evaluasi pengendalian internal pada sistem …

200
EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM PEMBERIAN KREDIT (Studi kasus di Koperasi Pintu Air, Waru, Sidoarjo, Jawa Timur) S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi Program Studi Akuntansi Oleh : Maria Tinsiani Rambu Padu NIM : 162114039 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 13-Nov-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA

SISTEM PEMBERIAN KREDIT

(Studi kasus di Koperasi Pintu Air, Waru, Sidoarjo, Jawa Timur)

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Maria Tinsiani Rambu Padu

NIM : 162114039

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

i

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA

SISTEM PEMBERIAN KREDIT

(Studi kasus di Koperasi Pintu Air, Waru, Sidoarjo, Jawa Timur)

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Maria Tinsiani Rambu Padu

NIM : 162114039

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Karena Allah kami nyanyikan puji-pujian sepanjang hari, dan bagi nama-Mu kami

mengucapkan syukur selama-lamanya”

(MAZMUR 44: 9)

Karya hasil penelitian ini saya persembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu menyertai dan memberkati saya

Kedua orang tua saya yang terkasih Bapak Longginus Nganggur dan Ibu Yuliana Day

Keluarga besar saya di Sumba dan Flores

Teman-teman sepermainan dan seperjuangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………………………………………………………….. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………….. ii

HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………… iii

HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………. iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS……………….. v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI……………… vi

HALAMAN KATA PENGANTAR…………………………………………... vii

DAFTAR ISI………………………………………….………………………... ix

DAFTAR TABEL……………………………….…………………………….. xi

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………….. xii

ABSTRAK……………………………………………………………………… xiii

ABSTRACT……………………………………………………………………. xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………………… 1

B. Pertanyaan Penelitian………………………………………………….. 4

C. Tujuan Penelitian……………………………………………………… 4

D. Manfaat Penelitian…………………………………………………….. 4

E. Sistematika Penulisan…………………………………………………. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Efektivitas……………………………………………………………... 8

B. Pengendalian Internal…………………………………………………. 9

C. Kredit………………………………………………………………….. 15

D. Koperasi………………………………………………………………. 24

E. Attribute Sampling Models…………………………………………… 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

x

F. Penelitian Terdahulu………………………………………………….. 28

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian……………………………………………………….. 29

B. Tempat dan Waktu Penelitian………………………………………… 29

C. Subjek dan Objek Penelitian………………………………………….. 29

D. Data Penelitian………………………………………………………... 30

E. Teknik Pengumpulan Data…………………………………………… 30

F. Populasi dan Sampel…………………………………………………. 31

G. Variabel Penelitian…………………………………………………… 31

H. Teknik Analisis Data…………………………………………………. 33

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan……………………………………………………. 43

B. Visi dan Misi…………………………………………………………... 45

C. Pola Kebijakan………………………………………………………… 45

D. Produk KSP Kopdit Pintu Air…………………………………………. 52

E. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas………………………………… 57

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi dan Analisis Sistem Pemberian Kredit Koperasi Pintu Air…. 66

B. Evaluaasi Pengendalian Internal pada Pemberian Kredit ……………… 69

C. Uji Kepatuhan Sampling………………………………..………..…….. 115

D. Pembahasan……………………………………………………………. 125

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………… 144

B. Keterbatasan Penelitian……………………………………………….. 145

C. Saran……………………………………………………………….….. 145

DAFTAR PUSTAKA……………………………..………………….....…… 146

LAMPIRAN……………………………………...…………………….…….. 148

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Perbandingan Komponen Lingkungan Pengendalian (kosong)……35

Tabel 2. Perbandingan Komponen Penilaian Resiko (kosong)……………...36

Tabel 3. Perbandingan Komponen Aktivitas Pengendalian (kosong)……….37

Tabel 4. Perbandingan Komponen Informasi dan Komunikasi (kosong)...…38

Tabel 5. Perbandingan Komponen Pemantauan (kosong)…………………..39

Tabel 6. Stop-or-Go Decision ……………………………………………….42

Tabel 7. Perbandingan Komponen Lingkungan Pengendalian (data diolah)..76

Tabel 8. Perbandingan Komponen Penilaian Resiko (data diolah …….….....84

Tabel 9. Perbandingan Komponen Aktivitas Pengendalian (data diolah)…...93

Tabel 10. Perbandingan Komponen Informasi dan Komunikasi (data diolah).101

Tabel 11. Perbandingan Komponen Pemantauan (data diolah)……………....109

Tabel 12. Hasil Pengujian Kepatuhan………………………………………...117

Tabel 13. Attribute Sampling………………………………...……………....120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Flowchart Pemberian Kredit……..………………………………24

Gambar 2. Struktur Organisasi KSP Kopdit Pintu Air Pusat…………………57

Gambar 3. Struktur Organisasi KSP Kopdit Pintu Air Cabang……………....58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

xiii

ABSTRAK

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA

SISTEM PEMBERIAN KREDIT

(Studi kasus di Koperasi Pintu Air, Waru, Sidoarjo, Jawa Timur)

Maria Tinsiani Rambu Padu

NIM: 162114039

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2020

Terdapat dua tujuan dalam penelitian ini. Tujuan yang pertama adalah untuk

mengetahui mengetahui apakah pengendalian internal pemberian kredit di Koperasi

“Pintu Air” sudah memenuhi unsur-unsur pengendalian internal menurut COSO.

Tujuan yang kedua adalah untuk mengetahui apakah pengendalian internal pada sistem

pemberian kredit di Koperasi “Pintu Air” sudah efektif.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus yang dilakukan di Koperasi “Pintu Air”

pada bulan Januari sampai Februari 2020. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan

cara wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif komparatif untuk menjawab

permasalahan mengenai kesesuaian sistem pemberian kredit dengan pengendalian

internal COSO. Dan teknik pengujian kepatuhan menggunakan metode Stop-or-Go

Sampling untuk menjawab permasalahan kedua mengenai pengendalian internal pada

sistem pemberian kredit di Koperasi “Pintu Air”.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengendalian internal dalam

pemberian kredit yang diterapkan pada Koperasi “Pintu Air” telah sesuai dengan

unsur-unsur pengendaian internal menurut COSO dan pengendalian internal sistem

pemberian kredit di Koperasi “Pintu Air” sudah efektif, dilihat dari hasil pengujian

kepatuhan yang tidak ditemukan adanya kesalahan yaitu AUPL sama dengan DUPL

sebesar 5%.

Kata Kunci: Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission

(COSO), Pengendalian Internal, Pemberian Kredit, Koperasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

xiv

ABSTRACT

THE EVALUATION OF INTERNAL CONTOL IN THE

CREDIT GRATING SYSTEM

(A case study at Pintu Air Cooperative, Waru, Sidoarjo, East Java)

Maria Tinsiani Rambu Padu

NIM: 162114039

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2020

There are two objectives in this study. The first objective is to find out how

to control the internal credit granting at the "Pintu Air" Cooperation that has

fulfilled the requirements of internal control according to the COSO. The second

objective is to find out whether the internal control in the credit granting system at

the "Pintu Air" Cooperation has been effective.

This type of research is a case study conducted at the "Pintu Air"

Cooperation in January until February 2020. The data collection techniques were

carried out by interviews and documentation. The data analysis technique used in

this study is a comparative descriptive analysis technique to answer questions

about the appropriateness of the credit granting system with COSO internal

control. And the testing technique agreed to use the Stop-or-Go Sampling method

to answer the second problem concerning the internal control of credit granting

system in the "Pintu Air" Cooperation.

The results of this study indicate that the internal control of the credit

granting applied to the "Pintu Air" Cooperation are in accordance with the

elements of the internal control system according to COSO and the internal control

of the credit granting system at the "Pintu Air" Cooperation has been effective,

seeing from the results of compliance testing that was not found any problems

namely AUPL is equal to DUPL of 5%.

Keywords: Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission

(COSO), Internal Control, Lending, Cooperatives.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Koperasi di Indonesia berkembangan dengan sangat pesat. Menurut

data yang diperoleh dari BPS (Badan Pusat Statistik) jumlah koperasi di

Indonesia dari tahun 2014 sampai 2017 mengalami peningkatan yaitu dari

147.249 menjadi 152.147. Peningkatan juga terjadi di Provinsi Nusa Tenggara

Timur, untuk periode tahun 2017 sampai 2019 mengalami peningkatan yaitu

dari 2.241 menjadi 2.697 koperasi. Koperasi menawarkan berbagai jenis

produk kepada anggotanya. Berbagai jenis produk yang ditawarkan dapat

menarik minat masyarakat untuk bergabung menjadi anggota koperasi.

Koperasi sebagai salah satu lembaga keuangan di Indonesia yang

menerapkan asas kekeluargaan dalam pelaksanaannya, memiliki tujuan untuk

meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Salah satu peran koperasi adalah

membantu mengatasi ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial yang

sering ditemukan dikehidupan masyarakat. Peran tersebut dilaksanakan dengan

memberikan bantuan permodalan kepada masyarakat yang memiliki usaha

dalam dunia bisnis, sehingga dapat membantu mereka mengembangkan

usahanya. Apabila usaha tersebut dapat berjalan dengan baik dan efektif, hal ini

dapat membawa dampak positif untuk masyarakat disekitarnya. Contohnya

yaitu dapat membuka lapangan pekerjaan, sehingga dapat memberikan peluang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

2

bagi masyarakat untuk bekerja dan mengurangi tingkat pengangguran serta

kemiskinan yang ada di Indonesia.

Koperasi hadir dengan salah satu fasilitasnya yaitu pemberian kredit

simpan pinjam kepada anggotanya. Pemberian kredit merupakan usaha

koperasi yang paling pokok sehingga sebelum memberikan pinjaman kredit,

koperasi terlebih dahulu perlu memberikan penilaian terhadap anggota yang

mengajukan pinjaman kredit. Proses penilaian ini dilakukan agar koperasi

sebagai pihak yang memberikan pinjaman kredit merasa yakin dan percaya

bahwa anggotanya mampu mengembalikan kredit yang diterimanya. Apabila

anggota tidak mampu mengembalikan kredit tersebut maka hal ini akan

menjadi masalah bagi koperasi yang sering dikenal dengan istilah kredit macet.

Masalah keamanan kredit yang terjadi merupakan masalah yang harus

diperhatikan oleh koperasi karena akan adanya risiko yang timbul dalam sistem

pemberian kredit. Kredit macet memberikan pengaruh yang buruk pada

koperasi yaitu kinerja menurun, perputaran kas yang tidak lancar, serta

berkurangnya jumlah anggota, sehingga dapat mengancam keberlangsungan

koperasi di masa yang akan datang. Permasalahan ini dapat dihindari dengan

adanya penerapan sistem pengendalian internal yang memadai dalam bidang

perkreditan agar dapat menunjang efektivitas dalam pemberian kredit.

Koperasi “Pintu Air” merupakan salah satu koperasi yang berhasil

memikat hati masyarakat dengan produk yang diberikan sehingga dapat

berkembang dengan pesat. Hal ini terbukti dengan terdapat banyaknya cabang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

3

yang tersebar hampir di seluruh kota yang ada di Indonesia. Kegiatan utama

yang merupakan sumber pendapatan bagi Koperasi “Pintu Air” adalah dengan

memberikan jasa pinjaman kredit. tertarik melakukan an yang terkait dengan

efektivitas pengendalian internal pada pemberian kredit, karena adanya

kemungkinan terjadi masalah yang disebabkan oleh lemahnya pengendalian

internal, misalnya kredit yang telah diberikan tidak kembali sesuai dengan

jumlah yang dipinjamkan dan tidak tepat pada waktu yang telah ditentukan

sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk menilai dan mengevaluasi apakah

pengendalian internal yang diterapkan di Koperasi “Pintu Air” sudah berjalan

secara efektif dan sesuai dengan komponen-komponen pengendalian internal

menurut COSO.

Pengendalian internal terdiri dari lima komponen yaitu komponen

lingkungan pengendalian, penilaian resiko, aktivitas pengendalian, informasi

dan komunikasi, serta komponen pemantauan. Penerapan kelima komponen

pengendalian internal yang memadai dapat mendorong tercapainya pelaporan

keuangan dan manajerial yang terpercaya, meningkatkan kepatuhan koperasi

terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta

dapat mengurangi resiko terjadinya kerugian, penyimpangan, dan pelanggaran.

Dengan terselenggaranya pengendalian internal yang memadai dalam

pemberian kredit, menunjukkan sikap kehati-hatian dalam “tubuh” koperasi

tersebut. Melalui usaha pemberian kredit koperasi harus mampu meningkatkan

efektivitas pada sistem pemberian kredit dan berusaha sebaik mungkin untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

4

mengurangi risiko kegagalan kredit, terutama yang disebabkan akibat lemahnya

pengendalian internal.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang akan dibahas

dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah pengendalian internal pemberian kredit di Koperasi “Pintu Air”

sudah memenuhi lima komponen COSO?

2. Apakah pengendalian internal pada sistem pemberian kredit Koperasi

“Pintu Air” sudah berjalan dengan efektif?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan-tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah pengendalian internal pada sistem pemberian

kredit di Koperasi “Pintu Air” sudah efektif.

2. Untuk mengetahui pengendalian internal pemberian kredit di Koperasi

“Pintu Air” sudah memenuhi unsur-unsur pengendalian internal menurut

COSO.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini merupakan wadah bagi peneliti untuk dapat

mengimplementasikan ilmu yang sudah peneliti pelajari selama

perkuliahan, selain itu penelitian ini juga memberikan kesempatan kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

5

peneliti untuk lebih menambah wawasan dan pengetahuan mengenai

koperasi, pengendalian internal, dan perkreditan.

2. Bagi Pembaca

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pembaca dalam

menambah wawasan dan pengetahuan di bidang akuntansi, dan dapat

digunakan sebagai referensi dalam melakukan penelitian selanjutnya yang

berkaitan dengan topik penelitian ini.

3. Bagi Koperasi “Pintu Air”

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan-masukan sebagai

bahan evaluasi untuk menilai sistem pemberian kredit yang telah

diterapkan koperasi dan untuk meningkatkan pengendalian atas pemberian

kredit di koperasi tersebut.

4. Bagi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Hasil penelitian ini diharapakan dapat menambah informasi mengenai

pengendalian internal yang ada di koperasi dan an ini diharapkan dapat

digunakan sebagai tembahan referensi pustaka di perpustakaan.

E. Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan

Dalam bab ini peneliti membahas tentang latar belakang

masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan sistematika penulisan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

6

BAB II Tinjuan Pustaka

Bab ini membahas tentang teori-teori yang dipakai untuk

membantu peneliti dalam menganalisis data, yaitu mengenai

efektivitas, pengendalian internal, kredit, koperasi, dan

attribute sampling.

BAB III Metode Penelitian

Bab ini peneliti membahas tentang jenis penelitian yang dipakai,

tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, data-

data yang dibutuhkan dalam penelitian, teknik pengumpulan

data, dan teknik analisis data.

BAB IV Gambaran Umum Perusahaan

Bab ini membahas tentang sejarah koperasi, visi dan misi

koperasi, pola kabijakan yang diberlakukan di koperasi, produk-

produk yang ditawarkan koperasi, serta struktur dan uraian tugas

untuk masing-masing bagian yang ada di koperasi Pintu Air.

BAB V Analisi Data dan Pembahasan

Bab ini membahas tentang analisis hasil penelitian dan

pembahasan untuk masing-masing rumusan masalah yang di

teliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

7

BAB VI Penutup

Bab ini berisi kesimpulan penelitian dari hasil penelitian, saran

bagi koperasi, dan saran bagi peneliti setelah selesai melakukan

penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Efektivitas

Menurut Mahmudi (2010:86), efektivitas adalah hubungan antara output

dengan tujuan, semakin besar kontribusi output terhadap pencapaian tujuan,

maka akan semakin efektif organisasi, program, atau kegiatan. Jika ekonomi

hanya berkonsentrasi pada input dan efisiensi pada output atau proses, maka

efektivitas berfokus pada outcome (hasil).

Berdasarkan pengertian efektivitas yang telah dijelaskan di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa efektivitas yang dimaksudkan dalam an ini adalah sebagai

suatu patokan atau alat untuk mengukur dan membandingkan antara pencapaian

sasaran, tujuan, ataupun hasil dari kegiatan yang telah ditentukan oleh koperasi

Pintu Air sebelumnya.

Efektivitas suatu organisasi dapat diukur untuk mengetahui sejauh mana

pencapaian sasaran dan tujuan dari organisasi tersebut. Menurut Mahmudi

(2005:92), ukuran efektivitas merupakan standar akan mengukur terpenuhinya

sasaran dan tujuan yang akan dicapai oleh suatu organisasi. Efektivitas

menunjukkan pada tingkat sejauh mana organisasi tersebut melakukan kegiatan

dan program berdasarkan fungsi-fungisnya secara optimal. Adapun hal-hal

yang memengaruhi efektivitas adalah ukuran, tingkat kesulitan, kepuasan, hasil

dan kecepatan, serta individu atau organisasi dalam melaksanakan kegiatan

tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

9

B. Pengendalian Internal

Pengendalian internal kutipan dari ISA 315 Alinea 4c oleh Tuanakotta

(2013:126), adalah suatu proses yang dirancang, diimplementasi, dan

dipelihara oleh manajemen dan karyawan lain guna memberikan asuransi yang

memadai tentang tercapainya tujuan efisiensi operasi dan kepatuhan terhadap

hukum serta ketentuan perundang-undangan.

Pengertian pengendalian internal menurut COSO (Commite of Sponsoring

Organization of Treadway Commission) adalah suatu proses yang dapat

dipengauhi direksi, manajemen, dan karyawan dalam menyediakan secara

layak suatu kepastian mengenai prestasi yang diperoleh secara objektif dalam

penerapannya tentang laporan keuangan yang tidak dapat dipercaya, diterapkan

efesiensinya dan efektifitas dalam kegiatan operasional perusahaan serta

peraturan dan hukum yang berlaku agar ditaati oleh semua pihak.

Pengendalian internal memiliki beberapa tujuan, menurut COSO tujuan

pengendalian internal adalah:

1. Tujuan Operasi

Tujuannya bervariasi berdasarkan pilihan manajemen yang berkaitan

dengan struktur, pertimbangan industri, kinerja entitas, terkait untuk

operasi dalam divisi, anak perusahaan, unit operasi dan fungsi diarahkan

pada peningkatan efektifitas dan efisiensi dalam menggerakkan entitas

mencapai tujuannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

10

2. Tujuan Pelaporan

Tujuan ini berkaitan dengan penyusunan laporan yang handal dan

berhubungan dengan pelaporan keuangan maupun non keuangan dan

pelaporan internal atau eksternal. Tujuan pelaporan didorong oleh

kebutuhan potensial yaitu peraturan dan/atau standar yang telah ditetapkan.

3. Tujuan Kepatuhan

Sebuah entitas dalam melaksanakan kegiatan sering mengambil tindakan

tertentu, sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Organisasi

perlu memahami hukum dan peraturan yang berlaku di seluruh entitas

untuk memahami tujuan kepatuhan.

Terdapat lima komponen pengendalian internal menurut standar COSO, yaitu:

1. Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian berurusan dengan fungsi pengelolaan dan

pengawasan di tingkat tertinggi dalam entitas, dan juga mengatur sikap,

perilaku, kesadaran pengendalian, serta tindakan manajemen mengenai

pengendalian internal entitas tersebut. Terdapat lima unsur dalam

lingkungan pengendalian, yaitu:

a. Komitmen terhadap integritas dan nilai etika.

Organisasi harus menunjukkan komitmennya terhadap intergitas dan

nilai-nilai etika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

11

b. Melaksanakan tanggung jawab pengawasan.

Dewan pengawas independen terhadap manajemen dan melaksanakan

pengawasan terhadap pengembangan dan kinerja pengendalian

internal.

c. Menetapkan struktur, wewenang, dan tanggung jawab.

Manajemen menetapkan, dengan pengawasan dewan, struktur, jalur

pelaporan, kewenangan dan tanggung jawab dalam mencapai tujuan.

d. Menunjukkan komitmen terhadap kompetisi.

Organisasi menunjukkan komitmen untuk menarik, mengembangkan,

dan mempertahankan individu yang kompeten.

e. Mendorong akuntabilitas.

Organisasi mendorong individu mengembangkan akuntabilitas atas

tanggung jawab terhadap pengendalian internal.

2. Penilaian Resiko

Entitas menilai resiko dari sudut pandang ancaman terhadap pencapaian

tujuan entitas, di antaranya ialah menghasilkan laporan keuangan yang

bebas dari salah saji yang material. Untuk itulah entitas wajib merancang,

mengimplementasikan dan memelihara pengendalian internal. Penilaian

resiko dalam organisasi dilakukan dengan cara:

a. Menentukan tujuan yang sesuai.

Organisasi terlebih dahulu menetapkan tujuan dengan kejelasan yang

cukup untuk memungkinkan identifikasi dan penilaian resiko.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

12

b. Mengidentifikasi dan menganalisis resiko.

Organisasi mengidentifikasi resiko pencapaian tujuan di seluruh

entitas dan menganalisa resiko tersebut sebagai dasar dalam

menentukan bagaimana resiko harus dikelola.

c. Menilai resiko fraud.

Organisasi harus mempertimbangkan potensi terjadinya fraud atau

kecurangan dalam menilai resiko untuk mencapaian tujuannya.

d. Mengidentifikasi dan menganalisis perubahan yang signifikan.

Organisasi mengidentifikasi dan mengevaluasi perubahan-perubahan

yang dapat mempengaruhi sistem pengendalian internal secara

signifikan.

3. Aktivitas Pengendalian

Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang memastikan

bahwa petunjuk dan arahan manajemen dilaksanakan. Aktivitas

pengendalian dirancang untuk menanggulangi resiko yang bisa terjadi

dalam kegiatan sehari-hari. Organisasi berpeluang untuk menggunakan

berbagai jenis pengendalian seperti:

a. Memilih dan mengembangkan kegiatan pengendalian.

Organisasi memilih dan mengembangkan kegiatan pengendalian

yang berkontribusi memitigasi resiko sampai ke tingkat yang dapat

diterima.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

13

b. Memilih dan mengembangkan kontrol umum atas teknologi.

Organisasi memilih dan mengembangkan kegiatan pengendalian

umum atas teknologi informasi untuk mendukung dalam tercapainya

tujuan.

c. Merinci ke dalam kebijakan dan prosedur.

Organisasi menerapkan kegitan pengendalian melalui kebijakan

yang menetapkan apa yang diharapkan dan prosedur untuk

menerapkan kebijakan tersebut.

4. Sistem Informasi dan Komunikasi

Suatu sistem informasi meliputi infrastuktur (komponen fisik dan

perangkat keras), perangkat lunak, manusia, prosedur, dan data. Banyak

sistem informasi memanfaatkan IT (information technology). Sistem

informasi mengidentifikasi, merekam, dan menyebarkan informasi untuk

mendukung tercapainya tujuan pelaporan keuangan dan tujuan

pengendalian internal. Sedangkan komunikasi adalah unsur kunci dalam

suksesnya sistem informasi untuk membantu karyawan dalam memahami

tujuan pengendalian internal, proses bisnis, peran serta tanggung jawab

masing-masing karyawan. Unsur yang terdapat dalam sistem informasi

dan komunikasi, adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

14

a. Menggunakan informasi yang relevan.

Organisasi memperoleh dan menggunakan informasi yang

berkualitas dan relevan untuk mendukung berfungsinya seluruh

komponen pengendalian internal.

b. Komunikasi internal.

Organisasi mengkomunikasikan informasi secara internal, termasuk

tujuan dan tanggung jawab pengendalian internal yang diperlukan

untuk mendukung fungsi pengendalian internal.

c. Komunikasi eksternal

Organisasi berkomunikasi dengan pihak luar yang berkaitan dengan

berbagai hal yang dapat mempengaruhi berfungsinya seluruh

komponen pengendalian inetrnal.

5. Pemantauan

Komponen pemantauan, menilai efektifnya kinerja pengendalian internal

yang bertujuan untuk memastikan bahwa pengendalian berjalan

sebagaimana mestinya, dan jika tidak, maka akan dilakukan tindakan

perbaikan. Manajemen dapat memantau melalui kegiatan yang sedang

berjalan, dengan evaluasi terpisah, atau kombinasi dari keduanya, serta

dnegan penggunaan informasi dari pihak eksternal yang mengindikasikan

masalah atau yang menyoroti area yang memerlukan penyempurnaan.

Unsur yang terdapat dalam pemantauan adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

15

a. Evaluasi berkelanjutan dan atau terpisah.

Organisasi memilih, mengembangkan, dan melakukan evaluasi

berkelanjutan dan atau terpisah untuk memastikan apakah komponen

pengendalian internal eksis dan berfungsi dengan baik.

b. Mengevaluasi dan melaporkan setiap kekurangan.

Organisasi mengevaluasi dan mengkomunikasikan kekurangan

pengendalian internal secara tepat waktu kepada pihak-pihak yang

bertanggung jawab untuk mengambil tindakan korektif.

C. Kredit

Menurut Undang-undang pasal 1 ayat 11 No. 10/1998 tentang perbankan,

kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank

dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya

setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Sedangkan menurut

Abdullah dan Tantri (2012:163), arti kredit adalah pihak pertama yang

memberikan prestasi berupa barang, uang, atau jasa ke pihak lain atau pihak

kedua, namun kontraprestasi baru akan diterima dalam jangka waktu tertentu di

kemudian hari.

Pemberian pinjaman kredit tentunya dilakukan karena adanya beberapa

tujuan. Menurut Abdullah dan Tantri (2012:166), tujuan utama dari pemberian

kredit yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

16

1. Mencari keuntungan, dengan tujuan untuk mendapatkan hasil dari kredit

yang diberikan terlebih dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank

sebagai imbalan dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada si

penerima kredit.

2. Membantu usaha nasabah, dengan adanya pemberian kredit dapat

membantu nasabah yang sedang membutuhkan dana baik dana untuk

investasi maupun dana yang digunakan untuk modal kerja.

3. Membantu pemerintah, kredit juga dapat membantu pemerintah dalam

meningkatkan pembangunan di berbagai sektor. Semkain banyak kredit

yang disalurkan oleh bank, maka akan semakin baik.

Selain memiliki tujuan, kredit juga memiliki fungsi secara luas menurut

Abdullah dan Tantri (2012:168). Fungsi kredit tersebut antara lain:

1. Meningkatkan daya guna uang. Artinya bahwa dengan adanya kredit uang

nasabah yang disimpan dapat menjadi lebih berguna untuk menghasilkan

suatu barang maupun jasa yang diterima oleh nasabah.

2. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang. Uang yang disalurkan akan

beredar dari suatu wilayah ke wilayah lainnya sehingga apabila terdapat

suatu daerah yang kekurangan uang, dengan adanya kredit daerah tersebut

dapat memperoleh uang dengan mudah.

3. Meningkatkan daya guna barang. Nasabah yang mendapatkan pinjaman

kredit dapat menggunakan uang tersebut untuk mengelolah barang mentah

menjadi barang yang berguna dan bermanfaat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

17

4. Sebagai alat stabilitas ekonomi. Dengan adanya kredit dapat menambah

jumlah barang yang dibutuhkan masyarakat dan kredit juga dapat

membantu dalam mengekspor barang ke luar negeri dengan demikian dapat

menambah devisa negara.

5. Meningkatkan semangat usaha. Bagi nasabah yang memiliki usaha, dengan

adanya kredit dapat membantu mereka dalam menambah modal usahanya.

6. Meningkatkan pemerataan pendapatan. Kredit dapat meningkatkan

pendapatan apabila semakin banyak kredit yang disalurkan.

7. Meningkatkan hubungan internasional. Kredit juga dapat dilakukan

dijenjang internasional hal ini dapat meningkatkan kerja sama internasional

di berbagai sektor.

Kredit dikelompokkan berdasarkan beberapa aspek pendekatan yaitu

menurut tujuan pemberian, jangka waktu kredit, bentuk jaminan, segmen usaha,

sifat pemakaian dana, dan sumber dana pembiayaan, Abdullah (2003:73).

1. Menurut tujuan pemberian

Berdasarkan tujuan penggunaan dana yang diperoleh, kredit dibagi

menjadi dua yaitu:

a. Kredit komersial, yaitu kredit yang ditujukan untuk membiayai

kebutuhan dunia usaha, baik dalam bentuk perputaran kredit maupun

kredit yang tidak berputar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

18

b. Kredit komsumtif, yaitu kredit yang dipergunakan untuk pembelian

barang tertentu bukan keperluan usaha melainkan untuk pemakaian

dan merupakan pinjaman yang bersifat tetap.

2. Menurut jangka waktu kredit

Berdasarkan jangka waktu pengembalian kredit, dapat dibedakan menjadi:

a. Kredit jangka pendek, yaitu kredit yang memiliki jangka waktu

maksimum satu tahun.

b. Kredit jangka menengah, yaitu kredit yang memiliki jangka waktu

diatas satu tahun sampai dengan tiga tahun.

c. Kredit jangka panjang, yaitu kredit yang jangka waktunya lebih dari

tiga tahun.

3. Menurut bentuk jaminan

Berdasarkan bentuk jaminan, kredit dapat dibedakan menjadi:

a. Kredit dengan jaminan, yaitu kredit yang diberikan karena adanya

jaminan dari debitur barupa harta bergerak maupun harta tidak

bergerak.

b. Kredit tanpa jaminan, yaitu pemberian kredit dengan tidak adanya

barang jaminan. Kredit tanpa jaminan biasanya diberikan kepada

nasabah memiliki reputasi baik dalam membayar angsuran.

4. Menurut status hukum debitur

Berdasarkan status hukum debitur, kredit dapat dibedakan menjadi:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

19

a. Kredit bagi debitur koperasi, yaitu kredit yang diberikan kepada

debitur yang berstatus badan hukum (corporate loans) dan dalam

jumlah kredit berskala menengah/besar.

b. Kredit bagi debitur perseorangan, yaitu kredit yang diberikan kepada

debitur yang berstatus perseorangan (personal loans) dan jumlah

kredit berskala kecil.

5. Menurut segmen usaha

Berdasarkan segmen usaha debitur, kredit dapat dibedakan menjadi:

a. Whole loans, yaitu kredit yang diberikan kepada individu maupun

korporasi untuk menjalankan bidang usaha, misalnya perdagangan,

industri dan lain-lain sebagai tambahan modal kerja.

b. Retail loans, yaitu kredit yang diberikan kepada nasabah (debitur)

untuk tujuan konsumtif.

6. Menurut sifat dan pemakaian dana

Berdasarkan sifat pemakaian dana, kredit dapat dibedakan menjadi:

a. Kredit revolving, yaitu kredit yang dananya dapat ditarik berulang-

ulang, artinya jumlah kredit dapat ditarik sekaligus atau secara

bertahap tergantung pada kebutuhan debitur.

b. Kredit non-revolving, yaitu kredit yang dananya dilakukan sekaligus

dan pelunasannya dilakukan secara bertahap maupun sekaligus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

20

7. Menurut sumber dana pembiayaan

Berdasarkan sumber dana pembiayaan, kredit dapat dibedakan

menjadikan:

a. Kredit likuiditas, yaitu kredit yang sebagian sumber dana

pembiayaannya diperoleh melalui Kredit Likuiditas Bank Indonesia

(KLBI).

b. Kredit pihak ketiga, yaitu kredit yang sebagian sumber dana

pembiayaannya diperoleh dari dana pihak ketiga (giro, tabungan, dan

deposito).

Sebelum kredit diberikan kepada nasabah, pihak yang akan memberikan

kredit hendaknya harus melihat beberapa prinsip pemberian kredit agar proses

perkreditan tersebut dapat berjalan dengan lancar. Menurut Tantri dan

Abdullah (2012:173), prinsip-prinsip dari pemberian kredit adalah sebagai

berikut:

1. Character/Watak, dalam hal ini adalah watak dari calon debitur, apakah

calon debitur memiliki riwayat pinjaman yang baik atau buruk.

2. Capacity/ Kemampuan, yaitu kemampuan calon nasabah dalam

membayar kredit yang dihubungkan dengan kemampuannya mengelola

bisnis dan dalam mencari laba.

3. Capital/Modal, yaitu sumber pembiayaan yang dimiliki nasabah terhadap

usaha yang akan dibiayai oleh pihak bank yang memberikan kredit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

21

4. Colleteral/Jaminan, merupakan jaminan bersifat fisik maupun nonfisik

yang diberikan oleh calon nasabah kepada bank.

5. Condition of Economic/ Kondisi Ekonomi, dalam mmeberikan kredit

hendaknya harus memperhatikan kondisi ekonomi saat ini dan masa yang

akan datang sesuai sektor masing-masing.

Dengan analisis tujuh P (7p) yang terdiri dari:

1. Personality,merupakan penilaian yang dilakukan kepada nasabah dari

segi kepribadian atau tingkah laku dalam menghadapi masalah yang

mencakup sikap, emosi, tingkah laku nasabah itu sendiri.

2. Party, nasabah diklasifikasikan dalam golongan-golongan tertentu

berdasarkan modal, loyalitas, dan karakternya, untuk mendapatkan

fasilitas yang berbeda dari bank.

3. Purpose, tujuan dalam pengambilan kredit bermacam-macam misalnya

untuk modal kerja, investasi, konsumtif, dan lain sebagainya.

4. Prospect, nasabah akan dinilai melalui usahanya dimasa yang akan

datang apakah menguntungkan dan memiliki prospek atau tidak. Hal ini

penting mengingat jika suatu fasilitas kredit yang dibiayai tanpa

mempunyai prospek, bukan hanya bank yang dirugikan, tetapi juga

nasabah.

