analisis sektor kinerja

8
 ANALISIS KINERJA SEKTOR PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT Kiky Fitriyanti Rezeki, Wiwit Rahayu, Emi Widiyanti  Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta Jl. Ir. Sutami No.36 A Kentingan Surakarta 57126 T elp./Fa x (0271) 637457 Email : [email protected]. Telp. 085711365055  Abstract : This research aims to know the economic sector and the agricultural sector  base, knowing the sub sector of the base in the agricult ural sector which has quick growth and competitiveness, as well as knowing the economic sector and sub sector in agricultural priority to be developed in Bogor regency. The basic method used in this research is descriptive. The data used are secondary data. Method of data analysis used are Location Quotient, and shift share. The results showed the industrial sector processing sector and the electricity, gas and clean water is the base sector while the agricultural sector is the sector of non-base. Plantation cropssub sector, sub sector of the livestock and fishery sector is a sub sub sector base.. The agricultural sector has a slow growth. The Sub sectors that have a rapid growth of the sub sectors of food crops and fishery. The S ub sectors that have good i.e. the competitiveness of the sub sectors of the plant pekerbunan, sub sectors of animal husbandry, forestry and sub sub sectors of the fishery. Agriculture occupied the fifth priority. Sub fishery occupied the top priority, the sub sectors of crop  plantations and sub sectors o f the farm occupied the second pr iority, sub sector forestry occupy third priority and sub sectors of food crops occupy the fifth priority. Keywords : Bogor Regency, Agricultural Sector, Loqation Quotient, Shift Share Abstrak  : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sektor perekonomian dan sektor  pertanian basis, mengetahui sub sektor basis pada sektor pertanian yang mempunyai  pertumbuhan cepat dan daya saing baik, serta mengetahui sektor perekonomian dan sub sektor pada pertanian yang diprioritas untuk dikembangkan di Kabupaten Bogor. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Data yang digunakan adalah data sekunder. Metode analisis data yang digunakan yaitu Location Quotient dan Shift Share. Hasil penelitian menunjukkan sektor industri pengolahan dan sektor listrik, gas dan air bersih merupakan sektor basis sedangkan sektor pertanian merupakan sektor non  basis. Sub sektor tanaman pekerbunan, sub sektor peternakan dan sub sektor perikanan merupakan sub sektor basis. Sektor pertanian memiliki pertumbuhan yang lambat. Sub sektor yang memiliki pertumbuhan cepat yaitu sub sektor tanaman bahan makanan dan sub sektor perikanan. Sub sektor yang memiliki daya saing baik yaitu sub sektor tanaman  pekerbunan, sub sektor peternakan, sub sektor kehutanan dan sub sektor perikanan. Sektor pertanian menduduki prioritas pengembangan kelima. Sub sektor perikanan menduduki prioritas pengembangan utama, sub sektor tanaman perkebunan dan sub sektor peternakan menduduki prioritas pengembangan kedua, sub sektor kehutanan menduduki prioritas pengembangan ketiga dan sub sektor tanaman bahan makanan menduduki prioritas pengembangan kelima. Kata kunci: Kabupaten Bogor, Sektor Pertanian, Location Quotient, Shift Share  

Upload: edi-gun

Post on 14-Jan-2016

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sektor industri pengolahan dan sektor listrik, gasdan air bersih merupakan sektor basis sedangkan sektor pertanian merupakan sektor nonbasis. Sub sektor tanaman pekerbunan, sub sektor peternakan dan sub sektor perikananmerupakan sub sektor basis. Sektor pertanian memiliki pertumbuhan yang lambat. Subsektor yang memiliki pertumbuhan cepat yaitu sub sektor tanaman bahan makanan dansub sektor perikanan. Sub sektor yang memiliki daya saing baik yaitu sub sektor tanamanpekerbunan, sub sektor peternakan, sub sektor kehutanan dan sub sektor perikanan.

