analisis pengaruh pemberian kredit koppas binus …repository.utu.ac.id/231/1/i-v.pdf · pemberian...

46
ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS BINUS TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG KELONTONG DI GAMPONG UJONG BAROH KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH : F E R A W A T I NIM : 07C20101062 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH, ACEH BARAT 2015

Upload: others

Post on 18-Nov-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS BINUS …repository.utu.ac.id/231/1/I-V.pdf · Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) sangat

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS

BINUS TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG

KELONTONG DI GAMPONG UJONG BAROH

KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN

KABUPATEN ACEH BARAT

SKRIPSI

OLEH :

F E R A W A T I

NIM : 07C20101062

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH, ACEH BARAT

2015

Page 2: ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS BINUS …repository.utu.ac.id/231/1/I-V.pdf · Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) sangat

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS

BINUS TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG

KELONTONG DI GAMPONG UJONG BAROH

KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN

KABUPATEN ACEH BARAT

SKRIPSI

OLEH :

F E R A W A T I

NIM : 07C20101062

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Pada Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi Universitas Teuku Umar

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH, ACEH BARAT

2015

Page 3: ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS BINUS …repository.utu.ac.id/231/1/I-V.pdf · Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) sangat

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Struktur perekonomian Indonesia membagi kegiatan ekonomi menjadi tiga

(3) kelompok badan usaha, yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), koperasi

dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS). Dari ketiga kekuatan ekonomi nasional

tersebut pemerintah mengharapkan agar dikembangkan menjadi komponen-

komponen yang saling mendukung dan terpadu di dalam sistem ekonomi

nasional.

Koperasi merupakan lembaga yang menjalankan suatu kegiatan usaha dan

pelayanan yang sangat membantu dan diperlukan oleh anggota koperasi dan

masyarakat. Kegiatan usaha yang dimaksud dapat berupa pelayanan kebutuhan

keuangan, perkreditan, kegiatan pemasaran, atau kegiatan lain. Hal ini dapat

dilihat pada peran beberapa koperasi kredit dalam menyediakan dana yang relatif

mudah bagi anggotanya dibandingkan dengan prosedur yang harus ditempuh

untuk memperoleh dana dari Bank.

Koppas Binus (Koperasi Pedagang pasar Bina Bina Usaha) merupakan

salah satu lembaga peminjaman uang dari sekian banyak lembaga pengkreditan

lainnya seperti Bank, PNPM Mandiri, serta lembaga swasta lainnya yang relatif

memiliki bunga yang sangat tinggi. Hal tersebutlah yang memicu para pedagang

untuk memilih Koppas Binus sebagai tempat peminjaman bagi para pedagang.

Hadirnya Koppas Binus (Koperasi Pedagang pasar Bina Bina Usaha)

merupakan suatu anugerah bagi para usahaan kecil atau pedagang kecil yang ada

di Kabupaten Aceh Barat. Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus

(Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) sangat penting sekali bagi para

Page 4: ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS BINUS …repository.utu.ac.id/231/1/I-V.pdf · Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) sangat

2

anggotanya karena dengan pemberian kredit ini maka koperasi ini dapat

meningkatkan kesejahteraan bagi para anggotanya. Pemberian kredit yang

dilakukan oleh Koppas Binus merupakan suatu pendapatan utama bagi Koperasi

Bina Usaha karena dengan kegiatan pemberian kredit maka Koppas Binus akan

memperoleh suatu penghasilan sehingga semakin besar kredit yang diberikan

maka semakin besar pula koperasi ini untuk memperoleh pendapatan dari

pinjaman tersebut. Fasilitas kredit yang diberikan Kopps Binus kepada anggota

selain membantu para anggota, usaha ini juga bertujuan untuk mendapatkan laba

atau dalam koperasi dikenal dengan Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diinginkan.

Sisa Hasil Usaha (SHU) merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam

satu tahun dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lainnya.

Bentuk pinjaman yang ditawarkan oleh Koperasi Bina Usaha sangat

beragam, berdasarkan kebutuhan pihak yang membutuhkan. Hal ini juga yang

menyebabkan banyaknya kebijaksanaan yang dikeluarkan dalam pemberian

kredit. Sebab apabila sedikit saja kelonggaran ataupun kesalahan yang tidak

disengaja, maka akan menyebabkan masalah bagi pihak koperasi.

Jumlah pinjaman yang diberikan Koperasi Pasar Bina Usaha (Koppas

Binus) setiap tahun mengalami peningkatan karena permintaan kredit yang

semakin tinggi.

Berikut ini adalah tabel yang menggambarkan jumlah

jumlahpeminjam/nasabah kredit Koppas Binus Kecamatan Johan Pahlawan

Kabupaten Aceh Barat dapat dilihat dibawah ini ¨

Page 5: ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS BINUS …repository.utu.ac.id/231/1/I-V.pdf · Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) sangat

3

Tabel 1

Jumlah Nasabah Koppas Binus Kecamatan Johan Pahlawan

Kabupaten Aceh Barat

No Uraian Jumlah (orang)

1 Pedagang Kelontong 120

2 Pedagang Sayur 5

3 Pedagang Ikan 4

4 Industri Rumah Tangga 12

5 Warung Nasi 23

6 Warung Kopi 43

Total 200 Sumber : Koppas Binus Aceh Barat (Dilolah, Juli 2015)

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti ingin meneliti dengan judul

penelitian “Analisis Pengaruh Pemberian Kredit Koppas Binus (Koperasi

Pedagang Pasar Bina Usaha) terhadap Pendapatan Pedagang Kelontong di

Gampong Ujong Baroh Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”.

1.2. Rumusan Masalah.

Permasalahan yang ingin diteliti dalam penelitian ini adalah Bagaimana

Pengaruh Pemberian Kredit Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha)

terhadap Pendapatan Pedagang Kelontong di Gampong Ujong Baroh Kecamatan

Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat ?

1.3. Tujuan Penelitian.

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh

Pemberian Kredit Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) Terhadap

Pendapatan Pedagang Kelontong di Gampong Ujong Baroh Kecamatan Johan

Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.

Page 6: ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS BINUS …repository.utu.ac.id/231/1/I-V.pdf · Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) sangat

4

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diharapkan dan diperoleh dari hasil penelitian

ini terbagi menjadi 2 (dua) yaitu :

1.4.1. Secara Teoritis

a. Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti terutama untuk

menambah wawasan dalam hal mengetahui bagaimana Pengaruh pemberian

Kredit Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) Terhadap

Pendapatan Pedagang Kelontong di Gampong Ujong Baroh Kecamatan Johan

Pahlawan Kabupaten Aceh Barat serta menjadi suatu kesempatan yang berharga

bagi peneliti untuk dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah di proleh selama

masa kuliah

b. Bagi Akademik

Penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat sebagai dokumentasi di

perpustakaan Fakultas Ekonomi dan perpustakaan Universitas Teuku Umar serta

dapat dikembangkan lebih luas dalam penelitian selanjutnya.

1.4.2. Secara Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini khususnya bagi Koppas Binus

(Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) atau bagi pihak lainnya yaitu sebagai

informasi dan arahan yang baik, sehingga akan mendapatkan gambaran secara

global tentang pengaruh pemberian kredit terhadap Pendapatan Pedagang

Kelontong di Gampong Ujong Baroh Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten

Aceh Barat.

Page 7: ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS BINUS …repository.utu.ac.id/231/1/I-V.pdf · Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) sangat

5

1.5. Sistematikan Pembahasan

Penelitian ini terdiri dari :

Bagian Pertama, Pendahuluan adalah berisi tentang latar belakang

masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan dari penelitian, manfaat penelitian,

serta sistematika pembahasan.

Bagian Kedua, Tinjauan Pustaka berisi tentang landasan teori dari

penelitian yang berjudul analisis pengaruh kredit Koppas Binus (Koperasi

Pedagang Pasar Bina Usaha) terhadap peningkatan pendapatan pedagang

kelontong di Gampong Ujong Baroh Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh

Barat mengenai pengertian antar variabel dalam judul tersebut, Hubungan kredit

dengan pendapatan, Kondisi Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina

Usaha) di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat, Peneliitan

terdahulu, Kerangka Pemikiran penelitian serta perumusan hipotesis.

