menerapkan unsur komunikasi secara baik

sebagai hasil dari penerapan unsur sistem

pengendalian intern dengan

mengindikasikan manajemen dikelola

dengan sehat. Sistem informasi yang

disusun berdasarkan prosedur-

prosedur dan berbasis teknologi informasi

dan komunikasi yang bertujuan untuk

menata sistem administrasi kependudukan di

Indonesia, sistem ini meliputi pendataan

penduduk dan pencacatan sipil. Sarana

komunikasi yang dapat digunakan didalam

pelaksanaan kegiatan ini seperti : prosedur

pedoman kebijakan dalam bentuk jurnal

ataupun pembukuan, komunikasi dua arah

melalui lisan seperti saat penyampaian

argument pada saat rapat evaluasi kinerja

dan juga melalui teknologi seperti : e-mail,

Page 9: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL DENGAN …

SULTANIST: Jurnal Manajemen dan Keuangan, Vol 8 (2), 2020

149

whatsapp dan ataupun mekanisme sistem

yang dibuat seperti SIAK (Sistem Informasi

Administrasi Kependudukan) sebagai

bentuk implementasi pelaksanaan kegiatan

komunikasi yang menghasilkan sebuah

informasi.

Pemantauan Pengendalian Intern

Fungsi dari pemantauan sebagai

melihat dan menilai kualitas kinerja dengan

permasalahan yang timbul dari waktu ke

waktu dan memastikan untuk dapat

diambilkan suatu tindakan sedini mungkin.

Sesuai hasil magang dan observasi

pemantauan pada Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kota Magelang telah

berjalan dengan baik, dengan menggunakan

model pemantauan yang berupa evaluasi

pembuatan dan pelaksanaan kebijakan.

Sosialisasi prosedur kerja (SOP) dan

evaluasi prosedur kerja. Bentuk evaluasi

kegiatan dilaksanakan melalui penilaian dari

pihak pengawas internal (audit internal) atau

pihak eksternal yaitu BPK. Evaluasi yang

dilakukan Disdukcapil yang dilakukan

secara periodik adalah melakukan

pemeriksaan regular sebagai sistem

peringatan awal terhadap pelaksanaan

kegiatan dinas dengan hasil penerbitan

Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP).

Berikut merupakan ringkasan hasil –

hasil pelaksanaan setiap unsur yang ada

dalam Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP) pada Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Magelang, dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel. 1

Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP) pada Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Magelang

No. Unsur SPIP Simbol Pelaksanaa

n

Lapangan

1. Pengendalian Terlaksana

Lingkungan

2. Penilaian

Resiko

Terlaksana

3. Kegiatan

Pengendalian

Terlaksana

4. Informasi &

Komunikasi

Terlaksana

5. Pemantauan

Pengendalian

Intern

Terlaksana

Sumber : hasil penelitian, 2020

Penerapan unsur sistem pengendalian

intern pemerintah yang terdiri atas 5 unsur

diatas dapat dijalankan secara maksimal dan

baik oleh setiap intansi pemerintahan akan

memberikan dampak terhadap pencapaian

tujuan yang ingin dicapai setiap intansi.

Dengan penerapan kelima unsur tersebut

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kota Magelang dapat mencapai tujuan

pengendalian intern yaitu pencapaian tujuan

secara efektif serta efisien, keandalan

pelaporan keuangan, pengamanan aset

negara, dan ketaatan terhadap peraturan

perundang-undangan.

Dampak Pengendalian Intern pada

Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kota Magelang

Dampak yang dapat dirasakan dengan

melakukan pengendalian intern pada Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Magelang adalah sebagai berikut :

1. Keandalan Laporan Keuangan

Prinsip akuntansi berterima umum

menjadikan pedoman dalam penyusunan

laporan keuangan pada Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Magelang dengan selalu dilakukan evaluasi

kinerja pada akhir periode pelaporan

keuangan. Kompetensi dalam penyusunan

laporan keuangan telah terlihat oleh pegawai

Disdukcapil Kota Magelang dimana dalam

penerapan tugas dan fungsinya sesuai

dengan bidang keahlian pegawai yaitu

Page 10: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL DENGAN …

SULTANIST: Jurnal Manajemen dan Keuangan, Vol 8 (2), 2020

150

ekonomi. Sehingga penerapan pengendalian

intern pada laporan keuangan telah dapat

dicapai dan dipertanggungjawabkan. Dalam

melaporkan LPJ (Laporan Pertanggung

Jawaban) atas pelaksanaan anggaran

keuangan yang dilakukan Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Magelang telah dilaksanakan secara tepat

waktu dan akurat sehingga terwujud tata

kelola pemerintah yang baik (good

governance).