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis sektor kinerja

7/18/2019 Analisis sektor kinerja

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-sektor-kinerja 1/8

ANALISIS KINERJA SEKTOR PERTANIAN DALAM

PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN BOGOR

JAWA BARAT

Kiky Fitriyanti Rezeki, Wiwit Rahayu, Emi Widiyanti 

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta

Jl. Ir. Sutami No.36 A Kentingan Surakarta 57126 Telp./Fax (0271) 637457

Email : [email protected]. Telp. 085711365055 

Abstract  : This research aims to know the economic sector and the agricultural sector

 base, knowing the sub sector of the base in the agricultural sector which has quick growth

and competitiveness, as well as knowing the economic sector and sub sector in

agricultural priority to be developed in Bogor regency. The basic method used in this

research is descriptive. The data used are secondary data. Method of data analysis used

are Location Quotient, and shift share. The results showed the industrial sector processing

sector and the electricity, gas and clean water is the base sector while the agricultural

sector is the sector of non-base. Plantation cropssub sector, sub sector of the livestock and

fishery sector is a sub sub sector base.. The agricultural sector has a slow growth. The

Sub sectors that have a rapid growth of the sub sectors of food crops and fishery. The Sub

sectors that have good i.e. the competitiveness of the sub sectors of the plant pekerbunan,

sub sectors of animal husbandry, forestry and sub sub sectors of the fishery. Agriculture

occupied the fifth priority. Sub fishery occupied the top priority, the sub sectors of crop

 plantations and sub sectors of the farm occupied the second priority, sub sector forestry

occupy third priority and sub sectors of food crops occupy the fifth priority.

Keywords : Bogor Regency, Agricultural Sector, Loqation Quotient, Shift Share

Abstrak   : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sektor perekonomian dan sektor

 pertanian basis, mengetahui sub sektor basis pada sektor pertanian yang mempunyai

 pertumbuhan cepat dan daya saing baik, serta mengetahui sektor perekonomian dan sub

sektor pada pertanian yang diprioritas untuk dikembangkan di Kabupaten Bogor. Metode

dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Data yang digunakan adalah

data sekunder. Metode analisis data yang digunakan yaitu Location Quotient dan Shift

Share. Hasil penelitian menunjukkan sektor industri pengolahan dan sektor listrik, gas

dan air bersih merupakan sektor basis sedangkan sektor pertanian merupakan sektor non

 basis. Sub sektor tanaman pekerbunan, sub sektor peternakan dan sub sektor perikanan

merupakan sub sektor basis. Sektor pertanian memiliki pertumbuhan yang lambat. Sub

sektor yang memiliki pertumbuhan cepat yaitu sub sektor tanaman bahan makanan dan

sub sektor perikanan. Sub sektor yang memiliki daya saing baik yaitu sub sektor tanaman

 pekerbunan, sub sektor peternakan, sub sektor kehutanan dan sub sektor perikanan.Sektor pertanian menduduki prioritas pengembangan kelima. Sub sektor perikanan

menduduki prioritas pengembangan utama, sub sektor tanaman perkebunan dan sub

sektor peternakan menduduki prioritas pengembangan kedua, sub sektor kehutanan

menduduki prioritas pengembangan ketiga dan sub sektor tanaman bahan makanan

menduduki prioritas pengembangan kelima.

Kata kunci: Kabupaten Bogor, Sektor Pertanian, Location Quotient, Shift Share  

Page 2: Analisis sektor kinerja

7/18/2019 Analisis sektor kinerja

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-sektor-kinerja 2/8

PENDAHULUAN

Pembangunan mempunyai tujuanakhir tercapainya keadaan yang lebihmaju. Pembangunan ekonomi daerah

mempunyai peranan penting dalam

keberhasilan pembangunan tingkatnasional karena keberhasilan

 pembangunan di tingkat daerah akan

turut menentukan keberhasilan

 pembangunan di tingkat nasional.Sektor pertanian di Kabupaten Bogor

telah berperan dalam peningkatan

 perekonomian melalui pembentukanPDRB, penyediaan pangan dan bahan

 baku industri, dan penyedia lapangan

 pekerjaan.

