analisis pengaruh tipe kepemimpinan, budaya organisasi …/analisis...perpustakaan.uns.ac.id...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
ANALISIS PENGARUH TIPE KEPEMIMPINAN, BUDAYA
ORGANISASI DAN THE OPERATION OF LEARNING
ORGANIZATION PADA KEPUASAN KERJA KARYAWAN
(Studi pada Karyawan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank
Daerah Karanganyar)
Skripsi
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi
Syarat-syarat guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Disusun Oleh :
Muhammad Sidik Nugroho
F.0208177
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH TIPE KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN THE OPERATION OF LEARNING
ORGANIZATION PADA KEPUASAN KERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank
Daerah Karanganyar)
Oleh : Muhammad Sidik Nugroho
F.0208177
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tipe kepemimpinan, budaya organisasi dan the operation of learning organization pada kepuasan kerja karyawan. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Daerah Karanganyar.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Daerah Karanganyar yang berjumlah 94 orang. Desain penelitian yang digunakan adalah sensus. Variabel independen dalam penelitian ini adalah tipe kepemimpinan, budaya organisasi dan the operation of learning organization, sedangkan variabel dependennya adalah kepuasan kerja karyawan. Sementara itu, tipe kepemimpinan dan budaya organisasi merupakan variabel independen untuk the operation of learning organization.
Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan regresi berganda yang sebelumnya dilakukan uji instrumen, yaitu uji validitas dan reliabilitas. Regresi berganda pertama menguji pengaruh tipe kepemimpinan dan budaya organisasi pada the operation of learning organization. Regresi berganda kedua menguji pengaruh tipe kepemimpinan, budaya organisasi dan the operation of learning organization pada kepuasan kerja karyawan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Tipe kepemimpinan transformasional mempunyai pengaruh positif pada the operation of learning organization, (2) Budaya organisasi tidak berpengaruh signifikan pada the operation of learning organization, (3) Tipe Kepemimpinan tidak berpengaruh signifikan pada Kepuasan Kerja Karyawan, (4) Budaya Organisasi berpengaruh signifikan pada Kepuasan Kerja Karyawan, (5) The Operation of Learning Organization berpengaruh signifikan pada Kepuasan Kerja Karyawan. Kata kunci :Tipe Kepemimpinan, Budaya Organisasi, The Operation of Learning Organization, Kepuasan Kerja Karyawan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
ABSTRACT
AN ANALYSIS ON THE EFFECT OF LEADERSHIP TYPE, ORGANIZATIONAL CULTURE, AND THE OPERATION OF LEARNING ORGANIZATION ON THE EMPLOYEE’S JOB
SATISFACTION (A Study on the Employee of Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat
Bank Daerah Karanganyar )
By: Muhammad Sidik Nugroho
F.0208177
The objective of research is to find out the effect of leadership type, organizational culture, and the operation of learning organization on the employee’s job satisfaction. This study was taken place in Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Daerah Karanganyar.
The population of research was all employees of Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Daerah Karanganyar consisting of 94 persons. The research design used was census. The independent variables in this research were leadership type, organizational culture, and the operation of learning organization, while the dependent one was the employee’s job satisfaction. Meanwhile, leadership type and organizational culture were the independent variables for the operation of learning organization.
The method of analysis in this research was a multiple regression that had been tested for its instrument before: validity and reliability tests. The first multiple linear regression examined the effect of leadership type and organizational culture on the operation of learning organization. The second multiple regression examined the leadership type, organizational culture, and the operation of learning organization on the employee’s job satisfaction.
The result of research showed that: (1) Transformational leadership affected positively the operation of learning organization, (2) Organizational culture did not affect significantly the operation of learning organization, (3) Leadership type (transformational and transactional) did not affect significantly the employee’s job satisfaction, (4) Organizational culture affected significantly the employee’s job satisfaction, and (5) The operation of learning organization affected significantly the employee’s job satisfaction.
Keywords: leadership type, organizational culture, and the operation of learning organization, the employee’s job satisfaction
.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
MOTTO
Allah Ta’ala berfirman :
“Barangsiapa yang dijauhkan dari Neraka dan dimasukkan
ke dalam Surga, maka sesungguhnya dia telah beruntung.
Kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang
memperdayakan”
{QS. Ali ‘Imran : 185}
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda :
“Bertakwalah kepada Allah di manapun engkau berada. Iringilah
kejelekan dengan kebaikan, niscaya kebaikan tersebut akan
menghapuskannya. Dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik”
[Hadits Tirmidzi]
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
PERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan untuk :
ü Ibu, Bapak, Adik dan Keluarga dari Jalur Trah Citro Dikaran dan Trah Citro
Wiryan
ü Handrio Adhi Pradana
ü Teman-teman S1 Reg Manajemen Fakultas Ekonomi UNS angkatan 2008 dan
keluarga besar Fakultas Ekonomi UNS
ü Teman-teman Karang Taruna ANDIKA Kaling
ü SiJoYo AnAg mALaYu
ü JERY + Anak D3 Komunikasi FISIP
ü Almamaterku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya untuk Allah semata –tiada sesembahan yang benar
kecuali hanya Dia, atas limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Tipe Kepemimpinan,
Budaya Organisasi dan The Operation Of Learning Organization pada Kepuasan
Kerja Karyawan (Studi pada Karyawan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan
Rakyat Bank Daerah Karanganyar)” ini dengan baik. Shalawat dan salam
senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam beserta
keluarga, para sahabat, dan orang-orang yang mengikutinya sampai hari kiamat.
Penulis menyadari keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak baik moral maupun material. Oleh karena itu, dengan
kerendahan hati penulis menyampaikan ungkapan terima kasih banyak kepada :
1. Dr. Wisnu Untoro, MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi UNS.
2. Dr. Hunik Sri Runing S., M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen FE UNS,
Pembimbing Skripsi sekaligus Pembimbing Akademik –sejak semester 7-
yang telah bersedia memberikan arahan di sela-sela kesibukannya dari awal
penulisan hingga akhir skripsi ini.
3. Reza Rahardian, SE., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Manajemen FE UNS.
4. Yeni Fajarwati, SE., M.Si, selaku Pembimbing Akademik yang telah
memberikan arahan dan nasehat dalam perjalanan kuliah penulis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen FE UNS yang telah membekali dengan ilmu-
ilmu yang berguna untuk fase kehidupan baru bagi penulis.
6. Sudarsito, SE, MM, selaku Direktur Utama Perusahaan Daerah Bank
Perkreditan Rakyat Bank Daerah Karanganyar yang telah mengusulkan dan
memberikan izin penelitian di Bank Daerah Karanganyar.
7. Seluruh responden yang berkenan berpartisipasi dalam pengisian kuesioner.
8. Rekan-rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu
yang telah membantu penulis dalam menyusun skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna,
oleh karenanya penulis mengharapkan saran dan kritik membangun guna
perbaikan ke depan. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan.
Karanganyar, 19 Juni 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
ABSTRAK ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING iv
HALAMAN PENGESAHAN v
MOTTO vi
PERSEMBAHAN vii
KATA PENGANTAR viii
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xiii
DAFTAR GAMBAR xv
DAFTAR LAMPIRAN xvi
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Perumusan Masalah 5
C. Tujuan Penelitian 6
D. Manfaat Penelitian 7
BAB II TELAAH PUSTAKA 8
A. Kepemimpinan 10
B. Budaya Organisasi 15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
C. Learning Organization 20
D. Kepuasan Kerja 23
E. Kerangka Penelitian 27
F. Hipotesis 28
BAB III METODE PENELITIAN 34
A. Populasi 34
B. Desain Penelitian 34
C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 35
D. Sumber Data 37
E. Teknik Pengumpulan Data 38
F. Metode Analisis Data 38
1. Analisis Deskriptif 38
2. Uji Validitas 39
3. Uji Reliabilitas 40
4. Analisis Regresi Linier Berganda 41
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 44
A. Deskripsi Objek Penelitian 44
B. Analisis Data 63
1. Analisis Deskriptif 63
2. Deskripsi Distribusi Tanggapan Responden 65
3. Uji Instrumen 72
a. Uji Validitas 72
b. Uji Reliabilitas 75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
4. Uji Hipotesis 76
C. Pembahasan 78
BAB V PENUTUP 87
A. Kesimpulan 87
B. Keterbatasan 88
C. Saran 88
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
IV.1 Jumlah Tenaga Kerja 60
IV.2 Sistem Jam Kerja 57
IV.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 63
IV.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 64
IV.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 65
IV.6 Tanggapan Responden mengenai Kepemimpinan Transformasional 66
IV.7 Tanggapan Responden mengenai Kepemimpinan Transaksional 67
IV.8 Tanggapan Responden mengenai Budaya Organisasi 68
IV.9 Tanggapan Responden mengenai Learning Organization 69
IV.10 Tanggapan Responden mengenai Kepuasan Kerja Karyawan 71
IV.11 Hasil Uji Validitas 73
IV.12 Hasil Uji Validitas Kembali 74
IV.13 Hasil Uji Reliabilitas 75
IV.14 Hasil Analisis Regresi Berganda Pengaruh Tipe Kepemimpinan
dan Budaya Organisasi pada The Operation of Learning
Organizational 76
IV.15 Hasil Analisis Regresi Berganda Pengaruh Tipe Kepemimpinan,
Budaya Organisasi dan The Operation of Learning Organizational
pada Kepuasan Kerja Karyawan 78
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
II.1 Proses Terbentuknya Budaya Organisasi 15
II.2 Budaya Adaptasi, Misi, Klan dan Birokrasi 19
II.3 Kerangka Penelitian 27
IV.1 Struktur Organisasi Bank Daerah Karanganyar 47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian
Lampiran 2 Jawaban Responden
Lampiran 3 Hasil Uji Validitas
Lampiran 4 Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 5 Hasil Analisis Regresi Berganda
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH TIPE KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN THE OPERATION OF LEARNING
ORGANIZATION PADA KEPUASAN KERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank
Daerah Karanganyar)
Oleh : Muhammad Sidik Nugroho
F.0208177
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tipe kepemimpinan, budaya organisasi dan the operation of learning organization pada kepuasan kerja karyawan. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Daerah Karanganyar.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Daerah Karanganyar yang berjumlah 94 orang. Desain penelitian yang digunakan adalah sensus. Variabel independen dalam penelitian ini adalah tipe kepemimpinan, budaya organisasi dan the operation of learning organization, sedangkan variabel dependennya adalah kepuasan kerja karyawan. Sementara itu, tipe kepemimpinan dan budaya organisasi merupakan variabel independen untuk the operation of learning organization.
Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan regresi berganda yang sebelumnya dilakukan uji instrumen, yaitu uji validitas dan reliabilitas. Regresi berganda pertama menguji pengaruh tipe kepemimpinan dan budaya organisasi pada the operation of learning organization. Regresi berganda kedua menguji pengaruh tipe kepemimpinan, budaya organisasi dan the operation of learning organization pada kepuasan kerja karyawan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Tipe kepemimpinan transformasional mempunyai pengaruh positif pada the operation of learning organization, (2) Budaya organisasi tidak berpengaruh signifikan pada the operation of learning organization, (3) Tipe Kepemimpinan tidak berpengaruh signifikan pada Kepuasan Kerja Karyawan, (4) Budaya Organisasi berpengaruh signifikan pada Kepuasan Kerja Karyawan, (5) The Operation of Learning Organization berpengaruh signifikan pada Kepuasan Kerja Karyawan. Kata kunci :Tipe Kepemimpinan, Budaya Organisasi, The Operation of Learning Organization, Kepuasan Kerja Karyawan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ABSTRACT
AN ANALYSIS ON THE EFFECT OF LEADERSHIP TYPE, ORGANIZATIONAL CULTURE, AND THE OPERATION OF LEARNING ORGANIZATION ON THE EMPLOYEE’S JOB
SATISFACTION (A Study on the Employee of Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat
Bank Daerah Karanganyar )
By: Muhammad Sidik Nugroho
F.0208177 The objective of research is to find out the effect of leadership type,
organizational culture, and the operation of learning organization on the employee’s job satisfaction. This study was taken place in Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Daerah Karanganyar.
The population of research was all employees of Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Daerah Karanganyar consisting of 94 persons. The research design used was census. The independent variables in this research were leadership type, organizational culture, and the operation of learning organization, while the dependent one was the employee’s job satisfaction. Meanwhile, leadership type and organizational culture were the independent variables for the operation of learning organization.
The method of analysis in this research was a multiple regression that had been tested for its instrument before: validity and reliability tests. The first multiple linear regression examined the effect of leadership type and organizational culture on the operation of learning organization. The second multiple regression examined the leadership type, organizational culture, and the operation of learning organization on the employee’s job satisfaction.
The result of research showed that: (1) Transformational leadership affected positively the operation of learning organization, (2) Organizational culture did not affect significantly the operation of learning organization, (3) Leadership type (transformational and transactional) did not affect significantly the employee’s job satisfaction, (4) Organizational culture affected significantly the employee’s job satisfaction, and (5) The operation of learning organization affected significantly the employee’s job satisfaction.
Keywords: leadership type, organizational culture, and the operation of learning organization, the employee’s job satisfaction
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada kondisi persaingan global sekarang ini, adanya sumberdaya
manusia dalam suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting.
Organisasi atau perusahaan dituntut lebih intensif dalam mengelola
sumberdaya terutama sumberdaya manusianya. Setiap perusahaan harus
mampu menghadapi tantangan dalam menganalisis, memanfaatkan,
pengembangan keterampilan, dan kemampuan karyawan untuk menjamin
tujuan perusahaan dapat tercapai. Kepemimpinan menjadi salah satu pusat
perhatian dalam melaksanakan fungsi dan peranan kepemimpinan agar dapat
memaksimalkan sumberdaya manusianya sehingga dapat membawa suatu
organisasi pada tujuan yang telah ditentukan.
Seorang pemimpin dapat mempengaruhi perilaku para bawahan melalui
gaya kepemimpinannya untuk mengelola suatu organisasi. Ada dua gaya
kepemimpinan yang menjadi perhatian utama para pakar organisasi, yaitu gaya
kepemimpinan transaksional dan gaya kepemimpinan transformasional
(Benjamin & Flynn, 2006). Menurut Robbins dan Judge (2008),
kepemimpinan transaksional adalah tipe pemimpin yang mengarahkan atau
memotivasi para pengikutnya pada tujuan yang telah ditetapkan dengan cara
memperjelas peran dan tugas, sedangkan kepemimpinan transformasional
adalah tipe pemimpin yang menginspirasi para pengikutnya untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
mengesampingkan kepentingan pribadi mereka demi kebaikan organisasi dan
mereka mampu memiliki pengaruh yang luar biasa pada diri para pengikutnya.
Kepemimpinan adalah faktor penting yang mempengaruhi learning
organization (Popper & Lipshitz, 2000). Pemimpin dapat membuat struktur
organisasi dan membentuk budaya organisasi untuk menghasilkan pengaruh
melalui berbagai urusan, tindakan, dan pelayanan.
Kepemimpinan juga merupakan faktor penting yang dapat
mempengaruhi kepuasan kerja (Emery & Barker, 2007). Kepemimpinan pada
hakikatnya dapat mendorong karyawan untuk mencapai kepuasan kerja yang
lebih. Seorang pemimpin dapat mendorong pengikutnya untuk bertanggung
jawab pada tugas yang diberikan kepada seorang karyawan sehingga akan
dapat diketahui tingkat prestasi dan kepuasan kerjanya.
Berbagai organisasi bisnis mulai melihat kenyataan bahwa pengetahuan
akan menjadi sumberdaya yang penting bagi organisasi bisnis yang ingin
menciptakan nilai-nilai inti. Organisasi bisnis juga menggunakan disiplin inti
dari learning organization dengan penekanan pada akumulasi pengetahuan dan
sikap pembelajaran. Melalui The Fifth Discipline yang diusulkan oleh Senge
(1990), learning organization yang efektif memerlukan dimensi – dimensi
yang akan memungkinkan organisasi untuk belajar, berkembang, dan
berinovasi. Pengembangan hubungan berdasarkan kepercayaan antara
manajemen dan karyawan non-manajemen penting untuk kesuksesan suatu
learning organization (Gardiner & Whiting, 1997).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Hall (2001) menganggap bahwa selama proses mendorong karyawan
untuk pembelajaran, diperlukan adanya budaya organisasi untuk mendukung
learning organization sehingga tersedia untuk memperoleh, meningkatkan, dan
transfer pengetahuan yang dibutuhkan dengan mudah.
