analisis rasio tingkat kesehatan bank umum syariah...

123
i ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2010-2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Oleh SHIFFA FAUZIAH NIM 21311017 JURUSAN S1 PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2015

Upload: others

Post on 25-Dec-2020

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

i

ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN

BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2010-2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh

SHIFFA FAUZIAH

NIM 21311017

JURUSAN S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2015

Page 2: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

ii

Page 3: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

iii

ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN

BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2010-2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh

SHIFFA FAUZIAH

NIM 21311017

JURUSAN S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2015

Page 4: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

iv

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga

http//www.salatiga.ac.id e-mail:[email protected]

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya,

maka skripsi Saudara:

Nama : Shiffa Fauziah

NIM : 21311017

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Jurusan : Perbankan Syariah (S1)

Judul : ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK

UMUM SYARIAH PERIODE 2010-2014

Demikian diajukan dalam sidang Munaqosah.

Demikian untuk menjadikan periksa.

Salatiga, 29 November 2015

Pembimbing

Fetria Eka Yudiana, M.Si

NIP. 19740228 200901 2 005

Page 5: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

v

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga

http//www.salatiga.ac.id e-mail:[email protected]

PENGESAHAN

ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

PERIODE 2010-2014

DISUSUN OLEH

SHIFFA FAUZIAH

NIM : 2131101

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 05

Januari 2016 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar

sarjana S1 Ekononi Syari’ah.

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Dr. Agus Waluyo, M.Ag.

Sekretaris Penguji : Fetria Eka Yudiana, M.Si

Penguji I : Mochlasin, M.Ag.

Penguji II : H. Ahmad Mifdhol M., Lc., M.Si.

Salatiga, 12 Januari 2016

Dekan

Dr. Anton Bawono, M.Si

NIP. 19740320 200312 1 001

Page 6: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

vi

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga

http//www.salatiga.ac.id e-mail:[email protected]

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Shiffa Fauziah

NIM : 21311017

Jurusan : S1 Perbankan Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Menyatakan bahwa skripsi berjudul “ANALISIS RASIO TINGKAT

KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2010-2014”, yang saya

tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya

tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, 29 November 2015

Yang menyatakan,

Shiffa Fauziah

NIM. 21311017

Page 7: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Intelligence is not the measurement, but intelligence support all”

Untuk mendapatkan kesuksesan, keberanianmu harus lebih besar daripada

ketakutanmu.

PERSEMBAHAN

Skipsi ini saya persembahkan kepada:

1. Almarhumah ibuku

2. Bapakku

3. Adikku tersayang

4. Dosen pembimbingku yang senantiasa sabar dalam mengarahkanku

5. Para dosen yang telah mengajarkanku banyak hal

6. Sahabat-sahabatku serta teman-temanku yang selalu mendukungku

Page 8: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Puji syukur atas segala limpahan rahmat, karunia serta hidayah yang telah

diberikan oleh Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik. Shalawat dan taslim juga tercurahkan kepada Nabi Muhammad

SAW, yang telah membawa umat manusia dari alam yang gelap gulita menuju

alam yang terang benderang seperti sekarang ini.

Terima kasih yang tak terhingga kepada ibuku, ibuku, ibuku serta bapakku

dan adikku tersayang yang senantiasa memberikan kasih sayang dan dukungan

dalam berbagai bentuk, serta restu dan doa yang selama ini diberikan kepada

penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar, Alhamdulillah.

Skripsi ini dibuat sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi Syariah. Dalam penulisan skripsi ini, penulis mendapat bantuan

dari berbagai pihak yang senantiasa memberikan arahan, bimbingan, serta doa.

Rasa terima kasih yang sebesar - besarnya disampaikan kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

3. Ibu Fetria Eka Yudiana M.Si selaku Kepala Jurusan Perbankan Syariah S1

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga sekaligus dosen pembimbing

yang selalu sabar membimbing dan memberikan saran-saran agar skripsi

ini terselesaikan dengan baik.

Page 9: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

ix

4. Ibu Hikmah Endraswati SE, M.Si yang telah memberikan motivasi dan

semangat untuk mengerjakan skripsi agar terselesaikan dengan baik.

5. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh staf karyawan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam yang telah memberikan ilmu, ajaran, dan bantuan kepada

penulis.

6. Almarhumah ibu Siti Muflihatun, tanpa beliau aku tidak akan bisa ada di

dunia ini dan semoga ibu turut bangga atas pencapaianku.

7. Bapak Supriyanto yang tanpa henti memberikan banyak dukungan berupa

do’a, saran-saran serta dukungan finansial.

8. Adikku tersayang Fahrizal Rizqi Annas yang tanpa henti memberiku

banyak pelajaran berharga atas usaha-usahanya untuk menyemangatiku

agar terselesaikannya skripsi ini.

9. Pakdhe Yaoni dan Budhe Titin yang selalu memberikan dukungan,

nasehat serta semangat dalam segala hal.

10. Pakdhe Di dan Budhe Warni yang selalu mendukungku dalam banyak hal.

11. Budhe Kopshoh sekeluarga yang mendukungku untuk bisa terus kuliah.

12. Keluarga besar di Kudus yang telah memberiku banyak pelajaran dalam

hidupku khususnya untuk Bulek Zul yang selalu ada saat aku hilang

semangat dalam masa-masa kuliahku.

13. Mbak Fajar, Mbak Nina, Mbak Dewi dan Mas Fendi yang menjadi

motivasiku untuk terus mengejar cita-citaku agar aku bisa sukses seperti

kalian.

Page 10: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

x

14. Sahabat-sahabatku Septiandika, Wiwit Ayu Nofitasari, Fadhilatu

Dhakiroh, Atina Rahmi Arba’ati, Indah Choirul Erni, dan Zuhrotul Koniah

atas segala hal yang telah kita lalui selama lebih dari 4 tahun ini semoga

kita tetap menjadi sahabat sampai kita tua nanti.

15. Devi Nur Halimah (Dephy) dan Siti Aliyah (Mbak Alya) yang telah

mendukungku dan memotivasiku selama ini saat aku senang maupun saat

tidak bersemangat dalam mengerjakan skripsi supaya skripsiku cepat

selesai.

16. Teman - teman angkatan 2011 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang

telah memberikan banyak cerita, pengalaman serta pelajaran sebagai

mahasiswa kepada penulis.

17. Anak didikku, Jawi, Farid, Yong, Khofif, Afifah dan Najwa semoga kalian

menjadi anak-anak yang membanggakan orang tua.

18. Seluruh pihak yang tak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih atas

segala bantuan dan dukungannya.

Akhir kata , penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk semua

pihak yang berkepentingan. Terima kasih.

Salatiga, 29 November 2015

Penulis

Page 11: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

xi

ABSTRAK

Fauziah, Shiffa. 2015. Analisis Rasio Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah

Periode 2010-2014. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan

Perbankan Syariah (S1). Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Pembimbing : Fetria Eka Yudiana, M. Si

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel risiko kredit

(NPL/NPF), risiko pasar (NIM), risiko likuiditas (LDR/FDR), rentabilitas

(BOPO) dan permodalan (CAR) terhadap Kinerja Bank yang diproksikan dengan

ROA. Data yang digunakan adalah publikasi laporan tahunan bank-bank yang

terdaftar dalam Bank Umum Syariah yang diperoleh melalui website bank-bak

tersebut sejak tahun 2010 sampai dengan 2014. Sampel dalam penelitian ini

berjumlah 55 sampel diambil dari 11 bank yang termasuk dalam BUS dengan

rentang waktu 5 tahun. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive

sampling dan dianalisis menggunakan regresi berganda. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa variabel risiko kredit (NPL/NPF), risiko pasar (NIM), risiko

likuiditas (LDR/FDR), rentabilitas (BOPO) dan permodalan (CAR) secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja bank (ROA) dengan nilai

signifikan yang lebih kecil dari 0,05. Untuk variabel risiko kredit (NPL/NPF),

risiko likuiditas (LDR/FDR), dan permodalan (CAR) tidak berpengaruh terhadap

kinerja bank pada tingkat signifikansi 5%. Sedangkan variabel risiko pasar (NIM)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja bank pada signifikansi 10%.

Variabel rentabilitas (BOPO) berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja

bank. Koefisien determinasi menunjukkan bahwa dalam model regresi sebesar

18,9% perubahan variabel kinerja bank disebabkan oleh kelima variabel yang

diteliti, sedangkan sisanya 81,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak

dimasukkan ke dalam model penelitian.

Kata kunci: NPL/NPF, NIM, LDR/FDR, BOPO, CAR dan Kinerja Bank.

Page 12: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN.......................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN........................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN....................................................... v

KATA PENGANTAR......................................................................... vi

ABSTRAK........................................................................................... ix

DAFTAR ISI....................................................................................... x

DAFTAR TABEL............................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR........................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN....................................................................

A. Latar Belakang.........................................................................

B. Rumusan Masalah....................................................................

C. Tujuan......................................................................................

D. Manfaat....................................................................................

E. Sistematika Penulisan..............................................................

1

1

5

6

6

7

BAB II LANDASAN TEORI...............................................................

A. Telaah Pustaka...........................................................................

B. Kerangka Teori.............................................................................

1. Teori Keagenan.................................................................

9

9

15

15

Page 13: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

xiii

2. Bank Syariah.....................................................................

a. Pengertian Bank Syariah..............................................

b. Kegiatan Bank Syariah.................................................

c. Sumber Dana Bank Syariah..........................................

d. Prinsip Operasi Perbankan Syariah...............................

e. Tujuan Bank Syariah.....................................................

3. Kesehatan Bank...................................................................

4. Rasio Keuangan Penilaian Tingkat Kesehatan Bank...........

a. Profil Risiko (Risk Profile)............................................

1) Risiko Kredit (Credit Risk)......................................

2) Risiko Pasar (Market Risk).......................................

3) Risiko Likuiditas (Liquidity Risk).............................

b. Rentabilitas (Earning).....................................................

c. Permodalan (Capital).......................................................

5. Kinerja Bank..........................................................................

C. Kerangka Penelitian......................................................................

D. Hipotesis.......................................................................................

17

17

18

21

23

26

27

34

35

36

37

38

38

39

40

42

42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian...................................................

B. Lokasi dan Waktu Penelitian........................................................

C. Populasi dan Sampel......................................................................

D. Teknik Pengumpulan Data............................................................

E. Jenis dan Sumber Data..................................................................

50

50

50

50

52

53

Page 14: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

xiv

1) Jenis Data................................................................................

2) Sumber Data...........................................................................

F. Definisi Operasional.....................................................................

1. Komponen Kesehatan Bank...................................................

a. Profil Risiko (Risk Profile)...............................................

1) Risiko Kredit (Credit Risk)........................................

2) Risiko Pasar (Market Risk)........................................

3) Risiko Likuiditas (Liquidity Risk)...............................

b. Rentabilitas (Earning).......................................................

c. Permodalan (Capital)........................................................

2. Kinerja Keuangan....................................................................

G. Instrumen Penelitian......................................................................

H. Analisis Data dan Hipotesis............................................................

1) Analisis Data.............................................................................

a) Uji Deskriptif Statistik........................................................

b) Asumsi Klasik.....................................................................

(1) Normalitas.....................................................................

(2) Heterokedastisitas.........................................................

(3) Autokorelasi..................................................................

(4) Multikolinearitas..........................................................

c) Analisis Regresi Linier Berganda.......................................

2) Hipotesis...................................................................................

a) Analisis Koefisien Determinasi (R2)...................................

53

53

53

54

54

54

55

56

56

57

57

60

61

61

61

61

61

62

62

63

64

66

66

Page 15: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

xv

b) Uji F (Uji Serempak)..........................................................

c) Uji T (Uji Parsial)...............................................................

66

67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................

A. Gambaran Umum Objek Penelitian................................................

B. Hasil Penelitian...............................................................................

1. Statistik Deskriptif....................................................................

2. Pengujian Asumsi Klasik..........................................................

a. Uji Normalitas....................................................................

b. Uji Heterokedastisits...........................................................

c. Uji Autokorelasi..................................................................

d. Uji multikolinearitas...........................................................

3. Analisis Statistik.......................................................................

4. Pengujian Hipotesis..................................................................

a. Uji R2..................................................................................

b. Uji Ftest................................................................................

c. Uji Ttest................................................................................

68

68

69

69

71

71

72

74

75

76

79

79

80

82

BAB V PENUTUP.....................................................................................

A. Kesimpulan....................................................................................

B. Saran...............................................................................................

91

91

92

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 93

LAMPIRAN-LAMPIRAN......................................................................... 98

Page 16: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Research gap................................................................. 14

2.2 Kategori Peringkat Komposit untuk Tingkat Kesehatan

Bank...............................................................................

32

3.1 Daftar Nama Bank Sampel............................................. 51

3.2 Definisi Operasional..................................................... 58

4.1 Daftar Nama Bank Umum Syariah................................. 69

4.2 Deskriptif Statistik........................................................ 70

4.3 Uji Normalitas.............................................................. 72

4.4 Uji Heterokedastisitas...................................................... 73

4.5 Uji Autokorelasi............................................................ 74

4.6 Perbaikan Uji Autokorelasi............................................... 75

4.7 Uji Multikolineritas....................................................... 76

4.8 Hasil Uji Regresi.......................................................... 77

4.9 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi......................... 80

4.10 Uji Signifikansi Simultan................................................. 81

4.11 Uji Signifikansi Parsial.................................................. 82

Page 17: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka Penelitian......................................................... 42

Page 18: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

I Daftar Riwayat Hidup...................................... 99

II Tabel Variabel X dan Y................................... 100

III Hasil Pengolahan SPSS.................................... 102

Page 19: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bank Umum salah satu dari industri yang tertua. Bank pertama

didirikan pada tahun 1782 sebelum pensahan undang-undang dasar federal

dan banyak bank yang dibentuk pada tahun 1800-an dan masih ada pada saat

ini. Bank umum adalah lembaga keuangan yang paling penting dalam suatu

negara dilihat dalam jumlah asetnya (Reed and Gill, 1995:1).

Bank sendiri terbagi dalam beberapa jenis salah satunya adalah

berdasarkan kegiatan operasionalnya bank dibedakan menjadi bank

konvensional dan bank syariah. Menurut Veitzhal (2007:733) bank syariah

adalah bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah,

yaitu aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain

untuk penyimpanan dana atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan

lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah. Sedangkan bank umum

syariah menurut UU No. 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah

mendefinisikan bahwa bank umum syariah adalah bank syariah yang dalam

kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Dalam

kegiatannya bank umum syariah melakukan kegiatan penghimpunan dana,

penyaluran dana dan kegiatan jasa lain. Dalam meningkatkan kegiatan

operasionalnya bank umum syariah juga harus dapat menjaga kepercayaan

nasabahnya dan meningkatkan kinerja perbankan.

Page 20: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

2

Perkembangan bank syariah cukup pesat terbukti adanya peningkatan

dari tahun 1992 sampai bulan Juni 2015 yaitu dari yang awalnya hanya ada

satu Bank Umum Syariah dan 9 BPRS pada tahun 1992 dan pada tahun 2014

telah menjadi menjadi 11 BUS, 24 UUS dan 160 BPRS (Statistik Perbankan

Syariah, 2014). Pada tahun 2010 juga dilakukan upaya Grand Strategy

Pengembangan Pasar Syariah salah satunya bertujuan membentuk citra baru

perbankan syariah nasional yang bersifat insklusif dan universal di tengah

pemerintah masih memulihkan perekonomiannya akibat krisis global. Hal ini

mendorong persaingan bank-bank syariah tersebut dalam meningkatkan

kepercayaan masyarakat yang pada akhirnya berorientasi terhadap laba.

Pentingnya menjaga kepercayaan masyarakat terhadap bank karena

kegiatan utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat kemudian

menyalurkannya dengan tujuan memperoleh pendapatan. Oleh karena itu

Bank Indonesia menerapkan pembinaan dan pengawasan bank melalui aturan

tentang kesehatan bank.

Berdasarkan UU RI No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan pasal 29

menyebutkan bahwa bank dikatakan sehat apabila bank tersebut memenuhi

dalam aspek permodalan, kualitas aset, kualitas manajemen, rentabilitas,

likuiditas, solvabilitas, dan aspek lain yang berhubungan dengan usaha bank.

Berdasarkan ketentuan dalam undang-undang tentang perbankan, Bank

Indonesia telah mengeluarkan Surat Edaran No. 26/ 5/ BPPP tanggal 29 Mei

1993 yang mengatur tentang Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank

dan digantikan dengan tata cara penilaian berdasarkan Surat Keputusan

Page 21: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

3

Direksi Bank Indonesia No. 30/11 KEP/DIR tanggal 30 April 1997. Tata cara

penilaian ini dikenal dengan metode CAMEL (Capital, Asset, Management,

Earnings, Liquidity) (Dendawijaya, 2009:141).

Akibat dari krisis ekonomi dan moneter pada tahun 1997, beberapa

peristiwa terjadi khususnya di perbankan nasional sejak November 1997

sampai April 1998 yaitu usaha yang dilakukan pemerintah RI dan

International Monetary Funds (IMF) dalam menyehatkan bank dan

membenahi kinerja bank yang berakibat pada pencabutan ijin usaha

(likuidasi) 16 bank swasta pada tanggal 24 November 1997 oleh menteri

keuangan dan pada tanggal 21 Juni 1998 yang dilakukan oleh Badan

Penyehatan Perbankan Nasional membekukan 8 bank dan mengambil alih 7

bank (Dendawijaya, 2009:160). Selain peristiwa pada tahun 1997-1998 masih

ada peristiwa lain yang menimpa perbankan nasional hingga tahun 2004 yaitu

kasus Bank Bali, kasus Texmaco hingga kasus dibekukannya Bank Global

pada tahun 2004 (Dendawijaya, 2009:261). Berlatar belakang peristiwa yang

telah terjadi di perbankan nasional tersebut maka pengawasan bank lebih

diperketat dengan dikeluarkannya tingkat penilaian kesehatan yang baru pada

tahun 2004. Standar penilaian tingkat kesehatan bank dalam hal ini

dinamakan CAMELS (Capital, Asset, Management, Earnings, Liquidity, and

sensitivity to risk market). Analisis CAMELS diatur dalam Peraturan BI No.

6/10/PBI/2004 perihal sistem penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum dan

Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/1/PBI/2007 tentang Sistem Penilaian

Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah (Kasmir,

Page 22: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

4

2013:40). Kemudian dikeluarkan PBI No. 13/1/PBI/2011 dan SE BI No.

13/24/DPNP yang berlaku per Januari 2012 menganggantikan CAMELS

dengan RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning, dan

Capital). Dengan regulasi tentang penilaian kesehatan maka dapat

meningkatkan kinerja bank dan menumbuhkan tingkat kepercayaan

masyarakat (www.kompas.com). Menurut Kuncoro (2002:572) langkah

strategis peningkatan kinerja bank melalui peningkatan kesehatan bank

memiliki pengaruh terhadap meningkatnya laba perusahaan. Dengan

meningkatnya kesehatan bank, maka perolehan atas laba akan meningkat, ini

dikarenakan masyarakat khususnya investor dan kreditor mempercayakan

dananya untuk diinvestasikan pada bank yang “Sehat”.

Kinerja bank merupakan ukuran keberhasilan bagi direksi bank

tersebut, sehingga apabila kinerja buruk bukan tidak mungkin para direksi ini

akan diganti. Kinerja juga merupakan pedoman hal-hal apa saja yang perlu

diperbaiki dan bagaimana cara memperbaikinya (Kasmir, 2009:259).

