analisis pengaruh industri pariwisata terhadap …eprints.ums.ac.id/76226/12/naskah...

26
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI PARIWISATA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DITINJAU DARI PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2011-2017 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Twinning Program Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Fakultas Agama Islam Oleh : YUSI ANGGRAINI B300152076 / I000152076 PROGRAM STUDI TWINNING FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS DAN FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

Upload: others

Post on 04-Mar-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGARUH INDUSTRI PARIWISATA TERHADAP …eprints.ums.ac.id/76226/12/Naskah Publikasi.pdfbalasan yang setimpal sesuai dengan amal atau kinerja. Maka dengan adanya potensi yang

ANALISIS PENGARUH INDUSTRI PARIWISATA TERHADAP

PENYERAPAN TENAGA KERJA DITINJAU DARI PERSPEKTIF

EKONOMI ISLAM DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA

YOGYAKARTA TAHUN 2011-2017

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada

Jurusan Twinning Program Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Fakultas Agama

Islam

Oleh :

YUSI ANGGRAINI

B300152076 / I000152076

PROGRAM STUDI TWINNING

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS DAN FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

Page 2: ANALISIS PENGARUH INDUSTRI PARIWISATA TERHADAP …eprints.ums.ac.id/76226/12/Naskah Publikasi.pdfbalasan yang setimpal sesuai dengan amal atau kinerja. Maka dengan adanya potensi yang

i

Page 3: ANALISIS PENGARUH INDUSTRI PARIWISATA TERHADAP …eprints.ums.ac.id/76226/12/Naskah Publikasi.pdfbalasan yang setimpal sesuai dengan amal atau kinerja. Maka dengan adanya potensi yang

ii

Page 4: ANALISIS PENGARUH INDUSTRI PARIWISATA TERHADAP …eprints.ums.ac.id/76226/12/Naskah Publikasi.pdfbalasan yang setimpal sesuai dengan amal atau kinerja. Maka dengan adanya potensi yang

iii

Page 5: ANALISIS PENGARUH INDUSTRI PARIWISATA TERHADAP …eprints.ums.ac.id/76226/12/Naskah Publikasi.pdfbalasan yang setimpal sesuai dengan amal atau kinerja. Maka dengan adanya potensi yang

1

ANALISIS PENGARUH INDUSTRI PARIWISATA TERHADAP

PENYERAPAN TENAGA KERJA DITINJAU DARI PERSPEKTIF

EKONOMI ISLAM DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA

YOGYAKARTA TAHUN 2011-2017

Abstrak

Industri pariwisata merupakan salah satu pendorong yang banyak berkontribusi

langsung untuk membangun suatu daerah. Jika pariwisata selalu ditingkatkan

dan dikembangkan maka akan memberikan lapangan kerja yang besar sehingga

meningkatkan penyerapan tenaga kerja di suatu daerah. Dalam Agama Islam

kita diajarkan untuk bekerja dan memproduksi karena Allah akan memberikan

balasan yang setimpal sesuai dengan amal atau kinerja. Maka dengan adanya

potensi yang besar dapat menjadikan peluang dengan industri pariwisata

terhadap pengembangan pariwisata yang akan berimbas untuk penyerapan

tenaga kerja di sektor industri pariwisata dan membuat pertumbuhan ekonomi

meningkat. Populasi dalam penelitian ini adalah tenaga kerja sektor pariwisata.

Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder berupa data panel, dimana pada

Tahun 2011-2017 dari 4 Kabupaten dan 1 Kota. Untuk alat analisis dalam

penelitian ini menggunakan metode analisis Data Panel, untuk menganalisis

Signifikansi antara Tenaga Kerja, Biro Perjalanan Wisata, Hotel dan Restoran.

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa hanya variabel Biro Perjalanan

Wisata dan Hotel mempunyai pengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga

kerja sektor pariwisata, sedangkan untuk variabel restoran tidak memiliki

pengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja sektor pariwisata ini

dikarenakan adanya upah yang ditetapkan diatas rata-rata maka pengusaha

memilih mengelola restoran sendiri.

Kata Kunci : jumlah hotel dan restauran, jumlah obyek wisata, jumlah

wisatawan, penyerapan tenaga kerja, industri pariwisata.

Abstract

The tourism industry is one of the many supporting sectors that contribute

directly to the development of a region. If tourism is always improved and

developed it will provide the job opportunities so it will absorb a lot of labor in

that area. In Islamic religion we taught to work and produce because of Allah

will give us an equal prize in accordance with our work or our performance. So,

with great potential can make opportunities with tourism industry towards

tourism development that will have an impact for absorb a lot of labor in the

tourism industry sector and making economic growth increases. The population

Page 6: ANALISIS PENGARUH INDUSTRI PARIWISATA TERHADAP …eprints.ums.ac.id/76226/12/Naskah Publikasi.pdfbalasan yang setimpal sesuai dengan amal atau kinerja. Maka dengan adanya potensi yang

2

in this study was the tourism sector’s labors. This research use secondary data

and panel data analysis which is processed using random effect model (REM).

The results shows that partially the number of hotels and travel agency have

positive and signifiant effect on job opportunity at tourism setor in Province

Daerah Istimewa Yogyakarta from 2011-2017. Beside that the number of

restaurant has insignifiant effect on job opportunity at tourism setor in Province

Daerah Istimewa Yogyakarta from 2011-2017 because the government set the

wage over average.

Key words : labors, job opportunities, travel agency, hotel and restaurant,

growth economic.

1. PENDAHULUAN

Di Indonesia pembangunan digunakan sebagai target pertumbuhan ekonomi yang harus

dicapai. Indonesia yang menjadi negara berkembang sering mengalami kesulitan

ekonomi yang diakibatkan oleh ekspor non-migas yang menurun, impor yang naik dan

pembangunan ekonomi yang timpang.

Menurut Arsyad (1999) pembangunan ekonomi ialah suatu proses yang

menyebabkan kenaikan pendapatan riil per kapita penduduk suatu negara dalam jangka

panjang yang disertai oleh perbaikan sistem kelembagaan.

Menurut Syarifudin (2017) Ibnu Qayyim menjelaskan bahwa tujuan hukum islam

untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yaitu mencapai maslahah (kesejahteraan) di

dunia maupun di akhirat. Para ulama menyepakati bahwa indikator-indikator

pembangunan yang didasarkan kepada dari pemikiran Al-Ghazali tentang maqasid

syari’ah pada tingkatan pertama disebut dengan al-dharuriyat al-khams dimana dilihat

dari :

Ad-din (kemaslahatan keyakinan agama) hal ini mencakup pokok ibadah, bahwa

semua manusia berhak memeluk dan meyakini agama tertentu tanpa boleh diganggu

gugat oleh orang lain. Hal ini juga memberikan garansi kebebasan beragama bagi setiap

orang termasuk kebebasan untuk tidak memeluk agama.

