analisis sektor kinerja
DESCRIPTION
sektor industri pengolahan dan sektor listrik, gasdan air bersih merupakan sektor basis sedangkan sektor pertanian merupakan sektor nonbasis. Sub sektor tanaman pekerbunan, sub sektor peternakan dan sub sektor perikananmerupakan sub sektor basis. Sektor pertanian memiliki pertumbuhan yang lambat. Subsektor yang memiliki pertumbuhan cepat yaitu sub sektor tanaman bahan makanan dansub sektor perikanan. Sub sektor yang memiliki daya saing baik yaitu sub sektor tanamanpekerbunan, sub sektor peternakan, sub sektor kehutanan dan sub sektor perikanan.TRANSCRIPT
7/18/2019 Analisis sektor kinerja
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-sektor-kinerja 1/8
ANALISIS KINERJA SEKTOR PERTANIAN DALAM
PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN BOGOR
JAWA BARAT
Kiky Fitriyanti Rezeki, Wiwit Rahayu, Emi Widiyanti
Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta
Jl. Ir. Sutami No.36 A Kentingan Surakarta 57126 Telp./Fax (0271) 637457
Email : [email protected]. Telp. 085711365055
Abstract : This research aims to know the economic sector and the agricultural sector
base, knowing the sub sector of the base in the agricultural sector which has quick growth
and competitiveness, as well as knowing the economic sector and sub sector in
agricultural priority to be developed in Bogor regency. The basic method used in this
research is descriptive. The data used are secondary data. Method of data analysis used
are Location Quotient, and shift share. The results showed the industrial sector processing
sector and the electricity, gas and clean water is the base sector while the agricultural
sector is the sector of non-base. Plantation cropssub sector, sub sector of the livestock and
fishery sector is a sub sub sector base.. The agricultural sector has a slow growth. The
Sub sectors that have a rapid growth of the sub sectors of food crops and fishery. The Sub
sectors that have good i.e. the competitiveness of the sub sectors of the plant pekerbunan,
sub sectors of animal husbandry, forestry and sub sub sectors of the fishery. Agriculture
occupied the fifth priority. Sub fishery occupied the top priority, the sub sectors of crop
plantations and sub sectors of the farm occupied the second priority, sub sector forestry
occupy third priority and sub sectors of food crops occupy the fifth priority.
Keywords : Bogor Regency, Agricultural Sector, Loqation Quotient, Shift Share
Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sektor perekonomian dan sektor
pertanian basis, mengetahui sub sektor basis pada sektor pertanian yang mempunyai
pertumbuhan cepat dan daya saing baik, serta mengetahui sektor perekonomian dan sub
sektor pada pertanian yang diprioritas untuk dikembangkan di Kabupaten Bogor. Metode
dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Data yang digunakan adalah
data sekunder. Metode analisis data yang digunakan yaitu Location Quotient dan Shift
Share. Hasil penelitian menunjukkan sektor industri pengolahan dan sektor listrik, gas
dan air bersih merupakan sektor basis sedangkan sektor pertanian merupakan sektor non
basis. Sub sektor tanaman pekerbunan, sub sektor peternakan dan sub sektor perikanan
merupakan sub sektor basis. Sektor pertanian memiliki pertumbuhan yang lambat. Sub
sektor yang memiliki pertumbuhan cepat yaitu sub sektor tanaman bahan makanan dan
sub sektor perikanan. Sub sektor yang memiliki daya saing baik yaitu sub sektor tanaman
pekerbunan, sub sektor peternakan, sub sektor kehutanan dan sub sektor perikanan.Sektor pertanian menduduki prioritas pengembangan kelima. Sub sektor perikanan
menduduki prioritas pengembangan utama, sub sektor tanaman perkebunan dan sub
sektor peternakan menduduki prioritas pengembangan kedua, sub sektor kehutanan
menduduki prioritas pengembangan ketiga dan sub sektor tanaman bahan makanan
menduduki prioritas pengembangan kelima.
