analisis sikap kerja terhadap musculoskeletal …lib.unnes.ac.id/35100/1/upload_asyhara.pdf ·...

73
ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL DISORDER PADA PEMBATIK SUKA MAJU GIRI LOYO YOGYAKARTA TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan Oleh ASYHARA NAELA ARIFIN 0613515041 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2020

Upload: others

Post on 29-Jul-2020

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL

DISORDER PADA PEMBATIK SUKA MAJU GIRI LOYO

YOGYAKARTA

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Magister Kesehatan

Oleh

ASYHARA NAELA ARIFIN

0613515041

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN 2020

Page 2: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, Maka apabila engkau telah

selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang

lain),dan hanya kepada Tuhanmulah kamu berharap”. ( Q.s AL Insyirah 6-8)

PERSEMBAHAN

Tesis ini kupersembahkan kepada orang yang kusayangi yaitu :

1. Orang tua, Suami dan anak tercinta yang telah memotivasi dalam

menyelesaikan karya tulis ini

2. Sahabat dan rekan kerja di Universitas „Aisyiyah Yogyakarta yang selalu

membantu dalam menyelesaikan penelitian ini

3. Almamater tercinta Universitas Negeri Semarang yang saya banggakan

Page 3: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

v

ABSTRAK

Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan Muskuloskeletal

Pada Pembatik Suka Maju Giri Loyo Yogyakarta”. Tesis. Program Studi

Kesehatan Masyarakat. Pascasarjana. Universitas Negeri Semarang.

Pembimbing I dr. RR.Sri Ratna Rahayu., M.Kes.,Ph.d, Pembimbing II Dr.

Eunike Raffy Rustiana,M.Si,Psi.

Kata Kunci : Sikap tubuh,Batik Giriloyo,sukamaju

Pada tahun 2009 batik telah ditetapkan menjadi salah satu warisan budaya

dunia oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific, and Cultural

Organization). Pembatik cendrung dalam posisi membungkuk pada leher dan tangan

memegang alat atau canting yang kecil. Ditinjau dari aspek kesehatan, bekerja pada

posisi duduk yang memerlukan waktu lama dapat menimbulkan otot perut semakin

elastis, tulang belakang melengkung, otot bagian mata terkonsentrasi sehingga cepat

merasa lelah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh peregangan otot

yang belebihan (faktor beban berat) dan sikap kerja tidak alamiah (faktor postur

janggal) pada pembatik tulis di kelompok batik Sukamaju desa Giriloyo Yogyakarta.

Penelitian ini menggunakan mix methods. Data kuantitatif menggunakan

populasi dengan jumlah 67 pembatik. Teknik pengambilan sampel dengan metode

Total Sampling dengan jumlah 67 pembatik. Instrument penelitian menggunakan

kuseioner dan untuk analisis data menggunakan analisi regresi linear .Untuk data

kualitatif subjek penelitian meliputi pembatik di sukamaju Giriloyo Yogyakarta.

Objek penelitian meliputi analisis sikap kerja dan musculoskeletal disorder pada

pembatik di kampung batik Sukamaju. Data primer diperoleh langsung dengan

melakukan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh sikap

kerja tidak alamiah (factor postur janggal) dan peregangan otot yang belebihan

(faktor beban berat) mempengaruhi keluhan muskulos skeletal disorder pada

pembatik tulis di kelompok batik suka maju desa Giriloyo. Kesimpulan dari

penelitian ini adalah postur kerja pengrajin batik tulis di batik Giriloyo Yogyakarta

diperlukan tindakan perbaikan dan keluhan subyektif Pengrajin Batik Tulis dalam

jangka waktu lama menerima beban statis diperlukan peregangan otot.

Page 4: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

vi

ABSTRACT

Asyhara, Arifin. 2019, " Analysis of Postures Towards Musculoskeletal Disorders

Experienced By Batik Artisans of Sukamaju Giriloyo Yogyakarta". Thesis.

Public Health Study Program. Graduate program. Semarang State University.

Supervisor I Dr. RR.Sri Ratna Rahayu., M.Kes., Ph.d, Supervisor II Dr. Eunike

Raffy Rustiana, M.Sc, Psi.

Key Word : Posture, Batik, Giriloyo, Sukamaju

In 2009 batik was designated as one of the world cultural heritages by UNESCO

(United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization). Batik tends to bend in

the neck and hands holding small tools or canting. Viewed from the health aspect, working in

a sitting position that requires a long time can cause the stomach muscles to become more

elastic, the spine curved, the muscles of the eyes concentrated quickly to feel tired. This study

aims to analyze the effect of excessive muscle stretching (heavy load factor) and unnatural

work attitudes (odd posture factors) on written batik in Sukamaju batik group in Giriloyo

village, Yogyakarta.

This research uses mix methods. Quantitative data uses a population of 67 batik.

The sampling technique was using Total Sampling method with 67 batik makers. The

research instrument used questionnaires and for data analysis using linear regression analysis.

For qualitative data the research subjects included batik in Sukamaju Giriloyo Yogyakarta.

The object of the study includes the analysis of work attitudes and musculoskeletal disorder

in batik in Sukamaju batik village. Primary data obtained directly by conducting in-depth

interviews. The results showed there was an influence of unnatural work attitude (odd posture

factor) and excessive muscle stretching (heavy load factor) affecting the complaints of

skeletal musculoskeletal disorders in written batik in the like-progressing batik group in

Giriloyo village. The conclusion of this study is the work posture of batik craftsmen in

Giriloyo Yogyakarta Yogyakarta. Corrective actions and subjective complaints of Batik

Written Craftsmen are needed in a long time to receive the static burden required muscle

stretching.

Page 5: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

vii

PRAKATA

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulilah puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat

dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis ini.

Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi

Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, hingga kepada

umatnya hingga akhir zaman, amin.

Tesis ini disusun guna melengkapi tugas dan memenuhi syarat

kelulusan program pendidikan S2 Kesehatan Masyarakat dengan judul

“Analisis Sikap Tubuh Terhadap Musculoskeletal Disorder Pada Pembatik

Suka Maju Giri Loyo Yogyakarta”.

Dalam penyusunan Tesis ini, penulis berupaya semaksimal

mungkin agar dapat memenuhi harapan semua pihak, namun penulis

menyadari tentunya penulisan Tesis ini tidak lepas dari kekurangan, baik

aspek kualitas maupun aspek kuantitas dari materi penelitian yang

disajikan. Semua ini didasarkan dari keterbatasan yang dimiliki

penulis sehingga penulis membutuhkan kritik dan saran yang bersifat

membangun untuk kemajuan ilmu kesehatan masyarakat di masa yang

akan datang.

Dalam kesempatan ini, penulis tak lupa menyampaikan ucapan

terimakasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya atas bantuan,

motivasi, didikan dan bimbingan dari beberapa pihak. Oleh karna itu

penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar- besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Agus Nuryatin., M.Hum, Selaku Direktur Pascasarjana

Universitas Negeri Semarang

2. dr.RR.Sri Ratna Rahayu,M.Kes,Ph.D, selaku Kepala Program Studi S2

Kesehatan Masyarakat serta Pembimbing I saya yang selalu memberikan

motivasi dan membimbing tesis saya dari awal hingga akhir.

Page 6: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

viii

3. Prof.Dr.dr. Oktia Woro Kasmini Handayani, M.Kes., Ph.D., selaku

Penguji tesis saya yang telah memberikan dukungan dan semangat.

4. Dr. Eunike Raffy Rustiana,M.si,Psi selaku Pembimbing II saya yang

selalu sabar dalam membimbing dalam penyusunan tesis ini sehingga

saya dapat menyelesaikan tesis.

5. Segenap dosen pengajar di S2 Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri

Semarang yang memberikan ilmunya kepada penulis.

6. Kepada responden Pembatik desa Suka maju Giriloyo Yogyakarta,

terimakasih banyak atas ketersediaannya menjadi sampel penelitian ini.

Akhir kata, semoga Tesis ini ada bermanfaat, khususnya bagi penulis

dan umumnya bagi kita semua dalam rangka menambah wawasan

pengetahuan dan pemikiran kita.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Semarang, 9

November 2019

Asyhara Naela Arifin

Page 7: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

ix

DAFTAR ISI

Halaman

PERSETUJUAN PEBIMBING .................................................................................... i

PENGESAHAN UJIAN TESIS .................................................................................. ii

PERNYATAAN KEASLIAN ...................................................................................... iii

LEMBAR MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................. iv

ABSTRAK .................................................................................................................... v

ABSTRACT ................................................................................................................. vi

PRAKATA .................................................................................................................. vii

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

1.1 Latar belakang ........................................................................................... 1

1.2 Identifikasi masalah ................................................................................... 5

1.3 Cakupan masalah ....................................................................................... 6

1.4 Rumusan masalah ...................................................................................... 6

1.5 Tujuan penelitian ........................................................................................ 7

1.6 Manfaat penelitian ....................................................................................... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................................ 8

2.1 Ergonomi ..................................................................................................... 8

2.1.2 Postur dan Sikap Kerja ............................................................... 16

2.1.3 Proses Membatik ........................................................................ 23

2.1.4 Keluhan Musculoskeleal Disorder ............................................. 25

Page 8: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

x

2.1.5 Jenis Keluhan Muskuloskeletal .................................................. 29

2.2 Kerangka Teori .......................................................................................... 31

2.3 Kerangka Berpikir ..................................................................................... 31

2.3 Hipotesa Penelitian .................................................................................... 32

BAB III METODE PENELITIAN............................................................................. 33

3.1 Desain Penelitian .................................................................................................. 33

3.1.1 Kuantitatif .................................................................................. 33

3.1.2 Definisi Operasional................................................................... 33

3.2 Populasi dan Sampel ................................................................................. 34

3.2.1 Populasi ...................................................................................... 34

3.2.2 Sampel ........................................................................................ 34

3.2.2.1 Tehnik Sampel ............................................................ 35

3.3 Variabel Penelitian .................................................................................... 35

3.3.1 Variabel Independen .................................................................. 35

3.3.2 Variabel Dependen ..................................................................... 35

3.4 Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ................................................ 35