5. Payment, merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan

kredit yang telah dipinjam atau dari sumber dana mana saja dana untuk

pengembalian kredit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

22

6. Profitability, nasabah dianalisis melalui kemampuannya dalam mencari

laba dengan adanya tambahan kredit yang diukur dari satu periode ke

periode lainnya apakah akan tetap sama atau semakin mengingkat.

7. Protection, perlindungan yang diberikan debitur dapat berupa jaminan

barang atau asuransi kredit. Sehingga kredit yang diberikan tersebut

mendapatkan jaminan perlindungan.

Peminjaman kredit tentunya tidak dapat diberikan secara langsung kepada

nasabah, namun pemberian kredit tersebut harus melalui beberapa prosedur.

Menurut Abdullah dan Tantriurutan langkah-langkah dalam prosedur

perkreditan yang harus ditangani oleh bank yaitu:

1. Berkas-berkas, hal pertama yang dilakukan untuk mengajukan

permohonan kredit adalah berkas-berkas yang dibuat dalam suatu

proposal.

2. Penyelidikan Berkas Pinjaman, penyelidikan ini bertujuan untuk

memeriksa apakah berkas yang diajukan sudah sesuai dengan persyaratan

dan lengkap atau belum.

3. Wawancara, dilakukan untuk menyakinkan bahwa berkas-berkas tersebut

sudah lengkap dan sesuai dnegan apa yang diajukan oleh pihak bank.

4. On the Spot, setelah wawancara kegiatan yang dilakukan selanjutnya

adalah pemeriksaan ke lapangan dan meninjau berbagai objek yang akan

dijadikan sebagai jaminan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

23

5. Keputusan Kredit, adalah penentuan apakah kredit yang diajukan akan

diterima atau ditolak.

6. Penandatanganan Akta Kredit, kegiatan ini adalah lanjutan dari keputusan

kredit sebelum kredit tersebut dicairkan yang dilakukan antara pihak bank

dan debitur secara langsung.

7. Realisasi Kredit. Kredit akan diberikan kepada kreditur setelah

penandatanganan berkas-berkas yang diperlukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

24

Flowchart pemberian kredit dapat dilihat pada gambar 1

D. Koperasi

Definisi koperasi menurut Undang-undang No. 12/1967, koperasi adalah

kumpulan dari orang-orang yang mempunyai kesamaan kebutuhan ekonomi,

sehingga mereka membentuk perusahaan yang dikelola secara bersama untuk

memenuhi kebutuhan ekonomi tersebut. Definisi lain tentang koperasi menurut

Widiyanti dan Sunindhia (2003:1), adalah kumpulan dari orang-orang atau

Gambar 1: Flowchart Pemberian Kredit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

25

badan sebagai anggotanya dimana terdapat kebebasan untuk masuk dan keluar

sebagai anggota, dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha,

demi kesejahteraan para anggotanya.

Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang memberikan pinjaman

sebanyak mungkin guna memberikan manfaat dengan syarat-syarat yang

mudah dan ringan, serta bertugas untuk menyimpan, menyediakan, dan

mengusahakan pinjaman atau kredit bagi anggota dan masyarakat umum yang

membutuhkan (Theodulus, 2008:8).

Koperasi memiliki beberapa tujuan utama, menurut UU No. 25 tahun 1992

pasal 3 tujuan koperasi adalah untuk memajukan kesejahteraan anggota pada

khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan

perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil,

dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

Koperasi dibagi menjadi beberapa jenis yaitu berdasarkan kegiatan usaha

koperasi, latar belakang anggota, dan kondisi anggota, Muljono (2012:4).

1. Jenis Koperasi Berdasarkan Kegiatan Usaha Koperasi

Berdasarkan kegiatan usaha, koperasi dikelompokkan menjadi:

a. Koperasi Konsumen, merupakan koperasi yang usahanya untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari anggota koperasi.

b. Koperasi Produsen, anggota koperasi menghasilkan produk yang akan

di jual melalui koperasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

26

c. Koperasi Simpan-pinjam, adalah koperasi yang memberikan layanan

melalui kegiatan peminjaman dan penyimpanan uang anggotanya.

2. Jenis Koperasi Berdasarkan Latar Belakang Anggotanya

Berdasarkan latar belakang anggotanya, koperasi dikelompokkan menjadi:

a. Koperasi Unit Desa (KUD), yaitu koperasi yang anggotanya

masyarakat pedesaan dan memberikan layanan kebutuhan di bidang

pertanian.

b. Koperasi Pasar, yaitu koperasi yng anggotanya adalah para pedagang

pasar.

c. Koperasi Sekolah, yaitu koperasi yang anggotanya terdiri dari guru,

karyawan sekolah, dan siswa sekolah.

d. Koperasi Pegawai Negeri, yaitu koperasi yang beranggotakan pegawai

negeri.

3. Jenis Berdasarkan Kondisi Anggotanya

Koperasi berdasarkan kondisi anggotanya, dapat dikelompokkan menjadi:

a. Koperasi Primer, adalah koperasi yang terdiri dari orang-seorangan

dan dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20 orang.

b. Koperasi Sekunder, adalah koperasi yang terdiri dan dibentuk dari

sekurang-kurangnya 3 koperasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

27

E. Attribute Sampling Models

Pengujian kepatuhan digunakan untuk menguji efektivitas pengendalian

internal melalui tiga model pengujian. Berikut ini adalah ketiga model

pengujian kepatuhan, yaitu:

1. Fixed-sampel-size attribute sampling

Model pengambilan sampel ini digunakan untuk memperkirakan

persentase terjadinya mutu tertentu dalam suatu populasi. Auditor

menggunakan model ini jika melakukan pengujian pengendalian

terhadap suatu unsur pengendalian internal dan auditor tersebut

memprediksi akan terjadinya beberapa penyimpangan.

2. Stop-or-go sampling

Model pengambilan sampel ini dapat mencegah auditor dari

pengambilan sampel yang terlalu banyak, yaitu dengan cara

menghentikan pengujian sedini mungkin jika auditor yakin kesalahan

yang akan terjadi dalam populasi sangat kecil.

3. Discovery sampling

Model pengambilan sampel ini digunakan jika tingkat kesalahan yang

diperkirakan dalam populasi sangat rendah (mendekati nol). Model ini

dipakai auditor untuk menemukan kecurangan, pelanggaran yang serius

dari unsur pengendalian internal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

28

F. Penelitian Terdahulu

Penelitian ini dilakukan berdasarkan acuan dari hasil dua penelitian

sebelumnya. Hasil penelitian Beata (2019) menunjukkan bahwa

pengendalian internal yang di terapkan di CU Tilung Jaya sudah berjalan

dengan efektif.

Penelitian yang kedua dilakukan oleh Anggun (2018), untuk

mengetahui penegndalian internal pemberian kredit di Koperasi simpan

pinjam “Asli” Klaten sudah memenuhi unsur-unsur COSO dan efektivitas

pengendalian internal pemberian kreidt yang telah diterapkan oleh Koperasi

simpan pinjam “Asli” Klaten. Hasil annya adalah bahwa Koperasi tersebut

telah menerapkan lima komponen pengendalian internal COSO. Dari 17

prinsip menurut COSO, terdapat delapan prinsip yang sudah sesuai dan

sembilan prinsip kurang sesuai karena terdapat kekurangan dalam

pengimplementasiannya. Dan secara keseluruhan pengendalian internal

dalam pemberian kredit di koperasi tersebut sudah efektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi kasus.

Studi kasus adalah penelitian yang dilakukan terhadap suatu objek tertentu yang

populasinya terbatas, sehingga hasil kesimpulan yang di ambil hanya berlaku

bagi objek yang diteliti. Studi kasus pada penelitian ini digunakan untuk

menilai kesesuaian sistem pemberian kredit dengan pengendalian internal

menurut COSO. Metode yang digunakan adalah metode stop or go sampling,

untuk menilai efektivitas pengendalian internal yang diterapkan di Koperasi

Pintu Air. Metode ini digunakan apabila peneliti yakin bahwa kesalahan yang

diperkirakan dalam populasi sangat kecil dan metode ini bertujuan untuk

meminimkan waktu dan meningkatkan efisiensi penelitian.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Koperasi Pintu Air yang berlokasi di Waru,

Sidoarjo, Jawa Timur dan di kabupaten Sumba Timur, NTT yang dilaksanakan

pada bulan Januari sampai dengan Februari 2020.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitan ini adalah orang-orang yang bekerja di bagian yang

berkaitan dengan pemberian kredit, yaitu General Manager dan Staf kredit.

Sedangkan objek dari penelitian ini adalah prosedur, dokumen, dan catatan

pemberian kredit di KSP Kopdit Pintu Air.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

30

D. Data Penelitian

Sumber data dalam penelitian ini berasal dari data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung kepada

manager dan staf bagian kredit di KSP Kopdit Pintu Air, sedangkan data

sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen yang berisi informasi mengenai

sejarah dan gambaran umum koperasi, struktur organisasi koperasi, deskripsi

jabatan, prosedur permohonan kredit, dan dokumen pemberian kredit bulan

Oktober, November, dan Desember tahun 2019.

E. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sejarah dan gambaran

umum koperasi, struktur organisasi, deskripsi jabatan,prosedur permohonan

kredit, dan dokumen pemberian kredit koperasi “Pintu Air” bulan Oktober,

November, dan Desember tahun 2019. Untuk memperoleh data yang relevan

yang akan digunakan untuk menulis penelitian ini, peneliti menggunakan

beberapa metode dalam pengumpulan dan pengolahan data, yaitu:

1. Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan yang dipakai untuk

memperoleh informasi secara langsung dari narasumber yaitu mengenai

sejarah, gambaran umum perusahaan, dan deskripsi jabatan. Dalam

penelitian ini wawancara dilakukan kepada general manager dan staf kredit

2. Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara

mengumpulkan catatan-catatan, dokumen, atau arsip yang berkaitan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

31

dengan masalah dalam penelitian ini, yaitu dokumen prosedur permohonan

kredit dan struktur organisasi.

F. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini berupa dokumen dan catatan yang

berkaitan dengan pemberian kredit di KSP Kopdit Pintu Air. Sedangkan sampel

dalam penelitian ini adalah dokumen perjanjian pemberian kredit sebanyak 60.

Banyaknya sampel (60 sampel) dihasilkan dari tabel besarnya sampel minimum

dengan tingkat keandalan (R%) sebesar 95% dan DUPL sebesar 5%. Tingkat

keandalan dan DUPL dipilih berdasarkan kepercayaan peneliti terhadap

aktivitas pengendalian internal pemberian kredit di KSP Kopdit Pintu Air.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random

sampling.

G. Variabel Penelitian

Terdapat lima variabel yang diteliti dalam penelitian ini. Variabel-

variabel tersebut antara lain:

1. Evaluasi

Menurut Arikunto (2008:2), evaluasi merupakan kegiatan

mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, kemudian informasi

tersebut akan digunakan dalam menentukan alternatif yang tepat untuk

mengambil suatu keputusan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

32

2. Efektivitas

Menurut Mahmudi (2010:86), efektivitas adalah hubungan antara

output dengan tujuan, semakin besar kontribusi output terhadap pencapaian

tujuan, maka akan semakin efektif organisasi, program, atau kegiatan. Jika

ekonomi hanya berkonsentrasi pada input dan efisiensi pada output atau proses,

maka efektivitas berfokus pada outcome (hasil).

3. Pengendalian Internal

Dalam Tuanakotta (2013:126), Pengendalian internal adalah adalah

suatu proses yang dirancang, diimplementasi, dan dipelihara oleh manajemen

dan karyawan lain guna memberikan asuransi yang memadai tentang

tercapainya tujuan efisiensi operasi dan kepatuhan terhadap hukum serta

ketentuan perundang-undangan.

4. Kredit

Menurut Undang-undang pasal 1 ayat 11 No. 10/1998 tentang

perbankan, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan

dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara

bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi

utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

5. Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang memberikan pinjaman

sebanyak mungkin guna memberikan manfaat dengan syarat-syarat yang

mudah dan ringan, serta bertugas untuk menyimpan, menyediakan, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

33

mengusahakan pinjaman atau kredit bagi anggota dan masyarakat umum yang

membutuhkan (Theodulus, 2008:8).

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab kedua permasalahan

yang ada dalam penelitian ini adalah dengan teknik analisis deskriptif

komparatif dan teknik pengujian kepatuhan dengan menggukan metode Stop or

Go Sampling. Teknik analisis deskriptif komparatif digunakan untuk menjawab

rumusan masalah mengenai kesesuaian sistem pemberian kredit dengan

pengendalian internal COSO dan teknik pengujian kepatuhan akan digunakan

untuk menjawab rumusan masalah yang kedua mengenai efektivitas

pengendalian internal yang diterapkan di Koperasi Pintu Air.

1. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menjawab pertanyaan yang

pertama adalah:

a. Mempersiapkan data hasil wawancara mengenai Pengendalian

Internal pada Pemberian Kredit di Koperasi Pintu Air.

Pada langkah yang pertama, mempersiapkan data yang telah direkam

sebelumnya dari hasil wawancara dengan narasumber yang berupa

penjelasan jawaban.

b. Menguraikan dan mendeskripsikan data hasil wawancara.

Pada langkah yang kedua, akan menguraikan hasil wawancara

tersebut sehingga dapat mempermudah peneliti saat mengolah data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

34

c. Membandingkan hasil deskripsi data dengan ke lima komponen

pengendalian internal beserta masing-masing prinsip komponen

menurut COSO.

d. Melakukan analisis data hasil dari perbandingan yang telah

dideskripsikan.

Peneliti menganalisis data hasil dari perbandingan sesuai dengan tabel

perbandingan yang akan dibuat dan memberikan gambaran yang

lengkap tentang pengendalian internal yang diterapkan di Koperasi

Pintu Air, apakah sudah sesuai dengan prinsip COSO atau belum

sesuai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

35

Berikut ini adalah tabel perbandingan pengendalian internal menurut COSO:

Tabel 1. Perbandingan Pengendalian Internal yang Diterapkan pada KSP Kopdit Pintu Air dengan

Pengendalian Internal Menurut COSO Komponen Lingkungan Pengendalian

No

Komponen COSO Kriteria Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Surabaya)

Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Sumba

Timur)

Keterangan

(sesuai/tidak)

1. Lingkungan

Pengendalian

a. Komitmen terhadap

integritas dan nilai

etika

Organisasi menunjukkan komitmennya

terhadap integritas dan nila-nilai etika.

b. Melaksanakan

tanggung jawab

pengawasan

Dewan pengawas independen terhadap

manajemen dan melaksanakan

pengawasan terhadap pengembangan

dan kinerja pengendalian internal.

c. Menetapkan

struktur,

wewenang, dan

tanggung jawab

Manajemen menetapkan, dengan

pengawasan dewan, struktur, jalur

pelaporan, kewenangan dan tanggung

jawab dalam mencapai tujuan.

d. Menunjukkan

komitmen terhadap

kompetisi

Organisasi menunjukkan komitmen

untuk menarik, mengembangkan, dan

mempertahankan individu yang

kompeten.

e. Mendorong

akuntabilitas

Organisasi mendorong individu

mengembangkan akuntabilitas atas

tanggung jawab terhadap pengendalian

internal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

36

Tabel 2. Perbandingan Pengendalian Internal yang Diterapkan pada KSP Kopdit Pintu Air dengan Pengendalian

Internal Menurut COSO Komponen Penilaian Resiko

No. Komponen COSO Kriteria Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Surabaya)

Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Sumba Timur)

Keterangan

(sesuai/tidak)

2. Penilaian Resiko

a. Menentukan tujuan

yang sesuai

Organisasi menetapkan tujuan

dengan kejelasan yang cukup

untuk memungkinkan

identifikasi dan penilaian

resiko.

b. Mengidentifikasi dan

menganalisis resiko

Organisasi mengidentifikasi

resiko pencapaian tujuan di

seluruh entitas dan menganalisa

resiko tersebut sebagai dasar

dalam menentukan bagaimana

resiko harus dikelola.

c. Menilai resiko fraud Organisasi mempertimbangkan

potensi terjadinya fraud atau

kecurangan dalam menilai

resiko untuk mencapai

tujuannya.

d. Mengidentifikasi dan

menganalisis

perubahan yang

signifikan

Organisasi mengidentifikasi

dan mengevaluasi perubahan-

perubahan yang dapat

mempengaruhi sistem

pengendalian internal secara

signifikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

37

Tabel 3. Perbandingan Pengendalian Internal yang Diterapkan pada KSP Kopdit Pintu Air dengan Pengendalian

Internal Menurut COSO Komponen Aktivitas Pengendalian

No. Komponen COSO Kriteria Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Surabaya)

Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Sumba Timur)

Keterangan

(sesuai/tidak)

3. Aktivitas

Pengendalian

a. Memilih dan

mengembangkan

kegiatan

pengendalian

Organisasi memilih dan

mengembangkan kegiatasn

pengendalian yang berkontribusi

memitigasi resiko sampai ke

tingkat yang dapat diterima.

b. Memilih dan

mengembangkan

kontrol umum

atas teknologi

Organisasi memilih dan

mengembangkan kegiatan

pengendalian umum atas

teknologi informasi untuk

mendukung dalam tercapainya

tujuan.

c. Merinci kedalam

kebijakan

prosedur

Organisasi menerapkan kegiatan

pengendalian melalui kebijakan

yang menetapkan apa yang

diharapkan dan prosedur untuk

menerapkan kebijakan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

38

Tabel 4. Perbandingan Pengendalian Internal yang Diterapkan pada KSP Kopdit Pintu Air dengan Pengendalian

Internal Menurut COSO Komponen Informasi dan Komunikasi

No. Komponen COSO Kriteria Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Surabaya)

Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Sumba Timur)

Keterangan

(sesuai/tidak)

4. Informasi dan

Komunikasi

a. Menggunakan

informasi

yang relevan

Organisasi memperoleh dan

menggunakan informasi yang

berkualitas dan relevan untuk

mendukung berfungsinya

seluruh komponen

pengendalian internal.

b. Komunikasi internal Organisasi

mengkomunikasikan

informasi secara internal,

termasuk tujuan dan

tanggung jawab

pengendalian internal yang

diperlukan untuk mendukung

fungsi pengendalian internal.

c. Komunikasi ekternal Organisasi berkomunikasi

dengan pihak luar yang

berkaitan dengan berbagai

hal yang dapat

mempengaruhi berfungsinya

seluruh komponen

pengendalian internal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

39

Tabel 5. Perbandingan Pengendalian Internal yang Diterapkan pada KSP Kopdit Pintu Air dengan Pengendalian

Internal Menurut COSO Komponen Pemantauan

No. Komponen COSO Kriteria Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Surabaya)

Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Sumba Timur)

Keterangan

(sesuai/tidak)

5. Pemantauan

a. Evaluasi

berkelanjutan dan

atau terpisah

Organisasi memilih,

mengembangkan, dan

melakukan evaluasi

berkelanjutan dan atau terpisah

untuk memastikan apakah

komponen pengendalian internal

eksis dan berfungsi dengan baik.

b. Mengevaluasi dan

melaporkan setiap

kekurangan

Organisasi mengevaluasi dan

mengkomunikasikan kekurangan

pengendalian internal secara

tepat waktu kepada pihak-pihak

yang bertanggung jawab untuk

mengambil tindakan korektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

40

2. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menjawab pertanyaan yang

kedua, yaitu:

a. Menentukan attribute yang akan diuji, yaitu terdiri dari:

1) Attribute I: Kelengkapan surat keputusan kredit, dengan adanya

dokumen-dokumen pendukung yang diperlukan, yaitu fotocopy

KTP, fotocopy KK, serta pas photo peminjam dan penjamin.

2) Attribute II: Bukti hasil survei lapangan (berupa pendapatan dan

pengeluaran bersih bulanan peminjam kredit).

3) Attribute III: Pemberian tanda tangan oleh pihak yang

berwenang.

b. Menentukan jumlah populasi yang akan diambil sampelnya.

Dalam pengujian kepatuhan pada sistem pemberian kredit, populasi

yang akan diambil sampelnya yaitu semua dokumen perjanjian

kredit dan dokumen-dokumen pendukung lainnya selama periode

tahun 2019.

c. Menentukan tingkat keandalan (R%) dan DUPL.

Tingkat keandalan (R%) adalah probabilitas benar dalam

mempercayai efektivitas struktur pengendalian internal. Desired

Upper Precision Limit (DUPL) adalah tingkat kesalahan maksimum

yang dapat diterima. Dalam pengujian kepatuhan peneliti akan

menggunakan tingkat keandalan sebesar (R%) 95% dan DUPL

sebesar 5%. Jika tingkat keandalan atau R sebesar 95%, maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

41

terdapat resiko sebesar 5% untuk mempercayai suatu pengendalian

internal yang sebenarnya tidak efektif.

d. Menentukan sampel pertama yang harus diambil menurut tabel

besarnya sampel minimum.

Dalam hal ini berkaitan dengan tingkat keandalan atau R sebesar 95%

dan DUPL 5%, sehingga berdasarkan tabel minimum besarnya

sampel yang dapat diambil adalah sebanyak 60 sampel.

e. Memilih anggota sampel dari seluruh anggota populasi secara acak.

Pemilihan sampel dalam an ini harus dilakukan secar acak agar setiap

anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk di pilih

menjadi anggota sampel.

f. Pemeriksaan terhadap attribute yang menunjukkan efektivitas

pengendalian internal.

Dalam pengujian kepatuhan, attribute yang sudah ditentukan

sebelumnya harus diuji lagi apakah ke tiga attribute tersebut ada pada

sampel yang telah diambil.

g. Membuat tabel stop-or-Go Decision

Tabel stop-or-Go Decision berisi informasi tentang jumlah sampel

awal dan tindakan yang harus diambil jika terdapat kesalahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

42

Tabel 6. Tabel Stop-or-Go Decision

Langkah

ke-

Besarnya

sampel

kumulatif

yang

digunakan

Berhenti

jika

kesalahan

kumulatif

yang terjadi

sama

dengan

Lanjutkan ke

langkah

berikutnya jika

kesalahan yang

terjadi sama

dengan

Lanjutkan

langkah ke

5 jika

kesalahan

paling tidak

sebesar

1 60 0 1 4

2 96 1 2 4

3 126 2 3 4

4 156 3 4 4

5 Gunakan fixed sample-size-attribute sampling

(Sumber Mulyadi 2002: 266)

h. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel.

Evaluasi ini dilakukan dengan cara membandingkan tingkat

kesalahan maksimum yang dapat diterima (DUPL) dengan tigkat

kesalahan yang dicapai (AUPL). Apabila AUPL=DUPL, maka dapat

disimpulkan bahwa pengendalian internal efektif, namun bila AUPL

> DUPL, maka dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal tidak

efektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

43

BAB IV

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah Perusahaan

Rotat adalah sebuah dusun kecil yang terletak di desa Ladogahar, kecamatan

Nita, kabupaten Sikka, kota Maumere, Nusa Tenggara Timur. Pada tahun 1990-

an masyarakat Rotat yang sebagian besar bermatapencaharian sebagai petani,

mengalami gagal panen yang menyebabkan masyarakat merasakan kesulitan

ekonomi yang berkepanjangan. Situasi ini juga berdampak pada sisi kehidupan

yang lain, yaitu mengenai urusan pendidikan anak-anak yang menjadi

terganggu sehingga menyebabkan angka putus sekolah yang cukup tinggi.

Melihat kondisi tersebut, munculah ide dari ibu Maria Densiana seorang bidan

desa dan bapak Yakobus Jano (ketua Koperasi Pintu Air saat in) untuk

membentuk sebuah Usaha Bersama Simpan Pinjam (UBSP) yang dibentuk

pada tanggal 1 April 1995. Pada awal pembentukan UBSP tersebut hanya

beranggotakan sekitar 50 anggota yang didampingi oleh LSM di kabupaten

Sikka yaitu Yayasan Pembangunan Masyarakat. Seiring berjalannya waktu,

UBSP telah berkembang menjadi koperasi kredit yang dinamakan Koperasi

Pintu Air.

Nama pintu air memiliki beberapa arti, yang pertama berdasarkan letak

geografis tempat lahirnya Koperasi Pintu Air di Maumere yang memiliki pusat

mata air yang cukup besar yaitu Wair Puan (Pusat Mata Air). Kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

44

berdasarkan arti kata Pintu dan Air, pintu diartikan sebagai pengaman sebuah

bangunan, tanpa pintu bangunan tersebut tidak akan aman dan air adalah

kebutuhan vital semua makhluk hidup, tanpa air semuanya akan mati. Aset

(uang) anggota akan aman apabila ada pintu yang mengamankan dan air sama

halnya dengan uang, tanpa uang kita tidak bisa berbuat apa-apa. Jika kedua

kata ini dikaitkan maka arti kata Pintu Air adalah wadah yang mengamankan

segala aset (uang) yang dimiliki para anggota. Ketiga, secara teologis kata Pintu

dan Air di ambil dari alkitab, Pintu (Yoh.10:9) “Akulah pintu, barang siapa

masuk melaui Aku, ia akan menemukan padang rumput” dan Air (Yoh.4:14)

“Akulah air kehidupan, barang siapa minum air dari pada-Ku, ia tidak akan

haus untuk selamanya”. Berdasarkan dari ke tiga penjelasan Pintu Air tersebut,

maka Koperasi Pintu Air hadir untuk memberikan solusi yang menyembuhkan

(menyelamatkan).

Pada tanggal 6 Agustus 1996 Koperasi Pintu Air mendaftarkan diri menjadi

calon anggota BK3D NTT-Timur (sekarang Puskopdit Swadaya Utama).

Kemudian 24 Agustus 2004 Koperasi Pintu Air mendapat status sebagai

koperasi primer kabupaten Sikka dengan Nomor Badan Hukum: 02/BH/DK-

2/VIII/2004 dan pada 24 Agustus 2012 dibuat Perubahan Anggaran dasar

(PAD) Koperasi Pintu Air dari primer kabupaten Sikka dinaikkan menjadi

primer propinsi NTT dengan nomor: 02/PAD/BH/XXIX/VIII/2012. Dengan

SK Badan Hukum yang baru tersebut, Koperasi Pintu Air dapat melebarkan

sayapnya hingga saat ini telah menjadi koperasi dengan aset dan anggota

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

45

terbesar pertama di propinsi NTT dan berhasil mendapatkan peringkat ke dua

dalam rangking kopdit primer di seluruh Indonesia.

B. Visi dan Misi

1. Visi

Kesejahteraan Anggota.

2. Misi

Menjadikan seluruh lapisan masyarakat menjadi anggota koperasi.

C. Pola Kebijakan

1. Bidang Organisasi

a. Anggota baru terbuka untuk umum, dengan target 58.590 orang per

tahun dan 4.883 anggota per bulan.

b. Batas maksimal usia calon anggota pada saat pendaftaran sebagai

anggota adalah 69 tahun berdasarkan KTP dan dalam keadaan sehat.

c. Anggota baru harus membawa foto copy KTP/ Surat Permandian/

Akta Kelahiran untuk kelengkapan administrasi baik untuk SP maupun

PT.

d. Uang pendaftaran untuk anggota baru tahun 2019 sebesar Rp 450.000.

e. Anngota baru maupun lama wajib mentaati AD (Anggaran Dasar) dan

ART (Anggaran Rumah Tangga) serta Poljak (Pola Kebijakan)

Pengurus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

46

f. Swadaya/ sumbangan pembagunan gedung bagi anggota baru I sebesar

Rp 350.000 dapat dicicil 5 kali sedangkan anggota baru II dan

seterusnya dalam keluarga sebesar Rp 200.000 dapat dicicil 3 kali.

g. Rapat bulanan pada setiap minngu ke II untuk kantor pusat, sedangkan

Cabang, KCP (Kantor Cabang Pembantu), Unit, Kelompok dilakukan

sesuai kesepakatan anggota setempat.

h. Anggota wajib hadir dalam pertemuan bulanan dan bagi anggota yang

tidak hadir, maka segala keputusan pada pertemuan tersebut tidak

dapat di protes dengan alasan apapun.

i. Bunga pinjaman 2% (tetap).

j. Adminstrasi pinjaman 1% (tetap).

k. Kapitalisasi pinjaman 9%, dana cadangan resiko 1% dari besar

pinjaman, dan khusus bagi anggota yang berdomisili dekat dengan

Pintu Air Swalayan wajib memberikan 1% dari besar pinjaman untuk

voucher pembelian barang di Pintu Air Swalayan.

l. Denda 2% dari sisa pinjaman (tetap).

m. Anggota yang mengajukan pinjaman harus diketahui pasangan

suami/istri, bagi yang sudah berkeluarga, juga sertakan dengan KTP

dan Foto pas.

n. Peminjam yang menunggak sampai jatuh tempo, jaminan akan

ditarik/diambil untuk melunasi sisa pinjaman ditambah bunga dan

denda pinjaman anggota yang bersangkutan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

47

o. Beasiswa untuk SMU/SMK/PT sebanyak tiga siswa, dengan besarnya

beasiswa rangking I Rp 600.000, rangking II Rp 500.000, dan

Rangking III Rp 400.000. untuk PT (Perguruan Tinggi) nilai atau IPK

3,50 untuk tiga orang dihitung sebagai rangking I untuk tiga orang

masing-masing sebesar Rp 500.000 untuk dua semester dalam setahun,

dan hanya diberikan kepada anggota yang sudah menjadi anggota

kurang lebih satu tahun buku.

p. Pelayanan simpan, angsur, dan pinjam kepada anggota setiap hari kerja

yakni mulai hari senin sampai dengan hari jumat dari jam 07.45 sampai

dengan 16.30 Wst. Dan hari sabtu sampai dengan 13.00 Wst. Setiap

hari minggu ada kegiatan pendidikan di semua kantor cabang dan

KCP, Unit, Kelompok sesuai jadwal yang telah disepakati oleh

anggota.

q. Bagi anggota yang meninggal jika masih ada tunggakan uang

pembangunan langsung dilunasi melalui potongan uang Solduta

anggota yang bersangkutan.

r. Pembagian kelas untuk KCP, Unit, Kelompok:

1) Kelas A jumlah anggota > 500 sampai dengan 1.000 orang

2) Kelas B jumlah anggota > 200 sampai dengan 500 orang

3) Kelas C jumlah anggota > 100 sampai dengan 200 orang

4) Kelas D jumlah anggota > 50 sampai dengan 100 orang

5) Kelas E jumlah anggota > 25 sampai dengan 50 orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

48

2. Bidang Keuangan

a. Simpanan pokok Rp 25.000 (tetap)

b. Simpanan wajib Rp 20.000 (tetap)

c. Simpanan sukarela dalam setahun minimal Rp 1.800.000

d. Uang pangkal anggota baru Rp 25.000 (tetap).

e. Bagi anggota yang menarik diri dari keanggotaan akan dikenakan

adminstrasi tutup buku sebesar 10% dari saldo simpanan saham yang

bersangkutan dan sumbangan lainnya tidak dapat diperhitungkan

(habis dipakai atau hangus).

f. Simpanan Bunga Harian (SIBUHAR), Simpanan Dana Pendidikan

(SIDANDIK), dan Simpanan Wisata Rohani (SIPINTAR) diberikan

bunga sebesar 1% per bulan atau 12% per tahun dan Smpanan Sukarela

Berjangka (SISUKA) dan Simpanan Masa Depan (SIMADA) 1,25%

perbulan atau 15% per tahun.

g. Anggota yang menarik SISUKA, SIMADA, dan SIDANDIK lebih

dahulu dari waktu jatuh tempo akan dikenakan denda pinalti dengan

perincian SISUKA dan SIDANDIK 3% dan SIMADA sebesar 5%.

h. Pembukaan dan penuutpan SIBUHAR, SIDANDIK, SIPINTAR, dan

SIMADA dikenakan biaya adminstrasi sebesar Rp 25.000.

i. Dana-dana untuk tahun 2019 wajib dibayar lunas dengan cara dipotong

langsung di SHU yang bersangkutan dan jika nilai SHU yang

bersangkutan tidak mencukupi, mak anggota tersebut wajib setor tunai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

49

untuk melunasinya dan bagi anggota baru dana-dana tersebut wajib

dilunasi selambat-lambatnya tiga bulan setelan menjadi anggota.

j. Dana Solidarotas Kesehatan (Solkes) diberikan kepada anggota yang

dirawat inap, setahun sekali dengan nilai solkes sebesar Rp 1.000.000

dan harus ada bukti surat keterangan rawat inap dan cap dinas dari

rumah sakit atau puskesmas, yang merawat anggota tersebut,

sedangkan rawat jalan tidak dapat diberikan santunan Solkes.

k. Dana Solidaritas Kesehatan bagi anggota yang tidak tertib untuk

menyetor setiap bulannya akan diberikan/ dihitung secara proposional.

l. Dana Solidaritas Kesehatan bagi anggota baru tahun 2019 dapat

dibayarkan setelah umur keanggotaan bulan atau pada bulan ke empat

baru dapat diperhitungkan secara proposional (sesuai status

aktif/pasif).

m. Bagi anggota yang terima Solidaritas Kesehatan 2019 wajib melunasi

iuran Solkes untuk tahun buku 2019.

n. Dana Solidaritas Duka Cita (Solduta) untuk anggota yang meninggal

tahun 2019 akan diberikan santunan sebagai berikut:

1) Kelas III (anggota yang berumur keanggotaan dua tahun satu hari

dan seterusnya): uang tunai Rp 7.000.000 + satu buah peti (Rp

1.500.000), kelas II (anggota yang umur keanggotaan satu tahun

satu hari sampai dua tahun): uang tunai Rp 5.000.000 + satu buah

peti (Rp 1.500.00), dan kelas I (anggota baru sampai dengan umur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

50

keanggotaan satu tahun): uang tunai sebesar Rp 3.000.000 tanpa

peti. Sedangkan untuk sumbangan NATURA semua kelas sama.

