analisis perilaku konsumen dalam pembelian produk...

12
Prosiding Seminar Agroindustri dan Lokakarya Nasional FKPT-TPI Program Studi TIP-UTM, 2-3 September 2015 ISBN: 978-602-7998-92-6 Analisis Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Produk Olahan Ayam Bersertifikat Halal di Provinsi D.I Yogyakarta Tian Nur Ma’rifat 1 , Dyah Ismoyowati 2 , Jumeri Mangun Wikarta 3 1 Mahasiswa Pasca Sarjana Prodi Teknolog i Industri Pertanian FTP UGM 2 Staf Pengajar Prodi Teknologi Industri Pertanian FTP UGM 3 Staf Pengajar Prodi Teknologi Industri Pertanian FTP UGM Email: [email protected] ABSTRAK Makanan yang halal menjadi syarat utama terhadap makanan yang dikonsumsi oleh konsumen yang beragama islam. Peluang pasar untuk pangan halal dan baik sangat terbuka luas dan menjanjikan. Untuk memberikan informasi mengenai respon konsumen terhadap makanan halal khususnya makanan olahan ayam, peneliti melakukan penelitian terhadap faktor- faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian masyarakat terhadap produk olahan ayam yang tersedia di ritel modern di D.I Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Modelling (SEM) dan Analisis Cluster. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling dengan jumlah responden 201 responden. Hasil penelitian menujukkan bahwa faktor yang signifikan mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli makanan olahan ayam bersertifikat halal adalah intensi. Intensi juga dipengaruhi oleh sikap konsumen. Sikap konsumen dipengaruhi oleh dua faktor, lokasi swalayan dan kesadaran konsumen terhadap logo halal yang juga dipengaruhi oleh evaluasi konsumen terhadap lembaga sertifikasi halal. Selanjutnya dilakukan analisis Cluster yang menunjukkan bahwa terdapat dua kelompok konsumen, kelompok pertama yang kritis dan kelompok kedua yang tidak kritis terhadap status halal dari makanan olahan ayam yang dibeli. Oleh karena itu, upaya peningkatan pangsa pasar dari makanan olahan ayam bersertifikat halal di DIY dapat dilakukan dengan strategi yang berfokus pada faktor-faktor yang signifikan membentuk intensi positif konsumen dan ditujukan untuk kelompok konsumen yeng kritis terhadap kehalalan pangan. Kata Kunci: Perilaku; Konsumen; Halal; Swalayan; SEM PENDAHULUAN Pangan (makanan dan minuman) yang halal dan baik merupakan syarat penting untuk kemajuan produk-produk pangan lokal di Indonesia khususnya agar dapat bersaing dengan produk lain baik di dalam maupun di luar negeri. Indonesia merupakan Negara dengan mayoritas penduduknya adalah muslim. Makanan yang halal menjadi syarat utama terhadap makanan yang dikonsumsi oleh konsumen yang beragama islam. Dengan demikian peluang pasar untuk pangan halal dan baik sangat terbuka luas dan menjanjikan. Tingkat urbanisasi yang tinggi menyebabkan tingginya aktifitas masyarakat dan tingkat konsumsi yang lebih besar di perkotaan dibandingkan di pedesaan. Pengeluaran untuk makanan olahan juga meningkat pesat seiring dengan meningkatnya pendapatan masyarakat. Untuk wilayah propinsi D.I Yogyakarta sendiri Disperindagkop dan UKM DIY (2010) dalam Disperindagkop Sleman (2013) menyebutkan bahwa tingginya konsumsi per kapita penduduk diikuti dengan pertumbuhan ritel modern yang berkembang pesat mencapai 52% pada tahun 2007-2009. Konsumen menentukan jalur distribusi dari produk yang dikonsumsi sesuai dengan preferensi yang dimiliki, daya beli serta jenis produk yang diinginkan. Berdasarkan data dari USDA FAS (2013) pada tahun 2011, mayoritas konsumen Indonesia melakukan pembelian terhadap produk yang dikonsumsi melalui pasar tradisional, yaitu sebesar 55,8 %, tetapi dari tahun 2002 hingga 2011 tren pembelian produk melalui retail modern mulai meningkat dan mengurangi jumlah konsumen yang berbelanja di pasar tradisional. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada salah satu jalur distribusi produk yaitu jalur retail modern. Pemilihan olahan daging ayam sebagai produk yang akan diteliti dikarenakan sumber protein hewani jenis ini merupakan makanan yang paling digemari oleh masyarakat. Tingkat konsumsi masyarakat Indonesia akan daging ayam menempati urutan pertama terbesar diatas tingkat konsumsi daging sapi. B-42

Upload: ngotuyen

Post on 03-Sep-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Produk …tip.trunojoyo.ac.id/semnas/wp-content/uploads/B42-B53_Tian-Nur... · termasuk ke dalam produk olahan ayam diantaranya nuget ayam,

Prosiding Seminar Agroindustri dan Lokakarya Nasional FKPT-TPI Program Studi TIP-UTM, 2-3 September 2015

ISBN: 978-602-7998-92-6

Analisis Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Produk Olahan Ayam Bersertifikat

Halal di Provinsi D.I Yogyakarta

Tian Nur Ma’rifat1, Dyah Ismoyowati

2, Jumeri Mangun Wikarta

3

1Mahasiswa Pasca Sarjana Prodi Teknolog i Industri Pertanian FTP UGM

2Staf Pengajar Prodi Teknologi Industri Pertanian FTP UGM

3Staf Pengajar Prodi Teknologi Industri Pertanian FTP UGM

Email: [email protected]

ABSTRAK Makanan yang halal menjadi syarat utama terhadap makanan yang dikonsumsi oleh konsumen yang

beragama islam. Peluang pasar untuk pangan halal dan baik sangat terbuka luas dan menjanjikan. Untuk

memberikan informasi mengenai respon konsumen terhadap makanan halal khususnya makanan olahan

ayam, peneliti melakukan penelitian terhadap faktor- faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian

masyarakat terhadap produk olahan ayam yang tersedia di ritel modern di D.I Yogyakarta. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Modelling (SEM) dan Analisis Cluster. Metode

pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling dengan jumlah responden 201 responden.