3.4.1 Instrumen Pengumpulan Data .................................................... 35

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 35

3.5 Teknik Analisis Data ................................................................................. 36

3.7 Kualitatif ................................................................................................... 40

3.7.1 Fokus Penelitian ......................................................................... 40

3.7.2 Sumber Data ............................................................................... 40

3.7.3 Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ................................. 41

3.7.3.1 Instrumen Pengumpulan Data ..................................... 41

Page 9: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

xi

3.7.3.2 Teknik Pengambilan Data ........................................... 41

3.7.4 Uji Keabsahan Data.................................................................... 42

3.7.5 Teknik Analisis Data .................................................................. 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................ 45

4.1 Hasil Penelitian ......................................................................................... 45

4.1.1 Gambaran Umum ....................................................................... 45

4.1.2 Pelaksanaan Penelitian ............................................................... 47

4.1.3 Hasil Analisis Data ....................................................................... 48

4.1.3.1 Analisis Kuantitatif ..................................................... 48

4.1.3.1.1 Uji Validitas dan Realibilitas ................................... 48

4.1.3.1.2 Analisis Regresi Linear Berganda ............................ 49

4.1.3.1.3 Uji Hipotesis Penelitian............................................ 50

4.1.3.1.4 Uji Kelayakan Model ............................................... 51

4.1.3.1.5 Uji Kelayakan Determinasi ...................................... 51

4.1.3.2 Analisis Kualitatif ....................................................... 52

BAB V PENUTUP ...................................................................................................... 62

5.1 Kesimpulan ................................................................................... 60

5.2 Saran .............................................................................................. 63

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 64

Page 10: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 : Hasil Uji Analisis regresi linear ............................................................... 49

Tabel 4.2 Uji Kelayakan Model .................................................................................. 51

Table 4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi ................................................................ 51

Page 11: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Etichal Clearence

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian dari Pasca Sarjana UNNES

Lampiran 3 Surat Balasan Penelitian Dari Kepala Desa Wukir sari kampung

batik Giriloyo Yogyakarta

Lampiran 4 Informed Consent

Lampiran 5 kuesioner

Lampiran 6 Hasil Uji Validitas

Lampiran 7 Hasil Analisis Data

Lampiran 8 Dokumentasi

Page 12: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

vii

Page 13: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pembangunan disektor industri akhir-akhir ini terus meningkat, baik

industri besar ,sedang maupun kecil. Salah satunya adalah industri batik

yang telah berkembang pesat di dalam negeri maupun luar negeri. Pada

tahun 2009 batik telah ditetapkan menjadi salah satu warisan budaya

dunia oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific, and

Cultural Organization). Akibatnya permintaan batik pun meningkat salah

satu industri batik dikota Yogyakarta.

Berdasarkan cara kerjanya terdapat 2 tipe pembatik yaitu batik Cap

atau printing dan pembatik tulis. Salah satu lokasi pusat industri batik

tulis di kota Yogyakarta adalah kampung batik Giriloyowukirsari

Yogyakarta. Giriloyo adalah sebuah dusun di Desa Wukirsari, Kecamatan

Imogiri Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak

kurang lebih 17 km arah selatan kota Yogyakarta. Pembatik cenderung

dalam posisi membungkuk pada leher dan tangan memegang alat atau

canting yang kecil dalam waktu yang lama sekitar 12 jam. Ditinjau dari

aspek kesehatan, bekerja pada posisi duduk yang memerlukan waktu lama

Page 14: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

2

dapat menimbulkan otot perut semakin elastis, tulang belakang

melengkung, otot bagian mata terkonsentrasi cepat merasa lelah. Kejadian

tersebut, jika tidak diimbangi dengan rancangan tempat duduk yang tidak

diimbangi dengan keleluasaan gerak atau alih pandangan yang tidak

memadahi tidak menutup kemungkinan terjadi gangguan bagian

punggung belakang, ginjal, dan mata (Kuswana,2014).

Pada saat proses membatik juga membutuhkan posisi berdiri dalam

waktu yang lama, sikap kerja berdiri dalam waktu yang lama akan

menyebabkan pekerja berusaha menyeimbangkan posisi tubuhnya dan

akan mengakibatkan terjadinya beban kerja statis pada otot- otot

punggung dan kaki. Kondisi tersebut juga menyebabkan mengumpulnya

darah pada anggota tubuh bagian bawah (Pangaribuan, 2009). Energi

yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitasakan lebih tinggi jika pekerja

bersikap kerja tidak fisiologis (Takahashi, 2002).

Riset yang dilakukan badan dunia ILO menempatkan anggaran

untuk kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang terbanyak yaitu

penyakit musculoskeletal sebanyak 40%, penyakit jantung 16%,

kecelakaan 16%, dan 19% penyakit saluran pernafasan (ILO, 2013).

Sebuah studi yang dilakukan oleh Huldani, (2013) menunjukkan

prevalensi nyeri muskuloskeletal pada leher di masyarakat selama 1

tahun besarnya 40% dan prevalensi ini lebih tinggi pada wanita. Selama

1 tahun, prevalensi nyeri muskuloskelatal di daerah leher pada pekerja

Page 15: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

3

besarnya berkisar antara 6-76% dan wanita ternyata juga lebih tinggi

dibandingkan pria. Gangguan kesehatan bersifat kumulatif yang makin

lama akan bertambah berat sehingga akan mengganggu kesehatan dan

berakhir pada menurunnya produktivitas kerja. Disamping harus

menghasilkan batik yang sangat banyak tetapi kesehatan jangka panjang

yang tidak diperhatikan.

Dilihat dari data yang dikumpulkan dari penelitian Pusat Riset dan

Pengembangan Pusat Ekologi Kesehatan, Departemen Kesehatan yang

melibatkan 800 orang dari 8 sektorin formal di Indonesia menunjukkan

keluhan nyeri punggung bawah, 21% perajin wayang kulit di Yogyakarta

,18% perajin onix di Jawa Barat, 16% penambang emas di Kalimantan

Barat, 14,9% perajin sepatu di Bogor dan 8% perajin kuningan di Jawa

Tengah. Perajin batu bata di Lampung dan nelayan di DKI Jakarta

menderita keluhan NPB masing- masing 76,7% dan 41,6%

(Heriyanto,2004).

Studi lebih lanjut data dari puskesmas Imogiri tahun 2006 mengenai

Musculosceletal Disorder juga sebanyak 67.7% kasus menimpa pembatik

yang mengalami keluhan Musculoskeletal Disorder di bagian leher,

punggung bagian kanan, dan pinggang (Anjani, 2013). Dari studi

pendahuluan yang dilakukan peneliti terhadap 100 orang pembatik

mengeluhkan Musculoskeletal Disorder nyeri kemungkinan besar adalah

dampak dari kegiatan yang dilakukan setiap hari oleh para pembatik di

Page 16: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

4

kampong batik Giriloyo Yogyakarta Seperti pada penelitian Wulandhari

2017 pada pembatik cap di kampung batik cap Toppo HP hasil dari REBA

(Rapid Entire Body Assessment) pada sikap kerja membungkuk pekerja

diperoleh skor 9 artinya bahwa pekerjaan ini berisiko tinggi dan

membutuhkan intervensi segera hal ini menunjukkan besar resiko

terhadap gangguan Musculoskeletal Disorder hal tersebut berdampak

pada berkurangnya produktivitas, kehilangan waktu kerja dan biaya

pengobatan yang cukup besar (WHO, 2010).

Terlihat bahwa postur kerja sangatlah erat kaitannya dengan

keilmuan ergonomi dimana pada keilmuan ergonomi dipelajari bagaimana

untuk meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya

pencegahan cedera akibat postur kerja yang salah dan penyakit akibat

kerja serta menurunkan beban kerja fisik dan mental, oleh karena itu

perlu dipelajari tentang bagaimana suatu postur kerja dikatakan efektif

dan efisien.

Untuk mendapatkan postur kerja yang baik harus melakukan

penelitian – penelitian serta memiliki pengetahuan dibidang keilmuan

ergonomi itu sendiri dengan tujuan agar dapat menganalisis dan

mengevaluasi postur kerja yang salah dan kemudian mampu memberikan

postur kerja usulan yang lebih baik sebab masalah postur kerja sangatlah

penting untuk diperhatikan karena langsung berhubungan keproses

operasi itu sendiri, dengan postur kerja yang salah serta dilakukan dalam

Page 17: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

5

jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan beberapa gangguan-

gangguan otot skeletal dan gangguan-gangguan lainnya sehingga dapat

mengakibatkan jalannya proses produksi tidak optimal.

Berdasarkan hasil survey awal mengeluhkan nyeri di area punggung ,

leher, dan bahu kemungkinan besar adalah dampak dari kegiatan yang

dilakukan setiap hari oleh para pembatik dari beberapa pembatik di suka

maju dan uraian latar belakang tersebut diatas, maka penelitian ini

berusaha menganalisis faktor sikap kerja yang berpengaruh terhadap

keluhan Musculoskeletal Disorder pada pembatik di kelompok batik suka

maju kampung batik Giriloyo Yogyakarta.

1.2 Identifikasi masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah seperti diuraikan diatas dan guna

membatasi permasalahan yang akan dibahas, maka peneliti mengambil

Identifikasi masalah sebagai berikut :

(1) Data dari puskesmas Imogiri tahun 2006 mengenai Musculosceletal

Disorder juga sebanyak 67.7% kasus menimpa pembatik yang

mengalami keluhan Musculoskeletal Disorder di bagian leher,

punggung bagian kanan, dan pinggang

(2) Dari studi pendahuluan yang dilakukan peneliti terhadap 100 orang

pembatik mengeluhkan nyeri Musculoskeletal Disorder.

