analisis program bank indonesia dan lembaga zakat …repository.radenintan.ac.id/3955/1/skripsi...

111
i ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT DALAM MEMBENTUK UMKM FEASIBLE DAN BANKABLE (Studi pada: Bank Indonesia dan Lembaga Zakat Lampung) SKRIPSI Diajukan Untuk Mengajukan Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mendapat Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) dalam Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam Oleh Ovaliani Anna Sasmita NPM 1451020267 Program Studi : Perbankan Syariah FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 1439 H/ 2018

Upload: dangkhuong

Post on 01-Apr-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

i

ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT

DALAM MEMBENTUK UMKM FEASIBLE DAN BANKABLE (Studi pada: Bank Indonesia dan Lembaga Zakat Lampung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Mengajukan Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

Guna Mendapat Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

dalam Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam

Oleh

Ovaliani Anna Sasmita

NPM 1451020267

Program Studi : Perbankan Syariah

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

1439 H/ 2018

Page 2: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

ii

ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT

DALAM MEMBENTUK UMKM FEASIBLE DAN BANKABLE (Studi pada: Bank Indonesia dan Lembaga Zakat Lampung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Mengajukan Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

Guna Mendapat Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

dalam Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam

Oleh

Ovaliani Anna Sasmita

NPM 1451020267

Program Studi : Perbankan Syariah

Pembimbing I: Dr. Asriani, S.H.,M.H

Pembimbing II: Okta Supriyaningsih. M.E.Sy

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

1439 H/ 2018

Page 3: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

ii

ABSTRAK

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu kekuatan

pendorong terdepan dalam pembangunan ekonomi. Tingkat pengangguran dan

penyerapan lapangan pekerjaan yang rendah menyebabkan tingkat kemiskinan

masih tinggi. Salah satu cara untuk meningkatkan lapangan pekerjaan adalah

mengembangkan usaha mikro dan kecil, menyediakan lebih banyak pekerjaan

sesuai dengan besarnya modal yang diinvestasikan di usaha-usaha mikro dan

kecil. Hambatan terbesar yang dihadapi UMKM adalah lemahnya distribusi

produk-produk yang dihasilkan, lemahnya manajemen usaha, serta akses pada

sumber-sumber pembiayaan formal khususnya perbankan.

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana program

Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

bankable dan Bagaimana tahapan-tahapan pencapaian agar dapat mewujudkan

program Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang

feasible dan bankable. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Untuk mengetahui

bagaimana program Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk

UMKM yang feasible dan bankable Untuk mengetahui tahapan-tahapan

pencapaian agar dapat mewujudkan program Bank Indonesia dan Lembaga Zakat

dalam membentuk UMKM yang feasible dan bankable.

Penelitian ini digolongkan kedalam penelitian lapangan (field reseacrh), Data

primer dan sekunder diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi.

Responden yang dijadikan sampel dalam penelitian adalah Kepala Manager,

Manager, Kepala Bagian Program dan Penerima Manfaat Lembaga Zakat dan

Bank Indonesia.

Hasil penelitian ini yaitu Program Bank Indonesia dan Lembaga Zakat

(Rumah Zakat, Daarut Tauhiid, Inisiatif Zakat Indonesia Provinsi Lampung)

dalam membentuk UMKM feasible dan bankable dengan tujuan agar UMKM

memiliki kecukupan modal melalui pembiayaan instansi keuangan dengan

memperkuat UMKM menjadi bankable dilihat dari beberapa kriteria yaitu

charakter (karakter), capacity (kemampuan manajemen), capital (modal),

collateral (jaminan), condition (keadaan bisnis), dan membentuk UMKM menjadi

feasible dengan beberapa aspek yaitu aspek teknis dan teknologi, aspek

marketing, aspek organisasi dan manajemen, aspek ekonomi keuangan, aspek

lingkungan dan aspek legal formal. Bank Indonesia dan Lembaga Zakat

mempersiapkan, membentuk program-program untuk UMKM dan Lembaga

Zakat memonitoring setiap kegiatan UMKM agar dapat terwujud UMKM yang

mandiri.

Kata Kunci: Program Bank Indonesia dan lembaga Zakat, UMKM, Feasible

dan Bankable.

Page 4: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

iii

KEMENTRIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

Sekretariat : Jl. Letkol H. Endro Suratmin, Bandar Lampung 35131

PERSETUJUAN

Judul Skripsi : ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN

LEMBAGA ZAKAT DALAM MEMBENTUK UMKM

FEASIBLE DAN BANKABLE (Studi pada: Bank

Indonesia dan Lembaga Zakat Lampung)

Nama : Ovaliani Anna Sasmita

NPM : 1451020267

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Jurusan : Perbankan Syariah

MENYETUJUI

Untuk dimunaqosyahkan dan dipertahankan dalam Sidang Munaqosah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Asriani S.H.,M.H. Okta Supriyaningsih, M.E.Sy

NIP. 196605061992032001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Perbankan Syariah

Ahmad Habibi, S.E.,M.E.

NIP.197905142003121003

Page 5: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

iv

KEMENTRIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

Sekretariat : Jl. Letkol H. Endro Suratmin, Bandar Lampung 35131

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul, ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA

DAN LEMBAGA ZAKAT DALAM MEMBENTUK UMKM FEASIBLE

DAN BANKABLE (Studi pada: Bank Indonesia dan Lembaga Zakat

Lampung), disusun oleh Ovaliani Anna Sasmita, NPM 1451020267, Jurusan

Perbankan Syari’ah, diujikan dalam sidang munaqosah Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung pada Hari/tanggal Kamis 7 Juni 2018,

Waktu 08.00-09.00, Ruangan Dekanat Lantai 3C

TIM MUNAQOSYAH

Ketua Sidang : H. Supaijo, S.H., M.H (................................)

Penguji 1 : Budimansyah, M. Kom. I (................................)

Penguji 2 : Okta Supriyaningsih, M.E.Sy (................................)

Sekretaris : Ulul Azmi, M.S.I (................................)

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Dr. Moh Bahrudin,M.Ag.

NIP: 19580824 1989031003

Page 6: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

v

MOTTO

ابرين الة إن للا مع الص بر والص يا أيها الذين آمنىا استعينىا بالص

“Wahai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai

penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar,”

(Al-Qur’an dan Terjemahnya Surat Al-Baqarah Ayat 153)

Page 7: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

v

MOTTO

ابرين الة إن للا مع الص بر والص يا أيها الذين آمنىا استعينىا بالص

“Wahai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai

penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar,” 1

(Q.S Al-Baqarah (2): 153)

1 Kementrian Agama RI , Al-Quran dan Terjemahnya, (Tanggerang: Penerbit PT. Indah

Kiat Pulp & Paper Tbk, 2017), h. 23

Page 8: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

vi

PERSEMBAHAN

Dengan rasa bangga dan syukur yang amat dalam kupersembahkan karya ini

kepada :

1. Ayahanda Hairuman dan Ibunda Rosdah, yang selalu berdo’a berjuang

untuk keberhasilanku memberi cinta dan kasih sayang serta

mendidikku hingga tahu artinya hidup bagaimana harus bersikap.

2. Untuk adiku Nadya Anna Safitri dan M. Agung Nugroho, terima kasih

atas sayang dan semangat.

3. Almamaterku UIN Raden Intan Lampung, terima kasih telah menjadi

kebanggaanku.

Page 9: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

vii

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Ovaliani Anna Sasmita, lahir di Mulang Maya, pada

tanggal 25 Oktober 1995, anak pertama dari tiga bersaudara Pasangan Bapak

Hairuman dengan Ibu Rosdah. Riwayat Pendidikan SDN 1 Tanjung Agung

berijazah pada tahun 2007. Menempuh pendikan Sekolah Menengah Pertama di

SMPN 18 Bandar Lampung berijazah pada tahun 2010. Menyelesaikan

pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung dan

berijazah pda tahun 2013. Masuk perguruan tinggi diterima di Universitas Islam

Negeri (UIN) Raden Intan Lampung tahun 2014 hingga sekarang pada Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam dan telah menerima prestasi berupa Beasiswa Bank

Indonesia pada tahun 2016, dan menerima Beasiswa PPA (Peningkatan Prestasi

Akademik) pada tahun 2017 di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan

Lampung.

Demikian riwayat hidup penulis yang dapat dibagikan dari aspek pendidikan.

Bandar Lampung, 10 April 2018

Page 10: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirrohim

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga sampai saat ini penulis diberikan

hidayah, rahmat serta karunia-Nya dalam menyelesaikan Skripsi yang berjudul

“ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT

DALAM MEMBENTUK UMKM FEASIBLE DAN BANKABLE (Studi pada:

Bank Indonesia dan Lembaga Zakat Bandar Lampung)” , Dalam penyelesaian

skripsi ini penulis menyadari bahwa ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih

banyak kekurangan, maka dari itu kritik dan saran yang dari semua pihak sangat

penulis harapkan. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima

kasih kepada :

1. Prof Dr. H. Moh. Mukri, M.Ag, selaku Rektor UIN Raden Intan Lampung.

Yang selalu memotivasi mahasiswa untuk menjadi pribadi yang

berkualitas dan menjunjung tinggi nilai-nilai Islam.

2. Bapak Dr. Moh Baharudin, M.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Intan Lampung.

3. Ibu Dr. Asriani, S.H.,M.H selaku pembimbing satu yang telah

memberikan arahan dalam membimbing sehingga skripsi ini selesai.

4. Ibu Okta Supriyaningsih. M.E.Sy selaku pembimbing dua yang membantu

meluangkan waktu dan memberikan arahan sehingga skripsi ini selesai.

5. Bapak Ibu Dosen dan Karyawan Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung yang telah memberikan motivasi.

Page 11: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

ix

6. Bapak Indrayana Judana selaku Kepala Tim Pengembangan Ekonomi dan

Bapak Eko Listiyono selaku Manager Tim Pengembangan Ekonomi Bank

Indonesia yang telah banyak membimbing dan memberikan kesempatan

serta bantuan kerjasama hingga terselesainya skripsi ini.

7. Bapak Yan Yan Budiman selaku Branch Manager Rumah Zakat, Tomy

Youngki selaku Kepala Bidang Pendayagunaan Inisiatif Zakat Indonesia,

Suprapto selaku Kepala Bagian Program Daarut Tauhiid terima kasih atas

bantuan kerjasama hingga terselesainya skripsi ini.

8. M. Habibie Suherman terima kasih telah membantu dan menyemangati.

9. Teman-teman seperjuangan “Tia Nurhawa, Ahmad Hid Pratama, Siti Rexa

Riyananda, Sarah edma Putri, dan angkatan tahun 2014 Universitas Islam

Negaeri Raden Intan Lampung khususnya kelas Perbankan Syariah G

terima kasih telah memotivasi.

10. Dan semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa disebutkan satu

persatu, semoga kita selalu terikat dalam ukhwah islamiyah.

Akhir kata jika penulis ada kesalahan dan kelalaian dalam penulisan

skripsi ini penulis mohon maaf dan kepada Allah mohon ampun dan

perlindungan-Nya. Semoga karya penulis dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, 10 April 2017

Ovaliani Anna Sasmita

NPM.1451020267

Page 12: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...........................................................................................i

ABSTRAK ..........................................................................................................ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................iii

PENGESAHAN ..................................................................................................iv

MOTTO...............................................................................................................v

PERSEMBAHAN ...............................................................................................vi

RIWAYAT HIDUP .............................................................................................vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................xi

DAFTAR ISI .......................................................................................................xii

DAFTAR TABEL ...............................................................................................xv

DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xvi

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul ............................................................................. 1

B. Alasan Memilh Judul ..................................................................... 3

C. Latar Belakang ............................................................................... 3

D. Rumusan Masalah .......................................................................... 7

E. Batasan Masalah ............................................................................ 7

F. Tujuan Penelitian ........................................................................... 7

G. Manfaat Penelitian ......................................................................... 8

H. Metodologi Penelitian .................................................................... 9

BAB II LANDASAN TEORI

A. Bank Indonesia ..............................................................................15

1. Peranan Bank Indonesia ............................................................15

2. Tujuan Bank Indonesia .............................................................15

3. Tugas Pokok Bank Indonesia ....................................................16

4. Visi, Misi dan Nilai-nilai Strategis Bank Indonesia..................17

Page 13: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

xiii

B. Zakat, Infaq, Sedekah ....................................................................18

1. Pengertian Zakat, Infaq, Sedekah..............................................18

2. Pengertian Amil Zakat ..............................................................21

C. UMKM ...........................................................................................23

1. Pengertian UMKM ....................................................................23

2. Prinsip Pemberdayaan UMKM .................................................25

3. Tujuan UMKM..........................................................................26

4. Ciri-Ciri UMKM .......................................................................26

5. Tantangan Utama UMKM ........................................................27

6. Hambatan-Hambatan Utama UMKM .......................................28

D. Penelitian Terdahulu ......................................................................30

E. Kerangka Berpikir ..........................................................................34

BAB III PENYAJIAN DATA PENELITIAN

A. Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Prov Lampung ........36

1. Visi dan Misi BI ........................................................................38

2. Tugas Pokok dan Output Satuan Kerja .....................................39

3. Struktur Organisasi....................................................................40

B. Rumah Zakat ..................................................................................40

1. Visi dan Misi Rumah Zakat ......................................................41

2. Pendirian Rumah Zakat .............................................................41

3. Struktur Organisasi Rumah Zakat .............................................45

C. IZI (Inisiatif Zakat Indonesia) ........................................................46

1. Visi dan Misi IZI .......................................................................46

2. Program-program IZI ................................................................47

3. Grand Design (Kerangka Program KUMM).............................49

4. Stuktur Organisasi IZI ...............................................................59

D. Dompet Peduli Umat (DPU) Daarut Tauhiid ................................59

1. Visi dan Misi Daarut Tauhiid ....................................................59

2. Program-program Daarut Tauhiid .............................................60

3. Struktur Organisasi Daarut Tauhiid ..........................................65

Page 14: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

xiv

BAB IV ANALISIS DATA

A. Program Bank Indonesia dalam Membentuk UMKM feasible

dan bankable ..................................................................................66

1. Kontribusi Bank Indonesia Penguatan UMKM Binaan

Rumah Zakat .............................................................................66

2. Kontribusi Bank Indonesia Penguatan UMKM Binaan IZI

(Inisatif Zakat Indonesia) ..........................................................67

3. Kontribusi Bank Indonesia Penguatan UMKM Binaan

Daarut Tauhiid ..........................................................................69

B. Program Lembaga Zakat dalam Membentuk UMKM feasible

dan bankable ..................................................................................70

1. Program Penguatan Rumah Zakat .............................................70

2. Program Penguatan IZI .............................................................76

3. Program Penguatan Daarut .......................................................81

C. Analisis Program Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam

membentuk UMKM yang Feasible dan Bankable ........................84

1. Analisis Program Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam

membentuk UMKM yang Feasible ..........................................84

2. Analisis Program Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam

membentuk UMKM yang Bankable .........................................87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ....................................................................................90

B. Saran ..............................................................................................91

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 15: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 3.1 : Jumlah Tenaga Kerja Rumah Zakat ................................................. 41

Tabel 3.2 : Penerima Manfaat Rumah Zakat ..................................................... 42

Tabel 3.3 : Priode Pertama Penerima Manfaat IZI TO SUCCES KUMM ........ 49

Tabel 3.4 : Priode Kedua Penerima Manfaat IZI TO SUCCES KUMM ........... 51

Tabel 3.5 : Priode Ketiga Penerima Manfaat IZI TO SUCCES KUMM........... 54

Tabel 3.7 : Program Desa Ternak Mandiri......................................................... 59

Tabel 4.1 : Anggaran Biaya Rumah Zakat ......................................................... 66

Tabel 4.2 : Rencana Anggaran Biaya IZI........................................................... 68

Tabel 4.3 : Rencana Anggaran Biaya Daarut Tauhiid ....................................... 69

Page 16: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 : Indikator Untuk Mengukur UMKM yang Bermutu ..................... 28

Gambar 2.2 : Kerangka Berfikir......................................................................... 34

Gambar 3.1 : Sruktur Organisasi Bank Indonesia ............................................... 39

Gambar 3.2 : Struktur Organisasi Rumah Zakat Provinsi Lampung ................. 44

Gambar 3.3 : Grand Design (Kerangka Program KUMM)................................ 48

Gambar 3.4 : Struktur Organisasi IZI “Inisiatif Zakat Indonesia” .................... 58

Gambar 3.5 : Tahapan Pembentukan Majelis .................................................... 62

Gambar 3.6 : Struktur Majelis-Majelis .............................................................. 62

Gambar 3.3 : Struktur Organisasi Daarut Tauhiid Provinsi Lampung............... 64

Page 17: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Struktur Organisasi Bank Indonesia

2. Surat Kesediaan Memberikan Izin Penelitian/Survey.

3. Alat pengumpulan data/wawancara.

4. Photo-poto bukti wawancara dan survey lapangan.

5. Surat Konsultasi.

6. Surat Pernyataan Tidak Plagiat

Page 18: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan terhindar dari kekeliruan

dalam memahami judul yang dimaksud oleh penulis, maka perlu kiranya

judul skripsi ini dijelaskan secara lugas.

Judul skripsi ini adalah “ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA

DAN LEMBAGA ZAKAT DALAM MEMBENTUK UMKM FEASIBLE

DAN BANKABLE (Studi pada: Bank Indonesia dan Lembaga Zakat

Lampung)”. Untuk menghindari kesalahpahaman dan memahami maksud

judul skripsi, terlebih dahulu diperlukan penegasan terhadap kata-kata judul

yang dianggap perlu sebagai berukut :

1. Analisis

Analisis adalah mengolah data, mengorganisasi data, memecahkannya

dalam unit-unit yang lebih kecil, mencari pola dan tema-tema sama.

2. Bank Indonesia

Bank Indonesia Merupakan Bank Sentral republik Indonesia. Bank

Indonesia mempunyai satu tujuan tunggal yakni mencapai dan menjaga

kestabilan nilai rupiah. Hal ini mengandung dua aspek yakni kestabilan

nilai mata uang rupiah terhadap barang dan jasa yang tercermin pada laju

Page 19: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

2

inflasi; serta kestabilan nilai mata uang rupiah terhadap mata uang negara

lain yang tercermin pada perkembangan nilai tukar.1

3. Lembaga Zakat

Lembaga Zakat adalah lembaga yang mengelola dan menampung dari

harta yang sudah sampai nisab kepada orang kafir dan lainnya tanpa ada

halangan syrak untuk melakukan .