Kabupaten Bogor merupakansalah satu daerah agraris di wilayah

Provinsi Jawa Barat yang beribukota

Cibinong. Luas wilayah KabupatenBogor yaitu sebesar 299.428 hektar

yang terdiri atas 48.484 hektar

(16,19%) berupa lahan sawah dan

250.944 hektar (83,81%) berupa lahan bukan sawah (BPS Kabupaten Bogor,

2011).

Penelitian ini bertujuan untukmengetahui sektor perekonomian basis

sub sektor pertanian basis, mengetahui

komponen pertumbuhan wilayahsektor perekonomian, mengetahui

komponen pertumbuhan wilayah sub

sektor pertanian, mengetahui prioritas

 pengembangan sektor perekonomian,serta mengetahui prioritas

 pengembangan sub sektor pertanian.

METODE PENELITIAN

Metode dasar yang digunakandalam penelitian ini adalah deskriptif,

yaitu metode yang berusaha untuk

menuturkan pemecahan masalah yang

ada sekarang berdasarkan data-data(Narbuko, 2004).

Lokasi/Daerah Penelitian

Daerah penelitian yang diambiladalah Kabupaten Bogor Provinsi

Jawa Barat.

Jenis dan Sumber DataData yang digunakan dalam

 penelitian ini adalah data sekunder

meliputi PDRB Kabupaten Bogor danProvinsi Jawa Barat tahun 2006-2010

Atas Dasar Harga Konstan Tahun

2000, Kabupaten Bogor Dalam Angka

Tahun 2006-2010 dan RencanaPembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor

2010-2015 yang diperoleh dari BadanPusat Statistik (BPS) Kabupaten

Bogor, Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah (BAPPEDA)

Kabupaten Bogor.

Metode Analisis Data

Analisis untuk menentukansektor perekonomian dan sub sektor

 pertanian basis di Kabupaten Bogor

adalah analisis  Location Quotient(Budiharsono, 2005). Besarnya nilai

LQ diperoleh dari persamaan berikut :vi/vt  

LQ=---------- ........................................................(1)Vi/Vt  

Dimana LQ adalah indeks  LocationQuotient , vi adalah pendapatan

sektor/sub sektor i pada sektor pertanian di Kabupaten Bogor, vt

adalah pendapatan total wilayah

Kabupaten Bogor, Vi adalah pendapatan sektor/sub sektor i pada

Page 3: Analisis sektor kinerja

7/18/2019 Analisis sektor kinerja

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-sektor-kinerja 3/8

sektor pertanian di Provinsi Jawa

Barat, Vt adalah pendapatan total

wilayah Provinsi Jawa Barat.Analisis yang digunakan untukmengatahui komponen pertumbuhan

wilayah sektor perekonomian dan sub

sektor pada sektor pertanian diKabupaten Bogor adalah analisis Shift

Share  (Budiharsono, 2005). Analisis

Shift Share secara matematik dapat

dinyatakan sebagai berikut:∆ Yij = PNij + PPij + PPWij ......................................(2)

Y’ij –  Yij = ∆ Yij....................................................(3)

= Yij (Ra –  1) + Yij (Ri –  Ra) + Yij (ri –  Ri)

Dimana  ri  adalah Y’ij/Yij, Ri  adalahY’i/Yi, Ra  adalah Y’../Y.., PNij

adalah (Ra –  1) x Yij, PPij adalah (Ri

 –  Ra) x Yij, PPWij adalah (ri  –  Ri) xYij, ∆Yij  adalah perubahan dalam

PDRB sub sektor pertanian i

Kabupaten Bogor, Yij  adalah PDRBsub sektor pertanian i Kabupaten

Bogor pada tahun dasar analisis, Y’ij 

adalah PDRB sub sektor pertanian i

Kabupaten Bogor pada tahun akhir

analisis, Yi.  adalah PDRB sub sektor pertanian i Provinsi Jawa Barat pada

tahun dasar analisis, Y’i. adalah PDRBsub sektor pertanian i Provinsi Jawa

Barat pada tahun akir analisis, Y.. 