Hasil penelitian menujukkan bahwa faktor yang signifikan mempengaruhi perilaku konsumen dalam

membeli makanan olahan ayam bersertifikat halal adalah intensi. Intensi juga dipengaruhi oleh sikap

konsumen. Sikap konsumen dipengaruhi oleh dua faktor, lokasi swalayan dan kesadaran konsumen terhadap

logo halal yang juga dipengaruhi oleh evaluasi konsumen terhadap lembaga sertifikasi halal. Selanjutnya

dilakukan analisis Cluster yang menunjukkan bahwa terdapat dua kelompok konsumen, kelompok pertama

yang kritis dan kelompok kedua yang tidak kritis terhadap status halal dari makanan olahan ayam yang

dibeli. Oleh karena itu, upaya peningkatan pangsa pasar dari makanan olahan ayam bersertifikat halal di DIY

dapat dilakukan dengan strategi yang berfokus pada faktor-faktor yang signifikan membentuk intensi positif

konsumen dan ditujukan untuk kelompok konsumen yeng kritis terhadap kehalalan pangan.

Kata Kunci: Perilaku; Konsumen; Halal; Swalayan; SEM

PENDAHULUAN

Pangan (makanan dan minuman) yang halal dan baik merupakan syarat penting untuk

kemajuan produk-produk pangan lokal di Indonesia khususnya agar dapat bersaing dengan produk

lain baik di dalam maupun di luar negeri. Indonesia merupakan Negara dengan mayoritas

penduduknya adalah muslim. Makanan yang halal menjadi syarat utama terhadap makanan yang

dikonsumsi oleh konsumen yang beragama islam. Dengan demikian peluang pasar untuk pangan

halal dan baik sangat terbuka luas dan menjanjikan.

Tingkat urbanisasi yang tinggi menyebabkan tingginya aktifitas masyarakat dan tingkat

konsumsi yang lebih besar di perkotaan dibandingkan di pedesaan. Pengeluaran untuk makanan

olahan juga meningkat pesat seiring dengan meningkatnya pendapatan masyarakat.

Untuk wilayah propinsi D.I Yogyakarta sendiri Disperindagkop dan UKM DIY (2010)

dalam Disperindagkop Sleman (2013) menyebutkan bahwa tingginya konsumsi per kapita

penduduk diikuti dengan pertumbuhan ritel modern yang berkembang pesat mencapai 52% pada

tahun 2007-2009. Konsumen menentukan jalur distribusi dari produk yang dikonsumsi sesuai

dengan preferensi yang dimiliki, daya beli serta jenis produk yang diinginkan. Berdasarkan data

dari USDA FAS (2013) pada tahun 2011, mayoritas konsumen Indonesia melakukan pembelian

terhadap produk yang dikonsumsi melalui pasar tradisional, yaitu sebesar 55,8 %, tetapi dari tahun

2002 hingga 2011 tren pembelian produk melalui retail modern mulai meningkat dan mengurangi

jumlah konsumen yang berbelanja di pasar tradisional. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada

salah satu jalur distribusi produk yaitu jalur retail modern.

Pemilihan olahan daging ayam sebagai produk yang akan diteliti dikarenakan sumber protein

hewani jenis ini merupakan makanan yang paling digemari oleh masyarakat. Tingkat konsumsi

masyarakat Indonesia akan daging ayam menempati urutan pertama terbesar diatas tingkat

konsumsi daging sapi.

B-42

Page 2: Analisis Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Produk …tip.trunojoyo.ac.id/semnas/wp-content/uploads/B42-B53_Tian-Nur... · termasuk ke dalam produk olahan ayam diantaranya nuget ayam,

Prosiding Seminar Agroindustri dan Lokakarya Nasional FKPT-TPI Program Studi TIP-UTM, 2-3 September 2015

ISBN: 978-602-7998-92-6

Penelitian ini mempelajari faktor- faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian

masyarakat terhadap produk olahan ayam yang tersedia di ritel modern di D.I Yogyakarta. Dari

penelitian ini dapat diperoleh gambaran menganai potensi pasar dari produk makanan bersertifikat

halal sehingga mendorong industri untuk mengembangkan produk yang didasarkan pada jaminan

kehalalan produk yang dihasilkan. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui faktor- faktor yang

mempengaruhi perilaku konsumen dalam mengkonsumsi produk makanan olahan ayam

bersertifikat halal di Propinsi D.I. Yogyakarta dan menyusun masukan terhadap strategi pemasaran

makanan olahan ayam yang telah bersertifikat halal sebagai rekomendasi kepada ritel moderen dan

lembaga terkait. Spesifikasi produk olahan ayam yang dimaksud dalam penelitian antara lain: 1)

Bahan utama berasal dari daging ayam, 2) dapat berupa produk siap santap (ready-to-eat) atau

produk siap masak (ready-to-cook), 3) dijual dalam bentuk kemasan atau curah, 4) produk yang

termasuk ke dalam produk olahan ayam diantaranya nuget ayam, bakso ayam, ayam goreng tepung,

ayam goreng bumbu, sosis ayam, chicken karage, chicken tempura, chicken tofu, chicken corcon

bleu, chicken schnitzel, kroket ayam, abon ayam, dan produk lain, serta 5) dijual di swalayan atau

ritel modern.