4. UMKM adalah singkatan dari usaha mikro, kecil dan menengah.UMKM

diatur berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang usaha

mikro kecil dan menengah.2

5. Usaha mikro

Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/ atau

badan usaha perorsangan yang memenuhi kriteria usaha mikro

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.3 Usaha mikro adalah usaha

produktif milik perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang

memiliki kekayaan bersih (tidak termasuk tanah dan bangunan) paling

banyak Rp. 50.000.000,- (Lima puluh juta rupiah) dan hasil penjualan

tahunan (omzet/tahun) paling banyak Rp. 300.000.000,- (Tiga ratus juta

rupiah).

6. Usaha Kecil

Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan

1BI.go.id

2 Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha mikro, kecil dan menengah

(UMKM) pasal 1 3 Ibid

Page 20: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

3

anak perusahaan atau bukan cabang yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi

bagian, baik langsung maupun tidak langsung, dari usaha menengah atau

usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud

dalam Undang-Undang ini.4

7. Usaha Menengah

Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,

yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan

anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,

atau menjadi bagian, baik langsung maupun tidak langsung, dari usaha

mikro, usaha kecil, atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha

menengah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini5.

8. Forum Zakat

Forum Zakat adalah Lembaga Zakat yang terdiri dari Rumah Zakat,

Daarut Tauhiid, Izi (Inisiatif Zakat Indonesia).

Berdasarkan uraian diatas dapat diperjelas bahwa yang dimaksud dengan

judul skripsi ini adalah suatu penelitian untuk menganalisis Program Bank

Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM feasible dan bankable

(Studi pada: Bank Indonesia dan Lembaga Zakar Lampung).

4Ibid.

5Ibid.

Page 21: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

4

B. Alasan Memilih Judul

1. Alasan Objektif

a. Karena UMKM adalah kelompok usaha yang dapat menyerap tenaga

kerja lebih banyak dibandingkan dengan usaha besar dan

keberadaannya terbukti mampu bertahan menjadi penggerak

perekonomian, terutama pasca krisis moneter.

b. Permasalahan yang dihadapi oleh UMKM saat ini adalah keterbatasan

pada aspek permodalan. UMKM mengalami kesulitan untuk

mendapatkan pinjaman modal.

2. Alasan Subjektif

a. Permasalahan dalam judul penelitian ini sangat sesuai dengan bidang

keilmuan yang penulis tekuni di Fakustas Ekonomi dan Bisnis Islam

b. Kemudahan dalam memperoleh data dan referensi untuk

mempermudah penulis menyelesaikan penelitian ini.

C. Latar Belakang

Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan salah satu

kekuatan pendorong terdepan dalam pembangunan ekonomi, berdasarkan

data dari kantor kementrian koperasi dan pada tahun 2011, kontribusi UMKM

terhadap PDB adalah sekitar 57,94 persen sementara pada tahun 2009,

kontribusi UMKM terhadap PDB sekitar 56,53 persen.6 Berdasarkan

informasi kemendag pada tahun 2013 hampir 50 % UMKM yang merupakan

6Badan pengkajian dan pengembangan kebijakan perdagangan, “Analisi Peran Lembaga

Pembiayaan dalam pengembangan UMKM, Pusat Kebijakan Dalam Negeri”. Jurnal Ekonomi,

(Januari 2013), h.16.

Page 22: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

5

UMKM sektor pertanian, sedangkan sektor perdagangan 29 persen. Kendati

jumlah UMKM sektor pertanian lebih banyak tapi dalam hal penciptaan PDB

ternyata UMKM sektor perdagangan lebih banyak dari pada sektor

pertanian.7

Tingkat pengangguran dan penyerapan lapangan pekerjaan yang rendah

menyebabkan tingkat kemiskinan masih tinggi. Salah satu cara untuk

meningkatkan lapangan pekerjaan adalah mengembangkan usaha mikro dan

kecil, yang mana merupakan kegiatan padat karya (labor intensive) dan

menyediakan lebih banyak pekerjaan sesuai dengan besarnya modal yang

diinvestasikan di usaha-usaha mikro dan kecil tersebut. Pendirian usaha-

usaha mikro dan kecil juga akan meningkatkan pendapatan rakyat dan

urbanisasi. Kemampuan usaha-usaha mikro dan kecil menciptakan peluang-

peluang bekerja dengan biaya rendah sangat cocok dengan karakteristik

negara-negara berkembang yang selalu bermasalah dengan tingginya

pertumbuhan penduduk pertahun.

Hambatan terbesar yang dihadapi UMKM adalah distribusi produk-

produk yang dihasilkan, lemahnya manajemen usaha, serta akses pada

sumber-sumber pembiayaan formal khususnya perbankan. Dengan berbagai

hambatan yang dihadapi oleh UMKM tersebut, maka pemerintah dan pihak-

pihak terkait, semestinya dengan cepat berperan aktif dalam mendorong

7 Deks Bank Indonesia-Prodi Ekonomi Islam FEB UNPAD, “Usaha Mikro Islami”,

(Jakarta, Penerbit: Departemen Ekonomi Keuangan Syariah-Bank Indonesia, 2016), h. 5.

Page 23: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

6

sektor ini berkembang dengan lebih baik. Salah satu pihak yang diharapkan

mempunyai peranan besar terhadap hal tersebut adalah perbankan syariah.8

UMKM saat ini bersifat feasible hanya saja belum bankable oleh karena

itu UMKM meminjam modal bukan pada perbankan melainkan pada lembaga

lain. Lembaga keuangan makro seperti bank memiliki kendala untuk

melayani kelompok masyarakat yang umumnya pelaku usaha sektor informal.

Usaha yang tidak memiliki standar pencatatan dan laporan keuangannya.

Selain dinilai tidak bankable, bentuk usahanya juga tidak memenuhi kriteria

umum 5c yaitu secara character (karakter) UMKM memiliki kelemahan

dalam profil praktisinya; Secara capacity (kapasitas) segmen masyarakat

usaha ini memiliki latar belakang pendidikan yang relatif rendah; Secara

capital (modal), UMK memiliki modal terlampau rendah dan seringkali tidak

ada pemisahan antara dana usaha dan dana rumah tangga; Secara condition

(kondisi), sustainabillitas usaha dari kelompok UMK sangat sensitif dengan

perubahan ekonomi dan lingkungan usaha; Secara collateral (jaminan),

kelompok UMK umumnya kesulitan menyediakan koleteral dalam

memperoleh akses keuangan.9 3R yaitu Return (hasil yang akan diperoleh),

Repayment (kemampuan membayar) dan Risk (resiko). Kelemahan UMKM

pada pembukuan dan administrasi juga menyebabkan UMKM sulit

mendapatkan akses kredit dari perbankan, keterbatasan ini perlu adanya

8Nova Yanti Maleha, “Pengambangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Berbasis

Keuangan Mikro Syariah”. Jurnal Perbankan Syariah, (Januari2016), h. 2. 9Darsono, Ali Dkk, “Memberdayakan Keuangan Mikro Syariah Indoneisa”. (Jakarta,

Penerbit : Tazkia Publishing kerjasama Bank Indonesia, 2017). h.7

Page 24: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

7

pendampingan agar UMKM dapat membuat laporan keuangan yang

sederhana.

Langkah-langkah strategis yang harus dilakukan adalah untuk

memberikan modal investasi dan modal kerja, memberikan pelatihan dan

keterampilan perbaikan, konsultasi bisnis, meningkatkan kualitas produk,

pasar, jaringan bisnis, dan teknologi agar UMKM dapat menjadi kekuatan

dalam pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja dan kekuatan

dalam meningkatkan pendapatan keluarga.10

Bank Indonesia sebagai

akseletator dan berkontribusi dalam program penguatan UMKM kepada

mustahik (UMKM) binaan Lembaga Zakat yaitu, Rumah Zakat, Daarut

Tahuiid, IZI (Inisiatif Zakat Indonesia) dan memberikan bantuan sosial salah

satunya melalui PSBI (Program Sosial Bank Indonesia, agar dapat

mewujudkan UMKM yang memiliki aspek Legal formal dan Prizinan

UMKM untuk mendapatkan sertifikat halal.

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana program Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam

membentuk UMKM yang feasible dan bankable ?

2. Bagaimana tahapan-tahapan pencapaian agar dapat mewujudkan program

Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang

feasible dan bankable ?

10

Sri Budi Cahyani, “Optimalisasi Peran wakaf dan Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan

Menengah (UMKM)”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol 6 No 1, (Januari 2014), h. 1.

Page 25: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

8

E. Batasan Masalah

Penulis memberikan batasan bahwa dalam melakukan analisis penguatan

UMKM hanya dibatasi di Bank Indonesia Prov Lampung dan UMKM binaan

Lembaga Zakat di Lampung yaitu UMKM kerupuk kemplang binaan Rumah

Zakat, UMKM Ternak Mandiri binaan Daarut Tauhid, UMKM Pengrajin

Tahu danTempe binaan IZI (Inisiatif Zakat Indonesia).

F. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana program Bank Indonesia dan Lembaga

Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan bankable.

2. Untuk mengetahui tahapan-tahapan pencapaian agar dapat mewujudkan

program Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM

yang feasible dan bankable.

G. Manfaat Penelitian

Penelitian di harapkan dapat berguna bagi:

1. Bank Indonesia

Meningkatkan kepedulian atau empati sosial Bank Indonesia untuk

berkontribusi dalam membantu memecahkan masalah sosial ekonomi yang

dihadapi masyarakat. Memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa

Bank Indonesia memberikan kontribusi kepada UMKM sebagai bentuk

pengendalian ekonomi yang stabil, salah satunya melalui Program Sosial

Bank Indonesia (PSBI) juga berupaya meningkatkan kesadaran dan

Page 26: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

9

pemahaman masyarakat terhadap pelaksanaan tugas dan pencapaian tujuan

Bank Indonesia.

2. Lembaga Zakat

Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga

zakat. memberikan pengetahuan kepada masyarakat bahwa Lembaga

Zakat memberikan kontribusi yang nyata sehingga kedepannya tingkat

kepercayaan Zakat, Infaq, Shadaqoh (ZIS) masyarakat dapat meningkat.

3. UMKM

Mendapatkan modal dan pendampingan usaha agar UMKM menjadi

lebih feasible dan bankable serta dapat meningkatkan taraf hidup dan p

H. Metode Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini di analisis dengan menggunakan metode penilitian

kualitatif yang menghasilkan data deskriftif dan tertulis dengan informasi

dengan lembaga yang terlibat dan objek penelitian. Pendekatan ini

merupakan pendekatan ilmiah atau penelitian yang menghasilkan beberapa

temuan yang tidak bisa menggunakan prosedur-prosedur sistematic atau

cara-cara lain dari kuantitatif.

2. Sifat Penelitian

Menurut sifatnya, penelitian ini menggunakan jenis penelitian

deskriptif. Penelitian deskriftif berupaya untuk memperoleh deskripsi yang

Page 27: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

10

lengkap dan akurat dari situasi11

Penelitian deskriptif yang peneliti

maksudkan adalah penelitian yang menggambarkan mekanisme dalam

membahas dan menganalisis program Bank Indonesia dan Lembaga Zakat

dalam membentuk UMKM feasble dan bankable.

3. Populasi dan Sample

a. Populasi adalah wilayah generasi yang terdiri dari subjek dan objek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Maka yang

menjadi populasi dari penelitian ini adalah Bank Indonesia, Lembaga

Zakat dan UMKM binaan Lembaga Zakat Rumah Zakat, IZI, Daarut

Tauhiid Prov Lampung.

b. Sampel dalam penelitian ini adalah Direktur SDM, Wakil atau

Managernya, dalam penelitian ini menggunakan salah satu teknik

Quota Sampling dan purposive sampling. Purposive sampling adalah

teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan atau

tujuan tertentu berdasarkan ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh sampel

itu.12

Ciri-ciri khusus yang dimaksud dalam penelitian ini bahwa yang

berhak menjadi sampel adalah Manager Bank Indonesia, Branch

Manager Rumah Zakat, Kepala Bidang Pendayagunaan IZI, Kepala

Bidang Daarut Tauhiid, UMKM binaan Lembaga Zakat Rumah Zakat,

IZI, Daarut Tauhid Prov Lampung.

11

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan R&D Edisi revisi, (Bandung: Alfabeta

2014), h. 29. 12

Ibid, h.88.

Page 28: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

11

4. Data dan Sumber Data

a. Data Primer yaitu data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan

data langsung dari sumbernya. Data primer dalam penelitian ini

diperoleh dari lapangan atau lokasi penelitian yaitu Bank Indonesia,

Lembaga Zakat dan UMKM binaan Lembaga zakat Rumah Zakat,

IZI, Daarut Tauhiid Prov Lampung melalui interview.

b. Data Sekunder yaitu data yang didapat dari catatan, buku, dan majalah

berupa laporan, artikel, buku-buku, majalah dari Bank Indonesia dan

Lembaga Zakat Prov Lampung sebagai teori.13

5. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah cara pengambilan data dengan

menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk

keperluan tersebut. Teknik observasi dengan cara penelitian

melibatkan diri pada kegiatan yang dilakukan oleh subjek. Dalam

penelitian ini menulis melakukan observasi secara langsung ke Bank

Indonesia, Lembaga Zakat dan UMKM binaan Lembaga Zakat Prov

Lampung tentang analisis program Bank Indonesia dan Lembaga

Zakat dalam membentuk UMKM feasible dan bankable.

b. Wawancara (Interview)

Wawancara merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan

data yang banyak digunakan dalam penelitian deskriptif kualitatif dan

13

Ibid, hlm.89

Page 29: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

12

kuantitatif. Dalam penelitian ini dilakukan langsung baik secara

struktur mapun tidak berstruktur dengan mewawancara Manager Bank

Indonesia, Branch Manager Rumah Zakat, Kepala Bidang

Pendayagunaan IZI, Kepala Bidang Daarut Tauhiid, UMKM binaan

Lembaga Zakat Rumah Zakat, IZI, Daarut Tauhid Prov Lampung .

Memberi pernyataan peneliti dari segala dan masalah yang ada dan

menganalisa dan merumuskan hal-hal yang dianggap perlu dan

memenuhi data penelitian.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data kualitatif

sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk

dokumentasi. Studi dokumentasi merupakan pelengkap dari

penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian

kualitatif. Pengumpulan data yang dilakukan dengan teknik

dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data yang didukung dari data

sekunder yang berkaitan dengan analisis program Bank Indonesia dan

Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM feasible dan bankable.

4. Pengolahan data

Setelah data dikumpulkan melalui tahap diatas, peneliti dalam

mengelola datanya menggunakan beberapa metode sebagai berikut:14

14

Cholid Narbuko, Abu Ahmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013),

h. 154.

Page 30: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

13

a. Editing (pemeriksaan data) yaitu mengoreksi apakah data yang

terkumpul sudah cukup lengkap, sudah benar, dan sudah sesuai atau

relevan dengan masalah.

b. Klarifikasi adalah pengelompokan data sesuai dengan jenis dan

penggolongannya setelah diadakan pengecekan.

c. Interprestasi adalah memberikan penafsiran terhadap hasil akhir

presentase yang diperoleh melalui observasi sehingga memudahkan

peneliti untuk menganalisa dan menarik kesimpulan.

5. Analisis Data

Analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi

dengan cara mengorganisasikan data kedalam katagori, menjabarkan

kedalam unit-unit, melakukan sintesa menyusun kedalam pola, memilih

mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan

sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data

kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan

tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh

data.15

a. Reduksi Data

Data yang diperoleh ditulis dalam bentuk laporan atau data yang

terperinci. Laporan yang disusun berdasarkan data yang diperoleh

15

Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitan Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2012), h. 280.

Page 31: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

14

direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, dan difokuskan pada

hal-hal yang penting.16

b. Penyajian Data

Data yang diperoleh dikategorisasikan menurut pokok

permasalahan dan dibuat dalam bentuk matriks sehingga memudahkan

peneliti untuk melihat pola-pola hubungan satu data dengan data

lainnya.

c. Penyimpulan dan Verifikasi

Kegiatan penyimpulan merupakan langkah lebih lanjut dari

kegiatan reduksi dan penyajian data. Data yang sudah direduksi dan

disajikan secara sistematis akan disimpulkan sementara. Kesimpulan

yang diperoleh pada tahap awal biasanya kurang jelas, tetapi pada

tahap-tahap selanjutnya akan semakin tegas dan memiliki dasar yang

kuat. Kesimpulan pertama perlu diverifikasi.17

d. Kesimpulan Akhir

Kesimpulan akhir diperoleh berdasarkan kesimpulan sementara

yang telah diverifikasi. Kesimpulan final ini diharapkan dapat

diperoleh setelah pengumpulan data selesai.

6. Teknik penulisan serta penyususnan skripsi ini semua berpedoman pada

”Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa 2016” yang diterbitkan

UIN Raden Intan Lampung.

16

Sugiyono, Op.Cit, h.247. 17

Ibid.

Page 32: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

15

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Bank Indonesia

1. Peranan Bank Indonesia

Di Indonesia, fungsi Bank Sentral, BI diberikan mandat untuk

mewujudkan dan memelihara stabilitas harga yang salah satu tercermin

dari inflasi yang rendah dan stabil (UU Nomor: 23/1999 Tentang BI yang

kemudian diamandemen menjadi UU Nomor 3/2004 tentang BI ). Artinya,

UU ini mengamanahkan kepada BI untuk mewujudkan tujuan akhir

kebijakan moneter yaitu tingkat inflasi yang rendah dan stabil atau pada

tingkat yang optimal bagi perekonomian. Untuk mencapai tujuan tersebut,

BI bebas menentukan penggunan instrumen-instrumen dalam operasi

kebijakan moneternyaa, kebebasan inilah yang dinamakan independensi

instrumen.

2. Tujuan Bank Indonesia

Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 Tentang BI yang kemudian

diamandemen menjadi Undang-Undang No. 3 Tahun 2004 Tentang BI

menjelaskan bahwa BI mempunyai satu tujuan tunggal yaitu mencapai dan

memelihara kestabilan nilai rupiah (Pasal 7 ayat (1) UU No. 3 Tahun

2004). Kestabilan bilai rupiah ini terlihat dari dua aspek, yaitu (1)

kestabilan nilai mata uang (rupiah) terhadap barang dan jasa, (2) kestabilan

nilai mata uang Rupiah terhadap mata uang negara lain, misalnya terhadap

dolar AS. Aspek pertama tercermin pada perkembangan inflasi, sementara

Page 33: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

16

aspek yang kedua tercermin padaperkembangan nilai tukar rupiah terhadap

mata uang negara lain.1

2. Tugas Pokok Bank Indonesia

BI sebagai Bank Sentral di Indonesia memiliki 3 (tiga) tugas utama

anatara lain:

a. Memperkuat fungsi utama

1.) Kebijakan moneter yang kredibel dan konsisten

2.) Kebijakan makroprudensial yang kredibel, produktif dan

surveilance yang kuat dan teruji

3.) Kebijakan, pengawasan, serta penyelenggaraan sistem pembayaran

dan pengelolaan uang yang kredibel dan produktif

b. Proaktif dalam memelopori kerjasama dan kolaborasi

Pendalaman keuangan: KPwDN, Akses Keuangan.

c. Memperkuan Strategic Enablers

Mandat yang jelas, sumber daya manusia, sistem informasi, board

govermance, manajemen risiko dan pengendalian intern, perencanaan

strategi, anggaran dan manajemen kinerja.