Bagian Ketiga, Metode Penelitian berisi tentang ruang lingkup penelitian

yang didalamnya mengenai Populasi dan Sampel, Jenis dan sumber data, Metode

Penelitian, pengumpulan data, model analisis data, definisi operasional serta

pengujian hipotesis.

Bagian Keempat Hasil dan Pembahasan berisi tentang hasil dan

pembahasan yang didalamnnya dijelaskan mengenai statistik desktriptif, variabel

penelitian, hasil pengujian dan pembahasan hasil penelitian.

Bagian Kelima, Penutup berisi Kesimpulan dan Saran di dalamnya

dijelaskan mengenai simpulan – simpulan yang diambil dari keseluruhan hasil

penelitian serta saran-saran. Serta dalam skripsi ini dilengkapi dengan daftar

pustaka yan gpenulis gunakan untuk melengkapi penyusunan skripsi ini.

Page 8: ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS BINUS …repository.utu.ac.id/231/1/I-V.pdf · Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) sangat

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kredit

2.1.1. Pengertian Kredit

Menurut Johanes (2004, h.7) kata "kredit" berasal dari bahasa Romawi

"credere" yang berarti percaya atau credo atau creditum yang berarti saya

percaya. Seseorang yang mendapatkan kredit adalah seseorang yang telah

mendapat kepercayaan dari kreditur.

Undang-undang perbankan nomor 10 tahun 1998 menyebutkan pengertian

kredit, Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat di persamakan

dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara

bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi

utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga, imbalan atau

pembagian hasil tertentu. Kredit juga didefinisikan sebagai penyerahan atas dasar

kepercayaan sejumlah uang atau barang yang dipersamakan dan wajib

dikembalikan sesuai dengan syarat-syarat yang disepakati bersama.

Adapun menurut Hasibuan (2007, h.87) mengemukakan pengertian kredit

yang lebih jelas bahwa: " Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang harus

dibayar kembali bersama bunganya oleh peminjam sesuai dengan perjanjian yang

telah disepakati".

Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 pada pasal 1 ayat 12

“Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan persetujuan atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan kesepakatan pinjam meminjam antara kreditur dan pihak lain yang

Page 9: ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS BINUS …repository.utu.ac.id/231/1/I-V.pdf · Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) sangat

7

dapat mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka

waktu dengan jumlah bunga imbalan atau pembagian hasil keuntungan. (Untung,

2000, h.1).

Sedangkan menurut Suyatni, (2002, h.12) memberikan definisi kredit

sebagai berikut: Kredit dapat pula berarti bahwa pihak kesatu memberikan

prestasi baik berupa barang, uang atau jasa kepada pihak lain, sedangkan kontra

prestasi akan diterima kemudian dalam jangka waktu tertentu".

Berdasarkan pengertian diatas nampak bahwa suatu fungsi pokok dari

kredit pada dasaraya adalah untuk pemenuhan jasa pelayanan terhadap kebutuhan

masyarakat dalam rangka mendorong dan melancarkan kegiatan usaha berbagai

bidang yang semua itu untuk meningkatkan taraf hidup rakyat dalam hal ini

mempermudah mendapatkan modal usaha.

Jadi tujuan suatu pemberian kredit antara lain:

a. Mencari Keuntungan

Yaitu bank yang dalam kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat

dan menyalurkan kembali dalam bentuk kredit kepada masyarakat bertujuan untuk

memperoleh hasil dari pemberian kredit dalam bentuk bunga yang diterima oleh

bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada

nasabah yang menggunakan jasa bank tersebut.

b. Membantu usaha nasabah

Tujuan lainnya adalah untuk membantu usaha nasabah yang mengalami

devisit anggaran (kekurangan dana), baik dana investasi maupun dana modal

kerja. Adapun dana tersebut akan dapat mengembangkan dan memperluas

usahanya.

Page 10: ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS BINUS …repository.utu.ac.id/231/1/I-V.pdf · Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) sangat

8

c. Membantu pemerintah

Keuntungan bagi pemerintah dengan pemberian kredit adalah:

1. Penerimaan pajak

2. Membuka kesempatan kerja

3. Meningkatkan jumlah barang dan jasa yang beredar di masyarakat.

2.1.2. Unsur-Unsur Kredit

Oleh karena itu ada 4 (empat) kredit yang digambarkan sebagi berikut :

(Untung, 2000, h.2)

1. Kepercayaan berarti bahwa pemberi kredit dalam memberi kredit yakin

bahwa prestasi yang diberikanya baik dalam bentuk uang, barang atau jasa,

akan benar-benar diterimanya kembali dalam jangka waktu tertentu dimasa

yang akan datang.

2. Tenggang waktu yaitu waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi

dengan kontra prestasi yang akan diterima pada masa yang datang.

3. Degree of risk (resiko) yang akan dihadapi sebagai berikut adanya jangka

waktu yang memisakan antara pemberi prestasi dan kontra prestasi yang akan

diterima dikemudian hari. Semakin panjang jangka waktu keredit yang

diberikan maka semakin tinggi pula tingkat resikonya,sehingga terdapat unsur

ketidak tentuan yang tidak dapat diperhitungkan.

4. Prestasi atau obyek kredit itu tidak saja diberikan dalam bentuk uang tetapi

juga dapat berbentuk barang atau jasa namun karena kehidupan ekonomi

modern sekarang ini didasarkan pada uang, maka transaksi kredit yang

menyangkut uanglah yang sering kita jumpai dalam praktek perkreditan.

Page 11: ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS BINUS …repository.utu.ac.id/231/1/I-V.pdf · Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) sangat

9

Gambar 1. Unsur – Unsur Kredit

2.1.3. Jenis-jenis kredit

Kredit terdiri dari beberapa jenis, bila dilihat dari berbagai sudut pandang,

dalam hal ini macam atau jenis kredit yang ada juga tidak bisa dipisahkan dari

kebijaksanaan perkreditan yang digariskan sesuai dengan tujuan pembangunan.

Pada mulanya kredit didasarkan atas dasar kepercayaan murni yaitu berbentuk

kredit perorangan karena kedua bela pihak saling mengenal. Dengan

berkembangnya waktu, maka bekembang pula unsur-unsur lain yang menjadi

landasan kredit, sehingga berkembang berbagai jenis kredit. (Untung, 2000, h.4-

5).

Dari segi lembaga pemberi kepada penerima kredit yang menyangkut

struktur pelaksanaan kredit di indonesia, maka jenis kredit dapat digolongkan

sebagi berikut : (Untung, 2000, h. 5 )

1. Kredit perbankan kepada masyarakat untuk kegiatan usaha.

2. Kredit likuidasi yaitu kredit yang diberikan oleh Bank sentral kepada bank-

bank yang beroperasi di Indonesia.

3. Kredit langnsung, kredit ini diberikan oleh Bank Indonesia kepada lembaga

pemerintah.

Kepercayaan

Resiko

Unsur Kredit

prestasi

waktu

Page 12: ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS BINUS …repository.utu.ac.id/231/1/I-V.pdf · Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) sangat

10

Dari segi tujuan penggunaanya kredit dikelompokan menjadi :

1. Kredit kumulatif yaitu kredit uang diberikan oleh bnak pemerintah atau bank

swasta kepada perorangan untuk pembiayaan keperluan konsumsinya.

2. Kredit produktif yaitu terbagi atas 2 makna :

a. Kredit investasi adalah kredit yang ditujukan untuk pembiayaan modal tetap,

berupa peralatan produksi,gedung dan mesi-mesin.

b. Kredit eksploitasi yaitu kredit yang ditujukan untuk membiayai kebutuhan

dan usaha akan modal kerja yang berupa, persediaan bahan baku, persediaan

produk akhir, barang dalam proses serta piutang.

c. Perpaduan antara kredit konsumtif dan kredit produktif.