Penilaian terhadap kinerja memang dibutuhkan oleh setiap pelaku ekonomi

dalam menjalankan setiap kegiatan karena salah satu tujuan penilaian adalah

untuk mengetahui laba yang dihasilkan dan berusaha untuk meningkatkan

profit atau laba.

Menurut Rachmawati (2013) profitabilitas merupakan indikator yang

paling tepat untuk mengukur kinerja suatu bank. Kemampuan bank dalam

menghasilkan profit akan bergantung pada kemampuan manajemen bank

yang bersangkutan dalam mengelola aset dan likuiditas yang ada. Menurut

Page 23: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

5

Sudiyatno (2013) ukuran profitabilitas pada industri perbankan yang

digunakan pada umumnya adalah Return On Equity (ROE) dan Return On

Asset (ROA). Return On Asset (ROA) memfokuskan kemampuan perusahaan

untuk memperoleh earning dalam operasinya, sedangkan Return On Equity

(ROE) mengukur return yang diperoleh dari investasi pemilik perusahaan

dalam bisnis tersebut. Dalam perbankan, Bank Indonesia lebih mementingkan

penilaian besarnya ROA dan tidak memasukkan unsur ROE. Hal ini

dikarenakan Bank Indonesia sebagai pembina dan pengawas bank lebih

mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset yang

dananya sebagian besar berasal dari dana simpanan masyarakat

(Dendawijaya, 2009:119).

Berdasarkan latar belakang di atas maka dilakukan penelitian terhadap

“Analisis Rasio Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah Periode 2010-

2014”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka

permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh variabel permodalan (CAR), risiko pasar (NIM),

rentabilitas (BOPO), risiko likuiditas (LDR) dan risiko kredit (NPL) secara

bersama-sama terhadap kinerja bank (ROA) di Bank Syariah?

2. Bagaimana pengaruh variabel permodalan (CAR), risiko pasar (NIM),

rentabilitas (BOPO), risiko likuiditas (LDR) dan risiko kredit (NPL) secara

parsial terhadap kinerja bank (ROA) di Bank Syariah?

Page 24: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

6

3. Variabel manakah yang paling dominan terhadap kinerja bank (ROA) di

Bank Syariah?

C. Tujuan

Sesuai dengan permasalahan yang ada, maka penelitian ini mempunyai

tujuan yang diharapkan yaitu:

1. Menganalisis pengaruh secara bersama-sama variabel permodalan (CAR),

risiko pasar (NIM), rentabilitas (BOPO), risiko likuiditas (LDR) dan risiko

kredit (NPL) terhadap kinerja bank (ROA) di Bank Syariah.

2. Menganalisis pengaruh secara parsial permodalan (CAR), risiko pasar

(NIM), rentabilitas (BOPO), risiko likuiditas (LDR) dan risiko kredit

(NPL) terhadap kinerja bank (ROA) di Bank Syariah.

3. Menganalisis variabel permodalan (CAR), risiko pasar (NIM), rentabilitas

(BOPO), risiko likuiditas (LDR) dan risiko kredit (NPL) yang paling

dominan berpengaruh terhadap kinerja bank (ROA) di Bank Syariah.

D. Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada pihak-pihak

yang berkepentingan sebagai berikut:

1. Bagi pihak Bank Syariah

Bagi perbankan, dapat dijadikan bahan pertimbangan dan bahan

kepustakaan guna menambah pengetahuan di dunia perbankan. Penelitian

ini dapat menambah khasanah keilmuwan dan wawasan mengenai tingkat

kesehatan di dunia perbankan syariah.

Page 25: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

7

2. Bagi Akademisi

Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk

melakukan penelitian selanjutnya sebagai salah satu sumber informasi.

Dan dapat menambah wawasan yang luas untuk masyarakat pada

umumnya.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan penulis tentang bagaimana

mengetahui tingkat kesehatan bank dapat berpengaruh terhadap kinerja

perbankan.

E. Sistematika Penulisan

Untuk kejelasan dan ketetapan arah pembahasan dalam skripsi ini

penulis menyusun sistematika sebagai berikut:

Bab I PENDAHULUAN, berisi tentang latar belakang masalah,

perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan tujuan

sistematika penelitian.

Bab II KAJIAN PUSTAKA menguraikan tentang telaah pustaka yang

berisi ringkasan penelitian terdahulu, kerangka teori yang berkaitan dengan

topik penelitian, kerangka yang berisi telaah kritis untuk menghasilkan

hipotesis dan model penelitian yang di uji, serta hipotesis penelitian yang

menjadi pedoman dalam analisis data.

Bab III METODE PENELITIAN bab ini berisi jenis penelitian, lokasi

penelitian, populasi dan sampel, devinisi variabel, metode pengumpulan data,

instrumen penelitian, dan teknik analisis data.

Page 26: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

8

Bab IV ANALISA PENELITIAN menguraikan tentang deskripsi objek

penelitian serta analisa data.

Bab V PENUTUP mencakup uraian yang berisi kesimpulan yang

diperoleh dari hasil penelitian dan saran-saran untuk kemajuan obyek

penelitian.

Page 27: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Telaah pustaka merupakan kumpulan hasil penelitian-penelitian

terdahulu dan mempunyai kaitan dengan penelitian yang akan dilakukan.

Dalam penelitian ini rasio yang digunakan sebagai rasio dependen adalah

ROA (Return On Asset) dan rasio independen adalah rasio-rasio yang

digunakan dalam pengukuran kesehatan di perbankan yaitu permodalan

dihitung dengan CAR (Capital Adequacy Ratio), risiko pasar dihitung dengan

NIM (Net Interset Margin), rentabilitas dihitung dengan BOPO (Biaya

Operasional/Pendapatan Operasional), risiko likuiditas dihitung dengan

LDR/FDR (Loan/Financing to Deposite Ratio) dan risiko kredit dihitung

dengan NPL/NPF (Non Performing Loan/Finance).

Wibowo dan Syaichu (2013) penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh suku bunga, inflasi, CAR, BOPO, dan NPF terhadap profitabilitas

bank syariah. Populasi yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini

adalah bank umum syariah yang laporannya telah dipublikasikan ke Bank

Indonesia periode 2008-2011. Pengambilan sampel menggunakan metode

purposive sampling diperoleh 3 bank umum syariah. Data penelitian ini

menggunakan data sekunder yang berasal dari website masing-masing bank

dan Bank Indonesia. Metode analisis menggunakan regresi linier berganda.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa suku bunga, inflasi, CAR, NPF

Page 28: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

10

tidak berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA). Sedangkan BOPO

berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas (ROA).

Anggraeni dan Suwardika (2014) penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh dana pihak ketiga, kecukupan modal di ukur dengan

Capital Adequacy Ratio (CAR), risiko kredit di ukur dengan Non Performing

Loan (NPL), suku bunga kredit terhadap profitabilitas pada bank BUMN di

Indonesia. Penelitian ini menggunakan sampel jenuh, yaitu dengan

mengambil semua anggota populasi sabagai sampel. Data yang diperoleh

adalah data bulanan dari laporan keuangan publikasi bank-bank pemerintah

selama tiga tahun, yaitu tahun 2010-2012. Teknik analisis data yang

dipergunakan adalah teknik analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian

menunjukkan variabel DPK dan CAR berpengaruh positif, sedangkan NPL

dan Suku Bunga Kredit berpengaruh negatif terhadap profitabilitas (ROA).

Dewi, Sinarwati, Darmawan (2014) penelitian ini bertujuan untuk

menguji pengaruh capital adequacy ratio (CAR), loan to deposit ratio

(LDR), dan perbandingan biaya operasional dengan pendapatan operasional

(BOPO) terhadap return on assets (ROA) pada bank umum yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2012 secara parsial dan simultan.

Sampel yang digunakan adalah 20 Bank Umum yang terdaftar di BEI.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi linier

berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CAR tidak mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap ROA, LDR tidak mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap ROA, BOPO mempunyai pengaruh yang signifikan

Page 29: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

11

terhadap ROA, dan CAR, LDR, dan BOPO secara bersama-sama

berpengaruh signifikan terhadap ROA.

Aldi, Nugraha dan Saryadi (2015) Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh CAR, NIM, BOPO, dan LDR terhadap Tingkat

Profitabilitas. Metode penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu 35

bank go public periode 2008-2012 yang bersumber dari direktori perbankan

Indonesia dengan teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling.

Skala pengukuran menggunakan skala ukur rasio. Pada analisis digunakan uji

regresi linier dan uji signifikansi menggunakan bantuan SPSS 15.0.

Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa, CAR memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas. NIM memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap profitabilitas. BOPO memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap profitabilitas. LDR tidak memiliki pengaruh yang

signfikan terhadap profitabilitas. Secara simultan, CAR, NIM, BOPO, dan

LDR memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas sebesar 95,6

%. NIM memiliki pengaruh paling besar dengan standardized coefficient beta

sebesar 0,350. Peneliti menyarankan agar manajemen mempertimbangkan

juga faktor-faktor lain selain faktor CAR, NIM, BOPO, dan LDR sebagai

bahan pertimbangan dalam melihat tingkat profitabilitas bank.

Ariani dan Ardiana (2015) penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh kecukupan modal, tingkat efisiensi, risiko kredit dan likuiditas

terhadap profitabilitas. Penelitian ini dilakukan di LPD Kabupaten Badung

Bali dari tahun 2011-2013 dengan metode proportional random sampling

Page 30: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

12

sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 94 unit LPD. Teknik analisis

data yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil

pengujian dapat disimpulkan bahwa kecukupan modal (CAR) tidak

berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA), tingkat efisiensi (BOPO) dan

risiko kredit (NPL) berpengaruh negatif terhadap profitabilitas (ROA), serta

likuiditas (LDR) berpengaruh positif terhadap profitabilitas (ROA).

Dayu (2015) penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh Tingkat

Kecukupan Modal, Likuiditas, Risiko Pasar, dan Risiko Kredit terhadap

Kinerja Keuangan. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive

sampling. Diperoleh jumlah sampel sebanyak 30 Bank Konvensional. Teknik

analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan

persamaan kuadrat terkecil dan uji hipotesis menggunakan t-statistik untuk

menguji koefisien regresi parsial serta F-statistik untuk menguji keberartian

pengaruh secara bersama-sama dengan tingkat signifikansi 5%. Selain itu

juga dilakukan uji asumsi klasik yang tidak ditemukan variabel yang

menyimpang dari asumsi klasik. Hal ini menunjukkan data yang tersedia

telah memenuhi syarat menggunakan model persamaan regresi linear

berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Tingkat

Kecukupan Modal, Likuiditas, dan Risiko Kredit tidak menunjukkan

pengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan. Variabel Risiko Pasar

berpengaruh signifikan positif terhadap Kinerja Keuangan. Kemampuan

prediksi dari keempat variabel tersebut terhadap Kinerja Keuangan dalam

Page 31: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

13

penelitian ini sebesar 45.3%, sedangkan sisanya 54.7% ditentukan oleh faktor

lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.

Djazuli (2015) Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan

menganalisis pengaruh tingkat kesehatan bank berdasarkan metode Risk

Based Bank Rating terhadap kinerja keuangan bank umum syariah di

Indonesia yang diproksi dengan Return on Asset (ROA). Sedangkan rasio

yang digunaka dalam pengukuran Risk Based Bank Rating mencangkup

risiko kedit (Non Performing Financing/NPF), risiko likuiditas (Financing to

Deposit Ratio/FDR), nilai komposit Good Corporate Governance, Biaya

Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Net Operating

Margin (NOM), dan Capital Adequacy Ratio (CAR). Penelitian ini

merupakan penelitian kausalitas dengan data sekunder yang berasal dari

laporan keuangan tahunan bank syariah di Indonesia periode 2010-2013

dengan sampel sebanyak 8 bank. Hasilnya menunjukkan bahwa melalui uji F

NPF, FDR, GCG, BOPO, NOM dan CAR berpengaruh terhadap kinerja

keuangan (ROA) sebesar 60,8%. Sedangkan melalui uji t hanya variabel FDR

dan NOM yang berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan

(ROA). Dari kedua variabel tersebut FDR adalah variabel yang paling

dominan mempengaruhi ROA.

Berdasarkan hasil penelitian-penelitian sebelumnya maka dapat

disimpulkan terdapat beberapa research gap, seperti yang tertuang dalam

tabel 2.1 sebagai berikut:

Page 32: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

14

Tabel 2.1

Research Gap

No Rasio Peneliti Hasil Penelitian

1.

CAR

Anggraeni dan

Suwardika

(2014)

CAR berpengaruh positif dan signifikan

terhadap ROA

Aldi, Nugraha

dan Saryadi

(2015)

CAR berpengaruh positif dan signifikan

terhadap ROA

Dewi, Sinarwati

dan Darmawan

(2014)

CAR berpengaruh tidak signifikan

terhadap ROA

2.

NIM

Dewi, Herawati

dan Sulindawati

(2015)

berpengaruh signifikan terhadap ROA

Dayu (2015) NIM positif dan signifikan berpengaruh

terhadap ROA

Djazuli (2015) NIM tidak berpengaruh signifikan

terhadap ROA

3.

BOPO

Wibowo dan

Syaichu (2013)

BOPO berpengaruh negatif signifikan

terhadap ROA

Sudiyatno

(2013)

BOPO berpengaruh negatif signifikan

terhadap ROA

Ardi, Nugaraha

dan Saryadi

(2015)

BOPO berpengaruh signifikan terhadap

ROA

Djazuli (2015) BOPO berpengaruh tidak signifikan

terhadap ROA

4.

LDR

Dayu (2015) LDR berpengaruh tidak signifikan

terhadap ROA

Ardi, Nugaraha

dan Saryadi

(2015)

LDR berpengaruh tidak signifikan

terhadap ROA

Djazuli (2015) LDR berpengaruh positif dan signifikan

terhadap ROA

5.

NPL

Djazuli (2015) NPL berpengaruh tidak signifikan

terhadap ROA

Wibowo dan

Syaichu (2013)

NPL berpengaruh tidak signifikan

terhadap ROA

Dayu (2015) NPL berpengaruh tidak signifikan

terhadap ROA

Ariani dan

Ardiana (2015)

NPL berpengaruh signifikan terhadap

ROA Sumber: Anggraeni dan Suwardika (2014); Aldi, Nugraha dan Saryadi (2015); Dewi,

Page 33: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

15

Sinarwati dan Darmawan (2014); Dayu (2015); Djazuli (2015); Wibowo dan

Syaichu (2013); Ariani dan Ardiana (2015)

Seperti yang telah dipaparkan di atas bahwa terdapat beberapa

penelitian yang dilakukan untuk menguji faktor-faktor dari kesehatan bank

yang mempengaruhi profitabilitas perbankan. Perbedaan penelitian ini dengan

penelitian sebelumnya adalah sampel penelitian ini yaitu 11 bank yang

termasuk dalam Bank Umum Syariah. Selain dilihat dari sampelnya dapat

dilihat pula dari tahun penelitian yang berbeda serta jumlah sampel yang

berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Beberapa penelitian di atas

kebanyakan meneliti bank yang termasuk dalam bank umum yang bersifat

konvensional dan syariah yang termasuk dalam BUMN maupun dalam daftar

BEI tetapi penelitian ini hanya menitikberatkan pada bank yang termasuk

dalam Bank Umum Syariah.

B. Kerangka Teori

1. Teori Keagenan (Agency Theory)

Teori keagenan (Agency Theory) memiliki hubungan dengan

kinerja bank, karena kinerja dari suatu perusahaan perbankan tidak dapat

dipisahkan dengan manajemen bank. Jensen dan Meckling (1976) dalam

Ujiyanto (2007) menyatakan bahwa hubungan keagenan adalah sebuah

kontrak antara manajer (agent) dengan investor (principal). Dengan

adanya hubungan antara kedua belah pihak maka manajer (agent)

mempunyai tanggung jawab untuk melaporkan hasil kerjanya kepada para

pemegang saham atau pemilik. Hal tersebut dapat menimbulkan masalah

keagenan (agency problem) karena kemungkinan manajer (agent) tidak

Page 34: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

16

selalu berbuat sesuai dengan kepentingan principal, sehingga memicu

biaya keagenan (agency cost) (Najmudin, 25:2011).

Manajer sebagai pengelola perusahaan lebih banyak mengetahui

informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang

dibandingkan pemilik (pemegang saham) hal tersebut menimbulkan

asimetri informasi (http://anggyansyah.blogspot). Sehingga para

pemegang saham khawatir manajer hanya bekerja untuk memaksimalkan

kepentingan sendiri daripada bekerja untuk memaksimalkan kekayaan

para pemegang saham. Untuk mengurangi adanya hal tersebut maka

dilakukan perencanaan kompensasi yang baik yang memotivasi manajer

agar bekerja bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri namun juga para

pemegang saham (Najmudin, 26:2011).

Eisenhardt (1989) menyatakan bahwa teori agensi menggunakan

tiga asumsi sifat manusia yaitu: (1) manusia pada umumya mementingkan

diri sendiri (self interest), (2) manusia memiliki daya pikir terbatas

mengenai persepsi masa mendatang (bounded rationality), dan (3)

manusia selalu menghindari resiko (risk averse). Berdasarkan asumsi sifat

dasar manusia tersebut manajer sebagai manusia akan bertindak

opportunistic, yaitu mengutamakan kepentingan pribadinya (Haris, 2004)

dalam Ujiyantho (2007). Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut, maka

diketahui bahwa manajer maupun pemegang saham mempunyai

kepentingan yang berbeda dimana masing-masing pihak berusaha untuk

mencapai atau mempertahankan tingkat keuntungan yang dikehendaki.

Page 35: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

17

2. Bank Syariah

a. Pengertian Bank Syariah

Bank syariah adalah bank umum sebagaimana dimaksud dalam

UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan yang saat ini telah diubah

dengan UU No.10 Tahun 1998 yang melakukan kegiatan usaha

berdasarkan prinsip syariah.

Menurut Veitzhal (2007:733) bank syariah adalah bank yang

melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, yaitu aturan

perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk

penyimpanan dana atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan

lainnya yang dinyatakan sesuai dengan Syariah. Dijelaskan lebih

lanjut oleh Veitzhal (2007:759) bank syariah adalah lembaga

intermediasi dan penyedia jasa keuangan yang bekerja berdasarkan

etika dan sistem nilai Islam, khususnya yang bebas dari bunga (riba),

bebas dari kegiatan spekulatif yang nonproduktif seperti perjudian

(maysir), bebas dari hal-hal yang tidak jelas dan meragukan (gharar),

berprinsip keadilan, dan hanya membiayai kegiatan usaha yang halal.

Bank syariah sering dipersamakan dengan bank tanpa bunga. Bank

tanpa bunga merupakan konsep yang lebih sempit dari bank syariah,

ketika sejumlah instrumen atau operasi syariah selain menghindari

bunga, juga secara aktif turut berpartisipasi dalam mencapai sasaran

dan tujuan dari ekonomi Islam yang berorientasi pada kesejahteraan

sosial.

Page 36: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

18

Menurut ensiklopedia Islam, bank syariah adalah lembaga

keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa

dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran operasionalnya

disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariat Islam.

Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bank

syariah adalah lembaga yang menghimpun dan menyalurkan dana

serta jasa-jasa lain sesuai prinsip-prinsip syariah.

b. Kegiatan Bank Syariah

Berdasarkan booklet Perbankan Indonesia (2014), kegiatan usaha

bank umum syariah adalah:

1) Menghimpun dana dalam bentuk simpanan berupa giro, tabungan,

atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu berdasarkan

akad wadi’ah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan

prinsip syariah.

