analisis persepsi masyarakat terhadap zakat … · persepsi tentang nisab, persentase dan tempat...

82
ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT PERTANIAN DI DESA LEPPANGENG KEC. BELAWA KAB. WAJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H) Pada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh YULI ASMI NIM : 105251101216 PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIIAH FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1441 H / 2020 M

Upload: others

Post on 28-Jul-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT

PERTANIAN DI DESA LEPPANGENG

KEC. BELAWA KAB. WAJO

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H)

Pada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

YULI ASMI

NIM : 105251101216

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIIAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

1441 H / 2020 M

Page 2: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

I

ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT

PERTANIAN DI DESA LEPPANGENG

KEC. BELAWA KAB. WAJO

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H)

Pada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

YULI ASMI

NIM : 105251101216

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIIAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

1441 H / 2020 M

Page 3: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

II

PENGESAHAN SKRIPSI

Page 4: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

III

BERITA ACARA MUNAQASYAH

Page 5: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

IV

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Page 6: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

V

SURAT PERNYATAAN

Page 7: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

VI

ABSTRAK

Yuli Asmi. 105251101216. 2016. Analisis Persepsi Masyarakat Terhadap Zakat

Pertanian Di Desa Leppangeng Kec. Belawa Kab. Wajo. Dibimbing oleh Sitti Saleha

Madjid dan Fakhruddin Mansyur.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif yang

bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat Desa Leppangeng tentang zakat

pertanian dan pengaruh persepsi masyarakat Desa Leppangeng terhadap perilaku

berzakat.

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Leppangeng Kec. Belawa Kab. Wajo yang

berlangsung 2 bulan mulai dari Februari sampai April 2020. Teknik penentuan sampel

yang digunakan adalah Simple Random Sampling yaitu penentuan sampel secara acak

sederhana.

Hasil penelitian menunjukkan persepsi masyarakat sangat berpengaruh terhadap

perilaku dalam berzakat. Hal ini dapat dilihat pada jumlah zakat dan tempat masyarakat

menyalurkan zakat pertanian mereka. Semakin baik persepsi masyarakat terhadap zakat

pertanian maka semakin baik pula perilaku mereka dalam berzakat. Sebagaimana

jawaban informan mengenai hukum, nisab, persentase dan tempat penyaluran zakat

pertanian. Semua informan menjawab bahwa hukum dari zakat pertanian adalah wajib.

Ini menandakan bahwa persepsi masyarakat tentang hukum zakat pertanian itu baik.

Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-

beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai dengan nisab serta persentase zakat

pertanian, ada 2 orang yang membayar zakat dan telah mencapai nisab namun

persentasenya tidak sesuai dengan persentase zakat pertanian. ada 3 orang yang belum

mencapai nisab namun tetap mengeluarkan sedekah dari hasil panennya. Hal itu

menandakan bahwa hanya 28,6% yang membayar zakat pertanian sesuai dengan syariat

islam.

Kata Kunci: Persepsi Masyarakat, Perilaku Berzakat, Syariat Islam.

Page 8: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

VII

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah swt, Tuhan semesta alam atas izin dan limpahan

rahmat-Nya berupa kesehatan, keimanan, dan kesempatan berfikir kepada

manusia, sehingga mampu melangsungkan hidup di atas muka bumi dan mampu

berpikir rasional, kritis, kreatif dan ulet dalam bertindak. Shalawat dan salam atas

kehadiran Rasulullah saw. Atas akhlak dan contoh tauladan yang dimiliki

menjadikannya sebagai panutan bagi ummat manusia sebagai rahmatanlil alamin.

Nabi yang membawa risalah kebenaran dan pencerahan bagi umat, yang

merubah wajah dunia dari wajah biadab menuju jalan yang beradab, dari alam

yang gelap menuju alam yang terang benderang. Kedatangannya juga

membebaskan manusia dari belenggu kebodohan (jahiliyah) dan perbudakan, lalu

mencerahkan dengan kecerdasan fikiran dan ketudukan bathin sehingga membuat

manusia dan umatnya taat, tetapi bukan ketaatan tanpa rasio dan kecerdasan tetapi

tidak membuatnya angkuh dan sombong.

Penulis menghadirkan karya tulis ilmiah tentu masih jauh dari

kesempurnaan dengan segala kekurangan dan keterbatasannya, penulis berharap

semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi bagi yang

berminat pada tema kajian ini, yang berjudul “Analisis persepsi masyarakat

terhadap zakat pertanian di Desa Leppangeng Kec. Belawa Kab. Wajo”.

Penulis menyadari dengan sepenuh hati, selama mengikuti program perkuliahan di

Fakultas Agama Islam Universita Muhammadiyah Makassar sampai selesainya

skripsi ini telah memperoleh banyak pelajaran dalam dunia proses dan arti

kebersamaan yang sesungguhnya , motivasi, semangat hidup untuk tetap

melangkah menggapai cita-cita serta bantuan dari berbagai pihak yang menjadi

motivator tersendiri bagi penulis.

Ucapan terima kasih yang tak terhingga, penulis hanturkan kepada

kedua orang tua tercinta, Ambo Asse dan St. Aminah yang senantiasa mendoakan,

Page 9: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

VIII

memberi dukungan moril maupun materil selama menempuh pendidikan. Dan

ucapan terimakasih pula penulis haturkan kepada:

1. Bapak Dr. H. Abd Rahman Rahim, SE., MM. selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar;

2. Bapak Dr. H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I, selaku Dekan Fakultas Agama

Islam;

3. Bapak Dr. Ir. H. Muchlis Mappangaja, MP. Selaku Ketua Prodi Hukum

Ekonomi Syariah;

4. Bapak Hasanuddin, SE. Sy., selaku Sekretaris Prodi Hukum Ekonomi

Syariah yang senantiasa memberikan arahan-arahan selama menempuh

pendidikan.

5. Ibu Ibu Sitti Saleha Madjid, S.Ag., M.Hi ( Selaku Pembimbing I ) dan Bapak

Fakhruddin Mansyur, SE.I., ME.I ( selaku pembimbing II ) dalam

menyelesaikan Skripsi ini;

6. Bapak/Ibu para dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah

Makassar yang senantiasa membimbing penulis selama menempuh

pendidikan di Hukum Ekonomi Syariah.;

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Sumarni, Setiawati

Karaing, Ita Purnama Sari, . Terima kasih kepada kalian yang senantiasa

selalu bersama selama kurang lebih 4 tahun ini, semoga ini bukan akhir

dari hubungan kita. Terima kasih pula penulis ucapkan atas segala

dukungannya kepada, Anita Andriani, Hijratul Qadri, Arwini puspita, dan

Arwinni Eka Putri Ahmad kalian adalah sahabat terbaik. Dan terakhir

penulis ucapkan terima kasih atas segala do‟a dan dukungannya kepada

keluarga besar, teman-teman angkatan 2016 kelas A, serta mereka yang

tidak sempat disebutkan namanya satu-persatu.

Hanya kepada Allah swt Penulis memohon agar mereka yang berjasa

kepada penulis diberikan balasan yang berlipat ganda dan semoga Skripsi ini

memberikn manfaat bagi kita semua. Aminn yaa Rabbalaalaminn.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu

Page 10: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

IX

Makassar, Dzulqaidah

1441

Juni 2020 M

Penulis :

Yuli Asmi (105251101216)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………..… I

PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................................. II

BERITA ACARA MUNAQASYAH ................................................................. III

PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... IV

SURAT PERNYATAAN .................................................................................... V

ABSTRAK ........................................................................................................ VI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... VII

DAFTAR ISI ..................................................................................................... IX

DAFTAR TABEL ............................................................................................. XI

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ XII

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... XIII

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 4

BAB II TINJAUAN TEORITIS .......................................................................... 5

A. Persepsi ........................................................................................... 5

B. Perilaku ........................................................................................... 8

C. Zakat ............................................................................................. 10

Page 11: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

X

D. Zakat Pertanian.............................................................................. 28

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 35

A. Jenis Penelitian .............................................................................. 35

B. Lokasi dan Objek Penelitian .......................................................... 35

C. Fokus Penelitian ............................................................................ 35

D. Sumber Data .................................................................................. 36

E. Instrumen Penelitian ...................................................................... 36

F. Teknik Pengumpulan Data............................................................. 38

G. Teknik Analisis Data ..................................................................... 39

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................................... 41

A. Lokasi Penelitian ........................................................................... 41

B. Deskripsi Informan ........................................................................ 41

C. Persepsi Masyarakat Tentang Zakat Pertanian Di Desa Sappa Kec.

Belawa Kec. Belawa Kab. Wajo .................................................... 41

D. Analisis Hukum Islam Terhadap Pelakasanaan Zakat Pertanian Di

Desa Leppangeng .......................................................................... 47

E. Dokumentasi ................................................................................. 52

BAB V PENUTUP ............................................................................................ 54

A. Kesimpulan ................................................................................... 54

B. Saran ............................................................................................. 54

C. Penutup ......................................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 58

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... 60

LAMPIRAN ...................................................................................................... 61

Page 12: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

XI

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Jumlah Penduduk

Page 13: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

XII

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Wawancara dengan Bapak Andi Maddukkelleng

Gambar 2 : Wawancara dengan Bapak Bama

Gambar 3 : Wawancara dengan Bapak Jupe

Gambar 4 : Wawancara dengan Ibu Sairah

Gambar 5 : Wawancara dengan Ibu Nipa

Gambar 6 : Wawancara Dengan Ibu Tape

Page 14: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

XIII

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Wawancara dengan Bapak Andi Maddukkelleng

Lampiran 2 : Wawancara dengan Bapak Bama

Lampiran 3 : Wawancara dengan Bapak Jupe

Lampiran 4 : Bapak Ambo Asse

Lampiran 5 : Wawancara dengan Ibu Sairah

Lampiran 6 : Wawancara dengan Ibu Nipa

Lampiran 7 : Wawancara Dengan Ibu Tape

Page 15: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Karakteristik Indonesia sebagai negara agraris menyiratkan bahwa

sektor pertanian memainkan peranan penting di negeri ini. Sebutan sebagai

negara agraris tersebut tidaklah tanpa alasan. Indonesia yang merupakan

negara kepulauan dihuni oleh penduduk yang mayoritas tinggal di pedesaan

dan menggantungkan hidupnya pada sektor primer khususnya pertanian.1

Salah satu desa di Indonesia yang mayoritas penduduknya berprofesi

sebagai petani adalah Desa Leppangeng yang terletak di Kec. Belawa Kab.

Wajo. Desa yang terdiri dari 3 Dusun yaitu Dusun Wattang, Dusun Waji dan

Dusun Paopance. Jumlah Kepala Keluarga (KK) di Dusun Wattang ada 635,

di Dusun Waji ada 415 dan di Dusun Paopance ada 338. Jadi, total

keseluruhan Kepala Keluarga (KK) yang ada di Desa Leppangeng adalah

sebanyak 1424 KK. Jumlah keseluruhan masyarakat di desa Leppangeng

tersebut ada sebanyak 4879 jiwa, ada sekitar 1350 jiwa yang berprofesi

sebagai petani. Adapun jenis pertanian yang ditanam di desa tersebut yaitu

padi, jagung dan cabe. Jenis pengairan yang digunakan oleh petani di desa

tersebut adalah menggunakan pompa air, yakni pengairan air dari sungai ke

sawah. adapun jenis pengairan yang dipakai oleh petani cabe dan jagung

adalah mengandalkan hujan karena kedua tanaman tersebut tidak

1 Mudrajad Kuncoro, Ekonomi Pembangunan, Jakarta: Erlangga, 2010, h. 289

Page 16: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

2

membutuhkan terlalu banyak air. Data masyarakat di desa tersebut dapat

dilihat pada tabel berikut:2

No Nama Dusun Jumlah penduduk Jumlah

KK

Jumlah

petani Lk Pr Lk,Pr

1 Dusun

Wattang 1189 1221 2410

653 643

2 Dusun Waji 708 634 1342 415 400

3 Dusun

Paopance

197 630 1127 338 307

Total 2394 2485 4879 1424 1350

Table 1.1 jumlah penduduk

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas profesi penduduk

desa Leppangeng adalah petani.

Pertanian adalah salah satu sumber pendapatan dan ekonomi bagi

manusia, dengan mempunyai tanah dan tanaman yang subur bisa menjadikan

seseorang itu kaya. Oleh karena itu jugalah hasil yang dikeluarkan dari bumi

tersebut diwajibkan zakat, yaitu zakat pertanian.3

Maju mundurnya sektor pertanian berpengaruh pada pencapaian zakat

hasil pertanian. Jika sektor pertanian kurang mendapat perhatian serius, maka

potensi para petani untuk menjadi muzaki akan semakin kecil. Oleh karena

biaya yang harus dikeluarkan petani sampai hasil panen cukup besar, maka

jika hasil pertaniannya tidak mencapai hasil yang diharapkan, perkembangan

zakat hasil pertanian makin sulit dijadikan sektor andalan. Keterangan di atas

menunjukkan betapa pentingnya sektor pertanian, karena majunya sektor ini

akan meningkatkan sektor zakat. Pada umumnya pertanian tidak hanya

2 Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, tahun 2014-2019 3 Mohammad Zaim Ismail, et al. Zakat Pertanian di Malaysia: Satu Kajian Pemerkasaan,

Labuan e-Journal of Muamalat and Society, Vol. 7, 2013, PP. 33-47, h. 35

Page 17: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

3

membutuhkan biaya irigasi saja, masih banyak biaya lain yang dibutuhkan

untuk produksi pertaniannya, seperti di Desa Leppangeng.

Mengenai pembayaran zakat pertanian, petani yang membayar zakat

pertanian jumlahnya masih kecil. Seharusnya Desa Leppangeng memiliki

potensi yang cukup besar untuk membayar zakat pertanian, mengingat semua

petani beragama Islam dan mayoritas warga masyarakat berprofesi sebagai

petani.4

Hal ini mungkin karena persepsi masyarakat petani Desa Leppangeng

tentang zakat pertanian. Mencermati fenomena tersebut, penting untuk diteliti

tentang bagaimana persepsi masyarakat petani Desa Leppangeng Kec.

