analisis prinsip etika (keselamatan)

2
Analisis Prinsip Etika 1. Keselamatan Dalam jurnal “Pengaruh Terapi Psikoreligius: Doa dan Dzikir terhadap Penurunan Tingkat Depresi pada Penderita Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisa di Ruang Hemodialisa Rumah Sakit Kota Semarang 2014”, menggunakan metode quasy experiment design atau eksperimen semu dengan menggunakan non Equivalent Control Group Design. Penelitian ini menerapkan beberapa kriteria bagi calon partisipan untuk menjadi sampel penelitian (kriteria inklusi) dan kriteria eksklusi atau ketentuan yang apabila terdapat pada calon partisipan, tidak dapat menjadi sampel penelitian. Setelah melalui penyaringan tersebut, partisipan yang sesuai dengan kriteria inklusi akan mendapatkan penjelasan lanjutan mengenai penelitian yang akan dilakukan maupun diobservasi kepada partisipan. Dalam hal ini, peneliti akan memberikan informasi mengenai kerahasiaan identitas sebagai partisipan apabila hasil penelitian yang berupa karya ilmiah dipublikasikan. Kerahasiaan identitas partisipan ini bertujuan untuk menjaga privasi dan keselamatan partisipan. Apabila partisipan masih belum dapat memahami apa yang telah dijelaskan oleh peneliti, partisipan memiliki hak untuk bertanya sehingga mendapatkan informasi dengan sejelas- jelasnya. Pada proses ini, partisipan memiliki hak (otonomi) untuk menyetujui maupun menolak sebagai menjadi partisipan tanpa adanya paksaan. Ketika partisipan menolak atau pada pertengahan proses partisipan mengundurkan diri, partisipan tidak akan dikenakan sanksi ataupun denda. Sebaliknya, ketika

Upload: nikmatul-khoiriyah

Post on 26-Sep-2015

232 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

hrhteht

TRANSCRIPT

Analisis Prinsip Etika

1. KeselamatanDalam jurnal Pengaruh Terapi Psikoreligius: Doa dan Dzikir terhadap Penurunan Tingkat Depresi pada Penderita Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisa di Ruang Hemodialisa Rumah Sakit Kota Semarang 2014, menggunakan metode quasy experiment design atau eksperimen semu dengan menggunakan non Equivalent Control Group Design. Penelitian ini menerapkan beberapa kriteria bagi calon partisipan untuk menjadi sampel penelitian (kriteria inklusi) dan kriteria eksklusi atau ketentuan yang apabila terdapat pada calon partisipan, tidak dapat menjadi sampel penelitian. Setelah melalui penyaringan tersebut, partisipan yang sesuai dengan kriteria inklusi akan mendapatkan penjelasan lanjutan mengenai penelitian yang akan dilakukan maupun diobservasi kepada partisipan. Dalam hal ini, peneliti akan memberikan informasi mengenai kerahasiaan identitas sebagai partisipan apabila hasil penelitian yang berupa karya ilmiah dipublikasikan. Kerahasiaan identitas partisipan ini bertujuan untuk menjaga privasi dan keselamatan partisipan. Apabila partisipan masih belum dapat memahami apa yang telah dijelaskan oleh peneliti, partisipan memiliki hak untuk bertanya sehingga mendapatkan informasi dengan sejelas-jelasnya. Pada proses ini, partisipan memiliki hak (otonomi) untuk menyetujui maupun menolak sebagai menjadi partisipan tanpa adanya paksaan. Ketika partisipan menolak atau pada pertengahan proses partisipan mengundurkan diri, partisipan tidak akan dikenakan sanksi ataupun denda. Sebaliknya, ketika partisipan menyetujui untuk menjadi sampel penelitian maka proses selanjutnya yaitu partisipan wajib untuk mengisi lembar persetujuan.

KesejahteraanPenelitian ini melibatkan partisipan penderita GGK yang menjalani hemodialisa dengan metode pemberian intervensi berupa terapi psikoreligius untuk menurunkan tingkat depresi partisipan. Dalam kriteria inklusi terdapat ketentuan bahwa partisipan merupakan orang yang beragama islam sehingga perlu diperhatikan ketika peneliti dan partisipan memiliki perbedaan jenis kelamin sehingga partisipan tidak merasa risih. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner BDI II yang telah dimodifikasi sesuai kondisi penderita GGK. Kuesioner ini terdiri dari 21 pertanyaan yang berisi mengenai tanda dan gejala depresi pada penderita GGK.