Page 7: ANALISIS PENGARUH INDUSTRI PARIWISATA TERHADAP …eprints.ums.ac.id/76226/12/Naskah Publikasi.pdfbalasan yang setimpal sesuai dengan amal atau kinerja. Maka dengan adanya potensi yang

3

An-Nafs (kemaslahatan jiwa) hal ini mencakup terpenuhinya kebutuhan dasar.

Menurut Afar meliputi sembilan bidang pokok yaitu makanan, pakaian, rumah,

perlengkapan untuk badan, pemeliharaan kesehatan, transportasi, keamanan, pekerjaan,

dan lingkungan sosial seperti lembaga panti asuhan, panti jompo dan sebagainya.

Al-Aql (kemaslahatan akal) hal ini mencakup tentang daya pikir sebagai pusat

kendali organ tubuh, harus adanya pemeliharaan akal yaitu dengan pendidikan,

penerangan dan kebudayaan, pengembangan ilmu modern dan lain-lain.

An-Nasl (kemaslahatan keturunan) hal ini merupakan karunia yang teramat mulia

dan indah sebagai amanat dari Allah Swt. Keturunan yang baik akan terlahir dari

keturunan yang baik pula. Dengan begitu agar keturunan dan keluarga tetap baik, maka

pastikan kehadiran keturunan dengan cara-cara yang baik dan benar menurut ajaran

Islam.

Tahfidz Al-mal (kemaslahatan harta) hal ini memberikan hak kepada seseorang untuk

memiliki kekayaan harta benda, dan melarang seseorang untuk merebutnya, seperti

mencuri, korupsi, dan semacamnya. Pengambil alihan harta individu hanya bisa

dilakukan dengan alasan yang sah dan memeroleh legalitas dari penguasa formal (ulil

amri).

Menurut Khurshid Ahmad (2017) meletakkan empat dasar-dasar filosofi

pembangunan yang diturunkan dari ajaran Islam, yaitu: Tauhîd, yang meletakkan dasar-

dasar hubungan antara Allah-manusia dan manusia dengan sesamanya. Rubûbiyyah,

yang menyatakan dasar-dasar hukum Allah untuk selanjutnya mengatur model

pembangunan yang bernafaskan Islam. Khalîfah, yang menjelaskan status dan peran

manusia sebagai wakil Allah di muka bumi. Pertanggungjawaban ini menyangkut

manusia sebagai Muslim maupun sebagai anggota dari umat manusia. Dari konsep ini

lahir pengertian tentang perwalian, moral, politik, serta prinsip-prinsip organisasi sosial

lainnya. Tazkiyyah, misi utama utusan Allah adalah menyucikan manusia dalam

hubungannya dengan Allah, sesamanya, alam lingkungannya, masyarakat dan negara.

Page 8: ANALISIS PENGARUH INDUSTRI PARIWISATA TERHADAP …eprints.ums.ac.id/76226/12/Naskah Publikasi.pdfbalasan yang setimpal sesuai dengan amal atau kinerja. Maka dengan adanya potensi yang

4

Dalam mengatasi masalah perekonomian, salah satunya dapat di atasi dengan industri

pariwisata karena industri pariwisata dapat menciptakan lapangan tenaga kerja baru

yang memberikan lebih banyak peluang ekonomi.

Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, tenaga

kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang

dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat.

Indikator penting lainnya yang dapat dilihat adalah pengukuran perubahan struktur

ekonomi dalam distribusi kesempatan kerja menurut sektor. Pariwisata merupakan

sektor yang ikut berperan penting dalam usaha peningkatan pendapatan serta

petumbuhan ekonomi disuatu daerah.

Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai

salah satu sumber pendapatan daerah. Usaha memperbesar pendapatan asli daerah

diprogramkan melalui pengembangan dan pendayagunaan sumber daya dan potensi

pariwisata daerah yang diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan

ekonomi (Widiastuti, 2013).

Pengembangan sektor pariwisata merangsang pertumbuhan ekonomi baik di tingkat

nasional maupun lokal, hal ini mendorong pertumbuhan sektor pertanian, industri dan

jasa (Yamakawa, 2007).

Di Yogyakarta sektor pariwisata merupakan sektor unggulan dengan

menyumbangkan ke PDRB sebesar 34% sehingga pertumbuhan ekonomi di Provinsi

Yogyakarta secara keseluruhan sebesar 4,8% hingga 4,9%. (BPS Yogyakarta)

Dengan kata lain, sektor pariwisata dapat meningkatkan pendapatan daerah maupun

pendapatan nasional yang dapat menunjang pertumbuhan ekonomi. Kontribusi total

sektor pariwisata di DIY mampu meningkat secara langsung terhadap sektor hotel dan

restoran sebesar 10,3 persen atau mencapai Rp 6,8 triliun (BPS Yogyakarta).

Page 9: ANALISIS PENGARUH INDUSTRI PARIWISATA TERHADAP …eprints.ums.ac.id/76226/12/Naskah Publikasi.pdfbalasan yang setimpal sesuai dengan amal atau kinerja. Maka dengan adanya potensi yang

5

Gambar 1. Grafik Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja di Sektor Pariwisata

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2011-2017

Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Yogyakarta

Keberhasilan pengembangan sektor kepariwisataan, berarti akan meningkatkan

perannya dalam penerimaan daerah, dimana kepariwisataan merupakan komponen

utamanya dengan memperhatikan juga faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti

jumlah objek wisata yang ditawarkan, jumlah wisatawan yang berkunjung baik domestik

maupun internasional, jumlah hotel dan akomodasi lainnya, dan juga lamanya

wisatawan berkunjung ke daerah tersebut.

Sebagai industri padat karya, pariwisata menyediakan berbagai macam pekerjaan,

sehingga dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak guna menunjang keberhasilan

industri pariwisata itu sendiri (Kibara et al, 2012).

Berdasarkan grafik 1. perkembangan jumlah tenaga kerja dari tahun 2011-2017 pada

provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami fluktuasi. Setiap provinsi dapat

dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu: Provinsi yang secara konsisten

mempunyai travel balance positif seperti Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Tengah,

DI Yogyakarta, dan Bali, artinya jumlah wisata nusantara yang berkunjung ke provinsi

0

200000

400000

600000

800000

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja di

Sektor Pariwisata Provinsi DIY Tahun 2011-

2017

Page 10: ANALISIS PENGARUH INDUSTRI PARIWISATA TERHADAP …eprints.ums.ac.id/76226/12/Naskah Publikasi.pdfbalasan yang setimpal sesuai dengan amal atau kinerja. Maka dengan adanya potensi yang

6

ini lebih tinggi dari jumlah wisata nusantara yang berasal dari provinsi bersangkutan.

