analisis pengaruh komponen keahlian internal...

171
ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL AUDITOR TERHADAP PENDETEKSIAN DAN PENCEGAHAN KECURANGAN (FRAUD) DI INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Eka Putri Pertiwi NIM. 106082002528 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010

Upload: vukhue

Post on 29-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL

AUDITOR TERHADAP PENDETEKSIAN DAN PENCEGAHAN

KECURANGAN (FRAUD) DI INSPEKTORAT JENDERAL

KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Eka Putri Pertiwi

NIM. 106082002528

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010

Page 2: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan
Page 3: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan
Page 4: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan
Page 5: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

ii

THE ANALYSIS INFLUENCE OF INTERNAL AUDITOR’S SKILLS COMPONENT OF FRAUD DETECTION AND PREVENTION AT INSPECTORATE GENERAL OF THE MINISTRY OF TRADE OF

REPUBLIC INDONESIA

By: Eka Putri Pertiwi

Abstract

The purpose of this research was to analyse about the influence of internal auditor’s skills component consist of knowledge component, psychological traits, cognitive abilities, decision strategies, task analysis, experience, and ethical behavior to the detection and prevention of fraud. This research used by the questionnaires. Questionnaires was distributed to the auditors of Inspectorate General of The Ministry of Trade of Republic Indonesia as much as 65 sixty five questionnaires. Number of questionnaires returned was 58 (fifty eight) questionnaires. The methods of data analysis which used was multiple regression analysis was conducted two times that was, the first regression analysis conducted to find the influence of the internal auditor’s skills component to the detection of fraud. Second, regression analysis conducted to find the influence of the internal auditor’s skills component to the prevention of fraud.

The result of this research indicated that 49% detection of fraud explained by the knowledge component, psychological characteristics, thinking skills, decision strategy, task analysis, experience, and ethical behavior. The prevention of fraud described 54.3% by the knowledge component, psychological characteristics, thinking skills, decision determine strategy, task analysis, experience, and ethical behavior. By used 0.10 of the significance level, the t test result of the first regression indicated that decision strategy (sig. 0.028), task analysis (sig. 0.057), and ethical behavior (sig. 0.006) had the significant and positive influence of fraud detection. The t test result of the second regression indicated that cognitive abilities (sig. 0.078) and ethical behavior (sig. 0.000) had the significant and positive influence of fraud prevention. Key notes: the internal auditor’s skills component, fraud detection, fraud

prevention, multiple regression analysis

Page 6: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

iii

ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL AUDITOR TERHADAP PENDETEKSIAN DAN PENCEGAHAN

KECURANGAN (FRAUD) DI INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

Oleh: Eka Putri Pertiwi

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh komponen keahlian internal auditor yang terdiri atas komponen pengetahuan, ciri-ciri psikologis, kemampuan berpikir, strategi penentuan keputusan, pengalaman, dan perilaku etis terhadap pendeteksian dan pencegahan kecurangan. Penelitian ini menggunakan data primer melalui kuesioner. Kuesioner dibagikan kepada internal auditor pada Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan Republik Indonesia sebanyak 65 (enam puluh lima) kuesioner. Kuesioner yang terkumpul sejumlah 58 (lima puluh delapan) kuesioner. Metode analisis data dilakukan dengan metode analisis regresi linear berganda yang dilakukan sebanyak dua kali yaitu, analisis pertama dilakukan mencari pengaruh komponen keahlian internal auditor terhadap pendeteksian kecurangan. Kedua, analisis regresi dilakukan untuk mencari pengaruh komponen keahlian internal auditor terhadap pencegahan kecurangan.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 49% pendeteksian kecurangan dijelaskan oleh komponen pengetahuan, ciri-ciri psikologis, kemampuan berpikir, strategi penentuan keputusan, analisis tugas, pengalaman, dan perilaku etis. Untuk pencegahan kecurangan dijelaskan sebesar 54.3% oleh komponen pengetahuan, ciri-ciri psikologis, kemampuan berpikir, strategi penentuan keputusan, analisis tugas, pengalaman, dan perilaku etis. Dengan menggunakan signifikasi 0.10, hasil uji t pada analisis regresi pertama menunjukkan bahwa variabel strategi penentuan keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan perilaku etis (sig. 0.006) memiliki pengaruh yang nyata dan positif terhadap pendeteksian kecurangan. Hasil uji t pada analisis regresi kedua menunjukkan bahwa variabel kemampuan berpikir (sig. 0.078) dan perilaku etis (sig. 0.000) memiliki pengaruh yang nyata dan positif terhadap pencegahan kecurangan. Kata kunci: komponen keahlian internal auditor, pendeteksian kecurangan,

pencegahan kecurangan, analisis regresi linear berganda

Page 7: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

i

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi:

Nama : Eka Putri Pertiwi

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 1 Desember 1987

Alamat : Jl. Dewi Sartika No. 49 RT. 003/01 Ciputat

Telpon : 021 – 7429986 / 08998272735

Riwayat Pendidikan:

TK Bunga Mawar Ciputat

SD Negeri Ciputat IX 1994 – 2000

SMP Negeri 85 Jakarta 2000 – 2003

SMU Negeri 34 Jakarta 2004 – 2006

Pelatihan-Pelatihan:

Kursus Bahasa Inggris di LIA Ciputat 2009 – 2010

Kursus Komputer di Nurul Fikri Ciputat 2009

Data Orang Tua:

Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, yaitu pasangan dari:

Nama Ayah : Drs. Suryanto MM

Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil

Nama Ibu : Rismoyati

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat Orang tua : Jl. Dewi Sartika No. 49 Rt. 003/01 Ciputat

Page 8: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, atas berjuta-juta barokah yang

selalu diberikan-Nya. Maka penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini sebagai salah

satu syarat dalam menempuh studi S1 untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada jurusan Akuntansi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari karya ini tidak terlepas dari bantuan dan doa, dari

berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-

besarnya atas bantuan dan do’a kepada:

1. Mama dan Papa tercinta yang senantiasa memberikan kasih, sayang,

semangat, dan do’a.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Jakarta.

3. Bapak Afif Sulfa, SE., Ak., MSi, selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Jakarta.

4. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, selaku Dosen Pembimbing 1 yang dengan

sabar memberikan bimbingan dan petunjuk yang sangat membantu bagi

penulis.

5. Bapak Hepi Prayudiawan, SE, Ak., MM, selaku Dosen Pembimbing 2 yang

telah menuntun dan mengarahkan penulis agar dapat menyelesaikan Skripsi.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial khususnya Jurusan

Akuntansi, terima kasih atas ilmu-ilmu yang telah diberikan kepada saya.

Page 9: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

v

7. Seluruh pihak Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan atas

partisipasinya sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian dengan baik.

8. Bapak Fahmi Ahmadi M.Si., terima kasih banyak atas ilmu-ilmu yang telah

diberikan.

9. Bapak Ust. H.Syafrudin dan Ibu Dra. Hj. Miswarti Yaunin, terima kasih atas

bimbingan agama yang telah diberikan selama ini.

10. Keluarga besar Ibu Sumiarsih, terima kasih atas support dan do’anya.

11. Hafiz Juliansyah, terima kasih selalu menemani dan membatu dalam proses

penelitian ini.

12. Adik-adikku Dwi Ranti Cahayu dan Tri Rosma Yanti, terima kasih atas

do’anya.

13. Teman-temanku Dila, Novi, Putri, Rosli, Ririn terima kasih juga untuk

dukungan dan do’anya.

14. Semua teman-teman Akuntansi angkatan ’06.

15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu

selesainya Skripsi ini.

Selanjutnya dengan senang hati penulis menerima segala kritik dan saran-

saran yang sifatnya membangun dalam hubungannya dengan penulisan skripsi

ini. Akhir kata penulis mengharapkan semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi

kita semua. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 8 Juni 2010

Penulis

Page 10: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP...................................................................... i

ABSTRAKSI ................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR...................................................................................iv

DAFTAR ISI .................................................................................................vi

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1

A Latar Belakang Penelitian ........................................................... 1

B Perumusan Masalah.................................................................... 8

C Tujuan Penelitian........................................................................ 8

D Manfaat Penelitian...................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................. 11

A Tinjauan Umum Atas Internal Audit .......................................... 11

1 Definisi Internal Audit ......................................................... 11

2 Kode Etik Internal Audit ...................................................... 11

3 Standar Praktik Internal Audit.............................................. 14

4 Fungsi Internal Audit ........................................................... 15

5 Perbedaan Auditor Internal dan Auditor Eksternal ............... 16

Page 11: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

vii

6 Peran Dan Tanggung Jawab Internal Audit Dalam

Mendeteksi dan Mencegah Kecurangan (Fraud) .................. 17

B Konsep Kecurangan (Fraud)...................................................... 19

1 Definisi Kecurangan ........................................................... 19

2 Kategori Kecurangan .......................................................... 20

3 Faktor-faktor Penyebeb Kecurangan .................................... 22

C Pengendalian Internal ................................................................ 24

D Pencegahan Kecurangan ............................................................ 25

E Pendeteksian Kecurangan .......................................................... 28

F Keahlian .................................................................................... 31

1 Definisi Keahlian ................................................................. 31

2 Komponen Keahlian ............................................................ 32

3 Peranan Keahlian Auditor Internal Dalam Medeteksi dan

Mencegah Kecurangan......................................................... 40

G Penelitian Yang Relevan............................................................ 41

H Kerangka Pemikiran .................................................................. 43

I Perumusan Hipotesis ................................................................. 45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 47

A Ruang Lingkup Penelitian.......................................................... 47

B Populasi..................................................................................... 47

C Metode Pengumpulan Data ........................................................ 48

D Metode Analisis Data ................................................................ 49

1 Statistik Deskriptif ............................................................... 50

Page 12: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

viii

2 Uji Kualitas Data ................................................................. 50

a Validitas......................................................................... 50

b Reliabilitas ..................................................................... 51

3 Uji Hipotesis........................................................................ 51

a Uji Asumsi Klasik.......................................................... 51

1). Uji Normalitas.......................................................... 51

2). Uji Multikolinearitas ................................................ 52

3). Uji Heteroskedastisitas ............................................. 52

b Analisis Regresi Berganda ............................................. 53

c Uji Koefisien Determinasi (R²)....................................... 55

d Uji Statistik F ................................................................. 55

e Uji Statistik t .................................................................. 56

E Definisi Operasional Variabel Penelitian Dan Pengukurannya ... 56

1 Variabel Independen ............................................................ 57

2 Variabel Dependen .............................................................. 60

BAB IV PEMBAHASAN............................................................................. 65

A Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ............................... 65

1 Visi dan Misi Inspektorat Jenderal Kementerian

Perdagangan ........................................................................ 66

2 Struktur Organisasi Inspektorat Jenderal Kementerian

Perdagangan ........................................................................ 67

3 Tugas Pokok Dan Fungsi Oraganisasi Inspektorat Jenderal .. 68

4 Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 71

Page 13: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

ix

5 Karakteristik Responden ...................................................... 73

B Penemuan ................................................................................. 76

1 Uji Kualitas Data ................................................................. 76

2 Uji Hipotesisi Komponen Keahlian Internal Auditor

Terhadap Pendeteksian Kecurangan..................................... 86

a Uji Asumsi Klasik.......................................................... 86

1) Uji Nomalitas ........................................................... 86

2) Uji Multikolinearitas ................................................ 87

3) Uji Heteroskedastisitas ............................................. 88

b Uji Kofisien Determinasi (R²) ........................................ 89

c Uji Statistik F ................................................................. 90

d Uji Statistik t .................................................................. 91

3 Uji Hipotesis Komponen Keahlian Internal Auditor

Terhadap Pencegahan Kecurangan ...................................... 94

a Uji Asumsi Klasik.......................................................... 94

1) Uji Normalitas.......................................................... 94

2) Uji Multikolinearitas ................................................ 95

3) Uji Heteroskedastisitas ............................................. 96

b Uji Koefisien Determinasi (R²)....................................... 97

c Uji Statistik F ................................................................. 99

d Uji Statistik t .................................................................. 99

Page 14: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

x

C Pembahasan dan Interpretasi .................................................... 103

1 Hasil Uji Hipotesisi Komponen Keahlian Internal Auditor

Terhadap Pendeteksian Kecurangan ................................... 103

2 Hasi Uji Hipotesis Komponen Keahlian Internal Auditor

Terhadap Pencegahan Kecurangan ..................................... 111

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI.............................................. 121

A Kesimpulan......................................................................... 121

B Implikasi............................................................................. 122

C Keterbatasan ....................................................................... 123

D Saran .................................................................................. 123

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 125

LAMPIRAN

Page 15: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan Auditor Internal Dan Auditor Eksternal ....................... 16

Tabel 2.2 Perbandingan Penelitian Terdahulu Dengan Penelitian Sekarang .. 42

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ............................................................. 62

Tabel 4.1 Tugas Pokok Dan Fungsi Organisasi Inspektorat Jenderal

Kementerian Perdagangan ........................................................... 68

Tabel 4.2 Jumlah Pegawai Pada Keempat Wilayah Kerja Pemeriksaan ........ 72

Tabel 4.3 Jumlah Auditor Pada Keempat Wilayah Kerja Pemeriksaan ......... 72

Tabel 4.4 Karakteristik Data Kuesioner ........................................................ 73

Tabel 4.5 Deskriptif Responden .................................................................. 74

Tabel 4.6 Uji Validitas ................................................................................ 77

Tabel 4.7 Uji Reliabilitas.............................................................................. 78

Tabel 4.8 Uji Validitas ................................................................................. 78

Tabel 4.9 Uji Reliabilitas.............................................................................. 79

Tabel 4.10 Uji Validitas ................................................................................. 79

Tabel 4.11 Uji Reliabilitas ............................................................................. 80

Tabel 4.12 Uji Validitas ................................................................................. 80

Tabel 4.13 Uji Reliabilitas ............................................................................. 81

Tabel 4.14 Uji Validitas ................................................................................. 81

Tabel 4.15 Uji Reliabilitas ............................................................................. 82

Tabel 4.16 Uji Validitas ................................................................................. 82

Page 16: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

xii

Tabel 4.17 Uji Reliabilitas ............................................................................. 83

Tabel 4.18 Uji Validitas ................................................................................. 83

Tabel 4.19 Uji Reliabilitas ............................................................................ 84

Tabel 4.20 Uji Validitas ................................................................................. 84

Tabel 4.21 Uji Reliabilitas ............................................................................. 85

Tabel 4.22 Uji Validitas ................................................................................. 85

Tabel 4.23 Uji Reliabilitas ............................................................................. 86

Tabel 4.24 Uji Multikolinearitas .................................................................... 87

Tabel 4.25 Uji Koefisien Determinasi (R²) ..................................................... 89

Tabel 4.26 Hasil Uji F.................................................................................... 90

Tabel 4.27 Hasil Uji t..................................................................................... 91

Tabel 4.28 Hasil Regresi Berganda ................................................................ 94

Tabel 4.29 Uji Multikolinearitas .................................................................... 96

Tabel 4.30 Koefisien Determinasi .................................................................. 97

Tabel 4.31 Hasi Uji F..................................................................................... 99

Tabel 4.32 Hasil Uji t .................................................................................... 100

Tabel 4.33 Hasil Regresi Berganda ............................................................... 102

Page 17: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Faktor-faktor Penyebab Kecurangan .......................................... 22

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ................................................................... 44

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Kementrian Perdagangan ............................ 67

Gambar 4.2 Struktur Oraganisasi Inspektorat Jenderal Kementerian

Perdagangan .............................................................................. 67

Gambar 4.3 Uji Normalitas ........................................................................... 86

Gambar 4.4 Uji Heteroskedastisitas................................................................ 88

Gambar 4.5 Uji Normalitas ............................................................................ 95

Gambar 4.6 Heteroskedastisitas ..................................................................... 97

Page 18: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

A. Surat Izin Penelitian

B. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian

C. Kuesioner

D. Deskriptif Responden

E. Hasil Uji Reliabilitas

F. Hasil Uji Validitas

G. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

1. Analisis Regresi Variabel Komponen Keahlian Internal Auditor

terhadap Pendeteksian Kecurangan

2. Analisis Regresi Variabel Komponen Keahlian Internal Auditor

terhadap Pencegahan Kecurangan

Page 19: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Fraud (kecurangan akuntansi) hingga saat ini menjadi suatu hal yang

fenomenal baik di negara berkembang maupun di negara maju. Fraud atau

kejahatan kerah putih (white collar crime) ini terjadi hampir diseluruh sektor

pemerintahan dan sektor swasta. Menurut Sobel (1977:1) dalam Santoso

(2005), di USA fraud telah berkembang secara luas. Spathis (2002) dalam

Santoso (2002) menjelaskan bahwa di USA, fraud menimbulkan kerugian

yang sangat besar hampir di seluruh industri. Soselisa (2008), menyebutkan

bahwa pada tahun 2001 terjadi kasus Enron yang diperkirakan menimbulkan

kerugian bagi Enron sebesar US$ 32 miliar dan ribuan pegawai Enron harus

kehilangan dana pensiun mereka sekitar US$ 1 miliar. Kerugian tersebut

hanya merupakan salah satu contoh kasus kecurangan terbesar yang terjadi

di dunia dan skandal ini merupakan contoh tragis bagaimana fraud

berdampak sangat buruk terhadap pasar, stakeholders dan para pegawai.

Tidak berbeda jauh dengan yang terjadi di USA, fraud di Indonesia

berkembang dengan sangat cepat dan meluas serta seperti telah membudaya.

Di Indonesia istilah fraud atau kecurangan akuntansi lebih dikenal dengan

sebutan korupsi dan korupsi sangat identik dengan lembaga pemerintah.

Korupsi sudah ada sejak era sebelum kemerdekaan. Korupsi seringkali

dilakukan oleh pejabat pemerintahan yang bekerja sama dengan swasta,

Page 20: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

2

dilakukan dalam pengadaan barang dan jasa, dilakukan karena keserakahan

(sedikit karena kebutuhan) yang didukung adanya kesempatan, serta korupsi

dilakukan karena integritas pelaku tipis. Dalam korupsi, tindakan yang

sering dilakukan di antaranya adalah memanipulasi pencatatan,

penghilangan dokumen, dan mark-up yang merugikan keuangan negara.

Tindakan ini merupakan bentuk kecurangan akuntansi.

Di Indonesia, korupsi dibuktikan dengan adanya likuidasi beberapa

bank, kasus kejahatan perbankan, manipulasi pajak, korupsi yang dilakukan

oleh pejabat pemerintah, dan lainnya yang dilakukan atas dasar kepentingan

golongan maupun kepentingan pribadi. Menurut Meythi (2004), korupsi

membawa dampak buruk terutama bagi perekonomian negara. Akibat dari

korupsi yang dapat kita rasakan tentunya tidak terciptanya tata pemerintahan

yang mengarah pada good corporate governance (GCG). Korupsi

mengurangi kepercayaan publik terhadap proses politik karena adanya

politik uang, korupsi mempengaruhi pengambilan keputusan kebijakan

publik, korupsi meniadakan sistem promosi dan hukuman, korupsi

mengakibatkan proyek-proyek pembangunan dan fasilitas umum bermutu

rendah dan tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan korupsi

menyebabkan kolapsnya sistem perekonomian karena produk yang tidak

kompetitif dan penumpukkan beban hutang luar negeri.

Wilopo (2006), menjelaskan bahwa dalam menghadapi korupsi yang

semakin meluas, diperlukan adanya upaya pendeteksian kecurangan,

penipuan atau kejahatan kerah putih adalah salah satu tugas dari fungsi

Page 21: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

3

akuntansi. Kecurangan adalah sesuatu yang harus dijaga oleh internal

auditor/eksternal auditor agar tidak terjadi dengan pemeriksaan yang

dilakukan secara periodik. Internal auditor memainkan peranan penting

dalam mengevaluasi aktivitas sistem pengendalian, dan memberi masukan

untuk peningkatannya. Terlebih lagi, karena posisi organisasi dan otoritas

dalam entitas yang dimilikinya, fungsi internal audit seringkali memiliki

peranan signifikan dalam mengawasi kegiatan operasi perusahaan. Menurut

Estralita (2005), pada umumnya auditor hanya dapat memeriksa apakah

laporan keuangan perusahaan sudah sesuai dengan Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan (PSAK), dimana laporan keuangan tersebut merupakan

hasil dari kegiatan operasional tersebut.

Menurut Amrizal (2004), internal auditing bertujuan untuk membantu

pimpinan perusahan (manajemen) dalam melaksanakan tanggung jawabnya

dengan memberikan analisa, penilaian, saran, dan komentar mengenai

kegiatan yang diaudit serta menemukan penyimpangan, baik akibat dari

misstatement yang disengaja (fraud) maupun yang tidak. Menurut laporan

”2002 Report to Nation on Occupational Fraud and Abuses” menyatakan

bahwa aktivitas internal auditor dapat menekan 35% terjadinya fraud.

Disinilah pentingnya peran seorang internal auditor, dengan tugas dan

wewenang yang dimiliki internal auditor dapat berperan dalam pendeteksian

dan pencegahan kecurangan pada lembaga dimana ia bekerja. Oleh karena

itu, untuk dapat mendeteksi dan mencegah kecurangan internal auditor harus

memiliki keahlian sebagai eksistensi dari pengetahuan mengenai gejala

Page 22: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

4

pasti, pengertian akan masalah dan keahlian untuk menyelesaikan masalah

tersebut.

Berdasarkan pemaparan mengenai peran dan tugas internal auditor di

atas, maka hal terpenting yang harus dimiliki oleh internal auditor dalam

mendeteksi dan mencegah kecurangan adalah mengenai keahlian. Menurut

Murtanto dan Gudono (1999), pengalaman dan pengetahuan masih

merupakan karakteristik yang penting bagi keahlian auditor, namun untuk

meningkatkan kualitas profesi auditor perlu memperhatikan juga

karakteristik lain yang terungkap melalui penelitian ini. Karakteristik

keahlian auditor tersebut dapat diorganisasikan kedalam lima kategori yaitu

ciri-ciri psikologis, kemampuan berpikir, komponen pengetahuan, strategi

penentuan keputusan, dan analisis tugas.

Senada dengan hasil penelitian Murtanto dan Gudono (1999),

penelitian Listanti (2005) dalam Nursyofah (2008) menyatakan bahwa

komponen pembentuk kompetensi akuntan publik terdiri dari ciri psikologis,

strategi penentuan keputusan, komponen pengetahuan, kemampuan berfikir,

dan analisis tugas. Pemahaman terhadap karakteristik keahlian auditan

harus dimiliki oleh para auditor, sehingga mereka akan selalu berupaya

mencapai karakteristik keahlian audit yang sesuai, dan mengharuskan

auditor mampu bertindak tepat dan tidak mengandung unsur kesalahan.

Menurut Lisda (2009), untuk menjadi sumber obyektif yang dapat

dipercaya, auditor harus memiliki reputasi yang kuat tidak hanya untuk

kompetensi tetapi juga untuk karakter dan integritas yang tidak diragukan

Page 23: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

5

lagi. Mengingat pentingnya reputasi, perilaku etika, dan profesionalisme,

profesi akuntan telah mengembangkan Kode Perilaku Profesional yang

memberikan pedoman pada perilaku profesional akuntansi. Pada pedoman

kode etik tersebut dijelaskan mengenai resiko profesi, tanggung jawab serta

untuk tidak menyalahgunakan kemampuan dan keahlian yang merupakan

amanah yang dimilikinya kepada jalan yang tidak dibenarkan. Hal tersebut

akan berpengaruh terhadap hasil kinerja mereka atau terjadinya

penyimpangan-penyimpangan, kecurangan, dan manipulasi terhadap tugas

yang diberikan. Oleh karena itu, dalam melaksanakan tugasnya auditor harus

berperilaku etis yaitu dengan menerapkan Kode Etik Profesinya.

Ashton (1991) mengatakan bahwa dalam rangka pencapaian keahlian,

seorang auditor harus mempunyai pengetahuan yang tinggi dalam bidang

audit. Pengetahuan ini bisa didapat dari pendidikan formal yang diperluas

dan ditambah antara lain melalui pelatihan auditor dan pengalaman-

pengalaman dalam praktik audit. Seseorang yang melakukan pekerjaan

sesuai pengetahuan yang dimilikinya akan memberikan hasil yang lebih baik

daripada mereka yang tidak mempunyai pengetahuan cukup akan tugasnya.

Peningkatan pengetahuan yang muncul dari penambahan pelatihan formal

sama bagusnya dengan yang didapat dari pengalaman khusus. Struktur

pengetahuan auditor yang berkenaan dengan kekeliruan mungkin akan

berkembang dengan adanya program pelatihan auditor ataupun dengan

bertambahnya pengalaman auditor.