2) Menghimpun dana dalam bentuk investasi berupa deposito,

tabungan, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu

berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak

bertentangan dengan prinsip syariah.

3) Menyalurkan pembiayaan bagi hasil berdasarkan akad

mudharabah, akad musyarakah, atau akad lain yang tidak

bertentangan dengan prinsip syariah.

Page 37: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

19

4) Menyalurkan pembiayaan berdasarkan akad murabahah, akad

salam, akad istishna’, atau akad lain yang tidak bertentangan

dengan prinsip syariah.

5) Menyalurkan pembiayaan berdasarkan akad qardh atau akad lain

yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

6) Menyalurkan pembiayaan penyewaan barang bergerak atau tidak

bergerak kepada nasabah berdasarkan akad ijarah dan/atau sewa

beli dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik atau akad lain yang

tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

7) Melakukan pengambilalihan utang berdasarkan akad hawalah

atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

8) Melakukan usaha kartu debit dan/atau kartu pembiayaan

berdasarkan prinsip syariah.

9) Membeli, menjual, atau menjamin atas risiko sendiri surat

berharga pihak ketiga yang diterbitkan atas dasar transaksi nyata

berdasarkan prinsip syariah, antara lain, seperti akad ijarah,

musyarakah, mudharabah, murabahah, kafalah, atau hawalah.

10) Membeli surat berharga berdasarkan prinsip syariah yang

diterbitkan oleh pemerintah dan/atau BI.

11) Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan

melakukan perhitungan dengan pihak ketiga atau antar pihak

ketiga berdasarkan prinsip syariah.

Page 38: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

20

12) Melakukan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan

suatu akad yang berdasarkan pinsip syariah.

13) Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga

berdasarkan prinsip syariah.

14) Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun

untuk kepentingan nasabah berdasarkan prinsip syariah.

15) Melakukan fungsi sebagai wali amanat berdasarkan akad

wakalah.

16) Memberikan fasilitas letter of credit atau bank garansi

berdasarkan prinsip syariah.

17) Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan di bidang

perbankan dan di bidang sosial sepanjang tidak bertentangan

dengan prinsip syariah dan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

18) Melakukan kegiatan valuta asing berdasarkan prinsip syariah.

19) Melakukan kegiatan penyertaan modal pada Bank Umum Syariah

atau lembaga keuangan yang melakukan kegiatan usaha

berdasarkan prinsip syariah.

20) Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk

mengatasi akibat kegagalan pembiayaan berdasarkan prinsip

syariah, dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya.

Page 39: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

21

c. Sumber Dana Bank Syariah

Sumber dana bank ( Kasmir, 2014:50) adalah usaha bank

dalam menghimpun dana dari masyarakat. Perolehan dana tergantung

dari bank itu sendiri, apakah dari simpanan masyarakat atau dari

lembaga lain.

Dana-dana yang digunakan bank untuk melaksanakan

operasionalnya berasal dari dana-dana sebagai berikut (Sinangun,

1993):

1) Dana pihak pertama, yaitu dana milik sendiri yang berasal dari

para pemilik saham.

2) Dana pihak kedua, yaitu dana yang berasal dari pinjaman

kepada pihak luar.

3) Dana pihak ketiga, yaitu dana yang berasal dari simpanan

masyarakat. Bank syariah dapat menarik dana pihak ketiga

tersebut dalam berbagai bentuk simpanan yaitu:

a) Titipan (wadiah), yaitu simpanan yang dijamin keamanan

dan pengembaliannya tetapi tanpa memperoleh imbalan

atau keuntungan.

b) Partisipasi modal berbagi hasil dan berbagi risiko untuk

investasi umum dimana bank akan membayar keuntungan

secara proporsional dengan portofolio yang didanai dengan

modal tersebut.

Page 40: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

22

c) Investasi khusus dimana bank bertindak sebagai manajer

investasi untuk memperoleh fee, jadi bank tidak ikut

berinvestasi sedangkan investor sepenuhnya mengambil

risiko atas investasi.

Dengan demikian dana yang dimilki oleh bank syariah berasal

dari (Muhammad, 2002:232):

1) Modal inti (Core Capital), adalah modal sendiri yang berasal

dari pemegang saham. Pada umumnya dana modal terdiri dari:

a) Modal yang disetor para pemegang saham.

b) Cadangan.

c) Laba yang ditahan.

2) Kuasi Ekuitas (Mudharabah Account)

Bank menghimpun dana berasal dari bagi hasil atas dasar

prinsip mudharabah, yaitu akad kerjasama atas pemilik dana

dengan pengusaha untuk melakukan usaha bersama, dan

pemilik dana tidak boleh mencampuri pengelolaan bisnis

sehari-hari. Berdasarkan prinsip ini, dalam kedudukannya

sebagai pemilik dana, bank menyediakan berbagai jasa bagi

para investor berupa:

a) Rekening investasi umum.

b) Rekening investasi khusus.

c) Rekening tabungan mudharabah.

3) Titipan (wadiah) atau simpanan tanpa imbalan

Page 41: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

23

Dana titipan adalah dana pihak ketiga yang dititipkan pada

bank yang biasanya berupa giro atau tabungan.

d. Prinsip Operasi Perbankan Syariah

Prinsip syariah dalam kegiatan usaha bank syariah adalah

aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antar bank dan pihak lain

untuk penyimpanan dan/atau pembiayaan kegiatan usaha, atau

kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai syariah. Prinsip operasi bank

syariah menurut Simorangkir, (2004 : 40) adalah sebagai berikut :

1) Wadi’ah

Perjanjian antara pemilik barang (termasuk uang) dengan

penyimpan (termasuk bank) dimana pihak penyimpan bersedia

untuk menyimpan dan menjaga keselamatan barang yang dititipkan

padanya. Dalam hal ini terdapat dua jenis wadi’ah yaitu wadi’ah

amanah dan wadi’ah dhamanah.

2) Mudharabah

Perjanjian antara pemilik modal (uang atau barang) dengan

pengusaha (entrepreneur). Mudharabah merupakan hubungan

berserikat antara pemilik dana atau harta dan pihak yang memiliki

keahlian atau pengalaman. Dalam perjanjian ini pemilik modal

bersedia membiayai sepenuhnya suatu proyek atau usaha dan

pengusaha setuju untuk mengelola usaha atau proyek tersebut

dengan pembagian hasil sesuai dengan perjanjian.

Page 42: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

24

3) Musyarakah

Perjanjian kerjasama antara dua pihak atau lebih pemilik modal

(uang atau barang) untuk membiayai suatu usaha. Keuntungan dari

usaha tersebut dibagi sesuai dengan persetujuan pihak-pihak

tersebut.

4) Murabahah

Persetujuan jual beli suatu barang dengan harga sebesar harga

pokok ditambah keuntungan yang disepakati bersama. Persetujuan

tersebut juga meliputi cara pembayaran sekaligus.

5) Bai’ Bithaman Ajil

Persetujuan jual beli barang dengan harga pokok ditambah dengan

keuntungan yang disepakati bersama. Persetujuan ini termasuk pula

jangka waktu pembayaran dan jumlah angsuran.

6) Ijarah

Perjanjian antara pemilik barang dengan penyewa yang

membolehkan penyewa untuk memanfaatkan barang tersebut

dengan membayar sewa sesuai dengan persetujuan kedua belah

pihak. Setelah masa sewa berakhir maka barang akan dikembalikan

pada pemilik.

7) Ta’jiri

Perjanjian antara pemilik barang dengan penyewa yang

membolehkan penyewa untuk memanfaatkan barang tersebut

dengan membayar sewa sesuai persetujuan kedua belah pihak.

Page 43: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

25

Setelah masa sewa berakhir, pemilik barang menjual barang

tersebut kepada penyewa dengan harga yang disetujui kedua belah

pihak.

8) Sharf

Kegiatan jual beli mata uang dengan mata uang lainnya. Apabila

yang diperjual belikan adalah mata uang yang sama, nilai mata

uang tersebut haruslah sama, dan penyerahannya juga pada waktu

yang sama.

9) Al Qard Ul Hasan

Perjanjian pinjam meminjam uang atau barang dengan tujuan untuk

membantu penerima pinjaman. Penerima pinjaman wajib

mengembalikan utangnya dalam jumlah yang sama. Apabila

peminjam tidak mampu mengembalikannya pada waktunya maka

peminjam tidak boleh dikenakan sanksi. Atas kerelaannya,

peminjam diperbolehkan memberikan uang atau barang kepada

pemilik.

10) Al Bai’al Dayan

Perjanjian jual beli secara diskonto atas piutang tagihan yang

berasal dari jual beli barang dan jasa.

11) Kafalah

Jaminan yang diberikan dari suatu pihak kepada suatu pihak lain,

dimana pihak pemberi jaminan bertanggung jawab atas

Page 44: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

26

pembayaran kembali suatu utang atau pelaksanaan prestasi tertentu

yang menjadi hak penerima jaminan.

12) Rahn

Menjadikan barang-barang berharga sebagai agunan untuk

menjamin dipenuhinya suatu kewajiban.

13) Hiwalah

Pengalihan kewajiban dari suatu pihak yang mempunyai kewajiban

kepada pihak lain.

14) Wakalah

Perjanjian pemberian kuasa kepada pihak lain yang ditunjuk untuk

mewakilinya dalam melaksanakan suatu tugas/kerja atas nama

pemberi kuasa.

e. Tujuan Bank Syariah

Bank syariah mempunyai beberapa tujuan diantaranya sebagai

berikut (Melasari, 2013) :

1) Menggairahkan kegiatan ekonomi umat untuk ber-muamalat secara

Islam, khususnya muamalat yang berhubungan dengan perbankan

agar terhindar dari praktik-praktik riba atau jenis-jenis

usaha/perdagangan lain yang mengandung unsur gharar (tipuan),

dimana jenis-jenis usaha tersebut selain dilarang dalam Islam, juga

telah menimbulkan dampak negatif terhadap kehidupan ekonomi

rakyat.

Page 45: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

27

2) Untuk menciptakan suatu keadilan dibidang ekonomi dengan jalan

meratakan pendapatan melalui kegiatan investasi, agar tidak terjadi

kesenjangan yang amat besar antara pemilik modal dengan pihak

yang membutuhkan dana.

3) Untuk meningkatkan kualitas hidup umat dengan jalan membuka

peluang berusaha yang lebih besar terutama kelompok miskin,

yang diarahkan kepada kegiatan usaha yang produktif, menuju

terciptanya kemandirian usaha.

4) Untuk menanggulangi masalah kemiskinan, yang pada umumnya

merupakan program utama dari negara-negara yang sedang

berkembang. Upaya bank syariah dalam mengentaskan kemiskinan

ini berupa pembinaan nasabah yang lebih menonjol sifat

kebersamaan dari siklus usaha yang lengkap seperti program

pembinaan produsen, pembinaan pedagang perantara, program

pembinaan konsumen, program pengembangan modal kerja, dan

program pengembangan usaha bersama.

5) Untuk menjaga stabilitas ekonomi dan moneter. Dengan aktivitas

bank syariah akan mampu menghindari pemanasan ekonomi

diakibatkan adanya inflasi, menghindari persaingan yang tidak

sehat antara lembaga keuangan.

3. Kesehatan Bank

Berdasarkan UU RI No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan pasal 29

menyebutkan bahwa bank dikatakan sehat apabila bank tersebut

Page 46: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

28

memenuhi dalam aspek permodalan, kualitas aset, kualitas manajemen,

rentabilitas, likuiditas, solvabilitas, dan aspek lain yang berhubungan

dengan usaha bank.

Budisantoso dan Triandaru (2006:51) dalam Anshari (2013)

mengartikan bahwa kesehatan bank merupakan kemampuan suatu bank

untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal seperti

kemampuan menghimpun dana dari masyarakat, dari lembaga lain, dan

dari modal sendiri, kemampuan mengelola dana, kemampuan untuk

menyalurkan dana ke masyarakat, karyawan, pemilik modal, dan pihak

lain, pemenuhan peraturan perbankkan yang berlaku dan mampu

memenuhi semua kewajiban dengan baik dengan cara-cara yang sesuai

dengan peraturan perbankan yang berlaku.

Dari pengertian pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

kesehatan bank adalah kemampuan bank untuk melakukan kegiatan

operasionalnya sesuai dengan aturan yang berlaku.

Kesehatan bank mencakup seluruh kegiatan yang dilakukan oleh

bank, kegiatan ini meliputi (Susilo,dkk : 2000):

a. Kemampuan menghimpun dana dari masyarakat, dari lembaga lain,

dan dari modal sendiri.

Bank menghimpun dana dari masyarakat biasanya dilakukan dengan

menawarkan berbagai jenis produk simpanan. Jenis-jenis simpanan

yang biasanya digunakan adalah simpanan giro, tabungan dan

deposito. Sedangkan pengimpunan dana dari lembaga lain dilakukan

Page 47: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

29

saat bank mengalami kesulitan keuangan. Dana tersebut diperoleh dari

Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), pinjaman antar bank (call

money), pinjaman dari bank-bank luar negeri dan Surat Berharga

Pasar Uang (SBPU). Kemudian dana bank yang berasal dari modal

sendiri adalah dana yang diperoleh dari setoran para pemegang saham.

b. Kemampuan mengelola dana.

Bank hendaknya mampu mengelola dananya dengan baik, mulai dari

mencari sumber-sumber dana bank, mengatur regulasi dana bank agar

tidak terjadi kredit macet dan bank kekurangan dana, serta mengatur

agar dapat selalu memecahkan masalah keuangan yang dihadapi.

c. Kemampuan memenuhi kewajiban kepada masyarakat, karyawan,

pemilik modal dan pihak lain.

Kewajiban bank kepada masyarkat adalah kewajiban bank

menyediakan dana masyarkat yang telah dititipkan apabila sewaktu-

waktu akan diambil. Kemudian kewajiban bank kepada karyawan

adalah kewajiban memberikan upah sesuai dengan yang diperjanjikan

serta tepat waktu. Kewajiban bank terhadap pemilik modal adalah

kewajiban untuk memberikan pendapatan atau keuntungan sesuai

dengan dana yang telah diinvestasikan. Sedangkan kewajiban bank

terhadap pihak lain adalah apabila bank meminjam dana, maka bank

harus mengembalikan dana tersebut sesuai dengan waktu yang telah

disepakati.

Page 48: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

30

d. Pemenuhan peraturan perbankan yang berlaku.

Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatannya, bank mempunyai aturan

yang berasal dari Bank Indonesia maupun pihak lain yang berwenang

membuat peraturan. Kewajiban bank adalah mematuhi peraturan

tersebut agar kegiatan bank terlaksana dengan baik.

Berdasarkan PBI No. 13/1/PBI/2011 Tentang Penilaian Tingkat

Kesehatan Bank Umum, Bank Indonesia telah menetapkan sistem

penilaian tingkat kesehatan bank berbasis risiko menggantikan penilaian

CAMELS yang dulunya diatur dalam PBI No.6/10/PBI/2004. Penilaian

tingkat kesehatan bank dengan menggunakan pendekatan berdasarkan

risiko (Risk-based Bank Rating) merupakan penilaian yang komprehensif

dan terstruktur terhadap hasil integrasi profil risiko dan kinerja yang

meliputi penerapan tata kelola yang baik, rentabilitas, dan permodalan.

Pendekatan tersebut memungkinkan Bank Indonesia sebagai pengawas

melakukan tindakan pengawasan yang sesuai dan tepat waktu karena

penilaian dilakukan secara komprehensif terhadap semua faktor penilaian

dan difokuskan pada risiko yang signifikan serta dapat segera

dikomunikasikan kepada bank dalam rangka menetapkan tindak lanjut

pengawasan (Wirawan:2013).

Dalam PBI No. 13/1/PBI/2011 penilaian Risk Based Bank Rating

(RBBR) penilaiannya meliputi:

Page 49: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

31

a. Profil risiko (risk profile)

Penilaian terhadap faktor profil risiko merupakan penilaian terhadap

risiko inheren dan kualitas penerapan manajemen risiko dalam

operasional bank yang dilakukan terhadap 8 (delapan) risiko yaitu:

risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko

hukum, risiko stratejik, risiko kepatuhan dan risiko reputasi.

Berdasarkan hasil pengawasan, jenis risiko yang menonjol dalam

industri perbankan nasional adalah risiko kredit dan operasional.

b. Good Corporate Governance (GCG)

Penilaian terhadap faktor GCG merupakan penilaian terhadap

manajemen bank atas pelaksanaan prinsip-prinsip GCG sebagaimana

diatur dalam PBI GCG yang didasarkan pada 3 (tiga) aspek utama

yaitu Governance Structure, Governance Process dan Governance

Outcomes. Governance Structure mencakup pelaksanaan tugas dan

tanggung jawab Komisaris dan Direksi serta kelengkapan dan

pelaksanaan tugas komite. Governance Process mencakup penerapan

fungsi kepatuhan bank, penanganan benturan kepentingan, penerapan

fungsi audit intern dan ekstern, penerapan manajemen risiko

termasuk sistem pengendalian intern, penyediaan dana kepada pihak

terkait dan dana besar, serta rencana strategis bank. Governance

Outcomes mencakup transparansi kondisi keuangan dan non

keuangan, laporan pelaksanaan GCG dan pelaporan internal.

Penerapan GCG yang memadai sangat diperlukan dalam pengelolaan

Page 50: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

32

perbankan mengingat SDM yang menjalankan bisnis perbankan

merupakan faktor kunci yang harus memiliki integritas dan

kompetensi yang baik.

c. Rentabilitas (earnings)

Penilaian terhadap faktor rentabilitas (earnings) meliputi penilaian

terhadap kinerja earnings, sumber-sumber earnings, dan

sustainability earnings bank. Tindakan pengawasan yang dilakukan

antara lain meminta bank agar meningkatkan kemampuan

menghasilkan laba seperti melalui peningkatan efisiensi dan volume

usaha dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.

d. Permodalan (capital)

Penilaian terhadap faktor permodalan (capital) meliputi penilaian

terhadap tingkat kecukupan permodalan dan pengelolaan permodalan.

Bagi bank yang dinilai masih perlu meningkatkan modal untuk

mendukung kegiatan usaha, Bank Indonesia antara lain meminta agar

pemegang saham bank menambah modal, mencari investor baru

dan/atau mengurangi proporsi pembagian dividen kepada pemegang

saham.

Sedangkan untuk penilaiannya untuk tingkat kesehatan bank juga

berbeda yaitu menggunakan komposit dalam penilaiannya.

Tabel 2.2

Kategori Peringkat Komposit untuk Tingkat Kesehatan Bank

PK Keterangan

PK-1 Mencerminkan kondisi bank secara umum sangat sehat

sehingga dinilai sangat mampu menghadapi pengaruh

Page 51: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

33

negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan

faktor eksternal lainnya tercermin dari peringkat faktor-

faktor penilaian, antara lain profil risiko, penerapan GCG,

rentabilitas, dan permodalan yang secara umum sangat

baik. Apabila terdapat kelemahan, maka secara umum

kelemahan tersebut tidak signifikan.

PK-2 Mencerminkan kondisi Bank secara umum sehat

sehingga dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif

yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor

eksternal lainnya tercermin dari peringkat faktor-faktor

penilaian, antara lain profil risiko, penerapan GCG,

rentabilitas, dan permodalan yang secara umum baik.

Apabila terdapat kelemahan, maka secara umum

kelemahan tersebut kurang signifikan.

