analisis pengaruh keselamatan dan …€¦ · penelitian ini merupakan tugas akhir pada program...
TRANSCRIPT
1
ANALISIS PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) SERTA LINGKUNGAN KERJA TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. SINAR SOSRO TANJUNG MORAWA MEDAN
TESIS
Oleh
YUIS NURMALINDA 067019134/IM
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2008
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
2
ANALISIS PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) SERTA LINGKUNGAN KERJA TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. SINAR SOSRO TANJUNG MORAWA MEDAN
TESIS
Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains
dalam Program Studi Ilmu Manajemen pada
Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Oleh
YUIS NURMALINDA 067019134/IM
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2008
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
3
Judul Tesis : ANALISIS PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) SERTA LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. SINAR SOSRO TANJUNG MORAWA MEDAN
Nama Mahasiswa : Yuis Nurmalinda Nomor Pokok : 067019134 Program Studi : Ilmu Manajemen
Menyetujui, Komisi Pembimbing
(Dr. Rismayani, SE, MS) (Drs. Syahyunan, M.Si) Ketua Anggota Ketua Program Studi, Direktur, (Dr. Rismayani, SE, MS) (Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., M.Sc)
Tanggal lulus : 17 Desember 2008
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
4
Telah diuji pada: Tanggal 17 Desember 2008 PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Dr. Rismayani, M.Si.
Anggota : 1. Drs. Syahyunan, M.Si.
2. Prof. Dr. Sya’ad Afifuddin, M.Ec.
3. Drs. H. B. Tarmizi, SU.
4. Dra. Nisrul Irawati, MBA.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
5
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Tesis yang berjudul :
“ANALISIS PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
(K3) SERTA LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS
KERJA KARYAWAN PT. SINAR SOSRO TANJUNG MORAWA MEDAN”
Adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum dipublikasikan oleh
siapapun sebelumnya.
Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara
benar dan jelas.
Medan, 17 Desember 2008 Yang membuat pernyataan, Yuis Nurmalinda
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
6
ABSTRAK
Produktivitas kerja karyawan merupakan faktor utama bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan. Ada beberapa faktor yang berpengaruh pada peningkatan produktivitas kerja karyawan, antara lain: keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta lingkungan kerja. Dengan memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta lingkungan kerja diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan keselamatan dan kesehatan kerja berhubungan dengan peranan pimpinan.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Teori Tentang Lingkungan Kerja, dan Teori Tentang Produktivitas Kerja Karyawan yang berkaitan dengan Manajemen Sumber Daya Manusia.
Pendekatan penelitian ini adalah survei. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Sifat penelitian adalah eksplanatori, dimana seluruh variabel diukur dengan skala likert. Metode pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, dengan sampel 34 responden. Pengujian hipotesis pertama menggunakan analisis regresi linier berganda, dengan uji serempak (uji F) dan uji parsial (uji t) pada tingkat kepercayaan 95% (α=0,05). Sedangkan hipotesis kedua menggunakan analisis Korelasi Rank Spearman.
Hasil analisis menunjukkan bahwa keselamatan dan kesehatan (K3) serta lingkungan kerja secara serempak mempunyai pengaruh yang signifikan sebesar 0,000. Koefisien determinasi (R2) variabel independen terhadap variabel dependen sebesar 0,916 yang berarti keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta lingkungan kerja berpengaruh sebesar 91,6% dan sisanya 8,4% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diikutkan dalam penelitian ini. Hasil uji parsial keselamatan dan kesehatan kerja (K3) memiliki pengaruh positif (7,873) dan lebih dominan dibandingkan dengan lingkungan kerja yang memiliki pengaruh positif (5,329) terhadap produktivitas kerja karyawan.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta lingkungan kerja berpengaruh highly significant terhadap produktivitas kerja karyawan dan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja(K3) berhubungan sedang dengan peranan pimpinan.
Kata kunci : keselamatan kesehatan, lingkungan kerja, produktivitas Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
7
ABSTRACT
The employee’s productivity is a primary factor for a company in reaching its
goals. There are some factors that can influence the employee to increase their productivity such as: healthy safety work (K3) and environmental work. By giving a healthy safety work (K3) and environmental work, it’s expected that the employee’s will improve their productivity in carrying out their duties.
The cases in this research are how healthy safety work (K3) and environmental work influence the employee’s productivity at PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan and wich factor is the most dominant. Besides, the objectives of this research is to prove whether the application of healthy safety work related to the role of management.
The theories used in this research are the Healthy Safety Work Theory, Environmental Work Theory, and Theory about the Employee’s Productivity that related to Human Resource Management.
The approach of this research uses the survey method with quantitive characteristic. This research constitutes explanatory and all of variable is measured by likert scale. The method to getting sample uses purposive sampling method, with 34 respondent. The first hyphothesis test uses linier multiple regression analysis, with F-test and t-test on significant level 95% (α=0,05). The second hypothesis uses Sperman’s Rank Correlation test.
The result of this research show that healthy safety (K3) and environmental work simultaneously have a significant influence is equal to 0,000. The coefficient determination (R2) independent variable to dependen variable is 0,916 that means healthy safety (K3) and environmental work related 91,6% and the residue 8,4% is explained by the other variables. The result of healty safety (K3) parsial test have a positive correlation (7,873) more dominant compare to the environment work that have positive correlation (5,329) to the employee’s productivity. The result of Rank Spearman analysis show that the application of healthy safety (K3) have a medium correlation with the rule of management in PT.Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan.
The condusion of this research are the healthy safety work (K3) and environmental work related highly significant to the employee’s productivity and the application of healthy safety (K3) have a medium correlation with the rule of management. Key words : healthy safety, environmental work, productivity.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
8
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan berkah-Nya kepada penulis sehingga penulis selama masa proses
menuntut ilmu dan menyelesaikan tugas akhir penulisan tesis ini.
Penelitian ini merupakan tugas akhir pada Program Magister Ilmu
Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Judul penelitian yang
dilakukan penulis adalah : “Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar
Sosro Tanjung Morawa Medan“.
Selama menyelesaikan tesis ini maupun selama mengikuti proses
perkuliahan, penulis banyak memperoleh bantuan moril dan materil dari berbagai
pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima
kasih yang tulus kepada :
1. Bapak Prof. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp. A (K)., selaku Rektor
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., M.Sc., selaku Direktur Sekolah
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dr. Hj. Rismayani, MS., selaku Ketua Program Studi Ilmu Manajemen dan
juga selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah banyak memberikan
pengarahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
9
4. Bapak Drs. Syahyunan, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Manajemen
dan juga selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah banyak memberikan
pengarahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
5. Bapak Prof. Dr. Sya‘ad Afifuddin, MEc, Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA, dan
Bapak Drs. H.B. Tarmizi, SU selaku Komisi Pembanding yang telah banyak
memberikan masukan dan pengarahan demi kesempurnaan tesis ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen serta Pegawai di Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
7. Bapak Fahrurrozi Parinduri, M.Si selaku Diputi, Bapak Indra Siregar selaku
Manajer Personalia dan Umum, dan Bapak Putu Karyana selaku Manajer
Produksi dan maint yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian
serta seluruh karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan yang bersedia
memberikan informasi dalam menyelesaikan tesis ini.
8. Seluruh sahabat Angkatan XI Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara dan seluruh pihak yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu yang selalu memotivasi dan memberikan semangat
dalam penyelesaian tesis ini.
9. Sahabat-sahabat penulis yang terbaik: Mustiqo, Serly, Tuti, Pika, Noni, Bang
Azi, Bang Syahri, Yudi dan Yayan yang selalu memberikan motivasi, semangat
dan meluangkan waktunya bagi penulis dalam penyelesaian tesis ini.
10. Khususnya kepada kedua Orang Tua penulis yang tercinta Drs. Parlindungan
Parinduri, dan Marlaini Lubis, SE, terima kasih atas kasih sayang, doa, motivasi, Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
10
dan dukungan yang diberikan baik secara moril maupun materil sehingga
penulis dapat melanjutkan dan menyelesaikan jenjang pendidikan Strata dua.
11. Juga teristimewa kepada Abang penulis yang tersayang Iskandar Zulkarnain, ST,
dan kedua adik penulis Eka Ratna Puri, AM.Keb, dan Julianti Aisyah atas segala
dukungan dan doanya.
Semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan dan perhatian kepada penulis baik
ketika masa kuliah maupun saat penulisan tesis. Penulis menyadari tesis ini belum
sempurna, namun demikian diharapkan nantinya dapat berguna bagi banyak pihak,
khususnya bagi penelitian di bidang sumber daya manusia.
Medan, 17 Desember 2008 Penulis,
Yuis Nurmalinda
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
11
RIWAYAT HIDUP
Yuis Nurmalinda Parinduri lahir di Medan tanggal 19 Oktober 1981, anak
kedua dari empat bersaudara dari Bapak Drs. Parlindungan Parinduri dan Ibunda
Marlaini Lubis, SE.
Pendidikan dimulai pada tahun 1986 di Taman Kanak-Kanak (TK) Swasta
Amir Hamzah Medan dan selesai pada tahun 1987. Tahun 1987 di Sekolah Dasar
(SD) Negeri 064981 Medan dan lulus tahun 1993. Kemudian melanjutkan ke Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Negeri 14 Medan, lulus tahun 1996. Selanjutnya tahun
1996 meneruskan pendidikan ke Sekolah Menegah Umum (SMU) Negeri 18 Medan,
lulus tahun 1999. Tahun 1999 melanjutkan ke Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) jurusan Ekonomi Manajemen, lulus tahun
2003 dan tahun 2006 melanjutkan ke Strata-2 Program Studi Ilmu Manajemen
Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Medan.
Bekerja sebagai Pegawai Administrasi pada SMP Negeri 37 Medan sejak
tahun 2007 sampai sekarang.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
12
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAK ......................................................................................................... i ABSTRACT ....................................................................................................... ii KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii RIWAYAT HIDUP ............................................................................................ vi DAFTAR ISI ...................................................................................................... vii DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
I.1 Latar Belakang ................................................................................... 1 I.2 Perumusan Masalah ........................................................................... 6 I.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... 7 I.4 Manfaat Penelitian ............................................................................. 7 I.5 Kerangka Berpikir ............................................................................. 8 I.6 Hipotesis ............................................................................................ 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 13 II.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 13 II.2 Teori Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) .................. 14
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
13
II.2.1 Pengertian dan Syarat-Syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ................................................................ 14 II.2.2 Tujuan dan Manfaat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).................................................................................. 15
II.3 Teori Tentang Lingkungan Kerja ..................................................... 18
II.3.1 Pengertian Lingkungan Kerja ................................................... 18 II.3.2 Jenis Lingkungan Kerja ............................................................ 20 II.3.3 Promosi Kesehatan di Tempat Kerja ........................................ 20 II.3.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja ............ 22 II.3.5 Pemantauan Lingkungan Kerja ................................................ 23
II.4 Teori Tentang Kecelakaan Kerja ..................................................... 24
II.4.1 Pengertian Kecelakaan Kerja dan Kerugian Akibat Kecelakaan Kerja ...................................................................... 24 II.4.2 Pencegahan Kecelakaan Kerja................................................... 28
II.5 Teori Tentang Produktivitas Kerja.................................................... 28
II.5.1 Pengertian dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja .................................................................... 28 II.5.2 Ukuran-Ukuran Produktivitas Kerja.......................................... 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................... 33 III.1 Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 33 III.2 Metode Penelitian ............................................................................. 33 III.3 Populasi dan Sampel ........................................................................ 34 III.4 Metode Pengumpulan Data ............................................................... 35
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
14
III.5 Jenis dan Sumber Data ..................................................................... 36 III.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen ............................... 36
III.6.1 Hasil Uji Validitas Instrumen .................................................. 37 III.6.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen .............................................. 39
III.7 Hipotesis Pertama ............................................................................ 40
III.7.1 Identifikasi Variabel ............................................................... 40 III.7.2 Definisi Operasional Variabel ............................................... 40 III.7.3 Metode Analisis Data ............................................................ 42
III.7.3.1 Uji Regresi Linier Berganda .......................................... 42 III.7.3.2 Uji Serempak (Uji F) ..................................................... 42 III.7.3.3 Uji Parsial (Uji T) ......................................................... 43
III.7.4 Pengujian Asumsi Klasik ....................................................... 44
III.7.4.1 Uji Normalitas Data ....................................................... 44 III.7.4.2 Uji Multikolinieritas ..................................................... 45 III.7.4.3 Uji Heteroskedastisitas ................................................. 46
III.8 Hipotesis Kedua .............................................................................. 46
III.8.1 Identifikasi Variabel .............................................................. 46 III.8.2 Definisi Operasional Variabel ............................................... 47 III.8.3 Metode Analisis Data ............................................................ 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 50
IV.1 Hasil Penelitian ............................................................................... 50
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
15
IV.1.1 Gambaran Umum PT. Sinar Sosro .......................................... 50 IV.1.2 Visi dan Misi PT. Sinar Sosro.................................................. 54 IV.1.3 Struktur Organisasi PT. Sinar Sosro ....................................... 54 IV.1.4 Jumlah Tenaga Kerja Dan Jam Kerja....................................... 63 IV.1.5 Unsur-Unsur Biaya Produksi PT. Sinar Sosro ........................ 65 IV.1.6 Uraian Proses Produksi ........................................................... 68 IV.1.7 Proses Pengisian Dalam Botol ................................................. 70 IV.1.8 Hasil Produksi ......................................................................... 71
IV.2 Karakteristik Responden .................................................................. 72 IV.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ............................ 72 IV.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan ....................... 73 IV.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ................. 73 IV.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa kerja ................. 74
IV.3 Analisis Deskripsi Variabel ............................................................. 75
IV.3.1 Penjelasan Jawaban Responden Atas Variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ....................................................... 75 IV.3.2 Penjelasan Jawaban Responden Atas Variabel Lingkungan Kerja ...................................................................................... 84 IV.3.3 Penjelasan Jawaban Responden Atas Variabel Produktivitas Kerja ...................................................................................... 89 IV.3.4 Penjelasan Jawaban Responden Atas Variabel Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja .......................................... 94 IV.3.5 Penjelasan Jawaban Responden Atas Variabel Peranan Pimpinan ................................................................................ 97
IV.4 Pembahasan ......................................................................................101
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
16
IV.4.1 Hasil Uji Asumsi Klasik .........................................................101 IV.4.1.1 Hasil Uji Normalitas Data ..............................................101 IV.4.1.2 Hasil Uji Multikolinieritas ..............................................103 IV.4.1.2 Hasil Uji Heterokedastisitas ............................................104
IV.4.2 Hasil Uji Hipotesis Pertama .....................................................105
IV.4.2.1 Hasil Uji Regresi Linier Berganda .................................105 IV.4.2.2 Hasil Uji Serempak (Uji F) .............................................106 IV.4.2.3 Hasil Uji Parsial (Uji T) .................................................107
IV.4.3 Hasil Uji Hipotesis Kedua........................................................111
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................114
V.1 Kesimpulan......................................................................................114 V.2 Saran ...............................................................................................114
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................116
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
17
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
I.1 Data Kecelakaan Kerja PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan ....... 2 II.1 Tanggung Jawab Umum Terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja ..................................................................................................... 17 II.2 Keuntungan Promosi Kesehatan Bagi Perusahaan dan Bagi Pekerja di Tempat Kerja ....................................................................... 21 II.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas ................................ 31 III.1 Penentuan Sampel Penelitian ................................................................ 35 III.2 Hasil Uji Validitas Instrumen ............................................................... 38 III.3 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ........................................................... 39 III.4 Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama ................................ 41 III.5 Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua ................................... 47 III.6 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ............. 49 IV.1 Perincian Tenaga Kerja PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan ................................................................................................... 63 IV.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ......................................... 72 IV.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan ..................................... 73 IV.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ............................... 74 IV.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja .............................. 74 IV.6 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov ...........................................................103 IV.7 Hasil Uji Multikolinieritas ....................................................................103 IV.8 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ........................................................105 Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
18
IV.9 Hasil Uji Determinasi ...........................................................................105 IV.10 Hasil Uji Serempak (Uji F) ...................................................................106 IV.11 Hasil Uji Parsial (Uji T).........................................................................107 IV.12 Hasil Uji Korelasi Rank Spearman .......................................................111
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
19
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman I.1 Kerangka Berpikir Hipotesis Pertama .................................................. 11 I.2 Kerangka Berpikir Hipotesis Kedua ..................................................... 12 II.1 Nilai Ambang Batas (Nilai Tertinggi Yang Masih Aman Bagi Pekerja) ................................................................................................. 27 IV.1 Struktur Organisasi PT. Sinar Sosro...................................................... 55 IV.2 Proses Persiapan Air ............................................................................. 68 IV.3 Proses Pencampuran TCP dan Sirup Gula ............................................ 69 IV.4 Proses Pengisian Teh Botol Sosro ........................................................ 70 IV.5 Grafik Normal Plot ............................................................................... 101 IV.6 Grafik Histogram .................................................................................. 102 IV.7 Grafik Hasil Uji Heterokedastisitas ...................................................... 104
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
20
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
I Tabulasi Jawaban Responden untuk Uji Validitas dan Reliabilitas ........119 II Hasil Uji Validitas ..................................................................................120 III Hasil Uji Reliabilitas ...............................................................................125 IV Karakteristik Responden...........................................................................127 V Tabulasi Jawaban Responden...................................................................128 VI Hasil Tanggapan Responden ..................................................................129 VII Data Kecelakaan Kerja PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan Tahun 2005-2007......................................................................................134 VIII Perjanjian Kerja Sama PT. Sinar Sosro Cabang Deli Serdang-Medan Dengan Federasi Serikat Pekerja..............................................................135 IX Surat Permohonan Izin Penelitian ...........................................................139 X Surat Pemberian Izin Penelitian ..............................................................140
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
21
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Di awal abad 21 ini, Indonesia menghadapi banyak tantangan yang tidak dapat
dihindari yaitu terjadinya arus globalisasi yang ditandai dengan adanya pasar bebas,
perkembangan teknologi dan lain sebagainya yang tiada batasnya melanda seluruh
dunia pada saat ini, dimana seluruh masyarakat dapat merasakan dampaknya.
Perkembangan teknologi canggih ini menyebabkan terjadinya revolusi industri yang
berperan dalam mengubah kondisi dunia saat ini, juga berperan dalam peningkatan
kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja terkait dengan kemajuan pesat
teknologi yang mulai diterapkan untuk produksi secara besar-besaran dengan mesin.
Hal ini merupakan produk revolusi industri yang disatu pihak mencerminkan
kemajuan yang sangat gemilang, namun disisi lain memiliki dampak terhadap
permasalahan sosial yang ada.
Dari tahun 2002 hingga tahun 2005 terjadi 78.000 kecelakaan kerja di
Indonesia. Tingkat keselamatan kerja di Indonesia masih tergolong sangat rendah.
Berdasarkan data Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans) RI,
dalam satu hari lima orang pekerja meninggal dunia saat melakukan pekerjaannya
(Pikiran Rakyat, 2007).
Budaya keselamatan dan kesehatan kerja di Indonesia masih rendah, bahkan
menurut survey ILO (International Labour Organitation), Indonesia masih berada
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
22
pada peringkat dua terendah dalam program keselamatan dan kesehatan kerja. Pada
hal berdasarkan hasil konvensi ILO No. 187/2006 tentang promotional frame work
for occupational safety and health, semua negara harus melaksanakan keselamatan
dan kesehatan kerja, terang Toris (Republika On Line, 2007).
PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan adalah perusahaan yang memproduksi
minuman teh dalam kemasan. Perusahaan dalam proses produksinya menggunakan
beberapa mesin dan peralatan. Mesin dan peralatan yang digunakan kemungkinan
besar dapat menyebabkan bahaya kecelakaan bagi pekerja apabila tidak digunakan
secara tepat yang dapat mempengaruhi produktivitas kerjanya.
Kecelakaan kerja berhubungan dengan hubungan kerja diperusahaan.
Hubungan kerja disini dimaksudkan adalah kecelakaan kerja yang terjadi dikarenakan
oleh pekerja atau pada waktu melaksanakan pekerjaan. Ada banyak faktor dalam
hubungannya dengan pekerjaan yang dapat mendatangkan bahaya kecelakaan bagi
pekerja selain mesin dan peralatan yang digunakan, antara lain adalah bahan dan cara
pengolahan, keadaan tempat kerja, dan lingkungan serta cara melakukan pekerjaan
tersebut.
Tabel I.1 Data Kecelakaan Kerja PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan Tahun Jumlah Kecelakaan Kerja Keterangan
2005 9 Luka pada mata, kaki, dan kepala
2006 19 Luka pada kaki, jari tangan, dahi, pergelangan tangan, hidung, telapak tangan, bibir, wajah, mata, dan punggung.
2007 7 Jari tangan, kaki, dan tangan
Jumlah 35 Sumber : PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan Tahun 2005-2007
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
23
Informasi seputar kecelakaan kerja di PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan
dapat dilihat pada Tabel I.1. Pada tahun 2006 terjadi peningkatan jumlah kecelakaan
kerja dibandingkan tahun sebelumnya. Namun pada tahun 2007 terjadi penurunan
jumlah kecelakaan kerja dimana jumlah kecelakaan kerja mengalami penurunan lebih
dari 100%. Kecelakaan kerja yang terjadi sebagian besar pada saat proses produksi.
Perusahaan telah menetapkan angka kecelakaan yang terjadi pada setiap bagian
dipabrik yaitu satu kecelakaan kerja yang terjadi. Perusahaan juga mengharapkan
sekali tidak terjadinya kecelakaan kerja di bagian manapun di dalam pabrik, karena
kecelakaan kerja yang terjadi dapat menyebabkan waktu kerja hilang sehingga
produktivitas kerja menurun.
Lingkungan kerja yang berupa penerangan, kebisingan dan getaran, radiasi,
suhu udara ditempat kerja dan lain sebagainya juga sangat mempengaruhi karyawan
dalam melaksanakan pekerjaannya dan berdampak pada hasil kerja karyawan
tersebut.
Untuk meningkatkan produktivitas kerja, pekerjaan harus dilakukan dengan
cara dan lingkungan kerja yang memenuhi syarat keselamatan dan kesehatan. Jika
persyaratan tersebut tidak terpenuhi, maka terjadi ketidaknyamanan kerja, gangguan
kesehatan, dan daya kerja, penyakit dan kecelakaan. Sehingga penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja tidak hanya sekedar bertujuan meraih tingkat keselamatan dan
kesehatan kerja yang tinggi atau hanya untuk mencegah kemungkinan terjadinya
kecelakaan kerja, maupun penyakit akibat kerja, tetapi lebih jauh lagi keselamatan
dan kesehatan kerja memiliki visi dan misi jauh kedepan yaitu mewujudkan tenaga Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
24
kerja yang sehat, selamat, produktif serta sejahtera dan juga menciptakan
perlindungan kepada pengusaha dan perusahaan.
Hal ini juga diperkuat dengan adanya undang-undang ketenagakerjaan di
Indonesia yang memberikan perlindungan atas keselamatan, kesehatan, lingkungan
kerja, pemeliharaan moral kerja, dan perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia
dan moral agama upaya untuk mengurangi angka kecelakaan kerja di Indonesia.
Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Pasal 3 tentang keselamatan kerja, menetapkan
syarat-syarat yang harus dipenuhi perusahaan untuk mencegah terjadinya kecelakaan
di tempat kerja, yaitu : a) mencegah dan mengurangi kecelakaan; b) mencegah,
mengurangi dan memadamkan kebakaran; c) mencegah dan mengurangi bahaya
peledakan; d) memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu
kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya; e) memberi pertolongan pada
kecelakaan; f) memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja; g) mencegah
dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran,
asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar radiasi, suara dan getaran; h) mencegah
dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physik maupun psychis,
keracunan, infeksi dan penularan; i) memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;
j) menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik; k) menyelenggarakan
penyegaran udara yang cukup; l) memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;
m) memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses
kerjanya; n) mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang,
tanaman atau barang; o) mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan; Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
25
p) mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan
penyimpanan barang; q) mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;
r) menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
Pendidikan dan Pelatihan di bidang keselamatan dan kesehatan sangat penting
dilaksanakan agar karyawan mengenal dan mengetahui kondisi tempatnya bekerja
sehingga dapat meminimalkan terjadinya kecelakaan kerja diperusahaan. Dimana
PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan harus membuat perencanaan anggaran
khusus untuk melaksanakan pendidikan dan pelatihan di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja karena biaya pendidikan dan pelatihan di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja sangat mahal.
Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja adalah salah satu bentuk upaya
untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran
lingkungan, sehingga dapat menekan serendah mungkin resiko kecelakaan dan
penyakit yang timbul akibat hubungan kerja, serta meningkatkan produktivitas dan
efisiensi. Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di PT. Sinar Sosro Tanjung
Morawa Medan tidak terlepas dari peranan pimpinan. Hal ini sesuai dengan
perjanjian kerja bersama PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan Cabang Deli
Serdang-Medan Dengan Federasi Serikat Pekerja Bab VIII tentang keselamatan dan
kesehatan kerja dalam pasal 38 mengenai keselamatan kerja yang berisi pengusaha
dan pekerja menyadari akan pentingnya masalah keselamatan dan kesehatan kerja,
karena kedua belah pihak akan berusaha sekuat mungkin untuk mencegah dan Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
26
menghindari kemungkinan-kemungkinan timbulnya kecelakaan kerja dan sakit akibat
hubungan kerja yang menimpa pekerja.
Untuk menghindari tidak diterapkannya undang-undang keselamatan dan
kesehatan kerja, PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan membuat aturan dalam
bekerja dan pemberian sanksi yang dikenakan pada setiap pelanggaran dari kebijakan
keselamatan dan kesehatan kerja. Aturan dan sanksi-sanki tersebut tercantum dalam
perjanjian kerja bersama PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan Cabang Deli
Serdang Medan dengan Federasi Serikat Pekerja yang terdapat pada Bab III dan
Bab IV (Lampiran VIII).
I.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dirumuskan sebagai
berikut :
1. Sejauhmana pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta lingkungan
kerja terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa
Medan?
2. Bagaimana hubungan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan
peranan pimpinan pada PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan?
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
27
I.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) serta lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan PT.Sinar Sosro
Tanjung Morawa Medan.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis hubungan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) dengan peranan pimpinan pada PT. Sinar Sosro Tanjung
Morawa Medan
I.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa
Medan dalam menerapkan dan melaksanakan keselamatan dan kesehatan kerja
serta memperhatikan lingkungan kerja yang lebih baik lagi untuk meningkatkan
produktivitas kerja karyawannya.
2. Sebagai tambahan khasanah penelitian bagi Program Studi Ilmu Manajemen
Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
3. Sebagai tambahan pengetahuan dan memperluas wawasan bagi penulis dalam
bidang ilmu manajemen, khususnya yang berhubungan dengan bidang
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta lingkungan kerja dan pengaruhnya
terhadap produktivitas kerja karyawan.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
28
4. Sebagai referensi dan rujukan bagi peneliti selanjutnya dalam penelitian-
penelitian lebih lanjut, khususnya tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
serta lingkungan kerja dan pengaruhnya terhadap produktivitas kerja karyawan.