1 M. Natsir, “Ekonomi Moneter dan Kebanksentralan”, (Jakarta, Penerbit : Mitra Wacana

Media, 2014), h. 94

Page 34: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

17

3. Visi, Misi dan Nilai-nilai Strategis Bank Indonesia

a. Visi Bank Indonesia

Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di

regional melalui penguatan nilai-nilai strateis yang dimiliki serta

pencapaian inflasi yang rendah dan nilai tukar yan stabil.

b. Misi Bank Indonesia

1.) Menjadi stabilitas nilai rupiah dan menjaga efektivitas transmisi

kebijakan moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang

berkualitas

2.) Mendorong sistem keuangan nasional bekerja secara efektif dan

efesien serta mampu bertahan terhadap gejolak internal dan

eksternal untuk mendukung alokasi sumber pendanaan/pembiayaan

dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan stabilitas perekonomian

nasional

3.) Mewujudkan sistem pembayaran yang aman, efesien, dan lancar

yang berkontribusi terhadap perekonomian, stabilitas moneter dan

stabilitas sistem keuangan dengan memperhatikan aspek perluasan

akses dan kepentingan nasional

4.) Meningkatkan dan memelihara organisasi dan SDM Bank

Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai strategis dan berbasis

kinetrja, serta melaksanakan tugas diamanatkan UU

Page 35: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

18

b. Nilai-Nilai Stategis

Nilai-nilai yang menjadi dasar Bank Indonesia, manajemen dan

pegawai untuk bertindak dan atau berprilaku terdiri atas: Trust and

Intregrity - Professionalism-Excellence - Public Interest-Coordination

and Teamwork2

B. Zakat, Infaq, Sedekah

1. Pengertian Zakat, Infaq, Sedekah

a. Pengertian Zakat

Istilah zakat merupakan istilah khusus yang ada dalam agama

islam yang diambil dari bahasa arab yaitu “zakaa” yang berarti

bertambah atau berkembang. Secara istilah syariah, zakat merupakan

kewajiban yang diperintahkan oleh Allah SWT untuk mengeluarkan

harta tertentu kepada pihak tertentu. Jika zakat ditunjukan kepada

seseorang, itu berarti untuk meningkatkan, untuk menjadi lebih baik.

Maka orang berzakat dimaknai orang tersebut diberkahi, tumbuh,

bersih dan baik.

Madhzab Syafi‟i mendefinisikan zakat adalah ungkapan untuk

keluarnya harta atau tumbuh sesuai dengan cara khusus. Sedangkan

menurut Madhzab Hambali mendefinisikan zakat ialah hak yang wajib

(dikeluarkan) dari harta khusus untuk kelompok yang khusus pula.

Surat At-Taubah (9): 103 tentang zakat yaitu:

2 Ibid, h. 99

Page 36: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

19

م إن صلتك سكه نم صم عهي م ثب ي تشك م صذقخ تطزم ان خذ مه أم

سميع عهيم للا

Artinya: Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu

kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk

mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa

bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.3

Maksud ayat tersebut bahwa zakat itu membesihkan mereka dari

kekikiran dan cinta yang berlebih-lebihan kepada harta benda, serta

zakat mampu menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati mereka dan

memperkembangkan harta mereka. 4

b. Pengertian Infaq

Infaq berasal dari kata Nafaqa (Nun, Fa‟, dan Qaf), yang

mempunyai arti keluar. Kata infaq (yang bahasa Indonesia dituliskan

“infak”) artinya mengeluarkan sesuatu (harta) untuk sesuatu

kepentingan yang baik, maupun kepentingan yang buruk. Sebagai

misal, belanja orang-orang kafir untuk menghalang-halangi jalan

Allah (kebenaran), dalam Al-Quran disebutkan pula istilah infak Al-

Baqarah (1): 3:

م يىفقن ٱ ب رسقى مم ح ه يقيمن ٱنص نذيه يؤمىن ثٲنغيت

3 Kementrian Agama RI , Al-Quran dan Terjemahnya, (Tanggerang: Penerbit PT. Indah

Kiat Pulp & Paper Tbk, 2017), h. 203 4 Sjaichul Hadi Permono, Sumber-Sumber Penggalian Zakat (Jakarta: Pusta Firdaus, 1992)

hal. 89-95

Page 37: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

20

Artinya: (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang

mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami

anugerahkan kepada mereka.5

Sebagaimana ayat diatas bahwa mereka yang bertaqwa Dan

mereka infaqkan sebagian rizqi yang dikaruniakan kepada mereka.

Itu adalah beberapa sifat-sifat orang-orang bertaqwa yang Allah

Subhanahu wa ta‟ala jelaskan. Allah Subhanahu wa ta‟ala mensifati

mereka dengan aqidah, amalan-amalan bathin dan amalan-amalan

dzahir dan allah akan menganugrahkan kepada mereka rezeki.

c. Pengertian Shadaqah (Sedekah)

Shadaqah (sedekah) berasal dari kata shidq yang berarti benar

dalam arti sejalannya antara perbuatan, ucapan dan keyakinan. Kata

shadaqah berasal dari tiga huruf yaitu sha-dal-qaf, yang bermakna

membantu terwujudnya sesuatu. Kata shadaqah dalam bicara berarti

“benar” dan kata ashdaqa yan ditujukan untuk perempuan berarti

“membayar mahar” Menurut Yusuf Qardawi maka shadaqoh dalam

Al-Quran dikaitkan dengan kata-kata memberi, ketakwaan,

membenarkan, kikir dan dusta. Dalam Al-Qur‟an Surat Al-Lail (92):

5-10 Allah berfirman:

اتق )فأم صذق ثبنحسى )٥ب مه أعط زي نهيسز )٦( ب مه ثخم ٧( فسىيس أم )

استغى ) كذة ثبنحسى )٨ زي نهعسز )٩( ٠١(فسىيس

5 Kementrian Agama RI , Al-Quran dan Terjemahnya, (Tanggerang: Penerbit PT. Indah

Kiat Pulp & Paper Tbk, 2017), h. 2

Page 38: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

21

Artinya: Siapa yang “memberi” dan “bertakwa”, dan membenarkan

adanya pahala yang terbaik, maka Kami sungguh memudahkan

baginya jalan menuju bahagia. Tetapi siapa yang “bakhil” dan lupa

daratan serta mendustakan adanya pahala terbaik, maka kami

mudahkan baginya jalan kemalangan.6

Sebagaimana ayat ditas bahwa orang yang suka berderma,

bertakwa dan membenarkan adanya pahala yang baik dimudahkan

Allah baginya melakukan kebaikan yang membawa kepada

kebahagiaan di akhirat, tetapi orang yang dimudahkan Allah

SWT.Baginya melakukan kejahatan-kejahatan yang membawa kepada

kesengsaraan di akhirat , harta benda tidak akan memberi manfaat

kepadanya.

Dengan demikian, shadaqah bisa diartikan bukti atas “kebenaran”

iman dan “membenarkan” adanya hari pembalasan.

2. Pengertian Amil Zakat

Secara umum, amil zakat sering dipahami sebagian orang atau yang

bertugas membagi-bagi zakat. permasalahan amil sangat penting sebagai

salah satu yang berhak menerima zakat. Secara umum, dari berbagai

pendapat ulama dapat disimpulkan bahwa amil adalah orang yang

ditugaskan pemimpin negara untuk mengambil zakat kemudian disalurkan

kepada yang berhak, sebagaimana yang diperintahkan Allah SWT.

6 Kementrian Agama RI , Al-Quran dan Terjemahnya, (Tanggerang: Penerbit PT. Indah

Kiat Pulp & Paper Tbk, 2017), h. 595

Page 39: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

22

Kelompok yang khusus yang diisyaratkan oleh Allah SWT menerima

Zakat dalam Al-Quran surat At-Taubah (9): 60:

قبة في انز انمؤنفخ قهثم انعبمهيه عهيب انمسبكيه ذقبد نهفقزاء إومب انص

عهيم حكيم للا جيم فزيضخ مه للا اثه انس في سجيم للا انغبرميه

Artinya: Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir,

orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu’allaf yang dibujuk

hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang,

untuk jalan Allah dan mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai

suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi

Maha Bijaksana.7

Sebagaimana ayat diatas, zakat tersebut adalah berhukum wajib dan

berarti sebuah penunaian hak yang wajib dan terhadap harta yang dimiliki

oleh seseorang. Dan yang berhak menerima zakat adalah orang-orang

fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu‟allaf yang

dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang

berhutang, untuk jalan Allah dan mereka yang sedang dalam perjalanan.

Berikut beberapa variasi pendapat ulama dalam mengartikan amil

zakat. Menurut Hafidhuddin, amil zakat adalah mereka yang

melaksanakan segala kegiatan yang berkaitan dengan urusan zakat, mulai

dari proses penghimpunan, penjagaan, pemeliharaan, sampai proses

penditribusiannya, serta tugas pencatatan masuk dan keluarnya dana zakat

tersebut. Sedangkan menurut Abu Bakar al-Hushaini, amil zakat adalah

7 Kementrian Agama RI , Al-Quran dan Terjemahnya, (Tanggerang: Penerbit PT. Indah

Kiat Pulp & Paper Tbk, 2017), h. 196

Page 40: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

23

orang yang mendapat tugas dari negara, organisasi, lembaga atau yayasan

untuk mengurusi zakat. atas kerjanya tersebut, seorang amil zakat berhak

mendapat jatah dari uang zakat. Menurut Sayyid Sabiq, amil zakat adalah

orang-orang diangkat oleh penguasa atau wakil penguasa untuk bekerja

mengumpulkan zakat dari orang-orang kaya. Termasuk amil zakat adalah

orang yang bertugas menjaga harta zakat, pengembala hewan ternak zakat

dan juru tulis yang bekerja di kantor amil zakat.

Berdasarkan paparan diatas, jelaslah bahwa syarat agar bisa disebut

sebagai amil zakat adalah: ia harus (1) diangkat dan (2) diberi otoritas oleh

penguasa muslim untuk mengambil zakat dan mendistribusikannya. Maka

panitia-panitia zakat yang ada di berbagai masjid atau sekolah serta orang-

orang yang mengangkan dirinya sebagai amil bukanlah amil secara syar‟i.

Hal ini sesuai dengan istilah amil, karena yang disebut amil adalah pekerja

yan dipekerjakan oleh pihak tertentu serta memiliki kewajiban untuk

mengambil zakat secara paksa dari orang-orang yang menolak untuk

membayar zakat.8

C. UMKM

1. Pengertian UMKM

UMKM adalah unit usaha produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha di semua sektor

ekonomi.9 Dalam Bab I Pasal 1, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008

8 Ibid, h.107-109

9Tambunan, Tulus, Usaha Mikro Kecil dan Menengan di Indonesia (Jakarta: Penerbit

LP3ES anggota Ikapi 2012), h. 11

Page 41: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

24

tentang UMKM, Usaha Mikro didefinisikan sebagai: usaha produktif yang

memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam undang-undang

tersebut. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,

yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki,

dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari

Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil

sebagaimana dimaksud dalam undang-undang tersebut.

Pasal 6 UU No 20 Tahun 2008 tentang UMKM dijelaskan bahwa

Usaha Mikro adalah unit usaha yang memiliki nilai aset paling banyak

Rp50 juta, atau dengan hasil penjualan tahunan paling besar Rp300 juta,

atau dengan hasil penjualan tahunan paling besar Rp300 juta; Usaha Kecil

dengan nilai aset lebih dari Rp50 juta sampai dengan paling banyak Rp500

juta atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300 juta hingga

maksimum Rp2,5 miliar. Selain itu, menurut BPS, Usaha Mikro adalah

unit usaha dengan jumlah pekerja tetap hingga 4 orang dan usaha kecil 5-

19 orang.10

Ekonomi Islam UMKM merupakan salah satu kegiatan dari usaha

manusia untuk mempertahankan hidupnya dan beribadah, menuju

kesejahteraan sosial. Dalam Al-Qur‟an dijelaskan dalam surah At-Taubah

(9), ayat 105.

10

Deks Bank Indonesia-Prodi Ekonomi Islam FEB UNPAD, Op.Cit h.38.

Page 42: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

25

عبن ن إن ستزد انمؤمىن رسن عمهكم قم اعمها فسيز للا انشبدح م انغيت

فيىجئكم ثمب كىتم تعمهن

Artinya : dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya

serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan

dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang

nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu

kerjakan”.11

M. Quraish Shihab dalam tafsirnya menerangkan bahwa, kata اعمها قم

diartikan katakanlah bekerjalah kamu karena Allah semata dengan aneka

amal shaleh dan bermanfaat, baik untuk diri kamu maupun untuk orang

lain atau masyarakat umum. للا يز فس , yang artinya maka Allah akan

melihat, yakni menilai dan memberi ganjaran amal perbuatan kamu. Dan

Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat dan menilainya juga,

kemudian menyesuaikan perlakuan mereka dengan amal-amal kamu itu

dan selanjutnyakamu akan dikembalikan kepada Allah melalui kematian

ن ستزد ال عبنم ان artinya, yang Maha Mengetahui yang ghaib , شبدح انغيج

dan yang nyata, lalu diberitahukan kepada kamu sanksi dan ganjaran atas

apa yang telah kamu kerjakan, baik yang nampak ke permukaan maupun

yang kamu sembunyikan dalam hati.12

11

Kementrian Agama RI , Al-Quran dan Terjemahnya, (Tanggerang: Penerbit PT. Indah

Kiat Pulp & Paper Tbk, 2017), h. 203 12

.Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an, (Jakarta:

Lentera Hati, 2006),jil V, h.711.

Page 43: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

26

2. Prinsip Pemberdayaan UMKM

a. Penumbuhan kemandirian, kebersamaan, kewirausahaan Usaha

Mikro, Kecil, dan Menengah untuk berkarya dengan prakarsa sendiri;

b. Perwujudan kebijakan publik yang transparan, akuntabel, dan

berkeadilan;

c. Perkembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar

sesuai dengan kompetensi Usaha Mikro, Kecil, Menengah;

d. Peningkatan daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah; dan

e. Penyelenggaraan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian secara

terpadu.13

3. Tujuan Pemberdayaan UMKM

c. Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang

berkembang, dan berkeadilan;

d. Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan Usaha, Mikro,

Kecil, dan Menengah menjadi usaha yang tangguh dan mandiri; dan

b. Meningkatkan peran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dalam

pembangunan daerah, penciptakan lapangan kerja, pemerataan

pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan rakyat dari

kemiskinan.14

4. Ciri-Ciri UMKM

a. Manajemen tergantung pemilik

b. Modal disediakan oleh pemilik sendiri

13

Undang Undang No 20 Tahun 2008 tentang UMKM, BAB III, Pasal (4). 14

Ibid, Pasal (5).

Page 44: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

27

c. Skala usaha dan jumlah modal relatif kecil

d. Daerah operasi usaha bersifat lokal

e. Sumber daya manusia yang terlibat terbatas

f. Biasanya berhubungan dengan kebutuhan kehidupan sehari-hari

g. Karyawan ada hubungan kekerabatan emosional, dan

h. Mayoritas karyawan berasal dari kalangan yang tidak mampu secara

ekonomis.

5. Tantangan Utama UMKM

Sebuah UMKM dianggap „bermutu‟ apabila UMKM tersebut tidak

hanya menghasilkan keuntungan bisnis yang tinggi atau meningkat setiap

tahun, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap

sosial/masyarakat sekitarnya, termasuk tidak merusak lingkungan alam

sekitarnya yang berdampak langsung terhadap kesehatan dan sumber

kehidupan masyarakat sekitarnya, terutama dalam jangka panjang.

Pencemaran air sungai/laut yang merusak kesehatan masyarakat

sekitarnya. Sedangkan yang dimaksud dengan mutu adalah suatu tingkatan

tertentu yang ditetapkan sesuai dengan karakteristiknya untuk memenuhi

persyaratan atau kebutuhan atau harapan tertentu.

Sebuah perusahaan dianggap bermutu apabila perusahaan tersebut

menghasilkan tiga jenis keuntungan, yakni keuntungan bisnis/profit

ditentukan oleh kombinasi yang kompleks dari variabel-variabel berikut:

(a) produktif; (b) efesiensi (yang selanjutnya menentukan harga yang

bersaing; (c) kualitas, mutu, kegunaan, ketahanan lama produk, dan

Page 45: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

28

kemasan; (d) promosi dan reklame; dan (e) pelayanan konsumen (yang

memuaskan atau meningkatkan besarnya keuntungan perusahaan.15

Agar

variabel-variabel tersebut menghasilkan kinerja yanng optimal (misalnya

produktivitas yang tinggi, kualitas produk yang baik, dan pelayanan

konsumen yang memuaskan, diperlukan suatu menejemen dan organisasi

yang solid sebagai berikut;

UMKM YANG

„BERMUTU‟

KEUNTUNGAN KEUNTUNGAN KEUNTUNGAN

BISNIS/PROFIT NEGARA SOSIAL/MASYARAKAT

KESEJAHTERAAN TIDAK MERUSAK

MASYARAKAT LINGKUNGAN ALAM

KESEJAHTERAAN KESEJAHTERAAN

PEKERJA MASYARAKAT SEKITARNYA

SOCIAL KETERKAITAN

RESPONSIBILITY DENGAN

EKONOMI LOKAL

Gambar 2.1: Indikator Untuk Mengukur UMKM yang Bermutu16

6. Hambatan-Hambatan Utama UMKM

a. Keterbatasan modal kerja maupun investasi

b. Kesulitan-kesulitan dalam pemasaran

15

Darsono, Ali Dkk, op cit, h.7 16 Tambunan, Tulus, Op cit, h. 52.

Page 46: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

29

c. Distribusi dan pengadaan bahan baku dan input lainnya

d. Keterbatasan pekerja dengan keahlian tinggi (kualitas SDM rendah)

e. Keterbatasan komunikasi

f. Biaya tinggi akibat prosedur administrasi dan birokrasi yang komplek

khususnya dalam pengurusan izin usaha.

g. Ketidakpastian akibat peraturan dan kebijakansanaan ekonomi yang

tidak jelas dan tidak menentu arahnya.17

h. Lemahnya distribusi produk-produk yang dihasilkan

i. Lemahnya manajemen usaha serta akses pada sumber-sumber

pembiayaan formal khususnya perbankan.