METODE

Penyebaran kuesioner dilakukan dengan dua tahap, yaitu kuisioner pendahuluan sebanyak 40

kuisioner dan kuisioner utama sebanyak 201 kuisioner. Penyebaran kuisioner pendahuluan

digunakan untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi konsumen dalam membeli

makanan olahan ayam secara umum sehingga kuisioner utama dapat memuat pernyataan secara

tepat sasaran. Penyebaran kuisioner dilakukan dengan menggunakan Purposive Sampling. Pada

pengambilan sampel dengan cara ini,sampel diambil dengan maksud atau tujuan tertentu.

Masyarakat yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah konsumen yang telah membeli

produk olahan ayam di swalayan minimal sebanyak 1 kali selama sebulan.

Tempat penyebaran kuisioner berada di Kab upaten Sleman dan Kota Yogyakarta. Dari dua

wilayah tersebut diambil kecamatan yang memiliki jumlah swalayan terbanyak yaitu kecamatan

Depok, Ngaglik, dan Mlati di kabupaten Sleman. Kecamatan di Kota Yogyakarta yang terdapat

ritel modern terbanyak adalah Gondokusuman.

Dalam mencari informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam

membeli makanan olahan ayam bersertifikat halal di swalayan adalah SEM-PLS (Structural

Equation Model-Partial Least Square). Selanjutnya untuk menentukan target konsumen yang

spesifik dalam menentukan masukan yang tepat terhadap strategi pemasaran makanan olahan ayam

bersertifikat halal, maka peneliti menggunakan metode analisis kluster yaitu dengan K-Means

Cluster. Model teoretis digunakan sebagai hipotesis penelitian yang didasarkan pada teori yang

telah dibuktikan secara ilmiah dan penelitian-penelitian terdahulu yang dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Berikut adalah gambar model teoretis yang digunakan

Gambar 1. Diagram Jalur Model Penelitian

B-43

Page 3: Analisis Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Produk …tip.trunojoyo.ac.id/semnas/wp-content/uploads/B42-B53_Tian-Nur... · termasuk ke dalam produk olahan ayam diantaranya nuget ayam,

Prosiding Seminar Agroindustri dan Lokakarya Nasional FKPT-TPI Program Studi TIP-UTM, 2-3 September 2015

ISBN: 978-602-7998-92-6

HASIL DAN PEMBAHASAN

Item pernyataan yang disusun berdasarkan variabel-variabel pada model diuji validitas dan

reliabilitasnya. Hasil dari uji validitas dan reliabilitas menghasilkan 26 item pernyataan.

Selanjutnya hasil kuisioner utama dianalisis dengan menggunakan metode SEM-PLS dengan

software SMART-PLS edisi 2.1 untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

perilaku konsumen dalam membeli makanan olahan ayam bersertifikat halal. Dalam analisis SEM-

PLS, model penelitian diestimasi dengan melakukan evaluasi model pengukuran (outer model) dan

evaluasi model struktural (inner model).

Evaluasi Model Pengukuran (Outer Model) Ulangan I

Evaluasi terhadap model awal dilakukan untuk memastikan model yang didasarkan pada

TPB dan faktor-faktor lain yang terlibat didalamnya dapat diaplikasikan pada penelitian ini.

Berdasarkan hipotesis yang telah disusun, diperoleh diagram path model perilaku yang diuji

dengan SEM yaitu sebagai berikut.

Gambar 2. Model Perilaku Konsumen Ulangan I

Keterangan Gambar : S = Sikap, N = Norma Subjektif, K = Kontrol Perilaku Dipersepsi, I = Intensi, P = Kepraktisan

Produk, B = Brand Loyalty, H = Halal Certificate Awareness, D = Daya Tarik Sensoris, Ha = Harga, Ls = Lembaga

Sertifikasi Halal, L = Lokasi Swalayan

Evaluasi mode pengukuran menilai validitas konvergen menggunakan parameter nilai loading

factor dari variabel konstruk dan nilai AVE dari variabel laten. Penilaian reliabilitas model dengan

menggunakan composite reliability lebih dari nilai 0,6 (Ghozali et.al, 2015). Berikut adalah hasil

penilaian validitas konvergen yang tercantum pada Tabel 1.