Silverthorne (2004) berpendapat bahwa budaya organisasi mempunyai
peranan penting dalam meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Menurut
Silverthorne (2004), keterlibatan seorang karyawan dalam suatu organisasi
yang memiliki budaya organisasi birokrasi mendapatkan tingkat kepuasan kerja
yang lebih rendah daripada organisasi yang memiliki budaya organisasi
inovatif. Ini menunjukkan bahwa budaya organisasi birokrasi memiliki
masalah yang lebih besar pada cara mempertahankan kepuasan kerja
karyawannya.
Learning organization mempunyai peranan penting dalam
meningkatkan kinerja dan kepusaan kerja suatu perusahaan. Gardiner dan
Whiting (1997) menunjukkan beberapa hasil penelitian dalam perubahan
perilaku yang dilakukan dengan learning organization terhadap lingkungan
eksternal yang tidak hanya membawa efek yang menguntungkan terhadap
kinerja organisasi, tetapi juga meningkatkan kinerja kerja dan kepuasan
karyawan.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang telah dilakukan
oleh (Chang & Lee, 2007). Penelitian yang dikemukakan oleh Chang dan Lee
(2007) bahwa tipe kepemimpinan, budaya organisasi dan the operation of
learning organization berpengaruh pada kepuasan kerja karyawan. Penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ini menggunakan variabel yang sama yaitu tipe kepemimpinan, budaya
organisasi, the operation of learning organization dan kepuasan kerja
karyawan. Responden yang diambil dalam penelitian Chang dan Lee (2007)
adalah karyawan yang bekerja di sektor industri asuransi keuangan, industri
pabrik dan industri jasa, sedangkan dalam penelitian ini respondennya adalah
seluruh karyawan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Daerah
Karanganyar. Peneliti mengambil Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat
Bank Daerah Karanganyar karena termasuk 40 Bank Perkreditan Rakyat
terbaik di tingkat nasional, dengan demikian perusahaan dituntut untuk
mempertahankan kepemimpinan, budaya organisasi dan learning organization
yang baik untuk mewujudkan kepuasan kerja yang tinggi sehingga dapat
membantu daya tahan organisasi dalam menghadapi berbagai perubahan yang
terjadi. Banyak peneliti menyelidiki perilaku the learning organization melalui
teori dan model operasi, akan tetapi masih sedikit penelitian yang menyelidiki
pengaruh the operation of learning organization pada kepuasan kerja (Popper
& Lipshitz, 2000; Hall, 2001). Oleh karena itu, dalam penelitian ini, peneliti
berusaha menyelidiki hubungan antara kepemimpinan, budaya organisasi, the
operation of learning organizational, dan kepuasan kerja karyawan.
Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Daerah Karanganyar
adalah perusahaan daerah yang bergerak di bidang jasa perbankan yang saat ini
berlokasi di Kompleks Perkantoran Cangakan pusat kota Karanganyar .
Perusahaan ini berdiri pada tanggal 15 Maret 1959 oleh pemerintah
Kabupaten Karanganyar berdasarkan SK. Bupati Kepala Daerah Dati II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Karanganyar No. AA 002/69 dengan nama Lembaga Kredit Daerah atau
LKD.
Seiring dengan adanya dinamika pertumbuhan Perusahaan Daerah Bank
Perkreditan Rakyat Bank Daerah Karanganyar sejak fase-fase awal sampai
sekarang, tidak terlepas dari berbagai masalah yang harus dihadapi dan
dicarikan pemecahannya. Dalam perkembangannya, perusahaan ini selalu
berusaha untuk melakukan peningkatan kepuasan kerja karyawan sebagai
bagian dari usaha untuk memajukan perusahaan tersebut.
Berdasarkan uraian dan latar belakang penjelasan tersebut maka dalam
penelitian ini peneliti mengambil judul : “ANALISIS PENGARUH TIPE
KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN THE OPERATION
OF LEARNING ORGANIZATION PADA KEPUASAN KERJA
KARYAWAN (Studi pada Karyawan Perusahaan Daerah Bank
Perkreditan Rakyat Bank Daerah Karanganyar).
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka
permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. a. Apakah tipe kepemimpinan berpengaruh positif pada the operation of
learning organization ?
b. Apakah budaya organisasi berpengaruh positif pada the operation of
learning organization ?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. a. Apakah tipe kepemimpinan berpengaruh positif pada kepuasan kerja
karyawan?
b. Apakah budaya organisasi berpengaruh positif pada kepuasan kerja
karyawan?
c. Apakah the operation of learning organization berpengaruh positif pada
kepuasan kerja karyawan?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dibuat, maka tujuan yang
ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. a. Untuk menguji pengaruh tipe kepemimpinan pada the operation of
learning organization.
b. Untuk menguji pengaruh budaya organisasi pada the operation of
learning organization.
2. a. Untuk menguji pengaruh tipe kepemimpinan pada kepuasan kerja
karyawan.
b. Untuk menguji pengaruh budaya organisasi pada kepuasan kerja
karyawan.
c. Untuk menguji pengaruh the operation of learning organization pada
kepuasan kerja karyawan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain :
1. Bagi akademisi, dapat menjadi bahan masukan dalam pengembangan ilmu
pengetahuan di bidang ekonomi, khususnya yang terkait bidang
sumberdaya manusia mengenai tipe kepemimpinan, budaya organisasi, the
operation of learning organization dan kepuasan kerja.
2. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu
bahan masukan dalam mengambil keputusan dan kebijaksanaan dalam
usaha meningkatkan kepuasan kerja karyawan.
3. Bagi peneliti, penelitian ini sebagai sarana untuk lebih bisa
mendalami teori-teori yang didapatkan peneliti, terutama pada bidang
sumberdaya manusia mengenai tipe kepemimpinan, budaya organisasi, the
operation of learning organization dan kepuasan kerja.
4. Bagi pihak lain, penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan
pengetahuan ataupun acuan untuk penelitian berikutnya, terutama
mengenai tipe kepemimpinan, budaya organisasi, the operation of learning
organization dan kepuasan kerja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB II
TELAAH PUSTAKA
A. Kepemimpinan
1. Definisi Kepemimpinan
Menurut Robbins (2003) kepemimpinan adalah kemampuan
untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk mencapai tujuan
organisasi. Nurkolis (2002) juga berpendapat bahwa kepemimpinan
adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh pada bawahan
dalam mencapai tujuan organisasi. Proses mempengaruhi bawahan
dapat dilakukan secara formal atau tidak formal (Nurkolis, 2002).
Pengaruh formal muncul apabila seorang pemimpin memiliki posisi
manajerial di dalam sebuah organisasi, sedangkan pengaruh tidak
formal muncul di luar stuktur organisasi formal. Dengan demikian,
pengaruh seorang pemimpin dapat muncul dari dalam organisasi
karena ditunjuk secara formal.
2. Teori Kepemimpinan
Macam-macam teori dan pendekatan dalam organisasi
tercermin dalam munculnya beragam teori dan pendekatan. Studi
kepemimpinan yang dikemukakan Robbins dan Judge (2008) dibagi
dalam tiga kelompok teori berikut ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
a. Teori Sifat
Salah satu teori kepemimpinan yang pertama adalah teori sifat
atau teori pembawaan yang memaparkan intelegensi, kepribadian
serta kemampuan seseorang. Teori sifat ini membedakan ciri
pembawaan atau sifat antara pemimpin dan seorang bukan
pemimpin. Serta memiliki asumsi bahwa seorang pemimpin dan sifat
kepemimpinannya itu dibawa sejak lahir dan bukan diperlajari.
b. Teori Perilaku
Robbins (2003) berpendapat bahwa teori perilaku adalah teori
kepemimpinan yang menjelaskan ciri-ciri perilaku seorang
pemimpin dan seorang yang bukan pemimpin. Robbins (2003)
mengemukakan ada berbagai aliran dari teori perilaku :
1) Studi Ohio State University
Studi ini mengemukakan mengenai dua kategori atau
dimensi perilaku kepemimpinan yaitu struktur evaluasi
atau sejauh mana seorang pemimpin memiliki
kemungkinan untuk mendefinisikan dan menstrukturkan
peran mereka dan peran bawahan dalam upaya mencapai
tujuan dan pertimbangan sejauh mana pemimpin
berkemungkinan mempunyai hubungan pekerjaan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dicirikan dengan saling percaya, menghargai gagasan
bawahan dan memperhatikan perasaan mereka.
2) Studi University of Michigan
Studi ini membedakan antara pemimpin yang
berorientasi pada karyawan atau berorientasi pada
hubungan antara pribadi dan pemimpin yang berorientasi
pada produksi dan tugas.
3) The Managerial Grid
Teori kepemimpinan yang dikenal dengan jaringan
manajerial atau the managerial grid yang merupakan
tulisan dari Blake dan Mouton (dalam Robbins, 2003)
membagi kepemimpinan dalam sebuah matrik dimana
garis vertikal dan ordinat melihat pada pertumbuhan manusia
dan horizontal serta absis melihat pada produksi. Akan tetapi,
jaringan manajerial ini hanya menyediakan suatu kerangka
kerja yang lebih baik untuk kepemimpinan saja, tanpa
memberi informasi baru yang aktual dalam menjelaskan
kesulitan-kesulitan pada masalah kepemimpinan, karena
sedikitnya bukti pendukung pada kesimpulan yang
menyatakan bahwa gaya posisi yang tertinggi lebih efektif
untuk semua keadaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
c. Teori Kemungkinan
Terlepas dari gaya seorang pemimpin dengan
kepemimpinannya yang kasar-termasuk menghina karyawan di
depan rekan-rekan kerja dan menyebabkan pergantian manajer
perusahaan puncak dengan cepat. Pendekatan seorang pemimpin
yang kaku dan taktiknya yang keras sehingga menyebabkan banyak
eksekutif yang cakap keluar dari perusahaannya. Naik jatuhnya
seorang pemimpin mengilustrasikan bahwa usaha meramalkan
keberhasilan kepemimpinan lebih rumit daripada mengisolasi sifat
atau perilaku yang baik dan efektif.
3. Kepemimpinan Transaksional dan Kepemimpinan
Transformasional
Robbins dan Judge (2008), Bass dan Avolio (dalam Rohman,
2009) menjelaskan kepemimpinan transformasional dan transaksional
sebagai berikut ini.
a. Kepemimpinan Transaksional
Tipe kepemimpinan transaksional adalah tipe pemimpin
yang mengarahkan atau memotivasi para bawahannya pada tujuan
yang telah ditetapkan dengan cara memperjelas peran dan tugas
(Robbins & Judge, 2008) .
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Menurut Bass dan Avolio (dalam Rohman, 2009)
berpendapat bahwa kepemimpinan transaksional memiliki dua
dimensi yaitu:
1) Contigent Reward adalah tingkat kesediaan pimpinan untuk
memberikan imbalan terhadap kinerja yang dilakukan
bawahan. Contigent Reward juga diwujudkan dengan
kesediaan pemimpin untuk memberi bawahan mengenai hal
yang harus dilakukan agar mendapatkan imbalan serta
memberikan hukuman atas tindakan yang tidak diharapkan
dan memberikan umpan balik positif serta promosi bagi
kinerja yang baik.
2) Management by Ecpectation (MBE) yaitu tingkat perhatian
pimpinan jika terjadi kesalahan atau kegagalan pada bawahan.
MBE dibagi menjadi dua yaitu:
a) MBE aktif adalah pemimpin mengantisipasi kesalahan yang
muncul atau masalah yang timbul.
b) MBE pasif adalah pemimpin melakukan intervensi jika
terjadi sesuatu yang mendesak atau darurat.
b. Kepemimpinan Transformasional
Menurut Robbins dan Judge (2008) tipe kemimpinan
transformasional adalah tipe pemimpin yang menginspirasi para
bawahannya untuk mengesampingkan kepentingan pribadi mereka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
demi kebaikan organisasi dan mampu memiliki pengaruh yang luar
biasa pada diri para bawahannya.
Menurut Bass dan Avolio (dalam Rohman, 2009)
mengemukakan bahwa kepemimpinan transformasional terdapat
empat dimensi :
1) Karisma
Seorang pemimpin transformasional mendapatkan
karisma dari penilaian bawahan, pemimpin yang berkarisma
akan mempunyai banyak pengaruh dan dapat menggerakkan
bawahannya. Seorang pemimpin yang dipandang memiliki
karisma oleh bawahannya adalah pemimpin yang mampu
mengambil keputusan yang tepat dalam kondisi yang sulit
serta mampu mempertanggungjawabkan segala akibat yang
mungkin akan terjadi, mampu menjaga kepercayaan yang
diberikan oleh bawahannya untuk tidak disalah-gunakan
sehingga tercipta loyalitas kepada pemimpin untuk kemudian
bersama-sama meraih tujuan organisasi.
2) Menstimulasi Pengetahuan
Pemimpin yang inspirasional dapat mendeskripsikan
tujuan bersama dan mampu menentukan mengenai sesuatu
yang dirasa penting dan benar tanpa menghalalkan segala
cara, tetap berjalan di koridor yang beretika dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
pencapaian tujuan bersama, pemimpin menggunakan
strategi yang dapat dibenarkan secara moral. Contoh
tindakan pemimpin yang menginspirasikan motivasi
diantaranya adalah selalu berkata optimis dalam
menghadapi masalah, memberikan tantangan kepada
bawahan dengan menerapkan standar yang tinggi.
3) Menginsiprasi Motivasi
Pemimpin transformasional dituntut untuk membuat
bawahannya memandang dan menyelesaikan masalah-
masalah yang mereka hadapi dengan perspektif dan
metode-metode baru. Pemimpin berusaha untuk
mendayagunakan seluruh sumber daya yang ada untuk
menciptakan suatu kondisi yang kondusif serta proporsional
agar bawahannya mampu mengembangkan daya kreatifitas
serta mampu melakukan inovasi dalam setiap penyelesaian
masalah yang ada sehingga pemimpin dituntut untuk berbagi
wewenang agar tercipta situasi yang diinginkan bagi
tercapainya tujuan bersama.
4) Mempertimbangkan Individu
Seorang pemimpin harus mampu memperlakukan
karyawannya secara spesifik (individu yang satu berbeda
dengan yang lain) tetapi adil dalam memfasilitasi mereka
untuk mencapai tujuan bersama. Pada dasarnya pemimpin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
harus melakukan pendekatan dan jaringan komunikasi
interpersonal dengan bawahannya untuk dapat mengerti
keinginan ataupun masalah yang dihadapi oleh masing-
masing bawahan sehingga pemimpin tersebut mampu
mengaplikasikan solusi yang berbeda bagi tiap bawahannya
dengan menggunakan fasilitas yang sesuai dengan ide
ataupun masalah dari bawahannya.
B. Budaya Organisasi
1. Definisi Budaya Organisasi
Schein (dalam Robbins, 2003) mendefinisikan budaya organisasi
adalah suatu sistem pengertian bersama yang dianut oleh para anggota
suatu organisasi, yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-
organisasi lainnya. Sistem pengertian bersama ini adalah sekumpulan
karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi.
2. Fungsi-fungsi Budaya Organisasi
Riani (2011) menyatakan bahwa budaya organisasi sebagai
pedoman untuk mengontrol perilaku anggota organisasi, pasti memiliki
fungsi dan manfaat yang berguna bagi organisasi. Menurut Robbins
(2003), fungsi budaya organisasi adalah:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
a. Budaya menciptakan perbedaan yang jelas antara satu organisasi
dan yang lain.
b. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota
organisasi.
c. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang
lebih luas daripada kepentingan diri individual seseorang.
d. Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan
organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk
dilakukan oleh karyawan.
e. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang
memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan.