Page 18: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

6

(3) Sikap kerja tidak alamiah (faktor postur janggal ) menyebabkan

keluhan muskuloskeletal disorder pada pembatik tulis di kelompok

batik suka maju desa Giriloyo Yogyakarta.

(4) Peregangan otot yang belebihan (faktor beban berat) menyebabkan

keluhan muskuloskeletal disorder pada pembatik tulis di kelompok

batik suka maju desa Giriloyo Yogyakarta.

(5) Postur kerja yang salah serta dilakukan dalam jangka waktu yang

lama dapat mengakibatkan beberapa gangguan-gangguan otot

skeletal dan gangguan-gangguan lainnya sehingga dapat

mengakibatkan jalannya proses produksi tidak optimal.

1.3 Cakupan masalah

(1) Faktor resiko postur dan sikap kerja pada pembatik menggunakan

metode Rapid Entire Body Assesment Modified

(2) Subjek survei yang dilakukan hanya kepada pembatik di kelompok

batik Suka Maju kampung batik Giriloyo Yogyakarta

(3) Analisis dilakukan pada faktor – faktor risiko Musculoskeletal

Disorder menggunakan Nordik Body Map

1.4 Rumusan masalah

(1) Apakah ada pengaruh Sikap kerja tidak alamiah (factor postur

janggal) terhadap keluhan MuskuloskeletalDisorder pada pembatik

tulis di kelompok batik sukamaju desa Giriloyo Yogyakarta?

Page 19: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

7

(2) Apakah ada pengaruh peregangan otot yang belebihan (faktor beban

berat) terhadap keluhan MuskuloskeletalDisorder pada pembatik tulis

di kelompok batik sukamaju desa Giriloyo Yogyakarta?

1.5 Tujuan Penelitian

(1) Untuk menganalisis pengaruh Sikap kerja tidak alamiah (faktor

postur janggal) mempengaruhi keluhan MuskuloskeletalDisorder

pada pembatik tulis di kelompok batik sukamaju desa Giriloyo

Yogyakarta

(2) Untuk menganalisis pengaruh peregangan otot yang belebihan (faktor

beban berat) mempengaruhi keluhan MuskuloskeletalDisorder pada

pembatik tulis di kelompok batik sukamaju desa Giriloyo

Yogyakarta.

1.6 Manfaat penelitian

(1) Manfaat akademis

a. Diharapkan sebagai pengembangan riset dibidang ergonomic

b. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti

lain dalam melakukan penelitian sejenis.

(2) Aplikatif

a. Mengurangi faktor resiko postur dan sikap kerja pada pembatik

b. Mengurangi keluhan Muskuloskeletal disorder pada pembatik

c. Memberikan rekomendasi pada pembatik yang mengalami

keluhan Muskuloskeletal disorder.

Page 20: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN

HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Ergonomi

2.1.1.1 Pengertian Ergonomi

Istilah ergonomi dikenal dalam bahasa yunani dari kata ergos dan nomos

yang memiliki arti “kerja” dan “ aturan atau kaidah”, dari dua kata tersebut

secara pengertian bebas sesuai dengan perkembangannya, yakni suatu aturan

atau kaidah yang ditaati dalam lingkungan pekerjaan. Ditinjau dari factor

historis, ergonomic telah menyatu dengan budaya manusia sejak zaman

megalitik, dalam proses perancangan dan pembuatan benda – benda seperti

alat kerja dan barang buatan sesuai dengan kebutuhan manusia pada

zamannya (Kuswana,2014)

Istilah ergonomic berasal dari bahasa latin yaitu ”ergon” yang artinya kerja

dan ”nomos” yang artinya hokum dan dapat didefinisikan sebagai studi

tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara

anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan desain/

perancangan (Nurmianto, 2008).

Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang secara sistematis memanfaatkan

informasi - informasi mengenai sifat, kemampuan, dan keterbatasan manusia

untuk merancang suatu system kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja

Page 21: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

9

pada system itu dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui

pekerjaan itu dengan efektif, aman, dan nyaman. Untuk mencapai hasil yang

optimal ,perlu diperhatikan performansi pekerjanya.Salah satu faktor yang

mempengaruhi nya adalah postur dan sikap tubuh pada saat melakukan

aktivitas tersebut. Hal tersebut sangat penting untuk diperhatikan karena hasil

produksi sangat dipengaruhi oleh apa yang dilakukan pekerja. Bila postur

kerja yang digunakan pekerja salah atau tidak ergonomis, pekerja akan cepat

lelah sehingga konsentrasi dan tingkat ketelitiannya menurun. Pekerja menjadi

lambat, akibatnya kualitas dan kuantitas hasil produksi menurun yang pada

akhirnya menyebabkan turunnya produktivitas (Gempur Santosa, 2004).

Musculoskeletal disorders (MSDs) adalah cedera dan gangguan pada sistem

muskuloskeletal. Studi yang terdokumentasi dalam literatur di seluruh dunia

telah menunjukkan prevalensi MSDs yang tinggi (Moshavee.,et al.2015).

Ergonomi dibutuhkan studi tentang sistem dimana manusia, fasilitas kerja

dan lingkungannya saling berinteraksi dengan tujuan utama yaitu

menyesuaikan suasana kerja dengan manusia, ergonomi disebut juga sebagai

humanfactor (Wignjosoebroto, S, 1995). Ergonomi berkenaan pula dengan

optimasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia ditempat

kerja, dirumah, dan tempat rekreasi.Inti dari ergonomi adalah suatu prinsip

fittingthe task/the job to the man, yang artinya pekerjaan harus disesuaikan

dengan kemampuan dan keterbatasan yang dimiliki oleh manusia.

Page 22: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

10

2.1.1.2 Tujuan penerapan ergonomi

(1) Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental

(2) Meningkatkan kesejahteraan sosial dengan jalan meningkatkan kualitas

kontak sosial

(3) Menciptakan/berkontribusi di dalam meningkatkan keseimbangan rasional

antara aspek-aspek teknik, ekonomi, antropologi, dan budaya dari system

kerja yang dilakukan sehingga tercipta kualitas kerja dan kualitas hidup

yang tinggi (Tarwaka,2004).

2.1.1.3 Manfaat penerapan ergonomi

(1) Pekerjaan bisa cepat selesai

(2) Risiko kecelakaan kerja lebih kecil/berkurang

(3) Man-days/hours tidak banyak yang hilang

(4) Risiko penyakit akibat kerja lebih kecil/berkurang

(5) Gairah/kepuasan kerja lebih tinggi/meningkat

(6) Biaya ekstra untuk kecelakaan/penyakit akibat kerja bisa ditekan

(7) Absensi/tidak masuk kerja rendah

(8) Kelelahan berkurang

(9) Rasa sakit lebih kecil/berkurang

(10) Produktivitas kerja meningkat.

Page 23: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

11

2.1.1.4 Annis dan Mc Conville (1996) dalam Tarwaka (2004) membagi aplikasi

ergonomi dalam kaitannya dengan antropometri menjadi dua devisi utama

yaitu:

a. Ergonomi berhadapan dengan tenaga kerja, mesin beserta saran

pendukung lainnya dan lingkungan kerja. Tujuan ergonomi dari

devinisi ini adalah untuk menciptakan kemungkinan situasi terbaik pada

pekerjaan sehingga kesehatan fisik dan mental tenaga kerja dapat terus

terpelihara serta efisiensi produktivitas dan kualitas produk dapat

dihasilkan dengan optimal.

b. Ergonomi berhadapan dengan karakteristik produk pabrik yang

berhubungan dengan konsumen atau pemakai produk.

2.1.1.3 Aspek dalam penerapan ergonomi

1. Faktor manusia

Penataan dalam system kerja menuntut faktor manusia sebagai pelaku/

pengguna menjadi titik sentralnya. Pada bidang rancang bangun dikenal

istilah Human Centered Design (HCD) atau perancangan berpusat pada

manusia. Perancangan denganprinsip HCD, berdasarkan pada karakter –

karakter manusia yang akan berinteraksi dengan produknya. Sebagai titik

sentral maka unsur keterbatasan manusia haruslah menjadi patokan dalam

penataan suatu produk yang ergonomis. Ada beberapa faktor pembatas

yang tidak boleh dilampaui agar dapat bekerja dengan aman ,nyaman dan

sehat ,yaitu: faktor dari dalam (internal factors) dan faktor dari luar

Page 24: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

12

(external factor).Tergolong dalam faktor dari dalam (internal factors) ini

adalah yang berasal dari dalam diri manusia seperti ,umur, jenis kelamin

,kekuatan otot ,bentuk dan ukuran tubuh ,dll. Sedangkan faktor dari luar

(external factor) yang dapat mempengaruhi kerja atau berasal dari luar

manusia, seperti penyakit, gizi, lingkungan kerja, sosial ekonomi dan adat

istiadat, dll.

2. Faktor Anthropometri

Anthropometri yaitu pengukuran yang sistematis terhadap tubuh manusia,

terutama seluk beluk baik dimensional ukuran dan bentuk tubuh manusia.

Antropometri yang merupakan ukuran tubuh digunakan untuk merancang

atau menciptakan suatu sarana kerja yang sesuai dengan ukuran tubuh

penggunanya. Ukuran alat kerja menentukan sikap, gerak dan posisi tenaga

kerja, dengan demikian penerapan antropometri mutlak diperlukan guna

menjamin adanya sistem kerja yang baik. Ukuran alat – alat kerja erat

kaitannya dengan tubuh penggunanya. Jika alat – alat tersebut tidak sesuai,

maka tenaga kerja akan merasa tidak nyaman dan akan lebih lamban

dalam bekerja yang dapat menimbulkan kelelahan kerja atau gejala

penyakit otot yang lain akibat melakukan pekerjaan dengan cara yang tidak

alamiah. Adapun tujuan dari anthropometri adalah:

1) Tenaga kerja memperoleh rasa aman dan nyaman dalam bekerja

2) Meminimalisir kelelahan.