adalah PDRB total Provinsi JawaBarat pada tahun dasar analisis, Y’.. 

adalah PDRB total Provinsi Jawa

Barat pada tahun akhir analisis, PNij

adalah pertumbuhan nasional PDRBsub sektor pertanian i Kabupaten

Bogor,PPij

  adalah komponen

 pertumbuhan proporsional PDRB sub

sektor pertanian i Kabupaten Bogor,

PPWij adalah komponen pertumbuhan

 pangsa wilayah PDRB sub sektor

 pertanian i Kabupaten Bogor, Ra-1 adalah presentase perubahan PDRB

yang disebabkan komponen nasional,

Ri  –   Ra adalah  persentase perubahan

PDRB yang disebabkan komponen pertumbuhan proporsional, ri  –   Ri adalah persentase perubahan PDRB

yang disebabkan komponen

 pertumbuhan pangsa wilayah.Analisis yang digunakan dalam

 penentuan prioritas pengembangan

sektor perekonomian dan sub sektor

 pada sektor pertanian di KabupatenBogor adalah analisis gabungan

 Location Quotient   dan Shift Share 

dengan kriteria pada Tabel 1.Tabel 1. Analisis Gabungan LQ dan

Shift SharePrioritas LQ PP PPW

1.Utama ≥1 + +

2.Kedua ≥1

≥1 

<1

− 

+

+

+

− 

+

3.Ketiga <1 −  +

4.Keempat  <1 + − 

5.Kelima <1 −  − 

6.Keenam ≥1 −  − 

HASIL DAN PEMBAHASANKinerja sektor pertanian

merupakan sesuatu yang telah dicapai

atau diberikan serta kemampuan sektor pertanian untuk memberikan

kontribusi terhadap sektor

 perekonomian, dalam peneliatian inikinerja sektor pertanian dilihat dari

 basis atau tidaknya sektor dan sub

sektor pertanian serta komponen-

komponen pertumbuhan wilayah dari

sektor dan sub sektor pertanian.Sektor Perekonomian dan Sub

Sektor Pertanian Basis di

Kabupaten BogorSektor perekonomian yang

menjadi sektor basis di KabupatenBogor yaitu sektor industri pengolahan

Page 4: Analisis sektor kinerja

7/18/2019 Analisis sektor kinerja

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-sektor-kinerja 4/8

dan sektor listrik, gas dan air bersih.

Sektor industri pengolahan

mempunyai rata-rata nilai LQ sebesar1,4146. Sektor listrik, gas dan air bersih mempunyai rata-rata nilai LQ

sebesar 1,7044. Sektor-sektor tersebut

termasuk sektor basis dikarenakanmemiliki nilai LQ ≥ 1 sehingga sektor

tersebut sudah mampu mencukupi

kebutuhan masyarakat lokal

Kabupaten Bogor, bahkan jika terjadisurplus dapat mengekspor ke luar

wilayah.

Sektor yang menjadi sektor non basis di Kabupaten Bogor yaitu sektor

 pertanian, sektor pertambangan dan

 penggalian, sektor bangunan, sektor

 perdagangan, hotel, dan restoran,sektor pengangkutan dan komunikasi,

sektor keuangan, persewaan dan jasa

 prusahaan dan sektor jasa-jasa. Sektor pertanian mempunyai nilai rata-rata

LQ sebesar 0,3816. Sektor

 pertambangan dan penggalian

mempunyai nilai rata-rata LQ sebesar0,0,4591. Sektor bangunan mempunyai

nilai rata-rata LQ sebesar 0,9274.

Sektor perdagangan, hotel, danrestoran mempunyai nilai LQ rata-rata

sebesar 0,7906. Sektor pengangkutan

dan komunikasi mempunyai nilai rata-rata LQ sebesar 0,6425. Sektor

keuangan, persewaan dan jasa

 peusahaan mempunyai nilai rata-rata

LQ sebesar 0,5529. Sektor jasa-jasamempunyai nilai rata-rata LQ sebesar

0,4890. Sektor tersebut termasuk

sektor non basis dikarenakan memiliki

nilai LQ ≤ 1 sehingga sektor tersebut belum mampu mencukupi kebutuhan

lokal masyarakat Kabupaten Bogor,

 bahkan jika terjadi kekurangan harusmembeli dari wilayah lain.

