analisis perbedaan kinerja perusahaan sebelum dan … · barangsiapa yang diberi-nya kebijaksanaan...

124
ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Listed di BEJ dan Melakukan Akuisisi pada Periode 1998-2002 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Disusun Oleh : Wawan Sujarwan NIM : 032214080 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007

Upload: others

Post on 18-Sep-2019

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN

SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI

Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Listed di BEJ dan

Melakukan Akuisisi pada Periode 1998-2002

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

Disusun Oleh : Wawan Sujarwan

NIM : 032214080

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2007

Page 2: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir
Page 3: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir
Page 4: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN

SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI

Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Listed di BEJ dan

Melakukan Akuisisi pada Periode 1998-2002

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

Disusun Oleh : Wawan Sujarwan

NIM : 032214080

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2007

Page 5: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir
Page 6: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir
Page 7: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Allah memberikan kebijaksanaan kepada Orang yang dikehendaki-NYA. Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir saja yang dapat mengambil pelajaran ini. ( QS.. 2 : 269 ) Berbahagialah jiwa yang merdeka mengulurkan hati dan tangan, menabur benih kebajikan diladang kehidupan tanpa pujian tanpa imbalan ( NN )

Kupersembahkan skripsi ini untuk: Kedua orang tuaku tercinta di Lampung

Kakak dan adikku Om dan Bulekku di Prambanan

Saudara-saudara baruku My_0174

Semua Sahabat-sahabatku Almamaterku

iv

Page 8: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

v

Page 9: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

ABSTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH

AKUISISI Studi kasus Pada Perusahaan manufaktur yang Listed di BEJ dan Melakukan

Akuisisi Pada Periode 1998-2002

Wawan Sujarwan Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2007

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaaan yang

signifikan dari kinerja perusahaan antara sebelum dan sesudah akuisisi. Kinerja perusahaan dinilai dengan menggunakan rasio-rasio. Rasio-rasio yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: Rasio Likuiditas (terdiri dari current ratio dan quick ratio), Rasio aktivitas (terdiri dari asset turnover, receivable turnover, dan inventory turnover), Rasio Leverage (terdiri dari debt to total asset ratio dan debt to equity ratio), Rasio nilai pasar (terdiri dari price earning ratio dan price book value ), Rasio Profitabilitas (terdiri dari net profit margin, gross profit margin, return on assets, dan return on equity).

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) Analisis kualitatif dengan menggunakan statistik deskriptif yang menyajikan mean (2) Analisis kuantitatif untuk menguji beda adalah dengan uji peringkat tanda Wilcoxon. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: kinerja perusahaan sebelum akuisisi adalah berbeda secara signifikan dengan kinerja perusahaan sesudah akuisisi.

Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji Wicoxon diketahui bahwa sebagian besar rasio keuangan yang diuji tidak signifikan, artinya tidak terdapat perbedaan kinerja perusahaan antara sebelum dan sesudah akuisisi. Hanya ada tiga rasio yang memperlihatkan hasil pengujian yang signifikan yaitu : price earning ratio, price book value dan Debt to total equity. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kinerja finansial perusahaan tidak berbeda secara signifikan antara sebelum dan sesudah akuisisi.

vi

Page 10: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

ABSTRACT

THE DIFFERENCE ANALYSIS ON COMPANY FINANCIAL PERFORMANCE BEFORE AND AFTER ACQUISITION

A case study on manufacturing companies listed in BEJ and making the acquisition in period of 1998-2002

WAWAN SUJARWAN SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA 2007

This study aims to know whether there is a significant difference between a company’s Performance before and after acquisition. The company Financial performance will be evaluated based on Liquidation ratio (consisting of Current ratio and Quick ratio), Activity ratio (consisting of assets turnover, receivable turnover, and inventory turnover), Leverage ratio (consisting of Debt to total asset ratio and Debt to equity ratio), Market ratio value (consisting of price earning ratio and price book value), profitability ratio (consisting of net profit margin, gross profit margin, return on assets and return on equity).. Techniques analysis used in this research are: (1) Qualitative analysis using descriptive statistic to have the mean company’s (2)Wilcoxon sign test to examine the mean difference . The hypothesis developed in this study is : The company’s financial performance before acquisition differ from that of after the acquisition . Based on the wilcoxon sign test it is found that most of financial ratio’s before and after acquisition is not different significantly. There are only three financial ratios that is different before and after acquisition namely. Price earning ratio, price book value and debt to total equity. The conclusion of this study is that company’s financial performance is not different significantly before and after acquisition.

vii

Page 11: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah Swt atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah

dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

Dalam mempersiapkan, menyusun serta menyelesaikan skripsi ini, penulis

mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik

yang berjudul: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM

DAN SESUDAH AKUISISI Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Listed di

BEJ dan Melakukan Akuisisi Pada Periode 1998-2002. Pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Ir.P. Wiryono P., S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Drs. Alex Kahu Lantum, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata

Dharma.

3. Drs. G Hendra Poerwanto, M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Dra. Caecilia Wahyu E.R, M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang telah

meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan masukan sehingga skripsi

ini dapat terselesaikan dengan baik.

viii

Page 12: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

5. Drs.A.Triwanggono., M.S selaku dosen Pembimbing II yang telah meluangkan

waktu untuk membimbing, memberikan masukan sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik.

6. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi, yang telah memberikan bantuan selama

penulis duduk di bangku kuliah.

7. Kedua orang tuaku di Lampung (Bapak Imam Supingi dan Ibu Mahsum) yang

telah memberikan yang terbaik dalam hidupku, terima kasih atas segala cinta,

kasih sayang , doa , semangat, dan pengorbanannya.

8. Kakak dan adikku (Aminah dan Triya Andriani) yang selalu memberikan

dukungan dan motivasi untukku.

9. Orang tuaku di Geranting (Om Warso dan Bulek Menik) terima kasih atas segala

doa, semangat dan kasih sayangnya selama aku di Yogya.

10. Adik-adik baruku (Santi dan Affan) makasih ya selalu buat mas merasa nyaman

selama dirumah Geranting seperti dirumah sendiri.

11. Buat My_0174 (thanks for every things that you give me, you are my

inspirations).

12. Buat teman-teman kosku (Ricky, Herman, Icul, dll ) makasi ya friend.

13. Buat AB 4193 YZ makasi untuk terus menjadi pendamping setiaku dikala panas

dan hujan, dan mengenalkan aku akan seluruh ruas dan lorong kota Yogya.

14. Buat teman-temanku dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam

menyusun skripsi ini.

Penulis

ix

Page 13: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

DAFTAR ISI Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v

ABSTRAK.............................................................................................................. vi

ABSTRACT............................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ............................................................................................ viii

DAFTAR ISI........................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 3

C. Batasan Masalah..................................................................................... 3

D. Tujuan Penelitian .................................................................................. 4

E. Manfaat Penelitian.................................................................................. 4

F. Sistematika Penelitian............................................................................. 5

BAB II LANDASAN TEORI................................................................................. 7

A. Kinerja Perusahaan ................................................................................ 7

B. Laporan Keuangan ................................................................................ 9

C. Analisis Laporan Keuangan ................................................................... 14

D. Analisis Rasio Keuangan ....................................................................... 18

E. Akuisisi................................................................................................... 27

F. Review Penelitian Terdahulu .................................................................. 32

G. Hipotesis................................................................................................. 33

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 35

A. Jenis Penelitian....................................................................................... 35

B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 36

x

Page 14: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

C. Subjek dan Objek Penelitian .................................................................. 36

D. Teknik Pengumpulan Data..................................................................... 36

E. Data yang Diperlukan............................................................................. 36

F. Variabel Penelitian.................................................................................. 37

G. Teknik Analisis Data.............................................................................. 42

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN................................................. 45

A. GT. Kabel Indonesia Tbk....................................................................... 45

B. PT. Tunas Ridean Tbk............................................................................ 46

C. PT. BAT Indonesia Tbk ......................................................................... 47

D. PT. Dynaplast Tbk ................................................................................. 48

E. PT. Eterindo Wahanatama Tbk .............................................................. 50

F. PT. Sinar Mas Resources and Technology Tbk...................................... 51

G. PT. Gudang Garam Tbk ......................................................................... 52

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................................... 54

A. Deskripsi data Penelitian........................................................................ 54

B. Hasil Pengujian Komparasi.................................................................... 69

C. Pembahasan............................................................................................ 74

BAB VI PENUTUP ................................................................................................ 77

A. Kesimpulan ............................................................................................ 77

B. Saran ...................................................................................................... 77

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xi

Page 15: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel V.1 Perubahan rasio-rasio Likuiditas sebelum dan sesudah akuisisi...............55

Tabel V.2 Perubahan rasio-rasio Aktivitas sebelum dan sesudah akuisisi ...............57

Tabel V.3 Perubahan rasio-rasio Leverage sebelum dan sesudah akuisisi ................60

Tabel V.4 Perubahan rasio-rasio Nilai Pasar sebelum dan sesudah akuisisi .............63

Tabel V.5 Perubahan rasio-rasio profitabilitas sebelum dan sesudah akuisisi .........65

Tabel V.6 Hasil uji Wilcoxon pada rasio Likuiditas ..................................................70

Tabel V.6 Hasil uji Wilcoxon pada rasio Aktivitas....................................................71

Tabel V.6 Hasil uji Wilcoxon pada rasio Leverage....................................................72

Tabel V.6 Hasil uji Wilcoxon pada rasio Nilai Pasar.................................................73

Tabel V.6 Hasil uji Wilcoxon pada rasio Profitabilitas..............................................74

xii

Page 16: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Allah memberikan kebijaksanaan kepada Orang yang dikehendaki-NYA. Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir saja yang dapat mengambil pelajaran ini. ( QS.. 2 : 269 ) Berbahagialah jiwa yang merdeka mengulurkan hati dan tangan, menabur benih kebajikan diladang kehidupan tanpa pujian tanpa imbalan ( NN )

Kupersembahkan skripsi ini untuk: Kedua orang tuaku tercinta di Lampung

Kakak dan adikku Om dan Bulekku di Prambanan

Saudara-saudara baruku My_0174

Semua Sahabat-sahabatku Almamaterku

iv

Page 17: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

v

Page 18: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

ABSTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH

AKUISISI Studi kasus Pada Perusahaan manufaktur yang Listed di BEJ dan Melakukan

Akuisisi Pada Periode 1998-2002

Wawan Sujarwan Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2007

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaaan yang

signifikan dari kinerja perusahaan antara sebelum dan sesudah akuisisi. Kinerja perusahaan dinilai dengan menggunakan rasio-rasio. Rasio-rasio yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: Rasio Likuiditas (terdiri dari current ratio dan quick ratio), Rasio aktivitas (terdiri dari asset turnover, receivable turnover, dan inventory turnover), Rasio Leverage (terdiri dari debt to total asset ratio dan debt to equity ratio), Rasio nilai pasar (terdiri dari price earning ratio dan price book value ), Rasio Profitabilitas (terdiri dari net profit margin, gross profit margin, return on assets, dan return on equity).

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) Analisis kualitatif dengan menggunakan statistik deskriptif yang menyajikan mean (2) Analisis kuantitatif untuk menguji beda adalah dengan uji peringkat tanda Wilcoxon. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: kinerja perusahaan sebelum akuisisi adalah berbeda secara signifikan dengan kinerja perusahaan sesudah akuisisi.

Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji Wicoxon diketahui bahwa sebagian besar rasio keuangan yang diuji tidak signifikan, artinya tidak terdapat perbedaan kinerja perusahaan antara sebelum dan sesudah akuisisi. Hanya ada tiga rasio yang memperlihatkan hasil pengujian yang signifikan yaitu : price earning ratio, price book value dan Debt to total equity. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kinerja finansial perusahaan tidak berbeda secara signifikan antara sebelum dan sesudah akuisisi.

vi

Page 19: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

ABSTRACT

THE DIFFERENCE ANALYSIS ON COMPANY FINANCIAL PERFORMANCE BEFORE AND AFTER ACQUISITION

A case study on manufacturing companies listed in BEJ and making the acquisition in period of 1998-2002

WAWAN SUJARWAN SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA 2007

This study aims to know whether there is a significant difference between a company’s Performance before and after acquisition. The company Financial performance will be evaluated based on Liquidation ratio (consisting of Current ratio and Quick ratio), Activity ratio (consisting of assets turnover, receivable turnover, and inventory turnover), Leverage ratio (consisting of Debt to total asset ratio and Debt to equity ratio), Market ratio value (consisting of price earning ratio and price book value), profitability ratio (consisting of net profit margin, gross profit margin, return on assets and return on equity).. Techniques analysis used in this research are: (1) Qualitative analysis using descriptive statistic to have the mean company’s (2)Wilcoxon sign test to examine the mean difference . The hypothesis developed in this study is : The company’s financial performance before acquisition differ from that of after the acquisition . Based on the wilcoxon sign test it is found that most of financial ratio’s before and after acquisition is not different significantly. There are only three financial ratios that is different before and after acquisition namely. Price earning ratio, price book value and debt to total equity. The conclusion of this study is that company’s financial performance is not different significantly before and after acquisition.

vii

Page 20: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah Swt atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah

dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

Dalam mempersiapkan, menyusun serta menyelesaikan skripsi ini, penulis

mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik

yang berjudul: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM

DAN SESUDAH AKUISISI Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Listed di

BEJ dan Melakukan Akuisisi Pada Periode 1998-2002. Pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Ir.P. Wiryono P., S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Drs. Alex Kahu Lantum, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata

Dharma.

3. Drs. G Hendra Poerwanto, M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Dra. Caecilia Wahyu E.R, M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang telah

meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan masukan sehingga skripsi

ini dapat terselesaikan dengan baik.

viii

Page 21: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

5. Drs.A.Triwanggono., M.S selaku dosen Pembimbing II yang telah meluangkan

waktu untuk membimbing, memberikan masukan sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik.

6. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi, yang telah memberikan bantuan selama

penulis duduk di bangku kuliah.

7. Kedua orang tuaku di Lampung (Bapak Imam Supingi dan Ibu Mahsum) yang

telah memberikan yang terbaik dalam hidupku, terima kasih atas segala cinta,

kasih sayang , doa , semangat, dan pengorbanannya.

8. Kakak dan adikku (Aminah dan Triya Andriani) yang selalu memberikan

dukungan dan motivasi untukku.

9. Orang tuaku di Geranting (Om Warso dan Bulek Menik) terima kasih atas segala

doa, semangat dan kasih sayangnya selama aku di Yogya.

10. Adik-adik baruku (Santi dan Affan) makasih ya selalu buat mas merasa nyaman

selama dirumah Geranting seperti dirumah sendiri.

11. Buat My_0174 (thanks for every things that you give me, you are my

inspirations).

12. Buat teman-teman kosku (Ricky, Herman, Icul, dll ) makasi ya friend.

13. Buat AB 4193 YZ makasi untuk terus menjadi pendamping setiaku dikala panas

dan hujan, dan mengenalkan aku akan seluruh ruas dan lorong kota Yogya.

14. Buat teman-temanku dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam

menyusun skripsi ini.