I.5 Kerangka Berpikir
Karyawan merupakan salah satu faktor produksi yang terpenting dalam suatu
perusahaan, tanpa mereka betapa sulitnya perusahaan dalam mencapai tujuan,
merekalah yang menentukan maju mundurnya suatu perusahaan. Dengan memiliki
karyawan yang terampil berarti perusahaan telah mempunyai aset yang sangat mahal
yang sulit dinilai dengan uang, karena merekalah kunci utama kesuksesan perusahaan
dimasa sekarang dan mendatang. Karena hal inilah perusahaan perlu mengadakan
perencanaan dan penanganan yang baik terhadap karyawan, baik yang sudah ada
maupun untuk masa yang akan datang.
Dibandingkan dengan faktor produksi lainnya, faktor tenaga kerja adalah yang
paling unik dan spesifik sekali karena manusia memiliki perilaku dan perasaan,
memiliki akal budi dan mempunyai tujuan-tujuan pribadi. Bila manajemen
perusahaan mampu mengelola dengan baik, mendayagunakan secara optimal,
karyawan akan termotivasi dan akan mencapai produktivitas yang tinggi sehingga
pada akhirnya akan mencapai tujuan yang diharapkan manajemen perusahaan.
Sumarsono (2003) menyatakan bahwa, ”Produktivitas merupakan perbandingan antara hasil yang dapat dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang dipergunakan persatuan waktu. Peningkatan produktivitas tenaga kerja merupakan sasaran yang strategi karena peningkatan produktivitas faktor-faktor lain sangat tergantung pada kemampuan tenaga manusia yang memanfaatkannya”.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
29
Produktivitas kerja dapat tercapai bila karyawan termotivasi, sehingga
karyawan akan memanfaatkan waktu kerja dan sumber daya yang ada dengan sebaik
mungkin.
Sedarmayanti (2004) menyatakan bahwa,”Produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain: a) pendidikan; b) keterampilan; c) disiplin; d) sikap dan etika kerja; e) motivasi; f) gizi dan kesehatan; g) tingkat penghasilan; h) jaminan sosial; i) lingkungan dan iklim kerja; j) teknologi sasaran produksi; k) manajemen; l) kesempatan kerja dan kesempatan berprestasi dan lain-lain”.
Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan pada tiap
perusahaan pada dasarnya berbeda-beda, karena faktor tersebut berasal dari dalam
diri karyawan dan dari luar karyawan seperti keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
serta lingkungan kerja. Upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan
menuntut peran manajemen yang lebih besar melalui pendekatan yang memberikan
perhatian terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang efektif dan lingkungan
kerja yang baik yang diharapkan ada di dalam suatu perusahaan.
Faktor keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bisa mendorong dan menyalurkan
perilaku/sikap dan tindak-tanduk dengan kemauan keras seorang karyawan untuk
berbuat dan bekerja lebih baik lagi untuk mencapai tujuan organisasi, akan tetapi
karyawan akan bekerja semaksimal mungkin bila perusahaan memperhatikan
keselamatan dan kesehatan kerja karyawannya di waktu melaksanakan pekerjaan.
“Health, which refers to a general state of physical, mental, and emotional
well-being. Safety refers to protecting the physical well-being of people”, (Mathis dan
Jackson, 2003)
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
30
Intinya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bermaksud melindungi atau
menjaga pekerja dari kejadian atau keadaan perburuhan yang merugikan keselamatan
dan kesehatan pekerja dalam hal melakukan pekerjaan, karena karyawan yang
melaksanakan pekerjaannya dengan baik otomatis akan meningkatkan produktivitas
kerjanya.
“Faktor kesehatan dan keselamatan kerja sangat mempengaruhi terbentuknya SDM yang terampil, profesional dan berkualitas dari tenaga kerja itu sendiri. K3 tampil sebagai upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit dan kecelakaan-kecelakaan akibat kerja, pemeliharaan, dan peningkatan kesehatan, dan gizi tenaga kerja, perawatan dan mempertinggi efisiensi dan daya produktivitas tenaga manusia, pemberantasan kelelahan kerja dan penglipat ganda kegairahan serta kenikmatan kerja”, (BUMN Online, 2006).
Hukum dan legalitas yang berlaku di Indonesia juga memberikan perlindungan
menyeluruh kepada seluruh tenaga kerja di Indonesia, yang terdapat dalam Undang-
Undang No. 1 Tahun 1970 yang kemudian diperbaharui dalam Pasal 86 ayat (1)
Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 disebutkan bahwa setiap pekerja/buruh
mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas :
a. Keselamatan dan kesehatan kerja
b. Moral kesusilaan, dan
c. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama
(Husni, 2005)
Pemberlakuan undang-undang ini diharapkan dapat membantu mengurangi
tingkat kecelakaan ditempat kerja dan membuat perusahaan wajib memperhatikan
keselamatan pekerjanya sehingga tidak terjadi atau paling tidak mengurangi resiko
kecelakaan kerja yang dapat mengakibatkan kerugian bagi karyawan. Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
31
Disamping faktor keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja dalam mencapai tujuan organisasi, faktor lain yang
perlu diperhatikan adalah lingkungan kerja yang aman dan sehat juga mempengaruhi
produktivitas kerja.
Slemania (2008) menyatakan bahwa,“Tinggi rendahnya produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh semangat dan faktor kenyamanan kerja yang mana hal itu juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan kerja. Ketidaknyamanan saat bekerja merupakan kondisi yang sangat tidak baik bagi tenaga kerja dalam beraktivitas, karena pekerja akan melakukan aktivitasnya yang kurang optimal dan akan menyebabkan lingkungan kerja yang tidak bersemangat dan membosankan, sebaliknya apabila kenyamanan kerja tercipta saat pekerja melakukan aktivitasnya maka pekerja akan melakukan aktivitasnya dengan optimal, dikarenakan kondisi lingkungan pekerjaan yang sangat baik dan mendukung”.
Lingkungan kerja yang cukup memuaskan para karyawan perusahaan akan
mendorong para karyawan tersebut untuk bekerja dengan sebaik-baiknya, sehingga
pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan tersebut akan dapat berjalan
dengan baik pula, sehingga dapat meningkatkan produktivitas karyawan.
Kerangka berpikir hipotesis pertama dapat dilihat pada Gambar I.1 berikut:
Gambar I.1 Kerangka Berpikir Hipotesis Pertama
Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja tidak akan berhasil tanpa adanya
peranan dari pimpinan.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Produktivitas Kerja Karyawan
Lingkungan Kerja
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
32
Nasution (2005) menyatakan bahwa,” keselamatan kerja harus dimulai dari atas, menunjukkan betapa pentingnya peranan pimpinan perusahaan bagi keberhasilan program keselamatan dan kesehatan kerja. Ketua atau pengawas kelompok tenaga kerja, ahli keselamatan dan kesehatan kerja tidak akan pernah berhasil menjalankan program keselamatan dan kesehatan kerja, kalau pimpinan tidak ambil bagian dalam program keselamatan dan kesehatan kerja. Tugas pimpinan adalah meningkatkan dan mempertahankan standar yang tinggi untuk keselamatan dan kesehatan kerja guna mendukung lingkungan kerja dan pengelolaan kerja dalam perusahaan”.
Kerangka berpikir hipotesis kedua dapat dilihat pada Gambar I.2 berikut:
Gambar I.2 Kerangka Berpikir Hipotesis Kedua I.6 Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran, maka hipotesis dari penelitian ini adalah:
1. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta lingkungan kerja berpengaruh
terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan.
2. Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) berhubungan dengan peranan
pimpinan pada PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan.
Peranan Pimpinan
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3)
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
33
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Penelitian Terdahulu
Khaerurahman (2003), meneliti dengan judul “Pengaruh Program Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Sinar Sosro
Cabang Gresik”. Hasil perhitungan adalah sebesar 0,967 yang berarti bahwa
hubungan antara program keselamatan dan kesehatan kerja terhadap produktivitas
kerja karyawan cukup baik sehingga apabila program keselamatan dan kesehatan
kerja baik maka produktivitas kerja karyawan juga akan baik. Produktivitas kerja
karyawan (Y) adalah sebesar 121,67 pada kategori skor 103-133 yang berarti bahwa
produktivitas kerja karyawan yang ada pada PT. Sinar Sosro Cabang Gresik adalah
tinggi.
Iskandar (2008) meneliti dengan judul “Pengaruh Program Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Unit UTPK Belawan”. Hasil uji F menunjukkan
bahwa Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Lingkungan Kerja
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan sebesar
24,044. Hasil uji T menunjukkan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja
berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan sebesar 4,259 dan
lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja sebesar 2,487.
Kosefisien determinasi (R Square) hasil regresi adalah 0,381 menunjukkan bahwa
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
34
variabel bebas (keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan kerja) dapat
menjelaskan 38,1% terhadap variabel terikat (produktivitas kerja).
II.2 Teori Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
II.2.1 Pengertian dan Syarat-Syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan perhatian dan perlindungan
yang diberikan perusahaan kepada seluruh karyawannya. Bambang (2006)
menyatakan keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan alat kerja,
bahan dan proses pengolahannya, tempat kerja, dan lingkungannya, serta cara-cara
karyawan dalam melakukan pekerjaannya. Kemudian Husni (2005) menyatakan
bahwa kesehatan kerja adalah bagian dari ilmu kesehatan yang bertujuan agar tenaga
kerja memperoleh keadaan kesehatan yang sempurna baik fisik, mental, maupun
sosialnya sehingga memungkinkan karyawan dapat bekerja secara optimal.
Bagi tenaga kerja keselamatan diri di dalam bekerja adalah hal yang sangat
penting. Mereka berupaya semaksimal mungkin agar terhindar dari kecelakaan dalam
melaksanakan pekerjaannya, sehingga dapat dikatakan keselamatan dan kecelakaan
kerja mempunyai hubungan.
Husni (2005) menyatakan bahwa,”keselamatan kerja bertalian dengan kecelakaan kerja yaitu kecelakaan yang terjadi di tempat kerja atau dikenal dengan istilah kecelakaan industri. Kecelakaan industri ini secara umum dapat diartikan suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dalam suatu aktivitas”.
Perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap karyawan ini
bertujuan agar tidak terjadi kecelakaan ditempat kerja atau paling tidak mengurangi
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
35
tingkat kecelakaan di tempat kerja, sehingga proses produksi dapat berjalan dengan
semestinya.
Bambang (2006) menyatakan bahwa,”kesehatan dan keselamatan kerja
merupakan suatu upaya untuk menekan atau mengurangi risiko kecelakaan dan
penyakit akibat kerja yang pada hakikatnya tidak dapat dipisahkan antara
keselamatan dan kesehatan”.
Selanjutnya Yusra (2008) mendefenisikan kesehatan dan keselamatan kerja atau K3,” adalah suatu sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan (preventif) timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dan tindakan antisipatif bila terjadi hal yang demikian”.
Perhatian yang diberikan perusahaan atas kesehatan dan keselamatan kerja
karyawan dapat menurunkan terjadinya kecelakaan akibat kerja dimana tidak terjadi
kehilangan jam kerja sehingga karyawan dapat bekerja dengan baik.
II.2.2 Tujuan dan Manfaat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Tujuan utama dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah sedapat mungkin
memberikan jaminan kondisi kerja yang aman dan sehat kepada setiap karyawan dan
untuk melindungi sumber daya manusianya.
Husni (2005) menyatakan bahwa,”tujuan kesehatan kerja adalah: a) meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi-tingginya baik fisik, mental, maupun sosial; b) mencegah dan melindungi tenaga kerja dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kondisi lingkungan kerja; c) menyesuaikan tenaga kerja dengan pekerjaan atau pekerjaan dengan tenaga kerja; d) meningkatkan produktivitas”.
Dengan demikian maksud dan tujuan tersebut adalah bagaimana melakukan
suatu upaya dan tindakan pencegahan untuk memberantas penyakit dan kecelakaan Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
36
akibat kerja, bagaimana upaya pemeliharaan serta peningkatan kesehatan gizi, serta
bagaimana mempertinggi efisiensi dan produktivitas kerja karyawan sehingga tujuan
perusahaan dapat tercapai dengan baik.
Menurut Hasibuan (2000),”Keselamatan dan kesehatan kerja harus ditanamkan pada diri masing-masing individu karyawan, dengan penyuluhan dan pembinaan yang baik agar mereka menyadari pentingnya keselamatan kerja bagi dirinya maupun untuk perusahaan. Apabila banyak terjadi kecelakaan, karyawan banyak yang menderita, absensi meningkat, produksi menurun, dan biaya pengobatan semakin besar. Ini semua akan menimbulkan kerugian bagi karyawan maupun perusahaan bersangkutan, karena mungkin karyawan terpaksa berhenti bekerja sebab cacat dan perusahaan kehilangan karyawannya”.
Apabila perusahaan dapat melaksanakan program keselamatan dan kesehatan
kerja dengan baik, maka perusahaan akan mendapat manfaat-manfaat sebagai berikut: 1. Meningkatkan produktivitas kerja sehingga menurunnya jumlah hari kerja yang
hilang. 2. Meningkatkan efisiensi dan kualitas pekerja yang lebih berkomitmen dalam
bekerja. 3. Menurunnya biaya-biaya kesehatan dan asuransi. 4. Tingkat kompensasi pekerja dan pembayaran langsung lebih rendah karena
menurunnya pengajuan klaim. 5. Fleksibilitas dan adaptabilitas yang lebih besar sebagai akibat dari meningkatnya
partisipasi dan rasa memiliki, 6. Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena meningkatnya citra perusahaan,
dan 7. Meningkatkan keuntungannya secara substansial (Rivai, 2004)
Tujuan dan manfaat dari keselamatan dan kesehatan kerja ini tidak dapat
terwujud dan dirasakan manfaatnya, jika hanya bertopang pada peran tenaga kerja
saja tetapi juga perlu peran dari pimpinan.
Ivancevich (2001) menyatakan bahwa,”top management must support safety and health with an adequate budget. Managers must give it their personal support by talking about safety and health with everyone in the firm. Acting on reports about safety is another way top managers can be involved in these efforts. Without this support, the effort to ensure safety and health is hampered. Some organizations have responded to the environmental problems that can increase accidents, deaths, and
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
37
disabilities by placing the responsibility for employees’ health and safety with the chief executive officer of the organization”.
Menurut Mathis dan Jackson (2003) tanggung jawab umum perusahaan yang
terdiri dari unit sumber daya manusia dan manajer dapat dilihat pada Tabel II.1.
Tabel II.1 Tanggung Jawab Umum Terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja HR Unit Managers
- Coordinates health and safety programs
- Develops safety reporting system - Provides accident investigation
expertise - Provides technical expertise on
accident prevention - Develops restricted-access
procedures and employee identification systems
- Trains managers to recognize and handle difficult employee situations
- Monitor health and safety of employees daily
- Coach employees to be safety conscious
- Investigate accidents - Observe health and safety behavior of
employees - Monitor workplace for security
problems - Communicate with employees to
identify potentially difficult employees - Follow security procedures and
recommend changes as needed
Sumber : Mathis dan Jackson, 2003
Menurut Siagian (2002) ada 5 hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan keselamatan dan kesehatan kerja, yaitu : 1. Apa pun bentuknya berbagai ketentuan formal itu harus ditaati oleh semua
organisasi. 2. Mutlak perlunya pengecekan oleh instansi pemerintah yang secara fungsional
bertanggung jawab untuk itu antara lain dengan inspeksi untuk menjamin ditaatinya berbagai ketentuan lain dengan inspeksi untuk menjamin ditaatinya berbagai ketentuan formal oleh semua organisasi.
3. Pengenaan sanksi yang keras kepada organisasi yang melalaikan kewajibannya menciptakan dan memelihara keselamatan dan kesehatan kerja.
4. Memberikan kesempatan yang seluas mungkin kepada para karyawan untuk berperan serta dalam menjamin keselamatan dalam semua proses penciptaan dan pemeliharaan kesehatan dan keselamatan kerja dalam organisasi.
5. Melibatkan serikat pekerja dalam semua proses penciptaan dan pemeliharaan kesehatan dan keselamatan kerja.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
38
Sistem imbalan yang efektif termasuk perlindungan karyawan ditempatnya
berkarya, kiranya jelas terlihat bukan imbalan dalam bentuk uang saja hal yang sangat
penting, tetapi perlindungan terhadap karyawan juga tidak kalah pentingnya.
II.3 Teori Tentang Lingkungan Kerja
II.3.1 Pengertian Lingkungan Kerja
Pada peningkatan produktivitas kerja karyawan perlu diperhatikan lingkungan
kerja yang mendukung dan memadai sehingga pekerja merasa nyaman dan dapat
bekerja secara sungguh-sungguh. Kesuksesan organisasi sangat tergantung pada
lingkungan kerja di dalam organisasi karena para anggota yang melakukan kegiatan
operasional merasa betah dan menyukai lingkungan tempat bekerja. Lingkungan
kerja merupakan salah satu faktor pendukung keselamatan dan kesehatan karyawan
dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
Nitisemito dalam Intanghina (2000) menyatakan,“Lingkungan kerja adalah
segala sesuatu yang berada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya
dalam menjalankan tugas-tugas yang diembankan”.
Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa lingkungan kerja mencakup
aspek yang luas, tidak hanya meliputi aspek tempat pegawai atau karyawan
melaksanakan pekerjaanya tetapi juga aspek sarana dan prasarana yang mendukung
karyawan tersebut melaksanakan pekerjaannya seperti peralatan dan pekerjaan yang
mendukung. Lingkungan kerja di dalam organisasi mutlak untuk diperhatikan dan
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
39
sangat menentukan dalam segala kegiatan perusahaan baik itu perusahaan pemerintah
maupun perusahaan swasta.
Ichsan (2006) menyatakan lingkungan kerja yang manusiawi dan lestari akan menjadi pendorong bagi kegairahan dan efisiensi kerja. Sedangkan lingkungan kerja yang melebihi toleransi kemampuan manusia tidak saja menurunkan produktivitas kerjanya, tetapi juga menjadi sebab terjadinya penyakit atau kecelakaan kerja.
Selanjutnya Carlaw, eds (2003) menyatakan bahwa,”the physical environment
of your contact center impacts two major factors of your employees’work life: their motivation and their productivity. An environment that is clean, comfortable, well lit, and not overly noisy will go a long way toward making people want to work. And we all know that when this happens, quality and productivity improve”.
Bekerja dengan tubuh dan lingkungan yang sehat, aman serta nyaman
merupakan hal yang diinginkan oleh semua pekerja. Lingkungan fisik tempat kerja
dan lingkungan organisasi merupakan hal yang sangat penting dalam mempengaruhi
sosial, mental dan fisik dalam kehidupan pekerja. Lingkungan tempat kerja yang
sehat dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap kesehatan pekerja, seperti
peningkatan moral pekerja, penurunan absensi dan peningkatan produktivitas.
Sebaliknya tempat kerja yang kurang sehat atau tidak sehat (sering terpapar zat yang
bahaya mempengaruhi kesehatan) dapat meningkatkan angka kesakitan dan
kecelakaan, rendahnya kualitas kesehatan pekerja, meningkatnya biaya kesehatan dan
banyak lagi dampak negatif lainnya (www.promosikesehatan.com, 2007).
Lingkungan kerja sangat berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan
dimana karyawan tidak akan mungkin dapat melakukan pekerjaan sebagaimana yang
diharapkan tanpa ditunjang lingkungan kerja yang mendukung dan kenyamanan
karyawan di dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari sangat tergantung pada
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
40
lingkungan tempat mereka bekerja. Jika ada hal-hal yang mengganggu pada
lingkungan tempat karyawan tersebut bekerja secara langsung akan berdampak buruk
pada konsentrasi bekerja para karyawan yang akhirnya berpengaruh terhadap
produktivitas kerja karyawan tersebut.
II.3.2 Jenis Lingkungan Kerja
Sedarmayanti dalam Intanghina (2001) menyatakan bahwa secara garis besar, jenis lingkungan kerja terbagi menjadi 2 (dua) yakni : (a) lingkungan kerja fisik, dan (b) lingkungan kerja non fisik. a. Lingkungan kerja Fisik
Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Lingkungan kerja fisik dapat dibagi dalam dua kategori, yakni : 1). Lingkungan yang langsung berhubungan dengan karyawan (Seperti: pusat kerja, kursi, meja dan sebagainya); dan 2). Lingkungan perantara atau lingkungan umum dapat juga disebut lingkungan kerja yang mempengaruhi kondisi manusia, misalnya:temperatur, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, getaran mekanis, bau tidak sedap, warna, dan lain-lain. Untuk dapat memperkecil pengaruh lingkungan fisik terhadap karyawan, maka langkah pertama adalah harus mempelajari manusia, baik mengenai fisik dan tingkah lakunya kemudian digunakan sebagai dasar memikirkan lingkungan fisik yang sesuai.
b. Lingkungan Kerja Non Fisik Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun hubungan sesama rekan kerja, ataupun hubungan dengan bawahan. Lingkungan non fisik ini juga merupakan kelompok lingkungan kerja yang tidak bisa diabaikan.
II.3.3 Promosi Kesehatan di Tempat Kerja
Promosi kesehatan di tempat kerja merupakan upaya untuk mendapatkan
lingkungan kerja yang aman. Promosi kesehatan adalah upaya memberdayakan
karyawan untuk memelihara, meningkatkan, dan melindungi kesehatan dirinya serta
lingkungan tempat karyawan bekerja.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
41
ILO/WHO menyatakan bahwa,”Occupational health should aim at: the promotion and maintenance of the highest degree of physical, mental and social well-being of workers in all occupations; the prevention amongst workers of departures from health caused by their working conditions; the protection of workers in their employment from risks resulting from factors adverse to health; the placing and maintenance of the worker in an occupational environment adapted to his physiological and psychological capabilities; and, to summarize,the adaptation of work to man and of each man to his job”, (www.wikipedia.com, 2008)
Promosi Kesehatan di tempat kerja akan menghasilkan keuntungan baik bagi
perusahaan dan bagi pekerja, hal ini dapat dilihat pada Tabel II.2.
Tabel II.2 Keuntungan Promosi Kesehatan Bagi Perusahaan dan Bagi Pekerja di Tempat Kerja
Bagi Perusahaan Bagi Pekerja Meningkatnya lingkungan tempat kerja yang sehat dan aman serta nyaman.
Lingkungan tempat kerja menjadi lebih sehat
Citra perusahaan positif Meningkatnya percaya diri
Meningkatkan moral Staf Menurunnya stress
Menurunkan angka absensi Meningkatnya semangat kerja
Meningkatkan produktivitas Meningkatnya kemampuan
Menurunkan biaya kesehatan atau biaya asuransi
Meningkatnya kesehatan
Pencegahan terhadap penyakit Lebih sehatnya keluarga dan masyarakat
Sumber : www.promosikesehatan.com, 2007
Para pekerja di semua tingkatan dalam perusahaan hendaknya terlibat secara
aktif mengidentifikasi masalah kesehatan yang dibutuhkan untuk pencegahannya dan
meningkatkan kondisi lingkungan kerja yang sehat. Partisipasi para pengambil
keputusan di tempat kerja merupakan hal yang sangat mendukung bagi para pekerja
untuk lebih percaya diri dalam meningkatkan kemampuan mereka dalam merubah
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
42
gaya hidup dan mengembangkan kemampuan pencegahan dan peningkatan terhadap
penyakit serta terciptanya lingkungan kerja yang aman dari kecelakaan kerja
(www.promosikesehatan.com, 2007).
II.3.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja
Manusia akan mampu melaksanakan kegiatannya dengan baik, sehingga
dicapai suatu hasil yang optimal, apabila diantaranya ditunjang oleh suatu kondisi
lingkungan yang sesuai. Suatu kondisi lingkungan dikatakan baik atau sesuai apabila
manusia dapat melaksanakan kegiatannya secara optimal, sehat, aman, dan nyaman.
Ketidaksesuaian lingkungan kerja dapat dilihat akibatnya dalam jangka waktu yang
lama. Lebih jauh lagi, Keadaan lingkungan yang kurang baik dapat menuntut tenaga
dan waktu yang lebih banyak dan tidak mendukung diperolehnya rancangan sistem
kerja yang efisien. Banyak faktor yang mempengaruhi terbentuknya suatu kondisi
lingkungan kerja.
Suma’mur (1996) menyatakan bahwa suatu pekerjaan biasanya dilakukan dalam suatu lingkungan atau situasi yang mempengaruhi karyawan, yaitu: 1. Faktor Fisik, yang meliputi : penerangan, suhu udara, kelembapan, cepat rambat
udara, suara, vibrasi mekanis, radiasi dan tekanan udara. 2. Faktor Kimia, yaitu : gas, uap, debu, kabut, asap, awan, cairan, dan benda padat. 3. Faktor Biologi, faktor biologi ini terdiri dari golongan tumbuhan dan hewan. 4. Faktor Fisiologis, yaitu : konstruksi mesin, sikap, dan cara kerja. 5. Faktor Mental-psikologis, yaitu : suasana kerja, hubungan antara pekerja atau
dengan pengusaha, pemilihan kerja dan lain-lain.
Faktor-faktor tersebut dalam jumlah yang kurang cukup atau berlebih dapat mengganggu daya kerja seorang tenaga kerja, yaitu : 1. Penerangan yang kurang cukup intensitasnya adalah sebab kelelahan mata. 2. Kegaduhan mengganggu daya mengingat, konsentrasi pikiran, dan berakibat
kelelahan psikologis. 3. Gas-gas dan uap diserap tubuh lewat pernafasan dan mempengaruhi berfungsinya
berbagai jaringan tubuh dengan akibat penurunan daya kerja. Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
43
4. Debu-debu yang dihirup ke paru-paru mengurangi penggunaan optimal alat pernafasan untuk mengambil zat asam dari udara.
5. Parasit-parasit yang masuk tubuh akibat higene di tempat kerja yang buruk menurunkan derajat kesehatan dan juga daya kerjanya.
6. Sifat badan yang salah mengurangi hasil kerja, menyebabkan timbulnya kelelahan atau kurangnya fungsi maksimal alat-alat tertentu.
7. Hubungan kerja tidak sesuai adalah sebab bekerja secara lamban atau setengah-setengah.
Sebaliknya, apabila faktor-faktor tersebut dicari manfaatnya, dapat diciptakan
suasana kerja yang lebih serasi, misalnya : 1. Penggunaan musik di tempat kerja, 2. Penerangan yang diatur intensitas dan penyebarannya, 3. Dekorasi warna ditempat kerja, 4. Bahan-bahan yang beracun dalam keadaan dikendalikan biayanya, 5. Penggunaan suhu yang nikmat untuk kerja, 6. Perencanaan manusia dan mesin yang sebaik-baiknya, 7. dan lain sebagainya. II.3.5 Pemantauan Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja dapat mendorong kegairahan karyawan dalam melaksanakan
pekerjaannya. Lingkungan kerja yang aman, sehat dan nyaman merupakan syarat
penting sehingga karyawan dapat mengerjakan pekerjaanya dengan kondisi yang
prima, untuk menjamin kearah ini diperlukan pemantauan terhadap lingkungan
tempat kerja.
Menurut Ichsan (2006) pemantauan lingkungan kerja terhadap semua unit perusahaan bertujuan untuk : 1. Memastikan apakah lingkungan kerja (tempat kerja) tersebut telah memenuhi
persyaratan K3, 2. Sebagai pedoman untuk bahan perencanaan dn pengendalian terhadap bahaya
yang ditimbulkan oleh faktor-faktor yang ada di setiap tempat kerja, 3. Sebagian data pembantu untuk mengkorelasikan hubungan sebab akibat
terjadinya suatu penyakit akibat kerja maupun kecelakaan, 4. Bahan dokumen untuk mengembangkan program-program K3 selanjutnya.
