analisis pengaruh iklan tv, mencari variasi dan...
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGARUH IKLAN TV, MENCARI VARIASI DAN
KETERSEDIAAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PERPINDAHAN
MEREK KE PEMBALUT WANITA CHARM
(Studi Kasus Pada Pengguna Charm Di Tangerang Selatan)
Oleh
Arum Setiadi
NIM: 1110081000074
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H / 2015 M
i
ANALISIS PENGARUH IKLAN TV, MENCARI VARIASI DAN
KETERSEDIAAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PERPINDAHAN
MEREK KE PEMBALUT WANITA CHARM
(Studi Kasus Pada Pengguna Charm Di Tangerang Selatan)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Arum Setiadi
NIM: 1110081000074
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Yahya Hamja,MM Cut Erika Ananda Fatimah, SE.MBA
NIP. 194906021978031001 NIDN.01318107403
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H / 2015 M
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Selasa, 9 September 2014 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas
mahasiswa:
1. Nama : Arum Setiadi
2. NIM : 1110081000074
3. Jurusan : Manajemen
4. Judul Skripsi :
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama pengujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut diatas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk
melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 09 September 2014
1. Lili Supriyadi, MM ( ____________________ )
NIP: 19600505 198903 1 005 Penguji I
2. M. Hartana I. Putra, M.Si ( ____________________ )
NIP: 150409504 Penguji II
3. Muniaty Aisyah, MM ( ____________________ )
NIP: 19780307 201101 2 003 Penguji Ahli
Analisis Pengaruh Iklan TV, Mencari Variasi dan
Ketersediaan Produk Terhadap Keputusan Perpindahan
Merek Ke Pembalut Wanita Charm (Studi Kasus Pada
Pengguna Charm di Tangerang Selatan)
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Selasa, 23 Juni 2015 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:
1. Nama : Arum Setiadi
2. NIM : 1110081000074
3. Jurusan : Manajemen
4. Judul Skripsi :
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut
diatas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 23 Juni 2015
1. Dr. Desmadi Saharuddin, MA ( ____________________ )
NIP: 19720711 200501 1 700 Ketua
2. Dr. Ir. Muniaty Aisyah, MM ( ____________________ )
NIP: 19780307 201101 2 003 Sekretaris
3. Ir. Ela Patriana, MM, AAAIJ ( ____________________ )
NIP: 19690528 200801 2 010 Penguji Ahli
4. Dr. Yahya Hamja, MM ( ____________________ )
NIP: 19490602 197803 1 001 Pembimbing 1
5. ka Ananda Fatimah, SE. MBA ( ____________________ )
NIDN: 01318107403 Pembimbing 2
Analisis Pengaruh Iklan TV, Mencari Variasi dan
Ketersediaan Produk Terhadap Keputusan Perpindahan
Merek Ke Pembalut Wanita Charm (Studi Kasus Pada
Pengguna Charm di Tangerang Selatan)
iv
LEMBAR PERNYATAAN
KEASLIAN SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Arum Setiadi
NIM : 1110081000074
Jurusan : Manajemen
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpamenyebutkan sumber asli
atau tanpa izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas
karya ini.
Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap
dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, Juni 2015
Yang Menyatakan
(Arum Setiadi)
1110081000074
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Arum Setiadi
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tgl Lahir : Tangerang, 19 Juni 1992
Agama : Islam
Alamat : Kp. Pondok Jati RT 002 RW 03, Kel. Jurang Mangu Barat,
Kec. Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, 15223
Telepon : 087772401785
Email : [email protected]
Ayah : Adi Hartono
Ibu : Musyawaroh
PENDIDIKAN FORMAL
1. SDN Larangan Utara 03 kelulusan 2004
2. SMPN 215 Jakarta kelulusan 2007
3. SMAN 90 Jakarta kelulusan 2010
PENGALAMAN ORGANISASI
Institution Position Period
Syi’ar Department KOMDAFEB UIN Syarif
Hidayatulah Jakarta Member 2012-2013
Dakwah Department ROHIS SMAN 90 Jakarta Member 2008-2009
Keputrian SMAN 90 Jakarta Member 2008-2009
Red Cross SMAN 90 Jakarta Member 2008-2009
ROHIS SMPN 215 Jakarta Secretary 2005-2006
vi
Abstract
The research aimed to analyze the effect of Televison Advertising, Variety
Seeking, and Product Availibility to Brand Switching Desicion partially and
simultaneous. Sampling method used is Purposive Sampling. Respondent in this
research were 100 woman who used Charm sanitary napkins in South Tangerang.
The method of analysis used in this research is analysis of Multiple Linier
Regression with SPSS 21. The result known coefficient determination is 35,6%
brand switching desicion influenced by the three independent variabels are
televison advertising, variety seeking and product availibility. 64,4% brand
switching desicion influenced by the other variabels. In this research known that
variabel independent are televison advertising, variety seeking and product
availibility influential brand switching desicion partially and simultaneous.
Key words : Televison Advertising, Variety Seeking, Product Availibility, Brand
Switching Desicion
vii
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Iklan TV, Mencari Variasi
dan Ketersediaan Produk terhadap Keputusan Perpindahan Merek secara parsial
dan simultan. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah metode
Purposive Sampling. Responden dalam penelitian ini berjumlah 100 orang wanita
yang menggunakan pembalut wanita Charm di Tangerang Selatan. Metode
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier
berganda menggunakan SPSS 21. Dari hasil koefisien determinasi diketahui
sebesar 35,6% keputusan perpindahan merek dipengaruhi oleh ketiga variabel
independen tersebut yakni iklan TV, mencari variasi dan ketersediaan produk.
Sementara 64,4% keputusan perpindahan merek dipengaruhi oleh variabel atau
faktor lain. Dalam penelitian ini diketahui bahwa iklan TV, mencari variasi dan
ketersediaan produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan perpindahan
merek secara parsial dan secara simultan.
Kata kunci : Iklan TV, Mencari Variasi, Ketersediaan Produk, Keputusan
Perpindahan Merek
viii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan rasa syukur atas kehadirat Allah SWT karena telah
melimpahkan nikmat dan kasih sayang-Nya kepada kita hamba-Nya. Salawat
serta salam tercurah kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul: “Analisis
Pengaruh Iklan TV, Mencari Variasi dan Ketersediaan Produk terhadap
Keputusan Perpindahan Merek ke Pembalut Wanita Charm”, ini disusun
sebagai salah satu pemenuhan syarat kelulusan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Semoga skripsi ini dapat membawa manfaat kepada semua pihak dan memberikan
wawasan kepada pembaca. Dan tidak lupa pula penulis sampaikan rasa terima
kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu memberikan kasih sayang yang tiada tara,
sehingga anakmu ini akhirnya dapat menyelesaikan studi S1, dengan do’a dan
dukunganmu ananda mampu mencapai cita-cita. Semoga Allah SWT
membalas semua jasa-jasa yang telah kalian berikan.
2. Teruntuk adikku tersayang Arya Marantika, yang turut mendukung secara
moril dan materil. Sukses untuk pekerjaannya di Direktorat Jendaal Pajak dan
tetap semangat untuk melanjutkan studinya D3 di STAN.
3. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan kesempatan, perhatian serta bimbingan dan masukan untuk
terselesaikannya penyusunan skripsi ini.
4. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, SE. MBA selaku Dosen Pembimbing II yang
telah memberikan kesempatan, mencurahkan perhatian dan memberikan
banyak masukan untuk kesempurnaan penelitian ini.
5. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., Msi selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Ibu Titi Dewi Wiarnida SE, M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
ix
7. Ibu Ir. Ela Patriana, MM, AAAIJ selaku Sekretaris Jurusan Manajemen UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah jakarta
yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat.
9. Seluruh Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, yang telah membantu segala pengurusan berkas-berkas
dalam penelitian skripsi saya.
10. Terima kasih yang mendalam saat ini dan untuk seterusnya untuk Hendi Dwi
Istanto yang selalu rela untuk direpotkan for everything you’ve done dan juga
teman-teman Manajemen seperjuangan angkatan 2010 yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
Meskipun penulis telah berusaha dengan segenap kemampuan yang dimiliki,
skripsi ini tidak lepas dari berbagai kekurangan dan kesalahan penulisan maupun
dari sisi materi, maka penulis berharap akan ada tindak lanjut berupa saran dan
kritik membangun setelah penyusunan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap
semoga skripsi ini akan bermanfaat bagi semua pihak. Aamiin.
Jakarta, Juni 2015
(Arum Setiadi)
1110081000074
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ..................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ........................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ....................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .............................................. iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................. v
ABSTRACT ............................................................................................................. vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
DAFTAR ISI ............................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan masalah........................................................................... 9
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 11
A. Landasan Teori ............................................................................. 11
1. Pengertian Pemasaran ........................................................... 11
2. Iklan TV ................................................................................ 14
a. Definisi Periklanan ......................................................... 14
b. Tujuan Kegiatan Periklanan ........................................... 19
c. Kekuatan dan Kelemahan Iklan TV ............................... 20
3. Mencari Variasi ..................................................................... 23
4. Ketersediaan Produk ............................................................. 27
xi
5. Perpindahan Merek ............................................................... 29
B. Penelitian Terdahulu .................................................................... 34
C. Kerangka Berpikir ........................................................................ 41
D. Hipotesis ....................................................................................... 44
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 46
A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................ 46
B. Metode Penentuan Sampel ........................................................... 46
1. Populasi ................................................................................. 46
2. Sampel ................................................................................... 47
C. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 49
D. Metode Analisis Data ................................................................... 50
1. Uji Kualitas Data ................................................................... 50
a. Uji Validitas ................................................................... 51
b. Uji Reliabilitas ............................................................... 51
2. Uji Asumsi Klasik ................................................................. 52
a. Uji Multikolinearitas ...................................................... 53
b. Uji Heterokedastisitas .................................................... 54
c. Uji Normalitas ................................................................ 55
3. Uji Hipotesis ......................................................................... 56
a. Analisis Regresi Linear Berganda ................................. 56
b. Koefisien Korelasi (R) ................................................... 58
c. Koefisien Determinasi (R2) ............................................ 58
d. Uji t ................................................................................ 59
e. Uji F ............................................................................... 61
E. Operasional Variabel Penelitian ................................................... 62
BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN .............................................................. 64
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ................................. 64
1. Sekilas tentang Tangerang Selatan ....................................... 64
2. Sejarah Produk Objek Penelitian .......................................... 66
a. Sejarah Perusahaan Uni-Charm ..................................... 66
b. Produk pembalut wanita Charm ..................................... 67
xii
B. Analisis dan Pembahasan ............................................................. 74
1. Hasil Try-Out ........................................................................ 74
a. Uji Validitas ................................................................... 74
b. Uji Reliabilitas ............................................................... 76
2. Analisis Deskriptif Statistik .................................................. 77
a. Karakteristik Responden ................................................ 77
b. Pembahasan Hasil Kuesioner ......................................... 81
3. Hasil Analisis ...................................................................... 102
a. Uji Asumsi Klasik ........................................................ 102
1) Uji Multikolinieritas ............................................. 102
2) Uji Heteroskedastisitas ......................................... 103
3) Uji Normalitas ....................................................... 104
b. Analisis Regresi Linier Berganda ................................ 106
1) Analisis Koefisien Korelasi (R) ............................ 109
2) Analisis Koefisien Determinasi (R2) ..................... 110
3) Pengujian Hipotesis .............................................. 110
a) Uji t ................................................................ 110
b) Uji F ............................................................... 115
BAB V KESIMPULAN dan SARAN ............................................................ 120
A. Kesimpulan ................................................................................ 120
B. Saran ........................................................................................... 122
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 124
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
No. Keterangan Halaman
1.1 Top Brand Index Pembalut Wanita tahun 2011-2014 .................................... 5
2.2 Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 35
3.1 Interval Koefisien Korelasi ........................................................................... 58
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional............................................... 62
4.1 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Kota Tangerang Selatan ................ 65
4.2 Varian Produk Pembalut Wanita Charm ...................................................... 68
4.3 Hasil Uji Validitas ........................................................................................ 74
4.4 Hasil Uji Reliabilitas..................................................................................... 76
4.5 Deskriptif Usia Responden ........................................................................... 78
4.6 Deskriptif Pembalut yang Digunakan Sebelumnya ...................................... 79
4.7 Deskriptif Lamanya Penggunaan Charm ...................................................... 80
4.8 Deskriptif Uang Saku / Pendapatan per Bulan ............................................. 80
4.9 Deskriptif Variabel Iklan TV ........................................................................ 81
4.10 Deskriptif Variabel Iklan TV ........................................................................ 82
4.11 Deskriptif Variabel Iklan TV ........................................................................ 82
4.12 Deskriptif Variabel Iklan TV ........................................................................ 83
4.13 Deskriptif Variabel Iklan TV ........................................................................ 84
4.14 Deskriptif Variabel Iklan TV ........................................................................ 84
4.15 Deskriptif Variabel Iklan TV ........................................................................ 85
4.16 Deskriptif Variabel Iklan TV ........................................................................ 86
4.17 Deskriptif Variabel Iklan TV ........................................................................ 86
4.18 Deskriptif Variabel Iklan TV ........................................................................ 87
4.19 Deskriptif Variabel Mencari Variasi ............................................................ 88
xiv
4.20 Deskriptif Variabel Mencari Variasi ............................................................ 89
4.21 Deskriptif Variabel Mencari Variasi ............................................................ 90
4.22 Deskriptif Variabel Mencari Variasi ............................................................ 91
4.23 Deskriptif Variabel Ketersediaan Produk ..................................................... 92
4.24 Deskriptif Variabel Ketersediaan Produk ..................................................... 92
4.25 Deskriptif Variabel Ketersediaan Produk ..................................................... 93
4.26 Deskriptif Variabel Ketersediaan Produk ..................................................... 94
4.27 Deskriptif Variabel Ketersediaan Produk ..................................................... 94
4.28 Deskriptif Variabel PerpindahanMerek ........................................................ 95
4.29 Deskriptif Variabel PerpindahanMerek ........................................................ 96
4.30 Deskriptif Variabel PerpindahanMerek ........................................................ 97
4.31 Deskriptif Variabel PerpindahanMerek ........................................................ 98
4.32 Deskriptif Variabel PerpindahanMerek ........................................................ 98
4.33 Deskriptif Variabel PerpindahanMerek ........................................................ 99
4.34 Deskriptif Variabel PerpindahanMerek ...................................................... 100
4.35 Deskriptif Variabel PerpindahanMerek ...................................................... 101
4.36 Deskriptif Variabel PerpindahanMerek ...................................................... 101
4.37 Hasil Uji Multikolinieritas .......................................................................... 103
4.38 Hasil Regresi Linier Berganda.................................................................... 107
4.39 Hasil Koefisien Korelasi ............................................................................. 109
4.40 Hasil Uji t .................................................................................................... 111
4.41 Hasil Uji F .................................................................................................. 115
xv
DAFTAR GAMBAR
No. Keterangan Halaman
2.1 Piramida Loyalitas ....................................................................................... 30
2.2 Kerangka Berfikir ......................................................................................... 43
4.1 Peta Tangerang Selatan................................................................................. 64
4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas ...................................................................... 104
4.6 Hasil Uji Normalitas ................................................................................... 105
4.7 Hasil Uji Normalitas ................................................................................... 106
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
No. Keterangan Halaman
I Kuesioner .................................................................................................... 131
II Try-Out Kuesioner ...................................................................................... 136
III Karakteristik Responden ............................................................................. 147
IV Hasil Kuesioner Responden ........................................................................ 150
V Hasil SPSS 21 ............................................................................................. 153
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Modernisasi zaman telah merubah gaya hidup masyarakat kepada pola
konsumsi yang serba cepat, mudah, dan praktis. Berbagai jenis barang dengan
ratusan merek memadati pasar Indonesia. Banyaknya produk yang dihasilkan
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin beragam jenisnya.
Terdapat perbedaan kebutuhan antara konsumen pria dan konsumen wanita.
Beberapa produsen bahkan hanya memproduksi produk-produk khusus untuk
kebutuhan bagi para wanita saja. Wanita merupakan salah satu potensi pasar
yang dapat membuat para produsen berlomba-lomba menciptakan berbagai
produk mulai dari produk kecantikan sampai produk pembalut, dimana produk
tersebut adalah konsumsi pribadi bagi kaum hawa. Di masa kini penggunaan
pembalut dianggap cara yang tepat dan praktis untuk memudahkan wanita
mengatasi menstruasi dan tetap dapat beraktifitas dengan baik. Banyak
produsen melirik pada industri pembalut karena dirasa memiliki prospek yang
baik di masa mendatang. Namun dengan banyaknya produsen yang ikut
memperebutkan bisnis ini akan menciptakan persaingan dalam industri
tersebut semakin pesat. Wanita menjadi pasar yang potensial karena beberapa
alasan antara lain wanita memiliki kebutuhan akan produk yang lebih beragam
dibandingkan pria dan lebih besarnya laju pertumbuhan jumlah wanita di
Indonesia.
1
2
PT. Uni-Charm Indonesia merupakan salah satu produsen dari
pembalut wanita dengan merek Charm yang berdiri sejak tahun 1997. Sebagai
salah satu langkah dalam menghadapi ketatnya persaingan diantara produsen
pembalut lainnya, Charm yang berada pada naungan PT. Uni-Charm
Indonesia (UCI) ini berusaha untuk selalu memberikan produk yang
berkualitas dan mempunyai nilai lebih dibanding para pesaingnya. Di tengah
bertambah banyaknya aktifitas wanita baik pekerjaan maupun kegiatan
pribadi, Uni-Charm memahami mekanisme tubuh dan kejiwaan wanita secara
ilmiah. Dengan keinginan untuk melepaskan wanita dari ikatan fisik dan psikis
karena datang bulan, keputihan maka Uni-Charm mempersembahkan total
feminine care seperti napkin, panty liner dan lain-lain.
Pembalut sebagai produk pribadi bagi kaum hawa dan menjadi
kebutuhan dasar bila wanita sudah mencapai baligh. Maksudnya jika wanita
sudah mengalami haid, biasanya antara usia 11 sampai 45 tahun. Namun
terkadang wanita mendapat haid pertama sebelum usia 11 tahun dan masih
mendapat haid setelah usia 45 tahun. Itu semua tergantung pada kondisi iklim
dan lingkungan yang mempengaruhinya. Setiap bulan rata-rata lamanya masa
haid adalah tujuh hari. Dimana dua sampai tiga hari pertama periode haid
memerlukan pergantian pembalut maksimal empat kali dalam sehari. Untuk
hari keempat sampai hari terakhir memerlukan normalnya dua kali
penggantian pembalut. Maka dalam sebulan kebutuhan akan pembalut bagi
wanita yang sedang haid adalah sebanyak 20 bungkus pembalut.
3
Karena permintaan akan produk ini sangat tinggi, para produsen
dituntut harus lebih kreatif dalam memproduksi, mengemas, mempromosikan
dan memasarkannya. Kualitas dari produk yang ditawarkan pun tak luput dari
perhatian pemasar. Kualitas produk merupakan salah satu faktor yang menjadi
pertimbangan konsumen sebelum membeli suatu produk. Dalam
pengembangan produk, langkah pertama yang dilakukan oleh perusahaan ialah
memiliki tingkat kualitas yang akan mendukung posisi produk di pasar
sasaran. Kualitas ditentukan oleh sekumpulan kegunaan dan fungsinya,
termasuk di dalamnya daya tahan, ketidaktergantungan pada produk lain atau
komponen lain, eksklusifitas, kenyamanan wujud luar (warna, bentuk,
pembungkusan dan sebagainya). Karena dengan kualitas yang baik, maka
produk akan senantiasa tercipta di benak konsumennya. Suatu perusahaan
harus bekerja keras membuat kebijakan-kebijakan strategis baru dalam
menjual produk mereka guna menghadapi persaingan ketat dengan kompetitor
yang memberikan nilai lebih besar kepada pelanggan.
Pada saat yang sama dengan pemrosesan produk pemasar pun harus
mempersiapkan strategi untuk menarik minat konsumen untuk membeli
produk tersebut. Agar menarik minat konsumen untuk membeli produk yang
ditawarkan pemasar harus melakukan promosi yang efektif. Konsumen
mengetahui berbagai merek dari suatu produk dari informasi yang didapat
melalui promosi-promosi yang gencar dilakukan oleh produsen. Salah satu
bentuk promosi adalah dengan periklanan. Lee dan Carla (2004:3)
mengatakan bahwa periklanan adalah komunikasi komersil dan non personal
4
tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu
khalayak target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran,
majalah, direct mail (pengeposan langsung), reklame luar ruang atau
kendaraan umum.
Kotler dan Keller (2012:478), iklan merupakan cara yang berbiaya
dalam bentuk nonpersonal presentasi dan promosi dari ide-ide, barang, atau
jasa oleh dibayarkan sponsor. Dengan iklan, produsen dapat menawarkan
produk pembalut kepada para konsumen wanita. Beserta bentuk produk dan
keunggulan dibandingkan dengan produk pesaingnya. Dan diharapkan para
konsumen khususnya wanita yang menjadi target pasar dapat menangkap isi
pesan dari produk ini dan menjatuhkan pilihannya pada produk tersebut.
Televisi merupakan salah satu media untuk mengiklankan produk. Hasil riset
dari Nielsen (www.industri.kontan.co.id), pada tahun 2013 media televisi
menguasai 68% dari total belanja iklan media. Dengan besarnya persentasi
yang dimiliki iklan di televisi dapat menarik perhatian konsumen produk
tertentu. Iklan yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang dibintangi
oleh Revalina S Temat, iklan Charm Body Fit periode iklan 2014.
Charm memiliki berbagai variasi produk untuk memenuhi kebutuhan
wanita yang menuntut multifungsi dan kesempurnaan. Dapat dipilih
berdasarkan waktu pemakaian, ketebalan, bahan, dan panjangnya sehingga
walaupun datang bulan, tetap bisa beraktifitas dengan tenang dan nyaman
seperti hari biasa. Keberhasilan Charm dalam memasarkan produknya dapat
dilihat dari data Top Brand Index pada tabel 1.1 berikut ini:
5
Tabel 1.1
Top Brand Index
Pembalut Wanita tahun 2011-2014
Merek TBI 2011 TBI 2012 TBI 2013 TBI 2014
Charm 32,9% 38,6% 40,8% 42,9%
Laurier 33,0% 34,5% 33,4% 28,5%
Softex 18,9% 13,0% 11,5% 15,9%
Kotex 8,6% 8,0% 8,8% 6,6%
Hers Protex 4,8% 4,5% 4,6% 3,4%
Sumber: www.topbrand-award.com & marketing .co.id
Top brand yang dilaksanakan oleh Frontier Consulting Group, telah
dilakukan sejak tahun 2000 hingga saat ini. Top brand memberikan arti
penting bagi kompetisi merek di pasar. Dinamika merek-merek dipasar
menunjukkan bahwa kompetisi antar merek di pasar semakin tinggi. Top
brand mampu memberikan ukuran kesuksesan sebuah merek di pasar melalui
tiga dimensi.
Ketiga pengukuran dimensi tersebut adalah Top Of Mind (TOM)
dengan bobot 40%, Last Usage (LU) dengan bobot 30%, dan Future Intention
(FI) dengan bobot 30%. Top brand index selanjutnya diperoleh dengan cara
menghitung rata-rata terbobot masing-masing parameter (Frontier/Februari
2011). Ketiga dimensi ini bisa dikatakan mampu memberikan gambaran
secara cepat kondisi merek di pasar. TOM mencerminkan seberapa dikenal
merek oleh khalayak luas, LU menunjukkan seberapa besar penetrasi merek di
khalayak luas, kemudian FI menunjukkan seberapa menarikah sebuah merek
bagi khalayak luas di masa datang. Ketiga dimensi tersebut mampu
6
menjelaskan kondisi merek dengan lebih cepat (Pradopo dalam Frontier,
2011).
Dalam Oktariko (2011:2), survei ini berguna untuk mengukur nilai
suatu merek (brand value) dengan memaparkan elemen-elemen yang
menentukan nilai tersebut. Tolak ukur tersebut adalah brand awareness
(popularitas merek), ad awareness (popularitas iklan), brand value (tingkat
kualitas merek), satisfaction & loyalty index (tingkat kepuasan dan kesetiaan
pelanggan), pangsa pasar dan gain index (potensi pertumbuhan merek di masa
mendatang). Menurut Ardani (2012:4), dari data Top Brand di atas, dapat
terlihat pergerakan Charm secara perlahan mampu mensejajarkan diri dengan
merek lain seperti Laurier. Artinya banyak konsumen yang mengenal merek
Charm, memakai Charm dan yakin untuk terus menggunakan Charm dimasa
depan yang semakin meningkat.
