evaluasi pengendalian internal pada sistem …
TRANSCRIPT
EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA
SISTEM PEMBERIAN KREDIT
(Studi kasus di Koperasi Pintu Air, Waru, Sidoarjo, Jawa Timur)
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Maria Tinsiani Rambu Padu
NIM : 162114039
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA
SISTEM PEMBERIAN KREDIT
(Studi kasus di Koperasi Pintu Air, Waru, Sidoarjo, Jawa Timur)
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Maria Tinsiani Rambu Padu
NIM : 162114039
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Karena Allah kami nyanyikan puji-pujian sepanjang hari, dan bagi nama-Mu kami
mengucapkan syukur selama-lamanya”
(MAZMUR 44: 9)
Karya hasil penelitian ini saya persembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu menyertai dan memberkati saya
Kedua orang tua saya yang terkasih Bapak Longginus Nganggur dan Ibu Yuliana Day
Keluarga besar saya di Sumba dan Flores
Teman-teman sepermainan dan seperjuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………………………………………………………….. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………….. ii
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………… iii
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………. iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS……………….. v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI……………… vi
HALAMAN KATA PENGANTAR…………………………………………... vii
DAFTAR ISI………………………………………….………………………... ix
DAFTAR TABEL……………………………….…………………………….. xi
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………….. xii
ABSTRAK……………………………………………………………………… xiii
ABSTRACT……………………………………………………………………. xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………… 1
B. Pertanyaan Penelitian………………………………………………….. 4
C. Tujuan Penelitian……………………………………………………… 4
D. Manfaat Penelitian…………………………………………………….. 4
E. Sistematika Penulisan…………………………………………………. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Efektivitas……………………………………………………………... 8
B. Pengendalian Internal…………………………………………………. 9
C. Kredit………………………………………………………………….. 15
D. Koperasi………………………………………………………………. 24
E. Attribute Sampling Models…………………………………………… 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
F. Penelitian Terdahulu………………………………………………….. 28
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian……………………………………………………….. 29
B. Tempat dan Waktu Penelitian………………………………………… 29
C. Subjek dan Objek Penelitian………………………………………….. 29
D. Data Penelitian………………………………………………………... 30
E. Teknik Pengumpulan Data…………………………………………… 30
F. Populasi dan Sampel…………………………………………………. 31
G. Variabel Penelitian…………………………………………………… 31
H. Teknik Analisis Data…………………………………………………. 33
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan……………………………………………………. 43
B. Visi dan Misi…………………………………………………………... 45
C. Pola Kebijakan………………………………………………………… 45
D. Produk KSP Kopdit Pintu Air…………………………………………. 52
E. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas………………………………… 57
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi dan Analisis Sistem Pemberian Kredit Koperasi Pintu Air…. 66
B. Evaluaasi Pengendalian Internal pada Pemberian Kredit ……………… 69
C. Uji Kepatuhan Sampling………………………………..………..…….. 115
D. Pembahasan……………………………………………………………. 125
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………… 144
B. Keterbatasan Penelitian……………………………………………….. 145
C. Saran……………………………………………………………….….. 145
DAFTAR PUSTAKA……………………………..………………….....…… 146
LAMPIRAN……………………………………...…………………….…….. 148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Perbandingan Komponen Lingkungan Pengendalian (kosong)……35
Tabel 2. Perbandingan Komponen Penilaian Resiko (kosong)……………...36
Tabel 3. Perbandingan Komponen Aktivitas Pengendalian (kosong)……….37
Tabel 4. Perbandingan Komponen Informasi dan Komunikasi (kosong)...…38
Tabel 5. Perbandingan Komponen Pemantauan (kosong)…………………..39
Tabel 6. Stop-or-Go Decision ……………………………………………….42
Tabel 7. Perbandingan Komponen Lingkungan Pengendalian (data diolah)..76
Tabel 8. Perbandingan Komponen Penilaian Resiko (data diolah …….….....84
Tabel 9. Perbandingan Komponen Aktivitas Pengendalian (data diolah)…...93
Tabel 10. Perbandingan Komponen Informasi dan Komunikasi (data diolah).101
Tabel 11. Perbandingan Komponen Pemantauan (data diolah)……………....109
Tabel 12. Hasil Pengujian Kepatuhan………………………………………...117
Tabel 13. Attribute Sampling………………………………...……………....120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Flowchart Pemberian Kredit……..………………………………24
Gambar 2. Struktur Organisasi KSP Kopdit Pintu Air Pusat…………………57
Gambar 3. Struktur Organisasi KSP Kopdit Pintu Air Cabang……………....58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
ABSTRAK
EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA
SISTEM PEMBERIAN KREDIT
(Studi kasus di Koperasi Pintu Air, Waru, Sidoarjo, Jawa Timur)
Maria Tinsiani Rambu Padu
NIM: 162114039
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2020
Terdapat dua tujuan dalam penelitian ini. Tujuan yang pertama adalah untuk
mengetahui mengetahui apakah pengendalian internal pemberian kredit di Koperasi
“Pintu Air” sudah memenuhi unsur-unsur pengendalian internal menurut COSO.
Tujuan yang kedua adalah untuk mengetahui apakah pengendalian internal pada sistem
pemberian kredit di Koperasi “Pintu Air” sudah efektif.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus yang dilakukan di Koperasi “Pintu Air”
pada bulan Januari sampai Februari 2020. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
cara wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif komparatif untuk menjawab
permasalahan mengenai kesesuaian sistem pemberian kredit dengan pengendalian
internal COSO. Dan teknik pengujian kepatuhan menggunakan metode Stop-or-Go
Sampling untuk menjawab permasalahan kedua mengenai pengendalian internal pada
sistem pemberian kredit di Koperasi “Pintu Air”.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengendalian internal dalam
pemberian kredit yang diterapkan pada Koperasi “Pintu Air” telah sesuai dengan
unsur-unsur pengendaian internal menurut COSO dan pengendalian internal sistem
pemberian kredit di Koperasi “Pintu Air” sudah efektif, dilihat dari hasil pengujian
kepatuhan yang tidak ditemukan adanya kesalahan yaitu AUPL sama dengan DUPL
sebesar 5%.
Kata Kunci: Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission
(COSO), Pengendalian Internal, Pemberian Kredit, Koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRACT
THE EVALUATION OF INTERNAL CONTOL IN THE
CREDIT GRATING SYSTEM
(A case study at Pintu Air Cooperative, Waru, Sidoarjo, East Java)
Maria Tinsiani Rambu Padu
NIM: 162114039
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2020
There are two objectives in this study. The first objective is to find out how
to control the internal credit granting at the "Pintu Air" Cooperation that has
fulfilled the requirements of internal control according to the COSO. The second
objective is to find out whether the internal control in the credit granting system at
the "Pintu Air" Cooperation has been effective.
This type of research is a case study conducted at the "Pintu Air"
Cooperation in January until February 2020. The data collection techniques were
carried out by interviews and documentation. The data analysis technique used in
this study is a comparative descriptive analysis technique to answer questions
about the appropriateness of the credit granting system with COSO internal
control. And the testing technique agreed to use the Stop-or-Go Sampling method
to answer the second problem concerning the internal control of credit granting
system in the "Pintu Air" Cooperation.
The results of this study indicate that the internal control of the credit
granting applied to the "Pintu Air" Cooperation are in accordance with the
elements of the internal control system according to COSO and the internal control
of the credit granting system at the "Pintu Air" Cooperation has been effective,
seeing from the results of compliance testing that was not found any problems
namely AUPL is equal to DUPL of 5%.
Keywords: Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission
(COSO), Internal Control, Lending, Cooperatives.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Koperasi di Indonesia berkembangan dengan sangat pesat. Menurut
data yang diperoleh dari BPS (Badan Pusat Statistik) jumlah koperasi di
Indonesia dari tahun 2014 sampai 2017 mengalami peningkatan yaitu dari
147.249 menjadi 152.147. Peningkatan juga terjadi di Provinsi Nusa Tenggara
Timur, untuk periode tahun 2017 sampai 2019 mengalami peningkatan yaitu
dari 2.241 menjadi 2.697 koperasi. Koperasi menawarkan berbagai jenis
produk kepada anggotanya. Berbagai jenis produk yang ditawarkan dapat
menarik minat masyarakat untuk bergabung menjadi anggota koperasi.
Koperasi sebagai salah satu lembaga keuangan di Indonesia yang
menerapkan asas kekeluargaan dalam pelaksanaannya, memiliki tujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Salah satu peran koperasi adalah
membantu mengatasi ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial yang
sering ditemukan dikehidupan masyarakat. Peran tersebut dilaksanakan dengan
memberikan bantuan permodalan kepada masyarakat yang memiliki usaha
dalam dunia bisnis, sehingga dapat membantu mereka mengembangkan
usahanya. Apabila usaha tersebut dapat berjalan dengan baik dan efektif, hal ini
dapat membawa dampak positif untuk masyarakat disekitarnya. Contohnya
yaitu dapat membuka lapangan pekerjaan, sehingga dapat memberikan peluang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
bagi masyarakat untuk bekerja dan mengurangi tingkat pengangguran serta
kemiskinan yang ada di Indonesia.
Koperasi hadir dengan salah satu fasilitasnya yaitu pemberian kredit
simpan pinjam kepada anggotanya. Pemberian kredit merupakan usaha
koperasi yang paling pokok sehingga sebelum memberikan pinjaman kredit,
koperasi terlebih dahulu perlu memberikan penilaian terhadap anggota yang
mengajukan pinjaman kredit. Proses penilaian ini dilakukan agar koperasi
sebagai pihak yang memberikan pinjaman kredit merasa yakin dan percaya
bahwa anggotanya mampu mengembalikan kredit yang diterimanya. Apabila
anggota tidak mampu mengembalikan kredit tersebut maka hal ini akan
menjadi masalah bagi koperasi yang sering dikenal dengan istilah kredit macet.
Masalah keamanan kredit yang terjadi merupakan masalah yang harus
diperhatikan oleh koperasi karena akan adanya risiko yang timbul dalam sistem
pemberian kredit. Kredit macet memberikan pengaruh yang buruk pada
koperasi yaitu kinerja menurun, perputaran kas yang tidak lancar, serta
berkurangnya jumlah anggota, sehingga dapat mengancam keberlangsungan
koperasi di masa yang akan datang. Permasalahan ini dapat dihindari dengan
adanya penerapan sistem pengendalian internal yang memadai dalam bidang
perkreditan agar dapat menunjang efektivitas dalam pemberian kredit.
Koperasi “Pintu Air” merupakan salah satu koperasi yang berhasil
memikat hati masyarakat dengan produk yang diberikan sehingga dapat
berkembang dengan pesat. Hal ini terbukti dengan terdapat banyaknya cabang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
yang tersebar hampir di seluruh kota yang ada di Indonesia. Kegiatan utama
yang merupakan sumber pendapatan bagi Koperasi “Pintu Air” adalah dengan
memberikan jasa pinjaman kredit. tertarik melakukan an yang terkait dengan
efektivitas pengendalian internal pada pemberian kredit, karena adanya
kemungkinan terjadi masalah yang disebabkan oleh lemahnya pengendalian
internal, misalnya kredit yang telah diberikan tidak kembali sesuai dengan
jumlah yang dipinjamkan dan tidak tepat pada waktu yang telah ditentukan
sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk menilai dan mengevaluasi apakah
pengendalian internal yang diterapkan di Koperasi “Pintu Air” sudah berjalan
secara efektif dan sesuai dengan komponen-komponen pengendalian internal
menurut COSO.
Pengendalian internal terdiri dari lima komponen yaitu komponen
lingkungan pengendalian, penilaian resiko, aktivitas pengendalian, informasi
dan komunikasi, serta komponen pemantauan. Penerapan kelima komponen
pengendalian internal yang memadai dapat mendorong tercapainya pelaporan
keuangan dan manajerial yang terpercaya, meningkatkan kepatuhan koperasi
terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta
dapat mengurangi resiko terjadinya kerugian, penyimpangan, dan pelanggaran.
Dengan terselenggaranya pengendalian internal yang memadai dalam
pemberian kredit, menunjukkan sikap kehati-hatian dalam “tubuh” koperasi
tersebut. Melalui usaha pemberian kredit koperasi harus mampu meningkatkan
efektivitas pada sistem pemberian kredit dan berusaha sebaik mungkin untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
mengurangi risiko kegagalan kredit, terutama yang disebabkan akibat lemahnya
pengendalian internal.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang akan dibahas
dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah pengendalian internal pemberian kredit di Koperasi “Pintu Air”
sudah memenuhi lima komponen COSO?
2. Apakah pengendalian internal pada sistem pemberian kredit Koperasi
“Pintu Air” sudah berjalan dengan efektif?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan-tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah pengendalian internal pada sistem pemberian
kredit di Koperasi “Pintu Air” sudah efektif.
2. Untuk mengetahui pengendalian internal pemberian kredit di Koperasi
“Pintu Air” sudah memenuhi unsur-unsur pengendalian internal menurut
COSO.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini merupakan wadah bagi peneliti untuk dapat
mengimplementasikan ilmu yang sudah peneliti pelajari selama
perkuliahan, selain itu penelitian ini juga memberikan kesempatan kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
peneliti untuk lebih menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
koperasi, pengendalian internal, dan perkreditan.
2. Bagi Pembaca
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pembaca dalam
menambah wawasan dan pengetahuan di bidang akuntansi, dan dapat
digunakan sebagai referensi dalam melakukan penelitian selanjutnya yang
berkaitan dengan topik penelitian ini.
3. Bagi Koperasi “Pintu Air”
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan-masukan sebagai
bahan evaluasi untuk menilai sistem pemberian kredit yang telah
diterapkan koperasi dan untuk meningkatkan pengendalian atas pemberian
kredit di koperasi tersebut.
4. Bagi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Hasil penelitian ini diharapakan dapat menambah informasi mengenai
pengendalian internal yang ada di koperasi dan an ini diharapkan dapat
digunakan sebagai tembahan referensi pustaka di perpustakaan.
E. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
Dalam bab ini peneliti membahas tentang latar belakang
masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II Tinjuan Pustaka
Bab ini membahas tentang teori-teori yang dipakai untuk
membantu peneliti dalam menganalisis data, yaitu mengenai
efektivitas, pengendalian internal, kredit, koperasi, dan
attribute sampling.
BAB III Metode Penelitian
Bab ini peneliti membahas tentang jenis penelitian yang dipakai,
tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, data-
data yang dibutuhkan dalam penelitian, teknik pengumpulan
data, dan teknik analisis data.
BAB IV Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini membahas tentang sejarah koperasi, visi dan misi
koperasi, pola kabijakan yang diberlakukan di koperasi, produk-
produk yang ditawarkan koperasi, serta struktur dan uraian tugas
untuk masing-masing bagian yang ada di koperasi Pintu Air.
BAB V Analisi Data dan Pembahasan
Bab ini membahas tentang analisis hasil penelitian dan
pembahasan untuk masing-masing rumusan masalah yang di
teliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB VI Penutup
Bab ini berisi kesimpulan penelitian dari hasil penelitian, saran
bagi koperasi, dan saran bagi peneliti setelah selesai melakukan
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Efektivitas
Menurut Mahmudi (2010:86), efektivitas adalah hubungan antara output
dengan tujuan, semakin besar kontribusi output terhadap pencapaian tujuan,
maka akan semakin efektif organisasi, program, atau kegiatan. Jika ekonomi
hanya berkonsentrasi pada input dan efisiensi pada output atau proses, maka
efektivitas berfokus pada outcome (hasil).
Berdasarkan pengertian efektivitas yang telah dijelaskan di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa efektivitas yang dimaksudkan dalam an ini adalah sebagai
suatu patokan atau alat untuk mengukur dan membandingkan antara pencapaian
sasaran, tujuan, ataupun hasil dari kegiatan yang telah ditentukan oleh koperasi
Pintu Air sebelumnya.
Efektivitas suatu organisasi dapat diukur untuk mengetahui sejauh mana
pencapaian sasaran dan tujuan dari organisasi tersebut. Menurut Mahmudi
(2005:92), ukuran efektivitas merupakan standar akan mengukur terpenuhinya
sasaran dan tujuan yang akan dicapai oleh suatu organisasi. Efektivitas
menunjukkan pada tingkat sejauh mana organisasi tersebut melakukan kegiatan
dan program berdasarkan fungsi-fungisnya secara optimal. Adapun hal-hal
yang memengaruhi efektivitas adalah ukuran, tingkat kesulitan, kepuasan, hasil
dan kecepatan, serta individu atau organisasi dalam melaksanakan kegiatan
tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
B. Pengendalian Internal
Pengendalian internal kutipan dari ISA 315 Alinea 4c oleh Tuanakotta
(2013:126), adalah suatu proses yang dirancang, diimplementasi, dan
dipelihara oleh manajemen dan karyawan lain guna memberikan asuransi yang
memadai tentang tercapainya tujuan efisiensi operasi dan kepatuhan terhadap
hukum serta ketentuan perundang-undangan.
Pengertian pengendalian internal menurut COSO (Commite of Sponsoring
Organization of Treadway Commission) adalah suatu proses yang dapat
dipengauhi direksi, manajemen, dan karyawan dalam menyediakan secara
layak suatu kepastian mengenai prestasi yang diperoleh secara objektif dalam
penerapannya tentang laporan keuangan yang tidak dapat dipercaya, diterapkan
efesiensinya dan efektifitas dalam kegiatan operasional perusahaan serta
peraturan dan hukum yang berlaku agar ditaati oleh semua pihak.
Pengendalian internal memiliki beberapa tujuan, menurut COSO tujuan
pengendalian internal adalah:
1. Tujuan Operasi
Tujuannya bervariasi berdasarkan pilihan manajemen yang berkaitan
dengan struktur, pertimbangan industri, kinerja entitas, terkait untuk
operasi dalam divisi, anak perusahaan, unit operasi dan fungsi diarahkan
pada peningkatan efektifitas dan efisiensi dalam menggerakkan entitas
mencapai tujuannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2. Tujuan Pelaporan
Tujuan ini berkaitan dengan penyusunan laporan yang handal dan
berhubungan dengan pelaporan keuangan maupun non keuangan dan
pelaporan internal atau eksternal. Tujuan pelaporan didorong oleh
kebutuhan potensial yaitu peraturan dan/atau standar yang telah ditetapkan.
3. Tujuan Kepatuhan
Sebuah entitas dalam melaksanakan kegiatan sering mengambil tindakan
tertentu, sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Organisasi
perlu memahami hukum dan peraturan yang berlaku di seluruh entitas
untuk memahami tujuan kepatuhan.
Terdapat lima komponen pengendalian internal menurut standar COSO, yaitu:
1. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian berurusan dengan fungsi pengelolaan dan
pengawasan di tingkat tertinggi dalam entitas, dan juga mengatur sikap,
perilaku, kesadaran pengendalian, serta tindakan manajemen mengenai
pengendalian internal entitas tersebut. Terdapat lima unsur dalam
lingkungan pengendalian, yaitu:
a. Komitmen terhadap integritas dan nilai etika.
Organisasi harus menunjukkan komitmennya terhadap intergitas dan
nilai-nilai etika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
b. Melaksanakan tanggung jawab pengawasan.
Dewan pengawas independen terhadap manajemen dan melaksanakan
pengawasan terhadap pengembangan dan kinerja pengendalian
internal.
c. Menetapkan struktur, wewenang, dan tanggung jawab.
Manajemen menetapkan, dengan pengawasan dewan, struktur, jalur
pelaporan, kewenangan dan tanggung jawab dalam mencapai tujuan.
d. Menunjukkan komitmen terhadap kompetisi.
Organisasi menunjukkan komitmen untuk menarik, mengembangkan,
dan mempertahankan individu yang kompeten.
e. Mendorong akuntabilitas.
Organisasi mendorong individu mengembangkan akuntabilitas atas
tanggung jawab terhadap pengendalian internal.
2. Penilaian Resiko
Entitas menilai resiko dari sudut pandang ancaman terhadap pencapaian
tujuan entitas, di antaranya ialah menghasilkan laporan keuangan yang
bebas dari salah saji yang material. Untuk itulah entitas wajib merancang,
mengimplementasikan dan memelihara pengendalian internal. Penilaian
resiko dalam organisasi dilakukan dengan cara:
a. Menentukan tujuan yang sesuai.
Organisasi terlebih dahulu menetapkan tujuan dengan kejelasan yang
cukup untuk memungkinkan identifikasi dan penilaian resiko.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
b. Mengidentifikasi dan menganalisis resiko.
Organisasi mengidentifikasi resiko pencapaian tujuan di seluruh
entitas dan menganalisa resiko tersebut sebagai dasar dalam
menentukan bagaimana resiko harus dikelola.
c. Menilai resiko fraud.
Organisasi harus mempertimbangkan potensi terjadinya fraud atau
kecurangan dalam menilai resiko untuk mencapaian tujuannya.
d. Mengidentifikasi dan menganalisis perubahan yang signifikan.
Organisasi mengidentifikasi dan mengevaluasi perubahan-perubahan
yang dapat mempengaruhi sistem pengendalian internal secara
signifikan.
3. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang memastikan
bahwa petunjuk dan arahan manajemen dilaksanakan. Aktivitas
pengendalian dirancang untuk menanggulangi resiko yang bisa terjadi
dalam kegiatan sehari-hari. Organisasi berpeluang untuk menggunakan
berbagai jenis pengendalian seperti:
a. Memilih dan mengembangkan kegiatan pengendalian.
Organisasi memilih dan mengembangkan kegiatan pengendalian
yang berkontribusi memitigasi resiko sampai ke tingkat yang dapat
diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
b. Memilih dan mengembangkan kontrol umum atas teknologi.
Organisasi memilih dan mengembangkan kegiatan pengendalian
umum atas teknologi informasi untuk mendukung dalam tercapainya
tujuan.
c. Merinci ke dalam kebijakan dan prosedur.
Organisasi menerapkan kegitan pengendalian melalui kebijakan
yang menetapkan apa yang diharapkan dan prosedur untuk
menerapkan kebijakan tersebut.
4. Sistem Informasi dan Komunikasi
Suatu sistem informasi meliputi infrastuktur (komponen fisik dan
perangkat keras), perangkat lunak, manusia, prosedur, dan data. Banyak
sistem informasi memanfaatkan IT (information technology). Sistem
informasi mengidentifikasi, merekam, dan menyebarkan informasi untuk
mendukung tercapainya tujuan pelaporan keuangan dan tujuan
pengendalian internal. Sedangkan komunikasi adalah unsur kunci dalam
suksesnya sistem informasi untuk membantu karyawan dalam memahami
tujuan pengendalian internal, proses bisnis, peran serta tanggung jawab
masing-masing karyawan. Unsur yang terdapat dalam sistem informasi
dan komunikasi, adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
a. Menggunakan informasi yang relevan.
Organisasi memperoleh dan menggunakan informasi yang
berkualitas dan relevan untuk mendukung berfungsinya seluruh
komponen pengendalian internal.
b. Komunikasi internal.
Organisasi mengkomunikasikan informasi secara internal, termasuk
tujuan dan tanggung jawab pengendalian internal yang diperlukan
untuk mendukung fungsi pengendalian internal.
c. Komunikasi eksternal
Organisasi berkomunikasi dengan pihak luar yang berkaitan dengan
berbagai hal yang dapat mempengaruhi berfungsinya seluruh
komponen pengendalian inetrnal.
5. Pemantauan
Komponen pemantauan, menilai efektifnya kinerja pengendalian internal
yang bertujuan untuk memastikan bahwa pengendalian berjalan
sebagaimana mestinya, dan jika tidak, maka akan dilakukan tindakan
perbaikan. Manajemen dapat memantau melalui kegiatan yang sedang
berjalan, dengan evaluasi terpisah, atau kombinasi dari keduanya, serta
dnegan penggunaan informasi dari pihak eksternal yang mengindikasikan
masalah atau yang menyoroti area yang memerlukan penyempurnaan.
Unsur yang terdapat dalam pemantauan adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
a. Evaluasi berkelanjutan dan atau terpisah.
Organisasi memilih, mengembangkan, dan melakukan evaluasi
berkelanjutan dan atau terpisah untuk memastikan apakah komponen
pengendalian internal eksis dan berfungsi dengan baik.
b. Mengevaluasi dan melaporkan setiap kekurangan.
Organisasi mengevaluasi dan mengkomunikasikan kekurangan
pengendalian internal secara tepat waktu kepada pihak-pihak yang
bertanggung jawab untuk mengambil tindakan korektif.
C. Kredit
Menurut Undang-undang pasal 1 ayat 11 No. 10/1998 tentang perbankan,
kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya
setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Sedangkan menurut
Abdullah dan Tantri (2012:163), arti kredit adalah pihak pertama yang
memberikan prestasi berupa barang, uang, atau jasa ke pihak lain atau pihak
kedua, namun kontraprestasi baru akan diterima dalam jangka waktu tertentu di
kemudian hari.
Pemberian pinjaman kredit tentunya dilakukan karena adanya beberapa
tujuan. Menurut Abdullah dan Tantri (2012:166), tujuan utama dari pemberian
kredit yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
1. Mencari keuntungan, dengan tujuan untuk mendapatkan hasil dari kredit
yang diberikan terlebih dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank
sebagai imbalan dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada si
penerima kredit.
2. Membantu usaha nasabah, dengan adanya pemberian kredit dapat
membantu nasabah yang sedang membutuhkan dana baik dana untuk
investasi maupun dana yang digunakan untuk modal kerja.
3. Membantu pemerintah, kredit juga dapat membantu pemerintah dalam
meningkatkan pembangunan di berbagai sektor. Semkain banyak kredit
yang disalurkan oleh bank, maka akan semakin baik.
Selain memiliki tujuan, kredit juga memiliki fungsi secara luas menurut
Abdullah dan Tantri (2012:168). Fungsi kredit tersebut antara lain:
1. Meningkatkan daya guna uang. Artinya bahwa dengan adanya kredit uang
nasabah yang disimpan dapat menjadi lebih berguna untuk menghasilkan
suatu barang maupun jasa yang diterima oleh nasabah.
2. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang. Uang yang disalurkan akan
beredar dari suatu wilayah ke wilayah lainnya sehingga apabila terdapat
suatu daerah yang kekurangan uang, dengan adanya kredit daerah tersebut
dapat memperoleh uang dengan mudah.
3. Meningkatkan daya guna barang. Nasabah yang mendapatkan pinjaman
kredit dapat menggunakan uang tersebut untuk mengelolah barang mentah
menjadi barang yang berguna dan bermanfaat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
4. Sebagai alat stabilitas ekonomi. Dengan adanya kredit dapat menambah
jumlah barang yang dibutuhkan masyarakat dan kredit juga dapat
membantu dalam mengekspor barang ke luar negeri dengan demikian dapat
menambah devisa negara.
5. Meningkatkan semangat usaha. Bagi nasabah yang memiliki usaha, dengan
adanya kredit dapat membantu mereka dalam menambah modal usahanya.
6. Meningkatkan pemerataan pendapatan. Kredit dapat meningkatkan
pendapatan apabila semakin banyak kredit yang disalurkan.
7. Meningkatkan hubungan internasional. Kredit juga dapat dilakukan
dijenjang internasional hal ini dapat meningkatkan kerja sama internasional
di berbagai sektor.
Kredit dikelompokkan berdasarkan beberapa aspek pendekatan yaitu
menurut tujuan pemberian, jangka waktu kredit, bentuk jaminan, segmen usaha,
sifat pemakaian dana, dan sumber dana pembiayaan, Abdullah (2003:73).
1. Menurut tujuan pemberian
Berdasarkan tujuan penggunaan dana yang diperoleh, kredit dibagi
menjadi dua yaitu:
a. Kredit komersial, yaitu kredit yang ditujukan untuk membiayai
kebutuhan dunia usaha, baik dalam bentuk perputaran kredit maupun
kredit yang tidak berputar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
b. Kredit komsumtif, yaitu kredit yang dipergunakan untuk pembelian
barang tertentu bukan keperluan usaha melainkan untuk pemakaian
dan merupakan pinjaman yang bersifat tetap.
2. Menurut jangka waktu kredit
Berdasarkan jangka waktu pengembalian kredit, dapat dibedakan menjadi:
a. Kredit jangka pendek, yaitu kredit yang memiliki jangka waktu
maksimum satu tahun.
b. Kredit jangka menengah, yaitu kredit yang memiliki jangka waktu
diatas satu tahun sampai dengan tiga tahun.
c. Kredit jangka panjang, yaitu kredit yang jangka waktunya lebih dari
tiga tahun.
3. Menurut bentuk jaminan
Berdasarkan bentuk jaminan, kredit dapat dibedakan menjadi:
a. Kredit dengan jaminan, yaitu kredit yang diberikan karena adanya
jaminan dari debitur barupa harta bergerak maupun harta tidak
bergerak.
b. Kredit tanpa jaminan, yaitu pemberian kredit dengan tidak adanya
barang jaminan. Kredit tanpa jaminan biasanya diberikan kepada
nasabah memiliki reputasi baik dalam membayar angsuran.
4. Menurut status hukum debitur
Berdasarkan status hukum debitur, kredit dapat dibedakan menjadi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
a. Kredit bagi debitur koperasi, yaitu kredit yang diberikan kepada
debitur yang berstatus badan hukum (corporate loans) dan dalam
jumlah kredit berskala menengah/besar.
b. Kredit bagi debitur perseorangan, yaitu kredit yang diberikan kepada
debitur yang berstatus perseorangan (personal loans) dan jumlah
kredit berskala kecil.
5. Menurut segmen usaha
Berdasarkan segmen usaha debitur, kredit dapat dibedakan menjadi:
a. Whole loans, yaitu kredit yang diberikan kepada individu maupun
korporasi untuk menjalankan bidang usaha, misalnya perdagangan,
industri dan lain-lain sebagai tambahan modal kerja.
b. Retail loans, yaitu kredit yang diberikan kepada nasabah (debitur)
untuk tujuan konsumtif.
6. Menurut sifat dan pemakaian dana
Berdasarkan sifat pemakaian dana, kredit dapat dibedakan menjadi:
a. Kredit revolving, yaitu kredit yang dananya dapat ditarik berulang-
ulang, artinya jumlah kredit dapat ditarik sekaligus atau secara
bertahap tergantung pada kebutuhan debitur.
b. Kredit non-revolving, yaitu kredit yang dananya dilakukan sekaligus
dan pelunasannya dilakukan secara bertahap maupun sekaligus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
7. Menurut sumber dana pembiayaan
Berdasarkan sumber dana pembiayaan, kredit dapat dibedakan
menjadikan:
a. Kredit likuiditas, yaitu kredit yang sebagian sumber dana
pembiayaannya diperoleh melalui Kredit Likuiditas Bank Indonesia
(KLBI).
b. Kredit pihak ketiga, yaitu kredit yang sebagian sumber dana
pembiayaannya diperoleh dari dana pihak ketiga (giro, tabungan, dan
deposito).
Sebelum kredit diberikan kepada nasabah, pihak yang akan memberikan
kredit hendaknya harus melihat beberapa prinsip pemberian kredit agar proses
perkreditan tersebut dapat berjalan dengan lancar. Menurut Tantri dan
Abdullah (2012:173), prinsip-prinsip dari pemberian kredit adalah sebagai
berikut:
1. Character/Watak, dalam hal ini adalah watak dari calon debitur, apakah
calon debitur memiliki riwayat pinjaman yang baik atau buruk.
2. Capacity/ Kemampuan, yaitu kemampuan calon nasabah dalam
membayar kredit yang dihubungkan dengan kemampuannya mengelola
bisnis dan dalam mencari laba.
3. Capital/Modal, yaitu sumber pembiayaan yang dimiliki nasabah terhadap
usaha yang akan dibiayai oleh pihak bank yang memberikan kredit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
4. Colleteral/Jaminan, merupakan jaminan bersifat fisik maupun nonfisik
yang diberikan oleh calon nasabah kepada bank.
5. Condition of Economic/ Kondisi Ekonomi, dalam mmeberikan kredit
hendaknya harus memperhatikan kondisi ekonomi saat ini dan masa yang
akan datang sesuai sektor masing-masing.
Dengan analisis tujuh P (7p) yang terdiri dari:
1. Personality,merupakan penilaian yang dilakukan kepada nasabah dari
segi kepribadian atau tingkah laku dalam menghadapi masalah yang
mencakup sikap, emosi, tingkah laku nasabah itu sendiri.
2. Party, nasabah diklasifikasikan dalam golongan-golongan tertentu
berdasarkan modal, loyalitas, dan karakternya, untuk mendapatkan
fasilitas yang berbeda dari bank.
3. Purpose, tujuan dalam pengambilan kredit bermacam-macam misalnya
untuk modal kerja, investasi, konsumtif, dan lain sebagainya.
4. Prospect, nasabah akan dinilai melalui usahanya dimasa yang akan
datang apakah menguntungkan dan memiliki prospek atau tidak. Hal ini
penting mengingat jika suatu fasilitas kredit yang dibiayai tanpa
mempunyai prospek, bukan hanya bank yang dirugikan, tetapi juga
nasabah.
5. Payment, merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan
kredit yang telah dipinjam atau dari sumber dana mana saja dana untuk
pengembalian kredit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
6. Profitability, nasabah dianalisis melalui kemampuannya dalam mencari
laba dengan adanya tambahan kredit yang diukur dari satu periode ke
periode lainnya apakah akan tetap sama atau semakin mengingkat.
