analisis pengelolaan dana hibah csr ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/326/3/214610196...di...
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGELOLAAN DANA HIBAH CSR (CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY) OLEH BANK WAKAF MIKRO DI INDONESIA
PERSPEKTIF HUKUM SYARIAH
(Studi Kasus di Bank Wakaf Mikro An-Nawawi Tanara Serang-Banten)
Tesis
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Magister Hukum (MH) dalam Bidang Hukum Ekonomi Syariah
Oleh:
Syifa Fauziah
NIM. 214610196
PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH
PASCASARJANA MAGISTER (S2)
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA
2019 M/1440 H
ANALISIS PENGELOLAAN DANA HIBAH CSR (CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY) OLEH BANK WAKAF MIKRO DI INDONESIA
PERSPEKTIF HUKUM SYARIAH
(Studi Kasus di Bank Wakaf Mikro An-Nawawi Tanara Serang-Banten)
Tesis
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Magister Hukum (MH) dalam Bidang Hukum Ekonomi Syariah
Oleh:
Syifa Fauziah
NIM. 214610196
Pembimbing:
Dr. H. Hendra Kholid, MA.
Dr. Syarif Hidayatullah, S.S.I., MA, MCHC.
PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH
PASCASARJANA MAGISTER (S2)
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA
2019 M/1440 H
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Tesis dengan judul “ANALISIS PENGELOLAAN DANA HIBAH CSR (CORPORATE
SOCIAL RESPONSIBILITY) OLEH BANK WAKAF MIKRO DI INDONESIA
PERSPEKTIF HUKUM SYARIAH, (Studi Kasus di Bank Wakaf Mikro An-Nawawi
Tanara Serang-Banten)” yang disusun oleh Syifa Fauziah dengan Nomor Induk
Mahasiswa 214610196 telah melalui proses bimbingan dengan baik dan dinilai oleh
pembimbing telah memenuhi syarat ilmiyah untuk diujikan di sidang munaqasyah.
Pembimbing I
Dr. H. Hendra Kholid, MA.
Tanggal: 21 Januari 2019
Pembimbing II
Dr. Syarif Hidayatullah, S.S.I., MA, MCHC.
Tanggal: 14 Februari 2019
ii
PERNYATAAN PENULIS
Penulis yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Syifa Fauziah
NIM : 214610196
Tempat Tanggal Lahir : Bekasi, 21 Desember 1990
Menyatakan bahwa tesis dengan judul “Analisis Pengelolaan Dana Hibah
CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) Oleh Bank Wakaf Mikro
di Indonesia Perspektif Hukum Syariah; Studi Kasus di Bank Wakaf Mikro
An-Nawawi Tanara Serang-Banten” adalah benar-benar asli karya Penulis
kecuali kutipan-kutipan yang sudah disebutkan. Kesalahan dan kekurangan
di dalam karya ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis.
Jakarta, 14 Februari 2019
SYIFA FAUZIAH
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Tesis dengan judul “Analisis Pengelolaan Dana Hibah CSR (Corporate
Social Responsibility) Oleh Bank Wakaf Mikro di Indonesia Perspektif
Hukum Syariah, (Studi Kasus di Bank Wakaf Mikro An-Nawawi Tanara
Serang-Banten)” oleh Syifa Fauziah, dengan nomor induk 214610196 telah
diujikan di sidang Munâqasyah Program Pascasarjana Institut Ilmu Al-
Qur’an (IIQ) Jakarta pada hari Kamis, 28 Februari 2019 dan dinyatakan
LULUS. Tesis tersebut telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh
gelar Magister Hukum (MH) dalam bidang Ilmu Hukum Ekonomi Syariah.
Direktur Pascasarjana
Dr. H. Muhammad Azizan Fitriana, MA.
Panitia Ujian
Keterangan
Dr. H. Muhammad Azizan Fitriana, MA.
Ketua Sidang
Dr. Syarif Hidayatullah, S.S.I., MA, MCHC.
Sekretaris Sidang
Dr. H. Hidayat, MA.
Penguji I
Dr. H. Ahmad Syukron, MA.
Penguji II
Dr. H. Hendra Kholid, MA
Pembimbing I
Dr. Syarif Hidayatullah, S.S.I., MA, MCHC.
Pembimbing II
Tanda Tangan Tanggal
_____________ __________
_____________ __________
_____________ __________
_____________ __________
_____________ __________
_____________ __________
iv
بسم الله الرحمن الرحيم
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya
Penulis tesis dengan judul “Analisis Pengelolaan Dana Hibah CSR
(CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) Oleh Bank Wakaf Mikro di
Indonesia Perspektif Hukum Syariah; Studi Kasus di Bank Wakaf Mikro An-
Nawawi Tanara Serang-Banten” dapat diselesaikan. Shalawat serta salam
tidak lupa Penulis panjatkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga, sahabat dan pengikut beliau hingga akhir zaman.
Tesis ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar Magister Hukum (M.H) dalam bidang Hukum Ekonomi Syariah di
Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta. Pada kesempatan ini, rasa terimakasih
Penulis sampaikan kepada Rektor IIQ Jakarta, Ibu Prof. Dr. Hj. Huzaemah T.
Yanggo, M.A, Direktur Pascasarjana IIQ Jakarta, Bapak Dr. Muhammad
Azizan Fitriana, M.A, Ketua Program Studi Hukum Ekonomi Syariah
(HES), Bapak Dr. Syarif Hidayatullah, S.S.I., MA, MCHC dan kepada
segenap dosen serta staf karyawan pascasarjana IIQ Jakarta.
Penulis tesis ini dibimbing oleh Bapak Dr. H. Hendra Kholid, M.A
dan Bapak Dr. Syarif Hidayatullah, S.S.I., MA, MCHC maka dalam
kesempatan ini secara khusus Penulis juga menyampaikan rasa hormat dan
terima kasih kepada keduanya atas masukan-masukan yang diberikan hingga
tesis ini berhasil diselesaikan.
Selain itu, dikarenakan penelitian tesis ini pada OJK, LAZNAS dan
Bank Wakaf Mikro An-Nawawi Tanara, maka Penulis juga menyatakan rasa
terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, baik yang merupakan
karyawan OJK, LAZNAS dan Bank Wakaf Mikro An-Nawawi Tanara
maupun pihak diluar LAZNAS yang membantu suksesnya penelitian ini.
v
Akhir kata, besar harapan semoga tesis ini dapat bermanfaat, baik
bagi masyarakat maupun kalangan akademisi. Penulis meminta maaf dengan
setulus-tulusnya jika seandainya dalam Penulisan tesis ini terdapat
kekurangan dan kekeliruan. Penulis juga menerima kritik dan saran yang
bersifat membangun demi menyempurnakan tesis ini.
Jakarta, 14 Februari 2019 M
9 Jumadil Akhir 1440 H
Penulis,
SYIFA FAUZIAH
vi
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... i
PERNYATAAN PENULIS ............................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................. vi
PEDOMAN TRANSLITERASI .................................................................... ix
A B S T R A K ............................................................................................... xi
xii ................................................................................................ ............التلخيص
ABSTRACT... ................................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Permasalahan ............................................................................. 6
1. Identifikasi Masalah ........................................................... 6
2. Pembatasan Masalah........................................................... 7
3. Rumusan Masalah .............................................................. 7
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 8
D. Kegunaan Penelitian .................................................................. 8
D. Kajian Pustaka ........................................................................... 8
E. Metode Penelitian .................................................................... 22
1. Jenis Penelitian ................................................................. 22
2. Pendekatan Penelitian ....................................................... 22
3. Sumber Data ..................................................................... 23
4. Jenis Data .......................................................................... 24
5. Alat Pengumpulan Data .................................................... 24
6. Metode Pengumpulan Data .............................................. 25
7. Metode Analisis Data ....................................................... 27
vii
F. Sistematika Penulisan .............................................................. 30
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG DANA HIBAH, CSR DAN
LKMS ............................................ Error! Bookmark not defined.
A. Dana Hibah dalam Islam .......... Error! Bookmark not defined.
1. Pengertian Dana Hibah ...... Error! Bookmark not defined.
2. Rukun dan Syarat Dana Hibah ........ Error! Bookmark not
defined.
3. Mekanisme Pengelolaan Dana Hibah Dalam Islam .. Error!
Bookmark not defined.
B. Corporate Social Responsibility (CSR) .. Error! Bookmark not
defined.
1. Pengertian CSR ................. Error! Bookmark not defined.
2. Manfaat CSR ..................... Error! Bookmark not defined.
3. Regulasi CSR di Indonesia Error! Bookmark not defined.
C. Lembaga Keuangan Mikro Syariah ........ Error! Bookmark not
defined.
1. Pengertian Lembaga Keuangan Mikro Syariah ......... Error!
Bookmark not defined.
2. Prinsip dan Karakteristik Lembaga Keuangan Mikro
Syariah ............................... Error! Bookmark not defined.
3. Regulasi Lembaga Keuangan Mikro Syariah ............ Error!
Bookmark not defined.
4. Sumber Permodalan Lembaga Keuangan Mikro Syariah
........................................... Error! Bookmark not defined.
5. Model Lembaga Keuangan Mikro Syariah di Indonesia
........................................... Error! Bookmark not defined.
6. Perbedaan Lembaga Keuangan Mikro Syariah dan
Lembaga Keuangan Mikro Konvensional ................. Error!
Bookmark not defined.
D. Korelasi antara Hibah, CSR dan LKMS Error! Bookmark not
defined.
viii
BAB III BANK WAKAF MIKRO AN-NAWAWI TANARA .......... Error!
Bookmark not defined.
A. Sejarah dan Perkembangan Bank Wakaf Mikro An-Nawawi
Tanara ....................................... Error! Bookmark not defined.
1. Profil Singkat Bank Wakaf Mikro An-Nawawi Tanara
........................................... Error! Bookmark not defined.
2. Latar Belakang Kemunculan Bank Wakaf Mikro ..... Error!
Bookmark not defined.
3. Perkembangan Bank Wakaf Mikro . Error! Bookmark not
defined.
B. Visi Misi ................................... Error! Bookmark not defined.
C. Landasan Hukum Bank Wakaf Mikro An-Nawawi Tanara
.................................................. Error! Bookmark not defined.
D. Sumber Permodalan Bank Wakaf Mikro An-Nawawi Tanara
.................................................. Error! Bookmark not defined.
E. Prosedur Pendirian Bank Wakaf Mikro An-Nawawi Tanara
.................................................. Error! Bookmark not defined.
F. Mekanisme Pengelolaan Dana Hibah CSR Oleh Bank Wakaf
Mikro An-Nawawi Tanara ........ Error! Bookmark not defined.
G. Tujuan dan Sasaran Bank Wakaf Mikro An-Nawawi Tanara
.................................................. Error! Bookmark not defined.
BAB IV ANALISIS PENGELOLAAN DANA HIBAH CSR OLEH BANK
WAKAF MIKRO AN-NAWAWI TANARA PERSPEKTIF
HUKUM SYARIAH ..................... Error! Bookmark not defined.
A. Mekanisme Pengelolaan Dana Hibah CSR Oleh Bank Wakaf
Mikro An-Nawawi Tanara ........ Error! Bookmark not defined.
B. Akad yang digunakan dalam Mengelola Dana Hibah CSR di
Bank Wakaf Mikro An-Nawawi Tanara Error! Bookmark not
defined.
C. Kesesuaian Akad Pengelolaan Dana Hibah CSR Oleh Bank
Wakaf Mikro An-Nawawi Tanara dengan Hukum Syariah
.................................................. Error! Bookmark not defined.
ix
BAB V PENUTUP .................................................................................. 171
A. Kesimpulan ............................................................................ 171
B. Saran ...................................................................................... 173
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 174
LAMPIRAN.. .............................................................................................. 175
PEDOMAN TRANSLITERASI
1. Konsonan
th : ط a : أ
zh : ظ b : ب
‘ : ع t : ت
gh : غ ts : ث
f : ف j : ج
q : ق h : ح
k : ك kh : خ
l : ل d : د
m : م dz : ذ
x
n : ن r : ر
w : و z : ز
h : ه s : س
: ء sy : ش
y : ي sh : ص
dh : ض
2. Vokal
Vokal tunggal vokal panjang vokal rangkap
Fathah : a آ : â ... ي : ai
Kasrah : i ي : î ... و : au
Dhammah : u و : û
3. Kata Sandang
a. Kata sandang yang diikuti alif lam (ال) qamariyah.
Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (ال) qamariyah
ditransliterasikan sesuaidengan bunyinya. Contoh:
al-Madînah : المدينة al-Baqarah : البقرة
b. Kata sandang yang diikuti oleh alif-lam (ال) syamsiyah.
Kata sandang yang diikuti oleh alif-lam (ال) syamsiyah
ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan
sesuai dengan bunyinya. Contoh:
as-Sayyidah : السيدة ar-rajul : الرجل
ad-Dârimî : الدارمي asy-syams : الشمس
c. Syaddah ((Tasydîd)
Syaddah (Tasydîd) dalam sistem aksara Arab digunakan
lambang, sedangkan untuk alih aksara ini dilambangkan
dengan huruf, yaitu dengan cara menggandakan huruf yang
bertanda tasydîd. Aturan ini berlaku secara umum, baik
xi
tasydîd yang berada di tengah kata, di akhir kata ataupun yang
terletak setelah kata sandang yang diikuti oleh huruf-huruf
syamsiyah. Contoh:
Âmannâ billâhi : آمنا با الله
Âmana as-Sufahâ′u : آمن السفهاء
Inna al-ladzîna : إن الذين
كع wa ar-rukka‘i : و الر
d. Ta Marbûthah (ة)
Ta Marbûthah (ة) apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti oleh kata
sifat (na‘at), maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf “h”.
Contoh:
al-Af′idah : الأفئدة
al-Jâmi‘ah al-Islâmiyyah : الجامة الإسلامية
Sedangkan ta marbuthah (ة) yang diikuti atau disambungkan (di-
washal) dengan kata benda (ism), maka dialih aksarakan menjadi huruf
“t”. Contoh:
Âmilatun Nâshibah‘ : عاملة ناصبة
al-Âyat al-Kubrâ : الآية الك برى
e. Huruf kapital
Sistem Penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf kapital, akan tetapi
apabila telah dialih aksarakan maka berlaku ketentuan Ejaan yang
Disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia, seperti Penulisan awal
kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri dan lain-lain.
Ketentuan yang berlaku pada EYD berlaku pula dalam alih aksara ini,
seperti cetak miring (italic) atau cetak tebal (bold) dan ketentuan
lainnya. Adapun untuk nama diri yang diawali dengan kata sandang,
maka huruf yang ditulis kapital adalah awal nama diri, bukan kata
sandangnya. Contoh: ‘Alî Hasan al-‘Âridh, al-‘Asqallânî, al-Farmawî
xii
dan seterusnya. Khusus untuk Penulisan kata Alqur’an dan nama-nama
surahnya menggunakan huruf kapital. Contoh: Al-Qur’an, Al-Baqarah,
Al-Fâtihah dan seterusnya.
(Studi Kasus di Bank Wakaf Mikro An-Nawawi Tanara Serang-Banten)
Hasil penelitian ini menunjukkan; Pertama, mekanisme Bank Wakaf
Mikro (BWM) An-Nawawi Tanara dalam mengelola dana hibah CSR, yaitu a)
sumber dana BWM berasal dari donatur, baik perorangan maupun perusahaan,
b) menyalurkan dana pinjaman dengan sistem pendampingan, c) sebagian dana
hibah di-lock di Bank Syariah dalam bentuk deposito sebagai sumber
pendapatan BWM. Kedua, akad-akad yang digunakan BWM adalah, a) akad
hibah dalam menerima dana donasi, b) akad al-qardh pada dana pinjaman dan
akad ju’âlah atas upah pendampingan dan c) akad mudhârabah dalam bentuk
deposito. Ketiga, kesesuaian akad perspektif hukum syariah adalah, a) akad
hibah belum sesuai, sebab BWM menerima dana CSR dari perusahaan non
syariah, b) akad al-qardh pada dana pinjaman telah sesuai, sebab nasabah
mengembalikan pinjaman sesuai dengan pokok pinjaman, dan akad ju’âlah atas
upah pendampingan belum sesuai, sebab proses pendampingan BWM terdapat
batas waktu, sementara akad ju’âlah tidak ada batas waktu, c) akad mudhârabah
dalam bentuk deposito juga telah sesuai, sebab bagi hasil yang diterima BWM
sesuai dengan prinsip bagi hasil.