Page 25: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

13

3) Menghindari gerakan dan upaya yang tidak perlu.

4) Tenaga yang dikeluarkan sedikit dengan hasil yang maksimum.

5) Mengurangi beban kerja yang berlebihan.

3. Faktor Sikap Tubuh dalam Bekerja

Hubungan tenaga kerja dalam sikap dan interaksinya terhadap sarana

kerja akan menentukan efisiensi, efektivitas dan produktivitas kerja, selain

SOP (Standard Operating Procedures)yang terdapat pada setiap jenis

pekerjaan.

Semua sikap tubuh yang tidak alamiah dalam bekerja ,misalnya sikap

menjangkau barang yang melebihi jangkauan tangannya harus dihindarkan.

Penggunaan meja dan kursi kerja ukuran baku oleh orang yang memiliki

ukuran tubuh yang lebih tinggi atau sikap duduk yang terlalu tinggi sedikit

banyak akan berpengaruh terhadap hasil kerjanya.

Sikap atau potur tubuh saat bekerja berkaitan erat dengan sikap tubuh saat

bekerja yang langsung mempengaruhi tulang belakang berhubungan

dengan fase pertumbuhan dan perkembangan tubuh, perilaku tersebut

dilakukan terus menerus selama bertahun-tahun yang dapat mengakibatkan

risiko serius terhadap struktur tulang belakang mereka (Souza,2015).

Postur dapat didefinisikan sebagai posisi yang digunakan individu untuk

melakukan aktivitas statis atau dinamis setiap hari, menggunakan sistem

muskuloskeletal

Page 26: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

14

4. Faktor Manusia dan Mesin

Penggunaan teknologi dalam pelaksanaan produksi akan menimbulkan

suatu hubungan timbal balik antara manusia sebagai pelaku dan mesin

sebagai sarana kerjanya. Dalam proses produksi, hubunga nini menjadi

sangat erat sehingga merupakan satu kesatuan. Secara ergonomis,

hubungan antara manusia dengan mesin haruslah merupakan suatu

hubungan yang selaras, serasi dan sesuai.

5. Faktor Pengorganisasian Kerja

Pengorganisasian kerja terutama menyangkut waktu kerja, waktu

istirahat, kerja lembur dan lainnya yang dapat menentukan tingkat

kesehatan dan efisiensi tenaga kerja. Diperlukan pola pengaturan waktu

kerja dan waktu istirahat yang baik, terutama untuk kerja fisik yang

berat.Jam kerja selama 8 (delapan) jam/hari diusahakan sedapat mungkin

tidak terlampaui, apabila tidak dapat dihindarkan, perlu diusahakan group

kerja baru atau perbanyakkan kerja shift. Untuk pekerjaanl embur

sebaiknya ditiadakan, karena dapat menurunkan efisiensi dan

produktivitas kerja serta meningkatnya angka kecelakaan kerja dan sakit.

6. Faktor lingkungan kerja

Lingkungan kerja yang manusiawi merupakan faktor pendorong bagi

kegairahan dan efisiensi kerja. Sedangkan lingkungan kerja yang buruk

(melampaui nilai ambang batas yang telah ditetapkan),yang melebihi

toleransi manusia untuk menghadapinya, tidak hanyaakan menurunkan

Page 27: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

15

produktivitas kerja tetapi juga akan menyebabkan penyakit akibat kerja

,kecelakaan kerja, pencemaran lingkungan sehingga tenaga kerja dalam

melaksanakan pekerjaannya tidak mendapat rasa aman, nyaman, sehat dan

selamat.

Terdapat berbagai faktor lingkungan kerja yang berpengaruh terhadap

kesehatan, keselamatan dan efisiensi serta produktivitas kerja, yaitu faktor

fisik seperti pengaruh kebisingan, penerangan, iklimkerja, getaran, faktor

kimia seperti pengaruh bahan kimia ,gas ,uap ,debu, faktor fisiologis seperti

sikap dan cara kerja,penentuan jam kerja dan istirahat, kerja gilir, kerja

lembur, faktor psikologis seperti suasana tempat kerja ,hubungan antar

pekerja dan faktor biologis ,seperti infeksi karena bakteri, jamur, virus,

cacing, dsb.

Untuk pengendalian lingkungan kerja dapat dilakukan melalui beberapa

tahapan/ cara yaitu pengendalian secara teknik ,pengendalian secara

administratif dan pengendalian dengan pemberian alat pelindung diri

(APD).

7. Faktor Postur dan Sikap kerja

Beberapa jenis pekerjaan ada yang harus dilayani oleh pekerja sambil

duduk, seperti juru tik, pekerjaan laboratorium, tukang jahit manual, atau

bertenaga motor listrik (garment), pengeditan film, sopir, dan sebagainya.

Page 28: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

16

Meskipun pelayanan sambil duduk, masing – masing memiliki bobot yang

berbeda baik dilihat dari faktor tuntutan intelektual, persepsi, dan tenaga.

Menurut pelayanan pekerjaan dengan posisi duduk memiliki keuntungan,

antara lain pembebanan pada kaki, penggunaan energi sehingga keperluan

untuk sirkulasi darah dapat dikurangi, dibandingkan dengan posisi berdiri

(grandjean,1993).

Ditinjau dari aspek kesehatan, bekerja pada posisi duduk memerlukan

waktu lama dapat menimbulkan otot perut semakin elastis, tulang belakang

melengkung, otot bagian mata terkonsentrasi sehingga cepat merasa

lelah.Kejadian tersebut apabila tidak diimbangi dengan rancangan tempat

duduk yang tidak memberikan keleluasaan gerak atau alih pandang yang

memadahi tidak menutup kemungkinan terjadi gangguan bagian punggung

belakang, ginjal, dan mata.

Meskipun duduk biasanya lebih menguntungkan dari pada berdiri,

duduk dalam jangka waktu yang lama harus dihindari karena berpengaruh

dalam kesehatan tubuh.Oleh karena itu tempat duduk harus disesuaikan

dengan kebutuhan.

2.1.2 Postur dan sikap Kerja

2.1.2.1 Pengertian postur dan sikap kerja

Fisiologi kerja dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari dan

menerapkan proses fisiologis seseorang saat bekerja. Secara fisiologis saat seseorang

bekerja akan terjadi koordinasi dari berbagai sistem tubuh seperti sistem indera,

Page 29: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

17

sistem musculoskeletal, sistem saraf, dll. Secara fisiologis, banyak faktor yang

mempengaruhi proses bekerja diantaranya beban kerja, organ tubuh, faktor waktu,

dan faktor lingkungan kerja yang memungkinkan seseorang dapat mengalami

perubahan secara fisiologis akibat dari faktor - faktor ini.

Adaptasi tubuh yang secara terus- menerus terhadap lingkungan dan beban

kerja akan mengakibatkan perubahan sistem tubuh baik secara fisiologis maupun

anatomi (Soedirman & Prawirakusumah, 2014). Saat bekerja diperlukan kesesuaian

antara ukuran tubuh dengan alat- alat ataupun media dalam bekerja. Sehingga kita

mengenal sebuah istilah yaitu ilmu antropometri. Ilmu antropometri adalah ilmu yang

mempelajari 21 bagaiaman kesesuaian ukuran tubuh baik dalam keadaan statis

maupun dinamis saat bekerja. Otot dan tulang merupakan kesatuan organ tubuh yang

kontribusinya paling banyak dalam proses kerja. Ukuran tinggi dan besarnya tubuh,

atau bagian- bagiannya ditentukan oleh sebuah faktor yaitu otot dan tulang.

Ketidaksesuaian ukuran tinggi dan besarnya tubuh terhadap beban kerja dan alat- alat

pekerjaan sering mengakibatkan pekerja memiliki keluhan Musculoskeletal

Disorder(Soedirman & Prawirakusumah, 2014).

Definisi Ergonomi pada dasarnya bidang ergonomi sangat erat kaitannya

dengan bidang teknik atau enginering, namun bidang ergonomi juga ditemukan di

berbagai bidang nonteknik seperti kedokteran dan psikologi. Secara umum, ergonomi

adalah sebuah ilmu yang membahas interaksi dan proses adaptasi antara manusia,

fasilitas kerja, dan lingkungan kerja agar terbentuk optimalisasi, efisiensi, kesehatan,

keselamatan dan kenyamanan manusia di tempat kerja(Stanton et al., 2004). Istilah

Page 30: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

18

ergonomi berasal dari bahasa Latin yaitu ergos (kerja) dan nomos (aturan atau hukum

alam) yang memiliki pengertian sebagai ilmu yang mempelajari tentang aspek

anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan desain perancangan

manusia dalam lingkungan kerjanya sehingga tercapai optimalisasi, efisiensi,

kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan 22 dalam proses bekerja (Karwowski,

2006; Soedirman & Prawirakusumah, 2014). Jika terdapat kesesuaian antara manusia

dengan lingkungan kerjanya akan mengurangi timbulnya bahaya potensial akibat

kerja. Oleh karena itu, setiap pihak penyedia pekerjaan harus menyediakan

lingkungan yang sesuai dengan pekerja agar tidak terdapat gangguan fisik maupun

mental bagi pekerja saat melakukan tugasnya. Hal ini bertujuan untuk mengurangi

terjadinya penyakit akibat kerja (Harrington & Gill, 2003).

Biomekanika Material kerja, mesin atau peralatan kerja, lingkungan kerja, dan

manusia merupakan komponen penting dalam sistem kerja. Selama proses 23 kerja

keempat komponen ini akan saling berinteraksi dan saling mempengaruhi satu dan

yang lain. Manusia memegang kendali dalam setiap proses kerja dan memiliki peran

untuk merancang, merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan setiap material,

mesin atau peralatan, dan lingkungan kerja.Oleh karena itu, pihak penyedia kerja

harus merancang metode produksi yang standar dan fasilitas kerja yang ergonomis.

