analisis pengaruh pendapatan asli daerah,...

107
ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA PERIMBANGAN, DAN TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA TERHADAP PDRB DI KOTA DEPOK PERIODE 2001-2010 Di susun oleh LAENI NAJIAH 1060 8400 3658 JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS ILMU EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013

Upload: ngominh

Post on 31-Jan-2018

222 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH,

DANA PERIMBANGAN, DAN TINGKAT PARTISIPASI

ANGKATAN KERJA TERHADAP PDRB DI KOTA DEPOK

PERIODE 2001-2010

Di susun oleh

LAENI NAJIAH

1060 8400 3658

JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS ILMU EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2013

Page 2: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007
Page 3: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007
Page 4: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007
Page 5: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007
Page 6: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

NAMA : Laeni Najiah

Tempat/Tanggal Lahir : Tegal, 22 Mei 1988

Alamat : Jl.Baladewa Kiri No 6 RTOO5/RWOO4 Tanah

Tinggi- Johar Baru Jakarta Pusat

Anak Ke : anak ke 5 dari 6 bersaudara

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Single

Kewarganegaraan : Indonesia

RIWAYAT PENDIDIKAN

SDN 05 Jembayat- Tegal 1994-2000

SMP Manbaul Ulum Asshidiqiyah Jakarta 2000-2003

MAN Babakan Lebaksiu Tegal 2003-2006

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2006-2013

ORGANISASI

PMII

PENGALAMAN KERJA

Surveyor Lembaga Survei Nasional 2011

Panitia Amil Masjid Agung Al azhar 2011-2012

Freelancer Kompas Gramedia 2012

Page 7: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

ABSTRAK

Pendapatan Asli daerah, Dana Perimbangan, dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

merupakan faktor yang berkontribusi dalam pembentukan PDRB sehingga mendorong

pertumbuhan ekonomi suatu daerah.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Pendapatan Asli Daerah,Dana

Perimbangan, dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja terhadap pertumbuhan PDRB di Kota

Depok. Metode analisis yang digunakan adalah Ordinary Least Square (OLS) dengan bantuan

software Microsoft Excel 2007 dan E-viws 5. Data sekunder yang digunakan adalah data time

series periode tahun 2001-2010. Variabel independen terdiri dari Pendapatan Asli Daerah,Dana

Perimbangan, serta Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja, sedangkan variabel dependennya adalah

PDRB.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pendapatan asli daerah (PAD), Dana perimbangan

(DP) dan Tingkat partisipasi angkatan kerjan(TPAK) secara simultan dan parsial berpengaruh

signifikan terhadap PDRB Kota Depok. Nilai R2 0.973734. Hal ini berarti 97,3734 persen di

pengaruhi oleh varibel variabel independen dan sisanya 2,6266 di pengaruhi di luar model.

Kata Kunci : PAD, Dana perimbangan, TPAK , PDRB

Page 8: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, nikmat, karunia dan

hidayah-Nya yang telah senantiasa memberikan nikmat yang berlimpah kepada

penulis, sehingga penulis diberikan kemampuan, kekuatan, serta ketabahan hati

dalam menyelesaikan skripsi ini. Dan shalawat beriring salam tidak lupa penulis

haturkan kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad SAW yang telah

membawa umatnya dari zaman jahiliyah ke zaman ketauhidan dan ilmu

pengetahuan seperti sekarang ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi prasyarat

kurikulum sarjana strata satu (S-1) program studi Ilmu Ekonomi dan Studi

Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada

beberapa pihak yang telah ikut membantu dalam penyelesaian Skripsi ini, antara

lain :

1. Agus zaeni ma’awi (Ayah) dan rosinah (mama) atas segala doa, semangat,

nasihat, dukungan, dan kasih sayangnya yang tak henti-hentinya di berikan

kepada penulis.

2. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Hamid MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah bekerja keras

mengembangkan FEIS menjadi FEB

3. Dr. Lukman, M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi

Pembangunan (IESP), dan dosen pembimbing II yang telah memberikan

Page 9: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

bantuan baik waktu, saran, maupun ilmu yang bermanfaat kepada penulis

selama proses penulisan skripsi ini sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik..

4. Utami Baroroh,M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi

Pembangunan yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis

dan bantuannya selama ini.

5. Pheni Chalid,SF,MA,Ph.D selaku Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan bantuan baik waktu, saran maupun ilmu yang bermanfaat kepada

penulis selama proses penulisan skripsi ini. Terima kasih juga atas dorongan

dan motivasi yang bapak berikan kepada penulis sehingga skripsi ini

terselesaikan dengan baik.

6. Seluruh Dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi dan bisnis

7. Kakak- kakak saya Amir Syaikhu, Siti Barkah, Ali Subhan,Elok Faiqoh, Serta

adik saya Abdulloh syafei, Terimakasih atas semua dukungan dan doa

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

8. Ponakan- ponakan saya tercinta Rossa Meilani, El-Mubarik, Kenziro, yang

telah menjadi inspirasi dan pelipur lara

9. Kepada Awaludin Rizal terima kasih atas dukungan , kasih sayang, perhatian

dan selalu memberi saya motivasi yang luar biasa sehingga skripsi ini bisa

terselesaikan dengan baik.

10. Anak – anak Jurusan IESP angkatan 2006

11. Buat seluruh teman – teman, anak Kost Chantiq serta anak iesp vera, zidney,

febi, isty

Page 10: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

12. Semua pihak yang belum disebut di atas, terima kasih atas segala bantuan

selama proses penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih

terdapat kekurangan, oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat

diharapkan untuk tercapainya penulisan skripsi yang lebih baik lagi.

Wasalamu’alaikum Wr.Wb

Jakarta 21 Januari 2013

Laeni Najiah

Page 11: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

DAFTAR RIWAYAT HIDUP........................................................................... ii

ABSTRACT................................................................................................... .... iv

ABSTRAK.......................................................................................................... v

KATA PENGANTAR......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix

DATAR TABEL ................................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian ..................................................... 1

B. Perumusan Masalah .............................................................. 5

C. Pertanyaan Penelitian ............................................................ 6

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian............................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi ....................................... 8

1. Proses Pertumbuhan Ekonomi................................. ....... 9

2. Teori Pertumbuhan Ekonomi .......................................... 11

3. Pertumbuhan Ekonomi Daerah ....................................... 16

B. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) .......................... 17

1. PDRB Pendekatan Produksi ............................................ 18

2. PDRB Pendekatan Pendapatan ....................................... 18

Page 12: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

3. PDRB Pendekatan Pengeluaran ...................................... 19

C. Keuangan Daerah ................................................................. 20

1. Penerimaan Daerah ........................................................ 21

2. Pengeluaran Daerah ....................................................... 28

D. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) ........................ 28

E. Hubungan PAD dengan Pertumbuhan Ekonomi................... 30

F. Hubungan Dana Perimbangan dengan Pertumbuhan

Ekonomi ................................................................................ 31

G. Hubungan TPAK dengan Pertumbuhan Ekonomi ................ 33

H. Penelitian Terdahulu ............................................................. 34

I. Kerangka Berfikir.................................................................. 40

J. Hipotesis ................................................................................ 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................... 45

B. Metode pengumpulan sampel ................................................ 45

C. Metode pengumpulan data operasional variabel ................... 46

D. Metode Analisis Data ............................................................ 47

1. Metode analisis.................................................................. 47

2. Uji Asumsi Klasik ............................................................. 48

3. Pengujian Statistik...............................................................51

E. Operasional variabel ............................................................. . 52

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ...................................... 55

B. Analisis Deskriptif .................................................................. 57

Page 13: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

1. Perkembangan PDRB ....................................................... 58

2. Perkembangan Pendapatan Asli Daerah .......................... 60

3. Perkembangan Dana Perimbangan ................................... 62

4.Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja ......... 64

C. Analisis Pembahasan dan Hasil Regresi ................................ 66

1. Hasil Uji Asumsi Klasik .................................................... 66

2. Hasil Regresi Metode Ordinary Least Square (OLS) ......... 69

3. Hasil Uji Statistik ............................................................... 70

4. Interprestasi Ekonomi ........................................................ 74

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................... 78

B. Implikasi ................................................................................. 80

C. Saran ....................................................................................... 80

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 82

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

1.1 Perkembangan PDRB, PAD, Dana perimbangan dan TPAK ............. 4

2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 37

3.1 Operasional Variabel ............................................................................ 54

4.1 Perkembangan PDRB Kota Depok Tahun 2001-2010 menurut

harga konstan ........................................................................................ 59

4.2 Perkembangan PAD Kota Depok Tahun 2001-2010 ........................... 61

4.3 Perkembangan Dana perimbangan Kota Depok Tahun 2001-2010 .... 63

4.4 Perkembangan TPAK Kota Depok Tahun 2001-2010.......................... 64

4.5 Hasil uji Multikolineritas ...................................................................... 67

4.6 Hasil Uji Autokolerasi .......................................................................... 68

4.7 Hasil Uji Heterokedastisitas .................................................................. 68

4.8 Hasil Olah Data Dengan Metode OLS ................................................. 69

4.9 Hasil Uji t-Statistik ............................................................................... 71

Page 15: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Fungsi Produksi neoklasik ..................................................................... 13

2.2 Kerangka Pemikiran ............................................................................... 42

4.1 PDRB Kota Depok Atas harga Konstan Tahun 2001-2010 .................. 59

4.2 Pendapatan Asli Daerah Kota Depok Tahun 2001-2010 ....................... 61

4.3 Dana Perimbangan Kota Depok Tahun 2001-2010 ................................ 63

4.4 Partisipasi Angkatan Kerja Kota Depok Tahun 2001-2010 ................... 65

4.5 Hasil Uji Normalitas .............................................................................. 66

Page 16: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan merupakan suatu proses multidimensional yang

mencakup berbagai perubahan mendasar atas stuktural sosial, sikap- sikap

masyarakat institusi nasional disamping terus mengejar akselerasi

pertumbuhan ekonomi, penanganan ketimpangan pendapatan, serta pengentas

kemiskinan atau perubahan total suatu masyarakat/ penyesuaian sistem sosial

secara keseluruhan menuju lebih baik (Todaro, 2004:17). Sedangkan

pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses kerja antara pemerintah

daerah dan masyarakatnya dalam mengelola sumber daya yang ada dan

membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor

swasta untuk menciptakan suatu lapangan pekerjaan baru dan merangsang

perkembangan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam suatu wilayah.

Pertumbuhan ekonomi secara sempit dapat di artikan dengan

meningkatnya produksi total suatu daerah. Selain itu pertumbuhan ekonomi

dapat diartikan sebagai peningkatan pendapatan perkapita serta meningkatnya

kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi tidak akan pernah lepas dari

peranan para pelaku ekonomi yakni pemerintah yang berperan sebagai

instrumen kebijakan publik dan fiskal,swasta yang berperan dalam

pengembangan investasi dan masyarakat itu sendiri yang berperan sebagai

input dari faktor produksi dan jaminan terciptanya pasar dalam

perekonomian.

Page 17: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

2

Salah satu indicator yang sering digunakan untuk melihat adanya

gejala pertumbuhan ekonomi daerah adalah Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB). karena didalamnya mencerminkan kegiatan ekonomi yang

dilaksanakan dan dicapai oleh penduduk selama periode tertentu. Produk

domestik regional bruto (PDRB) juga dapat digunakan untuk mengukur

tingkat kemakmuran dan kesejahteraan suatu daerah atau masyarakat.

Tahun 2001 merupakan awal pelaksanaan otonomi daerah dan

desentralisasi fiscal. Otonomi daerah secara langsung dirasakan oleh

pemerintah daerah tingkat II (Kabupaten/Kota). Setiap daerah di tuntut untuk

dapat bisa dalam mencari sumber pembiayaan untuk pembangunan

daerahnya. Salah satu sumber pembiayaan untuk pembangunan daerahnya

yang pada akhirnya bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah yaitu

dengan adanya sumber- sumber penerimaan daerah yang meliputi pendapatan

asli daerah dan dana perimbangan.

Pengelolaan keuangan daerah di Indonesia dapat di telusuri dari skema

keuangan pemerintah daerah yang tertuang secara resmi dalam Undang-

undang nomor 25 tahun 1999 dan di lengkapi dengan Undang-undang Nomor

34 tahun 2000. Kini, peraturan tersebut telah disempurnakan sehingga

penerimaan pemerintah daerah dapat disimak dalam UU Nomor 32 dan 33

tahun 2004. Di sebutkan dalam peraturan tersebut bahwa sumber penerimaan

daerah dalam pelaksanaan desentralisasi terdiri atas pendapatan daerah dan

pembiayaan daerah.Pendapatan daerah bersumber dari pendapatan asli daerah

(PAD), Dana Perimbangan, dan lain-lain pendapatan.(Muluk, Khairul M.R,

2005: 146)

Page 18: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

3

Analisis angkatan kerja dalam kaitannya dengan kondisi perekonomian

merupakan hal yang menarik untuk dilakukan karena tingkat dan pola

partisipasi angkatan kerja cenderung bergantung pada ketersediaan

kesempatan kerja dan perbedaan pada tuntutan memperoleh pendapatan antar

kelompok penduduk. “modal pembangunan yang penting untuk meningkatkan

pertumbuhn ekonomi daerah selain dari keuangan daerah adalah sumber daya

manusia. Partisipasi aktif dari seluruh masyarakat akan meningkatkan

pertumbuhan ekonomi daerah tersebut yang dibisa di lihat dari Tingkat

partisipasi angkatan kerja. (Wiratno, 2008: 8)

Kota Depok merupakan Kota hasil pemekaran dari Kota Bogor dan salah

satu Kota diprovinsi Jawa Barat dengan tingkat penerimaan pendapatan asli

daerah yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan kota lainnya diprovinsi

Jawa Barat. Seiring dengan pembangunan di Kota Depok pula maka baik

langsung maupun tak langsung Kota Depok telah menyediakan lapangan kerja

baru untuk menyerap tenaga kerja yang ada.

Tabel 1.1

PERKEMBANGAN PDRB, PAD, DANA PERIMBANGAN DAN TPAK

DI KOTA DEPOK TAHUN 2005-2010

Tahun PDRB PAD

Dana perimbangan

TPAK

(Rp) (Rp) (Rp) (%)

2005 4.750.034.100.000 64.060.869.669 415.229.467.888 46

2006 5.006.129.060.000 65.149.151.767 493.318.004.764 54

2007 5.422.760.390.000 75.457.361.734 504.052.499.829 61

2008 5.770.827.640.000 97.139.989.565 574.268.400.146 66

2009 6.129.569.620.000 96.889.185.310 618.381.753.387 63

2010 6.519.326.210.000 128.229.208.876 667.535.226.354 64

Sumber : Pemerintah Kota Depok

Page 19: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

4

Dari data di atas terlihat bahwa pada tahun 2005-2010 PDRB Kota

Depok mengalami peningkatan tiap tahunnya walaupun peningkatannya

sangat minim, yaitu dari tahun 2005 sebesar Rp4.750.034.100.000 menjadi Rp

5.006.129.060.000 pada tahun 2006. Dan pada tahun- tahun berikutnya.

Pendapatan Asli Daerah mengalami peningkatan tiap tahunnya. Peningkatan

Pendapatan Asli daerah (PAD) yang cukup tinggi yaitu dari tahun 2009-

2010., yaitu pada tahun 2009 besarnya Rp 96.889.185.310 menjadi sebesar

Rp 128.229.208,876 pada tahun 2010. Tetapi pada tahun 2008 nilainya

sebesar Rp 97.139.989.565 mengalami penurunan yaitu pada tahun 2009

menjadi 96.889.185.310. Ini menunjukan bahwa kontibusi PAD pada kota

depok sangat rendah pada saat itu, dan sama halnya dengan dana

perimbangan juga mengalami peningkatan tiap tahunnya. Yaitu pada tahun

2005 sebesar Rp 415.229.467.888, menjadi 618.381.753.387 pada tahun 2006.

Sedangkan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mengalami

peningkatan yang sangat minim yaitu pada tahun 2005 sebesar 46 % menjadi

54% . pada tahun 2008 sebesar 66% menurun menjadi 63% pada tahun 2009.

Sejalan dengan upaya untuk meningkatkan serta menggali sumber-

sumber penerimaan daerah maka pemerintah Kota Depok berusaha secara

aktif untuk meningkatkan serta menggali sumber- sumber penerimaan daerah

terutama penerimaan yang berasal dari daerahnya sendiri. Hal ini bisa dilihat

dari nilai pendapatan asli daerah. Peningkatan Pendapatan Asli daerah masih

sangat minim di bandingkan dengan nilai dana perimbangan, Hal ini berarti

penerimaan yang dibutuhkan untuk membiayai pembangunan dalam

Page 20: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

5

meningkatkan pertumbuhan ekonomi (PDRB riil) lebih banyak dalam bentuk

sumbangan dan bantuan pemerintah pusat.

Salah satu kontribusi yang paling dominan terhadap pertumbuhan

ekonomi daerah (PDRB) diKota Depok adalah adalah dari subsector

perdagangan dan jasa. Hal itu terlihat secara nyata dengan semakin banyaknya

layanan sektor jasa dan perdagangan yang bermunculan di Kota Depok,

seperti restauran, Mall, tempat-tempat usaha dan layanan jasa lainnya. Hal itu

akan berdampak positif pula terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Depok.

