analisis sifat kekerasan lapisan tipis ni-cr pada baja ...eprints.ums.ac.id/68719/16/laporan...

17
ANALISIS SIFAT KEKERASAN LAPISAN TIPIS Ni-Cr PADA BAJA AISI 4140 HASIL PLASMA SPUTTERING Disusun sebagai satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata II pada Program Studi Magister Teknik Mesin Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh : Widiatmo NIM : U.100.16.0014 PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK MESIN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

Upload: others

Post on 21-Oct-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • ANALISIS SIFAT KEKERASAN LAPISAN TIPIS Ni-Cr

    PADA BAJA AISI 4140 HASIL PLASMA SPUTTERING

    Disusun sebagai satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata II

    pada Program Studi Magister Teknik Mesin Sekolah Pascasarjana

    Universitas Muhammadiyah Surakarta

    Oleh :

    Widiatmo

    NIM : U.100.16.0014

    PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK MESIN

    SEKOLAH PASCASARJANA

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

    2018

  • i

    HALAMAN PERSETUJUAN

    ANALISIS SIFAT KEKERASAN LAPISAN TIPIS Ni-Cr PADA BAJA

    AISI 4140 HASIL PLASMA SPUTTERING

    Oleh :

    Widiatmo

    NIM : U.100.16.0014

    Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh :

    Pembimbing I

    Tri Widodo Besar Riyadi M.Sc.,Ph.D

    Pembimbing II

    Joko Sedyono, ST.MEng, Ph.D

    ASUS1Typewritten textPUBLIKASI ILMIAH

  • ii

  • iii

  • 1

    ANALISIS SIFAT KEKERASAN LAPISAN TIPIS Ni-Cr

    PADA BAJA AISI 4140 HASIL PLASMA SPUTTERING

    ABSTRAK

    Proses produksi pada industri menggunakan peralatan atau mesin yang terbuat dari logam, besi,

    baja. Adakalanya baja yang digunakan tidak mempunyai kekerasan yang cukup serta dapat terkena

    korosi, oleh karena itu perlu dilakukan proses pelapisan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

    pengaruh deposisi lapisan tipis Ni-Cr terhadap substrat baja AISI 4140. Proses deposisi lapisan

    tipis Ni-Cr pada substrat baja AISI 4140 di lakukan dengan teknik sputtering. Dalam teknik

    sputtering, substrat AISI 4140 diletakkanpada anoda dan target Ni-Cr diletakkan pada katoda, gas

    nitrogen sebagai gas reaktif dan gas argon sebagai gas sputter. Proses deposisi AISI 4140

    dilakukan dengan pelapisan Ni-Cr dengan variasi waktu 60 dan 150 menit. Hasil pengujian

    kekerasan menunjukkan bahwa nilai kekerasan dengan waktu deposisi 60 menit sebesar 137.84,

    HVN, waktu deposisi 150 menit sebesar 161.7 HVN. Hasil pengujian laju korosi dengan waktu

    deposisi 60 menit sebesar 0,74 mpy dan waktu deposisi 150 menit sebesar 4,86 (mpy). Dari hasil

    pengujian Pengujian SEM (Scanning Electron Microscope) dan EDX (Energy Dispersive X-Ray)

    menunjukkan bahwa adanya lapisan lapisan Ni-Cr, Hal tersebut ditunjukkan dengan perbedaan

    warna pada permukaan specimen

    Kata Kunci : Sputtering, Nikel-kromiun, Baja AISI 4140, Kekerasan

    ABSTRACT

    The production process in the industry uses equipment or machines made of metal, iron,

    steel. Sometimes the steel used does not have sufficient hardness and can be subjected to

    corrosion, therefore a coating process needs to be done. Reseach aims to determine the

    effect of the thin layer deposition of Ni-Cr on AISI 4140 steelsubstrate.The deposition

    process of Ni-Cr thin film on AISI 4140 steel substrate was carried out by sputtering

    technique. In sputtering technique, AISI 4140 substrate is placed on the anode and Ni-Cr

    target is placed on the cathode, nitrogen gas as reactive gas and argon gas as sputter gas.