Sedangkan penurunan yang dialami merek pembalut lain dapat
disebabkan oleh beberapa hal. Charm merupakan merek pembalut yang
populer yang mudah dibeli di toko-toko terdekat. Peneliti memutuskan untuk
meneliti di daerah Tangerang Selatan karena telah menbaca beberapa jurnal
yang akan mendukung penelitian ini, ditemukan tidak satu jurnal pun yang
meneliti di daerah Tangerang Selatan. Namun ada yang membahas tentang
pembalut wanita dengan responden yang berbeda. Data di atas menjadi alasan
mengapa peneliti memilih pembalut Charm sebagai objek penelitian. Melihat
selalu meningkatnya persentase dari tahun ke tahun. Untuk mengetahui hal-hal
tersebut maka dilakukanlah penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi
7
perilaku konsumen dalam melakukan perpindahan produk dari merek satu ke
merek lainnya. Ketidakpuasan dalam penggunaan merek pembalut tersebut
yang akhirnya konsumen menghentikan pemakaian produk itu. Ataupun
dikarenakan pengguna dari merek pembalut sebelumnya memutuskan untuk
berpindah ke pembalut merek Charm. Hal ini salah satunya disebabkan oleh
konsumen yang mencari variasi (variety seeking) karena merasa jenuh dengan
produk yang sebelumnya pernah dipakai. Konsumen yang mempunyai
keterlibatan emosional yang rendah terhadap suatu merek akan mudah
berpindah pada merek pesaing. Perilaku kebutuhan mencari variasi terjadi jika
resiko kecil dan sedikit atau tidak ada komitmen terhadap suatu merek.
Kecenderungan inilah yang sering menjadi perhatian para pemasar akan
keberhasilan produk yang ditawarkan.
Para pelaku bisnis harus semakin kreatif dan terbuka dalam
menganalisis peluang dan ancaman bisnisnya sehingga tercapai keunggulan
kompetitif untuk mempertahankan keberlangsungan usahanya. Karena pada
kenyataannya banyak konsumen yang berpindah-pindah merek untuk mencari
produk yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan mereka.
Proses pengambilan keputusan konsumen dalam melakukan pembelian
suatu produk berbeda-beda tergantung pada jenis produk yang akan dibeli.
Keputusan pembelian peralatan mandi, kosmetik, pakaian, dan lain-lain
merupakan hal yang jelas berbeda. Pembelian yang rumit dan mahal
mengakibatkan lebih banyak pertimbangan untuk membeli dibandingkan
dengan pembelian produk dengan harga terjangkau. Dengan banyaknya merek
8
yang beredar di pasaran, ada kalanya konsumen berganti untuk mencoba
merek produk yang berbeda. Konsumen menyadari adanya perbedaan antara
kondisi yang sesungguhnya dengan apa yang diinginkan. Pengambilan
keputusan perpindahan merek yang dilakukan konsumen dapat terjadi karena
adanya ketidakpuasan yang dirasakan konsumen setelah melakukan
pembelian.
Dengan hal yang demikian konsumen menjadi lebih aktif mencari
informasi yang lebih banyak untuk mengetahui produk yang diminatinya.
Setelah konsumen memperoleh informasi dan mengevaluasi barulah
konsumen memutuskan untuk melakukan pembelian suatu produk yang
dibutuhkan serta diinginkannya. Sebelum keputusan tersebut diambil
seseorang akan dihadapkan dengan suatu proses pengambilan keputusan yang
terdiri dari pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif,
pembelian dan purna beli konsumen.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini berusaha
mengetahui dan menganalisis beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan
perpindahan merek pada pembalut wanita merek Charm. Oleh karena itu
dibuat penelitian dengan judul “ANALISIS PENGARUH, IKLAN TV,
MENCARI VARIASI, DAN KETERSEDIAAN PRODUK TERHADAP
KEPUTUSAN PERPINDAHAN MEREK KE PEMBALUT WANITA
CHARM (Studi Kasus Pada Pengguna Charm di Tangerang Selatan)”
9
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas sebelumnya, perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah iklan TV berpengaruh signifikan terhadap keputusan
perpindahan merek ke pembalut wanita Charm.
2. Apakah mencari variasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan
perpindahan merek ke pembalut wanita Charm.
3. Apakah ketersediaan produk berpengaruh signifikan terhadap
keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm.
4. Apakah iklan TV, mencari variasi, dan ketersediaan produk
berpengaruh secara simultan terhadap keputusan perpindahan merek
ke pembalut wanita Charm.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan oleh penulis
adalah:
1. Untuk menganalisis pengaruh iklan TV terhadap keputusan
perpindahan merek ke pembalut wanita Charm.
2. Untuk menganalisis pengaruh mencari variasi terhadap keputusan
perpindahan merek ke pembalut wanita Charm.
3. Untuk menganalisis pengaruh ketersediaan produk terhadap keputusan
perpindahan merek ke pembalut wanita Charm.
10
4. Untuk menganalisis pengaruh iklan TV, mencari variasi, dan
ketersediaan produk secara simultan terhadap keputusan perpindahan
merek ke pembalut wanita Charm.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis
Dengan penelitian ini diharapkan penulis dapat menerapkan ilmu yang
telah diperoleh di bangku kuliah, untuk mengatasi masalah konkrit
yang terjadi di lapangan.
2. Bagi perusahaan
Dengan adanya penelitian ini semoga dapat memberi masukan ide
yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan bagian internal
perusahaan.
3. Bagi pihak lain
Sebagai suatu karya ilmiah yang dapat menambah wawasan dan
pengetahuan khususnya bagi yang berminat dalam bidang pemasaran.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Pemasaran
Kata pemasaran sudah sangat dikenal dan sering didengar orang.
Namun kerap kali orang salah mengerti mengenai pemasaran (marketing).
Mereka memberikan jawaban yang berbeda-beda tentang pengertian
pemasaran. Kebanyakan dari mereka menganggap aktivitas pemasaran berarti
melakukan proses penjualan produk. Padahal sebenarnya penjualan
merupakan salah satu dari kegiatan pemasaran. Pemasaran merupakan salah
satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya, mengembangkan usahanya dan
mendapatkan laba.
Pemasaran pada dasarnya lebih dari sekedar riset pemasaran,
penentuan harga, atau perencanaan produk. Berbagai kegiatan seperti promosi
dan publikasi semuanya adalah kegiatan pemasaran. Namun begitu,
pemasaran bukanlah semata-mata kegiatan seperti menjual dan
mempromosikan sesuatu. Pengelola pemasaran harus menyadari adanya saling
ketergantungan diantara sejumlah kegiatan, misalnya antara kegiatan
penjualan dan promosi, agar dapat tercapai pemasaran yang efektif.
11
12
Menurut Kotler dan Amstrong (2012:5), pemasaran merupakan proses
dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun
hubungan yang kuat dengan pelanggan yang bertujuan untuk menangkap nilai
dari pelanggan sebagai imbalannya.
Pemasaran merupakan suatu proses yang terdiri dari dua proses. Yaitu
proses sosial dan secara manajerial. Definisi sosial menunjukkan peran yang
dimainkan oleh pemasaran di masyarakat yang memiliki peranan
menghasilkan standar yang lebih tinggi.
Menurut Kotler dan Keller (2012:5) pengertian pemasaran adalah
sebagai berikut : “Marketing is a societal process by which individuals and
groups obtain what they need and want through creating, offering, and freely
exchanging products and services of value with others”.
Pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan dimana individu dan
kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa
yang bernilai dengan orang lain. AMA (American Marketing Association)
dalam Kotler dan Keller (2012:5) memberikan definisi tentang pengertian
pemasaran sebagai berikut :
“Marketing is the activity, set of institutions, and processes for creating,
communicating, delivering, and exchanging offerings that have value for
customers, clients, partners, and society at large”.
Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dengan serangkaian proses
untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberi nilai kepada
pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara
menguntungkan organisasi dan pemangku keuntungan.
13
Definisi AMA tersebut meletakkan konsep pertukaran sebagai konsep
sentral pemasaran. Harus terdapat tiga hal yang menjadi syarat agar suatu
pertukaran dapat terjadi, yaitu: pertama, haruslah terdapat dua atau lebih pihak
yang memiliki sesuatu yang bernilai untuk dapat saling dipertukarkan; kedua,
adanya keinginan dan kemampuan untuk memberikan sesuatu itu kepada
pihak lain; dan ketiga, adanya suatu cara untuk saling berkomunikasi.
Pemasaran memfasilitasi proses pertukaran dan pengembangan
hubungan dengan konsumen dengan cara mengamati secara cermat kebutuhan
dan keinginan konsumen yang dilanjutkan dengan mengembangkan suatu
produk (product) yang memuaskan kebutuhan konsumen dan menawarkan
produk tersebut pada harga (price) tertentu serta mendistribusikannya agar
tersedia di tempat-tempat (place) yang menjadi target pasar produk tersebut.
Dan melakukan promosi (promotion) guna menciptakan kesadaran dan
ketertarikan konsumen kepada produk tersebut. Proses ini disebut marketing
mix yang terdiri atas empat elemen, yaitu product, price, place, dan
promotion.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa arti pemasaran
jauh lebih luas daripada sekedar penjualan. Pemasaran adalah proses yang
mencakup analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Segala usaha
atau aktifitas menyampaikan barang atau jasa para produsen kepada para
konsumen, dimana kegiatan tersebut bertujuan untuk memuaskan kebutuhan
dan keinginan mereka. Pemasaran mencakup pula usaha perusahaan yang
dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang perlu dipuaskan,
14
menentukan produk yang hendak diproduksi, menentukan harga produk yang
sesuai, menentukan cara promosi yang efektif dan pendistribusian produk
tersebut.
2. Iklan TV
a. Definisi Periklanan
Dalam sebuah perusahaan banyak aktivitas yang dilakukan, tidak
hanya menghasilkan produk dan jasa, menetapkan harga, dan menjual produk
atau jasa. Tetapi banyak aktivitas lain yang saling berkaitan satu dengan yang
lainnya seperti promosi. Salah satu promosi yang efektif antara lain melalui
periklanan. Menurut Kotler dan Keller (2012:478) definisi dari periklanan:
“advertising is any paid form of nonpersonal presentation and promotion of
ideas, goods, or services by an identified sponsor”.
Sedangkan definisi periklanan menurut Shimp (2010:182),
“advertising is a paid, mediated form of communication from an identifiable
source, designed to persuade the receiver to take some action, now or in the
future”.
Fungsi iklan menurut Shimp (2010:188) adalah menginformasikan,
mempengaruhi, mengingatkan dan meningkatkan arti penting, memberi nilai
tambah, dan upaya membantu perusahaan. Metode iklan merupakan salah
satu bentuk komunikasi massa. Karena itu, manajer marketing dapat
mengarahkan misinya kepada sejumlah besar konsumen yang menjadi
sasaran iklannya dan mungkin sesekali dapat dilakukan dengan biaya yang
jauh lebih rendah. Ada beberapa saluran media iklan yang dapat
dimanfaatkan oleh manajer pemasaran untuk mencapai sasarannya, yaitu :
15
surat kabar, majalah, radio, televisi, papan reklame, poster, billboard, brosur,
katalog, jurnal, internet, dan direct mail.
Iklan merupakan sarana untuk membantu pemasaran yang efektif.
Iklan menawarkan suatu produk kepada konsumen dengan cara
mengemukakan alasan supaya membeli. Iklan merupakan cara yang berbiaya
efektif dalam menyampaikan pesan untuk membangun persepsi merek atau
untuk mendidik orang. Adanya iklan yang sering muncul atau dilihat
konsumen terutama pada media elektronik seperti televisi akan
mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian. Dengan iklan yang
sering muncul, konsumen akan membandingkan apa yang sering dibelinya
dengan produk yang baru dibelinya.
Kotler dan Keller (2012:507) menyatakan, “TV advertising has two
particularly important strengths. First, it can vividly demonstrate product
attributes and persuasively explain their corresponding consumer benefits.
Second, it can dramatically portray user and usage imagery, brand
personality, and other intangibles”.
Artinya Iklan televisi mempunyai dua kekuatan penting, yaitu pertama
dapat secara lebih efektif menunjukkan atribut produk dan membujuk untuk
menjelaskan manfaat pada konsumen, kedua mendramatisir untuk melukiskan
pada pengguna dan perumpamaan penggunaan, kepribadian merek dan sifat
merek lain yang tidak nampak.
Iklan melalui televisi mempunyai dua segmen dasar yaitu penglihatan
(visual) dan pendengaran (audio), misalnya kata-kata, musik, atau suara lain.
Proses penciptaannya biasa dimulai dengan gambar karena televisi lebih
unggul didalam teknik gambarnya yang dapat bergerak. Disamping itu kata-
16
kata dan suara juga harus diperhatikan. Bentuk-bentuk iklan televisi sangat
tergantung pada bentuk siarannya, apakah merupakan bagian dari suatu
kongsi, jaringan, kabel, atau bentuk lainnya.
Peningkatan minat masyarakat terhadap periklanan dipengaruhi oleh
faktor-faktor berikut ini:
a. Kreatifitas Iklan
Menurut Shimp (2010:209-210), sebuah iklan yang kreatif harus yang
pertama dan terutama menciptakan ikatan dengan target penonton. Iklan
harus memberikan informasi yang berhubungan dengan merek yang
diiklankan dalam produk kategorinya. Iklan yang kreatif adalah iklan yang
berbeda, unik, baru dan tak terduga. Iklan yang sama dengan sebagian
besar iklan lainnya tidak akan mampu menembus kerumunan iklan
kompetitif dan tidak akan dapat menarik perhatian konsumen.
Untuk menghasilkan iklan yang baik suatu perusahaan dituntut untuk
menjalankan elemen-elemen dari kreativitas iklan yang dikenal dengan
rumus AIDCA (Kasali, 1995:83-86), lima elemen dari kreatifitas iklan
yang harus dipenuhi yaitu:
1) Perhatian (Attention ) artinya iklan harus menarik perhatian khalayak
sasarannya, misalnya mempergunakan trik-trik khusus untuk
menimbulkan perhatian.
2) Minat (Interest), artinya iklan harus bisa membuat orang yang sudah
memperhatikan menjadi berminat dan ingin tahu lebih lanjut
(menimbulkan rasa ingin tahu).
17
3) Keinginan/Kebutuhan (Desire) artinya iklan harus menggerakkan
keinginan orang untuk memiliki atau menikmati produk yang
diiklankan.
4) Rasa Percaya (Conviction) yaitu iklan harus menimbulkan rasa
percaya pada calon pembeli.
5) Tindakan (Action) artinya iklan harus bisa membujuk calon pembeli
agar sesegera mungkin melakukan tindakan pembelian atau bagian
dari proses itu.
b. Daya Tarik Iklan
Seperti yang dikemukakan oleh Kotler dan Armstrong (2012:442), daya
tarik yang digunakan dalam pesan iklan harus mempunyai tiga sifat:
1) Pesan iklan harus bermakna (meaningful), menunjukkan manfaat-
manfaat yang membuat produk lebih diinginkan atau lebih menarik
bagi konsumen.
2) Pesan iklan harus dapat dipercaya (believable), konsumen harus
percaya bahwa produk tersebut akan memberikan manfaat seperti
yang dijanjikan dalam pesan iklan.
3) Iklan harus juga khas (distinctive) berbeda, lebih baik dibanding iklan
merek pesaing.
c. Efektivitas Iklan
Menurut Shimp (2010:208), iklan yang efektif dapat mengambil cara
pandang konsumen, iklan yang efektif dapat menemukan cara yang khas
untuk menerobos kekacauan, iklan yang efektif tidak memberikan janji
18
janji lebih dari bisa disediakan, iklan yang efektif merupakan kreativitas
dengan sebuah tujuan.
Kotler dan Amstrong (2012:442) yang menyatakan bahwa langkah
pertama dalam menciptakan program pemasangan iklan yang efektif
adalah memutuskan pesan umum apa yang akan dikomunikasikan kepada
konsumen atau disebut merencanakan strategi pesan (message strategy).
Elemen yang digunakan untuk mengukur keefektifan suatu iklan antara
lain:
1) Humor, yaitu pesan yang membedakan merek, memori tentang pesan
iklan, dan karakter bintang atau model iklan.
2) Atribut produk, yaitu kemasan, kenyamanan saat menggunakan,
manfaat produk, dan identifikasi perusahaan.
3) Informasi, yaitu kualitas produk dan komposisi produk.
4) Manfaat produk, yaitu pengenalan produk, dan pengenalan
penggunaan.
Sebagian besar upaya periklanan bertujuan untuk menaikkan
permintaan terhadap merek tertentu. Iklan merek (brand advertising)
membantu meningkatkan penjualan merek dengan mendorong konsumen
untuk beralih dari merek pesaing, meningkatkan konsumsi diantara pengguna,
menarik non pengguna dari jenis produk, dan mempertahankan penjualan
para pengguna sekarang.
Terpaan ditentukan dari frekuensi (seberapa sering iklan dilihat dan
dibaca), intensitas (seberapa jauh khalayak mengerti pesan iklan) dan durasi
19
(seberapa lama khalayak memperhatikan iklan) suatu iklan dilihat atau
dibaca. Sesering dan selama apapun seseorang melihat suatu iklan, belum
tentu ia melihat iklan tersebut secara seksama (dari awal sampai akhir), bisa
saja hanya sekilas atau sebagian (Wells, Burnet, & Moriarty, 2000:156).
b. Tujuan Kegiatan Periklanan
Sebagian besar upaya melakukan periklanan menyangkut tujuan untuk
mendorong permintaan terhadap merek tertentu. Iklan merek (brand
advertising) membantu meningkatkan penjualan merek dengan mendorong
konsumen untuk beralih dari merek pesaing, meningkatkan konsumsi diantara
pengguna, menarik non penggguna dari jenis produk, dan mempertahankan
penjualan dari para pengguna sekarang.
Kotler dan Amstrong (2012:437) menyatakan tujuan periklanan
adalah sebagai berikut :
1) Menginformasikan
a) Mengkomunikasikan nilai pelanggan
b) Menciptakan citra perusahaan.
c) Menceritakan kepada pasar tentang produk baru.
d) Menjelaskan cara kerja produk.
e) Menyarankan penggunaan produk baru tertentu.
f) Menginformasikan pasar tentang perubahan harga.
g) Menggambarkan layanan yang tersedia.
h) Mengoreksi kesan yang salah.
2) Membujuk
20
a) Menciptakan preferensi merek.
b) Mendorong pergantian ke merek.
c) Mengubah persepsi pelanggan dari nilai produk.
d) Membujuk pelanggan membeli sekarang.
e) Membujuk pelanggan untuk menerima kunjungan tenaga penjualan.
f) Meyakinkan pelanggan untuk memberitahu orang lain tentang merek
tersebut.
3) Mengingatkan
a) Menjaga hubungan pelanggan.
b) Mengingatkan pelanggan bahwa produk itu mungkin diperlukan
dalam waktu dekat.
c) Mengingatkan pelanggan dimana membeli produk tersebut.
d) Mempertahankan produk tersebut tetap ada di benak konsumen
selama musimnya.
c. Kekuatan dan Kelemahan Iklan TV
Adapun kekuatan dan keterbatasan periklanan melalui media televisi.
Menurut Kotler dan Keller (2012:513), kekuatan iklan televisi adalah
menggabungkan pandangan, suara, dan gerakan; menarik bagi indra; perhatian
meningkat; tinggi pencapaiannya dan kelemahannya adalah tingginya biaya
absolut; tingginya kekacauan; pamaparan yang sekilas ; kurang selektifitasnya
penonton.
Menurut Shimp (2010:379), kekuatan televisi meliputi:
21
1) Iklan televisi memiliki kemampuan yang unik untuk mendemonstrasikan
penggunaan produk. Tidak ada media lain yang dapat menjangkau
konsumen secara serempak melalui indera pendengaran dan penglihatan.
Para penonton dapat melihat dan mendengar yang didemonstrasikan,
mengidentifikasi para pemakai produk, dan juga membayangkan bahwa
diri mereka sedang menggunakan produk.
2) Televisi juga mempunyai kemampuan untuk muncul tanpa diharapkan
(intrusion value) yang tidak sejajar dengan media lainnya. Yaitu, iklan
televisi menggunakan indera seseorang dan menarik perhatiannya bahkan
pada saat orang tersebut tidak ingin menonton iklan.
3) Memberikan hiburan dan menghasilkan kesenangan. Produk-produk yang
diiklankan dapat dihidupkan atau ditampilkan lebih besar dari aslinya.
Produk-produk yang diiklankan di televisi dapat didramatisir dan
ditayangkan lebih menggairahkan dan kurang lazim dari keadaan
sesungguhnya.
4) Menjangkau para konsumen satu persatu, misalnya pada saat seorang
pembicara atau pendukung (endorsers) mendukung keunggulan suatu
produk tertentu.
5) Dapat menggunakan humor sebagai strategi periklanan yang efektif.
6) Efektif dengan tenaga penjualan perusahaan dan perdagangan. Para
penjual akan lebih mudah untuk merek-merek baru atau yang telah ada ke
pasar bila kampanye periklanan utama telah disusun.
22
7) Kemampuannya untuk mencapai dampak yang diinginkan. Dampak adalah
media periklanan yang mengaktifkan kesadaran konsumen dan
mengaktifkan ingatannya untuk menerima pesan penjualan.
Sedangkan menurut Shimp (2010:380) keterbatasan periklanan melalui
televisi antara lain:
1) Biaya periklanan yang meningkat dengan cepat.
2) Erosi penonton televisi. Rekaman video, program sindikasi, televisi kabel,
internet, dan alternatif waktu senggang dan rekreasi lainnya telah
mengurangi jumlah orang-orang yang menonton jaringan televisi.
3) Terpecahnya penonton (audience farctionalization). Para pengiklan tidak
dapat mengharap untuk menarik penonton homogen yang luas ketika
memasang iklan pada program tertentu karena sekarang tersedia cukup
banyak pilihan program bagi penonton televisi.
4) Saat orang-orang menonton televisi kabel seperti televisi jaringan, maka
banyak waktu mereka dihabiskan untuk beralih dari satu stasiun ke stasiun
lainnya.
5) Ketidakberaturan (clutter). Clutter mengacu kepada semakin banyaknya
materi non-program: iklan, pesan layanan umum, dan pengumuman
promosi stasiun dan program-program. Clutter terjadi karena jaringan
menambah pengumuman promosi untuk merangsang penonton menonton
program yang dipromosikan secara gencar dan karena pengiklan
meningkatkan iklan-iklan pendeknya.
23
Menurut Shimp (2010:189) periklanan lebih jauh dapat digunakan
untuk mempengaruhi peralihan merek (brand switching) dengan
mengingatkan konsumen yang membeli suatu merek yang tersedia dan
mengandung atribut-atribut yang menguntungkan.
Indikator yang digunakan dalam penelitian ini menurut Kotler &
Amstrong (2012) Shimp (2010) antara lain:
a. Frekuensi iklan mampu menarik perhatian.
b. Durasi iklan menginformasikan produk.
c. Kemampuan iklan mencitrakan produknya.
d. Kekuatan pengaruh iklan.
e. Penyampaian pesan yang jelas.
f. Kualitas gambar iklan.
g. Iklan mudah diingat.
h. Menggunakan model iklan.
i. Suasana dan ilustrasi iklan.
j. Iklan menggambarkan kenyamanan produk saat digunakan.
3. Mencari Variasi
Kebutuhan mencari variasi (variety seeking) adalah suatu hal yang
dimiliki oleh sebagian konsumen. Menurut Peter dan Olson (2002:76),
pencarian variasi merupakan komitmen kognitif untuk membeli merek yang
berbeda, yang disebabkan adanya stimulasi keterlibatan sesuatu dalam
mencoba sesuatu yang berbeda, keinginan baru atau timbulnya rasa bosan
pada sesuatu yang telah lama dikonsumsi. Menurut Kotler dan Armstrong
24
(2012:152), pelanggan yang mencari variasi berada pada situasi yang
bercirikan rendahnya keterlibatan konsumen namun perbedaan merek
dianggap cukup berarti. Menurut Keaveney (1995) dalam Emelia (2012:12)
Tujuan lain perilaku mencari variasi dapat berupa hanya sekedar mencoba
sesuatu yang baru atau mencari suatu kebaruan dari sebuah produk.
Kecenderungan inilah yang sering menjadi perhatian para pemasar
akan keberhasilan produk yang ditawarkan. Mengidentifikasi konsumen yang
suka mencari variasi merupakan salah satu hal yang penting bagi perusahaan
karena perilaku perpindahan merek (brand switching) dapat muncul karena
adanya kebutuhan mencari variasi (variety seeking). Berikut terdapat beberapa
tipe konsumen yang mencari variasi (variety seeking) menurut Schiffman dan
Kanuk (2007:126):
a. Perilaku Pembelian yang Bersifat Penyelidikan (Explanatory Purchase
Behavior), merupakan keputusan perpindahan merek untuk mendapatkan
pengalaman baru dan kemungkinan alternatif yang lebih baik.
b. Penyelidikan Pengalaman Orang Lain (Vicarious Exploration), yaitu
konsumen mencari informasi tentang suatu produk yang baru atau
alternatif yang berbeda, kemudian mencoba menggunakannya.
c. Keinovatifan Pemakaian (Use Innovativeness), konsumen telah
menggunakan dan mengadopsi suatu produk dengan mencari produk yang
lebih baru dengan teknologi yang lebih tinggi.