PK-3 Mencerminkan kondisi Bank secara umum cukup sehat

sehingga dinilai cukup mampu menghadapi pengaruh

negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan

faktor eksternal lainnya tercermin dari peringkat faktor-

faktor penilaian, antara lain profil risiko, penerapan GCG,

rentabilitas, dan permodalan yang secara umum cukup

baik. Apabila terdapat kelemahan, maka secara umum

kelemahan tersebut cukup signifikan dan apabila tidak

berhasil diatasi dengan baik oleh manajemen dapat

mengganggu kelangsungan usaha Bank.

PK-4 Mencerminkan kondisi Bank secara umum kurang sehat

sehingga dinilai kurang mampu menghadapi pengaruh

negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan

faktor eksternal lainnya tercermin dari peringkat faktor-

faktor penilaian, antara lain profil risiko, penerapan GCG,

rentabilitas, dan permodalan yang secara umum kurang

baik. Terdapat kelemahan yang secara umum signifikan

dan tidak dapat diatasi dengan baik oleh manajemen serta

mengganggu kelangsungan usaha Bank.

PK-5 Mencerminkan kondisi Bank secara umum tidak sehat

sehingga dinilai tidak mampu menghadapi pengaruh

negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan

faktor eksternal lainnya tercermin dari peringkat faktor-

faktor penilaian, antara lain profil risiko, penerapan GCG,

rentabilitas, dan permodalan yang secara umum kurang

baik. Terdapat kelemahan yang secara umum sangat

signifikan sehingga untuk mengatasinya dibutuhkan dana

dari pemegang saham atau sumber dana dari pihak lain

untuk memperkuat kondisi keuangan Bank. Sumber : Bank Indonesia (2011)

Page 52: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

34

4. Rasio Keuangan Penilaian Tingkat Kesehatan Bank

Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil

perbandingan dari satu pos lainnya yang mempunyai hubungan yang

relevan dan signifikan. Misalnya antara Utang dan Modal, antara Kas dan

Total Aset, antara Harga Pokok Produksi dengan Total Penjualan, dan

sebagainya (Harahap, 2013:297). Teknik ini sangat lazim digunakan para

analisis keuangan. Rasio keuangan sangat penting dalam melakukan

analisis terhadap kondisi keuangan perusahaan.

Keunggulan analisis rasio keuangan dibandingkan analisis dengan

teknik lain adalah (Harahap, 2013:298):

a. Rasio merupakan angka-angka atau ikhstisar statistik yang lebih

mudah dibaca dan ditafsirkan.

b. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang

disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.

c. Mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain

Kelemahan analisis rasio keuangan dibanding analisis dengan

teknik lain adalah (Harahap, 2013:298):

a. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat.

b. Sulit jika data tidak sinkron.

c. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia, akan menimbulkan

kesulitan menghitung rasio.

Mengenai penilaian tingkat kesehatan bank dengan metode Risk

Based Bank Rating (RBBR) (berupa faktor kuantitatif dan kualitatif yang

Page 53: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

35

terdiri dari: Profil risiko, Good Corporate Governance (GCG),

Rentabilitas dan Permodalan). Namun biasanya faktor yang mudah diukur

adalah faktor kuantitatif karena berupa rasio – rasio keuangan dan datanya

mudah diperoleh. Dalam penilaian tingkat kesehatan bank dengan metode

Risk Based Bank Rating (RBBR) faktor kuantitatif adalah profil risiko:

risiko keuangan (kuantitatif), rentabilitas dan permodalan.

a. Profil Risiko (Risk Profil)

Bank Indonesia mendefinisikan risiko sebagai potensi terjadinya

suatu peristiwa (events) yang dapat menimbulkan kerugian (loss). Hal

ini berarti pula bahwa risiko selalu melekat pada setiap aktivitas usaha

bank dan risiko akan dapat menjadi berbahaya apabila tidak

dimengerti, tidak terukur dan tidak dikelola atau dikendalikan

(Wirawan, 2013).

Manajemen risiko dalam pengawasan bank akan memfokuskan

pada dual hal pokok, yaitu proses manajemen risiko itu sendiri dan

pendekatan kuantitatif atas risiko tersebut. Proses manajemen risiko

perlu untuk mengetahui apakah kegiatan pengendalian atas setiap

risiko sudah dilakukan dalam kegiatan operasional bank, sedangkan

pendekatan kuantitatif diperlukan untuk mengatur sampai seberapa

jauh risiko yang dihadapi dan seberapa besar kerugian yang akan

dialami (Eva, 2010).

Page 54: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

36

1) Risiko Kredit (Credit risk)

Risiko kredit (credit risk) didefinisikan sebagai kemungkinan

kegagalan debitur mengembalikan kredit yang diberikan oleh bank.

Bank Indonesia mengklasifikasikan kredit non produktif kedalam

tiga kategori yaitu kredit kurang lancar, diragukan, dan macet.

Risiko kredit ditunjukkan dengan besaran Non performing loan

atau dalam bank syariah dikenal dengan nama Non Performing

Finance yaitu jumlah aktiva non produktif dibagi dengan total

kredit yang diberikan bank (Latumaerissa, 1999:84). Rasio NPL

menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit

bermasalah yang diberikan oleh bank. Semakin tinggi rasio NPL

maka semakin buruk kualitas kredit yang menyebabkan jumlah kredit

bermasalah semakin besar sehingga dapat menyebabkan kemungkinan

suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin besar

(Herdiningtyas,2005). Maka dalam hal ini semakin tinggi rasio NPL

maka semakin rendah profitabilitas suatu bank.

Menurut Surat Edaran BI No. 3/30DPNP tanggal 14

Desember 2001, NPL dihitung dari perbandingan antara kredit

bermasalah terhadap total kredit. Dalam bank syariah kredit

digantikan dengan nama pembiayaan.

NPL/NPF = ( )

( ) (2.1)

Page 55: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

37

2) Risiko Pasar (Market Risk)

Risiko pasar (Market Risk) adalah risiko dari suatu entitas

yang mungkin mengalami kerugian sebagai akibat dari fluktuasi

pergerakan harga pasar, karena perubahan harga (volatilitas)

instrumen-instrumen pendapatan tetap, instrumen-instrumen

ekuitas, komoditas, kurs mata uang, dan kontrak-kontrak di luar

neraca terkait. Selain itu, risiko pasar juga berasal dari risiko valuta

asing umum dan risiko komoditas seluruh bank ( di bidang

perdagangan dan pembukuan perbankan) (Greuning dan

Bratanovic, 2011:197). Risiko pasar dihitung dengan Net Interset

Margin yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen

bank dalam menghasilkan pendapatan dari bunga dengan melihat

kinerja bank dalam menyalurkan kredit, mengingat pendapatan

operasional bank sangat tergantung dari selisih bunga kredit yang

disalurkan. Semakin besar rasio ini maka akan meningkatkan

pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank,

sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah

semakin kecil dan kinerja bank tersebut akan semakin baik (Griha,

Zulbahridar, dan Andri ,2014).

Menurut Surat Edaran BI No. 3/30DPNP tanggal 14

Desember 2001, NIM dihitung dari perbandingan antara

pendapatan bunga terhadap aktiva produktif.

NIM =

(2.2)

Page 56: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

38

3) Risiko Likuiditas (Liquidity risk)

Risiko likuiditas (liquidity risk) menunjukkan risiko yang

dihadapi oleh bank karena mengalami kegagalan untuk memenuhi

kewajiban terhadap deposannya, dengan alat-alat likuid yang

tersedia karena harus digunakan oleh bank yang bersangkutan

untuk membayar kewajiban yang harus segera dilunasi (Harahap,

2013:301). Dalam penelitian ini menggunakan Loan/Finance to

Deposite Ratio untuk menghitung likuiditas dimana semakin tinggi

rasio likuiditas maka kemungkinan bank mengalami kerugian

semakin rendah karena dapat menyalurkan kredit dengan efektif

secara otomatis laba akan semakin meningkat (Dewi, Sinarwati

dan Darmawan, 2014).

Menurut Surat Edaran BI No. 3/30DPNP tanggal 14

Desember 2001, LDR dihitung dari perbandingan antara jumlah

kredit yang diberikan terhadap jumlah dana pihak ketiga. Dalam

bank syariah kredit digantikan dengan nama pembiayaan.

LDR/FDR = ( )

(2.3)

b. Rentabilitas (Earning)

Rentabilitas (earnings) (Veitzhal, 2007:720) adalah untuk

memastikan efisiensi dan kualitas pendapatan bank secara benar dan

akurat yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. Penilaian terhadap

faktor rentabilitas (earnings) meliputi penilaian terhadap kinerja

earnings, sumber-sumber earnings, dan sustainability earnings Bank.

Page 57: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

39

Rasio keuangan penilaian rentabilitas dalam penelitian ini

menggunakan rasio BOPO.

Rasio ini yang sering disebut rasio efisiensi ini digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya

operasional terhadap pendapatan operasional (Dendawijaya,

2009:130). Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya

operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga

kemungkinan laba bank akan semakin meningkat (Griha, Zulbahridar,

dan Andri ,2014). Besarnya nilai BOPO dapat dihitung dengan rumus

(Dendawijaya, 2009:129):

BOPO =

x 100% (2.4)

c. Permodalan (Capital)

Penilaian terhadap faktor permodalan (capital) meliputi

penilaian terhadap tingkat kecukupan permodalan dan pengelolaan

permodalan. Rasio untuk menilai permodalan ini adalah Capital

Adequacy Ratio (CAR).

CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh

aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat

berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri

bank di samping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar

bank, seperti dana masyarakat, pinjaman (utang), dan lain-lain. Dengan

kata lain, capital adequacy ratio adalah rasio kinerja bank untuk

mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang

Page 58: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

40

aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya kredit

yang diberikan (Dendawijaya, 2009: 121). Rasio ini dapat dirumuskan

sebagai berikut (Dendawijaya, 2009:121):

CAR =

x 100 % (2.5)

CAR merupakan indikator terhadap kemampuan bank untuk

menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-kerugian

bank yang disebabkan oleh aktiva yang berisiko (Dendawijaya,

2009:121). Seluruh bank yang ada di Indonesia diwajibkan untuk

menyediakan modal minimum sebesar 8% dari ATMR. Semakin besar

Capital Adequacy Ratio (CAR) maka keuntungan bank juga semakin

besar. Dengan kata lain, semakin kecil risiko suatu bank maka semakin

besar keuntungan yang diperoleh bank (Griha, Zulbahridar, dan Andri

,2014)

5. Kinerja Bank

Kinerja Bank merupakan bagian dari kinerja bank secara

keseluruhan. Kinerja (performance) bank secara keseluruhan merupakan

gambaran prestasi yang dicapai bank dalam operasionalnya, baik yang

menyangkut aspek keuangan, pemasaran, penghimpunan dan penyaluran

dana, teknologi maupun sumber daya manusia (Jumingan, 2006:239).

Berdasarkan apa yang dinyatakan di atas, kinerja keuangan bank

merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu

baik menyangkut aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dana

Page 59: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

41

yang biasa diukur dengan indikator solvabilitas, likuiditas dan

profitabilitas (Harahap, 2013:300).

Rasio solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam

membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya

apabila perusahaan dilikuidasi (Harahap, 2013:303). Rasio likuiditas

menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban

jangka pendeknya (Harahap, 2013:301). Rasio profitabilitas

menggambarkan kemampuan perusahaan mendapat laba melalui semua

kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal,

jumlah karyawan , jumlah cabang, dan sebagainya (Harahap, 2013:301).

Menurut Rachmawati (2013) profitabilitas merupakan indikator yang

paling tepat untuk mengukur kinerja suatu bank. Profitabilitas atau

disebut dengan rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk

menghasilkan laba selama periode tertentu (Hasibuan, 2006:100).

Profitabilitas suatu bank digunakan untuk mengukur dan melihat

keberhasilan, kemampuan serta kinerja suatu bank didalam menggunakan

aktivanya secara produktif (Rachmawati,2013).

Terdapat beberapa cara untuk mengukur tingkat profitabilitas suatu

perusahaan, salah satunya dengan menggunakan rasio Return On Asset..

ROA adalah rasio yang digunakan mengukur kemampuan bank

menghasilkan keuntungan secara relatif dibandingkan dengan total

asetnya (Harahap, 2013:305). Besarnya ROA dapat dihitung dengan

rumus (Harmono, 2009 : 119):

Page 60: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

42

ROA =

x 100% (2.6)

Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula keuntungan

yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut

dari segi penggunaan aset (Dendawijaya, 2009:118).

C. Kerangka Penelitian

Berdasarkan uraian landasan teori dan penelitian terdahulu di atas,

maka kerangka penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1

Kerangka Penelitian

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu jawaban permasalahan sementara yang

bersifat dugaan dari suatu penelitian. Dugaan ini harus dibuktikan

kebenarannya melalui data empiris (fakta lapangan). Hipotesis dapat benar

Kinerja Bank (Y)

Resiko Kredit

(NPL/NPF) (X1)

Resiko Pasar (NIM)

(X2)

Resiko likuiditas

(LDR/FDR)(X3)

Rentabilitas

(BOPO)(X4)

Permodalan (CAR)

(X5)

H1 (-)

H2 (+)

H3 (+)

H4 (-)

H5 (+)

Page 61: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

43

atau terbukti dan tidak terbukti setelah didukung oleh fakta-fakta dari hasil

penelitian lapangan (Supardi, 2005:69).

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan, teori, penelitian terdahulu, dan

kerangka pemikiran maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Pengaruh Risiko Kredit Terhadap Kinerja Bank

Credit risk didefinisikan sebagai kemungkinan kegagalan debitur

mengembalikan kredit yang diberikan oleh bank. Bank Indonesia

mengklasifikasikan kredit non produktif kedalam 3 kategori yaitu kredit

kurang lancar, diragukan, dan macet. Risiko kredit ditunjukkan dengan

besaran Non performing loan atau dalam bank syariah dikenal dengan

nama Non Performing Finance yaitu jumlah aktiva non produktif dibagi

dengan total kredit yang diberikan bank (Latumaerissa, 1999:84).

Herdiningtyas (2005) dan Rachmawati (2013) menyatakan bahwa

Semakin besar Non Performing Loan (NPL) berarti risiko kredit semakin

tinggi. Bank dapat mengkompensasikan pemberian kredit yang

mempunyai risiko tinggi diimbangi dengan pendapatan yang lebih tinggi

melalui penetapan suku bunga di atas normal. Oleh karena itu, perlu

adanya kebijakan pemberian kredit yang tepat dan efektif yang diterapkan

perbankan agar tingkat kredit bermasalah dapat berkurang. Semakin

rendah rasio ini maka kemungkinan bank mengalami kerugian sangat

rendah yang secara otomatis laba akan semakin meningkat.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Djazuli

(2015) di 8 Bank Umum Syariah tahun 2010-2013 menyatakan bahwa

Page 62: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

44

NPL berpengaruh tidak signifikan terhadap ROA dan penelitian Wibowo

dan Saichu (2013) di bank syariah tahun 2008-2011 juga mendapatkan

hasil yang tidak signifikan. Hal tersebut juga didukung oleh penelitian

yang dilakukan Dayu (2015) di 30 Bank Konvensional pada tahun 2010-

2013 juga mendapatkan hasil bahwa NPL tidak signifikan terhadap ROA.

Ariani dan Ardian (2015) di LPD kab. Bandung pada tahun yang sama

membuktikan bahwa NPL berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis:

H1 : Risiko Kredit (NPL/NPF) berpengaruh negatif terhadap

Kinerja Bank (ROA)

2. Pengaruh Risiko Pasar Terhadap Kinerja Bank

Resiko pasar (Market Risk) adalah risiko dari suatu entitas yang

mungkin mengalami kerugian sebagai akibat dari fluktuasi pergerakan

harga pasar, karena perubahan harga (volatilitas) instrumen-instrumen

pendapatan tetap, instrumen-instrumen ekuitas, komoditas, kurs mata

uang, dan kontrak-kontrak di luar neraca terkait. Selain itu, risiko pasar

juga berasal dari risiko valuta asing umum dan risiko komoditas seluruh

bank (di bidang perdagangan dan pembukuan perbankan) (Greuning dan

Bratanovic, 2011:197). Risiko pasar dihitung dengan Net Interset Margin

yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam

menghasilkan pendapatan dari bunga dengan melihat kinerja bank dalam

menyalurkan kredit, mengingat pendapatan operasional bank sangat

tergantung dari selisih bunga kredit yang disalurkan.

Page 63: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

45

Menurut Rachmawati (2013) dan Griha, Zulbahridar, dan Andri

(2014) semakin besar rasio ini maka akan meningkatkan pendapatan

bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank, sehingga kemungkinan

suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil dan kinerja bank

tersebut akan semakin baik.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi,

Herawati dan Sulindawati (2015) di Bank Umum Swasta Nasional yang

terdaftar di BEI periode 2009-2013 mendapatkan hasil bahwa NIM

berpengaruh signifikan terhadap ROA. Penelitian yang dilakukan Dayu

(2015) di 30 Bank Konvensional pada tahun 2010-2013 juga

mendapatkan hasil bahwa NIM positif dan signifikan berpengaruh

terhadap ROA.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis:

H2 : Risiko Pasar (NIM) berpengaruh positif terhadap

Kinerja Bank (ROA)

3. Pengaruh Risiko Likuiditas Terhadap Kinerja Bank

Liquidity risk menunjukkan risiko yang dihadapi oleh bank karena

mengalami kegagalan untuk memenuhi kewajiban terhadap deposannya,

dengan alat-alat likuid yang tersedia karena harus digunakan oleh bank

yang bersangkutan untuk membayar kewajiban yang harus segera dilunasi

(Harahap, 2013:301). Dalam beberapa penelitian sebelumnya

menyimpulkan bahwa dimana semakin tinggi rasio likuiditas maka

kemungkinan bank mengalami kerugian semakin rendah secara otomatis

Page 64: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

46

laba akan semakin meningkat. LDR merupakan rasio untuk mengukur

komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah

dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan (Kasmir, 2011:290).

Semakin tinggi rasio LDR maka semakin baik kemampuan bank

dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan

mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya.

Semakin tinggi rasio tersebut memberikan indikasi semakin tinggi

kemampuan bank yang bersangkutan dalam menyalurkan kredit yang

potensial bagi peningkatan laba (Dendawijaya, 2009:116).

Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Djazuli

(2015) di 8 Bank Umum Syariah tahun 2010-2013 bahwa LDR

berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis:

H3 : Resiko Likuiditas (LDR/FDR) berpengaruh positif

terhadap Kinerja Bank (ROA)

4. Pengaruh Rentabilitas Terhadap Kinerja Bank

Earnings (Veitzhal, 2007:720) adalah untuk memastikan efisiensi

dan kualitas pendapatan bank secara benar dan akurat yang dicapai oleh

bank yang bersangkutan. Penilaian terhadap faktor rentabilitas (earnings)

meliputi penilaian terhadap kinerja earnings, sumber-sumber earnings,

dan sustainability earnings Bank. Rasio keuangan penilaian rentabilitas

dalam penelitian ini menggunakan rasio BOPO.

Page 65: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

47

Rasio ini yang sering disebut rasio efisiensi ini digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya

operasional terhadap pendapatan operasional (Dendawijaya, 2009:130).

Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang

dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan laba bank

akan semakin meningkat (Dewi, Sinarwati dan Darmawan, 2014).

Hal ini didukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Wibowo dan Saichu (2013) di Bank Syariah pada tahun

2008-2011 menunjukkan hasil bahwa BOPO berpengaruh negatif

signifikan terhadap ROA hal ini juga didukung Sudiyatno (2013) dengan

penelitian yang dilakukan di 96 perusahaan perbankan selama 2007-2010.