Provinsi yang mempunyai travel balance negatif seperti Sumatera Barat dan beberapa

provinsi di Indonesia Timur, artinya jumlah wisata nusantara yang berkunjung ke

provinsi ini lebih rendah dari jumlah wisata nusantara yang berasal dari provinsi

bersangkutan, dan Provinsi yang mempunyai travel balance tidak tetap, seperti DKI

Jakarta dan Sulawesi Selatan.

Dari kategori tersebut, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu

provinsi yang secara konsisten memiliki travel balance dimana terdapat banyak macam

jenis wisata wisata peninggalan sejarah, objek wisata alam, objek wisata religius dan

objek wisata buatan. Dengan berkembangnya wisata Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta yang terus meningkat, maka harus diimbangi dengan penyediaan kamar

hotel maupun akomodasi lainnya.

Selain akomodasi, biro perjalanan wisata juga sangat diperlukan dalam penunjang

sektor ekonomi yang memudahkan seseorang atau sekelompok orang untuk berwisata.

Maka dari itu, hotel dan biro perjalanan wisata memiliki peran sangat penting dalam

perkembangan pariwisata di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Melihat dari perkembangan sektor pariwisata di Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta saat ini diperlukan penelitian “Analisis Pengaruh Industri Pariwisata

Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Ditinjau Dari Perspektif Ekonomi Islam Di

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2011-2017” karena apabila penyerapan

tenaga kerja tidak berkembang dapat berimbas pada industri pariwisata seperti hotel,

biro perjalanan wisata dan restoran yang tidak terpenuhi dan akan menciptakan

pengangguran yang akan berpengaruh kepada pertumbuhan ekonomi dan tidak bisa

mencapai tujuan pertumbuhan ekonomi islam sesuai dengan syariat islam hingga

mencapai kesejahteraan masyarakat (falah).

2. METODE

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi data panel

dengan Random Effect Model yang formulasi model estimasinya adalah:

Page 11: ANALISIS PENGARUH INDUSTRI PARIWISATA TERHADAP …eprints.ums.ac.id/76226/12/Naskah Publikasi.pdfbalasan yang setimpal sesuai dengan amal atau kinerja. Maka dengan adanya potensi yang

7

LOG(TK)it = β0it + β1LOG(BPW)it + β2LOG(JH)it + β3LOG(JR)it + εit (1)

Di mana :

β 0 = Konstanta

β1, β2, β3 = Koefisien garis regresi

LOG(TK) = Jumlah tenaga kerja (jiwa)

LOG(BPW) = Jumlah biro perjalanan wisata (unit)

LOG(JH) = Jumlah hotel (unit)

LOG(JR) = Jumlah restoran (unit)

ε = error term

i = Data Cross Section (5 Kab/Kota di Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta)

t = Data Time Series (tahun 2011-2017)

Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa data panel. Data sekunder ini

adalah data yang sudah tersedia pencatatannya dan pengumpulannya oleh pihak lain.

Data panel adalah gabungan antara data silang (cross section) dengan data runtut waktu

(time series). Data penyerapan tenaga kerja diperoleh dari Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sedangkan data jumlah hotel

terdapat disitus resmi BPS Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu

http://www.yogyakarta.bps.go.id dan data biro perjalanan wisata serta jumlah restoran

terdapat dalam website resmi Dinas Pariwisata Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

yaitu http://www.visitingjogja.com. Penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan

Regresi Data Panel.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini untuk mengamati pengaruh biro perjalanan wisata, jumlah hotel,

jumlah restoran terhadap penyerapan tenaga kerja menggunakan alat analisis regresi data

Page 12: ANALISIS PENGARUH INDUSTRI PARIWISATA TERHADAP …eprints.ums.ac.id/76226/12/Naskah Publikasi.pdfbalasan yang setimpal sesuai dengan amal atau kinerja. Maka dengan adanya potensi yang

8

panel dengan pendekatan Random Effect Model, dengan model ekonometrika sebagai

berikut :

LOG(TK)it = β0it + β1LOG(BPW)it + β2LOG(JH)it + β3LOG(JR)it + εit (2)

Di mana :

β 0 = Konstanta

β1, β2, β3 = Koefisien garis regresi

LOG(TK) = Jumlah tenaga kerja (jiwa)

LOG(BPW) = Jumlah biro perjalanan wisata (unit)

LOG(JH) = Jumlah hotel (unit)

LOG(JR) = Jumlah restoran (unit)

ε = error term

i = Data Cross Section (5 Kab/Kota di Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta)

t = Data Time Series (tahun 2011-2017)

Hasil estimasi Regresi Data Panel dengan pendekatan Pooled Ordinary Least Square

(PLS), Fixed Effect Model (FEM) dan Random Effect Model (REM) dapat dilihat pada

Tabel 1.

Tabel 1. Hasil Regresi Data Panel Cross Section

Variabel Koefisien Regresi

PLS FEM REM

C 11,66141 10,95663 11,12231

LOG(BPW) -0,136104 0,031780 0,030523

LOG(JH) 0,243398 0,355837 0,322665

LOG(JR) 0,082889 -0,013262 -0,012322

R2 0,239710 0,988532 0,303533

Adj.R2 0,166133 0,985559 0,236133

F-Statistik 3,257965 332,4775 4,503456

Prob F-Statistik 0,034672 0,000000 0,009808

Page 13: ANALISIS PENGARUH INDUSTRI PARIWISATA TERHADAP …eprints.ums.ac.id/76226/12/Naskah Publikasi.pdfbalasan yang setimpal sesuai dengan amal atau kinerja. Maka dengan adanya potensi yang

9

Sumber : Lampiran 2

3.1 Uji Chow

Uji Chow merupakan pengujian statistik yang digunakan untuk memilih antara model

terestimasi PLS atau FEM. H0 : Model terpilih Pooled Least Square (PLS) dan HA :

Model terpilih Fixed Effect Model (FEM). H0 diterima apabila prob F > α ; HA ditolak

apabila prob F ≤ α. Hasil pengolahan Uji Chow dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Hasil Estimasi Data Panel dengan Uji Chow

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 440,745923 (4,27) 0,0000

Sumber : Lampiran 2.

Dari Tabel 2 terlihat nilai p (p-value), probabilitas F statistik adalah 0,0000. Sehingga

nilai probabilitas F statistik (< 0,01) maka H0 ditolak, dapat disimpulkan bahwa

model yang digunakan adalah Fixed Effect Model (FEM).

3.2 Uji Hausman

Uji Hausman merupakan pengujian yang digunakan untuk melihat apakah model

FEM lebih baik daripada model REM. H0 uji Hausman: model adalah Random Effects

Model (REM) dan HA model adalah Fixed Effect Model (FEM). H0 diterima jika nilai

p (p-value), probabilitas atau signifikansi empirik statistik χ2 > α ; H0 ditolak bila

nilai p (p-value), probabilitas atau signifikansi empirik statistik χ2 ≤ α. Hasil

pengolahan uji hausman dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Estimasi Data Panel dengan Uji Hausman

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 1,022104 3 0,7959

Sumber : Lampiran 2.