Menurut Peter dan Olson (2002) mencari variasi (variety seeking) bisa
menguntungkan atau merugikan. Menjadi menguntungkan ketika memberi
25
kesempatan pada produk baru (brand follower) untuk mendapat tempat di hati
konsumen ketika berganti-ganti pilihan. Sementara itu menjadi merugikan
bagi produk lama (leader brand) yang ditinggalkan karena keinginan untuk
berganti-ganti produk akan mengurangi kesempatan penggunaan produk.
Kerugian tidak hanya sebatas ini, tetapi bisa menjadi lebih besar jika proses
berganti-ganti alternatif bisa memberikan sensasi positif bagi konsumen
karena ia akan dengan mudah berpindah produk (brand switching).
Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Kotler dan Keller (2012:174)
“Brand switching occurs for the sake of variety, rather than dissatisfaction”.
Artinya bahwa peralihan merek terjadi untuk mencari keragaman dan bukan
karena ketidakpuasan. Serupa dengan pernyataan Mowen dan Minor
(2002:133), mencari variasi (variety seeking) mengacu pada kecenderungan
konsumen untuk secara spontan membeli produk baru meskipun mereka terus
mengungkapkan kepuasan mereka dengan merek yang lama. Sedangkan
dimensi-dimensi yang mengacu pada perilaku mencari variasi seperti :
kebutuhan akan variasi, tidak ada inovasi pilihan dan perbedaan yang
dirasakan antar merek.
Junaidi dan Dharmmesta dalam Emelia (2012:8) juga menambahkan
bahwa kebutuhan mencari variasi ini muncul karena didukung oleh berbagai
faktor, antara lain:
1. Persaingan yang ketat antara produk sejenis, sehingga setiap produk
mempropagandakan untuk menjadi yang terbaik. Kondisi ini tentunya
memungkinkan untuk mempengaruhi konsumen cenderung mencoba.
26
2. Kualitas produk mengalami penurunan. Penurunan kinerja sebuah produk
mendorong konsumen untuk mencari dan mencoba produk-produk baru
yang dimungkinkan mampu memberikan sebuah kepuasan.
3. Karakteristik alamiah konsumen. Karakteristik konsumen adalah
berbeda. Suatu kelompok konsumen dimungkinkan mempunyai prilaku
untuk selalu mencari dan mencoba-coba hal baru, meskipun produk yang
telah dikonsumsinya juga mampu memberikan sebuah kepuasan.
Ketika individu tidak puas dan ia juga merupakan tipikal konsumen
yang suka mencari variasi, maka ia akan lebih termotivasi untuk berpindah
merek. Dalam mengidentifikasi kebutuhan mencari variasi, metode untuk
mengetahui kebutuhan dalam keputusan mencari variasi tersebut dijabarkan
lebih kongkrit ke dalam sejumlah konstruk yang disebut sebagai Exploratory
Acquisition of Product (EAP) (Van Trijp dalam Schiffman dan Kanuk,
2007:115)
a. Lebih suka merek yang belum pernah dicoba.
b. Merasa tertantang jika memesan barang yang belum familiar.
c. Meskipun menyukai merek tertentu, namun sering mencoba merek yang
baru.
d. Tidak khawatir dalam mencoba merek baru atau berbeda.
e. Jika merek produk tersedia dalam sejumlah variasi, pasti akan
mencobanya.
f. Menikmati peluang membeli produk yang tidak familiar demi
mendapatkan variasi dalam suatu pembelian.
27
Indikator dari mencari variasi yang digunakan dalam penelitian ini
(Peter dan Olson, 2002:76) yaitu:
a. Rasa bosan.
b. Rasa ingin tahu.
c. Keinginan mencoba produk-produk baru.
4. Ketersediaan Produk
Ketersediaan produk adalah suatu strategi yang sangat penting untuk
dilakukan. Karena sia-sia suatu gerai atau toko yang menyediakan produk
yang lengkap dan beragam, tetapi tidak memiliki cukup stok untuk dijual.
Dengan ketersediaan barang yang terjaga, akan mampu membuat konsumen
melakukan keputusan untuk membeli dan juga dapat membuat konsumen
untuk melakukan pembelian ulang. Persediaan produk menurut Aaker (1997)
Active management requires efforts to avoid distribution gaps or out-of-stocks
that might precipitate a decision to switch brands. Berdasarkan pernyataan
tersebut, dapat dijelaskan bahwa tindakan manajemen lebih suka menghendaki
usaha-usaha untuk menghindarkan celah distribusi yang mungkin dapat
mempercepat konsumen memutuskan untuk berpindah-pindah merek (brand
switching).
Menurut Kotler (2005) dalam Utama (2012:8) persediaan produk
merupakan kemampuan perusahaan untuk menjaga persediaan produk ketika
terjadi peningkatan permintaan terhadap merek produk. Xu et al.,(2002) dalam
Emiri (2011:12) menyatakan ketersediaan merupakan faktor ketertarikan
28
berdasar logika atau pertimbangan-pertimbangan bagaimana produk mudah
diperoleh. Bila konsumen merasa dimudahkan dengan tersedianya produk
yang diinginkan di toko yang dituju, maka konsumen tersebut tidak berpindah
merek (brand switching). Seringkali karena ketersediaan barang dalam jumlah
dan jenis yang sangat variatif sehingga konsumen dalam proses belanjanya,
mengambil keputusan untuk membeli suatu barang adalah yang sebelumnya
tidak tercantum dalam daftar belanja barang (out of purchase list ).
Pentingnya ketersediaan produk yang fleksibel adalah untuk
mengantisipasi perubahan permintaan barang yang dapat terjadi sewaktu-
waktu karena adanya perubahan permintaan dari konsumen. Van Trijp dkk
(1996) dalam Arianto (2007:140), ketidaktersediaan produk di suatu toko juga
merupakan faktor yang dapat menyebabkan terjadinya perpindahan merek,
konsumen yang tidak dapat menemukan produk favorit mereka maka akan ada
kemungkinan ia akan mengevaluasi merek lain untuk kemudian membelinya.
Untuk mengukur ketersediaan produk dalam penelitian ini maka
digunakan indikator sebagai berikut (Utama, 2012:8-9):
a. Layout penjualan (tata letak produk di display) (Haeizer & Render, 2009)
b. Persediaan produk selalu ada.
c. Distribusi produk merata tersedia di berbagai outlet.
d. Kemudahan melakukan pembelian.
e. Kelengkapan produk yang ada di outlet.
29
5. Perpindahan Merek
Definisi brand menurut The American Marketing Association dalam
Kotler dan Keller (2012:241):
“a name, term, sign, symbol, or design, or a combination of them, intended to
identify the goods or services of one seller or group of sellersand to
differentiate them from those of competitors”.
Perilaku perpindahan merek dapat terjadi dikarenakan beragamnya
produk di pasaran sehingga menyebabkan adanya perilaku memilih produk
yang sesuai dengan kebutuhan atau karena terjadi masalah dengan produk
yang sudah dibeli, maka konsumen kemudian beralih ke merek lain. Menurut
Keaveney (1995) dalam Emiri (2012:7), brand switching behavior adalah
perilaku perpindahan merek yang dilakukan konsumen atau diartikan juga
sebagai kerentanan konsumen untuk berpindah ke merek lain.
Menurut Givon (2001) dalam Emiri (2012:7), brand switching adalah
perpindahan merek yang digunakan oleh pelanggan untuk setiap waktu
penggunaan, dimana tingkat brand switching juga menunjukkan sejauh mana
mereka memiliki pelanggan yang loyal. Semakin tinggi tingkat brand
switching-nya, semakin tidak loyal pelanggan dari merek tersebut. Hal
tersebut berarti bahwa semakin beresiko merek yang kelola karena perusahaan
dapat dengan mudah dan cepat kehilangan konsumennya. Oleh karena itu
ketidakpuasan konsumen harus dihindari, antara lain dengan meningkatkan
kualitas produk, variasi produk, inovasi produk dan ketersediaan produk.
30
Dari berbagai sudut pandang yang ada dapat dirumuskan bahwa
perilaku perpindahan merek ini sebagai suatu perilaku pembelian suatu produk
dengan merek yang berbeda dari merek favorit yang biasa dibeli oleh
konsumen. Dimana konsumen telah memiliki komitmen terhadap suatu merek
kemudian suatu saat konsumen memutuskan untuk berpaling pada merek lain
dengan kategori produk yang sama.
Komitmen atau kesetiaan konsumen terhadap suatu merek memiliki
tingkat yang berbeda-beda. Aaker (1997) mendesain suatu piramida loyalitas
untuk menjelaskan tingkatan-tingkatan dalam loyalitas merek. Dapat dilihat
pada gambar 2.1 berikut:
Gambar 2.1
Piramida Loyalitas
Sumber : David A. Aaker (1997)
31
Adapun keterangan dari gambar tersebut yaitu:
1. Switcher (Berpindah-pindah)
Merupakan tingkatan loyalitas yang paling rendah. Perpindahan merek
biasanya dipengaruhi oleh perilaku pembelian di lingkungan sekitar.
2. Habitual Buyer (Pembeli yang bersifat kebiasaan)
Adalah pembeli yang mengalami ketidakpuasan ketika mengkonsumsi
suatu produk karena ia membeli suatu produk hanya berdasarkan
kebiasaan saja.
3. Satisfied Buyer (Pembeli yang puas dengan biaya peralihan)
Yaitu pembeli yang merasa puas dengan merek yang mereka konsumsi,
namun mereka berkeinginan melakukan perpindahan merek.
4. Likes the Brand (Menyukai merek)
Adalah pembeli yang benar-benar menyukai merek karena alasan persepsi
kualitas yang tinggi, pengalaman, dan lain-lain.
5. Committed Buyer ( Pembeli yang berkomitmen)
Merupakan kelompok pembeli yang setia karena mereka merasa bangga
ketika mengkonsumsi produk dan mereka secara sukarela bersedia untuk
merekomendasikan merek kepada orang lain.
Sedangkan menurut Mowen dan Minor (2002:109), perpindahan
merek dapat terbagi menjadi empat yaitu:
1. Divided Loyalty (kesetiaan yang terbagi) = AAABBAABBB
32
Artinya seorang mengalami perpindahan karena kesetiaan terbagi dengan
yang lain.
2. Occasional Switch (peralihan sewaktu-waktu) = AABAACAADA
Merupakan perpindahan merek yang dilakukan karena mengalami
kejenuhan tetapi akhirnya akan lebih banyak untuk merek yang semula
atau perpindahan untuk selingan.
3. Unstable Loyalty (kesetiaan yang tidak stabil) = AAAABBB
Merupakan perpindahan merek yang dilakukan karena seseorang punya
kesetiaan yang tidak stabil.
4. No Loyalty (ketidaksetiaan) = ABCDEFG
Artinya perpindahan yang dilakukan karena adanya sikap ketidaksetiaan
terhadap suatu merek.
Peralihan merek sering terjadi apabila konsumen merasa tidak
terpuaskan dalam mengkonsumsi suatu merek produk. Ketidakpuasan
tersebut dapat berasal dari kualitas produk yang semakin menurun, harga
yang semakin mahal, kegiatan promosi yang tidak menarik, dan pelayanan
yang sangat minim. Jika hal tersebut terjadi maka perusahaan harus segera
memikirkan langkah-langkah untuk mengurangi tingkat peralihan merek.
Menurut Van Trijp (1996) dalam Arianto dan Mulyani (2007:138)
menyebutkan bahwa keputusan perpindahan merek dipengaruhi oleh faktor
internal dan eksternal dimana faktor internal terbagi menjadi keinginan
mencari variasi, pengetahuan konsumen mengenai merek pada produk, dan
33
ketidakpuasan. Sedangkan faktor eksternal terbagi lagi menjadi iklan,
promosi dalam toko termasuk harga dan ketersediaan harga.
Schifman dan Kanuk (2007:112), mengungkapkan bahwa tidak semua
pelanggan itu setia, beberapa dari pelanggan melakukan peralihan (switching
behaviour) disebabkan karena ketidakpuasan pelanggan terhadap produk
yang sudah dibeli, layanan yang tidak memuaskan atau hanya karena bosan.
Sedangkan Kotler dan Keller (2010) dalam Utama (2012:2) menyatakan
bahwa brand switching dominan terjadi karena merek produk yang
digunakan memiliki persediaan yang terbatas di pasar konsumen. Keinginan
kuat yang dimiliki konsumen pada merek produk tertentu, mendorong
ketertarikan sehingga membuat konsumen mulai meninggalkan merek produk
yang lama dan mencoba beralih menggunakan merek produk yang baru.
Konsumen beralih dari satu merek ke merek lain pada dasarnya
disebabkan oleh empat hal (Lestari, 2010:56) :
1. Kebutuhan tidak terpenuhi dengan produk atau jasa yang sebelumnya
digunakan (core product problem).
2. Tidak puas dengan layanan yang diberikan oleh pemilik merek
(augmented product problem).
3. Ada merek lain yang memberikan benefit yang lebih baik (tidak berarti
tidak puas dengan produk sebelumnya).
4. Adanya keinginan mencoba sesuatu yang lain.
Keaveney (1995) dalam Emelia (2012:4) menemukan beberapa hal
sebagai hasil penelitiannya bahwa perpindahan merek muncul karena :
34
1. Persepsi negatif terhadap kualitas produk.
2. Harga.
3. Ketidakpuasan dengan kinerja produk secara keseluruhan.
4. Layanan dan kenyamanan yang tidak memadai di tempat penjualan.
5. Lokasi untuk mendapatkan produk.
6. Memang ada maksud (intention) untuk berhenti mengkonsumsi merek
yang biasa dipakai dan ingin memakai merek lain.
Untuk mengukur keputusan perpindahan merek dalam penelitian ini maka
digunakan indikator pengembangan dari Keaveney (1995) dalam Emelia
(2012:4) adalah sebagai berikut:
a. Merek yang sebelumnya kualitasnya lebih rendah.
b. Memiliki harga relatif lebih murah.
c. Adanya potongan harga.
d. Ketidakpuasan dengan merek sebelumnya yang digunakan.
e. Kenyamanan pelayanan di tempat penjualan.
f. Produk terdapat di berbagai outlet.
g. Ingin mempercepat penghentian karena bosan.
h. Ingin mencari variasi.
i. Mencoba inovasi produk baru.
B. Penelitian Terdahulu
Keputusan perpindahan merek dapat dipengaruhi oleh beberapa
variabel. Adapun hasil penelitian terdahulu yang mengkaji tentang hubungan
35
antara variabel-variabel yang mempengaruhi keputusan perpindahan merek
(brand switching) disajikan pada tabel 2.2 berikut ini:
Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu
Nama Judul Variabel
Independen
Variabel
Dependen Hasil Penelitian
Nur Baety
Isnaeny
(2004)
Pengaruh
Ketidakpuasan,
Harga dan
Kebutuhan
Mencari Variasi
Terhadap Perilaku
Perpindahan Merek
(Studi Pada
Konsumen Citra
Hand & Body
Lotion Di
Kabupaten
Kebumen)
1. Ketidakpuasan
2. Harga
3. Kebutuhan
mencari
variasi
Perilaku
perpindahan
merek
Dalam penelitian ini
didapatkan hasil
bahwa variabel
ketidakpuasan, harga
dan kebutuhan
mencari variasi
berpengaruh positif
terhadap perilaku
perpindahan merek
pada konsumen Citra
hand & body lotion
di Kabupaten
Kebumen, baik secara
parsial maupun
simultan.
Anandhitya
Bagus
Arianto
(2011)
Pengaruh Atribut
Produk, Harga,
Kebutuhan
Mencari Variasi
dan Ketidakpuasan
Konsumen
terhadap
Keputusan
Perpindahan Merek
dari Samsung
Galaxy Series di
Kota Malang
1. Atribut produk
2. Harga
3. Kebutuhan
mencari
variasi
4. Ketidakpuasan
konsumen
Keputusan
perpindahan
merek
Berdasarkan hasil
analisis variabel
atribut produk dan
harga berpengaruh
negatif dan signifikan
terhadap keputusan
perpindahan merek.
Variabel kebutuhan
mencari variasi
produk dan variabel
ketidakpuasan
berpengaruh positif
dan signifikan
36
Nama Judul Variabel
Independen
Variabel
Dependen Hasil Penelitian
terhadap keputusan
perpindahan merek.
Dedi Emiri
(2011)
Analisis Pengaruh
Citra Merek,
Ketersediaan
Produk, Harga, dan
Coverage Terhadap
Brand Switching
(Studi Kasus pada
Pengguna SimCard
Simpati di Kota
Semarang)
1. Citra merek
2. Ketersediaan
produk
3. Harga
4. Coverage
Brand
switching
Menunjukkan bahwa
citra merek memiliki
pengaruh yang
signifikan terhadap
brand switching,
ketersediaan produk
memiliki pengaruh
yang signifikan
terhadap brand
switching ,harga
memiliki pengaruh
yang signifikan
terhadap brand
switching, coverage
memiliki pengaruh
yang signifikan
terhadap brand
switching.
Nurulia
Khairani
(2011)
Analisis Pengaruh
Citra Merek,
Ketidakpuasan
Konsumen,
Iklan,Word of
Mouth, dan
Karakteristik
Kategori Produk
Terhadap
Keputusan
Perpindahan Merek
Pada Sabun
Pembersih Wajah
1. Citra merek
2. Ketidakpuasan
konsumen
3. Iklan
4. Word of mouth
5. Karakteristik
kategori
produk
Keputusan
perpindahan
merek
Variabel citra merek,
ketidakpuasan
konsumen, iklan,
word of mouth, dan
karakteristik kategori
produk berpengaruh
positif terhadap
keputusan
perpindahan merek.
Hasil analisis regresi
linier berganda
menunjukkan bahwa
variabel word of
mouth
37
Nama Judul Variabel
Independen
Variabel
Dependen Hasil Penelitian
memberikan
pengaruh yang paling
besar terhadap
keputusan
perpindahan merek.
Tristiana
Oktariko
(2011)
Analisis Pengaruh
Kualitas Produk
Dan Persepsi Harga
Terhadap
Keputusan
Berpindah Merek
Pada Konsumen
Pembalut Wanita
Kotex Di Semarang
1. Kualitas
produk
2. Persepsi
harga
Keputusan
berpindah
merek
Didapat hasil bahwa
variabel kualitas
produk berpengaruh
negatif terhadap
keputusan berpindah
merek pada
konsumen pembalut
wanita. Semakin
rendah kualitas
produk, maka
semakin tinggi
keputusan berpindah
merek. Variabel
persepsi harga
berpengaruh negatif
terhadap keputusan
berpindah merek pada
konsumen pembalut
wanita. Semakin
rendah persepsi harga,
maka semakin tinggi
tingkat keputusan
berpindah merek.
38
Nama Judul Variabel
Independen
Variabel
Dependen Hasil Penelitian
Andrey
Satya
Utama
(2012)
Pengaruh Bauran
Pemasaran
Terhadap Brand
Switching Pada
Pengguna Sim
Card Telkomsel Ke
Three Pada
Mahasiswa
Fakultas Ekonomi
Universitas Bung
Hatta Padang
1. Atribut
produk
2. Harga
3. Promosi
4. Persediaan
produk
Brand
switching
Atribut produk
berpengaruh positif
signifikan terhadap
brand switching,
harga berpengaruh
positif signifikan
terhadap brand
switching, promosi
berpengaruh positif
signifikan terhadap
brand switching,
persediaan produk
berpengaruh negatif
dan signifikan
terhadap brand
switching.
Siska
Emelia
(2012)
Pengaruh Atribut
Produk, Kepuasan,
dan Variety
Seeking Terhadap
Brand Switching
Konsumen Rinso
Ke Merek Lain Di
Kota Padang
1. Atribut
produk
2. Kepuasan
3. Variety
seeking
Brand
switching
Berdasarkan hasil
pengujian hipotesis
diketahui bahwa
terdapat pengaruh
atribut produk yang
signifikan terhadap
brand switching,
kepuasan pengaruh
signifikan terhadap
brand switching, tidak
terdapat pengaruh
variety seeking yang
signifikan terhadap
brand switching
konsumen Rinso ke
merek lain di kota
Padang.
39
Nama Judul Variabel
Independen
Variabel
Dependen Hasil Penelitian
Aulia
Uswatun
Khasanah
dan Rini
Kuswati
(2014)
Analisis Faktor-
Faktor Yang
Mempengaruhi
Perpindahan Merek
Pada Produk
Smartphone (Studi
Kasus Pada
Mahasiswa
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta Yang
Melakukan
Perpindahan Merek
Dari Blackberry Ke
Non Blackberry)
1. Kualitas
produk
2. Iklan
3. Variety
seeking
Keputusan
brand
switching
Didapatkan hasil
bahwa kualitas
produk dan variety
seeking berpengaruh
signifikan terhadap
brand switching.
Variabel iklan tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
brand switching.
Terdapat pengaruh
secara simultan
antara variabel
kualitas produk, iklan
dan variety seeking
terhadap brand
switching. Variabel
yang dominan dalam
mempengaruhi brand
switching adalah
variabel kualitas
produk.
Sri Kosidah
(2014)
Analisis Faktor-
Faktor yang
Mempengaruhi
Perilaku Brand
Switching pada
Kartu Prabayar XL
(Studi pada
konsumen
Pandumedia
Reload Service
Singosari-Malang)
1. Iklan
2. Variety
seeking
3. Harga
4. Tingkat
keterlibatan
5. Kepuasan
Keputusan
perpindahan
merek
Berdasarkan hasil
analisa menunjukkan
bahwa kelima
variabel independen
(iklan, variety
seeking, harga,
tingkat keterlibatan
dan kepuasan) secara
simultan berpengaruh
terhadap keputusan
perpindahan merek
pada kartu prabayar
40
Nama Judul Variabel
Independen
Variabel
Dependen Hasil Penelitian
XL. Secara parsial
variabel iklan, harga
dan kepuasan tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
perpindahan merek
(brand switching).
Sedangkan untuk
variabel variety
seeking dan tingkat
keterlibatan
berpengaruh
signifikan secara
parsial terhadap
perpindahan merek
(brand switching).
41
C. Kerangka Berpikir
Berbagai jenis barang dengan ratusan merek memadati pasar
Indonesia. Banyaknya produk yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat yang semakin beragam jenisnya. Wanita merupakan salah satu
potensi pasar yang dapat membuat para produsen berlomba-lomba
menciptakan berbagai produk yang dibutuhkan kaum hawa. Namun dengan
banyaknya produsen yang ikut memperebutkan bisnis ini akan menciptakan
persaingan dalam industri tersebut semakin pesat.
Salah satu strategi yang harus dilakukan adalah meningkatkan kualitas
dari produk tersebut, menciptakan iklan yang dapat meyakinkan konsumen,
memperhatikan sikap konsumen yang sering mencari variasi dalam
penggunaan produk, juga menjaga ketersediaan produk dengan
mendistribusikannya secara merata diberbagai tempat tujuan. Dalam
penelitian ini keempat aspek tersebut sebarapa jauh pengaruhnya dengan
keputusan perpindahan merek pada produk pembalut.
Dengan iklan, produsen dapat menawarkan produk pembalut kepada
para konsumen wanita. Beserta bentuk produk dan keunggulan dibandingkan
dengan produk pesaingnya. Dan diharapkan para konsumen khususnya wanita
yang menjadi target pasar dapat menangkap isi pesan dari produk ini dan
menjatuhkan pilihannya pada produk tersebut. Periklanan lebih jauh dapat
digunakan untuk mempengaruhi peralihan merek (brand switching) dengan
mengingatkan konsumen yang membeli suatu merek yang tersedia dan
mengandung atribut-atribut yang menguntungkan.
42
Mengidentifikasi konsumen yang suka mencari variasi merupakan
salah satu hal yang penting bagi perusahaan karena perilaku perpindahan
merek dapat muncul karena adanya kebutuhan mencari variasi.
Menjaga ketersediaan produk pun sama pentingnya untuk
mengantisipasi perubahan permintaan barang yang dapat terjadi sewaktu-
waktu karena adanya perubahan permintaan dari konsumen. Ketidaktersediaan
produk yang fleksibel di suatu toko juga merupakan faktor yang dapat
menyebabkan terjadinya perpindahan merek, konsumen yang tidak dapat
menemukan produk favorit mereka maka akan ada kemungkinan ia akan
mengevaluasi merek lain untuk kemudian membelinya.