Pelaku UMKM masih berkutat dengan masalah klasik, yakni kerap

dinilai tidak mampu memenuhi syarat perbankan (bankable). Padahal,

secara prospek, banyak UKMM memiliki usaha yang layak untuk

diberikan akses perbankan (feasible)18

. Untuk menyusun suatu kelayakan

bisnis suatu usaha harus meliputi:

a. Aspek Teknis dan Teknologi

b. Aspek Pemasaran

c. Aspek Aspek Organisasi dan Manajemen

d. Aspek ekonomi dan keuangan

e. Aspek lingkungan19

17

Tambunan, Tulus, Op cit, h. 51. 18

Ekonomi.kompas.com/read/2017/02/14/210000726/masalah.klasik.umkm.feasible.tetapi.t

idak.bankable. 19

Dedi Purwana, Nurdin Hidayat “Studi kelayakan Bisnis”. (Depok, Penerbit: Raja

Grafindo Persada, 2017). h. 6

Page 47: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

30

f. Aspek legal formal.20

Selain dinilai tidak bankable, bentuk usahanya juga tidak memenuhi

kriteria umum 5c yaitu: secara character, UMKM memiliki kelemahan

dalam profil praktisinya; Secara capacity segmen masyarakat usaha ini

memiliki latar belakang pendidikan yang relatif rendah; Secara capital,

UMK memiliki modal terlampau rendah dan seringkali tidak ada

pemisahan antara dana usaha dan dana rumah tangga; Secara condition,

sustainabillitas usaha dari kelompok UMK sangat sensitif dengan

perubahan ekonomi dan lingkungan usaha; Secara collateral, kelompok

UMK umumnya kesulitan menyediakan koleteral dalam memperoleh

akses keuangan.

D. Penelitian Terdahulu

Sri Budi Cantika Yuli21

yang berjudul Optimalisasi Peran Wakaf dalam

Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dengan hasil

penelitian Peran Lembaga Keuangan Publik Islam yang mengelola zakat,

Infaq Shodaqoh dan (ZIS) dan Wakaf di kesejahteraan masyarakat Indonesia

tidak optimal, sedangkan potensi ZIS dan Wakaf mungkin eksekusi. Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dapat menjadi kekuatan di dalam

pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja dan menjadi kekuatan di

dalam meningkatkan pendapatan keluarga. Dana wakaf uang dapat

diinvestasikan dan disalurkan untuk memberdayakan masyarakat kecil

20

Abdullah, M. Ma‟ruf, “Studi Kelayakan Bisnis”. (Yogyakarta, Penerbit: Aswaja

Pressindo, 2017). h. 21 21

Sri Budi Cahyani,Op cit, h. 1-14.

Page 48: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

31

melalui micro finance dan pendampingan usaha. Bantuan keuangan mikro ini

didampingi oleh tenaga pendamping yang akan memberikan konsultasi

kepada penerima kredit mikro agar dapat pengetahuan cara berusaha dan

berbisnis dengan baik. Dengan pemberian modal dan bantuan manajemen

perlahan-lahan masyarakat miskin dapat terangkat derajatnya melalui usaha

mikro yang pada akhirnya mampu hidup layak dan sejahtera.

Ririn Wijayanti22

yang berjudul Analisis Implementasi Pemberdayaan

Mikro (Studi pada Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqoh Muhammadiah

(LAZIZNU) Kabupaten Malang dengan hasil UMKM merupakan salah satu

pelaku kunci proses pembangunan nasional yang telah terbukti mampu hidup

dan berkembang di masa krisis melanda Indonesia. Masalah umum yang

dihadapi UMKM adalah adanya keterbatasan sumber permodalan financial

serta sumber daya manusia (SDM). Hal ini dikarenakan UMKM di Indonesia

sebagian besar tumbuh secara tradisional dan merupakan usaha yang turun

menurun. Keterbatasan tersebut juga mencangkup pendidikan formal

maupun pengetahuan dan keterampilan, sehingga manajemen pengelolaan

UMKM sangat praktis dan sederhana yang pada akhirnya akan sulit untuk

berkembang dengan optimal. Sudah sewajarnya lembaga syariah melakukan

reorientasi ke sektor riil dengan memfokuskan pemberdayaan kepada

pengusaha UMKM yang salah satunya yaitu melalui lembaga Zakat Infaq dan

Shadaqah (LAZIS).

22

Ririn Wijayanti, “Analisis Implementasi Pemberdayaan Usaha Mikro “Studi pada

Lembaga Zakat, Infaq dan Shodaqoh Muhammadiah (LAZIZNU) Kabupaten Malang”. Jurnal

Ekonomi Islam, (Feruari 2015), h.1-14.

Page 49: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

32

Haryadi23

yang berjudul Profil dan Permasalahan UMKM di Provinsi

Jambi dengan hasil bahwa Ada beberapa faktor penghambat berkembangnya

UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) antara lain kurangnya modal

dan kemampuan manajerial yang rendah. Meskipun permintaan atas usaha

mereka meningkat karena terkendala dana maka sering kali tidak bisa untuk

memenuhi permintaan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan

untuk mendapatkan informasi tentang tata cara mendapatkan dana dan

keterbasan kemampuan dalam membuat usulan untuk mendapatkan dana.

Kebanyakan usaha skala kecil dalam menjalankan usaha tanpa adanya

perencanaan, pengendalian maupun juga evalusi kegiatan usaha.

Sudaryanto, Ragimun dan Rahma Rina Wijayanti,24

yang berjudul

Strategi Pemberdayaan UMKM Menghadapi Pasar Bebas Asean dengan

hasil keberadaan UMKM tidak dapat diragukan karena terbukti mampu

bertahan dan menjadi penggerak ekonomi, terutama setelah krisis ekonomi.

Di sisi lain, UKM juga menghadapi banyak masalah, yaitu keterbatasan

modal kerja, sumber daya manusia yang rendah, dan kurang cakapnya

penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi Kendala lain yang dihadapi oleh

UKM adalah hubungan dengan prospek bisnis yang kurang jelas dan visi

perencanaan dan misi yang belum stabil. Pemberian informasi dan jaringan

pasar, kemudahan akses pendanaan dan pendampingan serta peningkatan

kapasitas teknologi informasi merupakan beberapa strategi peningkatan daya

23

Haryadi, “Profil dan Permasalahan UMKM di Provinsi Jambi”. Jurnal Ekonomi dan

Bisnis, h.1-62. 24

Sudaryanto, Ragimun dan Rahma Rina Wijayanti, “Strategi pemberdayaan UMKM

Menghadapi Pasar Bebas Asean”. Jurnal UMKM, h.1-32.

Page 50: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

33

saing UMKM Indonesia.. Strategi untuk mengembangkan Usaha Mikro,

Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia tidak terlepas dari dukungan

perbankan dalam penyaluran kredit. Saat ini skim kredit yang sangat familiar

di masyarakat adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang khusus

diperuntukkan bagi UMKM dengan kategori usaha layak, tanpa agunan.

Selain itu penguatan lembaga pendamping UMKM dapat dilakukan melalui

kemudahan akses serta peningkatan capacity building dalam bentuk pelatihan

dan kegiatan penelitian yang menunjang pemberian kredit kepada UMKM

Pusat Pengembangan UMKM berbasis IT dianggap mampu mendorong

pertumbuhan dan perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah di era

teknologi informasi saat ini.

Nova Yanti Maleha25

yang berjudul Pengembangan Usaha Mikro Kecil

Menengah (UMKM) Berbasis Keuangan Mikro Syariah dengan hasil Upaya

pengentasan kemiskinan dapat dilakukan antara lain dengan memutus mata

rantai kemiskinan itu sendiri, diantaranya adalah dengan pemberian akses

yang luas terhadap sumbersumber pembiayaan bagi Usaha Mikro Kecil

Menengah (UMKM) yang dilakukan oleh lembagalembaga keuangan

perbankan maupun lembaga keuangan mikro.

Penelitian saya yang berjudul “ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA

DAN LEMBAGA ZAKAT DALAM MEMBENTUK UMKM FISIABLE DAN

BANKABLE (Studi pada: Bank Indonesia dan Lembaga Zakat Lampung)”

dengan hasil penelitian yaitu rencana program Bank Indonesia dan Lembaga

25

Nova Yanti Maleha, Op.Cit. h.1-10.

Page 51: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

34

Zakat Rumah Zakat, Daarut Tauhiid, Inisiatif Zakat Indonesia berkontribusi

memperkuat UMKM menjadi feasible dan bankable dengan tujuan utama

yaitu menciptakan UMKM yang mandiri. Memperkuat UMKM menjadi

feasible dengan beberapa aspek yaitu aspek teknis dan teknologi, aspek

marketing, aspek organisasi dan manajemen, aspek ekonomi keuangan, aspek

lingkungan, aspek legal formal dan memperkuat UMKM menjadi bankable

dilihat dari beberapa kriteria yaitu charakter (karakter), capacity (kemampuan

manajemen), capital (modal), collateral (jaminan), condition (keadaan

bisnis). Apabila feasible dan bankable terpenuhi maka UMKM berhasil

dilihat dari kemampuan usaha dan kesiapan dalam menjalankan usaha

menjadi mandiri.

E. Kerangka Berpikir

Rumah Zakat IZI Daarut Tauhiid

(Inisiatif Zakat Indonesia)

Mandiri UMKM Feasible & Bankable

Bank Indonesia

Gambar 2.2 Kerangka Berfikir

Dari kerangka fikir diatas menunjukan bahwa Rumah Zakat, IZI (Inisiatif

Zakat indonesia), Daarut Tauhiid memiliki tujuan yang sama dalam

Page 52: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

35

membentuk UMKM yaitu agar UMKM mandiri. Bank Indonesia sebagai

akselerator dimana berkontribusi membentuk UMKM melalui Lembaga

Zakat untuk memperkuat UMKM menjadi feasible dan bankable. Rumah

Zakat memiliki binaan usaha penerima manfaat yang dikategorikan mustahik

yaitu kerupuk kemplang di Sukaraja, IZI memiliki binaan penerima manfaat

yaitu pengrajin tempe/tahu di Gunung Sulah, dan Daarut Tauhid memilki

binaan usaha penerima manfaat yaitu Desa Ternak Mandiri di Natar.

Lembaga Zakat dalam membina para penerima zakat dengan 2 tahun lamanya

dan memilki program yang telah dilaksanakan yaitu pelatihan dan

pendampingan. Bank Indonesia memiliki rencana program yaitu memperkuat

modal serta memberikan arahan agar UMKM feasible dan bankable.

Page 53: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

36

BAB III

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Provinsi Lampung

Untuk menjalankan fungsi Bank Indonesia baik berdasarkan status dan

kedudukan, visi, misi dan sasaran strategis, tujuan dan tugas serta

akuntabilitasnya Bank Indonesia membangun jaringan kantor di dalam negeri

yang disebut dengan Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPw BI)

sebanyak 31 kantor di tingkat provinsi, salah satunya di Provinsi Lampung

yaitu KPw Bank Indonesia Provinsi Lampung.

Gedung utama Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Provinsi

Lampung yang dahulu disebut Bank Indonesia Cabang Teluk Betung,

pertama kali dibangun pada bulan Juli tahun 1959 dan selesai bulan Juli 1961

diatas sebidang lahan bekas Kantor Pendidikan Agama, Pengadilan Agama

dan Kantor Agraria. Pemilihan Teluk Betung sebagai letak gedung Bank

Indonesia diperkirakan karena kota Teluk Betung merupakan daerah pusat

pemerintahan Provinsi Lampung yang saat itu masih berupa Karedidenan

dibawah Provinsi Sumatera Selatan.

Operasional dan gedung Bank Indonesia Bandar Lampung secara

bersamaan diresmikan pada tanggal 2 Desember 1961 oleh I Nyoman Moena

sekaligus menjabat sebagai pimpinan cabang yang pertama sebutan Bank

Indonesia pada saat itu disebut kantor cabang Teluk Betung yang merupakan

kantor cabang ke IV.

Page 54: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

37

Pada saat pertama kali beroperasi kantor cabang Bank Indonesia Teluk

Betung memiliki satu orang pemimpin Cabang Bank Indonesia dan delapan

pegawai dengan tugas di bidang sistem pembayaran, antara lain melayani

transaksi keuangan pemerintah. Pada tahun 1964 ketika Provinsi Lampung

diresmikan, Bank Indonesia juga turut berperan dalam melayani transaksi

aliran dana untuk pembangunan di Provinsi Lampung. Status kantor cabang

telah beberapa kali mengalami perubahan yaitu pada tanggal 2 Desember

1961 merupakan kantor cabang kelas IV kemudian pada tanggal 1964

menjadi kantor cabang kelas III dan pada tahun 1990 berubah menjadi KBI

kelas II. Pada tahun 1996, kantor Bank Indonesia Bandar Lampung berada di

bawah koordinator kantor Bank Indonesia Bandung sebagai koordinator

hingga tahun 2007, dan pada tahun 2007 hingga saat ini berada di bawah

koordinasi Kantor Bank Indonesia Palembang (KBI kelas I).

Sejalan dengan meningkatnya aktivitas KBI Bandar Lampung dan daya

tampung gedung kantor yang kurang memadai maka sejak tahun 2010

dimulailah pembangunan gedung baru Kantor Bank Indonesia Bandar

Lampung yang menggunakan lahan kosong di lingkungan gedung lama

dengan luas lahan total 13.819 meter persegi. Pembangunan gedung berlantai

4 seluas 11.700 meter persegi ini ditandai dengan peresmian pelaksanaan

gedung pada tanggal 19 Februari 2010 oleh Gubernur Lampung, Sjahroedin

ZP dan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Ardhayadi Mitroatmodjo.

Diharapkan pembangunan gedung baru tersebut selesai pada tahun 2012.

Page 55: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

38

1. Visi dan Misi Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Provinsi

Lampung.

Sebagai salah satu kantor perwakilan dari 31 kantor perwakilan yang

ada di tingkat Provinsi, KPw Bank Indonesia Provinsi Lampung sebagai

jaringan kantor Bank Indonesia memiliki Visi dan Misi tersendiri.

a. Visi Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Provinsi Lampung.

Visi Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Provinsi

Lampung adalah menjadi Kantor Perwakilan Bank Indonesia yang

dapat dipercaya di daerah melalui peningkatan peran dalam

menjalankan tugas-tugas Bank Indonesia yang diberikan.

b. Misi Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Provinsi Lampung.

Misi Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Provinsi

Lampung yaitu mendukung pencapaian kebijakan Bank Indonesia di

bidang moneter, perbankan dan sistem pembayaran secara efisien dan

optimal serta memberikan saran kepada Pemda dan lembaga terkait

lainnya di daerah dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi

daerah.

2. Tugas Pokok dan Output Satuan Kerja

Tugas pokok dan output satuan kerja Kantor Perwakilan WilayahBank

Indonesia Provinsi Lampung adalah sebagai berikut :

a. Memberikan masukan kepada kantor pusat tentang kondisi ekonomi

dan keuangan daerah di wilayah kerjanya. Output berupa data profil

usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), kajian ekonomi regional

Page 56: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

39

wilayah dan zona, database perekonomian daerah termasuk Statistik

Ekonomi dan Keuangan Daerah (SEKDA), hasil survey.

b. Melaksanakan kegiatan operasional sistem pembayaran tunai dan/atau

non tunai sesuai kebutuhan ekonomi daerah di wilayah kerjanya.

Output berupa layanan perkasan, rencana distribusi uang, modal kerja,

laporan hasil survey sistem pembayaran, perhitungan hasil kliring.

c. Melaksanakan pengawasan terhadap perbankan di wilayah kerjanya.

Output berupa profil bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR),

pelaksanaan sosialisasi, lampiran hasil penelitian laporan bulanan

bank umum (LBU).

d. Memberikan saran kepada pemerintah daerah mengenai kebijakan

ekonomi daerah, yang didukung dengan penyediaan informasi

berdasarkan hasil kajian yang akurat. Output berupa data profil usaha

mikro, kecil, dan menengah (UMKM) , kajian ekonomi regional,

hasil survey, hasil kajian/penelitian/laporan lainnya, kajian yang

sesuai dengan isu terkini di daerah.

e. Mengelola sumber daya internal yang dibutuhkan sebagai faktor

pendukung terlaksananya fungsi-fungsi utama. Output berupa sumber

daya manusia yang kompeten, pelaksanaan kegiatan protokoler.

Page 57: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

40

3. Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi KPw Bank Indonesia Provinsi Lampung1

B. Rumah Zakat

Rumah Zakat adalah Lembaga Amil Zakat Nasional yang bertempat di Jl.

Jend. Sudirman, No. 59 Bandar Lampung-Indonesia, Telp. 0721-255813 telah

memiliki legitimasi melalui aspek legal formal sebagai berikut:

Akta Notaris : Irma Rachmawati, SH No. 17 Tanggal 25 Oktober 2005

LAZNAS : 42 tahun 2007, 421 tahun 2015

Izin Domisili : 19/DM/VIII/2001

NPWP : 02.083.957.7-424.000

Keputusan Menkumham RI No. C-1490.HT.01.02.TH 2006

1 SE, 18/82/INTERN, tentang Organisasi Bank Indonesia, September 2016.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia

Tim

Advisory

Ekonomi

dan

Keuangan

Tim

Pengembangan

Ekonomi

Kepala Divisi SP, PUR,

Layanan dan Administrasi

Tim Operasional

PUR dan

Operasional SP

ICO PM

Satuan

Layanan dan

Administrasi

Unit PUR Unit

Operasional

SP

1. Fungsi Data dan

Statistika

Ekonomi dan

Keuangan

2. Fungsi Asessmen

Ekonomi dan

Surveillence

1. Fungsi

Koordinasi dan

Komunikasi

Kebijakan

2. Fungsi

Pelaksanaan

Pengembangan

UMKM

1. Fungsi Perizinan

dan Pengawasan

SP dan PUR

2. Fungsi Analisis SP

dan PUR serta KI

dan Perlindungan

Konsumen Fungsi SDM ,

Logistik,

Anggaran,

Sekretariat

Protokol dan

Pengamanan

Page 58: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

41

LKS Nasional : Keputusan Menteri Sosial RI No. 107/HUK/2014 tentang

pengakuan Yayasan Rumah Zakat Indonesia sebagai Lembaga Kesejahteraan

Sosial Nasional.

1. Visi dan Misi Rumah Zakat

a. VISI

Lembaga filantropi internasional berbasis pemberdayaan yang

profesional

b. MISI

1.) Berperan aktif dalam membangun jaringan filantropi internasional

2.) Memfasilitasi kemandirian masyarakat

3.) Mengoptimalkan seluruh aspek sumber daya melalui keunggulan

insani..