B. Perumusan Masalah

Dengan adanya otonomi daerah di harapkan tiap – tiap daerah mampu

menggali dan mengelola sumber- sumber penerimaan baik yang berasal dari

pendapatan daerah yaitu melalui pendapatan asli daerah dan dana

perimbangan, hal ini dimaksudkan untuk dapat mendorong pertumbuhan

ekonomi suatu daerah yang lebih baik. Sedangkan Tingkat partisipasi

angkatan kerja adalah bagian dari tenaga kerja yang diharapkan bisa

meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam menambah jumlah angkatan

kerja. Berbagai gambaran di atas maka Penulis ingin meneliti mengenai

bagaimana pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan dana perimbangan terhadap

Produk Domestik Regional Bruto serta Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

terhadap PDRB yang pada gilirannya akan meningkatkan pertumbuhan

ekonomi. Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis memilih judul sebagai

berikut: “Analisis Pengaruh PAD, Dana Perimbangan, dan Tingkat

Partisipasi Angkatan Kerja Terhadap Produk Domestik Regional

Bruto(PDRB) di Kota Depok periode tahun 2001- 2010”

Page 21: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

6

Berdasarkan perumusan masalah di atas maka berikut pertanyaan

penelitiannya :

1. Seberapa besarkah pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan

dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja terhadap PDRB diKota Depok

secara simultan.

2. Seberapa besarkah pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan

dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja terhadap PDRB di Kota Depok

secara parsial.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan

dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja terhadap PDRB di Kota Depok

secara simultan.

2. Untuk menganalisis pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan

dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja terhadap PDRB di Kota Depok

secara Parsial.

D. Manfaat Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Instansi Pemerintah

Sebagai bahan masukan agar pemerintah pusat khususnya pemerintah

daerah lebih memperhatikan tentang kebijakan otonomi daerah.

2. Bagi dunia akademis

Hasil penelitian dapat di pakai sebagai bahan referensi perpustakaan,

untuk referensi perbandingan terhadap objek penelitian yang sama

Page 22: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

7

khususnya tentang PAD,Dana Perimbangan, dan Tenaga Kerja Terhadap

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di kota Depok.

3. Bagi penulis

Bagaimana penulis dapat mempratekan pengetahuan yang diperoleh dalam

bentuk tulisan sekaligus mendapatkan pengetahuan mengenai hal yang di

teliti.

Page 23: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah suatu kondisi terjadinya peekembangan

GNP potensial yang mencerminkan adanya pertumbuhan output per kapita dan

meningkatnya standar hidup masyarakat. (Asfia Murni,2006:173).

Menurut Simon Kuznets dalam (Todaro,2000;144) pertumbuhan

ekonomi adalah kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari suatu Negara

yang bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada

penduduknya.kenaikan kapasitas itu sendiri ditentukan atau di mungkinkan

oleh adanya kemajuan atau penyesuaian-penyesuaian teknologi, intitusional

dan ideologis terhadap berbagai keadaan yang ada.

Menurut Boediono,(1992:9) pertumbuhan ekonomi adalah suatu

proses dari kenaikan output perkapita dalam jangka waktu yang panjang.

Pertumbuhan ekonomi meliputi 3 aspek yaitu :

1. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses (aspek ekonomis) suatu

perekonomian berkembang, berubah dari waktu ke waktu.

2. Pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan adanya kenaikan output perkapita

dalam hal ini 2 aspek penting yaitu output total dan jumlah

penduduk.ouput perkapita adalah output total di bagi jumlah penduduk

3. Pertumbuhan ekonomi dikaitkan dengan perspektif waktu jangka panjang

dikatakan tumbuh bila dalam jangka panjang waktu yang cukup lima (5

tahun) mengalami kenaikan output.

Page 24: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

9

Dari berbagai definisi diatas, maka dapat di tarik kesimpulan bahwa

suatu proses perekonomian dikatakan mengalami suatu perubahan atau

pertumbuhan apabila tingkat kegiatan ekonomi adalah lebih tinggi dari pada

yang di capai pada waktu sebelumnya. Dengan kata lain perkembangan baru

tercipta apabila jumlah fisik barang-barang dan jasa- jasa yang di hasilkan

bertambah besar pada tahun berikutnya. Sedangkan untuk mengetahui apakah

suatu perekonomian mengalami pertumbuhan perlu ditentukan perubahan

yang sebenarnya terjadi dalam kegiatan- kegiatan dari tahun ke tahun.

1. Proses Pertumbuhan Ekonomi

Proses pertumbuhan ekonomi di pengaruhi oleh dua macam faktor,

faktor ekonomi dan non ekonomi. Pertumbuhan ekonomi disuatu Negara

tergantung pada sumber alamnya, sumber daya manusia, modal, usaha,

teknologi, dan sebagainya

a. Faktor ekonomi

Para ahli ekonomi menganggap faktor produksi sebagai

kekuatan utama yang mempengaruhi pertumbuhan. Fakror-faktor

produksi terdiri dari

1) Sumber Alam

Tanah yang dapat di Tanami merupakan faktor yang paling

berharga selain tanah, sumber daya alam yang penring lainnya

antara lain minyak gas, hutan air, dan bahan- bahan mineral lainnya.

2) Akumulasi Modal

Untuk pembentukan modal diperlukan pengorbanan berupa

pengurangan konsumsi yang mungkin berlangsung selama beberapa

Page 25: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

10

puluh tahun. Pembentukan modal dan investasi ini sebenarnya

sangat dibutuhkan untuk kemajuan cepat dibidang ekonomi.

3) Organisasi

Organisasi bersifat melengkapi dan membantu

meningkatkan produktivitasnya.

4) Kemajuan teknologi

Perubahan teknologi dianggap sebagai faktor paling penting

di dalam proses pertumbuhan ekonomi. Perubahan itu betkaitan

perubahan di dalam metode produksi yang merupakan hasil

pembaharuan atau hasil teknik penelitian terbaru.

5) Pembagian kerja dan skala produksi

Spesialisasi dan pembagian kerja menimbulkan peningkatan

produktivitas. Keduannya membawa kearah ekonomi produksi skala

besar yang selanjutnya membantu perkembangan industri.

b. Faktor Non Ekonomi

Faktor Non ekonomi bersama-sama saling mempengaruhi

kemajuan perekonomian.oleh karena itu faktor nonekonomi juga

memiliki arti penting di dalam pertumbuhan ekonomi. Beberapa faktor

non ekonomi diantaranya:

1) Faktor sosial

Faktor sosial dan budaya juga mempengaruhi pertumbuhan

ekonomi. Faktor ini menghasilkan perubahan pandangan dan

harapan, struktur dan nilai nilai sosial.

Page 26: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

11

2) Faktor sumber daya manusia

Kualitas input tenaga kerja atau sunber daya manusia

merupakan faktor terpenting bagi keberhasilan ekonomi.

3) Faktor politik dam administrative

Struktur politik dan adminuistratif yang lemah merupakan

penghambat besar bagi pembangunan ekonomi Negara terbelakang,

administratif yang kuat, efesiensi, dan tidak korup, demeikina amat

penting bagi pertumbuhan ekonomi.

2. Teori pertumbuhan ekonomi

a. Pandangan Adam Smith

Proses petumbuhan ekonomi menurut Adam Smith di bedakan

menjadi dua aspek diantaranya yaitu :

1) Pertumbuhan output total

Menurut Adam Smith sumber daya alam yang tersedia

merupakan wadah yang paling mendasar dari kegiatan produksi

suatu masyarakat. Jumlah sumberdaya alam yang tesedia

merupakan batas maksimum bagi pertumbuhan ekonomi.

Maksudnya jika sumber daya ini belum digunakan sepenuhnya

maka jumlah penduduk dan stok modal yang ada yang memegang

peranan dalam pertumbuhan output. Tetapi pertumbuhan output

tersebut akan berhenti jika semua sumberdaya alam tersebut

digunakan secara penuh.

Sumberdaya insan (jumlah penduduk) mempunyai peranan yang

sangat pasif dalam proses pertumbuhan output. Jumlah penduduk

Page 27: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

12

akan menyesuaiakan diri dengan kebutuhan akan tenaga kerja dari

suatu masyarakat.

Stok modal merupkan unsur produksi yang sangat penting untuk

menentukan tingkat output.

2) Pertumbuhan penduduk

Jumlah penduduk akan meningkat jika tingkat upah yang

berlaku lebih tingi dari tingkat upah subsisten yaitu tingkat upah

yang pasa-pasan untuk hidup.

Tingkat upah yang berlaku menurut Adam Smith di tentukan oleh

tarik menarik antara kekuatan permintaan dan penawaran tenaga

kerja. Sementara itu permintaan akan tenaga kerja akan ditenukan

oleh stok modal dan tingkat output masyarakat. Oleh karena itu

laju pertumbuhan permintaan tenaga kerja di tentukan oleh laju

pertumbuhan stok modal (akumulasi modal) dan laju pertumbuhan

output.

b. Solow-Swam

Pertumbuhan ekonomi neo klasik berkembang sejak tahun

1950-an. Teori ini berkembang berdasarkan analisis-analisis

menegenai pertumbuhan ekonomi menurut pandangan ekonomi

klasik.ekonom yang menjadi perintis dalam mengembangkan teori

tersebut adalah Robert sollow dan Trevir swan. (Arsyad,2010:61)

Pandangan teori ini di dasarkan kepada anggapan yang

mendasari analisi klasik yaitu perekonomian akan tetap mengalami

Page 28: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

13

tingkat pengerjaan penuh (full employment) dan kapasitas peralatan

modal akan tetap sepenuhnya digunakan sepanjang waktu.

Dalam teori ini rasio modal-output (capital-output ratio=COR)

bisa berubah. Dengan kata lain jika lebih banyak modal yang

digunakan maka tenaga kerja yang dibutuhkan lebih sedikit.

Sebaliknya jika modal yang digunakan lebih sedikit, maka lebih

banyak tenaga kerja yang dibutuhkan. Dengan adanya fleksibilitas ini

suatu perekonomian mempunyai kebebasan yang tak terbatas dalam

menentukan kombinasi antara modal (K) dan tenaga kerja (L) yang

akan digunakan untuk menghasilkan tingkat output tertentu.

Sifat teori pertumbuhan ini bisa di gambarkan oleh fungsi

produksi sebagai berikut :

Gambar 2.1

Fungsi Produksi Neoklasik

Page 29: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

14

Dalam fungsi produksi demikian suatu tingkat output tertentu dapat

diciptakan dengan menggunakan berbagai kombinasi modal dan

tenaga kerja. Misalnya untuk menciptakan output sebesar 11,kombinasi

modal dan tenaga kerja yang dapat digunakan antara lain (a)K3,

dengan L3, (b) K2 dengan L2, dan (c)K1 dengan L1, dengan demikian

meskipun jumlah modal berubah namun terdapat kemungkinan bahwa

tingkat output tidak mengalami perubahan.

Disamping itu, tingkat output tetap dapat mengalami

perubahan meskipun jumlah modalnya konstan. Misalnya, meskipun

jumlah modal diasumsikan tidak mengalami perubahan sebesar K3,

namun jumlah output dapat dari I1 menjadi diperbesar I2 jika tenaga

kerja yang digunakan bertambah dari L3 menjadi L4.

Teori pertumbuhan neoklasik juga dapat disajikan kedalam

bentuk fungsi produksi Cobb-Douglass, dimana output merupakan

fungsi dari tenaga kerja dan modal. Sedangkan tingkat kemajuan

teknologi merupakan variabel eksogen. Asumsi yang digunakan dalam

model solow-swam adalah skala pengembalian yang konstan(constan

returns to scale), subsitusi antara modal (K) dan tenaga kerja (L)

bersifat sempurna, dan adanya produktivitas marginal yang semakin

menurun (diminishing marginal productivity) dari tiap inputnya.

Fungsi produksi Cobb-Douglass dapat digambarkan sebagai

berikut :

Qt = TtKtaLt

b

Page 30: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

15

Dimana:

Qt adalah tingkat produksi pada tahun t.

Tt adalah tingkat teknologi pada tahun t.

Kt adalah skor barang modal pada tahun t.

Lt adalah jumlah tenaga kerja pada tahun t.

a adalah pertambahan output yang diciptakan oleh pertambahan satu

unit modal.

b adalah pertambahan output yang diciptakan oleh pertambahan satu

unit tenaga kerja

c. Keynesian (Harrod- Domar)

Teori Harrod Domar merupakan perluasan dari analisis

Keynesian mengenai kegiatan ekonomi secara nasional dan masalah

tenaga kerja.Dalam teorinya pembentukan modal merupakan faktor

penting dalam menentukan pertumbuhan ekonomi.Pembentukan modal

tersebut dapat diperoleh melalui akumulasi modal. Pembentukan

modal tidak hanya di andang sebagai pengeluaran yang akan

menambah kemampuan suatu perekonomian untuk menghasilkan

barang dan jasa tetapi juga aka meningkatkan permintaan efektif

masyarakat.teori ini menunjukan bahwa jika oada suatu periode

tertentu dilakukan sejumlah pembentukan modal, maka pada masa

berikutnya perekonomian tersebut akan mempunyai kemampuan yang

lebih besardalam menghasilkan barang dan jasa. Teori ini juga

mengganggap bahwa kenaikan kapasitas produksi dan pendapatan

nasional ditentukan oleh kenaikan pengeluaran masyarakat. Dengan

Page 31: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

16

demikian meskipun kapasitas produksi bertambah, pendapatan

nasional baru akan mengalami kenaikan hanya jika terjadi kenaikan

pengeluaran masyarakat.

3. Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Data ekonomi merupakan sumber informasi sistematik untuk dapat

mengukur sejauh mana perkembangan aktivitas ekonomi suatu

negara.Suatu data yang akurat diharapkan dapat menggambarkan suatu

kondisi statistik perekonomian. Statistik ini digunakan oleh para ahli

ekonomi untuk mempelajari perekonomian dan oleh para pengambil

keputusan untuk mengawasi pembangunan ekonomi dan merumuskan

kebijakan-kebijakan yang tepat.

Dalam konsep dasar ekonomi makro indikator yang digunakan

dalam mengukur pertumbuhan ekonomi, adalah produk domestik bruto

(PDB). Produk Domestik Bruto (PDB) adalah nilai pasar semua barang

dan jasa akhir yang diproduksi dalam perekonomian selama kurun waktu

tertentu (Mankiw, 2006: 19). Dalam konsep regional Produk Domestik

Bruto dikenal sebagai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).PDRB

merupakan indikator ekonomi makro suatu daerah, yang menggambarkan

ada atau tidaknya perkembangan perekonomian daerah.Dengan

menghitung PDRB secara teliti dan akurat baik atas dasar harga berlaku

maupun atas dasar harga konstan dapat diambil beberapa kesimpulan

mengenai keberhasilan pembangunan di suatu daerah, yang

memperlihatkan laju pertumbuhan ekonomi yang mewakili peningkatan

produksi di berbagai sektor lapangan usaha yang ada (Saggaf, 1999: 15).

Page 32: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

17

Berdasarkan rumusan pengertian di atas, maka dalam konsep

regional, pertumbuhan ekonomi daerah adalah angka yang ditunjukkan

oleh besarnya tingkat pertumbuhan produk domestik regional bruto suatu

daerah yang diukur atas dasar harga konstan. Bagi suatu daerah provinsi,

kabupaten/kota gambaran PDRB yang mencerminkan adanya laju

pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dalam data sektor-sektor ekonomi

yang meliputi pertanian, pertambangan dan penggalian, industri

pengolahan, listrik gas dan air bersih, bangunan, perdagangan hotel dan

restoran, pengangkutan dan komunikasi, keuangan persewaan dan jasa

perusahaan dan jasa-jasa lainnya. Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari

data konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, pembentukan modal

bruto, perubahan persediaan, ekspor dan impor.

B. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

PDRB didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh

unit usaha dalam suatu wilayah atau merupakan jumlah seluruh nilai barang

dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu wilayah.

PDRB atas harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan

jasa yang di hitung menggunakan harga pada setiap tahun, sedangkan PDRB

atas harga konstan menunujukan nilai tambah barang dan jasa yang di hitung

menggunakan harga pada tahun tertentu.

PDRB atas harga berlaku digunakan untuk melihat pergeseran dan

struktur ekonomi, sedang harga konstan digunakan untuk mengeahui

pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun (BPS, 2007:2). Angka-angka

PDRB dapat di hitung dengan tiga pendekatan yaitu :

Page 33: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

18

1. PDRB Pendekatan Produksi

PDRB adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan

oleh berbagai unit produksi barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh

berbagai unit produksi yang berada di suatu wilayah /provinsi dalam

periode tertentu (biasanya satu tahun).

Unit-unit tersebut dikelompokan menjadi 9 lapangan usaha yaitu:

a. Pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan,

b. Pertambangan dan penggalian

c. Industry pengelolaan

d. Listrik, gas, dan Air bersih

e. Konstruksi

f. Perdagangan, hotel,dan restoran

g. Pengankutan dan komunikasi

h. Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan,

i. Jasa-jasa termasuk jasa pelayanan pemerintah.

2. PDRB Pendekatan Pendapatan

PDRB menurut pendapatan merupakan jumlah balas jasa yang

diterima oleh faktor-faktor produksi yang ikut serta dalam prose produksi

di suatu region dalam jangka waktu tertentu yaitu satu tahun.

Balas jasa faktor produksi yang dimaksud adalah upah dan gaji,

sewa tanah, bunga modal dan keuntungan semuanya sebelum dipotong

pajak penghasilan dan pajak langsung dan lainnya. Dalam definisi ini,

PDRB mencakup juga penyusutan dan pajak tak langsung neto sedangkan

Page 34: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

19

jumlah semua komponen pendapatan ini pers sektor disebut sebagai nilai

tambah bruto sektoral. Oleh karena itu, PDRB merupakan jumlah dari nilai

tambah bruto seluruh sektor (lapangan usaha).