Berdasarkan tinjauan pustaka, penelitian terdahulu dan pengembangan
hipotesis tersebut, maka dapat disusun kerangka pemikiran penelitian
sebagaimana dapat dilihat pada gambar 2.2 berikut:
43
Gambar 2.2
Kerangka Berpikir
Mencari Variasi
(X2)
Iklan TV
(X1)
Ketersediaan Produk
(X3)
Uji Validitas dan
Reliabilitas
Perpindahan Merek
(Y)
Model Regresi Linier Berganda
Uji Asumsi Klasik
1. Multikolinearitas
2. Heteroskedastisitas
3. Normalitas
Uji Regresi Linier Berganda
Hasil Pengujian
Kesimpulan dan Saran
44
D. Hipotesis
Menurut Sugiyono (2010:84), hipotesis penelitian merupakan dugaan
sementara yang digunakan sebelum dilakukannya penelitian. Hipotesis
merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang
bertujuan mengarahkan dan memberikan pedoman dalam pokok permasalahan
serta tujuan penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan
baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta
empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi, hipotesis juga dapat
dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian,
belum jawaban yang empirik.
Mengacu pada rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya,
maka hipotesis yang diajukan sebagai jawaban sementara dan masih harus
dibuktikan kebenarannya adalah :
Ho1: β1 = 0 : Iklan TV tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan
perpindahan merek ke pembalut wanita Charm.
Ha1: β1 ≠ 0 : Iklan TV berpengaruh signifikan terhadap keputusan
perpindahan merek ke pembalut wanita Charm.
Ho2: β2 = 0 : Mencari variasi tidak berpengaruh signifikan terhadap
keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm.
Ha2: β2 ≠ 0 : Mencari variasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan
perpindahan merek ke pembalut wanita Charm.
45
Ho3: β3 = 0 : Ketersediaan produk tidak berpengaruh signifikan terhadap
keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm.
Ha3: β3 ≠ 0 : Ketersediaan produk berpengaruh signifikan terhadap
keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm.
Ho4: β1 = β2 = β3 = 0 : Iklan TV, mencari variasi, dan ketersediaan produk
tidak berpengaruh signifikan secara simultan terhadap
keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita
Charm.
Ha4: β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ 0 : Iklan TV, mencari variasi, dan ketersediaan produk
berpengaruh signifikan secara simultan terhadap
keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita
Charm.
46
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian untuk menguji hipotesis yang
diajukan mengenai Iklan TV, Mencari Variasi, Ketersediaan Produk dan
Keputusan Perpidahan Merek. Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Fokus penelitian ini tertuju pada pengaruh variabel iklan TV, mencari
variasi, ketersediaan produk dan keputusan perpidahan merek ke
pembalut wanita Charm. Yang semula menggunakan merek pembalut
lain kemudian berpindah ke pembalut merek Charm.
2. Peneliti membuat batasan lokasi agar tidak keluar wilayah yang
diteliti, dengan ini penelitian dilakukan pada konsumen wanita yang
berada di kawasan Tangerang Selatan.
3. Penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober 2014 sampai dengan bulan
Mei 2015.
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk
peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang
menjadi pusat perhatian seorang peneliti. Menurut Sugiyono (2010:117)
46
47
populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam
penelitian dan pembahasan ini yang menjadi populasi adalah jumlah
konsumen yang potensial yang membeli produk pembalut wanita Charm
namun yang sebelumnya telah menggunakan pembalut merek lain di
wilayah Tangerang Selatan.
2. Sampel
Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka
penelitian tersebut disebut penelitian sampel. Menurut Sugiyono
(2010:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Senada dengan itu, Sudjana (2005:6)
mengemukakan bahwa sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi.
Ferdinand (2006:189), sampel adalah sebagian dari populasi, terdiri dari
beberapa anggota populasi. Sebagian ini diambil karena dalam banyak
kasus tidak mungkin meneliti seluruh anggota populasi. Banyaknya
anggota suatu sampel disebut ukuran sampel, sedangkan suatu nilai yang
menggambarkan ciri sampel disebut statistik. Sampel diharapkan bisa
mewakili populasi.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan teknik purposive sampling atau sampel
bertujuan secara subyektif. Purposive sampling dilakukan dengan
mengambil sampel dari populasi berdasarkan kriteria tertentu.
48
Dikarenakan jumlah populasinya tidak diketahui secara pasti maka untuk
mengetahui besarnya sampel yaitu menggunakan rumus Unknown
Populations (Riduwan, 2004 : 67):
2
Keterangan :
n = Jumlah sampel
Z = Ukuran tingkat kepercayaan dengan = 0,05 (tingkat kepercayaan
95% berarti Z . 95% = Z. 0,475 dalam tabel ditemukan 1,96)
= Standart deviasi
= Standart error atau kesalahan yang dapat ditoleransi (5% = 0,05)
Dengan perhitungan :
2
n = 2
= 96,04 dibulatkan menjadi 100
Berdasarkan pedoman pengambilan sampel diatas, maka jumlah
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 100 responden.
Dalam penelitian ini terdapat beberapa kriteria untuk dijadikan sampel.
Kriteria yang dapat dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah :
a. Warga Tangerang Selatan selama kurun waktu penelitian.
b. Warga yang berjenis kelamin wanita.
c. Wanita yang berusia diatas 11 tahun.
49
d. Yang pernah menggunakan pembalut wanita merek lain kemudian
berpindah ke pembalut wanita merek Charm.
C. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Penelitian Pustaka (Library Research) adalah penelitian yang dilakukan
dengan cara mengumpulkan beberapa kerangka teori atau landasan teori
dari para ahli yang bersumber dari literatur, selain itu beberapa informasi
lain dari tulisan-tulisan ilmiah yang dipublikasikan dan erat hubungannya
dengan penulisan skripsi ini.
2. Penelitian Lapangan (Field Research) adalah penelitian yang bertujuan
untuk memperoleh data sehubungan dengan penulisan ini, dengan cara:
a. Observasi, yaitu bentuk penelitian yang dilakukan dengan
mengunjungi secara langsung obyek penelitian untuk mendapatkan
data-data yang relevan dalam penulisan ini.
b. Daftar pertanyaan (Quesioner), yaitu dengan membagikan angket-
angket kepada konsumen. Dengan memberikan daftar pertanyaan
kepada responden dengan harapan responden akan memberi respon
atas pertanyaan tersebut. Dalam penelitian ini kuesioner menggunakan
pertanyaan tertutup dan terbuka. Pengukuran variabel dilakukan
dengan Skala Likert yang menggunakan metode scoring. Kuesioner
ini menggunakan sistem tertutup, yaitu bentuk pertanyaan yang
50
disertai alternatif jawaban dan responden tinggal memilih salah satu
dari alternatif jawaban tersebut. Data yang dikumpulkan meliputi :
1) Identitas responden.
2) Data mengenai tanggapan responden terhadap variabel-variabel
yang mempengaruhi keputusan perpidahan merek.
3. Sumber Data
a. Data primer, sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
bersumber dari data yang diperoleh melalui hasil penyebaran
kuesioner kepada responden yang dijadikan sampel dalam penelitian
ini.
b. Data sekunder, merupakan data yang terlebih dahulu dikumpulkan
oleh perorangan atau organisasi lain. Data sekunder berupa sumber
pustaka yang mendukung penulisan penelitian serta diperoleh dari
literatur yang relevan dari permasalahan sebagai dasar pemahaman
terhadap obyek penelitian dan untuk menganalisisnya secara tepat.
Dalam penelitian ini data sekunder selain dari buku juga berasal dari
website perusahaaan yang mengeluarkan produk Charm.
D. Metode Analisis Data
1. Uji Kualitas Data
Untuk menjaga kevalidan dan reliabelnya butir-butir pernyataan yang ada
pada kuesioner dilakukan uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu
dengan melakukan try out terhadap beberapa responden terbatas. Dalam
51
hal ini peneliti melakukan try out terhadap 30 responden, diluar dari 100
responden yang telah ditetapkan sebelumnya oleh peneliti.
a. Uji Validitas
Menurut Ghozali (2011:52-55), uji validitas digunakan untuk
mengetahui sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner
dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Peneliti mengukur validitas dapat dilakukan dengan dua cara, yakni :
1) Melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan konstruk
atau variabel. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan
nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n-2, dalam
hal ini n adalah jumlah sampel. Jumlah sampel untuk try out (n) =
30 dan besar df dapat dihitung 30-2=28. Dengan df = 28 dan α=
0,05 didapat r tabel = 0,361 (uji dua sisi). Untuk menguji apakah
valid atau tidak bandingkan nilai Correlated Item – Total
Correlation dengan hasil perhitungan rtabel = 0,361. Jika rhitung lebih
besar dari rtabel dan nilai positif maka butir pertanyaan atau
indikator tersebut dinyatakan valid.
2) Melakukan korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator
dengan total skor konstruk.
b. Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali (2011:47), uji reliabilitas adalah alat untuk
mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel
52
atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil
dari waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur
reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu variabel
dikatakan reliabel apabila memberikan nilai Cronbach Alpha (α) >
0,70 (Nunnaly, 1994 dalam Ghozali, 2011: 48).
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus
dipenuhi pada analisis regresi linear berganda. Setidaknya ada empat
uji asumsi klasik, yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji
autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas. Umumnya kasus autokorelasi
banyak terjadi pada data time series, artinya kondisi sekarang
dipengaruhi waktu lalu. Namun dalam penelitian ini tidak
menggunakan uji autokorelasi dikarenakan data yang digunakan
bukan data time series melainkan data cross section. Uji asumsi klasik
penting dilakukan untuk menghasilkan estimator yang linier tidak bias
dengan varian yang minimum (Best Linier Unbiased Estimator =
BLUE), yang berarti model regresi tidak mengandung masalah.
Adapun asumsi-asumsi klasik yang digunakan adalah sebagai berikut:
53
a. Uji Multikolinearitas
Menurut Ghozali (2011:105), uji multikolonieritas bertujuan
untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar
variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel
independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak
ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai
korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model
regresi adalah sebagai berikut (Ghozali, 2011:105-106):
1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris
sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen
banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.
2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika
antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi
(umumnya di atas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya
multikolinearitas. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel
independen tidak berarti bebas dari multikolinearitas.
Multikolinearitas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi
dua atau lebih variabel independen.
3) Multikolinearitas dapat dilihat pertama dari nilai tolerance dan
lawannya, kedua dari Variance Inflation Factor (VIF). Kedua
54
ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang
dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur
variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dapat
dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi, nilai tolerance
yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena
VIF=1/Tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk
menunjukkan multikolinearitas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau
sama dengan nilai VIF ≥10.
b. Uji Heterokedastisitas
Menurut Ghozali (2011:139), uji heteroskedastisitas bertujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,
maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
Homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Dalam penelitian ini cara untuk melihat ada atau tidaknya
heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik scatterplot antara
nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan
residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat
dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y
55
yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual. Dasar analisisnya
adalah:
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan
di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
c. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2011:160), uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau
residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah
model yang mempunyai distribusi data normal atau setidaknya
mendekati normal. Dalam penelitian ini cara untuk mendeteksi apakah
residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan melihat grafik
histogram dan dengan cara melihat normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi
normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting pada
data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi
data residual normal, maka garis akan menggambarkan data
sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
56
Ada dua hal utama mengapa normalitas diperlukan. Pertama,
sampel yang kita ambil harus berdistribusi normal agar dapat
mewakili seluruh data yang ada di populasi. Kedua, secara statistik
kita menggunakan asumsi normalitas karena uji-uji yang kita gunakan
dalam regresi linier berganda yaitu uji F dan uji T merupakan turunan
dari distribusi normal sehingga untuk menggunakannya maka asumsi
normalitas harus dipenuhi.
3. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Linear Berganda
Dalam upaya menjawab permasalahan dalam penelitian ini
maka digunakan analisis regresi linear berganda (Multiple Linier
Regression). Menurut Gujarati (2003) dalam Ghozali (2011:95),
analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan
variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen
(variabel penjelas/ bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi atau
memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen
berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui.
Menurut Ghozali (2011:7), metode untuk menguji hubungan
antara satu variabel terikat dan satu atau lebih variabel bebas adalah
regresi. Regresi sederhana (simple regression) untuk menguji
pengaruh satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat, sedangkan
untuk lebih dari satu variabel bebas disebut regresi berganda (multiple
regression). Ghozali (2011:96), analisis regresi selain mengukur
57
kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan
arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen.
Oleh karena variabel independen diatas mempunyai variabel
yang lebih dari dua, maka regresi dalam penelitian ini disebut regresi
berganda. Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen atau bebas
yaitu iklan TV (X1), mencari variasi (X2) dan ketersediaan produk
(X3). Sedangkan variabel dependennya adalah keputusan perpindahan
merek (Y), sehingga persamaan regresi bergandanya adalah:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
Dimana :
Y = Keputusan perpindahan merek
X1 = Iklan TV
X2 = Mencari variasi
X3 = Ketersediaan produk
α = Konstanta
β1, β2, β3 = Koefisien masing-masing faktor
e = residual atau prediction error
dari hasil regresi yang diperoleh kemudian dilakukan pengujian untuk
mengetahui apakah koefisien regresi yang diperoleh mempunyai
pengaruh yang signifikan atau tidak, baik secara simultan atau
parsial dan mengetahui pula seberapa besar pengaruhnya. Dalam
58
melakukan pengolahan data dengan regresi perlu dilakukan
beberapa pengujian antara lain:
1) Koefisien Korelasi (R)
Teknik korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan hubungan dua
variabel. Berikut ini tabel interval kofisien korelasi (R) yang
menyatakan tingkat hubungan variabel (Sugiyono, 2010: 231) :
Tabel 3.1
Interval Koefisien Korelasi
Interval
Koefisiensi Tingkat Hubungan
0,00 – 0,19 Sangat Rendah
0,20 – 0,39 Rendah
0,40 – 0,59 Sedang
0,60 – 0,79 Kuat
0,80 – 1,00 Sangat Kuat
2) Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Ghozali (2011:97), koefisien determinasi (R2)
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen (iklan TV, mencari
variasi dan ketersediaan produk) dalam menjelaskan variabel
dependen (keputusan perpindahan merek) amat terbatas. Nilai yang
mendekati 1 (satu) berarti variabel-variabel independen (iklan TV,
mencari variasi dan ketersediaan produk) memberikan hampir
59
semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen (keputusan perpindahan merek).
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi
adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan
ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka
R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.oleh
karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai
Adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik.
Tidak seperti R2, nilai Adjusted R
2 dapat naik dan turun apabila satu
variabel independen ditambahkan ke dalam model.
3) Uji t
Menurut Ghozali (2011:98), uji t pada dasarnya menunjukkan
seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/ independen secara
individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji t ini
dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh masing-masing variabel
iklan TV, mencari variasi dan ketersediaan produk mempengaruhi
keputusan perpindahan merek. Langkah-langkah pengujian adalah
sebagai berikut:
a) Menentukan formulasi null hipotesis statistik yang akan diuji:
Ho : βa = 0, artinya tidak ada pengaruh X1, X2, X3 terhadap
Y (variabel independen secara individual tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen).
60
Ha : βa ≠ 0, artinya ada pengaruh X1, X2, X3 terhadap Y
(variabel independen secara individual berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen).
b) Menetukan t tabel dan t hitung
t tabel dengan tingkat = 5% (0,05) dengan df = n-1-k
(jumlah kuesioner – jumlah variabel independen - 1)
thitung didapat dari hasil perhitungan SPSS 21 pada tabel
koefisien regresi
c) Menentukan kriteria pengujian
Bila t hitung > t tabel, maka Ho dinyatakan ditolak dan Ha
diterima. Artinya ada pengaruh antara variabel (X) (iklan
TV, mencari variasi dan ketersediaan produk) dengan
variabel (Y) (keputusan perpindahan merek).
Bila t hitung < t tabel, maka Ho dinyatakan diterima dan Ha
ditolak. Artinya tidak ada pengaruh antara variabel (X)
(iklan TV, mencari variasi dan ketersediaan produk)
dengan variabel (Y) (keputusan perpindahan merek).
Atau
Bila signifikansi > 0,05, maka Ho diterima
Bila signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak
61
4) Uji F
Uji statitik F dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel
bebas yang dimasukkan dalam model memiliki pengaruh signifikan
secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Menurut Sugiyono
(2010:257) rumus pengujian adalah:
F hitung =
Keterangan :
R2 = koefisien determinan
k = banyaknya perubah bebas
n = jumlah data
Adapun tahap pengujiannya adalah :
a) Menentukan Hipotesis
Ho: Iklan TV, mencari variasi dan ketersediaan produk tidak
berpengaruh secara simultan terhadap keputusan
perpindahan merek ke pembalut wanita Charm.
Ha: Iklan TV, mencari variasi dan ketersediaan produk
berpengaruh secara simultan terhadap keputusan
perpindahan merek ke pembalut wanita Charm.
b) Tingkat signifikansi menggunakan 0,05 (α= 5%)
c) Menentukan F tabel dan F hitung
Dengan menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95%
62
Fhitung didapat dari hasil perhitungan SPSS 21 pada
tabel anova
d) Kriteria pengujian
Ho diterima jika F hitung < F tabel
Ho ditolak jika F hitung > F tabel
Atau
Bila signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak.
Bila signifikansi > 0,05 maka Ho diterima.
E. Operasional Variabel Penelitian
Penelitian mengenai analisis pengaruh iklan TV, mencari variasi
dan ketersediaan produk terhadap keputusan perpindahan merek dilakukan
pada konsumen wanita yang pernah memakai pembalut merek lain
kemudian pindah ke pembalut merek Charm di kawasan Tangerang
Selatan. Adapun variabel penelitian ini dijelaskan dalam tabel 3.2 berikut:
Tabel 3.2
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
No. Variabel Dimensi Indikator Pengukuran
1
Iklan TV
(X1)
(Kotler &
Amstrong,2012
dan Shimp,2010)
- Kreatifitas Iklan
1. Frekuensi iklan yang menarik
perhatian konsumen.
Skala
Ordinal
2. Durasi iklan menginformasikan
produk.
3. Kemampuan iklan mencitrakan
produknya.
- Daya Tarik Iklan
4. Kekuatan pengaruh iklan.
5. Penyampaian pesan yang jelas.
6. Kualitas gambar iklan.
63
7. Iklan mudah diingat.
- Efektifitas Iklan
8. Menggunakan model iklan.
9. Suasana dan ilustrasi iklan.
10. Iklan menggambarkan
kenyamanan produk saat
digunakan.
2
Mencari variasi
(X2)
(Peter &
Olson,2002)
- Kebutuhan akan
variasi dalam
pemakaian
1. Rasa bosan
Skala
Ordinal
2. Rasa ingin tahu
3. Keinginan mencoba produk-
produk baru.
3
Ketersediaan
Produk
(X3)
(Utama,2012)
- Layout penjualan 1. Layout penjualan (tata letak
produk di display)
Skala
Ordinal - Distribusi
2. Kemudahan melakukan
pembelian.
3. Persediaan produk selalu ada.
4. Distribusi produk merata tersedia
di berbagai outlet.
- Varian produk
lengkap
5. Kelengkapan produk yang ada di
outlet.
4
Keputusan
perpindahan
merek
(Y)
(Keaveney,1995)
- Persepsi negatif
terhadap
kualitas produk
1. Merek yang sebelumnya
kualitasnya lebih rendah.
Skala
Ordinal
- Harga
2. Memiliki harga relatif lebih
murah.
3. Adanya potongan harga.
- Ketidakpuasan
dengan kinerja
produk
4. Ketidakpuasan dengan merek
sebelumnya yang digunakan.
- Layanan dan
kenyamanan
tidak memadai
5. Kenyamanan pelayanan di tempat
penjualan.
- Lokasi 6. Produk terdapat di berbagai
outlet.
- Kepribadian diri
konsumen
7. Ingin mempercepat penghentian
karena bosan.
8. Ingin mencari variasi.
9. Mencoba inovasi produk baru.
64
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah para perempuan yang pernah menggunakan
produk pembalut merek lain yang beralih ke pembalut wanita Charm di daerah
Tangerang Selatan. Kerena itu penulis mencoba melaporkan gambaran umum
dan sejarah singkat mengenai objek penelitian.
1. Sekilas tentang Tangerang Selatan
Gambar 4.1
Peta Tangerang Selatan
Sumber: foto udara tahun 2006
64
65
Kota Tangerang Selatan merupakan kota termuda yang resmi
memisahkan diri sejak tahun 2008 dari Kabupaten Tangerang yang terletak di
bagian Timur Provinsi Banten yang secara geografis berada 6º39- 6º47
Lintang Selatan dan 160º14- 160º22 Bujur Timur dengan luas wilayah 147,19
kilometer persegi (km2). Sedangkan secara administratif, Kota Tangerang
Selatan terdiri dari 7 kecamatan dan 54 kelurahan. Kota Tangerang Selatan
berbatasan dengan :
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tangerang.
- Sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta.
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Tangerang.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat (Kab. Bogor).
Tabel 4.1
Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Kota Tangerang Selatan
Kecamatan 2010 2011 2012 2013
Setu 66,225 69,898 72,727 75,002
Serpong 137,212 145,430 151,899 157,252
Pamulang 286,270 299,084 308,272 314,931
Ciputat 192,205 201,265 207,885 212,824
Ciputat Timur 178,818 185,737 190,415 193,484
Pondok Aren 303,093 319,301 331,644 341,416
Serpong Utara 126,499 135,211 142,328 148,494
Tangerang Selatan 1,290,322 1,355,926 1,405,170 1,443,403
Sumber : www.tangselkota.bps.go.id
66
2. Sejarah Produk Objek Penelitian
a) Sejarah Perusahaan Uni-Charm
Produk pembalut wanita Charm yang dibahas dalam
penelitian ini merupakan produk yang diproduksi oleh perusahaan
Uni-Charm Group. Uni-Charm Group adalah salah satu perusahaan
Jepang yang telah berhasil melakukan ekspansi bisnisnya di beberapa
negara di dunia, salah satunya di Indonesia. Operasi bisnis perusahaan
Uni-Charm Group bergerak pada bisnis baby and child care products,
feminine care products, health care products, cosmetic products,
household products, pet care products, industrial materials and food-
packaging materials, etc.
Perusahaan Uni-Charm berlokasi di Sumimoto Fudosan Mita
Twin Building. West Wing, 3-5-27, Mita, Minato-ku, Tokyo, Japan.
Unicharm Corporation didirikan pada tahun 1961 dengan modal 3
juta yen dan 24 karyawan di area provinsi Kawanoe. Sekarang
karyawannya sudah mencapai 6.000 orang lebih dan bidang
kegiatannya tidak terbatas di Jepang, tapi menyebar ke seluruh dunia
seperti Eropa dan Timur Tengah dengan Asia sebagai pusatnya.
Perusahaan ini memulai ekspansi ke luar negeri pertama kali dengan
mendirikan perusahaan di Taiwan tahun 1984. Lalu sepanjang tahun
1990-an, banyak masuk di Asia. Di tahun 2005, mendirikan
perusahaan patungan di Saudi Arabia, lalu membeli produsen diaper
67
di Australia tahun 2008. Sekarang, dengan 21 perusahaan di luar
negeri, Uni-Charm Group menyediakan produk popok dan pembalut
wanita ke lebih dari 80 negara di Asia Timur, Asia Tenggara, Oseania,
negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara.