Pada penelitan sebelumnya, Penulis sependapat dengan Zurneila Sari
dengan judul “Analisis Kinerja Program Penanggulangan Kemiskinan Melalui
KJKS BMT di Kota Padang” dalam hal peningkatan ekonomi masyarakat setelah
menjadi nasabah, Amir Mu’allim “Persepsi Masyarakat Terhadap Lembaga
Keuangan Syariah” dalam hal pandangan masyarakat terhadap LKS karena
kurang profesional, Dian Pratomo dkk. “Strategi LKMS dalam Mengembangkan
Usaha Mikro di BMT Kube Sejahtera Yogyakarta” dalam hal biaya administrasi
di BMT dihilangkan atau dikurangi, dan tidak sependapat dengan Rindi Astuti
dengan judul, “Penilaian Kesehatan Keuangan Pada Kospin Jasa Syariah
Pekalongan Sebagai LKMS” dalam hal aspek prinsip syariah, Usep Saepullah
“Pemikiran Hukum Islam tentang Hibah dalam KHI (Analisis Fikih dan Putusan
Mahkamah Agung)” dalam hal penyebutan rukun hibah hanya tiga, dan Harun
Santoso “Analisis Kegiatan Pembiayaan Akad Mudhârabah di BMT Syariah
Sejahtera Boyolali” dalam hal bagi hasil akad mudhârabah tidak disebutkan.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif, melakukan interview kepada
narasumber dan analisis data. Mencocokkan antara realita empirik (mekanisme
pengelolaan dana hibah CSR oleh Bank Wakaf Mikro) dengan teori yang
berlaku (pengelolaan dana hibah dalam Islam) dengan menggunakan metode
diskriptif. Data primer melalui wawancara pengelola BWM An-Nawawi
A B S T R A K
Analisis Pengelolaan Dana Hibah CSR (Corporate Social Responsibility)
Oleh Bank Wakaf Mikro Di Indonesia Perspektif Hukum Syariah
xiii
Tanara, OJK, dan dokumen di BWM. Data sekunder tulisan ini adalah Nur
Atiqah Mahmudah, Model Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro Syariah di
Indonesia” dan Siah Khosyi’ah, Wakaf dan Hibah Perspektif Ulama Fikih dan
Perkembangannya di Indonesia.
Kata Kunci: Hibah, CSR, Bank Wakaf Mikro, Hukum Syariah.
ل ة ك ر الش ة ي ل و ؤ س م CSR (ة ح ن م ة ار د إ ل ي ل ح ت ة ي ئ ز ج ال اف ق و ال ك ن ب (ب ة ي اع م ت ج ل
ة ع ي ر الش د ن اع ي س ي ن و د ن يإ ف ة ي م ل س ال
(ن ي ت ان ب -ج ان ر ي اس ار ان ت ي و و الن ة ي ئ ز ج ال اف ق و ال ك ن يب ف ة ال ح ة اس ر د )
: )أ( ي ه CSR ة ح ن م ة ار د إ ي ف اار انت ي و و الن BWM ة ي ن ق . ت لو أ ؛ ث ح ب ال ة ج ي ت ن
اء ط ع ب( إ )، ة ك ر ش و أ ة ي د ر ف ان ك اء و ، س ن ي ن س ح لم ا ن م ت اء ج BWM ل ي و م الت ر اد ص م
ة ي ط غ ت ، ل ة ع ي د و ال ل ك ش ب ة ي م لا س الإ ك ن ي ب ف ة ظ و ف ح م ال و م الأ ض ع ج( ب )، ه ي ج و ت ع م ض ر ق ال
ة ب ح ال د ق ع أ( ): ي ه BWM ل ب ق ن م ة م د خ ت س م ال د و ق ع ال ،اين اث . BWM ة ي ل ي غ ش الت ف ي ال ك الت
د ق ج( ع )، ق اف ر م ال ر ج ي أ ف ة ال ع ج ال د ق ع و ض و ر ق ال ي ف ض ر ق ال د ق ع ب( )، ة ب ه ال ل و ب ق يف
ة ب ح ال د ق أ( ع )، ة ع ي ر الش ام ك ح أ ع م د و ق ع ال ه ذ ه ق اب ط ، ت ثاال ث . ة ع ي د و ال ل ك ى ش ل ع ة ب ار ض م ال
ة ب اس نم ر ي غ ض ر ق ال د ق ب( ع )، ة ي ع ر ش ر ي غ ات ك ر ش ن م CSR ة ح ن م ال ل اب ق ت BWM ن ، لأ
ة ال ع ج ال د ق ع و ، ض ر ق ال ف ي ال ك ي ت ضا ف ر ق ن و د ي ع ي ن و ب الز ن با، لأ اس ن م ن و ك ي ض و ر ق ي ال ف
د ق ي ع ف ي ن م ز د ح د ج و ي ل , و ي ن م ز د ا ح ه ل ق اف ر م ة ي ل م ع ن ، لأ ب اس نم ر ي غ ق اف ر م ال ر ج ي أ ف
ق اف و م ن و ك ت د ق ة ع ي د و ال ل ك ى ش ل ع ة ب ار ض م ال د ق ج( ع )، ة ال ع ج ال ل ب ي ق ت ال ة ب ار ض م ن ، لأ
BWM ة ب ار ض م ي ال ف ئ اد ب م ع م ق اف و ت.
اء د الأ ل ي ل ح "ت ان و ن ع ال ت ح ي ت ار س لا ي نر ز ع م ة ث اح ب ال ت ق ف ت ، ا ق اب الس ث ح ب ي ال ف
اد ص ت ق ا ن ي س ح ت ث ي ح ن م ,"ج ان اد ب ة ني د ي م ف KJKS BMT ل لا خ ن م ر ق ف ال د ح ال ج ام ر ب ل
د ع ب ع م ت ج م ال ن م ،ة ي م لا س الإ ة ي ال م ال ات س س ؤ م ل ل ع م ت ج م ال ة ر ظ "ن م ل ع م ر ي م ، أ ل ي م ع ال ح ب ص أ ن أ
LKMS ة ط "خ ن و ر آخ و و ت و ان ر ب ان ي ي د ,ااف ر ت ح ا ة ل ق م ه ن لأ LKSى ل ع ع م ت ج م ال اء آر ث ي ح
ن م ة ال ز إ ي "،ت ر اك ي ج و ي ي ر ي ت ه ج ي ي س ب و ك BMTي ف ئ ز ج ال ت اس س ؤ م ال ر ي و ط ي ت ف
م ي ي ق ،"ت ان و ن ع ال ع ي م ت و ت س ي أ د ن ر ع م ف ل ت خ ي و ,اه ض ي ف خ ت و أ BMTي ف ة ي ار د الإ ف ي ال ك الت
ئ اد ب م ب ان ى ج ل ع ,"LKMSـ ك ان ج ن و ال ك ي ي ب ف Kospin ة ع ي ر الش ات م د خ ل ة ي ال م ال ة ح الص
ه ق ف ال ل ي ل ح )ت KHIي ف ة ح ن م ال ل و ح ة ي م لا س الإ ة ع ي ر الش ر ك ف "ال الله ف ي س ف ي س أ ,ة ع ي ر الش
ل ي ل ح " ت و س و ت ان س ن و ار ه و ,ة ث لا ث ط ق ف ة ب ح ال ن ك ر ر ك ي ذ ف ا"،ي ل ع ال ة م ك ح م ال ن م ار ر ق ال و
د ق ع ي ف ر ك ذ ي م ل ي"ل ل و ي و ا ب ر ي ت ه ج ي س ة ع ي ر الش BMTي ف ة ب ار ض م ال د ق ع ل ي و م الت ة ط ش ن أ
.ة ب ار ض م ال
اذ ه . ات اني ب ال ل ي ل ح ت و ر ب خ م ال ة ل اب ق م ق ي ر ط يع و الن ج ه ن م ال ة ال س الر ه ذ ه ت م د خ ت س ا
ة ي ر ظ الن ع ( م BWM ل ب ق ن م CSR ة ح ن م ال ة ار د إ ام ظ )ن ي ب ي ر ج الت ع اق و ال ن م ن ار ق ي ث ح ب ال
ف ص الو ج ه ن م ال ام د خ ت اس (، ب م لا س ي الإ ف ة ح ن م ال ة ار د )إ ة د ائ الس ق ي ر ط ب ة ي اس س الأ ر اد ص م ال .ي
دب ر ة ل اب ق م والمصادر BWM.في ة ق ي ث و و OJK ,اار انت ي و و الن BWMمع م
ي ف ة ي ع ر الش ئ ز ج ال ل ي و م الت ات س س ؤ م ل ر ي و ط الت ج ذ و م ن ة د و م ح م ة ق ي ت أ ر و ن ي ه الثانوية
, " اي س ي ن و د ن ي إ ف ة ي م ن الت ات ر و ط ت و ه ق ف ي ال ف ة ح ن م ال و ف ق و ال " ة ي ش خ ة ي س و "اي س ي ن و د ن إ
ي الت ل خ
ص
xiv
ن و ان ، ق ة ي ئ ز ج ال اف ق و الأ ك ن ، ب ة ي اع م ت ج ل ل ة ك ر الش ة ي ل و ؤ س ، م ة ح ن م : ال ة ي س ي ئ الر ة م ل ك ال
.ة ع ي ر الش
xiv
Grants Management Analysis of CSR (Corporate Social Responsibility) By
Micro Waqf Bank in Indonesia on Sharia Law Perspective
(A Case Study at Micro Waqf Bank An-Nawawi Tanara Serang-Banten)
The results of this research that; First. BWM An-Nawawi Tanara
mechanism in managing CSR grants are, a) BWM funding sources have come
from benefactors, both individuals or company, b) giving loan funds with a
mentoring system, c) some funds is locked in Islamic banks on deposit as BWM
income. Second, the contracts used by BWM are, a) grant contracts in receiving
donation funds, b) al-qardh contracts on loan funds and ju'alah contracts for
accompaniment wages and c) mudharabah contracts in a form of deposits.
Third, conformity of these contracts on sharia law are, a) the grant contracts is
inappropriate, because BWM still receives CSR funds from non-sharia
companies, b) the al-qardh contracts on loan funds is appropriate, because the
customer returns a loan in loan costs, while, the ju'alah contract for
accompaniment wages is inappropriate, because mentoring process has a time
limit, while the ju'alah contract has no time limit, c) mudhârabah contract in a
deposit is also appropriate, because sharing holder by BWM is in accordance
with a sharing holder principle.
In the previous research, the author agreed with Zurneila Sari with the
title, "Performance Analysis of Poverty Reduction Programs through KJKS BMT
in Padang City", in terms of improving the economy of a community after
becoming a customer. Amir Mu'allim "Community Perception of Islamic
Financial Institutions,” in terms of people's views on LKS because they are less-
professional, Dian Pratomo et al. "The LKMS Strategy in Developing Micro
Enterprises in BMT Kube Sejahtera Yogyakarta", that administrative costs at
BMT are removed or reduced, and disagree with Rindi Astuti with the title,
"Financial Health Assessment of Syariah Kospin Services in Pekalongan as
LKMS", on sharia principles aspects, Usep Saepullah "Islamic Law Thought
about Grants in KHI (Jurisprudence Analysis and Decision of the Supreme
Court", in a mention of grant pillars only three, and Harun Santoso "Analysis of
Akad Mudhârabah Financing Activities at BMT Syariah Sejahtera Boyolali", in
terms of the sharing holder on mudhârabah contract which are not stated.
This type of this research is qualitative by using interview guidelines to the
resource person and data analysis. This study compares between the empirical
reality (grant management mechanism CSR by BWM) with prevailing theory
(grant management in Islam), using descriptive methods. The primary resources
by using interview manager of BWM An-Nawawi Tanara, OJK and document of
BWM. And the secondary resources in this paper are Nur Atiqah Mahmudah, " Model of Development of Sharia Microfinance Institutions in Indonesia" and
Siah Khosyi'ah, " Waqf and Grants on Jurisprudence and Development
Perspectives in Indonesia".
Keywords: Grants, CSR, Micro Waqf Bank, Sharia Law.
ABSTRACT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemiskinan dan ketimpangan pendapatan merupakan persoalan rumit
yang dihadapi oleh negara. Sifatnya massif dan struktural serta meluas yang
terjadi pada setiap lapisan masyarakat. Oleh karena itu, karena negara
mempunyai dan memegang kekuasaan sekaligus kekuatan ekonomi paling
besar. Sehingga negaralah yang sewajarnya mengemban tugas mulia untuk
mengentaskan kemiskinan.
Sekalipun begitu, tidak menutup kemungkinan setiap lapisan
masyarakat mempunyai peranan yang signifikan dalam mengentaskan
kemiskinan. Bahkan peran agama juga sangat dimungkinkan dalam hal ini.1
Ada banyak cara yang berpotensi mengentaskan kemiskinan tersebut.
Cara menanggulangi kemiskinan bisa berupa:2 (a) pengembangan
kelembagaan (institutional building), (b) akses, (c) kesejahteraan (welfare),
(d) penyadaran, (conscientization), (e) partisipasi politik
(politicalparticipation). Dalam tulisan ini, tema Bank Wakaf Mikro akan
dipaparkan dalam kerangka pengembangan kelembagaan (institutional
building) atau bisa disebut “mekanisme keuangan”. Karena kekuatan Bank
Wakaf Mikro yang luar biasa untuk redistribusi ekonomi.
Salah satu upaya pemerintah mengentaskan kemiskinan ialah dengan
mendirikan Bank Wakaf Mikro. Bank Wakaf Mikro merupakan Lembaga
Keuangan Mikro Syariah (LKMS) yang didirikan oleh Otoritas Jasa
1 Riza Prima Henda, dkk.,Kemiskinan dan Kemandirian: Catatan Perjalanan dan
Refleksi Bina Swadaya, (Jakarta: Yayasan Bina Swadaya, 2003), h. 37. 2 Riza Prima Henda, dkk., Kemiskinan dan Kemandirian: Catatan Perjalanan dan
Refleksi Bina Swadaya, h. 48.
2
Keuangan (OJK) bersama dengan Lembaga Amil Zakat Nasional
(LAZNAS). Inisiasi tersebut dimaksudkan untuk memperluas akses
keuangan masyarakat di tingkat mikro, dengan berfokus pada pembiayaan
mikro masyarakat kecil, dana yang digunakan murni dana donasi (hibah).
Bahkan, OJK bekerja sama dengan pesantren atau sekolah Islam untuk
mendirikan Bank Wakaf Mikro guna menyalurkan pembiayaan di
lingkungan pesantren. OJK akan menerapkan sistem jemput bola dan
menawarkan kepada pesantren yang ada di seluruh Indonesia yang
berkompeten untuk menjadi Bank Wakaf Mikro. Selain itu OJK juga akan
menerima apabila ada pesantren yang berinisiatif untuk ikut serta. Tentunya
akan dilihat potensi masyarakat sekitar apakah memerlukan pembiayaan di
segmen mikro serta akan menyasar kepada masyarakat kecil yang produktif.
Akses keuangan menjadi salah satu kendala bagi masyarakat di daerah untuk
memacu produktivitas. Padahal jika punya modal, mereka bisa meningkatkan
taraf hidupnya. Munculnya Bank Wakaf Mikro (BWM) diharapkan bisa
menjadi solusi.3
Bank Wakaf Mikro bukan merupakan institusi perbankan, melainkan
merupakan sebuah Lembaga Keuangan Mikro Syariah dan sudah ada badan
hukumnya, yang merupakan bagian dari Industri Keuangan Non Bank
(IKNB). Meskipun namanya bank wakaf, tapi lembaga keuangan ini tidak
menjalankan fungsi wakaf. Alasan penamaan bank wakaf mikro disebabkan
operasinya yang berada di wilayah pesantren.4 Jika ini lembaga wakaf tentu
3 Barratut Taqiyyah Rafie, “OJK-Pesantren dirikan Bank Wakaf Mikro, Apa itu?”,
https://keuangan.kontan.co.id/news/ojk-pesantren-dirikan-bank-wakaf-mikro-apa-itu,
diakses tanggal 24 Maret 2018, 16:39 WIB 4 Gita Rossiana, “Bank Wakaf Mikro Bukan Bank, Justru Lembaga Non Bank”,
https://www.cnbcindonesia.com/syariah/20180406100953-29-9911/bank-wakaf-mikro-
bukan-bank-justru-lembaga-non-bank, diakses tanggal 06 April 2018, 10:17 WIB.
3
banyak sekali perbedaannya, dana wakaf harus dikelola oleh nadzir seperti
yang ada di dalam UU No 41 Tahun 2004 tentang wakaf pasal 1.5
Sehingga hal ini akan menjadi pertanyaan bagi kaum muslim. Badan
Wakaf Indonesia menilai Bank Wakaf Mikro yang didirikan oleh Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) bukan termasuk lembaga wakaf. Lembaga Keuangan
Mikro Syariah (LKMS) tersebut dinilai lebih cocok disebut sebagai Bank
Infak Mikro.