Page 24: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

6

Faktor keahlian lain yang berpengaruh dalam mendeteksi dan

mencegah kecurangan adalah pengalaman. Pengalaman kerja telah

dipandang sebagai suatu faktor penting dalam memprediksi kinerja auditor,

sehingga pengalaman dimasukkan sebagai salah satu persyaratan dalam

memperoleh izin menjadi akuntan publik di Indonesia berdasarkan SK

Menkeu No. 43/KMK.017/1997. Kematangan auditor dalam melakukan

audit tidak hanya ditentukan oleh pengetahuan yang diperoleh selama

pendidikan namun juga tidak kalah pentingnya adalah pengalaman yang

diperoleh selama melakukan pemeriksaan keuangan. Tentu tidak

mengherankan apabila cara memandang dan menanggapi informasi yang

diperoleh selama melakukan pemeriksaan antara auditor yang

berpengalaman dan yang kurang berpengalaman berbeda. Auditor yang

berpengalaman diyakini mampu mendeteksi kecurangan karena

pengalamannya dalam menghadapi berbagai peristiwa yang wajar maupun

tidak wajar.

Penelitian ini replikasi dari penelitian Hartoko, dkk (1997) dan

penelitian Sinaga (2008). Hasil penelitian oleh Hartoko, dkk (1997) adalah

pengalaman kerja seorang auditor dengan pengetahuan auditor berkaitan

dengan jenis kekeliruan yang berbeda yang diketahuinya. Sedangkan kasil

penelitian oleh Sinaga (2008), agar dapat berperan dalam mendeteksi dan

mencegah kecurangan seorang internal auditor harus memiliki sejumlah

keahlian yang terdiri dari: (1) komponen pengetahuan, (2) strategi penentuan

keputusan, (3) ciri-ciri psikologis, (4) kemampuan berpikir, dan (5) perilaku

Page 25: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

7

etis. Hasil dari penelitian Sinaga (2008), keahlian internal auditor juga

meliputi perilaku etis internal auditor. Karena keahlian auditor sangat

berhubungan dengan kinerja maka sebagai auditor harus mematuhi kode etik

profesi.

Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah

sampel yang diambil oleh penulis terdiri dari internal auditor yang berada

pada Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan. Koresponden yang

mengisi kuesioner adalah internal auditor yang sudah bekerja di Inspektorat

Jenderal tersebut antara satu sampai lebih dari sepuluh tahun dimana internal

auditor tersebut pernah melakukan audit mulai dari satu kali sampai lebih

dari lima belas kali. Perbedaan lainnya adalah variabel dependen yang

digunakan oleh penulis terdiri dari dua variabel terikat yaitu pendeteksian

kecurangan dan pencegahan kecurangan.

Studi ini menguji apakah komponen keahlian yang dimiliki internal

auditor pada Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan berpengaruh

secara nyata terhadap pendeteksian dan pencegahan kecurangan.

Berdasarkan pemaparan tersebut diatas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian megenai keahlian internal auditor terutama pada Inspektorat

Jenderal Kementerian Perdagangan dimana lembaga ini berfungsi sebagai

lembaga audit atau lembaga pemeriksa pada unit kerja di bawah naungan

Kementerian Perdagangan. Berdasarkan literatur yang ada sebelumnya,

masih sangat sedikit penelitian yang menjadikan auditor instansi pemerintah

khususnya auditor Kementerian Perdagangan dijadikan objek dalam

Page 26: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

8

penelitian-penelitian ilmiah sebelumnya. Dengan demikian, judul skripsi ini

ialah ”Analisis Pengaruh Komponen Keahlian Internal Auditor Terhadap

Pendeteksian dan Pencegahan Kecurangan (Fraud) Di Inspektorat Jenderal

Kementerian Perdagangan Republik Indonesia”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis akan mengemukakan

permasalahan yang dijadikan sebagai dasar penelitian, yaitu :

1. Apakah komponen keahlian internal auditor yang terdiri dari

komponen pengetahuan, ciri-ciri psikologis, kemampuan berpikir,

strategi penentuan keputusan, analisis tugas, pengalaman, dan perilaku

etis berpengaruh secara nyata terhadap pendeteksian kecurangan

(fraud)?

2. Apakah komponen keahlian internal auditor yang terdiri dari

komponen pengetahuan, ciri-ciri psikologis, kemampuan berpikir,

strategi penentuan keputusan, analisis tugas, pengalaman, dan perilaku

etis berpengaruh secara nyata terhadap pencegahan kecurangan

(fraud)?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan dari

penelitian ini terbagi menjadi dua poin, yaitu :

1. Untuk menganalisa pengaruh komponen keahlian internal auditor yang

terdiri dari komponen pengetahuan, ciri-ciri psikologis, kemampuan

Page 27: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

9

berpikir, strategi penentuan keputusan, analisis tugas, pengalaman, dan

perilaku etis terhadap pendeteksian kecurangan (fraud).

2. Untuk menganalisa pengaruh komponen keahlian internal auditor yang

terdiri dari komponen pengetahuan, ciri-ciri psikologis, kemampuan

berpikir, strategi penentuan keputusan, analisis tugas, pengalaman, dan

perilaku etis terhadap pencegahan kecurangan (fraud).

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penulis berharap agar hasil

dari penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan juga bagi

penulis.

Adapun manfaat-manfaat yang diharapkan tersebut antara lain :

1. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi penulis

tentang pentingnya keahlian auditor internal pemerintah serta

mengetahui cara-cara melakukan pendeteksian dan pencegahan

kecurangan (fraud).

2. Bagi Pihak Akademis

Penelitian ini sebagai sumber acuan untuk dikembangkan lebih lanjut

dalam penelitian yang spesifik atau penelitian yang berkaitan dengan

topik yang dibahas dalam penelitian dan juga untuk menambah

pengetahuan mereka seperti halnya penulis.

Page 28: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

10

3. Bagi Internal Auditor

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan serta pemahaman mengenai

pengaruh keahlian auditor internal terhadap kemampuan mendeteksi

kecurangan serta bagaimana cara mencegah kecurangan.

4. Bagi Instansi

Untuk memahami apakah sistem pengendalian internal perusahaan

berjalan dengan baik sehingga dapat mengetahui letak kecurangan-

kecurangan yang terungkap dan bisa lebih waspada terhadap tindakan

kecurangan.

5. Bagi Masyarakat

Sebagai bahan referensi dan pertimbangan yang diharapkan

bermanfaat bagi pihak-pihak yang tertarik terhadap komponen

keahlian internal auditor yang mempengaruhi pendeteksian dan

pencegahan kecurangan khususnya bagi mahasiswa, para pendidik

mahasiswa, dan para auditor. Juga dapat memberikan pengetahuan

tentang profesi auditor internal dan tidak berpandangan buruk terhadap

profesi serta terhadap hasil audit yang dikeluarkan auditor internal.

Page 29: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Atas Internal Audit

1. Definisi Internal Audit

Definisi Auditing Internal menurut Institute of Internal Auditors

(IIA) dalam Boynton et al (2003:491) adalah sebagai berikut:

“Auditing internal adalah aktivitas pemberian keyakinan serta konsultasi yang independen dan objektif, yang dirancang untuk menambah nilai dan memperbaiki operasi organisasi. Auditing Internal membantu organisasi mencapai tujuannya dengan memperkenalkan pendekatan yang sistematis dan berdisiplin untuk mengevaluasi serta meningkatkan objektivitas proses manajemen risiko, pengendalian, dan pengelolaan”.

Dari pengertian di atas, dapat dilihat penekanan utama pengertian

Auditing Internal singkatnya adalah untuk memberikan jasa (service)

kepada manajemen.

2. Kode Etik Internal Audit

Maksud ditetapkan Kode Etik Auditor adalah memberikan

pedoman perilaku bagi auditor dalam melaksanakan tugas, fungsi dan

kewajibannya. Kode Etik Auditor menurut Institute of Internal

Auditors (IIA, 2000) terdiri dari:

a. Prinsip Etis

1) Integritas

Page 30: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

12

Integritas auditor internal menjadi sumber kepercayaan dan

dengan demikian memberikan dasar bagi keandalan

pertimbangannya.

2) Objektivitas

Auditor internal memperlihatkan tingkat objektivitas

profesional tertinggi dalam mengumpulkan,mengevaluasi,

dan mengkomunikasikan informasi mengenai aktifitas yang

diteliti.

3) Kerahasiaan

Auditor internal mengahargai nilai dan kepemilikan

informasi yang mereka terima dan tidak mengungkapkan

informasi itu tanpa otoritas layak jika tidak terdapat

kewajiban hukum atau profesional yang harus dilakukan.

4) Kompetensi

Auditor internal menerapkan pengetahuan, keahlian,

pengalaman yang diperlukan dalam kinerja jasa layanan audit

internal.

b. Saturan Perilaku

1) Integritas

Auditor Internal :

a) Harus melaksanakan pekerjaannya dengan jujur, rajin,

dan tanggung jawab.

Page 31: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

13

b) Harus mengamati hukum, dan membuat pengungkapan

yang diharapkan oleh hukum dan profesi itu.

c) Tidak boleh menjadi pihak yang terkait dengan aktivitas

yang ilegal, atau tindakan yang mendeskreditkan profesi

audit internal atau organisasi.

d) Harus menghargai dan memberikan kontribusi ketujuan

organisasi yang sah dan etis.

2) Objektivitas

Auditor Internal :

a) Tidak boleh berpartisipasi dalam aktivitas organisasiyang

melanggar atau diduga melanggar penilaian yang tidak

bias.

b) Harus menerima sesusatu yang menyebabkan

pelanggaran pertimbangan profesionalnya.

c) Harus mengungkapkan semua bahan fakta yang

diketahuinya yang, jika tidak diungkapkan, mengganggu

pelopor aktivitas penelaahan.

3) Kerahasiaan

Auditor Internal :

a) Auditor harus hati-hati dalam menggunakan dan

melindungi informasi yang diminta dalam kaitannya

dengan penugasannya.

Page 32: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

14

b) Harus tidak menggunakan informasi yang

menguntungkan seseorang atau dalam cara yang melawan

hukum atau merugikan tujuan keabsahan dan tujuan etis

organisasi.

4) Kompetensi

Auditor Internal :

a) Harus hanya memberikan jasa layanannya yang sesuai

dengan pengetahuan, kemampuan, dan pengalaman.

b) Harus melaksanakan jasa layanan audit internal yang

sesuai dengan Standar Praktek Profesional dan Audit

Internal.

c) Harus terus menerus meningkatkan kecakapan dan

keefektifan serta kualitas jasa layanan.

3. Standar Praktik Internal Audit

IIA telah menetapkan standar praktik yang mengikat para

anggotanya. Ada lima standar umum yang berkaitan dengan masalah-

masalah berikut ini: (Boynton, 2003:495)

a. Independensi. Auditor internal harus independen dari aktivitas

yang mereka audit.

b. Keahlian Profesional. Audit internal harus dilakukan dengan

keahlian dan kemahiran professional.

c. Ruang Lingkup Pekerjaan. Ruang lingkup auditing internal harus

mencakup pemeriksaan dan evaluasi atas kecukupan serta

Page 33: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

15

efektivitas system pengendalian internal organisasi dan kualitas

kinerja dalam melaksanakan tanggung jawab yang diberikan.

d. Pelaksanaan Pekerjaan Audit. Pekerjaan audit harus meliputi

perencanaan audit, pemeriksaan dan evaluasi informasi,

pengkomunikasian hasil-hasil dan tindak lanjut.

e. Pengelolaan Kementerian Auditing Internal. Direktur auditing

internal harus mengelola Kementerian auditing internal dengan

baik.

4. Fungsi Internal Audit

Pada awalnya, Internal audit berfungsi sebagai ”adik” dari

profesi auditor eksternal, dengan pusat perhatian pada penilaian atas

keakuratan angka-angka keuangan. Namun, saat ini fungsi internal

audit semakin diperlukan terutama pada entitas yang memiliki skala

operasi yang luas dan besar (Effendi, 2007). Menurut Amrizal

(2004:1), fungsi internal audit adalah sebagai berikut :

a. Menelaah dan menilai kebaikan, memadai tidaknya dan

penerapan sistem pengendalian mengembangkan pengendalian

yang efektif dengan biaya yang tidak terlalu mahal.

b. Memastikan ketaatan terhadap kebijakan, rencana dan prosedur-

prosedur yang telah ditetapkan manajemen.

c. Memastikan seberapa jauh harta perusahaan

dipertanggungjawabkan dan dilindungi dari kemungkinan

Page 34: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

16

terjadinya segala bentuk pencurian, kecurangan dan

penyalahgunaan.

d. Memastikan bahwa pengelolaan data yang dikembangkan dalam

organisasi dapat dipercaya.

e. Menilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam melaksanakan tugas

yang diberikan manajemen.

f. Menyarankan perbaikan-perbaikan operasional dalam rangka

meningkatkan efisiensi dan efektifitas.

5. Perbedaan antara Auditor Internal dan Auditor Eksternal

Tabel 2.1 Perbedaan Auditor Internal dan Auditor Eksternal

AUDITOR INTERNAL

AUDITOR EKSTERNAL

Pemberi Kerja Perusahaan dan unit-unit pemerintahan

Kantor akuntan publik

Organisasi Nasional Ikatan Auditor Internal

Ikatan Akuntan Publik indonesia

Gelar sertifikasi Certified Internal Auditor (CIA)

Certified Public Accountants (CPA)

Lisensi Untuk Praktik

Tidak ada Ada

Tanggung Jawab Utama

Kepada Dewan Komisaris

Kepada pihak ketiga

Ruang Lingkup Audit

Semua aktivitas dalam susatu organisasi

Terutama laporan keuangan

Sumber: Boynton et al (2003:497)

Page 35: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

17

6. Peran dan Tanggung Jawab Internal Audit Dalam Mendeteksi dan Mencegah Kecurangan (Fraud)

Profesi internal audit mengalami perkembangan cukup berarti

pada awal abad 21, dibuktikan dengan profesi internal auditor ternyata

semakin hari semakin dihargai dalam organisasi (Effendi, 2007:1).

Internal auditor harus menghadapi tantangan yang lebih berat dari

sebelumnya disebabkan karena sedang maraknya kasus

penyelewengan, penyalahgunaan, pencurian dan kecurangan. Oleh

karena itu, internal auditor antara lain memiliki peran dalam

pencegahan kecurangan (Fraud Prevention), pendeteksian kecurangan

(Fraud Detection), dan penginvestigasian kecurangan (Fraud

Investigation) (Amrizal, 2004:2).

Untuk dapat menjalankan peran penting tersebut di atas, internal

auditor harus memiliki berbagai keahlian agar mampu menjalankan

perannya dengan baik. Auditor harus mampu meningkatkan

keahliannya dengan cara sebagai berikut ( Effendi, 2007) :

a. Orientasi berbasiskan risiko (Risk-based Orientation). Internal

auditor harus merubah pendekatan dari audit secara konvensional

menuju audit berbasiskan risiko (risk based audit approach).

b. Perspektif global (Global Perspective). Internal auditor harus

berpandangan luas dan dalam menilai sesusatu secara global

bukan secara sempit (mikro).

c. Governance Expertise. Internal auditor harus melaksanakan

prinsip tata kelola perusahaan yang baik yaitu Good Corporate

Page 36: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

18

Governance (GCG) serta tata pemerintahan yang baik yaitu Good

Goverment Governance (GGG). Internal auditor harus memiliki

pengetahuan yang cukup tentang GCG dan GGG.

d. Technologically Adept. Internal auditor harus senantiasa

mengikuti perkembangan teknologi, terutama Teknologi

Informasi. Internal auditor harus memiliki technology

proficiency, misalnya ahli dibidang Audit Sistem Informasi

(System Information Audit). Selain itu internal auditor harus

dapat menggunakan kemampuan di bidang teknologi

(technologicall skills) untuk menganalisis/ risiko, perbaikan

proses ( improve process) dan evaluasi efisiensi (upgrade

efficiency).

e. Business Acrumen. Internal auditor harus memiliki jiwa

entrepeneurship yang tinggi, sehingga mengikuti setiap

perkembangan dalam proses bisnis (business process).

f. Berpikir kreatif & solusi masalah (Creative Thinking & Problem

Solving). Internal auditor harus selalu berpikir positif dan inovatif

serta lebih berorientasi pada pemecahan masalah. Untuk menjadi

problem solver internal auditor memerlukan pengalaman

bertahun-tahun melakukan audit berbagai fungsi/unit kerja susatu

organisasi/perusahaan.

g. Strong Ethical Compass. Internal auditor harus selalu menjaga

kode etik dan moralitas yang berlandaskan ajaran agama dalam

Page 37: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

19

menjalankan tugas, sehingga terhindar dari perilaku yang tidak

terpuji.

h. Communication Skills. Pekerjaan internal auditor berhubungan

erat dengan unit organisasi lain, yaitu manajemen, komite audit,

auditor eksternal (Kantor Akuntan Publik), oleh karena itu

internal auditor harus menjalin komunikasi yang baik dengan

pihak-pihak lain tersebut. Dalam hal ini, internal auditor perlu

memiliki kemampuan dalam bidang komunikasi, baik lisan

maupun tertulis.

B. Konsep Kecurangan (Fraud)

1. Definisi Kecurangan

The Institute of Internal Auditor (1985) dalam Karni (2000:34)

mendefinisikan kecurangan mencakup susatu ketidakberesan dan

tindakan ilegal yang bercirikan penipuan yang disengaja. Ia dapat

dilakukan untuk manfaat dan atau kerugian organisasi oleh orang di

luar atau dalam organisasi. Kecurangan dalam organisasi dapat

meliputi (namun tidak terbatas pada) pemalsuan, penggelapan kas,

pencurian aktiva, kecurangan komputer dan tindakan lainnya yang

dapat merugikan organisasi secara finansial. Biasanya kecurangan

mencakup tiga langkah, yaitu tindakan/the act, penyembunyian/the

concealment, dan konversi/the conversion.

Menurut buku Fraud Auditing (1997) dalam Karni (2000:34)

kecurangan terdiri atas tujuh unsur yang penting. Apabila tidak

Page 38: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

20

terdapat salah satu unsur tersebut, maka tidak ada kecurangan yang

dilakukan. Unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut :

a. Harus terdapat penyajian yang keliru (mispresentation)

b. Dari susatu masa lampau (past) atau sekarang (present)

c. Faktanya material (material fact)

d. Dilakukan secara sengaja atau tanpa perhitungan

e. Dengan maksud untuk menyebabkan pihak lain bereaksi

f. Pihak yang terlukai harus bereaksi terhadap kekeliruan penyajian

g. Mengakibatkan kerugian

2. Kategori Kecurangan

Menurut Association of Certified Fraud Examinations (ACFE)

dalam Tuanakotta (2007:96), kecurangan terbagi menjadi tiga kategori,

yaitu :

a. Kecurangan laporan Keuangan (Fraudulent Financial Statement)

Kecurangan laporan keuangan dapat didefinisikan sebagai

kecurangan yang dilakukan oleh manajemen dalam bentuk salah

saji material Laporan Keuangan yang merugikan investor dan

kreditor. Kecurangan ini dapat bersifat financial atau kecurangan

non-financial.

Kecurangan financial menggambarkan kecurangan dalam

menyusun laporan keuangan. Kecurangan ini berupa salah saji

(misstatements baik overstatements maupun understatements).

Page 39: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

21

Kecurangan non-financial menggambarkan kecurangan

dalam menyusun laporan non-keuangan. Kecurangan ini berupa

penyampaian laporan non-keuangan yang menyesatkan lebih

bagus dari keadaan yang sebenarnya, dan seringkali merupakan

pemalsuan dan pemutarbalikkan fakta. Bisa tercantum dalam

dokumen yang dipakai untuk kepentingan intern maupun ekstern.

b. Penyalahgunaan Aset ( Asset Misappropriation )

Asset Misappropriation atau “pengambilan” aset secara

ilegal dalam bahasa sehari-hari disebut mencuri. Namun, dalam

istilah hukum, “mengambil” aset secara ilegal (tidak sah, atau

melawan hukum) yang dilakukan oleh seseorang yang diberi

wewenang untuk mengelola atau mengawasi aset tersebut,

disebut menggelapkan. Penyalahgunaan aset dapat digolongkan

ke dalam Kecurangan Kas dan Kecurangan atas Persediaan dan

Aset Lainnya, serta pengeluaran-pengeluaran biaya secara curang

(fraudulent disbursement).

c. Korupsi (Corruption)

Korupsi dalam konteks pembahasan ini adalah korupsi

menurut ACFE. Korupsi di sini serupa tapi tidak sama dengan

istilah korupsi dalam ketentuan Undang-undang Pemberantasan

Tindak Pidana Korupsi di Indonesia. Korupsi menurut ACFE,

terbagi ke dalam empat bentuk, yaitu pertentangan kepentingan

Page 40: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

22

(conflick of interest), suap (bribery), pemberian ilegal (illegal

grsatuities), dan pemerasan ekonomi (economic extortion).

3. Faktor-Faktor Penyebab Kecurangan

Opportunity

Pressure Rationalization

Sumber: Theodorus M. Tuanakotta (2007:106)

Gambar 2.1

Fraud Triangle

Menurut Cressey (Fraud Examiner Manual, 2006) dalam

Tuanakotta (2000:105), keadaan yang menciptakan peluang terjadinya

fraud digambarkan dengan apa yang disebut dengan fraud triangle,

yaitu :

a. Tekanan ( Pressure )

Merupakan motivasi seseorang untuk melakukan fraud.

Penggelapan uang perusahaan oleh pelakunya bermula dari

susatu tekanan (pressure) yang menghimpitnya. Orang ini

mempunyai kebutuhan keuangan yang mendesak, yang tidak

dapat diceritakan kepada orang lain. Konsep yang penting disini

adalah tekanan yang menghimpit hidupnya (kebutuhan akan

uang), padahal ia tidak bisa berbagi (sharing) dengan orang lain.

Konsep ini dalam bahasa inggris disebut perceived non-sharable

FRAUD TRIANGLE

Page 41: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

23

financial need. Non-sharable problems yang dihadapi, yaitu

violation of ascribed obligation, problems resulting from

personal failure, business reversals, physical isolation, stsatus

gaining, dan employe- employee relations.

b. Peluang ( Opportunity )

Yaitu kondisi atau situasi yang memungkinkan seseorang

melakukan atau menutupi tindakan tidak jujur. Adanya non-

sharable financial problems saja, tidaklah akan menyebabkan

orang melakukan fraud. Non-sharable problems menciptakan

motif bagi terjadinya kejahatan. Tetapi pelaku kejahatan harus

mempunyai persepsi bahwa ada peluang baginya untuk

melakukan kejahatan tanpa diketahui orang lain. Crassey

berpendapat, ada dua komponen dari persepsi tentang peluang,

yaitu general information, dan technical skill.

c. Rasionalisasi ( Rationalization )

Merupakan mencari pembenaran sebelum melakukan

kejahatan, bukan sesudahnya. Mencari pembenaran sebenarnya

merupakan bagian yang harus ada dari kejahatan itu sendiri,

bahkan merupakan bagian dari motivasi untuk melakukan

kejahatan. Rasionalisasi diperlukan agar si pelaku dapat

mencerna perilakunya yang illegal untuk tetap mempertahankan

jati dirinya sebagai orang yang dipercaya.

Page 42: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

24

C. Pengendalian internal

Tugas internal auditor adalah berhubungan dengan penilaian penerapan

pengendalian internal dalam susatu entitas. Menurut SA Seksi 319 tentang

pertimbangan atas pengendalian internal dalam audit laporan keuangan

(SPAP No. 69), menyatakan bahwa :

“Pengendalian internal adalah susatu proses yang dijalankan oleh Dewan komisaris, manajemen, dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini : (a) keandalan pelaporan keuangan, (b) efektivitas dan efisiensi operasi, dan (c) kepsatuhan terhadap hukum dan persaturan yang berlaku.”

Pengendalian terdiri dari lima komponen yang saling terkait berikut

ini:

1. Lingkungan Pengendalian

Menetapkan corak susatu organisasi, mempengaruhi kesadaran

pengendalian orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan

dasar untuk semua komponen pengendalian internal, menyediakan

disiplin dan struktur.

2. Penaksiran resiko

Identifikasi entitas dan analisis terhadap resiko yang relevan untuk

mencapai tujuannya, membentuk susatu dasar untuk menentukan

bagaimana resiko harus dikelola.

3. Aktivitas pengendalian

Kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan

manajemen dilaksanakan.

Page 43: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

25

4. Informasi dan komunikasi

Pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi dalam

susatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan

tanggung jawab mereka.

5. Pemantauan

Proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian internal

sepanjang waktu

Pengendalian internal yang merupakan susatu proses yang terdiri dari

komponen-komponennya yang apabila dirancang dan dilaksanakan seefektif

mungkin akan dapat menghindari penyimpangan-penyimpangan yang

mungkin terjadi. Salah ssatu alasannya adalah setiap manusia pada kondisi

tertentu berpotensi untuk berbuat yang menyimpang.