PT Uni-Charm sebagai perusahaan pembalut wanita dan popok
bayi yang tergolong baru ini ternyata melahirkan sebuah corporate
mark yang bernama "Charm Ring" sebagai simbol baru bagi
produknya. Di dalam ring bulat, ada dua buah bentuk. Di sini
digambarkan hubungan saling percaya yang hangat antara "orang yang
menopang" dan "orang yang ditopang". Misalnya, ibu dan anak,
perawat lansia dan lansia yang dirawat, pemilik dan hewan
peliharaannya. Ini menggambarkan wujud perusahaan yang akan
dituju oleh Uni-Charm, yang memeluk konsumen dengan lembut
untuk menopang suatu kehidupan yang sehat dan nyaman.
b) Produk pembalut wanita Charm
Perusahaan Uni-Charm Indonesia baru berdiri pada tahun 1997,
dimulai dari bisnis feminine care, lalu sekarang memiliki tiga lingkup
bisnis yaitu feminine care, baby care dan health care. Beberapa varian
dari produk pembalut wanita Charm yang merupakan pendukung
penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:
68
Tabel 4.2
Varian Produk Pembalut Wanita Charm
Jenis Charm Extra Dry
Keunggulan
Menyerap banyak cairan dan gumpalan
seketika, mencegah cairan tertinggal di permukaan
pembalut
Tipe Super Ultra Slim
Produk
Ukuran 21 cm
Pilihan
1. Super Ultra Slim 7
2. Super Ultra Slim 14
Tipe Super Ultra Slim
Produk
Ukuran 25 cm
Pilihan
1. Super Ultra Slim Long 6
2. Super Ultra Slim Long 12
Tipe Slim & Slim 0,1
Produk
Ukuran 23 cm
Pilihan
1. Slim Day Wing 9
2. Slim Day Wing 18
Tipe Slim & Slim 0,1
Produk
Ukuran 25 cm
Pilihan
1. Slim Long 8
2. Slim Long 16
69
Tipe Slim Night & Slim 0,1 Night
Produk
Ukuran 29 cm
Pilihan
1. Slim Night Wing 6
2. Slim Night Wing 12
Jenis Charm Body Fit Day
Keunggulan Selalu kembali ke bentuk semula, mencegah pembalut
berkerut
Tipe Extra Maxi
Produk
Ukuran 23 cm
Pilihan
1. Extra Maxi Non Wing 1
2. Extra Maxi Non Wing 8
3. Extra Maxi Non Wing 10
4. Extra Maxi Non Wing 20
5. Extra Maxi Non Wing 30
6. Extra Maxi Wing 2
7. Extra Maxi Wing 5
8. Extra Maxi Wing 10
9. Extra Maxi Wing 20
10. Extra Maxi Wing 30
Tipe Extra Maxi Wing
Produk
Ukuran 25 cm
Pilihan
1. Extra Maxi Wing Pelindung Samping 4
2. Extra Maxi Wing Pelindung Samping 9
3. Extra Maxi Wing Pelindung Samping 18
70
Tipe Active Slim
Produk
Ukuran 25 cm
Pilihan
1. Active Slim Non Wing 10
2. Active Slim Non Wing 20
3. Active Slim Wing 10
4. Active Slim Wing 20
Tipe Super Slim
Produk
Ukuran 23 cm
Pilihan 1. Super Slim Wing 18
2. Super Slim Non Wing 18
Tipe Ultra Slim
Produk
Ukuran 25 cm
Pilihan
1. Ultra Slim Wing 8
2. Ultra Slim Wing 16
3. Ultra Slim 0,1 Wing 14
Tipe Extra Reguler
Produk
Ukuran 25 cm
Pilihan
1. Extra Regular Non Wing 4
2. Extra Regular Non Wing 8
3. Extra Regular Non Wing 10
4. Extra Regular Non Wing 20
71
Jenis Charm Body Fit Night
Keunggulan
- Lebih panjang & lebih lebar di bagian belakang.
- Melindungi keseluruhan bagian belakang tubuh saat
tidur.
- Area serap lebih panjang dari pembalut siang.
- Mampu menahan cairan mengalir ke samping.
Tipe Night
Produk
Ukuran 29 cm
Pilihan
1. Night Non Wing 8
2. Night Non Wing 16
3. Night Wing 2
4. Night Wing 4
5. Night Wing 5
6.Night Wing 10
7. Night Wing 20
Tipe Night
Produk
Ukuran 35 cm
Pilihan 1. Night wing 6
2. Night wing 12
Tipe Night Gathers
Produk
Ukuran 29 cm
Pilihan
1. Night Pelindung Samping 3
2. Night Pelindung Samping 8
3. Night Pelindung Samping 16
72
Tipe Night with Gathers
Produk
Ukuran 35 cm
Pilihan
1. Night Pelindung Samping wing 6
2. Night Pelindung Samping wing 12
Tipe Night Gather
Produk
Ukuran 41 cm
Pilihan
1. Night Pelindung Samping wing 4
2. Night Pelindung Samping wing 8
Tipe Night Ultra Slim
Produk
Ukuran 29 cm
Pilihan
1. Night Super Comfort Night Ultra Slim Wing 6
2. Night Super Comfort Night Ultra Slim Wing 12
Tipe Night Ultra Slim
Produk
Ukuran 35 cm
Pilihan
1. Night Super Comfort Night Ultra Slim Wing 6
2. Night Super Comfort Night Ultra Slim Wing 12
Tipe Night Gather
Produk
Ukuran 42 cm
73
Sumber : www.charm.co.id
Pilihan
1. Night Pelindung Samping wing 4
2. Night Pelindung Samping wing 8
74
B. Analisis dan Pembahasan
1. Hasil Try-Out
a. Uji Validitas
Uji validitas akan menguji masing-masing variabel yang
digunakan dalam penelitian ini, dimana keseluruhan variabel
penelitian memuat 28 pertanyaan yang harus dijawab oleh 30
responden. Adapun kriteria yang digunakan dalam menentukan
valid atau tidaknya pertanyaan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
a) Tingkat kepercayaan 95% (α = 5%)
b) Jumlah responden 30 orang
c) Dibandingkan dengan nilai r tabel = 0,361
Try out untuk menguji kevalidan data, hasilnya dapat
dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini :
Tabel 4.3
Hasil Uji Validitas
Item Pertanyaan Alpha Item
Deleted Keterangan
Iklan TV(X2)
1 0.851 Valid
2 0.905 Valid
3 0.657 Valid
4 0.784 Valid
5 0.732 Valid
6 0.689 Valid
7 0.625 Valid
75
8 0.702 Valid
9 0.649 Valid
10 0.653 Valid
Mencari Variasi (X3)
1 0.848 Valid
2 0.885 Valid
3 0.807 Valid
4 0.864 Valid
Ketersediaan Produk (X4)
1 0.808 Valid
2 0.907 Valid
3 0.817 Valid
4 0.786 Valid
5 0.838 Valid
Perpindahan Merek (Y)
1 0.689 Valid
2 0.713 Valid
3 0.686 Valid
4 0.635 Valid
5 0.678 Valid
6 0.684 Valid
7 0.623 Valid
8 0.641 Valid
9 0.634 Valid
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dari hasil uji validitas diatas dapat disimpulkan bahwa
dari semua item pertanyaan dalam kuesioner, telah memenuhi
kriteria yang valid kerena telah melewati batas nilai rtabel sebesar
0,361. Dalam hal ini berarti item pertanyaan dari setiap variabel
dalam penelitian ini, yaitu variabel iklan TV, mencari variasi,
ketersediaan produk dan keputusan perpindahan merek telah
76
memenuhi syarat uji validitas yaitu melewati nilai rtabel sebesar
0,361.
b. Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali (2011:47), uji reliabilitas adalah alat
untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari
variabel atau konstruk. Suatu variabel dikatakan reliabel apabila
memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Nunnaly, 1994 dalam
Ghozali, 2011: 48). Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel
4.4 berikut:
Tabel 4.4
Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Variabel Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items
N of Items
Iklan TV .896 .901 10
Mencari variasi .872 .873 4
Ketersediaan produk .875 .890 5
Keputusan perpindahan merek .840 .843 9
Sumber : Data primer yang telah diolah
Berdasarkan tabel di atas nilai dari Cronbach’s Alpha dari
setiap variabel lebih dari 0.70 sehingga dapat dikatakan bahwa
hasil uji reliabilitas baik. Selanjutnya item-item pada masing-
masing konsep variabel iklan TV, mencari variasi, ketersediaan
produk dan keputusan perpindahan merek layak digunakan
sebagai alat ukur.
77
2. Analisis Deskriptif Statistik
Peneliti menggunakan sampel sebanyak 130 orang responden
wanita, yang 30 diantaranya telah digunakan untuk menguji validitas
dan reliabilitas. Responden dalam penelitian ini adalah wanita yang
berpindah menjadi konsumen pembalut Charm, jika sebelumnya
menggunakan pembalut merek lain. Para wanita yang berdomisili di
Tangerang Selatan yang dipilih secara acak sebagai sampel mewakili
responden. Berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan kepada
responden diperoleh data sebagai berikut:
a. Karakteristik Responden
Populasi dalam penelitian ini adalah para wanita yang
pernah menjadi konsumen atau pemakai produk pembalut selain
Charm, yang berpindah memakai produk Charm. Dalam
penelitian ini objek penelitian adalah wanita yang berdomisili di
daerah Tangerang Selatan yang dipilih peneliti sesuai kriteria
yang telah ditetapkan adalah sebanyak 100 responden.
78
Tabel 4.5
Deskriptif Usia Responden
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 15 1 1 1 1
16 3 3 3 4
17 3 3 3 7
18 3 3 3 10
19 6 6 6 16
20 8 8 8 24
21 12 12 12 36
22 8 8 8 44
23 7 7 7 51
24 6 6 6 57
25 2 2 2 59
27 2 2 2 61
28 3 3 3 64
29 4 4 4 68
30 2 2 2 70
31 4 4 4 74
32 5 5 5 79
33 3 3 3 82
34 2 2 2 84
35 1 1 1 85
36 1 1 1 86
37 2 2 2 88
39 1 1 1 89
40 4 4 4 93
42 4 4 4 97
43 2 2 2 99
45 1 1 1 100
Total 100 100 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dari tabel frekuensi di atas dapat dilihat bahwa responden
yang berusia 21 tahun dalam data ini adalah yang paling banyak
79
sebesar 12% dalam pengisian kuesioner. Kemudian usia 20 tahun dan
usia 22 tahun sebesar 8%. Lalu sebesar 7% pada usia 23 tahun dan
seterusnya.
Tabel 4.6
Deskriptif Pembalut yang Digunakan Sebelumnya
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Softex 24 24 24 24
Laurier 36 36 36 60
Kotex 19 19 19 79
Hers Protex 16 16 16 95
Lainnya 5 5 5 100
Total 100 100 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dari tabel frekuensi di atas dapat dilihat bahwa pembalut yang
sebelumnya paling banyak digunakan oleh responden adalah pembalut
Laurier dengan besar persentase 36% atau 36 orang responden yang
pernah menggunakan pembalut Laurier. Merek pembalut kedua yang
digunakan oleh responden adalah pembalut Softex dengan besar
persentase 24% atau 24 orang responden yang pernah menggunakan
pembalut Softex. Diurutan ketiga pembalut yang pernah digunakan
oleh responden adalah Kotex sebesar 19% atau 19 orang yang pernah
menggunakannya. Berikutnya ada sebesar 16% atau sebanyak 16
orang responden yang pernah menggunakan pembalut Hers protex.
Diurutan terakhir ada merek pembalut lainnya selain pembalut Softex,
Laurier, Kotex dan Hers Protex persentasenya sebesar 5% atau 5
orang responden yang pernah menggunakannya.
80
Tabel 4.7
Deskriptif Lamanya Penggunaan Charm
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid < 1 tahun 36 36 36 36
1 - 3 tahun 37 37 37 73
> 3 tahun 27 27 27 100
Total 100 100 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dari tabel frekuensi diatas terlihat bahwa karakteristik
responden mengenai lama penggunaa pembalut wanita Charm
didominasi oleh para wanita yang menggunakan pembalut wanita
Charm selama 1-3 tahun dengan persentase sebesar 36% atau
sebanyak 36 orang. Responden yang menggunakan pembalut wanita
Charm selama lebih dari tiga tahun memiliki persentase sebesar 37%
atau sebanyak 37 orang. Responden yang menggunakan pembalut
Charm kurang dari satu tahun memiliki persentase sebesar 27% atau
sebanyak 27 orang.
Tabel 4.8
Deskriptif Uang Saku / Pendapatan per Bulan
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid < Rp 500.000 25 25.0 25 25
Rp 500.000-Rp 1.000.000 35 35.0 35 60
> Rp 1.000.000 40 40.0 40 100
Total 100 100.0 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dari tabel frekuensi diatas dapat terlihat bahwa karakteristik
responden yang memiliki uang saku/ pendapatan per bulan <Rp
81
500.000 adalah sebesar 25% atau sebanyak 25 orang. Pilihan
responden dengan uang saku/ pendapatan berkisar Rp 500.000 – Rp
1.000.000 sebesar 35% atau sebanyak 35 orang. Dan responden
dengan uang saku/ pendapatan >Rp 1.000.000 sebesar 40% atau
sebanyak 40 orang.
b. Pembahasan Hasil Kuesioner
Tabel 4.9
Deskriptif variabel Iklan TV (Iklan yang menarik)
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 12 12 12 12
Netral 44 44 44 56
Setuju 42 42 42 98
Sangat Setuju 2 2 2 100
Total 100 100 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 12 responden atau 12% yang
menyatakan tidak setuju, 44 responden atau 44% yang menyatakan
netral, 42 responden atau 42% menyatakan setuju, dan 2 responden
atau 2 % yang menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan iklan
TV Charm yang sering muncul dapat menarik perhatian pemirsa TV.
Dapat diartikan sebagian besar responden 44% menyatakan netral
mengenai pernyataan iklan TV Charm yang sering muncul dapat
menarik perhatian pemirsa TV.
82
Tabel 4.10
Deskriptif variabel Iklan TV (Menginformasikan produk)
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 3 3 3 3
Netral 25 25 25 28
Setuju 49 49 49 77
Sangat Setuju 23 23 23 100
Total 100 100 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 3 responden atau 3% yang menyatakan
tidak setuju, 25 responden atau 25% yang menyatakan netral, 49
responden atau 49% menyatakan setuju, dan 23 responden atau 23%
yang menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan durasi iklan TV
Charm yang singkat tetap mampu menginformasikan produk dengan
baik. Dapat diartikan sebesar 49% responden menyatakan setuju
bahwa durasi iklan TV Charm yang singkat tetap mampu
menginformasikan produk dengan baik.
Tabel 4.11
Deskriptif variabel Iklan TV (Mencitrakan produk)
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 5 5 5 5
Netral 25 25 25 30
Setuju 50 50 50 80
Sangat Setuju 20 20 20 100
Total 100 100 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 5 responden atau 5% yang menyatakan
tidak setuju, 25 responden atau 25% yang menyatakan netral, 50
83
responden atau 50% menyatakan setuju, dan 20 responden atau 20%
yang menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan pembalut wanita
Charm mampu mencitrakan produknya dengan baik melalui iklan TV.
Dapat diartikan sebesar 50% responden menyatakan setuju bahwa
pembalut wanita Charm mampu mencitrakan produknya dengan baik
melalui iklan TV.
Tabel 4.12
Deskriptif variabel Iklan TV (Mempengaruhi konsumen)
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 8 8 8 8
Netral 30 30 30 38
Setuju 47 47 47 85
Sangat Setuju 15 15 15 100
Total 100 100 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 8 responden atau 8% yang menyatakan
tidak setuju, 30 responden atau 30% yang menyatakan netral, 47
responden atau 47% menyatakan setuju, dan 15 responden atau 15%
yang menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan iklan TV Charm
mempengaruhi konsumen agar memilih produk pembalut wanita
Charm. Dapat diartikan sebesar 47% responden menyatakan setuju
mengenai pernyataan iklan TV Charm mempengaruhi konsumen agar
memilih produk pembalut wanita Charm.
84
Tabel 4.13
Deskriptif variabel Iklan TV (Pesan yang jelas)
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Netral 8 8 8 8
Setuju 54 54 54 62
Sangat Setuju 38 38 38 100
Total 100 100 100 Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 8 responden atau 8% yang menyatakan
netral, 54 responden atau 54% yang menyatakan setuju, 38 responden
atau 38% yang menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan iklan
TV Charm menyampaikan pesan yang jelas hingga mudah dipahami.
Dapat diartikan sebesar 54% responden menyatakan setuju mengenai
pernyataan iklan TV Charm menyampaikan pesan yang jelas dan
mudah dipahami.
Tabel 4.14
Deskriptif variabel Iklan TV (Kualitas gambar)
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Netral 9 9 9 9
Setuju 46 46 46 55
Sangat Setuju 45 45 45 100
Total 100 100 100 Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 9 responden atau 9% yang menyatakan
netral, 46 responden atau 46% yang menyatakan setuju, 45 responden
atau 45% yang menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan iklan
TV Charm memiliki kualitas gambar yang baik. Dapat diartikan
85
sebesar 46% responden menyatakan setuju mengenai pernyataan iklan
TV Charm memiliki kualitas gambar yang baik.
Tabel 4.15
Deskriptif variabel Iklan TV (Iklan mudah diingat)
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Netral 13 13 13 13
Setuju 41 41 41 54
Sangat Setuju 46 46 46 100
Total 100 100 100 Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 13 responden atau 13% yang
menyatakan netral, 41 responden atau 41% yang menyatakan setuju,
46 responden atau 46% yang menyatakan sangat setuju mengenai
pernyataan Iklan TV Charm mudah diingat karena pemakaian slogan
“Anti Kerut Anti Bocor”. Dapat diartikan sebesar 46% responden
menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan Iklan TV Charm
mudah diingat karena pemakaian slogan “Anti Kerut Anti Bocor”.
86
Tabel 4.16
Deskriptif variabel Iklan TV (Model iklan)
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 8 8 8 8
Netral 25 25 25 33
Setuju 51 51 51 84
Sangat Setuju 16 16 16 100
Total 100 100 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 8 responden atau 8% yang menyatakan
tidak setuju, 25 responden atau 25% yang menyatakan netral, 51
responden atau 51% menyatakan setuju, dan 16 responden atau 16%
yang menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan Iklan TV Charm
menggunakan model iklan (Revalina S. Temat) dapat menarik
perhatian konsumen. Dapat diartikan sebesar 51% responden
menyatakan setuju bahwa Iklan TV Charm menggunakan model iklan
(Revalina S. Temat) dapat menarik perhatian konsumen.
Tabel 4.17
Deskriptif variabel Iklan TV (Suasana dan ilustrasi dalam iklan)
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Netral 12 12 12 12
Setuju 50 50 50 62
Sangat Setuju 38 38 38 100
Total 100 100 100 Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 12 responden atau 12% yang
menyatakan netral, 50 responden atau 50% yang menyatakan setuju,
87
38 responden atau 38% yang menyatakan sangat setuju mengenai
pernyataan suasana dan ilustrasi iklan TV Charm sesuai dengan
peristiwa sehari-hari. Dapat diartikan sebesar 50% responden
menyatakan setuju bahwa suasana dan ilustrasi iklan TV Charm sesuai
dengan peristiwa sehari-hari.
Tabel 4.18
Deskriptif variabel Iklan TV (Memperlihatkan kenyamanan)
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Netral 7 7 7 7
Setuju 48 48 48 55
Sangat Setuju 45 45 45 100
Total 100 100 100 Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 7 responden atau 7% yang menyatakan
netral, 48 responden atau 48% yang menyatakan setuju, 45 responden
atau 45% yang menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan Iklan
TV Charm mampu memperlihatkan kenyamanan produknya saat
dipakai. Dapat diartikan sebagian besar 48% responden menyatakan
setuju mengenai pernyataan Iklan TV Charm mampu memperlihatkan
kenyamanan produknya saat dipakai.
88
Tabel 4.19
Deskriptif variabel Mencari Variasi (Rasa bosan)
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 5 5 5 5
Tidak Setuju 39 39 39 44
Netral 19 19 19 63
Setuju 26 26 26 89
Sangat Setuju 11 11 11 100
Total 100 100 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 5 responden atau 5% yang menyatakan
sangat tidak setuju, 39 responden atau 39% yang menyatakan tidak
setuju, 19 responden atau 19% yang menyatakan netral, 26 responden
atau 26% menyatakan setuju, dan 11 responden atau 11% yang
menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan merasa saya bosan
memakai produk pembalut yang sama terus-menerus. Dapat diartikan
sebesar 39% responden menyatakan tidak setuju bahwa mereka
merasa bosan memakai produk pembalut yang sama terus-menerus.
89
Tabel 4.20
Deskriptif variabel Mencari Variasi (Rasa ingin tahu)
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 7 7 7 7
Tidak Setuju 36 36 36 43
Netral 23 23 23 66
Setuju 23 23 23 89
Sangat Setuju 11 11 11 100
Total 100 100 100 Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 7 responden atau 7% yang menyatakan
sangat tidak setuju, 36 responden atau 36% yang menyatakan tidak
setuju, 23 responden atau 23% yang menyatakan netral, 23 responden
atau 23% menyatakan setuju, dan 11 responden atau 11% yang
menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan saya selalu ingin tahu
produk pembalut lainnya. Dapat diartikan sebesar 36% responden
menyatakan tidak setuju bahwa mereka selalu ingin tahu produk
pembalut lainnya.
90
Tabel 4.21
Deskriptif variabel Mencari Variasi (Ingin mencoba-coba)
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 9 9 9 9
Tidak Setuju 33 33 33 42
Netral 18 18 18 60
Setuju 34 34 34 94
Sangat Setuju 6 6 6 100
Total 100 100 100 Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 9 responden atau 9% yang menyatakan
sangat tidak setuju, 33 responden atau 33% yang menyatakan tidak
setuju, 18 responden atau 18% yang menyatakan netral, 34 responden
atau 34% menyatakan setuju, dan 6 responden atau 6% yang
menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan saya suka mencoba
produk pembalut wanita yang belum pernah dicoba. Dapat diartikan
sebesar 34% responden menyatakan setuju bahwa mereka suka
mencoba produk pembalut wanita yang belum pernah dicoba.
91
Tabel 4.22
Deskriptif variabel Mencari Variasi (Mencoba inovasi baru)
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 5 5 5 5
Tidak Setuju 34 34 34 39
Netral 19 19 19 58
Setuju 29 29 29 87
Sangat Setuju 13 13 13 100
Total 100 100 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 5 responden atau 5% yang menyatakan
sangat tidak setuju, 34 responden atau 34% yang menyatakan tidak
setuju, 19 responden atau 19% yang menyatakan netral, 29 responden
atau 29% menyatakan setuju, dan 13 responden atau 13% yang
menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan saya senang mencoba
merek pembalut lainnya yang memunculkan inovasi baru. Dapat
diartikan sebesar 34% responden menyatakan tidak setuju bahwa
mereka senang mencoba merek pembalut lainnya yang memunculkan
inovasi baru.
92
Tabel 4.23
Deskriptif variabel Ketersediaan Produk (Layout penjualan)
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Netral 10 10 10 10
Setuju 57 57 57 67
Sangat Setuju 33 33 33 100
Total 100 100 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 10 responden atau 10% yang
menyatakan netral, 57 responden atau 57% menyatakan setuju, dan 33
responden atau 33% yang menyatakan sangat setuju mengenai
pernyataan letak dan penempatan produk di display mempermudah
saya membeli merek pembalut wanita yang saya inginkan. Dapat
diartikan sebesar 34% responden menyatakan tidak setuju mengenai
letak dan penempatan produk di display mempermudah mereka
membeli merek pembalut wanita yang mereka inginkan.
Tabel 4.24
Deskriptif variabel Ketersediaan Produk (Kemudahan membeli)
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 6 6 6 6
Netral 32 32 32 38
Setuju 40 40 40 78
Sangat Setuju 22 22 22 100
Total 100 100 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 6 responden atau 6% yang menyatakan
tidak setuju, 32 responden atau 32% yang menyatakan netral, 40
93
responden atau 40% menyatakan setuju, dan 22 responden atau 22%
yang menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan toko yang
berada dekat dengan rumah saya lebih banyak menjual pembalut
merek Charm. Dapat diartikan sebesar 40% responden menyatakan
setuju mengenai toko yang berada dekat dengan rumah mereka lebih
banyak menjual pembalut merek Charm.
Tabel 4.25
Deskriptif variabel Ketersediaan Produk (Stok selalu tersedia)
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 1 1 1 1
Netral 15 15 15 16
Setuju 37 37 37 53
Sangat Setuju 47 47 47 100
Total 100 100 100 Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 1 responden atau 1% yang menyatakan
tidak setuju, 15 responden atau 15% yang menyatakan netral, 37
responden atau 37% menyatakan setuju, dan 47 responden atau 47%
yang menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan stok dari
pembalut Charm selalu tersedia di toko tempat saya membeli
dibandingkan dengan merek pembalut lain. Dapat diartikan sebesar
47% responden menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan stok
dari pembalut Charm selalu tersedia di toko tempat mereka membeli
dibandingkan dengan merek pembalut lain.
94
Tabel 4.26
Deskriptif variabel Ketersediaan Produk (Distribusi merata)
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 4 4 4 4
Netral 15 15 15 19
Setuju 43 43 43 62
Sangat Setuju 38 38 38 100
Total 100 100 100 Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 4 responden atau 4% yang menyatakan
tidak setuju, 15 responden atau 15% yang menyatakan netral, 43
responden atau 43% menyatakan setuju, dan 38 responden atau 38%
yang menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan pembalut merek
Charm mudah ditemukan mulai dari toko kelontong, agen, super
market sampai hyper market. Dapat diartikan sebesar 43% responden
menyatakan setuju bahwa pembalut merek Charm mudah ditemukan
mulai dari toko kelontong, agen, super market sampai hyper market.
Tabel 4.27
Deskriptif variabel Ketersediaan Produk (Kelengkapan produk)
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 3 3 3 3
Netral 35 35 35 38
Setuju 46 46 46 84
Sangat Setuju 16 16 16 100
Total 100 100 100 Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 3 responden atau 3% yang menyatakan
tidak setuju, 35 responden atau 35% yang menyatakan netral, 46
95
responden atau 46% menyatakan setuju, dan 16 responden atau 16%
yang menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan pembalut Charm
memiliki varian produk yang lebih lengkap dibandingkan dengan
pembalut merek lain. Dapat diartikan sebesar 46% responden
menyatakan setuju mengenai pernyataan pembalut Charm memiliki
varian produk yang lebih lengkap dibandingkan dengan pembalut
merek lain.