Selanjutnya untuk mengantisipasi dan mengetahui kemungkinan bahaya di lingkungan kerja ditempuh tiga langkah utama, yakni : Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
44
1. Pengenalan lingkungan kerja Pengenalan lingkungan kerja ini biasanya dilakukan dengan cara melihat dan mengenal, dan ini merupakan langkah dasar yang pertama kali dilakukan dalam upaya mewaspadai faktor bahaya.
2. Evaluasi lingkungan kerja Merupakan tahap penilaian karakteristik dan besarnya potensi-potensi bahaya yang mungkin timbul, sehingga bisa untuk menentukan prioritas dalam mengatasi permasalahan.
3. Pengendalian lingkungan kerja. Pengendalian lingkungan kerja dimaksudkan untuk mengurangi atau menghilangkan keadaan berbahaya di lingkungan kerja. Kedua tahapan sebelumnya, pengenalan dan evaluasi, tidak dapat menjamin sebuah lingkungan kerja yang sehat. Jadi hanya dapat dicapai dengan teknologi pengendalian yang memadai untuk pencegahan yang dapat merugikan karyawan (Anies, 2005)
II.4 Teori Tentang Kecelakaan Kerja
II.4.1 Pengertian Kecelakaan Kerja dan Kerugian Akibat Kecelakaan Kerja
Menurut Bambang (2006) kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak
terduga dan yang tidak diharapkan terjadi yang dapat menimpa karyawan. Tidak
terduga karena dilatar belakang peristiwa itu tidak terdapat unsur kesengajaan, lebih-
lebih lagi dalam bentuk perencanaan. Tidak diharapkan oleh karena peristiwa
kecelakaan disertai kerugian materil maupun penderitaan yang paling ringan sampai
kepada yang paling berat yang tidak diinginkan.
Hariandja (2002) menyatakan pada prinsipnya faktor penyebab kecelakaan kerja, berkisar pada : a. Faktor Manusia
Pekerja tentu saja memiliki keterbatasan-keterbatasan misalnya merasa lelah, lalai, atau melakukan kesalahan-kesalahan yang bisa disebabkan oleh berbagai persoalan pribadi atau keterampilan yang kurang dalam melaksanakan pekerjaannya. Untuk mengatasi hal ini, maka perusahaaan harus melakukan pelatihan-pelatihan dalam melakukan pekerjaan secara baik, membuat pedoman pelaksanaan kerja secara tertulis, meningkatkan disiplin, melakukan pengawasan oleh atasan langsung, dan mungkin dapat memberikan reward bagi mereka yang mengikuti prosedur dengan benar.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
45
b. Faktor Peralatan Kerja Peralatan kerja atau pelindung bisa rusak atau tidak memadai. Untuk mengatasinya perusahaan harus memperhatikan kelayakan setiap peralatan yang dipakai dan melatih para karyawan untuk memahami karakteristik setiap peralatan dan mekanisme kerja peralatan tersebut.
c. Faktor Lingkungan Kerja Lingkungan kerja bisa menjadi tempat yang tidak aman, sumpek dan terlalu penuh, penerangan dan ventilasinya tidak memadai. Selain itu, iklim psikologis diantara pekerja juga bisa kurang baik, misalnya tidak ada interaksi yang saling membantu diantara para pekerja. Untuk ini perusahaan harus membangun tim kerja yang baik melalui berbagai macam program. Kecelakaan juga bisa terjadi akibat kondisi jalan yang tidak baik, tanda peringatan yang tidak lengkap dan jelas, serta sikap yang hanya mementingkan diri sendiri.
Dijabarkan lebih rinci oleh Desler (Panggabean, 2004) yang mengemukakan
bahwa,”ada tiga penyebab utama kecelakaan, yaitu secara kebetulan (chance occurance), kondisi yang tidak aman (unsafe condition), dan sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts on the part of employee)”. a. Secara kebetulan (chance occurance)
Kecelakaan dapat terjadi secara kebetulan, misalnya seorang pekerja terkena pecahan kaca pada saat melintas di suatu tempat dimana ada kaca jendela yang jatuh.
b. Kondisi tidak aman (unsafe condition) Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kondisi yang tidak aman adalah : alat pengaman yang tidak sempurna; alat dan peralatan yang sudah tidak layak atau rusak; terjadi kemacatan (congestion); prosedur yangbberbahaya di dalam, di atas atau disekitar peralatan dan mesin; tempat penyimpanan yang tidak aman; kurangnya pencahayaan dan ventilasi yang kurang ataupun berlebihan; bising, radiasi, tempat penyimpanan yang tidak aman; kondisi suhu yang membahayakan terpapar gas dll; alat penjaga/pengaman gedung kurang dari estándar; ada api ditempat yang berbahaya; sistem peringatan yang berlebihan (In adequate warning system). Disamping itu, kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri, skedul kerja, dan iklim psychological ditempat kerja.
c. Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts on the part of employee), yaitu: menjalankan pekerjaan tanpa mempunyai kewenangan (bekerja bukan pada kewenangannya); gagal dalam menciptakan keadaan yang baik sehingga menjadi tidak aman atau memanas; menjalankan pekerjaan yang tidak sesuai dengan kecepatan geraknya; memakai alat pelindung diri (APD) atau safety hanya berpura-pura; menggunakan peralatan yang tidak layak; pengrusakan alat pengaman peralatan yang digunakan untuk melindungi manusia; bekerja berlebihan/melebihi jam kerja ditempat kerja; mengangkat/mengangkut beban yang berlebihan; menggunakan tenaga yang berlebihan/tenaganya hanya untuk main-main; peminun/pemabuk/mengkonsumsi NARKOBA.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
46
Garis besar kecelakaan yang terjadi pada karyawan dapat dilihat dari: kapasitas
kerja dan beban kerja yang merupakan komponen utama dalam kesehatan dan
keselamatan kerja, dimana hubungan interaktif dan serasi antara komponen tersebut
akan menghasilkan kesehatan kerja yang baik dan optimal dan dapat mengurangi
terjadinya kecelakaan kerja.
Kapasitas kerja yang baik seperti status kesehatan kerja, gizi kerja serta
kemampuan fisik yang prima diperlukan agar seorang pekerja dapat melakukan
pekerjaannya dengan baik. Kondisi atau tingkat kesehatan pekerja sebagai modal
awal seseorang untuk melakukan pekerjaan harus pula mendapat perhatian.
Beban kerja meliputi beban kerja fisik maupun mental. Dimana pola kerja yang
berubah-ubah dapat menyebabkan kelelahan yang meningkat, akibat terjadinya
perubahan pada bioritmik (irama tubuh). Faktor lain yang turut memperberat beban
kerja antara lain tingkat gaji dan jaminan sosial bagi pekerja yang masih relatif
rendah, yang berdampak pekerja terpaksa melakukan kerja tambahan secara
berlebihan. Beban psikis ini dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan stress.
Akibat beban kerja yang terlalu berat atau kemampuan fisik yang terlalu lemah dapat
mengakibatkan seorang pekerja menderita gangguan atau penyakit akibat kerja.
Menurut Husni (2005) akibat dari kecelakaan kerja atau industri ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu : 1. Kerugian yang bersifat ekonomis, antara lain:
a. Kerusakan/kehancuran mesin, peralatan, bahan, dan bangunan. b. Biaya pengobatan dan perawatan korban akibat dari kecelakaan. c. Tunjangan kecelakaan. d. Hilangnya waktu kerja e. Menurunnya jumlah maupun mutu produksi.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
47
2. Kerugian yang bersifat non ekonomis : Pada umumnya berupa penderitaan manusia yaitu tenaga kerja yang bersangkutan, baik itu merupakan kematian, luka/cedera berat, maupun luka ringan.
Menurut Adnan (2008) Keadaan aman yang masih wajar di dalam perusahaan
terdapat pada gambar berikut ini :
Homeostatis Batas Toleransi
Teknologi Stimulus Lingkungan
Kerja Adaptasi Tidak Ditoleransi Stress
Sumber : Adnan (2008)
Gambar II.1 Nilai Ambang Batas (Nilai Tertinggi yang Masih Aman Bagi Pekerja)
Batas toleransi ialah pada homeostatis dan yang tidak dapat ditoleransi adalah
teknologi yang tidak sesuai dengan sumber daya manusia dan stress. Stress
diakibatkan kurangnya karyawan beradaptasi dengan lingkungan kerja serta efek
lanjut diakibatkan lingkungan kerja dan mengarah pada penyakit akibat kerja dan
kecelakaan kerja.
Efek Lanjut Pencemaran
Lingkungan Kerja
Penyakit akibat kerja dan
Kecelakaan kerja
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
48
II.4.2 Pencegahan Kecelakaan Kerja
Kecelakaan menelan biaya yang sangat banyak. Dari segi biaya saja dapatlah
dipahami, bahwa kecelakaan harus dicegah. Manajemen sumber daya manusia,
khususnya fungsi perawatan, perlu memperhatikan tindakan preventif agar
kecelakaan kerja tidak terjadi.
Menurut Sastradipoera (2002) ada beberapa tindakan preventif yang dianjurkan, yaitu: 1. Perhatian ditujukan kepada setiap faktor keselamatan pada saat perencanaan
pembangunan sistem keamanan. 2. Penelitian dan penganalisisan terhadap peristiwa-peristiwa yang mengakibatkan
kecelakaan dan kerusakan dan pengambilan prakarsa untuk mengurangi dan menghilangkannya.
3. Pembentukan rancangan perlengkapan dan pertimbangan keselamatan kerja dan penyediaan pakaian pengaman yang memenuhi standar.
4. Pembentukan dan pengembangan organisasi kesehatan dan keselamatan kerja. 5. Penyelenggaraan pendidikan dan latihan keselamatan kerja dan metode untuk
menghindari kecelakaan yang teratur dan bersinambung. 6. Pendokumentasian dan perawatan warkat-warkat dan statistik dan sekaligus
penentuan bagian-bagian yang berbahaya. 7. Pendokumentasian dan penganalisisan peristiwa-peristiwa kecelakaan kerja di
organisasi-organisasi lain melalui jurnal-jurnal yang relevan dan hasil-hasil riset ilmiah mengenai hal yang sama.
8. Pengawasan yang teratur dengan cara memonitor setiap gerakan karyawan (khususnya yang dianggap berbahaya) dan mengoreksinya jika dianggap perlu.
II.5 Teori Tentang Produktivitas Kerja
II.5.1 Pengertian dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Produktivitas berasal dari kata product yang berarti hasil. Hasil dari kegitan
atau proses memproduksi sesuatu (the act of producing), dan Productive adalah kata
sifat yang diberikan kepada sesuatu yang mempunyai kekuatan dan kemampuan
untuk memproduksi sesuatu.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
49
Sedarmayanti (2004) menyatakan bahwa, “produktivitas berarti kekuatan atau kemampuan menghasilkan sesuatu, karena di dalam organisasi kerja yang akan dihasilkan adalah perwujudan tujuannya, maka produktivitas berhubungan dengan sesuatu yang bersifat material dan non material, baik yang dapat dinilai dengan uang maupun yang tidak dapat dinilai dengan uang”.
Produktivitas merupakan gambaran tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan
organisasi kerja, diantaranya dapat diperhitungkan baik secara meterial dan non
material yang dapat dinilai dengan uang. Disamping itu terdapat juga yang tidak
dapat diukur karena hasilnya bersifat non material yang tidak dapat dinilai dengan
uang.
Produktivitas bukan ukuran produksi ataupun yang diproduksi, tetapi
produktivitas merupakan ukuran seberapa baik karyawan menggunakan sumber daya
dalam mencapai hasil yang diinginkan. Hasil yang diperoleh berhubungan dengan
efektivitas dalam mencapai prestasi, sedangkan sumber daya yang dipergunakan
berhubungan dengan efisiensi dalam mendapatkan hasil dengan menggunakan
sumber daya minimal.
Umar (2005) menyatakan bahwa,”produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang dipergunakan (input) memiliki dua dimensi, Dimana dimensi pertama, adalah efektivitas yang mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas, dan waktu. Yang kedua, yaitu efisiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan input dengan realisasi penggunaannya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan”.
Untuk menentukan produktivitas, orang harus memperhatikan dua hal yaitu
apakah hasil yang diinginkan telah dicapai (menyangkut hasil guna atau efektivitas),
serta sumber apa yang digunakan untuk mencapai hasil-hasil tersebut (menyangkut
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
50
daya guna dan efisiensi). Hasil guna dihubungkan dengan hasil sedangkan daya guna
dihubungkan dengan pemanfaatan sumber-sumber.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa produktivitas itu beraneka
ragam yang dapat dibedakan atas strata atau tingkatan, dimana produktivitas yang
paling bawah adalah produktivitas individu (tenaga kerja). Akan tetapi strata ini
memegang peranan paling penting untuk meningkatkan produktivitas perusahaan.
Perusahaan harus menetapkan peningkatan produktivitas disetiap fungsi sebagai
satu kesatuan dari masing-masing bidang yang ada dalam perusahaan. Oleh karena
itu, sering dikatakan bahwa produktivitas sangat diperlukan karena manfaat
produktivitas dapat dirasakan oleh semua pihak baik pihak perusahaan maupun
karyawan.
Menurut Simanjuntak dalam Ndraha (2007),“produktivitas kerja dipengaruhi
oleh faktor : 1) kualitas dan kemampuan fisik karyawan; 2) sarana pendukung;
3) supra sarana“.
Kemampuan dan kualitas sumber daya manusia ini terangkum di dalam konsep
human resource capability. Konsep capability mengandung capacity dan ability,
capacity menyangkut competence, status dan peran. Orang yang berada dalam
kondisi disable adalah orang yang kehilangan atau kekurangan kemampuan yang
memerlukan sarana pendukung. Jadi dalam konsep ability terkandung kemampuan
fisik dan sarana penunjang yang terdapat pada Tabel II.3.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
51
Tabel II.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Pembagian 1. Kualitas dan kemampuan fisik karyawan - Pendidikan Pelatihan
- Etos kerja - Motivasi kerja - Sikap mental - Kondisi fisik
2. Sarana pendukung - Lingkungan kerja - Keselamatan kerja - Kesehatan kerja - Sarana Produksi - Teknologi - Upah/Gaji - Jamsostek - Sekuriti
3. Supra sarana - Kebijaksanaan Pemerintah - Hubungan Industrial - Manajemen
Sumber : Simanjuntak dalam Ndraha (2007)
Siagian (2002) menyatakan masalah produktivitas kerja dapat dilihat sebagai masalah keperilakuan, tetapi juga dapat mengandung aspek-aspek teknis. Untuk mengatasi hal inilah perlu adanya pemahaman yang tepat tentang faktor-faktor penentu keberhasilan meningkatkan produktivitas kerja. Faktor-faktor tersebut adalah: a. Perbaikan terus-menerus
Dalam hal ini diharapkan tidak adanya titik jenuh dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja, salah satu implikasinya ialah bahwa seluruh komponen perusahaan harus melakukan perbaikan secara terus-menerus.
b. Peningkatan Mutu Hasil Pekerjaan Berkaitan erat dengan upaya melakukan perbaikan secara terus-menerus ialah peningkatan mutu hasil pekerjaan oleh semua orang dan komponen perusahaan. Jika secara tradisional ditekankan pentingnya orientasi hasil untuk dianut oleh manajemen, dewasa ini lebih ditekankan lagi orientasi hasil kerja dengan mutu yang semakin tinggi
c. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan unsur yang paling strategik di dalam organisasi. Tidak ada pilihan lagi bagi manajemen kecuali menerima hal ini. Memberdayakan manusia dengan berbagai kiat seperti: mengangkat harkat dan martabat manusia, manusia mempunyai hak-hak yang bersifat asasi dan tidak ada manusia lain termasuk manajemen yang dibenarkan untuk melanggar hak-hak tersebut. Suatu kiat yang terbukti ampuh dalam pemberdayaan sumber daya manusia dalam
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
52
organisasi ialah penerapan gaya manajemen yang berpartisipatif melalui proses demokratisasi dalam kehidupan berorganisasi, dan pemerkayaan mutu kekaryaan.
II.5.2 Ukuran-Ukuran Produktivitas Kerja
Produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berhubungan
dengan tenaga kerja itu sendiri, penerapan keselamatan dan kesehatan kerja karyawan
dan lingkungan perusahan.
Produktivitas adalah lebih dari sekedar ilmu, teknologi dan teknik-teknik
manajemen. Produktivitas mengandung pola filosofi dan sikap mental yang
didasarkan pada motivasi yang kuat untuk secara terus-menerus berusaha mencapai
mutu kehidupan yang lebih baik.
Menurut Schuler dan Jackson (1996), beberapa ukuran dari produktivitas antara
lain: kualitas kerja, kuantitas kerja, ketepatan waktu penyelesaian tugas, kehadiran,
dan kerjasama dengan yang lain.
Relevan dengan ukuran-ukuran di atas, Mangkunegara (2000) mengemukakan beberapa faktor ukuran produktivitas kerja, antara lain : a. Kualitas kerja, yaitu : ketepatan, ketelitian, keterampilan, kebersihan. b. Kuantitas kerja, yaitu : output, dan penyelesaian kerja dengan ekstra. c. Keandalan, yaitu : mengikuti instruksi, inisiatif, kehati-hatian, dan kerajinan. d. Sikap, yaitu : sikap terhadap perusahaan dan pimpinan, sikap terhadap karyawan
lain, sikap terhadap pekerjaan, sikap kerja sama.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
53
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
III.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan yang
beralamat di jalan Raya Tanjung Morawa Kilometer 14,5. Penelitian ini dimulai dari
bulan Juni 2008 sampai dengan bulan Desember 2008.
III.2 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan survei yang dilakukan pada karyawan
yang bekerja di PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan. Survei adalah penelitian
yang mengambil sampel dari satu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai
alat pengumpulan data yang pokok dan secara umum menggunakan metode statistik
(Singarimbun dan Effendy, 1995).
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif yaitu untuk mengetahui
pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan kerja terhadap
produktivitas kerja karyawan pada PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan.
Penelitian deskriptif kuantitatif meliputi pengumpulan data untuk diuji hipotesisnya
atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian (Kuncoro,
2003).
Adapun sifat penelitian ini adalah deskriptif eksplanatory, yaitu penelitian yang
bermaksud menjelaskan kedudukkan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan
antara satu variabel dengan variabel yang lain (Sugiono, 2005). Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
54
III.3 Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah karyawan pabrik PT. Sinar Sosro Tanjung
Morawa Medan yang berjumlah 137 orang. Menurut Arikunto (2006), apabila
subjeknya kurang dari 100, sampel lebih baik diambil semuanya. Selanjutnya jika
subjeknya lebih besar dari 100, maka sampel dapat diambil antara 10-15% atau 20-
25% atau lebih. Karena subjek dari penelitian ini lebih besar dari 100 maka sampel
dalam penelitian ini ditentukan sebanyak 25% dari jumlah populasi. Dengan
demikian sampel dalam penelitian ini adalah 25% x 137 orang = 34.3 orang, maka
dibulatkan menjadi 34 orang. Selanjutnya jumlah sampel dalam penelitian ini akan
ditentukan dengan metode purposive sampling.
Menurut Sugiono (2005),“metode purposive sampling adalah teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu”. Pada penelitian ini yang dijadikan sampel
adalah karyawan pada PT. Sinar Sosro yang dikhususkan pada karyawan pabrik yang
berhubungan langsung dengan masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Untuk menentukan karyawan yang dijadikan responden penelitian dilakukan
dengan cara sampel random sederhana yang diproporsionalkan, yakni dimana seluruh
elemen memperoleh kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel (Kuncoro,
2003).
Untuk memproporsionalkan sampel digunakan rumus sebagai berikut :
ni = nNNi
× (Umar, 2005)
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
55
Dimana :
ni = Jumlah sampel ke-i
Ni = Jumlah populasi ke-i
N = Jumlah total populasi
n = Jumlah sampel total yang diinginkan
Sesuai dengan rumus di atas maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut, seperti terlihat pada Tabel III.1.
Tabel III.1 Penentuan Sampel Penelitian No. Bagian Populasi Sampel 1 Formasi A 21 5 2 Formasi B 21 5 3 Formasi C 21 5 4 Formasi D 20 5 5 Formasi E 20 5 6 Pem-Mek 7 2 7 Spearpart Bahan/Pem. Umum 9 3 8 Kitchen & Water 18 4
Jumlah 137 34 Sumber : PT. Sinar Sosro (2008)
III.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Wawancara (interview), yaitu melakukan tanya jawab langsung dengan pihak
yang berhak dan berwenang untuk memberikan informasi dan keterangan
sehubungan dengan penelitian di PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan.
2. Daftar Pertanyaan (Questionaire), yaitu Pertanyaan-pertanyaan yang disusun oleh
peneliti dengan menyediakan lima pilihan jawaban. Selanjutnya, daftar
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
56
pertanyaan diberikan kepada karyawan bagian operasional/pabrik PT. Sinar Sosro
Tanjung Morawa Medan yang menjadi responden penelitian, untuk memilih salah
satu jawaban kemudian memberikan penjelasan singkat mengapa memilih
jawaban tersebut.
3. Studi Dokumentasi yaitu dengan melakukan pengumpulan dan mempelajari
dokumen-dokumen pendukung yang diperoleh secara langsung dari PT.Sinar
Sosro Tanjung Morawa Medan, seperti sejarah singkat berdirinya perusahaan,
struktur organisasi perusahaan, dan dokumen-dokumen pendukung lainnya.
III.5 Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah :
1. Data Primer diperoleh langsung melalui wawancara (interview) dan melalui
penyebaran daftar pertanyaan (questionaire) kepada karyawan bagian
operasional/pabrik PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan.
2. Data Sekunder diperoleh dari PT.Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan berupa
dokumen-dokumen untuk dipelajari dan kemudian dijadikan bahan pendukung
dalam masalah yang diteliti.
III.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Ketepatan pengujian suatu hipotesis tentang hubungan variabel penelitian
sangat tergantung pada kualitas data yang dipakai dalam pengujian tersebut.
Pengujian hipotesis penelitian tidak akan mengenai sasarannya bilamana data yang
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
57
dipakai tidak reliabel dan tidak menggambarkan secara tepat konsep yang diukur.
Oleh karena itu, perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen.
Pengujian validitas dan reliabilitas untuk instrumen dalam penelitian ini
dilakukan pada 30 (tiga puluh) responden yang tidak termasuk ke dalam sampel
penelitian. Menurut Singarimbun dan Effendi (1995), jumlah responden yang
digunakan untuk pengujian validitas dan reliabilitas instrumen minimal 30 orang,
maka distribusi skor (nilai) lebih mendekati kurva normal. Uji validitas dan
reliabilitas dilakukan dengan bantuan program Software Statistical Package For
Social Sciences (SPSS) versi 14.0.
III.6.1 Hasil Uji Validitas Instrumen
Untuk mendapatkan data yang lebih akurat terlebih dahulu dilakukan uji
validitas internal, yaitu menguji validitas setiap butir pertanyaan (content validity).
Pengujian validitas dalam penelitian ini dengan mengambil 30 responden yang tidak
termasuk dalam sampel penelitian.
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya atau valid tidaknya
suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut.
Dalam bidang ilmu sosial, alat ukur tersebut dapat berupa angket (kuesioner) maupun
seperangkat alat tes.
Menurut Sugiono (2005), bahwa “jika nilai validitas setiap pertanyaan lebih
besar dari 0,30 maka butir pertanyaan dianggap sudah valid”.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
58
Hasil dari uji validitas instrument dapat dilihat pada Tabel III.2.
Tabel III.2 Hasil Uji Validitas No. Variabel Corrected Item
Total Correlation Sig. (1-tailed) Keterangan
1 Pertanyaan 1 0,722 0,000 Valid Pertanyaan 2 0,737 0,000 Valid Pertanyaan 3 0,446 0,007 Valid Pertanyaan 4 0,841 0,000 Valid Pertanyaan 5 0,781 0,000 Valid Pertanyaan 6 0,781 0,000 Valid Pertanyaan 7 0,675 0,000 Valid Pertanyaan 8 0,814 0,000 Valid
Faktor Keselamatan dan Kesehatan Kerja/K3
Pertanyaan 9 0,707 0,000 Valid Pertanyaan 10 0,839 0,000 Valid Pertanyaan 11 0,602 0,000 Valid Pertanyaan 12 0,572 0,000 Valid 2 Pertanyaan 1 0,638 0,000 Valid Pertanyaan 2 0,686 0,000 Valid Pertanyaan 3 0,819 0,000 Valid Pertanyaan 4 0,805 0,000 Valid Pertanyaan 5 0,456 0,006 Valid Pertanyaan 6 0,474 0,004 Valid Pertanyaan 7 0,397 0,015 Valid Pertanyaan 8 0,785 0,000 Valid Pertanyaan 9 0,656 0,000 Valid
Faktor Lingkungan Kerja
Pertanyaan 10 0,710 0,000 Valid 3 Pertanyaan 1 0,735 0,000 Valid Pertanyaan 2 0,763 0,000 Valid Pertanyaan 3 0,629 0,000 Valid Pertanyaan 4 0,832 0,000 Valid Pertanyaan 5 0,877 0,000 Valid Pertanyaan 6 0,777 0,000 Valid Pertanyaan 7 0,746 0,000 Valid Pertanyaan 8 0,843 0,000 Valid
Faktor Produktivitas Kerja
Pertanyaan 9 0,653 0,000 Valid 4 Pertanyaan 1 0,706 0,000 Valid Pertanyaan 2 0,661 0,000 Valid Pertanyaan 3 0,774 0,000 Valid
Faktor Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pertanyaan 4 0,667 0,000 Valid 5 Pertanyaan 1 0,778 0,000 Valid Pertanyaan 2 0,611 0,000 Valid Pertanyaan 3 0,668 0,000 Valid Pertanyaan 4 0,425 0,010 Valid Pertanyaan 5 0,528 0,001 Valid
Faktor Peranan Pimpinan
Pertanyaan 6 0,383 0,018 Valid Sumber : Hasil Penelitian, 2008 ( Data Diolah)
Berdasarkan hasil pengujian validitas instrumen dengan software pengolahan
data Statistical Package For Social Sciences (SPSS) versi 14.0 nilai validitas yang
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
59
terdapat pada kolom corrected item total correlation dari variabel keselamatan dan
kesehatan kerja/K3, lingkungan kerja, penerapan keselamatan dan kesehatan kerja
dan peranan pemimpin lebih besar dari 0.30, dengan kata lain seluruh pertanyaannya
dikatakan valid.
III.6.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui konsistensi hasil sebuah jawaban
tentang tanggapan responden. Hasil uji Realibilitas dapat dilihat dari nilai cronbach
alfa realibilitas yang baik adalah yang makin mendekati 1.
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan
indikator dari variabel. Suatu kuisioner dinyatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten dan stabil dari waktu ke waktu.
Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan cara One Shot atau pengukuran sekali saja
dan uji statistik yang digunakan yang dipakai adalah Cronbach Alfa, dimana suatu
variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alfa > 0,60 (Ghozali,
2005).
Hasil pengujian reliabilitas variabel dapat dilihat pada Tabel III.3.