    The deposition process of AISI 4140 is carried out by Ni-Cr coating with a variation of 60

    and 150 minutes. Hardness testing results show that the value of hardness with a

    deposition time of 60 minutes is 137.84, HVN, deposition time is 150 minutes at 161.7

    HVN. Corrosion rate testing results with 60 minutes deposition time of 0.74 mpy and 150

    minutes deposition time of 4.86 (mpy). From the results of testing SEM (Scanning

    Electron Microscope) and EDX (Energy Dispersive X-Rayshows that there is a layer of

    Ni-Cr layer, this is indicated by the color difference on the surface of the specimen

    Keyword: Sputtering, Nickel-Chromium, Steel AISI 4041, Hardness

  • 2

    1. PENDAHULUAN

    Dengan kemajuan teknologi saat ini telah dikembangkan upaya untuk memperbaiki

    sifat suatu material yaitu dengan proses teknik deposisi lapisan tipis pada permukaan

    material dengan menempelkan atau mencakokkan atom asing ke permukaan suatu material

    (Drs. B.A. Tjipto Sujitno, MT et al., 2014). Satu diantara teknik pelapisan untuk

    mengubah dan memperbaiki sifat permukaan bahan mekanik ini menjadi sifat permukaan

    bahan yang lebih keras, sering disebut dengan teknik plasma sputtering. Untuk

    meningkatkan sifat mekanis dan ketahanan korosi serta keausan, maka dalam penelitian

    ini dilakukan proses sputtering pada permukaan pada baja AISI 4140. Sputtering

    dilakukan pada suhu rendah dalam kondisi vakum, dan proses sputtering tersebut

    diharapkan memiliki kepresisian tinggi karena tidak menyebabkan perubahan dimensi.

    Hingga saat ini kajian tentang baja AISI 4140 masih sangat sedikit dan masih perlu

    dikembangkan.

    Pengaruh waktu pada proses lapisan kekerasan pada Nikel-Khrom (A, Purwanto, &

    Bondan, 2017). Dalam penelitian tersebut Bahan yang digunakan adalah alumunium

    batangan yang di potong dengan ukuran 5 x 3 x 0,3 cm2. Penelitian ini memvariasikan

    lama waktu pencelupan 30, 45 dan 60 menit kedalam larutan elektrolit. Hasil dari

    penelitian ini semakin lama waktu pencelupan semakin meningkat nilai keetebalan

    lapisan, nilai kekerasan dan nilai kekasaran permukaan alumuniumnya. Nilai maksimum

    ketebalan lapisan krom 28.14 µm , nilai maksimum kekerasan 176.2 VHN dan nilai

    maksimum kekasaran permukaan lapisan krom adalah 0.25 µm pada variasi waktu

    pencelupan 60 menit..

    Untuk menghasilkan lapisan tipis magnetic Ni-Cr dengan sputtering reaktif

    (Luciu et al., 2016). Data XPS menunjukkan bahwa peningkatan kandungan nitrogen

    dalam film memiliki pengaruh yang kuat pada dekomposisi fase NiCr ke Ni dan CrN,

    yang menyebabkan terjadinya pelapisan feromagnetik oleh karena fase Ni. Hasil XRD

    menunjukkan bahwa film Ni-CrN yang diperoleh terdiri dari fcc kubik fasa Ni dicampur

    dengan fcc kubik CrN.

    Untuk pelapis berkualitas tinggi dengan Magnetron sputtering ion plating tidak

    seimbang dengan medan tertutup (CFUMSIP) (Cheng, Zhou, Shum, & Li, 2013). Dalam

    penelitian ini, Cr – Ni – N pelapisan keras dengan isi Ni yang berbeda (0–64 at.%)

    diendapkan ke substrat baja AISI M2 oleh CFUMSIP dalam campuran gas reaktif Ar-N2.

    Hasil eksperimen menunjukkan bahwa struktur mikro dan sifat pelapis Cr-Ni-N berubah

    dengan penggabungan kandungan Ni pada tingkat yang berbeda. Cr-Ni-N yang dihasilkan

    pelapis terdiri dari Cr2N, CrN dan fase campuran logam Ni. Dengan tambahan Ni yang

    tepat dalam kisaran 20–40 %, ketangguhan retak dan ketahanan aus dapat ditingkatkan

    jika dibandingkan dengan Cr-N lapisan biner, dan kekerasan tetap relatif tinggi (20-23

    GPa).