Dan jika anggota yang bersangkutan pasif tiga bulan berturut-turut

dalam tahun berjalan, maka haknya untuk peti dan NATURA

tidak dapat diberikan dan hanya sumbangan Solduta dengan

perhitungan secara porposional ditambah dengan krans bunga dan

lilin.

2) Krans bunga dan lilin (Rp 300.000), beras 50kg, kopi, gula, dan

lainnya (Rp 750.000), moke dan kain kafan (Rp 250.000) dan satu

ekor kambing Rp 1.000.000.

3) Sound System, perkakas, dapur, dan kursi gratis di plus diantar

atau bisa diambil oleh Kopdit Pintu Air dan bagi daerah yang tidak

terjangkau diangkan dengan nilai sebesar Rp 400.000.

o. Solduta bagi anggota pasif, akan diberikan uang tunai dengan

perhitungan secara porposional, dan apabila anggota yang meninggal

tersebut pasif berturut-turut tiga bulan atau lebih, makan NATURA

tidak diberikan dan jika diaktifkan dalam bulan berjalan, dan yang

bersangkutan meninggal dalam bulan tersebut, maka sumbangan

NATURA tidak dapat diberikan kepada yang bersangkutan, hanya

dapat diberikan krans bunga, lilin, dan uang Solduta yang dihitung

secara proposional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

51

p. Swadaya tahunan: beras Rp 5.000, masak Rp 5.000, dan Kurdas Rp

5.000 sekali bayar pada awal tahun (bagi anggota lama dan anggota

baru saat masuk pertama) khusus kurdas hanya untuk anggota baru

saja.

q. Imbalan swadaya masak kelompok kantor pusat/cabang Rp 400.000

(sayur dan kayu bakar ditanggung oleh kelompok masak).

r. Imbalan swadaya masak KCP/Unit Rp 150.000 (kayu bakar

ditanggung oleh kelompok masak).

s. Bantuan Sosial (Bansos) bencana alam sebesar Rp 1.000.000 akan

diberikan kepada anggota yang mengalami bencana seperti rumah

tertimpa pohon, kebakaran, dan tertimpa tanah longsor. Bencana

yang dimaksudkan adalah bencana non masal. Bantuan ini pun

diberikan per kepala keluarga yang mengalami bencana tersebut,

bukan per anggota.

t. Memberikan insentif/bonus kepada tiga orang anggota yang

mempunyai pembagian SHU tertinggi dalam tahun buku 2019,

dnegan urutan rangking I Rp 800.000, rangking II Rp 700.000,

rangking III Rp 600.000 (total Rp 2.200.000) langsung diberikan

kepada pemenang pada saat RAT.

u. Memberikan insentif kepada tiga orang anggota yang mempunyai

simpanan tertinggi pada tahun buku 2019 (selama 12 bulan) dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

52

urutan rangking I Rp 800.000, rangking II Rp 700.000, rangking III

Rp 600.000 (total Rp 2.200.000).

v. Jaminan bagi peminjam akan diminta berdasarkan analisa

kamampuan anggota bersangkutan oleh petugas kredit. Hal ini berarti

tidak semua pinjaman yang mengharuskan adanya jaminan.

D. Produk-produk KSP Kopdit Pintu Air

1. Produk Simpanan

a. Simpanan Bunga Harian (SIBUHAR)

SIBUHAR adalah tabungan non saham yang digunakan untuk

kebutuhan bisnis anggota setiap hari. Manfaat tabungan SIBUHAR

adalah:

1) Mudah dalam menabung dan anggota dapat menentukan besar

nominal pada setiap setorannya. Biaya administrasi Rp 25.000 (saat

buka atau tutup tabungan).

2) Suku bunga menarik, besar suku bunga yaitu 1% per bulan atau 12%

per tahun dan dibukukan setiap bulan dari saldo ke dalam tabungan

anggota yang bersangkutan.

b. Simpanan Dana Pendidikan (SIDANDIK)

SIDANDIK adalah tabungan anggota yang digunakan untuk kebutuhan

pendidikan anggota atau untuk putra dan putri anggota. Manfaat

tabungan SIDANDIK adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

53

1) Mudah dalam menabung dan anggota dapat menentukan besar

nominal pada setiap setorannya.

2) Suku bunga menarik, besar suku bunga yaitu 1% per bulan atau

12% per tahun, dibukukan setiap bulan dari saldo ke dalam

tabungan anggota yang bersangkutan (bunga berbunga).

c. Simpanan Wisata Rohani (SIPINTAR)

SIPINTAR adalah tabungan anggota untuk mewujudkan impiannya

pergi ke tanah suci dan wisata rohani lainnya. Manfaat tabungan

SIPINTAR adalah:

1) Setoran minimal Rp 100.000 per bulan.

2) Administrasi Rp 25.000 (saat buka dan tutup tabungan).

3) Suku bunga 1% per bulan atau 12% per tahun dengan masa kontrak

minimal lima tahun dan simpanan tidak dapat ditarik selama masa

kontrak.

4) Anggota dapat mewujudkan impian untuk berwisata rohani (Umroh

bagi umat muslim dan lain-lain).

d. Simpanan Sukarela Berjangka (SISUKA)

SISUKA adalah tabungan anggota dengan sistem bagi hasil dengan

bunga bersaing. Manfaat tabungan SISUKA adalah:

1) Simpanan atau setoran mulai dari Rp 5.000.000.

2) Suku bungan 13% per tahun, dan sistem kontrak triwulan, semester,

atau per tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

54

3) Bunga dibayarkan setiap bulan dan dibukukan langsung pada

tabungan SIBUHAR anggota yang bersangkutan.

4) Dapat dipakai sebagai agunan/ jaminan pinjaman.

5) Apabila SISUKA sebagai agunan/ jaminan pinjaman, maka

tabungan tersebut tidak dapat ditarik sebelum pinjaman tersebut

lunas.

6) Biaya adminstrasi Rp 25.000 (saat buka atau tutup buku).

e. Simpanan Masa Depan (SIMADA)

SIMADA adalah simpanan yang disetor secara tunai dan merupakan

tabungan yang bagus untuk anggota, agar dapat menikmati masa

pensiunan. Manfaat SIMADA adalah:

1) Simpanan setoran awal bervariasi, minimal Rp 500.000 maksimal

Rp 5.000.000.

2) Suku bunga 1,25% per bulan atau 15% per tahun.

3) Jangka waktu kontrak lima tahun sampai dengan 25 tahun.

4) Biaya administrasi Rp 25.000 (saat buka atau tutup buku).

f. PT. Pintu Air Asia

Unit usaha terdiri dari:

1) Unit jasa mobil

Melayani sewa pake mobil, tangki air, dump truck, serta jasa

angkutan lainnya.

2) Unit swalayan (PAS)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

55

a) Menyediakan segala macam barang, kebutuhan anggota dan

menerima pesanan barang lainnya.

b) Menjual barang-barang partai atau grosir.

c) Anggota dapat belanja dengan cara tunai (bon tidak dilayani).

d) Melayani jasa percetakan koran, brosur, buku, nota, kalender,

kartu nama, undangan, dan lain-lain.

3) Unit media dan komunikasi

a) Koran Ekora-NTT

Koran komersial yang dicetak 3x seminggu.

b) Majalah Warta Pinta Asia (WPA)

Majalah komunitas Koperasi Pintu Air (triwulan).

c) Pintuair.co

Media yang memuat berita tentang Koperasi Pintu Air secara

online.

2. Produk Kredit

Kredit di Koperasi Pintu Air diberikan berdasarkan tujuan, terdapat tiga

kredit yang diberikan yaitu kredit produktif, kredit kesejahteraan, dan

kredit pendidikan.

a. Kredit produktif adalah kredit yang diberikan kepada anggota dengan

tujuan untuk meningkatkan income. Kredit ini menjadi prioritas bagi

Koperasi Pintu Air karena bila income atau pendapatan meningkat,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

56

anggota tersebut akan mampu untuk membayar dan menabung dengan

demikian Koperasi akan menjadi tambah kuat.

b. Kredit kesejahteraan adalah kredit yang diberikan kepada anggota

dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Sesuai

dengan visi Koperasi Pintu Air yaitu meningkatkan kesejahteraan

anggota.

c. Kredit pendidikan adalah kredit yang diberikan kepada anggota

dengan tujuan untuk membantu anggota membiayai biaya pendidikan

putra-putri mereka, maupun untuk biaya pendidikan bagi diri sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

57

E. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

1. Struktur Organisasi KSP Kopdit Pintu Air Pusat

Gambar 2: Struktur Organisasi KSP Kopdit Pintu Air Pusat

STUKTUR ORGANISASI KSP KOPDIT PINTU AIR - PUSAT

RAT

PENGURUS

1. Ketua2. Wakil Ketua I dan II3. Sekretaris I dan II4. Bendahara5. Anggota

PENGAWAS

1. Ketua2. Sekretaris3. Anggota

PEMBINA

GENERAL MANAGER

GABRIEL PITO SOROWUTUN

KABID.KEUANGAN

KABID.PEMBUKU

KABID.ADM. KREDIT

KABID.DAPERMA

MANAGER AREA

KOMITE MANAGER CABANG

SUPERVISOR

ADM KREDIT

TELLER CS KASIRADM

UMUMTELLER CS

ANGGOTA/ CALON ANGGOTA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

58

2. Sturuktur Organisasi KSP Kopdit Pintu Air Cabang

Gambar 3: Struktur Organisasi KSP Kopdit Pintu Air Cabang

3. Uraian Tugas

a. Pengurus

Pengurus Koperasi Pintu Air terdiri dari tujuh orang yaitu satu orang

Ketua, dua orang Wakil Ketua (Ex-Officio) Bidang Pendidikan dan

Perkreditan, dua orang Sekretaris, satu orang Bendahara, dan satu

orang Anggota. Tugas pengurus adalah sebagai berikut:

1) Mengelolah koperasi berdasarkan Anggaran Dasar.

2) Mengajukan rancangan rencana kerja dan rancangan rencana

anggaran pendapatan dan belanja koperasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

59

3) Menyelenggarakan rapat anggota.

4) Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungajawaban

pelaksanaan tugas.

5) Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara

tertib.

6) Memelihara daftar buku anggota, pengurus, dan pengawas.

7) Mendorong dan memajukan usaha koperasi.

8) Menyelenggarakan dan mengendalikan usaha koperasi.

9) Membantu pelaksanaan tugas pengawas dnegan memberikan

keterangan dan memperlihatkan bukti-bukti yang diperlukan.

10) Memberikan penjelasan kepada anggota mengenai jalannya

organisasi dan usaha koperasi.

11) Memelihara kerukunan diantara anggota dan mencegah segala hal

yang menyebabkan perselisihan.

12) Menanggung kerugian koperasi sebagai akibat karena

kelalaiannya dengan ketentuan:

a) Jika kerugian yang timbul sebagai akibat kelalaian seseorang

atau beberapa anggota pengurus, maka kerugian ditanggung

oleh anggota pengurus yang bersangkutan.

b) Jika kerugian timbul sebagai akibat kebijaksanaan yang telah

diputuskan dalam Rapat Pengurus, maka semua anggota

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

60

pengurus tanpa kecuali menanggung kerugian yang diderita

koperasi.

13) Menyusun ketentuan mengenai tugas, wewenang, dan

tanggungjawab anggota pengurus serta ketentuan mengenai

pelayanan terhadap anggota.

14) Meminta jasa audit kepada Akuntan Publik yang biayanya

ditanggung oleh koperasi dan biayanya dimasukkan dalam

Anggaran Biaya Koperasi.

15) Membuat laporan perkembangan usaha kepada Menteri atau

pejabat yang membidangi koperasi tiap triwulan sekali.

16) Pengurus atau salah seorang yang ditunjuknya berdasarkan

ketentuan yang berlaku dapat melakukan tindakan hukum yang

bersifat pengurusan dan pemilikan dalam batas-batas tertentu

berdasarkan persetujuan tertulis dari Keputusan Rapat Pengurus

dan pengawas koperasi dalam hal-hal sebagai berikut:

a) Meminjam dan meminjamkan uang atas nama koperasi

dengan jumlah tertentu yang telah ditetapkan dalam

Anggaran Rumah Tangga dan peraturan khusus koperasi.

b) Membeli, menjual, atau dengan cara lain memperoleh atau

melepaskan hak atas barang bergerak dan tidak bergerak

milik koperasi dengan jumlah tertentu, yang ditetapkan dalam

ART dan peraturan khusus koperasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

61

b. Pengawas

Pengawas Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kopdit Pintu Air terdiri dari

tiga orang yaitu satu orang Ketua, satu orang Sekretaris, dan satu orang

Anggota. Tugas pengawas adalah sebagai berikut:

1) Memberi nasihat dan pengawasan kepada pengurus.

2) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan

pengelolaan koperasi yang dilakukan oleh pengurus.

3) Melaporkan hasil pengawasan pada Rapat Anggota.

4) Merahasiakan hasil pengawasan terhadap pihak ketiga.

5) Membuat laporan tertulis tentang hasil pemeriksaan tugas

pengawasan kepada Rapat Anggota.

6) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan

pengelolaan koperasi.

7) Meneliti catatan dan pembukuan yang ada pada koperasi.

8) Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.

9) Memberikan koreksi, saran, teguran, dan peringatan kepada

pengurus.

10) Meminta dan mendapatkan segala keterangan yang diperlukan

dari pengurus dan pihak lain yang terkait.

11) Mendapatkan laporan berkala tentang perkembangan usaha dan

kinerja koperasi dari pengurus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

62

12) Memberikan persetujuan atau bantuan kepada pengurus dalam

melakukan perbuatan hukum tertentu yang ditetapkan dalam

Anggaran Dasar.

13) Meminta bantuan kepada Akuntan Publik atau tenaga ahli

dibidangnya untuk melakukan audit Simpan Pinjam keuangan dan

audit non keuangan terhadap keporasi, yang penetapannya

diputuskan oleh Rapat Anggota.

c. General Manager

General Manager adalah pimpinan dari seluruh manager cabang, yang

diangkat dan diberhentikan oleh pengurus. Berikut ini adalah tugas

General Manager:

1) Menjalankan operasional Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kopdit

Pintu Air secara umum.

2) Menyampaikan laporan pertanggungjawaban operasional kepada

pengurus minimal 1 kali dalam sebulan.

3) Mengajukan penetapan posisi staf kepada pengurus.

4) General Manager dapat mendelegasikan wewenangnya kepada

deputi atau kepada divisi.

d. Manager

Manager adalah pimpinan setiap cabang Koperasi Simpan Pinjam

(KSP) Kopdit Pintu Air yang diangkat dan diberhentikan oleh General

Manager. Berikut ini adalah tugasManager:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

63

1) Manager bertugas menjalankan operasional Koperasi Simpan

Pinjam (KSP) Kopdit Pintu Air di wilayah kerja masing-masing.

2) Menyampaikan laporan pertanggungjawaban operasional kepada

General Manager minimal 1 kali dalam sebulan.

3) Manager dapat mengajukan penempatan posisi staf kepada

General Manager.

4) Manager dapat mendelegasikan wewenangnya kepada

Supervisior.

e. Staf/ Manajemen

Staf diangkat dan diberhentikan oleh General Manager. Berikut ini

adalah tugas staf:

1) Melayani anggota setiap hari pada jam kerja dan di luar jam kerja

apabila dibutuhkan lembaga yang bersifat darurat.

f. Komite

Komite adalah orang yang dipercaya oleh pengurus untuk

mengkoordinir anggota di Cabang/ Kantor Cabang Pembantu/ Unit/

Kelompok. Berikut ini adalah tugas Komite:

1) Mengkoordinir anggota di wilayah kerja masing-masing.

2) Membantu tugas pengurus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

64

g. Komite Wilayah

Komite Wilayah adalah bebrapa orang yang diangkat dan

diberhentikan oleh pengurus untuk mengkoordinir para komite di

beberapa cabang. Berikut ini adalah tugas Komite Wilayah:

1) Mengkoordinir para komite cabang diwilayah kerja masing-

masing.

2) Membantu tugas pengurus.

h. Administrasi Kredit (Adk)

Adiministrasi kredit adalah bagian yang berhubungan dengan kegiatan

pemberian kredit karena berhubungan langsung dengan calon debitur

yang mengajukan pinjaman. berikut adalah tugas Administrasi Kredit:

1) Bagian konsultasi dengan pinjaman anggota.

2) Mengisi formulir pinjaman anggota.

3) Menginput data permohonan pinjaman.

4) Menginput data perjanjian pinjaman.

5) Mengisi buku register pinjaman anggota yang digolongkan

berdasarkan tujuan pinjaman dan membuat rekap akhir bulan yang

akan di tandatangani oleh manager.

6) Membuat laporan pinjaman berdasarkan kriteria (pinjaman lancar,

kurang lancar, ragu-ragu dan macet).

7) Mengontrol pembayaran pinjaman anggota berdasarkan

tunggakan yang ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

65

i. Account Officer (AO)

Account Officer adalah bagian yang bertugas langsung di lapangan,

yaitu mendatangi rumah anggota untuk melakukan survei. Berikut ini

adalah tugas AO:

1) Menangani penagihan pinjaman anggota/ kredit macet.

2) Melakukan survei lokasi anggota.

3) Melakukan kunjungan atau pendekatan ke anggota yang tunggak

dalam pelunasan pinjaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

66

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi dan Analisis Sistem Pemberian Kredit Koperasi Pintu Air

Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kopdit Pintu Air memberikan kredit

kepada anggota berdasarkan pada tujuan pinjaman yang disesuaikan dengan

kebutuhan anggota. Ada empat tujuan pemberian kredit yaitu kredit produktif,

kredit kesejahteraan, dan kredit pendidikan, dan kredit kesehatan. Kredit

produktif adalah kredit yang diberikan kepada anggota dengan tujuan untuk

meningkatkan income. Kredit ini menjadi prioritas bagi Koperasi Pintu Air

karena bila income atau pendapatan meningkat, maka anggota tersebut akan

mampu untuk membayar dan menabung, sehingga Koperasi akan menjadi lebih

kuat. Kedua adalah Kredit kesejahteraan. Kredit ini diberikan kepada anggota

dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Sesuai dengan

visi Koperasi Pintu Air yaitu meningkatkan kesejahteraan anggota. Dan kredit

pendidikan, adalah kredit yang diberikan kepada anggota dengan tujuan untuk

membantu anggota membiayai biaya pendidikan putra-putri mereka, maupun

untuk biaya pendidikan bagi diri sendiri. Yang terakhir adalah pemberian kredit

dengan tujuan untuk kesehatan, adalah kredit yang diberikan kepada anggota

dengan tujuan untuk membantu anggota yang sedang sakit sehingga dapat

menunjang biaya pengobatan si anggota tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

67

Bagi anggota yang ingin mengajukan kredit pinjaman, hal pertama yang

harus dilakukan adalah mengisi dan melengkapi dokumen permohonan kredit.

Dokumen dalam hal ini adalah surat-surat yang dapat digunakan Koperasi Pintu

Air untuk merekam transaksi-transaksi maupun perjanjian kredit sebagai alat

bukti dalam catatan yang akan diarsip. Berikut ini adalah dokumen pengajuan

kredit Koperasi Pintu Air:

1. Surat Permohonan Pinjaman

Surat ini adalah surat yang harus diisi dan ditandatangani oleh calon debitur

yang akan mengajukan permohonan kredit. Surat ini berisi tentang data diri

pemohon, data keuangan pemohon, data keuangan keluarga, besar

pinjaman yang dipinjam, jangka waktu pinjaman, cara pembayaran

kembali angsuran pokok dan bunga, maksud dan tujuan pinjaman, serta

jaminan yang diberikan. Selain itu surat ini juga harus di lengkapi dengan

pas foto si peminjam dan penjamin (penjamin wajib keluarga yang masih

berhubungan darah secara langsung bisa suami/ istri/ anak)

2. Surat Keputusan Permohonan Pinjaman

Surat Keputusan Permohonan Pinjaman berisikan hasil keputusan yang

diberikan KSP Kopdit Pintu Air apakah pengajuan permohonan kredit

ditolak, dipending, atau diterima yang diputuskan oleh rapat gabungan

antara ADK, manager cabang, kepala AO, dan komite cabang disertai

dengan tanda tangan masing-masing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

68

3. Surat Perjanjian Pinjaman

Surat Perjanjian Pinjaman adalah surat yang berisi pernyataan perjanjian

oleh calon debitur yang dilengkapi dengan tanda tangan di atas materai

6.000, tanda tangan penjamin, tanda tangan saksi peminjam (kasir), dan

disahkan oleh manager cabang.

4. Surat Rekomendasi Pinjaman Komite Cabang/ KCP/ Unit/ Kelompok

Surat rekomendasi berisi pemberian rekomendasi dari komite cabang yang

menyetujui calon debitur dalam mengajukan pinjaman. surat ini juga

dilengkapi dengan tanda tangan komite.

5. Surat Pernyataan dan Pengakuan Hutang

Surat Pernyataan dan Pengakuan Hutang berisi pernyataan calon debitur

yang telah berhutang sebesar jumlah yang di pinjam, sesuai dengan

perjanjian tertanggal kepada KSP Kopdit Pintu Air serta pernyataan

kesanggupannya untuk menyelesaikan pembayaran dengan cara

mengangsur. Surat ini berlaku dan mengikat juga untuk para ahli waris dan

penerima atau pengganti hak. Surat ini juga dilengkapi dengan tanda tangan

calon debitur di atas materai 6.000.

6. Surat Pernyataan Penjamin

Surat ini ditujukan untuk penjamin yang mengetahui dan mendukung

sepenuhnya proses permohonan dan pencairan pinjaman, serta menyetujui

proses realisasi pinjaman tersebut di Kopdit Pintu Air. Surat ini dilengkapi

dengan tanda tangan si penjamin di atas materai 6.000.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

69

Selain melengkapi dokumen permohonan kredit, masih ada beberapa

tahap yang dilakukan sebelum pencairan pinjaman. Awalnya dimulai dari

bagian kredit, setelah calon debitur melengkapi dokumen permohonan kredit,

selanjutnya calon debitur melakukan konsultasi mengenai jangka waktu dan

kemampuan pembayaran. Setelah itu akan dilakukan survei ke rumah calon

debitur yang dilakukan oleh petugas lapangan. Hasil survei tersebut kemudian

akan dilakukan analisis kredit oleh petugas lapangan. Jika semua berkas sudah

lengkap dan hasil analisa dapat di terima, maka selanjutnya akan diserahkan ke

manager untuk dipertimbangkan lagi apakah apakah pengajuan permohonan

pinjaman tersebut dapat di terima dan dicairkan.

B. Evaluasi Pengendalian Internal pada Pemberian Kredit

Suatu organisasi membutuhkan pengendalian internal yang dapat

mengontrol aktivitas-aktivitas yang terjadi di dalam organisasi tersebut. Begitu

pula dengan KSP Kopdit Pintu Air yang menerapkan pengendalian internal

dalam aktivitasnya terlebih khusus dalam aktivitas pemberian kredit, sehingga

dapat terlaksana sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pada

penelitian ini, melakukan perbandingan antara kriteria sistem pengendalian

internal COSO dengan penerapan yang sudah dilakukan oleh KSP Kopdit Pintu

Air. Berikut adalah langkah-langkah yang digunakan dalam menjawab

permasalahan kedua:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

70

1. Mempersiapkan data hasil wawancara mengenai Pengendalian Internal

pada Pemberian Kredit di Koperasi Pintu Air.

Pada langkah yang pertama, menyiapkan hasil wawancara yang telah

dilakukan dengan narasumber berupa penjelasan jawaban yang terlampir

dalam lampiran. (lihat hal. 148)

2. Menguraikan dan mendeskripsikan data hasil wawancara.

Peneliti melakukan wawancara di dua cabang Kopdit Pintu Air yaitu di

cabang Surabaya dan cabang Sumba Timur. Berikut adalah deskripsi hasil

wawancara dari kedua cabang tersebut.

a. Deskripsi hasil wawancara di Kopdit Pintu Air cabang Surabaya.

Berdasarkan hasil wawancara mengenai pengendalian internal

pemberian kredit, penjelasan yang diperoleh adalah standar etika dan

perilaku yang di Kopdit Pintu Air penerapannya sama dari pusat ke

cabang. Untuk semua jabatan di setiap divisi standar etika dan perilaku

yang diterapkan adalah senyum, sapa, salam, sopan, santun. Struktur

organisasi yang dibuat bertujuan untuk dapat menerapkan strategi

dengan baik sehingga dapat memberikan pelayanan yang maksimal

kepada anggota. Untuk meningkatkan kompetensi karyawan Kopdit

Pintu Air memberikan pendidikan khusus dari kantor pusat, dan secara

khusus untuk manager cabang dan karyawan bagian kredit setiap tahun

ada uji kompetensi dasar langsung dari kementrian untuk mendapatkan

sertifikat sesuai bagiannya masing-masing. Kopdit Pintu Air

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

71

menunjukkan komitmen dalam melayani anggota untuk mengurangi

resiko dengan cara memberikan pendidikan kepada anggota mengenai

cara hidup berkoperasi di Pintu Air agar anggota memiliki pemahaman

yang baik tentang Koperasi Pintu Air. Kopdit Pintu Air mengurangi

resiko fraud dan error dengan cara mewajibkan setiap karyawan yang

akan bekerja untuk menyerahkan ijazah asli kepada Kopdit Pintu Air

sebagai jaminan. Apabila dalam perjalanannya karyawan tersebut

melakukan kecurangan maka ijazah tersebut akan di tahan dan bila

kecurangan atau kesalahan yang dibuat sudah berulang dan

memberikan kerugian bagi Kopdit Pintu Air, maka karyawan tersebut

akan diberhentikan dan diminta ganti rugi sebagai bentuk

pertanggungjawaban atas perbuatan yang diperbuat. Pencatatan

transaksi pemberian kredit di Kopdit Pintu Air dilakukan pada dua

lembar slip sebagai bukti yaitu slip merah sebagai bukti pengeluaran

dan slip putih untuk bukti pemasukan. Pengawasan yang dilakukan

Kopdit Pintu Air apabila ditemukan adanya kelemahan dalam sistem

pengendaian internal, pengawasannya lebih diperketat lagi dan

biasanya langsung diawasi oleh pengawas pusat yang bertugas untuk

mengawasi sistem pengendalian internal yang ada.

b. Deskripsi hasil wawancara di Kopdit Pintu Air cabang Sumba Timur.

Penjelasan yang diperoleh dari hasil wawancara mengenai

pengendalian internal pada pemberian kredit di Kopdit Pintu Air

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

72

cabang Sumba Timur adalah semua karyawan dituntut untuk

mengikuti standar perilaku dan etika yaitu mengabdi dengan jujur,

disiplin, handal, bijaksana, dapat dipercaya dengan menghindari

praktik-praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), menjadi pribadi

yang bertanggungjawab, taat kepada aturan lembaga, Undang-undang

negara, dan menjadi teladan dalam pengabdian. KSP Kopdit Pintu Air

juga memiliki aturan kerja tertulis yang di dalamnya terdapat sanksi

apabila ada anggota organisasi yang tidak mentaati atau tidak

melakukan sesuai standar perilaku dan etika yang ada. Sturktur

organisasi Kopdit Pintu Air adalah garis koordinasi putus-putus bukan

garis perintah, jadi antar bagian dari tingkat tertinggi sampai yang

terendah saling bekerja sama dan melengkapi. Setiap karyawan yang

akan menangani di bagian kredit tentunya akan di uji kompetensinya

melalui sertifikasi profesi. Kemudian pada setiap tiga bulan sekali

diadakan pendidikan yang berkaitan dengan bagiamana cara

pemberian kredit yang baik untuk meningkatkan mutu karyawan yang

menangani kredit. Komitmen yang ditunjukkan Koperasi Pintu Air

dalam melayani anggota dengan baik untuk mengurangi terjadinya

resiko adalah dengan melayani anggota dengan hati yang tulus, jika

sudah melayani dengan hati yang tulus selanjutnya semua karyawan

harus taat terhadap prosedur pelayanan lembaga atau kepada aturan

yang berlaku. Prosedur Pintu Air untuk mengurangi resiko fraud dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

73

error yang pertama harus ada sistem pengendalian yang baik. Dalam

sistem pengendalian yang baik ada lingkungan pengendalian yang

baik, penilaian resiko yang terus dilakukan setiap bulan, kemudian ada

aktivitas pengendalian, komunikasi dan informasi yang baik, dan

pengawasan. Itu semua yang terlibat dalam sistem pengendalian yang

baik. Selanjutnya selain sistem pengendalian yang baik adalah

menghambat terjadinya kolusi, melaksanakan pemeriksaan secara

proaktif, menyampaikan atau memberikan gambaran hukum yang

akan di terima bila mereka melakukan fraud, jadi harus disampaikan

secara transparan aturannya, dan yang paling penting adalah

pengawasan. Pencatatan transaksi pemberian kredit yang dilakukan

oleh Koperasi Pintu Air dilakukan per tanggal dalam bulan berjalan,

jika dicairkan hari ini berarti transaksinya langsung dicatat saat itu

juga. Kemudian ada slip uang keluar dan slip uang masuk, ketika

penerimaan uangnya ada di bukti slip uang keluar atau di kwitansi

merah nanti akan dibukukan sesuai masing-masnig pos dan proses ini

kondisikan dengan tanggal acc yang dilakukan oleh manager atau

pimpinan cabangnya sesuai dengan permohonan yang masuk. Dan

kami juga memiliki buku kas harian yang setiap hari akan dicatat

sesuai transaksi yang terjadi. Kopdit Pintu Air juga memiliki buku kas

harian yang akan dicatat sesuai transaksi yang terjadi. Selanjutnya

untuk dibagian kredit ada pencatatan yang register realisasi anggota

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

74

yang diinput ke excel kemudian diprint untuk diarsipkan dan di tanda

tangan oleh manager. Jadi selain di input secara online, ada juga

pencatatan manualnya untuk diarsipkan. Pengawasan yang dilakukan

Kopdit Pintu Air terhadap kelemahan dalam sistem pengendalian

internal adalah dengan memperbaiki dan merubah sistem

pengendalian internalnya. Sebelum melakukan perubahan, bentuk

pengawasannya terlebih dahulu harus diperketat dan akurat agar tidak

terjadi kesalahan yang sama. Cara untuk memperketat pengawasan

adalah semua pimpinan cabang berkumpul untuk mendiskusikan

temuan yang ada di salah satu cabang agar mengurangi atau

menghindari agar tidak terjadi dicabang lainnya. Dan setiap tahun

dilakukan pembaharuan sesuai dengan perkembangan zaman saat ini.

3. Membandingkan hasil deskripsi data dengan ke lima komponen

pengendalian internal beserta masing-masing prinsip komponen menurut

COSO.

Setelah menguraikan dan mendeskripsikan data hasil wawancara, langkah

selanjutnya yang dikakukan adalah melakukan perbandingan antara

pengendalian internal yang dilakukan Kopdit Pintu Air dengan

pengendalian internal COSO melalui lima komponennya yaitu Lingkungan

Pengendalian, Penilaian Resiko, Aktivitas Pengendalian, Informasi dan

Komunikasi, serta Pengawasan. Dari data hasil wawancara dan jawaban

yang telah didapatkan, pelaksanaan dan penerapan pengendalian internal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

75

dalam pemberian kredit di Kopdit Pintu Air dapat dilihat pada tabel yang

menjelaskan dan menunjukan penerapan pengendalian internal pada

pemberian kredit berdasarkan lima komponen COSO, yaitu di tabel 5.3,

tabel 5.4, tabel 5.5, tabel 5.6, dan tabel 5.7.

4. Melakukan analisis data hasil dari perbandingan yang telah dideskripsikan.

menganalisis data hasil dari perbandingan sesuai dengan tabel

perbandingan yang akan dibuat dan memberikan gambaran yang lengkap

tentang pengendalian internal yang diterapkan di Koperasi Pintu Air,

apakah sudah sesuai dengan prinsip COSO atau belum sesuai di bagian

bawah tabel perbandingan ke lima komponen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

76

Tabel 7. Perbandingan Pengendalian Internal yang Diterapkan pada KSP Kopdit Pintu Air dengan Pengendalian

Internal Menurut COSO Komponen Lingkungan Pengendalian

No. Komponen

COSO

Lingkungan

Pengendalian

Kriteria Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Surabaya)

Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Sumba Timur)

Keterangan

(sesuai/tidak)

1. a. Komitmen

terhadap nilai

dan integritas.

Organisasi

menunjukkan

komitmennya

terhadap integritas

dan nilai-nilai

etika.

KSP Kopdit Pintu Air cabang

Surabaya memiliki standar

etika dan sudah menerapkan

standar etika dan perilaku

yang tercantum secara tertulis

dalam aturan kerja yang

berlaku untuk seluruh

karyawan. Semua karyawan

dituntut untuk menjadikan

budaya kerja dalam

memberikan pelayanan yang

terbaik, dengan melakukan

briefing setiap pagi sebelum

kantor dibuka dan evaluasi

setiap seminggu sekali untuk

mengingatkan karyawan agar

memberikan pelayanan yang

baik kepada anggota disertai

dengan prinsip senyum, sapa,

salam, sopan, santun.

KSP Kopdit Pintu Air cabang

Sumba Timur juga memiliki

standar etika yang tercantum

dalam aturan kerja. Pimpinan

koperasi yaitu manager

cabang mendorong semua

karyawan untuk memiliki

komitmen yang sama,

bekerja dengan jujur, disiplin,

handal, bijaksana, dan

mengindari praktik KKN.