3. PDRB Pendekatan Pengeluaran

Salah satu cara/pendekatan untuk mengetahui nilai PDRB dengan

melihat sisi pengeluaran. Pos pendapatan nasional membagi GDP menjadi

4 kelompok pengeluaran (Mankiw. 2000 ; 24)

a. Konsumsi

b. Investasi

c. Pembelian pemerintah

d. Ekspor bersih (NX)

Jadi dengan menggunakan symbol Y untuk GDP menjadi : Y = (C

+ I +G +NX). Persamaan ini disebut national income account adentity.

Persamaan ini menegaskan bahwa PDRB merupakan total pengeluaran

dari konsumsi rumah tangga (C) Investasi perusahaan (I) pembelian

pemerintah (G) dan Ekspor Neto (NX).

Konsumsi terdiri dari barang dan jasa yang di beli rumah tangga.

Konsumsi di bagi menjadi 3 kelompok yaitu : antara lain barang tidak

tahan lama dan barang tahan lama dan jasa (service). Konsumsi dalam

perekonomian memegang peranan penting dalam pembentukan GDP,

karena hampir 70% GDP berasal dari konsumsi.

Investasi terdiri dari barang-barang yang di beli untuk penggunaan

masa depan. Investasi juga di bagi 3 kelompok 1.)investasi tetap bisnis

Page 35: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

20

(Bussines Fixed Investment) 2.) investasi tetap residensi (Residential Fixed

Investment) 3.) dan investasi persediaan (Inventory Investmen). Investasi tetap

bisnis adalah peralatan dan struktur yang di beli perusahaan untuk penggunaan

dalam produksi mendatang. Misalnya pembelian pabrik. Investasi tetap

residensi adalah perumahan yang baru yang di beli seseorang untuk di

tinggali atau untuk disewakan.sedangkan investasi persediaan adalah

perubahan dalam kuantitas barang yang disimpan perusahaan di gudang

termasuk bahan baku dan perlengkapan barang jadi dan barang setengah

jadi. Investasi persediaan ini akan meningkatkan persedian barang

perusahaan.

Pembelian pemerintah (government purchases) adalah barang dan

jasa yang di beli oleh pemerintah pusat, negara bagian, dan daerah.

Ekspor bersih adalah nilai barang dan jasa yang di ekspor ke

negara lain di kurangi nilai barang dan jasa yang diimpor dari negara lain

yang merupakan cerminan neraca perdagangan suatu negara.

C. Keuangan Daerah

Seiring dengan pelaksanaan desentralisasi fiscal terjadi perubahan

dalam prinsip- prinsip pengelolaan keuangan daerah. Pengelolaan keuangan

daerah dilaksanakan dengan pendekatan kinerja yang berorientasi pada output,

menggunakan konsep nilai uang (value for money) dengan prinsip tata

pemerintahan yang baik. Pendekatan anggaran kinerja adalah suatu system

anggaran yang mengutamakan upaya pencapaian hasil kerja output dari

perencanaan alokasi biaya (input) yang telah di tetapkan (PP Nomor 105 tahun

Page 36: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

21

2000, pasal8) kinerja mencerminkan efesiensi dan efektifitas pelayanan

public dan harus berpihak pada kepentingan publik.

Pengelolaan keungan daerah pada dasarnya menyangkut 2 aspek

analisis yang saling terkait satu dengan lainnya yang terdiri dari :

a. Analisis penerimaan yaitu analisis mengenai kemampuan pemerintah

daerah dalam menggali sumber- sumber pendapatan yang potensial dan

biaya – biaya dikeluarkan untuk meningkatkan pendapatan tersebut.

b. Analisis pengeluaran yaitu analisis mengenai seberapa besar biaya- biaya

dari suatu pelayanan public dan faktor yang menyebabkan biaya tersebut

meningkat.

Pembangunan daerah sebagai bagian integral dari pembangunan

nasional yang dilaksanakan berdasarkan prinsip otonomi daerah dan

pengaturan sumber daya nasional yang memberikan kesempatan bagi

peningkatan demokrasi dan kinerja daerah untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat menuju masyarakat madani yang bebas korupsi, kolusi dan

nepotisme. Penyelenggara pemerintah daerah sebagai sub- system

pemerintahan Negara dimaksudkan untuk meningkatkan daya guna dan hasil

guna penyelenggra pemerintahan dan pelayanan masyarakat sebagai daerah

otonom. (Bratakusumah dan Solihin, 2001:168)

1. Penerimaan Daerah

Sumber-sumber penerimaan keuangan daerah dapat meliputi

pendapatan asli daerah, dana perimbangan dan pinjaman daerah. (Pheni

Chalid, 2005:14)

Page 37: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

22

a. Pendapatan Asli Daerah

Dalam kaitannya dengan pelaksanaan otonomi daerah ,

peningkatan pendapatan asli daerah selalu di upayakan karena

merupakan penerimaan dari usaha untuk membiayai penyelenggara

pemerintah daerah. Pendapatan asli daerah adalah sumber-sumber

pendapatan asli dari dari daerah, bukan merupakan pemberian bantuan,

hibah, penyertaan modal dan sebagainya. PAD bertujuan untuk untuk

memberikan keleluasaan kepada daerah dalam menggali pendanaan

dalam pelaksanaan otonomi daerah sebagai perwujudan desentralisasi.

1) Pajak daerah

Pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang

pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung

seimbang, yang dapat di paksakan berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk

membiayai penyelenggarakan Pemda dan pembangunan daerah.

Dari sudut pandang kewenangan pemungutan, pajak daerah

secara garis besar dibedakan menjadi dua, yaitu pajak daerah yang

dipungut oleh pemerintah daerah ditingkat provinsi (pajak

provinsi), dan pajak daerah yang dipungut oleh pemerintah daerah

tingkat kabupaten/Kota. (Pheni Chalid,2005:26)

Berdasarkan UU No.34 Tahun 2000 Pasal 2 ayat (1) dan

(2) yang menjadi pajak daerah provinsi meliputi:

a) Pajak Kendaran Bermotor (PKB) dan

Page 38: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

23

b) Pajak kendaraan diatas air Bea Milik Nama Kendaraan

Bermotor (BBNKB)

c) Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PPKB)

d) Pajak pengambilan dan pemanfaatan air

Yang termasuk pajak daerah Kabupaten / Kota meliputi :

a) Pajak Hotel

b) Pajak Restoran

c) Pajak Hiburan

d) Pajak Reklame

e) Pajak Penerangan Jalan

f) Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C

g) Pajak Parkir

2) Retribusi Daerah

Retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai

pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus

disediakan dan atau diberikan oleh pemda untuk kepentingan orang

pribadi atau badan. Dengan demikian retribusi merupakan

pemasukan yang berasal dari usaha Pemda untuk menyediakan

sarana dan prasarana yang ditujukan untuk memenuhi kepentingan

warga masyarakat baik invidu maupun badan atau koorporasi

dengan kewajiban memberikan pengganti berupa uang sebagai

pemasukan ke kas daerah.

Retribusi daerah di golongkan menjadi tiga yaitu; Jenis

retribusi umum dan retribusi perizinan tertentu untuk daerah

Page 39: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

24

provinsi dan daerah kabupaten kota ditetapkan sesuai dengan

kewenangan masing-masing daerah sebagaimana diatur dalam

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan jenis

retribusi jasa usaha untuk daerah provinsi dan daerah

kabupaten/kota ditetapkan sesuai dengan jasa pelayanan yang

diberikan oleh masing- masing daerah yang bersangkutan.

3) Hasil kekayaan yang dipisahkan

Sumber PAD lainnya yang yang sangat penting selain pajak

daerah dan retribusi daerah adalah bagian pemerintah daerah atas

laba BUMD.

BUMD merupakan cara yang lebih efesien dalam melayani

masayarakat dan merupakan salah satu sumber penerimaaan. Jenis

penerimaan yang termasuk hasil pengelolaaan kekayaan yang

dipisahkan antara lain sperti bagian laba, deviden, dan penjualan

saham milik daerah.(HAW.Wijaya, 2002:110)

4) Lain- lain pendapatan asli daerah yang sah.

Lain- lain pendapatan asli darah yang sah yang dapat

digunakan untuk membiayai belanja daerah dapat di upayakan oleh

daerah dengan cara- cara yang tidak memnyalahi aturan. Lain-lain

pendapatan asli daerah yang sah meliputi :

a) Hasil penjualan daerah yang tidak dipisahkan.

b) Jasa giro

c) Pendapatan bunga

d) Keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.

Page 40: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

25

e) Komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagai akibat dari

penjualan barang dan/ jasa oleh daerah.

b. Dana Perimbangan

Dana perimbangan merupakan pendapatan daerah yang berasal

dari APBN untuk mendukung pelaksanaan kewenangan pemerintahan

daerah dalam mencapai tujuan pemberian otonomi kepada daerah,

terutama peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang

semakin membaik.(HAW,Wijaya.2005,:33)

Dana perimbangan dalam UU No.25 Tahun 1999 dan UU

No.33/2004 adalah terdiri (a) Dana Bagi Hasil (b) Dana Alokasi

Umum (c) Dana Alokasi Umum (Pheni Chalid, 2005:14)

Selain itu dana perimbangan bertujuan untuk mengurangi

ketimpangan sumber pendanaan pemerintahan pusat dan daerah serta

untuk mengurangi keseimbangan pendanaan pemerintahan antar

daerah diperlukan adanya dana perimbangan adalah untuk lebih

meratakan daerah antar daerah agar tidak ada satu daerah yang

tertinggal dari daerah lainnya, dalam mencapai tujuan bangsa. Dana

perimbangan meliputi :

1) Dana Bagi Hasil (DBH)

DBH adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN

yang di alokasikan kepada daerah berdasarkan angka presentasi

untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan

desentralisasi. DBH Bersumber dari Pajak dan Sumber Daya

Alam (SDA). Dana bagi hasil dari pajak meliputi pajak bumi dan

Page 41: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

26

bangunan, penerimaan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan

dan pajak penghasilan. Dan dana bagi hasil dari sumber daya alam

berasal dari kehutanan, pertambangan umum, perikanan,

pertambangan minyak bumi, pertambangan gas bumi, (UU No.33

Th.53 2004 tentang perimbangan keuangan antara pusat dan

pemerintah daerah pasal 11 tentang bagi hasil :273)

2) Dana Alokasi Umum (DAU)

DAU Bertujuan untuk pemerataan kemampuan daerah

termasuk jaminan kesinambungan penyelenggaraan pemerintah

daerah dalam rangka penyediaan pelayanan dasar kepada

masyarakat dan merupakan satu kesatuan dengna penerimaan

umum APBD. DAU digunakan untuk membiayai kebutuhan

pengeluaran dalam rangka pelaksanaan desentralisasi yang

penggunaannya di tetapkan oleh daerah.(HAW. Wijaya 2005,:33)

DAU untuk daerah provinsi dan daerah kabupaten ditetapk

masing-masing 10% dan 90% dari DAU. DAU bagi masing-

masing provinsi dan kabupaten di hitung berdasarkan perkalian

dari jumlah DAU bagi seluruh bobot daerah, dengan bobot

seluruh daerah diseluruh Indonesia (Bratakusumah dan Solihin,

2001:183)

Mekanisme perhitungan DAU dildalam pertimbangan

otonomi daerah dilakukan pertama kali secretariat bidang

Page 42: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

27

perimbangan keuangan pusat dan daerah (DPOD). Selanjutnya

DPOP merekomendasikan hasil perhitungan tersebut kepada

presiden untuk disah kan melalui keputusan presiden (Kepres)

sebelum disampaiakan kepada presiden, sebelumnya DPOP

berkonsultasi dengan DPR. Penyaluran DAU dilakukan oleh

menteri Keuangan melaui ditjen anggaran secara berkala setiap

bulan 1/12 dari total DAU perdaerah.

3) Dana Alokasi Khusus (DAK)

DAK dapat dialokasikan dari APBN kepada daerah tertentu

untuk membiayai kebutuhan khusus dengan memperhatikan dana

dalam APBN. Kebutuhan khusus adalah kebutuhan yang tidak

dapat diperkirakan secara umum dengan rumus atau komitmen atau

prioritas nasional.

DAK digunakan khusus untuk membiayai investasi

pengadaan dan atau peningkatan prasarana dan sarana fisik dengan

umur ekonomis panjang yaitu 3 tahun. (HAW, Wijaya. 2005,34-

35)

Criteria umum ditetapkan dengan mempertimbangkan

kemampuan keuangan daerah dalam APBD.Kriteria khusus

ditetpkan dengan memperhatiakan peratura perundang- undanagn

dan karakteristik daerah. Sedangkan criteria teknis ditetapkan oleh

kementrian Negara / departemen teknis. Tidak semua pembiayaan

kegiatan khusus dialokasikan dari DAK., namun daerah yang

bersangkutan wajib menyediakan dana sekurang kurangnya 10 %

Page 43: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

28

dari DAK yang dialokasikan dari APBD. Dana tersebut di

istilahkan dana pendamping. Kecuali bagi daerah yang memiliki

kemampuan fiscal yang tidak memadai, maka tidak memiliki

kewajiban untuk menyediakan dana pendamping.

c. Pinjaman Daerah

Pinjaman daerah merupakan mekanisme yang di berikan kepda

daerah dalam rangka mencari pos keuangan daerah di luar

anggaran pendapatan daerah (APBD).Pemerintah daerah dapat

memperoleh pinjaman daerah setelah mendapatkan persetujuan

dari pemerintah pusat.Pinjaman daerah merupakan salah satu

sumber pendapatan daerah yang memegang peranan penting

terutama pembangunan infra struktur. Pinjaman daerah bisa

berbentuk pinjaman dari dalam negeri atau luar negeri. (Pheni

Chalid, 2005:29)

2. Pengeluaran Daerah

Pengeluaran daerah terdiri dari belanja aparatur, belanja publik serta

belanja bagi hasil dan bantuan keuangan.

D. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

TPAK merupakan ukuran tingkat partisipasi penduduk dalam angkatan

kerja yang dapat memberikan gambaran yang jelas sampai berapa jauh

sebenarnya penduduk yang termasuk usia kerja (15 tahun ke atas) benar- benar

aktif di dalam bekerja dan tidak aktif bekerja. Jadi TPAK perbandingan antara

angkatan kerja dan penduduk dalam usia kerja.Semakin besar jumlah

Page 44: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

29

penduduk usia kerja akan menyebabkan semakin besarnya angkatan kerja.

Secara singkat TPAK adalah jumlah angkatan kerja di bagi dengan jumlah

tenaga kerja dalam kelompok yang sama.

Faktor- faktor yang mempengaruhi tingginya TPAK meliputi :

1. Jumlah penduduk bersekolah dan mengurus rumah tangga

Hubungan antara TPAK dan jumlah penduduk yang masih

bersekolah adalah semakin besar jumlah penduduk yang

bersekolah,semakin kecil jumalah angkatan kerja yang berarti semakin

kecil TPAK.

2. Tingkat umur

Umur berkaitan dengan TPAK, dengan adanya kenyataan bahwa

penduduk berumur muda umumnya mempunyai tanggung jawab yang

tidak begiu besar sebagai pencari nafkah untuk keluarga dan umumnya

mereka bersekolah.

3. Tingkat upah

Kaitan antara tingkat upah dengan TPAK adalah melalui kenyataan

bahwa semakin tinggi tingkat upah dalam masyarakat, semakin banyak

anggota keluarga yang tertarik masuk pasar kerja.

4. Tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan berhubungan dengan TPAK karena semakin

tinggi tingkat pendidikan semakin banyak waktu yang disediakan untuk

bekerja.

Page 45: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

30

5. Kegiatan ekonomi

Kegiatan ekonomi berhubungan dengan TPAK karena program

pembangunan di satu pihak menurut keterlibatan lebih banyak orang,

dilain pihak program pembangunan menumbuhkan harapan- harapan baru.

Harapan untuk dapat ikut menikmati hasil pembangunan tersebut

dinyatakan dalam peningkatan partisipasi kerja. Jadi semakin bertambah

kegiatan ekonomi semakin besar TPAK.

E. Hubungan PAD dengan Pertumbuhan Ekonomi

Pendapatan perkapita merupakan pendapatan rata-rata penduduk suatu

Negara pada suatu waktu tertentu. Pendapatan perkapita menunjukan

kemampuan untuk membayar pengeluarannya termasuk membayar pajak.

Semakin besar tingkat pendapatan perkapita masyarakat maka akan

mempunyai pengaruh positif dalam penerimaan pajak, sehingga pendapatan

asli daerah juga mengalami peningkatan.

Semakin tinggi pendapatan perkapita suatu daerah, semakin besar pula

potensi sumber penerimaan daerah, sehingga kemampuan masyarakat untuk

membayar pajak meningkat dan pada akhirnya dapat meningkatkan

pertumbuhan ekonomi.

Teori Keynes menerangkan bahwa permintaan agregat akan menentukan

tingkat kegiatan perekonomian. Menurut Keynes jika pada suatu periode

tertentu dilakukan sejumlah pembentukan modal, maka pada masa yang akan

datang perekonomian akan mempunyai kemampuan lebih besar dalam

menghasilkan barang dan jasa.

Page 46: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

31

Pendapatan asli daerah merupakan salah satu sumber pembelanjaan daerah

, jika PAD meningkat maka dana yang dimiliki daerah meningkat pula,

sehingga pemerintah daerah akan lebih berinisiatif untuk lebih menggali

potensi – potensi daerah – daerah yang dimiliki. Salah satunya memberi

proporsi belanja modal yang lebih besar untuk pembangunan. Dengan

pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana oleh pemerintah daerah akan

berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.