2. Pengamanan Aset Negara

Upaya pengendalian aset yang

beresiko akan hilang, rusak, dicuri, secara

fisik telah diamankan. Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil Kota Magelang

didalam rencana strategisnya

menyampaikan bahwa pengamanan asset

yang dimiliki sebagai sarana dan prasarana

perangkat daerah serta rencana kebutuhan

pemeliharaan barang milih daerah telah

tersusun dan tercatat didalam Pengelolaan

Akuntabilitas, Pelaporan Keuangan & Asset

(BMN / BMD). Dalam memanajemen asset

atau pengelolaan barang milik negara dari

isu-isu strategis berdasarkan lima kriteria

tentang Pengelolaan, Akuntabilitas,

Pelaporan Keuangan, dan Aset (BMN /

BMD) memiliki total skor sebesar 30 dan

rata-rata skor sebesar 6,0 urutan prioritas

kelima setelah ketepatan penyusunan

program dan kegiatan administrasi

kependudukan dengan rata-rata skor 6,2.

Indikator keberhasilan dalam menjaga

barang milik negara atau barang milik

daerah telah dilakukan investarisasi

BMN/BMD secara berkala sebagai

penunjang pelaporan dalam menyusun

rencana strategis Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kota Magelang.

3. Efektivitas dan Efisiensi

Kegiatan Instansi Pemerintah

Disdukcapil Kota Magelang

merencanakan sebuah perencanaannya

dengan 9 (sembilan) aspek penting antara

lain : 1). Pemantapan Regulasi; 2).

Penguatan Kelembagaan; 3). Pembinaan

Aparatur; 4). Ketepatan Penyusunan

Program dan Kegiatan Adminduk; 5).

Pengelolaan Akuntabilitas, Pelaporan

Keuangan & Asset (BMN / BMD); 6).

Peningkatan Pelayanan Pada Masyarakat;

7). Pemanfaatan Data dan Dokumen

Kependudukan pada Instansi Penggguna; 8).

Perbaikan Insfrastruktur; dan 9).

Peningkatan Partisipasi Masyarakat. Dengan

terpenuhinya point diatas, maka harapan

masyarakat akan pelayanan kependudukan

dan pencatatan sipil yang prima akan

terwujud di Kota Magelang dengan predikat

pelayanan ber ISO 9001 : 2008. Sehingga

hasil tersebut dapat dikatakan bahwa

kegiatan Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kota Magelang berjalan

secara efektif dan efisien.

4. Ketaatan Dalam Peraturan

Perundang-Undangan

Ketentuan dan implementasi ketaatan

peraturan perundang – undangan tentang

kegiatan pengawasan telah diterapkan secara

cukup baik oleh Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kota Magelang. Kepala

dinas juga sudah memberikan arahan dan

contoh teladan yang baik mengenai etika

dalam menjalankan tugas sesuai dengan

tanggung jawab dan wewenang masing-

masing pegawai.

Berdasarkan hasil penelitian yang

dijelaskan diatas, menunjukkan bahwa

penerapan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP) di Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil Kota Magelang telah

dilaksanakan dengan baik dan juga telah

menerapkan setiap faktor yang terdapat

didalam pengendalian intern menurut

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun

2008. Dengan menerapkan Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)

Page 11: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL DENGAN …

SULTANIST: Jurnal Manajemen dan Keuangan, Vol 8 (2), 2020

151

maka pengelolaan dan pengawasan

keuangan daerah dapat berjalan baik serta

dapat mendukung penyelenggaraan

pemerintah yang efektif dan juga efisien

serta menciptakan pemerintahan yang

akuntanbel dan transparan sebagai bentuk

kinerja yang baik. Dalam mendukung

terciptanya good governance, bahwa Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kota Magelang telah berjalan dengan cukup

optimal sehingga mendapatkan dampak

positif yang dirasakan oleh optimalisasi

Sistem Pengendalian Intern Pemerintahan

(SPIP) tersebut.

Terdapat kekurangan dari

Disdukcapil Kota Magelang yaitu ketika

sebuah sistem pada pengolahan data

masyarakat secara komputerisasi yang

dimiliki Disdukcapil Kota Magelang

mengalami masalah. Dengan begitu ketika

akan dilakukan pengecekan berkas secara

tertulis dengan sistem yang ada tidak dapat

terlaksana. Resiko yang muncul adalah

terhambatnya pekerjaan pendataan yang

tersimpan pada sebuah sistem komputerisasi

yang terhubung langsung oleh pusat

pendataan data identitas diri masyarakat

Indonesia yang ada pada Ditjen Dukcapil

Kemendagri. Solusi yang dilakukan yaitu

dengan melakukan pelayanan secara manual

dan merekap untuk memasukkan data pada

saat sistem sudah kembali normal dan sesuai

dengan prinsip kerja yang telah ada untuk

tetap berjalan memberikan pelayanan

kepada masyarakat.

SIMPULAN DAN SARAN

Melalui hasil penelitian yang penulis

lakukan pada Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kota Magelang dan

berdasarkan penelitian dalam pelaksanaan

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

(SPIP), maka penulis menarik kesimpulan

bahwa secara umum Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah (SPIP) pada Disdukcapil

Kota Magelang sudah berjalan dengan baik,

karena penerapan yang berdasarkan

peraturan peundangan telah sesuai dengan

unsur-unsur dalam SPIP yang telah

ditetapkan dan Berdasarkan pada PP No. 60

Tahun 2008. Mekanisme sistem dan

prosedur pada Disdukcapil Kota Magelang

juga sudah cukup memadai, ditunjang

dengan pegawai yang kompeten

dibidangnya membuat tingkat kesalahan atas

pengendalian dapat diatasi, jumlah pegawai

di Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kota Magelang cukup lengkap, namun

dinas menerima cukup banyak pelajar

magang sehingga mengakibatkan

pelaksanaan tugas belum sepenuhnya

efisien.