    Sedangkan paduan Ni-Cr (80/20 %) diendapkan pada substrat tembaga foil dengan

    proses magnetron sputtering (Lai, Zeng, Fu, Sun, & Du, 2013). Parameter yang digunakan

    adalah temperatur substrat dan tekanan gas argon. Hasil kekuatan proses sputtering

    menjadi faktor yang paling menonjol karena dipengaruhi oleh sifat listrik Ni-Cr, dengan

    resisvitas tinggi 6,69 x 10-4 Ω.cm dan koefisien temperatur rendah dari 372,78 ppm/K

    diperoleh kondisi dibawah optimal.

    Penelitian mengenai pelapis CrNiN dengan Ni yang diendapkan oleh RF reaktif

    magnetron sputtering dari target paduan Cr-Ni (Tan, Zhang, Zhen, Tian, & Wang, 2015).

  • 3

    Pengaruh Ni pada fase struktur, nilai orientasi, mikrostruktur dan kekerasaan. Hasil

    penelitian menunjukkan bahwa lapisan CrNiN terdiri fase CRN. Pada nilai orientasi dari

    CRN (220) ke CRN (111), Ni meningkat 2,92-8,79%. Ni dapat meningkatkan lapisan

    permukaan tapi tidak dapat memperbaiki butir. Lapisan kekerasan meningkat dengan

    menambahkan 2,92% Ni, karena efek Ni menghalangi batas butir geser, kemudian Ni

    meningkat menjadi 8,79% kekerasan ini kemudian mengalami penurunan akibat terlalu

    banyak logam lunak dan ukuran butir lebih besar. Tujuan Penulisan

    Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dengan mengajukan judul tesis

    seperti tersebut di atas adalah sebagai berikut :

    a. Untuk mendapatkan lapisan Ni-Cr pada permukaan substrat yang terbuat dari baja AISI 4140 dengan menggunakan teknik sputtering.

    b. Untuk menganalisis sifat kekerasan dan korosi hasil deposisi lapisan pada permukaan baja karbon AISI 4140.

    c. Untuk menganalisis pengaruh variasi waktu lapisan tipis nikel-krom (Ni-Cr) pada permukaan baja karbon AISI 4140.

    Rumusan Masalah

    a. Benda kerja yang digunakan adalah baja AISI 4140 sebelum dan setelah mengalami proses Sputtering.

    b. Pembahasan yang akan dibahas pada tesis ini adalah untuk menganalisis sifat kekerasan dari baja AISI 4140 hasil sputtering menggunakan variasi parameter waktu

    dengan tekanan tetap.

    Manfaat Penelitian

    Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagaiberikut:

    1. Dapat menambah ilmu pengetahuan tentang perlakuan permukaan, proses pelapisan dengan teknik sputtering dan penerapannya.

    2. Dapat mengetahui hasil dari sifat kekerasan pada proses sputtering NiCr pada permukaan baja AISI 4140 untuk komponen-komponen permesinan yang dibutuhkan.

    3. Sebagai referensi pembelajaran, mengenai perangkat sputtering.

  • 4

    3. HASIL DAN PEMBAHASAN

    3.1.Hasil Pengujian kekerasan

    Pengujian kekerasan pada penelitian ini dilakukan pada spesimen baja AISI 4140

    dan lapisan Ni-Cr pada baja AISI 4140 dengan menggunakan metode sputtering.

    Pengujian kekerasan dilakukan untuk mengetahui perbedaan nilai kekerasan tiap

    spesimen, baik sebelum dilapisi maupun sesudah dilapisi seperti terlihat pada grafik 3.1.

    2. METODE

  • 5

    Grafik 3.1 Nilai kekerasan specimen awal dan lapisan tipis hasil NiCrN (VHN) hasil

    sputtering pada berbagai waktu (menit)

    Data kekerasan rata-rata substrat lapisan sputtering dengan waktu deposisi Ni-Cr 30

    menit; 60 menit; 90 menit; 120 menit dan 150 menit, seperti terlihat pada pada Gambar

    4.1. Pada substrat lapisan Ni-Cr dengan waktu deposisi 30 menit kekerasannya 134,66

    HVN dengan waktu deposisi 60 menit kekerasannya menjadi 137,84 HVN terdapat

    kenaikan 2,36% sedangkan waktu substrat lapisan Ni-Cr dengan waktu deposisi 90 menit

    kekerasannya 163,96 HVN terdapat kenaikan sebesar 18,94%. Pada waktu deposisi 120

    menit kekerasannya 245,26 HVN terdapat kenaikan 49,5%, yang merupakan kekerasan

    tertinggi.