F. Hubungan Dana Perimbangan dengan Pertumbuhan ekonomi

Menurut Todaro (Amin, Pujiati,2007:5) terdapat tiga faktor atau

komponen utama dalam pertumbuhan ekonomi dari setiap bangsa, ketiganya

adalah : akumulasi modal yang meliputi semua bentuk atau jenis investasi

baru yang ditanamkan pada tanah, peralatan fisik dan modal atau sumber daya

manusia, pertumbuhan penduduk beberapa tahun selanjutnya akan

memperbanyak jumlah akumulasi capital kemajuan teknologi.

Desentralisasi merupakan bagian dari strategi setiap institusi yang

berkehendak untuk tidak mati dalam persaingan global. Demikian pula bagi

sebuah Negara. Desentralisasi menjadikannya terbagi menjadi bagian-bagian

kecil yang terintegrasi dan menjadi sebuah makhluk organik yang bergerak

efesien mengatasi tantangan global. Desentralisasi merupakan sistem

pengolahan yang berkelebihan dengan sentralisasi. Jika sentralisasi adalah

pemusatan pengelolaan, maka desentralisasi adalah pembagian dan

pelimpahan wewenang.

Page 47: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

32

Menurut Prawisetoto (Amin, Pujiati, 2007:5-6) desentralisasi fiscal

adalah pendelegasian tanggung jawab dan pembagian keputusan dibidang

fiskal yang meliputi aspek penerimaan (tax assignment) maupun aspek

pengeluaran (expenditure assignment). Desentralisasi fiscal ini dikaitkan

dengan tugas dan fungsi pemerintah daerah dalam penyediaan barang dan jasa

public (public goods/public service).

Menurut Oates (Hadi Sasana, 2009:106-107) desentralisasi fiscal akan

mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,

karena pemerintah daerah akan lebih efisien dalam produksi dan penyediaan

barang-barang publik. Desentralisasi fiscal akan menyebabkan meningkatnya

efisiensi ekonomi yang kemudian berkaitan dengan dinamika pertumbuhan

ekonomi. Perbelanjaan infrastruktur dan sektor sosial oleh pemerintah daerah

lebih memacu pertumbuhan ekonomi daripada kebijakan pemerintah pusat.

Menurutnya daerah memiliki kelebihan dalam membuat anggaran

pembelanjaan sehingga lebih efisien dengan memuaskan kebutuhan

masyarakat karena lebih mengetahui keadaannya.

Sumber sumber penerimaan daerah dalam desentralisasi fiscal selain

dari pendapatan asli daerah bisa kita lihat dari dana perimbangan yang terbagi

menjadi tiga bagian yaitu : 1. Dana bagi hasil (DBH) 2. Dana alokasi umum

(DAU) dan Dana alokasi khusus (DAK) .

DBH bersumber dari pajak dan sumber daya alam (SDA), sedangkan

DAU digunakan untuk membiayai pengeluaran daerah sehingga

penyelengaraan pelayanan kepada masyarakat terjamin. Sedangkan DAK yang

Page 48: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

33

dialokasikan dari APBN kepada daerah tertentu untuk membiayai kebutuhan

khusus dengan memperhatikan dana dalam APBN. Kebutuhan khusus adalah

kebutuhan yang tidak dapat diperkirakan secara umum dengan rumus atau

komitmen atau prioritas nasional.

Dapat disimpulkan bahwa selain dari sisi pengeluaran, implikasi

desentralisasi fiscal terhadap pertumbuhan ekonomi dari sisi penerimaan juga

penting untuk dilihat. Dana perimbangan merupakan sisi penerimaan yang

dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dimana penerimaan akan

terhimpun menjadi modal. Selanjutnya melalui modal tersebut maka daerah

akan melakukannya untuk belanja pembangunan sehingga pertumbuhan

ekonomi akan meningkat.

G. Hubungan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dengan pertumbuhan

Ekonomi.

Menurut Teori Sollow-Swan

Pertumbuhan ekonomi ekonomi bergantung kepada kesediaan faktor-

faktor produksinya yaitu penduduk, tenaga kerja dan akumulasi modal, serta

tingkat kemajuan teknologi. Teori ini mengemukakan tentang rasio modal-

output yang dapat berubah-ubah. Dimana untuk menghasilkan sejumlah output

tertentu, dapat menggunakan kombinasi modal dan tenaga kerja yang berbeda-

beda. (Arsyad, 2010:89)

Kombinasi antara jumlah modal dan tenaga kerja yang digunakan akan

menghasilkan tingkat output yang berbeda dan tingkat efesiensi yang berbeda

pula. Dengan kata lain, pada suatu kombinasi tertentu antara jumlah modal

Page 49: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

34

dan tenaga kerja yang digunakan akan menghasilkan output yang optimal dan

lebih efisiensi dibandingkan kombinasi lainnya sehingga dengan input yang

kecil mampu menghasilkan output yang optimal, dan dapat mendorong

pertumbuhan ekonomi kearah yang positif.

Dari penjelasan kombinasi tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa

menurut Sollow –Swan, modal dan tingkat partisipasi angkatan kerja memiliki

peranan yang cukup penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Selain itu dapat disimpulkan juga bahwa TPAK adalah salah satu

faktor yang mempengaruhi besaran output suatu kegiatan perekonomian,

sehingga semakin banyak masyarakat yang produktif, maka akan

menghasilkan output yang tinggi pula yang mempengaruhi PDRB. Begitupun

pada pendapatan perkapita. Meningkatnya TPAK suatu daerah, berarti

meningkat pula pendapatan perkapita dan tingkat konsumsi yang

mempengaruhi pertumbuhan ekonomi regional.

H. Penelitian Terdahulu

1. Penelitian pertama berupa tesis yang berjudul “Analisis Pengaruh Investasi

dan Tenaga Kerja Terhadap PDRB Sumatera Utara”.tesis ini di tulis oleh

Novita Linda Sitompul pada tahun 2007. Penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis pengaruh investasi dan tenaga kerja terhadap PDRB

sumatera utara. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah OLS (Ordinary Least Square) dengan data time series tahunan dari

1984-2005 yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera

Utara. Pengujian satistik meliputi uji t, uji f, dan R2 square (koefesien

Page 50: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

35

determinasi) serta uji asumsi klasik yaitu multikolinieritas,

heteroskedasitas dan autokorelasi. Hasil analisis data menunujukan bahwa

investasi PMDN, investasi PMA,dan Jumlah Tenaga Kerja berpengaruh

positif terhadap PDRB Sumatera Utara. Sedangkan pada kondisi

perekonomian (dummyvariable) bahwa kondisi sebelum krisis dan sesudah

krisis tidak menunujukan perbedaan yang signifikan terhadap PDRB

Sumatera Utara.

2. Penelitian kedua berupa jurnal yang berjudul “Analisis Pertumbuhan

ekonomi di karasedinan semarang Era desentralisasi fiscal 2002-2006”

yang di tulis oleh Amin pujiati. Variabelnya meliputi PDRB, PAD, dana

bagi hasil (DBH), dana alokasi umum (DAU) dan Tenaga Kerja. Metode

analisis yang digunakan adalah Data panel yaitu gabungan gabungan

antara data time series dengan cross section dari tahun 2002-2006. Objek

yang diteliti adalah 6 wilayah karasediana Semarang. Hasil dari penelitian

tersebut bahwa PAD berpengaruh positif dan signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi. Peningkatan PAD yang dianggap sebagai modal

dalam proses pertumbuhan ekonomi, DBH berpengaruh positif dan

signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Tetapi DAU berpengaruh

negative terhadap pertumbuhan ekonomi.

3. Penelitian ketiga yang berupa jurnal yang berjudul “ Kajian Tentang

Keuangan Daerah Kota Medan di Era Otonomi Daerah 2001-2005”. Yang

ditulis oleh Paidi Hidayat dan Sirojuzilan tahun 2006. Penelitian ini

dilakukan untuk melihat sejauh mana derajat otonomi fiscal atau

kemampuan keuangan emerintah kota medan di era otonomi daerah.

Page 51: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

36

Variable yang di teliti adalah PDRB, PAD, Dana Perimbangan, dan

Angkatan Kerja. Penelitian ini menggunakan menggunakan data time

series. Metode yang digunakan adalah OLS (Ordinary least Square) dari

hasil estimasi diperoleh nilai koefesien determinasi (R2) sebesar 0,9911

yang artinya secara keseluruhan variable bebas mampu menjelaskan

variasi pertumbuhan ekonomi di kota medan sebesar 99,11 persen. Dari

pengujian menunujukan bahwa variable PAD berpengaruh positif dan

signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di kota medan. Sedangkan dana

perimbangan dikota medan memiliki hasil secara signifikan dan positif

terhadap pertumbuhan ekonomi dikota medan. Dan angkatan kerja

memberikan pengarug positif terhadap pertumbuhan ekonomi dikota

medan.

4. Penelitian keempat yang berupa jurnal yang berjudul “Analisis Pengaruh

Pendapatan Asli Daerah, Investasi dan Tenaga Kerja terhadap PDRB Jawa

Tengah” yang ditulis oleh Wiratno Bagus Suryono penelitian ini dilakukan

untuk melihat pengaruh pendapatan asli daerah, tingkat investasi dan

tenaga kerja terhadap terhadap PDRB jawa tengah. Penelitian ini

menggunakan analisis regresi berganda dengan menggunakan data rentan

waktu 15 tahun mulai tahun 1994 sampai dengan tahun 2008. Hasil

analisa data menunjukkan bahwa model penelitian ini lolos uji asumsi

klasik dengan R-square model sebesar 0,958. PAD, Tingkat Investasi,

Tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan secara parsial maupun

simultan terhadap PDRB Jawa tengah. Koefisien PAD sebesar 0,812.

Adanya pengaruh yang positif antara Tingkat Investasi dengan PDRB

Jawa Tengah berdasarkan hasil regresi dapat dilihat koefisien tingkat

Page 52: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

37

investasi 0,036. Adanya pengaruh yang positif antara Tenaga Kerja dengan

PDRB Jawa Tengah berdasarkan hasil regresi dapat dilihat koefisien 0,924

Tenaga Kerja.

5. Penelitian yang kelima berupa jurnal yang berjudul “Analisis kinerja

keuangan kabupaten/kota pemekaran di Sumatera Utara” yang di tulis

oleh Paidi Hidayat dkk,. Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana

kinerja keuangan kabupaten/kota pemekaran di sumatera utara dilihat dari

aspek pendapatan asli setelah otonomi daerah dan bagaimana peta

kemampuan keuangan kabupaten/kota dengan metode kuadran. penelitian

ini mengkaji kinerja kemapuan keuangan dengan metode analisis

pertumbuhan (growth), analisis peranan (share) dan metode analisis

kuadran.Pertumbuhan PAD kabupaten/kota pemekaran di sumatera Utara

meningkat sebesar 55,47% per tahun. Dari ketujuh kabupaten/kota tersebut

secara keseluruhan mengalami pertumbuhan yang positif dan relative

cukup tinggi hingga rata- rata tumbuh sebesar 192,81%pertahun dan di

ikuti oleh kabupaten Mandailing Natal sebesar 59,04%. Sedangkan

pertumbuhan PAD yang relatif cukup rendah adalah kabupaten Humbang

Hasundutan dengan rata- rata tumbuh sebesar 12,77% pertahun.

Page 53: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

38

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

NO PENELITI VARIABEL METODOLOGI HASIL

1 Novita Linda

Sitompul

Dependen:

PDRB

Independen:

PMA,PMDN,da

n Tenaga kerja

OLS (Ordinary

Least Square)

dengan data time

series tahunan

dari 1984-2005

Investasi PMDN, investasi

PMA,dan Jumlah Tenaga

Kerja berpengaruh positif

terhadap PDRB Sumatera

Utara. Sedangkan pada

kondisi perekonomian

(dummy variable) bahwa

kondisi sebelum krisis dan

sesudah krisis tidak

menunujukan perbedaan

yang signifikan terhadap

PDRB Sumatera Utara.

2 Amin pujiati. Dependen:

PDRB

Independen:

PAD,DBH,

DAU

analisis yang

digunakan adalah

Data panel yaitu

gabungan

gabungan antara

data time series

dengan cross

section

PAD berpengaruh positif

dan signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi.

Peningkatan PAD yang

dianggap sebagai modal

dalam prose pertumbuhan

ekonomi, DBH

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi.

Tetapi DAU berpengaruh

negative terhadap

pertumbuhan ekonomi.

3 Paidi Hidayat

dan Sirojuzilan

Dependent:

PDRB

Independen:

PAD,Dana

perimbangan,

Angkatan Kerja

Penelitian ini

menggunakan

data time series

.metode yang

digunakan adalah

OLS( Ordinary

least Square) .

nilai koefesien determinasi

(R2) sebesar 0,9911 yang

artinya secara keseluruhan

variable bebas mampu

menjelaskan variasi

pertumbuhan ekonomi di

kota medan sebesar 99,11

persen. Dari pengujian

menunujukan bahwa

Page 54: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

39

variable PAD berpengaruh

positif dan signifikan

terhadap pertumbuhan

ekonomi di kota medan.

Sedangkan dana

perimbangan dikota

medan memiliki hasil

secara signifikan dan

positif terhadap

pertumbuhan ekonomi

dikota medan. Dan

angkatan kerja

memberikan pengarug

positif terhadap

pertumbuhan ekonomi

dikota medan.

4 Wiratno Bagus

Suryono

Dependen:

PDRB

Independen:

PAD, Tingkat

Investasi,

Tenaga Kerja

Penelitian ini

menggunakan

analisis linier

berganda dengan

metode

OLS(Ordinary

least Square)

nilai koefesien determinasi

(R2) sebesar

83,89916

yang artinya secara

keseluruhan variabel PAD,

Tingkat Investasi, dan

Tenaga Kerja secara

bersama- sama

berpengaruh terhadap

PDRB

5 Paidi

Hidayat,Wahyu

Ario Pratomo,

dan D. Agus

Harjito

Dependen

regional

autonomy,

Independen

orijinal regional

income(PAD)

Penelitian ini

menggunakan

data time series,

penelitian ini

mengkaji kinerja

kemapuan

keuangan dengan

metode analisis

pertumbuhan(gro

wth), analisis

peranan (share)

Pertumbuhan PAD

kabupaten/kota pemekaran

di sumatera Utara

meningkat sebesar

55,47%per tahun. Dari

ketujuh kabupaten/kota

tersebut secara

keseluruhan mengalami

pertumbuhan yang positif

dan relative cukup tinggi

hingga rata- rata tumbuh

Page 55: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

40

dan metode

analisis kuadran

sebesar 192,81%pertahun

dan di ikuti oleh

kabupaten Mandailing

Natal sebesar 59,04%.

Sedangkan pertumbuhan

PAD yang relatif cukup

rendah adalah kabupaten

Humbang Hasundutan

dengan rata- rata tumbuh

sebesar 12,77% pertahun.

Dari penelitian-penelitian terdahulu tersebut peneliti memakai PDRB

sebagai variable dependen.Sedangkan PAD, Dana perimbangan dan TPAK

sebagai variable independen.

I. Kerangka Berfikir

Penelitian ini menganalisis pengaruh pendapatan asli daerah, dana

perimbangan, dan tingkat partisipasi angkatan kerja terhadap produk domestic

regional bruto di Kota Depok pada tahun 2001 sampai dengan 2010 .

Menurut undang – undang No.33 tahun 2004 tentang perimbangan

keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah merupakan tolak

ukur pemberdayaan daerah untuk lebih mandiri dalam mengembangkan

potensi daerahnya guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Pendapatan asli daerah merupakan ukuran potensi daerah yang dapat

memberikan kontribusi yang sangat penting bagi pembangunan daerah agar

terwujud pertumbuhan ekonomi di suatu daerah.

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka produk domestic

regional bruto di pengaruhi oleh pendapatan asli daerah (PAD) diformulasikan

sebagai berikut :

Page 56: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

41

Y=f(X1)……………………………………………………………(2.1)

Dimana Y produk domestic regional bruto dan X1 adalah Pendapatan Asli

Daerah (PAD).

Sedangkan menurut Menurut oates (Hadi Sasana, 2009:106-107)

Peranan Pendapatan asli daerah dan dana perimbangan dalam desentralisasi

fiscal akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di suatu daerah, dan

kesejahteraan masyarakat. Karena pemerintah daerah akan lebih efesien dalam

memproduksi dan penyediaan barang- barang public. Menurutnya daerah

memiliki kelebihan dalam membuat anggaran pembelanjaan sehingga lebih

efesien dengan memuaskan kebutuhan masrakat karena lebih mengetahui

keadaannya.

Dengan mengamsumsikan bahwa produk domestic regional bruto

dapat pula di pengaruhi oleh dana perimbangan (DP), sehingga hubungan dana

perimbangan terhadap pdrb adalah apabila dana perimbangan meningkat maka

produk domestic regional akan mengalami peningkatan pula sehingga

persamaan (2.1) menjadi

Y=f(X1,X2)……………………………………………………………(2.2)

Dimana Y adalah Produk Domestic Regional Bruto (PDRB) dan X1

Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan X2 Dana Perimbangan (DP)

Pendapatan asli daerah dan dana perimbangan secara tidak langsung

dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Sedangkan potensi daerah

dari segi sumber daya manusia bisa dilihat dari partisipasi angkatan kerja.