Page 14: ANALISIS PENGARUH INDUSTRI PARIWISATA TERHADAP …eprints.ums.ac.id/76226/12/Naskah Publikasi.pdfbalasan yang setimpal sesuai dengan amal atau kinerja. Maka dengan adanya potensi yang

10

Dari Tabel 3, terlihat p (p-value) probabilitas atau signifikansi statistik χ2 sebesar

0,7959. Sehingga nilai probabilitas χ2 (> 0,05) maka H0 diterima, dapat disimpulkan

bahwa model yang digunakan adalah Random Effect Model (REM).

Dari uji pemilihan model diatas, terpilih model Random Effect Model (REM)

yang hasil estimasi lengkapnya terlihat pada Tabel 4 dan 5.

Tabel 4. Model Estimasi Random Effect Methode

LOG(TK)it = 11,12231 + 0,030523 LOG(BPW)it – 0,322665 LOG(JH)it

(0,0463)** (0,0056)*

+ (-0,012322) LOG(JR)it

(0,3592)

R2= 0,303533 ; DW-Stat. = 1,828523 ; F-Stat. = 4,503456 ; Sig. F-Stat. = 0,009808

Sumber : Lampiran 2

Keterangan:*Signifikan pada = 0,01; **Signifikan pada = 0,05; ***Signifikan pada

= 0,10; Angka dalam kurung adalah probabilitas nilai t-statistik.

Tabel 5. Efek dan Konstanta Cross Section

No Wilayah Efek Konstanta

1 Kulonprogo 0,134957 11,257267

2 Bantul 0,146403 11,268713

3 Gunungkidul 0,170792 11,293102

4 Sleman 0,444947 11,567257

5 Kota Yogyakarta -0,897098 10,225212

Sumber : Lampiran 2.

3.3 Uji Eksistensi Model (Uji F)

Uji F digunakan untuk menguji eksistensi suatu model. Kesimpulan dalam uji F

diambil berdasarkan pada prob F-statistik dengan ketentuan lebih atau kurang dari

alpha (α). Formulasi hipotesis statistik F adalah H0 : model yang dipakai tidak eksis

dan HA : model yang dipakai eksis. Kriteria pengujian adalah prob F-statistik > α ; H0

diterima maka model yang dipakai tidak eksis. Apabila F-statistik < α ; H0 ditolak

maka model yang dipakai eksis.

Page 15: ANALISIS PENGARUH INDUSTRI PARIWISATA TERHADAP …eprints.ums.ac.id/76226/12/Naskah Publikasi.pdfbalasan yang setimpal sesuai dengan amal atau kinerja. Maka dengan adanya potensi yang

11

Dari Tabel 4 telihat nilai p (p-value) probabilitas statistik F sebesar 0,009808 (<

0,01) maka H0 ditolak. Dapat disimpulkan model Random Effect Model (REM) yang

dipakai eksis.

3.4 Interpretasi Koefisien Determinan (R2)

Koefisien determinasi menunjukkan daya ramal dari model statistik terpilih. Hasil

estimasi menunjukkan nilai R2 sebesar 0,303533, artinya 30,35% variabel Jumlah

Biro Perjalanan Wisata (X1), Jumlah Akomodasi Hotel (X2) dan Jumlah Usaha

Restoran (X3), sedangkan sisanya 69,64% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak

disertakan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam model.

3.5 Uji Validitas Pengaruh (Uji t)

Uji t-statistik adalah uji parsial, koefisien regresi secara parsial (uji t) dilakukan untuk

mengetahui signifikan dan tidaknya pengaruh variabel-variabel independen dalam

model. HA : variabel independen memiliki pengaruh signifikan. HA : variabel

independen memiliki pengaruh signifikan. H0 ditolak apabila signifikansi statistik t <

α , H0 diterima apabila signifikansi t > α. Hasil uji validitas pengaruh terdapat pada

Tabel 6.

Tabel 6. Hasil Uji Validitas Pengaruh (Uji t)

Variabel T sig. t Kriteria Kesimpulan

LOG(BPW)

2,075425 0,0463

< 0,05

Memiliki pengaruh signifikan

pada α = 0,05

LOG(JH)

2,975239

0,0056

< 0,01

Memiliki pengaruh signifikan

pada α = 0,01

LOG(JR)

0,930603

0,3592

> 0,10

Tidak memiliki pengaruh

signifikan

Sumber : Lampiran 2.

3.6 Interpretasi Ekonomi

Dalam penelitian ini akomodasi Hotel dan Biro Perjalanan Wisata memiliki pengaruh

signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, sedangkan variabel Restoran tidak

memiliki pengaruh siginifikan terhadap penyerapan tenaga kerja. Dalam hal ini dapat

Page 16: ANALISIS PENGARUH INDUSTRI PARIWISATA TERHADAP …eprints.ums.ac.id/76226/12/Naskah Publikasi.pdfbalasan yang setimpal sesuai dengan amal atau kinerja. Maka dengan adanya potensi yang

12

diartikan bahwa setiap kenaikan dari Jumlah Hotel dan Biro Perjalanan Wisata akan

memberikan kontribusi yang cukup besar bagi masyarakat Penyerapan Tenaga Kerja

di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pada variabel Hotel jika jumlahnya semakin tinggi dapat diartikan bahwa jumlah

penyerapan tenaga kerja pada sektor perhotelan akan meningkat dan memberikan

kontribusi besar untuk perekonomian di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Meningkatnya kebutuhan jumlah wisatawan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

akan membutuhkan tempat untuk menginap dimana jumlah hotel akan meningkat dan

mampu menyerap tenaga kerja perhotelan serta membuka lapangan pekerjaan baru

dan mampu memberikan kontribusi langsung terhadap perekonomian di Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang diteliti oleh Ghaniy

Sanaubar dkk (2017) yang berjudul “Pengaruh Potensi Pariwisata Terhadap

Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Perhotelan Di 9 Kabupaten/Kota Provinsi Jawa

Timur Tahun 2012-2015” dimana mendapatkan hasil bahwa jumlah hotel memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja sektor perhotelan 9

Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur. Hal ini dikarenakan semakin banyak

wisatawan yang memerlukan akomodasi hotel, maka akan meningkatkan kesempatan

kerja di sektor perhotelan.