Penulis

ix

Page 22: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

DAFTAR ISI Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v

ABSTRAK.............................................................................................................. vi

ABSTRACT............................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ............................................................................................ viii

DAFTAR ISI........................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 3

C. Batasan Masalah..................................................................................... 3

D. Tujuan Penelitian .................................................................................. 4

E. Manfaat Penelitian.................................................................................. 4

F. Sistematika Penelitian............................................................................. 5

BAB II LANDASAN TEORI................................................................................. 7

A. Kinerja Perusahaan ................................................................................ 7

B. Laporan Keuangan ................................................................................ 9

C. Analisis Laporan Keuangan ................................................................... 14

D. Analisis Rasio Keuangan ....................................................................... 18

E. Akuisisi................................................................................................... 27

F. Review Penelitian Terdahulu .................................................................. 32

G. Hipotesis................................................................................................. 33

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 35

A. Jenis Penelitian....................................................................................... 35

B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 36

x

Page 23: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

C. Subjek dan Objek Penelitian .................................................................. 36

D. Teknik Pengumpulan Data..................................................................... 36

E. Data yang Diperlukan............................................................................. 36

F. Variabel Penelitian.................................................................................. 37

G. Teknik Analisis Data.............................................................................. 42

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN................................................. 45

A. GT. Kabel Indonesia Tbk....................................................................... 45

B. PT. Tunas Ridean Tbk............................................................................ 46

C. PT. BAT Indonesia Tbk ......................................................................... 47

D. PT. Dynaplast Tbk ................................................................................. 48

E. PT. Eterindo Wahanatama Tbk .............................................................. 50

F. PT. Sinar Mas Resources and Technology Tbk...................................... 51

G. PT. Gudang Garam Tbk ......................................................................... 52

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................................... 54

A. Deskripsi data Penelitian........................................................................ 54

B. Hasil Pengujian Komparasi.................................................................... 69

C. Pembahasan............................................................................................ 74

BAB VI PENUTUP ................................................................................................ 77

A. Kesimpulan ............................................................................................ 77

B. Saran ...................................................................................................... 77

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xi

Page 24: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel V.1 Perubahan rasio-rasio Likuiditas sebelum dan sesudah akuisisi...............55

Tabel V.2 Perubahan rasio-rasio Aktivitas sebelum dan sesudah akuisisi ...............57

Tabel V.3 Perubahan rasio-rasio Leverage sebelum dan sesudah akuisisi ................60

Tabel V.4 Perubahan rasio-rasio Nilai Pasar sebelum dan sesudah akuisisi .............63

Tabel V.5 Perubahan rasio-rasio profitabilitas sebelum dan sesudah akuisisi .........65

Tabel V.6 Hasil uji Wilcoxon pada rasio Likuiditas ..................................................70

Tabel V.6 Hasil uji Wilcoxon pada rasio Aktivitas....................................................71

Tabel V.6 Hasil uji Wilcoxon pada rasio Leverage....................................................72

Tabel V.6 Hasil uji Wilcoxon pada rasio Nilai Pasar.................................................73

Tabel V.6 Hasil uji Wilcoxon pada rasio Profitabilitas..............................................74

xii

Page 25: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia usaha saat ini memasuki era perdagangan bebas

yang menimbulkan persaingan yang semakin ketat diantara perusahaan, karena

persaingan yang terjadi tidak hanya sebatas perusahaan bertaraf nasional namun

juga melibatkan perusahaan bertaraf global. Kondisi demikian menuntut

perusahaan untuk selalu mengembangkan suatu strategi yang tepat agar

perusahaan bisa mempertahankan eksistensinya serta memperbaiki kinerjanya.

Sehubungan dengan semakin ketatnya persaingan antar pelaku bisnis

maka perusahaan dituntut dapat memperluas segala aktivitas perusahaan. Salah

satu cara yang sering dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan

penggabungan badan usaha (business combination). Strategi akuisisi merupakan

salah satu alternatif untuk mengembangkan perusahaan tersebut. Dalam

akuntansi dikenal tiga macam bentuk penggabungan badan usaha, yaitu : merger,

akuisisi, dan konsolidasi. Dengan terjadinya penggabungan badan usaha maka

diharapkan perusahaan akan memperoleh kondisi keuangan yang lebih baik

dibandingkan sebelum melakukan penggabungan usaha. Abdul Moin (2004)

mengemukakan delapan macam alasan mengapa perusahaan melakukan akuisisi,

yaitu : Mendapatkan cash inflow dengan cepat karena produk dan pasar sudah

jelas, untuk memperoleh kemudahan dana atau pembiayaan karena kreditor lebih

percaya dengan perusahaan yang telah berdiri dan mapan, untuk memperoleh

1

Page 26: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

2

karyawan yang telah berpengalaman, untuk mendapatkan pelangggan yang

sudah mapan tanpa harus merintis dari awal, untuk memperoleh sistem

operasional dan administratif yang mapan, untuk mengurangi resiko kegagalan

bisnis karena tidak harus mencari konsumen baru, dan untuk memperoleh

infrastruktur dalam mencapai pertumbuhan yang lebih cepat.

Selain membawa manfaat akuisisi juga memiliki kelemahan, yaitu :

Proses integrasi perusahaan yang tidak mudah, kesulitan menentukan nilai

perusahaan target secara akurat, biaya konsultan yang mahal, meningkatnya

kompleksitas birokrasi, biaya koordinasi yang mahal, tidak menjamin

peningkatan nilai perusahaan, tidak menjamin kemakmuran pemegang saham.

Perubahan-perubahan yang terjadi setelah perusahaan melakukan akuisisi

biasanya adalah pada kinerja perusahaan dan penampilan finansial perusahaan

yang praktis membesar dan meningkat. Kemampuan perusahaan dalam menjaga

eksistensinya dalam menghadapi persaingan tersebut juga dipengaruhi oleh

kondisi perusahaan yang bersangkutan.

Dalam mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan dapat dinilai melalui

laporan keuangan yang disusun setiap akhir periode akuntansi. Laporan

keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut

posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang

bermanfaat bagi para pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Analisis

terhadap laporan keuangan tersebut memerlukan adanya pengukuran tertentu.

Salah satu alat yang digunakan untuk menganalisis dan menginterpretasikan data

keuangan adalah dengan rasio. Rasio keuangan dapat dihitung dari angka-angka

Page 27: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

3

yang terdapat dalam neraca dan laporan laba rugi perusahaan. Secara umum

jumlah angka rasio bermacam-macam. Tujuan pokok dari rasio keuangan adalah

memenuhi kebutuhan seseorang penganalisis dalam mengetahui kondisi

likuiditas, aktivitas, Rasio leverage, rasio rasio pasar, rasio profitabilitas.

Banyak penelitian di Indonesia yang telah dilakukan untuk menganalisis

pengaruh akuisisi terhadap kinerja perusahaan. Salah satunya adalah

Yudyatmoko dan Na’im (2000) yang menunjukan bahwa akuisisi tidak

berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut, maka

penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul ANALISIS PERBEDAAN

KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI Studi

kasus pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang listed di BEJ dan

melakukan akuisisi pada periode 1998-2002.

B. Rumusan Masalah

Apakah ada perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan

sesudah akuisisi ditinjau dari analisis rasio keuangannya ?

C. Batasan Masalah

1. Tingkat rasio keuangan meliputi Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Financial

Leverage, Rasio Pasar, Rasio Profitabilitas sebelum dan sesudah akuisisi

2. Penelitian ini dibatasi pada tiga periode sebelum dan tiga periode sesudah

akuisisi.

Page 28: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

4

D. Tujuan penelitian

Mengetahui apakah ada perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan

sesudah dilakukannya akuisisi.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan,

diantaranya yaitu :

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan

pertimbangan kepada perusahaan dalam pengambilan keputusan.

2. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi bacaan,

menambah wacana, sebagai dasar pembuatan skripsi yang mempunyai topik

yang sama dan menambah pengetahuan bagi para mahasiswa khususnya

mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

3. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai wahana yang efektif

didalam usaha untuk menerapkan secara langsung teori yang telah diterima

selama dibangku kuliah kedalam praktek nyata, khususnya analisis kinerja

keuangan sebelum dan sesudah akuisisi.

Page 29: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

5

F. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan ini, penulis akan memberikan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, Rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini diuraikan mengenai teori-teori yang digunakan sebagai

dasar penelitian dan pembahasan selanjutnya serta sebagai dasar

dalam mengolah data.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu

penelitian, subyek dan obyek penelitian, hipotesis penelitian, data

yang dicari, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, dan teknik

analisis data.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai riwayat singkat perusahaan,

sumber daya manusia, dan kegiatan usaha.

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai analisis rasio-rasio keuangan dan

analisis perkembangan rasio-rasio keuangan.

Page 30: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

6

BAB VI PENUTUP

Dalam bab ini diuraikan mengenai kesimpulan penelitian,dan saran.

Page 31: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kinerja Perusahaan

1. Pengertian Kinerja Perusahaan

Kinerja adalah tingkat keberhasilan pengelolaan perusahaan dalam

suatu tahun buku tertentu. Kinerja juga mengandung pengertian

kemampuan kerja untuk menghasilkan keuntungan secara efisien dan

efektif. Dalam suatu badan usaha, tinggi rendahnya kinerja diukur dalam

bentuk laba yang dihasilkan. Di dalam Standar Akuntansi Keuangan

(Ikatan Akuntansi Indonesia,1994: 4) dikemukakan bahwa:

“Informasi kinerja perusahaan, terutama profitabilitas diperlukan

untuk menilai perubahan potensial sumber ekonomi yang mungkin

dikendalikan dimasa depan. Informasi fluktuasi kinerja adalah penting

dalam hubungan ini. Informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi

kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang

ada. Disamping itu, informasi tersebut juga berguna dalam pertimbangan

tentang efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber

daya.”

Untuk menghasilkan laba yang maksimal, diperlukan kemampuan

melihat celah-celah keuntungan dan memprediksi masa yang akan datang.

Disamping itu, manajemen harus memiliki kemampuan untuk

7

Page 32: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

8

menggerakkan kreativitas sumber daya manusia yang ada agar dapat

bekerja sama secara efektif dan efisien.

Pada akhirnya, kemampuan manajemen menggerakkan dan

memanfaatkan sumber daya yang ada akan dapat dinilai dari laporan

keuangan yang disusun setiap akhir periode. Melalui laporan keuangan

tersebut dapat dievaluasi dan pada akhirnya diperbaiki hal-hal yang

menjadi penghalang maksimisasi kinerja perusahaan. Disamping itu, juga

dapat direncanakan hal-hal yang perlu dilakukan sehubungan dengan

peningkatan kinerja dimasa yang akan datang.

2. Unsur-Unsur Kinerja Perusahaan

Penghasilan bersih (laba) seringkali digunakan sebagai ukuran

kinerja atau sebagai dasar ukuran yang lain seperti imbalan investasi

(return on investment) atau penghasilan per lembar saham (earning per

share). Unsur yang langsung berkaitan dengan pengukuran penghasilan

bersih (laba) adalah penghasilan (income) dan beban. Pengakuan dan

pengukuran penghasilan dan beban, dan karenanya juga penghasilan

bersih (laba), tergantung pada konsep modal dan pemeliharaan modal

yang digunakan perusahaan dalam menyusun laporan keuangannya

(Prastawa, 2002: 11)

Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama

suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penurunan

kewajiban yang menyebabkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari

kontribusi (setoran) penanaman modal (Prastawa, 2002:11). Penghasilan

Page 33: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

9

meliputi pendapatan (revenues) maupun keuntungan (gains). Pendapatan

muncul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang normal, seperti

penjualan, penghasilan jasa, bunga, dividend royalty, dan sewa.

Sedangkan keuntungan mencerminkan pos lainnya yang memenuhi

definisi penghasilan yang mungkin timbul atau tidak dalam pelaksanaan

aktivitas perusahaan yang biasa. Keuntungan meliputi pos yang timbul

dalam pengalihan aktiva lancar dan keuntungan yang belum direalisasi,

misalnya kenaikan jumlah aktiva jangka panjang.

Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama

suatu periode akuntansi dalam bentuk arus kas keluar atau berkurangnya

aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas

yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal (Prastawa,

2002: 10). Beban mencakup kerugian (loss) maupun beban yang timbul

dari pelaksanaan aktivitas biasa. Beban ini meliputi antara lain beban

pokok penjualan, gaji dan depresiasi, yang biasanya berbentuk arus kas

keluar atau berkurangnya aktivitas seperti kas (setara kas), persedian dan

aktiva tetap.

B. Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah suatu alat yang dengan mana informasi

dikumpulkan dan diproses dalam akuntansi keuangan yang akhirnya

Page 34: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

10

dimasukan dalam laporan keuangan yang dikomunikasikan secara

periodik kepada para pemakainya. (Sofyan Syafri, 1994: 117)

Menurut Myer (dikutip dalam Munawir, 1995: 5) yang dimaksud

dengan laporan keuangan adalah :Dua daftar yang disusun oleh akuntan

pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah

neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi

laba. Pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-

perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau

daftar laba yang tidak dibagi.

Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan

keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca,

laporan rugi laba, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat

disajikan dalam berbagai cara seperti: laporan arus kas atau laporan arus

dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan

bagian integral dari laporan keuangan segmen industri dan geogafis serta

pengungkapan pengaruh perubahan harga. (Ikatan Akuntansi Indonesia,

1999:2)

Pada dasarnya laporan keuangan adalah hasil dari proses

akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara

data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang

berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut. (Munawir,

1999 :2)

2. Arti Penting Laporan Keuangan

Page 35: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

11

Laporan keuangan sangat dibutuhkan untuk mengetahui kondisi

keuangan perusahan, terutama bagi mereka yang berkepentingan terhadap

perkembangan perusahaan. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap

posisi keuangan maupun perkembangan suatu perusahaan adalah

(Munawir,1999:3)

a. Pemilik perusahaan,

Mereka sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan

perusahaannya karena dengan laporan tersebut pemilik perusahaan

akan dapat menilai sukses tidaknya manajer dalam memimpin

perusahaan. Karena hasil-hasil stabilitas serta kontinuitas atau

kelangsungan perusahaan tergantung dari cara kerja atau efisiensi

manajemennya.

b. Manajer atau pimpinan perusahaan

Dengan mengetahui posisi keuangan perusahaannya maka seorang

manajer dapat menyusun rencana yang lebih baik, memperbaiki

sistem, dan menentukan kebijakan yang tepat untuk masa yang akan

datang. Bagi manajemen yang terpenting adalah bahwa laba yang

dicapai cukup tinggi, cara kerja yang efisien, aktiva aman dan terjaga

cukup baik, struktur permodalan sehat dan bahwa perusahaan memiliki

rencana yang baik mengenai hari depan, baik dibidang keuangan

maupun bidang operasi Dalam hubungannya dengan analisis laporan

keuangan tersebut manajer merupakan “orang dalam”, orang yang

Page 36: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

12

dapat menggunakan data keuangan apapun yang ada dalam

perusahaan, dan hasil analisa sepenuhnya untuk kepentingan

perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itu analisis yang dilakukan

oleh manajemen tersebut disebut “analisis intern“

c. Investor

Mereka berkepentingan terhadap prospek keuntungan dimasa yang

akan datang, untuk mengetahui jaminan investasinya dan untuk

mengetahui kondisi kerja atau kondisi keuangan jangka pendek

perusahaan tersebut. Dari analisa laporan tersebut para investor akan

dapat menentukan langkah-langkah yang harus ditempuhnya.

d. Kreditur

Informasi keuangan bermanfaat bagi kreditur untuk memutuskan

apakah pinjaman yang diberikan serta bunga dapat dibayar pada saat

jatuh tempo.

e. Pemerintah

Pemerintah sangat berkepentingan untuk menentukan besarnya pajak

yang yang harus ditanggung oleh perusahaan. Selain itu dengan

melihat laporan keuangan dimana para buruh bekerja maka pemerintah

akan mengetahui kemampuan perusahaan untuk memberikan upah dan

jaminan sosial yang lebih baik.

3. Keterbatasan Laporan Keuangan

Dalam Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia (dikutip dalam Sofyan

Syafri, 1994 : 10) sifat dan keterbatasan laporan keuangan adalah :

Page 37: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

13

a. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas

kejadian yang telah lewat. Karenanya laporan keuangan tidak dapat

dianggap sebagai satu-satunya sumber informasi dalam proses

pengambilan keputusan ekonomi.

b. Laporan keuangan bersifat umum, dan bukan dimaksudkan untuk

memenuhi kebutuhan pihak tertentu.

c. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan

taksiran dan berbagai pertimbangan.

d. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang materil. Demikian pula

penerapan prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu

mungkin tidak dilaksanakan jika hal ini tidak menimbulkan pengaruh

yang materil terhadap kelayakan laporan keuangan.

e. Laporan keuangan bersifat konserfatif dalam menghadapi

ketidakpastian.

f. Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu

peristiwa atau transaksi daripada bentuk hukumnya.

g. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah teknis, dan

pemakai laporan keuangan diasumsikan memahami bahasa teknis dari

informasi yang disajikan.

h. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat menimbulkan

variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat

kesuksesan antar perusahaan.