Penelitian oleh Ardi, Nugaraha dan Saryadi (2015) dengan penelitian di

35 bank umum yang telah go public pada tahun 2008-2012 juga

menunjukkan bahwa BOPO berpengaruh terhadap ROA.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis:

H4 : Rentabilitas (BOPO) berpengaruh negatif terhadap Kinerja

Bank (ROA)

5. Pengaruh Permodalan Terhadap Kinerja Bank

Penilaian terhadap faktor permodalan (capital) meliputi penilaian

terhadap tingkat kecukupan permodalan dan pengelolaan permodalan.

Rasio untuk menilai permodalan ini adalah Capital Adequacy Ratio

(CAR).

Page 66: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

48

CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva

bank yang mengandung resiko (kredit, penyertaan, serat berharga, tagihan

pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank di samping

memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank, seperti dana

masyarakat, pinjaman (utang), dan lain-lain. Dengan kata lain, capital

adequacy ratio adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan

modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau

menghasilkan risiko, misalnya kredit yang diberikan (Dendawijaya,

2009:121).

Tingkat CAR yang ideal akan meningkatkan kepercayaan

masyarakat sebagai pemilik dana terhadap bank sehingga masyarakat

akan memiliki keinginan yang lebih untuk menyimpan dananya di bank,

yang pada akhirnya bank akan memiliki kecukupan dana untuk

menjalankan kegiatan operasionalnya seperti pemberian kredit kepada

masyarakat yang memungkinkan bank untuk dapat memperoleh laba lebih

dari kenaikan pendapatan bunga kredit yang dikucurkannya (Dewi,

Sinarwati dan Darmawan, 2014).

Semakin besar Capital Adequacy Ratio (CAR) maka keuntungan bank

juga semakin besar. Dengan kata lain, semakin kecil risiko suatu bank maka

semakin besar keuntungan yang diperoleh bank (Griha, Zulbahridar, dan

Andri ,2014).

Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Anggraeni dan Suwardika (2014) di BUMN dengan data yang diperoleh

Page 67: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

49

adalah data bulanan dari laporan keuangan publikasi bank-bank

pemerintah selama tiga tahun, yaitu tahun 2010-2012 mendapatkan hasil

bahwa CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA dan hasil

penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Aldi, Nugraha

dan Saryadi (2015) di 35 Bank Umum periode 2008-2012.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis:

H5 : Permodalan (CAR) berpengaruh positif terhadap Kinerja

Bank (ROA)

Page 68: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

50

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini jenis penelitian kuantitatif dengan data yang

digunakan adalah data sekunder untuk semua variabel yaitu kinerja bank dan

data rasio-rasio keuangan yang terdapat pada laporan keuangan Bank Syariah

selama tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Perbankan Syariah di Indonesia pada

periode 2010-2014, melalui akses internet ke website bank-bank yang

termasuk dalam sampel maupun akses ke www.bi.go.id

C. Populasi dan Sampel

Populasi menurut Supardi (2005:101) adalah suatu kesatuan individu

atau subyek pada wilayah dan waktu serta dengan kualitas tertentu yang akan

diamati. Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Syariah di Indonesia.

Sampel menurut Supardi (2005:103) adalah bagian dari populasi yang

dijadikan subyek penelitian sebagai wakil dari para anggota populasi.teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling

(penarikan sampel secara tidak acak). Menurut Sugiyono (2010:66),

nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak

memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau

anggota yang dipilih menjadi sampel. Bagian dari nonprobability sampling

Page 69: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

51

yang digunakan adalah purposive sampling. Menurut Sugiyono (2010:68)

yang dimaksud purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan

cara pertimbangan tertentu. Kriteria-kriteria pemilihan sampel tersebut

diantaranya, perusahaan perbankan yang terdaftar sebagai perusahaan

perbankan yang go public antara lain:

1) Bank yang menerbitkan annual report selama 5 tahun berturut-turut yaitu

tahun 2010-2014.

2) Laporan keuangan dalam annual report harus mempunyai tahun buku

yang berakhir 31 desember.

3) Bank Syariah yang termasuk dalam Bank Umum Syariah.

Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah bank yang termasuk

dalam Bank Umum Syariah berjumlah 11 bank yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.1

Daftar nama bank sampel

No. Nama Bank

1 BNI Syariah

2 Bank Mega Syariah

3 Bank Muamalat

4 Bank Mandiri Syariah

5 BRI Syariah

6 Bank Syariah Bukopin

7 Bank Jabar Banten Syariah

8 BCA Syariah

9 Panin Bank Syariah

10 Bank Victoria Syariah

11 Maybank Syariah

Sumber : www.bi.go.id

Alasan menggunakan Bank Umum Syariah adalah:

1. Jumlah modal yang disetor minimal 1 Triliyun dapat berupa rupiah

atau valuta asing. Hal ini menggambarkan bahwa modal yang dimiliki

Page 70: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

52

dapat menjamin bank tersebut baik dari segi permodalan dan dapat

berdampak pada perluasan bank dan berorientasi profit. Karena bank

yang terlalu kecil modalnya dapat mengakibatkan ketidakpercayaan

calon nasabah karena takut uang miliknya tidak dapat diambil lagi

ketika bank mengalami resiko kerugian usaha (Latumaerissa,

1999:84).

2. Sumber dana modal disetor untuk pendirian bank umum baru tidak

boleh berasal dari dana pinjaman atau fasilitas pembiayaan dalam

bentuk apapun dari bank atau pihak lain di Indonesia. Hal ini

mengantisipasi adanya risiko likuiditas karena disetorkan untuk modal

pendirian bank. Saat modal disetor tersebut berasal dari pinjaman

maka pemilik modal tidak memiliki tidak mempunyai jaminan apapun

ketika terkena likuiditas sehingga tidak dapat mengcover kerugian

jangka panjang yang disebabkan oleh penurunan aktivanya

(Dendawijaya, 2009:120).

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode pengumpulan

data dari basis data sebab penulis mengambil data sekunder. Metode ini

dilakukan melalui pengumpulan dan pencatatan data laporan tahunan pada

masing-masing bank syariah yang menjadi sampel penelitian selama periode

tahun 2010-2014. Data dalam penelitian ini diperoleh dari internet dengan

cara mendownload laporan tahunan dari masing-masing bank tersebut yang

dipublikasikan melalui website Bank Indonesia.

Page 71: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

53

E. Jenis dan Sumber Data

1) Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung

atau penelitian arsip yang memuat peristiwa masa lalu (Bawono, 2006:

30). Data sekunder dalam penelitian ini terdiri dari data rasio-rasio

kesehatan bank yaitu permodalan dihitung dengan Capital Adequacy

Ratio (CAR), risiko pasar dihitung dengan Net Interest Margin (NIM),

risiko kredit dihitung dengan Non Performing Loan / Finance

(NPL/NPF), risiko likuiditas dihitung dengan Loan to Deposit Ratio/

Finance to Deposite Ratio (LDR/FDR), rentabilitas dihitung dengan

Biaya Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO) dan kinerja bank

dihitung dengan Return on Asset (ROA) tahun 2010-2014.

2) Sumber Data

Sumber data diperoleh dari website Bank Indonesia, yaitu

www.bi.go.id dan dari website bank yang dijadikan obyek dalam

penelitian

F. Definisi Operasional

Penelitian ini menganalisis tentang pengaruh kesehatan bank

terhadap kinerja di bank syariah. Komponen dari kesehatan bank yaitu

diukur menggunakan metode Risk Based Bank Rating (RBBR). Tiap-tiap

komponen dihitung dengan menggunakan rumus masing-masing variabel.

Page 72: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

54

1. Komponen Kesehatan Bank

d. Profil Risiko (Risk Profil)

Bank Indonesia mendefinisikan risiko sebagai potensi terjadinya

suatu peristiwa (events) yang dapat menimbulkan kerugian (loss). Hal

ini berarti pula bahwa risiko selalu melekat pada setiap aktivitas usaha

bank dan risiko akan dapat menjadi berbahaya apabila tidak

dimengerti, tidak terukur dan tidak dikelola atau dikendalikan

(Wirawan,2013).

4) Resiko Kredit (Credit risk)

Credit risk didefinisikan sebagai kemungkinan kegagalan

debitur mengembalikan kredit yang diberikan oleh bank. Bank

Indonesia mengklasifikasikan kredit non produktif kedalam 3

kategori yaitu kredit kurang lancar, diragukan, dan macet. Risiko

kredit ditunjukkan dengan besaran Non performing loan atau

dalam bank syariah dikenal dengan nama Non Performing Finance

yaitu jumlah aktiva non produktif dibagi dengan total kredit yang

diberikan bank (Latumaerissa, 1999:84).

Menurut Surat Edaran BI No. 3/30DPNP tanggal 14

Desember 2001, NPL dihitung dari perbandingan antara kredit

bermasalah terhadap total kredit. Dalam bank syariah kredit

digantikan dengan nama pembiayaan.

NPL/NPF = ( )

( ) (3.1)

Page 73: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

55

Perhitungan NPL/NPF yang digunakan adalah NPL/NPF dari

bank sampel yaitu 11 bank yang termasuk dalam Bank Umum

Syariah.

5) Resiko Pasar (Market Risk)

Resiko pasar (Market Risk) adalah risiko dari suatu entitas

yang mungkin mengalami kerugian sebagai akibat dari fluktuasi

pergerakan harga pasar, karena perubahan harga (volatilitas)

instrumen-instrumen pendapatan tetap, instrumen-instrumen

ekuitas, komoditas, kurs mata uang, dan kontrak-kontrak di luar

neraca terkait. Selain itu, resiko pasar juga berasal dari resiko

valuta asing umum dan resiko komoditas seluruh bank (di bidang

perdagangan dan pembukuan perbankan) (Greuning dan

Bratanovic, 2011:197). Dalam penelitian ini resko pasar dihitung

dengan rasio Net Interest Margin (NIM).

Menurut Surat Edaran BI No. 3/30DPNP tanggal 14

Desember 2001, NIM dihitung dari perbandingan antara

pendapatan bunga terhadap aktiva produktif. Net Interest Margin

yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank

dalam menghasilkan pendapatan dari bunga dengan melihat kinerja

bank dalam menyalurkan kredit, mengingat pendapatan

operasional bank sangat tergantung dari selisih bunga kredit yang

disalurkan.

NIM =

(3.2)

Page 74: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

56

Perhitungan NIM yang digunakan adalah NIM dari bank

sampel yaitu 11 bank yang termasuk dalam Bank Umum Syariah.

6) Resiko Likuiditas (Liquidity risk)

Liquidity risk menunjukkan risiko yang dihadapi oleh bank

karena mengalami kegagalan untuk memenuhi kewajiban terhadap

deposannya, dengan alat-alat likuid yang tersedia karena harus

digunakan oleh bank yang bersangkutan untuk membayar

kewajiban yang harus segera dilunasi (Harahap, 2013:301).

Menurut Surat Edaran BI No. 3/30DPNP tanggal 14

Desember 2001, LDR dihitung dari perbandingan antara jumlah

kredit yang diberikan terhadap jumlah dana pihak ketiga. Dalam

bank syariah kredit digantikan dengan nama pembiayaan.

LDR/FDR = ( )

(3.3)

Perhitungan LDR/FDR yang digunakan adalah LDR/FDR

dari bank sampel yaitu 11 bank yang termasuk dalam Bank Umum

Syariah.

e. Rentabilitas (Earning)

Earnings (Veitzhal, 2007:720) adalah untuk memastikan

efisiensi dan kualitas pendapatan bank secara benar dan akurat yang

dicapai oleh bank yang bersangkutan. Rasio keuangan penilaian

rentabilitas dalam penelitian ini menggunakan rasio BOPO.

Rasio ini yang sering disebut rasio efisiensi ini digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya

Page 75: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

57

operasional terhadap pendapatan operasional (Dendawijaya,

2009:130). Besarnya nilai BOPO dapat dihitung dengan rumus

(Dendawijaya, 2009:129):

BOPO =

x 100% (3.4)

Perhitungan BOPO yang digunakan adalah BOPO dari bank

sampel yaitu 11 bank yang termasuk dalam Bank Umum Syariah.

f. Permodalan (Capital)

CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh

aktiva bank yang mengandung resiko (kredit, penyertaan, serat

berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri

bank di samping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar

bank, seperti dana masyarakat, pinjaman (utang), dan lain-lain. Rasio

ini dapat dirumuskan sebagai berikut (Dendawijaya, 2009:121):

CAR =

x 100 % (3.5)

Perhitungan CAR yang digunakan adalah CAR dari bank sampel

yaitu 11 bank yang termasuk dalam Bank Umum Syariah.

2. Kinerja Bank

Kinerja Bank merupakan bagian dari kinerja bank secara

keseluruhan. Kinerja (performance) bank secara keseluruhan merupakan

gambaran prestasi yang dicapai bank dalam operasionalnya, baik yang

menyangkut aspek keuangan, pemasaran, penghimpunan dan penyaluran

dana, teknologi maupun sumber daya manusia (Jumingan, 2006:239).

Page 76: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

58

Menurut Rachmawati (2013) profitabilitas merupakan indikator yang

paling tepat untuk mengukur kinerja suatu bank. Profitabilitas atau disebut

dengan rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk

menghasilkan laba selama periode tertentu (Hasibuan, 2006:100).

Terdapat beberapa cara untuk mengukur tingkat profitabilitas suatu

perusahaan, salah satunya dengan menggunakan rasio Return On Asset..

ROA adalah rasio yang digunakan mengukur kemampuan bank

menghasilkan keuntungan secara relatif dibandingkan dengan total asetnya

(Harahap, 2013:305). Besarnya ROA dapat dihitung dengan rumus

(Harmono, 2009 : 119):

ROA =

x 100% (3.6)

Perhitungan NPL/NPF yang digunakan adalah NPL/NPF dari bank

sampel yaitu 11 bank yang termasuk dalam Bank Umum Syariah.

Secara garis besar definisi operasional digambarkan pada tabel 3.2

sebagai berikut :

Tabel 3.2

Definisi Operasional

No Variabel Definisi Pengukuran Skala

Pengu-

kuran

1 CAR rasio kinerja

bank untuk

mengukur

kecukupan

modal yang

dimiliki bank

untuk

menunjang

aktiva yang

CAR =

( )

x 100 %

Rasio

Page 77: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

59

mengundang

atau

menghasilkan

resiko

2 BOPO Rasio ini yang

sering disebut

rasio efisiensi

ini digunakan

untuk

mengukur

kemampuan

manajemen

bank dalam

mengendalikan

biaya

operasional

terhadap

pendapatan

operasional

BOPO =

x

100%

Rasio

3 NIM Net Interset

Margin yang

digunakan

untuk

mengukur

kemampuan

manajemen

bank dalam

menghasilkan

pendapatan

dari bunga

dengan melihat

kinerja bank

dalam

menyalurkan

kredit,

mengingat

pendapatan

operasional

bank sangat

tergantung dari

selisih bunga

kredit yang

disalurkan.

NIM =

Rasio

4 NPL/NPF Menghitung

resiko kredit

yang muncul

NPL/NPF

=

Page 78: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

60

dalam laporan

keuangan

perbankan

( )

( )

5 LDR/FDR mengukur

komposisi

jumlah kredit

yang diberikan

dibandingkan

dengan jumlah

dana

masyarakat

dan modal

sendiri yang

digunakan.

LDR =

x

100%

Rasio

6 ROA ROA

digunakan

untuk

mengukur

kemampuan

manajemen

bank dalam

memperoleh

keuntungan.

ROA =

x 100%

Rasio

Sumber : Menurut Surat Edaran BI No. 3/30DPNP tanggal 14 Desember

2001; Dendawijaya (2009); Harmono (2009)

G. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diambil dari

website masing-masing bank yang dijadikan sampel serta pada link

www.bi.go.id. Data yang diambil yaitu data-data tentang rasio-rasio

kesehatan bank terhadap kinerja bank yaitu Capital Adequacy Ratio (CAR),

Net Interest Margin (NIM), Non Performing Loan / Finance (NPL/NPF),

Loan to Deposit Ratio/ Finance to Deposite Ratio (LDR/FDR), Biaya

Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO) dan Return on Asset (ROA)

selama tahun 2010-2014.

Page 79: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

61

H. Analisis Data dan Hipotesis

1) Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian agar dapat

diinterpretasikan dan mudah dipahami adalah:

a) Uji Deskriptif Statistik

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu

data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,

maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness

(kemencengan distribusi) (Ghozali, 2013:19).

b) Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik terdiri dari heterokesdatisitas, autokorelasi,

multikolinieritas, normalitas, yaitu sebagai berikut (Bawono, 2006:

115-186) :

(1) Normalitas

Uji ini untuk menguji apakah dalam model regresi, data

variabel dependen dan independen yang kita pakai apakah

berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah

yang memiliki nilai residual yang berdistribusi normal.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji kolmogorov-

smirnov untuk menguji kenormalan suatu data karena dengan uji

ini menghasilkan nilai yang pasti. Jika nilai dari Asymp. Sig. (2-

tailed)-nya menunjukkan angka lebih dari 5% atau 0,05 maka

data tersebut berdistribusi normal tetapi sebaliknya jika nilai dari

Page 80: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

62

Asymp. Sig. (2-tailed)-nya menunjukkan angka kurang dari 5%

atau 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal.

(2) Heterokesdatisitas

Uji heterokesdatisitas ditujukan untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual

satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dari pengamatan

satu ke pengamatan lain tetap maka disebut homoskedastisitas

dan jika berbeda maka heterokedastisitas. Untuk mendeteksi ada

tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan beberapa

metode.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode White

Test. Dimana X2 hitung < X

2 tabel maka dapat disimpulkan bahwa

tidak ada gejala heterokedastisitas tetapi sebaliknya jika X2 hitung >

X2 tabel maka dapat disimpulkan bahwa ada gejala

heterokedastisitas.

(3) Autokorelasi

Uji autokorelasi adalah untuk melihat apakah terjadi korelasi

antara suatu periode saat ini dengan periode sebelumnya. Secara

sederhana adalah bahwa analisis regresi untuk melihat pengaruh

antara variabel bebas terhadap variabel terikat, jadi tidak boleh

ada korelasi antara data saat ini dengan data sebelumnya. Uji

autokorelasi hanya dilakukan pada data time series. Untuk

mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi maka dilakukan

Page 81: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

63

pengujian Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan sebagai

berikut:

(a) 0 < d < dl : ada autokorelasi positif

(b) 4-dl < d < 4 : ada autokorelasi negatif

(c) Du < d < 4-du : tidak ada autokorelasi positif

maupun negatif

(d) dl ≤ d ≤ du : tidak dapat disimpulkan

(e) du ≤ d ≤ 4-dl : tidak ada autokorelasi negatif

(4) Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah situasi di mana terdapat kolerasi

variabel-variabel bebas di antara satu dengan lainnya. berarti

multikolinearitas berguna untuk mendeteksi ada tidaknya

hubungan linier yang sempurna (pasti) di antara beberapa atau

semua variabel independen dari model regresi.

Alat statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan variance inflation factor (VIF). Dalam metode variance

inflation factor (VIF) dilihat dari hasil tolerance dan VIF-nya.

Jika nilai dari tolerance lebih dari 0,1 maka dikatakan tidak

terjadi multikolinearitas tetapi sebaliknya, jika nilai tolerance

kurang dari 0,1 maka dikatakan terjadi multikolinearitas. Dan jika

nilai VIF-nya menunjukkan nilai yang kurang dari 10,00 maka

dikatakan tidak terjadi multikolinearitas tetapi, jika nilai VIF-nya

Page 82: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

64

menunjukkan nilai yang lebih dari 10,00 maka dikatakan terjadi

multikolinearitas (Ghozali, 2013:105).

c) Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi berganda adalah suatu teknik ketergantungan.