Pada variabel Biro Perjalanan Wisata dapat menumbuhkan ekonomi kreatif dan

merupakan salah satu industri pariwisata yang mempengaruhi penyerapan tenaga

kerja, dengan berkembangnya sektor pariwisata terutama obyek wisata akan membuat

pengunjung meningkat. Pengunjung ini berasal dari wisatawan nusantara maupun

wisatawan mancanegara, wisatawan asing sangat membutuhkan bantuan biro

perjalanan wisata untuk memandu wisata, memudahkan transportasi, dan

menyiapkan hotel sehinggga biro akan sangat berkembang dan dapat menyerap

tenaga kerja serta membuka lapangan pekerjaan untuk mendorong perekonomian di

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Page 17: ANALISIS PENGARUH INDUSTRI PARIWISATA TERHADAP …eprints.ums.ac.id/76226/12/Naskah Publikasi.pdfbalasan yang setimpal sesuai dengan amal atau kinerja. Maka dengan adanya potensi yang

13

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Shavinia Fitri (2018) yang berjudul

“Pengaruh Industri Pariwisata Terhadap Kesempatan Kerja Di Sektor Pariwisata Di

Provinsi Bali” menunjukan hasil bahwa variabel biro perjalanan wisata berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kesempatan tenaga kerja di provinsi Bali, dimana hal

ini untuk mengakomodir seluruh keperluan para wisatawan dapat dilakukan oleh biro

perjalanan wisata, oleh karena itu peningkatan wisatawan berakibat meningkatkan

kesempatan kerja pada sektor pariwisata tepatnya biro perjalanan wisata.

Pada variabel Usaha Restoran ini merupakan salah satu yang paling mudah

berkembang dan dapat memberikan kontribusi besar untuk perkembangan ekonomi

sehingga dapat menyerap tenaga kerja dan membuka lapangan pekerjaan yang

banyak. Variabel Usaha Restoran ini tidak signifikan dikarenakan di Pulau Jawa

memiliki tingkat penyerapan tenaga kerja yang rendah pada sektor industri

pariwisata, sehingga pemerintah menetapkan kebijakan taraf hidup pekerja dengan

tingkat upah yang layak. Salah satunya yaitu tingkat upah minimum yang ditetapkan

diatas tingkat rata-rata yang diperoleh pekerja sehingga menyebabkan usaha restoran

mengurangi penggunaan tenaga kerja dan menimbulkan penyerapan tenaga kerja

berkurang.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sayekti Suindyah (2007) dengan

judul “Analisis Kunjungan Wisatawan Dan Dampaknya Terhadap Unsur Utama

Industri Pariwisata Dan Penyerapan Tenaga Kerja Di Provinsi Jawa Timur”

menunjukan hasil bahwa variabel usaha restoran tidak berpengaruh terhadap

penyerapan tenaga kerja di provinsi Jawa Timur. Hal ini dikarenakan usaha rumah

makan dan restoran terhadap penyerapan tenaga kerja di Provinsi Jawa Timur masih

kecil dan belum berkembang, sehingga tidak perlu ditambah jumlahnya tetapi harus

ditingkatkan kapasitas dan kualitasnya.

3.7 Interpretasi Perspektif Ekonomi Islam

Perkembangan pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta tidak lepas dari banyaknya

jumlah wisatawan yang berkunjung, dengan banyaknya pengunjung wisata

diperlukan kebutuhan lain seperti akomodasi hotel, restoran dan juga biro perjalanan

Page 18: ANALISIS PENGARUH INDUSTRI PARIWISATA TERHADAP …eprints.ums.ac.id/76226/12/Naskah Publikasi.pdfbalasan yang setimpal sesuai dengan amal atau kinerja. Maka dengan adanya potensi yang

14

wisata. Meningkatnya permintaan hotel, restoran dan biro perjalanan wisata maka

akan memberikan peluang usaha dan kesempatan kerja untuk masyarakat pada sektor

industri pariwisata dengan tujuan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat (falah).

Pada penyerapan tenaga kerja dalam segi ketenagakerjaan dapat dianalisis

berdasarkan teori Al-Ghazali sesuai dengan maqashid syariah dimana didasarkan

pada tahfidz ad-din yaitu dalam melaksanakan pekerjaan seorang tenaga kerja dapat

menjaga ibadahnya, tahfidz an-nafs yaitu niat mencari pekerjaan untuk memenuhi

kebutuhan pokok untuk kelangsungan hidup, tahfidz al-aql yang dimaksud seorang

tenaga kerja sudah memiliki ilmu untuk bekerja dibidangnya, tahfidz al-mal yaitu

memiliki niat untuk mencari nafkah.

Pada penyerapan tenaga kerja dalam segi pengusaha dapat dianalisis pula sesuai

dengan maqashid syariah dimana didasarkan pada tahfidz ad-din dimana pengusaha

memberikan waktu untuk menunaikan ibadah dan membuka usahanya sesuai dengan

syari’at islam, pengusaha juga didasarkan pada tahfidz an-nafs dimana pengusaha

membuka usahanya untuk memenuhi kebutuhan pokok pengusaha itu sendiri maupun

tenaga kerjanya, apabila diabaikan maka akan berakibat terancamnya eksistensi jiwa.

Pengusaha juga didasarkan pada tahfidz al-ma’al yaitu memberikan upah tenaga

kerjanya sesuai akad diawal dengan akad ijarah.

Pada penyerapan tenaga kerja juga dapat dianalisa empat prinsip ketenagakerjaan

dari sisi tenaga kerja dan pengusaha. Analisis yang pertama, didasarkan prinsip

kemerdekaan manusia dimana pengusaha tidak mengabaikan hak-hak serta

menghargai tenaga kerja seperti diberikan waktu untuk melakukan ibadah dan tidak

adanya praktik jual-beli tenaga kerja. Kedua, di dasarkan prinsip kemuliaan derajat

dan keadilan, dimana tenaga kerja mendapatkan pekerjaan sesuai dengan kemampuan

ilmu yang dimilikinya agar bermanfaat dan adil dalam memberikan kompensasi

kepada tenaga kerja. Ketiga, prinsip kejelasan akad dan transaksi upah dimana yang

dimaksud adalah tenaga kerja wajib mendapatkan upah setelah melakukan

pekerjaannya dan pengusaha memberikan upah yang adil dan cukup untuk tenaga

kerja.

Page 19: ANALISIS PENGARUH INDUSTRI PARIWISATA TERHADAP …eprints.ums.ac.id/76226/12/Naskah Publikasi.pdfbalasan yang setimpal sesuai dengan amal atau kinerja. Maka dengan adanya potensi yang

15

Pandangan perspektif ekonomi islam tentang sektor pariwisata terdapat analisa

maqashid syariah yang berlandaskan teori Al-Ghazali termasuk dalam kebutuhan

yang sifatnya al-hajat, dimana al-hajat sebagai pelengkap bagi kebutuhan manusia

yang bersifat al-dharurat.