Page 38: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

14

i. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat

dikuantitatifkan umumnya diabaikan.

C. Analisis Laporan Keuangan

1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan adalah suatu proses untuk membedah

laporan keuangan kedalam unsur-unsurnya, menelaah hubungan antara

unsur-unsur tersebut dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan

pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri.

Leopold A. Bernstein (dikutip dalam Prastawa 2002 :30)

memberikan definisi Analisis Laporan Keuangan sebagai berikut :

Financial statement analysis is the judgmental process that aims to

evaluate the current and past financial positions and results of operation

of enterprise, with primary objective of determining the best possible

estimate and predictions about future conditions and performance.

Dari definisi tersebut dapat dinyatakan bahwa analisis laporan

keuangan merupakan suatu proses yang penuh pertimbangan dalam

rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi

perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan utama

menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi

dan kinerja perusahaan pada masa mendatang. (Prastawa, 2002:30)

Page 39: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

15

2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Ada kesenjangan antara informasi yang disajikan laporan

keuangan dengan informasi yang dibutuhkan oleh para pemakai. Disatu

sisi laporan keuangan menyajikan suatu informasi mengenai apa yang

telah terjadi, sementara disisi lain para pemakai laporan keuangan

membutuhkan informasi mengenai apa yang mungkin terjadi dimasa

depan.

Untuk memecahkan kesenjangan kebutuhan informasi diperlukan

suatu analisa terhadap laporan keuangan, terutama dalam memprediksi

apa yang mungkin terjadi dimasa yang akan datang. Dengan demikian

fungsi yang pertama dan yang utama dari analisis laporan keuangan

adalah untuk mengkorversi data menjadi informasi.

Analisis laporan keuangan dilakukan untuk mencapai beberapa

tujuan, namun tujuan yang terpenting adalah untuk mengurangi

ketergantungan para pengambil keputusan pada dugaan murni, terkaan

dan intuisi, serta mengurangi dan mempersempit lingkup ketidakpastian

yang tidak dapat dielakkan pada setiap proses pengambilan keputusan (

Prastawa,1995:30 ).

3. Prosedur, Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan

a. Prosedur Analisis Laporan Keuangan.

Berbagai langkah yang harus ditempuh dalam menganalisis

laporan keuangan adalah sebagai berikut ( Prastawa, 1995 :31-32 ) :

Page 40: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

16

1) Memahami latar belakang perusahaan yang dianalisis

mencakup pemahaman tentang bidang usaha yang

diterjuni oleh perusahaan dan kebijakan akuntansi yang

dianut dan diterapkan oleh perusahaan tersebut.

Memahami latar belakang data keuangan perusahaan

yang akan dianalisis merupakan langkah yang perlu

dilakukan sebelum menganalisis laporan keuangan

perusahaan.

2) Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada

perusahaan.

Kondisi yang perlu dipahami mencakup informasi

mengenai kecendrungan industri dimana perusahaan

beroperasi; perubahan teknologi; perubahan selera

konsumen; perubahan faktor ekonomi seperti perubahan

pendapatan perkapita, tingkat bunga, tingkat inflasi, dan

pajak; perubahan yang terjadi didalam perusahaan itu

sendiri seperti perubahan posisi manajemen kunci.

3. Mempelajari dan me-review laporan keuangan

Sebelum berbagai teknik analisis laporan keuangan

diaplikasikan, perlu dilakukan review terhadap laporan

keuangan secara menyeluruh. Apabila dipandang perlu,

dapat menyusun kembali laporan keuangan perusahaan

yang dianalisis. Tujuan me-review ini adalah untuk

Page 41: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

17

mendapatkan gambaran data keuangan yang relevan yang

sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku.

4. Menganalisis laporan keuangan

Setelah mengetahui profil perusahaan dan me-review

laporan keuangan, maka dengan menggunakan berbagai

metode dan teknik analisis yang ada dapat menganalisis

laporan keuangan dan menginterprestasikan hasil

tersebut.

b. Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan

Secara umum, metode analisis laporan keuangan dapat

diklasifikasikan menjadi dua yaitu metode analisis vertikal, dan

metode analisis horizontal ( Prastawa, 1995:32-33 ).

1. Metode analisis Horizontal (dinamis)

Metode analisis horizontal (dinamis) adalah metode

analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan

laporan keuangan untuk beberapa tahun (periode)

sehingga dapat diketahui perkembangan dan

kecendrungannya. Disebut metode horizontal karena

analisis ini membandingkan perusahaan yang sama untuk

periode yang berbeda. Disebut dinamis karena metode ini

bergerak dari waktu ke waktu. Teknik analisis yang

termasuk pada klasifikasi metode ini antara lain teknik

analisis perubahan, analisis indeks (trend), analisis

Page 42: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

18

sumber dan penggunaan, dan analisis perubahan laba

kotor.

2. Metode analisis vertikal (statis)

Metode analisis vertikal (statis) adalah metode analisis

yang dilakukan dengan cara menganalisis laporan

keuangan pada tahun (periode) tertentu, yaitu dengan

membandingkan antara pos yang satu dengan pos yang

lainnya pada laporan keuangan yang sama, maka metode

ini disebut metode vertikal. Disebut statis karena metode

ini membandingkan pos-pos laporan keuangan pada

periode yang sama. Teknik analisis yang termasuk pada

klasifikasi ini antara lain teknik analisis persentase

perkomponen (Common-size), analisis rasio, dan analisis

Break-even.

D. Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan (financial ratio analysis) menggambarkan posisi

perusahaan pada suatu saat. Pembandingan rasio perusahaan dengan

perusahaan lain sejenis atau rasio industri akan lebih bisa menunjukkan posisi

perusahaan dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan pesaing.

Rasio dapat dihitung berdasarkan financial statement yang telah tersedia,

yang terdiri dari (Alwi,1994 : 107-108)

Page 43: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

19

1. Balance Sheet atau neraca, yang menunjukan posisi finansial

perusahaan pada suatu saat.

2. Income Statement atau laba rugi yang merupakan laporan

operasi perusahaan selama periode tertentu.

Dalam menganalisis tujuan penganalisis pada umumnya adalah untuk

mengetahui likuiditas, rasio leverage, rasio profitabilitas, dan rasio pasar

perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itu rasio-rasio keuangaan dapat

digolongkan menjadi :

1. Rasio Likuiditas

Likuiditas menunjukan kemampuan suatu perusahaan untuk

memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi,

ataupun kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban

keuangan pada saat ditagih (Munawir, 1999:31). Suatu

perusahaan dikatakan mempunyai posisi keuangan yang kuat

apabila mampu :

a. Memenuhi kewajiban-kewajiban tepat pada waktunya;

yaitu pada waktu ditagih (kewajiban keuangan terhadap

pihak ekstern)

b. Memelihara modal kerja yang cukup untuk operasi

yang normal (kewajiban keuangan terhadap pihak

intern)

c. Membayar bunga dan dividen yang dibutuhkan.

d. Memelihara tingkat kredit yang dibutuhkan.

Page 44: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

20

Alat yang digunakan untuk menilai likuiditas perusahaan

adalah sebagai berikut:

a. Current Ratio

Current Ratio adalah perbandingan antara jumlah aktiva

lancar dengan hutang lancar. Rasio ini menunjukkan

bahwa nilai kekayaan lancar perusahaan ada sekian

kalinya hutang jangka pendek.

Current Ratio dihitung dengan cara sebagai berikut :

Aktiva Lancar

Current Ratio =

Hutang Lancar

b. Quick Ratio

Rasio ini merupakan ukuran kemampuan perusahaan

dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya dengan tidak

memperhitungkan persediaan, karena persediaan

memerlukan waktu yang lama untuk direalisasi menjadi

kas, walaupun kenyataannya persediaan lebih likuid

daripada piutang (Munawir, 1999: 75).

Quick Ratio dihitung dengan menggunakan rumus :

Aktiva lancar - Persediaan

Quick Ratio =

Hutang Lancar

Page 45: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

21

2. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas mengukur seberapa efektif manajemen

perusahaan mengelola aktivitasnya. Dengan kata lain rasio ini

mengukur seberapa besar kecepatan aset-aset perusahaan

dikelola atau diputar dalam rangka melakukan aktivitas

bisnisnya.

a. Asset turnover

Asset turnover mengukur seberapa efektif aktiva perusahan

mampu menghasilkan pendapatan operasional yaitu

pendapatan yang diperoleh dari kegiatan utama perusahaan.

Semakin tinggi asset turnover berarti semakin efektif aktiva

tersebut dalam menghasilkan pendapatan.

Asset Turnover dapat dihitung dengan rumus:

Total Operating Revenue

Asset Turnover =

Total Assets

b. Receivable Turnover

Rasio ini dihitung dengan membandingkan antara

pendapatan operasi atau penjualan dengan piutang selama

periode misalnya satu tahun. Piutang yang dimaksud dalam

hal ini adalah piutang yang telah dikurangi piutang yang

potensial untuk tidak tertagih.

Page 46: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

22

Receivable Turnover dapat dihitung dengan cara:

Total Operating Revenue

Receivable turnover =

Receivable

c. Inventory Turnover

Inventory Turnover diperoleh dengan membandingkan

antara harga pokok penjualan dengan persediaan.

Inventory Turnover dapat dihitung dengan rumus :

Cost of Goods Sold

Inventory Turnover =

Inventory

3. Rasio Leverage

Pembiayaan dengan hutang dimaksudkan untuk mendongkrak

kekuatan perusahaan dalam membiayai usahanya. Kemampuan

perusahaan dengan hanya mengandalkan modal sendiri sering

kali terbatas, sehingga pembiayaan dengan hutang ditempuh

untuk mendukung pembiayaan equity. Disisi lain penggunaan

hutang dapat lebih menguntungkan dibandingkan dengan

pembiayaan equity karena pembayaran bunga dapat sebagai

pengurang pajak. Namun demikian penggunaan hutang yang

Page 47: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

23

melebihi ambang batas tertentu akan makin mempertinggi

kemungkinan perusahaan tidak bisa mengembalikan hutang

karena harus membayar angsuran dan bunga tetap. Dengan

demikian semakin tingggi hutang semakin besar kemungkinan

perusahaan mengalami kesulitan finansial (financial distress).

a. Debt Ratio

Debt Ratio merupakan perbandingan antara total hutang

dengan total assets. Rasio ini mengukur berapa besar

seluruh hutang dijamin dengan asset perusahaan.

Debt Ratio dapat dihitung dengan rumus :

Total Debt

Debt to Assets Ratio =

Total Assets

b. Debt to Equity Ratio

Debt to equity ratio merupakan perbandingan antara

besarnya total hutang dengan total equity. Rasio ini melihat

kemampuan pemilik perusahan dengan equity yang

dimilikinya untuk membayar hutang kepada kreditor.

Debt to Equity dapat dihitung dengan rumus:

Total Debt

Debt to Equity Ratio =

Total Equity

Page 48: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

24

4. Rasio pasar mengukur seberapa besar nilai pasar saham

perusahaan dibandingkan dengan nilai buku. Pengukuran rasio

ini lebih mudah bagi perusahaan yang sudah menjual sahamnya

ke pasar modal. Apabila perusahaan memiliki nilai yang tinggi

pada rasio ini maka semakin baik prospek perusahaan bagi

investor. Rasio nilai pasar adalah sebagai berikut :

a. Rasio harga-laba ( P/E )

Rasio harga laba ( price earning ratio = P/E ) menunjukkan

seberapa banyak investor bersedia membayar laba yang

dilaporkan. Rasio ini merupakan rasio harga persaham

terhadap laba persaham. Rasio ini dapat diukur dengan

rumus :

P/E = sahamper Laba

sahamlembar per Harga

b. Rasio Nilai Pasar / Buku

Rasio harga saham terhadap nilai buku memberikan

indikasi lain tentang bagaimana investor memandang

perusahaan. perusahaan dengan tingkat pengembalian atas

ekuitas yang relatif tinggi biasanya menjual saham berapa

kali lebih tinggi dari nilai bukunya, dibandingkan dengan

perusahaan dengan tingkat pengembalian yang rendah.

Nilai buku perusahaan dapat dihitung dengan rumus :

Page 49: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

25

Ekuitas saham biasa

Nilai buku per saham =

Jumlah saham beredar

5. Rasio Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk

menghasilkan keuntungan. Ukuran profitabilitas seharusnya

dikaitkan dengan tingkat risiko usaha. Artinya belum tentu

sebuah perusahaan yang tingkat profitabilitasnya tinggi lebih

baik daripada yang mempunyai profitabilitas yang rendah jika

tidak melihat risiko masing-masing perusahaan.

a. Profit Margin

Dalam perhitungannya terdapat dua ukuran profit margin

yaitu, Net Profit Margin dan Gross Profit Margin. Net

Profit Margin ( NPM ) mengukur seberapa besar

keuntungan bersih yang dihasilkan setiap rupiah

pendapatan dan Gross Profit Margin (GPM) mengukur

berapa rupiah laba sebelum bunga dan pajak yang

dihasilkan dari setiap rupiah pendapatan.

Net Income

NPM =

Total Operating Revenues

Page 50: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

26

Earning BeforeInterest and Tax

GPM =

Total Operating Revenue

b. Return on Assets ( ROA )

Rasio ini mengukur seberapa efektif asset yang mampu

menghasilkan keuntungan. Semakin besar rasio berarti

semakin efektif penggunaan asset.

Rasio ini dapat diukur dengan rumus :

Laba bersih

ROA =

Total Asset

c. Return on Equity ( ROE )

ROE mengukur seberapa besar keuntungan bersih yang

tersedia bagi pemegang saham. Dengan kata lain rasio ini

mengukur berapa rupiah keuntungaan yang dihasilkan oleh

modal sendiri.

Rasio ini dapat diukur dengan rumus :

Net Income

ROE =

Stockholders’ equity

Page 51: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

27

E. Akuisisi

1. Pengertian Akuisisi

Perusahaan dapat tumbuh dan berkembang dengan menerapkan

strategi yang tepat. Pengembangan usaha agar tetap eksis dan terus

berkembang adalah sesuatu yang harus dipikirkan oleh seluruh bagian dalam

perusahaan. Salah satu usaha dapat dilakukan oleh perusahaan adalah dengan

mengembangkan strategi pertumbuhan. Dalam rangka tumbuh dan

berkembang ini perusahaan bisa melakukan ekspansi bisnis dengan memilih

salah satu dari dua jalur alternatif yaitu pertumbuhan dari dalam perusahaan

(organic/internal growth) dan pertumbuhan dari luar perusahaan (external

growth) (Abdul Moin, 2004: 13 ).

Pertumbuhan internal adalah ekspansi yang dilakukan dengan

membangun bisnis atau unit bisnis baru dari awal (start-up business).

Sebaliknya pertumbuhan eksternal dapat dilakukan dengan “membeli“

perusahaan yang sudah ada. Pertumbuhan eksternal ada tiga jenis, yaitu

(Abdul Moin, 2004:5-10)

a. Merger: Penggabungan dua atau lebih perusahaan yang kemudian

hanya ada satu perusahaan yang tetap hidup sebagai badan hukum,

sementara yang lainnya menghentikan aktivitasnya atau bubar.

b. Akuisisi : Pengalihan kepemilikan atau pengendalian atas saham

atau asset suatu perusahaan oleh perusahaan lain, dan dalam

Page 52: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

28

peristiwa ini baik perusahaan pengambilalih atau yang diambil alih

tetap eksis sebagai badan hukum yang terpisah.

c. Konsolidasi :Perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua perseroan

atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara membentuk satu

perseroan baru dan masing-masing perseroan yang meleburkan diri

menjadi bubar.