2. Pendirian Rumah Zakat Kantor Perwakilan Provinsi Lampung

a. Sejarah berdirinya Rumah Zakat Lampung

Rumah Zakat Kantor Perwakilan Provinsi Lampung dibuka pada

tahun 2008

b. Data Kantor PerwakilanProvinsi Rumah Zakat Lampung

1.) Nama Kantor PerwakilanProvinsi : Rumah Zakat Lampung

2.) Nama KepalaKantor : Yan Yan Budiman

3.) Alamat Jalan : Jendral Sudirman No. 59 Kel Rawa

Laut, Kec Enggal, Bandar Lampung.

4.) Status Bangunan : Menyewa

Luas Tanah : 50 m2

Page 59: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

42

Luas Bangunan : 40 m2

Fasilitas : Ruang FO, Ruang MBO, Ruang

Meeting, Gudang, Dapur, Kamar Mandi, Garasi Mobil.

c. Jumlah Tenaga Kerja

No Jabatan Jumlah

1 Kepala Kantor Perwakilan Provinsi 1

2 Frontliner 2

3 Funding 3

4 Fasilitator Pemberdayaan 4

5 Driver 1

Total 11

Tabel 3.1 Jumlah Tenaga Kerja Rumah Zakat

d. Program Pemberdayaan Kantor Perwakilan Provinsi

1.) Beasiswa Ceria

2.) Majelis Hikmah

3.) Mobil Ambulans

4.) Kebun Gizi

5.) Pendampingan Posyandu

6.) Bank Sampah

7.) Koperasi

Page 60: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

43

3. Penerima Manfaat Produksi Kerupuk Kemplang, Pendamping Program:

Wawan Prayogi

No

Nama

Jenis

Usaha

Usia

Status

Asnaf

Alamat

Ket

1

Anna Dj

Krupuk

Kemplang

33

Miskin

Jl. Yos Sudarso Gg.

Ikan Julung Desa

Skip Rahayu

Aktif

2

Ernawati

Krupuk

Kemplang

42

Miskin

Jl. Yos Sudarso Gg.

Ikan Julung Desa

Skip Rahayu

Aktif

3

Esti

Yuliana

Krupuk

Kemplang

31

Miskin

Jl. Yos Sudarso Gg.

Ikan Julung Desa

Skip Rahayu

Aktif

4

Harti

Krupuk

Kemplang

41

Miskin

Jl. Yos Sudarso Gg.

Ikan Julung Desa

Skip Rahayu

Aktif

5

Hengki

Krupuk

Kemplang

42

Miskin

Jl. Yos Sudarso Gg.

Ikan Julung Desa

Skip Rahayu

Aktif

6

Iin

Yuniarti

Krupuk

Kemplang

35

Miskin

Jl. Yos Sudarso Gg.

Ikan Julung Desa

Skip Rahayu

Aktif

7

Irun

Krupuk

Kemplang

56

Miskin

Jl. Yos Sudarso Gg.

Ikan Julung Desa

Skip Rahayu

Aktif

8

Lemi

Krupuk

Kemplang

31

Miskin

Jl. Yos Sudarso Gg.

Ikan Julung Desa

Skip Rahayu

Aktif

Page 61: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

44

9

Maymuna

Krupuk

Kemplang

35

Jl. Yos Sudarso Gg.

Ikan Julung Desa

Skip Rahayu

Aktif

10 Melda

Krupuk

Kemplang

31

Miskin

Jl. Yos Sudarso Gg.

Ikan Julung Desa

Skip Rahayu

Aktif

11

Meni

Krupuk

Kemplang

36

Miskin

Jl. Yos Sudarso Gg.

Ikan Julung Desa

Skip Rahayu

Aktif

12

Noviyana

Krupuk

Kemplang

39

Miskin

Jl. Yos Sudarso Gg.

Ikan Julung Desa

Skip Rahayu

Aktif

13

Ricky

Krupuk

Kemplang

22

Miskin

Jl. Yos Sudarso Gg.

Ikan Julung Desa

Skip Rahayu

Aktif

14

Siti Maria

Krupuk

Kemplang

37

Miskin

Jl. Yos Sudarso Gg.

Ikan Julung Desa

Skip Rahayu

Aktif

15

Sulis

Krupuk

Kemplang

37

Miskin

Jl. Yos Sudarso Gg.

Ikan Julung Desa

Skip Rahayu

Aktif

16

Supriadi

Krupuk

Kemplang

36

Miskin

Jl. Yos Sudarso Gg.

Ikan Julung Desa

Skip Rahayu

Aktif

17

Tio

Kurniawa

n

Krupuk

Kemplang

29

Miskin

Jl. Yos Sudarso Gg.

Ikan Julung Desa

Skip Rahayu

Aktif

18

Ummiyah

Krupuk

Kemplang

31

Miskin

Jl. Yos Sudarso Gg.

Ikan Julung Desa

Skip Rahayu

Aktif

Page 62: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

45

19

Wati

Krupuk

Kemplang

34

Miskin

Jl. Yos Sudarso Gg.

Ikan Julung Desa

Skip Rahayu

Aktif

20

Zulfikar

Krupuk

Kemplang

48

Miskin

Jl. Yos Sudarso Gg.

Ikan Julung Desa

Skip Rahayu

Aktif

Tabel 3.3 Penerima Manfaat Produksi Kerupuk Kemplang

4. Struktur Organisasi Rumah Zakat Kantor Perwakilan Provinsi Lampung

Branch Manager

Yan Yan Budiman

PROGRAM

Finance Service Officer ZIS Consultant Pic Senyum Juara

Suyani Saragih Sri Gustiani Scholarship Management

Officer

Ezza Tania Superinfaq Consultant

Tri Waluyo Pic Senyum Mandiri

Facilitator

Wawan Prayogi

FUNDING MARKETING Pic Senyum Sehat

Healthcare Officer

Rahman Hakim

Finance Of Program Driver Ambulans

Ratih Dyan Misgarto Edi

Project Officer

M. Syajeansyah

Relawan dan Mentor Anak Asuh Rumah Zakat Lampung

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Rumah Zakat Provinsi Lampung

Page 63: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

46

C. IZI (Inisiatif Zakat Indonesia)

Yayasan Inisiatif Zakat Indonesia dilahirkan oleh sebuah lembaga sosial

yang sebelumnya telah dikenal cukup luas dan memiliki reputasi yang baik

selama lebih dari 16 tahun dalam memelopori era baru gerakan filantrofi

islam modern di Indonesia yaitu Yayasan Pos Keadilan Peduli Ummat

(PKPU).2

1. Visi dan Misi IZI

a. Visi

Menjadikan Lembaga zakat yang profesional terpercaya yang

meginspirasi gerakan kebijakan dan pemberdayaan.

b. Misi

1.) Menjalankan fungsi edukasi, informasi, konsultasi dan

penhimpunan dana zakat.

2.) Memdayagunakan dana zakat bagi mustahik dengan prinsip-prinsip

kemandirian

3.) Menjalin kemitraan dengan masyarakat, dunia usah, pemerintahan,

media, dunia akademis (academia), dan lembaga lainnya atas dasar

keselarasan nilai-nilai yang dianut.

4.) Mengelola seluruh proses organisasi agar berjalan sesuai dengan

regulasi yang berlaku, tata kelola yang baik (good governance) dan

kaidah syariah.

2 Laporan Tahunan 2017 Inisiatif Zakat Indonesia, h. 11

Page 64: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

47

5.) Berperan aktif dan mendorong terbentuknya berbagai forum,

kerjasama, program-program penting lainnya yang relevan bagi

peningkatan efektifitas peran lembaga pengelola zakat di level

lokal, nasional, regional, dan global.

2. Program-Program IZI Lampung

a. LAMUS (Layanan Mustahik)

Layanan mustahik merupakan program penyaluran zakat, infaq,

sodaqoh berupa bantuan mendesak, bantuan bencana dan bantuan

biaya usaha kecil.

b. LAPORS (Layanan Pendampingan Orang Sakit)

Layanan pendampingan orang sakit merupakan program

pendampingan orang sakit untuk masyarakat miskin dan dhuafa

berupa pemberian bantuan biaya pengobatan dan layanan

pendampingan pasien.

c. LA TAHZAN

Merupakan program layanan berupa jasa pengantaran jenasah

secara gratis yang ditujukan kepada masyarakat miskin dan dhuafa di

Lampung.

d. IZI TO FIT

Merupakan suatu program 1000 kaki palsu, Program 1000 kaki

palsu adalah program pemberian bantuan kaki palsu bagi kaum dhuafa

yang bertujuan untuk membantu penyandang cacat agar bisa

beraktivitas kembali.

Page 65: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

48

e. IZI TO SUCCES KUMM

“Kelompok Usaha Mandiri Mayarakat” adalah program

pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pemberian bantuan usaha

dengan penerima manfaat sebanyak 105 orang pemilik usaha kecil.

f. LAPAK BERKAH

Program lapak berkah adalah proram pemberdayaan ekonomi

masyarakat melalui atau renovasi tempat usaha.

g. IZI TO SUCCES

Program Kampung Wisata Edukasi, memiliki tujuan untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat berbasis ekonomi lokal yang

bekerjasama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lampung.

h. IZI TO SUCCES

Program renovasi sarana usaha adalah program pemberdayaan

ekonomi masyarakat melalui pemberian bantuan renovasi sarana

usaha bekerjasama dengan pihak BANK INDONESIA.

i. IZI TO IMAM

Merupakan program penyaluran zakat infaq, sadaqoh dibidan

dakwah meliputi Da’i corporate, kajian rutin perusahaan (Safari

Dakwah).

Page 66: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

49

j. PROGRAM RAMDHAN

Adalah program penyaluran zakat fitrah dan fidyah yang

ditunjukan kepada masyarakat membutuhkan berupa kebutuhan pokok

atau berupa santunan kepada guru ngaji dan anak yatim.3

3. Grand Design (Kerangka Program KUMM)

Lingkungan yang Mendukun Peningkatan Kapasitas Pertumbuhan

Pengembangan Bisnis Manajemen Bisnis Profit

Berkelanjutan

1. Analisis Kecocokan 1. Pembentukan kelompok 1. Pelatihan

Wilayah dengan model 2. Launching program manajemen

Fasilitas bisnis 3. Pengkapasitasan bisnis &

2. Base line Study kelompok pelatihan

3. History Program 4. Intervensi modal usaha keuangan

4. urvey calon penerima 5. Pertemuan triwulan 2.Penguatan

Manfaat 6.Pengembalian modal 3.Konsultasi

5. Penyiapan SDM usaha bisnis &

pelaksanaProgram pendampingan

Gambar 3.3 Kerangka Program KUMM

3 Kataloq Program-Program Inisatif Zakat indonesia Lampung.

INISIASI

KELOMPOK

SWADAYA

MASYARAKAT

COACHING &

PELATIHAN

BISNIS

MONITORING

PENUTUPAN & EVALUASI

Exit Strategy

Evaluasi Akhir

Menyusun Case Study

Page 67: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

50

4. Program Pemberdayaan IZI TO SUCCES KUMM, Kelurahan Gunung

Sulah, Kecamatan Wayhalim Bandar Lampung

a. Prieode Pertama

No

Nama

Jenis Usaha

Status

Asnaf

Alamat

Ket

1

Agus

Susanto

Pengrajin

tahu

Miskin

JL. Sosonoloyo Lk

3 Rt 06

Aktif

2

Slamet

Riyadi

Pengrajin

tahu

Miskin

Jl. Sosonoloyo

Gang Umbul Rt 09

Aktif

3

Pertiwi

Pengrajin

tahu

Miskin

Jl. Sosonoloyo No

17 Lk 3 Rt 07

Aktif

4

Erni

Pengrajin

tahu

Miskin

Jl. Sosonoloyo Lk

3 Rt 09

Aktif

5

Sri

Wahyuni

Pengrajin

tahu

Miskin

Jl. Sosonoloyo Lk

3 Rt 08

Aktif

6

Wal Ngadi

Pembuat

lontong

Miskin

Jl. Sosonoloyo Lk

3 Rt 07

Aktif

7

Hartono

Pembuat

lontong

Miskin

Jl. Sosonoloyo No

17 Lk 3 Rt 07

Aktif

8

Margono

Pembuat

tempe

Miskin

Jl. Sosonoloyo Lk

3 Rt 07

Aktif

9

Sumiyati

Pembuat

tauge

Miskin

Jl. Sosonoloyo Lk

3 Rt 07

Aktif

10

Suparti

Pembuat

tauge

Miskin

Jl. Pejajaran

Sosonoloyo Lk3

Rt07

Aktif

Page 68: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

51

11

Sumini

Pedagang

tahu dll

Miskin

Jl. Sosonoloyo Lk

3 Rt 06

Aktif

12

Naryati

Pedagang

tahu dll

Miskin

Jl. Sosonoloyo Lk

3 Rt 06

Aktif

13

Dadi

Pedagang

tahu dll

Miskin

Jl. Sosonoloyo Lk

3 Rt 06

Aktif

14

Eko

Wahyudi

Warung

Klontongan

Miskin

Jl. Sosonoloyo II

Lk 3 Rt 07

Aktif

15

Edi Irawan

Warung

Miskin

Jl. Sosonoloyo

Gang Pengging

Aktif

16

Ngadino

Warung

Miskin

Jl. Pejajaran Gg

Umbul Pengging

Aktif

17

Zainuddin

Penjual

petis

Miskin

Jl. Sosonoloyo Gg

Pengging Lk 3

Aktif

18

Ramelan

Warung

sayuran

Miskin

Jl. Danau Toba Gg

Guntur Lk 3

Aktif

19

Tukiyati

Warung

makan

Miskin

Jl. Umbul

Pengging Lk 3 Rt

09

Aktif

20

Sri Rezeki

Warung

makan

Miskin

Jl. Pajajaran Lk 3

Rt 02

Aktif

21

Sumiyati

Warung

sembako

Miskin

Jl. Danau Toba Gg

Amarta Lk 3

Aktif

22

Nurhayati

Warung

Kelontong

Miskin

Jl. Pajajaran Gg

Sososnoloyo No 17

Aktif

Page 69: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

52

23

Purwa

Widhi

Santana

Penjahit

pakaian

Miskin

Jl. Danau Toba Gg

Sosonoloyo Lk 3

Aktif

24

Suroso

Bengkel las

Miskin

Jl. Sosonoloyo No

29 Lk 3

Aktif

25

Eli Letari

Pedangang

Miskin

Jl. AMD

Temenggung Gg

Turunan 1

Aktif

Tabel 3.3 Priode Pertama Penerima Manfaat IZI TO SUCCES KUMM

b. Priode Kedua

No

Nama

Jenis Usaha

Status

Asnaf

Alamat

Ket

1

Muhamma

d Sholihin

Pedagang

Sayur dan

Sembako

Miskin

JL. Sosonoloyo Lk

3 Rt 12

Aktif

2

Subekti

Pembuat

Kerupuk

Miskin

Jl. Danau Toba

RT.006 No.III

Aktif

3

Waljinem

Pengrajin

tahu

Miskin

Jl. Sosonoloyo Lk

3 Rt 07

Aktif

4

Sri Lestar

Warung

Miskin

Jl. Sosonoloyo Lk

3 Rt 12

Aktif

5

Surahmi

Pembuat

Lontong

Miskin

Jl. Sosonoloyo Lk

3 Rt 009

Aktif

6

Sujiyem

Pedagang

tahu dll

Miskin

Jl. Sosonoloyo Lk

3 Rt 008

Aktif

7

Suparti

Pembuat

lontong

Miskin

Jl. Sosonoloyo Lk

3 Rt 09

Aktif

Page 70: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

53

8

Mulyanti

Warung

Sembako

Miskin

Jl. Sosonoloyo Lk

3 Rt 08

Aktif

9

Ristoni

Pengrajin

Mie Kuning

Miskin

Jl. Sosonoloyo Lk

3

Aktif

10

Mujiono

Pembuat

Tahu

Miskin

Jl. Sosonoloyo Lk

3 Rt 10

Aktif

11

Santoso

Pedagang

Alat-Alat

Sekolah

Miskin

Jl. Sosonoloyo Lk

3 Rt 007

Aktif

12

Rusmiyati

Pengrajin

tahu

Miskin

Jl. Sosonoloyo Lk

3 Rt 007

Aktif

13

Sutini

Pedagang

Sayur

(Warung

Makan)

Miskin

Jl. Sosonoloyo Lk

3 Rt 009

Aktif

14

Rubimin

Pengrajiin

Tahu

Miskin

Jl. Sosonoloyo Lk

3 Rt 009

Aktif

15

Sumiyati

Warung

Miskin

Jl. Sosonoloyo Lk

3 Rt 008

Aktif

16

Marwan

Pengrajin

Tahu

Miskin

Jl. Sosonoloyo II

Lk 3 Rt 008

Aktif

17

Anik

Sulistiani

Pengrajin

Tahu

Miskin

Jl. Sosonoloyo II

Lk 3 Rt 010

Aktif

18

Muriyanto

Pengrajiin

Lontong

Miskin

Jl. Sosonoloyo LK

III RT.008

Aktif

19

Sugiyanto

Pengrajin

Tahu

Miskin

Jl. Sosonoloyo Lk

3 Rt 007

Aktif

Page 71: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

54

20

Giryani

Pedagang

tahu dll

Miskin

Jl. Sosonoloyo Lk

3 Rt 007

Aktif

21

Tuminah

Pedagang

Pasar

Miskin

Jl. Sosonoloyo Lk

3 Rt 008

Aktif

22

Tari

Pedagang

Gorengan+

Nasi Uduk

Miskin

Jl. Sosonoloyo Lk

3 Rt 009

Aktif

23

Raras

Kusuma

Wardani

Pedagang

Gorengan

Miskin

Jl. Sosonoloyo Lk

3 Rt 006

Aktif

24

Yuli Yanti

Pedagang

Sayuran

Miskin

Jl. Sosonoloyo Lk

3 Rt 008

Aktif

25

Sumarni

Pengrajin

Tahu

Miskin

Jl. Sosonoloyo Lk

3 Rt 007

Aktif

26

Slamet

Pedagang

Miskin

Jl. Sasonoloyo LK

3 Rt 008

Aktif

27

Martini

Pedagang

Miskin

Jl. Danau Toba LK

3 Rt 003

Aktif

28

Robias

Wiraswasta

Miskin

Jl. Danau Toba

GG. Saridele

Aktif

29

Rubinah

Pedagang

Miskin

Jl. Pajajaran GG.