Belawa Kab. Wajo tentang zakat pertanian dan perilaku petani dari persepsi

tersebut. Berdasarkan fenomena itu, peneliti termotivasi memilih judul:

“ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG ZAKAT

PERTANIAN DI DESA LEPPANGENG, KEC. BELAWA, KAB.

WAJO.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat

pertanyaan apa saja yang ingin dicarikan jawabannya, maka yang menjadi

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana persepsi masyarakat petani Desa Leppangen Kec. Belawa Kab.

Wajo tentang zakat pertanian?

4 Wawancara dengan bapak Edy selaku pegawai kantor desa Leppangeng

Page 18: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

4

2. Apakah pelaksanaan zakat pertanian di Desa Leppangeng Kec. Belawa

Kab Wajo telah sesuai dengan hukum islam?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Bertitik tolak dari pokok permasalahan di atas, maka skripsi ini

memiliki tujuan sebagai berikut:

a. Mengetahui persepsi masyarakat petani Desa Leppangeng Kec.

Belawa Kab. Wajo tentang zakat pertanian.

b. Mengetahui analisis hukum islam dalam pelaksanaan zakat

pertanian di Desa Leppangeng Kec. Belawa Kab. Wajo.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi bagi

berbagai pihak yang berkepentingan, diantaranya:

a. Manfaat Penulis Sarana pembelajaran dalam penulisan karya ilmiah

sekaligus pendalaman pemahaman tentang materi yang didapatkan

dari kegiatan perkuliahan. Selain itu juga sebagai prasyarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Hukum (S.H).

b. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan yang bernilai ilmiah bagi pengembangan khazanah ilmu

pengetahuan.

c. Manfaat Akademis Hasil dari penelitian diharapkan dapat

memberikan sumbangan yang berarti dalam pengembangan ilmu

Page 19: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

5

ekonomi secara umum. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat

menjadi referensi dan perbandingan untuk penelitian selanjutnya.

Page 20: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

5

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Persepsi

1. Definisi Persepsi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) persepsi adalah

tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu. Proses seseorang

mengetahui beberapa hal melalui pancaindranya.5 Persepsi adalah proses

mengumpulkan informasi mengenai dunia melalui pengindraan yang kita

miliki.6 Persepsi adalah sebuah proses individu mengorganisasikan dan

menginterpretasikan kesan sensoris untuk memberikan pengertian pada

lingkungannya.7

Persepsi didefinisikan sebagai proses kognitif di mana seorang

individu memilih, mengorganisasikan, dan memberikan arti kepada

stimulus lingkungan. Melalui persepsi, individu berusaha untuk

merasionalisasikan lingkungan dan objek, orang, dan peristiwa di

dalamnya. Karena setiap orang memberikan pengertian mereka sendiri

terhadap stimulus, individu yang berbeda akan “mempersepsikan” hal

yang sama dengan cara yang berbeda.8 Persepsi adalah pengalaman

tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan

5 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pusat bahasa,

cetakan pertama edisi 4, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008, h. 1061 6 Sarlito W. Sarwono, Psikologi Lintas Budaya, Jakarta: Rajawali Pers, 2014, h. 24 7 Stephen P. Robbins dan Timothy A. Judge, Perilaku Organisasi, Jakarta: Salemba

Empat, 2016, h. 103 8 John M. Ivancevich, et al. Perilaku dan Manajemen Organisasi, Jakarta: Erlangga, 2006,

h. 116

Page 21: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

6

menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.9 William James

menyatakan bahwa persepsi terbentuk atas dasar data-data yang kita

peroleh dari lingkungan yang diserap oleh indera kita, serta sebagian

lainnya diperoleh dari pengolahan ingatan (memory) kita (diolah kembali

berdasarkan pengalaman yang kita miliki).10

2. Faktor yang mempengaruhi

Persepsi tidak selalu sesuai dengan realita yang ada. Hal ini

karena persepsi individu terhadap sesuatu dipengaruhi oleh beberapa hal,

seperti:

1) Pengalaman pribadi.

2) Status sosial ekonomi.

3) Kondisi lingkungan.

4) Tingkat pendidikan.

5) Suku.

6) Motivasi.11

3. Macam-macam persepsi

Ada dua macam persepsi, yaitu:

a. Externl perception, yaitu persepsi yang terjadi karena adanya

rangsang yang datang dari luar diri individu.

9 Jalaluddin Rachmat, Psikologi Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1996, h.

51 10 Isbandi Rukminto Adi, Psikologi, Pekerjaan Sosial, dan Ilmu Kesejahteraan Sosial,

Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1994, h. 105-106 11 Sarlito W. Sarwono, Psikologi Lintas Budaya, Jakarta: Rajawali Pers, 2014, h. 24

Page 22: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

7

b. Self-perception, yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsang

yang berasal dari dalam diri individu, dalam hal ini yang menjadi

objek adalah dirinya sendiri.12

4. Syarat terjadinya persepsi

a. Adanya objek: objek – stimulus – alat indra (reseptor) Stimulus

berasal dari luar individu (langsung mengenai alat indra/reseptor)

dan dari dalam diri individu (langsung mengenai saraf sensoris yang

bekerja sebagai reseptor).

b. Adanya perhatian sebagai langkah pertama untuk mengadakan

persepsi.

c. Adanya alat indra sebagai reseptor penerima stimulus.

d. Saraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus ke otak (pusat

saraf atau pusat kesadaran). Dari otak dibawa melalui saraf motoris

sebagai alat untuk mengadakan respons13

.

5. Proses terjadinya persepsi

Persepsi melewati tiga proses, yaitu:

a. Proses fisik: objek – stimulus – reseptor atau alat indra

b. Proses fisiologis: stimulus – saraf sensoris – otak

c. Proses psikologis: proses dalam otak sehingga individu menyadari

stimulus yang diterima. Jadi, syarat untuk mengadakan persepsi

perlu ada proses fisik, fisiologis dan psikologis. Secara bagan dapat

digambarkan sebagai berikut:

12 Sunaryo , Psikologi untuk Keperawatan, Jakarta: Buku Kedokteran EGC, 2002 , h. 94 13 Ibid. h. 98

Page 23: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

8

Gambar 1.1 proses terjadinya persepsi14

B. Perilaku

1. Definisi Perilaku

Perilaku manusia (human behavior) merupakan sesuatu yang

penting dan perlu dipahami secara baik. Hal ini disebabkan perilaku

manusia terdapat dalam setiap aspek kehidupan manusia. Perilaku

manusia tidak berdiri sendiri. Perilaku manusia mencakup dua

komponen, yaitu sikap atau mental dan tingkah laku (attitude). Sikap

atau mental merupakan sesuatu yang melekat pada diri manusia. Mental

diartikan sebagai reaksi manusia terhadap sesuatu keadaan atau peristiwa,

sedangkan tingkah laku merupakan perbuatan tertentu dari manusia

sebagai reaksi terhadap keadaan atau situasi yang dihadapi. Perbuatan

tertentu ini dapat bersifat positif dapat pula negatif.15

Dari pengertian

tersebut dapat disimpulkan bahwa perilaku adalah perbuatan tertentu dari

manusia sebagai reaksi terhadap keadaan atau peristiwa yang dihadapi.

14 Sunaryo , Psikologi untuk Keperawatan, Jakarta: Buku Kedokteran EGC, 2002 , h. 94 15 Eliza Herijulianti, et al. Pendidikan Kesehatan Gigi, Jakarta: Buku Kedokteran EGC,

2001 ,h. 35

Objek Stimulus Respector

Saraf Sensorik

Saraf Motorik

Persepsi

Otak

Page 24: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

9

2. Faktor yang mempengaruhi perilaku

Setiap orang mempunyai sifat yang berbeda sehingga

perilakunyapun berbeda-beda. Dalam kenyataannya, banyak kita jumpai

orang-orang yang bersifat terbuka dan tertutup, ada yang berdaya juang

besar dan ada yang lemah, ada yang tegar dan ada yang tidak tegar, ada

yang emosional dan ada yang sabar. Perilaku yang berbeda antara orang

yang satu dengan yang lainnya disebabkan oleh berbagai faktor yang

mempengaruhi diri seseorang.16

Faktor yang mempengaruhi manusia

adalah sebagai berikut:

a. Genetika.

b. Sikap, yaitu suatu ukuran tingkat kesukaan seseorang terhadap

perilaku tertentu.

c. Norma sosial, yaitu pengaruh tekanan sosial.

d. Kontrol perilaku pribadi, yaitu kepercayaan seseorang mengenai

sulit tidaknya melakukan suatu perilaku.

Perlu pula ditekankan bahwa individu dalam merespon atau

menanggapi suatu peristiwa atau keadaan selain dipengaruhi oleh situasi

yang dihadapi juga dipengaruhi lingkungan ataupun kondisi pada saat

itu.17

3. Hubungan Persepsi dengan Sikap/Perilaku

Sikap/perilaku merupakan aspek dari persepsi. Sikap terbentuk

dari stimuli seseorang yang kemudian menjadi sebuah persepsi. Sikap

16 Ibid. 17 Eliza Herijulianti, et al. Pendidikan Kesehatan Gigi, Jakarta: Buku Kedokteran EGC,

2001 ,h. 35

Page 25: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

10

ataupun perilaku dalam kehidupan sehari-hari dipengaruhi karena adanya

persepsi. Stimuli yang diterima oleh tiap individu tidak selalu sama

sehingga menimbulkan persepsi yang berbeda antar individu. Itulah

sebabnya sikap setiap orang berbeda-beda.

C. Zakat

1. Definisi Zakat

Ditinjau dari segi bahasa, kata zakat mempunyai beberapa arti,

yaitu al-barakatu (keberkahan), al-namaa (pertumbuhan dan

perkembangan), ath-thaharu (kesucian) dan ash-shalahu (keberesan).

Sedangkan secara istilah, meskipun para ulama mengemukakannya

dengan redaksi yang agak berbeda antara satu dan lainnya, akan tetapi

pada prinsipnya sama, yaitu bahwa zakat itu adalah bagian dari harta

dengan persyaratan tertentu, yang Allah SWT mewajibkan kepada

pemiliknya 0untuk diserahkan kepada yang berhak menerimanya, dengan

persyaratan tertentu pula.18

Hubungan antara pengertian zakat menurut bahasa dan dengan

pengertian menurut istilah, sangat nyata dan erat sekali, yaitu bahwa

harta yang dikeluarkan zakatnya akan menjadi berkah, tumbuh,

berkembang, suci, dan beres (baik). Hal ini sebagaimana dinyatakan

dalam surat surat Ar-Ruum: 39.

وما وما آتيتم من ربا ليربو في أموال الناس فل يربو عند للا

18 Didin Hafidhuddin, Zakat dalam Perekonomian Modern, Depok: Gema Insani, 2006, h.

7

Page 26: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

11

ف ول م ال وو آتيتم من ااة تريدوو و للا

Terjemahannya :

“Dan sesuatu Riba (tambahan) yang kamu berikan agar Dia bertambah

pada harta manusia, Maka Riba itu tidak menambah pada sisi Allah.

dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk

mencapai keridhaan Allah, Maka (yang berbuat demikian) Itulah

orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya).” (Q.S. Ar-Ruum:

39)19

Ayat tersebut menjelaskan bahwa barang siapa yangmemberi

pemberian atau hadiah denganharapan orang yang diberi akan

membalasnya dengan yang lebih banyak daripada yang telah

diberikan, maka tidak ada pahala baginya di sisiAllah. Sedangkan

zakat dan sedekah yang kalian berikan kepada orang yang berhak

menerimanya demi mengharap pahala dari Allah, maka mereka yang

memiliki derajat yang lebih tinggi itu adalah orang-orang yang dilioat

gandakan pahalanya.

2. Landasan Hukum

Zakat adalah suatu kewajiban bagi umat Islam yang telah

ditetapkan dalam Al-Qur‟an, Sunah Nabi, dan Ijma‟ para ulama. Zakat

merupakan salah satu rukun Islam yang selalu disebutkan sejajar dengan

shalat. Inilah yang menunjukkan betapa pentingnya zakat sebagai salah

satu rukun Islam. Bagi mereka yang mengingkari kewajiban zakat maka

19 Ibid, h.408

Page 27: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

12

telah kafir, begitu juga mereka yang melarang adanya zakat secara paksa.

Jika ada yang menentang adanya zakat, harus dibunuh hingga mau

melaksanakannya.20

Tentang ancaman bagi yang menentang adanya zakat Allah SWT

berfirman dalam Q.S At-Taubah : 34 yaitu sebagai berikut :

او لي وو أموال يا أيي ا ال ين آمنوا و يرا من اا ار والري

وال ين ي ن وو ال و وو عن يي للا الناس بال ااي وي دي

ر م ب ااة أليمة ف ش ال و ين وو ا في يي للا

Terjemahannya :

“Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian besar dari

orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan

harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalanghalangi (manusia)

dari jalan Allah. dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan

tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada

mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih.” (Q.S. At-

Taubah: 34)21

Zakat diwajibkan pada tahun ke 2 Hijriah. Perintah wajib zakat

mal ini telah disampaikan sejak awal perkembangan Islam (sebelum

Hijrah), namun pada saat itu belum ditentukan macam-macam harta

maupun kadar harta yang harus dizakati, berupa jumlah zakatnya dan

mustahiq-nya (hanya diperuntukkan bagi fakir dan miskin saja). Baru

pada tahun ke dua Hijriyah, macam-macam harta yang wajib dizakati

serta besaran nilai zakat dari harta masing-masing ditentukan secara

20 Abdul Al-Hamid Mahmud Al-Ba‟ly, Ekonomi Zakat, Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2006, h. 1 21 Departemen Agama, op.cit., h.192

Page 28: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

13

terinci.22

Hukum zakat itu wajib mutlak dan tak boleh atau sengaja

ditunda waktu pengeluarannya, apabila telah mencukupi persyaratan

yang berhubungan dengan kewajiban itu.