Kata kunci: Kabupaten Bogor, Sektor Pertanian, Location Quotient, Shift Share
7/18/2019 Analisis sektor kinerja
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-sektor-kinerja 2/8
PENDAHULUAN
Pembangunan mempunyai tujuanakhir tercapainya keadaan yang lebihmaju. Pembangunan ekonomi daerah
mempunyai peranan penting dalam
keberhasilan pembangunan tingkatnasional karena keberhasilan
pembangunan di tingkat daerah akan
turut menentukan keberhasilan
pembangunan di tingkat nasional.Sektor pertanian di Kabupaten Bogor
telah berperan dalam peningkatan
perekonomian melalui pembentukanPDRB, penyediaan pangan dan bahan
baku industri, dan penyedia lapangan
pekerjaan.
Kabupaten Bogor merupakansalah satu daerah agraris di wilayah
Provinsi Jawa Barat yang beribukota
Cibinong. Luas wilayah KabupatenBogor yaitu sebesar 299.428 hektar
yang terdiri atas 48.484 hektar
(16,19%) berupa lahan sawah dan
250.944 hektar (83,81%) berupa lahan bukan sawah (BPS Kabupaten Bogor,
2011).
Penelitian ini bertujuan untukmengetahui sektor perekonomian basis
sub sektor pertanian basis, mengetahui
komponen pertumbuhan wilayahsektor perekonomian, mengetahui
komponen pertumbuhan wilayah sub
sektor pertanian, mengetahui prioritas
pengembangan sektor perekonomian,serta mengetahui prioritas
pengembangan sub sektor pertanian.
METODE PENELITIAN
Metode dasar yang digunakandalam penelitian ini adalah deskriptif,
yaitu metode yang berusaha untuk
menuturkan pemecahan masalah yang
ada sekarang berdasarkan data-data(Narbuko, 2004).
Lokasi/Daerah Penelitian
Daerah penelitian yang diambiladalah Kabupaten Bogor Provinsi
Jawa Barat.
Jenis dan Sumber DataData yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder
meliputi PDRB Kabupaten Bogor danProvinsi Jawa Barat tahun 2006-2010
Atas Dasar Harga Konstan Tahun
2000, Kabupaten Bogor Dalam Angka
Tahun 2006-2010 dan RencanaPembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor
2010-2015 yang diperoleh dari BadanPusat Statistik (BPS) Kabupaten
Bogor, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
Kabupaten Bogor.
Metode Analisis Data
Analisis untuk menentukansektor perekonomian dan sub sektor
pertanian basis di Kabupaten Bogor
adalah analisis Location Quotient(Budiharsono, 2005). Besarnya nilai
LQ diperoleh dari persamaan berikut :vi/vt
LQ=---------- ........................................................(1)Vi/Vt
Dimana LQ adalah indeks LocationQuotient , vi adalah pendapatan
sektor/sub sektor i pada sektor pertanian di Kabupaten Bogor, vt
adalah pendapatan total wilayah
Kabupaten Bogor, Vi adalah pendapatan sektor/sub sektor i pada
7/18/2019 Analisis sektor kinerja
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-sektor-kinerja 3/8
sektor pertanian di Provinsi Jawa
Barat, Vt adalah pendapatan total
wilayah Provinsi Jawa Barat.Analisis yang digunakan untukmengatahui komponen pertumbuhan
wilayah sektor perekonomian dan sub
sektor pada sektor pertanian diKabupaten Bogor adalah analisis Shift
Share (Budiharsono, 2005). Analisis
Shift Share secara matematik dapat
dinyatakan sebagai berikut:∆ Yij = PNij + PPij + PPWij ......................................(2)
Y’ij – Yij = ∆ Yij....................................................(3)
= Yij (Ra – 1) + Yij (Ri – Ra) + Yij (ri – Ri)
Dimana ri adalah Y’ij/Yij, Ri adalahY’i/Yi, Ra adalah Y’../Y.., PNij
adalah (Ra – 1) x Yij, PPij adalah (Ri
– Ra) x Yij, PPWij adalah (ri – Ri) xYij, ∆Yij adalah perubahan dalam
PDRB sub sektor pertanian i
Kabupaten Bogor, Yij adalah PDRBsub sektor pertanian i Kabupaten
Bogor pada tahun dasar analisis, Y’ij
adalah PDRB sub sektor pertanian i
Kabupaten Bogor pada tahun akhir
analisis, Yi. adalah PDRB sub sektor pertanian i Provinsi Jawa Barat pada
tahun dasar analisis, Y’i. adalah PDRBsub sektor pertanian i Provinsi Jawa
Barat pada tahun akir analisis, Y..