Sub sektor pertanian yang

menjadi basis di Kabupaten Bogor

yaitu sub sektor tanaman perkebunan,sub sektor peternakan dan sub sektor perikanan. Sub sektor tanaman

 perkebunan mempunyai nilai rata-rata

LQ sebesar 1,7171. Sub sektor peternakan mempunyai nilai rata-rata

LQ sebesar 2,0375. Sub sektor

 perikanan mempunyai nilai rata-rata

LQ sebesar 1,4024. Sub sektor tersebuttermasuk sub sektor basis dikarenakan

memiliki nilai LQ ≥  1 sehingga sub

sektor tersebut sudah mampumencukupi kebutuhan masyarakat

lokal Kabupaten Bogor, bahkan jika

terjadi surplus dapat mengekspor ke

luar wilayah.Sub sektor pertanian yang

menjadi sub sektor non basis di

Kabupaten Bogor yaitu sub sektortanama bahan makanan dan sub sektor

kehutanan. Sub sektor tanaman bahan

makanan mempunyai nilai rata-rata

LQ sebesar 0,7225. Sub sektorkehutanan mempunyai rata-rata nilai

LQ 0,2979. Sub sektor tersebut

termasuk sub sektor non basisdikarenakan memiliki nilai LQ ≤ 1

sehingga sub sektor tersebut belum

mampu mencukupi kebutuhan lokalmasyarakat Kabupaten Bogor, bahkan

 jika terjadi kekurangan harus membeli

dari wilayah lain.

Komponen Pertumbuhan Wilayah

Sub Sektor Pertanian di Kabupaten

Bogor

Komponen pertumbuhan wilayahterbagi menjadi tiga komponen yaitu

 pertumbuhan nasional, pertumbuhan

 proporsional, dan pertumbuhan pangsawilayah. Komponen pertumbuhan

Page 5: Analisis sektor kinerja

7/18/2019 Analisis sektor kinerja

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-sektor-kinerja 5/8

nasional sektor perekonomian

mempunyai nilai PNij sebesar 25,00%,

artinya sektor perekonomian diKabupaten Bogor memiliki pertumbuhan yang cepat dibanding

Provinsi Jawa Barat.

Komponen pertumbuhan proporsional sektor perekonomian di

Kabupaten Bogor pada sector listrik,

gas dan air bersih memiliki nilai PPij

 poritif yaitu sebesar Rp94.848.393.804 (9,79%). Sektor

 bangunan memiliki nilai PPij positif

yaitu sebesar Rp 148.101.752.021(18,45%). Sektor perdagangan, hotel

dan restoran memiliki nilai PPij positif

yaitu sebesar Rp 535.457.717.519

(13,18%). Sektor pengangkutan dankomunikasi memiliki nilai PPij positif

yaitu sebesar Rp 91.411.423.258

(18,45%). Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan

memiliki nilai PPij positif yaitu

sebesar Rp 56.713.340.746 (12,70%).

Sub sektor tersebut memiliki pertumbuhan yang cepat dibandingkan

dengan sub sektor yang sama di

Provinsi Jawa Barat dikarenakanmemiliki nilai PPij positif.

Sektor pertanian mempunyai

nilai (PP < 0) yaitu sebesar Rp  –  54.549.632.908 (-3,99%). Sektor

 pertambangan dan penggalian

mempunyai nilai (PP < 0) yaitu

sebesar Rp  –   55.614.478.561 (-18,09%). Sektor industri pengolahan

mempunyai nilai (PP < 0) yaitu

sebesar Rp  –   1.120.639.752.370 (-

6,67%). Sektor jasa-jasa mempunyainilai (PP < 0) yaitu sebesar Rp  –  

50.679.551.705 (-4,67%).Pertumbuhan

sektor-sektor tersebut termasuk lambat bila dibandingkan sub sektor yang

sama di Provinsi Jawa Barat

dikarenakan memiliki nilai PP negatif.