    Peningkatan kekerasan tersebut disebabkan karena terjadi kesetimbangan antara

    atom nitrogen yang terdeposisi kepermukaan dan selanjutnya berdifusi dan menyisip

    masuk kedalam substrat (Wirjoadi et al., 2009) serta bereaksi dengan unsur Fe dan unsur-

    unsur lainnya dari subtrat untuk membentuk fase baru

    Pada waktu 150 menit kekerasannya 161,7 HVN terdapat penurunan sebesar

    34,06%. Pada waktu tersebut laju deposisi terlalu besar tetapi difusi dan reaksi atom

    nitrogen (N) dengan substrat (unsur komposisi lain) tidak dapat mengikuti maka

    dimungkinkan akan terjadi penumpukan atom nitrogen pada permukaan, sehingga

    menyebabkan kekerasan permukaan tidak naik melainkan akan turun.

    3.2.Hasil Pengujian korosi

    Grafik 3.2 Nilai laju korosi hasil sputtering pada berbagai waktu (menit)

    0

    40

    80

    120

    160

    200

    240

    280

    spesimen awal 60 120K

    eker

    asan

    (V

    HN

    )

    Waktu proses sputtering (menit)

    0.00

    1.00

    2.00

    3.00

    4.00

    5.00

    6.00

    SeputeringNi-Cr 30

    SeputeringNi-Cr 60

    SeputeringNi-Cr 90

    SeputeringNi-Cr 120

    SeputeringNi-Cr 150

    Laju

    ko

    rosi

    Waktu Sputtering

  • 6

    Dari grafik 4.2 tersebut dapat dijelaskan bahwa laju korosi yang paling rendah pada

    Ni-Cr dengan waktu pendeposisian 60 menit sebesar 0,74 (mpy), sedangkan laju korosi

    tertinggi sebesar 4,86 (mpy) untuk waktu pendeposisian 150 menit. Hal tersebut

    menunjukkan bahwa untuk laju korosi yang rendah dipengaruhi oleh waktu.(Tito

    endramawan, 2012)

    Tekanan kerja mempengaruhi struktur lapisan. Porositas yang disebabkan oleh

    jumlah ion yang lebih besar yang mengenai permukaan menghasilkan korosi yang lebih

    besar karena pembuatan rute langsung untuk lingkungan garam pada substrat dan

    membantu proses korosi galvanik. Munculnya korosi berkaitan erat dengan kualitas

    permukaan, morfologi lapisan dan cacat cacat ini membentuk jalur langsung antara

    lingkungan korosif dan substrat.(Ruden et al., 2013)

    .

    3.3.Hasil Pengujian Pengujian SEM/EDX dan Mapping

    Pengujian SEM (Scanning Electron Microscope) dan EDX (Energy Dispersive X-

    Ray) bertujuan untuk melihat pengambaran struktur dan komposisi unsur pada spesimen

    baja AISI 4140 yang telah dilapisi Ni-Cr dengan menggunakan metode sputtering. Pada

    pengambilan pengujian SEM/EDX ini dilakukan pada potongan (cross section) spesimen

    dengan pembesaran 5000x dengan waktu deposisi 60 menit seperti terlihat pada Gambar

    3.1.

    Gambar 3.1 Hasil pengujian SEM pada specimen 60 menit dengan pembesaran 5000x

    Dari hasil pengujian Pengujian SEM (Scanning Electron Microscope) dan EDX

    (Energy Dispersive X-Ray) pada spesimen baja AISI 4140 yang dilapisi Ni-Cr dengan

    menggunakan metode sputtering pada parameter waktu 60 menit menunjukkan bahwa

    adanya lapisan Ni-Cr pada spesimen baja AISI 4140. Hal tersebut ditunjukkan dengan

    perbedaan warna pada permukaan spesimen. Warna yang cenderung lebih terang

    diasumsikan sebagai lapisan Ni-Cr dan warna yang cenderung lebih gelap diasumsikan

    sebagai spesimen baja AISI 4140.

    Pengujian mapping pada spesimen baja AISI 4140 yang telah dilapisi Ni-Cr dengan

    menggunakan metode sputtering seperti terlihat pada gambar 3.2

  • 7

    Gambar 4.4 Hasil pengujian mapping pada parameter waktu 60 menit

    Dari pengujian mapping menunjukkan warna ungu adalah unsur C dengan presentasi

    7%, dan warna orange adalah Fe dengan presentasi 70%.