3. Syarat Wajib Zakat

Syarat-syarat wajib zakat adalah sebagai berikut:

a) Islam Tidak wajib zakat bagi orang-orang kafir asli (yaitu yang

terlahir sebagai orang kafir karena kedua orangtuanya kafir dan tidak

pernah masuk Islam). Orang kafir bila masuk Islam, maka tidak ada

kewajiban zakat untuk sebelumnya, berdasarkan firman Allah SWT

dalam Q.S Al-Anfaal : 38 yaitu sebagai berikut :

ي ل ين روا و ينت وا ي ر ل م ما د و و ي وووا ف د

لين م ن ااو

Terjemahannya :

“Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu: "Jika mereka

berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni

mereka tentang dosa-dosa mereka yang sudah lalu; dan jika mereka

kembali lagi Sesungguhnya akan Berlaku (kepada mereka) sunnah

(Allah tenhadap) orang-orang dahulu ". (Q.S. Al-Anfaal: 38)23

b) Aqil, Baligh, dan Mumayyiz (telah dapat membedakan mana yang

baik dan buruk) Zakat itu tidak diwajibkan kepada anak kecil dan

orang gila. Akan tetapi harta dari keduanya itu (anak kecil dan orang

gila tadi) wajib dizakati.

c) Merdeka dan tidak mempunyai tanggungan (yang mengurangi objek

zakat) Wajibnya zakat disyaratkan merdeka. Maka seorang hamba

22 Arifin, Zakat...,h. 23-24 23 Departemen Agama, op.cit., h.181

Page 29: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

14

walaupun hamba mukatab, tidak wajib menunaikan zakat (menurut

Madzhab Maliki, Syafi‟i dan Hanbali). Sedangkan menurut Madzhab

Hanafi, diwajibkan zakat untuk tanamannya saja. Juga disyaratkan

bebas dari utang.

d) Untuk wajibnya zakat disyaratkan milik penuh Milik penuh (tamlik),

yaitu dimiliki oleh perorangan atau secara kelompok (syirkah).

e) Mencapai nishab, mencapai nishab dari harta yang dimilikinya itu

adalah syarat diwajibkannya zakat. Ukuran nishab berbeda-beda

sesuai dengan perbedaan jenis harta yang akan dizakati.

f) Waktunya sampai setahun atau haul. Menurut ijma‟ , setahun

merupakan syarat wajibnya zakat. Zakat itu tidak wajib kecuali

apabila ia memiliki nishab dan berlangsung selama setahun sebagai

miliknya. Syarat satu tahun itu tidak berlaku untuk zakat tanaman

(hasil pertanian), buah-buahan, harta karun/temuan dan

semacamnya, zakatnya dikeluarkan pada saat memperolehnya, tanpa

menunggu setahun.

g) Lebih dari kebutuhan pokok, melebihi dari kebutuhan rutin/primer.

h) Diambil dari objek zakat i. Tidak diperoleh dengan cara haram.

Tidak diperoleh dengan cara haram, seperti korupsi, mencuri, dan

lain-lain. Juga tidak ada zakat untuk harta yang memang haram,

seperti babi, anjing, khamr, narkoba.24

4. Syarat Harta Menjadi Sumber atau Objek Zakat

24 Arifin, Zakat..., h. 31-46

Page 30: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

15

Sejalan dengan ketentuan ajaran Islam yang selalu menetapkan

standar umum pada setiap kewajiban yang dibebankan kepada umatnya,

maka dalam penetapan harta menjadi sumber atau objek zakat pun

terdapat beberapa ketentuan yang harus dipenuhi, diantaranya adalah

sebagai berikut:

i. Harta tersebut harus didapatkan dengan cara yang baik dan yang

halal. Artinya harta yang haram, baik substansi bendanya maupun

cara mendapatkannya, jelas tidak dapat dikenakan kewajiban zakat,

karena Allah SWT tidak akan menerimanya.

ii. Harta tersebut berkembang atau berpotensi untuk dikembangkan.

Harta berkembang seperti melalui kegiatan usaha, perdagangan,

melalui pembelian saham, atau ditabungkan, baik dilakukan sendiri

maupun bersama orang atau pihak lain. Harta yang tidak

berkembang atau tidak berpotensi untuk berkembang, maka tidak

dikenakan kewajiban zakat.

iii. Milik penuh. Yaitu harta tersebut berada di bawah kontrol dan di

dalam kekuasaan pemiliknya, atau seperti menurut sebagian ulama

bahwa harta itu berada di tangan pemiliknya, di dalamnya tidak

tersangkut dengan hak orang lain, dan ia dapat menikmatinya.

iv. Harta tersebut harus mencapai nishab. Yaitu jumlah minimal yang

menyebabkan harta terkena kewajiban zakat.25

5. Tujuan

25 Didin Hafidhuddin, Zakat dalam Perekonomian Modern, Depok: Gema Insani, 2006, h.

18-28

Page 31: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

16

Zakat (termasuk juga Infak dan Sedekah) adalah suatu konsepsi

ajaran Islam yang mendorong orang muslim untuk mengasihi sesama

(compassion), mewujudkan keadilan sosial (social justice), serta berbagi

dan mendayakan masyarakat, selanjutnya untuk mengentaskan

kemiskinan (to relieve the poor).26

Ajaran Islam menjadikan zakat sebagai ibadah maliah ijtima‟iyah

yang mempunyai sasaran sosial untuk membangun satu sistem ekonomi

yang mempunyai tujuan kesejahteraan dunia dan akhirat. Ini berarti

bahwa tujuan zakat adalah untuk membangun kesejahteraan masyarakat

melalui delapan jalur. 27

6. Hikmah dan Manfaat

Zakat adalah ibadah dalam bidang harta yang mengandung

hikmah dan manfaat yang besar dan mulia, baik yang berkaitan dengan

orang berzakat (muzaki), penerimanya (mustahik), harta yang

dikeluarkan zakatnya, maupun bagi masyarakat keseluruhan. Hikmah dan

manfaat tersebut antara lain tersimpul sebagai berikut:

a. Sebagai perwujudan keimanan kepada Allah SWT, mensyukuri

nikmat-Nya, menumbuhkan akhlak mulia dengan rasa kemanusiaan

yang tinggi, menghilangkan sifat kikir, rakus dan materialistis,

menumbuhkan ketenangan hidup, sekaligus membersihkan dan

mengembangkan harta yang dimiliki.

26 Arifin, Zakat..., h. 27 27 Saifudin Zuhri, Zakat di Era Reformasi, Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo,

2012, h. 40

Page 32: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

17

b. Karena zakat merupakan hak mustahik, maka zakat berfungsi untuk

menolong, membantu dan membina mereka, terutama fakir miskin,

ke arah kehidupan yang lebih baik, lebih sejahtera, sehingga mereka

dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan layak, dapat beribadah

kepada Allah SWT, terhindar dari bahaya kekufuran, sekaligus

menghilangkan sifat iri, dengki dan hasad yang mungkin timbul dari

kalangan mereka, ketika mereka melihat orang kaya yang memiliki

harta cukup banyak.

Zakat sesungguhnya bukanlah sekadar memenuhi kebutuhan

para mustahik, terutama fakir miskin, yang bersifat konsumtif dalam

waktu sesaat, akan tetapi memberikan kecukupan dan kesejahteraan

kepada mereka dengan cara menghilangkan ataupun memperkecil

penyebab kehidupan mereka menjadi miskin dan menderita.

Kebakhilan dan ketidakmauan berzakat disamping akan

menimbulkan sifat hasad dan dengki dari orang-orang yang miskin

dan menderita juga akan mengundang azab Allah SWT.

c. Sebagai pilar amal bersama (jama‟i) antara orang-orang kaya yang

berkecukupan hidupnya dan para mujahid yang seluruh waktunya

digunakan untuk berjihad di jalan Allah yang karena kesibukannya

tersebut ia tidak memiliki waktu dan kesempatan untuk berusaha dan

berikhtiar bagi kepentingan nafkah diri dan keluarganya. Di samping

sebagai pilar amal bersama, zakat juga merupakan salah satu bentuk

konkret dari jaminan sosial yang disyariatkan oleh ajaran Islam.

Page 33: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

18

Melalui syariat zakat, kehidupan orang-orang fakir, miskin, dan

orangorang menderita lainnya akan terperhatikan dengan baik. Zakat

merupakan salah satu bentuk pengejawentahan perintah Allah SWT

untuk senantiasa melakukan tolong-menolong dalam kebaikan dan

takwa.

d. Sebagai salah satu sumber dana bagi pembangunan sarana maupun

prasarana yang harus dimiliki umat Islam, seperti sarana ibadah,

pendidikan, kesehatan, sosial maupun ekonomi, sekaligus sarana

pengembangan kualitas sumberdaya manusia muslim. Hampir semua

ulama sepakat bahwa orang yang menuntut ilmu berhak menerima

zakat atas nama golongan fakir dan miskin maupun sabilillah.

e. Untuk memasyarakatkan etika bisnis yang benar, sebab zakat itu

bukanlah membersihkan harta yang kotor, akan tetapi mengeluarkan

bagian dari hak orang lain dari harta kita yang kita usahakan dengan

baik dan benar sesuai dengan ketentuan Allah SWT.

f. Dari sisi pembangunan kesejahteraan umat, zakat merupakan salah

satu instrumen pemerataan pendapatan. Dengan zakat yang dikelola

dengan baik, dimungkinkan membangun pertumbuhan ekonomi

sekaligus pemerataan pendapatan.

Dorongan ajaran Islam yang begitu kuat kepada orang-orang yang

beriman untuk berzakat, berinfak, dan bersedekah menunjukkan bahwa

ajaran Islam mendorong umatnya untuk mampu bekerja dan berusaha

sehingga memiliki harta kekayaan yang di samping dapat memenuhi

Page 34: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

19

kebutuhan hidup diri dan keluarganya, juga berlomba-lomba menjadi

muzaki dan munfik. Zakat yang dikelola dengan baik, akan mampu

membuka lapangan kerja dan usaha yang luas, sekaligus penguasaan

asetaset oleh umat Islam. Dengan demikian, zakat menurut Yusuf

alQaradhawi adalah ibadah maaliyyah al-ijtima‟iyyah, yaitu ibadah di

bidang harta yang memiliki fungsi strategis, penting, dan menentukan

dalam membangun kesejahteraan masyarakat.28

7. Mustahiq

Para mustahiq atau orang yang berhak menerima zakat terdiri

dari delapan golongan, hal ini sebagaimana yang dijelaskan dalam firman

Allah Q.S At-taubah : 60 yang berbunyi :

د ات ل راء وال سا ين وال ام ين ع ي ا وال ؤل و و ا ال

وابن الس يي فري ب م وفي الرش اا وال ارمين وفي يي للا

ع يمم يمم وللا من للا

Terjemahannya :

“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-

orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk

hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang,

untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan,

sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha

mengetahui lagi Maha Bijaksana. (Q.S. At-Taubah: 60).29

Dari ayat di atas jumhur ulama sepakat bahwa mustahiq atau

orang yang berhak menerima zakat terdiri dari delapan golongan, yaitu:30

a. Orang fakir

28 Didin, Hafidhuddin, Zakat dalam Perekonomian Modern, Depok: Gema Insani, 2006,

h. 10-15 29 Departemen Agama, op.cit., h.196 30 Rustam, Fikih Ibadah Kontemporer, Semarang: CV. Karya Abadi Jaya, 2015, h. 124

Page 35: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

20

Para fukaha mengungkapkan pengertian yang berbeda-beda

tentang makna fakir. Menurut pendapat yang masyhur di kalangan

Hanafiyah, fakir adalah orang yang memiliki sesuatu, tetapi kurang

dari nishab dan habis untuk memenuhi kebutuhannya.

Mirip dengan pandangan itu, kalangan Malikiyah

menambahkan bahwa kekurangan yang dialami orang fakir adalah

kekurangan untuk memenuhi kebutuhannya selama satu tahun. Dua

pendapat ini sebenarnya hampir sama, hanya saja kalangan

Malikiyah lebih merinci kekurangan itu, yaitu kekurangan dalam

satu tahun. Kendati demikian, keduanya memandang bahwa orang

fakir adalah orang yang tidak dapat mencukupi kebutuhan hidupnya

sehingga mereka terlantar. Karena itulah mereka berhak menerima

zakat dari orang kaya.

Kalangan Syafi‟iyah dan Hanabilah berpendapat bahwa fakir

adalah orang yang tidak memiliki usaha (penghasilan) dan tidak

memiliki harta yang dapat memenuhi kebutuhan pangan, sandang

dan papan serta tidak ada orang lain yang menjamin kebutuhan

hidupnya itu. Atau, ia memiliki harta tetapi tidak mencukupi separuh

kebutuhannya. Misalnya, ia membutuhkan uang sepuluh juta rupiah

untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, tetapi ia hanya memiliki tiga

juta rupiah. Jika kita melihat pendapat mereka, tentu kelompok fakir

yang paling rendah adalah orang yang tidak memiliki usaha sama

sekali untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Termasuk dalam

Page 36: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

21

kelompok ini adalah orang cacat yang tidak punya keterampilan dan

tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya.

b. Miskin

Kata miskin sering dipadukan dengan kata fakir sehingga

sering disebutkan “fakir-miskin”. Memang ada sebagian ulama yang

menyamakan istilah fakir dan miskin, termasuk di antaranya Abu

Yusuf dari kalangan Hanafiyah dan Ibn al-Qasim dari kalangan

Malikiyah. Namun, jumhur ulama membedakan pengertian fakir dan

miskin. Al-Qur‟an secara tegas menyebutkan kedua istilah itu

dengan penyebutan yang berbeda, yang mengisyaratkan bahwa

kedua istilah itu memiliki makna yang berbeda. Karena itu, jumhur

ulama tetap membedakan pengertian keduanya. Meskipun sepintas

ada kesamaan antara kedua istilah itu, yakni berarti ketidakmampuan

memenuhi kebutuhan hidup, keduanya tetap harus dibedakan dalam

arti yang lebih rinci, seperti yang akan dijelaskan di bawah ini.