Page 57: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

42

Menurut teori Solow pertumbuhan ekonomi bergantung kepada

kesediaan faktor-faktor produksinya yaitu penduduk, tenaga kerja, dan

akumulasi modal serta tingkat kemajuan teknologi. Dalam teori Solow

tersebut bahwa modal dan tingkat partisipasi angkatan kerja memiliki peranan

penting yang cukup penting dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi.

Dengan kata lain tingkat partisipasi angkatan kerja adalah salah satu factor

yang mempengaruhi besaran output suatu kegiatan perekonomian,sehingga

semakin banyak masyarakat yang produktif maka akan menghasilkan output

yang tinggi pula yang dapat mempengaruhi PDRB.

Dengan mengamsumsikan bahwa Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) dapat pula di pengaruhi oleh Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK),

sehingga hubungan tingkat partisipasi angkatan kerja terhadap produk

domestic regional bruto adalah apabila tingkat partisipasi angkatan kerja

meningkat maka produk domestic regional bruto juga akan mengalami

peningkatan pula sehingga persamaan (2.2) menjadi:

Y=f(X1,X2,X3)……………………………………………………(2.3)

Dimana Y adalah Produk Domestic Regional Bruto (PDRB) dan X1

Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan X2 Dana Perimbangan (DP) serta X3

Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). Kerangka pemikiran dalam penelitian ini

dapat digambarkan dalam gambar 2.1

Page 58: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

43

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

J. Hipotesis Penelitian

Dalam jurnalnya, Hadi Sasana (2009:106) menjelaskan bahwa pendapatan

asli daerah dan dana perimbangan dapat mempengaruhi meningkatnya

pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Karena pendapatan asli

daerah dan dana perimbangan merupakan salah satu aspek dalam otonomi

daerah dan desentralisasi fiscal dari segi pengelolaan keuangan.

. Menurut Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang “perimbangan

keuangan antara pemerintah pusat dan daerah. Sumber pembiayaan

pemerintah daerah di dalam rangka perimbangan keuangan Pemerintah pusat

dan daerah di laksanakan atas dasar desentralisasi, dekonsentralisasi, dan

pembantuan.” Sumber- sumber penerimaan yang di gunakan untuk pendanaan

pemerintah daerah dalam rangka melaksanakan desentralisasi fiskal terdiri

dari pendapatan asli daerah, dana perimbangan, pinjaman daerah, dan lain-lain

penerimaan yang sah.

Dalam jurnalnya, Wiratno (2008: 8) menjelaskan bahwa “modal

pembangunan yang penting untuk meningkatkan pertumbuhn ekonomi daerah

PAD

DANA PERIMBANGAN

TPAK

PDRB

Page 59: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

44

selain dari keuangan daerah adalah sumber daya manusia. Partisipasi aktif dari

seluruh masyarakat akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah tersebut

yang dibisa di lihat dari Tingkat partisipasi angkatan kerja.

Melihat beberapa penelitian telah menunjukan bahwa pendapatan asli

daerah dan dana perimbangan merupakan memiliki peranan sangat penting

dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah. Pendapatan asli daerah

menunjukan tingkat kemandirian suatu daerah, sedangkan untuk dana

perimbangan semakin banyak dana perimbangan yang di terima dari pusat

berarti menunjukan bahwa daerah tersebut belum mandiri dan masih

tergantung dengan pemerintah pusat.

Berdasarkan kerangka berfikir diatas dan teori serta penelitian

sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian maka di buat hipotesis sebagai

berikut :

1. Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Tingkat Partisipasi

Angkatan Kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap PDRB

secara Simultan

2. Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Tingkat Partisipasi

Angkatan Kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap PDRB

secara Parsial.

Page 60: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

45

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian terdiri dari empat variabel yang

terdiri dari satu variabel tidak bebas (Dependent Variabel) dan tiga variabel

bebas (Independent Variabel).

Penelitian ini menggunakan variable yang terdiri sebagai berikut:

1. Variable dependen : Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

2. Variabel Independen : Pendapatan Asli Daerah(PAD), Dana Perimbangan

(DP) dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

B. Metode Penentuan Sampel

Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi

(kuncoro, 2003:134). Sedangkan sampling adalah proses memilih sejumlah

elemen dari populasi yang mencukupi untuk mempelajari sampel dan

memahami karakteristik elemen populasi.

Sampel yang baik pada umumnya memiliki beberapa karakteristik.

Karakteristik tersebut ialah (Kuncoro, 2003:105)

1. Sampel yang baik memungkinkan peneliti mengambil keputusan yang

berhubungan dengan besaran sampel untuk memperoleh jawaban yang di

kehendaki.

2. Sampel yang baik mengindentifikasikan setiap probabilitas dari setiap unit

analisis untuk menjadi sampel.

Page 61: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

46

3. Sampel yang baik memungkinkan peneliti menghitung akurasi dan

pengaruh dalam pemilihan sampel darpada harus melakukan sensus.

4. Sampel yang baik memungkinkan peneliti menghitung derajat

kepercayaan yang diterapkan dalam estimasi populasi yang disusun dari

sampel statistika.

Proses pemilihan sampel merupakan suatu rangkaian kegiatan yang berurutan.

Adapun tahapan dalam penentuan sampel adalah sebagai berikut (kuncoro,

2003:108):

1. Penentuan populasi

2. Penentuan unit pemilihan sampel

3. Penentuan kerangka pemilihan sampel

4. Penentuan desaign sampel

5. penentuan jumlah sampel

6. pemilihan sampel

C. Metode Pengumpulan Data

1. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, tidak

langsung diperoleh dari peneliti dari subjek penelitiannya. Data sekunder

biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia.

(Azwar, 2001:91). Data yang di gunakan meliputi : PDRB, Pendapatan

asli daerah, Dana Perimbangan dan Tingakat Partisipasi Angkatan Kerja

(TPAK). Sedangkan jenis data yang digunakan adalah time series dari

periode 2001 - 2010.Sumber data di peroleh dari Badan Pusat Statistik

(BPS).

Page 62: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

47

Mengingat keterbatasan data yang diperoleh maka untuk

memudahkan penelitian seluruh data sekunder tahunan diinterpolasi

menjadi data kuartalan dengan menggunakan metode interpolasi sebagai

berikut (Insukindro,1996:1-6, dalam Paidi Hidayat).

Q1 = ¼ [Yt-4,5/12 (Yt-Yt-1)]

Q2 = ¼ [Yt-1,5/12 (Yt-Yt-1)]

Q3 = ¼ [Yt + 1,5/12 (Yt-Yt-1)]

Q4 = ¼ [Yt + 4,5/12 (Yt-Yt-1)]

Dimana Q1,Q2,Q3,danQ4 adalah data kuartalan yang di cari,

sedangkan Yt dan Yt-1 adalah data tahunan yang bersangkutan dan

sebelumnya.

D. Metode Analis Data

1. Metode Analis

Untuk mengetahui pengaruh variabel dependen terhadap variabel

independen, secara umum berdasarkan pada kerangka berfikir maka

digunakan model regresi berganda dan secara umumdi gambarkan dalam

persamaan sebagai berikut :

PDRB = βo + β1PAD + β2DP + β3TPAK +

Untuk menstandarkan data serta di gunakan untuk koefesien yang sudah

elastis model diatas kemudian di transformasikan kedalam bentuk

persamaan logaritma natural, persamaannya adalah sebagai berikut :

LnPDRB = βo + β1LnPAD + β2LnDP + β3TPAK +

Page 63: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

48

Dimana :

LnPDRB = Produk Domestik Regional Bruto dalam miliar rupiah

LnPAD = Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam miliar rupiah

LnDP = Dana Perimbangan (DP) dalam miliar rupiah

TPAK = Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dalam persen

β0 = Konstanta

β1, β2, β3 = Koefisien penjelas masing-masing input nilai parameter

ε = Eror term

2. Uji Asumsi klasik

Suatu model dikatakan baik untuk alat prediksi apabila mempunyai

sifat- sifat tidak bias linier terbaik suatu penaksir. Disamping itu suatu

model dikatakan cukup apabila sudah lolos dari serangkaian uji asumsi

klasik yang melandasinya. Uji asumssi klasik terdiri dari :

a. Uji Normalitas

Uji asumsi Klasik yang pertama adalah uji normalitas, dilakukan

untuk melihat bahwa suatu data terdistribusi dengan normal atau tidak.

Uji normalitas residual metode OLS secara formal dapat dideteksi dari

metode yang dikembangkan oleh Jarque-Bera (J-B). Deteksi dengan

melihat Jarque-Bera test yang merupakan asimtotis (sampel besar dan

didasarkan atas residual OLS). Uji stasitistik dari J-B menggunakan

perhitungan skewness dan kurtosis. Dengan formula sebagai berikut:

Page 64: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

49

Dimana S=koefisien skewness dan K=koefisien kurtosis. Jika

variabel didistribusikan secara normal maka koefisien S=O dan K=3ini.

Jika residual berdistribusi normal maka nilai statistik J-B akan sama

dengan nol: (Gujarati, 2007:166)

1. Uji hipotesis

H0 : data tidak normal

Ha : data normal

2. Pada output Eviews 5.0 adalah sebagai berulkut:( Widarjono,

2007:54)

a. Jika probability JBtest lebih besar α 5% = data berdistribusi

normal (tolak H0, terima Ha)

b. Jika probability JBtest lebih kecil α 5% = data tidak berdistribusi

normal (terima H0, tolak Ha)

b. Multikolinearitas

Multikolinearitas artinya terdapat korelasi yang signifikan di

antara dua atau lebih variabel bebas dalam suatu model regresi.Untuk

mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dalam model

persamaan penelitian ini, penulis menggunakan matriks korelasi

(Correlation Matriks).

Indikasi awal adanya masalah multikolinearitas dalam model

adalah mempuyai standard error besar dan nilai statistik t yang

Page 65: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

50

rendah. (Widarjono, 2007:113)

Penyembuhan multikolinearitas ada dua, yaitu memperbaiki

model supaya terbebas dari multikolinearitas atau membiarkan model

mengandung multikolinearitas. (Widarjono, 2007:119)

Jika kita tetap membiarkan model kita terdapat

multikolinearitas, maka hal tersebut akan menyulitkan kita untuk

memperoleh estimator dengan standar error yang kecil. Masalah

multikolinearitas timbul karena kita hanya mempunyai jumlah

observasi yang sedikit. Cara menghilangkan multikolinearitas yaitu

dengan cara menghilangkan salah satu variabel independen yang

mempunyai hubungan linear kuat, mentransformasi variabel dan

menambahkan jumlah data. (Widarjono, 2007:120)

Apabila pengujian multikolinearitas dilakukan dengan

menggunakan correlation matrix, jika hasilnya ada yang melebihi dari

0,8, itu menandakan bahwa terjadi multikolinearitas yang serius. Jika

terjadi multikolinearitas yang serius, maka akan berakibat buruk,

karena hal tersebut akan mengakibatkan pada kesalahan standar

estimator yang besar. (Gujarati, 2006:68&71)

1. Uji hipotesis

Ho : tidak ada multikolineritas

Ha : ada multikolineritas

2. Pada output Eviews 5.0 adalah sebagai berulkut:( Widarjono,

2007:54)

Page 66: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

51

a.. Pada Correlation Matrix, jika nilai korelasi yang dihasilkan sangat

tinggi (umumnya < 0,8) = Tidak terdapat multikolineritas (tolak

Ha terima Ho)

b. Pada Correlation Matrix, jika nilai korelasi yang dihasilkan sangat

tinggi (umumnya > 0,8) = Terdapat multikolineritas.( tolak Ho

terima Ha)

c. Heteroskedatisitas

Heterokedastisitas adalah keadaan dimana faktor penggangu

tidak memilki varian yang sama (Winarno, 2007:5.8). Dalam

penelitian ini, metode yang digunakan untuk mengetahui masalah

heterokedastisitas adalah dengan uji white.Untuk mendeteksi ada atau

tidaknya heteroskedatisitas.

Dari hasil uji White Heteroskedastisity kriteria untuk mengetahui

ada tidaknya heteroskedastisitas (Winarno, 2007: 5.14).

1. Uji Hipotesis

H0 = tidak ada Heteroskedastisitas

Ha= ada Heteroskedastisitas

2. Pada output Eviews5.0 adalah sebagai berikut:

Bila Prob Obs*R- square < 0,05, = Maka terdapat heteroskedasitisitas

(tolak Ho, terima Ha)

Bila Prob Obs*R- square > 0,05,= Maka tidak terdapat

heteroskedasitas ( tolak Ha, terima Ho)

Page 67: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

52

d. Autokorelasi

Autokorelasi adalah suatu keadaan dimana kesalahan

pengganggu dari periode tertentu (µ) berkorelasi dengan kesalahan

pengganggu dari periode sebelumnya (µ). Pada kondisi ini, kesalahan

pengganggu tidak bebas tetapi satu sama lain saling berpengaruh. Bila

kesalahan pengganggu periode t dengan t-1 berkorelasi, maka terjadi

kasus korelasi serial sederhana tingkat pertama (first order

autocorrelation).

Dengan adanya penyakit autokorelasi dalam suatu model

persamaan ekonometrik akan mengakibatkan uji statistik menjadi tidak

tepat dan interval kepercayaan menjadi bisa(biased convidence

intervals). Untuk menguji ada tidaknya penyakit autokorelasi dalam

model persamaan penelitian ini, digunakan LM-test. Kriteria pengujian

ada tidaknya autokorelasi dengan LM test adalah sebagai berikut :

1. Uji hipotesis

Ho : tidak ada autokolerasi

Ha : ada autokolerasi

2. Pada output Eviews5.0 adalah sebagai berikut:

Bila Prob Obs*R-square < 0,05, maka terdapat autokorelasi (tolak Ho,

terima Ha)

Bila Prob Obs*R- square > 0,05 maka tidak terdapat autokorelasi.

(tolak Ho, terima Ha)

Page 68: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

53

3. Pengujian statistik

Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel

independen secara individu dan bersama-sama mempengaruhi signifikan

terhadap variabel dependen.Uji statistic meliputi Uji F, Uji t, dan

koefesien determinasi.

a. Uji signifikansi Simultan ( uji-F)

Dilakukan untuk menguji pengaruh semua variabel bebas

terhadap variabel tidak bebas secara bersamaan. Pengujian ini

bertujuan mendeteksi apakah semua variabel independen secara

serentak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen

Apabila nilai F-statistic lebih besar dari F-table, maka variabel-

variabel bebas secara signifikan, sebaliknya apabila F-statistic lebih

kecil dari F-tabel, maka variabel-variabel bebas secara bersama-sama

tidak mempengaruhi variabel tidak bebas secara statistic. (Kuncoro,

2003:219)

b. Uji Parsial (uji-t)

Bertujuan untuk menetapkan signifikansi pengaruh setiap

variabel independen terhadap variabel dependen. Apabila nilai dari t-

statistik lebih dari t-tabel, maka variabel bebas berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel tidak bebas, sebaliknya apabila nilai t-

statistik lebih kecil dari t-tabel, maka variabel bebas tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap variabel tidak bebas.

c Koefisien Determinasi (R2)

Koefesien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel depennya. Nilai koefesien

Page 69: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

54

determinasi adalah antara nol dan satu nilai R2yang kecil berati

kemampuan variabel-variabel indenpenden dalam menjelaskan variasi

variabel dependen sangat terbatas dan nilai yang mendekati satu berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi

yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel depennya

(Kuncoro, 2003:220).

E. Operasional Variabel

1. Variabel Dependen : Produk Domestik Regional Bruto (Y)

Variabel dependen yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Produk

Domestik Regional Bruto (Y). Variabel ini di ukur berdasarkan PDRB

atas harga konstan Kota Depok di BPS ( Badan Pusat Statistik).

2. Variabel Independen

a. Pendapatan Asli Daerah (X1)

Variable independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Pendapatan Asli Daerah (X1). Variabel ini diukur berdasarkan Laporan

Realisasi Anggaran Pendatan dan Belanja Daerah Kota Depok tahunan

di BPS (Badan Pusat Statistik). Dengan menggunakan satuan dalam

rupiah. Pendapatan asli daerah adalah pendapatan yang berasal dari

dalam daerah yang bersangkutan yang merupakan hasil pajak, hasil

retribusi daerah, hasil laba perusahan milik daerah dan juga pendapatan

lainnya yang sah.

b. Dana Perimbangan (X2)

Variable independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dana

Perimbangan (X2). Variabel ini diukur berdasarkan Laporan Realisasi

Page 70: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

55

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Depok tahunan di BPS

(Badan Pusat Statistik). Dengan menggunakan satuan dalam rupiah.

Dana perimbangan merupakan pendapatan daerah yang berasal dari

APBN untuk mendukung pelaksanaan kewenangan pemerintahan

daerah dalam mencapai tujuan pemberian otonomi kepada daerah,

terutama peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang

semakin membaik (Wijaya ,HAW.2005:33)

c. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (X3)

Variabel independen yang di gunakan dalam penelitian ini adalah

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (X3).Variabel ini di ukur

berdasarkan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota

Depok tahunan di BPS (Badan Pusat Statistik). Dengan menggunakan

persen . Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja adalah merupakan ukuran

tingkat partisipasi penduduk dalam angkatan kerja yang dapat

memberikan gambaran yang jelas sampai berapa jauh sebenarnya

penduduk yang termasuk usia kerja (15 tahun ke atas) benar-benar

aktif di dalam bekerja dan tidak aktif bekerja.Penelitian ini

menggunakan data dari jumlah angkatan kerja yang bekerja di bagi

dengan jumlah penduduk usia kerja dalam kelompok yang sama

dalam kuartalan di nyatakan dalam satuan persen.