Hal ini bertujuan untuk mencegah timbulnya keluhan- keluhan musculoskeletal

disorder akibat fasilitas kerja yang tidak ergonomis dan tidak sesuai dengan postur

kerja yang seharusnya. Namun dalam melakukan fungsinya, manusia sebagai pekerja

perlu mengetahui apakah sudah terdapat kesesuaian antara operator dan alat kerja

Page 31: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

19

dengan postur tubuhnya saat kerja. Oleh karena itu sangat diperlukan analisa

biomekanika untuk mengetahui kesesuaian interaksi antara manusia dan alat ataupun

operator kerja (Nugraha et al., 2006).

Secara umum biomekanika adalah sebuah ilmu mekanika teknik yang bertujuan

untuk menganalisis sistem kerangka otot manusia atau dengan kata lain, biomekanika

adalah kombinasi antara ilmu mekanika terapan, fisiologi, anatomi, dan biologi.

Namun dalam bidang okupasi, biomekanika memiliki pengertian yang lebih spesifik

yaitu biomekanika terapan yang mempelajari interaksi fisik antara tenaga kerja

dengan mesin, material, dan peralatan kerja dengan tujuan untuk meminimalkan

keluhan pada sistem musculoskeletal agar produktivitas kerja meningkat. Ilmu

biomekanika digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan konsep, analisis, desain,

dan pengembangan peralatan serta sistem dalam biologi dan kedokteran.

Biomekanika mencakup dua perspektif, yaitu kinematika dan kinetika.

kinematika menjelaskan gerakan- gerakan yang menyebabkan berapa ketinggian,

berapa jauh, dan seberapa cepat sebuah objek bergerak dalam lingkup ruangan dan

waktu yang telah ditentukan. Kinetika menjelaskan seluruh gaya yang menyebabkan

sebuah gerakan pada objek sebuah sistem kerja, misalnya tubuh manusia. Manusia

memiliki kemampuan fisik, kognitif, maupun keterbatasan dalam menerima sebuah

beban kerja. Gerakan atau postur kerja dan beban kerja merupakan dua hal yang

termasuk dalam kemampuan dan keterbatasan manusia. Agar produktivitas kerja

dapat meningkat tanpa mengakibatkan timbulnya keluhan musculoskeletal, setiap

pekerja harus memahami dengan pasti mengenai postur kerja yang ergonomis saat

Page 32: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

20

bekerja (Soedirman & Prawirakusumah, 2014; Sanjaya et al., 2013; Anggraini &

Pratama, 2012).

Pergerakan organ tubuh saat bekerja (flexion, extension, abduction) sangat

berpengaruh terhadap postur kerja yang baik. Pada beberapa pekerjaan seperti

perawat akan mengalami pergerakan tubuh yang cukup banyak seperti mengangkat

pasien, mendorong, memasang infus, dan lain- lain. Pekerja yang memiliki postur

kerja yang benar akan memerlukan istirahat yang sedikit, lebih cepat, lebih efisien

dalam bekerja. Sebaliknya, pekerja yang memiliki postur kerja yang tidak ergonomis

akan mengakibatkan gangguan kesehatan seperti Musculoskeletal Disorder (Chung et

al., 2013; Munabi et al., 2014)

Postur kerja merupakan titik penentu dalam menganalisa keefektifan dari

suatu pekerjaan. Apabila postur kerja yang dilakukan oleh operator sudah baik dan

ergonomis maka dapat dipastikan hasil yang diperoleh oleh operator tersebut akan

baik. Akan tetapi bila postur kerja operator tersebut tidak ergonomis maka operator

tersebut akan mudah kelelahan. Apabila operator mudah mengalami kelelahan maka

hasil pekerjaan yang dilakukan operator tersebut juga akan mengalami penurunan dan

tidak sesuai dengan yang diharapkan (Susihono, 2012)..

Salah satu faktor yang mempengaruhi ergonomi adalah postur dan sikap tubuh

pada saat melakukan aktivitas tersebut. Hal tersebut sangat penting untuk

diperhatikan karena hasil produksi sangat dipengaruhi oleh apa yang dilakukan

pekerja. Bila postur kerja yang digunakan pekerja salah atau tidak ergonomis, pekerja

Page 33: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

21

akan cepat lelah sehingga konsentrasi dan tingkat ketelitiannya menurun. Pekerja

menjadi lambat, akibatnya kualitas dan kuantitas hasil produksi menurun yang pada

akhirnya menyebabkan turunnya produktivitas.

Perlu dipelajari tentang bagaimana suatu postur kerja dikatakan efektif dan

efisien, tentu saja untuk mendapatkan postur kerja yang baik kita harus melakukan

penelitian-penelitian serta memiliki pengetahuan dibidang keilmuan ergonomi itu

sendiri dengan tujuan agar kita dapat menganalisis dan mengevaluasi postur kerja

yang salah dan kemudian mampu memberikan postur kerja usulan yang lebih baik

sebab masalah postur kerja sangatlah penting untuk diperhatikan karena langsung

berhubungan ke proses operasi itu sendiri, dengan postur kerja yang salah serta

dilakukan dalam jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan operator akan

mengalami beberapa gangguan-gangguan otot (Musculoskeletal) dan gangguan-

gangguan lainnya sehingga dapat mengakibatkan jalannya proses produksi tidak

optimal (Andrian, 2013).

2.1.2.2 Klasifikasi sikap dalam bekerja :

1. Sikap Kerja Duduk

Menjalankan pekerjaan dengan sikap kerja duduk

menimbulkan masalah musculoskeletal terutama masalah punggung

karena terdapat tekanan pada tulang belakang (Salvendy, 2012).

Menurut Nurmianto (2004), keuntungan bekerja dengan sikap kerja

Page 34: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

22

duduk adalah mengurangi beban statis pada kaki dan berkurangnya

pemakaian energi.

Duduk memerlukan lebih sedikit energi daripada berdiri,karena hal

itu dapat mengurangi banyaknya beban otot statis pada kaki, tekanan

pada tulang belakang akan meningkat pada saat duduk dibandingkan

dengan saat berdiri ataupun berbaring. Jika diasumsikan, tekanan

tersebut sebesar 100%, cara duduk yang tegang atau kaku (erect posture)

dapat menyebabkan tekanan mencapai 140% dan cara duduk yang

dilakukan secara membungkuk ke depan menyebabkan tekanan

tersebut sampai 190%. Sikap duduk yang tegang lebih banyak

memerlukan aktivitas otot atau saraf belakang dari pada sikap duduk

yang condong kedepan. Posisi duduk pada otot rangka

(muskuloskeletal) dan tulang belakang terutama pada nyeri pinggang

harus dapat ditahan oleh sandaran kursi agar terhindar dari rasa nyeri

dan cepat lelah (Nurmianto, 2004).

2. Sikap Kerja Berdiri

Sikap kerja berdiri merupakan sikap siaga baik sikap fisik maupun mental,

sehingga aktivitas kerja dilakukan lebih cepat, kuat dan teliti namun

berbagai masalah bekerja dengan sikap kerja berdiri dapat menyebabkan

kelelahan, nyeri dan terjadi fraktur pada otot tulang belakang

(Santoso,2013).

Page 35: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

23

3. Sikap Kerja Duduk Berdiri

Sikap kerja duduk berdiri merupakan kombinasi kedua sikap kerja

untuk mengurangi kelelahan otot karena sikap paksa dalam satu

posisi kerja. Posisi duduk berdiri merupakan posisi yang lebih baik

dibandingkan posisi duduk atau posisi berdiri saja.

Penerapan sikap kerja duduk - berdiri memberikan keuntungan di

sektor industri dimana tekanan pada tulang belakang dan

pinggang 30 % lebih rendah dibandingkan dengan posisi duduk

maupun berdiri saja terus menerus (Tarwaka, 2010).

2.1.3 Proses Membatik

Dilihat dari cara proses membatik tulis Tahap-tahap pembuatan batik-tulis

adalah sebagai berikut. Sebelum kain mori dibatik, biasanya

dilemaskan.Caranya adalah dengan digemplong, yaitu kain mori digulung

kemudian diletakkan di tempat yang datar dan dipukuli dengan alu yang terbuat

dari kayu.menurut Kroemer dan Grandjean (2000) pekerjaan yang dilakukan

secara repetitif akan cepat menimbulkan kelelahan, dan mengganggu kesehatan.

Setelah kain menjadi lemas, maka tahap berikutnya adalah mola, yaitu

membuat pola pada mori dengan menggunakan malam.Setelah pola terbentuk,

sikap kerja pada tahapan ini adalah membungkuk dalam posisi yang cukup

lama pada meja.kerja tahap selanjutnya adalah nglowong, yakni menggambar di

sebalik mori sesuai dengan pola. Kegiatan ini disebut nembusi. Setelah itu,

nembok yang prosesnya hampir sama dengan nglowong tetapi menggunakan

Page 36: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

24

malam yang lebih kuat. Maksudnya adalah unutk menahan rembesan zat warna

biru atau coklat.kemudianselanjutnya adalah medel atau nyelup untuk memberi

warna biru supaya hasilnya sesuai dengan yang diinginkan. Proses medel

dilakukan beberapa kali agar warna biru menjadi lebih pekat. Selanjutnya,

ngerok yaitu menghilangkan lilin klowongan agar jika disoga bekasnya

berwarna coklat.

Setelah dikerok, kemudian dilanjutkan dengan mbironi. Dalam proses ini

bagian-bagian yang ingin tetap berwarna biru dan putih ditutup malam dengan

menggunakan canting khusus agar ketika disoga tidak kemasukan warna coklat.