    Pengujian EDX pada spesimen baja AISI 4140 yang telah dilapisi Ni-Cr dengan

    menggunakan metode sputtering pada 2 (dua) titik seperti terlihat pada gambar 4.5.

    Gambar 3.3 Hasil pengujian EDX pada titik 1 dan 2 pada parameter waktu 60 menit

    dengan pembesaran 5000 x

    Tabel 3.1 Unsur komposisi kimia Mikrograf SEM-EDX substrat baja AISI 4140 hasil

    sputtering pada waktu deposisi 60 menit, uji EDX diambil pada titik 1

    Element

    Weight

    %

    Atomic

    %

    Error

    %

    Net

    Int.

    K

    Ratio Z R A F

    C K 29,92 66,45 9,5 431,41 0,1198 1,2207 0,8889 0,3282 1

    Cr K 2,94 1,51 9,64 47,65 0,0375 0,8949 1,0249 1,0018 1,42

    Fe K 65,7 31,39 3,83 517,55 0,6013 0,8879 1,03 1,0021 1,0287

    Ni K 1,44 0,65 24,63 7,24 0,0129 0,8932 1,0312 0,9633 1,0406

    2 1

  • 8

    Tabel 3.2 Unsur komposisi kimia Mikrograf SEM-EDX substrat baja AISI 4140 hasil

    sputtering pada waktu deposisi 60 menit, uji EDX diambil pada titik 2

    Element

    Weight

    %

    Atomic

    %

    Error

    % Net Int.

    K

    Ratio Z R A F

    C K 13,93 42,93 10,55 318,81 0,0502 1,2898 0,8615 0,28 1

    Fe K 86,07 57,07 3,58 1268,42 0,8356 0,9449 1,0148 1,002 1,03

    Pada hasil uji Pengujian EDX (Energy Dispersive X-Ray) pada titik point 1 yang memiliki

    warna yang cenderung lebih terang menunjukkan adanya unsur C; Cr;Fe dan Ni yang

    masing-masing memiliki berat sebesar 29,92%; 2,94%; 65,7%; 1,44% dan memiliki

    atomik sebesar 66,45%; 1,51%; 31,39%; 0,65%. Pada titik point 2 yang memiliki warna

    yang cenderung lebih gelap menunjukkan adanya unsur Fe; C yang masing-masing

    memiliki berat sebesar 86,07%; 13,93% dan memiliki atomic sebesar 42,93% dan 57,07%.

    Dari hasil pengujian EDX yang dilakukan membuktikan bahwa warna yang cenderung

    lebih terang adalah lapisan Ni-Cr karena dalam hasil EDX menunjukkan adanya unsur Ni

    dengan berat 1,44% dan dengan berat Cr 2,94% dan yang cenderung lebih gelap adalah

    spesimen baja AISI 4140 karena dalam hasil EDX menunjukkan adanya unsur Fe dengan

    berat 86,07% dan C dengan berat 13,93%. Unsur Ni mempengaruhi lapisan tipis hasil

    sputtering.(Zhang et al., 2009).

    Pada pengambilan pengujian SEM/EDX ini dilakukan pada potongan (cross section)

    spesimen dengan pembesaran 5000x dengan waktu deposisi 150 menit seperti terlihat

    pada Gambar 3.4.

    Gambar 3.4 Hasil pengujian SEM pada spesimen 150 menit dengan pembesaran 5000x

    Dari hasil pengujian Pengujian SEM (Scanning Electron Microscope) dan EDX (Energy

    Dispersive X-Ray) pada spesimen baja AISI 4140 yang dilapisi Ni-Cr dengan

    menggunakan metode sputtering pada parameter waktu 60 menit dan 150 menit

    menunjukkan bahwa adanya lapisan lapisan Ni-Cr pada spesimen baja AISI 4140. Hal

    tersebut ditunjukkan dengan perbedaan warna pada permukaan spesimen. Warna yang

  • 9

    cenderung lebih terang diasumsikan sebagai lapisan Ni-Cr dan warna yang cenderung

    lebih gelap diamsumsikan sebagai spesimen baja AISI 4140.