B-44

Page 4: Analisis Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Produk …tip.trunojoyo.ac.id/semnas/wp-content/uploads/B42-B53_Tian-Nur... · termasuk ke dalam produk olahan ayam diantaranya nuget ayam,

Prosiding Seminar Agroindustri dan Lokakarya Nasional FKPT-TPI Program Studi TIP-UTM, 2-3 September 2015

ISBN: 978-602-7998-92-6

Tabel 1. Hasil Penilaian Validitas Konvergen dan Composite Reliability

B-45

Page 5: Analisis Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Produk …tip.trunojoyo.ac.id/semnas/wp-content/uploads/B42-B53_Tian-Nur... · termasuk ke dalam produk olahan ayam diantaranya nuget ayam,

Prosiding Seminar Agroindustri dan Lokakarya Nasional FKPT-TPI Program Studi TIP-UTM, 2-3 September 2015

ISBN: 978-602-7998-92-6

Dari hasil penilaian validitas konvergen, variabel yang tidak valid adalah I1, S3, N3, K1, B1, B2,

D1, D2, D3, Ha1, Ha2, Ha3,L2, dan Ls1. Nilai Composite Reliability variabel laten yang tidak

memenuhi syarat adalah D, Ha, I, dan Demografi sedangkan variabel yang lain memiliki nilai lebih

dari 0,6 sehingga dapat dinyatakan bahwa semua variabel yang memenuhi syarat telah reliabel.

Evaluasi Model Struktural (Inner Model) Ulangan I

Evaluasi model struktural dilakukan dengan melihat R-squares dan melihat signifikansi

hubungan antar variabel laten. Nilai R-squares 0,67; 0,33 dan 0,19 menunjukkan bahwa model

kuat, moderat atau lemah (Chin 1998 dalam Ghozali et.al 2015). Tabel 3.2 adalah nilai R-squares

dari masing-masing variabel laten.

Tabel 2. Nilai R-squares Variabel Laten

Variabel Laten Nilai R-squares Kekuatan Model

Perilaku 0,1274 Lemah

I 0,4139 Moderat

S 0,1982 Lemah

Langkah selanjutnya adalah melihat nilai keofisien dan signifikansi variabel laten. Besarnya

koefisien parameter menunjukkan besarnya pengaruh hubungan variabel. Signifikansi dapat dilihat

jika nilai T-statistik yang dihasilkan >1,96 (t tabel signifikansi 5% = 1,96).

Tabel 3. Pengujian Hipotesis Model

Hubungan Nilai T-Statistics Hubungan Nilai T-Statistics

B -> I 0,773331 (tidak signifikan) K -> PERILAKU 1,522140 (tidak signifikan)

D -> I 0,641938 (tidak signifikan) L -> I 0,470337 (tidak signifikan)

H -> S 3,778907 Ls ->S

0,7511 (tidak signifikan)

Ha -> I 0,635827 (tidak signifikan) N -> I 0,239192 (tidak signifikan)

I ->

PERILAK 2,133206 P -> I 0,589340 (tidak signifikan)

U

K -> I 0,180541 (tidak signifikan) S -> I 4,845811

Demografi -> I 0,6521 (tidak signifikan)

Dari hasil Bootstraping yang dilakukan, diperoleh nilai signifikansi hubungan antar variabel.

Dalam memperbaiki model perilaku konsumen, variabel laten yang tidak signifikan dihilangkan

dari model dan selanjutnya diuji ulang.

Evaluasi Model Pengukuran Ulangan II

Berdasarkan evaluasi model struktural dan pengukuran pada model perilaku ulangan I,

diperoleh hasil bahwa dari 12 variabel laten yang membentuk perilaku konsumen, terdapat 9

variabel yang memiliki hubungan tidak signifikan. Oleh karena itu, peneliti memodifikasi model

perilaku yang sudah ditetapkan sebelumnya. Modifikasi model dilakukan dengan cara parameter

kelayakan model yang tidak terpenuhi akan dibuang. Variabel yang memenuhi parameter tetap

dipertahankan dan untuk mencari hubungan baru antar variabel laten yang membentuk perilaku

B-46

Page 6: Analisis Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Produk …tip.trunojoyo.ac.id/semnas/wp-content/uploads/B42-B53_Tian-Nur... · termasuk ke dalam produk olahan ayam diantaranya nuget ayam,

Prosiding Seminar Agroindustri dan Lokakarya Nasional FKPT-TPI Program Studi TIP-UTM, 2-3 September 2015

ISBN: 978-602-7998-92-6

konsumen dilakukan perubahan susunan model yang didasarkan pada referensi, penelitian

terdahulu atau teori. Variabel B, D, Ha, P, K, dan N dihapus. Variabel L dan Ls diubah

hubungannya sehingga hipotesis model yang digunakan pada Tabel 4.

Tabel 4. Hipotesis Model Perilaku Konsumen Ulangan II

HIPOTESIS DASAR

Ha.1 L S Yoo et.al (1998), Anic (2010)

Ha.2 H S Mohammed et.al (2008)

Ha.3 Ls H Khalek (2014)

Ha.4 S I Ajzen(2006)

Ha.5 I PERILAKU Ajzen(2006)

Pada Gambar 2 diketahui bahwa nilai pH kompos antara 7,35 hingga 8,00. pH yang

didapatkan termasuk ke dalam pH ideal yaitu 6,5-8,0 (Rynk, 1992). Apabila dibandingkan dengan

penelitian yang sama yaitu tentang proses pengomposan limbah penyulingan minyak nilam yang

dilakukan Salim dan Sriharti (2008), pH akhir kompos yang dihasilkan adalah 7,4 dimana pH

tersebut sudah memenuhi SNI (6,8-7,49) (BSN, 2004). Pada pH tersebut, unsur mikro pada kompos

seperti Fe, Zn, Cu, B, Mn dan Mo akan terlarut (Sriharti dan Takiyah, 2007), sehingga kompos

tidak berbahaya bagi tanah dan tanaman. Hasil analisa pH dari proses pembalikan awal hingga

akhir apabila dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Salim dan Sriharti memang

cenderung lebih tinggi. Akan tetapi pada hasil akhir kompos pada periode pembalikan 2 hari dan 4

hari dapat mendekati hasil akhir pH kompos pada penelitian Salim dan Sriharti (2008).