Hanafiyah dan Malikiyah bersepakat menyamakan kedua

istilah itu, sementara Syafi‟iyah dan Hanabilah membedakan

keduanya. Menurut mereka, orang miskin adalah orang yang punya

harta atau usaha tetapi hanya bisa memenuhi separuh kebutuhan

hidupnya, sementara orang fakir adalah orang yang sama sekali tidak

memiliki harta atau usaha untuk memenuhi kebutuhannya. Jadi, jika

dalam kategori Hanafiyah dan Malikiyah orang miskin merupakan

golongan paling rendah dalam strata sosial, dalam kategori

Page 37: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

22

Syafi‟iyah dan Hanabilah, orang miskin berada lebih tinggi satu

tingkat di atas orang fakir.

Menurut kalangan Maliki dan Hanafi, orang miskin adalah

orang yang tidak memiliki apa-apa, baik pangan, sandang, maupun

papan, sementara menurut kalangan Syafi‟i dan Hanbali, orang

miskin adalah mereka yang masih memiliki harta dan jalan usaha

tetapi masih kekurangan. Mereka masih memiliki harta lebih dari

separuh kebutuhannya. Jelasnya, jika ia membutuhkan uang satu juta

untuk satu bulan, orang miskin itu hanya punya enam ratus ribu

rupiah. Sementara, orang fakir adalah orang yang hartanya kurang

dari separuh kebutuhannya; jika kebutuhannya selama satu bulan

sebesar satu juta rupiah, ia hanya punya uang sebanyak empat ratus

ribu atau tiga ratus ribu rupiah. Dengan definisi miskin menurut

kalangan Syafi‟i dan Hanbali ini hampir mirip dengan definisi fakir

menurut kalangan Hanafi dan Maliki.

c. Amil

Amil zakat adalah orang yang ditugaskan oleh penguasa

untuk mengurus zakat, mulai dari sensus, memungut, mengatur

administrasi, dan membagikan zakat kepada mustahiknya. Karena

itu, mazhab Maliki mewajibkan dua syarat amil, yaitu adil dan

mengetahui seluk beluk hukum zakat. Menurut mazhab Syafi‟i, amil

zakat tidak menerima gaji dari pemungutan dan pendistribusian

zakat, tetapi mereka mendapat bagian zakat. Dan menurut mazhab

Page 38: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

23

Hanbali, bagian untuk amil merupakan upah atas pekerjaannya

sehingga bagiannya pun sesuai dengan yang mereka lakukan.

Yusuf Qardhawi mengemukakan delapan syarat yang harus

dipenuhi oleh amil:

1) Ia harus seorang muslim, karena urusan zakat adalah urusan

kaum muslim.

2) Seorang amil haruslah seorang mukalaf (orang dewasa yang

dibebani tanggung jawab).

3) Seorang amil hendaklah jujur, karena ia menghimpun dan

mengelola harta kaum muslim.

4) Seorang amil harus memahami hukum zakat. Persyaratan ini

penting karena berkaitan dengan berbagai permasalahan yang

memerlukan pertimbangan yang bijak, mulai dari masalah jenis

benda-benda zakat yang senantiasa berkembang, kemudian cara

pengelolaan administrasi yang baik, pembagian yang adil, dan

lainlain.

5) Seorang amil harus mampu melaksanakan tugas. Ia harus mampu

melaksanakan tugasnya dengan baik, karena tugasnya berkaitan

dengan kebutuhan masyarakat luas. Maka, selain harus jujur,

seorang amil juga harus memiliki kemampuan fisik dan

intelektual.

6) Amil bukanlah keluarga atau keturunan Nabi SAW. (Bani

Hasyim), karena mereka tidak boleh menerima zakat.

Page 39: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

24

7) Seorang amil harus laki-laki. Namun, alasan persyaratan ini

tidak kuat, karena agama tidak membedakan antara laki-laki dan

perempuan dalam urusan ibadah.

8) Seorang amil harus merdeka. Syarat ini pun masih

diperdebatkan para ulama. Sebab, yang menghalangi seorang

budak bekerja di luar rumah tuannya hanyalah tuannya. Jika

tuannya mengizinkan dia menjadi amil, tidak ada halangan

baginya untuk bekerja sebagai amil.

d. Mualaf (orang yang dilembutkan hatinya)

Para ulama berbeda pendapat tentang apa yang dimaksud

dengan mualaf. Sebagian mengatakan bahwa mualaf adalah orang

nonmuslim yang ada harapan akan masuk Islam. Sebagian lain

mengatakan, mereka adalah orang yang baru masuk Islam dan belum

teguh keislamannya. Menurut mazhab Syafi‟i, ada empat macam

mualaf, yaitu:

1. Orang yang baru masuk Islam dan keislamannya belum teguh.

2. Seorang muslim berpengaruh yang hidup di tengah kaumnya

yang belum masuk Islam. Diharapkan, bagian zakat yang

diberikan kepadanya akan berpengaruh terhadap kaumnya yang

belum masuk Islam.

3. Muslim yang berpengaruh terhadap kalangan nonmuslim.

Diharapkan jika ia diberi zakat maka kaum muslim akan

terpelihara dari kejahatan nonmuslim.

Page 40: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

25

4. Orang yang melawan kejahatan orang yang anti zakat.

e. Fi al-riqab (dalam memerdekakan budak)

Memerdekakan budak di sini terbatas pada budak yang telah

mendapat jaminan tuannya bahwa ia bisa menebus dirinya sendiri

dengan jumlah tertentu. Si tuan pemilik budak itu berhak menerima

zakat sebanyak bayaran tebusan tersebut jika si budak tidak memiliki

harta untuk menebus dirinya sendiri.

Di zaman sekarang tidak ada lagi perbudakan sehingga

makna ayat ini pun terangkat. Namun, tidak berarti ayat tentang

pembebasan budak ini akan terhapus selama-lamanya. Sebab, yang

terhapus hanyalah pelaksanaan pembebasan budak pada dewasa ini,

karena perbudakan sudah tidak ada lagi. Namun, jika perbudakan

muncul kembali maka ayat ini masih tetap bisa diterapkan.

f. Al-gharimin (orang yang berutang)

Menurut Abu Hanifah, gharim adalah orang yang berutang

dan ia tidak punya harta mencapai satu nishab di luar utangnya.

Menurut Imam Malik, gharim adalah orang yang kesulitan

membayar utangnya karena ketidakmampuannya, dan utangnya itu

bukan untuk tujuan konsumtif, berbuat kerusakan, atau melakukan

maksiat. Menurut mazhab Syafi‟i, ada tiga kelompok orang yang

berutang:

1. Orang yang berutang untuk kemaslahatan dirinya. Ia tidak

berhak mendapat zakat untuk melunasi utangnya.

Page 41: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

26

2. Orang yang berutang untuk mendamaikan dua orang yang

berselisih. Ia berhak mendapat zakat meskipun ia kaya.

3. Orang yang berutang karena menjamin utang orang lain,

sedangkan ia dan orang yang dijaminnya itu tidak dapat

melunasi utang itu. Ia berhak mendapat zakat kalau tidak

mampu melunasi utangnya.

Pandangan mazhab Hanbali nyaris sama dengan mazhab

Syafi‟i. Menurutnya, ada dua golongan orang yang berutang, yaitu:

1) Orang yang berutang untuk kemaslahatan dirinya sendiri, pada

urusan yang mubah ataupun haram, tetapi ia telah bertobat dari

yang haram.

2) Orang yang berutang untuk kemaslahatan orang lain.

g. Fi sabil Allah (fi sabilillah, pada jalan Allah)

Keempat imam mazhab sepakat mempersempit makna

sabilillah dengan arti para mujahid yang berperang di jalan Allah.

Mereka termasuk golongan yang berhak menerima zakat dan zakat

diberikan kepada mereka secara individual. Para imam mazhab juga

sepakat tidak membolehkan zakat untuk kemaslahatan umum, seperti

untuk membangun masjid, sekolah, jembatan, dan sebagainya.

Urusan umum seperti itu dibiayai oleh baitul-mal, bukan dari

zakat. Namun, beberapa ulama lain, seperti al-Qaffal, Fakhruddin

Page 42: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

27

alRazi (keduanya dari mazhab Syafi‟i), Muhammad Rasyid Ridha,

dan Mahmud Syalthout tetap berpegang kepada makna umum fi

sabilillah, yaitu segala urusan yang menyangkut kepentingan umum,

termasuk pembangunan sarana sekolah, kesehatan, jalan, jembatan,

dan sebagainya.

Menurut mereka, ayat yang mengandung makna umum itu

tetap diartikan dengan makna umumnya selama tidak ada dalil lain

yang mengkhususkannya. Pendapat ini juga dipegang oleh Anas ibn

Malik dari kalangan sahabat dan Hasan al-Basri dari kalangan tabiin.

Mazhab Imamiyah dan Zaydiyah juga berpendapat seperti itu.

h. Ibn sabil (secara harfiah berarti anak jalan, musafir)

Para ulama memaknai kata ibn sabil dengan pengertian

musafir. Mayoritas ulama memaknai musafir sebagai orang yang

sedang menempuh perjalanan, jauh dari negerinya. Meskipun di

negerinya ia kaya, ketika dalam perjalanan, ia tidak dapat

memanfaatkan kekayaannya sehingga ia berhak menerima bagian

zakat. Akan tetapi, Imam Syafi‟i membolehkan orang yang akan

berangkat untuk safar (perjalanan jauh) menerima zakat sebagaimana

orang yang sedang dalam perjalanan, asalkan tujuan perjalanannya

bukan untuk maksiat. Sementara itu,Yusuf Qardhawi memperluas

pengertian ibn sabil dengan memasukkan para peminta suaka, para

tunawisma, dan anak buangan.

Page 43: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

28

Para peminta suaka adalah orang yang terusir ke negara lain.

Mereka tidak punya harta, karena ditinggalkan di kampung

halamannya sehingga mereka berhak mendapat bagian zakat.

Sementara tunawisma adalah orang yang tidak memiliki tempat

tinggal dan pekerjaan. Mereka diberi zakat karena kemiskinannya

dan karena tidak memiliki pekerjaan. Karena itu, mereka mendapat

dua bagian zakat, sebagai orang miskin dan sebagai ibn sabil. Satu

bagian zakat untuk kebutuhan tempat tinggalnya dan satu bagian lagi

untuk menanggulangi pekerjaannya.

Ada beberapa golongan lain yang mungkin termasuk ibn

sabil, seperti anak-anak yang putus sekolah karena tak ada biaya.

Mereka termasuk kategori ibn sabil, karena sedang dalam perjalanan

menuntut ilmu. Mungkin pengertian musafir seperti di masa lalu

tidak ditemukan lagi di zaman sekarang karena kemajuan system

transportasi dan transaksi keuangan pun bisa dilakukan dari mana

pun. Karenanya, sulit ditemukan musafir seperti zaman dahulu.

Sementara, saat ini banyak anak-anak yang kehabisan biaya dalam

perjalanan menuntut ilmu. Mereka boleh diberi bagian zakat, baik

sebagai orang miskin atau pun ibn sabil.31

D. Zakat Pertanian

1. Definisi Zakat Pertanian

31 Yunasril Ali, Buku Induk Rahasia dan Makna Ibadah, Jakarta: Zaman, 2012, h. 352-

361

Page 44: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

29

Zakat pertanian adalah zakat yang dikenakan pada produk

pertanian, setiap panen dan mencapai nishab, sebagaimana disebutkan

dalam Q.S Al-an‟am : 141 yaitu sebagai berikut :

و و ال أو ناتة م روواتة و ير م روواتة والن ي وال

او مت اب ا و ير مت اب ة وا م يتوو والري رع م ت ا أ وال

من ر ا أ ر وآتوا يو او و تسرفوا و ل

ا ي ي ال سرفين

Terjemahannya :

“Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang

tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam- macam

buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak

sama (rasanya). makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila

Dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan

disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-

lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-

lebihan.” (Q.S. Al-An‟am: 141)32

Ayat ini menjelaskan bahwa zakat pertanian ditunaikan ketika

panen, maka zakat pertanian tidak dikenal haul (hitungan satu tahun).33

2. Zakat Hasil Pertanian

Dalam kajian fikih klasik, hasil pertanian adalah semua hasil

pertanian yang ditanam dengan menggunakan bibit biji-bijian yang

hasilnya dapat dimakan oleh manusia dan hewan serta yang lainnya.

Dengan melihat kondisi agraris Indonesia, secara sederhana dapat

disampaikan bahwa yang dimaksud dengan hasil pertanian adalah semua

hasil pertanian dan perkebunan yang ditanam masyarakat secara umum,

32 Departemen Agama, op.cit., h.146 33 Gus, Arifin, Zakat, Infak, Sedekah, Jakarta: PT Alex Media Komputindo, 2011, h. 113

Page 45: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

30

seperti padi, jagung, tebu, buah-buahan, sawit, kapas, sayur-mayur dan

lain sebagainya, kecuali ganja dan tumbuhan psikotropika lainnya,

karena jenis tumbuhan ini tidak biasa ditanam. 34

Hasil tanaman yang berupa tanam-tanaman dan buah-buahan

yang dikenakan wajib zakat sesuai dengan ketentuannya. Imam Abu

Hanifah berpendapat, wajib dizakati semua hasil tanah yang memang

diproduksi oleh manusia, dengan sedikit pengecualian antara lain pohon-

pohon yang tidak berbuah.

Pendapat Abu Hanifah ini diikuti Mahmud Syaltut, eks Rektor

Universitas al-Azhar Mesir dengan menyatakan bahwa wajib dizakati

semua hasil tanaman-tanaman dan buah-buahan yang diproduksi

manusia. Segala macam hasil pertanian/perkebunan (hasil bumi)

diqiyaskan dengan hasil pertanian yang telah ditetapkan zakatnya

(termasuk nisab, waktu dan prosentase zakatnya).35

Sumber zakat hasil pertanian adalah seluruh hasil pertanian

setelah dipotong biaya:

a. Biaya produksi atau pengelolaan lahan pertanian, seperti biaya

benih, pupuk, pemberantas hama, dan lain sebagainya. Berdasarkan

hal itu tanggungan pengelolaan dapat meringankan zakat hasil

pertanian.