Karyawan juga didorong

untuk menjadi pribadi yang

bertanggung jawab dan

mentaati aturan lembaga

yang ada. Dalam pelayanan

kepada anggota juga disertai

dengan prinsip senyum, sapa,

salam, sopan, dan santun.

Sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

77

No. Komponen

COSO

Lingkungan

Pengendalian

Kriteria Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Surabaya)

Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Sumba Timur)

Keterangan

(sesuai/tidak)

b. Melaksanakan

tanggung

jawab

pengawasan

Dewan pengawas

independen

terhadap

manajemen dan

melaksanakan

pengawasan

terhadap

pengembangan

dan kinerja

pengendalian

internal

_ _ _

c. Melaksanakan

tanggung

jawab

pengawasan.

Manajemen

menetapkan,

dengan

pengawasan

dewan pengawas,

struktur, jalur

pelaporan,

kewenangan dan

tanggung jawab

dalam mencapai

tujuan.

KSP Kopdit Pintu Air

memiliki dua struktur

organisasi yaitu struktur

organisasi pusat dan struktur

organisasi cabang. Kedua

struktur ini memiliki maksud

dan tujuan yang sama yaitu

untuk membantu koperasi

dalam pembagian tugas dan

wewenang untuk setiap divisi

agar dalam memberikan

laporan dapat berjalan dengan

baik sesuai dengan

KSP Kopdit Pintu Air

memiliki dua struktur

organisasi dimana struktur

organisasi tersebut adalah

garis koordinasi putus-putus

bukan garis perintah, maka

antar bagian dari tingkat

tertinggi sampai yang

terendah saling bekerja sama

dan melengkapi. Di koperasi

Pintu Air juga terdapat

Satuan Pengawas Internal

yang bertugas untuk

Sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

78

No. Komponen

COSO

Lingkungan

Pengendalian

Kriteria Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Surabaya)

Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Sumba Timur)

Keterangan

(sesuai/tidak)

tanggungjawab masing-

masing divisi sehingga

memiliki satu jalur pelaporan

agar tidak terjadi kekeliruan,

dengan demikian dapat

membantu koperasi dalam

menjalankan aktivitasnya

untuk mencapai tujuan

koperasi.

mengawasi kerja manager

setiap cabang serta

pembagian tugas berdasarkan

struktur organisasi yang ada

agar masing-masing divisi

dapat fokus bekerja sehingga

dapat membantu koperasi

dalam mencapai tujuannya.

d. Menetapkan

struktur,

wewenang,

dan tanggung

jawab.

Organisasi

menunjukkan

komitmen untuk

memperoleh,

mengembangkan,

dan

mempertahankan

individu yang

kompeten.

KSP Kopdit Pintu Air dalam

merekrut karyawan, akan

sangat selektif dan memilih

karyawan berdasarkan

kemampuan mereka masing-

masing untuk ditempatkan

pada setiap divisi. KSP

Kopdit Pintu Air memberikan

pelatihan yang bertempat di

kantor pusat selama satu

bulan kepada karyawan baru

dan mengadakan pengujian

kompetensi kepada karyawan

yang terkait aktivitas

pemberian kredit untuk

KSP Kopdit Pintu Air

mengadakan pendidikan dan

pelatihan secara rutin satiap

tiga bulan sekali sesuai

dengan bagiannya masing-

masing agar dapat

mengembangkan potensi

karyawan sehingga mereka

dapat bekerja dengan baik.

Selain itu, bagi karyawan

yang baru diterima untuk

bekerja di koperasi Pintu Air

diwajibkan untuk mengikuti

pelatihan selama satu bulan

yang dilakukan di kantor

Sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

79

No. Komponen

COSO

Lingkungan

Pengendalian

Kriteria Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Surabaya)

Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Sumba Timur)

Keterangan

(sesuai/tidak)

menguji kemampuan mereka

dalam menyelesaikan

pekerjaan. Bagi karyawan

yang memiliki kinerja yang

baik akan dipertahankan,

sebaliknya jika karyawan

tidak memiliki kinerja yang

baik maka karyawan tersebut

akan didisposisi bahkan

diberhentikan bila tidak

mengalami perubahan. Hal

ini dilakukan KSP Kopdit

Pintu Air agar dapat

mempertahankan

karyawannya yang

berkompeten sehingga dapat

bekerja dengan baik dan

sesuai dengan apa yang

diharapkan dalam membantu

koperasi mencapai tujuannya.

pusat. Karyawan yang

memiliki kinerja yang baik

akan dipertahankan dengan

pemberian penghargaan agar

tetap memberikan kinerja

yang baik dan maksimal saat

melayani anggota. Namun

sebaliknya bagi karyawan

yang tidak memiliki kinerja

yang buruk akan ditegur dan

diberikan motivasi untuk

dapat merubah cara kerjanya

agar menjadi lebih baik,

apabila masih tetap buruk

maka langkah tegas yang

diambil koperasi adalah

memberhentikan karyawan

tersebut.

e. Menunjukkan

komitmen

terhadap

kompetisi.

Organisasi

mendorong setiap

individu untuk

mengemban

KSP Kopdit Pintu Air dalam

menjalankan aktivitasnya

setiap divisi memiliki tugas

dan tanggung jawab masing-

KSP Kopdit Pintu Air

memberikan tugas dan

tanggung jawab yang berbeda

kepada setiap divisi yang

Sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

80

No. Komponen

COSO

Lingkungan

Pengendalian

Kriteria Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Surabaya)

Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Sumba Timur)

Keterangan

(sesuai/tidak)

akuntabilitas atas

tanggung

jawabnya terhadap

pengendalian

internal.

masing. Dalam dokumen

pemberian kredit misalnya

harus disertai dengan tanda

tangan dari pihak yang

berwenang dan terkait

(manager, komite, Adk, AO,

dan Kasir). Jika dalam

dokumen tersebut tanda

tangannya belum lengkap

maka pengajuan kredit belum

bisa disetujui. KSP Kopdit

Pintu Air juga memiliki

evaluasi kinerja yang

dilakukan setiap bulan

bahkan setiap minggu jika di

perlukan untuk mengatasi

temuan-temuan yang terjadi

berhubungan dengan

pengendalian internal dalam

pemberian kredit, dalam hal

ini adalah kredit macet.

bertujuan untuk

mempermudah pengawas

dalam mengawasi aktivitas

masing-masing divisi

tersebut. Misanya petugas

lapangan bertugas untuk

mengunjungi anggota yang

akan mengajukan

permohonan kredit untuk

mengecek jaminan yang

diberikan apakah sesuai

dengan yang disampaikan

saat wawancara atau tidak.

Bila terdapat ketidaksesuaian

maka akan segera diperiksa

kembali oleh karyawan

bagian kredit.

(Sumber: COSO Framework 2013; data diolah, 2020)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

81

Berikut ini adalah analisis hasil perbandingan dari tabel 5.3 mengenai

pengendalian internal pada pemberian kredit di KSP Kopdit Pintu Air di lihat

dari komponen pengendalian internal COSO yang pertama yaitu komponen

Lingkungan Pengendalian:

a. Organisasi menunjukkan komitmen terhadap integritas dan nilai-nilai

etika.

Pimpinan tertinggi KSP Kopdit Pintu Air memiliki peran penting dalam

memberikan teladan bagi para karyawan dengan menunjukkan integritas

dan nilai-nilai etika yang baik dalam menjalankan aktivitas dan

memberikan pelayanan kepada anggota di koperasi. Selain itu, KSP

Kopdit Pintu Air juga mewajibkan seluruh karyawan untuk menjadikan

budaya kerja dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada anggota

dengan prinsip senyum, sapa, salam, sopan, santun sesuai dengan yang

tercantum dalam peraturan Lembaga yang ada, mendorong lembaga dan

karyawan untuk memiliki komitmen yang sama, serta tegas

menindaklanjuti apabila terdapat penyimpangan sesuai dengan aturan

lembaga dan Undang-Undang yang berlaku. KSP Kopdit Pintu Air yang

sudah memiliki banyak cabang hampir di seluruh Indonesia juga dituntut

untuk menghormati aturan hukum, nilai-nilai lokal, dan norma-norma

yang berlaku di wilayah dimana koperasi Pintu Air menjalaknan usahanya.

b. Manajemen menetapkan, dengan pengawasan dewan, struktur, jalur

pelaporan, kewenangan dan tanggung jawab dalam mencapai tujuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

82

Dewan pengawas dan pengawas area yang ada di KSP Kopdit Pintu Air

bertugas untuk mengontrol dan mengawasi aktivitas pengendalian internal

mengenai pembagian tugas dan tanggungjawab masing-masing bagian

yang ada di seluruh cabang, KCP, unit, dan kelompok agar tetap berjalan

dengan baik.

c. Organisasi menunjukkan komitmen untuk memperoleh, mengembangkan,

dan mempertahankan individu yang kompeten.

KSP Kopdit Pintu Air menuntut karyawan untuk bekerja secara kompeten

dengan mentaati aturan-aturan lembaga. KSP Kopdit Pintu Air

memberikan pelatihan selama satu bulan kepada karyawan baru dan

mengadakan pengujian kompetensi kepada karyawan yang terkait aktivitas

pemberian kredit untuk menguji kemampuan mereka dalam

menyelesaikan pekerjaan. Selanjutnya pada setiap bulan sekali pimpinan

cabang akan melakukan evaluasi kepada kepada kinerja karyawan.

Apabila dalam perjalanan terdapat temuan, maka akan dilakukan evaluasi

saat itu juga untuk mengurangi resiko yang terjadi. Evaluasi kinerja yang

dilakukan fleksibel untuk setiap cabang tergantung dengan situasi dan

kondisi di lapangan.

d. Organisasi mendorong individu mengembangkan akuntabilitas atas

tanggung jawab terhadap pengendalian internal.

KSP Kopdit Pintu Air mewajibkan karyawannya mengikuti kompetensi

dasar untuk mendapatkan sertifikat sesuai dengan bidangnya masing-

masing. Karyawan akan difasilitasi dengan menanggung semua biaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

83

selama mengikuti uji kompetensi yang dilakukan di pusat. Selain itu setiap

bulannya akan diadakan evaluasi terkait dengan kinerja karyawan, bila

terdapat karyawan yang kurang efektif dan kompeten dalam bekerja maka

akan ditegur dan diberikan motivasi terlebih dahulu agar dapat

memperbaiki kinerjanya. Akan tetapi jika karyawan tersebut tidak

menunjukkan perubahan maka akan ditindaklanjuti dengan lebih tegas.

Bagi karyawan yang memiliki kinerja baik, akan diberikan penghargaan

atas hasil kerjanya tersebut misalnya dengan kenaikan pangkat maupun

gaji. Pengawas dari pusat juga akan melakukan kunjungan kepada masing-

masing cabang setiap 3 bulan sekali untuk melihat perkembangan dan

memberikan masukan terkait dengan hasil kerja cabang-cabang tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

84

Tabel 8. Perbandingan Pengendalian Internal yang Diterapkan pada KSP Kopdit Pintu Air dengan

Pengendalian Internal Menurut COSO Komponen Penilaian Resiko

No. Komponen COSO

Penilaian Resiko

Kriteria Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Surabaya)

Keadaan di KSP

Kopdit Pintu Air

(Sumba Timur)

Keterangan

(sesuai/tidak)

2. a. Menentukan

tujuan yang

sesuai.

Organisasi terlebih

dahulu menetapkan

tujuan dengan

kejelasan yang

cukup untuk

memungkinkan

identifikasi dan

penilaian resiko.

Dalam menganalisa

resiko kredit macet yang

akan terjadi KSP Kopdit

Pintu Air meninjau dari

dua faktor yaitu faktor

eksternal dan internal.

faktor eksternal

misalnya si debitur

mengalami musibah

(kebakaran atau

bencana alam),

sedangkan faktor

internal misalnya si

debitur memang sengaja

tidak mau menjalankan

kewajibannya untuk

melunasi pinjaman.

Dari kedua faktor ini

pihak koperasi akan

melihat dan

mengidentifikasi

penyebab terjadinya

KSP Kopdit Pintu Air

mengatasi masalah

keamanan kredit yang

terjadi adalah dengan

cara mendatangi ke

rumah anggota untuk

mengkonfirmasi

secara langsung

kepada anggota apa

penyebab ia tidak bisa

menjalankan

kewajibannya untuk

melunasi pinjaman

yang telah diterima.

Apabila penyebabnya

berkaitan dengan

bencana alam maka

pihak koperasi akan

memberikan toleransi.

Bila penyebabnya

akibat kelalaian

anggota itu sendiri

Sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

85

No. Komponen COSO

Penilaian Resiko

Kriteria Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Surabaya)

Keadaan di KSP

Kopdit Pintu Air

(Sumba Timur)

Keterangan

(sesuai/tidak)

resiko kredit tersebut

sehingga dapat

ditangani dengan cepat.

maka akan dikenakan

sanksi.

a. Mengidentifikasi

dan menganalisis

resiko.

Organisasi

mengidentifikasi

resiko pencapaian

tujuan di seluruh

entitas dan

menganalisa resiko

sebagai dasar dalam

menentukan

bagaimana resiko

harus dikelola.

Ketua dan pengawas

KSP Kopdit Pintu Air

memberikan briefing

kepada seluruh kepala

cabang dan ketua

komite mengenai tujuan

yang harus dicapai

koperasi dan peraturan

yang diberlakukan.

Selanjutnya ketua

cabang akan

menyampaikan kepada

seluruh karyawan untuk

bekerja dengan baik

agar mencapai target

yang hendak dicapai.

Pengendalian internal

ini terdapat peraturan

tertulis mengenai sanksi

yang akan diberikan

Setiap individu yang

bekerja di Koperasi

Pintu Air terlebih

dahulu harus

mengetahui tujuan

koperasi Pintu Air

yang tercantum dalam

aturan kerja. Selain itu

dalam evaluasi harian

yang dilakukan di

akhir pekan, setiap

manager selalu

mengingatkan

karyawannya untuk

bekerja sesuai dengan

aturan yang berlaku

agar koperasi dapat

mencapai target dan

tujuannya. Apabila

terdapat divisi atau

karyawan yang

bekerja tidak

Sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

86

No. Komponen COSO

Penilaian Resiko

Kriteria Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Surabaya)

Keadaan di KSP

Kopdit Pintu Air

(Sumba Timur)

Keterangan

(sesuai/tidak)

apabila terdapat

kecurangan dalam

pelaksanaannya.

memenuhi terget,

akan diberikan

peringatan dan

teguran.

b. Menilai resiko

fraud.

Organisasi harus

mempertimbangkan

potensi terjadinya

fraud atau

kecurangan dalam

menilai resiko

untuk mencapai

tujuannya.

Apabila koperasi

menemukan potensi

terjadinya fraud, maka

koperasi akan langsung

mengambil tindakan

untuk melakukan

perbaikan dan

memperketat

pengawasan agar dapat

mencegah terjadinya

fraud tersebut. Selain

itu juga dilakukan rapat

rutin untuk membahas

potensi kecurangan

yang akan terjadi yang

bertujuan untuk

mengurangi terjadinya

resiko fraud tersebut.

Contoh potensi fraud

adalah apabila calon

debitur memberikan

KSP Kopdit Pintu Air

melaksanakan

pemeriksaan dan

pengawasan secara

proaktif untuk

menghindari

terjadinya resiko

kecurangan. Apabila

ditemukan adanya

kecurangan maka tim

pengawas akan turun

langsung untuk

melakukan

pemeriksaan dan

melakukan tindakan

perbaikan untuk

membantu mengatasi

masalah kecurangan

tersebut agar tidak

terulang lagi. Contoh

kecurangan yang

Sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

87

No. Komponen COSO

Penilaian Resiko

Kriteria Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Surabaya)

Keadaan di KSP

Kopdit Pintu Air

(Sumba Timur)

Keterangan

(sesuai/tidak)

data dan informasi

mengenai jaminan

pinjaman saat

diwawancara tidak

sesuai dengan apa yang

ada dilapangan/

dirumah anggota

tersebut maka cara

mencegahnya adalah

dengan melakukan

survey secara langsung

ke rumah si debitur

untuk memastikan

kebenarannya. Namun

di KSP Kopdit Pintu Air

belum memiliki aturan

tertulis mengenai hal

tersebut.

terjadi adalah

karyawan

menyalahgunakan

wewenang dengan

menerima suap dari

annggota yang

mengajukan pinjaman

untuk mempercepat

proses pencairan

pinjaman. Karyawan

yang ketahuan

melakukan

kecurangan tersebut

akan langsung dipecat

oleh pimpinan sesuai

dengan SOP yang

berlaku.

c. Mengidentifikasi

dan

menganalisis

perubahan yang

signifikan.

Organisasi

mengidentifikasi

dan mengevaluasi

perubahan-

perubahan yang

dapat

mempengaruhi

KSP Kopdit Pintu Air

selalu mengadakan

rapat dengan pihak-

pihak terkait seperti

dewan pengawas,

manager, komite, dan

perwakilan dari masing-

KSP Kopdit Pintu Air

rutin melaksanakan

rapat untuk

mengevaluasi setiap

perubahan-perubahan

yang berdampak pada

sistem pengendalian

Sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

88

No. Komponen COSO

Penilaian Resiko

Kriteria Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Surabaya)

Keadaan di KSP

Kopdit Pintu Air

(Sumba Timur)

Keterangan

(sesuai/tidak)

sistem

pengendalian

internal secara

signifikan.

masing divisi untuk

membahas dan

mengevaluasi mengenai

perubahan-perubahan

yang terjadi dalam

aktivitas koperasi,

terlebih khusus

perubahan yang

mempengaruhi sistem

pengendalian internal.

Contoh perubahan-

perubahan yang dapat

mempengaruhi sistem

pengendalian internal

adalah penggunaan

software teknologi

informasi yang awalnya

secara offline berubah

menjadi online.

Sebelum

mengimplementasikan

sistem pengendalian

internal koperasi

terlebih dahulu akan

mengidentifikasi

internal. Rapat

biasanya dihadiri oleh

salah satu perwakilan

pengurus dari pusat,

sehingga kantor pusat

juga mengetahui

perkembangan yang

ada di setiap cabang.

Salah satu contoh

perubahan yang

signifikan adalah

peralihan pelayanan

dari offline ke online.

Koperasi Pintu Air

mulai beralih menjadi

online sejak awal

tahun 2018, hal ini

tentunya

membutuhkan

perhatian yang ekstra

terlebih bagi

karyawan yang

merasakan langsung

perubahan tersebut.

Selama masa uji coba

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

89

No. Komponen COSO

Penilaian Resiko

Kriteria Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Surabaya)

Keadaan di KSP

Kopdit Pintu Air

(Sumba Timur)

Keterangan

(sesuai/tidak)

apakah sistem tersebut

sesuai dengan

kebutuhan koperasi atau

tidak sehingga dalam

pengimplementasiannya

dapat berjalan dengan

baik dan membantu

koperasi dalam

mencapai tujuannya.

teknologi tersebut

semua karyawan

mengikuti pelatihan

mengenai cara

penggunaan sistem

informasi yang baru

tersebut agar dapat

berfungsi dengan

baik.

(Sumber: COSO Framework 2013; data diolah, 2020)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

90

Berikut ini adalah analisis hasil perbandingan dari tabel 5.4 mengenai

pengendalian internal pada pemberian kredit di KSP Kopdit Pintu Air di lihat

dari komponen pengendalian internal COSO yang kedua yaitu komponen

Penilaian Resiko:

a. Organisasi menetapkan tujuan dengan kejelasan yang cukup untuk

mampu mengidentifikasi dan menilai resiko yang terkait dengan tujuan.

Dalam mengidentifikasi dan menganalisis resiko koperasi meninjau dari

dua faktor yaitu faktor eksternal dan internal. Misalnya dalam hal

pemberian kredit, tidak menutup kemungkinan bahwa dalam

memberikan kredit kepada anggota akan berjalan dengan lancar.

Terkadang terdapat debitur yang tidak bertanggungjawab dengan

kewajibannya sehingga menyebabkan terjadinya resiko kredit macet.

Dalam mengatasi kredit macet ini biasanya koperasi akan melakukan

identifikasi penyebab debitur tidak membayar angsurannya. Faktor

eksternal debitur tidak menjalankan kewajibannya karena mengalami

musibah bencana alam dan kecelakaan yang tidak terduga yang

menyebabkan debitur mengalami kebangkrutan dalam usahanya.

b. Organisasi mengidentifikasi resiko terkait pencapaian tujuan organisasi

pada seluruh lingkup entitas, dan menganalisis resiko sebagai dasar untuk

menentukan bagaimana resiko tersebut dikelola.

Koperasi memberikan kejelasan secara terperinci mengenai tujuan yang

akan dicapai sehingga dapat membantu pihak-pihak yang terlibat yaitu

pimpinan cabang untuk meyampaikan tujuan koperasi kepada karyawan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

91

Dalam memberikan pelayanan kepada anggota, setiap karyawan dalam

divisinya masing-masing sudah mengetahui tugas dan tangungjawabnya

sehingga dapat bekerja secara efektif dan efisien. Dengan pemisahan

tugas dan wewenang tersebut dapat membantu koperasi dalam

mengidentifikasi peilaian resiko yang terkait dengan tujuan

pengendalian. Apabila terdapat resiko dalam pemberian kredit maka

koperasi dapat mempertimbangkan resiko tersebut dengan membentuk

aktivitas pengendalian untuk mengurangi resiko tersebut.

c. Organisasi mempertimbangkan potensi kecurangan dalam penaksiran

resiko untuk mencapai tujuan.

KSP Kopdit Pintu Air selalu mengusahakan untuk menghindari resiko

terjadinya kecuragan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja,

sehingga penerapan sistem pengendalian internal harus diperhatikan

dengan baik agar membantu dalam mengidentifikasi kecurangan yang

mungkin akan terjadi. Berkaitan dengan penerapan sistem pengendalian

internal maka tim pengawas akan memperketat pengawasanya dan selalu

melakukan kontrol agar sistem pengendalian internal dapat berjalan

dengan baik sehingga dapat membantu koperasi dalam mencapai

tujuannya. Biasanya jika terjadi kecuragan yang disengaja maka pelaku

kecurangan tersebut akan langsung diamankan dan diberikan sanksi

sesuai dengan peraturan lembaga yang berlaku. Tidak hanya sampai di

situ, apabila tindak kecurangannya menyebabkan kerugian bagi lembaga

dan anggota maka akan diminta ganti rugi. Namun pada kenyataannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

92

hingga saat ini Kopdit Pintu Air belum pernah mengalami hal seperti itu.

Kemudian jika ditemukan kecurangan yang tidak disengaja seperti akibat

kerusakan sistem atau teknologi yang digunakan maka akan segera

dilakukan perbaikan.

d. Organisasi mengidentifikasi dan menilai perubahan-perubahan yang bisa

berpengaruh pada sistem pengendalian internal secara signifikan.

KSP Kopdit Pintu Air melakukan rapat secara rutin untuk mengevaluasi

perubahan-perubahan yang terjadi terkait dengan pengimplementasian

sistem pengendalian internal yang sudah diterapkan. Rapat dilakukan

Bersama dengan pihak-pihak yang terkait seperti dewan pengawas dari

pusat, manager cabang, komite, dan perwakilan dari masing-masing

divisi sehingga dapat membahas dan mengevaluasi perubahan yang

terjadi secara lebih jelas sesuai dengan apa yang dialami oleh divisi-divisi

terkait. Dalam menggunakan suatu sistem teknologi, koperasi terlebih

dahulu melihat kebutuhannya apakah dalam aktivitasnya memerlukan

teknologi tersebut atau tidak, sehingga teknologi tersebut dapat

digunakan dengan baik dan efektif dalam membantu koperasi untuk

mencapai tujuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

93

Tabel 9. Perbandingan Pengendalian Internal yang Diterapkan pada KSP Kopdit Pintu Air dengan

Pengendalian Internal Menurut COSO Komponen Aktivitas Pengendalian

No Komponen

COSO

Aktivitas

Pengendalian

Kriteria Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Surabaya)

Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Sumba Timur)

Keterangan

(sesuai/tidak)

3. a. Memilih dan

mengembang

kan kegiatan

pengendalian

.

Organisasi

memilih dan

mengembangkan

kegiatan

pengendalian

yang

berkontribusi

memitigasi

resiko sampai ke

tingkat yang

dapat diterima.

Dalam upaya mengurangi

resiko KSP Kopdit Pintu Air

mempelajari dan memahami

kemungkinan-kemungkinan

resiko yang akan terjadi

melalui analisis dan

penilaian resiko, sehingga

resiko tersebut dapat

dihindari. Contohnya adalah

dengan adanya pemisahan

tugas dan wewenang untuk

setiap divisi dan pemberian

otorisasi juga harus

diperhatikan agar dapat

meminalisir terjadinya

resiko. Dengan adanya

pemisahan tugas untuk

setiap divisi maka masing-

masing divisi dapat bekerja

secara lebih fokus dan

bertanggungjawab dengan

KSP Kopdit Pintu Air yang

memiliki dua struktur

organisasi yaitu ada

struktur manajemen yang

fokus pada aktivitas bisnis

dan sturkur komite fokus

pada hubungan koperasi

dengan calon anggota dan

anggota yang akan

mengajukan permohonan

kredit. Hal ini dibuat karna

ada maksud dan tujuannya

tersendiri, yaitu agar setiap

karyawan dapat bekerja

sesuai dengan bidangnya

masing-masing. Hal ini

dapat mempermudah

dewan pengawas dalam

mengawasi aktivitas di

koperasi tersebut.

Contohnya setiap divisi

Sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

94

No Komponen

COSO

Aktivitas

Pengendalian

Kriteria Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Surabaya)

Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Sumba Timur)

Keterangan

(sesuai/tidak)

pekerjaannya masing-

masing. Misalnya bagian

kredit dan petugas lapangan

memiliki tugas masing-

masing. Petugas lapangan

melakukan survei untuk

kelengkapan data,

sedangkan pengambilan

keputusan kredit dilakukan

oleh petugas di bagian

pemberian kredit.

memiliki wewenang dan

otoritasnya masing-masing

dalam bekerja. Bagian

kredit tidak bisa

mencampuri pekerjaan

petugas lapangan,

begitupun sebaliknya.

Sehingga data yang

dibutuhkan untuk

keperluan pemberian

kredit tidak tercampur

dengan data lainnya.

b. Memilih dan

mengembang

kan kontrol

umum atas

teknologi.

Organisasi telah

memilih dan

mengembangkan

kegiatan

pengendalian

umum atas

teknologi

informasi untuk

mendukung

dalam

tercapainya

tujuan koperasi.

KSP Kopdit Pintu Air

menggunakan software

teknologi informasi yang

disebut Sikopdit Online.

Sikopdit Online adalah

program atau aplikasi

system informasi keuangan

koperasi kredit yang

dikembangkan oleh tim IT

dari Induk Koperasi Kredit

(Inkopdit), yang bertujuan

untuk memperlancar

KSP Kopdit Pintu Air

mulai go online pada tahun

2018. Sebelum

menerapkan sistem

teknologi informasi online,

terlebih dahulu koperasi

melakukan pelatihan

teknis yang dibimbing

langsung oleh tim IT dari

Induk Koperasi Kredit dan

Puskopdit Swadaya Utama

Maumere, agar sumber

Sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

95

No Komponen

COSO

Aktivitas

Pengendalian

Kriteria Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Surabaya)

Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Sumba Timur)

Keterangan

(sesuai/tidak)

pelayanan kepada anggota,

memudahkan transaksi

kepada anggota, dan juga

dapat membantu

pengendalian internal dalam

koperasi. Pengendalian

umum yang sudah

dilakukan terhadap

teknologi informasi tersebut

adalah para pengelola Pintu

Air terlebih dahulu

mendapatkan bimbingan

teknis atau pelatihan terkait

dengan sistem baru tersebut,

untuk memberikan

persiapan sumber daya

manusia yang memadai.

Selanjutnya KSP Kopdit

Pintu Air memasang

infrastruktur sistem pada

masing-masing kantor

cabang yang terkoneksi

dengan sistem tersebut.

daya manusia yang ada di

dalam koperasi dapat

mempersiapkan diri yang

memadai sehingga dapat

menggunakan sistem

teknologi tersebut. Nama

sistem online tersebut

adalah Sikopdit online

yang merupakan program

atau aplikasi sistem

keuangan koperasi kredit

yang bertujuan untuk

mempermudah pelayanan

kepada anggota. Sistem

pelaporan di koperasi juga

sudah online, maka bisa di

awasi langsung oleh kantor

pusat. Apabila ditemukan

ada penyelewengan di

kantor cabang pasti kantor

pusat akan tahu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

96

No Komponen

COSO

Aktivitas

Pengendalian

Kriteria Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Surabaya)

Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Sumba Timur)

Keterangan

(sesuai/tidak)

c. Merinci

kedalam

kebijakan

dan prosedur.

Organisasi

menerapkan

aktivitas

pengendalian

melalui

kebijakan yang

menetapkan apa

yang diharapkan

dan prosedur

untuk

menerapkan

kebijakan

tersebut.

KSP Kopdit Pintu Air

menjadwalkan pertemuan

untuk memberikan

pendidikan kepada anggota

berdasarkan waktu yang

telah disesuaikan dan

diputuskan secara bersama

dengan anggota. Pemberian

pendidikan adalah bentuk

aktivitas pengendalian yang

bertujuan untuk

memberikan pemahaman

yang lebih mendalam lagi

kepada anggota koperasi

mengenai tata cara dan

aturan yang berlaku di

Kopdit Pintu Air, sehingga

anggota memahami dengan

baik dan benar mengenai

hak dan kewajibannya

masing-masing yang dapat

membantu koperasi dalam

mengurangi terjadi resiko.

Selain itu koperasi juga

Pada hari minggu di setiap

akhir bulan kSP Kopdit

Pintu Air mengadakan

pertemuan dengan

anggota. Pertemuan ini

bertujuan untuk

memberikan anggota

pemahaman yang lebih

mendalam terkait cara

hidup berkoperasi,

sehingga anggota menjadi

lebih paham dan mengerti

bagaimana cara hidup

berkoperasi. Contohnya

pengurus koperasi akan

menjelaskan mengenai tata

cara pengajuan pinjaman

dan cara untuk membayar

pinjaman dengan cara

mengangsur, menjelaskan

aturan-aturan yang ada di

koperasi, serta

memberitahukan hak-hak

yang dapat diterima

Sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

97

No Komponen

COSO

Aktivitas

Pengendalian

Kriteria Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Surabaya)

Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Sumba Timur)

Keterangan

(sesuai/tidak)

menempatkan karyawannya

yang berkompeten

dibidangnya masing-masing

untuk dapat membantu

melakukan aktivitas

pengendalian sesuai dengan

jadwal yang telah ditentukan

sebelumnya.

anngota selama terdaftar

menjadi anggota di

koperasi Pintu Air.

Apabila anggota sudah

mengerti dan paham

mengenai cara hidup

berkoperasi, hal ini akan

membantu koperasi dalam

mencegah terjadinya

resiko.

(Sumber: COSO Framework 2013; data diolah, 2020)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

98

Berikut ini adalah analisis hasil perbandingan dari tabel 5.5 mengenai

pengendalian internal pada pemberian kredit di KSP Kopdit Pintu Air di lihat dari

komponen pengendalian internal COSO yang kedua yaitu komponen Aktivitas

Pengendalian:

a. Organisasi memilih dan mengembangkan aktivitas pengendalian yang

berkontribusi dalam pencegahan resiko untuk mencapai tujuan pada level yang

dapat diterima.

Dalam upaya mengurangi resiko KSP Kopdit Pintu Air mempelajari dan

memahami kemungkinan-kemungkinan resiko yang akan terjadi melalui

analisis dan penilaian resiko, sehingga resiko tersebut dapat dihindari.

Contohnya adalah dengan adanya pemisahan tugas dan wewenang untuk setiap

divisi dan pemberian otorisasi juga harus diperhatikan agar dapat meminalisir

terjadinya resiko. Dalam aktivitas pemberian kredit, pemberian otorisasi sangat

penting untuk mengambil keputusan pinjaman apakah disetujiu atau tidak.

Apabila dalam dokumen pemberian kredit tersebut sudah lengkap maka

pinjaman akan disetujui dan ditambah dengan pertimbangan lainnya

berdasarkan hasil survei dan wawancara dengan calon debitur.

b. Organisasi telah memilih dan mengembangkan aktivitas pengendalian umum

dengan menggunakan teknologi untuk mendukung tercapainya tujuan.

KSP Kopdit Pintu Air memilih untuk menyesuaikan diri dengan kemajuan

teknologi dan informasi yang berkembang dengan pesat saat ini. Koperasi

Pintu Air mulai go online pada tahun 2018. Sebelum menerapkan sistem

teknologi informasi online, terlebih dahulu koperasi melakukan pelatihan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

99

teknis yang dibimbing langsung oleh tim IT dari Induk Koperasi Kredit dan

Puskopdit Swadaya Utama Maumere, agar sumber daya manusia yang ada di

dalam koperasi dapat mempersiapkan diri yang memadai sehingga dapat

menggunakan sistem teknologi tersebut. Nama sistem online tersebut adalah

Sikopdit online yang merupakan program atau aplikasi sistem keuangan

koperasi kredit yang bertujuan untuk memperlancar pelayanan kepada anggota.

Kegiatan pelatihan sistem baru ini dibagi menjadi dua bagian yaitu migrasi data

dan transaksi. Migrasi data, data dari sikopdit CS dipindahkan kesistem

sikopdit online. Selanjutnya transaksi, pada bagian ini peserta pelatihan terlibat

dalam proses transaksi pelayanan kepada anggota mengunakan sistem yang

baru. Dengan adanya sistem yang baru ini memungkinkan semua data

transparan, untuk meninimalisir terjadinya kecurangan.

c. Organisasi menerapkan kegiatan pengendalian melalui kebijakan yang

menetapkan apa yang diharapkan dan dalam prosedur yang relevan untuk

melaksanakan kebijakan tersebut.