7. Protection, perlindungan yang diberikan debitur dapat berupa jaminan
barang atau asuransi kredit. Sehingga kredit yang diberikan tersebut
mendapatkan jaminan perlindungan.
Peminjaman kredit tentunya tidak dapat diberikan secara langsung kepada
nasabah, namun pemberian kredit tersebut harus melalui beberapa prosedur.
Menurut Abdullah dan Tantriurutan langkah-langkah dalam prosedur
perkreditan yang harus ditangani oleh bank yaitu:
1. Berkas-berkas, hal pertama yang dilakukan untuk mengajukan
permohonan kredit adalah berkas-berkas yang dibuat dalam suatu
proposal.
2. Penyelidikan Berkas Pinjaman, penyelidikan ini bertujuan untuk
memeriksa apakah berkas yang diajukan sudah sesuai dengan persyaratan
dan lengkap atau belum.
3. Wawancara, dilakukan untuk menyakinkan bahwa berkas-berkas tersebut
sudah lengkap dan sesuai dnegan apa yang diajukan oleh pihak bank.
4. On the Spot, setelah wawancara kegiatan yang dilakukan selanjutnya
adalah pemeriksaan ke lapangan dan meninjau berbagai objek yang akan
dijadikan sebagai jaminan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
5. Keputusan Kredit, adalah penentuan apakah kredit yang diajukan akan
diterima atau ditolak.
6. Penandatanganan Akta Kredit, kegiatan ini adalah lanjutan dari keputusan
kredit sebelum kredit tersebut dicairkan yang dilakukan antara pihak bank
dan debitur secara langsung.
7. Realisasi Kredit. Kredit akan diberikan kepada kreditur setelah
penandatanganan berkas-berkas yang diperlukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Flowchart pemberian kredit dapat dilihat pada gambar 1
D. Koperasi
Definisi koperasi menurut Undang-undang No. 12/1967, koperasi adalah
kumpulan dari orang-orang yang mempunyai kesamaan kebutuhan ekonomi,
sehingga mereka membentuk perusahaan yang dikelola secara bersama untuk
memenuhi kebutuhan ekonomi tersebut. Definisi lain tentang koperasi menurut
Widiyanti dan Sunindhia (2003:1), adalah kumpulan dari orang-orang atau
Gambar 1: Flowchart Pemberian Kredit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
badan sebagai anggotanya dimana terdapat kebebasan untuk masuk dan keluar
sebagai anggota, dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha,
demi kesejahteraan para anggotanya.
Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang memberikan pinjaman
sebanyak mungkin guna memberikan manfaat dengan syarat-syarat yang
mudah dan ringan, serta bertugas untuk menyimpan, menyediakan, dan
mengusahakan pinjaman atau kredit bagi anggota dan masyarakat umum yang
membutuhkan (Theodulus, 2008:8).
Koperasi memiliki beberapa tujuan utama, menurut UU No. 25 tahun 1992
pasal 3 tujuan koperasi adalah untuk memajukan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil,
dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Koperasi dibagi menjadi beberapa jenis yaitu berdasarkan kegiatan usaha
koperasi, latar belakang anggota, dan kondisi anggota, Muljono (2012:4).
1. Jenis Koperasi Berdasarkan Kegiatan Usaha Koperasi
Berdasarkan kegiatan usaha, koperasi dikelompokkan menjadi:
a. Koperasi Konsumen, merupakan koperasi yang usahanya untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari anggota koperasi.
b. Koperasi Produsen, anggota koperasi menghasilkan produk yang akan
di jual melalui koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
c. Koperasi Simpan-pinjam, adalah koperasi yang memberikan layanan
melalui kegiatan peminjaman dan penyimpanan uang anggotanya.
2. Jenis Koperasi Berdasarkan Latar Belakang Anggotanya
Berdasarkan latar belakang anggotanya, koperasi dikelompokkan menjadi:
a. Koperasi Unit Desa (KUD), yaitu koperasi yang anggotanya
masyarakat pedesaan dan memberikan layanan kebutuhan di bidang
pertanian.
b. Koperasi Pasar, yaitu koperasi yng anggotanya adalah para pedagang
pasar.
c. Koperasi Sekolah, yaitu koperasi yang anggotanya terdiri dari guru,
karyawan sekolah, dan siswa sekolah.
d. Koperasi Pegawai Negeri, yaitu koperasi yang beranggotakan pegawai
negeri.
3. Jenis Berdasarkan Kondisi Anggotanya
Koperasi berdasarkan kondisi anggotanya, dapat dikelompokkan menjadi:
a. Koperasi Primer, adalah koperasi yang terdiri dari orang-seorangan
dan dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20 orang.
b. Koperasi Sekunder, adalah koperasi yang terdiri dan dibentuk dari
sekurang-kurangnya 3 koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
E. Attribute Sampling Models
Pengujian kepatuhan digunakan untuk menguji efektivitas pengendalian
internal melalui tiga model pengujian. Berikut ini adalah ketiga model
pengujian kepatuhan, yaitu:
1. Fixed-sampel-size attribute sampling
Model pengambilan sampel ini digunakan untuk memperkirakan
persentase terjadinya mutu tertentu dalam suatu populasi. Auditor
menggunakan model ini jika melakukan pengujian pengendalian
terhadap suatu unsur pengendalian internal dan auditor tersebut
memprediksi akan terjadinya beberapa penyimpangan.
2. Stop-or-go sampling
Model pengambilan sampel ini dapat mencegah auditor dari
pengambilan sampel yang terlalu banyak, yaitu dengan cara
menghentikan pengujian sedini mungkin jika auditor yakin kesalahan
yang akan terjadi dalam populasi sangat kecil.
3. Discovery sampling
Model pengambilan sampel ini digunakan jika tingkat kesalahan yang
diperkirakan dalam populasi sangat rendah (mendekati nol). Model ini
dipakai auditor untuk menemukan kecurangan, pelanggaran yang serius
dari unsur pengendalian internal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
F. Penelitian Terdahulu
Penelitian ini dilakukan berdasarkan acuan dari hasil dua penelitian
sebelumnya. Hasil penelitian Beata (2019) menunjukkan bahwa
pengendalian internal yang di terapkan di CU Tilung Jaya sudah berjalan
dengan efektif.
Penelitian yang kedua dilakukan oleh Anggun (2018), untuk
mengetahui penegndalian internal pemberian kredit di Koperasi simpan
pinjam “Asli” Klaten sudah memenuhi unsur-unsur COSO dan efektivitas
pengendalian internal pemberian kreidt yang telah diterapkan oleh Koperasi
simpan pinjam “Asli” Klaten. Hasil annya adalah bahwa Koperasi tersebut
telah menerapkan lima komponen pengendalian internal COSO. Dari 17
prinsip menurut COSO, terdapat delapan prinsip yang sudah sesuai dan
sembilan prinsip kurang sesuai karena terdapat kekurangan dalam
pengimplementasiannya. Dan secara keseluruhan pengendalian internal
dalam pemberian kredit di koperasi tersebut sudah efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi kasus.
Studi kasus adalah penelitian yang dilakukan terhadap suatu objek tertentu yang
populasinya terbatas, sehingga hasil kesimpulan yang di ambil hanya berlaku
bagi objek yang diteliti. Studi kasus pada penelitian ini digunakan untuk
menilai kesesuaian sistem pemberian kredit dengan pengendalian internal
menurut COSO. Metode yang digunakan adalah metode stop or go sampling,
untuk menilai efektivitas pengendalian internal yang diterapkan di Koperasi
Pintu Air. Metode ini digunakan apabila peneliti yakin bahwa kesalahan yang
diperkirakan dalam populasi sangat kecil dan metode ini bertujuan untuk
meminimkan waktu dan meningkatkan efisiensi penelitian.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Koperasi Pintu Air yang berlokasi di Waru,
Sidoarjo, Jawa Timur dan di kabupaten Sumba Timur, NTT yang dilaksanakan
pada bulan Januari sampai dengan Februari 2020.
C. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitan ini adalah orang-orang yang bekerja di bagian yang
berkaitan dengan pemberian kredit, yaitu General Manager dan Staf kredit.
Sedangkan objek dari penelitian ini adalah prosedur, dokumen, dan catatan
pemberian kredit di KSP Kopdit Pintu Air.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
D. Data Penelitian
Sumber data dalam penelitian ini berasal dari data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung kepada
manager dan staf bagian kredit di KSP Kopdit Pintu Air, sedangkan data
sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen yang berisi informasi mengenai
sejarah dan gambaran umum koperasi, struktur organisasi koperasi, deskripsi
jabatan, prosedur permohonan kredit, dan dokumen pemberian kredit bulan
Oktober, November, dan Desember tahun 2019.
E. Teknik Pengumpulan Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sejarah dan gambaran
umum koperasi, struktur organisasi, deskripsi jabatan,prosedur permohonan
kredit, dan dokumen pemberian kredit koperasi “Pintu Air” bulan Oktober,
November, dan Desember tahun 2019. Untuk memperoleh data yang relevan
yang akan digunakan untuk menulis penelitian ini, peneliti menggunakan
beberapa metode dalam pengumpulan dan pengolahan data, yaitu:
1. Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan yang dipakai untuk
memperoleh informasi secara langsung dari narasumber yaitu mengenai
sejarah, gambaran umum perusahaan, dan deskripsi jabatan. Dalam
penelitian ini wawancara dilakukan kepada general manager dan staf kredit
2. Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara
mengumpulkan catatan-catatan, dokumen, atau arsip yang berkaitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
dengan masalah dalam penelitian ini, yaitu dokumen prosedur permohonan
kredit dan struktur organisasi.
F. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini berupa dokumen dan catatan yang
berkaitan dengan pemberian kredit di KSP Kopdit Pintu Air. Sedangkan sampel
dalam penelitian ini adalah dokumen perjanjian pemberian kredit sebanyak 60.
Banyaknya sampel (60 sampel) dihasilkan dari tabel besarnya sampel minimum
dengan tingkat keandalan (R%) sebesar 95% dan DUPL sebesar 5%. Tingkat
keandalan dan DUPL dipilih berdasarkan kepercayaan peneliti terhadap
aktivitas pengendalian internal pemberian kredit di KSP Kopdit Pintu Air.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random
sampling.
G. Variabel Penelitian
Terdapat lima variabel yang diteliti dalam penelitian ini. Variabel-
variabel tersebut antara lain:
1. Evaluasi
Menurut Arikunto (2008:2), evaluasi merupakan kegiatan
mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, kemudian informasi
tersebut akan digunakan dalam menentukan alternatif yang tepat untuk
mengambil suatu keputusan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
2. Efektivitas
Menurut Mahmudi (2010:86), efektivitas adalah hubungan antara
output dengan tujuan, semakin besar kontribusi output terhadap pencapaian
tujuan, maka akan semakin efektif organisasi, program, atau kegiatan. Jika
ekonomi hanya berkonsentrasi pada input dan efisiensi pada output atau proses,
maka efektivitas berfokus pada outcome (hasil).
3. Pengendalian Internal
Dalam Tuanakotta (2013:126), Pengendalian internal adalah adalah
suatu proses yang dirancang, diimplementasi, dan dipelihara oleh manajemen
dan karyawan lain guna memberikan asuransi yang memadai tentang
tercapainya tujuan efisiensi operasi dan kepatuhan terhadap hukum serta
ketentuan perundang-undangan.
4. Kredit
Menurut Undang-undang pasal 1 ayat 11 No. 10/1998 tentang
perbankan, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara
bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi
utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
5. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang memberikan pinjaman
sebanyak mungkin guna memberikan manfaat dengan syarat-syarat yang
mudah dan ringan, serta bertugas untuk menyimpan, menyediakan, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
mengusahakan pinjaman atau kredit bagi anggota dan masyarakat umum yang
membutuhkan (Theodulus, 2008:8).
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab kedua permasalahan
yang ada dalam penelitian ini adalah dengan teknik analisis deskriptif
komparatif dan teknik pengujian kepatuhan dengan menggukan metode Stop or
Go Sampling. Teknik analisis deskriptif komparatif digunakan untuk menjawab
rumusan masalah mengenai kesesuaian sistem pemberian kredit dengan
pengendalian internal COSO dan teknik pengujian kepatuhan akan digunakan
untuk menjawab rumusan masalah yang kedua mengenai efektivitas
pengendalian internal yang diterapkan di Koperasi Pintu Air.
1. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menjawab pertanyaan yang
pertama adalah:
a. Mempersiapkan data hasil wawancara mengenai Pengendalian
Internal pada Pemberian Kredit di Koperasi Pintu Air.
Pada langkah yang pertama, mempersiapkan data yang telah direkam
sebelumnya dari hasil wawancara dengan narasumber yang berupa
penjelasan jawaban.
b. Menguraikan dan mendeskripsikan data hasil wawancara.
Pada langkah yang kedua, akan menguraikan hasil wawancara
tersebut sehingga dapat mempermudah peneliti saat mengolah data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
c. Membandingkan hasil deskripsi data dengan ke lima komponen
pengendalian internal beserta masing-masing prinsip komponen
menurut COSO.
d. Melakukan analisis data hasil dari perbandingan yang telah
dideskripsikan.
Peneliti menganalisis data hasil dari perbandingan sesuai dengan tabel
perbandingan yang akan dibuat dan memberikan gambaran yang
lengkap tentang pengendalian internal yang diterapkan di Koperasi
Pintu Air, apakah sudah sesuai dengan prinsip COSO atau belum
sesuai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Berikut ini adalah tabel perbandingan pengendalian internal menurut COSO:
Tabel 1. Perbandingan Pengendalian Internal yang Diterapkan pada KSP Kopdit Pintu Air dengan
Pengendalian Internal Menurut COSO Komponen Lingkungan Pengendalian
No
Komponen COSO Kriteria Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Surabaya)
Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Sumba
Timur)
Keterangan
(sesuai/tidak)
1. Lingkungan
Pengendalian
a. Komitmen terhadap
integritas dan nilai
etika
Organisasi menunjukkan komitmennya
terhadap integritas dan nila-nilai etika.
b. Melaksanakan
tanggung jawab
pengawasan
Dewan pengawas independen terhadap
manajemen dan melaksanakan
pengawasan terhadap pengembangan
dan kinerja pengendalian internal.
c. Menetapkan
struktur,
wewenang, dan
tanggung jawab
Manajemen menetapkan, dengan
pengawasan dewan, struktur, jalur
pelaporan, kewenangan dan tanggung
jawab dalam mencapai tujuan.
d. Menunjukkan
komitmen terhadap
kompetisi
Organisasi menunjukkan komitmen
untuk menarik, mengembangkan, dan
mempertahankan individu yang
kompeten.
e. Mendorong
akuntabilitas
Organisasi mendorong individu
mengembangkan akuntabilitas atas
tanggung jawab terhadap pengendalian
internal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Tabel 2. Perbandingan Pengendalian Internal yang Diterapkan pada KSP Kopdit Pintu Air dengan Pengendalian
Internal Menurut COSO Komponen Penilaian Resiko
No. Komponen COSO Kriteria Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Surabaya)
Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Sumba Timur)
Keterangan
(sesuai/tidak)
2. Penilaian Resiko
a. Menentukan tujuan
yang sesuai
Organisasi menetapkan tujuan
dengan kejelasan yang cukup
untuk memungkinkan
identifikasi dan penilaian
resiko.
b. Mengidentifikasi dan
menganalisis resiko
Organisasi mengidentifikasi
resiko pencapaian tujuan di
seluruh entitas dan menganalisa
resiko tersebut sebagai dasar
dalam menentukan bagaimana
resiko harus dikelola.
c. Menilai resiko fraud Organisasi mempertimbangkan
potensi terjadinya fraud atau
kecurangan dalam menilai
resiko untuk mencapai
tujuannya.
d. Mengidentifikasi dan
menganalisis
perubahan yang
signifikan
Organisasi mengidentifikasi
dan mengevaluasi perubahan-
perubahan yang dapat
mempengaruhi sistem
pengendalian internal secara
signifikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Tabel 3. Perbandingan Pengendalian Internal yang Diterapkan pada KSP Kopdit Pintu Air dengan Pengendalian
Internal Menurut COSO Komponen Aktivitas Pengendalian
No. Komponen COSO Kriteria Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Surabaya)
Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Sumba Timur)
Keterangan
(sesuai/tidak)
3. Aktivitas
Pengendalian
a. Memilih dan
mengembangkan
kegiatan
pengendalian
Organisasi memilih dan
mengembangkan kegiatasn
pengendalian yang berkontribusi
memitigasi resiko sampai ke
tingkat yang dapat diterima.
b. Memilih dan
mengembangkan
kontrol umum
atas teknologi
Organisasi memilih dan
mengembangkan kegiatan
pengendalian umum atas
teknologi informasi untuk
mendukung dalam tercapainya
tujuan.
c. Merinci kedalam
kebijakan
prosedur
Organisasi menerapkan kegiatan
pengendalian melalui kebijakan
yang menetapkan apa yang
diharapkan dan prosedur untuk
menerapkan kebijakan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 4. Perbandingan Pengendalian Internal yang Diterapkan pada KSP Kopdit Pintu Air dengan Pengendalian
Internal Menurut COSO Komponen Informasi dan Komunikasi
No. Komponen COSO Kriteria Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Surabaya)
Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Sumba Timur)
Keterangan
(sesuai/tidak)
4. Informasi dan
Komunikasi
a. Menggunakan
informasi
yang relevan
Organisasi memperoleh dan
menggunakan informasi yang
berkualitas dan relevan untuk
mendukung berfungsinya
seluruh komponen
pengendalian internal.
b. Komunikasi internal Organisasi
mengkomunikasikan
informasi secara internal,
termasuk tujuan dan
tanggung jawab
pengendalian internal yang
diperlukan untuk mendukung
fungsi pengendalian internal.
c. Komunikasi ekternal Organisasi berkomunikasi
dengan pihak luar yang
berkaitan dengan berbagai
hal yang dapat
mempengaruhi berfungsinya
seluruh komponen
pengendalian internal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 5. Perbandingan Pengendalian Internal yang Diterapkan pada KSP Kopdit Pintu Air dengan Pengendalian
Internal Menurut COSO Komponen Pemantauan
No. Komponen COSO Kriteria Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Surabaya)
Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Sumba Timur)
Keterangan
(sesuai/tidak)
5. Pemantauan
a. Evaluasi
berkelanjutan dan
atau terpisah
Organisasi memilih,
mengembangkan, dan
melakukan evaluasi
berkelanjutan dan atau terpisah
untuk memastikan apakah
komponen pengendalian internal
eksis dan berfungsi dengan baik.
b. Mengevaluasi dan
melaporkan setiap
kekurangan
Organisasi mengevaluasi dan
mengkomunikasikan kekurangan
pengendalian internal secara
tepat waktu kepada pihak-pihak
yang bertanggung jawab untuk
mengambil tindakan korektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
2. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menjawab pertanyaan yang
kedua, yaitu:
a. Menentukan attribute yang akan diuji, yaitu terdiri dari:
1) Attribute I: Kelengkapan surat keputusan kredit, dengan adanya
dokumen-dokumen pendukung yang diperlukan, yaitu fotocopy
KTP, fotocopy KK, serta pas photo peminjam dan penjamin.
2) Attribute II: Bukti hasil survei lapangan (berupa pendapatan dan
pengeluaran bersih bulanan peminjam kredit).
3) Attribute III: Pemberian tanda tangan oleh pihak yang
berwenang.
b. Menentukan jumlah populasi yang akan diambil sampelnya.
Dalam pengujian kepatuhan pada sistem pemberian kredit, populasi
yang akan diambil sampelnya yaitu semua dokumen perjanjian
kredit dan dokumen-dokumen pendukung lainnya selama periode
tahun 2019.
c. Menentukan tingkat keandalan (R%) dan DUPL.
Tingkat keandalan (R%) adalah probabilitas benar dalam
mempercayai efektivitas struktur pengendalian internal. Desired
Upper Precision Limit (DUPL) adalah tingkat kesalahan maksimum
yang dapat diterima. Dalam pengujian kepatuhan peneliti akan
menggunakan tingkat keandalan sebesar (R%) 95% dan DUPL
sebesar 5%. Jika tingkat keandalan atau R sebesar 95%, maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
terdapat resiko sebesar 5% untuk mempercayai suatu pengendalian
internal yang sebenarnya tidak efektif.
d. Menentukan sampel pertama yang harus diambil menurut tabel
besarnya sampel minimum.
Dalam hal ini berkaitan dengan tingkat keandalan atau R sebesar 95%
dan DUPL 5%, sehingga berdasarkan tabel minimum besarnya
sampel yang dapat diambil adalah sebanyak 60 sampel.
e. Memilih anggota sampel dari seluruh anggota populasi secara acak.
Pemilihan sampel dalam an ini harus dilakukan secar acak agar setiap
anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk di pilih
menjadi anggota sampel.
f. Pemeriksaan terhadap attribute yang menunjukkan efektivitas
pengendalian internal.
Dalam pengujian kepatuhan, attribute yang sudah ditentukan
sebelumnya harus diuji lagi apakah ke tiga attribute tersebut ada pada
sampel yang telah diambil.
g. Membuat tabel stop-or-Go Decision
Tabel stop-or-Go Decision berisi informasi tentang jumlah sampel
awal dan tindakan yang harus diambil jika terdapat kesalahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel 6. Tabel Stop-or-Go Decision
Langkah
ke-
Besarnya
sampel
kumulatif
yang
digunakan
Berhenti
jika
kesalahan
kumulatif
yang terjadi
sama
dengan
Lanjutkan ke
langkah
berikutnya jika
kesalahan yang
terjadi sama
dengan
Lanjutkan
langkah ke
5 jika
kesalahan
paling tidak
sebesar
1 60 0 1 4
2 96 1 2 4
3 126 2 3 4
4 156 3 4 4
5 Gunakan fixed sample-size-attribute sampling
(Sumber Mulyadi 2002: 266)
h. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel.
Evaluasi ini dilakukan dengan cara membandingkan tingkat
kesalahan maksimum yang dapat diterima (DUPL) dengan tigkat
kesalahan yang dicapai (AUPL). Apabila AUPL=DUPL, maka dapat
disimpulkan bahwa pengendalian internal efektif, namun bila AUPL
> DUPL, maka dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal tidak
efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Sejarah Perusahaan
Rotat adalah sebuah dusun kecil yang terletak di desa Ladogahar, kecamatan
Nita, kabupaten Sikka, kota Maumere, Nusa Tenggara Timur. Pada tahun 1990-
an masyarakat Rotat yang sebagian besar bermatapencaharian sebagai petani,
mengalami gagal panen yang menyebabkan masyarakat merasakan kesulitan
ekonomi yang berkepanjangan. Situasi ini juga berdampak pada sisi kehidupan
yang lain, yaitu mengenai urusan pendidikan anak-anak yang menjadi
terganggu sehingga menyebabkan angka putus sekolah yang cukup tinggi.
Melihat kondisi tersebut, munculah ide dari ibu Maria Densiana seorang bidan
desa dan bapak Yakobus Jano (ketua Koperasi Pintu Air saat in) untuk
membentuk sebuah Usaha Bersama Simpan Pinjam (UBSP) yang dibentuk
pada tanggal 1 April 1995. Pada awal pembentukan UBSP tersebut hanya
beranggotakan sekitar 50 anggota yang didampingi oleh LSM di kabupaten
Sikka yaitu Yayasan Pembangunan Masyarakat. Seiring berjalannya waktu,
UBSP telah berkembang menjadi koperasi kredit yang dinamakan Koperasi
Pintu Air.
Nama pintu air memiliki beberapa arti, yang pertama berdasarkan letak
geografis tempat lahirnya Koperasi Pintu Air di Maumere yang memiliki pusat
mata air yang cukup besar yaitu Wair Puan (Pusat Mata Air). Kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
berdasarkan arti kata Pintu dan Air, pintu diartikan sebagai pengaman sebuah
bangunan, tanpa pintu bangunan tersebut tidak akan aman dan air adalah
kebutuhan vital semua makhluk hidup, tanpa air semuanya akan mati. Aset
(uang) anggota akan aman apabila ada pintu yang mengamankan dan air sama
halnya dengan uang, tanpa uang kita tidak bisa berbuat apa-apa. Jika kedua
kata ini dikaitkan maka arti kata Pintu Air adalah wadah yang mengamankan
segala aset (uang) yang dimiliki para anggota. Ketiga, secara teologis kata Pintu
dan Air di ambil dari alkitab, Pintu (Yoh.10:9) “Akulah pintu, barang siapa
masuk melaui Aku, ia akan menemukan padang rumput” dan Air (Yoh.4:14)
“Akulah air kehidupan, barang siapa minum air dari pada-Ku, ia tidak akan
haus untuk selamanya”. Berdasarkan dari ke tiga penjelasan Pintu Air tersebut,
maka Koperasi Pintu Air hadir untuk memberikan solusi yang menyembuhkan
(menyelamatkan).
Pada tanggal 6 Agustus 1996 Koperasi Pintu Air mendaftarkan diri menjadi
calon anggota BK3D NTT-Timur (sekarang Puskopdit Swadaya Utama).
Kemudian 24 Agustus 2004 Koperasi Pintu Air mendapat status sebagai
koperasi primer kabupaten Sikka dengan Nomor Badan Hukum: 02/BH/DK-
2/VIII/2004 dan pada 24 Agustus 2012 dibuat Perubahan Anggaran dasar
(PAD) Koperasi Pintu Air dari primer kabupaten Sikka dinaikkan menjadi
primer propinsi NTT dengan nomor: 02/PAD/BH/XXIX/VIII/2012. Dengan
SK Badan Hukum yang baru tersebut, Koperasi Pintu Air dapat melebarkan
sayapnya hingga saat ini telah menjadi koperasi dengan aset dan anggota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
terbesar pertama di propinsi NTT dan berhasil mendapatkan peringkat ke dua
dalam rangking kopdit primer di seluruh Indonesia.
B. Visi dan Misi
1. Visi
Kesejahteraan Anggota.
2. Misi
Menjadikan seluruh lapisan masyarakat menjadi anggota koperasi.
C. Pola Kebijakan
1. Bidang Organisasi
a. Anggota baru terbuka untuk umum, dengan target 58.590 orang per
tahun dan 4.883 anggota per bulan.
b. Batas maksimal usia calon anggota pada saat pendaftaran sebagai
anggota adalah 69 tahun berdasarkan KTP dan dalam keadaan sehat.
c. Anggota baru harus membawa foto copy KTP/ Surat Permandian/
Akta Kelahiran untuk kelengkapan administrasi baik untuk SP maupun
PT.
d. Uang pendaftaran untuk anggota baru tahun 2019 sebesar Rp 450.000.
e. Anngota baru maupun lama wajib mentaati AD (Anggaran Dasar) dan
ART (Anggaran Rumah Tangga) serta Poljak (Pola Kebijakan)
Pengurus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
f. Swadaya/ sumbangan pembagunan gedung bagi anggota baru I sebesar
Rp 350.000 dapat dicicil 5 kali sedangkan anggota baru II dan
seterusnya dalam keluarga sebesar Rp 200.000 dapat dicicil 3 kali.
g. Rapat bulanan pada setiap minngu ke II untuk kantor pusat, sedangkan
Cabang, KCP (Kantor Cabang Pembantu), Unit, Kelompok dilakukan
sesuai kesepakatan anggota setempat.
h. Anggota wajib hadir dalam pertemuan bulanan dan bagi anggota yang
tidak hadir, maka segala keputusan pada pertemuan tersebut tidak
dapat di protes dengan alasan apapun.
i. Bunga pinjaman 2% (tetap).
j. Adminstrasi pinjaman 1% (tetap).
k. Kapitalisasi pinjaman 9%, dana cadangan resiko 1% dari besar
pinjaman, dan khusus bagi anggota yang berdomisili dekat dengan
Pintu Air Swalayan wajib memberikan 1% dari besar pinjaman untuk
voucher pembelian barang di Pintu Air Swalayan.
l. Denda 2% dari sisa pinjaman (tetap).
m. Anggota yang mengajukan pinjaman harus diketahui pasangan
suami/istri, bagi yang sudah berkeluarga, juga sertakan dengan KTP
dan Foto pas.
n. Peminjam yang menunggak sampai jatuh tempo, jaminan akan
ditarik/diambil untuk melunasi sisa pinjaman ditambah bunga dan
denda pinjaman anggota yang bersangkutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
o. Beasiswa untuk SMU/SMK/PT sebanyak tiga siswa, dengan besarnya
beasiswa rangking I Rp 600.000, rangking II Rp 500.000, dan
Rangking III Rp 400.000. untuk PT (Perguruan Tinggi) nilai atau IPK
3,50 untuk tiga orang dihitung sebagai rangking I untuk tiga orang
masing-masing sebesar Rp 500.000 untuk dua semester dalam setahun,
dan hanya diberikan kepada anggota yang sudah menjadi anggota
kurang lebih satu tahun buku.
p. Pelayanan simpan, angsur, dan pinjam kepada anggota setiap hari kerja
yakni mulai hari senin sampai dengan hari jumat dari jam 07.45 sampai
dengan 16.30 Wst. Dan hari sabtu sampai dengan 13.00 Wst. Setiap
hari minggu ada kegiatan pendidikan di semua kantor cabang dan
KCP, Unit, Kelompok sesuai jadwal yang telah disepakati oleh
anggota.
q. Bagi anggota yang meninggal jika masih ada tunggakan uang
pembangunan langsung dilunasi melalui potongan uang Solduta
anggota yang bersangkutan.
r. Pembagian kelas untuk KCP, Unit, Kelompok:
1) Kelas A jumlah anggota > 500 sampai dengan 1.000 orang
2) Kelas B jumlah anggota > 200 sampai dengan 500 orang
3) Kelas C jumlah anggota > 100 sampai dengan 200 orang
4) Kelas D jumlah anggota > 50 sampai dengan 100 orang
5) Kelas E jumlah anggota > 25 sampai dengan 50 orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
2. Bidang Keuangan
a. Simpanan pokok Rp 25.000 (tetap)
b. Simpanan wajib Rp 20.000 (tetap)
c. Simpanan sukarela dalam setahun minimal Rp 1.800.000
d. Uang pangkal anggota baru Rp 25.000 (tetap).
e. Bagi anggota yang menarik diri dari keanggotaan akan dikenakan
adminstrasi tutup buku sebesar 10% dari saldo simpanan saham yang
bersangkutan dan sumbangan lainnya tidak dapat diperhitungkan
(habis dipakai atau hangus).
f. Simpanan Bunga Harian (SIBUHAR), Simpanan Dana Pendidikan
(SIDANDIK), dan Simpanan Wisata Rohani (SIPINTAR) diberikan
bunga sebesar 1% per bulan atau 12% per tahun dan Smpanan Sukarela
Berjangka (SISUKA) dan Simpanan Masa Depan (SIMADA) 1,25%
perbulan atau 15% per tahun.
g. Anggota yang menarik SISUKA, SIMADA, dan SIDANDIK lebih
dahulu dari waktu jatuh tempo akan dikenakan denda pinalti dengan
perincian SISUKA dan SIDANDIK 3% dan SIMADA sebesar 5%.
h. Pembukaan dan penuutpan SIBUHAR, SIDANDIK, SIPINTAR, dan
SIMADA dikenakan biaya adminstrasi sebesar Rp 25.000.
i. Dana-dana untuk tahun 2019 wajib dibayar lunas dengan cara dipotong
langsung di SHU yang bersangkutan dan jika nilai SHU yang
bersangkutan tidak mencukupi, mak anggota tersebut wajib setor tunai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
untuk melunasinya dan bagi anggota baru dana-dana tersebut wajib
dilunasi selambat-lambatnya tiga bulan setelan menjadi anggota.
j. Dana Solidarotas Kesehatan (Solkes) diberikan kepada anggota yang
dirawat inap, setahun sekali dengan nilai solkes sebesar Rp 1.000.000
dan harus ada bukti surat keterangan rawat inap dan cap dinas dari
rumah sakit atau puskesmas, yang merawat anggota tersebut,
sedangkan rawat jalan tidak dapat diberikan santunan Solkes.
k. Dana Solidaritas Kesehatan bagi anggota yang tidak tertib untuk
menyetor setiap bulannya akan diberikan/ dihitung secara proposional.
l. Dana Solidaritas Kesehatan bagi anggota baru tahun 2019 dapat
dibayarkan setelah umur keanggotaan bulan atau pada bulan ke empat
baru dapat diperhitungkan secara proposional (sesuai status
aktif/pasif).
m. Bagi anggota yang terima Solidaritas Kesehatan 2019 wajib melunasi
iuran Solkes untuk tahun buku 2019.
n. Dana Solidaritas Duka Cita (Solduta) untuk anggota yang meninggal
tahun 2019 akan diberikan santunan sebagai berikut:
1) Kelas III (anggota yang berumur keanggotaan dua tahun satu hari
dan seterusnya): uang tunai Rp 7.000.000 + satu buah peti (Rp
1.500.000), kelas II (anggota yang umur keanggotaan satu tahun
satu hari sampai dua tahun): uang tunai Rp 5.000.000 + satu buah
peti (Rp 1.500.00), dan kelas I (anggota baru sampai dengan umur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
keanggotaan satu tahun): uang tunai sebesar Rp 3.000.000 tanpa
peti. Sedangkan untuk sumbangan NATURA semua kelas sama.
Dan jika anggota yang bersangkutan pasif tiga bulan berturut-turut
dalam tahun berjalan, maka haknya untuk peti dan NATURA
tidak dapat diberikan dan hanya sumbangan Solduta dengan
perhitungan secara porposional ditambah dengan krans bunga dan
lilin.