3. Proses Budaya Organisasi
Riani (2011) bependapat bahwa budaya dalam suatu organisasi
tidak muncul begitu saja, namun ada proses yang harus dilalui budaya
itu hingga akhirnya menjadi budaya organisasi. Menurut Riani (2011)
proses budaya organisasi dapat diurutkan sebagai berikut ini.
a. Proses Terbentuknya Budaya Organisasi
Untuk membentuk budaya organisasi, prosesnya dimulai dari
tahap pembentukan ide dan diikuti oleh lahirnya organisasi. Meski
pada tahap pembentukan ide organisasi tersebut belum menjadi
kenyataan atau ada wujudnya secara fisik, tahap ini menjadi dasar
terbentuknya budaya organisasi. Pada saat para pendiri organisasi
memiliki ide untuk mendirikan organisasi, maka budaya organisasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
pasti akan ikut terpikirkan. Budaya organisasi baru menjadi
kenyataan ketika organisasi sudah benar-benar berdiri. Dapat
dikatakan bahwa ketika organisasi berdiri, pembentukan budaya
organisasi pun ikut dimulai.
Proses terbentuknya budaya organisasi menurut Robbins
(2003) :
Gambar 1.1 Proses terbentuknya budaya organisasi
Berdasarkan gambar 1.1 dapat dilihat bahwa budaya
organisasi diturunkan dari filsafat pendirinya, kemudian budaya ini
sangat mempengaruhi kriteria yang digunakan dalam merekrut atau
mempekerjakan anggota organisasi. Tindakan dari manajemen
puncak menentukan iklim umum dari perilaku yang dapat diterima
baik ataupun tidak. Tingkat kesuksesan dalam mensosialisasikan
budaya organisasi tergantung pada kecocokan nilai-nilai karyawan
baru dengan nilai-nilai organisasi dalam proses seleksi maupun
pada preferensi manajemen puncak akan metode-metode sosialisasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
b. Proses Mempertahankan Budaya Organisasi
Banyak organisasi yang dimulai dengan ide dan konsep yang
bagus, tetapi ketika organisasi mulai berkembang maka mereka
terkandang juga kehilangan budaya yang selama ini telah membawa
kesuksesan. Di lain pihak, banyak organisasi yang berhasil terus
berkembang dan tetap mampu menjaga budaya yang telah mereka
bentuk. Lieberman (dalam Riani, 2011) menjelaskan langkah-
langkah untuk mempertahankan suatu budaya yang mampu
melewati pertumbuhan dan perubahan, seperti berikut ini:
1) Mendefinisikan budaya dan membedakan dari konsep yang lain.
2) Mengembangkan sebuah rencana strategis untuk menerapkan
budaya.
3) Manajemen puncak harus mengimplementasikan budaya
organisasi dalam setiap hal yang dilakukan : perekrutan,
penggajian, tunjangan, dan insentif, pembentukan lingkungan
organisasi dan pemasaran.
4) Memastikan bahwa para anggota organisasi di semua tingkat
lahir seperti budaya di organisasi mereka dan bahwa mereka ikut
terlibat di dalamnya.
5) Memiliki anggota berpengalaman yang bermanfaat untuk
melatih anggota baru dan mengembangkan sebuah sistem yang
anggota barunya dapat mempelajari parameter dari budaya yang
tertulis dan tidak tertulis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6) Secara rutin mengevaluasi kemajuan dan kesuksesan seiring
dengan pertumbuhan organisasi.
7) Selalu terbuka terhadap perubahan dan pastikan bahwa anggota
organisasi tahu terhadap perubahan yang dilakukan dan
keuntungan yang mereka dapatkan.
c. Proses Mengubah Budaya Organisasi
Riani (2011) mengemukakan bahwa ada tiga langkah
penting yang dilakukan dalam perubahan budaya organisasi:
1) Sebelum organisasi bisa merubah budayanya, yang pertama
dilakukan adalah harus memahami budaya yang ada.
2) Memikirkan bentuk organisasi di masa mendatang dan
memutuskan budaya organisasi yang bisa mendukung
kesuksesan.
3) Individu dalam organisasi harus memutuskan untuk merubah
perilaku mereka untuk menciptakan budaya organisasi yang
diinginkan.
4. Kategori Budaya Organisasi
Budaya memperkuat desain strategi dan desain budaya yang
diperlukan organisasi agar lebih efektif dalam lingkungannya. Nilai
budaya, strategi dan struktur organisasi, dan lingkungan dapat
memajukan organisasi. Dimensi budaya menurut Wisnu dan
Nurhasanah (2005) yaitu mencakup dimensi: Perluasan lingkungan
kompetitif menghendaki fleksibilitas dan stabilitas, dan perluasan fokus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dan kekuatan strategi organisasi merupakan faktor internal dan
eksternal.
Empat kategori budaya yang berkaitan dengan beberapa
perbedaan ini diilustrasikan seperti dalam Gambar 1.2.
Gambar 1.2 Budaya adaptasi, misi, klan, dan birokrasi
Empat kategori yakni kemampuan adaptasi, misi, klan, dan
birokrasi berhubungan dengan kesesuaian antara nilai budaya, strategi,
struktur, dan lingkungan. Masing-masing dapat berhasil, bergantung pada
kebutuhan lingkungan eksternal dan fokus strategis organisasi.
Kemampuan adaptasi budaya bercirikan oleh fokus strategis pada
lingkungan eksternal melalui fleksibilitas dan perubahan dalam memenuhi
kebutuhan pelanggan. Budaya misi dicirikan oleh penekanan pada visi
yang jelas tentang tujuan organisasi dan pada pencapaian beberapa tujuan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Budaya klan mempunyai fokus utama pada keterlibatan dan partisipasi
para anggota organisasi dan pada ekspektasi yang berubah cepat dalam
lingkungan eksternal. Budaya birokrasi mempunyai fokus internal dan
konsistensi orientasi bagi lingkungan yang stabil.
C. Learning Organization
Senge (1990) mengatakan bahwa setiap individu yang bersaing
dalam lingkungan bisnis harus menjadikan orrganisasinya sebagai
learning organization, dengan terus menerus beradaptasi dengan
lingkungannya. Melalui The Fifth Discipline yang diusulkan Senge
(1990), learning organization yang efektif memerlukan dimensi-dimensi
yang akan memungkinkan organisasi untuk belajar, berkembang, dan
berinovasi yakni:
1. Systems Thinking ( Berpikir Sistem )
Setiap usaha manusia, termasuk bisnis, merupakan sistem
karena senantiasa merupakan bagian dari jalinan tindakan atau
peristiwa yang saling berhubungan, meskipun hubungan itu tidak
selalu tampak. Oleh karena itu, organisasi harus mampu melihat pola
perubahan secara keseluruhan, dengan cara berpikir bahwa segala
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
usaha manusia saling berkaitan, saling mempengaruhi dan membentuk
sinergi.
2. Personal Mastery ( Keahlian Pribadi )
Setiap orang harus mempunyai komitmen untuk belajar dan
sebagai anggota organisasi perlu mengembangkan potensinya secara
optimal. Keahlian pribadi ini merupakan suatu disiplin yang antara
lain menunjukan kemampuan untuk mengklarifikasi dan mendalami
visi pribadi, memfokuskan energi, mengembangkan kesabaran, dan
memandang realitas secara obyektif. Kenyataan menunjukkan bahwa
seseorang memasuki suatu organisasi dengan penuh semangat, tetapi
setelah merasa mapan dalam organisasi itu lalu kehilangan
semangatnya. Oleh karena itu, disiplin ini sangat penting artinya
bahkan menjadi landasan untuk learning organization.
3. Model Mental ( Pola Mental )
Setiap orang mempunyai pola mental tentang memandang
sesuatu di sekitarnya dan bertindak atas dasar asumsi atau generalisasi
dari yang dilihat. Seringkali seseorang tidak menyadari pola mental
yang mempengaruhi pikiran dan tindakannya tersebut. Oleh karena
itu, setiap orang perlu berpikir secara reflektif dan senantiasa
memperbaiki gambaran internalnya mengenai dunia sekitarnya, dan
atas dasar itu bertindak dan mengambil keputusan yang sesuai.
4. Shared Vision ( Berbagi Visi )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Organisasi yang berhasil berusaha mempersatukan orang-orang
berdasarkan identitas yang sama dan perasaan senasib. Hal ini perlu
dijabarkan dalam suatu visi yang dimiliki bersama. Visi bersama ini
bukan sekedar rumusan keinginan suatu organisasi melainkan sesuatu
yang merupakan keinginan bersama. Visi bersama adalah komitmen
dan tekad dari semua orang dalam organisasi, bukan sekedar
kepatuhan terhadap pimpinan.
5. Team Learning ( Belajar Beregu )
Dalam suatu regu atau tim telah terbukti bahwa belajar beregu
dapat menampilkan hasil jauh lebih berarti daripada perorangan
masing-masing anggotanya. Belajar beregu diawali dengan dialog
yang memungkinkan regu itu menemukan jati dirinya. Dengan dialog
ini berlangsung kegiatan belajar untuk memahami pola interaksi dan
peran masing-masing anggota dalam regu. Belajar beregu merupakan
unsur penting, karena regu bukan merupakan unit belajar utama dalam
organisasi.
D. Kepuasan Kerja
1. Pengertian Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja menurut Robbins dan Judge (2008) adalah
perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil
dari sebuah evaluasi karakteristiknya. Seseorang dengan tingkat
kepuasan kerja yang tinggi memiliki perasaan-perasaan positif tentang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
pekerjaan tersebut, sementara seseorang yang tidak puas memiliki
perasaan-perasaan yang negatif tentang pekerjaan tersebut.
Hasibuan (2002) juga berpendapat bahwa kepuasan kerja
merupakan sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai
pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedispilan dan
prestasi kerja. Kepuasan kerja di dalam pekerjaan adalah kepuasan
kerja yang dinikmati dalam pekerjaan dalam memperoleh pujian hasil
kerja, penempatan, perlakuan, peralatan, dan suasana lingkungan kerja
yang baik. Kepuasan kerja di luar pekerjaan adalah kepuasan kerja
karyawan yang dinikmati di luar pekerjaan dengan besarnya balas jasa
yang akan diterima dari hasil kerjanya agar kombinasi dalam dan luar
pekerjaan adalah kepusan kerja yang dicerminkan oleh sikap
emosional yang seimbang antara balas jasa dengan pelaksanaan
pekerjaannya.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
Luthans (1998) menjelaskan bahwa ada lima hal penting yang
merupakan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Lima
hal tersebut meliputi:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
a. Pekerjaan yang Dilakukan
Jenis pekerjaan yang dilakukan dapat merupakan sumber
kepuasan. Pekerjaan yang dapat memberikan kepuasan adalah
pekerjaan yang menarik dan menantang, tidak membosankan dan
pekerjaan itu dapat memberikan status.
b. Gaji
Gaji dan upah yang diterima karyawan dianggap sebagai refleksi
cara pandang manajer mengenai kontribusi karyawan terhadap
organisasi. Uang tidak hanya membantu orang untuk memenuhi
kebutuhan dasarnya, tetapi juga dapat memberikan kepuasan pada
tingkat berikutnya.
c. Promosi
Kesempatan untuk lebih berkembang di organisasi dapat
menjadi sumber kepuasan kerja.
d. Supervisor
Kemampuan supervisor untuk memberikan bantuan teknis dan
dukungan moral dapat meningkatkan kepuasan kerja. Misalnya dengan
memberi karyawan kesempatan untuk berpartisipasi dalam membuat
keputusan, memberi pengarahan dan bantuan pada karyawan dan
berkomunikasi dengan karyawan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
e. Rekan Sekerja
Rekan kerja dapat memberikan bantuan secara teknis dan dapat
mendukung secara sosial akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan.
3. Pengaruh Kepuasan Kerja
Kepuasan karyawan dalam bekerja, akan berpengaruh terhadap
berbagai faktor. Luthans (1998) mengemukakan bahwa kepuasan kerja
berpengaruh terhadap :
a. Produktivitas
Karyawan yang tingkat kepuasannya tinggi, produktivitasnya
akan meningkat, walaupun hasilnya tidak langsung. Ada beberapa
variabel moderating yang menghubungkan antara produktivitas
dengan kepuasan kerja, terutama penghargaan. Jika karyawan
menerima penghargaan yang mereka anggap layak, maka mereka akan
merasa puas sehingga upaya mereka untuk mencapai kinerja semakin
tinggi.
b. Keinginan untuk Berpindah Kerja
Jika karayawan tidak puas dengan pekerjaanya, maka besar
keinginan mereka untuk pindah kerja. Walaupun demikian, tingkat
kepuasan kerja yang tinggi tidak menjamin karyawan yang bekerja di
organisasi tersebut tidak ingin pindah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
c. Tingkat Kehadiran
Ketika tingkat kepuasan kerja tinggi maka tingkat kehadiran
rendah. Sebaliknya, ketika tingkat kepuasan rendah maka tingkat
ketidakhadiran tinggi.
d. Faktor Lain-lain
Karyawan yang tingkat kepuasaannya tinggi akan mempunyai
kesehatan fisik dan mental yang lebih baik, lebih cepat untuk
mempelajari tugas-tugas, tidak banyak kesalahan yang dibuat. Selain
itu, karyawan akan menunjukkan perilaku dan aktivitas yang lebih
baik, misal membantu rekan sejawat, membantu pelanggan, dan lebih
mudah bekerja sama. Sebagaimana telah diuraikan diatas bahwa
konsekuensi dari ketidakpuasan kerja karyawan diantaranya dapat
mengakibatkan menurunnya produktivitas, meningkatnya tingkat
absensi dan konsekuensi yang paling akhir adalah keluarnya karyawan
dari organisasi. Namun dalam kenyataannya tidak semua karyawan
yang tidak puas dalam pekerjaan langsung mengundurkan diri dari
organisasi tempat ia bekerja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
E. KERANGKA PENELITIAN
Model penelitian yang dapat diajukan adalah sebagai beikut:
Gambar 1.3 : Hubungan antar variabel yang dihipotesiskan
Sumber: Chang & Lee, 2007
Berdasarkan gambar tentang kerangka pemikiran dapat dijelaskan
bahwa variabel independen dalam model adalah tipe kepemimpinan,
budaya organisasi dan the operation of learning organization, sedangkan
variabel dependennya adalah kepuasan kerja karyawan. Sementara itu, tipe
kepemimpinan dan budaya organisasi merupakan variabel independen
untuk the operation of learning organization.
H2b
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
F. HIPOTESIS
1. Pengaruh Tipe Kepemimpinan pada The Operation of Learning
Organization
Popper dan Lipshitz (2000) membuktikan bahwa kepemimpinan
mempunyai pengaruh signifikan pada learning organization. Pemimpin
dapat membuat struktur organisasi dan membentuk budaya organisasi
untuk menghasilkan pengaruh melalui berbagai urusan, tindakan dan
pelayanan, dengan demikian, kepemimpinan mempengaruhi learning
organization. Kepemimpinan dan learning organization sangat
berkorelasi, kepemimpinan juga meningkatkan proses dan hasil kegiatan
learning organization (Leithwood et al., dalam Chang & Lee, 2007).
Kepemimpinan adalah faktor penting untuk mempengaruhi
learning organization. Pemimpin dapat meningkatkan kemampuan
learning organization melalui penyampaian visi dan kesempatan learning
yang diciptakan oleh para pemimpin yang diperuntukkan kepada bawahan
mereka sehingga dapat meningkatkan learning organization (Popper &
Lipshitz, 2000).
Penelitian lintas-negara yang dilakukan Lam (dalam Chang dan
Lee, 2007) menyelidiki penelitian tentang kepemimpinan pada learning
organization. Penelitian Lam (dalam Chang dan Lee ,2007) menunjukkan
bahwa kepemimpinan dapat mempengaruhi proses dan prestasi learning
organization.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Efisiensi learning organization dapat dipengaruhi oleh
kepemimpinan (Leithwood et al., dalam Chang & Lee, 2007).
Kepemimpinan secara efektif dapat mempengaruhi learning organization
untuk meningkatkan proses dan pencapaian learning organization, serta
dapat mendorong semangat kerjasama bawahan.