D. Pencegahan Kecurangan

Peran utama dari internal auditor dalam mencegah kecurangan, yaitu

berupaya menghilangkan atau mengeliminir sebab-sebab timbulnya

kecurangan tersebut, penyebab timbulnya kecurangan dapat disebabkan oleh

tiga hal, yaitu adanya unsur keinginan (need), ketamakan (greed), dan

kesempatan (opportunity). Menghilangkan atau menekan need dan greed

yang mengawali terjadinya kecurangan dilakukan sejak menerima seseorang

(recruitment process), meskipun kita tahu bahwa proses itu bukan jaminan

penuh. Ini perlu ditanamkan melalui fraud awareness dan contoh-contoh

yang diberikan pimpinan perusahaan atau lembaga.Contoh yang diberikan

atasan telah terbukti merupakan unsur pencegahan yang penting. Unsur

Page 44: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

26

opportunity dalam ungkapan di atas biasanya ditekan melalui pengendalian

internal (Tuanakotta, 2007:159).

Lima komponen struktur pengendalian internal dalam membangun

mekanisme sistem pengendalian internal yang efisien dan efektif, dalam

penelitian Amrizal (2004), diantaranya yaitu:

1. Membangun struktur pengendalian internal yang baik

Dengan semakin banyaknya motif serta bentuk kecurangan yang

telah dibahas sebelumnya maka manajemen harus memiliki sikap

penuh kehati-hatian untuk mencegah kecurangan yang mungkin

terjadi. Oleh karena itu, manajemen perlu mengadakan struktur

pengendalian internal yang baik dan efektif dalam mencegah

kecurangan sehingga entitas yang dikendalikan manajemen terhindar

dari kecurangan yang signifikan. Manajemen harus mengevaluasi

setiap komponen-komponen pengendalian internal dan memonitoring

pelaksanaan dari penerapan masing-masing komponen tersebut.

2. Mengefektifkan aktivitas pengendalian

Dalam rangka mencegah atau paling tidak meminimalisir

kecurangan yang mungkin terjadi maka aktivitas pengendalian susatu

setiap entitas harus dapat efektif yang meliputi:

a. Review kinerja

b. Pengolahan informasi

c. Pengendalian fisik

d. Pemisahan tugas

Page 45: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

27

3. Meningkatkan kultur organisasi

Meningkatkan kultur organisasi dapat dilakukan dengan

mengimplementasikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance

(GCG) yang saling terkait satu sama lain agar dapat mendorong kinerja

sumber-sumber entitas bekerja secara efisien.

4. Mengefektifkan fungsi internal audit

Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh manajemen agar

fungsi internal audit dapat efektif dalam membantu manajemen dalam

melaksanakan tanggungjawabnya adalah:

a. Internal audit dalam entitas harus mempunyai kedudukan yang

independen dalam entitas dalam arti kata ia tidak boleh terlibat

dalam kegiatan operasional perusahaan.

b. Internal audit dalam entitas harus mempunyai uraian tugas yang

jelas dan tertulis.

c. Internal audit harus mempunyai internal audit manual yang

berguna untuk mencegah terjadinya penyimpangan tugas,

menentukan standar untuk mengukur dan meningkatkan kinerja.

d. Mendapat dukungan dari top manajemen.

e. Internal audit dalam entitas harus memiliki sumber daya yang

professional, capable, bias bersikap objektif, dan mempunyai

integritas dan loyalitas yang tinggi.

f. Menciptakan struktur penggajian yang wajar.

Page 46: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

28

g. Memberikan sanksi yang tegas kepada yang melakukan

kecurangan.

h. Membuat program bantuan kepada pegawai yang mendapatkan

kesulitan pekerjaan.

i. Menetapkan kebijakan entitas terhadap pemberian dan

pnyampaian informasi kepada pihak-pihak yang dianggap perlu.

j. Menyediakan sumber-sumber tertentu dalam rangka mendeteksi

kecurangan.

k. Menyediakan saluran untuk melaporkan telah terjadinya

kecurangan hendaknya diketahui oleh staf agar dapat diproses

pada jalur yang benar.

E. Pendeteksian Kecurangan

Setiap entitas pasti menghadapi resiko diantaranya adalah integrity

risk, yaitu adanya kecurangan oleh manajemen atau pegawai perusahaan

yang dapat merugikan entitas. Dalam menghadapi resiko tersebut, selain

dituntut untuk memiliki keahlian dalam mencegah tindak kecurangan,

internal auditor harus memahami pula bagaimana cara mendeteksi

kecurangan secara dini. Deteksi kecurangan mencakup identifikasi

indikator-indikator kecurangan yang memerlukan tindaklanjut auditor

internal untuk melakukan investigasi. Antara pendeteksian dan pencegahan

memiliki pengaruh yang nyata, auditor dapat mencegah kecurangan karena

terlebih dahulu mereka telah mengetahui bagaimana cara mendeteksi

kecurangan (Ismayanti, 2009).

Page 47: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

29

Tindakan pendeteksian tidak dapat digeneralisir terhadap semua

kecurangan. Masing-masing kecurangan memiliki karakteristik tersendiri,

sehingga untuk dapat mendeteksi kecurangan diperlukan pemahaman yang

baik terhadap kecurangan (Amrizal, 2004). Berikut adalah gambaran secara

garis besar pendeteksian kecurangan berdasarkan penggolongan kecurangan

oleh ACFE:

1. Kecurangan Laporan Keuangan (Fraudulent Financial Statemen)

Kecurangan dalam penyajian laporan keuangan (overstatement atau

understatement) umumnya dapat dideteksi melalui analisis laporan

keuangan sebagai berikut:

a. Analisis vertikal, yaitu teknik yang digunakan untuk

menganalisis hubungan antara item-item dalam laporan laba-rugi,

neraca, atau laporan arus kas dengan menggambarkannya dalam

presentasi.

b. Analisis Horizontal, yaitu teknik untuk menganalisis presentase-

presentase perubahan item laporan keuangan selama beberapa

periode laporan.

c. Analisis rasio, yaitu alat untuk mengukur hubungan antara nilai-

nilai item dalam laporan keuangan.

2. Penyalahgunaan Aset (Asset Misappropriation)

Teknik untuk mendeteksi kecurangan dalam penyalahgunaan

asset sangat banyak variasinya. Namun, pemahaman yang tepat atas

pengendalian internal yang baik dalam pos-pos tersebut akan sangat

Page 48: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

30

membantu dalam melaksanakan pendeteksian kecurangan. Masing-

masing jenis kecurangan dapat dideteksi melalui beberapa teknik yang

berbeda.

a. Analytical Review

Susatu review atas berbagai akun yang mungkin menunjukkan

ketidakbiasaan ata kegiatan-kegiatan yang tidak diharapkan.

b. Statistical sampling

Metode ini akan efektif jika ada kecurigaan terhadap ssatu

attribut, misalnya pemasok fiktif. Susatu daftar alamat akan

mengungkap adanya pemasok fiktif.

c. Vendor or outsider complaints

Keluhan dari konsumen, pemasok atau pihak lain merupakan alat

deteksi yang baik yang dapat mengarahkan auditor untuk

melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

d. Site visit-observation

Observasi ke lokasi biasanya dapat mengungkapkan ada tidaknya

pengendalian internal di lokasi-lokasi tersebut.

3. Korupsi (Corruption)

Sebagian besar kecurangan ini dapat dideteksi melalui keluhan

dari rekan kerja yang jujur, laporan dari rekan, atau pemasok yang

tidak puas dalam menyampaikan komplain ke perusahaan. Atas

sangkaan kecurangan ini kemudian dilakukan analisis terhadap

Page 49: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

31

tersangka atau transaksinya. Pendeteksian atas kecurangan ini dapat

dilihat dari karakteristik si penerima maupun si pemberi.

Dengan melaksanakan langkah-langkah tersebut di atas, maka auditor

diharapkan dapat lebih efektif dalam melaksanakan pengauditan yang

sekaligus juga dapat lebih efektif dalam mendeteksi adanya kecurangan

sehingga tidak hanya terpaku pada angka-angka di dalam laporan keuangan

saja serta dapat menghindari tuntutan hukum dikemudian hari.

F. Keahlian

1. Definisi Keahlian

Webster’s Ninth New Collegiate Dictionary (1983) dalam

Murtanto dan Gudono (1999) mendefinisikan keahlian (expertise)

adalah keterampilan seorang ahli. Ahli didefinisikan seseorang yang

memiliki tingkat keterampilan tertentu atau pengetahuan yang tingggi

dalam subyek tertentu yang diperoleh dari pelatihan dan pengalaman.

Trotter (1986) mendefinisikan ahli adalah orang yang dengan

keterampilannya mengerjakan pekerjaan dengan secara mudah, cepat,

intuisi, dan sangat jarang atau tidak pernah membuat kesalahan.

Sedangkan Hayes-Roth, dkk (1983) mendefinisikan keahlian sebagai

keberadaan dari pengetahuan tentang susatu lingkungan tertentu,

pemahaman terhadap masalah yang timbul dalam lingkungan tersebut,

dan keterampilan untuk memecahkan masalah tersebut (Murtanto dan

Gudono, 1999).

Page 50: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

32

Namun demikian, sampai saat ini belum terdapat kesepakatan

mengenai definisi keahlian di antara para ahli. Definisi keahlian dalam

kajian auditing pun sering menggunakan variabel pengalaman sebagai

alternatif dalam pengukuran keahlian seseorang. Johnson dalam Bolger

dan Wrigth (1994) dalam Murtanto dan Gudono (1999) menyebutkan

tenaga ahli adalah mereka yang punya pengalaman, bisa melakukan

susatu pekerjaan sedangkan yang lainnya tidak bisa, mereka efisien

dan tangkas dalam mengambil tindakan. Konsekuensinya adalah

variabel ini tidak memadai bagi seseorang dalam membuat

pertimbangan keputusan yang baik dan menjadi lebih ahli, karena pada

dasarnya manusia memiliki sejumlah unsur lain selain pengalaman

(Ashton, 1990).

2. Komponen Keahlian

Menurut Murtanto dan Gudono (1999) keahlian auditor di

Indonesia terdiri dari lima komponen :

a. Ciri-ciri Psikologis

Merupakan Self-presentation-image attributes of experts

seperti kemampuan di dalam komunikasi, kreativitas, bekerja

sama dengan orang lain, dan kepercayaan kepada keahlian

merupakan komponen ciri-ciri psikologis. Shanteau dan Peters

(1989) dalam Murtanto dan Gudono (1999), menyelidiki persepsi

antara siswa psikologi akuntansi terhadap pentingnya

Page 51: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

33

komunikasi, kreativitas, dan kepercayaan pada keahlian pada

praktek pajak.

1) Kemampuan komunikasi

Internal auditor harus memiliki kemampuan berinteraksi

dan berkomunikasi baik lisan maupun tertulis secara efektif

karena internal auditor harus senantiasa berhubungan

dengan berbagai pihak, baik internal maupun eksternal.

(Prima Consulting Group, 2000)

2) Kreativitas

Menurut Sawyer, et al (2005), kreativitas internal auditor

dapat dipupuk melalui :

a) Skeptimisme. Menolak untuk menerima praktik-

praktik yang berjalan saat ini sebagai cara yang paling

baik dan selalu mencoba untuk meraih sesusatu yang

baik.

b) Analisis. Menganalisis aktivitas dan operasi untuk

menentukan komponen-komponen dan dinamika yang

terdapat di dalamnya.

c) Penysatuan. Mengkombinasikan informasi untuk

mentranformasikan konsep-konsep yang terpisah

menjadi sesusatu yang baru dan lebih baik.

Page 52: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

34

3) Kemampuan bekerja sama

Menurut Sawyer, et al (2005:47), kemitraan akan sangat

efektif dalam menjadikan internal auditor sebagai seorang

musuh atau kritikus. Saling menghargai, mempercayai, dan

kerjasama tim adalah susatu keharusan.

4) Keahlian internal auditor professional

Menurut Sawyer, et al (2005:48), internal audit

professional membutuhkan seorang staf yang professional.

Lingkup yang luas dari internal audit modern mensyaratkan

pengetahuan yang luas mengenai metode dan teknik audit.

Oleh karena itu, direktur internal audit harus

mempertimbangkan beberapa atribut tertentu, seperti

professional, kemampuan, dan kualitas karakter dalam

melakukan pengambilan keputusan pemilihan karyawan

dan mempertahankannya. Pendidikan akan

mengembangkan pengetahuan, keahlian, dan disiplin yang

penting dalam kinerja internal audit professional.

b. Strategi Penentuan Keputusan

Kemampuan seorang auditor dalam membuat keputusan yang

sistematis baik formal maupun informal akan membantu dalam

menghadapi keterbatasan manusia. Begitu pula dengan membuat

keputusan sendiri tanpa tekanan dari pihak lain, turut serta dalam

membentuk keahlian audit.

Page 53: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

35

c. Komponen Pengetahuan

Merupakan komponen penting dalam susatu keahlian. Komponen

pengetahuan meliputi komponen seperti pengetahuan terhadap

fakta-fakta, prosedur-prosedur, dan pengalaman.

d. Kemampuan Berfikir

Merupakan kemampuan untuk mengakumulasi dan mengelola

informasi. Beberapa karakteristik yang dapat dimasukkan sebagai

unsur kemampuan berpikir misalnya kemampuan beradaptasi

pada situasi yang baru dan ambigius (Shanteau, 1988), perhatian

pada fakta-fakta yang relevan dan kemampuan untuk

mengabaikan fakta yang tidak relevan merupakan susatu

kemampuan yang efektif untuk menghindari tekanan-tekanan.

e. Analisis tugas

Banyak dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman audit dan

analisis tugas ini akan mempunyai pengaruh terhadap penentuan

keputusan. Kompleksitas tugas akan mempengaruhi pilihan

terhadap bantuan keputusan oleh auditor yang telah tinggi

pengalamannya (Abdulmohammadi, 1991) dan digunakan untuk

mengembangkan rerangka umum dari lingkungan tugas dalam

auditing (Bonner, 1994).

Menurut Tunggal (2008), ciri internal auditor yang mempunyai

kualifikasi keahlian yang baik adalah sebagai berikut:

Page 54: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

36

a. Pendidikan dan Latihan

Audit berhubungan dengan analisis dan pertimbangan, internal

auditor harus mengerti catatan keuangan dan akuntansi agar

dapat melakukan verifikasi dan analisis dengan baik. Selain itu,

ia harus mempunyai pengetahuan yang luas mengenai masalah

perusahaan yang diperiksa.

b. Pengalaman

Menurut Bouwman dan Bradley (1997:93) dalam Budisusetyo,

dkk (2005) pengalaman didefinisikan sebagai lamanya waktu

dalam bekerja di bidangnya. Ketika auditor menjadi lebih

berpengalaman, maka auditor menjadi lebih sadar terhadap

kecurangan serta lebih menonjol dalam menganalisa yang

berkaitan dengan kecurangan tersebut. Menurut Mohammadi

dan Wright (1987) dalam Sumardi dan Hardiningsih (2001)

dalam Budisusetyo, dkk (2005), pengalaman ternyata secara

signifikan mempengaruhi pembuatan keputusan audit pada waktu

kompleksitas penugasan yang dihadapi oleh auditor. Demikian

pula menurut Libby dan Frederick (1990) dalam Ashton (1991),

bahwa auditor yang berpengalaman memperlihatkan pengetahuan

yang lebih lengkap mengenai kesalahan yang ada dalam laporan

keuangan. Dengan banyaknya pengalaman auditor, akan dapat

memberikan masukan rinci terhadap masalah dan solusinya.

Page 55: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

37

c. Kualitas Pribadi

Internal auditor yang kompeten memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Sifat ingin mengetahui

Internal auditor harus tertarik dan ingin mengetahui semua

operasi perusahaan. Ia harus mempunyai perhatian terhadap

prestasi dan persoalan karyawan perusahaan baik ditingkat

bawah maupun tingkat atas. Ia harus berusaha agar

karyawan mau bicara secara terbuka tentang pekerjaannya.

2) Ketekunan

Internal auditor harus mencoba terus sampai ia mengerti

susatu persoalan. Ia melakukan pengujian, memeriksa dan

lainnya, sampai ia puas bahwa pekerjaan telah dilakukan

seperti apa yang dijelaskan kepadanya.

3) Pendekatan yang membangun

Ia harus memandang susatu kesalahan sebagai susatu yang

harus diselesaikan bukan sebagai susatu kejahatan. Ia harus

memikirkan agar kesalahan tersebut dapat dihindarkan,

bukannya menuduh siapa yang bertanggung jawab. Susatu

kesalahan dianggap sebagai pedoman untuk perbaikan di

masa yang akan datang.

4) Business sense

Dia menelaah semua pengaruh yang terjadi terhadap

profitabilitas dan efisiensi kegiatan perusahaan secara luas.

Page 56: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

38

Dia tidak dikuasai oleh pengetahuan yang mendasar atas

kepercayaan dalam menetapkan “yang benar” atau “yang

salah”.

5) Kerja sama

Dia melihat dirinya sebagai kawan-usaha, bukan sebagai

saingan dengan siapa yang diperiksa. Tujuannya adalah

membantu mereka dan meninjau kembali nasihat-nasihat

yang diberikan dengan pihak perusahaan.

d. Imagination

Didefinisikan sebagai “perpaduan pemikiran ide-ide baru dari

bagian-bagian yang dialami secara terpisah”. Disadari atau tidak,

internal auditor selalu terbuka secara terus-menerus terhadap

bagian-bagian yang terpisah ini dan merupakan susatu kewajiban

bagi mereka untuk mengsatur susatu pola tertentu yang

memungkinkan terjalinnya susatu penafsiran yang baik.

Pada peneliti terdahulu Sinaga (2008), memasukkan variabel

perilaku etis sebagai komponen keahlian. Sinaga (2008) menggunakan

variabel perilaku etis sebagai komponen keahlian adalah untuk

mengetahui apakah perilaku etis internal audit sudah sesuai dengan

kode etik audit sehingga internal audit tidak melakukan penyimpangan

dalam menjalankan tugasnya. Dan hasil dari penelitian tersebut

diketahui bahwa perilaku etis internal auditor berpengaruh signifikan

terhadap kecurangan artinya, perilaku etis merupakan penilaian

Page 57: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

39

terhadap perilaku profesionalitas seorang internal auditor dalam

mencegah dan mendeteksi kecurangan yang berhubungan dengan

aspek perilaku (behavioral).

Perilaku etis seseorang akan banyak dipengaruhi oleh masalah

yang terjadi dalam lingkungan organisasinya. Husein (2003) meneliti

bahwa nilai etis organisasi benar-benar berpengaruh terhadap perilaku

etis akuntan. Auditor sering kali dihadapkan pada situasi dilema etika

yang melibatkan pilihan-pilihan antara nilai-nilai yang saling

bertentangan atau menyimpang (Budisusetyo dkk (2005).

Robinson (1995), dan Tang et al (2003) dalam Wilopo (2008),

menjelaskan indikator dari perilaku yang menyimpang atau tidak etis.

Perilaku ini terdiri dari perilaku yang menyalahgunakan

posisi/kedudukan (abuse position), perilaku yang menyalahgunakan

kekuasaan (abuse power), perilaku yang menyalahgunakan sumber

daya perusahaan (abuse resouces), serta perilaku yang tidak berbuat

apa-apa (no action).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perilaku etis dari

auditor akan memberikan pengaruh terhadap pendeteksian dan

pencegahan kecurangan. Semakin tinggi perilaku etis auditor, semakin

tinggi keberhasilan auditor dalam mendeteksi dan mencegah

kecurangan.

Page 58: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

40

3. Peranan Keahlian Internal Auditor dalam Mendeteksi dan Mencegah Kecurangan

Pendeteksian dan pencegahan kecurangan mencakup identifikasi

kategori kecurangan dan indikator-indikator kecurangan yang

memerlukan tindak lanjut internal auditor untuk melakukan

investigasi. Menurut Effendi (2008), ada tiga hal yang harus dimiliki

oleh internal auditor agar pendeteksian dan pencegahan kecurangan

lebih lancar antara lain :

a. Memiliki keahlian (skill) dan pengetahuan (knowledge) yang

memadai dalam mengidentifikasi indikator terjadinya fraud.

Dalam hal ini internal auditor harus mengetahui secara mendalam

mengapa seseorang melakukan fraud termasuk penyebab fraud,

jenis-jenis fraud, modus operandi (teknik-teknik) fraud yang

biasa terjadi.

b. Memiliki sikap kewaspadaan yang tinggi terhadap kemungkinan

kelemahan pengendalian internal dengan melakukan serangkaian

pengujian untuk menemukan indikator terjadinya fraud.

c. Memiliki keakuratan dan kecermatan (accuracy) dalam

mengevaluasi indikator-indikator fraud.

Ketiga hal tersebut dapat dimiliki oleh internal auditor setelah

pengalaman bertahun-tahun melakukan audit berbagai fungsi/unit kerja

di susatu organisasi.

Page 59: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

41

G. Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang membahas tentang karakteristik-karakteristik keahlian

yang dimiliki auditor adalah Murtanto dan Gudono (1999) yang

mengkategorikan keahlian audit ke dalam lima peringkat. Peringkat pertama

ditempati oleh ciri-ciri psikologis, kemudian diikuti oleh strategi penentuan

keputusan, komponen pengetahuan, kemampuan berfikir, dan analisis tugas.

Sedangkan penelitian-penelitian yang membahas tentang pengaruh

keahlian internal auditor dalam mendeteksi dan mencegah kecurangan

diantanya adalah Sinaga (2008), menyimpulkan bahwa komponen keahlian

internal audit yang terdiri dari: (1) komponen pengetahuan, (2) strategi

penentuan keputusan, (3) ciri-ciri psikologis, (4) kemampuan berpikir, dan

(5) perilaku etis secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan bagi

internal auditor dalam mencegah dan mendeteksi kecurangan (fraud). Selain

itu, hasil penelitian Darwito (2006) menyatakan bahwa penelitian yang

dilakukan dengan menggunakan variabel yang terdiri dari enam keahlian

auditor, yaitu: (1) analisis tugas, (2) komponen pengetahuan, (3) strategi

penentuan keputusan, (4) ciri-ciri psikologis, (5) kemampuan berpikir, dan

(6) perilaku etis mempunyai pengaruh positif terhadap pemeriksaan

kecurangan.

Penelitian yang membahas mengenai perilaku etis internal auditor

adalah Budisusetyo, dkk (2005), menemukan bahwa nilai etika organisasi,

orientasi etika dan komitmen profesional pada internal auditor secara

individu maupun simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

Page 60: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

42

pengambilan keputusan etis dalam situasi dilema etika. Artinya, walaupun

dihadapkan pada situasi dilema etika internal auditor mampu berperilaku etis

dengan menerapkan nilai etika organisasi, orientasi etika dan komitmen

profesional mereka dalam menjalankan tugas.

Selain itu, penelitian yang dilakukan Hartoko, dkk (1997),

menyimpulkan bahwa pengalaman kerja seorang auditor berpengaruh

terhadap pengetahuan tentang jenis-jenis kekeliruan yang berbeda yang

diketahuinya. Pengalaman seorang auditor berpengaruh terhadap perhatian

seorang auditor pada Kementerian tempat susatu kekeliruan terjadi.

Libby dan Frederick (1990) dalam Ashton (1991) menyatakan bahwa

semakin banyak pengalaman, auditor semakin dapat menghasilkan berbagai

macam dugaan dalam menjelaskan temuan audit. Pengalaman secara

signifikan berkaitan dengan keakuratan. Manejer audit dengan pengalaman

kerja selama lima tahun lebih memiliki keakuratan dibandingkan dengan staf

audit dengan pengalaman kerja ssatu tahun (Libby, 1985 dalam Aston,

1991).

Tabel 2.2 Perbandingan Penelitian Terdahulu Dengan Sekarang

No Peneliti Judul Variabel Objek Penelitian dan Sampel

Metode Analisa

1 Hartoko (1997)

Pengaruh Pengalaman Pada Struktur Pengetahuan Auditor Tentang Kekeliruan

Independen: a. Pengalaman

Auditor Dependen: a. Kekeliruan

KAP di eks Keresidenan Surakarta. Sampelnya adalah 53 Auditor yang bekerja di KAP tersebut.