Tabel III.3 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach's Alpha
Keselamatan dan Kesehatan Kerja/K3 0.930 Lingkungan Kerja 0.852 Produktivitas Kerja Karyawan 0.920 Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja/K3 0.634 Peranan Pimpinan 0.603
S mber : Hasil Penelitian, 2008 ( Data Diolah) u
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
60
Setelah dilakukan pengujian, diketahui hasil pengujian reliabilitas variabel
keselamatan dan kesehatan kerja, lingkungan kerja, produktivitas kerja karyawan,
penerapan K3 dan lingkungan kerja, dan peranan pimpinan dari perangkat lunak
Statistical Package For Social Sciences (SPSS) versi 14.0 nilai reliabilitas yang
terdapat pada tabel Reliability Statistics yang dilihat pada Cronbach’s Alpha > 0.6
variabel-variabel tersebut dinyatakan reliabel.
III.7 Hipotesis Pertama
III.7.1 Identifikasi Variabel
Berdasarkan perumusan masalah, kerangka berfikir dan hipotesis yang diajukan
maka variabel-variabel dalam penelitian ini untuk hipótesis pertama diidentifikasikan
sebagai berikut :
1. Variabel bebas (independent variable) dengan simbol X, yaitu faktor-faktor yang
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan pada PT. Sinar Sosro Tanjung
Morawa Medan, terdiri dari :
X1 = keselamatan dan kesehatan kerja/K3, dan
X2 = lingkungan kerja
2. Variabel terikat (dependent variable) dengan simbol Y, yaitu produktivitas kerja
karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan.
III.7.2 Definisi Operasional Variabel
Pada penelitian ini terdapat tiga variabel penelitian yang diukur untuk menguji
hipotesis pertama, yaitu :
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
61
1. Variabel keselamatan dan kesehatan kerja/K3 (X1)
Perlindungan terhadap kondisi fisik, mental dan stabilitas emosi serta
kesejahteraan fisik karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya.
2. Variabel Lingkungan kerja (X2)
Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar karyawan pada
saat bekerja, baik yang berbentuk fisik ataupun non fisik, langsung atau tidak
langsung, yang dapat mempengaruhi dirinya dan pekerjaannya saat bekerja. yang
berbentuk fisik ataupun non fisik, langsung atau tidak langsung, yang dapat
mempengaruhi dirinya dan pekerjaanya saat bekerja.
3. Variabel Produktivitas Kerja Karyawan (Y)
Kekuatan dan kemampuan masing-masing karyawan dalam menghasilkan sesuatu
dengan memanfaatkan waktu seefektif mungkin.
Tabel III.4 Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama
No. Variabel Definisi Indikator Skala 1.
2.
Keselamatan dan Kesehatan kerja/K3 (X1) Lingkungan Kerja
Perlindungan terhadap kondisi fisik, mental dan stabilitas emosi serta ke sejahteraan fisik karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar karyawan pada saat bekerja, baik yang berbentuk fisik ataupun non fisik, langsung atau tidak langsung, yang dapat mempengaruhi dirinya dan pekerjaanya saat bekerja.
1. Pengetahuan Tentang Keselamatan dan kesehatan kerja
2. Sasaran Keselamatan dan kesehatan kerja
3. Beban kerja 4. Kapasitas kerja 5. Jaminan Keselamatan dan kesehatan
kerja 6. Ketersediaan alat pelindung 1. Penerangan 2. Ruang gerak 3. Pengaturan tempat kerja 4. Perlengkapan kerja 5. Suhu udara 6. Kebisingan dan getaran 7. Radiasi 8. Sikap 9. Hubungan sesama karyawan 10. Kondisi mesin
Skala Likert
Skala Likert
3. Produktivitas Kerja
Kekuatan dan kemampuan masing-masing karyawan dalam menghasilkan sesuatu dengan memanfaatkan waktu seefektif mungkin.
1. Kuantitas output 2. Kualitas output 3. Jangka waktu output 4. Kehadiran ditempat kerja
Skala Likert
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
62
III.7.3 Metode Analisis Data
III.7.3.1 Uji Regresi Linier Berganda
Analisis data pada hipotesis pertama untuk mengetahui pengaruh keselamatan
dan kesehatan kerja (K3) serta lingkungan kerja secara bersama-sama terhadap
produktivitas kerja karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, maka maka
peneliti menggunakan analisis regresi berganda (multiple regression analysis) dengan
persamaan sebagai berikut:
Ŷ = B0 + B1X1 + B2X2+ e
Dimana :
Ŷ = Produktivitas kerja karyawan
X1 = Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
X2 = Lingkungan kerja
B0 = Intercept Y
B1 = Koefisien variabel X1
B2 = Koefisien variabel X2
e = Variabel yang tidak diteliti
Pengaruh variabel independent terhadap variabel dependen diuji dengan tingkat
kepercayaan (confidence interval) 95% atauα =5%.
III.7.3.2 Uji Serempak (Uji F)
Uji serempak atau uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel independen (keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan kerja) yang
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
63
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen (produktivitas).
Kriteria pengujian hipotesis untuk uji serempak, adalah :
Ho : B1, B2 = 0, artinya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta lingkungan kerja
tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Sinar Sosro
Tanjung Morawa Medan.
Ha : B1, B2 ≠ 0, artinya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta lingkungan kerja
berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung
Morawa Medan
Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan
statistik F (uji F), dengan tingkat kepercayaan (confidence interval) 95% dengan α =
0,05. Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, sedangkan jika F hitung >
F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
III.7.3.3 Uji Parsial (Uji T)
Uji Parsial atau uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh variabel independen (keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan
kerja) secara parsial (individual) mempengaruhi veriabel dependen (produktivitas).
secara parsial kriteria pengujian hipotesisnya adalah :
Ho : B1 = 0, artinya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak berpengaruh terhadap
produktivitas kerja karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
64
Ha : B1 ≠ 0, artinya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) berpengaruh terhadap
produktivitas kerja karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan.
Ho : B2 = 0, artinya lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja
karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan.
Ha : B2 ≠ 0, artinya lingkungan kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja
karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan.
Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan
statistik t (uji t). Apabila hasil uji t dengan tingkat kepercayaan (confidence interval)
95 % dengan α = 0,05 dimana Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak,
sedangkan jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Pengujian-pengujian
di atas dilakukan dengan menggunakan software Statistical Package for Social
Sciences (SPSS) dengan versi 14.0.
III.7.4 Pengujian Asumsi Klasik
III.7.4.1 Uji Normalitas Data
Menurut Ghozali (2005) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti
diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi
normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk
jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi
normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan analisis statistik.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
65
a. Analisis Grafik
Salah satu cara untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik
normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi
normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data
residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual
normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis
diagonalnya.
b. Analisis Statistik
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati secara
visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya. Uji statistik yang
dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-
parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S).
III.7.4.2 Uji Multikolinieritas
Ghozali (2005) menyatakan bahwa uji multikolinieritas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(variabel independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di
antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka
variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel
independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol.
Kriteria pengambilan keputusan :
Tolerance Value < 0,1 atau VIF > 10 maka terjadi multikolinieritas.
Tolerance Value > 0,1 atau VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinieritas. Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
66
III.7.4.3 Uji Heteroskedastisitas
Ghozali (2005) menyatakan bahwa uji heteroskedastisitas betujuan menguji
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas.
Ada beberapa cara untuk mendateksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas,
antara lain dengan cara melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen
dengan residualnya. Dasar analisisnya : 1) jika ada pola tertentu, seperti titik-titik
yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas, dan 2) jika tidak
ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada
sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
III.8. Hipotesis Kedua
III.8.1 Identifikasi Variabel
Berdasarkan perumusan masalah, kerangka berfikir yang diajukan maka
variabel-variabel dalam penelitian ini untuk hipótesis kedua diidentifikasikan sebagai
berikut :
1. Variabel bebas (independent variable) dengan simbol X, yaitu penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja/K3.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
67
2. Variabel terikat (dependent variable) dengan simbol Y, yaitu peranan pimpinan
PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan.
III.8.2 Definisi Operasional Variabel
Pada penelitian ini terdapat dua variabel penelitian yang diukur untuk menguji
hipotesis kedua, yaitu :
1. Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja/K3 (X).
Upaya-upaya yang dilakukan pimpinan pada PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa
Medan dalam membuat kebijakan dan mengkomunikasikan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3).
2. Peranan Pimpinan (Y)
Kompetensi pimpinan dalam membuat kebijakan dan mengkomunikasikan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sehingga mampu memotivasi karyawan
untuk mencapai tujuan yang diharapkan perusahaan.
Tabel III.5 Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua
No. Variabel Definisi Indikator Pengukuran 1. Penerapan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja/K3 Terhadap Karyawan (X)
Upaya-upaya yang dilakukan pimpinan pada PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan dalam membuat kebijakan dan mengkomunikasikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
1. Komunikasi 2. Sosialisasi
Skala Likert
2. Peranan Pimpinan (Y)
Kompetensi pimpinan dalam membuat kebijakan dan mengkomunikasikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sehingga mampu memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan yang diharapkan perusahaan.
1. Kebijakan 2. Perlindungan
terhadap karyawan 3. Penghargaan
terhadap karyawan 4. Pengakuan prestasi
kerja karyawan
Skala Likert
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
68
III.8.3 Metode Analisis Data
Hipotesis kedua bertujuan untuk melihat hubungan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja/K3 (variabel X) dengan peranan pimpinan (variabel Y) pada
PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan sehingga dipergunakan Uji Spearman’s
Rank Correlation Test.
Rumus Spearman’s Rank Correlation Test adalah sebagai berikut Sulaiman
(2005):
( )1nnd61r 2
2
s −∑−
−=
Dimana :
rs = koefisien korelasi Spearman
d = beda urutan dalam satu pasangan data
n = banyaknya pasangan data
Kriteria pengujian hipotesis analisis korelasi Rank Spearman, adalah :
Ho : rs = 0 (artinya tidak ada hubungan antara penerapan keselamatan dan kesehatan
kerja/K3 dengan peranan pimpinan pada PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa
Medan).
Ha : rs ≠ 0 (artinya ada hubungan antara penerapan keselamatan dan kesehatan
kerja/K3 dengan peranan pimpinan pada PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa
Medan).
Nilai koefisien korelasi Spearman (rs) perlu diuji untuk mengetahui tingkat
signifikansinya dengan cara membandingkan nilai statistik kritis Spearman (to)
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
69
dengan nilai tabel kritis Spearman (ρs). Rumus nilai statistik kritis Spearman (to)
adalah sebagai berikut Sulaiman (2005):
2s
so
r1
2-nrt−
=
Dimana :
to = nilai statistik kritis Spearman
rs = koefisien korelasi Spearman
n = jumlah sampel penelitian
Menurut Sulaiman (2005), Kriteria pengambilan keputusan pada analisis
korelasi Rank Spearman dengan dua arah (two-tailed), yaitu :
Ho diterima jika nilai statistik kritis Spearman lebih kecil daripada dengan nilai
tabel kritis Spearman (to < ρs).
Ho ditolak (Ha diterima) jika nilai statistik kritis Spearman lebih besar daripada
dengan nilai kritis Spearman (to > ρs).
Untuk dapat memberi interpretasi terhadap kuatnya hubungan maka dapat
digunakan pedoman seperti yang tertera pada Tabel III.6.
Tabel III.6 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 - 0,199 Sangat rendah 0,20 - 0,399 Rendah 0,40 - 0,599 Sedang 0,60 - 0,799 Kuat 0,80 - 1,00 Sangat kuat
Sumber : Sugiono (2005)
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
70
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil Penelitian
IV.1.1 Gambaran Umum PT. Sinar Sosro
Merek Sosro yang sudah dikenal masyarakat sebenarnya merupakan singkatan
dari nama keluarga Sosrodjojo. Pendiri awal bisnis ini adalah Bapak Sosrodjojo dan
disebut sebagai Generasi I. Beliau mengawali usaha teh wangi pada tahun 1940 di
kota Slawi, Jawa Tengah. Teh wangi yang diperkenalkan pertama kali itu diberi
merek Cap Botol. Produk teh wangi ini dikemas dengan kertas dan ada gambar botol
yang sederhana.
Pada tahun 1965, tanpa sengaja keluarga Sosrodjojo membaca artikel ilmiah
mengenai manfaat teh. Dari artikel tersebut terungkap bahwa ternyata teh mempunyai
banyak khasiat terutama dalam meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit dan
terdapat khasiat kosmetik juga. Dari pemahaman tersebut terpikir oleh keluarga
Sosrodjojo, apabila bangsa Indonesia dapat membudayakan kebiasaan minum teh
sejak dini, tentunya ketahanan tubuh terhadap penyakit akan semakin tangguh.
Apalagi perkebunan teh di Indonesia sangat luas. Hanya saja waktu itu, orang
cenderung lebih menyukai minuman import dengan salah satu alasan bahwa teh harus
diseduh terlebih dahulu sehingga tidak praktis dan kesegarannya hanya mampu
bertahan 2-3 jam saja.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
71
Alasan tersebut membuat keluarga Sosrodjojo bertekad membuat minuman teh
asli siap minum yang segar setiap saat. Tekad tersebut kemudian diwujudkan dengan
dibangunnya pabrik teh botol I di dunia dengan nama PT. Sinar Sosro di Jakarta.
Merek yang dipakai adalah Teh Botol Sosro (TBS). Nama TBS ini menggeser
ketenaran Teh Cap Botol yang waktu itu sangat terkenal.
Cara memperkenalkan teh wangi cap botol di Jakarta, tahun 1965, adalah
dengan menggunakan teknik promosi yang dinamakan dengan strategi promosi
”Cicip Rasa”, dimana secara rutin dikoordinir oleh Bapak Soetjipto Sosrodjojo
mendatangi tempat-tempat keramaian dengan menggunakan mobil dan alat-alat
propaganda seperti memutar lagu untuk menarik perhatian dan mengumpulkan
penonton. Setelah berhasil, penonton tersebut dibagikan contoh teh wangi merek Cap
Botol secara cuma-cuma. Teknik ini sekarang dikenal dengan teknik sampling.
Setelah itu, staf yang ada mendemonstrasikan cara menyeduh teh wangi merek Cap
Botol yang kemudian dibagikan agar dapat dicicipi langsung oleh penonton. Cara ini
membuat penonton yakin bahwa ramuan teh wangi merek Cap Botol adalah teh yang
memiliki kualitas yang baik.
Proses ini ternyata membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga
menimbulkan kendala. Penonton tidak sabar dan banyak yang meninggalkan area
demo sebelum sempat mencicipi seduhan teh tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut,
teh wangi merek Cap Botol diseduh terlebih dahulu dikantor kemudian dimasukkan
ke dalam panci dan dibawa dengan kenderaan menuju keramaian. Teknik kedua ini
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
72
menghadapi kendala juga karena air teh yang dibawa di dalam panci banyak tumpah
selama perjalanan karena kondisi jalan di Jakarta yang belum sebaik sekarang.
Akhirnya ditempuh cara lain yaitu air teh yang telah diseduh di kantor
kemudian ditaruh di dalam botol-botol bekas limun atau kecap yang dibersihkan, dan
dibawa ke tempat-tempat keramaian untuk kegiatan cicip rasa. Setelah bertahun-
tahun melakukan teknik promosi cicip rasa akhirnya tahun 1969 muncul gagasan
menjual air teh siap minum dalam kemasan botol dengan merek Teh Botol. Desain
botol pertama kali muncul tahun 1970, desain II tahun 1972, dan pada tahun 1974
seiring dengan didirikannya pabrik di Ujung Menteng Bekasi, maka desain botol
tidak berubah dan bertahan sampai sekarang.
Generasi II Sosro dimulai dengan inovasi teh siap minum dengan
pendistribusian secara nasional dan mempunyai kantor di daerah Cakung, suatu
daerah perbatasan antara Jakarta Timur dan Bekasi. Pada saat Sosro memasuki
Generasi III (1990), dimulai pengembangan usaha minuman ke berbagai variasi cita
rasa, target, segmen, benefit dan kemasan. Cakupan distribusi produk telah
menambah kawasan internasional dan tetap menempati kantor usaha di wilayah
Cakung. Salah satu dari beberapa pabrik Teh Botol Sosro yang berada di bawah
Sosro Group adalah PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan. Perusahaan ini
merupakan perusahaan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) yang bergerak di
bidang minuman ringan yang tidak menggunakan bahan pengawet dan zat pewarna.
Perusahaan ini diresmikan pengoprasiannya pada tanggal 28 Juli 1984 dengan nama
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
73
PT. Toba Sosro Kencono oleh Gubernur Sumatera Utara yang pada waktu itu adalah
Bapak Kaharuddin Nasution.
Pada tanggal 2 Januari 1995, perusahaan ini berganti nama dari PT. Toba Sosro
Kencono menjadi PT. Reksobudi Adijaya. Hal ini terjadi karena adanya pergantian
mesin produksi, dimana mesin milik PT. Sinar Sosro Kencono dibawa ke Unggaran
(Jawa Tengah) sedangkan mesin penggantinya dibawa dari Jakarta, sehingga
PT. Sinar Sosro Kencono berpindah alamat ke Unggaran. Perpindahan mesin ini
didasarkan pada kapasitas produksi dan permintaan konsumen.
PT. Reksobudi Adijaya hanya 5 tahun beroperasi, karena pada tanggal 1 Januari
2000 terjadi penggabungan (merger) dari seluruh pabrik/perusahaan yang berada di
bawah Sosro Group. Penggabungan ini bertujuan untuk memperkuat aset dan bisnis
dibidang minuman ringan dalam rangka menghadapi era globalisasi perdagangan
pasar bebas, sehingga PT. Reksobudi adijaya berganti nama menjadi PT. Sinar Sosro
dengan status cabang di setiap unit pabrikan, sedangkan kantor pusat tetap berada di
Cakung Jakarta Timur.
Pabrik Teh Botol Sosro yang berada di bawah Sosro Group, yaitu :
1. PT. Sinar Sosro Cakung (kantor pusat), Cakung – Jakarta Timur
2. PT. Sinar Sosro Cabang Tambun, Bekasi – Jawa Barat
3. PT. Sinar Sosro Cabang Gresik, Surabaya – Jawa Timur
4. PT. Sinar Sosro Cabang Pandeglang, Banten
5. PT. Sinar Sosro Cabang Unggaran, Semarang – Jawa Tengah
6. PT. Sinar Sosro Cabang Gianyar, Gianyar – Bali Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
74
7. PT. Sinar Sosro Cabang Deli Serdang, Tanjung Morawa – Sumatera Utara
8. PT. Sinar Sosro Cabang Cibitung, Jawa Barat
9. PT. Sinar Sosro Palembang
Sehubungan dengan semakin besarnya permintaan pasar terhadap hasil
produksi maka tanggal 7 Juni 2000, diresmikan pemakaian mesin produksi yang baru
(lini II) di PT. Sinar Sosro Cabang Deli Serdang dengan kapasitas mesin produksi
yang lebih besar yaitu 22.500 botol/jam. Mesin ini menggantikan mesin lama yang
mempunyai kapasitas produksi yang mempunyai kapasitas produksi 18.000
botol/jam.
IV.1.2 Visi dan Misi PT. Sinar Sosro
Visi PT. Sinar Sosro adalah menjadi perusahaan minuman yang dapat
melepaskan rasa dahaga konsumen kapan saja, dimana saja serta memberikan nilai
tambah kepada semua pihak terkait.
Misi PT. Sinar Sosro adalah membangun merek sosro sebagai merek teh yang
alami, berkualitas dan unggul. Melahirkan merek dan produk baru, baik yang berbasis
teh, dan menjadikannya pemimpin pasar dalam kategorinya masing-masing,
membangun dan memimpin jaringan distribusi.
IV.1.3 Struktur Organisasi PT. Sinar Sosro
PT. Sinar Sosro Deli Serdang yang beralamat di jalan Tanjung Morawa Medan
kilometer 14,5 menggunakan struktur organisasi yang cukup sederhana yaitu struktur
organisasi yang berbentuk garis dapat dilihat pada Gambar IV.1.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
75
STRUKTUR ORGANISASI PT. SINAR SOSRO
General Manager
Sekretaris
Mgr. QC Mgr. Prod & Pem Mgr. Fin & Acc Mgr. Personalia & Umum
Spv. QC
Adm. QC
Inc. Material
Field Inspector
Analis Kimia
Analis Mikro
Petugas Kompos
Petugas Gd. BS
Petugas Kompos
Adm. Prod Spv. Acc
Ka. Gd. Logistik
Adm. Log/ S. Part
Petugas Gd. Log./S. Part
Operator
Selektor
Spv. Log & S. Part
Spv. Prod. Bottling Line
2
Spv. Prod. Bottling Line
3
Spv. Prod OWP
Spv. Prod. AMDK
Spv. Pembelian
Spv. PB/PI
Adm. Pembelian
Ass. Spv. W. Shop & Utility
Mekanik Bengkel
Op. Work Shop
Kasir
Adm. Acc
Cleaner
Ka. Gd. PI Ka. Gd. PB
Operator
Adm. Gd. PB/PI
Selektor
Spv. Personalia & Umum
Payroll
Koord. Umum
Adm. Pers. & Umum
Satpam
Off. Boy & Off. Girl
Sumber : PT. Sinar Sosro (2008)
Gambar IV.1 Struktur Organisasi PT. Sinar Sosro
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
76
Dalam organisasi yang berbentuk garis ini, wewenang dan tanggung jawab
masing-masing departemen atau divisi langsung kepada direktur.
Direktur Operasi PT. Sinar Sosro Deli Serdang mengawali semua divisi yang
ada di perusahaan. Adapun tugas, wewenang dan tanggungjawab dari divisi-divisi
yang ada di perusahaan adalah:
1. General Manager, merupakan pimpinan tertinggi perusahaan yang mempunyai
tugas sebagai berikut :
a. Menentukan garis kebijakan umum dari program kerja perusahaan
b. Bertanggung jawab ke dalam dan kantor pusat
c. Mengarahkan dan meneliti kegiatan perusahaan
d. Menyebarkan dan menerapkan kebijakan serta mengawasi pelaksanaannya
e. Melaksanakan kontrak kerja dengan pihak luar
f. Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas yang dideligasikan kepada tiap
manager dan menjalin hubungan kerja yang baik
g. Bersama manager lain membuat rencana produksi per triwulan
1. Sekretaris, mempunyai tugas dan wewenang antara lain :
a. Menyelenggarakan surat menyurat berhubungan dengan perusahaan
b. Mengatur hubungan dengan pihak luar dan tamu
c. Menyusun dokumentasi
d. Bertanggungjawab kepada general manager
2. Manager Quality Control, mempunyai tugas dan wewenang antara lain :
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
77
a. Mengkoordinir dan mengawasi pengendalian mutu produk untuk memastikan
bahwa produk-produk yang dihasilkan secara konsisten memenuhi standard
mutu yang berlaku.
b. Memberikan saran kepada bagian produksi atau General Manager mengenai
mutu produk
3. Manager Produksi dan Maintenance, bertugas mengawasi semua kegiatan yang
berlangsung di pabrik baik kegiatan produksi, pengendalian mutu maupun
gudang. Adapun perincian tugasnya adalah sebagai berikut :
a. Merencanakan dan mengatur jadwal produksi agar tidak terjadi kekurangan
dan kelebihan persediaan
b. Mengadakan pengendalian produksi agar produksi sesuai dengan spesifikasi
dan standar mutu yang ditentukan
c. Membuat laporan produksi secara periodik mengenai pemakaian bahan dan
jumlah produksi
d. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi untuk mengetahui
kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan
e. Mengupayakan terlaksananya keselamatan dan kesehatan kerja
f. Mengatur jadwal pemeliharaan mesin
g. Bertanggung jawab terhadap perawatan dan perbaikan mesin dan peralatan
pendukung
4. Manager Work Shop dan Utility, mempunyai tugas dan wewenang antara lain:
a. Mengkoordinir dan mengawasi perbaikan-perbaikan peralatan Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
78
b. Mengatur jadwal pemeliharaan peralatan
c. Bertanggung jawab terhadap perawatan dan perbaikan mesin-mesin produksi
dan peralatan pendukung
5. Manager Accounting dan Financial, mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Membuat laporan keuangan kepada atasan secara berkala tentang keluar
masuknya uang
b. Mengendalikan budget pendapatan dan belanja perusahaan sesuai dengan
hasil yang diharapkan
c. Bertanggung jawab atas penentuan biaya perusahaan seperti biaya produksi
dan biaya administrasi.
6. Manager Personalia dan Umum, bertanggung jawab kepada General Manager
atas segala hal yang berhubungan dengan kegiatan yang bersifat umum yang
berhubungan ke luar dan ke dalam perusahaan. Adapun perincian tugasnya adalah
sebagai berikut :
a. Membantu General Manager dalam hal kegiatan administrasi
b. Mengawasi penggunaan dana, barang dan peralatan pada masing-masing
departemen
c. Merekrut dan melatih pegawai baru yang dibutuhkan perusahaan
d. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan tugas dari kepala-kepala bagian
e. Mengerjakan administrasi kepegawaian
7. Supervisor Quality Control, memiliki tugas sebagai berikut :
a. Mengawasi pengendalian mutu produk di lapangan Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
79
b. Memberikan laporan yang dibutuhkan manager QC mengenai mutu produk
c. Bertanggung jawab penuh terhadap masalah yang muncul atas mutu produk
yang dihasilkan
8. Supervisor Logistik, memiliki tugas dan wewenang antara lain :
a. Mengkoordinir dan mengawasi pengelolaan persedian bahan baku
b. Membuat laporan penerimaan, persediaan dan pengeluaran bahan baku
c. Mengontrol persediaan bahan
d. Memesan bahan bila telah habis
9. Supervisor Produksi, bertanggung jawab mengawasi dan mengendalikan produksi
pada shiftnya. Adapun uraian tugasnya adalah sebagai berikut :
a. Memimpin dan mengendalikan kegiatan di bidang produksi
b. Menyiapkan laporan yang dibutuhkan Manager Produksi mengenai data
produksi, jumlah produksi, pemakaian bahan dan lain-lain
c. Bertanggung jawab penuh atas masalah yang timbul di kemudian hari atas
produk yang dihasilkan
d. Menyusun jadwal dan rotasi kerja bagi karyawan produksi yang dipimpinnya
10. Supervisor Accounting dan Financial, memiliki tugas sebagai berikut :
a. Mengendalikan keluar masuknya uang kas
b. Menyiapkan laporan keuangan secara berkala kepada manager accounting
mengenai keluar masuknya uang
11. Supervisor Pembelian, memiliki tugas sebagai berikut :
a. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan kegiatan pembelian Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
80
b. Mengawasi kegiatan administrasi pembelian
c. Melakukan pembelian barang yang diminta oleh departemen lain
12. Supervisor Gudang, mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Mengkoordinir dan mengawasi pengelolaan persediaan bahan baku
b. Membuat laporan permintaan, persediaan , dan pengeluaran bahan
c. Mengontrol persediaan bahan
d. Memesan bahan bila telah habis
13. Supervisor Personalia dan Umum, memiliki tugas dan wewenang antara lain :
a. Mengatur segala kegiatan administrasi kantor
b. Membuat laporan administrasi ke manager personalia dan umum
c. Membantu manager personalia dalam mengerjakan administrasi kepegawaian
14. Tugas Staff Accounting dan Staff Finance dan Adm ACC adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan kegiatan administrasi mengenai keluar masuknya uang
b. Membuat laporan keuangan kepada Supervisor Accounting dan Financial
15. Tugas Asisten Supervisor Work Shop & Utility
a. Mengawasi keadaan mesin-mesin dan keadaan produksi serta fasilitas
perusahaan
b. Mengkoordinir penjadwalan pemeliharaan mesin dan peralatan
16. Tugas Administrasi Pembelian adalah sebagai berikut :
a. Membuat laporan persediaan barang produksi dan pembelian
b. Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan pembelian barang-barang
produksi. Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
81
c. Memeriksa laporan operator setiap hari
17. Tugas Administrasi Umum adalah sebagai berikut :
a. Membuat surat antara divisi ke divisi lain
b. Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan tentang produksi
18. Tugas dari Kepala Gudang adalah sebagai berikut :
a. Mengkoordinir dan mengawasi pengelolaan persediaan bahan baku
b. Membuat laporan penerimaan, persediaan dan pengeluaran bahan-bahan.
c. Mengontrol persediaan bahan
d. Memesan bahan bila telah habis
19. Analisis Kimia, berfungsi untuk :
a. Melakukan pengukuran mutu produk baik sebelum di proses maupun setelah
di proses
b. Memberikan saran dan langkah berikutnya yang dilakukan atas pengukuran
mutu
20. Analisis Mikro bertugas untuk :
a. Melaksanakan analisis mikro dari produk untuk mengetahui mutu produk
b. Melakukan sanitasi terhadap peralatan-peralatan dalam laboratorium
21. Tugas Operator adalah sebagai berikut :
a. Membantu mengendalikan mesin di pabrik dalam proses produksi
b. Memberikan laporan dan masukan pada supervisor atas masalah yang terjadi
dalam proses produksi di pabrik
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
82
22. Tugas Kasir adalah sebagai berikut :
a. Membayar gaji karyawan perusahaan setiap hari, baik waktu berjalan kegiatan
produksi maupun tidak
b. Membantu atasan dalam hal penerimaan maupun pembayaran perusahaan
yang berhubungan dengan keuangan
23. Tugas Selektor adalah sebagai berikut :
a. Melihat dan mengawasi bila ada proses produksi yang macet atau rusak di
pabrik
b. Mengawasi jalannya proses produksi secara langsung dan melaksanakan
perbaikan langsung jika dibutuhkan
24. Tugas Mekanik adalah sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab atas perawatan dan perbaikan mesin-mesin produksi dan
peralatan pendukung lainnya
b. Bertanggung jawab langsung kepada manager Preventive Engineering
Maintenance.