Setelah itu, dilanjutkan dengan nyoga, yakni memberi warna coklat dengan

ramuan kulit kayu soga, tingi, tegeran dan lain-lain.Untuk memperoleh warna

coklat yang matang atau tua, kain dicelup dalam bak berisi ramuan soga,

kemudian ditiriskan. Proses nyoga dilakukan berkali-kali dan kadang memakan

waktu sampai beberapa hari. Namun, apabila menggunakan zat pewarna kimia,

proses nyoga cukup dilakukan sehari saja. Proses selanjutnya yang merupakan

tahap akhir adalah mbabar atau nglorot, yaitu membersihkan malam. Caranya,

kain mori tersebut dimasukkan ke dalam air mendidih yang telah diberi air

kanji supaya malam tidak menempel kembali.Setelah malam luntur, kain mori

yang telah dibatik tersebut kemudian dicuci dan diangin-anginkan supaya

kering. Sebagai catatan, dalam pembuatan satu potong batik biasanya tidak

hanya ditangani oleh satu orang saja, melainkan beberapa orang yang tugasnya

Page 37: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

25

berbeda proses ini menyebabkan pembatik dalam kondisi membungkuk dalam

waktu yang lama dan berulang kali.

2.1.4 Keluhan musculoskeletal disorder

Musculoskeletal disorder adalah cedera pada otot, saraf, tendon,ligament,

sendi,tulang rawan, atau cakram tulang belakang. MSDS biasanya adalah hasil

dari setiap peristiwa sesaat atau akut (slip, perjalanan , atau jatuh).

(Sunaryo,2014). MSDs sangat lazim di alami pekerja pada sektor tertentu dan

industri seperti transportasi dan pergudangan, ekspor dan impor barang,

perawatan kesehatan dan bantuan sosial, petani ,pegawai kehutanan, nelayan ,

konstruksi, layanan masyarakat, pekerja seni, industry hiburan, dan rekreasi

(Charless.et.,all.2017)

Menurut Rizka 2012 Musculoskeletal disorder adalah gangguan pada bagian

otot skeletal yang disebabkan oleh karena otot menerima beban statis secara

berulang dan terus menerus dalam jangka waktu yang lama dan akan

menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada sendi, ligamen dan tendon.

2.1.4.1 Faktor yang menyebabkan terjadinya keluhan otot skeletal:

1. Peregangan otot yang belebihan (faktor beban berat)

Peregangan otot yang berlebihan (over exertion) pada umumnya

dikeluhkan oleh pekerja dimana aktivitas kerjanya menuntut pengerahan

tenaga yang besar, seperti aktivitas mengangkat, mendorong, menarik dan

menahan beban yang berat.Peregangan otot yang berlebihan ini terjadi

Page 38: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

26

karena pengerahan tenaga yang diperlukan melapaui kekuatan optimum

otot.

2. Aktivitas berulang (faktor frekuensi)

Frekensi yang tinggi atau aktivitas yang berulang dengan sedikit variasi,

dapatmenimbulkan kelelahan dan ketegangan pada otot dan tendon oleh

karena kurang istirahat (relaksasi) untuk pemulihan penggunaan yang

berlebihan pada otot, tendon dan sendi, akibat terjadinya inflamasi atau

radang sendi dan tendon.Radang ini meningkatkan tekanan pada saraf.

3. Sikap kerja tidak alamiah (faktor postur janggal)

Sikap kerja tidak alamiah adalah sikap kerja yang menyebabkan posisi

bagian – bagian tubuh bergerak menjauhi posisi alamiah, misalnya

pergerakan tangan terangkat, punggung terlalu membungkuk, kepada

terangkat keatas dsb.Semakin jauh posisi bagian tubuh dari pusat gravitasi

tubuh, maka semakin tinggi pula resiko terjadinya keluhan otot

skeletal.Sikap kerja tidak alamiah ini pada umumnya karena karakteristik

tuntutan tugas, alat kerja dan stasiun kerja tidak sesuai dengan

kemampuan dan keterbatasan pekerja (Grandjean, 1993; Anis &

McCnville, 1996; Waters & Anderson, 1996 & Manuaba, 2000).

2.1.4.2 Faktor penyebab sekunder

1. Tekanan

Terjadinya tekanan pada jaringan otot yang lunak. Contoh pada saat

tangan harus memegang alat, maka jaringan otot yang lunak akan

Page 39: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

27

menerima tekanan langsung dari pegangan alat, dan apabila hal ini sering

terjadi, dapat menyebabkan rasa nyeri toto yang menetap.

2. Getaran

Getaran dengan frekuensi tinggi akan menyebabkan kontraksi otot

bertambah. kontraksi statis ini menyebabkan peredaran darah tidak lancar,

penimbunan asam laktat meningkat dan akhirnya timbul rasa nyeri otot

(Suma’mur, 1982)

3. Mikroklimat

Paparan suhu dingin yang berlebihan dapat menurunkan kelincahan,

kepekaan dan kekuatan pekerja sehingga gerakan pekerja menjadi

lamban, sulit bergerak yang disertai dengan menurunnya kekuatan otot

(Wilson & Corlet, 1992).

4. Umur

Keluhan muskuloskeletal mulai dirasakan pada usia kerja, yaitu pada usia

25 – 65 tahun. Keluhan biasanya akan mulai dirasakan pada usia 35 tahun

dan akan semakin meningkat semakin bertambahnya usia. Hal ini terjadi

karena pada usia setengah baya, kekuatan dan ketahanan otot akan

meningkat (Dryastiti, 2013).

5. Jenis Kelamin

Jenis kelamin sangat mempengaruhi tingkat risiko keluhan otot.Hal ini

terjadi karena secara fisiologis, kemampuan otot wanita lebih rendah

daripada pria.Prevalensi sebagian besar gangguan tersebut meningkat dan

Page 40: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

28

lebih menonjol pada wanita dibandingkan pria (3:1) sehingga daya tahan

otot wanita untuk bekerja lebih rendah dibandingkan pria.

6. Kebiasaan merokok

Semakin lama dan semakin tinggi tingkat frekuensi merokok, semakin

tinggi pula keluhan otot yang dirasakan.Kebiasaan merokok dapat

menurunkan kapasitas paru - paru sehingga kemampuan untuk

mengkosumsi oksigen menurun. Apabila perawat denga kebiasaan

merokok melakukan aktivitas kerja dengan beban kerja yang tinggi, maka

akan sangat mudah mengalami kelelahan otot.

7. Kesegaran jasmani

Keluahan otot jarang terjadi pada perawat yang memiliki waktu istirahat

yang cukup, tetapi perawat memiliki system kerja shift malam yang

memungkinkan tidak mendapat waktu istirahat yang cukup. Tingkat

kesegaran tubuh yang rendah akan mempertinggi risiko terjadinya

keluhan otot.

8. Kekuatan fisik

Secara fisiologis ada yang dilahirkan dengan struktur otot yang

mempunyai kekuatan fisik lebih kuat dibandingkan dengan yang lainnya.

Apabila dengan kekuatan otot yang sama, perawat diberikan beban kerja

yang tinggi, maka cenderung perawat yang memiliki kekuatan yang lebih

rendah akan mengalami cidera otot.

Page 41: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

29

9. Ukuran tubuh (antropometri)

Keluhan muskuloskeletal yang terkait dengan ukuran tubuh lebih

disebabkan oleh kondisi keseimbangan struktur rangka di dalam

menerima beban, baik beban berat tubuh maupun beban tambahan.

2.1.5 Jenis Keluhan Muskuloskeletal

2.1.5.1 Jenis-jenis keluhan keluhan muskuloskeletal antara lain:

1. Sakit Leher

Sakit leher adalah penggambaran umum terhadap gejala yang mengenai

leher, peningkatan tegangan otot atau myalgia, leher miring atau kaku

leher. Pengguna komputer yang terkena sakit ini adalah pengguna yang

menggunakan gerakan berulang pada kepala seperti menggambar dan

mengarsip, serta pengguna dengan postur yang kaku.Sakit pada leher ini

biasanya dikaitkan dengan pekerjaan yang dilakukan secara menjunjung

dengan kepala, menunduk atau menengadah dengan beban.

2. Nyeri Punggung

Nyeri punggung merupakan istilah yang digunakan untuk gejala nyeri

punggung yang spesifik seperti herniasi lumbal, arthiritis, ataupun spasme

otot.Nyeri punggung juga dapat disebabkan oleh tegangan otot dan postur

yang buruk saat menggunakan computer. Keluhan ini dikaitkan dengan

pekerjaan dengan cara mengangkat atau orang yang menngerakkan objek

dengan beban berat.

Page 42: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

30

3. Carpal Tunnel Syndrome

Merupakan kumpulan gejala yang mengenai tangan dan pergelangan

tangan yang diakibatkan iritasi dan nervus medianus.Keadaan ini

disebabkan oleh aktivitas berulang yang menyebabkan penekanan pada

nervus medianus. Keadaan berulang ini antara lain seperti mengetik,

arthritis, fraktur pergelangan tangan yang penyembuhannya tidak normal,

atau kegiatan apa saja yang menyebabkan penekanan pada nervus

medianus.

4. Thoracic Outlet Syndrome

Merupakan keadaan yang mempengaruhi bahu, lengan, dan tangan yang

ditandai dengan nyeri, kelemahan, dan mati rasa pada daerah tersebut.

Terjadi jika lima saraf utama dan dua arteri yang meninggalkan leher

tertekan. Thoracic outlet syndromedisebabkan oleh gerakan berulang

dengan lengan diatas atau maju kedepan.

5. Tennis Elbow

Tennis elbow adalah suatu keadaan inflamasi tendon ekstensor, tendon

yang berasal dari siku lengan bawah dan berjalan keluar ke pergelangan

tangan. Tennis elbow disebabkan oleh gerakan berulang dan tekanan pada

tendon ekstensor.

6. Low Back Pain

Low back pain terjadi apabila ada penekanan pada daerah lumbal yaitu L4

dan L5. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan posisi tubuh membungkuk

Page 43: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

31

ke depan maka akan terjadi penekanan pada discus. Hal ini berhubungan

dengan posisi duduk yang janggal, kursi yang tidak ergonomis, dan

peralatan lainnya yang tidak sesuai dengan antopometri pekerja.