Ketua Devisi Pembinaan dan Pemberdayaan Nazhir Badan Wakaf
Indonesia (BWI) Hendri Tanjung menjelaskan bahwa terdapat beberapa
kriteria lembaga wakaf yang tidak melekat pada Bank Wakaf Mikro. Salah
satunya, menurut dia, pengelolaan lembaga wakaf yang seharusnya dikelola
seorang Nazhir atau penerima harta wakaf. Selain itu pemberi wakaf atau
wakif, menurut Hendri, haruslah seorang muslim. Sementara, donatur dari
Bank Wakaf Mikro yang ada saat ini boleh berasal dari umat muslim
maupun nonmuslim. "Kalau wakaf harus muslim, kalau yang memberi
donasinya nonmuslim bukan wakaf itu, makanya Penulis pertegas, ini
lembaga keuangan mikro", kata dia di Gedung Kementerian Komunikasi dan
Informatika, Jakarta, Selasa (27/3).6
Adapun menurut Hendri, konsep Bank Wakaf Mikro ini lebih cocok
jika diberi nama Bank Infaq Mikro. Pasalnya, konsep infaq dan sedekah
lebih fleksibel dari wakaf. Misalnya saja, pemberi infaq itu boleh saja berasal
5 Raja Suhud, “Bank Wakaf Mikro Bukan Lembaga Wakaf”,
http://mediaindonesia.com/read/detail/151699-bank-wakaf-mikro-bukan-lembaga-wakaf,
diakses tanggal 28 Maret 2018, 07:05 WIB. 6 CNN Indonesia, “Bank Wakaf Mikro Tak Penuhi Syarat Lembaga Wakaf”,
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20180327213212-78-286378/bank-wakaf-mikro-
ojk-dinilai-tak-penuhi-syarat-lembaga-wakaf, diakses tanggal 28 Maret 2018, 09:40 WIB.
4
dari seorang nonmuslim. "Kalau Bank Wakaf Mikro ini infaq sedekah, maka
yang cocok itu Bank Infaq Mikro", ujar dia.7
Kendati demikian, penerapan dari Bank Wakaf Mikro yang ada saat ini
sudah cukup baik karena memberikan akses permodalan kepada masyarakat
kecil. Apalagi mereka bisa mendapatkan pembiayaan tanpa agunan.8 Seperti
apa yang dikatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bank Wakaf Mikro bisa
menyelesaikan masalah-masalah yang tidak bisa diselesaikan perbankan.9
Presiden Jokowi memastikan, akan menambah jumlah Bank Wakaf
Mikro di Indonesia –yang mana sepanjang 2017 telah berdiri 20 Bank Wakaf
Mikro-. Hal itu diungkapkan Kepala Negara ketika menerima 300 orang
pengelola dan nasabah Bank Wakaf Mikro di Istana Negara pada 28 Maret
2018.10
OJK menargetkan jumlah cabang Bank Wakaf Mikro yang akan
ditambah sepanjang 2018 dapat mencapai 50 unit dengan menyasar daerah-
daerah di luar Pulau Jawa seperti Sulawesi, Kalimantan, bahkan Papua.11
Hemat Penulis, ini adalah bukti bahwa pertumbuhan Bank Wakaf Mikro dari
Tahun 2017 hingga 2018 begitu pesat yang menggambarkan bahwa visi misi
dan programnya cukup kuat.
7CNN Indonesia, “Bank Wakaf Mikro Tak Penuhi Syarat Lembaga Wakaf”,
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20180327213212-78-286378/bank-wakaf-mikro-
ojk-dinilai-tak-penuhi-syarat-lembaga-wakaf, diakses tanggal 28 Maret 2018, 09:40 WIB. 8Raja Suhud, “Bank Wakaf Mikro Bukan Lembaga Wakaf”,
http://mediaindonesia.com/read/detail/151699-bank-wakaf-mikro-bukan-lembaga-wakaf,
diakses tanggal 28 Maret 2018, 07:05 WIB. 9 Elba Damhuri, “Bank Wakaf Mikro Jurus Baru Pemberdayaan Ekonomi”,
https://www.republika.co.id/berita/nasional/news-analysis/18/03/12/p5gj7e440-bank-wakaf-
mikro-jurus-baru-pemberdayaan-ekonomi, diakses tanggal 12 Maret 2018, 10:04 WIB. 10
Fabian Januarius Kuwado, “Jokowi Pastikan Tambah 20 Bank Wakaf Mikro”,
https://nasional.kompas.com/read/2018/03/28/20280351/jokowi-pastikan-tambah-20-bank-
wakaf-mikro, diakses tanggal 28 Maret 2018. 11
Dara Aziliya, “Tahun ini, OJK Targetkan 50 Bank Wakaf Mikro”,
http://finansial.bisnis.com/read/20180406/89/780978/tahun-ini-ojk-targetkan-50-bank-
wakaf-mikro, diakses tanggal 06 April 2018.
5
Meski begitu, pertumbuhan keuangan syariah belum optimal karena
secara kelembagaan masih belum kokoh dalam menghadapi berbagai
tekanan untuk memacu pertumbuhannya. Seperti yang dikatakan Wimboh
selaku ketua umum pengurus pusat mes: “Berbagai program harus terus
dibangun secara berkelanjutan, seperti meningkatkan literasi keuangan atau
tingkat pemahaman masyarakat terhadap produk jasa keuangan syariah”
dalam surat kabar republika pada 26 Maret 2018.12
Maka, sebaiknya sebelum melakukan penambahan, pemerintah
mengadakan evaluasi pada kinerja lembaga yang sudah ada agar kuat dan
lancar dalam mengembangkannya.
Berdasarkan pemaparan di atas, menarik bagi Penulis untuk mengkaji
seperti apa mekanisme kerja Bank Wakaf Mikro An-Nawawi Tanara dalam
mengelola dana hibah CSR (Corporate Social Responsibility)13
, bagaimana
kesesuaiannya dengan hukum syariah. Serta landasan apa yang digunakan
dalam mendirikan Bank Wakaf Mikro.
Dipilihnya Bank Wakaf Mikro an-Nawawi Tanara sebagai lokasi
penelitian karena salah satu lembaga keuangan mikro yang tertata sistem
kerjanya dari segi laporan keuangannya yang rapih dan transparan, cara
pembiayaannya yang sistematis, struktur organisasi yang rapih, visi misi
yang jelas, namun tetap perlu untuk dikaji kesesuaian akadnya dengan
hukum syariah.
Pada penelitian sebelumnya yang membahas tentang LKMS, Penulis
dapati beberapa pendapat yang Penulis sependapat dengannya dan pendapat
12
Halimatus Sa’diyah, Idealisa Masyrafina, “Wimboh, MES dan Bank Wakaf Mikro”,
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/news-analysis/18/03/25/p65o1b440-wimboh-
mes-dan-bank-wakaf-mikro, diakses tanggal 26 Maret 2018. 13
CSR menurut Lord Holme dan Richard Watt, dalam Nor Hadi. CSR adalah
komitmen berkelanjutan dari perusahaan yang berjalan secara etis dan memiliki kontribusi
terhadap pembangunan untuk meningkatkan kualitas hidup tenaga kerja dan keluarga
mereka, dan juga komunitas lokal serta masyarakat luas”. Nor Hadi,Corporate Social
Responsibility, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), h. 46.
6
yang tidak sependapat dengannya. Seperti Penulis sependapat dengan
Zurneila Sari dengan judul “Analisis Kinerja Program Penanggulangan
Kemiskinan Melalui KJKS BMT di Kota Padang” dalam hal peningkatan
ekonomi masyarakat setelah menjadi nasabah, Amir Mu’allim “Persepsi
Masyarakat Terhadap Lembaga Keuangan Syariah” dalam hal pandangan
miring masyarakat terhadap LKS karena kurang profesional, Dian Pratomo
dkk. “Strategi LKMS dalam Mengembangkan Usaha Mikro di BMT Kube
Sejahtera Yogyakarta” dalam hal biaya administrasi di BMT dihilangkan
atau dikurangi, dan tidak sependapat dengan Rindi Astuti dengan judul,
“Penilaian Kesehatan Keuangan Pada Kospin Jasa Syariah Pekalongan
Sebagai LKMS” dalam hal aspek prinsip syariah, Usep Saepullah “Pemikiran
Hukum Islam tentang Hibah dalam KHI (Analisis Fikih dan Putusan
Mahkamah Agung)” dalam hal penyebutan rukun hibah hanya tiga, dan
Harun Santoso “Analisis Kegiatan Pembiayaan Akad Mudhârabah di BMT
Syariah Sejahtera Boyolali” dalam hal bagi hasil akad mudhârabah tidak
disebutkan. Hal inilah yang nantinya menjadi tolak ukur bagi penelitian
Penulis dalam tulisan ini.
B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat
diidentifikasi masalah yang akan dikaji pada penelitian ini, yakni :
a. Pihak BWI menyatakan bahwa penamaan Bank Wakaf Mikro kurang
pas. Terdapat beberapa kriteria lembaga wakaf yang tidak melekat
pada Bank Wakaf Mikro.
b. Masih terdapat donatur Bank Wakaf Mikro berasal dari nonmuslim,
sehingga rawan terjadi syubhat.
c. Pemberian donasi kepada BWM sifatnya tidak wajib, sehingga dapat
mengukur sejauh mana kekuatan finansial Lembaga Keuangan Syariah
7
(LKS) dan sejauh mana komitmen LKS memberikan dukungan
terhadap lembaga keuangan mikro syariah.
d. Dibutuhkan penelitian mengenai mekanisme pengelolaan dana hibah
CSR oleh Bank Wakaf Mikro di Pesantren An-Nawawi Tanara, apakah
sudah transparan, akad apa saja yang digunakan.
e. Dibutuhkan penelitian mengenai mekanisme pengelolaan dana hibah
CSR oleh Bank Wakaf Mikro di Pesantren An-Nawawi Tanara dan
kesesuaian akadnya dengan hukum syariah.
f. Dibutuhkan penelitian mengenai kendala yang dihadapi Bank Wakaf
Mikro An-Nawawi Tanara pada aspek pengelolaan dana hibah CSR
dilihat dari kacamata syariah.
g. Kendala yang dihadapi Bank Wakaf Mikro di Indonesia dalam aspek
teknis penghimpunan dana hibah atau penyaluran dana hibah.
2. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut di atas maka Penulis
membatasi penelitian pada Bank Wakaf Mikro di Indonesia yang
berkaitan dengan mekanisme pengelolaan dana hibah CSR oleh Bank
Wakaf Mikro An-Nawawi Tanara dan kesesuaian akadnya dengan hukum
syariah.
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka dapat
dirumuskan masalah yang akan diuraikan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a. Bagaimana mekanisme pengelolaan dana hibah CSR oleh Bank Wakaf
Mikro An-Nawawi Tanara?
b. Apa saja akad yang digunakan dalam mengelola dana hibah CSR oleh
Bank Wakaf Mikro An-Nawawi Tanara?
8
c. Apakah akadnya sesuai dengan hukum syariah?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui mekanisme pengelolaan dana hibah CSR oleh Bank
Wakaf Mikro An-Nawawi Tanara.
2. Untuk mengetahui akad yang digunakan dalam mengelola dana hibah
CSR oleh Bank Wakaf Mikro An-Nawawi Tanara.
3. Untuk mengetahui kesesuaian akadnya dengan hukum syariah.
D. Kegunaan Penelitian
1. Secara teoritis:
Diharapkan dapat menjadi bahan kajian dan referensi bagi peneliti
lain yang melakukan penelitian sejenis.
2. Secara praktis:
a. Untuk menambah ilmu pengetahuan bagi peneliti sendiri.
b. Dapat menjadi bahan kajian serta diharapkan hasil penelitian ini dapat
menambah kontribusi dalam rangka memperkaya khazanah ilmu
pengetahuan, khususnya yang berkaitan dengan Lembaga Keuangan
Mikro Syariah.
D. Kajian Pustaka
Penelitian yang akan Penulis garap merupakan pembahasan terbaru,
maka kemungkinan masih sedikit penilitian terdahulu membahas materi ini,
yaitu mengenai Bank Wakaf Mikro yang baru saja berdiri di Tahun 2017
bulan juli lalu. Sementara ada beberapa penelitian terdahulu yang agak
menyentuh pembahasan ini. Seperti beberapa penelitian di bawah ini, yakni:
9
1. Tesis
Pertama, Andi Cahyono, dari hasil penelitiannya bahwa akad
murâbahah pada LKMS secara umum menggunakan dua model yaitu
murâbahah langsung dan murâbahah diwakilkan. Praktik pembiayaan
murâbahah langsung secara umum telah memenuhi ketentuan yang
difatwakan oleh DSN-MUI. Karena pihak LKMS dan anggota biasanya
bersama-sama ke supplier sehingga ada transparansi dari kedua belah
pihak tentang harga perolehan, penentuan harga jual dan diskon dari
supplier. Murâbahah bi al-wakâlah permasalahannya lebih kompleks,
namun secara umum belum sepenuhnya sesuai fatwa DSN-MUI.
Barangnya yang akan dibeli belum bisa diketahui secara pasti harga
perolehannya sebelum akad dan karena tidak memungkinkan adanya
bukti pembelian dari anggota oleh supplier. Maka penentuan harga
jualnya di muka atau ketika pada saat pengajuan pembiayaan murâbahah
dan secara prinsip barang tersebut belum dibeli atau menjadi hak milik
LKMS. Maka pembiayaannya berdasarkan jumlah pengajuan,
pembiayaannya bukan berdasarkan pada harga perolehan barang.
Kurangnya jumlah SDM dan kurangnya pemahaman terhadap prinsip
murâbahah serta kurang maksimalnya DPS menjadi faktor penghambat
aplikasi fatwa DSN-MUI.14
Persamaan penelitian Andi dengan penelitian Penulis ialah sama-
sama membahas Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS).
Perbedaannnya dengan penelitian Penulis ialah selain tempat dan
tahun juga dari aspek peneltiannya, Andi meneliti dari aspek praktik
pembiayaan murâbahah pada sebuah LKMS, dan tempatnya di Surakarta
14
Andi Cahyono, “Aplikasi Fatwa DSN-MUI tentang Murabahah terhadap
Praktik Pembiayaan Murabahah Pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah di Surakarta
Periode Tahun 2010”, Tesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011.Tidak diterbitkan
(t.d).
10
Tahun 2010. Sementara penelitian Penulis membahas tentang mekanisme
pengelolaan dana hibah CSR pada Bank Wakaf Mikro di Pesantren An-
Nawawi Tanara Serang-Banten.
Kedua, Dian Rahmalia dalam tesisnya menunjukkan bahwa kinerja
keuangan koperasi simpan pinjam pola syariah dan pola konvensional
cukup baik. Karakteristik pembiayaan agribisnis pada koperasi simpan
pinjam pola syariah dan pola konvensional berbeda. Perbedaan
karakteristik pembiayaan agribisnis pada koperasi simpan pinjam pola
syariah dan pola konvensional adalah dalam hal cost of fund dan periode
pemberian pembiayaan. Rumusan strategi pengembangan pembiayaan
agribisnis pada koperasi simpan pinjam pola syariah dan pola
konvensional di Kabupaten Lampung Tengah yaitu : (a) merekrut SDM
terampil, (b) memberikan pembinaan kepada anggota, (c) link program
untuk mendapatkan modal dengan skim jatuh tempo, (d) promosi melalui
berbagai media, dan (e) koordinasi dengan pemerintah dalam hal
pelatihan dan akses permodalan. Strategi prioritas dalam pengembangan
pembiayaan agribisnis pada koperasi simpan pinjam pola syariah dan pola
konvensional di Kabupaten Lampung Tengah yaitu meningkatkan kualitas
dan kuantitas SDM.15
Persamaan penelitian Dian dengan penelitian Penulis ialah sama-
sama membahas tentang Koperasi Syariah.
Perbedaannya dengan penelitian Penulis ialah Dian meneliti strategi
pengembangan pembiayaan Agribisnis pada Koperasi Simpan Pinjam
Pola Syariah dan Pola Konvensional di Kabupaten Lampung Tengah
Melalui Pendekatan ANP (ANALYTIC NETWORK PROCESS),
15
Dian Rahmalia, “Strategi Pengembangan Pembiayaan Agribisnis Pada
Koperasi Simpan Pinjam Pola Syariah dan Pola Konvensional di Kabupaten Lampung
Tengah Melalui Pendekatan ANP (ANALYTIC NETWORK PROCESS)”, Tesis,
Universitas Lampung, Bandar Lampung, Februari 2017. Tidak diterbitkan (t.d).
11
sementara penelitian Penulis membahas mekanisme pengelolaan dana
hibah CSR oleh Bank Wakaf Mikro perspektif hukum syariah.