25. Tugas Cleaner, Off. Boy, Off. Girl, dan Supir
a. Merawat, memelihara kebersihan dan keindahan di dalam perusahaan.
b. Mengantar karyawan dan surat-surat yang hendak dikirim
26. Tugas Keamanan adalah sebagai berikut :
a. Menjaga keamanan perusahaan setiap hari, baik waktu berjalan produksi
maupun tidak
b. Mengawasi dan mencatat tamu yang berkunjung. Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
83
IV.1.4 Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja
a. Jumlah Tenaga Kerja
Tabel IV.1 Perincian Tenaga Kerja di PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan No. Jabatan Jumlah
SDM No. Jabatan Jumlah SDM
1 Vice General Manager 1 34 Kepala Gudang PI 1 2 Accounting & Finance Manager 1 35 Kepala Gudang PB 1 3 Asst. Accounting & Finance
Manager 1 36 Administrasi Gudang PB 2
4 Asst. Accounting Supervisor 1 37 Administrasi Gudang PI 1 5 Administrasi Accounting 4 38 Pengawas Muat PI 2 6 Kasir 1 39 Petugas Sortir Botol PI 2 7 Manager Personalia 1 40 Operator Forklift PI 3 8 Supervisor Personalia 1 41 Operator Forklift PB 3 9 Sekretaris 1 42 Selektor PB 10
10 Pay Roll 2 43 Asst. Supervisor Produksi TBS 3 11 Administrasi Personalia 2 44 Supervisor Trainee 1 12 Receptionist 1 45 Administrasi Produksi 2 13 Satpam 14 46 Supervisor Logistik & Sp. Part 1 14 Supir 2 47 Administrasi Logistik 1 15 Office Boy 6 48 Administrasi Spare Part 1 16 Manager QC 1 49 Petugas spare Part 3 17 Asst. Supervisor QC 1 50 Petugas Logistik 3 18 Administrasi QC 1 51 Operator Utility/PS 3 19 Analis QC 4 52 Operator Mesin TBS 35 20 Inspector 5 53 Asst. Operator 21 21 Incoming Material 1 54 Selektor TBS 52 22 Petugas BS 2 55 Cleaner TBS 3 23 Operator WWTP 3 56 PEM Elektrik 3 24 Petugas Vermi Kompas 1 57 Supervisor AMDK 1 25 Supervisor Purchasting 1 58 Operator AMDK 2 26 Administrasi Purchasting 2 59 Selektor AMDK 10 27 Asst. Utilities & Workshops
Supervisor 1 60 Supervisor TWA&Freso 1
28 Mekanik 1 61 Operator TWA 3 29 Tukang Las 1 62 Selektor TWA 2 30 Tukang Bangunan 1 63 Cleaner TWA 3 31 Petugas CW 1 64 Operator Freso 6 32 Kenek Tukang 1 65 Selektor Freso 2 33 Supervisor PB/PI 1 66 Cleaner Freso 15
Jumlah A 68 Jumlah B 202 Jumlah A+B 270
Sumber : PT. Sinar Sosro (2008)
Tenaga kerja di PT. Sinar Sosro direkrut dari tenaga kerja dalam negeri, dan
sebagian besar bertempat tinggal di sekitar pabrik. Jumlah tenaga kerja PT. Sinar
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
84
Sosro Tanjung Morawa Medan sampai bulan Agustus 2007 sebanyak 270 orang
dapat dilihat pada Tabel IV.1.
b. Jam Kerja
Agar perusahaan dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai maka
diperlukan pengaturan jam kerja yang baik. Sesuai dengan ketentuan DEPNAKER
bahwa jam kerja seorang karyawan adalah 40 jam/minggu selebihnya sebagai lembur.
Maka dari itu, jam kerja PT. Sinar Sosro dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:
1. Day Time
Waktu day time ini berlaku di PT. Sinar Sosro untuk karyawan yang bekerja di
kantor (administrasi), dengan waktu kerja sebagai berikut:
Waktu kerja:
Senin – Kamis = 08.00 – 12.00 WIB ; 13.00 – 16.00 WIB
Jum’at = 08.00 – 12.00 WIB ; 13.30 – 16.00 WIB
2. Shift
Waktu shift ini berlaku untuk karyawan pabrik. Waktu kerja shift dibagi atas 3,
yaitu:
Shift I jam 00.00 – 08.00
Shift II jam 08.00 – 16.00
Shift III jam 16.00 – 24.00
Untuk setiap shift diberlakukan jam istirahat selama 1 jam. Dengan hari kerja
selama 25 hari dan pergantian shift dilakukan setiap 1 minggu sekali. Namun jika
terjadi hal-hal diluar jam kerja yang mengharuskan seorang karyawan untuk bekerja, Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
85
maka waktu penambahan ini dihitung sebagai lembur dan akan mendapat upah kerja
lembur.
Kapasitas produksi yang digunakan merupakan kapasitas optimal tanpa
menambah shift kerja (lembur). Perhitungan waktu kerja per minggu adalah sebagai
berikut:
Jam kerja efektif satu hari = 23 jam dan 1 jam daily maintenance
Jumlah Produksi = 1 minggu = 7 hari kerja x 23 jam/hari
= 161 jam/minggu
IV.1.5 Unsur-Unsur Biaya Produksi PT. Sinar Sosro
Proses produksi adalah segala kegiatan yang dilakukan dari awal produksi yang
menghasilkan produk yang dapat dipakai dalam hal ini proses produksi yang terjadi
pada PT. Sinar Sosro berarti kegiatan dari awal pengolahan air (pemurnian) kemudian
pembuatan sirup gula serta penyeduhan teh sampai pembuatan teh cair manis (TCM)
lalu dilanjutkan dengan pembotolan dan siap dipasarkan.
1. Bahan Baku
Untuk proses produksi Teh Botol Sosro (TBS) di PT. Sinar Sosro digunakan
bahan baku sebagai berikut :
a. Air sebagai bahan utama diperoleh dengan mengeksplorasi dan men-treatment
sendiri dari sumur yang kedalamannya kira-kira 200 m dan dibuat memenuhi
standar perusahaan sehingga layak untuk digunakan. Air ini digunakan untuk
proses produksi di PT. Sinar Sosro sebagai bahan baku pembuatan TBS dan juga
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
86
bahan pendukung proses seperti sanitasi tangki, boiler, mesin washer (pencuci
botol) dan sanitasi filter.
b. Gula berfungsi sebagai pemanis, standar gula yang digunakan untuk pembuatan
TBS mempunyai tingkat kemanisan sekitar > 90 brix (0 brix merupakan persentase
sukrosa yang terkandung pada gula). Produk gula ini dipasok dari Inggris, Afrika
Selatan atau Korea.
c. Teh yang digunakan untuk pembuatan TBS adalah Teh Wangi Melati (Jasmine
Tea), teh wangi dibuat dari daun teh dan dicampur dengan bunga melati. Teh ini
merupakan racikan dari teh hijau (Amelia Sinensis) yang dicampur dengan bunga
melati sehingga menimbulkan aroma atau wangi yang khas. Teh wangi
sepenuhnya didatangkan dari Slawi, Tegal dan Jawa Tengah oleh satu unit usaha
group Sosro yaitu PT. Gunung Slamat, kualitas tehnya selalu terjamin dengan
pengawasan yang ketat serta tempat penyimpanan yang khusus dengan gudang
kedap air dan udara.
2. Bahan Pembantu
a. Larutan Soduim Hyphclorite (NaOCL), berfungsi untuk mengurangi
microorganisme yang ada dalam air
b. Causti Soda (NaOH), berfungsi untuk sanitasi peralatan, penghilang bau, rasa,
lemak dan kotoran lain pada botol saat pencucian botol di washer machine
c. Garam (NaCl), berfungsi sebagai alat penetral dalam proses pemurnian air
(regenasi softener) dan juga untuk mengaktifkan atau menetralkan kesadahan
air yang diperlukan untuk bahan baku TBS Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
87
d. Resin, berfungsi untuk menurunkan kesadahan air
e. Kaporit, untuk pemberih di dalam pemurnian air dalam bak reservoar
3. Bahan Kemasan
a. Krat, berfungsi sebagai media penampungan botol yang memudahkan
penyimpanan dan handling sewaktu diangkat/dipindahkan sekaligus sebagai
media pelindung produk
b. Botol, sebagai penampung produk atau penyimpanan teh air manis. Botol juga
berfungsi sebagai pengenal produk
c. Crown Cork, berfungsi sebagai penutup botol yang mampu melindungi teh air
manis dari pengaruh udara luar atau oksidasi dan masuknya mikroorganisme
d. Ink Solution, berfungsi sebagai bahan untuk mencetak kode produksi untuk
setiap botol
4. Mesin-mesin Produksi
a. Power Station, berfungsi sebagai penghasil tenaga listrik yang sangat
diperlukan untuk menggerakkan unti-unit lainnya
b. Boiler, berfungsi sebagai penghasil uap
c. Decrater, berfungsi untuk mengangkat botol kosong dari krat
d. Bottle Washer, berfungsi untuk mencuci kembali botol-botol yang telah
kembali dari pasar agar dapat digunakan kembali untuk diisi ulang dengan teh
cair manis
e. Light Inspection, berfungsi untuk menyortir botol-botol.
f. Optiscan, untuk menyeleksi benda-benda asing yang terdapat dalam botol Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
88
g. Filler, berfungsi untuk mengisi teh cair manis ke dalam botol
h. Video Jet, berfungsi untuk mencetak tanggal kode kadaluarsa dan produksi
i. Crate Washer, berfungsi untuk membilas dan mencuci krat yang kotor
j. Crater, memasukkan botol yang telah berisi dan tertutup ke dalam krat.
IV.1.6 Uraian Proses Produksi
1. Proses Persiapan Air
Air Tanah
Bak Reservoir
Sand Filter
Carbon Filter Buffer Tank I
Sumber : PT. Sinar Sosro (2008)
Gambar IV.2 Proses Persiapan Air
Air dipompa dari sumur bor yang kedalamannya 125-200m ke bak
penampungan (Reservoir Tank), air diclorinasi untuk mematikan bakteri yang ada, di
saring untuk menghilangkan warna, bau, rasa, menyaring lumpur, dan tingkat
kesadahan.
Softener Tank Buffer Tank II
Buffer Tank III
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
89
2. Penyeduhan Teh
Teh wangi melati (Jasmine Tea) diseduh dalam Tanki Ekstraksi dengan air
mendidih yang sudah melalui proses filterasi dan pemanasan. Teh Cair Pahit (TCP)
hasil seduhan dilewatkan ke filter Filtrox dan ditampung di Mixing Tank.
3. Pelarutan Gula (Tahap III)
Gula pasir putih dilarutkan sampai menjadi sirup gula, kemudian disaring untuk
menghilangkan kotoran sirup gula tersebut dipompa ke dalam Buffer Tank.
4. Pencampuran TCP dan Sirup Gula
Penyeduhan Teh Wangi Pelarutan Gula
Sumber : PT. Sinar Sosro (2008)
Gambar IV.3 Proses Pencampuran TCP dan Sirup gula
Sirup gula dipompa ketanki pencampuran hingga kadar gula mencapai standar
yang telah ditentukan. TCP dialirkan ketanki pencampuran secara bersamaan.
Niagara Filter
Proses billing (Pembotolan)
Pasteurisasi
Tanki Pencampuran (Mix Tank)
Tanki Buffer Larutan Gula
Cosmos Filter
Penyaringan Kasar
Niagara Filter
Filtrox Filter
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
90
Kemudian dilanjutkan ke proses pasteurisasi (pemanasan) dimana TCM dipanaskan
dengan Heat Excanger (pemanasan tidak langsung)pada temperatur diatas 900C.\
IV.1.7 Proses Pengisian Dalam Botol
Depalletizing Pallet
Sumber : PT. Sinar Sosro (2008)
Gambar IV.4 Proses Pengisian Teh Botol Sosro
TCM dipompa ke pengisian botol. Di stasiun ini TCM dengan temperatur 900C
diisi ke dalam botol yang telah dibersihkan dengan Bottle Washer.
Decrating
Bottle Washing
Empity Bottle Inspection
TCM
Crate Washing
Crown Cork
Inkubasi
Palletizing
Crating
Light Inspection (Pos 3)
Light Inspection (Pos 2)
Printing
Filling
Crowning
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
91
IV.1.8 Hasil Produksi
Sosro saat ini sudah memiliki beberapa jenis produk dan kemasan dari Teh
Seduh, Teh Celup, Teh Siap Minum sampai Teh Siap Minum Bercita Rasa Buah.
Karena mendapat dukungan dari sistem distribusi yang canggih maka produk-produk
Sosro berhasil menjangkau konsumen di seluruh pelosok Indonesia. Menghadapi era
globalisasi, Sosro sudah siap berekspansi ke pasar Internasional karena produk-
produknya telah memenuhi kualitas Internasional seperti negara-negara ASEAN,
Australia dan wilayah Timur Tengah sebagai tujuan ekspor produk Sosro.
Untuk memenuhi kebutuhan konsumen agar mendapatkan produk terbaik
dengan mututetap terjaga, maka Sosro melakukan langkah sertifikasi produk. Saat
ini,setiap produk Sosro dijamin HALAL oleh Departemen Agama RI dan dengan
standar higienis yang dijamin oleh Departemen Kesehatan. Adapun kualitas
pengolahan dan produknya terjaga melalui sertifikasi ISO 9001: 2000. Kualitas
produk Sosro tetap akan terjaga apabila dihasilkan dari lingkungan yang baik.
Tanggung jawab Sosro terhadap lingkungan dilakukan melalui Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL) yang selalu dilakukan pada saat membangun pabrik
baru atau menambah kapasitas yang ada. Sistem ”Waste Water Treatment” yang
canggih juga dibangun, sehingga air yang dibuang aman untuk lingkungan.
Pada PT. Sinar Sosro KPB Deli Serdang menghasilkan beberapa jenis produk
yang dikeluarkan oleh peruahaan tersebut antara lain :
1. Teh Botol Sosro (TBS)
2. Fruit Tea Botol Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
92
3. Fruit Tea Genggam (Tetra Pak)
4. Freso
5. Air Mineral Prim-A
IV.2 Karakteristik Responden
IV.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Karakteristik responden berdasarkan usia pada PT. Sinar Sosro Tanjung
Morawa Medan dapat dilihat pada Tabel IV.2.
Tabel IV.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia (Tahun) Jumlah Orang (%)
20 - 25 9 26 26 - 30 13 38 31 - 35 8 24 36 - 40 4 12 Jumlah 34 100
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)
Tabel IV.2 menunjukkan sebagian besar responden berusia 26-30 tahun
sebanyak 13 responden (38%). Selanjutnya 20-25 tahun sebanyak 9 responden (26%),
31-35 tahun sebanyak 8 responden (24%) dan 36-40 sebanyak 4 responden (12%).
Mayoritas responden berusia 26-30 tahun, hal ini berarti karyawan PT. Sinar Sosro
Tanjung Morawa Medan termasuk kelompok usia produktif dan dewasa.
Produktivitas karyawan juga sangat dipengaruhi oleh tingkatan usia karena pada
tingkat usia produktif dan dewasa itulah karyawan bekerja secara optimal karena
kondisi fisik yang mendukung sehingga berdampak positif terhadap pekerjaan dan
hasil kerjanya.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
93
IV.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan
Karakteristik responden berdasarkan jabatan dapat dilihat pada Tabel IV.3.
Tabel IV.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan
No. Jabatan Jumlah (Orang) (%)
1. Assistant Operator Kitchen 1 2.9 2. Assistant Operator Produksi 6 17.6 3. Cleaner 1 2.9 4. Kepala Regu Kitchen 1 2.9 5. Operator Forklift 1 2.9 6. Operator Kitchen 2 5.9 7. Operator Produksi 7 20.6 8. Operator Water treatment 1 2.9 9. Petugas Selektor Produksi 14 41.2
Total 34 100 Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)
Tabel IV.3 menunjukkan sebagian besar responden menduduki jabatan petugas
selektor produksi sebanyak 14 responden (41.2%). Sebanyak 7 responden (20.6%)
sebagai operator produksi, sebanyak 6 responden (17.6%) sebagai assistant operator
produksi, sebanyak 2 responden (5.9%) sebagai operator kitchen, dan selebihnya
masing-masing 1 responden (2.9%) sebagai assisten operator kitchen, cleaner, kepala
regu kitchen, operator forklift, dan operator water treatmen. Masing-masing
responden yang menduduki berbagai jabatan memiliki pendidikan dan keahliannya
masing-masing.
IV.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan pada PT. Sinar Sosro Tanjung
Morawa Medan dapat dilihat pada Tabel IV.4.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
94
Tabel IV.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Terakhir Jumlah (Orang) (%)
SMP 1 3 SMK 4 12 STM 19 56 SMU 8 24 Diploma-I 1 3 Diploma-III 1 3
Jumlah 34 100 Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)
Tabel IV.4 menunjukkan sebagian besar responden berasal dari STM Sebanyak
19 responden (56%), selanjutnya SMU sebanyak 8 responden (24%), SMK sebanyak
4 responden (12%), dan 1 responden (3%) berasal dari SMP, Diploma-1 dan
Diploma-III. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung
Morawa Medan memiliki karakteristik pendidikan yang memiliki keterampilan teknis
yang akan membuat karyawan lebih dapat berfikir dan bekerja secara efisien dan
efektif.
IV.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Karakteristik responden berdasarkan masa kerja pada PT. Sinar Sosro Tanjung
Morawa Medan dapat dilihat pada Tabel IV.5.
Tabel IV.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Masa Kerja (Tahun) Jumlah (Orang) (%) 1 - 5 13 38
6 - 10 14 41 11 - 15 5 15 16 - 20 2 6 Jumlah 34 100
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah) Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
95
Tabel IV.5 menunjukkan bahwa sebagian besar responden masa kerjanya 6-10
tahun sebanyak 14 responden (41%), 1-5 tahun sebanyak 13 responden (38%), 11-15
tahun sebanyak 5 responden (15%), dan 16-20 tahun sebanyak 2 responden (6%). Hal
ini menunjukkan bahwa masa kerja karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa
Medan lebih banyak diatas 6 tahun, sehingga dengan tingkat masa kerja yang cukup
lama maka produktivitas kerjanya menjadi tinggi karena sudah berpengalaman dan
memahami berbagai persoalan yang terjadi dilingkungan kerjanya.
IV.3 Analisis Deskripsi Variabel
Pada penelitian ini, hipotesis pertama variabel terikat (dependent variabel) yang
diamati hanya satu variabel saja yaitu produktivitas kerja karyawan (Y), dan dua
variabel bebas (independent variabel) yang terdiri dari : keselamatan dan kesehatan
kerja (X1) serta lingkungan kerja (X2), dan selanjutnya pada hipotesis kedua variabel
penerapan keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan kerja (X) dan variabel
peranan pimpinan (Y).
IV.3.1 Penjelasan Jawaban Responden Atas Variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Berikut ini dideskripsikan sebanyak 12 item tentang jawaban responden atas
pertanyaan-pertanyaan berkaitan tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Penjelasan responden atas pemahaman terhadap keselamatan dan kesehatan
kerja, menunjukkan sebanyak 15 responden (44.1%) menjawab memahami
keselamatan dan kesehatan kerja. Penjelasan responden memahami keselamatan dan
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
96
kesehatan kerja karena responden mendapat pengetahuan tentang keselamatan dan
kesehatan kerja tidak hanya dari perusahaan tetapi dari berbagai media. Selebihnya,
sebesar 16 responden (47.1%) kurang memahami keselamatan dan kesehatan kerja,
dan sebanyak 3 responden (8.8%) tidak memahami sama sekali keselamatan dan
kesehatan kerja. Hasil tersebut menjelaskan bahwa responden kurang memahami
keselamatan dan kesehatan kerja. Penjelasan responden kurang memahami
keselamatan dan kesehatan kerja karena masih terdapatnya karyawan yang tidak
mengetahui tentang K3.
Penjelasan responden atas pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja,
menunjukkan sebanyak 14 responden (41.2%) menjawab pelaksanaan keselamatan
dan kesehatan kerja di PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan efektif. Penjelasan
responden atas pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja di PT. Sinar Sosro
Tanjung Morawa Medan efektif karena karena karyawan selalu diberi himbauan dan
perlengkapan keselamatan kerja berdasarkan bidangnya masing-masing. Selebihnya,
sebesar 13 responden (38.2%) menjawab pelaksanaan keselamatan dan kesehatan
kerja di PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan kurang efektif, dan sebesar
7 responden (20.6%) menjawab pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja di
PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan tidak efektif sama sekali. Hasil tersebut
menjelaskan bahwa responden menjawab pelaksanaan keselamatan dan kesehatan
kerja di PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan kurang efektif. Penjelasan
responden menjawab pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja di PT. Sinar
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
97
Sosro Tanjung Morawa Medan kurang efektif karena karyawan merasa kurang puas
atas pelaksanaan Keselamatan dan kesehatan kerja selama ini.
Penjelasan responden atas jumlah kecelakaan kerja, menunjukkan bahwa
sebanyak 17 responden (50.0%) menjawab jumlah kecelakaan kerja sangat banyak
sekali, sebanyak 15 responden (44.1) menjawab banyak sekali, dan 1 responden
(2.9%) menjawab jumlah kecelakaan kerja banyak. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa jumlah kecelakaan kerja sangat banyak sekali. Penjelasan responden
menjawab jumlah kecelakaan kerja sangat banyak sekali karena kecelakaan kerja
yang sering terjadi pada bagian perebusan botol. Selebihnya sebanyak 1 responden
(2.9%) menjawab sangat sedikit. Penjelasan responden menjawab sangat sedikit
karena jarang terjadi kecelakaan kerja pada bagian lain.
Penjelasan responden atas kesesuaian antara kemampuan dan keterampilan
dengan beban kerja yang diberikan, menunjukkan bahwa sebanyak 20 responden
(58.8%) menjawab kemampuan dan keterampilan dengan beban kerja yang diberikan
sesuai, dan sebanyak 1 responden (2.9%) menjawab kemampuan dan keterampilan
dengan beban kerja yang diberikan sangat sesuai. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
kemampuan dan keterampilan dengan beban kerja yang diberikan sesuai. Penjelasan
responden menjawab kemampuan dan keterampilan dengan beban kerja yang
diberikan sesuai karena kemampuan dan keterampilan yang dimiliki karyawan di
sejajarkan dengan pekerjaan yang diberikan. Selebihnya sebanyak 11 responden
(32.4%) menjawab kemampuan dan keterampilan dengan beban kerja yang diberikan
kurang sesuai, dan 2 responden (5.9%) menjawab kemampuan dan keterampilan Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
98
dengan beban kerja yang diberikan tidak sesuai sama sekali. Penjelasan responden
menjawab kemampuan dan keterampilan dengan beban kerja yang diberikan kurang
sesuai karena responden merasa pekerjaannya berat.
Penjelasan responden tentang kepedulian PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa
Medan atas kondisi kesehatan dan pemenuhan gizi karyawannya, menunjukkan
bahwa sebanyak 14 responden (41.2%) menjawab PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa
Medan peduli atas kondisi kesehatan dan pemenuhan gizi karyawannya, dan
sebanyak 3 responden (8.8%) menjawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan
sangat peduli atas kondisi kesehatan dan pemenuhan gizi karyawannya. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan peduli atas kondisi
kesehatan dan pemenuhan gizi karyawannya. Penjelasan responden menjawab
PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan peduli atas kondisi kesehatan dan
pemenuhan gizi karyawannya karena selalu diberikannya extra podding bagi
karyawan setiap bulannya. Selebihnya, sebanyak 11 responden (32.4%) menjawab
PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan kurang peduli atas kondisi kesehatan dan
pemenuhan gizi karyawannya, dan sebanyak 6 responden (17.6) menjawab PT. Sinar
Sosro Tanjung Morawa Medan tidak peduli peduli sama sekali atas kondisi kesehatan
dan pemenuhan gizi karyawannya. Hasil tersebut menunjukkan bahwa PT. Sinar
Sosro Tanjung Morawa Medan kurang peduli atas kondisi kesehatan dan pemenuhan
gizi karyawannya karena ada responden yang bekerja sampai 3 shift.
Penjelasan responden atas prosedur pelayanan kesehatan yang diberikan
PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, menunjukkan bahwa sebanyak Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
99
19 responden (55.9%) menjawab puas atas prosedur pelayanan kesehatan yang
diberikan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, dan sebanyak 5 responden
(14.7%) menjawab sangat puas atas prosedur pelayanan kesehatan yang diberikan
PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
responden puas atas prosedur pelayanan kesehatan yang diberikan PT. Sinar Sosro
Tanjung Morawa Medan. Penjelasan responden puas atas prosedur pelayanan
kesehatan yang diberikan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan karena adanya
jamsostek dan perusahaan siap membantu bila ada masalah pada prosedur pelayanan
yang diberikan klinik/rumah sakit yang ditunjuk. Selebihnya sebanyak 9 responden
(26.5%) menjawab kurang puas atas prosedur pelayanan kesehatan yang diberikan
PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, dan 1 responden (2.9%) menjawab tidak
puas sama sekali atas prosedur pelayanan kesehatan yang diberikan PT. Sinar Sosro
Tanjung Morawa Medan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa responden kurang puas
atas prosedur pelayanan kesehatan yang diberikan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa
Medan. Penjelasan responden kurang puas atas prosedur pelayanan kesehatan yang
diberikan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan karena responden harus
melengkapi banyak surat-surat yang merupakan persyaratan yang harus dipenuhi.