Tabel 4.28
Deskriptif variabel Perpindahan Merek (Kualitas yang rendah)
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 6 6 6 6
Tidak Setuju 20 20 20 26
Netral 18 18 18 44
Setuju 41 41 41 85
Sangat Setuju 15 15 15 100
Total 100 100 100 Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 6 responden atau 6% yang menyatakan
sangat tidak setuju, 20 responden atau 20% yang menyatakan tidak
setuju, 18 responden atau 18% yang menyatakan netral, 41 responden
atau 41% menyatakan setuju, dan 15 responden atau 15% yang
menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan saya berpindah ke
pembalut Charm karena kualitas dari merek yang sebelumnya saya
gunakan lebih rendah. Dapat diartikan sebesar 41% responden
menyatakan setuju bahwa mereka berpindah ke pembalut Charm
96
karena kualitas dari merek yang sebelumnya mereka gunakan lebih
rendah.
Tabel 4.29
Deskriptif variabel Perpindahan Merek (Harga relatif murah)
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 6 6 6 6
Tidak Setuju 25 25 25 31
Netral 13 13 13 44
Setuju 45 45 45 89
Sangat Setuju 11 11 11 100
Total 100 100 100 Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 6 responden atau 6% yang menyatakan
sangat tidak setuju, 25 responden atau 25% yang menyatakan tidak
setuju, 13 responden atau 13% yang menyatakan netral, 45 responden
atau 45% menyatakan setuju, dan 11 responden atau 11% yang
menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan saya beralih ke
pembalut Charm karena harganya relatif lebih murah dari merek yang
sebelumnya saya pakai. Dapat diartikan sebesar 45% responden
menyatakan setuju bahwa mereka beralih ke pembalut Charm karena
harganya relatif lebih murah dari merek yang sebelumnya mereka
pakai.
97
Tabel 4.30
Deskriptif variabel Perpindahan Merek (Potongan harga)
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 8 8 8 8
Tidak Setuju 32 32 32 40
Netral 27 27 27 67
Setuju 26 26 26 93
Sangat Setuju 7 7 7 100
Total 100 100 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 8 responden atau 8% yang menyatakan
sangat tidak setuju, 32 responden atau 32% yang menyatakan tidak
setuju, 27 responden atau 27% yang menyatakan netral, 26 responden
atau 26% menyatakan setuju, dan 7 responden atau 7% yang
menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan saya beralih ke
pembalut Charm karena sedang ada potongan harga. Dapat diartikan
sebesar 32% responden menyatakan tidak setuju mengenai mereka
beralih ke pembalut Charm karena sedang ada potongan harga.
98
Tabel 4.31
Deskriptif variabel Perpindahan Merek (Ketidakpuasan)
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 23 23 23 23
Netral 27 27 27 50
Setuju 36 36 36 86
Sangat Setuju 14 14 14 100
Total 100 100 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 23 responden atau 23% yang
menyatakan tidak setuju, 27 responden atau 27% yang menyatakan
netral, 36 responden atau 36% menyatakan setuju, dan 14 responden
atau 14% yang menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan saya
beralih ke pembalut Charm karena saya tidak puas dengan merek
pembalut sebelumnya. Dapat diartikan sebesar 36% responden
menyatakan setuju bahwa mereka beralih ke pembalut Charm karena
mereka tidak puas dengan merek pembalut sebelumnya.
Tabel 4.32
Deskriptif variabel Perpindahan Merek (Kenyamanan pelayanan)
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 19 19 19 19
Netral 48 48 48 67
Setuju 28 28 28 95
Sangat Setuju 5 5 5 100
Total 100 100 100 Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 19 responden atau 19% yang
menyatakan tidak setuju, 48 responden atau 48% yang menyatakan
99
netral, 28 responden atau 28% menyatakan setuju, dan 5 responden
atau 5% yang menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan saya
beralih ke pembalut Charm karena merasa tidak nyaman dengan
pelayanan di toko. Dapat diartikan sebagian besar responden 48%
menyatakan netral bahwa mereka beralih ke pembalut Charm karena
merasa tidak nyaman dengan pelayanan di toko.
Tabel 4.33
Deskriptif variabel Perpindahan Merek (Lokasi)
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 7 7 7 7
Netral 22 22 22 29
Setuju 48 48 48 77
Sangat Setuju 23 23 23 100
Total 100 100 100 Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 7 responden atau 7% yang menyatakan
tidak setuju, 22 responden atau 22% yang menyatakan netral, 48
responden atau 48% menyatakan setuju, dan 23 responden atau 23%
yang menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan saya beralih ke
pembalut Charm karena mudah didapatkan diberbagai outlet. Dapat
diartikan sebesar 48% responden menyatakan setuju bahwa mereka
beralih ke pembalut Charm karena mudah didapatkan diberbagai
outlet.
100
Tabel 4.34
Deskriptif variabel Perpindahan Merek (Merasa bosan)
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 4 4 4 4
Tidak Setuju 36 36 36 40
Netral 24 24 24 64
Setuju 26 26 26 90
Sangat Setuju 10 10 10 100
Total 100 100 100 Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 4 responden atau 4% yang menyatakan
sangat tidak setuju, 36 responden atau 36% yang menyatakan tidak
setuju, 24 responden atau 24% yang menyatakan netral, 26 responden
atau 26% menyatakan setuju, dan 10 responden atau 10% yang
menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan saya beralih ke
pembalut Charm karena merasa bosan memakai produk yang sama
terus-menerus. Dapat diartikan sebesar 36% responden menyatakan
tidak setuju mengenai mereka beralih ke pembalut Charm karena
merasa bosan memakai produk yang sama terus-menerus.
101
Tabel 4.35
Deskriptif variabel Perpindahan Merek (Ingin mencari variasi)
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 9 9 9 9
Netral 24 24 24 33
Setuju 43 43 43 76
Sangat Setuju 24 24 24 100
Total 100 100 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 9 responden atau 9% yang menyatakan
tidak setuju, 24 responden atau 24% yang menyatakan netral, 43
responden atau 43% menyatakan setuju, dan 24 responden atau 24%
yang menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan saya beralih ke
pembalut Charm karena ingin mencari variasi dalam penggunaan
pembalut. Dapat diartikan sebesar 43% responden menyatakan setuju
bahwa mereka beralih ke pembalut Charm karena ingin mencari
variasi dalam penggunaan pembalut.
Tabel 4.36
Deskriptif variabel Perpindahan Merek (Mencoba inovasi baru)
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Tidak Setuju 31 31.0 31.0 33.0
Netral 29 29.0 29.0 62.0
Setuju 29 29.0 29.0 91.0
Sangat Setuju 9 9.0 9.0 100.0
Total 100 100.0 100.0 Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 2 responden atau 2% yang menyatakan
sangat tidak setuju, 31 responden atau 31% yang menyatakan tidak
102
setuju, 29 responden atau 29% yang menyatakan netral, 29 responden
atau 29% menyatakan setuju, dan 9 responden atau 9% yang
menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan saya beralih ke
pembalut Charm karena ingin mencoba inovasi produk Charm yang
terbaru. Dapat diartikan sebagian besar responden 31% menyatakan
tidak setuju bahwa mereka beralih ke pembalut Charm karena ingin
mencoba inovasi produk Charm yang terbaru.
3. Hasil Analisis
a. Uji Asumsi Klasik
1) Uji Multikolinieritas
Menurut Ghozali (2011:105), uji multikolonieritas bertujuan
untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen. Multikolinearitas dapat dilihat pertama dari nilai
tolerance dan lawannya, kedua dari Variance Inflation Factor
(VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel
independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen
lainnya. Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF
yang tinggi (karena VIF=1/Tolerance). Nilai cut off yang
umum dipakai untuk menunjukkan multikolinearitas adalah
nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥10. Adapun
nilai VIF dapat dilihat dari tabel 4.37 berikut :
103
Tabel 4.37
Hasil Uji Multikolinieritas
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat hasil perhitungan nilai tolerance
menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai
tolerance kurang dari 0,10 yang berarti bahwa tidak terdapat korelasi
antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Hasil
perhitungan nilai VIF juga menunjukkan hal yang sama, tidak ada
variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi, dapat
disimpulkan variabel iklan TV, mencari variasi, dan ketersediaan
produk dalam model regresi ini tidak memiliki masalah
multikolinieritas atau tidak terjadi multikolinieritas.
2) Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2011:139), uji heteroskedastisitas bertujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
Variabel Collinearity Statistics
Tolerance VIF
Iklan TV .999 1.001
Mencari Variasi .974 1.027
Ketersediaan Produk .973 1.028
104
Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
Homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji
heteroskedastisitas menghasilkan grafik pola penyebaran titik
(Scatterplot) seperti tampak pada gambar 4.5 :
Gambar 4.5
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Data primer yang telah diolah
Hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukkan bahwa titik-
titik tidak membentuk pola yang jelas, dan titik-titik menyebar di atas
dan di bawah angka nol (0), maka dapat disimpulkan tidak terjadi
heteroskedastisitas.
3) Uji normalitas
Menurut Ghozali (2011:160), uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau
105
residual memiliki distribusi normal. Pengujian normalitas
dilakukan dengan cara melihat normal probability plot untuk
pengujian residual model regresi yang tampak pada gambar 4.6
berikut :
Gambar 4.6
Hasil Uji Normalitas
Sumber : Data primer yang telah diolah
Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah
yang memiliki distribusi normal. Suatu variabel dikatakan normal jika
gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar
garis diagonal, dan menyebar di titik-titik searah mengikuti garis
diagonal. Melihat tampilan grafik normal probability plot di atas
menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal, dan
menyebar di titik-titik searah mengikuti garis diagonal, maka model
regresi memenuhi asumsi normalitas. Dari hasil uji normalitas maka
106
dapat diketahui bahwa populasi data dari variabel iklan TV, mencari
variasi, ketersediaan produk dan keputusan perpindahan merek
berdistribusi normal.
Gambar 4.7
Hasil Uji Normalitas
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dengan melihat tampilan grafik normal probability plot
maupun grafik histogram yang memberikan pola normal. Sehingga
dapat diambil kesimpulan bahwa model regresi pada penelitian ini
memenuhi asumsi normalitas.
b. Analisis Regresi Linier berganda
Dalam upaya menjawab permasalahan dalam penelitian ini
maka digunakan analisis regresi linear berganda (Multiple
Regression) untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel
107
bebas terhadap variabel terikat. Perhitungan statistik dalam analisis
regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS for
Windows versi 21. Ringkasan hasil pengolahan data dengan
menggunakan program SPSS dapat dilihat pada tabel 4.38 berikut :
Tabel 4.38
Hasil Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 2.765 5.163 .536 .594
Iklan TV .282 .095 .239 2.965 .004 .999 1.001
Mencari Variasi .714 .114 .510 6.240 .000 .974 1.027
Ketersediaan Produk .365 .174 .172 2.101 .038 .973 1.028
a. Dependent Variable: Keputusan Perpindahan Merek
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dari hasil tersebut apabila ditulis dalam bentuk standardized dari
persamaan regresinya adalah sebagai berikut :
Keterangan :
Y = Keputusan Perpindahan Merek
X1 = Iklan TV
X2 = Mencari Variasi
X3 = Ketersediaan Produk
Konstanta (a) = 2,765
Y = 2,765 +0,282X1 + 0,714X2 + 0,365X3
108
b1 = 0,282
b2 = 0,714
b3 = 0,365
Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Konstanta sebesar 2,765. Artinya jika variabel iklan TV, mencari
variasi dan ketersediaan produk adalah 0 (nol), maka keputusan
perpindahan merek nilainya adalah 2,765.
b. Koefisien regresi variabel iklan TV (X1) adalah sebesar 0,282.
Koefisien bernilai positif, artinya terjadi hubungan antara iklan TV
dan keputusan perpindahan merek, semakin sering iklan Charm
tayang di televisi maka semakin tinggi keputusan perpindahan
merek ke pembalut wanita Charm.
c. Koefisien regresi variabel mencari variasi (X2) adalah sebesar
0,714. Koefisien bernilai positif, artinya terjadi hubungan antara
mencari variasi dan keputusan perpindahan merek, semakin tinggi
mencari variasi, maka semakin tinggi keputusan perpindahan
merek ke pembalut wanita Charm.
d. Koefisien regresi variabel ketersediaan produk (X3) adalah sebesar
0,410. Koefisien bernilai positif, artinya terjadi hubungan antara
ketersediaan produk dan keputusan perpindahan merek, semakin
tinggi ketersediaan produk merek Charm daripada pembalut lain
maka semakin tinggi keputusan perpindahan merek ke pembalut
wanita Charm.
109
Berdasarkan nilai koefisien regresi pada setiap variabel,
jika variabel bebas diurutkan dari pengaruh terbesar sampai
pengaruh terkecil, maka yang pertama adalah mencari variasi (X2),
yang kedua adalah iklan TV (X1), dan yang terakhir ketersediaan
produk (X3). Jadi, berdasarkan nilai koefisien regresi yang paling
berpengaruh adalah variabel mencari variasi. Hal ini sesuai dengan
yang dikatakan Kotler & Keller (2012:174), bahwa peralihan
merek terjadi untuk mencari keragaman dan bukan karena
ketidakpuasan.
1) Analisis Koefisien Korelasi (R)
Tabel 4.39
Hasil Koefisien Korelasi
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .613a .375 .356 4.528
Sumber : Data primer yang telah diolah
Koefisien Korelasi (R) untuk menunjukkan seberapa besar
hubungan yang terjadi antara variabel independen dan variabel
dependen. Nilai korelasi adalah antara nol dan satu. Hasil pada
penelitian ini yang menggunakan program SPSS 21 diketahui
bahwa koefisien korelasi (R) yang diperoleh sebesar 0,613. Nilai
tersebut berada diantara.nilai 0,60 – 0,79 Hal ini berarti antara
variabel independen (iklan TV, mencari variasi, dan ketersediaan
produk) dan variabel dependen (keputusan perpindahan merek)
memiliki hubungan yang kuat sebesar 61,3%.
110
2) Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Ghozali (2011:97), koefisien determinasi (R2)
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dan menjelaskan variasi
variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa nilai Adjusted R2
yang diperoleh sebesar 0,356. Hal ini 35,6% keputusan
perpindahan merek dapat dipengaruhi oleh variabel iklan TV,
mencari variasi, dan ketersediaan produk. Sedangkan sisanya
64,4% keputusan perpindahan merek dipengaruhi oleh variabel-
variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
3) Pengujian Hipotesis
a) Uji t
Uji t ini dilakukan untuk mengetahui apakah secara parsial
variabel iklan TV, mencari variasi dan ketersediaan produk
berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap keputusan
perpindahan merek. Pengujian menggunakan tingkat signifikansi
0,05 dan uji dua sisi. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel 4.40 di
bawah ini :
111
Tabel 4.40
Hasil Uji t
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 2.765 5.163 .536 .594
Iklan TV .282 .095 .239 2.965 .004
Mencari Variasi .714 .114 .510 6.240 .000
Ketersediaan Produk .365 .174 .172 2.101 .038
Sumber : Data primer yang telah diolah
ttabel dapat dilihat pada tabel statistik pada signifikansi
0,05/2 = 0,025 dengan derajat kebebasan df = n-k-1 atau 100-3-1 =
96. Sementara itu hasil yang diperoleh dari ttabel adalah 1,985 dan
signifikansi < 0,05.
1. Variabel iklan TV
Ho : Iklan TV tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan
perpindahan merek ke pembalut wanita Charm.
Ha : Iklan TV berpengaruh signifikan terhadap keputusan
perpindahan merek ke pembalut wanita Charm.
Hasil pengujian dengan SPSS 21 diperolah nilai thitung dari
iklan TV = 2,965 dengan tingkat signifikansi 0,004. Karena 2,965
>1,985, berarti Ho ditolak yang berarti iklan TV berpengaruh
terhadap keputusan perpindahan merek. Dengan menggunakan
batas signifikansi 0,05 dan diketahui 0,004 < 0,05 yang berarti Ho
ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, secara parsial iklan TV
112
berpengaruh signifikan terhadap keputusan perpindahan merek ke
pembalut wanita Charm.
Variabel iklan TV berpengaruh positif terhadap keputusan
perpindahan merek dapat diartikan bahwa semakin banyak
penayangan iklan di televisi maka semakin tinggi keputusan
perpindahan merek ke pembalut wanita Charm.
Terdapat persamaan dengan penelitian yang dilakukan
sebelunnya oleh Nurulia Khairani (2011) yang berjudul Analisis
Pengaruh Citra Merek, Ketidakpuasan Konsumen, Iklan, Word of
Mouth, dan Karakteristik Kategori Produk terhadap Keputusan
Perpindahan Merek pada Sabun Pembersih Wajah didapatkan hasil
analisis uji t, nilai thitung pada variabel iklan (X3) adalah sebesar
2,464 dengan tingkat signifikansi 0,016. Karena 2.464 > 1,6611
dan 0,016 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Disimpulkan
variabel iklan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan perpindahan merek.
2. Variabel mencari variasi
Ho : Mencari variasi tidak berpengaruh signifikan terhadap
keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm.
Ha : Mencari variasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan
perpindahan merek ke pembalut wanita Charm.
Hasil pengujian dengan SPSS 21 diperolah nilai thitung dari
variabel mencari variasi = 6,240 dengan tingkat signifikansi 0,000.
113
Karena 6,240 > 1,985 maka Ho ditolak yang berarti mencari variasi
berpengaruh terhadap keputusan perpindahan merek. Dengan
menggunakan batas signifikansi 0,05 dan diketahui 0,000 < 0,05
yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, secara
parsial variabel mencari variasi berpengaruh signifikan terhadap
keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm.
Variabel mencari variasi berpengaruh positif terhadap
keputusan perpindahan merek dapat diartikan bahwa semakin
tinggi konsumen mencari variasi maka semakin tinggi keputusan
perpindahan merek ke pembalut wanita Charm.
Terdapat persamaan dengan penelitian yang dilakukan
sebelumnya oleh Anandhitya Bagus Arianto (2011) yang berjudul
Pengaruh Atribut Produk, Harga, Kebutuhan Mencari Variasi dan
Ketidakpuasan Konsumen terhadap Keputusan Perpindahan Merek
dari Samsung Galaxy Series di Kota Malang didapatkan hasil uji t,
nilai thitung pada variabel kebutuhan mencari variasi (X3) sebesar
3,112 dengan tingkat signifikansi 0,00. Karena 3,112 > 1,9853 dan
0,00 < 0,05. Koefisien kebutuhan mencari variasi yang bernilai
positif menunjukan bahwa semakin tinggi kebutuhan mencari
variasi akan menyebabkan perilaku perpindahan merek semakin
meningkat.
114
3. Variabel ketersediaan produk
Ho : Ketersediaan produk tidak berpengaruh signifikan terhadap
keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm.
Ha : Ketersediaan produk berpengaruh signifikan terhadap
keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm.
Hasil pengujian dengan SPSS 21 diperolah nilai t hitung dari
ketersediaan produk = 2,101 dengan tingkat signifikansi 0,038.
Karena 2,101 > 1,985 maka Ho ditolak yang berarti ketersediaan
produk berpengaruh terhadap keputusan perpindahan merek.
Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05 dan diketahui 0,038
< 0,05 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian,
secara parsial ketersediaan produk berpengaruh signifikan terhadap
keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm.
Variabel ketersediaan produk berpengaruh positif terhadap
keputusan perpindahan merek dapat diartikan bahwa semakin
tinggi ketersediaan produk dari Charm maka semakin tinggi
keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm.
Terdapat perbedaan dengan penelitian yang dilakukan
sebelumnya oleh Dedi Emiri (2011) yang berjudul Analisis
Pengaruh Citra Merek, Ketersediaan Produk, Harga, dan Coverage
Terhadap Brand Switching (Studi Kasus pada Pengguna SimCard
Simpati di Kota Semarang). Perbedaannya pada arah koefisien
115
regresi hasil uji t, thitung sebesar -2,168 dengan signifikansi 0,037.
Nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 dan nilai thitung (-2,168)
yang lebih besar dari ttabel (1,96) menunjukkan bahwa variabel
ketersediaan produk memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap brand switching. Arah koefisien regresi negatif
menunjukkan adanya pengaruh negatif ketersediaan produk
terhadap brand switching. Dengan demikian maka hipotesis 2
diterima, semakin rendah ketersediaan produk maka akan
meningkatkan brand switching.
b) Uji F
Hasil perhitungan model regresi secara bersama-sama
(simultan) dapat dilihat pada tabel 4.41 di bawah ini :
Tabel 4.41
Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 1181.946 3 393.982 19.220 .000b
Residual 1967.894 96 20.499
Total 3149.840 99
a. Dependent Variable: Keputusan Perpindahan Merek
b. Predictors: (Constant), Ketersediaan Produk, Iklan TV, Mencari Variasi
Sumber : Data primer yang telah diolah
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel independen atau bebas yang dimasukkan dakam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen atau terikat (Ghozali, 2011:98). Hasil uji F di atas,
116
hasilnya dibandingkan dengan Ftabel = 2,47 dan signifikansi < 0,05.
Dikaitkan dengan hipotesis yang diajukan sebelumnya, yaitu :
Ho : Iklan TV, mencari variasi, dan ketersediaan produk tidak
berpengaruh secara simultan terhadap keputusan perpindahan
merek ke pembalut wanita Charm.
Ha : Iklan TV, mencari variasi, dan ketersediaan produk
berpengaruh secara simultan terhadap keputusan perpindahan
merek ke pembalut wanita Charm.
Dari uji ANOVA atau uji F diperoleh hasil Ha diterima,
dengan hasil perhitungan statistik menunjukkan nilai Fhitung =
19,220 lebih besar dari Ftabel = 2,47 dan signifikansi 0,000 lebih
kecil dari 0,05. Hal ini berarti secara simultan iklan TV, mencari
variasi, dan ketersediaan produk mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap keputusan perpindahan merek ke pembalut
wanita Charm.
Dari hasil uji F di atas, dapat disimpulkan bahwa dari
keempat variabel (X) semua berperan dalam faktor keputusan
perpindahan merek. Karena dalam penggunaan suatu produk
konsumen akan tetap memperhatikan faktor selain dari kualitas
produk tersebut. Iklan TV pun masih menjadi pertimbangan
konsumen dalam memilih atau mengganti produk pembalut wanita
yang mereka gunakan, dikarenakan konsumen mudah tertarik dan
mudah dipengaruhi dengan apa yang ditawarkan oleh produk
117
pembalut wanita Charm melalui televisi. Sebagian besar konsumen
membuat keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm
karena variety seeking (mencari variasi). Tingkat variety seeking
konsumen dapat diukur dari tingkat kebosanan konsumen terhadap
suatu produk, konsumen ingin mencoba produk merek lainnya dan
ingin mencoba produk yang memiliki inovasi baru. Terbukti dari
hasil yang menyatakan bahwa variety seeking berpengaruh secara
signifikan terhadap keputusan perpindahan merek. Ketersediaan
produk pun menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih atau
mengganti produk pembalut wanita yang mereka gunakan. Apabila
stok dari pembalut yang mereka inginkan tidak tersedia maka
kemungkinan mereka akan beralih ke merek pembalut lain dalam
hal ini adalah berpindah ke pembalut wanita Charm.
Dari keseluruhan uji asumsi klasik, regresi linier berganda,
uji t dan uji F pada tabel yang telah disajikan sebelumnya,
menunjukkan bahwa ketiga variabel independen bernilai positif dan
signifikan yaitu iklan TV, mencari variasi, dan ketersediaan
produk, sementara secara simultan antara variabel independen dan
variabel dependen memperoleh hasil yang signifikan. Dari model
regresi tersebut dapat dijelaskan lebih lanjut yakni sebagai berikut:
a. Variabel Iklan TV (X1) berpengaruh signifikan secara parsial
terhadap keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita
Charm. Dengan nilai regresi 0,282 dan nilai thitung dari iklan
118
TV = 2,965 dengan tingkat signifikansi 0,004. Dari hasil
penelitian variabel iklan TV berpengaruh terhadap keputusan
perpindahan merek. Hal ini dapat diartikan iklan TV masih
menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih atau
mengganti produk pembalut wanita yang mereka gunakan,
dikarenakan konsumen mudah tertarik dan mudah dipengaruhi
dengan apa yang ditawarkan oleh produk pembalut wanita
Charm melalui televisi.
b. Variabel Mencari Variasi (X2) berpengaruh signifikan terhadap
keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm.
Dengan nilai regresi 0,714 dan nilai thitung dari mencari variasi
= 6,240 dengan tingkat signifikansi 0,000. Dari hasil penelitian
variabel mencari variasi berpengaruh signifikan terhadap
keputusan perpindahan merek. Hal ini dapat diartikan
konsumen membeli produk lain karena konsumen merasa
bosan atas produk yang dikonsumsinya pada masa konsumsi,
sehingga konsumen mencari cara atau alternatif lain untuk
melepaskan kejenuhan terhadap suatu produk tertentu, yaitu
dengan mencari variasi yang berbeda dari produk sebelumnya
yang kemungkinan berpindah ke merek lain.
c. Variabel Ketersediaan Produk (X4) berpengaruh signifikan
terhadap keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita
Charm. Dengan nilai regresi 0,365 dan nilai thitung dari
119
ketersediaan produk = 2,101 dengan tingkat signifikansi 0,038.
