analisis penghimpunan dana dilihat dari faktor …akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/9. saiful...
TRANSCRIPT
Analisis Penghimpunan Dana...(Saiful Anwar)
Jurnal KBP
Volume 2 - No. 1, Maret 2014
ANALISIS PENGHIMPUNAN DANA DILIHAT DARI FAKTOR
PROMOSI STUDI KASUS PADA BANK NAGARI KANTOR KAS
TABING PADANG
Saiful Anwar
STIE “KBP” Padang
ABSTRAK
Penelitian ini memiliki satu variabel independen (promosi) dan satu variabel
dependen (Penghimpuan dana). Penelitian ini dilakukan pada Bank Nagari Kantor Kas
Tabing Padang yang bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen dengan derajat kepercayaan 95%.
Berdasarkan Uji regresi linear dapat dilihat bahwa terdapatnya hubungan biaya
promosi terhadap penghimpunan dana pada Bank Nagari Kanto Kas Tabing Padang.
Berdasarkan persamaan regresi terdapat nilai a sebesar 56,45 artinya tanpa dipengaruhi
oleh variabel independen penghimpunan dana Bank Nagari Kantor Kas Tabing sebesar
56,45%. Disamping itu terdapat nilai variabel X sebesar 1,81 ini artinya apabila terjadi
penambahan biaya promosi sebesar satu satuan rupiah maka dana terhimpun akan
bertambah sebesar 1,81%. Untuk melihat kuatnya hubungan biaya promosi terhadap
dana yang dihimpun berdasarkan analisa terjadinya hubungan antara penghimpunan
dana dengan biaya promosi. Berdasarkan uji korelasi diperoleh nilai r = 0,76 maka
dapat dikatakan bahwa promosi mempunyai hubungan yang kuat terhadap dana yang
dihimpun dari masyarakat. Dalam pengujian ini penulis menggunakan level of
significant (Alfha = n5%) dengan derajat kebebasan df = n-2 maka didapat t=0,878 (t
tabel).
Adanya kecenderungan menurunnya jumlah tabungan dan berfluktuasinya
jumlah dana yang dihimpun tahun-tahun terakhirnya pada Kantor Kas Tabing Padang
yang disebabkan semakin tingginya tingkat persaingan antar bank dalam usahanya
menarik nasabah sebanyak mungkin dengan meningkatkan promosi-promosi terutama
oleh bank-bank swasta.
Kata Kunci: Promosi, penghimpunan dana
PENDAHULUAN
Kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi dewasa ini telah dapat
dan banyak mempengaruhi semua
aspek kehidupan manusia. Dari sekian
banyak aspek kehidupan tersebut salah
satunya adalah aspek kehidupan
ekonomi. Hal ini dapat dibuktikan
dengan semakin meningkatnya
kebutuhan dan keinginan dari manusia
itu sendiri.
Dalam usaha meningkatkan laju
pertumbuhan ekonomi kearah yang
lebih baik, maka diperlukan peranan
dari seluruh unsur-unsur yang terlibat
dalam pembangunan, baik itu sektor
pemerintah maupun sektor swasta.
Kontribusi kedua sektor tersebut akan
Jurnal KBP Volume 2 - No. 1, Maret 2014:145-171
sangat menentukan bagi terwujudnya
suatu struktur ekonomi yang seimbang
sebagaimana yang diharapkan.
Keberhasilan sektor swasta
dalam menjalankan fungsi dan misinya
akan memberikan dampak yang
menguntungkan bagi perekonomian
Indonesia secara keseluruhan, baik
dalam kaitannya dengan penciptaan
kesempatan kerja, maupun dalam
sumbangannya terhadap pemasukan
income nasional bagi terlaksananya
suatu pembangunan yang
berkesinambungan. Hal ini adalah
penting dan sesuai dengan anjuran
pemerintah, dimana selama ini telah
ditempuh kebijaksanaan dalam
membina dan pengembangan
pengusaha-pengusaha disetiap daerah,
sehingga dapat ditumbuhkan dunia
usaha indonesia yang semakin
berkembang secara mantap sebagai
motor penggerak perekonomian
indonesia.
Dengan diberinya kesempatan
berusaha oleh pemerintah dalam rangka
mengembangkan dunia usaha nasional,
maka sampai saat ini telah banyak
muncul usaha-usaha dari pihak swasta,
dan akibatnya terjadi persaingan yang
cukup ketat dalam dunia usaha dewasa
ini.
Dilain pihak, semakin
meningkatnya taraf hidup
masyarakat/konsumen telah
mengakibatkan semakin
berkembangnya kebutuhan dan
keinginan, serta bergesernya motif
pembelian dari para konsumen, dengan
kata lain, konsumen sudah jeli dalam
memilih barang/jasa yang lebih baik.
Dalam dunia usaha yang penuh
dengan persaingan tersebut, maka
kegiatan pemasaran memegang peranan
yang sangat penting guna menjamin
kelangsungan hidup usahanya dan
mempertahankan agar produk yang
dipasarkan dapat memenuhi kebutuhan
dan keinginan konsumen pasar yang
dituju.
Perebutan pasar merupakan
dasar strategi pemasaran yang harus
dilaksanakan oleh para manajer
pemasaran untuk perkembangan dan
kelangsungan usaha yang dilakukan.
Pembukaan cabang perusahaan atau
distributor di daerah-daerah yang
dianggap paling potensial adalah suatu
tujuan agar lebih meluasnya pemasaran
produk yang dilakukan dan sekaligus
juga mempermudah konsumen untuk
mendapatkannya.
Bank merupakan salah satu
perusahaan yang berkecimpung di
bidang ekonomi yang juga mempunyai
peranan cukup besar dalam proses
kegiatan ekonomi. Sesuai dengan
fungsinya, lembaga ini tidak hanya
menyalurkan dana-dana yang
dimilikinya, tetapi juga harus mampu
menggerakkan dana masyarakat untuk
kepentingan perekonomian. Didalam
melakukan usahanya, bank harus
mendasarkan fungsinya yang pertama,
yaitu turut serta melayani kepentingan
masyarakat dalam bentuk
mensukseskan program pemerintah
dalam melaksanakan moneter dan
mendorong timbulnya usaha-usaha
yang produktif.
Disamping itu bank juga
memberikan jasa-jasa perbankan
seperti: pemegang kas perusahaan,
konsultan mengenai peluang produksi
dan peluang pasar. Kesemuanya itu
tergantung kepada kemampuan bank
dalam menciptakan dan menjual jasa
perbankannya kepada masyarakat luas.
Semakin kreatif semakin banyak jasa
perbankan yang dapat diciptakan atau
dijual kepada masyarakat, akan
memperkuat daya saing bank tersebut,
hal ini erat kaitannya dengan reaksi
terhadap permintaan jasa perbankan
yang semakin meningkat, perubahan
perekonomian, serta kemajuan
Analisis Penghimpunan Dana...(Saiful Anwar)
teknologi maupun kebijaksanaan-
kebijaksanaan pemerintah.
Demikian pula halnya dengan
Bank Nagari Sumbar, suatu perusahaan
yang bergerak dibidang perbankan,
dimana maksud dan tujuan didirikan
adalah untuk membantu dan
mendorong pertumbuhan
perekonomian dan pembangunan
daerah disegala bidang serta sebagai
salah satu sumber Pendapatan Daerah
dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat. Adapun Bank Nagari Sumbar
adalah berkedudukan di Padang, dan
mempunyai cabang-cabang yang
tersebar diseluruh wilayah Sumbar dan
sekarang telah berkembang dan meluas
lagi meliputi daerah Pekanbaru,
Mentawai dan Jakarta.
Dalam kegiatan pemasarannya,
Bank Nagari mengambil kebijaksanaan
dengan membuka cabang-cabang /
kantor-kantor kas sampai pada pelosok-
pelosok daerah, agar mudah dicapai
oleh nasabahnya.
Bank Nagari Sumbar yang
didirikan tanggal 12 Maret 1962 ini,
merupakan bank yang dimiliki oleh
Pemerintah Daerah yang mempunyai
cabang sebanyak 22 cabang dan 20
kantor kas. Diantara cabang-cabang
tersebut adalah Bank Nagari Cabang
Pasar Raya Kantor Kas Tabing yang
beroperasi di Tabing dan dibuka pada
tahun 1992 dan telah menjalankan
fungsinya disektor penghimpunan dana
masyarakat dengan 3 (tiga) produk
utamanya yaitu: Giro, Deposito dan
Tabungan. Dari segi penyaluran dana
Bank Nagari menyalurkan kredit yang
dibagi dalam 3 (tiga) kelompok yaitu:
Kredit Komersil, Kredit
Konsumsi/Personal dan Kredit Mikro.
Jenis produk untuk
menghimpun dana yang dikeluarkan
oleh Bank Nagari Cabang Pasar Raya
Kantor Kas Tabing Padang adalah
sebagai berikut:
1. Tabungan :- Tabungan Simpeda
-Tabanas Umum,
Tabanas Pelajar, Tabanas Haji.
- Tabanas Sikoci
- Tahari
2. Giro: - Perorangan
- Badan Usaha
- Pemerintah
- Swasta
3. Deposit : - Deposito berjangka
Untuk lebih jelasnya mengenai
penghimpunan dana masyarakat pada
Bank Nagari Kantor Kas Tabing, dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 1. Setoran Minimal awal menurut jenis Tabungan dan tingkat suku bunga
Bank Nagari Kantor Kas Tabing Padang
Keterangan Simpeda Tabanas Sikoci Tahari
Setoran I Rp. 10.000 Rp. 5.000 Rp. 25.000 Rp. 500.000
Bunga 3.00% 3.00% 3.00% 3.00% (tanpa bunga)
Sumber: Bank Nagari Kantor Kas Tabing.
Untuk dapat melihat besarnya
pasar yang dapat dikuasai oleh suatu
perusahaan, adalah dengan jalan
menentukan market share atau
penguasaan pasarnya. Yang dimaksud
dengan market share adalah:
kemampuan dari perusahaan untuk
menguasai suatu pasar tertentu.
Data dibawah ini dilihat
Perkembangan Biaya Promosi dan
Dana pada Bank Nagari Kantor Kas
Tabing Padang mulai tahun 2004
Jurnal KBP Volume 2 - No. 1, Maret 2014:145-171
sampai dengan 2008 adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Perkembangan Biaya Promosi dan Dana
Bank Nagari Kantor Kas Tabing Padang 2004-2008 (Rp. Ribuan)
Tahun Biaya Promosi
(1)
Pertumbuhan
Biaya (%)
(2)
Dana
(3)
Pertumbuhan
Dana (%)
(4)
2004 1.800 - 36.722 -
2005 4.300 53,57 60.497 24,17
2006 4.800 11,63 70.353 16,29
2007 5.500 14,58 92.293 31,18
2008 31.000 4,64 110.079 19,27
Sumber : (1.3): Bank Nagari Kantor Kas Tabing Padang
(2.4): Diolah sendiri
Berikut ini akan dilihat juga jumlah
nominal masing-masing pada Bank
Nagari Kantor Kas Tabing pada tahun
2004 sampai dengan 2008 :
Tabel 3. Perkembangan Penghimpunan Dana
Bank Nagari Kantor Kas Tabing Padang (Jutaan Rupiah)
Tahun Tabungan Deposito Jumlah
Dana MS (%)
2004 16.582 14.686 31.583 150
2005 27.187 21.608 48.795 50
2006 40.894 20.713 61.607 50
2007 52.763 26.944 79.707 50
2008 66.303 26.205 92.508 50
Sumber: Bank Nagari Kantor Kas Tabing.
TINJAUAN TEORITIS DAN
HIPOTESI
Pemasaran
Pengertian Pemasaran
Keberhasilan suatu perusahaan sangat
ditentukan oleh kemampuan pemasaran
itu dalam menentukan dan menjalankan
kebijaksanaan pemasaran yang tepat
pada situasi dan kondisi yang tepat
pula. Adapun pengertian pemasaran
menurut Philip Kotler (1995:26),
pemasaran adalah kegiatan yang
diarahkan untuk menenuhi kebutuhan
dan keinginan manusia melalui proses
pertukaran dan mengatakan bahwa
pemasaran adalah fungsi manajemen
yang mengorganisir dan mengurus
semua kegiatan perusahaan meliputi
penilaian dan pengubahan tenaga beli
konsumen menjadi permintaan yang
efektif terhadap suatu barang atau jasa
pada konsumen menjadi permintaan
yang efektif terhadap suatu barang atau
jasa pada konsumen yang terakhir,
sehingga perusahaan dapat mencapai
laba atau tujuan yang ditetapkan.
Sedangkan Stanton (1998:5)
merumuskan pendapatnya sebagai
berikut: Marketing adalah merupakan
Analisis Penghimpunan Dana...(Saiful Anwar)
suatu kegiatan-kegiatan bisnis
menyalurkan dan dibuat untuk
perencanaan kerja promosi dan
distribusi barang-barang dan jasa yang
memuaskan untuk mempertahankan
konsumen dan pemakaian barang
industri.
Kemudian menurut Philip
Kotler (1995:4) pemasaran adalah
proses sosial dan manejerial dengan
seseorang atau kelompok, memperoleh
apa yang mereka butuhkan dan apa
yang mereka inginkan melalui
penciptaan dan pertukaran produk dan
nilai dengan pihak lain. Lalu menurut
Nitisemito (1997:13), Pemasaran adala
semua kegiatan yang bertujuan untuk
mempertahankan arus barang dan jasa
dari produsen ke konsumen secara
efisien dengan maksud menciptakan
permintaaan yang efektif.
Dari beberapa definisi
pemasaran yang terlebih dikemukakan
diatas dapat ditarik suatu kesimpulan
bahwa pengertian dari pemasaran itu
sangat luas yang mencakup seluruh
yang menyangkut kegiatan perusahaan
dalam memuaskan keinginan
konsumen akan barang-barang atau
jasa yang antara lain berupa makanan,
pakaian, perumahan dan kebutuhan
akan tenaga listrik.
Semua itu dilakukan perusahaan
agar konsumen mendapat kepuasan dan
bagi perusahaan merupakan salah satu
cara atau jalan mencapai laba yang
maksimum.
Penghimpunan Dana Bank
Sebagai lembaga keuangan,
maka dana merupakan persoalan bank
yang paling utama. Tanpa dana bank
tidak dapat berbuat apa-apa, artinya
tidak berfungsi sama sekali. Uang tunai
yang dimiliki ataupun yang dikuasai
oleh bank tidaklah berasal dari bank itu
sendiri, tetapi juga berasal dari uang
orang lain yang dititipkan kepada bank
dan sewaktu-waktu akan diambil
kembali sekaligus maupun berangsur-
angsur.
Berdasarkan pengalaman
dilapangan atau bukti-bukti empiris,
uang bank sendiri yang berasal dari
modal dan cadangan modal hanya
sebesar 7 sampai dengan 8% dari total
aktiva bank. Di indonesia dalam kurun
waktu 5 tahun terakhir, tercatat bahwa
jumlah modal dan cadangan modal
bank-bank yang besar hanya sebesar
4% dari total aktiva. Ini berarti
sebagian besar modal kerja bank
berasal dari dana-dana dan pihak-pihak
lain diluar bank, yaitu dana dari
masyarakat, dana dari bank itu sendiri,
dan lembaga keuangan lainnya, serta
dana dari pinjaman atau kredit
likuiditas dari bank sentral.
Sebenarnya dalam prinsip ilmu
manajemen modern, suatu badan usaha
yang dianggap sukses dalam
perekonomian dan perdagangan adalah
badan usaha yang secara optimal
memanfaatkan dana permodalan dari
sumber luar. Misalnya bagi perusahaan
industri atau perdagangan dimana
modal usaha yang terbesar adalah
justru berasal dari “Kredit Bank”
dimana modalnya sendiri berasal hanya
berkisar 10 sampai 20% saja.
Menurut Drs. Muchdarsyah
Sinugan (1994 : 64) bahwa dana bank
adalah uang tunai yang dimiliki bank
maupun aktiva lancar yang dikuasai
bank dan setiap waktu dapat
diuangkan. Besar kecilnya dana yang
berhasil dihimpun oleh suatu bank
umumnya tergantung dari beberapa hal,
antara lain:
a. Kepercayaan yang diperoleh, baik
dari nasabah maupun pemerintah.
b. Pelayanan yang diberikan
c. Pemberian suku bunga dan
perangsang yang menarik untuk
nasabah.
Jurnal KBP Volume 2 - No. 1, Maret 2014:145-171
“Kepercayaan dan Kwalitas
Pelayanan” merupakan faktor yang
sangat dominan, sebab bagin beberapa
masalah tertentu, kepercayaan yang
diimbangi dengan pelayanan yang
memuaskan dapat menarik minat untuk
menyalurkan dan menyimpan dananya
pada bank tersebut. Sementara suku
bunga yang bersaing dan perangsang
yang menarik lainnya, umumnya
dipergunakan sebagai alat penarik bagi
masyarakat.
Setiap bank akan membutuhkan
modal kerja untuk menjalankan
usahanya. Struktur permodalan ini
sendiri terdiri dari modal sendiri dan
modal yang berasal dari masyarakat /
pihak ketiga. Bagi dunia perbankan
modal dari pihak ketiga itulah yang
merupakan potensi pokok dalam
melaksanakan gerak aktivitasnya.
Untuk bank-bank umum pemerintah,
modal sendiri lazimnya berasal dari
keuangan negara, sedangkan bank-bank
swasta berasal dari saham pendiri yang
disetor selagi permulaan modal kerja.
Sehubungan dengan hal-hal
yang menyangkut permodalan, maka
potensi dari suatu bank tidak lain
terletak pada kemampuan bank tersebut
untuk dapat menghimpun dana yang
beredar di masyarakat karena modal
sendiri sangatlah terbatas.
Dari dana yang berhasil
dihimpun tersebut, setelah diadakan
pencadangan alat likuid sesuai dengan
ketentuan yang berlaku (mulai tanggal
16 april 1977 Reserve Requirement
(RR) minimum adalah 5% dari dana
pihak ketiga), sisanya yang dikenal
dengan “loanable funds” dapat
ditempatkan sesuai dengan
kebijaksanaan bank yang bersangkutan
dengan memperhatikan difungsi
sebagai “Agent of Development” yaitu:
1. Mengemban atau mensukseskan
kebijaksanaan pemerintah agar
tercapainya masyarakat yang adil
dan makmur.
2. Mencari keuntungan demi
kelangsungan hidup perusahaan.
Selanjutnya apabila kita
memperhatikan neraca bank komersial
terdiri dari dua kelompok yaitu: aktiva
dan pasiva. Sisa aktiva mencatat semua
kekayaan dan tagihan bank, yait
merupakan pemanfaatan atau
penempatan atas dana-dana yang
berhasil dihimpun dari masyarakat,
sedangkan isi pasiva merupakan
pencatatan atas hutang-hutang bank,
hutang kepada pemegang saham karena
keikutsertaannya pada bank tersebut
dan hutang kepada pihak lainnya
sehubungan dengan transaksi sehari-
hari seperti pelayanan jasa transfer dan
sebagainya.
Pasiva menunjukkan susunan
sumber dana yang menggambarkan dua
masalah pokok, yaitu:
a. Kewajiban pertanggung jawaban
bank terhadap pemilik atau
pemegang saham.
b. Kewajiban terhadap hutang-hutang
bank kepada masyarakat.
Kedua kewajiban ini akan
menonjol pada saat likuiditas, dimana
uang masyarakat dikembalikan terlebih
dahulu, sedangkan hak para pemilik
ditangguhkan apabila masih ada sisa
kekayaan yang memungkinkan.
Sumber Dana dari Modal Sendiri
Yang dimaksud dengan dana sendiri
adalah : dana yang berasal dari bank itu
sendiri yaitu dari pemegang sahamnya.
Adapun dana sendiri terdiri dari:
a. Modal yang disetor, yaitu : modal
yang benar-benar secara efektif
telah disetor untuk dipergunakan
sebagai modal dasar suatu bank
yaitu bagian dari modal saham bank
yang telah disetor oleh para
pemegang saham, sehingga dapat
Analisis Penghimpunan Dana...(Saiful Anwar)
dipergunakan untuk operasional
sebuah bank.
b. Cadangan-cadangan, yaitu :
sebagian dari laba bank yang
diperoleh dan kemudian disisihkan
dalam bentuk cadangan yang
dipergunakan untuk menutupi
resiko-resiko yang mungkin terjadi
dan dihadapi oleh bank. Cadangan
dapat berupa, cadangan umum dan
cadangan untuk tujuan-tujuan
tertentu.
c. Laba ditahan, yaitu : penyisihan
dana untuk memenuhi kebutuhan
modal pasar saat dibutuhkan.
Bertambahnya modal sangat
diharapkan oleh kreditur maupun
deposan karena dengan bertambahnya
modal tersebut berarti dana yang
disimpan atau dipinjamkan kepada
bank makin lebih aman dibandingkan
dengan apabila pertambahan kewajiban
bank tidak diimbangi dengan
pertambahan modal.
Kekuatan suatu bank dinilai
oleh masyarakat dengan
membandingkannya dengan bank lain
dengan cara mengukur perbandingan
antara kewajiban bank terhadap modal
sendiri, berarti semakin bertambah pula
kekuatan bank tersebut. Bank sentral
menetapkan pengaturan mengenai
kebutuhan modal kerja yang selalu
harus dijaga oleh perbankan Indonesia,
serta dengan kebutuhan modal
berdasarkan perhitungan “Capital
Adequancy” yaitu : jumlah modal
sendiri yang diperlukan untuk
menutupi resiko kerugian yang timbul
dari penanaman dalam aktiva-aktiva
yang mengandung resiko (kredit) serta
membiayai seluruh penanaman dalam
benda tetap dan investasi.
Sumber Dana dari Pihak Luar
Dana dari pihak luar ini disebut juga
dana dari pihak kedua, yaitu pihak yang
memberikan pinjaman dana atau uang
pada bank, terdiri dari 4 pihak yaitu:
1. Pinjaman dari bank-bank lain yang
dikenal dengan call money yaitu,
pinjaman harian antar bank.
Pinjaman ini biasanya diminta bila
ada kebutuhan yang mendesak yang
diperlukan oleh bank. Jangka waktu
Call Money ini biasanya tidak
lama, yaitu 1 (satu) bulan dan
bahkan hanya beberapa hari saja.
Kadangkala ada yang meminjam
hanya satu malam sehimgga disebut
dengan istilah “Overnight Call
Money”.
2. Pinjaman dari bank atau lembaga
keuangan lain diluar negri yang
biasanya berbentuk pinjaman
jangka menengah, panjang.
Realisasi pinjaman ini harus
melalui persetujuan Bank Indonesia
dimana secara tidak langsung Bank
Indonesia selaku Bank Sentral ikut
serta mengawasi pinjaman tersebut
demi menjaga Solvabilitas bank
yang bersangkutan.
3. Pinjaman dari lembaga bukan bank.
Pinjaman dari LKBB ini kadang
kala tidak benar-benar berbentuk
surat berharga yang dapat
diperjualbelikan sebelum tanggal
jatuh tempo. Misalnya berbentuk
sertifikat bank dan deposito on call
dengan jangka waktu melebihi 3
bulan dan dapat diperpanjang
kembali tanpa mengeluarkan
sertifikat bari. Dalam banyak hal
pinjaman seperti ini dapat
digolongkan pada sumber dana dari
bank ketiga yaitu dari masyarakat.
4. Pinjaman dari Bank Sentral (BI)
untuk membiayai usaha-usaha
masyarakat yang tergolong prioritas
apalagi yang berprioritas tinggi
seperti kredit investasi pada sektor-
sektor yang harus ditunjang sesuai
dengan petunjuk Pelita (misalnya :
pertanian, pangan, perhubungan,
industri penunjang sektor pertanian,
tekstil, ekspor non migas, kredit-
Jurnal KBP Volume 2 - No. 1, Maret 2014:145-171
kredit dalam rangka peningkatan
kehidupan masyarakat golongan
ekonomi lemah, koperasi dan
sebagainya), kredit produksi dan
kredit modal kerja serta kredit kecil
lainnya, maka Bank Indonesia
memberikan bantuan dana yang
dikenal dengan nama Kredit
Likuiditas. Kredit likuiditas adalah :
merupakan instrumen moneter dari
Bank Sentral dalam rangka
refinaning facility demi
memberikan motivasi gerakan
moneter bagi bank dan masyarakat
ekonomi. Kredit likuiditas ini
merupakan sumber dana yang
tergolong murah (soft loan) yaitu
jangka waktu yang relatif lebih
panjang dan suku bunga yang
rendah berkisar antara 3 sampai 4
% pertahun.
Pemberian kredit likuiditas
untuk proyek-proyek prioritas
pembangunan telah memberikan angin
segar bagi kalangan perbankan sejak
tahun 1969, yaitu sejak pertama kali
pemerintah memberikan kredit
investasi. Hal ini dikarenakan porsi
kredit likuiditas adalah yang terbesar
dari suatu pembiayaan proyek.
Misalnya bank memberikan kredit
investasi sebesar Rp. 100 juta. Bantuan
kredit likuiditas dari Bank Indonesia
bisa mencapai 70 sampi 80% dari
maksimum kredit, yang berarti dari
kredit Rp. 100 juta tersebut dana kredit
likuiditas dapat mencapai Rp. 70 juta
dan yang Rp. 30 juta diambil dari dana
sendiri oleh bank yang bersangkutan.
Secara ekonomis dengan melihat cost
of money, maka walaupun kredit
investasi itu berbunga murah, tetapi
tetap bisa memberikan keuntungan
besar bagi bank pelaksana. Hal ini
disebabkan karena peranan kredit
likuiditas Bank Indonesia yang
memberikan perangsang kuat bagi
terselenggaranya kredit-kredit
berprioritas tinggi.
Sumber Dana dari Masyarakat
Yang dimaksud dengan dana
pihak ketiga adalah : dana yang berasal
dari luar bank itu sendiri, yaitu dana
yang dipercayakan oleh nasabah untuk
menyimpannya di bank yang
bersangkutan yang mana sewaktu-
waktu dapat ditarik kembali menurut
kebutuhan nasabah itu sendiri. Dana
dari pihak ketiga ini terdiri dari
bermacam-macam bentuk dan berasal
dari berbagai sumber, baik masyaraat
swasta maupun pemerintah. Adapun
dana yang berasal dari masyarakat itu
terdiri dari :
1. Giro (Demand Deposit)
Adalah simpanan dari pihak ketiga
kepada bank yang penarikannya
dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek/bilyet giro, surat
perintah membayar lainnya atau
dengan cara pemindahbukuan.
Dalam pelaksanaan giro ini,
ditatausahakan oleh bank dalam
suatu rekening yang lazim disebut
dengan rekening koran. Rekening
koran ini digunakan juga untuk
menatausahakan kredit yang
diberikan dalam bentuk rekening
giro. Hal ini berarti dana tersebut
mempunyai kepastian bahwa jangka
waktu tertentu dan tersebut akan
tetap tinggal di bank.
Sifat giro sangat likuid dan
dikatakan sebagai sumber dana
murah, karena biaya bunga relatif
kecil bila dibandingkan dengan
sumber dana lain. Pemegang
rekening giro dapat menarik uangnya
setiap saat kapanpun diperlukan,
baik secara tunai ataupun dengan
pemindahbukuan.
Ketentuan pokok Giro pada Bank
Nagari :
Analisis Penghimpunan Dana...(Saiful Anwar)
- Setoran pertama sesuai dengan
ketentuan yang ada saat ini
adalah Rp. 150.000.
- Jasa giro diberikan antara 3%
sampai dengan 5%.
- Untuk pembukaan rekening giro,
calon nasabah harus
menyerahkan : tanda pengenal /
KTP, NPWP, Akte Pendirian
Perusahaan, SIUP dan TDP.
Jenis rekening nasabah pada bank
dapat dibagi dalam dua golongan,
yaitu :
a. Rekening atas nama suatu badan
Antara lain adalah rekening atas
nama instansi pemerintah.
Lembaga-lembaga negara atau
organisasi masyarakat yang tidak
merupakan perusahaan, Firma,
CV, Yayasan dan semua badan
hukum yang diatur dalam
KUUHD atau peraturan
Perundang-undangan lainnya.
b. Rekening Perorangan
Yaitu rekening atas nama
pribadi, juga rekening yang
menggunakan nama dagang
seperti kongsi, toko, restoran,
bengkel, warung dan sebagainya.
Dengan mempergunakan giro /
rekening koran pribadi tersebut
dapat mempermudah transaksi
yang dilakukan.
2. Deposito Berjangka (Time
Deposit)
Adalah simpanan dari pihak
ketiga kepada bank yang mana
penarikannya hanya dapat dilakukan
dalam jangka waktu tertentu sesuai
dengan perjanjian antara pihak
ketiga dan pihak bank yang
bersangkutan.
Hal ini berarti dana tersebut
mempunyai kepastian bahwa untuk
jangka waktu tertentu dana tersebut
akan tetap tinggal pada bank, dengan
demikian bank mempunyai kepastian
untuk dapat menggunakannya, akan
tetapi dana ini termasuk dana mahal,
karena bunganya lebih tinggi
dibandingkan dengan rekening
tabungan atau rekening giro.
Ketentuan Pokok Deposito
Berjangka pada Bank Nagari :
a. Jangka waktu deposito yang ada
pada Bank Nagari adalah sebagai
berikut :
- Deposito berjangka 1 bulan.
- Deposito berjangka 3 bulan
- Deposito berjangka 6 bulan
- Deposito berjangka 12 bulan
- Deposito berjangka 24 bulan
b. Sebagai tanda bukti simpanan
berjangka pada bank, nasabah
deposan diberikan suatu surat
namanya “Bilyet Deposito”.
c. Suku bunga yang berlaku,
disesuaikan dengan tingkat suku
bunga yang telah ditetapkan oleh
pemerintah, dalam hal ini oleh
Bank Indonesia.
d. Bunga deposito dibayarkan
setiap bulan dan dihitung dari
tanggal valuta sampai dengan
tanggal jatuh tempo. Jumlah hari
bunga 1 tahun adalah 360 hari
dan jumlah satu bulan sama
dengan 30 hari.
e. Deposito berjangka dapat
diperpanjang secara otomatis
(Automatic Roll Over - ORO)
sesuai dengan permintaan
deposan dan suku bunga sesuai
dengan suku bunga yang berlaku
pada saat itu.
f. Deposito hanya dapat dicairkan
pada saat sudah jatuh tempo,
kecuali atas permintaan deposan
untuk kepentungan yang sangat
mendesak, dapat dicairkan tapi
akan dikenakan sanksi
administrasi, yang dikenal
dengan istilah Pinalty, dan
besarnya biaya pinalty tersebut
adalah sebesar Rp. 25.000,- per
bilyet.
Jurnal KBP Volume 2 - No. 1, Maret 2014:145-171
g. Apabila bilyet hilang, deposan
harus segera melaporkan kepada
bank dengan membawa surat
keterangan hilang dari pihak
kepolisian.
h. Bila deposan meninggal dunia,
maka uang simpanan akan
dibayarkan kepada ahli warisnya
yang sah (dibuktikan dengan
dokumen yang sah).
Prosedur pelaksanaan Deposito
Berjangka:
- Nasabah yang akan
mendepositokan uangnya,
mengisi formulir, slip setoran
dan blanko spesimen untuk
kemudian menyerahkannya
kepada petugas bank dengan
melampirkan fotocopy KTP atau
identitas diri lainnya serta uang
tunai / cek.
- Petugas bank menerbitkan bilyet
deposito berdasarkan data
nasabah yang telah diisi dalam
permohonan dan bilyet tersebut
ditanda tangani diatas materai
oleh pejabat yang berwenang.
- Bilyet deposito yang telah
ditanda tangani tersebut,
lembaran yang asli diberikan
kepada deposan / nasabah]
dengan tanda terima dari nasabah
dan lembar kedua untuk bukti
pembukuan bank, sedangkan
lembar ketiga untuk arsip / file
bank.
- Perhitungan bunga dilakukan
setiap bulan dan dapat
dibayarkan tunai ataupun
dipindahbukukan ke rekening
tabungan/giro deposan yang
bersangkutan.
- Bunga deposito yang diterima
nasabah akan dikenakan pajak
bunga, sesuai dengan ketentuan
yang berlaku yaitu sebesar 20%.
3. Tabungan (Saving Deposit)
Merupakan simpanan dari
pihak ketiga kepada bank yang mana
penarikannya dapat dilakukan
sewaktu-waktu selagi jam kas dan
menurut syarat-syarat tertentu. Sifat
dan maksud penyimpanan adalah
untuk menabung, oleh sebab itu
frekuensi pengambilannya relatif
rendah. Setoran untuk tabungan
umumnya dalam jumlah yang relatif
kecil karena berasal dari sebagian
pendapatan yang disisihkan untuk
ditabung. Biasanya tabungan
merupakan salah satu alat promosi
pemerintah agar masyarakat gemar
menabung dan mau melakukan
penghematan dengan cara
menabung.
Bentuk-bentuk tabungan
dewasa ini yang diselenggarakan
oleh bank-bank umum pmerintah
dan beberapa bank swasta telah
memenuhi syarat-syarat yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Dengan dikeluarkannya paket
kebijaksanaan moneter dan
perbankan oleh pemerintah tanggal
27 Oktober 1988 (Pakto 1988), maka
salah satu langkah kebijaksanaan
tersebut adalah menghimpun dana
masyarakat melalui pemasaran
produk tabungan.
Semua bank dapat
menyelenggarakan program
tabungan dan diperkenankan untuk
mengembangkan sendiri berbagai
jenis tabungan yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
Bertitik tolak dari hal diatas,
maka peningkatan pelayanan/service
kepada masyarakat, maka Bank
Nagari-Bank Pembangunan Daerah
Sumatera Barat menciptakan
beberapa produk tabungan,
disamping itu juga bergabungan
dengan beberapa bank lainnya
seperti : BPD-BPD seluruh indonesia
Analisis Penghimpunan Dana...(Saiful Anwar)
dan bank-bank swasta maupun
pemerintah lainnya.
Produk tabungan yang ada saat ini
pada Bank Nagari adalah:
Tabungan Simpeda (Simpanan
Pembangunan Daerah)
Tabungan Kesra (Kesejahteraan
Rakyat)
Tabanas BPD Sumatera Barat
Tabungan SIKOCI (Artinya
penyelamat dalam kesulitan)
Tahari
Dana dari pihak ketiga lainnya
adalah sebagai berikut:
1. Deposit On Call
Merupakan simpanan atas nama
bank (pihak ketiga lainnya
bukan bank). Yang
penarikannya dapat dilakukan
dengan syarat pemberitahuan
terlebih dahulu.
2. Setoran Jaminan
Terdiri dari setoran jaminan
L/C luar negeri, dalam negeri
dan setoran jaminan garansi
bank, setoran jaminan L/C
biasa, besarnya 10-40% dari
nilai L/C yang akan dibukanya
yang merupakan pengendapan
dana bagi bank, sedangkan
garansi nasabah menyetor 10%
dari nilai bank garansi. Setoran
jaminan ini merupakan sumber
dana murah karena tidak ada
pembayaran bunga.
3. Obligasi
Merupakan pemupukan dana
dengan mengeluarkan surat-
surat berharga.
4. Call Money
Dana dalam bentuk rupiah yang
dipinjamkan oleh bank dari
bank lainnya paling lama 7 hari,
yang setiap waktu dapat ditarik
kembali oleh bank yang
meminjamkan tanpa dikenakan
suatu pembebanan.
5. Pinjaman Antara Bank
Untuk memenuhi kebutuhan
dana bank dapat dilakukan
pinjaman dimana sifat dan
bentuk pinjaman disesuaikan
dengan kebutuhan akan dana.
6. Kredit Likuiditas Bank
Indonesia
Dana yang berasal dari Bank
Indonesia untuk suatu
pembiayaan khusus kredit yang
berprioritas tinggi.
Pengertian Kebijaksanaan Promosi Adapun pengertian promosi
menurut Basu Swastha (1995:349)
adalah, arus informasi satu arah atau
persuasi satu arah yang dibuat untuk
mengarahkan seseorang atau organisasi
kepada tindakan yang menciptakan
pertukaran dalam pemasaran.
Jadi promosi merupakan suatu
aspek yang paling penting dalam
manajemen pemasaran dan sering
dikatakan sebagai proses berlanjut. Ini
disebabkan promosi dapat
menimbulkan rangkaian kegiatan
selanjutnya. Philip Kotler
mengemukakan tentang pengertian
promosi dimana dia mengatakan bahwa
promosi adalah komunikasi yang
mempunyai ciri-ciri dan sifat
membujuk secara langsung terhadap
pembeli-pembeli maupun masyarakat
umum ( Kotler:1995:216).
1. Sasaran Promosi
Berdasarkan pendapat bahwa
promosi memiliki sasaran untuk
memberitahukan, membujuk,
merubah tingkah laku serta
mengingatkan calon konsumen agar
membeli produk yang ditawarkan.
Atau dengan kata lain bahwa
promosi adalah salah satu kegiatan
dalam bidang pemasaran yang
bertujuan untuk meningkarkan
jumlah penjualan dengan jalan
mempengaruhi konsumen baik
Jurnal KBP Volume 2 - No. 1, Maret 2014:145-171
secara langsung maupun tidak
langsung. Adapun yang dimaksud
dengan promotional mix adalah
kombinasi strategi yang paling baik
dari variabel-variabel periklanan,
personal selling dan alat promosi
yang lain, yang semuanya
direncanakan untuk mencapai
tujuan program penjualan (Basu
Swastha dan Irawan:1996:349).
2. Tujuan Promosi
Jadi dalam mencapai tujuan
dan sasaran yang ada pada kegiatan
promosi, maka perusahaan
berusaha sebaik mungkin memilih
kombinasi-kombinasi dari segala
bentuk promosi dalam
pelaksanaannya dalam mencapai
volume penjualan yang tinggi serta
besarnya market share yang tinggi
pula.
3. Berita Pesannya.
Berita promosi dapat
disampaikan kepada seluruh lapisan
masyarakat, untuk lebih mengenal
produk yang dikeluarkan atau
barang yang dipasarkan kepada
masyarakat.
4. Pesan dapat melalui media
Pesan yang dapat dilakukan
dengan promosi melalui bermacam-
macam media media seperti: media
cetak, media elektronik, majalah
dan lain-lain.
5. Anggaran Promosi
Promosi yang akan dilakukan
oleh perusahaan dapat mengikuti
anggaran yang sudah dibuat oleh
perusahaan, biasanya anggaran
promosi dikeluarkan oleh
perusahaan sebesar 10% dari
pendapatan.
6. Pengertian bauran promosinya yang
dimulai dari periklanan, publisitas,
promosi penjualan dan penjualan
perseorangan.
Iklan
Periklanan tidak dapat ditinjau
secara terpisah, ia bukanlah suatu
kegiatan mutlak diantara fungsi-fungsi
marketing, seluruh advertising baru
dapat efektif kalau merupakan bagian
dari suatu usaha menggerakkan produk
mulai dari pabrik yang memproduksi
hingga sampai kepada tangan
konsumen, dapat menggunakan media
iklan seperti:
a. Radio
Mempergunakan radio
sebagai media iklan adalah
merupakan suatu sarana yang
efektif sekali, karena siaran radio
dapat mencapai pelosok-pelosok
desa. Produk sabun Lux selama ini
memakai radio sebagai media
iklannya baik radio swasta maupun
radio pemerintah. Agar
penyampaian informasi perusahaan
kepada konsumen dapat lebih luas
lagi jangkauannya maka perusahaan
dapat memanfaatkan siaran iklan
radio.
b. Surat Kabar
Surat kabar adalah salah satu
media cetak yang penggunaannya
sangat cocok untuk mengiklankan
barang-barang kebutuhan umum,
barang yang memerlukan penjualan
khusus. Dengna surat kabar kita
dapat mencantumkan gambar dan
tulisan sehingga dapat menyajikan
penjelasan yang mendetail dari
barang yang diiklankan.
c. Papan reklame
Dengan papan reklame
sebagai media promosi keuntungan
yang didapat perusahaan adalah
dapat dilihat secara langsung oleh
setiap orang yang melewati dimana
papan reklame dipasang.
Publisitas
Publisitas merupakan bentuk
promosi yang dilaksanakan dalam
bentuk penyajian atau informasi
dari barang atau jasa, tentang
Analisis Penghimpunan Dana...(Saiful Anwar)
seseorang dan organisasi melalui
media yang biasanya disponsori
untuk komersial, namun tidak
dipungut bayarannya. Tetapi
perusahaan ini tetap mengeluarkan
biaya yang dihabiskan untuk
publisitas. Untuk lebih
meningkatkan hasil penjualan
produk, ada beberapa faktor lain
yang dapat mempengaruhinya,
yaitu:
a. Public relation
Public relation merupakan
suatu proses yang berkelanjutan
dalam dunia usaha untuk “Good
Will”, dimana kegiatan lebih
sering disebut dengan hubungan
masyarakat. Sebagaimana
peralatan promosi lainnya,
maka public relation juga
bertujuan untuk mempengaruhi
konsumen agar melakukan
pembelian terhadap macam
produk yang ditawarkan, maka
kegiatan public relation
memiliki tujuan yang luas.
Adapun tujuan public relation
bagi perusahaan adalah:
1) Untuk mengadakan
hubungan dengan luar
perusahaan, memberikan
informasi yang diperlukan,
mengusahakan agar ada
kesan baik terhadap
perusahaan, sehingga
mempunyai pengertian
dari langganan dan
masyarakat pada
umumnya.
2) Memelihara dan
mengembangkan persepsi
terbaik tentang
perusahaannya, ini
dilakukan terhadap
masyarakat yang
mempunyai dampak
langsung maupun tidak
langsung bagi
pengembangan masa
depan perusahaan.
3) Berperan sebagai juru
bicara bagi perusahaan
dengan pihak lain yang
memerlukan keterangan
tentang segala sesuatu
mengenai perusahaan.
4) Membangun citra
perusahaan sebagai
anggota masyarakat yang
baik, mengatasi
selentingan atau cerita-
cerita buruk yang tersiar
mengenai perusahaan.
b. Power
Dalam mengoperasian
kegiatan-kegiatan perusahaan
menuju sasaran pasarnya,
senantiasa memerlukan
dukungan dari berbagai
perusahaan. Untuk memperoleh
power, suatu perusahaan harus
dapat melancarkan kegiatan
perusahaan. Ada beberapa cara
yang dapat digunakan oleh
perusahaan dalam membujuk
berbagai pihak agar dapat
bekerjasama, yaitu:
1) Positive inducment, yaitu
manfaat atau keuntungan
yang dirasakan pihak lain.
Ini digunakan oleh
perusahaan pada umumnya
berbentuk sumbangan-
sumbangan, baik moril
maupun materil dalam
rangka mendukung berbagai
kegiatan pihak lain.
2) Negative inducment,
dirasakan sebagai ancaman
bagi pihak yang diajak
untuk bekerjasama. Untuk
memperoleh dukungan dari
berbagai pihak, pada
umumnya menggunakan
cara ini karena
dikhawatirkan merusak
Jurnal KBP Volume 2 - No. 1, Maret 2014:145-171
nama baik perusahaan
sehingga akhirnya dapat
menjadi bumerang bagi
keberhasilan usahanya
dalam jangka panjang.
Khusus untuk publisitas ini
menggunakan suatu kegiatan dengan
menggunakan perpileman untuk
menggunakan media dalam rangka
memperkenalkan produk kepada
khalayak ramai dengan menjual lebih
murah dan menggunakan hadiah-
hadiah kepada konsumen sebagai
perangsang untuk membeli barang.
Pada garis besarnya tujuan dari
kegiatan publisitas adalah:
a. Menentukan calon pembeli
Dalam hal ini dapat menjangkau
keseluruhan lapisan masyarakat
pembeli potensial, menciptakan
pesanan baru dari langganan yang
ada dan mengetahui keinginan
pasar.
b. Mengadakan komunikasi
Melalui proses komunikasi ini
tenaga salesmen berusaha untuk
membujuk, merayu calon pembeli
agar mau untuk mengkonsumsi
produk yang dipasarkan oleh
perusahaan. Kepada konsumen
yang telah pernah mengkonsumsi
produk perusahaan, tugas tenaga
publisitas disini adalah memberikan
informasi kepada konsumen tentang
perbaikan-perbaikan yang telah
dilakukan untuk peningkatan
kwalitas produk.
c. Mempertahankan langganan
Kegiatan ini bertujuan agar
konsumen kota tidak beralih kepada
perusahaan lain atau keproduk lain,
dalam ini diusahakan menjaga
hubungan baik dengan langganan.
Promosi Penjualan (Sales
Promotion)
Promosi penjualan ini adalah
segala bentuk usaha mempengaruhi
konsumen ataupun penyalur yang
sifatnya memberikan sesuatu
ekstra, gratis atau Cuma-Cuma.
Promosi yang berupa sales
promotion ini dilakukan oleh agen-
agen penjualan hanya berupa
pemberian hadiah-hadiah bonus
penjualan yaitu berupa baju kaos,
payung dan stiker-stiker. Dengan
cara ini kurang dapat mencapai
sasaran karena pemberian hadiah
hanya kepada pengecer dan
penyalur saja.
Untuk dapat sampai kepada
konsumen agar mereka ingat
kepada produk perusahaan, maka
perusahaan harus banyak mengikuti
pameran dan bazar-bazar, dan pada
saat itulah tepatnya melakukan
pemberian hadiah atas pembelian
produk.
Melihat pelaksanaan promosi
dilakukan perusahaan untuk
memasarkan produk, berdasarkan
hal diatas terlihat bahwa promosi
yang dilakukan cukup efektif dalam
usaha mendorong peningkatan
volume penjualan. Apabila
perusahaan meningkatkan kegiatan
promosinya dimana biaya promosi
seharusnya juga ditingkatkan maka
perusahaan akan dapat
meningkatkan volume penjualan
kembali.
Dari analisa diatas dapat
dilihat bahwa volume penjualan
perusahaan akan terus meningkat
dimasa yang akan datang apabila
perusahaan dapat meningkatkan
biaya promosinya.
Mengenai kebijaksanaan
promosi yang dilakukan oleh
perusahaan setelah dilihat dengan
analisa yang dilakukan dalam
korelasi berganda, maka didapatkan
hasilnya bahwa apabila perusahaan
meningkatkan volume
penjualannya, konsumen akan lebih
Analisis Penghimpunan Dana...(Saiful Anwar)
mementingkan mutu produk yang
sesuai dengan seleranya.
Personal Selling
Pada saat sekarang ini tingkat
persaingan didalam pemasaran
produk menjadi semakin tajam.
Konsumen dihadapkan pada
bermacam-macam produk yang
akan menimbulkan banyak
alternatif dalam mengambil
keputusan untuk melakukan
pembelian terhadap produk yang
dibutuhkan. Karena itu perusahaan
dituntut untuk dapat menganalisa
secara mendalam tentang kekuatan-
kekuatan pesaingnya.
Personal selling merupakan
salah satu metode promosi untuk
mencapai tujuan. Usaha ini akan
membutuhkan banyak tenaga kerja
penjualan. Tenaga kerja inilah yang
nantinya diharapkan menggarap
rayon-rayon pemasarannya dengan
sebaik-baiknya.
Kotler (1988:86), Personal
selling adalah suatu penyajian
secara lisan dalam bentuk
percakapan dengan satu orang atau
lebih calon pembeli untuk tujuan
menciptakan penjualan. Dalam
menjual kepada konsumen adalah
penting untuk memelihara
hubungan yang baik kepada
pelanggan. Artinya para salesmen
umumnya menghadapi pembeli
yang sama berulang-ulang, menjual
jenis mata dagangan yang sama
setiap saat dan menjadi rantai
utama antara pembekal dengan
pembekalan atau distributornya.
Selanjutnya salesmen
mempunyai peran ganda, mereka
bukanlah sekedar wakil perusahaan
dalam menghadapi langganan
(menyediakan informasi tentang
produk) tetapi juga merupakan
wakil pelanggan atau distributor
dalam menghadapi pembekal,
karena mereka membantu pembeli
untuk mendapatkan pengiriman
barang tepat waktu, pelayanan
khusus atau rancangan produk
khusus.
Jadi personal selling
merupakan komunikasi orang
secara individu yang dapat
dilakukan untuk mencapai tujuan
seluruh usaha pemasaran pada
umumnya, yaitu meningkatkan
penjualan yang dapat menghasilkan
laba dengan menawarkan
kebutuhan yang memuaskan kepada
konsumen dalam jangka panjang.
Tugas-tugas yang mereka lakukan
cukup luwes karena secara
langsung dapat mengetahui
keinginan, motivasi dan prilaku
konsumen sehingga mereka
langsung dapat mengadakan
penyesuaian seperlunya.
Ada beberapa referensi yang
dapat dijadikan rujukan dalam
melaksanakan bauran pemasaran
agar lebih berhasil, yang paling
umum dikenal dengan istilah 5 P,
yaitu product, price, place,
promotion dan people.
Hipotesis
Berdasarkan permasalah yang
telah disebutkan atas, maka dapat
diberikan hipotesisnya yaitu promosi
mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap penghimpunan dana pada
Bank Nagari Kantor Kas Tabing.
METODOLOGI PENELITIAN
Objek Penelitian
Adapun yang menjadi objek
penelitian yang dilakukan oleh peneliti
adalah Bank Nagari Kantor Kas Tabing
Padang dengan alamat Jln. Adinegoro
No. 1 Tabing Padang No. telp. 0751-
41447.
Populasi dan Sampel
Populasi
Jurnal KBP Volume 2 - No. 1, Maret 2014:145-171
Menurut kuncoro 2003,
populasi adalah kelompok elemen yang
lengkap, biasanya berupa orang, objek
atau peristiwa dimana peneliti tertarik
unutk memperlajarinya atau menjadi
objek penelitian. Adapun yang menjadi
populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh data promosi dan data
penghimpunan dana pada PT. Bank
Nagari Kantor Kas Tabing Padang.
Sampel
Sampel adalah suatu himpunan
bagian (subset) dari populasi. Menurut
sakaran 2003, sampling (pensampelan)
adalah proses memilih sejumlah
elemen dari populasi yang mencukupi
dan dapat mewakili populasi tersebut.
Menurut Sakaran 2003, salah satunya
pedoman untuk menentukan jumlah
sampel adalah ”5 (lima) kali dari
jumlah item pertanyaan”.Adapun yang
menjadi sampel dalam penelitian ini
adalah data promosi dan data
penghimpunan dana dari tahun 2004
sampai dengan 2008 pada PT. Bank
Nagari Kantor Kas Tabing Padang.
Metode Pengumpulan Data
Teknik pengambilan data dilakukan
dengan dua cara yaitu :
1. Studi Pustaka (Library Research)
Yaitu dengan mempelajari dan
mencoba membaca berbagai buku,
diktat-diktat, artikel dan sebagainya
yang berhubungan dengan dengan
masalah ini.
2. Studi Lapangan (Field Research)
Untuk mendapatkan data primer,
diadakan peninjauan langsung pada
perusahaan dan perusahaan saingan,
serta pihak-pihak yang erat
hubungannya dengan masalah yang
dibahas.
Teknik Analisa Data
Dalam membahas skripsi ini penulis
menggunaka metode analisa sebagai
berikut :
a. Analisa regresi linear
Untuk mengetahui sejauh mana
hubungan antar biaya promosi
terhadap penghimpunan dana
dengan persamaan berikut :
Y = a + b(x)
22
XXn
YXXYnb
22
2
XXb
YxXYa
dimana: Y = Penghimpunan
dana (Rp)
X = Jumlah biaya
promosi (Rp)
a = Parameter
(koefisien regresi)
n = Banyak data
b. Analisa korelasi
Digunakan untuk melihat kekuatan
hubungan antara X dan Y dengan
menggunakan rumus korelasi
sebagai berikut :
2222 ...
.
yynxxn
yxxxyn
dimana : r = Koefisien
korelasi
x = jumlah biaya
promosi (Rp)
y = Penghimpun
dana (Rp)
n = Periode waktu
Hasil yang diperoleh dari rumus
diatas mempunyai kemungkinan
bergerak antara nilai yang paling kecil
yaitu -1 dan nilai yang paling besar +1
yang berarti bila:
r = +1, hubungan x dan y sempurna dan
positif (mendekati +1, hubungan sangat
kuat dan positif).
r = -1, hubungan x dan y sempurna dan
negatif (mendekati -1 hubungan sangat
kuat dan negatif).
r = 0, hubungan x dan y lemah sekali atau
tidak ada hubungan.
Analisis Penghimpunan Dana...(Saiful Anwar)
Sehingga hipotesisnya adalah
biaya promosi berhubungan dengan
perkembangan dana yang dihimpun
pada Bank Nagari Kantor Kas Tabing
Padang. Untuk melihat kebenaran
hipotesa dapat digunakan analisa T-Tes
sebagai berikut : 21
2
r
nrto
Ha = Hipotesis diterima
Ho = hipotesa di tolakdengan derajat
kebebasan 5%, n-5
Ketentuan pengujian hipotesa adalah :
a. Jika t – hitung > t – tabel, maka H0
ditolak dengan Ha diterima.
b. Jika t – hitung < t – Tabel, maka H0
diterima dan Ha ditolak.
Hipotesa yang diuji sebagai berikut :
H0 : tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara X (biaya promosi)
dengan Y (penghimpunan dana)
dengan tingkat kesalahan (α) = 5%.
Ha : terdapat hubungan yang signifikan
anatar x (biaya promosi) dengan y
(penghimpunan dana) dengan tingkat
kesalahan (α) = 5%.
HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah Bank Nagari Sumatera Barat
Cabang Pasar Raya Kantor Kas Tabing
Bank Nagari BPD Sumatera
Barat didirikan tanggal 12 Maret 1962
oleh Pemerintah Daerah Sumatera
Barat dengan pihak Swasta Daerah
dengan akte notaris Hasan Qolbi
Nomor 9 tanggal 12 Maret 1962,
dengan nama PT. Bank Pembangunan
Daerah Sumatera Barat.
Pendirian BPD Sumatera Barat
ini didorong oleh keinginan dan tekad
yang besar dari Pemerintah Daerah
Sumatera Barat untuk memiliki bank
sendiri, disamping adanya landasan
hukum Peraturan Pemerintah No. 1
tahun 1955 yang mengamanatkan agar
setiap Propinsi di Indonesia didirikan
Bank Pembangunan Daerah.
Pengoperasian PT. Bank
Pembangunan Daerah Sumatera Barat
ini diperkuat lagi dengan keluarnya izin
pemerintah melalui Keputusan Wakil
Mentreri Pertama bidang Keuangan
Republik Indonesia Nomor BUM 9-
44/II tanggal 22 April 1962 tentang
pemberian izin Usaha Bank kepada PT.
Bank Pembangunan Daerah Sumatera
Barat yang berkedudukan di Padang.
PT. Bank Pembangunan Daerah
Sumatera Barat pertama kali didirikan
dengan modal disetor Rp. 6.725.000,-
yang berasal dari setoran Pemerintah
Daerah (Pemda) Rp. 5.000.000,-
Pemda TK II seSumbar Rp. 100.000m-
dan dari pihak swasta Rp. 1.625.000,-
Berdasarkan perda No. 2 tahun
1996 tanggal 26 Juni 1996 petinggi-
petinggi Bank Pembangunan Daerah
Sumatera Barat sepakat mengukuhkan
satu nama sebagai Call Name, yaitu
Bank Nagari lengkapnya Bank Nagari
Bank Pembangunan daerah
Sumatera Barat.
Sehubungan dengan pemasaran
jasa perbankan, Bank Nagari Bank
Pembangunan daerah Sumatera Barat
berdasarkan izin dari Bank Indonesia
membuka Cabang-Cabang Pembantu,
Kantor Kas, Mobil Unit, Payment Point
pada kota-kota yang ada di Sumatera
Barat ataupun di luar propinsi Sumatera
Barat seperti Jakarta, Pekanbaru dan
Mentawai.
Bank Nagari Cabang Utama
Padang merupakan salah satu dari 24
(dua puluh empat) Cabang Bank Nagari
yang ada mempunyai daerah
operasional seluruh wilayah
Kotamadya Padang dan Bank Nagari
Kantor Kas Tabing adalah salah satu
kantor kas yang berada dibawah
naungan Bank Nagari Cabang Utama
Padang. Seperti halnya cabang dari
sebuah bank, Bank Nagari Kantor Kas
Tabing dapat melakukan segala
kegiatan jasa perbankan yang diizinkan
Jurnal KBP Volume 2 - No. 1, Maret 2014:145-171
kepada Bank Nagari Bank
Pembangunan Daerah Sumatera Barat.
Kegiatan operasional yang
dilakukan oleh Bank Nagari Kantor
Kas Tabing adalah:
Menghimpun Dana (Tabungan,
Giro, Deposito)
Kegiatan Jasa Perbankan lainnya:
- Pemegang Kas Daerah
- Jasa Bank Lainnya
(Pembayaran Air, Listrik,
Telepon, Handphone, PBB,
Kiriman Uang, dan lain-lain).
Struktur Organisasi Bank Nagari
Cabang Pasar Raya Padang
Pada prinsipnya organisasi
adalah suatu usaha untuk
mengkoordinasi suatu kelompok dari
berbagai personalitas, menyatukan
berbagai macam kepentingan serta
mendayagunakan kemampuan
pegawai/karyawan yang
keseluruhannya diarahkan pada tujuan
yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Sebelum penulis menjelaskan
mengenai struktur organisasi, ada
baiknya kita ketahui terlebih dahulu
pengertian dari organisasi tersebut.
Beberapa pengertian tentang organisasi
dikemukakan oleh para ahli sebagai
berikut:
“Organisasi adalah proses
penggabungan pekerjaan yang para
individu atau kelompok-kelompok
harus melakukan dengan bakat-bakat
yang diperlukan untuk melakukan
tugas-tugas, sedemikian rupa,
memberikan saluran terbaik untuk
pemikiran yang efisiensi, sistematis,
posisi dan terkoordinasi dari usaha
yang tersedia”1.
“Organisasi adalah suatu proses
penempatan dan pembagian tugas atau
pekerjaan yang akan dilakukan
pembatasan tugas-tugas, tanggung
jawab serta wewenang dan hubungan
antara unsur-unsur organisasi sehingga
memungkinkan orang dapat bekerja
sama seefektif mungkin untuk
mencapai tujuan”2.
“Organisasi adalah merupakan suatu
wadah kegiatan orang-orang yang
mempunyai wewenang, tanggung
jawab, hubungan dan tata kerjanya,
baik yang bersifat formal maupun yag
bersifat informal. Usahanya mencapai
tujuan”3.
Dari pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa dalam suatu
organisasi dengan segala aktivitasnya
terdapat hubungan diantara orang-
orang yang menjalankan aktifitas
tersebut. Makin banyak kegiatan yang
dilakukan dalam suatu organisasi
makin komplek pula hubungan-
hubungan yang ada. Untuk itu perlulah
dibuat suatu bagian yang
menggambarkan hubungan antara
fungsi-fungsi, tugas-tugas, wewenang
dan tanggung jawab serta hubungan
kerja masing-masing bagian dalam
suatu organisasi. Bagan yang dimaksud
dinamakan bagan organisasi atau
struktur organisasi.
Menurut teori, kita menggelar
bentuk struktur organisasi yang
digolongkan berdasarkan/dilandasi
tugas-tugas, wewenang dan tanggung
jawab personil serta kedudukannya
dalam organisasi sebagai suatu
kesatuan. Menurut Sarwato, terdapat 4
(empat) macam bentuk struktur
organisasi, yaitu:
a. Organisasi Garis (Line
Organization)
Dalam organisasi garis,
tugas perencanaan, pengomandoan
dan pengawasan berada pada satu
tangan serta pengorganisasian garis
kewenangan langsung dari
pimpinan ke bawahan. Hanya
mengenal satu pimpinan sebagai
sumber dari pada kewenangan yagn
memberi perintah.
Analisis Penghimpunan Dana...(Saiful Anwar)
b. Organisasi Fungsional (Functional
Organization)
Pada organisasi fungsi,
umumnya terdapat pada organisasi
niaga, disusun atas kegiatan dari
tiap-tiap fungsi sesuai dengan
kegiatan perusahaan. Setiap fungsi
seolah-olah terpisah berdasarkan
atas bidang keahliannya. Tiap-tiap
atasan mempunyai bawahan yang
tegas, masing masing petigas dapat
menerima perintah dari beberapa
orang, yakni dari setiap orang yang
setingkat lebih tinggi
kedudukannya. Demikian pada
sebaliknya dapat mempertanggung
jawabkan pekerjaannya.
c. Organisasi Garis dan Staf (Line &
Staf Organization)
Pada organisasi ini
pimpinan mungkin tidak lagi
mengambil keputusan dan perintah
dalam segala hal. Ini disebabkan
karena pada umunya organisasi ini
digunakan untuk organisasi yang
besar. Daerah kerja yang luas dan
mempunyai bidang tugas yang
beraneka ragam dan kompleks.
Oleh sebab itu pimpinan
mendelegasikan wewenang kepada
staf sesuai bidang masing-masing.
d. Organisasi Panitia (Commitee
Organization)
Panitia adalah kelompok
orang-orang yang ditujukan untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan
khusus, yang tidak dapat
diselesaikan sendiri oleh seseorang.
Pada umumnya organisasi ini
dibentuk dalam jangka waktu
terbatas dan seuatu kegiatan setelah
itu organisasi ini dibubarkan
Berpedoman padaSurat
Keputusan Direksi No.
SK/019/DIR/07-2001 tentang
Organisasi Kantor Cabang Utama,
bahwa organisasi Kantor Cabang
Utama Padang terdiri dari 5 (lima) unit
kerja, yaitu:
Seksi Pemasaran
Seksi Kredit Umum
Seksi Kredit Personal
Seksi Pelayanan Nasabah
Seksi Umum
Berdasarkan Surat Keputusan
Direksi Bank Pembangunan Daerah
Sumatera Barat No. SK/DIR/04-2001
tentang organisasi Kantor Cabang di
Sumatera Barat, Bank Nagai Cabang
Utama Padang termasuk dalam
kelompok cabang kelas A yang terdiri
dari 5 (lima) unit kerja.
Berdasarkan struktur organisasi diatas,
setiap seksi melaksanakan fungsi
pokok sebagai berikut:
Seksi Pemasaran
- Mengelola pemasaran produk
Bank (Kredit & Bank Garansi)
- Pembinaan nasabah
- Penagihan kredit
Seksi Kredit Umum
- Mensupport seksi pemasaran
dalam analisis kredit
- Mengelola realisasi kredit
- Mengelola dokumentasi kredit
- Mengelola laporan perkreditan
- Mengelola penyelesaian kredit
macet dan kredit
ekstrakomtabel.
Seksi Umum
- Mengelola administrasi
kepegawaian
- Mengelola aktiva tetap dan
inventaris bank
- Mengelola alat tulis kantor
- Mengelola kegiatan rumah
tangga kantor
- Mengelola administrasi
keuangan banl
- Mengelola pengamanan kantor
- Mengelola transportasi kantor
cabang – kantor kas
Jurnal KBP Volume 2 - No. 1, Maret 2014:145-171
- Mengelola ekspedisi kantor
cabang
Seksi Kredit Personal
- Mengelola kredit personal
- Mengelola kredit pemilikan
rumah
Seksi Pelayanan Nasabah
- Mengelola pemasaran produk
bank (Dana dan Jasa Bank
lainnya)
- Mengelola informasi dan
kebutuhan nasabah
- Mengelola kas besar
- Mengelola administrasi ATM
- Mengelola transaksi kas teller
- Mengelola transaksi kliring dan
pemindahbukuan
- Mengelola giro
- Mengelola tabungan
- Mengelola deposito
- Mengelola kas daerah
- Mengelola transfer
- Mengelola jasa bank lainnya.
Produk / Jasa yang dihasilkan Bank
Nagari Cab. Pasar Raya Kantor Kas
Tabing. Dengan maksud untuk
membantu dan mendorong
pertumbuhan perekonomian dan
pembangunan daerah disegala bidang
serta sebagai salah satu sumber
pendapatan daerah dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat, maka
Bank Pembangunan Daerah Sumatera
Barat melaksakan aktifitas antara lain:
1. Kegiatan penghimpunan dana
masyarakat melalui berbagai
produk seperti: Giro, Tabungan,
Deposito Berjangka dan Sertifikat
Deposito.
2. Menyalurkan berbagai fasilitas
kredit kepada dunia usaha atau
pihak lain yang membutuhkan.
3. Melakukan berbagai kegiatan
dalam kedudukannya sebagai
pemegang kas daerah.
4. Melakukan kegiatan pembinaan dan
pengembangan LPN / BPL-LPN.
5. Memberikan jasa bank lainnya
seperti: menyalurkan dana
pembagungan dari pusat / Daerah
sebagai kantor pembayaran gaji
pensiun pegawai negeri sipil dan
ABRI, kiriman uang, inkasso dan
Bank Garansi, Kliring, Safe
Deposit, Payment point service dan
lain-lain.
6. Melaksanakan berbagai aktifitas
perbankan lainnya dalam rangka
memperlancar lalu lintas
pembayaran.
Untuk dapat mengantisipasi kebutuhan
masyarakat Sumatera Barat maka Bank
Pembangunan Daerah Sumatera Barat
dari tahun ke tahun berusaha untuk
dapat menghadirkan berbagai produk
perbankan yang disesuaikan dengan
kebutuhan nasabah, baik dengan
menciptakan sendiri maupun dengan
bekerja sama dengan bank lainnya.
Kebijaksanaan Pemasaran Jasa Keberhasilan pemasaran yang
dilakukan oleh Bank Nagari Kantor
Kas Tabing tidak hanya tergantung
pada kualitas dari pada produk jasa
yang dihasilkan, akan tetapi juga
diperlukan pembinaan hubungan yang
baik antara pihak Bank Nagari dengan
nasabah agar informasi dan pesan-
pesan dari Bank Nagari Kantor Kas
Tabing yang disampaikan dapat
diterima oleh masyarakat.
Proses penyampaian pesan ini
dapat dilakukan oleh Bank Nagari
Kantor Kas Tabing melalui kegiatan
dan salah satu tujuan dari kegiatan
promosi ini adalah untuk meningkatkan
penghimpunan dana dari masarakat,
maka diciptakan suasana untuk
mempengaruhi masyarakat atau
nasabah Bank Nagari baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Promosi merupakan suatu
kegiatna yang penting, bukan hanya
Analisis Penghimpunan Dana...(Saiful Anwar)
bagi prusahaan yang bergerak dibidang
penjualan secara fisik tapi juga
perusahaan yang bergerak dalam
bidang jasa seperti halnya dengan
perbankan, dalam hal ini promosi
merupakan komponen untuk
menunjang penginformasian dan
meyakinkan konsumen akan kegunaan
dan manfaat dari suatu produk yang
ditawarkan oleh perusahaan.
Kegiatan pemasaran dalam
bentuk promosi yang terarah dan
terkendali, baik secara langsung
maupun tidak langsung akan sangat
berperan dalam mengembangkan laju
penjualan produk suatu perusahaan
atau bank.
Dewasa ini salah satu dari
sarana pemasaran yang efektif terhadap
produk tabungan penarikan dana
masyarakat, yang dilakukan oleh Bank
Nagari Kantor Kas Tabing adalah
melalui media promosi yang perupakan
salah satu dari perangkat marketing
mix yaitu: produk, price, place dan
promotionnya dan dalam hal ini usaha
penarikan dana dari masyarakat adalah
dengan melakukan pemilihan media
promosi yang lebih tepat. Karena
dalam hal ini wahana mendia tersebut
haruslah dapat menyampaikan pesan
yang ditinggalkannya yang dikenal
dengan : AIDA yaitu attention
(perhatian), interest (minat, desire
(keinginan) dan action (tindakan).
Dalam hal ini pesan tersebut haruslah
dapat mencapai sasaran yakni nasabah
yang potensial.
Menyadari betapa pentingnya
pemasaran tabungan untuk menarik
dana, maka dalam hal ini Bank Nagari
Kantor Kas Tabing tidak segan-segan
mengeluarkan biaya promosi untuk
menarik minat masyarakat. Dan untuk
mencapai maksud tersebut diatas,
dalam rangka memasarkan produk
tabungan tersebut maka petugas Bank
Nagari Kantor Kas Tabing haruslah
dapat menempatkan dirinya seolah-olah
sebagai penjual dan dalam hal ini
apabila nasabah merasa puas setelah
meninggalkan kantor maka pada saat
itu petugas bank tersebut telah dapat
memberikan manfaat yang sebenarnya.
Kegiatan promosi yang
dilakukan oleh Bank Nagari Kantor
Kas Tabing melalui periklanan,
diantaranya adalah melalui pemasangan
spanduk-spanduk dijalan raya dan
didepan kantor bank nagari sendiri dan
kegiatan promosi lainnya adalah
dengan melakukan penyebaran brosur-
brosur tabungan pada masyarakat,
melakukan kunjungan ke sekolah-
sekolah, lembaga-lembaga masyarakat
yang berpengaruh didaerah tersebut,
mengikuti pameran-pameran yang
dilakukan pemerintah setempat, hal ini
dilakukan agar masyarakat luas dapat
lebih mengenal dan mengetahui
keberadaan Bank Nagari Kantor Kas
Tabing pada khususnya.
Maka berdasarkan apa yang
telah dikemukakan diatas, dalam hal ini
menurut penulis sebaiknya kegiatan
pameran produk tabungan tersebut
pada masyarakat adalah dengan cara
menambah media promosi penjualan
antara lain melalui media elektronik
seperti radio setempat yang ada di
daerah kerja kantor, karena dengna
melalui iklan elektronik dapat
menjangkau sasaran yang lebih luas
dan dapat didengan dan diketahui oleh
semua orang yang berada didaerah
tersebut. Apalagi dengna
mempergunakan kata-kata yang jelas
dan mudah dimengerti oleh para
pendengan, dengan demikian
diaharapkan konsumen akan terbih
tertarik lagi akan produk yang ada pada
Bank Nagari Kantor Kas Tabing,
khususnya produk-produk yang
inovatif dan tergolong baru.
Dengan melaksanakan kegiatan
promosi produk tersebut diatas maka
Jurnal KBP Volume 2 - No. 1, Maret 2014:145-171
pada akhirnya mobilisasi dana yang ada
pada masyarakat akan dapat lebih
ditingkatkan lagi pada masa yang akan
datang. Sehingga profit maksimum
yang diharapkan oleh pihak pusat dapat
tercapat terutama terhadap Bank Nagari
Kantor Kas Tabing dan kantor-kantor
kas serta kantor cabang bank nagari
yang ada di seluruh wilayah Sumbar,
Jakarta, Mentawai serta Pakanbaru.
Dalam halnya pelayanan
terhadap nasabah, maka dari uraian
yang telah dikemukakan diatas,
dapatlah disimpulkan bahwa besarnya
tingkat suku bunga yang diberikan oleh
bank lain akan menarik masyarakat
untuk menabungkan uangnya. Agar
produk tabungan dapat bersaing dengan
prodk lain dari bank berbeda maka
dalam hal ini hendakya lebih
ditingkatkan dan perlu diadakan
pembaharuan, misalnya dengan cara
melaksanakan undian-undian
berhadiah, memberikan souvernir
seperti pena, payung dan lainnya aga
masyarakat lebih tertarik terhadap
produk tabungan yang ada pada Bank
Nagari Kantor Kas Tabing.
Dari segi nasabah, dapat
disimpulkan bahwa pelayanan yang
paling menarik yang dilakukan Bank
Nagari Kantor Kas Tabing adalah
memberikan pelayanan terpadu antara
masyarakat dengan pihak bank, setiap
nasabah akan memberikan suatu
komentar dan diminta sarannya secara
terbuka mengenai keluhan-keluhan
mereka selama menabung di Bank
Nagari. Karyawan harus mampu
memberikan kualitas dan fasilitas yang
terbaik kepada setiap nasabahnya agar
nasabah merasa puas dan punya kesan
tersendiri terhadap Bank Nagari. Dan
dalam hal merangkul dan lebih
mendekatkan diri lagi terhadap
nasabahnya, Bank Nagari memberikan
pelayanan yang terbaiknya dengan cara
membuka kantor-kantor kas / kantor
cabang sebagai payment point pada
instansi-instansi, mendirikan kantor
dekat dengan kegiatan perniagaan,
dilingkungan pasar misalnya yang
sangat dirasakan manfaatnya oleh para
pedagang dilingkungan setempat dan
akan merasa lebh aman berinteraksi
dengan bank.
Karena semakin ketatnya
persaingan pada dunia perbankan,
maka pelayanan yang diberikan oleh
bank akan sangat menentukan berapa
banyak nasabah yang dapat dirangkul,
pelayanan yang berbeda dan tingkat
suku bunga yang bersaing akan
menjadikan persaingan antar bank, oleh
karena itu perusahaan harus lebih
meningkatkan pelayanannya dan
service terhadap nasabah demi
kemajuan dan keberhasilan perusahaan
itu sendiri, apalagi perusahaan yang
bergerak dibidang jasa, seperti halnya
Bank Nagari Kantor Kas Tabing.