2.2 Kerangka teori

2.2 Kerangka berpikir

Faktor Ergonomi:

1. Peregangan otot

2. Aktivitas otot

3. Sikap kerja tidak alamiah

(faktor postur janggal)

4. Lama kerja

Musculuskeletal disorder

pada pembatik tulis di

kelompok batik suka maju

desa Giriloyo Yogyakarta

Musculuskeletal disorder

Sikap kerja tidak

alamiah (faktor

postur janggal)

mempengaruhi

Faktor Manusia

1. Umur

2. Jenis Kelamin

3. Status Gizi

4. Status Kesehatan

peregangan otot

yang belebihan

(faktor beban berat)

Variabel bebas Variabel terikat

Page 44: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

32

2.4 Hipotesis penelitian

Ha : ada pengaruh Sikap kerja tidak alamiah (faktor postur janggal) terhadap

keluhan muskuloskeletal disorder pada pembatik tulis di kelompok batik

sukamaju desa Giriloyo Yogyakarta.

Ha : ada pengaruh peregangan otot yang belebihan (faktor beban berat)

terhadap keluhan muskuloskeletal disorder pada pembatik tulis di kelompok

batik sukamaju desa Giriloyo Yogyakarta.

Page 45: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

62

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian Analisis Sikap Tubuh Terhadap

Musculoskeletal Disorder Pada Pembatik Suka Maju Giri Loyo Yogyakarta

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dari hasil penghitungan menggunakan spss, dapat diketahui bahwa t

Hitung terletak didalam daerah kritis (t-hitung (2,703), maka Ho

ditolak yang berarti pernyataan hipotesis I penelitian “ ada pengaruh

Sikap kerja tidak alamiah (factor postur janggal) terhadap keluhan

muskulosskeletal disorder pada pembatik tulis di kelompok batik

Suka Maju desa Giriloyo Yogyakarta”. Karena pembatik dalam

keadaan membungkuk dimana punggung dan dada lebih condong ke

depan membentuk sudut ≥ 20o terhadap garis vertikal, pengrajin batik

tersebut juga memuntirkan leher ketika mengambil malam dari

wajan.

2. Hasil penelitian menjunjukan bahwa t Hitung terletak diluar daerah

kritis (t-hitung (2,026)), maka Ho ditolak yang berarti pernyataan

hipotesis II penelitian. “ada pengaruh peregangan otot yang

belebihan (factor beban berat) terhadap keluhan muskulosskeletal

disorder pada pembatik tulis di kelompok batik Suka Maju desa

Giriloyo Yogyakarta”. Dikarenakan posisi statis lama didaerah leher

Page 46: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

63

tengkuk dan lengan, hampir tidak ada melakukan aktivitas olahraga,

dan tidak memaksimalkan istirahatnya.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini penulis disarankan kepada pihak perusahaan

diantaranya adalah :

1. Perbaikan sikap dan posisi tubuh pada saat bekerja dengan kategori

level tinggi dan sedang.

2. Standar Oprasional Prosedure (SOP) cara kerja yang ergonomis dan

ditempelkan pada tempat kerja.

3. Program olah raga rutin dan peregangan saat jeda atau setelah bekerja.

4. Dilakukan pengkajian tentang kursi dan meja yang sesuai untuk

pembatik.

5. Mengganti posisi tubuh apabila sudah mulai merasakan lelah. Serta

beristirahat jika sudah mulai lelah atau merasakn nyeri otot.

Page 47: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

64

DAFTAR PUSTAKA

Andrian, Deni. 2013. Pengukuran Tingkat Resiko Ergonomi Secara Biomekanika

Pada Pekerja Pengangkutan Semen (Studi Kasus: PT. Semen Baturaja).

Laporan Kerja Praktek Fakultas Teknik Universitas Binadarma, Palembang.

Bahar 2011. “The Relation between Risk Factors and Musculoskeletal Impairment

in Dental Students: a Preliminary Study”. Journal of Dentistry Indonesia, Vol.

18, No. 2, 33-37

Bhattacharya 2015. “ Muscular Activity Of Lower Limb Muscles Associated With

Working On Inclined Surfaces”. Ergonomics. Author Manuscript; Available

In PMC September 02. Author Manuscript.

Binarfi ka Maghfi roh Nuryaningtyas dan Tri Martiana 2014. “Analisis Tingkat

Risiko Muskuloskeletal Disorders (Msds) Dengan The Rapid Upper Limbs

Assessment (Rula) Dan Karakteristik Individu Terhadap Keluhan msds”. The

Indonesian Journal of Occupational Safety and Health, Vol. 3, No. 2 Jul-Des

2014: 160–169.

Bo-Young Jang1 2017. “Characteristics Of Occupational Musculoskeletal

Disorders Of Five Sectors In Service Industry Between 2004 And 2013”. Choi

Et Al. Annals Of Occupational And Environmental Medicine 1186/S40557-

017-0198-4.

Chen Zhang 2018.” The Status Of Musculoskeletal Disorders And Its Influence

On The Working Ability Of Oil Workers In Xinjiang, China”. Int. J. Environ.

Res. Public Health, 15, 842

Douglas L. 2016. “Safety Voice For Ergonomics (SAVE) Project: Protocol For A

Workplace Clusterrandomized Controlled Trial To Reduce Musculoskeletal

Disorders In Masonry Apprentices”. Kincl Et Al. BMC Public Health (2016)

S12889-016-2989-X.

Dryastiti, P.E, (2013). Hubungan Antara Beban Kerja dengan Tingkat Keluhan

Muskuloskeletal pada Perawat di Ruang Ratna dan Ruang Medical Surgical

RSUP Sanglah Denpasar. Skripsi tidak dipublikasikan: Denpasar: Program

Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

Ekawati Wasis Wijayati , Nurwijayanti , Koesnadi 2018. “The Analysis of

Musculoskeletal Complaints and the Influencing Factors on Shoe-Craftsmen

in Leather Crafs Center, Magetan”. Journal for Quality in Public Health

ISSN: 2614-4913 (Print), 2614-4921 (Online) Vol. 1, No. 2

Page 48: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

65

Gillespie 2015. “Ergonomic Task Reduction Prevents Bone Osteopenia In A Rat

Model Of Upper Extremity Overuse”. Industrial Health, 53, 206–221.

Gangopadhyay1 2016. “Examination Of Postures And Frequency Of

Musculoskeletal Disorders Among Manual Workers In Calcutta, India”.

International Journal Of Occupational And Environmental Health VOL. 22

NO. 2 151.

Hany winihastuti 2016. “hubungan faktor risiko ergonomi dan keluhan cumulative

trauma disorders pada dokter gigi di pt. X tahun 2014”. Jurnal administrasi

rumah sakit volume 3 nomor 1oktober 2016.

Hartanti 2017. “risiko ergonomi dan keluhan muskuloskeletaldisorders pada

pekerja jahit (studi di ud. Ilfa jaya konveksi banyuwangi - indonesia)”.

Prosiding seminar nasional dalam rangka osh week, 22 oktober 2017. Page.

119-131 universitas airlangga,isbn:978-602-50779-0-6.

Heri Satria Setiawan 2017. “ Pengaruh ergonomi dan antropometri bagi user

gudang bahan pt.mi guna meningkatkan produktifitas serta kualitas kerja”.

Jurnal String Vol. 2 No.2 Desember 2017 p-ISSN: 2527 - 9661 e-ISSN: 2549 -

2837.

Holtermann 2018. “Participatory Ergonomic Intervention Aiming At Reducing

Physical Exertion And Musculoskeletal Pain Among Childcare Workers (The

TOY-Project): Study Protocol For A Wait-List Cluster-Randomized

Controlled Trial”. Rasmussen Et Al. Trials 19:411

Humantech 2012. Humantech Apllied Ergonomic Training Manual:Prepared For

Procter&Gamble Inc.,2nd

Edition.Berkeley Valey Australia.

Iin Viradiani 2018. “Faktor Resiko Ergonomi Dengan Terjadinya Keluhan

Muskuloskeletaldisorder pada pekerja overhaul workers”. The Indonesian Of

Occupatinal Safety and Health,Vol 7.No 1, Jan- Apr 2018

ILO (international labourorganization),2003. Encyclopedia of Occupational

Health and Safety.Penerbit :Geneva. 2003.

Kurniawan 2017. “Analisis Postur Kerja Terhadap Keluhan Musculoskeletal

Disorders (Msds) Pada Pekerja Mekanik Bengkel Sepeda Motor X

Semarang”. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Volume 5, Nomor 5,

Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346Kroemer.,K.H.E., and E,Grandjean

2005.Fitting The Task to The Human.A textbook Of Occupational

Ergonomics.Boca.Raton.FL:CEC Press

Kuswana,2014. Ergonomi dan K3.PT Remaja Rosida Karya.Bandung.,2014.

Page 49: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

66

Lubis hidayatullah 2018. “ analisis faktor risiko ergonomi terhadap keluhan

musculoskeletal disorders (msds) pada teller bank”. Jurnal ilmu kesehatan

masyarakat vol. 07, no. 02, juni 2018.

Luenda E. Charles,2017. Vibration and Ergonomic Exposures Associated With

Musculoskeletal Disorders of the Shoulder and Neck. Safety and Health at

Work 9 (2018) 125e132 journal homepage: www.e-shaw.org. Engineering

and Control Technology Branch, Health Effects Laboratory Division,

National Institute for Occupational Safety and Health, Centers for Disease

Control and Prevention, Morgantown, WV, USA.,2017.

Luthfianto,2011.Beban kerja dan keluhan sistem musculoskeletal pada pembatik

tulis di kelurahan kalinyamat wetan kota tegal: Teknik Industri Universitas

Pancasakti Tegal Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal

Made Ary Pradnyawati1,2, I Ketut Tunas1, Ni Luh Gede Ari Natalia Yudha1.