2) Krans bunga dan lilin (Rp 300.000), beras 50kg, kopi, gula, dan
lainnya (Rp 750.000), moke dan kain kafan (Rp 250.000) dan satu
ekor kambing Rp 1.000.000.
3) Sound System, perkakas, dapur, dan kursi gratis di plus diantar
atau bisa diambil oleh Kopdit Pintu Air dan bagi daerah yang tidak
terjangkau diangkan dengan nilai sebesar Rp 400.000.
o. Solduta bagi anggota pasif, akan diberikan uang tunai dengan
perhitungan secara porposional, dan apabila anggota yang meninggal
tersebut pasif berturut-turut tiga bulan atau lebih, makan NATURA
tidak diberikan dan jika diaktifkan dalam bulan berjalan, dan yang
bersangkutan meninggal dalam bulan tersebut, maka sumbangan
NATURA tidak dapat diberikan kepada yang bersangkutan, hanya
dapat diberikan krans bunga, lilin, dan uang Solduta yang dihitung
secara proposional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
p. Swadaya tahunan: beras Rp 5.000, masak Rp 5.000, dan Kurdas Rp
5.000 sekali bayar pada awal tahun (bagi anggota lama dan anggota
baru saat masuk pertama) khusus kurdas hanya untuk anggota baru
saja.
q. Imbalan swadaya masak kelompok kantor pusat/cabang Rp 400.000
(sayur dan kayu bakar ditanggung oleh kelompok masak).
r. Imbalan swadaya masak KCP/Unit Rp 150.000 (kayu bakar
ditanggung oleh kelompok masak).
s. Bantuan Sosial (Bansos) bencana alam sebesar Rp 1.000.000 akan
diberikan kepada anggota yang mengalami bencana seperti rumah
tertimpa pohon, kebakaran, dan tertimpa tanah longsor. Bencana
yang dimaksudkan adalah bencana non masal. Bantuan ini pun
diberikan per kepala keluarga yang mengalami bencana tersebut,
bukan per anggota.
t. Memberikan insentif/bonus kepada tiga orang anggota yang
mempunyai pembagian SHU tertinggi dalam tahun buku 2019,
dnegan urutan rangking I Rp 800.000, rangking II Rp 700.000,
rangking III Rp 600.000 (total Rp 2.200.000) langsung diberikan
kepada pemenang pada saat RAT.
u. Memberikan insentif kepada tiga orang anggota yang mempunyai
simpanan tertinggi pada tahun buku 2019 (selama 12 bulan) dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
urutan rangking I Rp 800.000, rangking II Rp 700.000, rangking III
Rp 600.000 (total Rp 2.200.000).
v. Jaminan bagi peminjam akan diminta berdasarkan analisa
kamampuan anggota bersangkutan oleh petugas kredit. Hal ini berarti
tidak semua pinjaman yang mengharuskan adanya jaminan.
D. Produk-produk KSP Kopdit Pintu Air
1. Produk Simpanan
a. Simpanan Bunga Harian (SIBUHAR)
SIBUHAR adalah tabungan non saham yang digunakan untuk
kebutuhan bisnis anggota setiap hari. Manfaat tabungan SIBUHAR
adalah:
1) Mudah dalam menabung dan anggota dapat menentukan besar
nominal pada setiap setorannya. Biaya administrasi Rp 25.000 (saat
buka atau tutup tabungan).
2) Suku bunga menarik, besar suku bunga yaitu 1% per bulan atau 12%
per tahun dan dibukukan setiap bulan dari saldo ke dalam tabungan
anggota yang bersangkutan.
b. Simpanan Dana Pendidikan (SIDANDIK)
SIDANDIK adalah tabungan anggota yang digunakan untuk kebutuhan
pendidikan anggota atau untuk putra dan putri anggota. Manfaat
tabungan SIDANDIK adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
1) Mudah dalam menabung dan anggota dapat menentukan besar
nominal pada setiap setorannya.
2) Suku bunga menarik, besar suku bunga yaitu 1% per bulan atau
12% per tahun, dibukukan setiap bulan dari saldo ke dalam
tabungan anggota yang bersangkutan (bunga berbunga).
c. Simpanan Wisata Rohani (SIPINTAR)
SIPINTAR adalah tabungan anggota untuk mewujudkan impiannya
pergi ke tanah suci dan wisata rohani lainnya. Manfaat tabungan
SIPINTAR adalah:
1) Setoran minimal Rp 100.000 per bulan.
2) Administrasi Rp 25.000 (saat buka dan tutup tabungan).
3) Suku bunga 1% per bulan atau 12% per tahun dengan masa kontrak
minimal lima tahun dan simpanan tidak dapat ditarik selama masa
kontrak.
4) Anggota dapat mewujudkan impian untuk berwisata rohani (Umroh
bagi umat muslim dan lain-lain).
d. Simpanan Sukarela Berjangka (SISUKA)
SISUKA adalah tabungan anggota dengan sistem bagi hasil dengan
bunga bersaing. Manfaat tabungan SISUKA adalah:
1) Simpanan atau setoran mulai dari Rp 5.000.000.
2) Suku bungan 13% per tahun, dan sistem kontrak triwulan, semester,
atau per tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
3) Bunga dibayarkan setiap bulan dan dibukukan langsung pada
tabungan SIBUHAR anggota yang bersangkutan.
4) Dapat dipakai sebagai agunan/ jaminan pinjaman.
5) Apabila SISUKA sebagai agunan/ jaminan pinjaman, maka
tabungan tersebut tidak dapat ditarik sebelum pinjaman tersebut
lunas.
6) Biaya adminstrasi Rp 25.000 (saat buka atau tutup buku).
e. Simpanan Masa Depan (SIMADA)
SIMADA adalah simpanan yang disetor secara tunai dan merupakan
tabungan yang bagus untuk anggota, agar dapat menikmati masa
pensiunan. Manfaat SIMADA adalah:
1) Simpanan setoran awal bervariasi, minimal Rp 500.000 maksimal
Rp 5.000.000.
2) Suku bunga 1,25% per bulan atau 15% per tahun.
3) Jangka waktu kontrak lima tahun sampai dengan 25 tahun.
4) Biaya administrasi Rp 25.000 (saat buka atau tutup buku).
f. PT. Pintu Air Asia
Unit usaha terdiri dari:
1) Unit jasa mobil
Melayani sewa pake mobil, tangki air, dump truck, serta jasa
angkutan lainnya.
2) Unit swalayan (PAS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
a) Menyediakan segala macam barang, kebutuhan anggota dan
menerima pesanan barang lainnya.
b) Menjual barang-barang partai atau grosir.
c) Anggota dapat belanja dengan cara tunai (bon tidak dilayani).
d) Melayani jasa percetakan koran, brosur, buku, nota, kalender,
kartu nama, undangan, dan lain-lain.
3) Unit media dan komunikasi
a) Koran Ekora-NTT
Koran komersial yang dicetak 3x seminggu.
b) Majalah Warta Pinta Asia (WPA)
Majalah komunitas Koperasi Pintu Air (triwulan).
c) Pintuair.co
Media yang memuat berita tentang Koperasi Pintu Air secara
online.
2. Produk Kredit
Kredit di Koperasi Pintu Air diberikan berdasarkan tujuan, terdapat tiga
kredit yang diberikan yaitu kredit produktif, kredit kesejahteraan, dan
kredit pendidikan.
a. Kredit produktif adalah kredit yang diberikan kepada anggota dengan
tujuan untuk meningkatkan income. Kredit ini menjadi prioritas bagi
Koperasi Pintu Air karena bila income atau pendapatan meningkat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
anggota tersebut akan mampu untuk membayar dan menabung dengan
demikian Koperasi akan menjadi tambah kuat.
b. Kredit kesejahteraan adalah kredit yang diberikan kepada anggota
dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Sesuai
dengan visi Koperasi Pintu Air yaitu meningkatkan kesejahteraan
anggota.
c. Kredit pendidikan adalah kredit yang diberikan kepada anggota
dengan tujuan untuk membantu anggota membiayai biaya pendidikan
putra-putri mereka, maupun untuk biaya pendidikan bagi diri sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
E. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas
1. Struktur Organisasi KSP Kopdit Pintu Air Pusat
Gambar 2: Struktur Organisasi KSP Kopdit Pintu Air Pusat
STUKTUR ORGANISASI KSP KOPDIT PINTU AIR - PUSAT
RAT
PENGURUS
1. Ketua2. Wakil Ketua I dan II3. Sekretaris I dan II4. Bendahara5. Anggota
PENGAWAS
1. Ketua2. Sekretaris3. Anggota
PEMBINA
GENERAL MANAGER
GABRIEL PITO SOROWUTUN
KABID.KEUANGAN
KABID.PEMBUKU
KABID.ADM. KREDIT
KABID.DAPERMA
MANAGER AREA
KOMITE MANAGER CABANG
SUPERVISOR
ADM KREDIT
TELLER CS KASIRADM
UMUMTELLER CS
ANGGOTA/ CALON ANGGOTA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
2. Sturuktur Organisasi KSP Kopdit Pintu Air Cabang
Gambar 3: Struktur Organisasi KSP Kopdit Pintu Air Cabang
3. Uraian Tugas
a. Pengurus
Pengurus Koperasi Pintu Air terdiri dari tujuh orang yaitu satu orang
Ketua, dua orang Wakil Ketua (Ex-Officio) Bidang Pendidikan dan
Perkreditan, dua orang Sekretaris, satu orang Bendahara, dan satu
orang Anggota. Tugas pengurus adalah sebagai berikut:
1) Mengelolah koperasi berdasarkan Anggaran Dasar.
2) Mengajukan rancangan rencana kerja dan rancangan rencana
anggaran pendapatan dan belanja koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
3) Menyelenggarakan rapat anggota.
4) Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungajawaban
pelaksanaan tugas.
5) Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara
tertib.
6) Memelihara daftar buku anggota, pengurus, dan pengawas.
7) Mendorong dan memajukan usaha koperasi.
8) Menyelenggarakan dan mengendalikan usaha koperasi.
9) Membantu pelaksanaan tugas pengawas dnegan memberikan
keterangan dan memperlihatkan bukti-bukti yang diperlukan.
10) Memberikan penjelasan kepada anggota mengenai jalannya
organisasi dan usaha koperasi.
11) Memelihara kerukunan diantara anggota dan mencegah segala hal
yang menyebabkan perselisihan.
12) Menanggung kerugian koperasi sebagai akibat karena
kelalaiannya dengan ketentuan:
a) Jika kerugian yang timbul sebagai akibat kelalaian seseorang
atau beberapa anggota pengurus, maka kerugian ditanggung
oleh anggota pengurus yang bersangkutan.
b) Jika kerugian timbul sebagai akibat kebijaksanaan yang telah
diputuskan dalam Rapat Pengurus, maka semua anggota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
pengurus tanpa kecuali menanggung kerugian yang diderita
koperasi.
13) Menyusun ketentuan mengenai tugas, wewenang, dan
tanggungjawab anggota pengurus serta ketentuan mengenai
pelayanan terhadap anggota.
14) Meminta jasa audit kepada Akuntan Publik yang biayanya
ditanggung oleh koperasi dan biayanya dimasukkan dalam
Anggaran Biaya Koperasi.
15) Membuat laporan perkembangan usaha kepada Menteri atau
pejabat yang membidangi koperasi tiap triwulan sekali.
16) Pengurus atau salah seorang yang ditunjuknya berdasarkan
ketentuan yang berlaku dapat melakukan tindakan hukum yang
bersifat pengurusan dan pemilikan dalam batas-batas tertentu
berdasarkan persetujuan tertulis dari Keputusan Rapat Pengurus
dan pengawas koperasi dalam hal-hal sebagai berikut:
a) Meminjam dan meminjamkan uang atas nama koperasi
dengan jumlah tertentu yang telah ditetapkan dalam
Anggaran Rumah Tangga dan peraturan khusus koperasi.
b) Membeli, menjual, atau dengan cara lain memperoleh atau
melepaskan hak atas barang bergerak dan tidak bergerak
milik koperasi dengan jumlah tertentu, yang ditetapkan dalam
ART dan peraturan khusus koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
b. Pengawas
Pengawas Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kopdit Pintu Air terdiri dari
tiga orang yaitu satu orang Ketua, satu orang Sekretaris, dan satu orang
Anggota. Tugas pengawas adalah sebagai berikut:
1) Memberi nasihat dan pengawasan kepada pengurus.
2) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan
pengelolaan koperasi yang dilakukan oleh pengurus.
3) Melaporkan hasil pengawasan pada Rapat Anggota.
4) Merahasiakan hasil pengawasan terhadap pihak ketiga.
5) Membuat laporan tertulis tentang hasil pemeriksaan tugas
pengawasan kepada Rapat Anggota.
6) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan
pengelolaan koperasi.
7) Meneliti catatan dan pembukuan yang ada pada koperasi.
8) Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.
9) Memberikan koreksi, saran, teguran, dan peringatan kepada
pengurus.
10) Meminta dan mendapatkan segala keterangan yang diperlukan
dari pengurus dan pihak lain yang terkait.
11) Mendapatkan laporan berkala tentang perkembangan usaha dan
kinerja koperasi dari pengurus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
12) Memberikan persetujuan atau bantuan kepada pengurus dalam
melakukan perbuatan hukum tertentu yang ditetapkan dalam
Anggaran Dasar.
13) Meminta bantuan kepada Akuntan Publik atau tenaga ahli
dibidangnya untuk melakukan audit Simpan Pinjam keuangan dan
audit non keuangan terhadap keporasi, yang penetapannya
diputuskan oleh Rapat Anggota.
c. General Manager
General Manager adalah pimpinan dari seluruh manager cabang, yang
diangkat dan diberhentikan oleh pengurus. Berikut ini adalah tugas
General Manager:
1) Menjalankan operasional Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kopdit
Pintu Air secara umum.
2) Menyampaikan laporan pertanggungjawaban operasional kepada
pengurus minimal 1 kali dalam sebulan.
3) Mengajukan penetapan posisi staf kepada pengurus.
4) General Manager dapat mendelegasikan wewenangnya kepada
deputi atau kepada divisi.
d. Manager
Manager adalah pimpinan setiap cabang Koperasi Simpan Pinjam
(KSP) Kopdit Pintu Air yang diangkat dan diberhentikan oleh General
Manager. Berikut ini adalah tugasManager:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
1) Manager bertugas menjalankan operasional Koperasi Simpan
Pinjam (KSP) Kopdit Pintu Air di wilayah kerja masing-masing.
2) Menyampaikan laporan pertanggungjawaban operasional kepada
General Manager minimal 1 kali dalam sebulan.
3) Manager dapat mengajukan penempatan posisi staf kepada
General Manager.
4) Manager dapat mendelegasikan wewenangnya kepada
Supervisior.
e. Staf/ Manajemen
Staf diangkat dan diberhentikan oleh General Manager. Berikut ini
adalah tugas staf:
1) Melayani anggota setiap hari pada jam kerja dan di luar jam kerja
apabila dibutuhkan lembaga yang bersifat darurat.
f. Komite
Komite adalah orang yang dipercaya oleh pengurus untuk
mengkoordinir anggota di Cabang/ Kantor Cabang Pembantu/ Unit/
Kelompok. Berikut ini adalah tugas Komite:
1) Mengkoordinir anggota di wilayah kerja masing-masing.
2) Membantu tugas pengurus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
g. Komite Wilayah
Komite Wilayah adalah bebrapa orang yang diangkat dan
diberhentikan oleh pengurus untuk mengkoordinir para komite di
beberapa cabang. Berikut ini adalah tugas Komite Wilayah:
1) Mengkoordinir para komite cabang diwilayah kerja masing-
masing.
2) Membantu tugas pengurus.
h. Administrasi Kredit (Adk)
Adiministrasi kredit adalah bagian yang berhubungan dengan kegiatan
pemberian kredit karena berhubungan langsung dengan calon debitur
yang mengajukan pinjaman. berikut adalah tugas Administrasi Kredit:
1) Bagian konsultasi dengan pinjaman anggota.
2) Mengisi formulir pinjaman anggota.
3) Menginput data permohonan pinjaman.
4) Menginput data perjanjian pinjaman.
5) Mengisi buku register pinjaman anggota yang digolongkan
berdasarkan tujuan pinjaman dan membuat rekap akhir bulan yang
akan di tandatangani oleh manager.
6) Membuat laporan pinjaman berdasarkan kriteria (pinjaman lancar,
kurang lancar, ragu-ragu dan macet).
7) Mengontrol pembayaran pinjaman anggota berdasarkan
tunggakan yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
i. Account Officer (AO)
Account Officer adalah bagian yang bertugas langsung di lapangan,
yaitu mendatangi rumah anggota untuk melakukan survei. Berikut ini
adalah tugas AO:
1) Menangani penagihan pinjaman anggota/ kredit macet.
2) Melakukan survei lokasi anggota.
3) Melakukan kunjungan atau pendekatan ke anggota yang tunggak
dalam pelunasan pinjaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi dan Analisis Sistem Pemberian Kredit Koperasi Pintu Air
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kopdit Pintu Air memberikan kredit
kepada anggota berdasarkan pada tujuan pinjaman yang disesuaikan dengan
kebutuhan anggota. Ada empat tujuan pemberian kredit yaitu kredit produktif,
kredit kesejahteraan, dan kredit pendidikan, dan kredit kesehatan. Kredit
produktif adalah kredit yang diberikan kepada anggota dengan tujuan untuk
meningkatkan income. Kredit ini menjadi prioritas bagi Koperasi Pintu Air
karena bila income atau pendapatan meningkat, maka anggota tersebut akan
mampu untuk membayar dan menabung, sehingga Koperasi akan menjadi lebih
kuat. Kedua adalah Kredit kesejahteraan. Kredit ini diberikan kepada anggota
dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Sesuai dengan
visi Koperasi Pintu Air yaitu meningkatkan kesejahteraan anggota. Dan kredit
pendidikan, adalah kredit yang diberikan kepada anggota dengan tujuan untuk
membantu anggota membiayai biaya pendidikan putra-putri mereka, maupun
untuk biaya pendidikan bagi diri sendiri. Yang terakhir adalah pemberian kredit
dengan tujuan untuk kesehatan, adalah kredit yang diberikan kepada anggota
dengan tujuan untuk membantu anggota yang sedang sakit sehingga dapat
menunjang biaya pengobatan si anggota tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Bagi anggota yang ingin mengajukan kredit pinjaman, hal pertama yang
harus dilakukan adalah mengisi dan melengkapi dokumen permohonan kredit.
Dokumen dalam hal ini adalah surat-surat yang dapat digunakan Koperasi Pintu
Air untuk merekam transaksi-transaksi maupun perjanjian kredit sebagai alat
bukti dalam catatan yang akan diarsip. Berikut ini adalah dokumen pengajuan
kredit Koperasi Pintu Air:
1. Surat Permohonan Pinjaman
Surat ini adalah surat yang harus diisi dan ditandatangani oleh calon debitur
yang akan mengajukan permohonan kredit. Surat ini berisi tentang data diri
pemohon, data keuangan pemohon, data keuangan keluarga, besar
pinjaman yang dipinjam, jangka waktu pinjaman, cara pembayaran
kembali angsuran pokok dan bunga, maksud dan tujuan pinjaman, serta
jaminan yang diberikan. Selain itu surat ini juga harus di lengkapi dengan
pas foto si peminjam dan penjamin (penjamin wajib keluarga yang masih
berhubungan darah secara langsung bisa suami/ istri/ anak)
2. Surat Keputusan Permohonan Pinjaman
Surat Keputusan Permohonan Pinjaman berisikan hasil keputusan yang
diberikan KSP Kopdit Pintu Air apakah pengajuan permohonan kredit
ditolak, dipending, atau diterima yang diputuskan oleh rapat gabungan
antara ADK, manager cabang, kepala AO, dan komite cabang disertai
dengan tanda tangan masing-masing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
3. Surat Perjanjian Pinjaman
Surat Perjanjian Pinjaman adalah surat yang berisi pernyataan perjanjian
oleh calon debitur yang dilengkapi dengan tanda tangan di atas materai
6.000, tanda tangan penjamin, tanda tangan saksi peminjam (kasir), dan
disahkan oleh manager cabang.
4. Surat Rekomendasi Pinjaman Komite Cabang/ KCP/ Unit/ Kelompok
Surat rekomendasi berisi pemberian rekomendasi dari komite cabang yang
menyetujui calon debitur dalam mengajukan pinjaman. surat ini juga
dilengkapi dengan tanda tangan komite.
5. Surat Pernyataan dan Pengakuan Hutang
Surat Pernyataan dan Pengakuan Hutang berisi pernyataan calon debitur
yang telah berhutang sebesar jumlah yang di pinjam, sesuai dengan
perjanjian tertanggal kepada KSP Kopdit Pintu Air serta pernyataan
kesanggupannya untuk menyelesaikan pembayaran dengan cara
mengangsur. Surat ini berlaku dan mengikat juga untuk para ahli waris dan
penerima atau pengganti hak. Surat ini juga dilengkapi dengan tanda tangan
calon debitur di atas materai 6.000.
6. Surat Pernyataan Penjamin
Surat ini ditujukan untuk penjamin yang mengetahui dan mendukung
sepenuhnya proses permohonan dan pencairan pinjaman, serta menyetujui
proses realisasi pinjaman tersebut di Kopdit Pintu Air. Surat ini dilengkapi
dengan tanda tangan si penjamin di atas materai 6.000.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Selain melengkapi dokumen permohonan kredit, masih ada beberapa
tahap yang dilakukan sebelum pencairan pinjaman. Awalnya dimulai dari
bagian kredit, setelah calon debitur melengkapi dokumen permohonan kredit,
selanjutnya calon debitur melakukan konsultasi mengenai jangka waktu dan
kemampuan pembayaran. Setelah itu akan dilakukan survei ke rumah calon
debitur yang dilakukan oleh petugas lapangan. Hasil survei tersebut kemudian
akan dilakukan analisis kredit oleh petugas lapangan. Jika semua berkas sudah
lengkap dan hasil analisa dapat di terima, maka selanjutnya akan diserahkan ke
manager untuk dipertimbangkan lagi apakah apakah pengajuan permohonan
pinjaman tersebut dapat di terima dan dicairkan.
B. Evaluasi Pengendalian Internal pada Pemberian Kredit
Suatu organisasi membutuhkan pengendalian internal yang dapat
mengontrol aktivitas-aktivitas yang terjadi di dalam organisasi tersebut. Begitu
pula dengan KSP Kopdit Pintu Air yang menerapkan pengendalian internal
dalam aktivitasnya terlebih khusus dalam aktivitas pemberian kredit, sehingga
dapat terlaksana sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pada
penelitian ini, melakukan perbandingan antara kriteria sistem pengendalian
internal COSO dengan penerapan yang sudah dilakukan oleh KSP Kopdit Pintu
Air. Berikut adalah langkah-langkah yang digunakan dalam menjawab
permasalahan kedua:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
1. Mempersiapkan data hasil wawancara mengenai Pengendalian Internal
pada Pemberian Kredit di Koperasi Pintu Air.
Pada langkah yang pertama, menyiapkan hasil wawancara yang telah
dilakukan dengan narasumber berupa penjelasan jawaban yang terlampir
dalam lampiran. (lihat hal. 148)
2. Menguraikan dan mendeskripsikan data hasil wawancara.
Peneliti melakukan wawancara di dua cabang Kopdit Pintu Air yaitu di
cabang Surabaya dan cabang Sumba Timur. Berikut adalah deskripsi hasil
wawancara dari kedua cabang tersebut.
a. Deskripsi hasil wawancara di Kopdit Pintu Air cabang Surabaya.
Berdasarkan hasil wawancara mengenai pengendalian internal
pemberian kredit, penjelasan yang diperoleh adalah standar etika dan
perilaku yang di Kopdit Pintu Air penerapannya sama dari pusat ke
cabang. Untuk semua jabatan di setiap divisi standar etika dan perilaku
yang diterapkan adalah senyum, sapa, salam, sopan, santun. Struktur
organisasi yang dibuat bertujuan untuk dapat menerapkan strategi
dengan baik sehingga dapat memberikan pelayanan yang maksimal
kepada anggota. Untuk meningkatkan kompetensi karyawan Kopdit
Pintu Air memberikan pendidikan khusus dari kantor pusat, dan secara
khusus untuk manager cabang dan karyawan bagian kredit setiap tahun
ada uji kompetensi dasar langsung dari kementrian untuk mendapatkan
sertifikat sesuai bagiannya masing-masing. Kopdit Pintu Air
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
menunjukkan komitmen dalam melayani anggota untuk mengurangi
resiko dengan cara memberikan pendidikan kepada anggota mengenai
cara hidup berkoperasi di Pintu Air agar anggota memiliki pemahaman
yang baik tentang Koperasi Pintu Air. Kopdit Pintu Air mengurangi
resiko fraud dan error dengan cara mewajibkan setiap karyawan yang
akan bekerja untuk menyerahkan ijazah asli kepada Kopdit Pintu Air
sebagai jaminan. Apabila dalam perjalanannya karyawan tersebut
melakukan kecurangan maka ijazah tersebut akan di tahan dan bila
kecurangan atau kesalahan yang dibuat sudah berulang dan
memberikan kerugian bagi Kopdit Pintu Air, maka karyawan tersebut
akan diberhentikan dan diminta ganti rugi sebagai bentuk
pertanggungjawaban atas perbuatan yang diperbuat. Pencatatan
transaksi pemberian kredit di Kopdit Pintu Air dilakukan pada dua
lembar slip sebagai bukti yaitu slip merah sebagai bukti pengeluaran
dan slip putih untuk bukti pemasukan. Pengawasan yang dilakukan
Kopdit Pintu Air apabila ditemukan adanya kelemahan dalam sistem
pengendaian internal, pengawasannya lebih diperketat lagi dan
biasanya langsung diawasi oleh pengawas pusat yang bertugas untuk
mengawasi sistem pengendalian internal yang ada.
b. Deskripsi hasil wawancara di Kopdit Pintu Air cabang Sumba Timur.
Penjelasan yang diperoleh dari hasil wawancara mengenai
pengendalian internal pada pemberian kredit di Kopdit Pintu Air
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
cabang Sumba Timur adalah semua karyawan dituntut untuk
mengikuti standar perilaku dan etika yaitu mengabdi dengan jujur,
disiplin, handal, bijaksana, dapat dipercaya dengan menghindari
praktik-praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), menjadi pribadi
yang bertanggungjawab, taat kepada aturan lembaga, Undang-undang
negara, dan menjadi teladan dalam pengabdian. KSP Kopdit Pintu Air
juga memiliki aturan kerja tertulis yang di dalamnya terdapat sanksi
apabila ada anggota organisasi yang tidak mentaati atau tidak
melakukan sesuai standar perilaku dan etika yang ada. Sturktur
organisasi Kopdit Pintu Air adalah garis koordinasi putus-putus bukan
garis perintah, jadi antar bagian dari tingkat tertinggi sampai yang
terendah saling bekerja sama dan melengkapi. Setiap karyawan yang
akan menangani di bagian kredit tentunya akan di uji kompetensinya
melalui sertifikasi profesi. Kemudian pada setiap tiga bulan sekali
diadakan pendidikan yang berkaitan dengan bagiamana cara
pemberian kredit yang baik untuk meningkatkan mutu karyawan yang
menangani kredit. Komitmen yang ditunjukkan Koperasi Pintu Air
dalam melayani anggota dengan baik untuk mengurangi terjadinya
resiko adalah dengan melayani anggota dengan hati yang tulus, jika
sudah melayani dengan hati yang tulus selanjutnya semua karyawan
harus taat terhadap prosedur pelayanan lembaga atau kepada aturan
yang berlaku. Prosedur Pintu Air untuk mengurangi resiko fraud dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
error yang pertama harus ada sistem pengendalian yang baik. Dalam
sistem pengendalian yang baik ada lingkungan pengendalian yang
baik, penilaian resiko yang terus dilakukan setiap bulan, kemudian ada
aktivitas pengendalian, komunikasi dan informasi yang baik, dan
pengawasan. Itu semua yang terlibat dalam sistem pengendalian yang
baik. Selanjutnya selain sistem pengendalian yang baik adalah
menghambat terjadinya kolusi, melaksanakan pemeriksaan secara
proaktif, menyampaikan atau memberikan gambaran hukum yang
akan di terima bila mereka melakukan fraud, jadi harus disampaikan
secara transparan aturannya, dan yang paling penting adalah
pengawasan. Pencatatan transaksi pemberian kredit yang dilakukan
oleh Koperasi Pintu Air dilakukan per tanggal dalam bulan berjalan,
jika dicairkan hari ini berarti transaksinya langsung dicatat saat itu
juga. Kemudian ada slip uang keluar dan slip uang masuk, ketika
penerimaan uangnya ada di bukti slip uang keluar atau di kwitansi
merah nanti akan dibukukan sesuai masing-masnig pos dan proses ini
kondisikan dengan tanggal acc yang dilakukan oleh manager atau
pimpinan cabangnya sesuai dengan permohonan yang masuk. Dan
kami juga memiliki buku kas harian yang setiap hari akan dicatat
sesuai transaksi yang terjadi. Kopdit Pintu Air juga memiliki buku kas
harian yang akan dicatat sesuai transaksi yang terjadi. Selanjutnya
untuk dibagian kredit ada pencatatan yang register realisasi anggota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
yang diinput ke excel kemudian diprint untuk diarsipkan dan di tanda
tangan oleh manager. Jadi selain di input secara online, ada juga
pencatatan manualnya untuk diarsipkan. Pengawasan yang dilakukan
Kopdit Pintu Air terhadap kelemahan dalam sistem pengendalian
internal adalah dengan memperbaiki dan merubah sistem
pengendalian internalnya. Sebelum melakukan perubahan, bentuk
pengawasannya terlebih dahulu harus diperketat dan akurat agar tidak
terjadi kesalahan yang sama. Cara untuk memperketat pengawasan
adalah semua pimpinan cabang berkumpul untuk mendiskusikan
temuan yang ada di salah satu cabang agar mengurangi atau
menghindari agar tidak terjadi dicabang lainnya. Dan setiap tahun
dilakukan pembaharuan sesuai dengan perkembangan zaman saat ini.
3. Membandingkan hasil deskripsi data dengan ke lima komponen
pengendalian internal beserta masing-masing prinsip komponen menurut
COSO.
Setelah menguraikan dan mendeskripsikan data hasil wawancara, langkah
selanjutnya yang dikakukan adalah melakukan perbandingan antara
pengendalian internal yang dilakukan Kopdit Pintu Air dengan
pengendalian internal COSO melalui lima komponennya yaitu Lingkungan
Pengendalian, Penilaian Resiko, Aktivitas Pengendalian, Informasi dan
Komunikasi, serta Pengawasan. Dari data hasil wawancara dan jawaban
yang telah didapatkan, pelaksanaan dan penerapan pengendalian internal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
dalam pemberian kredit di Kopdit Pintu Air dapat dilihat pada tabel yang
menjelaskan dan menunjukan penerapan pengendalian internal pada
pemberian kredit berdasarkan lima komponen COSO, yaitu di tabel 5.3,
tabel 5.4, tabel 5.5, tabel 5.6, dan tabel 5.7.
4. Melakukan analisis data hasil dari perbandingan yang telah dideskripsikan.
menganalisis data hasil dari perbandingan sesuai dengan tabel
perbandingan yang akan dibuat dan memberikan gambaran yang lengkap
tentang pengendalian internal yang diterapkan di Koperasi Pintu Air,
apakah sudah sesuai dengan prinsip COSO atau belum sesuai di bagian
bawah tabel perbandingan ke lima komponen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel 7. Perbandingan Pengendalian Internal yang Diterapkan pada KSP Kopdit Pintu Air dengan Pengendalian
Internal Menurut COSO Komponen Lingkungan Pengendalian
No. Komponen
COSO
Lingkungan
Pengendalian
Kriteria Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Surabaya)
Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Sumba Timur)
Keterangan
(sesuai/tidak)
1. a. Komitmen
terhadap nilai
dan integritas.
Organisasi
menunjukkan
komitmennya
terhadap integritas
dan nilai-nilai
etika.
KSP Kopdit Pintu Air cabang
Surabaya memiliki standar
etika dan sudah menerapkan
standar etika dan perilaku
yang tercantum secara tertulis
dalam aturan kerja yang
berlaku untuk seluruh
karyawan. Semua karyawan
dituntut untuk menjadikan
budaya kerja dalam
memberikan pelayanan yang
terbaik, dengan melakukan
briefing setiap pagi sebelum
kantor dibuka dan evaluasi
setiap seminggu sekali untuk
mengingatkan karyawan agar
memberikan pelayanan yang
baik kepada anggota disertai
dengan prinsip senyum, sapa,
salam, sopan, santun.
KSP Kopdit Pintu Air cabang
Sumba Timur juga memiliki
standar etika yang tercantum
dalam aturan kerja. Pimpinan
koperasi yaitu manager
cabang mendorong semua
karyawan untuk memiliki
komitmen yang sama,
bekerja dengan jujur, disiplin,
handal, bijaksana, dan
mengindari praktik KKN.
Karyawan juga didorong
untuk menjadi pribadi yang
bertanggung jawab dan
mentaati aturan lembaga
yang ada. Dalam pelayanan
kepada anggota juga disertai
dengan prinsip senyum, sapa,
salam, sopan, dan santun.