Ketiga, Si Islam Siarno dalam tesisnya menunjukkan bahwa
berdasarkan perhitungan uji pangkat tanda wilcoxon Signed Rank Test
untuk variabel modal didapatkan nilai -p sebesar 0,000 (0,000<0,05) yang
berarti ada beda variabel modal sebelum dan sesudah memperoleh
pembiayaan dari BMT yang mana terjadi peningkatan modal usaha
sebanyak 94%. Variabel omzet penjualan didapat nilai -p sebesar 0,000
(0,000<0,05) yang berarti ada perbedaan variabel omzet penjualan
sebelum dan sesudah memperoleh pembiayaan dari BMT di kota
Surakarta, yaitu sebanyak 77 %. Untuk variabel keuntungan didapat nilai
-p sebesar 0,000 (0,000<0,05) yang berarti ada perbedaan variabel
keuntungan sebelum dan sesudah memperoleh pembiayaan dari BMT di
kota Surakarta, yaitu terjadi peningkatan sebanyak 76%.16
Persamaan dengan tesis Penulis ialah bahwa penelitian Si Islam
Siarno sama-sama membahas lembaga keuangan mikro syariah, karena
baik BMT dan Bank Wakaf Mikro juga sebuah lembaga keuangan mikro
syariah.
Perbedaannya ialah bahwa penelitian Penulis tentang mekanisme
pengelolaan dana hibah CSR yang dilakukan BWM An-Nawawi Tanara
di Serang ditinjau dari hukum ekonomi syariah, sementara Si Islam Siarno
membahas tentang perkembangan usaha mikro setelah memperoleh
pembiayaan dari Baitul Maal Wa Tamwil di Surakarta Tahun 2015.
Keempat, Hardianto Ritonga dalam tesisnya menunjukkan bahwa
keberadaan BMT sangat strategis demi terangkatnya ekonomi rakyat,
dalam hal ini peran BMW dalam pemberdayaan usaha mikro berposisi
16
Si Islam Siarno, “Analisis Perkembangan Usaha Mikro dan Kecil Setelah
Memperoleh Pembiayaan dari Baitul Mal Wat Tamwil di Kota Surakarta Tahun 2015”,
Tesis, Institut Agama Islam Negeri Surakarta 2015. Tidak diterbitkan (t.d).
12
sebagai penyandang dana atau modal yang kemudian disalurkan kepada
anggota BMT-AU yang masih membutuhkan dana sebagai modal usaha.
Namun tetap BMT-AU tidak terlepas dari kendala yang bersifat internal
maupun eksternal.17
Persamaan dengan penelitian Penulis ialah Hardianto Ritonga sama-
sama membahas tentang lembaga keuangan mikro syariah, yang mana
baik BMT maupun BWM, merupakan sebuah lembaga keuangan mikro
syariah.
Perbedaan dengan penelitian Penulis ialah pada lokasi, waktu dan
aspek analisis. Penelitian Hardianto lebih mengacu pada bahasan tentang
peran BMT dalam pemberdayaan usaha mikro dan kecil menengah di
BMT Amanah Ummah Surabaya Tahun 2015, sementara penelitian
Penulis mengacu pada bahasan mekanisme yang dilakukan BWM An-
Nawawi Tanara dalam mengelola dana hibah CSR ditinjau dari hukum
ekonomi syariah di Serang-Banten Tahun 2018-2019.
Kelima, Amprianto dalam tesisnya menganalisa tentang strategi
pengembangan di lembaga keuangan mikro syariah. Penelitian ini
menganalisa berbagai faktor dari lingkungan internal maupun eksternal
yang kemudian digunakan sebagai dasar pembuatan strategi
pengembangan yang dapat di aplikasikan di BMT (Baitul Mal Wat
Tamwil) Amal Mulia Suruh Kabupaten Semarang. Dari beberapa analisis
faktor internal dan eksternal, didapatkan tiga prioritas strategi yaitu: 1)
melakukan kerjasama dengan seluruh mitra untuk mendapatkan dukungan
pendanaan, 2) melakukan penetrasi pasar, 3) meningkatkan kualitas
17
Hardianto Ritonga, “Peranan Baitul Maal Wat Tamwil Dalam Pemberdayaan
Usaha Mikro dan Kecil Menengah; Studi Kasus Baitul Maal Wat Tamwil Amanah
Ummah Surabaya”, Tesis, Universitas Islam Negara Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015.
Tidak diterbitkan (t.d).
13
pelayanan internal melalui training – training untuk berbagai bidang
operasional.18
Persamaan penelitian Penulis dengan penelitian Amprianto adalah
sama-sama membahas tentang lembaga keuangan mikro syariah.
Perbedaannya dengan penelitian Penulis ialah pokok bahasan tesis
dan tempat. Amprianto fokus menganalisa tentang strategi pengembangan
yang dapat di aplikasikan di BMT (Baitul Mal Wat Tamwil) Amal Mulia
Suruh Kabupaten Semarang. Sementara penelitian Penulis fokus
membahas mekanisme BWM An-Nawawi Tanara dalam mengelola dana
hibah CSR.
2. Jurnal
Pertama, jurnal yang berjudul “Persepsi Masyarakat Terhadap
Lembaga Keuangan Syariah” oleh Amir Mu’allim dari Universitas
Airlangga. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pandangan
masyarakat terhadap Lembaga Keuangan Syariah dan ini dapat diwakili
dengan pandangan masyarakat terhadap perbankan syariah. Dari
penelitian ini terungkap bahwa dari 95% responden berpendapat bahwa
sistem perbankan syariah penting dan dibutuhkan dalam mendukung
kelancaran transaksi ekonomi.
Namun berdasarkan survei yang dilakukan di Jawa Barat 81 %
responden menyaktakan bahwa Bank Syariah secara eksklusif hanya
khusus untuk umat Islam. Selain itu pengetahuan masyarakat tentang
perbankan syariah relatif tinggi, namun mengenai keunikan produk/jasa
Bank Syariah secara umum masih rendah. Faktor yang masih memotivasi
masyarakat untuk menggunakan jasa Perbankan Syariah untuk
18
Amprianto, “Analisis Strategi Pengembangan Pada Baitul Maal Wat Tamwil
(BMT) Amal Mulia Suruh Kabupaten Semarang”, Tesis, Universitas Muhammadiyah
Surakarta 2016. Tidak diterbitkan (t.d).
14
masyarakat Jabar dan Jatim ternyata lebih didominasi oleh faktor kualitas
pelayanan dan kedekatan lokasi bank dari pusat kegiatan.19
Persamaan penelitian Amir dengan penelitian Penulis ialah sama-
sama membahas Lembaga Keuangan yang berlandaskan syariah, hanya
saja Amir membahas Lembaga Keuangan Syariah dan penelitian Penulis
membahas tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah.
Perbedaannya dengan penelitan Penulis, Amir membahas tentang
pendapat masyarakat tentang Lembaga Keuangan Syariah yang diwakili
dengan perbankan syariah. Sementara penelitian sekarang, membahas
tentang Bank Wakaf Mikro An-Nawawi Tanara, inisiasi tersebut masuk
kategori Lembaga Keuangan Mikro Syariah, diteliti dari sudut mekanisme
kerja dalam mengelola dana hibah CSR perspektif hukum syariah.
Kedua, jurnal yang berjudul “Strategi Lembaga Keuangan Mikro
Syariah dalam Mengembangkan Usaha Mikro (Kasus LKMS BMT KUBE
Sejahtera Unit 20, Sleman-Yogyakarta)”, Oleh Dian Pratomo, Musa
Hubeis, dan Illah Saillah. Dian Pratomo dkk. menyimpulkan dalam
penelitiannya bahwa hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa posisi
perusahaan berada dalam kondisi grow.
Maka implementasi strategi yang diperlukan yaitu: (1)
memperbanyak kredit usaha untuk industri/usaha mikro, (2) biaya pada
simpanan nasabah seperti biaya administrasi sebaiknya dihilangkan, agar
nasabah merasa tidak terbebani dengan biaya yang tidak diinginkan, (3)
dapat diminimalkan biaya pada proses pengurusan pembiayaan seperti
biaya administrasi maupun biaya Notaris, (4) dibuat penawaran paket-
paket pembiayaan yang unik dan tidak dipunyai oleh paket pembiayaan
pada Lembaga Keuangan yang lain dengan bagi hasil yang menarik, (5)
19
Amir Mu’allim, “Persepsi Masyarakat Terhadap Lembaga Keuangan
Syariah”, dalam Jurnal Al-Mawarid, Edisi X, 2003, h. 22.
15
memilih lokasi yang dekat dengan nasabah yang memiliki karakteristik
usaha yang digeluti, misalnya dekat dengan pasar, jika perlu ada
karyawan BMT yang mengambil setoran debitur ke lokasi tempat usaha
tiap debitur, (6) advertorial dapat dijalankan dengan memasang halaman
advertorial di surat kabar lokal, (7) testimoni dapat dilakukan melalui
pertemuan-pertemuan dengan mengundang para nasabah dari kelompok
industri mikro, (8) Sales force diperlukan karena tidak semua nasabah
mempunyai waktu untuk datang, bertanya dan bertransaksi dengan BMT
di kantor.20
Persamaan penelitian Dian Pratomo dkk. dengan penelitian Penulis
ialah sama-sama membahas Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS).
Perbedaannya dengan penelitian Penulis ialah Dian Pratomo dkk.
membahas dari sisi strategis yg dilakukan oleh LKMS dalam
mengembangkan usaha mikro, dan tempatnya di BMT KUBE Sejahtera
Unit 20 Sleman di Kota Yogyakarta, sementara penelitian Penulis dari sisi
mekanisme pengelolaan dana yang diterima LKMS, di BWM An-Nawawi
Tanara.
Ketiga, Kaffi Wanatul Ma’wa, dalam jurnalnya yang berjudul
“Perlindungan Hukum Bagi Nasabah Penyimpan Lembaga Keuangan
Mikro Syariah Yang Mengalami Kerugian Finansial”, ia membahas
tentang perlindungan hukum bagi nasabah penyimpan Lembaga
Keuangan Mikro Syariah yang mengalami kerugian finansial. Ia
menyimpulkan bahwa bentuk perlindungan hukum bagi nasabah
penyimpan Lembaga Keuangan Mikro Syariah ditinjau dari Teori
Philipus M. Hadjon dan sesuai dengan amanah Pasal 26 huruf (b)
20
Dian Pratomo, dkk., “Strategi Lembaga Keuangan Mikro Syariah dalam
Mengembangkan Usaha Mikro; Kasus LKMS BMT KUBE Sejahtera Unit 20, Sleman-
Yogyakarta”, dalam Jurnal MPI Vol. 4 No. 1. Februari 2009, h. 15.
16
Undang-undang Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Lembaga Keuangan
Mikro.
Maka bentuk perlindungan hukum, dapat berupa: a. Perlindungan
preventif membuat peraturan OJK tentang mekanisme pengaduan nasabah
penyimpan, mencantumkan adanya fasilitas pengaduan nasabah dalam
perjanjian, media elektronik maupun tertulis serta peningkatan edukasi
untuk nasabah. b. Perlindungan represif yang berupa penyelesaian
pengaduan nasabah melalui jalur litigasi dalam hal ini Pengadilan Agama,
maupun Non litigasi dalam hal ini melalui Badan Arbitrase Syariah
Nasional (BASYARNAS) atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk
memperoleh fasilitasi penyelesaian.21
Persamaan penelitian Kaffi dengan penelitian Penulis ialah sama-
sama membahas dengan tema besar LKMS.
Perbedaannya dengan penelitian Penulis ialah Kaffi meneliti tentang
perlindungan hukum bagi nasabah yang mengalami kerugian finansial di
LKMS, sementara Penulis membahas tentang mekanisme pengelolaan
dana hibah CSR oleh Bank Wakaf Mikro An-Nawawi Tanara dari
kacamata syariah.
Keempat, jurnal yang berjudul “Akses UMKM Terhadap
Pembiayaan Mikro Syariah dan Dampaknya Terhadap Perkembangan
Usaha: Kasus BMT Tadbiirul Ummah, Kabupaten Bogor” oleh
Lukytawati Anggraeni, Herdiana Puspitasari, Salahuddin El Ayubbi, dan
Ranti Wiliasih dari Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan
Manajemen Institut Pertanian Bogor (IPB). Dalam jurnal ini Penulis
menyimpulkan bahwa akses UMKM BMT terhadap perbankan jauh lebih
kecil dibandingkan responden kontrol. Sebagian besar UMKM BMT
21
Kaffi Wanatul Ma’wa, “Perlindungan Hukum Bagi Nasabah Penyimpan
Lembaga Keuangan Mikro Syariah Yang Mengalami Kerugian Finansial”, dalam jurnal
Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang, h. 23.
17
menjadikan BMT sebagai lembaga keuangan komplementer dengan
perbankan formal (66,67 persen). Rata-rata jumlah pinjaman dan
simpanan responden BMT lebih kecil dari UMKM kontrol yaitu Rp 2,92
juta dan Rp 11,94 juta. Faktor-faktor yang mempengaruhi akses UMKM
terhadap pembiayaan mikro syariah dari BMT adalah variabel dummy
akses simpanan, umur pengusaha UMKM, dummy jenis usaha 2
(manufaktur), serta omset usaha dengan nilai odds ratio sebesar 17,514,
1,191, 26,353 dan 1,000.
Pembiayaan mikro syariah dari BMT berdampak positif terhadap
perkembangan UMKM. Rata-rata keuntungan usaha mengalami
peningkatan sebesar 6,21% dari Rp 79,12 juta menjadi Rp 84,03 juta per
Tahun. Berdasarkan analisis OLS, faktor-faktor yang mempengaruhi nilai
perkembangan keuntungan usaha UMKM adalah lama pendidikan, lama
usaha, besarnya pembiayaan syariah BMT dan besarnya kredit
konvensional.22
Persamaan penelitian Lukytawati Anggraeni dkk. dengan penelitian
Penulis adalah sama-sama membahas di wilayah mikro yaitu tentang
Akses UMKM Terhadap Pembiayaan Mikro Syariah dan Dampaknya
Terhadap Perkembangan Usaha.
Perbedaannya dengan penelitian Penulis adalah Lukytawati
Anggraeni dkk. membahas seberapa jauh akses pembiayaan UMKM
terhadap pembiayaan mikro syariah dan dampaknya terhadap
perkembangan usaha, sementara dalam penelitian Penulis, Penulis
meneliti mekanisme pengelolaan dana hibah CSR oleh Bank Wakaf
Mikro di Pesantren An-Nawawi Tanara menurut hukum syariah, sehingga
22
Lukytawati Anggraeni, dkk., “Akses UMKM Terhadap Pembiayaan Mikro
Syariah dan Dampaknya Terhadap Perkembangan Usaha: Kasus BMT Tadbiirul
UmmahKabupaten Bogor”, dalam Jurnal Al-Muzara’ah IPB, Vol. 1 No. 1 2013, h. 66-
67.
18
termasuk didalamnya membahas pembiayaan terhadap masyarat
mikro/nasabah ataupun dampaknya, seperti yang dilakukan oleh
Lukytawati Anggraeni dkk.
Kelima, Burhanuddin Yusuf dalam jurnalnya ia menyimpulkan
bahwa Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Al Munawwarah
dikategorikan sebagai koperasi cukup sehat. Namun ada beberapa hal
yang belum memenuhi kriteria tingkat kesehatannya. Kelemahan yang
perlu diperbaiki pada aspek fungsi pengawas syariah, namun dapat diatasi
dengan peningkatan kualitas SDM baik pengawas, pengurus dan
pengelola. Dengan demikian anggapan Koperasi Syariah itu tidak
professional dan tidak baik manajemenya adalah anggapan yang kurang
tepat.23
Persamaannya dengan penelitian Penulis ialah sama-sama
membahas Koperasi Syariah.
Perbedaannya ialah dari aspek pisau analisisnya. Jika Yusuf
menganalis tingkat kesehatan koperasi syariah. Sementara penelitian
Penulis menganalisis pengelolaan dana hibah CSR oleh Bank Wakaf
Mikro An-Nawawi Tanara perspektif hukum syariah.
Keenam, Aldesta Nurika Perwitasari Tunas, Lukytawati Anggraeni,
dan Deni Lubis dalam jurnalnya, mereka menyimpulkan bahwa faktor-
faktor yang mempengaruhi akses UMKM terhadap pembiayaan mikro
syariah BMT adalah lama usaha, omset usaha, total aset, dan jumlah
bangunan. Jumlah pembiayaan mikro syariah berpengaruh positif
terhadap perkembangan UMKM dengan faktor-faktor yang
23
Burhanuddin Yusuf, “Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Syariah”, dalam
jurnal Bisnis dan Manjemen, Vol. 6 No. 1April 2016, h. 101.
19
mempengaruhi nilai perkembangan omset adalah frekuensi pembiayaan,
lama usaha, dan jumlah pembiayaan.24
Persamaan penelitian Aldesta dkk. dengan penelitian Penulis ialah
sama-sama membahas tema di wilayah mikro.
Perbedaannya ialah dari pisau analisis dan lokasi penelitian, Aldesta
dkk. menganalisis pengaruh pembiayaan syariah terhadap perkembangan
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Depok. Sementara
penelitian Penulis menganalisis pengelolaan dana hibah CSR oleh Bank
Wakaf Mikro perspektif hukum syariah di BWM An-Nawawi Tanara.