Secara umum jenis-jenis kredit yang dikeluarkan oleh bank dapat dilihat

dari berbagai segi adalah:

1) Dari segi jangka waktu

a) Kredit jangka pendek

Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun atau

paling lama satu tahun dan biasanya untuk keperluan modal kerja. Contohnya

untuk peternakan misalnya kredit peternakan ayam atau jika untuk pertanian

misalnya tanaman padi dan palawija

b) Kredit jangka menengah

Jangka waktu kreditnya berkisar antara satu tahun sampai tiga tahun,

dan biasanya kredit ini untuk melakukan investasi.

c) Kredit jangka panjang

Merupakan kredit yang masa pengembaliannya paling lama, yaitu diatas

tiga tahun atau lima tahun dan biasanya untuk keperluan investasi jangka panjang.

Page 13: ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS BINUS …repository.utu.ac.id/231/1/I-V.pdf · Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) sangat

11

2) Dari segi kolektibilitas

a) Kredit lancar (pas)

Adalah kredit yang kriterianya antara lain pembayaran angsuran pokok

dan bunga tepat waktu, memiliki mutasi rekening yang aktif, dan bagian dari

kredit yang dijamin dengan angsuran tunai.

Suatu kredit dapat dikatakan lancar apabila :

1. Pembayaran angsuran pokok dan/atau bunga tepat waktu.

2. Memiliki mutasi rekening yang aktif.

3. Bagian kredit yang dijamin dengan agunan tunai (cash collateral).

b) Kredit dalam perhatian khusus (special mention)

Adalah kredit yang kriterianya antara lain terdapat tunggakan angsuran

pokok dan atau bunga yang belum melampaui sembilan puluh hari, kadang-

kadang terjadi cerukan, mutasi rekening relatif aktif jarang teriadi pelanggaran

terhadap kontrak vang dijanjikan dan didukung oleh pinjaman baru.

Dikatakan dalam perhatian khusus apabila memenuhi kriteria antara lain:

1. Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan/atau bunga yang belum

melampaui 90 hari.

2. Kadang - kadang terjadi cerukan

3. Jarang terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan.

4. Mutasi rekening relatif rendah.

5. Didukung dengan pinjaman baru.

c) Kurang lancar (substandard)

Yang dimaksud kredit kurang lancar adalah kredit yang mempunyai

kriteria antara lain terdapat tunggakan angsuran pokok dan atau bunga yang telah

Page 14: ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS BINUS …repository.utu.ac.id/231/1/I-V.pdf · Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) sangat

12

melampaui sembilan puluh hari, sering terjadi cerukan, frekuensi mutasi rekening

relatif rendah, terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang telah diperjanjikan lebih

dari sembilan puluh hari dan dokumen pinjaman lemah.

Dikatakan kurang lancar apabila memenuhi kriteria diantaranya ;

1. Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan/atau bunga yang

melampaui 90 hari.

2. Sering terjadi cerukan.

3. Terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan lebih dari 90 hari

4. Frekuensi mutasi rekening relatif rendah.

5. Terdapat indikasi masalah keuangan yang dihadapi debitur.

6. Dokumen pinjaman yang lemah.

d) Kredit diragukan (doubtful)

Kredit diragukan adalah kredit yang kriterianya terdapat tunggakan

angsuran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 180 hari, terjadi cerukan

yang permanen terjadi wan prestasi lebih dari 180 hari, terjadi kapitalisasi bunga

dan dokumen hukum yang lemah baik untuk perjanjian kredit maupun

peningkatan jaminan.

Dikatakan diragukan apabila memenuhi kriteria diantaranya :

a. Terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga yang telah melampaui 180

hari.

b. Terjadi cerukan yang bersifat permanen.

c. Terjadi wanprestasi lebih dari 180 hari.

d. Terjadi kapitalisasi bunga.

Page 15: ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS BINUS …repository.utu.ac.id/231/1/I-V.pdf · Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) sangat

13

e. Dokumen hukum yang lemah, baik untuk perjanjian kredit maupun pengikatan

jaminan.

e) Kredit macet

Adalah kredit yang memiliki kriteria antara lain terdapat tunggakan

angsuran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 270 hari, kerugian

operasional ditutupi dengan pinjaman baru, dari segi hukum maupun kondisi

pasar, jaminan tidak dapat dicairkan pada nilai wajar.

Dikatakan macet apabila memenuhi kriteria antara lain :

a. Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan/atau bunga yang telah

melampaui 270 hari.

b. Kerugian operasional ditutup dengan pinjaman baru.

c Dari segi hukum dan kondisi pasar, jaminan tidak dapat dicairkan pada nilai

yang wajar.

Menurut Suharno (2003, h.102). "Kredit macet atau problem loon adalah

kredit yang mengalami kesulitan pelunasan akibat adanya faktor-faktor atau unsur

kesengajaan atau karena kondisi diluar kemampuan debitur".

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kegagalan kredit

sehingga perlu dilakukan analisis sebelum dana disalurkan kepada calon debitur

antara lain:

a. Faktor Internal

1) Adanya self dealing atau tindak kecurangan dari aparat pengelola kredit.

2) Bank terlalu mengfokuskan terhadap jaminan

3) Bank terlalu mengejar target

4) Bank terlambat mencairkan pinjaman.

Page 16: ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS BINUS …repository.utu.ac.id/231/1/I-V.pdf · Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) sangat

14

5) Kekurangan pengetahuan teknis pada pengelolaan kredit.

6) Pengelola kredit tidak tegas dan lemah melakukan monitoring penggunaan

kredit.

7) Kebijakan kredit yang tidak tepat.

b. Faktor Eksternal

1. Kebijakan pemerintah (sosial, politik, ekonomi) yang berpengaruh

terhadap operasional perusahaan.

3) Terjadinya bencana alam, kerusuhan yang merusak usaha debitor.

4) Itikad buruk dari debitur.

5) Adanya penyalahgunaan fasilitas kredit.

6) Pemalsuan usaha.

7) Menggunakan anggunan milik pihak ketiga.

8) Debitur melarikan diri.

9) Jaminan yang tidak marketable, sehingga sulit melakukan likuidasi pada saat

kredit macet. .

Terhadap kredit yang mengalami kemacetan sebaiknya dilakukan

penyelamatan sehingga bank tidak mengalami kerugian. Usaha penyelesaian

tingkat awal dilakukan dengan cara memberikan teguran atau peringatan lisan

atau tertulis kepada debitur.

3) Dari Segi Tujuan Dan Kegunaannya

a) Kredit investasi

Kredit yang biasanya untuk perluasan usaha atau untuk membangun

proyek/pabrik dimana masa pemakaiannya untuk satu periode yang relatif lebih

Page 17: ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS BINUS …repository.utu.ac.id/231/1/I-V.pdf · Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) sangat

15

lama dan biasanya kegunaan kredit ini adalah untuk kegiatan utama suatu

perusahaan.

b) Kredit modal kerja

Merupakan kredit yang dipergunakan untuk keperluan meningkatkan

produksi dalam operasionalnya. Kredit modal kerja merupakan kredit yang

dicairkan untuk mendukung kredit investasi yang sudah ada.

c) Kredit konsumtif

Merupakan kredit yang dipergunakan untuk konsumsi secara pribadi,

misalnya untuk perumahan, kredit mobil dan lain sebagainya.

4) Dari segi jaminan

a) Kredit Dengan Jaminan

Merupakan kredit yang diberikan dengan suatu jaminan tertentu artinya

setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi oleh jaminan yang diberikan

debitur.

b) Kredit Tanpa Jaminan

Yaitu kredit yang diberikan tanpa jaminan ataupun orang tertentu. Hanya

melihat prospek usaha, karakter serta loyalitas sicalon debitur selama

berhubungan dengan yang bersangkutan.

2.1.4. Analisa Pemberian Kredit

Kredit pada awal perkembanganya mengarahkan fungsinya untuk

merangnsang kedua bela pihak untuk tujuan pencapaian kebutuhan baik dalam

bidang usaha maupun untuk kebutuhan sehari-hari. Adapun pihak yang memberi

kredit secara material dan harus mendapatkan rentabilitas berdasarkan

Page 18: ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS BINUS …repository.utu.ac.id/231/1/I-V.pdf · Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) sangat

16

perhitungan yang wajar dari modal yang dijadikan obyek kredit dan secara

spiritual mendapatkan kepuasan karena dapat membantu pihak lain untuk

mencapai kemajuan.