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
No. Komponen
COSO
Lingkungan
Pengendalian
Kriteria Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Surabaya)
Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Sumba Timur)
Keterangan
(sesuai/tidak)
b. Melaksanakan
tanggung
jawab
pengawasan
Dewan pengawas
independen
terhadap
manajemen dan
melaksanakan
pengawasan
terhadap
pengembangan
dan kinerja
pengendalian
internal
_ _ _
c. Melaksanakan
tanggung
jawab
pengawasan.
Manajemen
menetapkan,
dengan
pengawasan
dewan pengawas,
struktur, jalur
pelaporan,
kewenangan dan
tanggung jawab
dalam mencapai
tujuan.
KSP Kopdit Pintu Air
memiliki dua struktur
organisasi yaitu struktur
organisasi pusat dan struktur
organisasi cabang. Kedua
struktur ini memiliki maksud
dan tujuan yang sama yaitu
untuk membantu koperasi
dalam pembagian tugas dan
wewenang untuk setiap divisi
agar dalam memberikan
laporan dapat berjalan dengan
baik sesuai dengan
KSP Kopdit Pintu Air
memiliki dua struktur
organisasi dimana struktur
organisasi tersebut adalah
garis koordinasi putus-putus
bukan garis perintah, maka
antar bagian dari tingkat
tertinggi sampai yang
terendah saling bekerja sama
dan melengkapi. Di koperasi
Pintu Air juga terdapat
Satuan Pengawas Internal
yang bertugas untuk
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
No. Komponen
COSO
Lingkungan
Pengendalian
Kriteria Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Surabaya)
Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Sumba Timur)
Keterangan
(sesuai/tidak)
tanggungjawab masing-
masing divisi sehingga
memiliki satu jalur pelaporan
agar tidak terjadi kekeliruan,
dengan demikian dapat
membantu koperasi dalam
menjalankan aktivitasnya
untuk mencapai tujuan
koperasi.
mengawasi kerja manager
setiap cabang serta
pembagian tugas berdasarkan
struktur organisasi yang ada
agar masing-masing divisi
dapat fokus bekerja sehingga
dapat membantu koperasi
dalam mencapai tujuannya.
d. Menetapkan
struktur,
wewenang,
dan tanggung
jawab.
Organisasi
menunjukkan
komitmen untuk
memperoleh,
mengembangkan,
dan
mempertahankan
individu yang
kompeten.
KSP Kopdit Pintu Air dalam
merekrut karyawan, akan
sangat selektif dan memilih
karyawan berdasarkan
kemampuan mereka masing-
masing untuk ditempatkan
pada setiap divisi. KSP
Kopdit Pintu Air memberikan
pelatihan yang bertempat di
kantor pusat selama satu
bulan kepada karyawan baru
dan mengadakan pengujian
kompetensi kepada karyawan
yang terkait aktivitas
pemberian kredit untuk
KSP Kopdit Pintu Air
mengadakan pendidikan dan
pelatihan secara rutin satiap
tiga bulan sekali sesuai
dengan bagiannya masing-
masing agar dapat
mengembangkan potensi
karyawan sehingga mereka
dapat bekerja dengan baik.
Selain itu, bagi karyawan
yang baru diterima untuk
bekerja di koperasi Pintu Air
diwajibkan untuk mengikuti
pelatihan selama satu bulan
yang dilakukan di kantor
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
No. Komponen
COSO
Lingkungan
Pengendalian
Kriteria Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Surabaya)
Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Sumba Timur)
Keterangan
(sesuai/tidak)
menguji kemampuan mereka
dalam menyelesaikan
pekerjaan. Bagi karyawan
yang memiliki kinerja yang
baik akan dipertahankan,
sebaliknya jika karyawan
tidak memiliki kinerja yang
baik maka karyawan tersebut
akan didisposisi bahkan
diberhentikan bila tidak
mengalami perubahan. Hal
ini dilakukan KSP Kopdit
Pintu Air agar dapat
mempertahankan
karyawannya yang
berkompeten sehingga dapat
bekerja dengan baik dan
sesuai dengan apa yang
diharapkan dalam membantu
koperasi mencapai tujuannya.
pusat. Karyawan yang
memiliki kinerja yang baik
akan dipertahankan dengan
pemberian penghargaan agar
tetap memberikan kinerja
yang baik dan maksimal saat
melayani anggota. Namun
sebaliknya bagi karyawan
yang tidak memiliki kinerja
yang buruk akan ditegur dan
diberikan motivasi untuk
dapat merubah cara kerjanya
agar menjadi lebih baik,
apabila masih tetap buruk
maka langkah tegas yang
diambil koperasi adalah
memberhentikan karyawan
tersebut.
e. Menunjukkan
komitmen
terhadap
kompetisi.
Organisasi
mendorong setiap
individu untuk
mengemban
KSP Kopdit Pintu Air dalam
menjalankan aktivitasnya
setiap divisi memiliki tugas
dan tanggung jawab masing-
KSP Kopdit Pintu Air
memberikan tugas dan
tanggung jawab yang berbeda
kepada setiap divisi yang
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
No. Komponen
COSO
Lingkungan
Pengendalian
Kriteria Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Surabaya)
Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Sumba Timur)
Keterangan
(sesuai/tidak)
akuntabilitas atas
tanggung
jawabnya terhadap
pengendalian
internal.
masing. Dalam dokumen
pemberian kredit misalnya
harus disertai dengan tanda
tangan dari pihak yang
berwenang dan terkait
(manager, komite, Adk, AO,
dan Kasir). Jika dalam
dokumen tersebut tanda
tangannya belum lengkap
maka pengajuan kredit belum
bisa disetujui. KSP Kopdit
Pintu Air juga memiliki
evaluasi kinerja yang
dilakukan setiap bulan
bahkan setiap minggu jika di
perlukan untuk mengatasi
temuan-temuan yang terjadi
berhubungan dengan
pengendalian internal dalam
pemberian kredit, dalam hal
ini adalah kredit macet.
bertujuan untuk
mempermudah pengawas
dalam mengawasi aktivitas
masing-masing divisi
tersebut. Misanya petugas
lapangan bertugas untuk
mengunjungi anggota yang
akan mengajukan
permohonan kredit untuk
mengecek jaminan yang
diberikan apakah sesuai
dengan yang disampaikan
saat wawancara atau tidak.
Bila terdapat ketidaksesuaian
maka akan segera diperiksa
kembali oleh karyawan
bagian kredit.
(Sumber: COSO Framework 2013; data diolah, 2020)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Berikut ini adalah analisis hasil perbandingan dari tabel 5.3 mengenai
pengendalian internal pada pemberian kredit di KSP Kopdit Pintu Air di lihat
dari komponen pengendalian internal COSO yang pertama yaitu komponen
Lingkungan Pengendalian:
a. Organisasi menunjukkan komitmen terhadap integritas dan nilai-nilai
etika.
Pimpinan tertinggi KSP Kopdit Pintu Air memiliki peran penting dalam
memberikan teladan bagi para karyawan dengan menunjukkan integritas
dan nilai-nilai etika yang baik dalam menjalankan aktivitas dan
memberikan pelayanan kepada anggota di koperasi. Selain itu, KSP
Kopdit Pintu Air juga mewajibkan seluruh karyawan untuk menjadikan
budaya kerja dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada anggota
dengan prinsip senyum, sapa, salam, sopan, santun sesuai dengan yang
tercantum dalam peraturan Lembaga yang ada, mendorong lembaga dan
karyawan untuk memiliki komitmen yang sama, serta tegas
menindaklanjuti apabila terdapat penyimpangan sesuai dengan aturan
lembaga dan Undang-Undang yang berlaku. KSP Kopdit Pintu Air yang
sudah memiliki banyak cabang hampir di seluruh Indonesia juga dituntut
untuk menghormati aturan hukum, nilai-nilai lokal, dan norma-norma
yang berlaku di wilayah dimana koperasi Pintu Air menjalaknan usahanya.
b. Manajemen menetapkan, dengan pengawasan dewan, struktur, jalur
pelaporan, kewenangan dan tanggung jawab dalam mencapai tujuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Dewan pengawas dan pengawas area yang ada di KSP Kopdit Pintu Air
bertugas untuk mengontrol dan mengawasi aktivitas pengendalian internal
mengenai pembagian tugas dan tanggungjawab masing-masing bagian
yang ada di seluruh cabang, KCP, unit, dan kelompok agar tetap berjalan
dengan baik.
c. Organisasi menunjukkan komitmen untuk memperoleh, mengembangkan,
dan mempertahankan individu yang kompeten.
KSP Kopdit Pintu Air menuntut karyawan untuk bekerja secara kompeten
dengan mentaati aturan-aturan lembaga. KSP Kopdit Pintu Air
memberikan pelatihan selama satu bulan kepada karyawan baru dan
mengadakan pengujian kompetensi kepada karyawan yang terkait aktivitas
pemberian kredit untuk menguji kemampuan mereka dalam
menyelesaikan pekerjaan. Selanjutnya pada setiap bulan sekali pimpinan
cabang akan melakukan evaluasi kepada kepada kinerja karyawan.
Apabila dalam perjalanan terdapat temuan, maka akan dilakukan evaluasi
saat itu juga untuk mengurangi resiko yang terjadi. Evaluasi kinerja yang
dilakukan fleksibel untuk setiap cabang tergantung dengan situasi dan
kondisi di lapangan.
d. Organisasi mendorong individu mengembangkan akuntabilitas atas
tanggung jawab terhadap pengendalian internal.
KSP Kopdit Pintu Air mewajibkan karyawannya mengikuti kompetensi
dasar untuk mendapatkan sertifikat sesuai dengan bidangnya masing-
masing. Karyawan akan difasilitasi dengan menanggung semua biaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
selama mengikuti uji kompetensi yang dilakukan di pusat. Selain itu setiap
bulannya akan diadakan evaluasi terkait dengan kinerja karyawan, bila
terdapat karyawan yang kurang efektif dan kompeten dalam bekerja maka
akan ditegur dan diberikan motivasi terlebih dahulu agar dapat
memperbaiki kinerjanya. Akan tetapi jika karyawan tersebut tidak
menunjukkan perubahan maka akan ditindaklanjuti dengan lebih tegas.
Bagi karyawan yang memiliki kinerja baik, akan diberikan penghargaan
atas hasil kerjanya tersebut misalnya dengan kenaikan pangkat maupun
gaji. Pengawas dari pusat juga akan melakukan kunjungan kepada masing-
masing cabang setiap 3 bulan sekali untuk melihat perkembangan dan
memberikan masukan terkait dengan hasil kerja cabang-cabang tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Tabel 8. Perbandingan Pengendalian Internal yang Diterapkan pada KSP Kopdit Pintu Air dengan
Pengendalian Internal Menurut COSO Komponen Penilaian Resiko
No. Komponen COSO
Penilaian Resiko
Kriteria Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Surabaya)
Keadaan di KSP
Kopdit Pintu Air
(Sumba Timur)
Keterangan
(sesuai/tidak)
2. a. Menentukan
tujuan yang
sesuai.
Organisasi terlebih
dahulu menetapkan
tujuan dengan
kejelasan yang
cukup untuk
memungkinkan
identifikasi dan
penilaian resiko.
Dalam menganalisa
resiko kredit macet yang
akan terjadi KSP Kopdit
Pintu Air meninjau dari
dua faktor yaitu faktor
eksternal dan internal.
faktor eksternal
misalnya si debitur
mengalami musibah
(kebakaran atau
bencana alam),
sedangkan faktor
internal misalnya si
debitur memang sengaja
tidak mau menjalankan
kewajibannya untuk
melunasi pinjaman.
Dari kedua faktor ini
pihak koperasi akan
melihat dan
mengidentifikasi
penyebab terjadinya
KSP Kopdit Pintu Air
mengatasi masalah
keamanan kredit yang
terjadi adalah dengan
cara mendatangi ke
rumah anggota untuk
mengkonfirmasi
secara langsung
kepada anggota apa
penyebab ia tidak bisa
menjalankan
kewajibannya untuk
melunasi pinjaman
yang telah diterima.
Apabila penyebabnya
berkaitan dengan
bencana alam maka
pihak koperasi akan
memberikan toleransi.
Bila penyebabnya
akibat kelalaian
anggota itu sendiri
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
No. Komponen COSO
Penilaian Resiko
Kriteria Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Surabaya)
Keadaan di KSP
Kopdit Pintu Air
(Sumba Timur)
Keterangan
(sesuai/tidak)
resiko kredit tersebut
sehingga dapat
ditangani dengan cepat.
maka akan dikenakan
sanksi.
a. Mengidentifikasi
dan menganalisis
resiko.
Organisasi
mengidentifikasi
resiko pencapaian
tujuan di seluruh
entitas dan
menganalisa resiko
sebagai dasar dalam
menentukan
bagaimana resiko
harus dikelola.
Ketua dan pengawas
KSP Kopdit Pintu Air
memberikan briefing
kepada seluruh kepala
cabang dan ketua
komite mengenai tujuan
yang harus dicapai
koperasi dan peraturan
yang diberlakukan.
Selanjutnya ketua
cabang akan
menyampaikan kepada
seluruh karyawan untuk
bekerja dengan baik
agar mencapai target
yang hendak dicapai.
Pengendalian internal
ini terdapat peraturan
tertulis mengenai sanksi
yang akan diberikan
Setiap individu yang
bekerja di Koperasi
Pintu Air terlebih
dahulu harus
mengetahui tujuan
koperasi Pintu Air
yang tercantum dalam
aturan kerja. Selain itu
dalam evaluasi harian
yang dilakukan di
akhir pekan, setiap
manager selalu
mengingatkan
karyawannya untuk
bekerja sesuai dengan
aturan yang berlaku
agar koperasi dapat
mencapai target dan
tujuannya. Apabila
terdapat divisi atau
karyawan yang
bekerja tidak
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
No. Komponen COSO
Penilaian Resiko
Kriteria Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Surabaya)
Keadaan di KSP
Kopdit Pintu Air
(Sumba Timur)
Keterangan
(sesuai/tidak)
apabila terdapat
kecurangan dalam
pelaksanaannya.
memenuhi terget,
akan diberikan
peringatan dan
teguran.
b. Menilai resiko
fraud.
Organisasi harus
mempertimbangkan
potensi terjadinya
fraud atau
kecurangan dalam
menilai resiko
untuk mencapai
tujuannya.
Apabila koperasi
menemukan potensi
terjadinya fraud, maka
koperasi akan langsung
mengambil tindakan
untuk melakukan
perbaikan dan
memperketat
pengawasan agar dapat
mencegah terjadinya
fraud tersebut. Selain
itu juga dilakukan rapat
rutin untuk membahas
potensi kecurangan
yang akan terjadi yang
bertujuan untuk
mengurangi terjadinya
resiko fraud tersebut.
Contoh potensi fraud
adalah apabila calon
debitur memberikan
KSP Kopdit Pintu Air
melaksanakan
pemeriksaan dan
pengawasan secara
proaktif untuk
menghindari
terjadinya resiko
kecurangan. Apabila
ditemukan adanya
kecurangan maka tim
pengawas akan turun
langsung untuk
melakukan
pemeriksaan dan
melakukan tindakan
perbaikan untuk
membantu mengatasi
masalah kecurangan
tersebut agar tidak
terulang lagi. Contoh
kecurangan yang
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
No. Komponen COSO
Penilaian Resiko
Kriteria Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Surabaya)
Keadaan di KSP
Kopdit Pintu Air
(Sumba Timur)
Keterangan
(sesuai/tidak)
data dan informasi
mengenai jaminan
pinjaman saat
diwawancara tidak
sesuai dengan apa yang
ada dilapangan/
dirumah anggota
tersebut maka cara
mencegahnya adalah
dengan melakukan
survey secara langsung
ke rumah si debitur
untuk memastikan
kebenarannya. Namun
di KSP Kopdit Pintu Air
belum memiliki aturan
tertulis mengenai hal
tersebut.
terjadi adalah
karyawan
menyalahgunakan
wewenang dengan
menerima suap dari
annggota yang
mengajukan pinjaman
untuk mempercepat
proses pencairan
pinjaman. Karyawan
yang ketahuan
melakukan
kecurangan tersebut
akan langsung dipecat
oleh pimpinan sesuai
dengan SOP yang
berlaku.
c. Mengidentifikasi
dan
menganalisis
perubahan yang
signifikan.
Organisasi
mengidentifikasi
dan mengevaluasi
perubahan-
perubahan yang
dapat
mempengaruhi
KSP Kopdit Pintu Air
selalu mengadakan
rapat dengan pihak-
pihak terkait seperti
dewan pengawas,
manager, komite, dan
perwakilan dari masing-
KSP Kopdit Pintu Air
rutin melaksanakan
rapat untuk
mengevaluasi setiap
perubahan-perubahan
yang berdampak pada
sistem pengendalian
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
No. Komponen COSO
Penilaian Resiko
Kriteria Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Surabaya)
Keadaan di KSP
Kopdit Pintu Air
(Sumba Timur)
Keterangan
(sesuai/tidak)
sistem
pengendalian
internal secara
signifikan.
masing divisi untuk
membahas dan
mengevaluasi mengenai
perubahan-perubahan
yang terjadi dalam
aktivitas koperasi,
terlebih khusus
perubahan yang
mempengaruhi sistem
pengendalian internal.
Contoh perubahan-
perubahan yang dapat
mempengaruhi sistem
pengendalian internal
adalah penggunaan
software teknologi
informasi yang awalnya
secara offline berubah
menjadi online.
Sebelum
mengimplementasikan
sistem pengendalian
internal koperasi
terlebih dahulu akan
mengidentifikasi
internal. Rapat
biasanya dihadiri oleh
salah satu perwakilan
pengurus dari pusat,
sehingga kantor pusat
juga mengetahui
perkembangan yang
ada di setiap cabang.
Salah satu contoh
perubahan yang
signifikan adalah
peralihan pelayanan
dari offline ke online.
Koperasi Pintu Air
mulai beralih menjadi
online sejak awal
tahun 2018, hal ini
tentunya
membutuhkan
perhatian yang ekstra
terlebih bagi
karyawan yang
merasakan langsung
perubahan tersebut.
Selama masa uji coba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
No. Komponen COSO
Penilaian Resiko
Kriteria Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Surabaya)
Keadaan di KSP
Kopdit Pintu Air
(Sumba Timur)
Keterangan
(sesuai/tidak)
apakah sistem tersebut
sesuai dengan
kebutuhan koperasi atau
tidak sehingga dalam
pengimplementasiannya
dapat berjalan dengan
baik dan membantu
koperasi dalam
mencapai tujuannya.
teknologi tersebut
semua karyawan
mengikuti pelatihan
mengenai cara
penggunaan sistem
informasi yang baru
tersebut agar dapat
berfungsi dengan
baik.
(Sumber: COSO Framework 2013; data diolah, 2020)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Berikut ini adalah analisis hasil perbandingan dari tabel 5.4 mengenai
pengendalian internal pada pemberian kredit di KSP Kopdit Pintu Air di lihat
dari komponen pengendalian internal COSO yang kedua yaitu komponen
Penilaian Resiko:
a. Organisasi menetapkan tujuan dengan kejelasan yang cukup untuk
mampu mengidentifikasi dan menilai resiko yang terkait dengan tujuan.
Dalam mengidentifikasi dan menganalisis resiko koperasi meninjau dari
dua faktor yaitu faktor eksternal dan internal. Misalnya dalam hal
pemberian kredit, tidak menutup kemungkinan bahwa dalam
memberikan kredit kepada anggota akan berjalan dengan lancar.
Terkadang terdapat debitur yang tidak bertanggungjawab dengan
kewajibannya sehingga menyebabkan terjadinya resiko kredit macet.
Dalam mengatasi kredit macet ini biasanya koperasi akan melakukan
identifikasi penyebab debitur tidak membayar angsurannya. Faktor
eksternal debitur tidak menjalankan kewajibannya karena mengalami
musibah bencana alam dan kecelakaan yang tidak terduga yang
menyebabkan debitur mengalami kebangkrutan dalam usahanya.
b. Organisasi mengidentifikasi resiko terkait pencapaian tujuan organisasi
pada seluruh lingkup entitas, dan menganalisis resiko sebagai dasar untuk
menentukan bagaimana resiko tersebut dikelola.
Koperasi memberikan kejelasan secara terperinci mengenai tujuan yang
akan dicapai sehingga dapat membantu pihak-pihak yang terlibat yaitu
pimpinan cabang untuk meyampaikan tujuan koperasi kepada karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Dalam memberikan pelayanan kepada anggota, setiap karyawan dalam
divisinya masing-masing sudah mengetahui tugas dan tangungjawabnya
sehingga dapat bekerja secara efektif dan efisien. Dengan pemisahan
tugas dan wewenang tersebut dapat membantu koperasi dalam
mengidentifikasi peilaian resiko yang terkait dengan tujuan
pengendalian. Apabila terdapat resiko dalam pemberian kredit maka
koperasi dapat mempertimbangkan resiko tersebut dengan membentuk
aktivitas pengendalian untuk mengurangi resiko tersebut.
c. Organisasi mempertimbangkan potensi kecurangan dalam penaksiran
resiko untuk mencapai tujuan.
KSP Kopdit Pintu Air selalu mengusahakan untuk menghindari resiko
terjadinya kecuragan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja,
sehingga penerapan sistem pengendalian internal harus diperhatikan
dengan baik agar membantu dalam mengidentifikasi kecurangan yang
mungkin akan terjadi. Berkaitan dengan penerapan sistem pengendalian
internal maka tim pengawas akan memperketat pengawasanya dan selalu
melakukan kontrol agar sistem pengendalian internal dapat berjalan
dengan baik sehingga dapat membantu koperasi dalam mencapai
tujuannya. Biasanya jika terjadi kecuragan yang disengaja maka pelaku
kecurangan tersebut akan langsung diamankan dan diberikan sanksi
sesuai dengan peraturan lembaga yang berlaku. Tidak hanya sampai di
situ, apabila tindak kecurangannya menyebabkan kerugian bagi lembaga
dan anggota maka akan diminta ganti rugi. Namun pada kenyataannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
hingga saat ini Kopdit Pintu Air belum pernah mengalami hal seperti itu.
Kemudian jika ditemukan kecurangan yang tidak disengaja seperti akibat
kerusakan sistem atau teknologi yang digunakan maka akan segera
dilakukan perbaikan.
d. Organisasi mengidentifikasi dan menilai perubahan-perubahan yang bisa
berpengaruh pada sistem pengendalian internal secara signifikan.
KSP Kopdit Pintu Air melakukan rapat secara rutin untuk mengevaluasi
perubahan-perubahan yang terjadi terkait dengan pengimplementasian
sistem pengendalian internal yang sudah diterapkan. Rapat dilakukan
Bersama dengan pihak-pihak yang terkait seperti dewan pengawas dari
pusat, manager cabang, komite, dan perwakilan dari masing-masing
divisi sehingga dapat membahas dan mengevaluasi perubahan yang
terjadi secara lebih jelas sesuai dengan apa yang dialami oleh divisi-divisi
terkait. Dalam menggunakan suatu sistem teknologi, koperasi terlebih
dahulu melihat kebutuhannya apakah dalam aktivitasnya memerlukan
teknologi tersebut atau tidak, sehingga teknologi tersebut dapat
digunakan dengan baik dan efektif dalam membantu koperasi untuk
mencapai tujuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Tabel 9. Perbandingan Pengendalian Internal yang Diterapkan pada KSP Kopdit Pintu Air dengan
Pengendalian Internal Menurut COSO Komponen Aktivitas Pengendalian
No Komponen
COSO
Aktivitas
Pengendalian
Kriteria Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Surabaya)
Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Sumba Timur)
Keterangan
(sesuai/tidak)
3. a. Memilih dan
mengembang
kan kegiatan
pengendalian
.
Organisasi
memilih dan
mengembangkan
kegiatan
pengendalian
yang
berkontribusi
memitigasi
resiko sampai ke
tingkat yang
dapat diterima.
Dalam upaya mengurangi
resiko KSP Kopdit Pintu Air
mempelajari dan memahami
kemungkinan-kemungkinan
resiko yang akan terjadi
melalui analisis dan
penilaian resiko, sehingga
resiko tersebut dapat
dihindari. Contohnya adalah
dengan adanya pemisahan
tugas dan wewenang untuk
setiap divisi dan pemberian
otorisasi juga harus
diperhatikan agar dapat
meminalisir terjadinya
resiko. Dengan adanya
pemisahan tugas untuk
setiap divisi maka masing-
masing divisi dapat bekerja
secara lebih fokus dan
bertanggungjawab dengan
KSP Kopdit Pintu Air yang
memiliki dua struktur
organisasi yaitu ada
struktur manajemen yang
fokus pada aktivitas bisnis
dan sturkur komite fokus
pada hubungan koperasi
dengan calon anggota dan
anggota yang akan
mengajukan permohonan
kredit. Hal ini dibuat karna
ada maksud dan tujuannya
tersendiri, yaitu agar setiap
karyawan dapat bekerja
sesuai dengan bidangnya
masing-masing. Hal ini
dapat mempermudah
dewan pengawas dalam
mengawasi aktivitas di
koperasi tersebut.
Contohnya setiap divisi
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
No Komponen
COSO
Aktivitas
Pengendalian
Kriteria Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Surabaya)
Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Sumba Timur)
Keterangan
(sesuai/tidak)
pekerjaannya masing-
masing. Misalnya bagian
kredit dan petugas lapangan
memiliki tugas masing-
masing. Petugas lapangan
melakukan survei untuk
kelengkapan data,
sedangkan pengambilan
keputusan kredit dilakukan
oleh petugas di bagian
pemberian kredit.
memiliki wewenang dan
otoritasnya masing-masing
dalam bekerja. Bagian
kredit tidak bisa
mencampuri pekerjaan
petugas lapangan,
begitupun sebaliknya.
Sehingga data yang
dibutuhkan untuk
keperluan pemberian
kredit tidak tercampur
dengan data lainnya.
b. Memilih dan
mengembang
kan kontrol
umum atas
teknologi.
Organisasi telah
memilih dan
mengembangkan
kegiatan
pengendalian
umum atas
teknologi
informasi untuk
mendukung
dalam
tercapainya
tujuan koperasi.
KSP Kopdit Pintu Air
menggunakan software
teknologi informasi yang
disebut Sikopdit Online.
Sikopdit Online adalah
program atau aplikasi
system informasi keuangan
koperasi kredit yang
dikembangkan oleh tim IT
dari Induk Koperasi Kredit
(Inkopdit), yang bertujuan
untuk memperlancar
KSP Kopdit Pintu Air
mulai go online pada tahun
2018. Sebelum
menerapkan sistem
teknologi informasi online,
terlebih dahulu koperasi
melakukan pelatihan
teknis yang dibimbing
langsung oleh tim IT dari
Induk Koperasi Kredit dan
Puskopdit Swadaya Utama
Maumere, agar sumber
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
No Komponen
COSO
Aktivitas
Pengendalian
Kriteria Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Surabaya)
Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Sumba Timur)
Keterangan
(sesuai/tidak)
pelayanan kepada anggota,
memudahkan transaksi
kepada anggota, dan juga
dapat membantu
pengendalian internal dalam
koperasi. Pengendalian
umum yang sudah
dilakukan terhadap
teknologi informasi tersebut
adalah para pengelola Pintu
Air terlebih dahulu
mendapatkan bimbingan
teknis atau pelatihan terkait
dengan sistem baru tersebut,
untuk memberikan
persiapan sumber daya
manusia yang memadai.
Selanjutnya KSP Kopdit
Pintu Air memasang
infrastruktur sistem pada
masing-masing kantor
cabang yang terkoneksi
dengan sistem tersebut.
daya manusia yang ada di
dalam koperasi dapat
mempersiapkan diri yang
memadai sehingga dapat
menggunakan sistem
teknologi tersebut. Nama
sistem online tersebut
adalah Sikopdit online
yang merupakan program
atau aplikasi sistem
keuangan koperasi kredit
yang bertujuan untuk
mempermudah pelayanan
kepada anggota. Sistem
pelaporan di koperasi juga
sudah online, maka bisa di
awasi langsung oleh kantor
pusat. Apabila ditemukan
ada penyelewengan di
kantor cabang pasti kantor
pusat akan tahu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
No Komponen
COSO
Aktivitas
Pengendalian
Kriteria Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Surabaya)
Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Sumba Timur)
Keterangan
(sesuai/tidak)
c. Merinci
kedalam
kebijakan
dan prosedur.
Organisasi
menerapkan
aktivitas
pengendalian
melalui
kebijakan yang
menetapkan apa
yang diharapkan
dan prosedur
untuk
menerapkan
kebijakan
tersebut.
KSP Kopdit Pintu Air
menjadwalkan pertemuan
untuk memberikan
pendidikan kepada anggota
berdasarkan waktu yang
telah disesuaikan dan
diputuskan secara bersama
dengan anggota. Pemberian
pendidikan adalah bentuk
aktivitas pengendalian yang
bertujuan untuk
memberikan pemahaman
yang lebih mendalam lagi
kepada anggota koperasi
mengenai tata cara dan
aturan yang berlaku di
Kopdit Pintu Air, sehingga
anggota memahami dengan
baik dan benar mengenai
hak dan kewajibannya
masing-masing yang dapat
membantu koperasi dalam
mengurangi terjadi resiko.
Selain itu koperasi juga
Pada hari minggu di setiap
akhir bulan kSP Kopdit
Pintu Air mengadakan
pertemuan dengan
anggota. Pertemuan ini
bertujuan untuk
memberikan anggota
pemahaman yang lebih
mendalam terkait cara
hidup berkoperasi,
sehingga anggota menjadi
lebih paham dan mengerti
bagaimana cara hidup
berkoperasi. Contohnya
pengurus koperasi akan
menjelaskan mengenai tata
cara pengajuan pinjaman
dan cara untuk membayar
pinjaman dengan cara
mengangsur, menjelaskan
aturan-aturan yang ada di
koperasi, serta
memberitahukan hak-hak
yang dapat diterima
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
No Komponen
COSO
Aktivitas
Pengendalian
Kriteria Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Surabaya)
Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Sumba Timur)
Keterangan
(sesuai/tidak)
menempatkan karyawannya
yang berkompeten
dibidangnya masing-masing
untuk dapat membantu
melakukan aktivitas
pengendalian sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan
sebelumnya.
anngota selama terdaftar
menjadi anggota di
koperasi Pintu Air.
Apabila anggota sudah
mengerti dan paham
mengenai cara hidup
berkoperasi, hal ini akan
membantu koperasi dalam
mencegah terjadinya
resiko.
(Sumber: COSO Framework 2013; data diolah, 2020)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Berikut ini adalah analisis hasil perbandingan dari tabel 5.5 mengenai
pengendalian internal pada pemberian kredit di KSP Kopdit Pintu Air di lihat dari
komponen pengendalian internal COSO yang kedua yaitu komponen Aktivitas
Pengendalian:
a. Organisasi memilih dan mengembangkan aktivitas pengendalian yang
berkontribusi dalam pencegahan resiko untuk mencapai tujuan pada level yang
dapat diterima.
Dalam upaya mengurangi resiko KSP Kopdit Pintu Air mempelajari dan
memahami kemungkinan-kemungkinan resiko yang akan terjadi melalui
analisis dan penilaian resiko, sehingga resiko tersebut dapat dihindari.
Contohnya adalah dengan adanya pemisahan tugas dan wewenang untuk setiap
divisi dan pemberian otorisasi juga harus diperhatikan agar dapat meminalisir
terjadinya resiko. Dalam aktivitas pemberian kredit, pemberian otorisasi sangat
penting untuk mengambil keputusan pinjaman apakah disetujiu atau tidak.
Apabila dalam dokumen pemberian kredit tersebut sudah lengkap maka
pinjaman akan disetujui dan ditambah dengan pertimbangan lainnya
berdasarkan hasil survei dan wawancara dengan calon debitur.
b. Organisasi telah memilih dan mengembangkan aktivitas pengendalian umum
dengan menggunakan teknologi untuk mendukung tercapainya tujuan.
KSP Kopdit Pintu Air memilih untuk menyesuaikan diri dengan kemajuan
teknologi dan informasi yang berkembang dengan pesat saat ini. Koperasi
Pintu Air mulai go online pada tahun 2018. Sebelum menerapkan sistem
teknologi informasi online, terlebih dahulu koperasi melakukan pelatihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
teknis yang dibimbing langsung oleh tim IT dari Induk Koperasi Kredit dan
Puskopdit Swadaya Utama Maumere, agar sumber daya manusia yang ada di
dalam koperasi dapat mempersiapkan diri yang memadai sehingga dapat
menggunakan sistem teknologi tersebut. Nama sistem online tersebut adalah
Sikopdit online yang merupakan program atau aplikasi sistem keuangan
koperasi kredit yang bertujuan untuk memperlancar pelayanan kepada anggota.
Kegiatan pelatihan sistem baru ini dibagi menjadi dua bagian yaitu migrasi data
dan transaksi. Migrasi data, data dari sikopdit CS dipindahkan kesistem
sikopdit online. Selanjutnya transaksi, pada bagian ini peserta pelatihan terlibat
dalam proses transaksi pelayanan kepada anggota mengunakan sistem yang
baru. Dengan adanya sistem yang baru ini memungkinkan semua data
transparan, untuk meninimalisir terjadinya kecurangan.
c. Organisasi menerapkan kegiatan pengendalian melalui kebijakan yang
menetapkan apa yang diharapkan dan dalam prosedur yang relevan untuk
melaksanakan kebijakan tersebut.