Maka untuk menggunakannya, Anda harus dapat membagi variabel

menjadi variabel dependen dan independen. Analisis regresi juga

merupakan alat statistik yang digunakan bila variabel dependen dan

independen berbentuk metrik. Akan tetapi, dalam keadaan tertentu

variabel independen yang berupa data nonmetrik (variabel dummy,

data berbentuk ordinal atau nominal) dapat juga digunakan (Sulaiman,

2004 : 77).

Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis regresi berganda dengan mempergunakan program SPSS 19.

Analisis regresi berganda dipakai untuk menghitung besarnya

pengaruh secara kuantitatif dari suatu perubahan kejadian (variabel X)

terhadap kejadian lainnya (variabel Y). Analisis regresi berganda

dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh

permodalan dihitung dengan Capital Adequacy Ratio (CAR), risiko

pasar dihitung dengan Net Interest Margin (NIM),risiko kredit

dihitung dengan Non Performing Loan/Finance (NPL/NPF),risiko

likuiditas dihitung dengan Loan to Deposit Ratio/Finance to Deposite

Ratio (LDR/FDR),rentabilitas dihitung dengan Biaya

Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Return on

Page 83: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

65

Asset (ROA) sebagai rasio kinerja di Bank Syariah periode tahun

2010-2014. Formulasi persamaan regresi berganda sendiri adalah

sebagai berikut:

Y = α - β1X1 + β2X2 + β3X3 - β4X4 + β5X5 + ε

Di mana:

Y = ROA (Return on Asset)

α = bilangan konstanta

β1-β5 = koefisien regresi dari masing-masing variabel independen

X1 = NPL/NPF (Non Performing Loan / Finance)

X2 = NIM (Net Interest Margin)

X3 = LDR/FDR (Loan to Deposit Ratio/ Finance to Deposite Ratio)

X4 = BOPO (Biaya Operasional/Pendapatan Operasional)

X5 = CAR (Capital Adequacy Ratio)

ε = variabel residual atau predictor error

Analisa regresi berganda sering disebut juga analisa multivariate,

karena variabel yang mempengaruhi naik turunnya dependen (Y) lebih

dari satu variabel independen (X). Kondisi variabel independen (X)

dalam mempengaruhi variabel dependen (Y) bervariasi bisa positif dan

bisa negatif atau beraneka kondisi yang mempengaruhi (Bawono,

2006:85).

Page 84: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

66

2) Hipotesis

a) Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) menunjukkan sejauh mana tingkat

hubungan antara variabel dependen dan independen. Nilai R2

mempunyai interval antara 0 sampai 1 (0 ≤ R2 ≥ 1). Semakin besar R

2

(mendekati 1) , semakin baik hasil untuk model regresi tersebut dan

semakin mendekati 0, maka tidak ada hubungan antara variabel

independen dan variabel independen (Bawono, 2006 : 94). Jika (R2)

yang diperoleh mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan semakin kuat

model tersebut menerangkan hubungan variabel bebas terhadap

variabel terikat. Sebaliknya jika R2 makin mendekati nol maka

semakin lemah pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel

terikat.

Koefisien determinasi untuk mengetahui kemampuan variabel

independen dalam menjelaskan variabel dependen. Semakin tinggi

nilai koefisien determinasi semakin baik.

b) Uji F ( Uji Serempak)

Uji F dapat digunakan untuk mengetahui seberapa jauh semua

variabel independen (X) secara bersama-sama dapat mempengaruhi

variabel dependen (Y). Pengujian dilakukan dengan membandingkan

nilai Fhitung dengan Ftabel (Bawono, 2006 : 91).

Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas

terhadap varibel terikat. Dimana Fhitung>Ftabel, maka H0 ditolak.

Page 85: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

67

Sebaliknya apabila Fhitung<Ftabel, maka H0 diterima atau ada pengaruh

signifikan antara variabel dependen dan variabel independen. Untuk

mengetahui signifikan atau tidak pengaruh secara bersama-sama

variabel bebas terhadap variabel terikat maka digunakan probability

sebesar 5% (α= 0,05).

(a) Jika sig > ά (0,05), maka H0 diterima.

(b) Jika sig < ά (0,05), maka H0 ditolak.

c) Uji T (Uji Parsial)

Uji T dipakai untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel

independen secara individu terhadap variabel dependen dengan

menganggap variabel lain bersifat konstan. Uji ini dilakukan dengan

memperbandingkan t hitung dengan t tabel (Bawono, 2006 : 89).

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen

(X) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y) .

Signifikan berarti pengaruh yang terjadi dapat berlaku untuk populasi

(dapat digeneralisasikan). Penelitian ini menggunakan signifikansi 0,1

(10%). Jika sig > ά (0,1), maka H0 diterima dan jika sig < ά (0,1),

maka H0 ditolak.

Page 86: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

68

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Menurut UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas UU No. 7

Tahun 1992 tentang Perbankan pasal 1 ayat 3 menetapkan bahwa salah satu

bentuk usaha bank adalah menyediakan pembiayaan dan atau melakukan

usaha lain berdasarkan prinsip syariah sesuai dengan ketentuan yang

ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Veitzhal (2007:759) bank syariah adalah lembaga intermediasi dan

penyedia jasa keuangan yang bekerja berdasarkan etika dan sistem nilai

Islam, khususnya yang bebas dari bunga (riba), bebas dari kegiatan spekulatif

yang nonproduktif seperti perjudian (maysir), bebas dari hal-hal yang tidak

jelas dan meragukan (gharar), berprinsip keadilan, dan hanya membiayai

kegiatan usaha yang halal. Bank syariah sering dipersamakan dengan bank

tanpa bunga. Bank tanpa bunga merupakan konsep yang lebih sempit dari

bank syariah, ketika sejumlah instrumen atau operasi syariah selain

menghindari bunga, juga secara aktif turut berpartisipasi dalam mencapai

sasaran dan tujuan dari ekonomi Islam yang berorientasi pada kesehjahteraan

sosial.

Sedangkan bank umum syariah menurut UU No. 21 tahun 2008 tentang

perbankan syariah mendefinisikan bahwa bank umum syariah adalah bank

Page 87: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

69

syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalulintas

pembayaran.

Tabel 4.1

Daftar Nama Bank Umum Syariah

No. Nama Bank

1 BNI Syariah

2 Bank Mega Syariah

3 Bank Muamalat

4 Bank Mandiri Syariah

5 BRI Syariah

6 Bank Syariah Bukopin

7 Bank Jabar Banten Syariah

8 BCA Syariah

9 Panin Bank Syariah

10 Bank Victoria Syariah

11 Maybank Syariah

Sumber: www.bi.go.id

B. Hasil Penelitian

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, penelitian ini terlebih dahulu

melakukan pengujian terhadap kualitas data yang digunakan. Pengujian ini

menjamin terpenuhinya asumsi yang diperlukan untuk melakukan pengujian

terhadap regresi berganda.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran umum tentang objek

penelitian yang dijadikan sampel penelitian. Dengan memberikan

penjelasan tentang statistik deskriptif diharapkan dapat memberikan

gambaran awal tentang masalah yang diteliti.

Page 88: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

70

Tabel 4.2

Deskriptif statistik

Statistics

NPL/NPF NIM LDR/FDR BOPO CAR ROA

N Valid 55 55 55 55 55 55

Missing 0 0 0 0 0 0

Mean ,0192 ,0585 ,9690 ,7887 ,2942 ,0161

Std. Deviation ,01504 ,03607 ,38657 ,29194 ,31385 ,01545

Minimum ,00 ,00 ,17 ,08 ,11 -,03

Maximum ,05 ,15 2,89 1,82 1,95 ,07

Sumber: data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel 4.2 yang merupakan hasil tes deskriptif statistik,

dapat dilihat bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini sangat

bervariasi. Jumlah data yang diteliti adalah 55 sampel.

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa nilai ROA terendah adalah

-0,03 dan nilai tertinggi adalah 0,15 sedangkan mean dan standar deviasi

sebesar 0,0161 dan 0,01545 dapat disimpulkan bahwa data ini relatif baik

karena standar deviasi ROA lebih kecil dibanding rata-ratanya.

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa nilai NIM terendah adalah

0 dan nilai tertinggi adalah 0,07 sedangkan mean dan standar deviasi

sebesar 0,0585 dan 0,03607 dapat disimpulkan bahwa data ini relatif baik

karena standar deviasi NIM lebih kecil dibanding rata-ratanya.

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa nilai NPL/NPF terendah

adalah 0 dan nilai tertinggi adalah 0,05 sedangkan mean dan standar

deviasi sebesar 0,0192 dan 0,01504 dapat disimpulkan bahwa data ini

relatif baik karena standar deviasi NPL/NPF lebih kecil dibanding rata-

ratanya.

Page 89: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

71

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa nilai LDR/FDR terendah

adalah 0,17 dan nilai tertinggi adalah 2,89 sedangkan mean dan standar

deviasi sebesar 0,9690 dan 0,38657 dapat disimpulkan bahwa data ini

relatif baik karena standar deviasi LDR/FDR lebih kecil dibanding rata-

ratanya.

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa nilai BOPO terendah

adalah 0,08 dan nilai tertinggi adalah 1,82 sedangkan mean dan standar

deviasi sebesar 0,7887 dan 0,29194 dapat disimpulkan bahwa data ini

relatif baik karena standar deviasi BOPO lebih kecil dibanding rata-

ratanya.

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa nilai CAR terendah adalah

0,11 dan nilai tertinggi adalah 1,95 sedangkan mean dan standar deviasi

sebesar 0,2942 dan 0,31385.

2. Pengujian Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji ini untuk menguji apakah dalam model regresi, data variabel

dependen dan independen yang kita pakai apakah berdistribusi normal

atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual

yang berdistribusi normal. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

uji kolmogorov-smirnov untuk menguji kenormalan suatu data karena

dengan uji ini menghsilkan nilai yang pasti. Jika nilai dari Asymp. Sig.

(2-tailed)-nya menunjukkan angka lebih dari 5% atau 0,05 maka data

tersebut berdistribusi normal tetapi sebaliknya jika nilai dari Asymp.

Page 90: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

72

Sig. (2-tailed)-nya menunjukkan angka kurang dari 5% atau 0,05 maka

data tersebut tidak berdistribusi normal. Hasil pengujian normalitas

pada pengujian terhadap 55 data terlihat dalam tabel 4.2 sebagai

berikut:

Tabel 4.3

Normalitas Bank Sampel

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test (Data Asli)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 55

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation ,01325720

Most Extreme Differences Absolute ,149

Positive ,149

Negative -,102

Kolmogorov-Smirnov Z 1,101

Asymp. Sig. (2-tailed) ,177

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : data yang telah diolah

Berdasarkan hasil pada tabel 4.3 di atas, data terdistribusi

normal. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Kolmogorov – Smirnov

sebesar 1,101 dan signifikan pada 0,177 yang lebih besar dari dari

0,05. Hal ini berarti data residualnya terdistribusi secara normal,

karena nilai signifikansinya lebih dari 0,05.

b. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokesdatisitas ditujukan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu

Page 91: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

73

pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dari pengamatan satu ke

pengamatan lain tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika

berbeda maka heterokedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya

heterokedastisitas dapat dilakukan dengan beberapa metode. Dalam

penelitian ini peneliti menggunakan metode White Test. Dimana X2

hitung < X2 tabel maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala

heterokedastisitas tetapi sebaliknya jika X2 hitung > X

2 tabel maka dapat

disimpulkan bahwa ada gejala heterokedastisitas.

Tabel 4.4

Heterokedastisitas bank sampel

Uji White Test

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,857a ,735 ,578 ,00034161

a. Predictors: (Constant), X5.X5, X2.X3, X1.X5, X4.X4, X3.X3, X1.X1, X1.X2,

X3.X4, X3.X5, X2.X2, X4.X5, BOPO, X2.X5, X1.X4, X1.X3, X2.X4, NIM,

NPL/NPF, LDR/FDR, CAR

Sumber : data yang diolah

Hasil dari R2 menunjukkan angka 0,735 atau 73,5 %. Maka

untuk mencari X2hitung kita harus menghitungnya dengan mengalikan

n*R2 yaitu 0,735*55= 40,37 = X

2 hitung . sedangkan X

2 tabel = n-k-1 = 49

Dengan tingkat kepercayaan 5% = 66,3386 Karena X2 hitung < X

2

tabel maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala

heterokedastisitas.

Page 92: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

74

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi adalah untuk melihat apakah terjadi korelasi

antara suatu periode saat ini dengan periode sebelumnya. Secara

sederhana adalah bahwa analisis regresi untuk melihat pengaruh antara

variabel bebas terhadap variabel terikat, jadi tidak boleh ada korelasi

antara data saat ini dengan data sebelumnya. Uji autokorelasi hanya

dilakukan pada data time series. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

autokorelasi maka dilakukan Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan

sebagai berikut:

(f) 0 < d < dl : ada autokorelasi positif

(g) 4-dl < d < 4 : ada autokorelasi negatif

(h) Du < d < 4-du : tidak ada autokorelasi positif

maupun negatif

(i) dl ≤ d ≤ du : tidak dapat disimpulkan

(j) du ≤ d ≤ 4-dl : tidak ada autokorelasi negatif

Tabel 4.5

Autokorelasi bank sampel

Uji Durbin-Watson

Model Summaryb

Model R

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 ,514a ,264 ,189 ,01392 1,524

a. Predictors: (Constant), CAR, NIM, LDR/FDR, BOPO, NPL/NPF

b. Dependent Variable: ROA

Sumber: data yang telah diolah

Page 93: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

75

Dalam menguji autokorelasi dapat dilihat dari sehingga model

dapat dikatakan ada gejala penyakit autokorelasi. Karena dl= 1.3743

sedangkan du 1.7681 dan 4-du = 4- 1,7681 = 2,2319.

Maka, du >DW test < 4-du ada gejala autokorelasi. Tetapi

setelah adanya perbaikan menjadi

Tabel 4.6

Perbaikan Autokorelasi bank sampel

Uji Durbin-Watson

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 ,473a ,223 ,142 ,01422 1,817

a. Predictors: (Constant), lagX1, NIM, CAR, LDR/FDR, BOPO

b. Dependent Variable: lagY

Sumber : data yang diolah

Setelah diperbaiki maka dalam pengujian autokorelasi dapat

dilihat dari sehingga model dapat dikatakan tidak ada gejala penyakit

autokorelasi. Karena dl= 1.3743 sedangkan du 1.7681 dan 4-du = 4-

1,7681 = 2,2319. Maka, du < DW test < 4-du tidak ada gejala

autokorelasi.

d. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah situasi di mana terdapat kolerasi

variabel-variabel bebas di antara satu dengan lainnya. berarti

multikolinearitas berguna untuk mendeteksi ada tidaknya hubungan

linier yang sempurna (pasti) di antara beberapa atau semua variabel

independen dari model regresi. Alat statistik yang digunakan dalam

Page 94: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

76

penelitian ini adalah dengan variance inflation factor (VIF). Dalam

metode variance inflation factor (VIF) dilihat dari hasil tolerance dan

VIF-nya. Jika nilai dari tolerance lebih dari 0,1 maka dikatakan tidak

terjadi multikolinearitas tetapi sebaliknya, jika nilai tolerance kurang

dari 0,1 maka dikatakan terjadi multikolinearitas. Dan jika nilai VIF-

nya menunjukkan nilai yang kurang dari 10,00 maka dikatakan tidak

terjadi multikolinearitas tetapi, jika nilai VIF-nya menunjukkan nilai

yang lebih dari 10,00 maka dikatakan terjadi multikolinearitas.

Tabel 4.7

Uji Multikolinearitas Bank Sampel

Uji Variance Inflation Factor (VIF) Test

Collinearity Statistics KETERANGAN

Tolerance VIF

,663 1,508 TIDAK ADA MULTIKOLINEARITAS

,992 1,008 TIDAK ADA MULTIKOLINEARITAS

,932 1,072 TIDAK ADA MULTIKOLINEARITAS

,743 1,345 TIDAK ADA MULTIKOLINEARITAS

,798 1,252 TIDAK ADA MULTIKOLINEARITAS

Sumber : data yang telah diolah

Dilihat dari hasil yang ditunjukkan pada tolerance dan VIF nya

dapat disimpilkan bahwa tidak ada gejala multikolinieritas karena

tolerance menunjukkan hasil lebih dari 0,1 dan VIF nya menunjukkan

angka lebih kecil dari 10,00. Dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

multikolinearitas.

3. Analisis Statistik

Analisis regresi berganda adalah suatu teknik ketergantungan. Maka

untuk menggunakannya, Anda harus dapat membagi variabel menjadi

Page 95: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

77

variabel dependen dan independen. Analisis regresi juga merupakan alat

statistik yang digunakan bila variabel dependen dan independen berbentuk

metrik.

Analisis regresi berganda dipakai untuk menghitung besarnya

pengaruh secara kuantitatif dari suatu perubahan kejadian (variabel X)

terhadap kejadian lainnya (variabel Y). Analisis regresi berganda dalam

penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh permodalan dihitung

dengan Capital Adequacy Ratio (CAR),risiko pasar dihitung dengan Net

Interest Margin (NIM), risiko lkredit dihitung dengan Non Performing

Loan/Finance (NPL/NPF), risiko likuiditas dihitung dengan Loan to

Deposit Ratio/Finance to Deposite Ratio (LDR/FDR),rentabilitas dihitung

dengan Biaya Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap

Return on Asset (ROA) sebagai rasio kinerja di Bank Syariah periode

tahun 2010-2014.

Tabel 4.8

Hasil Uji Regresi

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,017 ,009 1,870 ,067

NPL/NPF -,102 ,155 -,099 -,657 ,514

NIM ,106 ,053 ,246 2,004 ,051*

LDR/FDR ,008 ,005 ,197 1,553 ,127

BOPO -,016 ,008 -,311 -2,189 ,033**

CAR ,001 ,007 ,025 ,183 ,856

a. Dependent Variable: ROA

Page 96: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

78

* : signifikan pada 10%

** : signifikan pada 5%

*** : signifikan pada 1%

Sumber: data yang telah diolah

ROA = 0,017 - 0,102 NPL//NPF + 0,106 NIM + 0,008LDR/FDR –

0,016 BOPO + 0,001 CAR + ε

Dari persamaan fungsi di atas dapat diartikan bahwa:

a. Konstan : 0,017

Bahwa ketika NIM, NPL/NPL, LDR/FDR, BOPO dan CAR konstan

atau tidak ada, maka ROA mengalami kenaikan sebesar 0,017 dengan

asumsi cateris paribus.

b. NPL/NPF : -0,102

Bahwa ketika NPL/NPF mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan

NIM, LDR/FDR, BOPO dan CAR konstan atau tidak ada, maka ROA

mengalami penurunan sebesar 0,102 dengan asumsi cateris paribus.

c. NIM : 0,106

Bahwa ketika NIM mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan

NPL/NPL, LDR/FDR, BOPO dan CAR konstan atau tidak ada, maka

ROA mengalami kenaikan sebesar 0,106 dengan asumsi cateris

paribus.

d. LDR/FDR : 0,008

Bahwa ketika LDR/FDR mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan

NIM, NPL/NPL, BOPO dan CAR konstan atau tidak ada, maka ROA

mengalami kenaikan sebesar 0,008 dengan asumsi cateris paribus.