Ketujuh, Ahmad Guspula, Awaludin Ahmad dalam jurnalnya
menyimpulkan bahwa kulitas pelayanan yang dilihat dari 5 dimensi:
tangibles (aspek-aspek nyata yang dilihat secara fisik), reliability
(kemampuan untuk menunjukkan atau melaksanakan service yang
dijanjikan secara tepat dan dapat dipercaya), responsiveness (kerelaan
untuk membantu pelanggan dan memberikan service yang tepat),
assurance (pengetahuan, kesopanan dan kemampuan karyawan untuk
menyampaikan kepercayaan dan keyakinan kepada pelanggan sehingga
pelanggan merasa aman atau terjamin) dan empathy (perhatian atau
pemahaman secara pribadi kepada nasabah) mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kepercayaan nasabah jasa keuangan syari’ah di
Wonosobo, dan kepuasan terbukti mampu memediasi kualitas pelayanan
terhadap kepercayaan nasabah jasa keuangan syari’ah di Wonosobo.25
Persamaan penelitian Guspula dengan penelitian Penulis ialah
sama-sama membahas tema Koperasi Jasa Keuangan Syariah.
24
Aldesta Nurika Perwitasari Tunas, dkk., “Analisis Pengaruh Pembiayaan
Syariah terhadap Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah di Kota Depok”, dalam
jurnal Al-Muzara’ah, Vol. 2 No. 1 IPB Bogor, h. 1. 25
Ahmad Guspula, dkk., “Kualitas Pelayanan, Kepuasan dan Kepercayan
Nasabah Pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah di Wonosobo”, dalam jurnal PPKM III
UNSIQ Wonosobo, Juli 2015, h. 169.
20
Perbedaannya dengan penelitian Penulis ialah aspek penelitian dan
tempat. Guspula meneliti kualitas pelayanan, kepuasan dan kepercayaan
nasabah pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah di Wonosobo, sementara
penelitian Penulis meneliti mekanisme pengelolaan dana hibah CSR oleh
Bank Wakaf Mikro perspektif hukum syariah di BWM An-Nawawi
Tanara Serang-Banten.
Kedelapan, Rinda Astuti dalam penelitiannya ia menyimpulkan
bahwa pengukuran kesehatan pada sebuah lembaga keuangan merupakan
sebuah hal yang wajib dilakukan sebagai bagian dari fungsi pengawasan
dari otoritas yang ada. Untuk mengukur tingkat kesehatan Koperasi Jasa
Keuangan Syariah menggunakan pengukuran khusus berupa PERMEN
No. 14 Tahun 2009. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa obyek penelitian “Kospin Jasa Syariah” yang berpusat
di Pekalongan dalam perhitungan kesehatan disifat “Sehat”. Pengukuran
kesehatan meliputi aspek permodalan Kospin Jasa Syariah “cukup sehat”.
Aspek Rentabilitas dan efisiensi “sehat”, Aspek Kualitas dan Aktiva
Produktif “sehat”, Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan “sehat”dan
Aspek Likuiditas “sehat”.26
Persamaan penelitian Rinda dengan penelitian Penulis ialah sama-
sama membahas tema besar Lembaga Keuangan Mikro Syariah.
Perbedaannya ialah aspek penelitian, penelitian Rinda membahas
kesehatan keuangan pada Kospin Jasa Syariah di Pekalongan sebagai
Lembaga Keuangan Mikro Syariah, sementara penelitian Penulis
membahas tentang mekanisme pengelolaan dana hibah CSR oleh Bank
Wakaf Mikro An-Nawawi Tanara perspektif hukum syariah di Serang-
Banten.
26
Rinda Astuti, “Penilaian Kesehatan Keuangan Pada Kospin Jasa Syariah
Pekalongan Sebagai Lembaga Keuangan Mikro Syariah”, dalam jurnal STAIN
Pekalongan, Vol. 8 No. 1Mei 2011, h. 154.
21
Kesembilan, Zurnelia Sari dalam penelitiannya menyimpulkan
bahwa kinerja program penanggulangan kemiskinan melalui KJKS BMT
yang berupa dampak dari program sangat baik. Pertama, perkembangan
usaha dan peningkatan pendapatan keluarga miskin dengan persentase
penilaian sebesar 93,02%. Kedua, peningkatan kualitas hidup keluarga
miskin dengan tersedianya kebutuhan dasar di bidang pendidikan dan
kesehatan dengan persentase penilaian 93,02%. Ketiga, peningkatan mutu
sumber daya manusia, baik dari segi pengetahuan, sikap maupun
keterampilan dengan persentase penilaian sebesar 80.62%. Keempat,
peningkatan sarana/prasarana nagari/kelurahan dengan persentase
penilaian sebesar 95,35%. Kelima, pengembangan usaha masyarakat
nagari/kelurahan dengan persentase penilaian sebesar 100%. Dan tolak
ukur yang keenam yaitu penguatan kelembagaan KJKS BMT dengan
kelembagaan lainnya dengan persentase penilaian sebesar 100%.27
Persamaan penelitian Zurnelia dengan penelitian Penulis ialah
sama-sama membahas tema tentang Koperasi Jasa Keuangan Syariah.
Perbedaannya dengan penelitian Penulis ialah pisau analisis, waktu
dan lokasi penelitian. Zurnelia menganalisis kinerja program
penanggulangan kemiskinan melalui KJKS BMT di kota Padang Tahun
2013, sementara penelitian Penulis menganalisis pengelolaan dana hibah
CSR oleh Bank Wakaf Mikro An-Nawawi Tanara di Serang-Banten
perspektif hukum syariah.
Dari sini dapat dilihat, bahwa penelitian di atas sangat berbeda dengan
penelitian Penulis. Penelitian terdahulu tidak menyentuh bahasan tentang
pengelolaan dana hibah CSR Oleh Bank Wakaf Mikro ditinjau dari hukum
syariah. Semoga kedepannya penelitian ini dapat menjadi ilmu pengetahuan
27
Zurnelia Sari, “Analisis Kinerja Program Penanggulangan Kemiskinan Melalui
KJKS BMT: Studi Pada Kota Padang”, UIN Padang, 2013, h. 1.
22
baru dan bisa dijadikan refrensi utama dalam penelitian yang berhubungan
dengan Bank Wakaf Mikro nantinya.
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah melalui
pendekatan kualitatif. Artinya data yang dikumpulkan bukan berupa
angka-angka, melainkan data tersebut berasal dari naskah wawancara,
catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan, memo, dan dokumen resmi
lainnya. Sehingga yang menjadi tujuan dari penelitian kualitatif ini adalah
ingin menggambarkan realita empirik di balik fenomena secara
mendalam, rinci dan tuntas. Oleh karena itu penggunaan pendekatan
kualitatif dalam penelitian ini adalah dengan mencocokkan antara realita
empirik dengan teori yang berlaku dengan menggunakan metode
diskriptif.28
Dalam penelitian ini, peneliti akan menitikberatkan pada
pengelolaan dana hibah CSR oleh Bank Wakaf Mikro An-Nawawi Tanara
Serang-Banten ditinjau dari hukum syariah. Dengan demikian, metode
yang dilakukan peneliti dengan cara pengamatan langsung terhadap
kegiatan, program dan sistem yang dilakukan oleh Bank Wakaf Mikro
An-Nawawi Tanara, baik berupa kegiatan penyerapan, pendataan dsb,
sehingga mencapai pada hasil yang diharapkan dari tujuan Bank Wakaf
Mikro tersebut.
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan
deskriptis analitis, yaitu suatu metode yang meneliti status kelompok
manusia, objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu
28
Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda
Karya, 2004), h. 138.
23
kelas peristiwa pada masa yang sekarang dengan tujuan membuat
deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta, sifat serta hubungan antar fenomena yang
diselidiki.29
Jadi penelitian ini dilakukan di tiga tempat yaitu: OJK, BWM
Pesantren An-Nawawi Tanara di Serang-Banten, dan LAZNAS BSM
dengan menggunakan metode dan teknik penelitian lapangan. Penelitian
ini melakukan observasi pada ketiga lembaga tersebut dan wawancara
dengan para anggota yang terlibat aktif di dalamnya.
Penelitian ini mengarah kepada identifikasi (pengenalan) terhadap
hukum nyata yang berlaku, baik implisit maupun eksplisit di dalam
perundangan, lapangan atau dalam kepustakaan. Begitu pula diarahkan
kepada efektivitas (keberlakuan) hukum itu dalam realita di masyarakat.
Dari data-data yang dikumpulkan di lapangan, maka dapat diketahui
apakah sistem pengelolaan dana hibah CSR oleh Bank Wakaf Mikro An-
Nawawi Tanara telah sesuai akadnya dengan hukum syariah. Begitu pula,
teori-teori yang diuraikan dalam kepustakaan benar-benar berlaku dalam
kenyataan, ataukah belum berlaku, tidak berlaku, terjadi penyimpangan,
telah berubah dan sebagainya.
3. Sumber Data
Dalam penelitian ini data yang diperoleh berupa data yang
bersumber secara primer atau langsung dan data sekunder. Data primer
adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul
data. Sementara sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak
langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang
lain atau lewat dokumen.30
29
Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: PT. Ghalia Indonesia, 2000), h. 63. 30
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung:
ALFABETA, 2015), Cet. 22, h. 225.
24
Sumber data primer diperoleh melalui wawancara kepada
narasumber yang berkaitan dengan lokasi penelitian, sedangkan sumber
data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan.31
4. Jenis Data
Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah jenis data
primer berupa wawancara kepada OJK, BWM Pesantren An-Nawawi
Tanara, dan LAZNAS BSM.
Data sekunder berupa Al-Qur’an, Hadits, kitab-kitab yang berkaitan
dengan lembaga keuangan mikro syariah, laporan mekanisme pengelolaan
dana hibah CSR di Bank Wakaf Mikro An-Nawawi Tanara, tesis yang
berkaitan dengan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS), disertasi,
kamus beberapa literatur, artikel-artikel baik majalah, jurnal, surat kabar
maupun internet dan lain sebagainya.
5. Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data atau penelitian adalah Penulis. Penulis
sebagai human instrument berfungsi menetapkan fokus penelitian,
memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data,
menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat
kesimpulan data atas temuannya.32
Pada awal penelitian, Penulis mendapat pernyataan dari pihak BWI
bahwa donatur dari Bank Wakaf Mikro (BWM) yang ada saat ini boleh
berasal dari umat muslim maupun nonmuslim sehingga Penulis ingin
meneliti mekanisme pengelolaan dana hibah CSR oleh Bank Wakaf
Mikro An-Nawawi Tanara perspektif hukum syariah. Selain itu Penulis
juga menemukan pernyataan dari BWI bahwa penamaan BWM kurang
pas sebab kriteria lembaga wakaf tidak melekat pada BWM.
31
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, h. 225. 32
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, h. 222.
25
Penulis sebagai instrumen juga harus divalidasi seberapa jauh
peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke
lapangan.33
Validasi terhadap Penulis sebagai instrumen meliputi
pemahaman terhadap metode kualitatif dengan membaca buku-buku
tentang penelitian kualitatif; penguasaan wawasan terhadap bidang yang
diteliti seperti membaca buku-buku yang berkaitan dengan Lembaga
Keuangan Mikro Syariah, mekanisme pengelolaan dana hibah dalam
Islam, Undang-undang CSR, pendapat OJK, pendapat pengelola BWM
An-Nawawi Tanara serta mempelajari profil dan sejarah berdirinya Bank
Wakaf Mikro An-Nawawi Tanara, melalui; kesiapan peneliti untuk
memasuki obyek penelitian dengan penguasaan tentang Bank Wakaf
Mikro terutama seputar profil Bank Wakaf Mikro An-Nawawi Tanara
sebelum wawancara dan mempersiapkan bahan untuk wawancara seperti
rekaman, contoh pertanyaan, alat tulis, kamera dan sebagainya.
6. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian kualitatif, ada beberapa teknik pengumpulan data:
a. Observasi
Jenis observasi yang dipilih oleh Penulis adalah observasi terus
terang atau tersamar. Dalam hal ini, Penulis dalam melakukan
pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data bahwa
Penulis sedang melakukan penelitian. Akan tetapi dalam suatu saat
Penulis juga tersamar dalam observasi, hal ini untuk menghindari kalau
suatu data yang dicari merupakan data yang masih dirahasiakan.
Kemungkinan lain, Penulis tidak diizinkan untuk melakukan
observasi.34
33
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, h. 222. 34
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, h. 228.
26
Dalam hal ini, Penulis memberikan surat keterangan resmi dari
Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta mengenai izin penelitian di OJK,
BWM Pesantren An-Nawawi Tanara, LAZNAS BSM sebelum
melakukan wawancara dengan narasumber. Maka Penulis melakukan
observasi terus terang terhadap narasumber. Namun adakalanya
Penulis melakukan observasi tersamar, seperti mengamati pengelolaan
dana hibah CSR masih sesuai dengan hukum syariah atau tidak dan
sebagainya.
b. Wawancara
Jenis wawancara yang dilakukan oleh Penulis adalah wawancara
terstruktur (structured interview). Wawancara terstruktur digunakan
sebagai teknik pengumpulan data, bila Peneliti atau pengumpul data
telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan
diperoleh. Oleh karena itu, Penulis telah menyiapkan instrumen
penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif
jawabannya pun telah disiapkan.35
c. Pengumpulan data dengan dokumen
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, karya-karya monumental
dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan
metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.36
Penulis mengambil data dari tulisan karya ilmiah berupa jurnal
yang berkaitan dengan kriteria lembaga keuangan mikro syariah,
perundang-undangan CSR, kriteria pengelolaan dana hibah perspektif
hukum syariah. Penulis juga mengambil data dari gambar yang diambil
oleh Penulis ketika di lapangan.
35
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, h. 233. 36
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, h. 240.
27
d. Triangulasi
Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai
teknik pengumpulan data bersifat menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.37
Penulis menggabungkan semua data dari observasi lokasi
penelitian, wawancara dengan OJK, BWM Pesantren An-Nawawi
Tanara, LAZNAS BSM, serta dokumen-dokumen dari buku-buku dan
jurnal-jurnal yang berkaitan dengan kriteria lembaga keuangan mikro
syariah, perundang-undangan koperasi jasa, kriteria pengelolaan dana
hibah perspektif hukum syariah dan gambar-gambar yang diambil di
lokasi penelitian.
7. Metode Analisis Data
Metode analisis data adalah untuk menjawab perumusan atau
pertanyaan dalam penelitian. Adapun tahapan dari analisis data tersebut
adalah sbb:
37
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, h. 241.
Implementasi
Hukum
Syariah pada
mekanisme
pengelolaan
dana hibah
CSR oleh
Bank Wakaf
Mikro An-
Nawawi
Tanara
Observasi
Wawancara dengan OJK,
BWM Pesantren An-Nawawi
Tanara, LAZNAS BSM
Dokumentasi berupa buku dan jurnal
berkaitan dengan kriteria lembaga
keuangan mikro syariah, perundang-
undangan CSR, kriteria pengelolaan
dana hibah perspektif hukum syariah
dan gambar yang diambil di lokasi
penelitian
28
a. Reduksi data
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak,
untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti
merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal
yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang
telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan
mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.38
Penulis mereduksi data yang masih tidak tertata rapi dari
lapangan, seperti dari rekaman wawancara ditulis kembali dan
digabungkan dengan tulisan saat wawancara, lalu diseleksi kembali
mana yang berkaitan dengan implementasi hukum syariah pada
mekanisme pengelolaan dana hibah CSR oleh Bank Wakaf Mikro An-
Nawawi Tanara dengan yang tidak. Setelah itu Penulis mereduksi data
dari buku-buku untuk memilih mana yang berkaitan, mana yang tidak.
Hal tersebut memberikan Penulis gambaran untuk menentukan bab-bab
yang akan diteliti pada Tesis ini.
38
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, h. 247.
Memisahkan data
yang berkaitan
dengan
mekanisme
pengelolaan dana
hibah CSR oleh
Bank Wakaf
Mikro An-
Nawawi Tanara
perspektif hukum
syariah
Data wawancara
OJK, BWM
Pesantren An-
Nawawi Tanara,
LAZNAS BSM
Menulis ulang
hasil rekaman
dari wawancara
dan tulisan saat
wawancara
29
b. Display Data
Setelah data direduksi, maka selanjutnya adalah mendisplaykan
data. Dalam penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam
bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan
sejenisnya. Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan
untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya
berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.39
Penulis mendisplaykan data untuk menjelaskan Implementasi
Hukum Syariah terhadap mekanisme pengelolaan dana hibah CSR
oleh Bank Wakaf Mikro An-Nawawi Tanara kepada uraian singkat.
c. Kesimpulan
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara
dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang
mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Akan tetapi jika
kesimpulan awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten
saat Penulis kembali ke lapangan, maka kesimpulan yang dikemukakan
bersifat kredibel.