Koperasi secara rutin memberikan pendidikan kepada anggota yaitu setiap hari
minggu diakhir bulan, dengan tujuan untuk memberikan pemahaman yang
lebih jelas mengenai cara hidup berkoperasi terlebih khusus di Kopdit Pintu
Air. Semakin anggota memahami aturan dan tata cara hidup berkoperasi maka
dapat mengurangi kemungkinan terjadinya resiko. Kopdit Pintu Air juga
memberikan penghargaan kepada karyawan yang berkompeten dengan
kenaikan pangkat dan gaji sehingga karyawan tersebut dapat terus
mempertahankan kinerjanya yang baik. Apabila dalam perjalanan terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
karyawan yang masih belum efektif dalam bekerja, maka karyawan tersebut
akan diberikan motivasi untuk dapat memperbaiki kinerjanya. Setiap bulan
sekali disetiap cabang diadakan rapat rutin untuk membahas mengenai hasil
kinerja selama bulan berjalan apakah sudah mencapai target atau belum, kalau
belum maka tim pengawas akan mencari penyebabnya. Aktivitas pengendalian
internal sangat dibutuhkan untuk menganalisis dan menelusuri temuan atau
resiko yang terjadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Tabel 10. Perbandingan Pengendalian Internal yang Diterapkan pada KSP Kopdit Pintu Air dengan
Pengendalian Internal Menurut COSO Komponen Informasi dan Komunikasi
No. Komponen
COSO Informasi
dan Komunikasi
Kriteria Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Surabaya)
Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Sumba Timur)
Keterangan
(sesuai/tidak)
4. a. Menggunakan
informasi
yang relevan.
Organisasi
menghasilkan dan
menggunakan
informasi yang
berkualitas dan
relevan untuk
mendukung fungsi
pengendalian
internal.
Koperasi berusaha
semaksimal mungkin
untuk memperoleh dan
menghasilkan informasi
yang relevan, seperti
alamat lengkap calon
debitur, penghasilan per
bulan, dan jaminan yang
diajukan oleh si calon
debitur dengan melakukan
survei ke rumah anggota
yang akan mengajukan
pinjaman kredit. koperasi
harus teliti dalam
mengecek informasi
tersebut untuk
menghindari terjadinya
kecurangan akibat data
yang tidak lengkap dan
penipuan, sehingga dapat
membantu koperasi dalam
mengendalikan proses
KSP Kopdit Pintu Air
selalu memastikan
kesesuaian segala
informasi yang diterima.
Anggota yang akan
mengajukan pinjaman
kredit terlebih dahulu
harus mengisi dan
melengkapi dokumen
permohonan kredit yang
disediakan koperasi.
Dokumen tersebut berisi
tentang data diri pemohon,
kata keuangan, besar
pinjaman yang di pinjam,
dan jaminan yang
diberikan. Selanjutnya
anggota akan diwawancara
oleh ketua komite untuk
memastikan bahwa
anggota tersebut benar-
benar akan menjalankan
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
No. Komponen
COSO Informasi
dan Komunikasi
Kriteria Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Surabaya)
Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Sumba Timur)
Keterangan
(sesuai/tidak)
pemberian kredit kepada
anggota. Selain itu dalam
mengolah data anggota
yang berkaitan dengan
aktivitas pemberian kredit
akan selalu diperiksa
kembali oleh karyawan
yang bertanggung jawab
bahkan saat diserahkan ke
manager, manager juga
akan memeriksa kembali
berkas-berkasnya untuk
menghindari adanya
kesalahan. Apabila
terdapat kesalahan atau
pengisian data belum
lengkap maka akan
langsung diperbaiki.
kewajibannya setelah
menerima bantuan
pinjaman. Petugas
lapangan dan staf kredit
bertugas untuk
memastikan apakah data
yang diberikan sudah
sesuai dengan yang ada di
lapangan. Misalnya
mengenai alamat rumah si
calon debitur tersebut
harus dipastikan benar
adanya sehingga bila
kedapanya terjadi resiko
kecurangan, makaa pihak
koperasi bisa langsung
pergi ke rumah anggota
tersebut.
b. Komunikasi
internal.
Koperasi
mengkomunikasikan
informasi secara
internal, termasuk
tujuan dan tanggung
jawab pengendalian
internal yang
30 menit sebelum kantor
buka dilakukan briefing
bersama seluruh karyawan
dari tingkat tertinggi
hingga yang terendah.
Selain itu, Kopdit Pintu
Air juga melakukan rapat
Penyampaian informasi
yang penting akan
dilakukan secara langsung
atau tatap muka, agar dapat
tersampaikan dengan baik
dan menghindari
terjadinya miss
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
No. Komponen
COSO Informasi
dan Komunikasi
Kriteria Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Surabaya)
Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Sumba Timur)
Keterangan
(sesuai/tidak)
diperlukan untuk
mendukung fungsi
pengendalian
internal.
rutin setiap satu bulan
sekali sesuai dengan
jadwal yang sudah dibuat
untuk melihat tanggung
jawab masing-masing
divisi dalam melakukan
pekerjaannya apakah
sudah baik dalam
membantu koperasi
mencapai tujuannya
sehingga dapat
mendukung seluruh
komponen pengendalian
internal yaitu komponen
lingkungan pengendalian,
penilaian resiko, aktivitas
pengendalian, informasi
dan komunikasi, dan
komponan pemantauan
yang ada di koperasi agar
dapat berfungsi dan
berjalan dengan baik.
komunikasi. Di KSP
Kopdit Pintu Air selalu
mengadakan pertemuan
setiap seminggu sekali
untuk melakukan evaluasi
kinerja antar divisi yang
dipimpin oleh kepala divisi
dan mengadakan rapat
setiap satu bulan sekali
untuk melihat kinerja
divisi secara keseluruhan
yang dilakukan oleh
manager cabang. Rapat
dilakukan secara rutin agar
setiap informasi yang ada
di koperasi dapat
tersampaikan ke seluruh
karyawan secara
transparan sehingga dapat
membantu koperasi dalam
mencapai tujuannya.
c. Komunikasi
eksternal.
Koperasi
berkomunikasi
dengan pihak luar
Pihak eksternal yang
dimaksud dalam KSP
Kopdit Pintu Air adalah
KSP Kopdit Pintu Air
selalu terbuka untuk
menerima kritik saran dari
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
No. Komponen
COSO Informasi
dan Komunikasi
Kriteria Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Surabaya)
Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Sumba Timur)
Keterangan
(sesuai/tidak)
yang berkaitan
dengan berbagai hal
yang dapat
mempengaruhi
fungsi komponen
pengendalian
internal.
anggota koperasi yang
tidak termasuk dalam
manajemen koperasi.
Komunikasi dengan pihak
luar berkaitan dengan
berbagai hal, misalnya
mengenai pelayanan
koperasi kepada anggota,
maupun fasilitas-fasilitas
yang disediakan koperasi
untuk anggota akan
mempengaruhi komponen
pengendalian internal
informasi dan komunikasi.
Dalam hal ini koperasi
akan mendengarkan
aspirasi dari anggota yang
disampaikan dalam RAB
(Rapat Anggota Bulanan)
maupun RAT (Rapat
Anggota Tahunan). Selain
itu koperasi juga
menyediakan kotak saran
di kantor yang dapat
digunakan anggota bila
pihak luar yang terkait,
dalam hal ini adalah
anggota yang tidak
termasuk dalam struktur
manajemen koperasi.
Informasi tersebut tidak
langsung diterima begitu
saja oleh koperasi
melainkan pihak koperasi
terlebih dahulu harus
mengidentifikasi dan
memeriksa ulang
mengenai informasi yang
didapatkan apakah akan
membawa dampak yang
baik bagi koperasi atau
tidak. Jika membawa
dampak yang baik dan
bersifat membangun,
koperasi akan dengan
tangan terbuka
menerimanya. Koperasi
juga dalam RAT (Rapat
Anggota Tahunan) selalu
menerima masukan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
No. Komponen
COSO Informasi
dan Komunikasi
Kriteria Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Surabaya)
Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Sumba Timur)
Keterangan
(sesuai/tidak)
ingin menyampaikan
informasi-informasi
penting atau masukan
yang dapat membantu
koperasi mencapai
tujuannya.
diberikan oleh anggota
mengenai kinerja koperasi
selama setahun berjalan,
sehingga koperasi dapat
memperbaiki bila
pelayanan yang diberikan
belum maksimal.
(Sumber: COSO Framework 2013; data diolah, 2020)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Berikut ini adalah analisis hasil perbandingan dari tabel 5.6 mengenai
pengendalian internal pada pemberian kredit di KSP Kopdit Pintu Air di lihat dari
komponen pengendalian internal COSO yang kedua yaitu komponen Informasi dan
Komunikasi:
a. Organisasi menghasilkan dan menggunakan informasi yang berkualitas dan
relevan untuk mendukung berfungsinya seluruh komponen pengendalian
internal.
Semua informasi yang berasal dari Kopdit Pintu Air harus dipastikan terlebih
dahulu kebenaran dan keakuratannya. Untuk memperoleh informasi yang
relevan, koperasi harus melakukan survei ke rumah anggota yang akan
mengajukan kredit pinjaman. Karyawan bagian kredit juga harus melakukan
wawancara dengan anggota untuk memastikan data yang ada dilapangan sama
dengan data yang disampaikan anggota untuk menghindari resiko penipuan.
Selain itu dalam mengolah data-data anggota yang berkaitan dengan aktivitas
pemberian kredit akan selalu diperiksa kembali oleh karyawan yang
bertanggung jawab bahkan saat diserahkan ke manager, manager juga akan
memeriksa kembali berkas-berkasnya untuk menghindari adanya kesalahan.
Apabila terdapat kesalahan atau pengisian data belum lengkap maka akan
langsung diperbaiki.
b. Organisasi mengkomunikasikan informasi secara internal, termasuk tujuan dan
tanggung jawab pengendalian internal yang diperlukan untuk mendukung
fungsi pengendalian internal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Dalam menyampaikan informasi secara internal antar pimpinan dan karyawan
di setiap kantor cabang koperasi memiliki grup WhatsApp, informasi apapun
yang terkait dengan aktivitas di koperasi akan disampaikan pada group
tersebut. Terdapat juga grup WhatsApp besar yang digabung dengan kantor
pusat. Dalam perjalanannya apabila ada hal mendesak yang terjadi di kantor
cabang dan harus dilaporkan ke kantor pusat maka bisa langsung di bicarakan
via telepon. Selanjutnya saat hendak memulai aktivitas di koperasi 30 menit
pertama waktunya akan dipakai untuk brefing kepada seluruh karyawan agar
dapat menjalankan pekerjaan dengan baik dan tetap fokus. Hal ini rutin
dilakukan setiap pagi agar karyawan mendapatkan motivasi sehingga dapat
melakukan pekerjaanya masing-masing dengan hati yang relax dan semangat.
Jika ditemukan adanya penyimpangan atau kemungkinan terjadinya resiko
maka akan di bahas dalam rapat rutin yang terjadwal setiap akhir bulan. Bahkan
rapat akan diselenggarakan jika diperlukan saat itu juga sesuai dengan situasi
dan kondisi.
c. Organisasi berkomunikasi dengan pihak luar yang berkaitan dengan berbagai
hal yang dapat mempengaruhi berfungsinya seluruh komponen pengendalian
internal.
KSP Kopdit Pintu Air dalam hal ini menganggap anggota koperasi sebagai
pihak eksternal artinya mereka yang tidak termasuk dalam struktur manajemen
koperasi. Namun, koperasi sangat menghormati anggotanya karena mereka
yang memliki peran penting sebagai penggerak roda aktivitas yang ada di
Kopdit Pintu Air. Sehingga koperasi akan terbuka untuk mendengar segala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
kritik dan saran yang di sampaikan anggota. Selain itu koperasi juga terbuka
menerima kritik saran dari pihak luar yang terkait, namun informasi yang
didapat dari pihak luar tidak langsung diterima begitu saja melainkan pihak
koperasi juga harus mengidentifikasi dan memeriksa ulang mengenai informasi
tersebut apakah akan membawa dampak yang baik bagi koperasi atau tidak.
Jika membawa dampak yang baik dan bersifat membangun, koperasi akan
dengan tangan terbuka menerimanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Tabel 11. Perbandingan Pengendalian Internal yang Diterapkan pada KSP Kopdit Pintu Air dengan
Pengendalian Internal Menurut COSO Komponen Pemantauan
No. Komponen
COSO
Pemantauan
Prinsip Pengendalian
Internal Menurut
COSO
Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Surabaya)
Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Sumba Timur)
Keterangan
(sesuai/tidak)
5. a. Evaluasi
berkelanjutan
dan atau
terpisah.
Organisasi memilih,
mengembangkan,
dan melakukan
evaluasi
berkelanjutan dan
atau terpisah untuk
memastikan apakah
komponen
pengendalian internal
eksis dan berfungsi
dengan baik.
KSP Kopdit Pintu Air
melakukan evaluasi
terhadap kinerja
karyawannya yaitu
evaluasi berkelanjutan dan
evaluasi terpisah. Evaluasi
berkelanjutan adalah
evaluasi yang sudah
terjadwal dilakukan setiap
satu bulan sekali yaitu
untuk mengevaluasi
kinerja setiap divisi
apakah dalam bulan
berjalan sudah mencapai
target atau belum.
Sedangkan evaluasi
terpisah adalah evaluasi
yang dilakukan apabila
terdapat hal yang
mendesak. Misalnya
dalam melalayani anggota
terdapat satu atau
KSP Kopdit Pintu Air
melakukan evaluasi pada
setiap minggu sekali
untuk setiap divisi (hari
sabtu), satu bulan sekali
untuk cabang (minggu
keempat), dan evaluasi
gabungan dengan kantor
pusat, biasanya pengurus
pusat akan datang ke
cabang setiap tiga bulan
sekali. Evaluasi yang
sudah terjadwal ini adalah
evaluasi berlekanjutan.
Evaluasi ini dilakukan
untuk melihat kinerja
setiap karyawan apakah
sudah bekerja sesuai
dengan peraturan yang
ditetapkan dan sudah
mencapai target atau
belum. Namun bila dalam
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
No. Komponen
COSO
Pemantauan
Prinsip Pengendalian
Internal Menurut
COSO
Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Surabaya)
Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Sumba Timur)
Keterangan
(sesuai/tidak)
beberapa karyawan
menyalahi SOP, dengan
menggunakan handphone
pada saat jam kerja.
Tentunya hal ini jika tidak
segera diperbaiki akan
memberikan dampak yang
buruk terhadap kualitas
pelayanan koperasi. Maka
dari itu perlu diadakan
evaluasi terpisah yang
dilakukan oleh manager
kepada karyawan yang
bersangkutan. Kedua
evaluasi ini dilakukan
untuk memastikan agar
beberapa komponen
pengendalian internal
seperti komponen
aktivitas pengendalian,
informasi dan komunikasi,
serta komponen
pemantauan yang
diterapkan di koperasi
Pintu Air dapat berjalan
waktu tertentu ditemukan
hal yang mendesak
misalnya terjadi masalah
yang menggangu
aktivitas koperasi, maka
akan segera dilakukan
evaluasi (evaluasi
terpisah) sehingga
aktivitas dapat kembali
berjalan dengan baik.
Contoh masalah yang
dimaksudkan adalah
adanya penyalahgunaan
uang koperasi yang
dilakukan oleh karyawan
untuk tujuan pribadi.
Koperasi akan
mengambil langkah tegas
untuk menyelesaikan
masalah tersebut dengan
meminta ganti rugi pada
karyawan yang
melakukan hal tersebut
bahkan bila menyebabkan
kerugian yang besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
No. Komponen
COSO
Pemantauan
Prinsip Pengendalian
Internal Menurut
COSO
Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Surabaya)
Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Sumba Timur)
Keterangan
(sesuai/tidak)
dan berfungsi dengan
baik. Manajemen cabang
dalam hal ini harus
memastikan komponen
pemantauan dapat berjalan
dengan sebagaimana
mestinya, yaitu dengan
cara memantau seluruh
aktivitas yang sedang
berjalan.
karyawan tersebut akan
langsung di pecat dan
dilaporkan di pihak
berwajib. Koperasi selalu
berusaha untuk
menghindari masalah
tersebut dengan
memperketat pengawasan
pada setiap aktivitas yang
ada di koperasi.
b. Mengevaluasi
dan
melaporkan
setiap
kekurangan
Organisasi
mengevaluasi dan
mengkomunikasikan
kekurangan
pengendalian internal
secara tepat waktu
kepada pihak-pihak
yang bertanggung
jawab untuk
mengambil tindakan
korektif
Sebelum tindakan
perbaikan dilakukan,
dewan pengawas yang
bertugas untuk
mengontrol PI terlebih
dahulu
mengkomunikasikan hasil
evaluasi kepada pihak
yang berwenang yaitu
kepada ketua koperasi dan
manager-manager cabang
untuk segera melakukan
tindakan perbaikan.
Misalnya dalam
penerapan komponen
KSP Kopdit Pintu Air
sebelum mengambil
tindakan perbaikan atas
kekurangan yang terjadi
terlebih dahulu
mengevaluasi dan
mengkomunikasikan
kekurangan pengendalian
internal kepada pihak
yang bertanggung jawab
yaitu manager dan komite
di setiap cabang. Contoh
kekurangan dalam
pengendalian internal
adalah pengawasan di
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
No. Komponen
COSO
Pemantauan
Prinsip Pengendalian
Internal Menurut
COSO
Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Surabaya)
Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Sumba Timur)
Keterangan
(sesuai/tidak)
pengendalian internal
informasi dan komunikasi
ternyata masih belum
berjalan dengan baik
karena manager cabang
tidak menanggapi dengan
serius masukan dari pihak
eksternal (anggota
koperasi). Hal ini
mengakibatkan tingkat
kepuasan anggota
terhadap pelayanan yang
diberikan koperasi
menurun. Mengatasi hal
tersebut, dewan pengawas
kemudian
mengkonfirmasikan
permasalahan tersebut
kepada manager cabang
agar segera memperbaiki
kualitas pelayanan dengan
menerima dan merespon
semua masukan yang
diberikan oleh anggota.
koperasi tidak terlalu
ketat sehingga karyawan
masih memiliki
kelonggaran untuk
melakukan hal diluar
aturan kerja, hal ini
berkaitan dengan
komponen aktivitas
pengendalian. Contoh
lainnya terdapat satu atau
dua karyawan yang pada
saat melayani anggota
tidak sesuai dengan nilai-
nilai etika yang ada pada
koperasi dalam hal ini
adalah komponen
lingkungan pengendalian
yaitu dengan prinsip
senyum, sapa, salam,
sopan, satun, sehingga
menyebabkan anggota
merasa tidak nyaman.
Manager harus
memanggil karyawan
tersebut dan memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
No. Komponen
COSO
Pemantauan
Prinsip Pengendalian
Internal Menurut
COSO
Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Surabaya)
Keadaan di KSP Kopdit
Pintu Air (Sumba Timur)
Keterangan
(sesuai/tidak)
teguran serta peringatan
agar pada saat melayani
anggota harus
menciptakan lingkungan
yang kondusif sehinggah
anggota merasa nyaman.
(Sumber: COSO Framework 2013; data diolah, 2020)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Berikut ini adalah analisis hasil perbandingan dari tabel 5.7 mengenai
pengendalian internal pada pemberian kredit di KSP Kopdit Pintu Air di lihat dari
komponen pengendalian internal COSO yang kedua yaitu komponen Pemantauan:
a. Organisasi memilih, mengembangkan, dan melakukan evaluasi berkelanjutan
dan atau terpisah untuk memastikan apakah komponen pengendalian internal
eksis dan berfungsi dengan baik.
Evaluasi rutin yang dilakukan setiap bulan di KSP Kopdit Pintu Air diwajibkan
untuk setiap cabang yang bertujuan untuk memperbaiki kinerja seluruh
karyawan pada bagiannya masing-masing sehingga dapat meningkatkan
pelayanan kepada anggota. Masing-masing kepala cabang mempunyai tugas
untuk melakukan evaluasi berkelanjutan disetiap bulannya untuk setiap divisi
yang ada dicabang tersebut. Namun bila terdapat masalah yang mendesak maka
akan dilakukan evaluasi diluar dari yang sudah dijadwalkan agar dapat segera
ditangani permasalahan tersebut. Kemudian hasil evaluasi tersebut di
diskusikan bersama dengan dewan pengawas untuk mengambil langkah
perbaikan agar pengendalian internal dapat berfungsi dengan baik untuk
membantu koperasi dalam mencapai tujuannya.
b. Organisasi mengevaluasi dan mengkomunikasikan kekurangan pengendalian
internal secara tepat waktu kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab untuk
mengambil tindakan korektif.
Sebelum tindakan perbaikan dilakukan, koperasi terlebih dahulu
mengkomunikasikan hasil evaluasi kepada pihak yang berwenang yaitu kepada
dewan pengawas agar dapat segera dilakukan tindakan perbaikan. Selain itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
manager juga akan memberitahukan kekurangan yang ditemukan kepada divisi
yang terkait agar mereka mengerti dan mengetahui kekurangan apa yang terjadi
dan dapat mengikuti kebijakan baru setelah perbaikan. Bahkan bukan hanya
divisi terkait yang diberitahukan melainkan akan diberitahukan untuk semua
divisi agar mereka dapat menjalankan pekerjaanya dangan lebih fokus dan
bertanggung jawab agar dapat menghindari kesalahan yang dapat merugikan
lembaga. Selain itu, koperasi Pintu Air akan mengumpulkan kepala-kepala
cabang untuk membahas temuan tersebut dengan tujuan agar tidak terjadi
dicabang lainnya.
C. Uji Kepatuhan Sampling
Seperti yang telah dijelaskan dalam bab III, untuk menjawab permasalahan
yang kedua mengenai efektivitas pengendalian internal, peneliti menggunakan
pengujian kepatuhan yaitu dengan model pengujian Stop-or-go-Sampling.
Peneliti memilih menggunakan model pengujian ini karena kesalahan yang
akan terjadi dalam populasi diperkirakan sangat kecil. Pengujian kepatuhan ini
dilakukan dengan cara mengambil beberapa sampel dari populasi yaitu arsip
dokumen-dokumen yang terkait dengan pemberian kredit. Berikut ini adalah
langkah-langkah yang digunakan untuk melakukan pengujian kepatuhan:
1. Menentukan attribute yang akan diuji, yaitu terdiri dari:
a. Attribute I: Kelengkapan surat keputusan kredit, dengan adanya
dokumen-dokumen pendukung yang diperlukan, yaitu fotocopy KTP,
fotocopy KK, serta pas photo peminjam dan penjamin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
b. Attribute II: Bukti hasil survei lapangan (berupa pendapatan dan
pengeluaran bersih bulanan peminjam kredit).
c. Attribute III: Pemberian tanda tangan oleh pihak yang berwenang.
2. Menentukan jumlah populasi yang akan diambil sampelnya.
Dalam pengujian kepatuhan pada sistem pemberian kredit, populasi yang
akan diambil sampelnya yaitu semua dokumen perjanjian kredit dan
dokumen-dokumen lainnya bulan Oktober, November, dan Desember
tanhun 2019.
3. Menentukan tingkat keandalan (R%) dan DUPL.
Peneliti akan menggunakan tingkat keandalan sebesar (R%) 95% dan
DUPL sebesar 5% untuk pengujian kepatuhan pada sistem pemberian
kredit. Apabila tingkat keandalan atau R sebesar 95%, maka terdapat
resiko sebesar 5% untuk mempercayai pengendalian internal yang
sebenarnya tidak efektif.
4. Menentukan sampel pertama yang harus diambil menurut tabel besarnya
sampel minimum.
Dalam hal ini berkaitan dengan tingkat keandalan atau R sebesar 95%
dan DUPL 5%, sehingga berdasarkan tabel minimum besarnya sampel
yang dapat diambil adalah sebanyak 60 sampel.
5. Memilih anggota sampel dari seluruh populasi secara acak.
Pemilihan sampel dalam an ini dilakukan secara acak agar setiap anggota
pepulasi mendapatkan kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi
anggota sampel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
6. Pemeriksaan terhadap attribute yang menunjukkan efektifitas
pengendalian internal pada sistem pemberian kredit.
Dalam pengujian kepatuhan, attribute yang telah ditentukan sebelumnya
harus diuji lagi untuk melihat apakah ke tiga attribute tersebut terdapat
pada sampel yang telah diambil.
7. Membuat tabel Stop-or-go decision.
Tabel Stop-or-go decision berisi informasi tentang jumlah sampel awal
dan tindakan yang harus diambil jika terdapat kesalahan. Namun jika 60
sampel yang diuji tersebut tidak ditemukan kesalahan, maka
pengambilan sampelnya dihentikan.
= attribute lengkap X = attribute tidak lengkap
Tabel 12. Hasil Pengujian
No. Anggota Koperasi Pintu
Air
(Sampel)
Attribut
I II III
1 Anggota 1
2 Anggota 2
3 Anggota 3
4 Anggota 4
5 Anggota 5
6 Anggota 6
7 Anggota 7
8 Anggota 8
9 Anggota 9
10 Anggota 10
11 Anggota 11
12 Anggota 12
13 Anggota 13
14 Anggota 14
15 Anggota 15
16 Anggota 16
17 Anggota 17
18 Angoota 18
19 Anggota 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
20 Anggota 20
21 Anggota 21
22 Anggota 22
23 Anggota 23
24 Anggota 24
25 Anggota 25
26 Anggota 26
27 Anggota 27
28 Anggota 28
29 Anggota 29
30 Anggota 30
31 Anggota 31
32 Anggota 32
33 Anggota 33
34 Anggota 34
35 Anggota 35
36 Anggota 36
37 Anggota 37
38 Anggota 38
39 Anggota 39
40 Anggota 40
41 Anggota 41
42 Anggota 42
43 Anggota 43
44 Anggota 44
45 Anggota 45
46 Anggota 46
47 Anggota 47
48 Anggota 48
49 Anggota 49
50 Anggota 50
51 Anggota 51
52 Anggota 52
53 Anggota 53
54 Anggota 54
55 Anggota 55
56 Anggota 56
57 Anggota 57
58 Anggota 58
59 Anggota 59
60 Anggota 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
8. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel
Setelah melakukan pengujian kepatuhan terhadap sampel yang telah
dipilih pada prosedur pemberian kredit di KSP Kopdit Pintu Air cabang
Surabaya, hasil pengujiannya menunjukkan bahwa tidak terdapat
penyimpangan atau kesalahan yang cukup berarti. Semua dokumen yang
telah diperiksa peneliti sudah lengkap mulai dari pengisian surat
keputusan kredit yang dilengkapi dengan fotocopy KTP, fotocopy KK,
serta pas photo peminjam dan penjamin, hasil survei lapangan yang
berupa pendapatan dan pengeluaran bersih bulanan peminjam kredit,
serta tanda tangan dari pihak-pihak yang berwenang yaitu tanda tangan
manager, ketua komite, bagian Adk, bagian kasir, dan tanda tangan si
calon debitur dan penjamin. Dengan demikian karena tidak ditemukan
adanya penyimpangan, maka berdasarkan tabel stop-or-go decision
diatas pengambilan sampel dihentikan.
Dari hasil pengujian kepatuhan yaitu kesalahan sama dengan (=) nol
(0), maka besarnya Confidence level factor (R%) adalah (95%)
dikarenakan jumlah kesalahan yang ditemukan sama dengan nol, maka
berdasarkan tabel confidence level adalah 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Tabel 13. Attribute Sampling Tabel for Determining Stop-or-Go Sampling, Size
and Upper Precision Limit Population Occurrence Rate Base on Sample Result
Number of
occurance
Convidance levels
90% 95% 97,5%
0
1
2
3
4
5
6
7
-
-
51
2,4
3,9
5,4
6,7
8,0
9,3
10,6
11,8
-
-
61,5
3,0
4,8
6,3
7,8
9,2
10,6
11,9
13,2
-
-
64,5
3,7
5,6
7,3
8,8
10,3
11,7
13,1
14,5
-
-
67,0
Sumber: Mulyadi dalam Septiani (2014: 112)
Berdasarkan tabel diatas, besarnya AUPL untuk masing-masing attribute
adalah:
a. Attribute I (Kelengkapan surat keputusan kredit, dengan adanya dokumen-
dokumen pendukung yang diperlukan, yaitu fotocopy KTP, fotocopy KK,
serta pas photo peminjam dan penjamin)
Dalam an pada attribute I peneliti telah memeriksa kelengkapan berkas
seperti fotocopy KTP, fotocopy KK, dan pas photo peminjam dan penjamin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
pada setiap surat keputusan kredit. Setelah memeriksa kelengkapan
terhadap 60 sampel, selanjutnya dilakukan pengujian kepatuhan dengan
menentukan confidence level factor, yaitu R%=95% dan DUPL=5% dan
tingkat kesalahan = 0 (nol), maka untuk mengetahui besar AUPL dapat
dihitung menggunakan rumus berikut ini:
AUPL=𝑐𝑜𝑛𝑓𝑖𝑑𝑒𝑛𝑐𝑒 𝑙𝑒𝑣𝑒𝑙 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟 𝑎𝑡 𝑟𝑒𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 𝑓𝑜𝑟 𝑜𝑐𝑐𝑢𝑟𝑎𝑛𝑐𝑒 𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑒𝑑
𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑠𝑖𝑧𝑒
AUPL=3
60
AUPL= 0,5
AUPL= 5%
b. Attribute II (Bukti hasil survei lapangan, berupa pendapatan dan
pengeluaran bersih bulanan peminjam kredit)
Dalam an pada attribute II peneliti telah melakukan pemeriksaan
kelengkapan bukti hasil survei lapangan dalam hal ini terdapat dua hasil
survei berdasarkan besar pinjaman yang diajukan calon debitur. Pinjaman
sebesar Rp 30.000.000 ke atas harus disertai dengan bukti jaminan yang
bisa berupa BPKB mobil/ motor dan sertifikat tahan/ rumah. Sedangkan
pinjaman di bawah Rp 30.000.000 hanya dilakukan perhitungan
pendapatan dan pengeluaran bersih bulanan di calon debitur. Dari hasil
pemeriksaan terhadap 60 sampel, peneliti semua ketentuan tersebut sudah
lengkap. Selanjutnya dilakukan pengujian kepatuhan dengan menentukan
confidence level factor, yaitu R%=95% dan DUPL=5% dan tingkat
kesalahan = 0 (nol), maka untuk mengetahui besar AUPL dapat dihitung
menggunakan rumus berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
AUPL=𝑐𝑜𝑛𝑓𝑖𝑑𝑒𝑛𝑐𝑒 𝑙𝑒𝑣𝑒𝑙 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟 𝑎𝑡 𝑟𝑒𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 𝑓𝑜𝑟 𝑜𝑐𝑐𝑢𝑟𝑎𝑛𝑐𝑒 𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑒𝑑
𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑠𝑖𝑧𝑒
AUPL=3
60
AUPL= 0,5
AUPL= 5%
c. Attribute III (pemberian tanda tangan oleh pihak yang berwenang)
Dalam an pada attribute II peneliti telah melakukan pemeriksaan
kelengkapan pemberian tanda tangan oleh pihak yang berwenang yaitu
tanda tangan dari manager, ketua komite, bagian Adk, bagian kasir, dan
tanda tangan si calon debitur dan penjamin pada setiap surat pemberian
kredit. Dari hasil pemeriksaan terhadap 60 sampel, peneliti menemukan
bahwa semua ketentuan tersebut sudah lengkap. Selanjutnya dilakukan
pengujian kepatuhan dengan menentukan confidence level factor, yaitu
R%=95% dan DUPL=5% dan tingkat kesalahan = 0 (nol), maka untuk
mengetahui besar AUPL dapat dihitung menggunakan rumus berikut ini:
AUPL=𝑐𝑜𝑛𝑓𝑖𝑑𝑒𝑛𝑐𝑒 𝑙𝑒𝑣𝑒𝑙 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟 𝑎𝑡 𝑟𝑒𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 𝑓𝑜𝑟 𝑜𝑐𝑐𝑢𝑟𝑎𝑛𝑐𝑒 𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑒𝑑
𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑠𝑖𝑧𝑒
AUPL=3
60
AUPL= 0,5
AUPL= 5%
Berdasarkan hasil perhitungan AUPL untuk masing-masing attribute
tingkat keandalan = 0, hal ini berarti AUPL = DUPL. Maka hasil dari
pengujian kepatuhan menggunakan 60 sampel, peneliti menyimpulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
bahwa pengendalian internal pada pemberian kredit di KSP Kopdit Pintu
Air sudah berjalan efektif.
12 Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian penerapan COSO
dalam pemberian kredit oleh KSP Kopdit Pintu Air. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa KSP Kopdit Pintu Air sudah menerapkan
pengendalian internal pada pemberian kredit sesuai dengan kriteria
pelaksanaan COSO. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis berikut:
1. Komponen Pengendalian Internal Menurut COSO yaitu Pengendalian
Internal pada Pemberian Kredit.