adalah PDRB total Provinsi JawaBarat pada tahun dasar analisis, Y’..
adalah PDRB total Provinsi Jawa
Barat pada tahun akhir analisis, PNij
adalah pertumbuhan nasional PDRBsub sektor pertanian i Kabupaten
Bogor,PPij
adalah komponen
pertumbuhan proporsional PDRB sub
sektor pertanian i Kabupaten Bogor,
PPWij adalah komponen pertumbuhan
pangsa wilayah PDRB sub sektor
pertanian i Kabupaten Bogor, Ra-1 adalah presentase perubahan PDRB
yang disebabkan komponen nasional,
Ri – Ra adalah persentase perubahan
PDRB yang disebabkan komponen pertumbuhan proporsional, ri – Ri adalah persentase perubahan PDRB
yang disebabkan komponen
pertumbuhan pangsa wilayah.Analisis yang digunakan dalam
penentuan prioritas pengembangan
sektor perekonomian dan sub sektor
pada sektor pertanian di KabupatenBogor adalah analisis gabungan
Location Quotient dan Shift Share
dengan kriteria pada Tabel 1.Tabel 1. Analisis Gabungan LQ dan
Shift SharePrioritas LQ PP PPW
1.Utama ≥1 + +
2.Kedua ≥1
≥1
<1
−
+
+
+
−
+
3.Ketiga <1 − +
4.Keempat <1 + −
5.Kelima <1 − −
6.Keenam ≥1 − −
HASIL DAN PEMBAHASANKinerja sektor pertanian
merupakan sesuatu yang telah dicapai
atau diberikan serta kemampuan sektor pertanian untuk memberikan
kontribusi terhadap sektor
perekonomian, dalam peneliatian inikinerja sektor pertanian dilihat dari
basis atau tidaknya sektor dan sub
sektor pertanian serta komponen-
komponen pertumbuhan wilayah dari
sektor dan sub sektor pertanian.Sektor Perekonomian dan Sub
Sektor Pertanian Basis di
Kabupaten BogorSektor perekonomian yang
menjadi sektor basis di KabupatenBogor yaitu sektor industri pengolahan
7/18/2019 Analisis sektor kinerja
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-sektor-kinerja 4/8
dan sektor listrik, gas dan air bersih.
Sektor industri pengolahan
mempunyai rata-rata nilai LQ sebesar1,4146. Sektor listrik, gas dan air bersih mempunyai rata-rata nilai LQ
sebesar 1,7044. Sektor-sektor tersebut
termasuk sektor basis dikarenakanmemiliki nilai LQ ≥ 1 sehingga sektor
tersebut sudah mampu mencukupi
kebutuhan masyarakat lokal
Kabupaten Bogor, bahkan jika terjadisurplus dapat mengekspor ke luar
wilayah.
Sektor yang menjadi sektor non basis di Kabupaten Bogor yaitu sektor
pertanian, sektor pertambangan dan
penggalian, sektor bangunan, sektor
perdagangan, hotel, dan restoran,sektor pengangkutan dan komunikasi,
sektor keuangan, persewaan dan jasa
prusahaan dan sektor jasa-jasa. Sektor pertanian mempunyai nilai rata-rata
LQ sebesar 0,3816. Sektor
pertambangan dan penggalian
mempunyai nilai rata-rata LQ sebesar0,0,4591. Sektor bangunan mempunyai
nilai rata-rata LQ sebesar 0,9274.