Penjelasan responden atas pelayanan kesehatan yang diberikan PT. Sinar Sosro
Tanjung Morawa Medan, menunjukkan sebanyak 16 responden (47.1%) menjawab
puas atas pelayanan kesehatan yang diberikan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa
Medan, dan sebanyak 9 responden (26.5%) menjawab sangat puas atas pelayanan
kesehatan yang diberikan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan. Hasil tersebut Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
100
menunjukkan bahwa responden puas atas pelayanan kesehatan yang diberikan
PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan. Penjelasan responden puas atas pelayanan
kesehatan yang diberikan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan karena PT. Sinar
Sosro Tanjung Morawa Medan selalu membantu bila karyawan membutuhkan
pertolongan. Selebihnya, sebanyak 8 responden (23.5%) menjawab kurang puas atas
pelayanan kesehatan yang diberikan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, dan
sebanyak 1 responden (2.9%) menjawab tidak puas sama sekali atas pelayanan
kesehatan yang diberikan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa responden kurang puas atas pelayanan kesehatan yang diberikan
PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan. Penjelasan responden kurang puas atas
pelayanan kesehatan yang diberikan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan karena
terkadang dokternya tidak berada ditempat.
Penjelasan responden atas tindakan pencegahan penyakit dan kecelakaan akibat
kerja, menunjukkan sebanyak 17 responden (50.0%) menjawab puas atas tindakan
pencegahan penyakit dan kecelakaan akibat kerja, dan sebanyak 3 responden (8.8%)
menjawab sangat puas atas tindakan pencegahan penyakit dan kecelakaan akibat
kerja. Hasil tersebut menunjukkan bahwa responden puas atas tindakan pencegahan
penyakit dan kecelakaan akibat kerja. Penjelasan responden puas atas tindakan
pencegahan penyakit dan kecelakaan akibat kerja karena adanya tanda-tanda
peringatan bahaya dan diberikannya check up rutin bagi karyawan sebagai tindakan
pencegahan penyakit. Selebihnya, sebanyak 11 responden (32.4%) menjawab kurang
puas atas tindakan pencegahan penyakit dan kecelakaan akibat kerja, dan sebanyak Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
101
3 responden (8.8%) menjawab tidak puas sama sekali atas tindakan pencegahan
penyakit dan kecelakaan akibat kerja. Hasil tersebut menunjukkan bahwa responden
kurang puas atas tindakan pencegahan penyakit dan kecelakaan akibat kerja karena
masih ada terjadi kecelakaan kerja.
Penjelasan responden atas tindakan perawatan dan penyembuhan yang
diberikan kepada karyawan, menunjukkan sebanyak 15 responden (44.1%) menjawab
puas atas tindakan perawatan dan penyembuhan yang diberikan kepada karyawan,
dan sebanyak 7 responden (20.6%) menjawab sangat puas atas tindakan perawatan
dan penyembuhan yang diberikan kepada karyawan. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa responden puas atas tindakan perawatan dan penyembuhan yang diberikan
kepada karyawan. Penjelasan responden puas atas tindakan perawatan dan
penyembuhan yang diberikan kepada karyawan karena kepedulian perusahaan sampai
pada karyawan diberikan tunjungan berupa dana untuk berobat di luar jamsostek.
Selebihnya, sebanyak 10 responden (29.4%) menjawab kurang puas atas tindakan
perawatan dan penyembuhan yang diberikan kepada karyawan, dan sebanyak
2 responden (5.9%) menjawab tidak puas sama sekali atas tindakan perawatan dan
penyembuhan yang diberikan kepada karyawan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
responden kurang puas atas tindakan perawatan dan penyembuhan yang diberikan
kepada karyawan. Penjelasan responden kurang puas atas tindakan perawatan dan
penyembuhan yang diberikan kepada karyawan, karena waktu perawatan dan
penyembuhan yang diberikan sangat terbatas.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
102
Penjelasan responden atas peralatan keselamatan dan kesehatan kerja yang
tersedia di PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, menunjukkan bahwa sebanyak
17 responden (50.0%) menjawab peralatan keselamatan dan kesehatan kerja yang
tersedia di PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan lengkap, sebanyak 3 responden
(8.8%) menjawab peralatan keselamatan dan kesehatan kerja yang tersedia di
PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan sangat lengkap, dan sebanyak 1 responden
(2.9%) menjawab peralatan keselamatan dan kesehatan kerja yang tersedia di
PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan sangat lengkap sekali. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa peralatan keselamatan dan kesehatan kerja yang tersedia di
PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan lengkap. Penjelasan responden atas
peralatan keselamatan dan kesehatan kerja yang tersedia di PT. Sinar Sosro Tanjung
Morawa Medan lengkap karena karena adanya kotak obat P3K pada setiap pimpinan
tingkat supervisor yang bertanggung jawab dan peralatan K3 diberikan kepada
masing-masing karyawan. Selebihnya, sebanyak 7 responden (20.6%) menjawab
peralatan keselamatan dan kesehatan kerja yang tersedia di PT. Sinar Sosro Tanjung
Morawa Medan kurang lengkap, dan sebanyak 6 responden (17.6%) menjawab
peralatan keselamatan dan kesehatan kerja yang tersedia di PT. Sinar Sosro Tanjung
Morawa Medan tidak lengkap sama sekali. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
peralatan keselamatan dan kesehatan kerja yang tersedia di PT. Sinar Sosro Tanjung
Morawa Medan kurang lengkap. Penjelasan atas peralatan keselamatan dan kesehatan
kerja yang tersedia di PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan kurang lengkap
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
103
karena responden merasa perlu adanya penambahan peralatan keselamatan dan
kesehatan kerja.
Penjelasan responden atas pemahaman menggunakan alat keselamatan kerja,
menunjukkan sebanyak 19 responden (55.9%) menjawab memahami menggunakan
alat keselamatan kerja. Penjelasan responden memahami menggunakan alat
keselamatan kerja karena perusahaan memberikan pengarahan tentang penggunaan
alat keselamatan kerja. Selebihnya, 10 responden (29.4%) menjawab kurang
memahami menggunakan alat keselamatan kerja, dan 5 responden (14.7%) menjawab
tidak memahami sama sekali. Hasil tersebut menunjukkan bahwa responden kurang
memahami menggunakan alat keselamatan kerja karena belum mendapat pengarahan
tentang penggunaan alat keselamatan kerja.
Penjelasan responden atas tingkat keamanan yang dirasakan saat bekerja
dengan menggunakan alat pelindung yang disediakan, menunjukkan bahwa sebanyak
16 responden (47.1%) menjawab merasa aman saat bekerja dengan menggunakan alat
pelindung yang disediakan, dan sebanyak 4 responden (11.8%) menjawab merasa
sangat aman saat bekerja dengan menggunakan alat pelindung yang disediakan. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa responden merasa aman saat bekerja dengan
menggunakan alat pelindung yang disediakan. Penjelasan responden menjawab
merasa aman saat bekerja dengan menggunakan alat pelindung yang disediakan
karena karena alat pelindung yang disediakan cukup melindungi saat melakukan
pekerjaan. Selebihnya, sebanyak 11 responden (32.4%) menjawab merasa kurang
aman saat bekerja dengan menggunakan alat pelindung yang disediakan, dan Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
104
sebanyak 3 responden (8.8%) menjawab tidak aman sama sekali. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa responden merasa kurang aman saat bekerja dengan
menggunakan alat pelindung yang disediakan karena alat pelindung diri yang
disediakan dirasakan kurang nyaman dipakai.
IV.3.2 Penjelasan Jawaban Responden Atas Variabel Lingkungan kerja
Berikut ini dideskripsikan sebanyak 10 item tentang jawaban responden atas
pertanyaan-pertanyaan berkaitan tentang lingkungan kerja.
Penjelasan responden atas kondisi penerangan, menunjukkan sebanyak
14 responden (41.2%) menjawab kondisi penerangan baik. Penjelasan responden
menjawab kondisi penerangan baik karena setiap bagian diberikan penerangan.
Selanjutnya, sebanyak 14 responden (41.2%) menjawab kondisi penerangan kurang
baik, dan sebanyak 9 responden (26.5%) menjawab kondisi penerangan tidak baik
sama sekali. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kondisi penerangan kurang baik.
Penjelasan responden menjawab kondisi penerangan kurang baik karena lampu yang
tersedia kurang terang.
Penjelasan responden atas ruang gerak, menunjukkan sebanyak 12 responden
(35.3%) menjawab ruang gerak yang tersedia sesuai, dan sebanyak 4 responden
(11.8%) menjawab ruang gerak yang tersedia sangat sesuai. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa ruang gerak yang tersedia sesuai. Penjelasan responden
menjawab ruang gerak yang tersedia sesuai karena cukup untuk melakukan aktivitas
kerja. Selanjutnya, sebanyak 15 responden (44.1%) menjawab ruang gerak yang
tersedia kurang sesuai, dan sebanyak 3 responden (8.8%) menjawab ruang gerak yang Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
105
tersedia tidak sesuai sama sekali. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ruang gerak
yang tersedia kurang sesuai. Penjelasan responden atas ruang gerak yang tersedia
kurang sesuai karena sempitnya ruang gerak pada saat melakukan pekerjaan dimana
responden merasa kurang leluasa.
Penjelasan responden atas tata letak peralatan dan mesin, menunjukkan bahwa
sebanyak 16 responden (47.1%) menjawab tata letak peralatan dan mesin sesuai, dan
sebanyak 2 responden (5.9%) menjawab sangat sesuai. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa tata letak peralatan dan mesin sesuai. Penjelasan responden atas jawaban tata
letak peralatan dan mesin sesuai karena mesin diletakkan pada tempat yang tepat dan
peralatan kerja diletakkan sesuai dengan kebutuhan. Selanjutnya, sebanyak
12 responden (35.3%) menjawab tata letak peralatan dan mesin kurang sesuai, dan
sebanyak 4 responden (11.8%) menjawab tata letak peralatan dan mesin tidak sesuai
sama sekali. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tata letak peralatan dan mesin kurang
sesuai. Penjelasan responden atas jawaban tata letak peralatan dan mesin kurang
sesuai karena perlu lebih ditata dengan baik lagi.
Penjelasan responden atas persediaan perlengkapan kerja, menunjukkan bahwa
sebanyak 15 responden (44.1%) menjawab persediaan perlengkapan kerja lengkap,
dan sebanyak 4 responden (11.8%) menjawab persediaan perlengkapan kerja sangat
lengkap. Hasil tersebut menunjukkan bahwa persediaan perlengkapan kerja lengkap.
Penjelasan responden atas jawaban persediaan perlengkapan kerja lengkap pada
setiap bagian diletakkan perlengkapan kerja yang disesuaikan dengan kebutuhannya.
Selanjutnya, sebanyak 11 responden (32.4%) menjawab persediaan perlengkapan Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
106
kerja kurang lengkap, dan sebanyak 4 responden (11.8%) menjawab persediaan
perlengkapan kerja tidak sesuai sama sekali. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
persediaan perlengkapan kerja kurang lengkap. Penjelasan responden atas jawaban
persediaan perlengkapan kerja kurang lengkap karena ada perlengkapan kerja yang
rusak dan perlu diganti.
Penjelasan responden atas kondisi suhu udara, sebanyak masing-masing
15 responden (44.1%) menjawab kondisi suhu udara sangat baik, dan kondisi suhu
udara baik, sebanyak 1 responden (2.9%) menjawab kondisi suhu udara sangat baik
sekali. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kondisi suhu udara sangat baik. Penjelasan
responden atas jawaban kondisi suhu udara sangat baik karena sirkulasi udara yang
ada memadai. Selebihnya, sebanyak 2 responden (5.9%) menjawab kondisi suhu
udara kurang baik, dan sebanyak 1 responden (2.9%) menjawab kondisi suhu udara
tidak baik sama sekali. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kondisi suhu udara kurang
baik. Penjelasan responden atas kondisi suhu udara yang kurang baik, karena suhu
udara di pabrik sangat panas sekali.
Penjelasan responden atas kebisingan dan getaran terhadap hasil kerja,
sebanyak 15 responden (44.1%) menjawab kebisingan dan getaran berpengaruh
terhadap hasil kerja, dan 4 responden (11.8%) menjawab kebisingan dan getaran
sangat berpengaruh terhadap hasil kerja. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
kebisingan dan getaran berpengaruh terhadap hasil kerja. Penjelasan responden atas
jawaban kebisingan dan getaran berpengaruh terhadap hasil kerja karena mengurangi
daya dengar dan konsentrasi sehingga dapat mempengaruhi hasil kerja. Selebihnya, Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
107
sebanyak 11 responden (32.4%) responden menjawab kebisingan dan getaran kurang
berpengaruh terhadap hasil kerja, dan sebanyak 4 responden menjawab kebisingan
dan getaran tidak berpengaruh sama sekali terhadap hasil kerja. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa kebisingan dan getaran kurang berpengaruh terhadap hasil kerja.
Penjelasan responden atas jawaban kebisingan dan getaran kurang berpengaruh
terhadap hasil kerja karena diberikan alat pelindung untuk telinga.
Penjelasan responden atas pengaruh radiasi terhadap hasil kerja, menunjukkan
bahwa sebanyak 15 responden (44.1%) menjawab radiasi berpengaruh terhadap hasil
kerja, sebanyak 10 responden (29.4%) menjawab radiasi sangat berpengaruh terhadap
hasil kerja, dan sebanyak 5 responden (14.7%) menjawab radiasi sangat berpengaruh
sekali terhadap hasil kerja. Hasil tersebut menunjukkan bahwa radiasi berpengaruh
terhadap hasil kerja. Penjelasan responden atas jawaban radiasi berpengaruh terhadap
hasil kerja karena dapat menyebabkan hasil kerja rusak. Selebihnya, sebanyak
4 responden (11.8%) menjawab radiasi kurang berpengaruh terhadap hasil kerja
karena radiasi yang ada masih dapat ditolerir.
Penjelasan responden atas kepedulian dalam menghindari kecelakaan kerja,
sebanyak 10 responden (29.4%) menjawab peduli dalam menghindari kecelakaan
kerja, dan sebanyak 1 responden (2.9%) menjawab sangat peduli dalam menghindari
kecelakaan kerja. Hasil tersebut menunjukkan bahwa responden peduli dalam
menghindari kecelakaan kerja. Penjelasan responden atas jawaban responden peduli
dalam menghindari kecelakaan kerja karena karyawan menggunakan alat pelindung
diri yang disediakan dalam melakukan pekerjaan. Selebihnya, sebanyak 18 responden Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
108
(52.9%) menjawab kurang peduli dalam menghindari kecelakaan kerja, dan
sebanyak 5 responden (14.7%) menjawab tidak peduli sama sekali dalam
menghindari kecelakaan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa responden kurang peduli
dalam menghindari kecelakaan kerja. Penjelasan responden atas jawaban kurang
peduli dalam menghindari kecelakaan kerja karena masih terdapatnya karyawan yang
tidak menggunakan alat pelindung diri saat melakukan pekerjaan.
Penjelasan responden atas pelaksanaan komunikasi antar karyawan, sebanyak
16 responden (47.1%) menjawab komunikasi antar karyawan terlaksana, dan
sebanyak 1 responden (2.9%) menjawab komunikasi antar karyawan sangat
terlaksana. Hasil tersebut menunjukkan bahwa komunikasi antar karyawan
terlaksana. Penjelasan responden atas jawaban komunikasi antar karyawan terlaksana
karena sering diadakannya kegiatan-kegiatan untuk mempererat hubungan antar
karyawan. Selebihnya, sebanyak 9 responden (26.5%) menjawab komunikasi antar
karyawan kurang terlaksana, dan 8 responden (23.5%) menjawab komunikasi antar
karyawan tidak terlaksana sama sekali. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
komunikasi antar karyawan kurang terlaksana karena dalam di dalam bekerja
karyawan jarang berkomunikasi.
Penjelasan responden atas kondisi mesin, sebanyak 18 responden (52.9%)
menjawab kondisi mesin baik, dan sebanyak 1 responden (2.9%) menjawab kondisi
mesin sangat baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kondisi mesin baik. Penjelasan
responden atas jawaban kondisi mesin baik karena mesin selalu dirawat dan bila
rusak diperbaiki. Selebihnya sebanyak 11 responden (32.4%) menjawab kondisi Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
109
mesin kurang baik, dan sebanyak 4 responden (11.8%) menjawab kondisi mesin tidak
baik sama sekali. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kondisi mesin kurang baik
karena sesekali mesin mengalami kerusakan.
IV.3.3 Penjelasan Jawaban Responden Atas Variabel Produktivitas Kerja
Berikut ini dideskripsikan sebanyak 9 item tentang jawaban responden atas
pertanyaan-pertanyaan berkaitan tentang variabel produktivitas kerja.
Penjelasan responden atas hasil kerja, menunjukkan sebanyak 18 responden
(52.9%) menjawab puas atas hasil kerja yang diperoleh selama ini, dan sebanyak
2 responden (5.9%) menjawab sangat puas atas hasil kerja yang diperoleh selama ini.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa responden puas atas hasil kerja yang diperoleh
selama ini. Penjelasan responden puas atas hasil kerja yang diperoleh selama ini
karena responden sudah berusaha semaksimal mungkin dalam melaksanakan
pekerjaannya. Selebihnya, sebanyak 8 responden (23.5%) menjawab kurang puas atas
hasil kerja yang diperoleh selama ini, dan sebanyak 6 responden (17.6%) menjawab
tidak puas sama sekali atas hasil kerja yang diperoleh selama ini. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa responden kurang puas atas hasil kerja yang diperoleh selama
ini. Penjelasan responden kurang puas atas hasil kerja yang diperoleh selama ini
karena responden selalu ingin lebih baik lagi dalam melaksanakan pekerjaannya.
Penjelasan responden atas ketepatan dalam menghasilkan jumlah out dengan
target PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, sebanyak 15 responden (44.1%)
menjawab sering mencapai target yang ditetapkan, dan sebanyak 1 responden (2.9%)
menjawab sangat sering mencapai target yang ditetapkan. Hasil tersebut Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
110
menunjukkan bahwa responden sering mencapai target yang ditetapkan. Penjelasan
responden atas jawaban sering mencapai target yang ditetapkan karena responden
selalu berusaha untuk mencapai target yang ditetapkan. Selebihnya, sebanyak
10 responden (29.4%) menjawab sangat jarang sekali mencapai target yang
ditetapkan, dan sebanyak 8 responden (23.5%) menjawab jarang mencapai target
yang ditetapkan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa responden sangat jarang sekali
mencapai target yang ditetapkan. Penjelasan responden atas jawaban sangat jarang
sekali mencapai target yang ditetapkan karena biasanya pada shift malam responden
jarang mencapai target yang ditetapkan.
Penjelasan responden atas ketepatan menghasilkan jumlah output dengan waktu
yang ditetapkan perusahaan, menunjukkan sebanyak 11 responden (32.4%)
menjawab sering menghasilkan jumlah output dengan waktu yang ditetapkan
perusahaan, dan sebanyak 1 responden (2.9%) menjawab sangat sering menghasilkan
jumlah output dengan waktu yang ditetapkan perusahaan. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa responden sering menghasilkan jumlah output dengan waktu
yang ditetapkan perusahaan. Penjelasan responden atas jawaban sering menghasilkan
jumlah output dengan waktu yang ditetapkan perusahaan karena output yang
dihasilkan memuaskan. Sebaliknya, sebanyak 16 responden (47.1%) menjawab
jarang menghasilkan jumlah output dengan waktu yang ditetapkan perusahaan, dan
sebanyak 6 responden (17.6%) menjawab sangat jarang sekali menghasilkan jumlah
output dengan waktu yang ditetapkan perusahaan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
responden jarang menghasilkan jumlah output dengan waktu yang ditetapkan Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
111
perusahaan. Penjelasan responden atas jawaban jarang menghasilkan jumlah output
dengan waktu yang ditetapkan perusahaan responden menyatakan walaupun jarang
menghasilkan jumlah output dengan waktu yang ditetapkan perusahaan tapi
perusahaan puas atas jumlah output yang dihasilkan.
Penjelasan responden atas ketelitian dalam melakukan pekerjaan, menunjukkan
bahwa sebanyak 12 responden (35.3%) menjawab responden teliti di dalam
melakukan pekerjaan . Penjelasan responden teliti di dalam melakukan pekerjaan
karena karyawan selalu berusaha sebaik mungkin dalam mengawasi dan memeriksa
produk . Selebihnya, sebanyak 12 responden (35.3%) menjawab responden kurang
teliti di dalam melakukan pekerjaan, dan sebanyak 10 responden (29.4%) menjawab
tidak teliti sama sekali di dalam melakukan pekerjaan.. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa responden kurang teliti di dalam melakukan pekerjaan karena masih ada
responden yang lalai dalam melaksanakan pekerjaannya.
Penjelasan responden atas kemampuan untuk tidak melakukan banyak
kesalahan dalam hasil kerjanya, menunjukkan sebanyak 15 responden (44.1%)
menjawab responden mampu untuk tidak melakukan banyak kesalahan dalam hasil
kerjanya. Penjelasan responden atas jawaban mampu untuk tidak melakukan banyak
kesalahan dalam hasil kerjanya karena responden selalu berusaha untuk
meminimalkan kesalahan dalam melakukan pekerjaan . Selebihnya, sebanyak
11 responden (32.4%) menjawab kurang mampu untuk tidak melakukan banyak
kesalahan dalam hasil kerja, dan sebanyak 8 responden (23.5%) menjawab tidak
mampu sama sekali untuk tidak melakukan banyak kesalahan dalam hasil kerja. Hasil Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
112
tersebut menunjukkan bahwa responden kurang mampu untuk tidak melakukan
banyak kesalahan dalam hasil kerja. Penjelasan responden atas jawaban untuk tidak
melakukan banyak kesalahan dalam hasil kerja karena masih terdapat beberapa
kesalahan dalam hasil kerja.
Penjelasan responden atas pemanfaatan waktu dalam menghasilkan output,
sebanyak 12 responden (35.3%) menjawab memanfaatkan waktu dalam
menghasilkan output. Penjelasan responden atas jawaban memanfaatkan waktu dalam
menghasilkan output karena karyawan hanya memiliki waktu satu jam untuk istirahat
dan makan. Selebihnya, sebanyak 14 responden (41.2%) menjawab kurang
memanfaatkan waktu dalam menghasilkan output, dan sebanyak 8 responden (23.5%)
menjawab tidak memanfaatkan waktu sama sekali dalam menghasilkan output. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa responden kurang memanfaatkan waktu dalam
menghasilkan output. Penjelasan responden atas jawaban kurang memanfaatkan
waktu dalam menghasilkan output karena masih ada yang mengulur waktu di dalam
melakukan pekerjaan.
Penjelasan responden atas kesediaan untuk menyelesaikan pekerjaan diluar jam
kerja normal, sebanyak 9 responden (26.5%) menjawab bersedia menyelesaikan
pekerjaan diluar jam kerja normal. Penjelasan responden bersedia menyelesaikan
pekerjaan diluar jam kerja normal karena pekerjaan diluar jam kerja normal dihitung
lembur. Selebihnya, sebanyak 15 responden (44.1%) menjawab kurang bersedia
menyelesaikan pekerjaan diluar jam kerja normal, dan sebanyak 10 responden
(29.4%) menjawab tidak bersedia sama sekali menyelesaikan pekerjaan diluar jam Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
113
kerja normal. Hasil tersebut menunjukkan bahwa responden kurang bersedia
menyelesaikan pekerjaan diluar jam kerja normal. Penjelasan responden atas jawaban
kurang bersedia menye lesaikan pekerjaan diluar jam kerja normal karena konfirmasi
lembur tiba-tiba.
Penjelasan responden atas kesediaan untuk masuk dan keluar kerja tepat waktu,
menunjukkan sebanyak 7 responden (20.6%) menjawab bersedia untuk masuk dan
keluar kerja tepat waktu. Penjelasan responden atas jawaban bersedia untuk masuk
dan keluar kerja tepat waktu karena perusahaan tegas menetapkan disiplin waktu.
Selebihnya, sebanyak 16 responden (47.1%) menjawab kurang bersedia untuk masuk
dan keluar kerja tepat waktu, dan sebanyak 11 responden (32,4%) menjawab tidak
bersedia sama sekali. Hasil tersebut menunjukkan bahwa responden kurang bersedia
untuk masuk dan keluar kerja tepat waktu.
Penjelasan responden untuk tidak absen bekerja, menunjukkan sebanyak
10 responden (29.4%) menjawab bersedia untuk tidak absen bekerja, dan sebanyak
1 responden (2.9%) menjawab sangat bersedia sekali. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa responden bersedia untuk tidak absen bekerja. Penjelasan responden atas
jawaban bersedia untuk tidak absen bekerja karena itu merupaka kewajiban dalam
melaksanakan pekerjaan. Selebihnya, sebanyak 15 responden (44.1%) menjawab
kurang bersedia untuk tidak absen bekerja, dan sebanyak 8 responden (23.5%)
menjawab tidak bersedia sama sekali untuk tidak absen bekerja. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa responden kurang bersedia untuk tidak absen bekerja karena
terkadang ada hal-hal yang penting yang menyebabkan tidak dapat hadir. Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
114
IV.3.4 Penjelasan Jawaban Responden Atas Variabel Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Berikut ini dideskripsikan sebanyak 4 item tentang jawaban responden atas
pertanyaan-pertanyaan berkaitan tentang variabel penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja.
Penjelasan responden atas pelaksanaan komunikasi antara pimpinan dengan
karyawan, sebanyak 19 responden (55.9%) menjawab komunikasi antara pimpinan
dengan karyawan terlaksana, dan sebanyak 2 responden (5.9%) menjawab
komunikasi antara pimpinan dengan karyawan sangat terlaksana. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa komunikasi antara pimpinan dengan karyawan terlaksana.
Penjelasan responden atas jawaban komunikasi antara pimpinan dengan karyawan
terlaksana karena pimpinan sering memberikan pengarahan. Selebihnya, sebanyak
9 responden (26.5%) menjawab komunikasi antara pimpinan dengan karyawan
kurang terlaksana, dan sebanyak 4 responden (11.8%) menjawab komunikasi antara
pimpinan dengan karyawan tidak terlaksana sama sekali. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa komunikasi antara pimpinan dengan karyawan kurang terlaksana. Penjelasan
responden atas jawaban komunikasi antara pimpinan dengan karyawan kurang
terlaksana karena pimpinan jarang memberikan pengarahan.
Penjelasan responden atas kemampuan pimpinan mengkomunikasikan
peraturan-peraturan yang berlaku, sebanyak 20 responden (58.8%) menjawab
pimpinan mampu mengomunikasikan peraturan-peraturan yang berlaku. Penjelasan
responden atas jawaban pimpinan mampu mengomunikasikan peraturan-peraturan
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
115
yang berlaku karena peraturan-peraturan yang berlaku diinformasikan kepada seluruh
karyawan. Selebihnya 14 responden (41.2%) menjawab kurang mampu
mengkomunikasikan peraturan-peraturan yang berlaku. Penjelasan responden atas
jawaban kurang mampu mengkomunikasikan peraturan-peraturan yang berlaku
karena karyawan mencari tau sendiri informasi tentang peraturan-peraturan yang
berlaku.