Berdasarkan penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa tipe
kepemimpinan mempunyai pengaruh positif pada the operation of
learning organization.
H1a : Tipe kepemimpinan mempunyai pengaruh positif pada the
operation of learning organization.
2. Pengaruh Budaya Organisasi pada The Operation of Learning
Organization
Penelitian Garrate (dalam Chang dan Lee, 2007) menyatakan
bahwa suatu organisasi memerlukan pengembangan learning organization,
serta pengelolaan sebelumnya agar menumbuhkan kemampuan learning
individu dan tim kerja. Hal ini sesuasi dengan penelitian Hall (2001)
mengemukakan bahwa selama proses mendorong karyawan untuk
pembelajaran, diperlukan adanya budaya organisasi untuk mendukung
learning organization, sehingga tersedia untuk memperoleh,
meningkatkan, dan transfer pengetahuan yang dibutuhkan dengan mudah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Berdasarkan penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa budaya
organisasi berpengaruh positif pada the operation of learning
organization.
H1b: Budaya organisasi mempunyai pengaruh positif pada the
operation of learning organization.
3. Pengaruh Tipe Kepemimpinan pada Kepuasan Kerja Karyawan
Kepemimpinan pada hakikatnya dapat mendorong karyawan untuk
mencapai kepuasan kerja yang lebih. Seorang pemimpin dapat mendorong
pengikutnya untuk bertanggung jawab pada tugas yang diberikan kepada
seorang karyawan sehingga akan dapat diketahui tingkat prestasi dan
kepuasan kerjanya. Dengan demikian, kepemimpinan mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja (Emery & Barker,
2007).
Hasil penelitian Gruenberg (dalam Baihaqi, 2010) diperoleh
bahwa hubungan yang akrab dan saling tolong-menolong dengan
teman sekerja serta penyelia adalah sangat penting dan memiliki
hubungan kuat dengan kepuasan kerja dan tidak ada kaitannya dengan
keadaan tempat kerja serta jenis pekerjaan.
Hal ini sesuasi dengan penelitian Miller et al. (dalam Baihaqi,
2010) menyatakan bahwa kepemimpinan mempunyai hubungan yang
positif terhadap kepuasan kerja karyawan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Berdasarkan penelitian tersebut, dapat disimpulkan tipe
kepemimpinan berpengaruh positif pada kepuasan kerja karyawan.
H2a: Tipe kepemimpinan mempunyai pengaruh positif pada
kepuasan kerja karyawan.
4. Pengaruh Budaya Organisasi pada Kepuasan Kerja Karyawan
Budaya organisasi mempunyai peranan penting dalam
meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Keterlibatan seorang karyawan
dalam suatu organisasi yang memiliki budaya organisasi birokrasi
mendapatkan tingkat kepuasan kerja yang lebih rendah daripada organisasi
yang memiliki budaya organisasi inovatif (Silverthorne, 2004). Ini
menunjukkan bahwa budaya organisasi birokrasi memiliki masalah yang
lebih besar pada cara mempertahankan kepuasan kerja karyawannya.
McKinnon et al. (dalam Chang dan Lee, 2007) melakukan
penelitian dengan subyek perusahaan manufaktur yang terdiversifikasi di
Taiwan. Mereka menemukan nilai-nilai budaya organisasi, menghormati
orang, stabilitas inovasi, dan ada hubungan agresivitas yang kuat dengan
komitmen afektif, kepuasan kerja dan berbagi informasi. Robbins (1996)
berpendapat bahwa setiap kali permintaan individu sama dan sebangun
dengan budaya organisasinya, maka akan menghasilkan kepuasan kerja
tertinggi. Sebagai contoh, individu dengan otonomi yang tinggi dan
motivasi tinggi maka akan menghasilkan kepuasan yang lebih tinggi di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
bawah budaya organisasi dengan pengawasan yang longgar dan perhatian
terhadap prestasi yang bermanfaat.
Banyak peneliti menemukan hubungan yang signifikan antara
budaya organisasi dan kepuasan kerja (Chang & Lee, 2007). Ini berarti
budaya organisasi benar-benar dapat mempengaruhi tingkat kepuasan
kerja. Jadi, jika karyawan menunjukkan identitas budaya organisasi yang
lebih tinggi, maka tingkat kepuasan kerja akan lebih tinggi pula.
Berdasarkan penelitian tersebut, bisa disimpulkan budaya
organisasi berpengaruh positif pada kepuasan kerja karyawan.
H2b: Budaya organisasi mempunyai pengaruh positif pada kepuasan
kerja karyawan.
5. The Operation of Learning Organization pada Kepuasan Kerja
Karyawan
Learning organization mempunyai pengaruh positif dalam
meningkatkan kinerja dan kepusaan kerja suatu perusahaan. Hal ini
sesuai dengan penelitian Gardiner dan Whiting (1997) bahwa perubahan
perilaku yang dilakukan dengan learning organization terhadap
lingkungan eksternal, tidak hanya membawa efek yang menguntungkan
terhadap kinerja organisasi, tetapi juga meningkatkan kepuasan karyawan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Efisiensi the operation of learning organization dapat
memungkinkan karyawan untuk tegas dalam memiliki keterampilan
tentang interaksi hubungan personil dan perilaku sosial yang baik sehingga
tersedia untuk meningkatkan semangat kerja dan mengurangi tingkat
ketidakhadiran serta tingkat perpindahan kerja (Hong, dalam Chang &
Lee, 2007).
Penelitian praktis yang dikemukakan Hong (dalam Chang dan Lee,
2007) bahwa peningkatan learning organization dapat membantu
meningkatkan kepuasan kerja. Berdasarkan percobaan yang fleksibel,
dorongan untuk terus belajar, belajar budaya yang luas, dan system
thinking yang tersedia untuk mengubah pendapat dan sikap karyawan
terhadap pekerjaannya, dan meningkatkan mental kepuasan internal.
Peningkatkan ide karyawan tentang nilai-nilai dan otorisasi (pemberian
kekuasaan) pada karyawan, benar-benar dapat meningkatkan kerja, dan
juga mengintensifkan kepuasan eksternal.
Berdasarkan penelitian tersebut, dapat disimpulkan the operation
of learning organization memiliki pengaruh positif pada kepuasan kerja
karyawan.
H2c: The operation of learning organization mempunyai pengaruh
positif pada kepuasan kerja karyawan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Populasi
Populasi adalah jumlah dari keseluruhan obyek (satuan-satuan) atau
(individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga (Djarwanto &
Pangestu, 2000). Populasi dalam peneletian ini adalah seluruh karyawan di
Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Daerah Karanganyar.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah rencana struktur penelitian yang mengarahkan
proses dan hasil penelitian sedapat mungkin menjadi valid, obyektif,
efisien, dan efektif (Jogiyanto, 2004). Penelitian ini menggunakan desain
sensus yaitu jenis penelitian yang mengambil semua populasi (Arikunto,
1996).
Desain sensus dipilih karena sensus merupakan metode yang dianggap
dapat mengungkapkan ciri-ciri populasi (parameter) secara akurat dan
komprehensif, sebab dengan menggunakan seluruh unsur populasi sebagai
sumber data, maka gambaran tentang populasi tersebut secara utuh dan
menyeluruh akan diperoleh.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat-sifat atau nilai dari
seseorang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan (Sugiyono,
2004). Dalam penelitian ini, variabel independen dalam model adalah tipe
kepemimpinan, budaya organisasi dan the operation of learning organization,
sedangkan variabel dependennya adalah kepuasan kerja karyawan. Sementara
itu, tipe kepemimpinan dan budaya organisasi merupakan variabel independen
untuk the operation of learning organization. Variabel-variabel tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1. Tipe Kepemimpinan
Kepemimpinan transformasional adalah model kemampuan
pemimpin yang memberi inspirasi bawahannya untuk lebih mengutamakan
kemajuan organisasi daripada urusan pribadi, memberikan perhatian yang
baik terhadap bawahan dan mampu merubah kesadaran bawahannya dalam
menghadapi permasalahan.
Kepemimpinan transaksional adalah model kepemimpinan yang
memberi arahan kepada karyawan dan memberi hukuman bagi kinerja
yang buruk dan memberi imbalan bagi kinerja yang baik, serta memandu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
bawahan mereka pada tujuan yang ditetapkan dengan memperjelas
tuntutan tugas.
Pengukuran variabel tipe kepemimpinan terdiri atas: kepemimpinan
transformasional dengan menggunakan 9 item pertanyaan dan
kepemimpinan transaksional dengan menggunakan 4 item pertanyaan yang
dikembangkan oleh Bass dan Avolio (1990).
2. Budaya Organisasi
Budaya organisasi adalah suatu sistem makna bersama yang dianut
oleh para anggota Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank
Daerah Karanganyar, sehingga dapat membedakan organisasinya dari
organisasi yang lain. Sistem makna bersama ini adalah sekumpulan
karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi.
Pengukuran variabel budaya organisasi dengan menggunakan 9 item
pertanyaan yang dikembangkan oleh Denison dan Mishra (1995);
Cameron dan Freeman (1991); Zhong (2002).
3. Learning Organization
Learning organization adalah suatu konsep pada Perusahaan Daerah
Bank Perkreditan Rakyat Bank Daerah Karanganyar yang dianggap
mampu untuk terus menerus melakukan proses pembelajaran mandiri
sehingga perusahaan dapat memiliki kecepatan berpikir dan bertindak
dalam merespon beragam perubahan yang muncul.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pengukuran variabel learning organization dengan menggunakan 12
item pertanyaan yang dikembangkan oleh Senge (1990).
4. Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja dalam penelitian ini menekankan penilaian atau
cerminan dari perasaan karyawan, dalam hal ini karyawan Perusahaan
Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Daerah Karanganyar terhadap
pekerjaan mereka.
Pengukuran variabel kepuasan kerja dengan menggunakan 13 item
pertanyaan yang dikembangkan oleh Chen (2002); Weiss et al. (1967);
Feng (1997).
Penelitian ini menggunakan skala likert untuk mengukur variabel-
variabel penelitian. Ukuran skala Likert pada penelitian ini adalah sebagai
berikut: 1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
2 = Tidak Setuju (TS)
3 = Netral (N)
4 = Setuju (S)
5= Sangat Setuju (SS)
D. Sumber Data
1. Sumber data primer adalah sumber data yang didapat langsung dari
responden oleh peneliti (Sekaran, 2000). Data primer diperoleh dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
hasil pengisian kuesioner oleh responden mengenai data yang akan
dianalisis. Kuesioner diisi oleh karyawan Perusahaan Daerah Bank
Perkreditan Rakyat Bank Daerah Karanganyar.
2. Sumber data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh
lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna
data (Kuncoro, 2003). Data sekunder yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi dokumen-dokumen dan catatan-catatan dari
Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Daerah Karanganyar.
Data perusahaan meliputi sejarah perusahaan, visi dan misi
perusahaan, struktur organisasi, jumlah karyawan dan hal-hal lain yang
terkait.
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data diperoleh melalui beberapa cara antara lain:
1. Teknik Kuesioner
Kuesioner merupakan salah satu teknik pengumpulan data
dalam bentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar
pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya, dan harus diisi oleh
responden (Muhidin & Abdurahman, 2009). Kuesioner akan
dibagikan kepada seluruh karyawan Perusahaan Daerah Bank
Perkreditan Rakyat Bank Daerah Karanganyar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Studi Pustaka
Yaitu dengan menggali sumber bacaan yang berkaitan atau
yang relevan dengan penelitian yang dilakukan.
3. Metode Dokumentasi
Yaitu suatu cara yang dilakukan dengan mencari dan
mengumpulkan data tentang profil perusahaan yang diperlukan dalam
penelitian yang bersumber dari perusahaan.
F. Metode Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Analisis ini berisi tentang bahasan secara deskriptif mengenai
tanggapan yang diberikan responden pada kuesioner. Statistik
deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2004).
Analisis deskriptif dilakukan dengan mengumpulkan, mengolah
dan menyajikan data observasi agar pihak lain dapat dengan mudah
memperoleh gambaran mengenai sifat obyek dan data tersebut
(Sekaran, 2000).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Uji Validitas
Pengujian validitas item-item pertanyaan dalam kuesioner
bertujuan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu
kuesioner dapat dikatakan valid apabila jumlah pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2006).
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan analisis faktor.
Kriteria data yang dapat dianalisis faktor adalah data yang menunjukkan
KMO (Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy) > 0,5,
dan Bartlet’s Tes of Spencity pada signifikan < 0.05. Tinggi
rendahnya validitas dari tiap-tiap item pertanyaan suatu angket dilihat
dengan besarnya factor loading tiap item pertanyaan. Factor loading
adalah korelasi item-item pertanyaan dengan konstruk yang diukurnya.
Untuk mengetahui besarnya factor loading dari tiap-tiap item yang
digunakan dalam penelitian ini, dilakukan analisis data menggunakan
Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan bantuan program
komputer SPSS 11.5 for windows. Menurut Hair et al. (1998), factor
loading lebih besar ± 0.30 dianggap memenuhi level minimal, sangat
disarankan besarnya factor loading adalah ± 0.40, jika factor loading
suatu item pertanyaan mencapai ± 0.50 atau lebih besar maka item
tersebut sangat penting dalam menginterpretasikan konstruk yang
diukurnya. Penelitian ini menggunakan pedoman factor loading ≥
0,50 sesuai dengan rules of thumb yang dipakai para peneliti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Berdasarkan pedoman tersebut, peneliti menetapkan factor loading
yang signifikan adalah lebih ≥ 0,50.
3. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan
adalah konsisten dan stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006). Dengan
kata lain untuk menunjukkan adanya kesesuaian sesuatu yang diukur
dengan jenis alat pengukur yang dipakai. Esensi dari reliabilitas
instrumen adalah konsistensi, yaitu konsistensi diantara butir-butir
pernyataan dalam suatu instrumen untuk mengukur konstruk tertentu
menunjukkan tingkat reliabilitas konsistensi internal instrumen yang
bersangkutan. Semakin kecil kesalahan pengukuran, semakin reliabel
pengukuran tersebut.
Peneliti menggunakan Croncbach’s Alpha untuk mengukur
konsistensi internal instrumen. Menurut Sekaran (2000) klasifikasi
nilai Cronbach’s Alpha, sebagai berikut:
· Nilai Cronbach’s Alpha antara 0,80 - 1,0 dikategorikan reliabilitas
baik.
· Nilai Cronbach’s Alpha antara 0,60 – 0,79 dikategorikan
reliabilitas dapat diterima.
· Nilai Cronbach’s Alpha ≤ 0,60 dikategorikan reliabilitas buruk.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4. Analisis Regresi Linear Berganda
Regresi linear berganda merupakan teknik analisis regresi yang
digunakan untuk menjelaskan hubungan antara variabel dependen
dengan variabel independen (Arsyad, 1997).
Regresi linear berganda digunakan dalam pengujian karena
hasil analisis metode ini mampu mengidentifikasi dan menjelaskan
veriabel independen yang signifikan terhadap variabel dependen serta
mampu menjelaskan hubungan linear yang mungkin terdapat diantara
variabel dependen dengan lebih dari satu variabel independen. Adapun
analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini dirumuskan
sebagai berikut ini.