Secara garis besar fungsi kredit dalam kehidupan perekonomian

perdagangan dan keuangan yaitu sebagai berikut :

1. Kredit dapat meningkatkan daya guna dari uang

2. Kredit dapat meningkatkan daya guna dari uang

3. Kredit dapat meningkatkan peredaran dan lalulintas uang

4. Kredit adalah salah satu stabilitas ekonomi

5. Kredit menimbulkan kegairahan berusaha masyarakat

6. Kredit adalah jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional

7. Kredit juga sebagai alat hubungan ekonomi internasional

Dari segi lembaga pemberi dan penerima kredit yang menyangkut

pelaksanaan kredit di Indonesia, maka jenis kredit dapat digolongkan menjadi :

1. Kredit perbankan kepada masyarakat untuk kegiatan usaha dan

konsumsi.Kredit ini diberikan oleh bank pemerintah atau bank swata kepada

dunia usaha guna membiayai sebagian kebutuhan permodalan dan atau kredit

dari bank kepada indifidu untuk membiayai pembelian kebutuhan hidup yang

berupa barang maupu jasa.

2. Kredit likuiditas yaitu kredit yang diberikan oleh bank sentral kepada bank-

bank yang beroprasi di Indonesia yang selanjutnya digunakan sebagai dunia

usaha untuk membiayai kegiatan perkreditan.

3. Kredit langsung merupakan kredit yang diberikan oleh Bank Indonesia

kepada lembaga pemerintah, atau semi pemerintah misalnya Bank Indonesia

Page 19: ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS BINUS …repository.utu.ac.id/231/1/I-V.pdf · Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) sangat

17

memberikan kredit langnsung kepada bulog dalam rangka pelaksanaan

program pengadaan pangan atau pemberian kredit langnsung kepada

pertanian atau kepada pihak ketiga lainya.

Dalam menanggapi permohonan kredit, pihak bank melakukan evaluasi

terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan calon debitur dalam

menjalankan kewajibanya. Hal ini damaksudkan untuk menghindari

(memperkecil) resiko yang mungkin timbul dan memastikan bahwa kredit yang

diberikan akan aman, artinya baik kredit maupun bunganya dapat dibayar sesuai

dengan waktu yang disepakati..

Menurut Dendawijaya (2005. h.88), bahwa :

Analisis atau nilai kredit suatu proses yang dimaksudkan untuk

menganalisis atau menilai suatu permohonan kredit yang diajukan oleh calon

debitur kredit sehingga dapat memberikan keyakinan kepada pihak bank bahwa

proyek yang dibiayai dengan kredit bank cukup layak (feasible)

Pelaksanaan analisis kredit berpedoman pada UU No. 10 Tahun 1998

tentang perubahan UU No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan, khususnya pasal 1

ayat (11), pasal 8, dan pasal 29 ayat (3). Dengan adanya analisis kredit ini, dapat

dicegah secara dini kemungkinan terjadinya default oleh calon debitur.

Menurut Kasmir (2000) bahwa untuk mengetahui layak atau tidaknya

suatu kredit, perlu dilakukan analisis kepada calon debitur yaitu analisis 5 C dan 7

P. Penilaian kredit dengan metode analisis 5 C adalah sebagai berikut:

a. Character (watak)

Analisis ini untuk mengetahui watak yang berkaitan dengan integritas dari

calon nasabah, integritas ini sangat menentukan kemauan membayar kembali

Page 20: ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS BINUS …repository.utu.ac.id/231/1/I-V.pdf · Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) sangat

18

nasabah atas kredit yang telah dinikmatinya. Orang yang memiliki karakter yang

baik akan berusaha untuk membayar kreditnya dengan berbagai cara.

b. Capital (modal)

Analisis ini berkaitan dengan nilai kekayaan yang dimiliki calon nasabah

yang biasanya diukur dari modal sendiri yaitu total aktiva dikurangi total

kewajiban (untuk perusahaan).

c. Capacity (kemampuan)

Adalah penilaian terhadap calon debitur dan dalam kemampuan untuk

memenuhi kewajiban yang telah disepakati dalam perjanjian akad kredit yaitu

melunasi utang pokok dan bunga.

d. Collateral (jaminan)

Berdasarkan ketentuan pemerintah/Bank Indonesia, setiap pemberian kredit

harus didukung oleh adanya agunan yang memadai, kecuali untuk program-

program pemerintah, karena kredit pada dasarnya mengandung risiko.

e. Condition of economy (kondisi ekonomi)

Kondisi perekonomian akan mempengaruhi kegiatan dan prospek usaha

peminjam, dalam rangka proyeksi pemberian kredit,kondisi perekonomian harus

pula dianalisis (paling sedikit selama jangka waktu kredit).

Penilain kredit dengan menggunakan metode analisis 7 P adalah

sebagai berikut:

a. Personality

Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-

hari maupun masa Iaiunya yang mencakup sikap, emosi, tingkah laku dan

tindakan nasabah dalam menghadapi suatu masalah.

Page 21: ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS BINUS …repository.utu.ac.id/231/1/I-V.pdf · Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) sangat

19

b. Party

Mengklasiflkasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau golongan-

golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya, sehingga

nasabah dapat digolongkan ke golongan tertentu dan akan mendapatkan fasilitas

berbeda dari bank.

c. Payment

Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah

diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit. Semakin

banyak sumber penghasilan debitur maka akan semakin baik. Sehingga jika salah

satu usahanya merugi akan dapat ditutupi sektor lainya.

d. Prospect

Yaitu untuk menilai usaha nasabah dimasa yang akan datang

menguntungkan atau tidak, dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya.

Hal ini penting mengingat jika suatu fasilitas kredit yang dibiayai tanpa

mempunyai prospek, bukan hanya bank yang rugi tetapi juga nasabah.

e. Purpose

Yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk

jenis kredit yang diinginkan nasabah. Tujuan pengambilan kredit dapat

bermacam-macam. Seperti modal kerja atau investasi, konsumtif atau produktif.

f. Profitability .

Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba.

Profitability diukur dari periode ke periode apakah akan tetap sama atau akan

semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang diperolehnya.

Page 22: ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS BINUS …repository.utu.ac.id/231/1/I-V.pdf · Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) sangat

20

g. Protection

Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan mendapatkan

perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan barang atau maupun jaminan

asuransi.

2.1.5. Prosedur Pemberian Kredit

Prosedur perkreditan adalah rangkaian kegiatan pemberian kredit yang

terkoordinir dilakukan berulang ulang untuk melaksanakan aktivitas

perusahaan. Proses permohonan kredit simpan pinjam dapat digambarkan

sebagi berikut :

Gambar 2. Skema Prosedur Pemberian Kredit

Permohonan Kredit

Keputusan Menyetujui/

Menolak

Pencairan Kredit

Analisa Kredit

Pelunasan Kredit

Administrasi Kredit

Pengawasan Kredit

ditolak disetujui

Page 23: ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS BINUS …repository.utu.ac.id/231/1/I-V.pdf · Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) sangat

21

2.2. Pendapatan

2.2.1. Pengertian Pendapatan

Pendapatan menurut Tuanakotta (2004, h.152) menyatakan bahwa

“Pendapatan (Revenue) dapat didefinisikan secara umum sebagai hasil dari suatu

perusahaan. Pendapatan adalah darah kehidupan dari suatu perusahaan.

Mengingat pentingnya sangat sulit mendefinisikan pendapatan sebagai unsur

akuntansi pada dirinya sendiri. Pada dasarnya pendapatan adalah kenaikan laba.

Seperti laba pendapatan adalah proses arus penciptaan barang atau jasa oleh suatu

perusahaan selama suatu kurun waktu tertentu. Umumnya, pendapatan dinyatakan

dalam satuan moneter (uang)”.