Penjelasan responden atas kemampuan pimpinan mengkomunikasikan visi dan
misi keselamatan dan kesehatan kerja, menunjukkan bahwa sebanyak 12 responden
(35.3%) menjawab pimpinan mampu mengkomunikasikan visi dan misi keselamatan
dan kesehatan kerja, sebanyak 4 responden (11.8%) menjawab pimpinan sangat
mampu mengkomunikasikan visi dan misi keselamatan dan kesehatan kerja, dan
sebanyak 2 responden (5.9%) menjawab pimpinan sangat mampu sekali
mengkomunikasikan visi dan misi keselamatan dan kesehatan kerja. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa responden merasa pimpinan mampu mengkomunikasikan visi
dan misi keselamatan dan kesehatan kerja. Penjelasan responden atas jawaban
pimpinan mampu mengkomunikasikan visi dan misi keselamatan dan kesehatan kerja
karena responden tahu mengenai visi dan misi keselamatan dan kesehatan kerja.
Selebihnya, sebanyak 14 responden (41.2%) menjawab pimpinan kurang mampu
mengkomunikasikan visi dan misi keselamatan dan kesehatan kerja, dan sebanyak
2 responden (5.9%) menjawab pimpinan tidak mampu sama sekali
mengkomunikasikan visi dan misi keselamatan dan kesehatan kerja. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa responden merasa pimpinan kurang mampu Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
116
mengkomunikasikan visi dan misi keselamatan dan kesehatan kerja. Penjelasan
responden atas jawaban pimpinan kurang mampu mengkomunikasikan visi dan misi
keselamatan dan kesehatan kerja karena masih ada karyawan yang tidak tahu tentang
visi dan misi keselamatan dan kesehatan kerja.
Penjelasan responden atas kemampuan pimpinan mengkomunikasikan tujuan
keselamatan dan kesehatan kerja, menunjukkan bahwa masing-masing sebanyak
16 responden (47.1%) menjawab pimpinan mampu mengkomunikasi kan tujuan
keselamatan dan kesehatan kerja, sebanyak 2 responden (5.9%) menjawab pimpinan
sangat mampu mengkomunikasikan tujuan keselamatan dan kesehatan kerja, dan
sebanyak 1 responden (2.9%) menjawab pimpinan sangat mampu sekali
mengkomunikasikan tujuan keselamatan dan kesehatan kerja. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa responden merasa pimpinan mampu mengkomunikasikan tujuan
keselamatan dan kesehatan kerja. Penjelasan responden atas jawaban pimpinan
mampu mengkomunikasikan tujuan keselamatan dan kesehatan kerja karena
responden mengetahui tujuan keselamatan dan kesehatan kerja. Selebihnya,
sebanyak 15 responden (44.1%) menjawab pimpinan kurang mampu
mengkomunikasikan tujuan keselamatan dan kesehatan kerja. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa responden merasa pimpinan kurang mampu
mengkomunikasikan tujuan keselamatan dan kesehatan kerja. Penjelasan responden
atas jawaban pimpinan kurang mampu mengkomunikasikan tujuan keselamatan dan
kesehatan kerja karena masih ada karyawan yang tidak tahu tujuan keselamatan dan
kesehatan kerja. Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
117
IV.3.5 Penjelasan Jawaban Responden Atas Variabel Peranan Pimpinan
Berikut ini dideskripsikan sebanyak 6 item tentang jawaban responden atas
pertanyaan-pertanyaan berkaitan tentang variabel peranan pimpinan.
Penjelasan responden atas kemampuan pimpinan menetapkan kebijakan
keselamatan dan kesehatan kerja terhadap karyawan, sebanyak 16 responden (47.1%)
menjawab pimpinan mampu menetapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja
terhadap karyawan, dan sebanyak 8 responden (23.5%) menjawab pimpinan sangat
mampu menetapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja terhadap karyawan.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa responden merasa pimpinan mampu menetapkan
kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja terhadap karyawan. Penjelasan responden
atas jawaban pimpinan mampu menetapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan
kerja terhadap karyawan karena karyawan mematuhi kebijakan kesehatan dan
keselamatan kerja tersebut. Selebihnya, sebanyak 10 responden (29.4%) menjawab
pimpinan kurang mampu menetapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja
terhadap karyawan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa responden merasa pimpinan
kurang mampu menetapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja terhadap
karyawan. Penjelasan responden atas jawaban pimpinan kurang mampu menetapkan
kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja terhadap karyawan karena masih terdapat
karyawan yang melalaikan kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja tersebut.
Penjelasan responden terhadap kemampuan pimpinan meninjau kembali
kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja, masing-masing sebanyak 14 responden
(41.2%) menjawab pimpinan mampu meninjau kembali kebijakan keselamatan dan Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
118
kesehatan kerja serta sangat mampu meninjau kembali kebijakan keselamatan dan
kesehatan kerja, dan sebanyak 1 responden (2.9%) menjawab pimpinan sangat
mampu sekali meninjau kembali kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja. Hasil
tersebut menjelaskan bahwa responden merasa pimpinan mampu meninjau kembali
kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja. Penjelasan responden atas jawaban
pimpinan mampu meninjau kembali kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja
karena pimpinan akan melakukan perbaikan pada kebijakan yang ada jika tidak
berjalan efektif. Selebihnya, sebanyak 5 responden (14.7%) menjawab pimpinan
kurang mampu meninjau kembali kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja.
Penjelasan responden atas jawaban pimpinan kurang mampu meninjau kembali
kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja karena kebijakan yang ada perlu lebih
ditingkatkan lagi.
Penjelasan responden atas kemampuan pimpinan menerapkan kebijakan
menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman, sebanyak 16 responden (47.1%)
menjawab pimpinan mampu menerapkan kebijakan menciptakan lingkungan kerja
yang sehat dan aman, sebanyak 8 responden (23.5%) menjawab pimpinan sangat
mampu menerapkan kebijakan menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman,
dan sebanyak 1 responden (2.9%) menjawab pimpinan sangat mampu sekali
menerapkan kebijakan menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa responden merasa pimpinan mampu menerapkan
kebijakan menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman. Penjelasan responden
atas jawaban pimpinan mampu menerapkan kebijakan menciptakan lingkungan kerja Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
119
yang sehat dan nyaman karena lingkungan perusahaan bersih dan nyaman.
Selebihnya, sebanyak 9 responden (26.5%) menjawab pimpinan kurang mampu
menerapkan kebijakan menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan nyaman karena
masih terdapat sampah di lingkungan tempat kerja.
Penjelasan responden atas kemampuan pimpinan memberikan sanksi kepada
karyawan yang melanggar peraturan, sebanyak 15 responden (44.1%) menjawab
pimpinan mampu memberikan sanksi kepada karyawan yang melanggar peraturan,
dan sebanyak 2 responden (5.9%) menjawab pimpinan sangat mampu memberikan
sanksi kepada karyawan yang melanggar peraturan. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa responden merasa pimpinan mampu memberikan sanksi kepada karyawan
yang melanggar peraturan. Penjelasan responden atas jawaban pimpinan mampu
memberikan sanksi kepada karyawan yang melanggar peraturan karena pimpinan
konsekwen atas peraturan yang telah ditetapkan. Selebihnya, sebanyak 1 responden
(2.9%) menjawab pimpinan tidak mampu sama sekali memberikan sanksi kepada
karyawan yang melanggar peraturan. Penjelasan responden atas jawaban tidak
mampu sama sekali karena masih ada karyawan yang tidak terjangkau telah
melakukan pelanggaran dan kesalahan.
Penjelasan responden atas tingkat kepentingan memberikan penghargaan bagi
karyawan yang diberikan pimpinan kepada yang berprestasi, sebanyak 18 responden
(52.9%) menjawab tingkat kepentingan memberikan penghargaan bagi karyawan
yang diberikan pimpinan kepada yang berprestasi adalah penting, dan sebanyak
8 responden (23.5%) menjawab tingkat kepentingan memberikan penghargaan bagi Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
120
karyawan yang diberikan pimpinan kepada yang berprestasi sangat penting. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa tingkat kepentingan memberikan penghargaan bagi
karyawan yang diberikan pimpinan kepada yang berprestasi adalah penting.
Penjelasan responden atas jawaban tingkat kepentingan memberikan penghargaan
bagi karyawan yang diberikan pimpinan kepada yang berprestasi adalah penting
karena setiap karyawan yang berprestasi mendapat penghargaan dari pimpinan.
Selebihnya, sebanyak 1 responden (2.9%) menjawab tingkat kepentingan
memberikan penghargaan bagi karyawan yang diberikan pimpinan kepada yang
berprestasi adalah tidak penting sama sekali. Penjelasan responden atas jawaban tidak
penting sekali karena responden tidak pernah mendapat penghargaan.
Penjelasan responden atas tingkat pembinaan yang dilakukan kepada karyawan,
sebanyak 16 responden (47.1%) menjawab tingkat pembinaan yang dilakukan kepada
karyawan membina, dan sebanyak 6 responden (17.6%) menjawab tingkat pembinaan
yang dilakukan kepada karyawan sangat membina. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa responden merasa tingkat pembinaan yang dilakukan kepada karyawan
membina. Penjelasan responden atas jawaban tingkat pembinaan yang dilakukan
kepada karyawan membina karena pimpinan sering melakukan pembinaan terhadap
karyawan. Selebihnya, sebanyak 11 responden (32.4%) menjawab tingkat pembinaan
yang dilakukan kepada karyawan kurang membina, dan sebanyak 1 responden (2.9%)
menjawab tingkat pembinaan yang dilakukan kepada karyawan tidak membina sama
sekali. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tingkat pembinaan yang dilakukan kepada
karyawan kurang membina. Penjelasan responden atas jawaban tingkat pembinaan Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
121
yang dilakukan kepada karyawan kurang membina karena jarang dilakukannya
pembinaan kepada karyawan.
IV.4 Pembahasan
1V.4.1 Hasil Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis dari penelitian ini, terlebih dahulu
dilakukan pengujian asumsi klasik untuk memastikan bahwa alat uji regresi berganda
dapat dilakukan atau tidak. Apabila uji asumsi klasik telah terpenuhi, maka alat uji
statistik regresi linier berganda dapat digunakan. Dalam penelitian ini, pengujian
asumsi klasik ini hanya dipergunakan untuk hipotesis pertama.
IV.4.1.1 Hasil Uji Normalitas Data
a. Analisis Grafik
Hasil analisis grafik normal plot dapat dilihat pada Gambar IV.5.
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Expect
ed Cu
m Prob
Dependent Variable: Faktor produktivitas kerja
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data Diolah)
Gambar IV.5 Grafik Normal Plot Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
122
Hasil pengujian normalitas dengan menggunakan analisis grafik histogram
dapat dilihat pada Gambar IV.6.
-2 -1 0 1 2
Regression Standardized Residual
0
2
4
6
8
Freq
uenc
y
Mean = 8.66E-16Std. Dev. = 0.969N = 34
Dependent Variable: Faktor produktivitas kerja
Histogram
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 ( Data Diolah)
Gambar IV.6 Grafik Histogram
Dari Gambar IV.5 dan Gambar IV.6 dapat dilihat bahwa data menyebar di
sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya
menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
b. Analisis Statistik
Hasil uji normalitas data diperoleh dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov
Test yang dapat dilihat pada Tabel IV.6.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
123
Tabel IV.6 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Standardized Residual N 34Normal Parameters(a,b) Mean .0000000 Std. Deviation .96922337Most Extreme Differences Absolute .104 Positive .104 Negative -.062Kolmogorov-Smirnov Z .604Asymp. Sig. (2-tailed) .859
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah) Dari Tabel IV.6 diketahui bahwa nilai kolmogorov-smirnov Z sebesar 0.604
dan nilai asymp.Sig. (2-tailed) 0.859 > α (0.05), maka nilai residual terstandarisasi
dapat dikatakan menyebar secara normal.
IV.4.1.2 Hasil Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas terjadi apabila nilai Tolerance < 0,10 atau sama dengan
VIF > 10.
Tabel IV.7 Hasil Uji Multikolinieritas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF
1 (Constant) Faktor kesehatan dan keselamatan kerja (K3) .450 2.225 Faktor lingkungan kerja .450 2.225
a Dependent Variable: Faktor produktivitas kerja Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah) Dari Tabel IV.7 di atas menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen
yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar
variabel independen. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga
menunjukkan hal yang sama tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
124
VIF lebih besar dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas
antar variabel independen dalam model regresi pada penelitian ini.
IV.4.1.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat dilihat pada
Gambar IV.7.
-1 0 1 2
Regression Standardized Predicted Value
-2
-1
0
1
2
Regr
essio
n St
uden
tized
Res
idua
l
Dependent Variable: Faktor produktivitas kerja
Scatterplot
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)
Gambar IV.7 Hasil Uji Heterokedastisitas
Pada hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS 14.0, jelas terlihat
bahwa pola penyebaran titik – titik di atas dan di bawah 0 pada sumbu Y tidak
membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian
menyempit), maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
125
IV.4. 2 Hasil Uji Hipotesis Pertama
IV.4.2.1 Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Berdasarkan hasil regresi dari data primer yang diolah menggunakan SPSS
14.0, diperoleh hasil regresi linier berganda pada Tabel IV.8.
Tabel IV.8 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta 1 (Constant) 3.544 1.732 2.046 .049 Faktor kesehatan dan
keselamatan kerja (K3) .462 .059 .610 7.873 .000
Faktor lingkungan kerja .383 .072 .413 5.329 .000 Sehingga diperoleh persamaan regresinya adalah sebagai berikut :
Ŷ = 3.544+ 0.462X1 + 0.383X2
Berdasarkan persamaan regresi diatas, diketahui bahwa koefisien regresi setiap
variabel bertanda positif yang berarti bahwa perubahan kenaikan yang terjadi pada
nilai Y searah dengan nilai X atau sebaliknya.
Untuk menganalisis dan mengetahui seberapa besar pengaruh faktor-faktor
yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan, maka dapat dilihat koefisien
determinasi pada Tabel IV.9.
Tabel IV.9 Hasil Uji Determinasi Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .957a .916 .911 1.50794
a. Predictors: (Constant), faktor lingkungan kerja, faktor keselamatan dan kesehatan kerja (K3) b. Dependent Variable: faktor produktivitas kerja Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
126
Berdasarkan Tabel IV.9, dapat diketahui bahwa nilai koefisien determinasi (R2)
sebesar 0.916. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas faktor keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) dan faktor lingkungan kerja, menjelaskan 91.6% terhadap
variabel terikatnya (faktor produktivitas kerja). Sedangkan sisanya sebesar 8.4%
dijelaskan oleh variabel-variabel bebas lain yang tidak diikutkan dalam penelitian ini.
IV.4.2.2 Hasil Uji Serempak (Uji F)
Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen diuji dengan tingkat
kepercayaan (confidence interval) 95 % atau α = 5 %.
Kriteria pengujian hipotesis untuk uji serempak (bersama-sama) dapat dilihat pada
Tabel IV.10.
Tabel IV.10 Hasil Uji Serempak (Uji F) Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 772.128 2 386.064 169.782 .000(a) Residual 70.490 31 2.274 Total 842.618 33
a Predictors: (Constant), Faktor lingkungan kerja, Faktor keselamatan dan kesehatan kerja /K3 b Dependent Variable: Faktor produktivitas kerja Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)
Berdasarkan Tabel IV.10 diperoleh nilai Fhitung (169.782) lebih besar
dibandingkan dengan nilai nilai Ftabel (3.31) dengan signifikansi α (0.000a) lebih kecil
dari alpa 5% (0.05). Hal ini mengidentifikasikan bahwa hasil penelitian Ho ditolak
dan sebaliknya Ha diterima. Dengan demikian secara serempak keselamatan dan
kesehatan kerja/K3 serta lingkungan kerja berpengaruh highly significant terhadap
produktivitas kerja karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
127
Perolehan adanya pengaruh dari keselamatan dan kesehatan kerja terhadap
produktivitas kerja karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa, hal ini menunjukkan
bahwa perlindungan terhadap kondisi fisik, mental dan stabilitas emosi serta
kesejahteraan fisik karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya serta lingkungan
kerja yang ada di sekitar karyawan pada saat bekerja baik yang berbentuk fisik
ataupun non fisik, langsung atau tidak langsung yang mempengaruhi karyawan dan
pekerjanya akan mempengaruhi produktivitas kerja karyawan.
Hasil Penelitian ini sejalan dengan teori yang dinyatakan oleh Sedarmayanti
(2004) menyatakan bahwa Produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh berbagai
faktor, antara lain: a) pendidikan; b) keterampilan; c) disiplin; d) sikap dan etika
kerja; e) motivasi; f) gizi dan kesehatan; g) tingkat penghasilan; h) jaminan sosial;
i) lingkungan dan iklim kerja; j) teknologi sasaran produksi; k) manajemen;
l) kesempatan kerja dan kesempatan berprestasi dan lain-lain.
IV.4.2.3 Hasil Uji Parsial (Uji T)
Uji pengaruh variabel terikat (dependen) dan variabel bebas (independen)
secara parsial dengan kriteria pengujiannya dapat dilihat pada Tabel IV.11.
Tabel IV.11 Hasil Uji Parsial (Uji T) Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta 1 (Constant) 3.544 1.732 2.046 .049 Faktor keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) .462 .059 .610 7.873 .000
Faktor lingkungan kerja .383 .072 .413 5.329 .000a Dependent Variable: Faktor produktivitas kerja Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
128
Berdasarkan Tabel IV.11, nilai thitung untuk variabel bebas keselamatan dan
kesehatan kerja/K3 (X1) sebesar 7.873 dengan sinifikansi 0.000 dan tingkat
kepercayaan 95% (α = 0.05) dan nilai thitung untuk variabel bebas lingkungan kerja
(X2) sebesar 5.329 dengan sinifikansi 0.000 dan tingkat kepercayaan 95% (α = 0.05)
maka nilai ttabel (0.05:31) = 1.70.
Maka hasil pengaruh parsial keselamatan dan kesehatan kerja/K3 (X1)
terhadap produktivitas kerja karyawan (Y) diperoleh dengan nilai thitung > ttabel yaitu
7.873 > 1.70. Dengan demikian Ho ditolak dan sebaliknya Ha diterima. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja/K3 berpengaruh high
significant terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa
Medan.
Perolehan atas pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja/K3 terhadap
produktivitas kerja karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan menunjukkan
bahwa keselamatan dan kesehatan kerja/K3 mempengaruhi hasil kerja karyawan
dalam melaksanakan pekerjaannya. Pengetahuan tentang keselamatan dan kesehatan
kerja, sasaran keselamatan dan kesehatan kerja, beban kerja yang diberikan, kapasitas
kerja, dan jaminan keselamatan dan kesehatan kerja, serta ketersediaan alat pelindung
diri yang diberikan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan mampu mendorong dan
menyalurkan perilaku/sikap dan tindak-tanduk dengan kemauan keras seorang
karyawan untuk berbuat dan bekerja lebih baik lagi dan semaksimal mungkin
sehingga meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
129
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa Faktor
kesehatan dan keselamatan kerja sangat mempengaruhi terbentuknya SDM yang
terampil, profesional dan berkualitas dari tenaga kerja itu sendiri. K3 tampil sebagai
upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit dan kecelakaan-kecelakaan akibat
kerja, pemeliharaan, dan peningkatan kesehatan, dan gizi tenaga kerja, perawatan dan
mempertinggi efisiensi dan daya produktivitas tenaga manusia, pemberantasan
kelelahan kerja dan penglipat ganda kegairahan serta kenikmatan kerja (BUMN
Online, 2006).
Kemudian pengaruh parsial variabel lingkungan kerja (X2) terhadap
produktivitas kerja karyawan (Y) diperoleh dengan nilai thitung > ttabel yaitu 5.329 >
1.70. Dengan demikian Ho ditolak dan sebaliknya Ha diterima. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh high significant terhadap
produktivitas kerja karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan.
Perolehan atas pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja
karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan menunjukkan bahwa lingkungan
kerja juga mempengaruhi hasil kerja karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya.
Penerangan, ruang gerak, pengaturan tempat kerja, perlengkapan kerja, suhu udara,
kebisingan dan getaran, radiasi, sikap, hubungan sesama karyawan dan kondisi mesin
yang aman dan nyaman memberikan semangat dalam bekerja, sehingga pelaksanaan
proses produksi di perusahaan akan berjalan dengan baik sehingga meningkkatkan
produktivitas kerja karyawan.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
130
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan Slemania (2008)
menyatakan bahwa Tinggi rendahnya produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh
semangat dan faktor kenyamanan kerja yang mana hal itu juga dipengaruhi oleh
faktor lingkungan kerja. Ketidaknyamanan saat bekerja merupakan kondisi yang
sangat tidak baik bagi tenaga kerja dalam beraktivitas, karena pekerja akan
melakukan aktivitasnya yang kurang optimal dan akan menyebabkan lingkungan
kerja yang tidak bersemangat dan membosankan, sebaliknya apabila kenyamanan
kerja tercipta saat pekerja melakukan aktivitasnya maka pekerja akan melakukan
aktivitasnya dengan optimal, dikarenakan kondisi lingkungan pekerjaan yang sangat
baik dan mendukung.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah faktor keselamatan dan kesehatan
kerja/K3 (X1) serta lingkungan kerja (X2) berpengaruh high significant terhadap
produktivitas kerja (Y) karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan.
Penjelasan dari hasil penelitian ini bahwa keselamatan dan kesehatan kerja di
PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan berjalan efektif dimana perusahaan selalu
memberikan informasi, pengetahuan dan penyuluhan mengenai keselamatan dan
kesehatan kerja kepada karyawannya. Penciptaan lingkungan kerja yang aman dan
nyaman pun telah diusahakan oleh PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan (hal ini
berdasarkan jawaban responden pada kuisioner penelitian yang diberikan). Kemudian
didukung dengan adanya Perjanjian Kerja Bersama PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa
Medan Cab. Deli Serdang-Medan dengan Federasi Serikat Pekerja Bab VIII Pasal 39
(Lampiran VIII). Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
131
IV.4.3 Hasil Uji Hipotesis Kedua
Hipotesis kedua menyatakan bahwa penerapan keselamatan dan kesehatan
kerja/K3 (variabel X) mempunyai hubungan dengan peranan pimpinan (variabel Y)
pada PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan dengan menggunakan korelasi Rank
Spearman yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel IV.12.
Tabel IV.12 Hasil Uji Korelasi Rank Spearman
Faktor penerapan K3
Faktor peranan pimpinan
Correlation Coefficient 1.000 .572**
Sig. (2-tailed) . .000Faktor penerapan K3
N 34 34Correlation Coefficient .572** 1.000Sig. (2-tailed) .000 .
Spearman's rho
Faktor peranan pimpinan
N 34 34** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)
Berdasarkan Tabel IV.12, diperoleh nilai koefisien korelasi Spearman
(rs) = 0,572 sehingga nilai statistik kritis Spearman (to) dapat dihitung, yaitu:
2s
so
r1
2-nrt−
=
( )
946,3t820,0236,3t
0,5721
2-34572,0t
o
o
2o
=
=
−=
Nilai statistik kritis Spearman (to) diperoleh sebesar 3,946.
Nilai tabel kritis Spearman (ρs) dengan taraf signifikansi (α) sebesar 5%, maka
ρs = t0.05:31 = 1.70 (dari tabel distribusi t). Oleh karena to > ρs yaitu 3.946 > 1.70, maka
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
132
Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
antara penerapan keselamatan dan kesehatan kerja/K3 (X) dengan peranan
pimpinan (Y).
Dari Tabel IV.12 diperoleh informasi nilai korelasi Spearman antara penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja/K3 (X) dengan peranan pimpinan (Y) sebesar 0.572.
Menurut Sugiono (2005) bahwa apabila nilai korelasi 0.40 sampai dengan 0.5999
maka menunjukkan adanya hubungan sedang (Tabel III.6). Korelasi Spearman yang
diperoleh sebesar 0.572 berarti terdapat hubungan korelasi sedang antara variabel X
(penerapan keselamatan dan kesehatan kerja/K3) dengan variabel Y (peranan
pimpinan) pada PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan.
Perolehan adanya pengaruh penerapan keselamatan dan kesehatan kerja/K3
dengan peranan pimpinan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan menunjukkan
bahwa penerapan keselamatan dan kesehatan kerja/K3 yang dilaksanakan dan
peranan pimpinan di dalam keselamatan dan kesehatan kerja ini sudah sangat baik.
Tetapi peranan pimpinan saja tidak cukup tanpa adanya peran serta karyawan dalam
mendukung pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja, karena kesadaran dan
kemauan keras karyawan untuk mewujudkannya merupakan kunci dalam
keberhasilan pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan Nasution (2005)
bahwa keselamatan kerja harus dimulai dari atas, menunjukkan betapa pentingnya
peranan pimpinan perusahaan bagi keberhasilan program keselamatan dan kesehatan
kerja. Ketua atau pengawas kelompok tenaga kerja, ahli keselamatan dan kesehatan Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
133
kerja tidak akan pernah berhasil menjalankan program keselamatan dan kesehatan
kerja, kalau pimpinan tidak ambil bagian dalam program keselamatan dan kesehatan
kerja. Tugas pimpinan adalah meningkatkan dan mempertahankan standar yang
tinggi untuk keselamatan dan kesehatan kerja guna mendukung lingkungan kerja dan
pengelolaan kerja dalam perusahaan.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
134
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
1. Secara serempak variabel keselamatan dan kesehatan kerja/K3 serta lingkungan
kerja berpengaruh highly significant terhadap produktivitas kerja karyawan pada
PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan. Secara parsial masing-masing variabel
yaitu keselamatan dan kesehatan kerja/K3 serta lingkungan kerja berpengaruh
high significant terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Sinar Sosro
Tanjung Morawa Medan.
2. Dengan Rank Spearman’s Korelation Test diketahui bahwa penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja/K3 mempunyai hubungan sedang dengan
peranan pimpinan pada PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan. Keberhasilan
penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di PT. Sinar Sosro Tanjung
Morawa Medan tidak terlepas dari peranan pimpinannya. Tetapi peranan
pimpinan juga tidak cukup dalam pencapaian keberhasilan penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja tanpa didukung oleh peran serta karyawannya.
V.2 Saran
1. PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan perlu memberikan perhatian lebih
terhadap Keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan kerja untuk
meningkatkan produktivitas kerja karyawannya.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
135
2. Pimpinan pada PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan perlu memprioritaskan
perhatiannya pada keselamatan dan kesehatan kerja dengan memberikan
informasi yang lebih banyak lagi tentang keselamatan dan kesehatan kerja,
penggunaan alat-alat keselamatan kerja, dan memberikan pelatihan mengenai
keselamatan dan kesehatan kerja. Memberikan pemahaman dan menumbuhkan
kesadaran bagi karyawan untuk berperan serta dalam pelaksanaan keselamatan
dan kesehatan kerja di dalam pelaksanaannya.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
136
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Anies. 2005. Penyakit Akibat Kerja. Cetakan Pertama. PT. Elex Media Komputindo: Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi
Revisi. Rineka Cipta : Jakarta. Carlaw, Malcolm., Peggy Carlaw, eds. 2003. Managing and Motivating Contact
Center Employees : Tools and Techniques for Inspiring outstanding performance from your Frontline Staff. The Mc. Graw-Hill Companies, Inc: New York.
Ghazali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro : Jakarta. Hariandja, Marihot Tua Efendi. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia:
Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian, dan Peningkatan Produktivitas Pegawai. Grasindo : Jakarta.
Hasibuan, Malayu S.P. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Pertama.
Bumi Aksara : Jakarta. Husni, Lalu. 2005. Hukum Ketenagakerjaan Indonesia. Edisi Revisi. Cetakan
Kelima. RajaGrafindo Persada : Jakarta. Ivancevich, John M. 2001. Human Resource Management. Eighth Edition. The Mc.