Hipotesis 1
Variabel independen dalam penelitian ini adalah tipe
kepemimpinan dan budaya organisasi, sedangkan variabel dependen
adalah the operation of learning organization. Model persamaan regresi
berganda yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LO = α + β1TK + β2BO + e
Keterangan :
LO = The Operation of Learning Organization
TK = Tipe Kepemimpinan
BO = Budaya Organisasi
α = Konstanta
β1, β2 = Koefisien Regresi
e = error disturbance
Hipotesis 2
Variabel independen dalam penelitian ini adalah tipe
kepemimpinan, budaya organisasi dan the operation of learning
organization, sedangkan variabel dependen adalah kepuasan kerja
karyawan. Model persamaan regresi berganda yang digunakan untuk
menguji hipotesis tersebut adalah
KK = α + β3TK + β4BO + β5LO + e
Keterangan :
KK = Kepuasan Kerja Karyawan
TK = Tipe Kepemimpinan
BO = Budaya Organisasi
LO = The Operation of Learning Organization
α = Konstanta
β3, β4, β5 = Koefisien Regresi e = error disturbance
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Obyek Penelitian
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan
Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Daerah
Karanganyar didirikan pada 15 Maret 1959 oleh pemerintah Kabupaten
Karanganyar berdasarkan SK. Bupati Kepala Daerah Dati II
Karanganyar No. AA 002/69 dengan nama Lembaga Kredit Daerah
atau LKD. Bapak Drs. Budi Hartono adalah pimpinan pertama
lembaga ini bersama sembilan orang karyawan bermodalkan Rp
1.500.000,-. LKD memulai operasionalnya dari sebuah kantor sederhana
berupa dua buah loket berukuran 3x4 di pasar-pasar Karanganyar.
Tujuan lembaga ini tiada lain adalah memberi kredit kepada para
pedagang kecil di pasar-pasar, para pegawai atau karyawan, dan pelaku
usaha di pelosok pedesaan.
Seiring berjalannya waktu, operasional LKD mulai
menunjukkan perkembangan. Tahun 1971 kepemimpinan LKD
dialanjutkan oleh Bapak Soeharsono, BA yang memimpin sampai
tahun 1982. Pada era Bapak Soeharsono, BA ini tepatnya pada tahun
1974 LKD dikukuhkan menjadi unit perusahaan daerah berdasarkan
SK. DPRD Karanganyar No. Kep. 11/DPRD/1974 tentang pendirian
Perusahaan Daerah LKD. Pada perkembangannya kemudian,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
berdasarkan Perda No. 12 tahun 1979, LKD ini ditetapkan menjadi
PD. Bank Pasar Kabupaten Karanganyar, dengan izin usaha Menteri
Keuangan No. S-169/ MK.11 /1983.
Mulai tahun 1982, kepemimpinan digantikan oleh Bapak
Soehardjo, SE, MM. Pada periode ini PD. Bank Pasar semakin
berjuang keras dalam mencapai kesejajaran dengan perusahaan
perbankan lain di tanah air. Sarana dan prasarana pelayanan semakin
ditingkatkan. Pada tahun 1983, kantor pelayanan dipindahkan ke kantor
baru yang lebih representative di Kompleks Perkantoran Cangakan pusat
kota Karanganyar.
Paska perubahan status menjadi Bank Perkreditan Rakyat
(BPR) merupakan titik tolak bagi perkembangan PD. Bank Pasar
Karanganyar untuk berkembang menjadi perusahaan perbankan modern.
Menyikapi dinamika industri perbankan yang semakin kompetitif,
PD. BPR Bank Pasar Karanganyar kemudian melakukan perluasan
jangkauan pasar dengan membuka kantor cabang di Jatipuro pada
tahun 2006. Tidak hanya itu, keinginan pendiri perusahaan untuk
menjadikan perusahaan sebagai bank modern juga diwujudkan dengan
dilakukannya perubahan nama dan logo perusahaan. Nama PD. BPR
Bank Pasar Karanganyar pada tahun 2006 kemudian diubah menjadi
Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Daerah Karanganyar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Perubahan nama sekaligus perubahan logo perusahaan ini menandai
dimulainya semangat baru di perusahaan ini.
2. Visi, Misi dan Motto Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat
Bank Daerah Karanganyar
Visi dan Misi Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank
Daerah Karanganyar adalah sebagai berikut :
a. Visi
Menjadikan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank
Daerah Karanganyar sebagai Bank yang sehat, mampu bersaing
dengan selalu mengutamakan pelayanan prima
b. Misi
1) Memberantas lintah darat yang berada di Kabupaten
Karanganyar terutama di pasar-pasar.
2) Melaksanakan fungsi intermediasi dalam bidang penghimpunan
dana dan pemberian kredit secara professional.
3) Menambah pendapatan Pemerintah Daerah.
c. Motto
“Melayani Sepenuh Hati”
3. Lokasi Perusahaan
Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Daerah
Karanganyar terletak di Kompleks Perkantoran Cangakan Karanganyar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4. Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang telah ditetapka oleh Perusahaan Daerah Bank
Perkreditan Rakyat Bank Daerah Karanganyar dapat dilihat pada gambar
IV.1 :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5. Deskripsi Jabatan
a. Direksi
1. Tugas Pokok
a) Menentukan Kebijaksanaan umum bank sesuai tujuan bank
b) Memimpin kegiatan perusahaan secara keseluruhan
berdasarkan kebijaksanaan yang ditetapkan Badan Pengawas
c) Mengurus dan menguasai kekayaan perusahaan menurut
kebijaksanaan pemimpin Perusahaan Daerah Bank Perkreditan
Rakyat Bank Daerah Karanganyar
d) Mewakili perusahaan di dalam dan di luar perusahaan,
atau menunjuk orang lain selaku kuasanya.
2. Wewenang
a) Menghimpun dan membuat pengumuman-pengumuman
atau peraturan-peraturan bank
b) Mengurus dan mengawasi kekayaan bank
c) Mengangkat dan mengurus kesejahteraan karyawan
d) Menyelenggarakan promosi dan membina hubungan
dengan instansi dan para mitra usaha/nasabah
e) Melaksanakan kebijaksanaan moneter yang telah ditentukan
oleh Bank Indonesia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
b. Badan Pengawas
1) Tugas Pokok
a) Menyusun dan menetapkan kebijaksanaan umum dan tata
tertib perusahaan dengan disahkan bupati
b) Dalam batas-batas kewenangannya mengawasi dan menjaga
agar ketentuan-ketentuan untuk mengatur dan mengurus
Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Daerah
Karanganyar ditaati
c) Mengawasi secara langsung atau tidak langsung pekerjaan
dan tindakan Direksi dalam mengelola harta milik perusahaan
d) Memberikan saran dan nasehat kepada Direksi
2) Wewenang
a) Memeriksa buku-buku, bukti-bukti, surat-surat dan
mencocokkan uang yang ada dalam kas
b) Meminta bantuan para ahli untuk melakukan pemeriksaan
atas biaya perusahaan (bank)
c) Memberi ijin atau persetujuan kepada direksi dalam hal-hal
yang diperlukan, misalnya dalam keputusan pemberian
kredit, dalam jumlah tertentu
d) Membebastugaskan seorang anggota Direksi yang dinilai
bertindak bertentangan dengan anggaran dasar bank atau
karena melalaikan tugasnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
e) Memberikan persetujuan rencana kerja dan anggaran serta
laporan pertanggungjawaban tahunan yang disampaikan
oleh Direksi
c. Bagian Pengerahan Dana
Tugas Bagian Pengerahan Dana secara umum yaitu :
1) Membantu Direksi di bidang tugasnya
2) Mengkoordinir, mengarahkan dan mengawasi terhadap kegiatan
dan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab seksi- seksi
dibawah wewenangnya
3) Mengusahakan pengembangan dana
4) Meneliti setiap pengeluaran/pencairan tabungan, simpanan umum
dan deposito
5) Meneliti dan menandatangani laporan mutasi harian seksi- seksi
yang berada dibawahnya
Untuk tugas-tugas dari bagian yang ada pada unit pengerahan dana
yaitu :
1) Tugas Seksi Deposito
a) Mengusahakan penarikan deposito semaksimal mungkin
b) Memberikan penerangan dan penjelasan tentang prosedur
c) pemasukan dan pencairan deposito kepada deposan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
d) Menyerahkan bilyet deposito kepada Direksi untuk dikoreksi
dan ditandatangani
e) Mengelola administrasi deposito secara baik
f) Membuat laporan rutin tentang perkembangan deposito kepada
Kepala Bagian Pengerahan Dana
g) Mengirim bunga deposito kepada deposan yang bunganya
minta dikirim
h) Mencocokkan transaksi deposito secara harian dengan kasir
i) Mencatat dan memisahkan deposito menurut jangka waktunya
2) Tugas Seksi Tabungan
a) Mengusahakan penarikan tabungan semaksimal mungkin
b) Memberikan penerangan dan penjelasan tentang prosedur
pemasukan dan pengeluaran tabungan kepada para penabung
c) Mencatat mutasi ke dalam buku harian tabungan menurut jenisnya
d) Mencatat setiap pengeluaran buku tabungan ke dalam register
e) Mencocokkan mutasi tabungan harian kasir
f) Mengontrol tandatangan penabung untuk transaksi pengambilan
tabungan
g) Mengelola administrasi tabungan dengan baik
h) Mencatat dan memisahkan tabungan menurut jenisnya
i) Membuat laporan rutin tentang perkembangan tabungan kepada
Kepala Bagian Pengerahan Dana.
d. Bagian Kas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tugas pokok dari Bagian Kas secara umum yaitu :
1) Membantu Direksi di bidang tugasnya
2) Mengkoordinir, mengarahkan dan mengawasi tanggung jawab
seksi- seksi di bawah wewenangnya
3) Mempertanggungjawabkan keselamatan uang tunai, surat-surat
berharga yang menjadi kekayaan dan tersimpan di bank
4) Menyediakan, mengeluarkan cek untuk Direktur Utama
5) Memegang kunci brankas serta bertanggung jawab atas
keselamatan barang-barang yang tersimpan di dalamnya
Tugas seksi-seksi yang ada dalam Bagian Kas yaitu :
1) Seksi Administrasi Kas
a) Mencatat semua transaksi penerimaan dan pengeluaran uang
ke dalam Buku Kas Harian
b) Menjumlah dan membandingkan penerimaan dan pengeluaran kas
untuk mengetahui kegiatan kasir dan sisa kas setiap hari
c) Menyimpan bukti-bukti kas sesuai dengan rekening masing-
masing
d) Membuat laporan kas secara harian kepada Kepala Bagian Kas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2) Seksi Kasir
a) Mempersiapkan uang dari kas dalam bentuk persediaan uang
kas harian baik untuk keperluan kantor pusat maupun loket
pembantu
b) Mencatat dan mengatur uang sesuai dengan jenisnya dalam kotak
uang
c) Membayar uang persekot buka dan menerima dari petugas
Pos pembantu/loket
d) Menyetorkan dan mengambil unag di bank-bank lain
e) Mencocokkan sisa uang dengan seksi administrasi kas
f) Menyetorkan sisa uang kas ke kas besar kepada Kepala
Bagian Kas
e. Bagian Pembukuan
Tugas pokok dari bagian Pembukuan yaitu :
1) Membantu Direksi di bidang tugasnya
2) Mengkoordinir, mengarahkan dan mengawasi terhadap kegiatan
dan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab seksi-seksi di bawah
wewenangnya.
3) Meneliti kebenaran laporan Neraca dan Rugi/laba
4) Mengontrol bukti-bukti kas mutasi setiap hari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5) Melaporkan perkembangan likuiditas, realisasi keuntungan,
perkembangan kekayaan dan kewajiban bank serta
perkembangan aktiva kepada Direktur Utama
6) Membuat perhitungan pajak
Tugas dari seksi-seksi dari Bagian Pembukuan yaitu :
1) Seksi Perencanaan
a) Menyusun perencanaan bank, baik rencana jangka pendek
maupun jangka panjang
b) Menyusun rencana keuangan bank termasuk Rencana
Anggaran Pendapatan dan Belanja Bank
c) Perencanaan sistem pembukuan sesuai dengan perkembangan
bank
d) Perencanaan struktur organisasi bila diperlukan karena
perkembangan volume usaha
e) Memberikan input kepada semua unit organisasi tentang
perencanaan perusahaan dan melaporkan kepada Kepala
Bagian Pembukuan
2) Seksi Administrasi Pembukuan
a) Mengontrol bukti-bukti kas dari mutasi yang terjadi setiap hari
b) Mengerjakan buku kas harian kredit pasar, desa, umum,
dan karyawan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
c) Mengerjakan buku kas harian bank, membuat jurnal buku
besar dan membuat neraca lajur harian
d) Mengerjakan ledger, daftar nominative, piutang dan ongkos
harian
e) Mengklasifikasikan semua pembayaran
f. Bagian Kredit
Tugas pokok dari Bagian Kredit yaitu :
1) Membantu Direksi di bidang tugasnya
2) Memberi penjelasan tentang syarat-syarat dan prosedur kredit
kepada peminat kredit
3) Meneliti permohonan kredit, menyimpan, mengawasi jaminan
kredit serta mengurus pengembalian/pelunasan kredit
4) Memberikan saran dan pertimbangan kepada Direksi mengenai
langkah-langkah yang perlu diambil di bidang tugasnya
5) Menyelenggarakan administrasi kredit dan membuat laporan
kepada Direksi tentang pelaksanaan tugasnya
6) Mengkoordinir, mengarahkan dan mengawasi terhadap kegiatan
dan pelaksanaan tugas seksi-seksi di bawah wewenangnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tugas dari seksi-seksi yang ada di bawah wewenang Bagian Kredit
adalah sebagai berikut :
1) Seksi Kredit Bulanan
a) Memberikan penerangan dan penjelasan tentang kredit pegawai
dan kredit umum kepada calon nasabah
b) Memberikan referensi kepada semua dinas yang pegawainya
menjadi nasabah Bank Daerah
c) Mendaftar dan menentukan tanggal realisasi pencairan kredit
d) Memeriksa dan mengoreksi blangko permohonan kredit
e) Memberikan berkas permohonan kredit kepada Kepal Bagian
Kredit untuk dilihat permintaannya
f) Memproses permohonan kredit
g) Menyimpan dengan baik berkas-berkas kredit
h) Mencocokkan pengeluaran kredit secara harian dengan bagian kas
i) Mencatat semua jaminan dan menyimpan barang jaminan dengan
baik
2) Seksi Kredit Pasar dan Desa
a) Memberikan penerangan dan penjelasan tentang tata cara
pengambilan dan pengembalian kredit kepada nasabah pasar
dan desa
b) Mengkoordinir dan mengawasi tentang pelaksanaan pelayanan
kredit pasar dan desa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
c) Memeriksa dan mengoreksi blangko permohonan kredit
d) Menyimpan dengan baik berkas-berkas permohonan kredit
e) Mencatat semua jaminan kredit dalam buku tanda terima jaminan
dan menyimpan barang jaminan dengan baik
f) Memberikan persetujuan tentang pengambilan uang dari kasir
untuk buka di loket pembantu
g) Mencocokkan semua pengeluaran kredit secara harian dengan
bagian kas
h) Membuat neraca dan rugi/laba bulanan untuk dilaporkan ke
bagian kredit.