Pengertian pendapatan adalah salah satu aktiva lancar yang penting, karena

menyangkut kegiatan operasi perusahaan. Pendapatan merupakan bagian yang

penting baik untuk perusahaan jasa maupun perusahaan perdagangan.

Pengertian pendapatan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2002, h.23)

dalam buku “Standar Akuntansi Keuangan” adalah sebagai berikut “Pendapatan

adalah Arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal

perusahaan selama satu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan

ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal”.

Sedangkan pendapatan menurut Kusnadi (2000, h.9) bahwa “Pendapatan

adalah suatu penambahan aktiva (harta) yang mengakibatkan bertambahnya

modal tetapi bukan karena penambahan modal dari pemilik atau bukan hutang

melainkan melalui penjualan barang atau jasa kepada pihak lain, karena

pendapatan ini dapat dikatakan sebagai kontra prestasi yang diterima atas jasa-jasa

yang telah diberikan kepada pihak lain“.

Page 24: ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS BINUS …repository.utu.ac.id/231/1/I-V.pdf · Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) sangat

22

Pendapatan menurut Tuanakotta (2004, h.153) bahwa “Pendapatan adalah

inflow of assets ke dalam perusahaan sebagai akibat penjualan barang dan jasa”.

Dari pengertian di atas Peneliti menyimpulkan bahwa pendapatan adalah

suatu jumlah yang diperoleh dari hasil penjualan barang atau jasa yang dilakukan

oleh suatu perusahaan.

2.2.2. Jenis-jenis Pendapatan

Jenis-jenis pendapatan menurut Kusnadi (2000, h.19) adalah sebagai

berikut :

1. Pendapatan Operasi

Pendapatan operasi dapat diperoleh dari dua sumber yaitu :

a. Penjualan kotor

Penjualan kotor adalah penjualan sebagaimana tercantum dalam faktur atau

jumlah awal pembebanan sebelum dikurangi penjualan return dan potongan

penjualan.

b. Penjualan bersih

Penjualan bersih adalah penjualan yang diperoleh dari penjualan kotor

dikurangi return penjualan ditambah dengan potongan penjualan lain-lain.

2. Pendapatan non operasi

Pendapatan non operasi dapat diperoleh dari dua sumber yaitu :

a. Pendapatan bunga

Pendapatan bunga adalah pendapatan yang diterima perusahaan karena telah

meminjamkan uangnya kepada pihak lain

Page 25: ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS BINUS …repository.utu.ac.id/231/1/I-V.pdf · Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) sangat

23

b. Pendapatan sewa

Pendapatan sewa adalah pendapatan yang diterima perusahaan karena telah

menyewakan aktivanya untuk perusahaan lain.

Berdasarkan uraian diatas Peneliti menyimpulkan bahwa jenis-jenis

pendapatan terdiri dari pendapatan operasi yang diperoleh dari penjualan kotor

dan penjualan bersih, pendapatan non operasi diperoleh dari pendapatan bunga

dan poendapatan sewa.

2.3. Hubungan Kredit dengan Pendapatan

Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang harus dibayar kembali

bersama bunganya oleh peminjam sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.

Sedangkan kredit adala suatu jumlah yang diperoleh dari hasil penjualan barang

atau jasa yang dilakukan oleh suatu usaha.

Kredit dapat pula berarti bahwa pihak kesatu memberikan prestasi baik

berupa barang, uang atau jasa kepada pihak lain, sedangkan kontra prestasi akan

diterima kemudian dalam jangka waktu tertentu. Sehingga pemberian kredit

kepada pedagang kelontong akan memberikan suatu motivasi dan semangat

karena dapat menunjang kondisi baru dalam dunia usahanya.

Jadi pada dasarnya hubungan pemberian kredit dengan pendapatan sangat

erat karena pemberian kredit merupakan salah satu pendukung dalam kelancaran

peningkatan pendapatan. Oleh karena itu, dengan adanya pemberian kredit maka

pihak pedagang kelontong akan sangat terbantu dalam pengembangan usahanya.

Page 26: ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS BINUS …repository.utu.ac.id/231/1/I-V.pdf · Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) sangat

24

2.4. Pengaruh Kredit Terhadap Pendapatan

Pemberian kredit oleh pihak pemberi pinjaman mempunyai fungsi dan

tujuan tertentu yang untuk mencari keuntungan, membantu nasabah, dan

membantu pemerintah dalam meningkatkan stabilitas ekonomi. Menurut Kasmir

yang dalam bukunya yang berjudul “Dasar-dasar Perbankan” : pemberian kredit

itu sendiri meningkatkan daya guna uang maupun barang, mendorong dan

memperlancar produksi dan konsumsi yang pada akhirnya untuk meningkatkan

taraf hidup orang banyak.

Dengan demikian pemberian kredit memiliki peran yang sangat penting

dalam perkembangan perokonomian karena adanya dorongan terhadap

peningkatan pendapatan setiap jenis usaha.

2.5. Kondisi Koppas Binus di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten

Aceh Barat

Dewasa ini banyak bermunculan koperasi-koperasi baru, baik yang sudah

mandiri maupun yang belum mandiri, sehingga mengakibatkan persaingan dalam

rangka mengembangkan usahanya. Untuk mengantisipasi persaingan antar

koperasi maupun badan usaha lainnya, diperlukan suatu sistem pengolahan dan

manajemen koperasi yang baik.

Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha (Koppas Binus) merupakan salah

satu koperasi yang masih aktif dan telah berdiri diantara banyak pesaing disekitar

lokasi di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat. Sebagai salah satu

Koperasi, Koppas Binus mendapat apresiasi dari berbagai pedagang pasar bina

usaha. Hal ini dikarenakan Koppas Binus memberikan pelayanan jasa yang baik

Page 27: ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS BINUS …repository.utu.ac.id/231/1/I-V.pdf · Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) sangat

25

sehingga bagi nasabah dapat dipergunakan untuk meningkatkan pendapatan juga

memberikan peluang usaha/kerja melalui peminjaman krdit yang diberikan. Selain

itu Koppas Binus terus mendapatkan pinjaman modal dari berbagai Instansi

terkait dengan terus bertambahnya jumlah nasabah.

Namun, Koppas Binus juga mengalami kendala dalam penagihan kredit

karena terdapat beberapa nasabah yang mengalami penunggakan. Penunggakan

yang terjadi dikomunikasikan dengan baik dan akan memberikan teguran lisan

serta teguran secara tertulis. Sehingga resiko yang terjadi bagi nasabah dan

Koppas Binus itu sendiri dapat teratasi.

2.6. Penelitan Terdahulu

Penelitian ini dengan judul Analisis Pengaruh Kredit Koppas Binus

(Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) Terhadap Pendapatan Pedagang

Kelontong di Gampong Ujong Baroh Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten

Aceh Barat belum pernah di lakukan penelitian, tapi penelitian ini sudah

pernah di lakukan oleh beberapa peneliti sebelumnnya, namun hasil dan

kesimpulannya berbeda karena metode analisis dan konsentrasi penelitian yang

mengarah pada satu kajian yang lebih spesifik. Berikut beberapa penelitian

yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis :

1. Dalam penelitian Rita (2004) meneliti tentang Analisis Pengaruh

Pemberian Kredit Terhadap Peningkatan Pendapatan Usaha Kecil dan

Menengah (Studi kasus : PT. BPR Laksana Abadi Sunggal Medan).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa pendapatan nasabah

sebelum menerima kredit sama saja dengan pendapatan nasabah setelah

Page 28: ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS BINUS …repository.utu.ac.id/231/1/I-V.pdf · Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) sangat

26

menerima kredit. Ini berarti kredit tidak dapat meningkatkan pendapatan. Hal

ini bisa disebabkan karena jumlah kredit yang diberikan kecil, sedangkan

jumlah penambahan pendpatan yang terjadi kecil (perubahan tidak begitu

berarti). Penyebab lain bisa terjadi karena penggunaan kredit yang diberikan

tidak seluruhnya untuk pengembangan usaha tetapi untuk konsumsi pribadi

yang bukan membantu produktivitas usaha, halini dapat menimbulkan

dampak yang kurang baik baik pengembangan usaha debitur. Dengan jumlah

pendapatan pelaku usaha kecil antara sebelum dan sesudah mendapat

pinjaman dari PT. BPR Laksana Abadi Sunggal menunjukkan tidak ada

perbedaan yang berarti. Maka itu berarti PT. BPR Laksana Abadi Sunggal

dinilai tidak dapat memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan

usaha yang berdampak langsung terhadap peningkatan pendapatan para

pelaku usaha kecil di Medan yang telah diberikan kredit

2.7. Hipotesis

Adapun hipotesis penelitian ini adalah “Diduga bahwa pemberian kredit

dari Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) berpengaruh positif

terhadap Pendapatan Pedagang Kelontong di Gampong Ujong Baroh Kecamatan

Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”.