Gambar 3 menunjukkan model perilaku konsumen yang sudah dimodifikasi

Gambar 3. Model Perilaku Modifikasi

Keterangan Gambar : S = Sikap, I = Intensi, H =Halal Certificate Awareness, Ls = Lembaga

Sertifikasi Halal, L = Lokasi Swalayan

Selanjutnya dilakukan evaluasi mode pengukuran ulangan II dengan menilai validitas dan

reliabilitas model. Berikut adalah hasil penilaian validitas konvergen yang tercantum pada Tabel

5.

B-47

Page 7: Analisis Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Produk …tip.trunojoyo.ac.id/semnas/wp-content/uploads/B42-B53_Tian-Nur... · termasuk ke dalam produk olahan ayam diantaranya nuget ayam,

Prosiding Seminar Agroindustri dan Lokakarya Nasional FKPT-TPI Program Studi TIP-UTM, 2-3 September 2015

ISBN: 978-602-7998-92-6

Tabel 5. Nilai Validitas Konvergen

Variabel Validitas Convergent Composite Reliability

Loading AVE

Factor

Intensi (I) 1,00 1,000000

I2 1,00

Sikap (S) 0,56 0,788752

S1 0,88

S2 0,72

S3 0,60

Lembaga Sertifikasi 0,60

0,818274

(Ls)

Ls1 0,753

Ls2 0,779

Ls3 0,792

Halal Certificate 0,85 0,921925

Awareness (H)

H1 0,929

H2 0,920

Lokasi Swalayan (L) 0,69 0,817489

L1 0,761

L2 0,888

PERILAKU 1,00 1,000000

Frekuensi Membeli 1,00

Dari hasil penilaian validitas konvergen, seluruh variabel konstruk dan variabel laten dinyatakan

valid. Selanjutnya dilakukan penilaian reliabilitas model dengan menggunakan composite

reliability dari variabel laten. Nilai Composite Reliability seluruh variabel laten lebih dari 0,6

sehingga dapat dinyatakan bahwa semua variabel telah reliabel.

Evaluasi Model Struktural Ulangan II

Evaluasi model struktural ulangan II menghasilkan nilai R-squares berikut.

Tabel 6. Nilai R-Squares Variabel

Variabel Laten Nilai R-squares Kekuatan Model

H 0,1272 Lemah

I 0,3983 Moderat

Perilaku 0,0892 Lemah

S 0,2292 Lemah

Langkah selanjutnya adalah melihat nilai koefisien parameter dan signifikansi. Signifikansi dapat

dilihat jika nilai T-statistik yang dihasilkan >1,96 (t tabel signifikansi 5% = 1,96). Berikut adalah

B-48

Page 8: Analisis Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Produk …tip.trunojoyo.ac.id/semnas/wp-content/uploads/B42-B53_Tian-Nur... · termasuk ke dalam produk olahan ayam diantaranya nuget ayam,

Prosiding Seminar Agroindustri dan Lokakarya Nasional FKPT-TPI Program Studi TIP-UTM, 2-3 September 2015

ISBN: 978-602-7998-92-6

nilai koefisien dan nilai t statistik dari variabel laten ke variabel laten lain yang tercantum pada

Tabel 7.

Tabel 7 Pengujian Hipotesis Variabel Ulangan II

Hubungan T-Statistics Hubungan T-Statistics

Ls -> H 4,0081

I ->

2,6827

PERILAKU

H -> S 3,9452 L -> S 2,0686

S -> I 8,2333

Hasil evaluasi model struktural menunjukkan bahwa variabel laten Ls signifikan mempengaruhi H.

Variabel H signifikan mempengaruhi variabel laten S. Variabel laten L juga sidnifikan

mempengaruhi variabel S. Variabel I signifikan dipengaruhi oleh variabel S dan signifikan

mempengaruhi perilaku.

Hasil akhir model setelah dievaluasi adalah sebagai berikut.

Gambar 4. Model Perilaku Hasil Evaluasi

Berdasarkan nilai t-statistik maka hasil uji masing- masing hipotesis sebagai berikut :

a. Lembaga Sertifikasi Halal Berpengaruh secara Positif terhadap Halal Certificate

Awareness.

Hipotesis pertama menguji mengenai pengaruh lembaga sertifikasi halal terhadap Halal Certificate

Awarenessatau kepedulian konsumen terhadap sertifikat halal. Lembaga sertifikasi halal

berpengaruh positif terhadap kepedulian konsumen terhadap sertifikat halal. Hal ini mencerminkan

bahwa semakin tinggi kepahaman dan kepercayaan konsumen terhadap fungsi dan kinerja LPPOM

MUI maka semakin tinggi pula kepedulian konsumen terhadap sertifikat halal yang ada pada

produk yang mereka konsumsi. Dengan meningkatnya kepahaman dan kepercayaan konsumen

dengan LPPOM MUI, mereka semakin sadar tentang pentingnya sertifikat halal pada produk yang

dikonsumsi. Kondisi ini dapat tercipta karena LPPOM MUI menjalankan fungsinya dalam