Adapun saran yang dapat penulis

berikan terkait dengan hasil dari penelitian

diatas adalah sebagai berikut:

1. Diharapkan Kepala Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Magelang dapat terus menjaga serta

meningkatkan komitmen yang lebih baik

sehingga terciptanya good governance.

2. Sistem pengendalian intern yang ada

pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kota Magelang diharapkan dapat

dipertahankan dan bahkan lebih

ditingkatkan sehingga dalam pencapaian

tujuan bisa lebih optimal.

3. Struktur organisasi Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Magelang telah menunjukan adanya garis

wewenang dan tanggung jawab yang jelas,

yang menunjukan pemisahan fungsi secara

jelas.

4. Perbaikan sistem komputerisasi

dalam mekanisme pendataan yang terkadang

terkendala sehingga dapat menghambat

dalam proses pelayanan kepada masyarakat.

Page 12: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL DENGAN …

SULTANIST: Jurnal Manajemen dan Keuangan, Vol 8 (2), 2020

152

DAFTAR PUSTAKA

Arens, A, Elder, Randal J, Beasley , Mark S,

Dan Jusuf, Amir Abadi. 2011. Jasa

Audit Dan Assurance Pendekatan

Terpadu (Adaptasi Indonesia).

Aicpa. (1982). Aicpa Codification Of

Statements On Auditing Standards.

American Institute Of Certified Public

Accountants.

Amri, N. F. (2020, November 26). Konsep –

Konsep Dasar Struktur Pengendalian

Intern (Spi). Retrieved From

Https://Www.E-Akuntansi.Com/

Coso, The Committee Of Sponsoring

Organizations Of The Treadway

Commission. 2013. “Internal Control -

Integrated Framework: Executive

Summary.” New York.

Halim, A. (2014). Manajemen Keuangan

Sektor Publik Problematika

Penerimaan Dan Pengeluaran

Pemerintah. Jakarta: Selemba Empat.

Harahap, & Syafri, S. (2004). Teori

Akuntansi. Jakarta: Pt. Raja Grafindo

Persada.

Hery. 2013. Akuntansi Dasar 1 Dan 2.

Horngren, Charles T., George Foster,

Srikant M. Datar, Madhav Rajan, Chris

Ittner, And Amelia Annette Baldwin.

2010. “Cost Accounting: A Managerial

Emphasis,.” Issues In Accounting

Education.

Indriasih, Dewi. 2014. “The Effect Of

Government Apparatus Competence

And The Effectiveness Of Government

Internal Control Toward The Quality

Of Financial Reporting In Local

Government.” Research Journal Of

Finance And Accounting.

Littleton, & Muhammad. (2002). Definisi

Akuntansi Menurut Para Ahli.

Retrieved From

Http://Rahasiaakuntansi.Blogspot.Com/

Diakses Tanggal 27nov2020

Mardiasmo. (2005). Akuntansi Sektor Publik

. Yogyakarta: Andi Ofset.

Peraturan Pemerintah. 2008. “Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor

60 Tahun 2008 Tentang Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah.” Pp.

Peraturan Wali Kota. (2016). Peraturan

Walikota No 39 Tahun 2016, Tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi,

Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja

Dinas Kependudukan Dan Pencatatan

Sipil Kota Magelang. Pp.

Sudiarianti, N. M., I. Ulupui, And I. G. A.

Budiasih. 2015. “Pengaruh Kompetensi

Sumber Daya Manusia Pada Penerapan

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

Dan Standar Akuntansi Pemerintah

Serta Implikasinya ….” Simposium

Nasional Akuntansi ….

Sugiyono, P. D. (2018:213). Metode

Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan

R&D. Bandung: Alfabeta.

Susanto, A. (2013:95). Sistem Informasi

Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.

Susilawati, Susilowati, And Dwi Seftihani

Riana. 2014. “Standar Akuntansi

Pemerintahan Dan Sistem

Pengendalian Intern Sebagai Anteseden

Kualitas Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah.” Star – Study &

Accounting Research.

Warren, Carl S., James M. Reeve, Jonathan

E. Duchac, Ersa Tri Wahyuni, And

Amir Abadi Yusuf. 2017. Pengantar

Akuntansi Adaptasi Indonesia (Edisi

4).

PROFIL SINGKAT

Yoshandi Rendra Prastya,

merupakan mahasiswa Prodi S1 Akuntansi

tahun 2017 lahir pada tanggal 13 Maret

1998. Suci Nasehati Sunaningsih , S.E.,

M.Acc., merupakan dosen Fakultas

Ekonomi Program Studi S1 Akuntansi

Universitas Tidar, Magelang.