Berikut ini adalah pembahasan hasil analisis pengendalian internal
pada pemberian kredit yang diterapkan di KSP Kopdit Pintu Air dengan
pengendalian internal menurut COSO berdasarkan lima komponennya
yaitu, komponen lingkungan pengendalian, penilaian resiko, aktivitas
pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan.
a. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian sangat berpengaruh pada suatu organisasi
terlebih khusus dalam hal pengendalian kepada setiap individu yang
ada dalam orgnisasi tersebut. Terdapat 4 prinsip dari komponen
lingkungan pegendalian COSO yang sesuai dengan KSP Kopdit
Pintu Air, yaitu:
1) Koperasi menunjukkan komitmen terhadap integritas dan nilai-
nilai etika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Dalam KSP Kopdit Pintu Air yang memiliki peran penting
untuk menunjukkan komitmen integritas dan nilai-nilai etika
adalah pimpinan tertinggi dalam hal ini adalah pengawas, ketua
koperasi, ketua komite koperasi, dan para manager yang ada
disetiap cabang. Pimpinan harus memberikan teladan dan
panutan yang baik bagi karyawan dalam menjalankan aktivitas
koperasi. selain itu, koperasi juga mewajibkan seluruh
karyawan untuk menjadikan budaya kerja dalam memberikan
pelayanan yang terbaik kepada anggota yang didukung dengan
prinsip senyum, sapa, salam, sopan, dan santun, mendorong
seluruh karyawan untuk memiliki komitmen yang sama, bekerja
dengan jujur dan bertanggungjawab, serta tegas
menindaklanjuti apabila terdapat penyimpangan sesuai dengan
aturan lembaga dan Undang-Undang yang berlaku. Setiap
kantor cabang Kopdit Pintu Air yang ada di hampir seluruh
Indonesia juga diwajibkan untuk menghormati aturan-aturan
hukum, nilai-nilai lokal, dan norma-norma yang berlaku di
wilayah dimana koperasi menjalankan usahanya agar dapat
diterima baik oleh masyarakat setempat.
Berdasarkan penjelasan diatas, menyimpulkan bahwa di
KSP Kopdit Pintu Air sudah terdapat aturan tertulis mengenai
nilai-nilai etika bahkan sudah terdapat sanksi tertulis untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
karyawan yang melakukan pelanggaran terhadap nilai-nilai
etika tersebut.
2) Manajemen menetapkan, dengan pengawasan dewan, struktur,
jalur pelaporan, kewenangan dan tanggung jawab dalam
mencapai tujuan.
KSP Kopdit Pintu Air menetapkan dewan pengawas pusat
dan pengawas area untuk mengontrol dan mengawasi aktivitas
pengendalian internal dalam hal pembagian tugas dan
tanggungjawab masing-masing bagian yang ada di seluruh
cabang, KCP, unit, dan kelompok agar berjalan dengan baik
sesuai dengan yang telah ditetapkan sebelumnya. Di Kopdit
Pintu Air juga terdapat dua struktur yang saling melengkapi,
yaitu ada struktur manajemen dan struktur komite. Struktur
manajemen bertugas untuk menjalankan aktivitas yang
berkaitan dengan bisnis, sedangkan struktur komite
menjalankan aktivitas yang berhubungan dengan pihak
eksternal.
Berdasarkan hasil penjelasan di atas, menyimpulkan bahwa
di KSP Kopdit Pintu Air sudah melakukan pengawasan dan
memiliki struktur organisasi yang jelas yang dapat membantu
koperasi dalam mencapai tujuannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
3) Koperasi menunjukkan komitmen untuk memperoleh,
mengembangkan, dan mempertahankan individu yang
kompeten.
KSP Kopdi Pintu Air menuntut karyawan untuk dapat
bekerja secara kompeten dengan mentaati aturan-aturan
lembaga. Evaluasi kinerja juga dilakukan setiap bulan untuk
mengetahui kualitas kerja setiap karyawan apakah sudah
memenuhi target atau belum. Selain itu, KSP Kopdit Pintu Air
akan memberikan pelatihan khusus kepada karyawan baru agar
mampu bekerja dengan baik di koperasi dan kepada karyawan
yang terbilang sudah lama bekerja akan diberikan fasilitas untuk
mengikuti ujian kompetensi terlebih khusus yang terkait dengan
aktivitas pemberian kredit. Bagi karyawan yang memiliki
kinerja yang baik tentunya akan mendapat reward dari koperasi,
sedangkan yang memiliki kinerja buruk akan didisposisi bahkan
langsung diberhentikan bila tidak ada perubahan.
Berdasarkan penjelasan di atas, menyimpulkan bahwa KSP
Kopdit Pintu Air sudah berlaku adil dalam menunjukkan
komitmen untuk memperoleh, mengembangkan, dan
mempertahankan individu yang kompeten, walaupun belum
memiliki aturan yang tertulis yang berkaitan dengan
pengendalian internal pada pemberian kredit. Namun Kopdit
Pintu Air sudah berusaha menanamkan sikap jujur dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
bertanggung jawab kepada seluruh karyawanya sesuai dengan
pengendalian internal menurut COSO.
4) Koperasi mendorong setiap individu untuk mengemban
akuntabilitas atas tanggung jawabnya terhadap pengendalian
internal untuk mencapai tujuan koperasi.
KSP Kopdit Pintu Air mewajibkan karyawannya untuk
mengikuti kompetensi dasar agar mendapatkan sertifikat sesuai
dengan bidangnya masing-masing sehingga mereka dapat
bekerja dengan efektif sesuai dengan apa yang diharapkan
koperasi. Koperasi juga memberikan fasilitas bagi karyawan
berupa penanggungan semua biaya selama karyawan mengikuti
uji kompetensi. Evaluasi kinerja juga dilakukan setiap bulannya
untuk melihat kinerja karyawan apakah sudah sesuai dan
memenuhi target atau sebaliknya. Bagi karyawan yang
kinerjanya bagus akan diberikan penghargaan misalnya dengan
kenaikan gaji dan atau kenaikan pangkat, dengan demikian
diharapkan karyawan tetap kosisten dalam bekerja dan
menunjukkan kinerja yang semakin baik. Sebaliknya bila
terdapat karyawan yang memiliki kinerja yang buruk, akan
diberikan motivasi terlebih dahulu oleh manager dengan
harapan karyawan tersebut dapat memperbaiki kinerjanya.
Namun, jika tidak ada perubahan yang ditunjukkan oleh
karyawan tersebut maka akan didisposisi atau diturunkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
jabatannya, bahkan bisa langsung diberhentikan. Pengawas dari
pusat juga akan datang ke masing-masing kantor cabang setiap
tiga bulan sekali untuk melihat perkembangan kinerja cabang
tersebut dan memberikan evaluasi dan masukan bila diperlukan,
serta tetap memberikan motivasi untuk seluruh karyawan agar
bekerja dengan jujur dan bertanggungjawab.
Berdasarkan penjelasan di atas, menyimpulkan bahwa KSP
Kopdit Pintu Air sudah berusaha untuk mendorong karyawan
agar dapat mengembakan akuntabilitas dan bekerja dengan
jujur. Hal ini didukung dengan pemantauan yang dilakukan
setiap tiga bulan sekali oleh pengawas pusat, dan evaluasi
kinerja yang dilakukan setiap satu bulan sekali di setiap kantor
cabang untuk menilai kinerja karyawan di masing-masing divisi
agar tetap bekerja sesuai dengan tugasnya untuk membantu
koperasi dalam mencapai tujuan.
b. Penilaian Resiko
1) Koperasi menetapkan tujuan dengan kejelasan yang cukup
untuk mampu mengidentifikasi dan menilai resiko yang terkait
dengan tujuan.
KSP Kopdit Pintu Air memberikan kejelasan secara
terperinci mengenai tujuan yang hendak dicapai agar dapat
membantu pimpinan di setiap cabang dalam menyampaikan
tujuan koperasi tersebut kepada seluruh karyawan sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
karyawan dapat bekerja sesuai dengan apa yang diharapkan.
Dengan adanya pemisahan tugas dan wewenang yang jelas,
dapat membantu karyawan untuk lebih fokus dan efektif dalam
bekerja, serta bertanggung jawab dengan tugasnya masing-
masing. Pemisahan tugas tersebut juga dapat memudahkan
koperasi dalam mengidentifikasi penilaian resiko yang terkait
dengan tujuan pengendalian. Jika terdapat resiko dalam aktivitas
pemberian kredit, maka koperasi dengan cepat akan membuat
pertimbangan terhadap akibat dari resiko tersebut dan langsung
membuat pengendalian agar dapat mengurangi dan
menghentikan resiko tersebut.
Berdasarkan penjelasan diatas, menyimpulkan bahwa di
KSP Kopdit Pintu Air sudah menetapkan tujuannya dengan jelas
yang tercantum dalam Anggaran Rapat Tahunan. Dan
pemisahan tugas yang tercantum dalam job description di ART.
KSP Kopdit Pintu Air sudah menerapkan tujuan pengendalian
sesuai dengan implementasi yang ada pada COSO.
2) Koperasi mengidentifikasi resiko terkait pencapaian tujuan
organisasi pada seluruh lingkup entitas, dan menganalisis resiko
sebagai dasar untuk menentukan bagaimana resiko tersebut
dikelola.
KSP Kopdit Pintu Air dalam mengidentifikasi dan
menganalisis resiko ditinjau dari dua faktor yaitu melalui faktor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
eksternal dan faktor internal. Identifikasi resiko dalam hal ini
adalah dalam aktivitas pemberian kredit biasanya resiko yang
terjadi adalah karena debitur tidak membayar kewajibannya
sesuai dengan waktu jatuh tempo, hal ini bisa disebabkan akibat
faktor eksternal misalnya karena debitur mengalami musibah
becana alam atau kebakaran rumah yang menyebabkan sumber
penghasilan menjadi terganggu. Sedangkan faktor internal lebih
dipengaruhi oleh kesadaran debitur untuk menjalankan
kewajibannya dalam membayar angsuran. Apabila terdapat
debitur yang lalai dalam membayar kewajibannya maka petugas
bagian kredit, petugas lapangan, dan manager akan turun
langsung untuk mengidentifikasi apakah penyebab si debitur
tidak membayar kewajibannya. Jika karena faktor eksternal
maka akan dipertimbangkan dan koperasi sendiri juga akan
memberi bantuan kepada anggotanya yang mengalami musibah
dan sebaliknya jika terjadi karena si debitur yang “nakal” maka
terlebih dahulu akan dilakukan pendekatan dan diberikan
motivasi serta pengertian yang baik, agar si debitur menjalankan
kewajibannya.
Berdasarkan penjelasan diatas, menyimpulkan bahwa di
KSP Kopdit Pintu Air sudah melakukan identifikasi dan analisis
resiko sesuai dengan aturan yang ada. Identifikasi dalam hal ini
adalah melakukan survei terlebih dahulu sebelum memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
keputusan kredit untuk melihat kemampuan debitur dalam
mengembalikan pinjamannya. Kemudian setelah diberikan
pinjaman, jika pinjaman kredit yang diberikan mengalami
masalah dalam hal ini biasa disebut kredit macet, maka petugas
bagian kredit, petugas lapangan, dan manager akan datang
kerumah debitur bukan untuk menagih, tetapi semacam
kunjungan kepada anggota sekaligus untuk mengidentifikasi
apakah penyebab si debitur tidak membayar angsuran
pinjamannya.
3) Koperasi mempertimbangkan potensi kecurangan dalam
penaksiran resiko untuk mencapai tujuan.
KSP Kopdit Pintu Air memperhatikan sistem pengendalian
internalnya agar dapat membantu kopersai dalam
mempertimbangkan potensi kecurangan yang akan terjadi.
Sehingga tim pengawas akan memperketat pengawasannya dan
rutin melakukan kontrol agar sistem pengendalian internal yang
diterapkan dapat berjalan dengan baik sesuai sehingga dapat
membantu koperasi dalam mencapai tujuannya. Apabila
terdapat kecurangan yang sengaja dilakukan, maka pelaku
kecurangan tersebut langsung diamankan da diberikan sanksi
sesuai dengan aturan yang berlaku, jika kecurangannya
menyebabkan kerugian yang besar bagi lembaga koperasi maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
akan diminta untuk diganti rugi sesuai dengan jumlah
kecurangan yang dilakukan.
Berdasarkan penjelasan diatas, menyimpulkan bahwa di
KSP Kopdit Pintu Air sudah melakukan pengawasan secara
ketat dan kontrol secara rutin terhadap penerapan sistem
pengendalian internal, hal ini didukung dengan adanya
pengawas dari pusat yang datang ke setiap kantor cabang pada
3 bulan sekali untuk mengecek dan mengontrol pengendalian
internal apakah berjalan dengan baik atau tidak. Pengendalian
internal yang baik akan membantu koperasi dalam mendeteksi
terjadinya fraud agar dapat segera diperbaiki sehingga koperasi
dapat menjalankan aktivitasnya sesuai dengan yang diharapkan,
dengan demikian dapat membantu koperasi dalam mencapai
tujuannya.
4) Koperasi mengidentifikasi dan menilai perubahan-perubahan
yang bisa berpengaruh pada sistem pengendalian internal secara
signifikan.
KSP Kopdit Pintu Air memberlakukan aturan yang sama
dari tingkatan pusat, cabang, hingga ke kelompok-kelompok.
Hal ini dapat memudahkan pengawas dalam melakukan kontrol
dan mengawasi aktivitas pengendalian internal dalam hal ini
berkaitan dengan aktivitas pemberian kredit. Koperasi juga
berlaku transparan kepada seluruh karyawan apabila akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
melakukan perubahan-perubahan yang kiranya akan berdampak
pada penerapan pengendalian internalnya. Para pimpinan harus
menjadi teladan yang baik agar dapat diikut oleh karyawannya.
Berdasarkan penjelasan diatas, menyimpulkan bahwa di
KSP Kopdit Pintu Air sudah melaksanakan pengendalian
internal pemberian kredit yang diatur dalam struktu organisasi
dimana masing-masing divisi dibagi dengan tugas dan
tanggungjawab yang berbeda sehingga dapat bekerja dengan
fokus dan terarah, sesuai dengan pengendalian internal yang
diterapkan COSO.
c. Aktivitas Pengendalian
1) Koperasi memilih dan mengembangkan aktivitas pengendalian
yang berkontribusi dalam pencegahan resiko untuk mencapai
tujuan pada level yang dapat diterima.
KSP Kopdit Pintu Air mempelajari dan memhami
kemungkinan resiko yang akan terjadi, sehingga koperasi
dengan sendirinya membuat langkah-langkah pencegahannya
terlebih dahulu sebelum resiko itu benar-benar terjadi. Dalam
aktivitas pemberian kredit, setiap divisi yang terlibat
bertanggungjawab dengan tugas dan wewenangnya masing-
masing tanpa mencampuri tugas divisi lain. Namun dalam hal
ini setiap divisi saling berkaitan dan terlibat antara satu sama
lainnya. Sebelum mengambil keputusan pemberian kredit,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
terlebih dahulu manager harus melihat kelengkapan tanda
tangan dari divisi-divisi terkait hal ini untuk mengurangi tingkat
resiko kecurangan yang mungkin akan terjadi bila pemberian
tanda tangan tidak lengkap.
Berdasarkan penjelasan diatas, menyimpulkan bahwa di
KSP Kopdit Pintu Air sudah menjalankan pengendalian yang
bertujuan untuk mencegah terjadinya resiko dengan
kelengkapan pemberian tanda tangan oleh masing-masing divisi
yang terkait dalam aktivitas pemberian kredit.
2) Koperasi telah memilih dan mengembangkan aktivitas
pengendalian umum dengan menggunakan tekonologi untuk
mendukung tercapainya tujuan.
KSP Kopdit Pintu Air berusaha untuk mengikuti
perkembangan zaman saat ini dengan kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi yang berkembang dengan pesat.
Koperasi mulai go online pada tahun 2018 lalu, dengan
melakukan pelatihan teknis yang dibimbing langsung oleh tim
IT dari Induk Koperasi Kredit dan Puskopdit Swadaya Utama
Maumere untuk mempersiapkan diri yang memadai bagi
seluruh sumber daya manusia yang ada di koperasi tersebut,
sehingga dapat membantu koperasi dalam menjalankan
aktivitasnya secara online. Sistem online yang digunakan KSP
Kopdit Pintu Air adalah Sikopdit Online yang merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
sebuah program atau aplikasi sistem keuangan koperasi yang
bertujuan untuk memperlancar pelayanan kepada anggota.
Kegiatan pelatihan sistem baru ini dibagi menjadi dua bagian
yaitu migrasi data dan transaksi. Migrasi data, data dari sikopdit
CS dipindahkan kesistem sikopdit online. Selanjutnya transaksi,
pada bagian ini peserta pelatihan terlibat dalam proses transaksi
pelayanan kepada anggota mengunakan sistem yang baru.
Dengan adanya sistem yang baru ini memungkinkan semua data
transparan, untuk meninimalisir terjadinya kecurangan.
Berdasarkan penjelasan diatas, menyimpulkan bahwa di
KSP Kopdit Pintu Air sudah mengembangkan aktivitas
pengendalian umum dengan menggunakan teknologi, hal ini
didukung dengan usaha koperasi dalam menyikapi
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang
berkembang dnegan pesat saat ini. Penggunaan sistem Sikopdit
Online dapat memungkinkan semua data transparan dan
mengurangi terjadinya tindak kecurangan sehingga
implementasi pengendalian internal yang ada pada COSO sudah
sesuai.
3) Koperasi menerapkan kegiatan pengendalian melalui kebijakan
yang menetapkan apa yang diharapkan dan dalam prosedur yang
relevan untuk melaksanakan kebijakan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
KSP Kopdit Pintu Air secara rutin memberikan pendidikan
kepada para anggotanya yang bertujuan untuk memberikan
pemahaman yang baik mengenai cara hidup berkoperasi
sehingga dengan semakin pahamnya anggota tentang aturan dan
tata cara hidup berkoperasi akan mengurangi kemungkinan
terjadinya resiko yang disebabkan oleh anggota koperasi.
Kemudian koperasi juga sangat menghargai karyawan yang
memiliki kinerja yang baik, koperasi akan memberikan
penghargaan bagi mereka agar mereka tetap bisa
mempertahankan kinerjanya.
Berdasarkan penjelasan diatas, menyimpulkan bahwa di
KSP Kopdit Pintu Air sudah menetapkan kebijakan yang dapat
membantu koperasi menjalankan aktivitas pengendalian, yaitu
dengan pendidikan rutin, serta evaluasi kinerja yang rutin
dilakukan setiap bulan bahakan setiap minggu bila diperlukan.
d. Informasi dan Komunikasi
1) Koperasi menghasilkan dan menggunakan informasi yang
berkualitas dan relevan untuk mendukung berfungsinya seluruh
komponen pengendalian internal.
KSP Kopdit Pintu Air dalam menghasilkan dan
menngunakan informasi terlebih dahulu harus dipastikan
kebenaran dan keakuratannya. Untuk memperoleh informasi
yang relevan koperasi selalu melakukan survei ke rumah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
anggota yang mengajukan rdit pinjaman. Karyawan juga
melakukan wawancara dengan anggota untuk memastikan
bahwa data yang dihasilkan dari survey sesuai dengan data yang
dipegang petugas kredit agar mengurangi tindak penipuan.
Selain itu data-data yang berkaitan dengan karyawan harus
diperiksa ulang oleh petugas bagian kredit sebelum diserahkan
ke manager. Bahkan manager juga akan melakukan
pemeriksaan ulang data-data yang ada sebelum memberikan
keputusan kredit.
Berdasarkan penjelasan diatas, menyimpulkan bahwa di
KSP Kopdit Pintu Air dalam pengendalian internal terhadap
pemberian kredit sudah dilakukan pemeriksaan secara berkala
mengenai data dan informasi yang berkaitan dengan anggota
yang akan mengajukan pinjaman kredit. Koperasi juga terbuka
dengan informasi-informasi yang berasal dari eksternal, namun
masih harus dipertimbangkan lagi dan di oleh sebelum
informasi tersebut dipakai.
2) Koperasi mengkomunikasikan informasi secara internal
termasuk tujuan dan tanggungjawab pengendalian internal yang
diperlukan untuk mendukung fungsi pengendalian internal.
Komunikasi adalah hal yang paling penting dalam sebuah
organisasi untuk kelancaran aktivitas bisnis dalam mencapai
tujuannya. KSP Kopdit Pintu Air dalam mengkomunikasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
informasi secara internal baik antar karyawan dengan pimpinan
di cabang, maupun di pusat menggunakan grup WA agar
informasi yang akan disampaikan bisa cepat diterima dan dibaca
oleh orang yang ditujukan. Selain itu, bila ada informasi yang
benar-benar penting dan rahasia hal ini biasanya langsung
dibicarakan secara langsung. Selain itu, koperasi Pintu Air juga
memanfaatkan media sosial seperti Facebook, untuk
menyampaikan informasi-informasi penting kepada anggota
sehingga anggota lebih mudah mengetahuinya.
Berdasarkan penjelasan diatas, menyimpulkan bahwa di
KSP Kopdit Pintu Air sudah mengkomunikasikan informasi
secara internal dengan memanfaatkan teknologi yang ada,
bahkan melakukan tatap muka secara langsung bila informasi
yang disampaikan penting dan bersifat rahasia, sehingga sesuai
dengan implementasi pengendalian yang ada pada pengendalian
internal COSO.
3) Koperasi berkomunikasi dengan pihak luar yang berkaitan
dengan berbagai hal yang dapat mempengaruhi berfungsinya
seluruh komponen pengendalian internal.
KSP Kopdit Pintu Air menganggap anggotanya sebagai
pihak eksternal karena mereka tidak termasuk dalam
manajemen koperasi, namun koperasi tetap akan mendengarkan
masukan dan aspirasi anggotanya. Koperasi menyediakan kotak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
saran di kantor yang bertujuan sebagai tempat anggota
menyampaikan kritik dan saran kepada koperasi. Bahkan pada
saat Rapat Anggota Tahunan (RAT), anggota berkesempatan
untuk menyampaikan pendapat mereka mengenai kinerja
koperasi dan pelayanan yang diberikan kepada anggota, serta
mengenai hal apapun yang kiranya berkaitan dengan koperasi.
Koperasi kemudian tidak langsung menyetujui pendapat yang
disampaikan anggota, namun koperasi terlebih dahulu akan
melakukan diskusi secara internal antar manajemen untuk
menanggapi apa yang sudah anggota. Jika yang disampaikan
bersifat membangun dan menguntungkan bagi koperasi pasti
akan diterima, sebaliknya jika bersifat menjatuhkan dan
merugikan koperasi akan mempertimbangkan dan bahkan
menolak pemdapat anggota tersebut.
Berdasarkan penjelasan diatas, menyimpulkan bahwa di
KSP Kopdit Pintu Air berkomunikasi dengan pihak eksternal
(anggota) mengenai hal-hal terkait kebaikan koperasi
kedepannya, namun tidak menerima masukan dari pihak
eksternal yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan koperasi.
Sehingga koperasi sudah melakukan komunikasi dengan pihak
eksternal yang membantu untuk mencapai tujuan sesuai dengan
implementasi pengendalian internal yang ada pada COSO.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
e. Pemantauan
1) Koperasi memilih, mengembangkan, dan melakukan evaluasi
berkelanjutan dan atau terpisah untuk memastikan apakah
komponen pengndalian internal eksis dan berfungsi dengan
baik.
KSP Kopdit Pintu Air secara rutin melakukan evaluasi
kinerja setiap bulan bahkan setiap minggu sesuai dengan situasi
dan kondisi, untuk mengevaluasi dan menilai kinerja seluruh
karyawan pada bagiannya masing-masing apakah sudah
bekerja secara efektif atau belum. Manager-manager cabang
selalu mengontrol kinerja setiap divisi yang ada, kemudian
manager akan memeberitahukan hasil kinerja tersebut kepada
pengawas pusat yang datang mengawasi dan mengontrol cabang
setiap 3 bulan sekali. Apabila terjadi masalah akan segera
diperbaiki sehingga penerapan pengendalian internalnya dapat
berfungsi dengan baik agar dapat membantu koperasi dalam
mencapai tujuannya.
Berdasarkan penjelasan diatas, menyimpulkan bahwa di
KSP Kopdit Pintu Air sudah melakukan evaluasi berkelanjutan
untuk memastikan pengendalian internal sudah berfungsi
dengan baik, hal ini didukung dengan aturan yang mewajibkan
manager malekaukan evaluasi kinerja setiap bulan dan
pegawasan dari pengawas pusat yang dilakukan setiap 3 bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
sekali, sehingga penerapan pengendalian internal di Kopdit
Pintu Air sudah sesuai dengan pengendalian internal yang ada
pada COSO.
2) Koperasi mengevaluasi dan mengkomunikasikan kekurangan
pengendalian internal secara tepat waktu kepada pihak-pihak
yang bertanggung jawab untuk mengambil tindakan korektif.
KSP Kopdit Pintu Air mengkomunikasikan hasil dari
evaluasi kinerja kepada pihak-pihak yang terkait untuk
melakukan tidakan korektif bila terjadi kesalahan atau
kekurangan dari hasil evaluasi kinerja tersebut. Manager juga
akan memberitahukan kesalahan dan kekuragan tersebut kepada
divisi yang terkat agar mereka mengetahui kekurangan tersebut
sehingga mereka dapat melakukan tindakan perbaikan dengan
cara bekerja lebih fokus dan bertanggungjawab sesuai dengan
kebijakan yang berlaku.
Berdasarkan penjelasan diatas, menyimpulkan bahwa di
KSP Kopdit Pintu Air sudah melakukan evaluasi pengendalian
internal untuk mengambil tindakan korektif secara tepat waktu.
Hal ini didukung dengan tindakan manager yang melakukan
evaluasi kinerja terkait dengan pengendalian internal dan
kemudian mendiskusikan kekurangan yang ditemukan dengan
pengawas pusat untuk melakukan tindakan perbaikan agar tidak
terjadi lagi kesalahan yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
2. Pengujian Efektivitas Pengendalian Internal pada Pemberian Kredit.
Dalam melakukan pengujian efektivitas pengendalian internal di KSP
Kopdit Pintu Air menggunakan pengujian kepatuhan stop-or-go-
sampling. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan atas
pengujian efektivitas sistem pengendalian internal pada pemberian
kredit di KSP Kopdit Pintu Air, pengendalian internal yang diterapkan
pada KSP Kopdit Pintu Air sudah berjalan dengan efektif. Hal ini
didukung dengan attribute-attribute yang digunakan oleh KSP Kopdit
Pintu Air sudah lengkap dan memenuhi ketentuan yang ditetapkan
sebelumnya. Attribute tersebut antara lain:
a. Attribute I: kelengkapan surat putusan kredit, dengan adanya
berkas pendukung yang diperlukan, yaitu fotocopy KTP, fotocopy
KK, serta pas foto peminjam dan penjamin.
b. Attribute II: bukti survei lapangan (berupa data pendapatan dan
pengeluaran bersih bulanan peminjam).
c. Attribute III: pemberian tanda tangan oleh pihak yang berwenang.
Dalam melakukan penelitian, melakukan pencocokan untuk ketiga
attribute tersebut masing-masing dengan 60 sampel. Hasil pencocokan
tersebut menunjukkan bahwa semua telah diterapkan oleh KSP Kopdit
Pintu Air, maka dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal yang
diterapkan oleh KSP Kopdit Pintu Air sudah efektif. Hal ini juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
didukung dengan hasil pengujian kepatuhan dimana AUPL lebih kecil
atau sama dengan DUPL yang artinya adalah sudah efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan Analsis Data dan Pembahasan dibab V maka peneliti
menyusun kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengendalian internal pada pemberian kredit di KSP Kopdit Pintu Air
sudah sesuai dengan pengendalian internal COSO dengan lima
komponennya yaitu komponen lingkungan pengendalian, penilaian
resiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, dan
pemantauan. Kelima komponen tersebut masing-masing terdiri dari 17
prinsip menurut COSO, dari ke 17 prinsip tersebut terdapat 16 prinsip
yang sudah sesuai diterapkan di KSP Kopdit Pintu Air. Namun terdapat
satu prinsip pelaksanaan tanggung jawab pengawasan di komponen
lingkungan pengendalian yang kurang sesuai.
2. Pengendalian internal pada pemberian kredit di KSP Kopdit Pintu Air
sudah efektif. Hal ini didukung oleh hasil olah data dengan
menggunakan uji kepatuhan stop-or-go sampling yang memakai tiga
attribute peneliti tidak menemukan adanya kesalahan. Hasil pengujian
kepatuhan menunjukkan bahwa AUPL= DUPL masing-masing sebesar
5%, maka dapat disimpulkan pengendalian internal sudah efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
B. Keterbatasan Penelitian
1. Hanya terdapat dua orang narasumber untuk masing-masing kantor
cabang dalam penelitian ini, yaitu dua narasumber dari cabang
Surabaya dan dua narasumber dari cabang Sumba Timur, sehingga
jawaban pertanyaan wawancara hanya berdasarkan dua narasumber
tersebut.
2. Pada cabang Sumba Timur wawancara dilakukan via telepon sehingga
informasi yang didapatkan tidak didukung dokumen.
C. Saran
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendalian internal yang
ada di KSP Kopdit Pintu Air sudah diterapkan secara efektif. Saran yang
dapat peneliti sampaikan kepada koperasi adalah koperasi tetap
mempertahankan aktivitas yang ada, menerapkan salah satu kriteria yang
belum diterapkan yang ada pada komponen lingkungan pengendalian, dan
memperketat pengawasan pada penerapan sistem pengendalian internal
agar koperasi dapat terhindar dari masalah kredit macet. Saran untuk
penelitian selanjutnya adalah peneliti memperbanyak responden sehingga
jawaban dapat dikonfirmasi lebih banyak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah. 2003. Manajemen Perbankan. Edisi Pertama. Malang: Bagian
Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang.
Abdullah dan Tantri. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan. Edisi Pertama. Jakarta:
RajaGrafindo Persada.
Azizah Nur S. 2016. “Evaluasi Efektivitas Penerapan Pengendalian Internal
Pemberian Kredit pada Bank Matahari di Surabaya”. Skripsi. Universitas
Airlangga, Surabaya.
Cintya Maya. 2015. “Evaluasi Pelaksanaan Pengendalian Internal Dalam
Menunjang Efektivitas Sistem Pemberian Kredit Usaha Mikro Kecil
Menengah”. Skripsi. Universitas Jember, Jember.
Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission (COSO).
2013. Internal Control-Integrated Framework, Durham.
COSO Internal Control. http://www.coso.org. Diakses tanggal 8 Oktober 2019 pada
pukul 11.00.
Enoririen Beata. 2019. “Efektivitas Pengendalian Internal pada Sistem Pemberian
Kredit”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Jumlah Koperasi Aktif Menurut Provinsi- Badan Pusat Statistik.
https://www.bps.go.id/dynamictable/2019/07/22/1643/jumlah-koperasi-
aktif-menurut-provinsi-2006-2017.html. Diakses tanggal 19 Juli 2020 pada
pukul 17.35
Khasanah Uswatun. 2013. “Evaluasi Sistem Pengendalian Internal Pengeluaran
Kas dari Pembiayaan Mudharabah pada BTM Harum Cabang Magelang”.
Skripsi. Universitas Negeri Yoyakarta, Yogyakarta.
Miradewi Artining L., Atmadja Tungga A., Yuniarta Adi G. 2014 “Evaluasi Sistem
Pengendalian Intern Pemberian Kredit pada PT. Bank Pembangunan Daerah
Bali Kantor Cabang Seririt”. Jurnal. Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Bali.
Muhmadi. 2005. Manajemen kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Muljono. 2012. Buku Pintar Strategi Bisnis Koperasi Simpan Pinjam. Jogyakarta:
ANDI
Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi keenam. Jakarta: Salemba Empat.
Munawaroh. 201. “Peranan Pengendalian Internal dalam Menunjang Efektivitas
Sistem Pemberian Kredit Usaha Kecil dan Menengah”. Artikel. STKIP PGRI,
Jombang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Novita Intan, Ismawati Kun. 2018. “Sistem Pengendalian Internal Pengajuan Kredit
Nasabah di Koperasi ABC Sragen”. Artikel. Universitas Surakarta, Surakarta.
Restu Destiana. 2017. “Analisis Pengendalian Internal Sistem Pemberian Kredit
Berbasis COSO”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Septiani Anggun. 2018. “Evaluasi Efektifitas Pengendalian Internal Pemberian
Kredit di Koperasi Simpan Pinjam”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
Tuanakotta, Theodorus M. 2013. Audit Berbasis ISA (International Standar on
Auditing. Salemba Empat, Jakarta.
Undang-undang Republik Indonesia nomor 14 Tahun 1967. Kredit.
Undang-undang Republik Indonesia nomor 10 Tahun 1998. Pokok-pokok
Perbankan. Bina Askara, Jakar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Lampiran 1
TRANSKIP WAWANCARA
(Kantor Cabang Surabaya)
Tanggal: 10 Februari 2020
Narasumber: Marselinus Lado, S.Pd dan Yohana Eka
Jabatan: Manager dan Adm Kredit
P: Selamat siang pak Nus dan Bu Eka
N: Selamat siang Nona Tinsi
P: Baik bapak ibu, saya langsung saja mulai ke sesi wawancaranya ya
N: Boleh nona, silahkan dimulai saja
P: Bagaimana standar etika dan perilaku yang dimiliki setiap divisi dalam
organisasi Koperasi Pintu air?
N: Saya jelaskan secara umum ya, jadi Pintu Air ini terdiri dari ketua pengurus,
ketua pengawas, dan general manajer, ketiga jabatan ini bertanggungjawab
di kantor pusat yang berada di Maumere. Ketua pengurus dan ketua
pengawas memiliki perpanjangan tangan dari pusat untuk di kantor cabang
yaitu ketua cabang. Terdapat dua struktur dalam Pintu Air yaitu ada bagian
pengurus dan komite itu yang mengurus mengenai organisasi, tetapi kalau
general manejer seperti saya dan ibu Eka ini yang berurusan untuk bisnis.