Komponen pertumbuhan pangsawilayah sektor perekonomian diKabupaten Bogor pada sektor

 pertambangan dan penggalian

memiliki nilai PPW positif Rp31.398.851.245 (10,21%). Sektor

industri pengolahan memiliki nilai

PPW positif Rp 49.212.786.604

(0,29%). Sektor jasa jasa memilikinilai PPW positif Rp 23.793.636.141

(2,91%). Sektor tersebut termasuk

sektor yang memiliki daya saing yang baik jika dibandingkan dengan

Provinsi Jawa Barat dikarenakan

memiliki nilai PPW positif.

Sektor pertanian di KabupatenBogor memiliki nilai pertumbuhan

 pangsa wilayah negatif yaitu sebesar

Rp  –  25.803.388.428 (-1,89%). Sektorlistrik, gas dan air bersih memiliki

nilai PPW negatif yaitu yaitu sebesar

Rp  –   119.881.162.403 (-12,37%).

Sektor bangunan memiliki nilai PPWnegatif yaitu yaitu sebesar Rp  –  

76.132.674.584 (-9,48%). Sektor

 perdagangan, hotel dan restoranmemiliki nilai PPW negatif yaitu yaitu

sebesar Rp  –   150.942.733.277 (-

3,71%). Sektor pengangkutan dankomunikasi memiliki nilai PPW

negatif yaitu yaitu sebesar Rp  –  

514.342.699 (-0,07%). Sektor

keuangan, persewaan dan jasa perusahaan memiliki nilai PPW negatif

yaitu yaitu sebesar Rp  –  

32.261.977.823 (-7,22%). Sektor

tersebut tidak memiliki daya saingyang baik bila dibandingkan dengan

sektor yang sama di wilayah Provinsi

Jawa Barat dikarenakan memiliki nilaiPPW negatif.

Page 6: Analisis sektor kinerja

7/18/2019 Analisis sektor kinerja

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-sektor-kinerja 6/8

 Komponen pertumbuhan

nasional sub sektor pertanian

mempunyai nilai PNij sebesar18,0735%, artinya sub sektor diKabupaten Bogor memiliki

 pertumbuhan yang cepat dibanding

Provinsi Jawa Barat.Komponen pertumbuhan

 proporsional sub sektor pertanian di

Kabupaten Bogor pada sub sektor

tanaman bahan makanan memilikinilai PPij poritif yaitu sebesar Rp

26.485.400.211 (3,5640%). Sub sektor

 perikanan memiliki nilai PPij positifyaitu sebesar Rp 3.918.353.827

(3,9394%). Sub sektor tersebut

memiliki pertumbuhan yang cepat

dibandingkan dengan sub sektor yangsama di Provinsi Jawa Barat

dikarenakan memiliki nilai PPij

 positif.Sub sektor tanaman perkebunan

mempunyai nilai (PP < 0) yaitu

sebesar Rp  –   5.531.691.834 (-

4,3399%). Sub sektor peternakanmempunyai nilai (PP < 0) yaitu

sebesar Rp  –   56.187.274.566 (-

14,3395%). Sub sektor kehutananmemiliki nilai pertumbuhan

 proporsional negatif yaitu sebesar Rp –  

1.505.893.758 (-34,0678%).Pertumbuhan sub sektor-sub sector

tersebut termasuk lambat bila

dibandingkan sub sektor yang sama di

Provinsi Jawa Barat dikarenakanmemiliki nilai PP negatif.

Komponen pertumbuhan pangsa

wilayah sub sektor pertanian di

Kabupaten Bogor pada sub sektortanaman perkebunan memiliki nilai

PPW positif yaitu sebesar Rp

5.086.193.173 (3,9904%). Sub sektor peternakan memiliki nilai PPW positif

yaitu Rp 62.185.947.013 (15.8704%).