Koefisien Korelasi Product Moment

Page 61: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

43

2 Sinaga (2008)

Peranan Keahlian Internal Audit Dalam Mencegah dan Mendeteksi Kecurangan (Fraud)

Independen: a. Komponen

Pengetahuan b. Ciri-ciri

Psiikologis c. Kemampuan

Berpikir d. Penentuan

Keputusan e. Perilaku Etis Dependen: a. Pendeteksian

dan Pencegahan Kecurangan (Fraud)

3 bank swasta yang ada di Jakarta yaitu Bank Tabungan Negara, Bank Mandiri, dsn Bank Lippo. Sampelnya adalah 60 internal auditor yang bekerka di tiga bank tersebut

Regresi Linier Berganda

3 Penelitian Sekarang (2010)

Analisis Pengaruh Komponen Keahlian Internal Auditor Terhadap Pendeteksian dan Pencegahan Kecurangan (Fraud)

Independen: a. Komponen

Pengetahuan b. Ciri-ciri

Psikologis c. Kemampuan

Berpikir d. Penentuan

Keputusan e. Perilaku Etis f. Analisis

Tugas g. Pengalaman

Auditor Dependen: a. Pendeteksian

Kecurangan b. Pencegahan

Kecurangan

Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan. Sampelnya adalah internal auditor yang bekerja pada Irjen Kementerian Perdagangan

Regresi Linier Beraganda

Sumber: Data diolah

H. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan sintesa dari serangkaian teori yang

tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya merupakan gambaran

Page 62: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

44

sistematis dari kinerja teori dalam memberikan solusi atau alternatif solusi

dari serangkaian masalah yang ditetapkan. (Hamid, 2007:26)

Secara skematis alur kerangka penelitian terdapat dalam Gambar 2.2.

Kerangka penelitian tersebut adalah sebagai berikut :

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran

Perilaku Etis (X7) Sinaga (2008) dan

Khamidah (2000) dalam Darwito (2006)

Penentuan Keputusan (X4) Sinaga (2008) dan

Khamidah (2000) dalam Darwito (2006)

Analisis Tugas (X5) Sinaga (2008) dan

Khamidah (2000) dalam Darwito (2006)

Pengalaman (X6) Hartoko (1997)

Komponen Pengetahuan (X1) Sinaga (2008) dan

Khamidah (2000) dalam Darwito (2006)

Pencegahan Kecurangan (Y2)

Ciri-Ciri Psikologis (X2) Sinaga (2008) dan

Khamidah (2000) dalam Darwito (2006)

Kemampuan Berpikir (X3) Sinaga (2008) dan

Khamidah (2000) dalam Darwito (2006)

Pendeteksian Kecurangan (Y1)

Page 63: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

45

Rumus :

1. Y1 = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + e

2. Y2 = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + e

I. Perumusan Hipotesis

1. Berdasarkan kerangka berfikir pada gambar 2.2 di atas maka

hipotesisnya adalah:

a. Ha1 : Pengetahuan, Ciri-ciri psikologis, Kemampuan berpikir,

Strategi penentuan keputusan, Analisis Tugas, Pengalaman,

dan Perilaku Etis berpengaruh secara nyata terhadap

pencegahan kecurangan (fraud).

b. Ha2 : Pengetahuan berpengaruh secara nyata terhadap

pendeteksian kecurangan (fraud).

Ha3 : Ciri-ciri psikologis berpengaruh secara nyata terhadap

pendeteksian kecurangan (fraud).

Ha4 : Kemampuan berpikir berpengaruh secara nyata terhadap

pendeteksian kecurangan (fraud).

Ha5 : Strategi penentuan keputusan berpengaruh secara nyata

terhadap pendeteksian kecurangan (fraud).

Ha6 : Analisis Tugas berpengaruh secara nyata terhadap

pendeteksian kecurangan (fraud).

Ha7 : Pengalaman berpengaruh secara nyata terhadap

pendeteksian kecurangan (fraud).

Page 64: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

46

Ha8 : Perilaku Etis berpengaruh secara nyata terhadap

pendeteksian kecurangan (fraud).

2. Berdasarkan kerangka berfikir pada gambar 2.2 di atas maka

hipotesisnya adalah:

a. Ha1 : Pengetahuan, Ciri-ciri psikologis, Kemampuan berpikir,

Strategi penentuan keputusan, Analisis Tugas, Pengalaman,

dan Perilaku Etis berpengaruh secara nyata terhadap

pencegahan kecurangan (fraud).

b. Ha2 : Pengetahuan berpengaruh secara nyata terhadap pencegahan

kecurangan (fraud).

Ha3 : Ciri-ciri psikologis berpengaruh secara nyata terhadap

pencegahan kecurangan (fraud).

Ha4 : Kemampuan berpikir berpengaruh secara nyata terhadap

pencegahan kecurangan (fraud).

Ha5 : Strategi penentuan keputusan berpengaruh secara nyata

terhadap pencegahan kecurangan (fraud).

Ha6 : Analisis Tugas berpengaruh secara nyata terhadap

pencegahan kecurangan (fraud).

Ha7 : Pengalaman berpengaruh secara nyata terhadap pencegahan

kecurangan (fraud).

Ha8 : Perilaku Etis berpengaruh secara nyata terhadap pencegahan

kecurangan (fraud).

Page 65: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

47

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini, yang akan menjadi objek studi

penelitian adalah auditor Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan

Republik Indonesia. Dengan populasi seluruh auditor yang terdapat dalam

empat wilayah kerja pemeriksaan Inspektorat Jenderal Kementerian

Perdagangan Republik Indonesia.

Jenis penelitian yang di gunakan pada penelitian ini adalah kausalitas,

yakni tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab-

akibat antara dua variabel atau lebih (Indriantoro dan Supomo, 2000:27),

jenis ini digunakan untuk menjelaskan pengaruh komponen keahlian auditor

internal yang terdiri dari komponen pengetahuan, ciri-ciri psikologis,

kemampuan berpikir, penentuan keputusan, analisis tugas, pengalaman, dan

perilaku etis terhadap pendeteksian dan pencegahan kecurangan (fraud).

B. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah auditor Inspektorat Jenderal

Kementerian Perdagangan yang terdapat dalam empat wilayah kerja

pemeriksaan Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan, masing-masing

terdapat di Inspektorat I, Inspektorat II, Inspektorat III, dan Inspektorat IV

sehingga secara keseluruhan jumlah pegawai di setiap inspektorat pada jabatan

Inspektur ke bawah memiliki jumlah total populasi secara keseluruhan

Page 66: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

48

sebanyak 71 orang. Hal ini tidak menggunakan sampel penelitian dikarenakan

jumlah pegawai yang sedikit dan jumlah individu dalam kelompok memiliki

jumlah tetap dan terhitung, oleh karena itu digunakanlah teknik sensus.

Penelitian populasi atau sensus digunakan karena subjek kurang dari 100

dan ditentukan pula oleh berbagai pertimbangan berikut:

1) Kemampuan penelitian dilihat dari waktu, tenaga dan dana.

2) Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek,

karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya dana.

3) Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti untuk

penelitian yang resikonya besar, tentu saja jika sampel

besar hasilnya akan lebih baik.

C. Metode Pengumpulan Data

1. Sumber Data

Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Data Primer, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data yang diperoleh berdasarkan jawaban kuesioner yang

dibagikan kepada auditor Inspektorat Jenderal Kementerian

Perdagangan.

b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari buku-buku, jurnal,

dan sumber bacaan lain yang memiliki relevansi dengan objek

yang diteliti. Untuk data sekunder, peneliti mengumpulkannya

dengan studi kepustakaan dan literatur pada berbagai

Page 67: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

49

perpustakaan di dalam dan di luar kampus maupun pada toko-

toko buku. (Indriantoro dan Supomo, 2000:147)

2. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan, peneliti menggunakan

instrumen berupa kuesioner yang diberikan kepada auditor yang

bekerja pada Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan di

Jakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik personally

administered questionnaires, yaitu kuesioner disampaikan dan

dikumpulkan secara langsung oleh peneliti (Indriantoro dan Supomo,

2000:147).

Penyebaran kuesioner dimaksudkan untuk mendapatkan data

umum mengenai auditor internal, untuk mendapatkan gambaran

variabel manakah yang paling mempengaruhi keahlian auditor di

Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan Republik Indonesia

terhadap pendeteksian dan pencegahan kecurangam (fraud).

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan pada penilitian ini adalah metode

analisis statistik yang perhitungannya dilakukan dengan menggunakan SPSS

versi 16.0. Analisis ini bertujuan untuk menentukan:

1) pengaruh antara variabel pengetahuan (X1), ciri-ciri psikologis

(X2), kemampuan berpikir (X3), strategi penentuan keputusan

(X4), analisis tugas (X5), pengalaman (X6), perilaku etis (X7)

dengan pendeteksian kecurangan (Y1), dan

Page 68: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

50

2) pengaruh antara variabel pengetahuan (X1), ciri-ciri psikologis

(X2), kemampuan berpikir (X3), strategi penentuan keputusan

(X4), analisis tugas (X5), pengalaman (X6), perilaku etis (X7)

dengan pencegahan kecurangan (Y2).

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan oleh peneliti untuk memberikan

informasi mengenai karakteristik variabel penelitian yang utama dan

daftar demografi responden. Statistik deskriptif memberikan gambaran

atau deskripsi suatu data yang dilihat dari rata-rata (mean), standar

deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan

skewness (kemencengan distribusi). (Ghozali, 2009:19)

2. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana

variabel yang digunakan benar-benar mengukur apa yang

seharusnya diukur. Pengujian validitas tiap butir pertanyaan yang

digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir

dengan skor total yang merupakan jumlah tiap butir dalam tabel

ditunjukkan skor totalnya, yang merupakan jumlah skor tiap

butir. Uji validitas ini digunakan untuk mengetahui kelayakan

butir-butir dalam daftar pertanyaan-pertanyaan.

Imam Ghozali dalam bukunya Aplikasi SPSS (2009:49) Uji

Validitas dilakukan dengan membandingkan nilai Corrected

Page 69: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

51

item-Total Correlation dengan nilai r tabel, untuk degree of

fredom (df) = n-2, dan alpha =0,10.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa variabel

yang digunakan benar-benar bebas dari kesalahan sehingga

menghasilkan hasil yang konsisten meskipun diuji berkali-kali.

Hasil uji reabilitas dengan bantuan SPSS akan menghasilkan

Cronbach Alpha. Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel

(andal) bila memiliki nilai Cronbach Alpha lebih dari 0,60

(Nunnaly, 1960) dalam Ghozali (2009:46).

3. Uji Hipotesis

a. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F

mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi

normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi

tidak valid untuk sejumlah sampel kecil (Ghozali: 2009:147).

Salah satu cara untuk melihat normalitas residual adalah

dengan melihat grafik normal probability plot yang

membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.

Distribusi normal akan membentuk garis lurus diagonal. Jika

Page 70: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

52

distribusi data residual normal, maka garis yang

menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti arah

garis diagonalnya (Ghozali, 2009:147).

2) Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara variabel independen (Ghozali, 2009:95).

Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas model

regresi adalah dengan melihat nilai tolerance dan varian

inflation faktor (VIF). Model regresi yang bebas

multikolinieritas, yaitu:

VIF lebih kecil dari 10 (VIF<10)

Tolerace lebih besar dari 0.1 (Tolerance>0.1)

3) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari

residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka

disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas (Ghozali, 2009:125). Model regresi yang

baik adalah yang homoskedastisitas dan tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Page 71: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

53

Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas, ada

beberapa cara, salah satu diantaranya yaitu dengan melihat

Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu ZPRED

dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan ada tidaknya pola

tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED

dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksii, dan sumbu

X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya).

Dasar analisis:

a) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada

membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang,

melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan

telah terjadi heteroskedastisitas.

b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di

atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak

terjadi heteroskedastisitas.

b. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai

ketergantungan variabel dependen dengan satu atau lebih

variabel independen, dengan tujuan untuk mengestimasi dan/atau

memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel

dependen berdasarkan varriabel independen yang diketahui

(Gujrati, 2003 dalam Ghozali, 2009:85).

Page 72: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

54

Dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0, penelitian ini

menggunakan Analisis Regresi Linier Berganda. Metode Analisis

Regresi Linier Berganda digunakan dalam penelitian ini

dilakukan sebanyak dua kali yaitu dengan maksud untuk

menganalisa :

1) ada tidaknya pengaruh antara variabel pengetahuan (X1),

ciri-ciri psikologis (X2), kemampuan berpikir (X3), strategi

penentuan keputusan (X4), analisis tugas (X5), pengalaman

(X6), perilaku etis (X7) dengan pendeteksian kecurangan

(Y1) dan pencegahan kecurangan (Y2).

2) ada tidaknya pengaruh antara variabel pengetahuan (X1), ciri-

ciri psikologis (X2), kemampuan berpikir (X3), strategi

penentuan keputusan (X4), analisis tugas (X5), pengalaman

(X6), perilaku etis (X7) dengan Pencegahan Kecurangan

(Y2).

Berikut adalah persamaan dari analisis regresi berganda:

Y = a + b1X1 + b2X2 + ……. + bnXn + e

Dimana :

Y = Variabel Dependen (Terikat)

X = Variabel Independen (Bebas)

a = Konstanta, harga Y bila X = 0

b = Koefisien Regresi

e = Standar eror

Page 73: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

55

c. Uji Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi (R²) pada intinya untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Nilai koefisien determinasi (R²) adalah antara

nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-

variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat

terbatas. Nilai yang hampir mendekati satu berarti variabel-

variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen

(Ghozali, 2009:87).

d. Uji Statistik F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan

kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:

1) Bila nilai F lebih besar dari 4 (F>4) maka variabel

independen berpengaruh terhadap variabel dependen pada

derajat kepercayaan 10%.

2) Membandingkan F hasil perhitungan dengan F menurut tabel.

Bila F hitung>F tabel maka variabel independen berpengaruh

terhadap variabel dependen. (Ghozali, 2009:88)

Page 74: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

56

e. Uji Statistik t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen. Untuk menguji hipotesis

ini digunakan statistik t dengan kriteria pengambilan keputusan

sebagai berikut:

1) Bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih dan

derajat kepercayaan 10% maka hipotesis alternatif (Ha)

diterima, yang menyatakan bahwa variabel independen secara

individual mempengaruhi variabel dependen.

2) Membandingkan nilai statistik t dengan dengan nilai

tmenurut tabel. Jika, t hitung>t tabel maka hipotesis alternatif

(Ha) diterima, yang menyatakan bahwa variabel independen

secara individual mempengaruhi variabel dependen.

(Ghozali, 2009:89)

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian dan Pengukurannya

Variabel adalah segala sesuatu yang dapat diberi berbagai macam nilai.

Tipe-tipe variabel dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi dua jenis,

yaitu variabel independen dan variabel dependen.

Seluruh variabel dalam penelitian ini akan diukur dengan dua hingga

enam indikator dan masing-masing indikator berupa pertanyaan yang akan

mengukur keahlian internal auditor. Selanjutnya variabel yang ada akan

dijabarkan dalam beberapa pertanyaan di mana masing-masing pertanyaan

mempunyai skor jawaban mulai 1 sampai dengan 5.

Page 75: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

57

Maka operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau

mempengaruhi variabel yang lain. Variabel independen dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan komponen penting dalam suatu

keahlian. Komponen pengetahuan meliputi komponen-komponen

seperti pengetahuan terhadap fakta-fakta dan prosedur-prosedur.

Instrumen pengukuran variabel ini menggunakan

instrument variabel yang digunakan oleh Sinaga (2008). Variabel

ini digali dengan 2 indikator melalui 6 pertanyaan. Respon dari

responden direkam dengan skala likert 1 sampai 5.

b. Ciri-Ciri Psikologis

Ciri-ciri Psikologis adalah kemampuan dalam

berkomunikasi, kreativitas, bekerja sama dengan orang lain, dan

kepercayaan kepada keahlian.

Instrumen pengukuran variabel ini menggunakan

instrument variabel yang digunakan oleh Sinaga (2008). Variabel

ini digali dengan 4 indikator melalui 7 pertanyaan. Respon dari

responden direkam dengan skala likert 1 sampai 5.

Page 76: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

58

c. Kemampuan Berpikir

Kemampuan Berpikir merupakan kemampuan untuk

mengakumulasi dan mengolah informasi. Beberapa karakteristik

yang dapat dimasukkan sebagai unsur kemampuan berpikir

misalnya kemampuan beradaptasi pada situasi yang baru dan

ambigius, perhatian terhadap fakta-fakta dan relevan dan

kemampuan untuk mengabaikan fakta yang tidak relevan

merupakan suatu kemampuan yang efektif untuk menghindari

tekanan-tekanan.

Instrumen pengukuran variabel ini menggunakan

instrument variabel yang digunakan oleh Sinaga (2008). Variabel

ini digali dengan 3 indikator melalui 4 pertanyaan. Respon dari

responden direkam dengan skala likert 1 sampai 5.

d. Strategi Penentuan Keputusan

Seorang internal auditor sangat berkepentingan dalam

pengambilan keputusan. Oleh karena itu, seorang internal auditor

juga harus dapat mengembangkan dan menggunakan strategi

penentuan keputusan dalam membuat keputusan secara umum.

Kemampuan seoranga internal auditor dalam membuat keputusan

secara sistematis baik formal maupun informal akan membantu

dalam mengatasi keterbatasan manusia.

Instrumen pengukuran variabel ini menggunakan

instrument variabel yang digunakan oleh Sinaga (2008). Variabel

Page 77: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

59

ini digali dengan 3 indikator melalui 5 pertanyaan. Respon dari

responden direkam dengan skala likert 1 sampai 5.

e. Analisis Tugas

Analisis tugas akan mempunyai pengaruh terhadap

penentuan keputusan. Kompleksitas tugas akan mempengaruhi

pilihan terhadap bantuan keputusan oleh auditor yang telah tinggi

pengalamannya (Abdulmohammadi, 1991) dan digunakan untuk

mengembangkan rerangka umum dari lingkungan tugas dalam

auditing (Bonner, 1994 dalam Abdulmohammadi, 1991 ).

Instrumen pengukuran variabel ini menggunakan

instrument variabel yang digunakan oleh Sinaga (2008). Variabel

ini digali dengan 4 indikator melalui 5 pertanyaan. Respon dari

responden direkam dengan skala likert 1 sampai 5.

f. Pengalaman Auditor

Pengalaman auditor, yaitu adanya experiental learneing

melebihi pengetahuan auditor yang baru saja lulus dan bekerja

sebagai auditor. Kemampuan dalam melakukan analisis tugas

dipengaruhi oleh tingkat pengalaman auditor. Seorang auditor

yang berpengalaman akan menjadi lebih sadar terhadap lebih

banyak kecurangan dibandingkan dengan auditor yang baru saja

lulus dan juga auditor yang berpengalaman memiliki salah

pengertian yang lebih sedikit tentang kecurangan dibandingkan

dengan yang belum berpengalaman.

Page 78: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

60

Instrumen pengukuran variabel ini menggunakan

instrument variabel yang digunakan oleh Tunggal (2008),

Puspasari (2009), dan Maryunani (2009). Variabel ini digali

dengan 8 indikator melalui 10 pertanyaan. Respon dari responden

direkam dengan skala likert 1 sampai 5.

g. Perilaku Etis

Perilaku etis merupakan penilaian terhadap perilaku

profesionalisme seorang internal auditor. Seorang internal auditor

yang berperilaku sesuai dengan kode etik yang telah ditetapkan

akan mampu bersikap profesional dalam menjalankan tugasnya

apabila ditemukan adanya sejumlah dugaan kecurangan.

Instrumen pengukuran variabel ini menggunakan

instrument variabel yang digunakan oleh Sinaga (2008). Variabel

ini digali dengan 3 indikator melalui 6 pertanyaan. Respon dari

responden direkam dengan skala likert 1 sampai 5.

2. Variabel Terikat ( Dependent variable )

Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau

dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Pendeteksian Kecurangan (fraud)

Pendeteksian kecurangan dalam penelitian ini di bagi

menjadi tiga bagian yaitu pendeteksian dalam kecurangan

laporan keuangan, pendeteksian dalam penyalahgunaan asset,

Page 79: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

61

dan pendeteksian dalam korupsi. Instrumen pengukuran variabel

ini menggunakan instrument variabel yang digunakan oleh

Husein (2003). Variabel ini digali dengan 4 indikator melalui 4

pertanyaan. Respon dari responden direkam dengan skala likert 1

sampai 5.

b. Pencegahan Kecurangan (fraud)

Pencegahan kecurangan, yaitu berupaya menghilangkan

atau mengeliminir sebab-sebab timbulnya kecurangan tersebut.

Karena pencegahan terhadap akan terjadinya suatu perbuatan

kecurangan akan lebih mudah dari pada mengatasi apabila suatu

kecurangan telah terjadi.

Instrumen pengukuran variabel ini menggunakan

instrument variabel yang digunakan oleh Ismayanti (2009).

Variabel ini digali dengan 6 indikator melalui 8 pertanyaan.

Respon dari responden direkam dengan skala likert 1 sampai 5.

Sebagai penjabaran lebihlanjut dari operasionalisai variabel,

dalam tabel 3.1 disajikan pengukuran variabel yang terdiri dari nama

variabel, subvariabel, indikator, dan skala pengukuran. Seluruh

indikator tersebut diukur pada tingkat skala likert.

Page 80: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

62

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Sub Variabel Indikator Pengukuran

X1 Komponen Pengetahuan (Murtanto dan Gudono,1999), dan (Sinaga,2008)

1. Pengetahuan terhadap fakta-fakta

2. Pengetahuan terhadap prosedur-prosedur

Skala Likert

X2 Ciri-Ciri Psikologis (Murtanto dan Gudono,1999), dan (Sinaga,2008)

1. Kemampuan berkomunikasi

2. Kemampuan bekerjasama dengan orang lain

3. Kreativitas 4. Kepercayaan diri

Skala Likert

X3 Kemampuan Berpikir (Murtanto dan Gudono,1999), dan (Sinaga,2008)

1. Kemampuan beradaptasi pada situasi yang baru

2. Perhatian terhadap fakta-fakta yang relevan

3. Kemampuan dalam menghindari tekanan yang dapat mengganggu objektivitas

Skala Likert

X4 Strategi Penentuan Keputusan (Murtanto dan Gudono,1999),dan (Sinaga,2008)

1. Pengambilan keputusan secara objektif

2. Kemampuan membuat keputusan secara sistematis

3. Kemampuan mengkomunikasikan temuan

Skala Likert

X

Keahlian

Auditor

X5 Analisis Tugas (Murtanto dan Gudono,1999),dan (Sinaga,2008)

1. Kemampuan dalam mengumpulkan bukti-bukti kecurangan

2. Kemampuan dalam penggunaan metode audit

Skala Likert

Page 81: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

63

3. Pemahaman terhadap indikasi kecurangan

4. Penilaian terhadap kesulitan tugas

X6 Pengalaman (Tunggal,2008), (Kusumastuti, 2008 dalam Puspasari, 2009), dan (Bedard,1986 dalam Maryunani, 2009)

1. Kemampuan prediksi dan deteksi auditor

2. Kelebihan dan keluasan pengetahuan auditor

3. Tahun pengalaman 4. Jenjang jabatan 5. Lebih mudah

dalam mengambil keputusan etis

6. Keahlian dalam memeriksa

4. Kompleksitas tugas

5. Pemahaman terahadap industri dan bisnis klien

Skala Likert

X7 Perilaku Etis (Sinaga, 2008), dan (Wilopo, 2008)

1. Cara mendapatkan fee dari klien

2. Penggunaan fasilitas kantor

3. Menjaga kerahasiaan temuan

Skala Likert

Y1 Pendeteksian Kecurangan (Wilopo, 2008)

1. Penghilangan informasi secara sengaja

2. Memberikan informasi yang menyesatkan

3. Mengambil dana pemerintah

4. Mengubah catatan dan dokumen pendukung

Skala Likert

Y2 Pencegahan Kecurangan (Gusnardi, 2007 dalam

1. Pendekatan berdasarkan sistem

2. Pemilihan pengendalian

Skala Likert

Page 82: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

64

Ismayanti, 2009), dan (Trijayanti, 2008 dalam Ismayanti,2009)

3. Informasi sensitif 4. Peningkatan

integritas 5. Sistem kendali 6. Informasi

Sumber: data diolah

Page 83: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

65

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan Republik Indonesia

Inspektorat Jenderal sebagai unsur pembantu pimpinan di bidang

pengawasan fungsional di lingkungan Kementerian Perdagangan, memiliki

tugas dan tanggung jawab mengamankan pelaksanaan tugas umum dan

pembangunan bidang perdagangan termasuk kebijakan yang diambil oleh

Menteri agar dapat mencapai tujuan dan sasaran secara efisien dan efektif.

Dalam penyelenggaraan tugas pengawasan dimaksud diperlukan

peningkatan kualitas hasil pengawasan, sehingga dapat memberikan

kontribusi bagi terlaksananya semua kegiatan dan kebijakan secara baik,

bertanggung jawab dan akuntabel. Berkaitan dengan hal tersebut Inspektorat

Jenderal telah menetapkan arah pengawasan yang komprehensif dan

implementatif untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran yang ingin

dicapai. Disamping itu peran pengawasan juga ditingkatkan tidak hanya

sebagai watch dog tetapi merupakan mitra untuk memecahkan permasalahan

dan teladan bagi obyek pemeriksaan dalam membangun kinerja yang lebih

baik.