B-49

Page 9: Analisis Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Produk …tip.trunojoyo.ac.id/semnas/wp-content/uploads/B42-B53_Tian-Nur... · termasuk ke dalam produk olahan ayam diantaranya nuget ayam,

Prosiding Seminar Agroindustri dan Lokakarya Nasional FKPT-TPI Program Studi TIP-UTM, 2-3 September 2015

ISBN: 978-602-7998-92-6

mensosialisasikan program kerja kepada masyarakat. Hal ini sejalan dengan yang diteliti oleh

Khalek (2012) dalam penelitiannya mengenai sertifikasi halal yang dikeluarkan oleh JAKIM

(Lembaga Sertifikasi di Malaysia).

b. Halal certificate awareness berpengaruh positif terhadap Sikap Konsumen dalam Berpe

rilaku

Hipotesis kedua menguji mengenai pengaruh Halal Certificate Awarenessatau kepedulian

konsumen terhadap sertifikat halal dengan sikap konsumen dalam berperilaku. Kepedulian

konsumen terhadap sertifikat halal berpengaruh positif terhadap sikap konsumen. Hal ini

mencerminkan bahwa semakin tinggi kesadaran konsumen terhadap sertifikat halal dari produk

yang mereka beli, semakin besar keyakinan konsumen bahwa kehalalan produk merupakan faktor

yang penting, memberikan pengaruh yang baik dalam diri konsumen. Hubungan yang sama

ditunjukkan oleh Mohammed (2008) bahwa kesadaran konsumen untuk selalu mengecek logo halal

pada produk secara signifikan mempengaruhi kepercayaan konsumen terhadap sikap konsumen

dalam pembelian makanan halal di Malaysia.

c. Lokasi Swalayan berpengaruh positif terhadap Sikap Konsumen dalam Berperilaku.

Hipotesis ketiga menguji mengenai pengaruh lokasi swalayan terhadap sikap konsumen dalam

berperilaku. Lokasi swalayan signifikan berpengaruh terhadap sikap konsumen dalam berperilaku.

Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh Yoo et.al (1998), bahwa lokasi swalayan sebagai salah

satu karakteristik ritel secara signifikan langsung mempengaruhi sikap konsumen dalam

berperilaku.

d. Sikap Konsumen berpengaruh secara positif terhadap Intensi Konsumen dalam

Berperilaku

Hipotesis keempat menguji mengenai pengaruh sikap konsumen terhadap Intensi konsumen dalam

berperilaku. Sikap konsumen signifikan berpengaruh terhadap intensi konsumen dalam membeli

olahan ayam yang bersertifikat halal. Sesuai dengan teori TPB oleh Ajzen (2006) sikap konsumen

merupakan salah satu faktor pembentuk intensi berperilaku. Namun pada penelitian ini, faktor lain

seperti norma subyektif tidak signifikan mempengaruhi intensi. Hal ini dapat terjadi karena

karakteristik konsumen yang sebagian besar adalah mahasiswa pendatang yang lebih mandiri

sehingga tidak terpengaruh oleh lingkungan sosialnya. Kontrol perilaku yang dipersepsi juga tidak

berpengaruh secara signifikan dalam membentuk intensi, hal ini dapat terjadi karena di D.I

Yogyakarta sendiri konsumen dengan mudah mendapatkan makanan olahan ayam yang

bersertifikat halal.

e. Intensi Konsumen berpengaruh secara positif terhadap Perilaku Konsumen.

Hipotesis kelima menguji mengenai pengaruh intensi konsumen terhadap Perilaku konsumen

dalam membeli olahan ayam bersertifikat halal di swalayan. Pengaruh yang diberikan intensi

terhadap perilaku konsumen merupakan pengaruh negatif, yang artinya bahwa semakin tinggi

intensi konsumen dalam membeli olahan ayam, maka semakin kecil frekuensi membeli yang

dilakukan. Hal ini dapat terjadi jika konsumen membeli olahan ayam dalam jumlah besar selama

sebulan sehingga frekuensi pembelian yang terhitung kecil, namun volume pembelian besar. Akan

tetapi, dalam penelitian ini tidak diteliti mengenai seberapa besar volume pembelian pada saat

konsumen membeli makanan olahan ayam.

Penentuan Karakteristik pada Setiap Cluster yang Terbentuk

Berikut adalah karakteristik masing- masing Cluster berdasarkan demografi dan faktor

pembentuk perilaku konsumen.

B-50

Page 10: Analisis Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Produk …tip.trunojoyo.ac.id/semnas/wp-content/uploads/B42-B53_Tian-Nur... · termasuk ke dalam produk olahan ayam diantaranya nuget ayam,

Prosiding Seminar Agroindustri dan Lokakarya Nasional FKPT-TPI Program Studi TIP-UTM, 2-3 September 2015

ISBN: 978-602-7998-92-6

Tabel 8. Karakteristik Cluster I dan II

Cluster I Cluster II

Segmentasi Karakter Karakter

Demografi

Jumlah Anggota 157 Orang 44 Orang

Jenis Kelamin Mayoritas Perumpuan Mayoritas Perempuan

Usia Mayoritas Usia Remaja 17-25 tahun Mayoritas Usia remaja 17-25 tahun

Jenis Kelamin Mayoritas Perempuan Mayoritas Perempuan

Pendidikan terakhir Mayoritas lulusan Diploma ke atas Mayoritas lulusan SMA

Pekerjaan Mayoritas mahasiswa dan ibu rumah

tangga

Mayoritas mahasiswa dan ibu

rumah tangga

Penghasilan Mayoritas berpenghasilan <1,2 juta Mayoritas berpenghasilan <1,2 juta