Page 29: ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS BINUS …repository.utu.ac.id/231/1/I-V.pdf · Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) sangat

III. METODE PENELITIAN

3.1. Populasi dan Sampel

3.1.1. Populasi

Adapun populasi penelitian ini adalah seluruh kelompok peminjam pada

Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) di Kecamatan Johan

Pahlawan Kabupaten Aceh Barat. Arikunto (2001, h.107) mengemukakan bahwa

apabila subjek penelitian kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semuanya dan

apabila jumlah populasi lebih dari 100 orang, maka diambil 10-15% atau 20-25%

atau lebih.

Adapun populasi penelitian ini adalah seluruh kelompok peminjam pada

Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) Kabupaten Aceh Barat

sebanyak 120 orang.

3.1.2. Sampel

Berdasarkan populasi diatas maka teknik pengambilan sampel

menggunakan teknik secara acak (Random Samplng) sebanyak 15 orang dari 120

orang

3.2. Data Penelitian

Untuk keperluan analisis, maka dalam penelitian ini digunakan data

sekunder dan primer yaitu :

a. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh berupa data yang sudah diolah

maupun belum diolah. Dalam penelitian ini data – data sekunder yang digunakan

Page 30: ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS BINUS …repository.utu.ac.id/231/1/I-V.pdf · Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) sangat

28

yaitu Data dari Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) Kabupaten

Aceh Barat, Buku – buku ekonomi, kredit dan pendapatan yang diperoleh dari

perpustakaan Fakultas Ekonomi dan perpustakaan Universitas Teuku Umar,

Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Aceh Barat serta literatur –

literatur penunjang lainnya.

b. Data Primer

Sumber data yang diperoleh terdiri dari data primer yaitu data yang

diperoleh langsung dari nasabah Koppas Binus khususnya Pedagang Kelontong

Pasar Bina Usaha Gampong Ujong Baroh Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten

Aceh Barat dengan cara wawancara dengan menggunakan quisioner/angket.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik kuantitatif antara lain :

a. Studi Pustaka (Library Research)

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan yaitu

dengan cara membaca buku – buku dan literature lainnya yang diperlukan.

b. Penelitian Lapangan (Field Research)

Pada metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data secaralangsung

yaitu penulis mendatangi instansi-instansi yang relevan misalnya Kantor Koppas

Binus, Pedagang-Pedagang Kelontong, Pedagang sayur, Pedagang Ikan serta

Warung Warung Kopi dan Warung nasi di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten

Aceh Barat.

Page 31: ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS BINUS …repository.utu.ac.id/231/1/I-V.pdf · Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) sangat

29

3.4. Model Analisis Data

Untuk menganalisis hubungan antar variabel dalam penelitian ini

menggunakan teknik analisis regresi linear sederhana, Analisis Korelasi, dan Uji t.

a. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis ini untuk melihat pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel

bebas (X) terhadap variabel tertikat (Y), dengan rumusan sebagai berikut

(Supranto 2011, h.179) :

Y = a + bx + e ........................................................................... (1)

Dimana :

Y = Variabel terikat (Pendapatan)

a = Intercept

b = Koefisien Regresi

X = Variabel bebas (Kredit)

e = Errror term

b. Koefisien Determinasi (r)

Model ini untuk mengukur tingkat hubungan antara variabel bebas (X)

dengan variabel terikat (Y), dengan rumusan sebagai berikut

(Hasan 2002, h.233)

𝐫 =𝐧Ʃ𝐗𝐘− Ʃ𝐗Ʃ𝐘

𝒏Ʃ𝐗𝟐 (Ʃ𝐗)𝟐 − 𝒏Ʃ𝐘𝟐 − (Ʃ𝐘)𝟐 ……………… . . (𝟐)

Page 32: ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS BINUS …repository.utu.ac.id/231/1/I-V.pdf · Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) sangat

30

Dimana :

r = Koefisien Korelasi

n = Jumlah Sampel

X = Kredit

Y = Pendapatan

c. Koefisien Determinasi (r2)

Model Koefisien Determinasi ini sering juga disebut dengan koefisien

penentu digunakan untuk melihat besarnya pengaruh nilai variabel X dengan

variabel Y, dengan rumusan sebagai berikut :

(Hasan 2002, h.233)

KP = r2x100% ……………………………………………. (3)

Dimana :

KP = Besarnya koefisien penentu (determinasi)

r = Koefisien korelasi

d. Uji t

Uji t merupakan uji yang digunakan untuk melihat signifikan dari

pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel bebas (Koppas Binus) terhadap

variabel terikat (Pendapatan UKM), dapat dirumuskan sebagai berikut :

(Hasan 2002, h.233)

𝒕 =𝐫 𝒏 − 𝒓𝟐

𝟏 − 𝒓𝟐……………………… . . (𝟒)

Page 33: ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS BINUS …repository.utu.ac.id/231/1/I-V.pdf · Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) sangat

31

Dimana :

n = Jumlah sampel

r = Koefisien korelasi

3.5. Defenisi Operasional Variabel

Agar tidak menimbulkan perngetian ganda tentang variabel - variabel

utama pada penelitian ini, maka akan dijelaskan definisi masing-masing variabel

sebagai berikut:

a. Kredit (X) adalah kredit KOPPAS BINUS pedagang kelontong di

Gampong Ujong Baroh Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh

Barat tahun 2014 diukur dalam satuan rupiah (Rp)

b. Pendapatan (Y) adalah pendapatan pedagang kelontong di Gampong

Ujong Baroh Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat tahun

2015 diukur dalam satuan rupiah (Rp) .

3.6. Pengujian Hipotesis

Berdasarkan pengujian hipotesis dalam penilitian ini maka diperoleh

apabila:

a. H0 ; β = 0, artinya tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel

X (Kredit) terhadap variabel Y (Pendapatan) di Kabupaten Aceh Barat.

b. H1 ; β ≠ 0, artinya terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel X

(Kredit) terhadap variabel Y (Pendapatan) di Kabupaten Aceh Barat.

Page 34: ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS BINUS …repository.utu.ac.id/231/1/I-V.pdf · Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) sangat

32

Kriteria pengujian hepotesis yang di gunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Apabila th > tt , maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya ada pengaruh

pemberian kredit Koppas Binus terhadap peningkatan pendapatan

pedagang kelontong di Gampong Ujong Baroh Baroh Kecamatan Johan

Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.

b. Apabila th < tt , maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya tidak ada

pengaruh pemberian kredit Koppas Binus terhadap peningkatan

pendapatan pedagang kelontong di Gampong Ujong Baroh Baroh

Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.

Page 35: ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS BINUS …repository.utu.ac.id/231/1/I-V.pdf · Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) sangat

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

Bagian ini penulis akan menjelaskan tentang Analisis Pengaruh pemberian

Kredit KOPPAS BUNUS terhadap Pendapatan Pedagang Kelontong di Gampong

Ujong Baroh Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.