Sektor perdagangan, hotel, danrestoran mempunyai nilai LQ rata-rata
sebesar 0,7906. Sektor pengangkutan
dan komunikasi mempunyai nilai rata-rata LQ sebesar 0,6425. Sektor
keuangan, persewaan dan jasa
peusahaan mempunyai nilai rata-rata
LQ sebesar 0,5529. Sektor jasa-jasamempunyai nilai rata-rata LQ sebesar
0,4890. Sektor tersebut termasuk
sektor non basis dikarenakan memiliki
nilai LQ ≤ 1 sehingga sektor tersebut belum mampu mencukupi kebutuhan
lokal masyarakat Kabupaten Bogor,
bahkan jika terjadi kekurangan harusmembeli dari wilayah lain.
Sub sektor pertanian yang
menjadi basis di Kabupaten Bogor
yaitu sub sektor tanaman perkebunan,sub sektor peternakan dan sub sektor perikanan. Sub sektor tanaman
perkebunan mempunyai nilai rata-rata
LQ sebesar 1,7171. Sub sektor peternakan mempunyai nilai rata-rata
LQ sebesar 2,0375. Sub sektor
perikanan mempunyai nilai rata-rata
LQ sebesar 1,4024. Sub sektor tersebuttermasuk sub sektor basis dikarenakan
memiliki nilai LQ ≥ 1 sehingga sub
sektor tersebut sudah mampumencukupi kebutuhan masyarakat
lokal Kabupaten Bogor, bahkan jika
terjadi surplus dapat mengekspor ke
luar wilayah.Sub sektor pertanian yang
menjadi sub sektor non basis di
Kabupaten Bogor yaitu sub sektortanama bahan makanan dan sub sektor
kehutanan. Sub sektor tanaman bahan
makanan mempunyai nilai rata-rata
LQ sebesar 0,7225. Sub sektorkehutanan mempunyai rata-rata nilai
LQ 0,2979. Sub sektor tersebut
termasuk sub sektor non basisdikarenakan memiliki nilai LQ ≤ 1
sehingga sub sektor tersebut belum
mampu mencukupi kebutuhan lokalmasyarakat Kabupaten Bogor, bahkan
jika terjadi kekurangan harus membeli
dari wilayah lain.
Komponen Pertumbuhan Wilayah
Sub Sektor Pertanian di Kabupaten
Bogor
Komponen pertumbuhan wilayahterbagi menjadi tiga komponen yaitu
pertumbuhan nasional, pertumbuhan
proporsional, dan pertumbuhan pangsawilayah. Komponen pertumbuhan
7/18/2019 Analisis sektor kinerja
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-sektor-kinerja 5/8
nasional sektor perekonomian
mempunyai nilai PNij sebesar 25,00%,
artinya sektor perekonomian diKabupaten Bogor memiliki pertumbuhan yang cepat dibanding
Provinsi Jawa Barat.
Komponen pertumbuhan proporsional sektor perekonomian di
Kabupaten Bogor pada sector listrik,
gas dan air bersih memiliki nilai PPij
poritif yaitu sebesar Rp94.848.393.804 (9,79%). Sektor
bangunan memiliki nilai PPij positif
yaitu sebesar Rp 148.101.752.021(18,45%). Sektor perdagangan, hotel
dan restoran memiliki nilai PPij positif
yaitu sebesar Rp 535.457.717.519
(13,18%). Sektor pengangkutan dankomunikasi memiliki nilai PPij positif
yaitu sebesar Rp 91.411.423.258
(18,45%). Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan
memiliki nilai PPij positif yaitu
sebesar Rp 56.713.340.746 (12,70%).
Sub sektor tersebut memiliki pertumbuhan yang cepat dibandingkan
dengan sub sektor yang sama di
Provinsi Jawa Barat dikarenakanmemiliki nilai PPij positif.