Koperasi secara rutin memberikan pendidikan kepada anggota yaitu setiap hari

minggu diakhir bulan, dengan tujuan untuk memberikan pemahaman yang

lebih jelas mengenai cara hidup berkoperasi terlebih khusus di Kopdit Pintu

Air. Semakin anggota memahami aturan dan tata cara hidup berkoperasi maka

dapat mengurangi kemungkinan terjadinya resiko. Kopdit Pintu Air juga

memberikan penghargaan kepada karyawan yang berkompeten dengan

kenaikan pangkat dan gaji sehingga karyawan tersebut dapat terus

mempertahankan kinerjanya yang baik. Apabila dalam perjalanan terdapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

100

karyawan yang masih belum efektif dalam bekerja, maka karyawan tersebut

akan diberikan motivasi untuk dapat memperbaiki kinerjanya. Setiap bulan

sekali disetiap cabang diadakan rapat rutin untuk membahas mengenai hasil

kinerja selama bulan berjalan apakah sudah mencapai target atau belum, kalau

belum maka tim pengawas akan mencari penyebabnya. Aktivitas pengendalian

internal sangat dibutuhkan untuk menganalisis dan menelusuri temuan atau

resiko yang terjadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

101

Tabel 10. Perbandingan Pengendalian Internal yang Diterapkan pada KSP Kopdit Pintu Air dengan

Pengendalian Internal Menurut COSO Komponen Informasi dan Komunikasi

No. Komponen

COSO Informasi

dan Komunikasi

Kriteria Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Surabaya)

Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Sumba Timur)

Keterangan

(sesuai/tidak)

4. a. Menggunakan

informasi

yang relevan.

Organisasi

menghasilkan dan

menggunakan

informasi yang

berkualitas dan

relevan untuk

mendukung fungsi

pengendalian

internal.

Koperasi berusaha

semaksimal mungkin

untuk memperoleh dan

menghasilkan informasi

yang relevan, seperti

alamat lengkap calon

debitur, penghasilan per

bulan, dan jaminan yang

diajukan oleh si calon

debitur dengan melakukan

survei ke rumah anggota

yang akan mengajukan

pinjaman kredit. koperasi

harus teliti dalam

mengecek informasi

tersebut untuk

menghindari terjadinya

kecurangan akibat data

yang tidak lengkap dan

penipuan, sehingga dapat

membantu koperasi dalam

mengendalikan proses

KSP Kopdit Pintu Air

selalu memastikan

kesesuaian segala

informasi yang diterima.

Anggota yang akan

mengajukan pinjaman

kredit terlebih dahulu

harus mengisi dan

melengkapi dokumen

permohonan kredit yang

disediakan koperasi.

Dokumen tersebut berisi

tentang data diri pemohon,

kata keuangan, besar

pinjaman yang di pinjam,

dan jaminan yang

diberikan. Selanjutnya

anggota akan diwawancara

oleh ketua komite untuk

memastikan bahwa

anggota tersebut benar-

benar akan menjalankan

Sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

102

No. Komponen

COSO Informasi

dan Komunikasi

Kriteria Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Surabaya)

Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Sumba Timur)

Keterangan

(sesuai/tidak)

pemberian kredit kepada

anggota. Selain itu dalam

mengolah data anggota

yang berkaitan dengan

aktivitas pemberian kredit

akan selalu diperiksa

kembali oleh karyawan

yang bertanggung jawab

bahkan saat diserahkan ke

manager, manager juga

akan memeriksa kembali

berkas-berkasnya untuk

menghindari adanya

kesalahan. Apabila

terdapat kesalahan atau

pengisian data belum

lengkap maka akan

langsung diperbaiki.

kewajibannya setelah

menerima bantuan

pinjaman. Petugas

lapangan dan staf kredit

bertugas untuk

memastikan apakah data

yang diberikan sudah

sesuai dengan yang ada di

lapangan. Misalnya

mengenai alamat rumah si

calon debitur tersebut

harus dipastikan benar

adanya sehingga bila

kedapanya terjadi resiko

kecurangan, makaa pihak

koperasi bisa langsung

pergi ke rumah anggota

tersebut.

b. Komunikasi

internal.

Koperasi

mengkomunikasikan

informasi secara

internal, termasuk

tujuan dan tanggung

jawab pengendalian

internal yang

30 menit sebelum kantor

buka dilakukan briefing

bersama seluruh karyawan

dari tingkat tertinggi

hingga yang terendah.

Selain itu, Kopdit Pintu

Air juga melakukan rapat

Penyampaian informasi

yang penting akan

dilakukan secara langsung

atau tatap muka, agar dapat

tersampaikan dengan baik

dan menghindari

terjadinya miss

Sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

103

No. Komponen

COSO Informasi

dan Komunikasi

Kriteria Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Surabaya)

Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Sumba Timur)

Keterangan

(sesuai/tidak)

diperlukan untuk

mendukung fungsi

pengendalian

internal.

rutin setiap satu bulan

sekali sesuai dengan

jadwal yang sudah dibuat

untuk melihat tanggung

jawab masing-masing

divisi dalam melakukan

pekerjaannya apakah

sudah baik dalam

membantu koperasi

mencapai tujuannya

sehingga dapat

mendukung seluruh

komponen pengendalian

internal yaitu komponen

lingkungan pengendalian,

penilaian resiko, aktivitas

pengendalian, informasi

dan komunikasi, dan

komponan pemantauan

yang ada di koperasi agar

dapat berfungsi dan

berjalan dengan baik.

komunikasi. Di KSP

Kopdit Pintu Air selalu

mengadakan pertemuan

setiap seminggu sekali

untuk melakukan evaluasi

kinerja antar divisi yang

dipimpin oleh kepala divisi

dan mengadakan rapat

setiap satu bulan sekali

untuk melihat kinerja

divisi secara keseluruhan

yang dilakukan oleh

manager cabang. Rapat

dilakukan secara rutin agar

setiap informasi yang ada

di koperasi dapat

tersampaikan ke seluruh

karyawan secara

transparan sehingga dapat

membantu koperasi dalam

mencapai tujuannya.

c. Komunikasi

eksternal.

Koperasi

berkomunikasi

dengan pihak luar

Pihak eksternal yang

dimaksud dalam KSP

Kopdit Pintu Air adalah

KSP Kopdit Pintu Air

selalu terbuka untuk

menerima kritik saran dari

Sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

104

No. Komponen

COSO Informasi

dan Komunikasi

Kriteria Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Surabaya)

Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Sumba Timur)

Keterangan

(sesuai/tidak)

yang berkaitan

dengan berbagai hal

yang dapat

mempengaruhi

fungsi komponen

pengendalian

internal.

anggota koperasi yang

tidak termasuk dalam

manajemen koperasi.

Komunikasi dengan pihak

luar berkaitan dengan

berbagai hal, misalnya

mengenai pelayanan

koperasi kepada anggota,

maupun fasilitas-fasilitas

yang disediakan koperasi

untuk anggota akan

mempengaruhi komponen

pengendalian internal

informasi dan komunikasi.

Dalam hal ini koperasi

akan mendengarkan

aspirasi dari anggota yang

disampaikan dalam RAB

(Rapat Anggota Bulanan)

maupun RAT (Rapat

Anggota Tahunan). Selain

itu koperasi juga

menyediakan kotak saran

di kantor yang dapat

digunakan anggota bila

pihak luar yang terkait,

dalam hal ini adalah

anggota yang tidak

termasuk dalam struktur

manajemen koperasi.

Informasi tersebut tidak

langsung diterima begitu

saja oleh koperasi

melainkan pihak koperasi

terlebih dahulu harus

mengidentifikasi dan

memeriksa ulang

mengenai informasi yang

didapatkan apakah akan

membawa dampak yang

baik bagi koperasi atau

tidak. Jika membawa

dampak yang baik dan

bersifat membangun,

koperasi akan dengan

tangan terbuka

menerimanya. Koperasi

juga dalam RAT (Rapat

Anggota Tahunan) selalu

menerima masukan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

105

No. Komponen

COSO Informasi

dan Komunikasi

Kriteria Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Surabaya)

Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Sumba Timur)

Keterangan

(sesuai/tidak)

ingin menyampaikan

informasi-informasi

penting atau masukan

yang dapat membantu

koperasi mencapai

tujuannya.

diberikan oleh anggota

mengenai kinerja koperasi

selama setahun berjalan,

sehingga koperasi dapat

memperbaiki bila

pelayanan yang diberikan

belum maksimal.

(Sumber: COSO Framework 2013; data diolah, 2020)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

106

Berikut ini adalah analisis hasil perbandingan dari tabel 5.6 mengenai

pengendalian internal pada pemberian kredit di KSP Kopdit Pintu Air di lihat dari

komponen pengendalian internal COSO yang kedua yaitu komponen Informasi dan

Komunikasi:

a. Organisasi menghasilkan dan menggunakan informasi yang berkualitas dan

relevan untuk mendukung berfungsinya seluruh komponen pengendalian

internal.

Semua informasi yang berasal dari Kopdit Pintu Air harus dipastikan terlebih

dahulu kebenaran dan keakuratannya. Untuk memperoleh informasi yang

relevan, koperasi harus melakukan survei ke rumah anggota yang akan

mengajukan kredit pinjaman. Karyawan bagian kredit juga harus melakukan

wawancara dengan anggota untuk memastikan data yang ada dilapangan sama

dengan data yang disampaikan anggota untuk menghindari resiko penipuan.

Selain itu dalam mengolah data-data anggota yang berkaitan dengan aktivitas

pemberian kredit akan selalu diperiksa kembali oleh karyawan yang

bertanggung jawab bahkan saat diserahkan ke manager, manager juga akan

memeriksa kembali berkas-berkasnya untuk menghindari adanya kesalahan.

Apabila terdapat kesalahan atau pengisian data belum lengkap maka akan

langsung diperbaiki.

b. Organisasi mengkomunikasikan informasi secara internal, termasuk tujuan dan

tanggung jawab pengendalian internal yang diperlukan untuk mendukung

fungsi pengendalian internal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

107

Dalam menyampaikan informasi secara internal antar pimpinan dan karyawan

di setiap kantor cabang koperasi memiliki grup WhatsApp, informasi apapun

yang terkait dengan aktivitas di koperasi akan disampaikan pada group

tersebut. Terdapat juga grup WhatsApp besar yang digabung dengan kantor

pusat. Dalam perjalanannya apabila ada hal mendesak yang terjadi di kantor

cabang dan harus dilaporkan ke kantor pusat maka bisa langsung di bicarakan

via telepon. Selanjutnya saat hendak memulai aktivitas di koperasi 30 menit

pertama waktunya akan dipakai untuk brefing kepada seluruh karyawan agar

dapat menjalankan pekerjaan dengan baik dan tetap fokus. Hal ini rutin

dilakukan setiap pagi agar karyawan mendapatkan motivasi sehingga dapat

melakukan pekerjaanya masing-masing dengan hati yang relax dan semangat.

Jika ditemukan adanya penyimpangan atau kemungkinan terjadinya resiko

maka akan di bahas dalam rapat rutin yang terjadwal setiap akhir bulan. Bahkan

rapat akan diselenggarakan jika diperlukan saat itu juga sesuai dengan situasi

dan kondisi.

c. Organisasi berkomunikasi dengan pihak luar yang berkaitan dengan berbagai

hal yang dapat mempengaruhi berfungsinya seluruh komponen pengendalian

internal.

KSP Kopdit Pintu Air dalam hal ini menganggap anggota koperasi sebagai

pihak eksternal artinya mereka yang tidak termasuk dalam struktur manajemen

koperasi. Namun, koperasi sangat menghormati anggotanya karena mereka

yang memliki peran penting sebagai penggerak roda aktivitas yang ada di

Kopdit Pintu Air. Sehingga koperasi akan terbuka untuk mendengar segala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

108

kritik dan saran yang di sampaikan anggota. Selain itu koperasi juga terbuka

menerima kritik saran dari pihak luar yang terkait, namun informasi yang

didapat dari pihak luar tidak langsung diterima begitu saja melainkan pihak

koperasi juga harus mengidentifikasi dan memeriksa ulang mengenai informasi

tersebut apakah akan membawa dampak yang baik bagi koperasi atau tidak.

Jika membawa dampak yang baik dan bersifat membangun, koperasi akan

dengan tangan terbuka menerimanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

109

Tabel 11. Perbandingan Pengendalian Internal yang Diterapkan pada KSP Kopdit Pintu Air dengan

Pengendalian Internal Menurut COSO Komponen Pemantauan

No. Komponen

COSO

Pemantauan

Prinsip Pengendalian

Internal Menurut

COSO

Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Surabaya)

Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Sumba Timur)

Keterangan

(sesuai/tidak)

5. a. Evaluasi

berkelanjutan

dan atau

terpisah.

Organisasi memilih,

mengembangkan,

dan melakukan

evaluasi

berkelanjutan dan

atau terpisah untuk

memastikan apakah

komponen

pengendalian internal

eksis dan berfungsi

dengan baik.

KSP Kopdit Pintu Air

melakukan evaluasi

terhadap kinerja

karyawannya yaitu

evaluasi berkelanjutan dan

evaluasi terpisah. Evaluasi

berkelanjutan adalah

evaluasi yang sudah

terjadwal dilakukan setiap

satu bulan sekali yaitu

untuk mengevaluasi

kinerja setiap divisi

apakah dalam bulan

berjalan sudah mencapai

target atau belum.

Sedangkan evaluasi

terpisah adalah evaluasi

yang dilakukan apabila

terdapat hal yang

mendesak. Misalnya

dalam melalayani anggota

terdapat satu atau

KSP Kopdit Pintu Air

melakukan evaluasi pada

setiap minggu sekali

untuk setiap divisi (hari

sabtu), satu bulan sekali

untuk cabang (minggu

keempat), dan evaluasi

gabungan dengan kantor

pusat, biasanya pengurus

pusat akan datang ke

cabang setiap tiga bulan

sekali. Evaluasi yang

sudah terjadwal ini adalah

evaluasi berlekanjutan.

Evaluasi ini dilakukan

untuk melihat kinerja

setiap karyawan apakah

sudah bekerja sesuai

dengan peraturan yang

ditetapkan dan sudah

mencapai target atau

belum. Namun bila dalam

Sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

110

No. Komponen

COSO

Pemantauan

Prinsip Pengendalian

Internal Menurut

COSO

Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Surabaya)

Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Sumba Timur)

Keterangan

(sesuai/tidak)

beberapa karyawan

menyalahi SOP, dengan

menggunakan handphone

pada saat jam kerja.

Tentunya hal ini jika tidak

segera diperbaiki akan

memberikan dampak yang

buruk terhadap kualitas

pelayanan koperasi. Maka

dari itu perlu diadakan

evaluasi terpisah yang

dilakukan oleh manager

kepada karyawan yang

bersangkutan. Kedua

evaluasi ini dilakukan

untuk memastikan agar

beberapa komponen

pengendalian internal

seperti komponen

aktivitas pengendalian,

informasi dan komunikasi,

serta komponen

pemantauan yang

diterapkan di koperasi

Pintu Air dapat berjalan

waktu tertentu ditemukan

hal yang mendesak

misalnya terjadi masalah

yang menggangu

aktivitas koperasi, maka

akan segera dilakukan

evaluasi (evaluasi

terpisah) sehingga

aktivitas dapat kembali

berjalan dengan baik.

Contoh masalah yang

dimaksudkan adalah

adanya penyalahgunaan

uang koperasi yang

dilakukan oleh karyawan

untuk tujuan pribadi.

Koperasi akan

mengambil langkah tegas

untuk menyelesaikan

masalah tersebut dengan

meminta ganti rugi pada

karyawan yang

melakukan hal tersebut

bahkan bila menyebabkan

kerugian yang besar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

111

No. Komponen

COSO

Pemantauan

Prinsip Pengendalian

Internal Menurut

COSO

Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Surabaya)

Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Sumba Timur)

Keterangan

(sesuai/tidak)

dan berfungsi dengan

baik. Manajemen cabang

dalam hal ini harus

memastikan komponen

pemantauan dapat berjalan

dengan sebagaimana

mestinya, yaitu dengan

cara memantau seluruh

aktivitas yang sedang

berjalan.

karyawan tersebut akan

langsung di pecat dan

dilaporkan di pihak

berwajib. Koperasi selalu

berusaha untuk

menghindari masalah

tersebut dengan

memperketat pengawasan

pada setiap aktivitas yang

ada di koperasi.

b. Mengevaluasi

dan

melaporkan

setiap

kekurangan

Organisasi

mengevaluasi dan

mengkomunikasikan

kekurangan

pengendalian internal

secara tepat waktu

kepada pihak-pihak

yang bertanggung

jawab untuk

mengambil tindakan

korektif

Sebelum tindakan

perbaikan dilakukan,

dewan pengawas yang

bertugas untuk

mengontrol PI terlebih

dahulu

mengkomunikasikan hasil

evaluasi kepada pihak

yang berwenang yaitu

kepada ketua koperasi dan

manager-manager cabang

untuk segera melakukan

tindakan perbaikan.

Misalnya dalam

penerapan komponen

KSP Kopdit Pintu Air

sebelum mengambil

tindakan perbaikan atas

kekurangan yang terjadi

terlebih dahulu

mengevaluasi dan

mengkomunikasikan

kekurangan pengendalian

internal kepada pihak

yang bertanggung jawab

yaitu manager dan komite

di setiap cabang. Contoh

kekurangan dalam

pengendalian internal

adalah pengawasan di

Sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

112

No. Komponen

COSO

Pemantauan

Prinsip Pengendalian

Internal Menurut

COSO

Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Surabaya)

Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Sumba Timur)

Keterangan

(sesuai/tidak)

pengendalian internal

informasi dan komunikasi

ternyata masih belum

berjalan dengan baik

karena manager cabang

tidak menanggapi dengan

serius masukan dari pihak

eksternal (anggota

koperasi). Hal ini

mengakibatkan tingkat

kepuasan anggota

terhadap pelayanan yang

diberikan koperasi

menurun. Mengatasi hal

tersebut, dewan pengawas

kemudian

mengkonfirmasikan

permasalahan tersebut

kepada manager cabang

agar segera memperbaiki

kualitas pelayanan dengan

menerima dan merespon

semua masukan yang

diberikan oleh anggota.

koperasi tidak terlalu

ketat sehingga karyawan

masih memiliki

kelonggaran untuk

melakukan hal diluar

aturan kerja, hal ini

berkaitan dengan

komponen aktivitas

pengendalian. Contoh

lainnya terdapat satu atau

dua karyawan yang pada

saat melayani anggota

tidak sesuai dengan nilai-

nilai etika yang ada pada

koperasi dalam hal ini

adalah komponen

lingkungan pengendalian

yaitu dengan prinsip

senyum, sapa, salam,

sopan, satun, sehingga

menyebabkan anggota

merasa tidak nyaman.

Manager harus

memanggil karyawan

tersebut dan memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

113

No. Komponen

COSO

Pemantauan

Prinsip Pengendalian

Internal Menurut

COSO

Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Surabaya)

Keadaan di KSP Kopdit

Pintu Air (Sumba Timur)

Keterangan

(sesuai/tidak)

teguran serta peringatan

agar pada saat melayani

anggota harus

menciptakan lingkungan

yang kondusif sehinggah

anggota merasa nyaman.

(Sumber: COSO Framework 2013; data diolah, 2020)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

114

Berikut ini adalah analisis hasil perbandingan dari tabel 5.7 mengenai

pengendalian internal pada pemberian kredit di KSP Kopdit Pintu Air di lihat dari

komponen pengendalian internal COSO yang kedua yaitu komponen Pemantauan:

a. Organisasi memilih, mengembangkan, dan melakukan evaluasi berkelanjutan

dan atau terpisah untuk memastikan apakah komponen pengendalian internal

eksis dan berfungsi dengan baik.

Evaluasi rutin yang dilakukan setiap bulan di KSP Kopdit Pintu Air diwajibkan

untuk setiap cabang yang bertujuan untuk memperbaiki kinerja seluruh

karyawan pada bagiannya masing-masing sehingga dapat meningkatkan

pelayanan kepada anggota. Masing-masing kepala cabang mempunyai tugas

untuk melakukan evaluasi berkelanjutan disetiap bulannya untuk setiap divisi

yang ada dicabang tersebut. Namun bila terdapat masalah yang mendesak maka

akan dilakukan evaluasi diluar dari yang sudah dijadwalkan agar dapat segera

ditangani permasalahan tersebut. Kemudian hasil evaluasi tersebut di

diskusikan bersama dengan dewan pengawas untuk mengambil langkah

perbaikan agar pengendalian internal dapat berfungsi dengan baik untuk

membantu koperasi dalam mencapai tujuannya.

b. Organisasi mengevaluasi dan mengkomunikasikan kekurangan pengendalian

internal secara tepat waktu kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab untuk

mengambil tindakan korektif.

Sebelum tindakan perbaikan dilakukan, koperasi terlebih dahulu

mengkomunikasikan hasil evaluasi kepada pihak yang berwenang yaitu kepada

dewan pengawas agar dapat segera dilakukan tindakan perbaikan. Selain itu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

115

manager juga akan memberitahukan kekurangan yang ditemukan kepada divisi

yang terkait agar mereka mengerti dan mengetahui kekurangan apa yang terjadi

dan dapat mengikuti kebijakan baru setelah perbaikan. Bahkan bukan hanya

divisi terkait yang diberitahukan melainkan akan diberitahukan untuk semua

divisi agar mereka dapat menjalankan pekerjaanya dangan lebih fokus dan

bertanggung jawab agar dapat menghindari kesalahan yang dapat merugikan

lembaga. Selain itu, koperasi Pintu Air akan mengumpulkan kepala-kepala

cabang untuk membahas temuan tersebut dengan tujuan agar tidak terjadi

dicabang lainnya.

C. Uji Kepatuhan Sampling

Seperti yang telah dijelaskan dalam bab III, untuk menjawab permasalahan

yang kedua mengenai efektivitas pengendalian internal, peneliti menggunakan

pengujian kepatuhan yaitu dengan model pengujian Stop-or-go-Sampling.

Peneliti memilih menggunakan model pengujian ini karena kesalahan yang

akan terjadi dalam populasi diperkirakan sangat kecil. Pengujian kepatuhan ini

dilakukan dengan cara mengambil beberapa sampel dari populasi yaitu arsip

dokumen-dokumen yang terkait dengan pemberian kredit. Berikut ini adalah

langkah-langkah yang digunakan untuk melakukan pengujian kepatuhan:

1. Menentukan attribute yang akan diuji, yaitu terdiri dari:

a. Attribute I: Kelengkapan surat keputusan kredit, dengan adanya

dokumen-dokumen pendukung yang diperlukan, yaitu fotocopy KTP,

fotocopy KK, serta pas photo peminjam dan penjamin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

116

b. Attribute II: Bukti hasil survei lapangan (berupa pendapatan dan

pengeluaran bersih bulanan peminjam kredit).

c. Attribute III: Pemberian tanda tangan oleh pihak yang berwenang.

2. Menentukan jumlah populasi yang akan diambil sampelnya.

Dalam pengujian kepatuhan pada sistem pemberian kredit, populasi yang

akan diambil sampelnya yaitu semua dokumen perjanjian kredit dan

dokumen-dokumen lainnya bulan Oktober, November, dan Desember

tanhun 2019.

3. Menentukan tingkat keandalan (R%) dan DUPL.

Peneliti akan menggunakan tingkat keandalan sebesar (R%) 95% dan

DUPL sebesar 5% untuk pengujian kepatuhan pada sistem pemberian

kredit. Apabila tingkat keandalan atau R sebesar 95%, maka terdapat

resiko sebesar 5% untuk mempercayai pengendalian internal yang

sebenarnya tidak efektif.

4. Menentukan sampel pertama yang harus diambil menurut tabel besarnya

sampel minimum.

Dalam hal ini berkaitan dengan tingkat keandalan atau R sebesar 95%

dan DUPL 5%, sehingga berdasarkan tabel minimum besarnya sampel

yang dapat diambil adalah sebanyak 60 sampel.

5. Memilih anggota sampel dari seluruh populasi secara acak.

Pemilihan sampel dalam an ini dilakukan secara acak agar setiap anggota

pepulasi mendapatkan kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi

anggota sampel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

117

6. Pemeriksaan terhadap attribute yang menunjukkan efektifitas

pengendalian internal pada sistem pemberian kredit.

Dalam pengujian kepatuhan, attribute yang telah ditentukan sebelumnya

harus diuji lagi untuk melihat apakah ke tiga attribute tersebut terdapat

pada sampel yang telah diambil.

7. Membuat tabel Stop-or-go decision.

Tabel Stop-or-go decision berisi informasi tentang jumlah sampel awal

dan tindakan yang harus diambil jika terdapat kesalahan. Namun jika 60

sampel yang diuji tersebut tidak ditemukan kesalahan, maka

pengambilan sampelnya dihentikan.

= attribute lengkap X = attribute tidak lengkap

Tabel 12. Hasil Pengujian

No. Anggota Koperasi Pintu

Air

(Sampel)

Attribut

I II III

1 Anggota 1

2 Anggota 2

3 Anggota 3

4 Anggota 4

5 Anggota 5

6 Anggota 6

7 Anggota 7

8 Anggota 8

9 Anggota 9

10 Anggota 10

11 Anggota 11

12 Anggota 12

13 Anggota 13

14 Anggota 14

15 Anggota 15

16 Anggota 16

17 Anggota 17

18 Angoota 18

19 Anggota 19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

118

20 Anggota 20

21 Anggota 21

22 Anggota 22

23 Anggota 23

24 Anggota 24

25 Anggota 25

26 Anggota 26

27 Anggota 27

28 Anggota 28

29 Anggota 29

30 Anggota 30

31 Anggota 31

32 Anggota 32

33 Anggota 33

34 Anggota 34

35 Anggota 35

36 Anggota 36

37 Anggota 37

38 Anggota 38

39 Anggota 39

40 Anggota 40

41 Anggota 41

42 Anggota 42

43 Anggota 43

44 Anggota 44

45 Anggota 45

46 Anggota 46

47 Anggota 47

48 Anggota 48

49 Anggota 49

50 Anggota 50

51 Anggota 51

52 Anggota 52

53 Anggota 53

54 Anggota 54

55 Anggota 55

56 Anggota 56

57 Anggota 57

58 Anggota 58

59 Anggota 59

60 Anggota 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

119

8. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel

Setelah melakukan pengujian kepatuhan terhadap sampel yang telah

dipilih pada prosedur pemberian kredit di KSP Kopdit Pintu Air cabang

Surabaya, hasil pengujiannya menunjukkan bahwa tidak terdapat

penyimpangan atau kesalahan yang cukup berarti. Semua dokumen yang

telah diperiksa peneliti sudah lengkap mulai dari pengisian surat

keputusan kredit yang dilengkapi dengan fotocopy KTP, fotocopy KK,

serta pas photo peminjam dan penjamin, hasil survei lapangan yang

berupa pendapatan dan pengeluaran bersih bulanan peminjam kredit,

serta tanda tangan dari pihak-pihak yang berwenang yaitu tanda tangan

manager, ketua komite, bagian Adk, bagian kasir, dan tanda tangan si

calon debitur dan penjamin. Dengan demikian karena tidak ditemukan

adanya penyimpangan, maka berdasarkan tabel stop-or-go decision

diatas pengambilan sampel dihentikan.

Dari hasil pengujian kepatuhan yaitu kesalahan sama dengan (=) nol

(0), maka besarnya Confidence level factor (R%) adalah (95%)

dikarenakan jumlah kesalahan yang ditemukan sama dengan nol, maka

berdasarkan tabel confidence level adalah 3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

120

Tabel 13. Attribute Sampling Tabel for Determining Stop-or-Go Sampling, Size

and Upper Precision Limit Population Occurrence Rate Base on Sample Result

Number of

occurance

Convidance levels

90% 95% 97,5%

0

1

2

3

4

5

6

7

-

-

51

2,4

3,9

5,4

6,7

8,0

9,3

10,6

11,8

-

-

61,5

3,0

4,8

6,3

7,8

9,2

10,6

11,9

13,2

-

-

64,5

3,7

5,6

7,3

8,8

10,3

11,7

13,1

14,5

-

-

67,0

Sumber: Mulyadi dalam Septiani (2014: 112)

Berdasarkan tabel diatas, besarnya AUPL untuk masing-masing attribute

adalah:

a. Attribute I (Kelengkapan surat keputusan kredit, dengan adanya dokumen-

dokumen pendukung yang diperlukan, yaitu fotocopy KTP, fotocopy KK,

serta pas photo peminjam dan penjamin)

Dalam an pada attribute I peneliti telah memeriksa kelengkapan berkas

seperti fotocopy KTP, fotocopy KK, dan pas photo peminjam dan penjamin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

121

pada setiap surat keputusan kredit. Setelah memeriksa kelengkapan

terhadap 60 sampel, selanjutnya dilakukan pengujian kepatuhan dengan

menentukan confidence level factor, yaitu R%=95% dan DUPL=5% dan

tingkat kesalahan = 0 (nol), maka untuk mengetahui besar AUPL dapat

dihitung menggunakan rumus berikut ini:

AUPL=𝑐𝑜𝑛𝑓𝑖𝑑𝑒𝑛𝑐𝑒 𝑙𝑒𝑣𝑒𝑙 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟 𝑎𝑡 𝑟𝑒𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 𝑓𝑜𝑟 𝑜𝑐𝑐𝑢𝑟𝑎𝑛𝑐𝑒 𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑒𝑑

𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑠𝑖𝑧𝑒

AUPL=3

60

AUPL= 0,5

AUPL= 5%

b. Attribute II (Bukti hasil survei lapangan, berupa pendapatan dan

pengeluaran bersih bulanan peminjam kredit)

Dalam an pada attribute II peneliti telah melakukan pemeriksaan

kelengkapan bukti hasil survei lapangan dalam hal ini terdapat dua hasil

survei berdasarkan besar pinjaman yang diajukan calon debitur. Pinjaman

sebesar Rp 30.000.000 ke atas harus disertai dengan bukti jaminan yang

bisa berupa BPKB mobil/ motor dan sertifikat tahan/ rumah. Sedangkan

pinjaman di bawah Rp 30.000.000 hanya dilakukan perhitungan

pendapatan dan pengeluaran bersih bulanan di calon debitur. Dari hasil

pemeriksaan terhadap 60 sampel, peneliti semua ketentuan tersebut sudah

lengkap. Selanjutnya dilakukan pengujian kepatuhan dengan menentukan

confidence level factor, yaitu R%=95% dan DUPL=5% dan tingkat

kesalahan = 0 (nol), maka untuk mengetahui besar AUPL dapat dihitung

menggunakan rumus berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

122

AUPL=𝑐𝑜𝑛𝑓𝑖𝑑𝑒𝑛𝑐𝑒 𝑙𝑒𝑣𝑒𝑙 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟 𝑎𝑡 𝑟𝑒𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 𝑓𝑜𝑟 𝑜𝑐𝑐𝑢𝑟𝑎𝑛𝑐𝑒 𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑒𝑑

𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑠𝑖𝑧𝑒

AUPL=3

60

AUPL= 0,5

AUPL= 5%

c. Attribute III (pemberian tanda tangan oleh pihak yang berwenang)

Dalam an pada attribute II peneliti telah melakukan pemeriksaan

kelengkapan pemberian tanda tangan oleh pihak yang berwenang yaitu

tanda tangan dari manager, ketua komite, bagian Adk, bagian kasir, dan

tanda tangan si calon debitur dan penjamin pada setiap surat pemberian

kredit. Dari hasil pemeriksaan terhadap 60 sampel, peneliti menemukan

bahwa semua ketentuan tersebut sudah lengkap. Selanjutnya dilakukan

pengujian kepatuhan dengan menentukan confidence level factor, yaitu

R%=95% dan DUPL=5% dan tingkat kesalahan = 0 (nol), maka untuk

mengetahui besar AUPL dapat dihitung menggunakan rumus berikut ini:

AUPL=𝑐𝑜𝑛𝑓𝑖𝑑𝑒𝑛𝑐𝑒 𝑙𝑒𝑣𝑒𝑙 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟 𝑎𝑡 𝑟𝑒𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 𝑓𝑜𝑟 𝑜𝑐𝑐𝑢𝑟𝑎𝑛𝑐𝑒 𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑒𝑑

𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑠𝑖𝑧𝑒

AUPL=3

60

AUPL= 0,5

AUPL= 5%

Berdasarkan hasil perhitungan AUPL untuk masing-masing attribute

tingkat keandalan = 0, hal ini berarti AUPL = DUPL. Maka hasil dari

pengujian kepatuhan menggunakan 60 sampel, peneliti menyimpulkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

123

bahwa pengendalian internal pada pemberian kredit di KSP Kopdit Pintu

Air sudah berjalan efektif.

12 Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian penerapan COSO

dalam pemberian kredit oleh KSP Kopdit Pintu Air. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa KSP Kopdit Pintu Air sudah menerapkan

pengendalian internal pada pemberian kredit sesuai dengan kriteria

pelaksanaan COSO. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis berikut:

1. Komponen Pengendalian Internal Menurut COSO yaitu Pengendalian

Internal pada Pemberian Kredit.