Memang kita koperasi ini menjalankan asas kebersamaan, pendidikan,
kekeluargaan, tapi namanya simpan pinjam pasti berbicara mengenai bisnis.
Kalau untuk kita di Pintu Air ini semua standarnya sama penerapannya dari
pusat ke cabang. Untuk semua jabatan di setiap divisi penerapan standarnya
itu yang pertama ada 5S (senyum, sapa, salam, sopan, santun). Jadi ini kami
Pintu Air sampai berkembang dengan cepat itu karena kami menerapkan
standar 5S ini. Walaupun berhadapan dengan anggota ada yang terlambat
bayar atau mungkin lalai dengan mereka punya kewajiban pasti kami
terapkan 5S itu, mungkin dengan bimbingan kami kepada anggota itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
dengan sendirinya mereka akan angsur. Jadi untuk standar etika yang kami
pakai yaitu 5S tadi.
P: Bagaimana standar perilaku dan etika dapat diterapkan dengan baik oleh
seluruh anggota organisasi Koperasi Pintu Air?
N: Ya jadi memang dari semua karyawan belum tentu ada yang menerapkan
secara baik dan ada juga yang tidak baik. Itu kembali lagi ke pribadinya
masing-masing karyawan. Dari situ tugasnya pimpinan bagaimana supaya
dia bisa mengontrol stafnya untuk bisa menerapkan semaksimal mungkin
kepada anggota yang bersangkutan itu adalah peran pimpinan. Mungkin
tugasnya dia sebagai kredit dalam perjalanannya di pantau percobaannya di
bagaian kredit tapi mungkin kemampuannya sebenarnya tidak bisa di kredit
kita bisa ganti ke posisi lain.
P: Bagaimana cara Koperasi Pintu Air menerapkan visi dan misi yang jelas
dan tertulis untuk mencapai tujuan organisasi?
N: Pada dasarnya kalau kita di Pintu Air itu berbeda dengan koperasi-koperasi
lainnya, kan ada juga koperasi yang khusus PNS, yang khusus karyawan,
tetapi kalau di Pintu Air itu lebih diterapkan kepada NTTB ( nelayan, tani,
ternak, dan buruh) itu yang kita harus terapkan kepada anggota dan calon
anggota berdasarkan dnegan visi yang kita sampaikan. Dari visi yang kami
sampaikan itu baik masyarakat kecil maupun masyarakat yang
pengetahuannya lebih luas dari masyarakat kecil pada dasarnya mereka
mengerti dengan visi misi yang kami sampaikan apa lagi dengan motto kami
yaitu “kau susah aku bantu, aku susah kau bantu”. Di Pintu Air juga bukan
hanya sebatas simpan pinjam, tapi bagi anggota yang sakit juga akan dapat
santunan dan anggota yang meninggal juga dapat santunan.
P: Bagaimana struktur organisasi Koperasi Pintu Air dalam mendukung
tercapainya tujuan organisasi?
N: Peran strukturnya? Ini saya ambil contoh di struktur cabang. Kalau peran
strukturnya itu yang paling tinggi itu kan ada manajer dan komite. Kalau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
komite itu kan bagian dari organisasi dan manejer bagian dari
manajemennya. Jadi semuanya itu akan terarah sampai ke staf, staf sampai
cleaning service dan sopir dan tujuan itu untuk bagaimana strategi kita dapat
terapkan agar pelayanan kita lebih maksimal kepada anggota. Dari
pimpinan cabang yang ada komite cabang dan manejer cabang serta semua
staf itu, struktur yang paling bawah adalah anggota.
P: Bagaimana karyawan yang terkait aktivitas pemberian kredit di Koperasi
Pintu Air dapat meningkatkan kompetensi personel?
N: Memang kalau kita di Koperasi Pintu Air pada dasarnya sebelum
penempatan staf baik di bagian kredit maupun supervisor biasanya ada
pendidikan khusus dari kantor pusat. Dan juga terkhusus untuk manager
cabang dan bagian kredit biasanya setiap tahun selalu ada pengadaan
kompetensi dasar, biasanya kami diberikan materi dari kementrian, kalau di
Pintu Air sudah di kasih dari kementrian di kasih materi selama 5 hari dan
2 hari kami akan di uji kompetensi. Dalam uji kompetensi selama ini ada
karyawan yang lulus dan ada juga yang tidak lulus.
P: Bagaimana program pengembangan dan pelatihan yang difasilitasi
Koperasi Pintu Air untuk meningkatkan kompetensi personel?
N: Jadi kalau dari lembaga itu hanya memberi fasilitas dalam bentuk uang saja.
Jadi untuk penguji itu semuanya dari pusat, bukan langsung dari orang
Maumere tetapi langsung dari kementrian. Jadi kami di kasih materi dari
kementrian, penguji juga dari sana. Hasilnya dari sana. Jadi nanti kalau kami
lulus baru mendapatkan setifikat.
P: Bagaimana Koperasi Pintu Air dalam melakukan evaluasi terhadap kinerja
personel untuk mendukung peningkatan kompetensi?
N: Jadi kalau untuk mengenai kinerja kita diarahkan biasanya setahun dua kali,
per tahap setiap 6 bulan itu untuk mengevaluasi dari kinerja per masing-
masing karyawan. Kalau untuk pusat biasanya mengevaluasi kami cabang,
mereka menilai kami manajer cabang dan komite cabang. Kalau komite
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
cabang itu tidak jadi persoalan bagi mereka, tapi yang menjadi tolak ukur
adalah kami manajemen. Misalnya saya tidak mampu memimpin cabang
otomatis saya akan di pindahkan ke cabang kabupaten atau cabang di
kecamatan atau malahan juga disposisi untuk turun jabatan. Begitupun saya
di cabang. Saya juga mengevaluasi kinerja staf-staf mungkin di bagian
kasir, bagian petugas lapangan, supervisor kalau dilihat dibagiannya itu
mungkin tidak cocok atau pelayanan mereka tidak maksimal kepada
anggota maka saya akan mendisposisi mereka untuk di ganti.
P: Bagaimana wewenang yang dipercayakan kepada setiap level tingkat
organisasional di Koperasi pintu Air?
N: Jadi, level yang paling tinggi itu adalah pengurus dan pengawas. Jadi kalau
kita manajemen ini pengurus dan pengawas kan di pilih oleh anggota
sedangkan manajemen dipilih oleh pengurus. Kalau tugas dan wewenang
pengurus untuk memantau semua cabang-cabang, baik cabang maupun
KCP atau Unit, begitupun dengan pengawas. Sedangkan kalau kami di
cabang, manejer cabang kami hanya punya tugas dan wewenang di cabang
itu masing-masing. Jadi kami tidak mungkin rambat di cabang sumba, atau
di cabang Kupang. Jadi kami hanya mengurus ruang lingkup kami khusus
di cabang Surabaya saja.
P: Bagaimana manajemen dalam mengawasi dan menjaga hubungan baik
dengan personel?
N: Biasanya dalam satu kantor itu mungkin ada terjadi salah paham, kekeliruan
pasti ada antara manajer dengan supervisor, atau supervisor dengan kasir,
atau kasir dengan bagian kredit, maupun antara kredit dengan petugas
lapangan. Tetapi itu semuanya kembali lagi kepada pimpinan cabang,
bagaimana dia bisa mengambil alih semua kondisi kantor tersebut untuk
menjadi nyaman, itu semuanya strategi dari pemimpin cabang kantor itu
supaya jangan timbul permasalahan. Karena memang dalam semua lembaga
itu pasti sama baik di sekolah maupun di lembaga keuangan itu pasti dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
kantor akan terdapat masalah kesalahpahaman. Jadi itu bagaimana strategi
pimpinan untuk dapat mengamankan kondisi tersebut sehingga semuanya
dapat berjalan dengan baik, tetap tenang dan nyaman.
P: Bagaimana komitmen yang ditunjukkan Koperasi Pintu Air dalam melayani
anggota dengan baik untuk mengurangi terjadinya resiko?
N: Kalau di Koperasi Pintu Air selalu ada pendidikan, kita bentukkan
kelompok-kelompok untuk diadakan pertemuan sesuai dengan kesepakatan
dengan anggota. Jadi kami mulai memberikan pendidikan, memberikan
pemahaman kepada anggota untuk bagaimana cara hidup berkoperasi secara
khusus di Pintu Air. Pada dasarnya kalau sering terjadinya tunggak itu kan
biasanya karena anggota belum paham dengan hidup berkoperasi, jadi kami
setiap bulan untuk anggota pasti kami adakan pendidikan khusus.
P: Bagaimana komitmen yang dimiliki Koperasi Pintu Air dalam mencapai
tujuan operasional organisasi?
N: Ya kalau kita di Pintu Air itu tujuannya cuma satu saja yaitu bagaimana kita
mensejahterakan anggota.
P: Bagaimana jika data yang dilaporkan oleh personel terjadi ketidaksesuaian?
N: Iya itu sering terjadi. Namanya juga cabang kan perpanjangan dari pusat,
mungkin ada personal satu yang tidak suka dengan si A atau si A tidak suka
dengan si B itu sering terjadi kesalahpahaman, dalam hal ini mengenai
pekerjaan. Misalnya petugas lapangan menerapkan kreditnya berbeda
dengan bagian Kredit di kantor, dari situ setiap awal bulan kami selalu
mengadakan evaluasi bulanan supaya jangan sampai timbul ketika turun ke
lapangan mungkin si A omong lain, si B omong lain sehingga kami adakan
evaluasi dengan tujuan supaya apa yang kita sampaikan kepada anggota
semuanya sama. Kalau dalam hal data, biasanya dalam cabang bagian kredit
untuk mengirim laporan ke pusat mengenai data pinjaman, biasanya
sebelum di kirim harus ada tanda tangan dari saya dulu. Saya juga tidak
mungkin langsung tanda tangan, saya terlebih dahulu harus mencocokkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
dengan data yang ada di komputer. Kalau terdapat
kesalahan/ketidakcocokan pasti akan di perbaiki, tetapi kalau benar saya
akan ACC untuk segera di kirim ke pusat.
P: Bagaimana prosedur kerja Koperasi pintu Air agar dapat mengurangi resiko
fraud dan error?
N: Memang pasti ada salah paham namanya juga uang ini kan yang menguji
kejujuran seseorang dalam memegang uang baik di kasir maupun petugas
lapangan. Jadi kita di sini ini untuk mengenai hal tersebut, di awal sebelum
menerima karyawan bekerja kami akan meminta ijazah aslinya harus di
kumpul. Ketika dalam perjalanan nanti mereka salah menggunakan haknya
anggota otomatis mereka langsung minta untuk di ganti. Kalau tidak di
ganti, berarti aset apapun yang dia miliki mau tidak mau akan kami sita
bahkan akan langsung kami berhentikan.
P: Bagaimana jika terjadi fraud dan error pada aktivitas pemberian kredit
dalam organisasi?
N: Baik, fraud di sini adalah tindakan yang di sengaja berarti kecurangan yang
di buat dari lembaga kami. Misalnya karyawan di bagian kredit ada kong
kali kong dengan anggota yang mau pinjam kredit. Biasanya si peminjam
itu belum membayar angsuran kreditnya atau bisa dikatakan kredit macet,
saat petugas lapangan datang ke rumah untuk menagih si peminjam itu bisa
memberikan alasan atau melempar kesalahannya kepada karyawan yang
sudah mencairkan kreditnya. Hal ini mungkin terjadi di cabang-cabang lain,
tapi dalam perjalanan selama ini di cabang Surabaya belum pernah terjadi
atau di temukan adanya kecurangan. Kalau eror ini yang tidak di sengaja,
contohnya kalau kesalahan dari kami di sini di cabang Surabaya
pengalaman saya selama ini belum pernah terjadi karena kami di sini benar-
benar fokus dalam bekerja dan dalam hal pencairan pinjaman kredit juga
kan kami memakai prosedur, konsultasi, saya beritahu petugas lapangan
untuk melakukan survey terlebih dahulu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
P: Bagaimana Koperasi Pintu Air mempertimbangkan teknologi baru yang
kiranya dapat mempengaruhi sistem pengendalian internal?
N: Memang kalau kami di Pintu Air, di tahun 2017 ke bawah kita masih pakai
sistem manual tetapi mulai tahun 2018 sampai sekarang ini sudah online
dalam hal ini online itu data yang kita input baik dari pusat maupun cabang
yang ada di seluruh Indonesia kita bisa pantau dan juga sekarang kami
menggunakan mesin EDC. Mesin ini digunakan oleh petugas lapangan,
ketika petugas lapangan turun lapangan mungkin ada anggota yang mau
setor kewajiban dari situ anggota bisa langsung menerima bukti lewat mesin
EDC.
P: Bagaimana Koperasi Pintu Air menunjukkan komitmen dalam
meningkatkan aktivitas pengendalian dengan adanya pemisahan tugas,
otorisasi, dan prosedur yang baik?
N: Seperti yang saya bilang tadi kita melakukan percobaan untuk bagian kredit,
contohnya ibu Eka. Kalau ibu Eka tidak mampu di bagian kredit otomatis
akan diganti orang lain pasti akan terganggu dengan pekerjaan yang lain.
Mungkin sebelumnya itu dia di bagian kredit kemudian dari kantor pusat di
perintahkan untuk pindah ke bagian kasir pasti awalnya sih terganggu, tapi
lama-lama mulai penyesuaian dengan pendidikan khusus dari kantor pusat
di bagiannya itu lama-lama mungkin bisa disesuaikan.
P: Bagaimana aktivitas pengendalian antar bagian/divisi terhadap aktivitas
pemberian kredit di Koperasi Pintu Air?
N: Di formulir kredit kami itu kan ada tertera nama, tanda tangan. Tanda tangan
kan adalah tanggung jawab jadi masing-masing bagian/divisi dari bagian
kredit ada tanda tangannya, petugas lapangan juga ada, lalu naik ke manajer.
Ketika semuanya berkas sudah dilengkapi dari bagian kredit dan petugas
lapangan beserta dengan tanda tangan dari pemohon pinjaman barulah kami
kasih ke manajer, setelah itu dari manajer di kasih lagi ke komite. Di sini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
tidak hanya ada manajemen, tetapi ada komitenya juga melihat bagaimana
perlengkapan berkasnya sehingga tidak terjadi kecurangan.
P: Bagaimana cara Koperasi Pintu Air menyesuaikan kebutuhan operasional
organisasi?
N: Untuk kebutuhan opersional, dalam hal ini contohnya barang misalnya
komputer, kendaraan motor dan mobil. Jadi kalau seperti untuk kendaraan
oprerasional itu tergantung kebutuhan cabang. Mungkin cabang butuh lagi
penembahan 1 unit komputer atau butuh lagi 1 unit kendaraan biasanya itu
bukan kewenangan cabang, tetapi cabang yang mengajukan ke pusat. Kita
tunggu pusat sudah ACC baru cabanng akan membelikan barang tersebut
untuk kebutuhan operasional.
P: Bagaimana aturan dan prosedur yang dimiliki Koperasi Pintu Air mengenai
syarat-syarat pengajuan kredit pinjaman?
N: Pengajuan kredit kalau di lembaga kami, otomatis peminjam harus masuk
menjadi anggota koperasi terlebih dahulu itu aturannya wajib. Kemudian
sahamnya itu dihitung 3x saham, contohnya anggota tersebut memiliki
saham sebesar Rp3.000.000, maka dia bisa mengajukan pinjaman senilai
Rp9.000.000. Kalau dia butuhnya lebih banyak berarti harus tambah saham
dulu. Kemudian mengurus berkas-berkas seperti foto copy KTP peminjam
dan penjamin (suami/istri/anak/keluarga kandung), Kartu Keluarga juga
harus ada, jika KK belum ada bisa memakai akta nikah, foto peminjam dan
penjamin sebagai pengenal identitas, dan jaminan jika analisis kreditnya
meragukan atau jika pinjamannya dalam jumlah yang besar.
P: Bagaimana aturan dan prosedur yang dimiliki Koperasi Pintu Air mengenai
proses angsuran pinjaman?
N: Angsuran pinjaman di dalam formulir ada di lembar paling belakang,
setelah sudah disetujui oleh peminjam dan sudah di tanda tangan, kami akan
membuat nomor SPP supaya angsuran peminjamannya bisa keluar dari
sistem yang ada di komputer. Kalau yang sebelum pencairan biasanya ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
konsultasi dengan anggota, pembayaran angsurannya rangkap sekalian
dengan pokok pinjaman dan simpanan wajib tiap bulan Rp 50.000. Contoh
bunga, anggota pinjam Rp 6.000.000, bunga 2% berarti bunga tiap bulan
Rp120.000. Kemudian anggota akan memilih mau diangsur selama berapa
tahun tergantung dari kemampuan mereka, kalau kami di Pintu Air
maksimalnya sampai 10 tahun angsur. Kalau anggota ambil uangnya di
tanggal 8 berarti tanggal 8 bulan berikutnya akan menjadi tanggal jatuh
tempo.
P: Bagaimana aturan dan prosedur yang dimiliki Koperasi Pintu Air mengenai
proses pelunasan kredit pinjaman?
N: Kalau mengenai pelunasan, kami Pintu Air uniknya tidak terikat dengan
kontrak waktu, jangka waktu. Contoh anggota pinjam Rp6.000.000 ambil
jangka waktu 2 tahun dengan bunga tiap bulan Rp 120.000, dalam
perjalanan anggota tersebut ingin melunaskan pinjamannya misalnya sisa
pinjaman Rp 5.200.000 di tambah bunga bulan ia melunasi berarti hitungan
pinjamannya sudah lunas, untuk sisa bunga jangka waktu di bulan-bulan
selanjutnya tidak dihitung lagi. Jadi di Koperasi Pintu Air memang
bunganya besar tetapi kalau si peminjam dapat melunasi lebih cepat dari
waktu angsuran berarti bunganya di hitung hangus.
P: Bagaimana aturan dan prosedur yang dimiliki Koperasi Pintu Air mengenai
proses pencatatan akuntansi/keuangan pada aktivitas pemberian kredit
pinjaman?
N: Jadi kalau mengenai pencatatan itu di sini ada slip merah dan slip putih,
sama seperti slip untuk pengeluaran dan pemasukan. Misalnya pinjamannya
Rp12.000.000 itu di slip merah pinjaman umum, kemudian ada slip
putihnya itu untuk uang masuk atau pemotongannya. Pada saat pencairan
kan ada potongan kapitalisasi, administrasi, cadangan resiko, buku
pinjaman, jika ada pembayaran yang belum lunas harus dilunaskan dulu,
kamudian di jumlahkan semuanya lalu besar pinjaman dikurangi dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
pemotongan di slip putih, nah sisa hasilnya itu uang yang di bawa pulang
oleh peminjam.
P: Bagaimana aturan dan prosedur yang dimiliki Koperasi Pintu Air mengenai
proses penanganan saat terjadi kredit macet?
N: Kredit macet di cabang Surabaya tidak sampai 50% karena masih terbilang
cabang baru, tetapi sebagiannya ada kredit macet. Penanganannya itu
biasanya pertama kami chat secara pribadi, kalau tidak di respon kami akan
telpon, jika telpon dari kami mereka tidak tanggapi maka kami akan
berkunjung ke rumah dengan alamat yang mereka kasih saat mengajukan
pinjaman. Biasanya yang pergi ke rumah anggota kredit macet adalah
manajer, petugas lapangan, dan saya sendiri dari bagian kredit. Kami
mengunjungi rumah anggota tidak dengan marah-marah, melainkan dengan
pendekatan pribadi dulu, kami kasih motivasi, seperti apa jalan keluarnya
bagaimana. Misalnya mereka lambat bayar karena kehilangan pekerjaan,
kami akan konsultasi bersama untuk mencari jalan keluar dengan
pemecahan saham, pembaharuan pinjaman, atau tarik saham, itu yang akan
kami tawarkan untuk penanganan kredit macet. Tergantung dari anggota,
intinya komunikasi yang baik dengan anggota.
P: Bagaimana cara kepala bagian Koperasi Pintu Air dalam mengevaluasi dan
mengawasi aturan dan prosedur tersebut secara rutin agar dapat berjalan
dengan baik?
N: Jadi di cabang ini pimpinan kami adalah manajer, setiap akhir bulan atau
setelah tutup buku berkas-berkas kredit, pencairan, dan data diri pemohon
laporkan untuk di cek oleh manajer seperti tanda tangan, alamat, hasil
wawancara saat survey, intinya semuanya akan di cek. Setelah itu akan di
arsip, arsip-arsip ini akan di periksa oleh tim audit setiap 3 bulan. Jadi ada
tahapannya di cabang sudah dibereskan semua baru akan ada pengawas
untuk mengaudit semua hasil kerja kami selama ini, kalau kurang atau ada
kesalahan kami adakan evaluasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
P: Bagaimana aktivitas pengendalian yang dilakukan Koperasi Pintu Air
dalam menyesuaikan data laporan dengan kondisi lapangan?
N: Data laporan yang berhubungan dengan kredit, misalnya kami melakukan
survey terlebih dahulu mengenai pendapatan dan pengeluaran bulanan si
peminjam. Ia akan meminjam berapa dan dalam jangka waktu berapa lama,
nah dari pengahasilan yang di hasilkan kami analisis dulu apakah akan
tercover untuk membayar angsuran tiap bulan di Pintu Air, apakah minus
atau plus. Kalau minus berarti kami akan pertimbangkan lagi
permohonannya diturunkan jumlahnya atau seperti apa. Jadi survey dari
petugas lapangan, analisa kreditnya itu sangat penting, perimbangan antara
ADK, petugas lapangan, dan manajer juga penting untuk memutuskan
penghasilan anggota ini bisa tidak untuk cairkan pinjaman.
P: Bagaimana teknologi sistem informasi yang digunakan Koperasi Pintu Air
dapat terintegrasi untuk mengkomunikasikan informasi dalam organisasi?
N: Yah kita bisa lewat media Whatssap, kalau untuk secara internal salama ini
kita menggunakan Whatssap tetapi kalau bekerja sama dengan media
komunikasi sudah banyak juga ada Flobamora, Pos Kupang, dan TV-TV
lokal yang ada di NTT. Jadi yang selama ini kalau untuk internal itu
biasanya lewat Whatssap saja.
P: Bagaimana Koperasi Pintu Air menyusun laporan keuangan berdasarkan
standar akuntasi yang berlaku?
N: Jadi kalau kita di Pintu Air itu memang bergerak di koperasi simpan pinjam.
Untuk menyusun laporan keuangan itu berujungnya neraca, terus untuk
mencari keuntungan lebih itu kan semuanya di SHU. Jadi yah semuanya
neraca, sudah sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
P: Bagaimana pencatatan transaksi pemberian kredit yang dilakukan oleh
Koperasi Pintu Air?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
N: Slip merah dan putih yang sudah saya jelaskan tadi, pencatatannya itu hanya
dua saja merah dan putih. Pengeluaran dikurangi dengan pemotongan,
pemotongan itu akan menjadi pemasukan untuk anggota dan ada juga untuk
cabang. Jadi begitu, selanjutnya untuk transaksi pembayaran pinjamannya
itu sudah berurusan dengan kasir atau supervisor. Kalau di bagian kredit
hanya sebatas itu saja.
P: Bagaimana komunikasi seluruh fungsi antar bagian/divisi yang terkait atas
aktivitas pemberian kredit Koperasi Pintu Air?
N: Itu kembali lagi tadi awalnya konsultasi dengan kredit, kredit yang tuliskan
formulir, tanda tangan, konsultasi dengan anggota tentang jangka waktu,
bagaimana kemampuan pembayaran dan berkas-berkas yang terkait.
Setelah itu lanjut ke bagian lapangan, petugas lapangan melakukan survey
di rumah, alamatnya di mana, kerjanya apa, intinya survey dulu. Setelah itu
di analisis kredit oleh bagian lapangan, kemudian lengkapi semua berkasnya
tanda tangan lalu di antar ke manajer untuk di pertimbangkan bersama.
Seperti itu untuk pencairannya.
P: Bagaimana agar hubungan komunikasi antar manajemen dan karyawan
Koperasi Pintu Air dapat berjalan dengan baik?
N: Kita sih kadang sering terjadi salah paham dalam komunikasi. Itu semua
kembali lagi kepada pimpinan, bagaimana karena terus terang itu terjadinya
bukan hanya di cabnag sini ada juga yang terjadi di cabang lain mungkin
ada karyawan yang tidak terima dengan kata-kata kasar dari atasan, itu
semua kembali lagi ke pimpinan cabang dia yang berwenang untuk
mengontrol semua stafnya agar semuanya bisa aman dalam menjalankan
pekerjaan masing-masing.
P: Bagaimana informasi dari pihak luar terkait pengendalian internal dapat
diterima oleh Koperasi Pintu air?
N: Itu memang selama ini banyak terjadi hal seperti itu, kadang ada tawaran-
tawaran dari untuk bekerja sama mengenai jaringan. Selama ini yang kami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
biasanya dari jaringan-jaringan itu kan ada yang sering ke kantor pusat baik
dari Telkom, kalau dari kupang itu misalnya ada bank Artha Graha, bank
BRI bagaimana untuk membuka jaringan kerja sama. Tetapi itu kembali lagi
pertimbangan pengurus, manajemen, pengawas kepada anggota. Pada
dasarnya lembaga keuangan bank kan beda mereka lebih di bisnis, tapi ini
kan namanya koperasi pada umumnya kan miliknya anggota jadi ketika itu
kita menanggapi tetapi untuk meng-ACC kan itu harus berdasarkan
forumnya anggota, jadi anggota juga harus tahu semua. Tapi kalau
penewaran yang menguntungkan koperasi biasanya kami terima, sebaliknya
kalau penawaran yang banyak resikonya untuk ke depan pasti kami tidak
terima.
P: Bagaimana pengawasan khusus yang dilakukan manajemen Koperasi Pintu
Air terkait aktivitas pemberian kredit?
N: Pengawasan khusus di Pintu Air ini kami di cabang pimpinan tertingginya
adalah manajer, di atas manajer itu ada manajer area. Manajer area itu yang
untuk mengontrol beberapa cabang yang berada dalam satu area yang
sama.manajer itu mengecek pelepasan pinjamannya sejauh ini berapa,
pemasukan bunga berapa, jangan sampai di sini ada kendala terjadi kerugian
pembayaran pokoknya lebih besar dari pelepasan pinjaman hal itu kan akan
merugikan lembaga kami, jadi untuk pengawasan itu manajer area dulu baru
di laporkan ke pusat, tetapi untuk kesehariannya kami diawasi langsung oleh
manajer area, setelah manajer area baru pengawasan dari ketua bidang
setiap divisi dari pusat biasanya kami membuat laporan setiap harinya dan
di kirim via email, karena sekarang dengan adanya teknologi akan sangat
mmebantu kami dalam hal pengawasan.
P: Bagaimana evaluasi yang dilakukan manajemen Koperasi Pintu Air terkait
pengembangan kualitas sumber daya manusia?
N: Biasanya kita setiap kali evaluasi itu biasanya ada pembinanya. Dari situ
mungkin dalam sebulan ada satu staf yang saya sudah tegur berulang-ulang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
kali karena pekerjaannya salah, dari situ kita bisa baca karakter SDMnya si
A si B ternyata seperti ini. Kemudian kita minta dari kantor pusat atau
pengawasan di cabang untuk pemberian motivasi atau di kasih penyegaran
sumber daya untuk ditambah lagi.
P: Bagaimana pengawasan yang dilakukan Koperasi Pintu Air terhadap
kelemahan yang terjadi dalam sistem pengendalian internal?
N: Kalau mengenai pengendalian internal itu biasanya kami minta pengawas
pusat untuk mengawasi langsung. Dari situ mungkin hasil dari pusat
mengatakan kalau ini tidak bisa lagi di cabang ini maka akan didisposisikan
di cabang lain siapa tau di cabang itu bisa berubah.
P: Bagimana tindakan Koperasi Pintu Air dalam melakukan perbaikan apabila
terdapat kelemahan pada sistem pengendalian internal?
N: Ia biasanya pasti ada, seperti tadi yang saya katakan mungkin kelemahan di
bagian kredit atau mungkin kelemaahn di saya pasti ada perbaikan.
Biasanya kami di beri uji coba untuk perbaikan, tetapi kalau sudah tidak
bisa lagi di gantikan orangnya. Tapi biasanya itu pengawasan langsung dari
pusat untuk datang langsung ke cabang.
P: Bagaimana Koperasi Pintu Air melaporkan kekurangan yang terjadi setelah
melakukan pengawasan?
N: Itu sering terjadi juga, kecurangan dalam hal ini karena faktor otang dalam,
teman dekat, kekeluargaan, biar bagaimana pun wewenang itu di pusat,
ketua pengawas, ketua pusat dengan general manajer. Jadi biasanya mereka
ambil alih kalau kecurangan sudah berlebih itu biasanya dapat surat
peringatan, jika surat peringatan pertama dan surat peringatan kedua sudah
di keluarkan pasti staf itu akan ditarik ke kantor pusat untuk di pantau
langsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
TRANSKIP WAWANCARA
(Kantor Cabang Sumba Timur)
Tanggal: 22 Februari 2020
Narasumber: Mauritius Ongga dan Novinia Elisabet
Jabatan: Manager dan Adm Kredit
P: Selamat pagi
N: Selamat pagi juga adik
P: Saya langsung saja mulai sesi wawancaranya ya pak, bu
N: Baik, silahkan dimulai sekarang adik
P: Bagaimana standar etika dan perilaku yang dimiliki setiap divisi dalam
organisasi Koperasi Pintu air?
N: Perilaku kami harus selalu berorientasi ke masa depan, dengan menjalankan
visi dan misi lembaga KSP Kopdit Pintu Air. Lalu kami menjaga warisan
budaya dan mendorong lembaga dan para rekan memiliki komitmen yang
sama. Lalu yang berikut, mengabdi dengan jujur, disiplin, handal, bijaksana,
dan dapat dipercaya dengan menghindari praktik-praktik kolusi, korupsi,
dan nepotisme (KKN). Kemudian menjadi pribadi yang bertanggungjawab,
taat kepada aturan lembaga, Undang-undang negara, dan menjadi teladan
dalam pengabdian. Yang berikut selalu menjaga nama baik dan kehormatan
lembaga, tegas menindaklanjuti adanya penyimpangan sesuai aturan
lembaga dan hukum yang berlaku di lembaga ini. Perilaku kami juga
dituntut untuk menjadikan budaya kerja dalam memberikan layanan terbaik
kepada anggota.
P: Bagaimana standar perilaku dan etika dapat diterapkan dengan baik oleh
seluruh anggota organisasi Koperasi Pintu Air?
N: Cara supaya standar etika dan perilaku dapat diterapkan dengan baik, ya
saya pikir pertama kita harus menyampaikan dan mensosialisasikan, atau
evaluasi kepada anggota organisasi bahwa betapa pentingnya standar
perilaku dan etika bagi sebuah lembaga. Apabila standar etika dan perilaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
tidak diterapkan maka kami harus menyampaikan akibat dan dampak-
dampak yang akan merugikan diri sendiri. Jadi yang pertama
mensosialisasikan atau menyampaikan kepada anggota organisasi dan
bagian-bagian didalamnya, lalu yang berikut KSP Kopdit Pintu Air juga
memiliki aturan kerja yang tertulis yang didalamnya itu ada sanksi apabila
ada anggota organisasi yang tidak mentaati atau tidak melakukan sesuai
standar perilaku dan etika yang ada di dalam lembaga ini seperti yang saya
sampaikan di pertanyaan nomor satu tadi.
P: Bagaimana cara Koperasi Pintu Air menerapkan visi dan misi yang jelas
dan tertulis untuk mencapai tujuan organisasi?
N: Sebelum kita melakukan penerapan, berarti kita harus menyampaikan juga
ini sama seperti standar perilaku dan etika tadi. Selanjutnya adalah kita
melihat visi mis yang kita buat ini sesuai tidak dengan kehidupan keseharian
kita atau kendala-kendala, persoalan, atau kebutuhan sesuai dengan data
fakta yang terjadi di masyarakat pada umumnya dan terkhusus pada
anggota-anggota. Visi kita kan mensejahterakan anggota, lalu misi nya
menjadikan seluruh lapisan masyarakat anggota koperasi. Mensejahterakan
anggota ini bukan hanya sekedar sejahtera dalam ekomoni, tetapi juga harus
sejahtera dalam hal rohani. Dan biasanya yang lebih dominan yang kita lihat
ini adalah masalah ekonomi rumah tangga. Banyak sekali kemiskinan-
kemiskinan dan persoalan modal yang membuat perkembangan ekonomi
rumah tangga masyarakat yang ada di seluruh Indonesia mengalami suatu
persoalan besar. Inilah cara koperasi Pintu Air menempatkan visi misi
melalui persoalan atau kebutuhan atau data fakta yang terjadi di masyarakat.
P: Bagaimana struktur organisasi Koperasi Pintu Air dalam mendukung
tercapainya tujuan organisasi?