Sektor pertanian mempunyai
nilai (PP < 0) yaitu sebesar Rp – 54.549.632.908 (-3,99%). Sektor
pertambangan dan penggalian
mempunyai nilai (PP < 0) yaitu
sebesar Rp – 55.614.478.561 (-18,09%). Sektor industri pengolahan
mempunyai nilai (PP < 0) yaitu
sebesar Rp – 1.120.639.752.370 (-
6,67%). Sektor jasa-jasa mempunyainilai (PP < 0) yaitu sebesar Rp –
50.679.551.705 (-4,67%).Pertumbuhan
sektor-sektor tersebut termasuk lambat bila dibandingkan sub sektor yang
sama di Provinsi Jawa Barat
dikarenakan memiliki nilai PP negatif.
Komponen pertumbuhan pangsawilayah sektor perekonomian diKabupaten Bogor pada sektor
pertambangan dan penggalian
memiliki nilai PPW positif Rp31.398.851.245 (10,21%). Sektor
industri pengolahan memiliki nilai
PPW positif Rp 49.212.786.604
(0,29%). Sektor jasa jasa memilikinilai PPW positif Rp 23.793.636.141
(2,91%). Sektor tersebut termasuk
sektor yang memiliki daya saing yang baik jika dibandingkan dengan
Provinsi Jawa Barat dikarenakan
memiliki nilai PPW positif.
Sektor pertanian di KabupatenBogor memiliki nilai pertumbuhan
pangsa wilayah negatif yaitu sebesar
Rp – 25.803.388.428 (-1,89%). Sektorlistrik, gas dan air bersih memiliki
nilai PPW negatif yaitu yaitu sebesar
Rp – 119.881.162.403 (-12,37%).
Sektor bangunan memiliki nilai PPWnegatif yaitu yaitu sebesar Rp –
76.132.674.584 (-9,48%). Sektor
perdagangan, hotel dan restoranmemiliki nilai PPW negatif yaitu yaitu
sebesar Rp – 150.942.733.277 (-
3,71%). Sektor pengangkutan dankomunikasi memiliki nilai PPW
negatif yaitu yaitu sebesar Rp –
514.342.699 (-0,07%). Sektor
keuangan, persewaan dan jasa perusahaan memiliki nilai PPW negatif
yaitu yaitu sebesar Rp –
32.261.977.823 (-7,22%). Sektor
tersebut tidak memiliki daya saingyang baik bila dibandingkan dengan
sektor yang sama di wilayah Provinsi
Jawa Barat dikarenakan memiliki nilaiPPW negatif.
7/18/2019 Analisis sektor kinerja
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-sektor-kinerja 6/8
Komponen pertumbuhan
nasional sub sektor pertanian
mempunyai nilai PNij sebesar18,0735%, artinya sub sektor diKabupaten Bogor memiliki
pertumbuhan yang cepat dibanding
Provinsi Jawa Barat.Komponen pertumbuhan
proporsional sub sektor pertanian di
Kabupaten Bogor pada sub sektor
tanaman bahan makanan memilikinilai PPij poritif yaitu sebesar Rp
26.485.400.211 (3,5640%). Sub sektor
perikanan memiliki nilai PPij positifyaitu sebesar Rp 3.918.353.827
(3,9394%). Sub sektor tersebut
memiliki pertumbuhan yang cepat
dibandingkan dengan sub sektor yangsama di Provinsi Jawa Barat
dikarenakan memiliki nilai PPij
positif.Sub sektor tanaman perkebunan
mempunyai nilai (PP < 0) yaitu
sebesar Rp – 5.531.691.834 (-
4,3399%). Sub sektor peternakanmempunyai nilai (PP < 0) yaitu
sebesar Rp – 56.187.274.566 (-
14,3395%). Sub sektor kehutananmemiliki nilai pertumbuhan
proporsional negatif yaitu sebesar Rp –
1.505.893.758 (-34,0678%).Pertumbuhan sub sektor-sub sector
tersebut termasuk lambat bila
dibandingkan sub sektor yang sama di
Provinsi Jawa Barat dikarenakanmemiliki nilai PP negatif.