    Gambar 3.5 Gambar hasil pengujian mapping

    Dari pengujian mapping menunjukkan warna ungu adalah unsur C dengan presentasi

    10%, warna hijau adalah O dengan presentasi 17%, warna coklat muda adalah Cr dengan

    presentasi 3%, warna orange adalah Fe dengan presentasi 58%, dan warna kuning adalah

    Ni dengan presentasi 2%.

    Pada pengujian EDX dengan waktu deposisi 150 menit seperti terlihat pada gambar 3.6

    Gambar 3.6 Hasil pengujian EDX pada titik 1 dan 2 pada parameter waktu `50 menit

    dengan pembesaran 5000 x

    2 1

  • 10

    Tabel 3.3 Unsur komposisi kimia Mikrograf SEM-EDX substrat baja AISI 4140 hasil

    sputtering pada waktu deposisi 150 menit, uji EDX diambil pada titik 1

    Element

    Weight

    %

    Atomic

    %

    Error

    %

    Net

    Int. K Ratio Z R A F

    C K 23,94 41,77 8,53 537,24 0,1079 1,1475 0,9282 0,3929 1

    O K 30 39,28 10,24 570,71 0,0746 1,0954 0,951 0,227 1

    Cl K 0,86 0,51 15,37 40,08 0,0077 0,921 1,0191 0,9389 1,0348

    Ca K 2,51 1,31 9,17 81,13 0,0255 0,9312 1,034 0,9929 1,1015

    Ti K 17,97 7,86 4,03 429,87 0,161 0,8425 1,0417 1,0001 1,0636

    Cr K 0,31 0,13 59,86 5,24 0,0029 0,8318 1,047 0,9819 1,126

    Fe K 23,49 8,81 5,2 247 0,1998 0,8236 1,049 0,9941 1,039

    Ni K 0,93 0,33 59,07 6,44 0,008 0,8266 1,0464 0,9838 1,0553

    Tabel 3.4 Unsur komposisi kimia Mikrograf SEM-EDX substrat baja AISI 4140 hasil

    sputtering pada waktu deposisi 150 menit, uji EDX diambil pada titik 2

    Element

    Weight

    %

    Atomic

    %

    Error

    % Net Int.

    K

    Ratio Z R A F

    C K 6,86 25,28 11,27 144,81 0,0226 1,3216 0,8501 0,2489 1

    F K 0,61 1,43 16,92 56,15 0,0048 1,1757 0,8861 0,6659 1

    Fe K 92,52 73,29 3,12 1467,36 0,9216 0,9708 1,008 1,0014 1,0246

    Dari hasil pengujian Pengujian SEM (Scanning Electron Microscope) dan EDX

    (Energy Dispersive X-Ray) pada spesimen baja AISI 4140 yang dilapisi Ni-Cr dengan

    menggunakan metode sputtering pada parameter waktu 150 menit menunjukkan adanya

    perbedaan warna pada permukaan spesimen. Warna yang cenderung lebih terang

    diasumsikan sebagai lapisan Ni-Cr dan warna yang cenderung lebih gelap diasumsikan

    sebagai spesimen baja AISI 4140. Pada hasil uji EDX (Energy Dispersive X-Ray) pada

    titik point 1 yang memiliki warna yang cenderung lebih terang menunjukkan adanya unsur

    C; O; Cl; Ca; Ti; Cr; Fe dan Ni yang masing-masing memiliki berat sebesar 23,94%; 30%;

    0,86%; 2,51%; 17,97%; 0,31%; 23,49%; 0,93% dan memiliki atomik sebesar 41,77%;

    39,28%; 0,51%; 1,31%; 7,86%; 0,14%; 8,81%; 0,33%. Pada titik point 2 yang memiliki

    warna yang cenderung lebih gelap menunjukkan adanya unsur C; Fe dan F yang masing-

    masing memiliki berat sebsar 6,86%; 92,52%; 0,61% dan memiliki atomik sebesar

    25,28%; 73,29% dan 1,43%. Dari hasil pengujian EDX yang dilakukan membuktikan

    bahwa warna yang cenderung lebih terang adalah lapisan Ni-Cr karena dalam hasil EDX

    menunjukkan adanya unsur Ni dengan berat 0,93% dan dengan berat Cr sebesar 0,31%,

    dan yang cenderung lebih gelap adalah spesimen baja AISI 4140 karena dalam hasil EDX

    menunjukkan adanya unsur Fe dengan berat 92,52% dan C dengan berat 6,86%. Unsur Ni

    mempengaruhi lapisan tipis hasil sputtering.(Zhang et al., 2009)

  • 11

    4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan serta analisis tentang deposisi lapisan tipis Ni-Cr

    pada substrat baja AISI 4140, maka disimpulkan sebagai berikut :

    1. Metode sputtering berhasil dilakukan untuk membuat lapisan tipis Ni-Cr pada substrat baja AISI 4140. Hasil pengujian mapping pada waktu deposisi 150 menit

    memperlihatkan kandungan CrK 3 % dan NiK 2 %.

