analisis peran wanita pesisir dalam meningkatkan pendapatan keluarga pada usaha kerang kepah

4
ANALISIS PERAN WANITA PESISIR DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA PADA USAHA KERANG KEPAH (Polymesoda erosa) DAN TINGKAT KESEJAHTERAANNYA DI DESA PENITI LUAR KABUPATEN PONTIANAK KALIMANTAN BARAT PUG (PENGARUSUTAMAAN GENDER) Peran Wanita Dalam Industri Kelautan dan Perikanan 06/03/2012 - Kategori : PUG (Pengarusutamaan Gender) Kekuatan seorang wanita bukan hanya dapat mengubah kehidupan keluarganya, namun juga dapat berperan besar untuk kemajuan usaha dimana dia berkarya. Dimanapun tempat berkarya, kita dapat menuai prestasi, asalkan kita mau dengan sungguh-sungguh menjalaninya. Demikian pula halnya dengan industri kelautan dan perikanan, suatu industri yang umumnya diketahui hanya dimonopoli oleh kaum pria, tetapi disisi lain menampakkan bahwa wanita memiliki peran serta yang besar dalam kemajuan industri tersebut. Terlihat dari angka statistik usaha dan industri kelautan dan perikanan (terlampir data statistik Jumlah unit pemasar ikan dan tenaga kerja menurut provinsi, jenis pemasaran ikan dan jenis kelamin tenaga kerja tahun 2010), jelas terlihat peran wanita melebihi tenaga kerja pria dalam hal jumlah tenaga kerja. Membuktikan bahwa peran serta wanita sangat besar dalam industri pengolahan dan pemasaran hasil perikanan. Kilas data tersebut menjadi pembuktian bahwa tenaga kerja wanita turut andil dalam membangun perekonomian bangsa dalam sektor kelautan dan perikanan. Pemerintah melalui program kesetaraan gender telah mengajukan kebijakan WID (Women in Development) dan GAD (Gender and Development). Kedua kebijakan tersebut memberikan kerangka untuk mengidentifikasi atau mengevaluasi pendekatan yang digunakan yang ditujukan pada peranan seperti disebutkan diatas termasuk kebutuhan wanita yang bersifat praktis dan strategis dalam proyek. Program ini dibedakan lagi kedalam beberapa pendekatan, diantaranya program kesejahteraan. Pendekatan kesejahteraan ini bertujuan untuk mengakui peran reproduktif wanita dengan pemenuhan kebutuhan praktis gender wanita selain membawa wanita kedalam pembanguanan sehingga mereka bisa mandiri dan memiliki kemampuan yang lebih baik. Program lainnya yaitu program keadilan. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan keadilan bagi wanita dengan menempatkan mereka sebagai partisipan

Upload: nhlh

Post on 30-Sep-2015

227 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

-

TRANSCRIPT

ANALISIS PERAN WANITA PESISIR DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA PADA USAHA KERANG KEPAH (Polymesoda erosa) DAN TINGKAT KESEJAHTERAANNYA DI DESA PENITI LUAR KABUPATEN PONTIANAK KALIMANTAN BARAT