34 Arief Mufraini, Akuntansi dan Manajemen Zakat, Jakarta: Prenada Media Group, 2006,

h. 85-86 35 Saifudin Zuhri, Zakat di Era Reformasi, Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo,

2012, h. 78-80

Page 46: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

31

b. Hasil pertanian yang dikonsumsi sendiri untuk keperluan pokok

kehidupan sehari-hari keluarga petani tersebut. Besarannya dapat

ditentukan sendiri oleh calon muzaki mengikuti ketentuan kelayakan

umum.

c. Biaya sewa tanah. Para fuqaha berpendapat bahwa pembayaran sewa

dan pajak tanah dapat mengurangi jumlah total dari hasil pertanian,

hal ini meunjukkan bahwa setelah kita membayar pajak tanah tidak

perlu lagi membayar zakat.

d. Biaya kehidupan sehari-hari. Biasanya seorang petani membiayai

keluarganya dari hasil pertanian tersebut. Karena itu kebutuhan ini

harus menjadi salah satu faktor pengurang kewajiban zakat aset

pertanian.

e. Biaya selain utang, sewa dan pajak. Pendapat yang paling kuat

mengatakan dibolehkannya potongan dari biaya-biaya lain yang

dialokasikan untuk pengelolaan pertanian, seperti harga benih,

pupuk, insektisida, dan sejenisnya. Alasan dari pendapat ini adalah

bahwa biaya produksi dapat memengaruhi volume zakat dan yang

disebut dengan pertumbuhan riil adalah peningkatan hasil setelah

dipotong oleh tanggungan-tanggungannya. Dari pemahaman tersebut

dapat disimpulkan bahwa volume zakat pertanian diambil setelah

biaya pengelolaan dikeluarkan dari hasil pertanian tersebut atau

dengan kata lain zakat diambil dari hasil bersih lahan pertanian.

Page 47: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

32

Penentuan kadar hasil bumi dapat dilakukan oleh seorang yang

mempunyai keahlian akan karakteristik dari produk tersebut. Dan

biasanya para petani sudah cukup dianggap orang yang mempunyai

kapabilitas untuk penentuan hal tersebut.36

3. Nisab dan Persentase

Tanaman pertanian yang diolah karena siraman air hujan, maka

nisabnya harus mencukupi 5 wasaq (kurang lebih 750 kg), maka zakat

yang harus dikeluarkan 10%. Jikalau pengolahannya memakai tenaga

manusia atau mesin (dalam irigasinya saja) memakai biaya pengairan,

maka nisabnya sama 750 kg, sedangkan zakatnya 5%. Jika ada tanaman

yang dihasilkan dari dua cara yakni karena siraman air hujan, juga

dengan tenaga manusia dan biaya (gabungan dari kedua cara tersebut),

maka zakatnya 7,5% dari ketentuan nisab. Jika salah satu lebih banyak

dari yang lain, biayanya mengikuti yang banyak.37

Apabila pada waktu panen, hasil panen tidak mencukupi satu

nisab, sedangkan dalam tahun itu masih ada beberapa panenan, sampai

dua atau tiga kali panenan, maka jumlah panen pertama yang tidak

mencukupi nisabnya dijumlah menjadi satu dengan hasil panen

berikutnya, dengan catatan apabila mencapai nisabnya, maka wajib

dikeluarkan zakatnya. Termasuk juga buah-buahan dan tanam-tanaman

lainnya seperti semangka dan melon. Semua tanaman yang dikonsumsi

36 Mufraini, Akuntansi..., h. 88-89 37 Saifudin Zuhri, Zakat di Era Reformasi, Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo,

2012, h. 81

Page 48: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

33

dan mencukupi nisabnya wajib dikeluarkan zakat pada waktu panen atau

dihitung bersama panen berikutnya agar tercapai nisabnya38

Untuk volume zakat pertanian ditentukan dengan sistem

pengairan yang diterapkan untuk pertanian tersebut sebagai berikut:

i. Apabila lahan yang irigasinya ditentukan oleh curah hujan,

sungaisungai, mata air, atau lainnya (lahan tadah hujan) yang

diperoleh tanpa mengalami kesulitan, maka persentase zakatnya 10%

dari hasil pertanian.

ii. Adapun zakat yang irigasinya menggunakan alat yang beragam

(bendungan irigasi), maka persentase zakatnya adalah 5%, karena

kewajiban petani/tanggungan untuk biaya pengairan dapat

memengaruhi tingkat nilai kekayaan dari aset yang berkembang.

iii. Apabila pengairan pada setengah periode lahan melalui curah hujan

dan setengah periode lainnya melalui irigasi, maka persentase

zakatnya 7,5% dari hasil pertanian.

Dengan demikian, syariat Islam memberi batasan volume zakat

untuk hasil pertanian dan perkebunan berkisar antara 5% - 10% menurut

cara pengairannya dengan maksud memberikan penyesuaian dan

kemudahan bagi umat.

Untuk persentase zakat, ada pendapat yang menghubungkan

antara potongan biaya pengelolaan dengan persentase zakat:

38 Ibid. h. 82

Page 49: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

34

a. Apabila hasil biaya produksi menjadi pengurang dari hasil panen

pertanian, maka sumber aset wajib zakatnya mengikuti persentase

zakat lahan tadah hujan yaitu sebesar 10%.

b. Apabila biaya pengelolaan tidak menjadi faktor pengurang hasil

panen, maka persentase zakatnya disamakan dengan lahan irigasi

yaitu sebesar 5%.39

39 Arief Mufraini, Akuntansi dan Manajemen Zakat, Jakarta: Prenada Media Group, 2006,

h. 89-90

Page 50: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif yakni penelitian yang

bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara

holistic dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada

suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai

metode alamiah.40

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis data secara

mendalam mengenai persepsi masyarakat terhadap zakat pertanian.

Berdasarkan konteks permasalahan dalam penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif dengan desain metode deskriptif.

B. Lokasi dan Objek Penelitian

Lokasi penelitian akan dilakukan di Desa Leppangeng Kec. Belawa

Kab. Wajo. Alas an mengapa peneliti memilih tempat ini karena lokasi ini

dekat dari tempat tinggal peneliti dan peneliti mempunyai kenalan yang

bekerja sebagai pegawai di kantor desa Leppangeng sehingga peneliti bias

mudah untuk mendapat data-data yang ada di desa tersebut. Objek penelitian

kali ini difokuskan kepada masyarakat desa Leppangeng yang berprofesi

sebagai petani.

C. Fokus Penelitian

40 Moleong, Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, ( Bandung : PT Remaja RosdaKarya.

2010), h.6

Page 51: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

36

Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan pada persepsi masyarakat

petani terhadap zakat pertanian di Desa Leppangeng Kec. Belawa Kab. Wajo.

Penelitian ini berfokus pada dua hal pokok yaitu:

1. Persepsi masyarakat petani Desa Leppangen Kec. Belawa Kab. Wajo

tentang zakat pertanian.

2. Analisis ukum islam terhadap pelaksanaan zakat Di Desa Leppangeng

Kec. Belawa Kab Wajo terhadap perilaku berzakat

D. Sumber Data

Sumber data penelitian adalah subjek darimana dapat diperoleh.

Sumber data dalam penelitian ini mencakupi sumber primer dan sekunder.41

1. Data Primer. Data primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang

diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh subyek

yang dapat dipercaya, dalam hal ini adalah subyek penelitian (informan) yang

berkenaan dengan variabel yang diteliti. Adapun sumber data primer dalam

penelitian ini adalah Masyarakat petani di desa Leppangeng

2. Data Sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-

dokumen grafis (tabel, catatan, notulen rapat, SMS, dan lain-lain), foto-foto,

rekaman video, benda-benda lain-lain yang dapat memperkaya data primer.42

Data sekunder dari penelitian ini adalah:

a. Kantor Desa Leppangeng

b. Masyarakat Desa Leppangeng

E. Instrumen Penelitian

41 Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,(Jakarta: Rineka

Cipta, 2012), h. 127. 42 Arikunto, Suharsimi,Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2010), h. 22.

Page 52: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

37

Dalam penelitian ini penulis menggunakan instrumen yaitu satu-

satunya instrumen terpenting dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu

sendiri. Peneliti mungkin menggunakan alat-alat bantu untuk mengumpulkan

data seperti tape recorder, video kaset, atau kamera. Tetapi kegunaan atau

pemanfaatan alat-alat ini sangat tergantung pada peneliti itu sendiri.

Ada beberapa bentuk instrument penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara adalah model penelitian yang langsung atau tidak

langsung terjun ke dalam masyarakat. Teknik pengumpulan data ini

sendiri lebih dekat pada jenis penelitian kualitatif, lantaran setelah proses

wawancara selesai, maka perlu adanya rangkkuman yang kemudian

dilampirkan pada bab pembahasan karya tulis.

2. Observasi

Contoh instrument penelitian yang lainnya adalah observasi yang

dipergunakan dengan cara terjun langsung dalam lapangan penelitian.

Fungsi yang diharapkan dari teknik ini adalah mendapatkan data-data

penelitian yang bisa dipertanggung jawabkan, baik secara ilmiah maupun

non ilmiah.

3. Peneliti

Terakhir, dalam contoh instrument penelitian adalah peneliti itu

sendiri. Sebagai ahli reset setiap individu secara langsung ataupun tidak

menjadi bagian daripada instrument dalam penelitian. Kehadiran peneliti

Page 53: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

38

itu sendiri sangat berperan signifikan, lantaran adanya penelitilah ilmu

pengetahuan bisa berkembang.

F. Teknik Pengumpulan Data

Adalah cara-cara yang ditempuh oleh penulis dalam rangka

mendapatkan data dan informasi yang diperlukan agar sesuai dengan ciri-ciri

penelitian kualitatif. Adapun cara-cara yang ditempuh dalam penelitian ini,

penulis menggunakan beberapa metode.

1. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak yakni pewawancara

(Interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan pihak yang diwawancarai

(Interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.43

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan

makna suatu topik tertentu.44

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara terstruktur dengan menggunakan alat bantu berupa pedoman

wawancara. Model yang digunakan peneliti dalam wawancara untuk

mengungkapkan data yakni dengan mengajukan pertanyaan secara

langsung kepada narasumber-narasumber

2. Dokumentasi

43Arikunto, Op. cit, h. 186. 44Rachman, Maman, Metode Penelitian Pendidikan Moral, (Semarang: UnnesPress,

2011), h. 163.

Page 54: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

39

Dokumentasi adalah metode mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya. Metode

dokumentasi digunakan untuk mencari dan mengumpulkan data serta

informasi yang tertulis dengan permasalahan penelitian. Dalam penelitian

ini, metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data yang

berkaitan dengan aspek kajian yang telah dirumuskan. Dalam penelitian

ini, metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data yang

berkaitan dengan aspek kajian yang telah dirumuskan.

G. Teknik Analisis Data

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis

data kualitatif. Analisis data kualitatif bersifat induktif, yaitu suatu analisis

berdasarkan data yang diperoleh, Analisis data terdiri dari 3 (tiga) alur

kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: 45

1. Reduksi data. Reduksi yaitu proses pemilihan pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul

dari catatan tertulis di lapangan.Dengan “reduksi data” peneliti tidak perlu

mengartikannya sebagai kuantifikasi. Data kualitatif dapat disederhanakan dan

ditransformasikan dalam aneka macam cara, yakni: melalui seleksi yang ketat,

melalui ringkasan atau uraian singkat, menggolongkannya dalam satu pola yang

lebih luas, dan sebagainya. Kadangkala dapat juga mengubah data kedalam

angka-angka atau peringkat-peringkat, tetapi tindakan ini tidak selalu bijaksana.

45Rachman, Maman, Metode Penelitian Pendidikan Moral, (Semarang: UnnesPress,

2011), h. 173.

Page 55: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

40

Reduksi data dilakukan peneliti dengan memilih dan memutuskan data hasil

wawancara dan observasi di lapangan.

2. Penyajian data. Penyajian data adalah menyusun sekumpulan informasi yang

memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan

pengambilantindakan. Penyajian-penyajian data yang dirancang guna

menggabungkan informasi yang tersusundalam suatu bentuk yang padu dan

mudah diraih misalnya dituangkan dalam berbagai jenis matriks, grafik,

jaringan dan bagan.

3. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi. Penarikan kesimpulan adalah kegiatan

mencari arti, mencatat keteraturan, pola-pola penjelasan, alur sebab-akibat dan

proposisi. Kesimpulan juga diverifikasikan selama penelitian berlangsung.

Verifikasi adalah penarikan kembali yang melintas dalam pikiran penganalisis

selama penyimpulan, suatu tinjau-an ulang pada catatan-catatan lapangan dan

meminta responden yang telah dijaring datanya untuk membaca kesimpulan.46

46Miles, Matthew B dan A, Michael Huberman,Analisis Data Kualitatif, Terjemahan

Tjetjep Rohendi Rohidi, (Jakarta: UI Press, 1992), h. 16-17.

Page 56: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

41

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Lokasi Penelitian

Desa Leppangeng merupakan salah satu desa yang masyarakatnya

cenderung berprofesi sebagai petani. Dalam desa tersebut, terdapat tiga dusun

yaitu Dusun Wattang, Dusun Waji dan Dusun Paopance. Diantara tiga dusun

tersebut, penulis memilih untuk fokus penelitian di Dusun Paopance karena

berdasarkan arahan dari salah satu karyawan kantor desa Leppangeng bahwa

di dusun tersebut lebih besar potensi zakat pertaniannya dibanding dusun

yang lainnya. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian

ini adalah simple random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak

sederhana. Penulis memilih teknik tersebut karena teknik tersebut lebih

mudah dari teknik yang lainnya.