    2. Hasil pengujian kekerasan dengan waktu deposisi 60 menit sebesar 137,84 HVN, pada waktu 150 menit sebesar 161,7 HVN. Nilai kekerasan optimum dengan waktu

    deposisi 120 menit sebesar 245,26 HVN. Hasil pengujian laju korosi dengan waktu

    pendeposisi 60 menit sebesar 0,74 mpy dan waktu pendeposisi 150 menit sebesar 4,86

    mpy.

    3. Hasil pengujian SEM/EDX (Energy Dispersive X-Ray) pada parameter waktu 60 menit memperlihatkan adanya lapisan tipis yang terjadi yang memiliki warna

    cenderung lebih terang menunjukkan adanya unsur C; Cr; Fe dan Ni yang masing-

    masing memiliki berat sebesar 29,92%; 2,94%; 65,7%; 1,44% dan memiliki atomik

    sebesar 66,45%;1,51%; 31,39%; 0,65%. Pada parameter waktu 150 menit yang

    memiliki warna yang cenderung lebih terang menunjukkan adanya unsur C; O; Cl; Ca;

    Ti; Cr; Fe; dan Ni yang masing-masing memiliki berat sebesar 23,94%; 30%; 0,86%;

    2,51%; 17,97%; 0,31%; 23,49%; 0,93% dan memiliki atomik sebesar 41,77%;

    39,28%; 0,51%; 1,31%; 7,86%; 0,14%; 8,81%; 0,33%.

    4.2 Saran

    Dari kesimpulan tersebut dapat dibuat beberapa saran untuk menunjang

    pengembangan penelitian selanjutnya antara lain :

    1. Karakteristik ukuran substrat, kehalusan permukaan substrat dan kebersihan substrat, harus diperhatikan pada proses preparasi bahan karena hal tersebut akan

    mempengaruhi kualitas hasil lapisan.

    2. Pada proses sputtering penggunaan alat sputtering yang benar harus memperhatikan Standart Operasional Prosedur (SOP), hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya

    kesalahan dan kerusakan alat serta kecelakaan kerja.

    3. Pada substrat hasil penelitian yang disimpan harus dijaga kebersihan dan dibungkus dengan tisu dan disimpan dalam ruang vacum, agar pada substrat tidak terjadi kontak

    langsung dengan udara sehingga pada saat pengambilan data substrat tidak mengalami

    perubahan struktur akibat kontak langsung dengan udara.

    DAFTAR PUSTAKA

    A, M. Y. N., Purwanto, H., & Bondan, M. (2017). Pengaruh Waktu Pelapisan Elektro

    Nikel-Chrom Dekoratif terhadap Ketebalan, Kekerasan Dan Kekasaran Lapisan.

    Momentum, 13(1), 7–10.

    Achyarsyah, M., & Hidayat, E. Analisis Sifat Mekanik Pada Material Aisi 4140 Dan

    Creusabro 8000 Untuk Aplikasi Gigi Bucket Produksi Pt. Polman Swadaya, 1 §

    (2014).

    ASUS1Typewritten text4. PENUTUP

  • 12

    Alresheedi, F. I., & Krzanowski, J. E. (2017). Structure and morphology of stainless steel

    coatings sputter-deposited in a nitrogen/argon atmosphere. Surface and Coatings

    Technology, 314, 105–112. https://doi.org/10.1016/j.surfcoat.2016.09.063

    Cheng, W. L., Zhou, Z. F., Shum, P. W., & Li, K. Y. (2013). Effect of Ni addition on the

    structure and properties of Cr-Ni-N coatings deposited by closed-field unbalanced

    magnetron sputtering ion plating. Surface and Coatings Technology, 229, 84–89.

    https://doi.org/10.1016/j.surfcoat.2012.12.032

    ElFaham, M. M., Okil, M., & Mostafa, A. M. (2018). Limit of detection and hardness

    evaluation of some steel alloys utilizing optical emission spectroscopic techniques.