Berikut ini adalah pembahasan hasil analisis pengendalian internal

pada pemberian kredit yang diterapkan di KSP Kopdit Pintu Air dengan

pengendalian internal menurut COSO berdasarkan lima komponennya

yaitu, komponen lingkungan pengendalian, penilaian resiko, aktivitas

pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan.

a. Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian sangat berpengaruh pada suatu organisasi

terlebih khusus dalam hal pengendalian kepada setiap individu yang

ada dalam orgnisasi tersebut. Terdapat 4 prinsip dari komponen

lingkungan pegendalian COSO yang sesuai dengan KSP Kopdit

Pintu Air, yaitu:

1) Koperasi menunjukkan komitmen terhadap integritas dan nilai-

nilai etika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

124

Dalam KSP Kopdit Pintu Air yang memiliki peran penting

untuk menunjukkan komitmen integritas dan nilai-nilai etika

adalah pimpinan tertinggi dalam hal ini adalah pengawas, ketua

koperasi, ketua komite koperasi, dan para manager yang ada

disetiap cabang. Pimpinan harus memberikan teladan dan

panutan yang baik bagi karyawan dalam menjalankan aktivitas

koperasi. selain itu, koperasi juga mewajibkan seluruh

karyawan untuk menjadikan budaya kerja dalam memberikan

pelayanan yang terbaik kepada anggota yang didukung dengan

prinsip senyum, sapa, salam, sopan, dan santun, mendorong

seluruh karyawan untuk memiliki komitmen yang sama, bekerja

dengan jujur dan bertanggungjawab, serta tegas

menindaklanjuti apabila terdapat penyimpangan sesuai dengan

aturan lembaga dan Undang-Undang yang berlaku. Setiap

kantor cabang Kopdit Pintu Air yang ada di hampir seluruh

Indonesia juga diwajibkan untuk menghormati aturan-aturan

hukum, nilai-nilai lokal, dan norma-norma yang berlaku di

wilayah dimana koperasi menjalankan usahanya agar dapat

diterima baik oleh masyarakat setempat.

Berdasarkan penjelasan diatas, menyimpulkan bahwa di

KSP Kopdit Pintu Air sudah terdapat aturan tertulis mengenai

nilai-nilai etika bahkan sudah terdapat sanksi tertulis untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

125

karyawan yang melakukan pelanggaran terhadap nilai-nilai

etika tersebut.

2) Manajemen menetapkan, dengan pengawasan dewan, struktur,

jalur pelaporan, kewenangan dan tanggung jawab dalam

mencapai tujuan.

KSP Kopdit Pintu Air menetapkan dewan pengawas pusat

dan pengawas area untuk mengontrol dan mengawasi aktivitas

pengendalian internal dalam hal pembagian tugas dan

tanggungjawab masing-masing bagian yang ada di seluruh

cabang, KCP, unit, dan kelompok agar berjalan dengan baik

sesuai dengan yang telah ditetapkan sebelumnya. Di Kopdit

Pintu Air juga terdapat dua struktur yang saling melengkapi,

yaitu ada struktur manajemen dan struktur komite. Struktur

manajemen bertugas untuk menjalankan aktivitas yang

berkaitan dengan bisnis, sedangkan struktur komite

menjalankan aktivitas yang berhubungan dengan pihak

eksternal.

Berdasarkan hasil penjelasan di atas, menyimpulkan bahwa

di KSP Kopdit Pintu Air sudah melakukan pengawasan dan

memiliki struktur organisasi yang jelas yang dapat membantu

koperasi dalam mencapai tujuannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

126

3) Koperasi menunjukkan komitmen untuk memperoleh,

mengembangkan, dan mempertahankan individu yang

kompeten.

KSP Kopdi Pintu Air menuntut karyawan untuk dapat

bekerja secara kompeten dengan mentaati aturan-aturan

lembaga. Evaluasi kinerja juga dilakukan setiap bulan untuk

mengetahui kualitas kerja setiap karyawan apakah sudah

memenuhi target atau belum. Selain itu, KSP Kopdit Pintu Air

akan memberikan pelatihan khusus kepada karyawan baru agar

mampu bekerja dengan baik di koperasi dan kepada karyawan

yang terbilang sudah lama bekerja akan diberikan fasilitas untuk

mengikuti ujian kompetensi terlebih khusus yang terkait dengan

aktivitas pemberian kredit. Bagi karyawan yang memiliki

kinerja yang baik tentunya akan mendapat reward dari koperasi,

sedangkan yang memiliki kinerja buruk akan didisposisi bahkan

langsung diberhentikan bila tidak ada perubahan.

Berdasarkan penjelasan di atas, menyimpulkan bahwa KSP

Kopdit Pintu Air sudah berlaku adil dalam menunjukkan

komitmen untuk memperoleh, mengembangkan, dan

mempertahankan individu yang kompeten, walaupun belum

memiliki aturan yang tertulis yang berkaitan dengan

pengendalian internal pada pemberian kredit. Namun Kopdit

Pintu Air sudah berusaha menanamkan sikap jujur dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

127

bertanggung jawab kepada seluruh karyawanya sesuai dengan

pengendalian internal menurut COSO.

4) Koperasi mendorong setiap individu untuk mengemban

akuntabilitas atas tanggung jawabnya terhadap pengendalian

internal untuk mencapai tujuan koperasi.

KSP Kopdit Pintu Air mewajibkan karyawannya untuk

mengikuti kompetensi dasar agar mendapatkan sertifikat sesuai

dengan bidangnya masing-masing sehingga mereka dapat

bekerja dengan efektif sesuai dengan apa yang diharapkan

koperasi. Koperasi juga memberikan fasilitas bagi karyawan

berupa penanggungan semua biaya selama karyawan mengikuti

uji kompetensi. Evaluasi kinerja juga dilakukan setiap bulannya

untuk melihat kinerja karyawan apakah sudah sesuai dan

memenuhi target atau sebaliknya. Bagi karyawan yang

kinerjanya bagus akan diberikan penghargaan misalnya dengan

kenaikan gaji dan atau kenaikan pangkat, dengan demikian

diharapkan karyawan tetap kosisten dalam bekerja dan

menunjukkan kinerja yang semakin baik. Sebaliknya bila

terdapat karyawan yang memiliki kinerja yang buruk, akan

diberikan motivasi terlebih dahulu oleh manager dengan

harapan karyawan tersebut dapat memperbaiki kinerjanya.

Namun, jika tidak ada perubahan yang ditunjukkan oleh

karyawan tersebut maka akan didisposisi atau diturunkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

128

jabatannya, bahkan bisa langsung diberhentikan. Pengawas dari

pusat juga akan datang ke masing-masing kantor cabang setiap

tiga bulan sekali untuk melihat perkembangan kinerja cabang

tersebut dan memberikan evaluasi dan masukan bila diperlukan,

serta tetap memberikan motivasi untuk seluruh karyawan agar

bekerja dengan jujur dan bertanggungjawab.

Berdasarkan penjelasan di atas, menyimpulkan bahwa KSP

Kopdit Pintu Air sudah berusaha untuk mendorong karyawan

agar dapat mengembakan akuntabilitas dan bekerja dengan

jujur. Hal ini didukung dengan pemantauan yang dilakukan

setiap tiga bulan sekali oleh pengawas pusat, dan evaluasi

kinerja yang dilakukan setiap satu bulan sekali di setiap kantor

cabang untuk menilai kinerja karyawan di masing-masing divisi

agar tetap bekerja sesuai dengan tugasnya untuk membantu

koperasi dalam mencapai tujuan.

b. Penilaian Resiko

1) Koperasi menetapkan tujuan dengan kejelasan yang cukup

untuk mampu mengidentifikasi dan menilai resiko yang terkait

dengan tujuan.

KSP Kopdit Pintu Air memberikan kejelasan secara

terperinci mengenai tujuan yang hendak dicapai agar dapat

membantu pimpinan di setiap cabang dalam menyampaikan

tujuan koperasi tersebut kepada seluruh karyawan sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

129

karyawan dapat bekerja sesuai dengan apa yang diharapkan.

Dengan adanya pemisahan tugas dan wewenang yang jelas,

dapat membantu karyawan untuk lebih fokus dan efektif dalam

bekerja, serta bertanggung jawab dengan tugasnya masing-

masing. Pemisahan tugas tersebut juga dapat memudahkan

koperasi dalam mengidentifikasi penilaian resiko yang terkait

dengan tujuan pengendalian. Jika terdapat resiko dalam aktivitas

pemberian kredit, maka koperasi dengan cepat akan membuat

pertimbangan terhadap akibat dari resiko tersebut dan langsung

membuat pengendalian agar dapat mengurangi dan

menghentikan resiko tersebut.

Berdasarkan penjelasan diatas, menyimpulkan bahwa di

KSP Kopdit Pintu Air sudah menetapkan tujuannya dengan jelas

yang tercantum dalam Anggaran Rapat Tahunan. Dan

pemisahan tugas yang tercantum dalam job description di ART.

KSP Kopdit Pintu Air sudah menerapkan tujuan pengendalian

sesuai dengan implementasi yang ada pada COSO.

2) Koperasi mengidentifikasi resiko terkait pencapaian tujuan

organisasi pada seluruh lingkup entitas, dan menganalisis resiko

sebagai dasar untuk menentukan bagaimana resiko tersebut

dikelola.

KSP Kopdit Pintu Air dalam mengidentifikasi dan

menganalisis resiko ditinjau dari dua faktor yaitu melalui faktor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

130

eksternal dan faktor internal. Identifikasi resiko dalam hal ini

adalah dalam aktivitas pemberian kredit biasanya resiko yang

terjadi adalah karena debitur tidak membayar kewajibannya

sesuai dengan waktu jatuh tempo, hal ini bisa disebabkan akibat

faktor eksternal misalnya karena debitur mengalami musibah

becana alam atau kebakaran rumah yang menyebabkan sumber

penghasilan menjadi terganggu. Sedangkan faktor internal lebih

dipengaruhi oleh kesadaran debitur untuk menjalankan

kewajibannya dalam membayar angsuran. Apabila terdapat

debitur yang lalai dalam membayar kewajibannya maka petugas

bagian kredit, petugas lapangan, dan manager akan turun

langsung untuk mengidentifikasi apakah penyebab si debitur

tidak membayar kewajibannya. Jika karena faktor eksternal

maka akan dipertimbangkan dan koperasi sendiri juga akan

memberi bantuan kepada anggotanya yang mengalami musibah

dan sebaliknya jika terjadi karena si debitur yang “nakal” maka

terlebih dahulu akan dilakukan pendekatan dan diberikan

motivasi serta pengertian yang baik, agar si debitur menjalankan

kewajibannya.

Berdasarkan penjelasan diatas, menyimpulkan bahwa di

KSP Kopdit Pintu Air sudah melakukan identifikasi dan analisis

resiko sesuai dengan aturan yang ada. Identifikasi dalam hal ini

adalah melakukan survei terlebih dahulu sebelum memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

131

keputusan kredit untuk melihat kemampuan debitur dalam

mengembalikan pinjamannya. Kemudian setelah diberikan

pinjaman, jika pinjaman kredit yang diberikan mengalami

masalah dalam hal ini biasa disebut kredit macet, maka petugas

bagian kredit, petugas lapangan, dan manager akan datang

kerumah debitur bukan untuk menagih, tetapi semacam

kunjungan kepada anggota sekaligus untuk mengidentifikasi

apakah penyebab si debitur tidak membayar angsuran

pinjamannya.

3) Koperasi mempertimbangkan potensi kecurangan dalam

penaksiran resiko untuk mencapai tujuan.

KSP Kopdit Pintu Air memperhatikan sistem pengendalian

internalnya agar dapat membantu kopersai dalam

mempertimbangkan potensi kecurangan yang akan terjadi.

Sehingga tim pengawas akan memperketat pengawasannya dan

rutin melakukan kontrol agar sistem pengendalian internal yang

diterapkan dapat berjalan dengan baik sesuai sehingga dapat

membantu koperasi dalam mencapai tujuannya. Apabila

terdapat kecurangan yang sengaja dilakukan, maka pelaku

kecurangan tersebut langsung diamankan da diberikan sanksi

sesuai dengan aturan yang berlaku, jika kecurangannya

menyebabkan kerugian yang besar bagi lembaga koperasi maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

132

akan diminta untuk diganti rugi sesuai dengan jumlah

kecurangan yang dilakukan.

Berdasarkan penjelasan diatas, menyimpulkan bahwa di

KSP Kopdit Pintu Air sudah melakukan pengawasan secara

ketat dan kontrol secara rutin terhadap penerapan sistem

pengendalian internal, hal ini didukung dengan adanya

pengawas dari pusat yang datang ke setiap kantor cabang pada

3 bulan sekali untuk mengecek dan mengontrol pengendalian

internal apakah berjalan dengan baik atau tidak. Pengendalian

internal yang baik akan membantu koperasi dalam mendeteksi

terjadinya fraud agar dapat segera diperbaiki sehingga koperasi

dapat menjalankan aktivitasnya sesuai dengan yang diharapkan,

dengan demikian dapat membantu koperasi dalam mencapai

tujuannya.

4) Koperasi mengidentifikasi dan menilai perubahan-perubahan

yang bisa berpengaruh pada sistem pengendalian internal secara

signifikan.

KSP Kopdit Pintu Air memberlakukan aturan yang sama

dari tingkatan pusat, cabang, hingga ke kelompok-kelompok.

Hal ini dapat memudahkan pengawas dalam melakukan kontrol

dan mengawasi aktivitas pengendalian internal dalam hal ini

berkaitan dengan aktivitas pemberian kredit. Koperasi juga

berlaku transparan kepada seluruh karyawan apabila akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

133

melakukan perubahan-perubahan yang kiranya akan berdampak

pada penerapan pengendalian internalnya. Para pimpinan harus

menjadi teladan yang baik agar dapat diikut oleh karyawannya.

Berdasarkan penjelasan diatas, menyimpulkan bahwa di

KSP Kopdit Pintu Air sudah melaksanakan pengendalian

internal pemberian kredit yang diatur dalam struktu organisasi

dimana masing-masing divisi dibagi dengan tugas dan

tanggungjawab yang berbeda sehingga dapat bekerja dengan

fokus dan terarah, sesuai dengan pengendalian internal yang

diterapkan COSO.

c. Aktivitas Pengendalian

1) Koperasi memilih dan mengembangkan aktivitas pengendalian

yang berkontribusi dalam pencegahan resiko untuk mencapai

tujuan pada level yang dapat diterima.

KSP Kopdit Pintu Air mempelajari dan memhami

kemungkinan resiko yang akan terjadi, sehingga koperasi

dengan sendirinya membuat langkah-langkah pencegahannya

terlebih dahulu sebelum resiko itu benar-benar terjadi. Dalam

aktivitas pemberian kredit, setiap divisi yang terlibat

bertanggungjawab dengan tugas dan wewenangnya masing-

masing tanpa mencampuri tugas divisi lain. Namun dalam hal

ini setiap divisi saling berkaitan dan terlibat antara satu sama

lainnya. Sebelum mengambil keputusan pemberian kredit,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

134

terlebih dahulu manager harus melihat kelengkapan tanda

tangan dari divisi-divisi terkait hal ini untuk mengurangi tingkat

resiko kecurangan yang mungkin akan terjadi bila pemberian

tanda tangan tidak lengkap.

Berdasarkan penjelasan diatas, menyimpulkan bahwa di

KSP Kopdit Pintu Air sudah menjalankan pengendalian yang

bertujuan untuk mencegah terjadinya resiko dengan

kelengkapan pemberian tanda tangan oleh masing-masing divisi

yang terkait dalam aktivitas pemberian kredit.

2) Koperasi telah memilih dan mengembangkan aktivitas

pengendalian umum dengan menggunakan tekonologi untuk

mendukung tercapainya tujuan.

KSP Kopdit Pintu Air berusaha untuk mengikuti

perkembangan zaman saat ini dengan kemajuan teknologi

informasi dan komunikasi yang berkembang dengan pesat.

Koperasi mulai go online pada tahun 2018 lalu, dengan

melakukan pelatihan teknis yang dibimbing langsung oleh tim

IT dari Induk Koperasi Kredit dan Puskopdit Swadaya Utama

Maumere untuk mempersiapkan diri yang memadai bagi

seluruh sumber daya manusia yang ada di koperasi tersebut,

sehingga dapat membantu koperasi dalam menjalankan

aktivitasnya secara online. Sistem online yang digunakan KSP

Kopdit Pintu Air adalah Sikopdit Online yang merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

135

sebuah program atau aplikasi sistem keuangan koperasi yang

bertujuan untuk memperlancar pelayanan kepada anggota.

Kegiatan pelatihan sistem baru ini dibagi menjadi dua bagian

yaitu migrasi data dan transaksi. Migrasi data, data dari sikopdit

CS dipindahkan kesistem sikopdit online. Selanjutnya transaksi,

pada bagian ini peserta pelatihan terlibat dalam proses transaksi

pelayanan kepada anggota mengunakan sistem yang baru.

Dengan adanya sistem yang baru ini memungkinkan semua data

transparan, untuk meninimalisir terjadinya kecurangan.

Berdasarkan penjelasan diatas, menyimpulkan bahwa di

KSP Kopdit Pintu Air sudah mengembangkan aktivitas

pengendalian umum dengan menggunakan teknologi, hal ini

didukung dengan usaha koperasi dalam menyikapi

perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang

berkembang dnegan pesat saat ini. Penggunaan sistem Sikopdit

Online dapat memungkinkan semua data transparan dan

mengurangi terjadinya tindak kecurangan sehingga

implementasi pengendalian internal yang ada pada COSO sudah

sesuai.

3) Koperasi menerapkan kegiatan pengendalian melalui kebijakan

yang menetapkan apa yang diharapkan dan dalam prosedur yang

relevan untuk melaksanakan kebijakan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

136

KSP Kopdit Pintu Air secara rutin memberikan pendidikan

kepada para anggotanya yang bertujuan untuk memberikan

pemahaman yang baik mengenai cara hidup berkoperasi

sehingga dengan semakin pahamnya anggota tentang aturan dan

tata cara hidup berkoperasi akan mengurangi kemungkinan

terjadinya resiko yang disebabkan oleh anggota koperasi.

Kemudian koperasi juga sangat menghargai karyawan yang

memiliki kinerja yang baik, koperasi akan memberikan

penghargaan bagi mereka agar mereka tetap bisa

mempertahankan kinerjanya.

Berdasarkan penjelasan diatas, menyimpulkan bahwa di

KSP Kopdit Pintu Air sudah menetapkan kebijakan yang dapat

membantu koperasi menjalankan aktivitas pengendalian, yaitu

dengan pendidikan rutin, serta evaluasi kinerja yang rutin

dilakukan setiap bulan bahakan setiap minggu bila diperlukan.

d. Informasi dan Komunikasi

1) Koperasi menghasilkan dan menggunakan informasi yang

berkualitas dan relevan untuk mendukung berfungsinya seluruh

komponen pengendalian internal.

KSP Kopdit Pintu Air dalam menghasilkan dan

menngunakan informasi terlebih dahulu harus dipastikan

kebenaran dan keakuratannya. Untuk memperoleh informasi

yang relevan koperasi selalu melakukan survei ke rumah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

137

anggota yang mengajukan rdit pinjaman. Karyawan juga

melakukan wawancara dengan anggota untuk memastikan

bahwa data yang dihasilkan dari survey sesuai dengan data yang

dipegang petugas kredit agar mengurangi tindak penipuan.

Selain itu data-data yang berkaitan dengan karyawan harus

diperiksa ulang oleh petugas bagian kredit sebelum diserahkan

ke manager. Bahkan manager juga akan melakukan

pemeriksaan ulang data-data yang ada sebelum memberikan

keputusan kredit.

Berdasarkan penjelasan diatas, menyimpulkan bahwa di

KSP Kopdit Pintu Air dalam pengendalian internal terhadap

pemberian kredit sudah dilakukan pemeriksaan secara berkala

mengenai data dan informasi yang berkaitan dengan anggota

yang akan mengajukan pinjaman kredit. Koperasi juga terbuka

dengan informasi-informasi yang berasal dari eksternal, namun

masih harus dipertimbangkan lagi dan di oleh sebelum

informasi tersebut dipakai.

2) Koperasi mengkomunikasikan informasi secara internal

termasuk tujuan dan tanggungjawab pengendalian internal yang

diperlukan untuk mendukung fungsi pengendalian internal.

Komunikasi adalah hal yang paling penting dalam sebuah

organisasi untuk kelancaran aktivitas bisnis dalam mencapai

tujuannya. KSP Kopdit Pintu Air dalam mengkomunikasikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

138

informasi secara internal baik antar karyawan dengan pimpinan

di cabang, maupun di pusat menggunakan grup WA agar

informasi yang akan disampaikan bisa cepat diterima dan dibaca

oleh orang yang ditujukan. Selain itu, bila ada informasi yang

benar-benar penting dan rahasia hal ini biasanya langsung

dibicarakan secara langsung. Selain itu, koperasi Pintu Air juga

memanfaatkan media sosial seperti Facebook, untuk

menyampaikan informasi-informasi penting kepada anggota

sehingga anggota lebih mudah mengetahuinya.

Berdasarkan penjelasan diatas, menyimpulkan bahwa di

KSP Kopdit Pintu Air sudah mengkomunikasikan informasi

secara internal dengan memanfaatkan teknologi yang ada,

bahkan melakukan tatap muka secara langsung bila informasi

yang disampaikan penting dan bersifat rahasia, sehingga sesuai

dengan implementasi pengendalian yang ada pada pengendalian

internal COSO.

3) Koperasi berkomunikasi dengan pihak luar yang berkaitan

dengan berbagai hal yang dapat mempengaruhi berfungsinya

seluruh komponen pengendalian internal.

KSP Kopdit Pintu Air menganggap anggotanya sebagai

pihak eksternal karena mereka tidak termasuk dalam

manajemen koperasi, namun koperasi tetap akan mendengarkan

masukan dan aspirasi anggotanya. Koperasi menyediakan kotak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

139

saran di kantor yang bertujuan sebagai tempat anggota

menyampaikan kritik dan saran kepada koperasi. Bahkan pada

saat Rapat Anggota Tahunan (RAT), anggota berkesempatan

untuk menyampaikan pendapat mereka mengenai kinerja

koperasi dan pelayanan yang diberikan kepada anggota, serta

mengenai hal apapun yang kiranya berkaitan dengan koperasi.

Koperasi kemudian tidak langsung menyetujui pendapat yang

disampaikan anggota, namun koperasi terlebih dahulu akan

melakukan diskusi secara internal antar manajemen untuk

menanggapi apa yang sudah anggota. Jika yang disampaikan

bersifat membangun dan menguntungkan bagi koperasi pasti

akan diterima, sebaliknya jika bersifat menjatuhkan dan

merugikan koperasi akan mempertimbangkan dan bahkan

menolak pemdapat anggota tersebut.

Berdasarkan penjelasan diatas, menyimpulkan bahwa di

KSP Kopdit Pintu Air berkomunikasi dengan pihak eksternal

(anggota) mengenai hal-hal terkait kebaikan koperasi

kedepannya, namun tidak menerima masukan dari pihak

eksternal yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan koperasi.

Sehingga koperasi sudah melakukan komunikasi dengan pihak

eksternal yang membantu untuk mencapai tujuan sesuai dengan

implementasi pengendalian internal yang ada pada COSO.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

140

e. Pemantauan

1) Koperasi memilih, mengembangkan, dan melakukan evaluasi

berkelanjutan dan atau terpisah untuk memastikan apakah

komponen pengndalian internal eksis dan berfungsi dengan

baik.

KSP Kopdit Pintu Air secara rutin melakukan evaluasi

kinerja setiap bulan bahkan setiap minggu sesuai dengan situasi

dan kondisi, untuk mengevaluasi dan menilai kinerja seluruh

karyawan pada bagiannya masing-masing apakah sudah

bekerja secara efektif atau belum. Manager-manager cabang

selalu mengontrol kinerja setiap divisi yang ada, kemudian

manager akan memeberitahukan hasil kinerja tersebut kepada

pengawas pusat yang datang mengawasi dan mengontrol cabang

setiap 3 bulan sekali. Apabila terjadi masalah akan segera

diperbaiki sehingga penerapan pengendalian internalnya dapat

berfungsi dengan baik agar dapat membantu koperasi dalam

mencapai tujuannya.

Berdasarkan penjelasan diatas, menyimpulkan bahwa di

KSP Kopdit Pintu Air sudah melakukan evaluasi berkelanjutan

untuk memastikan pengendalian internal sudah berfungsi

dengan baik, hal ini didukung dengan aturan yang mewajibkan

manager malekaukan evaluasi kinerja setiap bulan dan

pegawasan dari pengawas pusat yang dilakukan setiap 3 bulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

141

sekali, sehingga penerapan pengendalian internal di Kopdit

Pintu Air sudah sesuai dengan pengendalian internal yang ada

pada COSO.

2) Koperasi mengevaluasi dan mengkomunikasikan kekurangan

pengendalian internal secara tepat waktu kepada pihak-pihak

yang bertanggung jawab untuk mengambil tindakan korektif.

KSP Kopdit Pintu Air mengkomunikasikan hasil dari

evaluasi kinerja kepada pihak-pihak yang terkait untuk

melakukan tidakan korektif bila terjadi kesalahan atau

kekurangan dari hasil evaluasi kinerja tersebut. Manager juga

akan memberitahukan kesalahan dan kekuragan tersebut kepada

divisi yang terkat agar mereka mengetahui kekurangan tersebut

sehingga mereka dapat melakukan tindakan perbaikan dengan

cara bekerja lebih fokus dan bertanggungjawab sesuai dengan

kebijakan yang berlaku.

Berdasarkan penjelasan diatas, menyimpulkan bahwa di

KSP Kopdit Pintu Air sudah melakukan evaluasi pengendalian

internal untuk mengambil tindakan korektif secara tepat waktu.

Hal ini didukung dengan tindakan manager yang melakukan

evaluasi kinerja terkait dengan pengendalian internal dan

kemudian mendiskusikan kekurangan yang ditemukan dengan

pengawas pusat untuk melakukan tindakan perbaikan agar tidak

terjadi lagi kesalahan yang sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

142

2. Pengujian Efektivitas Pengendalian Internal pada Pemberian Kredit.

Dalam melakukan pengujian efektivitas pengendalian internal di KSP

Kopdit Pintu Air menggunakan pengujian kepatuhan stop-or-go-

sampling. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan atas

pengujian efektivitas sistem pengendalian internal pada pemberian

kredit di KSP Kopdit Pintu Air, pengendalian internal yang diterapkan

pada KSP Kopdit Pintu Air sudah berjalan dengan efektif. Hal ini

didukung dengan attribute-attribute yang digunakan oleh KSP Kopdit

Pintu Air sudah lengkap dan memenuhi ketentuan yang ditetapkan

sebelumnya. Attribute tersebut antara lain:

a. Attribute I: kelengkapan surat putusan kredit, dengan adanya

berkas pendukung yang diperlukan, yaitu fotocopy KTP, fotocopy

KK, serta pas foto peminjam dan penjamin.

b. Attribute II: bukti survei lapangan (berupa data pendapatan dan

pengeluaran bersih bulanan peminjam).

c. Attribute III: pemberian tanda tangan oleh pihak yang berwenang.

Dalam melakukan penelitian, melakukan pencocokan untuk ketiga

attribute tersebut masing-masing dengan 60 sampel. Hasil pencocokan

tersebut menunjukkan bahwa semua telah diterapkan oleh KSP Kopdit

Pintu Air, maka dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal yang

diterapkan oleh KSP Kopdit Pintu Air sudah efektif. Hal ini juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

143

didukung dengan hasil pengujian kepatuhan dimana AUPL lebih kecil

atau sama dengan DUPL yang artinya adalah sudah efektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

144

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan Analsis Data dan Pembahasan dibab V maka peneliti

menyusun kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengendalian internal pada pemberian kredit di KSP Kopdit Pintu Air

sudah sesuai dengan pengendalian internal COSO dengan lima

komponennya yaitu komponen lingkungan pengendalian, penilaian

resiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, dan

pemantauan. Kelima komponen tersebut masing-masing terdiri dari 17

prinsip menurut COSO, dari ke 17 prinsip tersebut terdapat 16 prinsip

yang sudah sesuai diterapkan di KSP Kopdit Pintu Air. Namun terdapat

satu prinsip pelaksanaan tanggung jawab pengawasan di komponen

lingkungan pengendalian yang kurang sesuai.

2. Pengendalian internal pada pemberian kredit di KSP Kopdit Pintu Air

sudah efektif. Hal ini didukung oleh hasil olah data dengan

menggunakan uji kepatuhan stop-or-go sampling yang memakai tiga

attribute peneliti tidak menemukan adanya kesalahan. Hasil pengujian

kepatuhan menunjukkan bahwa AUPL= DUPL masing-masing sebesar

5%, maka dapat disimpulkan pengendalian internal sudah efektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

145

B. Keterbatasan Penelitian

1. Hanya terdapat dua orang narasumber untuk masing-masing kantor

cabang dalam penelitian ini, yaitu dua narasumber dari cabang

Surabaya dan dua narasumber dari cabang Sumba Timur, sehingga

jawaban pertanyaan wawancara hanya berdasarkan dua narasumber

tersebut.

2. Pada cabang Sumba Timur wawancara dilakukan via telepon sehingga

informasi yang didapatkan tidak didukung dokumen.

C. Saran

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendalian internal yang

ada di KSP Kopdit Pintu Air sudah diterapkan secara efektif. Saran yang

dapat peneliti sampaikan kepada koperasi adalah koperasi tetap

mempertahankan aktivitas yang ada, menerapkan salah satu kriteria yang

belum diterapkan yang ada pada komponen lingkungan pengendalian, dan

memperketat pengawasan pada penerapan sistem pengendalian internal

agar koperasi dapat terhindar dari masalah kredit macet. Saran untuk

penelitian selanjutnya adalah peneliti memperbanyak responden sehingga

jawaban dapat dikonfirmasi lebih banyak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

146

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. 2003. Manajemen Perbankan. Edisi Pertama. Malang: Bagian

Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang.

Abdullah dan Tantri. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan. Edisi Pertama. Jakarta:

RajaGrafindo Persada.

Azizah Nur S. 2016. “Evaluasi Efektivitas Penerapan Pengendalian Internal

Pemberian Kredit pada Bank Matahari di Surabaya”. Skripsi. Universitas

Airlangga, Surabaya.

Cintya Maya. 2015. “Evaluasi Pelaksanaan Pengendalian Internal Dalam

Menunjang Efektivitas Sistem Pemberian Kredit Usaha Mikro Kecil

Menengah”. Skripsi. Universitas Jember, Jember.

Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission (COSO).

2013. Internal Control-Integrated Framework, Durham.

COSO Internal Control. http://www.coso.org. Diakses tanggal 8 Oktober 2019 pada

pukul 11.00.

Enoririen Beata. 2019. “Efektivitas Pengendalian Internal pada Sistem Pemberian

Kredit”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Jumlah Koperasi Aktif Menurut Provinsi- Badan Pusat Statistik.

https://www.bps.go.id/dynamictable/2019/07/22/1643/jumlah-koperasi-

aktif-menurut-provinsi-2006-2017.html. Diakses tanggal 19 Juli 2020 pada

pukul 17.35

Khasanah Uswatun. 2013. “Evaluasi Sistem Pengendalian Internal Pengeluaran

Kas dari Pembiayaan Mudharabah pada BTM Harum Cabang Magelang”.

Skripsi. Universitas Negeri Yoyakarta, Yogyakarta.

Miradewi Artining L., Atmadja Tungga A., Yuniarta Adi G. 2014 “Evaluasi Sistem

Pengendalian Intern Pemberian Kredit pada PT. Bank Pembangunan Daerah

Bali Kantor Cabang Seririt”. Jurnal. Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Bali.

Muhmadi. 2005. Manajemen kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Muljono. 2012. Buku Pintar Strategi Bisnis Koperasi Simpan Pinjam. Jogyakarta:

ANDI

Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi keenam. Jakarta: Salemba Empat.

Munawaroh. 201. “Peranan Pengendalian Internal dalam Menunjang Efektivitas

Sistem Pemberian Kredit Usaha Kecil dan Menengah”. Artikel. STKIP PGRI,

Jombang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

147

Novita Intan, Ismawati Kun. 2018. “Sistem Pengendalian Internal Pengajuan Kredit

Nasabah di Koperasi ABC Sragen”. Artikel. Universitas Surakarta, Surakarta.

Restu Destiana. 2017. “Analisis Pengendalian Internal Sistem Pemberian Kredit

Berbasis COSO”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Septiani Anggun. 2018. “Evaluasi Efektifitas Pengendalian Internal Pemberian

Kredit di Koperasi Simpan Pinjam”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.

Tuanakotta, Theodorus M. 2013. Audit Berbasis ISA (International Standar on

Auditing. Salemba Empat, Jakarta.

Undang-undang Republik Indonesia nomor 14 Tahun 1967. Kredit.

Undang-undang Republik Indonesia nomor 10 Tahun 1998. Pokok-pokok

Perbankan. Bina Askara, Jakar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

148

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

149

Lampiran 1

TRANSKIP WAWANCARA

(Kantor Cabang Surabaya)

Tanggal: 10 Februari 2020

Narasumber: Marselinus Lado, S.Pd dan Yohana Eka

Jabatan: Manager dan Adm Kredit

P: Selamat siang pak Nus dan Bu Eka

N: Selamat siang Nona Tinsi

P: Baik bapak ibu, saya langsung saja mulai ke sesi wawancaranya ya

N: Boleh nona, silahkan dimulai saja

P: Bagaimana standar etika dan perilaku yang dimiliki setiap divisi dalam

organisasi Koperasi Pintu air?