B. Deskripsi Informan

Dalam penelitian ini, penulis memilih 7 orang yang berprofesi sebagai

petani untuk menjadi informan dalam penelitian ini. Tujuh orang ini terdiri

dari 4 laki-laki dan 3 perempuan yang berprofesi sebagai petani.

C. Persepsi Masyarakat Tentang Zakat Pertanian Di Desa Sappa Kec.

Belawa Kec. Belawa Kab. Wajo

Setelah penulis meneliti dan mencermati keterangan narasumber dari

hasil wawancara yang dilakukan kepada 7 petani yang berada di desa

leppangeng kec.Belawa Kab.Wajo tersebut tentang persepsi mereka terhadap

zakat pertanian, 100% narasumber yang telah diwawancarai mengetahui

Page 57: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

42

bahwa zakat pertanian hukumnya wajib bagi yang mampu atau telah

mencapai nisab dari hasil pertaniannya. Namun tidak semua narasumber

tersebut membayar zakat pertanian. Jika diukur dari 7 petani yang telah

diwawncarai, ada 6 petani yang membayar zakat meskipun sebenarnya ada

yang tidak mencapai nisab hasil pertaniannya.

Persepsi masyarakat tentang zakat hasil pertanian itu berbeda-beda

karena dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya seperti pengalaman

pribadi, status sosial ekonomi, kondisi lingkungan, tingkat pendidikan,

motivasi, suku, dan kesadaran pribadi. Adapun persepsi masyarakat desa

leppangeng tentang persentase zakat hasil pertanian itu berbeda-beda Ada

yang mengatakan bahwa persentase zakat hasil pertanian itu 2,5% dari hasil

pertanian , ada pula yang mengatakan bahwa persentase zakat hasil pertanian

itu sebesar 5% dari hasil panen yang didapat, dan juga ada yang mengatakan

bahwa zakat pertanian dari padi itu sebesar 4,2% yaitu dalam 12 karung

gabah itu zakatnya adalah setengah karung gabah tersebut.

Informan 1 atas nama Bapak Bama yang berpendidikan sampai tamat

SMP dan pekerjaannya adalah sebagai petani padi atau sawah dan dia

mengelola lahan sawah miliknya sendiri. Dia mempunyai lahan sawah

sebanyak 130 Are yang rata-rata setiap panennya menghasilkan 87,5 karung

gabah atau setara dengan 4.112,5 Kg dan jika dijual akan menghasilkan uang

sebanyak Rp. 35.000.000. Ungkap bapak Bama dalam persepsinya tentang

zakat pertanian “Saya mengetahui hukum dari membayar zakat pertanian

adalah wajib serta persentase zakat pertanian yaitu sebesar 5% dari hasil

Page 58: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

43

panen yang diperoleh. Saya mengetahui hal tersebut dari ustad yang berada di

dekat rumah saya”.47

Informan 2 atas nama Bapak Jupe yang berpendidikan sampai tamat

SD dan pekerjaannya adalah petani sawah. Dia mengelola lahan sawah

miliknya sendiri. Luas dari lahan yang dimiliki oleh bapak Jupe ini adalah

sebanyak 200 Are atau setara dengan 2 Hektar lahan sawah. adapun rata-rata

dari hasil panen yang diperoleh setiap panennya adalah sebanyak 125 karung

gabah atau setara dengan 5.875 Kg yang jika dijual bisa mencapai Rp.

50.000.000. Ungkap Bapak Jupe terhadap persepsinya tentang zakat pertanian

“hukum membayar zakat pertanian adalah wajib dan menurut pemahaman

saya terkait persentase zakat pertanian 5% dari hasil panen yang diperoleh”48

Informan 3 atas nama Bapak Ambo Asse, berpendidikan sampai tamat

SD dan bekerja sebagai petani sawah. dia mengelola lahan milik orang lain

yang persentase bagi hasil yang telah disepakati dengan pemilik lahan itu

sebesar 50% : 50%. Artinya hasil panen dari lahan tersebut akan dibagi dua

antara pemilik lahan serta pengelola lahan. Luas lahan milik orang lain yang

dikelola oleh bapak Ambo Asse ini adalah sebanyak 240 Are atau 2,4 Hektar.

Hasil panen dari lahan tersebut rata-rata setiap panennya sebanyak 8.648 Kg

gabah. Jadi, hasil panen tersebut dibagi rata dengan pemilik lahan.

Bapak Ambo Asse ini mendapat bagian dari hasil panen tersebut

sebanyak 4.324 Kg gabah yang ketika dijual bias mencapai Rp. 32.000.000.

Dia juga memiliki lahan sendiri tetapi dikelola oleh orang lain. Lahan tersebut

47 Wawancara dengan Bapak Bama, masyarakat petani Desa Leppangeng. 48 Wawancara dengan Bapak Jupe, masyarakat petani Desa Leppangeng

Page 59: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

44

seluas 44 Are dan dia mendapat bagian sebesar Rp. 4.700.000 dari orang yang

mengelola lahan miliknya. “Persentase zakat yang dikeluarkan setiap panen

adalah sebesar 2,5% dari hasil panen yang saya dapat. Hukum membayar

membayar zakat adalah wajib bagi orang yang mampu”.49

Ungkap Bapak

Mbo Asse pada saat diwawancarai.

Informan 4 atas nama Bapak Andi Maddukkelleng, dia bekerja

sebagai petani sawah di lahan miliknya sendiri. Dia mengelola lahan miliknya

sendiri yang luasnya 200 Are yang rata-rata penghasilannya setiap panen

adalah sebanyak 107 karung gabah, beratnya sebanayak 5.029 Kg. Jika 107

karung gabah tersebut dijual maka akan menghasilkan Rp. 43.000.000.

“menurut saya, hukum membayar zakat itu wajib dan persentase zakat hasil

pertanian yaitu 2,5% dari hasil panen yang diperoleh.”.50

Ungkapnya pada

saat diwawancarai.

Informan 5 atas nama Ibu Sairah, berpendidikan hingga tamat SD. Dia

bekerja sebagai petani padi atau sawah dan mengelola lahan miliknya sendiri

yang luasnya hanya 30 Are. Hasil panen yang dihasilkan oleh ibu Sairah ini

rata-rata setiap panennya adalah sebanyak 27 karung yang jika ditimbang

seberat 1.269 Kg dan tidak mencapai nisab zakat pertanian padi yaitu 1.481

Kg. Jika gabah tersebut dijual maka akan menghasilkan Rp. 10.800.000.

“Hukum zakat pertanian adalah wajib dan persentase dari zakat pertanian

yaitu dalam 12 karung gabah, zakatnya adalah setengah karung gabah yang

ketika dibayarkan dengan uang adalah sebesar Rp. 200.000 karena setiap

49 Wawancara dengan Bapak Ambo Asse, masyarakat petani Desa Leppangeng 50 Wawancara dengan Bapak Andi Maddukkelleng, masyarakat petani Desa Leppangeng

Page 60: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

45

karung rata-rata harganya adalah Rp. 400.000. saya mengetahui hal tersebut

saat mendengar ceramah di masjid Lagalero.”51

Ungkap Ibu Sairah.

Informan 6 atas nama Ibu Nipa, berpendidikan hingga tamat SMP, dia

bekerja sebagai petani padi atau sawah. Ibu Nipa ini mengelola lahan

miliknya sendiri yang luasnya adalah 20 Are dan setiap panennya mampu

menghasilkan 12,5 karung gabah yang jika gabah tersebut ditimbang beratnya

adalah 887,5 Kg dan tidak mencukupi nisab zakat pertanian. Jika gabah

tersebut dijual maka harganya adalah Rp. 5.000.000. “Hukum dari membayar

zakat pertanian adalah wajib bagi orang yang mampu serta persentase zakat

pertanian yaitu 5% dari hasil panen yang diperoleh setiap panennya.”.52

Ungkap Ibu Nipa.

Informan 7 atas nama Ibu Indo Ape, berpendidikan hingga tamat SD,

pekerjaannya adalah sebagai petani sawah. dia mengelola lahan miliknya

sendiri yang diberikan oleh orang tuanya. Total luas lahan yang dimiliki oleh

ibu ini adalah 29 Are yang rata-rata setiap panennya menhasilkan gabah

sebanyak 19 karung gabah dan jika gabah tersebut ditimbang maka beratnya

mencapai 893 Kg. “Saya memahami bahwa hukum dari mengeluarkan zakat

pertanian adalah wajib bagi orang-orang yang mampu dan saya tidak

mengetahui nisab serta persentase zakat pertanian.”53

Ungkap Ibu Indo Ape.

Menurut penulis, rata-rata masyarakat desa Leppangeng mengetahui

bahwa hukum membayar zakat pertanian adalah wajib bagi ummat islam

apalagi rata-rata masyarakat di desa tersebut beragama islam. Namun 51

Wawancara dengan Ibu Sairah, masyarakat petani Desa Leppangeng 52 Wawancara dengan Ibu Nipa, masyarakat petani Desa Leppangeng 53 Wawancara dengan Ibu Indo Ape, masyarakat petani Desa Leppangeng

Page 61: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

46

berdasarkan hasil penelitian dari penulis, masih banyak masyarakat di desa

tersebut belum mengetahui tentang nisab serta persentase zakat dari hasil

pertanian sedangkan hal tersebut sebenarnya telah dijelaskan dalam salah satu

hadis berikut :

Dalil yang menunjukkan hal ini adalah hadits dari Ibnu „Umar,

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اء وال يوو أو او ع ريا ال ر ، وما ى بالن ح في ا الس

و ال ر Terjemahannya :

”Tanaman yang diairi dengan air hujan atau dengan mata air atau dengan

air tada hujan, maka dikenai zakat 1/10 (10%). Sedangkan tanaman yang

diairi dengan mengeluarkan biaya, maka dikenai zakat 1/20 (5%).”54

Berdasarkan hadis tersebut, tanaman pertanian yang diolah karena

siraman air hujan, maka nisabnya harus mencukupi 5 wasaq atau 750 Kg

dan zakat yang harus dikeluarkan adalah 10% dari hasil panen yang

diperoleh. Jikalau pengolahannya memakai biaya pengairan maka nisabnya

tetap sama yaitu 750 Kg dan zakatnya sebesar 5% dari hasil panen yang

diperoleh.

Persepsi masyarakat Desa Leppangeng mengenai hukum dalam

mengeluarkan zakat pertanian semuanya sama yaitu wajib bagi yang telah

mencapai nisab. Adapun persepsi masyarakat mengenai nisab serta

persentase zakat pertanian itu berbeda-beda, ada yang mengatakan bahwa

hanya 2,5% yang harus dikeluarkan dan adapula yang berpendapat bahwa

yang harus dikeluarkan adalah 10% dari hasil pertanian yang diperoleh.

54

Ash-Shan‟ani Muhammad bin Ismail Al-amir, Sulubus Salam Syarah Bulughul Maram

(jilid 2), Jakarta: Darus Sunna, 2013, h. 42-43

Page 62: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

47

Menurut penulis, seharusnya masyarakat harus sering melakukan

pengajian terkait zakat pertanian ini supaya mereka lebih memahami secara

mendalam mengenai zakat hasil pertanian karena rata-rata masyarakat di

desa tersebut adalah muslim dan wajib hukumnya untuk seorang muslim

mengeluarkan zakat apabila telah mencapai nisab.

D. Analisis Hukum Islam Terhadap Pelakasanaan Zakat Pertanian Di Desa

Leppangeng

Berdasarkan hasil wawancara dengan 7 petani yang ada di Desa

Leppangeng Kec. Belawa Kab. Wajo, ada 2 orang yang membayar zakat

namun belum mencapai nisab dari zakat pertanian atau bisa disebut sedekah

tapi mereka menganggap bahwa itu adalah zakat pertanian yang mereka

keluarkan dari hasil panen yang diperoleh. Ada 4 orang yang membayar zakat

dan telah mencapai nisab zakat pertanian. Ada 1 orang yang tidak

mengeluarkan zakat karena belum mencapai nisab dan merasa belum pantas

untuk mengeluarkan zakat namun orang tersebut tetap mengeluarkan sedekah

yang nilainya tidak tetap, dia mengeluarkan sedekah sesuai kemampuannya di

setiap panen.

Jika diukur dari 7 petani, sebesar 43% yang bersedekah dan 57% yang

membayar zakat meskipun persentase zakat yang mereka keluarkan berbeda-

beda disebabkan oleh pemahaman yang berbeda pula sehingga akan

berdampak pada perilaku mereka dalam membayar zakat pertanian. Memang

benar bahwa setiap persepsi atau pendapat orang itu berbeda seperti uraian

berikut ini :

Page 63: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

48

Informan 1 atas nama Bapak Bama yang bersekolah hingga tamat

SMP serta mengelola lahan milik sendiri dan menghasilkan gabah melebihi

nisab zakat pertanian yaitu 750 Kg untuk beras dan 1.481 Kg untuk gabah.

Dia mengeluarkan zakat pertanian sebanyak 5% dari hasil pertaniannya sesuai

dengan persentase zakat pertanian yang sebenarnya yaitu 5%. Rata-rata

pendapatannya setiap panen adalah Rp. 35.000.000 jadi zakat yang

dikeluarkan adalah sebesar Rp. 1.750.000. “Saya mengeluarkan zakat

pertanian dalam bentuk uang dan saya salurkan langsung kepada anak yatim

dan janda tua. Saya mengeluarkan zakat karena menurut saya zakat adalah hal

yang wajib bagi setiap yang beragama islam sebagai bentuk rasa syukur atas

apa yang saya peroleh dan sebagian dari harta yang saya peroleh itu ada hak

orang lain yang harus saya serahkan.”55

Ungkap Bapak Bama.