Saridele

Aktif

10

Minten

Pedagang

Miskin

Jl. Sasonoloyo LK

3 Rt 007

Aktif

Tabel 3.4 Priode Kedua Penerima Manfaat IZI TO SUCCES KUMM

Page 72: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

55

c. Priode Ketiga

No

Nama

Jenis

Usaha

Status

Asnaf

Alamat

Ket

1

Yudi

Handoko

Tahu

Miskin

Jl. Danau Toba LK

3

Aktif

2

Pembri

Pambudi

Warung

Kecil

Miskin

Jl. Danau Toba

RT.006 No.III

Aktif

3

Sarjini

Oncom

Miskin

Jl. Sosonoloyo Lk

3

Aktif

4

Sumarni

Oncom

Miskin

Jl. Sosonoloyo Lk

3 Rt 08

Aktif

5

Marhamah

Penjual

Barang

Bekas

Miskin

Jl. Danau Toba

GG. Saridele

Aktif

6

Siti Aisah

Pedagang

Sembako

Miskin

Jl. Pajajaran GG.

Saridele

Aktif

7

Triyem

Pedagang

Miskin

Jl. Sosonoloyo Lk

3 Rt 10

Aktif

8

Merida

Gorengan

dan Kue

Miskin

Jl, Danau Toba Gg.

Saridele

Aktif

9

Sutami

Tahu

Miskin

Jl. Sosonoloyo Gg.

Wiraswasta

Aktif

10

Susilawati

Warung

Sayur

Miskin

Jl. Danau Toba

GG. Saridele

Aktif

11

Suranti

Mie

Kuning

Miskin

Jl. Sosonoloyo Lk

3 Rt 009

Aktif

Page 73: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

56

12

Margo

Asmoro

Nasi Uduk

Miskin

Jl. Pajajaran GG.

Saridele

Aktif

13

Annisa Dwi

K

Pedagang

Miskin

Jl. Sosonoloyo Gg.

Wiraswasta

Aktif

14

Evi Cahya

Ningsih

Oncom

Miskin

Jl. Sosonoloyo Gg.

Wiraswasta

Aktif

15

Andy

Ardiansyah

S

Susu

Kedelai

Miskin

Jl. Pajajaran GG.

Saridele

Aktif

16

Sri Ningsih

Pedagang

( Sapu dll.)

Miskin

Jl. Danau Toba

No.15 LK 3

Aktif

17

Sarjono

Maulana

Pedagang

Miskin

Jl. Sosonoloyo II

Lk 3

Aktif

18

Atik

Noviyana

Sari

Lontong

Miskin

Jl. Sosonoloyo Gg.

Wiraswasta

Aktif

19

Sundari

Oncom

Miskin

Jl. Sosonoloyo Lk

3 Rt 001

Aktif

20

Budiyanto

Pedagang

Miskin

Jl. Sosonoloyo Lk

3 Rt 009

Aktif

21

Sri Yati

Ningsih

Lontong

Miskin

Jl. Danau Toba No.

38

Aktif

22

Muginem

Pedagang

Miskin

Jl. Danau Toba Gg.

Amarta

Aktif

23

Budi

Santoso

Pedagang

Miskin

Jl. Danau Toba LK

3 Rt 003

Aktif

Page 74: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

57

24

Andi

Istanto

Susu

Kedelai

Miskin

Jl. Danau Toba

No.79

Aktif

25

Kamini

Nasi Uduk

Miskin

Jl. Pajajaran GG.

Saridele

Aktif

26

Slamet

Tahu

Miskin

Jl. Sasonoloyo Gg.

Wiraswasta

Aktif

27

Rina

Nasi Uduk

Miskin

Jl. Sasonoloyo LK

3

Aktif

28

Raden

Jumani

Gorengan

Miskin

Jl. Danau Toba Gg.

Masjid

Aktif

29

Okek Liya

Pedagang

Miskin

Jl. Sasonloyo Gg.

Pengging

Aktif

30

Hartono

Lontong

Miskin

Jl. Sasonoloy Gg.

Pengging

Aktif

31

Sutini /

Sutikno

Kue-kue

Miskin

Jl. Danau Toba

Aktif

32

Novi

Pakaian

Miskin

Jl. Danau Toba

GG. Saridele

Aktif

32

Beti Satari

Lontong

Miskin

Jl. Sasonoloyo Gg.

Masjid

Aktif

34

Aris

Sariyanto

Pedagang

Miskin

Jl. Sasonoloyo Gg.

Wiraswasta

Aktif

35

Weni

Bertalia

Warung

Kelontong

Miskin

Jl. Danau Toba

GG. Saridele

Aktif

Page 75: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

58

36

Dwi

Paryani/

Redi N

Warung

Miskin

Jl. Danau Toba

GG. Saridele

Aktif

37

Ida Ningsih

Pakaian

Miskin

Jl. Danau Toba

GG. Saridele

Aktif

38

Warni /

Suyoto

Warung

Sayuran,

dll

Miskin

Jl. Danau Toba Gg.

Masjid

Aktif

39

Nurhayati

Tahu

Miskin

Jl. Danau Toba

No.3 RT 003

Aktif

40

Saiman

Tahu

Miskin

Jl. Sasonoloyo

No.15 RT 010

Aktif

41

Sarmanto

Tahu

Miskin

Jl. Sasonoloyo LK

3 RT 10

Aktif

42

Lili

Maryana

Lontong

Miskin

Jl. Sasonoloyo LK

3 RT 07

Aktif

43

Suparti

Pengrajin

Tahu

Miskin

Jl. Sasonoloyo LK

3 RT 006

Aktif

44

Riyanto

Pengrajin

Tahu

Miskin

Jl. Sasonoloyo gg.

Umbul Peging

Aktif

45

Nurhayati

Pedagang

Miskin

Jl. Sasonoloyo LK

3 RT 07

Aktif

46

Tukiyati

Pedagang

Miskin

Jl. Sasonoloyo LK

3 007

Aktif

47

Sri Rejeki

Pedagang

Sayur

Miskin

Jl. Umbul Peging

RT 09

Aktif

Page 76: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

59

48

Putri

Lestari

Pedagang

Miskin

Jl. Sasonoloyo LK

009

Aktif

49

Ririn

Satriani

Pedagang

Miskin

Jl. AMD

Temenggung RT

04

Aktif

50

Rohimah

Pedagang

Miskin

Jl. Sasonoloyo LK3

RT008

Aktif

Tabel 3.5 Priode Ketiga Penerima Manfaat IZI TO SUCCES KUMM

5. Struktur Organisasi

Kepala

Perwakilan

Lampung

Bidang Bidang Bidang

Kemitraan Keuangan Pendayagunaan

Staf Staf Staf Staf

Gambar 3.4 Struktur Organisasi IZI “Inisiatif Zakat Indonesia”

B. Dompet Peduli Umat (DPU) Daarut Tauhiid

Merupakan Sebuah Lembaga Amil Zakat Nasional dan merupakan

lembaga nirlaba yang bergerak di bidang penghimpunan zakat, infaq, sedekah

dan waqaf. Hasil penghimpunan dana ZISWAF tersebut selanjutnya diulirkan

kepada penerima manfaat dalam bentuk program pelayanan dan

pemberdayaan dalam bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan dan sosial

kemanusiaan. Prioritas utama saat ini adalah meningkatkan kekuatan

Page 77: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

60

ekonomi bagi masyarakat sehingga dapat mewujudkan kemandirian bersama-

sama. Program dikemas secara aktif berkarakter (Baik dan Kuat), mandiri dan

berkesinambungan. Didirikan oleh KH Abdullah Gymnastiar pada tanggal 16

juni 1999 sebagai bagian dari Yayasan Daarut Tauhiid dan bertekad untuk

menjadi lembaga yang amanah, profesional dan jujur. Daarut Tauhid cabang

Lampung ini berada di Jl.Terusan Way Semangka no.42 Pahoman, Bandar

Lampung.

1. Visi dan Misi Daarut Tauhiid

a. Visi

Menjadi model Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) yang amanah,

profesional, akuntabel dan terkemuka dengan daerah operasi yang merata.

b. Misi

a.) Mengoptimalkan potensi ummat melalui Zakat, Infak dan Sedekah

(ZIS).

b.) Memberdayakan masyarakat dalam bidang ekonomi, pendidikan,

dakwah dan sosial menuju masyarakat mandiri.

2. Program-Program Daarut Tauhiid

a. Gerobak Sehat dan Bersih

Gerobak sehat merupakan program pemberdayaan ekonomi

dengan memberikan dana stimulasi dan modal usaha kepada

kelompok atau komunitas pedagang di lingkungan sekolah. Tujuannya

untuk menjaga agar produk/barang dagangan tetap higienis dan

Page 78: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

61

terjamin kualitasnya. Mitra program : CIMB Niaga Syariah, PT

Adhimix.

b. Usaha Ternak Mandiri

Usaha ternak mandiri adalah proses pemberdayaan ekonomi

produktif peternak kecil di pedesaan yang berbasis kelompok.

Program dilakukan dengan cara penitipan dan pemberian ternak serta

pendampingan secara sistematis dan berkesinambungan. Mitra

program : PT. Pos Indonesia, BJB Syariah, Lazis PLN, Bank

Indonesia.

c. Micro Finance Syariah

Micro Finance Syariah ini merupakan program pemberian modal

kepada pelaku usaha mikro yang berbasis masyarakat dengan

melakukan pendampingan dan pelatihan keterampilan secara intensif.

Mitra Program : CIMB Niaga Syariah, FIF Syariah, FIF Group, PT.

Pelindo

d. Beasiswa Tauhidpreneur

Beasiswa Tahuiidpreneur adalah program pemberian beasiswa bai

para mahasiswa yang sedang berwirausaha ataupun memiliki

keinginan kuat untuk berwirausaha disertai pembinan yang

terintergritasi dalam empat hal yaitu : Moral, Pengembangan Diri,

Manajemen Wirausaha dan Permodalan Usaha.

Page 79: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

62

e. Rumah Kreatif

Program ini adalah salah satu pemberdayaan ekonomi yang

diawali dengan pelatihan skill para peserta program. Pelatihan yang

diberikan adalah pelatihan service handphone, tata busana dan

pelatihan handycraft. Mitra program : Bamuis BNI, Bank Mandiri,

PT. Wika.

f. Peduli Sahabat Difabel

Salah satu program kepedulian terhadap sahabat difabel atau yang

memiliki keterbatasann anggota dengan memberikan dukungan dari

sisi kebutuhan khusus, pemberdayaan ekonomi dan pelatihan

keterampilan yang disesuaikan dengan kondisi mereka. Mitra program

: Wardah, Angkasa Pura 2, ETC.

g. Kampung Tauhid

Program Kampung Tauhiid adalah role model pemberdayaan satu

kawasan dimana didalamnya dilengkapi dari sarana pendidikan,

ibadah hingga pemberdayaan ekonomi yang memaksimalkan potensi

lokal sehingga membentuk satu wilayah percontohan kecil bagai satu

desa/ kampung yang menekankan pada perubahan menjadi lebih baik

bagi para penghuninya. Mitra Program : Bank BNI, Toserba Selamet,

Bank Mandiri.4

4 Katatalog Program-Program Daarut Tauhiid

Page 80: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

63

3. Tahapan Pembentukan Majelis

Mapping Wilayah Assesment & Cart CP Sosialisasi

UK (Uji Kelayakan) Lwm (Latihan Wajib Majelis) Pendamingan

Gambar 3.5 Tahapan Pembentukan Majelis

4. Struktur Majelis-Majelis

1.) Program pemberdayaan Ekonomi Produktif 1. Misykat

2.) Terdiri dari 2-4 Kelompok 2. Majelis

3.) Terdiri dari 5 anggota 3. Kelompok

5. Anggota

Gambar 3.6 Struktur Majelis-Majelis

6. Program Desa Ternak Mandiri (DTM), Pendamping Program : Suprapto

No

Nama

Usaha

Usi

a

Status

Asnaf

Alamat

Ket

1

Supriyadi

Desa Teknak

Mandiri

28

Miskin

Dusun Patmosari

Desa Haduyung

Kec. Natar Kab.

Lampung Selatan

Aktif

Page 81: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

64

2

Harsono

Desa Teknak

Mandiri

33

Miskin

Dusun Patmosari

Desa Haduyang

Kec. Natar Kab.

Lampung Selatan

Aktif

3

Madi

Desa Teknak

Mandiri

27

Miskin

Desa Pejambon Kec.

Negeri Katon

Kab. Pesawaran

Aktif

4

Muhari

Desa Teknak

Mandiri

30

Miskin

Desa Pejambon Kec.

Negeri Katon

Kab. Pesawaran

Aktif

5

Muin

Desa Teknak

Mandiri

34

Miskin

Desa Gedung

Gumanti

Kec.Tegineneg

Kab. Pesawaran

Aktif

Tabel 3.7 Program Desa Ternak Mandiri

Page 82: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

65

7. Struktur Organisasi Daarut Tauhiid

Mislam Hakim, S.E

Kepala Cabang

Mamay Marlia Imtihanah

SLO

Muhammad Faizol. A.Md Suprapto

Kagag Penghimpunan Kabag Pendayagunaan

Marni Ari Setiani

F.O Staff

Sudirman Anggun

Staff Relawan

Redi

Staff

Fabian

Media

Gambar 3.3 Struktur Organisasi Daarut Tauhiid Provinsi Lampung

Page 83: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

66

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Program Bank Indonesia dalam Membentuk UMKM Feasible dan

Bankable

1. Kontribusi Bank Indonesia penguatan UMKM binaan Rumah Zakat

Rumah Zakat Indonesia (RZI), melalui Pemberdayaan UKM yang

ditujukan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi penerima

manfaat dalam melakukan aktivitas ekonomi usahanya. RZI Lampung saat

ini memiliki 20 penerima manfaat/binaan aktif di daerah Sukaraja untuk

industri rumah tangga pembuatan kerupuk kemplang. Bank Indonesia

mengusulkan untuk membuat Kelompok Usaha Bersama (KUBE) sentra

industri rumah tangga pembuatan kerupuk kemplang di wilayah tersebut.

Bantuan diarahkan untuk melakukan renovasi rumah produksi untuk

mendukung standardisasi kelayakan tempat produksi dan memperbaiki

kulaitas produk dengan memberikan bantuan mesin giling ikan dan atau

mesin pengemas (sealer).

Rumah produksi dan mesin giling ikan untuk pengolahan kerupuk

kemplang ini akan digunakan secara kelompok/bersama-sama dalam

KUBE. Standardisasi produk kemplang akan mengikuti standard

kelayakan untuk mendukung prasyarat penerbitan sertifikasi izin P-IRT

(Pangan – Industri Rumah Tangga) oleh BPOM (Badan Pengolah Obat

dan Makanan). Harapannya, hal ini juga akan mendukung cita-cita ke

depan daerah Sukaraja sebagai salah satu sentra industri pembuatan

Page 84: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

67

kerupuk kemplang di Lampung. Dalam hal ini, usulan anggaran yang akan

disalurkan adalah maksimal sebesar Rp 28.800.000,00 (Dua Puluh

Delapan Juta Delapan Ratus Ribu Rupiah) dengan usulan biaya sebagai

berikut:

Kebutuhan Banyaknya Harga Jumlah

Biaya Perbaikan Rumah

Produksi 1 unit Rp10.000.000 Rp10.000.000

Mesin Penggiling

daging/ikan 2 unit Rp6.000.000 Rp12.000.000

Mesin Sealer 1 unit Rp6.800.000 Rp6.800.000

Total Rp28.800.000

Tabel 4.1 Rencana Anggaran Biaya Rumah Zakat

2. Kontribusi Bank Indonesia penguatan UMKM binaan IZI (Inisiatif Zakat

Indonesia)

Inisiatif Zakat Indonesia (IZI), melalui program IZI To Success

“Kelompok Usaha Mandiri Masyarakat (KUMM)” yang berlangsung

selama 1 (satu) tahun sebagai program pemberdayaan ekonomi keluarga

yang disusun untuk membantu para penerima manfaat membuka atau

meningkatkan usaha industri pangan rumah tangga yang berkelanjutan

sehingga mampu memenuhi kebutuhan diri dan anak-anak mereka dengan

baik. KUMM memiliki 3 komponen utama, 1) pembentukan KUMM

dengan target jumlah manfaat sebanyak 6 (enam) keluarga miskin 2)

peningkatan kapasitas usaha melalui coaching dan pelatihan manajemen

bisnis, konsultasi bisnis, monitoring dan perkembangan bisnis, perluasan

Page 85: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

68

akses pasar, dan fasilitasi akses produk lembaga keuangan 3) fasilitasi

modal stimulan sebagai modal awal atau modal tambahan. Program

KUMM di Lampung saat ini memiliki anggota binaan sebanyak 105 orang

penerima manfaat di daerah Jalan Sasonoloyo, Gunung Sulah untuk sentra

industri rumah tangga pembuatan tahu dan tempe. Berdasarkan hasil

konfirmasi dan diskusi yang Bank Indonesia laksanakan pada tanggal 19

Desember 2017 dengan pihak IZI, permasalahan yang dihadapi

masyarakat pengolah tahu dan tempe di wilayah tersebut terutama terkait

dengan proses sertifikasiizin P-IRT, proses mekanisasi dan pengolahan

bahanbaku, serta strategi pemasaran. Dengan adanya wacana untuk

menjadikan komunitas pengolah tahu tempe tersebut menjadi wisata

edukasi masyarakat

Bank Indonesia mengusulkan untuk memberikan bantuan 2 (dua)

paket bantuan dalam upaya pemenuhan standar sertifikasi izin P-IRT

(Pangan – Industri Rumah Tangga) oleh Dinas Kesehatan setempat

meliputi perbaikan tempat produksi hingga proses produksinya termasuk

pengemasan. Harapannya, setelah mendapatkan sertifikasi P-IRT, 2 lokasi

penerima bantuan dapat lebih berkembang usahanya termasuk meluaskan

area pemasarannya hingga ke pasar modern. Kedepannya, mereka dapat

menjadi salah satu suri tauladan/percontohan bagi industri rumah tangga

pembuatan tahu tempe lain di daerah Gunung Sulah. Selain itu, hal ini

akan selaras dengan MoU antara IZI Lampung dengan Universitas

Lampung untuk mengembangkan kampung wisata edukasi sentra

Page 86: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

69

pembuatan tahu tempe di Gunung Sulah selama 5 tahun ke depan. Rumah

produksi ini nantinya sekaligus dapat dijadikan salah satu tujuan wisata

edukasi sehingga ikut mendukung program yang telah direncanakan

tersebut. Dalam hal ini, usulan anggaran yang akan disalurkan adalah

maksimal sebesar Rp 30.000.000,00 (Tiga Puluh Juta Rupiah) dengan

RAB sebagai berikut:

Kebutuhan Banyaknya Harga Jumlah

Biaya Perbaikan Rumah

Produksi 2 Unit Rp10.000.000 Rp20.000.000

Mesin Penggiling Kedelai 2 Unit Rp5.000.000 Rp10.000.000

Total Rp30.000.000

Tabel 4.2 Rencana Anggaran Biaya IZI

3. Kontribusi Bank Indonesia penguatan UMKM binaan Daarut Tauhiid

Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid (DPU-DT), melalui

Pemberdayaan Ekonomi Produktif Ummat Berbasis Masyarakat melalui

Desa Ternak Mandiri (DTM). Daarut Tauhiid berperan sebagai salah satu

lembaga pemberdayaan ekonomi produktif dari Kelompok Peternak yang

melakukan usaha pengelolaan hewan ternak. DPU-DT melakukan

pembinaan, pendampingan, serta penyaluran atas hasil pemberdayaan yang

dilaksanakan tersebut. DTM bertujuan untuk membantu warga yang

kurang mampu dari sisi ekonomi, untuk mandiri dan sejahtera dengan

memberikan modal hewan ternak, kandang ternak, dan pembinaan rutin

sampai ke pembekalan pemasarannya utamanya untuk penjualan di bulan

Qurban nantinya. Saat ini, DPU-DT Lampung memiliki 5 (empat) binaan

baru untuk program Desa Ternak Mandiri di daerah Pejambon, Kabupaten

Pesawaran. Kebutuhan terdekat bagi binaan baru ini adalah kebutuhan

pengadaan hewan ternak (kambing), mesin pencacah rumput, dan

Page 87: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

70

perbaikan kandang untuk mendukung standardisasi kandang dan pakan.