Untuk mewujudkan penyelenggara negara yang mampu menjalankan

fungsi dan tugasnya secara sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab,

Kementerian Perdagangan dalam hal ini Inspektorat Jenderal mempunyai

tugas dan fungsi sebagai penyelenggara pengawasan perlu konsistensi

Page 84: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

66

penanganan yang serius dalam rangka menjalankan fungsinya sebagai aparat

pengawas.

Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) yang melanda bangsa

Indonesia, sudah kronis, dan merupakan kejahatan yang luar biasa dan

menggoyahkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk itu

Inspektorat Jenderal sebagai unsur pengawasan mempunyai tugas dalam

mengamankan kebijakan yang dikembangkan pada Sektor Perdagangan.

1. Visi dan Misi Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan

a. Visi

"Menjadikan Inspektorat Jenderal sebagai unit pengawasan

yang terpercaya dan profesional untuk mewujudkan tata kelola

kepemerintahan yang baik (Good Governance) di lingkungan

Kementerian Perdagangan."

b. Misi

Melakukan pengawasan, bimbingan teknis dan konsultasi

untuk mendukung peningkatan kinerja Kementerian Perdagangan

dalam mewujudkan Good Governance.

Page 85: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

67

2. Struktur Organisasi

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Kementerian Perdagangan Republik Indonesia

Gambar 4.2

Struktur Organisasi Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan

Page 86: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

68

3. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan

Tabel 4.1 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Inspektorat Jenderal

Kementerian Perdagangan

NO JABATAN TUGAS POKOK FUNGSI 1. Inspektorat

Jenderal Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan Departemen

a. Penyiapan perumusan kebijakan pengawasan;

b. Pelaksanaan pengawasan kinerja, keuangan dan pengawasan untuk tujuan tertentu atas petunjuk Menteri;

c. Pelaksanaan urusan administrasi Inspektorat Jenderal;

d. Penyusunan laporan hasil pengawasan

2. Secretariat Inspektorat Jenderal

Melaksanakan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Inspektorat Jenderal

a. Pelaksanaan koordinasi, penyusunan rencana dan program kerja pengawasan;

b. Penyelesaian laporan hasil pemeriksaan dan pemeriksaan serta pengawasan masyarakat;

c. Pengumpulan, pengelolaan, analisis laporan hasil pengawasan dan penyajian laporan hasil pengawasan;

d. Pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga, surat menyurat, dokumentasi dan

Page 87: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

69

kearsipan. 3. Inspektorat I Melaksanakan

pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundang-undangan serta administrasi di lingkungan Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri dan Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi serta Atase Perdagangan negara-negara Afrika, Timur Tengah, Asia dan Eropa I, serta cakupan tugas lain yang ditetapkan oleh Inspektur Jenderal

a. Pelaksanaan penyiapan rencana pengawasan dan program kerja pemeriksaan;

b. Pemeriksaan, penilaian, pengujian dan pengusutan terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundang-undangan serta administrasi;

c. Pemeriksaan, penilaian, pengujian dan pengusutan terhadap kebenaran laporan pengaduan tentang penyimpangan atau penyalahgunaan wewenang;

d. Perumusan laporan hasil pengawasan.

4. Inspektorat II Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundang-undangan serta administrasi di lingkungan Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri dan Badan Penelitian dan Pengembangan serta Atase Perdagangan negara-negara Eropa II, serta cakupan tugas lain yang ditetapkan oleh Inspektur Jenderal

a. Pelaksanaan penyiapan rencana pengawasan dan program kerja pemeriksaan;

b. Pemeriksaan, penilaian, pengujian dan pengusutan terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundang-undangan serta administrasi;

c. Pemeriksaan, penilaian, pengujian dan pengusutan terhadap kebenaran laporan pengaduan tentang

Page 88: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

70

penyimpangan atau penyalahgunaan wewenang;

d. Perumusan laporan hasil pengawasan.

5. Inspektorat III Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundang-undangan serta administrasi di lingkungan Direktorat Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional dan Sekretariat Jenderal serta Atase Perdagangan negara-negara Asia serta cakupan tugas lain yang ditetapkan oleh Inspektur Jenderal

a. Pelaksanaan penyiapan rencana pengawasan dan program kerja pemeriksaan;

b. Pemeriksaan, penilaian, pengujian dan pengusutan terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundang-undangan serta administrasi;

c. Pemeriksaan, penilaian, pengujian, dan pengusutan terhadap kebenaran laporan pengaduan tentang penyimpangan atau penyalahgunaan wewenang;

d. Perumusan laporan hasil pengawasan.

6. Inspektorat IV Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundang-undangan serta administrasi di lingkungan Inspektorat Jenderal, Badan Pengembangan Ekspor Nasional serta Atase Perdagangan negara-negara Amerika,

a. Pelaksanaan Penyiapan rencana pengawasan dan program kerja pemeriksaan;

b. Pemeriksaan, penilaian, pengujian dan pengusutan terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundang-undangan serta administrasi;

c. Pemeriksaan, penilaian, pengujian

Page 89: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

71

Australia dan Asia, serta cakupan tugas lain yang ditetapkan oleh Inspektur Jenderal

dan pengusutan terhadap kebenaran laporan pengaduan tentang penyimpangan atau penyalahgunaan wewenang;

d. Perumusan laporan hasil pengawasan.

7. Jabatan Fungsional Auditor

Melaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan atau keterampilan di bidang pengawasan dan bersifat mandiri

Menjamin pembinaan profesi dan karier, kepangkatan dan jabatan bagi PNS yang melaksanakan pengawasan pada instansi pemerintah dalam rangka mendukung peningkatan kinerja instansi pemerintah.

Sumber: www.depdag.go.id

4. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Inspektorat jenderal Kementerian

Perdagangan Republik Indonesia yang beralamat di di Jl. Kramat Raya

No. 172 Jakarta Pusat. Penelitian ini menganalisis tentang komponen

keahlian auditor internal terhadap pendeteksian dan pencegahan

kecurangan (fraud) pada auditor yang terdapat dalam empat wilayah

kerja pemeriksaan Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan.

Adapun jumlah keseluruhan pegawai dalam keempat wilayah kerja

pemeriksaan Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan berjumlah

71 orang.

Page 90: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

72

Tabel 4.2 Pegawai Pada Keempat Wilayah Kerja Pemeriksaan

INSPEKTORAT JABATAN I II III IV

Inspektur Auditor Madya Auditor Muda Auditor Pertama Pelaksana Ka. SubBagian Tata Usaha

Sumber: Data Diolah

Jumlah keseluruhan pegawai pada keempat wilayah kerja

pemeriksaan Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan yang

berjumlah 71 orang tersebut tidak dijadikan responden dalam

penelitian ini karena beberapa diantaranya tidak memenuhi kriteria

sebagai auditor. Adapun jumlah keseluruhan auditor dalam keempat

wilayah kerja pemeriksaan Inspektorat Jenderal Kementerian

Perdagangan dapat dilihat pada table 4.3 berikut :

Tabel 4.3 Jumlah Auditor Pada Keempat Wilayah Kerja Pemeriksaan

INSPEKTORAT JABATAN I II III IV TOTAL

Inspektur 1 1 1 1 4 Auditor Madya 3 3 2 2 10 Auditor Muda - 2 - 4 6 Auditor Pertama 4 2 5 3 14 Calon Auditor 2 3 2 3 10 Pelaksana 5 6 5 5 21

TOTAL 15 17 15 18 65 Sumber: Data Diolah

Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner

secara langsung kepada responden. Penyebaran kuesioner dimulai dari

Page 91: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

73

20 April 2010 hingga 24 Mei 2010. Kuesioner diberikan dan diterima

kembali oleh peneliti dengan waktu yang sudah ditentukan serta

menyesuaikan dengan jadwal kerja Inspektorat Jenderal Kementerian

Perdagangan.

5. Karakteristik Responden Penelitian

Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan dalam penelitian

ini, kuesioner yang dibagikan berjumlah 65 eksemplar berdasarkan

jumlah auditor di Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan, akan

tetapi hanya 58 auditor yang bersedia menjawab atau mengisi

kuesioner yang diberikan. Adapun gambaran karakteristik data

kuesioner dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini

Tabel. 4.4 Karakteristik Data Kuesioner

Identifikasi Sample Jumlah Persentase Total kuesioner yang disebar 65 100 % Total kuesioner yang tidak direspon 7 11% Total kuesioner yang direspon 58 89% Total kuesioner yang tidak diisi lengkap - - Total kuesioner yang dapat digunakan - -

Sumber: Data diolah

Total kuesioner yang direspon dan dapat digunakan untuk

mengolah data sebanyak 58 kuesioner yaitu 89 % dari total kuesioner

yang disebar. Sedangkan deskriptif responden dalam penelitian ini

dapat dilihat pada tabel 4.5, berikut ini:

Page 92: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

74

Tabel. 4.5 Deskriptif Responden

Deskriptif Keterangan Frekuensi Persentase Jumlah Sampel - 58 100 %

Inspektorat I 13 22.4% Inspektorat II 16 27,6% Inspektorat III 14 24,1% Wilayah Pemeriksaan

Inspektorat IV 15 25,9% Auditor Madya 10 17,24 % Auditor Muda 6 10,34 % Auditor Pertama 14 24,13 % Calon Auditor 10 17,24 %

Jabatan Fungsional

Pelaksana 18 31,03 % Strata 1 47 82,8 % Strata 2 11 17,2 %

Jenjang Pendidikan

Strata 3 - - Akuntansi 18 31,1 % Manajemen 15 25,9 % Hukum 15 25,9 %

Jurusan

Ekonomi Pembangunan 1 1,7% Adminitrasi Negara 6 10,3% Ekonomi Pertanian 2 3.4% Teknik Informatika 1 1,7%

1 – 3 Tahun 24 41,4 % 4 – 7 Tahun 8 13,8% 8 – 11 Tahun 1 1,7%

Lama Bekerja

>11 Tahun 25 43,10 % < 5 kali 9 15,5 % 5 – 10 kali 17 29,3 % 10 – 15 kali 5 8,6 %

Frekuensi Melakukan Audit

>15 kali 27 46,6 % General Audit 15 25,9 % Operational Audit 37 63,8 % ComplianceAudit 3 5,2% Audit Lingkungan - -

Jenis Audit

Audit Investigasi 3 5,2 % Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat diketahui responden yang

terjaring dalam sampel penelitian ini adalah responden yang menjabat

sebagai auditor ahli madya berjumlah 10 orang (17,2%), untuk

responden yang menjabat sebagai auditor ahli muda berjumlah 6 orang

Page 93: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

75

(10,3%), untuk responden yang menjabat sebagai auditor ahli pertama

berjumlah 14 orang (24,1%), untuk responden menjabat sebagai calon

auditor berjumlah 10 orang (17,2 %), dan untuk responden menjabat

sebagai pelaksana berjumlah 18 orang (31,0%). Untuk responden yang

berada pada jenjang pendidikan S1 berjumlah 47 orang (82,8%), dan

untuk responden yang berada pada jenjang pendidikan S2 berjumlah

11 orang (17,2%). Untuk responden berdasarkan jurusan pada

pendidikan terakhir, didapat bahwa responden yang berasal dari

jurusan akuntansi berjumlah 18 orang (31,0%), untuk responden yang

berasal dari jurusan manajemen berjumlah 15 orang (25,9%), untuk

responden yang berasal dari jurusan hukum berjumlah 15 orang

(25,9%), dan untuk responden yang berasal dari jurusan ekonomi

berjumlah 1 (1,7%) untuk responden yang berasal dari jurusan

administrasi Negara berjumlah 6 orang (10,3%), untuk responden dari

jurusan ekonomi pertanian berjumlah 2 orang (3,4%) dan Untuk

responden yang berasal dari jurusan teknik informatika 1 orang

(1,7%). berdasarkan lama bekerja didapatkan bahwa responden yang

lama bekerja 1-3 tahun berjumlah 24 orang (41,4 %), untuk responden

yang lama bekerja 4-7 tahun berjumlah 8 orang (13,8%), untuk

responden yang lama bekerja 8-11 tahun berjumlah 1 orang (1,7 %),

dan untuk responden yang lama bekerja lebih dari lima belas tahun

berjumlah 25 orang (43,1%). Untuk responden berdasarkan frekuensi

melakukan audit mendapatkan hasil bahwa untuk responden yang

Page 94: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

76

melakukan audit kurang dari lima kali berjumlah 9 orang (15,5%),

untuk responden yang melakukan audit 5-10 kali berjumlah 17 orang

(29,3%), untuk responden yang melakukan audit 10-15 kali

berjuumlah 5 orang (8,6%) dan untuk responden yang melakukan audit

lebih dari lima belas kali berjumlah 27 orang (46,6%). Untuk

responden berdasarkan jenis audit yang sering dilakukan mendapatkan

hasil bahwa untuk responden yang melakukan general audit berjumlah

15 orang (25,9%), untuk responden yang melakukan operational audit

berjumlah 37 orang (63,8%), untuk responden yang melakukan

compliance audit berjuumlah 3 orang (5,2%) dan untuk responden

yang melakukan audit investigasi berjumlah 3 orang (5,2%).

B. Penemuan

1. Uji Kualitas Data

Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji Validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung

(Corrected Item-Total Correlation) dengan r tabel, dengan kriteria

sebagai berikut :

Jika Nilai r hitung > nilai r tabel maka Item Valid

Jika Nilai r hitung < nilai r tabel maka Item Tidak Valid

Nilai r tabel dapat diperoleh dimana df = n-2, dalam hal ini n

adalah jumlah sampel atau responden. Pada kasus ini jumlah sampel (n)

= 15, maka besarnya df = 58-2 = 56. Dengan alpha = 0.10, maka didapat

nilai r tabel = 0.259.

Page 95: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

77

Untuk Uji Reliabilitas, dilakukan dengan melihat nilai Alpha

Cronbach’s, dengan kriteria sebagai berikut :

Jika nilai Alpha Cronbach’s>0.6 (Nunnaly, (1976) dalam Ghozali

(2009:46)) maka suatu konstruk dikatakan reliabel.

Jika nilai Alpha Cronbach’s<0.6 (Nunnaly, (1976) dalam Ghozali

(2009:46)) maka suatu konstruk dikatakan tidak reliabel.

a. Pengetahuan (PT)

1) Uji Validitas

Berikut adalah hasil pengujian dengan menggunakan

bantuan Software SPSS 16.0.

Tabel 4.6 Uji Validitas Item Pertanyaan

No. Corrected Item- Total Correlation

(r hitung)

r tabel p Kriteria

PT1 0.412 0.259 0.000 Valid PT2 0.339 0.259 0.000 Valid PT3 0.308 0.259 0.000 Valid PT4 0.449 0.259 0.000 Valid PT5 0.320 0.259 0.000 Valid PT6 0.302 0.259 0.001 Valid

Sumber: Data Diolah

Dari hasil output dapat dilihat untuk butir pertanyaan

Pengetahuan, semua nilai r hitung lebih besar r tabel , maka dapat

disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan Pengetahuan (PT1,

PT2, PT3, PT4, PT5, dan PT6) adalah valid.

Page 96: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

78

2) Uji Reliabilitas

Tabel 4.7 Uji Reliabilitas Konstruk

Cronbach's Alpha Jumlah Item

0.678 6 Sumber : Data diolah

Dari hasil output didapat nilai alpha 0.678>0.6, sehingga

dapat disimpulkan untuk instrumen Pengetahuan adalah reliabel.

b. Ciri-ciri Psikologis (CP)

1) Uji Validitas

Berikut adalah hasil pengujian dengan menggunakan

bantuan Software SPSS 16.0.

Tabel 4.8 Uji Validitas Item Pertanyaan

No. Corrected Item- Total Correlation

(r hitung)

r tabel

P Kriteria

CP1 0.519 0.259 0.000 Valid CP2 0.095 0.259 0.095 Tidak Valid CP3 0.608 0.259 0.000 Valid CP4 0.428 0.259 0.000 Valid CP5 0.522 0.259 0.000 Valid CP6 0.420 0.259 0.000 Valid CP7 0.455 0.259 0.000 Valid

Sumber: Data Diolah

Dari hasil output dapat dilihat untuk butir pertanyaan Ciri-

ciri Psikologis, terdapat satu butir pertanyaan yang memiliki nilai

r hitung lebih kecil dari r tabel. Pada butir pertanyaan CP2 r

hitung lebih kecil dari r tabel (0.095<0.259), maka CP2 adalah

tidak valid. Sedangkan butir pertanyaan CP1, CP3, CP4, CP5,

CP6, dan CP7 r hitung lebih besar dari r tabel, maka butir

Page 97: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

79

pertanyaan Ciri-ciri Psikologis (CP1, CP3, CP4, CP5, CP6, dan

CP7) adalah valid.

2) Uji Reliabilitas

Tabel 4.9 Uji Reliabilitas Konstruk

Cronbach's Alpha Jumlah Item

0.712 7 Sumber : Data diolah

Dari hasil output didapat nilai alpha 0.712>0.6, sehingga

dapat disimpulkan untuk instrumen Ciri-ciri Psikologis adalah

reliabel.

c. Kemampuan Berpikir (KB)

1) Uji Validitas

Berikut adalah hasil pengujian dengan menggunakan

bantuan Software SPSS 16.0.

Tabel 4.10 Uji Validitas Item Pertanyaan

No. Corrected Item- Total Correlation

(r hitung)

r tabel P Kriteria

KB1 0.561 0.259 0.000 Valid KB2 0.539 0.259 0.000 Valid KB3 0.699 0.259 0.000 Valid KB4 0.369 0.259 0.000 Valid

Sumber: Data Diolah

Dari hasil output dapat dilihat untuk butir pertanyaan

Kemampuan Berpikir, semua nilai r hitung lebih besar r tabel ,

maka dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan

Kemampuan Berpikir (KB1, KB2, KB3, dan KB4) adalah valid.

Page 98: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

80

2) Uji Reliabilitas

Tabel 4.11 Uji Reliabilitas Konstruk

Cronbach's Alpha Jumlah Item

0.762 4 Sumber : Data diolah

Dari hasil output didapat nilai alpha 0.762>0.6, sehingga

dapat disimpulkan untuk instrumen Kemampuan Berpikir adalah

reliabel.

d. Strategi Penentuan Keputusan (PK)

1) Uji Validitas

Berikut adalah hasil pengujian dengan menggunakan

bantuan Software SPSS 16.0.

Tabel 4.12 Uji Validitas Item Pertanyaan

No. Corrected Item- Total Correlation

(r hitung)

r tabel P Kriteria

PK1 0.504 0.259 0.000 Valid PK2 0.372 0.259 0.000 Valid PK3 0.620 0.259 0.000 Valid PK4 0.171 0.259 0.005 Tidak Valid PK5 0.465 0.259 0.000 Valid

Sumber: Data Diolah

Dari hasil output dapat dilihat untuk butir pertanyaan

Strategi Penentuan Keputusan, terdapat satu butir pertanyaan

yang memiliki nilai r hitung lebih kecil dari r tabel. Pada butir

pertanyaan PK4 r hitung lebih kecil dari r tabel (0.171<0.259),

maka PK4 adalah tidak valid. Sedangkan butir pertanyaan PK1,

PK2, PK3, dan PK5 r hitung lebih besar dari r tabel, maka butir

Page 99: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

81

pertanyaan Strategi Penentuan Keputusan (PK1, PK2, PK3, dan

PK5) adalah valid.

2) Uji Reliabilitas

Tabel 4.13 Uji Reliabilitas Konstruk

Cronbach's Alpha Jumlah Item

0.703 5 Sumber : Data diolah

Dari hasil output didapat nilai alpha 0.703>0.6, sehingga

dapat disimpulkan untuk instrumen Strategi Penentuan

Keputusan adalah reliabel.

e. Analisis Tugas (AT)

1) Uji Validitas

Berikut adalah hasil pengujian dengan menggunakan

bantuan Software SPSS 16.0.

Tabel 4.14 Uji Validitas Item Pertanyaan

No. Corrected Item- Total Correlation

(r hitung)

r tabel P Kriteria

AT1 0.640 0.259 0.000 Valid AT2 0.417 0.259 0.000 Valid AT3 0.692 0.259 0.000 Valid AT4 0.677 0.259 0.000 Valid AT5 0.667 0.259 0.000 Valid

Sumber: Data Diolah

Dari hasil output dapat dilihat untuk butir pertanyaan

Analisis Tugas, semua nilai r hitung lebih besar r tabel, maka

dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan Analisis Tugas

(AT1, AT2, AT3, AT4, dan AT5) adalah valid.

Page 100: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

82

2) Uji Reliabilitas

Tabel 4.15 Uji Reliabilitas Konstruk

Cronbach's Alpha Jumlah Item

0.776 5 Sumber : Data diolah

Dari hasil output didapat nilai alpha 0.776>0.6, sehingga

dapat disimpulkan untuk instrumen Analisis Tugas adalah

reliabel.

f. Pengalaman (PL)

1) Uji Validitas

Berikut adalah hasil pengujian dengan menggunakan

bantuan Software SPSS 16.0.

Tabel 4.16 Uji Validitas Item Pertanyaan

No. Corrected Item- Total Correlation

(r hitung)

r tabel p Kriteria

PL1 0.396 0.259 0.000 Valid PL2 0.484 0.259 0.000 Valid PL3 0.418 0.259 0.000 Valid PL4 0.502 0.259 0.000 Valid PL5 0.521 0.259 0.000 Valid PL6 0.518 0.259 0.000 Valid PL7 0.608 0.259 0.000 Valid PL8 0.441 0.259 0.000 Valid PL9 0.346 0.259 0.000 Valid PL10 0.247 0.259 0.010 Valid

Sumber: Data Diolah

Dari hasil output dapat dilihat untuk butir pertanyaan

Pengalaman, semua nilai r hitung lebih besar dari r tabel, maka

dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan Pengalaman

Page 101: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

83

(PL1, PL2, PL3, PL4, PL5, PL6, PL7, PL8, PL9, dan PL10)

adalah valid.

2) Uji Reliabilitas

Tabel 4.17 Uji Reliabilitas Konstruk

Cronbach's Alpha Jumlah Item

0.721 10 Sumber : Data diolah

Dari hasil output didapat nilai alpha 0.721>0.6, sehingga

dapat disimpulkan untuk instrumen Pengalaman adalah reliabel.

g. Perilaku Etis (PE)

1) Uji Validitas

Berikut adalah hasil pengujian dengan menggunakan

bantuan Software SPSS 16.0.

Tabel 4.18 Uji Validitas Item Pertanyaan

No. Corrected Item- Total Correlation

(r hitung)

r tabel P Kriteria

PE1 0.584 0.259 0.000 Valid PE2 0.438 0.259 0.000 Valid PE3 0.424 0.259 0.000 Valid PE4 0.554 0.259 0.000 Valid PE5 0.196 0.259 0.008 Tidak Valid PE6 0.343 0.259 0.000 Valid

Sumber: Data Diolah

Dari hasil output dapat dilihat untuk butir pertanyaan

Perilaku Etis, terdapat satu butir pertanyaan yang memiliki nilai r

hitung lebih kecil dari r tabel. Pada butir pertanyaan PE5 r hitung

lebih kecil dari r tabel (0.196<0.259), maka PE5 adalah tidak

Page 102: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

84

valid. Sedangkan butir pertanyaan PE1, PE2, PE3, PE4, dan PE6

r hitung lebih besar dari r tabel, maka butir pertanyaan Strategi

Perilaku Etis (PE1, PE2, PE3, PE4, dan PE6) adalah valid.

2) Uji Reliabilitas

Tabel 4.19 Uji Reliabilitas Konstruk

Cronbach's Alpha Jumlah Item

0.690 6 Sumber : Data diolah

Dari hasil output didapat nilai alpha 0.690>0.6, sehingga

dapat disimpulkan untuk instrumen Perilaku Etis adalah reliabel.

h. Pendeteksian Kecurangan (PD)

1) Uji Validitas

Berikut adalah hasil pengujian dengan menggunakan

bantuan Software SPSS 16.0.

Tabel 4.20 Uji Validitas Item Pertanyaan

No. Corrected Item- Total Correlation

(r hitung)

r tabel p Kriteria

PD1 0.509 0.259 0.000 Valid PD2 0.684 0.259 0.000 Valid PD3 0.822 0.259 0.000 Valid PD4 0.780 0.259 0.000 Valid

Sumber: Data Diolah

Dari hasil output dapat dilihat untuk butir pertanyaan

Pendeteksian Kecurangan, semua nilai r hitung lebih besar dari r

tabel, maka dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan

Page 103: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

85

Pendeteksian Kecurangan (PD1, PD2, PD3, dan PD4) adalah

valid.