g. Bagian Pengawas
Bagian Pengawasan mempunyai tugas pokok sebagai berikut :
1) Membantu Direksi di bidang tugasnya
2) Melakukan pengawasan atas administrasi keuangan dan
pengelolaan penggunaan dana serta seluruh milik bank
3) Meneliti kebenaran dan kelengkapan laporan-laporan keuangan
terurtama neraca dan perhitungan rugi/laba
4) Mengadakan pengawasan atas anggaran pendapatan dan belanja
bank
5) Mengadakan pengawasan terhadap penyelenggaraan tata kerja
dan prosedur kerja dari masing-masing unit kerja sesuai
dengan struktur organisasi dan tata kerja bank
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6) Mengadakan pengawasan tentang prosedur pembelian,
pengelolaan dan penyimpanan barang perlengkapan kantor dan
inventaris bank
7) Membuat laporan tentang hasil pemeriksaan secara berkala
kepada Direksi
Tugas dari seksi-seksi yang ada pada Bagian Kredit yaitu :
1) Seksi Pengawasan Kredit
a) Melakukan audit atas pelaksanaan pemberian kredit sampai
dengan pengembalian angsuran
b) Melakukan audit atas pelaksanaan sistem penagihan kredit
c) Melakukan pengecekan langsung kepada nasabah tentang
kebenaran data-data perkreditan
d) Mengadakan peninjauan ke loket-loket pembantu
e) Memeriksa perkembangan perkreditan di loket-loket pembantu
2) Seksi Pengawasan Pembukuan dan Kas
a) Melakukan audit atas pelaksanaan pembukuan baik di bidang
pengerahan dana maupun di bidang perkreditan
b) Melakukan audit atas kebenaran dari surat pertanggungjawaban
(SPJ) sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku
c) Melaksanakan kas opname
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
d) Melaporkan hasil pengawasan secara berkala kepada Kepala
Bagian
h. Bagian Umum
Tugas pokok dari Bagian Umum yaitu :
1) Membantu Direksi di bidang tugasnya
2) Menyediakan perlengkapan/peralatan yang dibutuhkan oleh
bank, baik yang berupa benda bergerak maupun benda tetap
3) Menyusun dan mengelola segala sesuatu yang berhubungan
dengan kebutuhan kepegawaian dan logistik bank
Tugas dari seksi-seksi yang ada pada Bagian Umum yaitu :
1) Seksi Kepegawaian
a) Merencanakan kebutuhan tenaga kerja
b) Mengadakan penerimaan pegawai
c) Melaksanakan pengangkatan pegawai
d) Melaksanakan evaluasi dan penilaian/pengujian terhadap pegawai
dalam pelaksanaan tugasnya
e) Melaksanakan pemberian pangkat dan jabatan
f) Melaksanakan penggajian dan pemberian kesejahteraan pegawai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2) Seksi logistik
a) Menentukan perencanaan pengadaan barang-barang kantor dan
inventaris
b) Melaksanakan pengedaan pencatatan dan perawatan barang-
barang kantor dan inventaris
c) Melaksanakan kegiatan dalam rangka penghapusan barang-barang
inventaris sesuai prosedur tata cara penghapusan barang-barang
inventaris (sesuai dengan hukum yang berlaku)
6. Sumber Daya Manusia Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat
Bank Daerah Karanganyar
a. Jumlah Tenaga Kerja
Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Daerah
Karanganyar mempunyai sumber daya manusia yang dapat dilihat pada
tabel IV.1 :
Tabel IV.1 Jumlah Tenaga Kerja
Keterangan 2011
Pasca Sarjana 9 Sarjana 48
Sarjana Muda / D-3 1 SLTA 5 SLTP 5
Tenaga Kontrak 26 Jumlah 94
Sumber: Keputusan Direksi PD BPR Bank Daerah Karanganyar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Daerah
Karanganyar mempunyai ketenagaan dengan jumlah tenaga sebanyak 94
orang yang terdiri dari 9 orang berpendidikan terakhir setingkat S2, 48
orang berpendidikan terakhir setingkat S1, 1 orang berpendidikan
terakhir setingkat D3, 5 orang berpendidikan terakhir setingkat SLTA,
dan 5 orang berpendidikan terakhir setingkat SLTP.
b. Sistem Jam Kerja
Sistem jam kerja di Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat
Bank Daerah Karanganyar, yaitu :
Tabel IV.2 Jam Kerja
Hari Kerja Jam Kerja Istirahat
Senin-Kamis 07.30-15.30 WIB 12.00-13.00 WIB Jum’at 06.00-15.00 WIB 11.30-13.00 WIB Sabtu 07.00-13.00 WIB Tanpa Istirahat
Sumber: Keputusan Direksi PD BPR Bank Daerah Karanganyar
c. Pelatihan dan Pengembangan
Pelatihan dan pengembangan karyawan pada Perusahaan Daerah
Bank Perkreditan Rakyat Bank Daerah Karanganyar mengacu pada
anggaran pendidikan di tahun 2012, bahwa untuk mengaplikasikan dana
tersebut, BPR akan mengalokasikan pada beberapa program dan
pelatihan bagi karyawan, bekerja sama dengan lembaga – lembaga
pendidikan maupun dari intern BPR, dan melakukan studi banding ke
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
berbagai BPR yang dirasa mempunyai satu produk unggulan yang
menguntungkan.
Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Daerah
Karanganyar dalam rangka menghadapi tahun 2012 BPR memilki
prodram pengembangan karyawan sebagai berikut :
1) Melaksanakan berbagai pelatihan yang dapat mendukung
keterampilan dan profesional dalam bekerja sehari-hari.
2) Melakukan rotasi antar karyawan dan bagian.
3) Meningkatkan gaji pokok dan berbagai tujangan.
4) Melaksanakan tanggung jawab pekerjaan di masing-masing sesuai
dengan tugas, ketentuan dan aturan yang berlaku di Perusahaan
Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Daerah Karanganyar.
d. Kesejahteraan Karyawan
Untuk meningkatkan semangat dan etos kerja karyawan,
Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Daerah
Karanganyar menyediakan fasilitas berupa tunjangan untuk
kesejahteraan karyawan, antara lain :
1) Penggunaan dana kesejahteraan karyawan yang diperoleh dari
pembagian laba untuk setiap tahunnya 50% dipergunakan sebagai
tambahan saham Yayasan Kesejateraan Karyawan dan 50%
dipergunakan untuk kepentingan kesejahteraan lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2) Direksi dan pegawai diberikan sumbangan perkawinan
(perkawinan pertama), sumbangan kelahiran anak, khitan anak,
pernikahan anak (sampai dengan anak kedua) dan sumbangan
kematian serta keperluan kesejahteraan lainnya berdasar
pertimbangan Direksi.
3) Setiap pegawai berhak atas cuti tahunan dan mendapatkan uang
saku sebesar 50% dari penerimaan gaji satu bulan.
4) Pegawai juga mendapatkan tunjangan yang lain seperti : tunjangan
hari raya idul fitri, tunjangan hari raya idul adha, tunjangan hari
natal, gaji ke-13, bonus akhir tahun dan rekreasi.
B. Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik
dan tanggapan responden terhadap item-item pernyataan dalam kuesioner.
Pada penelitian ini, jumlah semua kuesioner yang bisa dikumpulkan
peneliti sebanyak 94 kuesioner (respon rate 100%), sedangkan jumlah
kuesioner yang bisa diolah dan digunakan dalam analisis penelitian ini
sejumlah 76 kuesioner. Jumlah sampel yang ada telah memenuhi ukuran
sampel minimal yang dikemukakan oleh Hair et al. (1998).
Pada awalnya populasi sebanyak 94 responden akan diteliti semua
namum demikian responden yang mengembalikan kuesioner hanya 76,
sehingga untuk selanjutnya data yang dianalisis berasal dari 76 responden.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
a. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel IV.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
Laki-laki 46 60,53 Perempuan 30 39,47
TOTAL 76 100 Sumber : data primer yang diolah, 2012
Tabel IV.3 menunjukkan bahwa responden berjenis kelamin laki-
laki sebanyak 46 orang (60,53%), sedangkan responden perempuan
sebesar 30 orang (39,47%). Hasil data menunjukkan bahwa sebagian
besar responden berjenis kelamin laki-laki (60,53%). Sistem perekrutan
di Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Daerah
Karanganyar saat ini mengutamakan merekrut karyawan laki-laki
daripada karyawan perempuan dengan alasan bahwa karyawan
perempuan akan bekerja dengan dibatasi oleh hak-hak istimewa seperti:
cuti hamil dah cuti melahirkan. Hal ini dianggap mengurangi kinerja
perusahaan. Sementara itu, karyawan laki-laki selain tidak dibatasi hak-
hak istimewa, karyawan laki-laki dapat melaksanakan pekerjaan berat
seperti: melaksanakan pembinaan nasabah sampai waktu malam,
melaksanakan pekerjaan di tempat jauh (penagihan kredit yang
bermasalah) dan mengangkat uang logam.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
b. Karakteristik responden berdasarkan usia
Tabel IV.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia (tahun) Jumlah Persentase (%)
20 – 29 20 26,31 30 – 39 25 32,89 40 – 49 17 22,36
≥ 50 14 18,42 TOTAL 76 100
Sumber : data primer yang diolah, 2012
Tabel IV.4 menunjukkan bahwa responden usia 30-39 tahun
sebanyak 25 orang (32,89%), usia 20 – 29 tahun sebanyak 20 orang, usia
40-49 tahun sebanyak 17 orang (22,36%), dan usia ≥50 tahun sebanyak 14
orang (18,42%). Hasil data menunjukkan bahwa sebagian besar responden
30-39 tahun (32,89%). Responden dengan usia 30-39 tahun mendominasi
dapat dijelaskan bahwa sebagian besar karyawan berada pada usia
produktif bagi seseorang baik fisik maupun psikis.
c. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan
Tabel IV.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Pendidikan Jumlah Persentase (%)
Diploma/Akademi 1 1,32 S1 67 88,16 S2 8 10,52
TOTAL 76 100 Sumber : data primer yang diolah, 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel IV.5 menunjukkan bahwa responden dengan tingkat
pendidikan diploma/akademi sebanyak 1 orang (1,32%), S1 sebanyak 67
orang (88,16%), dan S2 sebanyak 8 orang (10,52%). Hasil data
menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat
pendidikan S1 (88,16%). Mayoritas responden berada pada tingkat
pendidikan S1 menunjukkan bahwa karyawan telah mencukupi
kompetensi profesi sebagai karyawan.
2. Deskripsi Distribusi Tanggapan Responden
a. Tipe Kepemimpinan
1) Kepemimpinan Transformasional
Variabel kepemimpinan transformasional diukur dengan
menggunakan 9 pernyataan. Skor dari sembilan pernyataan tersebut
sebagai berikut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel IV.6 Tabulasi Jawaban Responden tentang Kepemimpinan Transformasional
No Pernyataan Skor Jawaban Jml
STS TS N S SS 1 Atasan saya mengetahui arah
tujuan yang akan dicapai 2 2 42 30 76 2.6 2.6 55.3 39.5 100,00
2 Atasan saya memberikan rencana yang menarik untuk
masa depan
9 29 38 76
11.8 38.2 50.0 100,00
3 Atasan saya selalu mencari peluang baru untuk organisasi
1 13 35 27 76 1.3 17.1 46.1 35.5 100,00
4 Atasan saya mampu menjadikan orang lain untuk berkomitmen
dengan tujuannya
7 44 24 76
9.2 57.9 32.9 100,00
5 Atasan saya memimpin dengan melakukan tindakan, tidak hanya dengan memberitahu secara lisan
2 11 30 33 76
2.6 14.5 39.5 43.4 100,00
6 Atasan saya memberikan contoh yang baik untuk saya ikuti
6 29 41 76 7.9 38.2 53.9 100,00
7 Atasan saya mendorong bawahannya bekerja dalam tim
7 45 24 76 9.2 59.2 31.6 100,00
8 Atasan saya meminta kami memberikan kinerja yang baik
43 33 76 56.6 43.4 100,00
9 Atasan saya menanyakan hal yang membuat saya harus
berpikir dengan sungguh-sungguh sebelum menjawab
5 30 28 13 76
6.6 39.5 36.8 17.1 100,00
Jumlah 10 85 325 263 Sumber : data primer diolah 2012
Berdasarkan Tabel IV.6 dapat diketahui komposisi jawaban
dari masing-masing item pertanyaan. Jawaban responden
menunjukkan sebagian besar responden memiliki kecenderungan
tinggi pada setuju pernyataan kepemimpinan transformasional yaitu
dengan skor sebesar 325. Dilihat dari jawaban responden,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
menunjukkan bahwa karyawan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan
Rakyat Bank Daerah Karanganyar setuju dengan kepemimpinan
transformasional yang berlaku sekarang ini.
2) Kepemimpinan Transaksional
Variabel kepemimpinan transaksional diukur dengan
menggunakan 4 pernyataan. Skor dari empat pernyataan tersebut
sebagai berikut.
Tabel IV.7 Tabulasi Jawaban Responden tentang Kepemimpinan Transaksional
No Pernyataan Skor Jawaban Jml
STS TS N S SS 1 Atasan saya mengembangkan
cara-cara untuk mendorong pada pekerjaan yang penting untuk
diperhatikan
1 13 45 17 76
1.3 17.1 59.2 22.4 100,00
2 Atasan saya memberitahu bahwa saya akan mendapatkan yang saya inginkan bila saya bekerja sesuai
dengan kesepakatan
1 16 39 20 76
1.3 21.1 51.3 26.3 100,00
3 Atasan saya mengajak saya dalam menghadapi masalah sebagai
kesempatan belajar
16 43 17 76
21.1 56.6 22.4 100,00
4 Atasan saya mengakui prestasi saya
1 10 42 23 76
1.3 13.2 55.3 30.3 100,00 Jumlah 3 0 55 169 77
Berdasarkan Tabel IV.7 dapat diketahui komposisi jawaban
dari masing-masing item pertanyaan. Jawaban responden
menunjukkan sebagian besar responden memiliki kecenderungan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
tinggi pada setuju pernyataan kepemimpinan transaksional yaitu
dengan skor sebesar 169. Dilihat dari jawaban responden,
menunjukkan bahwa karyawan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan
Rakyat Bank Daerah Karanganyar setuju dengan kepemimpinan
transaksional berlaku sekarang ini.
b. Budaya Organisasi
Variabel budaya organisasi diukur dengan menggunakan 9
pernyataan. Skor dari sembilan pernyataan tersebut sebagai berikut.
Tabel IV.8 Tabulasi Jawaban Responden tentang Budaya Organisasi
No Pernyataan Skor Jawaban
Jml STS TS N S SS
1
Perusahaan saya sangat menekankan sisi kemanusiaan
dan menghormati setiap anggota seperti sebuah keluarga besar
23 46 7 76
30.3 60.5 9.2 100,00
2
Perusahaan sangat menekankan pengembangan sumber daya
manusia terhadap karyawan dan mendorong kerjasama tim
3 12 39 22 76
3.9 15.8 51.3 28.9 100,00
3 Kekuatan perusahaan saya adalah
loyalitas karyawan pada perusahaan dan kerjasama tim
1 23 40 12 76
1.3 30.3 52.6 15.8 100,00
4 Kekuatan perusahaan saya sangat menekankan pada prestasi kerja dan pencapaian yang ditargetkan
2 9 47 18 76
2.6 11.8 61.8 23.7 100,00
5
Semua anggota perusahaan dapat memberikan perhatian pada
prestasi kerja dan pencapaian hasil
13 50 13 76
17.1 65.8 17.1 100,00
6 Semua anggota perusahaan
diberikan semangat dan tantangan baru
2 9 44 21 76
2.6 11.8 57.9 27.6 100,00
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
Perusahaan saya sering membuat ide yang baru dengan harapan
menjadi inovator diantara perusahaan sejenis
5 35 36 76
6.6 46.1 47.4 100,00
8
Perusahaan memiliki peraturan yang baik dan semua pegawai setiap hari mematuhi peraturan
tersebut
1 25 39 11 76
1.3 32.9 51.3 14.5 100,00
9
Kekuatan untuk meningkatkan hubungan dari perusahaan saya adalah menekankan terhadap pengaturan kode-kode dan
kebijakan administrasi yang normal
40 32 4 76
52.6 42.1 5.3 100,00
Jumlah 9 159 372 144 Sumber : data primer diolah 2012
Berdasarkan Tabel IV.8 dapat diketahui komposisi jawaban
dari masing-masing item pertanyaan. Jawaban responden
menunjukkan sebagian besar responden memiliki kecenderungan
tinggi pada setuju pernyataan budaya organisasi yaitu dengan skor
sebesar 372. Dilihat dari jawaban responden, menunjukkan bahwa
karyawan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Daerah
Karanganyar setuju dengan budaya organisasi yang berlaku sekarang
ini.
c. Learning Organization
Variabel learning organization diukur dengan menggunakan 12
pernyataan. Skor dari dua belas pernyataan tersebut sebagai berikut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel IV.9 Tabulasi Jawaban Responden tentang Learning Organization
No Pernyataan Skor Jawaban
Jml STS TS N S SS
1 Saya mengetahui visi dan misi
organisasi 6 50 20 76 7.9 65.8 26.3 100,00
2 Saya selalu terbuka dan memberi dorongan dalam mengemukakan
ide-ide baru
8 62 6 76
10.5 81.6 7.9 100,00
3 Saya sering mendiskusikan dan
menyebarkan visi dan misi organisasi perusahaan
3 35 36 2 76
3.9 46.1 47.4 2.6 100,00
4 Visi organisasi saya mudah dipahami dan dimengerti
2 50 24 76 2.6 65.8 31.6 100,00
5 Kegagalan saya merupakan
kesempatan belajar untuk mencari jalan keluar
2 51 23 76
2.6 67.1 30.3 100,00
6 Saya mampu memberikan saran
pemecahan masalah 25 45 6 76 32.9 59.2 7.9 100,00
7 Saya berusaha mencari solusi inovatif dalam menyelesaikan
pekerjaan
3 50 23 76
3.9 65.8 30.3 100,00
8 Saya menyadari bahwa tindakan yang dilakukan akan berdampak
terhadap keadaan di sekitar
13 50 13 76
17.1 65.8 17.1 100,00
9 Keberhasilan unit kerja
mempengaruhi unit kerja lain 2 51 23 76 2.6 67.1 30.3 100,00
10 Suatu unit kerja tidak dapat
berhasil tanpa dukungan unit kerja lain
7 47 22 76
9.2 61.8 28.9 100,00
11
Saya mampu menggambarkan hubungan antara masalah unit kerja sendiri dengan unit kerja
lain
5 47 24 76
6.6 61.8 31.6 100,00
12 Saya mengetahui rencana
perusahaan dan dampaknya 3 15 48 10 76 3.9 19.7 63.2 13.2 100,00
Jumlah 6 123 329 196 Sumber : data primer diolah 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Berdasarkan Tabel IV.9 dapat diketahui komposisi jawaban
dari masing-masing item pertanyaan. Jawaban responden
menunjukkan sebagian besar responden memiliki kecenderungan
tinggi pada setuju pernyataan learning organization yaitu dengan skor
sebesar 329. Dilihat dari jawaban responden, menunjukkan bahwa
karyawan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Daerah
Karanganyar setuju dengan learning organization yang berlaku
sekarang ini.
d. Kepuasan Kerja
Variabel kepuasan kerja diukur dengan menggunakan 13
pernyataan. Skor dari tiga belas pernyataan tersebut sebagai berikut.