Analisis maqashid syariah pada variabel sektor Biro Perjalanan Wisata dapat

disimpulkan produknya didasarkan tahfidz ad-din dimana biro memberikan

perjalanan syariah seperti wisata syari’ah atau umroh, pada jasa didasarkan tahfidz al-

aql dimana seorang tenaga kerja biro harus memiliki ilmu pariwisata dalam

menyediakan paket pariwisata, dan pada pengelolaannya didasarkan tahfidz al-mal

dimana biro mendapatkan laba untuk menjaga harta dan dikelola untuk memenuhi

kebutuhan pokok para tenaga kerjanya.

Analisis pada variabel akomodasi Hotel dapat disimpulkan produknya didasarkan

pada tahfidz ad-din dimana hotel menyediakan tempat beribadah seperti mushola,

berdasarkan jasanya didasarkan pada tahfidz al-aql dimana hotel syari’ah mampu

bersaing dengan hotel konvensional dengan ilmu yang dimiliki tenaga kerjanya dan

dapat memberikan inovasi baru untuk memikat pengunjung, dan pada pengelolaannya

didasarkan pada tahfidz al-mal dimana mendapatkan laba untuk menjaga hartanya

dan dikelola untuk mensejahterakan rakyat dengan memberikan pajak kepada

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Analisis pada variabel Usaha Restoran dapat disimpulkan pada produknya

didasarkan pada tahfidz ad-din dan tahfidz an-nafs dimana restoran menyediakan

makanan dan minuman yang halal untuk dikonsumsi karena pengunjung wajib

memakan makanan halal dan lezat yang disediakan penjual. Pada jasa didasarkan

tahfidz al-aql dimana pelayan memiliki ilmu dalam melayani dan dapat bersaing

dengan menciptakan inovasi baru untuk memikat konsumen. Pada pengelolaannya

didasarkan dengan tahfidz al-maal dimana restoran mendapatkan laba yang halal

untuk menjaga harta dan dikelola untuk meningkatkan kesejahteraan dengan

memberikan pajak restoran sebesar 10% pada pendapatan daerah di Daerah Istimewa

Yogyakarta.

Page 20: ANALISIS PENGARUH INDUSTRI PARIWISATA TERHADAP …eprints.ums.ac.id/76226/12/Naskah Publikasi.pdfbalasan yang setimpal sesuai dengan amal atau kinerja. Maka dengan adanya potensi yang

16

Penyerapan tenaga kerja sangat mempengaruhi sektor industri pariwisata, jika

sektor pariwisata meningkat maka penyerapan tenaga kerja akan meningkat.

Begitupula jika sektor pariwisata syariah maju maka akan menciptakan pertumbuhan

ekonomi islam yang maju, selain karena Indonesia merupakan negara penduduk

muslim terbesar dan sektor pariwisata syariah akan berkontribusi langsung dalam

pendapatan daerah di Provinsi Daerah Istimewa sehingga menjadi penggerak utama

pertumbuhan ekonomi berbasis syariah di Daerah Istimewa Yogyakarta dan akan

meningkatkan penyerapan tenaga kerja sesuai dengan maqashid syariah dan prinsip

ketenagakerjaan dalam islam.

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh

Sektor Pariwisata Terhadap Penyerapan Tenaga kerja dalam Perspektif Ekonomi

Islam di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2011-2017” maka

kesimpulannya sebagai berikut

Hasil penelitian menunjukan bahwa sektor pariwisata Biro Perjalanan Wisata

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta. Jika jumlah wisatawan membutuhkan akses untuk

dipermudah dalam transportasi, persiapan hotel, tiket pesawat dan obyek wisata di

Kabupaten/Kota Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, maka akan meningkatkan

jumlah biro perjalanan wisata di Kabupaten/Kota Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta dan permintaan penyerapan tenaga kerja meningkat dalam sektor

pariwisata.

Hasil penelitian menunjukan bahwa sektor pariwisata Hotel memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta. Jika banyak wisatawan membutuhkan tempat untuk menginap di

Kabupaten/Kota Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, maka akan meningkatkan

jumlah hotel di Kabupaten/Kota Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan

Page 21: ANALISIS PENGARUH INDUSTRI PARIWISATA TERHADAP …eprints.ums.ac.id/76226/12/Naskah Publikasi.pdfbalasan yang setimpal sesuai dengan amal atau kinerja. Maka dengan adanya potensi yang

17

meningkatkan permintaan tenaga kerja, dengan begitu hotel akan membuka banyak

lapangan pekerjaan dan menyerap tenaga kerja di sektor pariwisata.

Hasil penelitian menunjukan bahwa sektor pariwisata Restoran tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta. Wisatawan membutuhkan makan dan minum, dengan begitu

dibutuhkannya restoran dimana membutuhkan tenaga kerja yang banyak pula, tetapi

restoran tidak memiliki pengaruh signifikan ini salah satu faktornya yaitu upah yang

ditentukan diatas tingkat rata-rata sehingga menyebabkan usaha restoran mengurangi

penggunaan tenaga kerja dan menimbulkan penyerapan tenaga kerja berkurang.

Penyerapan tenaga kerja dan sektor pariwisata di Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta telah memenuhi beberapa unsur dari maqashid syari’ah dilihat

penyerapan tenaga kerja dari niat tenaga kerja dan pengusaha sedangkan sektor

pariwisata dilihat dari jenis produk, jasa dan pengelola. Penyerapan tenaga kerja juga

memenuhi prinsip ketenagakerjaan dalam islam dimana pada prinsip kemerdekaan

manusia, pengusaha tidak mengabaikan hak-hak serta menghargai tenaga kerja. Pada

prinsip kemuliaan derajat dan keadilan, tenaga kerja mendapatkan pekerjaan sesuai

dengan kemampuan ilmu yang dimilikinya dan adil dalam memberikan kompensasi

dan pada prinsip kejelasan akad dan transaksi upah, tenaga kerja menerima upah yang

adil dan cukup.

4.2 Saran

4.2.1 Bagi Pemerintah

Memberi perhatian dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan para tenaga

kerja pada sektor hotel dan biro perjalanan wisata, pemerintah seharusnya

mempermudah dalam membuka usaha dibidang hotel dan biro perjalanan wisata

karena dapat membuka lapangan pekerjaan yang besar pada sektor hotel dan

biro perjalanan wisata. Pemerintah seharusnya mendukung untuk meningkatkan

pariwisata syariah, karena Indonesia adalah negara muslim terbesar dimana

wisatawan muslim dari negara lain juga bisa berkunjung dan memberikan

kontribusi pada sektor biro perjalanan wisata dan hotel sehingga dapat

Page 22: ANALISIS PENGARUH INDUSTRI PARIWISATA TERHADAP …eprints.ums.ac.id/76226/12/Naskah Publikasi.pdfbalasan yang setimpal sesuai dengan amal atau kinerja. Maka dengan adanya potensi yang

18

menambah devisa yang cukup besar bagi pendapatan daerah dan mampu

meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

4.2.2 Bagi penelitian selanjutnya

Untuk agenda penelitian mendatang dapat dikembangkan penelitian dengan

periode penelitian yang lebih panjang. Dengan demikian mampu memberikan

gambaran kondisi penyaluran penyerapan tenaga kerja yang diserap langsung di

bidang perhotelan secara lebih luas. Diharapkan dapat meneliti dengan variabel-

variabel lain diluar variabel ini agar memperoleh hasil yang lebih bervariatif

yang dapat menggambarkan hal-hal apa saja yang dapat berpengaruh terhadap

penyerapan tenaga kerja yang diserap langsung di bidang perhotelan.

DAFTAR PUSTAKA

Adianto, Jepi. 2018. “Peninggkatan Tenaga Kerja Dalam Menghadapi Asean Economy

Comunity”. Jurnal Pekerjaan Sosial. ISSN. 2620-3367. Vol 1 No.2.

Al Arif, M.Nur R dan Euis A. 2010. “Teori Mikro Ekonomi : Suatu perbandingan

Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional”. Jakarta : Prenadamedia Group

Al-Ghazali, Abu Hamid. 1998. “Al Mustashfa. Tahqiq: Muhammad Abd Al-Salam Abd

Al-Baqiy”. Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah.

Al-Qur’an dan Terjemahnya. Bandung : PT.Sygma Examedia Arkanleema.

Arsyad. 1999. “Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah”.

Yogyakarta : BPFE. Yogyakarta.

Ardiansyah, Achmad R. 2012. “PSI : Rancang Bangun Sistem Informasi Administrasi

Travel pada CV. Surya Travel Surabaya”. Undergraduate thesis STIKOM

Surabaya.

Asy-Syatibi. 2003. “Al-Muwafaqat fi Ushul al-Syari’ah”. Kairo: Musthafa Muhammad.

Candra Wijaya, K. dan Suyana Utama. 2013. “Pengaruh Teknologi terhadap

Penyerapan, Pendapatan, Produktivitas dan Efisiensi Usaha pada Industri

Kerajinan Genteng di Desa Pejaten”. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan

Universitas Udayana. Vol. 2, No. 9. ISSN. 414 - 422.

Chamid, Nur. 2010. “Jejak Langkah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam”. Yogyakarta :

Pustaka Pelajar.

Chookaew, S. Dkk. 2015. “Increasing Halal Tourism Potential at Andaman Gulf in”.

Journal of Economics. Business and Management Vol. III No.7.

Page 23: ANALISIS PENGARUH INDUSTRI PARIWISATA TERHADAP …eprints.ums.ac.id/76226/12/Naskah Publikasi.pdfbalasan yang setimpal sesuai dengan amal atau kinerja. Maka dengan adanya potensi yang

19

Darmadjati, R.S. 2002. “Pengantar Pariwisata”. Jakarta : Pradya Paramita.

Feriyanto, Nur. 2014. “Ekonomika Sumber Daya Manusia dalam Perspektif Indonesia”.

Yogyakarta : UPPSTIM YKPN

Fitri, Shavinia. 2018. “Pengaruh Sektor Pariwisata Terhadap Kesempatan Kerja Di

Sektor Pariwisata Di Provinsi Bali Tahun 2012-2015”. Skripsi, Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Gardjito, Murdijati dkk. 2016. “Industri Jasa Boga”. Yogyakarta : Gadjah Mada

University Press

Ghozali, Imam. 2015. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS”.

Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ginting, Sarah Tania. 2013. “Kondisi Sumber Daya Manusia Sebagai Penunjang

Industri Pariwisata Di Indonesia”.

Goeldner, C. R. & Ritchi. 2009. “Tourism, Principles, Practices, Philosophies, Eleventh

Edition”. United States of America: John Wiley & Sons, Inc.

Ghofur, Abdul. 2014. “Pengaruh Fasilitas Hotel Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di

Kecamatan Pacet”. Jurnal Ekonomi Bisnis. Vol.12 No.3.

Gujarati, Damodar. 2003. “Ekonomimetrika Dasar”. Jakarta : Erlangga.

Gujarati, Damodar. 2012. “Dasar-Dasar Ekonometrika Buku 2 edisi 5”. Jakarta :

Salemba

Haeruman. 2001. “Kemitraan Dalam Pengembangan Ekonomi Local”. Jakarta :

Yayasan Mitra Pembangunan Desa-Kota.

Hakim, H.Cecep Maskanul. 2011. “Belajar mudah ekonomi islam : Catatan kritis

terhadap dinamika perkembangan perbankan di Indonesia”. Bekasi : Penerbit

Shuhuf Media Insani

Hermawati, Sri dan Yusye M. 2014. “Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pariwisata Di

Kabupaten Banyumas”. Jurnal Ekonomi Bisnis. Universitas Kristen Satya

Wacana

Huda, Nurul 2008. “Ekonomi Makro Islam”. Jakarta : Kencana.

Idwal. 2015. “Upah Tenaga Kerja Dalam Islam”. Jurnal Mizani. Vol 25 No 2.

Ismayanti. 2010. “Pengantar Pariwisata”. Jakarta : Kompas Gramedia.

Juanda, Junaidi B. 2012. “Ekonometrika Deret Waktu: Teori dan Aplikasi”. Bogor: IPB

Press.

Khandare, Vilas. (2017). “Economics Of Tourism Development : A Comparative Study

Of India And Thailand”. Kaav International Journal Of Economics, Commerce

Page 24: ANALISIS PENGARUH INDUSTRI PARIWISATA TERHADAP …eprints.ums.ac.id/76226/12/Naskah Publikasi.pdfbalasan yang setimpal sesuai dengan amal atau kinerja. Maka dengan adanya potensi yang

20

& Business Management A Refereed Blind Peer Review Quarterly Journal Vol-4.

ISSN. 2348-4969.

Kibara, N. dkk. 2012. “Tourism And Economic Growth In Kenya: An Empirical

Investigation”. University of South Africa, South Africa. International Business

& Economics Research Journal. Vol. 11. No. 5.

Kumarasamy, T. 2018. “Impact of Tourism Industry Development In Coimbatore City”.

International Journal of Applied Research Vol.4 No.4. ISSN: 2394-7500

Maria, Siti. (2016). “Dampak Sektor Pariwisata Terhadap Kesempatan Kerja Pariwisata

Di Provinsi Kalimantan Timur. Conference on Management and Behavioral

Studies”, Universitas Tarumanagara. ISSN. 2541-3400.

Marpaung, H. 2002. “Pengetahuan Kepariwisataan Edisi Revisi”. Bandung : Alfa Beta.

Marsum, A.W. 2005. “Restoran dan Segala Permasalahannya, Edisi IV”. Yogyakarta:

Andi.