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru
yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi
atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang
39
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, h. 249.
Memisahkan data yang
berkaitan dengan
Implementasi Hukum
Syariah terhadap
mekanisme pengelolaan
dana hibah CSR oleh
Bank Wakaf Mikro An-
Nawawi Tanara
Buku dan jurnal berkaitan
dengan lembaga keuangan
mikro syariah, perundang-
undangan CSR, kriteria
pengelolaan dana hibah
perspektif hukum syariah
dan gambar lokasi
penelitian.
30
atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa
hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.40
d. Tehnik Penulisan
Tehnik Penulisan laporan dalam penelitian ini merujuk pada
“Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi Institut Ilmu Al-
Qur’an (IIQ) Jakarta.
F. Sistematika Penulisan
Hasil akhir dari penelitian ini akan dituangkan dalam laporan tertulis
dengan sistematika Penulisan sebagai berikut:
Bab. I. Pendahuluan; menguraikan tentang latar belakang masalah,
identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan
penelitian, kegunaan penelitian, kajian pustaka, metode penelitian dan
sistematika Penulisan.
Bab. II. Tinjauan Umum Tentang Dana Hibah, CSR dan LKMS;
menguraikan tentang pengertian dana hibah, rukun dan syarat hibah,
mekanisme pengelolaan dana hibah dalam Islam, pengertian CSR, Manfaat
CSR, Regulasi CSR di Indonesia, pengertian Lembaga Keuangan Mikro
Syariah, prinsip dan karakteristik Lembaga Keuangan Mikro Syariah,
regulasi LKMS, sumber permodalan Lembaga Keuangan Mikro Syariah,
model Lembaga Keuangan Mikro Syariah, model Lembaga Keuangan Mikro
Syariah, perbedaan Lembaga Keuangan Mikro Syariah dan Lembaga
Keuangan Mikro Konvensional, dan korelasi antara hibah, CSR dan LKMS.
Bab. III. Bank Wakaf Mikro An-Nawawi Tanara. Menguraikan tentang
profil Bank Wakaf Mikro An-Nawawi Tanara, sejarah berdiri dan
perkembangan Bank Wakaf Mikro, visi misi, landasan hukum, sumber
permodalan, prosedur pendirian Bank Wakaf Mikro An-Nawawi Tanara,
40
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, h. 252-253.
31
mekanisme pengelolaan dana hibah CSR oleh Bank Wakaf Mikro An-
Nawawi Tanara, tujuan dan sasaran.
Bab. IV. Analisis pengelolaan dana hibah CSR oleh Bank Wakaf
Mikro An-Nawawi Tanara perspektif hukum syariah; mekanisme
pengelolaan dana hibah CSR oleh Bank Wakaf Mikro An-Nawawi Tanara,
akad yang digunakan, analisis kesesuaian akad dengan hukum syari’ah.
Bab. V. Penutup; memuat tentang kesimpulan dan saran.
135
171
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Penulis tentang pengelolaan
dana hibah CSR oleh BWM di Pesantren An-Nawawi Tanara perspektif
hukum syariah, dapat diambil beberapa kesimpulan bahwa:
1. Mekanisme pengelolaan dana hibah CSR yang dilakukan BWM An-
Nawawi Tanara ialah;
a. Sumber dana BWM berasal dari dana donasi baik dalam bentuk
perorangan maupun perusahaan, baik perusahaan syariah maupun non
syariah.
b. BWM memberikan pinjaman kepada nasabah dan nasabah
mengembalikan sesuai pokok pinjaman dengan disertai biaya
pendampingan.
c. Sebagian dana hibah di-lock di Bank Syariah dalam bentuk deposito
sebagai sumber pendapatan BWM. Hasil deposito ini gunanya untuk
menutupi biaya operasional BWM.
2. Akad-akad yang digunakan oleh BWM An-Nawawi Tanara dalam
pengelolaannya ialah;
a. BWM menggunakan akad hibah dalam menerima dana donasi.
b. BWM menggunakan akad al-qardh pada transaksi pinjaman dengan
nasabah, dan menggunakan akad ju’âlah atas upah pendampingan.
c. BWM menggunakan akad mudhârabah dalam bentuk deposito.
3. Kesesuaian akad-akad yang digunakan BWM An-Nawawi Tanara dalam
pengelolaan dana hibah perspektif hukum syariah, adalah sebagai berikut:
172
a. Akad hibah yang digunakan BWM dalam menerima dana hibah belum
sesuai, sebab BWM masih menerima dana CSR dari perusahaan non
syariah.
b. Akad al-qardh pada dana pinjaman telah sesuai, sebab nasabah
mengembalikan pinjaman sesuai dengan pokok pinjaman, sementara
akad ju’âlah atas upah pendampingan belum sesuai, sebab proses
pendampingan BWM terdapat batas waktu, sementara akad ju’âlah
tidak ada batas waktu.
c. Akad mudhârabah dalam bentuk deposito juga telah sesuai dengan
prinsip akad mudhârabah dalam Islam. Dengan alasan sebagai berikut:
1) Nisbah keuntungan dinyatakan dalam bentuk prosentase yaitu
sebesar 62%, bukan dinyatakan dalam nilai nominal tertentu.
2) Pembagian keuntungan diantara kedua pihak tidak pasti, artinya
pembagiannya berdasarkan keuntungan yang didapat oleh
pengelola.
3) Tekhnik penyerahan bagi hasilnya dilakukan setiap akhir bulan
bukan ditentukan di awal. Hal ini juga telah sesuai dengan hukum
syariah, karena nominal keuntungan biasanya diketahui setelah dana
dikelola.
Di luar dari yang disebutkan diatas, ada juga kendala yang penulis
dapati, seperti implementasi pembiayaan kepada nasabah di BWM An-
Nawawi Tanara masih kurang tepat sasaran. Karena dana yang diterima
nasabah tidak digunakan untuk modal usaha tetapi untuk konsumtif. Seperti
bayar biaya sekolah anaknya, untuk makan sehari-hari dan lain sebagainya.
Hal ini tidak sesuai dengan visi misi BWM, yaitu memberdayakan
masyarakat produktif (bukan konsumtif). Seharusnya BWM lebih selektif
memilih nasabah.
173
Selain itu, penamaan Bank Wakaf Mikro masih kurang tepat
sebagaimana yang dinyatakan pihak Bank Wakaf Indonesia (BWI), sebab
bernama Bank tetapi non Bank, bernama Bank Wakaf tetapi bukan lembaga
wakaf. Konsep Bank Wakaf Mikro ini lebih cocok jika diberi nama Bank
Infak Mikro. Pasalnya, konsep infak dan sedekah lebih fleksibel dari wakaf.
Misalnya saja, pemberi infak itu boleh saja berasal dari seorang nonmuslim.
Wallau ‘alam.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dari kesimpulan yang telah disajikan
maka selanjutnya peneliti menyampaikan saran-saran yang kiranya dapat
memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang terkait atas hasil penelitian
ini. Adapun saran-saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:
1. Untuk dapat terus memberikan kontribusi terhadap misi sosial dengan
berpedoman pada pembiayaan/prinsip yang tepat, maka BWM perlu
memiliki pengawas dari Dewan Pengawas Syariah (DPS), agar proses
transaksinya selalu dalam ketentuan-ketentuan syariah.
2. BWM sebaiknya memilih nasabah yang produktif, sehingga
diharapkan pengusaha mikro bisa lebih kreatif lagi sehingga ekonomi
masyarakat mikro terus meningkat.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. Teriring puji syukur
kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-
Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Kekurangan dan
kekhilafan sebagai manusia, menyadarkan Penulis akan
ketidaksempurnaan tesis ini. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat
Penulis harapkan. Demi untuk perbaikan di dalam penelitian yang akan
datang. Sebagai akhir kata, terbesit harapan semoga tesis ini dapat
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya, dan khususnya bagi Penulis di
masa yang akan datang. Amin Ya Robbal ‘Alamîn.
174
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an
AAOIFI, Accounting and Auditing and Governance Standards for Islamic
Financial Institution, Bahrain: Accounting and Auditing Organization
For Islamic Financial Institution (AAOIFI) Manama, 1999.
Alam, Nurul, Pedoman dan Pelaksanaan Kredit Mikro dengan Metode
Grameen Berdasarkan Praktek Grameen Bank dan Pengalaman
Grameen Trust dan Para Mitra Grameen Foundation, Dhaka:
GrameenFoundation.
Alma, Buchari, Manajemen Bisnis Syariah, Bandung: Alfabeta, 2009.
Anas, Al-Ashbâhî, Abû Abdillah Mâlik, al-Muwattha’ Mâlik, Ditahqiq oleh
Muhammad Fuad Abd al-Bâqî, Bab. Haji, Mesir: Dâr Ihyâ’ Turats al-
`Arabî, th.
Antonio, Muhammad Syafi’I, Bank Syariah Bagi Bankir dan Praktisi
Keuangan, Jakarta: Tazkia Institute, 2001.
_______________, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema
Insani Press, 2001.
_______________, “Prinsip dan Etika Bisnis dalam Islam”, paper
dipresentasikan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatra Utara,
1994.
Arifin, Zaenul, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, Jakarta: Alvabet,
2002.
_______________, Dasar-dasar Manajemen Bank Syari’ah, Jakarta:
Pustaka Alvabet Anggota IKAPI, 2006.
Ascarya, Akad Dan Produk Bank Syari'ah, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2008.
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2012.
Ascarya, dkk., “In Search of Sustainable Conventional and Islamic
Microfinance Model for Micro Enterprises”, Jakarta: Penelitian Bank
Indonesia, 2010.
175
Al-‘Asqalani, Ahmad bin Ali bin Hajar, Fath al-Bârî Syarh Shahîh Al-
Bukhârî, Kairo: Dâr al-Rayân Li al-Turâts, 1986.
Al-Asqalani, Ibnu Hajar, Fath al-Bârî bi Syarh Shahîh al-Bukharî, Jilid X,
Beirut: Dâr al-Fikr, t.th.
Al-Azadî, Al-Hafidz Abi Daud Sulaiman Ibn Al-Asy’ab As-Sajastânî, Sunan
Abi Daud”, Jilid 3, Beirut: Maktabah al-‘Ashriyyah, 1998.
Bank Indonesia, Petunjuk Pelaksanaan Pembukaan Kantor Bank Syariah,
Jakarta: Bank Indonesia, 1999.
_______________, Strategi Optimalisasi Peran UMKM dalam Mendorong
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Jakarta: Bank Indonesia, 2005.
Al-Bâz, ‘Abbâs, Mausû’ah Al-Fiqhiyyah Al-Kuwaitiyyah, Kuwait: Dâr al-
Salasil, t.th.
Al-Bukhari, Imam, Shahîh Bukhârî, Jilid 2, Mesir: Dâr Ibnu Hisyam, 2002.
Burhabuddin, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2010.
Chapra M. Umer, Islam dan Tantangan Ekonomi, Jakarta: GIP, Tazkia
Institute,2000.
David, J., Wheelen, T.L.,Manajemen Strategis, Yogyakarta: Penerbit Andi,
2010.
Ad-Dawisy, Ahmad bin Abdul Razak, Fatâwâ al-Lajnah ad-Dâimah al-
‘Ilmiyah wa al-Iftâ’, Cet. 1, Riyadh: Riâsah Idârah al-Buhûts al-
‘Ilmiyyah wa al-Iftâ’, 1996.
Djazuli dkk., Lembaga-lambaga Perekonomian Umat Sebuah Pengenalan,
Cet. Ke-1, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002.
Firdaus, M. dkk.,Perkoperasian: Sejarah, teori dan Praktek, Bogor: Ghalia
Indonesia, 2004.
Hadi, Nor,Corporate Social Responsibility, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011.
Hafidhuddin, Didin, dkk., “Buku Manajemen Syariah dalam Praktik”,
Jakarta: Gema Insani, 2011.
Al-Hanbalî, Ibnu Rajab, Jâmi’ Al-‘Ulûm wa Al-Hikâm, Beirut: Darul Jil,
1417/1996.
Harahap, S.S., Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Jakarta: Raja
Graffindo Pustaka, 2007.
176
Henda, Riza Prima, dkk. Kemiskinan dan Kemandirian: Catatan Perjalanan
dan Refleksi Bina Swadaya, Jakarta: Yayasan Bina Swadaya, 2003.
Hendar dan Kusnadi, Ekonomi Koperasi,Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, 2002.
Huda, Nurul dkk., Current Issues Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta:
Prenada Media Group, 2009.
Husein, Umar, Riset Pemasaran dan Prilaku Konsumen, Jakarta: PT
Gramedia, 2003. Yamit, Zulian, Manajemen Kualitas Produk dan
Jasa, Yogyakarta: Ekonisia, 2002.
Al-Jibrin, Abdullah bin Abdul Aziz, pengantar oleh Syeikh Abdullah bin
Abdurrahman Al-Jibrin dan Syeik Abdul Aziz bin Abdullah Alu
Syekh, Syarh Umdah Al-Fiqh, , Jilid 2, Cet. 6, Riyadh: Maktabah Al-
Rusyd, 1431 H.
Karim, Adiwarman, A., Bank Islam, Jakarta: Rajawali Press, 2004.
_______________, Bank Islam: Analisis Fiqih Dan Keuangan, Jakarta: PT
Grafindo Persada, 2008.
_______________, Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan, Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2011.
_______________, Ekonomi Islam: Suatu Kajian Kontemporer, Jakarta:
Bina Insani, 2001.
Kartasasmita, Ginandjar, “Menggerakkan Sektor Riil Untuk Mengatasi
Pengangguran dan Kemiskinan”, SILAKNAS ICMI 2006.
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2008.
Khosyi'ah, Siah, Wakaf dan Hibah Perspektif Ulama Fikih dan
Perkembangannya di Indonesia, Cet. 1, Bandung: CV. Pustaka Setia,
2010.
Kotler, P. & Nance, L., Corporate Social Responsibility: Doing The Most
Good for Your Company and Your Cause: John Wiley & Sons Inc,
2005.
Lewis, Mervyn K. dkk., Perbankan Syariah, diterjemahkan oleh Burhan
Wirasubrata dari “Islamic Banking”, Jakarta: PT Serambi Ilmu
Semesta, 2004.
177
Madjid, Baihaqi Abd., Paradigma Baru Ekonomi Kerakyatan Sistem
Syariah: Perjalanan Gagasan dan Gerakan BMT, Jakarta: PINBUK,
2000.
Mahmudah, Nur Atiqah, “Model Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro
Syariah di Indonesia”, Cet. 1, Bandung: Pustaka Aura Semesta, 2014.
Ma’luf, Louis, Al-Munjîd Fî Al-Lughah wa Al-‘Alâm, Beirut Libanon: Dâr
Al-Masyrid, t.th.
Mannan, MA., Alternative micro-credit model in Bangladesh: a comparative
analysis between grameen bank and social investment bank, myths and
realities, Paper dipresentasikan pada the First International Conference
on Inclusive Islamic Financial Sector Development; Enhancing Islamic
Financial Services For Micro and Medium Sized Enterprises (MMEs),
17-19 April, Brunei Darussalam.
Al-Maqdisi, Muhammad bin Muflih, Al-Furû’, Jilid 6, Beirut: Dâr Al-Kutub
Al-‘Ilmiyah, 1418 H.
Moleong, Lexy J, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda
Karya, 2004.
Muhammad, Bank Syariah: Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan
Ancaman, Yogyakarta: Ekonisia, 2006.
_______________, Manajemen Bank Syari’ah, Yogyakarta: (UPP)
AMPYKPN, 1987.
_______________, Model-Model Akad Pembiayaan Di Bank Syari'ah,
Yogyakarta: UII Press, 2009.
Muslehuddin, Muhammad, Sistem Perbankan Dalam Islam, Jakarta: Rineka
Cipta, 2004.
Muslim, Abu al-Husin, Muslim bin al-Hajjaj, Shahîh Muslim, Bab Akhzu al-
Halal wa Tark al-Syubuhât, No. hadis; 4178, Jld. 5, Beirut: Dâr al-Jil,
th.
An-Nasai, Sunan an-Nasâî, Syarh Al-Hafidz Jalaluddin As-Suyuthi dan
Imam As-Sundusi, Jilid 4, Beirut: Dâr al-Fikr, 1995.
Nazir, Moh.,Metode Penelitian,Jakarta: PT. Ghalia Indonesia, 2000.
Nogi, Hessel, Mengelola Kredit Berbasis Good Corporate Govermance,
Yogyakarta: Balairung, 2003.
178
Obaidullah, M. dkk., “Islamic Microfinance Development: Challenge and
Initiatives”, Jeddah: Islamic Research and Training Institute, 2008.
Peraturan Menteri Keuangan RI No. 191/PMK.05/2011 Tentang
Mekanisme Pengelolaan Hibah.
_______________, “Rule of Microfinance in Poverty Alleviation: lessons
from experiences in selected IDB member countries”, Jeddah: Islamic
Research and Training Institute, 2008.