Dari hasil penelitian variabel ketersediaan produk berpengaruh
signifikan terhadap keputusan perpindahan merek. Hal ini
dapat diartikan ketersediaan atau stok menjadi pertimbangan
konsumen dalam memilih atau mengganti produk pembalut
wanita yang mereka gunakan. Apabila stok dari pembalut yang
mereka inginkan tidak tersedia maka kemungkinan mereka
akan beralih ke merek pembalut lain dalam hal ini adalah
berpindah ke pembalut wanita Charm.
120
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini akan menyajikan hasil kesimpulan yang didapat dari hasil proses
uji coba yang telah dilakukan. Uraian kesimpulan hipotesis dari analisis seperti
yang disajikan pada bab sebelumnya dan akan diberikan berupa implementasi
masukan dan saran, serta informasi keterbatasan yang ada dalam penelitian ini.
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan dari data tentang pengaruh iklan TV,
mencari variasi, dan ketersediaan produk terhadap keputusan perpindahan merek
ke pembalut wanita Charm, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Variabel iklan TV berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan
perpindahan merek ke pembalut wanita Charm. Dilihat dari hasil yang
dijelaskan pada BAB IV, dapat disimpulkan bahwa iklan TV merupakan
variabel tertinggi kedua yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap
keputusan perpindahan merek. Dapat diartikan bahwa iklan TV juga
menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih atau mengganti merek
pembalut wanita mereka, dikarenakan konsumen mudah tertarik dan
mudah dipengaruhi dengan apa yang ditawarkan di iklan Charm melalui
televisi. Semakin sering iklan Charm muncul di televisi semakin tinggi
keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm.
120
121
2. Variabel mencari variasi berpengaruh secara signifikan terhadap
keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm. Dilihat dari
hasil yang dijelaskan pada BAB IV, dapat disimpulkan bahwa mencari
variasi merupakan variabel yang paling berpengaruh diantara tiga
variabel lainnya. Dapat diartikan pula bahwa mencari variasi menjadi hal
utama yang menyebabkan konsumen melakukan keputusan perpindahan
merek, dalam hal ini yang menyebabkan konsumen berpindah merek dari
merek pembalut yang sebelumnya konsumen gunakan ke pembalut
Charm.
3. Variabel ketersediaan produk berpengaruh secara signifikan terhadap
keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm. Dilihat dari
hasil yang dijelaskan pada BAB IV, dapat disimpulkan bahwa
ketersediaan produk menjadi pertimbangan dalam memutuskan untuk
berpindah merek. Dapat dikatakan pula ketersediaan produk pembalut
Charm yang selalu ada diberbagai tempat penjualan dibandingkan
dengan merek pembalut wanita lainnya membuat konsumen melakukan
keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm.
4. Variabel iklan TV, mencari variasi, dan ketersediaan produk berpengaruh
secara simultan terhadap keputusan perpindahan merek. Dapat dilihat
dari uji F, secara bersama-sama iklan TV, mencari variasi, dan
ketersediaan produk mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
keputusan perpindahan merek. Dapat disimpulkan bahwa keempat
variabel di atas adalah variabel yang dapat mempengaruhi keputusan
122
perpindahan merek yang dilakukan oleh konsumen. Konsumen tetap
mempertimbangkan faktor selain kualitas dari sebuah produk, mudah
tertarik dengan keunggulan produk pembalut wanita Charm yang
diiklankan di televisi, kepribadian konsumen yang suka mencari variasi
(variety seeking) dalam penggunaan produk serta selalu tersedianya
pembalut wanita Charm diberbagai tempat penjualan dapat
mempengaruhi konsumen untuk berpindah merek.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, dapat
diketahui bahwa iklan TV, mencari variasi dan ketersediaan produk berpengaruh
secara signifikan terhadap keputusan perpindahan merek. Maka diajukan saran-
saran sebagai pelengkap hasil penelitian sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan
Perusahaan harus tetap mampu mempertahankan bahkan meningkatkan
kualitas dari produknya. Perusahaan yang kurang memperhatikan
kualitas produk dikhawatirkan akan menanggung resiko tidak loyalnya
konsumen dan akan berdampak jangka panjang bagi pertumbuhan
konsumen. Disamping itu iklan yang menarik, kreatif, inovatif yang
mampu bersaing dengan iklan lain dapat menguntungkan sebuah
perusahaan salah satunya adalah mampu menarik pelanggan baru, bahkan
pelanggan yang sudah menggunakan produk pesaing dapat berpindah
karena ketertarikannya pada iklan suatu produk, dan pada akhirnya
sebuah produk mampu menguasai pasar. Ada hal yang perlu diwaspadai
123
bagi perusahaan yaitu sifat yang dimiliki oleh konsumen itu sendiri
dimana mereka memiliki keinginan untuk mencari variasi dari pemakaian
sebuah produk bahkan mungkin saja dapat berpindah menjadi konsumen
produk pesaing. Dalam hal ini produsen produk pembalut wanita
diharapkan dapat meningkatkan kualitas produknya, gencar
mempromosikan produk tersebut, menjaga persediaan diberbagai outlet
untuk meminimalisir ketidakpuasan konsumen atau memungkinkan
konsumen berpindah ke pembalut lain yang diakibatkan karena tidak
tersedianya stok pembalut di beberapa tempat penjualan.
2. Untuk Peneliti Mendatang
Penelitian ini akan melengkapi wawasan dan pengetahuan mengenai
iklan TV, mencari variasi, ketersediaan produk dan keputusan
perpindahan merek. Dalam penelitian ini hanya meneliti variabel iklan
TV, mencari variasi dan ketersediaan produk sebagai faktor yang
mempengaruhi keputusan perpindahan merek. Oleh karena itu
diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat mencari variabel lain yang
dapat mempengaruhi keputusan perpindahan merek. Brand switching
atau perpindahan merek memiliki makna ganda apakah konsumen
tersebut benar-benar meninggalkan atau atau sesekali waktu masih
menggunakan merek yang lama.oleh karena itu diharapkan peneliti
selanjutnya dapat menjelaskan lebih rinci mengenai perpindahan merek.
124
DAFTAR PUSTAKA
Aaker, David.A, “Manajemen Ekuitas Merek”, Mitra Utama, Jakarta, 1997
Ardani, Millatina, “Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Efek Komunitas dan
Daya Tarik Promosi Terhadap Sikap Merek Dan Implikasinya Terhadap
Minat Mereferensikan (Studi Kasus Pada Konsumen Pembalut Charm
Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang)”, Jurnal
UNDIP, Semarang, 2012
Arianto, Dwi Agung Nugroho dan Sri Mulyani, Pengaruh Lingkungan Internal,
Lingkungan Eksternal, Respon Emosional Dan Respon Rasional Terhadap
Perpindahan Merek”, Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis Vol. 4 No. 2
Oktober 2007
Augusty, Ferdinand, “Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian untuk
Skripsi, Tesis dan Disertasi Ilmu Manajemen”, Badan Penerbit Universitas
Diponegoro, Semarang, 2006
Bagus Arianto, Ananditya, “Pengaruh Atribut Produk, Harga, Kebutuhan
Mencari Variasi dan Ketidakpuasan Konsumen terhadap Keputusan
Perpindahan Merek dari Samsung Galaxy Series di Kota Malang”, Jurnal
Universitas Brawijaya, Malang, 2011
Dewanti, Retno, “Analisis Karakteristik Produk Dan Kebutuhan Variasi Produk
Dalam Mempengaruhi Perpindahan Merek Air Mineral Vit”, Seminar
Nasional Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis 1Untar, Jakarta 15 September
2011
Emelia, Siska, “Pengaruh Atribut Produk, Kepuasan, Dan Variety Seeking
Terhadap Brand Switching Konsumen Rinso Ke Merek Lain Di Kota
Padang”, Jurnal Universitas Negeri Padang, Padang, 2012
Emiri, Dedi, “Analisi Pengaruh Citra Merek, Ketersediaan Produk, Harga, dan
Coverage Terhadap Brand Switching”, Jurnal UNDIP, Semarang, 2011
Gaspersz, Vincent, “Manajemen Kualitas Dalam Industri Jasa”, PT.Gramedia,
Jakarta, 2002
Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19”,
Edisi Kelima, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2011
Heizer, Jay dan Barry Render, “Manajemen Operasi”, Jilid 1, Edisi 9, Salemba
Empat, Jakarta, 2009
124
125
Isnaeny, Nur Baety, “Pengaruh Ketidakpuasan, Harga Dan Kebutuhan Mencari
Variasi Terhadap Perilaku Perpindahan Merek (Studi Pada Konsumen
Citra Hand & Body Lotion Di Kabupaten Kebumen)”, Jurnal Manajemen,
2004
Mowen, John C. dan Michael Minor, “Perilaku Konsumen”, Jilid 2, Edisi 5,
Erlangga, Jakarta, 2002
Kasali, Rhenald,“Manajemen Periklanan”, Pustaka Grafiti, Jakarta, 1995
Khairani, Nurulia, “Analisis Pengaruh Citra Merek, Ketidakpuasan Konsumen,
Iklan, Word of Mouth dan Karakteristik Kategori Produk Terhadap
Keputusan Perpindahan Merek Pada Sabun Pembersih Wajah”, Jurnal
UNDIP, Semarang, 2011
Khasanah, Aulia Uswatun dan Rini Kuswati, “Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Perpindahan Merek Pada Produk Smartphone (Studi Kasus
Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta Yang Melakukan
Perpindahan Merek Dari Blackberry Ke Non Blackberry)”, halm.5-11,
Sancall 2014
Kosidah, Sri, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Brand
Switching pada Kartu Prabayar XL (Studi pada konsumen Pandumedia
Reload Service Singosari-Malang)”, Jurnal Sketsa Bisnis Vol. 1 No. 1
Edisi Agustus 2014
Kotler, Philip & Garry Amstrong, “Principles of Marketing”, 14th
edition, Pearson
Prentice Hall, New Jersey, 2012
____________ & Kevin Lane Keller, “Principles of Marketing”, 14th
edition,
Pearson Prentice Hall, New Jersey, 2012
Lee, Monle dan Johnson Carla, “Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan Dalam
Perspektif Global”, Prenada Media, Jakarta, 2004 Lestari, Mia, “Analisis Faktor –Faktor Yang Mempengaruhi Perpindahan Merek
(Brand Switching) Pada Konsumen Biore Facial Foam (Facial Fit-Expert)
(Studi Kasus Pada Perempuan Di Daerah Ciputat)”, 2010
Nasution, M. Nur, “Manajemen Jasa Terpadu”, Ghalia Indonesia, Bogor, 2004
Oktariko, Tristiana, “Analisis Pengaruh Kualitas Produk dan Persepsi Harga
Terhadap Keputusan Berpindah Merek pada Konsumen Pembalut Wanita
Kotex di Semarang”, Jurnal UNDIP, Semarang, 2011.
126
Peter, J. Paul & Jerry C. Olson, “Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran”.
Erlangga, Jakarta, 2002
Riduwan, “Metode dan Teknik Menyusun Thesis”, Cetakan Kedua, Alfabeta,
Bandung, 2004
Schiffman, Leon G dan Leslie Lazar Kanuk, “Perilaku Konsumen”, Edisi
Ketujuh, Indeks, Jakarta, 2007
Shimp, Terence. A., “Advertising, Promotion, & Other Aspects of Integrated
Marketing Communications”, 8th
edition, South-Western Cengage Learning,
2010
Sudjana, “Metode Statistika”, Tarsito, Bandung, 2005
Sugiyono, “Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”, Penerbit:
Alfabeta, 2010
Utama, Andrey Satya, “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Brand Switching
Pada Pengguna Sim Card Telkomsel Ke Three Pada Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Bung Hatta Padang”, Jurnal Tesis Universitas Bung
Hatta, Padang, 2012
Van Trijp, Hans C.M., Wayne D. Hoyer and J. Jeffrey Inman, 1996, “Why
Switch? Product Category-Level Explanations for True Variety-Seeking
Behavior,” Journal of Marketing Research, Vol. 33, August, pp. 281-292.
www.charm.co.id
www.frontier.co.id/top-brand-barometer-kekuatan-merek.html
www.industri.kontan.co.id
www.marketing.co.id
www.topbrand-award.com
127
LAMPIRAN I
KUESIONER PENELITIAN
Analisis Pengaruh Iklan TV, Mencari Variasi dan Ketersediaan Produk Terhadap
Keputusan Perpindahan Merek Ke Pembalut Wanita Charm
(Studi Kasus Pada Pengguna Charm di Tangerang Selatan)
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Responden yang terhormat,
Sehubungan dengan adanya penelitian untuk tugas akhir saya, maka dengan ini:
Nama : Arum Setiadi
NIM : 1110081000074
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Saya mohon kesediaan Ibu/Saudari untuk mengisi kuesioner ini yang telah disediakan
sebagai bahan penelitian dan pengumpulan data sejujurnya. Semua informasi yang
diterima sebagai hasil dari kuesioner ini bersifat rahasia dan dipergunakan hanya untuk
kepentingan akademis. Saya ucapkan terima kasih atas waktu dan kerja sama anda.
Wassalamu’alaikum.Wr.Wb
Tangerang, Februari 2015
Arum Setiadi
128
DATA RESPONDEN
Kuesioner ini ditujukan untuk para responden yang sebelumnya pernah menggunakan
pembalut wanita merek lain kemudian berpindah merek ke pembalut wanita Charm.
1. No. Responden :
2. Usia :
3. Apakah anda saat ini menggunakan produk pembalut Charm?
a. Ya b. Tidak
4. Apa merek pembalut yang sebelumnya Anda gunakan?
a. Softex c. Hers Protex
b. Laurier d. Lainnya . . . . .
c. Kotex
5. Lama menggunakan pembalut Charm : a. < 1 tahun
b. 1- 3 tahun
c. >3 tahun
6. Uang saku / pendapatan per bulan : a. < Rp 500.000
b. ≥ Rp 500.000 – Rp 1.000.000
c. > Rp 1.000.000
PETUNJUK PENGISIAN
Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan dan mohon berikan tanda (√) pada jawaban
yang Anda pilih. Adapun makna tanda dalam kolom adalah sebagai berikut :
Sangat Tidak Setuju ( STS )
Tidak Setuju ( TS )
Netral ( N )
Setuju ( S )
Sangat Setuju ( SS )
129
Variabel Iklan TV (X1)
No. INDIKATOR
JAWABAN
SS S N TS STS
5 4 3 2 1
1 Iklan TV Charm yang sering muncul dapat menarik
perhatian pemirsa TV.
2 Durasi iklan TV Charm yang singkat tetap mampu
menginformasikan produk dengan baik.
3 Pembalut wanita Charm mampu mencitrakan produknya
yang berkualitas melalui iklan TV.
4 Iklan TV Charm mempengaruhi konsumen agar memilih
produk pembalut wanita Charm.
5 Iklan TV Charm menyampaikan pesan yang jelas dan
mudah dipahami.
6 Iklan TV Charm memiliki kualitas gambar yang baik.
7 Iklan TV Charm mudah diingat karena pemakaian slogan
“Anti Kerut Anti Bocor”
8 Iklan TV Charm menggunakan model iklan ( Revalina S.
Temat) dapat menarik perhatian konsumen.
9 Suasana dan ilustrasi iklan TV Charm sesuai dengan
peristiwa sehari-hari.
10 Iklan TV Charm mampu memperlihatkan kenyamanan
produknya saat dipakai.
130
Variabel Mencari Variasi (X2)
No. INDIKATOR
JAWABAN
SS S N TS STS
5 4 3 2 1
1 Saya bosan memakai produk pembalut yang sama terus-
menerus.
2 Saya suka ingin tahu produk pembalut lainnya.
3 Saya suka mencoba produk pembalut wanita yang belum
pernah dicoba.
4 Saya senang mencoba merek pembalut lain yang
memunculkan inovasi baru.
Variabel Ketersediaan Produk (X3)
No. INDIKATOR
JAWABAN
SS S N TS STS
5 4 3 2 1
1 Letak dan penempatan produk di display mempermudah
saya membeli merek pembalut wanita yang saya inginkan.
2 Toko yang berada dekat dengan rumah saya lebih banyak
menjual pembalut merek Charm.
3 Stok dari pembalut Charm selalu tersedia di toko tempat
saya membeli dibandingkan dengan merek pembalut lain.
4 Pembalut merek Charm mudah ditemukan mulai dari toko
kelontong, agen, super market sampai hyper market.
5 Pembalut Charm memiliki varian produk yang lebih
lengkap dibandingkan dengan pembalut merek lain.
131
Variabel Keputusan Perpindahan Merek (Y)
No. INDIKATOR
JAWABAN
SS ST N TS STS
5 4 3 2 1
1 Saya pindah ke pembalut Charm karena karena kualitas
dari merek yang sebelumnya saya gunakan lebih rendah.
2 Saya beralih ke pembalut Charm karena harganya relatif
lebih murah dari merek yang sebelumnya saya pakai.
3 Saya beralih ke pembalut Charm karena sedang ada
potongan harga.
4 Saya beralih ke pembalut Charm karena saya tidak puas
dengan merek pembalut sebelumnya.
5 Saya beralih ke pembalut Charm karena merasa tidak
nyaman dengan pelayanan di toko.
6 Saya beralih ke pembalut Charm karena mudah didapatkan
diberbagai outlet.
7 Saya beralih ke pembalut Charm karena merasa bosan
memakai produk yang sama terus-menerus.
8 Saya beralih ke pembalut Charm karena ingin mencari
variasi dalam penggunaan pembalut.
9 Saya beralih ke pembalut Charm karena ingin mencoba
inovasi produk Charm yang terbaru.