Sesuai dengan komunikasi dengan DPU-DT, maka Bank Indonesia

mengusulkan untuk memberikan bantuan mesin pencacah rumput dengan

usulan biaya sebagai berikut:

Kebutuhan Banyaknya Harga Jumlah

Besi U 46 unit Rp8.000 Rp368.000

Plat 3mm 20 unit Rp6.000 Rp120.000

Plat Per 25 unit Rp8.000 Rp320.000

Besi Pipa 40 unit Rp8.000 Rp320.000

Klaher As Top Set

Rp450.000 Rp450.000

Ban 2 + As Tengah

Rp250.000 Rp250.000

Mesin Penggerak, Cat +

Jasa Bengkel Rp3.620.000

Total 1 mesin Rp5.448.000

Total 4 mesin Rp21.792.000

Tabel 4.3 Rencana Anggara Biaya Daarut Tauhiid

B. Program Lembaga Zakat dalam Membentuk UMKM Feasible dan

Bankable

1. Program Penguatan Rumah Zakat terhadap Penerima Manfaat Usaha

Kripik Kemplang di Sukaraja

a. Uraian Program

Program pemberdayaan ekonomi berbasis usaha kecil dan mikro

binaan Rumah Zakat, dalam bentuk pemberian sarana usaha dan

pendampingan.

Page 88: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

71

b. Tujuan Program

1.) Meningkatkan kapasitas dan kompetisi penerima manfaat dalam

melakukan aktivitas ekonomi usahanya

2.) Meningkatkan omset produksi mengedukasi dan mengajak

masyarakat aktif melakukan pemilahan sampah

3.) Terbentuknya komunitas Bank sampah

4.) Mengedukasi dan melibatkan masyarakat dalam mengelola sampah

organik dan non organik menjadi produk bernilai jual

c. Lokasi Program

Rumah Zakat dalam memilih suatu wilayah tidak melihat hanya

pada sudut pandang ekonomi saja tetapi juga dapat menuntaskan

masalah lainnya seperti karakter, kesehatan, kebersihan untuk

membina masyarakat maka Rumah Zakat memilih wilayah binaan

Rumah Zakat di Sukaraja.

d. Indikator Program

1.) Indikator input

Penerima manfaat merupakan masyarakat yang sudah memiliki

usaha mikro dan berpotensi untuk dikembangkan yang telah

memenuhi kriteria penerima manfaat program bantuan wirahusaha

Rumah Zakat

2.) Indikator Proses

a.) Pendampingan dilakukan secara berkala dan

berkesinambungan

Page 89: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

72

b.) Penerima manfaat mendapat kemudahan untuk menjalankan

usahanya

3.) Indikator Output

a.) Peningkatan keterampilan dan mental

b.) Peningkatan jumlah atau kualitas sarana usaha yang digunakan

untuk menjalankan usaha

4.) Indikator Outcome

Terbentuknya individu yang mampu meningkatkan kualitas

ekonomi kehidupannya, melalui usaha yang produktif dan

berkelanjutan.

e. Proses Penguatan UMKM Binaan Rumah Zakat Wilayah Binaan

Sukaraja

1.) Assesment Calon Penerima Manfaat Binaan Rumah Zakat

Rumah Zakat memiliki PIC Senyum Mandiri yaitu Pak Wawan

Prayogi sebagai PIC Senyum Mandiri, PIC mencari potensi

masalah di tengah-tengah masyarakat tidak hanya dari segi

ekonomi suatu usaha keluarga tapi melihat masalah lain yang lebih

kompleks seperti satu keluarga membutuhkan bantuan ekonomi

suatu usaha, pendidikan, dan kesehatan, misalnya satu keluarga

kekurangan bantuan pendidikan maka keluarga tersebut akan diberi

beasiswa pendidikan dan di bidang kesehatan akan diberikan

penyuluhan PHBS, apabila keluarga belum memiliki usaha maka

Rumah Zakat memberi pendampingan UMKM..

Page 90: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

73

2.) Proses Pengrekrutan Calon Penerima Manfaat Binaan Rumah

Zakat

Proses pengrekrutan ini dimulai pada pengisian form biodata

setiap calon dibinaan penerima manfaat dan diserahkan ke PIC

Rumah Zakat, jika diterima Rumah Zakat akan berkoordinasi

dengan kelurahan untuk mengetahui mana-mana saja yang

dibutuhkan dan memilih tempat yang ibu-ibu inginkan untuk

mengelola usaha. setiap keluarga yang akan dibina diberikan

bantuan tidak sama, dilihat dari kebutuhan keluarga tersebut.

Rumah Zakat juga berkoordinasi dengan lurah di lingkungan

Sukaraja untuk melihat apa yang dibutuhkan oleh masyarakat

penerima manfaat setempat. Penerima manfaat harus memiliki

kriteria sebagai berikut:

a.) Penerima manfaat jika telah memiliki usaha maka usaha

tersebut telah berjalan minimal 3 bulan lamanya, memiliki

keinginan untuk dibina dan mempunyai motivasi untuk

mandiri.

b.) Assesment survey tentang penghasilan calon penerima

manfaat, calon penerima manfaat akan ditanya oleh PIC

Senyum Mandiri “apakah mereka bisa mengaji atau tidak ?”

dan “jika ada kegiatan mengaji apakah ingin mengikuti atau

tidak ?”, pertanyaan ini menjadi bahan pertimbangan bagi PIC

Rumah Zakat untuk menilai calon penerima manfaat.

Page 91: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

74

c.) Melihat keadaan rumah calon penerima manfaat dan jika calon

penerima manfaat sudah memiliki usaha sebelumnya maka

PIC Rumah Zakat melihat keadaan usaha calon penerima

manfaat. PIC Senyum Mandiri mengirim profil calon penerima

manfaat ke Lembaga Pusat Rumah Zakat dan menunggu

apakah calon penerima manfaat diterima atau tidak

berdasarkan rekomendasi dari Rumah Zakat Provinsi

Lampung. Jika setuju maka proses pendampingan dilakukan.

3.) Edukasi Kewirahusahaan

Untuk memulai suatu usaha maka penerima manfaat harus

memahami apa yang harus dilakukan dalam berwirahusaha, maka

Rumah Zakat memberikan pengajaran atau kiat-kiat sebelum

memulai suatu usaha agar usaha yang dilakukan dapat berjalan

dengan baik, mereka memberikan pengetahuan kepada penerima

manfaat agar mengerti apa yang dilakukan untuk menjalankan

usaha dengan baik.

4.) Proses Pendampingan Hingga Penerima Manfaat Mandiri

Pendampingan penerima manfaat berupa pencatatan usaha dan

motivasi kepada penerima manfaat sebagai bentuk penguatan

produk maka Rumah Zakat memberikan pembinaan dan pelatihan

selama sebulan sekali. Rumah Zakat juga membantu dalam

pemasaran suatu produk selain itu juga mengawasi adanya

kenaikan ataupun penurunan usaha sebagai langkah pertama yang

Page 92: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

75

dilakukan Rumah Zakat adalah mengkaji mengapa adanya

kenaikan ataupun penurunan, serta menerima keluhan dari

penerima manfaat untuk mengetahui apa yang mereka butuhkan.

Kegiatan ini akan terus dilakukan hingga penerima manfaat benar-

benar mandiri.

Diadakan pengajian sebulan sekali di mussola atau masjid

terdekat di wilayah binaan Sukaraja ini adalah bentuk bimbingan

pendidikan dari Rumah Zakat yang berdasarkan komitmen ibu-ibu

penerima manfaat kepada Rumah Zakat. Anggota bimbingan

pendidikan bukan hanya ibu-ibu penerima manfaat saja tetapi juga

masyarakat sekitar di Sukaraja. Harapannya bukan hanya ekonomi

yang terangkat tetapi ibadah kepada Allah juga dapat dilaksanakan

dengan baik. Penerima manfaat yang telah mandiri maka tidak

mendapatkan dana ataupun pelatihan kembali. Akan tetapi tetap

mengikuti pengajian rutin yang diadakan oleh Rumah Zakat,

penerima manfaat yang telah mandiri sudah wajib membayar

zakat.1

f. Bentuk Penyaluran Modal Rumah Zakat kepada Penerima Manfaat

Setiap dana yang dikeluarkan Rumah Zakat dibagi sesuai bidang

yaitu dibidang kesehatan, lingkungan, ekonomi, pendidikan yang

membagi berapa persennya adalah Lembaga Pusat Rumah Zakat

sesuai rekomendasi dari Rumah Zakat Prov Lampung. Jika dana

1 Yan Yan Budiman, Branch Manager Rumah Zakat Provinsi Lampung, Wawancara,

Pada Tanggal 14 Februari 2018.

Page 93: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

76

reguler (dana dalam bentuk uang tunai) tidak tersalurkan secara penuh

akan dikembalikan dan disalurkan untuk kegiatan selanjutnya. Tapi

jika dana bentuk projek (bentuk sarana dan prasana) harus diberikan

secara penuh karena harus ada laporan pertanggung jawaban.

Lembaga Pusat Rumah Zakat lebih menganjurkan memberikan

dana dibidang ekonomi usaha. Setiap penerima manfaat mendapatkan

bantuan dana secara bergiliran, dalam satu bulan satu keluarga

penerima manfaat yang diberikan dana dan nominal setiap penerima

manfaat berbeda-beda tergantung kebutuhan. Ada dua penyaluran

usaha yaitu dalam bentuk modal usaha dan prasarana. Penyaluran

modal usaha biasanya Rp.750.000 sampai Rp.1000.000 Sesuai

kebutuhan, tetapi jika dalam bentuk prasarana maka akan lebih

terkontrol dikarenakan adanya bukti pembelian dalam bentuk barang

dan adanya laporan pertanggung jawaban.

g. Bentuk Kemitraan Rumah Zakat kepada Pihak Ketiga

Bentuk kemitraan Rumah Zakat adalah bekerjasama sesuai

dengan keinginan pihak ketiga yang ingin dana nya diberikan dalam

bentuk bidang kesehatan, lingkungan, ekonomi, ataupun pendidikan.

2. Program Penguatan IZI (Inisatif Zakat Indonesia) terhadap Penerima

Manfaat Usaha di Gunung Sulah.

a. Uraian Program

IZI to SUCCESS “Kelompok Usaha Mandiri Masyarakat

(KUMM)” adalah program pemberdayaan ekonomi keluarga yang

Page 94: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

77

disusun untuk membantu para orang tua membuka atau pun

meningkatkan usaha industri pangan rumah tangga yang

berkelanjutan. Melalui usaha yang tumbuh dan berkelanjutan

diharapkan para orang tua mampu memenuhi kebutuhan diri dan

anak-anak mereka secara baik. Program Kelompok Usaha Mandiri

Masyarakat (KUMM) telah dilaksanakan 3 priode dan saat ini sudah

berjalan hampir 2 tahun priode, priode pertama 25 penerima manfaat,

priode kedua 30 penerima manfaat, priode ketiga 50 penerima manfaat

jika ditotalkan ada 105 penerima manfaat mustahik yang

dikategorikan miskin.

b. Tujuan Program

Program ini bertujuan untuk mensejahterakan keluarga terutama

agar para orang tua mampu memenuhi kebutuhan diri dan anak-anak

mereka secara baik. Meningkatkan usaha ditengan masyarakat.

c. Lokasi Program

Program ini akan menyasar keluarga miskin yang memiliki usaha

di Kelurahan Gunung Sulah Kecamatan Way Halin dan Kelurahan

Surabaya Kecamatan Kedaton, Kota Bandar Lampung. Lampung.

d. Sasaran

Program ini menargetkan jumlah penerima manfaat sebesar 8

keluarga miskin (baik yang sudah memilki usaha maupun baru akan

membuka usaha) selama 1 tahun masa program di satu wilayah

sasaran program.

Page 95: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

78

e. Proses Penguatan UMKM Binaan IZI (Inisiatif Zakat Indonesia) di

Gunung Sulah

Proses penguatan UMKM adalah pendampingan dan pelatihan.

Pendampingan di Gunung Sulah ini bersifat kekeluargaan yaitu

mendampingi agar tidak ada kendala dan selalu bertanya “bagaimana

proses produksi usaha di Gunung Sulah” dan “apa kendala dalam

menjalankan usaha”. Bentuk pendamingan ini juga berupa

mengajarkan kepada mustahik UMKM disiplinan untuk keuangan,

tabungan, dan kehidupan sehari-hari serta modal usaha yang

ditekankan penerima manfaat harus menyisihkan setiap hari, dari

keuntungan dibagi berapa persen yang disisihkan untuk tabungan agar

apabila ada keperluan mendesak dalam suatu usaha bisa memakai

tabungan tersebut. Pendampingan ini dilaksanakan dua minggu sekali

pendampingan ke rumah-rumah2

Proses penguatan UMKM dengan pelatihan yaitu bersama dosen

Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Lampung melakukan pelatihan

bisnis sederhana dan pencatatan keuangan. Salah satu bentuk

pelatihan yang diberikan IZI yaitu taklim yang di laksanakan satu

minggu sekali dengan mengundang ustad untuk mengisi taklim..

Kunci keberhasilan KUMM yang pertama adalah pendampingan dan

kedua adalah fasilitator yaitu salah satu mustahik di lingkangan

2 Noviana, Warga Gunung Sulah binaan Rumah Zakat, Wawancara pada tanggal 13

Februari 2018

Page 96: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

79

terbebut, salah satu alasan IZI memilih fasilitator adalah mustahik

setempat karena akan lebih mengerti masyarakat di daerah Gunung

Sulah.

Kendala program ini adalah bagaimana membuat produk menjadi

berkualitas itu adalah tantangannya bagi IZI dan mustahik serta

bagaimana membuat UMKM memiliki P-IRT (Pangan Industri

Rumah Tangga). IZI merasa belum memberikan manfaat yang luas

untuk masyarakat di Gunung Sulah karena IZI hanya membantu usaha

usaha kecil, mereka belum memberikan bantuan kepada pengangguran

dan bantuan pendidikan untuk anak-anak putus sekolah. Gunung sulah

termasuk kawasan kumuh kota untuk wilayah Bandar lampung. Izi

telah bekerjasama dengan mitranya yaitu dosen Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Lampung untuk mengentaskan pengangguran dan

membuat “Kampung Wisata Edukasi”, diharapkan masyarakat umum

bisa melihat langsung pembuatan tahu tempe di gunung sulah sebagai

bentuk wisata edukasi bagi masyarakat. Tempat wisata edukasi

pembuatan tahu tempe dengan tujuan tingkat pengangguran akan

berkurang, masyarakat bisa memanfaatkan membuat souvenir, bisa

juga menjadi tukang parkir sebagai lapangan pekerjaan agar usaha di

Gunung Sulah bisa berkembang. Hari Senin, bulan Desember tahun

2017 telah dilaksanakan MOU dengan Dinas Pariwisata di Bandar

Lampung membentuk kelompok studi wisata di Gunung Sulah

Page 97: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

80

tantangannya adalah bagaimana masayarakat Gunung Sulah dapat

hidup bersih.

Program KUMM masyarakat dikatakan mandiri tidak hanya

dilihat dari keuanganya saja tetapi juga di sisi keimananya, pelatihan

dan pendampingan yang IZI lakukan berdampak pada ke shalehannya

dilihat dari ketaatan dalam shalatnya. Dikatakan mandiri apabila

dilihat dari kedipsilinanya mengembalikan dana dilihat dari setahun

adanya peningkatan kedipsilinannya.3

f. Bentuk Penyaluran Modal IZI (Inisiatif Zakat Indonesia) kepada

Penerima Manfaat

Bentuk penyaluran modal IZI kepada mustahik adalah sebagai

pinjaman modal dengan adanya pendampingan dan pelatihan, modal

yang diberikan setiap penerima manfaat dengan nominal sama yaitu

Rp. 1000.000. Bentuk pinjaman modal ini dikembalikan tanpa bunga

dan margin dengan waktu 5 bulan, program Kelompok Usaha Mandiri

Masyarakat (KUMM) walaupun pinjaman usaha tanpa margin atau

bunga yang mengembalikan mereka selam 5 bulan setelah pinjaman

dikembalikan ke IZI maka tidak diberikan ke orang yang sama akan

tetapi diberikan ke mustahik lain. 105 mustahik yang telah dibina

dengan tingkat keberhasilan 70 %.

3 Tomy Youngki, Kepala Bidang Pendayagunaan, Wawancara, Pada Tanggal 14 Februari

2018

Page 98: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

81

g. Bentuk Kemitraan IZI (Inisiatif Zakat Indonesia) kepada pihak ketiga

Sebagai salah satu contoh bentuk kemitraan IZI kepada pihak

ketiga adalah dilatar belakangi oleh usaha di gunung sulah atas

permintaan salah satu donatur untuk membuat usaha dalam satu

lingkungan, salah satu donaturnya adalah RS Urip Sumoharjo yang

memberikan masukan untuk diberikan pemberdayaan di daerah

setempat yaitu di daerah Gulung Sulah, Wayhalim, Bandar Lampung.