2) Uji Reliabilitas

Tabel 4.21 Uji Reliabilitas Konstruk

Cronbach's Alpha Jumlah Item

0.807 4 Sumber : Data diolah

Dari hasil output didapat nilai alpha 0.807>0.6, sehingga

dapat disimpulkan untuk instrumen Pendeteksian Kecurangan

adalah reliabel.

i. Pencegahan Kecurangan (PC)

1) Uji Validitas

Berikut adalah hasil pengujian dengan menggunakan

bantuan Software SPSS 16.0.

Tabel 4.22 Uji Validitas Item Pertanyaan

No. Corrected Item- Total Correlation

(r hitung)

r tabel p Kriteria

PC1 0.583 0.259 0.000 Valid PC2 0.722 0.259 0.000 Valid PC3 0.693 0.259 0.000 Valid PC4 0.600 0.259 0.000 Valid PC5 0.563 0.259 0.000 Valid PC6 0.716 0.259 0.000 Valid PC7 0.570 0.259 0.000 Valid PC8 0.468 0.259 0.000 Valid

Sumber: Data Diolah

Dari hasil output dapat dilihat untuk butir pertanyaan

Pencegahan Kecurangan, semua nilai r hitung lebih besar dari r

Page 104: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

86

tabel, maka dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan

Pencegahan Kecurangan (PC1, PC2, PC3, PC4, PC5, PC6, PC7,

dan PC8) adalah valid.

2) Uji Reliabilitas

Tabel 4.23 Uji Reliabilitas Konstruk

Cronbach's Alpha Jumlah Item

0.763 8 Sumber : Data diolah

Dari hasil output didapat nilai alpha 0.763>0.6, sehingga

dapat disimpulkan untuk instrumen Pencegahan Kecurangan

adalah reliabel.

2. Uji Hipotesis Komponen Keahlian Internal Auditor terhadap Pendeteksian Kecurangan (Fraud) a. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Hasil uji normalitas data menggunakan SPSS 16 dapat

dilihat pada gambar berikut ini.

Sumber: data diolah

Gambar 4.3 Uji Normalitas

Page 105: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

87

Hasil dari output SPSS Normal P-Plot pada gambar 4.3

memperlihatkan bahwa distribusi dari titik-titik data variabel

penelitian (Pengetahuan, Ciri-ciri Psikologis, Kemampuan

Berfikir, Strategi Penentuan Keputusan, Analisis Tugas,

Pengalaman, dan Perilaku Etis terhadap Pendeteksian

Kecurangan) menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran

titik-titik data searah mengikuti garis diagonal. Jadi data pada

keseluruhan variabel dapat dikatakan berdistribusi normal.

2) Uji Multikolinearitas

Hasil pengujian adanya multikolinearitas dapat di lihat pada

tabel di bawah ini.

Tabel 4.24 Uji Multikolinearitas

Collinearity Statistics

Model Tolerance VIF (Constant)

PENGETAHUAN .663 1.508

CIRI PSIKOLOGIS .498 2.006

KEMAMPUAN BERFIKIR .569 1.759

STRATEGI PENENTUAN KEPUTUSAN .533 1.875

ANALISIS TUGAS .511 1.956

PENGALAMAN .607 1.647

1

PERILAKU ETIS .630 1.587 a. Dependent Variable: PENDETEKSIAN KECURANGA

Sumber: data diolah

Berdasarkan tabel 4.24 terlihat bahwa nilai Tolerance tidak

kurang dari 0,1 dan nilai Varian inflation Factor (VIF) tidak

Page 106: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

88

lebih dari 10. Dilihat dari tabel diatas maka dapat diketahui nilai

VIF secara keseluruhan yang ada pada tabel diatas semuanya

diabawah 10 dan nilai tolerance-nya di atas 0.1 dari semua

variabel. Maka sapat disimpulkan hasil tersebut

mengindikasikan tidak terdapat gejala multikolinearitas terhadap

variabel-variabel penelitian yang ada pada tabel diatas sehingga

model regresi berganda dapat digunakan dalam penelitian.

3) Uji Heteroskedastisitas

Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan

melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara

SRESID dan ZPRED yang di perlihatkan gambar berikut ini

(Ghazali, 2009:125).

Sumber: data diolah

Gambar 4.4 Uji Heteroskedastisitas

Page 107: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

89

Berdasarkan grafik Scetterplot terlihat bahwa data tersebar

di sekitar titik Nol dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada

penyebaran data tersebut. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak

terjadi heteroskedastisitas pada model regresi berganda sehingga

model regresi layak dipakai untuk memprediksi pengaruh

Pengetahuan, Ciri-ciri Psikologis,Kemampuan berfikir, Strategi

Penentuan Keputusan, Analisis Tugas, Pengalaman, Perilaku Etis

Terhadap Pedeteksian Kecurangan.

b. Uji Koefisien Determinasi (R²)

Tabel 4.25 Koefisien Determinasi (R²)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate

1 .743a .552 .490 1.87684

Sumber: data diolah

Penghitungan menggunakan analisis regresi berganda (multiple

regression analysis) untuk menilai keseluruhan model regresi apakah

fit dengan data. Kita harus memperhatikan nilai koefisien korelasi

(R), nilai koefisien determinasi, nilai F hitung dan nilai t hitung.

Hasil output SPSS pada tabel 4.25 menunjukkan nilai koefisien

korelasi berganda (R) antara variabel Pengetahuan, Ciri-ciri

Psikologis, Kemampuan Berpikir, Strategi Penentuan Keputusan,

Pengalaman, dan Perilaku Etis adalah sebesar 0.743. Menurut Gozali

(2005:83), nilai (R) sebesar 0.743 menunjukkan bahwa variabel

Pengetahuan, Ciri-ciri Psikologis, Kemampuan Berpikir, Strategi

Page 108: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

90

Penentuan Keputusan, Pengalaman, dan Perilaku Etis memiliki

hubungan yang kuat dengan Pendeteksian Kecurangan.

Nilai koefisien determinasi (R²) dalam penelitian ini adalah

sebesar 0.552 dan nilai koefisien determinasi yang sudah disesuaikan

(Adjusted R²) sebesar 0.490 Untuk model regresi berganda

digunakan (Adjusted R²). Jadi, dalam penelitian ini 49% variabel

dependen pendeteksian kecurangan dijelaskan oleh variabel

independen Pengetahuan, Ciri-ciri Psikologis, Kemampuan Berpikir,

Strategi Penentuan Keputusan, Pengalaman, dan Perilaku Etis dan

sisanya 51% (100% - 49%) dijelaskan oleh variabel lain di luar

variabel yang digunakan yaitu pendidikan, pelatihan, ketekunan, dan

lainnya.

c. Uji Statistik F

Pengujian adanya pengaruh variabel independen secara

simultan terhadap variabel dependen dilakukan dengan melihat nilai

F yang dapat dideteksi dari output SPSS pada tabel ANOVA.

Tabel 4.26 Hasil Uji F (Anova)

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 217.271 7 31.039 8.811 .000a

Residual 176.126 50 3.523 1

Total 393.397 57 Sumber: data diolah

Berdasarkan tabel 4.26 terlihat F hitung adalah 8.811 dengan

probabilitas 0.000 karena probabilitas (0.000) jauh lebih kecil dari

Page 109: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

91

0.10 dan nilai F tabel (3.19) dengan derajat kebebasan 50, maka

dapat disimpulkan bahwa F hitung>F tabel ini berarti signifikan,

yang artinya ha1 diterima. Kesimpulannya bahwa terdapat pengaruh

yang nyata antara Pengetahuan, Ciri-ciri Psikologis, Kemampuan

Berpikir, Strategi Penentuan Keputusan, Pengalaman, dan Perilaku

Etis secara bersama-sama dalam Pendeteksian Kecurangan.

d. Uji Statistik t

Untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara

parsial terhadap variabel dependen dapat dilihat dari nilai t dan p

value (Sig.) yang dapat dideteksi dari output SPSS pada tabel

coefficients.

Tabel 4.27 Hasil Uji t

1) Hasil Pengujian Ha2

Berdasarkan coefficients di atas dapat disimpulkan,

dengan menggunakan uji t dengan penetapan Alpha (taraf

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

(Constant) -2.449 2.915 -.840 .405

PENGETAHUAN .105 .107 .114 .981 .331

CIRI PSIKOLOGIS -.024 .098 -.033 -.243 .809

KEMAMPUAN BERFIKIR .076 .130 .074 .587 .560

STRATEGI PENENTUAN KEPUTUSAN .332 .147 .293 2.264 .028

ANALISIS TUGAS .177 .091 .258 1.946 .057

PENGALAMAN -.017 .067 -.030 -.245 .807

1

PERILAKU ETIS .381 .132 .345 2.893 .006

Sumber: data diolah

Page 110: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

92

kesalahan) 10%, untuk pengetahuan t hitung 0.981<t tabel

1.676 dengan tingkat signifikansi 0.331>0.10, maka hal ini

berarti Ha2 ditolak. Sehingga pengetahuan adalah tidak

berpengaruh secara nyata terhadap pendeteksian kecurangan.

2) Hasil Pengujian Ha3

Berdasarkan coefficients di atas dapat disimpulkan untuk

ciri-ciri psikologis t hitung -0.243<t tabel 1.676 dengan tingkat

signifikansi 0.809>0.10, maka hal ini berarti Ha3 ditolak.

Sehingga ciri-ciri Psikologis adalah tidak berpengaruh secara

nyata terhadap pendeteksian kecurangan.

3) Hasil Pengujian Ha4

Berdasarkan coefficients di atas dapat disimpulkan untuk

kemampuan berpikir t hitung 0.587<t tabel 1.676 dengan

tingkat signifikansi 0.560>0.10, maka hal ini berarti Ha4

ditolak. Sehingga kemampuan berpikir adalah tidak

berpengaruh secara nyata terhadap pendeteksian kecurangan.

4) Hasil Pengujian Ha5

Berdasarkan coefficients di atas dapat disimpulkan uji

signifikansi untuk strategi penentuan keputusan t hitung

2.264>1.676 maka hal ini berarti Ha5 diterima. Kemudian nilai

signifikansi strategi penentuan keputusan sebesar 0.028<0.10

menunjukkan strategi penentuan keputusan berpengaruh secara

nyata terhadap pendeteksian kecurangan.

Page 111: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

93

5) Hasil Pengujian Ha6

Berdasarkan coefficients di atas dapat disimpulkan untuk

analisis tugas t hitung 1.946>t tabel 1.676 dengan tingkat

signifikansi 0.057<0.10, maka hal ini berarti Ha6 diterima.

Sehingga analisis tugas berpengaruh secara nyata terhadap

pendeteksian kecurangan.

6) Hasil Pengujian Ha7

Berdasarkan coefficients di atas dapat disimpulkan untuk

pengalaman t hitung -0.245<t tabel 1.676 dengan tingkat

signifikansi 0.807>0.10, maka hal ini berarti Ha7 ditolak.

Sehingga pengalaman adalah tidak berpengaruh secara nyata

terhadap pendeteksian kecurangan.

7) Hasil Pengujian Ha8

Berdasarkan coefficients di atas dapat disimpulkan untuk

perilaku t hitung 2.893>1.676 maka hal ini berarti Ha7 diterima.

Kemudian nilai signifikansi perilaku sebesar 0.006<0.10

menunjukkan perilaku berpengaruh secara nyata terhadap

pendeteksian kecurangan.

Kemudian besarnya pengaruh masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen dapat dilihat pada tabel

berukut.

Page 112: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

94

Tabel 4.28 Hasil Regresi Berganda

Variabel Koefisien Probabilitas Konstanta -2.449 .405 Pengetahuan (X1) .105 .331 Ciri-ciri Psikologis (X2) -.024 .809 Kemampuan Berfikir (X3) .076 .560 Strategi Penentuan Keputusan (X4) .332 .028 Analisis Tugas (X5) .177 .057 Pengalaman (X6) -.017 .807 Perilaku Etis (X7) .381 .006

Sumber: data diolah

Berdasarkan tabel 4.28 diperoleh persamaan sebagai berikut:

Y = -2.449 + 0.105 X1 – 0.024 X2 + 0.076 X3 + 0.332 X4 + 0.177 X5

– 0.017 X6 + 0.381 X7

3. Uji Hipotesis Komponen Keahlian Internal Auditor terhadap Pencegahan Kecurangan (Fraud)

a. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Hasil uji normalitas data menggunakan SPSS 16 dapat

dilihat pada gambar berikut ini.

Page 113: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

95

Sumber: data diolah Gambar 4.5

Uji Normalitas

Hasil dari output SPSS Normal P-Plot pada gambar 4.5

memperlihatkan bahwa distribusi dari titik-titik data variabel

penelitian (Pengetahuan, Ciri-ciri Psikologis, Kemampuan

Berfikir, Strategi Penentuan Keputusan, Analisis Tugas,

Pengalaman, dan Perilaku Etis Terhadap Pencegahan

Kecurangan) Menyebar di sekitar garis diagonal dan

penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal. Jadi

data pada keseluruhan variabel dapat dikatakan berdistribusi

normal.

2) Uji Multikolinieritas

Hasil pengujian adanya multikolinearitas dapat di lihat

pada tabel di bawah ini.

Page 114: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

96

Tabel 4.29 Uji Multikolinieritas

Sumber: data diolah

Berdasarkan tabel 4.29 terlihat bahwa nilai Tolerance

tidak kurang dari 0,1 dan nilai Varian inflation Factor (VIF)

tidak lebih dari 10. Dilihat dari tabel diatas maka dapat

diketahui nilai VIF secara keseluruhan yang ada pada tabel

diatas semuanya diabawah 10 dan nilai tolerance-nya di atas

0.1 dari semua variabel. Maka sapat disimpulkan hasil tersebut

mengindikasikan tidak terdapat gejala multikolinearitas

terhadap variabel-variabel penelitian yang ada pada tabel diatas

sehingga model regresi berganda dapat digunakan dalam

penelitian.

3) Uji Heteroskedastisitas

Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan

dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik

Scatterplot antara SREDID dan ZPRED (Ghazali, 2005:105)

yang di perlihatkan gambar 4.6.

Collinearity Statistics Model Tolerance VIF

(Constant)

PENGETAHUAN .663 1.508

CIRI PSIKOLOGIS .498 2.006

KEMAMPUAN BERFIKIR .569 1.759

STRATEGI PENENTUAN KEPUTUSAN .533 1.875

ANALISIS TUGAS .511 1.956

PENGALAMAN .607 1.647

1

PERILAKU ETIS .630 1.587

Page 115: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

97

Sumber: data diolah

Gambar 4.6 Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan grafik Scetterplot terlihat bahwa data

tersebar di sekitar titik Nol dan tidak terdapat suatu pola yang

jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi

berganda sehingga model regresi layak dipakai untuk

memprediksi pengaruh Pengetahuan, Ciri-ciri Psikologis,

Kemampuan berfikir, Strategi Penentuan Keputusan, Analisis

Tugas, Pengalaman, Perilaku Etis Terhadap Pencegahan

Kecurangan.

b. Uji Koefisien Determinasi (R²)

Tabel 4.30 Koefisien Determinasi (R²)

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .774a .599 .543 3.54513

Sumber: data diolah

Page 116: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

98

Penghitungan menggunakan analisis regresi berganda

(multiple regression analysis) untuk menilai keseluruhan model

regresi apakah fit dengan data. Kita harus memperhatikan nilai

koefisien korelasi (R), nilai koefisien determinasi, nilai F hitung

dan nilai t hitung.

Hasil output SPSS pada tabel 4.30 menunjukkan nilai

koefisien korelasi berganda (R) antara variabel Pengetahuan, Ciri-

ciri Psikologis, Kemampuan Berpikir, Strategi Penentuan

Keputusan, Pengalaman, dan Perilaku Etis adalah sebesar 0.774.

Menurut Gozali (2009:87), nilai (R) sebesar 0.774 menunjukkan

bahwa variabel Pengetahuan, Ciri-ciri Psikologis, Kemampuan

Berpikir, Strategi Penentuan Keputusan, Pengalaman, dan Perilaku

Etis memiliki hubungan yang kuat dengan Pencegahan

Kecurangan.

Nilai koefisien determinasi (R Square) dalam penelitian ini

adalah sebesar 0.599 dan nilai koefisien determinasi yang sudah

disesuaikan (Adjusted R²) sebesar 0.543 Untuk model regresi

berganda digunakan (Adjusted R²). Jadi, dalam penelitian ini

54.3% variabel dependen pendeteksian kecurangan dijelaskan oleh

variabel independen Pengetahuan, Ciri-ciri Psikologis,

Kemampuan Berpikir, Strategi Penentuan Keputusan, Pengalaman,

dan Perilaku Etis dan sisanya 45.7% (100% - 54.3%) dijelaskan

Page 117: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

99

oleh variabel lain di luar variabel yang digunakan yaitu pendidikan,

pelatihan, ketekunan, dan lainnya.

c. Uji Statistik F

Pengujian adanya pengaruh variabel independen secara

simultan terhadap variabel dependen dilakukan dengan melihat

nilai F yang dapat dideteksi dari output SPSS pada tabel ANOVA.

Tabel 4.31 Hasil Uji F (Anova)

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 937.947 7 133.992 10.661 .000a

Residual 628.398 50 12.568 1

Total 1566.345 57 Sumber: data diolah

Berdasarkan tabel 4.31 terlihat F hitung adalah 10.811

dengan probabilitas 0.000 karena probabilitas (0.000) jauh lebih

kecil dari 0.10 dan nilai F tabel (3.19) dengan derajat kebebasan

50, maka dapat disimpulkan bahwa F hitung>F tabel ini berarti

signifikan, yang artinya Ha1 diterima. Kesimpulannya bahwa

terdapat pengaruh yang nyata antara Pengetahuan, Ciri-ciri

Psikologis, Kemampuan Berpikir, Strategi Penentuan Keputusan,

Pengalaman, dan Perilaku Etis secara bersama-sama dalam

Pencegahan Kecurangan.

d. Uji Statistik t

Untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara

parsial terhadap variabel dependendapat dilihat dari nilai t dan p

Page 118: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

100

value (Sig.)yang dapat dideteksi dari output SPSS pada tabel

coefficients.

Tabel 4.32 Hasil Uji t

1) Hasil Pengujian Ha2

Berdasarkan coefficients di atas dapat disimpulkan uji

signifikansi dengan menggunakan uji t dengan penetapan alpha

(taraf kesalahan) 10% untuk pengetahuan t hitung 1.399<t

tabel 1.676 dengan tingkat signifikansi 0.168>0.10, maka hal

ini berarti Ha2 ditolak. Sehingga pengetahuan adalah tidak

berpengaruh secara nyata terhadap pencegahan kecurangan.

2) Hasil Pengujian Ha3

Berdasarkan coefficients di atas dapat disimpulkan untuk

ciri-ciri psikologis t hitung 0.174<t tabel 1.676 dengan tingkat

signifikansi 0.862>0.10, maka hal ini berarti Ha3 ditolak.

Sumber: data diolah

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

(Constant) -7.454 5.507 -1.354 .182

PENGETAHUAN .284 .203 .154 1.399 .168

CIRI PSIKOLOGIS .032 .185 .022 .174 .862

KEMAMPUAN BERFIKIR .440 .245 .213 1.797 .078

STRATEGI PENENTUAN KEPUTUSAN .236 .277 .105 .854 .397

ANALISIS TUGAS .080 .172 .058 .464 .645

PENGALAMAN -.071 .127 -.064 -.561 .577

1

PERILAKU ETIS 1.124 .249 .510 4.519 .000

Page 119: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

101

Sehingga variabel Ciri-ciri Psikologis adalah tidak berpengaruh

secara nyata terhadap pencegahan kecurangan.

3) Hasil Pengujian Ha4

Berdasarkan coefficients di atas dapat disimpulkan untuk

kemampuan berpikir t hitung 1.797>t tabel 1.676 dengan

tingkat signifikansi 0.078<0.10, maka hal ini berarti Ha4

diterima. Sehingga kemampuan berpikir adalah berpengaruh

secara nyata terhadap pencegahan kecurangan.

4) Hasil Pengujian Ha5

Berdasarkan coefficients di atas dapat disimpulkan untuk

strategi penentuan keputusan t hitung 0.85<t tabel 1.676

dengan tingkat signifikansi 0.397>0.10, maka hal ini berarti

Ha5 ditolak. Sehingga strategi penentuan keputusan adalah

tidak berpengaruh secara nyata terhadap pencegahan

kecurangan.

5) Hasil Pengujian Ha6

Berdasarkan coefficients di atas dapat disimpulkan untuk

analisis tugas t hitung 0.464<t tabel 1.676 dengan tingkat

signifikansi 0.645>0.10, maka hal ini berarti Ha6 ditolak.

analisis tugas adalah tidak berpengaruh secara nyata terhadap

pencegahan kecurangan.

Page 120: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

102

6) Hasil Pengujian Ha7

Berdasarkan coefficients di atas dapat disimpulkan untuk

pengalaman t hitung -0.561<t tabel 1.676 dengan tingkat

signifikansi 0.577>0.10, maka hal ini berarti Ha7 ditolak.

Sehingga pengalaman adalah tidak berpengaruh secara nyata

terhadap pencegahan kecurangan.

7) Hasil Pengujian Ha8

Berdasarkan coefficients di atas dapat disimpulkan untuk

perilaku etis t hitung 4.519>1.676 maka hal ini berarti Ha8

diterima. Kemudian nilai signifikansi perilaku etis sebesar

0.000<0.10 menunjukkan perilaku etis berpengaruh secara

nyata pencegahan kecurangan.

Kemudian besarnya pengaruh masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen dapat dilihat pada tabel

berukut.

Tabel 4.33 Hasil Regresi Berganda

Variabel Koefisien Probabilitas Konstanta -7.454 .182 Pengetahuan (X1) .284 .168 Ciri-ciri Psikologis (X2) .032 .862 Kemampuan Berfikir (X3) .440 .078 Strategi Penentuan Keputusan (X4) .236 .397 Analisis Tugas (X5) .080 .645 Pengalaman (X6) -.071 .577 Perilaku Etis (X7) 1.124 .000

Sumber: data diolah

Page 121: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

103

Berdasarkan tabel 4.33 diperoleh persamaan sebagai berikut:

Y = -7.454 + 0.284 X1 + 0.032 X2 + 0.440 X3 + 0.236 X4 + 0.080

X5b – 0.071 X6 + 1.181 X7

C. Pembahasan dan Interpretasi Hasil Uji Hipotesis

1. Hasil Uji Hipotesis Komponen Keahlian Internal Auditor terhadap Pendeteksian Kecurangan (Fraud)

a. Pengaruh Komponen Keahlian Internal Auditor terhadap Pendeteksian Kecurangan

Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa

komponen keahlian internal auditor (komponen pengetahuan, cirri-

ciri psikologis, kemampuan berpikir, strategi penentuan keputusan,

analisis tugas, pengalaman, dan perilaku etis) Inspektorat Jenderal

Kementerian Perdagangan secara bersama-sama (simultan)

mempunyai pengaruh yang nyata terhadap pendeteksian

kecurangan. Pengaruh yang ditimbulkan adalah positif, yaitu

semakin tinggi komponen keahlian yang dimiliki oleh seorang

auditor, maka semakin tinggi pula kemampuan internal auditor

dalam mendeteksi kecurangan.

Jenis-jenis kecurangan seperti kecurangan pada laporan

keuangan baik on book meupun off book, penyalahgunaan aset, dan

korupsi dapat dideteksi dengan mudah jika auditor Inspektorat

Jenderal Kementerian Perdagangan mempunyai keahlian yang

tinggi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Darwito

(2006), dimana dalam penelitian tersebut Keahlian Auditor yang

Page 122: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

104

terdiri atas komponen pengetahuan, strategi penentuan keputusan,

analisis tugas, dan perilaku etis memberikan pengaruh positif dan

nyata terhadap pemeriksaan kecurangan.

b. Pengaruh Pengetahuan terhadap Pendeteksian Kecurangan

Pada variabel ini, p value (0.331)>0.10 sehingga Ha2 ditolak.

Oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa Pengetahuan auditor

Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan tidak mempunyai

pengaruh yang nyata terhadap Pendeteksian Kecurangan.

Hal tersebut menunjukkan bahwa auditor belum memiliki

pengetahuan yang memadai dalam mendeteksi kecurangan (fraud).

Auditor Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan belum

mengetahui secara mendalam mengapa seseorang melakukan fraud

termasuk penyebab fraud, jenis-jenis fraud, karakteristik fraud,

teknik-teknik fraud yang biasa terjadi (Effendi, 2008). Dalam hal

ini pengetahuan auditor Inspektorat Jenderal Kementerian

Perdagangan tidak berpengaruh secara nyata terhadap pendeteksian

kecurangan karena berdasarkan karakteristik responden diketahui

bahwa hanya sebesar 31.1% yang berpendidikan akuntansi.

Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Sinaga (2008). Dimana dalam penelitiannya

mengungkapkan bahwa pengetahuan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap pendeteksian kecurangan.

Page 123: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

105

c. Pengaruh Ciri-ciri Psikologis terhadap Pendeteksian Kecurangan

Pada variabel ini, p value (0.809)>0.10 sehingga Ha3 ditolak.

Oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa Ciri-ciri Psikologis auditor

Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan tidak mempunyai

pengaruh yang nyata terhadap Pendeteksian Kecurangan.

Hasil di atas menunjukkan bahwa auditor yang memiliki

kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dengan orang lain,

kreativitas, dan kepercayaan diri tidak menjamin auditor

Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan mampu untuk

dapat mendeteksi kecurangan (Murtanto dan Gudono, 1999). Hasil

penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan

oleh Sinaga (2008). Hasil penelitiannya mengungkapkan bahwa

ciri-ciri psikologis internal auditor berpengaruh positif dan nyata

terhadap pendeteksian kecurangan.

d. Pengaruh Kemampuan Berpikir terhadap Pendeteksian Kecurangan

Pada variabel ini, p value (0.560)>0.10 sehingga Ha4 ditolak.

Oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa kemampuan berpikir

auditor Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan tidak

mempunyai pengaruh yang nyata terhadap Pendeteksian

Kecurangan.

Hasil di atas menunjukkan bahwa auditor Inspektorat

Jenderal Kementerian Perdagangan harus meningkatkan kapasitas

Page 124: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

106

yang lebih besar untuk menampung segala macam informasi yang

relevan agar mampu beradaptasi pada situasi yang baru, dan

mampu dalam mengindari tekanan yang dapat mengganggu

objektivitas sehingga mampu mendeteksi kecurangan (Murtanto

dan Gudono, 1999). Agar dapat mendeteksi kecurangan yang

terjadi auditor harus mampu berpikir seperti pencuri. Oleh karena

itu, kemampuan berpikir saja tidak cukup dimiliki oleh auditor

akan tetapi harus dibarengi dengan komponen keahlian lainnya

agar auditor semakin mampu dalam mendeteksi kecurangan.

Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Sinaga (2008). Hasil penelitiannya mengungkapkan

bahwa kemampuan berpikir internal auditor berpengaruh positif

dan nyata terhadap pendeteksian kecurangan.

e. Pengaruh Strategi Penentuan Keputusan terhadap Pendeteksian Kecurangan

Pada variabel ini, p value (0.028)<0.10 sehingga Ha5

diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa Strategi Penentuan

Keputusan auditor Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan

mempunyai pengaruh yang nyata terhadap Pendeteksian

Kecurangan. Hubungan antara Strategi Penentuan Keputusan

auditor terhadap pendeteksian kecuranga bersifat positif. Semakin

objektif auditor mengambil keputusan, maka akan semakin besar

pula kecenderungan auditor untuk dapat mendeteksi kecurangan.

Page 125: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

107

Menurut Alba dan Hutchison (1987) dalam Murtanto dan

Gudono (1999) menyatakan bahwa peningkatan keakuratan

pengambilan keputusan karena menggunakan informasi yang

atipikal (tidak biasa) hanya sesuai dengan orang-orang yang ahli.

Kondisi ini disebabkan karena mereka lebih sensitif dengan

ketidakharmonisan dibanding akuntan yang kurang ahli. Artinya,

auditor Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan cenderung

lebih dapat mendeteksi kecurangan karena mampu mengambil

keputusan secara objektif serta memiliki sensitifitas terhadap

ketidakbiasaan-ketidakbiasaan yang terjadi sehingga pengambilan

keputusan terhadap terdapat atau tidaknya kecurangan menjadi

akurat.

Hasil penelitian ini konsisten penelitian yang dilakukan oleh

Sinaga (2008). Hasil penelitiannya mengungkapkan bahwa strategi

penentuan keputusan internal auditor berpengaruh positif dan

signifikan terhadap pendeteksian kecurangan.

f. Pengaruh Analisis Tugas terhadap Pendeteksian Kecurangan

Pada variabel ini, p value (0.057)<0.10 sehingga Ha6

diterima. Oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa kemampuan

analisis tugas auditor Inspektorat Jenderal Kementerian

Perdagangan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

Pendeteksian Kecurangan. Hubungan antara Analisis Tugas auditor

terhadap pendeteksian kecuranga bersifat positif. Semakin besar

Page 126: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

108

kemampuan auditor dalam menganalisis tugas maka auditor akan

mampu lebih baik dalam mendeteksi kecurangan.

Hasil diatas menunjukkan bahwa auditor Inspektorat Jenderal

Kementerian Perdagangan cenderung lebih dapat mendeteksi

kecurangan karena mampu memahami dan mampu melakukan

penilaian terhadap kesulitan tugas dengan baik. Agar dapat

mendeteksi kecurangan dengan tepat, auditor dituntut untuk

memiliki kemampuan dalam menganalisis tugasnyayang

dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman audit sehingga mampu

dalam menentukan keputusan terhadap suatu kecurangan.

(Murtanto dan Gudono, 1999)

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Khamidah (2000) dalam Darwito (2006). Dalam

penelitiannya mengungkapkan bahwa kemampuan analisis tugas

auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemeriksaan

kecurangan.

g. Pengaruh Pengalaman terhadap Pendeteksian Kecurangan

Pada variabel ini, p value (0.807)>0.10 sehingga Ha7 ditolak.

Oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa Pengalaman auditor

Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan tidak mempunyai

pengaruh yang nyata terhadap Pendeteksian Kecurangan. Hasil di

atas menunjukkan jika keahlian auditor Inspektorat Jenderal

Page 127: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

109

Kementerian Perdagangan hanya berupa pengalaman maka auditor

belum mampu untuk dapat mendeteksi kecurangan.

Pemeriksaan kecurangan lebih merupakan sebagai proses

intuitif bukan suatu metodologi analitis formal. Keahlian dalam

pemeriksaan kecurangan tergantung pada mind set (pengalaman)

karena pemeriksaan kecurangan terutama dipelajari melalui

pengalaman bukan dari buku-buku teks audit maupun kertas kerja

tahun lalu (Darwito, 2006). Pengalaman dalam penelitian ini tidak

memiliki pengaruh yang nyata terhadap pendeteksian kecurangan

disebabkan oleh auditor yang memiliki masa kerja antara 1 sampai

dengan tiga tahun sebesar 41.4%. Dan frekuensi auditor dalam

melakukan audit sebanyak lebih dari 15 kali hanya sebesar 46.6%.

Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Hartoko dkk (1997). Dalam penelitiannya

mengungkapkan bahwa pengalaman berpengaruh positif dan

signifikan terhadap perhatian seorang auditor tentang kekeliruan

yang terjadi. Serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh

Bulchia (2008) yang menyatakan bahwa auditor yang

berpengalaman cenderung lebih dapat mendeteksi kecurangan.

h. Pengaruh Perilaku Etis terhadap Pendeteksian Kecurangan

Pada variabel ini, p value (0.006)<0.10 sehingga Ha8

diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa Perilaku Etis auditor

Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan mempunyai

Page 128: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

110

pengaruh yang nyata terhadap Pendeteksian Kecurangan.

Hubungan antara Perilaku Etis auditor terhadap pendeteksian

kecurangan bersifat positif. Semakin mampu auditor Inspektorat

Jenderal Kementerian Perdagangan berperilaku etis, maka akan

semakin besar pula kecenderungan auditor untuk dapat mendeteksi

kecurangan.

Beradasarkan Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan

Aparatur Negara yaitu PER/05/M.PAN/03/2008 tentang Standar

Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah pada bagian standar

umum poin kelima disebutkan bahwa ”auditor harus mematuhi

Kode Etik yang ditetapkan”. Auditor tidak saja harus

menggunakan seluruh kemampuan dan kecermatannya tetapi juga

dituntut untuk mematuhi kode etik yang ditetapkan. Dengan

demikian kompetensi dan etika harus dipenuhi secara bersamaan.

Hasil diatas menunjukkan bahwa auditor Inspektorat Jenderal

Kementerian Perdagangan cenderung lebih dapat mendeteksi

kecurangan karena memiliki perilaku yang etis sebagai auditor

internal pemerintah karena telah mampu untuk mematuhi kode etik

sebagai auditor internal pemerintah sehingga pendeteksian

kecurangan dapat dilakukan dengan tepat.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Wilopo (2008) yang menyatakan bahwa perilaku

tida etis auditor berpengaruh positif namun tidak nyata terhadap

Page 129: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

111

kecurangan akuntansi pemerintahan. Artinya semakin etis perilaku

birokrat tidak berpengaruh secara nyata dalam menurunkan tingkat

kecurangan pemerintah.

2. Hasil Uji Hipotesis Komponen Keahlian Internal Auditor terhadap Pencegahan Kecurangan (Fraud)

a. Pengaruh Komponen Keahlian Internal Auditor terhadap Pencegahan Kecurangan

Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa

komponen keahlian internal auditor (komponen pengetahuan,

cirri-ciri psikologis, kemampuan berpikir, strategi penentuan

keputusan, analisis tugas, pengalaman, dan perilaku etis)

Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan secara bersama-

sama (simultan) mempunyai pengaruh yang nyata terhadap

pencegahan kecurangan. Pengaruh yang ditimbulkan adalah

positif, yaitu semakin tinggi komponen keahlian yang dimiliki

oleh seorang auditor, maka semakin tinggi pula kemampuan

internal auditor dalam mecegah kecurangan.

Keahlian auditor Inspektorat Jenderal Kementerian

Perdagangan yang meliputi komponen pengetahuan, ciri-ciri

psikologis, kemampuan berpikir, strategi penentuan keputusan,

analisis tugas, pengalaman, dan perilaku etis sangat diperlukan

terutama dalam pencegahan kecurangan. Menghilangkan atau

mengeliminir sebab-sebab timbulnya kecurangan dapat dilakukan

dengan mengefektifkan pengendalian internal, fraud awareness,

Page 130: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

112

dan menilai risiko terjadinya fraud. Keberhasilan dalam

mengefektifkan pengendalian internal baik secara aktif maupun

pasif dapat terwujud jika auditor memiliki keahlian yang tinggi.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Darwito (2006).

Dimana dalam penelitian tersebut Keahlian Auditor yang terdiri

atas komponen pengetahuan, strategi penentuan keputusan, analisis

tugas, dan perilaku etis memberikan pengaruh positif dan nyata

terhadap pemeriksaan kecurangan.

b. Pengaruh Pengetahuan terhadap Pencegahan Kecurangan

Pada variabel ini, p value (0.168)>0.10 sehingga Ha2 ditolak.

Oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa Pengetahuan auditor

Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan tidak mempunyai

pengaruh yang nyata terhadap Pencegahan Kecurangan.

Penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang digunakan

Murtanto dan Gudono (1999) yang menjelaskan bahwa komponen

keahlian merupakan komponen penting dalam suatu keahlian.

Komponen pengetahuan meliputi komponen seperti pengetahuan

terhadap fakta-fakta dan prosedur-prosedur. Penelitian ini

menunjukkan bahwa auditor Inspektorat Jenderal Kementerian

Perdagangan belum mengetahui secara mendalam sebab-sebab

terjadinya fraud (Effendi, 2008). Dalam hal ini pengetahuan

auditor Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan tidak

berpengaruh secara nyata terhadap pendeteksian kecurangan

Page 131: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

113

karena berdasarkan karakteristik responden diketahui bahwa hanya

sebesar 31.1% yang berpendidikan akuntansi. Pencegahan

kecurangan dapat dilakukan dengan pengendalian internal aktif

maupun pasif (Tuanakotta, 2007:164). Sedangkan, pengetahuan

akan pengendalian internal sebagian besar diperoleh melalui

pendidikan akuntansi.

Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Sinaga (2008) yang mengungkapkan bahwa

pengetahuan berpengaruh positif dan nyata terhadap pencegahan

kecurangan. Penelitian ini berbeda pula dengan penelitian yang

dilakukan oleh Khamidah (2000) dalam Darwito (2006) dalam

Darwito (2006), penelitiannya menyatakan bahwa pengetahuan

berpengaruh positif dan nyata pemeriksaan kecurangan.

c. Pengaruh Ciri-ciri Psikologis terhadap Pencegahan Kecurangan

Pada variabel ini, p value (0.862)>0.10 sehingga Ha3 ditolak.

Oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa Ciri-ciri Psikologis auditor

Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan tidak mempunyai

pengaruh yang nyata terhadap Pencegahan Kecurangan. Semakin

baik ciri-ciri psikologis auditor tidak menjamin bahwa auditor akan

mampu lebih baik dalam mencegah kecurangan.

Penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang digunakan

Murtanto dan Gudono (1999) yang menjelaskan bahwa ciri-ciri

psikologis merupakan self-presentation-image attributes of experts

Page 132: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

114

seperti kemampuan di dalam berkomunikasi, kreativitas, bekerja

sama dengan orang lain, dan kepercayaan kepada keahlian.

Kepercayaan, komunikasi, dan kemampuan bekerja sama

merupakan hal terpenting bagi auditor dalam menjalankan tugas

dan fungsinya. Hasil di atas menunjukkan bahwa auditor

Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan belum memiliki

kemampuan yang nyata dalam berkomunikasi, bekerjasama dengan

orang lain, kreativitas, dan kepercayaan diri sehingga belum

mampu untuk dapat mencegah kecurangan apabila tidak dibarengi

oleh komponen keahlian lainnya.

Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Sinaga (2008). Dalam penelitiannya

mengungkapkan bahwa ciri-ciri psikologis internal auditor

berpengaruh positif dan nyata terhadap pencegahan kecurangan.

d. Pengaruh Kemampuan Berpikir terhadap Pencegahan Kecurangan

Pada variabel ini, p value (0.078)<0.10 sehingga Ha4

diterima. Oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa kemampuan

berpikir auditor Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan

mempunyai pengaruh yang nyata terhadap Pencegahan

Kecurangan. Hubungan antara Kemampuan Berpikir terhadap

Pencegahan Kecurangan bersifat positif. Semakin baik kemampuan

berpikir auditor maka auditor akan mampu lebih baik dalam

mencegah kecurangan.

Page 133: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

115

Penelituan ini mendukung teori yang digunakan Murtanto

dan Gudono (1999), kemampuan berpikir merupakan kemampuan

untuk mengakumulasi dan mengolah informasi. Karakteristik

kemampuan berpikir meliputi kemampuan beradaptasi pada situasi

yang baru dan ambigius, perhatian pada fakta-fakta yang relevan

dan kemampuan untuk mengabaikan fakta yang tidak relevan

merupakan susatu kemampuan yang efektif untuk menghindari

tekanan-tekanan. Teori yang digunakan Darwito (2006) juga

mengemukakan bahwa belajar menjadi seorang fraud auditor

berarti belajar untuk berpikir seperti pencuri ”dimanakah letak

kerangka terlemah dari rantai pengendalian intern”. Dengan

mengetahui kelemahan pengendalian intern maka akan

memudahkan auditor internal dapat menghilangkan atau

mengeliminir sebab-sebab terjadinya kecurangan karena auditor

internal telah berupaya memasang pagar-pagar pengamanan baik

secara aktif maupun pasif untuk melindungi aset.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Sinaga (2008). Dalam penelitiannya

mengungkapkan bahwa kemampuan berpikir internal auditor

berpengaruh positif dan nyata terhadap pencegahan kecurangan.

e. Pengaruh Strategi Penentuan Keputusan terhadap Pencegahan Kecurangan

Pada variabel ini, p value (0.397)>0.10 sehingga Ha5 ditolak.

Oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa strategi penentuan

Page 134: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

116

keputusan auditor Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan

tidak mempunyai pengaruh yang nyata terhadap Pencegahan

Kecurangan.

Menurut Alba dan Hutchison (1987) dalam Murtanto dan

Gudono (1999) menyatakan bahwa peningkatan keakuratan

pengambilan keputusan karena menggunakan informasi yang

atipikal (tidak biasa) hanya sesuai dengan orang-orang yang ahli.

Kondisi ini disebabkan karena mereka lebih sensitif dengan

ketidakharmonisan dibanding akuntan yang kurang ahli. auditor

Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan cenderung hanya

dapat mendeteksi kecurangan karena mampu mengambil

keputusan secara objektif serta memiliki sensitifitas terhadap

ketidakbiasaan-ketidakbiasaan yang terjadi sehingga pengambilan

keputusan terhadap terdapat atau tidaknya kecurangan menjadi

akurat. Akan tetapi auditor belum mampu mengambil keputusan

yang akurat mengenai cara-cara pencegahan kecurangan melalui

pengendalian intern, fraud awareness, dan upaya menilai risiko

terjadinya fraud.

Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Sinaga (2008). Hasil penelitiannya mengungkapkan

bahwa strategi penentuan keputusan internal auditor berpengaruh

positif dan signifikan terhadap pencegahan kecurangan.

Page 135: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

117

f. Pengaruh Analisis Tugas terhadap Pencegahan Kecurangan

Pada variabel ini, p value (0.645)>0.10 sehingga Ha6 ditolak.

Oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa kemampuan analisis tugas

auditor Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan tidak

mempunyai pengaruh yang nyata terhadap Pencegahan

Kecurangan.

Penelitian ini menunjukkan bahwa auditor Inspektorat

Jenderal Kementerian Perdagangan cenderung cenderung hanya

mampu memahami dan melakukan penilaian terhadap kesulitan

tugas untuk mendeteksi kecurangan. Agar dapat mengeliminir

sebab-sebab terjadinya kecurangan, auditor dituntut untuk

memiliki kemampuan dalam menganalisis tugasnya yang

dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman audit sehingga mampu

dalam mengatasi berbagai macam kecurangan. (Murtanto dan

Gudono, 1999).

Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Khamidah (2000) dalam Darwito (2006) dalam

Darwito (2006). Dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa

kemampuan analisis tugas auditor berpengaruh positif dan nyata

terhadap pemeriksaan kecurangan.

g. Pengaruh Pengalaman terhadap Pencegahan Kecurangan

Pada variabel ini, p value (0.577)>0.10 sehingga Ha7 ditolak.

Oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa Pengalaman auditor

Page 136: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

118

Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan tidak mempunyai

pengaruh yang nyata terhadap Pencegahan Kecurangan.

Penelitian ini tidak mendukung teori yang digunakan oleh

Bouwman dan Bradley (1997:93) dalam Budisusetyo, dkk (2005)

pengalaman didefinisikan sebagai lamanya waktu dalam bekerja di

bidangnya. Ketika auditor menjadi lebih berpengalaman, maka

auditor menjadi lebih sadar terhadap kecurangan serta lebih

menonjol dalam menganalisa yang berkaitan dengan kecurangan

tersebut. Mohammadi dan Wright (1987) dalam Sumardi dan

Hardiningsih (2001) dalam Budisusetyo, dkk (2005) menyatakan

bahwa pengalaman ternyata secara signifikan mempengaruhi

pembuatan keputusan audit pada waktu kompleksitas penugasan

yang dihadapi oleh auditor. Demikian pula menurut Libby dan

Frederick (1990) dalam Ashton (1991), bahwa auditor yang

berpengalaman memperlihatkan pengetahuan yang lebih lengkap

mengenai kesalahan yang ada dalam laporan keuangan. Dengan

banyaknya pengalaman auditor, akan dapat memberikan masukan

rinci terhadap masalah dan solusinya.

Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Hartoko dkk (1997). Dalam penelitiannya

mengungkapkan bahwa pengalaman berpengaruh positif dan nyata

terhadap perhatian seorang auditor tentang kekeliruan yang terjadi.

Page 137: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

119

h. Pengaruh Perilaku Etis terhadap Pencegahan Kecurangan

Pada variabel ini, p value (0.000)<0.10 sehingga Ha8

diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa Perilaku Etis auditor

Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan mempunyai

pengaruh yang nyata terhadap Pencegahan Kecurangan. Hubungan

antara Perilaku Etis auditor terhadap pencegahanan kecuranga

bersifat positif. Semakin mampu auditor Inspektorat Jenderal

Kementerian Perdagangan berperilaku etis, maka akan semakin

besar pula kecenderungan auditor untuk dapat mencegah

kecurangan.

Penelitian ini mendukung Peraturan Menteri Negara

Pemberdayaan Aparatur Negara yaitu PER/05/M.PAN/03/2008

tentang Standar Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah pada

bagian standar umum poin kelima disebutkan bahwa ”auditor harus

mematuhi Kode Etik yang ditetapkan”. Hasil di atas menunjukkan

bahwa auditor Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan

cenderung lebih dapat mencegah kecurangan karena memiliki

perilaku yang etis sebagai auditor internal pemerintah. Di tengah-

tengah perkembangan zaman yang sedang banyak terjadi degradasi

moral ternyata audior Inspektorat Jenderal Kementerian

Perdagangan mampu bersikap independen dengan tetap mematuhi

kode etik sebagai auditor internal pemerintah sehingga pencegahan

Page 138: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

120

kecurangan dapat dilakukan dengan efektif tanpa dipengaruhi oleh

pimpinan lembaga.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Sinaga (2008) yang mengungkapkan bahwa

perilaku etis internal auditor berpengaruh nyata terhadap

pencegahan kecurangan. Berbeda dengan penelitian yang

dilakukan oleh Wilopo (2008) yang menyatakan bahwa perilaku

tida etis auditor berpengaruh positif namun tidak nyata terhadap

kecurangan akuntansi pemerintahan. Artinya semakin etis perilaku

birokrat tidak berpengaruh secara nyata dalam menurunkan tingkat

kecurangan pemerintah.

Page 139: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

121

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil uji regresi dibentuk bahwa variabel strategi penentuan keputusan,

analisis tugas, dan perilaku etis berpengaruh positif dan nyata terhadap

pendeteksian kecurangan. Sedangkan variabel pengetahuan, ciri-ciri

psikologis, kemampuan berpikir, dan pengalaman tidak berpengaruh

secara nyata terhadap pendeteksian kecurangan. Variabel yang

memiliki pengaruh paling dominan terhadap pendeteksian kecurangan

adalah variabel perilaku etis.

2. Hasil uji regresi dibentuk bahwa variabel kemampuan berpikir dan

perilaku etis berpengaruh positif dan nyata terhadap pencegahan

kecurangan. Sedangkan variabel pengetahuan, ciri-ciri psikologis,

strategi penentuan keputusan, analisis tugas, dan pengalaman tidak

berpengaruh secara nyata terhadap pencegahan kecurangan. Variabel

yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap pencegahan

kecurangan adalah variabel perilaku etis.

Page 140: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

122

B. Implikasi

Implikasi dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan kemampuan auditor Inspektorat Jenderal

Kementerian Perdagangan dalam hal pendeteksian dan pencegahan

kecurangan, diperlukan upaya peningkatan komponen keahlian auditor

secara bersama-sama (simultan) serta tidak dapat dilakukan secara

partial. Hal ini menunjukkan bahwa auditor Inspektorat Jenderal

Kementerian Perdagangan harus memiliki ketujuh komponen keahlian

(pengetahuan, ciri-ciri psikologis, kemampuan berpikir, strategi

penentuan keputusan, analisis tugas, pengalaman, dan perilaku etis)

agar dapat mendeteksi dan mencegah kecurangan (fraud). Jika auditor

internal dapat mendeteksi dan mencegah kecurangan yang terjadi,

maka auditor internal lebih mudah melakukan investigasi audit atas

kecurangan yang terjadi, dimana investigasi audit merupakan

pelaksanaan lebih lanjut bagi auditor internal untuk mendapatkan

keyakinan memadai bahwa kecurangan yang telah terdeteksi benar-

benar terjadi.

2. Hasil dari penelitian ini juga memberikan implikasi bahwa komponen

strategi penentuan keputusan, analisis tugas, dan perilaku etis memiliki

pengaruh yang nyata terhadap pendeteksian kecurangan di Inspektorat

Jenderal Kementerian Perdagangan, terutama komponen perilaku etis

yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap pendeteksian

kecurangan. Berdasarkan hasil penelitian ini pula didapat bahwa

Page 141: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

123

komponen kemampuan berpikir dan perilaku etis memiliki pengaruh

yang nyata terhadap pencegahaan kecurangan di Inspektorat Jenderal

Kementerian Perdagangan, terutama komponen perilaku etis yang

memiliki pengaruh paling dominan terhadap pencegahan kecurangan.

Hal ini mengindikasikan bahwa auditor Inspektorat Jenderal

Kementerian Perdagangan memiliki serta menjunjung tinggi perilaku

yang etis sebagai auditor sehingga dapat mendeteksi dan mencegah

kecurangan (fraud).

C. Keterbatasan

Hasil penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu :

1. Responden penelitian ini adalah hanya pada auditor Inspektorat

Jenderal Kementerian Perdagangan, serta tidak melibatkan auditor

internal pemerintah yang lain, sehingga mengurangi kemampuan

generalisasi.