Pengeluaran untuk

makan

jumlah pengeluaran untuk makan

600-1,2 juta

Jumlah pengeluaran untuk makan

300-600 ribu

Jumlah tanggungan Diri sendiri Diri sendiri

frekuensi Membeli Mayoritas pembelian 1x Mayoritas pembelian 1x

Nama Swalayan yang

sering dikunjungi

Indomaret Indomaret

Jenis Produk Olahan

Favorit

Nuget Nuget

Faktor Pembentuk

Perilaku

Intensi Berkemauan untuk selalu memilih

makanan olahan ayam yang memiliki

sertifikasi halal dari LPPOM MUI

Netral

Sikap Konsumen Faktor Kehalalan produk menjadi : Faktor kehalalan produk menjadi :

- faktor yang sangat penting - Faktor yang tidak penting

- Berpengaruh - berpengaruh

- memberikan rasa nyaman dalam

hidup mereka

Halal Certificate

Awareness

- Memiliki kesadaran penuh

terhadap logo halal pada produk

- Tidak memiliki kesadaran tinggi

terhadap label halal pada produk.

- Memastikan logo halal yang

tercantum pada produk yang dibeli

merupakan logo halal yang

dikeluarkan oleh LPPOM MUI.

- Tidak pernah memastikan logo

halal yang tercantum pada

produk yang dibeli merupakan

logo halal yang dikeluarkan oleh

LPPOM MUI.

Lembaga Sertifikasi

Halal

- paham peran dan tugas LPPOM

MUI

- Tidak paham dengan peran dan

tugas LPPOM MUI

- percaya bahwa LPPOM MUI dapat

menjamin kehalalan produk yang

disertifikasi

- percaya bahwa LPPOM MUI

melakukan pengawasan berkala

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Cluster I merupakan kelompok konsumen yang sangat

terdidik dan kritis terhadap status kehalalan makanan olahan ayam di swalayan dan Cluster II

merupakan kelompok konsumen yang cukup terdidik dan tidak kritis terhadap status kehalalan

makanan olahan ayam. Dalam peningkatan pangsa pasar makanan olahan ayam bersertifikat halal,

fokus dari strategi yang akan disusun adalah kelompok konsumen yang kritis terhadap status

kehalalan pangan dari apa yang dikonsumsi.

B-51

Page 11: Analisis Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Produk …tip.trunojoyo.ac.id/semnas/wp-content/uploads/B42-B53_Tian-Nur... · termasuk ke dalam produk olahan ayam diantaranya nuget ayam,

Prosiding Seminar Agroindustri dan Lokakarya Nasional FKPT-TPI Program Studi TIP-UTM, 2-3 September 2015

ISBN: 978-602-7998-92-6

Penyusunan Strategi Pemasaran Makanan Olahan Ayam Bersertifikat Halal di D.I

Yogyakarta

Tujuan dari penelitian ini yang pertama adalah mengetahui faktor- faktor yang

mempengaruhi perilaku konsumen dalam mengkonsumsi produk makanan olahan ayam

bersertifikat halal di Propinsi D.I. Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensi

konsumen dalam membeli olahan ayam bersertifikat halal dipengaruhi oleh sikap positif konsumen.

Intensi konsumen dibentuk oleh faktor sikap konsumen sebesar 39,8 % (R2). Oleh karena itu, upaya

peningkatan pangsa pasar dari makanan olahan ayam bersertifikasi halal di DI.Yogyakarta dapat

dilakukan dengan strategi yang berfokus pada faktor-faktor yang signifikan membentuk intensi

positif konsumen.

Faktor yang Dominan

Mempengaruhi Perilaku

Konsumen

Alat Ukur Strategi

Intensi Konsumen

berpengaruh negatif terhadap

frekuensi pembelian

Pola Konsumsi yang diterapkan

oleh konsumen adalah pola belanja

bulanan

Untuk meningkatkan sumber daya beli

konsumen, swalayan dapat menerapkan

promo potongan harga di awal bulan

Sikap Konsumen

berpengaruh positif terhadap

intensi konsumen

- Pentingnya faktor halal dalam

pembelian makanan olahan ayam

Untuk membentuk sikap positif

konsumen, swalayan bekerjasama

dengan lembaga sertifikasi halal

menghimbau kepada konsumen tentang

pentingnya makanan halal melalui

banner, promo hadiah dan flyer.

Produsen mencantumkan logo halal

dari LPPOM MUI pada bagian

kemasan yang mudah terlihat oleh

pembeli.

- Pengaruh faktor halal dalam diri

konsumen

- Dampak yang dirasakan

konsumen dalam mengkonsumsi

makanan olahan ayam yang

bersertifikat halal.

Halal Awarenes Kesadaran konsumen untuk selalum

mengecek logo halal pada makanan

olahan ayam.

Swalayan megharuskan produsen yang

memasok produknya ke swalayan

untuk mencantumkan logo halal dari

LPPOM MUI pada makanan olahan

ayam.

Kesadaran konsumen terhadap

sertifikasi halal dari LPPOM MUI

Swalayan mencantumkan sertifikasi

halal dari LPPOM MUI pada produk

makanan olahan ayam yang dijual

termasuk produk dalam bentuk curah.