Komponen pertumbuhan pangsa
wilayah sub sektor pertanian di
Kabupaten Bogor pada sub sektortanaman perkebunan memiliki nilai
PPW positif yaitu sebesar Rp
5.086.193.173 (3,9904%). Sub sektor peternakan memiliki nilai PPW positif
yaitu Rp 62.185.947.013 (15.8704%).
Sub sektor kehutanan memiliki nilai
PPW positif yaitu Rp 1.288.900.540(29,1587%). Sub sektor perikananmemiliki nilai PPW positif yaitu Rp
11.245.368.773 (11,3059%). Sub
sektor tersebut termasuk sub sektoryang memiliki daya saing yang baik
jika dibandingkan dengan Provinsi
Jawa Barat dikarenakan memiliki nilai
PPW positif.Sub sektor tanaman bahan
makanan di Kabupaten Bogor
memiliki nilai pertumbuhan pangsawilayah negatif yaitu sebesar Rp –
32.692.421.007 (-4,3992%). Sub
sektor tersebut tidak memiliki daya
saing yang baik bila dibandingkandengan Provinsi Jawa Bogor
dikarenakan memiliki nilai PPW
negatif.
Prioritas Pengembangan Sektor
Perekonomian di Kabupaten Bogor
Sektor industri pengolahan dansektor listrik, gas dan air bersih
termasuk prioritas pengembangan
kedua di Kabupaten Bogor. Keduasektor tersebut merupakan sektor basis
dan memiliki daya saing yang baik
dibandingkan dengan wilayah lain diProvinsi Jawa Barat, tetapi sub sektor
tersebut memiliki pertumbuhan yang
lambat selama tahun 2006-2010.
Sektor pertambangan dan penggaliandan sektor jasa-jasa menduduki
prioritas pengembangan ketiga. Sektor
tersebut merupakan sektor non basis
di Kabupaten Bogor dan memilikidaya saing yang baik tetapi memiliki
pertumbuhan yang lambat.
Sektor bangunan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor
7/18/2019 Analisis sektor kinerja
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-sektor-kinerja 7/8
pengangkutan dan komunikasi derta
sektor keuangan, persewaan dan jasa
perusahaan menduduki prioritas pengembangan keempat di KabupatenBogor. Sektor tersebut merupakan
sektor non basis di Kabupaten Bogor
dan memiliki pertumbuhan yang cepat,serta tidak memiliki daya saing yang
baik jika dibandingkan dengan wilayah
lain sehingga sub sektor tersebut
menduduki peringkat keempat. Sektor pertanian termasuk prioritas
pengembangan kelima di Kabupaten
Bogor. Sektor tersebut merupakansektor non basis dan tidak memiliki
daya saing yang baik serta memiliki
pertumbuhan yang lambat jika
dibandingkan dengan sektor yangsama di wilayah Provinsi Jawa Barat.
Sub sektor perikanan termasuk
prioritas pengembangan utama diKabupaten Bogor. Sub sektor tersebut
merupakan sub sektor basis dan
memiliki pertumbuhan yang cepat
serta memiliki daya saing yang baik jika dibandingkan dengan sub sektor
yang sama di wilayah Provinsi Jawa
Barat. Sub sektor tanaman perkebunandan sub sektor peternakan termasuk
prioritas pengembangan kedua di
Kabupaten Bogor. Kedua sub sektortersebut merupakan sub sektor basis
dan memiliki daya saing yang baik
dibandingkan dengan wilayah lain di
Provinsi Jawa Barat, tetapi sub sektortersebut memiliki pertumbuhan yang
lambat selama tahun 2006-2010.
Sub sektor kehutanan menduduki
prioritas pengembangan ketiga. Subsektor tersebut merupakan sub sektor
non basis di Kabupaten Bogor dan
memiliki daya saing yang baik tetapimemiliki pertumbuhan yang lambat.
Sub sektor tanaman bahan makanan
menduduki prioritas pengembangan
keempat di Kabupaten Bogor. Subsektor tanaman perkebunan merupakansub sektor non basis di Kabupaten
Bogor dan memiliki pertumbuhan
yang cepat, serta tidak memiliki dayasaing yang baik jika dibandingkan
dengan wilayah lain di Provinsi Jawa
Barat sehingga sub sektor tersebut
menduduki peringkat kempat.