Maulana, Addin. 2016. “Pengaruh Kunjungan Wisatawan Mancanegara Dan Perjalanan

Wisatawan Nusantara Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pariwisata Di

Indonesia”. Jurnal Kepariwisataan Indonesia Vol. 11 No. 1. ISSN:1907 –

9419

Mbaiwa, Joseph E. 2011. “Hotel Companies, Proverty And Sustainable Tourism In The

Okavango Delta, Botswana". World Journal of Enterprenuership,

Managementand Sustainable Development 7(1): 47-58.

Misno, Abdurahman. 2018. “Analisis Praktik Pariwisata Syariah Perspektif Hukum

Ekonomi Syariah”. Jurnal Ekonomi Bisnis Islam ISSN : 2614-8838

Nengroo, Aasif Hussain dan Ghulam Mohammad Bhat. 2015. “Economic Impact of

Tourism In Jammuand Kashmir”. European Journal of Hospitality and Tourism

Research Vol.4 No.1. ISSN : 2054 – 6424. E-ISSN : 2054 – 6432.

Pavlic, Ivana dkk. 2013. “Impact Of Tourism On The Employment In Croatia”. Recent

Advances In Business Management And Marketing. ISBN: 978-960-474-306.

Priyadi, Dr. Unggul. 2016. “Pariwisata Syariah: Prospek dan Pengembangan.

Yogyakarta: STIM YKPN

Purnabawa, Made A. 2016. “Keterserapan Tenaga Kerja pada Industri Pariwisata di

Kabupaten Buleleng Tahun 2011-2015”. Jurnal Pendidikan Ekonomi Vol.6 No.1.

Remi, S dan Tjiptoherijanto. 2002. “Kemiskinan dan Ketidakmerataan di Indonesia”.

Jakarta : Rineka Cipta.

Rumman, M. Abdul Razaq A. 2011. “Factors Affecting Job Satisfaction of the

Employees in Travel and Tourism Companies in Amman”. International Bulletin

of Business Administration ISSN: 1451-243X

Page 25: ANALISIS PENGARUH INDUSTRI PARIWISATA TERHADAP …eprints.ums.ac.id/76226/12/Naskah Publikasi.pdfbalasan yang setimpal sesuai dengan amal atau kinerja. Maka dengan adanya potensi yang

21

Sanaubar, Ghaniy dkk. 2017. “Pengaruh Potensi Pariwisata Terhadap Penyerapan

Tenaga Kerja Sektor Perhotelan Di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur Tahun

2012-2015”. Jurnal Ilmu Ekonomi Vol.1 Jilid.3

Shella, Zelvian dkk. 2014. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Daerah

Sektor Pariwisata Kota Banda Aceh”. Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana

Universitas Syiah Kuala Vol. 2 No.3. ISSN : 2302-0172.

Sholeh, Maimun. 2005. “Permintaan Dan Penawaran Tenaga Kerja Serta Upah : Teori

Serta Beberapa Potretnya Di Indonesia”. Artikel Permintaan Dan Penawaran

Sihite, R. 2009. “Tourism Industri (kepariwisataan). Surabaya: SIC. & Beverage

Service Hotel: Buku Panduan Sekolah Tinggi Pariwisata Restaurant Supervisor

& Manager”. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Simanjuntak, Bungaran Antonius dkk. 2017. “Sejarah Pariwisata : Menuju

Perkembangan Pariwisata Indonesia”. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor

Indonesia

Simanjuntak, Payaman. 2005. “Manajemen dan Evaluasi Kinerja”. Jakarta: FE UI.

Škuflić, Lorena dan Igor Štoković. 2011. “Demand Function for Croatian Tourist

Product: A Panel Data Approach”. Modern Economy Journal. 2, 49-53.

Soebagyo, Dr.Daryono. 2016. “Perekonomian Indonesia : Perkembangan Beberapa

Indikator Ekonomi Dan Kajian Empiris”. Sukoharjo : CV. Jasmine Sukoharjo

Soekadijo, R. G. 2000. “Anatomi Pariwisata”. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Sofyan, Riyanti. 2011. “Bisnis Ekonomi Syariah, mengapa tidak?”. Jakarta : PT

Gramedia Utama.

Sriyana, Jaka. 2014. “Metode Regresi Data Panel”. Yogyakarta: Penerbit Ekonisia.

Suarthana. 2006. “Manajemen Perhotelan Edisi Kantor Depan”. Kuta Utara : Mapindo.

Sugiantoro, Ronny. 2000. “Pariwisata: Antara Obsesi dan Realita”. Jakarta : Adicita

Karya Nusa.

Sugiyono. 2012. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Bandung:

Alfabeta.

Suhendi, Hendi. 2010. “Fiqh Muamalah”. Jakarta : Grafindo Persada.

Suindyah, Sayekti. 2007. “Analisis Kunjungan Wisatawan Dan Dampaknya Terhadap

Unsur Utama Industri Pariwisata Dan Penyerapan Tenaga Kerja Di Provinsi

Jawa Timur”. Disertasi Thesis, Universitas Airlangga.

Suroto. 1992. “Strategi Pembangunan Dan Perencanaan Kesempatan Kerja”.

Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Page 26: ANALISIS PENGARUH INDUSTRI PARIWISATA TERHADAP …eprints.ums.ac.id/76226/12/Naskah Publikasi.pdfbalasan yang setimpal sesuai dengan amal atau kinerja. Maka dengan adanya potensi yang

22

Spillane, James. 1994. “Pariwisata Indonesia, Siasat Ekonomi dan Rekayasa

Kebuadayaan”. Yogyakarta : Kanisius.

Syafi’i, Rahmat. 2001. “Fiqh Muamalah”. Bandung : Pustaka Setia.

Syarifuddin, Amir. 2008. “Ushul Fiqh, Jilid II, cet. ke-4”. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group.

Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1990 Tentang Kepariwisataan

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan

Utomo, Yuni P. 2015. “Buku Praktek Komputer Statistik II”. Surakarta :

Muhammadiyah University Press

Widagdyo, Kurniawan G. 2015. “Analisis Pasar Pariwisata Halal Indonesia”. The

Journal of Tauhidinomics. Universitas Sahid Jakarta.

Widarjono, Agus. 2017. “Ekonometrika”. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Widyastuti, N, K. 2013. “Pengaruh Sektor Pariwisata Terhadap Kinerja Keuangan

Daerah dan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten/Kota di Provinsi Bali”. Jurnal

Ekonomi dan Bisnis. Vol.2 No.5.

Windayani, Ida A.R. 2017. “Pengaruh Kunjungan Wisatawan, Tingkat Hunian Hotel,

Pengeluaran Wisatawan Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Dan

Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Bali”. Jurnal Ekonomi Pembangunan.

Vol.6 No.2.

Yamakawa, R. 2007. “Poverty Reduction through Tourism: The experiences in Asia.

United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific”.

Workshop on expanding the role of tourism in Poverty reduction

Yuniarti, Vinna Sri. 2016. “Ekonomi Makro Syariah”. Bandung : Pustaka Setia.