4.2 Gambaran Umum Lokasi Penelitian.

Salah satu kelengkapan agar perusahaan dapat berjalan, tumbuh dan

berkembang dengan baik adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia

dengan tingkat kemampuan yang baik sesuai dengan standart kebutuhan dunia

perbankan sangat di perlukan untuk menyokong perkembangan dan pertumbuhan

perusahaan. Begitu juga dengan Bq Bina Usaha ,Kebutuhan akan karyawan yang

professional dan memiliki loyalitas merupakan suatu kebutuhan yang sangat

penting di tengah persaingan dunia perbankan yang sangat ketat, Khususnya

Mikro.

Koppas Binus Adalah lembaga Keuangan yang berbadan hukum Koperasi.

Koperasi Bina Usaha Adalah unit dari Koperasi Pasar Bina Usaha Yang berbadan

Hukum 366/ BH / KOP /1.6 /II /2006 yaitu Unit Jasa Keuangan Syariah ( UJKS )

Yang Memperhatikan Undang-undang perkoperasian yaitu :

a. Undang-undang R.I.No : 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian, Intruksi

Presiden R.I. Nomor 18 Tahun 1998 Tentang peningkatan Pembinaan dan

Pengembangan Perkoperasian,

Page 36: ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS BINUS …repository.utu.ac.id/231/1/I-V.pdf · Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) sangat

b. Keputusan Menteri Negara Urusan Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah R.I. Nomor 21/KEP /MENEG /IV /2001 tentang penunjukan

Pejabat yang berwenang untuk memberikan Akte Pendirian Perusahaan

Anggaran Dasar dan Pembubaran Koperasi.

c. Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil danMenegah R.I.

Nomor 104.1 /Kep/ M.KUKM/X/2002 tentang Petunjuk Pelaksanaan

Pembentukan ,Pegesahan Akta Pendiriandan Perubahan Anggaran Dasar

Koperasi.

Koperasi Bina Usaha Lahir pada tanggal 27 Februari 2006 yang

beranggotakan 30 Orang. Yang semua Anggota berprofesi sabagai Pedagang

Pakaian,Pecah Belah dan Kelontong, Jumlah anggota pada tahun 2012 adalah 87

Orang dengan Jumlah peminjam sebanyak 984 orang dan jumlah penabung 1412

orang yang bersumber dari berbagai profesi.

Koperasi Pasar Bina Usaha ( Koppas Binus ) Adalah salah satu Koperasi

yang mendapat dana Program BRR Pada tahun 2006. Koperasi Bina Usaha

Membuka Unitnya yaitu Unit Simpan Pinjam ( USP) BQ Bina Usaha.Yang

Sekarang sudah di ubah menjadi Unit Jasa Keuangan Syariah ( U J K S ) BQ

Bina Usaha resmi di buka pada tanggal 28 Maret 2006.

Tabel 3Pendapatan Pedagang Kelontong di Gampong Ujong Baroh Kecamatan Johan

Pahlawan Kabupaten Aceh BaratNo Nama Nasabah Jumlah Kredit

(Rp)Pendapatan Per

Bulan1 Nurhabibah 5,000,000 6,200,0002 Zulhafni 15,000,000 18,200,0003 Nurhikmah 15,000,000 17,700,0004 Rita Karmila 5,000,000 5,900,000

2

Page 37: ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS BINUS …repository.utu.ac.id/231/1/I-V.pdf · Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) sangat

5 Zahari 10,000,000 12,300,0006 Erna 10,000,000 13,100,0007 Masruddin 10,000,000 12,600,0008 Sabaruddin 10,000,000 12,500,0009 Abdullah HR 20,000,000 23,600,00010 Armansyah Armiga 13,000,000 15,000,00011 Hamid B 5,000,000 6,500,00012 Junaidi 5,000,000 7,000,00013 Roni Andrian 5,000,000 6,500,00014 Mahmud 5,000,000 6,800,00015 Nurbaiti 10,000,000 12,800,000

Sumber : Hasil penelitian (Diolah 2015)

Berdasarkan tabel 3 diatas maka penulis dapat menjelaskan bahwa Jumlah

pendapatan pedagang kelontong di gampong Ujong Baroh Kecamaan Johan

Pahlawan Kabupaten Aceh Barat selama 1 (satu) bulan untuk Nurhabibah sebesar

Rp. 6.200.000, untuk Zulhafni sebesar Rp18.200.000 untuk Nurhikmah sebesar

Rp.17.700.000 untuk Rita Karmita sebesar Rp. 5.900.000 untuk Zahari sebesar

Rp. 12.300.000 untuk Erna sebesar Rp.13.100.000 untuk Masruddin sebesar Rp.

12.600.000 untuk Sabaruddin sebesar Rp. 12.500.000 untuk Abdullah HR

sebesar Rp. 23.600.000 untuk Armansyah Arniga sebesar Rp. 15.000.000 untuk

Hamid B sebesar Rp. 6.500.000 untuk Junaidi sebesar Rp. 7.000.000 untuk Roni

Adrian sebesar Rp. 6.500.000 untuk Mahmud sebesar Rp. 6.800.000 untuk

Nurbaiti sebesar Rp. 12.800.000.

Berdasarkan hasil pengamatan tabel diatas dapat peneliti simpulkan bahwa

Jumlah pendapatan pedagang kelontong di gampong Ujong Baroh Kecamaan

Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat selama 1 (satu) bulan bervariasi sesuai

dengan jumlah kredit yang di berikan oleh KOPPAS BINUS.

3

Page 38: ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS BINUS …repository.utu.ac.id/231/1/I-V.pdf · Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) sangat

4.3 Hasil Pengujian Hipotesis

Dari hasil penelitian pada tabel 3 diatas dapat dilihat bahwa pemberian

Krdit Koppas Binus berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan pedagang

kelontong di Gampong Ujong Baroh Kecamaan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh

Barat. Karena dengan adanya suplay modal yang di berikan oleh Koppas Binus

maka Jumlah pendapatan pedagang kelontong di Gampong Ujong Baroh

Kecamaan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat akan terus meningkat.

4.4 Pembahasan Penelitian

Bagian ini penulis akan membahas tentang pengaruh kredit Koppas Binus

Terhadap pendapatan pedagang kelontong di gampong Ujong Baroh Kecamaan

Johan Pahlawan Kabupaten Aceh yang akan dianalisis dengan menggunakan

model analisis regresi sederhana yang akan diolah melalui Program Statistik SPSS

17. Dari hasil penelitian diperoleh hasil akhirnya sebagai berikut :

Tabel 4Standar Deviasi Rata-rata dan Observasi

No. Variabel Rata-rata Std. Deviasi Observasi

1. Pendapatan 16.1800 .45766 15

2. Kredit 16.8733 .74218 15 Sumber : Hasil Regresi (diolah 2015)

Pada tabel 4 diatas penulis dapat menjelaskan bahwa rata-rata variabel

Pendapatan adalah 16.1800, dengan standar deviasi .45766, sedangkan Pengaruh

Kredit terhadap Pendapatan adalah untuk rata-rata diperoleh 16.8733 dan untuk

Standar Deviasi diperoleh .74218, ini berarti pemberian Kredit oleh KOPPAS

BINUS berpengaruh terhadap Pendapatan pedagang Kelontong di Gampong

ujong Baroh Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.

4

Page 39: ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS BINUS …repository.utu.ac.id/231/1/I-V.pdf · Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) sangat

4.4.1 Analisis Koefisien Korelasi dan Determinasi

Tabel 5

Hasil Koefisien Korelasi dan Determinasi

No VariabelPendapa

tanKredit

1

Person Correltion

a. Pendapatan

b. Kredit

1.000

.791

.791

1.000

2

Model

a. Koefisien Korelasi (R)

b. Koefisien Determinasi Adjusted

c. Koefisien Determinasi (R²)

.791

.626

.597

Sumber : Hasil Regresi (diolah Juli 2012)

Berdasarkan tabel 5. diatas peneliti dapat menjelaskan bahwa koefisien

korelasi pendapatan diperoleh R = 0,791 secara positif menjelaskan terdapat

hubungan yang cukup berarti antara Pengaruh Kredit (X) terhadap Pendapatan (Y)

dengan keeratan hubungan 79.1 persen. Dikarenakan apabila Kredit yang di

berikan tinggi maka Pendapatan pedagang kelontong juga akan lebih baik, begitu

juga sebaliknya, Sehingga pengaruh yang ditimbulkan juga sangat berarti.