Lembaga Serifikasi Halal Pemahaman konsumen mengenai

pran dan tugas LPPOM MUI

Swalayan dan LPPOM MUI bekerja

sama dengan menyediakan booth

informasi dan flyer mengenai daftar

produk tersertifikasi LPPOM MUI dan

peran, fungsi serta kegiatan dari

LPPOM MUI.

Saya percaya bahwa sertifikasi

halal yang diberikan oleh LPPOM

MUI dapat menjamin kehalalan

produk tersebut.

Saya Percaya bahwa LPPOM MUI

melakukan pengawasan secara

berkala terhadap proses produksi

makanan tersebut.

Lokasi Swalayan Kedekatan lokasi swalayan dengan

tempat tinggal konsumen.

Untuk lebih mendekatkan konsumen

dengan swalayan dan produk yang

ditawarkan, swalayan menyediakan

layanan antar kepada konsumen

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Faktor yang dominan mempengaruhi intensi konsumen dalam membeli makanan olahan ayam

bersertifikat halal di ritel moderen adalah sikap konsumen yang dibentuk oleh faktor halal

awareness sebagai faktor yang paling berpengaruh (R2= 0,445) dan yang kedua adalah lokasi

swalayan (R2= 0,1917). Halal awareness juga dipengaruhi oleh penilaian konsumen terhadap

B-52

Page 12: Analisis Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Produk …tip.trunojoyo.ac.id/semnas/wp-content/uploads/B42-B53_Tian-Nur... · termasuk ke dalam produk olahan ayam diantaranya nuget ayam,

Prosiding Seminar Agroindustri dan Lokakarya Nasional FKPT-TPI Program Studi TIP-UTM, 2-3 September 2015

ISBN: 978-602-7998-92-6

lembaga sertifikasi halal (R2=0,357).

2. Strategi pemasaran yang tepat untuk meningkatkan potensi pasar terhadap olahan ayam yang

telah bersertifikat halal naik antara lain :

- promo potongan harga di awal bulan

- swalayan bekerjasama dengan lembaga sertifikasi halal menghimbau kepada konsumen

tentang pentingnya makanan halal melalui banner, promo hadiah dan flyer

- produsen mencantumkan logo halal dari LPPOM MUI pada bagian kemasan yang mudah

terlihat oleh pembeli,

- Swalayan mengharuskan produsen mencantumkan logo halal dari LPPOM MUI

- Swalayan mencantumkan sertifikat halal dari LPPOM MUI pada produk makanan curah

- Swalayan dan LPPOM MUI bekerja sama untuk menyediakan booth informasi mengenai

dafar produk tersertifikasi LPPOM MUI dan peran, fungsi serta kegiatan dari LPPOM MUI

- Jasa layanan antar produk swalayan kepada konsumen

Saran

1. Bagi indutri pangan khususnya produsen makanan olahan ayam, diharapkan untuk

konsisten melaksanakan sistem jaminan halal selama proses produksi di perusahaan hengga

ke tangan konsumen dan selalu memperbarui sertifikasi halal pada produk yang dijual

sehingga kegiatan bisnisnya akan terus berkembang.

2. Bagi pemerintah sebagai pelaksana undang-undang Jaminan Produk Halal, diharapkan

melakukan langkah-langkah implementasi bertahap berupa sosialisasi, mempersiapkan

sistem pengawasan dan sanksi kepada produsen terkait sertifiksi halal sehingga di tahun

2019 nanti pelaksanaan jaminan produk halal benar-benar dapat dilaksanakan.

3. Bagi LPPOM MUI sebagai lembaga sertifikasi halal terbesar di Indonesia, diharapkan

mampu memberikan edukasi yang meluas kepada produsen makanan dan konsumen terkait

keamanan dan kehalalan pangan, serta mempermudah mekanisme pengurusan sertifikasi

halal bagi produsen tanpa mengurangi kinerja pengolahan lembaga.

DAFTAR PUSTAKA

Ajzen, I. (2006). Theory of Planned Behavior. http://people.umass.edu/~aizen. [28 Januari 2014]

Disperindagkop Sleman (2013). Pendataan toko Modern Kabupaten Sleman Tahun 2013. Bidang

Perdagangan, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi, Kabupaten Sleman

Ghazali, I. & Fuad (2012). Teori, Konsep, dan Aplikasi dengan Program LISREL 8.80, Edisi

Ketiga. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Lee, Hyun-Joo & Zee-Sun Yun. (2015). Consumers’ Perceptions of Organic Food Attributes and

Cognitive and Affective Attitudes as Determinants of Their Purchase Intentions Toward

Organic Food. Food Quality and Preference 39 : 259-267

Liao, C-S, W-H, Chih etc (2012). A Cross-Curtural Exaintension of Store Environment Cues and

Purchase Intention in Taiwan and the United States, Journal of Applied Business and

Economics 13(1) : 2012

Mohamed, Z, Golnaz R, Mad N.S., Eddie C.F. (2008). Halal logo and Consumer Confidence :

What are the important factors?. Economic and Technology Management Review 3 : 37-45

USDA FAS (2013). Indonesia Retail Report Update 2013.

http://gain.fas.usda.gov/Recent%20GAIN%%20Publications/Reatail%20Foods_Jakarta_In

donesia_12-13-2013.pdf. [29 November 2013]

Yee, W-F, & Sidek Y. (2008). Influence of Brand Loyalty on Consumer Sportswear. International

Journal of Economics and Management 2(2) : 221-236

B-53