Sub sektor kehutanan memiliki nilai

PPW positif yaitu Rp 1.288.900.540(29,1587%). Sub sektor perikananmemiliki nilai PPW positif yaitu Rp

11.245.368.773 (11,3059%). Sub

sektor tersebut termasuk sub sektoryang memiliki daya saing yang baik

 jika dibandingkan dengan Provinsi

Jawa Barat dikarenakan memiliki nilai

PPW positif.Sub sektor tanaman bahan

makanan di Kabupaten Bogor

memiliki nilai pertumbuhan pangsawilayah negatif yaitu sebesar Rp  –  

32.692.421.007 (-4,3992%). Sub

sektor tersebut tidak memiliki daya

saing yang baik bila dibandingkandengan Provinsi Jawa Bogor

dikarenakan memiliki nilai PPW

negatif.

Prioritas Pengembangan Sektor

Perekonomian di Kabupaten Bogor

Sektor industri pengolahan dansektor listrik, gas dan air bersih

termasuk prioritas pengembangan

kedua di Kabupaten Bogor. Keduasektor tersebut merupakan sektor basis

dan memiliki daya saing yang baik

dibandingkan dengan wilayah lain diProvinsi Jawa Barat, tetapi sub sektor

tersebut memiliki pertumbuhan yang

lambat selama tahun 2006-2010.

Sektor pertambangan dan penggaliandan sektor jasa-jasa menduduki

 prioritas pengembangan ketiga. Sektor

tersebut merupakan sektor non basis

di Kabupaten Bogor dan memilikidaya saing yang baik tetapi memiliki

 pertumbuhan yang lambat.

Sektor bangunan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor

Page 7: Analisis sektor kinerja

7/18/2019 Analisis sektor kinerja

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-sektor-kinerja 7/8

 pengangkutan dan komunikasi derta

sektor keuangan, persewaan dan jasa

 perusahaan menduduki prioritas pengembangan keempat di KabupatenBogor. Sektor tersebut merupakan

sektor non basis di Kabupaten Bogor

dan memiliki pertumbuhan yang cepat,serta tidak memiliki daya saing yang

 baik jika dibandingkan dengan wilayah

lain sehingga sub sektor tersebut

menduduki peringkat keempat. Sektor pertanian termasuk prioritas

 pengembangan kelima di Kabupaten

Bogor. Sektor tersebut merupakansektor non basis dan tidak memiliki

daya saing yang baik serta memiliki

 pertumbuhan yang lambat jika

dibandingkan dengan sektor yangsama di wilayah Provinsi Jawa Barat.

Sub sektor perikanan termasuk

 prioritas pengembangan utama diKabupaten Bogor. Sub sektor tersebut

merupakan sub sektor basis dan

memiliki pertumbuhan yang cepat

serta memiliki daya saing yang baik jika dibandingkan dengan sub sektor

yang sama di wilayah Provinsi Jawa

Barat. Sub sektor tanaman perkebunandan sub sektor peternakan termasuk

 prioritas pengembangan kedua di

Kabupaten Bogor. Kedua sub sektortersebut merupakan sub sektor basis

dan memiliki daya saing yang baik

dibandingkan dengan wilayah lain di

Provinsi Jawa Barat, tetapi sub sektortersebut memiliki pertumbuhan yang

lambat selama tahun 2006-2010.

Sub sektor kehutanan menduduki

 prioritas pengembangan ketiga. Subsektor tersebut merupakan sub sektor

non basis di Kabupaten Bogor dan

memiliki daya saing yang baik tetapimemiliki pertumbuhan yang lambat.

Sub sektor tanaman bahan makanan

menduduki prioritas pengembangan

keempat di Kabupaten Bogor. Subsektor tanaman perkebunan merupakansub sektor non basis di Kabupaten

Bogor dan memiliki pertumbuhan

yang cepat, serta tidak memiliki dayasaing yang baik jika dibandingkan

dengan wilayah lain di Provinsi Jawa

Barat sehingga sub sektor tersebut

menduduki peringkat kempat.