\
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel IV.10 Tabulasi Jawaban Responden tentang Kepuasan Kerja
No Pernyataan Skor Jawaban
Jml STS TS N S SS
1 Pekerjaan yang sudah
terselesaikan 13 37 26 76 17.1 48.7 34.2 100,00
2 Sikap superior pada bawahan 5 17 16 28 10 76
6.6 22.4 21.1 36.8 13.2 100,00
3 Kompensasi setiap bulan yang
mencukupi 1 22 46 7 76 1.3 28.9 60.5 9.2 100,00
4 Hubungan pertemanan di antara
temen sekerja 1 20 47 8 76 1.3 26.3 61.8 10.5 100,00
5 Kemampuan Atasan dalam
pengambilan keputusan 2 19 44 11 76
2.6 25.0 57.9 14.5 100,00
6 Kesempatan promosi dari
pekerjaan sekarang 1 23 47 5 76 1.3 30.3 61.8 6.6 100,00
7 Perusahaan yang melaksanakan metode dari kebijaksanaan yang
dibuat
3 17 48 8 76
3.9 22.4 63.2 10.5 100,00
8 Lingkungan kerja (ventilasi yang
baik, pencahayaan, dan perlengkapan)
12 42 22 76
15.8 55.3 28.9 100,00
9 Kemampuan penilaian diri pada
pekerjaan 2 14 55 5 76 2.6 18.4 72.4 6.6 100,00
10 Metode kerja seseorang pada
pekerjaan 2 26 44 4 76 2.6 34.2 57.9 5.3 100,00
11 Mengasumsikan posisi kerja
sekarang dengan kemampuan dan teknik sendiri
3 30 40 3 76
3.9 39.5 52.6 3.9 100,00
12 Kemampuan untuk memberi
intruksi kepada orang lain pada pekerjaan
2 24 42 8 76
2.6 31.6 55.3 10.5 100,00
13 Kesempatan untuk melayani
orang lain pada pekerjaan 16 45 15 76 21.1 59.2 19.7 100,00
Jumlah 34 252 565 132 Sumber : data primer diolah 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Berdasarkan Tabel IV.10 dapat diketahui komposisi jawaban
dari masing-masing item pertanyaan. Jawaban responden
menunjukkan sebagian besar responden memiliki kecenderungan
tinggi pada setuju pernyataan kepuasan kerja yaitu dengan skor sebesar
565. Dilihat dari jawaban responden, menunjukkan bahwa karyawan
Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Daerah
Karanganyar memiliki kepuasan kerja yang tinggi.
2. Uji Instrumen
Uji yang pertama adalah uji kuesioner yang meliputi uji validitas, uji
reliabilitas, kemudian uji yang terakhir adalah analisis regresi linier berganda.
Hasil uji adalah sebagai berikut :
a. Uji Validitas
Suatu kuesioner dikatakan valid (sah) jika pertanyaan pada suatu
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
kuesioner tersebut. Untuk uji ini digunakan program komputer SPSS 11.5
for window menggunakan analisis faktor untuk uji validitasnya. Adapun
ketentuan atau kriteria untuk dinyatakan valid untuk pengujian ini adalah
(1) nilai KMO harus > 0,5; (2) nilai factor loading harus > 0,4; dan (3)
terekstrak sempurna atau tidak memiliki nilai factor loading ganda atau
berada pada group/kelompok lain. Hasil uji validitas dapat dilihat sebagai
berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel IV.11 Hasil Uji Validitas
Item
Component
1 2 3 4 5 tf1 .576 tf2 .542 tf3 .639 tf4 .766 tf5 .683 tf6 .729 tf7 .681 tf8 .761 tf9 .569 ts1 .856 ts2 .817 ts3 .689 ts4 .831 bo1 .651 bo2 bo3 .549 bo4 .524 bo5 .529 bo6 .630 bo7 bo8 .596 bo9 .828 lo1 .537 lo2 .592 lo3 lo4 .861 lo5 .896 lo6 .550 lo7 .869 lo8 lo9 .908 lo10 .812 lo11 .878 lo12 .512
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
kk1 .627 kk2 kk3 .578 kk4 .688 kk5 kk6 .540 kk7 .502 kk8 .551 kk9 kk10 .669 kk11 .586 kk12 .808 kk13 .663
Sumber : Data primer yang telah diolah 2012 Dari tabel IV.11 dapat diketahui bahwa terdapat 12 item yang
memiliki nilai factor loading tidak muncul (factor loading < 0,5) serta
tidak terekstrak sempurna atau dinyatakan tidak valid, maka dapat
disimpulkan bahwa ke 12 item tersebut harus direduksi karena tidak dapat
mengungkap faktor yang akan diukur. Adapun hasil setelah ke 12 item
didrop adalah sebagai berikut:
Tabel IV.12 Hasil Pengujian Validitas Kembali (setelah 12 item didrop)
Item Component
1 2 3 4 5 tf1 .532 tf3 .654 tf4 .778 tf5 .673 tf6 .757 tf7 .701 tf8 .797 ts1 .871 ts2 .849 ts3 .717
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ts4 .873 bo1 .657 bo3 .581 bo4 .555 bo5 .543 bo6 .621 bo8 .625 bo9 .828 lo2 .573 lo4 .875 lo5 .909 lo7 .894 lo9 .916 lo10 .814 lo11 .894 kk1 .612 kk3 .601 kk4 .706 kk6 .542 kk8 .592 kk10 .693 kk11 .561 kk12 .822 kk13 .669
Hasil rangkuman pada tabel IV.12 setelah 12 item yang tidak valid
di drop/reduksi menunjukkan bahwa seluruh item terekstrak sempurna dan
memiliki nilai factor loading > 0,5 sehingga dapat disimpulkan bahwa
seluruh item yang ada adalah valid atau dapat mengukur faktor/variabel
yang akan diukur.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan prosedur pengujian statistik yang dianggap
relevan untuk mengukur sejauh mana kehandalan atau konsistensi internal
dari suatu instrumen penelitian. Untuk menentukan keandalan suatu
Sumber : Data primer yang telah diolah 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
pertanyaan digunakan program komputer SPSS 11.5 for windows, hingga
diperoleh nilai Cronbach Alpha untuk tiap variabel penelitian. Hasil dari
uji dapat dikatakan reliabel apabila cronbach alpha > 0,6. Hasil uji
reliabilitas adalah sebagai berikut :
Tabel IV.13 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach`s
alpha Kriteria Keterangan
Kepemimpinan Transformasional
0,851 0,6 Reliabel
Kepemimpinan Transaksional 0,881 0,6 Reliabel
Budaya Organisasi 0,802 0,6 Reliabel
Learning Organization 0,949 0,6 Reliabel
Kepuasan Kerja Karyawan 0,862 0,6 Reliabel
Sumber : Data primer yang telah diolah 2012 Berdasarkan tabel IV.13 diketahui bahwa nilai cronbach alpha dari
tipe kepemimpinan, budaya organisasi, the operation of learning
organization, dan kepuasan kerja karyawan > 0,6 , sehingga dapat
disimpulkan bahwa semua faktor/variabel telah reliabel atau dinyatakan
layak digunakan dalam penelitian ini sebagai instrumen penelitian.
c. Uji Hipotesis
Di dalam penelitian ini, untuk menguji pengaruh variabel
independen pada variabel dependen digunakan analisis regresi berganda
(Ghozali, 2006). Pengujian analisis regresi ini menggunakan perangkat
lunak SPSS 11.5 for Windows.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1) Pengaruh Tipe Kepemimpinan dan Budaya Organisasi pada The
Operation of Learning Organization
Tabel IV. 14
Hasil Analisis Regresi Berganda Pengaruh Tipe Kepemimpinan dan Budaya Organisasi pada The
Operation of Learning Organization
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t Sig.
B Std.
Error Beta
1 (Constant) 2,277 ,554 4,112 ,000 TRANSF
OR ,272 ,110 ,284 2,476 ,016
TRANSAK
-,041 ,084 -,056 -,487 ,628
BUDAYA ,243 ,124 ,235 1,954 ,055
a Dependent Variable: Learning Organization Sumber : Data primer yang telah diolah 2012
Tabel IV.14 menunjukkan bahwa:
a) Variabel tipe kepemimpinan terdiri atas: kepemimpinan
transformasional dengan nilai t sebesar 2,476 dan probabilitas 0,016,
sedangkan kepemimpinan transaksional dengan nilai t sebesar -0,487
dan probabilitas 0,628. Dengan demikian pada tingkat signifikan 5%
Kepemimpinan transformasional berpengaruh signifikan pada the
operation of learning organization, sementara kepemimpinan
transaksional tidak secara signifikan berpengaruh pada the operation of
learning organization. Hal ini menunjukkan bahwa H1a yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
menyatakan tipe kepemimpinan mempunyai pengaruh positif pada the
operation of learning organization didukung sebagian.
b) Variabel budaya organisasi dengan nilai t sebesar 1,954 dan
probabilitas 0,55. Dengan demikian, pada tingkat signifikan 5%
budaya organisasi tidak berpengaruh signifikan pada the operation of
learning organization. Hal ini menunjukkan bahwa H1b yang
menyatakan budaya organisasi mempunyai pengaruh positif pada the
operation of learning organization tidak didukung.
c) Berdasarkan nilai F sebesar 4,982 (lihat lampiran 6) dengan tingkat
signifikansi 0,003 menyatakan bahwa variabel tipe kepemimpinan
(transformasional dan transaksional) dan variabel budaya organisasi
secara bersama-sama/ simultan berpengaruh signifikan pada the
operation of learning organization dan dapat berkontribusi dalam
menjelaskan variasi perubahan variabel the operation of learning
organization sebesar 13,7% (adjusted R2).
2) Pengaruh Tipe Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan The Operation
of Learning Organization pada Kepuasan Kerja Karyawan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel IV. 15 Hasil Analisis Regresi Berganda
Pengaruh Tipe Kepemimpinan dan Budaya Organisasi dan The Operation of Learning Organization pada Kepuasan Kerja Karyawan
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients T Sig.
B Std.
Error Beta
1 (Constant) 12,867
5,135 2,506 ,015
TRANSFOR
-,880 ,954 -,105 -,922 ,359
TRANSAK ,772 ,702 ,120 1,100 ,275 BUDAYA 2,255 1,064 ,250 2,119 ,038 LEARNIN
G 3,233 ,984 ,369 3,287 ,002
a Dependent Variable: Kepuasan Kerja Sumber : Data primer yang telah diolah 2012
Tabel IV.15 menunjukkan bahwa:
a) Variabel tipe kepemimpinan terdiri atas: kepemimpinan
transformasional dengan nilai t sebesar -0,922 dan probabilitas 0,359,
sedangkan kepemimpinan transaksional dengan nilai t sebesar 1,100
dan probabilitas 0,275. Dengan demikian, pada tingkat signifikan 5%
kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan transaksional tidak
secara signifikan berpengaruh pada kepuasan kerja karyawan. Hal ini
menunjukkan bahwa H2a yang menyatakan tipe kepemimpinan
mempunyai pengaruh positif pada kepuasan kerja karyawan tidak
didukung.
b) Variabel budaya organisasi dengan nilai t sebesar 2,119 dan
probabilitas 0,038. Dengan demikian, pada tingkat signifikan 5%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
budaya organisasi berpengaruh signifikan pada kepuasan kerja
karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa H2b yang menyatakan bahwa
budaya organisasi mempunyai pengaruh positif pada kepuasan kerja
karyawan didukung.
c) Variabel the operation of learning organization dengan nilai t sebesar
3,287 dan probabilitas 0,002. Dengan demikian, pada tingkat signifikan
5% the operation of learning organization berpengaruh signifikan pada
kepuasan kerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa H2c yang
menyatakan bahwa the operation of learning organization mempunyai
pengaruh positif pada kepuasan kerja karyawan didukung.
d) Berdasarkan nilai F sebesar 6,206 (lihat lampiran 6) dengan tingkat
signifikansi 0,000 menyatakan bahwa variabel tipe kepemimpinan
(transformasional dan transaksional), variabel budaya organisasi dan
variabel the operation of learning organization secara bersama-
sama/simultan berpengaruh pada kepuasan kerja karyawan dan dapat
berkontribusi dalam menjelaskan variasi perubahan variabel kepuasan
kerja karyawan sebesar 21,7% (adjusted R2).
C. Pembahasan
1. Pengaruh Tipe Kepemimpinan pada The Operation of Learning
Organization
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Hipotesis 1a yang menyatakan bahwa tipe kepemimpinan
mempunyai pengaruh positif pada the operation of learning organization,
dalam penilitian ini didukung sebagian.
Secara statistik, hasil analisis menunjukkan bahwa kepemimpinan
transformasional berpengaruh signifikan positif pada the operation of
learning organization. Pengaruh positif tersebut mengindikasikan semakin
tinggi kepemimpinan transformasional yang dipraktikkan dalam
perusahaan, maka the operation of learning organization juga semakin
meningkat, sebaliknya semakin rendah kepemimpinan transformasional
yang dipraktikkan dalam perusahaan, maka the operation of learning
organization juga akan semakin menurun.
Hal ini juga dapat dijelaskan bahwa hasil tanggapan responden pada
penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan Bank Daerah
Karanganyar “setuju” dengan kepemimpinan transformasional yang
dipraktikkan. Kepemimpinan transformasional adalah model kemampuan
pemimpin yang memberi inspirasi kepada bawahannya (contoh: Atasan
memberikan rencana menarik untuk masa depan, Atasan memberikan
contoh yang baik untuk diikuti oleh karyawan dan Atasan memberikan
dorongan kepada bawahan untuk bekerja dalam tim).
Sementara itu, Kepemimpinan Transaksional adalah model
kepemimpinan yang memberi arahan kepada karyawan, memberi hukuman
bagi kinerja yang buruk dan memberi imbalan bagi kinerja yang baik. Pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
penelitian ini Kepemimpinan Transaksional tidak secara signifikan
berpengaruh pada the operation of learning organization.