TABEL 3.1

Operasional Variabel

No Variabel Simbol Sumber Data Data

1 Produk Domestik Y BPS Kuartalan

Page 71: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

56

Regional Bruto

(PDRB)

2 Pendapatan Asli

Daerah (PAD)

X1 BPS Kuartalan

3 Dana Perimbangan

(DP)

X2 BPS Kuartalan

4 Tingkat Partisipasi

Angkatan Kerja

(TPAK)

X3 BPS Kuartalan

Page 72: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

57

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Kota Depok bermula dari sebuah kecamatan yang berada dilingkungan

kewedana (pembantu bupati) wilayah Parung kabupaten Bogor, kemudian

pada tahun 1976 perumahan mulai dibangun baik oleh Perum Perumnas

maupun pengembang yang kemudian diikuti dengan dibangunnya kampus

Universitas Indonesia (UI) serta meningkatnya perdagangan dan jasa yang

semakin pesat sehingga diperlukan kecepatan pelayanan.

Pada tahun 1981 pemerintah membentuk Kota Administratif Depok

berdasarkan perarturan pemerintah Nomor 43 tahun 1981 yang peresmiannya

pada tanggal 18 maret 1982 oleh menteri dalam Negeri (H.Amir machmud)

yang terdiri dari 3(tiga) Kecamatan dan 17 (tujuh belas) desa yaitu

(www.depok.go.id)

1. Kecamatan Pancoran Mas, terdiri dari 6 (enam) desa yaitu Desa Depok,

Desa Depok Jaya, Desa pancoran Mas, Desa Mampang, Desa Rangkapan

jaya , Desa Rangkapan Jaya Baru.

2. Kecamatan Beiji, terdiri dari 5(lima) desa yaitu: Desa keiji,Desa kemiri

muka, Desa Pondok Cina , Desa Tanah Baru, Desa Kukusan.

3. Kecamatan Sukmajaya terdiri dari 6 (enam) Desa yaitu : Desa Mekarjaya,

Desa sukma Jaya, Desa Sukmaju, Desa Cisalak, Desa Kalibaru, Desa

Kalimulya.

Page 73: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

58

Dengan semakin pesatnya perkembangan dan tuntutan aspirasi

masyarakat yang semakin mendesak agar Kota Administratif Depok diangkat

menjadi Kotamadya dengan harapan pelayanan menjadi maksimum. Disis lain

Pemerintah Kabupaten Bogor bersama – sama Pemerintah Propinsi Jawa Barat

memperhatikan perkembangan tesebut, dan mengusulkannya kepada

Pemerintah Pusat dan Dewan Perwakilan Rakyat.

Berdasarkan Undang – undang No. 15 tahun 1999, tentang

pembentukan Kotamadya Daerah Tk. II Depok yang ditetapkan pada tanggal

20 April 1999, dan diresmikan tanggal 27 April 1999 berbarengan dengan

Pelantikan Pejabat Walikotamadya Kepala Daerah Tk. II Depok yang

dipercayakan kepada Drs. H. Badrul Kamal yang pada waktu itu menjabat

sebagai Walikota Kota Administratif Depok.

Momentum peresmian Kotamadya Daerah Tk. II Depok dan pelantikan

pejabat Walikotamadya Kepala Daerah Tk. II Depok dapat dijadikan suatu

landasan yang bersejarah dan tepat untuk dijadikan hari jadi Kota Depok.

Berdasarkan Undang – undang nomor 15 tahun 1999 Wilayah Kota

Depok meliputi wilayah Administratif Kota Depok, terdiri dari 3 (tiga)

Kecamatan sebagaimana tersebut diatas ditambah dengan sebagian wilayah

Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor, yaitu :

1. Kecamatan Cimanggis, yang terdiri dari 1 (satu) Kelurahan dan 12 (dua

belas) Desa , yaitu : Kelurahan Cilangkap, Desa Pasir Gunung Selatan,

Desa Tugu, Desa Mekarsari, Desa Cisalak Pasar, Desa Curug, Desa

Hajarmukti, Desa Sukatani, Desa Sukamaju Baru, Desa Cijajar, Desa

Cimpaeun, Desa Leuwinanggung.

2. Kecamatan Sawangan, yang terdiri dari 14 (empat belas) Desa, yaitu :

Desa Sawangan, Desa Sawangan Baru, Desa Cinangka, Desa Kedaung,

Page 74: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

59

Desa Serua, Desa Pondok Petir, Desa Curug, Desa Bojong Sari, Desa

Bojong Sari Baru, Desa Duren Seribu, Desa Duren Mekar, Desa

Pengasinan Desa Bedahan, Desa Pasir Putih.

3. Kecamatan Limo yang terdiri dari 8 (delapan) Desa, yaitu : Desa Limo,

Desa Meruyung, Desa Cinere, Desa Gandul, Desa Pangkalan Jati, Desa

Pangkalan Jati Baru, Desa Krukut, Desa Grogol.

4. Dan ditambah 5 (lima) Desa dari Kecamatan Bojong Gede, yaitu : Desa

Cipayung, Desa Cipayung Jaya, Desa Ratu Jaya, Desa Pondok Terong,

Desa Pondok Jaya.

Kota Depok selain merupakan Pusat Pemerintahan yang berbatasan

langsung dengan Wilayah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta juga merupakan

wilayah penyangga Ibu Kota Negara yang diarahkan untuk kota pemukiman ,

Kota Pendidikan, Pusat pelayanan perdagangan dan jasa, Kota pariwisata dan

sebagai kota resapan air.

B. Analisis Deskriptif

Penelitian ini menganlisis pengaruh pendapatan asli daerah, dana

perimbangan dan tingkat partisipasi angkatan kerja terhadap produk domestic

regional bruto. Data yang digunakan rentang waktu analisis mulai tahun 2001-

2010 Alat pengolah data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

perangkat lunak (software)computer eviews 5.0 dengan metode analisis

Ordinary Least Square (OLS). Maka oleh karena itu, perlu dilihat

perkembangan secara umum dari pendapatan asli daerah, dana perimbangan,

tingkat partisipasi angkatan kerja dan Produk domestik regional bruto.

Page 75: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

60

1. Analisa deskriptif Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kota

Depok

Salah satu hal penting dalam pembangunan dan merupakan salah satu

tujuan pembangunan nasional adalah pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

Dalam konteks pertumbuhan ekonomi daerah hal tersebut juga tidak jauh

beda. Setiap daerah tentunya menginginkan dan menjadikan pertumbuhan

ekonomi menjadi salah satu sasaran dalam pembangunan daerahnya

Produk domestic regional bruto menggambarkan kemampuan suatu

wilayah dalam menciptakan nilai tambah pada suatu waktu tertentu.PDRB

dapat dilihat dari tiga sisi pendekatan yaitu produksi, penggunaan, dan

pendapatan. Ketiganya menyajikan komposisi data nilai tambah dirinci

menurut sector ekonomi,komponen penggunaan dan sumber pendapatan.

PDRB dari sisi produksi merupakan penjumlahan seluruh nilai

tambah bruto yang mampu diciptakan oleh sector- sector ekonomi atas

berbagai aktivitas produksinya. Sedangkan dari sisi penggunaan

menjelaskan tentang pengunaan dari nilai tambah tersebut. Selanjutnya

dari sisi pendapatan, nilai tambah merupakan jumlah dari upah/ gaji

surplus usaha,penyusutan, dan pajak tak langsung neto yang diperoleh.

PDRB disajikan dalam dua versi penilaian, yaitu atas dasar harga berlaku

dan atas harga konstan.

Page 76: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

61

Tabel 4.1

Perkembangan PDRB Kota Depok Tahun 2001-2010 menurut harga

Konstan

Tahun PDRB (Rp) Q1 Q2 Q3 Q4

2001 3.694.722.330.000 904.423.497.188 917.261.554.063 930.099.610.938 942.937.667.813

2002 3.920.232.260.000 958.916.509.063 973.010.879.688 987.105.250.313 1.001.199.620.938

2003 4.166.626.320.000 1.018.557.136.875 1.033.956.765.625 1.049.356.394.375 1.064.756.023.125

2004 4.440.876.830.000 1.084.508.222.188 1.101.648.879.063 1.118.789.535.938 1.135.930.192.813

2005 4.750.034.100.000 1.158.525.030.938 1.177.847.360.313 1.197.169.689.688 1.216.492.019.063

2006 5.006.129.060.000 1.227.523.362.500 1.243.529.297.500 1.259.535.232.500 1.275.541.167.500

2007 5.422.760.390.000 1.316.630.910.313 1.342.670.368.438 1.368.709.826.563 1.394.749.284.688

2008 5.770.827.640.000 1.410.075.605.313 1.431.829.808.438 1.453.584.011.563 1.475.338.214.688

2009 6.129.569.620.000 1.498.760.344.375 1.521.181.718.125 1.543.603.091.875 1.566.024.465.625

2010 6.519.326.210.000 1.593.291.872.188 1.617.651.659.063 1.642.011.445.938 1.666.371.232.813

Sumber :BPS Kota Depok, diolah kembali

Gambar 4.1

Perkembangan PDRB Kota Depok Tahun 2001-2010 menurut harga

Konstan

Sumber : BPS Kota Depok, diolah kembali

Berdasarkan gambar dan tabel 4.1di atas dapat diketahui bahwa

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dalam kurun waktu 10tahun

setiap tahunnya memiliki pergerakan yang signifikan, dimana PDRB

selalu menglami peningkatan tiap tahunnya. Terlihat pada tahun 2001

0

1E+12

2E+12

3E+12

4E+12

5E+12

6E+12

7E+12

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Ru

pia

h

PDRB

Tahun

PDRB (Rp)

Page 77: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

62

yaitu sebesar Rp 3.694.722.330.000 mengalami peningkatan pada tahun

2002 yaitu sebesar Rp 3.920.232.260.000. Begitupun untuk tahun – tahun

berikutnya. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) suatu daerah

merupakan salah satu indikator makro untuk mengetahui tingkat

keberhasilan pembangunan suatu daerah. Dengan demikian peningkatan

dalam nilai PDRB diKota Depok mencerminkan keberhasilan

pembangunan dan perekonomian diKota Depok, sehingga seharusnya hal

ini dapat memicu peningkatan PAD terutama dari penerimaan pajak

daerah dan retribusi daerah.

2. Perkembangan Pendapatan Asli Daerah di Kota Depok

Sebagai salah satu ukuran potensial fiscal daerah , pendapatan asli

daerah merupakan salah satu hal penting dala upaya penggalian potensi

daerah. Pentingnya hal tersebut tercermin dari semakin gencarnya tiap-tiap

daerah dalam hal penggalian potensi tersebut guna menggali besarnya

nilai PAD, terlebih setelah di berlakukannya kebijakan otonomi daerah

guna peningkatan pertumbuhan ekonomi di suatu daerah.

Secara umum PAD adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang

dipungutberdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang

-undangan untuk mengumpulkan dana guna keperluan daerah yang

bersangkutan.

Page 78: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

63

Tabel 4.2

Perkembangan Pendapatan Asli Daerah Kota Depok Tahun 2001-

2010

TAHUN

PAD

(Rp) Q1(Rp) Q2 (Rp) Q3 (Rp) Q4 (Rp)

2001 41.174.809.473 7.694.782.730 9.427.395.822 11.160.008.914 12.892.622.006

2002 31.101.240.410 8.719.707.202 8.090.109.136 7.460.511.069 6.830.913.003

2003 41.165.629.524 9.347.870.902 9.976.895.221 10.605.919.541 11.234.943.860

2004 43.702.436.417 10.687.783.458 10.846.333.889 11.004.884.320 11.163.434.750

2005 64.060.869.669 14.106.614.300 15.379.016.378 16.651.418.456 17.923.820.535

2006 65.149.151.767 16.185.261.495 16.253.279.126 16.321.296.757 16.389.314.388

2007 75.457.361.734 17.897.945.745 18.542.208.871 19.186.471.996 19.830.735.122

2008 97.139.989.565 22.252.251.032 23.607.415.272 24.962.579.511 26.317.743.750

2009 96.889.185.310 24.245.809.226 24.230.133.961 24.214.458.695 24.198.783.429

2010 128.229.208.876 29.119.175.010 31.077.926.483 33.036.677.955 34.995.429.428

Sumber : BPS Kota Depok, diolah kembali

Gambar 4.2

Perkembangan Pendapatan Asli Daerah Kota Depok

Tahun 2001- 2010

Sumber : BPS Kota Depok, diolah kembali

Pada tabel dan gambar 4.2 menggambarkan Pendapatan Asli Daerah

untuk Kota Depok memiliki pergerakan yang tidakmerata. Terlihat pada

tahun 2001 yaitu sebesar Rp 41.174.809.473 mengalami penurunan pada

0

2E+10

4E+10

6E+10

8E+10

1E+11

1.2E+11

1.4E+11

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Ru

pia

h

PAD

TAHUN

PAD (Rp)

Page 79: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

64

tahun 2002 menjadi sebesar Rp31.101.240.410. Penurunan ini karenakan

berkurangnya penerimaan dari komponen pajak daerah, selain itu di

indikasikan sebagian pendapatan yang seharusnya sudah masuk ke dalam

kas pemda tetapi belum dapat di tagih sehingga mengakibatkan penurunan

pada tahun yang bersangkutan. Sedangakan pada tahun 2010 mengalami

peningkatan yang sangat drastis dari tahun 2009 yaitu sebesar Rp

96.889.185.310 meningkat pada tahun 2010 yaitu sebesar Rp

128.229.208.876. peningkatan tersebut akibat dari kontribusi komponen

lain – lain pendapatan asli daerah yang sah yang sangat tinggi pada tahun

2010 . peningkatan dari luar pajak daerah dan retribusi daerah di harapkan

dapat membantu peningkatan PAD di Kota Depok. Pendapatan asli daerah

di harapkan menjadmi sumber pendapatan utama bagi pemerintah daerah

Kota Depok dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah.

3. Perkembangan Dana Perimbangan

Dana perimbangan merupakan pendapatan daerah yang berasal dari

APBN untuk mendukung pelaksanaan kewenangan pemerintahan daerah

dalam mencapai tujuan pemberian otonomi kepada daerah, terutama

peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang semakin

membaik. (HAW, Wijaya. 2005, 33)

Selain itu dana perimbangan bertujuan untuk mengurangi

ketimpangan sumber pendanaan pemerintahan pusat dan daerah serta

untuk mengurangi keseimbangan pendanaan pemerintahan antar

daerah.diperlukan adanya dana perimbangan adalah untuk lebih meratakan

daerah antar daerah agar tidak ada satu daerah yang tertinggal dari daerah

lainnya, dalam mencapai tujuan bangsa.

Page 80: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

65

Tabel 4.3

Perkembangan dana perimbangan Kota Depok Tahun2001-2010

TAHUN

Dana

Perimbangan

(Rp) Q1 (Rp) Q2(Rp) Q3(Rp) Q4 (Rp)

2001 152.865.995.315 31.498.841.427 35.977.279.695 40.455.717.963 44.934.156.230

2002 214.680.219.663 47.874.971.383 51.738.360.405 55.601.749.427 59.465.138.448

2003 315.103.996.476 69.361.270.043 75.637.756.094 81.914.242.144 88.190.728.195

2004 336.595.143.047 82.133.990.771 83.477.187.431 84.820.384.092 86.163.580.753

2005 415.229.467.888 96.435.399.018 101.350.044.321 106.264.689.623 111.179.334.926

2006 493.318.004.764 116.008.700.859 120.889.234.414 125.769.767.968 130.650.301.523

2007 504.052.499.829 125.006.766.045 125.677.671.986 126.348.577.928 127.019.483.870

2008 574.268.400.146 136.984.359.382 141.372.853.152 145.761.346.921 150.149.840.691

2009 618.381.753.387 150.459.811.480 153.216.896.058 155.973.980.636 158.731.065.213

2010 667.535.226.354 162.275.668.498 165.347.760.558 168.419.852.619 171.491.944.679

Sumber :BPS Kota Depok, diolah kembali

Gambar 4.3

Perkembangan dana perimbangan Kota Depok Tahun

2001-2010

Sumber : BPS Kota Depok, diolah kembali

Gambar 4.3 memperlihatkan pertumbuhan dana perimbangan pada tahun

2002 sebesar Rp 214.680.219.663 meningkat menjadi sebesar Rp

336.595.143.047.Pada tahun 2004.Pada tahun – tahun berikutnya juga

0

1E+11

2E+11

3E+11

4E+11

5E+11

6E+11

7E+11

8E+11

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Ru

pia

h

Dana Perimbangan

TAHUN

Dana Perimbangan(Rp)

Page 81: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

66

mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Peningkatan tersebut

menunjukan bahwa kota Depok dalam menjalankan pemerintahan dan

perekonomiannya masih sangat tergantung pada transfer dana pemerintah

pusat.

4. Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

TPAK merupakan ukuran tingkat partisipasi penduduk dalam

angkatan kerja yang dapat memberikan gambaran yang jelas sampai

berapa jauh sebenarnya penduduk yang termasuk usia kerja(15 tahun ke

atas) benar- benar aktif di dalam bekerja dan tidak aktif bekerja. Jadi

TPAK perbandingan antara angkatan kerja dan penduduk dalam usia

kerja.semakin besar jumlah penduduk usia kerja akan menyebabkan

semakin besarnya angkatan kerja. Secara singkat TPAK adalah jumlah

angkatan kerja di bagi dengan jumlah tenaga kerja dalam kelompok yang

sama.