KESIMPULAN DAN SARAN
KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian
kinerja sektor pertanian di Kabupaten
Bogor selama tahun 2006-2010 dapatdiperoleh kesimpulan yaitu sektor
indutri pengolahan dan sektor listrik,
gas dan air bersih. Sub sektor padasektor pertanian yang menjadi sub
sektor basis yaitu sub sektor tanaman
perkebunan, sub sektor peternakan
dan sub sektor perikanan.Sektor pertambangan dan
penggalian; sektor industri pengolahan
dan sektor jasa jasa memiliki pertumbuhan yang lambat tetapi
memiliki daya saing yang baik. Sektor
listrik, gas dan air bersih; sektor bangunan; sektor perdagangan, hotel
dan restoran; sektor pengangkutan dan
komunikasi; dan sektor keuangan,
persewaan dan jasa perusahaanmemiliki pertumbuhan yang cepat dan
tidak memiliki daya saing.
Sektor pertanian memiliki
pertumbuhan yang lambat dan tidakmemiliki daya saing yang baik. Sub
sektor perikanan memiliki pertubuhan
yang cepat dan memiliki daya saingyang baik. Sub sektor tanaman
7/18/2019 Analisis sektor kinerja
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-sektor-kinerja 8/8
perkebunan; sub sektor peternakan;
dan sub sektor kehutanan memiliki
pertumbuhan yang lambat tetapimemiliki daya saing yang baik. Subsektor tanaman bahan makanan
memiliki pertumbuhan yang cepat dan
tidak memiliki daya saing.Prioritas pengembangan sektor
perekonomian di Kabupaten Bogor
adalah sektor industri pengolahan dan
industri listrik, gas dan air bersihmenduduki peringkat kedua, sektor
pertambangan dan penggalian serta
sektor jasa-jasa menduduki prioritas pengembangan ketiga. Sektor
banguna; sektor perdagangan, hotel
dan restoran; sektor komunikasi dan
pengangkutan serta sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan
menduduki peringkat keempat, sektor
pertanian menduduki peringkat kelima.Prioritas pengembangan sub
sektor pada sektor pertanian di
Kabupaten Bogor adalah sub sektor
perikanan menduduki prioritas pengembangan utama. Sub sektor
tanaman perkebunan dan sub sektor
peternakan menduduki peringkatkedua, sub sektor kehutanan
menduduki peringkat ketiga, sub
sektor tanaman bahan makananmenduduki peringkat keempat.
Saran
Perlu adanya peran serta darimasyarakat dan pemerintah Kabupaten
Bogor mengenai sub sektor tanaman
bahan makanan. Mengingat potensi
yang dimiliki sub sektor tanaman bahan makanan ini sangat besar.
Perlu adanya peran serta dari
pihak swasta untuk berinvestasi dalam bidang tanaman perkebunan dan sub
sektor peternakan dengan membangun
unit-unit pengolahan hasil produksi
sub sektor tersebut.Perlu adanya peranserta dari masyarakat dan pemerintahKabupaten Bogor terkait dengan
pengembangan sub sektor perikanan
yang menjadi sub sektor prioritasutama
Perlu adanya penelitian lebih
lanjut guna mengetahui komoditas-
komoditas unggulan yang dimilikiKabupaten Bogor sehingga dapat
diketahui komoditas unggulan yang
dapat dikembangkan di KabupatenBogor.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2008. Bogor
Dalam Angka 2008. BPS
Kabupaten Bogor. __________________. 2011. Bogor
Dalam Angka 2011. BPS
Kabupaten Bogor.
Budiharsono, Sugeng. 2005. Teknik Analisis Pembangunan
Wilayah Pesisir dan Lautan.
Pradnya Paramita. Jakarta. Narbuko, Cholid. 2004. Metodologi
Penelitian. Bumi Aksara.
Jakarta.