Page 97: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

79

e. BOPO : -0,016

Bahwa ketika BOPO mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan

NIM, NPL/NPL, dan CAR konstan atau tidak ada, maka ROA

mengalami penurunan sebesar 0,016 dengan asumsi cateris paribus.

f. CAR : 0,001

Bahwa ketika CAR mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan NIM,

NPL/NPL, dan BOPO konstan atau tidak ada, maka ROA mengalami

kenaikan sebesar 0,001 dengan asumsi cateris paribus.

4. Pengujian Hipotesis

a. Uji R2

Menurut Bawono (2006: 92) koefisien determinasi (R2)

menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel dependen

(Y) dengan variabel independen (X1,2,3,...), atau sejauh mana kontribusi

variabel independen (X1,2,3,...) mempengaruhi variabel independen (Y).

Jika (R2) yang diperoleh mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan

semakin kuat model tersebut menerangkan hubungan variabel bebas

terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika R2 makin mendekati nol

maka semakin lemah pengaruh variabel-variabel bebas terhadap

variabel terikat.

Page 98: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

80

Tabel 4.9

Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi (R2) Bank Sampel

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,514a ,264 ,189 ,01392

a. Predictors: (Constant), CAR, NIM, LDR/FDR, BOPO, NPL/NPF

Sumber : data yang diolah

Nilai R menerangkan tingkat hubungan antar variabel-variabel

independen (X) dengan variabel dependen (Y). Pada tabel di atas

dapat dilihat bahwa nilai R sebesar 0,514 atau 51,4%. Itu artinya

hubungan antara variabel independen yaitu NIM, NPL/NPL,

LDR/FDR, BOPO dan CAR terhadap variabel dependen yaitu ROA

adalah 51,4%. Angka sebesar 51,4% mengindikasikan bahwa NIM,

NPL/NPL, LDR/FDR, BOPO dan CAR memiliki hubungan dengan

ROA.

Nilai Adjusted R Square (R2) pada tabel 4.8 sebesar 0,189 atau

18,9%, artinya variabel independen yaitu NIM, NPL/NPL, LDR/FDR,

BOPO dan CAR dapat menerangkan variabel dependen yaitu ROA

sebesar 18,9% atau 18,9% rata-rata variasi variabel terikat dijelaskan

oleh rata-rata variabel bebas. Sedangkan sisanya sebesar 81,1%

diterangkan oleh variabel lain yang tidak di masukkan dalam model

regresi pada penelitian ini.

b. Uji Ftest

Uji F dapat digunakan untuk mengetahui seberapa jauh semua

variabel independen (X) secara bersama-sama dapat mempengaruhi

Page 99: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

81

variabel dependen (Y). Pengujian dilakukan dengan membandingkan

nilai Fhitung dengan Ftabel (Bawono, 2006 : 91). Uji ini digunakan untuk

mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap varibel terikat. Dimana

Fhitung>Ftabel, maka H0 ditolak. Sebaliknya apabila Fhitung<Ftabel, maka

H0 diterima atau ada pengaruh signifikan antara variabel dependen dan

variabel independen. Untuk mengetahui signifikan atau tidak pengaruh

secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat maka

digunakan probability sebesar 5% (α= 0,05).

(a) Jika sig > ά (0,05), maka H0 diterima.

(b) Jika sig < ά (0,05), maka H0 ditolak.

Tabel 4.10

Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Bank Sampel

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression ,003 5 ,001 3,518 ,009a

Residual ,009 49 ,000

Total ,013 54

a. Predictors: (Constant), CAR, NIM, LDR/FDR, BOPO, NPL/NPF

b. Dependent Variable: ROA

Sumber : data yang diolah

Dari hasil analisis regresi dapat diketahui bahwa secara

bersama-sama variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai Ftest

sebesar 3,518 dengan probabilitas 0,009 dengan besar Ftabel 2,286.

Ftabel dapat dilihat dalam tabel F pada alfa 0,05 dengan derajat bebas

/ degree of freedom (df) untuk pembilang sebesar 6 (df untuk

Page 100: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

82

pembilang = k + 1 berarti 5 + 1 = 6), dan derajat penyebut 50 (df

untuk penyebut = n – k berarti 55 - 5 = 50) sehingga dapat diketahui

bahwa nilai F tabel adalah sebesar 2,286. Dapat disimpulkan bahwa

variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel

dependen karena Ftest > Ftabel.

Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05 atau 5% , maka

model regresi dapat digunakan untuk memprediksi kinerja bank

(ROA) atau dapat dikatakan bahwa secara bersama-sama NIM,

NPL/NPL, LDR/FDR, BOPO dan CAR berpengaruh signifikan

terhadap ROA.

c. Uji Ttest

Uji T dipakai untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel

independen secara individu terhadap variabel dependen dengan

menganggap variabel lain bersifat konstan. Uji ini dilakukan dengan

memperbandingkan T hitung dengan T tabel (Bawono, 2006 : 89). Uji

ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X)

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y).

Signifikan berarti pengaruh yang terjadi dapat berlaku untuk

populasi (dapat digeneralisasikan). Penelitian ini menggunakan

signifikansi 0,1 (10%). Jika sig > ά (0,1), maka H0 diterima dan jika

sig < ά (0,1), maka H0 ditolak.

Page 101: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

83

Tabel 4.11

Uji signifikansi Parsial (Uji T)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,017 ,009 1,870 ,067

NPL/NPF -,102 ,155 -,099 -,657 ,514

NIM ,106 ,053 ,246 2,004 ,051*

LDR/FDR ,008 ,005 ,197 1,553 ,127

BOPO -,016 ,008 -,311 -2,189 ,033**

CAR ,001 ,007 ,025 ,183 ,856

a. Dependent Variable: ROA

* : signifikan pada 10%

** : signifikan pada 5%

*** : signifikan pada 1%

Sumber: data yang telah diolah

Dari data tabel 4.11 dapat ditulis rumus regresi linier sebagai

berikut:

ROA = 0,017 - 0,102 NPL//NPF + 0,106 NIM + 0,008LDR/FDR

– 0,016 BOPO + 0,001 CAR + ε

Dari data tabel 4.9 dapat disimpulkan bahwa :

1. Pengaruh Risiko Kredit (Non Performing Loan/Finance

(NPL/NPF)) terhadap Kinerja Bank (Return On Asset (ROA)).

Risiko kredit ditunjukkan dengan besaran Non performing

loan atau dalam bank syariah dikenal dengan nama Non

Performing Finance yaitu jumlah aktiva non produktif dibagi

dengan total kredit yang diberikan bank (Latumaerissa,

1999:84).

Page 102: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

84

Dari hasil perhitungan secara parsial variabel NPL

berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap variabel ROA

yang ditunjukkan dengan besarnya nilai signifikansi yang lebih

besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,514 dengan nilai t test

menunjukkan angka -0,057. Hasil tersebut tidak sesuai dengan

penelitaian Ariani dan Ardian (2015) di LPD kab. Bandung pada

tahun yang sama membuktikan bahwa NPL berpengaruh negatif

signifikan terhadap ROA. Maka H1 ditolak karena nilai

NPL/NPF pada bank sampel relatif rendah memungkinkan

angka kredit macet di bank sampel juga rendah sehingga

NPL/NPF tidak mempengaruhi profitabilitas.

Hal tersebut didukung oleh penelitian Djazuli (2015) di 8

Bank Umum Syariah tahun 2010-2013 menyatakan bahwa NPL

berpengaruh tidak signifikan terhadap ROA dan penelitian

Wibowo dan Saichu (2013) di bank syariah tahun 2008-2011

juga mendapatkan hasil yang tidak signifikan. Hal tersebut juga

didukung oleh penelitian yang dilakukan Dayu (2015) di 30

Bank Konvensional pada tahun 2010-2013 juga mendapatkan

hasil bahwa NPL tidak signifikan terhadap ROA.

2. Pengaruh Risiko Pasar (Net Interest Margin (NIM)) terhadap

Kinerja Bank (Return On Asset (ROA)).

Net Interset Margin yang digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen bank dalam menghasilkan pendapatan

Page 103: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

85

dari bunga dengan melihat kinerja bank dalam menyalurkan

kredit, mengingat pendapatan operasional bank sangat

tergantung dari selisih bunga kredit yang disalurkan.

Dari hasil perhitungan secara parsial variabel NIM

berpengaruh positif signifikan terhadap variabel ROA yang

ditunjukkan dengan besarnya nilai signifikansi sebesar 0,051

dengan nilai t test menunjukkan angka 2,004. Hasil tersebut

tidak sesuai dengan penelitaian Djazuli (2015) di 8 Bank Umum

Syariah tahun 2010-2013 yang penelitiannya mendapatkan hasil

bahwa NIM tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Maka

H2 diterima karena NIM dapat meningkatkan pendapatan

bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank, sehingga

kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin

kecil dan kinerja bank tersebut akan semakin baik.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Dewi, Herawati dan Sulindawati (2015) di Bank Umum Swasta

Nasional yang terdaftar di BEI periode 2009-2013 mendapatkan

hasil bahwa NIM berpengaruh signifikan terhadap ROA.

Penelitian yang dilakukan Dayu (2015) di 30 Bank

Konvensional pada tahun 2010-2013 juga mendapatkan hasil

bahwa NIM positif dan signifikan berpengaruh terhadap ROA.

Page 104: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

86

3. Pengaruh Risiko Likuiditas (Loan/Financing to Deposite Ratio

(LDR/FDR)) terhadap Kinerja Bank (Return On Asset (ROA)).

LDR merupakan rasio untuk mengukur komposisi jumlah

kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana

masyarakat dan modal sendiri yang digunakan (Kasmir,

2011:290).

Dari hasil perhitungan secara parsial variabel LDR/FDR

berpengaruh positif tidak signifikan terhadap variabel ROA

yang ditunjukkan dengan besarnya nilai signifikansi sebesar

0,127 lebih besar dari 0,05 dengan nilai t test menunjukkan

angka 1,553. Hasil tersebut tidak sesuai dengan penelitaian

Dayu (2015) di 30 Bank Konvensional pada tahun 2010-2013

juga mendapatkan hasil bahwa LDR berpengaruh tidak

signifikan terhadap ROA hal ini didukung oleh penelitian yang

dilakukan oleh Ardi, Nugaraha dan Saryadi (2015) dengan

penelitian di 35 bank umum yang telah go public pada tahun

2008-2012. Maka H3 ditolak karena semakin tinggi rasio ini

maka memungkinkan memperoleh laba tetapi juga memiliki

resiko yang besar karena kemampuan bank yang kurang bisa

efektif dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan

deposan yang mengandalkan kredit yang diberikan sebagai

sumber likuiditasnya sehingga dapat menimbulkan kerugian

pada turunnya profitabilitas.

Page 105: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

87

Hal ini sejalan dengan penelitian Dayu (2015) di 30 Bank

Konvensional pada tahun 2010-2013 juga mendapatkan hasil

bahwa LDR berpengaruh tidak signifikan terhadap ROA hal ini

didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Ardi, Nugaraha

dan Saryadi (2015) dengan penelitian di 35 bank umum yang

telah go public pada tahun 2008-2012.

4. Pengaruh Rentabilitas (Biaya Operasional/ Pendapatan

Operasional (BOPO)) terhadap Kinerja Bank (Return On Asset

(ROA)).

Dalam mengukur efisiensi operasional, rasio BOPO

merupakan rasio yang salah satunya mempengaruhi ROA. Rasio

BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan

kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya.

Semakin besar rasio BOPO, maka semakin tidak efisien suatu

bank. Mengingat kegiatan utama bank pada prinsipnya adalah

bertindak sebagai perantara, yaitu menghimpun dan

menyalurkan dana, maka biaya dan pendapatan operasional

bank didominasi oleh biaya bunga dan pendapatan bunga. Setiap

peningkatan biaya operasional akan berakibat pada

berkurangnya laba sebelum pajak yang pada akhirnya akan

menurunkan laba atau profitabilitas (ROA) bank yang

bersangkutan (Dendawijaya, 2009).

Page 106: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

88

Dari hasil perhitungan secara parsial variabel BOPO

berpengaruh negatif signifikan terhadap variabel ROA yang

ditunjukkan dengan besarnya nilai signifikansi sebesar 0,033

lebih kecil dari 0,05 dengan nilai t test menunjukkan angka

2,189. Hasil tersebut tidak sesuai dengan penelitaian Djazuli

(2015) di 8 Bank Umum Syariah tahun 2010-2013 bahwa BOPO

berpengaruh tidak signifikan terhadap ROA. Maka H3

diterima karena meningkatnya rasio BOPO akan menurunkan

profitabilitas.

Hal ini sejalan dengan penelitian Wibowo dan Saichu

(2013) di Bank Syariah pada tahun 2008-2011 menunjukkan

hasil bahwa BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap

ROA hal ini juga didukung Sudiyatno (2013) dengan penelitian

yang dilakukan di 96 perusahaan perbankan selama 2007-2010.

Penelitian oleh Ardi, Nugaraha dan Saryadi (2015) dengan

penelitian di 35 bank umum yang telah go public pada tahun

2008-2012 juga menunjukkan bahwa BOPO berpengaruh

terhadap ROA.

5. Pengaruh Permodalan (Capital Adecuacy Ratio (CAR)) terhadap

Kinerja Bank (Return On Asset (ROA)).

CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh

seluruh aktiva bank yang mengandung resiko (kredit,

penyertaan, serat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai

Page 107: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

89

dari dana modal sendiri bank di samping memperoleh dana-dana

dari sumber-sumber di luar bank, seperti dana masyarakat,

pinjaman (utang), dan lain-lain. Dengan kata lain, capital

adequacy ratio adalah rasio kinerja bank untuk mengukur

kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva

yang mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya kredit

yang diberikan (Dendawijaya, 2009:121).

Dari hasil perhitungan secara parsial variabel CAR

berpengaruh positif tidak signifikan terhadap variabel ROA

yang ditunjukkan dengan besarnya nilai signifikansi sebesar

0,856 lebih besar dari 0,05 dengan nilai t test menunjukkan

angka 0,185. Hasil tersebut tidak sesuai dengan penelitaian

Anggraeni dan Suwardika (2014) di BUMN dengan data yang

diperoleh adalah data bulanan dari laporan keuangan publikasi

bank-bank pemerintah selama tiga tahun, yaitu tahun 2010-2012

mendapatkan hasil bahwa CAR berpengaruh positif dan

signifikan terhadap ROA dan hasil penelitian ini didukung oleh

penelitian yang dilakukan oleh Aldi, Nugraha dan Saryadi

(2015) di 35 Bank Umum periode 2008-2012. Maka H3 ditolak

karena CAR tidak berpengaruh signifikan karena bank tidak

mampu untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari

kerugian-kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva berisiko

Page 108: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

90

(kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain)

sehingga profitabilitas bank yang didapatkan kecil.

Hasil ini didukung oleh penelitian Dewi, Sinarwati dan

Darmawan (2014) di 20 bank umum yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2012 menunjukkan hasil

bahwa Capital Adequacy Ratio tidak berpengaruh signifikan

terhadap Return On Asset.

Page 109: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

91

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari data sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu sebagai

berikut:

1 Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel secara bersama – sama

risiko pasar (NIM), risiko kredit (NPL/NPL), risiko likuiditas

(LDR/FDR), rentabilitas (BOPO) dan permodalan (CAR) berpengaruh

signifikan terhadap kinerja bank (ROA). Artinya, setiap perubahan yang

terjadi pada variabel independen yaitu risiko pasar (NIM), risiko kredit

(NPL/NPL), risiko likuiditas (LDR/FDR), rentabilitas (BOPO) dan

permodalan (CAR) berpengaruh signifikan secara simultan terhadap

kinerja bank (ROA) pada Bank Syariah di Indonesia.

2 Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa, secara parsial variabel risiko

pasar (NIM), risiko kredit (NPL/NPL), risiko likuiditas (LDR/FDR),

rentabilitas (BOPO) dan permodalan (CAR) ada yang berpengaruh

signifikan tetapi ada pula yang tidak berpengaruh signifikan terhadap

kinerja bank (ROA). Penjelasan secara terperinci sebagai berikut:

a. Variabel risiko pasar (NIM) berpengaruh positif signifikan terhadap

kinerja bank (ROA) pada Bank Syariah pada tahun 2010 – 2014.

b. Variabel risiko kredit (NPL/NPF) berpengaruh negatif tidak

signifikan terhadap kinerja bank (ROA) pada Bank Syariah pada

tahun 2010 – 2014.

Page 110: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

92

c. Variabel risiko likuiditas (LDR/FDR) berpengaruh positif tidak

signifikan terhadap kinerja bank (ROA) pada Bank Syariah pada

tahun 2010 – 2014.

d. Variabel rentabilitas (BOPO) berpengaruh negatif signifikan

terhadap kinerja bank (ROA) pada Bank Syariah pada tahun 2010 –

2014.

e. Variabel permodalan (CAR) berpengaruh positif tidak signifikan

terhadap kinerja bank (ROA) pada Bank Syariah pada tahun 2010 –

2014.

3 Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel rentabilitas (BOPO)

yang paling berpengaruh terhadap kinerja bank (ROA) di Bank Syariah

dilihat dari hasil uji parsial.

B. SARAN

Dari penelitian di atas adapun saran-saran yang disampaikan:

1. Bagi pihak manajemen perbankan harus lebih meningkatkan nilai dari

rasio kuantitatif RGEC agar pertumbuhan Bank menjadi lebih baik.

Karena secara bersama-sama rasiokuantitatif RGEC mempengaruhi

pertumbuhan Bank.

2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan tidak hanya meneliti Bank yang

menjadi bank sampel dalam penelitian ini tetapi diharapkan dapat

dikembangkan.

Page 111: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

93

DAFTAR PUSTAKA

Almilia, Luciana Spica dan Winny Herdiningtyas. 2005. Analisis Rasio CAMEL

Terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah Pada Lembaga Keuangan Perbankan

Periode 2000-2002. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Universitas

Diponegoro Semarang (Online) Vol. 7, No. 2

(http://eprints.undip.ac.id/28664/1/article.pdf, diakses tanggal 21 Oktober

2015)

Anggraini, Made Ria dan Suwardika, I Made Madha. 2014. Pengaruh Dana Pihak

Ketiga, Kecukupan Modal, Resiko Kredit dan Suku Bunga Kredit Pada

Proffitabilitas. Jurnal Akuntansi. Universitas Udayana, (Online), Vol. 9, No.

1 (http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle=195924,

diakses tanggal 21 Oktober 2015)

Anshari, Arief. 2013. Analisis Rasio CAMEL dan Model Z-Score Untuk Menilai

Kesehatan Bank (Studi pada Bank Central Asia Tbk, Bank Internasional

Indonesia Tbk, dan Bank Artha Graha Internasional Tbk). Skripsi.

Universitas Hasanuddin Makasar (Online) (http://respiratory.unhas.ac.id,

diakses tanggal 11 Agustus 2015).

Ardiana, Putu Agus dan Ariani, Made Windi. 2015. Pengaruh Kecukupan Modal,

Tingkat Efisiensi, Risiko Kredit dan Likuiditas Pada Profitabilitas LPD

Kabupaten Badung. Jurnal Akuntansi (Online) Vol. 13 No.1

(http://ojs.unud.ac.id/index.php/Akuntansi/article/view/12640, diakses 26

Juli 2015).

Arief, Anggiyansyah.2013.Teori Keagenan.

http://anggyansyah.blogspot.in/2013/01/teori-kagenan-agency-theory.html,

diakses tanggal 25 Oktober 2015.

Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis Dengan SPSS. Salatiga : STAIN

Salatiga Press.