Di Indonesia istilah merger dan akuisisi kadang saling menggantikan.

Sehingga pembahasan dalam bab ini akan memusatkan pada masalah akuisisi.

Beberapa pengertian akuisisi antara lain:

a. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27

tahun 1998 tentang penggabungan usaha mendefinisikan akuisisi

sebagai berikut:

“Akuisisi adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh badan

hukum atau perseorangan untuk mengambil alih baik seluruh

atau sebagian saham perseorangan yang dapat mengakibatkan

beralihnya pengendalian terhadap perseroan tersebut”.

b. Berdasarkan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan )

No. 22 mendefinisikan akuisisi dari perspektif akuntansi sebagai

berikut :

“Akuisisi adalah suatu penggabungan usaha dimana salah satu

perusahaan, yaitu pengakuisisi (acquirer) memperoleh kendali atas

aktiva neto dan operasi perusahaan yang diakuisisi (acquiree),

Page 53: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

29

dengan memberi aktiva tertentu, mengakui suatu kewajiban, atau

mengeluarkan saham”.

2. Manfaat Akuisisi

Keputusan melakukan akuisisi oleh sebuah perusahaan bagi sebagian

orang masih dipandang sebagai keputusan yang kontroversial karena memiliki

dampak yang sangat dramatis dan kompleks. Secara umum alasan melakukan

akuisisi terdiri dari beberapa hal. Alasan melakukan akuisisi menurut Floyd

A.Beams (2004: 1) adalah sebagai berikut :

a. Manfaat Biaya (Cost Advantage). Seringkali lebih murah bagi

perusahaan untuk memperoleh fasilitas yang dibutuhkan melalui

akuisisi dibandingkan melalui pengembangan. Hal ini benar

terutama pada periode inflasi.

b. Risiko Lebih Rendah (Lower Risk). Membeli lini produk dan pasar

yang telah didirikan biasanya lebih kecil risikonya dibandingkan

dengan mengembangkan produk baru dan pasarnya

c. Berkurangnya Penundaan Operasi (Fewer Operating Delays).

Fasilitas-fasilitas pabrik yang diperoleh melalui akuisisi dapat

diharapkan untuk segera beroperasi dan memenuhi peraturan yang

berhubungan dengan lingkungan dan peraturan pemerintah yang

lainnya.

d. Mencegah Pengambil-alihan (Avoidance of Takeovers). Beberapa

perusahaan bergabung untuk diakuisisi oleh perusahaan lain,

karena perusahaan yang lebih kecil cenderung lebih mudah

Page 54: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

30

diserang untuk diambil-alih.Perusahaan-perusahaan dengan rasio

utang terhadap ekuitas yang tinggi biasanya bukan merupakan

calon pengambil-alih yang menarik.

e. Akuisisi Harta Tidak Berwujud (Acquisition of Intangible Assets).

Penggabungan badan usaha melibatkan penggabungan sumber

daya tidak berwujud maupun berwujud. Maka akuisisi atas hak

paten, hak atas mineral, database pelanggan, atau keahlian

manajemen mungkin menjadi factor utama yang memotivasi suatu

penggabungan usaha.

3. Klasifikasi Akuisisi

Dalam prakteknya aktivitas akuisisi dapat berbeda-beda jenisnya.

Klasifikasi akuisisi berdasarkan obyek yang diakuisisi dibedakan atas ( Abdul

Moin, 2004: 42 ):

a. Akuisisi Saham

Istilah akuisisi digunakan untuk menggambarkan suatu

transaksi jual beli perusahaan, dan transaksi tersebut

mengakibatkan beralihnya kepemilikan perusahaan tersebut dari

penjual kepada pembeli. Karena perusahaan terdiri atas saham-

saham,maka akuisisi terjadi ketika pemilik saham menjual saham

saham mereka kepada pengakuisisi.

b. Akuisisi Aset

Apabila sebuah perusahaan bermaksud memiliki

perusahaan lain maka dapat membeli sebagian atau seluruh aktiva

Page 55: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

31

atau asset perusahaan lain tersebut. Jika pembelian tersebut hanya

sebagian dari aktiva maka hal ini dinamakan akuisisi parsial.

Akuisisi aset dilakukan apabila pihak pengakuisisi tidak ingin

terbebani hutang yang ditanggung oleh perusahaan aset.

4. Motif Akuisisi

Dalam proses akuisisi diharapkan akan menciptakan “nilai tambah”.

Adanya nilai tambah merupakan indikasi ada tidaknya pertumbuhan dari

peristiwa akuisisi. Tujuan perusahaan dalam perspektif manajemen keuangan

adalah seberapa besar perusahaan dapat menciptakan nilai (Value creation)

bagi perusahaan dan pemegang saham. Akuisisi sebagai salah satu strategi

pertumbuhan internal yang memiliki motif ekonomi yang tujuan jangka

panjangnya adalah untuk mencapai tujuan tersebut. Selain memiliki motif

ekonomi akuisisi juga mengandung motif sinergi yang pada akhirnya

diharapkan jika suatu perusahaan bergabung maka akan mencapai efisiensi

biaya yang disebabkan oleh adanya struktur modal yang kuat dan mampu

mengakses sumber-sumber dana dari luar secara lebih mudah dan murah

sedemikian rupa sehingga biaya modal perusahaan semakin menurun.

Struktur permodalan yang kuat akan menjamin berlangsungnya aktivitas

operasi perusahaan tanpa menghadapi kesulitan likuiditas. Akses yang

semakin mudah terhadap sumber-sumber dana dimungkinkan ketka

perusahaan memiliki ukuran yang semakin besar. Perusahaan yang memiliki

permodalan yang kuat dan besar akan mendapat kepercayaan yang positif

oleh publik. Kondisi seperti ini akan memberikan dampak positif bagi

Page 56: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

32

perusahaan karena makin meningkatnya kepercayaan pihak lain seperti

lembaga keuangan akan memudahkan perusahaan dalam peminjaman dana

sehingga resiko kebangkrutan dapat diperkecil.

F. Review Penelitian Terdahulu

1. Payamto

Payamto pada tahun 2001 yang melakukan penelitian tentang

“Pengaruh keputusan Merger dan Akuisisi Terhadap Perubahan Kinerja

Perusahaan Manufaktur Publik di Indonesia”. Penelitian terhadap kasus

merger dan akuisisi di Indonesia tahun 1990-1997, menyimpulkan bahwa

tidak ada perubahan kinerja secara signifikan dari perusahan setelah

melakukan merger dan akuisisi. Baik ditinjau dari segi rasio keuangan

perusahaan maupun dari segi harga pasar saham.

Menurut Payamto, tidak adanya perubahan kinerja perusahaan ini

disebabkan oleh tindakan window dressing oleh perusahaan akuisitor.

Langkah ini bertujuan untuk menarik perusahaan target, untuk meyakinkan

bahwa akuisitor memang dalam kondisi yang baik. Akibatnya setelah merger

dan akuisisi peningkatan kinerja tidak terlihat. Hal ini disebabkan oleh kondisi

sebelum merger dan akuisisi tidak menunjukan yang sebenarnya. Dari segi

perdagangan saham, harga dan transaksi saham tidak terpengaruh oleh adanya

aktivitas merger dan akuisisi.

Page 57: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

33

2. Etty Gurendrawati dan Bambang Sudibyo

Pada tahun 1999 Etty Gurendrawati dan Bambang Sudibyo meneliti

tentang “ Studi Empiris Tentang Pengaruh Pemilihan Metode Akuntansi

untuk Merger dan Akuisisi Terhadap Volume Perdagangan Saham

Perusahaan Publik di Indonesia”. Penelitian ini dipublikasikan dalam Jurnal

Riset Akuntansi Indonesia vol.2, no.2, juli 1999. Meneliti kasus merger dan

akuisisi dari tahun 1990-1997, sampel yang sama dengan penelitian Payamto.

Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan

signifikan pada kinerja perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi,

berarti bahwa peristiwa merger dan akuisisi tidak mempunyai pengaruh

terhadap keputusan investasi oleh para investor. Hal ini disebabkan karena

kondisi pasar modal yang lemah. Volume perdagangan saham disekitar

peristiwa merger dan akuisisi tidak menunjukan perbedaan yang signifikan.

3. Sutrisno dan Bambang Sudibyo

Pada tahun 2000 Sutrisno dan Bambang Sudibyo menindak lanjuti

penelitian yang dilakukan oleh Etty Gurendrawati dan Bambang Sudibyo

yang dilakukan pada tahun 1999 tentang pengaruh merger dan akuisisi.

Dalam penelitian ini mereka menyimpulkan bahwa pasar (investor) bereaksi

secara signifikan terhadap publikasi dari konsolidasi laporan keuangan

perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi

G.Hipotesa:

Dari sisi keuangan, akuisisi adalah investasi jangka panjang

(penganggaran modal/ capital budgeting) yang harus dianalisis dari aspek

Page 58: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

34

kelayakan bisnisnya. Sementara itu dari prespektif manajemen strategi,

akuisisi adalah salah satu alternative strategi pertumbuhan melalui jalur

eksternal untuk mencapai tujuan usaha. Akusisi yang terjadi juga diharapkan

akan menciptakan nilai tambah yag merupakan indikasi ada tidaknya

pertumbuhan dari peristiwa akuisisi. Berdasarkan hal tersebut, maka hipotesis

dalam penelitian ini adalah :

H : Kinerja perusahaan sebelum akuisisi adalah berbeda secara

signifikan dengan kinerja finansial perusahaan sesudah akuisisi.

A

Page 59: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

BAB III

METODE PENELITIAAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada perusahaan–perusahaan

manufaktur di Indonesia yang melakukan kegiatan akuisisi pada periode 1998-

2002 dengan menggunakan metode penelitiaan deskriptif analitis, yaitu suatu

metode yang berusaha mengumpulkan, menyajikan, serta menganalisis data

sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas dalam objek yang diteliti

dan kemudian dapat ditarik suatu kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh perusahaan manufaktur yang listed di BEJ selama tahun 1998-

2002. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode Purposive

sampling, yaitu metode yang digunakan untuk mengambil data berdasarkan

kriteria-kriteria tertentu yang mendukung tujuan penelitian. Metode ini dilakukan

dengan cara mengambil populasi yang memberikan informasi yang paling tepat

yang mewakili tujuan dan didasarkan pada kriteria tertentu. Kriteria yang harus

dipenuhi antara lain: (1) Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ, (2)

Melakukan aktivitas Akuisisi pada periode 1998-2002, (3) Perusahaan

manufaktur yang dipilih sebagai sampel adalah perusahaan yang telah menyusun

laporan keuangan selama kurun waktu 3 tahun atau lebih, baik sesudah maupun

sebelum melakukan akuisisi, (4) dapat diketahui dengan jelas tanggal akuisisi dari

masing-masing perusahaan sampel.

35

Page 60: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

36

B. Waktu Tempat Penelitian

1.Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan antara Maret 2007 hingga April 2007

2. Tempat penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Pojok BEJ Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang melakukan

aktivitas akuisisi pada periode 1998-2002.

2. Objek Penelitian

Objek Penelitian adalah bagian atau unsur-unsur yang diteliti, dimana dalam

penelitian ini objek penelitian adalah laporan keuangan perusahaan. Laporan

keuangan perusahaan tersebut terdiri dari Neraca dan Laporan laba rugi.

D. Teknik Pengumpulan Data

Data yang akan diambil dalam penelian ini adalah data sekunder. Data

sekunder adalah data yang telah diolah lebih lanjut dan telah disajikan dalam

beberapa dokumen. Adapun sumber data diperoleh penulis di pojok BEJ yang ada

di Universitas Sanata Dharma.

E. Data yang Diperlukan

Penelitian ini memerlukan data yang mendukung jawaban pada persoalan

sehingga data tersebut dapat diolah dan menghasilkan jawaban atas permasalahan

Page 61: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

37

yang dikemukakan. Berikut data yang diperlukan dalam penelitian berdasarkan

sumber datanya :

No Data Sumber Data

1. Nama-nama perusahaan manufaktur yang

melakukan aktivitas akuisisi pada periode

1998-2002.

Pojok BEJ

Situs-situs pasar modal

dan media massa

2. Laporan keuangan perusahaan masing masing

perusahaan yang dijadikan sampel penelitian,

yang terdiri dari :

• Neraca Perusahaan dari masing-masing

perusahaan yang dijadikan sampel selama

kurun waktu 3 tahun baik sesudah maupun

sebelum melakukan akuisisi.

• Laporan laba rugi dari masing-masing

perusahaan yang dijadikan sampel selama

kurun waktu 3 tahun baik sesudah maupun

sebelum melakukan akuisisi.

Pojok BEJ

Indonesia Capital Market

Directory (ICMD)

IndoExcange ( Website )

F. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua buah variabel yang terdiri dari variabel

inti dan variabel moderat. Variabel inti dari penelitian ini adalah kinerja keuangan

yang dapat diukur dengan rasio keuangan, sementara variabel moderat dari

penelitian ini adalah akuisisi.

Page 62: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

38

1. Kinerja

Mengandung pengertian kemampuan kerja untuk menghasilkan keuntungan

secara efektif dan efisien. Dalam suatu lembaga atau badan usaha, tinggi

rendahnya kinerja diukur dalam bentuk laba yang dihasilkan

Perhitungan rasio keuangan bertujuan untuk melihat pengaruh akuisisi

perusahaan secara fundamental yaitu pengaruhnya terhadap kinerja finansial

perusahaan. Dalam penelitian ini penulis hanya mencari besarnya nilai-nilai

dari rasio-rasio keuangan kemudian membandingkannya antara sebelum dan

sesudah akuisisi. Rasio keuangan dapat diklasifikasikan dalam lima kategori

yaitu:

a. Likuiditas

Likuiditas adalah sebuah ukuran untuk mengetahui kemampuan

perusahaan untuk melunasi hutang-hutang jangka pendek yang segera

jatuh tempo dan sumber dana untuk membiayai pelunasan hutang

tersebut adalah aktiva lancar. Rasio likuiditas terdiri dari:

a.1. Current Ratio

Aktiva Lancar

Current Ratio =

Hutang Lancar

a.2. Quick Ratio

Aktiva lancar - Persediaan

Quick Ratio =

Hutang Lancar

Page 63: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

39

b. Aktivitas

Rasio aktivitas mengukur seberapa efektif manajemen perusahaan

mengelola aktivitasnya. Rasio aktivitas terdiri dari :

b.1. Asset turnover

Total Operating Revenue

Asset Turnover =

Total Assets

b.2. Receivable Turnover

Total Operating Revenue

Receivable Turnover =

Receivable

b.3. Inventory Turnover

Cost Of Goods Sold

Inventory Turnover =

Inventory

c. Financial Leverage

Dalam suatu perusahaan pembiayaan dengan hutang dimaksudkan untuk

mendongkrak kekuatan perusahaan dalam membiayai usahanya. Namun

terkadang penggunaaan hutang yang melebihi ambang batas dapat

menyebabkan perusahaan mengalami kesulitan finansial. Rasio yang

berkaitan dengan Finansial Leverage antara lain:

Page 64: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

40

c.1. Debt Ratio

Total Debt

Debt to Assets Ratio =

Total Assets

c.2. Debt to Equity

Total Debt

Debt to Equity Ratio =

Total Equity

d. Rasio-rasio pasar

Rasio pasar mengukur seberapa besar nilai pasar saham perusahaan

dibandingkan dengan nilai buku.

d.1 Rasio harga laba ( price earning ratio = P/E )

P/E = sahamper Laba

sahamlembar per Harga

d.2 Rasio Nilai Pasar / Buku

Ekuitas saham biasa

Nilai buku per saham =

Jumlah saham beredar

e. Rasio Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan

keuntungaan.

Page 65: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

41

e.1. Profit Margin

Ada dua ukuran profit margin yaitu Net dan Gross.

Net Income

NPM =

Total Operating Revenues

EBIT

GPM =

Total Operating Revenues

e.2. Return on Assets (ROA)

Laba bersih

ROA =

Total Asset

e.3. Return on Equity (ROE)

Net Income

ROE =

Stockholders’ equity

Page 66: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

42

2. Akuisisi

Berdasarkan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) No. 22 definisi

akuisisi dari perspektif akuntansi adalah :

Akuisisi adalah suatu penggabungan usaha dimana salah satu perusahaan,

yaitu pengakuisisi (acquirer) memperoleh kendali atas aktiva neto dan operasi

perusahaan yang diakuisisi (acquiree), dengan memberi aktiva tertentu,

mengakui suatu kewajiban, atau mengeluarkan saham.

G. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data penulis melakukan beberapa tahap yang sesuai

dengan tujuan dalam penelitian ini. Analisis yang dilakukan antara lain:

1. Perhitungan rasio keuangan.

Perhitungan rasio keuangan bertujuan untuk melihat pengaruh akuisisi secara

menyeluruh, yaitu pengaruhnya terhadap kinerja finansial perusahaan. Rasio-

rasio keuangan tersebut akan dibandingkan antara periode sebelum dan

sesudah akuisisi. Dalam penelitian analisis rasio keuangan penulis hanya

mencari besarnya nilai-nilai dari rasio-rasio keuangan kemudian

membandingkan antara sebelum dan sesudah akuisisi.

2. Uji Statistik

Dalam menguji kinerja perusahan sebelum dan sesudah akuisisi, metode yang

digunakan adalah uji beda. Untuk uji statistik non parametik penulis

menggunakan uji peringkat tanda Wilcoxon. Dalam menentukan waktu

sebelum dan sesudah akuisisi, akan menggunakan data keuangan terakhir

sebelum dan sesudah akuisisi. Atau menggunakan laporan keuangan pada

awal dan akhir periode, pada saat perusahaan melakukan akuisisi.

Page 67: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

43

Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji statistik non

parametik karena data yang ada pada BEJ tidak mencerminkan data yang

terdistribusi secara normal. Sehingga metode statistik non parametik lebih

tepat digunakan untuk membuat peringkat-peringkat data sehingga data yang

akan dianalisis akan terdistribusi mendekati normal (Payamto, 2001:252)

Hasil uji normalitas yang pernah dilakukan para ahli menunjukkan bahwa data

keuangan yang terdapat pada BEJ tidak terdistribusi secara normal. Uji

statistik nonparametik sangat tepat digunakan apabila data yang dimiliki tidak

terdistribusi secara normal. Apabila data sudah terdistribusi mendekati normal

maka pengujian hipotesis dapat dilakukan.

Uji peringkat tanda Wilcoxon bertujuan untuk mengetahui signifikansi

perubahan kinerja perusahaan-perusahan yang melakukan aktivitas akuisisi.

Uji ini dilakukan dengan membandingkan masing-masing rasio sebagai

indikator perubahan kinerja finansial perusahaan sesudah akuisisi. Uji

peringkat tanda Wilcoxon tidak hanya mengidentifikasi arah perubahan, tetapi

juga besarnya perubahan kinerja perusahaan (Payamto,2001: 252).

Langkah-langkah pengujian uji peringkat tanda Wilcoxon dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan hipotesis statistik

H : µ1 = µ 0 2

H1 : µ ≠ µ 1 2

2. Menentukan tingkat signifikansi yaitu α = 5 % dengan pengujian dua

sisi, dan menentukan nilai Z tabel.

3. Menentukan uji signifikansi dengan membandingan assym.sig dengan

α = 5%.

Page 68: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

44

Bila assym.sig < 5% maka hasil pengujian signifikan.

Bila assym. Sig > 5% maka hasil pegujian tidak signifikan.

4. Menentukan kriteria pengujian dua sisi.

5. Memutuskan apakah hipotesis diterima atau ditolak.

Membandingkan antara Z hitung dengan Z tabel, kita mengambil

keputusan hipotesis diterima atau ditolak secara parsial untuk masing-

masing rasio keuangan.

Page 69: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

45

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. GT. Kabel Indonesia Tbk.

PT. Kabel Indonesia Tbk, didirikan dalam rangka Undang-Undang

Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967 jo. Undang-Undang No 11 tahun

1970 berdasarkan akta No. 42 tanggal 19 Januari 1972 dari Djojo Muljadi,

SH, Notaris di Jakarta. Penetapan sebagai Penanaman Modal Asing disetujui

oleh Presiden Republik Indonesia dengan Surat Persetujuan No.B-

121/PRES/8/1970 tanggal 25 Agustus 1970 dan Menteri Perindustrian

Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. 383/M/SK/VII/1970

tanggal 29 Agustus 1970 dan No. 587/M/SK/XI/1971 tanggal 13 November

1971. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik

Indonesia dengan Surat Keputusannya No.Y.A.5/222/13 tanggal 23 September

1972. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan,

terakhir dengan akta nomor 55 tanggal 15 juli 1997 dari Indah Budiana, SH,

Notaris pengganti dari Amrul Poromuan Pohan,SH, LLM, notaries di Jakarta,

mengenai perubahan seluruh anggaran dasar untuk disesuaikan dengan

Undang-Undang Nomor 1 tahun 1995 tentang perseroan terbatas serta

peningkatan modal perusahaan. Akta perubahan ini telah disetujui oleh

Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C2-

9229.HT.01.04.TH.97 tanggal 9 September 1997

PT. GT Kabel Indonesia berdomisili di Jakarta dengan pabrik berlokasi

di Jalan Raya Bekasi Km 23,1 Cakung-Jakarta. Kantor Pusat perusahaan

Page 70: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

46

beralamat di Gedung BRI II Suite 2902, Jl. Jend. Sudirman Kav 44-46,

Jakarta.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup

kegiatan perusahaan terutama meliputi bidang manufaktur pembuatan kabel

dan kawat aluminium dan tembaga serta bahan baku lainnya untuk listrik,

telekomunikasi, baik yang terbungkus, beserta seluruh komponen, suku

cadang, assesori yang terkait dan perlengkapan-perlengkapannya, termasuk

teknik rekayasa kawat dan kabel. Perusahaan mulai berproduksi secara

komersial pada tahun 1974. Hasil produksi perusahaan dipasarkan didalam

dan diluar negeri, termasuk ke Asia dan Timur Tengah.

B. PT Tunas Ridean Tbk.

PT Tunas Ridean Tbk (Perseroan) didirikan berdasarkan akta notaris

Winanto Wiryomartani, SH No. 102 tanggal 24 Juli 1980. Akta pendirian ini

disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/140/1

tanggal 7 April 1981 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No.

935, Tambahan No. 84 tanggal 21 Oktober 1983. Anggaran Dasar Perseroan

telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Ny.

Poerbaningsih Adi Warsito, SH No. 82 tanggal 26 Pebruari 1999, sehubungan

dengan perubahan pasal 4 ayat 4 Anggaran Dasar Perseroan. Perubahan

dilakukan mengikuti Keputusan Ketua Bapepam tentang Penambahan Modal

tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

Perubahan Anggaran Dasar ini disahkan oleh Menteri Kehakiman

dalam Surat Keputusan No. C2-5782. HT.01.04.Th.99 tanggal 31 Maret 1999,

Page 71: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

47

dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 176,

Tambahan No. 51 tanggal 25 Juni 1999. Kegiatan komersil Perseroan dimulai

tahun 1981

Seluruh saham Perseroan yang beredar dicatat di Bursa Efek Jakarta

sejak 16 Mei 1995. Perseroan dan anak perusahaan (Grup) terbagi dalam dua

divisi sesuai dengan kegiatan utamanya, sebagai berikut:

Keagenan penjualan kendaraan bermotor yang berkedudukan di

Jakarta yaitu PT Tunas Ridean Tbk (induk perusahaan), PT

Tunas Mobilindo Parama, PT Tunas Interauto Sarana, PT Auto

Rama Perkasa, PT Surya Mobil Megatama sedangkan satu anak

perusahaan berkedudukan di Lampung yaitu PT Tunas Dwipa

Matra.

Jasa keuangan yang berkedudukan di Jakarta yaitu PT Tunas

Financindo Sarana (TFS); dahulu PT Tunas Financindo

Corporation. Saat ini TFS memberikan jasa sewa menyewa

biasa dan pembiayaan konsumen.

C. PT BAT Indonesia Tbk.

PT BAT Indonesia Tbk (Perseroan) didirikan dalam rangka Undang-

Undang No. 1 tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing yang dibuat

dihadapan Notaris Kartini Muljadi, SH, berdasarkan akta pendirian No. 199

tanggal 23 September 1979. Akta pendirian tersebut telah memperoleh

persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat

Page 72: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

48

Keputusan No. Y.A 5/421/20 tanggal 13 Oktober 1979 dan telah diumumkan

dalam berita Negara Republik Indonesioa No. 92 tanggal 16 November 1979.

Anggaran Perusahaan telah beberapa kali diubah. Perubahan terakhir

berdasarkan akta notaris Singgih Susilo, SH, No. 9 dan 10 tanggal 6 Agustus

2002 berkaitan dengan perluasan bidang usaha serta jumlah dan susunan

Dewan Komisaris. Akta Notaris No. 9 tersebut mendapat persetujuan dari

Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No. C-

15697.HT.01.04.TH. 2002 tanggal 20 Agustus 2002.

Perseroan bergerak di Industri pemasaran dan penjualan cerutu, rokok,

dan produk-produk lain yang dibuat dengan atau dari tembakau, ekspor, impor

dan distribusi. Perseroan memulai kegiatan komersialnya pada tanggal 7

Agustus 1917 dengan nama N.V. Indo-Egyptian Cigarette Company. Pabrik

dan kantor pusat perseroan masing-masing di Cirebon dan Jakarta

Pada tahun 1979, Perseroan melakukan penawaran umum perdana

saham kepada masyarakat sebanyak 6.600.000 lembar saham atau 30% dari

22.000.000 saham yang ditempatkan dan disetor penuh. Saham yang

ditawarkan kepada masyarakat dalam penawaran umum perdana tersebut

dicatatakan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tanggal 20 Desember 1979 dan

di Bursa Efek Surabaya (BES) pada tanggal 16 Juni 1989.

D. PT Dynaplast Tbk.

PT. Dynaplast Tbk. Didirikan berdasarkan Akta Notaris Soetrono

Prawiroatmodjo, SH., No. 25 Tanggal 16 November 1959. akta Pendirian ini

telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. J.A

Page 73: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

49

5/4/14 tanggal 13 Januari 1960, serta diumumkan dalam lembaran Berita

Negara Republik Indonesia No. 30 tambahan No. 78 tangghal 12 April 1960.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan,

terakhir dengan akta Notaris Ny. S.P Henny Singgih , SH., No.87 tanggal 17

April 1997 mengenai perubahan nmodal dasar. Perubahan anggaran dasar ini

telah disetujui oleh menteri kehakiman Republik Indonesia dalam Surat

Keputusan No. C2-6030.Ht.01.04.TH.97 tanggal 3 Juli 1997.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup

kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bnidang usaha pembuatan

komponen, kemasan dan lembaran plastik. Perusahaan mendapatkan status

sebagai perusahaan penanaman modal dalam Negeri berdasarkan Surat

Keputusan Badan Koordinasi Penanaman Modal No. 149-I-PMDN-1991

tanggal 16 Februari 1991.Saat ini perusahaan berdomisili di Jakarta dengan

kantor Pusat beralamat di Menara Dynaplast lantai 9, jalan M.H Thamrin,

Lippo Karawaci, Tangerang, sedangkan Pabriknya berlokasi di Jakarta,

Tangerang, Bekasi, dan Bogor.

Pada tahun 1991, Pereusahaan melakukan penawaran umum perdana

kepada masyarakat sebanyak 2.500.000 saham dengan nilai nominal masing-

masing Rp 1.000 persaham melalui Bursa Efek Jakarta dan Surabaya dengan

harga penawaran sebesar Rp 5.600 per saham yang pernyataan efektifnya dari

Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) diterima oleh perusahaan pada

tanggal 10 Juni 1991. Kemudian pada tahun 1994 dan 1997, perusahaan

melakukan penawaran umum terbatas pertama dan kedua kepada para

pemegang saham masing-masing sebanyak 10.859.400 saham dan 65.156.400

saham dengan nominal masing-masing sebesar Rp 1000 per saham dengan

Page 74: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

50

harga penawaran masing-masing sebesar Rp 4.750 dan Rp 1.200 per saham

yang masing-masing efektifnya diterima oleh Bapepam oleh perusahaan pada

tanggal 1 Februari 1994 dan tanggal 11 Desember 1996.

E. PT Eterindo Wahanatama Tbk.

PT Eterindo Wahanatama Tbk didirikan pada tanggal 6 maret 1992

dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri no. 6 Tahun

1968 berdasarkan akta Notaris Annie Sri Rahmani Hendrotomo,SH., No. 3

Notaris pengganti Raden Santoso, SH. Akta pendirian ini disahkan oleh

Menteri Kehakiman dalam surat Keputusan No. c-24651. HT. 01.01.Th.93

tanggal 11 Juni 1993 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 62,

Tambahan No.6835 tanggal 2 Agustus 1996. notaris Rachmat Santoso, SH.,

No. 142 tanggal 17 Desember 1999 mengenai penambahan modal ditempatkan

dan disetor penuh perusahaan. Laporan perubahan terakhir ini telah diterima

dan dicatat oleh Menteri Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia dengan no. C-1142 Ht. 01.04-Th.2001 tanggal 5 Februari 2001.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup

kegiatan perusahaan adalah bergerak dalam kegiatan perdagangan,

pembangunan dan perindustrian. Perusahaan saat ini bertindak sebagai induk

Perusahaan dan berkedudukan di Jakarta dan kantor pusat berlokasi di Menara

BTN, Lantai 15, Jalan Gajah Mada No.1, Jakarta. Perusahaan dan anak

Perusahaan didirikan dan melakukan operasinya di Indonesia.

Perusahaan menyelesaikan penawaran umum perdana atas 170.000.000

saham-saham barunya dengan nilai nominal Rp 500 per saham melalui bursa

Page 75: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

51

efek di Indonesia dengan harga Penawaran Rp 1.300 per saham yang

dinyatakan efektif pada tanggal 16 April 1997. perusahaan menerbitkan saham

dengan hak memesan Efek terlebih dahulu sebesar 280.000.000 saham yang

juga dicatatkan pada bursa efek di Indonesia yang dinyatakan efektif pada

tanggal 28 Juni 1999. Pada tanggal 31 Desember 2002 dan 2001, seluruh

saham ditempatkan dan disetor penuh oleh perusahaan dan telah dicatatkan di

Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES).

F. PT Sinar Mas Resources and Technology Tbk.

PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk didirikan

berdasarkan aktan notaries Raden kadiman No. 67 tanggal 18 Juni 1962. Akta

pendirian ini disahkan oleh menteri kehakiman dalam surat keputusan No. JA-

5/115/3 tanggal 29 Agustus 1963 serta diumumkan dalam berita Negara No.83

tanggal 15 Oktober 1963 pada tahun 1970. Perusahaan memperoleh izin dari

Menteri Negara ekonomi, keuangan, dan Industri berdasarkan Surat

Keputusan No. KEP/41/MEKUIN/7/1970 tanggal 15 Juli 1970 untuk

mengubah status menjadi PMA dalam rangka Undang-undang PMA No.

06/V/1985, status perusahaan dari Penanaman modal Asing menjadi

Penanaman Modal Dalam Negeri.

Perusahaan dan anak perusahaan (selanjutnya dinyatakan sebagai

Grup) didirikan dan menjalankan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup

kegiatan usaha Grup meliputi pengembangan perkebunan, pertanian,

perdagangan, pengolahan hasil perkebunan, pengolahan produk kemasan, serta

bidang jasa pengelolaan dan penelitian yang berhubungan dengan usaha. Hasil

Page 76: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

52

produk grup meliputi hasil olahan kelapa sawit antara lain: minyak goreng,

lemak nabati, dan margarine, serta minyak kelapa sawit, inti sawit, minyak inti

sawit, dan produk kemasan seperti botol, dan tutup botol.

Perusahaan memulai kegiatan komersilnya pada tahun 1962.

Perusahaan berkedudukan di Plaza BII Menara II Lt. 28-31, Jl. MH Thamrin

No. 51 Kav 22, Jakarta. Pabrik dan kebun divisi Perkebunan perusahaan

berlokasi di Sumatera Utara, Jambi, Pekanbaru, Kalimantan Tengah,

Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan. Sedangkan pabrik pengolahannya

berlokasi di Surabaya dan Medan.

G. PT Gudang Garam Tbk.

Perseroan yang semula bernama PT Perusahaan Rokok Tjap “ Gudang

Garam” Kediri (PT Gudang Garam), didirikan dengan akte Suroso SH., wakil

notaris sementara di Kediri, tanggal 30 Juni 1971 No. 10, diubah dengan akte

notaris yang sama tanggal 13 Oktober 1971 No.13; akte-akte ini disetujui oleh

Menteri Kehakiman dengan No. J.A.5/197/7 tanggal 17 November 1971,

didaftarkan di Pengadilan Negeri kediri dengan No. 31/1971 dan No. 32/1971

tanggal 26 November 1971, dan diumumkan dalam tambahan No. 586 pada

Berita Negara No. 104 tanggal 28 Desember 1971.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan.

Perubahan terakhir dalam rangka penyesuaian dengan Undang-Undang No. 1

Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas dilakukan dengan Akte Wachid

Hasyim SH, notaris di Surabaya, tanggal 19 Juni 1997 No. 58, yang antara lain

Page 77: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

53

merubah nama Perseroan menjadi PT Perusahaan Rokok Tjap Gudang Garam

Tbk (disingkat PT Gudang Garam Tbk).

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasarnya, perseroan yang berdomisili

di Indonesia dengan kantor Pusat di Jalan Semampir II/1, Kediri, Jawa Timur

dan memiliki kantor perwakilan di Jl. Jenderal A. Yani 79 dan kantor

perwakilan di Surabaya di Jl. Pengenal 7-15, Surabaya , Jawa timur ini

bergerak di bidang industri rokok dan yang terkait dengan industri rokok.

Perseroan merupakan kelanjutan dari perusahaan perorangan yang didirikan

tahun 1958. Pada tahun 1969 berubah menjadi Firma dan pada tahun 1971

menjadi Perseroan Terbatas. Operasi komersial perusahaan dimulai pada tahun

1958

Page 78: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

54

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan kriteria pengambilan sampel, diperoleh sampel perusahaan-

perusahaan yang melakukan akuisisi antara tahun 1998-2002 yang telah diuraikan

pada bab IV, yaitu 7 perusahaan yang digunakan sebagai sampel. Dari hasil

penelusuran data sebenarnya diperoleh 9 kasus akuisisi namun ada 2 perusahaan yang

data keuangannya tidak representatif sehingga tidak dapat dijadikan sampel.

Beberapa rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan

perusahaan telah selesai dihitung nilainya dan sudah dianalisis dengan uji t untuk

mengevaluasi keberadaan perbedaan antara masa sebelum dan sesudah pelaksanaan

akuisisi. Hasil evaluasi kemudian digunakan sebagai dasar untuk membuktikan

hipotesis yang diajukan dalam penelitian, hasil lengkap pengujian dapat dilihat pada

lampiran-lampiran, dalam bab ini akan diuraikan hasil dan pembahasannya dikaitkan

dengan hipotesis yang diajukan.

A. Deskripsi Data Penelitian

1. Likuiditas

Likuiditas merupakan ukuran kemampuan aktiva lancar perusahaan untuk

melunasi hutang-hutang jangka pendek yang segera jatuh tempo. Dua rasio likuiditas

yang digunakan adalah Current Ratio (CR) dan Quick Ratio (QR), CR untuk melihat

besarnya perbandingan antara akitiva lancar dengan hutang lancar. Dan QR untuk

melihat besarnya perbandingan antara aktiva lancar setelah dikurangi persediaan

dengan hutang lancar.

Page 79: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

55

Tabel V.1

Perubahan rasio-rasio likuiditas sebelum dan sesudah akuisisi

Likuiditas

Rata-rata

Sebelum

Akuisisi

Rata-rata

Sesudah

Akuisisi Perubahan

%

Perubahan

Current Ratio 1.385 1.478 0.093 6.72%

Quick Ratio 0.879 0.868 -0.012 -1.34%

Sumber : Hasil pengolahan data Sekunder (lampiran 1)

Current Ratio_ Sesudah AkuisisiCurrent Ratio_ Sebelum Akuisisi

Mea

n

1.5000

1.0000

0.5000

0.0000

1.47771.3846

Rasio Likuiditas

1.1. Current Ratio

Dari hasil perhitungan diketahui, rata-rata Current Ratio semua perusahaan sampel

sebelum melakukan akuisisi sebesar 1.384631 dan setelah akuisisi menjadi sebesar

1.477695, mengalami perubahan sebesar 0.0930 atau 6.721%. Gambar di bawah

memperlihatkan secara visual Current Ratio sebelum dan sesudah akuisisi.

Page 80: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

56

Gambar 1. Current Rasio Sebelum dan Sesudah Akuisisi

Quick Ratio_ Sesudah AkuisisiQuick Ratio_ Sebelum Akuisisi

Mea

n

1.0000

0.8000

0.6000

0.4000

0.2000

0.0000

0.867680.87942

Rasio Likuiditas

1.2. Quick Ratio

Likuiditas Quick Ratio diketahui memiliki nilai rata-rata sebelum akuisisi sebesar

0.879424 dan setelah akuisisi menjadi sebesar 0.867676, mengalami perubahan

sebesar -0.0930 atau -1.336%. Gambar di bawah memperlihatkan secara visual Quick

Ratio sebelum dan sesudah akuisisi.

Gambar 2. Quick Rasio Sebelum dan Sesudah Akuisisi

Perubahan yang terjadi pada dua rasio likuiditas di atas secara bersama

ditampilkan pada tabel V.1. Terlihat current ratio mengalami kenaikan, dan quick

ratio menurun.

Page 81: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

57

2. Aktivitas

Aktivitas merupakan ukuran efektivitas manajemen perusahaan memutar aset-

aset perusahaan dalam rangka aktivitas bisnis, tiga rasio aktivitas yang digunakan

adalah Aset Turnover, Receivable Turnover, dan Inventory Turnover. Aktivitas

Turnover untuk mengukur efektifitas aktiva perusahaan dalam menghasilkan

pendapatan operasional atau pendapatan dari kegiatan utama perusahaan. Receivable

Turnover untuk mengukur rasio antara pendapatan operasi (penjualan) dengan

piutang, dan Inventory Turnover untuk mengukur rasio antara harga pokok penjualan

dengan persediaan.

Tabel V.2

Perubahan rasio-rasio Aktivitas sebelum dan sesudah akuisisi

Aktivitas

Sebelum

Akuisisi

Sesudah

Akuisisi Perubahan

%

Perubahan

Asset Turnover 0.806 1.037 0.230 28.58%

Receivable Turnover 12.415 16.996 4.581 36.90%

Inventory Turnover 6.314 6.901 0.586 9.29%

Sumber : Hasil pengolahan data Sekunder (lampiran 2)

2.1. Aset Turnover

G. Efektivitas aktiva perusahaan dalam menghasilkan laba dari kegiatan utama

mengalami perubahan setelah melakukan akuisisi, hasil perhitungan

memperlihatkan rata-rata Asset Turnover perusahaan-perusahaan sebelum

melakukan akuisisi diketahui sebesar 0.80628 dan setelah akuisisi menjadi

sebesar 1.03672, mengalami perubahan sebesar 0.23044 atau 28.58%. Gambar di

Page 82: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

58

bawah memperlihatkan secara visual Asset Turnover sebelum dan sesudah

akuisisi.

Asset Turnover_ Sesudah AkuisisiAsset Turnover_ Sebelum Akuisisi

Mea

n

1.2000

1.0000

0.8000

0.6000

0.4000

0.2000

0.0000

1.0367

0.8063

Rasio Aktivitas

Gambar 4. Asset Turnover Sebelum dan Sesudah Akuisisi

2.2. Receivable Turnover

Perbandingan antara pendapatan operasi perusahaan dengan piutang yang terjadi

mengalami perubahan setelah melakukan akuisisi, rata-rata aktivitas perusahaan

dalam ukuran Receivable Turnover sebelum melakukan akuisisi sebesar 12.41543

dan setelah akuisisi menjadi sebesar 16.99617, mengalami perubahan sebesar

4.58074 atau 36.90%. Gambar di bawah memperlihatkan secara visual Receivable

Turnover sebelum dan sesudah akuisisi.

Page 83: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

59

Receivable Turnover_ Sesudah AkuisisiReceivable Turnover_ Sebelum Akuisisi

Mea

n

20.0000

15.0000

10.0000

5.0000

0.0000

16.9962

12.8137

Rasio Aktivitas

Gambar 4. Receivable Turnover Sebelum dan Sesudah Akuisisi

2.3. Inventory Turnover

Seperti rasio aktivitas sebelumnya, perbandingan antara harga pokok penjualan

dengan persediaan mengalami perubahan setelah mengalami akuisisi, terungkap rata-

rata aktivitas perusahaan dalam ukuran Inventory Turnover sebelum melakukan

akuisisi sebesar 6.31408 dan setelah akuisisi menjadi sebesar 6.90058, mengalami

perubahan sebesar 0.58649 atau 9.29%. Gambar di bawah memperlihatkan secara

visual Inventory Turnover sebelum dan sesudah akuisisi.

Page 84: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

60

Inventory Turnover_ Sesudah AkuisisiInventory Turnover_ Sebelum Akuisisi

Mea

n

6.0000

4.0000

2.0000

0.0000

6.90066.3768

Rasio Aktivitas

Gambar 5. Inventory Turnover Sebelum dan Sesudah Akuisisi

3. Leverage

Leverage merupakan rasio untuk mengevaluasi penggunaan hutang untuk

membiayai usaha oleh perusahaan, terdapat dua rasio yang digunakan untuk

mengungkap leverage, yaitu Debt to Total Asset Ratio dan Debt to Equity Ratio. Debt

to Total Asset Ratio untuk mengukur perbandingan antara total hutang dengan total

aset perusahaan, dan Debt to Equity untuk mengukur perbandingan antara total hutang

dengan total equity (modal sendiri)

Tabel V.3

Perubahan rasio-rasio Leverage sebelum dan sesudah akuisisi

Leverage

Sebelum

Akuisisi

Sesudah

Akuisisi Perubahan

%

Perubahan

Debt to Total Asset 0.622 0.744 0.122 19.588%

Debt to Total Equity 3.263 -2.127 -5.391 -165.195%

Page 85: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

61

Sumber : Hasil pengolahan data Sekunder (lampiran 3)

3.1. Debt to Total Asset Ratio

Perbandingan antara hutang dengan total aset perusahaan mengalami perubahan

setelah terjadi akuisisi, sebelum melakukan akuisisi rata-rata Debt to Total Asset

Ratio perusahaan-perusahaan yang dianalisis memiliki sebesar 0.62206 dan setelah

akuisisi menjadi sebesar 0.74391, mengalami perubahan sebesar 0.12185 atau

19.588%. Gambar di bawah memperlihatkan secara visual Debt to Total Asset Ratio

sebelum dan sesudah akuisisi.

Debt Ratio_ Sesudah AkuisisiDebt Ratio_ Sebelum Akuisisi

Mea

n

0.8000

0.6000

0.4000

0.2000

0.0000

0.7439

0.6221

Rasio Leverage

Gambar 5. Debt to Total Asset Sebelum dan Sesudah Akuisisi

3.2. Debt to Equity Ratio

Perbandingan antara hutang dengan modal sendiri yang dimiliki perusahaan

mengalami perubahan setelah terjadi akuisisi, sebelum melakukan akuisisi memiliki

Page 86: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

62

rata-rata Debt to Equity Ratio sebesar 3.26328 dan setelah akuisisi menjadi sebesar

-2.12749, mengalami perubahan sebesar -5.39077 atau -165.195%. Gambar di bawah

memperlihatkan secara visual Debt to Equity Ratio sebelum dan sesudah akuisisi.

Debt to Equity_ Sesudah AkuisisiDebt to Equity_ Sebelum Akuisisi

Mea

n

4.0000

2.0000

0.0000

-2.0000

-2.1275

3.2633

Rasio Leverage

Gambar 6. Debt to Equity Sebelum dan Sesudah Akuisisi

4. Nilai Pasar

Nilai pasar merupakan rasio harga pasar per saham dengan nilai buku

perusahaan, rasio yang tinggi mengindikasikan tingkat pengembalian ekuitas relatif

tinggi sehingga mendorong harga saham perusahaan jauh melampaui harga bukunya.

Digunakan dua rasio untuk mengungkapkan perubahan nilai pasar perusahaan akibat

akuisisi, yaitu Price Earning Ratio (PER) dan Price book Ratio (PBV). PER untuk

mengungkapkan rasio antara harga per lembar saham dengan laba per saham, dan

PBV untuk mengungkapkan rasio harga saham dengan harga buku.

Page 87: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

63

Tabel V.4

Perubahan rasio-rasio Pasar sebelum dan sesudah akuisisi

Nilai Pasar

Sebelum

Akuisisi

Sesudah

Akuisisi Perubahan

%

Perubahan

Price Earning Ratio (PER) 38.439 5.326 -33.113 -86.145%

Price Book Value (PBV 2.106 0.773 -1.333 -63.297%

Sumber : Hasil pengolahan data Sekunder (lampiran 4)

4.1. Price Earning Ratio (PER)

Perbandingan antara harga per lembar saham dengan laba per saham mengalami

perubahan setelah terjadi akuisisi, sebelum melakukan akuisisi memiliki rata-rata

PER sebesar 38.43905 dan setelah akuisisi menjadi sebesar 5.32571, mengalami

perubahan sebesar -33.11333 atau -86.145%. Gambar di bawah memperlihatkan

secara visual Price Earning RatioRatio sebelum dan sesudah akuisisi.

PER_ Sesudah AkuisisiPER_ Sebelum Akuisisi

Mea

n

40.0000

30.0000

20.0000

10.0000

0.0000

5.3257

38.4390

Rasio Pasar

Page 88: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

64

Gambar 7. PER Sebelum dan Sesudah Akuisisi

4.2. Price Book Value (PBV)

Perbandingan antara harga pasar per saham dengan nilai buku per saham

mengalami perubahan setelah terjadi akuisisi, sebelum melakukan akuisisi memiliki

rata-rata PBV sebesar 2.10571 dan setelah akuisisi menjadi sebesar 0.77286,

mengalami perubahan sebesar -1.33286 atau -63.297%. Gambar di bawah

memperlihatkan secara visual Price Book Value sebelum dan sesudah akuisisi.

PBV_ Sesudah AkuisisiPBV_ Sebelum Akuisisi

Mea

n

2.5000

2.0000

1.5000

1.0000

0.5000

0.0000

0.7729

2.1057

Rasio Pasar

Gambar 8. PBV Sebelum dan Sesudah Akuisisi

5. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan parameter yang mengungkapkan kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan keuntungan, empat rasio yang digunakan dalam

Page 89: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

65

penelitian ini adalah Net Profit Margin (NPM), Gross Profit Margin (GPM), Return

on Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE). NPM dapat mengungkapkan

perbandingan besar net income perusahaan dengan total operating revenues, NPM

disebut juga sebagai keuntungan bersih perusahaan. GPM mengungkapkan

perbandingan antara Earning before Interest dan Tax dengan Total Operating

Revenues, GPM disebut juga sebagai keuntungan perusahaan sebelum dipotong bunga

dan pajak. ROA mengungkapkan efektifitas asset dalam menghasilkan keuntungan,

ROA diperoleh dari perbandingan antara keuntungan bersih dengan total assets. Dan

ROE mengungkapkan besar laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham, ROE

merupakan perbandingan antara net income dengan stockholders equity.

Tabel V.5

Perubahan rasio-rasio Profitabilitas sebelum dan sesudah akuisisi

Profitabilitas

Sebelum

Akuisisi

Sesudah

Akuisisi Perubahan

%

Perubahan

Net Profit Margin -0.018 -0.024 -0.006 -33.203%

Gross Profit

Margin 0.231 0.196 -0.035 -15.014%

Return on Assets 0.037 0.062 0.026 69.704%

Return on Equity -2.129 37.947 40.076 1882.185%

Sumber : Hasil pengolahan data Sekunder (lampiran 5)

5.1. Net Profit Margin (NPM)

Perbandingan antara keuntungan bersih (net income) dengan total operating

revenues perusahaan mengalami perubahan setelah terjadi akuisisi, sebelum

Page 90: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

66

melakukan akuisisi memiliki rata-rata NPM sebesar -0.01830 dan setelah akuisisi

menjadi sebesar -0.02438, mengalami perubahan sebesar -0.00608 atau -33.203%.

Gambar di bawah memperlihatkan secara visual Net Profit Margin ( NPM ) sebelum

dan sesudah akuisisi.

NPM_ Sesudah AkuisisiNPM_ Sebelum Akuisisi

Mea

n

0.0000

-0.0050

-0.0100

-0.0150

-0.0200

-0.0250

-0.02438

-0.0183

Rasio Profitabilitas

Gambar 9. NPM Sebelum dan Sesudah Akuisisi

5.2. Gros Profit Margin (GPM)

Perbandingan antara keuntungan sebelum dipotong bunga dan pajak dengan total

operating revenues perusahaan mengalami perubahan setelah terjadi akuisisi,

sebelum akuisisi memiliki rata-rata GPM sebesar 0.23091 dan setelah akuisisi

menjadi sebesar 0.19624, mengalami perubahan sebesar -0.03467 atau -15.014%.

Gambar di bawah memperlihatkan secara visual Gros Profit Margin ( GPM )

sebelum dan sesudah akuisisi.

Page 91: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

67

GPM_ Sesudah AkuisisiGPM_ Sebelum Akuisisi

Mea

n0.2500

0.2000

0.1500

0.1000

0.0500

0.0000

0.1962

0.2309

Rasio Profitabilitas

Gambar 10. GPM Sebelum dan Sesudah Akuisisi

5.3. Return on Assets (ROA)

Perbandingan antara keuntungan bersih dengan total assets mencerminkan

efektifitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan, hasil perhitungan

menunjukan perusahaan mengalami perubahan ROA setelah terjadi akuisisi, sebelum

akuisisi memiliki rata-rata ROA sebesar 0.03673 dan setelah akuisisi menjadi sebesar

0.06233, mengalami perubahan sebesar 0.02560 atau 69.704%. Dalam bentuk visual

perubahan ini diperlihatkan pada gambar di bawah.

Page 92: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

68

ROA_ Sesudah AkuisisiROA_ Sebelum Akuisisi

Mea

n

0.0600

0.0400

0.0200

0.0000

0.0623

0.0367

Rasio Profitabilitas

Gambar 10. ROA Sebelum dan Sesudah Akuisisi

5.4. Return on Equity (ROE)

Perbandingan antara keuntungan bersih dengan jumlah pemegang saham

menunjukan perubahan setelah terjadi akuisisi, sebelum akuisisi memiliki rata-rata

ROE sebesar -2.12922 dan setelah akuisisi menjadi sebesar 37.94657, mengalami

perubahan sebesar 40.07578 atau 1882.185%. Dalam bentuk visual perubahan ini

diperlihatkan pada gambar di bawah.

Page 93: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

69

ROE_ Sesudah AkuisisiROE_ Sebelum Akuisisi

Mea

n40.0000

30.0000

20.0000

10.0000

0.0000

-10.0000

37.9466

-2.1292

Rasio Profitabilitas

Gambar 11. ROE Sebelum dan Sesudah Akuisisi

B. Hasil Pengujian Komparasi

Uraian hasil pengujian deskriptif di atas menunjukan terjadi perubahan rasio-

rasio kinerja keuangan perusahaan yang mengalami akuisisi, kebermaknaan

perubahan yang terjadi telah dievaluasi peneliti menggunakan uji statistik Wilcoxon.

Beberapa rasio terbukti signifikan dan beberapa lainnya tidak signifikan, bagi yang

signifikan berarti akuisisi mampu merubah kinerja keuangan perusahaan, dan bagi

rasio yang tidak signifikan berarti akuisisi tidak mampu merubah kinerja keuangan

perusahaan.

1. Likuiditas

Berdasarkan hasil Pengolahan dengan Program SPSS 10.00 hasil dari analisis

rasio Likuiditas dapat dilihat melalui Tabel V.6

Page 94: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

70

Tabel V.6

Hasil uji Wilcoxcon pada rasio Likuiditas

Likuiditas

Sebelum

Akuisisi

Sesudah

Akuisisi z-test Sig. Ket.

Current Ratio 1.385 1.478 -0.678 0.498 Non. Sig.

Quick Ratio 0.879 0.868 -1.408 0.159 Non. Sig.

Sumber : Hasil pengolahan data Sekunder (lampiran1)

Dari tabel hasil pengujian Wilcoxon untuk mengevaluasi kebermaknaan

perubahan Current Ratio (CR) mendapatkan nilai z-test sebesar -0.678 dengan

probabilitas 0.498, nilai probabilitas lebih dari 0.05 menunjukan perubahan yang

terjadi tidak signifikan. Berarti tidak ada perbedaan Current Ratio antara sebelum dan

sesudah akuisisi.

Hasil tidak signifikan juga terjadi pada Quick Ratio (CR), hal ini ditunjukan

dari nilai probabilitas hasil pengujian Wilcoxon yang lebih dari 0.05, yaitu z-test

sebesar -1.408 dengan probabilitas sebesar 0.159.

2. Aktivitas

Berdasarkan hasil Pengolahan dengan Program SPSS 10.00 hasil dari analisis

rasio Aktivitas dapat dilihat melalui Tabel V.7

Page 95: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

71

Tabel V.7

Hasil uji Wilcoxcon pada rasio Aktivitas

Aktivitas

Sebelum

Akuisisi

Sesudah

Akuisisi z-test Sig. Ket.

Asset Turnover 0.806 1.037 -1.894 0.058 Non. Sig.

Receivable Turnover 12.415 16.996 -0.971 0.332 Non. Sig.

Inventory Turnover 6.314 6.901 -1.083 0.279 Non. Sig.

Sumber : Hasil pengolahan data Sekunder (lampiran 2)

Dari tabel hasil pengujian Wilcoxon untuk mengevaluasi kebermaknaan

perubahan Asset Turnover mendapatkan nilai z-test sebesar -1.894 dengan

probabilitas 0.058, nilai probabilitas lebih dari 0.05 menunjukkan perubahan yang

terjadi tidak signifikan. Berarti tidak ada perbedaan Asset Turnover antara sebelum

dan sesudah akuisisi

Hasil tidak signifikan juga terjadi pada rasio aktivitas Receivable Turnover,

dan Inventory Turnover karena memiliki probabilitas lebih dari 0.05, yaitu pada

Receivable Turnover memiliki probabilitas 0.332 dengan z-test -0.971, dan pada

Inventory Turnover dengan probabilitas 0.279 dengan z-test sebesar -1.083.

3. Leverage

Berdasarkan hasil Pengolahan dengan Program SPSS 10.00 hasil dari analisis

rasio Leverage dapat dilihat melalui Tabel V.8

Page 96: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

72

Tabel V.8

Hasil uji Wilcoxcon pada rasio Leverage

Leverage

Sebelum

Akuisisi

Sesudah

Akuisisi z-test Sig. Ket.

Debt to Total

Assets 0.622 0.744 -1.199 0.230 Non. Sig.

Debt to Equity 3.263 -2.127 -3.111 0.002 Sig.

Sumber : Hasil pengolahan data Sekunder (lampiran 3)

Hasil pengujian Wilcoxon untuk mengevaluasi kebermaknaan perubahan Debt

to Total Asset Ratio mendapatkan nilai z-test sebesar -1.199 dengan probabilitas

0.230, nilai probabilitas lebih dari 0.05 menunjukan perubahan yang terjadi tidak

signifikan. Berarti tidak ada perbedaan Debt to Total Asset sebelum dan sesudah

akuisisi..

Hasil signifikan terjadi pada rasio Debt to Equity karena memiliki probabilitas

kurang dari 0.05, yaitu memiliki probabilitas 0.002 dengan z-test -3.111, berarti

terdapat perbedaan Debt to Equity antara sebelum dan sesudah akuisisi atau rasio

antara hutang dengan modal sendiri antara sebelum kejadian akuisisi dengan

sesudahnya.

4. Nilai Pasar

Berdasarkan hasil Pengolahan dengan Program SPSS 10.00 hasil dari analisis

rasio Nilai Pasar dapat dilihat melalui Tabel V.9

Page 97: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

73

Tabel V.9

Hasil uji Wilcoxcon pada rasio Pasar

Nilai Pasar

Sebelum

Akuisisi

Sesudah

Akuisisi z-test Sig. Ket.

Price Earning

Ratio 38.439 5.326 -2.277 0.023 Sig.

Price book

Ratio 2.106 0.773 -2.937 0.003 Sig.

Sumber : Hasil pengolahan data Sekunder (lampiran 4)

Hasil pengujian Wilcoxon untuk mengevaluasi kebermaknaan perubahan

Price Earning Ratio mendapatkan nilai z-test sebesar -2.277 dengan probabilitas

0.023, nilai probabilitas kurang dari 0.05 menunjukan perubahan yang terjadi

signifikan. Berarti terdapat perbedaan Price Earning Ratio antara sebelum dan

sesudah akuisisi.

Hasil signifikan juga terjadi pada Price Book Value karena memiliki

probabilitas kurang dari 0.05, yaitu sebesar 0.003 dengan z-test -2.937, berarti

terdapat perbedaan Price Book Value antara sebelum dan sesudah akuisisi

5. Profitabilitas

Berdasarkan hasil Pengolahan dengan Program SPSS 10.00 hasil dari analisis

rasio Profitabilitas dapat dilihat melalui Tabel V.10

Page 98: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

74

Tabel V.10

Hasil uji wilcoxcon pada rasio Profitabilitas

Profitabilitas

Sebelum

Akuisisi

Sesudah

Akuisisi z-test Sig. Ket.

Net Profit Margin -0.018 -0.024 -0.886 0.375 Non. Sig.

Gross Profit Margin 0.231 0.196 -1.755 0.079 Non. Sig.

Return on Assets 0.037 0.062 -0.434 0.664 Non. Sig.

Return on Equity -2.129 37.947 -1.373 0.170 Non. Sig.

Sumber : Hasil pengolahan data Sekunder (lampiran 5)

Hasil pengujian Wilcoxon untuk mengevaluasi kebermaknaan perubahan Net

Profit Margin mendapatkan nilai z-test sebesar -0.886 dengan probabilitas 0.375, nilai

probabilitas lebih dari 0.05 menunjukan perubahan yang terjadi tidak signifikan.

Berarti tidak terdapat perbedaan Net Profit Margin antara sebelum dan sesudah

akuisisi atau tidak berpengaruh terhadap perbandingan besar net income perusahaan

dengan total operating revenues.

Hasil tidak signifikan juga terjadi pada rasio profitabilitas Gross Profit

Margin, Return on Assets dan Return on Equity karena memiliki probabilitas lebih

dari 0.05, yaitu pada Gross Profit Margin memiliki probabilitas 0.079 dengan z-test –

1.755 , pada return on Assets memiliki probabilitas 0.664 dengan z-test -0.434, dan

pada Return on Equity dengan probabilitas 0.170 dengan z-test sebesar -1.373.

C. Pembahasan

Dari hasil pengujian deskriptif dan Wilcoxon yang telah di uraikan di atas

dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaaan yang signifikan kinerja keuangan

sebagaimana yang diharapkan. Kinerja keuangan yang berubah atau terpengaruh

Page 99: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

75

secara signifikan oleh kejadian akuisisi hanya pada nilai pasar (PER, PBV) dan

sebagian kinerja Leverage yaitu Debt to Total Equity. Kinerja lainnya seperti

likuiditas, aktivitas, leverage (Debt to total aset ratio) dan profitabilitas tidak

mengalami perubahan yang signifikan.

Rasio Likuiditas( Current Ratio dan Quick Ratio ) yang memperlihatkan tidak

terdapat perbedaan yang signifikan kemungkinan disebabkan karena bergabungnya

kedua perusahaan masih menggunakan alat bayar yang kurang likuid. Rasio aktivitas

(Asset Turnover, Receivable Turnover, dan Inventory Turnover) tidak

memperlihatkan perbedaan yang signifikan kemungkinan disebabkan oleh pada awal

setelah akuisisi perusahaan belum menggunakan aktiva yang ada secara efektif,

sementara untuk rasio profitabilitas tidak adanya perbedaan yang signifikan

kemungkinan disebabkan sebagian besar pendanaan menggunakan metode kas

(metode yang hanya mengakui penerimaan kas yang benar-benar sudah diterima dan

mengakui pengeluaran yang benar-benar keluar)

Banyaknya rasio kinerja keuangan yang tidak berbeda secara signifikan oleh

kebijakan akuisisi membuktikan bahwa akuisisi tidak selalu dapat meningkatkan

kinerja keuangan, bahkan signifikan yang terjadi pada PER, PBV dan Debt to Equity

bukan karena adanya peningkatan, melainkan karena adanya penurunan kinerja

keuangan, PER mengalami penurunan 86.145%, PBV menurun 63.297% dan Debt to

Equity mengalami penurunan 165.195%.

Bila dilihat secara nominal, beberapa rasio kinerja keuangan terlihat

mengalami peningkatan, yaitu pada rasio likuiditas (Current Ratio), aktivitas (Asset

Turnover, Receivable Turnover dan Inventory Turnover), leverage (Debt to Total

Asset), dan profitabilitas (ROA, ROE). Meskipun tidak signifikan secara statistik

namun merupakan indikasi peluang untuk mengalami peningkatan dimasa depan,

Page 100: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

76

berdasarkan indikasi ini maka diduga akuisisi dapat meningkatkan kinerja keuangan

namun membutuhkan waktu yang cukup panjang sehingga tidak dapat dievaluasi

dalam waktu yang relatif singkat. Penelitian ini sudah mengambil masa selama 3

tahun dari kejadian akuisisi, berarti perlu pengkajian ulang untuk masa lebih dari 3

tahun untuk membuktikan asumsi jangka panjang tersebut.

Terlepas dari dugaan pengaruh jangka panjang akuisisi, fakta bahwa akusisi

tidak berhasil meningkatkan kinerja keuangan dalam penelitian ini mengharuskan

perusahaan berhati-hati dalam memutuskan kebijakan akuisisi, bila kebijakan itu

ditempuh karena kondisi perusahaan yang sedang buruk maka kebijakan akuisisi

kemungkinan tidak akan membawa peningkatan kinerja keuangan. Namun bila

akuisisi dilakukan oleh perusahaan yang sehat, maka akan ditanggapi positif oleh

investor karena dinilai sedang melakukan ekspansi usaha, seperti yang dilakukan oleh

Ericsson dan Sony dalam merebut pasar telepon seluler.

Page 101: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

77

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang telah diuraikan pada bab sebelumnya peneliti

menyimpulkan ; Pertama, perusahaan yang mengalami akusisi mengalami penurunan

kinerja keuangan yang signifikan pada leverage (rasio Debt to Equity) dan nilai pasar

(PER dan PBV). Kedua, perusahaan yang mengalami akusisi tidak mengalami

perubahan kinerja keuangan yang signifikan pada rasio likuiditas (Current Ratio,

Quick Ratio), aktivitas (Asset Turnover, Receivable Turnover dan Inventory

Turnover), leverage (Debt to Total Asset), dan profitabilitas (NPM, GPM, ROA,

ROE)

B. Saran

Hasil dari penelitian ini sebenarnya hanya dapat mencerminkan mengenai

masalah akuisisi berdasarkan pada data dan perusahaan yang menjadi sampel saja.

Artinya hasil penelitian ini secara luas belum bisa menggambarkan kondisi

sebenarnya akibat dari proses akuisisi itu sendiri. Terlebih jika data-data yang diambil

tidak mencerminkan kondisi keuangan perusahaan yang diteliti, karena pada dasarnya

data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Berdasarkan alasan tersebut penulis

menyarankan :

1. Untuk penelitian selanjutnya mengenai analisis kinerja perusahaan sebelum

dan sesudah akuisisi sebaiknya menggunakan data yang dapat

mencerminkan kondisi keuangan perusahaan yang sesungguhnya.

Page 102: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

78

2. Sebaiknya rentang waktu yang digunakan untuk penelitian mengenai analisis

kinerja perusahaan sebelum dan sesudah akuisisi diperpanjang, sebab ada

kemungkinan hasil dari akuisisi baru terlihat dalam jangka panjang.

3. Meskipun penelitian ini menguatkan penelitian sebelumnya, tidak ada

signifikansi peningkatan kinerja perusahaan sebelum dan sesudah akuisisi,

tetapi penulis tetap menyarankan supaya para investor pada saat

pengambilan keputusan lebih memperhatikan kondisi keuangan perusahaan

karena dengan melihat kondisi keuangan perusahaan tersebut investor dapat

menilai dan memprediksi kondisi dan kinerja perusahaan dimasa yang akan

datang.

Page 103: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

Daftar Pustaka

Alwi, Syafarudin.1994. Alat-Alat Analisis Dalam Pembelanjaan. Edisi Revisi.

Yogyakarta. Andi Offset

Beams, Floyd A ( Alih bahasa Jusuf, Amir ). 2004. Akuntansi Keuangan Lanjutan di

Indonesia. Jakarta. Salemba Empat.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 1994. Standar Akuntansi Keuangan. Edisi Pertama.

Jakarta. Salemba Empat.

Moin, Abdul. 2004. Merger Akuisisi dan Divestasi. Edisi Kedua. Yogyakarta.

Ekonisia

Munawir, S. 1999. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta. Liberty.

Payamto. 2001. “Analisis Pengaruh Merger dan Akuisisi Terhadap Kinerja

Perusahaan publik di Indonesia”. Dalam jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol

7, No 3. Bandung.

Prastowo, Dwi. 1995. Analisa Laporan Keungan Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta.

UPP. AMP. YKPN.

Syafri, Sofyan. 1994. Teori Akuntansi Laporan Keuangan. Jakarta. Bumi Aksara.

Page 104: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

LAMPIRAN

Page 105: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

Lampiran 1

Descriptive Statistic

N Mean Std.Deviation Minimum Maximum

CurrentRatio_Sebelum Akuisisi 21 1.385 .6849 .4661 3.1096 Quick Ratio_Sebelum Akuisisi 21 .8794 .5081 .1824 1.7162 Current Ratio_Sesudah Akuisisi 21 1.4776 1.4026 .1964 6.1057 Quick Ratio_Sesudah Akuisisi 21 .8677 1.3189 .1480 6.1057

Ranks

N Mean Rank Sum of Rank

Current Ratio_Sesudah Akuisisi – Negative Rank 12 a 11.25 135.00 Current Rasio_Sebelum Akuisisi Positive Rank 9 b 10.67 96.00 Ties 0 c Total 21

Quick Ratio_Sesudah Akuisisi - Negative Rank 14 d 11.14 156.00 Quick Ratio Sebelum akuisisi Positive Rank 7 e 10.71 75.00 Ties 0 f Total 21

Test Statistic b

Current Ratio_Sesudah Quick Ratio_Sesudah Akuisisi-Current Ratio_ Akuisisi-Quick Ratio

Sebelum akuisisi Sebelum Akuisisi

Z -.678 a -1.408 a Asymp.Sig. (2-tailed) .498 .159

a. Based on positive rank b. Wilcoxon Signed Rank Test

α = 5% 1. Current Ratio sesudah akuisisi = Current Ratio Sebelum Akuisisi 2. Quick Ratio Sesudah Akuisisi = Quick ratio Sebelum Akuisisi

Page 106: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

Lampiran 2

Descriptive Statistic

N Mean Std.Deviation Minimum Maximum

Asset Turnover_Sebelum Akuisisi 21 .80627 .5358 .1065 1.9750 Receivable Turnover_Sebelum Akuisisi 21 12.4254 9.8954 3.0283 42.7668 Inventory Turnover_Sebelum Akuisisi 21 6.31408 6.5006 .9499 25.2470 Asset Turnover_Sesudah Akuisisi 21 1.0367 .61057 .2093 2.5781 Receivable Turnover_Sesudah Akuisisi 20 16.9962 20.8954 2.9534 94.1548 Inventory Turnover_Sesudah Akuisisi 20 6.90058 6.81236 .7199 25.1187

Ranks

N Mean Rank Sum of Rank

Asset Turnover_Sesudah Akuisisi – Negative Rank 8 a 7.63 61.00 Asset Turnover_Sebelum Akuisisi Positive Rank 13 b 13.08 170.00 Ties 0 c Total 21

Receivable Turnover_Sesudah Akuisisi - Negative Rank 7 11.29 79.00 d

Receivable Turnover Sebelum akuisisi Positive Rank 13 e 10.08 131.00 Ties 0 f Total 20

Inventory Turnover_Sesudah Akuisisi - Negative Rank 9 8.44 76.00 g

Inventory Turnover Sebelum akuisisi Positive Rank 11 h 12.18 134.00 Ties 0 i Total 20

Test Statistic b

Asset Turnover Receivable Turnover Inventory Turnover Sesudah Akuisisi- Sesudah Akuisisi- Sesudah Akuisisi- Asset Turnover Receivable Turnover Inventory Turnover Sebelum Akuisisi Sebelum Akuisisi Sebelum Akuisisi

Z -1.894 -.971 -1.083

a a

Asymp.Sig. (2-tailed) .058 .332 .279

a. Based on negative rank b. Wilcoxon Signed Rank Test

α = 5% 1. Asset Turnover Sesudah akuisisi = Asset Turnover Sebelum Akuisisi 2. Receivable Turnover Sesudah akuisisi = Receivable Turnover Sebelum Akuisisi 3. Inventory Turnover Sesudah Akuisisi = Inventory turnover Sebelum akuisisi

Page 107: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

Lampiran 3

Descriptive Statistic

N Mean Std.Deviation Minimum Maximum

Debt Ratio_ Sebelum Akuisisi 21 .62206 .2456 .0829 .9014 Debt to equity _Sebelum Akuisisi 21 3.2633 2.5321 .3941 9.1411 Debt Ratio_Sesudah Akuisisi 21 .74391 .4279 .1084 1.8242 Debt to Equity_Sesudah Akuisisi 21 -2.1274 5.436 -15.3311 2.9966

Ranks

N Mean Rank Sum of Rank

Debt Ratio_Sesudah Akuisisi – Negative Rank 8 a 10.13 81.00 Debt Rasio_Sebelum Akuisisi Positive Rank 13 b 11.54 150.00 Ties 0 c Total 21

Debt to Equity_Sesudah Akuisisi - Negative Rank 15 d 13.67 205.00 Debt to Equity_Sebelum akuisisi Positive Rank 6 e 4.33 26.00 Ties 0 f Total 21

Test Statistic c

Debt Ratio_Sesudah Debt to Equity_Sesudah Akuisisi-Debt Ratio _ Akuisisi-Debt To Equity_

Sebelum akuisisi Sebelum Akuisisi

Z -1.199 a -3.111 b Asymp.Sig. (2-tailed) .230 .002

a. Based on Negative Rank b. Based on Positive Rank c. Wilcoxon Signed Rank Test

α = 5% 1. Debt Ratio Sesudah Akuisisi = Debt Ratio Sebelum Akuisisi 2. Debt to Equity Sesudah Akuisisi < Debt to Equity Sebelum Akuisisi

Page 108: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

Lampiran 4

Descriptive Statistic

N Mean Std.Deviation Minimum Maximum

PER_ Sebelum Akuisisi 21 38.439 114.075 -2.8000 533.3300 PBV_Sebelum Akuisisi 21 2.1057 1.8927 .3500 7.1800 PER_Sesudah Akuisisi 21 5.3257 6.4410 -5.3000 16.530 PBV_Sesudah Akuisisi 21 .7728 1.6868 -3.6100 5.5400

Ranks

N Mean Rank Sum of Rank

PER_Sesudah Akuisisi – Negative Rank 12 a 15.08 181.00 PER_Sebelum Akuisisi Positive Rank 9 b 5.56 50.00 Ties 0 c Total 21

PBV_Sesudah Akuisisi - Negative Rank 17 d 11.76 200.00 PBV_Sebelum akuisisi Positive Rank 4 7.75 31.00 e

Ties 0 f Total 21

Test Statistic b

PER_Sesudah PBV_Sesudah Akuisisi-PER _ Akuisisi-PBV

Sebelum akuisisi Sebelum Akuisisi

Z -2.277 a -2.937 a Asymp.Sig. (2-tailed) .023 .003

a. Based on positive Rank b. Wilcoxon Signed Rank Test

α = 5 % 1. PER Sesudah Akuisisi < PER Sebelum Akuisisi 2. PBV Sesudah Akuisisi < PBV Sebelum Akuisisi

Page 109: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

Lampiran 5

Descriptive Statistic

N Mean Std.Deviation Minimum Maximum

NPM_Sebelum akuisisi 21 -.0183 .21756 -.7145 .1793 GPM_Sebelum Akuisisi 21 .2309 .13312 .0015 .5068 ROA_ Sebelum Akuisisi 21 .03673 .103082 -1.630 .2819 ROE_Sebelum Akuisisi 21 -2.12921 50.074899 -139.1984 64.4532 NPM_Sesudah Akuisisi 21 -.02438 .477703 -1.5051 1.2127 GPM_Sesudah Akuisisi 21 .196245 .160772 -.0129 .5896 ROA_ Sesudah Akuisisi 21 .062333 .243589 -.3150 .9625 ROE_Sesudah Akuisisi 21 37.94656 87.915069 -84.1011 384.6720

Ranks

N Mean Rank Sum of Rank

NPM_Sesudah Akuisisi – Negative Rank 12 a 11.75 141.00 NPM_Sebelum Akuisisi Positive Rank 9 b 10.00 90.00 Ties 0 c Total 21

GPM_Sesudah Akuisisi - Negative Rank 14 d 11.86 166.00 GPM_Sebelum akuisisi Positive Rank 7 e 9.29 65.00 Ties 0 f Total 21

ROA_Sesudah Akuisisi- Negative Rank 10 12.80 128.00 g

ROA_Sebelum Akuisisi Positive Rank 11 h 9.36 103.00 Ties 0 i Total 21

ROE_Sesudah akuisisi Negative Rank 7 j 10.86 76.00 ROE_Sebelum Akuisisi Positive Rank 14 k 11.07 155.00 Ties 0 l Total 21

Page 110: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

Test Statistic c

NPM_Sesudah GPM_Sesudah ROA_Sebelum ROE_Sesudah Akuisisi- Akuisisi Akuisisi Akuisisi NPM_Sebelum GPM_Sebelum ROA_Sesudah ROE_Sebelum Akuisisi Akuisisi Akuisisi Akuisisi

Z -.866 -1.755 -.434 -1.373

a a a b

Asymp.Sig. (2-tailed) .375 .079 .664 .170

a. Based on Positive Rank b. Based on Negative Rank c. Wilcoxon Signed Rank Test

α = 5% 1. NPM Sesudah akuisisi = NPM sebelum Akuisisi 2. GPM Sesudah Akuisisi = GPM Sebelum akuisisi 3. ROA Sesudah Akuisisi = ROA Sebelum Akuisisi 4. ROE Sesudah Akuisisi = ROE Sebelum Akuisisi

Page 111: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

Current Ratio_ Sesudah AkuisisiCurrent Ratio_ Sebelum Akuisisi

Mea

n

1.5000

1.0000

0.5000

0.0000

1.47771.3846

Rasio Likuiditas

Page 112: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

Quick Ratio_ Sesudah AkuisisiQuick Ratio_ Sebelum Akuisisi

Mea

n

1.0000

0.8000

0.6000

0.4000

0.2000

0.0000

0.867680.87942

Rasio Likuiditas

Page 113: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

Asset Turnover_ Sesudah AkuisisiAsset Turnover_ Sebelum Akuisisi

Mea

n

1.2000

1.0000

0.8000

0.6000

0.4000

0.2000

0.0000

1.0367

0.8063

Rasio Aktivitas

Page 114: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

Receivable Turnover_ Sesudah AkuisisiReceivable Turnover_ Sebelum Akuisisi

Mea

n

20.0000

15.0000

10.0000

5.0000

0.0000

16.9962

12.8137

Rasio Aktivitas

Page 115: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

Inventory Turnover_ Sesudah AkuisisiInventory Turnover_ Sebelum Akuisisi

Mea

n

6.0000

4.0000

2.0000

0.0000

6.90066.3768

Rasio Aktivitas

Page 116: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

Debt Ratio_ Sesudah AkuisisiDebt Ratio_ Sebelum Akuisisi

Mea

n

0.8000

0.6000

0.4000

0.2000

0.0000

0.7439

0.6221

Rasio Leverage

Page 117: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

Debt to Equity_ Sesudah AkuisisiDebt to Equity_ Sebelum Akuisisi

Mea

n

4.0000

2.0000

0.0000

-2.0000

-2.1275

3.2633

Rasio Leverage

Page 118: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

PER_ Sesudah AkuisisiPER_ Sebelum Akuisisi

Mea

n

40.0000

30.0000

20.0000

10.0000

0.0000

5.3257

38.4390

Rasio Pasar

Page 119: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

PBV_ Sesudah AkuisisiPBV_ Sebelum Akuisisi

Mea

n

2.5000

2.0000

1.5000

1.0000

0.5000

0.0000

0.7729

2.1057

Rasio Pasar

Page 120: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

NPM_ Sesudah AkuisisiNPM_ Sebelum Akuisisi

Mea

n

0.0000

-0.0050

-0.0100

-0.0150

-0.0200

-0.0250

-0.02438

-0.0183

Rasio Profitabilitas

Page 121: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

GPM_ Sesudah AkuisisiGPM_ Sebelum Akuisisi

Mea

n

0.2500

0.2000

0.1500

0.1000

0.0500

0.0000

0.1962

0.2309

Rasio Profitabilitas

Page 122: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

ROA_ Sesudah AkuisisiROA_ Sebelum Akuisisi

Mea

n

0.0600

0.0400

0.0200

0.0000

0.0623

0.0367

Rasio Profitabilitas

Page 123: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir

ROE_ Sesudah AkuisisiROE_ Sebelum Akuisisi

Mea

n

40.0000

30.0000

20.0000

10.0000

0.0000

-10.0000

37.9466

-2.1292

Rasio Profitabilitas

Page 124: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN … · Barangsiapa yang diberi-NYA kebijaksanaan itu, berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang-orang yang mau berfikir