Qal’ah, Muhammad Rawwas, al-Mu’âmalât al-Mâliyyah al-Mu’âshirah fi
Dhau’i al-Fiqh wa al-Syarî’ah, Cet. 1, Beirut: Dâr al-Nafa’is, 1999.
Al-Qaradhâwî, Yusuf Membumikan Syariat Islam, Surabaya: Dunia Ilmu,
1997.
Qudamah, Ibn, Muwaffiq al-Din Abu Muhammad Abdullah bin Ahmad bin
Muhammad bin Qudamah (1347H), al-Mughnî wa Syarh al-Kabîr,
cet.1, juz. 6, Mesir: cetakan al-Manar. Th.
Quzarainy, Al-Hafidz Abi Abdullah Muhammad bin Yazid, Sunan Ibnu
Mâjah, Jilid 2, Kairo: Dâr al-Hadîts, 1998.
Rahman, Afzalur, Economic Doctrines of Islam, Lahore: Islamic Publication,
1990.
_______________, Ensiklopedia Muhammad Saw.: Muhammad Sebagai
Pedagang. Bandung: Pelangi Mizan, 2009.
Ramadhan, ‘Athiyah ‘Adlan ‘Athiyah, Mausû’ah al-Qawâ’id al-Fiqhiyyah,
Al-Iskandariyah: Dâr al-Qimmah-Dâr al-Iman, t.th.
Rasyid, Sulaiman Fiqh Islâm, Jakarta: At-Tahiriyah, 2010.
Rivai, Veithzal dkk., Islamic Banking : Sebuah Teori, Konsep dan Aplikasi,
Jakarta: PT Bumi Aksara, Cet. I, 2010.
_______________, Islamic Financial Management: Teori, Konsep, dan
Aplikasi Panduan Praktis untuk Lembaga Keuangan, Nasabah,
Praktisi dan Mahasiswa, Jakarta: Rajawali Pers, 2008.
Rofiq, Ahmad, Hukum Islam di Indonesia, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 1998.
Rudianto,Akuntansi Manajemen, Informasi untuk Pengambilan Keputusan
Manajemen, Jakarta: Gramedia, 2006.
Sabiq, Al-Sayyid, Fiqh Sunnah, Jilid 5, Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2011.
179
Saepullah, Usep, “Pemikiran Hukum Islam Tentang Hibah Dalam KHI;
Analisis Fikih dan Putusan Mahkamah Agung”, Laporan Penelitian
Individual, Mendapat Bantuan Dana dari DIPA-BOPTAN UIN SGD
Bandung Tahun Anggaran 2015, Sesuai dengan Kontrak No.:
UN.05/V.2/PP.00.9/126c-290/2015, Bandung Agustus 2015.
Safitri, Ervita dkk., Buku Ajar Manajemen Keuangan, Palembang:
Citrabooks, 2013.
Ash Shiddieqy, Hasbi, Koleksi Hadis-Hadis Hukum, Cet. 3, Ed. 2, Jakarta:
PT Pustaka Rizki Putra, 2001.
Sholihin, Ahmad Ifham, Buku Pintar Ekonomi Syariah, Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2010.
Soemitra, Andi, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: Kencana,
2009.
Solihin, I.,Manajemen Strategik, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2012.
Sudarsono, Heri, Bank Dan Lembaga Keuangan Syari’ah, Yogyakarta :
Ekonisia 2004.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Cet. 22,
Bandung: ALFABETA, 2015.
Sukma, Liya, Perusahaan Modal Ventura Dalam Perspektif Hukum Bisnis
dan Hukum Islam, Bandung: Fakultas Hukum Universitas Islam
Bandung, 2008.
Sula, Muhammad Syakir, Asuransi Syariah (life and general) konsep dan
system operasional, Jakarta: Gema Insani, 2004.
Sumarsono, S., Manajemen Koperasi Teori dan Praktek, Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2003.
Tim Redaksi Citra Umbara, Kompilasi Hukum Islam, Bandung: Citra
Umbara, 2013.
Toha, Mahmud, Pemberdayaan Usaha Kecil Melalui Model Grameen Bank,
Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Indonesia, 2000.
Widjaja, G. dkk., Risiko Hukum dan Bisnis Perusahaan Tanpa CSR, Jakarta:
Forum Sahabat, 2008.
Wilson, Rodney, Islamic Economics: A Short History, Leiden: Brill
Academics Publishing, 2006.
180
Wiroso, Penghimpunan Dana Dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syari’ah,
Jakarta: PT Grasindo 2005.
Yayasan Mitra Usaha (YMU), Petunjuk Pelaksanaan Pendirian Lembaga
Pelayanan Kredit Bagi Masyarakat Miskin: Sistem Replikasi Bank
Grameen di Indonesia, Jakarta: YMU, 1996.
Yunus, Muhammad, Kamus Arab Indonesia, Jakarta: Hidakarya Agung,
1989.
Zuhaily, Wahbah, Fiqih Islam 7, diterjemahkan oleh Abdul Hayyie al-
Kattani, dkk. dalam “al-Fiqh al-Islam wa Adillatuhu”, jilid IV,
Damaskus: Dâr-Fikr, th.
Tesis
Amalia, Euis, “Reformasi KebijakanBagi Penguatan Peran Lembaga
Keuangan Mikro dan Usaha Kecil Mikro di Indonesia”: Analisis
Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam”, Disertasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2008. Tidak diterbitkan (t.d).
Amprianto, “Analisis Strategi Pengembangan Pada Baitul Maal Wat Tamwil
(BMT) Amal Mulia Suruh Kabupaten Semarang”, Tesis, Universitas
Muhammadiyah Surakarta 2016. Tidak diterbitkan (t.d).
Anggara, C., “Strategi Pengembangan Koperasi Guna Menggerakkan
Perekonomian Masyarakat (Studi Kasus pada dua koperasi di
Kabupaten Bogor)”, Tesis,Bogor: Institut Pertanian Bogor, 2015.
Tidak diterbitkan (t.d).
Cahyono, Andi, “Aplikasi Fatwa DSN-MUI tentang Murabahah terhadap
Praktik Pembiayaan Murabahah Pada Lembaga Keuangan Mikro
Syariah di Surakarta Periode Tahun 2010”, Tesis,Yogyakarta: UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011.Tidak diterbitkan (t.d).
Gulo, Melva Vicensia, “Wadi’ah Vs Ju’alah Pada Sertifikat Bank Indonesia
Syariah”, Surabaya: Universitas Negeri Surabaya, t.th. Tidak
diterbitkan (t.d).
Hendarto, “Strategi Pengembangan Lembaga Keuangan Syariah sebagai
Alternatif Perbaikan Kondisi Ekonomi Indonesia pada BMT
Beringharjo Yogyakarta”, Tesis, Yogyakarta: Universitas Gadjah
Mada, 2005. Tidak diterbitkan (t.d).
Lastriani, “Tinjauan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social
Responsibility) Studi Kasus Pada PT. Bank Central Asia Tbk Cabang
181
Tajur Bogor, Tesis, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor,
2014. Tidak diterbitkan (t.d).
Rahmalia, Dian, “Strategi Pengembangan Pembiayaan Agribisnis Pada
Koperasi Simpan Pinjam Pola Syariah dan Pola Konvensional di
Kabupaten Lampung Tengah Melalui Pendekatan ANP (ANALYTIC
NETWORK PROCESS)”, Tesis, Bandar Lampung: Universitas
Lampung, 2017. Tidak diterbitkan (t.d).
Ritonga, Hardianto, “Peranan Baitul Maal Wat Tamwil Dalam
Pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil Menengah; Studi Kasus Baitul
Maal Wat Tamwil Amanah Ummah Surabaya”, Tesis, Universitas
Islam Negara Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015. Tidak diterbitkan
(t.d).
Sari, Zurnelia, “Analisis Kinerja Program Penanggulangan Kemiskinan
Melalui KJKS BMT: Studi Pada Kota Padang”, Skripsi, UIN Padang,
2013. Tidak diterbitkan (t.d).Selesa, Ershad, “Analisa Kebijakan
Pemerintah tentang Koperasi Syariah ditinjau dari Perspektif Islam”,
Tesis, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2008. Tidak diterbitkan (t.d).
Shiddiq, Muhammad Ronnurus, “Fatwa Majelis Ulama Indonesia Tentang
Pengharaman Rokok”, Skripsi, Yogyakarta: Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga, 2009. Tidak diterbitkan (t.d).
Siarno, Si Islam, “Analisis Perkembangan Usaha Mikro dan Kecil Setelah
Memperoleh Pembiayaan dari Baitul Mal Wat Tamwil di Kota
Surakarta Tahun 2015”, Tesis, Institut Agama Islam Negeri Surakarta
2015. Tidak diterbitkan (t.d).
Syaifuddin, Ridwan, “Faktor Penyebab Lemahnya LKM di Indonesia”,
Tesis, Universitas Indonesia”, 2008. Tidak diterbitkan (t.d).
Jurnal
Anggraeni, Lukytawati, dkk.,“Akses UMKM Terhadap Pembiayaan Mikro
Syariah dan Dampaknya Terhadap Perkembangan Usaha: Kasus BMT
Tadbiirul Ummah, Kabupaten Bogor”, dalam Jurnal Al-Muzara’ah
IPB, Vol. 1 No. 1 2013.
Astuti, Rinda, “Penilaian Kesehata Keuangan Pada Kospin Jasa Syariah
Pekalongan Sebagai Lembaga Keuangan Mikro Syariah”, dalam
jurnal STAIN Pekalongan, Vol. 8 No. 1, Mei 2011.
182
Basid, Abdul, “Pemberdayaan Ekonomi Umat Berbasis Masjid;
Pengalaman BMT Masjid Nurul Jannah Petrokimia Gresik”, dalam
jurnal Al-Qanun IAIN Sunan Ampel Surabaya, Vol. 12 No. 1 Juni
2009.
Guspula, Ahmad, dkk.,“Kualitas Pelayanan, Kepuasan dan Kepercayan
Nasabah Pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah di Wonososbo”,
dalam jurnal PPKM III, UNSIQ Wonosobo Juli 2015.
Hadi, Syamsul, “Dana Talangan Haji (Fatwa DSN dan Praktek di LKS)”,
dalam jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum Vol. 45 No. II Juli-Desember
2011.
Marnelly, T. Romi, “Corporate Social Responsibility (CSR); Tinjauan Teori
dan Praktek di Indonesia”, dalam Jurnal Aplikasi Bisnis Vol. 2 No. 2
April 2012.
Ma’wa, Kaffi Wanatul, “Perlindungan Hukum Bagi Nasabah Penyimpan
Lembaga Keuangan Mikro Syariah Yang Mengalami Kerugian
Finansial”, dalam jurnal Fakultas Hukum Universitas Brawijaya
Malang.
Mu’allim, Amir, “Persepsi Masyarakat Terhadap Lembaga Keuangan
Syariah”, dalam Jurnal Al-Mawarid, Edisi X Tahun 2003.
Pratomo, Dian, dkk., “Strategi Lembaga Keuangan Mikro S yariah dalam
Mengembangkan Usaha Mikro (Kasus LKMS BMT KUBE Sejahtera
Unit 20, Sleman-Yogyakarta)”, dalam Jurnal MPI, Vol. 4 No. 1.
Februari, 2009.
Probosiwi, Ratih, “Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dalam Peningkatan
Kesejahteraan Masyarakat (Corporate Social Responsibility in Public
Welfare Enhancement”, dalam jurnal ilmu-ilmu sosial Vol. 13 No. 2
2016.
Sapudin, Ahmad, dkk., “Strategi Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro
Syariah (Studi Kasus Pada BMT Tawfin Jakarta)”, dalam jurnal Al-
Muzara’ah Vol. 5 No. 1 Tahun 2017.
Suhud, Raja, “Bank Wakaf Mikro Bukan Lembaga Wakaf”,
http://mediaindonesia.com/read/detail/151699-bank-wakaf-mikro-
bukan-lembaga-wakaf, diakses tanggal 28 Maret 2018.
Sulistyaningtyas, I. D, “Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam Program
Kampanye Sosial”, dalam Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. 3 No. 1 tahun
2006.
183
Supriadinata, Wahyu, “Analisis Efektivitas Corporate Social Responsibility
(CSR) Dalam Menyelesaikan Masalah Sosial Lingkungan
Perusahaan”, dalam jurnal ilmiah mahasiswa Universitas Surabaya
Vol. 2 No. 1 2013.
Syarif, T., “Pengembangan peran koperasi sektor keuangan”, dalam Jurnal
Infokop. Volume 20 Juni 2012.
Tunas, Aldesta Nurika Perwitasari, dkk., “Analisis Pengaruh Pembiayaan
Syariah terhadap Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah di
Kota Depok”, dalam jurnal Al-Muzara’ah, Vol. 2 No. 1 IPB Bogor, th.
Wahyuni, Daru, “Peran Sektor Informal Dalam Menanggulangi Masalah
Pengangguran di Indonesia”, dalam Jurnal Economia 2 No. 2 2005.
Yahya, Adiwarman Muchlis, dkk., “Teori Bagi Hasil (Profit and Loss
Sharing) dan Perbankan Syariah dalam Ekonomi Islam”, dalam Jurnal
Dinamika Ekonomi Pembangunan Vol. I No. 1 Juli 2011.
Yusuf, Burhanuddin, “Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Syariah”, dalam
Jurnal Bisnis dan Manjemen, Vol. 6 No. 1 April, 2016.
Fatwa dan Peraturan Hukum
Fatwa Dewan Syari’ah Nasional NO: 03/DSN-MUI/IV/2000 tentang
deposito.
Fatwa Dewan Syari’ah Nasional NO: 10/DSN-MUI/IV/2000 Tentang
Wakâlah.
Fatwa Dewan Syari’ah Nasional NO: 19/DSN-MUI/IV/2001 Tentang AL-
QARDH.
Fatwa Dewan Syari’ah Nasional NO.53/DSN-MUI/III/2006 Tentang Akad
Tabarru’ Pada Asuransi Syari’ah Dan Reasuransi Syari’ah.
Fatwa Dewan Syari’ah Nasional NO: 62/DSN-MUI/XII/2007 Tentang Akad
Ju’âlah.
Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Republik Indonesia No. 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 tentang petunjuk
pelaksanaan kegiatan usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah BAB I
KETENTUAN UMUM pasal 1 ayat 1.
Lajnah Al-Fatwâ bi al-Syabakah al-Islâmiyyah, Fatâwâ al-Syabakah al-
Islâmiyyah, Nomor 6261, dikeluarkan fatwa pada tanggal 12 Jumâdi
al-Tsâniyah 1427 H.
184
PBI Nomor7/46/PBI/2005 tentang Akad Penghimpunan dan Penyaluran
Dana Bagi Hasil yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan
Prinsip Syariah.
PBI Nomor 13/23/PBI/2011 tentang Penerapan Manajemen Resiko Bagi
Bank Umum Syariah Dan Unit Usaha Syariah.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Pedoman
Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah.
Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor Per-
5/MBU/2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil
dan Program Bina Lingkungan.
Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Republik Indonesia No.35.2/PER/M.KUKM/X/2007 tentang Pedoman
Standar Operasional Manajemen Koperasi Jasa Keuangan Syariah dan
Unit Jasa Keuangan Syariah Koperasi BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1 ayat 1.
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 14/POJK.05/2014 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Lembaga Keuangan Mikro Pasal 2 Ayat
3.
Peraturan Pemerintah RI No. 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan
Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah.
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial
dan Lingkungan Perseroan Terbatas.
Peraturan Presiden RI Nomor 91 Tahun 2016 tentang Komite Nasional
Keuangan Syariah PINBUK, Modul Pelatihan Pengelola Baitul Maal
wa Tamweel, Jakarta: PINBUK, 2000.
PINBUK (Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil), Peraturan Dasar dan Contoh
AD-ART BMT, Jakarta: Nusantara. Net. Id. Tth.
Undang-undang No. 1 Tahun 2013 pasal 1 tentang Lembaga Keuangan
Mikro.
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara.
185
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Penanganan Fakir Miskin.
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2014 tentang Panas Bumi.
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Internet
Adelia, Intan Rizky, “Mengenal Bank Wakaf Mikro”,
https://danaxtra.com/artikel/mengenal-bank-wakaf-mikro, diakses pada
tanggal 7 Maret 2018.
Adnan, Akhyar, “Grameen Bank dan Bank Syariah di Indonesia”, dari
http://grelovejogja.wordpress.com, diakses pada tanggal 4 Januari
2018.
Andreas, Damianus, “BPS Penduduk Miskin di Indonesia 25,95 juta orang
pada Maret 2018”, https://tirto.id/bps-penduduk-miskin-di-indonesia-
2595-juta-orang-pada-maret-2018-cPhj, diakses pada tanggal 16 Juli
2018.