N: Saya jelaskan secara umum ya, jadi Pintu Air ini terdiri dari ketua pengurus,

ketua pengawas, dan general manajer, ketiga jabatan ini bertanggungjawab

di kantor pusat yang berada di Maumere. Ketua pengurus dan ketua

pengawas memiliki perpanjangan tangan dari pusat untuk di kantor cabang

yaitu ketua cabang. Terdapat dua struktur dalam Pintu Air yaitu ada bagian

pengurus dan komite itu yang mengurus mengenai organisasi, tetapi kalau

general manejer seperti saya dan ibu Eka ini yang berurusan untuk bisnis.

Memang kita koperasi ini menjalankan asas kebersamaan, pendidikan,

kekeluargaan, tapi namanya simpan pinjam pasti berbicara mengenai bisnis.

Kalau untuk kita di Pintu Air ini semua standarnya sama penerapannya dari

pusat ke cabang. Untuk semua jabatan di setiap divisi penerapan standarnya

itu yang pertama ada 5S (senyum, sapa, salam, sopan, santun). Jadi ini kami

Pintu Air sampai berkembang dengan cepat itu karena kami menerapkan

standar 5S ini. Walaupun berhadapan dengan anggota ada yang terlambat

bayar atau mungkin lalai dengan mereka punya kewajiban pasti kami

terapkan 5S itu, mungkin dengan bimbingan kami kepada anggota itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

150

dengan sendirinya mereka akan angsur. Jadi untuk standar etika yang kami

pakai yaitu 5S tadi.

P: Bagaimana standar perilaku dan etika dapat diterapkan dengan baik oleh

seluruh anggota organisasi Koperasi Pintu Air?

N: Ya jadi memang dari semua karyawan belum tentu ada yang menerapkan

secara baik dan ada juga yang tidak baik. Itu kembali lagi ke pribadinya

masing-masing karyawan. Dari situ tugasnya pimpinan bagaimana supaya

dia bisa mengontrol stafnya untuk bisa menerapkan semaksimal mungkin

kepada anggota yang bersangkutan itu adalah peran pimpinan. Mungkin

tugasnya dia sebagai kredit dalam perjalanannya di pantau percobaannya di

bagaian kredit tapi mungkin kemampuannya sebenarnya tidak bisa di kredit

kita bisa ganti ke posisi lain.

P: Bagaimana cara Koperasi Pintu Air menerapkan visi dan misi yang jelas

dan tertulis untuk mencapai tujuan organisasi?

N: Pada dasarnya kalau kita di Pintu Air itu berbeda dengan koperasi-koperasi

lainnya, kan ada juga koperasi yang khusus PNS, yang khusus karyawan,

tetapi kalau di Pintu Air itu lebih diterapkan kepada NTTB ( nelayan, tani,

ternak, dan buruh) itu yang kita harus terapkan kepada anggota dan calon

anggota berdasarkan dnegan visi yang kita sampaikan. Dari visi yang kami

sampaikan itu baik masyarakat kecil maupun masyarakat yang

pengetahuannya lebih luas dari masyarakat kecil pada dasarnya mereka

mengerti dengan visi misi yang kami sampaikan apa lagi dengan motto kami

yaitu “kau susah aku bantu, aku susah kau bantu”. Di Pintu Air juga bukan

hanya sebatas simpan pinjam, tapi bagi anggota yang sakit juga akan dapat

santunan dan anggota yang meninggal juga dapat santunan.

P: Bagaimana struktur organisasi Koperasi Pintu Air dalam mendukung

tercapainya tujuan organisasi?

N: Peran strukturnya? Ini saya ambil contoh di struktur cabang. Kalau peran

strukturnya itu yang paling tinggi itu kan ada manajer dan komite. Kalau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

151

komite itu kan bagian dari organisasi dan manejer bagian dari

manajemennya. Jadi semuanya itu akan terarah sampai ke staf, staf sampai

cleaning service dan sopir dan tujuan itu untuk bagaimana strategi kita dapat

terapkan agar pelayanan kita lebih maksimal kepada anggota. Dari

pimpinan cabang yang ada komite cabang dan manejer cabang serta semua

staf itu, struktur yang paling bawah adalah anggota.

P: Bagaimana karyawan yang terkait aktivitas pemberian kredit di Koperasi

Pintu Air dapat meningkatkan kompetensi personel?

N: Memang kalau kita di Koperasi Pintu Air pada dasarnya sebelum

penempatan staf baik di bagian kredit maupun supervisor biasanya ada

pendidikan khusus dari kantor pusat. Dan juga terkhusus untuk manager

cabang dan bagian kredit biasanya setiap tahun selalu ada pengadaan

kompetensi dasar, biasanya kami diberikan materi dari kementrian, kalau di

Pintu Air sudah di kasih dari kementrian di kasih materi selama 5 hari dan

2 hari kami akan di uji kompetensi. Dalam uji kompetensi selama ini ada

karyawan yang lulus dan ada juga yang tidak lulus.

P: Bagaimana program pengembangan dan pelatihan yang difasilitasi

Koperasi Pintu Air untuk meningkatkan kompetensi personel?

N: Jadi kalau dari lembaga itu hanya memberi fasilitas dalam bentuk uang saja.

Jadi untuk penguji itu semuanya dari pusat, bukan langsung dari orang

Maumere tetapi langsung dari kementrian. Jadi kami di kasih materi dari

kementrian, penguji juga dari sana. Hasilnya dari sana. Jadi nanti kalau kami

lulus baru mendapatkan setifikat.

P: Bagaimana Koperasi Pintu Air dalam melakukan evaluasi terhadap kinerja

personel untuk mendukung peningkatan kompetensi?

N: Jadi kalau untuk mengenai kinerja kita diarahkan biasanya setahun dua kali,

per tahap setiap 6 bulan itu untuk mengevaluasi dari kinerja per masing-

masing karyawan. Kalau untuk pusat biasanya mengevaluasi kami cabang,

mereka menilai kami manajer cabang dan komite cabang. Kalau komite

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

152

cabang itu tidak jadi persoalan bagi mereka, tapi yang menjadi tolak ukur

adalah kami manajemen. Misalnya saya tidak mampu memimpin cabang

otomatis saya akan di pindahkan ke cabang kabupaten atau cabang di

kecamatan atau malahan juga disposisi untuk turun jabatan. Begitupun saya

di cabang. Saya juga mengevaluasi kinerja staf-staf mungkin di bagian

kasir, bagian petugas lapangan, supervisor kalau dilihat dibagiannya itu

mungkin tidak cocok atau pelayanan mereka tidak maksimal kepada

anggota maka saya akan mendisposisi mereka untuk di ganti.

P: Bagaimana wewenang yang dipercayakan kepada setiap level tingkat

organisasional di Koperasi pintu Air?

N: Jadi, level yang paling tinggi itu adalah pengurus dan pengawas. Jadi kalau

kita manajemen ini pengurus dan pengawas kan di pilih oleh anggota

sedangkan manajemen dipilih oleh pengurus. Kalau tugas dan wewenang

pengurus untuk memantau semua cabang-cabang, baik cabang maupun

KCP atau Unit, begitupun dengan pengawas. Sedangkan kalau kami di

cabang, manejer cabang kami hanya punya tugas dan wewenang di cabang

itu masing-masing. Jadi kami tidak mungkin rambat di cabang sumba, atau

di cabang Kupang. Jadi kami hanya mengurus ruang lingkup kami khusus

di cabang Surabaya saja.

P: Bagaimana manajemen dalam mengawasi dan menjaga hubungan baik

dengan personel?

N: Biasanya dalam satu kantor itu mungkin ada terjadi salah paham, kekeliruan

pasti ada antara manajer dengan supervisor, atau supervisor dengan kasir,

atau kasir dengan bagian kredit, maupun antara kredit dengan petugas

lapangan. Tetapi itu semuanya kembali lagi kepada pimpinan cabang,

bagaimana dia bisa mengambil alih semua kondisi kantor tersebut untuk

menjadi nyaman, itu semuanya strategi dari pemimpin cabang kantor itu

supaya jangan timbul permasalahan. Karena memang dalam semua lembaga

itu pasti sama baik di sekolah maupun di lembaga keuangan itu pasti dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

153

kantor akan terdapat masalah kesalahpahaman. Jadi itu bagaimana strategi

pimpinan untuk dapat mengamankan kondisi tersebut sehingga semuanya

dapat berjalan dengan baik, tetap tenang dan nyaman.

P: Bagaimana komitmen yang ditunjukkan Koperasi Pintu Air dalam melayani

anggota dengan baik untuk mengurangi terjadinya resiko?

N: Kalau di Koperasi Pintu Air selalu ada pendidikan, kita bentukkan

kelompok-kelompok untuk diadakan pertemuan sesuai dengan kesepakatan

dengan anggota. Jadi kami mulai memberikan pendidikan, memberikan

pemahaman kepada anggota untuk bagaimana cara hidup berkoperasi secara

khusus di Pintu Air. Pada dasarnya kalau sering terjadinya tunggak itu kan

biasanya karena anggota belum paham dengan hidup berkoperasi, jadi kami

setiap bulan untuk anggota pasti kami adakan pendidikan khusus.

P: Bagaimana komitmen yang dimiliki Koperasi Pintu Air dalam mencapai

tujuan operasional organisasi?

N: Ya kalau kita di Pintu Air itu tujuannya cuma satu saja yaitu bagaimana kita

mensejahterakan anggota.

P: Bagaimana jika data yang dilaporkan oleh personel terjadi ketidaksesuaian?

N: Iya itu sering terjadi. Namanya juga cabang kan perpanjangan dari pusat,

mungkin ada personal satu yang tidak suka dengan si A atau si A tidak suka

dengan si B itu sering terjadi kesalahpahaman, dalam hal ini mengenai

pekerjaan. Misalnya petugas lapangan menerapkan kreditnya berbeda

dengan bagian Kredit di kantor, dari situ setiap awal bulan kami selalu

mengadakan evaluasi bulanan supaya jangan sampai timbul ketika turun ke

lapangan mungkin si A omong lain, si B omong lain sehingga kami adakan

evaluasi dengan tujuan supaya apa yang kita sampaikan kepada anggota

semuanya sama. Kalau dalam hal data, biasanya dalam cabang bagian kredit

untuk mengirim laporan ke pusat mengenai data pinjaman, biasanya

sebelum di kirim harus ada tanda tangan dari saya dulu. Saya juga tidak

mungkin langsung tanda tangan, saya terlebih dahulu harus mencocokkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

154

dengan data yang ada di komputer. Kalau terdapat

kesalahan/ketidakcocokan pasti akan di perbaiki, tetapi kalau benar saya

akan ACC untuk segera di kirim ke pusat.

P: Bagaimana prosedur kerja Koperasi pintu Air agar dapat mengurangi resiko

fraud dan error?

N: Memang pasti ada salah paham namanya juga uang ini kan yang menguji

kejujuran seseorang dalam memegang uang baik di kasir maupun petugas

lapangan. Jadi kita di sini ini untuk mengenai hal tersebut, di awal sebelum

menerima karyawan bekerja kami akan meminta ijazah aslinya harus di

kumpul. Ketika dalam perjalanan nanti mereka salah menggunakan haknya

anggota otomatis mereka langsung minta untuk di ganti. Kalau tidak di

ganti, berarti aset apapun yang dia miliki mau tidak mau akan kami sita

bahkan akan langsung kami berhentikan.

P: Bagaimana jika terjadi fraud dan error pada aktivitas pemberian kredit

dalam organisasi?

N: Baik, fraud di sini adalah tindakan yang di sengaja berarti kecurangan yang

di buat dari lembaga kami. Misalnya karyawan di bagian kredit ada kong

kali kong dengan anggota yang mau pinjam kredit. Biasanya si peminjam

itu belum membayar angsuran kreditnya atau bisa dikatakan kredit macet,

saat petugas lapangan datang ke rumah untuk menagih si peminjam itu bisa

memberikan alasan atau melempar kesalahannya kepada karyawan yang

sudah mencairkan kreditnya. Hal ini mungkin terjadi di cabang-cabang lain,

tapi dalam perjalanan selama ini di cabang Surabaya belum pernah terjadi

atau di temukan adanya kecurangan. Kalau eror ini yang tidak di sengaja,

contohnya kalau kesalahan dari kami di sini di cabang Surabaya

pengalaman saya selama ini belum pernah terjadi karena kami di sini benar-

benar fokus dalam bekerja dan dalam hal pencairan pinjaman kredit juga

kan kami memakai prosedur, konsultasi, saya beritahu petugas lapangan

untuk melakukan survey terlebih dahulu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

155

P: Bagaimana Koperasi Pintu Air mempertimbangkan teknologi baru yang

kiranya dapat mempengaruhi sistem pengendalian internal?

N: Memang kalau kami di Pintu Air, di tahun 2017 ke bawah kita masih pakai

sistem manual tetapi mulai tahun 2018 sampai sekarang ini sudah online

dalam hal ini online itu data yang kita input baik dari pusat maupun cabang

yang ada di seluruh Indonesia kita bisa pantau dan juga sekarang kami

menggunakan mesin EDC. Mesin ini digunakan oleh petugas lapangan,

ketika petugas lapangan turun lapangan mungkin ada anggota yang mau

setor kewajiban dari situ anggota bisa langsung menerima bukti lewat mesin

EDC.

P: Bagaimana Koperasi Pintu Air menunjukkan komitmen dalam

meningkatkan aktivitas pengendalian dengan adanya pemisahan tugas,

otorisasi, dan prosedur yang baik?

N: Seperti yang saya bilang tadi kita melakukan percobaan untuk bagian kredit,

contohnya ibu Eka. Kalau ibu Eka tidak mampu di bagian kredit otomatis

akan diganti orang lain pasti akan terganggu dengan pekerjaan yang lain.

Mungkin sebelumnya itu dia di bagian kredit kemudian dari kantor pusat di

perintahkan untuk pindah ke bagian kasir pasti awalnya sih terganggu, tapi

lama-lama mulai penyesuaian dengan pendidikan khusus dari kantor pusat

di bagiannya itu lama-lama mungkin bisa disesuaikan.

P: Bagaimana aktivitas pengendalian antar bagian/divisi terhadap aktivitas

pemberian kredit di Koperasi Pintu Air?

N: Di formulir kredit kami itu kan ada tertera nama, tanda tangan. Tanda tangan

kan adalah tanggung jawab jadi masing-masing bagian/divisi dari bagian

kredit ada tanda tangannya, petugas lapangan juga ada, lalu naik ke manajer.

Ketika semuanya berkas sudah dilengkapi dari bagian kredit dan petugas

lapangan beserta dengan tanda tangan dari pemohon pinjaman barulah kami

kasih ke manajer, setelah itu dari manajer di kasih lagi ke komite. Di sini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

156

tidak hanya ada manajemen, tetapi ada komitenya juga melihat bagaimana

perlengkapan berkasnya sehingga tidak terjadi kecurangan.

P: Bagaimana cara Koperasi Pintu Air menyesuaikan kebutuhan operasional

organisasi?

N: Untuk kebutuhan opersional, dalam hal ini contohnya barang misalnya

komputer, kendaraan motor dan mobil. Jadi kalau seperti untuk kendaraan

oprerasional itu tergantung kebutuhan cabang. Mungkin cabang butuh lagi

penembahan 1 unit komputer atau butuh lagi 1 unit kendaraan biasanya itu

bukan kewenangan cabang, tetapi cabang yang mengajukan ke pusat. Kita

tunggu pusat sudah ACC baru cabanng akan membelikan barang tersebut

untuk kebutuhan operasional.

P: Bagaimana aturan dan prosedur yang dimiliki Koperasi Pintu Air mengenai

syarat-syarat pengajuan kredit pinjaman?

N: Pengajuan kredit kalau di lembaga kami, otomatis peminjam harus masuk

menjadi anggota koperasi terlebih dahulu itu aturannya wajib. Kemudian

sahamnya itu dihitung 3x saham, contohnya anggota tersebut memiliki

saham sebesar Rp3.000.000, maka dia bisa mengajukan pinjaman senilai

Rp9.000.000. Kalau dia butuhnya lebih banyak berarti harus tambah saham

dulu. Kemudian mengurus berkas-berkas seperti foto copy KTP peminjam

dan penjamin (suami/istri/anak/keluarga kandung), Kartu Keluarga juga

harus ada, jika KK belum ada bisa memakai akta nikah, foto peminjam dan

penjamin sebagai pengenal identitas, dan jaminan jika analisis kreditnya

meragukan atau jika pinjamannya dalam jumlah yang besar.

P: Bagaimana aturan dan prosedur yang dimiliki Koperasi Pintu Air mengenai

proses angsuran pinjaman?

N: Angsuran pinjaman di dalam formulir ada di lembar paling belakang,

setelah sudah disetujui oleh peminjam dan sudah di tanda tangan, kami akan

membuat nomor SPP supaya angsuran peminjamannya bisa keluar dari

sistem yang ada di komputer. Kalau yang sebelum pencairan biasanya ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

157

konsultasi dengan anggota, pembayaran angsurannya rangkap sekalian

dengan pokok pinjaman dan simpanan wajib tiap bulan Rp 50.000. Contoh

bunga, anggota pinjam Rp 6.000.000, bunga 2% berarti bunga tiap bulan

Rp120.000. Kemudian anggota akan memilih mau diangsur selama berapa

tahun tergantung dari kemampuan mereka, kalau kami di Pintu Air

maksimalnya sampai 10 tahun angsur. Kalau anggota ambil uangnya di

tanggal 8 berarti tanggal 8 bulan berikutnya akan menjadi tanggal jatuh

tempo.

P: Bagaimana aturan dan prosedur yang dimiliki Koperasi Pintu Air mengenai

proses pelunasan kredit pinjaman?

N: Kalau mengenai pelunasan, kami Pintu Air uniknya tidak terikat dengan

kontrak waktu, jangka waktu. Contoh anggota pinjam Rp6.000.000 ambil

jangka waktu 2 tahun dengan bunga tiap bulan Rp 120.000, dalam

perjalanan anggota tersebut ingin melunaskan pinjamannya misalnya sisa

pinjaman Rp 5.200.000 di tambah bunga bulan ia melunasi berarti hitungan

pinjamannya sudah lunas, untuk sisa bunga jangka waktu di bulan-bulan

selanjutnya tidak dihitung lagi. Jadi di Koperasi Pintu Air memang

bunganya besar tetapi kalau si peminjam dapat melunasi lebih cepat dari

waktu angsuran berarti bunganya di hitung hangus.

P: Bagaimana aturan dan prosedur yang dimiliki Koperasi Pintu Air mengenai

proses pencatatan akuntansi/keuangan pada aktivitas pemberian kredit

pinjaman?

N: Jadi kalau mengenai pencatatan itu di sini ada slip merah dan slip putih,

sama seperti slip untuk pengeluaran dan pemasukan. Misalnya pinjamannya

Rp12.000.000 itu di slip merah pinjaman umum, kemudian ada slip

putihnya itu untuk uang masuk atau pemotongannya. Pada saat pencairan

kan ada potongan kapitalisasi, administrasi, cadangan resiko, buku

pinjaman, jika ada pembayaran yang belum lunas harus dilunaskan dulu,

kamudian di jumlahkan semuanya lalu besar pinjaman dikurangi dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

158

pemotongan di slip putih, nah sisa hasilnya itu uang yang di bawa pulang

oleh peminjam.

P: Bagaimana aturan dan prosedur yang dimiliki Koperasi Pintu Air mengenai

proses penanganan saat terjadi kredit macet?

N: Kredit macet di cabang Surabaya tidak sampai 50% karena masih terbilang

cabang baru, tetapi sebagiannya ada kredit macet. Penanganannya itu

biasanya pertama kami chat secara pribadi, kalau tidak di respon kami akan

telpon, jika telpon dari kami mereka tidak tanggapi maka kami akan

berkunjung ke rumah dengan alamat yang mereka kasih saat mengajukan

pinjaman. Biasanya yang pergi ke rumah anggota kredit macet adalah

manajer, petugas lapangan, dan saya sendiri dari bagian kredit. Kami

mengunjungi rumah anggota tidak dengan marah-marah, melainkan dengan

pendekatan pribadi dulu, kami kasih motivasi, seperti apa jalan keluarnya

bagaimana. Misalnya mereka lambat bayar karena kehilangan pekerjaan,

kami akan konsultasi bersama untuk mencari jalan keluar dengan

pemecahan saham, pembaharuan pinjaman, atau tarik saham, itu yang akan

kami tawarkan untuk penanganan kredit macet. Tergantung dari anggota,

intinya komunikasi yang baik dengan anggota.

P: Bagaimana cara kepala bagian Koperasi Pintu Air dalam mengevaluasi dan

mengawasi aturan dan prosedur tersebut secara rutin agar dapat berjalan

dengan baik?

N: Jadi di cabang ini pimpinan kami adalah manajer, setiap akhir bulan atau

setelah tutup buku berkas-berkas kredit, pencairan, dan data diri pemohon

laporkan untuk di cek oleh manajer seperti tanda tangan, alamat, hasil

wawancara saat survey, intinya semuanya akan di cek. Setelah itu akan di

arsip, arsip-arsip ini akan di periksa oleh tim audit setiap 3 bulan. Jadi ada

tahapannya di cabang sudah dibereskan semua baru akan ada pengawas

untuk mengaudit semua hasil kerja kami selama ini, kalau kurang atau ada

kesalahan kami adakan evaluasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

159

P: Bagaimana aktivitas pengendalian yang dilakukan Koperasi Pintu Air

dalam menyesuaikan data laporan dengan kondisi lapangan?

N: Data laporan yang berhubungan dengan kredit, misalnya kami melakukan

survey terlebih dahulu mengenai pendapatan dan pengeluaran bulanan si

peminjam. Ia akan meminjam berapa dan dalam jangka waktu berapa lama,

nah dari pengahasilan yang di hasilkan kami analisis dulu apakah akan

tercover untuk membayar angsuran tiap bulan di Pintu Air, apakah minus

atau plus. Kalau minus berarti kami akan pertimbangkan lagi

permohonannya diturunkan jumlahnya atau seperti apa. Jadi survey dari

petugas lapangan, analisa kreditnya itu sangat penting, perimbangan antara

ADK, petugas lapangan, dan manajer juga penting untuk memutuskan

penghasilan anggota ini bisa tidak untuk cairkan pinjaman.

P: Bagaimana teknologi sistem informasi yang digunakan Koperasi Pintu Air

dapat terintegrasi untuk mengkomunikasikan informasi dalam organisasi?

N: Yah kita bisa lewat media Whatssap, kalau untuk secara internal salama ini

kita menggunakan Whatssap tetapi kalau bekerja sama dengan media

komunikasi sudah banyak juga ada Flobamora, Pos Kupang, dan TV-TV

lokal yang ada di NTT. Jadi yang selama ini kalau untuk internal itu

biasanya lewat Whatssap saja.

P: Bagaimana Koperasi Pintu Air menyusun laporan keuangan berdasarkan

standar akuntasi yang berlaku?

N: Jadi kalau kita di Pintu Air itu memang bergerak di koperasi simpan pinjam.

Untuk menyusun laporan keuangan itu berujungnya neraca, terus untuk

mencari keuntungan lebih itu kan semuanya di SHU. Jadi yah semuanya

neraca, sudah sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.

P: Bagaimana pencatatan transaksi pemberian kredit yang dilakukan oleh

Koperasi Pintu Air?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

160

N: Slip merah dan putih yang sudah saya jelaskan tadi, pencatatannya itu hanya

dua saja merah dan putih. Pengeluaran dikurangi dengan pemotongan,

pemotongan itu akan menjadi pemasukan untuk anggota dan ada juga untuk

cabang. Jadi begitu, selanjutnya untuk transaksi pembayaran pinjamannya

itu sudah berurusan dengan kasir atau supervisor. Kalau di bagian kredit

hanya sebatas itu saja.

P: Bagaimana komunikasi seluruh fungsi antar bagian/divisi yang terkait atas

aktivitas pemberian kredit Koperasi Pintu Air?

N: Itu kembali lagi tadi awalnya konsultasi dengan kredit, kredit yang tuliskan

formulir, tanda tangan, konsultasi dengan anggota tentang jangka waktu,

bagaimana kemampuan pembayaran dan berkas-berkas yang terkait.

Setelah itu lanjut ke bagian lapangan, petugas lapangan melakukan survey

di rumah, alamatnya di mana, kerjanya apa, intinya survey dulu. Setelah itu

di analisis kredit oleh bagian lapangan, kemudian lengkapi semua berkasnya

tanda tangan lalu di antar ke manajer untuk di pertimbangkan bersama.

Seperti itu untuk pencairannya.

P: Bagaimana agar hubungan komunikasi antar manajemen dan karyawan

Koperasi Pintu Air dapat berjalan dengan baik?

N: Kita sih kadang sering terjadi salah paham dalam komunikasi. Itu semua

kembali lagi kepada pimpinan, bagaimana karena terus terang itu terjadinya

bukan hanya di cabnag sini ada juga yang terjadi di cabang lain mungkin

ada karyawan yang tidak terima dengan kata-kata kasar dari atasan, itu

semua kembali lagi ke pimpinan cabang dia yang berwenang untuk

mengontrol semua stafnya agar semuanya bisa aman dalam menjalankan

pekerjaan masing-masing.

P: Bagaimana informasi dari pihak luar terkait pengendalian internal dapat

diterima oleh Koperasi Pintu air?

N: Itu memang selama ini banyak terjadi hal seperti itu, kadang ada tawaran-

tawaran dari untuk bekerja sama mengenai jaringan. Selama ini yang kami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

161

biasanya dari jaringan-jaringan itu kan ada yang sering ke kantor pusat baik

dari Telkom, kalau dari kupang itu misalnya ada bank Artha Graha, bank

BRI bagaimana untuk membuka jaringan kerja sama. Tetapi itu kembali lagi

pertimbangan pengurus, manajemen, pengawas kepada anggota. Pada

dasarnya lembaga keuangan bank kan beda mereka lebih di bisnis, tapi ini

kan namanya koperasi pada umumnya kan miliknya anggota jadi ketika itu

kita menanggapi tetapi untuk meng-ACC kan itu harus berdasarkan

forumnya anggota, jadi anggota juga harus tahu semua. Tapi kalau

penewaran yang menguntungkan koperasi biasanya kami terima, sebaliknya

kalau penawaran yang banyak resikonya untuk ke depan pasti kami tidak

terima.

P: Bagaimana pengawasan khusus yang dilakukan manajemen Koperasi Pintu

Air terkait aktivitas pemberian kredit?

N: Pengawasan khusus di Pintu Air ini kami di cabang pimpinan tertingginya

adalah manajer, di atas manajer itu ada manajer area. Manajer area itu yang

untuk mengontrol beberapa cabang yang berada dalam satu area yang

sama.manajer itu mengecek pelepasan pinjamannya sejauh ini berapa,

pemasukan bunga berapa, jangan sampai di sini ada kendala terjadi kerugian

pembayaran pokoknya lebih besar dari pelepasan pinjaman hal itu kan akan

merugikan lembaga kami, jadi untuk pengawasan itu manajer area dulu baru

di laporkan ke pusat, tetapi untuk kesehariannya kami diawasi langsung oleh

manajer area, setelah manajer area baru pengawasan dari ketua bidang

setiap divisi dari pusat biasanya kami membuat laporan setiap harinya dan

di kirim via email, karena sekarang dengan adanya teknologi akan sangat

mmebantu kami dalam hal pengawasan.

P: Bagaimana evaluasi yang dilakukan manajemen Koperasi Pintu Air terkait

pengembangan kualitas sumber daya manusia?

N: Biasanya kita setiap kali evaluasi itu biasanya ada pembinanya. Dari situ

mungkin dalam sebulan ada satu staf yang saya sudah tegur berulang-ulang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

162

kali karena pekerjaannya salah, dari situ kita bisa baca karakter SDMnya si

A si B ternyata seperti ini. Kemudian kita minta dari kantor pusat atau

pengawasan di cabang untuk pemberian motivasi atau di kasih penyegaran

sumber daya untuk ditambah lagi.

P: Bagaimana pengawasan yang dilakukan Koperasi Pintu Air terhadap

kelemahan yang terjadi dalam sistem pengendalian internal?

N: Kalau mengenai pengendalian internal itu biasanya kami minta pengawas

pusat untuk mengawasi langsung. Dari situ mungkin hasil dari pusat

mengatakan kalau ini tidak bisa lagi di cabang ini maka akan didisposisikan

di cabang lain siapa tau di cabang itu bisa berubah.

P: Bagimana tindakan Koperasi Pintu Air dalam melakukan perbaikan apabila

terdapat kelemahan pada sistem pengendalian internal?

N: Ia biasanya pasti ada, seperti tadi yang saya katakan mungkin kelemahan di

bagian kredit atau mungkin kelemaahn di saya pasti ada perbaikan.

Biasanya kami di beri uji coba untuk perbaikan, tetapi kalau sudah tidak

bisa lagi di gantikan orangnya. Tapi biasanya itu pengawasan langsung dari

pusat untuk datang langsung ke cabang.

P: Bagaimana Koperasi Pintu Air melaporkan kekurangan yang terjadi setelah

melakukan pengawasan?

N: Itu sering terjadi juga, kecurangan dalam hal ini karena faktor otang dalam,

teman dekat, kekeluargaan, biar bagaimana pun wewenang itu di pusat,

ketua pengawas, ketua pusat dengan general manajer. Jadi biasanya mereka

ambil alih kalau kecurangan sudah berlebih itu biasanya dapat surat

peringatan, jika surat peringatan pertama dan surat peringatan kedua sudah

di keluarkan pasti staf itu akan ditarik ke kantor pusat untuk di pantau

langsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

163

TRANSKIP WAWANCARA

(Kantor Cabang Sumba Timur)

Tanggal: 22 Februari 2020

Narasumber: Mauritius Ongga dan Novinia Elisabet

Jabatan: Manager dan Adm Kredit

P: Selamat pagi

N: Selamat pagi juga adik

P: Saya langsung saja mulai sesi wawancaranya ya pak, bu

N: Baik, silahkan dimulai sekarang adik

P: Bagaimana standar etika dan perilaku yang dimiliki setiap divisi dalam

organisasi Koperasi Pintu air?

N: Perilaku kami harus selalu berorientasi ke masa depan, dengan menjalankan

visi dan misi lembaga KSP Kopdit Pintu Air. Lalu kami menjaga warisan

budaya dan mendorong lembaga dan para rekan memiliki komitmen yang

sama. Lalu yang berikut, mengabdi dengan jujur, disiplin, handal, bijaksana,

dan dapat dipercaya dengan menghindari praktik-praktik kolusi, korupsi,

dan nepotisme (KKN). Kemudian menjadi pribadi yang bertanggungjawab,

taat kepada aturan lembaga, Undang-undang negara, dan menjadi teladan

dalam pengabdian. Yang berikut selalu menjaga nama baik dan kehormatan

lembaga, tegas menindaklanjuti adanya penyimpangan sesuai aturan

lembaga dan hukum yang berlaku di lembaga ini. Perilaku kami juga

dituntut untuk menjadikan budaya kerja dalam memberikan layanan terbaik

kepada anggota.

P: Bagaimana standar perilaku dan etika dapat diterapkan dengan baik oleh

seluruh anggota organisasi Koperasi Pintu Air?

N: Cara supaya standar etika dan perilaku dapat diterapkan dengan baik, ya

saya pikir pertama kita harus menyampaikan dan mensosialisasikan, atau

evaluasi kepada anggota organisasi bahwa betapa pentingnya standar

perilaku dan etika bagi sebuah lembaga. Apabila standar etika dan perilaku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

164

tidak diterapkan maka kami harus menyampaikan akibat dan dampak-

dampak yang akan merugikan diri sendiri. Jadi yang pertama

mensosialisasikan atau menyampaikan kepada anggota organisasi dan

bagian-bagian didalamnya, lalu yang berikut KSP Kopdit Pintu Air juga

memiliki aturan kerja yang tertulis yang didalamnya itu ada sanksi apabila

ada anggota organisasi yang tidak mentaati atau tidak melakukan sesuai

standar perilaku dan etika yang ada di dalam lembaga ini seperti yang saya

sampaikan di pertanyaan nomor satu tadi.

P: Bagaimana cara Koperasi Pintu Air menerapkan visi dan misi yang jelas

dan tertulis untuk mencapai tujuan organisasi?

N: Sebelum kita melakukan penerapan, berarti kita harus menyampaikan juga

ini sama seperti standar perilaku dan etika tadi. Selanjutnya adalah kita

melihat visi mis yang kita buat ini sesuai tidak dengan kehidupan keseharian

kita atau kendala-kendala, persoalan, atau kebutuhan sesuai dengan data

fakta yang terjadi di masyarakat pada umumnya dan terkhusus pada

anggota-anggota. Visi kita kan mensejahterakan anggota, lalu misi nya

menjadikan seluruh lapisan masyarakat anggota koperasi. Mensejahterakan

anggota ini bukan hanya sekedar sejahtera dalam ekomoni, tetapi juga harus

sejahtera dalam hal rohani. Dan biasanya yang lebih dominan yang kita lihat

ini adalah masalah ekonomi rumah tangga. Banyak sekali kemiskinan-

kemiskinan dan persoalan modal yang membuat perkembangan ekonomi

rumah tangga masyarakat yang ada di seluruh Indonesia mengalami suatu

persoalan besar. Inilah cara koperasi Pintu Air menempatkan visi misi

melalui persoalan atau kebutuhan atau data fakta yang terjadi di masyarakat.

P: Bagaimana struktur organisasi Koperasi Pintu Air dalam mendukung

tercapainya tujuan organisasi?