Tabel 4.4

Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Kota Depok

Tahun 2001-2010

Tahun TPAK (%) Q1 (%) Q2 (%) Q3 (%) Q4(%)

2001 40 9,7 9,9 10,2 10,4

2002 40 10,1 10,1 10,1 10,1

2003 43 10,4 10,6 10,7 11,4

2004 45 11 11,1 11,3 11,4

2005 46 11,4 11,5 11,5 11,6

2006 54 12,7 13,2 13,7 14,2

2007 61 14,6 15,1 15,6 16

2008 66 16,1 16,4 16,7 17,1

2009 63 16,1 16 15,8 15,6

2010 64 15,9 15,9 16 16

Sumber :BPS Kota Depok, diolah kembali

Page 82: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

67

Gambar 4.4

Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Kota Depok

Tahun 2001-2010

Sumber :BPS Kota Depok, diolah kembali

Tabel dan gambar 4.4 memperlihatkan pergerakan tingkat

partisipasi angkatan kerja di Kota depok mengalami peningkatan sangat

minim, yaitu pada tahun 2005 yitu sebesar 46% hanya meningkat 54%

pada tahun 2006. Pada tahun 2007 sebesar 61% naik hanya 5% pada tahun

2008 menjadi 66%. Perkembangan TPAK sebagimana di lihat dari tabel di

atas, pada dasarnya menunjukan pertumbuhan alami dari jumlah penduduk

usia kerja yang juga di ikuti dengan bertambahnya jumlah angkatan kerja

baik yang telah memasuki dunia kerja maupun yang mencari pekerjaan.

Menurunnya tingkat partisipasi angkatan kerja biasanya dapat di sebabkan

berbagai hal seperti turunnya jumlah penduduk usia kerja maupun mencari

pekerjaan yang tidak tersedia. Dalam hal ini tingkat partisipasi angkatan

kerja merupakan potensi sumber daya manusia yang sangat dibutuhkan

dalam proses pembangunan menyongsong era globalisasi.

0

10

20

30

40

50

60

70

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

pe

rse

n

TPAK

Series1

Page 83: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

68

C. Analisis Pembahasan dan Hasil Regresi

1. Uji Asumsi Klasik

a. Normalitas

Pengujian normalitas berfungsi untuk mengetahui apakah data

pada penelitian ini bersifat normal atau tidak.

Gambar 4.5

Hasil Uji Normalitas

Sumber : menggunakan eviews 5

Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan histogram

normality test. Maka berdasarkan gambar 4.4 menunjukan bahwa uji

statistic JB, nilai statistiknya sebesar 2.207152 dengan probabilitas

lebih besar dari α = 5 persen yaitu 0.331683 sehingga dapat di

nyatakan bahwa data berdistribusi normal.

b. Multikolinieritas

Pengujian multikolinieritas berfungsi untuk apakah ditemukan

adanya kolerasi antar variable independen. Ada tidaknya

0

1

2

3

4

5

6

7

-0.06 -0.04 -0.02 0.00 0.02 0.04 0.06

Series: Residuals

Sample 2001Q1 2010Q4

Observations 40

Mean 6.13e-15

Median -0.005847

Maximum 0.054481

Minimum -0.056972

Std. Dev. 0.030194

Skewness 0.225870

Kurtosis 1.941595

Jarque-Bera 2.207152

Probability 0.331683

Page 84: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

69

multikolinieritas dapat di lihat dari koefesien kolerasi masing – masing

variable bebas, jika koefesien kolerasi di antara masing – masing

variable bebas dari 0,8 maka terjadi multikolinieritas.

Berikut ini uji multikolinieritas dengan menggunakan matriks.

Tabel 4.5

Uji Multikolinieritas

PDRB PAD DP TPAK

PDRB 1.000000 0.955575 0.949606 0.950201

PAD 0.955575 1.000000 0.885603 0.922930

DP 0.949606 0.885603 1.000000 0.880692

TPAK 0.950201 0.922930 0.880692 1.000000

Sumber : data menggunakan eviews 5

Berdasarkan tabel 4.2 correlation matrix, menunjukan bahwa

korelasi antar variabel independen LNPAD,LNDP,dan TPAK adalah >

0,80 sehingga dapat di simpulkan bahwa model ini terdapat

multikolinieritas. Multikolinieritasdapat di abaikan karena

estimatornya masih bersifat BLUE (Wahyu, 2009:5.7). Sifat BLUE

tidak berpengaruh oleh ada tidaknya korelasi antrvariabel independen.

Namun harus di ketahui bahwa multikolinieritas akan menyebabkan

standar eror yang besar.

c. Autokolerasi

Uji autokolerasi berfungsi untuk mengetahui apakah terdapat

kesalahan pengganggu dari periode tertentu (µt)berkolerasi dengan

kesalahan pengganggu dari periode sebelumnya( µ-1). Pada kondisi ini

kesalahan pengganggu tidak bebas tetapi satu sama lain saling

berhubungan. (Hamja,2008:117)

Page 85: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

70

Tabel 4.6

Hasil Uji Autokolerasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 2.432751 Probability 0.0995

Obs*R-squared 5.177602 Probability 0.0751 Sumber : data menggunakan eviews 5

Berdasarkan pada tabel 4.6 maka nilai probabilitas Obs*R-square

sebesar 0,0751 lebih besar dari α 5% (0,05). Hal ini menunjukan

bahwa model ini sudah tidak terdapat autokolerasi.

d. Heterokedasitas

Model uji heteroskedasitas berfungsi untuk menguji apakah

varian dari dua observasi dalam penelitian sama(homogen) untuk

semua variable terikat dengan variable bebas sehingga hasil

estimasinya tidak bias. Identifikasi ada atau tidaknya permasalahan

heteroskedasitas di lakukan melalui Uji White Heteroskedascity

Tabel 4.7

Hasil Uji Heteroskedastisitas

White Heteroskedasticity Test:

F-statistic 2.195108 Probability 0.068448

Obs*R-squared 11.41041 Probability 0.076491 Sumber : data menggunakan eviews 5

Berdasarkan tabel 4.7 model ini tidak terdapat adanya

heteroskedastisitas, karena nilai probability Obs*R-square sebesar

0.076491 lebih besar dari α 5% (0,05). Maka model ini bersifat

homoskedasitas.

Page 86: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

71

2. Hasil Regresi Metode Ordinary Least Square (OLS)

Berikut ini adalah hasil pengolahan data menggunakan regresi

linier berganda dengan metode OLS (Ordinary Least Square) untuk model

persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah PDRB = βo +

β1PAD + β2DP + β3TPAK+

Tabel 4.8

Hasil Olah Data Dengan Metode OLS

Dependent Variable: LNPDRB

Method: Least Squares

Date: 02/03/13 Time: 13:41

Sample: 2001Q1 2010Q4

Included observations: 40

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

LNPAD 0.139090 0.031556 4.407735 0.0001

LNDP 0.156485 0.024753 6.321994 0.0000

TPAK 0.021303 0.005462 3.900076 0.0004

C 20.33134 0.689224 29.49886 0.0000

R-squared 0.973734

F-statistic 444.8704

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : data menggunakan eviews 5

Persamaan regresi linier berganda untuk tabel 4.8 di atas adalah

LNPDRB=20.33134 +0.139090LNPAD+0.156485LNDP+0.021303TPAK

3. Uji Statistik

a. Uji F- statistic

Pengujian ini dilakukan bertujuan untuk melihat apakah

terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X terhadap variabel

Page 87: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

72

Y secara srentak. Dengan cara membandingkan antar F- hitung dengan

F-tabel.

F tabel = (α : k-1, n-k), α = 0,05 (4-1= 3; 40-4 = 36).

Hasil perhitungan yang di dapat adalah F- hitung = 444.8704

sedangkan F- tabel = 2.87 (α = 0,05 ; 3 ; 36), dari hasil perbandingan

menunjukkan nilai F hitung > F tabel maka variabel PAD, DP dan

TPAK secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel PDRB

pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Selain itu, nilai Prob. F-statistik adalah 0,000000. Nilai ini

lebih kecil dari tingkat kesalahan (α=5 persen atau 0,05). Hal ini

berarti menunjukkan bahwa variabel independen(PD, DP dan TPAK)

bersama–sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

dependen (PDRB).

b. Uji Parsial (Uji-t)

Bertujuan untuk menetapkan signifikansi pengaruh setiap

variable independen terhadap variable dependen. Jika t-tabel < t-hitung

berarti hal ini menunjukan variabel independen berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen, tetapi jika t-tabel > t-hitung berarti, maka

variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

Tabel 4.9

Hasil Uji t-Statistik

Variabel Probabilitas t-hitung t-tabel Keterangan

LNPAD 0.0001 4.407735 1.68830 Signifikan

LNDP 0.0000 6.321994 1.68830 Signifikan

TPAK 0.0004 3.900076 1.68830 Signifikan

Sumber : data menggunakan eviews 5

Page 88: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

73

1) Uji t-statistik terhadap variabel (PAD)

Pada variabel independen yaitu Pendapatan Asli Daerah Hasil

perhitungan yang didapat adalah t-hitung X1 = 4.407735 sedangkan t-

tabel = 1.68830 [df = n-k (40-4), α = 0,005], sehingga dapat

disimpulkan t-hitung >t-tabel, dan hasil yang diperoleh ialah

(4.407735 > 1.68830)

Perbandingan tersebut menunjukkan jika t-hitug > t tabel ,

sehinggadisimpulkan variabel X1 berpengaruh signifikan terhadap

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Nilai Prob. t-statistik Pendapatan Asli Daerah adalah 0.0001

Nilai ini lebih kecil dari α=5 persen atau 0,05 yang berarti hal ini

menunjukkan bahwa variabel Pendapatan Asli Daerah secara

individual berpengaruh signifikan terhadap Produk Domestik

Regional Bruto.

Nilai koefisien variabel Pendapatan Asli Daerah adalah

0.139090 persen sehingga dapat diartikan jika PAD mengalami

kenaikan sebesar satu persen pada setiap kuartalnya maka Produk

Domesti Bruto akan naik sebesar 0.139090 persen

2) Uji t-statistik terhadap variabel Dana Perimbangan (DP)

Pada variabel Independen Dana Perimbangan Hasil

perhitungan yang didapat adalah t-hitung X2 = 6.321994 sedangkan

t-tabel = 1.68830[df = n-k (40-4=36), α = 0,05], sehingga dapat

disimpulakan t-hitung > t-tabel, dan hasilnya dapat diperoleh adalah

(6.321994 > 1,68830)

Page 89: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

74

Perbandingan tersebut menunjukkan jika t-hitug > t tabel,

sehinggga dapat disimpulkan variabel X2 berpengaruh positif dan

signifikan terhadap produk domestic regional bruto (PDRB)

Nilai Prob. t-statistik DP adalah 0,0056 Nilai ini lebih kecil

dari α=5 persen. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Dana

Perimbangan secara individual berpengaruh positif dan signifikan

terhadap variabel Produk Domestik Regional Bruto.

Nilai koefisien variabel DP adalah 0.156485 sehingga dapat

diartikan jika Dana Perimbangan mengalami kenaikan sebesar satu

persen pada setiap kuartalnya maka Produk Domestik Regional

Bruto akan naik sebesar 0.156485persen.

3) Uji t-statistik terhadap variabel TPAK

Pada variabel Independen Hasil perhitungan yang didapat

adalah t-hitung X3 = 3.900076 sedangkan t-tabel = 1,68830 [df = n-k

(40-4=36), α = 0,05], sehingga dapat disimpulkan t-hitung < t-tabel,

dan hasil yang diperoleh ialah (3.900076> 1,68830).

Perbandingan tersebut menunjukkan jika t-hitug > t tabel ,

sehingga dapat disimpulkan variabel X3 berpengaruh signifikan

terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Nilai Prob. t-statistik TPAK adalah0,0004. Nilai ini lebih

kecil dari α=5 persen atau 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel

TPAK secara individual berpengaruh signifikan terhadap Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB).

Page 90: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

75

Nilai koefisien variabel TPAK adalah 0.021303,sehingga

dapat diartikan jika TPAK mengalami kenaikan sebesar satu persen

setiap kuartalnya maka PDRB akan naik sebesar 0.021303persen.

c. Koefisien Determinasi (R2)

Perhitungan yang dilakukan untuk mengukur proporsi atau

prosentase dari variasi total variabel dependen yang mampu dijelaskan

oleh model regresi R2 dalam regresi sebesar 0.973734 . Hal ini

menunjukkan bahwa model regresi tersebut dapat menjelaskan sebesar

97.3734persen terhadap permasalahan yang diteliti dalam penelitian

ini. Sedangkan sisanya sebesar 8,3455persen dipengaruhi oleh variabel

diluar model ini.

4. Interprestasi Ekonomi

a. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Dari hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa variabel

pendapatan asli daerah terhadap PDRB mempunyai pengaruh

signifikan terhadap PDRB Kota Depok. Kota Depok sebagai wilayah

provinsi Jawa Barat merupakan Kota yang baru berubah statusnya dari

kota administrative dalam naungan Kabupaten Bogor menjadi

setingkat Kabupaten atau tingkat II sejak diberlakukannya otonomi

daerah tahun 1999. Seiring dengan adanya pelaksanaan otonomi derah,

tentunya pemerintah Kota Depok berupaya untuk mewujudkan

tercapainya masyarakat Kota Depok yang sejahtera. Hal ini

dikarenakan otonomi daerah telah memberikan ruang gerak yang lebih

Page 91: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

76

luas kepada daerah dalam menggali potensi yang ada pada daerahnya

sehingga memungkinkan untuk mandiri dalam membiayai

pembangunan di daerahnya sendiri. Kota depok merupakan kota

wilayah penyangga Ibu Kota Negara yang diarahkan untuk kota

pemukiman, Kota Pendidikan, Pusat pelayanan perdagangan dan jasa.

Semakin banyaknya industri perdagangan di Kota Depok maka

semakin banyak pula perolehan pajak yang diperoleh sehingga bisa

meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.

Penelitian ini sejalan dengan teori Keynes yang menyatakan

bahwa pendapatan asli daerah memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap pertumbuhan ekonomi,karena berkaitan dengan peranan

APBD dan APBN yang dilakukan untuk meningkatkan PAD setiap

daerah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian paidi Hidayat dan

Sirojuzilan (2006), Amin Pujiati (2006), Romey Linda Hutapea (2006)

dimana semua peneltian tersebut menjelaskan bahwa PAD memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi suatu

daerah.

b. Dana perimbangan (DP)

Hasil pengujian hipotesis regresi tersebut menunjukkan bahwa variabel

Dana Perimbangan (DP) mempunyai pengaruh positif dan signifikan

terhadap PDRB Kota Depok. Kontribusi dari masing- masing

komponen penerimaan dalam total APBD Kota Depok bahwa

Page 92: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

77

penyumbang terbesar dalam penerimaan APBD adalah dana

perimbangan. Sehingga mengindikasikan pelaksanaan otonomi derah

di Kota Depok dalam pemerintahannya masih sangat tergantung dana

dari pusat.

Sesuai pendapat Bahl dan Oates (Hadi Sasana, 2009:106-107)

yang mengemukakan bahwa peranan dana perimbangan sangat

penting dalam pelaksanaan desentralisasi. Khususnya dalam

desentralisasi fiscal dana perimbangan akan mampu meningkatkan

pertumbuhan ekonomi daerah, dan kesejaheraan masyarakat, karena

pemerintah daerah lebih efesien dalam produksi dan penyediaan

barang- barang publik.

c. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

Hasil regresi tersebut menunjukan bahwa variabel TPAK

mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap PDRB Kota

Depok. Hal ini membuktikan bahwa jumlah penduduk usia kerja suatu

daerah merupakan potensi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Sejalan dengan teori Solow yang mengemukakan bahwa

kombinasi antara jumlah modal dan tenaga kerja yang digunakan akan

menghasilkan tingkat output yang berbeda dan tingkat efesiensi yang

berbeda pula. Tingkat partisipasi angkatan kerja adalah salah satu

factor yang mempengaruhi besaran output suatu kegiatan

perekonomian, sehingga semakin banyak masyarakat yang produktif ,

maka akan menghasilkan output yang tinggi pula yang mempengaruhi

Page 93: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

78

PDRB begitupun pada pendapatan perkapita, meningkatnya TPAK di

suatu daerah , berarti meningkat pula pendapatan perkapita dan tingkat

konsumsi yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi regional.

Bertambahnya jumlah penduduk usia kerja yang berarti

bertambahnya angkatan kerja, serta di imbangi dengan tingginya

produktivitas kerja maka akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Paidi

Hidayat dan Sirojuzilan (2006), yang menyatakan bahwa tingkat

partisipasi angkatan kerja berpengaruh terhadap PDRB kota Medan.

Page 94: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

79

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis, penulis memperoleh beberapa kesimpulan yakni

sebagai berikut :

1. Hasil pengujian secara simultan menunjukkan bahwa variabel pendapatan

asli daerah, dana perimbangan, dan tingkat partisipasi angkatan kerja

secara bersama – sama mampu menjelaskan pengaruh pada PDRB Kota

Depok dengan probabilitas F -statistik adalah 0,000000. Nilai ini lebih

kecil dari tingkat kesalahan (α=5 persen atau 0,05) . Besarnya R-squared

pada hasil regresi PDRB adalah sebesar 0.973734 Hal ini berarti 97,3734

persen perubahan PDRB dapat di jelaskan oleh variabel independen yaitu

pendapatan asli daerah (PAD), dana perimbangan (DP), dan tingkst

partisipasi angkatan kerja (TPAK). Sedangkan sisanya 2,6266 dapat

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model yang

digunakan.