KESIMPULAN DAN SARAN

KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian

kinerja sektor pertanian di Kabupaten

Bogor selama tahun 2006-2010 dapatdiperoleh kesimpulan yaitu sektor

indutri pengolahan dan sektor listrik,

gas dan air bersih. Sub sektor padasektor pertanian yang menjadi sub

sektor basis yaitu sub sektor tanaman

 perkebunan, sub sektor peternakan

dan sub sektor perikanan.Sektor pertambangan dan

 penggalian; sektor industri pengolahan

dan sektor jasa jasa memiliki pertumbuhan yang lambat tetapi

memiliki daya saing yang baik. Sektor

listrik, gas dan air bersih; sektor bangunan; sektor perdagangan, hotel

dan restoran; sektor pengangkutan dan

komunikasi; dan sektor keuangan,

 persewaan dan jasa perusahaanmemiliki pertumbuhan yang cepat dan

tidak memiliki daya saing.

Sektor pertanian memiliki

 pertumbuhan yang lambat dan tidakmemiliki daya saing yang baik. Sub

sektor perikanan memiliki pertubuhan

yang cepat dan memiliki daya saingyang baik. Sub sektor tanaman

Page 8: Analisis sektor kinerja

7/18/2019 Analisis sektor kinerja

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-sektor-kinerja 8/8

 perkebunan; sub sektor peternakan;

dan sub sektor kehutanan memiliki

 pertumbuhan yang lambat tetapimemiliki daya saing yang baik. Subsektor tanaman bahan makanan

memiliki pertumbuhan yang cepat dan

tidak memiliki daya saing.Prioritas pengembangan sektor

 perekonomian di Kabupaten Bogor

adalah sektor industri pengolahan dan

industri listrik, gas dan air bersihmenduduki peringkat kedua, sektor

 pertambangan dan penggalian serta

sektor jasa-jasa menduduki prioritas pengembangan ketiga. Sektor

 banguna; sektor perdagangan, hotel

dan restoran; sektor komunikasi dan

 pengangkutan serta sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan

menduduki peringkat keempat, sektor

 pertanian menduduki peringkat kelima.Prioritas pengembangan sub

sektor pada sektor pertanian di

Kabupaten Bogor adalah sub sektor

 perikanan menduduki prioritas pengembangan utama. Sub sektor

tanaman perkebunan dan sub sektor

 peternakan menduduki peringkatkedua, sub sektor kehutanan

menduduki peringkat ketiga, sub

sektor tanaman bahan makananmenduduki peringkat keempat.

Saran

Perlu adanya peran serta darimasyarakat dan pemerintah Kabupaten

Bogor mengenai sub sektor tanaman

 bahan makanan. Mengingat potensi

yang dimiliki sub sektor tanaman bahan makanan ini sangat besar.

Perlu adanya peran serta dari

 pihak swasta untuk berinvestasi dalam bidang tanaman perkebunan dan sub

sektor peternakan dengan membangun

unit-unit pengolahan hasil produksi

sub sektor tersebut.Perlu adanya peranserta dari masyarakat dan pemerintahKabupaten Bogor terkait dengan

 pengembangan sub sektor perikanan

yang menjadi sub sektor prioritasutama

Perlu adanya penelitian lebih

lanjut guna mengetahui komoditas-

komoditas unggulan yang dimilikiKabupaten Bogor sehingga dapat

diketahui komoditas unggulan yang

dapat dikembangkan di KabupatenBogor.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2008. Bogor

Dalam Angka 2008. BPS

Kabupaten Bogor. __________________. 2011. Bogor

Dalam Angka 2011. BPS

Kabupaten Bogor.

Budiharsono, Sugeng. 2005. Teknik Analisis Pembangunan

Wilayah Pesisir dan Lautan. 

Pradnya Paramita. Jakarta. Narbuko, Cholid. 2004.  Metodologi

Penelitian. Bumi Aksara.

Jakarta.