3. Program Penguatan Daarut Tauhiid Terhadap Kampung Ternak Mandiri

a. Uraian Program

Pemberdayaan ekonomi produktif ummat berbasis masyarakat

Daarut Tauhiid Kampung Ternak Mandiri.

b. Tujuan Program

1.) Terbentuknya organisasi misykat di masyarakat

2.) Memberdayakan pengusaha mikro sehingga terbentuk individu

mandiri mandiri yang tidak bergantung pada pihak mana pun

3.) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengusaha mikro

4.) Membentuk karakter BAKU yaitu baik dan kuat

5.) Meningkatkan kemampuan pengusaha mikro dalam hal

pengorganisasian sehingga tumbuh sikap saling membantu dan

kemandirian secara menyeluruh, melalui suatu lembaga keuangan

mikro misykat

c. Indikator Keberhasilan

1.) Terselenggara kegiatan layanan keuangan mikro bagi masyarakat

Page 99: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

82

2.) Terlaksana pendampingan rutin yang berkesinambungan

3.) Adanya kesinambungan program dan dinamika kelompok

4.) Adanya peningkatan produktivitas ekonomi anggota

5.) Anggota mampu mengelola keuangan ekonomi rumah tangga

6.) Meminimalisir masyarakat ketergantungan terhadap rentenir atau

lintah darat

7.) Adanya perubahan pola pikir, perilaku, sikap dan gaya hidup

8.) Adanya peningkatan pendapatan usaha anggota minimal 25 %

d. Bentuk Kegiatan

1.) Pendampingan berupa pemberian materi muamalah, ekonomi

rumah tangga robbaniah, leadership, entrepreunership, pengelola

keuangan keorganisasian dan diniyah, yang dilaksanakan sepekan

sekali secara intensif, sistematis dan berkesinambungan.

2.) Pelatihan dalam bentuk hard skill mauun softskill

3.) Terbangunya kesadaran kolektif dalam membangun kebersamaan

dan tolong menolong antar anggota

4.) Pengembangan jaringan usaha sebagai upaya dalam pemasaran

produk anggota

5.) Pertemuan blok merupakan kegiatan pertemuan antar majelis setiap

bloknya

6.) Layanan dana bergulir kepada anggota

e. Sasaran Program

1) Ibu-ibu dari kelompok mustahik

Page 100: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

83

2) Memiliki kegiatan usaha atau mereka yang belum memiliki usaha

tetapi memiliki keinginan kuat usaha

3) Masih produktif, maksimal usia 60 tahun

4) Berdekatan dengan anggota yang lain

5) Warga setempat

f. Waktu dan Lokasi

Kerjasama akan dilakukan selama satu tahun dan dapat

diperpanjang kembali setelah kedua belah pihak melakukan evaluasi

bersama. Lokasi kegiatan yang direkondisikan ini adalah di desa

Pejambon, Natar Lampung Tengah atau daerah miskin lainnya di

wilayah Provinsi Lampung

g. Proses Penguatan UMKM Binaan Daarut Tauhiid Kampung Ternak

Mandiri

Proses membentuk UMKM pertama mencari ring di daerah

terdekat dan yang kedua survey kepada masyarakat yang siap dibina,

tahap selanjutnya pematangan skill survey tempat orangnya seperti

apa dan diberikan pembekalan bagaimana cara memproduksi apabila

sudah berhasil maka bagaimana cara pemasarannya. Apabila berhasil

bagaimana memproduksi baik dan pemasarnnya bagus maka mustahik

dapat dikatakan mandiri. UMKM Kampung Ternak Mandiri targetnya

adalah penggemukan memberikan pelatihan bagaimana ternak secara

baik. Apabila sudah masuk ke hari panen yaitu hari besar hari raya

kambing mendapat keuntungan 100% maka 50% untuk para mustahik

Page 101: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

84

50% dikembalikan kepada Daarut Tauhiid, 50% yang diberikan

kepada Daarut Tauhiid ini tidak serta merta untuk Lembaga Zakat

tersebut melainkan untuk tabungan mereka. 4

h. Bentuk Penyaluran Daarut Tauhiid kepada Penerima Manfaat

Kampung Ternak Mandiri

Bentuk Penyaluran dana yang diberikan kepada mustahik

memiliki tanggung jawab untuk dikembalikan kembali ke Lembaga

Zakat dan akan diberikan kembali ke mustahik yang lainnya.

i. Bentuk Kemitraan Daarut Tauhid kepada Pihak Ketiga

Kemitraan Daarut Tauhiid adalah pihak ketika diberikan

wewenang untuk menentukan dimana dana akan diberikan baik

kategori lokasi ataupun mustahik.

C. Analisis Program Bank Indonedsia dan Lembaga Zakat dalam

membentuk UMKM yang Feasible dan Bankable

1. Analisis Program Bank Indonedsia dan Lembaga Zakat dalam membentuk

UMKM yang Feasible

a. Aspek teknis dan teknologis

Lokasi usaha/proses produksi, rencana produksi, kebutuhan bahan

baku, rencana pengadaan bahan, kebutuhan tenaga kerja dan jadwal

waktu pembangunan, serta pemilihan berbagai jenis dan jumlah

teknologi yang digunakan dalam usaha para mustahik telah dipenuhi

baik dari Lembaga Zakat dan Bank Indonesia yaitu Lembaga Zakat

4 Suprapto, Kepala Bagian Program, Wawancara, Pada Tanggal 14 Februari 2018

Page 102: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

85

menguatkan UMKM menargetkan lokasi usaha, rencana produksi,

kebutuhan bahan baku dengan memberikan kecukupan modal dan

pelatihan dari Lembaga Zakat serta Bank Indonesia memberikan

kontribusi modal sarana dan prasarana yang diberikan kepada

penerima manfaat seperti pengadaan teknologi yang digunakan para

penerima manfaat.

b. Aspek Marketing (Pemasaran)

Daya serap pasar dari produk yang dihasilkan merupakan faktor

yang perlu diperhitungkan secara cermat, karena daya serap pasar

adalah dasar dalam penilaian terhadap kegiatan selanjutnya. Penerima

Manfaat saat ini masih belum bisa untuk memasarkan suatu

produknya dan saat ini Lembaga Zakat membantu proses pemasaran

produk mustahik. Bank Indonesia memiliki rencana untuk

mempertemukan UMKM yang telah mandiri dengan para pengusaha

besar yang telah berhasil dengan harapan para mustahik ini memiliki

tempat untuk dapat memasarkan produknya.

c. Aspek organisasi dan Manajemen

Mustahik diajarkan melalui pendampingan dan pelatihan oleh

Lembaga Zakat bahwa menjalankan usaha para mustahik ini memiliki

struktur manajemen yang baik sebagai contoh adalah kelayakan dalam

pasilitator atau PIC yang mengkordinasi jalannya suatu usaha para

mustahik. Dengan adanya pasilitator maka usaha dapat dikontrol dan

didampingi setiap minggunya satu atau dua kali.

Page 103: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

86

d. Aspek Ekonomi Keuangan

Lembaga Zakat memberikan pendampingan dan pelatihan, baik

pendampingan untuk melihat keberhasilan suatu usaha, memisahkan

antara keuangan untuk tabungan, modal usaha, dan juga kehidupan

sehari-hari. Pelatihan yang dilakukan Lembaga Zakat yaitu pelatihan

pencatatan keuangan serta Bank Indonesia memperkuat UMKM

dengan memberikan aspek sarana dan prasarana sebagai bentuk

penguatan ekonomi keuangan mustahik. Tujuan utama Lembaga

Zakat dan Bank Indonesia adalah secara bersama mampu membuat

para mustahik/penerima manfaat menjadi mandiri dengan memberikan

pelatihan dan pendampingan agar dapat mengelola modal usahanya.

e. Aspek Lingkungan

Dengan adanya rencana program dari Lembaga Zakat diharapkan

mampu mandiri dan terangkat ekonomi tidak hanya binaan Lembaga

Zakat tetapi masyarakat sekitas dapat terangkat ekonominya dan

tercipta lapangan usaha baru bagi masyarakat lingkungan sekitar

binaan Lembaga Zakat.

f. Aspek Legal Formal

Bank Indonesia memberi rencana program kepada penerima

manfaat yang dikategorikan mustahik binaan Lembaga Zakat agar

kedepannya memiliki perizinan P-IRT (Pangan-Industri Rumah

Tangga) dan juga sertifikad BPOM (Badan Pengawasan Obat dan

Makanan) dalam menjalankan usaha. Dimulai dari satu industri rumah

Page 104: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

87

tangga penerima manfaat disetiap binaan Lembaga Zakat diharapkan

memiliki perizinan P-IRT dan BPOM, jika rencana program ini

berhasil maka akan disusul dengan perizinan bagi penerima manfaat

lainnya.

2. Analisis Program Bank Indonedsia dan Lembaga Zakat dalam membentuk

UMKM yang Bankable

a. Charakter (karakter)

Prinsip dilihat dari latar belakang, kebiasaan hidup, dan pola

hidup dengan adanya pendampingan dari masing-masing Lembaga

Zakat membentuk karakter yang baik kepada para mustahik mereka

tidak hanya diberikan kemampuan dalam keuangan tetapi juga

pendidikan agama dimana Lembaga Zakat memberikan

pendampingan ke-imanan mustahik, seberapa besar ketaatan penerima

manfaat mengerjakan shalat 5 waktu, shalat jumat serta mengikuti

pengajian rutin setiap minggunya yang diadakan oleh Lembaga Zakat.

b. Capacity (Kemampuan Manajemen)

Prinsip ini dilihat pada saat penerima manfaat menjalakan usaha

yang dimiliki. Para penerima manfaat mengalami permasalahan

keuangan sebelumnya atau tidak agar penerima manfaat memiliki

kemampuan membayar pinjaman. Lembaga Zakat telah memberikan

pelatihan kepada para mustahik untuk menjalankan usaha yaitu

pelatihan pencatatan laporan keuangan dan pemisahan antara dana

pribadi sehari-hari, tabungan serta modal usaha dan Bank Indonesia

Page 105: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

88

memiliki rencana untuk mengembangkan potensi penerima manfaart

dengan memberikan pelatihan keuangan berbasis pengembangan

ekonomi UMKM bagi para penerima manfaat. Adanya program

Lembaga Zakat dan Bank Indonesia sebagai akselator Lembaga Zakat

dalam mengembangkan potensi UMKM binaannya diharapkan

mampu membentuk UMKM yang bankable.

c. Capital (Modal)

Pada prinsipnya kemampuan modal para mustahik ini memang

belum besar. Sebelum adanya Lembaga Zakat mereka memang

kesulitan dalam menjalankan usaha, dan adanya kontribusi Bank

Indonesia melalui Lembaga Zakat memberikan bantuan dalam bentuk

sarana dan prasara sangat membantu bagi para mustahik untuk

mengembangkan usaha5. Lembaga Zakat memberikan modal usaha

dan Bank Indonesia memperkuan modal melalui Program Sosial Bank

Indonesia (PSBI) yaitu memberikan sarana dan prasana sebagai aset

produksi bagi penerima manfaat.

d. Collateral (Anggunan)

Lembaga Zakat memberikan pelatihan dan pendampingan, Bank

Indonesia sebagai akselator Lembaga Zakat dalam membina para

mustahik/penerima zakat. Anggunan sebagai salah satu syarat UMKM

bankable menjadi tantangan bagi penerima manfaat itu sendiri, saat ini

penerima manfaat mendapatkan modal usaha tanpa adanya jaminan.

5 Nurhayati, Warga Gunung Sulah binaan IZI,Wawancara, Pada Tanggal 13 Februari

2018

Page 106: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

89

Harapan Bank Indonesia dan Lembaga Zakat adalah kedepannya

dengan adanya pendampingam yang tidak dilepaskan oleh para

pendamping dari Lembaga Zakat dan Bank Indonesia sebagai

akselerator Lembaga Zakat untuk mengembangkan UMKM binaan

Lembaga Zakat, para Institusi atau Lembaga Keuangan lainnya dapat

memberikan modal usaha tanpa jaminan dengan potensi bahwa usaha

para mustahik ini akan berkembang.

e. Condition (Kondisi Bisnis)

Dengan adanya Bank Indonesia sebagai akselerator maka kondisi

prekonomian suatu daerah Lampung akan diupayakan tidak

mempengaruhi ekonomi UMKM. Diperlukan kerjasama komunikasi

yang baik antara para mustahik dan Lembaga Zakat serta Bank

Indonesia. Lembaga Zakat membangun komunikasi secara

kekeluargaan dan Lembaga Zakat juga memperkuat UMKM agar

mandiri menghadapi Ekonomi saat ini.

Page 107: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

90

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari beberapa bab tentang “Analisis Program Bank

Indonesia dan Lembaga Zakat dalam Membentuk UMKM Feasible dan

Bankable” dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Program Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM

feasible dan bankable adalah Bank Indonesia sebagai akselerator bagi

Lembaga Zakat membantu UMKM dengan program memberikan

pelatihan-pelatihan pengembangan ekonomi keungan berbasis UMKM,

membantu agar produk UMKM memiliki prizinan seperti P-IRT (Pangan-

Industri Rumah Tangga) dan BPOM (Badan Pengawas Obat dan

Makanan). Setiap Lembaga Zakat memiliki visi dan misi yang sama yaitu

dengan tujuan agar penerima manfaat mandiri.

2. Tahapan untuk mewujudkan program Bank Indonesia dan Lembaga Zakat

agar membentuk UMKM menjadi feasible adalah aspek teknis dan

teknologi, Aspek Pemasaran, Aspek Aspek Organisasi dan Manajemen,

Aspek Ekonomi dan keuangan, Aspek Lingkungan, Aspek legal formal.

Bankable disimpulkan bahwa BI dan Lembaga Zakat membantu pada

pembentukan karakter (character), Manajemen (capacity), Memperkuat

modal (capital) memperkuat kondisi (conditions), jaminan (collateral)

yang saat ini belum dapat dipenuhi.

Page 108: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

91

B. Saran

1. Lembaga Zakat mampu untuk membuat standarisasi agar UMKM yang

dibina memiliki target yang mandiri. Kelemahan UMKM adalah pada

aspek pemasaran yaitu belum adanya pemasaran yang memanfaaatkan

media sosial sebagai salah satu cara dalam memasarkan produk yang

dimiliki penerima manfaat. Bank Indonesia sebagai akselerator dengan

menyamakan persepsi baik Lembaga Zakat satu dengan yang lain untuk

mengembangkan UMKM ekonomi masyarakat Lampung dengan tujuan

agar penerima manfaat bisa mandiri.

2. Tahapan disetiap Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM berbeda-

beda diharapkan Bank Indonesia ikut mendampingi penerima manfaat

agar UMKM dapat lebih berkembang secara financial dan pengetahuan.

Serta memberikan arahan agar UMKM dapat mandiri memiliki legalitas,

dan kualitas dalam produk untuk meningkatkan usaha. Memberikan

kesiapan bagi UMKM mampu memperoleh lebih banyak kecukupan

modal yang dapat diberikan oleh Lembaga Keuangan tanpa syarat adanya

anggunan (colleteral).

Page 109: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU

Abdullah, M. Maruf, “Studi Kelayakan Bisnis”. (Yogyakarta, Penerbit :

Aswaja Pressindo, 2017).

Cholid Narbuko, Abu Ahmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2013)

Darsono, Ali Dkk, “Memberdayakan Keuangan Mikro Syariah Indoneisa”.

(Jakarta, Penerbit : Tazkia Publishing kerjasama Bank Indonesia, 2017).

Dedi Purwana, Nurdin Hidayat “Studi kelayakan Bisnis”. (Depok, Penerbit:

Raja Grafindo Persada, 2017).

Deks Bank Indonesia-Prodi Ekonomi Islam FEB UNPAD, “Usaha Mikro

Islami, Jakarta, Penerbit: Departemen Ekonomi Keuangan Syariah-

Bank Indonesia, 2016.

Kementrian Agama RI , Al-Quran dan Terjemahnya, (Tanggerang: Penerbit

PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, 2017)

Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitan Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2012), h. 280.

M. Natsir, “Ekonomi Moneter dan Kebanksentralan”, (Jakarta, Penerbit :

Mitra Wacana Media, 2014)

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan R&D Edisi revisi, (Bandung:

Alfabeta 2014), h. 29.

Sjaichul Hadi Permono, Sumber-Sumber Penggalian Zakat (Jakarta: Pusta

Firdaus, 1992)

Page 110: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an,

(Jakarta:Lentera Hati, 2006),jil V

B. Karya Ilmiah

Badan pengkajian dan pengembangan kebijakan perdagangan, “Analisi Peran

Lembaga Pembiayaan dalam pengembangan UMKM, Pusat Kebijakan

Dalam Negeri”. Jurnal Ekonomi, Januari 2013.

Bank Indonesia, “Pemetaan dan Strategi Daya Saing UMKM dalam

Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 dan Pasca

MEA 2025”. Jurnal Bank Indonesia, MEI 2016.

Haryadi, “Profil dan Permasalahan UMKM di Provinsi Jambi”. Jurnal

Ekonomi dan Bisnis.

Nova Yanti Maleha, “Pengambangan Usaha Mikro Kecil Menengah

(UMKM) Berbasis Keuangan Mikro Syariah”. Jurnal Perbankan

Syariah, Januari 2016.

Tambunan, Tulus, "Usaha Mikro Kecil dan Menengan di Indonesia" (Jakarta:

Penerbit LP3ES anggota Ikapi 2012)

Sudaryanto, Ragimun dan Rahma Rina Wijayanti, “Strategi pemberdayaan

UMKM Menghadapi Pasar Bebas Asean”. Jurnal UMKM.

Sri Budi Cahyani, “Optimalisasi Peran wakaf dan Pemberdayaan Usaha

Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis,

Vol 6 No 1, Januari 2014.

Page 111: ANALISIS PROGRAM BANK INDONESIA DAN LEMBAGA ZAKAT …repository.radenintan.ac.id/3955/1/SKRIPSI OVAL.pdf · Bank Indonesia dan Lembaga Zakat dalam membentuk UMKM yang feasible dan

Ririn Wijayanti, “Analisis Implementasi Pemberdayaan Usaha Mikro “Studi

pada Lembaga Zakat, Infaq dan Shodaqoh Muhammadiah (LAZIZNU)

Kabupaten Malang”. Jurnal Ekonomi Islam, Feruari 2015.

C. SUMBER LAIN

BI.go.id.

Ekonomi.kompas.com/read/2017/02/14/210000726/masalah.klasik.umkm.fea

sible.tetapi.tidak.bankable.

Katatalog Program-Program Daarut Tauhiid

Kataloq Program-Program Inisatif Zakat indonesia Lampung

Laporan Tahunan 2017 Inisiatif Zakat Indonesia.

Noviana, Warga Sukaraja binaan Rumah Zakat, Wawancara pada tanggal 13

Februari 2018

Nurhayati, Warga Gunung Sulah binaan IZI,Wawancara, Pada tanggal 13

Februari 2018

Suprapto, Kepala Bagian Program, Wawancara, Pada Tanggal 14 Februari

2018

SE, 18/82/INTERN, tentang Organisasi Bank Indonesia, September 2016.

Tomy Youngki, Kepala Bidang Pendayagunaan, Wawancara, Pada Tanggal

14 Februari 2018

Yan Yan Budiman, Branch Manager Rumah Zakat Provinsi Lampung,

Wawancara, Pada Tanggal 14 Februari 2018