PUG (PENGARUSUTAMAAN GENDER)Peran Wanita Dalam Industri Kelautan dan Perikanan06/03/2012 - Kategori :PUG (Pengarusutamaan Gender)Kekuatan seorang wanita bukan hanya dapat mengubah kehidupan keluarganya, namun juga dapat berperan besar untuk kemajuan usaha dimana dia berkarya.Dimanapun tempat berkarya, kita dapat menuai prestasi, asalkan kita mau dengan sungguh-sungguh menjalaninya. Demikian pula halnya dengan industri kelautan dan perikanan, suatu industri yang umumnya diketahui hanya dimonopoli oleh kaum pria, tetapi disisi lain menampakkan bahwa wanita memiliki peran serta yang besar dalam kemajuan industri tersebut.Terlihat dari angka statistik usaha dan industri kelautan dan perikanan (terlampir data statistik Jumlah unit pemasar ikan dan tenaga kerja menurut provinsi, jenis pemasaran ikan dan jenis kelamin tenaga kerja tahun 2010), jelas terlihat peran wanita melebihi tenaga kerja pria dalam hal jumlah tenaga kerja. Membuktikan bahwa peran serta wanita sangat besar dalam industri pengolahan dan pemasaran hasil perikanan. Kilas data tersebut menjadi pembuktian bahwa tenaga kerja wanita turut andil dalam membangun perekonomian bangsa dalam sektor kelautan dan perikanan.Pemerintah melalui program kesetaraan gender telah mengajukan kebijakan WID (Women in Development) dan GAD (Gender and Development). Kedua kebijakan tersebut memberikan kerangka untuk mengidentifikasi atau mengevaluasi pendekatan yang digunakan yang ditujukan pada peranan seperti disebutkan diatas termasuk kebutuhan wanita yang bersifat praktis dan strategis dalam proyek. Program ini dibedakan lagi kedalam beberapa pendekatan, diantaranya program kesejahteraan. Pendekatan kesejahteraan ini bertujuan untuk mengakui peran reproduktif wanita dengan pemenuhan kebutuhan praktis gender wanita selain membawa wanita kedalam pembanguanan sehingga mereka bisa mandiri dan memiliki kemampuan yang lebih baik. Program lainnya yaitu program keadilan. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan keadilan bagi wanita dengan menempatkan mereka sebagai partisipan aktif dalam pembangunan dan pemenuhan kebutuhan strategis gender serta pengakuan peranan wanita. Pemerintah melakukan intervensi langsung dengan pemberian otonomi politik dan ekonomi serta pengurangan ketidaksetaraan perempuan dengan laki-laki.

http://kkp.go.id/index.php/arsip/c/10163/Peran-Wanita-Dalam-Industri-Kelautan-dan-Perikanan/?category_id=124

PUG (PENGARUSUTAMAAN GENDER)Profesi Kerja Pengolahan Perikanan Dominasi Wanita21/08/2012 - Kategori :PUG (Pengarusutamaan Gender)Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan merupakan salah satu bidang yang di ampu KKP. Berdasarkan data statistik yang dikeluarkan oleh BPS, bahwa sebagian besar tenaga kerja yang menggeluti bidang pengolahan hasil perikanan didominasi oleh wanita. Tidak pernah terbayangkan bahwa wanita menggeluti bidang perikanan yang setiap harinya menghasilkan ribuan produk hasil olehan perikanan. Terkadang kita hanya membayangkan bahwa sebagian besar kegiatan kelautan dan perikanan hanya digeluti oleh kaum pria. Tetapi fenomena tersebut saat ini telah berubah seiring perjalanan waktu.Kegiatan pengolahan hasil perikanan menjadi salah satu bukti bahwa wanita Indonesia turut memberikan sumbangsihnya terhadap dunia kelautan dan perikanan. Terlebih potensi ini belum sepenuhnya digarap dengan optimal, menjadikan tantangan kedepan bagi wanita Indonesia dalam mewujudkan kesetaraan gender, serta memberikan bukti bahwa wanita Indonesia dengan kemampuannya sendiri dapat menjadi penggerak sektor ekonomi nasional, melalui sektor usaha pengolahan dan pemasaran hasil kelautan dan perikanan.Besarnya jumlah pekerja wanita yang bergerak dalam industri olahan menjadi model atau kerangka analisa gender GAP(gender analysis pathway)merupakan suatu alat analisis gender yang dapat digunakan untuk membantu perencanaan dan pelaksanaan dari kegiatan pengarusutamaan gender melalui perencanaan kebijakan/program/proyek dari kegiatan pembangunan. Model analisis ini menekankan pada empat aspek penting yang meliputi aspek, peran, kontrol dan manfaat.Model ini memiliki kekuatan untuk menghasilkan program atau kegiatan yang responsif gender dengan metodologi yang sederhana dan penggunaan data kualitatif dan kuantitatif secara bersamaan serta adanya peluang untuk memonitor dan mengevaluasi setiap langkah. Sedangkan kelemahan model ini adalah adanya ketergantungan pada data terpilah menurut jenis kelamin, dan biasanya hanya digunakan pada kebijakan atau proyek formal yang biasanya didanai oleh pemerintah dan dibatasi pada aspek perencanaannya.Model analisa ini memiliki alur kerja analisis gender yang meliputi lima tahap sebagai berikut:1.Tahap I : analisa kebijakan yang responsif gender2.Tahap II:formulasi kebijakan yang responsif gender3.Tahap III: Rencana aksi yang responsif gender4.Tahap IV: pelaksanaan kegiatan yang sudah disusun5.Tahap V : monitoring dan evaluasi dari setiap tahap dan langkah yang diambil.Dengan demikian dapat terlihat bahwa keterlibatan perempuan dalam pembangunan menjadi penting karena pengalaman telah menunjukkan bahwa pembangunan yang bersifat dikotomis dengan lebih menekankan pada salah satu jenis kelamin kurang menunjukkan hasil yang signifikan. (Data Tenaga Kerja Pengolahan terlampir)

http://kkp.go.id/index.php/arsip/c/10162/Profesi-Kerja-Pengolahan-Perikanan-Dominasi-Wanita/?category_id=124

Kota Pontianak sebagai Ibukota Propinsi Kalimantan Barat terletak pada delta Sungai Kapuas dan Sungai Landak dengan lebar+1216 m, dengan ketinggian permukaan tanah antara 80 m sampai dengan 3.0 dari permukaan laut, sedangkan luas Kota Pontianak adalah 10,782 Ha yang terbagi menjadi 5 (lima) Kecamatan meliputi; Kecamatan Pontianak Utara, Timur, Barat dan Selatan serta Kecamatan Kota.Sebagai Ibukota Propinsi, sektor perikanan merupakan salah satu sektor yang sangat strategis dan potensial. Strategi Pembangunan ekonomi terutama dalam menciptakan lapangan usaha dan kerja pada industri perikanan melalui pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya perikanan. Pemanfaatan sumberdaya perikanan ini dapat dilakukan dengan cara usaha Budidaya Ikan dalam karamba di sepanjang Kawasan Sungai Kapuas dan Sungai Landak yang merupakan suatu peluang usaha dalam pemanfaatan sumberdaya alam di samping usaha budidaya ikan dalam kolam dan usaha penangkapan ikan.Sejalan dengan kegiatan usaha dibidang perikanan di atas, Kota Pontianak yang merupakan Pusat Perdagangan dan Industri dalam sektor perikanan dapat memberikan peluang lapangan usaha dan lapangan kerja serta terciptanya daya saing usaha perikanan bagi pelaku ekonomi perikanan agrobisnis produk-produk perikanan yang sejalan dengan pencanangan Pemerintah Kota Pontianak sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa yang pada akhirnya menjadikan sumber perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Devisa bagi Negara.Bertitik tolak dari potensi sumberdaya alam dan pengembangan usaha dibidang perikanan yang sangat potensial di Kota Pontianak dalam melakasanakan strategi pembangunan ekonomi perikanan secara bersama peran aktif pada Pemerintah Daerah khususnya yang menmbidangi sektor perikanan dapat memfasilitasi dan mensinergikan Program Pembangunan Perikanan Kota Pontianak sebagai arah masa depan Kota Pontianak di Sektor Perikanan dapat memposisikan diri dan memperkuat keunggulan sebagai penghasil produk-produk industri dan jasa berbasis sumberdaya alam tropis.Dengan demikian dalam membangun sektor perikanan yang lebih nyata di Kota Pontianak melalui penggalian potensi dan usaha perikanan adalah suatu harapan san solusi yang bijaksana agar masyarakat dan pelaku ekonomi dibidang perikanan dapat melaksanakan kebijakan Program Pembangunan Perikanan.