2. Pengukuran seluruh variabel dilakukan secara subyektif atau

berdasarkan persepsi responden, yang akan menimbulkan masalah bila

persepsi responden berbeda dengan keadaan yang sebenarnya.

D. Saran

Atas dasar kesimpulan di atas, dapat diajukan saran-saran sebagai

berikut :

1. Pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas area

penelitian, tidak hanya pada satu kementerian saja, sehingga lebih

dapat digeneralisasikan.

Page 142: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

124

2. Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan hendaknya

mengevaluasi dan meningkatkan keahlian yang dimiliki oleh auditor

sehinggga jika terjadi kecurangan pada Kementerian Perdagangan

dapat lebih terdeteksi dan dapat dicegah semaksimal mungkin.

3. Auditor Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan hendaknya

lebih sadar lagi akan pentingnya keahlian sebagai auditor dalam

menjalankan tugas dan fungsinya terutama dalam melakukan

pendeteksian dan pencegahan kecurangan agar penyebab maupun

kecurangan itu sendiri dapat diminimalisir.

4. Ketika membagi kuesioner kepada responden, sebaiknya peneliti

memastikan bahwa responden mengerti maksud dari kuesioner yang

akan diisi, misalnya dengan cara peneliti memberikan penjelasan

secara langsung kepada responden agar data yang diperoleh nantinya

tidak bias dan sesuai dengan apa yang diharapkan dalam penelitian ini.

Page 143: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

Frequencies

[DataSet1] C:\Users\Suryanto\Desktop\BAB IV\DESKRIPTIF RESPONDEN\DESKRIPTIF RESPONDEN.sav

Statistics

WILAYAH

INSPEKTORAT JABATAN

PENDIDIKAN

TERAKHIR JURUSAN LAMA BEKERJA

FREKUENSI

AUDIT JENIS AUDIT

Valid 58 58 58 58 58 58 58 N

Missing 0 0 0 0 0 0 0

Frequency Table

WILAYAH INSPEKTORAT

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

IR I 13 22.4 22.4 22.4

IR II 16 27.6 27.6 50.0

IR III 14 24.1 24.1 74.1

IR IV 15 25.9 25.9 100.0

Valid

Total 58 100.0 100.0

Page 144: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

JABATAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

AUDITOR AHLI MADYA 10 17.2 17.2 17.2

AUDITOR AHLI MUDA 6 10.3 10.3 27.6

AUDITOR AHLI PERTAMA 14 24.1 24.1 51.7

CALON AUDITOR 10 17.2 17.2 69.0

PELAKSANA 18 31.0 31.0 100.0

Valid

Total 58 100.0 100.0

PENDIDIKAN TERAKHIR

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

S1 48 82.8 82.8 82.8

S2 10 17.2 17.2 100.0

Valid

Total 58 100.0 100.0

Page 145: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

JURUSAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

AKUNTANSI 18 31.0 31.0 31.0

MANAJEMEN 15 25.9 25.9 56.9

HUKUM 15 25.9 25.9 82.8

EKONOMI PEMBANGUNAN 1 1.7 1.7 84.5

ADMINISTRASI NEGARA 6 10.3 10.3 94.8

EKONOMI PERTANIAN 2 3.4 3.4 98.3

TEKNIK INFORMATIKA 1 1.7 1.7 100.0

Valid

Total 58 100.0 100.0

LAMA BEKERJA

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

1 - 3 TAHUN 24 41.4 41.4 41.4

4 - 7 TAHUN 8 13.8 13.8 55.2

8 - 11 TAHUN 1 1.7 1.7 56.9

< 11 TAHUN 25 43.1 43.1 100.0

Valid

Total 58 100.0 100.0

Page 146: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

FREKUENSI AUDIT

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

> 5 KALI 9 15.5 15.5 15.5

5 - 10 KALI 17 29.3 29.3 44.8

10 - 15 KALI 5 8.6 8.6 53.4

< 15 KALI 27 46.6 46.6 100.0

Valid

Total 58 100.0 100.0

JENIS AUDIT

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

GENERAL AUDIT 15 25.9 25.9 25.9

OPERATIONAL AUDIT 37 63.8 63.8 89.7

COMPLIANCE AUDIT 3 5.2 5.2 94.8

AUDIT INVESTIGASI 3 5.2 5.2 100.0

Valid

Total 58 100.0 100.0

Page 147: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

PENGETAHUAN Reliability Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Valid 58 100.0

Excludeda 0 .0

Cases

Total 58 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

pt1 3.7586 1.06475 58

pt2 3.7414 .98338 58

pt3 3.8793 1.04424 58

pt4 3.3276 1.06603 58

pt5 3.7759 .79567 58

pt6 4.2931 .70109 58

PENGETAHUAN 22.7759 2.84107 58

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

pt1 41.7931 26.623 .412 .642

pt2 41.8103 27.806 .339 .658

pt3 41.6724 27.803 .308 .663

pt4 42.2241 26.247 .449 .634

pt5 41.7759 28.914 .320 .665

pt6 41.2586 29.493 .302 .670

PENGETAHUAN 22.7759 8.072 1.000 .389

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.678 7

Page 148: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

45.5517 32.287 5.68214 7

CIRI PSIKOLOGIS Reliability

[DataSet1] C:\Users\Suryanto\Desktop\BARU\DATA KUESIONER SPSS\DATA ASLI.sav Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Valid 58 100.0

Excludeda 0 .0

Cases

Total 58 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.712 8

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

cp1 3.7759 .87946 58

cp2 3.6552 .94686 58

cp3 3.8621 .98138 58

cp4 4.1552 1.07282 58

cp5 4.0345 1.15418 58

cp6 4.2931 .49590 58

cp7 3.7241 1.23960 58

Ciri-Ciri Psikologis 27.5000 3.68615 58

Page 149: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

cp1 51.2241 47.300 .519 .680

cp2 51.3448 52.160 .095 .728

cp3 51.1379 45.349 .608 .664

cp4 50.8448 46.905 .428 .686

cp5 50.9655 44.946 .522 .669

cp6 50.7069 51.123 .420 .705

cp7 51.2759 45.221 .455 .678

Ciri-Ciri Psikologis 27.5000 13.588 1.000 .574

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

55.0000 54.351 7.37230 8

KEMAMPUAN BERFIKIR Reliability

[DataSet1] C:\Users\Suryanto\Desktop\BARU\DATA KUESIONER SPSS\HASIL INPUT AKHIR.sav Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Valid 58 100.0

Excludeda 0 .0

Cases

Total 58 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.762 5

Page 150: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

kb1 3.8448 1.00528 58

kb2 4.0690 .97084 58

kb3 3.9483 .96286 58

kb4 4.1724 .86121 58

KEMAMPUAN BERFIKIR 16.0345 2.54066 58

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

kb1 28.2241 19.791 .561 .723

kb2 28.0000 20.175 .539 .730

kb3 28.1207 19.020 .699 .692

kb4 27.8966 22.094 .369 .770

KEMAMPUAN BERFIKIR 16.0345 6.455 1.000 .585

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

32.0690 25.820 5.08131 5

Correlations

[DataSet1] C:\Users\Suryanto\Desktop\BARU\DATA KUESIONER SPSS\HASIL INPUT AKHIR.sav Correlations

kb1 kb2 kb3 kb4

KEMAMPUAN

BERFIKIR

Pearson Correlation 1 .209 .481** .092 .689**

Sig. (2-tailed) .116 .000 .491 .000

kb1

N 58 58 58 58 58

Pearson Correlation .209 1 .398** .153 .668**

Sig. (2-tailed) .116 .002 .250 .000

kb2

N 58 58 58 58 58

Pearson Correlation .481** .398** 1 .201 .790**

Sig. (2-tailed) .000 .002 .130 .000

kb3

N 58 58 58 58 58

Pearson Correlation .092 .153 .201 1 .510**

Sig. (2-tailed) .491 .250 .130 .000

kb4

N 58 58 58 58 58

Page 151: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

Pearson Correlation .689** .668** .790** .510** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 KEMAMPUAN BERFIKIR

N 58 58 58 58 58

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

STRATEGI PENENTUAN KEPUTUSAN Reliability

[DataSet1] C:\Users\Suryanto\Desktop\BARU\DATA KUESIONER SPSS\DATA ASLI.sav Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Valid 58 100.0

Excludeda 0 .0

Cases

Total 58 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.703 6

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

pk1 3.9138 .88426 58

pk2 4.0690 .83481 58

pk3 4.4655 .70625 58

pk4 3.7759 1.02672 58

pk5 3.8276 1.02833 58

Strategi Penentuan

Keputusan 20.0517 2.49506 58

Page 152: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

Item-Total Statistics Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

pk1 36.1897 20.121 .504 .658

pk2 36.0345 21.332 .372 .686

pk3 35.6379 20.446 .620 .650

pk4 36.3276 22.189 .171 .728

pk5 36.2759 19.607 .465 .660

Strategi Penentuan

Keputusan 20.0517 6.225 1.000 .429

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

40.1034 24.901 4.99013 6

ANALISIS TUGAS Reliability

[DataSet1] C:\Users\Suryanto\Desktop\BARU\DATA KUESIONER SPSS\DATA ASLI.sav Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Valid 58 100.0

Excludeda 0 .0

Cases

Total 58 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.776 6

Page 153: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

at1 3.4310 1.18636 58

at2 3.8276 .75249 58

at3 3.8966 .78784 58

at4 3.5862 1.25704 58

at5 3.1897 1.36955 58

Analisis Tugas 17.9310 3.81990 58

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

at1 32.4310 46.600 .640 .734

at2 32.0345 53.227 .417 .779

at3 31.9655 50.034 .692 .750

at4 32.2759 45.326 .677 .724

at5 32.6724 44.329 .667 .721

Analisis Tugas 17.9310 14.592 1.000 .732

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

35.8621 58.367 7.63980 6

Page 154: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

Correlations

[DataSet1] C:\Users\Suryanto\Desktop\BARU\DATA KUESIONER SPSS\DATA ASLI.sav Correlations

at1 at2 at3 at4 at5 Analisis Tugas

Pearson Correlation 1 .183 .480** .475** .348** .727**

Sig. (2-tailed) .169 .000 .000 .007 .000

at1

N 58 58 58 58 58 58

Pearson Correlation .183 1 .236 .146 .407** .496**

Sig. (2-tailed) .169 .075 .275 .002 .000

at2

N 58 58 58 58 58 58

Pearson Correlation .480** .236 1 .576** .425** .744**

Sig. (2-tailed) .000 .075 .000 .001 .000

at3

N 58 58 58 58 58 58

Pearson Correlation .475** .146 .576** 1 .383** .761**

Sig. (2-tailed) .000 .275 .000 .003 .000

at4

N 58 58 58 58 58 58

Pearson Correlation .348** .407** .425** .383** 1 .760**

Sig. (2-tailed) .007 .002 .001 .003 .000

at5

N 58 58 58 58 58 58

Pearson Correlation .727** .496** .744** .761** .760** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 Analisis Tugas

N 58 58 58 58 58 58

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 155: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

PENGALAMAN Reliability

[DataSet1] C:\Users\Suryanto\Desktop\BARU\DATA KUESIONER SPSS\HASIL INPUT AKHIR.sav Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Valid 58 100.0

Excludeda 0 .0

Cases

Total 58 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.721 11

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

pl1 3.9138 .90388 58

pl2 4.0345 .87791 58

pl3 3.3276 1.04944 58

pl4 3.0862 1.27437 58

pl5 3.7759 1.00948 58

pl6 3.7414 1.03552 58

pl7 3.9483 .68627 58

pl8 4.0172 .51269 58

pl9 4.1724 .75249 58

pl10 3.9483 .88699 58

PENGALAMAN 37.9655 4.73496 58

Page 156: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

pl1 72.0172 82.368 .396 .705

pl2 71.8966 81.252 .484 .699

pl3 72.6034 80.700 .418 .701

pl4 72.8448 76.835 .502 .688

pl5 72.1552 79.291 .521 .692

pl6 72.1897 79.069 .518 .692

pl7 71.9828 81.666 .608 .697

pl8 71.9138 85.238 .441 .712

pl9 71.7586 84.327 .346 .711

pl10 71.9828 84.859 .247 .717

PENGALAMAN 37.9655 22.420 1.000 .690

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

75.9310 89.679 9.46992 11

Page 157: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

PERILAKU ETIS Reliability

[DataSet1] C:\Users\Suryanto\Desktop\BARU\DATA KUESIONER SPSS\DATA ASLI.sav Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Valid 58 100.0

Excludeda 0 .0

Cases

Total 58 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.690 7

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

pe1 4.2414 .62996 58

pe2 4.3621 .51973 58

pe3 4.3793 .52407 58

pe4 4.0690 .81353 58

pe5 4.1207 .79643 58

pe6 3.4483 1.35300 58

Perilaku Etis 24.6207 2.53279 58

Page 158: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

pe1 45.0000 21.825 .584 .645

pe2 44.8793 23.196 .438 .672

pe3 44.8621 23.244 .424 .673

pe4 45.1724 20.882 .554 .636

pe5 45.1207 23.511 .196 .697

pe6 45.7931 19.711 .343 .673

Perilaku Etis 24.6207 6.415 1.000 .439

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

49.2414 25.660 5.06557 7

Correlations

[DataSet1] C:\Users\Suryanto\Desktop\BARU\DATA KUESIONER SPSS\DATA ASLI.sav Correlations

pe1 pe2 pe3 pe4 pe5 pe6 Perilaku Etis

Pearson Correlation 1 .425** .355** .344** .011 .262* .663**

Sig. (2-tailed) .001 .006 .008 .936 .047 .000

pe1

N 58 58 58 58 58 58 58

Pearson Correlation .425** 1 .518** .189 .189 -.035 .519**

Sig. (2-tailed) .001 .000 .156 .155 .793 .000

pe2

N 58 58 58 58 58 58 58

Pearson Correlation .355** .518** 1 .308* .014 .003 .507**

Sig. (2-tailed) .006 .000 .019 .914 .980 .000

pe3

N 58 58 58 58 58 58 58

Pearson Correlation .344** .189 .308* 1 .285* .115 .660**

Sig. (2-tailed) .008 .156 .019 .030 .391 .000

pe4

N 58 58 58 58 58 58 58

Pearson Correlation .011 .189 .014 .285* 1 -.198 .345**

Sig. (2-tailed) .936 .155 .914 .030 .137 .008

pe5

N 58 58 58 58 58 58 58

Pearson Correlation .262* -.035 .003 .115 -.198 1 .568**

Sig. (2-tailed) .047 .793 .980 .391 .137 .000

pe6

N 58 58 58 58 58 58 58

Perilaku Etis Pearson Correlation .663** .519** .507** .660** .345** .568** 1

Page 159: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .008 .000

N 58 58 58 58 58 58 58

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

PENDETEKSIAN KECURANGAN Reliability

[DataSet1] C:\Users\Suryanto\Desktop\BARU\DATA KUESIONER SPSS\HASIL INPUT AKHIR.sav Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Valid 58 100.0

Excludeda 0 .0

Cases

Total 58 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.807 5

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

pd1 4.1034 .87238 58

pd2 3.9655 .74846 58

pd3 4.2586 .86977 58

pd4 4.0345 .89767 58

PENDETEKSIAN

KECURANGAN 16.3621 2.62711 58

Page 160: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

pd1 28.6207 22.626 .509 .802

pd2 28.7586 22.221 .684 .780

pd3 28.4655 20.394 .822 .743

pd4 28.6897 20.463 .780 .748

PENDETEKSIAN

KECURANGAN 16.3621 6.902 1.000 .776

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

32.7241 27.607 5.25422 5

Correlations

[DataSet1] C:\Users\Suryanto\Desktop\BARU\DATA KUESIONER SPSS\HASIL INPUT AKHIR.sav Correlations

pd1 pd2 pd3 pd4

PENDETEKSIAN

KECURANGAN

Pearson Correlation 1 .274* .403** .242 .626**

Sig. (2-tailed) .037 .002 .067 .000

pd1

N 58 58 58 58 58

Pearson Correlation .274* 1 .526** .602** .756**

Sig. (2-tailed) .037 .000 .000 .000

pd2

N 58 58 58 58 58

Pearson Correlation .403** .526** 1 .752** .872**

Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .000

pd3

N 58 58 58 58 58

Pearson Correlation .242 .602** .752** 1 .843**

Sig. (2-tailed) .067 .000 .000 .000

pd4

N 58 58 58 58 58

Pearson Correlation .626** .756** .872** .843** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 PENDETEKSIAN

KECURANGAN

N 58 58 58 58 58

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 161: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

PENCEGAHAN KECURANGAN Reliability

[DataSet1] C:\Users\Suryanto\Desktop\BARU\DATA KUESIONER SPSS\HASIL INPUT AKHIR.sav Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Valid 58 100.0

Excludeda 0 .0

Cases

Total 58 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.763 9

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

pc1 4.3621 .69328 58

pc2 4.0345 1.10764 58

pc3 3.9828 1.13155 58

pc4 4.0345 .97271 58

pc5 4.2414 .70860 58

pc6 4.0172 1.05117 58

pc7 3.6034 1.37573 58

pc8 4.1724 .65260 58

PENCEGAHAN

KECURANGAN 32.4483 5.24211 58

Page 162: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

pc1 60.5345 101.306 .583 .750

pc2 60.8621 93.244 .722 .725

pc3 60.9138 93.484 .693 .726

pc4 60.8621 97.454 .600 .740

pc5 60.6552 101.388 .563 .750

pc6 60.8793 94.213 .716 .728

pc7 61.2931 92.913 .570 .731

pc8 60.7241 103.291 .468 .757

PENCEGAHAN

KECURANGAN 32.4483 27.480 1.000 .816

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

64.8966 109.919 10.48422 9

Page 163: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

REGRESI PENDETEKSIAN Regression

[DataSet1] C:\Users\Suryanto\Desktop\BARU\DATA KUESIONER SPSS\HASIL INPUT AKHIR.sav Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

PENDETEKSIAN

KECURANGAN 16.3621 2.62711 58

PENGETAHUAN 22.7759 2.84107 58

CIRI PSIKOLOGIS 23.8448 3.59728 58

KEMAMPUAN BERFIKIR 16.0345 2.54066 58

STRATEGI PENENTUAN

KEPUTUSAN 16.2759 2.32298 58

ANALISIS TUGAS 17.9310 3.81990 58

PENGALAMAN 37.9655 4.73496 58

PERILAKU ETIS 20.5000 2.37863 58

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 PERILAKU ETIS,

PENGALAMAN,

KEMAMPUAN

BERFIKIR,

PENGETAHUAN,

ANALISIS TUGAS,

STRATEGI

PENENTUAN

KEPUTUSAN,

CIRI

PSIKOLOGISa

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: PENDETEKSIAN KECURANGAN

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .743a .552 .490 1.87684

a. Predictors: (Constant), PERILAKU ETIS, PENGALAMAN,

KEMAMPUAN BERFIKIR, PENGETAHUAN, ANALISIS TUGAS,

STRATEGI PENENTUAN KEPUTUSAN, CIRI PSIKOLOGIS

b. Dependent Variable: PENDETEKSIAN KECURANGAN

Page 164: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 217.271 7 31.039 8.811 .000a

Residual 176.126 50 3.523 1

Total 393.397 57

a. Predictors: (Constant), PERILAKU ETIS, PENGALAMAN, KEMAMPUAN BERFIKIR, PENGETAHUAN,

ANALISIS TUGAS, STRATEGI PENENTUAN KEPUTUSAN, CIRI PSIKOLOGIS

b. Dependent Variable: PENDETEKSIAN KECURANGAN

Coefficientsa

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

Collinearity

Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

(Constant) -2.449 2.915 -.840 .405

PENGETAHUAN .105 .107 .114 .981 .331 .663 1.508

CIRI PSIKOLOGIS -.024 .098 -.033 -.243 .809 .498 2.006

KEMAMPUAN BERFIKIR .076 .130 .074 .587 .560 .569 1.759

STRATEGI PENENTUAN KEPUTUSAN .332 .147 .293 2.264 .028 .533 1.875

ANALISIS TUGAS .177 .091 .258 1.946 .057 .511 1.956

PENGALAMAN -.017 .067 -.030 -.245 .807 .607 1.647

1

PERILAKU ETIS .381 .132 .345 2.893 .006 .630 1.587

a. Dependent Variable: PENDETEKSIAN KECURANGAN

Page 165: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 10.8930 19.8228 16.3621 1.95237 58

Std. Predicted Value -2.801 1.773 .000 1.000 58

Standard Error of Predicted

Value .339 1.180 .666 .208 58

Adjusted Predicted Value 11.1448 19.7828 16.3434 1.92732 58

Residual -5.54489 4.07302 .00000 1.75782 58

Std. Residual -2.954 2.170 .000 .937 58

Stud. Residual -3.147 2.314 .005 1.007 58

Deleted Residual -6.29222 4.63112 .01865 2.04040 58

Stud. Deleted Residual -3.479 2.424 -.002 1.043 58

Mahal. Distance .875 21.530 6.879 4.871 58

Cook's Distance .000 .167 .021 .034 58

Centered Leverage Value .015 .378 .121 .085 58

a. Dependent Variable: PENDETEKSIAN KECURANGAN

Page 166: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

Charts

Page 167: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

REGRESI PENCEGAHAN Regression

[DataSet1] C:\Users\Suryanto\Desktop\BARU\DATA KUESIONER SPSS\HASIL INPUT AKHIR.sav

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

PENCEGAHAN

KECURANGAN 32.4483 5.24211 58

PENGETAHUAN 22.7759 2.84107 58

CIRI PSIKOLOGIS 23.8448 3.59728 58

KEMAMPUAN BERFIKIR 16.0345 2.54066 58

STRATEGI PENENTUAN

KEPUTUSAN 16.2759 2.32298 58

ANALISIS TUGAS 17.9310 3.81990 58

PENGALAMAN 37.9655 4.73496 58

PERILAKU ETIS 20.5000 2.37863 58

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 PERILAKU

ETIS,

PENGALAMAN,

KEMAMPUAN

BERFIKIR,

PENGETAHUAN

, ANALISIS

TUGAS,

STRATEGI

PENENTUAN

KEPUTUSAN,

CIRI

PSIKOLOGISa

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: PENCEGAHAN KECURANGAN

Page 168: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .774a .599 .543 3.54513

a. Predictors: (Constant), PERILAKU ETIS, PENGALAMAN,

KEMAMPUAN BERFIKIR, PENGETAHUAN, ANALISIS TUGAS,

STRATEGI PENENTUAN KEPUTUSAN, CIRI PSIKOLOGIS

b. Dependent Variable: PENCEGAHAN KECURANGAN

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 937.947 7 133.992 10.661 .000a

Residual 628.398 50 12.568 1

Total 1566.345 57

a. Predictors: (Constant), PERILAKU ETIS, PENGALAMAN, KEMAMPUAN BERFIKIR,

PENGETAHUAN, ANALISIS TUGAS, STRATEGI PENENTUAN KEPUTUSAN, CIRI

PSIKOLOGIS

b. Dependent Variable: PENCEGAHAN KECURANGAN

Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

Collinearity

Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

(Constant) -7.454 5.507 -1.354 .182

PENGETAHUAN .284 .203 .154 1.399 .168 .663 1.508

CIRI PSIKOLOGIS .032 .185 .022 .174 .862 .498 2.006

KEMAMPUAN

BERFIKIR .440 .245 .213 1.797 .078 .569 1.759

STRATEGI

PENENTUAN

KEPUTUSAN

.236 .277 .105 .854 .397 .533 1.875

ANALISIS TUGAS .080 .172 .058 .464 .645 .511 1.956

PENGALAMAN -.071 .127 -.064 -.561 .577 .607 1.647

1

PERILAKU ETIS 1.124 .249 .510 4.519 .000 .630 1.587

a. Dependent Variable: PENCEGAHAN KECURANGAN

Page 169: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 21.6163 39.9623 32.4483 4.05650 58

Std. Predicted Value -2.670 1.852 .000 1.000 58

Standard Error of Predicted

Value .640 2.228 1.258 .393 58

Adjusted Predicted Value 22.3374 39.9542 32.5140 4.08525 58

Residual -1.27576E1 6.26598 .00000 3.32032 58

Std. Residual -3.599 1.767 .000 .937 58

Stud. Residual -3.917 1.890 -.009 1.010 58

Deleted Residual -1.51159E1 7.16153 -.06575 3.87377 58

Stud. Deleted Residual -4.658 1.941 -.020 1.069 58

Mahal. Distance .875 21.530 6.879 4.871 58

Cook's Distance .000 .355 .021 .048 58

Centered Leverage Value .015 .378 .121 .085 58

a. Dependent Variable: PENCEGAHAN KECURANGAN

Page 170: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan

Charts

Page 171: ANALISIS PENGARUH KOMPONEN KEAHLIAN INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/718/1/93645-Eka... · keputusan (sig. 0.028), analisis tugas (sig. 0.057 ), dan