Graw-Hill Companies, Inc : New York. Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Kumpulan Makalah Seminar K3
RS. Persahabatan Tahun 2000&2001. 2006. UI-Press : Jakarta. Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi : Bagaimana
Meneliti & Menulis Tesis?. Erlangga : Jakarta Malthis, Robert. L., dan Jhon H. Jackson. 2003. Human Resource Management.
Tenth Edition. Thomson : United States of America. Mangkunegara, Anwar Prabu. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Rosda Karya : Bandung. Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
137
Nasution, Mulia. 2005. Manajemen Personalia : Aplikasi Dalam Perusahaan. Cetakan Kedua. Djambatan : Jakarta.
Ndraha, Taliziduhu. 2007. Pengantar Teori Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Rineka Cipta : Jakarta. Panggabean, Mutiara S. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Kedua.
Ghalia Indonesia : Jakarta. Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan Dari
Teori Ke Praktik. PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta. Sastradipoera, Komaruddin. 2002. Menejemen Sumber Daya Manusia : Suatu
Pendekatan Fungsi Operatif. Edisi 1. Kappa-Sigma : Bandung. Schuller, Randall., Jackson., and Susan E. 1996. Manajemen Sumber Daya Manusia
Menghadapi Abad ke-21. Jilid 2. Edisi keenam. Penterjemah : Erlangga: Jakarta.
Sedarmayanti. 2004. Pengembangan Kepribadian Pegawai. Cetakan Pertama.
Mandar Maju : Bandung. Siagian, Sondang P. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Cetakan Pertama.
Rineka Cipta : Jakarta. Singarimbun dan Effendi. 1995. Metode Penelitian Survei, Cetakan Kedua. Jakarta:
PT. Pustaka LP3ES Indonesia. Sugiono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kedelapan. CV. Alfabeta:
Bandung. Sumarsono, Sony. 2003. Ekonomi Manajemen Sumberdaya Manusia dan
Ketenagakerjaan. Cetakan Pertama. Graha Ilmu : Yogyakarta. Suma’mur. 1996. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Cetakan Ketigabelas.
PT. Toko Gunung Agung : Jakarta. Umar, Husein. 2005. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Cetakan
Ketujuh. PT. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta. Sulaiman, Wahid. 2005. Statistik Nonparametrik : Contoh Kasus Dan Pemecahannya
Dengan SPSS. Edisi Kedua. Andi : Yogyakarta Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
138
B. Bukan Buku Adnan, Zulkifli. 2008. Ruang Lingkup Kesehatan Kerja dan Peran Dokter Kesehatan
Kerja. Learning & sharing 2 HR com. Aris. 2007. Penegakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
<http://arialat.multiply.com/journal/item/6> Diakses 29 Juni 2008 BUMN Online, 2006. UTPK Belawan Pilot Project Pembangunan & Implementasi
SMK3 Di Lingkungan Pelabuhan 1. <http://members.bumn.go.id/pelabuhan I/news.html> Diakses 5 Juni 2008
Intanghina. 2008. Pengaruh Budaya Perusahaan dan Lingkungan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan. <http://Intanghina.wordpress.com/2008/04/28/pengaruh-budaya-perusahaan-danlingkungan-kerja-terhadapkinerjakaryawan/>
Iskandar, Rizal. 2008. Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Unit UTPK Belawan. Tesis. Universitas Sumatera Utara.
Khaerurahman, Riza. 2003. Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan. PT. Sinar Sosro Cabang Gresik. Tesis. Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Occupational safety and health. 2008. <http://en.wikipedia.org/wiki/occupational
safetyandhealth> Diakses 5 April 2008. Pikiran Rakyat On Line. 2007. Lima Orang Pekerja Meninggal Setiap Hari.
<http://www.ppk.lipi.go.id> Diakses 5 April 2008. Promosi Kesehatan di tempat kerja. 2007 <www.promosikesehatan.com>. Diakses
29 Mei 2008. Republika On Line. 2007. Disiplin Baru : Kesehatan dan Keselamatan kerja.
<http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=320289&kat_id=6&kat.idI=&kat-cu>. Diakses 17 Maret 2008.
Slemania. 2008. Analisis Faktor-Faktor Lingkungan Kerja Terhadap Kenyamanan
Kerja Karyawan di PT. Mebel Mulya Abadi Sukoharjo. Yusra, Dhoni. 2008. Pentingya Implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Dalam Perusahaan. <http://www.indonesia.ac.id/home/index>. Diakses 26 April 2008.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
n dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
139
LAMPIRAN I TABULASI JAWABAN RESPONDEN UNTUK UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamata
LAMPIRAN II
140
HASIL UJI VALIDITAS Faktor Keselamatan dan Kesehatan Kerja/K3
Faktor Lingkungan Kerja
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
141
Faktor Produktivitas Kerja
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
142
Faktor Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja/K3
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
143
Correlations
LAMPIRAN III
1.000 .498** .195 .228 .706**. .003 .151 .113 .000
30 30 30 30 30.498** 1.000 .369* .188 .661**.003 . .022 .159 .000
30 30 30 30 30
.195 .369* 1.000 .567** .774**
.151 .022 . .001 .000
30 30 30 30 30
.228 .188 .567** 1.000 .667**
.113 .159 .001 . .00030 30 30 30 30
.706** .661** .774** .667** 1.000
.000 .000 .000 .000 .30 30 30 30 30
Correlation CoefficientSig. (1-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (1-tailed)
N
Correlation CoefficientSig. (1-tailed)N
Correlation CoefficientSig. (1-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (1-tailed)N
Pelaksanaan komunikasiantar pimpinan dengankaryawan Kemampuan pimpinanmengkomunikasikanperaturan
Kemampuan pimpinanmengkomunikasikan visi,misi K3
Kemampuan pimpinanmengkomunikasikanTujuan K3
Kemampua Kemampuan pimpinan n pimpinanmengkomu mengkomuPelaksanaannikasikan nikasikankomunikasi Kemampua
Tujuan K3
visi, misi,antar n pimpinanK3 pimpinan mengkomu
dengan nikasikankaryawan peraturan Total
Spearman's rho
Total
Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).**.
Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).*.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
144
HASIL UJI RELIABILITAS
Warnings
The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated orused in the analysis.
Case Processing Summary
30 100.00 .0
30 100.0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Variabel Faktor Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Reliability Statistics
.930 12
Cronbach'sAlpha N of Items
Variabel Faktor Lingkungan Kerja
Reliability Statistics
.852 10
Cronbach'sAlpha N of Items
Variabel Faktor Produktivitas Kerja
Reliability Statistics
.920 9
Cronbach'sAlpha N of Items
Variabel Faktor Penerapan K3
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
145
Reliability Statistics
.634 4
Cronbach'sAlpha N of Items
Variabel Faktor Peranan Pimpinan
Reliability Statistics
.603 6
Cronbach'sAlpha N of Items
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh
LAMPIRAN IV
KARAKTERISTIK RESPONDEN
146
Pendidikan R
ES
PO
ND
EN
Jabatan Usia (Thn)
Jenjang Jurusan
Masa Kerja
(Thn)
1 Assistant Operator Produksi 24 SMK Teknik Industri 4 2 Petugas Selektor Produksi 24 SMK Otomotif 3 3 Operator Produksi 30 STM Otomotif 12 4 Petugas Selektor Produksi 27 SMK Otomotif 4 5 Operator Kitchen 29 STM Otomotif 8 6 Petugas Selektor Produksi 34 STM Tek. Peng. Logam 9 7 Petugas Selektor Produksi 27 SMU IPS 3 8 Operator Produksi 31 STM Listrik 12 9 Petugas Selektor Produksi 28 STM Perabot Kayu 4
10 Petugas Selektor Produksi 26 D1 Pertanian 3 11 Operator Produksi 38 SMU IPS 18 12 Assistant Operator Produksi 25 SMU IPA 4 13 Operator Produksi 38 STM Listrik 9 14 Assistant Operator Produksi 39 SMP - 17 15 Cleaner 23 SMU IPS 3 16 Petugas Selektor Produksi 24 STM Mesin Produksi 7 17 Petugas Selektor Produksi 29 STM Otomotif 8 18 Assistant Operator Produksi 32 STM Tek. Peng. Logam 6 19 Operator Produksi 32 STM Otomotif 11 20 Assistant Operator Produksi 30 STM Bangunan 8 21 Petugas Selektor Produksi 27 STM Elektronika 8 22 Operator Produksi 31 STM Mesin Produksi 11 23 Operator Forklift 39 STM Tek. Peng. Logam 7 24 Petugas Selektor Produksi 25 SMU IPA 4 25 Operator Produksi 26 D3 Teknik Mesin 3 26 Operator Kitchen 24 SMK Teknik Mekanik 6 27 Petugas Selektor Produksi 30 STM Listrik 5 28 Operator Water treatment 29 SMA IPS 9 29 Assistant Operator Produksi 34 SMA IPS 9 30 Kepala Regu Kitchen 31 SMA IPS 10 31 Petugas Selektor Produksi 23 STM Otomotif 4 32 Petugas Selektor Produksi 23 STM Otomotif 4 33 Assistant Operator Kitchen 32 STM Otomotif 11 34 Petugas Selektor Produksi 30 STM Teknik Mekanik 8
LAMPIRAN V TABULASI JAWABAN RESPONDEN
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
147
LAMPIRAN VI HASIL TANGGAPAN RESPONDEN
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
148
Pemahaman K3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Memahami 15 44.1 44.1 44.1 Kurang memahami 16 47.1 47.1 91.2 Tidak memahami sama sekali 3 8.8 8.8 100.0 Total 34 100.0 100.0
Keefektifan pelaksanaan K3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Efektif 14 41.2 41.2 41.2 Kurang Efektif 13 38.2 38.2 79.4 Tidak Efektif sama sekali 7 20.6 20.6 100.0 Total 34 100.0 100.0
Jlh. Kecelakaan kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat banyak sekali 17 50.0 50.0 50.0 Banyak sekali 15 44.1 44.1 94.1 Banyak 1 2.9 2.9 97.1 Sangat sedikit 1 2.9 2.9 100.0 Total 34 100.0 100.0
Beban Kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat sesuai 1 2.9 2.9 2.9 sesuai 20 58.8 58.8 61.8 Kurang sesuai 11 32.4 32.4 94.1 Tidak sesuai sama sekali 2 5.9 5.9 100.0 Total 34 100.0 100.0
Kapasitas Kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat peduli 3 8.8 8.8 8.8 peduli 14 41.2 41.2 50.0 Kurang peduli 11 32.4 32.4 82.4 Tidak peduli sama sekali 6 17.6 17.6 100.0 Total 34 100.0 100.0
Kepuasan atas prosedur pelayanan kesehatan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat puas 5 14.7 14.7 14.7 puas 19 55.9 55.9 70.6 Kurang puas 9 26.5 26.5 97.1 Tidak puas sama sekali 1 2.9 2.9 100.0 Total 34 100.0 100.0
Kepuasan atas pelayanan kesehatan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat puas 9 26.5 26.5 26.5 puas 16 47.1 47.1 73.5 Kurang puas 8 23.5 23.5 97.1 Tidak puas sama sekali 1 2.9 2.9 100.0 Total 34 100.0 100.0
Kepuasan tindakan pencegahan penyakit dan kecelakaan akibat kerja Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat puas 3 8.8 8.8 8.8 puas 17 50.0 50.0 58.8 Kurang puas 11 32.4 32.4 91.2
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
149
Tidak puas sama sekali 3 8.8 8.8 100.0 Total 34 100.0 100.0
Kepuasan tindakan perawatan dan penyembuhan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat puas 7 20.6 20.6 20.6 puas 15 44.1 44.1 64.7 Kurang puas 10 29.4 29.4 94.1 Tidak puas sama sekali 2 5.9 5.9 100.0 Total 34 100.0 100.0
Kelengkapan peralatan K3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat lengkap sekali 1 2.9 2.9 2.9 Sangat lengkap 3 8.8 8.8 11.8 lengkap 17 50.0 50.0 61.8 Kurang lengkap 7 20.6 20.6 82.4 Tidak lengkap sama sekali 6 17.6 17.6 100.0 Total 34 100.0 100.0
Pemahaman penggunaan alat keselamatan kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Memahami 19 55.9 55.9 55.9 Kurang memahami 10 29.4 29.4 85.3 Tidak memahami sama sekali 5 14.7 14.7 100.0 Total 34 100.0 100.0
Keamanan yang dirasakan saat bekerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat aman 4 11.8 11.8 11.8 aman 16 47.1 47.1 58.8 Kurang aman 11 32.4 32.4 91.2 Tidak aman sama sekali 3 8.8 8.8 100.0 Total 34 100.0 100.0
Kondisi penerangan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Baik 11 32.4 32.4 32.4 Kurang baik 14 41.2 41.2 73.5 Tidak baik sama sekali 9 26.5 26.5 100.0 Total 34 100.0 100.0
Kesesuaian ruang gerak
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat sesuai 4 11.8 11.8 11.8 sesuai 12 35.3 35.3 47.1 Kurang sesuai 15 44.1 44.1 91.2 Tidak sesuai sama sekali 3 8.8 8.8 100.0 Total 34 100.0 100.0
Kesesuaian tata letak peralatan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat sesuai 2 5.9 5.9 5.9 sesuai 16 47.1 47.1 52.9 Kurang sesuai 12 35.3 35.3 88.2 Tidak sesuai sama sekali 4 11.8 11.8 100.0 Total 34 100.0 100.0
persediaan perlengkapan kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat lengkap 4 11.8 11.8 11.8 lengkap 15 44.1 44.1 55.9 Kurang lengkap 11 32.4 32.4 88.2 Tidak lengkap sama sekali 4 11.8 11.8 100.0 Total 34 100.0 100.0
Kondisi suhu udara Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat baik sekali 1 2.9 2.9 2.9 Sangat baik 15 44.1 44.1 47.1
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
150
Baik 15 44.1 44.1 91.2 Kurang baik 2 5.9 5.9 97.1 Tidak baik sama sekali 1 2.9 2.9 100.0 Total 34 100.0 100.0
Pengaruh kebisingan dan getaran
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat berpengaruh 4 11.8 11.8 11.8 berpengaruh 15 44.1 44.1 55.9 Kurang berpengaruh 11 32.4 32.4 88.2 Tidak berpengaruh sama sekali 4 11.8 11.8 100.0 Total 34 100.0 100.0
Pengaruh radiasi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat berpengaruh sekali 5 14.7 14.7 14.7 Sangat berpengaruh 10 29.4 29.4 44.1 berpengaruh 15 44.1 44.1 88.2 Kurang berpengaruh 4 11.8 11.8 100.0 Total 34 100.0 100.0
Kepedulian dalam menghindari kecelakaan kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat peduli 1 2.9 2.9 2.9 peduli 10 29.4 29.4 32.4 Kurang peduli 18 52.9 52.9 85.3 Tidak peduli sama sekali 5 14.7 14.7 100.0 Total 34 100.0 100.0
Pelaksanaan komunikasi antar karyawan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat terlaksana 1 2.9 2.9 2.9 terlaksana 16 47.1 47.1 50.0 Kurang terlaksana 9 26.5 26.5 76.5 Tidak terlaksana sama sekali 8 23.5 23.5 100.0 Total 34 100.0 100.0
Kondisi mesin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat baik 1 2.9 2.9 2.9 Baik 18 52.9 52.9 55.9 Kurang baik 11 32.4 32.4 88.2 Tidak baik sama sekali 4 11.8 11.8 100.0 Total 34 100.0 100.0
Kepuasan atas hasil kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat puas 2 5.9 5.9 5.9 Puas 18 52.9 52.9 58.8 Kurang puas 8 23.5 23.5 82.4 Tidak puas sama sekali 6 17.6 17.6 100.0 Total 34 100.0 100.0
Ketepatan menghasilkan jumlah output
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat sering 1 2.9 2.9 2.9 Sering 15 44.1 44.1 47.1 Jarang 8 23.5 23.5 70.6 Sangat jarang sekali 10 29.4 29.4 100.0 Total 34 100.0 100.0
Ketepatan waktu menghasilkan produk Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat sering 1 2.9 2.9 2.9 Sering 11 32.4 32.4 35.3
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
151
Jarang 16 47.1 47.1 82.4 Sangat jarang sekali 6 17.6 17.6 100.0 Total 34 100.0 100.0
Ketelitian
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid teliti 12 35.3 35.3 35.3 Kurang teliti 12 35.3 35.3 70.6 Tidak teliti sama sekali 10 29.4 29.4 100.0 Total 34 100.0 100.0
Kemampuan untuk tidak melakukan banyak kesalahan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid mampu 15 44.1 44.1 44.1 Kurang mampu 11 32.4 32.4 76.5 Tidak mampu sama sekali 8 23.5 23.5 100.0 Total 34 100.0 100.0
Pemanfaatan waktu
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid memanfaatkan 12 35.3 35.3 35.3 Kurang memanfaatkan 14 41.2 41.2 76.5 Tidak memanfaatkan sama sekali 8 23.5 23.5 100.0 Total 34 100.0 100.0
Penyelesaian pekerjaan di luar jam kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Bersedia 9 26.5 26.5 26.5 Kurang bersedia 15 44.1 44.1 70.6 Tidak bersedia sama sekali 10 29.4 29.4 100.0 Total 34 100.0 100.0
Kesediaan masuk dan keluar kerja tepat waktu
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid bersedia 7 20.6 20.6 20.6 Kurang bersedia 16 47.1 47.1 67.6 Tidak bersedia sama sekali 11 32.4 32.4 100.0 Total 34 100.0 100.0
Kesediaan untuk tidak absen
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat bersediasekali 1 2.9 2.9 2.9 Bersedia 10 29.4 29.4 32.4 Kurang bersedia 15 44.1 44.1 76.5 Tidak bersedia ama sekali 8 23.5 23.5 100.0 Total 34 100.0 100.0
Pelaksanaan komunikasi antar pimpinan dengan karyawan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat terlaksana 2 5.9 5.9 5.9 terlaksana 19 55.9 55.9 61.8 Kurang terlaksana 9 26.5 26.5 88.2 Tidak terlaksana sama sekali 4 11.8 11.8 100.0 Total 34 100.0 100.0
Kemampuan pimpinan mengkomunikasikan peraturan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid mampu 20 58.8 58.8 58.8 Kurang mampu 14 41.2 41.2 100.0 Total 34 100.0 100.0
Kemampuan pimpinan mengkomunikasikan visi, misi k3 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat mampu sekali 2 5.9 5.9 5.9 Sangat mampu 4 11.8 11.8 17.6
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
an dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
152
mampu 12 35.3 35.3 52.9 Kurang mampu 14 41.2 41.2 94.1 Tidak mampu sama sekali 2 5.9 5.9 100.0 Total 34 100.0 100.0
Kemampuan pimpinan mengkomunikasikan tujuan k3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat mampu sekali 1 2.9 2.9 2.9 Sangat mampu 2 5.9 5.9 8.8 mampu 16 47.1 47.1 55.9 Kurang mampu 15 44.1 44.1 100.0 Total 34 100.0 100.0
Kemampuan pimpinan menetapkan K3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat mampu 8 23.5 23.5 23.5 Mampu 16 47.1 47.1 70.6 Kurang mampu 10 29.4 29.4 100.0 Total 34 100.0 100.0
Kemampuan pimpinan meninjau K3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat mampu sekali 1 2.9 2.9 2.9 Sangat mampu 14 41.2 41.2 44.1 Mampu 14 41.2 41.2 85.3 Kurang mampu 5 14.7 14.7 100.0 Total 34 100.0 100.0
Kemampuan pimpinan menetapkan kebijakan menciptakan ling. kerja yang sehat dan aman
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat mampu sekali 1 2.9 2.9 2.9 Sangat mampu 8 23.5 23.5 26.5 Mampu 16 47.1 47.1 73.5 Kurang mampu 9 26.5 26.5 100.0 Total 34 100.0 100.0
Kemampuan pimpinan memberi sanksi kepada karyawan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat mampu 2 5.9 5.9 5.9 Mampu 15 44.1 44.1 50.0 Kurang mampu 16 47.1 47.1 97.1 Tidak mampu sama sekali 1 2.9 2.9 100.0 Total 34 100.0 100.0
Kepentingan memberi penghargaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat penting 8 23.5 23.5 23.5 penting 18 52.9 52.9 76.5 Kurang penting 7 20.6 20.6 97.1 Tidak penting sama sekali 1 2.9 2.9 100.0 Total 34 100.0 100.0
Tingkat pembinaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat membina 6 17.6 17.6 17.6 Membina 16 47.1 47.1 64.7 Kurang membina 11 32.4 32.4 97.1 Tidak membina sama sekali 1 2.9 2.9 100.0 Total 34 100.0 100.0
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamat
LAMPIRAN VII
153
DATA KECELAKAAN KERJA PT. SINAR SOSRO TANJUNG MORAWA MEDAN TAHUN 2005‐2007
Tabel Data Kecelakaan Kerja PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan Tahun 2005
TANGGAL TEMPATJanuari Op. Washer Prod. & PEM 03-01-05 Ruang Produksi 1 Mata kemasukan pecahan botol kaca halus. Februari Selektor Prod. & PEM 18-02-05 Ruang Produksi 1 Kaki luka memar akibat terjepit palet. Maret - - - - - -April Selektor Prod. & PEM 11-04-05 Ruang Produksi 1 Kepala memar akibat terbentur plat stainless steel support conveyerMei Pet. GD. PI PB/PI 07-04-05 Gudang 1 Kaki memar dan retak akibat terjepit hand palletJuni - - - - - -Juli MT Prod. & PEM 19-07-05 Ruang Produksi 1 Kepala luka sobek, akibat terbentur plat stainless steel Support conveyerAgustus - - - - - -September Cleaner Prod. & PEM 27-09-05 Lingkungan Pabrik 1 Kaki luka akibat terlindas roda hand palletOktober - - - - - -Nopember Spv. Produksi Prod. & PEM 20-11-2005 Gudang 1 Kepala terbentur garpu forkliftDesember 1. Spv. Produksi 1. Prod. & PEM 1. 20-12-2005 1. Gudang 1. Kepala terbentur garpu forklift
2. Selektor 2. PB/PI 2. 30-12-2005 2. Lingkungan Pabrik 2. Kaki luka terinjak paku
KETERANGAN
Total 9
2
BULAN JABATAN BAGIAN KECELAKAAN KERJA JLH
Tabel Data Kecelakaan Kerja PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan Tahun 2006
TANGGAL TEMPATJanuari 1. Selektor 1. Gudang 1. 03-01-06 1. Lingkungan Pabrik 1. Kaki luka sobek terkena pecahan botol
2. Operator 2. Prod. & PEM 2. 12-01-06 2. Lingkungan Pabrik 2. Jari tangan luka akibat terjepit motor conveyorFebruari 1. Selektor 1. Produksi 1. 13-02-06 1. Ruang Produksi 1. Jari tangan luka sobek akibat terkena botol pecah
2. Selektor 2. Gudang 2. 18-02-06 2. Teras Gudang 2. Kaki luka terinjak paku3. Ass. Operator 3. Prod. & PEM 3. 21-02-06 3. Lingkungan Pabrik 3. Dahi luka sobek terkena pecahan botol4. Selektor 4. Prod. & PEM 4. 27-02-06 4. Ruang Produksi 4. Jari tangan luka sobek akibat terkena botol pecah
Maret Operator Prod 15-03-06 Ruang Kerja Jari tangan sobek terkena serpihan dinding kacaApril - - - - - -Mei Ast. Op. BW Prod. & PEM 06-05-06 Ruang Produksi Pergelangan tangan luka sobek tertimpa ujung poketJuni 1. Selektor 1. AMDK 1. 05-06-06 1. Ruang Produksi 1. Kaki memar terlindas hand pallet
2. Elektrik PEM 2. Prod. & PEM 2. 07-06-06 2. Ruang Produksi 2. Hidung Luka dalam akibat tertimpa krat TBS 3. ST 3. Prod. & PEM 3. 25-06-06 3. Lingkungan Pabrik 3. Kaki luka sobek terkena pecahan botol
Juli 1. Cleaner 1. Prod. & PEM 1. 20-07-06 1. Ruang Produksi 1. Jari tangan luka sobek terjepit mesin filling 2. Operator 2. Prod. & PEM 2. 24-07-06 2. Lingkungan Pabrik 2. Telapak tangan luka lecet karena terjatuh dari sepeda motor
Agustus 1. Selektor 1. Prod. & PEM 1. 18-08-06 1. Ruang Produksi 1. Bibir luka sobek terkena pukul kunci pipa2. Ast. Op 2. Prod. & PEM 2. 26-08-06 2. Ruang Produksi 2. Seluruh wajah luka bakar karena tersiraam air panas yang tumpah
September 1. Operator 1. Prod. & PEM 1. 03-09-06 1. Ruang Produksi 1. Bola mata terkena serpihan mesin gerenda 2. Operator 2. QC 2. 20-09-06 2. Ruang Produksi 2. Pergelangan tangan luka sobek terkena seng3. Selektor 3. QC 3. 28-09-06 3. Ruang Produksi 3. Kaki memar terlindas roda ban forklift4. Operator 4. Prod. & PEM 4. 30-09-06 4. Ruang Produksi 4. Punggung badan cedera tertimpa trakker reducer yang jatuh
Oktober Op. Kitchen Prod. & PEM 14-10-06 Ruang Produksi 1 Wajah dan mata tersiram air panas Nopember - - - - - -Desember Operator Prod. & PEM 19-12-06 Ruang Kitchen 1 Tangan luka sobek akibat terjatuh dari tangga
BULAN JABATAN BAGIAN KECELAKAAN KERJA JLH KETERANGAN
2
4
3
2
2
4
Total 19
Tabel Data Kecelakaan Kerja PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan Tahun 2007
TANGGAL TEMPATJanuari - - - - - -Februari Pet. Sortir PB/PI 02-02-07 Lingkungan Pabrik 1 Jari dan kepala luka akibat tertimpa pintu besi truk Maret 1. Ast. Operator 1. Produksi 1. 15-03-07 1. Ruang Produksi 1. jari Luka dan memar akibat tertimpa besi
2. Pet. Sortir 2. PB/PI 2. 15-03-07 2. Lingkungan Pabrik 2. Jari luka sobek terkena pagar sengApril - - - - - -Mei - - - - - -Juni 1. Ast. Operator 1. P & M 1. 03-06-07 1. Lingkungan Pabrik 1. Jari luka karena terjepit infeed pusher bottle washer
2. Ast. Operator 2. P & M 1. 11-06-07 2. Lingkungan Pabrik 2. Jari luka karena terjepit infeed pusher bottle washerJuli Op. Decrater P & M 21-07-07 Lingkungan Pabrik Jari luka sobek terkena pecahan botolAgustus 1. Selektor 1. P & M 1. 16-08-07 1. Lingkungan Pabrik 1. Kaki terkena percikan air panas
2. Operator 2. P & M 2. 20-08-07 2. Lingkungan Pabrik 2. Tangan terjepit Infeed Pusher.September - - - - - -Oktober - - - - - -Nopember - - - - - -Desember - - - - - -
Total 7
2
2
2
BULAN JABATAN BAGIAN KECELAKAAN KERJA JLH KETERANGAN
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
LAMPIRAN VIII
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008 USU Repository © 2008
154
PERJANJIAN KERJA SAMA PT. SINAR SOSRO CAB. DELI SERDANG‐MEDAN DENGAN FEDERASI SERIKAT PEKERJA