Bratanovic, Sonja Brajovic dan Hennie van Greuning. 2009. Analisis Risiko

Perbankan : Kerangka Kerja untuk Menaksir Tata Kelola Perusahaan dan

Manajemen Risiko. Jakarta : Salemba Empat.

Darmawan, Nyoman Ari Surya, dkk. 2014. Pengaruh Capital Adeuacy Ratio

(CAR), Loan to Deposite Ratio (LDR), Perbandingan Biaya Operasional

dengan Pendapatan Operasional (BOPO) Terhadap Return On Asset (ROA)

pada Bank Umum yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-

Page 112: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

94

2012. Jurnal Ilmiah Mahasiswa S1 (JIMAT), (Online), Vol. 2, No. 1

(http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/S1ak/article/view/3389, diakses

tanggal 22 September 2015).

Dayu, Putri Qoniah. 2015. Pengaruh Tingkat Kecukupan Modal, Likuiditas,

Risiko Pasar, dan Risiko Kredit Terhadap Kinerja Keuangan Pada Bank

Konvensional (Studi Empiris Pada Bank Konvemsional Terdaftar di BEI).

Jurnal Akuntansi. Universitas Negeri Padang (Online) Vol. 3, No.1

(http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/akt/article/view/1649/1272,

diakses tanggal 20 September 2015).

Dendawijaya, Lukman. 2009. Manajemen Perbankan. Bogor : Ghalia Indonesia.

Djazuli, Atim. 2015. Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Menurut Risk Based

Bank Rating Terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Bank Umum Syariah

di Indonesia). Jurnal. Universitas Brawijaya Malang (Online),

(http://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/view/1473, diakses tanggal

22 September 2015).

Ervani, Eva. 2010. Pengaruh Capital Adecuacy Ratio, Loan to Deposite Ratio dan

Biaya Operasional Terhadap Profitabilitas Bak Go Public di Indonesia

Periode 2000-2007. JEJAK. Universitas Negeri Semarang (Online) Vol. 3,

No. 2, (http://ep.unnes.ac.id/wp-content/upload, diakses tanggal 25

September 2015).

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang : Universitas Diponegoro.

Harahap, Sofyan Syafri. 2013. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta :

PT Raja Grafindo Persada.

Harmono. 2009. Manajemen Keuangan : Berbasis Balance Scorecard. Jakarta :

PT Bumi Aksara

Hasibuan, Malayu S.P. 2006. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta : PT Bumi Aksara.

http://www.ojk.go.id/booklet-perbankan-indonesia-2014

Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Kasmir. 2009. Pemasaran Bank. Jakarta : Kencana.

. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (Edisi Revisi 2014). Jakarta

: PT Raja Grafindo Persada.

Page 113: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

95

Latumaerissa, Julius R. 1999. Mengenal Aspek-Aspek Operasi Bank Umum.

Jakarta: Sinar Grafika Offset.

Melasari. 2013. Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Pada PT Bank BRI

Syariah Periode 2009-2011. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta

(Online) (http://eprints.uny.ac.id/16521/1/skripsi%20full%20text.pdf,

diakses 22 Juli 2015).

Muhammad. 2002. Manajemen Bank Syari’ah. Yogyakarta :UPP AMP YKPN.

Muhammad. 2008. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam : Pendekayan

Kuantitatif (Dilengkapi dengan Contoh-Contoh Aplikasi Proposal

Penelitian dan Laporannya). Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Najmudin. 2011. Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah Modern.

Yogyakarta : Andi.

Nuzula, Nila Firdausi, dkk. 2014. Analisis Tingkat Kesehatan Bank dengan

Menggunakan Pendekatan RGEC (Risk Profile, Good Corporate

Governance, Earning, Capital) (Studi Pada PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk

Periode 2011-2013). Jurnal Administrasi. Universitas Brawijaya (Online)

Vol. 13, No. 2 (http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id, diakses 22

September 2015).

Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/ 1/ PBI/ 2011 Tentang Kesehatan Bank

Umum dan Unit Usaha Syariah.

Rachmawati, Mega Fitrah. 2013. Analisis Pengaruh Pertumbuhan Dana Pihak

Ketiga, Loan to Deposit Ratio, Non-Performing Loan, Biaya Operasional

dan Net Interest Margin Terhadap Profitabilitas Bank (Studi Pada Bank

Umum yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012). Jurnal.

Universitas Brawijaya (Online) (http://jimfeb.ub.ac.id, diakses 11 Oktober

2015).

Reed, Edward W. Dan Edward K. Gill. 1995. Bank Umum. Jakarta : PT Bumi

Aksara.

Rivai, Veithzal dkk. 2007. Bank and Financial Institution Management

Conventional and Sharia System. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

S., R. Andri,dkk. 2014. Analisis Faktor Rasio Camel Terhadap Profitabilitas Bank

Perkreditan Rakyat di Pekanbaru Tahun 2008-2012. Jurnal Ekonomi

FEKON. Universitas Riau (Online) Vol.1, No.2 (http://jom.unri.ac.id,

diakses tanggal 22 Juli 2015)

Page 114: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

96

Saryadi, dkk. 2015. Pengaruh CAR, NIM, BOPO, dan LDR Terhadap Tingkat

Profitabilitas (Pada Bank Umum Go Public Periode 2008-2012). Journal Of

Social and Political Of Science Universitas Diponegoro (Online) Vol.4, No.

3 (http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jiab/article/view/8874, diakses

tanggal 20 Oktober 2015).

Simorangkir, O.P. 2004. Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan NonBank.

Ghalia Indonesia: Bogor.

Sinangun, Muchdarsyah. 1993. Manajemen Dana Bank, Edisi Kedua. Jakarta : PT

Bumi Aksara.

Sudiyatno, Bambang dan Asih Fatmawati. 2013. Pengaruh Risiko Kredit dan

Efisiensi Operasional Terhadap Kinerja Bank (Studi Empiris pada Bank

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Organisasi dan

Manajemen. Universitas Terbuka (Online), Vol. 9, No. 1

(http://jurnal.ut.ac.id, diakses tanggal 21 Oktober 2015).

Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sulindawati, dkk. 2015. Analisis Pengaruh NIM, BOPO, LDR dan NPL Terhadap

Profitabilitas (Studi Kasus Pada Bank Umum Swasta Nasional yang

Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013). Jurnal Ilmiah

Mahasiswa Akuntansi. Universitas Pendidikan Ghanesa (Online), Vol. 3 No.

1 (http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php.S1ak/article/view/4752, diakses

tanggal 26 Juli 2015).

Supardi. 2005. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta : UII

Press.

Susilo, Y. Sri. 2000. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta : Salemba

Empat.

Syaichu, Muhammad dan Wibowo, Edhi Satriyo. 2013. Analisis Suku Bunga,

Inflasi, CAR, BOPO, NPF Terhadap Profitabilitas Bank Syariah. Journal Of

Management. Universitas Diponegoro (Online) Vol. 2, No. 2

(http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/djom, diakses tanggal 22

September 2015).

Ujiyantho, Muh. Arief dan Pramuka, Bambang Agus. 2007. Mekanisme

Corporate Governance, Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan (Studi

Pada Peusahaan Go Publik Sektor Manufaktur). Simposium Akuntansi

Nasional X. Universitas Esa Unggul Jakarta (Online)

Page 115: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

97

(http://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-6119.pdf, diakses

tanggal 25 Oktober 2015).

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Pasal 29 Tentang Perbankan

Wirawan, Rizki Yudha. 2013. Analisis Tingkat Kesehatan Keuangan Terhadap

Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan BUMN Sektor Perbankan di Indonesia.

Skipsi. Universitas Hasanuddin Makasar (Online)

(http://respiratory.unhas.ac.id/handle/123456789/4994, diakses tanggal 10

Juni 2015).

www.bcasyariah.co.id

www.bi.go.id

www.bjbsyariah.co.id

www.bmi.co.id

www.bnisyariah.co.id

www.brisyariah.co.id

www.bukopinsyariah.co.id

www.kompas.com

www.maybanksyariah.co.id

www.megasyariah.co.id

www.paninbanksyariah.co.id

www.syariahmandiri.co.id

www.victoriasyariah.co.id

Page 116: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

98

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 117: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

99

LAMPIRAN I

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

Nama : SHIFFA FAUZIAH

Tempat Tanggal Lahir: KUDUS, 21 SEPTEMBER 1992

Jenis Kelamin : PEREMPUAN

Agama : ISLAM

Kewarganegaraan : INDONESIA

Alamat : DUSUN KRAJAN BRINGIN RT 01/ RW 01 DESA

BRINGIN

KECAMATAN BRINGIN KAB. SEMARANG

Jenjang Pendidikan :

1. SD NEGERI 02 BRINGIN

2. SMP NEGERI 02 BRINGIN

3. SMA NEGERI 1 BRINGIN

4. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH (S1)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

Demikian riwayat hidup penulis dibuat dengan sebenar-benarnya, kemudian bagi

yang berkepentingan harap maklum adanya.

Page 118: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

100

Salatiga, 28 November 2015

Penulis

Shiffa Fauziah

NIM : 21311017

LAMPIRAN II

TABEL VARIABEL X DAN Y

NO NAMA BANK

TAHUN RASIO KEUANGAN

NPL (X1) NIM (X2)

LDR (X3) BOPO (X4)

CAR (X5)

ROA (Y)

1

BNI SYARIAH

2010 0,0197 0,0507 0,6892 0,8805 0,2768 0,0061

2011 0,0242 0,0807 0,786 0,8786 0,2075 0,0129

2012 0,0142 0,0731 0,8499 0,8539 0,1422 0,0148

2013 0,0113 0,0951 0,9786 0,8394 0,1654 0,0145

2014 0,01 0,09 0,9258 0,8503 0,1876 0,0127 2

BANK MEGA

SYARIAH

2010 0,0352 0,1549 0,7817 0,8886 0,1314 0,019

2011 0,0303 0,1533 0,8308 0,908 0,1203 0,0158

2012 0,0267 0,1394 0,8888 0,7728 0,1351 0,0381

2013 0,0298 0,1066 0,9337 0,8609 0,1299 0,0233

2014 0,0389 0,0833 0,9361 0,9761 0,1926 0,0029 3

BANK MUAMALAT

2010 0,0351 0,0524 0,9152 0,8738 0,1326 0,0136

2011 0,0178 0,0501 0,8518 0,8525 0,1201 0,0152

2012 0,0181 0,0464 0,9415 0,8447 0,1157 0,0154

2013 0,0156 0,0464 0,9999 0,8512 0,1727 0,0137

2014 0,0485 0,0336 0,8414 0,9733 0,1415 0,0017 4

BANK MANDIRI SYARIAH

2010 0,0129 0,0657 0,8254 0,6393 0,1336 0,0355

2011 0,0095 0,0748 0,8603 0,6722 0,1534 0,0337

2012 0,0114 0,0725 0,944 0,6643 0,1548 0,035

2013 0,0229 0,0725 0,8937 0,84 0,141 0,0153

2014 0,0429 0,0619 0,8213 0,9849 0,1476 0,0017 5

BCA SYARIAH

2010 0,012 0,0948 0,7789 0,119 0,7639 0,0113

2011 0,002 0,113 0,788 0,2494 0,459 0,009

2012 0,001 0,008 0,799 0,082 0,315 0,008

2013 0,001 0,001 0,835 0,1044 0,224 0,001

Page 119: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

101

2014 0,001 0,008 0,912 0,1173 0,296 0,008 6

BRI SYARIAH

2010 0,0214 0,075 0,9582 0,9877 0,2062 0,0035

2011 0,0212 0,0699 0,9055 0,9925 0,1444 0,002

2012 0,0184 0,0715 1,0096 0,8663 0,1135 0,0119

2013 0,0326 0,0627 1,027 0,9042 0,1449 0,0115

2014 0,0365 0,0604 0,939 0,9947 0,1289 0,0008 7

BJB SYARIAH

2010 0,0029 0,0732 0,7154 0,766 0,2285 0,0315

2011 0,0041 0,0689 0,7295 0,8002 0,1836 0,0265

2012 0,005 0,0644 0,7409 0,7931 0,1811 0,0246

2013 0,0064 0,0796 0,9647 0,7941 0,1651 0,0261

2014 0,03 0,08 0,92 0,91 0,15 0,03

LANJUTAN LAMPIRAN II

TABEL VARIABEL X DAN Y

NO NAMA BANK

TAHUN RASIO KEUANGAN

NPL (X1) NIM (X2)

LDR (X3) BOPO (X4)

CAR (X5)

ROA (Y)

8

PANIN BANK

SYARIAH

2010 0 0,0532 0,6976 1,8231 0,5481 -0,0253

2011 0,0082 0,007 1,6297 0,743 0,6198 0,0175

2012 0,0019 0,04 1,0566 0,476 0,322 0,0348

2013 0,0077 0,04 0,904 0,8131 0,2083 0,0103

2014 0,0029 0,05 0,9404 0,6847 0,2569 0,0199 9

BUKOPIN SYARIAH

2010 0,0381 0,003 0,9915 0,9357 0,1151 0,0074

2011 0,0174 0,003 0,8354 0,9386 0,1529 0,0052

2012 0,0459 0,003 0,9198 0,9159 0,1278 0,0055

2013 0,0427 0,003 1,0029 0,9229 0,111 0,0069

2014 0,0407 0,003 0,9289 0,9673 0,1585 0,0027 10

VICTORIA SYARIAH

2010 0 0,0682 0,1693 0,8375 1,9514 0,0109

2011 0,0194 0,0212 0,4608 0,864 0,452 0,0693

2012 0,0241 0,0236 0,7378 0,879 0,2808 0,0143

2013 0,0331 0,0296 0,8465 0,9195 0,184 0,005

2014 0,0475 0,0334 0,9591 1,4331 0,1527 -0,0187 11

MAYBANK SYARIAH

2010 0 0,0643 1,7226 0,3773 1,2443 0,0448

2011 0 0,0592 2,892 0,5518 0,7344 0,0357

2012 0,0125 0,0578 1,977 0,5377 0,6389 0,0288

2013 0 0,0561 1,5287 0,6779 0,5941 0,0287

2014 0,0429 0,0665 1,5777 0,696 0,5213 0,0361

Page 120: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

102

LAMPIRAN III

HASIL PENGOLAHAN SPSS

DESKRIPTIF STATISTIK

Statistics

NPL/NPF NIM LDR/FDR BOPO CAR ROA

N Valid 55 55 55 55 55 55

Missing 0 0 0 0 0 0

Mean ,0192 ,0585 ,9690 ,7887 ,2942 ,0161

Std. Error of Mean ,00203 ,00486 ,05213 ,03936 ,04232 ,00208

Median ,0178 ,0619 ,9120 ,8512 ,1727 ,0137

Mode ,00 ,00 ,17a ,08

a ,11

a ,00

a

Std. Deviation ,01504 ,03607 ,38657 ,29194 ,31385 ,01545

Variance ,000 ,001 ,149 ,085 ,099 ,000

Range ,05 ,15 2,72 1,74 1,84 ,09

Minimum ,00 ,00 ,17 ,08 ,11 -,03

Maximum ,05 ,15 2,89 1,82 1,95 ,07

Sum 1,06 3,22 53,30 43,38 16,18 ,89

Percentiles 10 ,0006 ,0030 ,7239 ,3261 ,1202 ,0017

15 ,0014 ,0080 ,7561 ,5433 ,1293 ,0028

20 ,0029 ,0248 ,7864 ,6659 ,1328 ,0050

25 ,0050 ,0336 ,8213 ,6847 ,1410 ,0061

30 ,0081 ,0451 ,8342 ,7614 ,1440 ,0079

40 ,0122 ,0527 ,8552 ,8229 ,1531 ,0114

45 ,0145 ,0581 ,8958 ,8409 ,1598 ,0127

50 ,0178 ,0619 ,9120 ,8512 ,1727 ,0137

60 ,0213 ,0675 ,9318 ,8708 ,2008 ,0154

70 ,0298 ,0726 ,9468 ,9050 ,2609 ,0236

75 ,0326 ,0748 ,9647 ,9159 ,2960 ,0265

80 ,0352 ,0799 ,9982 ,9331 ,4260 ,0298

90 ,0428 ,0997 1,5483 ,9860 ,6274 ,0356

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Page 121: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

103

UJI ASUMSI KLASIK

A. UJI NORMALITAS (KOLMOGROV-SMIRNOV)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 55

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation ,01325720

Most Extreme Differences Absolute ,149

Positive ,149

Negative -,102

Kolmogorov-Smirnov Z 1,101

Asymp. Sig. (2-tailed) ,177

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

B. UJI MULTIKOLINEARITAS (UJI VIF)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) ,017 ,009 1,870 ,067

NPL/NPF -,102 ,155 -,099 -,657 ,514 ,663 1,508

NIM ,106 ,053 ,246 2,004 ,051 ,992 1,008

LDR/FDR ,008 ,005 ,197 1,553 ,127 ,932 1,072

BOPO -,016 ,008 -,311 -2,189 ,033 ,743 1,345

CAR ,001 ,007 ,025 ,183 ,856 ,798 1,252

a. Dependent Variable: ROA

Page 122: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

104

Coefficient Correlationsa

Model CAR NIM LDR/FDR BOPO NPL/NPF

1 Correlations CAR 1,000 ,005 -,146 ,015 ,369

NIM ,005 1,000 ,050 -,052 ,056

LDR/FDR -,146 ,050 1,000 ,171 -,036

BOPO ,015 -,052 ,171 1,000 -,432

NPL/NPF ,369 ,056 -,036 -,432 1,000

Covariances CAR 4,560E-5 1,616E-6 -4,995E-6 7,508E-7 ,000

NIM 1,616E-6 ,003 1,347E-5 -2,075E-5 ,000

LDR/FDR -4,995E-6 1,347E-5 2,574E-5 6,545E-6 -2,816E-5

BOPO 7,508E-7 -2,075E-5 6,545E-6 5,661E-5 -,001

NPL/NPF ,000 ,000 -2,816E-5 -,001 ,024

a. Dependent Variable: ROA

C. UJI HETEROKEDASTISITAS (UJI WHITE TEST)

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,857a ,735 ,578 ,00034161

a. Predictors: (Constant), X5.X5, X2.X3, X1.X5, X4.X4, X3.X3, X1.X1,

X1.X2, X3.X4, X3.X5, X2.X2, X4.X5, BOPO, X2.X5, X1.X4, X1.X3,

X2.X4, NIM, NPL/NPF, LDR/FDR, CAR

D. UJI AUTOKORELASI (UJI DURBIN WATSON)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,473a ,223 ,142 ,01422 1,817

a. Predictors: (Constant), CAR, NIM, lagX1, LDR/FDR, BOPO

b. Dependent Variable: lagY

Page 123: ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/795/1/Shiffa... · 2016. 5. 30. · ANALISIS RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH

105

REGRESI BERGANDA

A. R2

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,514a ,264 ,189 ,01392 1,524

a. Predictors: (Constant), CAR, NIM, LDR/FDR, BOPO, NPL/NPF

b. Dependent Variable: ROA

B. UJI F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression ,003 5 ,001 3,518 ,009a

Residual ,009 49 ,000

Total ,013 54

a. Predictors: (Constant), CAR, NIM, LDR/FDR, BOPO, NPL/NPF

b. Dependent Variable: ROA

C. UJI T

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,017 ,009 1,870 ,067

NPL/NPF -,102 ,155 -,099 -,657 ,514

NIM ,106 ,053 ,246 2,004 ,051

LDR/FDR ,008 ,005 ,197 1,553 ,127

BOPO -,016 ,008 -,311 -2,189 ,033

CAR ,001 ,007 ,025 ,183 ,856

a. Dependent Variable: ROA