2. Hasil Pengujian secara parsial menunjukan bahwa :

a. Variabel Pendapatan asli daerah berpengaruh signifikan terhadap

PDRB Kota Depok dengan nilai probabilitasnya 0,0001. Nilai ini

lebih kecil dari 0,05. Meningkatnya pendapatan asli daerah akan

menyebabkan tingginya PDRB.

b. Variabel dana perimbangan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap PDRB Kota Depok dengan nilai koefesien sebesar 0.156485

Page 95: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

80

dan signifikan pada tingkat signifikansi 5 persen yang ditunjukkan

dengan probabilitas tingkat signifikan sebesar 0.0000. Hal ini berarti

jika dana perimbangan naik 1 persen akan mengakibatkan kenaikan

0.156485 persen. Kontribusi terbesar dalam anggaran APBD Kota

Depok adalah dana perimbangan sehingga tingginya dana

perimbangan menunjukkan dalam pelaksanaan otonomi daerah masih

tergantung dengan pemerintah pusat..Peranan dana perimbangan

sangat penting dalam pelaksanaan desentralisasi.

c. Variabel tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) berpengaruh

signifikan terhadap PDRB Kota Depok dengan nilai probabilitasnya

yaitu sebesar 0,0004 dengan tingkat alpha 0,05. Hal ini disebabkan

Bertambahnya jumlah penduduk usia kerja yang berarti bertambahnya

angkatan kerja, serta di imbangi dengan tingginya produktivitas kerja

maka akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kota Depok.

B. Implikasi

Implikasi kebijakan yang dapat diambil berdasarkan hasil penelitian

tentang Analisis pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, Dan

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Terhadap Produk Domestik Regional

Bruto di Kota Depok adalah pemerintah daerah harus meningkatkan

kemandirian dalam mengatur otonomi daerah agar tidak bergantung pada

pemerintah pusat. Terutama dalam stuktur keuangan pemerintah daerah.

Page 96: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

81

C. Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh maka dapat diajukan beberapa

saran yang bisa dijadikan sebagai pertimbangan bagi pengambilan kebijakan ,

saran tersebut adalah sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan PAD Pemerintah Kota Depok perlu menggali

potensi- potensi yang ada, dan memaksimalkan potensi yang ada. Hal ini

dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan mempermudah

pelayanan public dalam pembayaran pajak daerah sehingga pajak daerah

dapat terserap maksimal, melaksanakan investasi pada usaha – usaha yang

mempunyai nilai ekonomis tinggi, dan yang terakhir adalah meminta bagi

hasil pajak daerah seperti pajak cukai yang seluruhnya merupakan

penerimaan pusat

2. Dengan meningkatnya dana perimbangan itu berarti peta kemampuan

keuangan Kota Depok mengindikasikan bahwa daerah terebut masih

tergantung dengan pemerintah pusat.

3. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sumber daya lokal yang perlu

ditingkatkan lagi. Pemerintah daerah perlu meningkatkan kualitas sumber

daya manusia yang tumbuh tiap tahunnya dengn pembekalan pendidikan,

dan keterampilan melalui pelatihan sehingga mampu bersaing dipasar

kerja.

Page 97: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

82

DAFTAR PUSTAKA

Ajija, Shochrul R,(2011) “Cara Cerdas Menguasai Eviews.” Salemba Empat

Jakarta

Arsyad, Lincolin.(2010). ”Ekonomi Pembangunan “. Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Yogyakarta.2010

Asfia, Murni.(2006) ”Ekonomi Makro.” Yogyakarta, PT.Reflika Aditama

Azwar,Saifudin.(2001)”Metode Penelitian”. Yogyakarta, Pustaka Pelajar Offset,

Bahar, Ujang,(2009) ” Otonomi Daerah Terhadap Pinjaman Luar Negeri: Antara

Teori dan Praktik”. PT.Indeks,Jakarta

Boediono.(1992) ”Teori Pertumbuhan Ekonomi “. Seri Sinopsis Pengantar Ilmu

Ekonomi no.4”.yogyakarta :BPFE

BPS,”Kota Depok Dalam Angka 2000-2011”.

BPS. 2007, “ Statistik Keuangan Pemerintah Daerah Kota Depok “. Jakarta

Bratakusumah dan Solihin (2002),”Otonomi Penyelenggara Pemerintah Daerah”.

Gramedia Pustaka, Jakarta

Chalid, Pheni. 2005, “ Keuangan Daerah Investasi dan Desentralisasi “.

Kemitraan.Jakarta

Gregory.N, Mankiw.(2003) ”Teori Makroekonomi Edisi Kelima”. Jakarta,

Erlangga

Gujarati, Damodar .(1999) ”Ekonometrika Dasar”. Jakarta, Erlangga.

Hidayat, Paidi dan Sirojuzilan, (2006) “Kajian Tentang Keuangan Daerah Kota

Medan Era Otonomi Daerah Periode 2001-2005”. Jurnal Perencanaan dan

pengembangan Wilayah,Vol2,No.1 Agustus

Hadi, Sasana,(2009). “Peran Desentralisasi Fiskal Terhadap Kinerja Ekonomi di

Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah”. Jurnal Ekonomi Pembangunan

vol10 No.1 Juni

Hamja, Yahya. (2008), “Modul Ekonometrik” Jakarta

Inskurindo.(2003) ”Model Pelatihan Ekonometrika”UGM

Jhingan .(2000) ”Ekonomi Pembangunan dan perencanaan“. Rajawali Press,

Jakarta,

Page 98: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

82

Kuncoro, Mudrajad.(2003) ”Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi.” Erlangga,

Jakarta

Nahrowi, Djalal, dan Usman Harding.(2006) ” Pendekatan populasi dan praktis

ekonometrika untuk analisis keuangan.” Lembaga Penerbit Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia: Jakarta

Prawirosetoto,Yuwonono,(2002) “Desentralisasi Fiskal di Indonesia“ Jurnal

Ekonomi dan Bisnis,” vol2 agustus Jakarta : Unika Atmajaya

Pujiati, Amin,(2007).” Analisis Pertumbuhan Ekonomi di Kareasidenan

Semarang Era Desentralisasi Fiskal”. Jurnal Ekonomi Pembangunan

hal61-70

Saragih, Juli Panglima.(2003) ”Desentralisasi Fiskal dan Keuangan Daerah

Dalam Otonomi.” Penerbit Ghalia Indonesia.

Sukirno,Sadono.(2008) ”Makro Ekonomi Teori Pengantar”. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada,

Suparmoko (2002).”Ekonomi Publik Untuk Keuangan dan Pembangunan

Daerah.” ANDI, Yogyakarta

Suryono,Bagus .’Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Tingkat Investasi,

dan Tenaga Kerja Terhadap PDRB Jawa Tengah”. Fakultas Ekonomi

UniversitasDiponegoro.

Sitompul, Novita linda. (2007) “Analisis Pengaruh Investas dan Tenaga Kerja

Terhadap PDRB Sumatra Utara.” Universitas Sumatra Utara

Santosa, prabayu budi dan Retno Puji. “Analisis Pendapatan Daerah dan factor-

factor yang mempengaruhinya “.

Todaro, Michael (2000)” Ekonomi Pembangunan Edisi ke 6” Erlangga, Jakarta

Widarjono, Agus.(2007) ” Ekonometrika :Teori dan Aplikasi Untuk Ekonomi dan

Bisnis”. Yogyakarta : Ekonosia FEUII

Winaryo, Wing, Wahyu.(2007) ”Analisis ekonometrika dan statistika dengan

Eviews.” Sekolah Tinggi Ilmu Menejemen YKPN :Yogyakarta,

Wijaya, HAW. (2005) “ Penyelenggaraan Otonomi Di Indonesia” Jakarta : PT

Raja Grafindo Persada .

Page 99: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

DATA MENTAH

Tahun PDRB PAD Dana perimbangan TPAK

(Rp) (Rp) (Rp) (%)

2000 3.489.313.420.000 13.453.000.000 81.210.983.033 37

2001 3.694.722.330.000 41.174.809.473 152.865.995.315 40

2002 3.920.232.260.000 31.101.240.410 214.680.219.663 40

2003 4.166.626.320.000 41.165.629.524 315.103.996.476 43

2004 4.440.876.830.000 43.702.436.417 336.595.143.047 45

2005 4.750.034.100.000 64.060.869.669 415.229.467.888 46

2006 5.006.129.060.000 65.149.151.767 493.318.004.764 54

2007 5.422.760.390.000 75.457.361.734 504.052.499.829 61

2008 5.770.827.640.000 97.139.989.565 574.268.400.146 66

2009 6.129.569.620.000 96.889.185.310 618.381.753.387 63

2010 6.519.326.210.000 128.229.208.876 667.535.226.354 64

Page 100: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

DATA SEBELUM DI ESTIMASI

TAHUN KUARTAL PDRB PAD DP TPAK

2001 q1 904.423.497.188 7.694.782.730 31.498.841.427 9.7

q2 917.261.554.063 9.427.395.822 35.977.279.695 9.9

q3 930.099.610.938 11.160.008.914 40.455.717.963 10.2

q4 942.937.667.813 12.892.622.006 44.934.156.230 10.4

2002 q1 958.916.509.063 8.719.707.202 47.874.971.383 10.1

q2 973.010.879.688 8.090.109.136 51.738.360.405 10.1

q3 987.105.250.313 7.460.511.069 55.601.749.427 10.1

q4 1.001.199.620.938 6.830.913.003 59.465.138.448 10.1

2003 q1 1.018.557.136.875 9.347.870.902 69.361.270.043 10.4

q2 1.033.956.765.625 9.976.895.221 75.637.756.094 10.6

q3 1.049.356.394.375 10.605.919.541 81.914.242.144 10.7

q4 1.064.756.023.125 11.234.943.860 88.190.728.195 11.4

2004 q1 1.084.508.222.188 10.687.783.458 82.133.990.771 11.0

q2 1.101.648.879.063 10.846.333.889 83.477.187.431 11.1

q3 1.118.789.535.938 11.004.884.320 84.820.384.092 11.3

q4 1.135.930.192.813 11.163.434.750 86.163.580.753 11.4

2005 q1 1.158.525.030.938 14.106.614.300 96.435.399.018 11.4

q2 1.177.847.360.313 15.379.016.378 101.350.044.321 11.5

q3 1.197.169.689.688 16.651.418.456 106.264.689.623 11.5

q4 1.216.492.019.063 17.923.820.535 111.179.334.926 11.6

2006 q1 1.227.523.362.500 16.185.261.495 116.008.700.859 12.7

q2 1.243.529.297.500 16.253.279.126 120.889.234.414 13.2

q3 1.259.535.232.500 16.321.296.757 125.769.767.968 13.7

q4 1.275.541.167.500 16.389.314.388 130.650.301.523 14.2

2007 q1 1.316.630.910.313 17.897.945.745 125.006.766.045 14.6

q2 1.342.670.368.438 18.542.208.871 125.677.671.986 15.1

q3 1.368.709.826.563 19.186.471.996 126.348.577.928 15.6

q4 1.394.749.284.688 19.830.735.122 127.019.483.870 16.0

2008 q1 1.410.075.605.313 22.252.251.032 136.984.359.382 16.1

Page 101: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

q2 1.431.829.808.438 23.607.415.272 141.372.853.152 16.4

q3 1.453.584.011.563 24.962.579.511 145.761.346.921 16.7

q4 1.475.338.214.688 26.317.743.750 150.149.840.691 17.1

2009 q1 1.498.760.344.375 24.245.809.226 150.459.811.480 16.1

q2 1.521.181.718.125 24.230.133.961 153.216.896.058 16.0

q3 1.543.603.091.875 24.214.458.695 155.973.980.636 15.8

q4 1.566.024.465.625 24.198.783.429 158.731.065.213 15.6

2010 q1 1.593.291.872.188 29.119.175.010 162.275.668.498 15.9

q2 1.617.651.659.063 31.077.926.483 165.347.760.558 15.9

q3 1.642.011.445.938 33.036.677.955 168.419.852.619 16.0

q4 1.666.371.232.813 34.995.429.428 171.491.944.679 16.0

Page 102: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

DATA SETELAH DI ESTIMASI

LNPDRB LNPAD LNDP TPAK 27.53 22.76 24.17 9.7

27.54 22.97 24.31 9.9

27.56 23.14 24.42 10.2

27.57 23.28 24.53 10.4

27.59 22.89 24.59 10.1

27.60 22.81 24.67 10.1

27.62 22.73 24.74 10.1

27.63 22.64 24.81 10.1

27.65 22.96 24.96 10.4

27.66 23.02 25.05 10.6

27.68 23.08 25.13 10.7

27.69 23.14 25.20 11.4

27.71 23.09 25.13 11

27.73 23.11 25.15 11.1

27.74 23.12 25.16 11.3

27.76 23.14 25.18 11.4

27.78 23.37 25.29 11.4

27.79 23.46 25.34 11.5

27.81 23.54 25.39 11.5

27.83 23.61 25.43 11.6

27.84 23.51 25.48 12.7

27.85 23.51 25.52 13.2

27.86 23.52 25.56 13.7

27.87 23.52 25.60 14.2

27.91 23.61 25.55 14.6

27.93 23.64 25.56 15.1

27.94 23.68 25.56 15.6

27.96 23.71 25.57 16

27.97 23.83 25.64 16.1

27.99 23.88 25.67 16.4

28.01 23.94 25.71 16.7

28.02 23.99 25.73 17.1

28.04 23.91 25.74 16.1

28.05 23.91 25.76 16

28.07 23.91 25.77 15.8

28.08 23.91 25.79 15.6

28.10 24.09 25.81 15.9

28.11 24.16 25.83 15.9

28.13 24.22 25.85 16

28.14 24.28 25.87 16

Page 103: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

Regres ols

Dependent Variable: LNPDRB

Method: Least Squares

Date: 02/03/13 Time: 13:41

Sample: 2001Q1 2010Q4

Included observations: 40

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

LNPAD 0.139090 0.031556 4.407735 0.0001

LNDP 0.156485 0.024753 6.321994 0.0000

TPAK 0.021303 0.005462 3.900076 0.0004

C 20.33134 0.689224 29.49886 0.0000

R-squared 0.973734 Mean dependent var 27.83370

Adjusted R-squared 0.971546 S.D. dependent var 0.186308

S.E. of regression 0.031427 Akaike info criterion -3.987638

Sum squared resid 0.035556 Schwarz criterion -3.818750

Log likelihood 83.75276 F-statistic 444.8704

Durbin-Watson stat 0.562463 Prob(F-statistic) 0.000000

Page 104: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

Heterokedastisitas

White Heteroskedasticity Test:

F-statistic 2.195108 Probability 0.068448

Obs*R-squared 11.41041 Probability 0.076491

Test Equation:

Dependent Variable: RESID^2

Method: Least Squares

Date: 02/03/13 Time: 13:43

Sample: 2001Q1 2010Q4

Included observations: 40

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 1.635286 0.750326 2.179434 0.0365

LNPAD -0.108401 0.056991 -1.902054 0.0659

LNPAD^2 0.002318 0.001227 1.889215 0.0677

LNDP -0.029418 0.079413 -0.370438 0.7134

LNDP^2 0.000569 0.001611 0.352961 0.7264

TPAK 0.001857 0.002250 0.825623 0.4149

TPAK^2 -6.63E-05 7.84E-05 -0.845451 0.4039

R-squared 0.285260 Mean dependent var 0.000889

Adjusted R-squared 0.155308 S.D. dependent var 0.000874

S.E. of regression 0.000803 Akaike info criterion -11.25917

Sum squared resid 2.13E-05 Schwarz criterion -10.96362

Log likelihood 232.1834 F-statistic 2.195108

Durbin-Watson stat 2.125136 Prob(F-statistic) 0.068448

Page 105: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

Autokolerasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 2.432751 Probability 0.0995

Obs*R-squared 5.177602 Probability 0.0751

Test Equation:

Dependent Variable: RESID

Method: Least Squares

Date: 02/03/13 Time: 13:44

Presample missing value lagged residuals set to zero.

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

LNPAD -0.022618 0.025578 -0.884275 0.3828

LNDP 0.002321 0.018012 0.128845 0.8982

TPAK 0.003690 0.004361 0.846131 0.4034

C 0.424364 0.542244 0.782607 0.4393

RESID(-1) 0.824232 0.167822 4.911354 0.0000

RESID(-2) -0.136968 0.188771 -0.725577 0.4731

R-squared 0.502767 Mean dependent var 6.13E-15

Adjusted R-squared 0.429644 S.D. dependent var 0.030194

S.E. of regression 0.022803 Akaike info criterion -4.586334

Sum squared resid 0.017680 Schwarz criterion -4.333002

Log likelihood 97.72668 F-statistic 6.875674

Durbin-Watson stat 1.799138 Prob(F-statistic) 0.000157

Page 106: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

Multikolineritas

PDRB PAD DP TPAK

PDRB 1.000000 0.955575 0.949606 0.950201

PAD 0.955575 1.000000 0.885603 0.922930

DP 0.949606 0.885603 1.000000 0.880692

TPAK 0.950201 0.922930 0.880692 1.000000

Page 107: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23831/1/LAENI... · PERIODE 2001-2010 Di susun oleh ... software Microsoft Excel 2007

Uji normalitas

0

1

2

3

4

5

6

7

-0.06 -0.04 -0.02 0.00 0.02 0.04 0.06

Series: Residuals

Sample 2001Q1 2010Q4

Observations 40

Mean 6.13e-15

Median -0.005847

Maximum 0.054481

Minimum -0.056972

Std. Dev. 0.030194

Skewness 0.225870

Kurtosis 1.941595

Jarque-Bera 2.207152

Probability 0.331683