Hal ini juga dapat dijelaskan bahwa secara hasil tanggapan
responden pada penelitian ini menunjukkan sebagian besar karyawan Bank
Daerah Karanganyar “setuju” dengan kepemimpinan transaksional dan the
operation of learning organization yang berlaku saat ini, namun
berdasarkan statistik, hasil analisis menunjukkan bahwa kepemimpinan
transaksional tidak berpengaruh signifikan pada the operation of learning
organization.
Perbedaan hasil analisis ini dengan tanggapan responden tidak
berbanding lurus, dimungkinkan terjadi karena kebetulan, jadi peningkatan
atau penurunan the operation of learning organization tidak dipengaruhi
oleh kepemimpinan transaksional.
Hasil analisis ini juga dapat dilihat dari deskripsi tanggapan
responden, nampak bahwa kepemimpinan transaksional belum secara
mantap diresapi oleh karyawan, terlihat dari jawaban “netral” yang banyak
dan ada yang “tidak setuju” sehingga tidak mampu secara signifikan
mempengaruhi the operation of learning organization.
Hasil ini mendukung sebagian penelitian Popper dan Lipshitz (2000)
yang menyatakan bahwa kepemimpinan adalah faktor penting untuk
mempengaruhi learning organization. Pemimpin dapat meningkatkan
kemampuan learning organization melalui penyampaian visi dan
kesempatan learning yang diciptakan oleh para pemimpin yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
diperuntukkan kepada bawahan mereka sehingga dapat meningkatkan
learning organization.
2. Pengaruh Budaya Organisasi pada pada The Operation of Learning
Organization
Hipotesis 1b yang menyatakan bahwa budaya organisasi
mempunyai pengaruh positif pada the operation of learning organization,
dalam penelitian ini tidak didukung.
Secara tanggapan responden pada penelitian ini menunjukkan
sebagian besar karyawan “setuju” dengan budaya organisasi dan the
operation of learning organization yang berlaku saat ini, namun secara
statistik, hasil analisis menunjukkan bahwa budaya organisasi tidak
berpengaruh signifikan pada the operation of learning organization.
Perbedaan hasil analisis ini dengan tanggapan responden tidak
berbanding lurus, dimungkinkan terjadi karena kebetulan, jadi peningkatan
atau penurunan the operation of learning organization yang dipraktikkan
di Bank Daerah tidak dipengaruhi budaya organisasi.
Hasil analisis ini juga dapat dilihat dari deskripsi tanggapan
responden, nampak bahwa budaya organisasi belum secara mantap
diresapi oleh karyawan, terlihat dari jawaban “netral” yang banyak dan ada
jawaban yang “tidak setuju” sehingga tidak mampu secara signifikan
mempengaruhi the operation of learning organization.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Hasil ini berseberangan dengan penelitian Hall (2001) yang
mengemukakan bahwa selama proses mendorong karyawan untuk
learning, diperlukan adanya budaya organisasi untuk mendukung learning
organization, sehingga tersedia untuk memperoleh, meningkatkan, dan
transfer pengetahuan yang dibutuhkan dengan mudah.
3. Pengaruh Tipe Kepemimpinan pada Kepuasan Kerja Karyawan
Hipotesis 2a yang menyatakan bahwa tipe kepemimpinan
mempunyai pengaruh positif pada kepuasan kerja karyawan, dalam
penelitian ini tidak didukung.
Secara tanggapan responden pada penelitian ini menunjukkan
sebagian besar karyawan “setuju” dengan kepemimpinan transformasional,
kepemimpinan transaksional dan kepuasan kerja yang berlaku saat ini,
namun secara statistik, hasil analisis menunjukkan bahwa kepemimpinan
transformasional dan kepemimpinan transaksional tidak berpengaruh
signifikan pada kepuasan kerja karyawan.
Perbedaan hasil analisis ini dengan tanggapan responden tidak
berbanding lurus, dimungkinkan terjadi karena kebetulan, jadi peningkatan
atau penurunan kepuasan kerja karyawan Bank Daerah tidak dipengaruhi
oleh tipe kepemimpinan (transformasional dan transaksional).
Hasil analisis ini juga dapat dilihat dari deskripsi tanggapan
responden, nampak bahwa tipe kepemimpinan (transformasional dan
transaksional) belum secara mantap diresapi oleh karyawan, terlihat dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
jawaban “netral” yang banyak sehingga tidak mampu secara signifikan
mempengaruhi kepuasan kerja karyawan.
Hasil ini berseberangan dengan penelitian Miller et al. (dalam
Baihaqi, 2010) yang menyatakan bahwa tipe kepemimpinan mempunyai
hubungan yang positif terhadap kepuasan kerja karyawan.
4. Pengaruh Budaya Organisasi pada Kepuasan Kerja Karyawan
Hipotesis 2b yang menyatakan bahwa budaya organisasi
mempunyai pengaruh positif pada kepuasan kerja karyawan, dalam
penelitian ini didukung.
Secara statistik, hasil analisis menunjukkan bahwa budaya
organisasi berpengaruh signifikan positif pada kepuasan kerja karyawan.
Pengaruh positif tersebut mengindikasikan semakin tinggi budaya
organisasi yang dipraktikkan dalam perusahaan, maka kepuasan kerja
karyawan juga semakin meningkat, sebaliknya semakin rendah budaya
organisasi yang dipraktikkan dalam perusahaan, maka kepuasan kerja
karyawan juga akan semakin menurun.
Hal ini juga dapat dijelaskan bahwa hasil tanggapan responden pada
penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan Bank Daerah
Karanganyar “setuju” dengan budaya organisasi dan kepuasan kerja yang
berlaku saat ini. Budaya organisasi adalah suatu sistem makna bersama
yang dianut oleh para anggota perusahaan, sehingga dapat membedakan
organisasinya dari organisasi yang lain (contoh: semua karyawan Bank
Daerah dapat memberikan perhatian pada prestasi kerja dan pencapaian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
hasil, kekuatan Bank Daerah menekankan pada prestasi kerja dan
pencapaian hasil, Bank Daerah sangat menekankan sisi kemanusiaan dan
menghormati setiap karyawan seperti keluarga besar dan semua karyawan
Bank Daerah diberikan semangat dan tantangan baru).
Hasil ini mendukung penelitian Robbins (1996) yang berpendapat
bahwa setiap kali permintaan individu sama dan sebangun dengan budaya
organisasinya, maka akan menghasilkan kepuasan kerja tertinggi. Banyak
peneliti menemukan hubungan yang signifikan antara budaya organisasi
dan kepuasan kerja (Chang & Lee, 2007). Ini berarti budaya organisasi
benar-benar dapat mempengaruhi tingkat kepuasan kerja. Jadi, jika
karyawan menunjukkan identitas budaya organisasi yang lebih tinggi,
maka tingkat kepuasan kerja akan lebih tinggi pula.
5. Pengaruh The Operation of Learning Organization pada Kepuasan
Kerja Karyawan
Hipotesis 2c yang menyatakan bahwa the operation of learning
organization mempunyai pengaruh positif pada kepuasan kerja karyawan,
dalam penelitian ini didukung.
Secara statistik, hasil analisis menunjukkan bahwa the operation of
learning organization berpengaruh signifikan positif pada kepuasan kerja
karyawan. Pengaruh positif tersebut mengindikasikan semakin tinggi the
operation of learning organization, maka kepuasan kerja karyawan juga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
semakin meningkat, sebaliknya semakin rendah the operation of learning
organization, maka kepuasan kerja karyawan juga akan semakin menurun.
Hal ini juga dapat dijelaskan bahwa hasil tanggapan responden pada
penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan Bank Daerah
Karanganyar “setuju” dengan the operation of learning organization dan
kepuasan kerja yang berlaku saat ini. Learning organization adalah suatu
konsep pada perusahaan yang dianggap mampu untuk terus menerus
melakukan proses pembelajaran mandiri sehingga perusahaan dapat
memiliki kecepatan berpikir dan bertindak dalam merespon beragam
perubahan yang muncul (contoh: Seorang karyawan harus selalu terbuka
dalam mengemukakan ide-ide baru, karyawan harus mengetahui visi dan
misi organisasi, dan mampu memberikan solusi yang inovatif untuk
menyelesaikan masalah pekerjaan).
Hasil ini mendukung penelitian Gardiner dan Whiting (1997) yang
menyatakan bahwa perubahan perilaku yang dilakukan dengan learning
organization terhadap lingkungan eksternal, tidak hanya membawa efek
yang menguntungkan terhadap kinerja organisasi, tetapi juga
meningkatkan kepuasan karyawan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis hasil penelitian tentang pengaruh tipe
kepemimpinan, budaya organisasi dan the operation of learning organization
pada kepuasan kerja karyawan (Studi pada Karyawan Perusahaan Daerah
Bank Perkreditan Rakyat Bank Daerah Karanganyar), maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Berdasarkan analisis deskriptif, dapat diketahui bahwa responden yang
mendominasi berjenis kelamin laki-laki (60,53%), berusia 30-39 tahun
(32,89%), tingkat pendidikan S1 (88,16%).
2. Berdasarkan distribusi tanggapan responden terhadap item-item pernyataan
dalam kuesioner, hasil data menunjukkan bahwa karyawan “setuju” dengan
tipe kepemimpinan, budaya organisasi, the operation of learning
organization dan kepuasan kerja yang berlaku saat ini.
3. Berdasarkan uji validitas menggunakan metode CFA (Confirmatory Factor
Analysis), hasil uji validitas menunjukkan bahwa dari seluruh item
pernyataan sebanyak 47 item, terdapat 35 item pernyataan valid dengan
factor loading ≥ 0,50 sedangkan sisanya 12 item dinyatakan tidak valid.
4. Berdasarkan uji reliabilitas menggunakan metode Cronbach’s Alpha, hasil
uji reliabilitas menunjukkan bahwa variabel tipe kepemimpinan, budaya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
organisasi, the operation of learning organization dan kepuasan kerja
karyawan memiliki reliabilitas baik.
5. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan dengan regresi berganda
menunjukkan bahwa:
a. Hasil analisis menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional
mempunyai pengaruh positif pada the operation of learning
organization, sedangkan kepemimpinan transaksional tidak secara
signifikan berpengaruh pada the operation of learning organization,
sehingga hipotesis 1a didukung sebagian. Secara statistik, hasil
analisis menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional
berpengaruh signifikan positif pada the operation of learning
organization. Pengaruh positif tersebut mengindikasikan semakin tinggi
kepemimpinan transformasional yang dipraktikkan dalam perusahaan,
maka the operation of learning organization juga semakin meningkat.
Sementara itu, kepemimpinan transaksional tidak secara signifikan
berpengaruh pada the operation of learning organization. Hasil analisis
ini tidak berbanding lurus dengan tanggapan responden yang
menunjukkan sebagian besar karyawan “setuju” dengan kepemimpinan
transaksional dan the operation of learning organization yang berlaku
saat ini, dimungkinkan terjadi karena kebetulan, jadi peningkatan atau
penurunan the operation of learning organization yang dipraktikkan di
Bank Daerah Karanganyar tidak dipengaruhi oleh kepemimpinan
transaksional.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
b. Hasil analisis menunjukkan bahwa budaya organisasi tidak berpengaruh
signifikan pada the operation of learning organization, sehingga
hipotesis 1b tidak didukung. Hasil analisis ini tidak berbanding lurus
dengan tanggapan responden yang menunjukkan sebagian besar
karyawan “setuju” dengan budaya organisasi dan the operation of
learning organization yang berlaku saat ini, dimungkinkan terjadi
karena kebetulan, jadi peningkatan atau penurunan the operation of
learning organization yang dipraktikkan di Bank Daerah Karanganyar
tidak dipengaruhi budaya organisasi.
c. Hasil analisis menunjukkan bahwa tipe kepemimpinan
(transformasional dan transaksional) tidak berpengaruh signifikan pada
kepuasan kerja karyawan, sehingga hipotesis 2a tidak didukung. Hasil
analisis ini tidak berbanding lurus dengan tanggapan responden yang
menunjukkan sebagian besar karyawan “setuju” dengan kepemimpinan
transformasional, kepemimpinan transaksional dan kepuasan kerja yang
berlaku saat ini, dimungkinkan terjadi karena kebetulan, jadi
peningkatan atau penurunan kepuasan kerja karyawan Bank Daerah
Karanganyar tidak dipengaruhi oleh tipe kepemimpinan
(transformasional dan transaksional).
d. Hasil analisis menunjukkan bahwa budaya organisasi mempunyai
pengaruh positif pada kepuasan kerja karyawan, sehingga hipotesis 2b
didukung. Pengaruh positif tersebut mengindikasikan semakin tinggi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
budaya organisasi yang dipraktikkan di Bank Daerah Karanganyar,
maka kepuasan kerja karyawan juga semakin meningkat.
e. Hasil analisis menunjukkan bahwa the operation of learning
organization mempunyai pengaruh positif pada kepuasan kerja
karyawan, sehingga hipotesis 2c didukung. Pengaruh positif tersebut
mengindikasikan semakin tinggi the operation of learning organization
yang dipraktikkan di Bank Daerah Karanganyar, maka kepuasan kerja
karyawan juga semakin meningkat.
B. Keterbatasan
1. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat
Bank Daerah Karanganyar dan hanya mengambil karyawan sebagai
responden, sehingga generalisasi penelitian ini hanya terbatas pada
karyawan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Daerah
Karanganyar.
2. Penelitian ini berfokus pada pengaruh umum dari tipe kepemimpinan,
budaya organisasi, the operation of learning organization pada kepuasan
kerja karyawan dan tidak merinci dimensi-dimensi konstruk variabel
tersebut.
3. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan skala likert,
sehingga data yang diperoleh sangat tergantung dari pemahaman responden
pada kalimat-kalimat dalam item pernyataan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
C. Saran
1. Saran Untuk Penelitian Mendatang
a. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mereplikasi ulang dan
memperluas generalisasi temuan terkini dengan menggunakan sampel
dari berbagai sektor, seperti : pelayanan publik selain rumah sakit,
industri, dan lain-lain baik pemerintah maupun swasta.
b. Penelitian selanjutnya dapat mencari dan menentukan dengan tepat
dimensi budaya organisasi dan the operation of learning organization
yang spesifik yang merupakan prediktor terbaik bagi kepuasan karyawan.
2. Saran untuk Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Daerah
Karanganyar.
a. Pimpinan Bank Daerah Karanganyar perlu meningkatkan praktik
kepemimpinan transformasional dalam melakukan kegiatan harian di
tempat kerja yang konsekuensinya akan membawa pada pembelajaran
organisasi dan kepuasan kerja karyawan yang lebih baik.
b. Pimpinan Bank Daerah Karanganyar perlu meningkatkan sosialisasi
budaya organisasi dalam melakukan kegiatan harian di tempat kerja agar
budaya organisasi secara mantap diresapi oleh karyawan Bank Daerah.
c. Untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan, maka Perusahaan Bank
Daerah Karanganyar perlu meningkatkan praktik kepemimpinan
transformasional (contoh: Pimpinan harus selalu mencari peluang bagi
organisasi, pimpinan harus memberikan rencana menarik untuk masa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
depan, dan pimpinan harus mampu menjadikan orang lain untuk
berkomitmen dengan tujuannya).
d. Untuk meningkatkan pembelajaran organisasi bagi karyawan, maka
Perusahaan Bank Daerah Karanganyar perlu meningkatkan budaya
organisasi. Perusahaan harus benar-benar berusaha menerapkan
lingkungan kerja yang kondusif (contoh: semua karyawan Bank Daerah
harus memberikan perhatian pada prestasi kerja dan pencapaian hasil,
semua karyawan Bank Daerah harus menekankan sisi kemanusiaan dan
menghormati setiap karyawan seperti keluarga besar dan semua
karyawan Bank Daerah harus diberikan semangat dan tantangan baru)
supaya budaya organisasi bisa secara kuat diresapi oleh para
karyawannya.
e. Untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan, maka Perusahaan Bank
Daerah Karanganyar perlu meningkatkan pembelajaran organisasi bagi
karyawan (contoh: karyawan harus selalu terbuka dalam mengemukakan
ide-ide baru, karyawan harus mengetahui visi dan misi organisasi, dan
mampu memberikan solusi yang inovatif untuk menyelesaikan masalah
pekerjaan).