N: Jadi yang paling tinggi strukturnya adalah anggota, Rapat Anggota Tahunan

paling tertinggi. Lalu turun ke bawah ada pengurus dan pengawas,

kemudian ada general manager, lalu ada para manager cabang, lalu setelah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

165

itu ada kepala bagian. Lalu yang berikut di cabang kami ada dua struktur,

jadi kita selain ada manajemen ada juga komite. Untuk struktur

manajemennya yang paling tinggi ada manager cabang, kemudian ada

supervisior, lalu dibawahnya ada petugas lapangan, Adk, sampai dengan

paling dibawah itu adalah cleaning services. Lalu yang berikut ada komite,

komite di sini yang paling tinggi ada ketua komite, setelah itu ada wakil,

kemudian ada SPI (Satuan Pengawaas Internal) yang bertugas mengawasi

saya manager dan bawahan saya. Antara ketua komite dan manager di sini

jabatannya sama jadi tidak ada yang paling tinggi dan rendah karena kami

punya garis itu adalah garis koordinasi putus-putus bukan garis perintah.

Jadi kami tidak sambung antara manager dan ketua komite, maka manager

tidak bisa perintah ketua begitupun sebaliknya tetapi kami diminta untuk

saling bekerja sama dan melengkapi.

P: Bagaimana karyawan yang terkait aktivitas pemberian kredit di Koperasi

Pintu Air dapat meningkatkan kompetensi personel?

N: Jadi setiap karyawan yang akan menangani di bagian kredit tentunya akan

di uji kompetensinya melalui sertifikasi profesi. Secara interen dilihat

kemampuannya dan kesehariannya, lalu secara eksternalnya kami harus

menghargai Undang-undang ketenagakerjaan. Yang paling penting adalah

setiap ada seseorang yang menjabat suatu jabatan, orang itu harus sudah

melalui lembaga sertifikasi profesi. Lalu setiap 3 bulan sekali kami juga ada

pendidikan yang berkaitan dengan bagaimana cara pemberian kredit yang

baik untuk meningkatkan mutu dari karyawan yang menangani kredit. Dan

semua bagian yang sudah diberikan SK harus ada sertifikatnya.

P: Bagaimana program pengembangan dan pelatihan yang difasilitasi

Koperasi Pintu Air untuk meningkatkan kompetensi personel?

N: Kami selalu ada pendidikan, mengikuti pendidikan dan pelatihan yanng

rutin sesuai dengan bagiannya masing-masing. Sehingga bagiannya masing-

masing ini memiliki SDM yang unggul. Dari manager cabangnya juga selau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

166

memberikan pendidikan atau kadang di sini setiap bulan setelah evaluasi

saya buatkan soal, soal itu bukan tentang teori tetapi tentang hal-hal yang

praktis bagaimana mereka dapat memecahkan masalah, jadi itu dapat

melatih mereka untuk bisa berimajinasi dan membuka wawasan mereka.

P: Bagaimana Koperasi Pintu Air dalam melakukan evaluasi terhadap kinerja

personel untuk mendukung peningkatan kompetensi?

N: Kalau mengenai evaluasi kinerja, biasanya kami per semester atau setiap 6

bulan sekali itu untuk mengevaluasi seluruh karyawan dengan bagiannya

masing-masing. Biasanya dari pusat mengevaluasi kantor cabang yaitu saya

sendiri manager dan juga ketua komite. Jika dalam mengevaluasi ternyata

kinerja kami tidak memuaskan biasanya akan di kasih masukan untuk

perbaikan namun apabila kedepannya masih belum ada perubahan maka

akan dimutasi ke tempat lain dengan jabatan yang lebih rendah. Begitu pula

saya mengevaluasi karyawan di cabang misalnya di bagian Adk, jika

kinerjanya kurang maksimal maka saya akan memberikan motivasi dulu,

jika tidak ada perubahan maka bisa langsung di ganti saja dengan orang lain

yang lebih kompeten.

P: Bagaimana wewenang yang dipercayakan kepada setiap level tingkat

organisasional di Koperasi pintu Air?

N: Jadi saya contohkan yang di cabang, kalau di cabang pasti level tertinggi

adalah manager dan level paling terendah adalah cleaning services. Jadi

wewenang saya sebagai manager, saya memiliki kontrol umum terhadap

semua bagian-bagian di bawahnya saya yaitu ada supervisior, Adk/

administrasi kredit, AO/ petugas lapangan, administrasi umum, kemudian

di bawahnya lagi ada satpam, sopir, dan cleaning services. Saya ambil

contoh pinjaman, jadi wewenang saya manager kalau di cabang wewenang

manager wewenangnya memberi pinjaman hanya di bawah 50 juta.

Sedangkan kalau di atas 50 juta berarti kami mengirim berkas ke pusat

untuk diputuskan oleh general manager dan pengurus pusat. Dan wewennag

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

167

manager di cabang hanya mengelola aset lancar sedangkan aset tetap itu

masuk di konsolidasi pusat. Lalu manager di cabang punya wewenang juga

untuk mengeluarkan atau memecat karyawan apabila melakukan fraud atau

yang melanggar kode etik yang sangat merugikan lembaga atau seperti

kasus-kasus penyelewengan keuangan.

P: Bagaimana manajemen dalam mengawasi dan menjaga hubungan baik

dengan personel?

N: Jadi jelas, pasti yang pertama kita mnegawasi pekerjaan mereka melalui

suatu prosedur yang baik, lembaga buatkan SOP atau Sistem Operasiona

Prosedur dan jenis pengawasan itu tidak pernah kami lebih-lebihkan dan di

dalam pengawasan ketika ada suatu hal yang dibicarakan pasti supaya baik

hubungan kita dnegan personal yang paling pertama kita harus menjaga dan

menjalin kominukasi yang baik. Bila personel melakukan pekerjaannya

kurang efektif kita harus memberi motofasi, ketika mereka menyalahi

aturan lembaga kita harus memberi teguran. Tegurannya bermacam-

macam, ada teguran secara lisan dan tertulis. Ketika sudah diberikan teguran

lisan namun tidak diindahkan oleh personal atau bagian tertentu maka dia

akan dilanjutkan dengan teguran SP 1, lalu SP 2, lalu ada SP 3, dan PHK

seperti itu. Jadi intinya di sini adalah menjalin komunikasi yang baik.

P: Bagaimana komitmen yang ditunjukkan Koperasi Pintu Air dalam melayani

anggota dengan baik untuk mengurangi terjadinya resiko?

N: Komitmen kita di koperasi Pintu Air adalah melayani anggota dengan hati

yang tulus. Jika sudah melayani dengan hati yang tulus, selanjutnya kita

harus taat terhadap prosedur pelayanan lembaga atau taat kepada aturan

yang berlaku.

P: Bagaimana komitmen yang dimiliki Koperasi Pintu Air dalam mencapai

tujuan operasional organisasi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

168

N: Ya komitmen kami hanya kerja sama, kerja cerdas, kerja jujur, dan harus

kerja tuntas, itu saja adik tidak ada yang lain. Juga paling penting adalah ola

et labora.

P: Bagaimana jika data yang dilaporkan oleh personel terjadi ketidaksesuaian?

N: Yang pertama pasti kami melakukan teguran secara personal, lalu sebelum

itu kami harus cek dulu bagian mana yang salah atau tidak sesuai. Karena

memang ada perbedaan antara laporan yang di sampaikan Adk dan yang

tercantum di sistem. Kalau memang ada kesalahan kami akan minta untuk

di rubah dan di perbaiki, namun hal ini tidak boleh dilakukan ulang-ulang.

Kalau diulabgi lagi makan akan diberikan teguran dan surat peringatan jika

tidak ada perubahan maka akan langsung di pecat karena hal ini

menunjukkan sikap yang tidak bertanggungjawab dan tidak kompeten.

P: Bagaimana prosedur kerja Koperasi Pintu Air agar dapat mengurangi

resiko fraud dan error?

N: Untuk mengurangi itu pasti yang pertama harus memiliki sistem

pengendalian yang baik. Dalam sistem pengendalian yang baik ini ada

lingkungan pengendalian yang baik, penilaian resiko yang terus berjalan

setiap bulannya harus dilakukan, lalu ada lagi aktivitas pengendalian yang

baik juga, komunikasi dan informasi yang baik, dan pengawasan. Itu semua

yang terlibat dalam sistem pengendalian yang baik. Yang berikut selain

sistem pengendalian yang baik adalah menghambat terjadinya kolusi,

berikut melaksanakan pemeriksaan secara proaktif, kemudian

menyampaikan atau memberikan gambaran hukum yang akan di terima bila

mereka melakukan fraud, jadi harus disampaikan secara transparan

aturannya, dan yang paling penting adalah pengawasan.

P: Bagaimana jika terjadi fraud dan error pada aktivitas pemberian kredit

dalam organisasi?

N: Jadi memang hal-hal seperti ini sangat jarang terjadi ya adik, tetapi tidak di

pungkiri bahwa namanya lembaga manusia yang bekerja pasti tetap ada,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

169

entah itu Bank, maupun lembaga apa saja pasti akan terjadi. Tetapi kalau di

kami Kopdit Pintu Air jarang terjadi, tidak setiap hari terjadi kalau setiap

hari bahaya sekali berarti pengendalian internal kami sangat lemah. Jadi

karena pemberian kredit dalam organisasi mempunyai sistem pengendalian

yang ketat, kami punya SOP bagaimana proses dari awal melakukan

pengajuan dari anggota, lalu kasih masuk data dan berkas hasil survey

semua itu harus lengkap. Jadi kalau fraud atau error dilakukan oleh pihak

internal itu langsung di pecat dan langsung di proses secara hukum.

Contohnya jika karyawan bagian kredit sengaja meminta fee ke anggota

agar proses pencairan kreditnya cepat, ini kalau ketahuan maka kami akan

minta ganti rugi dan sita barangnya bahkan kami akan proses secara hukum.

Dan kalau fraud atau error dilakukan oleh pihak eksternal dalam hal ini

adalah anggota, dimana mereka tidak mengangsur sesuai dengan perjanjian

di awal ya kami juga akan lakukan hal yang sama tetapi melalui pendekatan

secara pribadi dan memberikan motivasi terlebih dahulu.

P: Bagaimana Koperasi Pintu Air mempertimbangkan teknologi baru yang

kiranya dapat mempengaruhi sistem pengendalian internal?

N: Ya seperti yang sudah saya bilang tadi ada Whatsapp Group, kami bukan

hanya mempertimbangkan saja, tetapi kami sudah menjalankan. Jadi yang

pertama sistem pelaporan kami sudah online, yaitu namanya Sikopdit

Online. Jadi kalau namanya online berarti bisa di awasi langsung oleh

kantor pusat, jadi jika ada penyelewengan di cabang pasti pusat akan tahu.

Kamudian kami juga punya mesin EDC yang berfungsi bisa melakukan

transaksi di luar kantor. Kami tidak sama dengan Bank sih, tetapi kami juga

sudah mulai majulah karena kami ini Koperasi yang juuga melek teknologi.

Apalagi sekarang kita hidup di zaman revolusi 4.0 masa kita masih kerja

dengan cara manual.

P: Bagaimana Koperasi Pintu Air menunjukkan komitmen dalam

meningkatkan aktivitas pengendalian dengan adanya pemisahan tugas,

otorisasi, dan prosedur yang baik?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

170

N: Komiten kami pasti menjaga lembaga ini dengan baik, dan kami jelas sangat

mengahargai bagiannya masing-masing yang bertugas sesuai otoritas. Kan

kita di dalamnya pasti punya tugas dan wewenang yang berbeda-beda.

Contoh saya manager, saya punya pengawas di pusat dari badan pengurus.

Jadi setiap kali mereka datang di sini saya sangat menghargai dan

memberikan semua laporan dan memberikan izin kepada mereka untuk

periksa semua bagian administrasi. Jadi kami sangat-sangat menghargai

dalam menjalankan tugas ini demi kebaikan bersama. Contoh lainnya di

bagian Adk, walaupun dia bawahan saya namun saya tidak semerta-merta

untuk membatalkan apabila ada pinjaman yang sudah dikatakan layak untuk

dicairkan. Karena memang ini bagiannya otoritas bagian kredit untuk

menangani itu, menganalisa karena pimpinan ini hanya mengetahui,

menandatangani, dan mengontrol.

P: Bagaimana aktivitas pengendalian antar bagian/divisi terhadap aktivitas

pemberian kredit di Koperasi Pintu Air?

N: Jadi pemberian kredit ini kan berarti sudah ada permohonan, survey,

keputusan, dan pemberian kredit. Jadi kita setiap harinya itu yang paling

pertama di saat pencairan, pertama Adk bawa berkas ke manager dulu untuk

di cek apakah sudah ditandatangani semua berkas-berkasnya itu jangan

sampai ada kolusi, korupsi, atau KKN yang dilakukan petugas. Lalu yang

berikut kami juga mempertemukan lagi anggota dengan komite untuk

memastikan bahwa betul-betul pengajuan kredit ini sudah dicairkan.

Sehingga bulan berikutnya laporan pencairannya kami sama-sama untuk

cek sudah bayar atau belum, dan setiap sore bagian kredit akan rekap semua

yang sudah dicairkan akan di scan. Jadi arsipnya bukan hanya simpan di

cabang saja, tetapi kita scan semua laporan surat pernyataan, pencairan,

tanda tangan, pengakuan utang, peryataan jaminan, itu dikirim semua ke

pusat. Jadi di pusat mereka juga mengarsipkan dokumen itu. Kami juga scan

slip penerimaan uang, atau slip pemotongan administrasi saat pencairan

kami kirim semua ke pusat. Sehingga betul-betul semua berkasnya lengkap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

171

dan tidak terjadi fraud dan nama-nama anggota yang sudah di cairkan

pinjamannya itu di data sehingga akurasi dari pendataan ini tidak terjadi

fraud, kesalahan dan juga unsur kesengajaan. Dan saya yakin hal demikian

tidak akan terjadi karena kami sudah melakukan itu.

P: Bagaimana cara Koperasi Pintu Air menyesuaikan kebutuhan operasional

organisasi?

N: Jadi kami biasanya menyesuaikan ini yang pertama kami membuat

perencanaan terlebih dahulu, perencanaan yang baik dan teratur. Berbicara

organisasi berarti butuh gedung untuk kantor, butuh meja kursi, jadi

biasanya penyesuaian itu kami maksimalkannya per tahun. Contoh saya di

sini cabang Sumba Timur baru-baru ini saya mau persiapkan cabang baru

di Melolo sekarang status masih KCP atau Kantor Cabang Pembantu

mungkin tahun ini atau tahun depan sudah bisa jadi cabang, dan punya

tempat pelayanan dan laporan sudah sendiri tidak digabung lagi dengan

Waingapu/ ibu kota Sumba Timur. Dan kemarin kami ada sewa rumah yang

sudah saya rencanakan dari tahun lalu dan saya sudah lihat kebutuhanya

karena jumlah anggota di sana sudah lebih dari 500 orang, berarti kita butuh

kantor sehingga akurat laporannya, adminstrasinya akurat, petugas juga bisa

mudah untuk kontrol dan stay di kantor sehingga anggota tidak perlu bolak-

balik Wingapu-Melolo yang jaraknya cukup jauh. Seandainya tidak dibuat

kantor di sana, kasian anggota yang hanya mau setor 50ribu harus datang

jauh-jauh ke waingapu dengan biaya ojek yang bisa sampai tarusan ribu.

Maka dari itu, kebutuhan organisasi ini betul-betul kita buat melalui

perencanaan yang baik dan teratur sesuai dengan kebutuhan.

P: Bagaimana aturan dan prosedur yang dimiliki Koperasi Pintu Air mengenai

syarat-syarat pengajuan kredit pinjaman?

N: Baik, yang pertama orang yang mengajukan pinjaman harus benar-benar

terdaftar sebagai anggota Koperasi Pintu Air dan telah memahami tata

aturan yang berlaku di Kopdit Pintu Air itu yang paling penting. Lalu yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

172

berikut aturannya anggota Kopdit Pintu Air yang berumur minimal 17 tahun

dan maksimal 69 tahun lewat dari itu kami tidak layani, itu sesuai dengan

aturan rumah tangga Kopdit Pintu Air. Yang berikut anggota Kopdit Pintu

Air yang umur keanggotaannya harus minimal 3 bulan menjadi anggota dan

aktif. Jadi dia masuk jadi anggota harus 3 bulan dulu baru bisa mengajukan

pinjaman dan aktif menabung setiap bulan secara berturut-turut, kalau

seandainya dia simpannya senin kamis maka kami masih perhitungkan dan

pertimbangkan itu. Soalnya begini, 50ribu tiap bulan saja anggota tersebut

tidak bisa angsur bagaimana kami bisa kasih pinjaman yang besar yang

angsurannya sampai jutaan. Karena kami punya prinsipnya harus simpan

teratur, pinjam bijaksana, angsur tepat waktu.

P: Bagaimana aturan dan prosedur yang dimiliki Koperasi Pintu Air mengenai

proses angsuran pinjaman?

N: Jadi untuk pinjaman kami ini suku bunganya tetap 2%, lalu proses

angusrannya itu per bulan dan angsuran tidak terikat dengan kontrak.

Artinya begini, apa bila ada anggota yang melakukan pelunasan contoh di

awal dia pinjam, dia buat kontraknya 12 bulan/ 1 tahun tetapi dalam

perjalanan dia melunaskan dalam 6 bulan saja dia tidak akan di kenakan

bunga sepeser pun dari sisa kontak yang 12 bulan. Dengan kata lain di

Kopdit Pintu Air cukup bayar bunga berjalan, tidak harus sampai masa

kontrak apa bila debitur mampu melunasi pinjaman sebelum masa

kontraknya habis.

P: Bagaimana aturan dan prosedur yang dimiliki Koperasi Pintu Air mengenai

proses p elunasan kredit pinjaman?

N: Seperti yang sudah saya jelaskan tadi, jadi untuk pelunasan ini pasti jelas

bahwa pelunasan bukan pelunasan bunga melainkan pelunasan pokok kalau

berbicara kredit. Bunga itu jasa, selama pokok masih ada berarti bunga juga

harus tetap di bayar. Tetapi kalau pokok sudah dilunasi berarti bunga

selesai, itu prinsip pelunasannya Pintu Air. Jadi kami tidak terikat dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

173

masa kontrak yang sudah disepakati kalau memang debiturnya mau supaya

proses pembayarannya yang cepat, kami tidak akan minta pinalti atau

pembayaran sisa dari kontrak. Pada saat pokok habis, bunga juga habis. Dan

proses pelunasannya bisa dikaukan di lapangan, bisa juga anggota datang

ke kantor. Dan biasanya kalau selesai pinjaman jika prestasinya bagus kami

akan tawarkan kembali untuk melakukan pinjaman karena dia punya masa

lalu yang bagus.

P: Bagaimana aturan dan prosedur yang dimiliki Koperasi Pintu Air mengenai

proses pencatatan akuntansi/keuangan pada aktivitas pemberian kredit

pinjaman?

N: Untuk sistem pencatatan, yang pertama kami buatkan bukti merah yang

akan di validasi ke laporan neracanya akan masuk di debit karena

menambah saldo di piutangnya. Tapi di anggotanya kasih buktinya bukti

putih kasnya pasti berkurang, piutang bertambah kasnya berkurang. Lalu

ada pemotongan administrasi, ada dana cadangan, kapitalisasi, itu semua

akan masuk di bukti putih. Berbeda lagi yang akan masuk di pos yaitu di

modal anggota, lalu ada pendapatan lain-lain, ada dana cadangan 1% yang

berfungsi untuk menjaga bila terjadi sesuatu di lembaga ini, artinya pihak

cabang sudah mempersiapkan cadangan resiko untuk di tutupi resiko yang

mungkin terjadi. Dan untuk catatan itu kami biasanya per nomor, jadi

masing-masing anggota yang mengajukan pinjaman ada berdasarkan

nomor. Sehingga waktu input di komputer di bagian Adk itu per nomor. Dan

juga ada tujuan pinjamannya juga apa itu masing-masing di input cotohnya

tujuan pinjaman produktif ya di produktif, kalau tujuannya di kesehatan ya

di kesehatan, kalau di pendidikan ya pendidikan. Jadi masing-masing bagian

itu ada. Setelah itu per tanggal, sesuai tanggal pencairan. Setelah itu debitur

mendapat nomor SPP, lalu di arahkan untuk mengambil uang di kasir.

P: Bagaimana aturan dan prosedur yang dimiliki Koperasi Pintu Air mengenai

proses penanganan saat terjadi kredit macet?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

174

N: Untuk Pintu Air ada beberapa tahap untuk penanganan mengenai kredit

macet. Namanya utang piutang ini tidak pernah luput, banyak juga anggota

di Koperasi Pintu Air yang “nakal”, tetapi selama ini kami masih bisa handle

secara kekeluargaan. Banyak juga penyelesaian yang melalui pemberian

jaminan,mereka yang serahkan ke kami untuk menutupi pinjaman. Lalu

untuk mengurangi kredit macet ini kami ada beberapa penjadwalan yaitu

3R, yang pertama Rescoduling (penjadwalan kembali) apabila debitur

sudah turun pokok pinjaman dan bunga kami bisa lakukan rescoduling,

artinya perpanjangan waktu, R yang berikutnya Reconditioning

(persyaratan kembali) dengan cara mengubah berbagai persyaratan seperti

kapitalisasi bunga, atau bunga dijadikan angsuran pokok, atau penurunan

suku bunga, atau pembebasan suku bunga dan lain-lain itu tergantung

dengan kondisi di lapangan. Kenapa kami masuk di persyaratan kembali

karena memang kalau kita berbicara kredit yang paling penting adalah

pokok, bunga hanya sebagai jasa. Kemudian R yang ketiga Resculturturing

(penambahan pinjaman) misalnya tunggakan kami akan tambahkan ke

pokok, tetapi ini jarang kami lakukan karena malah akan menambah beban

debitur. Karena Pintu Air salalu melihat peluang yang positif, jadi aman

untuk lenbaga aman juga untuk anggota.

P: Bagaimana cara kepala bagian Koperasi Pintu Air dalam mengevaluasi dan

mengawasi aturan dan prosedur tersebut secara rutin agar dapat berjalan

dengan baik?

N: Evaluasi ini kami biasanya dilakukan setiap bulan untuk di cabang, lalu ada

juga secara area karena kami juga ada manager area satu tingkat di atas

manager cabang. Kalau per area kami lakukan per tiga bulan, lalu ada juga

per semester. Jadi untuk wajibnya evaluasi setiap cabang dilakukan secara

bulanan, bahkan saya atau kepala bagian ketika ada sesuatu yang mendadak

akan diadakan rapat dadakan , mungkin dalam 1 minggu sampai 2 kali ada

kalau memang itu dibutuhkan. Bahkan juga 1 bulan bisa 4 kali setiap hari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

175

sabtu pertemuan evaluasi ketika saya melihat ada target harian yang tidak

tembus.

P: Bagaimana aktivitas pengendalian yang dilakukan Koperasi Pintu Air

dalam menyesuaikan data laporan dengan kondisi lapangan?

N: Untuk menyesuaikan data laporan dengan data di lapangan biasanya kita

langsung terjun ke lapangan untuk memantau. Contohnya seperti ini, untuk

kita mengendalikan supaya jangan ada kendala kredit macet kami harus

melakukan survey terlebih dahulu. Misalnya si calon debitur mengisi di

formulir permohonan kredit memiliki suatu usaha ya berarti kita harus

langsung ke tempatnya untuk melihat apakah kondisi lapangan dengan data

yang ada di kantor sesuai atau tidak.

P: Bagaimana teknologi sistem informasi yang digunakan Koperasi Pintu Air

dapat terintegrasi untuk mengkomunikasikan informasi dalam organisasi?

N: Jadi sistem informasi ini sangat penting dalam sebuah organisasi karena

pengambilan keputusan, komunikasi lebih lanjut, untuk merubah suatu

kesepakatan, atau menyepakati sesuatu secara bersama-sama pasti butuh

sistem informasi yang kuat untuk mengambil keputusan. Dan organisasai

kalau mau maju, harus memiliki sistem informasi yang akurat. Jadi dengan

teknologi ini kita tidak perlu lagi untuk bertatap muka karena bisa melalui

media teknologi komunikasi, misalnya ada facebook, whatsapp, email, dan

lain-lain. Kalau di Pintu Air, dalam menyampaikan informasi supaya dapat

terintegrasi dengan baik kami memiliki suatu group whatsapp untuk

masing-masing bagian.

P: Bagaimana Koperasi Pintu Air menyusun laporan keuangan berdasarkan

standar akuntasi yang berlaku?

N: Kami menggunakan SAK ETAP, Standar Akuntansi Keuangan untuk

entitas Tanpa Akuntabilitas. Jadi laporan-laporan didalamnya itu ada

laporan neraca, modal, arus kas, laba rugi, setiap cabang harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

176

bertanggungjawab di akhir bulan untuk dilaporkan ke pusat. Jadi tugas pusat

adalah konsolidasi laporan semua cabang untuk dijadikan satu laporan.

P: Bagaimana pencatatan transaksi pemberian kredit yang dilakukan oleh

Koperasi Pintu Air?

N: Transaksinya itu jelas per tanggal dalam bulan kami lakukan, berarti kalau

dicairkan hari ini ya transaksinya langsung dicatat saat itu juga. Ada slip

uang keluar dan slip uang masuk, ketika penerimaan uangnya ada di bukti

slip uang keluar atau di kwitansi merah nanti akan dibukukan sesuai masing-

masnig pos dan proses ini kita kondisikan dengan tanggal acc yang

dilakukan oleh manager atau pimpinan cabangnya sesuai dengan

permohonan yang masuk. Dan kami juga memiliki buku kas harian yang

setiap hari akan dicatat sesuai transaksi yang terjadi. Setiap sore sebelum

kami tutup kantor, semua slip akan di notras sesuai dengan nomor

notrasnya, biasanya kami dahulukan yang slip uang masuk setelah itu baru

yang slip uang keluarnya. Lalu untuk bagian kreditnya ada pencatatan yang

namanya register realisasi anggota, jadi bukan hanya di sistem tapi di Adk

juga mencatat. Ada juga yang dinput ke excel kemudian diprint untuk

diarsipkan dan di tandatangan oleh manager. Jadi selain kita input di sistem

secara online, kami juga melakukan pencatatan manual untuk diarsip.

P: Bagaimana komunikasi seluruh fungsi antar bagian/divisi yang terkait atas

aktivitas pemberian kredit Koperasi Pintu Air?

N: Komunikasi seluruh fungsi kami transparan. Saat pengajuan di Adk, Adk

memberikan berkas kepada petugas lapangan untuk disurvey setelah itu Adk

dan petugs lapangan bertemu manager untuk didiskusikan pinjaman

tersebut dapat dicairkan atau tidak sesuai dengan hasil survey yang ada.

Setelah itu manager akan komunikasikan dengan komite, untuk dapat

mengetahui dan merekomendasi. Manager akan tanya identitas dan karakter

anggota kepada komite karena komite yang merekrut anggota tersebut.

Kemudian setelah mendapat rekomendasi dari komite, selanjutnya akan di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

177

tanda tangan oleh manager untuk dicairkan. Saat pencairan, dari Adk yang

sudah melengkapi semua berkas dengan tanda tangan dari pihak-pihak

terkait, Adk membawa berkas tersebut ke komite untuk dilihat kembali

apakah sudah lengkap atau belum. Kemudian komite memberikan

pemahaman kepada anggota yang mau meminjam mengenai tanggung

jawabnya, ya semacam diberikan pendidikan dan motivasi sehingga

anggota termotivasi dan tertib dalam membayar angsuran setiap bulannya.

Setelah itu kembali lagi bertemu manager untuk mengecek berkasnya satu

per satu sudah ditanda tangani oleh anggota dan bagian tertentu atau belum.

Setelah itu akan dimasukkan ke kasir untuk dicairkan, slip-slip akan

disimpan di kasir untuk di notras sedangkan berkas-berkas pinjamannya

dikembalikan ke Adk untuk di input di suatu laporan yang kemudian akan

dikirim ke pusat. Bagian kredit di pusat juga setiap hari akan memeriksa

pencairan di semua cabang.

P: Bagaimana agar hubungan komunikasi antar manajemen dan karyawan

Koperasi Pintu Air dapat berjalan dengan baik?

N: Jadi memang komunikasi ini adalah hal yang sangat penting, karena kalau

salah komunikasi maka informasi atau realisasi dari pekerjaan juga akan

kacau. Jadi agar hubungan komunikasi baik, perlu adanya etika dalam

komunikasi dengan siapa dan dimana kita berkomunikasi. Ketika ada etika

komunikasi dan kita tahu posisi atau jabatan kita masing-masing pasti jelas

bahwa hubungan komunikasinya akan berjalan dengan lancar. Etika

komunikasi di Pintu Air ini ada dalam aturan kerja yang bunyinya seperti

ini “setiap bagian dalam lembaga ini diwajibkan untuk berkomunikasi

secara baik dengan sesama”, dan juga selalu diingatkan dari pimpinan pusat

atau semacam instruksi dari pusat mengenai komunikasi yang baik.

P: Bagaimana informasi dari pihak luar terkait pengendalian internal dapat

diterima oleh Koperasi Pintu air?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

178

N: Kita ini lembaga yang transparan, karena pendirinya secara Undang-

Undang adalah anggota. Jadi anggota Pintu Air punya hak untuk

memberikan informasi, karena dia adalah “roh” dari koperasi ini mereka

adalah energi agar koperasi bisa hidup sehingga bisa berkembang karena

adanya anggota. Jadi kami memiliki kotak saran, dimana setiap minggu

kami cek untuk kami catat diregister mengenai informasi yang terkait

dengan lembaga ini. Terkait informasi dari pihak luar juga kami terima

setiap Rapat Anggota Bulanan itu sering kami diberi masukan atau

informasi. Jadi misalnya ada masalah, kami dapat langsung selesaikan saat

itu juga.

P: Bagaimana pengawasan khusus yang dilakukan manajemen Koperasi Pintu

Air terkait aktivitas pemberian kredit?

N: Kalau untuk pengawasan khusus sih tidak ada, karena seperti yang sudah

saya sampaikan tadi bahwa kami transparan. Jadi pusat juga setiap hari akan

kontrol pemberian kredit ini. Dan bagian-bagian di dalamnya juga harus

dilengkapi dengan tanda tangan. Tidak bisa Adk mencairkan uang tanpa ada

tanda tangan dari bagian-bagian tertentu. Jadi aktivitas pemberian kredit ini

sangat transparan, harus di ketahui oleh semua bagian baik cabang dan

pusat.

P: Bagaimana evaluasi yang dilakukan manajemen Koperasi Pintu Air terkait

pengembangan kualitas sumber daya manusia?

N: Memang SDM ini adalah sesuatu yang sangat penting, kalau untuk Sumber

daya manusia ini dari awal direkrut karyawan mereka sudah di training

secara umum diberikan pembelajaran secara umum untuk semua bagian

pekerjaan dalam lembaga ini kira-kira 1 sampai 2 bulan ditraining di pusat.

Yang berikut untuk evaluasi dilakukan setiap bulan, bahkan setiap minggu

ketika kami temukan ada pekerjaan-pekerjaan yang tidak dipahami atau

tidak memnuhi kualitas pekerjaan yang diharapkan lembaga ini. Setiap

evaluasi manager akan memberikan materi yang berkaitan dengan temuan-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

179

temuan yang ditemukan dalam pekerjaan di bulan berjalan. Selain di

cabang, ada bagian tertentu di cabang sebagai perwakilan untuk melakukan

evaluasi di pusat.

P: Bagaimana pengawasan yang dilakukan Koperasi Pintu Air terhadap

kelemahan yang terjadi dalam sistem pengendalian internal?

N: Ketika ada temuan, kami pasti akan memperbaiki dan merubah sistem

pengendalian internalnya. Sebelum kami melakukan perubahan, ya bentuk

pengawasannya harus lebih diperketat dan akurat supaya tidak terjadi

kesalahan yang sama lagi. Lalu cara untuk memperketat pasti semua

pimpinan cabang akan duduk bersama untuk mendiskusikan, misalnya

ditemukan dalam salah satu cabang, untuk mengurangi atau menghindari

agar tidak terjadi dicabang lain maka kami semua diundang untuk

didiskusikan dan dibicarakan dan dalam waktu dekat kami akan buat sistem

baru yang lebih akurat. Tetapi sampai saat ini pengendalian internal kami

masih dikatakan baik karena belum ditemukan kelemahan yang berarti.

Namun setiap tahun ada pembaharuan dilihat dari perkembangan zaman.

P: Bagimana tindakan Koperasi Pintu Air dalam melakukan perbaikan apabila

terdapat kelemahan pada sistem pengendalian internal?

N: Ya seperti yang sudah saya jelaskan di atas bahwa tindak perbaikannya

dengan cara melakukan perubahan pada sistem pengendalian internal dan

juga pastinya memperketat tingkat pengawasan terhadap sistem

pengenndalian tersebut.

P: Bagaimana Koperasi Pintu Air melaporkan kekurangan yang terjadi setelah

melakukan pengawasan?

N: Kopdit Pintu Air melaporkan kekurangan pada saat evaluasi. Jadi setelah

ada pengawas yang datang untuk melihat atau mengaudit pekerjaan di

cabang, setelah audit mungkin di hari terakhir sebelum pengawas itu

kembali ke pusat, dia akan menyampaikan kekurangan pada saat rapat

evaluasi interen dengan bagian-bagian yang ada dicabang. Sebelum dia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

180

sampaikan ke pusat, dia terlebih dahulu menyampaikan dan melakukan

teguran dan apabila temuan pengawas itu ada persoalan yang sangat berat,

pada kesempatan itu juga akan langsung diberi surat peringatan.

Lampiran 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

181

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

182

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

183

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

184

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

185

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

186

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

187

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

188

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

189

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

190

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM …

191

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI