analisis penggunaan mesin penyapu jalan (road … job penyapu manual –road sweeper penyapu manual...
TRANSCRIPT
.
Outline
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Manfaat &Tujuan Penelitian
Ruang Lingkup
PenelitianMetodologi Penelitian
Analisis Teknis
Analisis Finansial Kajian Risiko Kesimpulan &
Saran
Latar Belakang
Latar Belakang Sumber : Surabaya Eco City
2.95
3
3.05
3.1
3.15
3.2
2011 2012 2013
Jumlah Penduduk (Juta Jiwa)
TahunVolume Produksi Sampah Kota
Surabaya (m3/hari)
2011 9072,96
2012 9376,73
2013 9601,38
PERILAKU
MASYARAKAT
Sumber : (Hakim, 2013)Sumber : (Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya, 2014)
DINAS KEBERSIHAN dan
PERTAMANAN (DKP)
Pengawasan
Rumit
• Walikota Surabaya• Kabid Operasional
DKP• Kasie. Penyapuan
Jalan DKP• Kasie.Pengangkutan
Sampah DKP• Pengawas Independen• Pengawas CV
Kecurangan CV
Pemenang Lelang
Rumitnya Manajemen
Tenaga Kerja Manusia
Kesesuaian dengan Jalan-
Jalan Penyapuan Surabaya
Kelayakan Finansial
&Mekanisme Pembiayaan
Terbaik
Risiko Penggantian
SDM Penyapuan
SISTEM
PENYAPUAN
JALAN
Perumusan Masalah
Bagaimana potensi penggunaan road sweeper di
Kota Surabaya
Bagaimana kelayakan finansial dan alternatif skema
pembiayaan terbaik penggunaan road sweeper
Bagaimana kajian risiko penggunaan road sweeper menggantikan tenaga kerja
manusia
Tujuan Penelitian
Mengklasifikasikan jalan-jalan di Surabayayang sesuai dalam pengoperasian roadsweeper
Mengidentifikasi alternatif-alternatif mesin roadsweeper dengan benchmarking kesesuaiannyapada jenis jalan di Surabaya
Evaluasi teknis implementasi penggunaan mesin road sweeper dan tenaga kerja manusia
Melakukan perhitungan finansial mengenai kelayakan dan alternatif skema pembiayaan rencana penggunaan mesin road sweeper
Melakukan identifikasi dan asesmen risiko pada rencana penggantian penyapu jalan manusia dengan mesin road sweeper
Manfaat Penelitian
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya
mendapatkan suatu rekomendasi usulan dari
rencana penggunaan mesin road sweeper dalam sistem penyapuan sehingga dapat diketahui efektifitas dan
efisiensinya dalam menunjang pengambilan keputusan
Ruang Lingkup Penelitian
Batasan
Penelitian tidak memperhatikan rute
perjalanan mesin road sweeper
Standar waktu kerja yang dijadikan dasar
evaluasi adalah berdasarkan penelitian yang sedang berjalan
paralel dengan penelitian ini
AsumsiBatas wilayah penyapuan Kota Surabaya
adalah batas wilayah yang ada pada saat ini
Tidak ada penambahan jalan-jalan penyapuan di Kota Surabaya selama
melakukan penelitian
Data biaya dan spesifikasi mesin road sweeper yang digunakan tidak mengalami perubahan selama melakukan penelitian
Mesin yang dimiliki reliable dalam melakukan pekerjaan penyapu jalan
sesuai dengan spesifikasi yang dimiliki
Metodologi Penelitian
Pengumpulan Data Primer
Pengumpulan Data Sekunder
Identifikasi urgensi penggunaan road
sweeper
Pengumpulan data faktor-faktor yang
berpengaruh pada jalan-jalan wilayah
penyapuan Kota Surabaya
Survei kondisi jalan-jalan wilayah
penyapuan Kota Surabaya
Pengumpulan data biaya operasional dan
maintenance road
sweeper
Pengumpulan data spesifikasi mesin
Metodologi PenelitianAnalisis Teknis
Penggunaan Road
Sweeper
Benchmarking
Alternatif Road
Sweeper
Klasifikasi Jalan Potensi Tinggi, Potensi Sedang
dan Tidak Potensi Penggunaan Road
Sweeper
Layak?
Tidak
Ya
Tidak Dipertimbangkan
untuk Analisis Selanjutnya
A
A
Perhitungan Jumlah Road Sweeper
Dibutuhkan Pada Jalan Potensi Tinggi
dan Sedang
Layak?
Tidak Dipertimbangkan
untuk Analisis Selanjutnya
Tidak
Ya
Analisis Finansial Penggunaan Road
Sweeper
Perhitungan Jumlah Tenaga Kerja Manusia yang
Dibutuhkan untuk Seluruh Jalan
Identifikasi Komponen-
Komponen Biaya Road Sweeper dan
Tenaga Kerja Manusia
Analisis BCR Penggunaan
Road Sweeper
Identifikasi Alternatif Skema Pembiayaan
Membeli atau Menyewa Road
Sweeper
Perhitungan NPV Masing-Masing
Alternatif Membeli atau Menyewa
Layak?
Tidak
Ya
Kajian Risiko Penggunaan Road
Sweeper
Tidak Dipertimbangkan
untuk Analisis Selanjutnya
Analisis Finansial Penggunaan Road
Sweeper
Kajian Risiko Penggunaan
Road Sweeper
Identifikasi Tujuan
Strategis
Penentuan Ruang Lingkup Risiko
Identifikasi Dampak dari Nilai
Consequences dan Likelihood
Menghitung Risk Rating
Membuat Peta Risiko
Pengambilan Kesimpulan dan
Saran
Upaya Mitigasi
ANALISIS TEKNIS
Road Sweeper
MESIN 1: NILFISK milik DKP (dengan
tangan penyapu)
MESIN 3: GM 414 milik PT. Groen (tanpa tangan kapasitas kecil)
MESIN 2: GM 636 milik PT. Groen (tanpa tangan kapasitas besar)
Faktor-Faktor Penyapuan Jalan
Berdasarkan pengamatan dan disusun dalam database penyapuan jalan penelitian Fathia
Faktor-Faktor Penggunaan Road Sweeper
Dilakukan identifikasi faktor-faktor di samping terhadap penggunaan road sweeper pada seluruh jalan penyapuan (275 jalan) untuk masing-masing jenis mesin road sweeper.
Database penyapuan yang meliputi faktor-faktor tersebut dapat dilihat lebih lengkap di Ms. Excel berikut ini :
Klasifikasi Potensi Penggunaan Road
Sweeper
Klasifikasi ini dilakukan untuk 275 jalan penyapuan di
Kota Surabaya pada masing-masing mesin
Penggunaan road
sweeper adalah untukjalan potensi tinggi danpotensi sedang
Potensi Tinggi Potensi Sedang
Mesin Nilfisk 95 164 259 16Mesin GM 636 92 164 256 19Mesin GM 414 92 164 256 19
Nama Total Jalan
Jumlah Jalan yang Dapat Dicover
Total Jalan yang Tidak
Dapat Dicover
List Job Penyapu Manual – Road Sweeper
Penyapu Manual Road Sweeper
Pelaluan Air dan Sarang Tawon Jika ada lebar pedestrian jalan <1 m untuk mesin 1
Jika ada lebar pedestrian jalan >1 m untuk mesin 1 Jika tidak ada lebar pedestrian jalan untuk mesin 2 dan 3
Jika ada lebar pedestrian jalan untuk mesin 2 dan 3 Jika ada pembatas jalan <1 m untuk mesin 1
Jika ada pembatas jalan >1 m untuk mesin 1 Jika tidak ada pembatas jalan untuk mesin 2 dan 3
Jika ada pembatas jalan untuk mesin 2 dan 3 Jika ada lebar tanah ruas penyapuan jalan dan lebartanah ruas penyapuan tengah <1 m untuk mesin 1
Jika ada lebar tanah ruas penyapuan jalan dan lebartanah ruas penyapuan tengah >1 m untuk mesin 1
Jika ada lebar tanah ruas penyapuan jalan dan lebartanah ruas penyapuan tengah <1 m untuk mesin 2 dan 3
Jika ada lebar tanah ruas penyapuan jalan dan lebartanah ruas penyapuan tengah >1 m untuk mesin 2 dn 3
Berm jalan dan Berm tengah
Sampah persil Sampah pasir
Adanya tong biru kuning, parkir, pasar, PKL, pusat keramaian, terminal bayangan, dan pertokoan
Sampah daun pepohonan
Perhitungan Jumlah Road Sweeper
DIbutuhkan
Dilakukan perhitungan untuk kebutuhan 1,5 jam kerja (pagi)dan 7 jam kerja per hari
Perhitungan lebih lengkap dapat dilihat pada Ms. Excel
Nilfisk GM 636 GM 414 Nilfisk GM 636 GM 414Pusat 1 2 2 6 1 1 2
Pusat 2 2 3 7 1 1 2
Timur 1 2 3 6 1 1 2
Timur 2 3 4 9 1 1 2
Utara 2 3 7 1 1 2
Barat 4 4 11 1 1 3
Selatan 2 2 6 1 1 2
Total 17 21 52 7 7 15
Nama WilayahJumlah Mesin Dibutuhkan 256 Jalan
1,5 jam 7 jam
Perhitungan Jumlah Road Sweeper
Dibutuhkan (Cont’...)
Untuk kebutuhan road sweeper
dengan jumlah jalan yang dapat di cover terkecil 256 jalan
Untuk kebutuhan road sweeper
pada 3 jalan yang tidak dapat di cover mesin GM 636 dan GM 414
Perhitungan Jumlah Road Sweeper
Dibutuhkan (Cont’...)
Jumlah kebutuhan mesin yang dibutuhkan pada 259 jalan potensi tinggi dan potensi sedang
Perhitungan lebih lengkap dapat dilihat pada Ms. Excel
Perhitungan Jumlah Penyapu Jalan Dibutuhkan
Berdasarkan rumus perhitungan pada penelitian Fathia. Dilakukan perhitungankebutuhan penyapu jalan untuk seluruh jalan baik potensi tinggi, potensi sedang dantidak potensi
Jumlah Penyapu Mesin Nilfisk
Jumlah Penyapu Mesin GM 636
Jumlah Penyapu Mesin GM 414
Pusat 1 45 45 45Pusat 2 30 31 31Timur 1 29 30 30Timur 2 33 33 33
Utara 50 50 50
Barat 61 62 62
Selatan 38 38 38
Total 286 289 289
Nama wilayah
Jumlah Penyapu
Hasil yang diperoleh
Nama wilayah Jumlah Penyapu Eksisting 2013
Jumlah Penyapu Penelitian Fathia
Pusat 1 115 90Pusat 2 126 99Timur 1 123 73Timur 2 141 89Utara 125 99Barat 175 110
Selatan 124 85Total 929 645
Perhitungan Jumlah Penyapu Jalan Dibutuhkan (Cont’...)
Karena jumlah penyapu untukpenggunaan road sweeper < jumlahpenyapu eksisting dan jumlahpenyapu penelitian Fathia, makatahap ini layak dan dilanjutkan kedalam analisis finansial
Perhitungan lebih lengkap dapat dilihat pada Ms. Excel
ANALISIS KEUANGAN
Komponen Biaya Road Sweeper-Penyapu Jalan
No. Jenis Biaya1 Biaya Investasi2 Biaya Operasional :
Bahan BakarMaintenance
3 Upah :Operator
Komponen Biaya Road Sweeper
No. Jenis Biaya1 Upah:
MandorPekerja Penyapu Jalan
2 Peralatan :Gelangsing 25 KgKeranjang RotanSekrop dengan GagangRompi Kerja Lapangan + SablonKaos Lengan PanjangCetokTopiKereta Dorong / Bin BerodaSapu Lidi + PeganganMasker Plastik Saringan DebuSarung TanganSepatu
3 Asuransi4 Biaya Operasional dan Angkutan
Komponen Biaya Penyapu Jalan
Asumsi-Asumsi yang Digunakan
Perhitungan Komponen Biaya Mesin Nilfisk
Harga x Kuantitas
Biaya konsumsi 100 jam/100
Konsumsi BBM/jam * Harga
Solar per liter
Biaya konsumsi per jam*2268 jam kerja
Biaya konsumsi per jam*486 jam kerja
Biaya BBM per jam*2268 jam kerja
(Biaya Operator per bulan/(27hari*7jam))*2268
(Biaya Operator per jam/(27hari*1,5jam))*486
Biaya BBM per jam*486 jam kerja
Biaya-biaya disamping
diperoleh dari perhitungan biaya-biaya yang sama
sebelumnya * jumlah mesin yang
dibutuhkan
Jumlah mesin Nilfisk yang
dibutuhkan untuk penggunaan 7 jam
kerja adalah 7 buah sedangkan
untuk penggunaan 1,5 jam kerja
adalah 17 buah
Perhitungan Komponen Biaya Mesin GM 636
Biaya konsumsi 100 jam/100
Konsumsi BBM/jam * Harga
Solar per liter
Biaya konsumsi per jam*2268 jam kerja
Biaya konsumsi per jam*486 jam kerja
Biaya BBM per jam*2268 jam kerja
(Biaya Operator per jam/(27hari*7jam))*2268
(Biaya Operator per jam/(27hari*1,5jam))*486
Biaya BBM per jam*486 jam kerja
Biaya-biaya disamping
diperoleh dari perhitungan biaya-biaya yang sama
sebelumnya * jumlah mesin yang
dibutuhkan
Jumlah mesin GM
636 yang dibutuhkan untuk penggunaan 7 jam
kerja adalah 6 buah sedangkan
untuk penggunaan 1,5 jam kerja
adalah 20 buah
Biaya investasi sejumlah kebutuhan mesin GM 636
20 buah per tahun untuk penggunaan 1,5 jam kerja + biaya investasi 1 mesin Nilfisk
Biaya konsumsi sejumlah kebutuhan mesin per tahun untuk penggunaan 1,5 jam kerja GM 636 20 buah + biaya konsumsi per tahun 1 mesin Nilfisk
Biaya operator sejumlah kebutuhan mesin per tahun untuk penggunaan 1,5 jam kerja GM 636 20 buah + biaya operator per tahun 1 mesin Nilfisk
Biaya BBM sejumlah kebutuhan mesin per tahun untuk penggunaan 1,5 jam kerja GM 636 20 buah + biaya BBM per tahun 1 mesin Nilfisk
Nilai Sisa adalah (5% * biaya invetasi sejumlah dibutuhkan ) + (5% * biaya investasi 1 mesin Nilfisk)
Perhitungan Komponen Biaya Mesin GM 414
Biaya konsumsi 100 jam/100
Konsumsi BBM/jam * Harga
Solar per liter
Biaya konsumsi per jam*2268 jam kerja
Biaya konsumsi per jam*486 jam kerja
Biaya BBM per jam*2268 jam kerja
(Biaya Operator per jam/(27hari*7jam))*2268
(Biaya Operator per jam/(27hari*1,5jam))*486
Biaya BBM per jam*486 jam kerja
Biaya-biaya disamping
diperoleh dari perhitungan biaya-biaya yang sama
sebelumnya * jumlah mesin yang
dibutuhkan
Jumlah mesin GM
414 yang dibutuhkan untuk penggunaan 7 jam
kerja adalah 14 buah sedangkan
untuk penggunaan 1,5 jam kerja
adalah 51 buah
Biaya investasi sejumlah kebutuhan mesin GM 414
51 buah per tahun untuk penggunaan 1,5 jam kerja + biaya investasi 1 mesin Nilfisk
Biaya konsumsi sejumlah kebutuhan mesin per tahun untuk penggunaan 1,5 jam kerja GM 414 51buah + biaya konsumsi per tahun 1 mesin Nilfisk
Biaya operator sejumlah kebutuhan mesin per tahun untuk penggunaan 1,5 jam kerja GM 414 51 buah + biaya operator per tahun 1 mesin Nilfisk
Biaya BBM sejumlah kebutuhan mesin per tahun untuk penggunaan 1,5 jam kerja GM 414 51 buah + biaya BBM per tahun 1 mesin Nilfisk
Nilai Sisa adalah (5% * biaya invetasi sejumlah dibutuhkan ) + (5% * biaya investasi 1 mesin Nilfisk)
Perhitungan Komponen Biaya untuk Penyapu Jalan
Contoh Perhitungan untuk Wilayah Pusat 1
Mesin Nilfisk
Dilakukan perhitungan yang sama untuk seluruh wilayah dan masing-masing jenis mesin. Hal yang membedakan hanyalah
jumlah penyapu yang dibutuhkan
Rekap Perhitungan Komponen Biaya untuk Penyapu Jalan
Saving Biaya Penyapu Jalan Penggunaan Road
Sweeper-Penelitian Fathia-Kondisi Eksisting
Skenario Perhitungan Benefit Cost Ratio (BCR)
Perhitungan Benefit, Disbenefit dan Cost dari Road Sweeper Nilfiskuntuk Kondisi Eksisting dalam Penggunaan 1,5 Jam Kerja dan 7 Jam Kerja
Perhitungan Benefit, Disbenefit dan Cost dari Road Sweeper GM 636untuk Kondisi Eksisting dalam Penggunaan 1,5 Jam Kerja dan 7 Jam Kerja
Perhitungan Benefit, Disbenefit dan Cost dari Road Sweeper GM 414untuk Kondisi Eksisting dalam Penggunaan 1,5 Jam Kerja dan 7 Jam Kerja
Perhitungan Benefit, Disbenefit dan Cost dari Road Sweeper Nilfiskuntuk Hasil Penelitian yang Berjalan Paralel dalam Penggunaan 1,5 Jam Kerja dan 7 Jam Kerja
Perhitungan Benefit, Disbenefit dan Cost dari Road Sweeper GM 636untuk Hasil Penelitian yang Berjalan Paralel dalam Penggunaan 1,5 Jam Kerja dan 7 Jam Kerja
Perhitungan Benefit, Disbenefit dan Cost dari Road Sweeper GM 414untuk Hasil Penelitian yang Berjalan Paralel dalam Penggunaan 1,5 Jam Kerja dan 7 Jam Kerja
Perhitungan Benefit Cost Ratio (BCR)
Benefit no.1, 2, 3, dan 4perhitungannya dipengaruhipenghematan komponenbiaya penyapu jalan darikondisi eksisting dan hasilpenelitian Fathia. Sedangkanperhitungan Benefit no.5digunakan untuk seluruhskenario
Disbenefit no.1perhitungannya dipengaruhijumlah penyapu yangberkurang selisih darikondisi eksisting danpenelitian Fathia.Sedangkan disbenefit no.2perhitungannya dipengaruhioleh 1,5 jam kerja dan 7jam kerja per hari
Cost no.1, 2, 3, dan 4 dipengaruhi oleh jumlah kebutuhan road sweeper untuk penggunaan 1,5 jam kerja dan 7 jam ker ja per hari
B/C = Benefit Ekuivalen / Cost Ekuivalen
Biaya ini digunakan untuk Benefit no.5 penghematan biaya kecelakaan kerja setiap skenario
Contoh Perhitungan Benefit, Disbenefit dan Cost dari Road Sweeper Nilfisk
untuk Kondisi Eksisting dalam Penggunaan 1,5 Jam Kerja dan 7 Jam Kerja
Benefit no. 1, 2, 3, dan 4 diperoleh dari perhitungan pada slide sebelumnya mengenai saving mesin Nilfisk dengan kondisi eksisting
Perhitungan Benefit dari Road Sweeper Nilfisk untuk Kondisi Eksisting dalam Penggunaan 1,5 Jam Kerja dan 7 Jam Kerja
Semua komponen benefit dihitung dengan menggunakan Present Value
berdasarkan asumsi-asumsi yang digunakan. Nilai benefit ini digunakan untuk skenario dengan 1,5 jam kerja dan 7 jam kerja untuk kondisi
eksisting
Perhitungan Disbenefit dari Road Sweeper Nilfisk untuk Kondisi Eksisting dalam Penggunaan 1,5 Jam Kerja
redaksi surabayakita, 2012
Kompensasi biaya akibat adanya pengangguran tenaga kerja adalah := total biaya raskin diterima per tahun*jumlah pekerja dipecat= 288.000*643= 185.184.000
Berdasarkan perhitungan pada
analisis teknis
Menurut Srikandi, 2009
=4,8 liter*486 jam dalam satu tahun
=2333*0,8kg
=1866*3172
Perhitungan Disbenefit dari Road Sweeper Nilfisk untuk Kondisi Eksisting dalam Penggunaan 7 Jam Kerja
=4,8 l*2268 jam dalam satu tahun
=10.886*0,8kg
=8709*3172
Menurut Srikandi, 2009
Kompensasi biaya akibat adanya pengangguran tenaga kerjaadalah sama dengan perhitungan untuk 1,5 jam kerja yaitu185.184.000
Berdasarkan (Kementerian Lingkungan Hidup, 2011)pada Undang-Undang No.13 Tahun 2011 Tentang GantiRugi Akibat Pencemaran dan Kerusakan LingkunganHidup, setiap pencemaran 400 kg CO2 yang dihasilkanmaka kompensasi biaya yang harus dikeluarkan adalahsebesar Rp 24.750,00.Maka, (5920/400)*24750*17=6.226.798
Semua komponen disbenefit dihitung dengan menggunakan
Present Value berdasarkan asumsi-asumsi yang digunakan
Perhitungan Disbenefit dari Road Sweeper Nilfisk untuk Kondisi Eksisting dalam Penggunaan 1,5 Jam Kerja dan 7 Jam Kerja
Sama seperti perhitungan 1,5 jam
kerja
Perhitungan Cost dari Road Sweeper Nilfisk untuk Kondisi Eksisting dalam Penggunaan 1,5 Jam Kerja dan 7 Jam Kerja
Berdasarkan perhitungan sebelumnya komponen biaya road sweeper
Nilfisk * Jumlah road sweeper Nilfisk yang dibutuhkan
Penggunaan 1,5 jam kerja
Penggunaan 7 jam kerja
Perhitungan BCR Road Sweeper Nilfisk untuk Kondisi Eksisting dalam Penggunaan 1,5 Jam Kerja dan 7 Jam Kerja
Penggunaan 1,5 jam kerja
Penggunaan 7 jam kerja
Perhitungan benefit, disbenefit, dan cost seperti contoh di atas dilakukan untuk ketiga road sweeper sesuai dengan skenario dan ketentuan yang telah dijelaskan sebelumnya. Perhitungan lebih lengkap dapat dilihat pada Ms. Excel berikut ini:
Rekap Perhitungan BCR Ketiga Road Sweeper untuk Setiap Skenario
Berdasarkan nilai BCR disamping, untuk dibandingkandengan kondisi eksisting padapenggunaan 1,5 jam kerja dipilihmesin Nilfisk dan pada penggunaan7 jam kerja dipilih mesin GM 414
karena memiliki nilai paling tinggi
Berdasarkan nilai BCR disamping, untuk dibandingkandengan hasil penelitian fathia padapenggunaan 1,5 jam kerja dipilihmesin Nilfisk dan pada penggunaan7 jam kerja dipilih mesin GM 414
karena memiliki nilai paling tinggi
Skenario Perhitungan Net Present Value (NPV)• Perhitungan Investasi Beli Road Sweeper Nilfisk City Ranger 2250 dengan
Kondisi Eksisting untuk Penggunaan 1,5 Jam Kerja dan 7 Jam Kerja• Perhitungan Investasi Sewa Road Sweeper Nilfisk City Ranger 2250 dengan
Kondisi Eksisting untuk Penggunaan 1,5 Jam Kerja dan 7 Jam Kerja• Perhitungan Investasi Beli Road Sweeper Nilfisk City Ranger 2250 dengan
Penelitian Fathia untuk Penggunaan 1,5 Jam Kerja dan 7 Jam Kerja• Perhitungan Investasi Sewa Road Sweeper Nilfisk City Ranger 2250 dengan
Penelitian Fathia untuk Penggunaan 1,5 Jam Kerja dan 7 Jam Kerja
Perhitungan Investasi Beli
dan Sewa Road Sweeper Nilfisk
City Ranger 2250
• Perhitungan Investasi Beli Road Sweeper GM 636 dengan Kondisi Eksisting untuk Penggunaan 1,5 Jam Kerja dan 7 Jam Kerja
• Perhitungan Investasi Sewa Road Sweeper GM 636 dengan Kondisi Eksisting untuk Penggunaan 1,5 Jam Kerja dan 7 Jam Kerja
• Perhitungan Investasi Beli Road Sweeper GM 636 dengan Penelitian Fathia untuk Penggunaan 1,5 Jam Kerja dan 7 Jam Kerja
• Perhitungan Investasi Sewa Road Sweeper GM 636 dengan Penelitian Fathia untuk Penggunaan 1,5 Jam Kerja dan 7 Jam Kerja
Perhitungan Investasi Beli
dan Sewa Road Sweeper GM
636
• Perhitungan Investasi Beli Road Sweeper GM 414 dengan Kondisi Eksisting untuk Penggunaan 1,5 Jam Kerja dan 7 Jam Kerja
• Perhitungan Investasi Sewa Road Sweeper GM 414 dengan Kondisi Eksisting untuk Penggunaan 1,5 Jam Kerja dan 7 Jam Kerja
• Perhitungan Investasi Beli Road Sweeper GM 414 dengan Penelitian Fathia untuk Penggunaan 1,5 Jam Kerja dan 7 Jam Kerja
• Perhitungan Investasi Sewa Road Sweeper GM 414 dengan Penelitian Fathia untuk Penggunaan 1,5 Jam Kerja dan 7 Jam Kerja
Perhitungan Investasi Beli
dan Sewa Road Sweeper GM
414
Contoh Perhitungan NPV Investasi Beli untuk Kondisi Eksisting Penggunaan 1,5 jam kerja Mesin Nilfisk
Nilai penghematan sama dengan nilai benefit
no.1, 2, 3, dan 4 untuk kondisi eksisting penggunaan 1,5 jam kerja mesin Nilfisk
Nilaipengeluaransama denganpenjumlahannilai cost
no.2, 3, dan 4untuk kondisieksistingpenggunaan1,5 jam kerjamesin Nilfisk
Nilai ini ditambah dengan nilai sisa sesuai dengan nilai cost no.5
Nilai iniadalah nilaiinvestasisejumlahmesindibutuhkansesuai dengancost no.1
Perhitungan nilaidepresiasi dilakukandengan menggunakanmetode SL (Straight
Line). Perhitungandepresiasi denganmetode SL adalahsebagai berikut :
D = (BiayaInvestasi-Nilai Sisa) /Umur Aset
=25.500.000.000-1.275.000.000 / 15
Untuk mengetahui perhitungan lebih lengkap untuk seluruh mesin dapat dilihat pada Ms. Excel berikut ini
Contoh Perhitungan NPV Investasi Sewa untuk Kondisi Eksisting Penggunaan 1,5 jam kerja Mesin Nilfisk
Biaya Sewa Masing-Masing Mesin
Contoh Perhitungan NPV Investasi Sewa untuk Kondisi Eksisting Penggunaan 1,5 jam kerja Mesin Nilfisk
Merupakan penjumlahan benefit
no.1, 2, 3, dan 4 dengan cost
no.2, 3, dan 4 pada perhitungan sebelumnya
Nilai investasi sejumlah mesin Nilfisk yang dibutuhkan
Merupakan biaya sewa per tahun untuk mesin Nilfisk
Tidak ada nilai depresiasi karena tidak memiliki mesin tersebut
Untuk mengetahui perhitungan lebih lengkap untuk seluruh mesin dapat dilihat pada Ms. Excel berikut ini
Rekap Perhitungan NPV Ketiga Road Sweeper untuk Setiap Skenario
Seluruh perhitungan NPV menunjukkan nilai positif sehingga kedua alternatif adalah layak namun dipilih alternatif dengan nilai NPV terbesar
Pilih beli dengan mesin Nilfisk
Pilih sewa dengan mesin NilfiskPilih beli dengan mesin Nilfisk
Pilih sewa dengan mesin Nilfisk
Kajian Risiko
Penggunaan Mesin Road Sweeper dalam Sistem Penyapuan Jalan Secara Efektif
dan Efisien
Identifikasi Tujuan Strategis
Penentuan Ruang Lingkup Risiko
Risiko Finansial
• Risiko finansial yangmungkin terjadi iniadalah risikokeuangan, risikolikuiditas, dan risikopemodalan. Pengadaandan penggunaan mesinroad sweeper ini tentumembutuhkan biayayang besar sehinggadapat terjadinya risiko-risiko finansial yangdapat mempengaruhiperformansi DKP
Risiko Operasional
• Risiko operasionalyang mungkin terjadiini adalah risikoproduktivitas, risikoteknologi dan risikoproses. Dalampenggunaan roadsweeper pada sistempenyapuan ini dapatterjadi penyimpangandari hasil yangdiharapkan karena tidakberfungsinya suatusistem, SDM, danteknologi.
Risiko Eksternalitas
• Risiko eksternalitas yangmungkin terjadi ini adalahrisiko reputasi, riskolingkungan, risikososial, risiko hukum, danrisiko politik. Risiko-risiko tersebut dapatmuncul dalampenggunaan road sweeperkarena dapat terjadipotensi penyimpanganhasil dan bisa berdampakpada potensi penghentianpenggunaan road sweeperkarena pengaruh darifaktor eksternal
Identifikasi Risiko
Risiko Finansial
Jenis Risiko Risiko Kode Risiko Pemilik Risiko
Risiko Keuangan
Fluktuasi harga road sweeper A1 DKPFluktuasi biaya maintenance A2 DKP
Risiko Likuiditas
Penjualan aset lama dengan diskon tinggi A3 DKP
DKP tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran jangka pendek atau pengeluaran tidak terduga
A4 DKP
Risiko Pemodalan
Gaji tenaga kerja penyapu jalan naik setiap tahun A5 DKP
Harga BBM naik A6 DKP
Anggaran yang tidak memadai A7 DKP
Risiko Operasional
Jenis Risiko Risiko Kode Risiko Pemilik Risiko
Risiko Produktivitas
Kurangnya jumlah SDM yang menguasai pengoperasian road sweeper
B1 DKP
Operator tidak menguasai seluruh teknologi yang ada di road sweeper
B2 DKP
Risiko Proses
Road sweeper tidak durable saat musim hujan B3 DKP
Terjadinya kecelakaan kerja pada penyapu jalan B4 Penyapu Jalan
Risiko Teknologi
Mesin road sweeper mati mendadak saat operasional B5 DKP
Road sweeper tidak dapat membersihkan sampah tertentu B6 DKP
Road sweeper tidak dapat menjangkau tempat tertentu (ex. naik trotoar) B7 DKP
Identifikasi Risiko (Lanjutan)
Identifikasi Risiko (Lanjutan)
Risiko Eksternalitas
Jenis Risiko Risiko Kode Risiko Pemilik Risiko
Risiko Reputasi
Pekerjaan kotor untuk sistem penyapuan jalan dilakukan manusia C1 DKP
Risiko Lingkungan Polusi udara C2 Masyarakat Surabaya
Risiko Sosial
Tenaga kerja manusia dipecat C3 Penyapu JalanJumlah pengangguran semakin banyak C4 Penyapu JalanPengawas CV melakukan kecurangan pembayaran gaji penyapu C5 DKP
Rentannya pekerjaan bila CV dikenai sanksi C6 Penyapu Jalan, DKP
Tidak ada hari libur bagi penyapu jalan C7 CV, DKPRisikoHukum
Pengoperasian road sweeper mengganggu ketertiban lalu lintas C8 DKP
Risiko Politik Demonstrasi penyapu jalan yang dipecat C9 DKP
Risiko Finansial
Risiko NilaiLikelihood
Dampak NilaiConsequences
Fluktuasi harga road sweeper 4 Anggaran membengkak 4
Fluktuasi biaya maintenance 3 Anggaran membengkak 3
Penjualan aset lama dengan diskon tinggi 1 Kerugian 1
DKP tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran jangka pendek atau pengeluaran tidak terduga
3 Road sweeper ditarik 3
Gaji tenaga kerja penyapu jalan naik setiap tahun 4 Anggaran
membengkak 3
Harga BBM naik 3 Anggaran membengkak 3
Anggaran yang tidak memadai 3Tidak dapat
menggunakan road
sweeper
2
Identifikasi Nilai Likelihood dan Consequences
Nilai Likelihood dan Consequences diperoleh dari penyebaran kuisioner kepada 4 orang pegawai DKP sebagai expert judgement. Dari penilaian keempat expert tersebut diambil nilai modus
Identifikasi Nilai Likelihood dan Consequences (Lanjutan)
Risiko Operasional
Risiko Nilai Likelihood
Dampak Nilai Consequences
Kurangnya jumlah SDM yang menguasai pengoperasian road sweeper
2
Road sweeper tidak dapat beroperasi jika operatornya absen, perlunya pengadaan training penggunaan road
sweeper
3
Operator tidak menguasai seluruh teknologi yang ada di road sweeper
2Pekerjaan penyapuan jalan menjadi tidak bersih, road sweeper menjadi cepat rusak
4
Road sweeper tidak durable saat musim hujan 5
Saat musim hujan jalan yang menggunakan road sweeper tidak bersih
3
Terjadinya kecelakaan kerja pada penyapu jalan 3 Pemberian tunjangan, mencari
pengganti penyapu jalan 3
Mesin road sweeper mati mendadak saat operasional 3 Jalan menjadi tidak bersih, kerepotan
membawa ke tempat perbaikan 4
Road sweeper tidak dapat membersihkan sampah tertentu 3 Jalan yang menggunakan road
sweeper menjadi tidak bersih 2
Road sweeper tidak dapat menjangkau tempat tertentu (ex. naik trotoar) 4 Jalan yang menggunakan road
sweeper menjadi tidak bersih 4
Identifikasi Nilai Likelihood dan Consequences (Lanjutan)
Risiko Eksternalitas
Risiko Nilai Likelihood
Dampak Nilai Consequences
Pekerjaan kotor untuk sistem penyapuan jalan dilakukan manusia 3
Tingkat kesejahteraan penyapu jalan berkurang, pekerjaan penyapu jalan di mata masyarakat menjadi rendah
3
Polusi udara 2 Global warming 1
Tenaga kerja manusia dipecat 1 Tingkat pengangguran semakin tinggi 2
Jumlah pengangguran semakin banyak 2 Tingkat kriminal semakin tinggi 2
Pengawas CV melakukan kecurangan pembayaran gaji penyapu 3
Penyapu tidak menjalankan kewajibannya menyapu jalan sehingga jalan menjadi tidak bersih
1
Rentannya pekerjaan bila CV dikenai sanksi 4 Gaji penyapu jalan dipotong, jalan
menjadi tidak bersih 4
Tidak ada hari libur bagi penyapu jalan 5
pemberian anggaran dipotong, jalan menjadi tidak bersih karena penyapu jalan menjadi jenuh
3
Pengoperasian road sweeper mengganggu ketertiban lalu lintas 2 Menimbulkan kemacetan,
menimbulkan kecelakaan 1
Demonstrasi penyapu jalan yang dipecat 5 Image DKP menjadi tidak baik 2
Identifikasi Nilai Likelihood dan Consequences (Lanjutan)
Peta Risiko
Dari peta risiko di atas, diketahui bahwa 6 risiko menempati posisi extreme
risk, 8 risiko menempati posisi high risk, 3 risiko menempati posisimoderate risk, dan 6 risiko menempati posisi low risk
Risiko FinansialRisk Rating Mitigasi Deskripsi
Risiko Dampak
Fluktuasi harga road sweeper Anggaran
membengkak Extreme Risk Control Menyimpan sisa dana anggaran sebagai langkah antisipasi
Fluktuasi biaya maintenanceAnggaran
membengkak High Risk TransferMenyerahkan urusan maintenance pada distributor
Penjualan aset lama dengan diskon tinggi Kerugian Low Risk Control
Penjualannya tidak dilakukan pada akhir masa ekonomis
DKP tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran jangka pendek atau pengeluaran tidak terduga
Road Sweeper ditarik
High RiskAvoid
Membuat anggaran pembayaran road sweepersecara terperinci dan detail
Gaji tenaga kerja penyapu jalan naik setiap tahun
Anggaran membengkak
High RiskControl
Membuat anggaran pembayaran road sweeper dengan mempertimbangkan aspek inflasi
Harga BBM naik Anggaran membengkak
High RiskControl
Membuat anggaran pembayaran road sweeper dengan mempertimbangkan aspek inflasi
Anggaran yang tidak memadai Tidak dapat
menggunakanroad sweeper
Moderate
Risk Accept
Jika memang tidak ada anggaran yang mencukupi untuk penggunaan road sweeper maka risiko tidak menggunakan road sweeper dalam sistem penyapuan diterima
Identifikasi Upaya Mitigasi
Risiko OperasionalRisk
RatingMitigasi Deskripsi
Risiko Dampak
Kurangnya jumlah SDM yang menguasai pengoperasian road
sweeper
Road sweeper tidak dapat beroperasi jika operatornya absen, perlunya pengadaan training penggunaan road sweeper
Moderate
RiskControl
Memberikan training operator mesin road sweeper hingga benar-benar menguasai penggunaannya
Operator tidak menguasai seluruh teknologi yang ada di road sweeper
Pekerjaan penyapuan jalan menjadi tidak bersih, road sweeper menjadi cepat rusak High Risk Control
Memberikan training operator mesin road sweeper hingga benar-benar menguasai penggunaannya dan mempunyai contact servis distributor yang lengkap sehingga jika sewaktu-waktu dibutuhkan dapat langsung teratasi
Road sweeper tidak durable saat musim hujan
Saat musim hujan jalan yang menggunakan road sweeper tidak bersih
Ekstreme
RiskControl
Adanya penyapu jalan manual yang siap mengcover jalan saat musim hujan
Terjadinya kecelakaan kerja pada penyapu jalan
Pemberian tunjangan, mencari pengganti penyapu jalan High Risk Reduce
Penggunaan penyapu jalan manual di jalan yang sering terjadi kecelakaan diganti dengan menggunakan road
sweeper
Mesin road sweeper mati mendadak saat operasional
Jalan menjadi tidak bersih, kerepotan membawa ke tempat perbaikan
Ekstreme
RiskAvoid
Dilakukan kegiatan maintenance rutin setip bulan sekali dan terdapat contract
servis dengan distributor
Road sweeper tidak dapat membersihkan sampah tertentu
Jalan yang menggunakan road sweeper
menjadi tidak bersih Moderate
RiskControl
Pada jalan yang terdapat faktor kesulitn untuk road sweeper, disediakan penyapu manual yang juga membantu membersihkan sampah tersebut
Road sweeper tidak dapat menjangkau tempat tertentu (ex. naik trotoar)
Jalan yang menggunakan road sweeper
menjadi tidak bersihEkstreme
RiskControl
Pada jalan yang terdapat faktor kesulitn untuk road sweeper, disediakan penyapu manual yang juga membantu membersihkan
Identifikasi Upaya Mitigasi (Lanjutan)
Risiko Eksternalitas Risk
RatingMitigasi Deskripasi
Risiko Dampak
Pekerjaan kotor untuk sistem penyapuan jalan dilakukan manusia
Tingkat kesejahteraan penyapu jalan berkurang, pekerjaan penyapu jalan di mata masyarakat menjadi rendah
High Risk Control
Penyapu jalan harus berpenampilan bersih dan dilengkapi dengan peralatan penyapuan yang baik atau mengganti penyapu jalan dengan road sweeper
Polusi udara Global warming Low Risk Accept Risiko polusi udara yang harus diterima
Tenaga kerja manusia dipecat Tingkat pengangguran semakin tinggi Low Risk Control
Pihak DKP memberikan santunan sebagai modal kerja lainnya
Jumlah pengangguran semakin banyak Tingkat kriminal semakin tinggi Low Risk Control
Pihak DKP memberikan santunan sebagai modal kerja lainnya
Pengawas CV melakukan kecurangan pembayaran gaji penyapu
Penyapu tidak menjalankan kewajibannya menyapu jalan sehingga jalan menjadi tidak bersih
Low Risk Control
Memperketat mekanisme pengawasan terhadap CV dan adanya sistem punishment jika melanggar
Rentannya pekerjaan bila CV dikenai sanksi
Gaji penyapu jalan dipotong, jalan menjadi tidak bersih
Ekstreme
RiskControl
Memperketat mekanisme pengawasan terhadap CV dan adanya sistem punishment jika melanggar
Tidak ada hari libur bagi penyapu jalan
pemberian anggaran dipotong, jalan menjadi tidak bersih karena penyapu jalan menjadi jenuh
Ekstreme
RiskControl
Disediakannya cadangan penyapu jalan untuk tiap shift sehingga penyapu jalan dapat llibur bergantian
Pengoperasian road sweeper
mengganggu ketertiban lalu lintas
Menimbulkan kemacetan, menimbulkan kecelakaan Low Risk Accept Risiko yang harus diterima
Demonstrasi penyapu jalan yang dipecat Image DKP menjadi tidak baik High Risk Avoid
Memberikan sosialisai dan pengertian yang baik pada penyapu jalan yang dipecat dan memberikan santunan sebagai modal kerja lainnya
Identifikasi Upaya Mitigasi (Lanjutan)
Kesimpulan dan Saran
1. Terdapat 95 jalan potensi tinggi, 164 jalan potensi sedang dan 16 jalan tidak potensi penggunaan road sweeper untukmesin Nilfisk. Sedangkan terdapat 92 jalan potensi tinggi, 164 jalan potensi sedang dan 19 jalan tidakpotensi penggunaan road sweeper untuk mesin GM 636 dan GM 414.
2. Alternatif-alternatif mesin road sweeper yang sesuai pada jenis jalan di Surabaya adalah jenis vacuum road sweeper
yaitu, mesin Nilfisk yang memiliki lengan penyapu dan mesin GM 636 dan GM 414 yang tidak memilikilengan penyapu.
3. Sistem penyapuan jalan dengan mesin tetap memerlukan kombinas penggunaan dengan tenaga kerja manusia.Jumlah mesin Nilfisk yang dibutuhkan untuk 1,5 jam kerja per hari adalah 17 mesin, sedangkan untuk 7jam kerja per hari adalah 7 mesin,dan penyapunya membutuhkan 286 orang. Jumlah mesin GM 636yang dibutuhkan untuk 1,5 jam kerja per hari adalah 20 mesin ditambah 1 mesin Nilfisk, sedangkan untuk7 jam kerja per hari adalah 6 mesin ditambah 1 mesin nilfisk,dan penyapunya membutuhkan 289 orang. Jumlah mesin GM 414yang dibutuhkan untuk 1,5 jam kerja per hari adalah 51 mesin ditambah 1 mesinNilfisk, sedangkan untuk 7 jam kerja per hari adalah 14 mesin ditambah 1 mesin nilfisk,dan penyapunyamembutuhkan 289 orang.
4. Pada perhitungan BCR dengan skenario perbandingan dengan kondisi eksiting dan penelitian Fathia juga 1,5jam kerja maupun 7 jam kerja adalah layak karena semua perhitungan menunjukkan nilai >1. Mesin yangdipilih berdasarkan perhitungan BCR ini adalah mesin Nilfisk karena memiliki nilai BCR untuk kondisieksisting 1,5 jam kerja tertinggi dan dipilih mesin GM 414 untuk 7 jam kerja tertinggi. Sedangkan nilaiBCR untuk hasil penelitian Fathia pada 1,5 jam kerja dan pada7 jam kerja tertinggi dimiliki oleh mesinGM 414
5.Pada perhitungan NPV, alternatif skema rencana penggunaan mesin road sweeper yang lebih menguntungkan adalahdengan menyewa.
6. Terdapat 6 risiko ekstrem, 8 risiko tinggi, 3 risiko moderat, dan 6 risiko rendah pada identifikasi risiko rencanapenggantian penyapu jalan manusia dengan mesin road sweeper.
Kesimpulan
Penelitian penggunaan mesin penyapuan jalan (road sweeper) inidapat menjadi rekomendasi dan acuan pada sistem penyapuan jalandi Kota Surabaya. Penelitian ini juga masih membuka banyakkemungkinan penelitian lebih lanjut untuk penggunaan road
sweeper sehingga diharapkan ke depan penelitian mengenaipenggunaan road sweeper ini dapat menjadi lebih lengkap dankomprehensif sehingga implementasi penggunaannya pada sistempenyapuan jalan menjadi lebih baik.
Saran
Kesimpulan dan Saran
Daftar PustakaAlbana, A. S. (2012). Pengembangan Metode Manajemen Risiko untuk Keputusan Kelayakan Invetasi yang
Mempertimbangkan Ketidakpastian. Surabaya: Jurusan Teknik Industri InstitutTeknologi Sepuluh November Surabaya.
Anitysari, M., & Wessiani, N. A. (2011). Analisa Kelayakan Usaha Dilengkapi Kajian Manajemen Risiko
Dengan Pendekatan Student Centered Learning. Surabaya, Jawa Timur: Guna Widya.Authority, A. (2004b). Risk Management AS/NZS 4360:2004. Australia: Australian Capital Territory Insurance
Authority.Cara, C. C. (2013, Juli 5). Solopos. Dipetik Januari 2014, dari Solopos.com:
http://www.solopos.com/2013/07/05/road-sweeper-walikota-jajal-mobil-penyapu-etugas-tak-perlu-waswas-422788
Chandra, B. (2006). Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.Choi, H., H.N, C., & J., S. (2004). Risk Assesment Methodology for Underground Construction Projects.
Journal of Construction Engineering and Management , 258, 130.Detik News. (2014, Januari 22). Dipetik April 2014, dari Detik News Daerah:
http://news.detik.com/bandung/read/2014/01/22/153145/2474996/486/wussh-mobil-penyapu-sampah-siap-bersihkan-bandung?nd772204btr
Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya. (2014). Data Volume Produksi Sampah Tahun 2011-
2013. Surabaya: Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya.Fathia., M. S. (2014). Penentuan Jumlah Penyapu Optimal Berdasarkan Standar Waktu Kerja dan Tingkat
Kesulitan Penyapuan Pada Sistem Penyapuan Jalan Kota Surabaya.Fauzi, R. (2012). Rancang Bangun Sistem SMART CLASS dengn Kontrol Penggunaan Energi Listrik. Tugas
Akhir , 1.Field, B. (1994). Environmental Economics: an Introduction.Hakim, A. (2013, Agustus 12). Antara News Jawa Timur. Dipetik Februari 27, 2014, dari
http://www.antarajatim.com/lihat/berita/115765/jumlah-pendatang-baru-surabaya-capai-100-ribu
Heby, A., & Iman. (2014). Road Sweeper. (A. Rizki, Pewawancara) Surabaya.Indonesia, P. (2000). Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 Pasal 11 Tentang Wajib Pajak dan Penyusutan.
Kementerian Lingkungan Hidup. (2011). Undang-Undang No.13 Tahun 2011 Tentang Ganti Rugi AkibatPencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup.
Koran Nusantara. (2012, 12 20). Dipetik April 2014, dari Koran Nusantara Online:http://korannusantara.com/komisi-c-kritisi-penggunaan-anggaran-operasional-penyapuan-jalan/
Kusumawardhani, L. (2011). Financial Management Pendanaan Jangka Menengah & Jangka Panjang.
Mankoesoebroto, G. (1998). Ekonomi Publik.Musgrave, R., & P.B., M. (1989). Public Finance in Theory and Paractice.NewZealand, & Australia. (2009). AS/NZS ISO 31000:2009 Risk Management - Principle and Guidelines.
Australia: Australian Capital Territory Insurance Authority.P. M. (2008). A guide to The Project Management Body of Knowledge (PMBOK) 4 th Edition. Project
Management Institute, Inc.Pemerintah Kota Surabaya. (2011). Pemerintah Kota Surabaya. Dipetik Februari 28, 2014, dari Surabaya.go.id:
http://www.surabaya.go.id/profilkota/index.php?id=26Pemerintah Kota Surabaya. (2011). Pemerintah Kota Surabaya. Dipetik Februari 28, 2014, dari Surabaya.go.id:
http://www.surabaya.go.id/profilkota/index.php?id=101PT. Groen Indonesia. (2010). Groen Indonesia. Dipetik februari 2014, dari www.groen-indonesia.com:
http://www.groen-indonesia.com/products.php?ID=19PT. Kawan Lama. (2007). Katalog Produk Nilfisk. Surabaya: PT. Kawan Lama.PT. Starindo Cleaning Technologies. (2011). Dulevo. Dipetik Februari 2014, dari www.starindocleaning.com:
http://www.pragya.co.id/site/sct/product_dulevo.htmlPudjosumarto, M. (1995). Evaluasi Proyek (Vol. Edisi ke 2). Yogyakarta: Liberti.Pujawan, I. N. (2003). Ekonomi Teknik. Surabaya: Guna Widya, jilid 1. Cetakan ke 2.Rachmadi, I. (2014). Road Sweeper. (A. Rizki, Pewawancara)
Daftar Pustaka
Redaksi SurabayaKita. (2012, Juni). Dipetik Juli 2014, darihttp://surabayakita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=4592:jumlah-warga-miskin-surabaya-tinggal-78-ribu-jiwa&catid=25&Itemid=28
Riyani, N. R. (2006). Analisa Alternatif Investasi Pembangunan Proyek Terminal Wisata Kambang Putih
Tuban (TWKPT). Surabaya: Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya.Sagita, G. D. (2012). Analisa Manfaat Biaya Pembangunan Jalan Arteri Raya Siring-Porong. Tugas Akhir .Setiawan, A., & Sodiq, F. (2013, Jui 5). Viva News. Dipetik Januari 2014, dari http://m.news.viva.co.id/:
http://m.news.viva.co.id/news/read/426349-pemkot-solo-datangkan-2-penyapu-jalan-asal-skotlandia
Soeharto, I. (2002). Studi Kelayakan Proyek Industri. Jakarta: Erlangga.Srikandi, N. (2009). Pengaruh Karakteristik Faktor Emisi Terhadap Estimasi Beban Emisi Oksidan Nitrogen
dari Sektor Transportasi. Bandung: Faculty of Civil and Environmental Engineering ITB.Suara Kawan. (2012, Desember 1). Dipetik Februari 2014, dari suarakawan.com:
http://suarakawan.com/2012/12/01/pelindo-beli-truck-vacuum-sweeper/Sugiyono, A. (2001). Analisis Manfaat dan Biaya Sosial. Makalah Ekonomi Publik .Sullivan, W., Bontadell, J. A., & Wicks, E. M. (2000). Engineering Economy. New Jersey: Prentice-Hall.Suntoro Post. (2012, Desember). Dipetik April 2014, dari Suntoro Post Corporation Website:
https://www.google.co.id/search?q=orang+buang+sampah&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ei=I7FeU_TEB5D_8QWp54H4Dg&ved=0CCgQsAQ&biw=1024&bih=537#q=penyapu+jalan+surabaya&tbm=isch&facrc=_&imgdii=_&imgrc=gRC8OPyRnrxeBM%253A%3BTGL74PU3hvjFTM%3Bhttp%253A%252F%252
Sutujo, S. (1982). Studi Kelayakan Proyek (Konsep dan Teknik). Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo.Tribun Jateng. (2013, Juli 6). Dipetik April 2014, dari Tribun Jateng:
http://jateng.tribunnews.com/2013/07/06/mobil-penyapu-seharga-rp-12-miliar-mulai-beroperasiWibowo, A. (2014, April). Jenis Road Sweeper. (A. Rizki, Pewawancara)
Daftar Pustaka