N: Jadi yang paling tinggi strukturnya adalah anggota, Rapat Anggota Tahunan
paling tertinggi. Lalu turun ke bawah ada pengurus dan pengawas,
kemudian ada general manager, lalu ada para manager cabang, lalu setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
itu ada kepala bagian. Lalu yang berikut di cabang kami ada dua struktur,
jadi kita selain ada manajemen ada juga komite. Untuk struktur
manajemennya yang paling tinggi ada manager cabang, kemudian ada
supervisior, lalu dibawahnya ada petugas lapangan, Adk, sampai dengan
paling dibawah itu adalah cleaning services. Lalu yang berikut ada komite,
komite di sini yang paling tinggi ada ketua komite, setelah itu ada wakil,
kemudian ada SPI (Satuan Pengawaas Internal) yang bertugas mengawasi
saya manager dan bawahan saya. Antara ketua komite dan manager di sini
jabatannya sama jadi tidak ada yang paling tinggi dan rendah karena kami
punya garis itu adalah garis koordinasi putus-putus bukan garis perintah.
Jadi kami tidak sambung antara manager dan ketua komite, maka manager
tidak bisa perintah ketua begitupun sebaliknya tetapi kami diminta untuk
saling bekerja sama dan melengkapi.
P: Bagaimana karyawan yang terkait aktivitas pemberian kredit di Koperasi
Pintu Air dapat meningkatkan kompetensi personel?
N: Jadi setiap karyawan yang akan menangani di bagian kredit tentunya akan
di uji kompetensinya melalui sertifikasi profesi. Secara interen dilihat
kemampuannya dan kesehariannya, lalu secara eksternalnya kami harus
menghargai Undang-undang ketenagakerjaan. Yang paling penting adalah
setiap ada seseorang yang menjabat suatu jabatan, orang itu harus sudah
melalui lembaga sertifikasi profesi. Lalu setiap 3 bulan sekali kami juga ada
pendidikan yang berkaitan dengan bagaimana cara pemberian kredit yang
baik untuk meningkatkan mutu dari karyawan yang menangani kredit. Dan
semua bagian yang sudah diberikan SK harus ada sertifikatnya.
P: Bagaimana program pengembangan dan pelatihan yang difasilitasi
Koperasi Pintu Air untuk meningkatkan kompetensi personel?
N: Kami selalu ada pendidikan, mengikuti pendidikan dan pelatihan yanng
rutin sesuai dengan bagiannya masing-masing. Sehingga bagiannya masing-
masing ini memiliki SDM yang unggul. Dari manager cabangnya juga selau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
memberikan pendidikan atau kadang di sini setiap bulan setelah evaluasi
saya buatkan soal, soal itu bukan tentang teori tetapi tentang hal-hal yang
praktis bagaimana mereka dapat memecahkan masalah, jadi itu dapat
melatih mereka untuk bisa berimajinasi dan membuka wawasan mereka.
P: Bagaimana Koperasi Pintu Air dalam melakukan evaluasi terhadap kinerja
personel untuk mendukung peningkatan kompetensi?
N: Kalau mengenai evaluasi kinerja, biasanya kami per semester atau setiap 6
bulan sekali itu untuk mengevaluasi seluruh karyawan dengan bagiannya
masing-masing. Biasanya dari pusat mengevaluasi kantor cabang yaitu saya
sendiri manager dan juga ketua komite. Jika dalam mengevaluasi ternyata
kinerja kami tidak memuaskan biasanya akan di kasih masukan untuk
perbaikan namun apabila kedepannya masih belum ada perubahan maka
akan dimutasi ke tempat lain dengan jabatan yang lebih rendah. Begitu pula
saya mengevaluasi karyawan di cabang misalnya di bagian Adk, jika
kinerjanya kurang maksimal maka saya akan memberikan motivasi dulu,
jika tidak ada perubahan maka bisa langsung di ganti saja dengan orang lain
yang lebih kompeten.
P: Bagaimana wewenang yang dipercayakan kepada setiap level tingkat
organisasional di Koperasi pintu Air?
N: Jadi saya contohkan yang di cabang, kalau di cabang pasti level tertinggi
adalah manager dan level paling terendah adalah cleaning services. Jadi
wewenang saya sebagai manager, saya memiliki kontrol umum terhadap
semua bagian-bagian di bawahnya saya yaitu ada supervisior, Adk/
administrasi kredit, AO/ petugas lapangan, administrasi umum, kemudian
di bawahnya lagi ada satpam, sopir, dan cleaning services. Saya ambil
contoh pinjaman, jadi wewenang saya manager kalau di cabang wewenang
manager wewenangnya memberi pinjaman hanya di bawah 50 juta.
Sedangkan kalau di atas 50 juta berarti kami mengirim berkas ke pusat
untuk diputuskan oleh general manager dan pengurus pusat. Dan wewennag
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
manager di cabang hanya mengelola aset lancar sedangkan aset tetap itu
masuk di konsolidasi pusat. Lalu manager di cabang punya wewenang juga
untuk mengeluarkan atau memecat karyawan apabila melakukan fraud atau
yang melanggar kode etik yang sangat merugikan lembaga atau seperti
kasus-kasus penyelewengan keuangan.
P: Bagaimana manajemen dalam mengawasi dan menjaga hubungan baik
dengan personel?
N: Jadi jelas, pasti yang pertama kita mnegawasi pekerjaan mereka melalui
suatu prosedur yang baik, lembaga buatkan SOP atau Sistem Operasiona
Prosedur dan jenis pengawasan itu tidak pernah kami lebih-lebihkan dan di
dalam pengawasan ketika ada suatu hal yang dibicarakan pasti supaya baik
hubungan kita dnegan personal yang paling pertama kita harus menjaga dan
menjalin kominukasi yang baik. Bila personel melakukan pekerjaannya
kurang efektif kita harus memberi motofasi, ketika mereka menyalahi
aturan lembaga kita harus memberi teguran. Tegurannya bermacam-
macam, ada teguran secara lisan dan tertulis. Ketika sudah diberikan teguran
lisan namun tidak diindahkan oleh personal atau bagian tertentu maka dia
akan dilanjutkan dengan teguran SP 1, lalu SP 2, lalu ada SP 3, dan PHK
seperti itu. Jadi intinya di sini adalah menjalin komunikasi yang baik.
P: Bagaimana komitmen yang ditunjukkan Koperasi Pintu Air dalam melayani
anggota dengan baik untuk mengurangi terjadinya resiko?
N: Komitmen kita di koperasi Pintu Air adalah melayani anggota dengan hati
yang tulus. Jika sudah melayani dengan hati yang tulus, selanjutnya kita
harus taat terhadap prosedur pelayanan lembaga atau taat kepada aturan
yang berlaku.
P: Bagaimana komitmen yang dimiliki Koperasi Pintu Air dalam mencapai
tujuan operasional organisasi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
N: Ya komitmen kami hanya kerja sama, kerja cerdas, kerja jujur, dan harus
kerja tuntas, itu saja adik tidak ada yang lain. Juga paling penting adalah ola
et labora.
P: Bagaimana jika data yang dilaporkan oleh personel terjadi ketidaksesuaian?
N: Yang pertama pasti kami melakukan teguran secara personal, lalu sebelum
itu kami harus cek dulu bagian mana yang salah atau tidak sesuai. Karena
memang ada perbedaan antara laporan yang di sampaikan Adk dan yang
tercantum di sistem. Kalau memang ada kesalahan kami akan minta untuk
di rubah dan di perbaiki, namun hal ini tidak boleh dilakukan ulang-ulang.
Kalau diulabgi lagi makan akan diberikan teguran dan surat peringatan jika
tidak ada perubahan maka akan langsung di pecat karena hal ini
menunjukkan sikap yang tidak bertanggungjawab dan tidak kompeten.
P: Bagaimana prosedur kerja Koperasi Pintu Air agar dapat mengurangi
resiko fraud dan error?
N: Untuk mengurangi itu pasti yang pertama harus memiliki sistem
pengendalian yang baik. Dalam sistem pengendalian yang baik ini ada
lingkungan pengendalian yang baik, penilaian resiko yang terus berjalan
setiap bulannya harus dilakukan, lalu ada lagi aktivitas pengendalian yang
baik juga, komunikasi dan informasi yang baik, dan pengawasan. Itu semua
yang terlibat dalam sistem pengendalian yang baik. Yang berikut selain
sistem pengendalian yang baik adalah menghambat terjadinya kolusi,
berikut melaksanakan pemeriksaan secara proaktif, kemudian
menyampaikan atau memberikan gambaran hukum yang akan di terima bila
mereka melakukan fraud, jadi harus disampaikan secara transparan
aturannya, dan yang paling penting adalah pengawasan.
P: Bagaimana jika terjadi fraud dan error pada aktivitas pemberian kredit
dalam organisasi?
N: Jadi memang hal-hal seperti ini sangat jarang terjadi ya adik, tetapi tidak di
pungkiri bahwa namanya lembaga manusia yang bekerja pasti tetap ada,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
entah itu Bank, maupun lembaga apa saja pasti akan terjadi. Tetapi kalau di
kami Kopdit Pintu Air jarang terjadi, tidak setiap hari terjadi kalau setiap
hari bahaya sekali berarti pengendalian internal kami sangat lemah. Jadi
karena pemberian kredit dalam organisasi mempunyai sistem pengendalian
yang ketat, kami punya SOP bagaimana proses dari awal melakukan
pengajuan dari anggota, lalu kasih masuk data dan berkas hasil survey
semua itu harus lengkap. Jadi kalau fraud atau error dilakukan oleh pihak
internal itu langsung di pecat dan langsung di proses secara hukum.
Contohnya jika karyawan bagian kredit sengaja meminta fee ke anggota
agar proses pencairan kreditnya cepat, ini kalau ketahuan maka kami akan
minta ganti rugi dan sita barangnya bahkan kami akan proses secara hukum.
Dan kalau fraud atau error dilakukan oleh pihak eksternal dalam hal ini
adalah anggota, dimana mereka tidak mengangsur sesuai dengan perjanjian
di awal ya kami juga akan lakukan hal yang sama tetapi melalui pendekatan
secara pribadi dan memberikan motivasi terlebih dahulu.
P: Bagaimana Koperasi Pintu Air mempertimbangkan teknologi baru yang
kiranya dapat mempengaruhi sistem pengendalian internal?
N: Ya seperti yang sudah saya bilang tadi ada Whatsapp Group, kami bukan
hanya mempertimbangkan saja, tetapi kami sudah menjalankan. Jadi yang
pertama sistem pelaporan kami sudah online, yaitu namanya Sikopdit
Online. Jadi kalau namanya online berarti bisa di awasi langsung oleh
kantor pusat, jadi jika ada penyelewengan di cabang pasti pusat akan tahu.
Kamudian kami juga punya mesin EDC yang berfungsi bisa melakukan
transaksi di luar kantor. Kami tidak sama dengan Bank sih, tetapi kami juga
sudah mulai majulah karena kami ini Koperasi yang juuga melek teknologi.
Apalagi sekarang kita hidup di zaman revolusi 4.0 masa kita masih kerja
dengan cara manual.
P: Bagaimana Koperasi Pintu Air menunjukkan komitmen dalam
meningkatkan aktivitas pengendalian dengan adanya pemisahan tugas,
otorisasi, dan prosedur yang baik?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
N: Komiten kami pasti menjaga lembaga ini dengan baik, dan kami jelas sangat
mengahargai bagiannya masing-masing yang bertugas sesuai otoritas. Kan
kita di dalamnya pasti punya tugas dan wewenang yang berbeda-beda.
Contoh saya manager, saya punya pengawas di pusat dari badan pengurus.
Jadi setiap kali mereka datang di sini saya sangat menghargai dan
memberikan semua laporan dan memberikan izin kepada mereka untuk
periksa semua bagian administrasi. Jadi kami sangat-sangat menghargai
dalam menjalankan tugas ini demi kebaikan bersama. Contoh lainnya di
bagian Adk, walaupun dia bawahan saya namun saya tidak semerta-merta
untuk membatalkan apabila ada pinjaman yang sudah dikatakan layak untuk
dicairkan. Karena memang ini bagiannya otoritas bagian kredit untuk
menangani itu, menganalisa karena pimpinan ini hanya mengetahui,
menandatangani, dan mengontrol.
P: Bagaimana aktivitas pengendalian antar bagian/divisi terhadap aktivitas
pemberian kredit di Koperasi Pintu Air?
N: Jadi pemberian kredit ini kan berarti sudah ada permohonan, survey,
keputusan, dan pemberian kredit. Jadi kita setiap harinya itu yang paling
pertama di saat pencairan, pertama Adk bawa berkas ke manager dulu untuk
di cek apakah sudah ditandatangani semua berkas-berkasnya itu jangan
sampai ada kolusi, korupsi, atau KKN yang dilakukan petugas. Lalu yang
berikut kami juga mempertemukan lagi anggota dengan komite untuk
memastikan bahwa betul-betul pengajuan kredit ini sudah dicairkan.
Sehingga bulan berikutnya laporan pencairannya kami sama-sama untuk
cek sudah bayar atau belum, dan setiap sore bagian kredit akan rekap semua
yang sudah dicairkan akan di scan. Jadi arsipnya bukan hanya simpan di
cabang saja, tetapi kita scan semua laporan surat pernyataan, pencairan,
tanda tangan, pengakuan utang, peryataan jaminan, itu dikirim semua ke
pusat. Jadi di pusat mereka juga mengarsipkan dokumen itu. Kami juga scan
slip penerimaan uang, atau slip pemotongan administrasi saat pencairan
kami kirim semua ke pusat. Sehingga betul-betul semua berkasnya lengkap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
dan tidak terjadi fraud dan nama-nama anggota yang sudah di cairkan
pinjamannya itu di data sehingga akurasi dari pendataan ini tidak terjadi
fraud, kesalahan dan juga unsur kesengajaan. Dan saya yakin hal demikian
tidak akan terjadi karena kami sudah melakukan itu.
P: Bagaimana cara Koperasi Pintu Air menyesuaikan kebutuhan operasional
organisasi?
N: Jadi kami biasanya menyesuaikan ini yang pertama kami membuat
perencanaan terlebih dahulu, perencanaan yang baik dan teratur. Berbicara
organisasi berarti butuh gedung untuk kantor, butuh meja kursi, jadi
biasanya penyesuaian itu kami maksimalkannya per tahun. Contoh saya di
sini cabang Sumba Timur baru-baru ini saya mau persiapkan cabang baru
di Melolo sekarang status masih KCP atau Kantor Cabang Pembantu
mungkin tahun ini atau tahun depan sudah bisa jadi cabang, dan punya
tempat pelayanan dan laporan sudah sendiri tidak digabung lagi dengan
Waingapu/ ibu kota Sumba Timur. Dan kemarin kami ada sewa rumah yang
sudah saya rencanakan dari tahun lalu dan saya sudah lihat kebutuhanya
karena jumlah anggota di sana sudah lebih dari 500 orang, berarti kita butuh
kantor sehingga akurat laporannya, adminstrasinya akurat, petugas juga bisa
mudah untuk kontrol dan stay di kantor sehingga anggota tidak perlu bolak-
balik Wingapu-Melolo yang jaraknya cukup jauh. Seandainya tidak dibuat
kantor di sana, kasian anggota yang hanya mau setor 50ribu harus datang
jauh-jauh ke waingapu dengan biaya ojek yang bisa sampai tarusan ribu.
Maka dari itu, kebutuhan organisasi ini betul-betul kita buat melalui
perencanaan yang baik dan teratur sesuai dengan kebutuhan.
P: Bagaimana aturan dan prosedur yang dimiliki Koperasi Pintu Air mengenai
syarat-syarat pengajuan kredit pinjaman?
N: Baik, yang pertama orang yang mengajukan pinjaman harus benar-benar
terdaftar sebagai anggota Koperasi Pintu Air dan telah memahami tata
aturan yang berlaku di Kopdit Pintu Air itu yang paling penting. Lalu yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
berikut aturannya anggota Kopdit Pintu Air yang berumur minimal 17 tahun
dan maksimal 69 tahun lewat dari itu kami tidak layani, itu sesuai dengan
aturan rumah tangga Kopdit Pintu Air. Yang berikut anggota Kopdit Pintu
Air yang umur keanggotaannya harus minimal 3 bulan menjadi anggota dan
aktif. Jadi dia masuk jadi anggota harus 3 bulan dulu baru bisa mengajukan
pinjaman dan aktif menabung setiap bulan secara berturut-turut, kalau
seandainya dia simpannya senin kamis maka kami masih perhitungkan dan
pertimbangkan itu. Soalnya begini, 50ribu tiap bulan saja anggota tersebut
tidak bisa angsur bagaimana kami bisa kasih pinjaman yang besar yang
angsurannya sampai jutaan. Karena kami punya prinsipnya harus simpan
teratur, pinjam bijaksana, angsur tepat waktu.
P: Bagaimana aturan dan prosedur yang dimiliki Koperasi Pintu Air mengenai
proses angsuran pinjaman?
N: Jadi untuk pinjaman kami ini suku bunganya tetap 2%, lalu proses
angusrannya itu per bulan dan angsuran tidak terikat dengan kontrak.
Artinya begini, apa bila ada anggota yang melakukan pelunasan contoh di
awal dia pinjam, dia buat kontraknya 12 bulan/ 1 tahun tetapi dalam
perjalanan dia melunaskan dalam 6 bulan saja dia tidak akan di kenakan
bunga sepeser pun dari sisa kontak yang 12 bulan. Dengan kata lain di
Kopdit Pintu Air cukup bayar bunga berjalan, tidak harus sampai masa
kontrak apa bila debitur mampu melunasi pinjaman sebelum masa
kontraknya habis.
P: Bagaimana aturan dan prosedur yang dimiliki Koperasi Pintu Air mengenai
proses p elunasan kredit pinjaman?
N: Seperti yang sudah saya jelaskan tadi, jadi untuk pelunasan ini pasti jelas
bahwa pelunasan bukan pelunasan bunga melainkan pelunasan pokok kalau
berbicara kredit. Bunga itu jasa, selama pokok masih ada berarti bunga juga
harus tetap di bayar. Tetapi kalau pokok sudah dilunasi berarti bunga
selesai, itu prinsip pelunasannya Pintu Air. Jadi kami tidak terikat dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
masa kontrak yang sudah disepakati kalau memang debiturnya mau supaya
proses pembayarannya yang cepat, kami tidak akan minta pinalti atau
pembayaran sisa dari kontrak. Pada saat pokok habis, bunga juga habis. Dan
proses pelunasannya bisa dikaukan di lapangan, bisa juga anggota datang
ke kantor. Dan biasanya kalau selesai pinjaman jika prestasinya bagus kami
akan tawarkan kembali untuk melakukan pinjaman karena dia punya masa
lalu yang bagus.
P: Bagaimana aturan dan prosedur yang dimiliki Koperasi Pintu Air mengenai
proses pencatatan akuntansi/keuangan pada aktivitas pemberian kredit
pinjaman?
N: Untuk sistem pencatatan, yang pertama kami buatkan bukti merah yang
akan di validasi ke laporan neracanya akan masuk di debit karena
menambah saldo di piutangnya. Tapi di anggotanya kasih buktinya bukti
putih kasnya pasti berkurang, piutang bertambah kasnya berkurang. Lalu
ada pemotongan administrasi, ada dana cadangan, kapitalisasi, itu semua
akan masuk di bukti putih. Berbeda lagi yang akan masuk di pos yaitu di
modal anggota, lalu ada pendapatan lain-lain, ada dana cadangan 1% yang
berfungsi untuk menjaga bila terjadi sesuatu di lembaga ini, artinya pihak
cabang sudah mempersiapkan cadangan resiko untuk di tutupi resiko yang
mungkin terjadi. Dan untuk catatan itu kami biasanya per nomor, jadi
masing-masing anggota yang mengajukan pinjaman ada berdasarkan
nomor. Sehingga waktu input di komputer di bagian Adk itu per nomor. Dan
juga ada tujuan pinjamannya juga apa itu masing-masing di input cotohnya
tujuan pinjaman produktif ya di produktif, kalau tujuannya di kesehatan ya
di kesehatan, kalau di pendidikan ya pendidikan. Jadi masing-masing bagian
itu ada. Setelah itu per tanggal, sesuai tanggal pencairan. Setelah itu debitur
mendapat nomor SPP, lalu di arahkan untuk mengambil uang di kasir.
P: Bagaimana aturan dan prosedur yang dimiliki Koperasi Pintu Air mengenai
proses penanganan saat terjadi kredit macet?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
N: Untuk Pintu Air ada beberapa tahap untuk penanganan mengenai kredit
macet. Namanya utang piutang ini tidak pernah luput, banyak juga anggota
di Koperasi Pintu Air yang “nakal”, tetapi selama ini kami masih bisa handle
secara kekeluargaan. Banyak juga penyelesaian yang melalui pemberian
jaminan,mereka yang serahkan ke kami untuk menutupi pinjaman. Lalu
untuk mengurangi kredit macet ini kami ada beberapa penjadwalan yaitu
3R, yang pertama Rescoduling (penjadwalan kembali) apabila debitur
sudah turun pokok pinjaman dan bunga kami bisa lakukan rescoduling,
artinya perpanjangan waktu, R yang berikutnya Reconditioning
(persyaratan kembali) dengan cara mengubah berbagai persyaratan seperti
kapitalisasi bunga, atau bunga dijadikan angsuran pokok, atau penurunan
suku bunga, atau pembebasan suku bunga dan lain-lain itu tergantung
dengan kondisi di lapangan. Kenapa kami masuk di persyaratan kembali
karena memang kalau kita berbicara kredit yang paling penting adalah
pokok, bunga hanya sebagai jasa. Kemudian R yang ketiga Resculturturing
(penambahan pinjaman) misalnya tunggakan kami akan tambahkan ke
pokok, tetapi ini jarang kami lakukan karena malah akan menambah beban
debitur. Karena Pintu Air salalu melihat peluang yang positif, jadi aman
untuk lenbaga aman juga untuk anggota.
P: Bagaimana cara kepala bagian Koperasi Pintu Air dalam mengevaluasi dan
mengawasi aturan dan prosedur tersebut secara rutin agar dapat berjalan
dengan baik?
N: Evaluasi ini kami biasanya dilakukan setiap bulan untuk di cabang, lalu ada
juga secara area karena kami juga ada manager area satu tingkat di atas
manager cabang. Kalau per area kami lakukan per tiga bulan, lalu ada juga
per semester. Jadi untuk wajibnya evaluasi setiap cabang dilakukan secara
bulanan, bahkan saya atau kepala bagian ketika ada sesuatu yang mendadak
akan diadakan rapat dadakan , mungkin dalam 1 minggu sampai 2 kali ada
kalau memang itu dibutuhkan. Bahkan juga 1 bulan bisa 4 kali setiap hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
sabtu pertemuan evaluasi ketika saya melihat ada target harian yang tidak
tembus.
P: Bagaimana aktivitas pengendalian yang dilakukan Koperasi Pintu Air
dalam menyesuaikan data laporan dengan kondisi lapangan?
N: Untuk menyesuaikan data laporan dengan data di lapangan biasanya kita
langsung terjun ke lapangan untuk memantau. Contohnya seperti ini, untuk
kita mengendalikan supaya jangan ada kendala kredit macet kami harus
melakukan survey terlebih dahulu. Misalnya si calon debitur mengisi di
formulir permohonan kredit memiliki suatu usaha ya berarti kita harus
langsung ke tempatnya untuk melihat apakah kondisi lapangan dengan data
yang ada di kantor sesuai atau tidak.
P: Bagaimana teknologi sistem informasi yang digunakan Koperasi Pintu Air
dapat terintegrasi untuk mengkomunikasikan informasi dalam organisasi?
N: Jadi sistem informasi ini sangat penting dalam sebuah organisasi karena
pengambilan keputusan, komunikasi lebih lanjut, untuk merubah suatu
kesepakatan, atau menyepakati sesuatu secara bersama-sama pasti butuh
sistem informasi yang kuat untuk mengambil keputusan. Dan organisasai
kalau mau maju, harus memiliki sistem informasi yang akurat. Jadi dengan
teknologi ini kita tidak perlu lagi untuk bertatap muka karena bisa melalui
media teknologi komunikasi, misalnya ada facebook, whatsapp, email, dan
lain-lain. Kalau di Pintu Air, dalam menyampaikan informasi supaya dapat
terintegrasi dengan baik kami memiliki suatu group whatsapp untuk
masing-masing bagian.
P: Bagaimana Koperasi Pintu Air menyusun laporan keuangan berdasarkan
standar akuntasi yang berlaku?
N: Kami menggunakan SAK ETAP, Standar Akuntansi Keuangan untuk
entitas Tanpa Akuntabilitas. Jadi laporan-laporan didalamnya itu ada
laporan neraca, modal, arus kas, laba rugi, setiap cabang harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
bertanggungjawab di akhir bulan untuk dilaporkan ke pusat. Jadi tugas pusat
adalah konsolidasi laporan semua cabang untuk dijadikan satu laporan.
P: Bagaimana pencatatan transaksi pemberian kredit yang dilakukan oleh
Koperasi Pintu Air?
N: Transaksinya itu jelas per tanggal dalam bulan kami lakukan, berarti kalau
dicairkan hari ini ya transaksinya langsung dicatat saat itu juga. Ada slip
uang keluar dan slip uang masuk, ketika penerimaan uangnya ada di bukti
slip uang keluar atau di kwitansi merah nanti akan dibukukan sesuai masing-
masnig pos dan proses ini kita kondisikan dengan tanggal acc yang
dilakukan oleh manager atau pimpinan cabangnya sesuai dengan
permohonan yang masuk. Dan kami juga memiliki buku kas harian yang
setiap hari akan dicatat sesuai transaksi yang terjadi. Setiap sore sebelum
kami tutup kantor, semua slip akan di notras sesuai dengan nomor
notrasnya, biasanya kami dahulukan yang slip uang masuk setelah itu baru
yang slip uang keluarnya. Lalu untuk bagian kreditnya ada pencatatan yang
namanya register realisasi anggota, jadi bukan hanya di sistem tapi di Adk
juga mencatat. Ada juga yang dinput ke excel kemudian diprint untuk
diarsipkan dan di tandatangan oleh manager. Jadi selain kita input di sistem
secara online, kami juga melakukan pencatatan manual untuk diarsip.
P: Bagaimana komunikasi seluruh fungsi antar bagian/divisi yang terkait atas
aktivitas pemberian kredit Koperasi Pintu Air?
N: Komunikasi seluruh fungsi kami transparan. Saat pengajuan di Adk, Adk
memberikan berkas kepada petugas lapangan untuk disurvey setelah itu Adk
dan petugs lapangan bertemu manager untuk didiskusikan pinjaman
tersebut dapat dicairkan atau tidak sesuai dengan hasil survey yang ada.
Setelah itu manager akan komunikasikan dengan komite, untuk dapat
mengetahui dan merekomendasi. Manager akan tanya identitas dan karakter
anggota kepada komite karena komite yang merekrut anggota tersebut.
Kemudian setelah mendapat rekomendasi dari komite, selanjutnya akan di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
tanda tangan oleh manager untuk dicairkan. Saat pencairan, dari Adk yang
sudah melengkapi semua berkas dengan tanda tangan dari pihak-pihak
terkait, Adk membawa berkas tersebut ke komite untuk dilihat kembali
apakah sudah lengkap atau belum. Kemudian komite memberikan
pemahaman kepada anggota yang mau meminjam mengenai tanggung
jawabnya, ya semacam diberikan pendidikan dan motivasi sehingga
anggota termotivasi dan tertib dalam membayar angsuran setiap bulannya.
Setelah itu kembali lagi bertemu manager untuk mengecek berkasnya satu
per satu sudah ditanda tangani oleh anggota dan bagian tertentu atau belum.
Setelah itu akan dimasukkan ke kasir untuk dicairkan, slip-slip akan
disimpan di kasir untuk di notras sedangkan berkas-berkas pinjamannya
dikembalikan ke Adk untuk di input di suatu laporan yang kemudian akan
dikirim ke pusat. Bagian kredit di pusat juga setiap hari akan memeriksa
pencairan di semua cabang.
P: Bagaimana agar hubungan komunikasi antar manajemen dan karyawan
Koperasi Pintu Air dapat berjalan dengan baik?
N: Jadi memang komunikasi ini adalah hal yang sangat penting, karena kalau
salah komunikasi maka informasi atau realisasi dari pekerjaan juga akan
kacau. Jadi agar hubungan komunikasi baik, perlu adanya etika dalam
komunikasi dengan siapa dan dimana kita berkomunikasi. Ketika ada etika
komunikasi dan kita tahu posisi atau jabatan kita masing-masing pasti jelas
bahwa hubungan komunikasinya akan berjalan dengan lancar. Etika
komunikasi di Pintu Air ini ada dalam aturan kerja yang bunyinya seperti
ini “setiap bagian dalam lembaga ini diwajibkan untuk berkomunikasi
secara baik dengan sesama”, dan juga selalu diingatkan dari pimpinan pusat
atau semacam instruksi dari pusat mengenai komunikasi yang baik.
P: Bagaimana informasi dari pihak luar terkait pengendalian internal dapat
diterima oleh Koperasi Pintu air?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
N: Kita ini lembaga yang transparan, karena pendirinya secara Undang-
Undang adalah anggota. Jadi anggota Pintu Air punya hak untuk
memberikan informasi, karena dia adalah “roh” dari koperasi ini mereka
adalah energi agar koperasi bisa hidup sehingga bisa berkembang karena
adanya anggota. Jadi kami memiliki kotak saran, dimana setiap minggu
kami cek untuk kami catat diregister mengenai informasi yang terkait
dengan lembaga ini. Terkait informasi dari pihak luar juga kami terima
setiap Rapat Anggota Bulanan itu sering kami diberi masukan atau
informasi. Jadi misalnya ada masalah, kami dapat langsung selesaikan saat
itu juga.
P: Bagaimana pengawasan khusus yang dilakukan manajemen Koperasi Pintu
Air terkait aktivitas pemberian kredit?
N: Kalau untuk pengawasan khusus sih tidak ada, karena seperti yang sudah
saya sampaikan tadi bahwa kami transparan. Jadi pusat juga setiap hari akan
kontrol pemberian kredit ini. Dan bagian-bagian di dalamnya juga harus
dilengkapi dengan tanda tangan. Tidak bisa Adk mencairkan uang tanpa ada
tanda tangan dari bagian-bagian tertentu. Jadi aktivitas pemberian kredit ini
sangat transparan, harus di ketahui oleh semua bagian baik cabang dan
pusat.
P: Bagaimana evaluasi yang dilakukan manajemen Koperasi Pintu Air terkait
pengembangan kualitas sumber daya manusia?
N: Memang SDM ini adalah sesuatu yang sangat penting, kalau untuk Sumber
daya manusia ini dari awal direkrut karyawan mereka sudah di training
secara umum diberikan pembelajaran secara umum untuk semua bagian
pekerjaan dalam lembaga ini kira-kira 1 sampai 2 bulan ditraining di pusat.
Yang berikut untuk evaluasi dilakukan setiap bulan, bahkan setiap minggu
ketika kami temukan ada pekerjaan-pekerjaan yang tidak dipahami atau
tidak memnuhi kualitas pekerjaan yang diharapkan lembaga ini. Setiap
evaluasi manager akan memberikan materi yang berkaitan dengan temuan-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
temuan yang ditemukan dalam pekerjaan di bulan berjalan. Selain di
cabang, ada bagian tertentu di cabang sebagai perwakilan untuk melakukan
evaluasi di pusat.
P: Bagaimana pengawasan yang dilakukan Koperasi Pintu Air terhadap
kelemahan yang terjadi dalam sistem pengendalian internal?
N: Ketika ada temuan, kami pasti akan memperbaiki dan merubah sistem
pengendalian internalnya. Sebelum kami melakukan perubahan, ya bentuk
pengawasannya harus lebih diperketat dan akurat supaya tidak terjadi
kesalahan yang sama lagi. Lalu cara untuk memperketat pasti semua
pimpinan cabang akan duduk bersama untuk mendiskusikan, misalnya
ditemukan dalam salah satu cabang, untuk mengurangi atau menghindari
agar tidak terjadi dicabang lain maka kami semua diundang untuk
didiskusikan dan dibicarakan dan dalam waktu dekat kami akan buat sistem
baru yang lebih akurat. Tetapi sampai saat ini pengendalian internal kami
masih dikatakan baik karena belum ditemukan kelemahan yang berarti.
Namun setiap tahun ada pembaharuan dilihat dari perkembangan zaman.
P: Bagimana tindakan Koperasi Pintu Air dalam melakukan perbaikan apabila
terdapat kelemahan pada sistem pengendalian internal?
N: Ya seperti yang sudah saya jelaskan di atas bahwa tindak perbaikannya
dengan cara melakukan perubahan pada sistem pengendalian internal dan
juga pastinya memperketat tingkat pengawasan terhadap sistem
pengenndalian tersebut.
P: Bagaimana Koperasi Pintu Air melaporkan kekurangan yang terjadi setelah
melakukan pengawasan?
N: Kopdit Pintu Air melaporkan kekurangan pada saat evaluasi. Jadi setelah
ada pengawas yang datang untuk melihat atau mengaudit pekerjaan di
cabang, setelah audit mungkin di hari terakhir sebelum pengawas itu
kembali ke pusat, dia akan menyampaikan kekurangan pada saat rapat
evaluasi interen dengan bagian-bagian yang ada dicabang. Sebelum dia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
sampaikan ke pusat, dia terlebih dahulu menyampaikan dan melakukan
teguran dan apabila temuan pengawas itu ada persoalan yang sangat berat,
pada kesempatan itu juga akan langsung diberi surat peringatan.
Lampiran 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI