analisis perancangan sistem informasi
TRANSCRIPT
MANAGEMENT SISTEM INFORMASI
ANALISIS PERUSAHAAN MENGGUNAKAN
MODEL DAYA KOMPETITIF PORTER
RESTORAN PECEL LELE LELA
DISUSUN OLEH :
ADHITIA PRIMASTA (14012011)
ASMIN TANA (14012023)
DIRGANTARA GUMAWANG (14012017)
FANNY RANTE LINGGI (14012034)
WIDYA WANDIRA RAMLAN (14012033)
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
JURUSAN SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2013
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 3
BAB I 4
1.1 Latar Belakang....................................................................................4
1.2 TUJUAN PENULISAN......................................................................4
1.3 METODE PENULISAN LAPORAN.................................................4
1.4 LANDASAN TEORI..........................................................................5
1.4.1 Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal Bisnis Perusahaan. 5
2.1 PROFIL PERUSAHAAN...................................................................6
2.2 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN..................................6
3.1 Model Daya Kompetitif Porter...........................................................8
3.2 Model Rantai Nilai Bisnis/ Value Chain Porter BI – OBSES..........10
11
BAB IV 13
4.1 KESIMPULAN..................................................................................13
4.2 REKOMENDASI..............................................................................13
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap perusahaan terdiri unsur internal dan eksternal yang semuanya saling berkolaborasi
menghasilkan profit pada perusahaan. Kita tentunya perlu menganalisis bagian-bagian penting
dari perusahaan yang dapat kita lihat melalui strategi dan lingkungan perusahaan itu sendiri.
Strategi dapat di definisikan sebagai suatu rangkaian tindakan-tindakan terpadu yang
menjadi alat untuk meningkatkan keberhasilan dan kekuatan jangka panjang sebuah
perusahaan dalam mencapai keunggulan bersaing (Ward dan Peppard, 2002,p69).
Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi merupakan tindakan
potensial yang membutuhkan keputusan manajemen tingkat atas dan sumber daya
perusahaan dalam jumlah besar. Perlunya menganalisis strategi dan lingkunagn eksternal
maupun internal dari perusahaan memungkinkan perusahaan tersebut dapat
mengoptimalkan keuntungan/profit perusahaan itu sendiri serta akan mmbantu
perusahaan dalam mempertahankan rpeutasi dalm jangka panjang kedepan.
1.2 TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini selain sebagai tugas mata kuliah manajemen sistem informasi
diamana laporan ini berisis analisis perusahaan rastoran Pecel Lele Lela dari segi eksternal
dan internal yang diharapkan akan lebih membantu mahasiswa memahami konsep analisis
perusahaan denagn menggunakan model daya kompetitif porter.
1.3 METODE PENULISAN LAPORAN
Mengenai metode penulisan yang dilakukan ada beberapa metode yang tercantum
dibawah ini, yaitu :
a.) Wawancara yaitu percakapan yang direncanakan dan bermanfaat untuk mencapai
tujuan tertentu. Kegiatan ini dilakukan dengan mewawancarai langsung pihak –
pihak yang berwenang restoran Pecel Lele Lela.
b.) Observasi Penulis melakukan observasi pertama kali yaitu dengan melihat secara
langsung cara kerja bagian yang terkait dengan pencatatan hasil – hasil kegiatan
yang dilakukan, setelah itu penulis diberikan kesempatan untuk melihat sistem yang
bekerja dalam pengolahan data dalam pembelian.
c.) Studi Pustaka Dalam penulisan ini tidak terlepas dari data – data yang terdapat dari
buku – buku yang menjadi refrensi yang dapat berhubungan dengan penyusunan
laporan ini sebagai landasan teori untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.
1.4 LANDASAN TEORI.
1.4.1 Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal Bisnis Perusahaan.
Analisis lingkungan eksternal bisnis dari sebuah perusahaan dari faktor-faktor pada dasarnya
diluar dan terlepas dari perusahaan. Faktor-faktor utama yang bisa diperhatikan adalah faktor-
faktor politik, ekonomi, social dan teknologi. Lingkungan eksternal bisnis ini memberikan
kesempatan besar bagi perusahaan untuk maju, sekaligus dapat menjadi hambatan untuk maju.
Adapun teknik-teknik analisis digunakan untuk memahami kondisi situasi pada lingkungan
eksternal bisnis diantaranya adalah model daya kompetitif porter.
Sedangkan unutk memodelkan lingkungan internal sebuah proses bisnis perusahaan dapat
dilakukan dengan model rantai nilai bisnis/value chain.
Selanjutnya Porter (1985) menjelaskan, Analisis value-chain merupakan alat analisis stratejik
yang digunakan untuk memahami secara lebih baik terhadap keunggulan kompetitif, untuk
mengidentifikasi dimana value pelanggan dapat ditingkatkan atau penurunan biaya, dan untuk
memahami secara lebih baik hubungan perusahaan dengan pemasok/supplier, pelanggan, dan
perusahaan lain dalam industri. Value Chain mengidentifikasikan dan menghubungkan berbagai
aktivitas stratejik diperusahaan (Hansen, Mowen, 2000). Sifat Value Chain tergantung pada sifat
industri dan berbeda-beda untuk perusahaan manufaktur, perusahaan jasa dan organisasi yang
tidak berorientasi pada laba. Tujuan dari analisis value-chain adalah untuk mengidentifikasi
tahap-tahap value chain di mana perusahaan dapat meningkatkan value untuk pelanggan atau
untuk menurunkan biaya. Penurunan biaya atau peningkatan nilai tambah (Value added) dapat
membuat perusahaan lebih kompetitif.
BAB IIGAMBARAN UMUM ORGANISASI
1.5 PROFIL PERUSAHAAN
Nama perusahaan : Pecel Lele LELA (cabang dipatiukur)
Alamat : Cabang Jl. Dipati Ukur No.248 Bandung
Visi
Menjadi Brand Nasional dan Pemimpin pasar usaha pecel lele modern di Indonesia
Menjadi Brand Nasional kebanggaan Indonesia, dan memberikaan manfaat yang seluas-luasnya
bagi seluruh masyarakat, mitra usaha dan karyawan
Membawa makanan tradisional khas Indonesia pada dunia internasional
Misi
Menyediakan berbagai variasi produk hidangan lele yang enak dan unik
Memberikan kualitas pelayanan yang sangat baik, dengan mengutamakan kualitas dan pelayanan.
Senantiasa berinovasi dan meningkatkan kualitas.
1.6 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
Adapun struktur organisasi perusahaan Pecel Lela Lele adalh sebagai berikut :
Direktur(ower)
Assistant Manager
Stock Control Chif Cashier
Cashier
Supervisior Divisi dapur
Chef Bar Tender
Supervisior Service
Waiters Cleaning Service
Manager
BAB IIIANALISIS PERUSAHAAN
1.7 Model Daya Kompetitif Porter
Lima kekuatan Porter adalah kerangka untuk analisis industri dan pengembangan strategi bisnis
yang dikembangkan oleh Michael E. Porter dari Harvard Business School pada 1979.
Menggunakan konsep-konsep pengembangan, Organisasi Industri ekonomi untuk menurunkan
lima kekuatan yang menentukan intensitas kompetitif dan karena itu daya tarik dari pasar. Porter
menyatakan bahwa kelima kekuatan bersaing tersebut dapat mengembangkan strategi persaingan
dengan mempengaruhi atau mengubah kekuatan tersebut agar dapat memberikan situasi yang
menguntungkan bagi perusahaan. Model ini menyediakan pandangan umum terhadap perusahaan,
pesaingnya dan lingkungan perusahaan.
Berikut ini gambar model daya kompetitif Porter Restoran Pecel Lele Lela.
1. Pemain Baru
Ancaman pendatang baru merupakan sesuatu yang dapat mengancam persaingan yang ada.
Pendatang baru tersebut dapat berupa perusahaan baru atau perusahaan yang mengubah
strategi bisnisnya yang berkeinginan merebut pangsa pasar, serta beberapa memiliki
sumber daya yang sangat besar. Perusahaan akan memasuki suatu industri yang
kemungkinan dipengaruhi dari fungsi dua faktor, yaitu hambatan memasuki industri dan
reaksi dari perusahaan yang ada. Terdapat beberapa hambatan untuk memasuki industri,
yaitu:
Skala ekonomi.
Perbedaan barang.
Biaya peralihan pemasok.
Persyaratan modal.
Akses kesaluran distribusi
Kebijakan pemerintah dan lain-lain.
2. Pemasok Kekuatan pemasok merupakan hal yang mengacu pada perusahaan penyedia
barang atau jasa bagi industri yang memberikan kontribusi kepada kedudukan kompetitif
perusahaan. Pemasok dapat melakukan kenaikan harga serta penurunan kualitas terhadap
barang atau jasa yang di jual. Hal ini menjadi pengaruh yang kuat antara pemasok dengan
perusahaan yaitu jika perusahaan tidak dapat menutupi kenaikan biaya melalui struktur
harganya, maka kemampuan perusahaan tersebut dapat menurun karena tindakan pemasok
tadi. Pemasok memiliki tawar menawar jika:
Di dominasi oleh sedikit perusahaan.
Produknya adalah unik
Industri tersebut bukanlah pelanggan yang penting.
Supplier memperlihatkan ancaman.
3. Produk SubsitusiDi restoran Pecel Lela ini terdapat inovasi penggantian produk tiap 6 bulan sekali yang dilakukan berdasarkan analisis terhadap tingkat penjualan (laku atau tidak) suatu produk. Hal ini bertujuan untuk tetap menarik pelanggan agar tetap setia.Ancaman produk pengganti merupakan barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Ancamannya adalah apabila produk pengganti tersebut mempunyai perbandingan harga dan kualitas sama bahkan lebih tinggi dari produk-produk suatu industri.
4. PelangganPerusahaan yang untung bergantung kepada pengukuran besar atas kemampuannya menarik dan mempertahankan pelanggan (sambil menjauhkan pelanggan Dari pesaing), dan membebankan harga yang tinggi. Kekuatan para pelanggan berkembang jika mereka dapat dengan mudah berpindah kepada jasa dan produk pesaing. Atau jika mereka dapat memaksa bisnis dan pesaingnya untuk bersaing hanya pada harga transparan dimana terdapat sedikit diferensiasi produk ( product differentiation ), dan seluruh harga dapat diketahui dengan cepat (seperti di internet).Pelanggan restoran Pecel Lele Lela sendiri targetnya mulai dari pelajar, mahasiswa, karyawan dan keluarga.
Pada prosedur ini dimana kasir akan melakukan perhitungantotal transaksi dan
diserahkan kepada assisten manager yang selanjutnya akan menjadi bahan bagi
assisten manager untuk mebuat laporan penjualan.
1.8 Model Rantai Nilai Bisnis/ Value Chain Porter BI – OBSES.
Model rantai nilai ( value chain model) memfokuskan pada aktifitas khusus yang dijalankan
dalam perusahaan, dimana strategi kompetitif dapat diterapkan dengan baik dengan dukungan
teknologi informasi. Model Rantai Nilai Bisnis memodelkan aktivitas utama dan aktivitas
pendukung dalam sebuah organisasi.
Berikut ini dimodelkan rantai nilai bisnis Restoran Pecel Lela Lele.
Aktivitas primer meliputi penciptaan fisik produk penjualanya dan perpindahan kepada pembeli
serta pasca penjualan. Sedangakn aktivitas pendukung pendukung di restoran Pecel Lele Lela
meliputi : memberikan input pembelian, teknologi, SDM dan fungsi berbagai perusahaan secara
luas.
1. Primry activities/aktivitas utama.
Memungkinkan untuk memenuhi perannya dalam rantai nilai industri dan karenanya
memuaskan pelanggan, yang melihat efek langsung dari seberapa baik kegiatan tersebut
dilakukan. Tidak hanya masing-masing kegiatan dilakukan dengan baik, tapi juga harus
terhubng secara efektif jika kinerja bisnis keseluruhan dioptimalkan. Kegiatan-kegiatan
tersebut pada Restoran Pecel Lele Lela, yaitu:
Logistikmasuk.
Berhubngan dengan perolehan, penerimaan penyimpanan dan pengaturan dari input kunci
dan sumber daya dalam jumlah dan kualitas yang tepat bagi proses bisnis. Kegiatan
logistic masuk pada restoran Pecel Lela berupa penyuplain bahan makanan untuk diolah.
Operasi proses , yaitu aktivitas yang berhubungan dengan penyampain produk ke tangan
konsumen, dalm hal ini berupa kegitan pengolahan bahan makanan menjadi menu.
Penjualan dan pemesanan yang meliputi semua kegiatan restroran daalam proses penjualan
produk yang berupa pengiklanan, pelayanan badi konsumen dan kegitan lainya dalam hal
penjualan produk.
Layanan, memastikan bahwa planggan mendapat nilai dan kepuasan dari produk yang
ditawarakan.
Logistik keluar, yaitu aktvitas yang berhubungan penyampaian produk ke tangan
konsumen.
2. Supported activities/ aktivitas pendukung.
Seperti yang dapat dilihat di gambar model rantai nilai bisnis Restoran Pecel Lele Lela,
kegiatan pendukung diperlukan untuk engontrol dan mengembangan bisnis dari waktu ke
waktu dan dengan demikian secara tidak langsung menambah nilai-nilai yang diwujudkan
melalui keberasilan aktivitas utama/primer. Aktivitas pendukung di restoran Pecel Lele Lela
meliputi:
Administrasi dan manajemen
Berkaitan dengan kegiatan administrasi dan manajemen perusahaan. Seperti manajeman
keuangan, manajemen penjualan,manajemen produksi, pemayaran pajak dll.
Sumber Daya Manusia (SDM)
Kegitan pendukung ini dapat berupa perekrutan, kompensasi, training/pelatihan,
penjadwalan dll.
Teknologi.
Berupa pengembangan teknologi, seperti pengadaan DBMS, pengmebangan aplikasi
mobile untuk pelanggan, pengembangan website dll.
Pengadaan.
merupakan aktifitas pendukung lainnya yang berisi pengadaan atau pembelian barang,
material dan komponen dari pemasok beserta keuangannya
BAB IVKESIMPULAN DAN REKOMENDASI
4.1 KESIMPULAN
Dengan mengetahui beberapa analisis lingkungan eksternal dan internal perusahaan tersebut
melalui pemodelan, kita dapat mengetahui bagaimana keadaan dilingkungan sekitar baik dari
lingkungan internal yang meliputi aktivitas primer dan pendukung kegiatn bisnis dengan berbagai
elemen yang telah disebutkan diatas maupun dari lingkungan eksternal perusahaan yang meliputi
pemasok, pemain baru, produk subsitusi/pengganti, dan pelanggan. Maka dari itu perusahaan bisa
menentukan strategi apa yang harus dilakukan perusahaan guna menghadapi berbagai keadaan
yang terjadi disekitar perusahaan guna untuk mengoptimalkan profit yang diraih oleh perusahaan.
Yang paling utama dari analisis lingkungan perusahaan tersebut bagaimana perusahaan bisa
memberikan yang terbaik dan tidak membuat kebijakan yang bisa merugikan baik perusahaan
maupun lingkungan sekitar.
4.2 REKOMENDASI.
Setelah melihat kondisi lingkungan eksternal dan internal perusahaan melalui pemodelan
menggunakan model daya kompetitif porter dan melalui model rantai nilai bisnis maka secara
umum kita dapat melihat kondisi perusahaan secara eksternal dan internal maka kami
mengajukan beberap rekomendasi/saran bagi kegiatan bisnis perusahaan. Diantaranya:
Mengembangkan website Pecel Lele Lela yang akan semakin memasyarkatkan restoran ini
dengan lebih muda apalagi di jaman sekrang yang sudah berbasis digital.
Penggunaan sistem DBMS pada pengolahan data yang akan lebih mempermudah
pengolahan data dan mengoptimalkan waktu dan aliran informasi di dalam perusahaan
karena sampai saat ini restoran Pecel Lele Lela cabang dipatiukur masih bersifat manual
dalam pengolahan data.
Daftar Pustaka
http://iuditrilukman.wordpress.com/2010/03/24/analisis-persaingan-dengan-menggunakan-model-
lima-kekuatan-persaingan-dari-m-porter-pt-kimia-farma/
http://ilmubermanfaatdunia.blogspot.com/2011_09_01_archive.html
http://kikisaragih.wordpress.com/2009/01/14/five-forces-model-porter/