2017 “. Intervensi Sikap Kerja Dapat Menurunkan Kelelahan Kerja Dan

Keluhan Muskuloskeletal Pada Karyawan Pt. Sucofindo Cabang

Denpasar”.Jurnal Kesehatan Terpadu 1(1) : 30 - 37 Issn : 2549 – 8479 J.

Kes. Terpadu – Maret 2017.

Mariani Juliana,1anita Camelia 2018, Anita Rahmiwati. “ Analisis Faktor Risiko

Kelelahan Kerja Pada Karyawan Bagian Produksi Pt. Arwana Anugrah

Keramik, Tbk, Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, Maret 2018, 9(1):53-63.

Made Adhyatma Prawira N. K1 , Ni Putu Nita Yanti A1 , Endri Kurniawan1 , Luh

Putu Wulandari Artha 2017. “Faktor Yang Berhubungan Terhadap Keluhan

Muskuloskeletal Pada Mahasiswa Universitas Udayana Tahun 2016”. Journal

Of Industrial Hygiene And Occupational Health Vol. 1, No. 2,

March1,2 2018. Use Of The Global Alliance For Musculoskeletal Health Survey

Module For Estimating The Population Prevalence Of Musculoskeletal Pain:

Findings From The Solomon Islands”. Hoy Et Al. BMC Musculoskeletal

Disorders 19:292

Mahfud,2014.Analisis Ergonomi Pada Proses Pembuatan Batik Di Sentra Batik

Bogor Tradisiku,Fak Teknik UPN. BINA TEKNIKA,Volume 1o

no1.,Jakarta.,2014.

Manuaba, A. 2000. Ergonomi, Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Editor: Sritomo

Merdekawati 2018.” Faktor risiko keluhan nyeri punggung bawah pada Pemulung

di tpa talang gulo”. Jurnal endurance 3(2) juni 2018 (337-341).

Page 50: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

67

Moosavi,2015. Ergonomic analysis to study the intensity of MSDs among

practicing Indian dentists. Procedia Manufacturing 6th International

Conference on Applied Human Factors and Ergonomics (AHFE 2015) and

the Affiliated Conferences, AHFE .,2015.

Musenge 2018. “ Ergonomic Behaviour Of Learners In A Digitally Driven School

Environment: Modification Using An Ergonomic Intervention Programme”.

South African Journal Of Physiotherapy ISSN: (Online) 2410-8219, (Print)

0379-6175 Published: 11 Apr.

Nurmianto, E. 2008. Ergonomi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Guna

Widya.Jakarta.

Oesman, T.I., Yusuf, M., & Irawan, L. 2012. Analisi sikap kerja dan posisi kerja

pada perajin batik tulis di rumah batik nakula sadewa sleman. Yogyakarta:

Institut sains & teknologi AKPRIND.

Pham Minh Khue . 2018. “Musculoskeletal Disorders: Prevalence And Associated

Factors Among District Hospital Nurses In Haiphong, Vietnam”. Hindawi

Biomed Research International Volume 2018, Article ID 3162564, 9 Pages

Perez,2015. Task analysis and ergonomic evaluation in camshaft production

operations. Procedia Manufacturing 3 ( 2015 ) 4244 – 4251. 6th International

Conference on Applied Human Factors and Ergonomics (AHFE 2015) and

the Affiliated Conferences, AHFE 2015.

Quarcoo1. 2016. “Work-Related Musculoskeletal Disorders In The Automotive

Industry Due To Repetitive Work - Implications For Rehabilitation”. Journal

Of Occupational Medicine And Toxicology 2010, 5:6.

Rovanaya Nurhayuning Jalajuwita 2016.“ hubungan posisi kerja dengan keluhan

musculoskeletal Pada unit pengelasan pt. X bekasi The Indonesian Journal of

Occupational Safety and Health, Vol. 4, No. 1 Jan-Jun 2015: 33–42

Rizka, Z. W. 2012. MUSCULOSKELETAL DISORDERS. (online, 10 Oktober

2013).

Souza,2015. Ergonomic analysis of a clothing design station. Procedia

Manufacturing 3 ( 2015 ) 4362 – 4369. 6th International Conference on

Applied Human Factors and Ergonomics (AHFE 2015) and the Affiliated

Conferences, AHFE 2015.

Sugiyono,Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta, Bandung, 2004

.

Page 51: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

68

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung, 2005

Susihono, Wahyu. 2012. Perbaikan Postur Kerja Untuk Mengurangi Keluhan

Musculoskeletal Dengan Pendekatan Metode OWAS (Studi Kasus Di UD.

Rizki Ragil Jaya - Kota Cilegon). Spektrum Industri Fakultas Teknik

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang Suryabrata,

Sumadi. 2000. Pengujian Signifikansi Hipotesis Nol dalam penelitian Psikologis.

Jakarta: Buletin Psikologi 8.

Suma’mur 2009 PK. Higiene Perusahaan dan Keselamatan Kerja. Jakarta :Gunung

Agung.

Suma’mur P.K., MSc., Dr. (2013). Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja

(Hiperkes). Edisi 2. Penerbit CV Sagung Seto. Jakarta.

Takahashi, M.,2002, The Journal of neuroscience : the official journal of the

Society for Neuroscience 22(10): 3929-3938 (Journal).

Tarwaka 1995. Penyerasian Alat Kerja terhadap Perkembangan Antopometri

Tenaga Kerja Wanita Pada Sektor Industri Pakaian Jadi di Bali. Majalah

Hiperkes dan Keselamatan kerja. Jakarta:XXVIII(2):47-55

Tarwaka, Solichul Hadi A. Bakri dan Lilik Sudiajeng, 2004. Ergonomi untuk

Keselamatan Kesehatan dan Produktivitas Kerja. Uniba Press. Surakarta.

Tarwaka, 2008. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Implementasi K3 di

tempat Kerja. Cet 1, Harapan Press, Surakarta.

Tarwaka, PGDip.sc. 2010. Ergonomi Industri Dasar-dasar Pengetahuan Ergonomi

dan Aplikasi di Tempat Kerja. Harapan Press, Solo

Tri Hastuti Sulistiyo, Rico J. Sitorus, Ngudiantoro 2018. “Analisis faktor risiko

ergonomi dan musculoskeletal disorders pada radiographer instalasi radiologi

rumah sakit di kota palembang ”. JKK, Volume 5, No 1, Januari 2018: 26-37

p-ISSN 2406-7431; e-ISSN 2614-0411

Ulfah, Harwanti, & Nurcahyo 2014, Sikap Kerja dan Risiko Musculoskeletal

Disorders”.Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 8, No. 7, Februari

2014.

UNESCO ,2014""Indonesian Batik", Inscribed in 2009 on the Representative List

of the Intangible Cultural Heritage of Humanity".. Archived from the original

on 12 October. Retrieved 10 October 2014.

Wardhaningsih, 2010. Pengaruh Sikap Kerja Duduk Pada Kursi Kerja yang Tidak

Ergonomis Terhadap Keluhan Otot - otot Skeletal Bagi Pekerja Wanita

Bagian Mesin Cucuk di PT Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.Skripsi ,

Page 52: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

69

Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas

Maret.Surakarta.,2010

Wiranto. 2000. Proceeding Seminar Nasional Ergonomi 2000. Guna Wijaya.

Surabaya. 1-4.

Windari. 2018. “Tinjauan Aspek Ergonomi Ruang Filing Berdasarkan

Antropometri Petugas Filing terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Petugas”. Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Volume 1 Nomor 2

(Oktober 2018).

Wibisono 2017. “Metode REBA Untuk Pencegahan Musculoskeletal Disorder

Tenaga Kerja”. Jurnal Teknik Industri, Vol. 18, No. 01, Februari 2017, pp.

19-28 ISSN 1978-1431 print / ISSN 2527-4112 online

Yayan Harry Yadi† 2017.“perilaku kesehatan kerja operator roster terhadap

pencegahan kelelahan kerja Menggunakan Pendekatan Kualitatif”. Journal

Industrial Servicess Vol. 3 No. 1 Oktober 2017.

Yulianto Wahyono, Erayanti Saloko 2014. “Pengaruh Workplace Exercise

Terhadap Keluhan Muskuloskeletal Pada Pekerja Di Bagian Sewing Cv.

Cahyo Nugroho Jati (Cnj) Sukoharjo”. Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan,

Volume 3, No 2, November 2014, hlm 106-214.

Page 53: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

LAMPIRAN 1 Etichal Clearence

Page 54: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

LAMPIRAN 2 Surat Izin Penelitian dari Pasca Sarjana UNNES

Page 55: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

Lampiran 3 Surat Balasan Penelitian Dari Kepala Desa Wukir sari kampung batik Giriloyo

Yogyakarta

Page 56: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

Lampiran 4 Informed Consent

Page 57: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan
Page 58: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan
Page 59: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

Lampiran 5 kuesioner

Page 60: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan
Page 61: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan
Page 62: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan
Page 63: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan
Page 64: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan
Page 65: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

Lampiran 6 Hasil Uji Validitas

Page 66: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

Lampiran 7 Hasil Analisis Data

Page 67: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan
Page 68: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan
Page 69: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan
Page 70: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

Lampiran 8 Dokumentasi

Gambar 1.1 Sikap Kerja Pembatik Dengan Leher Membungkuk

Page 71: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

Gambar 1.2 posisi Sikap Kerja Pembatik Dengan Posisi Malam Terlalu Jauh

Page 72: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan

Gambar 1.3 penjelasan Inform Consent

Page 73: ANALISIS SIKAP KERJA TERHADAP MUSCULOSKELETAL …lib.unnes.ac.id/35100/1/UPLOAD_ASYHARA.pdf · 2020-02-27 · v ABSTRAK Asyhara, Arifin. 2019, “ Analisis Sikap Tubuh Terhadap Gangguan