Pertumbuhan dana yang
berfluktuasi tahun 2004 sebesar
24,17% tahun 2005 sebesar 16,29%
dan tahun 2006 sebesar 31,18%
hubungan dengan market share pada
tahun 2004 market share mencapai
150% dana kemudian tahun 2004
sampai dengan 2008 hanya 50% saja
berarti hubungan dana dengan market
share tidak terlihat pengaruhnya,
sedangkan pertumbuhan dana
berfluktuasi dan market share rata-rata
50% saja. Kemudian kebijaksanaan
pemasaran yang digunakan adalah
promosi, hubungan antara biaya
promosi dengan dana terlihat sama-
sama berfluktuasi pada tahun 2005
berjumlah 14,5%, tahun 2006
berjumlah 4,64%. Hubungan
pertumbuhan dana dengan
pertumbuhan biaya promosi sama-sama
berfluktuasi. Dalam hal ini
pertumbuhan biaya promosi
memberikan kontribusi yang berarti
terhadap dana.
Analisis Penghimpunan Dana...(Saiful Anwar)
Pengaruh Biaya Promosi Terhadap
Penghimpunan Dana
Dalam mempromosian
produknya, Bank Nagari Kantor Kas
Tabing menggunakan salah satu
kebijaksanaan pemasaran yang
mempunyai pengaruh terhadap
penghimpunan dana. Berapa besarnya
jumlah dana dihimpun oleh Bank
Nagari Kantor Kas Tabing, maka
dalam hal ini penulis menggunakan
analisa regresi sederhana dengan
mempedomani data sebagai berikut:
Tabel 4 Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Jumlah Dana Yang Dihimpun
Bank Nagari Kantor Kas Tabing Padang
Periode Desember 2004 s/d Desember 2008
(Dalam Jutaan Rupiah)
Tahun Dana yang
Dihimpun
Biaya
Promosi XY Y
2 X
2
2004
2005
2006
2007
2008
36,722
60,497
70,497
92,293
110,000
2,800
4,300
4,800
5,500
31,000
102,8216
260,1371
338,3856
507,6115
3,410
1.348,505284
3.659,887009
4.949,827009
8.517,997849
12.100
7,84
18,49
23,04
30,25
961
Total 370,009 48,4 4.618,96 30.596,21 1.040,62
Sumber: Bank Nagari Kantor Kas Tabing Padang.
Maka dari data tersebut diatas,
dapat diperhatikan jumlah dana dapat
dipengaruhi oleh biaya promosi pada
Bank Nagari Kantor Kas Tabing,
dengan menggunakan analisa regresi
sederhana sebagai berikut:
Untuk mencari koefisien a dan b
digunakan rumus:
22 xxn
yxxynb
22
2
xxn
xyxxna
Dimana:
Y = Jumlah dana yang dihimpun
b = Pengaruh biaya Promosi
n = Tahun / Waktu
a = Konstanta
24,4862,040.15
009,3704,4896,618.45
b
56,342.21,203.5
44,908.178,094.23
b
81,154,860.2
36,186.5b
24,4862,040.15
96,618.44,4862,1040009.370
a
56,342.21,203.5
66,557.23377,038.385
a
45,5654,860.2
11,481.161b
Persamaannya adalah Y = 56,45
+ 1,81 (x), berdasarkan analisa diatas
dapat disimpulkan bahwa pengaruh
biaya promosi terhadap penghimpunan
dana apabila b = 1,81 berarti setiap
melakukan penambahan biaya promosi
sebesar Rp. 1.000,- maka akan dapat
meningkatkan penghimpunan dana dari
masyarakat sebesar 1,81%. Apabila
terjadi penambahan biaya promosi
sebesar Rp. 56,45 maka dana
Jurnal KBP Volume 2 - No. 1, Maret 2014:145-171
terhimpun akan bertambah sebesar
56,45%.
Untuk melihat kuatnya
hubungan biaya promosi terhadap dana
yang dihimpun rumusnya sebagai
berikut:
2
22
2 . yynxxn
yxxynr
22009,37022,3059654,4862,040.15
009,3704,4896,618.45
67,1369031,15298156,23421,5203
43,179088,23094
43,1607454,2860
37,5186
78,12648,53
37,5186
xr
76,020,780.6
37,5186r
Berdasarkan perhitungan diatas,
didapatkan r=0,76 maka dapat
dikatakan bahwa biaya promosi
mempunyai hubungan yang kuat
terhadap dana yang dihimpun dari
masyarakat. Untuk menguji hasil
korelasi yang diperoleh diatas dapat
dilakukan dengan menggunakan rumus
t test sebagai berikut:
T0 21
2.
r
nr
58,01
2576,0
42,0
376,0
65,0
73,176,0
65,0
3163,1
= 2,02
Dalam pengujian ini, penulis
menggunakan level of significant
(Alpha = 5%) dengan derajat
kebebasan df = n-2 maka didapat t =
0,878 (t tabel).
Berdasarkan penggunaan rumus
tersebut berarti to > t atau 2,02 > 2,02>
2,02 maka hipotesa nol (Ho) ditolak,
sedangkan hipotesa alternatif (Ha)
diterima, berarti terjadi hubungan
antara biaya promosi terhadap dana
yang dihimpun dari masyarakat pada
Bank Nagari Kantor Kas Tabing
Padang,
SIMPULAN Berdasarkan kepada uraian-uraian yang
telah penulis kemukakan pada bab-bab
terdahulu, maka penulis dapat
mengambil suatu kesimpulan sebagai
berikut:
1. Karena disamping perekonomian
masyarakat yang tidak stabil (krisis
moneter) sejak tahun 1998 sampai
sekarang. Juga terdapatnya
hubungan biaya promosi terhadap
penghimpunan dana pada Bank
Nagari Kanto Kas Tabing Padang
sebesar 1,81% apabila terjadi
penambahan biaya promosi sebesar
Rp. 56,45 maka dana terhimpun
akan bertambah sebesar 56,45%.
2. Untuk melihat kuatnya hubungan
biaya promosi terhadap dana yang
dihimpun berdasarkan analisa
terjadinya hubungan antara
penghimpunan dana dengan biaya
promosi. Jadi dengan nilai r = 0,76
maka dapat dikatakan bahwa
promosi mempunyai hubungan
yang kuat terhadap dana yang
dihimpun dari masyarakat. Dalam
pengujian ini penulis menggunakan
level of significant (Alfha = n5%)
dengan derajat kebebasan df = n-2
maka didapat t=0,878 (t tabel).
3. Adanya kecenderungan
menurunnya jumlah tabungan dan
Analisis Penghimpunan Dana...(Saiful Anwar)
berfluktuasinya jumlah dana yang
dihimpun tahun-tahun terakhirnya
pada Kantor Kas Tabing Padang
yang disebabkan semakin tingginya
tingkat persaingan antar bank
dalam usahanya menarik nasabah
sebanyak mungkin dengan
meningkatkan promosi-promosi
terutama oleh bank-bank swasta.
4. Kebijaksanaan pengembangan
produk dan kualitas pelayanan yang
diberikan untuk lebih dikenal
masyarakat luas belum
memanfaatkan seluruh fungsi-
fungsi promotion mix dan hanya
tertumpu pada publicity dan cross
selling yang mana dalam hal ini
Bank Nagari belum secara langsung
turun ke lapangan untuk
memperkenalkan produk atau jasa-
jasa yang dihasilkan.
5. Dalam penerapan bauran
pemasaran (marketing mix)
perusahaan kelihatannya kurang
menyesuaikan dengan lingkungan
yang dihadapi yang mana selalu
berubah-ubah, hal ini terlihat
kegiatan promosi yang dilakukan
dalam bentuk iklan yang hanya
terbatas jangkauannya.
SARAN
Sehubungan dengan penjelasan-
penjelasan dari kebijaksanaan-
kebijaksanaan yang dilakukan
perusahaan selama ini, berikut ini
penulis akan mengemukakan saran-
saran yang kiranya dapat bermanfaat
untuk kemajuan perusahaan pada masa
yang akan dating. Adapun saran-saran
tersebut:
1. Agar Bank Nagari Kantor Kas
Tabing Padang dapat
mempertahankan pasar yang
ditawarkan kepada masyarakat agar
masyarakat tetap pada Bank Nagari.
2. Untuk meningkatkan jumlah
nasabah yang dikaitkan dengan
meningkatkan dana yang dapat
dihimpun, pihak bank harus
memperhatikan pihak nasabah juga
promosi yang dapat mendekatkan
merangsang nasabah untuk
menyimpan dana yang dimilikinya
pada Bank Nagari Ini.
3. Agar Bank Nagari Kantor Kas
Tabing Padang lebih meningkatkan
kemampuan personalia dan tenaga
kerja yang ada, agar tenaga
profesionalisme yang diharapkan
benar-benar dapat terwujud dalam
menunjang perkembangan
perusahaan dimasa yang akan
datang.
4. Bank Nagari Kantor Tabing Padang
perlu menyusun suatu strategi
kebijaksanaan dalam memasarkan
produk / jasa yang lebih baik, ini
dapat dlakukan dengan menganalisa
data / informasi yang aa karena hal
ini sangat membantu sekali dalam
mengarahkan perusahaan untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
5. Penarikan dana dari masyarakat
agar dapat ditingkatkan dengan
membujuk sejuta harapan bagi
nasabah Bank Nagari dengan
tahapan undian berhadiah.
DAFTAR PUSTAKA
Basu Swastha DH dan Irawan,
Manajemen Pemasaran Modern,
Liberty, Yogyakarta,1994
Basu Swastha DH, Manajemen
Penjualan, Edisi 3, BPFE,
Yogyakarta,1993
Manulang Drs, Dasar-dasar
Manajemen, Ghalia Indonesi,
Jakarta,1976
Foster, DW, Dasar-Dasar Marketting,
Erlangga, Jakarta,1981
J. Supranto, Metode Ramalan
Kuantitatif untuk Perencanaan,
PT. Gramedia, Jakarta,1984
Jurnal KBP Volume 2 - No. 1, Maret 2014:145-171
Muchdarsyah Sinungan, Manajemen
Dana Bank, Edisi 2, Bumi
Aksara, Jakarta, 1992
Philip Kotler, Dasar-Dasar Pemasaran,
Terjemahan Wilhelmus W.
Bakowatun, Edisi 3, PT.
Intermedia, Jakarta, 1997
Philip Kotler, Marketting Manajement,
Terjemahan Prenticehallinc
Englewood, PT. Intermedia,
Jakarta, 1995
Soeharno Handayaninggrat, Pengantar
study ilmu Administrasi dan
Manajemen, Gunung Agung,
Jakarta, 1982
Wlilliam J. Stanton, Prinsip Pemasaran,
Erlangga, Jakarta, 1984