    Optics and Laser Technology, 108, 634–641.

    https://doi.org/10.1016/j.optlastec.2018.07.022

    Gerstenmeyer, M., Zanger, F., & Schulze, V. (2018). Influence of Complementary

    Machining on fatigue strength of AISI 4140. CIRP Annals, 67(1), 583–586.

    https://doi.org/10.1016/j.cirp.2018.04.103

    Haryono, A., Mesin, J. T., Pratama, P., & Surakarta, M. (2014). PENGARUH PROSES

    NITRIDING DAN NITROCARBURIZING, XIII(1), 1–13.

    Lai, L., Zeng, W., Fu, X., Sun, R., & Du, R. (2013). Optimization of sputtering parameters

    for Ni-Cr alloy deposition on copper foil as embedded thin film resistor. Surface and

    Coatings Technology, 218(1), 80–86. https://doi.org/10.1016/j.surfcoat.2012.12.030

    Liu, Z., Cong, W., Kim, H., Ning, F., Jiang, Q., Li, T., … Zhou, Y. (2017). Feasibility

    Exploration of Superalloys for AISI 4140 Steel Repairing using Laser Engineered

    Net Shaping. Procedia Manufacturing, 10, 912–922.

    https://doi.org/10.1016/j.promfg.2017.07.080

    Luciu, I., Duday, D., Choquet, P., Perigo, E. A., Michels, A., & Wirtz, T. (2016). Phase

    separation in NiCrN coatings induced by N2addition in the gas phase: A way to

    generate magnetic thin films by reactive sputtering of a non-magnetic NiCr target.

    Applied Surface Science, 389, 578–584. https://doi.org/10.1016/j.apsusc.2016.07.126

    Miletić, A., Panjan, P., Škorić, B., Čekada, M., Dražič, G., & Kovač, J. (2014).

    Microstructure and mechanical properties of nanostructured Ti-Al-Si-N coatings

    deposited by magnetron sputtering. Surface and Coatings Technology, 241, 105–111.

    https://doi.org/10.1016/j.surfcoat.2013.10.050

    Petley, V., Sathishkumar, S., Thulasi Raman, K. H., Rao, G. M., & Chandrasekhar, U.

    (2015). Microstructural and mechanical characteristics of Ni-Cr thin films. Materials

    Research Bulletin, 66, 59–64. https://doi.org/10.1016/j.materresbull.2015.02.002

    Ruden, A., Restrepo-Parra, E., Paladines, A. U., & Sequeda, F. (2013). Corrosion

    resistance of CrN thin films produced by dc magnetron sputtering. Applied Surface

    Science, 270, 150–156. https://doi.org/10.1016/j.apsusc.2012.12.148

    Sinha, A. K. (2003). NPhysical Metallurgy Handbooko Title.

    Sujitno, T., & (2014). (2014). Aplikasi plasma sputtering, 5–17.

    Tan, S., Zhang, X., Zhen, R., Tian, Z., & Wang, Z. (2015). Effect of Ni content on CrNiN

    coatings prepared by RF magnetron sputtering. Vacuum, 120(PA), 54–59.

    https://doi.org/10.1016/j.vacuum.2015.06.017

    Tito endramawan, et al. (2012). Pengaruh Variasi Waktu Pelapisan WN Menggunakan

    Teknik DC Reaktive Magnetron Sputtering Terhadap Sifat Mekanis dan Laju Korosi

    Pada Baja AISI 410.

    Wirjoadi, Siswanto, B., & Sudjatmoko. (2009). Analisis Sifat Mikro Lapisan Tipis Tin

    Pada Substrat Al Hasil Plasma Sputtering, 1–7.

  • 13

    Zhang, Z. G., Rapaud, O., Allain, N., Mercs, D., Brien, V., Dong, C., & Coddet, C.

    (2009). Influence of Ni content on the structure and properties of Cr-Ni-N coatings

    prepared by direct current magnetron sputtering. Thin Solid Films, 517(11), 3304–

    3309. https://doi.org/10.1016/j.tsf.2009.01.014

    4.1 Kesimpulan4.2 SaranWord Bookmarkspage10page11page12page13page15page17page2page3page4page5page6page7page8page9