Informan 2 atas nama Bapak Jupe yang bersekolah hingga tamat SD

serta mengelola lahan milik sendiri setiap panennya rata-rata memperoleh

penghasilan sebesar 5.875 Kg dan melebihi nisab zakat pertanian. Saya

mengeluarkan zakat karena saya sudah merasa layak untuk mengeluarkan

zakat pertanian. Saya membayar zakat dengan uang hasil penjualan gabah

yang setiap panennya. Ungkap Bapak Jupe saat diwawancarai “Saya

mengeluarkan zakat berdasarkan persentase yang saya ketahui dari orang tua

yaitu sebesar 5%.”56

Bapak Jupe ini mengeluarkan zakat pertanian sebesar

Rp. 2.500.000 karena pendapatannnya setiap panen rata-rata Rp. 50.000.000.

55 Wawancara dengan bapak Bama, masyarakat petani Desa Leppangeng 56 Wawancara dengan Bapak Jupe, masyarakat petani Desa Leppangeng

Page 64: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

49

bapak ini menyalurkan zakatnya langsung kepada yatim piatu dan

sebagiannya dia masukkan ke masjid.

Informan 3 atas nama Bapak Ambo Asse, mengelola lahan milik

orang lain dan persentase bagi hasilnya adalah 50% : 50%. Dia mendapat

bagian setiap penennya rata-rata Rp. 32.000.000. Dia juga memiliki lahan

sendiri namun dikelola oleh orang lain dan rata-rata setiap panen dia

mendapat bagian sebesar Rp. 4.800.000 dari hasil penjualan gabah tersebut.

“Saya mengeluarkan zakat dalam bentuk uang sebesar 2,5% dari hasil panen

yaitu senialai Rp. 920.000 berdasarkan persentase zakat yang saya ketahui.

Saya mulai mengeluarkan zakat pertanian dari tahun 2000 sampai sekarang

dan saya menyerahkan zakat tersebut ke sekolah-sekolah dan juga orang-

orang tua yang sudah tidak mampu bekerja. 57

Ungkap Bapak Ambo Asse.

Informan 4 atas nama Bapak Andi Maddukkelleng yang mengelola

lahan milik sendiri. Berpenghasilan setiap panennya rata-rata 5.029 Kg dan

telah mencapai nisab zakat pertanian. “Saya mengeluarkan zakat dari tahun

2003 dengan persentase 2,5%. Saya setiap panennya menjual gabah dan

totalnya senialai Rp. 43.000.000. Besar zakat yang saya keluarkan

Rp.1.075.000 dan menyerahkannya ke masjid dalam bentuk uang.”58

Ungkap

Bapak Andi Maddukkelleng.

Informan 5 atas nama Ibu Sairah yang bekerja sebagai petani padi dan

mengelola lahan miliknya sendiri berpenghasilan setiap panennya rata-rata

sebanyak 27 karung gabah dan ketika ditimbang beratnya 1.269 Kg.

57 Wawancara dengan Bapak Ambo Asse, masyarakat petani Desa Leppangeng 58 Wawancara dengan Bapak Andi Maddukkelleng, masyarakat petani Desa Leppangeng

Page 65: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

50

Meskipun hasil panennya belum mencapai nisab tetapi ibu Sairah ini tetap

mengeluarkan zakat sebesar Rp. 900.000 yang bisa disebut dengan sedekah

karena belum layak untuk mengeluarkan zakat. Ibu ini menyerahkan sedeka

tersebut ke yatim piatu, masjid dan juga sekolah yang berada di daerah tempat

tinggalnya. “Hukum membayar zakat adalah wajib bagi yang mampu dan

menurut pengetahuan saya, nisab zakat pertanian itu 12 karung gabah dan

persentasenya adalah setengah karung gabah.”59

Ungkap Ibu Sairah.

Informan 6 atas nama Ibu Nipa, bekerja sebagai petani padi dan

mengelola lahan milik sendiri. Rata-rata setiap panen lahan itu menghasilkan

gabah sebanyak 12,5 karung yang ketika ditimbang beratnya adalah 587,5 Kg

dan jika dijual harganya mencapai Rp. 5.000.000. “Zakat yang saya keluarkan

setiap panen adalah sebesar Rp. 380.000”.60

Ungkap Ibu Nipa saat

diwawancarai.

Informan 7 atas nama Ibu Indo Ape, bekerja sebagai petani padi dan

mengelola lahan milik sendiri. Rata-rata penghasilannya setiap panen adalah

19 karung gabah yang jika ditimbang beratnya adalah 893 Kg. Jika gabah

tersebut dijual maka harganya Rp. 7.600.000. Hasil pertanian dari ibu Indo

Ape ini tidak mencapai nisab dan dia tidak membayar zakat. “Saya selalu

mengeluarkan sedekah dan sedekah itu saya berikan kepada orang tua yang

sudah tidak mampu untuk bekerja dan anak yatim piatu”.61

Ungkap Ibu Indo

Ape.

59

Wawancara dengan Ibu Sairah, masyarakat petani Desa Leppangeng 60 Wawancara dengan Ibu Nipa, masyarakat petani Desa Leppangeng 61 Wawancara dengan Ibu Indo Ape, masyarakat petani Desa Leppangeng

Page 66: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

51

Dilihat dari uraian wawancara di atas, para petani mengetahui hukum

membayar zakat pertanian adalah wajib bagi orang-orang yang mampu.

Hanya bapak Ali dan bapak Herman yang membayar zakat sesuai dengan

nisab dan persentase zakat pertanian. Adapun bapak Ambo Asse dan bapak

Muslimin Jaya telah mencapai nisab namun membayar zakat hanya 2,5% dan

tidak sesuai dengan persentase zakat pertanian. Ibu Sairah, Ibu Inawi, Ibu

Indo Ape, Ibu Hanna, Bapak Syamsuddin dan Bapak Muhammad Yunus hasil

panen mereka belum mencapai nisab zakat pertanian tetapi mereka tetap

mengeluarkan sedekah.

Persepsi petani yang telah diwawancarai oleh peneliti tentang hukum

zakat pertanian semua sama, namun persepsi tentang nisab serta persentase

zakat pertanian yang harus dikeluarkan berbeda-beda sehingga berdampak

pada perilaku masyarakat di Desa Leppangeng dalam mengeluarkan zakat

pertanian seperti tempat dan waktu untuk mengeluarkan zakatnya.

Masyarakat mengeluarkan zakat pertanian menurut pemahamannya masing-

masing karena belum ada lembaga di desa tersebut yang khusus menangani

zakat pertanian. Hal itu menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat di Desa

tersebut masih minim tentang zakat pertanian. Persepsi masyarakat terhadap

persentase zakat pertanian sebagian besar tidak sesuai dengan hukum islam

yang ada dalam hadis yang mengatakan bahwa persentase zakat pertanian itu

sebesar 5% bagi yang menggunakan irigasi sedangkan 10% bagi yang

bergantung pada curah hujan. Berdasarkan jawaban atas pertanyaan yang

diajukan peneliti kepada salah satu dosen ilmu agama yaitu bapak Saidin

Page 67: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

52

Mansyur mengatakan bahwa “Sejauh pengetahuan saya, dalam ayat maupun

hadis belum terdapat persentase zakat pertanian diluar 10% dan 5%

tergantung dengan cara pengolahannya.” 62

Itu artinya sebagian besar

masyarakat perilaku berzakatnya belum sesuai dengan tuntunan syariat islam.

Menurut penulis berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat

desa Leppangeng, masih banyak yang belum mengetahui nisab serta

persentase zakat pertanian tetapi mereka masih tetap sadar untuk

mengeluarkan sedekah karena sebagian harta yang didapat, ada hak orang lain

di dalamnya. Sebaiknya di Desa Leppangeng ini dibuatkan kajian-kajian yang

khusus membahas masalah zakat pertanian supaya masyarakat lebih

mengetahui tentang zakat pertanian terutama hukum, nisab serta persentase

agar tidak ada lagi yang salah dalam membayar zakat karena rata-rata

masyarakatnya adalah muslim dan pekerjaannya sebagai petani. Kajian

tersebut juga berfungsi untuk menyadarkan masyarakat desa Leppangeng

bahwa zakat pertanian itu hukumnya wajib bagi mereka yang telah mencapai

nisab di dalam hasil panennya.

E. Dokumentasi

Berikut adalah dokumentasi denngan narasumber :

62 Dosen FAI Unismuh Makassar, Bapak Saidin Mansyur

Page 68: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

53

Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3 Wawancara dengan Bapak Wawancara dengan Bapak Wawancara dengan Bapak

A.Maddukkelleng Bama Jupe

Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3

Wawancara dengan Ibu Wawancara dengan Ibu Wawancara dengan Ibu

Sairah Nipa Tape

Page 69: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

54

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari rangkaian bab-bab sebelumnya adalah sebagai

berikut:

1. Persepsi dari masyarakat Desa Leppangeng terhadap zakat pertanian

yang diambil dari 7 petani adalah 100% masyarakat yang telah

diwawacarai mengetahui hukum dari membayar zakat adalah wajib, 86%

yang mengetahui nisab serta persentase zakat pertanian menurut

persepsinya masing-masing dan hanya 29% yang persepsinya sama

dengan penulis tentang nisab serta persentase dari zakat hasil pertanian.

2. Hukum islam terhadap pelaksanaan zakat pertanian di desa Leppangeng:

Pengetahuan masyarakat di Desa tersebut masih minim tentang

zakat pertanian. persepsi masyarakat terhadap persentase zakat pertanian

sebagian besar tidak sesuai dengan hukum islam yang ada dalam hadis

yang mengatakan bahwa persentase zakat pertanian itu sebesar 5% bagi

yang menggunakan irigasi sedangkan 10% bagi yang bergantung pada

curah hujan. Dalam ayat maupun hadis belum terdapat persentase zakat

pertanian diluar 10% dan 5%. Itu artinya sebagian besar masyarakat

perilaku berzakatnya belum sesuai dengan tuntunan syariat islam.

B. Saran

1. Baiknya ulama yang ada di Desa Leppangeng memberikan penjelasan

mengenai zakat pertanian, baik itu melalui pengajian rutinan di masjid

Page 70: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

55

atau musholla maupun mengajar ngaji anak-anak tersebut agar mereka

bisa memberitahukan hal tersebut kepada orang tuanya.

2. Baiknya ulama bekerjasama dengan pemerintah untuk membentuk

lembaga yang bertanggung jawab khusus untuk mengelola zakat

pertanian, mengingat adanya potensi zakat pertanian yang cukup besar di

desa tersebut dan pentingnya zakat pertanian untuk mensejahterakan

masyarakat.

C. Penutup

Pada akhirnya penulis senantiasa memanjatkan rasa syukur kepada

Allah SWT atas rahmat yang telah diberikan-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Tidak lupa penulis mengucapkan banyak

terimakasih kepada para pihak yang telah membantu dalam penyelesaian

skripsi ini terutama pembimbing yang senantiasa dengan penuh keikhlasan

telah membantu untuk mengarahkan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Penulis menyadari bahwa Dallam penulisan ini masih banyak

kekurangan serta kesalahan yang jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,

saran beserta kritik yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis

harapkan demi tercapainya perbaikan dan kesempurnaan. Penulis berharap

smoga skripsi ini bermanfaat bagi semua khususnya pembaca.

Page 71: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

58

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Al-Hamid Mahmud Al-Ba‟ly, 2006. Ekonomi Zakat, Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada.

Agus Irianto, 2004. Statistik: Konsep Dasar dan Aplikasinya, Jakarta: Kencana.

Ahmad Tanzeh dan Suyitno, 2006. Dasar-Dasar Penelitian, Surabaya: Lembaga

Kajian Agama dan Filsafat (eLKAF).

Arief Mufraini, 2006. Akuntansi dan Manajemen Zakat, Jakarta: Prenada Media

Group.

Arikunto, Suharsimi,2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

(Jakarta: Rineka Cipta.

Muhammad Ash-Shan‟ani bin Ismail Al-amir, 2013. Sulubus Salam Syarah

Bulughul Maram (jilid 2), Jakarta: Darus Sunna.

Departemen Agama, 2006. Al-Qur’an dan Terjemahannya, Jakarta: CV Pustaka

Agung Harapan.

Departemen Pendidikan Nasional, 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

pusat bahasa, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Didin Hafidhuddin, 2006. Zakat dalam Perekonomian Modern, Depok: Gema

Insani.

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, tahun 2014-2019

Dosen FAI Unismuh Makassar, Bapak Saidin Mansyur

Eliza, Herijualianti, dkk, 2002. Pendidikan Kesehatan Gigi, Jakarta: Buku

Kedokteran EGC.

Eliza, Herijulianti, et al, 2001. Pendidikan Kesehatan Gigi, Jakarta: Buku

Kedokteran EGC.

Gus, Arifin, 2011. Zakat, Infak, Sedekah, Jakarta: PT Alex Media Komputindo.

Isbandi Rukminto Adi, 1994. Psikologi, Pekerjaan Sosial, dan Ilmu

Kesejahteraan Sosial, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Ismail Mohammad Zaim, et al, 2013. Zakat Pertanian di Malaysia: Satu Kajian

Pemerkasaan, Labuan e-Journal of Muamalat and Society.

Jalaluddin Rachmat, 1996. Psikologi Komunikasi, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Page 72: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

59

John M. Ivancevich, et al2006. Perilaku dan Manajemen Organisasi, Jakarta:

Erlangga.

Kuncoro,Mudrajad, 2010. Ekonomi Pembangunan, Jakarta: Erlangga.

Miles, Matthew B dan A, Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif.

Jakarta: UI Press.

Moleong, Lexy, 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT Remaja

RosdaKarya

Rachman, Maman, 2011. Metode Penelitian Pendidikan Moral, Semarang:

UnnesPress.

Rustam, 2015. Fikih Ibadah Kontemporer, Semarang: CV. Karya Abadi Jaya.

Saifudin Zuhri, 2012. Zakat di Era Reformasi, Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo.

Sarlito W. Sarwono, 2014, Psikologi Lintas Budaya, Jakarta: Rajawali Pers.

Stephen P. Robbins dan Timothy A. Judge, 2016. Perilaku Organisasi, Jakarta:

Salemba Empat.