5

Page 40: ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS BINUS …repository.utu.ac.id/231/1/I-V.pdf · Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) sangat

Adapun mengetahui kriteria pengujian hubungan atau koefisien korelasi

(KK) antar variabel menurut Hasan (2003, h.234) adalah sebagai berikut :

a. KK = 0, artinya tidak ada korelasi

b. 0 < KK ≤ 0,20 artinya korelasi sangat rendah atau lemah sekali

c. 0,20 < KK ≤ 0,40 artinya korelasi rendah atau lemah tapi pasti

d. 0,40 < KK ≤ 0,70 artinya korelasi yang cukup berarti

e. 0,70 < KK ≤ 0,90 artinya korelasi yang tinggi dan kuat

f. 0,90 < KK ≤ 1,00 korelasi yang sangat tinggi dan kuat

g. KK = 1, artinya korelasi yang sempurna.

Berdasarkan hasil pengujian ini maka dapat diketahui pengaruh Koppas

Binus (X) terhadap Pendapatan UKM Koefisien determinasi dalam penelitian ini

dapat diketahui dengan menggunakan rumus perhitungan sebagai berikut:

Koefisien determinasi = R2 x 100%

Koefisien determinasi = (0,597) x 100%

Koefisien determinasi = 59.7 %

Berdasarkan perhitungan Analisis Koefisien Korelasi dan Determinasi

penulis dapat menjelaskan bahwa nilai koefisien determinasi (R2) Adjusted

bernilai 59,7 persen. Dan menghasilkan R2 (R square) sebesar 0.791, yang dapat

diartikan bahwa 79.1 persen dapat dijelaskan oleh variabel Kredit (X). Sedangkan

sisanya sebesar 20,9 persen dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar model

penelitian.

4.4.2 Uji Regresi Linear Sederhana

Tabel 6

6

Page 41: ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS BINUS …repository.utu.ac.id/231/1/I-V.pdf · Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) sangat

Coeffesient

Model

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

t Sig.

95.0% Confidence Interval forB

B Std. Error Beta Lower Bound

Upper

Bound

1 (Constant) 24.413 1.766 13.824 .000 20.598 28.229

Kredit_X .488 .105 .791 4.666 .000 .714 .262

Sumber : Hasil Regresi (diolah 2015)

Berdasarkan hasil penelitian ini maka diperoleh persamaan regresi linear

sederhana akhir estimasi sebagai berikut :

Y = a + bx + ɛ

Y = 24.413 + 0.488X

Persamaan Regresi linear tersebut di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Konstanta

Berdasarkan persamaan tersebut dapat dilihat bahwa nilai konstanta bernilai

positif yaitu sebesar 24.413 Nilai konstanta ini menggambarkan apabila Kredit

sama dengan nol maka Pengaruh Pendapatan 24.413.

b. Koefisien Regresi dari variabel Pengaruh Kredit (X)

Berdasarkan persamaan di atas dapat dilihat bahwa nilai koefisien Kredit

bernilai positif yaitu sebesar 0.488 Dapat diartikan bahwa setiap kenaikan

kredit 1 %, maka pendapatan juga akan meningkat sebesar 0.488.

4.4.3 Uji t (parsial atau individual)

Uji t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antar

variabel bebas Kredit (X) terhadap Pendapatan (Y) secara individual dengan

tingkat kepercayaan (level of confidence 95%) yaitu :

7

Page 42: ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS BINUS …repository.utu.ac.id/231/1/I-V.pdf · Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) sangat

Berdasarkan tabel diatas nilai thitung dapat dijelaskan bahwa untuk variabel

Kredit nilai thitung > ttabel (4.666 > 1.761 .maka H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga

secara individual variabel kredit berpengaruh secara signifikan terhadap

Pendapatan pedagang Kelontong di Gampong ujong Baroh Kecamatan Johan

Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil output dari penelitian diatas variabel Kredit mempunyai

hubungan secara positif signifikan terhadap Pendapatan pedagang Kelontong di

Gampong ujong Baroh Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat yaitu

nilai thitung > ttabel thitung > ttabel (4.666 > 1.761) Hasil ini mengidentifikasikan

pemberian kredit Sangat berkaitan terhadap Pendapatan pedagang Kelontong di

Gampong ujong Baroh Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat t.

Sedangkan jika dilihat dari nilai koefisien determinasi (R2) menunjukan

bahwa Hubungan yang diberikan oleh kredit dalam mempengaruhi pendapatan R2

(R square) sebesar 0.791, yang dapat diartikan bahwa 79.1 persen dapat dijelaskan

oleh variabel Kredit (X). Sedangkan sisanya sebesar 20,9 persen dapat dijelaskan

oleh variabel lain diluar model penelitian.

8

Page 43: ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS BINUS …repository.utu.ac.id/231/1/I-V.pdf · Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) sangat

33

V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai Manfaat Program

Simpan Pinjam Perempuandi Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Variabel Independan (Manfaat, Pelayanan, Distribusi dan Modal Usaha)

dan Variabel Dependen (Perubahan Kondisi Sosial Ekonomi) memilki

nilai validitas dan reliabilitas butir yang valid.

2. Variabel Independan (Manfaat, Pelayanan, Distribusi dan Modal Usaha)

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Variabel Dependen

(Perubahan Kondisi Sosial Ekonomi) yang dibuktikan melalui persamaan

Y = 4,582+0,419Manfaat+0,282Pelayanan+0,085Distribusi+ 0,185Modal

Usaha dengan variable manfaat yang paling dominan mempengaruhi

daripada variable lain yaitu 0,419.

3. Variabel Independan (Manfaat, Pelayanan, Distribusi dan Modal Usaha)

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Variabel Dependen

(Perubahan Kondisi Sosial Ekonomi) dengan pembuktian R square 0,573

atau 57,3%.

Page 44: ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS BINUS …repository.utu.ac.id/231/1/I-V.pdf · Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) sangat

34

5.2. Saran

1. PNPM dapat terus mempertahankan program simpan pinjam

perempuan karena dapat memberikan perubahan kondisi sosil

ekonomi perempuan di kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh

Barat.

2. Kepada karyawan dapat terus meningkatkan pelayanan, distribusi

dan modal usaha yang berkelanjutan kepada perempuan masyarakat

luas.

Page 45: ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS BINUS …repository.utu.ac.id/231/1/I-V.pdf · Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) sangat

32

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi VI.

Rineka Cipta. Jakarta.

Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan ; Edisi Kedua. Ghalia

Indonesia. Jakarta.

Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya.

Ghalia Indonesia. Jakarta.

Hasibuan, Melayu. 2007. Dasar – Dasar Perbankan. Bumi Aksara. Jakarta

Yohanes, Ibrahim. 2004. Mengupas Tuntas Kredit Komersil dan Konsumtif dalam

perjanjian kredit Bank (Perspektif Hukum Dan Ekonomi). Mandar

maju. Bandung.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat.

Jakarta.

Kasmir, 2000. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada.

Kusnadi. 2001. Akuntansi Keuangan Menengah (Prinsip, Prosedur,dan Metode)

Universitas Brawijaya. Malang.

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta

Republik Indonesia. UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan UU No.7 Tahun

1992 tentang Perbankan. Jakarta

Rita, Sofia. 2004. Skripsi : Analisis Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap

Peningkatan Pendapatan Usaha Kecil Menengah (Studi Kasus : PT. BPR

Laksana Abadi Sunggal Medan). FE USU. Medan.

Suharno. 2003. Analisis Kredit. Djambatan. Jakarta.

Supranto. 2011. Statistika Teori dan Aplikasi. Erlangga. Jakarta

Suyatni. Thomas, 2002. Kelembagaan Perbankan. LP FE. Jakarta.

Untung, Budi. 2000. Kredit Perbankan di Indonesias. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Page 46: ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KOPPAS BINUS …repository.utu.ac.id/231/1/I-V.pdf · Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha) sangat

32