132
LAMPIRAN II
Tabel Jawaban Responden Try-Out Kuesioner Penelitian
No Usia Iklan TV
Mencari Variasi
Ketersediaan Produk
Keputusan Perpindahan Merek
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 38 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 1 2 2 1 5 5 5 5 5 4 5 3 4 3 3 5 4 3
2 45 2 2 4 2 3 4 4 2 4 3 1 3 2 1 3 2 3 4 4 2 3 2 4 2 2 4 4 3
3 34 2 2 5 2 2 5 4 2 5 3 2 2 2 3 4 5 4 5 4 4 2 2 4 2 2 3 2 2
4 30 4 4 5 4 3 4 4 4 5 4 3 2 2 1 4 4 3 4 4 4 2 2 4 2 3 4 3 2
5 20 4 5 5 5 5 5 5 3 5 4 3 2 1 2 4 4 4 5 4 4 2 4 4 2 4 4 3 3
6 19 2 2 4 4 2 3 4 2 4 3 2 3 2 2 4 4 4 5 4 3 3 2 3 3 2 2 2 3
7 21 4 5 5 4 4 5 4 3 5 3 2 3 2 1 4 3 3 4 3 3 3 3 4 2 2 4 2 2
8 22 3 2 4 4 3 4 4 3 4 4 2 1 2 3 5 5 5 5 5 4 3 3 4 3 3 4 3 3
9 21 2 2 5 2 2 3 5 2 4 3 3 4 2 4 5 5 3 5 5 1 1 1 3 1 2 3 1 2
10 20 2 2 3 3 2 4 3 2 4 4 2 3 2 2 4 3 3 4 3 3 2 2 4 2 2 4 3 4
11 20 2 2 3 2 2 4 3 4 4 4 2 2 2 2 4 3 2 4 3 2 2 4 4 4 4 4 2 2
12 22 4 4 5 4 3 4 5 3 5 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3
13 20 3 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 2 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4
14 21 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 2 4 2 3 3 2 4 4 3 2 2 2 4 2 2 2 2 2
15 19 3 4 5 4 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 2 4 3 2 4
16 19 4 5 5 5 4 5 4 3 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 3 4
17 22 2 2 4 2 2 4 3 2 4 2 3 4 2 4 5 5 5 4 5 2 2 4 5 4 4 4 2 2
18 22 4 4 5 4 2 3 4 2 4 4 2 3 4 4 5 5 5 5 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4
19 14 4 4 5 4 2 4 4 3 4 3 2 3 2 2 5 4 4 5 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4
20 21 3 5 5 3 4 5 4 3 5 4 2 1 1 1 4 2 2 4 3 3 1 2 2 2 2 2 1 1
21 45 4 4 5 5 2 5 5 4 5 4 2 2 1 2 4 5 5 5 5 3 2 3 4 2 2 4 2 3
22 22 4 4 5 5 2 5 4 4 5 4 2 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 2 2 4 3 2
23 23 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 2 3 2 2 3 2 3 4 3 4 4 2 3 2 2 4 2 3
24 27 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 5 4 5 4 4 3
25 23 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 5 3 3 3
26 18 3 4 5 4 2 5 4 4 5 4 2 3 2 1 5 4 5 5 5 4 4 2 5 2 2 4 5 2
27 42 4 5 4 5 4 5 5 3 5 4 2 2 3 2 4 3 5 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4
28 39 3 4 5 4 4 5 4 4 4 4 1 2 2 2 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3
29 34 4 5 5 5 4 5 4 3 5 4 4 4 4 3 5 4 5 5 5 4 3 3 4 4 3 3 3 4
30 14 4 4 5 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 5 5 2 2 2 4 4 4 4 3 2
133
Tabel Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas
Reliabilitas Iklan TV (X1)
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
.896 .901 10
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Pernyataan 1 35.67 27.057 .804 .875
Pernyataan 2 35.27 23.926 .858 .870
Pernyataan 3 34.30 30.562 .593 .890
Pernyataan 4 35.20 26.855 .707 .882
Pernyataan 5 35.83 26.833 .631 .889
Pernyataan 6 34.57 29.771 .620 .888
Pernyataan 7 34.77 30.599 .554 .892
Pernyataan 8 35.73 28.133 .610 .889
Pernyataan 9 34.43 31.220 .596 .892
Pernyataan 10 35.23 30.392 .586 .890
134
Validitas Iklan TV (X1)
Correlations
Pernyataa
n 1 Pernyataa
n 2 Pernyataa
n 3 Pernyataa
n 4 Pernyataa
n 5 Pernyataa
n 6 Pernyataa
n 7 Pernyataa
n 8 Pernyataa
n 9 Pernyataa
n 10 Iklan TV
Pernyataan 1
Pearson Correlation
1 .810** .617
** .807
** .517
** .401
* .500
** .510
** .432
* .478
** .851
**
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .003 .028 .005 .004 .017 .007 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pernyataan 2
Pearson Correlation
.810** 1 .638
** .735
** .640
** .599
** .476
** .503
** .631
** .440
* .905
**
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .008 .005 .000 .015 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pernyataan 3
Pearson Correlation
.617** .638
** 1 .433
* .357 .332 .564
** .344 .471
** .176 .657
**
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .017 .053 .073 .001 .062 .009 .353 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pernyataan 4
Pearson Correlation
.807** .735
** .433
* 1 .409
* .402
* .424
* .419
* .455
* .493
** .784
**
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .017 .025 .028 .020 .021 .011 .006 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pernyataan 5
Pearson Correlation
.517** .640
** .357 .409
* 1 .522
** .462
* .457
* .271 .479
** .732
**
Sig. (2-tailed)
.003 .000 .053 .025 .003 .010 .011 .148 .007 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pernyataan 6
Pearson Correlation
.401* .599
** .332 .402
* .522
** 1 .241 .534
** .668
** .408
* .689
**
135
Sig. (2-tailed)
.028 .000 .073 .028 .003 .200 .002 .000 .025 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pernyataan 7
Pearson Correlation
.500** .476
** .564
** .424
* .462
* .241 1 .312 .441
* .320 .625
**
Sig. (2-tailed)
.005 .008 .001 .020 .010 .200 .094 .015 .085 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pernyataan 8
Pearson Correlation
.510** .503
** .344 .419
* .457
* .534
** .312 1 .337 .660
** .702
**
Sig. (2-tailed)
.004 .005 .062 .021 .011 .002 .094 .069 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pernyataan 9
Pearson Correlation
.432* .631
** .471
** .455
* .271 .668
** .441
* .337 1 .324 .649
**
Sig. (2-tailed)
.017 .000 .009 .011 .148 .000 .015 .069 .080 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pernyataan 10
Pearson Correlation
.478** .440
* .176 .493
** .479
** .408
* .320 .660
** .324 1 .653
**
Sig. (2-tailed)
.007 .015 .353 .006 .007 .025 .085 .000 .080 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Iklan TV Pearson Correlation
.851** .905
** .657
** .784
** .732
** .689
** .625
** .702
** .649
** .653
** 1
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
136
Reliabilitas Mencari Variasi (X2)
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
.872 .873 4
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Pernyataan 11 8.07 7.651 .729 .836
Pernyataan 12 7.53 6.947 .776 .816
Pernyataan 13 8.20 8.234 .678 .856
Pernyataan 14 8.00 7.034 .735 .834
137
Validitas Mencari Variasi (X2)
Correlations
Pernyataan 11 Pernyataan 12 Pernyataan 13 Pernyataan 14 Mencari Variasi
Pernyataan 11
Pearson Correlation 1 .705** .536
** .646
** .848
**
Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .000
N 30 30 30 30 30
Pernyataan 12
Pearson Correlation .705** 1 .639
** .652
** .885
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
Pernyataan 13
Pearson Correlation .536** .639
** 1 .614
** .807
**
Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
Pernyataan 14
Pearson Correlation .646** .652
** .614
** 1 .864
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
Mencari Variasi
Pearson Correlation .848** .885
** .807
** .864
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
138
Reliabilitas Ketersediaan Produk (X3)
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
.875 .890 5
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Pernyataan 15 16.27 7.237 .723 .850
Pernyataan 16 16.67 5.264 .814 .826
Pernyataan 17 16.53 6.120 .677 .860
Pernyataan 18 15.93 7.720 .711 .860
Pernyataan 19 16.47 6.602 .741 .839
139
Validitas Ketersediaan Produk (X3)
Correlations
Pernyataan 15 Pernyataan 16 Pernyataan 17 Pernyataan 18 Pernyataan 19 Ketersediaan
Produk
Pernyataan 15
Pearson Correlation 1 .748** .523
** .535
** .609
** .808
**
Sig. (2-tailed) .000 .003 .002 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
Pernyataan 16
Pearson Correlation .748** 1 .633
** .696
** .652
** .907
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
Pernyataan 17
Pearson Correlation .523** .633
** 1 .529
** .614
** .817
**
Sig. (2-tailed) .003 .000 .003 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
Pernyataan 18
Pearson Correlation .535** .696
** .529
** 1 .640
** .786
**
Sig. (2-tailed) .002 .000 .003 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
Pernyataan 19
Pearson Correlation .609** .652
** .614
** .640
** 1 .838
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
Ketersediaan Produk
Pearson Correlation .808** .907
** .817
** .786
** .838
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
140
Reliabilitas Keputusan Perpindahan Merek (Y)
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
.840 .843 9
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Pernyataan 20 24.73 21.995 .577 .821
Pernyataan 21 25.30 21.459 .600 .818
Pernyataan 22 25.27 22.202 .578 .821
Pernyataan 23 24.20 24.028 .554 .826
Pernyataan 24 25.30 22.010 .561 .823
Pernyataan 25 25.13 21.775 .564 .823
Pernyataan 26 24.47 23.499 .522 .827
Pernyataan 27 25.40 22.593 .521 .827
Pernyataan 28 25.27 22.892 .520 .827
141
Validitas Keputusan Perpindahan Merek (Y)
Correlations
Pernyataan 20
Pernyataan 21
Pernyataan 22
Pernyataan 23
Pernyataan 24
Pernyataan 25
Pernyataan 26
Pernyataan 27
Pernyataan 28
Keputusan Perpindahan
Merek
Pernyataan 20
Pearson Correlation 1 .601
** .395
* .220 .273 .301 .293 .416
* .542
** .689
**
Sig. (2-tailed)
.000 .031 .243 .145 .106 .116 .022 .002 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pernyataan 21
Pearson Correlation .601
** 1 .285 .310 .301 .285 .385
* .604
** .420
* .713
**
Sig. (2-tailed)
.000 .127 .096 .106 .127 .036 .000 .021 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pernyataan 22
Pearson Correlation .395
* .285 1 .463
** .498
** .585
** .438
* .082 .377
* .686
**
Sig. (2-tailed)
.031 .127 .010 .005 .001 .015 .668 .040 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pernyataan 23
Pearson Correlation .220 .310 .463
** 1 .322 .329 .593
** .563
** .234 .635
**
Sig. (2-tailed)
.243 .096 .010 .083 .076 .001 .001 .213 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pernyataan 24
Pearson Correlation .273 .301 .498
** .322 1 .739
** .208 .267 .352 .678
**
Sig. (2-tailed)
.145 .106 .005 .083 .000 .271 .154 .057 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
142
Pernyataan 25
Pearson Correlation .301 .285 .585
** .329 .739
** 1 .278 .193 .286 .684
**
Sig. (2-tailed)
.106 .127 .001 .076 .000 .137 .306 .126 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pernyataan 26
Pearson Correlation .293 .385
* .438
* .593
** .208 .278 1 .468
** .247 .623
**
Sig. (2-tailed)
.116 .036 .015 .001 .271 .137 .009 .189 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pernyataan 27
Pearson Correlation .416
* .604
** .082 .563
** .267 .193 .468
** 1 .306 .641
**
Sig. (2-tailed)
.022 .000 .668 .001 .154 .306 .009 .100 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pernyataan 28
Pearson Correlation .542
** .420
* .377
* .234 .352 .286 .247 .306 1 .634
**
Sig. (2-tailed)
.002 .021 .040 .213 .057 .126 .189 .100 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Keputusan Perpindahan Merek
Pearson Correlation .689
** .713
** .686
** .635
** .678
** .684
** .623
** .641
** .634
** 1
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
143
LAMPIRAN III
Karakteristik Responden
No Usia
Saat ini
menggunakan
charm
Pembalut
yang
digunakan
sebelumnya
Lama
penggunaan
Uang saku/ pendapatan
perbulan
1 36 Ya Kotex > 3 tahun > Rp 1.000.000
2 33 Ya Hers Protex > 3 tahun > Rp 1.000.000
3 40 Ya Softex > 3 tahun > Rp 1.000.000
4 24 Ya Laurier 1 - 3 tahun Rp 500.000 - Rp 1.000.000
5 25 Ya Laurier > 3 tahun Rp 500.000 - Rp 1.000.000
6 43 Ya Softex > 3 tahun > Rp 1.000.000
7 19 Ya Laurier < 1 tahun < Rp 500.000
8 17 Ya Laurier < 1 tahun < Rp 500.000
9 33 Ya Softex 1 - 3 tahun > Rp 1.000.000
10 40 Ya Kotex > 3 tahun > Rp 1.000.000
11 40 Ya Laurier 1 - 3 tahun > Rp 1.000.000
12 21 Ya Kotex < 1 tahun Rp 500.000 - Rp 1.000.000
13 21 Ya Kotex 1 - 3 tahun Rp 500.000 - Rp 1.000.000
14 21 Ya Hers Protex < 1 tahun < Rp 500.000
15 21 Ya Softex < 1 tahun Rp 500.000 - Rp 1.000.000
16 22 Ya Laurier 1 - 3 tahun Rp 500.000 - Rp 1.000.000
17 19 Ya Laurier < 1 tahun < Rp 500.000
18 20 Ya Laurier < 1 tahun Rp 500.000 - Rp 1.000.000
19 23 Ya Hers Protex < 1 tahun Rp 500.000 - Rp 1.000.000
20 32 Ya Laurier 1 - 3 tahun > Rp 1.000.000
21 29 Ya Hers Protex 1 - 3 tahun Rp 500.000 - Rp 1.000.000
22 21 Ya Lainnya 1 - 3 tahun Rp 500.000 - Rp 1.000.000
23 42 Ya Laurier 1 - 3 tahun > Rp 1.000.000
24 31 Ya Laurier 1 - 3 tahun > Rp 1.000.000
25 28 Ya Hers Protex > 3 tahun Rp 500.000 - Rp 1.000.000
26 22 Ya Hers Protex > 3 tahun < Rp 500.000
27 32 Ya Laurier > 3 tahun Rp 500.000 - Rp 1.000.000
28 30 Ya Softex > 3 tahun Rp 500.000 - Rp 1.000.000
29 20 Ya Softex 1 - 3 tahun < Rp 500.000
30 22 Ya Softex > 3 tahun Rp 500.000 - Rp 1.000.000
31 24 Ya Softex > 3 tahun Rp 500.000 - Rp 1.000.000
144
32 31 Ya Hers Protex < 1 tahun > Rp 1.000.000
33 29 Ya Softex < 1 tahun > Rp 1.000.000
34 19 Ya Hers Protex 1 - 3 tahun < Rp 500.000
35 22 Ya Lainnya > 3 tahun < Rp 500.000
36 22 Ya Softex 1 - 3 tahun Rp 500.000 - Rp 1.000.000
37 23 Ya Kotex < 1 tahun > Rp 1.000.000
38 32 Ya Hers Protex 1 - 3 tahun > Rp 1.000.000
39 45 Ya Softex > 3 tahun > Rp 1.000.000
40 22 Ya Laurier < 1 tahun Rp 500.000 - Rp 1.000.000
41 42 Ya Laurier > 3 tahun > Rp 1.000.000
42 27 Ya Softex < 1 tahun > Rp 1.000.000
43 23 Ya Softex < 1 tahun > Rp 1.000.000
44 28 Ya Laurier 1 - 3 tahun Rp 500.000 - Rp 1.000.000
45 42 Ya Softex > 3 tahun > Rp 1.000.000
46 39 Ya Kotex > 3 tahun > Rp 1.000.000
47 23 Ya Laurier 1 - 3 tahun < Rp 500.000
48 24 Ya Laurier 1 - 3 tahun Rp 500.000 - Rp 1.000.000
49 16 Ya Kotex < 1 tahun < Rp 500.000
50 24 Ya Softex < 1 tahun > Rp 1.000.000
51 20 Ya Laurier < 1 tahun Rp 500.000 - Rp 1.000.000
52 20 Ya Laurier 1 - 3 tahun Rp 500.000 - Rp 1.000.000
53 20 Ya Softex < 1 tahun Rp 500.000 - Rp 1.000.000
54 18 Ya Kotex < 1 tahun < Rp 500.000
55 19 Ya Laurier 1 - 3 tahun < Rp 500.000
56 21 Ya Kotex < 1 tahun Rp 500.000 - Rp 1.000.000
57 20 Ya Kotex 1 - 3 tahun Rp 500.000 - Rp 1.000.000
58 22 Ya Hers Protex > 3 tahun Rp 500.000 - Rp 1.000.000
59 18 Ya Kotex < 1 tahun < Rp 500.000
60 16 Ya Laurier < 1 tahun < Rp 500.000
61 15 Ya Kotex < 1 tahun < Rp 500.000
62 35 Ya Laurier 1 - 3 tahun > Rp 1.000.000
63 19 Ya Hers Protex < 1 tahun Rp 500.000 - Rp 1.000.000
64 27 Ya Laurier 1 - 3 tahun Rp 500.000 - Rp 1.000.000
65 17 Ya Softex < 1 tahun < Rp 500.000
66 28 Ya Softex 1 - 3 tahun > Rp 1.000.000
67 21 Ya Kotex < 1 tahun < Rp 500.000
68 29 Ya Laurier < 1 tahun > Rp 1.000.000
69 21 Ya Laurier 1 - 3 tahun < Rp 500.000
145
70 42 Ya Lainnya > 3 tahun > Rp 1.000.000
71 31 Ya Hers Protex 1 - 3 tahun > Rp 1.000.000
72 21 Ya Laurier < 1 tahun Rp 500.000 - Rp 1.000.000
73 21 Ya Softex 1 - 3 tahun Rp 500.000 - Rp 1.000.000
74 21 Ya Laurier 1 - 3 tahun < Rp 500.000
75 22 Ya Softex 1 - 3 tahun Rp 500.000 - Rp 1.000.000
76 19 Ya Kotex < 1 tahun < Rp 500.000
77 20 Ya Laurier < 1 tahun < Rp 500.000
78 23 Ya Laurier 1 - 3 tahun Rp 500.000 - Rp 1.000.000
79 32 Ya Kotex 1 - 3 tahun > Rp 1.000.000
80 40 Ya Laurier > 3 tahun > Rp 1.000.000
81 16 Ya Kotex < 1 tahun < Rp 500.000
82 18 Ya Hers Protex < 1 tahun < Rp 500.000
83 20 Ya Laurier 1 - 3 tahun < Rp 500.000
84 31 Ya Kotex 1 - 3 tahun > Rp 1.000.000
85 43 Ya Softex > 3 tahun > Rp 1.000.000
86 34 Ya Laurier > 3 tahun > Rp 1.000.000
87 23 Ya Laurier < 1 tahun Rp 500.000 - Rp 1.000.000
88 33 Ya Laurier 1 - 3 tahun > Rp 1.000.000
89 24 Ya Hers Protex 1 - 3 tahun > Rp 1.000.000
90 32 Ya Softex > 3 tahun > Rp 1.000.000
91 23 Ya Laurier 1 - 3 tahun > Rp 1.000.000
92 37 Ya Kotex > 3 tahun > Rp 1.000.000
93 24 Ya Hers Protex 1 - 3 tahun Rp 500.000 - Rp 1.000.000
94 34 Ya Lainnya > 3 tahun > Rp 1.000.000
95 37 Ya Kotex > 3 tahun > Rp 1.000.000
96 17 Ya Hers Protex 1 - 3 tahun < Rp 500.000
97 25 Ya Softex < 1 tahun Rp 500.000 - Rp 1.000.000
98 29 Ya Softex < 1 tahun > Rp 1.000.000
99 21 Ya Laurier < 1 tahun Rp 500.000 - Rp 1.000.000
100 30 Ya Lainnya > 3 tahun > Rp 1.000.000
146
LAMPIRAN IV
Tabel Hasil Kuesioner 100 Responden
No Iklan TV
Mencari Variasi
Ketersediaan Produk
Perpindahan Merek
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 4 3 3 3 3 3 4 2 4 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 2 2 4 4 2 2 3 4 3
2 3 4 5 3 4 3 4 2 4 3 4 2 3 1 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 3 5 5 3
3 4 4 4 2 4 3 4 4 3 5 2 4 4 4 4 4 5 4 4 2 4 3 4 2 2 3 3 4
4 3 4 3 3 5 4 5 3 5 4 2 1 2 2 3 3 4 4 3 1 2 4 3 2 2 3 3 2
5 4 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 2 2 2 3 5 4 4 3 4 1 2 3 3 2 3 4 2
6 2 3 3 2 3 4 3 3 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4
7 2 4 3 4 4 3 5 4 4 4 3 3 3 4 5 3 4 4 4 4 3 3 4 3 2 4 3 4
8 2 4 3 4 3 3 5 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 5 4
9 4 5 5 3 5 5 5 4 5 5 3 4 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4
10 2 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 2 3 4 4 5 4 5 5 4 4 3 5 4
11 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 2 3 2 2 5 5 5 5 4 4 4 3 3 2 2 3 3 2
12 2 2 3 3 4 4 4 4 3 4 5 5 4 5 4 3 4 5 5 3 3 3 4 3 5 4 4 4
13 2 2 2 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 5 4 5 3 4 2 2 3 3 3 2 3 3
14 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 3 4 5 4 5 5 5
15 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 3 3 4 4 3 2 3 3 4 3 4 3
16 2 3 2 2 4 4 3 3 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 3 3 2 2 3 4 2 3 3
17 4 4 5 4 4 5 5 3 3 4 5 5 5 5 4 3 3 5 3 3 3 4 5 4 4 4 4 5
18 3 3 2 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 5 5 5 5 5 4 3 3 5 4 4 4 5 4
19 2 2 2 2 4 4 3 2 3 3 3 4 4 4 5 5 4 5 5 1 1 2 4 3 3 3 2 3
20 2 3 2 2 3 3 4 2 4 4 2 3 2 2 4 3 3 4 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2
21 3 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 5 4
22 4 4 4 4 4 4 3 5 4 5 3 3 2 2 5 3 5 3 4 2 2 4 2 3 4 3 4 2
23 3 4 3 3 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 3 4 4 4 5 4 4
24 3 5 3 4 4 5 5 4 4 4 2 2 1 2 5 5 5 4 4 4 4 3 4 3 4 5 4 3
25 3 5 3 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 3 3 4 3 4 4 5
26 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 2 1 2 1 5 4 5 5 5 4 5 2 2 2 4 2 2 1
27 3 3 4 3 4 4 4 5 4 5 2 1 4 1 5 4 5 2 3 2 3 3 2 2 4 5 2 1
28 3 5 4 4 3 4 4 3 4 4 2 2 2 3 4 4 5 5 4 4 2 2 4 2 4 2 2 3
29 4 3 4 4 5 4 5 5 5 4 2 3 2 2 4 4 4 4 3 5 2 3 5 2 4 2 2 2
30 3 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 3 2 2 4 2 3 4 4 4 2 2 4 4 4 2 2 2
31 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 2 2 3 2 4 3 4 4 4 3 3 3 2 2 3 2 2 2
32 3 4 4 4 4 5 5 4 5 4 2 2 3 2 5 4 5 3 3 3 3 3 5 2 4 5 2 2
147
33 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 2 1 3 5 5 5 5 5 4 3 3 4 3 4 2 3 3
34 3 4 5 4 5 5 4 3 4 4 2 3 4 4 5 4 5 5 3 1 1 3 4 2 3 2 1 4
35 3 4 3 3 4 4 3 2 3 4 2 2 2 2 4 3 5 3 3 3 2 4 3 2 4 3 2 2
36 4 4 3 3 4 5 3 4 4 4 2 2 2 2 4 3 4 3 2 2 2 2 2 2 4 2 4 2
37 3 3 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4
38 4 3 4 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 5 3 4 4
39 3 3 4 4 5 4 5 4 4 4 3 2 4 3 4 4 4 2 4 2 2 2 4 3 4 2 2 3
40 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 3 2 4
41 3 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4
42 3 4 3 5 5 5 3 3 4 4 5 3 4 4 5 5 5 5 5 2 2 4 4 5 5 2 4 4
43 3 3 4 4 3 4 4 2 3 4 2 2 2 2 5 4 5 3 3 1 1 3 4 2 3 2 1 2
44 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 4 3 2 2 4 3 4 3 2 1 1 3 4 4 3 2 1 2
45 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 1 2 1 3 4 3 5 3 3 4 2 3 4 1 4 2 4 3
46 3 5 4 3 4 4 4 2 4 5 2 2 4 2 5 5 5 4 3 5 1 3 5 2 5 4 2 2
47 3 5 4 4 5 4 4 3 5 5 4 3 2 3 4 2 3 4 3 4 2 3 4 4 4 2 2 3
48 4 3 4 4 4 4 3 4 4 5 1 1 3 3 5 3 5 4 4 2 2 3 5 1 5 4 1 3
49 3 3 4 3 4 4 4 4 4 5 2 2 1 2 5 4 5 3 3 2 2 3 5 2 4 5 2 2
50 3 3 4 4 4 4 5 3 5 4 1 2 1 3 5 5 5 5 3 2 3 3 4 1 4 2 3 3
51 3 4 5 4 5 5 5 4 5 5 2 3 4 4 5 4 5 5 3 2 2 4 4 2 3 2 2 4
52 2 4 4 3 4 4 3 4 4 5 2 2 3 2 4 3 5 3 3 2 2 4 3 2 4 3 2 2
53 4 4 3 3 4 4 4 3 4 5 2 2 2 2 4 3 4 3 2 2 2 2 2 2 4 3 2 2
54 3 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 3 2 1 4 4 4 5 5 3 4
55 3 4 4 3 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 2 4 4
56 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 2 4 3 5 3 5 2 4 2 2 2 4 3 4 3 1 3
57 4 4 3 4 5 4 4 3 5 5 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4
58 4 4 4 3 5 4 4 3 5 5 2 1 4 2 5 5 5 4 4 2 4 3 4 2 3 5 2 2
59 4 3 4 3 4 4 4 3 4 5 2 3 4 4 5 4 5 2 3 1 2 3 4 2 5 5 2 4
60 3 5 4 4 5 4 4 4 5 4 2 2 3 3 4 4 5 5 3 4 1 2 4 2 4 2 1 3
61 3 3 3 3 4 4 4 4 5 4 2 1 2 2 4 3 4 4 3 2 2 2 3 2 3 4 4 2
62 4 4 4 4 5 5 4 3 5 4 5 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 5 5 5 4 4 4
63 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 3 2 3 2 4 4 4 5 5 4 3 3 4 3 4 3 4 2
64 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 2 2 3 4 5 4 2 3 4
65 3 4 4 3 4 5 4 4 4 5 2 2 2 3 5 5 5 5 4 4 4 4 4 2 5 4 5 3
66 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 3 2 2 3 4 5 5 5 4 5 4 4 5 3 5 5 5 3
67 3 3 4 3 4 4 4 4 5 4 3 2 2 2 4 4 4 4 4 2 3 3 4 3 4 4 3 2
68 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 5 5 5 4
69 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 2 3 3 4 5 5 5 5 4 3 4 5 3 5 4 5 3
70 3 3 5 4 4 5 4 5 4 4 2 2 2 3 4 3 3 4 3 3 2 4 3 2 3 2 4 3
148
71 4 4 4 4 5 5 5 3 5 5 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3
72 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 3 3 4 5 5 4 4 5 5
73 3 4 3 4 5 5 5 4 5 5 2 2 1 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 2
74 3 3 4 3 4 5 5 3 5 4 2 2 2 3 5 4 5 5 4 4 5 4 5 2 5 4 4 3
75 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 3 5 3 4 4 4 3 5 5 5 3 5 5
76 3 4 4 4 5 5 5 4 4 5 2 2 1 2 3 3 4 3 4 4 4 3 5 2 4 4 5 2
77 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 3 2 2 2 4 4 5 5 4 4 4 3 5 3 5 4 5 2
78 3 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 3 4 5 4 5 4 4 5
79 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4
80 3 4 4 3 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 3 2 2 3 4 5 3 3 4 5
81 3 4 3 3 4 4 4 4 5 5 2 2 2 2 4 2 3 4 3 4 3 3 4 2 4 4 4 2
82 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 3 2 2 2 4 3 4 4 3 2 3 3 4 3 4 4 4 2
83 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 3 2 2 2 5 4 5 3 4 4 2 2 3 3 4 3 4 2
84 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 1 3 2 2 5 5 4 5 4 5 3 4 5 1 5 3 4 2
85 4 3 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4
86 3 3 5 4 4 5 5 4 4 5 2 1 1 1 3 2 2 4 3 2 2 2 3 2 4 3 3 3
87 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 2 2 1 2 4 5 5 5 5 2 2 3 3 2 2 4 4 3
88 4 5 4 2 4 5 5 4 4 5 2 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 4 2
89 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 2 3 2 2 3 2 3 4 4 3 3 2 3 2 3 4 2 3
90 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 3 3 5 4 4 5 4 4 5 4 3 4 5 4 4 3
91 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3
92 3 4 4 4 4 5 5 5 4 5 2 3 2 1 5 4 5 5 4 4 5 4 5 3 3 4 4 3
93 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 2 2 3 2 4 3 5 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4
94 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 1 2 2 2 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3
95 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4
96 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 5 2 2 2 3 4 3 4 3 2
97 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5
98 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4
99 2 4 3 3 4 4 4 4 4 3 2 3 2 2 5 5 5 5 5 4 4 3 3 2 3 4 3 2
100 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 3 4 3 4 5 5
149
LAMPIRAN V
Tabel Hasil Olah Regresi dengan SPSS 21
Variables Entered/Removeda
Model Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1
Ketersediaan
Produk, Iklan
TV, Mencari
Variasib
. Enter
a. Dependent Variable: Keputusan Perpindahan Merek
b. All requested variables entered.
Coefficient Correlationsa
Model Ketersediaan
Produk
Iklan TV Mencari Variasi
1
Correlations
Ketersediaan Produk 1.000 -.037 -.162
Iklan TV -.037 1.000 .018
Mencari Variasi -.162 .018 1.000
Covariances
Ketersediaan Produk .030 -.001 -.003
Iklan TV -.001 .009 .000
Mencari Variasi -.003 .000 .013
a. Dependent Variable: Keputusan Perpindahan Merek
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension Eigenvalue Condition
Index
Variance Proportions
(Constant) Iklan TV Mencari
Variasi
Ketersediaan
Produk
1
1 3.904 1.000 .00 .00 .01 .00
2 .076 7.149 .01 .02 .97 .01
3 .015 16.310 .00 .39 .02 .64
4 .005 27.392 .99 .59 .01 .34
a. Dependent Variable: Keputusan Perpindahan Merek
150
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 23.29 37.90 30.04 3.455 100
Std. Predicted Value -1.954 2.274 .000 1.000 100
Standard Error of Predicted
Value
.506 1.517 .881 .211 100
Adjusted Predicted Value 23.22 37.74 30.05 3.470 100
Residual -10.638 11.525 .000 4.458 100
Std. Residual -2.350 2.546 .000 .985 100
Stud. Residual -2.368 2.616 -.001 1.007 100
Deleted Residual -10.801 12.173 -.006 4.661 100
Stud. Deleted Residual -2.427 2.701 .000 1.016 100
Mahal. Distance .249 10.119 2.970 1.897 100
Cook's Distance .000 .107 .011 .019 100
Centered Leverage Value .003 .102 .030 .019 100
a. Dependent Variable: Keputusan Perpindahan Merek