Aziliya, Dara, “Tahun ini, OJK Targetkan 50 Bank Wakaf Mikro”,
http://finansial.bisnis.com/read/20180406/89/780978/Tahun-ini-ojk-
targetkan-50-bank-wakaf-mikro, diakses tanggal 06 April 2018.
Budiawati Arie Dwi, “Cerita di Balik Kelahiran Bank Wakaf Mikro”, dari
linkhttps://www.dream.co.id/dinar/masyarakat-bawah-sulit-
mendapatkan-akses-keuangan-180410b.html, diakses pada tanggal 10
April 2018.
CNN Indonesia, “Bank Wakaf Mikro Tak Penuhi Syarat Lembaga Wakaf”,
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20180327213212-78-
286378/bank-wakaf-mikro-ojk-dinilai-tak-penuhi-syarat-lembaga-
wakaf, diakses tanggal 28 Maret 2018.
Corporate Social Responsibility (CSR), dari link
https://sites.google.com/site/myrefresing82/corporate-social-
responsibility-csr, diakses pada tanggal 4 Januari 2018.
Damhuri, Elba, “Bank Wakaf Mikro Jurus Baru Pemberdayaan Ekonomi”,
https://www.republika.co.id/berita/nasional/news-
analysis/18/03/12/p5gj7e440-bank-wakaf-mikro-jurus-baru-
pemberdayaan-ekonomi, diakses tanggal 12 Maret 2018.
186
Dinar, “Kilas Balik Berdirinya BWM”, dari link
https://m.dream.co.id/dinar/masyarakat-bawah-sulit-mendapatkan-
akses-keuangan-180410b/mendirikan-bwm-makan-proses-yang-cukup-
panjang-5wm.html, diakses pada tanggal 10 April 2018.
Fatwa Lajnah Daimah 5/255 nomor 20112, Raehanul Bahraen, “Menerima
Sumbangan dari Non-Muslim untuk Membangun Masjid dan
Pesantren”, lihat dari link: https://muslim.or.id/29109-menerima-
sumbangan-dari-non-muslim-untuk-membangun-masjid-dan-
pesantren.html, diakses pada tanggal 1 Desember 2018.
Fatawa Syabakah Islamiyah, no. 75831, Raehanul Bahraen, “Menerima
Sumbangan dari Non-Muslim untuk Membangun Masjid dan
Pesantren”, lihat dari link: https://muslim.or.id/29109-menerima-
sumbangan-dari-non-muslim-untuk-membangun-masjid-dan-
pesantren.html, diakses pada tanggal 1 Desember 2018.
JawaPos, “Bank Wakaf Mikro Bukan Penghimpun Dana Pihak Ketiga”, dari
link https://m.jawapos.com/ekonomi/06/04/2018/bank-wakaf-mikro-
bukan-peghimpun-dana-pihak-ketiga/, diakses pada tanggal 16
Februari 2019.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, “Arti Kata Hibah”, dari link
https://kbbi.web.id/hibah diakses pada tanggal 4 November 2016.
Kikilegal, “Mengenal Sejumlah Regulasi yang Mengatur CSR di Indonesia”,
dari link https://kliklegal.com/mengenal-sejumlah-regulasi-yang-
mengatur-csr-di-indonesia/, diakses pada tanggal 4 Desember 2018.
Kuswandi, Andi, “Era Baru Koperasi Indah” dari http://www.depok.go.id,
diakses pada tanggal 25 Maret 2018.
_______________, “Era Baru Koperasi Indah” dari
http://www.depok.go.id/03/04/2013/10-ekonomi-kota-depok/era-baru-
koperasi-indonesia, diakses pada tanggal 25 Maret 2018.
Kuwado, Fabian Januarius, “Jokowi Pastikan Tambah 20 Bank Wakaf
Mikro”,https://nasional.kompas.com/read/2018/03/28/20280351/jokow
i-pastikan-tambah-20-bank-wakaf-mikro,diakses tanggal 28 Maret
2018.
NN, “Grameen Bank”, dikutip dari http//mitradhuafa.com/index, diakses
pada tanggal 4 Januari 2018.
NN, “Sejarah Modal Ventura”, dari
http://jatimventura.6te.net/index.php/component/content/article/10-
187
artikel/11-sejarah-modal-ventura.html, diakses pada tanggal 27 Maret
2018.
OJK, “Infografis Bank Wakaf Mikro Mendorong Ekonomi Umat”, dari link
https://www.ojk.go.id/id/berita-dan-kegiatan/info-
terkini/Pages/Infografis-Bank-Wakaf-Mikro-Mendorong-Ekonomi-
Umat.aspx, diakses pada tanggal 17 Mei 2018.
Rafie, Barratut Taqiyyah, “OJK-Pesantren dirikan Bank Wakaf Mikro, Apa
itu?”, https://keuangan.kontan.co.id/news/ojk-pesantren-dirikan-bank-
wakaf-mikro-apa-itu, diakses tanggal 24 Maret 2018.
Rahayu, Yayu Agustini, “Ini Cara dan Syarat bangun Bank Wakaf di
Pesantren”, dari link https://m.merdeka.com/uang/ini-cara-dan-syarat-
bangun-bank-wakaf-di-pesantren.html, diakses pada tanggal 15
Februari 2019.
Rossiana, Gita, “Bank Wakaf Mikro Bukan Bank, Justru Lembaga Non
Bank”, dari link:
https://www.cnbcindonesia.com/syariah/20180406100953-29-
9911/bank-wakaf-mikro-bukan-bank-justru-lembaga-non-bank,
diakses pada tanggal 6 April 2018.
Abdul Rozak, “Masyarakat Luar Pesantren Bisa Dirikan Bank Wakaf
Mikro”, dari link
https://www.gatra.com/rubrik/ekonomi/perbankan/314625-
Masyarakat-Luar-Pesantren-Bisa-Dirikan-Bank-Wakaf-Mikro diakses
pada tanggal 15 Februari 2019.
Sa’diyah, Halimatus, dkk., “Wimboh, MES dan Bank Wakaf Mikro”,
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/news-
analysis/18/03/25/p65o1b440-wimboh-mes-dan-bank-wakaf-mikro,
diakses tanggal 26 Maret 2018.
Sahidin, Ahmad, “Dari Grameen Bank ke Misykat: Model Praktis Teologi
(Islam) ke Modern”, dikutip dari http://www.dpuonline.com, diakses
pada tanggal 4 Januari 2018.
Sinaga, Pariaman, dari De La Salle Universitas di Filipina dan beliau
merupakan Penulis dalam kajian KUKM. Dapat dilihat di http://koran-
jakarta.com/index.php/detail/view01/109707, diakses pada tanggal 25
Maret 2018.
Soetrisno, Noer, “Koperasi Indonesia: Potret dan Tantangan”, dari
http://www.ekonomirakyat.org/edisi_17/artikel_5.htm, diakses pada
tanggal 25 Maret 2018.
188
Tribun Lampung, “Apa Syarat Mendirikan Koperasi Syariah”, dari link
http://lampung.tribunnews.com/2011/10/13/apa-syarat-mendirikan-
koperasi-syariah, diakses pada tanggal 15 Februari 2019.
Yoliawan H., OJK-Pesantren dirikan Bank Wakaf Mikro, apa itu, dari link:
https://keuangan.kontan.co.id/news/ojk-pesantren-dirikan-bank-wakaf-
mikro-apa-itu, diakses pada tanggal 24 Januari 2018.
Surat Kabar
Brosur Bank Wakaf Mikro Pesantren An-Nawawi Tanara, Serang Banten, 20
Desember 2018.
Buchori, Achmad, Seminar Insyaf (Indonesia Syariah Fair), “Bank Wakaf
Mikro”, Jakarta 27 November 2018.
Republika, Jum’at, 7 Desember 2018.
Republika, Selasa 18 Desember 2018.
Wawancara
Fatimatuzzahro, Wawancara, Serang 20 Desember 2018.
Iik Faikoh, Wawancara, Serang 20 Desember 2018.
Reza Musthafa, Wawancara, Jakarta 28 Desember 2018.
WAWANCARA DENGAN IBU IIK FAIKOH
Manager Bank Wakaf Mikro Pesantren An Nawawi Tanara
Wawancara pada tanggal 11 Desember 2018
1. Akad apa yang digunakan Bank Wakaf Mikro dalam melakukan
pembiayaan kepada nasabah ?
Jawab :
Akad yang ada di BWM itu 7
a. Murâbahah
b. Salâm
c. Mudhârabah
d. Al-Qardh
e. Hiwâlah
f. Ju’âlah
g. ijarah
Namun, rata-rata BWM hanya baru menggunakan akad al-qardh dan
BWM itu sistem pembayarannya di HALMI (Halaqah Mingguan), kita
melakukan pemberdayaan, pendampingan, memberikan tausiyah, dll.
Maka iuran pendampingannya menggunakan akad ju’âlah.
2. Bagaimana implementasi akad al-qardh di BWM ?
Jawab: Kita selalu menekankan ke ibu-ibu untuk menggunakan
pembiayaan untuk modal usaha, tidak digunakan untuk konsumtif, tapi
semisal nasabah mau menggunakan untuk pembayaran sekolah anaknya
tidak masalah.
3. Bagaimana dasar perhitungan angsuran dengan akad al-qardh?
LAMPIRAN I
Jawab: Tergantung kemampuan nasabah, 20 rb perminggu atau 25 rb
perminggu, kalau 20 ribu selama 50 minggu, kalau 25 ribu selama 40
minggu. Ditambah upah pendampingan yang tidak boleh lebih dari 3%.
Upah pendampingan 3% perhitungannya :
Setiap pertemuan di HALMI bayar 700 rupiah. Pembayaran upah
disesuaikan dengan kehadiran nasabah di HALMI. Tetapi angsuran tetap
bayar meski tidak hadir.
4. Apakah mengikuti pendampingan sifatnya wajib?
Jawab : Iya, karena akan pengaruh ke pembiayaan selanjutnya.
Wawancara pada tanggal 20 Desember 2018
1. Apa visi misi BWM ?
Jawab: Visi misinya lebih kepada tujuan dari BWM itu sendiri. Yaitu:
pemberdayaan masyarakat sekitar pesantren melalui BWM. Sasarannya
masyarakat yang berada di sekitar pesantren, yang produktif dan mau
mengikuti program
2. Apa yang dimaksud dengan tanggung renteng?
Jawab: Tanggung renteng bisa dicontohkan, misalnya ada 1 nasabah
yang tidak bisa bayar angsuran pada pertemuan itu maka semua anggota
kelompoknya harus iuran untuk membayar 1 orang tersebut, seribu
misalnya. Kalau di tempat kami, diadakan uang kas, yang dibayar setiap
pertemuan, dan yang megang nasabah, jd uangnya tidak masuk ke
BWM. Jika, tidak ada kredit macet maka uang akan dikembalikan ke
nasabahnya.
3. Apa yang dimaksud dengan pencairan dana 2-2-1?
Jawab: Setelah selesai PWK, pembiayaan tidak diberikan semuanya
sekaligus, tapi diambil satu kelompok 2 orang, minggu berikutnya 2
orang, dan terakhir 1 orang, karena memang 1 kelompok terdiri dari 5
orang.
Serang, 23 Desember 2018
Manager BWM Pesantren An-Nawawi Tanara
IIK FAIKOH
WAWANCARA DENGAN BAPAK REZA MUSTAFA
Kepala Sub Bagian Departemen Perbankan Syariah OJK
1. Dari mana sajakah sumber dana Bank Wakaf Mikro?
Jawab: Sumber dana BWM bisa berasal dari siapa saja, baik dalam
bentuk perorangan maupun perusahaan. Jika perorangan misal ada
kelebihan dana lalu disumbangkan ke BWM, maka dana ini bisa masuk
ke sumber dana. Begitupula dengan perusahaan, biasanya perusahaan
terdapat program-program CSR, dana CSR ini bisa dialokasikan sebagai
sumber dana. Semua sumber dana nanti akan ditampung oleh LAZNAZ,
LAZNAS ini yang nanti akan mengelola sumber dana tersebut.
2. Apakah pemberian dana CSR kepada BWM sifatnya wajib atau
sukarela?
Jawab: Sifatnya sukarela, karena dia bukan zakat.
3. Akad apa yang digunakan oleh BWM dalam menerima dana
sumbangan?
Jawab: Akad Hibah
4. Dari perusahaan apa saja yang memberikan dana CSR kepada BWM
Apakah sifatnya umum atau hanya menerima CSR dari perusahaan yang
berlandaskan syariah?
Jawab: Umum, kami menerima dana CSR dari perusahaan mana saja,
baik dari perusahaan muslim maupun non muslim.
5. Selain untuk pembiayaan, sumber dana yang diterima oleh BWM
dialihkan kemana saja?
Jawab: Sebenarnya dana ini diprioritaskan untuk pembiayaan, tapi ada
sejumlah dana tertentu yang dialokasikan untuk modal di Bank Syariah
LAMPIRAN 2
dalam bentuk deposito. Hasil deposito ini gunanya nanti untuk menutupi
biaya operasional BWM.
6. Akad apa yang digunakan BWM dalam menyimpan dana di deposito?
Jawab: Akad mudhârabah.
7. Berapa nominal dana yang di blok di deposit syariah ?
Jawab: Jadi sebenarnya setiap BWM mendapat modal 8 miliar, tetapi
tidak diberikan langsung 8 miliar, diberikan bertahap. Di awal, BWM
akan diberikan Rp. 4 miliar 250 juta. Rp. 1 miliar untuk pembiayaan,
Rp. 3 miliar untuk di-lockk di deposito dan Rp. 250 juta untuk biaya
pendirian. Jika sewaktu-waktu butuh dana untuk pembiayaan, maka
akan diberi dana secara bertahap, sampai akhirnya batas maksimal dana
yang diberi sebesar 8 miliar.
8. Akad apa saja yang digunakan BWM dalam melakukan pembiayaan
kepada nasabah?
Jawab : Sebenarnya sama dengan yang ada di Bank Syariah, seperti :
murâbahah, mudhârabah, ijârah, musyârakah, al-qardh, dan lain-lain.
9. Bagaimanakah sistem angsuran pada akad al-qardh di BWM?
Jawab : Mengembalikan sesuai pokok pinjaman. Jika meminjam Rp. 1
juta maka ia harus mengembalikan Rp. 1 juta dengan cara cicilan,
sementara upah pendampingan di luar dari pokok pinjaman. Upah
pendampingan dikenakan berkisar antara 500-600 rupiah (berbeda-beda
upahnya, tergantung seberapa lama dia menjadi nasabah), upah ini
disebut sebagai ujroh atas jasa. Karena pendampingan bisa disebut jasa,
jasa untuk pelatihan, pendampingan, konsultasi, jadi bayarnya atas jasa.
10. Apakah kehadiran di HALMI (Halaqah Mingguan) sifatnya wajib?
Jawab: Wajib, seandainya ada yang tidak hadir maka uang setoran akan
ditalangi oleh anggota lain dengan dana tanggung renteng. Dana
tanggung renteng itu ialah dana yang mereka setor setiap minggu
gunanya untuk menalangi nasabah yang macet setorannya. Yang perlu
digarisbawahi ialah bahwa dana ini tidak masuk ke BWM, namun
nasabah yang memegang dana tersebut.
11. Bagaimanakah sistem pengelolaan dana hibah oleh BWM secara garis
besarnya?
Jawab: Pada prinsipnya dana ini diprioritaskan untuk pembiayaan,
namun ada sejumlah dana tertentu yang dialokasikan untuk modal di
Bank Syariah dalam bentuk deposito. Hasil deposito ini gunanya nanti
untuk menutupi biaya operasional BWM. Dimana di awal, BWM akan
diberikan 4 miliar 250 juta. 1 miliar untuk pembiayaan (1 miliar pun
diberikan bertahap, 900 juta disimpan di deposito syariah @100 juta dan
100 juta untuk pembiayaan langsung kepada nasabah), 3 miliar untuk di-
lock di deposito dan 250 juta untuk biaya pendirian (seperti;
infrastruktur, IT, komputer, motor, pelatihan dan lain-lain). Jika
sewaktu-waktu butuh dana untuk pembiayaan, maka akan diberi dana
secara bertahap, sampai akhirnya batas maksimal dana yang diberi
sebesar 8 miliar.
Keterangan tersebut dapat dijelaskan dalam skema di bawah ini:
Rp. 250 juta
Rp. 3 miliar
Rp. 1 miliar
Modal Pendirian;
Infrastruktur
IT
Komputer
Motor
Pelatihan, dll.
Lock
(deposito syariah)
Bagi Hasil
Biaya operasional
BWM
nasabah
Rp. 900 juta
Deposito syariah
@100 juta
Rp. 100 juta
Tabungan
Pengelola BWM
Jakarta, 28 Desember 2018
Kepala Sub Bagian Departemen Perbankan
Syariah OJK
REZA MUSTAFA
Bank Wakaf Mikro
Rp. 4.250.000.000
LAZNAS
DONATUR
OJK
Pengawas