Sunaryo , 2002. Psikologi untuk Keperawatan, Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Wawancara dengan Bapak Ambo Asse, masyarakat petani Desa Leppangeng

Wawancara dengan Bapak Andi Maddukkelleng, masyarakat petani Desa

Leppangeng

Wawancara dengan Bapak Bama, masyarakat petani Desa Leppangeng.

Wawancara dengan bapak Edy selaku pegawai kantor desa Leppangeng

Wawancara dengan Ibu Indo Ape, masyarakat petani Desa Leppangeng

Wawancara dengan Bapak Jupe, masyarakat petani Desa Leppangeng

Wawancara dengan Ibu Nipa, masyarakat petani Desa Leppangeng

Wawancara dengan Ibu Sairah, masyarakat petani Desa Leppangeng

Yunasril Ali, 2012. Buku Induk Rahasia dan Makna Ibadah, Jakarta: Zaman.

Page 73: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

60

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

YULI ASMI, dilahirkan di Kabupaten Wajo tepatnya di Dusun

Tippulu Desa Sappa Kecamatan Belawa pada tanggal 23 April

1999. Anak kedua dari lima bersaudara pasangan dari Bapak

Ambo Assed dan Ibu Sitti Aminah. Peneliti menyelesaikan

pendidikan di Taman Kanak-kanak No.18 Lonra pada tahun

2007. Pada tahun itu juga peneliti melanjutkan pendidikan di

Sekolah Dasar No.252 Lonra dan tamat pada tahun 2012

kemudian melanjutkan pendidikan di MTS 45 Lonra dan tamat pada tahun 2014.

Selanjutnya peneliti melanjutkan pendidikannya di SMA Negeri 1 Belawa dan

selesai pada tahun 2016.Pada tahun yang sama, peneliti melanjutkan pendidikan

di perguruan tinggi tepatnya di Universitas Muhammadiyah Makassar Fakultas

Agama Islam (FAI) Program Studi Hukum Ekonomi Syariah (HES).

Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam organisasi diantaranya

HMJ HES Periode 2016-2018 sebagai anggota bidang Pemberdayaan Masyarakat,

PIKOM IMM FAI Periode 2018-2019 sebagai anggota bidang Sosial

Pemberdayaan Masyarakat, HMJ HES Periode 2018-2019 sebagai ketua bidang

Sosial Ekonomi dan Kewirausahaan, BEM FAI Periode 2018-2019 sebagai

anggota bidang Sosial Ekonomi dan Kewirausahaan, BEM FAI Periode 2019-

2020 sebagai Sekertaris Bidang Sosial Ekonomi dan Kewirausahaan.

Atas Ridho Allah SWT dan dengan kerja keras, pengorbanan serta

kesabaran, pada tahun 2020 penulis mengakhiri masa perkuliahan S1 dengan

judul skripsi “Analisis Persepsi Masyarakat Terhadap Zakat Pertanian Di

Desa Leppangeng Kecamatan Belawa Kabupaten Wajo.”

Page 74: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

61

LAMPIRAN

Page 75: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

62

1. Bapak Jupe

Siapa nama bapak?

Jupe

Apa pendidikan terakhir bapak?

Tamat SD

Jenis tanaman apa yang bapak tanam?

Petani padi

Apakah bapak mengelola lahan milik sendiri atau milik orang lain?

Saya mengelola lahan milik sendiri

Apakah bapak mengetahui persentase zakat pertanian?

Iya, sebesar 5 %

Darimana bapak mengetahui hal tersebut?

Dari orang tua, karena dulu orang tua juga mengeluarkan zakat.

Berapa pendapatan bapak setiap panen?

Kan luas lahan saya itu 200 are, dan biasanya setiap panen itu rata-

rata menghasilkan gabah sebanyak 125 karung dan harga perkarung

gabah itu Rp. 400.000 sampai Rp. 500.000, jadi setiap panen biasa

dapat Rp. 50.000.000.

Apakah bapak pernah mengeluarkan zakat pertanian?

Alhamdulillah, setiap panen saya mengeluarkan zakat.

Dalam bentuk apa bapak biasanya mengeluarkan zakat pertanian?

Dalam bentuk uang

Dimana bapak menyerahkan zakat pertanian tersebut?

Saya biasanya memberikan ke pengelola masjid dan anak yatim

piatu

Darimana bapak mendapat informasi bahwa bapak telah layak

mengeluarkan zakat pertanian?

Dari orang tua

Kapan bapak mulai membayar zakat pertanian?

Sudah lama, mungkin sudah sekitar 10 tahun.

Page 76: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

63

Berapa jumlah zakat yang biasa bapak keluarkan?

Rp. 2.500.000

Apakah bapak mengetahui hukum dari mengeluarkan zakat pertanian?

Iya, hukumnya wajib bagi yang mampu

Apakah bapak mengetahui landasan ayat dalam alqur‟an yang

memerintahkan untuk mengeluarkan zakat pertanian?

Tidak

2. Bapak Bama

Siapa nama bapak?

Bama

Apa pendidikan terakhir bapak?

Tamat SMP

Jenis tanaman apa yang bapak tanam?

Petani padi

Apakah bapak mengelola lahan milik sendiri atau milik orang lain?

Saya mengelola lahan milik sendiri

Apakah bapak mengetahui persentase zakat pertanian?

Iya, sebesar 5 %

Darimana bapak mengetahui hal tersebut?

Dari ustad yang dekat rumah

Berapa pendapatan bapak setiap panen?

Biasa setiap panen itu 87,5 karung gabah, kalau dijual biasa

harganya sampai Rp. 35.000.000

Apakah bapak pernah mengeluarkan zakat pertanian?

iya

Dalam bentuk apa bapak biasanya mengeluarkan zakat pertanian?

Dalam bentuk uang

Dimana bapak menyerahkan zakat pertanian tersebut?

Biasa ke yatim piatu dan janda tua

Page 77: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

64

Darimana bapak mendapat informasi bahwa bapak telah layak

mengeluarkan zakat pertanian?

Dari ustad

Kapan bapak mulai membayar zakat pertanian?

Sudah lama

Berapa jumlah zakat yang biasa bapak keluarkan?

Rp. 1.750.000

Apakah bapak mengetahui hukum dari mengeluarkan zakat pertanian?

Iya, hukumnya wajib bagi yang mampu

Apakah bapak mengetahui landasan ayat dalam alqur‟an yang

memerintahkan untuk mengeluarkan zakat pertanian?

Tidak

3. Bapak Andi Maddukkelleng

Siapa nama bapak?

Andi maddukkelleng

Apa pendidikan terakhir bapak?

Tamat SMP

Jenis tanaman apa yang bapak tanam?

Petani padi

Apakah bapak mengelola lahan milik sendiri atau milik orang lain?

Saya mengelola lahan milik sendiri, luasnya 200 Are.

Apakah bapak mengetahui persentase zakat pertanian?

tidak

Berapa pendapatan bapak setiap panen?

Kalau panen itu biasanya pendapatan saya mencapai Rp. 43.000.000,

itu biasanya rata-rata 107 karung setiap panen

Apakah bapak pernah mengeluarkan zakat pertanian?

iya setiap panen saya mengeluarkan zakat.

Dalam bentuk apa bapak biasanya mengeluarkan zakat pertanian?

Page 78: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

65

Dalam bentuk uang

Dimana bapak menyerahkan zakat pertanian tersebut?

Saya biasanya saya simpan di mesjid

Darimana bapak mendapat informasi bahwa bapak telah layak

mengeluarkan zakat pertanian?

Dari sekolah dan orang tua

Kapan bapak mulai membayar zakat pertanian?

Sudah lama, saya sudah lupa sejak tahun berapa

Berapa jumlah zakat yang biasa bapak keluarkan?

Rp. 1.075.000

Apakah bapak mengetahui hukum dari mengeluarkan zakat pertanian?

Iya, hukumnya wajib

Apakah bapak mengetahui landasan ayat dalam alqur‟an yang

memerintahkan untuk mengeluarkan zakat pertanian?

Tidak

4. Bapak Ambo Asse

Siapa nama bapak?

Ambo Asse

Apa pendidikan terakhir bapak?

Tamat SD

Jenis tanaman apa yang bapak tanam?

Petani padi

Apakah bapak mengelola lahan milik sendiri atau milik orang lain?

Saya mengelola lahan milik sendiri dan lahan milik orang lain

Apakah bapak mengetahui persentase zakat pertanian?

iya

Darimana bapak mengetahui hal tersebut?

Dipelajari saat sekolah

Berapa pendapatan bapak setiap panen?

Page 79: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

66

Kalau total pendapatan itu sebesar Rp. 36.800.000 per panen.

Pendapatan dari hasil saya mengelola lahan milik orang itu

persentasenya yaitu pendapatannya dibagi dua, yaitu Rp. 64.000.000

: 2 = Rp. 32.000.000. dan pendapatan dari lahan sendiri itu biasanya

4.800.000 setelah dibagi dengan pengelolanya.

Apakah bapak pernah mengeluarkan zakat pertanian?

pernah

Dalam bentuk apa bapak biasanya mengeluarkan zakat pertanian?

Dalam bentuk uang

Dimana bapak menyerahkan zakat pertanian tersebut?

Biasanya di sekolah

Darimana bapak mendapat informasi bahwa bapak telah layak

mengeluarkan zakat pertanian?

Dipelajari saat sekolah

Kapan bapak mulai membayar zakat pertanian?

Mulai tahun 2002

Berapa jumlah zakat yang biasa bapak keluarkan?

Rp. 920.000

Apakah bapak mengetahui hukum dari mengeluarkan zakat pertanian?

Iya, hukumnya wajib bagi yang mampu

Apakah bapak mengetahui landasan ayat dalam alqur‟an yang

memerintahkan untuk mengeluarkan zakat pertanian?

Tidak

5. Ibu Inipa

Siapa nama Ibu?

Inipa

Apa pendidikan terakhir Ibu?

Tamat SMP

Jenis tanaman apa yang Ibu tanam?

Page 80: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

67

Petani padi

Apakah Ibu mengelola lahan milik sendiri atau milik orang lain?

Saya mengelola lahan milik sendiri

Apakah Ibu mengetahui persentase zakat pertanian?

Iya, sebesar 5 %

Darimana Ibu mengetahui hal tersebut?

Dengar ceramah di masjid

Berapa pendapatan Ibu setiap panen?

Luas lahan saya itu 20 Are, pendapatannya setiap panen biasanya

12,5 karung dan kalau dijual itu sebesar Rp. 5.000.000

Apakah Ibu pernah mengeluarkan zakat pertanian?

Iya

Dalam bentuk apa Ibu biasanya mengeluarkan zakat pertanian?

Dalam bentuk uang

Dimana Ibu menyerahkan zakat pertanian tersebut?

Saya biasanya masukkan ke masjid

Darimana Ibu mendapat informasi bahwa bapak telah layak

mengeluarkan zakat pertanian?

Dengar ceramah

Berapa jumlah zakat yang biasa Ibu keluarkan?

Rp. 380.000

Apakah Ibu mengetahui hukum dari mengeluarkan zakat pertanian?

Iya, hukumnya wajib bagi yang mampu

Apakah Ibu mengetahui landasan ayat dalam alqur‟an yang

memerintahkan untuk mengeluarkan zakat pertanian?

Tidak

6. Ibu Sairah

Siapa nama Ibu?

Sairah

Page 81: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

68

Apa pendidikan terakhir Ibu?

Tamat SD

Jenis tanaman apa yang Ibu tanam?

Petani padi

Apakah Ibu mengelola lahan milik sendiri atau milik orang lain?

Saya mengelola lahan milik sendiri yang diberikan oleh orang tua

Apakah Ibu mengetahui persentase zakat pertanian?

Iya nisab zakat pertanian itu 12 karung gabah dan persentasenya adalah

setengah karung gabah

Darimana Ibu mengetahui hal tersebut?

Dengar ceramah

Berapa pendapatan Ibu setiap panen?

27 karung gabah, nilainya biasanya Rp. 10.800.000.

Apakah Ibu pernah mengeluarkan zakat pertanian?

pernah

Dalam bentuk apa Ibu biasanya mengeluarkan zakat pertanian?

Dalam bentuk uang

Dimana Ibu menyerahkan zakat pertanian tersebut?

Saya biasa menyerahkan ke sekolah, masjid, janda tua, dan yatim

piatu

Darimana Ibu mendapat informasi bahwa bapak telah layak

mengeluarkan zakat pertanian?

Dengar ceramah

Kapan Ibu mulai membayar zakat pertanian?

Mulai tahun 2005

Berapa jumlah zakat yang biasa Ibu keluarkan?

Rp. 900.000

Apakah Ibu mengetahui hukum dari mengeluarkan zakat pertanian?

Iya, hukumnya wajib bagi yang mampu

Page 82: ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT … · Persepsi tentang nisab, persentase dan tempat masyarakat Desa Leppangeng itu berbeda-beda. Ada 2 informan yang membayar zakat sesuai

69

Apakah Ibu mengetahui landasan ayat dalam alqur‟an yang

memerintahkan untuk mengeluarkan zakat pertanian?

Tidak

7. Ibu Indo Ape

Siapa nama Ibu?

Indo Ape

Apa pendidikan terakhir Ibu?

Tamat SD

Jenis tanaman apa yang Ibu tanam?

Petani padi

Apakah Ibu mengelola lahan milik sendiri atau milik orang lain?

Saya mengelola lahan milik sendiri

Apakah Ibu mengetahui persentase zakat pertanian?

Tidak

Berapa pendapatan Ibu setiap panen?

19 karung setiap panen

Apakah Ibu pernah mengeluarkan zakat pertanian?

Tidak

Mengapa ibu tidak mengeluarkan zakat pertanian?

Merasa belum mampu dan hanya bersedekah kepada orang yang

membutuhkan

Apakah Ibu mengetahui hukum dari mengeluarkan zakat pertanian?

Iya, hukumnya wajib bagi yang mampu

Apakah Ibu mengetahui landasan ayat dalam alqur‟an yang

memerintahkan untuk mengeluarkan zakat pertanian?

Tidak